Anda di halaman 1dari 55

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI – NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PERAN GURU AGAMA KATOLIK DALAM


MENINGKATKAN KETAATAN HIDUP DOA PADA SISWA SD NEGERI
GANDEKAN SURAKARTA
Disusun oleh:

Nama : Oky Riccy Dewanta, S.Pd


NIP : 19931016 201902 1 001
Golongan/Angkatan : III a / IV
No. Presensi :4
Jabatan : Guru Agama Katolik Ahli Pertama
Unit Kerja : SD Negeri Gandekan Surakarta
Coach : Ir. Agus Sriyanto, M.Si
Mentor : Nuning Harmini, S.Pd.SD

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN IV


PEMERINTAH KOTA SURAKARTA BEKERJA SAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Bapa di Surga atas
segala berkat, rahmat, dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan rancangan aktualisasi dan habituasi dengan judul:
Optimalisasi Peran Guru Agama Katolik Dalam Meningkatkan
Ketaatan Hidup Doa Pada Siswa SD Negeri Gandekan
Surakartadengan lancar. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari nilai:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) ditujukan untuk meningkatkan kualitas ASN yang
profesional dan berkarakter. Dengan meningkatnya kualitas diharapkan
fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat
serta pemersatu bangsa dapat dijalankan dengan baik.
Rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak dengan caranya masing-masing.Untuk itu,
dengan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala BPSDMD Jawa Tengah beserta jajarannya yang telah
mendukung penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan IV.
2. Kepala BKPPD Kota Surakarta beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan IV.
3. Bapak Dr. Ir. Sutarwi M.Sc selaku Narasumber yang telah
mencermati dan memperdalam rancangan aktualisasi penulis
dengan memberikan berbagai masukan.
4. Bapak Ir. Agus Sriyanto, M.Siselaku coach atas semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya dalam penyusunan
rancangan aktualisasi ini.
5. Ibu Nuning Harmini, S.Pd.SD selaku mentor atas semua arahan,
motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan
program aktualisasi.

iii
6. Keluarga besar SD Negeri Gandekan Surakarta atas segala
dukungan dan kerjasamanya.
7. Semua Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA sebagai bekal untuk
internalisasi, aktualisasi, dan habituasi.
8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu, memotivasi dan
memfasilitasi kegiatan Pelatihan Dasar.
9. Bapak David Zoon Kiuk dan Ibu Maria Asumta Krismiatin (Orangtua)
yang selalu mendukung dengan doa restunya.
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan IV tahun 2019
yang selalu kompak dan bersemangat.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi dan habituasi ini
masih memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan masukan dan
kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan dan
penyempurnaan rancangan ini.Sehinggarancangan aktualisasi ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi,
menjadisarana habituasi atas nilai-nilai dasar ASN, serta mampu
memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, Siswa, sekolah dan
masyarakat.

Surakarta, 11 September 2019

Penulis

DAFTAR ISI

iv
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Identifikasi Isu ........................................................................ 4
C. DampakJika Isu Tidak Diselesaikan ...................................... 8
D. Rumusan Masalah.................................................................. 9
E. Tujuan..................................................................................... 9
F. Manfaat................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara ................................................... 11
Wawasan Kebangsaan......................................................... 11
Analisis Isu Kontemporer...................................................... 11
Kesiapsiagaan Bela Negara................................................. 12
B. Nilai-Nilai Dasar ASN ............................................................ 13
Akuntabilitas......................................................................... 13
Nasionalisme........................................................................ 15
Etika Publik........................................................................... 15
Komitmen Mutu..................................................................... 16
Anti Korupsi.......................................................................... 17
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI............................... 19
Manajemen ASN.................................................................. 19
Whole of Government (WoG).............................................. 20
Pelayanan Publik.................................................................. 21
BAB III PROFIL SD NEGERI GANDEKAN SURAKARTA DAN TUGAS
PESERTA
A. Profil Organisasi..................................................................... 24
Loggo Sekolah ..................................................................... 24
Identitas Sekolah.................................................................. 24
Dasar Hukum Pembentukan Organisasi ............................. 24
Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi ................................ 25
Struktur Organisasi dan Job Deskripsi ................................ 28
Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain ................ 31
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat................................................ 32
C. Role Model ............................................................................. 33
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

v
A. Daftar Rancangan KegiatanAktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai ANEKA ............................................................ 35
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi............................................... 44
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ………………… 45
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 46
B. Pentingnya Rancangan Aktualisasi.......................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 47
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. 48

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu..................................................................... 4


Tabel 1.2 Analisis Isu Strategis........................................................... 6
Tabel 1.3 Dampak Isu Jika Tidak Terselesaikan................................. 9
Tabel 3.1 Tenaga Pendidik ………………........................................... 31
Tabel 3.2 Peserta Didik ...................................................................... 31
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi........................................ 36
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi..................... 44
Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala …………..... 45

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Loggo Sekolah ............................................................... 24


Gambar 3.2 Struktur Organisasi SD Negeri Gandekan Surakarta . . . 30
Gambar 3.3 Role Model .................................................................... 33

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN No. 12 Tahun 2018 tentang
pelatihan Dasar CPNS dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 11
tahun 2017 tentang Manajemen ASN serta Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal
1, yang menjadikan dasar hukum pelatihan dasar (Diklatsar) CPNS.
Aparatur Sipil Negara yang kemudian disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.Berdasarkan UU
tersebut pegawai ASN diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga fungsi penting,
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta
perekat dan pemersatu bangsa. Aparatur Sipil Negara juga memiliki
peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat
yang madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
adil, makmur, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat. Dalam menjalankan peran dan
tugasnya tersebut Aparatur Sipil Negara diikat oleh Asas, prinsip,
nilai dasar, serta kode etik dan kode perilaku yang tertuang dalam
UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. (Fatimah,
Elly dan Erna Irawati: 2017)
Namun pada kenyataannya saat ini Aparatur Sipil Negara
mendapatkan stigma yang buruk dari masyarakat.Adanya anggapan
bahwa ASN adalah profesi yang sangat dekat dengan perilaku
korupsi, suka membolos, pelayanannya tidak optimal, dan
sebagainya, turut memperburuk citra Aparatur Sipil Negara
(ASN).Untuk itu diperlukan suatu perubahan yang mendasar guna
memperbaiki image buruk Aparatur Sipil Negara.Salah satu

1
terobosan baru yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan
mengadakan Pelatihan Dasar CPNS melalui pola baru yang
terintegrasi. Dalam kegiatan ini, setiap Aparatur Sipil Negara dituntut
untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil
Negara yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang diakronimkan menjadi
ANEKA. Kelima nilai dasar tersebut berperan penting dalam
menuntun Aparatur Sipil Negara menjadi pelayan masyarakat yang
profesional untuk membantu mencapai tujuan berbangsa dan
bernegara.Internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam sikap dan
perilaku ASN didukung oleh pemahaman yang baik terhadap
manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan pelayanan
publik.Keberhasilan dalam mengikuti tahap internalisasi nilai-nilai
dasar profesi ASN pada Pelatihan Dasar ini bukan hanya diukur
melalui kemampuan memahami kelima nilai dasar tersebut, tetapi
juga diukur dari kemampuan peserta Latsar mengaktualisasikannya
di unit kerja masing-masing sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan
visi misi unit kerja serta inovasi yang belum pernah di lakukan.
Penulis sebagai guru Pendidikan Agama Katolik memiliki
tanggung jawab untuk melakukan pelayanan secara optimal di
bidang pendidikan. Dalam hal ini tugas pokok dan fungsi pendidik
adalah melakukan proses belajar mengajar. Oleh karena itu,
aktualisasi nilai-nilai dasar yang harus penulis lakukan adalah berupa
kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai ANEKA dalam proses
belajar mengajar di Sekolah.
Setelah pembentukan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
yang mencakup nilai ANEKA, agenda penting yang harus dilakukan
oleh peserta Pelatihan Dasar adalah habituasi. Agenda habituasi
memfasilitasi peserta untuk melakukan proses aktualisasi melalui
pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperoleh melalui
mata diklat yang telah dipelajari. Selain itu, dalam proses habituasi
peserta dibekali dengan konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan
dan penyajian rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di

2
tempat kerja, dan penyajian hasil aktualisasi di tempat kerja dengan
menyajikan bukti belajar yang relevan.
Peningkatan kualitas dan kompetensi ASN akan mendukung
upaya peningkatan kualitas pelayanan publik. Sehingga ASN
diharapkan dapat memberikan perubahan yang lebih baik bagi
lingkungan organisasi di mana dia bekerja. Semangat perubahan
itulah yang mendorong penulis untuk menemukan isu-isu strategis
yang perlu dan mendesak untuk segera dicarikan solusi
pemecahannya.
Penerapan nilai Aparatur Sipil Negara di dalam pelayanan
publik, khususnya dalam dunia pendidikan seringkali masih kurang
terinternalisasi baik. Salah satunya adalah kurang optimalnya
peranguru pendidikan agama katolik dalam penyediaan sarana dan
prasarana pembelajaran agama katolik demi perkembangan hidup
doa peserta didik. Peran itu dinilai belum optimal dikarenakan belum
adanya tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran agama
katolik demi perkembangan hidup doa peserta didik yang baik dan
benar. Berdasarkan observasi awal penulis di lapangan, masih
banyak siswa yang belum bisa mendoakan doa-doa dasar secara
lancar pada saat berdoa, masih menunjukkan sikap saling tunjuk-
menunjuk saat diminta berdoa, menunjukkan sikap yang kurang
tepat saat berdoa, dan masih belum terbiasa berdoa secara spontan.
Dengan optimalisasi peran Guru Agama Katolik diharapkan
perkembangan hidup doa peserta didik siswa di SD Negeri
Gandekan menjadi semakin lebih baik.
Guru agama memegang peranan yang penting untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan sesuai agama
yang dianut siswa. Melalui pendidikan agama siswa diharapkan
semakin tahu tentang imannya, sekaligus memiliki praktik kehidupan
doa yang baik. Penanaman nilai-nilai agama menjadi pondasi yang
kuat untuk membentuk siswa yang beriman, berilmu dan berkarakter.
Oleh karena itu tema optimalisasi pendampingan kegiatan rohani
menjadi sangat menarik dan relevan untuk dieksplorasi.

3
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam pelaksanaan
tugas sebagai Pendidik Agama Katolik di SD Negeri Gandekan
Surakarta. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit
kerja, maupun organisasi dikaitkan dengan agenda materi ketiga,
yakni: Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari: Manajemen ASN,
Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik.
Berdasarkan observasi dan arahan dari mentor terkait prinsip-
prinsip Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dapat diidentifikasi isu-isu sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurang Whole of Pembelajaran Pembelajaran Agama
optimalnya Government Agama Katolik Katolik bisa
belum memaksimalkan
pemanfaatan
memaksimalkan pemanfaatan buku-
ruang pemanfaatan buku yang
perpustakan buku-buku yang disediakan di
disediakan perpustakaan
dalam
perpustakaan sekolah. Guru perlu
pembelajaran sekolah. memberikan
Agama Katolik penugasan
terstruktur untuk
bagi Siswa di SD
membiasakan siswa
Negeri Gandekan membaca buku.
Surakarta.
2. Kurang Pelayanan Peran guru Guru Agama Katolik
optimalnya peran Publik agama katolik dapat
dalam mengoptimalkan
guru agama
meningkatkan perannya dalam
katolik dalam ketaatan hidup meningkatkan
meningkatkan doa pada siswa ketaatan hidup doa
SD Negeri pada siswa SD
ketaatan hidup
Gandekan Negeri Gandekan
doa pada siswa Surakartayang Surakartayang belum
SD Negeri belum optimal. optimal. Maka Guru
Agama Katolik perlu
Gandekan
memaksimalkan
Surakarta. waktu yang
disediakan untuk

4
pendampingan.
3. Kurang Pelayanan Peran Guru Optimalnya Peran
Optimalnya Peran Publik Pendidikan Guru Pendidikan
Guru Pendidikan Agama Katolik Agama Katolik
Agama Katolik dalam dalam
dalam Pendampingan Pendampingan
Pendampingan Kegiatan Rohani Kegiatan Rohani
Kegiatan Rohani Katolik belum Katolik bagi Siswa di
Katolik. optimal. SD Negeri Gandekan
Surakarta.
4. Kurang Manajemen Peran guru Peran guru dalam
optimalnya peran ASN dalam peningkatan karakter
guru dalam peningkatan kedidiplinan
peningkatan karakter siswabisa
karakter kedidiplinan dimaksimalkan.
kedisiplinan bagi Siswa masih Karakter kedisiplinan
Siswa di SD belum itu bisa dimulai dari
Negeri Gandekan maksimal. hal-hal kecil dengan
Surakarta. budaya disiplin
waktu.
5. Kurang Whole of Penanganan Sampah plastik di SD
optimalnya Government sampah plastik Negeri Gandekan
penanganan di SD Negeri Surakarta dapat
sampah plastik di Gandekan dikelola dengan baik.
SD Negeri Surakarta masih Misalnya
Gandekan belum optimal. dimanfaatkan untuk
Surakarta. pembuatan eco brick.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah
dipaparkan, selanjutnya dilakukan proses analisis isu untuk
menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang akan dicarikan
solusinya oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa analisis APKL dan USG:
1. Kriteria APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.Aktual artinya benar-benar terjadi
dan sedang hangat dibicarakan di kalangan

5
masyarakat.Problematik artinya isu yang memiliki dimensi
masalah yang kompleks, sehingga perlu segera dicarikan
solusinya.Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak.Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis,
realistis, serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
2. Kriteria USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabeldengan rentang skor 1-5.Urgency
(urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.Seriousness (keseriusan),
yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas
kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem
atau tidak, dan sebagainya.Growth (berkembangnya masalah),
yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit dicegah.
Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis
Kriteria APKL Kriteria USG Pe-
Prinsip
Identifikasi Isu ring-
ASN A P K L Ket U S G ∑
kat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Whole of Kurang
Governme optimalnya
nt pemanfaatan
ruang
perpustakan
dalam + + + + MS 4 4 4 12 3
pembelajaran
Agama Katolik
bagi Siswa di SD
Negeri Gandekan
Surakarta.
Pelayanan Kurang + + + + MS 5 4 5 14 1
Publik optimalnya peran
guru agama
katolik dalam
meningkatkan
ketaatan hidup
doa pada siswa

6
Prinsip Kriteria APKL Kriteria USG Pe-
Identifikasi Isu ring-
ASN A P K L Ket U S G ∑
kat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SD Negeri
Gandekan
Surakarta.
Pelayanan Kurang
Publik Optimalnya
Peran Guru
Pendidikan
Agama Katolik + + + + MS 5 4 4 13 2
dalam
Pendampingan
Kegiatan Rohani
Katolik.
Manajeme Kurang
n ASN optimalnya peran
guru dalam
peningkatan
TM
karakter + + + -
S
kedisiplinan bagi
Siswa di SD
Negeri Gandekan
Surakarta.
Whole of Kurang
Governme optimalnya
nt penanganan
TM
sampah plastik di + + - -
S
SD Negeri
Gandekan
Surakarta.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Keterangan:
(+) : memenuhi MS : memenuhi syarat
(-) : tidak memenuhi TMS : tidak memenuhi syarat
Berdasarkan tabulasi APKL seperti yang tercantum pada tabel
Analisis Isu Strategis, ditemukan 3 (tiga) isu utama yang memenuhi
syarat, yaitu sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya peran guru pendidikan agama katolik dalam
penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran agama katolik
demi perkembangan hidup doa peserta didik.

7
2. Kurang Optimalnya Peran Guru Pendidikan Agama Katolik
dalam Pendampingan Kegiatan Rohani Katolik.
3. Kurang optimalnya pemanfaatan ruang perpustakan dalam
pembelajaran Agama Katolik bagi Siswa di SD Negeri
Gandekan Surakarta.
Selanjutnya ketiga isu yang memenuhi syarat tersebut
dianalilis dengan kriteria USG untuk menemukan isu paling prioritas.
Melalui analisa USG ditemukan isu paling prioritas, yaitu: Kurang
optimalnya peran guru Pendidikan Agama Katolik dalam
pendampingan kegiatan Rohani Katolik bagi Siswa di SD Negeri
Gandekan Surakartadengan perolehan skor USG 14.
Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis memutuskan untuk
mengangkat isu OptimalisasiPeran Guru Pendidikan Agama Katolik
Dalam Penyediaan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Agama
Katolik Demi Perkembangan Hidup Doa Peserta Didik bagi Siswa di
SD Negeri GandekanSurakartasebagai pokok bahasan utama dalam
rancangan aktualisasi yang akan diterapkan melalui proses habituasi
di unit kerja penulis. Diharapkan dengan menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam ANEKA mampu membantu penulis mencari solusi
serta pemecahan atas isu tersebut, sekaligus sebagai upaya
penerapkan nilai-nilai ANEKA itu dalam diri penulis.
C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG
akan menimbulkan dampak jika tidak dapat diselesaikan. Dampak
dari isu yang tidak dilaksanakan tersaji pada tabel berikut ini:

Tabel 1.3 Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan


Sumber
No Identifikasi Isu Dampak
Isu
1 2 3 4
1 Pelayanan Kurang optimalnya Terhambatnyapeningkatan
Publik peran guru agama ketaatan hidup doa peserta
katolik dalam didik di SD Negeri
meningkatkan Gandekan Surakarta.
ketaatan hidup doa

8
pada siswa SD
Negeri Gandekan
Surakarta.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisa USG didapatkan core issue yakni: Kurang
optimalnya peran guru pendidikan agama katolik dalam penyediaan
sarana dan prasarana pembelajaran agama katolik demi
perkembangan hidup doa peserta didik. Dari isu tersebut maka
rumusan masalah untuk kegiatan aktualisasi melalui habituasi
adalah: “Bagaimana caramengaktualisasikan Nilai-nilai Dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terkandung dalam Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) untuk mengoptimalkan peran guru agama katolik dalam
meningkatkan ketaatan hidup doa pada siswa SD Negeri Gandekan
Surakarta?”
E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, selanjutnya dirumuskan tujuan yang akan dicapai dari
dilaksanakannya aktualisasi ini sebagai berikut: penulis mampu
mengaktualisasikan Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang terkandung dalam Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) untuk mengoptimalkan
peran guru agama katolik dalam meningkatkan ketaatan hidup doa
pada siswa SD Negeri Gandekan Surakarta.

F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatnya pemahaman dan kesadaran sehingga mampu
untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

9
Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsi sebagai Guru Pendidikan Agama Katolik.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu mengoptimalkan peran Guru Pendidikan Agama
Katolik dalam mewujudkan visi dan misi sekolah sehingga dapat
Terwujudnya sekolah yang religius, berprestasi, berkarakter dan
berwawasan lingkungan hidup.
3. Bagi Siswa
Membantu siswa agar memiliki kehidupan doa yang baik melalui
kegiatan-kegiatan yang dirancang dalam aktualisasi. Selanjutnya
diharapkan mereka juga dapat meneruskan kebiasaan
kehidupan doa yang baik di rumah masing-masing. Sebab,
kehidupan doa yang baik akan membuahkan sikap dan tingkah
laku yang baik pula.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


Agenda materi sikap perilaku bela negara terdiri dari: wawasan
kebangsaan dan nilai-nilai bela negara; analisa isu kontemporer; dan
kesiapsiagaan bela negara.
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara perlu
dihidupi oleh para ASN.Pemahaman dan pemaknaan wawasan
kebangsaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan bagi ASN, pada hakikatnya terkait dengan
pembangunan kesadaran berbangsa dan bernegara.Hal itu berarti
bahwa sikap dan tingkah laku ASN harus sesuai dengan

10
kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan cita-
cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk
mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup bermasyarakatyang berdasarkan atas cinta
tanah air.Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri ASN.Upaya bela negara selain sebagai
kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga
negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh
tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada
negara dan bangsa.
2. Analisis Isu Kontemporer
Isu kontemporer merupakan isu yang kekinian atau
modern, misalnya mengenai masalah lingkungan hidup,
kemiskinan, terorisme dan radikalisme.Isu-isu kontemporer dapat
ditemukan dengan menganalisa perubahan lingkungan strategis.
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik
yang statis (trigatra: letak dan bentuk geografis, keadaan dan
kemampuan penduduk, keadaan dan kekayaan alam) maupun
dinamis (pancagatra: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan) yang memberikan pengaruh pada
pencapaian tujuan nasional.
Analisa isu kontemporer dalam perubahan lingkungan
strategis ini bertujuan membekali peserta Latsar dengan
kemampuan memahami isu-isu kontemporer sebagai wawasan
strategis ASN.Sehingga ASN dapat memahami modal insani
dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis, dapat
mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu kontemporer dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis.Dengan begitu ASN
dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam tindakan
profesionalnya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
UUD Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 27 dan Pasal
30 mengamanatkan kepada semua komponen bangsa untuk

11
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. PNS
sebagai bagian dari warga masyarakat tentu memiliki hak dan
kewajiban yang sama untuk melakukan bela negara sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga
negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan
dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet,
kerja keras, dan tahan uji. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan
latihan dasar CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti:
kegiatan olah raga dan kesehatan fisik; kesiapsiagaan dan
kecerdasan mental; kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata
upacara; keprotokolan; kegiatan ketangkasan dan permainan.
B. Nilai-Nilai Dasar ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN.Adapun nilai-nilai
dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Berikut ini
penjelasan singkat tentang nilai-nilai dasar tersebut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita
dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya
dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti
yang berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai.Lebih lanjut akuntabilitas

12
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun nilai-nilai dasar akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c. Integritas
Adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
Undang-Undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang
berlaku.Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau
stakeholders.
d. Tanggungjawab (responsibilitas)
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun
orang.Keadilan adalah landasan utama dari
akuntabilitas.Keadilan harus dipeliharan dan dipromosikan
oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus

13
disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
(Kusumasari, Bevaola, dkk: 2015)
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang
rasa.(Latief, Yudi: 2015).
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

14
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.(Kumorotomo,
Wahyudi, dkk: 2015).
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
a. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Efektivitas menunjukkan
tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sehingga dapat
memberi kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan.

15
c. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena
ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya
permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Orientasi mutu:
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.Mutu menjadi salah satu alat
vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan
menjaga kredibilitas institusi. Orientasi mutu berkomitmen
untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan
tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi
puas dalam pelayanan.(Yuniarsih, Tjutju:2015).
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi terdiri dari sembilan
nilai yang biasa disebut dengan jargon “JuPe ManDi TaKeSe
BeDil,” yaitu:
a. Jujur
Merupakan landasan utama bagi penegakan integritas.
Seseorang dituntut untuk bisa jujur pada diri sendiri dan orang
lain.

16
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial
tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain dan mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif.
d. Disiplin
Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan
potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
e. Tanggung Jawab
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, negara dan bangsanya.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang berkarakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan mewujudkan keadilan
dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.(Tim
Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi: 2015).

17
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam
menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang
memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi
politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.(Fatimah, Elly dan
Erna Irawati: 2017)
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan. (Fatimah, Elly dan Erna Irawati: 2017)

18
2. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
2) dialog atau pertukaran informasi;
3) joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) joint working, atau kolaborasi sementara;
2) joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan
utama salah satu peserta kerjasama;
3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
1) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama
salah satu peserta kerjasama;
2) union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru.(Suwarno, Yogi dan Tri Atmojo Sejati: 2017)
3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa yang
baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

19
Untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik diperlukan
prinsip-prinsip tertentu yang harus dipenuhi. Adapun prinsip-
prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
yang prima adalah:
b. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
c. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan
akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang
terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
tersebut. Masyarakat juga harus diberi akses untuk
mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila
mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah.
d. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
e. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga
negara, seperti status sosial, pandangan politik, enisitas,
agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel
dan sejenisnya.
f. Mudah dan Murah

20
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah.Mudah artinya berbagai persyaratan
yang dibutuhkan oleh masyarakat masuk akal dan mudah
untuk dipenuhi.Murah artinya biaya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pelayanan terjangkau oleh seluruh warga
negara.Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat
konstitusi.
g. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
h. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan
dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik,
mudah dilihat, gampang ditemukan dan lain-lain) dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
i. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara
formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat
luas melalui media publik.
j. Berkeadilan

21
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.(Purwanto, Erwan
Agus, dkk: 2017).

BAB III
PROFIL SD NEGERI GANDEKAN SURAKARTA DAN TUGAS
PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Loggo Sekolah

22
Gambar 3.1. Loggo SD Negeri Gandekan Surakarta
2. Identitas Sekolah
a) Nama Sekolah : SD Negeri Gandekan Surakarta
b) N.I.S. : 100380
c) N.S.S : 101036104067
d) Provinsi : Jawa Tengah
e) Kabupaten/Kota : Kota surakarta
f) Kecamatan : Jebres
g) Desa/Kelurahan : Gandekan
h) Alamat : Jl. Sungai Batanghari no. 23
Gandekan, Jebres, Surakarta
i) Kode Pos : 57122
3. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Pendidikannasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bertujuan
untuk mengembangkan potensi Siswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklhak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk mengemban
fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dengan mengacu pada tujuan pendidikan nasional dengan
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, serta
bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembagkan potensi siswa, agar menjadi manusia Indonesia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

23
mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara demokratif serta bertanggungjawab.
Dengan demikian peningkatan ilmu pendidikan haruslah
diwujudkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upaya yang
dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas manusia Indonesia
secara utuh sehingga mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi
manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan
diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun.
4. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi
a) Visi:
"Terwujudnya sekolah yang religius, berprestasi, berkarakter
dan berwawasan lingkungan hidup "
b) Misi:
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu organisasi
harus ada, apa yang harus dilakukannya dan bagaimana
melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut. Adapun misi
dari SD Negeri Gandekan Surakarta adalah:
1) Menyelenggarakan sekolah yang religius dan berkarakter
2) Melaksanakan pembelajaran efektif dan efisien
mengembangkan kompetensi siswa secara optimal
3) Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan perilaku yang
mencerminkan budi pekerti luhur
4) Mengembangkan budaya disiplin, bersih dan ramah
lingkungan
5) Meningkatkan wawasan dan kelestarian lingkungan hidup
c) Nilai Organisasi:
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di SD
Negeri Gandekan Surakarta berasal dari nilai-nilai Tata Nilai
Budaya Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun
nilai-nilainya adalah sebagai berikut:
1) Integritas
Yang dimaksud dengan integritas adalah keselarasan antara
pikiran, perkataan, dan perbuatan.Indikator dari integritas
adalah konsisten, jujur, menghindari benturan keinginan,
berpikiran positif, arif, bijaksana, dan mematuhi peraturan
perundang-undangan.
2) Kreatif dan Inovatif

24
Kreatif dan inovatif adalah memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
Indikator dari kreatif dan inovatif adalah memiliki pola pikir,
cara pandang yang variatif terhadap setiap permasalahan,
bersikap terbuka, berani mengambil terobosan, dan
memanfaatkan teknologi secara efektif dan efisien.
3) Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk bertindak
melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari
pekerjaan.Indikator dari inisiatif adalah responsif, bersikap
proaktif, dan memiliki dorongan untuk menyelesaikan
masalah.
4) Pembelajar
Pembelajar adalah selalu berusaha untuk mengembangkan
kompetensi dan profesionalisme.Indikator dari pembelajar
adalah berkeinginan untuk selalu menambah wawasan,
mengambil hikmah atas segala kesalahan, dan berbagi
pengetahuan dengan rekan kerja.
5) Menjunjung Meritokrasi
Menjunjung meritokrasi adalah menjunjung tinggi keadilan
dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang
kompeten. Indikatornya adalah berkompetisi secara
maksimal, memberikan kesempatan yang sama dalam
mengembangkan kompetensi pegawai, memberikan
penghargaan dan hukuman secara secara proporsional,tidak
sewenang-wenang, dan tidak mementingkan diri sendiri.
6) Aktif
Aktif adalah senantiasa berpartisipasi dalam setiap
kegiatan.Inidkator dari aktif adalah terlibat langsung dalam
setiap kegiatan dan memberi dukungan kepada rekan kerja.
7) Tanpa Pamrih
Tanpa pamrih adalah bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh
dedikasi. Indikator yang termasuk dalam tanpa pamrih
adalah penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan,

25
rela membantu rekan kerja, dan menunjukkan sikap 4S
(senyum, sapa, sopan, dan santun)
d) Tujuan Organisasi:
Sesuai dengan visi dan misi SD Negeri Gandekan Surakarta
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan sekolah yang religius dan berkarakter
2) Melaksanakan pembelajaran efektif dan efisien
mengembangkan kompetensi siswa secara optimal
3) Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan perilaku yang
mencerminkan budi pekerti luhur
4) Mengembangkan budaya disiplin, bersih dan ramah
lingkungan
5) Meningkatkan wawasan dan kelestarian lingkungan hidup

5. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi


a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan prasyarat mutlak yang
harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan sebab dalam
struktur organisasi itu tercerminkan adanya suatu bentuk
kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan.Adapun struktur
organisasi SD Negeri Gandekan Surakarta disajikan dalam
Gambar 3.2. Struktur Organisasi SD Negeri Gandekan
Surakarta Surakarta.
b. Job Deskrkribsi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
pasal 11, menjelaskan bahwa tugas ASN adalah :
1) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas.
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Tugas guru dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang

26
Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74
Tahun 2008 tentang Guru, yakni :
1) Merencanakan pembelajaran;
2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4) Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
kegiatan pokok yang sesuai; dan
7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik
dan kompetensi secara berkelanjutan.
Sedangkan rincian kegiatan tugas jabatan guru yang dimuat
dalam Permenpan-RB No 16 tahun 2009 pasal 13 ayat 1, yaitu:
1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Menyusun alat ukur/ soal sesuai mata pelajaran;
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran di kelasnya;
7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8) Melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya;
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13) Melaksanakan pengembangan diri;
14) Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15) Membuat karya inovatif.

27
Gambar 3.2. Struktur Organisasi SD Negeri Gandekan Surakarta

KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH

PERPUSTAKAAN

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL

GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI

GURU AGAMA GURU AGAMA GURU AGAMA GURU GURU EXTRA GURU EXTRA
ISLAM KRISTEN KATOLIK PENJASKES TARI BHS INGGRIS

SISWA

MASYARAKAT

28
6. Deskripsi SDM, Sarpras, danSumber Daya Lainnya
a. Tenaga Pendidik
Tabel 3.1 Tenaga Pendidik

No NIP Nama Pelajaran Jabatan

1 19681016 199603 2 002 Nuning Harmini, S.Pd.SD Kepala


Sekolah
2 19620814 198201 1 005 Edi Mustari, S.Pd Guru Kelas IV
3 19630530 198405 1 004 Suroso, S.Pd Guru Olahraga
4 19860829 201101 2 011 Muna Dwi Pangestu, S.Pd Guru Kelas VI
5 19690512 200604 2 012 Sri Maryati, S.Pd Guru Kelas V
6 19641021 200604 1 004 Sukirno, S.Pd Guru Kelas III
7 19640929 200701 2 011 Suminah, S.Pd Guru Kelas I
8 19931016 201902 1 001 Oky Riccy Dewanta, S.Pd Guru
Pendidikan
Agama Katolik
9 19950107 201902 2 003 Zahra Zainun Nisa, S.Pd Guru
Pendidikan
Agama Islam
10 Kurnia Setianingsih, S.Pd Guru Kelas II
11 Siti Rochmiyatun, S.Pd Guru Bahasa
Inggris
12 Aghni Demi Hikmawati, Guru Tari
S.Sn
13 Suratno Penjaga
14
b. Peserta Didik
Tabel 3.2 Peserta Didik
No Nama Rombel Jumlah siswa
1 Kelas I 27
2 Kelas II 27
3 Kelas III 23
4 Kelas IV 35
5 Kelas V 28
6 Kelas VI 29
Jumlah 169
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki ole SD Negeri
Gandekanmeliputi :
1. Gedung Sekolah
2. Lapangan Sekolah
3. Ruang Kelas sebanyak 6 ruang
4. Ruang Guru
5. Ruang Agama
6. Perpustakaan
7. Kantin sekolah

29
8. Kamar mandi siswa dan Guru
9. Gudang
10. Ruang Alat Musik
Dari segi sarana dan prasarana penunjang KBM, SD
Negeri Gandekan Surakarta memiliki berbagai fasilitas pendukung
seperti :
1. Meja dan kursi belajar
2. Papan tulis whiteboard dan blackboard
3. LCD
4. Buku paket, buku pengayaan, dan buku referensi
5. Komputer
6. Jaringan internet kabel dan nirkabel
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Menurut pasal 5
tugas utama guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi Siswa pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta
tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
Dijabarkan dalam pasal 6 bahwa uraian Kewajiban Guru dalam
melaksanakan tugas adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan
pembelajaran/bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran/ bimbingan, serta melaksanakan
pembelajaran/perbaikan dan pengayaan;
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
3. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi Siswa dalam
pembelajaran;
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai agama dan etika; dan
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
C. Role Model

30
Gambar 3.3 Role Model

Nama : Antonius Dwi Kuncoro


Tempat, tanggal lahir : Kediri, 13 Januari 1993
Alamat : Dsn. Sekaran Kidul, Ds. Sekaran Kec. Kayen
Kidul, Kediri
Unit Kerja : TK-SD Katolik Wijana Mojoagung

Role model yang dijadikan penulis sebagai inspirasi dan panutan


adalah BapakAntonius Dwi Kuncoro. Beliau merupakan guru diTK-SD
Katolik Wijana Mojoagung.Bapak Antondi dalam menjalankan tugas
sebagai guru dikenal sebagai pribadi yang tegas namun tetap santai,
kreatif dan inovatif.Beliau memiliki sikap yang menarik sebagai seorang
guru karena tidak hanya dekat dengan rekan kerja melainkan dengan
murid dan orang tua murid beliau sangat dekat.Beliau merupakan contok
sosok guru panutan karena selain ramah dan beliau sangat pandai
membawa suasana dalam kelas menjadi menarik untuk anak-anak
belajar. Ini terlihat dari cara beliau yang selalu ingin mencoba belajar
dengan metode-metode pembelajaran yang terbaru untuk mendidik murid-
muridnya.
Sikap kreatif dan inovatif yang dimiliki oleh beliau sangat
menginspirasi untuk penulis dan dapat menjadi contoh bagaimana
seorang guru harus mengajar murid-muridnya dengan berbagai macam

31
metode pembelajaran. Moto beliau “To Love and be Loved” yang artinya
untuk mencintai dan dicintai sangat berkesan karena sebagai seorang
guru beliau mencintai seluruh aspek kehidupan seorang guru dan
akhirnya dia dicintai oleh aspek kehidupan guru.

BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan


Nilai ANEKA

Unit Kerja : SD Negeri Gandekan Surakarta


Isu yang diangkat : Kurang Optimalnya Peran Guru Agama
Katolik Dalam Meningkatkan Ketaatan
Hidup Doa Pada Siswa SD Negeri
Gandekan Surakarta.
Judul : Optimalisasi Peran Guru Agama Katolik

32
Dalam Meningkatkan Ketaatan Hidup
Doa Pada Siswa SD Negeri Gandekan
Surakarta.
Gagasan penyelesaian : 1. Sosialisasi pentingnya hidup doa
Isu peserta didik agama katolik.
2. Menata dan membersihkan ruangan
agama.
3. Membuat buku doa.
4. Melakukan praktek berdoa.
5. Melakukan praktek berdoa Rosario.
6. Evaluasi praktek berdoa.

33
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan
No Kegiatan terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Sosialisasi Siswa Kontribusi kegiatan Aktualisasi
pentingnya memahami ini dalam penguatan
hidup doa tentang hidup perwujudan visi nilai-nilai
peserta doa SD Negeri organisasi
didik 1. Konsultasi Mendapat 1. Etika Publik (Sopan dan Gandekan berupa
agama kepada persetujuan Santun) Surakarta : :integritas,
katolik kepada dari kepala Saya konsiltasi dengan sopan Terwujudnya kreatif,inovatif
kepala sekolah dan satun. sekolah yang ,inisiatif,
sekolah/ment 2. Akuntabilitas (Tanggungjawab) religius, pembelajar,m
or. Kegiatan yang dilakukan berprestasi, enjunjungmer
dipersiapkan dengan berkarakter dan itokrasi, aktif,
tanggungjawab. berwawasan dan tanpa
2. Menyiapkan Materi 1. Nasionalisme (Sila 4) lingkungan.” pamrih.
materi Sosialisasi Dalam menyiapkan materi
sosialisai selesai dibuat sosialisasi perlu Berkontribusi
bermusyawarah dengan mentor dalam
2. Etika Publik (Inovasi) mewujudkan misi
Membuat power point yang pertama yaitu
sosialisasi :Menyelenggaraka

34
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan
No Kegiatan terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Persiapan Mempersiapk 1. Akuntabilitas (Kejelasan) n sekolah yang
sosialisasi an tempat Mempersiapkan sarana dan religius dan
sosialisai prasarana yang jelas saat berkarakter.
sosialisasi.
2. Komitmen Mutu (Sepenuh hati
dan inovatif)
Melakukanpersiapan dengan
sepenuh hati dan
mempersiapkan LCD Proyektor
dan laptop uintuk sosialisasi.

35
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan
No Kegiatan terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Pelaksanaan Terlaksanany 1. Akuntabilitas (Kepemimpinan)
sosialisasi a kegiatan Memimpin sosialisisasi kegiatan
sosialisasi habituasi di sekolah
2. Nasionalisme (Sila ke-1)
Mensosialisasikan kegiatan
mengembangkan hidup doa
siswa
3. Etika Publik (Kebersamaan)
Bersama-sama dengan guru-
guru mewujudkan visi sekolah.
4. Komitmen Mutu (Inovatif)
Memberikan trobosan dalam
mengembangkan hidup doa
siswa.
5. Anti Korupsi (Keberanian)
Berani mengambil tindakan
untuk memecahkan masalah
2. Menata Ruang agama Kontribusi kegiatan Aktualisasi
dan dapat ini dalam penguatan
membersih digunakan perwujudan visi nilai-nilai
kan sesuang SD Negeri organisasi
fungsinya Gandekan berupa

36
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan
No Kegiatan terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ruangan 1. Konsultasi Mendapat 1. Etika Publik (Sopan dan Surakarta : :integritas,
agama. kepada persetujuan Santun) Terwujudnya kreatif,inovatif
kepada dari kepala Saya konsiltasi dengan sopan sekolah yang ,inisiatif,
kepala sekolah. dan satun. religius, pembelajar,m
sekolah/men 2. Akuntabilitas (Tanggungjawab) berprestasi, enjunjungmer
tor Kegiatan yang dilakukan berkarakter dan itokrasi, aktif,
dipersiapkan dengan berwawasan dan tanpa
tanggungjawab. lingkungan.” pamrih.
2. Membersihk Ruang agama 1. Komitmen Mutu (Sepenuh hati)
an ruang bersih dari Membersihkan ruangan agama Berkontribusi
agama. tumpukan dengan sepenuh hati. dalam
barang- 2. Nasionalisme (Sila ke-3) mewujudkan misi
barang. Bersama murid membersihkan yang keempat
ruangan agama untuk yaitu
kepentingan bersama. :Mengembangkan
3. Menata Ruang agama 1. Anti Korupsi (Kerja Keras) budaya disiplin,
ruang bisa Bekerja keras dalam menata bersih dan ramah
agama digunakan ulang ruang agama. lingkungan.
untuk 2. Komitment Mutu (Inovatif)
kegiatan Membuat ruang agama yang
belajar menyenangkan untuk
mengajar. pembelajaran.

37
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan
No Kegiatan terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Membuat Buku Kontribusi kegiatan Aktualisasi
buku doa. pengangan ini dalam penguatan
siwa untuk perwujudan visi nilai-nilai
berdoa SD Negeri organisasi
1. Mencari Mendapatkan 1. Akuntabilitas (Tanggungjawab); Gandekan berupa
buku buku-buku Etika Publik (Semangat) Surakarta : :integritas,
sumber sumber. Saya mencari buku referensi Terwujudnya kreatif,inovatif
terkait doa- yang dapat dipertanggung sekolah yang ,inisiatif,
doa dasar jawabkan dengan penuh religius, pembelajar,m
Katolik. semangat. berprestasi, enjunjungmer
2. Komitmen Mutu (Efisien dan berkarakter dan itokrasi, aktif,
efektif) berwawasan dan tanpa
Dalam mencari buku sumber lingkungan.” pamrih.
saya bekerja dengan efisien
dan efektif. Berkontribusi
2. Menyusun Buku doa 1. Anti Korupsi (Bekerja Keras); dalam
buku doa- selesai Saya bekerja keras mewujudkan misi
doa dasar diketik. 2. Komitmen Mutu (Kreatif dan yang pertama yaitu
Katolik. inovatif) :Menyelenggaraka
dan berfikir kreatif-inovatif n sekolah yang
dalam menyusun buku doa-doa religius dan
dasar Katolik. berkarakter.

38
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan
No Kegiatan terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Menceta Buku doa 1. Komitmen Mutu (Efisien)
k buku doa- selesai Saya mencetak buku doa-doa
doa dasar dicetak. dasar Katolik dengan teliti dan
Katolik menggunakan sarana
prasarana dengan efisien.
2. Nasionalisme (Sila Ke-5)
Bekerja keras dalam
menyelesaikan buku doa-doa
dasar Katolik.
4. Melakukan Siswa dapat Kontribusi kegiatan Aktualisasi
praktek berdoa ini dalam penguatan
berdoa. dengan baik perwujudan visi nilai-nilai
dan benar SD Negeri organisasi
1. Membuat Daftar kriteria 1. Akuntabilitas (transparansi) Gandekan berupa
kriteria penilaian. Kriteria penilaian disampaikan Surakarta : :integritas,
penilaian. kepada siswa. Terwujudnya kreatif,inovatif
2. Komitmen Mutu (orientasi mutu) sekolah yang ,inisiatif,
Menjelaskan kriteria penilaian religius, pembelajar,m
sesuai visi sekolah berprestasi, enjunjungmer

39
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan
No Kegiatan terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat Daftar hadir 1. Etika Publik (Orientasi berkarakter dan itokrasi, aktif,
daftar hadir. tersedia. Organisasi) berwawasan dan tanpa
Membuat daftar hadir lingkungan.” pamrih.
merupakan administrasi
kegiatan Berkontribusi
2. Nasionalisme (Sila Ke-5) dalam
Bekerja keras dalam membuat mewujudkan misi
administrasi yang pertama yaitu
3. Melakukan Daftar nilai 1. Anti Korupsi (Adil) :Menyelenggaraka
penilaian praktek Melaksanakan penilaian secara n sekolah yang
praktek berdoa. adil. religius dan
berdoa. 2. Nasionalisme (SIla ke-2) berkarakter.
Dalam penilaian
mengutamakan objektifitas
5 Melakukan Siswa dapat Kontribusi kegiatan Aktualisasi
praktek berdoa ini dalam penguatan
berdoa Rosario perwujudan visi nilai-nilai
rosario dengan baik SD Negeri organisasi
dan benar Gandekan berupa

40
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan
No Kegiatan terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Daftar kriteria 1. Akuntabilitas (transparansi) Surakarta : :integritas,
kriteria penilaian. Kriteria penilaian disampaikan Terwujudnya kreatif,inovatif
penilaian. kepada siswa. sekolah yang ,inisiatif,
2. Komitmen Mutu (orientasi mutu) religius, pembelajar,m
Menjelaskan kriteria penilaian berprestasi, enjunjungmer
sesuai visi sekolah berkarakter dan itokrasi, aktif,
2. Membuat Daftar hadir 1. Etika Publik (Orientasi berwawasan dan tanpa
daftar hadir. tersedia. Organisasi) lingkungan.” pamrih.
Membuat daftar hadir
merupakan administrasi Berkontribusi
kegiatan dalam
2. Nasionalisme (Sila Ke-5) mewujudkan misi
Bekerja keras dalam membuat yang pertama yaitu
administrasi :Menyelenggaraka
3. Melakukan Daftar nilai 1. Anti Korupsi (Adil) n sekolah yang
penilaian praktek Melaksanakan penilaian secara religius dan
praktek berdoa adil. berkarakter.
berdoa rosario. 2. Nasionalisme (SIla ke-2)
rosario. Dalam penilaian
mengutamakan objektifitas
6. Evaluasi Data Kontribusi kegiatan
praktek Perkembang ini dalam
berdoa an hidup doa perwujudan visi

41
Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan
No Kegiatan terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengumpul Daftar nilai 1. Akuntabilitas (Transparansi dan SD Negeri Aktualisasi
kan data praktek Kejelasan) Gandekan penguatan
penilaian berdoa Transparan dan jelas dalam Surakarta : nilai-nilai
praktek mengumpulkan data-data Terwujudnya organisasi
berdoa penilaian sekolah yang berupa
2. Etika Publik (Integritas) religius, :integritas,
Data yang terkumpul diolah berprestasi, kreatif,inovatif
secara objektif berkarakter dan ,inisiatif,
3. Anti Korupsi (Kejujuran) berwawasan pembelajar,m
Mengolah data dengan jujur lingkungan.” enjunjungmer
2. Mengev Daftar 1. Komitmen Mutu (Adaptif dan itokrasi, aktif,
aluasi Evaluasi perbaikan Berkelanjutan) Berkontribusi dan tanpa
kegiatan kegiatan Data penilaian menjadi acuan dalam pamrih.
praktek berdoa untuk membuat kegiatan mewujudkan misi
berdoa lanjutan. yang kedua
2. Nasionalisme (Sila Ke-1) yaitu
Mengarahkan peserta didik :Melaksanakan
untuk taat terhadap hidup doa pembelajaran
3. Anti Korupsi (Keadilan) efektif dan efisien
Semua anak mendapatkan mengembangkan
penilaian dengan adil. kompetensi siswa
secara optimal.

42
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SD Negeri Gandekan Surakartamulai tanggal 18 September 2019
sampai dengan 18 Oktober 2019, yang dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan
Aktualisasi.
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

43
44
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 5(enam) kegiatan aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar ANEKA, terdapat kemungkinan bahwa kegiatan-
kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga tidak dapat
direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai aktualisasinya. Oleh
karena itu perlu perkirakan kendala-kendala yang mungkin akan
terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan
bagaimana strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala,
antisipasi, dan strategi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Strategi
Antisipasi
menghadapi
No Kendala menghadapi kendala
kendala
1. Kegiatan tidak Manajemen waktu Displin waktu sesuai
selesai tepat dengan baik. dengan jadwal yang
waktu. telah dibuat.
2. Kurangnya a. Mencari literatur a. Membuat
kompetensi dalam tentang kegiatan catatan-catatan
kegiatan yang akan yang akan khusus.
dilakukan. dilakukan. b. Menggali
b. Konsultasi kepada informasi dari
ahlinya. para ahli di
bidangnya.
3. Sarana dan Koordinasi dengan Menyiapkan
prasarana untuk bagian sarana dan keperluan jauh-jauh
melakukan prasarana. hari.
kegiatan kurang
memadai.
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

45
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
Prioritas isu “Kurang Optimalnya Peran Guru Agama Katolik Dalam
Meningkatkan Ketaatan Hidup Doa Pada Siswa SD Negeri Gandekan
Surakarta” akan diselesaikan melalui 6 (enam) kegiatan, yaitu:
1. Melakukan sosialisasi pentingnya hidup doa peserta didik
agama katolik.
2. Menata dan membersihkan ruangan agama.
3. Membuat buku doa.
4. Melakukan praktek berdoa.
5. Melakukan praktek berdoa Rosario.
6. Melakukan evaluasi praktek berdoa.
Pemilihan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan semakin
menguatkan internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam kaitannya dengan
peran dan kedudukan ASN dalam NKRI sehingga mampu menjalankan
tugas dan perannya dengan maksimal sebagai ASN yang profesional dan
berintegritas tinggi.
Rancangan aktualisasi ini diharapkan juga dapat mendukung
perwujudan visi SD Negeri Gandekan Surakarta, yakni: Terwujudnya
sekolah yang religius, berprestasi, berkarakter dan berwawasan
lingkungan hidup, sehingga penulis sebagai seorang pendidik mampu
memberikan kontribusi positif bagi kemajuan sekolah dan perkembangan
peserta didik.
B. Pentingnya Rancangan Aktualisasi
Isu strategis yang berhasil ditemukan berdasarkan analisis APKL dan
USG, yakni: Kurang Optimalnya Peran Guru Agama dalam Pendampingan
Kegiatan Rohani Katolik bagi Siswa di SD Negeri Gandekan Surakarta,
merupakan dasar dalam penyusunan rancangan aktualisasi. Rancangan
aktualisasi disusun sebagai perwujudan nilai-nilai dasar ASN bagi peserta
Diklatsar CPNS untuk menyelesaikan isu yang terjadi di organisasi tempat
ia bekerja. Dengan teratasinya isu maka akan terjadi perubahan menjadi
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

46
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. “Manajemen ASN” Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. “Etika Publik” Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. “Akuntabilitas” Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Latief, Yudi, dkk. 2015. “Nasionalisme” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Permen PAN RB No 16 Tahun 2009. Tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya : MenPAN RB.
Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. “Pelayanan Publik” Modul Pelathan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi dan Tri Atmojo Sejati. 2017. “Whole of Government” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. “Anti Korupsi” Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufiq. 2015. “Komitmen Mutu” Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

47
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Oky Riccy Dewanta, S.Pd


NIP : 19931016 201902 1 001
Tempat, Tanggal Lahir : Blitar, 16Oktober 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Katolik
Status Perkawinan : Belum Kawin
HP : 0856 5608 9359
Email : oky.riccy16@gmail.com
Alamat : Jl. Sirsat No. 43
RT/ RW: 001/001 Kelurahan Karangsari
Kec.Sukorejo, Kota Blitar – Jawa Timur
Unit Kerja : SD Negeri Gandekan Surakarta
Riwayat Pendidikan :

No. Tingkat Nama Sekolah/ Perguruan Tinggi Lulus


1. SD SDK SANTA MARIA BLITAR Tahun 2005
2. SMP SMPN 8BLITAR Tahun 2008
SMAK ST. VINCENTIUS A PAULO
3. SMA Tahun 2011
GARUM-BLITAR
4. S-1 STKIP WIDYA YUWANA MADIUN Tahun 2013

Riwayat Pekerjaan :
Tahun Instansi Jabatan
2012 – 2013 MNC SKYVISION MAKASSAR Teknisi
2017 – 2019 MAJU HARDWARE MADIUN Frontliner

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.Apabila


ada data yang tidak sesuai, saya siap mempertanggungjawabkan hal
tersebut.
Surakarta, 11 September 2019

Oky Riccy Dewanta

48

Anda mungkin juga menyukai