Anda di halaman 1dari 39

PETUNJUK TEKNIS

Kuliah Kerja Nyata


Angkatan 107
TEMATIK DESA WISATA

2024
PUSAT PENGABDIAN MASYARAKAT
DAN KULIAH KERJA NYATA (PM-KKN)

LEMBAGA PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas perkenan-Nya, sehingga
Petunjuk Teknis (JUKNIS) KKN Tematik Desa Wisata Tahun 2024 telah selesai disusun dan
akan menjadi pedoman umum bagi semua pihak dalam penyelenggaraan KKN Tematik Desa
Wisata pada angkatan 107 tahun 2027.

KKN Tematik Desa Wisata merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang
diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional juncto Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan
tinggi yang dilaksanakan setiap tahun dengan menugaskan perguruan tinggi sebagai pelaksana.
KKN juga merupakan kegiatan dari perwujudan konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi secara
utuh terintegrasi. Kegiatan ini memadukan dharma Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
kepada Masyarakat dalam satu kegiatan. KKN Tematik Desa Wisata mengedepankan
penanaman wawasan kepada mahasiswa melalui pengalaman belajar di masyarakat yang
menghubungkan konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan. Program ini
merefleksikan pengetahuan teori yang disinergikan dengan pengalaman di lapangan yang
mampu mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam
menjalani kehidupan sosial kemasyarakatan.

Petunjuk Teknis (JUKNIS) ini tidak hanya disusun untuk membantu tim pengembang dan
perguruan tinggi pelaksana, tetapi juga bagi mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapang (DPL)
peserta KKN Tematik Desa Wisata dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya pada
kegiatan ini. Semoga buku pedoman ini dapat menjadi acuan bagi semua pihak dalam rangka
mendukung suksesnya seluruh rangkaian kegiatan KKN Tematik Desa Wisata tahun 2024.
Petunjuk Teknis (JUKNIS) ini tentu masih memiliki kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak akan diperhatikan dan
ditindaklanjuti dengan senang hati sesuai ketentuan yang berlaku. Akhirnya kami
menyampaikan terima kasih kepada Pusbang PM-KKN sebagai pengelola KKN Tematik Desa
Wisata Tahun 2024. Apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang terlibat dan mendukung
KKN ini, terutama Pemerintah Kecamatan Sarjo dan Kecamatan Bambaira Kabupaten
Pasangkayu Sulawesi Barat dan Panitia Pelaksana serta mahasiswa KKN. Semoga dengan
perhatian dan keseriusan kita semua, program ini dapat terlaksana dengan baik dan berhasil
guna.

Palu, Februari 2024


Ketua LPPM Untad,

Dr. Lukman, M.Hum


Tim Penyusun
Pengarah : Dr. H. Lukman Nadjamuddin, M.Hum
Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.Sc.

Penanggung Jawab : Dr. Adrianton, SP, MP

Ketua : Dr.rer.pol. Dewi Nur Asih, SP, M.Si

Anggota : Dr. Muhammad Arief, S.IP, M.Si


Jamaluddin, S.Farm., M.Si.
Asriana Sultan, S.Farm., M.Si., Apt
Ugi Darmawanti, S.Sos., M.Si
Sitti Munifah, S.Kom., M.Si
Fatria Indiria, S.E
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Universitas Tadulako (UNTAD) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang
menerapkan pilar pengabdian kepada masyarakat yang berlaku bukan hanya kepada dosen, tetapi
juga kepada mahasiswa yang dikemas dalam sebuah program matakuliah yaitu Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang merupakan bagian dari sistem kredit semester (SKS) wajib diprogramkan
oleh setiap mahasiwa pada jenjang Strata Satu (S-1) di Unversitas Tadulako, sehingga KKN juga
merupakan bagian dari program pengajaran/perkuliahan. Berbeda dengan pengajaran/
perkuliahan pada umumnya, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah – tengah
masyarakat di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah –
masalah pembangunan yang dihadapi.
Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat pedesaan, perkotaan, dan kelompok
masyarakat lain yang dipandang layak. Peserta KKN diwajibkan tinggal di masyarakat lokasi
selama melaksanakan kegiatan. Pelaksanaan KKN dimaknai sebagai program pembelajaran yang
memfasilitasi mahasiswa untuk memperkuat kompetensinya dengan cara memberi kesempatan
kepada mahasiswa menempuh pembelajaran di luar Program studi yang berbeda pada Perguruan
Tinggi yang sama. Oleh karena itu, kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih siap
dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi
juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat. Universitas Tadulako (UNTAD) melalui
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dituntut untuk dapat
merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih
capaian pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
optimal dan selalu relevan seperti Kuliar Kerja Nyata (KKN) Tematik Desa Wisata, mandiri, dan
kerjasama dengan mitra melalui program KKN Tematik seperti Desa Wisata.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Desa Wisata merupakan salah satu kegiatan
intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode
pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui program pengenalan potensi desa wisata untuk menciptakan desa yang lebih
mandiri secara ekonomi, sosial dan lingkungan. Dengan memperkenalkan potensi wisata, desa

1
akan lebih maju secara ekonomi karena potensi wisatadapat membuka usaha – usaha lokal dan
mengelola hasil sumber daya mereka sendiri, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup
masyarakat setempat.
Menurut (Hadiwijoyo, 2012) Desa Wisata merupakan suatu kawasan pedesaan dengan
keseluruhan suasana yang asli dan khas baik dari kehidupan sosial – ekonomi, sosial – budaya,
adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas,
kegiatan perekonomian yang menarik, serta memiliki potensi yang dapat dikembangkan,
misalnya atraksi, akomodasi, makanan dan minuman, dan kebutuhan wisata lainnya. Keberadaan
desa wisata dalam perjalanan pembangunan pariwisata di Indonesia sudah sedemikian penting,
desa wisata sudah mampu mewarnai variasi destinasi yang lebih dinamis dalam suatu kawasan
pariwisata. Perkembangan industri pariwisata yang dalam hal ini adalah desa wisata mempunyai
dampak bagi ekonomi suatu wilayah, antara lain peningkatan pendapatan masyarakat, penyerapan
tenaga kerja, peningkatan pendapatan pemerintah desa, peningkatan permintaan produk lokal dan
peningkatan fasilitas untuk masyarakat (Febriana dan Pangestuti, 2018).
Pengembangan pariwisata di pedesaan didorong oleh tiga faktor yaitu : Faktor pertama
yaitu wilayah pedesaan yang memiliki potensi alam dan budaya yang relatif lebih otentik.
Masyarakat pedesaan masih menjalankan tradisi dan ritual-ritual budaya serta topografi yang
cukup serasi. Faktor kedua, wilayah pedesaan memiliki lingkungan fisik yang relatif masih asli
atau belum banyak tercemar oleh berbagai jenis polusi dibandingankan dengan kawasan
perkotaan. Faktor ketiga, dalam tingkat tertentu daerah pedesaan menghadapi perkembangan
ekonomi yang relatif lambat, sehingga pemanfaatan potensi ekonomi, sosial dan budaya
masyarakat lokal belum dilakukan secara optimal (Damanik, 2013).

Tujuan
1. Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi pada Dharma Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills agar lebih siap dan
relevan dengan kebutuhan zaman.
3. Menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.
4. Program – program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat
memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.
5. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa khususnya untuk dapat mengimplementasikan
keilmuannya kepada khalayak di luar program studi dan dapat meningkatkan keterampilan
keilmuannya dari pembelajaran dan penerapan secara langsung di lapangan.
2
6. Melalui keterlibatannya dalam masyarakat, mahasiswa diharapkan mampu menemukan,
mangidentifikasi, merumuskan serta memecahkan permasalahn secara intern- disipliner,
komprehensif, dan lintas sektoral, yang selanjutnya diharapkan dapat menunjang
pengembangan kompetensinya.
7. Memacu pembangunan dengan memperdayakan masyarakat.

Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatnya jumlah (produktivitas) dan kualitas pengabdian mahasiswa dan dosen yang
ditunjukkan dari semakin kuatnya program pengabdian kepada masyarakat.
2. Pemahaman mahasiswa meningkat atas masalah-masalah nyata di desa, industri, dunia
wirausaha, ekonomi serta penerapan inovasi dan teknologi berdasarkan hasil pengabdian;
3. Mendorong terwujudnya Desa Berkembang dan Mandiri, serta kolaborasi perdesaan dengan
perkotaan melalui pengembangan Kawasan Perdesaan secara berkelanjutan.
4. Mendorong tumbuh dan berkembangnya investasi di desa dan perdesaan, daerah tertinggal,
dan kawasan transmigrasi.
5. Meningkatnya pengetahuan masyarakat serta mampu melakukan inovasi berdasarkan hasil
pengabdian mahasisiwa dan dosen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Prinsip KKN Tematik Desa Wisata


Prinsip pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata memiliki empat prinsip, yaitu dapat dilaksanakan
(Feasible), dapat diterima (Acceptable), Partisipatif (Participative), Realistis (Realistic),
Pembangunan lingkungan (Environmental Development) dan berekesinambungan (Sustainable).
Penjelasannya sebagai berikut:
1. Dapat dilaksanakan (Feasible)
Dapat dilaksanakan (Feasible) merupakan program yang dilakukan dalam KKN harus
disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dan atau masyarakat sasaran. Feasible juga
diartikan sebagai program yang dapat dilakukan dengan mahasiswa sebagai perantara.
2. Dapat diterima (Acceptable)
Dapat diterima (Acceptable) merupakan kegiatan yang dikembangkan dalam KKN harus
dapat diterima oleh masyarakat sasaran. Penerimaan masyarakat bukan saja karena
kebutuhannya, tetapi juga pertimbangan kecocokan sosial (social acceptability) dan norma –
norma yang berlaku di masyarakat tersebut.
3. Partisipatif (Participative)
Partisipatif (Participative) merupakan masyarakat aktif melakukan kegiatan di lingkungan
3
sosialnya dan perguruan tinggi aktif membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan
mereka.
4. Realistis (Realistic)
KKN diselenggarakan dengan bertumpu pada persoalan dan kebutuhan nyata di masyarakat
serta sesuai dengan sumber daya yang tersedia yang dapat mendukung realisasi dan
ketercapaiannya.
5. Pembangunan lingkungan (Environmental Development)
KKN harus berdampak pada pelestarian serta peningkatan kualitas lingkungan baik fisik
maupun sosial.
6. Berkesinambungan (Sustainable)
Berkesinambungan (Sustainable) merupakan program yang akan terus berlanjut meskipun
masa kegiatan mahasiswa melaksanakan KKN telah selesai. Keberlanjutan dapat juga
dilakukan dengan membentuk kader setempat yang kelak dapat menggantikan peran
mahasiswa KKN apabila telah selesai melaksanakan kegiatan di lokasi.

Tema Pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata Angkatan 107

“Pengembangan Potensi Desa Wisata Melalui Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Mandiri”

4
BAB II
PENGELOLAAN KKN TEMATIK DESA WISATA

1. Ketentuan Umum
1.1 Kegiatan KKN Tematik Desa Wisata dilaksanakan di beberapa wilayah, seperti:
a. Kecamatan Sarjo meliputi Desa Letawa dan Maponu.
b. Kecamatan Bambaira meliputi Desa Tampaure, Bambaira, Kasoloang, dan Kaluku
Nangka.
di bawah kendali Pusat PM-KKN LPPM Universitas Tadulako.
1.2 Persyaratan KKN Tematik Desa Wisata sebagai berikut:
1. Telah melulusi minimal 84 SKS
2. Telah memprogramkan KKN pada semester berjalan sesuai tahun akademik.
1.3 Pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata berlangsung selama 30 hari (1 bulan), yang
terbagi m e n j a d i 2 (dua) hari pertama untuk pembekalan, bimbingan, dan penguatan
penyusunan program kerja, 26 hari berikutnya untuk pelaksanaan program kerja, dan 2
hari terakhir untuk penyelesaian laporan akhir.
1.4 Setiap kegiatan yang dilaksanakan pada KKN Tematik Desa Wisata harus:
1. Mencantumkan logo Universitas Tadulako dan Pemerintah Daerah Kabupaten
Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat atau mitra (Dinas terkait, sponsor, dll);
2. Menggunakan atribut (Almamater/baju dan topi berlogo Universitas Tadulako).
3. Sesuai dengan program kerja/kegiatan KKN Tematik Desa Wisata yang telah
disepakati bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dengan menyesuaikan yang
tertera pada juknis.
1.5 KKN Tematik Desa Wisata dilakukan secara individu maupun berkelompok dalam 1
(satu) wilayah kerja.

2. Alokasi Waktu Pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata


Jangka waktu yang diperlukan mahasiswa untuk kegiatan KKN Tematik Desa Wisata
harus memenuhi persyaratan 4 SKS yaitu ≥ 181,33 jam kerja efektif di lapangan. Waktu
kerja efektif 181,33 jam dihitung dari 4 SKS x 170 menit. Per minggu x 16 kali tatap muka
= 10.880 menit dibagi 60 menit = 181,33 (182) jam dengan waktu kerja kegiatan per hari 7
jam per hari = 25,90 hari (26 hari). Dalam pelaksanaannya dihitung menjadi 2 (dua) hari
pertama untuk pembekalan, bimbingan dan penguatan penyusunan program kerja, 26 hari
berikutnya untuk pelaksanaan program, dan 2 hari terakhir untuk penyelesaian laporan akhir.
5
3. Alur Pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata
Pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata secara umum dapat dilihat pada alur dibawah ini:

PENGUMUMAN PENDAFTARAN PELAKSANAAN


KKN TEMATIK DESA WISATA

Perekrutan Dosen Pembimbing Pendaftaran KKN melalui


Lapangan (DPL) website
https://sipermatauntad.com/

Ditolak

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Calon Peserta KKN

Pembimbingan
Diterima
Penyusunan Proker Peserta Pembekalan KKN

Pelaksanaan
Pembekalan

Lulus

Peserta KKN Tematik


Desa Wisata

Pemberangkatan ke
Lokasi KKN

Pelaksanaan Program Kerja dan


Monitoring Evaliasi

Seminar Desa/Kecamatan

Penarikan mahasiswa KKN

Pemberian nilai oleh DPL


Seminar Paripurna dan melalui
Pengumpulan Laporan Akhir https://sipermatauntad.com

6
4. Pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata
a) Panitia KKN menentukan DPL yang akan bertugas, dan membagi mahasiswa
berdasarkan jumlah DPL, serta akan diterbitkan Surat Keputusan Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) dari LPPM Universitas Tadulako.
b) Panitia KKN melakukan kegiatan penyamaan persepsi bagi DPL yang telah memiliki
Surat Tugas dari Ketua LPPM Universitas Tadulako secara luring atau yang telah
memiliki bimbingan KKN pada akun sipermatauntad.com.
c) Persiapan: Pendaftaran, Pembagian Kelompok, dan Penempatan dapat diakses melalui
akun SIPERMATA UNTAD (https://sipermatauntad.com/).
d) Penyusunan Program Kerja dan Penyusunan Rencana Tahapan Proses:
Pembekalan dilaksanakan selama 2 (dua) hari yang dirangkaikan penyusunan program
kerja sesuai huruf poin “BAB IV” secara luring dan menyesuaikan format pada
Lampiran 1. yang dibuat secara berkelompok maupun individu (sesuai bidang ilmu)
dengan mengacu pada jumlah jam per hari 7 jam, dan jumlah program kerja yang jalan
dalam sehari minimal 4 Program Kerja selama 26 hari kerja dilokasi dengan jumlah
total jam kerja 182 Jam serta penyusunan rencana tahapan proses sesuai format
Lampiran 2. yang dibuat oleh setiap mahasiswa (Bukan hanya mengganti nama dan
NIM) dihari kedua pembekalan (tidak dibuat setelah pelaksanaan KKN selesai)
dengan menyesuaikan kolom tahapan proses oleh setiap mahasiswa.
e) Penunjukan Koordinator Desa (Kordes) dan Koordinator Kecamatan (Korcam):
Koordinator Desa ditunjuk berdasarkan hasil musyawarah oleh peserta dalam satu
Posko dengan persetujuan DPL dan dipilih disetiap Posko/Desa, sedangkan Koordinator
Kecamatan ditunjuk oleh perwakilan DPL yang lokasi Posko berada di ibukota
Kecamatan.Pemberangkatan Mahasiswa ke lokasi KKN menggunakan Mobil yang telah
disiapkan LPPM Universitas Tadulako/Mitra.
f) Pelaksanaan Program Kerja KKN Tematik Desa Wisata terbagi ke dalam 2 (dua)
program kerja, yaitu Program Utama dengan bobot 70% dan Program Tambahan dengan
bobot 30%. Mahasiswa melaksanakan program kerja selama 127,4 Jam = 127 Jam (182
Jam x 70% = 127,4 Jam) untuk Program Utama dan 54,6 Jam = 55 Jam (182 Jam x
30% = 54,6 Jam) untuk program tambahan (program yang diperoleh dari Desa
melalui hasil observasi atau melalui hasil lokakarya di hari kedua dilokasi).
g) Monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan oleh panitia, pihak LPPM dan Pimpinan

7
Fakultas di lingkungan Universitas Tadulako secara luring melalui mekanisme yang
akan ditentukan oleh LPPM Universitas Tadulako.
h) Seminar Kecamatan:
1. Perwakilan Mahasiswa peserta KKN setiap desa (Kordes) dan Koordinator
Kecamatan bersama DPL berkordinasi dengan pemerintah Kecamatan untuk
penentuan waktu pelaksanaan.
2. Koordinator Kecamatan memandu jalannya kegiatan seminar kecamatan.
3. Koordinator Desa bersama tim dalam posko menyiapkan materi pemaparan dengan
alokasi waktu ±10 menit dalam bentuk Power Point (PPT)/video hasil kegiatan
selama menjalankan program kerja atas bimbingan DPL.
4. Isi materi: Pengantar (Nama Tim dengan DPL), isi (Program Kerja, Capaian,
hambatan dan pendukung beserta dokumentasi kegiatan), dan Penutup.
i) Seminar Paripurna:
1. Mahasiswa peserta KKN bersama – sama DPL menunjuk perwakilan bimbingan (2
Orang: 1 Pria dan 1 Wanita) untuk menyampaikan materi persentasi sesuai tahapan
kegiatan KKN di lokasi.
2. Mahasiswa peserta KKN yang ditunjuk oleh DPL menyiapkan materi persentasi
dalam bentuk video aktivitas pelaksanaan program kerja dari 1 (satu) bimbingan
DPL.
3. Bentuk video berisi: Pengantar, Isi/Konten Program, dan Penutup.
4. Lama presentasi maksimal 10 menit/kelompok secara luring.
j) Pelaporan:
1. Setiap mahasiswa peserta KKN berkewajiban untuk melengkapi dan memperbaiki
laporan harian, dan rencana tahapan proses kegiatan sesuai waktu dan program
kerja yang dijalankan.
2. Setiap mahasiswa peserta KKN berkewajiban membuat Laporan Akhir Mandiri
(LAM) yang dibuat per orang per posko dan Laporan Akhir Kelompok (LAK)
yang dibuat per posko dengan memilih salah satu topik/tema (atas bimbingan DPL)
yang diprogramkan/dikerjakan selama mengikuti KKN serta Video (link Youtube)
dengan durasi minimal 5 menit dan maksimal 10 menit yang berisi seluruh proses
kegiatan KKN.
3. Rencana tahapan proses kegiatan disusun berdasarkan uraian dari setiap program

8
kerja yang akan dikerjakan selama 26 hari kerja dengan mengikuti format pada
Lampiran 2 dan dibuat oleh setiap mahasiswa (peserta KKN) dengan tahapan proses
yang tidak boleh sama secara keseluruhan antara mahasiswa KKN satu dengan yang
lainnya (cuma ganti identitas nama dan stambuk).
4. Laporan aktivitas harian wajib dikirimkan secara daring oleh setiap peserta ke DPL
setiap hari dalam bentuk soft file, sehingga total laporan aktivitas harian sebanyak
26 file dokumen (26 hari kerja) dengan mengikuti format pada Lampiran 3.
5. Laporan akhir KKN (LAK dan LAM) dikonsultasikan dengan DPL dan setelah
disetujui (ACC), akan ditandatangani oleh DPL secara daring dalam bentuk soft file
lalu dikembalikan ke mahasiswa tersebut.
6. Selanjutnya, Laporan Akhir Mandiri (LAM) yang telah ACC dikirim secara
daring oleh mahasiswa melalui akun SIPERMATA UNTAD
(https://sipermatauntad.com/) dan Laporan Akhir Kelompok (LAK) diberikan ke
DPL dalam bentuk soft file.
7. Penilaian: Pemasukan nilai oleh DPL melalui akun SIPERMATA UNTAD
(https://sipermatauntad.com/) setelah mahasiswa meng-upload laporan akhir
selama 10 hari kerja (setelah berakhirnya pelaksanaan KKN).

9
BAB III
ATURAN PELAKSANAAN KKN TEMATIK DESA WISATA

A. Pembekalan KKN Tematik Desa Wisata


1. Mahasiswa calon peserta KKN wajib mengikuti semua kegiatan pembekalan yang telah
ditentukan sesuai dengan jadwal dan atau perubahan atau tambahannya.
2. Setiap sesi kegiatan pembekalan dilakukan presensi yang harus ditandatangani oleh
mahasiswa calon peserta KKN.
3. Mahasiswa calon peserta KKN bertanggungjawab atas diri pribadi masing-masing.
Apabila ada tanda tangan yang dipalsukan atau terjadi kelebihan tanda tangan, maka
presensi kedua belah pihak dinyatakan tidak berlaku.
4. Mahasiswa calon peserta KKN pembekalan wajib menggunakan pakaian baju kemeja
putih, celana kain hitam untuk laki – laki dan rok hitam untuk perempuan serta memakai
jas almamater dan menggunakan sepatu (bukan sendal sepatu) dan hadir lima belas (15)
menit sebelum pembekalan dimulai.
5. Dilarang merokok selama proses pembekalan berlangsung.
6. Mahasiswa calon peserta KKN pembekalan wajib mengikuti proses pembekalan dengan
tingkat kehadiran minimal 75% (dihitung dari jumlah materi yang tersajikan).
7. Mahasiswa calon peserta KKN pembekalan wajib menjaga sopan santun dan menjaga
nama baik almamater selama pembekalan.
8. Mahasiswa calon peserta KKN membuat resume dari setiap materi dan dikumpulkan pada
sesi akhir setiap pembekalan (Sesi akhir hari pertama dan Sesi akhir hari kedua) ke
DPL masing - masing.
9. Mahasiswa calon peserta KKN pembekalan yang sakit/ijin, wajib memperlihatkan
ketidakhadirannya ke Panitia KKN dan atau DPL masing - masing dengan
memperlihatkan surat resmi yang dapat dipertanggung jawabkan.
10. Petugas pembekalan berhak menegur, mencatat atau mengeluarkan mahasiswa calon
peserta KKN yang mengganggu kelancaran kegiatan pembekalan dan oleh karenanya
dihapus dari presensi.
B. Selama Pelaksanaan KKN, mahasiswa wajib:
1. Mahasiswa peserta KKN wajib menjaga sopan santun dan menjaga nama baik almamater
selama pelaksanaan KKN di lokasi.

10
2. Mengikuti seluruh prosesi pelepasan dan penarikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
3. Mahasiswa peserta KKN berhak meninggalkan Lokasi kerja dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Harus menggunakan Surat Ijin Meninggalkan Lokasi yang ditandatangani oleh rekan
satu subunit.
b. Setiap Surat Ijin Meninggalkan Lokasi berlaku maksimal 2 x 24 jam secara berurutan
dengan total waktu ijin selama waktu pelaksanaan tugas maksimal 5 x 24 jam.
c. Dalam hal khusus, ijin meninggalkan lokasi kerja KKN-PPM hanya diberikan oleh
DPL masing-masing.
4. Melaksanakan tugas – tugas KKN dengan penuh rasa tanggungjawab dan dedikasi yang
tinggi, baik tugas administrasi, yaitu pengisian presensi harian dan rencana pelaksanaan
kegiatan, penulisan laporan rencana kegiatan/ pelaksanaan, maupun tugas lapangan
sesuai dengan perencanaan.
5. Menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di lokasi kerja KKN.
6. Membina kerjasama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi/ dinas Pemerintah
dan pihak-pihak yang terkait.
7. Menjaga kelengkapan dan keutuhan semua atribut mahasiswa KKN (Kaos dan atau Kartu
Tanda Pengenal Mahasiswa KKN). Atribut tersebut tidak boleh hilang atau diberikan/
dipindahtangankan kepada oran lain.
8. Menjaga seluruh barang/harta pribadi yang dibawa ke lokasi KKN. Segala kerusakan dan
kehilangan barang/harta pribadi di lokasi menjadi tanggungjawab masing-masing
mahasiswa.
C. Selama Pelaksanaan KKN, mahasiswa dilarang:
1. Melakukan perbuatan dan kegiatan yang melanggar hukum, adat istiadat setempat dan
norma agama serta melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik almamater.
2. Melakukan kegiatan politik praktis, unjuk rasa, ikut campur tangan dalam Pilkada dan
atau Pilkades, serta melakukan tindakan asusila.
3. Melakukan perbuatan dan kegiatan yang melanggar hukum secara langsung maupun tidak
langsung seperti: perkelahian dan pertengkaran, dll.
4. Membawa/menggunakan kendaraan roda empat (mobil) dan atau barang mewah lainnya
kecuali pada waktu penghantaran dan penjemputan (mendapat ijin dari DPL).

11
5. Membawa keluarga atau teman ikut menginap di lokasi KKN.
6. Menggunakan wewenang/ pangkat/ jabatan di luar status peserta KKN.
7. Membuat atau menggunakan stempel dan kop surat yang mengatasnamakan LPPM
UNTAD.
8. Melakukan tindakan melanggar hukum secara langsung maupun tidak langsung.
D. Sanksi Akibat Pelanggaran Tata Tertib
Sanksi akibat pelanggarakan tata tertib diberikan dalam bentuk Peringatan Tingkat I, II dan
III.
Peringatan Tingkat I
Peringatan Tingkat I dilakukan dengan memberikan KARTU KUNING I terhadap mahasiswa
yang melakukan satu atau lebih pelanggaran sebagai berikut:
1. Tidak mengikuti kegiatan konsolidasi tanpa ijin
2. Tidak mengisi Catatan Aktifitas Harian Pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan setiap hari
ke DPL melalui media online (Whatsapp, Google Drive, atau lainnya).
3. Meninggalkan lokasi tanpa ijin dan atau tanpa diketahui rekan mahasiswa serta tanpa ijin
ke Kepala Desa/Pimpinan di Desa dalam satu sub unit selama kurang dari 24 jam.
4. Tidak menggunakan salah satu atribut selama melaksanakan program.
5. Tidak mengikuti prosesi pelepasan atau penarikan KKN tanpa ijin DPL.
Peringatan Tingkat II
Peringatan Tingkat II dilakukan dengan memberikan KARTU KUNING II terhadap
mahasiswa peserta KKN yang melakukan satu atau lebih pelanggaran sebagai berikut:
1. Telah diberi Peringatan Tingkat I, tetapi masih melakukan pelanggaran.
2. Berdasarkan pertimbangan DPL, rekan mahasiswa peserta KKN dan masyarakat
dianggap tidak dapat menghayati dan menyesuaikan diri dengan kehidupan lokasi kerja
KKN setelah tinggal selama 7 hari.
3. Membawa benda mewah ke lokasi KKN.
4. Meninggalkan lokasi kerja tanpa ijin selama lebih dari 1 x 24 jam sampai maksimal 2 x
24 jam.
5. Tidak bisa bekerjasama dengan sesama mahasiswa, masyarakat, instansi/ dinas
pemerintah dan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan KKN.
Catatan:
Peringatan dengan KARTU KUNING I dan II menentukan nilai yang direkomendasikan oleh

12
pejabat yang berwenang. Pejabat yang berwenang untuk memberikan Kartu Kuning I dan II
adalah DPL, PusBang PM-KKN dan atau Kepala LPPM.
Peringatan Tingkat III
Peringatan Tingkat III dilakukan dengan memberikan KARTU MERAH kepada mahasiswa
yang melakukan satu atau lebih pelanggaran sebagai berikut:
1. Telah diberi peringatan Tingkat II, tetapi masih melakukan pelanggaran
2. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik almamater
3. Meninggalakan lokasi kerja KKN lebih dari 5 x 24 jam selama waktu pelaksanaan KKN.
4. Meninggalkan lokasi selama lebih dari 2 x 24 jam secara berurutan tanpa Surat Ijin
Meninggalkan Lokasi.
5. Melakukan perbuatan yang dikategorikan sebagai tindakan melanggar hukum, asusila,
kegiatan poitik praktis, unjuk rasa, ikut campur tangan dalam Pilkada dan atau Pilkades
dan kegiatan lainnya yang meresahkan masyarakat dilokasi kerja KKN maupun diluar
lokasi kerja KKN.
6. Melakukan segala perbuatan yang bersifat pemalsuan/ penipuan administratif, yaitu:
a. Pemalsuan tanda tangan pada Surat Ijin Meninggalkan Lokasi
b. Pemalsuan tanda tangan pada buku laporan, proposal dan sebagainya
c. Pemalsuan dan atau penipuan identitas
7. Membuat stempel dan kop surat yang mengatasnamakan LPPM dalam menjalin kerja
sama dengan pihak luar.
Perigatan Tingkat III ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Koordinator Desa (KORDES) atau pejabat yang berwenang lainnya atas usulan DPL
memanggil mahasiswa peserta KKN yang bersangkutan ke LPPM untuk dilakukan sidang
bersama yang dihadiri oleh mahasiswa tersebut, DPL, Koordinator Desa, dan Kepala
PUSBANG PM-KKN dan atau Kepala LPPM untuk menentukan sanksi yang akan
diberikan kepada mahasiswa tersebut.
2. Dalam keadaan yang sangat memaksa, sanksi Peringatan Tingkat III dapat diberikan di
lokasi kerja KKN oleh DPL dan selanjutnya mendapatkan pengesahan dari Kepala
LPPM.
Sanksi Peringatan Tingkat III ini berupa:
III A : 1. Mahasiswa tersebut diperbolehkan meneruskan kegiatan di lokasi kerja KKN,
tetapi mendapatkan penurunan nilai dan bila perlu sampai batas minimal, atau

13
2. Mahasiswa tersebut diminta untuk mengundurkan diri sebagai peserta KKN.
III B : 1. Penarikan dari lokasi kerja KKN, sehingga dinyatakan gugur, atau
2. Merekomendasikan kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan Fakultas
agar mahasiswa tersebut diberikan sanksi akademis lainnya (skorsing dan
sebagainya)
Catatan:
Pejabat yang berwenang untuk memberikan KARTU MERAH tersebut adalah DPL atau
Kepala PUSBANG PM-KKN dan atau Kepala LPPM.

E. Tugas, Fungsi, dan Wewenang


Panitia Pelaksana
1. Melaksanakan persiapan kegiatan KKN Tematik Desa Wisata
2. Melakukan koordinasi dengan Koordinator KKN Tematik Desa Wisata.
3. Menentukan lokasi KKN bersama Koordinator KKN Tematik Desa Wisata (jika belum
ditentukan).
4. Menyiapkan dan menentukan DPL sesuai lokasi penempatan mahasiswa.
5. Memastikan jumlah mahasiswa setiap Desa/Posko berjumlah 5 (lima) Orang.
6. Menentukan lokasi bimbingan setiap DPL dengan jumlah 3 (tiga) – 4 (empat)
Desa/Posko.
7. Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata.
8. Menyusun jadwal pelaksanaan pembekalan KKN Tematik Desa Wisata.
9. Melaksanakan pembekalan KKN Tematik Desa Wisata.
10. Memfasilitasi penyelesaian kasus dengan melakukan koordinasi dengan Koordinator
KKN Tematik Desa Wisata.
11. Memfasilitasi seminar paripurna mahasiswa KKN Tematik Desa Wisata (sesuai BAB II
poin 4.10).

14
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Tematik Desa Wisata
1. Dosen yang telah mengikuti ToT DPL.
2. Menyiapkan informasi – informasi pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata untuk
disampaikan kepada mahasiswa saat melakukan kegiatan pembekalan dan pelaksanaan
KKN.
3. Mendampingi dan membantu mahasiswa dalam menyusun program kerja dan tahapan
proses pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan selama mengikuti KKN Tematik
Desa Wisata.
4. Mengumpulkan resume materi pembekalan mahasiswa sebagai nilai pembekalan
5. Mendampingi mahasiswa dalam keberangkatannya menuju Lokasi KKN.
6. Memantau dan mengarahkan pelaksanaan program kerja/rencana tahapan pelaksanaan
kegiatan secara daring maupun luring.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja/rencana tahapan
pelaksanaan kegiatan secara daring maupun luring.
8. Mendampingi mahasiswa KKN dalam menyusun laporan akhir.
9. Mendampingi mahasiswa dalam melaksanakan Seminar Kecamatan dan Seminar
Paripurna.
10. Mengembalikan soft file laporan akhir (LAK dan LAM) mahasiswa KKN yang telah
disetujui secara daring.
11. Memberi penilaian kegiatan mahasiswa KKN, selanjutnya dikirimkan ke akun
SIPERMATA UNTAD (https://sipermatauntad.com/).
Kewajiban Mahasiswa KKN Tematik Desa Wisata
1. Setiap mahasiswa KKN wajib menjaga nama baik, baik secara pribadi maupun
almamater.
2. Setiap peserta KKN wajib selalu berpakaian rapi dan sopan menggunakan
almamater/baju/ topi berlogo Universitas Tadulako dan baju Tematik (jika ada) saat
melaksanakan kegiatan di masyarakat dengan tetap menjaga kesopanan dan selalu
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di tempat KKN.
3. Mencetak Program Kerja yang telah disusun bersama DPL dengan ukuran 125 cm (lebar)
dan 90 cm (tinggi).
4. Menjalankan program kerja sesuai BAB IV.
5. Program kerja dijalankan secara mandiri dan atau kelompok yang disesuaikan dengan

15
pembagian pada rencana tahapan proses kegiatan.
6. Setiap mahasiswa menyusun catatan aktivitas harian, kemudian melaporkan
pelaksanaannya kepada DPL secara daring yang pelaporannya dilakukan per hari.
7. Mengirimkan bukti pelaksanaan program kerja (narasi, foto dan video) kepada DPL
melalui Google drive.
8. Menyusun Laporan Akhir Mandiri (LAM) dan Laporan Akhir Kelompok (LAK)
dengan menyertakan link video (link Youtube) dengan durasi minimal 5 menit dan
maksimal 10 menit yang berisi seluruh proses kegiatan KKN yang dikonsultasikan
dengan DPL sampai disetujui (ACC), lalu ditanda tangani oleh DPL (LAK dan LAM)
secara daring dalam bentuk soft file.
9. Mengirimkan Laporan Akhir Mandiri (LAK) KKN yang telah disetujui DPL melalui akun
SIPERMATA UNTAD (https://sipermatauntad.com/) dan Laporan Akhir Kelompok
(LAK) diberikan ke DPL dalam bentuk soft file.

16
BAB IV
PROGRAM KERJA KKN TEMATIK DESA WISATA

1. Bentuk Kegiatan Mahasiswa KKN Tematik Desa Wisata


Berdasarkan hasil kerjasama yang telah disepakati antara Pemerintah Daerah
Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Poso Sulawesi Tengah
serta Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat, maka LPPM Universitas Tadulako
mengambil peran untuk mengkordinir pelaksanaan KKN dalam upaya pemberdayaan
masyarakat di wilayah pedesaan, perkotaan, dan kelompok masyarakat lain yang
dipandang layak. Untuk terealisasinya kegiatan tersebut, maka salah satu kegiatan yang
diharapkan mampu berkontribusi adalah melalui Program KKN Tematik Desa Wisata
dengan Kerangka Acuan Program Kerja mahasiswa yang dibagi menjadi 2 (Dua) Program,
yaitu:
a. Program Utama (Bobot 70%)
1. Pembuatan Website Desa Wisata
Pembuatan Website Potensi Desa Wisata oleh Mahasiswa KKN Sebagai Ajang Promosi
Desa. Program Pembuatan website ini bertujuan untuk mengenalkan dan
mempromosikan potensi wisata yang ada di Desa. Tidak hanya wisata, kategori – kategori
lain, seperti UMKM, kesenian, dan budaya juga ditampilkan pada web tersebut.

2. Promosi Pariwisata Melalui Media Online dan Offline


Membantu pemerintah daerah dalam melakukan promosi destinasi wisata yang ada di
daerah tersebut, baik secara online maupun offline. Program ini dapat dilakukan dengan
membuat brosur, video promosi, dan media sosial untuk menarik minat wisatawan datang
ke daerah tersebut.

3. Pengembangan Produk Wisata


Membantu pengembangan produk wisata yang berkualitas dengan memanfaatkan potensi
sumber daya alam dan budaya yang ada di daerah tersebut. Program ini dapat dilakukan
dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat mengenai pengolahan produk
wisata, seperti membuat kerajinan tangan, makanan khas, dan souvenir yang dapat dijual
kepada wisatawan.

17
4. Pengembangan Destinasi Pariwisata
Membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata yang ada di
daerah tersebut dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan budaya yang dimiliki.
Program kerja ini dapat dilakukan dengan melakukan survei terhadap potensi wisata yang
ada di daerah tersebut, memetakan objek wisata yang ada, dan membuat rekomendasi
untuk meningkatkan kualitas pariwisata.

5. Penataan Kawasan Wisata


Membantu pemerintah daerah dalam melakukan penataan kawasan wisata yang ada di
daerah tersebut agar menjadi lebih nyaman, aman, dan bersih. Program ini dapat
dilakukan dengan membersihkan kawasan wisata, menata fasilitas umum, dan
menempatkan tempat sampah yang cukup untuk memudahkan pengelolaan sampah di
area pariwisata tersebut.

6. Pelestarian Kebudayaan Daerah


Membantu melestarikan kebudayaan daerah tersebut melalui kegiatan budaya, seperti
pertunjukan seni, tari, dan musik tradisional. Program ini dapat menarik perhatian
wisatawan untuk datang ke daerah tersebut dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat
setempat terhadap pentingnya melestarikan budaya lokal.

7. Pemberian Nama – nama Tanaman pada Kawasan Wisata


Selain keindahan alam, tumbuhan merupakan daya tarik tersendiri dalam konsep
ekowisata. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan perantumbuhan sebagai
daya pikat dan nilai tambah bagi lokasi adalah denganmempresentasikan tumbuhan
setempat dan berbagai potensinya. Tumbuhanbernilai konservasi, langka, dilindungi,
estetika, sumber obat-obatan tradisional merupakan diatara informasi menyangkut
tumbuhan yang bisa dipresentasikandi lokasi ekowisata. Program ini memberikan
informasi ilmiah tumbuhan yang ada di lokasi wisatatelah dilakukan. Kegiatan ini
dilakukan dengan inventarisasi tumbuhan secara “rapidassessment” dan pemasangan
“papan nama” beberapa species asli tumbuhandi sekitar lokasi ekowisata.

8. Pembuatan Papan Informasi Desa Wisata Desa


Papan petunjuk arah dan informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dan
dibutuhkan oleh masyarakat khususnya di daerah wisata. Dengan berdirinya papan
petunjuk arah (plang) dan informasi wisata desa bertujuan agar para pengunjung lebih

18
mudah untuk mencari lokasi wisata dan memudahkan pengguna jalan untuk mengetahui
adanya wisata.
9. Pelatihan Pemandu Wisata
Melakukan pelatihan kepada masyarakat setempat sebagai pemandu wisata yang mampu
memberikan informasi yang akurat dan menyenangkan tentang destinasi wisata yang ada
di daerah tersebut. Program ini juga dapat membantu meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan masyarakat setempat mengenai industri pariwisata sehingga mereka dapat
menjadi tenaga kerja yang handal di bidang pariwisata.

b. Program Tambahan (Bobot 30%)


Kegiatan disusun berdasarkan hasil observasi dari mahasiswa dan masukan dari Pimpinan
Desa dan atau pihak terkait di lokasi pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata dengan jumlah
program kerja minimal 2 kegiatan.

19
BAB V
PENUTUP

Program KKN Tematik Desa Wisata diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan


tentang kondisi sosial, perekonomian dan pendidikan formal dan non formal serta pemberdayaan
masyarakat yang dirancang khusus sebagai salah satu upaya dalam membantu pemerintah dan
masyarakat dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat dan sejahtera di wilayah
Kecamatan Sarjo dan Kecamatan Bambaira Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat pada
umumnya melalui Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tadulako.
Demikian Petunjuk teknis ini dibuat, untuk dijadikan sebagai pedoman p a d a
pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata.

20
Lampiran 1. Bingkai Program Kerja KKN Tematik Desa Wisata

21
22
23
24
25
Lampiran 2. Format Rencana Tahapan Proses Kegiatan

26
27
Lampiran 3. Format Catatan Aktivitas Harian
CATATAN AKTIVITAS HARIAN

Nama :
NIM :
Desa/Posko :
Kecamatan :

Waktu Deskripsi Nama dan


No Program Kerja Tahapan Proses Lokasi Dokumentasi
Hari/Tanggal Jam Kegiatan Tanda Tangan

JUMLAH

Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa

…………………………….. ……………………………
NIP. No. STB.

28
Lampiran 4. Lembaran Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KKN Tematik Desa Wisata

29
Lampiran 5. Format Laporan Akhir Mandiri (LAM) dan Laporan Akhir Kelompok (LAK)
berupa Sampul, Lembar Pengesahan dan Isi Laporan
Sampul:

LAPORAN AKHIR MANDIRI

KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK DESA WISATA


ANGKATAN 107
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2023/2024
POSKO ………………………….

OLEH:

NAMA :
NIM :
FAKULTAS :

LEMBAGA PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2024

30
LAPORAN AKHIR KELOMPOK

JUDUL TEMA/TOPIK

TIM PENGABDI
Ketua : Nama DPL
Anggota : Nama Mahasiswa 1
Nama Mahasiswa 2
Nama Mahasiswa 3
Nama Mahasiswa 4

LEMBAGA PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2024

31
Lembar Pengesahan:
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR MANDIRI/ LAPORAN AKHIR KELOMPOK

KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK DESA WISATA


ANGKATAN 107
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2023/2024

DESA :
KECAMATAN :
KABUPATEN :

OLEH:

NOVA SARI R. AJOM


P10117006

Disetujui pada:

Hari ……… Tanggal …. Maret 2024

Menyetujui,

Ketua Panitia KKN Angkatan 107 Dosen Pembimbing Lapangan

Dr.rer.pol. Dewi Nur Asih, SP, M.Si ……………………………………..


NIP. 197808112003122003 NIP.

Mengetahui,
Kepala Pusbang PM-KKN LPPM
Universitas Tadulako

Dr. Adrianton, SP., MP


NIP. 197809132003121003

32
Isi Laporan Akhir Mandiri (LAM):

LEMBAR PENGESAHAN
RINGKASAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pelaksanaan KKN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Pelaksanaan KKN
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Pemerintah Daerah/Desa/Kelurahan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
A. Sejarah Desa/Kelurahan/Kecamatan
B. Peta Desa/Kelurahan/Kecamatan
C. Potensi Desa/Kelurahan/Kecamatan
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN
A. Bentuk Kegiatan KKN
B. Waktu dan Tempat
C. Program Kerja (setiap program kerja dibuatkan penjelasan kegiatannya)
C. Deskripsi Kegiatan (Narasi dan Foto)
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Program Kerja
2. Tahapan Program Kerja
3. Dokumentasi Kegiatan
4. Catatan Aktivitas Harian

33
Isi Laporan Akhir Kelompok (LAK):

SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL DAN ABSTRAK:
Ditulis dalam satu halaman, judul dibuat ringkas maksimal 20 kata, huruf kapital, dan hindari
adanya singkatan dengan mengambil salah satu topik dari program kerja yang telah dilakukan,
dan abstrak dibuat menggunakan jarak baris 1,0 spasi.
Pendahuluan (huruf Times New Roman 12 cetak tebal)
Pendahuluan memuat narasi latar belakang masalah yang dihubungkan dengan penyelesaian
masalah yang sudah ada dan yang menjadi fokus kajiannya. Narasi mencakup tinjauan pustaka yang
dijadikan landasan konsep berpikir penyusunan kerangka penyelesaian masalah pilihan cara
pemecahannya. Alur pemaparannya dapat dibuat sesuai dengan alur logika berpikir yang dilakukan
dan umumnya menggunakan logika deduktif. Narasi pendahuluan disusun untuk menegaskan alur
pikir, tujuan, arah, manfaat, dan urgensi kegiatan yang dilakukan. Paparan informasi dari sumber
Pustaka dalam logika yang disampaikan menunjukkan kemutakhiran dari objek kajiannya. Uraian
pendahuluan dapat ditutup dengan menyampaikan maksud, tujuan serta lingkup kajian yang
dilakukan, serta, bila perlu, harapan terhadap kelanjutan hasil-hasil kajian yang dicapai (huruf
Times New Roman 12 cetak normal).
Metode (huruf Times New Roman 12 cetak tebal)
Untuk kajian dengan pengambilan data primer, atau jenis kajian dengan objek primer, metode
memuat rincian cara kerja yang digunakan untuk mendapatkan data. Di bagian ini juga dipaparkan
mengenai waktu, tempat, alat, bahan, dan cara pelaksanaan hingga pembuatan kesimpulan. Bahan
dan alat yang sifatnya khusus perlu disampaikan secara jelas sifat dan karakteristiknya, dan bila perlu
ditampilkan ilustrasi gambarnya. Untuk bahan dan alat yang sifatnya umum, spesifikasi dan asalnya
dapat dimasukkan ke dalam narasi cara kerja. Narasi dapat dijabarkan sesuai dengan pengelompokan
cara kerja yang digunakan untuk memperoleh masing-masing data. Untuk kajian kuantitatif, perlu
disebutkan jenis statistik yang digunakan untuk analisis data dan mengambil kesimpulannya beserta
tingkat kepercayaan yang digunakan. Rumus - rumus matematika dapat ditulis menggunakan aplikasi
font formula pada word office atau aplikasi lainnya (huruf Times New Roman 12 cetak normal).
Hasil dan Pembahasan (huruf Times New Roman 12 cetak tebal)
Hasil-hasil kajian disampaikan secara berurutan sesuai dengan urutan cara kerja pada metode
sehingga dapat dipaparkan ke dalam beberapa sub bagian. Hasil-hasil dipaparkan secara jelas dan
langsung sesuai dengan data-data yang ada, kemudian ditutup dengan kesimpulan. Pemaparan hasil
dapat disertai dengan gambar atau tabel yang diletakkan di dekat narasinya serta dirujuk di dalam
narasi. Pembahasan komprehensif mengenai data atau hasil kajian yang diperoleh serta
keterkaitannya dalam menjawab permasalahan dipaparkan dalam suatu narasi yang dibuat dengan
sistematika yang runtut. Pemaparan hasil diikuti dengan pembahasan yang menceritakan kaitan data
dengan solusi permasalahan yang diajukan. Pungkasan dari pembahasan dapat diikuti dengan
kesimpulan yang didapatkan dari hasil kajian yang telah dilakukan (huruf Times New Roman 12
cetak normal).
Gambar/foto atau ilustrasi dibuat dalam resolusi yang cukup sehingga jelas terbaca. Keterangan/judul
gambar diletakkan di bawah gambar dengan huruf Times New Roman 11 dan ditulis dalam satu
spasi. Keterangan gambar hendaknya memuat informasi secara mandiri terkait dengan arti

34
gambarnya. Tabel dibuat dengan format standar (tanpa garis menyilang dan membujur di tengah-
tengah). Keterangan/judul tabel diletakkan di atas tabel dengan huruf Times New Roman 11 dan
ditulis dalam satu spasi.
Kesimpulan (huruf Times New Roman 12 cetak tebal)
Kesimpulan dibuat secara ringkas dalam narasi yang mencakup kesimpulan khusus dan umum dan
isi dari kesimpulan harus menjawab apa yang dituliskan di dalam tujuan (huruf Times New Roman
12 cetak normal).
Ucapan Terima Kasih (huruf Times New Roman 12 cetak tebal)
Bagian ini memuat ucapan terima kasih terhadap institusi pemerintah/swasta yang memberikan
bantuan dan atau sumber utama lainnya yang tidak masuk kualifikasi (huruf Times New Roman 12
cetak normal).
Kontribusi Penulis (huruf Times New Roman 12 cetak tebal)
Menjelaskan peran masing-masing penulis secara singkat termasuk peran dosen pembimbing,
seperti: Penulis Satu melakukan percobaan 1 dan menyiapkan alat dan bahan; Penulis Dua
melakukan percobaan 2 dan analisis data; Penulis Tiga melakukan percobaan 3; Penulis Terakhir
melakukan arahan perlakuan, desain percobaan dan penyelesaian materi (huruf Times New Roman
12 cetak normal).
Daftar Pustaka (huruf Times New Roman 12 cetak tebal)
Daftar pustaka ditulis dengan tipe huruf menggunakan Times New Roman ukuran 12 cetak normal.
Teks menggunakan jarak baris 1,15 spasi dan perataan teks menggunakan rata kiri dan kanan. Daftar
Pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Setiap
pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar Pustaka, dan sebaliknya. Format
perujukan pustaka mengikuti Harvard style (nama belakang, tahun dan diurutkan berdasar abjad).

35
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR (LAM DAN LAK) KULIAH KERJA NYATA
1. Sistematika penulisan Laporan Kuliah Kerja Nyata disusun sesuai urutan dalam daftar isi.
2. Jarak antar baris menggunakan spasi 1,5 (kecuali untuk isi table dan ringkasan digunakan
spasi 1)
3. Jenis huruf yang digunakan adalah times new roman dengan ukuran diatur sebagai berikut:
Judul bab : 14 pt
Body Text : 12 pt
Isi Tabel/gambar : 11 pt
4. Batas tepi kertas:
Atas : 3 cm
Bawah : 3 cm
Kanan : 3 cm
Kiri : 4 cm
5. Ukuran kertas adalah A4
6. Penomoran cover sampai dengan halaman daftar isi menggunakan angka romawi kecil dengan
posisi di tengah bawah. Penulisan dimulai i, ii, iii,….. dst.
7. Penomoran halaman bab menggunakan angka arab dengan posisi di sisi kanan atas kecuali
untuk halaman setiap awal bab diletakkan di tengah bawah. Halaman lampiran diberikan
penomoran lanjutan dari bab terakhir. Penulisan dimulai 1, 2, 3,….. dst.

36

Anda mungkin juga menyukai