SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
YUSNITA SIRAIT
NIM : 7182144009
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Mata Pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana di SMK PAB
tanpa adanya bimbingan, arahan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang
terlibat. Untuk itu, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
Medan.
Negeri Medan.
Perkantoran.
yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti dari
selama ini telah berkonstibusi banyak dan memberi banyak ilmu serta
10. Teristimewa kepada orangtua saya tercinta, Bapak Jhon Sirait dan Ibu
Mindoria Sinaga dan juga kakak tercinta Rezeki Sirait,S.Pt serta adik saya
11. Kepada KSRK2 (Ade Irma Fitriani, Erika Ranita, dan Sofi Hanna Pasaribu)
atas kebersamaan yaitu susah dan senang yang dihadapi bersama, serta doa
13. Kepada Irwan frans yang telah memberikan dukungan moral dan materi
kepada peneliti.
14. Kepada yang terkasih Hanson Andreas Hutabarat yang telah memotivasi
Atas bantuan dan dukungan mereka yang sangat berharga bagi peneliti,
semoga mendapatkan berkat dari Tuhan dalam hidup mereka. Peneliti menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan dari pembaca. Akhir kata
Yusnita Sirait
NIM.7182144009
ABSTRAK
ii
2.1.3.1 Pengertian Moodle ........................................................................... 16
iii
3.7.2 Angket Validasi Media ........................................................................ 39
3.7.4 Tes hasil belajar siswa (Pre - test dan Post - tes) ................................. 42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... 45
4.1 Hasil Penelitian............................................................................................ 45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 74
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 74
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 - Nilai Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 5
Tabel 2 - Kisi-Kisi Instrumen Ahli Materi ................................................................. 39
Tabel 3 - Kisi-Kisi Instrumen Ahli Media ................................................................. 39
Tabel 4 - Kisi-kisi Respon Siswa (Pengguna)............................................................ 41
Tabel 5 – Perhitungan Analisis Kelayakan Media ..................................................... 43
Tabel 6 – Pembagian Skor Gain ................................................................................ 44
Tabel 7 – Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain ........................................................ 44
Tabel 8 - Waktu Pelaksanaan serta Hasil Validasi Para Ahli .................................... 62
Tabel 9 - Hasil Validasi Bahan Ajar Interaktif Berbasis Moodle oleh Ahli Media ... 63
Tabel 10 - Hasil Validasi Bahan Ajar Interaktif Berbasis Moodle oleh Ahli Materi 63
Tabel 11 – Hasil Uji Perorangan (Uji Satu-satu) ....................................................... 65
Tabel 12 – Hasil Uji Terbatas .................................................................................... 67
Tabel 13 – Waktu Pelaksanaan Uji Coba di SMK PAB 2 Helvetia........................... 68
Tabel 14 – Hasil Uji Efektivitas (N-Gain) ................................................................. 69
Tabel 15 – Saran dan Tindak Lanjut .......................................................................... 70
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 – Lembar Instrumen Untuk Ahli Media ................................................. 79
Lampiran 2 – Lembar Instrumen Untuk Ahli Materi ................................................. 81
Lampiran 3 – Lembar Instrumen Untuk Pengguna .................................................... 83
Lampiran 4 – Hasil Validasi Ahli Media ................................................................... 85
Lampiran 5 – Surat Keterangan Validasi Media ........................................................ 87
Lampiran 6 – Hasil Validasi Oleh Ahli Materi .......................................................... 88
Lampiran 7 – Surat Keterangan Validasi Materi ....................................................... 90
Lampiran 8 – Hasil Uji Coba Perorangan (Uji satu-satu) .......................................... 91
Lampiran 9 – Hasil Uji Coba Terbatas ...................................................................... 92
Lampiran 10 – RPP Kelas Eksperimen ...................................................................... 93
Lampiran 11 – Soal Pre-Test dan Post-Test ............................................................... 94
Lampiran 12 – Hasil Pre-Test dan Post-Test ............................................................. 98
Lampiran 13 – Hasil Uji EFektivitas (N-Gain) .......................................................... 99
Lampiran 14 – Dokumentasi .................................................................................... 100
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
besar dudunia pendidikan, saat ini internet sudah banyak digunakan dalam
pembelajaran, memberi tugas dan kuis untuk evaluasi, serta memonitor dan
berubah, yang dulu dimana proses belajar dan mengajar dilakukan secara tatap
muka namun kini berubah menjadi online atau dalam jaringan (daring). Tentu saja
pembelajaran yang akan digunakan. Menurut Roslina Panjaitan (2021: 104) untuk
seperti laptop dan handphone dengan memanfaatkan aplikasi yang paling sederhana
1
pendidik dan peserta didik. Selain itu e-learning memungkinkan pendidik dan
peserta didik melakukan pembelajaran tanpa harus bertemu secara fisik dan tidak
sudah banyak digunakan oleh berbagai kalangan dibidang pendidikan. Salah satu
berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau
perangkat lunak open source yang gratis yang dapat di download, digunakan
ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public
pemberian nilai serta fitur utama yang dapat mengupload berbagai format materi
pembelajaran baik dalam bentuk pdf, word, maupun ppt. Sehingga lebih mudah
untuk peserta didik dalam memahami sebuah materi karena informasi yang
disajikan tidak hanya berbentuk tulisan tetapi juga gambar dan video. Selain itu,
moodle memuat semua penilaian dalam forum, jurnal, kuis, dan penugasan yang
ditampilkan dalam satu halaman serta dapat di download dalam file spreadsheet.
Pencatatan log dan pelacakan penuh terhadap pengguna, laporan aktivitas setiap
2
murid tersedia dalam grafik, serta detail dari masing-masing akses (akses terakhir,
total waktu akses) dengan menyatakan keterlibatan setiap peserta didik secara detail
fungsi e-learning berbasis moodle nantinya tidak hanya sebatas ruang kelas yang
membantu dalam mendistribusikan tugas maupun materi saja, tetapi dapat juga
learning.
diperlukan suatu bahan ajar. Bahan ajar merupakan sumber belajar yang sangat
yang akan memungkinkan mereka mengajar tanpa harus melihat silabus karena
bahan ajar tersebut telah dirancang sesuai dengan silabus dan kurikulum yang
3
Pengembangan bahan ajar diperlukan agar dapat membuat peserta didik
mudah untuk memahami materi dan menarik minat peserta didik untuk belajar.
Bahan ajar yang dikembangkan harus interaktif, hal ini untuk merubah proses
Pengembangan bahan ajar interaktif tentunya akan sangat menarik lagi jika berbasis
moodle. Artinya bahan ajar interaktif tersebut dibuat dalam sebuah moodle
sehingga peserta didik dapat mengaksesnya dimana saja dan kapan saja. Hal ini
tentunya dapat mengatasi masalah jam belajar peserta didik yang terbatas di
sekolah. Peserta didik dapat belajar mandiri melalui bahan ajar berbasis moodle dan
mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana kelas XI OTKP-3 SMK
Helvetia. Dan dalam dua tahun terakhir atau semenjak adanya pandemi covid-19
whatsapp dan e-learning berbasis google form dan zoom.Namun pada saat
dilakukan virtual meeting terdapat kendala yang dihadapi guru yaitu ketika guru
siswa yang tidak bergabung dengan alasan ruang penyimpanan handphone untuk
adalah pembelajaran tatap muka terbatas, dimana siswa melakukan sekolah secara
4
bergantian dengan jumlah peserta didik 50% (lima puluh persen) dari kapasitas
ruang kelas. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran berupa buku
teks dan terkadang guru menjelaskan dengan menggunakan power point. Namun
bahan ajar yang dapat digunakan dalam sekolah merupakan keterbatasan dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Terlihat dari beberapa peserta didik kesulitan dalam
memahami materi yang disampaikan karena penggunaan bahan ajar yang kurang
belajar siswa. Hal tersebut terlihat dari perolehan hasil belajar siswa yang belum
maksimal.
ujian harian siswa pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana
sebanyak 33,33% (10 orang), yang memperoleh nilai 76-79 sebanyak 10% (3
orang), yang memperoleh nilai 80-89 sebanyak 53,33% (16 orang), dan yang
5
Dari penjelasan diatas diketahui bahwa masih ada siswa yang nilainya
dibawah ketuntasan minimum untuk mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana
dan prasarana dimana KKM yaitu 76 sesuai dengan standar kelulusan mata
pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana di SMK PAB 2 Helvetia.
Maka dengan itu dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran
otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana masih perlu untuk ditingkatkan lagi.
yaitu pada saat virtual meeting, beberapa siswa tidak ikut bergabung karena
bukan hanya sebagai ruang kelas saja, tetapi dapat digunakan untuk virtual
disampaikan dan bahan ajar yang kurang untuk mendukung pemahaman siswa,
hal tersebut terlihat dari perolehan hasil belajar pada ujian harian yang lulus
6
KKM berjumlah 20 orang atau dalam persentase yaitu 66,66% dari jumlah
Untuk menjaga agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, maka
2. Bahan Ajar yang akan dikembangkan dibatasi pada KD 3.7 dengan Materi ajar
perabot kantor
berikut:
pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana untuk kelas XI OTKP di
Helvetia?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar interaktif berbasis moodle yang layak
7
dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran otomatisasi
tata kelola sarana dan prasarana kelas XI OTKP SMK PAB 2 Helvetia.
berikut:
2. Bagi Sekolah, Bahan ajar interaktif berbasis moodle yang dikembangkan dapat
digunakan sebagai media dan bahan ajar dalam proses pembelajaran pada mata
pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana di SMK PAB 2 Helvetia.
3. Bagi Peneliti lain, sebagai bahan referensi serta bahan perbandingan bagi
penelitian selanjutnya.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
diperlukan suatu bahan ajar. Bahan ajar merupakan sumber belajar yang sangat
pembelajaran.
materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru untuk
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Majid (2011:173) “Bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar dan mengajar, baik berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis
yang memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut
dan sistematis sehingga semua kompetensi dapat dikuasai secara utuh dan terpadu”.
alat cetak, non cetak serta informasi yang memunculkan secara lengkap dari
kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik sehingga tercipta lingkungan
9
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan
segala bentuk bahan yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan belajar dan
mengajar dikelas yang berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran.
Bahan ajar yang dipakai dalam pembelajaran terdiri dari beberapa jenis atau
bentuk, baik berupa tulisan maupun bukan tulisan. Menurut Prastowo (2014:56)
a. Bahan ajar cetak atau printed, yaitu sejumlah bahan yang dipersiapkan
dalam bentuk kertas yang berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau
penyampaian informasi. Contoh : buku, modul, lembar kerja siswa, dan
brosur.
b. Bahan ajar dengar atau program audio, yakni segala system yang
menggunakan sinyal radio secara langsung dan dapat dimainkan atau
didengar oleh seseorang atau sekelompok orang. Contoh : kaset, radio
dan piringan hitam.
c. Bahan ajar pandang dengar atau bahan ajar audio visual, merupakan
segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan
dengan gambar bergerak secara sekuensional. Contoh : video, compact
disc dan film.
d. Bahan ajar interaktif atau interactive teaching materials, adalah
kombinasi dari dua atau lebih media seperti audio, teks, grafik, gambar,
animasi dan video dimana oleh penggunanya diberi perlakuan untuk
mengendalikan suatu perintah dana tau perilaku alami presentasi. Contoh
: powerpoint interaktif, compact disc interaktif.
dikembangkan dalam penelitian ini harus mengandung kombinasi dari dua atau
lebih media seperti teks, grafik, dan gambar animasi. Bahan ajar yang digunakan
didalam pembelajaran harus bersifat interaktif sehingga ada daya tarik tersendiri
dari media tersebut. Sejalan dengan itu menurut Prastowo (2015:328) kata
“interaktif” mengandung arti bersifat saling melakukan aksi atau antar hubungan
atau saling aktif. Dengan demikian, bahan ajar interaktif dapat dimaknai sebagai
10
bahan ajar yang bersifat aktif, maksudnya didesain agar dapat melakukan perintah
secara sistematis sesuai dengan indikator pembelajaran, dan dapat digunakan oleh
guru dan murid dalam proses pembelajaran. Secara garis besar, bahan ajar memiliki
sebagai berikut :
1. Fungsi bahan ajar untuk guru yaitu untuk mengarahkan semua aktivitas
guru dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan subtansi
kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa dan sebagai alat
evaluasi pencapaian hasil pembelajaran
2. Fungsi bahan ajar bagi peserta didik antara lain peserta didik dapat
belajar tanpa harus ada pendidik atau teman peserta didik yang lain,
peserta didik dapat belajar kapan saja dan di mana saja ia kehendaki,
peserta didik dapat belajar sesuai kecepatannya masing-masing, peserta
didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri, membantu
potensi peserta didik untuk menjadi pelajar/mahasiswa yang mandiri,
sebagai pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi
kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasai.
informasi dan pengendali yang digunakan oleh guru dan peserta didik serta sebagai
11
2.1.2 E-learning
1970-an, namun di Indonesia baru mulainya pada tahun 1995-an. E-learning berasal
dari huruf “e” yang merupakan singkatan dari electronic dan “learning” yang
informasi dan komunikasi untuk mengakses sumber belajar sehingga siswa yang
sendiri”.
12
pendidikan jarak jauh sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran
sekolah dan kampus kedalam bentuk digital yang dijembatani oleh internet yang
memungkinkan peserta didik dan pendidik tidak harus melakukan pertemuan secara
digital.
atau materi pelajaran. Guru dapat menempatkan bahan-bahan ajar dan tugas-tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk
manfaat, diantaranya :
13
membuat siswa dapat belajar tanpa harus menggantungkan diri pada
guru.
3. Dalam pelaksnaan e-learning biaya yang digunakan dapat dihemat,
seperti biaya transportasi, uang makan, serta fasilitas lainnya karena e-
learning memungkinkan terjadinya proses belajar dan mengajar tanpa
tatap muka langsung.
4. Fleksibel dalam kecepatan pemahaman belajar pada masing-masing
siswa, karena materi serta informasi yang mendukung pemahaman
materi sudah tersedia sehingga siswa dapat dengan leluasa mepelajari
informasi yang idberikan tersebut.
5. E-learning memiliki kualitas sama dalam setiap pembelajaran karena
tidak bergantung pada guru
pembelajaran.
14
2. E-learning memberi fleksibilitas, dimana peserta didik dapat mengakses materi
dan membagi informasi atau materi pembelajaran yang dapat diakses suatu waktu
15
3. Menggunakan materi pembelajaran mandiri (self learning
materials).Pendidik menyediakan bahan ajar secara online. Materi
diunggah ke dalam sistem e-learning agar memudahkan siswa
mengakses dimana dan kapan saja.
4. Jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar diunggah ke
dalam komputer. Tidak hanya materi, namun keseluruhan isi dari
kegiatan pembelajaran e-learning juga di unggah secara online. Hal ini
bertujuan agar memudahkan siswa dan pendidik untuk mengaksesnya
baik dimana dan kapan saja sesuai kebutuhan mereka.
5. Bahan ajar disiapkan oleh para ahli (experts) dalam bidangnya.Pendidik
maupun dosen menyediakan materi atau bahan ajar dan diunggah ke
dalam sistem E-learning. Materi dalam bentuk online maupun digital
mempunyai kelebihan, yaitu mudah untuk direvisi serta disempurnakan
bila ada yang perlu ditambahkan.
jaringan sebagai infrastruktur utama untuk mengakses materi yang telah diunggah
oleh pendidik baik dosen maupun guru. Karakteristik e-learning yaitu materi yang
dapat digunakan oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja yang menunjang
2.1.3 Moodle
dalam kegiatan pembelajaran secara online. Arti nama dari moodle itu sendiri ialah
sebagai tempat belajar yang dinamis dengan menggunakan model dan berorientasi
objek.
16
pembelajaran yang dirancang untuk memberikan peserta didik sebuah sistem yang
dipersonalisasi.
diberikan bagi suatu aplikasi yang mampu merubah sebuah media pembelajaran
menjadi suatu web namun tetap berupa materi belajar yang memungkinkan para
peserta didik untuk berada di dalam ruang kelas digital, konsep pembelajaran ini
mengedepankan sistem belajar mengajar yang tidak terbatas ruang dan waktu.”.
open source yang paling terkenal di antara program- program e-learning yang ada
macam format materi pembelajaran yaitu dalam bentuk teks, portofolio, animasi,
audio dan video dan lainnya sehingga mampu membangun sistem dengan konsep
Dari penjelasan oleh para ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
moodle adalah suatu perangkat lunak yang berbasis open source yaitu pengguna
berhak untuk menyalin, menggunakan dan mengubah source code tanpa mengubah
lisensi aslinya. Moodle dapat digunakan untuk pembelajaran online maupun offline
17
2.1.3.2 Manajemen Moodle
Moodle salah satu platform yang dapat digunakan oleh user dalam membuat
yaitu :
situs dibuat atau ketika setup.Plug-in theme memungkinkan admin untuk memilih
warna situs, layout (tampilan), font (ukuran huruf) sesuai dengan kebutuhan.
Plugin modul aktivitas dapat ditambahkan pada instalasi Moodle yang ada. Paket
Bahasa memungkinkan penyesuain kedalam banyak bahasa. Paket ini dapat diatur
mungkin dengan tetap mempertahankan tingkat keamanan yang ada. Tiap orang
disarankan cukup 1 pengguna saja untuk seluruh server. Dan tiap pengguna dapat
mempunyai akses yang berbeda. Selain itu, Moodle turut mendukung mekanisme
sibuk mengerjakan seluruh tugas di situs tersebut, tentu saja dengan tetap
18
a. Administrator, bertugas mengatur situs secara umum. Misalnya mengubah
identitas portal, mengatur tampilan situs, membuat user dan mengangkat user,
mana yang akan mengajarkan course tersebut dan melihat course yang tidak
dipublish. Pada dunia nyatanya, seorang course creator dapat dianggap sebagai
mengganti aktivitas yang terdapat pada course tersebut, memberi nilai kepada
siswa, namun tidak dapat mengubah aktivitas yang telah dibuat oleh teacher
yang mengajar pada course tersebut. Pada dunia nyata, non-editing teacher
Sebelum dapat mengikuti aktifitas pada suatu course, seorang student harus
student tersebut.
19
Setiap user yang belum terdaftar pada moodle merupakan guest. Guest dapat
yang telah login dapat masuk ke course manapun yang memperbolehkan guest
teacher, dan termasuk admin juga bisa. Walaupun user dengan wewenang course
creator dapat menciptakan suatu course, namun user tersebut tidak dapat
memodifikasi course yang telah diciptakan bila dia tidak mengajar di course
tiga manajemen, yaitu pertama manajemen situs yang berfungsi untuk mengolah
kepada peserta didik dengan berbagai komponen yang ada untuk menunjang proses
luas dikarenakan moodle merupakan software yang gratis sehingga dianggap tidak
aman, banyak kelemahan, dan kurang impresif. Namun anggapan tersebut dapat
20
dipatahkan oleh para pengembang inti moodle dengan dibuktikannya beberapa
aplikasi tambahan yang sangat fleksibel untuk disisipkan kedalam sistem moodle.
berikut :
dalam pengelolaan kelas online. Fitur yang disajikan dalam moodle dapat
membantu siswa untuk belajar mandiri dan membuat siswa lebih aktif dalam
download oleh siswa, memberikan tugas, menyediakan kuis, serta forum diskusi
21
2.1.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Moodle
Setiap media atau aplikasi yang digunakan dalam proses belajar dan
1. Kelengkapan fitur
Moodle menyediakan fitur yang lengkap untuk sebuah proses pembelajaran,
meliputi fitur untuk komunikasi (chatting, messaging, atau forum), fitur
untuk pembuatan dan administrasi materi pembelajaran, fitur untuk melacak
dan mengikuti perkembangan proses pembelajaran (tracking data) dengan
user interface yang mudah dipahami, fitur untuk perluasan fitur
(ekstensibilitas plugin) yang fleksibel dengan dukungan fasilitas
dokumentasi API (guideline, dan template untuk programming).
2. Kemudahan penggunaan
Seluruh komponen dalam moodle dapat diatur secara luar dan fleksibel
sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan proses pembelajaran di masing-
masing institusi. Tersedia secara gratis, sebagai perangkat-lunak open
source (di bawah lisensi GNU Public License), moodle memberikan
kebebasan untuk mengkopi, menggunakan, dan memodifikasinya.
berikut:
moodle yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan moodle tersebut
22
akan lebih maksimal karena moodle dilengkapi oleh fitur-fitur yang mendukung
belajar terdapat aktivitas yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
sikap, yang bertujuan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada inividu
yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil
belajar.
Hasil akhir dari suatu proses pembelajaran adalah untuk melihat sejauh
mana siswa memahami materi yang diberikan oleh gurunya. Hal ini dapat dilakukan
dengan memberikan test ataupun non test kepada siswa sehingga terlihat pada
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati, diukur dalam
23
serangkaian pengukuran menggunakan tes evaluasi yang baik untuk memenuhi
syarat”.
keterampilan”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil
belajar adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai
Hasil belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling
berkaitan. Pengenalan guru terhadap faktor yang dapat memengaruhi hasil belajar
siswa penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencpai hasil belajar
belajar siswa adalah penguasaan metode mengajar yang diterapkan oleh guru,
motivasi belajar oleh siswa, serta sumber belajar yaitu media pembelajaran yang
24
pendidikan idealnya seorang guru harus menguasai metode mengajar
yang benar agar siswa dapat memahami materi yang diberikan.
2. Penggunaan media, penggunaan media dalam pembelajaran merupakan
sarana penunjang yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
keberhasilan pembelajaran. Penggunaan media harus disesuaikan dan
dirancang secara khusus untuk memberi kontribusi bagi pengajaran yang
efektif dari seluruh siswa dan bisa membantu mereka meraih potensi
tertinggi mereka.
3. Motivasi siswa, faktor ketiga ini merupakan dorongan internal dari siswa
itu sendiri. Dorongan yang ada dalam diri siswa ini akan menyertai siswa
tersebut dari awal kegiatan belajarnya sampai siswa tersebut merasa
cukup untuk mencapai tujuan belajarnya. Dorongan motivasi tersebut
akan sangat mempengaruhi bagaimana siswa tersebut mampu belajar
dengan baik. Ini artinya melalui motivasi belajar setiap siswa dapat
mengalami peningkatan dan mempengaruhi hasil belajar yang akan
didapatkannya.
belajar siswa, dapat disimpulkan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh tiga faktor
yaitu : Pertama, guru dan strategi belajar yang digunakan oleh guru dalam kegiatan
dari dalam diri siswa itu sendiri untuk mencapai hasil belajar yang maksimal
1. (Anangga dan Rubbi, 2021) dengan judul “Pengembangan buku ajar mata
penelitian dapat disimpulkan bahwa penilaian standar isi dari ahli media
sebesar 57 dengan persentase sebesar 95% kriteria sangat baik dan tanpa revisi.
Penilaian standar visual dari ahli media yaitu sebesar 61 dengan persentase
sebesar 94% kriteria sangat baik dan tanpa revisi. Penilaian standar isi dari ahli
materi sebesar 48 dengan persentase sebesar 80% kriteria sangat baik dan tanpa
revisi. Penilaian standar visual dari ahli materi yaitu sebesar 53 dengan
25
persentase sebesar 82% kriteria sangat baik dan tanpa revisi. Efektifiats buku
dan kuisioner responden. Teknik analisis data yaitu dengan cara menghitung
kriteria sangat valid dari aspek komunikasi visual, desain pembelajaran, isi, dan
kemudahan penggunaan dengan skor 90,23% dari segi materi dan 95,67% dari
segi media. Hasil uji respon peserta didik dan guru masing-masing memperoleh
3. (Rika Susanti, 2018) dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Pada
dapat disimpulkan pada tingkat kelayakan bahan ajar interaktif pada mata
pelajaran kearsipan sebagai bahan ajar berdasarkan pada penilian validasi: (1)
ahli materi diperoleh penilian sebesar 84% , sehingga dengan tingkat kriteria
dikatakan “Sangat Layak” , (2) ahli bahasa diperoleh penilaian sebesar 86%,
sehingga dengan tingkat kriteria dikatakan “ Sangat Layak”, (3) ahli kegrafikan
“ Sangat Layak”. Evaluasi siswa terhadap bahan ajar interaktif ini pada mata
26
pelajaran keasripan pada saat dilakukan ujicoba dengan rata-rata menunjukkan
evaluasi siswa sebesar 98%, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa memiliki
antusias tinggi pada bahan ajar interaktif. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa bahan ajar interaktif pada mata pelajaran kearsipan ini sangat layak
digunakan.
web dengan aplikasi e-learning moodle dikategorikan cukup valid dan layak
yang memiliki aktivitas baik adalah sebesar 61%, dan hasil belajar siswa
memerlukan bahan ajar berbasis kurikulum 2013, untuk tahun pertama adalah
draft bahan ajar Administrasi Humas dan ke protokolan, dan bahan ajar
guru dan bahan ajar kedua merupakan dasar kompetensi kejuruan di SMK.
27
kurikulun 2013 yang telah dikembangkan, yang memuat:) (1) peta konsep,
(2)kompetensi awal, (3) materi, (4) kegiatan (5) tugas portofolio , (6)
dua unsur yaitu orang yang belajar dan sumber belajar, efektivitas pemanfaatan
sumber belajar dan media pembelajaran sangat ditentukan oleh kesesuaian dan
pembelajaran dalam pendidikan berubah, yang semula proses belajar dan mengajar
dilakukan secara tatap muka namun kini berubah menjadi online atau dalam
secara tatap muka dimana siswa melakukan sekolah secara bergantian dengan
jumlah peserta didik 50% (lima puluh persen) dari kapasitas ruang kelas sehingga
pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan secara virtual.Tentu saja hal tersebut
penting. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan bahan
ajar interaktif berbasis moodle pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana
28
Pengembangan bahan ajar interaktif berbasis moodle pada mata pelajaran
otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana ini dirancang dan dilaksanakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa karena sumber belajar yang akan disediakan
berbasis moodle dapat digunakan oleh peserta didik sebagai media dalam
pembuatan desain bahan ajar, kemudian akan dilakukan validasi oleh ahli materi
dan ahli media. Hasil validasi digunakan sebagai acuan revisi media sebelum uji
coba. Setelah selesai uji coba produk pada kelompok tertentu maka bahan ajar
interaktif berbasis moodle pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
veteran pasar IV Helvetia Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang, pada
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI OTKP di SMK
1. Tiga orang siswa untuk uji coba perorangan (uji satu-satu) dimana teknik
3. Tiga puluh siswa untuk uji coba efektivitas, uji coba ini untuk menguji
30
3.4 Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitian dalam penelitian ini adalah satu orang ahli media
otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana ini dikembangkan dengan model
ADDIE.
berbasis moodle pada materi perabot kantor. Dimana moodle yang digunakan sudah
ajar interaktif yang dikembangkan akan dinilai oleh ahli media dan ahli materi.
31
Gambar 2 – Alur Penelitian
32
3.5.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar interaktif
berbasis moodle pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana
berbasis moodle
2. Smartphone untuk uji coba bahan ajar interaktif berbasis moodle yang sudah
dibuat
perabot kantor
4. Daftar nama dan alamat e-mail siswa untuk didaftarkan sebagai pengguna
5. Logo sekolah untuk dimasukkan pada portal moodle yang akan dibuat.
dengan menggunakan model penelitian ADDIE yang terdiri dari beberapa tahapan
yaitu :
mengidentifikasi produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan sasaran untuk peserta
didik, tujuan pembelajaran, mengidentifikasi isi atau materi pembelajaran dan data-
data yang dibutuhkan dalam pengembangan bahan ajar interaktif berbasis moodle
33
b. Tahap Desain (design)
berdasarkan data yang didapatkan dari tahap analisis. Ada beberapa hal yang
bahan ajar interaktif berbasis moodle. Contohnya : RPP, gambar, video, materi
pembelajaran, serta daftar nama dan alamat e-mail siswa untuk didaftarkan
sebagai pengguna.
dikembangkan.
sesuai dengan rancangan kemudian dilakukan uji validasi kepada para validator.
animasi, bahan materi dan lain-lain. Kemudian proses pembuatan bahan ajar
2) Validasi
34
Proses validasi adalah menguji kelayakan bahan ajar interaktif berbasis moodle
Validasi ahli materi bahan ajar interaktif berbasis moodle berbasis moodle
yang dikembangkan akan divalidasi oleh ahli materi Drs.Rusliman sebagai praktisi
pembelajaran pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana.
Hasil yang akan diperoleh nantinya berupa saran, komentar dan masukan yang akan
digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis dan revisi terhadap bahan ajar
pengguna (siswa).
selaku dosen yang ahli dalam media pembelajaran. Ahli media akan menilai aspek
tampilan dan aspek program yang ada pada bahan ajar interaktif berbasis moodle
3) Revisi/Saran Perbaikan
moodle yang dikembangkan berdasarkan komentar dan saran dari ahli materi dan
ahli media agar media lebih bagus dan sesuai dengan kebutuhan user (pengguna)
35
d. Tahap implementasi (implementation)
Bahan ajar interaktif berbasis moodle yang sudah dikembangkan dan telah
situasi dan kelas yang nyata pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan
berbeda yaitu siswa dengan kemampuan diatas rata-rata, sedang, dan dibawah rata-
rata. Dengan memberikan username dan password supaya mereka dapat login
untuk mengakses bahan ajar interaktif berbasis moodle yang telah dibuat. Setelah
siswa menggunakan dan menelaah bahan ajar interaktif berbasis moodle pada mata
pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana, peneliti meminta saran dan
pendapat siswa tentang produk yang dikembangkan melalui angket yang di bagikan
oleh peneliti.
2. Revisi/saran perbaikan
analisis data yang digunakan. Jika tidak memenuhi syarat kelayakan untuk bahan
ajar interaktif berbasis moodle tersebut maka dilakukan revisi dan perbaiakan sesuai
saran.
36
Uji coba terbatas melibatkan 12 orang siswa dengan memberikan username
dan password supaya mereka dapat login untuk mengakses bahan ajar interaktif
berbasis moodle yang telah dibuat. Setelah siswa menggunakan dan menelaah
bahan ajar interaktif berbasis moodle pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola
sarana dan prasarana, peneliti meminta saran dan pendapat siswa tentang produk
4. Revisi Akhir
Dilakukan perbaikan atau revisi akhir terhadap bahan ajar interaktif berbasis
moodle yang dikembangkan sebelum dilakukan uji efektivitas bahan ajar interaktif
Pada tahap ini melibatkan 30 orang siswa untuk melihat keefektivan bahan
ajar interaktif berbasis moodle yang telah dikembangkan dengan melakukan pre-
test dan post-test untuk melihat apakah bahan ajar interaktif berbasis moodle yang
Pada tahap ini akan dilakukan analis hasil pengembangan untuk mengetahui
pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana di SMK PAB 2 Helvetia.
37
3.6 Metode Pengumpulan Data
kelayakan bahan ajar interaktif berbasis moodle berdasarkan angket penilaian yang
dikembangkan kemudian dinilai oleh para validator dan user (pengguna). Penelitian
ini mengungkap hasil penilaian media yang diberikan oleh subjek untuk kemudian
Pengolahan data hasil penilaian bahan ajar interaktif berbasis moodle yang
diperoleh akan menjadi landasan penarikan kesimpulan akhir sehingga bahan ajar
interaktif yang dikembangkan dapat digunakan oleh siswa kelas XI OTKP di SMK
PAB 2 Helvetia.
Validasi ahli materi ini dilakukan oleh guru yang mengajar pada mata pelajaran
otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana. Instrumen angket oleh ahli materi
38
Tabel 2 - Kisi-Kisi Instrumen Ahli Materi
Validasi ahli media ini dilakukan oleh dosen yang ahli dalam media
39
Kualitas tampilan gambar 1
Sajian animasi 1
Tampilan layar 1
Warna background dengan teks 1
Kejelasan Navigasi 1
Konsistensi penggunaan tombol 1
Kemudahan penggunaan 1
Efisiensi teks dan gambar 1
2. Pemograman Kecepatan program 1
Kemenarikan media 1
Pengaturan animasi 1
Penggunaan link untuk video pembelajaran 1
Penggunaan link untuk kelas online 1
Jumlah 15
Sumber : (Azhar Arsyad, 2009 : 81) dengan modifikasi
Angket penilaian oleh ahli materi dan ahli media berupa angket terstruktur
menggunakan skala likert yang akan diisi oleh ahli materi (validator) dengan
memberikan tanda centang (√) pada kolom jawaban. Skala yang digunakan untuk
aspek kevalidan terdiri dari 5 kategori penilaian yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B),
Cukup (C), Kurang (K), dan Sangat Kurang (SK). Skor 5 untuk penilaian Sangat
Baik (SB), skor 4 untuk penilaian Baik (B), skor 3 untuk penilaian Cukup (C), skor
2 untuk penilaian Kurang (K), sedangkan skor 1 untuk penilaian Sangat Kurang
(SK).
Angket respon siswa diberikan kepada siswa setelah uji coba bahan ajar
apakah bahan ajar interaktif berbasis moodle yang dikembangkan dapat digunakan
40
oleh siswa dengan kognitif yang berbeda serta penilaian respon siswa terhadap
yang akan diisi dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom jawaban. Skala
yang digunakan untuk aspek kevalidan terdiri dari 5 kategori penilaian yaitu Sangat
Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K), dan Sangat Kurang (SK). Skor 5 untuk
penilaian Sangat Baik (SB), skor 4 untuk penilaian Baik (B), skor 3 untuk penilaian
Cukup (C), skor 2 untuk penilaian Kurang (K), sedangkan skor 1 untuk penilaian
41
Keinginan melanjutkan belajar melalui bahan ajar
1
interaktif berbasis moodle
Jumlah 15
3.7.4 Tes hasil belajar siswa (Pre - test dan Post - tes)
Tes hasil belajar siswa yaitu menggunakan Pre-test dan Post-tes untuk
belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkanya bahan ajar interaktif berbasis
moodle.
ini. Secara umum tahap analisis data dari hasil angket yang diperoleh adalah
𝑋
𝑃= × 100%
𝑋𝑖
Keterangan :
P : persentase
x : jawaban responden dalam satu item
xi : nilai ideal dalam satu item
100% : konstanta
42
Rumus untuk mengolah data secara keseluruhan item
∑𝑋
𝑃 = ∑𝑋𝑖 × 100%
Keterangan :
P : persentase
∑x : jumlah keseluruhan jawaban responden dalam seluruh item
∑xi : jumlah keseluruhan skor ideal dalam seluruh item
100% : konstanta
bahan ajar interaktif berbasis moodle untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran otomatisasi tata kelola saran dan prasarana menggunakan uji
normalitas gain.
Menurut (Hake dalam Sundayana, 2014) Uji normalitas gain adalah sebuah
uji yang bisa memberikan gambaran umum peningkatan skor hasil pembelajaran
membandingkan nilai hasil belajar pre-test dan post-test maka akan diketahui
apakah penggunaan bahan ajar interaktif berbasis berbasis moodle tersebut efektif
atau tidak.
43
Uji normalitas gain (N-Gain) dilakukan untuk melihat efek dari penggunaan
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
adalah dengan melakukan analisis kebutuhan di SMK PAB 2 Helvetia dengan cara
wawancara terhadap guru mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan
prasarana kelas XI dan beberapa siswa kelas XI OTKP-3 pada awal februari 2022.
Dari hasil wawancara diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa pada
mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana rendah hal ini terjadi
karena kurangnya bahan ajar untuk mendukung pemahaman peserta didik, dan di
SMK PAB 2 Helvetia sudah menggunakan e-learning berbasis google form dan
bahan ajar yang dapat membantu guru dan peserta didik. Bahan ajar yang dirancang
secara baik dan kreatif ini berbasis moodle sehingga meningkatkan kualitas
pembelajaran dan membatu peserta didik yang mengalami kesulitan pada mata
pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana. Saat ini bahan ajar yang
Pada tahap ini dilakukan perancangan bahan ajar interaktif berbasis moodle
dimana pada tahap ini ditentukan hal-hal yang akan dimuat dalam bahan ajar
45
interaktif berbasis moodle yang akan dikembangkan. Bahan ajar interaktif berbasis
1. Materi
Materi yang disajikan di dalam bahan ajar interaktif berbasis moodle ini
adalah materi perabot kantor untuk kelas XI-OTKP SMK PAB 2 Helvetia semester
berisi penjelasan materi. Bahan ajar interaktif berbasis moodle ini dapat digunakan
untuk belajar mandiri di rumah maupun belajar secara bersama di kelas, karena
materi dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Adapun materi yang terdapat
dalam bahan ajar interaktif yaitu: (a) defenisi perabot kantor, (b) jenis-jenis lemari
kantor, (c) jenis-jenis meja kantor, (d) jenis-jenis kursi kantor, (e) standarisasi dan
2. Komponen penyajian
Komponen penyajian dalam bahan ajar interaktif berbasis moodle ini adalah
sebagai berikut:
b. Menu intro berisi himbaun kepada pengguna agar selalu menerapkan 3M yaitu
c. Menu utama yang terdiri dari materi, video pembelajaran, dan evaluasi.
mendukung, serta soal evaluasi berupa soal pilihan berganda dimana saat siswa
mengklik salah satu option pada soal akan muncul pemberitahuan apakah
46
jawaban yang dipilih benar atau salah dan diakhir evaluasi akan diberikan
respon hasil kemampuan yang dicapai berupa jumlah skor yang diperoleh.
Tahap pengembangan terdiri dari dua langkah, yaitu pembuatan bahan ajar
berbasis moodle dan validasi bahan ajar interaktif berbasis moodle. Hasil dari
tahapan pengembangan bahan ajar interaktif berbasis moodle pada mata palajaran
otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana kelas XI-OTKP di SMK PAB 2
Pada tahap pembuatan bahan ajar interaktif berbasis ini kegiatan yang
mulai dari mengumpulkan data siswa agar bisa didaftarkan sebagai pengguna,
terkumpul maka tahapan selanjutnya membuat bahan ajar yaitu ppt interaktif yang
a. Tampilan awal
SMK PAB 2 Helvetia. Adapun tampilan awal bahan ajar interaktif berbasis moodle
sebagai berikut:
47
Gambar 3 – Tampilan Awal Moodle
b. Halaman login
pengguna masuk ke moodle sebagai murid. Adapun tampilan login bahan ajar
48
c. Tampilan Dashbord
Tampilan ini berguna untuk menampilkan mata pelajaran yang akan diikuti,
peserta didik memilih mata pelajaran dengan cara mengklik pilihannya. Adapun
Gambar 5 - Dashbord
d. Tampilan Himbauan
peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan yaitu gerakan 3S, selalu
memakai masker, selalu mencuci tangan pakai sabun, selalu menjaga jarak.
berikut:
49
Gambar 6 - Himbauan
e. Tampilan Materi
terdapat dalam bahan ajar interaktif yaitu: (a) defenisi perabot kantor, (b) jenis-
jenis lemari kantor, (c) jenis-jenis meja kantor, (d) jenis-jenis kursi kantor, (e)
Gambar 7 - Materi
50
51
52
53
54
f. Video pembelajaran
Video ini menambah pemahaman peserta didik atas materi yang sudah
diberikan, sehingga pemahaman siswa atas materi yang diajarkan lebih matang.
sebagai berikut:
55
g. Evaluasi
Dalam menu imi terdapat soal pilihan berganda yang berfungsi untuk
mengukur sejauh mana siswa telah memahami materi pembelajaran. Didalam menu
evaluasi ini kita akan mengetahui skor perolehan yang didapat. Berikut tampilan
menu evaluasi:
Gambar 9 - Evaluasi
56
Gambar 11 – Tampilan Skor
2) Masuk Sebagai Guru
a. Tampilan awal
dimana pengguna masuk ke moodle sebagai guru. Adapun tampilan awal bahan ajar
57
Gambar 12 – Tampilan Awal Guru
b. Tampilan Dashbord
Tampilan ini menampilkan kursus yang diambil dan diajar oleh guru.
58
c. Tampilan Nilai
Tampilan ini menampilkan laporan nilai siswa dan daftar nama-nama siswa
yang terdaftar untuk mengikuti kursus yang diajarkan. Adapun tampilan nilai yaitu,
sebagai berikut:
59
Untuk menu-menu guru yang lain tampilan nya sama dengan siswa.
perbedaannya jika kita masuk sebagai guru disetiap tampilan kursus yang diambil
oleh guru ada “Hidupkan Mode Ubah” yang artinya guru bisa mengubah,
tampilannya:
identitas portal, mengatur tampilan situs, membuat user dan mengangkat user,
60
Gambar 17 – Tampilan Administrator
61
2. Validasi Bahan Ajar Interaktif Berbasis Moodle
Bahan ajar interaktif berbasis moodle yang telah dibuat divalidasi oleh ahli
materi dan ahli media dengan menggunakan angket penilaian yang sebelumnya
telah dibuat.
pertemuan untuk setiap ahli. Pada pertemuan pertama, ahli media dan ahli materi
memberikan saran atas kekurangan bahan ajar interaktif berbasis moodle yang
kemudian diperbaiki sesuai dengan saran sehingga pada pertemuan kedua bahan
ajar interaktif berbasis moodle sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Jadwal
validasi pertemuan pertama dan kedua dari masing-masing ahli serta saran dan
Berikut adalah hasil validasi dari ahli media dan ahli materi setelah
62
a. Validasi Ahli Media
Validasi oleh ahli media meliputi aspek tampilan dan pemograman. Hasil
validasi media bahan ajar interaktif berbasis moodle oleh ahli media ditunjukkan
Tabel 9 - Hasil Validasi Bahan Ajar Interaktif Berbasis Moodle oleh Ahli Media
Skor Penilaian
No Aspek Penilaian Kategori
Tiap Aspek
1 Tampilan 90% Sangat Layak
2 Pemograman 86,66% Sangat Layak
Rata-rata keseluruhan skor penilaian 88,33% Sangat Layak
Penilaian bahan ajar interaktif berbasis moodle yang dilakukan oleh ahli
88,33% dari skor maksimal 100% dengan kategori sangat layak. Untuk lebih lanjut
Validasi oleh ahli materi meliputi aspek relevansi Media, bahasa, dan
materi. Hasil validasi materi bahan ajar interaktif berbasis moodle oleh ahli materi
Tabel 10 - Hasil Validasi Bahan Ajar Interaktif Berbasis Moodle oleh Ahli Materi
Skor Penilaian
No Aspek Penilaian Kategori
Tiap Aspek
1 Relevansi Media 90% Sangat Layak
2 Bahasa 83% Layak
3 Materi 80% Layak
Rata-rata keseluruhan skor penilaian 84,33% Layak
63
Penilaian bahan ajar interaktif berbasis moodle yang dilakukan oleh ahli
materi menghasilkan rata-rata keseluruhan skor penilaian sebesar 84,33% dari skor
maksimal 100% dengan kategori layak. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada
lampiran 5.
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli media dapat disimpulkan bahwa bahan
ajar interaktif berbasis moodle yang dikembangkan dinyatakan sangat layak. Sama
halnya hasil validasi oleh ahli materi dapat disimpulkan bahwa materi yang ada
didalam bahan ajar interaktif berbasis moodle yang dikembangkan ini dinyatakan
layak. Secara umum kualitas bahan ajar interaktif berbasisi moodle yang
implementasi.
Setelah bahan ajar interaktif berbasis moodle divalidasi oleh ahli dan sudah
dikembangkan. Dalam tahap implementasi ada tiga jenis kegiatan yang dilakukan,
yaitu: uji coba perorangan, uji coba terbatas dan uji kelompok kecil (uji efektivitas).
Uji coba perorangan atau sering disebut uji satu-satu dilaksanakan pada
tanggal 20 april 2022 dimana dalam uji coba ini sampel sebanyak 3 orang siswa
dari tingkat kognitif yang berbeda yaitu siswa dengan kemampuan diatas rata-rata,
sedang, dan dibawah rata-rata. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data tentang
64
kualitas bahan ajar interaktif berbasis moodle dilihat dari sudut pandang siswa.
interaktif berbasis moodle pada angket yang telah diisi diperoleh rata-rata
65
keseluruhan skor adalah 83,99% dari skor maksimal 100% dengan kategori layak
dengan saran penggunaan saat memulai moodle dan navigasi yang disajikan agar
lebih dimudahkan.
hasil uji perorangan yaitu saran dari pengguna mengenai kemudahan dalam
memulai moodle dan navigasi yang disajikan. Uji coba ini dilaksanakan pada
tanggal 27 april 2022 dengan sampel sebanyak 12 orang siswa dari tingkat kognitif
yang berbeda yaitu siswa dengan kemampuan diatas rata-rata, sedang, dan dibawah
rata-rata. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah bahan ajar interaktif berbasis
moodle yang dikembangkan dapat digunakan oleh siswa dari kognitif yang
berbeda-beda serta mendapatkan data tentang kualitas bahan ajar interaktif berbasis
moodle dilihat dari sudut pandang siswa setelah dilakukan perbaikan. Hasil uji coba
66
Tabel 12 – Hasil Uji Terbatas
Responden
Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kemudahan dalam memulai
4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3
moodle
Kemudahan navigasi yang
4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4
disajikan
Kecepatan peralihan menu 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 5 4
Tampilan awal bahan ajar
5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5
interaktif berbasis moodle
Penggunaan jenis huruf 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4
Kombinasi warna 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5
Kesesuaian ukuran dan warna
5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
gambar
Kualitas audio 5 5 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5
Resolusi video pembelajaran yang
4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4
disajikan
Penggunaan animasi 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4
Kemudahan memahami materi
4 4 4 3 4 5 5 4 5 3 4 5
melalui bahan ajar
Kejelasan uraian materi 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
Kemandirian belajar siswa dengan
bantuan bahan ajar interaktif 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5
berbasis moodle
Kemenarikan dalam pembelajaran
menggunakan bahan ajar interaktif 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4
berbasis moodle
Keinginan melanjutkan belajar
melalui bahan ajar interaktif 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5
berbasis moodle
Jumlah Skor Perolehan 65 64 63 64 64 65 63 64 65 62 65 65
Skor Empiris (%) 86,66 85,33 84 85,33 85,33 86,66 84 85,33 86,66 82,66 86,66 86,66
interaktif berbasis moodle pada angket yang telah diisi diperoleh rata-rata
67
keseluruhan skor adalah 85,44% dari skor maksimal 100% dengan kategori layak
3. Uji efektivitas
Uji efektivitas adalah uji coba yang dilakukan untuk melihat keefektifan dari
bahan ajar interaktif berbasis moodle yang dikembangkan. Uji ini dilakukan sesuai
dengan RPP yang ada dilampiran 2. Untuk melihat keefektifan bahan ajar interaktif
berbasis moodle adalah dengan memberikan pre-test dan post-test pada kelas
eksperimen.
Uji coba ini dilakukan dalam 3 kali pertemuan pada kelas eksperimen yang
tertera pada table 4.5 dan proses pelaksanaan kegiatannya dapat dilihat pada
bahan ajar interaktif berbasis moodle tersebut efektif atau tidak. Hasil uji efektivitas
68
Tabel 14 – Hasil Uji Efektivitas (N-Gain)
Kelas Eksperimen
Nomor Nilai
N-Gain Kriteria
Urut Pre-test Post-tes
1 20 86 0.83 Tinggi
2 7 72 0.7 Sedang
3 13 86 0.84 Tinggi
4 7 72 0.7 Sedang
5 13 72 0.68 Sedang
6 20 86 0.83 Tinggi
7 0 79 0.79 Tinggi
8 26 92 0.89 Tinggi
9 7 79 0.77 Tinggi
10 13 86 0.84 Sedang
11 13 79 0.76 Tinggi
12 7 72 0.7 Sedang
13 0 72 0.72 Tinggi
14 7 86 0.85 Tinggi
15 13 79 0.76 Tinggi
16 20 72 0.65 Sedang
17 7 66 0.63 Sedang
18 7 72 0.7 Sedang
19 13 86 0.84 Tinggi
20 13 92 0.91 Tinggi
21 0 66 0.66 Sedang
22 7 79 0.77 Tinggi
23 13 72 0.68 Sedang
24 20 86 0.83 Tinggi
25 7 72 0.7 Sedang
26 0 72 0.72 Tinggi
27 0 86 0.86 Tinggi
28 7 92 0.91 Tinggi
29 13 72 0.68 Sedang
30 20 100 1 Tinggi
69
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil rata-rata N-gain pada
kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan bahan ajar interaktif berbasis
moodle hasil rata-rata N-gain adalah 0,77 kategori tinggi apabila ditafsirkan dalam
kategori efektivitas N-gain maka kelas eksperimen dalam kategori efektif untuk
Hasil uji N-gain pada kelas yang menggunakan bahan ajar interaktif
berbasis moodle yang dikembangkan yaitu 0,77 kategori tinggi yang artinya bahan
diterapkan pada materi perabot kantor pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola
hasil penilaian ahli media, ahli materi dan respon siswa sebagai pengguna. Hasil
70
4.2 Pembahasan
menghasilkan bahan ajar interaktif yang layak untuk digunakan. Dalam penilaian
ini untuk mengetahui layak tidaknya bahan ajar interaktif berbasis moodle yang
Data kualitatif berupa pernyataan yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang,
dan sangat kurang diubah menjadi data kuantitatif dengan skala 1 sampai 4 dengan
bahwa bahan ajar interaktif yang sudah divalidasi layak digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti mengembangkan bahan
moodle pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana kelas XI-
OTKP yang telah memenuhi kriteria valid (layak). Kelayakannya diuji oleh satu
orang ahli media dan satu orang ahli materi. Dari hasil analisis penilaian bahan ajar
interaktif berbasis moodle oleh kedua ahli adalah 86,33% dengan kategori produk
71
sangat layak, yang artinya bahan ajar interaktif berbasis moodle yang
Bahan ajar interaktif berbasis moodle pada mata pelajaran otomatisasi tata
kelola sarana dan prasarana di SMK PAB 2 Helvetia diuji cobakan kepada siswa
karena siswa merupakan sasaran utama bahan ajar interaktif berbasis moodle ini.
Setelah bahan ajar interaktif berbasis moodle ini melalui tahap validasi dari ahli
media, ahli materi dan direvisi sesuai saran yang diberikan, tahap selanjutnya
adalah uji coba perorangan dengan sampel 3 orang siswa dari kognitif yang berbeda
untuk melihat bagaimana kualitas bahan ajar interaktif berbasis moodle yang
adalah 82.66%, 85.33%, dan 84%. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa ketiga siswa dari kognitif berbeda sependapat bahwa bahan ajar interaktif
berbasis moodle yang dikembangkan layak dan bisa digunakan dengan saran dan
perbaikan.
tahap selanjutnya adalah uji coba terbatas pada 12 orang dengan kognitif yang
85.33%, 85,33%, 86.66%, 84%, 85.33%, 86.66%, 82.66%, 86.66%, dan 86.66%.
Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kedua belas siswa dari kognitif
yang berbeda bisa menggunakan bahan ajar interaktif berbasis moodle yang telah
dikembangkan.
72
Hasil uji N-gain pada kelas yang menggunakan bahan ajar interaktif
berbasis moodle yang dikembangkan yaitu 0,77 kategori tinggi sejalan dengan yang
dikemukakan Richard R.Hake. Artinya bahan ajar interaktif berbasis moodle yang
dikembangkan terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana kelas XI-OTKP SMK PAB 2
Helvetia.
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
telah dijabarkan dapat diambil kesimpulan dalam penelitian ini antara lain:
berbasis moodle pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola sarana dan
2. Produk yang dikembangkan kemudian divalidasi oleh ahli materi dan ahli
media. Hasil validasi dari ahli media setelah melakukan revisi diperoleh
“Sangat Layak” digunakan sebagai bahan ajar. Sedangkan hasil validasi ahli
materi setelah revisi diperoleh persentase seluruh aspek sebesar 84,33% yang
3. Produk yang dinyatakan layak oleh validator diuji cobakan kepada pengguna.
Hasil uji coba perorangan adalah 83,99% dan hasil uji coba terbatas adalah
85,44% yang artinya bahan ajar interaktif berbasis moodle yang dikembangkan
layak dan dapat digunakan oleh siswa dari kognitif yang berbeda-beda.
dikembangkan yaitu 0,77 kategori tinggi. Artinya bahan ajar interaktif berbasis
74
moodle yang dikembangkan terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
5.2 Saran
2. Guru diharapkan menambah isi materi pada bahan ajar interaktif berbasis
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran otomatisasi tata kelola
75
DAFTAR PUSTAKA
Fitrilia, I., & Rohani, T. (2021). Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Di
Masa Pandemi Covid 19 Dengan Media Pembelajaran Kinemaster Di SMP
Negeri 8 Pagar Alam. Jurnal Sains Sosio Humaniora, 5(2), 793–797.
https://doi.org/10.22437/jssh.v5i2.15786
Magdalena, I., Sundari, T., Nurkamilah, S., Ayu Amalia, D., & Muhammadiyah
Tangerang, U. (2020). Analisis Bahan Ajar. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu
Sosial, 2(2), 311–326. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara
76
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/view/8764
Natasia, C., & Puspitasari, D. (2020). Pemanfaatan media e-learning moodle untuk
menunjang pembelajaran mahasiswa di fakultas manajemen dan bisnis
universitas ciputra. Pendidikan Administrasi Perkantoran, 8(1), 169–179.
Pendidikan Administrasi Perkantoran, 8(1), 169–179.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/viewFile/8238
Prastowo, Andi. (2015). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva
Press.
Sholihah, W., & Mardiyono, A. (2020). Mengelola Kelas Online Dengan Moodle.
CV BUDI UTAMA.
77
Sutrisno, V. L. P., & Siswanto, B. T. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif Smk Di
Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(1), 111.
https://doi.org/10.21831/jpv.v6i1.8118
78
Lampiran 1 – Lembar Instrumen Untuk Ahli Media
Lembar Instrumen Bahan Ajar Interaktif Berbasis Moodle
(Untuk Ahli Media)
Nama :
Profesi :
Petunjuk :
b. 4 adalah baik
c. 3 adalah cukup
d. 2 adalah kurang
A. Tampilan
Opsi Penilaian
No. Aspek Yang Dinilai
5 4 3 2 1
4. Sajian animasi
5. Tampilan layar
79
B. Pemograman
Opsi Penilaian
No. Aspek Yang Dinilai
5 4 3 2 1
7. Kejelasan Navigasi
9. Kemudahan penggunaan
Ahli Media
80
Lampiran 2 – Lembar Instrumen Untuk Ahli Materi
Lembar Instrumen Bahan Ajar Interaktif Berbasis Moodle
(Untuk Ahli Materi)
Nama :
Profesi :
Petunjuk :
b. 4 adalah baik
c. 3 adalah cukup
d. 2 adalah kurang
A. Relevansi Media
Opsi Penilaian
No. Aspek Yang Dinilai
5 4 3 2 1
Kesesuaian materi dengan kurikulum dan
1.
kompetensi dasar
2. Kejelasan uraian materi
81
B. Bahasa
Opsi Penilaian
No. Aspek Yang Dinilai
5 4 3 2 1
7. Keterbacaan
C. Materi
Opsi Penilaian
No. Aspek Yang Dinilai
5 4 3 2 1
Ahli Materi
82
Lampiran 3 – Lembar Instrumen Untuk Pengguna
Lembar Instrumen Bahan Ajar Interaktif Berbasis Moodle
(Untuk Pengguna)
Nama :
Profesi :
Petunjuk :
1. Instrumen ini bertujuan untuk mengevaluasi moodle
b. 4 adalah baik
c. 3 adalah cukup
d. 2 adalah kurang
A. Penggunaan
Opsi Penilaian
No. Aspek Yang Dinilai
5 4 3 2 1
83
B. Tampilan
Opsi Penilaian
No. Aspek Yang Dinilai
5 4 3 2 1
8. Kualitas audio
Medan, 2022
Pengguna
(.................................)
84
Lampiran 4 – Hasil Validasi Ahli Media
85
86
Lampiran 5 – Surat Keterangan Validasi Media
87
Lampiran 6 – Hasil Validasi Oleh Ahli Materi
88
89
Lampiran 7 – Surat Keterangan Validasi Materi
90
Lampiran 8 – Hasil Uji Coba Perorangan (Uji satu-satu)
Responden
Aspek yang Dinilai
1 2 3
Kemudahan dalam memulai moodle 3 3 2
Penggunaan Kemudahan navigasi yang disajikan 4 4 4
Kecepatan peralihan menu 3 4 4
Tampilan awal bahan ajar interaktif
5 5 5
berbasis moodle
Penggunaan jenis huruf 4 5 4
Kombinasi warna 4 4 5
Komunikasi
Kesesuaian ukuran dan warna gambar 5 4 4
Visual
Kualitas audio 4 4 5
Resolusi video pembelajaran yang
4 4 4
disajikan
Penggunaan animasi 5 4 4
Kemudahan memahami materi melalui
4 4 4
bahan ajar
Kejelasan uraian materi 4 5 4
Kemandirian belajar siswa dengan
bantuan bahan ajar interaktif berbasis 5 5 4
Pembelajaran moodle
Kemenarikan dalam pembelajaran
menggunakan bahan ajar interaktif 4 5 5
berbasis moodle
Keinginan melanjutkan belajar melalui
4 4 5
bahan ajar interaktif berbasis moodle
Jumlah Skor Perolehan 62 64 63
Jumlah Skor Ideal 75 75 75
Skor Empiris 82,66% 85,33% 84%
Rata-rata Skor/Kategori 83,99% (Layak)
91
Lampiran 9 – Hasil Uji Coba Terbatas
Responden
Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kemudahan dalam memulai
4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3
moodle
Kemudahan navigasi yang
4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4
disajikan
Kecepatan peralihan menu 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 5 4
Tampilan awal bahan ajar
5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5
interaktif berbasis moodle
Penggunaan jenis huruf 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4
Kombinasi warna 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5
Kesesuaian ukuran dan warna
5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
gambar
Kualitas audio 5 5 3 5 5 4 4 5 4 4 5 5
Resolusi video pembelajaran yang
4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4
disajikan
Penggunaan animasi 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4
Kemudahan memahami materi
4 4 4 3 4 5 5 4 5 3 4 5
melalui bahan ajar
Kejelasan uraian materi 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
Kemandirian belajar siswa dengan
bantuan bahan ajar interaktif 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5
berbasis moodle
Kemenarikan dalam pembelajaran
menggunakan bahan ajar interaktif 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4
berbasis moodle
Keinginan melanjutkan belajar
melalui bahan ajar interaktif 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5
berbasis moodle
Jumlah Skor Perolehan 65 64 63 64 64 65 63 64 65 62 65 65
Skor Empiris (%) 86,66 85,33 84 85,33 85,33 86,66 84 85,33 86,66 82,66 86,66 86,66
92
Lampiran 10 – RPP Kelas Eksperimen
93
Lampiran 11 – Soal Pre-Test dan Post-Test
Nama Siswa :
Kelas :
Nomor Induk :
1. Sarana prasarana yang menunjang kegiatan administrasi dalam suatu kantor
seperti meja, kursi, lemari, dan sebagainya disebut…..
a. Mesin Kantor
b. Peralatan Kantor
c. Perabot Kantor
d. ATK Kantor
e. Perlengkapan Kantor
2. Perabot kantor dapat digunakan berulang-ulang dalam jangka waktu
panjang. Peralatan tersebut biasanya terbuat dari bahan……
a. Besi, kayu dan plastisin
b. Kaca, besi dan batu
c. Plastisin, plastik dan kayu
d. Besi, Kayu dan plastik
e. Kayu, kaca dan plastisin
3. Berikut merupakan jenis-jenis perabot kantor, kecuali…..
a. Lemari
b. Komputer
c. Meja
d. Kursi
e. Loker
4. Lemari yang memiliki ukuran besarnya antara 0,5 m3 sampai 1 m3 dan
digunakan untuk menyimpan warkat yang belum diolah atau belum di file
disebut lemari…..
a. Lemari bak
b. Lemari warkat
c. Lemari laci arsip beroda
94
d. Lemari brankas (cashbox)
e. Lemari pendek
5. Jenis meja yang dipakai untuk menerima tamu dan dijadikan tempat
memberi informasi yang berhubungan dengan organisasi maupun
perusahaan merupakan…..
a. Meja direksi
b. Meja staff
c. Meja samping
d. Meja resepsionis
e. Meja rapat
6. Perhatikan gambar dibawah ini, sebutan lain untuk meja ini disebut…..
a. Meja rapat
b. Meja direksi
c. Meja return
d. Meja resepsionis
e. Meja staff
7. Kabinet besar yang memiliki dua pintu dengan rak dan berguna untuk
menyimpan peralatan kantor dan berbagai keperluan sehari-hari di kantor
disebut….
a. Kabinet peraga
b. Kabinet alat tulis
c. Filling cabinet
d. Kabinet umum
e. Kabinet rotary
8. Perabot kantor yang berbentuk seperti filling cabinet. Akan tetapi, cara
penyimpanan arsip dilakukan secara berputar disebut…….
a. Loker
b. Rotary Filling System
c. Kabinet bundar
d. Panel kantor
95
e. Meja samping
9. Gambar dibawah ini merupakan jenis kursi yang memiliki desain dan
bentuk tersendiri yang sering dipakai oleh…..
a. Pimpinan
b. Manajer
c. Sekretaris
d. Staff
e. Tamu
10. Salah satu perabot kantor yang berwujud sejenis pembatas dan memiliki
kaki yang digunakan untuk menyekat berbagai ruang kerja disebut….
a. Panel
b. Sekat
c. Loker
d. Cabinet
e. Laci-laci kartu
11. Proses penentuan standar-standar atas kesatuan ukuran dalam pemakaian
perabotan perkantoran disebut….
a. Standarisasi perabot kantor
b. Pemilihan perabot kantor
c. Pengklasifikasian jenis-jenis perabot kantor
d. Pengertian perabot kantor
12. Berikut beberapa aktivitas standardisasi perabotan kantor, kecuali….
a. Menggunakan sekelompok pegawai yang dpat memakai perabot dengan
baik.
b. Pelatihan operator menjadi lebih mudah.
c. Menyederhanakan peralatan dan memilih perabot yang tidak
ketinggalan zaman serta memiliki nilai jual peralatan yang lebih tinggi.
96
d. Memperoleh harga yang lebih murah namun berkualitas dengan
membeli dalam jumlah yang banyak.
e. Meningkatkan biaya pemeliharaan karena menggunakan beberapa
merek perabot yang sama.
13. Perabot kantor yang baik harus dapat memberi pengaruh positif terhadap
kinerja pegawai. Pengaruh tersebut adalah……
a. Dapat menambah kesehatan dan efisiensi para pegawai
b. Tidak menghemat gerak pegawai
c. Kurang membantu pengawasan pegawai
d. Dapat menambah beban kerja dari pegawai
e. Tidak perlu melakukan perawatan perabot kantor
14. Ketika hendak membeli perabot kantor ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan. Faktor tersebut adalah sebagai berikut, kecuali…..
a. Harus dapat menghemat ruang lantai
b. Tinggi meja terhadap kursinya haruslah sepadan
c. Tidak terlalu berat, sehingga mudah untuk dipindah-pindahkan
d. Harus terdapat ruangan yang cukup dibawah meja untuk dapat
dibersihkan, hal ini terkait dengan masalah kesehatan.
e. Tidak perlu memperhhatikan keawetan perabot kantor yang penting
bagus dilihat
15. Berikut hal-hal yang diperlukan dalam pemilihan perabotan kantor berupa
meja, kursi dan almari, kecuali…..
a. Multifungsi
b. Ukuran yang tepat
c. Penampilan
d. Kekuatan dan daya tahan
e. Keunikan
97
Lampiran 12 – Hasil Pre-Test dan Post-Test
98
Lampiran 13 – Hasil Uji EFektivitas (N-Gain)
Kelas Eksperimen
Nilai
Nomor Urut N-Gain Kriteria
Pre-test Post-tes
1 20 86 0.83 Tinggi
2 7 72 0.7 Sedang
3 13 86 0.84 Tinggi
4 7 72 0.7 Sedang
5 13 72 0.68 Sedang
6 20 86 0.83 Tinggi
7 0 79 0.79 Tinggi
8 26 92 0.89 Tinggi
9 7 79 0.77 Tinggi
10 13 86 0.84 Sedang
11 13 79 0.76 Tinggi
12 7 72 0.7 Sedang
13 0 72 0.72 Tinggi
14 7 86 0.85 Tinggi
15 13 79 0.76 Tinggi
16 20 72 0.65 Sedang
17 7 66 0.63 Sedang
18 7 72 0.7 Sedang
19 13 86 0.84 Tinggi
20 13 92 0.91 Tinggi
21 0 66 0.66 Sedang
22 7 79 0.77 Tinggi
23 13 72 0.68 Sedang
24 20 86 0.83 Tinggi
25 7 72 0.7 Sedang
26 0 72 0.72 Tinggi
27 0 86 0.86 Tinggi
28 7 92 0.91 Tinggi
29 13 72 0.68 Sedang
30 20 100 1 Tinggi
99
Lampiran 14 – Dokumentasi
Validasi Media oleh ahli media Bapak Dr.Janner Simarmata,S.T.M.Kom
100
Uji Coba Perorangan (uji satu-satu) dengan 3 orang siswa
101
Kelas Eksperimen
Proses Belajar dan Mengajar dengan Bahan Ajar Interaktif Berbasis Moodle
102
103