SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh :
MOHAMAD RIZKI NAILUL A
NIM : 1113016300048
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan kognitif siswa pada
materi fluida yang disebabkan karena kegiatan pembelajaran masih berpusat pada
guru sehingga kurang menstimulus untuk meningkatkan kemampuan kognitif
siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan
STEM terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi fluida. Penelitian
dilaksanakan di SMK Nusantara 02 Kesehatan Ciputat pada bulan februari sampai
Maret 2020. Sampel diambil secara purposive sampling yang terdiri dari kelas X-
2 Keperawatan (kelas eksperimen) dan kelas X-1 Analis (kelas Kontrol). Jumlah
siswa kedua kelas sama yaitu 23 siswa, total sampel 46 siswa. Jenis penelitian
yang digunakan adalah quasi experiment sedangkan nonequivalent control group
design digunakan sebagai desain penelitian. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian yaitu tes pilihan ganda sebanyak 25 butir soal berdasarkan Taksonomi
Bloom, kemudian jawaban siswa dianalisis menggunakan uji parametrik. Adapun
uji statisitik yang digunakan adalah uji-T. Hasil pengujian hipotesis dengan
paired samples t test pada α = 0,05 diperoleh nilai symp. Sig. (2-tailed) sebesar
7x10-14 kesimpulan yang didapat adalah H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
terdapat perbedaan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Dengan demikian, pendekatan STEM berpengaruh terhadap
kemampuan kognitif siswa. Kemampuan kognitif siswa pada kelas eksperimen
meningkat lebih tinggi (N-gain 0,81 (Tinggi)), dibandingkan dengan kelas kontrol
(N-gain 0,59 (sedang)).
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
vi
7. Dewan guru, staf, karyawan dan siswa-siswi SMK Nusantara 02 Kesehatan
Ciputat, khususnya kelas X-1 Analis dan X-2 Keperawatan tahun ajaran
2019/2020.
8. Keluarga tercinta, Alm Bapak Hepi, Ibu Mubasiroh, dan Adik Dimas
Kurniawan, Amd.Kom yang selalu memberikan doa, kasih sayang, motivasi
dan dukungan yang luar biasa kepada peneliti.
9. Istri saya Nasywa Syahidah, S.Sos yang sudah menemani peneliti, selalu
menjadi tempat berbagi informasi, memberikan doa, waktu, pikiran, tenaga,
saran dan dukungan kepada peneliti.
10. Keluarga Besar Tadris Fisika 2013 yang senantiasa menjadi keluarga selama
di perantauan, tempat peneliti berproses untuk menjadi lebih baik.
11. Sahabatku Khoirul Abdan, Sukma Okto Rosida, Duta Mayapada, Apan Fauzi,
Ali Fikri Abdillah, Mahestha R.A dan Rahmat yang telah membantu peneliti
dalam penyusunan skripsi.
12. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang
diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Amin.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
peneliti harapkan untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Jakarta, April 2020
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
viii
G. Instrumen Penelitian .................................................................................... 41
H. Kalibrasi Instrumen Tes ............................................................................... 43
I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 48
1. Uji Normalitas ......................................................................................... 48
2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 49
3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 49
4. N-Gain (Normal Gain)............................................................................ 50
5. Teknik Presentase Kemampuan Kognitif ............................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 52
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 52
1. Data Hasil Pretest ................................................................................... 52
2. Data Hasil Posttest .................................................................................. 54
3. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa .............................................. 55
4. Peningkatan Berdasarkan Per Indikator Ranah Kognitif ........................ 56
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ...................................................... 57
a. Uji Normalitas ......................................................................................... 57
b. Uji Homogenitas ..................................................................................... 58
6. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 58
B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 65
A. Kesimpulan .................................................................................................. 65
B. Saran ............................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian ............................... 245
Lampiran B.2 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian .............................................. 247
Lampiran B.3 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes ....................................... 271
Lampiran B.4 Soal Tes yang Digunakan ............................................................ 276
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Era disruption pada abad ke-21 telah menjadi sebuah realitas yang harus
dihadapi oleh masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, lembaga
pendidikan termasuk sekolah dan pendidikan tinggi dituntut harus mampu
mencetak generasi berkualitas yang dapat beradaptasi dengan berbagai tantangan
di era disruption1. Hal ini sesuai amanat kurikulum yang menyebutkan bahwa
standar kompetensi lulusan siswa pada level SMA/SMK diantaranya adalah
memiliki kemampuan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif.2 Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu
bentuk aspek kemampuan kognitif. Proses ini merujuk pada usaha individu untuk
menghasilkan solusi atau produk kreatif. Berpikir semacam itu biasanya dipicu
oleh tugas-tugas menantang atau permasalahan open ended yang perlu dipecahkan
dari berbagai sudut pandang, maka siswa diharapkan mampu memandang dunia
lewat berbagai sudut pandang sehingga muncul solusi-solusi baru untuk
mengatasi masalah kehidupan nyata. Kemampuan inilah yang dibutuhkan di
tempat kerja dan dapat memberikan nilai tambah.3
Kemampuan kognitif memiliki tiga aspek yakni konsentrasi, adaptasi, dan
bersikap kritis. Konsentrasi berarti berpikir pada satu masalah yang harus
dipecahkan. Adaptasi ialah penyesuaian masalah yang sedang dihadapi. Bersikap
kritis yakni melakukan kritik pada diri sendiri atau masalah yang sedang dialami.4.
Namun pada kenyataannya kemampuan kognitif masih perlu ditingkatkan dan
diperhatikan karena beberapa fakta dalam penelitian menjelaskan bahwa
kemampuan kognitif fisika masih rendah, salah satunya penelitian Ella Agustina
1
Sumarni, Woro; Wijayati, Nanik; Supanti, Sri. Kemampuan Kognitif Dan Berpikir Kreatif
Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Berpendekatan STEM. Jurnal Pembelajaran Kimia
OJS, 2019, 4.1. h. 18
2
Permendikbud, UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2016
3
Ibid, h. 19
4
Ahmad Susanto, M. Pd. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai
Aspeknya. Kencana, 2011.
1
2
dan Jeffry Handhika yang menyimpulkan bahwa kemampuan kognitif siswa SMK
di kota Madiun masih pada kategori rendah dengan nilai presentasi ranah kognitif
C3 mencapai 22,6% dan ranah kognitif C4 hanya mencapai 18,9%.5 Penelitian
lain oleh Wienda Ashadarini, dkk juga menyimpulkan bahwa rata-rata
kemampuan kognitif siswa pada materi fluida statis masih perlu ditingkatkan
melalui pembelajaran yang efektif dikelas.6 Diperkuat dengan penelitian Levti
Norisa Bely, dkk yang menyatakan bahwa kemampuan kognitif pada materi fluida
dinamis masih rendah dibuktikan dengan hasil pretest siswa yang tidak mencapai
KKM sebanyak 25 dengan presentasi 78,%.7 Berdasarkan studi pendahuluan di
salah satu SMK swasta di Tangerang Selatan sebesar 80 % dari 200 siswa kelas
XI dan XII menganggap bahwa materi fluida adalah materi yang memiliki
kesulitan yang relatif tinggi.
Rendahnya kemampuan kognitif siswa disebabkan karena siswa sering
mengalami kesulitan dalam memahami materi fisika. Hal ini adalah materi fluida,
karena siswa dituntut untuk berhitung dan menghafal teori serta mengaitkannya
dalam fenomena kehidupan sehari-hari. Semua materi fisika dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dibutuhkan suatu kegiatan untuk
menerapkan konsep dalam proses pembelajaran. Sejalan dengan kompetensi dasar
dalam memahami materi fluida pada kurikulum 2013 edisi revisi 2017 adalah
menerapkan hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida.8
Salah satu penyebab dari rendahnya kemampuan kognitif siswa adalah
pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered), dalam hal ini
guru berperan sebagai pusat informasi sedangkan siswa hanya mendengarkan
informasi yang disampaikan oleh guru. Menurut Undang-undang sistem
pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
5
Agustina, Ella; Handhika, Jeffry. Profil Kemampuan Kognitif Siswa SMK Pada Materi
Gerak Melingkar. In: Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika). 2019. h.333
6
Wienda Ashadarini, Lia Yulianti, dan Edi Supriana “Penguasaan Konsep Materi Fluida
Statis Siswa SMAN 3 Blitar” Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM, Vol. 2, 2017 h. 344.
7
Bely, Levti Norisa; Bahri, Saiful; Mustari, Mukarramah. Model Pembelajaran Advance
Organizer: Dampak Terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik. Indonesian Journal of Science
and Mathematics Education, 2019, 2.2: 151
8
Sutejo, Fisika SMK/MAK Kelas X, (Bogor: Yudhistira, 2018), h. V.
3
belajar.9 Namun fakta di lapangan pendekatan yang berpusat pada siswa (student
centered) belum banyak diterapkan. Guru masih menggunakan metode
konvensional yaitu metode pembelajaran yang menggunakan tehnik ceramah dan
latihan soal. Metode tersebut membuat siswa menjadi jenuh dan kurang
mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dari guru, sehingga pembelajaran
yang dilakukan kurang efektif.
Permasalahan di atas dikhawatirkan akan menjadikan siswa tidak mampu
mencapai sesuatu yang diharapkan, ada beberapa kekhawatiran yang ditimbulkan
salah satunya adalah tidak tercapainya kompetensi yang diharapkan yaitu
kompetensi kognitif, interpersonal dan intrapersonal.10 Sulit memahami materi
pelajaran fisika yang seharusnya mampu mereka kuasai untuk menunjang
pembelajaran yang saling berkaitan karena kemampuan kognitif merupakan dasar
dalam pencapaian belajar dan peningkatan kapasitas yang diperlukan dalam
persiapan siswa menghadapi pendidikan yang lebih tinggi atau dalam dunia kerja.
Berdasarkan masalah di atas solusi yang dapat dilakukan adalah dengan cara
menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered), sehingga siswa menjadi lebih aktif dan interaktif dalam proses
pembelajaran. Guru harus merencanakan pembelajaran yang dapat melatih siswa
untuk lebih aktif dan interaktif agar dapat meningkatkan kemampuan kognitif
siswa. Terdapat banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan kognitif siswa, salah satu diantaranya adalah pendekatan STEM
(Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
Penelitian yang relevan mengenai pendekatan STEM yaitu penelitian Woro
Sumarni dkk (2019) menyimpulkan bahwa rerata kemampuan kognitif dan
berpikir kreatif siswa pada penerapan STEM-PjBL mencapai kriteria baik dengan
ketercapaian tertinggi pada indikator menjelaskan konsep dan memandang
informasi dari sudut pandang yang berbeda. Hasil ini menunjukkan pembelajaran
yang mengaitkan keempat aspek STEM jika dintegrasikan dengan pembelajaran
berpendekatan saintifik dapat melatih siswa untuk berpikir kreatif dan
9
Permendikbud. UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional h.4
10
Winaryati, Eny. Penilaian Kompetensi Siswa Abad 21. In: Prosiding Seminar Nasional
& Internasional. 2018.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti mencoba
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Keterampilan kognitif siswa masih rendah.
2. Siswa masih menganggap materi fluida sebagai materi yang sulit untuk
dipelajari.
3. Fluida merupakan konsep yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari, guru belum menerapkan pendekatan pembelajaran yang
mengaplikasikan konsep fluida pada proses pembelajaran.
4. Penerapan kurikulum 2013 di sekolah kurang maksimal karena kegiatan
pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered).
5. Siswa kurang aktif dan interaktif pada proses pembelajaran fisika di kelas.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian ini lebih terarah
dan masalah yang dikaji lebih mendalam, perlu adanya pembatasan masalah yang
akan diteliti. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Kemampuan kognitif yang diukur adalah kemampuan kognitif menurut
Taksonomi Bloom
2. Pengukuran kemampuan kognitif siswa yang dalam penelitian ini merujuk
pada Taksonomi Bloom revisi 2018 ranah kognitif (C1-C3).
3. Materi pembelajaran yang dikaji adalah Fluida untuk siswa SMK
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin diketahui dalam penelitian ini yaitu :
1. Adakah pengaruh pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathematic)) terhadap kemampuan kognitif siswa?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan kognitif siswa setelah diterapkan
pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic)?
6
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
mengetahui :
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh pendekatan STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematic) terhadap kemampuan kognitif pada materi
fluida.
2. Untuk mengetahui adakah peningkatan kemampuan kognitif siswa setelah
diberi diterapkan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathematic).
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak sekolah
dalam hal ini guru, dan para siswa serta peneliti sendiri:
1. Bagi sekolah, diharapkan pendekatan STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematic) bisa menjadi pilihan bagi guru dalam memilih
variasi pendekatan pembelajaran aktif yang dapat diterapkan di kelas.
2. Para siswa, diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran fisika
khususnya materi fluida dengan menggunakan pendekatan STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematic).
3. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah keterampilan dalam memahami
pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic).
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematic)
Istilah STEM awal sekali bermula pada tahun 1990-an. Pada waktu itu,
kantor NSF (National Science Foundation) Amerika Serikat, menggunakan istilah
“SMET” sebagai singkatan untuk “Science, Mathematics, Engineering, &
Technology”. Namun seorang pegawai NSF tersebut melaporkan bahwa “SMET”
hampir berbunyi seperti “smut” dalam pengucapannya, sehingga diganti dengan
“STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) jadi dalam konteks
Indonesia, STEM merujuk kepada empat bidang ilmu pengetahuan, yaitu sains,
teknologi, teknik, dan matematika.15
Science, Technology, Engineering and Mathematic (STEM) telah diterapkan
di sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Finlandia, Australia dan
Singapura. STEM yang merupakan inisiatif dari National Science Foundation ini
di Amerika serikat mempunyai tujuan untuk menjadikan keempat bidang ini
dalam STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematic) menjadi suatu
pilihan karir utama bagi para siswa yang selaras dengan isi pidato Presiden Barack
Obama yang mengatakan bahwa salah satu fokus tujuan beliau menjadi presiden
adalah bagaimana US membuat kesatuan untuk menggunakan pendekatan sains,
teknologi, engineering dan matematika, US harus menjadikan pendekatan tersebut
sebagai suatu prioritas untuk melatih pasukan guru dibidang empat disiplin ini dan
memastikan bahwa semua warga US benar-benar menguasai empat disiplin ini
demi tercapainya apa yang seharusnya mereka dapatkan. Isi Pidato tersebut yaitu
sebagai aksi peningkatan sistem pendidikan di US pada tahun 2013.16
Science, Technology, Engineering and Mathematic (STEM) berdasarkan
definisi STEM diakui sebagai materi diskusi dalam bidang Pendidikan, yaitu
15
Sanders, Mark. STEM, STEM Education, STEMmania. The Technology Teacher.2009,
p.20
16
Staci Mizell, Sue Brown, The Current of STEM Education Research 2013-2015, Journal
of STEM Education, vol 7, no 4, 2016, hal 52
7
8
17
R. Bybee, The Case for STEM Education Challenges and Opportunities, Virginia: NSTA
Press, 2013, hal. 38
18
Gatot Hari Priowirjanto, Embedded STEM in Indonesia Curriculum, Seminar
Internasional: Fostering Young Creative Talents Through Integrative Thinking, 2017, hal. 8
19
Jo Anne Vasquez, 2015, STEM Beyond the Acronym, Educational Leadership Journal,
Vol. 72, No.4, hal. 11
9
atau lebih dalam komponen STEM atau antara satu komponen STEM dengan
disiplin ilmu lain.20
Integrasi STEM bukan hanya merupakan suatu pemindahan bidang
teknologi dan rekayasa pada kurikulum yang berstandar sains dan matematika.
Tetapi, integrasi STEM adalah sebuah pendekatan untuk mengajar yang
cakupannya lebih besar daripada peran akademiknya. Menariknya dalam
pendekatan STEM dapat memprediksi pembelajaran untuk masa depan atau karir.
Pengalaman-pengalaman siswa pada tingkat dasar dan menengah dapat
membentuk “kompetensi” yang siswa sudah memiliki sebagai bekal kemampuan
matematika dan sains. Selain itu, juga dapat menghidupkan minat siswa dalam
bidang-bidang yang berkaitan dengan sains.21
Science, Technology, Engineering and Mathematic (STEM) jika dilihat dari
sudut pandang pendidikan bukan hanya sebuah slogan atau akronim, akan tetapi
mempunyai suatu tujuan dan pencapaian dalam pendidikan. Tujuan pendidikan
STEM bagi seluruh siswa adalah menerapkan dan mempraktikkan konten dasar
dari STEM pada situasi yang siswa temukan dalam suatu kehidupan. Adapun
tujuan STEM lainnya yaitu diharapkan dapat menghantarkan siswa memenuhi
kemampuan abad 21 antara lain yaitu keterampilan belajar dan berinovasi yang
meliputi; berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah, kreatif, dan inovatif,
serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi, terampil untuk menggunakan
media, teknologi, informasi dan komunikasi; kemampuan untuk menjalani
kehidupan dan karir, meliputi; kemampuan beradaptasi, luwes, berinisiatif,
mampu mengembangkan diri, memiliki kemampuan sosial dan budaya, produktif,
dapat dipercaya, memiliki jiwa kepemimpinan, dan tanggung jawab. 22 Demikian
20
Muhammad Syukri, Silia halim, Subahan. Pendidikan STEM dalam Entrepreneurial
Science thinking “EscIT”, Aceh Development International Conference 2013, 26-28 Maret 2013.
hal 106
21
John Ainley, Julie Kos, Marina Nicholas, Participation in Science, Mathematics and
Technology in Australian Education, Autralia: Australian Council for Educational Research, 2008,
Hal.3
22
Winarni, Juniaty; Zubaidah, S.; Koes, H. S. STEM: Apa, Mengapa, Dan Bagaimana
Pros. Semnas Pend. Ipa Pascasarjana Um, 2016, 1: 978-984.
10
23
R. Bybee, STEM Education Challenges and Opportunities, Virginia: NSTA Press, 2013,
hal. 38
24
Sukma,Mairi, Pengaruh Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering and
Mathematic) terhadap pengetahuan, sikap dan kepercayaan, Banda Aceh : Prosiding Seminar
Nasional MIPA IV, 2018. h.181.
25
Torlakson, “Innovate: Ablueprint for Science, Technology, Engineering and
Mathematics”, California Departement of Education, California, 4 Mei 2014, h.7
26
Ibid.
11
27
Torlakson, “Innovate: Ablueprint for Science, Technology, Engineering and
Mathematics”, California Departement of Education, California, 4 Mei 2014, h.7
28
Ibid, h.7
29
Anderson, Lorin W dan David R. Krathwohl.2014. Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom.Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, h.98
12
Dimensi proses kognitif dijelaskan dalam tabel 2.1 berikut ini :30
Tabel 2.1 Dimensi Proses Kognitif
Kategori Dan Proses Nama-nama lain Definisi dan Contoh
Kognitif
1. MENGINGAT – Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang
1.1 Mengenali Mengidenttifikasi Mendapatkan pengetahuan
dalam memori jangka
panjang yang sesuai dengan
pengetahuan tersebut
(Misalnya, mengenali
tanggal terjadinya peristiwa-
peristiwa penting dalam
sejarah Indonesia)
1.2 Mengingat kembali Mengambil Mengambil pengetahuan
yang relevan dari memori
jangka panjang (Misalnya,
mengingat kembali tanggal
peristiwa-peristiwa penting
dalam sejarah)
2. MEMAHAMI – Mengontruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk
apa yang diucapkan, ditulis dan digambar oleh guru.
2.1 Menafsirkan Mengklarifikasi, Mengubah satu bentuk
Memparafrasakan, gambaran ( Misalnya,
Mempresentasi, angka) jadi bentuk lain
Menerjemahkan (misalnya, kata-kata)
(Misalnya,
memparafrasakan ucapan
dan dokumen penting)
30
Ibid, h.100
13
3. Fluida
Fluida
Tegangan Permukaan
Contoh Asas Bernoulli
Gejala Kapilaritas
Viskositas
a. Fluida
Fluida merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan mengalir. Zat cair
merupakan salah satu jenis yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak
partikelnya lebih renggang karena gaya interaksi antarpartikelnya lemah. Gas juga
merupakan fluida yang interaksi antarpartikelnya sangat lemah dan kerapatannya
lebih kecil sehingga diabaikan. Jadi, zat yang tergolong dalam fluida adalah zat
cair dan gas. Fluida dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fluida statis dan fluida
dinamis.31
b. Fluida Statis
31
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 168
19
1) Tekanan Hidrostatis
Keterangan:
F = gaya (N)
= tekanan (N/m2 = Pa)
A = luas penampang (m2)
Fluida memberikan tekanan terhadap benda yang berada di dalamnya.
Pengertian ini diperluas menjadi tekanan pada fluida tergantung pada ketebalan
atau lebih tepatnya kedalamannya. Pernyataan ini dikenal dengan tekanan
hidrostatis.33 Tekanan hidrostatis dirumuskan
Ph
Keterangan:
P = tekanan (N/m2 = Pascal)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
pada umumnya, tekanan pada kedalaman yang sama zat cair yang serba sama
adalah sama.34. Sesuai dengan hukum pokok hidrostatiska, tekanan pada kedua
titik yang mendatar adalah sama besar.
PA = P B
A. gA. hA = B. gB. hB
A. hA = B.hB
32
Doughlas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta: Erlangga,2001),h. 326
33
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 170
34
Doughlas C. Giancoli, Ibid. h. 327
20
2) Hukum Pascal
Hukum pascal dikemukakan oleh seorang fisikawan perancis bernama
Blaise Pascal (1623-1662). Pascal menyatakan bahwa “tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama
besar”.35 Sebuah penerapan sederhana dari hukum pascal adalah dongkrak
hidrolik, seperti pada gambar 2.5. Dongkrak hidrolik terdiri atas bejana dengan
dua kaki (kaki 1 dan kaki 2) yang masing-masing diberi pengisap. Pengisap 1
memiliki luas penampang A1 (lebih kecil) dan pengisap 2 memiliki luas
penampang A2 (lebih besar). Bejana diisi dengan cairan (misalnya oli). 36
Sesuai hukum pascal, bahwa tekanan pada zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar ke segala arah, pada pengisap 2 bekerja gaya ke atas pA2.
Gaya yang seimbang dengan ini adalah gaya F2 yang bekerja pada pengisap 2
dengan arah ke bawah.
pA2 = F2 atau P = (2)
= (3)
35
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 173
36
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.265
21
F2 = x F1 (4)
Misalkan sebuah benda dicelupkan kedalam zat cair . pada benda tersebut,
selain bekerja gaya berat benda, juga bekerja gaya ke atas yang besarnya
sebanding dengan berat zat cair yang dipindahkan.39
Keterangan:
FA = gaya Archimedes (N)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
V = volume benda yang tercelup (m3)
a) Benda Tenggelam
Sebuah benda dicelupkan kedalam bejana berisi zat cair (fluida). Pada
benda, bekerja dua gaya, yaitu gaya beratnya dan gaya ke atas (gaya Archimedes).
Apabila gaya ke atas lebih kecil daripada gaya berat benda maka benda akan
tenggelam.
Wb > FA
37
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.265
38
Marthen Kanginan, h.270
39
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 174
22
mb.g > f . g . Vf
b . g . Vb > f . g . Vf
Benda tenggelam, berarti seluruh bagian benda
tercelup dalam fluida. Dengan demikian, volume
benda yang tercelup akan sama dengan volume
fluida yang dipindahkan (Vb = Vf). 40
Gambar 2.4 Benda
b > f
Tenggelam
dengan
b = massa jenis benda (kg/m3)
f = massa jenis fluida (kg/m3)
b) Benda Melayang
Pada kasus benda melayang didalam fluida,
besar gaya berat benda sama dengan besar gaya ke
atas yang dialami benda. Dengan demikian, berlaku
hubungan berikut.
Gambar 2.5
b . g . Vb
Benda Melayang
f . g . Vf = b . g . Vb
b = f
Jadi, pada kasus benda melayang, massa jenis benda sama dengan massa jenis
fluida.41
c) Benda Terapung
Peristiwa benda mengapung, gaya apung (FA) lebih besar daripada berat
benda (w). akibatnya benda akan bergerak ke atas sampai gaya apung (F A) sama
dengan berat benda (w). pada peristiwa mengapung tidak semua bagian benda
tercelup dalam fluida sehingga volume fluida yang dipindahkan benda lebih kecil
40
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 175
41
Siti Wahyuni, Ibid, h.175
23
Keterangan:
b = massa jenis benda yang mengapung (kg/m3)
f = massa jenis fluida (kg/m3)
Vt = volume benda yang tercelup (m3)
Vb = volume benda total (m3)
42
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 176
43
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.278
44
Ibid. h.285
24
perbandingan antara gaya tegangan permukaan (F) dan panjang permukaan (d)
tempat gaya itu bekerja. Secara matematis
Keterangan:
= tegangan permukaan (N/m)
F = gaya tegangan permukaan (N)
d = panjang permukaan (m)
l = panjang satu permukaan (m)
5) Gejala Kapilaritas
Gejala kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya permukaan zat cair di
dalam pipa kapiler. Gejala kapilaritas disebabkan oleh gaya adhesi yang lebih
besar daripada gaya kohesi. Tinggi rendahnya permukaan zat cair dalam pipa
kapiler dapat ditentukan melalui perumusan berikut.45
Keterangan:
h = naik/turunnya zat cair dalam kapiler (m)
= tegangan permukaan (N/m)
Θ = sudut kontak
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
r = jari-jari penampang pipa
6) Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida. Semakin besar viskositas fluida
maka semakin sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga menunjukkan semakin
sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut.46
Viskositas pada aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak
benda padat. Untuk fluida ideal, viskositas = 0, sehibgga kita selalu
45
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 179
46
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 180
25
menganggap benda yang bergerak dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan
yang disebabkan oleh fluida. Tetapi, jika benda tersebut bergerak dengan kelajuan
tertentu dalam fluida kental, gerak benda akan dihambat oleh gaya gesekan fluida
pada benda tersbut. Besar gaya gesekan fluida dirumuskan.47
Ff = k v (1)
Koefisien k bergantung pada bentuk geometris benda. Untuk benda yang memiliki
bentuk geometris berupa bola dengan jari-jari r, dari perhitungan laboratorium
diperoleh
k=6 r (2)
dengan memasukkan nilai k ini ke dalam persamaan
Hukum Stokes
Keterangan:
= gaya gesekan Stokes (N)
= koefisien viskositas fluida (Pa.s)
r = jari-jari benda (m)
v = kelajuan benda (m/s)
c. Fluida Dinamis
Keterangan :
A = Luas penampang (m2)
v = laju aliran fluida (m/s)
47
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.290
26
2) Persamaan Kontinuitas
Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, maka massa fluida yang
masuk ke salah satu ujung pipa haruslah sama dengan massa fluida yang keluar
dari ujung pipa yang lain selama selang waktu yang sama. Hal ini berlaku karena
pada aliran tunak tidak ada fluida yang dapat meninggalkan pipa melalui dinding-
dinding pipa (garis arus tidak saling berpotongan).48
Gambar 2.7 Suatu fluida ideal mengalir melalui dua jenis pipa
Selama selang waktu Δt, fluida pada 1 bergerak ke kanan menempuh jarak
x1= v1 Δt dan fluida pada 2 bergerak ke kanan menempuh jarak x 2 = v2 Δt. Oleh
karena itu, volume V1 = A1x1 akan masuk ke pipa pada bagian 1 dan volume V2 =
A2x2 akan keluar dari bagian 2. Nah, dengan menyamakan massa fluida yang
masuk pada bagian 1 dan yang keluar dari bagian 2 selama selang waktu Δt akan
anda peroleh persamaan kontinuitas berikut. Persamaan kontinuitas
A1v1 = A2v2 = A3v3 = … = Konstan
Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida dan luas
penampang selalu konstan.
3) Persamaan Bernoulli
Persamaan kontinuitas tidak mempertimbangkan tekanan dan ketinggian
dari ujung-ujung pipa. Oleh karena itu, persamaan kontinuitas diperluas menjadi
Asas Bernoulli. Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli
(1700-1782). Dalam kertas kerjanya yang berjudul “Hydrodynamica”, Bernoulli
menunjukkan bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya
justru menurun.49 Pada intinya, prinsip Bernoulli menyatakan bahwa dimana
48
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.325
49
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 184
27
kecepatan tinggi, tekanan rendah dan dimana kecepatan rendah, tekanan tinggi.50
Melalui penggunaan teorema usaha-energi yang melibatkan besar tekanan P
(mewakili usaha), besaran kecepatan aliran fluida v (mewakili energi kinetik), dan
besaran ketinggian terhadap suatu acuan h (mewakili energi potensial), akhirnya
Bernoulli berhasil menurunkan persamaan yang menghubungkan ketiga besaran
ini secara matematis, yaitu 51
P = Tekanan (N/m2)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
h = ketinggian (m) Gambar 2.8 Asas Bernoulli
(1) Karburator
Fungsi karburator
adalah untuk
menghasilkan campuran
bahan bakar dengan udara,
kemudian campuran ini
dimasukkan ke dalam
Gambar 2.9 Karburator
silinder-silinder mesin
untuk tujuan pembakaran.
50
Doughlas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta: Erlangga,2001),h. 341
51
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.331
52
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.334
28
Prinsip kerja karburator adalah penampang pada bagian atas jet penyempit,
sehingga udara yang mengalir pada bagian ini bergerak dengan kelajuan yang
tinggi. Sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan di
dalam tangka bensin. sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer
memaksan bahan bakar (bensin atau solar) tersembur keluar melalui jet, sehingga
bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.53
(2) Venturimeter
Tabung venturimeter adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang
dipasang di dalam suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan. Ada dua
jenis venturimeter, yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter yang
mengguanakan manometer yang berisi cairan lain. Prinsip keduanya hamper
sama.54
P1 – P2 = . ρ.v12 * +
Sedangkan kelajuan
aliran fluida v1
dirumuskan sebagai
berikut.
53
Ibid. h.338
54
Ibid. h.338
55
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 186
29
v1 = √
* +
v1 = √
Gambar 2.12 Tabung Pitot
keterangan
= massa jenis udara (kg/m3)
= massa jenis air (kg/m3)
56
Ibid. h. 186
57
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 186
30
c. Penyemprot Parfum
Ketika anda menekan tombol ke bawah, udara dipaksa keluar dari bola karet
termampatkan melalui lubang
sempit di atas tabung silinder
yang memanjang ke bawah
sehingga memasuki cairan
parfum. Semburan udara Gambar 2.13 Penyemprot
yang bergerak cepat
menurunkan tekanan udara
pada bagian atas tabung, dan menyebabkan tekanan atmosfer pada permukaan
cairan memaksa cairan naik ke atas tabung. Semprotan udara berkelanjutan tinggi
meniup cairan parfum sehingga cairan parfum dikeluarkan sebagai semburan
kabut halus.58
ρ.g.h2 . Ketinggian kedua sayap dapat dianggap sama (h1 = h2), sehingga ρ.g.h1 =
ρ.g.h2
P1 + .ρ.v12 = P2 + . ρ.v22
58
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2013), h.340
31
P1 – P2 = . ρ.v22 - .ρ.v12
P1 – P2 = . ρ.(v22 -.v12)
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa v2 > v1 kita dapatkan P1 > P2
untuk luas penampang sayap F1 = P1.A dan F2 = P2.A. Dengan demikian
didapatkan bahwa F1 > F2. Beda gaya pada bagian bawah dan bagian atas (F1 – F2)
menghasilkan gaya angkat pada pesawat terbang. Jadi, gaya angkat pesawat
terbang dirumuskan sebagai berikut.59
F1 – F2 = r (v22 -.v12) A
59
Siti Wahyuni, Fisika Jilid 1 untuk SMK/MAK Kelas X (Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Kesehatan), (Jakarta: Sinektika, 2014), h. 187
60
Woro Sumarni, Nanik Wijayati., Sri Supanti, Kemampuan Kognitif dan Berpikir Kreatif
Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Berpendekatan STEM, Jurnal Pembelajaran kimia,
Vol. 4, No.1, Juni 2019, hal. 18-30.
32
61
Ahmad Khoiri,. Meta Analysis Study: Effect of STEM (Science Technology Engineering
and Mathematic) towards Achievement, Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, Vol.9, No.1 Maret 2019,
pp.71-82
62
Susanti, Laily Yunita. Penerapan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Science,
Technology, Engineering, And Mathematics (Stem) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Sma/Smk Pada Materi Reaksi Redoks. Jurnal Pendidikan Sains (JPS), 2018, 6.2: 32-40.
63
Niswatul Khaira., Pengaruh Pembelajaran STEM Terhadap Peserta Didik Pada
Pembelajaran IPA, Prosiding Seminar Nasional Mipa IV, 2018
33
64
Parno, Lia Yuliati, Lestari Widodo, Nuril Munfaridah, The improvement of students’
scientific literacy through problem-based STEM learning on static fluid, International Conference
on Mathematics and Science Education of Universitas Pendidikan Indonesia, Volume 3, 2018
65
Mairi Sukma, Pengaruh Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering,
Mathematics) Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Kepercayaan, Prosiding Seminar Nasional
MIPA IV, Banda Aceh, 30 Oktober 2018
66
Farah Robi’atul Jauhariyyah, Hadi Suwono, Ibrohim, Science, Technology, Engineering
and Mathematics Project Based Learning (STEM-PjBL) pada Pembelajaran Sains, Pros. Seminar
Pend. IPA Pascasarjana UM, Vol. 2, 2017
34
67
Mellya Dewi, dkk, “ Penerapan pembelajaran fisika menggunakan pendekatan STEM
untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa pada materi listrik dinamis”,
Prosiding Seminar Nasional Quantum, 2018, 2477-1511, h. 385
68
Permanasari, Anna. STEM education: Inovasi dalam pembelajaran sains. In: Prosiding
SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains). 2016. p. 23-34
69
Maulidia, Alvi; Lesmono, Albertus Djoko; Supriadi, Bambang. Inovasi Pembelajaran
Fisika Melalui Penerapan Model Pbl (Problem Based Learning) Dengan Pendekatan STEM
Education untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Elastisitas Dan Hukum Hooke Di
SMA. Fkip E-Proceeding, 2019, 4.1: 185-190.
35
70
Mardhiyatirrahmah, L., Muchlas, M., & Marhayati, M. Dampak Penerapan Pendekatan
STEM Pada Pembelajaran Matematika di Sekolah. In Senandika 2019
36
Penyebab:
Siswa masih menganggap konsep fluida sebagai konsep yang
sulit untuk dipahami.
Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru
Guru kurang menstimulasi dalam meningkatkan kemampuan
kognitif siswa
71
Sugiyono, Metode penelitian kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 116.
72
Ibid, h. 118
37
38
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2
Keterangan :
O1 = Tes awal yang sama pada kedua kelompok (pretest)
X1 = Pengajaran dengan menggunakan Pendekatan STEM
O2 = Tes akhir yang sama pada kedua kelompok (posttest)
X2 = Pengajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga tahap prosedur penelitian yaitu :
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan awal dari penelitian. Tahapan ini
meliputi merumuskan masalah yang akan diteliti; studi pendahuluan berupa
wawancara guru dan angket siswa; penyusunan RPP; menganalisis beberapa
sumber referensi; pembuatan instrumen tes. Kemudian instrumen tes yang telah
disusun divalidasi oleh beberapa ahli dan siswa untuk menguji kelayakan
instrumen yang digunakan untuk pretest dan posttest sebagai tes pengukuran
variabel yang akan dicapai.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan atau tahap pengambilan data dimulai dengan
memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui
kemampuan awal siswa terhadap konsep fisika yang akan dipelajari. Kemudian,
dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pembelajaran kepada kelas eksperimen
menggunakan pendekatan pembelajaran STEM, sedangkan kelas kontrol
menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah proses pembelajaran dan
pembelajaran selesai, peserta didik diberikan posttest untuk mengetahui adanya
pengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa pada materi fluida.
39
3. Tahap Akhir
Tahap akhir merupakan tahapan analisis dan pelaporan. Pada tahap ini,
peneliti akan melakukan pengolahan dan menganalisis data yang diperoleh selama
pelaksanaan pembelajaran. Kemudian, peneliti akan menguji hipotesis penelitian
hingga penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1
berikut.
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tahap Awal
Merumuskan masalah Tahap Pelaksanaan
Studi pendahuluan (wawancara
dan angket) Tahap Akhir
Pretest
Menyusun RPP dan pembuatan
instrumen tes Pembelajaran Menganalisis data hasil
Menyelesaikan perizinan uji menggunakan pendekatan penelitian
instrumen dan penelitian STEM
Menguji Hipotesis
Menguji kelayakan instrumen Posttest
penelitian Penarikan kesimpulan
Menganalisis data hasil uji penelitian
kelayakan instrumen
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yaitu suatu atribut yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.73
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (Independent) dan
variabel terikat (Dependent). Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian
ini adalah:
1. Variabel Bebas (Independent), yaitu Pendekatan STEM.
2. Variabel Terikat (Dependent), yaitu Kemampuan kognitif siswa pada materi
fluida.
73
Ibid., h.64.
40
Tes yang digunakan berupa pretest yang diberikan sebelum perlakuan dan
posttest yang diberikan setelah diterapkan pendekatan STEM pada kelas
eksperimen dan pendekatan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
74
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi V.
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002). h. 108
75
Ibid. h. 109
76
Sugiyono. loc. cit., h.126
77
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), cet. 15, h. 193
41
G. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian.78
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian adalah instrumen tes. Instrumen
tes dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan kognitif siswa yang meliputi aspek yaitu mengetahui (C1),
memahami (C2), mengaplikasikan (C3). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini berupa soal pilihan ganda yang terdiri atas 25 soal dan diberikan
kepada siswa kelas X SMK Nusantara 02 kesehatan Kota Tangerang Selatan.
Kisi-kisi instrumen tes kemampuan kognitif siswa dapat dilihat pada tabel
3.2.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Kognitif
Aspek Kognitif
No Indikator Jumlah
C1 C2 C3
Menjelaskan tentang 1* 2* 2
1.
fluida statis
2. Menerapkan tekanan 3,4*,5* 6,7*,8*,9 7
hidrostatis
3. Mengaplikasikan 10* 11,12,13* 4
penerapan hukum
pascal
4. Menjelaskan prinsip 14 15* 2
hukum archimedes
5. Menerapkan prinsip 16,17,18* 3
hukum archimedes
6. Menerapkan persamaan 19* 20* 2
tegangan permukaan
7. Menerapkan 21* 22* 2
persamaan gejala
kapilaritas
78
Sugiyono, op. cit., h. 148
42
Aspek kognitif
No Indikator Jumlah
C1 C2 C3
8. Menerapkan persamaan 23* 24* 2
viskositas
9. Menjelaskan tentang 25* 1
fluida dinamis
10. Menjelaskan konsep 26,27* 2
debit
11. Menerapkan persamaan 28*,29 2
debit aliran
12. Menerapkan persamaan 30*,31*,32 3
kontinuitas
13. Menjelaskan persamaan 33 1
Bernoulli
14. Menerapkan persamaan 34,35,36* 3
Bernoulli
15. Mengelompokkan 37* 1
contoh asas bernoulli
16. Menyimpulkan gaya 38* 1
angkat pesawat
17. Menerapkan persamaan 39* 1
venturimeter
18. Menerapkan persamaan 40 1
tabung pitot
Jumlah 8 9 23 40
Presentasi 20% 22,5% 57,5% 100%
*Soal yang digunakan untuk penelitian
43
∑ ∑ ∑
(3.1)
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Jumlah responden
X = Skor item
Y = Skor total
Untuk mengetahui valid atau tidak validnya suatu butir soal (item), maka rxy
hitung dibandingkan dengan rxy tabel Product moment.
Tabel 3.3 Kategori Validitas80
Interpretasi besarnya koefisien korelasi dan hasil uji validasi instrumen tes
dapat dilihat pada tabel 3.4 dan tabel 3.5.
79
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: Bumi
Aksara,2006), h. 87.
80
Ibid, h.89
44
Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Jumlah Soal 40
Jumlah Siswa 30
1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,13,15,18,19,20,21,22,23,2
Nomor Soal yang Valid
4,25,26,27,28,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40
Tabel 3.5 menunjukkan nomor dan jumlah soal yang digunakan pada saat
pretest dan posttest. Jumlah soal yang digunakan yaitu soal yang valid berjumlah
34 soal atau sebanyak 87,5% dari total keseluruhan 40 soal. Lampiran validasi
instrumen soal terdapat pada lampiran B.3 analisis hasil uji coba instrumen tes.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui keajegan instrumen
dalam tes yang diukur. Artinya jika hasil tes tersebut dapat memberikan hasil yang
tetap maka tes tersebut dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang
81
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 257.
45
Keterangan:
r = Jumlah butir soal
= Varians butir soal
= Varians skor total
Kriteria penafsiran indeks reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.6.84
Tabel 3.6 Kriteria Penafsiran Indeks Reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 ˂ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ˂ rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 ˂ rxy ≤ 0.60 Cukup
0,20 ˂ rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 ˂ rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah (Tidak Valid)
Pengujian relabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software
AnatesV4 untuk menguji reliabilitas, kemudian output indeks koefisien reliabilitas
ditafsirkan dalam kriteria reliabilitas di atas. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat
pada tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas
Statistik Reliabilitas
r11 0.86
82
Arikunto, op.cit., h. 100.
83
Ibid., h. 122.
84
Ibid., h. 89.
46
(3.3)
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar
Js = Jumlah seluruh peserta tes
Berikut kriteria tingkat kesukaran butir soal berdasarkan hasil analisis pada
40 soal yang diuji cobakan, diperoleh hasil analisis tingkat kesukaran butir soal
pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran
Butir Soal
Tingkat Kesukaran
Jumlah Soal Presentase
Sedang 32 80 %
Sukar 8 20 %
Jumlah 40 100%
85
Ibid., h. 223.
86
Ibid., h. 225.
47
4. Daya Pembeda
Daya Pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.87
Untuk menghitung daya pembeda dapat ditentukan dengan persamaan berikut.88
(3.4)
Keterangan:
D = Indeks daya pembeda
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = Proporsi peserta kelompok atas
JB = Proporsi peserta kelompok bawah
Adapun kriteria daya pembeda suatu butir soal didasarkan pada klasifikasi yang
dapat dilihat pada tabel 3.10.89
Tabel 3.10 Klasifikasi Daya Pembeda
Negative Drop
87
Ibid., h.226.
88
Ibid., h. 228.
89
Ibid., h. 232.
48
Butir Soal
Kriteria Daya Pembeda
Jumlah Soal Presentase
Drop - -
Buruk 2 5%
Cukup 14 35%
Baik 20 50%
Jumlah 40 100%
90
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan RnD, (Bandung: Alfabeta,2011),
h.147.
91
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), h. 153.
92
Ibid.
49
93
Ibid,. h. 167.
94
Ibid,. h. 168.
50
(3.7)
Kriteria pengujian N-Gain menurut Hake dapat dilihat pada tabel 3.12.98
95
Ibid., h. 178.
96
Yanti Herlanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h.76.
97
Karman La Nani and Yaya S. Kusumah, The Effectiveness Ofict-Assisted Project Based
Learning In Enhancing Students’ Statistical Communication Ability, International Journal of
Education and Research: Vol.3 No. 8 August 2015, h. 190.
98
Ibid., h. 191.
51
99
Tien Rafida dan Candra Wijaya, Pengantar Evaluasi Pembelajaran, (Medan: Perdana
Mulya Sarana, 2017), h. 20 – 21.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan untuk
pelaksanaan pembelajaran dan dua kali pertemuan untuk melaksanakan pretest
dan posttest. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, didapat hasil
pretest dan posttest untuk pengukuran keterampilan berpikir kritis siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Data tersebut diperoleh dari instrumen tes yang telah valid dan reliabel
dengan jumlah 25 soal. Data pretest diperoleh lebih dahulu sebelum kedua kelas
diberikan pembelajaran yang berbeda untuk memastikan kemampuan awal kedua
kelas penelitian sama. Sedangkan data posttest diperoleh setelah kedua kelas
melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berbeda.
Peneliti menggunakan soal posttest yang sama dengan soal pretest. Adapun data
hasil penelitian pretest dan posttest yang diperoleh dari kelas eksperimen dan
kontrol adalah sebagai berikut:
1. Data Hasil Pretest
Kemampuan kognitif siswa sebelum mendapat perlakuan atau
diterapkannya pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering,
Mathematic) dapat dilihat dari hasil pretest. Hasil pretest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1, menunjukkan jumlah skor yang diperoleh siswa kelas
eksperimen maupun siswa kelas kontrol. Pada rentang skor 1 – 3 didapat oleh 6
siswa kelas eksperimen dan 5 siswa kelas kontrol. Rentang skor 4 – 5 didapat oleh
11 siswa kelas eksperimen dan 12 siswa kelas kontrol. Rentang skor 6 – 7 didapat
oleh 6 siswa kelas eksperimen dan 6 siswa kelas kontrol.
53
8
7
6
Banyak siswa
5
4
Kelas Eksperimen
3
Kelas Kontrol
2
1
0
2 3 4 5 6 7 8
Skor siswa
skor yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 4,52 dan kelas kontrol sebesar 4,57.
Median yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 5 dan kelas kontrol sebesar 4.
Modus yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 5 dan 4.
Standard deviasi pada kelas eksperimen sebesar 1,50 dan pada kelas kontrol
sebesar 1,47.
2. Data Hasil Posttest
Kemampuan kognitif akhir siswa setelah melaksanakan pembelajaran dapat
dilihat dari hasil posttest. Hasil posttest pada kelas eksperimen dengan pendekatan
STEM dan kelas kontrol dengan pendekatan saintifik dapat dilihat pada gambar
4.2 berikut:
9
8
7
6
Banyak siswa
5
4
3
2
1
0
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Skor siswa Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
di dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tabel 4.3 merupakan tabel hasil
rata-rata N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.3 Rata-rata Hasil Perhitungan N-gain Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Kelas N-gain Keterangan
Eksperimen 0,81 Tinggi
Kontrol 0,59 Sedang
Tabel 4.5 menunjukkan rata-rata skor N-gain untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol, yaitu sebesar 0,73 dan 0,54 dengan kategori sedang.
4. Peningkatan Berdasarkan Per Indikator Ranah Kognitif
Peningkatan per indikator pada kemampuan kognitif siswa didapatkan dari
rata-rata skor N-gain siswa pada masing-masing kelas yaitu pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4 Rata-rata Hasil Perhitungan N-gain per indikator ranah kognitif.
Kemampuan N-gain
Kognitif Eksperimen Keterangan Kontrol Keterangan
C1 1 Tinggi 0,68 Sedang
C2 0,85 Tinggi 0,67 Sedang
C3 0,60 Sedang 0,42 Sedang
Lampiran C3
Tabel 4.6 menunjukkan perbandingan rata-rata skor N-gain kemampuan kognitif
C1, C2, C3 padak kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata skor N-gain
kelas eksperimen pada ranah kognitif C1 sebesar 1 (Tinggi), C2 sebesar 0,85
(Tinggi) dan C3 sebesar 0,60 (Sedang). Sedangkan rata-rata skor N-gain
kelompok kontrol pada ranah kognitif C1 sebesar 0,68 (Sedang), C2 sebesar 0,67
(Sedang) dan C3 sebesar 0,42 (Sedang)). Dapat disimpulkan dari infromasi
tersebut bahwa peningkatan kemampuan kognitif pada kelas eksperimen lebih
unggul jika dibandingkan dengan kelas kontrol untuk setiap ranah kognitif.
57
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki
kemampuan berpikir kritis yang homogen (sama) atau tidak. Uji homogenitas
hasil pretest dan posttest menggunakan uji Levene dengan bantuan Software
Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Kedua data hasil pretest dan
posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol dinyatakan homogen atau sama
apabila nilai sig. maka H0 diterima, data dinyatakan memiliki varian yang
sama (homogen). Hasil uji homogenitas data pretest dan posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest Kelas Posttest Kelas
Statistik Eksperimen dan Kelas Eksperimen dan
Kontrol Kelas Kontrol
Levene Statistic 0,876 0,194
Taraf Signifikasi ( ) 0,05 0,05
Kesimpulan Kedua kelas homogen Kedua kelas homogen
Lampiran C.6 dan C7
Berdasarkan uji homogenitas Lavene Statistic pada taraf signifikan 0,05
diperoleh nilai sig. data hasil pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kesimpulan diambil berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis
homogenitas, yaitu jika sig. > 0,05 maka H0 diterima sehingga data memiliki
varian yang sama atau homogen. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai sig. data
pretest dan posttest lebih dari taraf signifikan (0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa varian data pada kedua kelas sama atau homogen.
6. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh informasi bahwa data
pretest dan posttest terdistribusi normal dan memiliki varian yang sama
(homogen). Oleh karena itu, pengujian hipotesis menggunakan analisis statistik
parametrik berupa uji-t melalui software SPSS. Hasil uji hipotesis pretest dan
posttest dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
59
100
Susanti, Laily Yunita. Penerapan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Science,
Technology, Engineering, And Mathematics (STEM) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
SMA/SMK Pada Materi Reaksi Redoks. Jurnal Pendidikan Sains (JPS), 2018, 6.2: 32-40.
61
karena siswa lebih tertarik dan merasakan manfaat dari belajar fisika dalam
keseharian secara nyata.101
Pada ranah kognitif C1 yang memiliki skor maksimal 6. Peningkatan untuk
kelas eksperimen sebesar 57,2% yaitu pada pretest memiliki skor sebesar 2,5 atau
sebesar 42,8% dan pada posttest skor sebesar 6,0 atau sebesar 100% yang berarti
bahwa peningkatan kemampuan kognitif siswa untuk kelas eksperimen khususnya
pada ranah kognitif C1 mengalami peningkatan yang maksimal. Pada kelas
kontrol peningkatan ranah kognitif C1 sebesar 39,6% yaitu pada pretest memiliki
skor sebesar 2,7 atau sebesar 44,6% pada posttest skor sebesar 5 atau sebesar
84,2% yang menunjukkan bahwa kemampuan kognitif C1 siswa mengalami
peningkatan. Hasil nilai N-gain kelas eksperimen pada ranah kognitif yaitu 1,00
dengan kategori tinggi sedangkan untuk kelas kontrol yatiu 0,68 dengan kategori
sedang. Penyebab perbedaan pada nilai N-gain yang diperoleh adalah karena pada
kelas eksperimen di tahapan science siswa dilatih untuk melakukan percobaan
atau praktikum sederhana sehingga siswa dapat mengingat pokok materi dan
menjawab pertanyaan yang ada pada LKS. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Sumarni, W dkk yang telah membuktikan bahwa melalui integrasi
STEM dalam pembelajaran dapat berpengaruh terhadap kemampuan kognitif,
baik pada aspek pengetahuan dan pengaplikasian pengetahuan untuk memecahkan
masalah dengan hasilnya yaitu 81% siswa tuntas dalam belajar.102
Pada ranah kognitif C2 yang memiliki skor maksimal 7. Peningkatan untuk
kelas eksperimen sebesar 68% yaitu pretest memiliki skor sebesar 1,4 atau sebesar
19,8% dan pada posttest sebesar 6,2 atau sebesar 88,2% yang berarti kemampuan
kognitif siswa untuk kelas eksperimen pada ranah kognitif C2 mengalami
peningkatan yang signifikan. Pada kelas kontrol peningkatan ranah kognitif C2
sebesar 56% yaitu pretest memiliki skor sebesar 1,2 atau sebesar 17,2% dan pada
posttest skor 5,1 atau sebesar 73,2% yang menunjukan bahwa kemampuan
101
Mellya Dewi, dkk, “ Penerapan pembelajaran fisika menggunakan pendekatan STEM
untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa pada materi listrik dinamis”,
Prosiding Seminar Nasional Quantum, 2018, 2477-1511, h. 381.
102
Sumarni, W., Wijayati, N., & Supanti, S. (2019). Kemampuan Kognitif Dan Berpikir
Kreatif Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Berpendekatan STEM. Jurnal Pembelajaran
Kimia OJS, 4(1).
62
103
Permanasari, Anna. STEM education: Inovasi dalam pembelajaran sains. In: Prosiding
SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains). 2016. p. 23-34.
104
Maulidia, Alvi; Lesmono, Albertus Djoko; Supriadi, Bambang. Inovasi Pembelajaran
Fisika Melalui Penerapan Model Pbl (Problem Based Learning) Dengan Pendekatan STEM
Education untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Elastisitas Dan Hukum Hooke Di
SMA. Fkip E-Proceeding, 2019, 4.1: 185-190.
63
pada posttest memiliki skor sebesar 5,4 atau sebesar 45,3% yang berarti
kemampuan kognitif siswa relatif lebih rendah dibandingkan peningkatan pada
kelas kelas eksperimen. Penyebab perbedaan pada nilai pretest dan posttest yang
diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah adanya tahapan Science,
Technology, Engineering And Mathematics yang dilatihkan kepada siswa
sehingga peserta didik dapat mendapatkan pengetahuan secara langsung
melalui percobaan atau praktikum dan menjawab pertanyaan tentang matematis
serta mampu mendesain percobaan sendiri setelah mendapatkan pengetahuan
tersebut. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Liny Mardhiyatirrahmah
yang menyimpulkan bahwa pendekatan STEM yang digunakan pada pelajaran
matematika memberikan dampak yang positif terhadap peserta didik, seperti hasil
belajar materi matematika serta sikap matematis.105 Peserta didik yang
mempersepsikan pendekatan pembelajaran STEM akan berkinerja lebih baik
dalam matematika, sains dan membaca mungkin karena kemampuan mereka
untuk berpikir kritis dan kreatif. Mereka menjadi dilatih untuk memecahkan
masalah secara mandiri dibandingkan dengan siswa non-STEM.106
Peningkatan skor kemampuan kognitif peserta didika antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol berbeda disebabkan perbedaan pembelajaran yang
dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
proses pembelajarannya menerapkan pendekatan Science, Technology,
Engineering And Mathematics (STEM), aktivitas siswa lebih aktif dan interaktif
karena proses pembelajarannya berpusat pada siswa (student centered) dan guru
hanya sebagai fasilitator yang selama proses pembelajaran siswa dilatih untuk
dapat memahami untuk dapat menyelesaikan dan menjawab pertanyaan yang
berkenaan dengan materi pembelajaran.
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada data posttest, diperoleh sig. (2-tailed)
-14
sebesar 7,4 x 10 (sig. (2-tailed) 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
105
Mardhiyatirrahmah, L., Muchlas, M., & Marhayati, M. Dampak Penerapan Pendekatan
STEM Pada Pembelajaran Matematika di Sekolah. In Senandika 2019. (2019, December).
106
CHIEN, Priscilla Lo Khai; LAJIUM, Denis Andrew D. The Effectiveness of Science,
Technology, Engineering and Mathematics (STEM) Learning Approach Among Secondary School
Students. In: International Conference on Education and Psychology 2016 (ICEduPsy16). 2016. p.
95-104.
64
107
Winarni, Juniaty; Zubaidah, S.; KOES, H. S. STEM: Apa, Mengapa, dan Bagaimana
Pros. Semnas Pend. IPA Pascasarjana UM, 2016, 1: 978-984.
4. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pendekatan STEM memiliki pengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa
pada materi fluida. Hal tersebut berdasarkan pada hasil uji hipotesis dengan
sig. (2-tailed) sebesar 7,4 x 10-14 (sig. (2-tailed) 0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada perbedaan rata-rata
kemampuan kognitif siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan
demikian, pendekatan STEM berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
siswa
2. Pada setiap indikator kemampuan kognitif siswa yang digunakan dalam
penelitian mengalami peningkatan setelah menerapkan pendekatan STEM
dalam pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil uji N-gain dengan rata-rata
peningkatan per indikator berpikir kritis sebesar 0,81 dengan kategori tinggi.
B. Saran
Berdasarkan temuan hasil penelitian, saran yang dapat dipertimbangkan
antara lain:
1. Pendekatan STEM dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa, sehingga
dapat dijadikan sebagai pilihan dalam melakukan pembelajaran fisika yang
dapat melibatkan siswa secara aktif dan interaktif dalam proses pembelajaran.
2. Peningkatan kemampuan kognitif siswa dapat dikembangkan kembali ke
ranah yang lebih tinggi dan pendekatan STEM juga dapat diterapkan pada
variabel terikat lainnya yaitu meningkatkan keterampilan berpikir kritis,
kreatif dan literasi sains.
3. Instrumen penelitian harap dikembangkan sesuai dengan struktur konsep
pendekatan sehingga dapat berkaitan dengan baik untuk mencapai hasil yang
lebih maksimal dan perlu untuk diteliti dengan cermat disetiap tahapan
pembelajaran STEM]
65
66
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Ella dkk. Profil Kemampuan Kognitif Siswa SMK Pada Materi Gerak
Melingkar. In: Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika).
2019
Maulidia, Alvi. dkk. Inovasi Pembelajaran Fisika Melalui Penerapan Model Pbl
(Problem Based Learning) Dengan Pendekatan STEM Education untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Elastisitas Dan Hukum
Hooke Di SMA. Fkip E-Proceeding, 2019
Parno, P., et al. The improvement of students’ scientific literacy through problem-
based STEM learning on static fluid. In: International Conference on
Mathematics and Science Education of Universitas Pendidikan Indonesia.
2018
R. Bybee, The Case for STEM Education Challenges and Opportunities, Virginia:
NSTA Press, 2013
Staci Mizell, Sue Brown, The Current of STEM Education Research 2013-2015,
Journal of STEM Education, vol 7, no 4, 2016
Sumarni, Woro, dkk. Kemampuan Kognitif Dan Berpikir Kreatif Siswa Melalui
Pembelajaran Berbasis Proyek Berpendekatan STEM. Jurnal Pembelajaran
Kimia OJS, 2019
Wienda Ashadarini, Lia Yulianti, dan Edi Supriana “Penguasaan Konsep Materi
Fluida Statis Siswa SMAN 3 Blitar” Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana
UM, Vol. 2, 2017
Winarni, Juniaty, dkk. STEM: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Pros. Semnas
Pend. IPA Pascasarjana UM, 2016
Woro Sumarni, Nanik Wijayati., Sri Supanti, Kemampuan Kognitif dan Berpikir
Kreatif Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Berpendekatan
STEM, Jurnal Pembelajaran kimia, Vol. 4, No.1, Juni 2019
Yanti Herlanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014
70
LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN
4 Konsep fisika yang paling banyak siswa Fluida, Suhu dan Kalor, Hukum
tidak tuntas? Newton
5 Jenis soal apa saja yang digunakan dalam Soal-soal yang ada di buku paket
pembelajaran fisika? siswa, jenis C1 hingga C3
6 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata Hasil belajar fisika siswa masih
pelajaran fisika di kelas X? rendah
7 Apa yang menyebabkan hasil belajar Siswa tidak tertarik dengan mata
fisika masih relatif rendah? pelajaran fisika
Narasumber,
Guru Fisika
NIP.
73
5. Apakah guru mata pelajaran fisika sudah mengajar sesuai keinginan Anda?
Ya : 80 (40%)
Tidak : 120 (60%)
6. Apakah anda sudah paham akan materi yang diajarkan oleh guru?
Ya : 90 (45%)
Tidak : 110 (55%)
74
7. Pendekatan pembelajaran apa yang paling sering digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas pada mata pelajaran fisika?
1. Inkuiri 2 0,96%
2. Saintifik 3 1,5%
3. STEM 0 0%
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
76
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.1 Menjelaskan tentang fluida statis
hukum yang berhubungan 3.14.2 Menerapkan tekanan hidrostatis
dengan fluida 3.14.3 Mengaplikasikan penerapan hukum
pascal
Fluida
4.10 Memecahkan persoalan 4.10.1 Mendesain percobaan sederhana
dalam teknologi dan tekanan hidrostatis
rekayasa yang berkaitan 4.10.2 Mendesain percobaan sederhana
dengan hukum-hukum hukum pascal
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik setelah melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan STEM (Science, Technology,
Engineering, Mathematic) diharapkan mampu menerapkan prinsip tekanan hidrostastis dan penerapan
hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mendesain percobaan sederhana.
D. MATERI AJAR
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Statis
- Dongkrak Hidrolik
Tekanan Mutlak
- Pompa Hidrolik
dalam zat cair
77
2. Materi
a. Fluida
Fluida merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan mengalir. Zat cair merupakan salah satu
jenis yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih renggang karena gaya
interaksi antarpartikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi antarpartikelnya sangat
lemah dan kerapatannya lebih kecil sehingga diabaikan. Jadi, zat yang tergolong dalam fluida adalah
zat cair dan gas. Fluida dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fluida statis dan fluida dinamis.
b. Fluida Statis
Fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam. Hukum-hukum yang berhubungan dengan
fluida statis diantaranya :
1) Tekanan Hidrostatis
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dimana gaya F dipahami bekerja tegak
lurus terhadap permukaan A:
Keterangan:
F = gaya (N)
= tekanan (N/m2 = Pa)
A = luas penampang (m2)
Fluida memberikan tekanan terhadap benda yang berada di dalamnya. Pengertian ini diperluas
menjadi tekanan pada fluida tergantung pada ketebalan atau lebih tepatnya kedalamannya. Pernyataan
ini dikenal dengan tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis dirumuskan
Ph
Keterangan:
P = tekanan (N/m2 = Pascal)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
pada umumnya, tekanan pada kedalaman yang sama zat cair yang serba sama adalah sama..
Sesuai dengan hukum pokok hidrostatiska, tekanan pada kedua titik yang mendatar adalah sama besar.
PA = PB
A. gA. hA = B. gB. hB
A. hA = B.hB
78
2) Hukum Pascal
Hukum pascal dikemukakan oleh seorang fisikawan perancis bernama Blaise Pascal (1623-
1662). Pascal menyatakan bahwa “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan
diteruskan ke segala arah dengan sama besar”. Sebuah penerapan sederhana dari hukum pascal adalah
dongkrak hidrolik, seperti pada gambar 2.5. Dongkrak hidrolik terdiri atas bejana dengan dua kaki
(kaki 1 dan kaki 2) yang masing-masing diberi pengisap. Pengisap 1 memiliki luas penampang A1
(lebih kecil) dan pengisap 2 memiliki luas penampang A2 (lebih besar). Bejana diisi dengan cairan
(misalnya oli).
Jika pengisap 1 anda tekan dengan gaya F1, zat cair akan menekan pengisap 1 ke atas dengan
gaya pA1. Akibatnya, terjadi keseimbangan pada pengisap 1 dan berlaku
Sesuai hukum pascal, bahwa tekanan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar
ke segala arah, pada pengisap 2 bekerja gaya ke atas pA2. Gaya yang seimbang dengan ini adalah gaya
F2 yang bekerja pada pengisap 2 dengan arah ke bawah.
= (3)
F2 = x F1 (4)
Persamaan (4) menyatakan bahwa perbandingan gaya sama dengan perbandingan luas pengisap.
79
No. Macam-macam
1 Handphone / HP
2 Laptop
3 LCD proyektor
4 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
5 Alat dan Bahan Jumlah
Percobaan Tekanan Hidrostatis
Botol Air Mineral 1,5 liter 1 Buah
Paku 1 Buah
Plester / Lakban 1 Buah
Spidol 1 Buah
Air 1,5 Liter
Percobaan Hukum Pascal
Suntikan beda diameter 2 Buah
Selang 20 cm
Plester / Lakban 1 Buah
Beban Batu 3 Buah
Air 300 ml
Minyak 200 ml
Neraca Pegas 1 Buah
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Peserta Didik
Meminta ketua kelas untuk Peserta didik dan guru berdoa
memimpin doa dan memimpin bersama
Orientasi memberi salam kepada guru 3 Menit
Mengabsen kehadiran peserta didik Peserta didik menyimak
disampaikan oleh guru
Apersepsi Guru bertanya kepada peserta Peserta didik diharapkan
2 Menit
didik? menjawab
1.Apa yang kalian ketahui tentang
fluida?
2.Ada berapa fluida yang kalian
Pendahuluan ketahui?
Motivasi Guru memberikan motivasi Peserta didik termotivasi untuk
5 Menit
kepada peserta didik lewat sebuah belajar fluida dari video yang
tayangan video : guru berikan atau tayangkan
Fenomena fluida yaitu perenang
menyelam ke dasar laut dan
bentuk bangunan bendungan Menyimak dan memperhatikan
Memberikan motivasi dengan motivasi berdasarkan manfaat
menyampaikan manfaat mempelajari fluida dan tujuan
mempelajari fluida pembelajaran. Mengikuti
Membacakan tujuan pembelajaran instrusksi guru untuk duduk
dan membagi kelompok sesuai dengan kelompoknya
Scientific Inquiry Meminta peserta didik mengamati Mengamati demonstrasi sesuai
demonstrasi sesuai kegiatan 1 kegiatan 1 LKS fluida statis I
Inti
LKS fluida statis I Melakukan percobaan sesuai 20 menit
(Kegiatan STEM) Meminta peserta didik melakukan dengan LKS fluida statis I
percobaan sesuai LKS fluida statis
I
81
I. PENILAIAN
No Penilaian Jenis Penilaian Jenis Instrumen
1. Penilaian Kinerja 1. Rubrik Penilaian Kinerja (terlampir)
1 Proses
2. Penilaian Presentasi 2. Rubrik Penilaian Presentasi (terlampir)
2 Hasil Penilaian Tes Tulis Tes Objektif berupa pilihan ganda (terlampir)
J. LAMPIRAN
Instrumen penilaian hasil belajar (Terlampir)
Lembar Kerja Siswa (Terlampir)
Lampiran I
(INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA)
No Soal Solusi Jawaban Aspek
kognitif
1 Perhatikan gambar dibawah ini! Penyelesaian : E C2
Seorang arsitek akan merancang bendungan.
Dinding beton penahan bendungan dibuat lebih
tebal di bagian bawahnya di bandingkan bagian
atas nya, hal
ini disebabkan karena tekanan air di bagian
bawah beton lebih besar dibandingkan tekanan
Seorang arsitek akan merancang bendungan. Dinding beton air di bagian atas beton.
penahan bendungan dibuat lebih tebal di bagian bawahnya
dibandingkan bagian atasnya, hal ini disebabkan ….
a. tidak terdapat tekanan di bagian bawah beton.
b. tidak terdapat tekanan di bagian atas beton.
c. tekanan air di bagian bawah beton sama dengan
tekanan air di bagian atas beton.
d. tekanan air di bagian bawah beton lebih kecil
dibandingkan tekanan air di bagian atas beton.
e. tekanan air di bagian bawah beton lebih besar
dibandingkan tekanan air di bagian atas beton
2 Perhatikan gambar di bawah ini! Penyelesaian : C C3
Diketahui :
h2 = 27,2 cm
ρm = 0,8 g/cm3
ρHg = 13,6 g/cm3
Ditanya : h1 ?
Pipa U diisi dengan air raksa dan cairan minyak seperti
terlihat pada gambar. Jika ketinggian h2 adalah 27,2 cm Jawab :
massa jenis minyak 0,8 g/cm3 dan massa jenis Hg adalah Pm = PHg
13,6 g/cm3. Ketinggian air raksa h1 adalah …. ρm.g.h1 = ρHg.g.h2
a. 1,2 cm 0,8.27,2 = 13,6.h2
84
b. 1,4 cm h2 = = 1,6 cm
c. 1,6 cm
d. 1,8 cm
Jadi ketinggian air raksa h1 = 1,6 cm
e. 2,0 cm
3 Perhatikan gambar di bawah ini! Penyelesaian : D C3
Diketahui :
A1 = 30 cm2
A2 = 900 cm2
F1 = 20 N
Ditanya : F2 ?
Jawab :
Sebuah tabung pipa U berisi zat cair dengan gaya gesek =
diabaikan. Agar sistem tetap seimbang, maka berat beban F 2 F2 = ( )F1
yang harus diberikan adalah ....
a. 300 N F2 = ( ) 20 N
b. 400 N F2 = 30. 20
c. 500 N F2 = 600 N
d. 600 N
e. 700 N Jadi berat beban F2 yang harus diberikan adalah
600 N
Format Penilaian
Nilai =
85
tidak tepat
1 Belum mampu mengolah dan
menganalisis data hasil percobaan
dengan baik dan tepat
5 Ketepatan pengambilan kesimpulan hasil 3 Menyimpulkan dengan baik dan
percobaan tepat
2 Menyimpulkan kurang baik
sehingga tidak tepat
1 Belum mampu menyimpulkan
dengan kurang baik dan tepat
Kriterian Penilaian
Nilai =
87
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
88
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.4 Menjelaskan hukum archimedes
hukum yang berhubungan 3.14.5 Menerapkan prinsip hukum
dengan fluida archimedes
3.14.6 Menjelaskan tegangan permukaan
3.14.7 Menerapkan persamaan tegangan
Fluida
permukaan
4.10 Memecahkan persoalan 4.10.3 Mendesain percobaan sederhana
dalam teknologi dan hukum archimedes
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran dengan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematic)
peserta didik diharapkan mampu menerapkan prinsip hukum archimedes dan tegangan permukaan
dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mendesain percobaan sederhana.
D. MATERI AJAR
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Statis
2. Materi
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh benda apabila berada
dalam fluida. Hukum Archimedes adalah “Gaya Apung yang bekerja pada suatu benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut”.
Misalkan sebuah benda dicelupkan kedalam zat cair . pada benda tersebut, selain bekerja gaya
berat benda, juga bekerja gaya ke atas yang besarnya sebanding dengan berat zat cair yang
dipindahkan.
Keterangan:
FA = gaya Archimedes (N)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
V = volume benda yang tercelup (m3)
a) Benda Tenggelam
mb.g > f . g . Vf
b > f
dengan
b . g . Vb
f . g . Vf = b . g . Vb Gambar 2.5
=
Benda Melayang
b f
Jadi, pada kasus benda melayang, massa jenis benda sama dengan
massa jenis fluida.
c) Benda Terapung
mb.g < f . g . Vf
b . g . Vb < f . g . Vf
Karena (Vf < Vb) dan b < f maka berlaku persamaan sebagai berikut.
Vt =
Keterangan:
b = massa jenis benda yang mengapung (kg/m3)
f = massa jenis fluida (kg/m3)
Vt = volume benda yang tercelup (m3)
Vb = volume benda total (m3)
91
Keterangan:
No. Macam-macam
1 Handphone / HP
2 Laptop
3 LCD proyektor
4 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
5 Alat dan Bahan Jumlah
Percobaan Hukum Archimedes
Batu 1 Buah
Paku 1 Buah
Neraca Pegas 1 Buah
Gelas Pancuran 1 Buah
Gelas Ukur 1 Buah
Air 1 liter
92
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta
: Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Peserta Didik
Meminta ketua kelas untuk Peserta didik dan guru berdoa
memimpin doa dan memimpin bersama
Orientasi memberi salam kepada guru 3 Menit
Mengabsen kehadiran peserta Peserta didik menyimak
didik disampaikan oleh guru
Apersepsi Guru bertanya kepada peserta Peserta didik diharapkan 2 Menit
didik? menjawab
Apa yang kalian ketahui tentang
hukum archimedes dan tegangan
permukaan?
Pendahuluan Motivasi Guru memberikan motivasi Peserta didik termotivasi untuk 5 Menit
kepada peserta didik lewat belajar fluida dari video yang
sebuah tayangan video : guru berikan atau tayangkan
Fenomena fluida yang berkaitan
dengan sub materi pertemuan
kedua
Memberikan motivasi dengan Menyimak dan memperhatikan
menyampaikan manfaat motivasi berdasarkan manfaat
mempelajari fluida mempelajari fluida dan tujuan
Membacakan tujuan pembelajaran. Mengikuti
pembelajaran dan membagi instrusksi guru untuk duduk
kelompok sesuai dengan kelompoknya
Scientific Inquiry Meminta peserta didik Mengamati demonstrasi sesuai
mengamati demonstrasi sesuai kegiatan 1 LKS fluida statis II
kegiatan 1 LKS fluida statis II Melakukan percobaan sesuai
20 menit
Meminta siswa melakukan dengan LKS fluida statis II
Inti percobaan sesuai LKS fluida
(Kegiatan STEM) statis II
Mathematical Meminta peserta didik Mengerjakan soal-soal yang
Thinking mengerjakan soal-soal yang tersedia yang berkaitan dengan
15 menit
tersedia yang berkaitan dengan persamaan hukum pascal dan
persamaan hukum Archimedes tegangan permukaan
94
I. PENILAIAN
No Penilaian Jenis Penilaian Jenis Instrumen
1. Penilaian Kinerja 1. Rubrik Penilaian Kinerja (terlampir)
1 Proses
2. Penilaian Presentasi 2. Rubrik Penilaian Presentasi (terlampir)
2 Hasil Penilaian Tes Tulis Tes Objektif berupa pilihan ganda (terlampir)
J. LAMPIRAN
Instrumen penilaian hasil belajar (Terlampir)
Lembar Kerja Siswa (Terlampir)
Lampiran I
(INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA)
No Soal Solusi jawaban Aspek
kognitif
Sebuah balok berukuran 0,4 m x 0,2 m x 0,6 m Penyelesaian : E C3
1 digantungkan vertikal pada seutas tali ringan. Diketahui :
Berat balok tersebut diudara 600 N dan massa Balok berukuran ,4 m x 0,2 m x 0,6 m = 0,048 m3
jenis air 1000 kg/m3). Maka gaya apung ketika Berat balok diudara 600 N
balok dicelupkan seluruhnya dalam air adalah …. g = 10 m/s2
a. 200 N ρ = 1000 kg/m3
b. 420 N Ditanya :
c. 400 N FA dan berat balok didalam zat cair?
d. 300 N Jawab :
e. 480 N Balok tercelup seluruhnya dalam air
Vterceluo = Vbalok = 0,048 m3
Gaya apung = berat air yang dipindahkan
FA = ρair Vbalok g
FA = (1000) (0,048) (10)
FA = 480 N
tidak tepat
1 Belum mampu mengolah dan
menganalisis data hasil percobaan
dengan baik dan tepat
5 Ketepatan pengambilan kesimpulan hasil 3 Menyimpulkan dengan baik dan
percobaan tepat
2 Menyimpulkan kurang baik
sehingga tidak tepat
1 Belum mampu menyimpulkan
dengan kurang baik dan tepat
Kriterian Penilaian
Nilai =
100
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
101
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.8 Menjelaskan gejala kapilaritas
hukum yang berhubungan 3.14.9 Menerapkan persamaan gejala
dengan fluida kapilaritas
3.14.10 Menjelaskan viskositas
Fluida
3.14.11 Menerapkan persamaan viskositas
4.10 Memecahkan persoalan 4.10.4 Mendesain percobaan sederhana
dalam teknologi dan gejala kapilaritas dan viskositas
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Statis
2. Materi
Gejala Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair dalam tabung kapiler. Gejala kapilaritas
disebabkan oleh adhesi yang lebih besar daripada gaya kohesi. Tinggi rendahnya permukaan zat cair
dalam pipa kapiler dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
Keterangan:
h = naik/turunnya zat cair dalam
kapiler (m)
= tegangan permukaan (N/m)
Θ = sudut kontak
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
r = jari-jari penampang pipa
Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida. Semakin besar viskositas fluida maka semakin sulit
suatu fluida untuk mengalir dan juga menunjukkan semakin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida
tersebut.
Viskositas pada aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk
fluida ideal, viskositas = 0, sehibgga kita selalu menganggap benda yang bergerak dalam fluida ideal
tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Tetapi, jika benda tersebut bergerak dengan
kelajuan tertentu dalam fluida kental, gerak benda akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda
tersbut. Besar gaya gesekan fluida dirumuskan.
Ff = k v (1)
Koefisien k bergantung pada bentuk geometris benda. Untuk benda yang memiliki bentuk geometris
berupa bola dengan jari-jari r, dari perhitungan laboratorium diperoleh
k=6 r (2)
dengan memasukkan nilai k ini ke dalam persamaan
Hukum Stokes
Keterangan:
= gaya gesekan Stokes (N)
= koefisien viskositas fluida (Pa.s)
r = jari-jari benda (m)
v = kelajuan benda (m/s)
103
F. MEDIA PEMBELAJARAN
No. Macam-macam
1 Handphone / HP
2 Laptop
3 LCD proyektor
4 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
5 Alat dan Bahan Jumlah
Percobaan Gejala Kapilaritas
Tisu 5 buah
Gelas 2 buah
Air 1 liter
Percobaan Viskositas
Wadah 3 buah
Air 2 Liter
Stopwatch 1 buah
Kelereng 4 buah
Minyak 400 ml
Sabun cair 400 ml
Jangka Sorong 1 buah
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Pesesta Didik
Meminta ketua kelas untuk Peserta didik dan guru berdoa
memimpin doa dan memimpin bersama
Orientasi memberi salam kepada guru 3 Menit
Mengabsen kehadiran peserta Peserta didik menyimak
didik disampaikan oleh guru
Apersepsi Guru bertanya kepada peserta Peserta didik diharapkan 2 Menit
didik? menjawab
Apa yang kalian ketahui tentang
gejala kapilaritas dan viskositas?
Motivasi Guru memberikan motivasi Peserta didik termotivasi untuk 5 Menit
Pendahuluan kepada peserta didik lewat belajar fluida dari video yang
sebuah tayangan video : guru berikan atau tayangkan
Fenomena fluida yang berkaitan
dengan sub materi pertemuan
ketiga
Memberikan motivasi dengan Menyimak dan memperhatikan
menyampaikan manfaat motivasi berdasarkan manfaat
mempelajari fluida mempelajari fluida dan tujuan
Membacakan tujuan pembelajaran. Mengikuti
pembelajaran dan membagi instrusksi guru untuk duduk
kelompok sesuai dengan kelompoknya
Scientific Inquiry Meminta peserta didik Mengamati demonstrasi sesuai
mengamati demonstrasi sesuai kegiatan 1 LKS fluida statis III
kegiatan 1 LKS fluida statis III Melakukan percobaan sesuai
20 menit
Meminta peserta didik dengan LKS fluida statis III
melakukan percobaan sesuai
Inti
LKS fluida statis III
(Kegiatan STEM)
Mathematical Meminta peserta didik Mengerjakan soal-soal yang
Thinking mengerjakan soal-soal yang tersedia yang berkaitan dengan
tersedia yang berkaitan dengan persamaan gejala kapilaritas dan 15 menit
persamaan gejala kapilaritas dan viskositas
viskositas
105
Umpan balik Guru bertanya kepada peserta Beberapa peserta didik bertanya
Penutup didik “masih ada atau tidak hal terkait hal yang belum 10 Menit
yang belum dipahami dari diketahuinya
materi yang dijelaskan?
Tindak Lanjut Guru memberikan tugas mandiri Peserta didik menerima tugas
berupa soal Pengayaan pilihan tersebut dan mengerjakannya
ganda dan mengkomunikasikan dirumah dan memperhatikan
sub materi pertemuan berikutnya penjelasan guru terkait sub
materi pertemuan berikutnya
106
I. PENILAIAN
No Penilaian Jenis Penilaian Jenis Instrumen
1. Penilaian Kinerja 1. Rubrik Penilaian Kinerja (terlampir)
1 Proses
2. Penilaian Presentasi 2. Rubrik Penilaian Presentasi (terlampir)
2 Hasil Penilaian Tes Tulis Tes Objektif berupa pilihan ganda (terlampir)
J. LAMPIRAN
\
107
Lampiran I
(INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA)
No Soal Solusi jawaban Aspek
kognitif
1 Suatu pipa kapiler yang memiliki jari-jari 2 mm Penyelesaian : D C3
dimasukkan tegak lurus ke dalam zat cair dengan Diketahui :
tegangan permukaan 3 x 10-2 N/m. Ternyata r = 2 mm = 2 x 10-3 m
permukaan zat cair dalam pipa naik 2 mm. Jika θ = 370
sudut kontak zat cair 370 dan g = 10 m/s2. Maka γ = 3 x 10-2 N/m
massa jenis zat cair adalah…. g = 10 m/s
a. 2,2 x 10-3 kg/m3 y = 2 mm = 2 x 10-3 m
b. 3,2 x 10-3 kg/m3
c. 4,2 x 10-3 kg/m3 Ditanya : ρ ?
d. 1,2 x 10-3 kg/m3
e. 0,2 x 10-3 kg/m3 Jawab :
y=
( )
ρ= 1,2 x 10-3 kg/m3
Jawab :
v= (ρb - ρf )
108
v= (2500 - 1000)
v = 3,3 m/s
Format Penilaian
Nilai =
109
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
112
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.12 Menjelaskan tentang fluida dinamis
hukum yang berhubungan 3.14.13 Menjelaskan konsep debit
dengan fluida 3.14.14 Menerapkan persamaan debit aliran
3.14.15 Menerapkan persamaan kontinuitas
Fluida
4.10 Memecahkan persoalan 4.10.5 Mendesain percobaan sederhana
dalam teknologi dan persamaan kontinuitas
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Dinamis
2. Materi
Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida dalam keadaan bergerak. Hukum-hukum yang berhubungan
dengan fluida dinamis diantaranya :
113
Debit
Debit atau laju volume adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui
suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu. Secara sistematis dirumuskan sebagai berikut.
Q = A.v atau Q =
Keterangan :
A = Luas penampang (m2)
v = laju aliran fluida (m/s)
V = Volume fluida (m3)
Q = debit aliran (m3/s)
Persamaan Kontinuitas
Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, maka massa fluida yang masuk ke salah satu
ujung pipa haruslah sama dengan massa fluida yang keluar dari ujung pipa yang lain selama selang
waktu yang sama. Hal ini berlaku karena pada aliran tunak tidak ada fluida yang dapat meninggalkan
pipa melalui dinding-dinding pipa (garis arus tidak saling berpotongan).
Gambar 2.7 Suatu fluida ideal mengalir melalui dua jenis pipa
Selama selang waktu Δt, fluida pada 1 bergerak ke kanan menempuh jarak x 1= v1 Δt dan fluida
pada 2 bergerak ke kanan menempuh jarak x2 = v2 Δt. Oleh karena itu, volume V1 = A1x1 akan masuk
ke pipa pada bagian 1 dan volume V2 = A2x2 akan keluar dari bagian 2. Nah, dengan menyamakan
massa fluida yang masuk pada bagian 1 dan yang keluar dari bagian 2 selama selang waktu Δt akan
anda peroleh persamaan kontinuitas berikut. Persamaan kontinuitas
A1v1 = A2v2 = A3v3 = … = Konstan
Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida dan luas penampang selalu konstan.
F. MEDIA PEMBELAJARAN
No. Macam-macam
1 Handphone / HP
2 Laptop
3 LCD proyektor
4 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
5 Alat dan Bahan Jumlah
Percobaan persamaan kontinuitas
Botol Air mineral 1.5 liter 2 buah
Paku 1 Buah
Lakban/Plester 1 Buah
Selang berbeda diameter 2 buah
Wadah ukuran 220 ml 2 buah
Air 3 liter
Stopwatch 1 buah
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta : Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Peserta Didik
Meminta ketua kelas untuk Peserta didik dan guru berdoa
memimpin doa dan memimpin bersama
Orientasi memberi salam kepada guru 3 Menit
Mengabsen kehadiran peserta Peserta didik menyimak
didik disampaikan oleh guru
Apersepsi Guru bertanya kepada peserta Peserta didik diharapkan 2 Menit
didik? menjawab
Apa yang kalian ketahui fluida
dinamis, debit dan kontinuitas?
Motivasi Guru memberikan motivasi Peserta didik termotivasi untuk 5 Menit
Pendahuluan kepada peserta didik lewat belajar fluida dari video yang
sebuah tayangan video : guru berikan atau tayangkan
Fenomena fluida yang berkaitan
dengan sub materi pertemuan
empat
Memberikan motivasi dengan Menyimak dan memperhatikan
menyampaikan manfaat motivasi berdasarkan manfaat
mempelajari fluida mempelajari fluida dan tujuan
Membacakan tujuan pembelajaran. Mengikuti
pembelajaran dan membagi instrusksi guru untuk duduk
kelompok sesuai dengan kelompoknya
Penutup Umpan balik Guru bertanya kepada peserta Beberapa peserta didik bertanya 10 Menit
didik “masih ada atau tidak hal terkait hal yang belum
yang belum dipahami dari diketahuinya
materi yang dijelaskan?
Tindak Lanjut Guru memberikan tugas mandiri Peserta didik menerima tugas
berupa soal pengayaan pilihan tersebut dan mengerjakannya
ganda dan mengkomunikasikan dirumah dan memperhatikan
sub materi pertemuan berikutnya penjelasan guru terkait sub
materi pertemuan berikutnya
117
I. PENILAIAN
No Penilaian Jenis Penilaian Jenis Instrumen
1. Penilaian Kinerja 1. Rubrik Penilaian Kinerja (terlampir)
1 Proses
2. Penilaian Presentasi 2. Rubrik Penilaian Presentasi (terlampir)
2 Hasil Penilaian Tes Tulis Tes Objektif berupa pilihan ganda (terlampir)
J. LAMPIRAN
Lampiran I
(INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA)
No Soal Solusi jawaban Aspek
kognitif
1 Jika penghisap dalam pipa ditekan maka laju aliran air Penyelesaian : B C2
yang melewati pipa R akan mengalami peristiwa …. Semakin besar dan tekananya besar
Sesuai dengan prinsip laju aliran air yaitu debit
Air yang dipengaruhi oleh luas penampang, laju
R A2
fluida, serta volume.
A
tidak tepat
1 Belum mampu mengolah dan
menganalisis data hasil percobaan
dengan baik dan tepat
5 Ketepatan pengambilan kesimpulan hasil 3 Menyimpulkan dengan baik dan
percobaan tepat
2 Menyimpulkan kurang baik
sehingga tidak tepat
1 Belum mampu menyimpulkan
dengan kurang baik dan tepat
Kriterian Penilaian
Nilai =
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
123
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.16 Menjelaskan persamaan Bernoulli
hukum yang berhubungan 3.14.17 Menerapkan persamaan Bernoulli
dengan fluida
Fluida 4.10 Memecahkan persoalan 4.10.6 Mendesain percobaan sederhana
dalam teknologi dan prinsip persamaan Bernoulli
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Dinamis
Persamaan Bernoulli
2. Materi
Persamaan Bernoulli
Persamaan kontinuitas tidak mempertimbangkan tekanan dan ketinggian dari ujung-ujung pipa.
Oleh karena itu, persamaan kontinuitas diperluas menjadi Asas Bernoulli. Asas Bernoulli dikemukakan
pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700-1782). Dalam kertas kerjanya yang berjudul
124
“Hydrodynamica”, Bernoulli menunjukkan bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka
tekanannya justru menurun. Pada intinya, prinsip Bernoulli menyatakan bahwa dimana kecepatan
tinggi, tekanan rendah dan dimana kecepatan rendah, tekanan tinggi. Melalui penggunaan teorema
usaha-energi yang melibatkan besar tekanan P (mewakili usaha), besaran kecepatan aliran fluida v
(mewakili energi kinetik), dan besaran ketinggian terhadap suatu acuan h (mewakili energi potensial),
akhirnya Bernoulli berhasil menurunkan persamaan yang menghubungkan ketiga besaran ini secara
matematis, yaitu
P = Tekanan (N/m2)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
h = ketinggian (m)
Gambar 2.8 Asas Bernoulli
No. Macam-macam
1 Handphone / HP
2 Laptop
3 LCD proyektor
4 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
5 Alat dan Bahan Jumlah
Percobaan Persamaan Bernoulli
Botol Air mineral 1.5 liter 2 buah
Paku 1 buah
Lakban/Plester 1 buah
Mistar 1 buah
Wadah ukuran 220 ml 2 buah
Air 4 Liter
Penyangga 1 buah
125
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Peserta Didik
Meminta ketua kelas untuk Peserta didik dan guru berdoa
memimpin doa dan memimpin bersama
Orientasi memberi salam kepada guru 3 Menit
Mengabsen kehadiran peserta Peserta didik menyimak
didik disampaikan oleh guru
Apersepsi Guru bertanya kepada peserta Peserta didik diharapkan 2 Menit
didik? menjawab
Apa yang kalian ketahui
persamaan bernoulli
Motivasi Guru memberikan motivasi Peserta didik termotivasi untuk 5 Menit
Pendahuluan kepada peserta didik lewat belajar fluida dari video yang
sebuah tayangan video : guru berikan atau tayangkan
Fenomena fluida yang berkaitan
dengan sub materi pertemuan
empat
Memberikan motivasi dengan Menyimak dan memperhatikan
menyampaikan manfaat motivasi berdasarkan manfaat
mempelajari fluida mempelajari fluida dan tujuan
Membacakan tujuan pembelajaran. Mengikuti
pembelajaran dan membagi instrusksi guru untuk duduk
kelompok sesuai dengan kelompoknya
Umpan balik Guru bertanya kepada peserta Beberapa peserta didik bertanya 10 Menit
Penutup
didik “masih ada atau tidak hal terkait hal yang belum
yang belum dipahami dari diketahuinya
materi yang dijelaskan?
Tindak Lanjut Guru memberikan tugas mandiri Peserta didik menerima tugas
berupa soal pengayaan pilihan tersebut dan mengerjakannya
ganda dan mengkomunikasikan dirumah dan memperhatikan
sub materi pertemuan berikutnya penjelasan guru terkait sub
materi pertemuan berikutnya
128
I. PENILAIAN
No Penilaian Jenis Penilaian Jenis Instrumen
1. Penilaian Kinerja 1. Rubrik Penilaian Kinerja (terlampir)
1 Proses
2. Penilaian Presentasi 2. Rubrik Penilaian Presentasi (terlampir)
2 Hasil Penilaian Tes Tulis Tes Objektif berupa pilihan ganda (terlampir)
J. LAMPIRAN
Instrumen penilaian hasil belajar (Terlampir)
Lembar Kerja Siswa (Terlampir)
Lampiran I
(INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA)
No Soal Solusi jawaban Aspek
kognitif
1 Sebuah pipa mendatar diatas tanah memiliki Penyelesaian : B C3
luas penampang yang berbeda. Pada Diketahui :
penampang yang besar air mengalir dengan V1 = 2 m/s
kecepatan 2 m/s dengan tekanan 105 pa. Jika P1 = 105 Pa
kelajuan air pada penampang yang berukuran V2 = 8 m/s
kecil 8 m/s. Maka tekanan yang dihasilkan Ditanya : P2 = …?
adalah ….
a. 0,3 atm Jawab :
b. 0,7 atm P1 + ρ.v12 + ρ.g.h1 = P2 + ρ.v22 + ρ.g.h2
c. 0,9 atm
d. 1,2 atm 105 + (1000) 22 + 0 = P2 + (1000) 82 + 0
e. 1,6 atm P2 = 105 + 2000 – 32000
= 70000 Pa = 0,7 atm
Jawab :
P1 + .ρ.v12 + ρ.g.h1 = P2 + . ρ.v22 + ρ.g.h2
v22 ) + 1000.10.1
(v22)
Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 1600 = (v22)
km/jam dengan tekanan 9,1 x 105 Pa,
sedangkan tekanan di pipa yang kecil 2 x 105 √ = v2
Pa. Maka kecepatan air pada pipa kecil adalah 40 = v2
….
a. 10 m/s Jadi kecepatan di pipa kecil adalah 40 m/s
b. 20 m/s
c. 30 m/s
d. 40 m/s
e. 50 m/s
Format Penilaian
Nilai =
131
tidak tepat
1 Belum mampu mengolah dan
menganalisis data hasil percobaan
dengan baik dan tepat
5 Ketepatan pengambilan kesimpulan hasil 3 Menyimpulkan dengan baik dan
percobaan tepat
2 Menyimpulkan kurang baik
sehingga tidak tepat
1 Belum mampu menyimpulkan
dengan kurang baik dan tepat
Kriterian Penilaian
Nilai =
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
134
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.18 Mengelompokkan contoh asas
hukum yang berhubungan Bernoulli
dengan fluida 3.14.19 Menyimpulkan gaya angkat pesawat
3.14.20 Menerapkan persamaan venturimeter
Fluida 3.14.21 Menerapkan persamaan tabung pitot
4.10 Memecahkan persoalan 4.10.7 Mendesain percobaan sederhana
dalam teknologi dan menurut prinsip contoh asas bernoulli
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Fluida
Fluida Dinamis
Persamaan Bernoulli
2. Materi
Contoh Asas Bernoulli
a. Tabung venturi
Pada dasarnya, tabung venturi adalah sebuah pipa yang memiliki bagian yang menyempit. Dua
contoh tabung venturi adalah karburator mobil dan venturimeter.
(1) Karburator
Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara, kemudian
campuran ini dimasukkan ke dalam silinder-silinder mesin untuk tujuan pembakaran. Prinsip kerja
karburator adalah penampang pada
bagian atas jet penyempit, sehingga
udara yang mengalir pada bagian ini
bergerak dengan kelajuan yang tinggi.
Sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan
pada bagian ini rendah. Tekanan di
dalam tangka bensin sama dengan Gambar 2.9 Karburator
tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer
memaksan bahan bakar (bensin atau solar) tersembur keluar melalui jet, sehingga bahan bakar
bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.
(2) Venturimeter
Tabung venturimeter adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang dipasang di dalam suatu
pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan. Ada dua jenis venturimeter, yaitu venturimeter tanpa
manometer dan venturimeter yang mengguanakan manometer yang berisi cairan lain. Prinsip keduanya
hamper sama.
Venturimeter tanpa manometer adalah venturimeter yang digunakan untuk mengukur kelajuan
aliran dalam sebuah pipa. Dari
persamaan Bernoulli pada
venturimeter adalah P1 + .ρ.v12 +
v1 = √
* +
dengan
= massa jenis raksa (kg/m3)
= massa jenis udara (kg/m3)
(3) Tabung Pitot
keterangan
= massa jenis udara (kg/m3)
= massa jenis air (kg/m3)
(4) Penyemprot Parfum
Ketika anda menekan tombol ke
bawah, udara dipaksa keluar dari bola
karet termampatkan melalui lubang
sempit di atas tabung silinder
memasuki cairan parfum. Semburan udara yang bergerak cepat menurunkan tekanan udara pada
bagian atas tabung, dan menyebabkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan memaksa cairan naik
ke atas tabung. Semprotan udara berkelanjutan tinggi meniup cairan parfum sehingga cairan parfum
dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.
Pesawat dapat terbang karena adanya penerapan hukum Bernoulli pada sayap pesawat. Bentuk
sayap pesawat terbang sedemikian rupa sehingga garis arus aliran udara yang melalui sayap adalah
tetap (Streamline).
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dan sisi
bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi
bagian bawahnya. Bentuk ini menyebabkan
kecepatan aliran udara di bagian atas lebih besar
daripada di bagian bawah (v2 > v1). Dari
sayap dapat dianggap sama (h1 = h2), sehingga Gambar 2.14 Garis arus
ρ.g.h1 = ρ.g.h2
P1 + .ρ.v12 = P2 + . ρ.v22
P1 – P2 = . ρ.v22 - .ρ.v12
P1 – P2 = . ρ.(v22 -.v12)
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa v2 > v1 kita dapatkan P1 > P2 untuk luas penampang
sayap F1 = P1.A dan F2 = P2.A. Dengan demikian didapatkan bahwa F1 > F2. Beda gaya pada bagian
bawah dan bagian atas (F1 – F2) menghasilkan gaya angkat pada pesawat terbang. Jadi, gaya angkat
pesawat terbang dirumuskan sebagai berikut.
F1 – F2 = r (v22 -.v12) A
138
F. MEDIA PEMBELAJARAN
No. Macam-macam
1 Handphone / HP
2 Laptop
3 LCD proyektor
4 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
5 Alat dan Bahan Jumlah
Percobaan penerapan asas bernoulli
Buku tebal 2 buah
Tisu 1 lembar
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta : Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Peserta Didik
Meminta ketua kelas untuk Peserta didik dan guru berdoa
memimpin doa dan memimpin bersama
Orientasi memberi salam kepada guru 3 Menit
Mengabsen kehadiran peserta Peserta didik menyimak
didik disampaikan oleh guru
Apersepsi Guru bertanya kepada peserta Peserta didik diharapkan 2 Menit
didik? menjawab
Apa yang kalian ketahui contoh
penerapan asas Bernoulli?
Motivasi Guru memberikan motivasi Peserta didik termotivasi untuk 5 Menit
Pendahuluan kepada peserta didik lewat belajar fluida dari video yang
sebuah tayangan video : guru berikan atau tayangkan
Fenomena fluida yang berkaitan
dengan sub materi pertemuan
empat
Memberikan motivasi dengan Menyimak dan memperhatikan
menyampaikan manfaat motivasi berdasarkan manfaat
mempelajari fluida mempelajari fluida dan tujuan
Membacakan tujuan pembelajaran. Mengikuti
pembelajaran dan membagi instrusksi guru untuk duduk
kelompok sesuai dengan kelompoknya
Scientific Inquiry Meminta peserta didik Mengamati demonstrasi sesuai
mengamati demonstrasi sesuai kegiatan 1 LKS fluida dinamis III
kegiatan 1 LKS fluida dinamis Melakukan percobaan sesuai
III dengan LKS fluida dinamis III 20 menit
Meminta peserta didik
Inti
melakukan percobaan sesuai
(Kegiatan STEM)
LKS fluida dinamis III
Mathematical Meminta peserta didik Mengerjakan soal-soal yang
Thinking mengerjakan soal-soal yang tersedia yang berkaitan dengan
15 menit
tersedia yang berkaitan dengan persamaan bernoulli
persamaan bernoulli
140
I. PENILAIAN
No Penilaian Jenis Penilaian Jenis Instrumen
1. Penilaian Kinerja 1. Rubrik Penilaian Kinerja (terlampir)
1 Proses
2. Penilaian Presentasi 2. Rubrik Penilaian Presentasi (terlampir)
2 Hasil Penilaian Tes Tulis Tes Objektif berupa pilihan ganda (terlampir)
J. LAMPIRAN
Instrumen penilaian hasil belajar (Terlampir)
Lembar Kerja Siswa (Terlampir)
Lampiran I
(INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA)
No Soal Solusi jawaban Aspek
kognitif
1 Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat Penyelesaian : E C2
harus lebih besar dari pada berat pesawat. PA < PB karena vA > vB
Pernyataan yang sesuai dengan gaya angkat Tekanan diatas harus lebih kecil daripada dibawah dan
pesawat tersebut adalah …. kecepatan diatas harus lebih besar daripada kecepatan
dibawah. Sesuai dengan desain penampang sayap
pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang
lebih tajam dan sisi bagian yang atas lebih melengkung
daripada sisi bawahnya.
Ditanya : v1 dan v2 ?
Sebuah alat venturimeter tanpa manometer
Jawab :
digunakan seorang siswa untuk mengukur
kecepatan aliran air dalam pipa. Ternyata
143
Ditanya : v2 …?
Jawab :
3
Jika udara (ρudara = 1,29 kg/m ) dialirkan ke dalam v2 = √
tabung pitot dan perbedaan tinggi air raksa (ρraksa =
13600 kg/m3) pada manometer 3 cm dan v2 = √
percepatan gravitasinya adalah 10 m/s2. Maka
kecepatan aliran udara tersebut adalah …. v2 = 90,3 m/s2
144
a. 88,5 m/s2
b. 89,4 m/s2 jadi kecepatan aliran air diudara adalah 90,3 m/s2
c. 90,3 m/s2
d. 91,2 m/s2
e. 92,1 m/s2
Format Penilaian
Nilai =
145
tidak tepat
1 Belum mampu mengolah dan
menganalisis data hasil percobaan
dengan baik dan tepat
5 Ketepatan pengambilan kesimpulan hasil 3 Menyimpulkan dengan baik dan
percobaan tepat
2 Menyimpulkan kurang baik
sehingga tidak tepat
1 Belum mampu menyimpulkan
dengan kurang baik dan tepat
Kriterian Penilaian
Nilai =
147
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
148
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.1 Menjelaskan tentang fluida statis
hukum yang 3.14.2 Menerapkan tekanan hidrostatis
berhubungan dengan 3.14.3 Mengaplikasikan penerapan hukum
Fluida fluida pascal
4.10 Memecahkan persoalan
dalam teknologi dan
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik setelah melaksanakan pembelajaran diharapkan mampu menerapkan prinsip tekanan
hidrostastis dan penerapan hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari.
D. MATERI AJAR
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Statis
- Dongkrak Hidrolik
Tekanan Mutlak
- Pompa Hidrolik
dalam zat cair
149
2. Materi
a. Fluida
Fluida merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan mengalir. Zat cair merupakan salah satu
jenis yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih renggang karena gaya
interaksi antarpartikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi antarpartikelnya sangat
lemah dan kerapatannya lebih kecil sehingga diabaikan. Jadi, zat yang tergolong dalam fluida adalah
zat cair dan gas. Fluida dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fluida statis dan fluida dinamis.
b. Fluida Statis
Fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam. Hukum-hukum yang berhubungan dengan
fluida statis diantaranya :
3) Tekanan Hidrostatis
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dimana gaya F dipahami bekerja tegak
lurus terhadap permukaan A:
Keterangan:
F = gaya (N)
= tekanan (N/m2 = Pa)
A = luas penampang (m2)
Fluida memberikan tekanan terhadap benda yang berada di dalamnya. Pengertian ini diperluas
menjadi tekanan pada fluida tergantung pada ketebalan atau lebih tepatnya kedalamannya. Pernyataan
ini dikenal dengan tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis dirumuskan
Ph
Keterangan:
P = tekanan (N/m2 = Pascal)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
pada umumnya, tekanan pada kedalaman yang sama zat cair yang serba sama adalah sama..
Sesuai dengan hukum pokok hidrostatiska, tekanan pada kedua titik yang mendatar adalah sama besar.
PA = PB
A. gA. hA = B. gB. hB
A. hA = B.hB
150
4) Hukum Pascal
Hukum pascal dikemukakan oleh seorang fisikawan perancis bernama Blaise Pascal (1623-
1662). Pascal menyatakan bahwa “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan
diteruskan ke segala arah dengan sama besar”. Sebuah penerapan sederhana dari hukum pascal adalah
dongkrak hidrolik, seperti pada gambar 2.5. Dongkrak hidrolik terdiri atas bejana dengan dua kaki
(kaki 1 dan kaki 2) yang masing-masing diberi pengisap. Pengisap 1 memiliki luas penampang A1
(lebih kecil) dan pengisap 2 memiliki luas penampang A2 (lebih besar). Bejana diisi dengan cairan
(misalnya oli).
Jika pengisap 1 anda tekan dengan gaya F1, zat cair akan menekan pengisap 1 ke atas dengan
gaya pA1. Akibatnya, terjadi keseimbangan pada pengisap 1 dan berlaku
Sesuai hukum pascal, bahwa tekanan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar
ke segala arah, pada pengisap 2 bekerja gaya ke atas pA2. Gaya yang seimbang dengan ini adalah gaya
F2 yang bekerja pada pengisap 2 dengan arah ke bawah.
= (3)
F2 = x F1 (4)
Persamaan (4) menyatakan bahwa perbandingan gaya sama dengan perbandingan luas pengisap.
151
No. Macam-macam
1 Laptop
2 LCD proyektor
3 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Siswa
Guru menyiapkan siswa untuk Siswa dan guru berdoa
belajar dengan mengajak bersama
Orientasi berdoa Bersama
3 Menit
Guru Menyampaikan tujuan Siswa menyimak tujuan
pembelajaran pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
Pendahuluan Apersepsi Guru bertanya kepada siswa? Siswa diharapkan menjawab:
Apa yang dimaksud dengan 2 Menit
fluida/fluida statis?
Motivasi Guru memberikan motivasi Menyimak dan
dengan menyampaikan memperhatikan motivasi
5 Menit
manfaat/ tujuan mempelajari berdasarkan manfaat /tujuan
fluida statis mempelajari fluida statis
Mengamati Guru meminta siswa Siswa mengamati video yang
mengamati video yang ditayangkan
ditayangkan guru didepan
kelas tentang materi yang
disampaikan.
Kegiatan Inti Menanyakan Guru menanyakan kepada Sebagian siswa menjawab
siswa tentang konsep pertanyaan yang disampaikan
berdasarkan video yang guru berdasarkan video yang
di tayangkan.
ditayangkan.
Guru memberikan kepada Siswa bertanya hal-hal yang
siswa untuk bertanya jika ada belum dipahami tentang video
hal yang belum dipahami yang telah di amati
153
I. PENILAIAN
Teknik penilaian : Tertulis
Ditanya : h1 ?
Pipa U diisi dengan air raksa dan cairan minyak seperti
terlihat pada gambar. Jika ketinggian h2 adalah 27,2 cm Jawab :
massa jenis minyak 0,8 g/cm3 dan massa jenis Hg adalah Pm = PHg
13,6 g/cm3. Ketinggian air raksa h1 adalah …. ρm.g.h1 = ρHg.g.h2
a. 1,2 cm 0,8.27,2 = 13,6.h2
b. 1,4 cm h2 = = 1,6 cm
157
c. 1,6 cm
d. 1,8 cm Jadi ketinggian air raksa h1 = 1,6 cm
e. 2,0 cm
3 Perhatikan gambar di bawah ini! Penyelesaian : D C3
Diketahui :
A1 = 30 cm2
A2 = 900 cm2
F1 = 20 N
Ditanya : F2 ?
Jawab :
Sebuah tabung pipa U berisi zat cair dengan gaya gesek =
diabaikan. Agar sistem tetap seimbang, maka berat beban F 2 F2 = ( )F1
yang harus diberikan adalah ....
a. 300 N F2 = ( ) 20 N
b. 400 N F2 = 30. 20
c. 500 N F2 = 600 N
d. 600 N
e. 700 N Jadi berat beban F2 yang harus diberikan adalah
600 N
Format Penilaian
Nilai =
158
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
159
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.4 Menjelaskan hukum archimedes
hukum yang 3.14.5 Menerapkan prinsip hukum
berhubungan dengan archimedes
fluida 3.14.6 Menjelaskan tegangan permukaan
3.14.7 Menerapkan persamaan tegangan
Fluida
permukaan
4.10 Memecahkan persoalan
dalam teknologi dan
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik setelah melaksanakan pembelajaran diharapkan mampu menerapkan prinsip hukum
archimedes dan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari.
D. MATERI AJAR
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Statis
3. Materi
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh benda apabila berada
dalam fluida. Hukum Archimedes adalah “Gaya Apung yang bekerja pada suatu benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut”.
Misalkan sebuah benda dicelupkan kedalam zat cair . pada benda tersebut, selain bekerja gaya
berat benda, juga bekerja gaya ke atas yang besarnya sebanding dengan berat zat cair yang
dipindahkan.
Keterangan:
FA = gaya Archimedes (N)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
V = volume benda yang tercelup (m3)
a) Benda Tenggelam
Sebuah benda dicelupkan kedalam bejana berisi zat cair
(fluida). Pada benda, bekerja dua gaya, yaitu gaya beratnya dan gaya
ke atas (gaya Archimedes). Apabila gaya ke atas lebih kecil daripada
gaya berat benda maka benda akan tenggelam.
Wb > FA
b . g . Vb > f . g . Vf Benda
b > f
161
dengan
b = massa jenis benda (kg/m3)
f = massa jenis fluida (kg/m3)
b) Benda Melayang
Pada kasus benda melayang didalam fluida, besar gaya berat
benda sama dengan besar gaya ke atas yang dialami benda. Dengan
demikian, berlaku hubungan berikut.
b . g . Vb
. g . Vf = . g . Vb Gambar 2.5
f b
Benda Melayang
b = f
Jadi, pada kasus benda melayang, massa jenis benda sama dengan
massa jenis fluida.
c) Benda Terapung
mb.g < f . g . Vf
b . g . Vb < f . g . Vf
Karena (Vf < Vb) dan b < f maka berlaku persamaan sebagai berikut.
Vt =
Keterangan:
b = massa jenis benda yang mengapung (kg/m3)
f = massa jenis fluida (kg/m3)
162
Keterangan:
No. Macam-macam
1 Laptop
2 LCD proyektor
3 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Siswa
Guru menyiapkan siswa untuk Siswa dan guru berdoa bersama
belajar dengan mengajak berdoa
Orientasi Bersama
3 Menit
Guru menyampaikan tujuan Siswa menyimak tujuan
pembelajaran pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
Pendahuluan
Apersepsi Guru bertanya kepada siswa? Siswa diharapkan menjawab:
Apa yang dimaksud dengan 2 Menit
fluida/fluida statis?
Motivasi Guru memberikan motivasi Menyimak dan memperhatikan
dengan menyampaikan manfaat/ motivasi berdasarkan manfaat 5 Menit
tujuan mempelajari fluida statis /tujuan mempelajari fluida statis
Mengamati Guru meminta siswa mengamati Siswa mengamati video yang
video yang ditayangkan guru ditayangkan
didepan kelas tentang materi
yang disampaikan.
Menanyakan Guru menanyakan kepada siswa Sebagian siswa menjawab
tentang konsep berdasarkan pertanyaan yang disampaikan
video yang ditayangkan. guru berdasarkan video yang di
Kegiatan Inti tayangkan.
Guru memberikan kepada siswa Siswa bertanya hal-hal yang
untuk bertanya jika ada hal yang belum dipahami tentang video
belum dipahami tentang konsep yang telah di amati
yang dijelaskan.
Guru mempersihlakan siswa
Siswa lain menjawab pertanyaan
yang lain untuk menjawab
Guru menyampaikan jawaban Siswa memperhatikan
mengeksplorasi dari pertanyaan yang penjelasan yang disampaikan
disampaikan oleh siswa oleh guru.
165
I. PENILAIAN
Teknik penilaian : Tertulis
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
170
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.8 Menjelaskan gejala kapilaritas
hukum yang berhubungan 3.14.9 Menerapkan persamaan gejala
dengan fluida kapilaritas
3.14.10 Menjelaskan viskositas
Fluida
3.14.11 Menerapkan persamaan viskositas
4.10 Memecahkan persoalan
dalam teknologi dan
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menerapkan persamaan gejala kapilaritas dan viskositas dalam
kehidupan sehari-hari.
D. MATERI AJAR
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Statis
2. Materi
Gejala Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair dalam tabung kapiler. Gejala kapilaritas
disebabkan oleh adhesi yang lebih besar daripada gaya kohesi. Tinggi rendahnya permukaan zat cair
dalam pipa kapiler dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
171
Keterangan:
h = naik/turunnya zat cair dalam
kapiler (m)
= tegangan permukaan (N/m)
Θ = sudut kontak
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
r = jari-jari penampang pipa
Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida. Semakin besar viskositas fluida maka semakin sulit
suatu fluida untuk mengalir dan juga menunjukkan semakin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida
tersebut.
Viskositas pada aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk
fluida ideal, viskositas = 0, sehibgga kita selalu menganggap benda yang bergerak dalam fluida ideal
tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Tetapi, jika benda tersebut bergerak dengan
kelajuan tertentu dalam fluida kental, gerak benda akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda
tersbut. Besar gaya gesekan fluida dirumuskan.
Ff = k v (1)
Koefisien k bergantung pada bentuk geometris benda. Untuk benda yang memiliki bentuk geometris
berupa bola dengan jari-jari r, dari perhitungan laboratorium diperoleh
k=6 r (2)
Keterangan:
= gaya gesekan Stokes (N)
= koefisien viskositas fluida (Pa.s)
r = jari-jari benda (m)
v = kelajuan benda (m/s)
172
Pendekatan : Konvensial
Metode : Tanya jawab dan Ceramah
F. MEDIA PEMBELAJARAN
No. Macam-macam
1 Laptop
2 LCD proyektor
3 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Siswa
Guru menyiapkan siswa untuk Siswa dan guru berdoa bersama
belajar dengan mengajak berdoa
Orientasi Bersama
3 Menit
Guru Menyampaikan tujuan Siswa menyimak tujuan
pembelajaran pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
Pendahuluan
Apersepsi Guru bertanya kepada siswa? Apa Siswa diharapkan menjawab:
yang dimaksud dengan 2 Menit
fluida/fluida statis?
Motivasi Guru memberikan motivasi Menyimak dan memperhatikan
dengan menyampaikan manfaat/ motivasi berdasarkan manfaat 5 Menit
tujuan mempelajari fluida statis /tujuan mempelajari fluida statis
Mengamati Guru meminta siswa mengamati Siswa mengamati video yang
video yang ditayangkan guru ditayangkan
didepan kelas tentang materi yang
disampaikan.
Guru menanyakan kepada siswa Sebagian siswa menjawab
tentang konsep berdasarkan video pertanyaan yang disampaikan
yang ditayangkan. guru berdasarkan video yang di
tayangkan.
Kegiatan Inti
Menanyakan Guru memberikan kepada siswa Siswa bertanya hal-hal yang
untuk bertanya jika ada hal yang belum dipahami tentang video
belum dipahami tentang konsep yang telah di amati
yang dijelaskan.
I. PENILAIAN
Teknik penilaian : Tertulis
Jawab :
v= (ρb - ρf )
177
v= (2500 - 1000)
v = 3,3 m/s
Format Penilaian
Nilai =
178
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
179
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.12 Menjelaskan tentang fluida dinamis
hukum yang berhubungan 3.14.13 Menjelaskan konsep debit
dengan fluida 3.14.14 Menerapkan persamaan debit aliran
3.14.15 Menerapkan persamaan kontinuitas
Fluida
4.10 Memecahkan persoalan
dalam teknologi dan
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menerapkan persamaan debit aliran dan persamaan kontinuitas dalam
kehidupan sehari-hari.
D. MATERI AJAR
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Dinamis
2. Materi
Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida dalam keadaan bergerak. Hukum-hukum yang berhubungan
dengan fluida dinamis diantaranya :
180
Debit
Debit atau laju volume adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui
suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu. Secara sistematis dirumuskan sebagai berikut.
Q = A.v atau Q =
Keterangan :
A = Luas penampang (m2)
v = laju aliran fluida (m/s)
V = Volume fluida (m3)
Q = debit aliran (m3/s)
Persamaan Kontinuitas
Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, maka massa fluida yang masuk ke salah satu
ujung pipa haruslah sama dengan massa fluida yang keluar dari ujung pipa yang lain selama selang
waktu yang sama. Hal ini berlaku karena pada aliran tunak tidak ada fluida yang dapat meninggalkan
pipa melalui dinding-dinding pipa (garis arus tidak saling berpotongan).
Gambar 2.7 Suatu fluida ideal mengalir melalui dua jenis pipa
Selama selang waktu Δt, fluida pada 1 bergerak ke kanan menempuh jarak x 1= v1 Δt dan fluida
pada 2 bergerak ke kanan menempuh jarak x2 = v2 Δt. Oleh karena itu, volume V1 = A1x1 akan masuk
ke pipa pada bagian 1 dan volume V2 = A2x2 akan keluar dari bagian 2. Nah, dengan menyamakan
massa fluida yang masuk pada bagian 1 dan yang keluar dari bagian 2 selama selang waktu Δt akan
anda peroleh persamaan kontinuitas berikut. Persamaan kontinuitas
A1v1 = A2v2 = A3v3 = … = Konstan
Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara kelajuan fluida dan luas penampang selalu konstan
E. PENDEKATAN DAN MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Konvensial
Metode : Tanya jawab dan Ceramah
181
F. MEDIA PEMBELAJARAN
No. Macam-macam
1 Laptop
2 LCD proyektor
3 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Siswa
Guru menyiapkan siswa untuk Siswa dan guru berdoa bersama
belajar dengan mengajak berdoa
Orientasi Bersama
3 Menit
Guru Menyampaikan tujuan Siswa menyimak tujuan
pembelajaran pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
Pendahuluan Apersepsi Guru bertanya kepada siswa? Apa Siswa diharapkan menjawab:
yang dimaksud dengan 2 Menit
fluida/fluida statis?
Motivasi Guru memberikan motivasi Menyimak dan memperhatikan
dengan menyampaikan manfaat/ motivasi berdasarkan manfaat
5 Menit
tujuan mempelajari fluida dinamis /tujuan mempelajari fluida
dinamis
Mengamati Guru meminta siswa mengamati Siswa mengamati video yang
video yang ditayangkan guru ditayangkan
didepan kelas tentang materi yang
disampaikan.
Menanyakan Guru menanyakan kepada siswa Sebagian siswa menjawab
tentang konsep berdasarkan video pertanyaan yang disampaikan
yang ditayangkan. guru berdasarkan video yang di
Kegiatan Inti tayangkan.
Guru memberikan kepada siswa Siswa bertanya hal-hal yang
untuk bertanya jika ada hal yang belum dipahami tentang video
belum dipahami tentang konsep yang telah di amati
yang dijelaskan.
Guru mempersihlakan siswa yang
Siswa lain menjawab pertanyaan
lain untuk menjawab
Guru menyampaikan jawaban Siswa memperhatikan penjelasan
mengeksplorasi dari pertanyaan yang disampaikan yang disampaikan oleh guru.
oleh siswa
183
I. PENILAIAN
Teknik penilaian : Tertulis
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
188
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.16 Menjelaskan persamaan Bernoulli
hukum yang berhubungan 3.14.17 Menerapkan persamaan Bernoulli
dengan fluida
Fluida 4.10 Memecahkan persoalan
dalam teknologi dan
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menerapkan persamaan bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.
D. MATERI AJAR
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Dinamis
Persamaan Bernoulli
2. Materi
Persamaan Bernoulli
Persamaan kontinuitas tidak mempertimbangkan tekanan dan ketinggian dari ujung-ujung pipa.
Oleh karena itu, persamaan kontinuitas diperluas menjadi Asas Bernoulli. Asas Bernoulli dikemukakan
pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700-1782). Dalam kertas kerjanya yang berjudul
“Hydrodynamica”, Bernoulli menunjukkan bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka
tekanannya justru menurun. Pada intinya, prinsip Bernoulli menyatakan bahwa dimana kecepatan
189
tinggi, tekanan rendah dan dimana kecepatan rendah, tekanan tinggi. Melalui penggunaan teorema
usaha-energi yang melibatkan besar tekanan P (mewakili usaha), besaran kecepatan aliran fluida v
(mewakili energi kinetik), dan besaran ketinggian terhadap suatu acuan h (mewakili energi potensial),
akhirnya Bernoulli berhasil menurunkan persamaan yang menghubungkan ketiga besaran ini secara
matematis, yaitu
P = Tekanan (N/m2)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
h = ketinggian (m)
Gambar 2.8 Asas Bernoulli
Pendekatan : Konvensial
Metode : Tanya jawab dan Ceramah
F. MEDIA PEMBELAJARAN
No. Macam-macam
1 Laptop
2 LCD proyektor
3 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Siswa
Guru menyiapkan siswa untuk Siswa dan guru berdoa bersama
belajar dengan mengajak berdoa
Orientasi Bersama
3 Menit
Guru Menyampaikan tujuan Siswa menyimak tujuan
pembelajaran pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
Pendahuluan Apersepsi Guru bertanya kepada siswa? Apa Siswa diharapkan menjawab:
yang dimaksud dengan 2 Menit
fluida/fluida statis?
Motivasi Guru memberikan motivasi Menyimak dan memperhatikan
dengan menyampaikan manfaat/ motivasi berdasarkan manfaat
5 Menit
tujuan mempelajari fluida dinamis /tujuan mempelajari fluida
dinamis
Mengamati Guru meminta siswa mengamati Siswa mengamati video yang
video yang ditayangkan guru ditayangkan
didepan kelas tentang materi yang
disampaikan.
Guru menanyakan kepada siswa Sebagian siswa menjawab
tentang konsep berdasarkan video pertanyaan yang disampaikan
yang ditayangkan. guru berdasarkan video yang di
tayangkan.
Kegiatan Inti
Menanyakan Guru memberikan kepada siswa Siswa bertanya hal-hal yang
untuk bertanya jika ada hal yang belum dipahami tentang video
belum dipahami tentang konsep yang telah di amati
yang dijelaskan.
I. PENILAIAN
Teknik penilaian : Tertulis
Jawab :
P1 + .ρ.v12 + ρ.g.h1 = P2 + . ρ.v22 + ρ.g.h2
(v22)
1600 = (v22)
Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36
km/jam dengan tekanan 9,1 x 105 Pa, √ = v2
sedangkan tekanan di pipa yang kecil 2 x 105 40 = v2
Pa. Maka kecepatan air pada pipa kecil adalah
…. Jadi kecepatan di pipa kecil adalah 40 m/s
a. 10 m/s
b. 20 m/s
c. 30 m/s
d. 40 m/s
e. 50 m/s
Format Penilaian
Nilai =
195
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
196
B. KOMPETENSI DASAR
Materi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Pokok
3.14 Menerapkan hukum- 3.14.18 Mengelompokkan contoh asas
hukum yang berhubungan Bernoulli
dengan fluida 3.14.19 Menyimpulkan gaya angkat pesawat
3.14.20 Menerapkan persamaan venturimeter
Fluida 3.14.21 Menerapkan persamaan tabung pitot
4.10 Memecahkan persoalan
dalam teknologi dan
rekayasa yang berkaitan
dengan hukum-hukum
fluida
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menerapkan menerapkan asas bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.
D. MATERI AJAR
1. Peta Konsep
Fluida
Fluida Dinamis
Persamaan Bernoulli
2. Materi
Contoh Asas Bernoulli
a. Tabung venturi
Pada dasarnya, tabung venturi adalah sebuah pipa yang memiliki bagian yang menyempit. Dua
contoh tabung venturi adalah karburator mobil dan venturimeter.
(1) Karburator
Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara, kemudian
campuran ini dimasukkan ke dalam silinder-silinder mesin untuk tujuan pembakaran. Prinsip kerja
karburator adalah penampang pada
bagian atas jet penyempit, sehingga
udara yang mengalir pada bagian ini
bergerak dengan kelajuan yang tinggi.
Sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan
pada bagian ini rendah. Tekanan di
dalam tangka bensin sama dengan Gambar 2.9 Karburator
tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer
memaksan bahan bakar (bensin atau solar) tersembur keluar melalui jet, sehingga bahan bakar
bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.
(2) Venturimeter
Tabung venturimeter adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang dipasang di dalam suatu
pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan. Ada dua jenis venturimeter, yaitu venturimeter tanpa
manometer dan venturimeter yang mengguanakan manometer yang berisi cairan lain. Prinsip keduanya
hamper sama.
Venturimeter tanpa manometer adalah venturimeter yang digunakan untuk mengukur kelajuan
aliran dalam sebuah pipa. Dari
persamaan Bernoulli pada
venturimeter adalah P1 + .ρ.v12 +
v1 = √
* +
dengan
= massa jenis raksa (kg/m3)
= massa jenis udara (kg/m3)
(3) Tabung Pitot
keterangan
= massa jenis udara (kg/m3)
= massa jenis air (kg/m3)
(4) Penyemprot Parfum
Ketika anda menekan tombol ke
bawah, udara dipaksa keluar dari bola karet
termampatkan melalui lubang sempit di atas
tabung silinder
yang memanjang ke bawah sehingga Gambar 2.13 Penyemprot
memasuki cairan parfum. Semburan udara
199
yang bergerak cepat menurunkan tekanan udara pada bagian atas tabung, dan menyebabkan tekanan
atmosfer pada permukaan cairan memaksa cairan naik ke atas tabung. Semprotan udara berkelanjutan
tinggi meniup cairan parfum sehingga cairan parfum dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.
(5) Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
Pesawat dapat terbang karena adanya penerapan hukum Bernoulli pada sayap pesawat. Bentuk
sayap pesawat terbang sedemikian rupa sehingga garis arus aliran udara yang melalui sayap adalah
tetap (Streamline).
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dan sisi
bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi
bagian bawahnya. Bentuk ini menyebabkan
kecepatan aliran udara di bagian atas lebih besar
daripada di bagian bawah (v2 > v1). Dari
sayap dapat dianggap sama (h1 = h2), sehingga Gambar 2.14 Garis arus
ρ.g.h1 = ρ.g.h2
P1 + .ρ.v12 = P2 + . ρ.v22
P1 – P2 = . ρ.v22 - .ρ.v12
P1 – P2 = . ρ.(v22 -.v12)
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa v2 > v1 kita dapatkan P1 > P2 untuk luas penampang
sayap F1 = P1.A dan F2 = P2.A. Dengan demikian didapatkan bahwa F1 > F2. Beda gaya pada bagian
bawah dan bagian atas (F1 – F2) menghasilkan gaya angkat pada pesawat terbang. Jadi, gaya angkat
pesawat terbang dirumuskan sebagai berikut.
F1 – F2 = r (v22 -.v12) A
F. MEDIA PEMBELAJARAN
No. Macam-macam
1 Laptop
2 LCD proyektor
3 Papan tulis, Spidol dan Penghapus
G. SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar Utama Kanginan, Marthen. 2013 Fisika untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Erlangga
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah
Tahapan Pembelajaran Durasi
Guru Siswa
Guru menyiapkan siswa untuk Siswa dan guru berdoa bersama
belajar dengan mengajak berdoa
Orientasi Bersama
3 Menit
Guru Menyampaikan tujuan Siswa menyimak tujuan
pembelajaran pembelajaran yang disampaikan
oleh guru
Apersepsi Guru bertanya kepada siswa? Apa Siswa diharapkan menjawab:
Pendahuluan yang dimaksud dengan 2 Menit
fluida/fluida statis?
Motivasi Guru memberikan motivasi Menyimak dan memperhatikan
dengan menyampaikan manfaat/ motivasi berdasarkan manfaat
tujuan mempelajari fluida dinamis /tujuan mempelajari fluida
5 Menit
dinamis
I. PENILAIAN
Teknik penilaian : Tertulis
Ditanya : v1 dan v2 ?
Sebuah alat venturimeter tanpa manometer
Jawab :
digunakan seorang siswa untuk mengukur
kecepatan aliran air dalam pipa. Ternyata v1 = √
perbedaan tinggi air pada pipa penampang besar * +
dan kecil 10 cm. jika perbandingan luas
penampang besar dan kecil adalah 3 : 1. Maka
v1 = √
kecepatan aliran air pada penampang yang besar * +
dan kecil adalah ….
a. m/s dan m/s v1 = √
205
Ditanya : v2 …?
Jawab :
Jika udara (ρudara = 1,29 kg/m3) dialirkan ke dalam
tabung pitot dan perbedaan tinggi air raksa (ρraksa = v2 = √
13600 kg/m3) pada manometer 3 cm dan
percepatan gravitasinya adalah 10 m/s2. Maka v2 = √
kecepatan aliran udara tersebut adalah ….
a. 88,5 m/s2 v2 = 90,3 m/s2
b. 89,4 m/s2
c. 90,3 m/s2 jadi kecepatan aliran air diudara adalah 90,3 m/s2
d. 91,2 m/s2
e. 92,1 m/s2
Format Penilaian
Nilai =
206
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan prinsip tekanan hidrostatis dan hukum pascal
2. Siswa dapat menerapkan persamaan tekanan hidrostatis dan hukum pascal
KEGIATAN 1
Scientific Inquiry
Setelah melakukan kegiatan ini, siswa dapat menjelaskan tentang fluida statis
Amati demontrasi berikut ini!
Demontrasi
Amati demontrasi sebuah gelas berisi air, sebotol minuman diisi air dan suatu
wadah berisi air.
Amatilah ujung sebuah pensil kemudian tempelkan ke telapak tangan dan tekan
ujung lain dari pensil tersebut!
Apa yang dapat kamu amati dari demontrasi ini?
207
Hasil Kesimpulan
208
Setelah melakukan kegiatan ini siswa dapat menerapkan prinsip hukum pascal.
Percobaan 1
Tujuan percobaan :
Mengaplikasikan prinsip hukum pascal
Alat dan Bahan :
Dua buah suntikan yang berbeda diameter
Selang
Lakban
Beban
Air / minyak
Neraca pegas
Rangkaian Percobaan Langkah Percobaan
1. Rangkai alat dan bahan seperti
pada gambar!
2. Beban ditimbang terlebih
dahulu .
3. Letakkan beban yang telah
ditimbang di atas suntikan
yang berdiameter besar.
Amatilah yang terjadi
4. Sebaliknya lakukan hal yang
sama namun letakkan beban
pada diameter yang kecil.
Amatilah yang terjadi.
*bulat berwarna kuning adalah beban 5. Ulangi langkah tersebut
dengan beban yang lain
6. Tuliskanlah kesimpulan dari
hasil percobaan.
Kesimpulan
209
KEGIATAN 2
Mathematical Thinking
KEGIATAN 3
Technology Literacy & Engineering Design
Gambar Percobaan
Judul Percobaan
Tujuan percobaan :
Gambar Percobaan
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan hukum archimedes dan tegangan permukaan
2. Siswa dapat menerapkan persamaan hukum archimedes dan tegangan
permukaan
KEGIATAN 1
Scientific Inquiry
Hasil Kesimpulan
KEGIATAN 2
Mathematical Thinking
KEGIATAN 3
Technology Literacy & Engineering Design
Tujuan percobaan :
Gambar Percobaan
Judul Percobaan
Tujuan percobaan :
Gambar Percobaan
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan gejala kapilaritas dan viskositas
2. Siswa dapat menerapkan persamaan gejala kapilaritas dan viskositas
KEGIATAN 1
Scientific Inquiry
Hasil Kesimpulan
223
Hasil Kesimpulan
224
KEGIATAN 2
Mathematical Thinking
KEGIATAN 3
Technology Literacy & Engineering Design
Tujuan percobaan :
Gambar Percobaan
Judul Percobaan
Tujuan percobaan :
Gambar Percobaan
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan prinsip debit dan persamaan kontinuitas
2. Siswa dapat mengimplementasikan persamaan debit dan kontinuitas
KEGIATAN 1
Scientific Inquiry
2
*karena volume kita sama dengan gelas ukuran 220 ml
231
Hasil Kesimpulan
KEGIATAN 2
Mathematical Thinking
KEGIATAN 3
Technology Literacy & Engineering Design
Tujuan percobaan :
Gambar Percobaan
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menerapkan persamaan Bernoulli
KEGIATAN 1
Scientific Inquiry
Jika kalian diminta untuk menguras tangki tersebut kemudian kalian diminta
juga untuk menghitung berapa lama air dalam tangki habis, apa yang akan
kalian lakukan?
Apa yang dapat kamu amati dari demontrasi ini?
235
No
h (m) g (m/s2) v = s/t (m/s)
1 10
2 10
3 10
4
236
Hasil Kesimpulan
KEGIATAN 2
Mathematical Thinking
KEGIATAN 3
Technology Literacy & Engineering Design
Tujuan percobaan :
Gambar Percobaan
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan contoh asas Bernoulli
2. Siswa dapat menerapkan persamaan contoh asas Bernoulli
KEGIATAN 1
Scientific Inquiry
Demontrasi
Amatilah tayangan video yang sudah disediakan!
Apa yang dapat kamu amati dari demontrasi ini?
240
Analisis percobaan
241
KEGIATAN 2
Mathematical Thinking
KEGIATAN 3
Technology Literacy & Engineering Design
Tujuan percobaan :
Gambar Percobaan
LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENELITIAN
Aspek Kognitif
No Indikator Jumlah
C1 C2 C3
13 Menjelaskan persamaan Bernoulli 33 1
14 Menerapkan persamaan Bernoulli 34,35,36 3
15 Mengelompokkan contoh asas bernoulli 37 1
16 Menyimpulkan gaya angkat pesawat 38 1
17 Menerapkan persamaan venturimeter 39 1
18 Menerapkan persamaan tabung pitot 40 1
Jumlah 8 9 23 40
Presentasi 20% 22.5% 57,5% 100%
247
(Venturimeter)
(Karburator) (Parfum)
Gambar di atas yang merupakan contoh
249
Ditanya : h1 ?
Jawab :
Pm = PHg
Pipa U diisi dengan air raksa dan cairan ρm.g.h1 = ρHg.g.h2
252
Ditanya :
ha : hf…?
Jawab :
ha + hf = 10
ha = 10 – hf …persamaan (1)
Berapakah zat cair tersebut agar tekanan
hf = 10 – ha … persamaan (2)
hidrostatis didasar bendungan 9,6 x 104
pascal dan g = 10 m/s2?
Tekanan hidrostatis
a. 8 m
P = Pa + Pf
b. 7 m
P = ρa . g . ha + ρf . g . hf ….
c. 6 m
Persamaan (3)
d. 5 m
e. 4 m
Substitusikan persaman 2 ke
persamaan 3
P = ρa . g . ha + ρf . g . hf
P = ρa . g . ha + ρf . g . 10 –
253
ha
9,6 x 104 = 1000.10.ha +
900.10.(10 - ha )
9,6 x 104 = 10000ha + 90000
– 9000ha
96000 – 90000 = 10000ha –
9000ha
6000 = 1000ha
ha = 6 m
hf = 10 – ha … (2)
hf = 10 – 6 = 4 m
Jadi perbandingan hf = 4m
10. Mengaplikasika Menyebutkan Tekanan yang diberikan pada zat cair Penyelesaian : C C1
n penerapan kembali dalam ruang tertutup akan diteruskan ke Hukum Pascal menyatakan
hukum pascal pengertian segala arah dengan sama besar. bahwa “Tekanan yang
hukum pascal Pernyataan tersebut adalah …. diberikan pada zat cair
a. hukum archimedes dalam ruang tertutup akan
b. tekanan Hidrostatis diteruskan ke segala arah
c. hukum pascal dengan sama besar”.
d. hukum bernoulli
e. kontinuitas
F2= F1
F2 = (20)
F2 = 50 N
Jawab :
=
F2= F1
F2 = 20
F2 = 3125 N
Ditanya : F2 ?
Jawab :
=
F2 = ( )F1
F2 = ( ) 20 N
F2 = 30. 20
Sebuah tabung pipa U berisi zat cair F2 = 600 N
dengan gaya gesek diabaikan. Agar
sistem tetap seimbang, berat beban F2 Jadi berat beban F2 yang
yang harus diberikan…. harus diberikan adalah 600
a. 400 N N
b. 500 N
c. 600 N
d. 700 N
e. 800 N
14. Menjelaskan Mengulang Massa jenis benda sama dengan massa Penyelesaian : A C1
hukum kembali konsep jenis fluida. Peristiwa tersebut dalam ρf = ρ b
archimedes hukum hukum archimedes adalah …. Sebuah benda dapat
Archimedes a. melayang melayang di dalam air di
b. tenggelam karenakan massa jenis benda
c. terapung sama dengan massa jenis
d. mengembun fluida.
e. membeku
Jawab :
Balok tercelup seluruhnya
dalam air
Vterceluo = Vbalok = 0,048 m3
Gaya apung = berat air yang
dipindahkan
FA = ρair Vbalok g
FA = (1000) (0,048) (10)
FA = 480 N
Jawab :
Dua kubus yang identic dimasukkan W = Fa
dalam dua zat cair (B dan C) yang massa W = ρ.g.V
jenisnya berbeda. Bagian kubus yang
masuk ke dalam zat cair B 50% dan zat
cair C 30%. Perbandingan massa jenis
zat B dan C adalah ….
a. 5 : 3
b. 4 : 5
c. 5 : 4
d. 3 : 5 Jadi perbandingan massa
e. 5 : 2 jenis benda adalah 3 : 5
19. Menerapkan Mengingat Suatu kecenderungan zat cair untuk Penyelesaian : A C1
persamaan kembali meregang sehingga seperti ditutupi oleh Tegangan permukaan adalah
tegangan pengertian suatu lapisan elastis. Pernyataan di atas suatu kecenderungan zat cair
permukaan tegangan adalah …. untuk meregang sehingga
permukaan a. tegangan permukaan seperti ditutupi oleh suatu
b. tekanan hidrostatis lapisan elastis.
c. hukum pascal
d. gejala kapilaritas
e. hukum Archimedes
20. Menerapkan Menghitung Pada peristiwa tegangan permukaan Penyelesaian : B C3
persamaan besar tegangan diketahui gaya tegang 8 N. jika panjang Diketahui :
tegangan permukaan permukaannya adalah 40 cm. Tegangan F=8N
permukaan permukaannya adalah L = 40 cm = 0,4 m
a. 10 N/m Ditanya : γ ?
b. 20 N/m
259
c. 30 N/m Jawab :
d. 40 N/m γ =
e. 50 N/m
γ = = 20 N/m
jadi besar tegangan
permukaannya adalah 20
N/m
21. Menerapkan Mengingat Gejala naik atau turunnya permukaan zat Penyelesaian : C C1
persamaan kembali cair di dalam pipa kapiler. Pernyataan di Gejala kapilaritas adalah
gejala pengertian atas adalah …. Gejala naik atau turunnya
kapilaritas kapilaritas a. hukum pascal permukaan zat cair di dalam
b. tegangan permukaan pipa kapiler.
c. gejala kapilaritas
d. hukum archimedes
e. tekanan hidrostatis
22. Menerapkan Menghitung Suatu pipa kapiler yang memiliki jari-jari Penyelesaian : D C3
persamaan massa jenis dari 2 mm dimasukkan tegak lurus ke dalam Diketahui :
gejala prinsip zat cair dengan tegangan permukaan 3 x r = 2 mm = 2 x 10-3 m
kapilaritas persamaan 10-2 N/m. Ternyata permukaan zat cair θ = 370
gejala dalam pipa naik 2 mm. Jika sudut kontak γ = 3 x 10-2 N/m
kapilaritas zat cair 370 dan g = 10 m/s2. Massa jenis g = 10 m/s
zat cair adalah…. y = 2 mm = 2 x 10-3 m
a. 2,2 x 10-3 kg/m3
b. 3,2 x 10-3 kg/m3 Ditanya : ρ ?
c. 4,2 x 10-3 kg/m3 Jawab :
d. 1,2 x 10-3 kg/m3 y=
e. 0,2 x 10-3 kg/m3
ρ =
( )
1,2
-3 3
x 10 kg/m
v = (2500 -
1000)
v = 3,3 m/s
26. Menjelaskan Mengilustrasika Jika penghisap dalam pipa ditekan maka Penyelesaian : C C2
konsep debit n prinsip debit laju aliran air yang melewati pipa R akan Semakin besar dan
mengalami peristiwa …. tekananya besar
Sesuai dengan prinsip laju
aliran air yaitu debit yang
Air
dipengaruhi oleh luas
R A2
penampang, laju fluida, serta
A
volume.
28. Menerapkan Menghitung Besaran debit dari suatu aliran yang Penyelesaian : E C3
persamaan debit aliran air keluar dari sebuah pipa air yang Diketahui :
debit aliran memiliki luas penampangnya sebesar A = 5,06 x 10-4 m2
6,05 x 10-4 m2 dengan kecepatan rata-rata v = 0,5 m/s
0,5 m/s adalah .…
a. 3,250 x 10-3 m3/s Ditanya : Q = ?
b. 2,250 x 10-3 m3/s
c. 3,53 x 10-4 m3/s Jawab :
d. 4,53 x 10-4 m3/s Q = A.v
e. 2,53 x 10-4 m3/s = 5,06 x 10-4 m2 . 0,5 m/s
= 2,53 x 10-4 m3/s
31. Menerapkan Menghitung Air mengalir dari pipa yang berjari-jari 3 Penyelesaian : A C3
persamaan kecepatan aliran cm dan keluar melalui sebuah kran yang Diketahui
kontinuitas air dengan berjari-jari 1,0 cm. jika kecepatan air r1 = 3 cm2
persamaan yang keluar dari keran 3 m/s. Maka r2 = 1 cm2
kontinuitas kecepatan air dalam adalah …. v2 = 3 m/s
a. m/s
Ditanya V2…?
b. m/s
c. m/s Jawab
A1.v1 = A2.v2
d. m/s 2 2
(πr1 ) v1 = (πr1 ) v2
2 2
e. m/s r1 v1 = r2 v2
(3)2 v1 = (3) (1)
v1 = m/s = m/s
35. Menerapkan Menghitung Posisi pipa besar adalah 5 m di atas tanah Penyelesaian : B C3
persamaan kecepatan dan pipa kecil 1 m di atas tanah seperti Diketahui :
Bernoulli dengan gambar berikut. v1 = 36 km/jam = 10 m/s
perasamaan P1 = 9,1 x 105 Pa = 910000
bernoulli Pa
P2 = 2 x 105 Pa = 200000 Pa
h1 = 5 m
h2 = 1 m
266
Ditanya : v2 …?
Jawab :
P1 + .ρ.v12 + ρ.g.h1 = P2 +
. ρ.v22 + ρ.g.h2
Kecepatan aliran air pada pipa besar
adalah 36 km/jam dengan tekanan 9,1 x 910000 + . 1000.(10)2 +
105 Pa, sedangkan tekanan di pipa yang 1000.10. 5 = 2000 + .
kecil 2 x 105 Pa. Kecepatan air pada pipa
kecil adalah …. 1000.( v22 ) + 1000.10.1
a. 30 m/s
b. 40 m/s 910000+100000 = 200000 +
c. 50 m/s 500 (v22)+ 10000
d. 60 m/s
e. 70 m/s 1.010.000 – 210000 = 500
(v22)
800.000 = 500 (v22)
(v22)
1600 = (v22)
√ = v2
40 = v2
(Venturimeter)
(Dongkrak) (Parfum)
268
Ditanya : v1 dan v2 ?
Jawab :
269
Ditanya : v2 …?
Jawab :
(Karburator) (Parfum)
Gambar di atas yang merupakan contoh penerapan fluida statis dalam kehidupan sehari-hari adalah...
a. penyemprot nyamuk
b. dongkrak
c. venturimeter
d. parfum
e. karburator
Seorang arsitek akan merancang bendungan. Dinding beton penahan bendungan dibuat lebih tebal
di bagian bawahnya dibandingkan bagian atasnya, hal ini disebabkan ….
a. tidak terdapat tekanan di bagian bawah beton.
b. tekanan air di bagian bawah beton lebih besar dibandingkan tekanan air di bagian atas beton.
c. tidak terdapat tekanan di bagian atas beton.
d. tekanan air di bagian bawah beton sama dengan tekanan air di bagian atas beton.
e. tekanan air di bagian bawah beton lebih kecil dibandingkan tekanan air di bagian atas beton.
5. Seekor ikan berenang di dalam akuarium. Ikan tersebut sedang dalam posisi 50 cm dari permukaan
akuarium dengan massa jenis air 10.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi 10 m/s2. Tekanan
hidrostatis yang diterima oleh ikan adalah ….
a. 1000 Pa
b. 2000 Pa
c. 3000 Pa
d. 4000 Pa
e. 5000 Pa
Pipa U diisi dengan air raksa dan cairan minyak seperti terlihat pada gambar. Jika ketinggian h 2
adalah 27,2 cm massa jenis minyak 0,8 g/cm3 dan massa jenis Hg adalah 13,6 g/cm3. Ketinggian air
raksa h1 adalah ….
a. 1,2 cm
b. 1,4 cm
c. 1,6 cm
d. 1,8 cm
e. 2,0 cm
7. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan
sama besar. Pernyataan tersebut adalah ….
a. hukum archimedes
b. tekanan Hidrostatis
c. hukum pascal
d. hukum bernoulli
e. kontinuitas
278
Sebuah tabung pipa U berisi zat cair dengan gaya gesek diabaikan. Agar sistem tetap seimbang,
berat beban F2 yang harus diberikan….
a. 400 N
b. 500 N
c. 600 N
d. 700 N
e. 800 N
Seorang anak menimbang sebuah batu dengan menggunakan neraca pegas. Ketika ditimbang batu
memiliki gaya sebesar 8 N, namum ketika dimasukkan ke dalam tabung berisi air dan ditimbang
gaya batu menjadi 7 N. Peristiwa di atas dalam hukum archimedes adalah ….
a. massa batu berkurang
b. massa jenis batu berkurang
c. terdapat gaya ke atas yang besarnya sebanding dengan berat zat cair yang dipindahkan
d. gaya gravitasi terhadap batu berkurang
e. massa jenis batu bertambah tetapi massa batu berkurang
Dua kubus yang identic dimasukkan dalam dua zat cair (B dan C) yang massa jenisnya berbeda.
Bagian kubus yang masuk ke dalam zat cair B 50% dan zat cair C 30%. Perbandingan massa jenis
zat B dan C adalah ….
a. 5 : 3
b. 4 : 5
c. 5 : 4
d. 3 : 5
e. 5 : 2
279
11. Suatu kecenderungan zat cair untuk meregang sehingga seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
Pernyataan di atas adalah ….
a. tegangan permukaan
b. tekanan hidrostatis
c. hukum pascal
d. gejala kapilaritas
e. hukum Archimedes
12. Pada peristiwa tegangan permukaan diketahui gaya tegang 8 N. jika panjang permukaannya adalah
40 cm. Tegangan permukaannya adalah ….
a. 10 N/m
b. 20 N/m
c. 30 N/m
d. 40 N/m
e. 50 N/m
13. Gejala naik atau turunnya permukaan zat cair di dalam pipa kapiler. Pernyataan di atas adalah ….
a. hukum pascal
b. tegangan permukaan
c. gejala kapilaritas
d. hukum archimedes
e. tekanan hidrostatis
14. Suatu pipa kapiler yang memiliki jari-jari 2 mm dimasukkan tegak lurus ke dalam zat cair dengan
tegangan permukaan 3 x 10-2 N/m. Ternyata permukaan zat cair dalam pipa naik 2 mm. Jika sudut
kontak zat cair 370 dan g = 10 m/s2. Massa jenis zat cair adalah….
a. 2,2 x 10-3 kg/m3
b. 3,2 x 10-3 kg/m3
c. 4,2 x 10-3 kg/m3
d. 1,2 x 10-3 kg/m3
e. 0,2 x 10-3 kg/m3
16. Sebuah bola dengan jari-jari 1 mm dan massa jenis 2500 kg/m3 jatuh kedalam air. Jika koefesien
viskositas air 1 x 103 Ns/m2 dan g = 10 m/s2. Kecepatan terminal bola adalah ….
a. 3,3 m/s
b. 3,4 m/s
c. 3,5 m/s
d. 3,6 m/s
e. 3,7 m/s
19. Besaran debit dari suatu aliran yang keluar dari sebuah pipa air yang memiliki luas penampangnya
sebesar 6,05 x 10-4 m2 dengan kecepatan rata-rata 0,5 m/s adalah .…
a. 3,250 x 10-3 m3/s
b. 2,250 x 10-3 m3/s
c. 3,53 x 10-4 m3/s
d. 4,53 x 10-4 m3/s
e. 2,53 x 10-4 m3/s
20. Air mengalir dari pipa yang berjari-jari 3 cm dan keluar melalui sebuah kran yang berjari-jari 1,0
cm. jika kecepatan air yang keluar dari keran 3 m/s. Maka kecepatan air dalam adalah ….
a. m/s
b. m/s
c. m/s
d. m/s
e. m/s
21. Sebuah pipa mendatar diatas tanah memiliki luas penampang yang berbeda. Pada penampang yang
besar air mengalir dengan kecepatan 2 m/s dengan tekanan 10 5 pa. Jika kelajuan air pada
penampang yang berukuran kecil 8 m/s. Tekanan yang dihasilkan adalah ….
a. 0,7 atm
b. 0,8 atm
c. 0,9 atm
d. 1,2 atm
e. 1,6 atm
22. Air mengalir pada sebuah pipa horizontal yang memiliki luas penampang yang berbeda,
penampang besar mengalirkan dengan kecepatan 5 m/s. Jika, kelajuan air pada penampang kecil 15
m/s. Beda tekanan antara kedua penampang adalah…
a. 3 atm
b. 4 atm
c. 2 atm
d. 1 atm
e. 5 atm
281
(Dongkrak) (Parfum)
Gambar di atas yang merupakan bukan contoh penerapan asas bernoulli dalam kehidupan sehari-
hari adalah ….
a. penyemprot nyamuk
b. karburator
c. venturimeter
a. dongkrak
b. parfum
LAMPIRAN C
ANALISIS HASIL PENELITIAN
1. Hasil Pretest
2. Hasil Posttest
3. Hasil Olah Data Per Indikator Kognitif
4. Uji Normalitas Hasil Pretest
5. Uji Normalitas Hasil Posttest
6. Uji Homogenitas Hasil Pretest
7. Uji Homogenitas Hasil Posttest
8. Uji Hipotesis Hasil Pretest
9. Uji Hipotesis Hasil Posttest
10. Uji N-gain
11. Hasil Peningkatan Per Indikator Ranah kognitif
283
Descriptives
Statistic Std.
Error
PRETEST Mean 18.09 1.254
EKSPERIMEN 95% Confidence Interval Lower 15.49
for Mean Bound
Upper 20.69
Bound
5% Trimmed Mean 18.10
Median 20.00
Variance 36.174
Std. Deviation 6.014
Minimum 8
Maximum 28
Range 20
Interquartile Range 12
Skewness -.221 .481
Kurtosis -.739 .935
PRETEST KONTROL Mean 18.26 1.228
95% Confidence Interval Lower 15.72
for Mean Bound
Upper 20.81
Bound
5% Trimmed Mean 18.29
Median 16.00
Variance 34.656
Std. Deviation 5.887
Minimum 8
Maximum 28
Range 20
Interquartile Range 8
Skewness .094 .481
Kurtosis -.609 .935
285
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRETEST
.190 23 .031 .933 23 .127
EKSPERIMEN
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan :
Sig. sebesar 0,127 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Sehingga, sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
292
B. Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas :
1) Tetapkan hipotesis statistik
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRETEST
.171 23 .079 .938 23 .167
KONTROL
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan :
Sig. sebesar 0,167 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Sehingga, sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
293
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
POSTTEST
.203 23 .015 .942 23 .201
EKSPERIMEN
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan :
Sig. sebesar 0,201 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Sehingga, sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
294
B. Kelas Kontrol
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas :
1) Tetapkan hipotesis statistik
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
POSTTEST
,163 23 ,118 ,931 23 ,116
KONTROL
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan :
Sig. sebesar 0,116 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Sehingga, sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
295
SKOR PRETEST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.025 1 44 .876
Kesimpulan :
Sig. sebesar 0,876 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1
ditolak. Sehingga, varian nilai kedua kelompok sama (homogen)
296
SKOR POSTTEST
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.741 1 44 .194
Kesimpulan :
Sig. sebesar 0,194 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1
ditolak. Sehingga, varian nilai kedua kelompok sama (homogen)
297
Group Statistics
Lower Upper
Equal variances
.025 .876 -.099 44 .922 -.174 1.755 -3.711 3.363
SKOR assumed
PRETEST Equal variances
-.099 43.980 .922 -.174 1.755 -3.711 3.363
not assumed
Kesimpulan :
Sig. sebesar 0,922 yang menunjukkan bahwa sig. > 0,05 (5%), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga, tidak terdapat perbedaan
rata-rata pretest kemampuan kognitif siswa pada kedua kelompok
299
Group Statistics
Equal variances
1,741 ,194 9,116 44 ,000 15,304 1,679 11,921 18,688
SKOR assumed
POSTTEST Equal variances
9,116 41,511 ,000 15,304 1,679 11,915 18,693
not assumed
Kesimpulan :
Sig. sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa sig. < 0,05 (5%), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga, terdapat perbedaan rata-
rata pretest kemampuan kognitif siswa pada kedua kelompok
301
Hasil Peningkatan Ranah Kognitif C3 Kelas Hasil Peningkatan Ranah Kognitif C1 Kelas Kontrol
Eksperimen
No Siswa X1 X2 d= N-gain Ket No Siswa X1 X2 d= N-gain Ket
X2 – X1 X2 – X1
1 R01 0 6 6 0,5 Sedang 1 K01 2 5 3 0,8 Tinggi
2 R02 0 6 6 0,5 Sedang 2 K02 3 4 1 0,3 Sedang
3 R03 0 7 7 0,6 Sedang 3 K03 4 5 1 0,5 Sedang
4 R04 1 8 7 0,6 Sedang 4 K04 4 5 1 0,5 Sedang
5 R05 0 7 7 0,6 Sedang 5 K05 3 6 3 1,0 Tinggi
6 R06 2 8 6 0,6 Sedang 6 K06 3 5 2 0,7 Sedang
7 R07 1 8 7 0,6 Sedang 7 K07 2 6 4 1,0 Tinggi
8 R08 0 7 7 0,6 Sedang 8 K08 3 5 2 0,7 Sedang
9 R09 1 8 7 0,6 Sedang 9 K09 2 6 4 1,0 Tinggi
10 R10 1 9 8 0,7 Sedang 10 K10 2 6 4 1,0 Tinggi
11 R11 0 7 7 0,6 Sedang 11 K11 3 6 3 1,0 Tinggi
12 R12 1 8 7 0,6 Sedang 12 K12 1 6 5 1,0 Tinggi
13 R13 0 6 6 0,5 Sedang 13 K13 2 4 2 0,5 Sedang
14 R14 0 8 8 0,7 Sedang 14 K14 4 5 1 0,5 Sedang
15 R15 2 7 5 0,5 Sedang 15 K15 2 5 3 0,8 Tinggi
16 R16 1 9 8 0,7 Sedang 16 K16 3 6 3 1,0 Tinggi
17 R17 2 8 6 0,6 Sedang 17 K17 3 6 3 1,0 Tinggi
18 R18 0 5 5 0,4 Sedang 18 K18 3 5 2 0,7 Sedang
19 R19 0 6 6 0,5 Sedang 19 K19 2 3 1 0,3 Sedang
20 R20 0 6 6 0,5 Sedang 20 K20 2 5 3 0,8 Tinggi
21 R21 0 8 8 0,7 Sedang 21 K21 3 3 0 0,0 Rendah
22 R22 0 8 8 0,7 Sedang 22 K22 3 4 1 0,3 Sedang
23 R23 1 7 6 0,5 Sedang 23 K23 3 5 2 0,7 Sedang
Rata-rata 0,6 Sedang Rata-rata 0,68 Sedang
305
Hasil Peningkatan Ranah Kognitif C2 Kelas Kontrol Hasil Peningkatan Ranah Kognitif C3 Kelas Kontrol
LAMPIRAN D
SURAT KETERANGAN
BAB IV
115. Susanti, Laily Yunita. Penerapan Media
Pembelajaran Kimia Berbasis Science,
Technology, Engineering, And Mathematics
(STEM) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa SMA/SMK Pada Materi Reaksi
Redoks. Jurnal Pendidikan Sains (JPS), 2018,
6.2: 32-40.
116. Mellya Dewi, dkk, “ Penerapan pembelajaran
fisika menggunakan pendekatan STEM untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah siswa pada materi listrik dinamis”,
Prosiding Seminar Nasional Quantum, 2018,
2477-1511, h. 381
117. Sumarni, W., Wijayati, N., & Supanti, S.
(2019). Kemampuan Kognitif Dan Berpikir
Kreatif Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis
Proyek Berpendekatan STEM. Jurnal
Pembelajaran Kimia OJS, 4(1).
118. Permanasari, Anna. STEM education: Inovasi
dalam pembelajaran sains. In: Prosiding SNPS
(Seminar Nasional Pendidikan Sains). 2016. p.
23-34.
119. Maulidia, Alvi; Lesmono, Albertus Djoko; Supriadi,
Bambang. Inovasi Pembelajaran Fisika Melalui
Penerapan Model Pbl (Problem Based Learning)
Dengan Pendekatan STEM Education untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Elastisitas Dan Hukum Hooke Di SMA. Fkip E-
Proceeding, 2019, 4.1: 185-190.
321
Email : rizkinailulauthor@gmail.com