Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
KHIKMATUL MUNGAWANAH
NIM 1111016300023
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh LKS Contextual Teaching and
Learning (CTL) berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep getaran
harmonik. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Kota Tangerang pada kelas XI
MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 1 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Januari 2016. Penentuan sampel dalam penelitian ini
berdasarkan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif
pilihan ganda dan nontes berupa angket. Data hasil instrumen tes dianalisis secara
kuantitatif, sedangkan data hasil instrumen nontes dianalisis secara kualitatif.
Berdasarkan analisis data tes, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh LKS Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep
getaran harmonik. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis menggunakan uji
Mann-Whitney terhadap data posttest. Nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,002, sedangkan nilai
taraf signifikansi sebesar 0,05 atau sig.(2-tailed) < 0,05. Berdasarkan analisis data non
tes, disimpulkan bahwa respon siswa terhadap penggunaan LKS Contextual Teaching
and Learning (CTL) berbasis Android dalam proses pembelajaran fisika pada konsep
getaran harmonik berada dalam kategori baik dengan presentase 76,3%. Hal tersebut
didasarkan pada hasil perhitungan angket dengan menggunakan model Skala Likert.
Pembelajaran menggunakan LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis
Android unggul dalam meningkatkan jenjang kognitif C2 (memahami), C3
(menerapkan), dan C4 (menganalisis).
Kata Kunci : LKS Contextual Teaching and Learning (CTL), Android, Hasil Belajar,
Getaran Harmonik
iv
ABSTRACT
This research aimed to determine the influence of android based Contextual Teaching
and Learning (CTL) students worksheet on the students learning achievement of the
harmonic vibration concept. This research was conducted at SMA Negeri 15 Kota
Tangerang in XI MIA 2 as the experimental class and XI MIA 1 as the control class. This
research was conducted on January 2016. The sample of this research was taken by
purposive sampling technique. The instruments used in the test instrument in the form of
multiple choice objective test and non-test instrument in the form of questionnaire. The
result of the test instruments data were analyzed in quantitative, while the result of non-
test instruments data were analyzed in qualitative. Based on the analysis of the test data,
it is concluded that there is the influence of Android based Contextual Teaching and
Learning (CTL) students worksheet on the students learning achievment of the harmonic
vibration concept. It is based on the result of hypothesis testing using Mann-Whitney test
on posttest data. The value of sif.(2-tailed) is 0.002, while the level of significance is 0.05
or sig.(2-tailed) < 0.05. Based on the analysis of the non-test data, it is concluded that
students responses to the use of android based Contextual Teaching and Learning (CTL)
students worksheet in the process of learning physics on harmonic vibration concept are
in good category with a percentage of 76.3%. It is based on the result of calculations
using the questionnaire Likert Scale models. Learning by using android based Contextual
Teaching and Learning (CTL) students worksheet could improve the students cognitive
level of C2 (understand), C3 (apply), and C4 (analyze).
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabat dan para pengikutnya yang
senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Atas ridho-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh LKS Contextual Teaching And
Learning (CTL) Berbasis Android Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep
Getaran Harmonik”.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih
tersebut disampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai
dosen pembimbing I yang telah memberikan waktu, arahan, dan saran untuk
membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Devi Solehat, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan waktu,
arahan, dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya
Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan
ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
6. Bapak Drs. H. Romli S, M.Si, selaku Kepala SMA Negeri 15 Kota Tangerang yang
telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
7. Ibu Heni Herawati, M.Pd, selaku guru mata pelajaran fisika yang telah membimbing
penulis selama penelitian berlangsung.
8. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 15 Kota Tangerang yang
telah memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian.
vi
9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Jasman, Ibunda Siti
Khasanah, S.Pd, Adik Aji Firmansyah dan keluarga besar yang tiada henti
memberikan kasih sayang, dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi.
10. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2011, khususnya sahabat-sahabat di
Cucok Rumpi (Ardilla, Upi, Anjani, Dita, Yusina, Kiki, Rachmawati, Umi, Mutia dan
Shinta), kaka kelas dan adik kelas Fisika yang telah memberi bantuan, inspirasi dan
motivasi.
11. Teman-teman di kosan Mawar (Retno, Rachmawati, Dyah, Umi, Mayang, Delis,
Jamilah, dan Fatma) yang tiada henti memberikan bantuan, motivasi dan doa.
12. Sahabat-sahabat Afrika Nur Dwiyana, S.E, Fathia Pristiani Widyaningsih, S.Pd,
Lenny Prastiwi, S,Pd, Mutia Dewi Kurniati, AMK, Maya Farida, S.E, Faisal Azmi,
S.Si, Joan Riffaldy, S.Si, Jimmy Rachmat Wirawan, S.H yang tiada henti
memberikan bantuan, motivasi dan doa.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata penulis ucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini,
semoga apa yang telah dihasilkan dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
c. Prinsip Pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL) ............................................. 16
d. Penerapan Contextual Teaching and
Learning (CTL) di Kelas ..................................... 19
e. Perbedaan Contextual Teaching and Learning
(CTL) dengan Pembelajaran Konvensional ......... 20
3. LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) ......... 21
4. Android ...................................................................... 21
a. Pengertian Smartphone ....................................... 21
b. Pengertian Android ............................................. 24
c. Fitur Android ...................................................... 25
d. Software Pendukung Android ............................. 26
1) Java .............................................................. 26
2) Eclipse .......................................................... 27
3) Java Eclipse .................................................. 28
4) ADT (Android Development Tools).............. 29
5) SDK (Software Development Kit)................. 29
e. Sistem Operasi Android ...................................... 30
5. Hasil Belajar ............................................................... 36
a. Pengertian Belajar ............................................... 36
b. Pengertian Hasil Belajar ..................................... 36
c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......... 38
6. Kajian Konsep ............................................................ 39
a. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Getaran Harmonik ............................................... 39
b. Peta Konsep Getaran Harmonik .......................... 40
c. Materi Konsep Getaran Harmonik ...................... 42
1) Getaran Harmonik ........................................ 42
2) Persamaan Getaran Harmonik ..................... 43
3) Gerak Harmonik pada Pegas dan
Ayunan Sederhana ........................................ 46
ix
B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................... 49
C. Kerangka Berpikir ............................................................. 51
D. Hipotesis Penelitian ........................................................... 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 55
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 55
B. Metode Penelitian .............................................................. 55
C. Desain Penelitian ............................................................... 55
D. Variabel Penelitian ............................................................ 56
E. Populasi dan Sampel ......................................................... 56
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 57
G. Instrumen Penelitian .......................................................... 57
1. Instrumen Tes ............................................................. 58
2. Instrumen Non Tes ..................................................... 59
H. Kalibrasi Instrumen ........................................................... 60
1. Kalibrasi Instrumen Tes ............................................. 60
a. Uji Validitas ........................................................ 60
b. Reliabilitas .......................................................... 61
c. Taraf Kesukaran .................................................. 63
d. Daya Pembeda .................................................... 64
2. Kalibrasi Instrumen Non Tes ..................................... 65
I. Teknik Analisis Data Tes .................................................. 66
1. Uji Prasyarat Analisis ................................................. 66
a. Uji Normalitas ..................................................... 66
b. Uji Homogenitas ................................................. 68
2. Uji Hipotesis .............................................................. 68
a. Data Berdistribusi Normal dan Homogen ........... 68
b. Data Berdistribusi Normal dan Heterogen .......... 69
c. Data Tidak Berdistribusi Normal ......................... 70
J. Uji N-Gain ......................................................................... 71
K. Analisis Data Non Tes ...................................................... 71
L. Hipotesis Statistik .............................................................. 73
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 74
A. Hasil Penelitian ................................................................. 74
1. Hasil Pretest ............................................................... 74
2. Hasil Posttest .............................................................. 76
3. Rekapitulasi Hasil Belajar .......................................... 77
a. Data Hasil Pretest dan Posttest ........................... 77
b. Kemampuan Kognitif Siswa ............................... 78
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik .......................... 80
a. Uji Normalitas ..................................................... 80
b. Uji Homogenitas ................................................. 81
5. Hasil Uji Hipotesis ..................................................... 82
6. Hasil Analisis Data Angket ........................................ 83
B. Pembahasan ....................................................................... 83
BAB V PENUTUP .............................................................................. 89
A. Kesimpulan ....................................................................... 89
B. Saran .................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 90
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................... 80
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..................................... 81
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..................................... 82
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Angket Respon Siswa ................................. 83
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
K. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Setiap Jenjang
Kognitif Kelas Kontrol & Kelas Eksperimen ................... 283
L. Data Angket Respon Siswa ................................................ 284
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2012),h.1
2
Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008),h.6
3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,h.2
4
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta : Kencana, 2013),h.16
5
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum & Pembelajaran,
(Jakarta: Raja Grafindo,2011),h.128
1
2
6
Asep Sapa’at, Kemana Arah Pendidikan Indonesia?,2014, (www.Republika.co.id)
7
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta : Rineka Cipta,2010),h.54
8
M Misbakhul Munir, dkk, LKS Berbasis Analisis Wacana Fisika Dilengkapi dengan
Eksperimen Dalam Pembelajaran Fisika di SMA, Jurnal Edukasi UNEJ, Vol.1, h.31
3
lembaran-lembaran berisi tugas yang dikerjakan oleh peserta didik, yang berisi
petunjuk dan langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.9
Berdasarkan hasil wawancara di tiga sekolah yang berada di Kota Tangerang
diketahui bahwa LKS yang banyak digunakan di sekolah-sekolah, merupakan LKS
yang dibuat oleh penerbit. LKS tersebut pada umumnya belum melibatkan siswa dalam
proses penemuan. Sebaiknya LKS dibuat oleh guru bidang studi dikarenakan guru
tersebut yang mengetahui kondisi siswa saat belajar di kelas dan kemampuan siswanya.
Hal tersebut menggugah keinginan penulis, untuk membuat LKS yang inovatif dan
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Penulis pun memanfaatkan
perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin berkembang, dalam hal ini
yaitu handphone. Kini handphone tidak hanya digunakan untuk mengirim pesan dan
telephone saja, tetapi bisa juga digunakan untuk media hiburan, media informasi dan
media pembelajaran. Handphone yang telah berkembang sedemikian rupa ini dikenal
dengan sebutan smartphone.
Saat ini terdapat beberapa basis sistem operasi pada smartphone seperti,
Blackberry, iPhone, Windows Phone, S40, Android dan lain-lain. Berdasarkan data dari
IDC (International Data Corporation) pada tahun 2014 kombinasi pangsa pasar dari
Android buatan Google dan iOS buatan Apple berhasil menyentuh angka sebesar
96,3%. Namun perangkat berbasis Android masih unggul dibandingkan dengan iOS,
hal ini dibuktikan dengan adanya 1,059 miliar perangkat berbasis Android di tahun
2014.10 Kesuksesan Android ini tidak lepas dari sifatnya yang terbuka (open source)
yaitu dapat memberikan sumber kode perangkat lunak gratis sehingga para
pengembang bisa mengembangkan, mendistribusikan dan menggandakannya tanpa
perlu membayar lisensi apapun.
9
Diani Asyhari, dkk., Pengaruh LKS Dalam Pembelajaran Problem Based Instruction Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA N 2 Pariaman, Pillar Of Physics Education, Vol.2 Oktober
2013,h.66
10
DEL dan Wicak Hidayat, iOS dan Android Berjaya Blackberry Menghilang, 26 Februari
2015, (www.kompas.com)
4
11
Nur Okta Wiliani, Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Menggunakan LKS Berbasis
Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Dukuhseti Pati, Skripsi,
Universitas Negeri Semarang, 2013, h.15, dipublikasikan.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat di
identifikasi beberapa masalah yaitu:
1. Hasil belajar fisika siswa masih tergolong rendah pada materi getaran harmonik.
2. LKS pada mata pelajaran fisika SMA yang biasa digunakan di sekolah kurang
mampu dalam mengkonstruk pengetahuan para siswa.
3. Minimnya media pembelajaran yang menarik dan bermutu ketika siswa belajar di
dalam kelas.
4. Smartphone Android belum banyak dimanfaatkan untuk pembelajaran dalam dunia
pendidikan, khususnya oleh para siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah, peneliti membatasi
masalah yang akan diteliti agar penelitian menjadi fokus dan mendalam. Adapun
batasan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Pengukuran hasil belajar siswa mengacu pada Taksonomi Bloom yang telah
direvisi. Ranah kognitif yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkatan C1
(mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis).
2. LKS yang dibuat sesuai dengan prinsip dari model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) diantaranya; konstruktivisme (constructivism),
menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (Learning
Community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection), dan penilaian
sebenarnya (authentic assessment).
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan judul yang telah dibuat, rumusan masalah dalam penelitian ini:
1. Apakah terdapat pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis
Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep getaran harmonik?
2. Bagaimana peningkatan pada setiap jenjang kognitif dengan menggunakan LKS
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android pada konsep getaran
harmonik?
3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan LKS
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android pada konsep getaran
harmonik?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu;
1. Mengetahui pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis
Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep getaran harmonik.
2. Mengetahui peningkatan setiap jenjang kognitif dengan menggunakan LKS
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android pada konsep getaran
harmonik.
3. Mengetahui respon siswa terhadap LKS Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbasis Android yang digunakan dalam pembelajaran fisika pada konsep getaran
harmonik.
7
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan memanfaatkan smartphone Android
sebagai media pembelajaran, serta menambah pengalaman belajar siswa yang aktif,
menarik dan menyenangkan.
2. Diharapkan menjadi salah satu dorongan agar nantinya para pendidik dapat
membuat bahan ajar yang lebih kreatif dan inovatif, serta sesuai dengan yang
dibutuhkan siswa.
3. Memberikan pengalaman langsung yang menarik dan menyenangkan dalam proses
pembelajaran dengan penggunaan LKS Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbasis Android.
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
a. Pengertian LKS
Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu : reading
materials and resources (materi dan sumber bacaan) meliputi buku teks, LKS,
ensiklopedia, buku referensi, dan beberapa bagian materi yang dicetak/diprint; non
reading materials and resources (materi dan sumber bukan bacaan) meliputi gambar,
film, rekaman, darmawisata, dan sumber masyarakat.1 Media dalam proses belajar-
menagajar salah satunya adalah bahan ajar.
Bahan ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa dikesampingkan
dalam satu kesatuan pembahasan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar.2
Menurut Chomsin S Widodo dan Jasmadi, bahan ajar adalah seperangkat sarana atau
alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan dan
cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan.3 Bentuk bahan ajar antara lain berupa buku
pelajaran, modul, handout, LKS, maket dan sebagainya.4
Secara teknis, bahan ajar dapat di desain sebagai representasi penjelasan guru,
dosen atau instruktur di depan kelas di samping berperan sebagai pedoman kegiatan
pembelajaran termasuk target dan sarana yang hendak dicapai. 5 Bahan ajar memiliki
keragaman dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut biasanya
1
J Jarolimek, Social Studies in Elementery Education,7thed, (New York: Macmillan Pubishing
Company,1985),h.80
2
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press,
2013), Cet V,h.16
3
Chomsin S Widodo dan Jasmadi, Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi,
(Jakarta : Elex Media Komputindo, 2008),h.40
4
Andi Prastowo,op.cit.,h.17
5
Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2013),h.245
8
9
menuntut adanya aktivitas dari para siswanya.6 Langkah penyusunan bahan ajar dapat
digambarkan sebagai berikut: 7
Menentukan Menentukan
Menentukan Judul Kemampuan Utama Kemampuan Spesifik
Periksa Ulang
Modul Ajar
6
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: GP Press Group,
2013),h.190
7
Chomsin S Widodo dan Jasmadi, Op.cit.,h.46
8
Kokom Komalasari, op.cit.,h.117
9
Diknas, Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditjen
Dikdasmenum,2004)
10
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : Prestasi Pustaka,
2007),h.73
10
tugas-tugas di dalam LKS tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik
apabila tidak dilengkapi dengan buku atau referensi lain yang terkait dengan materi
tugasnya.11
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa LKS adalah salah
satu bentuk dari bahan ajar yang digunakan untuk membantu guru dalam proses
pembelajaran yang berisikan rangkuman materi dan soal-soal sesuai dengan konsep
yang dipelajari. Terdapat perbedaan pada LKS yang dibuat dalam penelitian ini. Disini
LKS disusun dalam bentuk digital yang berbasiskan Android sehingga tidak
menggunakan lembaran kertas. LKS ini disajikan menggunakan software eclipse.
Namun, penyusunan LKS tidak merubah format dari penyusunan LKS biasa. Di dalam
LKS ini juga disajikan dengan berbagai animasi yang dapat menarik minat belajar
siswa. Untuk menggunakan LKS ini dibutuhkan sebuah smartphone Android.
11
Andi Prastowo, op.cit.,h.204
12
Belawati,dkk.,Pengembangan Bahan Ajar,(Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,
2003)
11
13
Andi Prastowo,op.cit.,h.209-211
12
fungsi utama LKS ini untuk membantu siswa menghafal dan memahami materi
pembelajaran yang terdapat di dalam buku.
4) LKS yang Berfungsi Sebagai Penguatan.
LKS bentuk ini diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari topik
tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas dalam LKS ini lebih mengarah pada
pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku
pelajaran. Selain sebagai pembelajaran pokok, LKS ini juga cocok untuk pengayaan.
5) LKS yang Berfungsi Sebagai Petunjuk Praktikum.
LKS bentuk ini dibuat dari gabungan petunjuk praktikum-praktikum.
Gabungan tersebut yang akhirnya dikemas dalam buku tersendiri. Dengan demikian,
dalam LKS bentuk ini petunjuk praktikum merupakan salah satu isi dari LKS.
Pada penelitian ini, LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis
Android memuat beberapa unsur yang terdapat di bentuk LKS yang telah dijelaskan
sebelumnya, diantaranya: terdapat materi, praktikum, contoh soal serta latihan soal.
Praktikum disini tetap dilaksanakan secara langsung, tetapi fungsi LKS disini hanya
mencantumkan panduan untuk praktikum. LKS ini diharapkan dapat membantu siswa
dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa lebih baik dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
14
Ibid.,h.208
13
e. Penulisan LKS
Untuk menulis LKS, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut;15
1) Merumuskan kompetensi dasar. Untuk merumuskan kompetensi dasar, dapat
dilakukan dengan menurunkan rumusannya langsung dari kurikulum yang berlaku.
2) Menentukan alat penilaian. Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil
kerja peserta didik. Jika pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah
kompetensi, dimana penilaiannya berdasarkan pada penguasaan kompetensi, maka
alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah menggunakan pendekatan Penilaian
Acuan Patokan (PAP) atau Criterion Referenced Assessment. Dengan demikian,
pendidik dapat melakukan penilaian melalui proses dan hasilnya.
3) Menyusun materi. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan berkaitan
dengan isi atau materi LKS diantaranya; materi LKS bergantung pada kompetensi
dasar yang akan dicapainya, materi LKS berupa informasi pendukung yaitu
gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari, materi dapat
diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, dan lain sebagainya,
materi harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari peserta didik
tentang hal-hal yang seharusnya peserta didik dapat melakukannya.
4) Memperhatikan struktur LKS. Struktur LKS terdiri atas enam komponen, yaitu
judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi
pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja serta penilaian. Ketika menulis
LKS paling tidak keenam komponen inti harus ada. Apabila salah satu
komponennya tidak ada, LKS pun tidak akan pernah terwujud dan terbentuk.
Kalaupun terwujud itu hanyalah sebuah kumpulan tulisan dan tidak bisa disebut
sebagai LKS.
15
Ibid.,h.214-215
14
16
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Prenada Media Group,2008),h.255
17
Johnson, “Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar
Mengasyikkan dan Bermakna”, (Bandung: Mizan Media Utama, 2009),h.65
18
John Dewey dalam Buku Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung :
Wacana Prima, 2009),h.57
15
CTL adalah keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata.
Untuk mengkaitkannya bisa dilakukan dengan berbagai cara, selain karena materi yang
dipelajari secara langsung terkait dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan
pemberian ilustrasi atau contoh.19
Pembelajaran kontekstual mendasarkan pada filosofi konstruktivisme.
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa
pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa), siswa
sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan
terhadap pengalaman-pengalaman mereka.20 Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan salah satu dari jenis model pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencenakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.21
Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai
tujuannya dan mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk
menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa).22 Sesuatu yang baru datang
dari menemukan sendiri bukan dari apa yang dikatakan guru. Begitulah peran guru di
kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual. Menurut Johnson Contextual
Teaching and Learning (CTL) membiasakan para siswa untuk menemukan makna
dalam pelajaran mereka dengan cara menghubungkan materi akademik dengan konteks
kehidupan keseharian mereka. Mereka membuat hubungan-hubungan penting yang
menghasilkan makna dengan melaksanakan pembelajaran yang diatur sendiri,
bekerjasama, berpikir kritis dan kreatif, menghargai orang lain, mencapai standar
tinggi, dan berperan serta dalam tugas-tugas penilaian autentik.23
19
Rusman dan Laksmi Dewi dalam Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran,
Kurikulum & Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2012),h.204
20
Kokom Komalasari, Op.cit.,h.15
21
Trianto, op.cit.,h.1
22
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),h.228
23
Johnson, op.cit.,h.88
16
24
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta : Kencana 2012),h.110
25
Ibid.
26
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2010),h.193
17
1) Konstruktivisme (Constructivism)
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) dalam CTL, yaitu
bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta,
konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus membangun
pengetahuan melalui pengalaman yang nyata. Batasan konstruktivisme di atas
memberikan penekanan bahwa konsep bukanlah tidak penting sebagai bagian integral
dari pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh siswa, akan tetapi bagaimana dari
setiap konsep atau pengetahuan yang dimiliki siswa itu dapat memberikan pedoman
nyata terhadap siswa untuk diaktualisasikan dalam kondisi nyata.
2) Menemukan (Inquiry)
Menemukan, merupakan kegiatan inti dari CTL, melalui upaya menemukan
akan memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan-
kemampuan lain yang diperlukan bukan merupakan hasil dari mengingat seperangkat
fakta-fakta, tetapi merupakan hasil menemukan sendiri. Dilihat dari segi kepuasan
secara emosional, sesuatu hasil menemukan sendiri nilai kepuasan lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil pemberian. Siklus inkuiri terdiri dari: 27
a) Mengajukan Pertanyaan;
b) Merumuskan Hipotesis;
c) Mengumpulkan Data;
d) Analisis Data;
e) Membuat Kesimpulan.
3) Bertanya (Questioning)
Unsur lain yang menjadi karakteristik utama CTL adalah kemampuan dan
kebiasaan untuk bertanya. Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari
bertanya. Oleh karena itu, bertanya merupakan strategi utama dalam CTL. Penerapan
unsur bertanya dalam CTL harus difasilitasi oleh guru, kebiasaan siswa untuk bertanya
27
Trianto,op.cit.,h.168
18
atau kemampuan guru dalam menggunakan pertanyaan yang baik akan mendorong
pada peningkatan kualitas dan produktivitas pembelajaran.
4) Masyarakat Belajar (Learning Community)
Maksud dari masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan
kerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya. Seperti
yang disarankan learning community, bahwa hasil pembelajaran diperoleh dari kerja
sama dengan orang lain melalui berbagi pengalaman (sharing). Melalui sharing ini
anak dibiasakan untuk saling memberi dan menerima, sifat ketergantungan yang positif
dalam learning community dikembangkan.
5) Pemodelan (Modelling)
Asas modelling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu
sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.28 Seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, rumitnya permasalah hidup yang dihadapi serta tuntutan
siswa yang semakin berkembang dan beranekaragam, telah berdampak pada
kemampuan guru yang memiliki kemampuan lengkap dan ini yang sulit dipenuhi. Oleh
karena itu, tahap pembuatan model dapat dijadikan alternatif untuk mengembangkan
pembelajaran agar siswa bisa memenuhi harapan siswa secara menyeluruh, dan
membantu mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh guru.
6) Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru terjadi atau baru saja
dipelajari. Dengan kata lain refleksi adalah berpikir ke belakang tentang apa-apa yang
sudah dilakukan masa lalu, siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai
struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. Pada saat refleksi, siswa diberi kesempatan untuk mencerna,
menimbang, membandingkan, menghayati, dan melakukan diskusi dengan dirinya
sendiri (learning to be).
28
Wina Sanjaya,op.cit.,h.267
19
29
Ibid.,h.269
30
Abdul Majid, op.cit.,h.229
20
31
Wina Sanjaya, op.cit.,h.260-262
21
4. Android
a. Pengertian Smartphone
Smartphone merupakan suatu alat komunikasi atau telepon seluler yang
dilengkapi dengan organizer digital. Smartphone merupakan pengembangan dari
telepon seluler yang kemudian ditambahkan fitur dan fasilitas lainnya sehingga
32
Winarsih, dkk., “Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi
Hama dan Penyakit Tumbuhan”, Jurnal Pendidikan, Vol. 3, 2012,h.10
22
menjadi telepon yang cerdas dan disebut smartphone.33 Jazi Eko Istiyanto
mendefinisikan smartphone (ponsel cerdas) merupakan salah satu wujud realisasi
ubiquitous computing (ubicomp) dimana tekonlogi tersebut memungkinkan proses
komputasi dapat terintegrasi dengan berbagai aktifitas keseharian manusia dengan
jangkauannya yang tidak dibatasi dalam satu wilayah atau suatu scope area.34
Seperti banyak perangkat komputer populer lainnya, smartphone akan
mengikuti jalur yang sama dan dirangkul oleh pasar secara massal sebagai akibat dari
menurunnya harga hardware serta maraknya layanan dan aplikasi powerfull yang
bermunculan.
Visi “kapan saja, dimana saja, dari perangkat” untuk komputasi mobile secara
alami mengarah pada issue membangun platform mobile secara universal untuk
komputasi performa tinggi yang handal dengan berbagai macam variasi, akses jaringan
nirkabel yang lancar melalui sumber daya komputasi yang terbatas. Pada umumnya
smartphone dianggap sebagai salah satu yang menjanjikan kandidat untuk mencapai
tujuan tersebut.
Contoh-contoh smartphone diantaranya adalah smartphone berbasis operating
system Android, Blackberry, iPhone, smartphone berbasis Symbian, smartphone
berbasis BREW dan smartphone berbasis Windows Mobile. Terdapat beberapa faktor
yang melatarbelakangi pengembangan teknologi smartphone diantaranya:35
1) Perangkat mobile belum mendukung komunikasi data berkecepatan tinggi.
Meskipun saat itu infrastrukturnya telah memadai tetapi konsumsi bandwith masih
didominasi dari pengguna internet berbasis PC di tingkat personal, pebisnis
maupun tingkat korporasi.
33
Chuzaimah dkk, “Smartphone : Antara Kebutuhan dan E-Lifestyle”, semnasIF,2010,h.316
34
Jazi Eko Istiyanto, ”Pemrograman Smartphone Menggunakan SDK Android Dan Hacking
Android”, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013),h.1
35
Ibid.,h.2
23
2) Inefisiensi konsumsi daya listrik oleh CPU, RAM, ROM dan rendahnya kapasitas
baterai yang berdampak pada performa sistem operasi dan ketidaknyamanan
pengguna karena harus selalu men-charge setiap 2 jam.
3) Sistem operasi maupun paket SDK yang bersifat tidak open source seperti OS
Windows Mobile dengan jangka waktu rilis update dan penambahan versi OS yang
lama dan tidak menentu, disebabkan pengembangan yang hanya sepihak oleh
Microsoft itu sendiri.
4) Perangkat mobile hanya dapat menjalankan aplikasi single task contohnya
handphone berbasis J2ME (menggunakan KVM, kilo-byte virtual machine). VM
tersebut tidak dapat mengeksekusi sejumlah aplikasi secara multitasking.
5) Aplikasi perangkat mobile belum mendukung sistem komputasi awan (cloud
networking) memungkinkan user memanfaatkan berbagai layanan untuk
kemudahan user (seperti akses file hosting dan data).
6) Belum adanya portal unduhan aplikasi sebagai pusat distribusi dari pendeveloper
aplikasi, untuk menyederhanakan sistem distribusi dan mengurangi resiko
pembajakan atau penyusupan virus.
7) Rendahnya dukungan multimedia untuk berbagai format audio dan video. Karena
saat itu perangkat mobile atau telepon seluler lebih tidak mengedepankan
kebutuhan entertainment selain itu umumnya tidak dapat di-update.
8) Belum tersedia perangkat yang bersifat All-In-One untuk memenuhi berbagai
kebutuhan dan segmen user, misalnya untuk edukasi, perkantoran, hingga
kebutuhan outdoor contohnya fungsi LBS (Location Based Service).
9) Keterbatasan kontrol interface, perangkat mobile dan telepon seluler umumnya
hanya menyediakan tombol nomor dan D-Pad (directional pad) sehingga
menyulitkan user saat menulis pesan SMS atau E-mail.
24
b. Pengertian Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux
yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.36 Pembuatan Android
pertama kali bukanlah berasal dari Google, tetapi oleh perusahaan startup bernama
Android,Inc.37 Kemudian pada Juli 2005 Google Inc. membeli Android Inc. yang
merupakan pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel/smartphone.
Kemudian untuk mengembangkan Android dibentuklah Open Handset Alliance,
konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi
termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.38
Referensi lain menyebutkan bahwa Android merupakan suatu sistem operasi
telepon seluler seperti smartphone dan computer tablet.39 Tetapi secara sempit,
Android biasanya mengacu pada sistem operasinya saja.40 Platform pengembangan
aplikasi Android bersifat open source atau terbuka, sehingga dapat dikembangkan
kemampuannya untuk membangun aplikasi yang kaya dan inovatif.41 Bahkan seorang
pengembang (developer) Android dapat membuat aplikasi yang bervariasi, kemudian
menjual untuk keuntungan pribadi tanpa ada lisensi ke produsen atau vendor tertentu.
Android dirilis perdana dengan standar open source pada tanggal 5 November 2007
bersama Open Handset Allience.42 Alasan Google merilis Android secara open source,
yaitu untuk penetrasi pasar produk berbasis Android dan juga mempermudah user
dalam mengakses layanan Google dan juga Android digunakan sebagai media baru
36
Nazruddin Safaat H, “Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis
Android”, (Bandung: Informatika, 2015),h.1
37
Gregorius Agung, Pemograman Android untuk Pemula, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2013),h.1
38
Nazruddin Safaat H, loc.cit.
39
Fauzan Jamza, dkk, “Perancangan Aplikasi Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA Di Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas Berbasis Android”, Jurnal Vokasional Teknik Elektronika dan Informatika, Vol.
3 No.1,2015,h.89
40
TIM EMS, Pemrograman Android dalam Sehari, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2015),h.1
41
Ibid.,h.2
42
Jazi Eko Istiyanto,op.cit.,h.5
25
penayangan iklan yang dapat menambah revenue (pendapatan) Google, yang sebagian
pendapatan tersebut untuk pengembangan OS dan aplikasi Android.43
c. Fitur Android
Framework atau kerangka kerja dari sistem operasi Android dikembangkan
dengan berbagai variasi fiturnya. Fitur-fitur ini juga kemudian dikembangkan secara
open-source sehingga nantinya dapat menambahkan atau memodifikasi sendiri.
Berbagai fitur yang ada, antara lain:44
1) Android run-time, terdiri atas library Java dan Davlik virtual machine.
2) Open GL (Graphics Library), merupakan API (Application Program Interface)
yang digunakan untuk membuat grafis 2D dan 3D.
3) WebKit, merupakan engine dari web browser yang dapat digunakan untuk
menampilkan isi website dan menyederhanakan tampilan dari proses loading.
4) SQLite, merupakan engine dari relasional database yang dapat diintegerasikan
dengan aplikasi.
5) Media framework, merupakan library yang digunakan untuk menjalankan dan
merekam file audio atau video.
6) SSL (Secure Socket Layer), merupakan library yang digunakan untuk keamanan
internet (Internet Security).
Kemudian bagaimana berbagai library tersebut seperti SQlite atau surface
manager berinteraksi dengan Android, dalam proses pembuatan aplikasi sendiri. Hal
tersebut sudah diantisipasi oleh para pengembang Android, sehingga semua library
tersebut sudah dapat digunakan secara otomotis ketika mengembangkan aplikasi.
Berbagai fitur-fitur yang ada pada library yang dapat digunakan secara langsung,
antara lain:45
43
Ibid.
44
TIM EMS,op.cit.,h.4
45
Ibid.,h.5
26
46
Budi Daryatmo, Pengetahuan Dunia Mobile,2007.(www.stackoverflow.com)
27
2) Eclipse
Pengembang memiliki beberapa pilihan ketika membuat aplikasi yang
berbasis Android. Kebanyakan pengembang menggunakan Eclipse yang tersedia
secara bebas untuk merancang dan mengembangkan aplikasi Android. Eclipse sering
disebut dengan istilah IDE (Integrated Development Environment).51 Eclipse adalah
IDE yang paling populer untuk pengembangan Android, karena memiliki Android
plug-in yang tersedia untuk memfasilitasi pengembangan Android.52 Selain itu Eclipse
juga mendapat dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan
47
Sianipar, Teori dan Implementasi Java, (Bandung: Informatika,2013),h.2
48
Ibid.,h.14
49
Ibid.,h.19
50
Gregorius Agung, op.cit.,h.2
51
Ibid.,h.5
52
Nazruddin Safaat H, op.cit.,h.4
28
aplikasi Android, ini terbukti dengan adanya penambahan plugins untuk eclipse untuk
membuat project Android dimana source software langsung dari situs resminya
Google.53
Langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan instalasi Eclipse sebagai
berikut:54
a) Eclipse bersifat IDE open source, dapat digunakan untuk membuat aplikasi
enterprise, aplikasi mobile, Android berbasis web dan lain sebagainya. Eclipse
dapat didownload di http://eclipse.org/downloads/ dan choose “Eclipse IDE for
Java EE Developers”.
b) Unzip file yang telah didownload, karena bukan installer.
c) Pilih dan klik eclipse.exe.
d) Klik icon workbrench.
e) Eksekusi program dari eksisting project.
f) Membuat project baru: File→New Project→Java→Java Project.
g) Membuat class baru: R-klik→New→Class
3) Java Eclipse
Java IDE dapat memenuhi sebuah kebutuhan pemrograman yang dijadikan
menjadi satu tempat; mulai dari text editor, compiler/interpreter, sistem help dan
terkadang juga terdapat fitur lain yang sangat bermanfaat dalam penulisan kode
(seperti: code auto-complete dan syntax highlight).55 Java Eclipse merupakan salah satu
bagian dari Java IDE. Arti tersendiri dari Java Eclipse adalah software IDE yang
dikembangkan oleh IBM. Tetapi kelemahan dari software ini memerlukan RAM yang
relatif besar. IDE ini banyak digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi yang
kompleks (baik visual maupun console) dan pengembangan aplikasi-aplikasi mobile.56
53
Ibid.
54
Ahmad Nurul Fajar dan Nuryasi, “Dasar-Dasar Pemrograman”, (Jakarta : UIN Jakarta
Press,2013),h.9
55
Budi Raharjo dkk, Mudah Belajar Java Revisi Kedua, (Bandung: Informatika,2012),h.18
56
Ibid.
29
57
Nazruddin Safaat H, op.cit,h.6
58
Jazi Eko Istiyanto,op.cit.,h.31
59
Loc.cit.
60
Gregorius Agung, op.cit.,h.2
61
Nazruddin Safaat H, op.cit.,h.5
30
lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang
di release oleh Google. Untuk source SDK Android dapat dilihat dan diunduh langsung
di situs resmi pengembang SDK Android di http://www.developer.android.com atau
SDK Android juga terdapat dalam CD yang di inkludkan baik versi windows maupun
versi linux, karena SDK Android sifatnya gratis serta bebas didistribusikan.62
Selain SDK Android berfungsi sebagai application manager untuk
mengunduh, meng-update, atau menghapus package, juga menyediakan menu
konfigurasi pembuatan AVD (Android Virtual Device). Berikut ini rician sejumlah
tool-tool yang tersedia dalam paket SDK Android.63
1) Android, sebagai tool terpenting dalam pengembangan aplikasi Android. Tool ini
berfungsi untuk membuat, mengedit dan menghapus suatu project atau AVD
(Android Virtual Device).
2) ADB (Android Debug Bridge) adalah aplikasi manajemen dan perantara antara
emulator dan aplikasi developing seperti ADT (Android Development Tools).
3) Emulator, aplikasi berbasis QEMU untuk virtualisasi perangkat mobile berbasis
prosesor ARM. Emulator digunakan untuk menjalankan aplikasi Android agar
memberikan tampilan dan environment sama pada perangkat Android fisik.
4) DDMS (Dalvik Debug Monitor Server), aplikasi middleman berbasis GUI, sebagai
penghubung antara aplikasi IDE (Eclipse atau lainnya) dengan aplikasi yang
berjalan pada emulator atau perangkat Android.
62
Ibid.
63
Jazi Eko Istiyanti,op.cit.,h.30-32
64
Ibid.,h.6-11
31
Gambar 2.6 Ilustrasi Logo Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
6) Android Versi 2.3 (Gingerbread)
Versi ini dirilis pada Desember 2010, beberapa fitur yang dimiliki versi
Gingerbread diantaranya; optimalisasi JIT dengan framerate yang lebih baik dari versi
Froyo, mendukung file video format WebM dan file gambar berformat WebP yang
dapat mereduksi ukuran file hingga 40% dari format JPG pada kualitas sama,
kemudahan input teks dengan fitur auto-complete multibahasa menggunakan kamus
internal dan fitur kontrol select copy-paste (serupa dengan iPhone), application
manager untuk mamantau resource memori dan CPU tiap aplikasi, sensor NFC (Near
Field Communication) tergantung dari dukungan hardware NFC, UI dengan tampilan
lebih kompak dan sederhana, telepon internet/VoIP melalui jaringan 3G atau WiFi
dikonfigurasi melalui SIP (Session Initiation Protocol).
Gambar 2.9 Ilustrasi Logo Android Versi 4.0 ICS (Ice Cream Sandwich)
9) Android Versi 4.1 (Jelly Bean)
Android versi 4.1 (jelly bean) diluncurkan pada 27 Juni 2012 dalam acara
Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru
diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru
dan pencarian melalui voice search yang lebih cepat. Tak ketinggalan Google Now juga
menjadi bagian yang diperbaharui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada
35
waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi
cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga.
5. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.65 Proses belajar terjadi
melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang
waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar. Perubahan yang
dimaksud adalah perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan kebiasaan yang baru diperoleh individu. 66
65
Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,2010),h.2
66
Trianto, op.cit.,h.16
67
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme
Abad 21, (Bandung : Alfabeta, 2012),h. 124
68
Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta : Lembaga
Penelitian UIN Jakarta,2006),h.14
69
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2012),h.115
37
70
Ahmad Sofyan, dkk., op.cit.,h.22
38
3) Aplikatif (Psikomotor)
Psikomotor berkaitan erat dengan keterampilan secara fisik dan motorik.
Aspek pada ranah psikomotor terdiri atas:71
a) Persepsi, yakni menyadari stimulus, menyeleksi stimulus terarah sampai
menerjemahkannya dalam pengamatan stimulus terarah kepada kegiatan yang
ditampilkan.
b) Kesiapan, berkaitan dengan kesiapan melakukan suatu kegiatan tertentu, termasuk
kesiapan mental, fisik, dan emosional
c) Respon terpimpin, meliputi kemampuan menirukan gerakan, gerakan coba-coba,
dan performance yang memadai menjadi tolak ukur.
d) Mekanisme, yakni kebiasaan yang berasal dari respon yang dipelajari, gerakan
dilakukan dengan mantap, penuh keyakinan dan kemahiran.
e) Respon kompleks, berkaitan dengan gerak motorik yang memerlukan pola gerakan
yang kompleks.
f) Penyesuaian, berkaitan dengan pola gerakan yang telah berkembang dengan baik,
sehingga seseorang dapat mengubah pola gerakannya agar sesuai dengan situasi
yang dihadapinya.
g) Mencipta, yakni keterampilan tingkat tinggi dimana pada tingkatan ini seseorang
memiliki kemampuan untuk menghasilkan pola-pola gerakan baru agar sesuai
dengan situasi yang dihadapinya.
71
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009),h.69
72
Slameto, op.cit.,h. 54
39
b) Faktor psikologis, setiap anak pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang
berbeda-beda, seperti inteligensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan
motivasi, kognitif dan daya nalar.73
c) Faktor kelelahan, kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani (bersifat psikis).
2) Faktor Ekstern
a) Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa; cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah
tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
b) Faktor sekolah, yang mempengaruhi belajar di sekolah mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, dan sebagainya.
c) Faktor masyarakat, pengaruh di masyarakat terjadi karena keberadaan siswa
dalam masyarakat. Kegiatan siswa dalam masyarakat seperti mass media,
teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
6. Kajian Konsep
a. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Getaran Harmonik
Kompetensi inti dan kompetensi dasar ini sesuai dengan kurikulum 2013 pada
konsep getaran harmonik. Kompetensi inti:
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
73
Yudhi Munadi,op.cit.,h. 24-32
40
Kompetensi Dasar:
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi.
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran.
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonik pada ayunan
bandul dan getaran pegas.
Getaran Harmonik
membahas tentang
𝑚 1 𝑘 𝑙 1 𝑔
𝑇 = 2𝜋√ 𝑘 𝑓 = 2𝜋 √𝑚 𝑇 = 2𝜋√𝑔 𝑓 = 2𝜋 √ 𝑙
74
Purwoko dan Fendi, Physics For Senior High School Year XI, (Jakarta: Yudhistira,
2010),h.76
75
Douglas C Giancoli, Fisika Edisi Kelima 1, (Jakarta: Erlangga, 2001),h.365
76
Kamajaya, Fisika Untuk Kelas XI SMA, (Bandung: Grafindo, 2014),h.59
77
Marthen Kanginan, Fisika 2A Untuk SMA kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2006),h.180
43
kendaraan akan mengalami kejutan. Jika bagian kendaraan itu tidak memiliki alat
untuk meredam kejutan, kejutan itu sangat tidak menyenangkan bagi pengendara.
Pegas pada setir kemudi. Penggunaan pegas pada setir kemudi akan
mengurangi kemungkinan dada pengemudi menabrak setir ketika terjadi tabrakan fatal.
Walaupun menggunakan sabuk keselamatan, pengemudi tetap dapat terlempar ke
depan ketika terjadi tabrakan.
𝑦 = 𝐴 sin 𝜃
𝑦 = 𝐴 sin 𝜔𝑡
2𝜋𝑡
𝑦 = 𝐴 sin
𝑇
𝑦 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝜃0 )
𝑑𝑦 𝑑
𝑣= = [𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝜃0 )]
𝑑𝑦 𝑑𝑡
𝑣 = 𝜔 𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜃0 )
78
Iwan Permana Suwarna, Teori dan Aplikasi: Getaran dan Gelombang, (Jakarta: UIN Syarif
Hidayarullah,2012),h.41-44
79
Ibid.,h.43
44
Percepatan pada gerak harmonik sederhana untuk pegas dapat ditentukan dari
turunan pertama persamaan kecepatan atau turunan kedua dari persamaan simpangan:80
𝑑𝑣 𝑑
𝑎= = [𝜔𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜃0 )]
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑎 = −𝜔2 𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝜃0 )
Keterangan:
v = Kecepatan (m/s)
A = Amplitudo
𝜔 = Kecepatan sudut (rad/s)
y = Simpangan gerak harmonik (m)
a = Percepatan (m/s2)
Hubungan antara persamaan simpangan, kecepatan dan percepatan terhadap
waktu dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:81
Tabel 2.2 Hubungan Antara y,v, dan a terhadap t dalam selang waktu antara t =
0 sampai dengan t = T sekon
No t (s) y (m) v (m/s) a (m/s2)
1 0 0 A𝜔 (maks) 0
2 ¼T A (maks) 0 -A𝜔2 (maks)
3 ½T 0 - A𝜔 (maks) 0
4 ¾T -A (maks) 0 A𝜔2 (maks)
5 T 0 A𝜔 (maks) 0
Secara fisis, fase gerak harmonik dapat dipandang sebagai suatu keadaan
gerak yang ada hubungannya dengan arah simpangan dan arah geraknya pada suatu
80
Ibid.,h.44
81
Kamajaya, op.cit.,h.63
45
saat tertentu.82 Secara sederhana dapat dirumuskan kembali bahwa pada saat t tertentu,
nilai y dan nilai v adalah :
𝑦 = 𝐴 sin (𝜔𝑡 + 𝜃0 )
𝑣 = 𝐴𝜔 cos (𝜔𝑡 + 𝜃0 )
Bilangan yang menentukan arah dan nilai y dan v adalah besaran (𝜔𝑡 + 𝜃0 )
yang disebut sebagai sudut fase gerak harmonik.
2𝜋
𝜃 = (𝜔𝑡 + 𝜃0 ) = ( 𝑇 𝑡 + 𝜃0 )
Keterangan:
𝜃0 = Sudut fase awal (radian ata derajat)
𝜔 = Kecepatan sudut (rad/s)
T = Periode (sekon)
t = Waktu (sekon)
Fase (𝜑) adalah besarnya sudut fase dibagi dengan bilangan 2𝜋. Secara
matematis, dapat dituliskan persamannya:
𝜃 (𝜔𝑡 + 𝜃0 )
𝜑= =
2𝜋 2𝜋
2𝜋𝑡
Oleh karena = , maka ;
𝑇
𝑡 𝜃0 𝑡
𝜑= + = + 𝜑0
𝑇 2𝜋 𝑇
Beda fase dari kedua keadaan persamaan matematisnya sebagai berikut:
∆𝜑 = 𝜑2 − 𝜑1
𝑡2 𝑡1
∆𝜑 = ( + 𝜑0 ) − ( + 𝜑0 )
𝑇 𝑇
82
Ibid.,h.65
46
𝐹 = −𝑘. ∆𝑋
Keterangan:
F = Gaya (Newton)
83
Iwan Permana Suwarna,op.cit.,h.31
84
Ibid.,h.32
47
Gambar 2.4 Getaran Harmonik dari Benda m pada Ujung Pegas Vertikal
Secara matematis persamaan periode pada ujung pegas horizontal atau vertical
sebagai berikut:85
𝑚
𝑇 = 2𝜋√
𝑘
Persamaan untuk frekuensi pegas (f) merupakan kebalikan dari periode pegas,
yaitu:86
1
𝑓=
𝑘
2𝜋√𝑚
Keterangan:
𝜋 = 22/7 atau 3,14
T = Periode (sekon)
f = Frekuensi (Hz)
m = Massa (kg)
k = Konstanta pegas (N/m)
85
Marthen Kanginan, Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum 2013, (Jakarta:
Erlangga, 2013),h.177
86
Ibid.,h.178
48
Gerak pada ayunan sederhana atau bandul merupakan contoh dari gerak
harmonik/osilasi khususnya gerak harmonik anguler. Ketika bandul bergerak bolak-
balik maka akan memiliki beberapa besaran, diantaranya: amplitudo. Amplitudo pada
bandul adalah jarak tegak lurus dari titik keseimbangan. Osilasi pada bandul terjadi
karena bandul memiliki komponen gaya tangensial (dari gaya beratnya), dimana gaya
ini selalu menuju titik keseimbangan.87 Seperti terlihat pada Gambar 2.5 berikut:
𝑙
𝑇 = 2𝜋√
𝑔
Frekuensi
1 𝑔
𝑓= √
2𝜋 𝑙
Keterangan:
𝜋 = 22/7 atau 3,14
T = Periode (sekon)
87
Iwan Permana Suwarna, op.cit.,h.51-52
88
Kamajaya, op.cit.,h. 69
49
f = Frekuensi (Hz)
g = Gravitasi (m/s2)
l = Panjang Tali Bandul (m)
1. Hasil penelitian Tiara Dela Sari, Masril, Gusnedi yang berjudul “Pengaruh
Penerapan LKS Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Dalam Strategi Pembelajaran
Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
Kelas XI IPA SMAN 1 Koto XI Tarusan” menyatakan terdapat pengaruh
penerapan LKS bermuatan nilai-nilai karaketr dalam strategi pembelajaran
contextual teaching and learning (CTL) memiliki pengaruh yang berarti, terhadap
hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAN 1 Koto XI Tarusan pada taraf kepercayaan
0,95. Dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol pada semua ranah penilaian hasil belajar.89
2. Hasil penelitian Linda Marlinda, yang berjudul “Pengaruh CD Education dan
Animasi Berbasis Android Sebagai Alat Bantu Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa SMU IPA” menyatakan bahwa penggunaan CD education dan
animasi berbasis android memberikan konstribusi positif terhadap minat belajar
siswa SMU IPA di Jakarta Timur dengan nilai Ujian Nasional sesuai yang
diharapkan. Penggunaan CD education dan animasi berbasis android menjadi salah
89
Tiara Dela Sari, Masril dan Gusnedi, “Pengaruh Penerapan LKS Bermuatan Nilai-Nilai
Karakter Dalam Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Koto XI Tarusan”, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol.1,
2014,h.145-152
50
satu alat bantu pembelajaran di kelas sehinggan siswa yang kesulitan dalam
memahami pelajaran menjadi mudah dan menyenangkan.90
3. Jurnal Mohammad Adiwijaya, Kodrat Iman S dan Yuli Christyono yang berjudul
“Perancangan Game Edukasi Platform Belajar Matematika Berbasis Android
Menggunakan Construct 2”, hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi game
edukasi ini dapat dipasang pada smartphone dengan kebutuhan sistem operasi
minimum Android versi 4.1 (Jelly Bean) hingga Android versi 4.4 (KitKat) dan
dapat diimplementasikan dengan kebutuhan sistem memori minimum 1 GB RAM
pada resolusi minimal 540 X 960 pixels hingga 1440 X 2560 pixels.91
4. Skripsi Annis Dwi Yohana yang berjudul “Pengaruh LKS Digital Berbasis
Contextual Teaching and Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada
Konsep Termodinamika” menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran menggunakan
LKS Digital berbasis Contextual Teaching and Learning unggul dalam
meningkatkan jenjang kognitif C1, C2, C3 dan C4; (2) respon siswa terhadap LKS
Digital berbasis Contextual Teaching and Learning menunjukkan kategori baik
dengan presentase sebesar 74,59%.92
5. Jurnal Christianne Lynnette G Cabanban yang berjudul “Development of Mobile
Learning Using Android Platform”, menunjukkan bahwa mobile learning
merupakan jenis e-learning yang memberikan isi pendidikan dan bahan-bahan
pendukung pembelajaran melalui perangkat komunikasi nirkabel. Penelitian ini
90
Linda Marlinda, “Pengaruh CD Education dan Animasi Berbasis Android Sebagai Alat Bantu
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa SMU IPA”, Prosiding Simposium Nasional
Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015,h.393
91
Mohammad Adiwijaya dkk, “Perancangan Game Edukasi Platform Belajar Matematika
Berbasis Android Menggunakan Construct 2”, Jurnal Vol.4 No.1 Maret 2015,h,128
92
Annis Dwi Yohana, “Pengaruh LKS Digital Berbasis Contextual Teaching And Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Konsep Termodinamika”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2014, h.iii, tidak dipublikasikan
51
C. Kerangka Berpikir
93
Christianne Lynnette G Cabanban, Development of Mobile Learning Using Android
Platform, International Journal of Information Technology & Computer Science (IJITCS) (ISSN
No:2091-1610) Vol.9 No.1, 2013,h.98
94
Hafizul Fahri Hanafi dan Khairulanuar Samsudin, Mobile Learning Environment System
(MLES) The Case of Android-based Learning Application on Undergraduates’ Learning, International
Journal of Advanced Computer Science and Applications, Vol.3 No.3, 2012,h.1
52
LKS fisika yang digunakan siswa di sekolah kurang mampu untuk mengkonstruk
pengetahuan siswa. LKS tersebut hanya berisikan rangkuman materi, latihan soal,
adapun kegiatan untuk melakukan eksperimen namun langkah kegiatannya tidak
sistematis. Hal ini membuat siswa menjadi penghafal yang baik dan tidak memahami
konsep fisikanya, karena siswa memperoleh pengetahuan bukan dari hasil pengalaman
sendiri. Satu diantara konsep fisika yang memiliki permasalahan tersebut yaitu getaran
harmonik. Konsep getaran harmonik biasanya hanya disajikan dalam bentuk teks atau
bacaan, sehingga kurang mengkonstruk pengetahuan siswa. Upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan melakukan inovasi pada LKS. Inovasinya dengan menerapkan
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada LKS. Contextual
Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang membantu guru
agar dapat mengkaitkan konsep pelajaran dengan situasi dunia nyata dan menekankan
pada proses keterlibatan siswa untuk menghubungkan konsep pelajaran dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) ini dikemas dengan moderen,
yaitu diterapkan dalam smartphone Android. Perkembangan teknologi yang sangat
cepat khususnya teknologi komunikasi membuat smartphone Android dapat dengan
mudah dimiliki oleh semua orang tak terkecuali para siswa. Siswa yang menggunakan
smartphone Android ini seringkali hanya digunakan untuk media berkomunikasi,
media hiburan, media sosial, hanya sedikit yang menggunakannya untuk media
pembelajaran. Padahal, akan lebih bermakna jika dapat dioptimalkan dalam
pembelajaran. Dan dengan smartphone Android siswa dapat berkesempatan belajar
sendiri mengenai materi yang kurang dikuasai dimanapun dan kapanpun. Penggunaan
LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android ini tentunya dapat
menciptakan suasana baru dalam pembelajaran fisika yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 2.6 berikut:
53
- Bahan ajar di sekolah kurang mampu dalam mengkonstruk pengetahuan para siswa
D. Hipotesis Penelittian
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu
(quasi eksperimen). Eksperimen semu adalah metode yang mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel
luar yang mempengaruhi penelitian eksperimen.1
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design.
Desain ini dilakukan pada dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih
secara random.2 Sebelum diberikan perlakuan, pada kedua kelompok dilakukan pretest
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar siswa pada konsep yang akan
dipelajari yaitu getaran harmonik. Selanjutnya, keduanya diberikan perlakuan yang
berbeda, yaitu kelompok eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan
LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android sedangkan kelompok
kontrol diberikan perlakuan pembelajaran konvensional yaitu menggunakan LKS yang
biasa digunakan di sekolah tersebut. Setelah diberikan perlakuan, pada kedua
kelompok akan dilakukan posttest untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta,
2014),Cet.20,h.77
2
Ibid.,h.79
55
56
pada konsep getaran harmonik. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut
ini:
Keterangan :
O1 : Pretest yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen
O2 : Posttest yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen
XE : Perlakuan terhadap kelompok eksperimen berupa pembelajaran menggunakan
LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android
XK : Perlakuan terhadap kelompok kontrol berupa pembelajaran konvensional
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah LKS Contextual Teaching
and Learning (CTL) berbasis Android, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil
belajar siswa pada konsep getaran harmonik.
3
Sugiyono,op.cit.,h.85
57
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.4 Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu tes dan nontes. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah ditentukan.5 Instrumen non tes yang digunakan di penelitian ini yaitu
angket atau kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang ia ketahui.6
4
Ibid.,h.102
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2012),h.67
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2013),h.194
58
1. Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda dengan lima
alternatif pilihan jawaban. Instrumen tes ini mengukur aspek kognitif yang meliputi
mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Tes ini
dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (posttest). Kisi-kisi
instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut
ini:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes
Konsep/ Indikator Ranah Kognitif Jumlah
Subkonsep C1 C2 C3 C4
Menjelaskan konsep getaran 1*,2, 5*,6, 10
harmonik 3,4* 7*,8,
Konsep
9,10
Getaran
Menentukan periode dan 11*, 13, 15*, 7
Harmonik
frekuensi pada getaran 12 14* 16*,
harmonik 17
Menerapkan persamaan 18* 19,20, 22*, 26, 10
simpangan, kecepatan dan 21* 23,24, 27*
Persamaan percepatan pada gerak 25
Getaran harmonik sederhana
Harmonik Menghitung sudut fase dan 28 29*, 3
beda fase pada gerak 30*
harmonik
Gerak Menentukan konstanta pada 31 32*, 34*, 37*, 10
Harmonik pegas dengan menggunakan 33 35*, 38*,
Pada Pegas persamaan hukum Hooke 36* 39,
dan Ayunan 40*
Sederhana Menghitung periode dan 41 42,43 44*, 47, 10
frekuensi pada pegas dan 45*, 48*,
ayunan sederhana (bandul) 46 49*,
50*
Jumlah Soal 10 15 15 10 50
Presentase Soal 20% 30% 30% 20% 100%
2. Instrumen Nontes
Instrumen nontes yang digunakan berupa angket atau skala sikap untuk
mengetahui respon siswa mengenai LKS Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbasis Android yang digunakan dalam pembelajaran fisika pada konsep getaran
harmonik. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model angket skala Likert
yang berbentuk rating-scale, dimana siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan
pilihan Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Cukup (C), Setuju (S), Sangat
Setuju (SS).7 Kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2009),h.80
60
H. Kalibrasi Instrumen
1. Kalibrasi Instrumen Tes
Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, maka instrumen tes harus
dikalibrasi. Kalibrasi instrumen tes dilakukan pada siswa kelas XII di SMAN 15 Kota
Tangerang. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas dari setiap soal, dimana
soal tersebut harus memenuhi kriteria seperti validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
maupun daya pembeda. Berikut ini pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus
dipenuhi oleh instrumen tes:
a. Uji Validitas
Instrumen yang valid ialah instrumen yang mampu mengukur apa yang
diinginkan oleh peneliti dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
secara tepat.8 Instrumen tes terdiri dari beberapa soal sehingga perlu mencari validitas
butir (tiap butir soal). Untuk menguji validitas butir, skor-skor yang ada pada butir yang
dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Dengan diperolehnya indeks validitas setiap
butir, maka dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak memenuhi
syarat ditinjau dari validitasnya.9 Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu koefisien korelasi biseral dengan rumusan:10
𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝
𝑟𝑝𝑏𝑖𝑠 = √
𝑆𝑡 𝑞
Keterangan :
rpbi : koefisien korelasi biseral
Mp : rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
Mt : rerata skor total
St : standar deviasi dari skor total
8
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan,(Jakarta:Kencana,2010),Cet.1,h.269
9
Ibid,h.271
10
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,op.cit.,h.326
61
Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah soal 50
Jumlah siswa 39
Nomor soal yang valid 1, 4, 5, 7, 11, 14, 15, 16, 18, 21,
22, 27, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 37,
38, 40, 44, 45, 48, 49, 50
b. Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam hasil
ukurnya sehingga dapat dipercaya. Instrumen yang dapat dipercaya atau reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai
dengan kenyataannya, maka berapa kali diambil, hasilnya akan tetap sama.12
11
Ibid.,h.319
12
Trianto,op.cit.,h.271-272
62
Reliabilitas yang digunakan untuk menguji instrument dalam penelitian ini yaitu rumus
K-R 20 dengan rumusan sebagai berikut:13
𝑘 𝑆𝑖 2 − Σ𝑝𝑖 𝑞𝑖
𝑟𝑖 = { }
(𝑘 − 1) 𝑆𝑖 2
Keterangan:
ri : reliabilitas instrumen
k : jumlah item dalam instrumen
Si : standar deviasi dari tes
pi : proporsi banyaknya subyek yang menjawab item dengan benar
qi : proporsi banyaknya subyek yang menjawab item dengan salah
∑pi qi : jumlah hasil perkalian antara pi dan qi
Adapun kriteria reliabilitas instrumen lihat pada tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas
0,91-1,00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Sedang
0,21-0,40 Rendah
<0,20 Kecil
13
Sugiyono,op.cit.,h.132
63
c. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran
(difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,0 sampai dengan 1,0. Indeks
kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Taraf kesukaran dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:14
𝐵
𝑃=
𝐽𝑆
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab benar pada butir soal yang diukur
JS : jumlah seluruh peserta tes
Penentuan kategori indeks kesukaran suatu butir soal dapat dilihat pada Tabel
3.7 berikut ini:15
Tabel 3.7 Taraf Kesukaran
Rentang nilai Kategori
0,00 < P < 0,30 Sukar
0,31 < P < 0,70 Sedang
0,71 < P < 1,00 Mudah
Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.8
berikut ini:
14
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.,op.cit.,h.223
15
Ibid.,h.225
64
Butir Soal
Kriteria Soal
Jumlah Soal Presentase
Mudah 20 40%
Sedang 22 44%
Sukar 8 16%
Jumlah 50 100%
d. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai
(berkemampuan rendah).16 Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut
indeks diskriminasi (D), ini berkisar antara 0,00-1,00. Untuk menentukan indeks
diskriminasi digunakan rumus berikut ini:17
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan:
D : daya pembeda
BA : banyaknya peserta kelas atas yang menjawab soal dengan benar
BB : banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab soal dengan benar
JA : banyaknya peserta kelas atas
JB : banyaknya peserta kelas bawah
16
Ibid.,h.226
17
Ibid.,h.228
65
Penentuan kategori daya beda soal dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini:18
Tabel 3.9 Kategori Daya Pembeda
Hasil uji daya beda instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini:
Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Butir Soal
Kriteria Soal
Jumlah Soal Presentase
Drop 7 14%
Jelek 15 30%
Cukup 14 28%
Baik 9 18%
Baik Sekali 5 10%
Jumlah 50 100%
18
Ibid.,h.232
66
19
Sugiyono, op.cit.,h.172
67
Keterangan:
𝑥ℎ2 : nilai tes kai kuadrat
𝑓0 : frekuensi yang diobservasi
𝑓ℎ : frekuensi yang diharapkan
Pengujian normalitas data hasil penelitian dengan menggunakan chi square
test dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:20
1) Perumusan hipotesis.
H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
H1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
2) Data dikelompokan ke dalam distribusi frekuensi.
3) Menentukan proporsi ke-j (Pj).
4) Menentukan 100 Pj yaitu presentase luas interval ke-j dari suatu distribusi normal
𝑋𝑖 −𝑋̿
melalui transformasi ke skor baku: 𝑧𝑖 = 𝑆𝐷
2
5) Menghitung nilai x hitung melalui rumus sebagai berikut:
𝑛 (𝑃𝑗 − 100𝑃𝑗)2
𝑥2 = Σ
100 100𝑃𝑗
6) Menentukan x2 tabel pada derajat bebas (db) = k – 3 , dimana k yaitu banyaknya
kelompok.
7) Kriteria pengujian:
Jika x2 < x2tabel maka H0 diterima.
Jika x2 > x2tabel maka H0 ditolak.
8) Kesimpulan:
x2 < x2tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
x2 > x2tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
20
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna,2010),
h.111
68
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut
homogen atau tidak (heterogen) yaitu dengan cara membandingkan kedua variansnya.
Pada penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji fisher, adapun
formula statistik uji F sebagai berikut:21
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑏2
𝐹𝑚𝑎𝑘𝑠 = = 2
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑆𝑘
Dengan derajat kebebasan: db1 = (n1 - 1) dan db2 = (n2 - 1)
Keterangan:
F : uji fisher
𝑆𝑏2 : varians terbesar
𝑆𝑘2 : varians terkecil
Kriteria pengujian uji fisher sebagai berikut:
Ftabel < Fhitung : sampel berasal dari populasi yang homogen
Ftabel < Fhitung : sampel berasal dari populasi yang heterogen
2. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, kemudian dilakukan uji
hipotesis. Berikut ini distribusi dan kehomogenan varians dari data hasil penelitian
serta uji hipotesis yang digunakannya:
a. Data berdistribusi normal dan homogen
Untuk data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis
menggunakan statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai berikut:22
̅
X1 − ̅
X2
t=
1 1
Sgab √n + n
1 2
21
Ibid.,h.119
22
Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: Tarsito,2005),h.239
69
Keterangan:
𝑋1 = Rata-rata data kelas eksperimen
𝑋2 = Rata-rata data kelas kontrol
S = Nilai deviasi standar gabungan
S12 = Varians data kelas eksperimen
S22 = Varians data kelas kontrol
n1 = Jumlah anggota kelas eksperimen
n2 = Jumlah anggota kelas kontrol
Hasil perhitungan thitung dibandingakan dengan ttabel dengan taraf signifikan
0,05. Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut :
1) Jika thitung > ttabel , maka tolak H0 dan H1 diterima
2) Jika thitung < ttabel , maka terima H0 dan H1 ditolak
Keterangan:
𝑥̅1 = Nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
𝑥̅2 = Nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
𝑠12 = Varians data kelompok eksperimen
𝑠22 = Varians data kelompok kontrol
23
Ibid.,h.241
70
4) Membuat kesimpulan
Jika U < Utabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika U > Utabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
24
Kadir, op.cit.,h.273
25
Ibid.
71
J. Uji N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan
peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran
dilakukan guru.26 Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan bias
penelitian, maka digunakan uji n-gain dengan rumus sebagai berikut:27
26
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, Science Education
Research, (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006),h.71
27
Ibid
28
Nana Sudjana,Op.cit.,h.81
72
Nilai
Jawaban
Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif
Sangat tidak setuju (STS) 1 5
Tidak setuju (TS) 2 4
Cukup (C) 3 3
Setuju (S) 4 2
Sangat setuju (SS) 5 1
𝐹
𝑃= 𝑥100%
𝑁
Keterangan:
P : angka presentase
F : frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N : jumlah skor ideal
Data yang diperoleh diubah ke dalam bentuk presentase, kemudian
diklasifikasikan ke dalam kategori pada Tabel 3.13 berikut ini:29
Tabel 3.13 Kategori Angket Siswa
Rentang Nilai Kategori
0-20% Sangat Kurang
21-40% Kurang
41-60% Cukup
61-80% Baik
81-100% Baik Sekali
29
Riduan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta,2013),
h.18
73
L. Hipotesis Statistik
Untuk hipotesis statistik yang digunakan yaitu:
H0 : 𝜇𝐸 = 𝜇𝐾
H1 : 𝜇𝐸 ≠ 𝜇𝐾
Keterangan:
H0 : tidak terdapat pengaruh signifikan dalam penggunaan LKS Contextual Teaching
and Learning (CTL) berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep
getaran harmonik
H1 : terdapat pengaruh signifikan dalam penggunaan LKS Contextual Teaching and
Learning (CTL) berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep
getaran harmonik
𝜇𝐸 : nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang menggunakan LKS Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbasis Android
𝜇𝐾 : nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang belajar secara konvensional
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini menjelaskan data yang diperoleh selama penelitian. Data
yang dideskripsikan diantaranya; data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan
kelas eksperimen, penilaian kognitif di kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta
hasil angket dari kelas eksperimen.
1. Hasil Pretest
Perolehan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada penelitian
ini disajikan dalam Gambar 4.1 berikut:
14 13 13
12
JUMLAH SISWA
10 9
8 8
8
6 6
6
4
4 3
2 1 1
0 0 0
0
7-13 14-20 21-27 28-34 35-41 42-48 49-55
RENTANG NILAI
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat
pada lampiran 3.A
Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa hasil pretest kelas kontrol dan
kelas eksperimen secara keseluruhan berada pada rentang nilai 7-55. Pada grafik,
terlihat perbedaan hasil pretest pada beberapa rentang nilai antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
74
75
Pada rentang 14-20, dan 21-27 terlihat bahwa jumlah siswa di kelas
eksperimen yang mendapatkan nilai pada rentang-rentang tersebut lebih banyak
dibandingkan kelas kontrol. Sementara untuk rentang nilai 7-13, 28-34, 35-41, dan
49-55, terlihat bahwa jumlah siswa di kelas kontrol yang mendapatkan nilai pada
rentang-rentang tersebut lebih banyak dibandingkan kelas eksperimen. Tetapi untuk
rentang nilai 42-48, terlihat terdapat persamaan jumlah siswa yang mendapatkan
nilai pada rentang-rentang tersebut yakni 13 orang.
Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan
penyebaran data dari nilai pretest ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Penyebaran Data
Nilai Terendah 7 19
Nilai Tertinggi 53 46
Mean 36,83 33,61
Modus 43,56 24,72
Median 38 35,17
Standar Deviasi 8,93 8,37
Pengolahan data untuk menentukan tabel ukuran pemusatan dan penyebaran data
hasil pretest dapat dilihat pada lampiran 3.A
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai terendah pada kelas kontrol yaitu 7
sedangkan nilai terendah pada kelas eksperimen yaitu 19. Nilai tertinggi pada kelas
kontrol yaitu 53 sedangkan nilai tertinggi pada kelas eksperimen yaitu 46. Mean
atau nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 36,83 sedangkan rata-rata kelas eksperimen
yaitu 33,61. Adapun modus atau nilai yang sering muncul pada kelas kontrol yaitu
43,56 sedangkan pada kelas eksperimen yaitu 24,72. Median atau nilai tengah yang
dihasilkan kelas kontrol yaitu 38 sedangkan kelas eksperimen yaitu 35,17.
76
2. Hasil Posttest
Perolehan hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada penelitian
ini disajikan dalam Gambar 4.2 berikut:
12 11
10
10 9
8
JUMLAH SISWA
8 7 7
6
6 5
4
4
2
2 1 1 1
0
0
46-51 52-57 58-63 64-69 70-75 76-81 82-87
RENTANG NILAI
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi pada Gambar 4.2 dapat
dilihat pada lampiran 3.B
Berdasarkan Gambar 4.2, terlihat bahwa hasil posttest kelas kontrol secara
keseluruhan berada pada rentang nilai 46-87, sedangkan kelas eksperimen berada
pada rentang nilai 46-81. Pada grafik, terlihat beberapa perbedaan hasil posttest
pada beberapa rentang nilai tertentu antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Pada rentang nilai 46-51, 52-57, 58-63, dan 82-87 terlihat bahwa jumlah siswa di
kelas kontrol yang mendapatkan nilai pada rentang tersebut lebih banyak
dibandingkan kelas eksperimen. Sementara untuk rentang nilai 64-69, 70-75 dan
76-81 terlihat bahwa jumlah siswa di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai
pada rentang nilai tersebut lebih banyak dibandingkan kelas kontrol. Pada rentang
nilai 70-75 terlihat perbedaan yang cukup signifikan, dimana jumlah siswa kelas
eksperimen yang mendapat nilai pada rentang tersebut sebanyak 8 siswa, sedangkan
kelas kontrol sebanyak 1 siswa.
77
Pengolahan data untuk menentukan tabel ukuran pemusatan dan penyebaran data
hasil posttest dapat dilihat pada lampiran 3.B
Berdasarkan Tabel 4.2, terlihat bahwa kelas eksperimen lebih unggul
dibandingkan kelas kontrol dari nilai terendah, mean, modus, dan median. Tetapi
pada nilai tertinggi dan standar deviasi kelas kontrol yang lebih unggul
dibandingkan kelas eksperimen. Hasil yang didapatkan dari data tersebut
menunjukkan bahwa nilai di kelas kontrol maupun kelas eksperimen tidak terlalu
berbeda, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kelas kontrol maupun kelas
eksperimen memiliki kemampuan yang relatif sama setalah diberikan treatment.
3. Rekapitulasi Hasil Belajar
a. Data Hasil Pretest dan Posttest
Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
dilihat pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Pemusatan dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Penyebaran Data Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai Terendah 7 46 19 50
Nilai Tertinggi 53 84 46 80
Mean 36,83 59,83 33,61 66,58
Modus 43,56 65 24,72 67,62
Median 38 59,21 35,17 67,22
Standar Deviasi 8,93 8,81 8,37 7,91
78
Pengolahan data untuk menentukan tabel rekapitulasi data hasil pretest dan posttest
dapat dilihat pada lampiran 3.A dan 3.B
Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) pretest kelas
kontrol yaitu 36,83 lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen yaitu 33,61.
Sementara, nilai rata-rata (mean) posttest kelas eksperimen yaitu 66,58 lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol yaitu 59,83. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai kelas
kontrol maupun kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah diberikan
perlakuan yang berbeda. Nilai rata-rata kelas kontrol yang diberi perlakuan
pembelajaran secara konvensional mengalami peningkatan dengan selisih nilai
pretest dan posttest sebesar 23, sedangkan selisih nilai rata-rata pretest dan posttest
kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran yang menggunakan
LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android sebesar 32,97.
Hasil ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang diberi perlakuan
pembelajaran dengan menggunakan LKS Contextual Teaching and Learning
(CTL) berbasis Android memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol yang diberi perlakuan berupa pembelajaran
secara konvensional.
b. Kemampuan Kognitif Siswa
Kemampuan kognitif siswa pada konsep getaran harmonik untuk setiap
jenjangnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:
0.87
0.87
1
0.9
0.66
0.8
0.64
0.64
0.58
0.6
0.7
0.54
0.49
Rata-Rata
0.48
0.47
0.5
0.6
0.44
Pretest Kontrol
0.39
0.35
0.5
0.31
Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
79
Pengolahan data untuk menentukan jenjang kognitif pada Gambar 4.3 dapat dilihat
pada lampiran 3.I dan 3.J
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa untuk setiap jenjang
kognitif di kelas kontrol maupun kelas eksperimen mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pretest, rata-rata siswa di kelas kontrol yang menjawab dengan
benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 0,49, C2 (memahami)
sebesar 0,54, C3 (menerapkan) sebesar 0,47 dan C4 (menganalisis) sebesar 0,44.
Pada saat posttest, rata-rata siswa di kelas kontrol yang menjawab dengan benar
soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 0,87, C2 (memahami) sebesar
0,66, C3 (menerapkan) sebesar 0,58 dan C4 (menganalisis) sebesar 0,48. Pada saat
pretest, rata-rata siswa di kelas eksperimen yang menjawab dengan benar soal-soal
jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 0,50, C2 (memahami) sebesar 0,39, C3
(menerapkan) sebesar 0,35 dan C4 (menganalisis) sebesar 0,31. Pada saat posttest,
rata-rata siswa di kelas eksperimen yang menjawab dengan benar soal-soal jenjang
kognitif C1 (mengingat) sebesar 0,87, C2 (memahami) sebesar 0,64, C3
(menerapkan) sebesar 0,58, dan C4 (menganalisis) sebesar 0,48.
Peningkatan jenjang kognitif untuk kedua kelas dapat dilihat pada Gambar
4.4 berikut:
0.75
0.74
0.80
0.70
0.60
0.45
0.42
0.41
0.50
N-Gain
0.21
0.10
0.00
C1 C2 C3 C4
Jenjang Kognitif
Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
80
Pengolahan data untuk menentukan uji N-Gain pada Gambar 4.4 dapat dilihat pada
lampiran 3.K
Berdasarkan Gambar 4.4, terlihat bahwa peningkatan hasil belajar kelas
kontrol pada jenjang C1 (mengingat) meningkat sebesar 0,75 (tinggi), C2
(memahami) meningkat sebesar 0,26 (rendah), C3 (menerapkan) meningkat sebesar
0,21 (rendah), dan C4 (menganalisis) meningkat sebesar 0,07 (rendah). Adapun
peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen, yaitu jenjang kognitif C1
(mengingat) meningkat sebesar 0,74 (tinggi), C2 (memahami) meningkat sebesar
0,41 (sedang), C3 (menerapkan) meningkat sebesar 0,45 (sedang), dan C4
(menganalisis) meningkat sebesar 0,42 (sedang). Jika dilihat dari segi peningkatan
hasil belajar, hasil belajar di kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas
kontrol pada kemampuan C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4
(menganalisis). Sementara, kelas kontrol hanya unggul pada kemampuan C1
(mengingat).
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
normal atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap hasil pretest dan posttest kelas kontrol
maupun kelas eksperimen. Uji normalitas kedua data menggunakan rumus uji Chi
Square. Peneliti menggunakan software SPSS 22 dalam melakukan uji normalitas
ini. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
Prestest Posttest
Statistik Kelas Kelas Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Pengolahan uji normalitas data pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran 3.C
dan 3.D
Pengambilan keputusan uji normalitas diambil berdasarkan pada ketentuan
kriteria pengujian uji Chi Square, yaitu jika P-value < α , maka H0 ditolak (tidak
terdistribusi normal) dan jika P-value > α , maka H0 tidak dapat ditolak
(berdistribusi normal). Dalam program SPSS digunakan istilah significance (yang
disingkat sig) untuk P-value; dengan kata lain P-value = sig. Taraf signifikan yang
digunakan adalah 5%. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai sig data pretest kelas
kontrol sebesar 0,040 dan kelas eksperimen sebesar 0,168. Sementara, untuk nilai
sig data posttest, kelas kontrol memperoleh nilai sebesar 0,226, sedangkan kelas
eksperimen memperoleh nilai sebesar 0,059. Nilai sig data pretest kelas kontrol
lebih kecil dibandingkan taraf sig. Sedangkan, nilai sig data pretest kelas
eksperimen dan posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen lebih besar
dibandingkan taraf sig. Artinya, dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest kelas
kontrol tidak terdistribusi normal, sedangkan hasil pretest kelas eksperimen dan
hasil posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan terhadap dua
data, yaitu hasil pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
Pengujian homogenitas peneliti menggunakan software SPSS 22 dengan Test of
Homogenity of Variance. Hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada
Tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Prestest Posttest
Statistik Kelas Kelas Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Sig 0,170 0,875
Taraf Sig (α) 0,05
Keputusan Kedua data homogen Kedua data homogen
82
Perhitungan uji homogenitas data pretest dan posttest secara rinci dapat dilihat pada
lampiran 3.E dan 3.F
Pengambilan keputusan uji homogenitas diambil berdasarkan pada
ketentuan kriteria pengujian, yaitu jika signifikansi yang diperoleh > α, maka
variansi setiap sampel sama (homogen) sedangkan jika signifikansi yang diperoleh
< α, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen). Taraf signifikansi (α)
yang digunakan adalah 5%. Pada tabel 4.5 menunjukkan hasil rekapitulasi
keseluruhan uji homogenitas, nilai sig data pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen yaitu 0,170 dan nilai sig data posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen yaitu 0,875. Nilai kedua sig tersebut lebih besar dari taraf sig (α) yaitu
0,05, sehingga disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki
varians yang sama pada saat pretest maupun posttest (homogen).
5. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa terdapat data
yang tidak terdistribusi normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu,
pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji nonparamaterik Mann-
Whitney menggunakan bantuan software SPSS 22. Hasil perhitungan uji hipotesis
dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
Statistik Pretest Posttest
Kelas Kelas Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Sig (2-tailed) 0,551 0,002
Taraf signifikansi (α) 0,05
Keputusan H1 ditolak H1 diterima
Perhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran 3.G dan 3.H
Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya H0 adalah dengan melihat nilai
pada kolom sig (2-tailed). Taraf signifikansi (α) yang digunakan adalah 5%.
Pengambilan keputusan hipotesis diambil berdasarkan pada kriteria pengujian,
83
yaitu jika nilai sig (2-tailed) < α, maka H0 ditolak dan H1 diterima sedangkan jika
nilai sig (2-tailed) > α, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Tabel 4.6 menunjukkan
bahwa nilai sig (2-tailed) hasil pretest sebesar 0,551 lebih besar dibandingkan nilai
taraf signifikansi sebesar 0,05, sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis
alternatif (H1) ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh antara hasil pretest di kelas
kontrol maupun kelas eksperimen. Untuk hasil posttest, nilai sig (2-tailed) sebesar
0,002 lebih kecil dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05, sehingga
hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Artinya terdapat
pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android
terhadap hasil belajar siswa pada konsep getaran harmonik.
6. Hasil Analisis Data Angket
Hasil perhitungan angket respon siswa terhadap LKS Contextual Teaching
and Learning (CTL) berbasis Android dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Angket Respon Siswa
Indikator Angket Presentase Kategori
Penggunaan LKS Contextual Teaching and
Learning (CTL) berbasis Android dalam proses 75,9 % Baik
pembelajaran
Penyajian konsep materi dan evaluasi 76,6 % Baik
Penyajian desain tampilan dan animasi dalam LKS
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis 76,4 % Baik
Android
Rata-rata 76,3 % Baik
nilai 33,61. Dari data tersebut maka dapat ditentukan bahwa kelas A menjadi kelas
kontrol yaitu kelas XI MIA 1 sedangkan kelas B menjadi kelas eksperimen yaitu
kelas XI MIA 2. Kemudian pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran secara
konvensional karena dianggap tidak memiliki masalah karena hasil pretest yang
lebih baik dibandingkan kelas eksperimen. Kelas eksperimen dilakukan
pembelajaran dengan menggunakan LKS Contextual Teaching and Learning
(CTL) berbasis Android. Pelaksanaan penelitian berlangsung hingga satu bab
terselesaikan, kemudian dilaksanakan posttest.
Hasil posttest menunjukkan bahwa kelas eksperimen memperoleh nilai
rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas
eksperimen sebesar 66,58 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 59,83.
Kemudian dilakukan uji hipotesis data posttest, diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar
0,002 dan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05. Artinya, nilai sig (2-tailed) < nilai
taraf signifikansi, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh LKS
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android terhadap hasil belajar
siswa pada konsep getaran harmonik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Tiara Dela Sari dkk, yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai
siswa yang menggunakan LKS bermuatan nilai-nilai karakter dalam strategi
pembelajaran CTL lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar menggunakan
LKS siswa dalam strategi yang sama.1 Penggunaan LKS Contextual Teaching and
Learning (CTL) berbasis Android melibatkan siswa untuk menggunakan
smartphone Android yang dimilikinya sebagai media pembelajaran. Di dalam
aplikasi LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android terdapat
7 tahapan CTL yang membantu para siswa agar mudah dan sistematis melakukan
pembelajaran. Tahapan-tahapan tersebut secara tidak langsung memacu siswa
untuk mengaktifkan diri sendiri, berusaha menemukan sendiri konsep yang sedang
dipelajari, menghubungkan dengan pengetahuan awal yang telah didapatkan
sebelumnya dan menerapkan dalam kehidupan nyata. Hal ini sejalan dengan
1
Tiara Dela Sari, Masril dan Gusnedi, “Pengaruh Penerapan LKS Bermuatan Nilai-Nilai
Karakter Dalam Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Koto XI Tarusan”, Jurnal Pendidikan Fisika Vol.1,
2014,h.145
85
2
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta, Rineka Cipta,2010),
h.136
3
Ibid.,h.111
86
memahami secara mandiri yaitu tahapan modelling dan inquiry. Sedangkan di kelas
kontrol para siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Sesuai dengan
pendapat menurut Johnson bahwa semua orang memiliki dorongan dari dalam
dirinya untuk menemukan makna dalam kehidupan mereka.4
Pada kelas eksperimen jenjang kognitif C3 (menerapkan) memiliki
pengaruh yang signifikan daripada jenjang kognitif C2 (memahami) dan C4
(menganalisis). Peningkatan pada jenjang ini dikarenakan pada LKS Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbasis Android dilengkapi dengan contoh soal dan
latihan soal. Dalam aplikasi LKS Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbasis Android contoh soal terdapat pada tahapan learning community sedangkan
latihan soal terdapat pada menu evaluasi. Hal ini sejalan dengan Lorin W Anderson
dan David R Krathowl yang menyatakan bahwa contoh soal dan latihan soal
merupakan tugas yang prosedur penyelesaiannya telah diketahui siswa sehingga
siswa menggunakannya secara rutin.5 Pada tahapan learning community dan
evaluasi siswa dituntut untuk bekerjasama dalam menyelesaikan soal. Pengaruh
yang signifikan pada jenjang kognitif C3 (menerapkan) juga didukung dari hasil
angket, pada indikator penyajian konsep materi dan evaluasi, memperoleh
presentase yang paling tinggi dibandingkan dengan indikator penyajian angket
lainnya yaitu sebesar 76,6% (baik).
LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Android telah
meningkatkan hasil belajar pada jenjang kognitif C2 (memahami) dan C3
(menerapkan). Selain itu juga dapat meningkatkan hasil belajar pada jenjang
kognitif C4 (menganalisis). Hal ini dikarenakan pada LKS CTL Berbasis Android
disediakan perpaduan materi, animasi yang memberikan gambaran yang lebih
konkret tentang sebuah konsep. Mengkaitkan persoalan dengan kehidupan sehari-
hari akan mempermudah para siswa untuk dapat menganalisis. Hal ini senada
dengan penelitian yang dilakukan oleh Retno Dian Anggraeni dan Rudy Kustijono
yang menyatakan bahwa media memberikan dampak bagi peserta didik berupa
4
Johnson,Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar
Mengasyikkan dan Bermakna”, (Bandung: Mizan Media Utama, 2009),h.62
5
Lorin W. Anderson dan David R. Krathowhl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Asesmen, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2010),h.116
87
6
Retno Dian Anggraeni dan Rudy Kustijono, Pengembangan Media Animasi Fisika Pada
Materi Cahaya Dengan Aplikasi Flash Berbasis Android, Jurnal Pendidikan Fisika dan Aplikasinya
(JPFA), Vol.3 No.1,2013,h.11
7
Betti Ses Eka Polonia dkk, Pengembangan Aplikasi Kamus Fisika Berbasis Android
Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas X SMA Pokok Bahasan Fluida Statis Dan
Kalor, Jurnal Universitas Negeri Malang, h.1
88
(5) biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi ini sangatlah sedikit, karena
aplikasi ini berupa file apk yang mudah untuk disebarluaskan, bisa dengan men-
download atau melalui bluetooth.
Kekurangan aplikasi LKS Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbasis Android antara lain: (1) aplikasi ini membutuhkan smartphone Android
untuk pengoperasiannya, (2) siswa dengan mudah membuka aplikasi lain yang
tidak terkait dengan proses pembelajaran, (3) dengan mengadopsi tahapan
Contextual Teaching and Learning (CTL) di dalam LKS membutuhkan waktu yang
relatif lama dalam proses pembelajaran, (4) penggunaan rumusan dalam fisika
khususnya lambang-lambang fisika terbatas.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan:
1. Berdasarkan hasil uji hipostesis menggunakan uji Mann-Whitney didapatkan
asymp sig.(2-tailed) sebesar 0,002 dan nilai probabilitas sebesar 0,05, ini
menunjukkan bahwa nilai asymp sig.(2-tailed) lebih kecil dibandingkan nilai
probabilitas. Artinya terdapat pengaruh LKS Contextual Teaching and
Learning (CTL) berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep
getaran harmonik.
2. Peningkatan kemampuan siswa pada jenjang kognitif C1 (mengingat) berada
pada kategori tinggi dengan N-gain sebesar 0,74, C2 (memahami) berada pada
kategori sedang dengan N-gain sebesar 0,41, C3 (menerapkan) berada pada
kategori sedang dengan N-gain sebesar 0,45 dan C4 (menganalisis) berada pada
kategori sedang dengan N-gain sebesar 0,42.
3. Berdasarkan hasil angket, respon siswa terhadap LKS Contextual Teaching and
Learning (CTL) berbasis Android dalam pembelajaran berada pada kategori
baik.
B. SARAN
Pada penelitian ini terdapat kelemahan yaitu saat melakukan pembelajaran
di kelas dengan smartphone Android para siswa dapat dengan mudah membuka
aplikasi yang bukan untuk kepentingan pembelajaran. Misalnya membuka media
sosial, game dan lain sebagainya. Jadi, saran untuk penelitian ke depannya,
sebaiknya aplikasi yang dibuat dalam smartphone Android dapat di protect agar
siswa hanya dapat membuka aplikasi yang hanya digunakan dalam pembelajaran
atau dengan menggunakan observer lebih dari satu untuk dapat mengawasi siswa
dalam menggunakan smartphone Android selama pembelajaran.
89
90
DAFTAR PUSTAKA
Polonia, Betti Ses Eka, dkk. Pengembangan Aplikasi Kamus Fisika Berbasis
Android Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas X SMA
Pokok Bahasan Fluida Statis Dan Kalor. Jurnal Universitas Negeri
Malang. 2013.
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press. 2013.
Purwoko dan Fendi. Physics For Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira.
2010.
Raharjo, Budi, dkk. Mudah Belajar Java Revisi Kedua. Bandung: Informatika.
2012.
Riduan dan Akdon. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.
2013.
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2010.
Safaat, Nazruddin H. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC
Berbasis Android. Bandung: Informatika. 2015.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Prenada Media Group. 2008.
Sapa’at, Asep. Kemana arah pendidikan Indonesia? 2014. www.Republika.co.id
Sianipar. Teori dan Implementasi Java. Bandung: Informatika. 2013.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
2010.
Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2006.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2009.
Sudjana. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito. 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
2014.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Kurikulum &Pembelajaran Kompetensi. Bandung:
PT Refika Aditama. 2012.
Suprijanto. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: PT
Bumi Aksara. 2008.
Suwarna, Iwan Permana. Teori dan Aplikasi: Getaran dan Gelombang. Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah. 2012.
93
Lampiran 1A
Rekapan Hasil Wawancara Guru
Lampiran 1A
Rekapan Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 1B
Kisi-Kisi Instrumen Tes
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Materi Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Getaran Harmonik
Kelas/Semester : XI/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Jumlah Soal : 50
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kompetensi Inti :
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, ressponsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
100
Kompetensi Dasar :
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan dan
berdiskusi.
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran.
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan
bandul dan getaran pegas.
Konsep/ Ranah Kognitif Jumlah
Indikator
Subkonsep C1 C2 C3 C4
Menjelaskan konsep getaran 1*,2, 5*,6, 10
harmonik 3,4* 7*,8,
Konsep
9,10
Getaran
Menentukan periode dan 11*, 13, 15*, 7
Harmonik
frekuensi pada getaran 12 14* 16*,
harmonik 17
Menerapkan persamaan 18* 19,20, 22*, 26, 10
simpangan, kecepatan dan 21* 23,24, 27*
Persamaan percepatan pada gerak 25
Getaran harmonik sederhana
Harmonik Menghitung sudut fase dan 28 29*, 3
beda fase pada gerak 30*
harmonik
Gerak Menentukan konstanta pada 31 32*, 34*, 37*, 10
Harmonik pegas dengan menggunakan 33 35*, 38*,
Pada Pegas persamaan hukum Hooke 36* 39,
dan Ayunan 40*
Sederhana Menghitung periode dan 41 42,43 44*, 47, 10
frekuensi pada pegas dan 45*, 48*,
ayunan sederhana (bandul) 46 49*,
50*
Jumlah Soal 10 15 15 10 50
Presentase Soal 20% 30% 30% 20% 100%
Lampiran 1C
Uji Coba Instrumen Tes
101
Kompetensi Dasar :
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan
pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab,
terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan, melaporkan dan berdiskusi.
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran.
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas.
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
1. Konsep Menjelaskan Menjelaskan 1. Gerak bolak balik melalui suatu Penyelesaian :
Getaran konsep pengertian getaran titik keseimbangan tertentu Getaran harmonik adalah
Harmonik getaran harmonik dengan banyak getaran dalam gerak bolak balik melalui
harmonik setiap detik konstan disebut …. suatu titik keseimbangan
a. getaran tertentu dengan banyak C1
b. periode getaran dalam setiap detik
c. gerak konstan.
d. getaran harmonik Kunci Jawaban : D
e. frekuensi
2. Menjelaskan 2. Pada getaran harmonik bekerja Penyelesaian :
pengertian gaya suatu gaya yang selalu mengarah Gaya pemulih adalah gaya C1
pemulih yang selalu mengarah pada
102
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
pada titik keseimbangan yang titik keseimbangan pada
disebut…. getaran harmonik.
a. gaya gesek Kunci Jawaban : C
b. gaya pegas
c. gaya pemulih
d. gaya dorong
e. gaya kinetik
3. Menunjukkan arah 3. Arah dari gaya pemulih dengan Penyelesaian :
dari gaya pemulih arah gerak benda yakni …. Gaya pemulih selalu
a. tetap berlawanan dengan arah
b. searah posisi (arah gerak) benda. C1
c. tidak beraturan Kunci Jawaban : E
d. tidak berpengaruh
e. berlawanan
4. Menentukan benda 4. Contoh yang bukan getaran Penyelesaian :
yang bukan harmonik pada kehidupan sehari- Yang bukan getaran
merupakan contoh hari yaitu …. harmonis adalah jungkat-
dari getaran a. gerakan ayunan jungkit. Karena jungkat
C1
harmonik b. pistol mainan jungkit merupakan salah satu
c. jungkat jungkit pesawat sederhana.
d. spring bed Kunci Jawaban : C
e. jam bandul
5. Menunjukkan 5. Berikut beberapa penggunaan Contoh penerapan susunan
penggunaan pegas pegas dalam kehidupan sehari- pegas paralel dalam
dalam kehidupan hari. kehidupan sehari-hari di-
sehari-hari (1) bolpoin mekanik antaranya, yaitu: C2
(2) monoshockbreaker springbed dan alat peregang
(3) springbed otot
(4) alat peregang otot Kunci Jawaban: D
103
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
Yang termasuk benda dengan
sistem susunan pegas paralel
yaitu nomor ...
a. (1), (2) dan (3)
b. (2), (3) dan (4)
c. (1) dan (2)
d. (3) dan (4)
e. semua benar
6. Menunjukkan 6. Pada gerak harmonik selalu ada Penyelesaian :
hubungan antara perbandingan yang tetap yaitu…. Perbandingan perpindahan
perpindahan dan a. massa dan periode dan percepatan adalah tetap,
percepatan pada b. perpindahan dan kecepatan karena hanya bergantung
getaran harmonik c. kecepatan dan percepatan pada kecepatan sudut, C2
d. perpindahan dan percepatan sedangkan pada gerak
e. frekuensi dan periode harmonik nilai kecepatan
sudut adalah tetap.
Kunci Jawaban : D
7. Menunjukkan arah 7. Benda yang bergerak harmonik Penyelesaian :
gaya yang dialami sederhana mengalami gaya yang Benda yang bergerak
oleh benda yang arahnya…. harmonik sederhana
bergerak harmonik a. berubah setiap saat mengalami gaya yang
b. selalu menuju ke satu arah arahnya selalu menuju titik C2
c. selalu menuju ke titik seimbang seimbang.
d. selalu searah dengan arah gerak Kunci Jawaban : C
e. selalu menyebabkan laju benda
berkurang
8. Menunjukkan benda 8. Perhatikan pernyataan berikut ini: Penyelesaian :
yang bergerak (1) gayanya maksimum Pada titik seimbang dari C2
(2) gayanya berbalik arah benda yang bergerak
104
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
harmonik saat di (3) arah gaya tidak akan berubah harmonik sederhana maka
titik seimbang (4) gayanya nol gayanya sama dengan nol
Pada titik seimbang dari benda Kunci Jawaban : D
yang bergerak harmonik
sederhana maka….
a. 1 dan 3 benar
b. 2 dan 4 benar
c. 1,2,3 benar
d. 4 benar
e. semua benar
9. Menunjukkan gaya 9. Perhatikan pernyataan berikut ini: Penyelesaian :
yang dialami oleh (1) mengalami gaya yang Benda yang bergerak
benda yang berubah-ubah besar atau harmonik sederhana pada
bergerak harmonik arahnya suatu titik seimbang yaitu
(2) mengalami gaya yang selalu mengalami gaya yang
melawan arah geraknya berubah-ubah besar atau
(3) mengalami gaya yang tetap arahnya.
arahnya Kunci Jawaban : A
C2
benda yang bergerak harmonik
sederhana pada suatu titik
akan….
a. 1 saja
b. 2 saja
c. 1 dan 2
d. 3 saja
e. 1 dan 3
10. Menujukkan yang 10. Di bawah ini merupakan syarat Penyelesaian :
bukan merupakan suatu gerak dikatakan getaran C2
hamonik, kecuali ….
105
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
syarat terjadinya a. gerakannya periodik (bolak- Syarat dari suatu gerak
getaran harmonik balik) dikatakan getaran harmonik
b. gerakannya selalu melewati adalah :
posisi keseimbangan - gerakannya periodik
c. percepatan atau gaya yang (bolak-balik)
bekerja pada benda sebanding - gerakannya selalu
dengan posisi atau simpangan melewati posisi
benda keseimbangan
d. arah percepatan atau gaya yang - percepatan atau gaya
bekerja pada benda selalu yang bekerja pada benda
mengarah ke posisi sebanding dengan posisi
keseimbangan atau simpangan benda
e. percepatan atau gaya yang - arah percepatan atau
bekerja pada benda berbanding gaya yang bekerja pada
terbalik dengan posisi atau benda selalu mengarah
simpangan benda ke posisi keseimbangan
Kunci Jawaban : E
11. Menentukan Menentukan satu 11. Perhatikan gambar di bawah ini ! Penyelesaian :
periode dan getaran pada bandul Satu getaran pada bandul
frekuensi pada yaitu A-B-C-B-A
getaran Kunci Jawaban : D
harmonik
C1
106
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
a. A-B-C
b. A-B-C-A
c. A-B-C-B
d. A-B-C-B-A
e. A-B-C-A
12 Menjelaskan 12. Banyaknya getaran yang Penyelesaian :
pengertian frekuensi dilakukan setiap detik disebut…. Banyaknya getaran yang
a. frekuensi dilakukan setiap detik disebut
b. periode frekuensi. Satuan dari C1
c. simpangan frekuensi adalah Hz.
d. amplitudo Kunci Jawaban : A
e. kecepatan
13. Menentukan 13. Perhatikan pernyataan di bawah Penyelesaian :
besaran yang ini : Besaran yang mempengaruhi
mempengaruhi (1) panjang tali periode ayunan bandul
periode ayunan (2) banyaknya getaran adalah banyaknya getaran
bandul (3) percepatan gravitasi dan waktu
(4) waktu Kunci Jawaban : D
besaran yang mempengaruhi
C2
periode ayunan bandul adalah
besaran nomor ….
a. (1),(2),(3), dan (4)
b. (1),(2), dan (3)
c. (1) dan (3) saja
d. (2) dan (4) saja
e. (4) saja
14 Menunjukkan 14. Ketika sebuah pegas memiliki Penyelesaian :
hubungan antara periode yang besar, maka Hubungan periode dan C2
frekuensinya …. frekuensi adalah berbanding
107
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
periode dan a. sama besar terbalik, maka jika
frekuensi b. semakin kecil periodenya semakin besar
c. semakin besar frekuensinya semakin kecil
d. tidak berpengaruh Kunci Jawaban : B
e. sama dengan nol
15. Menghitung besar 15. Sebuah materi melakukan gerak Diketahui :
periode dan osilasi dengan menempuh 120 n = 120 getaran
frekuensi getaran dalam waktu 4 menit, t = 4 menit = 240 detik
maka periode dan frekuensi Ditanyakan : T dan f ?
osilasinya secara berturut- Penyelesaian :
turut…. 𝑡
𝑇=
a. 0,5 s dan 2 Hz 𝑛
b. 2 s dan 0,5 Hz 240
𝑇= C3
c. 0,03 s dan 30 Hz 120
d. 30 s dan 0,03 Hz 𝑇 =2𝑠
e. 4 s dan 2 Hz 𝑛
𝑓=
𝑡
120
𝑓=
240
𝑓 = 0,5 𝐻𝑧
Kunci Jawaban : B
16. Menghitung besar 16. Sebuah bandul digetarkan Diketahui :
frekuensi pada sehingga selama 15 sekon n = 20 getaran
sebuah bandul menghasilkan 20 getaran, maka t = 15 detik
frekuensinya …. Ditanya : f ?
C3
a. ½ Hz Jawab :
b. 2 Hz n
f =
c. 4/3 Hz t
d. 3 Hz
108
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
e. 2/3 Hz 20 getaran
f =
15 detik
4
f = Hz
3
Kunci Jawaban : C
17. Menghitung besar 17. Sebuah bandul digetarkan Diketahui :
periode pada sebuah sehingga selama 1 menit t = 1 menit = 60 sekon
bandul menghasilkan 120 getaran. n = 120 getaran
Periodenya sebesar …. Ditanya : T ?
a. 0,3 s Penyelesaian :
b. 0,5 s t
T = C3
c. 1,0 s n
d. 1,3 s 60 sekon
T =
e. 1,5 s 120 getaran
1
T = = 0,5 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
2
Kunci Jawaban : B
18. Persamaan Menerapkan Menyebutkan 18. Manakah dari persamaan di Penyelesaian :
Getaran persamaan persamaan dari bawah ini yang merupakan Rumus kecepatan pada gerak
Harmonik simpangan, kecepatan rumus dari persamaan kecepatan harmonik adalah :
kecepatan dan pada gerak harmonik …. v = Aω cos ωt
percepatan a. v = A sin ωt Kunci Jawaban : B C1
pada gerak b. v = Aω cos ωt
harmonik c. v = A cos ωt
sederhana d. v = Aω2 sin ωt
e. v = Aω sin ωt
109
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
19. Menyelidiki 19. Perhatikan gambar bandul di Penyelesaian :
kecepatan sebuah bawah ini ! v = Aω cos ωt
benda yang vmax = Aω
bergerak harmonik misalkan 𝜃 = ωt
sisi miring = A
sisi depan = y
sehingga alas = √𝐴2 − 𝑌 2
√𝐴2 −𝑌 2
Kecepatan sebuah bandul yang cos ωt = kalikan Aω
𝐴
√𝐴2 −𝑌 2
C2
bergerak harmonik sederhana Aω cos ωt = Aω
adalah …. 𝐴
a. terbesar pada simpangan terkecil v = ω√𝐴2 −𝑌 2
b. terbesar pada kedudukan dengan demikian, keadaan di
setimbang atas dapat memiliki vmax
c. tetap besarnya hanya apabila
d. tidak bergantung pada frekuensi y = 0 (pada simpangan yang
gerak sangat kecil).
e. tidak bergantung pada simpangan Kunci Jawaban : B
20. Menunjukkan 20. Pernyataan di bawah ini benar, Penyelesaian :
hubungan antara kecuali …. Pernyataan yang salah
simpangan,kecepata a. Percepatan merupakan adalah simpangan
n dan percepatan diferensial pertama dari merupakan turunan pertama
kecepatan dari kecepatan
b. Kecepatan merupakan diferensial Kunci Jawaban : E C2
pertama dari simpangan
c. Percepatan merupakan
diferensial kedua dari simpangan
d. Kecepatan merupakan integral
pertama dari percepatan
110
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
e. Simpangan merupakan integral
pertama dari kecepatan
21. Menentukan jika 21. Untuk benda yang menjalani Penyelesaian :
benda mengalami getaran harmonik, maka pada…. Benda yang menjalani
getaran harmonik, a. simpangan maksimum, getaran harmonik, akan
bagaimana kecepatan dan percepatannya terjadi simpangan
simpangan, maksimum maksimum, kecepatannya
kecepatan dan b. simpangan maksimum, nol, dan percepatannya
percepatannya kecepatan dan percepatannya maksimum
minimum Kunci Jawaban : D
C2
c. simpangan maksimum,
kecepatannya maksimum dan
percepatannya nol
d. simpangan maksimum,
kecepatannya nol dan
percepatannya maksimum
e. simpangan maksimum, energinya
maksimum
22. Menghitung 22. Sebuah partikel bergetar hingga Diketahui :
simpangan membentuk suatu getaran y = 0,04 sin 20πt
maksimum pada harmonik dengan persamaan y = Ditanya : simpangan
sebuah benda yang 0,04 sin 20πt dengan y dalam maksimum ?
bergetar harmonik simpangan, t adalah waktu dalam Penyelesaian :
satuan sekon. Tentukanlah y = A sin ωt C3
simpangan maksimum …. y = ymax sin ωt
a. 0,04 m y = 0,04 sin 20πt
b. 0,5 m maka, simpangan maksimum
c. 20 m tidak lain adalah amplitudo.
d. 10 m Kunci Jawaban : A
111
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
e. 0,1 m
23. Menghitung 23. Sebuah partikel bergerak Diketahui :
percepatan dari harmonik sederhana. Persamaan Persamaan getaran harmonik
suatu persamaan simpangannya dinyatakan y = 6 sin 0,2 t
pada getaran sebagai y = 6 sin 0,2 t dengan t Ditanya : a saat t = 2,5 π s
harmonik dalam sekon dan y dalam m. Penyelesaian :
hitunglah percepatan pada saat y = 6 sin 0,2 t
C3
t=2,5π s ? a = −𝜔2 𝐴 sin 𝜔 𝑡
a. 0,20 m/s2 a = −0,22 . 6 sin 0,2 . 2,5𝜋
b. – 0,20 m/s2 a = − 0,24 sin 0,2 . 2,5 . 180
c. – 0,24 m/s2 a = −0,24 sin 90
d. 0,24 m/s2 a = −0,24
e. 0, 25 m/s2 Kunci Jawaban : C
24. Menghitung 24. Sebuah partikel bergerak Diketahui :
simpangan dari harmonik. Persamaan y = 4 sin 0,1 t
sebuah partikel simpangannya dinyatakan t = 5π sekon
yang bergerak sebagai y = 4 sin 0,1 t dengan t Ditanya : y ?
harmonik dalam sekon. Tentukanlah Penyelesaian :
simpangan saat t = 5 π sekon…. 𝜃 = 0,1 t = 0,1 (5π) = 0,5 π =
a. 2 cm 0,5.180 C3
b. 4 cm rad = 900
c. 6 cm y = 4 sin 0,1 t
d. 8 cm y = 4 sin 0,1 (5 π)
e. 10 cm y = 4 sin 900
y = 4 cm
Kunci Jawaban : B
25. Menentukan 25. Sebuah pegas melakukan gerak Diketahui :
C3
percepatan harmonik sederhana dengan Amplitudo = A
112
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
maksimum dari amplitudo A dan frekuensi sudut Frekuensi sudut = ω
sebuah benda yang ω. Pada saat kecepatan benda v = 4/5 vmax
bergerak harmonik sama dengan 4/5 kecepatan Ditanya : a ?
maksimumnya, percepatannya Penyelesaian :
adalah …. v = vmax
4
a. − 5 𝜔2 𝐴 cos ϴ = 4/5 vmax
3 sin ϴ = 3/5
b. − 𝜔2 𝐴 jadi, a = - 𝜔2 𝐴
5
1 3
c. − 𝜔2 𝐴 sin ϴ = - 𝜔2 𝐴
5 5
3 2
d. 𝜔 𝐴 Kunci Jawaban : B
5
4 2
e. 𝜔 𝐴
5
26. Menganalisis 26. Sebuah benda bergerak pada
kecepatan dari bidang xy dengan komponen
sebuah persamaan kecepatan dalam arah x dapat Diketahui :
dan grafik dinyatakan dalam bentuk Vx (t) = Vx (t) = 3t2 – 4t + 5 m/detik
3t2 – 4t + 5 m/detik sedangkan Vy (t) (lihat pada grafik)
komponen kecepatan dalam arah Ditanya : V saat t = 2 s ?
y adalah Vy(t) seperti di- Penyelesaian :
tunjukkan pada grafik di bawah - Dalam arah x, maka :
ini : Vx (t) = 3t2 – 4t + 5
C4
Vx (2) = 3.22 – 4.2 + 5
Vx (2) = 12 – 8 + 5
Vx (2) = 9 m/s
- Dalam arah y, maka :
Lihat pada grafik saat t = 2s
maka Vy (t) = 30 m/s
Kunci Jawaban : D
113
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
Tentukanlah kecepatan benda v(t)
saat t = 2 sekon ? (dalam arah x dan y)
a. 5 m/s dan 10 m/s
b. 8 m/s dan 25 m/s
c. 3 m/s dan 30 m/s
d. 9 m/s dan 30 m/s
e. 7 m/s dan 35 m/s
27. Menganalisis 27. Sebuah benda bergerak pada Diketahui :
percepatan dari bidang xy dengan komponen Vx (t) = 3t2 – 4t + 5 m/detik
sebuah persamaan kecepatan dalam arah x dapat Vy (t) (lihat pada grafik)
dan grafik dinyatakan dalam bentuk Vx (t) Ditanya : a saat t = 4 s ?
= 3t2 – 4t + 5 m/s sedangkan Penyelesaian :
komponen kecepatan dalam arah - Dalam arah x, maka :
y adalah Vy(t) seperti di- Vx (t) = 3t2 – 4t + 5
tunjukkan pada grafik di bawah ax (t) = 6t - 4
ini : ax (4) = 6.4 – 4
ax (4) = 24 – 4
ax (4) = 20 m/s2
C4
- Dalam arah y, maka :
Lihat pada grafik saat t = 4s
maka
114
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
d. 10 m/s2 dan 5 m/s2 45−30
ay (t) =
4−1
e. 15 m/s2 dan 15 m/s2
ay (t) = 15 m/s2
Kunci Jawaban : C
115
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
Kunci Jawaban : E
30. Menghitung beda 30. Dua buah partikel melakukan Diketahui :
fase pada sebuah gerak harmonik dan mulai T1 = 1/3 s
benda yang bergetar bergerak dari titik setimbangnya T2 = 1/5 s
harmonik dengan arah yang sama. Setiap Ditanya : saat t = ¼ s ?
partikel memiliki periode 1/3 s Penyelesaian :
dan 1/5 s. Beda fase dan sudut Beda fase :
fase kedua gerak partikel setelah 𝑡 𝑡
Δ𝜑 = 𝑇 − 𝑇
bergerak ¼ s sebesar…. 1
2
1
1
a. π rad Δ𝜑 = 4
1 − 4
1
C3
b. 2 π rad 5 3
5 3
c. 8 π rad Δ𝜑 = 4 − 4
d. 10 π rad 1
e. 15 π rad Δ𝜑 =
2
Beda sudut fase :
Δ𝜃 = 2𝜋Δ𝜑 = 2π(1/2) = π
rad
Kunci Jawaban : A
31. Gerak Menentukan Menyebutkan bunyi 31. “Jika gaya tarik tidak melampaui Penyelesaian :
Harmonik konstanta hukum Hooke batas elastisitas pegas, maka Bunyi dari Hukum Hooke
pada Pegas pada pegas perubahan panjang pegas adalah “ Jika gaya tarik tidak
dan dengan berbanding lurus dengan gaya melampaui batas elastisitas
Ayunan menggunakan tariknya”. Pernyataan diatas pegas, maka perubahan
Sederhana persamaan merupakan bunyi dari hukum …. panjang pegas berbanding C1
hukum Hooke a. Archimedes lurus dengan gaya tariknya ”
b. Pascal Kunci Jawaban : E
c. Newton
d. Boyle
e. Hooke
116
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
32. Menunjukkan 32. Setiap pegas memiliki konstanta Rumus konstanta pegas :
dimensi dari pegas (k) yang berbeda-beda. k=F/x
konstanta pegas Dimensi konstanta pegas yaitu…. k=N/m
a. Tak berdimensi k = kg.m / s2 / m
C2
b. MLT-2 k = kg / s2
c. MLT-1 k = MT-2
d. MT-1 Kunci Jawaban : E
e. MT-2
33. Menunjukkan grafik 33. Grafik yang paling tepat untuk Penyelesaian :
yang sesuai dengan menggambarkan hubungan gaya Grafik yang sesuai dengan
hubungan antara pemulih (F) dan simpangan (y) hubungan gaya pemulih dan
gaya pemulih dan dari suatu benda yang bergetar simpangan adalah B.
simpangan harmonis sederhana yaitu…. Kunci Jawaban : B
a.
F
y
C2
b.
F
117
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
c. F
d. F
e.
F
118
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
e. 0,03 N/m 1,5 = k . 0,05
k = 1,5 / 0,05
k = 30 N/m
Kunci Jawaban : A
35. Menghitung 35. Ketika sebuah keluarga yang Diket :
konstanta pada berjumlah empat orang dengan m = 250 kg
pegas massa total 250 kg menaiki m mobil = 1200 kg
mobil 1200 kg, pegas mobil x = 5 cm = 0,05 m
tertekan 5 cm. berapakah Ditanya : k ?
konstanta pegas-pegas mobil, Penyelesaian :
dengan menganggap pegas-pegas 𝐹
𝑘=
tersebut bekerja sebagai satu 𝑥
kesatuan …. 𝑚. 𝑔
𝑘= C3
𝑥
250.10
𝑘=
0,05
𝑘 = 50 000 𝑁/𝑚
a. 500 000 N/m Kunci Jawaban : B
b. 50 000 N/m
c. 5 000 N/m
d. 500 N/m
e. 50 N/m
36. Menghitung 36. Sebuah pegas meregang 0,150 m Diketahui :
konstanta pada ketika massa 0,300 kg m = 0,300 kg
pegas digantungkan, maka konstanta Δx = 0,150 m C3
pegas sebesar (perhatikan Ditanya : k ?
gambar di bawah ini) …. Penyelesaian
119
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
𝐹
𝑘=
𝑥
𝑚. 𝑔
𝑘=
𝑥
0,300.10
𝑘=
0,150
0,150 m 𝑘 = 20 𝑁/𝑚
Kunci Jawaban : D
a. 5 N/m
b. 10 N/m
c. 15 N/m
d. 20 N/m
e. 25 N/m
120
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
a. 0,33 N.m-1 2 × 10−2 . 1
b. 0,05 N.m-1 𝑘=
4 × 10−2
c. 3,3 N.m-1 𝑘 = 0,5 𝑁/𝑚
d. 0,5 N.m-1 Kunci Jawaban: D
e. 50 N.m-1
38. Menganalisis grafik 38. Perhatikan hubungan antara gaya Untuk mencari konstanta
hubungan gaya dan (F) terhadap pertambahan terbesar pada masing-masing
pertambahan panjang (Δx) berikut! Manakah grafik, maka konstanta pegas
panjang pegas yang memiliki konstanta pegas harus di cari satu persatu
dengan kontanta terbesar! terlebih dahulu.
terbesar A. 𝐹 = 𝑘 . ∆𝐿
𝐹
𝑘=
∆𝐿
50
𝑘= = 0,5 𝑁. 𝑚−1
10
𝐹
B. 𝑘 =
∆𝐿
50 C4
𝑘= = 500 𝑁. 𝑚−1
0,1
𝐹
C. 𝑘 =
∆𝐿
5
𝑘= = 50 𝑁. 𝑚−1
0,1
𝐹
D. 𝑘 =
∆𝐿
500
𝑘=
0,1
= 5000 𝑁. 𝑚−1
121
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
𝐹
E. 𝑘 = ∆𝐿
500
𝑘= = 50 𝑁. 𝑚−1
10
Maka diperoleh, konstanta
pegas terbesar terdapat pada
grafik D
Kunci Jawaban: D
39. Menghitung 39. Dua kawat P dan Q masing- Diketahui:
perbandingan masing panjangnya 50 cm dan 80 XP = 50 cm = 5 x 10-2 m
pertambahan cm ditarik dengan gaya yang XQ = 80 cm = 8 x 10-2 m
panjang dua buah sama besar. Jika konstanta kawat kP = 200 N.m-1
kawat berdasarkan P dan Q masing-masing sebesar kQ = 300 N.m-1
hukum Hooke 200 N/m dan 300 N/m, maka Ditanya: ΔXP : ΔXQ = ?
perbandingan pertambahan Jawab:
panjang kawat P dan Q sebesar 𝐹𝑃 = 𝐹𝑄 C4
…. 𝑘𝑃 . ∆𝑋𝑃 = 𝑘𝑄 . ∆𝑋𝑄
a. 1 : 1 200. ∆𝑋𝑃 = 300. ∆𝑋𝑄
b. 2 : 3 ∆𝑋𝑃 3
c. 3 : 2 =
∆𝑋𝑄 2
d. 5 : 8
e. 8 : 5
Kunci Jawaban: C
40. Menghitung 40. Pegas yang panjangnya 10 cm Diketahui:
besarnya digantung vertikal, jika Xo = 10 cm = 0,1 m
pertambahan diregangkan dengan gaya 4 N, F1 = 4 N
panjang maka pegas menjadi 15 cm. Jika ΔX = 15 – 10 = 5 cm C4
berdasarkan hukum pegas diregangkan oleh gaya 3,2 = 5 x 10-2 m
Hooke N maka panjang pegas .... F2 = 3,2 N
a. 4 cm Jawab:
122
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
b. 8 cm 𝑘1 = 𝑘2
c. 12 cm 𝐹1 𝐹2
d. 14 cm =
∆𝑋1 ∆𝑋2
e. 18 cm 4 3,2
−2
=
5 × 10 ∆𝑋2
∆𝑋2 = 4 × 10−2 = 4 𝑐𝑚
Kunci Jawaban: A
41. Menganalisis Menentukan 41. Di bawah ini manakah yang Penyelesaian :
periode dan rumusan dari merupakan rumusan dari Rumusan dari frekuensi
frekuensi pada frekuensi pada frekuensi sudut pada pegas gerak sudut pada pegas gerak
pegas dan pegas harmonis …. harmonis adalah
ayunan 𝑚
sederhana a. 𝑓 = 2𝜋√ 𝑘 1 𝑘
𝑓= √
(bandul) 2𝜋 𝑚
1 𝑘
b. 𝑓 = √ Kunci Jawaban : B C1
2𝜋 𝑚
𝑘
c. 𝑓 = 2𝜋√
𝑚
𝑘
d. 𝑓 = √𝑚
𝑚
e. 𝑓 = √ 𝑘
42. Menentukan 42. Pegas yang diberikan beban Penyelesaian :
pernyataan yang dengan massa m bergetar Periode pada pegas tersebut
benar mengenai harmonik sederhana. Pegas bergantung pada massa m
C2
pegas tersebut menghasilkan sebuah dan konstanta pegas k. Maka
periode, periode bergantung pada jika massa nya besar
massa m dan konstanta pegas k . periodenya juga besar.
123
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
Maka dari penjelasan diatas Karena massa sebanding
semakin besar massa …. dengan periode
a. semakin besar periode Kunci Jawaban : A
b. sama dengan periode
c. semakin kecil periode
d. periodenya sama dengan nol
e. tidak berpengaruh pada periode
43. Menunjukkan 43. Perhatikan pernyataan berikut : Rumus periode ayunan yaitu
besaran yang (1) Panjang tali 𝑙
(2) Massa benda T = 2π√
mempengaruhi 𝑔
ayunan bandul (3) Percepatan gravitasi Jadi yang mempengaruhi
(4) Amplitudo ayunan periode ayunan bandul
Besaran yang mempengaruhi adalah panjang tali dan
periode ayunan bandul adalah percepatan gravitasi C2
besaran nomor …. Kunci Jawaban : C
a. (1),(2),(3), dan (4)
b. (1),(2), dan (3)
c. (1) dan (3) saja
d. (2) dan (4) saja
e. (4) saja
44. Menghitung periode 44. Seorang anak yang sedang Diket :
pada ayunan bermain di taman dengan m = 10 kg
sederhana menggunakan ayunan. Massa l = 1,5 m
anak tersebut 10 kg dengan Ditanya : T ?
panjang tali ayunan 1,5 m, maka Penyelesaian : C3
periode dari ayunan tersebut …. 𝑙
a. 0,8 π s T = 2π√𝑔
b. 0,1 π s
c. 0,2 π s
124
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
d. 0,5 π s 1,5
e. 0,4 π s T = 2π√ 10
T = 2π√0,15
T = 2π 0,4
T = 0,8 π
Kunci Jawaban : A
45. Menghitung 45. Pada getaran harmonik pegas, Diketahui :
perbandingan jika massa beban yang digantung m1 = 1 kg
periode anatara dua pada ujung bawah pegas 1 kg, T1 = 2s
buah pegas periodenya 2 s. Jika massa beban m2 = 4 kg
ditambah sehingga sekarang Ditanya : T2 ?
menjadi 4 kg, maka periode Penyelesaian :
getarannya …. 𝑚
a. 1/4 s T = 2π√
𝑘
b. 1/2s 𝑇2 𝑚2 C3
c. 1 s =√
𝑇1 𝑚1
d. 4 s 𝑇2 4
e. 8 s 2
= √1
𝑇2
𝑇1
= √4
𝑇2
2
=2
T2 = 4s
Kunci Jawaban : D
46. Menghitung 46. Sebuah pegas digantungkan Penyelesaian :
frekuensi pada vertikal, kemudian ujung 1 𝑘
sebuah pegas bawahnya diberi beban 100 gram f= √
2𝜋 𝑚 C3
sehingga panjangnya bertambah 1 10
10 cm. beban ditarik ke bawah, f = 2𝜋 √0,1
125
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
kemudian di lepas hingga 1
f = 2𝜋 √100
bergetar harmonis. Jika g = 10
f = 0,16 . 10
m/s2, maka frekuensi
f = 1,6 Hz
getarannya….
Kunci Jawaban : A
a. 1,6 Hz
b. 2,5 Hz
c. 3,2 Hz
d. 4,8 Hz
e. 5,0 Hz
47. Menganalisis 47. Ikatan atom-atom dalam suatu Diketahui:
konstanta pegas material dapat dianggap sebagai f =1014 Hz
dengan pegas. Anggap terdapat tiga buah matom = 4 x 10-27 kg
menggunakan atom yang berdekatan dan saling Ditanya: k = ?
permisalan atom berinteraksi. Dua atom terluar Penyelesaian :
dianggap diam dan atom di Ikatan atom dianggap
tengah bergetar dengan frekuensi memiliki susunan paralel,
1014 Hz. Jika massa atomnya 4 x
10-27 kg. kostanta gaya pegas 1 𝑘𝑡
𝑓= √
yang menggantikan interaksi 2𝜋 𝑚 C4
antar atom sebesar …. 𝑘𝑡 = 4𝜋 2 𝑓 2 𝑚
a. 78,87 N/m 𝑘𝑡 = 𝑘1 + 𝑘2
b. 788,7 N/m 𝑘𝑡 = 𝑘 + 𝑘
c. 7,887 N/m 𝑘𝑡 = 2𝑘
d. 887,8 N/m 𝑘𝑡 = 4𝜋 2 𝑓 2 𝑚
e. 88,78 N/m 2𝑘 = 4𝜋 2 𝑓 2 𝑚
𝑘 = 2𝜋 2 𝑓 2 𝑚
𝑘
= 4(3,14). (1014 )2 (× 10−27 )
126
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
𝑘 = 788,7 𝑁/𝑚
Kunci Jawaban: B
127
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
1 2𝑘 dengan a = 𝜔2 𝑥 maka
c. 𝑓 = 2𝜋 √3𝑚 diperoleh frekuensi silinder
1 3𝑘 sabagai berikut :
d. 𝑓 = √ 3
2𝜋 2𝑚
kx = 𝑚𝑎
1 𝑘 2
e. 𝑓 = 2𝜋 √2𝑚 3
kx = 𝑚𝜔2 𝑥
2
2
2𝑘
𝜔 =
3𝑚
2𝑘
𝜔=√
3𝑚
2𝑘
2𝜋𝑓 = √
3𝑚
1 2𝑘
𝑓= √
2𝜋 3𝑚
Kunci Jawaban : C
49. Menganalisis waktu 49. Sebuah bandul dengan panjang Diketahui :
yang diperlukan L, ketika diberi simpangan kecil Panjang bandul = L
bandul untuk menjalani gerak harmonik T = 8s
melakukan getaran sederhana dengan periode 8 s. Periode bandul T’ , ketika
harmonik suatu penghalang dipasang tepat panjang bandul
C4
di bawah titik pusat bandul (lihat L’ = NO = ¼ L
pada gambar), sehingga hanya Ditanya : t ?
seperempat panjang bandul Penyelesaian :
terbawah yang dapat mengayun
ketika ayunan mengenai
128
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
penghalang. Tentukan lama Lama waktu yang diperlukan
waktu yang diperlukan bandul dari A kembali lagi ke A
dari A kembali lagi ke A …. adalah :
tA-O-B-O-A = tAO+ tOB+ tBO+ tOA
karena tOA = tAO dan tBO= tOB
maka tA-A = 2 tAO + 2 tOB
ketika bergerak dari A ke O ,
panjang bandul = L dan
M
periode = T sehingga
tAO = ¼ T
3L/4 ketika bergerak dari O ke B
panjang bandul = L’=1/4 L
N dan periode T’, sehingga
tOB = ¼ T’
𝐿
𝑇 = 2𝜋√
B A 𝑔
O
𝐿′
a. 2s 𝑇′ 2𝜋√ 𝑔
b. 4s =
𝑇 𝐿
c. 6s 2𝜋√𝑔
d. 8s
e. 10 s 𝐿′ 1⁄ 𝐿 1
√ =√ 4 =
𝐿 𝐿 2
1
𝑇′ = 𝑇
2
Dengan demikian
tA-A = 2 (1/4T) + 2 (1/4T’)
129
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
tA-A = 2/4 T + 2/4 (1/2T)
tA-A = 2T/4 + T/4
tA-A = 3 T /4
tA-A = 3. 8 / 4
tA-A = 6 sekon
Kunci Jawaban : C
50. Menganalisis 50. Ketika sebuah bola digantung Diketahui :
periode dan pada ujung sebuah pegas, pegas X0 = 400 mm = 0,4 m
frekuensi pada bertambah panjang sejauh 400 g = 10 m/s2
sebuah pegas yang mm. berapakah periode dan di titik keseimbangan B
dikenakan beban frekuensi pegas jika bergetar ke bekerja dua gaya seimbang
dan yang tidak atas dan ke bawah ? (g = 10 yaitu F dan mg
dikenakan beban m/s2) perhatikan gambar di Ditanya : T dan f ?
bawah ini ! Penyelesaian :
𝐹 = 𝑚. 𝑔
𝑘𝑥0 = 𝑚. 𝑔
𝑚 𝑥0
=
𝑘 𝑔 C4
Periode getaran :
𝑚
𝑇 = 2𝜋√
𝑘
𝑥0
𝑇 = 2𝜋√
𝑔
F = kX0
0,4 𝑚
𝑇 = 2𝜋√ 𝑚
10 2
mg 𝑠
130
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
𝑇 = 2𝜋. √0,04
𝑇 = 2𝜋. 0,2
a. 0,4π s dan 2,5π Hz 𝑇 = 0,4 𝜋s
b. 0,5π s dan 3,5π Hz
c. 2,5π s dan 0,4π Hz Perhatikan, tidak perlu
d. 3,5π s dan 0,5π Hz mengetahui massa bola
e. 0,4π s dan 0,4π Hz untuk menghitung periode
𝑚 𝑥
pegas, sebab = 0
𝑘 𝑔
1
𝑓=
𝑇
1
𝑓= = 2,5𝜋 𝐻𝑧
0,4𝜋
Kunci Jawaban : A
131
132
Lampiran 1D
Hasil Uji Coba Instrumen Tes
134
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
Yang termasuk benda dengan
sistem susunan pegas paralel
yaitu nomor ...
a. (1), (2) dan (3)
b. (2), (3) dan (4)
c. (1) dan (2)
d. (3) dan (4)
e. semua benar
4 Menunjukkan arah 4. Benda yang bergerak harmonik Penyelesaian :
gaya yang dialami sederhana mengalami gaya yang Benda yang bergerak
oleh benda yang arahnya…. harmonik sederhana
bergerak harmonik a. berubah setiap saat mengalami gaya yang
b. selalu menuju ke satu arah arahnya selalu menuju titik C2
c. selalu menuju ke titik seimbang seimbang.
d. selalu searah dengan arah gerak Kunci Jawaban : C
e. selalu menyebabkan laju benda
berkurang
5 Menentukan satu 5. Perhatikan gambar di bawah ini ! Penyelesaian :
getaran pada bandul Satu getaran pada bandul
yaitu A-B-C-B-A
Kunci Jawaban : D
Menentukan
periode dan
C1
frekuensi pada
getaran harmonik
135
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
a. A-B-C
b. A-B-C-A
c. A-B-C-B
d. A-B-C-B-A
e. A-B-C-A
6 Menunjukkan 6. Ketika sebuah pegas memiliki Penyelesaian :
hubungan antara periode yang besar, maka Hubungan periode dan
periode dan frekuensinya …. frekuensi adalah berbanding
frekuensi a. sama besar terbalik, maka jika
C2
b. semakin kecil periodenya semakin besar
c. semakin besar frekuensinya semakin kecil
d. tidak berpengaruh Kunci Jawaban : B
e. sama dengan nol
7 Menghitung besar 7. Sebuah materi melakukan gerak Diketahui :
periode dan osilasi dengan menempuh 120 n = 120 getaran
frekuensi getaran dalam waktu 4 menit, t = 4 menit = 240 detik
maka periode dan frekuensi Ditanyakan : T dan f ?
osilasinya secara berturut- Penyelesaian :
turut…. 𝑡
𝑇=
a. 0,5 s dan 2 Hz 𝑛
b. 2 s dan 0,5 Hz 240
𝑇= C3
c. 0,03 s dan 30 Hz 120
d. 30 s dan 0,03 Hz 𝑇 =2𝑠
e. 4 s dan 2 Hz 𝑛
𝑓=
𝑡
120
𝑓=
240
𝑓 = 0,5 𝐻𝑧
Kunci Jawaban : B
136
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
8 Menghitung besar 8. Sebuah bandul digetarkan Diketahui :
periode dan sehingga selama 15 sekon n = 20 getaran
frekuensi menghasilkan 20 getaran, maka t = 15 detik
frekuensinya …. Ditanya : f ?
a. ½ Hz Jawab :
b. 2 Hz n
f = C3
c. 4/3 Hz t
d. 3 Hz 20 getaran
f =
e. 2/3 Hz 15 detik
4
f = Hz
3
Kunci Jawaban : C
9 Menyebutkan 9. Manakah dari persamaan di Penyelesaian :
persamaan dari bawah ini yang merupakan Rumus kecepatan pada gerak
kecepatan rumus dari persamaan kecepatan harmonik adalah :
pada gerak harmonik …. v = Aω cos ωt
a. v = A sin ωt Kunci Jawaban : B C1
Menerapkan b. v = Aω cos ωt
persamaan c. v = A cos ωt
Persamaan simpangan, d. v = Aω2 sin ωt
Getaran kecepatan dan e. v = Aω sin ωt
10 Harmonik percepatan pada Menentukan jika 10. Untuk benda yang menjalani Penyelesaian :
gerak harmonik benda mengalami getaran harmonik, maka pada…. Benda yang menjalani
sederhana getaran harmonik, a. simpangan maksimum, getaran harmonik, akan
bagaimana kecepatan dan percepatannya terjadi simpangan
C2
simpangan, maksimum maksimum, kecepatannya
kecepatan dan b. simpangan maksimum, nol, dan percepatannya
percepatannya kecepatan dan percepatannya maksimum
minimum Kunci Jawaban : D
137
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
a. simpangan maksimum, maksimum, kecepatannya
kecepatan dan percepatannya nol, dan percepatannya
maksimum maksimum
b. simpangan maksimum, Kunci Jawaban : D
kecepatan dan percepatannya
minimum
c. simpangan maksimum,
kecepatannya maksimum dan
percepatannya nol
d. simpangan maksimum,
kecepatannya nol dan
percepatannya maksimum
e. simpangan maksimum, energinya
maksimum
11 Menghitung 11. Sebuah partikel bergetar hingga Diketahui :
simpangan membentuk suatu getaran y = 0,04 sin 20πt
maksimum pada harmonik dengan persamaan y = Ditanya : simpangan
sebuah benda yang 0,04 sin 20πt dengan y dalam maksimum ?
bergetar harmonik simpangan, t adalah waktu dalam Penyelesaian :
satuan sekon. Tentukanlah y = A sin ωt
C3
simpangan maksimum …. y = ymax sin ωt
a. 0,04 m y = 0,04 sin 20πt
b. 0,5 m maka, simpangan maksimum
c. 20 m tidak lain adalah amplitudo.
d. 10 m Kunci Jawaban : A
e. 0,1 m
12 Menganalisis 12. Sebuah benda bergerak pada Diketahui :
percepatan dari bidang xy dengan komponen Vx (t) = 3t2 – 4t + 5 m/detik C4
kecepatan dalam arah x dapat Vy (t) (lihat pada grafik)
138
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
sebuah persamaan dinyatakan dalam bentuk Vx (t) Ditanya : a saat t = 4 s ?
dan grafik = 3t2 – 4t + 5 m/s sedangkan Penyelesaian :
komponen kecepatan dalam arah - Dalam arah x, maka :
y adalah Vy(t) seperti di- Vx (t) = 3t2 – 4t + 5
tunjukkan pada grafik di bawah ax (t) = 6t - 4
ini : ax (4) = 6.4 – 4
ax (4) = 24 – 4
ax (4) = 20 m/s2
- Dalam arah y, maka :
Lihat pada grafik saat t = 4s
maka
139
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
kedua gelombang itu berselisih Ditanya : saat t = 5/4 s kedua
sudut fase sebesar …. gelombang ber-selisih sudut
a. 0 fase ?
b. 300 Penyelesaian :
c. 450 Karena dimulai dari tempat
d. 900 dan waktu yang sama maka
e. 1800 beda fase memenuhi :
Δ𝜃= 𝜃2 - 𝜃1
Δ𝜃= 2π (f2 – f1) t
Δ𝜃= 2π (40-10) 5/4
Δ𝜃= 75π = π rad atau 1800
Kunci Jawaban : E
14 Menghitung beda 14. Dua buah partikel melakukan Diketahui :
fase pada sebuah gerak harmonik dan mulai T1 = 1/3 s
benda yang bergetar bergerak dari titik setimbangnya T2 = 1/5 s
harmonik dengan arah yang sama. Setiap Ditanya : saat t = ¼ s ?
partikel memiliki periode 1/3 s Penyelesaian :
dan 1/5 s. Beda fase dan sudut Beda fase :
fase kedua gerak partikel setelah 𝑡 𝑡
Δ𝜑 = 𝑇 − 𝑇
bergerak ¼ s sebesar…. 1
2
1
1
a. π rad Δ𝜑 = 4
1 − 4
1
C3
b. 2 π rad 5 3
5 3
c. 8 π rad Δ𝜑 = −
4 4
d. 10 π rad 1
e. 15 π rad Δ𝜑 = 2
Beda sudut fase :
Δ𝜃 = 2𝜋Δ𝜑 = 2π(1/2) = π
rad
Kunci Jawaban : A
140
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
15 Menunjukkan 15. Setiap pegas memiliki konstanta Rumus konstanta pegas :
dimensi dari pegas (k) yang berbeda-beda. k=F/x
konstanta pegas Dimensi konstanta pegas yaitu…. k=N/m
a. Tak berdimensi k = kg.m / s2 / m
C2
b. MLT-2 k = kg / s2
c. MLT-1 k = MT-2
d. MT-1 Kunci Jawaban : E
e. MT-2
16 Gerak
Menentukan Menghitung 16. Sebuah pegas digantungkan Diketahui :
Harmonik konstanta pada vertikal. Panjangnya 12 cm. jika X1 = 12 cm = 0,12 m
konstanta pada
pada Pegas pegas diberi beban 150 g, panjang pegas X2 = 17 cm = 0,17 m
pegas dengan
dan menjadi 17 cm. Besar konstanta m = 0,15 kg
menggunakan
Ayunan gaya pegas …. Ditanya : k ?
hukum Hooke
Sederhana
a. 30 N/m Penyelesaian :
C3
b. 300 N/m F = k . ΔX
c. 3 N/m m . g = k . ΔX
d. 0,3 N/m 0,15.10 = k.( 0,17-0,12)
e. 0,03 N/m 1,5 = k . 0,05
k = 1,5 / 0,05
k = 30 N/m
Kunci Jawaban : A
141
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
17 Menghitung 17. Ketika sebuah keluarga yang Diket :
konstanta pada berjumlah empat orang dengan m = 250 kg
pegas massa total 250 kg menaiki m mobil = 1200 kg
mobil 1200 kg, pegas mobil x = 5 cm = 0,05 m
tertekan 5 cm. berapakah Ditanya : k ?
konstanta pegas-pegas mobil, Penyelesaian :
dengan menganggap pegas-pegas 𝐹
tersebut bekerja sebagai satu 𝑘=
𝑥
kesatuan …. 𝑚. 𝑔
𝑘= C3
𝑥
250.10
𝑘=
0,05
𝑘 = 50 000 𝑁/𝑚
a. 500 000 N/m Kunci Jawaban : B
b. 50 000 N/m
c. 5 000 N/m
d. 500 N/m
e. 50 N/m
18 Menghitung 18. Sebuah pegas meregang 0,150 m Diketahui :
konstanta pada ketika massa 0,300 kg m = 0,300 kg
pegas digantungkan, maka konstanta Δx = 0,150 m
pegas sebesar (perhatikan Ditanya : k ?
gambar di bawah ini) …. Penyelesaian
𝐹 C3
𝑘=
𝑥
𝑚. 𝑔
𝑘=
𝑥
0,300.10
𝑘=
0,150
142
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
𝑘 = 20 𝑁/𝑚
Kunci Jawaban : D
0,150 m
a. 5 N/m
b. 10 N/m
c. 15 N/m
d. 20 N/m
e. 25 N/m
19 Menganalisis nilai Diketahui:
konstanta pegas m = 20 gr = 2 x 10-2 kg
ɑ = 1 m/s2
ΔX = 4 cm = 4 x 10-2 m
Ditanya: k = ?
Penyelesaian :
19. Berdasarkan gambar diatas, Karena benda bergerak
sebuah pistol mainan dengan dengan percepatan tertentu, C4
pegas di dalamnya melontarkan maka gaya yang diberikan
sebuah peluru bermassa 20 gram pada pegas yaitu
dengan percepatan 1 m/s2. Ketika F = m.ɑ
peluru dimasukkan, pegas 𝐹 = 𝑘 . ∆𝑋
memendek 4 cm. Konstanta 𝐹 𝑚. 𝑎
pegas yang dipakai sebesar.... 𝑘= =
∆𝑋 ∆𝑋
143
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
a. 0,33 N.m-1 2 × 10−2 . 1
b. 0,05 N.m-1 𝑘=
4 × 10−2
c. 3,3 N.m-1 𝑘 = 0,5 𝑁/𝑚
d. 0,5 N.m-1 Kunci Jawaban: D
e. 50 N.m-1
20 Menganalisis grafik 20. Perhatikan hubungan antara gaya Untuk mencari konstanta
hubungan gaya dan (F) terhadap pertambahan terbesar pada masing-masing
pertambahan panjang (Δx) berikut! Manakah grafik, maka konstanta pegas
panjang pegas yang memiliki konstanta pegas harus di cari satu persatu
dengan kontanta terbesar! terlebih dahulu.
terbesar A. 𝐹 = 𝑘 . ∆𝐿
𝐹
𝑘=
∆𝐿
50
𝑘= = 0,5 𝑁. 𝑚−1
10
𝐹
B. 𝑘 =
∆𝐿
50 C4
𝑘= = 500 𝑁. 𝑚−1
0,1
𝐹
C. 𝑘 =
∆𝐿
5
𝑘= = 50 𝑁. 𝑚−1
0,1
𝐹
D. 𝑘=
∆𝐿
500
𝑘=
0,1
= 5000 𝑁. 𝑚−1
144
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
𝐹
E. 𝑘 = ∆𝐿
500
𝑘= = 50 𝑁. 𝑚−1
10
Maka diperoleh, konstanta
pegas terbesar terdapat pada
grafik D
Kunci Jawaban: D
21 Menghitung 21. Pegas yang panjangnya 10 cm Diketahui:
besarnya digantung vertikal, jika Xo = 10 cm = 0,1 m
pertambahan diregangkan dengan gaya 4 N, F1 = 4 N
panjang maka pegas menjadi 15 cm. Jika ΔX = 15 – 10 = 5 cm
berdasarkan hukum pegas diregangkan oleh gaya 3,2 = 5 x 10-2 m
Hooke N maka panjang pegas .... F2 = 3,2 N
a. 4 cm Jawab:
b. 8 cm 𝑘1 = 𝑘2 C4
c. 12 cm 𝐹1 𝐹2
d. 14 cm =
∆𝑋1 ∆𝑋2
e. 18 cm 4 3,2
=
5 × 10−2 ∆𝑋2
∆𝑋2 = 4 × 10−2 = 4 𝑐𝑚
Kunci Jawaban: A
22 Menghitung periode 22. Seorang anak yang sedang Diket :
Menghitung
pada ayunan bermain di taman dengan m = 20 kg
periode dan
sederhana menggunakan ayunan. Massa l = 1,5 m
frekuensi pada
anak tersebut 20 kg dengan Ditanya : T ? C3
pegas dan
panjang tali ayunan 1,5 m, maka Penyelesaian :
ayunan periode dari ayunan tersebut …. 𝑙
sederhana T = 2π√𝑔
145
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
a. 0,8 π s 1,5
b. 0,1 π s T = 2π√ 10
c. 0,2 π s T = 2π√0,15
d. 0,5 π s T = 2π 0,4
e. 0,4 π s T = 0,8 π
Kunci Jawaban : A
23 Menghitung 23. Pada getaran harmonik pegas, Diketahui :
perbandingan jika massa beban yang digantung m1 = 1 kg
periode anatara dua pada ujung bawah pegas 1 kg, T1 = 2s
buah pegas periodenya 2 s. Jika massa beban m2 = 4 kg
ditambah sehingga sekarang Ditanya : T2 ?
menjadi 4 kg, maka periode Penyelesaian :
getarannya …. 𝑚
a. 1/4 s T = 2π√
𝑘
b. 1/2s 𝑇2 𝑚2 C3
c. 1 s =√
𝑇1 𝑚1
d. 4 s 𝑇2 4
e. 8 s 2
= √1
𝑇2
𝑇1
= √4
𝑇2
2
=2
T2 = 4s
Kunci Jawaban : D
146
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
24 Menganalisis 24. Sebuah roda bermassa m dan Diketahui :
frekuensi pada jari-jari r dihubungkan dengan Massa roda = m
sebuah pegas pegas tak bermassa yang Jari-jari roda = r
memiliki konstanta pegas k, Konstanta pegas = k
seperti ditunjukkan pada gambar Berosilasi secara harmonik
di bawah ini : pada arah horizontal dengan
x=0
Ditanya : f ?
Penyelesaian :
Dari gerak rotasi silinder
Σ𝜏 = 𝐼𝛼
1 𝑎
𝑓𝑟 = 𝑚𝑟 2 .
2 𝑟
1
Roda itu berotasi tanpa slip di atas 𝑓 = 𝑚𝑎 ………………. (i)
lantai. Titik pusat massa roda
2 C4
Dari gerak translasi silinder
berosilasi secara harmonik pada arah Σ𝐹 = 𝑚. 𝑎
horizontal terhadap titik seimbang di kx − f = 𝑚. 𝑎…………..(ii)
x = 0 maka frekuensi osilasi dari Gabung i dan ii
sitem ini …. kx − f = 𝑚. 𝑎
a.
1
𝑓 = 2𝜋 √𝑚
𝑘 1
kx − 𝑚𝑎 = 𝑚. 𝑎
2
1 2𝑘 3
b. 𝑓 = 2𝜋 √ 𝑚 kx = 𝑚𝑎
2
1 2𝑘 dengan a = 𝜔2 𝑥 maka
c. 𝑓 = 2𝜋 √3𝑚
diperoleh frekuensi silinder
1 3𝑘 sabagai berikut :
d. 𝑓 = √ 3
2𝜋 2𝑚
kx = 𝑚𝑎
2
147
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
3
1
e. 𝑓 = 2𝜋 √2𝑚
𝑘 kx = 2 𝑚𝜔2 𝑥
2𝑘
𝜔2 =
3𝑚
2𝑘
𝜔=√
3𝑚
2𝑘
2𝜋𝑓 = √
3𝑚
1 2𝑘
𝑓= √
2𝜋 3𝑚
Kunci Jawaban : C
25 Menganalisis waktu 25. Sebuah bandul dengan panjang Diketahui :
yang diperlukan L, ketika diberi simpangan kecil Panjang bandul = L
bandul untuk menjalani gerak harmonik T = 8s
melakukan getaran sederhana dengan periode 8 s. Periode bandul T’ , ketika
harmonik suatu penghalang dipasang tepat panjang bandul
di bawah titik pusat bandul (lihat L’ = NO = ¼ L
pada gambar), sehingga hanya Ditanya : t ?
seperempat panjang bandul Penyelesaian : C4
terbawah yang dapat mengayun Lama waktu yang diperlukan
ketika ayunan mengenai dari A kembali lagi ke A
penghalang. Tentukan lama adalah :
waktu yang diperlukan bandul tA-O-B-O-A = tAO+ tOB+ tBO+ tOA
dari A kembali lagi ke A …. karena tOA = tAO dan tBO= tOB
maka tA-A = 2 tAO + 2 tOB
148
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
ketika bergerak dari A ke O ,
panjang bandul = L dan
periode = T sehingga
M
tAO = ¼ T
ketika bergerak dari O ke B
3L/4 panjang bandul = L’=1/4 L
dan periode T’, sehingga
N tOB = ¼ T’
𝐿
𝑇 = 2𝜋√
𝑔
B A
O 𝐿′
𝑇′ 2𝜋√ 𝑔
a. 2s =
𝑇 𝐿
b. 4s 2𝜋√𝑔
c. 6s
d. 8s 𝐿′ 1⁄ 𝐿 1
e. 10 s √ =√ 4 =
𝐿 𝐿 2
1
𝑇′ = 𝑇
2
Dengan demikian
tA-A = 2 (1/4T) + 2 (1/4T’)
tA-A = 2/4 T + 2/4 (1/2T)
tA-A = 2T/4 + T/4
tA-A = 3 T /4
tA-A = 3. 8 / 4
tA-A = 6 sekon
Kunci Jawaban : C
149
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
26 Menganalisis 26. Ketika sebuah bola digantung Diketahui :
periode dan pada ujung sebuah pegas, pegas X0 = 400 mm = 0,4 m
frekuensi pada bertambah panjang sejauh 400 g = 10 m/s2
sebuah pegas yang mm. berapakah periode dan di titik keseimbangan B
dikenakan beban frekuensi pegas jika bergetar ke bekerja dua gaya seimbang
dan yang tidak atas dan ke bawah ? (g = 10 yaitu F dan mg
dikenakan beban m/s2) perhatikan gambar di Ditanya : T dan f ?
bawah ini ! Penyelesaian :
𝐹 = 𝑚. 𝑔
𝑘𝑥0 = 𝑚. 𝑔
𝑚 𝑥0
=
𝑘 𝑔
Periode getaran :
𝑚 C4
𝑇 = 2𝜋√
𝑘
𝑥0
𝑇 = 2𝜋√
𝑔
F = kX0
0,4 𝑚
𝑇 = 2𝜋√ 𝑚
10 2
mg 𝑠
𝑇 = 2𝜋. √0,04
a. 0,4π s dan 2,5π Hz 𝑇 = 2𝜋. 0,2
b. 0,5π s dan 3,5π Hz 𝑇 = 0,4 𝜋s
c. 2,5π s dan 0,4π Hz Perhatikan, tidak perlu
d. 3,5π s dan 0,5π Hz mengetahui massa bola
e. 0,4π s dan 0,4π Hz
150
Ranah
No Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Kognitif
untuk menghitung periode
𝑚 𝑥
pegas, sebab 𝑘 = 𝑔0
1
𝑓=
𝑇
1
𝑓= = 2,5𝜋 𝐻𝑧
0,4𝜋
Kunci Jawaban : A
151
152
Lampiran 1F
Kisi-Kisi Instrumen Non Tes (Angket)
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Getaran Harmonik
Kelas / Semester : XI/I
Kompetensi Inti :
KI .1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI .2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI .3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI .4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran.
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan
bandul dan getaran pegas.
LKS CTL
Jumlah
No Indikator Angket Berbasis Android
Soal
Positif Negatif
Penggunaan LKS CTL berbasis Android
1 1,3 2,4 4
dalam proses pembelajaran
2 Penyajian konsep materi dan evaluasi 5 6 2
3 Penyajian desain tampilan dan animasi
7,9 8,10 4
dalam LKS CTL berbasis Android
Jumlah Soal 5 5 10
153
Lampiran 1G
Instrumen Non Tes (Angket)
Respon Siswa terhadap LKS CTL Berbasis Android
Hari/Tanggal :
Jenis Kelamin : P/L
Petunjuk Pengisian :
1. Pada angket ini terdapat 10 butir pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap
butir pernyataan dalam kaitannya dengan pembelajaran menggunakan LKS
CTL berbasis Android
2. Tentukan pilihan Anda atas pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda
checklist (√) pada lembar angket. Jawaban yang diberikan harus sesuai dengan
pendapat Anda.
3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk
mengisi dengan benar.
No Pernyataan STS TS C S SS
1 LKS CTL berbasis Android membuat saya
lebih memahami konsep getaran harmonik
2 Menurut saya, LKS CTL berbasis Android
dalam pembelajaran fisika menjemukan
3 LKS CTL berbasis Android membuat
pelajaran fisika lebih menarik untuk dipelajari
4 Saya merasa rugi belajar fisika menggunakan
LKS CTL berbasis Android
5 LKS CTL berbasis Android membuat materi
mudah diingat
154
No Pernyataan STS TS C S SS
6 LKS CTL berbasis Android mempersulit saya
dalam menyelesaikan soal-soal
7 Penyajian gambar dan animasi dalam LKS
CTL berbasis Android menambah pemahaman
saya dalam mempelajari konsep getaran
harmonik
8 Penyajian gambar dan animasi dalam LKS
CTL berbasis Android membuat saya bingung
9 Penulisan rumus-rumus di dalam LKS CTL
berbasis Android lebih mudah dipahami
10 Komposisi warna yang disajikan dalam LKS
CTL berbasis Android kurang menarik
157
Lampiran 1I
Print Screen LKS CTL Berbasis Android
158
159
160
161
170
A. Kompetensi Inti
KI .1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI .2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI .3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI .4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan konsep getaran harmonik.
2. Siswa dapat menentukan periode dan frekuensi pada pegas serta hubungan
antara keduanya.
3. Siswa dapat menganalisis periode dan frekuensi getaran harmonik.
4. Siswa dapat menjelaskan benda atau fenomena yang termasuk getaran
harmonik.
D. Materi Ajar
PETA KONSEP
GETARAN HARMONIK
terjadi pada
cirinya
Frekuensi
dapat
Fasa dinyatakan
Sistem Ayunan dengan
Pegas Bandul Periode
1. Getaran Harmonik
172
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Pendekatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Saintifik Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Orientasi - Membuka kelas - Menjawab salam 1 menit
dengan dan berdoa
mengucakpan salam sebelum memulai
dan memulai kelas pelajaran.
dengan berdoa.
- Mengecek daftar - Mengangkat
hadir siswa. tangan saat 2 menit
Pendahuluan namanya disebut
dalam absen.
Apersepsi - Memberikan - Menjawab 2 menit
pertanyaan pertanyaan yang
mengenai materi diberikan oleh
yang sudah guru mengenai
dipelajari momentum dan
sebelumnya yaitu impuls.
173
2. Bentuk instrumen
a) Tes Pilihan Ganda
b) Tes Uraian
c) LKS Cetak Penerbit
LAMPIRAN 1 PENILAIAN
A. Instrumen Penilaian Sikap (Afektif)
Kelas : XI MIA 1
Kerja Jumlah
No Nama Peserta Didik Santun Toleran Proaktif Bijaksana Nilai Predikat
sama Skor
1 Adelia Artia S 2 3 3 2 3 13 65 C
2 Adelya Khanza N 3 3 3 3 3 15 75 B
3 Aditya Yohanes 2 3 3 3 2 13 65 C
4 Altha Grasya S 4 3 3 2 3 15 75 B
5 Andha Sari Dewi 3 3 3 2 3 14 70 B
6 Andi Beby B O 4 4 4 3 3 18 90 SB
7 Chika Rahmadanti 3 3 3 3 3 15 75 B
8 Cindy Suryani 3 3 3 3 3 15 75 B
9 Dewi Riskawati 3 3 3 2 2 13 65 C
10 Edoardo Okto S S 2 2 2 3 3 12 60 C
11 Edwar Hakim 3 2 2 2 3 12 60 C
12 Fajar Purnomo Aji 4 3 3 4 3 17 85 SB
13 Febby Nur Arabella 3 3 3 2 2 13 65 C
14 Hendra Gunawan 4 4 3 3 2 16 80 SB
15 Iqbal Zam Zami 3 2 2 2 3 12 60 C
16 Lustri Eka Agustin 3 3 3 3 3 15 75 B
17 Maria Kristina Putri 2 2 2 3 2 11 55 K
18 Moch Eldyen M 3 3 3 3 3 15 75 B
19 Morina Shelvia S 3 4 3 4 3 17 85 SB
20 M Shihab 2 2 3 3 2 12 60 C
21 Oktaviani 3 3 3 2 3 14 70 B
22 Rafly Izha Saputra 3 2 2 2 3 12 60 C
23 Rahayu Agustia 3 3 3 3 3 15 75 B
24 Resa Erlangga 2 3 2 3 2 12 60 C
25 Rian Rizky Pratama 3 2 3 2 3 13 65 C
26 Rini Rachmayani 3 3 3 3 3 15 75 B
27 Rohma Fitrianingsih 4 4 3 3 4 18 90 SB
28 Rosalinda Nasution 3 3 2 3 3 14 70 B
29 Syamsul Ma’arif 4 3 3 3 4 17 85 SB
30 Tri Ningsih Astuti 3 3 3 3 2 14 70 B
31 Vika Falizah Hafifah 2 3 3 3 3 14 70 B
32 Wahyu Arif A 4 3 3 3 4 17 85 SB
33 Wahyu Irawan 3 3 3 3 3 15 75 B
34 Wiji Sugiarti 3 3 3 3 3 15 75 B
35 Winda Aprilya Rizki 3 3 3 3 3 15 75 B
36 Yusuf Putra F 3 2 3 2 3 13 65 C
178
Rubrik Penilaian :
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada
kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
179
Penilaian
Aspek yang Dinilai
1 2 3
Merangkai Rangkaian alat Rangkaian Rangkaian alat
tidak benar alat benar, benar dan rapih
tetapi tidak
rapih
Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
tidak cermat cermat, tetapi cermat, tetapi
mengandung bebas interpretasi
interpretasi
Data yang diperoleh Data tidak Data lengkap Data lengkap,
lengkap tetapi tidak terorganisir dan
terorganisir ditulis dengan
atau ada yang benar
salah
Kesimpulan Tidak benar Sebagian Semua benar
atau tidak kesimpulan atau sesuai
sesuai dengan ada yang tujuan
tujuan salah atau
tidak sesuai
tujuan
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
181
1. Gerak bolak balik melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyak
getaran dalam setiap detik konstan disebut ….
a. getaran
b. periode
c. gerak
d. getaran harmonik
e. frekuensi
2. Pada getaran harmonik bekerja suatu gaya yang selalu mengarah pada titik
keseimbangan yang disebut ….
a. gaya gesek
b. gaya pegas
c. gaya pemulih
d. gaya dorong
e. gaya kinetik
3. Contoh yang bukan getaran harmonis pada kehidupan sehari-hari adalah ….
a. gerakan ayunan
b. pegas pada setir kemudi
c. suspensi kendaraan bermotor
d. neraca pegas
e. neraca lengan
4. Benda yang bergerak harmonis sederhana mengalami gaya yang arahnya ….
a. berubah setiap saat
b. selalu menuju ke satu arah
c. selalu menuju ke titik seimbang
d. selalu searah dengan arah gerak
e. selalu menyebabkan laju benda berkurang
5. Sebuah materi melakukan gerak osilasi dengan menempuh 120 getaran dalam
waktu 4 menit. Maka periode dan frekuensi osilasinya secara berturut-turut
adalah ….
a. 0,5 s dan 2 Hz
b. 2 s dan 0,5 Hz
c. 0,03 s dan 30 Hz
d. 30 s dan 0,03 Hz
e. 4 s dan 2 Hz
182
Rubrik Penilaian
No Pilihan Ganda Skor
1. Getaran harmonik adalah gerak bolak balik melalui suatu 5
titik keseimbangan tertentu dengan banyak getaran dalam
setiap detik konstan.
Kunci Jawaban : D
2. Gaya pemulih adalah gaya yang selalu mengarah pada titik 5
keseimbangan pada getaran harmonik
Kunci Jawaban : C
3. Yang bukan merupakan contoh dari getaran harmonik 5
adalah neraca lengan, karena neraca lengan atau timbangan
merupakan alat ukur massa suatu benda.
Kunci Jawaban : E
4. Benda yang bergerak harmonik sederhana mengalami gaya 5
yang arahnya selalu menuju titik seimbang
Kunci Jawaban : C
5. Diketahui : 5
n = 120 getaran
t = 4 menit = 240 detik
Ditanyakan : T dan f ?
Penyelesaian :
𝑡
𝑇=
𝑛
240
𝑇=
120
𝑇 =2𝑠
𝑛
𝑓=
𝑡
120
𝑓=
240
𝑓 = 0,5 𝐻𝑧
Kunci Jawaban : B
PG = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒙 𝟒
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
183
A. Kompetensi Inti
KI .1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI .2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI .3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI .4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
GETARAN HARMONIK
membahas
b. Persamaan Kecepatan
Kecepatan gerak harmonik merupakan turunan pertama dari persamaan
simpangan gerak terhadap waktu. Persamaan kecepatan yaitu :
𝒗 = 𝝎 𝑨 𝐜𝐨𝐬 𝝎𝒕
Keterangan:
y = simpangan gerak harmonik (m)
v = kecepatan (m/s)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
c. Persamaan Percepatan
Persamaan percepatan gerak harmonik dapat ditentukan dari turunan
pertama persamaan kecepatan terhadap waktu, atau turunan kedua dari
persamaan simpangan gerak terhadap waktu. Persamaan percpetan yaitu :
𝒂 = − 𝝎𝟐 𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝝎𝒕
Keterangan:
y = simpangan gerak harmonik (m)
a = percepatan (m/𝑠 2 )
v = kecepatan (m/s)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
2. Sudut Fase dan Beda Fase pada Getaran Harmonik
a. Sudut Fase
Bilangan yang menentukan arah dan nilai y dan v adalah besaran (𝜔𝑡 + 𝜃0 )
yang disebut sebagai sudut fase gerak harmonik.
𝟐𝝅
𝜽 = (𝝎𝒕 + 𝜽𝟎 ) = ( 𝑻 𝒕 + 𝜽𝟎 )
Keterangan :
𝜃0 = sudut fase awal (radian ata derajat)
𝜔 = kecepatan sudut (rad/s)
T = periode (sekon)
t = waktu (sekon)
b. Beda Fase
Fase (𝜑) adalah besarnya sudut fase dibagi dengan bilangan 2𝜋. Secara
matematis, dapat dituliskan persamannya :
𝜽 (𝝎𝒕 + 𝜽𝟎 )
𝝋= =
𝟐𝝅 𝟐𝝅
𝒕𝟐 𝒕𝟏
∆𝝋 = ( + 𝝋𝟎 ) − ( + 𝝋𝟎 )
𝑻 𝑻
186
Keterangan :
𝜑 = fase
t = waktu (sekon)
T = periode (sekon)
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya jawab, Demonstrasi
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Kegiatan Pendekatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Saintifik
Orientasi - Membuka kelas - Menjawab 1 menit
dengan salam dan
mengucakpan berdoa sebelum
salam dan memulai
memulai kelas pelajaran.
dengan berdoa.
- Mengecek daftar - Mengangkat 2 menit
hadir siswa. tangan saat
namanya
disebut dalam
absen.
Apersepsi - Memberikan - Menjawab 2 menit
pertanyaan pertanyaan yang
mengenai materi diberikan oleh
yang sudah guru mengenai
dipelajari konsep getaran
sebelumnya yaitu harmonik dan
konsep getaran aplikasinya
harmonik dan dalam
aplikasinya dalam kehidupan
kehidupan sehari- sehari-hari.
hari.
Motivasi - Menyajikan video - Memperhatikan 3 menit
yang berkaitan video tersebut
dengan materi dengan baik.
yang akan
dipelajari.
187
2. Bentuk instrumen
a) Tes Pilihan Ganda
b) Tes Uraian
c) LKS Cetak Penerbit
LAMPIRAN 1 PENILAIAN
A. Instrumen Penilaian Sikap (Afektif)
Kelas : XI MIA 1
Kerja Jumlah
No Nama Peserta Didik Santun Toleran Proaktif Bijaksana Nilai Predikat
sama Skor
1 Adelia Artia S 3 3 3 3 3 15 75 B
2 Adelya Khanza N 2 3 3 3 2 13 65 C
3 Aditya Yohanes 4 3 3 3 2 15 75 B
4 Altha Grasya S 3 3 3 2 2 13 65 C
5 Andha Sari Dewi 4 3 3 3 4 17 85 SB
6 Andi Beby B O 3 3 3 4 3 16 80 SB
7 Chika Rahmadanti 3 3 3 3 3 15 75 B
8 Cindy Suryani 2 3 3 3 2 13 65 C
9 Dewi Riskawati 4 3 4 3 4 18 90 SB
10 Edoardo Okto S S 3 3 3 3 4 16 80 SB
11 Edwar Hakim 3 3 3 4 4 17 85 SB
12 Fajar Purnomo Aji 3 2 3 2 3 13 65 C
13 Febby Nur Arabella 3 3 3 3 2 14 70 B
14 Hendra Gunawan 3 3 3 3 3 15 75 B
15 Iqbal Zam Zami 3 3 3 3 4 16 80 SB
16 Lustri Eka Agustin 3 3 3 3 3 15 75 B
17 Maria Kristina Putri 3 4 3 3 3 16 80 SB
18 Moch Eldyen M 3 3 3 4 3 16 80 SB
19 Morina Shelvia S 3 3 3 3 3 15 75 B
20 M Shihab 3 3 3 2 3 14 70 B
21 Oktaviani 3 3 3 3 3 15 75 B
22 Rafly Izha Saputra 3 3 4 3 3 16 80 SB
23 Rahayu Agustia 3 3 3 3 3 15 75 B
24 Resa Erlangga 2 3 3 3 3 14 70 B
25 Rian Rizky Pratama 3 3 3 3 2 14 70 B
26 Rini Rachmayani 4 3 3 3 3 16 80 SB
27 Rohma Fitrianingsih 3 3 3 3 4 16 80 SB
28 Rosalinda Nasution 3 3 3 3 3 15 75 B
29 Syamsul Ma’arif 3 3 3 3 3 15 75 B
30 Tri Ningsih Astuti 3 3 3 3 3 15 75 B
31 Vika Falizah Hafifah 3 3 3 2 3 14 70 B
32 Wahyu Arif A 3 4 3 3 3 16 80 SB
33 Wahyu Irawan 4 4 3 3 3 17 85 SB
34 Wiji Sugiarti 3 4 3 3 3 16 80 SB
35 Winda Aprilya Rizki 4 4 3 3 3 17 85 SB
36 Yusuf Putra F 3 3 3 3 3 15 75 B
192
Rubrik Penilaian :
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada
kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
193
Predikat
Nilai
Skor
No Nama Keterampilan Menyampaikan Menanggapi Kesesuaian
Bertanya Pendapat Pendapat Topik
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Adelia Artia S 3 3 1 3 10 83 SB
2 Adelya Khanza N 2 2 2 2 8 67 C
3 Aditya Yohanes 3 2 3 2 10 83 SB
4 Altha Grasya S 2 2 2 2 8 67 C
5 Andha Sari Dewi 3 1 3 3 10 83 SB
6 Andi Beby B O 2 3 1 3 9 75 B
7 Chika Rahmadanti 3 2 3 2 10 83 SB
8 Cindy Suryani 3 2 1 3 9 75 B
9 Dewi Riskawati 3 2 2 3 10 83 SB
10 Edoardo Okto S S 1 3 2 3 9 75 B
11 Edwar Hakim 2 2 3 2 9 75 B
12 Fajar Purnomo Aji 1 1 3 3 8 67 C
13 Febby Nur Arabella 3 2 3 2 10 83 SB
14 Hendra Gunawan 2 2 1 3 8 67 C
15 Iqbal Zam Zami 1 3 3 3 10 83 SB
16 Lustri Eka Agustin 2 1 3 3 9 75 B
17 Maria Kristina Putri 2 3 1 3 9 75 B
18 Moch Eldyen M 1 2 3 2 8 67 C
19 Morina Shelvia S 3 3 1 3 10 83 SB
20 M Shihab 3 1 3 2 9 75 B
21 Oktaviani 1 2 3 3 3 12 100 SB
22 Rafly Izha Saputra 3 3 2 3 11 92 SB
23 Rahayu Agustia 2 3 3 2 10 83 SB
24 Resa Erlangga 2 1 2 3 8 67 C
25 Rian Rizky Pratama 2 3 1 2 8 67 C
26 Rini Rachmayani 2 1 2 3 8 67 C
27 Rohma Fitrianingsih 2 3 2 2 9 75 B
28 Rosalinda Nasution 1 2 3 3 9 75 B
29 Syamsul Ma’arif 2 2 3 2 9 75 B
30 Tri Ningsih Astuti 3 1 3 2 9 75 B
31 Vika Falizah Hafifah 2 2 2 3 9 75 B
32 Wahyu Arif A 3 1 1 3 8 67 C
33 Wahyu Irawan 1 2 2 3 8 67 C
34 Wiji Sugiarti 2 2 2 2 8 67 C
35 Winda Aprilya Rizki 3 1 3 2 9 75 B
36 Yusuf Putra F 2 3 3 3 11 92 SB
194
Penilaian diskusi untuk setiap kelompok dapat menggunakan rumus dan predikat
berikut:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
Rumusnya yaitu : nilai = 𝑥100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
195
Rubrik Penilaian
No Pilihan Ganda Skor
1 Diketahui : 5
y = ½ A√2
Ditanya : 𝜑 ?
Penyelesaian :
y = A sin ω t
½ A√2 = A sin 𝜃
½ √2 = sin 𝜃
¼π =𝜃
Berarti beda fasenya:
𝜃
𝜑=
2𝜋
1
𝜑=
8
Kunci Jawaban : A
2 Diketahui : 5
f1 = 10 Hz
f2 = 40 Hz
t = 5/4 sekon
Ditanya : ∆𝜃 ?
Penyelesaian :
∆𝜃 = 𝜃2 − 𝜃1
∆𝜃 = 2𝜋(𝑓2 − 𝑓1 ) 𝑡
5
∆𝜃 = 2𝜋(40 − 10)
4
2𝜋(30)5
∆𝜃 =
4
∆𝜃 = 75𝜋 = 𝜋 𝑟𝑎𝑑 𝑎𝑡𝑎𝑢 1800
Kunci Jawaban : E
3 Diketahui: 5
y = 8 cm
A = 10 cm
f = 5 Hz
Ditanya: v ?
Penyelesaian :
Simpangan getaran memenuhi:
y = A sin 𝜃
𝑦
sin 𝜃 = 𝐴
8
sin 𝜃 = 10
6
cos 𝜃 = 10
maka, kecepatan getaran memenuhi:
v = 𝜔𝐴 cos 𝜃
v = (2π.5).10.6/10
197
v = 60 π cm/s
Kunci Jawaban : C
4 Diketahui : 5
y = 4 sin 0,1 t
t = 5π sekon
Ditanya : y ?
Penyelesaian :
𝜃 = 0,1 t = 0,1 (5π) = 0,5 π = 0,5.180
rad = 900
y = 4 sin 0,1 t
y = 4 sin 0,1 (5 π)
y = 4 sin 900
y = 4 cm
Kunci Jawaban : B
5 Diketahui : 5
Amplitudo = A
Frekuensi sudut = ω
v = 4/5 vmax
Ditanya : a ?
Penyelesaian :
v = vmax
cos ϴ = 4/5 vmax
sin ϴ = 3/5
jadi, a = - 𝜔2 𝐴
3
sin ϴ = - 5 𝜔2 𝐴
Kunci Jawaban : B
PG = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒙 𝟒
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
198
A. Kompetensi Inti
KI .1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI .2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI .3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI .4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
GETARAN HARMONIK
terjadi pada
𝑙 1 𝑔 𝑚 1 𝑘
𝑇 = 2𝜋√𝑔 𝑓 = 2𝜋 √ 𝑙 𝑇 = 2𝜋√ 𝑘 𝑓 = 2𝜋 √𝑚
200
1 𝑘
𝑓= √
2𝜋 𝑚
Keterangan :
T = periode (sekon)
f = frekuensi (Hz)
m = massa (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
3. Periode dan Frekuensi pada Ayunan Sederhana (bandul)
Bentuk persamaan matematika gerak harmonik pada ayunan sederhana, yaitu
sebuah ayunan yang terbuat dari seutas tali panjang yang digantungi beban
bermassa m adalah sama dengan bentuk persamaan gerak harmonik pada pegas.
𝑙
Periode : 𝑇 = 2𝜋√
𝑔
Frekuensi :
1 𝑔
𝑓= √
2𝜋 𝑙
Keterangan :
𝑇 = Periode (sekon)
𝑓 = Frekuensi (Hz)
g = percepatan gravitasi (m/s 2 )
l = panjang tali bandul (m)
201
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya jawab, Demonstrasi
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Kegiatan Pendekatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Saintifik
Orientasi - Membuka kelas - Menjawab 1 menit
dengan salam dan
mengucakpan berdoa sebelum
salam dan memulai
memulai kelas pelajaran.
dengan berdoa.
- Mengecek daftar - Mengangkat 2 menit
hadir siswa. tangan saat
namanya
disebut dalam
absen.
Apersepsi - Memberikan - Menjawab 2 menit
pertanyaan pertanyaan yang
mengenai materi diberikan oleh
yang sudah guru mengenai
dipelajari persamaan
sebelumnya yaitu dalam getaran
persamaan dalam harmonik
getaran harmonik meliputi
meliputi persamaan
persamaan simpangan,
simpangan, kecepatan dan
kecepatan dan percepatan.
percepatan.
Motivasi - Membuka LKS. - Mengikuti
perintah guru.
- Menyajikan video - Memperhatikan
yang berkaitan video tersebut
dengan materi dengan baik. 3 menit
yang akan
dipelajari.
Tujuan - Menyampaikan - Memperhatikan 2 menit
tujuan dan tujuan dan
indikator yang indikator yang
akan dicapai akan dicapai.
selama
pembelajaran.
202
2. Bentuk instrumen
a) Tes Pilihan Ganda
b) Tes Uraian
c) LKS Cetak Penerbit
LAMPIRAN 1 PENILAIAN
A. Instrumen Penilaian Sikap (Afektif)
Kelas : XI MIA 1
No Nama Peserta Didik Kerja Santun Toleran Proaktif Bijaksana Jumlah Nilai Predikat
sama Skor
1 Adelia Artia S 3 3 3 3 3 15 75 B
2 Adelya Khanza N 4 3 3 3 2 15 75 B
3 Aditya Yohanes 3 3 3 3 3 15 75 B
4 Altha Grasya S 3 3 3 3 3 15 75 B
5 Andha Sari Dewi 4 3 3 3 4 17 85 SB
6 Andi Beby B O 3 3 2 2 3 13 65 C
7 Chika Rahmadanti 3 3 3 3 3 15 75 B
8 Cindy Suryani 3 3 3 3 3 15 75 B
9 Dewi Riskawati 3 3 3 3 3 15 75 B
10 Edoardo Okto S S 3 3 3 3 4 16 80 SB
11 Edwar Hakim 4 3 3 3 3 16 80 SB
12 Fajar Purnomo Aji 3 3 3 3 3 15 75 B
13 Febby Nur Arabella 3 3 3 3 3 15 75 B
14 Hendra Gunawan 3 3 3 3 3 15 75 B
15 Iqbal Zam Zami 3 3 4 3 3 16 80 SB
16 Lustri Eka Agustin 4 3 3 3 3 16 80 SB
17 Maria Kristina Putri 3 3 3 3 4 16 80 SB
18 Moch Eldyen M 3 3 3 3 3 15 75 B
19 Morina Shelvia S 3 3 3 3 3 15 75 B
20 M Shihab 3 3 3 3 3 15 75 B
21 Oktaviani 3 3 3 3 3 15 75 B
22 Rafly Izha Saputra 4 3 3 3 4 17 85 SB
23 Rahayu Agustia 4 4 4 3 3 18 90 SB
24 Resa Erlangga 3 3 3 3 3 15 75 B
25 Rian Rizky Pratama 3 2 3 3 3 14 70 B
26 Rini Rachmayani 3 3 3 3 3 15 75 B
27 Rohma Fitrianingsih 3 3 3 2 3 14 70 B
28 Rosalinda Nasution 3 3 3 3 3 15 75 B
29 Syamsul Ma’arif 3 3 4 3 3 16 80 SB
30 Tri Ningsih Astuti 4 3 3 3 4 17 85 SB
31 Vika Falizah Hafifah 3 3 3 3 3 15 75 B
32 Wahyu Arif A 3 3 3 3 3 15 75 B
33 Wahyu Irawan 3 2 3 3 3 14 70 B
34 Wiji Sugiarti 3 3 3 3 3 15 75 B
35 Winda Aprilya Rizki 3 3 3 3 3 15 75 B
36 Yusuf Putra F 4 3 3 3 3 16 80 SB
207
Rubrik Penilaian :
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada
kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
208
Predikat
Nilai
Skor
No Nama Merangkai
Pengolahan
Alat Pengamatan Kesimpulan
Data
Praktikum
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Adelia Artia S 2 1 2 3 8 67 C
2 Adelya Khanza N 3 2 2 2 9 75 B
3 Aditya Yohanes 2 1 2 3 8 67 C
4 Altha Grasya S 3 3 3 2 11 92 SB
5 Andha Sari Dewi 3 3 3 3 12 100 SB
6 Andi Beby B O 2 1 3 2 8 67 C
7 Chika Rahmadanti 3 2 2 3 10 83 SB
8 Cindy Suryani 2 2 3 2 9 75 B
9 Dewi Riskawati 3 1 1 3 8 67 C
10 Edoardo Okto S S 3 2 3 2 10 83 SB
11 Edwar Hakim 1 2 2 3 8 67 C
12 Fajar Purnomo Aji 2 2 1 3 8 67 C
13 Febby Nur Arabella 3 3 2 2 10 83 SB
14 Hendra Gunawan 2 2 3 3 10 83 SB
15 Iqbal Zam Zami 1 3 3 3 10 83 SB
16 Lustri Eka Agustin 3 2 3 2 10 83 SB
17 Maria Kristina Putri 3 3 2 2 10 83 SB
18 Moch Eldyen M 1 3 1 3 8 67 C
19 Morina Shelvia S 2 2 2 3 9 75 B
20 M Shihab 3 1 2 3 9 75 B
21 Oktaviani 3 2 3 3 11 92 SB
22 Rafly Izha Saputra 1 3 3 2 9 75 B
23 Rahayu Agustia 2 3 2 3 10 83 SB
24 Resa Erlangga 3 3 1 2 9 75 B
25 Rian Rizky Pratama 3 3 3 2 11 92 SB
26 Rini Rachmayani 3 1 3 2 9 75 B
27 Rohma Fitrianingsih 2 3 1 3 9 75 B
28 Rosalinda Nasution 1 2 3 2 8 67 C
29 Syamsul Ma’arif 1 3 2 3 9 75 B
30 Tri Ningsih Astuti 3 2 2 3 10 83 SB
31 Vika Falizah Hafifah 2 3 3 2 10 83 SB
32 Wahyu Arif A 1 3 3 2 9 75 B
33 Wahyu Irawan 2 3 3 2 10 83 SB
34 Wiji Sugiarti 2 2 2 3 9 75 B
35 Winda Aprilya Rizki 2 2 2 3 9 75 B
36 Yusuf Putra F 1 2 3 3 9 75 B
209
Penilaian
Aspek yang Dinilai
1 2 3
Merangkai Rangkaian alat Rangkaian Rangkaian alat
tidak benar alat benar, benar dan rapih
tetapi tidak
rapih
Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
tidak cermat cermat, tetapi cermat, tetapi
mengandung bebas interpretasi
interpretasi
Data yang diperoleh Data tidak Data lengkap Data lengkap,
lengkap tetapi tidak terorganisir dan
terorganisir ditulis dengan
atau ada yang benar
salah
Kesimpulan Tidak benar Sebagian Semua benar
atau tidak kesimpulan atau sesuai
sesuai dengan ada yang tujuan
tujuan salah atau
tidak sesuai
tujuan
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
210
1. “Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka perubahan
panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya”. Pernyataan diatas
merupakan bunyi dari hukum ….
a. Archimedes
b. Pascal
c. Newton
d. Boyle
e. Hooke
2. Sebuah pegas memiliki panjang mula-mula 30 cm. Jika pegas digantung pada
salah satu ujung dan ujung yang lain diberi beban 300 gram (g = 10 m/s 2),
sehingga panjang pegas menjadi 35 cm. Maka besarnya konstanta pegas ….
a. 20 N/m
b. 30 N/m
c. 40 N/m
d. 50 N/m
e. 60 N/m
3. Sebuah pegas yang panjangnya 20 cm digantungkan vertical. Jika diberikan
gaya 0,9 N panjang pegas menjadi 50 cm. Panjang pegas jika diregangkan oleh
gaya 0,5 N sebesar ….
a. 45 cm
b. 36,7 cm
c. 36 cm
d. 26 cm
e. 16 cm
4. Sebuah pegas diberi beban 200 gram. Konstanta pegas π2 N/m. Pegas tersebut
ditekan ke atas sejauh 40 cm, kemudian digetarkan. Periode pegas tersebut
sebesar ….
a. 0,894 s
b. 1,894 s
c. 2,894 s
d. 8,94 s
e. 10,894 s
5. Berapakah besarnya frekuensi getar pegas pada soal nomor 4 ….
a. – 0,118 Hz
b. 0,118 Hz
c. 1,118 Hz
d. 2,118 Hz
e. 3,118 Hz
211
Rubrik Penilaian
No Pilihan Ganda Skor
1 Bunyi dari Hukum Hooke yaitu : 5
“Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas,
maka perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan
gaya tariknya”.
Kunci Jawaban : E
2 Diketahui : 5
X1 = 30 cm = 0,3 m
X2 = 35 cm = 0,35 m
m = 300 gram = 0,3 kg
g = 10 m/s2
Ditanya : k ?
Penyelesaian :
F = k . Δx
m . g = k . Δx
0,3 . 10 = k . (0,35-0,3)
3 = k . 0,05
k = 3 / 0,05
k = 60 N/m
Kunci Jawaban : E
3 Diketahui : 5
X1 = 20 cm
X2 = 50 cm
F1 = 0,9 N
F2 = 0,5 N
Ditanya : Δx2 ?
Penyelesaian :
F1 = k . Δx1
0,9 = k . (50-20)
0,9 = k . 30
k = 0,9 / 30
k = 0,03 N/m
F2 = k . Δx2
0,5 = 0,03 . Δx2
Δx2 = 0,5 / 0,03
Δx2 = 16 cm
Kunci Jawaban : E
4 Diketahui : 5
m = 200 gram = 0,2 kg
k = π2 N/m = 3,142 N/m = 9,859 N/m
x = 40 cm = 0,4 m
Ditanya : T ?
Penyelesaian :
𝑚
𝑇 = 2𝜋√
𝑘
212
0,2
𝑇 = 2 . 3,14√
9,859
𝑇 = 2 . 3,14√0,0202860331
𝑇 = 2 . 3,14 . 0,1424290458
𝑇 = 0,894 s
Kunci Jawaban : A
5 Diketahui : 5
m = 200 gram = 0,2 kg
k = π2 N/m = 3,142 N/m = 9,859 N/m
x = 40 cm = 0,4 m
Ditanya : f ?
Penyelesaian :
1
𝑓=
𝑇
1
𝑓=
0,894
𝑓 = 1,118 𝐻𝑧
Kunci Jawaban : C
PG = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒙 𝟒
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
213
A. Kompetensi Inti
KI .1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI .2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI .3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI .4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan konsep getaran harmonik.
2. Siswa dapat menentukan periode dan frekuensi pada pegas serta hubungan
antara keduanya.
3. Siswa dapat menganalisis periode dan frekuensi getaran harmonik.
4. Siswa dapat menjelaskan benda atau fenomena yang termasuk getaran
harmonik.
D. Materi Ajar
PETA KONSEP
GETARAN HARMONIK
terjadi pada
cirinya
Frekuensi
dapat
Fasa dinyatakan
Sistem Ayunan dengan
Pegas Bandul Periode
215
1. Getaran Harmonik
Getaran harmonik adalah gerak bolak-balik benda melalui titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon
selalu konstan. Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu lintasan bolak-
balik disebut Periode, sedangkan banyaknya getaran tiap satuan waktu disebut
Frekuensi. Posisi pada saat resultan gaya bekerja pada partikel yang bergetar
sama dengan nol disebut posisi seimbang. Hubungan antara periode (T) dan
frekuensi (f) menurut pernyataan ini adalah:
1 𝑡 1 𝑛
T = sedangkan untuk f =
f 𝑛 T 𝑡
Keterangan :
T = Periode (sekon)
f = Frekuensi (Hz)
n = banyaknya getaran
t = waktu (sekon)
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, demonstrasi, tanya-jawab, presentasi
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Pendekatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Saintifik Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Orientasi - Membuka kelas - Menjawab dan 2 menit
dengan berdoa sebelum
mengucakpan memulai
salam dan pelajaran.
Pendahuluan
memulai kelas
dengan berdoa.
216
LAMPIRAN 1 PENILAIAN
Rubrik Penilaian :
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada
kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
223
Penilaian
Aspek yang Dinilai
1 2 3
Merangkai Rangkaian alat Rangkaian Rangkaian alat
tidak benar alat benar, benar dan rapih
tetapi tidak
rapih
Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
tidak cermat cermat, tetapi cermat, tetapi
mengandung bebas interpretasi
interpretasi
Data yang diperoleh Data tidak Data lengkap Data lengkap,
lengkap tetapi tidak terorganisir dan
terorganisir ditulis dengan
atau ada yang benar
salah
Kesimpulan Tidak benar Sebagian Semua benar
atau tidak kesimpulan atau sesuai
sesuai dengan ada yang tujuan
tujuan salah atau
tidak sesuai
tujuan
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
225
1. Gerak bolak balik melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyak
getaran dalam setiap detik konstan disebut ….
a. getaran
b. periode
c. gerak
d. getaran harmonik
e. frekuensi
2. Pada getaran harmonis bekerja suatu gaya yang selalu mengarah pada titik
keseimbangan yang disebut ….
a. gaya gesek
b. gaya pegas
c. gaya pemulih
d. gaya dorong
e. gaya kinetik
3. Contoh yang bukan getaran harmonis pada kehidupan sehari-hari adalah ….
a. gerakan ayunan
b. pegas pada setir kemudi
c. suspensi kendaraan bermotor
d. neraca pegas
e. neraca lengan
4. Benda yang bergerak harmonis sederhana mengalami gaya yang arahnya ….
a. berubah setiap saat
b. selalu menuju ke satu arah
c. selalu menuju ke titik seimbang
d. selalu searah dengan arah gerak
e. selalu menyebabkan laju benda berkurang
5. Sebuah materi melakukan gerak osilasi dengan menempuh 120 getaran dalam
waktu 4 menit. Maka periode dan frekuensi osilasinya secara berturut-turut
adalah ….
a. 0,5 s dan 2 Hz
b. 2 s dan 0,5 Hz
c. 0,03 s dan 30 Hz
d. 30 s dan 0,03 Hz
e. 4 s dan 2 Hz
226
Rubrik Penilaian
No Pilihan Ganda Skor
1. Getaran harmonik adalah gerak bolak balik melalui suatu 5
titik keseimbangan tertentu dengan banyak getaran dalam
setiap detik konstan.
Kunci Jawaban : D
2. Gaya pemulih adalah gaya yang selalu mengarah pada titik 5
keseimbangan pada getaran harmonik
Kunci Jawaban : C
3. Yang bukan merupakan contoh dari getaran harmonik 5
adalah neraca lengan, karena neraca lengan atau timbangan
merupakan alat ukur massa suatu benda.
Kunci Jawaban : E
4. Benda yang bergerak harmonik sederhana mengalami gaya 5
yang arahnya selalu menuju titik seimbang
Kunci Jawaban : C
5. Diketahui : 5
n = 120 getaran
t = 4 menit = 240 detik
Ditanyakan : T dan f ?
Penyelesaian :
𝑡
𝑇=
𝑛
240
𝑇=
120
𝑇 =2𝑠
𝑛
𝑓=
𝑡
120
𝑓=
240
𝑓 = 0,5 𝐻𝑧
Kunci Jawaban : B
PG = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒙 𝟒
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
227
A. Kompetensi Inti
KI .1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI .2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI .3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI .4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menerapkan persamaan simpangan, kecepatan dan percepatan
pada gerak harmonik sederhana.
2. Siswa dapat menghitung sudut fase dan beda fase pada gerak harmonik.
D. Materi Ajar
PETA KONSEP
GETARAN HARMONIK
membahas
𝒗 = 𝝎 𝑨 𝐜𝐨𝐬 𝝎𝒕
Keterangan:
y = simpangan gerak harmonik (m)
v = kecepatan (m/s)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
c. Persamaan Percepatan
Persamaan percepatan gerak harmonik dapat ditentukan dari turunan
pertama persamaan kecepatan terhadap waktu, atau turunan kedua dari
persamaan simpangan gerak terhadap waktu. Persamaan percpetan yaitu :
𝒂 = − 𝝎𝟐 𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝝎𝒕
Keterangan:
y = simpangan gerak harmonik (m)
a = percepatan (m/𝑠 2 )
v = kecepatan (m/s)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
2. Sudut Fase dan Beda Fase pada Getaran Harmonik
a. Sudut Fase
Bilangan yang menentukan arah dan nilai y dan v adalah besaran (𝜔𝑡 + 𝜃0 )
yang disebut sebagai sudut fase gerak harmonik.
𝟐𝝅
𝜽 = (𝝎𝒕 + 𝜽𝟎 ) = ( 𝑻 𝒕 + 𝜽𝟎 )
Keterangan :
𝜃0 = sudut fase awal (radian ata derajat)
𝜔 = kecepatan sudut (rad/s)
T = periode (sekon)
t = waktu (sekon)
b. Beda Fase
Fase (𝜑) adalah besarnya sudut fase dibagi dengan bilangan 2𝜋. Secara
matematis, dapat dituliskan persamannya :
230
𝜽 (𝝎𝒕 + 𝜽𝟎 )
𝝋= =
𝟐𝝅 𝟐𝝅
𝒕𝟐 𝒕𝟏
∆𝝋 = ( + 𝝋𝟎 ) − ( + 𝝋𝟎 )
𝑻 𝑻
Keterangan :
𝜑 = fase
t = waktu (sekon)
T = periode (sekon)
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya jawab, Demonstrasi
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Pendekatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Saintifik Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Orientasi - Membuka kelas - Menjawab 2 menit
dengan dan berdoa
mengucakpan sebelum
salam dan memulai
memulai kelas pelajaran.
dengan berdoa.
- Membagi siswa - Menyimak 3 menit
menjadi dan
beberapa mengikuti
kelompok. 1 perintah guru
kelompok terdiri dan langsung
Pendahuluan dari 4 orang duduk
dengan
teman satu
kelompok
2. Bentuk instrumen
a) Tes Pilihan Ganda
b) Tes Uraian
c) LKS CTL berbasis Android
LAMPIRAN 1 PENILAIAN
Rubrik Penilaian :
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada
kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
237
Predikat
Nilai
Skor
No Nama Keterampilan Menyampaikan Menanggapi Kesesuaian
Bertanya Pendapat Pendapat Topik
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Aenaya Alfadhilah 3 2 2 3 10 83 SB
2 Afif Zulfikar Haris 3 3 3 2 11 92 SB
3 Agung Wicaksono 3 2 2 2 9 75 B
4 Amanda Ainun G 2 2 2 3 9 75 B
5 Aprilia Dwi Ayu 2 3 3 3 11 92 SB
6 Astia Sepwesda 3 2 2 2 9 75 B
7 Dela Erina Wuayanti 2 3 2 2 9 75 B
8 Faqih Haidar Ali 2 2 2 3 9 75 B
9 Fristian Saputra 2 2 2 3 9 75 B
10 Hafiz Daryansyah 3 2 3 2 10 83 SB
11 Ihza Alfaizu 1 2 3 2 8 67 C
12 Ilham Ary Akbar 3 1 1 3 8 67 C
13 Kenny Christiansyah 3 1 1 3 8 67 C
14 Lukman Farizi D 2 2 3 3 10 83 SB
15 Marcelino Christian 2 2 2 3 9 75 B
16 Marini Thian Ping 1 3 3 3 10 83 SB
17 Miranda 2 1 2 3 8 67 C
18 Mita Nuraini 2 3 3 3 11 92 SB
19 M Ahman Luthfi 1 3 3 3 10 83 SB
20 M Freezar Virgiawan 3 1 3 3 10 83 SB
21 Mustika Ardiana P 3 3 2 2 10 83 SB
22 Mutaalimah Robibi 2 3 3 3 11 92 SB
23 Natasya Iskandar 3 3 1 2 9 75 B
24 Naufal Syafiq P 3 3 2 8 67 C
25 Nita Novia 3 2 2 2 9 75 B
26 Novi Tri Wulandari 3 2 2 2 9 75 B
27 Pris Larasati 2 3 2 2 9 75 B
28 Rafliyanto Arbi A 3 3 3 2 11 92 SB
29 Ricky Bagus H 2 1 3 3 9 75 B
30 Rizka Oktavia D 1 3 3 3 10 83 SB
31 Siswati Rahayu 3 3 2 2 10 83 SB
32 Siti Mas Uswatun H 2 3 3 3 11 92 SB
33 Siti Namira Salbia 3 3 3 2 11 92 SB
34 Sungkun Mangraja D 2 3 3 3 11 92 SB
35 Wulan Damayanti 3 3 2 2 10 83 SB
36 Yohanes 2 2 2 3 9 75 B
238
Penilaian diskusi untuk setiap kelompok dapat menggunakan rumus dan predikat
berikut:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
Rumusnya yaitu : nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
239
Rubrik Penilaian
No Pilihan Ganda Skor
1. Diketahui : 5
y = 0,04 sin 20πt
Ditanya : simpangan maksimum ?
Penyelesaian :
y = A sin ωt
y = ymax sin ωt
y = 0,04 sin 20πt
maka, simpangan maksimum tidak lain adalah amplitudo.
Kunci Jawaban : A
2. Diketahui : 5
f = 5 Hz
A = 10 cm
Ditanya : v saat y = 8 cm ?
Penyelesaian :
y = A sin ϴ
𝑦 8
sin ϴ = 𝐴 = 10 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖
6
cos ϴ = 𝑚𝑎𝑘𝑎,
10
v = 𝜔𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝜃
v = 2π f A cos 𝜃
6
v = 2π . 5. 10. 10
v = 60 π cm/s
Kunci Jawaban : C
3. Diketahui : 5
Persamaan simpangan y = 6 sin 0,2t
Ditanya : percepatan saat t = 2,5 πs ?
Penyelesaian :
Simpangan = y = 6 sin 0,2t
Kecepatan = v
𝑑𝑦
v = 𝑑𝑡 = 6 (0,2 cos 0,2t) cm/s
v = 1,2 cos 0,2t cm/s
Percepatan = a
𝑑𝑣
a = 𝑑𝑡 = 1,2 (-0,2 sin 0,2t) cm/s2
a = -0,24 sin 0,2t cm/s2
sudut 𝜃 = 0,2t = 0,2 (2,5π) = 0,5πrad
sudut 𝜃 = 0,5 (180) = 900
maka,
a = -0,24 sin 0,2t cm/s2
a = -0,24 sin 90
a = -0,24
Kunci Jawaban : E
4. Sudut fase adalah bilangan yang menentukan arah dan nilai 5
y dan v adalah besaran (ωt+𝜃0 )
Kunci Jawaban : C
241
5. Diketahui : 5
T1 = 1/3 s
T2 = 1/5 s
Ditanya : saat t = ¼ s ?
Penyelesaian :
Beda fase :
𝑡 𝑡
Δ𝜑 = 𝑇 − 𝑇
2 1
1 1
Δ𝜑 = 4
1 − 4
1
5 3
5 3
Δ𝜑 = 4 − 4
1
Δ𝜑 =
2
Beda sudut fase :
Δ𝜃 = 2𝜋Δ𝜑 = 2π(1/2) = π rad
Kunci Jawaban : A
PG = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒙 𝟒
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
242
A. Kompetensi Inti
KI .1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI .2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI .3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI .4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
D. Materi Ajar
PETA KONSEP
GETARAN HARMONIK
terjadi pada
𝑙 1 𝑔 𝑚 1 𝑘
𝑇 = 2𝜋√𝑔 𝑓 = 2𝜋 √ 𝑙 𝑇 = 2𝜋√ 𝑘 𝑓 = 2𝜋 √𝑚
244
𝐹 = −𝑘. 𝑦
Periode :
𝑚
𝑇 = 2𝜋√
𝑘
Frekuensi :
1 𝑘
𝑓= √
2𝜋 𝑚
Keterangan :
T = periode (sekon)
f = frekuensi (Hz)
m = massa (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
𝑙
𝑇 = 2𝜋√
𝑔
245
Frekuensi :
1 𝑔
𝑓= √
2𝜋 𝑙
Keterangan :
𝑇 = Periode (sekon)
𝑓 = Frekuensi (Hz)
g = percepatan gravitasi (m/s 2 )
l = panjang tali bandul (m)
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Praktikum, Tanya jawab
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Pendekatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Saintifik Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Orientasi - Membuka kelas - Menjawab dan 2 menit
dengan berdoa sebelum
mengucakpan memulai
salam dan pelajaran.
memulai kelas
dengan berdoa.
- Membagi siswa - Menyimak dan 3 menit
Pendahuluan
menjadi mengikuti
beberapa perintah guru
kelompok. satu dan langsung
kelompok terdiri duduk dengan
dari enam orang teman satu
kelompok
246
2. Bentuk instrumen
a) Tes Pilihan Ganda
b) Tes Uraian
c) LKS CTL berbasis Android
LAMPIRAN 1 PENILAIAN
Rubrik Penilaian :
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada
kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
254
Penilaian
Aspek yang Dinilai
1 2 3
Merangkai Rangkaian alat Rangkaian Rangkaian alat
tidak benar alat benar, benar dan rapih
tetapi tidak
rapih
Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
tidak cermat cermat, tetapi cermat, tetapi
mengandung bebas interpretasi
interpretasi
Data yang diperoleh Data tidak Data lengkap Data lengkap,
lengkap tetapi tidak terorganisir dan
terorganisir ditulis dengan
atau ada yang benar
salah
Kesimpulan Tidak benar Sebagian Semua benar
atau tidak kesimpulan atau sesuai
sesuai dengan ada yang tujuan
tujuan salah atau
tidak sesuai
tujuan
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
256
Rubrik Penilaian
No Pilihan Ganda Skor
1. Diketahui : 5
m = 20 kg
ΔX = 10 cm = 0,1 m
Ditanya : k ?
Penyelesaian :
F=mg
F = 20 10
F = 200 N
F = k . ΔX
200 = k . 0,1
k = 2000 N/m
Kunci Jawaban : D
2. Diketahui : 5
m = 250 gram = 0,25 kg
k = 100 N/m
Ditanya : T ?
Penyelesaian :
𝑚
𝑇 = 2𝜋√
𝑘
0,25
𝑇 = 2𝜋√
100
𝑇 = 2𝜋√0,0025
𝑇 = 2𝜋 0,05
𝑇 = 0,1 𝜋 𝑠
Kunci Jawaban : A
3. Diketahui : 5
m = 100 gram = 0,1 kg
ΔX = 10 cm = 0,1 m
g = 10 m/s2
Ditanya : f ?
Penyelesaian :
F = k . ΔX
m.g = k . ΔX
0,1 . 10 = k . 0,1
1 = k . 0,1
k = 10 N / m
1 𝑘
𝑓= √
2𝜋 𝑚
1 10
𝑓= √
2𝜋 0,1
1
𝑓= √100
2𝜋
258
1
𝑓= . 10
2𝜋
10
𝑓=
2. 3,14
𝑓 = 1,6 𝐻𝑧
Kunci Jawaban : A
4. Rumus periode ayunan yaitu : 5
𝑙
T= 2π√𝑔
Jadi yang mempengaruhi periode ayunan bandul adalah panjang
tali dan percepatan gravitasi
Kunci Jawaban : C
5. Diketahui : 5
X1 = 20 cm = 0,2 m
X2 = 10 cm = 0,1 m
ΔX = 0,2 – 0,1 = 0,1 m
m = 200 gram = 0,2 kg
g = 10 m/s2
Ditanya : f ?
Penyelesaian :
F = k . ΔX
m . g = k . ΔX
0,2 . 10 = k . 0,1
2 = k . 0,1
k = 2/0,1
k = 20 N/m
1 𝑘
𝑓= √
2𝜋 𝑚
1 20
𝑓= √
2𝜋 0,2
1
𝑓= √100
2𝜋
1
𝑓= 10
2𝜋
5
𝑓 = = 1,6 𝐻𝑧
𝜋
Kunci Jawaban : B
PG = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒙 𝟒
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < AB < 100
Baik (B) 70 < B < 79
Cukup (C) 60 < C < 69
Kurang (K) < 60
259
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest:
7 23 23 23 26 30 30 30 30 30
34 34 34 34 35 35 37 37 37 38
38 40 42 42 42 42 42 42 42 42
42 45 45 46 46 53
Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
a. Jumlah siswa (n) = 36
b. Nilai maksimal (Xmax) = 53
c. Nilai minimal (Xmin) =7
Dimana:
Mo : modus
TB : tepi bawah kelas modus
Δ1 : frekuensi modus – frekuensi sebelum frekuensi modus
Δ2 : frekuensi modus – frekuensi sesudah frekuensi modus
c : interval kelas
Maka,
Δ1
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + .𝑐
Δ1 + Δ2
5
𝑀𝑜 = 41,5 + .7
5 + 12
5
𝑀𝑜 = 41,5 + .7
17
𝑀𝑜 = 41,5 + 2,06
𝑀𝑜 = 43,56
d. Standar Deviasi (SD)
36 . 51634 − (1326)2
𝑆𝐷 = √
36(36 − 1)
1858824 − 1758276
𝑆𝐷 = √
36(35)
100548
𝑆𝐷 = √
1260
𝑆𝐷 = √79,8
𝑆𝐷 = 8,93
263
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest:
19 20 20 23 23 23 23 23 23 26
26 30 30 30 30 34 34 37 38 38
38 38 38 42 42 42 42 42 42 46
46 46 46 46 46 46
Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
a. Jumlah siswa (n) = 36
b. Nilai maksimal (Xmax) = 46
c. Nilai minimal (Xmin) = 19
Dimana:
Mo : modus
TB : tepi bawah kelas modus
Δ1 : frekuensi modus – frekuensi sebelum frekuensi modus
Δ2 : frekuensi modus – frekuensi sesudah frekuensi modus
c : interval kelas
Maka,
Δ1
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + .𝑐
Δ1 + Δ2
5
𝑀𝑜 = 22,5 + .4
5+4
5
𝑀𝑜 = 22,5 + . 4
9
𝑀𝑜 = 22,5 + 2,22
𝑀𝑜 = 24,72
d. Standar Deviasi (SD)
36 . 43121 − (1210)2
𝑆𝐷 = √
36(36 − 1)
1552356 − 1464100
𝑆𝐷 = √
36(35)
88256
𝑆𝐷 = √
1260
𝑆𝐷 = √70,04
𝑆𝐷 = 8,37
266
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest:
46 46 46 50 50 50 50 53 53 53
57 57 57 57 57 57 61 61` 61 61
61 61 61 65 65 65 65 65 69 69
69 69 69 73 76 84
Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
a. Jumlah siswa (n) = 36
b. Nilai maksimal (Xmax) = 84
c. Nilai minimal (Xmin) = 46
Dimana:
Mo : modus
TB : tepi bawah kelas modus
Δ1 : frekuensi modus – frekuensi sebelum frekuensi modus
Δ2 : frekuensi modus – frekuensi sesudah frekuensi modus
c : interval kelas
Maka,
Δ1
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + .𝑐
Δ1 + Δ2
3
𝑀𝑜 = 63,5 + .6
3+9
3
𝑀𝑜 = 63,5 + .6
12
𝑀𝑜 = 63,5 + 1,5
𝑀𝑜 = 65
d. Standar Deviasi (SD)
36 . 131601 − (2154)2
𝑆𝐷 = √
36(36 − 1)
4737636 − 4639716
𝑆𝐷 = √
36(35)
97920
𝑆𝐷 = √
1260
𝑆𝐷 = √77,71
𝑆𝐷 = 8,81
270
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi yang diperoleh dari hasil pretest:
50 50 53 53 53 57 61 61 61 61
61 61 65 65 65 69 69 69 69 69
69 69 69 73 73 73 73 73 73 73
73 76 76 76 76 80
Dari data diatas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:
a. Jumlah siswa (n) = 36
b. Nilai maksimal (Xmax) = 80
c. Nilai minimal (Xmin) = 50
Dimana:
Mo : modus
TB : tepi bawah kelas modus
Δ1 : frekuensi modus – frekuensi sebelum frekuensi modus
Δ2 : frekuensi modus – frekuensi sesudah frekuensi modus
c : interval kelas
Maka,
Δ1
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + .𝑐
Δ1 + Δ2
5
𝑀𝑜 = 64,5 + .5
5+3
5
𝑀𝑜 = 64,5 + . 5
8
𝑀𝑜 = 64,5 + 3,12
𝑀𝑜 = 67,62
d. Standar Deviasi (SD)
36 . 161124 − (2392)2
𝑆𝐷 = √
36(36 − 1)
5800464 − 5721664
𝑆𝐷 = √
36(35)
78800
𝑆𝐷 = √
1260
𝑆𝐷 = √62,54
𝑆𝐷 = 7,91
273
Lampiran 3C
Uji Normalitas Data Pretest
Analisa:
H0 : Data pretest terdistribusi normal.
H1 : Data pretest tidak terdistribusi normal.
Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan :
Pretest Kelas Kontrol, 0.040 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Pretest Kelas Eksperimen, 0.168 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
274
Lampiran 3D
Uji Normalitas Data Posttest
Analisa:
H0 : Data pretest terdistribusi normal.
H1 : Data pretest tidak terdistribusi normal.
Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan :
Posttest Kelas Kontrol, 0.226 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Posttest Kelas Eksperimen, 0.059 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
275
Lampiran 3E
Uji Homogenitas Data Pretest
Analisa:
H0 : Kedua data homogen.
H1 : Kedua data tidak homogen (heterogen).
Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan :
Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 0.170 > 0.05, maka H0 diterima dan
H1 ditolak.
276
Lampiran 3F
Uji Homogenitas Data Posttest
Analisa:
H0 : Kedua data homogen.
H1 : Kedua data tidak homogen (heterogen).
Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan :
Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 0.875 > 0.05, maka H0 diterima dan
H1 ditolak.
277
Lampiran 3G
Uji Hipotesis Data Pretest
Ranks
Test Statisticsa
score
Mann-Whitney U 595.500
Wilcoxon W 1261.500
Z -.596
Asymp. Sig. (2-
.551
tailed)
a. Grouping Variable: class
Analisa :
H0 : tidak terdapat pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL)
Berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep getaran
harmonik.
H1 : terdapat pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis
Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep getaran harmonik.
Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan:
0.551 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
278
Lampiran 3H
Uji Hipotesis Data Posttest
Ranks
Test Statisticsa
posttest
Mann-Whitney U 369.000
Wilcoxon W 1035.000
Z -3.170
Asymp. Sig. (2-
.002
tailed)
a. Grouping Variable: class
Analisa :
H0 : tidak terdapat pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL)
Berbasis Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep getaran
harmonik.
H1 : terdapat pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis
Android terhadap hasil belajar siswa pada konsep getaran harmonik.
Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan:
0.002 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Lampiran 3I
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Jumlah
25 2 29 1 19 32 22 21 25 21 12 20 9 9 14 25 14 23 16 22 21 19 14 7 4 21
Benar
Presentase
69 6 81 3 53 89 61 58 69 58 33 56 25 25 39 69 39 64 44 61 58 53 39 19 11 58
(dalam %)
Jenjang
C1 C1 C2 C2 C1 C2 C3 C3 C1 C2 C3 C4 C3 C3 C2 C3 C3 C3 C4 C4 C4 C3 C3 C4 C4 C4
Kogniif
Jumlah siswa : 36
𝟔𝟗%+𝟔%+𝟓𝟑%+𝟔𝟗%
Rata-rata C1 : = 𝟒𝟗%
𝟒
𝟖𝟏%+𝟑%+𝟖𝟗%+𝟓𝟖%+𝟑𝟗%
Rata-rata C2 : = 𝟓𝟒%
𝟓
𝟔𝟏%+𝟓𝟖%+𝟑𝟑%+𝟐𝟓%+𝟐𝟓%+𝟔𝟗%+𝟑𝟗%+𝟔𝟒%+𝟓𝟑%+𝟑𝟗%
Rata-rata C3 : = 𝟒𝟕%
𝟏𝟎
𝟓𝟔%+𝟒𝟒%+𝟔𝟏%+𝟓𝟖%+𝟏𝟗%+𝟏𝟏%+𝟓𝟖%
Rata-rata C4 : = 𝟒𝟒%
𝟕
Lampiran 3I
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Jumlah
31 0 14 1 10 31 19 29 31 5 3 26 0 3 19 24 20 24 6 25 4 2 2 1 12 3
Benar
Presentase
86 0 39 3 28 86 53 81 86 14 8 72 0 8 53 67 56 67 17 69 11 6 6 3 33 8
(dalam %)
Jenjang
C1 C1 C2 C2 C1 C2 C3 C3 C1 C2 C3 C4 C3 C3 C2 C3 C3 C3 C4 C4 C4 C3 C3 C4 C4 C4
Kogniif
Jumlah siswa : 36
𝟖𝟔%+𝟎%+𝟐𝟖%+𝟖𝟔%
Rata-rata C1 : = 𝟓𝟎%
𝟒
𝟑𝟗%+𝟑%+𝟖𝟔%+𝟏𝟒%+𝟓𝟑%
Rata-rata C2 : = 𝟑𝟗%
𝟓
𝟓𝟑%+𝟖𝟏%+𝟖%+𝟎%+𝟖%+𝟔𝟕%+𝟓𝟔%+𝟔𝟕%+𝟔%+𝟔%
Rata-rata C3 : = 𝟑𝟓%
𝟏𝟎
𝟕𝟐%+𝟏𝟕%+𝟔𝟗%+𝟏𝟏%+𝟑%+𝟑𝟑%+𝟖%
Rata-rata C4 : = 𝟑𝟏%
𝟕
Lampiran 3J
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Jumlah
33 31 32 17 33 31 29 33 28 28 20 24 15 9 11 16 29 27 33 28 12 26 3 0 6 17
Benar
Presentase
92 86 89 47 92 86 81 92 78 78 56 67 42 25 31 44 81 75 92 78 33 72 8 0 17 47
(dalam %)
Jenjang
C1 C1 C2 C2 C1 C2 C3 C3 C1 C2 C3 C4 C3 C3 C2 C3 C3 C3 C4 C4 C4 C3 C3 C4 C4 C4
Kogniif
Jumlah siswa : 36
𝟗𝟐%+𝟖𝟔%+𝟗𝟐%+𝟕𝟖%
Rata-rata C1 : = 𝟖𝟕%
𝟒
𝟖𝟗%+𝟒𝟕%+𝟖𝟔%+𝟕𝟖%+𝟑𝟏%
Rata-rata C2 : = 𝟔𝟔%
𝟓
𝟖𝟏%+𝟗𝟐%+𝟓𝟔%+𝟒𝟐%+𝟐𝟓%+𝟒𝟒%+𝟖𝟏%+𝟕𝟓%+𝟕𝟐%+𝟖%
Rata-rata C3 : = 𝟓𝟖%
𝟏𝟎
𝟔𝟕%+𝟗𝟐%+𝟕𝟖%+𝟑𝟑%+𝟎%+𝟏𝟕%+𝟒𝟕%
Rata-rata C4 : = 𝟒𝟖%
𝟕
Lampiran 3J
No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Jumlah
36 26 33 7 28 36 27 34 35 29 7 14 14 34 10 19 30 30 30 26 12 28 6 3 32 34
Benar
Presentase
100 72 92 19 78 100 75 94 97 81 19 39 39 94 28 53 83 83 83 72 33 78 17 8 89 94
(dalam %)
Jenjang
C1 C1 C2 C2 C1 C2 C3 C3 C1 C2 C3 C4 C3 C3 C2 C3 C3 C3 C4 C4 C4 C3 C3 C4 C4 C4
Kogniif
Jumlah siswa : 36
𝟏𝟎𝟎%+𝟕𝟐%+𝟕𝟖%+𝟗𝟕%
Rata-rata C1 : = 𝟖𝟕%
𝟒
𝟗𝟐%+𝟏𝟗%+𝟏𝟎𝟎%+𝟖𝟏%+𝟐𝟖%
Rata-rata C2 : = 𝟔𝟒%
𝟓
𝟕𝟓%+𝟗𝟒%+𝟏𝟗%+𝟑𝟗%+𝟗𝟒%+𝟓𝟑%+𝟖𝟑%+𝟖𝟑%+𝟕𝟖%+𝟏𝟕%
Rata-rata C3 : = 𝟔𝟒%
𝟏𝟎
𝟑𝟗%+𝟖𝟑%+𝟕𝟐%+𝟑𝟑%+𝟖%+𝟖𝟗%+𝟗𝟒%
Rata-rata C4 : = 𝟔𝟎%
𝟏𝟎
283
Lampiran 3K
a. Kelas Kontrol
Kelas C1 C2 C3 C4
Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
Kontrol
49% 87% 54% 66% 47% 58% 44% 48%
N-Gain 0.75 0.26 0.21 0.07
Kategori Tinggi Rendah Rendah Rendah
Rata-
0.32
rata
Kategoti Sedang
b. Kelas Eksperimen
Kelas C1 C2 C3 C4
Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest
Kontrol
50% 87% 39% 64% 35% 64% 31% 60%
N-Gain 0.74 0.41 0.45 0.42
Kategori Tinggi Sedang Sedang Sedang
Rata-
0.51
rata
Kategoti Sedang
284
Lampiran 3L
Data Angket Respon Siswa