Anda di halaman 1dari 127

PENGEMBANGAN MODUL MITIGASI BERBASIS

POTENSI BENCANA LOKAL YANG TERINTEGRASI


DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

YULIANI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
PENGEMBANGAN MODUL MITIGASI BERBASIS
POTENSI BENCANA LOKAL YANG TERINTEGRASI
DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Oleh

YULIANI
A 241 15 025

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada Program Studi
Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
iii
iv
v
ABSTRAK

Yuliani, 2020. Pengembangan Modul Mitigasi Berbasis Potensi Bencana Lokal


yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Fisika. Skripsi, Pembimbing: (I) Dr.
Unggul Wahyono, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul mitigasi berbasis


potensi bencana lokal yang terintegrasi dalam pembelajaran fisika.Pengembangan
bahan ajar tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran untuk
siswa agar dapat belajar mandiri mengenai materi mitigasi bencana. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan menggunakan model 4D yang terdiri dari 4
tahap, yaitu Define (Definisi), Design (Desain), Development (Pengembangan),
dan Disseminate (Penyebaran). Subjek penelitian ini adalah siswa/siswi SMPN 1
Palu yang berjumlah 12 orang.Untuk mengetahui kelayakan bahan ajar tersebut
maka dilakukan tahap uji coba kelayakan terhadap produk.Tahap uji coba
dilakukan terhadap uji coba ahli materi, ahli media, guru, serta siswa. Berdasarkan
hasil uji coba dan analisis angket berdasarkan penilaian ahli materi diperoleh nilai
rata-rata sebesar 3,24 dikategorikan “Baik”, rata-rata skor penilaian ahli media
sebesar 3,00 dikategorikan “Baik”, rataa-rata skor penilain guru sebesar 4,0
dikategorikan “Sangat Baik”,dan skor rata-rata penilaian berdasarkan respon
siswa sebesar 3,52 dan dikategorikan “Sangat Baik”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sangat layak digunakan
dalam proses pemebelajaran khusunya materi tentang mitigasi bencana.

Kata Kunci: Modul, Mitigasi Bencana, Pembelajaran Fisika

vi
ABSTRACT

Yuliani,2020.Development of a Mitigation Module Based on Local Disaster


Potentials Integrated with Physics Learning. Thesis, Advisor: (I)
Dr. Unggul Wahyono, M.Si.

This study aims to produce a local disaster potential-based mitigation


module that is integrated with physics learning. The development of these
teaching materials can be used as a learning medium for students to be able to
learn independently about disaster mitigation materials. This research is
development research using the 4D model which consists of 4 stages, namely
Define (Definition), Design (Design), Development (Development), and
Disseminate (Spread). The subjects of this study were 12 students
of SMPN 1 Palu. In finding the feasibility of the teaching material, a product
feasibility trial was carried out. The trial phase was carried out on the trial of
material experts, media experts, teachers, and students. Based on the results of
trials and questionnaire analysis the material expert's assessment, the average
score of 3.24 is categorized as "Good", the average score of the media expert's
assessment is 3.00 is categorized as "Good", the average score of the teacher's
assessment is 4.0 is categorized as "Very Good", and the average score of the
assessment based on student responses is 3.52 and categorized as "Very Good".
The results showed that the teaching materials developed were very suitable for
use in the learning process, especially material about disaster mitigation.

Keywords: Module, Disaster Mitigation, Physics Learning

vii
UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata’ala sebab tidak ada daya

dan upaya penulis selain karena atas limpahan kekuatan, rahmat, dan petunjuk-

Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi berjudul “Pengembangan

Modul Mitigasi Berbasis Potensi Bencana Lokal yang Terintegrasi Dalam

Pembelajaran Fisika”.Sholawat serta salam tak lupa penulis haturkan pada

Rasulullah SAW, yang sebaik-baik pemberi tauladan.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan

Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Penulis berharap

agar skripsi ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran dalam penelitian

pengembangan untuk dunia pendidikan.

Penulis sadar bahwa segala bentuk kesulitan, kemudahan, senang dan duka

merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan ini, begitu pula dalam

penelitian dan penyusunan skripsi ini, yang kesemuanya itu Alhamdulillah

penulis dapat mengatasinya berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak

khusunya doa yang tulus serta dukungan moril dari kedua orang tua penulis yang

senantiasa selalu mengingatkan dan memberi semangat penulis untuk tidak putus

asa dalam menghadapi segala kesulitan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati

penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada yang tercinta dan

viii
ix

terkasih, Ibunda Normawati, Ayahanda Jumadil, Kedua Adik saya Rifaldi dan

Agriani yang telah memberikan cinta, kasih sayang, perhatian, kehangatan,

motivasi, doa dan segalanya yang tak akan mampu penulis balas meski dengan

pengabdian seumur hidup. Serta Keluarga besar Alijuana dan Lahai. Terima

kasih atas setiap cinta yang terpancar serta doa dan restu yang selalu mengiringi

disetiap langkah penulis. Semoga Allah SWT selalu membalas setiap jerih payah

yang diberikan untuk penulis.

Terima kasih pula serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak

Dr. Unggul Wahyono, M.Si selaku pembimbing saya yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan saran dan masukkan

dengan penuh kerendahan hati selama dalam penyusunan skripsi.

Selanjutnya, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih

yang tak terhingga kepada:

1. Prof Dr.Ir. H. Mahfudz, M.P selaku Rektor Universitas Tadulako.

2. Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

3. Dr. Nurhayadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

4. Abdul Kamaruddin, S.Pd., M.Ed., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang

Umum dan Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tadulako.

5. Dr. Iskandar, M.Hum selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

ix
x

6. Purnama Ningsih, S.Pd., M.Si., Ph.D selaku Ketua Jurusan Pendidikan

MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

7. Dr. Sahrul Saehana,M.Si selaku Koordinator Program Studi Pendidikan

Fisika.

8. Bapak Muhammad Jarnawi, S.Pd., M.Pd selaku Pembahas I dan Ibu

Wahyuni N. Laratu, S.Pd., M.Pd selaku Pembahas II yang selalu

meluangkan waktu untuk memberikan arahan serta saran dan masukan

dengan sabar dan penuh keikhlasan mengarahkan penulis

dalampenyusunan tugas akhir mulai dari penyusunan proposal, hasil,

hingga penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako yang telah banyak membekali

ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

10. Bapak Dr. I Komang Werdhiana, M.Si selaku Validator ahli materi,

terima kasih atas segala saran dan masukannya.

11. Bapak Gayus Novanto Pakan selaku Validator ahli media, terima kasih

atas segala saran dan masukannya.

12. Ibu Isnawati Nurdin, S.Pd., M.Pd selaku guru fisika SMPN 1 Palu yang

telah menyambut baik dan banyak membantu penulis dalam melakukan

penelitian serta 12 orang siwa-siswi SMPN 1 Palu yang juga telah

membantu proses penelitian penulis.

13. Kak Nengah Nitriani, S.Pd selaku orang yang banyak membantu penulis

dalam penyusunan Modul. Beliau adalah orang yang membantu dalam

x
xi

mendesain modul, terima kasih atas waktunya kak yang selalu mau

direpotkan tanpa mengeluh serta dengan sabar dan ikhlas dalam

memberikan ide-ide dalam penyusunan modul hingga modulnya

rampung.

14. Sahabat-sahabatku Izzah, Rara, Sarini dan teman se-Liqo (Iting, Intan,

Asrina dan Nurma) yang selalu mau direpotkan penulis serta selalu

memberikan semangat dan perhatian. Tak lupa pula Murobbi penulis,

Kak Chania yang senantiasa memberi motivasi dan nasehat keagamaan.

15. Seluruh teman-teman Kelas A 2015 (Izzah, Rara, Sarini, Intan,Iting,

Royhan, Febrianti, Fitriani, Ririn, Asrina, Nurma, Andriani, Amni,

Sulitra, Ramla, Silvera,Novia, Yaumil, Reni, Tri, Lestari, Fifi, Evi,

Fathul, Jonri, Budi, Andrew dan Febrianto). Terimakasih atas

kebersamaan dan hari-harinnya serta kekompakkan yang selalu terjaga

diantara kita.

16. Seluruh keluarga besar Angkatan 15 baik dari kelas A, B, C yangtelah

memberikan arti kebersamaan dan kekeluargaan dalam setiap kegiatan

angkatan.

17. Keluarga Besar HIMAFI. Terima kasih atas bantuan dan

kebersamaannya.

18. Terima kasih kepada kak Roby sebagai operator Program Studi

Pendidikan Fisika yang selalu membantu penulis dalam mengurus

berkas-berkas ujian.

xi
xii

19. Seluruh teman-teman PLP di SMPN 14 Palu dan KKNPP-SPKK Posko

5. Terima kasih untuk kebersamaannya, canda dan tawanya, semoga kita

masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berjumpa kembali di

lain kesempatan.

20. Ibu Ramla Sukara, S.Pd selaku guru pamong di SMPN 14 Palu yang

telah membimbing dan memberikan ilmu dengan ikhlas kepada penulis

selama masa PPL.

21. Sahabatku Fitria Sofyani, Nurhikmah, Rihlaeni Duha A. Baso, Riska

Sari, Nuraini, Afriana, Sriwahyuni. Terima kasih atas bantuannya dan

support yang tiada henti-hentinya yang diberikan kepada penulis.

22. Seluruh teman-teman seperjuangan SMAN 1 Bunobogu khususnya yang

berada di kota Palu (Fitria, Hikmah, Irfan Said, Trisudawan Matoka,

Agussuandi, Siti Hardianti, Yulfianti, Reynaldi Mansur, Ari Laindjong,

Pramudya Thio, dan Riskiawan). Terima kasih telah menjadi keluarga di

tanah rantau, menjadi tempat berbagi suka maupun duka, serta selalu

memberikan dukungan dan motivasi bagi penulis.

23. Paman Hamzah Salam dan Bibi Syamsiar Bereki selaku orang tua

pengganti penulis di tanah rantau. Terima kasih untuk cinta dan kasih

sayangnya, perhatiannya, serta keikhlasan hatinya dalam menjaga dan

mengasihi penulis layaknya seperti anak sendiri.

24. Kakak sepupuku Dinar Rikianto terima kasih untuk keikhlasan hatinya

yang selalu mau direpotkan serta banyak membantu penulis dalam

mengurus keperluan untuk kelengkapan tugas akhir serta senior-

xii
xiii

seniorku Moh. Zul Akbar, Moh. Agus Husen, Neny Setyawati Kotae,

dan Iman Sudirman yang sudah selalu membantu penulis saat lagi

membutuhkan bantuan dan selalu memberikan support kepada penulis.

25. Seluruh keluarga besar PPMIB-P (Persatuan Pelajar Mahasiswa

Indonesia Buol)-kota Palu. Terima kasih untuk kebersamaanya, canda

tawanya, tempat berbagi keluh kesah, dan sudah menjadi keluarga di

tanah rantau.

26. Seluruh pihak yang terlibat dan ikut serta dalam membantu penulis

menyelesaikan skripsi yang namanya mungkin tidak tertulis dalam

lembaran ini tetapi seluruh kebaikan dan keikhlasan menjadi kesan yang

begitu berharga bagi penulis.

Semoga Allah SWT selalu membalas kebaikan kalian semua yang terlibat

dalam penyusunan skripsi ini.Akhirkatadengan penuh haru dan bangga penulis

persembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua tercinta.

Palu, November 2020


Penulis

Yuliani
A 241 15 025

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i,ii


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN v
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
UCAPAN TERIMA KASIH viii
DAFTAR ISI xiv
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xvii
DAFTAR LAMPIRAN xix

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 3
1.5 Batasan Masalah 4
II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Penelitian yang Relevan 5
2.2 Kajian Pustaka 6
2.2.1 Modul 6
2.2.2 Mitigasi Bencana 9
2.3 Kerangka Pemikiran 14
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian 16
3.2 Desain Penelitian 16
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 18
3.4 Objek Penelitian 18

xiv
xv

3.5 Teknik Pengumpulan Data 18


3.6 Instrumen Penelitian 19
3.7 Teknik Analisa Data 19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 22
4.1.1 Tahap Define (Pendefinisian) 22
4.1.2 Tahap Design (Desain) 23
4.1.3 Tahap Development (Pengembangan) 29
4.1.4 Tahap Disseminate (Penyebaran) 52
4.2 Pembahasan 53
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 58
5.2 Saran 59

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kategori Skala Likert 20


3.2 Kategori Respon Siswa 21
4.1 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Penyajian Materi 40
4.2 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Kebahasaan 41
4.3 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Nilai Pendidikan 41
4.4 Hasil Validasi Kelayakan Oleh Ahli Materi 42
4.5 Hasil Validasi Kelayakan Kualitas Tampilan 42
4.6 Hasil Validasi Kelayakan Desain 43
4.7 Hasil Validasi Kelayakan Keterlaksanaan 43
4.8 Hasil Validasi Kelayakan Oleh Ahli Media 44
4.9Hasil Analisis Rata-rata Penilaian Berdasarkan Respon Siswa 50
4.10 Hasil Analisis Kelayakan Guru 52

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 15


3.1 Tahapan model Research and Development (Thiagarajan, 1974 : 5) 16
4.1 Peta Konsep Rancangan Isi Modul 23
4.2 Tampilan Cover/Sampul Modul 30
4.3 Tampilan Kata Pengantar 30
4.4 Tampilan Daftar Isi 31
4.5 Tampilan Daftar Gambar 31
4.6 Tampilan Pendahuluan 32
4.7 Tampilan Info Penting 33
4.8 Tampilan Wajib Tahu 33
4.9 Tampilan Sekilas Info 34
4.10 Tampilan Kuis 34
4.11 Tampilan Contoh Kasus 35
4.12 Tampilan Mari Bertugas 35
4.13 Tampilan Rangkuman 36
4.14 Tampilan Latihan Soal 36
4.15 Tampilan Umpan Balik dan Tindak Lanjut 37
4.16 Tampilan Kunci Jawaban 37
4.17 Tampilan Daftar Pustaka 38
4.18 Tampilan Biografi 38
4.19 Tampilan Sampul Belakang 39
4.20 Kalimat Kurang Jelas 45
4.21 Setelah Kalimat Direvisi 45
4.22 Kata Berulang 45
4.23 Setelah Direvisi Kata Berulang 45
4.24 Salah Penulisan Kata 45
4.25 Setelah Penulisan Kata Direvisi 46
4.26 Soal Latihan Hanya Ada Pilihan Ganda Saja 46

xvii
xviii

4.27 Setelah Revisi sudah Lengkap Soal Pilihan Ganda dan Essai 46
4.28 Latihan Soal Hanya Essai 47
4.29 Latihan Soal Sudah Ada Pilihan Ganda 47
4.30 Kunci Jawaban Mari Bertugas Saja 47
4.31 Sudah Tercantum Kunci Jawaban Pilihan Ganda 48
4.32 Telah ditambahkan Umpan Balik 48
4.33 Menempatkan Gambar Animasi Sebelum dan Setelah Masuk Bab Baru 49
4.34 Hanya Tinggal Menempatkan Gambar Animasi Pada Bab Baru Saja 49

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Tanggapan Penilaian Ahli Materi 63


2. Angket Tanggapan Penilaian Ahli Media 66
3. Peniliaian Kelayakan Tampilan Menyeluruh 69
4. Lembar Angket Respon Siswa 72
5. Hasil Analisis Penilaian Ahli Materi 97
6. Hasil Analisis Penilaian Ahli Media 97
7. Hasil Analisis Uji Kelayakan Oleh Guru 97
8. Hasil Analisis Penilaian Respon Siswa 98
9. Dokumentasi Penelitian 99
10. Surat Keputusan Pembimbing 102
11. Surat Izin Penelitian/Observasi 106
12. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 107
13. Curriculum Vitae 108

xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika ialah suatu cara untuk melihat semesta ini, memahami bagaimana

semesta ini bekerja, dan bagaimana berbagai bagian didalamnya berkaitan satu

sama lain. Pada pembelajaran fisika, peserta didik tidak terlepas dari mengkaji

gejala atau fenomena yang terjadi di alam semesta, terutama yang dekat dengan

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pembelajaran fisika

merupakan proses membangun pengetahuan dalam mengkaji berbagai fenomena

fisika yang terjadi di alam semesta (Young & Freedman: 2003).

Fenomena alam merupakan peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika,

artinya fenomena alam atau kejadian alam yang terjadi tidak diciptakan oleh

manusia, meskipun dapat mempengaruhi manusia. Bencana alam sangat erat

kaitannya dengan keadaan lingkungan. Menjaga lingkungan juga bisa mencegah

bencana alam akibat ulah manusia. Salah satu cara untuk dapat menjaga

lingkungan yaitu mengenal dan menjaga potensi lokal daerah (Ibrohim, 2015).

Kota Palu merupakan salah satu kota yang ada di Indonesia yang rawan

bencana. Bencana yang pernah melanda kota Palu yaitu gempa, tsunami,

liquifaksi, dan banjir. Kejadian bencana alam tersebut banyak memakan korban

jiwa, hal ini didasari karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui

kebencanaan alam. Salah satu cara untuk mengatasi bencana alam tersebut dengan

cara penyampaian materi mitigasi bencana. IPA merupakan salah satu disiplin

1
2

ilmu yang digunakan sebagai media untuk mencegah bencana (Hening et al, 2013;

Masfuah, 2011).

Penyampaian pembelajaran mengenai masalah mitigasi bencana dapat

disampaikan melalui bahan ajar, salah satunya yaitu menggunakan bahan ajar

cetak berupa modul. Modul merupakan paket belajar yang berkenaan dengan

suatu unit materi belajar (Ayriza, 2009). Modul disusun secara sistematis, menarik

dan mencakup isi materi, metode, serta evaluasi yang dapat digunakan secara

mandiri (Setyowati et al, 2013). Menurut hasil penelitian Pambudi (2015) modul

yang dimodifikasi dengan materi kebencanaan alam yang terintegrasi dalam

pelajaran IPA cocok diterapkan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap salah satu guru mata pelajaran IPA

di SMP Negeri 1 Palu, para siswa yang berada disekolah tersebut belum pernah

diajarkan tentang pembelajaran IPA yang dikaitkan dengan mitigasi bencana serta

para siswa tersebut belum pernah menggunkan modul tentang pembelajaran IPA

yang dikaitkan dengan mitigasi bencana, para siswa tersebut hanya menggunakan

buku paket yang hanya mempelajari tentang pembelajaran IPA secara umum dan

tidak ada materi mitigasi bencana.

Untuk mengatasi masalah tersebut, perlunya penggunaan modul sebagai

bahan ajar untuk menarik minat belajar siswa terhadap pembelajaran IPA yang

berhubungan dengan lingkungan agar mengurangi resiko bencana alam. Modul

disusun secara kontekstual dan dapat menarik minat belajar siswa terhadap

pembelajaran fisika tentang mitigasi bencana. Peneliti mengembangkan bahan ajar

berupa modul sebagai bahan ajar mandiri yang dilengkapi dengan materi, contoh
3

soal, latihan soal, dan evaluasi. Sehingga siswa dapat menggunakan bahan ajar ini

sebagai bahan pembelajaran yang mandiri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian adalah bagaimana profil pengembangan modul mitigasi berbasis

potensi bencana lokal yang terintegrasi dalam pembelajaran fisika ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk menghasilkan modul mitigasi berbasis potensi bencana lokal yang

terintegrasi khususnya dalam pembelajaran fisika.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh melalui

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Dapat memperbaiki kualitas pembelajaran dengan menggunakan

mediapembelajaran yang andal, serta dapat digunakan sebagai acuan untuk

pengembangan media pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Agar lebih menarik minat belajar tentang mitigasi bencana terkhusus

bencana lokal yang terintegritas dalam pembelajaran fisika.


4

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh

dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang

terencana, dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan

belajar yang spesifik(Depdiknas, 2008: 4).

2. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko

bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan

peningkatan kemampuan menghadapi bencana (PP No. 21 Tahun 2008).

3. Model pengembangan 4-D (Four D) merupakan model pengembangan

perangkat pembelajaran,di mana model 4-D yg terdiri dari 4 tahapan yaitu

Define (Pendefenisian), Design (Desain), Divlopment (Pengembangan),

Disseminate (Penyebaran). (Thiagarajan, dkk. 1974).


BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu menjadi pijakan dan acuan bagi peneliti untuk

melakukan penelitian mengenai “Pengembangan modul mitigasi berbasis potensi

bencana lokal yang terintegrasi dalam pembelajaran fisika”.

Hasanah (2016) mengemukakan bahwa modul yang dikembangkan

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penilaian respon,

semua aspek dikatakan dalam kategori respon positif sesuai dengan rujukan Hobri

karena dapat di nilai lebih dari 50% siswa memberikan respon positif.

Menurut Afkar (2017) menyimpulkan bahwa dari 30 subjek uji coba peserta

didik sebanyak 66,6% respon terhadap LKPD mitigasi dan adaptasi bencana ini

berada pada tingkat “sangat layak” dan sebesar 33,3% berada pada tingkat

“layak”. Secara umum skor tersebut menandakan bahwa LKPD yang

dikembangkan termasuk dalam kriteria “sangat layak”.

Hasil penelitian Anggraini (2017) menyimpulkan bahwa hasilanalisis hasil

belajar siswa setelah menggunakan modul fisika materi gelombang berbasis

kebencanaan alam didapatkan 80% siswa mengalami ketuntasan belajar, atau

lebih dari 50% dari jumlah keseluruhan siswa telah mengalami ketuntasan

belajar,sehingga modul ini menunjukkan valid sehingga layak digunakan untuk uji

pengembangan di kelas setelah melalui proses revisi sebanyak kurang lebih dua

kali.

5
6

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Modul

(Depdiknas, 2008:7-9) Modul merupakan salah satu media pembelajaran

yang berbentuk naskah atau media cetak yang sering digunakan oleh guru dan

siswa dalam kegiatan belajar. Modul dirumuskan sebagai salah satu unit yang

lengkap yang berdiri sendiri, terdiri dari rangkaian kegiatan belajar yang disusun

untuk membantu para siswa dalam mencapai tujuan belajar yang telah dirumuskan

secara spesifik dan operasional. Modul digunakan sebagai pengorganisasian

materi pembelajaran yang memperlihatkan fungsi pendidikan. Strategi

pengorganisasian materi pembelajaran mengacu pada upaya untuk menunjukkan

kepada siswa keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang

terkandung pada materi pembelajaran. Untuk merancang materi pembelajaran,

terdapat lima kategori kapabilitas yang dapat dipelajari oleh siswa, yaitu informasi

verbal, keterampilan 13 intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan

motorik. Strategi pengorganisasian materi pembelajaran terdiri dari tiga tahapan

proses berfikir, yaitu pembentukan konsep, interpretasi konsep dan aplikasi

prinsip. Strategi- strategi tersebut memegang peranan penting dalam mendesain

pembelajaran. Kegunaannya dapat membuat siswa lebih tertarik dalam belajar

yang secara otomatis dapat meningkatkan hasil belajar (Herawati, 2013: 80).

Dalam pengertian yang terperinci terdapat perbedaan-perbedaan antara

bahan ajar yang satu dengan yang lainnya. Dalam buku pedoman penulisan modul

diuraikan perbedaan modul dengan bahan ajar lainnya diantaranya sebagai

berikut.
7

1. Perbedaan Modul Dengan Bahan Ajar Lainnya.

a) Perbedaan modul dengan buku teks

Buku teks lebih menyajikan kutipan langsung dari narasumber atau suatu

kejadian yang factual (data empiris) tanpa berusaha untuk menyederhanakan

dengan tujuan untuk mempermudah transfer pengetahuan. Sebaliknya jika modul

terdapat usaha-usaha yang “meringkas” dan menyuguhkan kepada pemakaianya

agar lebih mudah dipahami.

b) Perbedaan Handout dengan modul

Handout diartikan sebagai buku pegangan siswa yang berisi tentang suatu

materi pelajaran secara lengkap serta sebagai dasar penyamaan persepsi terhadap

bahan ajar yang akan diberikan. Berbeda halnya dengan modul yang isinya

disajikan per unit terkecil dari materi, maka handout menyajikan keseluruhan

materi yang harus dipelajari. Biasanya bahasa dalam handout kaku dan tidak

komunikatif, di dalamnya juga terdapat kutipan langsung dari narasumber

(menyerupai buku teks).

c) Perbedaan LKS dengan modul

Berbeda dengan modul, bahan pembelajaran cetak berbentuk LKS (Lembar

Kerja Siswa) dikemas dengan menekankan pada latihan, tugas, atau soal-soal saja.

Walaupun hanya menekankan pada hal tersebut LKS tetap menyajikan uraian

materi namun disajikan secara singakat. Modul lahir sebagai media atau bahan

ajar untuk sebuah pembelajaran mandiri atau pembelajaran individu. Modul juga

termasuk dalam pembelajaran terprogram dimana semua urutan rangkaian


8

kegiatan dibuat secara sistematis. Modul merupakan sebuah alat yang digunakan

dalam kedua sistem pembelajaran tersebut. (Depdiknas, 2008:7-9)

2. Karakteristik Modul

Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-

batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

untuk mencapai suatu kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat

kompleksitasnya. Berdasarkan Depdiknas (2008) sebuah modul dikatakan baik

dan menarik apabila terdapat karakteristik sebagai berikut:

a) Self Instructional

Bahan ajar berupa modul dapat menjadikan pembacanya dapat belajar

secara mandiri, tanpa bantuan dari orang lain.

b) Self Contained

Dalam satu modul terdapat satu materi pokok yang dibahas secara

menyeluruh. Konsep self contained memiliki tujuan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk dapat mempelajari satu materi pokok dengan tuntas, jika

harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu unit kompetensi harus

dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan kompetensi yang harus

dikuasai.

c) Stand Alone (berdiri sendiri)

Dalam satu modul terdapat satu materi pokok yang dibahas secara

menyeluruh. Dalam mengerjakan tugas dalam modul pun, siswa tidak

menggunakan bantuan dari media lain. Apabila modul masih menggunakan media
9

lain dalam pembelajarannya maka tidak dapat dikategorikan media yang berdiri

sendiri.

d) Adaptive

Modul yang adaptiveyaitu modul yang dapat menyesuaikan dengan

perkembangan ilmu dan teknologi, serta mudah untuk digunakan. Hendaknya isi

pembelajaran dalam modul yang adaptif dapat digunakan sampai dengan kurun

waktu tertentu.

e) User Friendly

Modul hendaknya menggunakan bahasa yang komunikatif dengan

pengguna, sehingga tidak menimbulkan kesulitan saat menggunakannya.

2.2.2 Mitigasi Bencana

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik

melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan

menghadapi ancaman bencana (BNPB, 2012). Mitigasi bencana adalah istilah

yang di gunakan untuk menunjuk pada semua tindakan untuk mengurangi dampak

dari satu bencana yang dapat di lakukan sebelum bencana itu terjadi, termasuk

kesiapan dan tindakan-tindakan pengurangan resiko jangka panjang (Maryani,

2002).

Mitigasi bencana adalah istilah yang di gunakan untuk menunjuk pada

semua tindakan untuk mengurangi dampak dari satu bencana yang dapat di

lakukan sebelum bencana terjadi, termasuk kesiapan dan tindakan-tindakan

pengurangan resiko jangka panjang. Mitigasi bencana mencakup baik

perencanaan dan pelaksanaan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko-resiko


10

yang terkait dengan bahaya-bahaya karena ulah manusia dan alam yang sudah di

ketahui, dan proses perencanaan untuk respon terhadap bencana yang betul-betul

terjadi. (Maryani,2002).

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko

bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

kemampuan menghadapi bencana (PP No. 21 Tahun 2008).

1. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran asli dari dalambumi, bersumber di dalam bumi

yang kemudian merambat kepermukaan bumi akibat rekahan bumipecah dan

bergeser dengan keras. Penyebab gempabumi dapat berupa dinamika bumi

(tektonik),aktivitas gunungapi, akibat meteor jatuh, longsoran(di bawah muka air

laut), ledakan bom nuklir dibawah permukaan. Gempa bumi tektonik merupakan

gempa bumi yang paling umum terjadi merupakan getaran yang dihasilkan dari

peristiwa pematahan batuan akibat benturan dua lempengsecara perlahan-lahan itu

yang akumulasi energibenturan tersebut melampaui kekuatan batuan, makabatuan

di bawah permukaan (Widodo,W., dkk. 2017).

Pergerakan lempeng memberikan efek getaran yang sama seperti

mematahkan ranting. Ketika terdapat gaya yang cukup besar yang berasal dari

pergerakan lempeng, maka bebatuan di lempeng akan menegang. Akibatnya,

lempeng tersebut berubah bentuk. Bahkan, lempeng dapat patah atau kembali ke

bentuk semula jika gaya tersebut hilang (Widodo,W., dkk. 2017).

Batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk atau deformasi secara

perlahan dalam jangka waktu tertentu. Ketika batuan tersebut mengeras/


11

menegang maka energi potensialnya terus bertambah. Ketika lempeng bergerak

atau patah, maka energi tersebut dilepaskan. Energi tersebut mengakibatkan

terjadinya getaran yang merambat melalui material Bumi lainnya. Getaran ini

disebut gempa Bumi,semakin besar energi yang dilepaskanmaka getarannya akan

semakin terasa. (Widodo,W., dkk. 2017).

Ketika lempeng patah menjadi 2 bagian, maka masing-masing bagian akan

bergerak menjauh. Daerah lempeng yang patah tersebut dinamakan fault

(patahan/sesar). Sesar yang terjadi dapat dibedakan menjadi beberapa

jenisbergantung pada bagaimana sebuah gaya bekerja pada lempeng. (Widodo,W.,

dkk. 2017).

Kita telah belajar tentang gempa dan bagaimana kerusakan yang

ditimbulkannya selain kerusakan bangunan dan benda-benda di dalamnya, gempa

juga menyebabkan kematian. (Widodo,W., dkk. 2017).Jumlah korban jiwa saat

gempa terjadi dapat dikurangi setidaknya memulai dengan menyelamatkan diri

sendiri, banyak cara untuk mengurangi risiko kematian dan kerusakan saat gempa.

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mempelajari sejarah gempa Bumi di

daerah dimana kamu berada jika kamu mengetahui di daerah tersebut sering

terjadi gempa sebelumnya, maka kamu dapat mempersiapkan diri karena memiliki

risiko yang lebih tinggi untuk terjadi gempa lagi (Widodo,W., dkk. 2017).

Indonesia tepatnya di kota Palu merupakan salah satu daerah yang sering

mengalami gempa Bumi baik gempa kecil maupun gempa dengan kekuatan yang

besar.
12

Tindakan untuk mengurangi risiko kerusakan maupun korban jiwa dapat

kamu lakukan sebelum, saat, dan sesudah gempa berlangsung. Namun, hal yang

terpenting adalah kamu harus belajar terlebih dahulu apa yang disebut dengan

gempa Bumi. Kamu juga harus memperhatikan lingkungan tempat kamu berada.

Dengan demikian, ketika terjadi gempa kamu dapat mengetahui tempat yang

paling aman untuk berlindung. Selain itu, untuk mengurangi risiko akibat dari

gempa Bumi kamu harus mempelajari beberapa keterampilan. Misalnya, belajar

melakukan P3K dan menggunakan alat pemadam kebakaran. Kamu juga

sebaiknya menyimpan nomor darurat yang dapat dihubungi saat terjadi gempa,

seperti ambulans, pemadam kebakaran, tim SAR, dan lain-lain (Widodo,W., dkk.

2017).

2. Tsunami

Tsunami terdiri dari rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar

dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 km/jam atau lebih di tengah laut. Jenis

bencana ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain gempa bumi yang terjadi

di dasar laut, runtuhan di dasar laut, atau karena letusan gunung api di laut

(BNPB, 2017).Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk, atau muara sungai

kecepatan gelombang tsunami akan menurun namun ketinggian gelombang akan

meningkat puluhan meter dan bersifat merusak (BNPB, 2017).

Tindakan untuk mengurangi risiko bencana yaitu dengan cara mengetahui

tanda-tanda sebelum tsunami terjadi terutama setelah gempa bumi (intensitas

gempa bumi lama dan terasa kuat, air laut surut, bunyi gemuruh dari tengah

lautan, banyak ikan menggelapar di pantai yang airnya surut, dan tanda-tanda
13

alam lain), memantau Informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi

tsunami setelah gempa bumi terjadi, cepat berlari ketempat tinggi dan berdiam diri

di sana untuk sementara waktu setelah satu gempa bumi besar mengguncang,

segera menjauhi pantai dan tidak perlu melihat datangnya tsunami atau

menangkap ikan yang terdampar ikan di pantai karena air surut dan mengetahui

kerawanan tempat tinggal akan bahaya tsunami dan jalur evakuasi tercepat

kedataran yang lebih tinggi (BNPB, 2017).

3. Likuifaksi

Salah satu fenomena yang dapat menyertai kejadian gempa adalah

likuifaksi. Likuifaksi adalah suatu peristiwa dimana tanah berubah dari fase padat

menjadi fase cair akibat meningkatnya tekanan air pori dalam rongga tanah (Idriss

dan Boulanger, 2004). Kejadian ini terutama berkaitan dengan kondisi tanah

pasiran jenuh yang memiliki kepadatan lepas atau sedang. Dampak dari

peningkatan tekanan air pori tanah adalah tanah kehilangan kuat gesernya secara

drastis akibat dari turunnya tegangan efektif tanah seiring dengan meningkatnya

tegangan air pori (Idriss dan Boulanger, 2008). Hilangnya kuat geser tanah akan

menyebabkan kerusakan dahsyat pada struktur atau infrastruktur yang berada di

atasnya. Kerusakan yang paling menonjol biasanya terletak di daerah pantai atau

pelabuhan.

Peristiwa likuifaksi dapat menimbulkan amblesan, keruntuhan, retakan

tanah, kelongsoran dan lain-lain. Beberapa contoh dari peristiwa likuifaksi yang

pernah terjadi di Indonesia adalah kerusakan-kerusakan yang dihasilkan ketika

gempa bumi di Bengkulu tahun 2000 dan 2007, gempa bumi Aceh tahun 2004,
14

gempa bumi Nias tahun 2005, dan gempa bumi Yogyakarta tahun 2006 (Soebowo

dkk., 2009). Dari penelitian likuifaksi yang pernah dilakukan, diketahui bahwa

peristiwa likuifaksi pada umumnya hanya terjadi pada daerah yang terbentuk oleh

lapisan sedimen granular yang jenuh air dengan kepadatan yang rendah.

2.3 Kerangka Pemikiran

Pelajaran fisika adalah salah satu pelajaran yang dianggap sulit dan

membosankan oleh kebanyakan siswa karena dalam fikiran mereka pembelajaran

fisika hanya memuat tentang rumus-rumus. Oleh karena itu, diperlukan media

pembelajaran yang bervariasi agar lebih menarik minat belajar siswa untuk belajar

fisika.

Pembelajaran fisika juga kurang di minati siswa karena biasanya guru hanya

terfokus pada salah satu buku saja tanpa menggunakan media pembelajaran yang

lainnya. Sehingga, tidak menutup kemungkinan siswa akan bosan dengan

pelajaran fisika.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

khususnya dikota Palu belum menggunakan media pembelajaran yang

mempelajari tentang kejadian fenomena alam disekitar kita, hal inilah yang

terkadang kurang dipahami oleh siswa, sehingga mereka menganggap bahwa

pembelajaran fisika hanya memuat tentang rumus-rumus dan pelajaran yang

banyak menghitung.

Para siswa kebanyakan mengganggap jika pelajaran fisika hanya memuat

rumus-rumus-rumus saja. Tetapi, ternyata fisika banyak mempelajari tentang

kehidupan sehari-hari. Contohnya, seperti bencana yang ada disekitar kita dan
15

cara mengurangi risiko bencana. Gambar 2.1 adalah kerangka pemikiran

pembuatan Modul Mitigasi Bencana.

Banyaknya Daerah Rawan Bencana di


Indonesia Khusunya Sulawesi Tengah

Perlu pendidikan tentang mitigasi dalam


proses pembelajaran

Terkendala

Kurangnya bahan ajar yang Kurangnya kemampuan Guru dalam


tersedia berbasis mitigasi mengembangkan hubungan manfaat
bencana materi pembelajaran dengan kejadian
sehari-hari khususnya tentang mitigasi
bencana

Perlu Inovasi dengan


menghubungkan mata pelajaran
yang relevan dengan bencana alam
dan mitigasinya

Fisika merupakan salah satu cabang ilmu yang


berkaitan dengan fenomena alam / gejala alam
memiliki potensi untuk dapat di kembangkan dan di
hubungkan dengan mitigasi bencana

Mengembangkan Modul berbasis mitigasi bencana


sehingga pembelajaran lebih kontekstual
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dikenal

Research and Developement (R&D) yaitu model penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

(Sugiyono, 2010)

3.2 Desain Penelitian

Tahapan penelitian dan pengembangan secara umum menurut Thiagarajan

(1974) dapat di lihat pada gambar berikut:

Define Design Development

(Pendefinisian) (Desain) (Pengembangan)

Disseminate

(Penyebaran)

Gambar 3.1: Tahapan model Research and Development (Thiagarajan, 1974 : 5).

Pada penelitian ini menggunakan model 4D yg terdiri dari 4 tahapan yaitu

Define (Pendefenisian), Design (Desain), Divelopment (Pengembangan),

Disseminate (Penyebaran). Berikut langkah-langkah dari keempat tahapan

tersebut.

16
17

1. Define (Pendefinisan)

Pada tahap ini peneliti menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat

pembelajaran. Peneliti juga melakukan observasi di sekolah dimana mencakup

lima langkah pokok yaitu analisis awal dan akhir, analisis siswa, analisis konsep,

analisis tugas dan analisis tujuan pembelajaran.

2. Design (Desain)

Pada tahap ini bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran. Dalam

penelitian ini mencakup empat langkah yaitu penyusunan tes, pemilihan media,

pemilihan format dan rancangan awal.

3. Development(Pengembangan)

Pada tahapan ini untuk menghasilkan produk pengembangan yang di

lakukan melalui dua langkah yaitu penilaian ahli (materi dan media) yang diikuti

dengan revisi dan uji coba pengembangan (siswa).

4. Disseminate(Penyebaran)

Pada tahapan ini bertujuan untuk mempromosikan produk pengembangan

agar bisa diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau sistem. Pada

tahapan ini modul yang dikembangkan diberikan kebeberapa intansi yang ada

dikota Palu diantaranya yaitu SMP Negeri 1 Palu, Kantor BPBD kota Palu, dosen

pembimbing dan pembahas, dan perpustakaan program studi pendidikan Fisika

untuk mengetahui kualitas modul mitigasi bencana.


18

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SMP Negeri 1 Palu. Waktu pelaksanaan

penelitian pengembangan modul ini kurang lebih selama 4hari.

3.4 Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah modul mitigasi berbasis

potensi bencana lokal yang terintegrasi dalam pembelajaran fisika. Modul ini akan

diuji kelayakan sebagai media pembelajaran.

3.5 Teknis Pengumpulan Data

Berdasarkan tahap pada desain penelitian, adapun teknik yang digunakan

dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Teknik Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara langsung

serta sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian.

Observasi pada penelitian ini digunakan untuk analisis kebutuhan lapangan

sebelum diadakannya penelitian.

a. Teknik Literatur

Teknik literatur ialah mengumpulkan literatur-literatur mengenai aspek-aspek

untuk mengembangkan modul mitigasi bencana.

b. Angket

Angket atau kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang memuat

sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh subjek penelitian.

Kuesioner dapat mengungkap banyak hal sehingga dalam waktu singkat diperoleh

banyak data/keterangan. Berdasarkan bentuknya, angket dapat berbentuk terbuka


19

dan tertutup. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah angket tertutup dengan

jenis skala likert. Angket tertutup memiliki jawaban yang sudah disediakan dan

tidak memberi peluang kepada responden untuk menambah keterangan

lain(Sulastri, 2011).

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dapat menunjang sejumlah data

yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menguji

hipotesis penelitian (Mulyati, 2015).

Jenis instrumen yang akan di gunakan peneliti pada penelitian

pengembangan modul mitigasi bencana ini yaitu instrumen berupa angket, dimana

angket tersebut merupakan angket untuk dosen sebagai validator ahli media dan

ahli materi, angket untuk guru menilai kelayakan modul serta angket yang akan di

berikan kepada siswa sebagai responden penelitian.

3.7 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan untuk menganalisis data hasil validasi

adalah perhitungan nilai rata-rata berdasarkan penilaian dengan skala Likert

berupa angka 1, 2, 3, dan 4. Penentuan teknik analisis nilai rata-rata ini

berdasarkan pendapat dari Arikunto (2006) yang menyatakan bahwa untuk

mengetahui peringkat nilai akhir pada setiap butir angket penelitian, jumlah nilai

yang diperoleh dibagi dengan banyaknya responden yang menjawab angket

penilaian tersebut. Rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut.

̅= ..................................................................... (3.1)
20

Keterangan :

Σx : jumlah nilai dari seluruh penilaian dalam tiap butir pertanyaan

n : banyaknya butir pertanyaan

Mengubah skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitatif berdasarkan

klasifikasi penilaian (Widoyoko, 2012) pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1Kategori Skala Likert

Skor Rata-rata Kategori

3,25 < ̅ ≤4,00 Sangat Baik (SB)

2,50 < ̅ ≤ 3,25 Baik (B)

1,75 < ̅ ≤ 2,50 Kurang (K)

1,00 < ̅ ≤ 1,75 Sangat Kurang (SK)

Analisis data respon siswa serupa dengan analisis kualitas penilaian

produk. Rata-rata skor dari angket respon selanjutnya diubah ke dalam bentuk

kualitatif berdasarkan Tabel 3.2.


21

Tabel 3.2Kriteria Kategori Respon Siswa

Skor Rata-rata Kategori

3,25 < ̅ ≤4,00 Sangat Baik (SB)

2,50 < ̅ ≤ 3,25 Baik (B)

1,75 < ̅ ≤ 2,50 Kurang (K)

1,00 < ̅ ≤ 1,75 Sangat Kurang (SK)

Skor penilaian atau tingkat kelayakan baik setiap aspek maupun

keseluruhan terhadap modul sebagai media pembelajaran menggunakan Tabel 3.1

dan Tabel 3.2 di atas sebagai acuan penilaian data yang dihasilkan dari validasi

ahli materi dan ahli media, uji kelayakan pemakaian oleh guru serta uji coba pada

siswa agar mempermudah dalam pemberian suatu kategori nilai bahwa modul

yang di kembangkan sudah layak atau belum untuk di gunakan sebagai media

pembelajaran.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian dari Pengembangan Modul Mitigasi Berbasis Potensi

Bencana Lokal yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Fisika diuraikan

berdasarkan langkah-langkah Pengembangan model 4-D yang terdiri dari tahap

Define (Pendefinisian), Design (Desain), Development(Pengembangan), dan

Disseminate(Penyebaran).

4.1.1 Tahap Define (Pendefinisian)

Pada tahap pendefinisian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

menganalisis masalah yang ada di sekolah SMPN 1 Palu dalam proses

pembelajaran tentang pengurangan risiko bencana serta media apa saja yang

digunakan untuk pembelajaran bencana yang berkaitan dengan Fisika. Pada tahap

ini telah dilakukan wawancara langsung kepada salah satu guru di SMPN 1 Palu

yang mana guru tersebut merupakan guru mata pelajaran IPA Fisika. Hasil

wawancara yang didapatkan diantaranya dimana siswa SMPN 1 Palu sudah

mempelajari seperti apa itu bencana hanya saja bencana yang dipelajari bencana

yang pada umumnya saja selain itu media yang digunakan sejauh ini hanya buku

paket saja dan belum ada media lain yang lebih spesifik dalam membahas tentang

pengurangan risiko bencana alam.

Bahan ajar modul yang dikembangkan dalam penelitian ini yang berkaitan

dengan mata pelajaran Fisika yaitu Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi yang

22
23

mana bisa menambah wawasan siswa dalam mengenal serta mempelajari bencana

dan mitigasi dari ketiga bencana tersebut.

4.1.2 Tahap Design (Desain)

Setelah dilakukan observasi awal dan pengumpulan informasi,tahap

selanjutnya yaitu tahap desain adalah sebagai berikut.

a. Peta Konsep

Peta konsep yang digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan isi

modul secara sistematis. Adapun hasil penyusunan peta konsep yaitu.

Standar Kompotensi: Mengenal dan


Memahami konsep-konsep yang berkaitan
dengan bencana alam dan mitigasinya.

Kompotensi Dasar: Berfikir logis, kritis,


rasa ingin tahu, kolaboratif dan terampil
memahami fenomena bencana serta
pengurangan risiko bencana.

Gempa Bumi Tsunami Likuifaksi

Gambar 4.1 Peta Konsep Rancangan Isi Modul


24

b. Kerangka Modul

Kerangka modul merupakan sistematika penyusunan modul, hasilnya sebagai

berikut.

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

PENDAHULUAN

A. Landasan

B. Info Penting

C. Wajib Tahu

D. Konsep Pendidikan dalam Pengurangan Risiko Bencana

E. Sekilas Info

F. Rangkuman

MITIGASI BENCANA

A. Pengertian Mitigasi Bencana

B. Info Penting

C. Wajib Tahu

D. Tujuan Mitigasi Bencana

E. Rangkuman

F. Latihan Soal

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


25

GEMPA BUMI

A. Gempa Bumi

B. Info Penting

C. Wajib Tahu

D. Kuis

E. Contoh Kasus

F. Sebuah Cerita

G. Mari Bertugas

H. Mitigasi

I. Sekilas Info

J. Rangkuman

K. Latihan Soal

L. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

TSUNAMI

A. Tsunami

B. Sekilas Info

C. Info Penting

D. Kuis

E. Contoh Kasus

F. Sebuah Cerita

G. Mari Bertugas

H. Mitigasi

I. Rangkuman
26

J. Latihan Soal

K. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

LIKUIFAKSI

A. Likuifaksi

B. Info Penting

C. Wajib Tahu

D. Kuis

E. Contoh Kasus

F. Sebuah Cerita

G. Mari Bertugas

H. Mitigasi

I. Rangkuman

J. Latihan Soal

K. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

DAFTAR PUSTAKA

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

B. Mari Bertugas

BIOGRAFI
27

c. Menetapkan Desain Tampilan Modul

1) Rancangan Tampilan Sampul

Tampilan sampul modul memiliki desain dan warna yang tidak mencolok

yang warnanya menarik minat siswa untuk menggunakannya serta pada bagian

sampulnya ditambahkan gambar Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi yang

terjadi di kota Palu pada tanggal 28 september 2018 yang disesuikan dengan isi

materi modul.

2) Penentuan Jenis dan Ukuran Huruf

Jenis huruf yang digunakan dalam modul yaitu Calibri, Berlin Sans Fb,

Britannic Bold, Franklin Gothic Heavy, Forte, Bodoni MT Condensed, Berlin

Sans FB Demi, Bodoni MT Black, Bauhaus 93, dan Goudy Stout. Calibri

digunakan untuk menulis kata pengantar, daftar isi, dan uraian materi pada modul,

Berlin Sans Fb digunakan untuk menulis judul dan kepala-kepala bab pada bagian

daftar isi serta untuk menulis judul dalam setiap bab dan subbab pada modul serta

digunakan untuk menulis isi wajib tahu, isi, kuis, contoh kasus, mari bertugas dan

judul mitigasi, Britannic Bold digunakan untuk menulis setiap tulisan bab,

Franklin Gothic Heavy digunakan untuk menulis setiap judul bab, Forte

digunakan untuk menulis judul info penting dan judul contoh kasus; Bodoni MT

Condensed digunakan untuk menulis uraian info penting dan uraian dari sekilas

info, Berlin Sans FB Demi digunakan untuk menulis judul sekilas info dan judul

wajib tahu, Bodoni MT Black digunakan untuk menulis Judul rangkuman,

Bauhaus 93 digunakan untuk menulis judul kuis, dan Goudy Stout digunakan

untuk menulis judul latihan soal. Ukuran huruf pada modul menggunakan ukuran
28

24, 20, 18, 15, 14, 13, 12, 11, 10, dan 6. Ukuran 24 digunakan untuk penulisan

setiap kepala bab, ukuran 20 untuk penulisan judul kata pengantar, daftar isi,

daftar gambar, dan judul setiap bab pada modul, ukuran 18 digunakan untuk

penulisan judul rangkuman, ukuran 15 digunakan untuk penulisan judul kuis,

ukuran 14 digunakan untuk penulisan judul subbab, judul sebuah cerita, mari

bertugas, dan mitigasi, ukuran 13 digunakan untuk penulisan judul info penting,

ukuran 12 digunakan untuk penulisan subbab pada daftar isi dan daftar gambar,

ukuran 11 untuk penulisan isi kata pengantar, uraian materi, uraian info penting,

judul wajib tahu, sekilas info, judul contoh kasus, uraian rangkuman, uraian mari

bertugas, latihan soal serta umpan balik dan tindak lanjut, ukuran 10 digunakan

untuk penulisanbab daftar isi, uraian wajb tahu, uraian kuis, dan uraian contoh

kasus, ukuran 6 digunakan untuk penulisan sumber gambar yang ada pada modul.

Sebelum menyusun modul, peneliti mengumpulkan beberapa sumber

referensi serta mengumpulkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi

modul. Gambar-gambar tersebut bertujuan untuk menarik minat siswa untuk

membaca dan mempelajari modul tersebut.

d. Menyusun Insrumen Penilaian Modul

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar penilaian ahli

materi, ahli media, guru dan angket respon siswa. Pada lembar penilaian ahli

materi terdapat tiga aspek penilaian yaitu penyajian materi, kebahasaan, dan nilai

pendidikan, pada lembar penilaian ahli media terdapat tiga aspek penilaian yaitu

aspek kualitas tampilan, desain, dan keterlaksanaan serta angket penilaian uji
29

kelayakan oleh guru fisika terdiri dari aspek kelayakan penyajian materi, aspek

tampilan modul, dan aspek manfaat.

Angket respon siswa terdiri dari empat kategori yaitu “Sangat Baik”, “Baik”,

“Kurang”, dan “sangat Kurang”. Angket respon siswa tersebut terdiri dari aspek

isi, penyajian, bahasa, tampilan desain, dan aspek kemenarikan.

4.1.3 Tahap Development (Pengembangan)

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah sebagai

berikut.

a. Penulisan Draf Modul

Pada tahap ini, garis besar isi modul dikembangkan menjadi sebuah bahan

ajar berbentuk modul dengan materi pengurangan risiko bencana yang terintegrasi

dalam pembelajaran fisika. Adapun rancangan awal pembuatan modul adalah

sebagai berikut.

1) Sampul Modul

Halaman sampul terdiri dari judul, gambar, nama penyusun, dan universitas.

Gambar yang dipilih disesuaikan dengan isi materi modul yang dikemas dengan

warna yang sesuai dan menarik. Tata letak dari halaman sampul didesain

sedemikian rupa agar tampak menarik perhatian siswa sehingga dengan melihat

sampul akan mendorong minat siswa membaca dan mempelajari modul tersebut.
30

Berikut adalah tampilan cover dari modul pengurangan risiko bencana yang

telah didesain oleh Samsawati, S.Pd.

Gambar 4.2 Tampilan Cover/Sampul Modul

2) Kata Pengantar

Pada bagian kata pengantar berisi ucapan terimakasih penulis kepada Allah

SWT, tujuan penggunaan modul serta harapan yang diinginkan penulis dalam

penggunaan modul tersebut.

Gambar 4.3 Tampilan Kata Pengantar


31

3) Daftar Isi

Berisi urutan keterangan halaman yang ada pada modul yang dapat

memudahkan untuk menemukan halaman yang akan dicari pada modul tersebut.

Gambar 4.4 Tampilan Daftar Isi

4) Daftar Gambar

Berisi urutan gambar beserta halamanya untuk memudahkan siswa mencari

gambar yang akan dilihat dan dipelajari.

Gambar 4.5 Tampilan Daftar Gambar


32

5) Pendahuluan

Berisi landasan serta konsep pendidikan dalam pengurangan risiko bencana.

Landasan berisi tentang pengurangan risiko bencana secara umum serta konsep

pendidikan dalam pengurangan risiko bencana memuat secara umum bagaimana

keterampilan dalam mengurangi risiko bencana dalam lingkungan pendidikan

maupun lingkungan masyarakat.

Gambar 4.6 Tampilan Pendahuluan

6) Daftar Bagian Garis Besar Modul

Garis besar modul dibuat agar siswa dapat memperoleh tambahan informasi

dan wawasan tentang pengurangan risiko bencana. Garis besar modul terdiri dari

info penting, wajib tahu, sekilas info, kuis, contoh kasus, mari bertugas,

rangkuman, latihan soal, umpan balik dan tindak lanjut, dan kunci jawaban.

Berikut penjelasan dari garis besar modul tersebut adalah sebagai berikut.

(a) Info Penting

Berisi tentang informasi-informasi penting yang berkaitan dengan materi

modul. Adapun Tujuan dari info penting ini agar siswa dengan mudah

mendapatkan sumber informasi dari modul pengurangan risiko bencana tanpa


33

harus membaca keseluruhan isi modul pada setiap bab. Berikut adalah salah satu

gambar tampilan dari info penting.

Gambar 4.7 Tampilan Info Penting

(b) Wajib Tahu

Merupakan informasi yang harus diketahui dan dipelajari oleh siswa karena

memuat informasi-informasi yang wajib diingat. Berikut salah satu gambar

tampilan dari wajib tahu.

Gambar 4.8 Tampilan Wajib Tahu


34

(c) Sekilas info

Merupakan sumber informasi pada materi mitigasi bencana. Berikut salah

satu gambar tampilan sekilas Info.

Gambar 4.9 Tampilan Sekilas Info

(d) Kuis

Berisi soal yang bertujuan untuk menguji kemampuan siswa dalam

mengingat kembali materi perbab yang telah dipelajari. Berikut salah satu gambar

kuis.

Gambar 4.10 Tampilan Kuis


35

(e) Contoh Kasus

Berisi informasi tentang fenomena bencana yaitu Gempa Bumi, Tsunami, dan

Likuifaksi yang terjadi didunia. Adapun tujuannya agar siswa lebih mudah

mengingat fenomena yang terjadi tersebut. Berikut salah satu gambar contoh

kasus.

Gambar 4.11 Tampilan Contoh Kasus

(f) Mari Bertugas

Berisi soal berupa pertanyaan yang bertujuan untuk mengevaluasi

kemampuan siswa setelah mempelajari materi pengurangan risiko bencana. Soal

mari bertugas berbentuk soal uraian. Berikut salah satu gambar mari bertugas.

Gambar 4.12 Tampilan Mari Bertugas


36

(g) Rangkuman

Merupakan singkatan dari poin penting setiap materi pada bab modul. Berikut

salah satu gambar dari rangkuman.

Gambar 4.13 Tampilan Rangkuman

(h) Latihan Soal

Berisi soal-soal yang bertujan untuk mengevaluasi kemampuan siswa setelah

mempelajari setiap bab pada modul. Latihan soal dibuat dengan bentuk soal

pilihan ganda dan uraian. Berikut salah satu contoh latihan soal.

Gambar 4.14 Tampilan Latihan Soal


37

(i) Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Bertujuan untuk menghitung ketuntasan tingkat pemahaman siswa sehingga

mereka dapat melanjutkan pada kegiatan belajar selanjutnya atau harus

mengulang kembali materi tersebut. Berikut salah satu contoh umpan balik dan

tindak lanjut.

Gambar 4.15 Tampilan Umpan Balik dan Tindak Lanjut

(j) Kunci Jawaban

Dengan adanya kunci jawaban maka siswa dapat langsung menilai

kemampuan mereka masing-masing dalam memahami materi. Berikut salah satu

gambar kunci jawaban.

Gambar 4.16 Tampilan Kunci Jawaban


38

7) Daftar Pustaka

Daftar pustaka disusun untuk memberikan informasi dan arahan bagi

pembaca yang ingin meneruskan kajian untuk melakukan pengecekan ulang

terhadap modul. Berikut contoh daftar pustaka yang ada pada modul.

Gambar 4.17 Tampilan Daftar Pustaka

8) Biografi

Merupakan identitas penyusun modul. Berikut gambar biografi yang ada pada

modul.

Gambar 4.18 Tampilan Biografi


39

9) Sampul Belakang

Sampul belakang modul didesain sedemikian rupa sehingga selaras dengan

sampul depan dan tetap menarik. Berikut gambarnya.

Gambar 4.19 Tampilan Sampul Belakang

b. Penyuntingan

Setelah proses penulisan modul, diperoleh draf modul awal. Selanjutnya draft

modul tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dengan maksud

mendapatkan masukkan saran perbaikan dan penyempurnaan modul. Draf modul

yang dikonsultasikan tersebut selanjutnya diperbaiki sesuai saran pembimbing.

Hal tersebut dilakukan peneliti secara berulang sampai draf modul tersebut

disetujui oleh dosen pembimbing untuk selanjutnya divalidasi oleh ahli materi dan

ahli media.

c. Validasi Uji Kelayakan Produk

Pada tahap ini peneliti melakukan validasi kepada ahli materi dan ahli media

dengan tujuan agar modul yang telah disetujui oleh dosen pembimbing dapat

divalidasi sehingga peneliti dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari

produk. Selanjutnya peneliti meminta kepada ahi materi, ahli media, serta guru
40

fisika untuk mengevaluasi draft modul yang telah diberikan dengan cara mengisi

angket penilaian yang telah dibuat dan diberikan peneliti kepada validator.

Adapun angket penilaian tersebut yaitu.

1) Validasi Ahli Materi

Ahli materi adalah validator yang menilai kelayakan penyajian, kebahasaan,

dan nilai pendidikan modul. Pada tahap uji kelayakan materi dilakukan oleh salah

satu dosen Fisika FKIP. Berikut hasil penilaian dari ahli materi.

Tabel 4.1 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Penyajian Materi

No Aspek Penilaian Penilaian Kategori


Materi yang disampaikan sesuai /
Sangat
1 relevan dengan pembelajaran 4,00
Baik
yang berlaku.
Konsep dan definisi yang
disampaikan sesuai dengan Sangat
2 4,00
konsep dan definisi yang ada Baik
dalam fisika.
Uraian materi yang disampaikan
3 logis (masuk akal), runtut, dan 3,00 Baik
bermakna bagi siswa SMP.
Materi dan contoh yang disajikan
4 mendukung kemandirian belajar 3,00 Baik
bagi siswa SMP.
Contoh yang disajikan sesuai
dengan yang terkait dengan
5 3,00 Baik
kondisi yang ada di lingkungan
sekitar.
Sangat
Rata-rata 3,40
Baik
41

Tabel 4.2 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Kebahasaan

No Aspek Penilaian Penilaian Kategori


Bahasa yang digunakan sesuai Sangat
1 4,00
dengan tingkat berfikir siswa. Baik
Bahasa yang digunakan
mendorong rasa ingin tahu
2 3,00 Baik
siswa untuk menyelesaikan
mempelajari materi.
Penggunaan bahasa yang tetap
3 santun dan tidak mengurangi 3,00 Baik
nilai-nilai pendidikan.
Sangat
Rata-rata 3,33
Baik

Tabel 4.3 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Nilai Pendidikan

No Aspek Penilaian Penilaian Kategori


Media mudah untuk digunakan
dalam proses pembelajaran
1 3,00 Baik
siswa baik secara mandiri
maupun dalam kelas.
Media mampu meningkatkan
motivasi siswa dalam
2 mempelajari bencana dan cara 3,00 Baik
menanggulangi bencana
tersebut.
Media mampu memperluas
3 wawasan siswa dalam 3,00 Baik
menghadapi bencana.
Media dapat membantu
pengajar untuk memberi
4 referensi terbaru tentang 3,00 Baik
keterkaitan Fisika dengan
perkembangan IPTEK.
Rata-rata 3,00 Baik
42

Secara umum, hasil yang diperoleh dari hasil penilaian ahli materi adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.4 Hasil Validasi Kelayakan Oleh Ahli Materi

Rata-rata
No Aspek Penilaian Kategori
Jumlah Nilai

1 Kelayakan Penyajian Materi 3,40 Sangat Baik

2 Kelayakan Kebahasaan 3,33 Sangat Baik

3 Kelayakan Nilai Pendidikan 3,00 Baik

Total 3,24 Baik

2) Validasi Ahli Media

Ahli media adalah validator yang menilai kelayakan kualitas tampilan, desain,

dan keterlaksanaan. Pada tahap uji kelayakan media dilakukan oleh salah satu

pegawai dikantor Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) kota Palu. Berikut

hasil penilaian dari ahli media.

Tabel 4.5 Hasil Validasi Kelayakan Kualitas Tampilan

No Aspek Penilaian Penilaian Kategori


Bahasa yang digunakan sesuai
1 dengan tingkat berfikir siswa 3,00 Baik
dan mudah dipahami.
Pemilihan tampilan warna,
jenis huruf, ukuran huruf, dan
2 3,00 Baik
warna huruf yang digunakan
proporsional dan jelas.
Penyajian gambar dan
3 informasi bencana menarik 3,00 Baik
dan proporsional.
Rata-rata 3,00 Baik
43

Tabel 4.6 Hasil Validasi Kelayakan Desain

No Aspek Penilaian Penilaian Kategori


1 Tampilan media menarik 3,00 Baik
Media dapat menjadi pilihan untuk
memperoleh pengetahuan tentang
proses terjadinya bencana (Gempa
2 3,00 Baik
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi) dan
tanda-tanda terjadinya bencana serta
mengurangi beban pengajar.
Desain media mempunyai daya tarik
tersendiri sehingga membuat siswa
3 3,00 Baik
ingin membaca dan menggunakannya
dalam proses pembelajaran.

3,00 Baik
Rata-rata

Tabel 4.7Hasil Validasi Kelayakan Keterlaksanaan

No Aspek Penilaian Penilaian Kategori


Media mitigasi bencana dapat
mendorong keingintahuan siswa
1 tentang bagaimana tindakan yang 3,00 Baik
harus dilakukan ketika terjadi
bencana.
Modul mitigasi bencana mudah
untuk digunakan dalam pembelajaran
2 3,00 Baik
baik itu didalam kelas maupun diluar
kelas.
Modul mitigasi bencana mendukung
3 3,00 Baik
siswa untuk belajar mandiri.
Modul mitigasi bencana menambah
semangat siswa untuk mempelajari
bencana khususnya tentang
4 3,00 Baik
terjadinya bencana (Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi) serta upaya
pengurangan risiko bencana tersebut.
Rata-rata 3,00 Baik
44

Secara umum, hasil yang diperoleh dari hasil penilaian ahli media adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.8 Hasil Validasi Kelayakan Oleh Ahli Media

Rata-rata
No Aspek Penilaian Kategori
Jumlah Nilai
1 Kelayakan Kualitas Tampilan 3,00 Baik
2 Kelayakan Desain 3,00 Baik
3 Kelayakan Keterlaksanaan 3,00 Baik
Total 3,00 Baik

Hasil validasi dari ahli materi dan ahli media terhadap modul yang dikembangkan

terdapat kekurangan pada modul tersebut.

a) Komentar dan Saran Oleh Ahli Materi

- Cek kembali salah ketik

- Semua topik harus ada soal pilihan ganda dan essai

- Sertakan kunci jawaban

- Harus ada umpan balik

b) Komentar dan Saran Oleh Ahli Media

- Memperhatikan pengetikan

- Penempatan huruf

- Penempatan gambar tidak perlu lagi double.

d. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan setelah produk dinilai oleh ahli. Adapun saran dan

komentar dari ahli dijadikan sebagai bahan revisi, diuraikan sebagai berikut.
45

1) Cek kembali salah ketik.

- Sebelum revisi

Gambar 4.20Kalimat Kurang Jelas

- Setelah revisi

Gambar 4.21 Setelah Kalimat Direvisi

- Sebelum revisi

Gambar 4.22 Kata Berulang

- Setelah revisi

Gambar 4.23 Setelah Direvisi Kata Berulang

- Sebelum revisi

Gambar 4.24 Salah Penulisan Kata


46

- Setelah revisi

Gambar 4.25 Setelah Penulisan Kata Direvisi

2) Semua topik harus ada soal pilihan ganda dan essai.

- Sebelum revisi

Gambar 4.26Soal Latihan Hanya Ada Pilihan Ganda Saja

- Setelah revisi

Gambar 4.27Setelah Revisi sudah Lengkap Soal Pilihan Ganda dan Essai
47

- Sebelum revisi

Gambar 4.28 Latihan Soal Hanya Essai

- Setelah revisi

Gambar 4.29 Latihan Soal Sudah Ada Pilihan Ganda

3) Sertakan kunci jawaban

- Sebelum revisi

Gambar 4.30 Kunci Jawaban Mari Bertugas Saja


48

- Setelah revisi

Gambar 4.31 Sudah Tercantum Kunci Jawaban Pilihan Ganda

4) Harus ada umpan balik

- Sebelum revisi

Sebelum revisi tidak dicantumkan umpan balik dalam modul.

- Setelah revisi

Gambar 4.32 Telah ditambahkan Umpan Balik


49

5) Penempatan gambar

- Sebelum revisi

Gambar 4.33 Menempatkan Gambar Animasi Sebelum dan Setelah

Masuk Bab Baru

- Setelah revisi

Gambar 4.34 Hanya Tinggal Menempatkan Gambar AnimasiPada Bab

Baru Saja
50

e. Uji Coba Produk

1) Hasil Angket Respon Siswa

Pada tahap ini dilakukan uji coba terbatas di SMP Negeri 1 Palu. Hasil uji

coba yang dilakukan terhadap siswa kelas VIII dipilih secara acak yang berjumlah

12 orang menunjukkan bahwa bahan ajar denganmenggunakan model 4-D setuju

digunakan sebagai media pembelajaran dalam hal ini tentang materi mitigasi

bencana. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Analisis Rata-rata Penilaian Berdasaran Respon Siswa

SKOR
NO PERNYATAAN RATA-
RATA
Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika
dengan adanya Modul Mitigasi Bencana tersebut
1 3,25
dari pada hanya mendengar penjelasan tentang
bencana alam secara umum.
Saya suka dengan tampilan desain media modul
ini karena memiliki komposisi, warna, huruf,
2 3,41
gambar, dan desain tampilan yang serasi dan
menarik.
Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi
3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika tidak 3,16
membosankan.
Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi
4 3,75
alternatif sumber belajar.
Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi
5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan 3,75
bencana.
Modul Mitigasi Bencana yang disajikan membuat
6 Anda ingin mendalami lebih jauh tentang proses 3,58
terjadinya Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.
Media Modul yang disajikan menarik baik dari
7 3,25
segi materi mapun desain.
Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat
8 3,91
memperluas pengetahuan Anda tentang proses
51

terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan


Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.
Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana
9 tersebut dapat dipahami dan menarik untuk 3,50
dibaca.
Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu
10 3,50
dikembangkan lebih lanjut.
Desain gambar Modul Mitigasi Bencana tersebut
11 3,25
menjadi daya tarik tersendiri untuk sipembaca.
Media Modul yang disajikan dapat menggugah
minat Anda untuk turut serta dalam melakukan
12 3,75
upaya pengurangan risiko bencana Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.
Media Modul Mitigasi Bencana dapat
13 memberikan informasi bagaimana tindakan yang
3,66
harus dilakukan pada saat akan terjadi bencana
Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.
Jumlah Keseluruhan 3,52

2) Hasil Uji Kelayakan Oleh Guru

Untuk mengetahui modul layak atau tidaknya digunakan sebagai media

pembelajaran dalam hal ini pada siswa SMP, maka guru diberikan angket

penilaian uji kelayakan yang berkaitan dengan penggunaan modul. Adapun hasil

penilaian guru sebagai berikut.


52

Tabel 4.10 Hasil Analisis Kelayakan Guru

Skala
No Indikator Kategori
Penilaian

Sangat
1 Kemenarikan sampul modul 4,00
Baik

Sangat
2 Keteraturan desain halaman Modul. 4,00
Baik

Pemilihan jenis dan ukuran huruf


Sangat
3 mendukung media menjadi lebih 4,00
Baik
menarik.

Kesinambungan transisi antar Sangat


4 4,00
halaman. Baik

Kemudahan untuk membaca teks Sangat


5 4,00
tulisan. Baik

Sangat
6 Pemilihan Warna. 4,00
Baik

Sangat
7 Kesesuaian cerita, gambar dan materi. 4,00
Baik

Sangat
8 Penyelesaian Modul. 4,00
Baik

Sangat
Rata-rata 4,00
Baik

4.1.4 Tahap Disseminate (Penyebaran)

Setelah melakukan tahap define (pendefinisian), tahap design (desain), dan

tahap development (pengembangan) selanjutnya peneliti melakukan tahap

disseminate (penyebaran) modul yang telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli
53

media dan telah diperbaiki oleh peneliti sehingga modul tersebut siap disebar

kebeberapa instansi yang ada di kota Palu. Pada tahapan ini bertujuan untuk

mempromosikan produk pengembangan agar bisa diterima pengguna baik secara

individu, kelompok, atau sistem. Pada tahapan ini modul yang dikembangkan

akan diberikan kepada sekolah SMP Negeri 1 Palu, Kantor BPBD kota Palu,

dosen pembimbing serta penguji/pembahas, dan perpustakaan program studi

pendidikan fisika.

4.2 Pembahasan

Penelitian pengembangan bahan ajar menggunakan model 4-D pada materi

pengurangan risiko bencana untuk siswa kelas VIIISMP Negeri 1 Palu bertujuan

untuk mengetahui kelayakan modul dalam sistem pembelajaran yang berkaitan

dengan fisika, menjadi salah satu referensi untuk guru sebagai acuan untuk

melakukan pembelajaran tentang pengurangan risiko bencana terhadap siswa agar

lebih baik lagi, dapat menjadi tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya

tentang bahan ajar menggunakan model 4-D serta menjadi sumber referensi bagi

banyak orang terutama warga kota Palu yang ingin mengetahui informasi tentang

bagaimana kejadian bencana pada tanggal 28 September 2018. Hasil

pengembangan modul pengurangan risiko bencana ini didasari oleh validasi ahli

materi dan ahli media serta dilakukan uji coba terbatas. Uji coba yang dilakukan

oleh peneliti dalam penelitian ini merupakan uji coba kelayakan produk. Uji coba

dilakukan pada satu dosen pendidikan fisika sebagai validator ahli materi, satu

pegawai kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Palu

sebagai validator ahli media, satu guru fisika SMPN 1 Palu yang menilai uji
54

kelayakan modul baik dari segi materi maupun tampilan modul serta 12 orang

siswa-siswi SMPN 1 Palu yang merupakan responden dari penelitian ini.

Berdasarkan penilaian ahli materi yang merupakan salah satu dosen fisika

Universitas Tadulako yaitu bapak Dr. I Komang Werdhiana, M.Si yang mana ahli

materi tersebut menilai kelayakan penyajian materi, kelayakan kebahasaan, dan

kelayakan nilai pendidikan. Rata-rata hasil penilaian dari kelayakan penyajian

materi adalah 3,40, Rata-rata hasil penilaian dari kelayakan kebahasaan adalah

3,33, Rata-rata hasil penilaian dari kelayakan nilai pendidikan adalah 3,00. Hasil

rata-rata penilaian dari kelayakan penyajian materi, kelayakan kebahasaan,dan

kelayakan nilai pendidikan diperoleh jumlah rata-rata dari ketiga aspek penilaian

oleh ahli materi tersebut adalah 3,24 dan merupakan kategori “Baik”. Dari hasil

tersebut ahli materi menyimpulkan bahwa modul pengurangan risiko bencana ini

layak untuk selanjutnya digunakan dalam pembelajaran di SMP dengan revisi

sesuai saran.

Berdasarkan penilaian ahli media yang merupakan salah satu pegawai

kantor Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) kota palu yaitu bapak

Gayus Novanto Pakan yang mana ahli media tersebut menilai kelayakan kualitas

tampilan, kelayakan desain, dan kelayakan keterlaksanaan. Rata-rata hasil

penilaian dari kelayakan tampilan adalah 3,00, Rata-rata hasil penilaian dari

kelayakan desain adalah 3,00 serta rata-rata hasil penilaian dari kelayakan

keterlaksanaan adalah 3,00. Hasil rata-rata penilaian dari kelayakan tampilan,

kelayakan desain, dan kelayakan keterlaksanaan diperoleh jumlah rata-rata dari

ketiga aspek penilaian oleh ahli media tersebut adalah 3,00 dan merupakan
55

kategori “Baik”. Dari hasil tersebut ahli media menyimpulkan bahwa modul

pengurangan risiko bencana ini layak untuk selanjutnya digunakan dalam

pembelajaran di SMP dengan revisi sesuai saran.

Selanjutnya hasil penilaian dari uji kelayakan tampilan menyeluruh oleh

salah satu guru fisika di SMPN 1 Palu yaitu ibu Isnawati Nurdin, S.Pd., M.Pd

dimana aspek yang dinilai adalah kelayakan isi, materi, desain, tampilan modul

serta penyelesaian modul. Hasil penilaian dari keempat aspek tersebut adalah 4,00

sehingga hasil rata-rata dari keseluruhan penilaian uji kelayakan tersebut adalah

4,00 dan merupakan kategori “Sangat Baik”. Dari hasil tersebut guru

menyimpulkan bahwa modul pengurangan risiko bencana ini layak untuk

selanjutnya digunakan dalam pembelajaran di SMP tanpa revisi.

Hasil diatas menunjukkan bahwa modul tersebut layak digunakan dalam

pembelajaran di SMP karena materi sesuai dengan lingkungan siswa serta dalam

modul telah memuat poin-poin penting diantaranya info penting, wajib tahu,

sekilas info, contoh kasus, sebuah cerita, kuis, mari bertugas, latihan soal, dan

rangkuman yang memuat poin-poin penting serta umpan balik yang dapat

mengukur kemampuan siswa sendiri pada saat menjawab kuis maupun latihan

soal pada modul. Hal ini dapat membuat siswa dapat belajar mandiri dengan

modul pengurangan risiko bencana serta dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang bencana alam dan mitigasinya lebih luas lagi.

Setelah dilakukan penilaian oleh ahli materi, ahli media, dan guru. Tahap

selanjutnya dilakukan uji terbatas kepada siswa tujuannya agar mengetahui respon

siswa terhadap penggunaan modul untuk sistem pembelajaran. Siswa memberi


56

tanggapan berupa ketertarikan isi modul, materi modul, tampilan modul, dan

ketertarikan modul bagi siswa. Pada tahap ini siswa diberikan angket yang mana

angket tersebut memuat pernyataan dan penilaian siswa yaitu dari kategori sangat

baik “SB” = 4, baik “B” =3, kurang“K” = 2, serta sangat kurang “SK” = 1.

Uji terbatas dilakukan terhadap 12 siswa SMPN 1 Palu, siswa tersebut

diberikan angket yang berisi 13 pernyataan dan ada 4 kategori pilihan dari sangat

setuju hingga sangat tidak setuju. Hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata

keseluruhan uji terbatas ini adalah 3,52 dan merupakan kategori “sangat baik”,

karena nilai tersebut menunjukkan kategori sangat baik maka modul tersebut

layak digunakan sebagai media pembelajaran siswa.

Bahan ajar yang dikembangan memiliki beberapa keunggulan diantaranya

(1) penyajian materi yang memuat beberapa informasi tentang kejadian gempa

bumi, tsunami, dan likuifasi di kota Palu yang terjadi pada 28 September 2018, (2)

Bahasa yang digunakan mudah dimengerti, (3) Bahan ajar dapat digunakan siswa

untuk belajar mandiri, (4) Bahan ajar dapat menjadi sumber referensi bagi siswa

untuk mengenal lebih jauh bagaimana cara mengurangi risiko bencana, (5)

Terdapat gambar serta penjelasan tentang bencana, (6) Terdapat info penting,

wajib tahu, sekilas info, dan contoh kasus untuk menambah wawasan siswa

tentang informasi bencana, (7) terdapat mari bertugas, kuis, dan latihan soal yang

bisa mengukur kopetensi yang dimiliki siswa, dan (8) Terdapat kunci jawaban

untuk pilihan ganda latihan soal dan mari bertugas.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar modul

pengurangan risiko bencana menggunakan model 4-D dimaksudkan untuk


57

membiasakan siswa bahwa apa yang dipelajari di sekolah bukanlah hanya semata-

mata tentang teori tetapi berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai

dengan pendapat Nayla Armelia Putri dalam komentarnya pada angket respon

siswa “Modul mitigasi ini sangat bermanfaat karna banyak memberikan informasi

informasi tentang bencana beserta tindakan yang akan dilakukan ketika bencana

terjadi. Dengan modul ini kita lebih siaga akan bencana-bencana yang akan

terjadi”. Bahan ajar menggunakan model 4-D ini membuat siswa untuk

mengkonstruksi pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri. Hasil penelitian ini

didukung oleh pendapat Sarwanto (2012) bahwa penggunaan modul dalam

pembelajaran fisika lebih efektif untuk meningkatkan motivasi belajar serta

meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Penelitian pengembangan modul menggunakan model 4-D secara

keseluruhan sangat layak digunakan sesuai dengan penilaian oleh ahli dan siswa

serta dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pengurangan risiko

bencana dengan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun hal tersebut

tidak lepas dari keterbatasan-keterbatasan peneliti selama melakukan penelitian

ini, diantaranya peneliti masih terbatas pada satu sekolah saja dan belum

dilakukan uji coba di sekolah yang lain. Selain itu, penelitian juga dilakukan

secara online karena mengingat pandemi Covid-19 sehingga angket diberikan

kepada siswa lewat sosial media whatsApp.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian pengembangan modul mitigasi berbasis potensi bencana lokal

yang terintegrasi dalam pembelajaran fisika ini dilakukan berdasarkan langkah-

langkah pengembangan menggunakan model 4D yaitu melihat adanya potensi

masalah, mengumpulkan data, mendesain produk, validasi desain, revisi desain,

uji coba produk dan revisi produk. Pada hasil uji coba ahli materi diperoleh skor

penilaian rata-rata sebesar 3,24 dan dikategorikan “baik”, analisis penilaian oleh

ahli media diperoleh skor penilaian rata-rata 3,00 dan dikategorikan “baik”,

analisis uji kelayakan oleh guru diperoleh skor penilaian rata-rata 4,00 dan

dikategorikan “sangat baik”, dan hasil analisis penilaian respon siswa didapatkan

skor rata-rata sebesar 3,52 dan dikategorikan “sangat baik”. Hal ini menunjukkan

bahwa “Modul Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Berkonteks kota Palu,

Sulawesi Tengah Dalam Pembelajaran Fisika” layak dijadikan sebagai salah satu

bahan ajar untuk materi kebencanaan.

58
59

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan masih terdapat beberapa

kekurangan dalam penyusunan modul, maka dari itu peneliti memerlukan saran

untuk perbaikan selanjutnya. Adapun saran tersebut yaitu.

1. Bahan ajar modul yang dikembangkan hanya mengangkat tiga bencana saja

yaitu gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi untuk selanjutnya modul lebih

dikembangkan lagi dengan mengangkat lebih banyak lagi tentang bencana

yang terjadi di Indonesia.

2. Materi dalam modul lebih disesuaikan lagi dengan jenjang sekolah yang akan

dijadikan tempat penelitian.

3. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan di sekolah lain yang berada di kota

Palu agar dapat dilihat respon siswanya ketika menggunakan modul

pengurangan risiko bencana tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Adlika, N.M. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Geografi Berbasis


Scientific Pada Materi Pokok Mitigasi Bencana Alam untuk Siswa Kelas
XI SMA Negeri 1 Sragen. Jurnal Seminar Nasional Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. 23-24.
Afkar, F.I., Hartono, R. (2017). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik
dengan Model Pengembangan 4-D Pada Materi Mitigasi Bencana dan
Adaptasi Bencana Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Geografi.22,(2), 135-147.
Anggraini, S.D. (2017). Pengembangan Modul Fisika Materi Gelombang
Berbasis Kebencanaan Alam di SMA.
Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara
Atira. (2017). Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual dalam
Pembelajaran Fisika. Palu: Universitas Tadulako.
Ayriza, Y. (2009). Pengembangan Modul Bimbingan Pribadi Sosial bagi Guru
Bimbingan Konseling untuk Menghadapi Bencana Alam, Jurnal
Kependidikan. 39,(2), 141-156.
Ayuningtyas, T.S. (2016). Pengembangan Alat Permainan Edukatif Mitigasi
Bencana Untuk Kelas IV SD Negeri Umbulharjo 2 Cangkriangan, Sleman.
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan. 5,(6), 119-130.
BNPB. (2012). Kajian Model Desa Tangguh Bencana Dalam Kesiapsiagaan
Penanggulangan Bencana Bersama BPBD D.I Yogyakarta. Jurnal
Penanggulangan Bencana.3,(2).
BNPB. (2017). Data dan Infomasi Bencana Indonesia.
D, S.I. (2010). Peran Sekolah Dalam Pembelajaran Mitigasi Bencana.1,(1).
Depdiknas. (2008). Pengembangan Materi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat
Pendidikan Sekolah Menengah Atas.
Enok,. M. (2002). Model Sosialisasi Mitigasi Pada Masyarakat Daerah Rawan
Bencana di Jawa Barat.
Hasanah, I., Wahyuni, S., Bachtiar, R. W. (2016). Pengembangan Modul Mitigasi
Bencana Berbasis Potensi Lokal yang Terintegrasi dalam Pembelajaran
IPA di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika.5,(3), 226-234.
Hening, W.R.N., Sudarmin., Mustikaningtyas, D. (2013). Pengembangan Modul
Hubungan Antar Komponen Ekosistem Berbantuan Flashcard untuk

60
61

Menumbuhkan Karakter Cinta Lingkungan Pada Siswa SMP. Semarang:


Unnes Science Education Journal. (2), 254-261.
Herawati, Heni. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Modul Kemampuan Kognitif
Untuk Orang Tua Taman Kanak-Kanak Usia 4-5 Tahun di Bandar
Lampung.Tesis. Pascasarjana FKIP Univeristas Lampung: Tidak di
Terbitkan.
Ibrohim. (2015). Pengembangan Pembelajaran IPA/Biologi Berbasis
Discovery/Inqurydan potensi Lokal untuk Meningkatkan Keterampilan dan
Sikap Ilmiah serta Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan. Malang: Prosiding
Semnas dan Enterpreneurship. (2), 1-19.
Idriss, I.M., Boulanger, R.W. (2004). Semi-Empirical Procedures For Evaluating
Liquefaction Potential During Earthquakes. Department Of Civil and
Environmental Engineering University Of California.
Idriss, I.M., Boulanger, R.W. (2008). Soil Liquifaction During Earthquake.
California: Earthquake Engineering Reseach Institute (EERI) Publication
No. MNO-12.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.(2017). Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta: Kemendikbud.
Listyawati, M. (2012). Pengembagan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu di
SMP. Journal Of Innovatife Science Education.1,(1), 61-69.
Maryani, E. (2002). Bahan Perkuliahan Pengantar Geografi Desa Kota.
Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.
Masfuah, S., Rusilowati, A., San Sarwi. (2011). Pembelajaran Kebencanaan Alam
dengan Model Bertukar Pasangan Bervisi SETS untuk Menumbuhkan
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa. Semarang: Jurnal Fisika Indonesia.
7,(2011), 115-120.
Misliniyati. R., Mawardi., Besperi., Razali. R.R., Muktadir. R. (2013). Pemetaan
Potensi Likuifaksi Wilayah Pesisir Berdasarkan Data Cone Penetration
Testdi Kelurahan Lempuing, Kota Bengkulu. Jurnal Inersia. 5,(2),1-8.
Mulyati. (2015). Terampil Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Pambudi, D.I. (2015). Pengembangan Multimedia Pengurangan Risiko Bencana
(PRB) Berbantuan Macromedia Flash Bagi Siswa SD di Wilayah Rawan
Bencana. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.2,(1), 22-36.
Paripurno, T.E., dkk. (2019). Panduan Pembelajaran Kebencanaan Untuk
Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran
dan Kemahasiswaan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
62

Peraturan Pemerintah Nomor 21. (2008). Tentang Penyelenggaraan


Penanggulangan Bencana.
Rusilowati, A., Supriyadi, A., Widiyatmoko, A. (2015). Pembelajaran
Kebencanaan Alam Bervisi SETS Terintegrasi Dalam Mata Pelajaran
Fisika Berbasis Kearifan Lokal. Semarang: Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia. 11,(1), 42-48.
Sarwanto. (2012). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Problem Based
Learning Pada Materi Fluida Untuk Siswa Cerdas Istimewa-Berbakat
Istimewa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Setyowati, R., Parmin, Widiyatmoko, A. (2013). Pengembangan Modul IPA
Berkarakter Peduli Lingkungan Tema Polusi Sebagai Bahan Ajar Siswa
SMK 11 Semarang. Semarang: Unnes Science Education Journal. 2,(2),
245-253.
Soebowo. E., Tohari. A., Sarah. D. (2009). Potensi Likuifaksi akibat Gempa Bumi
Berdasarkan Data CPT dan N-SPT di Daerah Patalan Bantul, Yogyakarta.
Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Jilid 19, No.2, 85-97.
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sulastri. U. (2011). Pengaruh Strategi Diversifikasi Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening (pada
Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009- 2013). Ejournal Unesa, Juli: 1-29.
Thiagarajan, S., Semmel, D.S., Semmel, M.I. (1974). Instructional Development
For Training Teacher of Exceptional Children. Bloomington Indiana:
Indiana University.
Wedyawati. N., Lisa, Y., Selimayati, S. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran
IPA Terintegrasi Mitigasi Bencana Terhadap Hasil Belajar. Jurnal
Edukasi.15,(2), 261-272.
Widodo, W., Rachmadiarti, F., Hidayati, N.S. (2017). Ilmu Pengertahuan Alam
SMP/MTs Kelas VII Semester 2.Jakarta: Kemendikbud.
Widoyoko, E.P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Young & Freedman. (2003). Fisika Universitas Jilid I. Jakarta: Erlangga.
63

Lampiran 1

ANGKET TANGGAPAN PENILAIAN AHLI MATERI

Judul Program : Pengembangan Modul Mitigasi Berbasis Potensi Bencana

Lokal yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Fisika

Sasaran Program : Siswa SMPN 1 Palu

Validator : Dr. I Komang Werdhiana, M.Si

Hari / Tanggal :

Instrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu sebagai

validator ahli materi dalam Pengembangan Modul Mitigasi Berbasis Potensi

Bencana Lokal yang Terintegritas Dalam Pembelajaran Fisika yang sedang di

kembangkan. Pendapat, kritik, saran, penilaian, komentar, dan koreksi dari

Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

media pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut sudilah kiranya

Bapak/Ibu memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai dengan petunjuk di

bawah ini.

Petunjuk:

1. Instrumen ini diisi oleh penilai uji Kelayakan Tampilan Menyeluruh.

2. Berilah tanda check “√” Pada kolom skor yang Bapak/Ibu anggap sesuai

dengan aspek penilaian yang ada.

3. Rentang peniaian mulai dari “sangat baik” sampai dengan “sangat

kurang”.
64

Kriteria Penilaian:

SB = Sangat Baik

B = Baik

K = Kurang

SK = Sangat Kurang
65
66

Lampiran 2

ANGKET TANGGAPAN PENILAIAN AHLI MEDIA

Judul Program : Pengembangan Modul Mitigasi Berbasis Potensi Bencana

Lokal yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Fisika

Sasaran Program : Siswa SMPN 1 Palu

Validator : Gayus Novanto Pakan

Hari / Tanggal :

Instrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu sebagai

validator ahli media dalam Pengembangan Modul Mitigasi Berbasis Potensi

Bencana Lokal yang Terintegritas Dalam Pembelajaran Fisika yang sedang di

kembangkan. Pendapat, kritik, saran, penilaian, komentar, dan koreksi dari

Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

media pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut sudilah kiranya

Bapak/Ibu memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai dengan petunjuk di

bawah ini.

Petunjuk:

1. Instrumen ini diisi oleh penilai uji Kelayakan Tampilan Menyeluruh.

2. Berilah tanda check “√” Pada kolom skor yang Bapak/Ibu anggap sesuai

dengan aspek penilaian yang ada.

3. Rentang peniaian mulai dari “sangat baik” sampai dengan “sangat

kurang”.
67

Kriteria Penilaian:

SB = Sangat Baik

B = Baik

K = Kurang

SK = Sangat Kurang
68
69

Lampiran 3

PENILAIAN KELAYAKAN TAMPILAN MENYELURUH

Judul Program : Pengembangan Modul Mitigasi Berbasis Potensi Bencana

Lokal yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Fisika

Sasaran Program : Siswa SMPN 1 Palu

Validator : Isnawati Nurdin, S.Pd., M.Pd.

Hari / Tanggal : Senin, 24 Agustus 2020

Instrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu sebagai

penilai uji Kelayakan Tampilan Menyeluruh dalam Pengembangan Modul

Mitigasi Berbasis Potensi Bencana Lokal yang Terintegritas Dalam Pembelajaran

Fisika yang sedang di kembangkan. Pendapat, kritik, saran, penilaian, komentar,

dan koreksi dari Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas media pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut

sudilah kiranya Bapak/Ibu memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai

dengan petunjuk di bawah ini.

Petunjuk:

1. Instrumen ini diisi oleh penilai uji Kelayakan Tampilan Menyeluruh.

2. Berilah tanda check “√” Pada kolom skor yang Bapak/Ibu anggap sesuai

dengan aspek penilaian yang ada.

3. Rentang peniaian mulai dari “sangat baik” sampai dengan “sangat

kurang”.
70

Kriteria Penilaian:

SB = Sangat Baik

B = Baik

K = Kurang

SK = Sangat Kurang

4. Berikan komentar/saran pada kolom yang disediakan.

Skala
No Indikator Deskripsi Penilaian
4 3 2 1
Kemenarikan Desain gambar dan sampul
1 sampul Modul. member kesan positif sehingga ✓
mampu menarik minat pembaca.
Keteraturan Desain halaman buku telah
2 desain halaman teratur dan konsisten. ✓
Modul.
Pemilihan jenis Jenis dan ukuran huruf yang
dan ukuran dipilih sudah tepat dan
huruf menjadikan media menjadi lebih
3 ✓
mendukung menarik.
media menjadi
lebih menarik.
Kesinambungan Transisi cerita ditiap halaman
4 transisi antar telah memiliki kesinambungan. ✓
halaman.
Kemudahan Teks / tulisan mudah dibaca.
5 untuk membaca ✓
teks tulisan.
Pemilihan Warna yang dipilih dan
6 Warna. perpaduannya telah sesuai dan ✓
menarik.
Kesesuaian Adanya kesesuaian dari
7 cerita, gambar penyajian gambar, alur cerita ✓
dan materi. dan materi yang sedang dibahas.
Penyelesaian Cetakan penyelesaian dan jilid
8 ✓
Modul. modul dilakukan dengan rapi.
71

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Kesimpulan Umum

Modul Mitigasi Bencana ini dinyatakan *)

1. ✓Layak untuk selanjutnya digunakan dalam pembelajaran di SMP tanpa


revisi

2. Layak untuk selanjutnya digunakan dalam pembelajaran di SMP dengan

revisi sesuai saran.

3. Tidak layak produksi maupun digunakan dalam pembelajaran di SMP.

Palu, 24 Agustus 2020

Penilai Uji Kelayakan

Isnawati Nurdin, S.Pd., M.Pd.

NIP. 19711005 199601 2 002


72

Lampiran 4

LEMBAR ANGKET RESPON SISWA

Judul Program :Pengembangan Modul Mitigasi Berbasis Potensi Bencana

Lokal yang Terintegrasi Dalam Pembelajaran Fisika

SasaranProgram : Siswa SMPN 1 Palu

NamaSiswa :

Hari / Tanggal :

PetunjukPengisian :

1. Tulislah identitas Anda pada bagian lembar angket yang tersedia.

2. Berilah tanda checklist (√)pada kolom atau “nilai” sesuai penilaian

terhadap ModulPengurangan Risiko Bencana dengan ketentuan sebagai

berikut:

SB = Sangat Baik, jika anda sangat setuju pada pernyataan pada kolom

“penilaian”

B = Baik, jika anda setuju pada pernyataan pada kolom “penilaian”

K = Kurang, jika anda tidak setuju pada pernyataan pada kolom

“penilaian”

SK = Sangat Kurang, jika anda tidak setuju pada pernyataan pada kolom

“penilaian”.

3. Komentar diberikan secara singkat dan jelas pada tempat yang telah

disediakan.

4. Kami ucapkan terima kasih atas bantuannya.


73

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika


dengan adanya Modul Mitigasi Bencana
1 √
tersebut dari pada hanya mendengar penjelasan
tentang bencana alam secara umum.

Saya suka dengan tampilan desain media


modul ini karena memiliki komposisi, warna,
2 √
huruf, gambar, dan desain tampilan yang serasi
dan menarik.

Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi


3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika √
tidak membosankan.

Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi


4 √
alternatif sumber belajar.

Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi


5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan √
bencana.

Modul Mitigasi Bencana yang disajikan


membuat Anda ingin mendalami lebih jauh
6 √
tentang proses terjadinya Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul yang disajikan menarik baik dari


7 √
segi materi mapun desain.

Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat


memperluas pengetahuan Anda tentang proses
8 terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan √
Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.

9 Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana √


74

tersebut dapat dipahami dan menarik untuk


dibaca.

Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu


10 √
dikembangkan lebih lanjut.

Desain gambar Modul Mitigasi Bencana


11 tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk √
sipembaca.

Media Modul yang disajikan dapat menggugah


minat Anda untuk turut serta dalam melakukan
12 √
upaya pengurangan risiko bencana Gempa
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul Mitigasi Bencana dapat


memberikan informasi bagaimana tindakan
13 yang harus dilakukan pada saat akan terjadi √
bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Modul yang diberikan oleh Kak Yuliani sangatlah menarik bagi saya. Modul

tersebut memberi saya pengetahuan tentang bencana alam yang bisa terjadi

kapan saja. Desain modul tersebut yang cukup bagus. Modul bisa terjadi kapan

saja. Desain modul tersebut yang cukup bagus. Modul ini sangat

mengesankan bagi saya. Terima kasih dan semangat Kak Yuliani :)

Palu, 21 Agustus 2020

Siswa

Denisa Anindita P.
75

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika


dengan adanya Modul Mitigasi Bencana
1 √
tersebut dari pada hanya mendengar penjelasan
tentang bencana alam secara umum.

Saya suka dengan tampilan desain media


modul ini karena memiliki komposisi, warna,
2 √
huruf, gambar, dan desain tampilan yang serasi
dan menarik.

Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi


3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika √
tidak membosankan.

Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi


4 √
alternatif sumber belajar.

Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi


5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan √
bencana.

Modul Mitigasi Bencana yang disajikan


membuat Anda ingin mendalami lebih jauh
6 √
tentang proses terjadinya Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul yang disajikan menarik baik dari


7 √
segi materi mapun desain.
76

Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat


memperluas pengetahuan Anda tentang proses
8 terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan √
Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.

Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana


9 tersebut dapat dipahami dan menarik untuk √
dibaca.

10 Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu



dikembangkan lebih lanjut.

Desain gambar Modul Mitigasi Bencana


11 tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk √
sipembaca.

Media Modul yang disajikan dapat menggugah


12 minat Anda untuk turut serta dalam melakukan

upaya pengurangan risiko bencana Gempa
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul Mitigasi Bencana dapat


memberikan informasi bagaimana tindakan √
13 yang harus dilakukan pada saat akan terjadi
bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Mitigasi bencana tersebut harus lebih ditingkatkan

Palu, 24 Agustus 2020

Siswa

Aulia Desi Indraswari


77

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika


dengan adanya Modul Mitigasi Bencana
1 √
tersebut dari pada hanya mendengar penjelasan
tentang bencana alam secara umum.

Saya suka dengan tampilan desain media


modul ini karena memiliki komposisi, warna,
2 √
huruf,gambar, dan desain tampilan yang serasi
dan menarik.

Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi


3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika √
tidak membosankan.

Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi


4 √
alternatif sumber belajar.

Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi


5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan √
bencana.

Modul Mitigasi Bencana yang disajikan


membuat Anda ingin mendalami lebih jauh
6 √
tentang proses terjadinya Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul yang disajikan menarik baik dari


7 √
segi materi mapun desain.

Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat


memperluas pengetahuan Anda tentang proses
8 terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan √
Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.
78

Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana


9 tersebut dapat dipahami dan menarik untuk √
dibaca.

10 Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu



dikembangkan lebih lanjut.

Desain gambar Modul Mitigasi Bencana


11 tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk √
sipembaca.

Media Modul yang disajikan dapat menggugah


12 minat Anda untuk turut serta dalam melakukan

upaya pengurangan risiko bencana Gempa
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul Mitigasi Bencana dapat


memberikan informasi bagaimana tindakan
13 yang harus dilakukan pada saat akan terjadi √
bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Sudah bagus

Palu, 24 Agustus 2020

Siswa

Muh Ratualam
79

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika


dengan adanya Modul Mitigasi Bencana
1 √
tersebut dari pada hanya mendengar penjelasan
tentang bencana alam secara umum.

Saya suka dengan tampilan desain media


modul ini karena memiliki komposisi, warna,
2 √
huruf,gambar, dan desain tampilan yang serasi
dan menarik.

Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi


3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika √
tidak membosankan.

Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi


4 √
alternative sumber belajar.

Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi


5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan √
bencana.

Modul Mitigasi Bencana yang disajikan


membuat Anda ingin mendalami lebih jauh
6 √
tentang proses terjadinya Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul yang disajikan menarik baik dari


7 √
segi materi mapun desain.

Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat


memperluas pengetahuan Anda tentang proses
8 terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan √
Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.

9 Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana √


80

tersebut dapat dipahami dan menarik untuk


dibaca.

Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu


10 √
dikembangkan lebih lanjut.

Desain gambar Modul Mitigasi Bencana


11 tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk √
sipembaca.

Media Modul yang disajikan dapat menggugah


minat Anda untuk turut serta dalam melakukan
12 √
upaya pengurangan risiko bencana Gempa
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul Mitigasi Bencana dapat


memberikan informasi bagaimana tindakan
13 yang harus dilakukan pada saat akan terjadi √
bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Menurut saya modul MITIGASI BENCANA ALAM ini sangat bagus karena

memberi dampak yang baik dikalangan umat manusia.

Palu, 21Agustus 2020

Siswa

AzzahraDwiSativa
81

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika


dengan adanya Modul Mitigasi Bencana
1 √
tersebut dari pada hanya mendengar penjelasan
tentang bencana alam secara umum.

Saya suka dengan tampilan desain media


modul ini karena memiliki komposisi, warna,
2 √
huruf,gambar, dan desain tampilan yang serasi
dan menarik.

Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi


3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika √
tidak membosankan.

Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi


4 √
alternatif sumber belajar.

Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi


5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan √
bencana.

Modul Mitigasi Bencana yang disajikan


membuat Anda ingin mendalami lebih jauh
6 √
tentang proses terjadinya Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul yang disajikan menarik baik dari


7 √
segi materi mapun desain.

Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat


memperluas pengetahuan Anda tentang proses
8 terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan √
Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.

9 Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana √


82

tersebut dapat dipahami dan menarik untuk


dibaca.

Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu


10 √
dikembangkan lebih lanjut.

Desain gambar Modul Mitigasi Bencana


11 tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk √
sipembaca.

Media Modul yang disajikan dapat menggugah


minat Anda untuk turut serta dalam melakukan
12 √
upaya pengurangan risiko bencana Gempa
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul Mitigasi Bencana dapat


memberikan informasi bagaimana tindakan
13 yang harus dilakukan pada saat akan terjadi √
bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Walaupun modulnya berjudul mitigasi bencana namun tetap harus memuat cara

dan langkah-langkah menyelamatkan diri saat bencana terjadi dengan kata-kata

yang mudah dipahami dan diingat agar pembaca memiliki pengetahuan cara

menyelamatkan diri. Memuat cara mitigasi bencana yang dapat dilakukan sendiri

di tempat tinggalnya sendiri. Desain tulisannya dimuat dengan lebih menarik

lagiagar tidak bosankata-kata latin atau kurang dipahami oleh pembaca(kamus).

Pada penjelasan saat dibaca. Juga Memuat halaman yang berisi arti setiap

materi jangan langsung ke materinya, tetapi dimulai dengan ilustrasi dahulu agar

pembaca semakin menarik, lalu masuk materi.

Palu, 23 Agustus 2020


Siswa
Cinta Imanuela Timang
83

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika


dengan adanya Modul Mitigasi Bencana
1 √
tersebut dari pada hanya mendengar penjelasan
tentang bencana alam secara umum.

Saya suka dengan tampilan desain media


modul ini karena memiliki komposisi, warna,
2 √
huruf, gambar, dan desain tampilan yang serasi
dan menarik.

Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi


3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika √
tidak membosankan.

Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi


4 √
alternatif sumber belajar.

Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi


5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan √
bencana.

Modul Mitigasi Bencana yang disajikan


membuat Anda ingin mendalami lebih jauh
6 √
tentang proses terjadinya Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul yang disajikan menarik baik dari


7 √
segi materi mapun desain.
84

Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat


memperluas pengetahuan Anda tentang proses
8 terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan √
Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.

Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana


9 tersebut dapat dipahami dan menarik untuk √
dibaca.

Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu


10 √
dikembangkan lebih lanjut.

Desain gambar Modul Mitigasi Bencana


11 tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk √
sipembaca.

Media Modul yang disajikan dapat menggugah


minat Anda untuk turut serta dalam melakukan
12 √
upaya pengurangan risiko bencana Gempa
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul Mitigasi Bencana dapat


memberikan informasi bagaimana tindakan
13 yang harus dilakukan pada saat akan terjadi √
bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Mitigasi bencana harus ditingkatkan agar lebih maju

Palu, 24 Agustus 2020

Siswa

Indah Febrianti
85

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika


dengan adanya Modul Mitigasi Bencana
1 √
tersebut dari pada hanya mendengar penjelasan
tentang bencana alam secara umum.

Saya suka dengan tampilan desain media


modul ini karena memiliki komposisi, warna,
2 √
huruf,gambar, dan desain tampilan yang serasi
dan menarik.

Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi


3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika √
tidak membosankan.

Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi


4 √
alternative sumber belajar.

Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi


5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan √
bencana.

Modul Mitigasi Bencana yang disajikan


membuat Anda ingin mendalami lebih jauh
6 √
tentang proses terjadinya Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul yang disajikan menarik baik dari


7 √
segi materi mapun desain.

Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat


memperluas pengetahuan Anda tentang proses
8 terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan √
Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.

9 Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana √


86

tersebut dapat dipahami dan menarik untuk


dibaca.

Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu


10 √
dikembangkan lebih lanjut.

Desain gambar Modul Mitigasi Bencana


11 tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk √
sipembaca.

Media Modul yang disajikan dapat menggugah


minat Anda untuk turut serta dalam melakukan
12 √
upaya pengurangan risiko bencana Gempa
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul Mitigasi Bencana dapat


memberikan informasi bagaimana tindakan
13 yang harus dilakukan pada saat akan terjadi √
bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Kesan: Modul mitigasi ini sangat bermanfaat karna banyak memberikan

informasi informasi tentang bencana beserta tindakan yang akan dilakukan

ketika bencana terjadi. Dengan modul ini kita lebih siaga akan bencana

bencana yang akan terjadi.

Saran : Desain, media kelengkapan, tampilan modul mungkin agak sedikit

di tingkatkan lagi kerapiannya dan tampilan modul yang lebih modern lagi

agar lebih menarik dan tidak membosankan orang yangmembacanya. Serta

lebih dapat menarik perhatian siswa siswa masa kini beserta masyarakat.

Palu, 21 Agustus 2020


Siswa
87

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika


dengan adanya Modul Mitigasi Bencana
1 √
tersebut dari pada hanya mendengar penjelasan
tentang bencana alam secara umum.

Saya suka dengan tampilan desain media


modul ini karena memiliki komposisi, warna,
2 √
huruf,gambar, dan desain tampilan yang serasi
dan menarik.

Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi


3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika √
tidak membosankan.

Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi


4 √
alternatif sumber belajar.

Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi


5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan √
bencana.

Modul Mitigasi Bencana yang disajikan


membuat Anda ingin mendalami lebih jauh
6 √
tentang proses terjadinya Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul yang disajikan menarik baik dari


7 √
segi materi mapun desain.

Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat


memperluas pengetahuan Anda tentang proses
8 terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan √
Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.

9 Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana √


88

tersebut dapat dipahami dan menarik untuk


dibaca.

Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu


10 √
dikembangkan lebih lanjut.

Desain gambar Modul Mitigasi Bencana


11 tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk √
sipembaca.

Media Modul yang disajikan dapat menggugah


minat Anda untuk turut serta dalam melakukan
12 √
upaya pengurangan risiko bencana Gempa
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul Mitigasi Bencana dapat


memberikan informasi bagaimana tindakan
13 yang harus dilakukan pada saat akan terjadi √
bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Bagus sekali, bertambah wawasanku karena adanya modul ini, terus saya jadi

mudah memahami tentang bencana-bencana.

Palu, 24 Agustus 2020

Ni Luh Ketut Ayu Anindya Apsari


89

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika


dengan adanya Modul Mitigasi Bencana
1
tersebut dari pada hanya mendengar penjelasan

tentang bencana alam secara umum.

Saya suka dengan tampilan desain media


modul ini karena memiliki komposisi, warna,
2 √
huruf,gambar, dan desain tampilan yang serasi
dan menarik.

Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi


3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika √
tidak membosankan.

Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi


4 √
alternatif sumber belajar.

Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi


5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan √
bencana.

Modul Mitigasi Bencana yang disajikan


membuat Anda ingin mendalami lebih jauh
6 √
tentang proses terjadinya Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul yang disajikan menarik baik dari


7 √
segi materi mapun desain.

Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat


memperluas pengetahuan Anda tentang proses
8 terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan √
Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.

9 Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana √


90

tersebut dapat dipahami dan menarik untuk


dibaca.

Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu


10 √
dikembangkan lebih lanjut.

Desain gambar Modul Mitigasi Bencana


11 tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk √
sipembaca.

Media Modul yang disajikan dapat menggugah


minat Anda untuk turut serta dalam melakukan
12 √
upaya pengurangan risiko bencana Gempa
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul Mitigasi Bencana dapat


memberikan informasi bagaimana tindakan
13 yang harus dilakukan pada saat akan terjadi √
bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Modul ini memiliki isi yang menarik bagi pembaca, modulmitigasi bencanaini

membuat saya tertarik dengan mata pelajaran fisika. Namun menurut saya

beberapa kosa kata yang digunakan sulit bagi saya untuk memahami kata

tersebut ( istilah istilah). Pengertian dan penjelasan yang terdapat padamodul

mudah dimengerti dan dipahami. Desain gambar pada modul bagus dan

menarik, Namun menurut saya modul ini dapat memperhatikan kosa kata-

kosa kata yang mudah dipahami bagi pelajar tingkat SMP.

Palu, 22 Agustus 2020

Siswa

Qazwani Rahma z
91

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Sayamenjadilebihbersemangatbelajarfisikadenga
nadanyaModulMitigasiBencanatersebutdaripada
1 √
hanyamendengarpenjelasantentangbencanaalams
ecaraumum.

Sayasukadengantampilandesain media
modulinikarenamemilikikomposisi, warna,
2 √
huruf,gambar, dandesaintampilan yang
serasidanmenarik.

Menurutsaya,
3 menggunakanModulMitigasiBencanainidapatme √
mbuatpelajaranfisikatidakmembosankan.

ModulMitigasiBencanainidapatmenjadi
4 √
alternatifsumberbelajar.

PerlusebuahpanduansepertiModulMitigasiBenca
5 √
naagar Masyarakatlebihsiagaakanbencana.

ModulMitigasiBencana yang
disajikanmembuatAndainginmendalamilebihjauh
6 √
tentangprosesterjadinyaGempaBumi, Tsunami,
danLikuifaksi.

Media Modul yang


7 disajikanmenarikbaikdarisegimaterimaupundesai √
n.

ModulMitigasiBencanatersebutdapatmemperluas
pengetahuanAndatentangprosesterjadinyabencan
aGempaBumi, Tsunami, danLikuifaksi.
8 √
Sehingga,
Andalebihsiagamenghadapiketigabencanatersebu
t.
92

SetiapmateridalamModulMitigasiBencanaterseb
9 √
utdapatdipahamidanmenarikuntukdibaca.

Media
10 ModulMitigasiBencanatersebutperludikembangk √
anlebihlanjut.

DesaingambarModulMitigasiBencanatersebutme
11 √
njadidayatarik tersendir untuksipembaca.

Media Modul yang


disajikandapatmenggugahminatAndauntukturuts
12 √
ertadalammelakukanupayapenguranganrisikoben
canaGempaBumi, Tsunami, danLikuifaksi.

Media ModulMitigasiBencanadapat memberikan


informasibagaimanatindakanyang
13 √
harusdilakukanpadasaatakanterjadibencanaGemp
aBumi, Tsunami, danLikuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

 Tugasnya ditambah,

 kalimat dari masing-masing paragraf dirapikan misalnya, spasi

yang tidak beraturan,

 kata pengantarnya dipendekin sedikit

 nama bab dan materinya ditebalkan lagi

Palu, 21Agustus 2020

Siswa

I Gusti Agus Yoga Pratama


93

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika


dengan adanya Modul Mitigasi Bencana
1 √
tersebut dari pada hanya mendengar penjelasan
tentang bencana alam secara umum.

Saya suka dengan tampilan desain media


modul ini karena memiliki komposisi, warna,
2 √
huruf, gambar, dan desain tampilan yang serasi
dan menarik.

Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi


3 Bencana ini dapat membuat pelajaran fisika √
tidak membosankan.

Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi


4 √
alternatif sumber belajar.

Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi


5 Bencana agar Masyarakat lebih siaga akan √
bencana.

Modul Mitigasi Bencana yang disajikan


membuat Anda ingin mendalami lebih jauh
6 √
tentang proses terjadinya Gempa Bumi,
Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul yang disajikan menarik baik dari


7 √
segi materi mapun desain.

Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat


memperluas pengetahuan Anda tentang proses
8 terjadinya bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan √
Likuifaksi. Sehingga, Anda lebih siaga
menghadapi ketiga bencana tersebut.

9 Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana √


94

tersebut dapat dipahami dan menarik untuk


dibaca.

Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu


10 √
dikembangkan lebih lanjut.

Desain gambar Modul Mitigasi Bencana


11 tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk √
sipembaca.

Media Modul yang disajikan dapat menggugah


minat Anda untuk turut serta dalam melakukan
12 √
upaya pengurangan risiko bencana Gempa
Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.

Media Modul Mitigasi Bencana dapat


memberikan informasi bagaimana tindakan
13 yang harus dilakukan pada saat akan terjadi √
bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Memperbanyak informasi tentang Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi dan

mempercantik gambar model sampul modul.

Palu, 22 Agustus 2020

Siswa
95

KOLOM PENILAIAN SISWA

Kategori
No Pernyataan
SB B K SK

Sayamenjadilebihbersemangatbelajarfisikadeng
anadanyaModul Mitigasi
1 √
Bencanatersebutdaripadahanyamendengarpenje
lasantentangbencanaalamsecaraumum.

Sayasukadengantampilandesain media
modulinikarenamemilikikomposisi, warna,
2 √
huruf,gambar, dandesaintampilan yang
serasidanmenarik.

Menurutsaya,
3 menggunakanModulMitigasiBencanainidapatm √
embuatpelajaranfisikatidakmembosankan.

ModulMitigasiBencanainidapatmenjadialternat
4 √
efsumberbelajar.

PerlusebuahpanduansepertiModulMitigasiBenc
5 √
anaagar Masyarakatlebihsiagaakanbencana.

ModulMitigasiBencana yang
disajikanmembuatAndainginmendalamilebihja
6 √
uhtentangprosesterjadinyaGempaBumi,
Tsunami, danLikuifaksi.

Media Modul yang


7 disajikanmenarikbaikdarisegimaterimapundesai √
n.

ModulMitigasiBencanatersebutdapatmemperlu
aspengetahuanAndatentangprosesterjadinyaben
canaGempaBumi, Tsunami, danLikuifaksi.
8 √
Sehingga,
Andalebihsiagamenghadapiketigabencanaterse
but.
96

SetiapmateridalamModulMitigasiBencanaterse
9 √
but dapat dipahamidanmenarikuntukdibaca.

Media
10 ModulMitigasiBencanatersebutperludikembang √
kanlebihlanjut.

DesaingambarModulMitigasiBencanatersebutm
11 √
enjadidayatariktersendiriuntuksipembaca.

Media Modul yang


disajikandapatmenggugahminatAndauntukturut
12 √
sertadalammelakukanupayapenguranganrisikob
encanaGempaBumi, Tsunami, danLikuifaksi.

Media
ModulMitigasiBencanadapatmemberikaninfor
13 masibagaimanatindakanyang √
harusdilakukanpadasaatakanterjadibencanaGe
mpaBumi, Tsunami, danLikuifaksi.

LEMBAR SARAN DAN MASUKAN

Dari hasil Bacaan Saya Dan pengamatan saya tentang modul ini Sangat

Membantu Dan memperluas Pengetahuan tentang proses terjadinya

bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi, penyajiannya Juga di

desain dengan sangat Baik sehinga Menambah Ketertarikan Pembaca.

Saran saya Modul ini di kembangkan lebih Baik Lagi dan Membuat

Pembaca tidak merasa Bosan.

Palu, 21Agustus 2020

Siswa
97

Retsyahana Sinangke

Lampiran 5

HASIL ANALISIS PENILAIAN AHLI MATERI

Rata-rata
No Aspek Penilaian Kategori
Jumlah Nilai
1 Kelayakan Penyajian Materi 3,40 Sangat Baik
2 Kelayakan Kebahasaan 3,33 Sangat Baik
3 Kelayakan Nilai Pendidikan 3,00 Baik
Total 3,24 Baik

Lampiran 6

HASIL ANALISIS PENILAIAN AHLI MEDIA

Rata-rata
No Aspek Penilaian Kategori
Jumlah Nilai
1 Kelayakan Kualitas Tampilan 3,00 Baik
2 Kelayakan Desain 3,00 Baik
3 Kelayakan Keterlaksanaan 3,00 Baik
Total 3,00 Baik

Lampiran 7

HASIL ANALISIS UJI KELAYAKAN OLEH GURU

Skala
No Indikator Kategori
Penilaian
1 Kemenarikan sampul modul 4,0 Sangat Baik
2 Keteraturan desain halaman Modul. 4,0 Sangat Baik
Pemilihan jenis dan ukuran huruf
Sangat
3 mendukung media menjadi lebih 4,0
Baik
menarik.
Kesinambungan transisi antar Sangat
4 4,0
halaman. Baik
98

Kemudahan untuk membaca teks Sangat


5 4,0
tulisan. Baik
Sangat
6 Pemilihan Warna. 4,0
Baik
Kesesuaian cerita, gambar dan Sangat
7 4,0
materi. Baik
Sangat
8 Penyelesaian Modul. 4,0
Baik
Sangat
Rata-rata 4,0
Baik

Lampiran 8

HASIL ANALISIS PENILAIAN RESPON SISWA

SKOR
NO PERNYATAAN RATA-
RATA
Saya menjadi lebih bersemangat belajar fisika dengan
adanya Modul Mitigasi Bencana tersebut dari pada hanya
1 3,25
mendengar penjelasan tentang bencana alam secara
umum.
Saya suka dengan tampilan desain media modul ini
2 karena memiliki komposisi, warna, huruf, gambar, dan 3,41
desain tampilan yang serasi dan menarik.
Menurut saya, menggunakan Modul Mitigasi Bencana ini
3 3,16
dapat membuat pelajaran fisika tidak membosankan.
Modul Mitigasi Bencana ini dapat menjadi alternatif
4 3,75
sumber belajar.
Perlu sebuah panduan seperti Modul Mitigasi Bencana
5 3,75
agar Masyarakat lebih siaga akan bencana.
Modul Mitigasi Bencana yang disajikan membuat Anda
6 ingin mendalami lebih jauh tentang proses terjadinya 3,58
Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi.
Media Modul yang disajikan menarik baik dari segi
7 3,25
materi mapun desain.
Modul Mitigasi Bencana tersebut dapat memperluas
8 3,91
pengetahuan Anda tentang proses terjadinya bencana
99

Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi. Sehingga, Anda


lebih siaga menghadapi ketiga bencana tersebut.
Setiap materi dalam Modul Mitigasi Bencana tersebut
9 3,5
dapat dipahami dan menarik untuk dibaca.
Media Modul Mitigasi Bencana tersebut perlu
10 3,5
dikembangkan lebih lanjut.
Desain gambar Modul Mitigasi Bencana tersebut menjadi
11 3,25
daya tarik tersendiri untuk sipembaca.
Media Modul yang disajikan dapat menggugah minat
Anda untuk turut serta dalam melakukan upaya
12 3,75
pengurangan risiko bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.
Media Modul Mitigasi Bencana dapat memberikan
informasi bagaimana tindakan yang harus dilakukan pada
13 3,66
saat akan terjadi bencana Gempa Bumi, Tsunami, dan
Likuifaksi.
Jumlah Keseluruhan 3,52

Lampiran 9
DOKUMENTASI PENELITIAN

Validator Ahli Media.


100

Peneliti Mengirim File Penilaian Uji Kelayakan Oleh Guru

Peneliti Memperkenalkan Nama Serta Tujuan Dalam Penelitian Ini.


101

Peneliti Mengirim File Modul Kepada Siswa

Peneliti Mengirim File Angket Responden Terhadap Siswa


102

Lampiran 10

SURAT KEPUTUSAN PEMBIMBING


103
104
105
106

Lampiran 11

SURAT IZIN PENELITIAN/OBSERVASI


107

Lampiran 12

SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PENELITIAN


108

Lampiran 13

CURRICULUM VITAE

I. UMUM

Nama : Yuliani

Tempat Tanggal Lahir : Botugolu, 07 April 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Sekarang : Jalan Merpati Lorong V

Nama Orang Tua : a. Ayah : Jumadil

b. Ibu : Normawati

Email : yulianiy13@gmail.com

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

Pendidikan Formal

 Tahun 2003-2009 : SDN 9 Bunobogu

 Tahun 2009-2012 : SMPN 1 Bunobogu

 Tahun 2012-2015 : SMAN 1 Bunobogu

Anda mungkin juga menyukai