Anda di halaman 1dari 208

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM

MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI


GELOMBANG MEKANIK

SAMRIA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan


Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM
MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI
GELOMBANG MEKANIK

Oleh
SAMRIA
No. Stb. A 241 16 019

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan


Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
ii
iii
iv
ABSTRAK

Samria, 2021. Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Pada


Materi Gelombang Mekanik. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Palu. Pembimbing: Dr. Supriyatman,
M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan dan faktor penyebab
siswa kelas XII MAN Insan Cendekia Kota Palu dalam memecahkan masalah
fisika pada materi gelombang mekanik. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 25 siswa kelas XII MAN Insan
Cendekia Kota Palu. Penentuan 6 responden dipilih berdasarkan pada kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah fisika pada materi gelombang mekanik. Skor
yang diperoleh dikelompokkan ke dalam kategori tinggi, kategori sedang, dan
kategori rendah. Penggolongan kategori berdasarkan perhitungan nilai rata-rata
dan standar deviasi. Nilai rata–rata yang diperoleh sebesar 29,52 dan nilai standar
deviasi sebesar 14,51. Pengumpulan data diperoleh dari tes kesulitan pemecahan
masalah dan wawancara. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pada tahap 1
seluruh responden mengalami kesulitan, pada tahap 2, 4, dan 5 pada umumnya
responden mengalami kesulitan, pada tahap 3 sebagian besar responden
mengalami kesulitan. Adapun faktor penyebab siswa kesulitan ditinjau dari setiap
tahapan Heller yaitu responden tidak memahami soal dan tidak dapat mengubah
dari bentuk kalimat verbal ke bentuk gambar atau sketsa, responden kurang teliti
dalam membaca soal dan tidak mengingat simbol serta guru hanya terfokus pada
penyelesaian soal, responden kebingungan dalam menentukan persamaan,
responden kurang teliti dalam operasi hitung serta kebingungan dalam
pengerjaannya, responden tidak terbiasa memeriksa kembali jawabannya dan
kekurangan waktu pada saat menyelesaikan soal, responden tidak mempelajari
kembali materi kelas XI khususnya materi gelombang mekanik, akibatnya
responden tidak mengingat materi tersebut dan sebagian besar responden keliru
dalam menyelesaikan soal perhitungan.

Kata kunci: Tahapan Heller, Kesulitan Siswa, Faktor Penyebab

v
ABSTRACT

Samria, 2021. Analysis of Students' Difficulties in Solving Problems in


Mechanical Wave Material. Physical Education Study Program, Department of
Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of Teacher Training and
Education, Tadulako University, Palu. Advisor: Dr. Supriyatman, M.Pd.

This study aims to determine the difficulties and causes of the students of
class XII MAN Insan Cendekia Palu City in solving physics problems on
mechanical wave material. This type of research is qualitative research. The
subjects in this study were 25 students of class XII MAN Insan Cendekia Palu
City. The determination of the 6 respondents was selected based on the students'
ability to solve physics problems on the mechanical wave material. The scores
obtained are grouped into high categories, medium categories, and low categories.
Classification of categories based on the calculation of the average value and
standard deviation. The average value obtained is 29,52 and the standard
deviation value is 14,51. Data collection obtained from problem solving difficulty
tests and interviews. The results obtained were that in stage 1 all respondents
experienced difficulties, at stages 2, 4, and 5 generally respondents experienced
difficulties, at stage 3 most respondents experienced difficulties. As for the factors
that cause student difficulties in terms of each Heller stage, namely the respondent
does not understand the questions and cannot change from the form of verbal
sentences to the form of pictures or sketches, the respondents are not careful in
reading the questions and do not remember symbols and the teacher only focuses
on solving the questions, the respondents are confused in determine the equation,
the respondent is not careful in counting operations and is confused in the process,
the respondent is not used to re-checking the answer and lacks time when solving
the questions, the respondent does not re-study the class XI material, especially
the mechanical wave material, as a result the respondent does not remember this
material and most of the respondents wrong in solving calculation problems.

Keywords: Heller Stages, Student Difficulties, Causal Factors

vi
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur atas kehadirat Allah subhanahu wa

ta’ala karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang bejudul “Analisis Kesulitan Siswa Dalam

Memecahkan Masalah Pada Materi Gelombang Mekanik”. Sholawat serta salam

semoga tercurahkan kepada Nabi Muhahammad shallallaahu ‘alaihi wasallam,

keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Terima kasih yang tak terhingga kepada yang tercinta, terkasih, tersayang,

dan teristimewa, ayahanda Abd. Hamid dan ibunda Baharia yang telah penuh

kesabaran dalam mengasuh, mendidik, membimbing, memotivasi, memberikan

dukungan, serta mendoakan penulis tiada hentinya sehingga penulis bisa berada

ditahap ini yaitu dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga untuk kakaku

Harpina beserta keluarga kecilnya (Aswar Lanoni dan Azka) yang telah

membantu penulis selama berada di Palu. Dan juga terima kasih untuk kedua

adikku Asmawati, Rajuna, keluarga besarku yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu yang telah memotivasi penulis serta memberikan semangat sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi.

Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Bapak

Dr. Supriyatman, M.Pd sebagai pembimbing serta dosen wali yang penuh

keikhlasan dalam meluangkan waktu untuk membimbing penulis dari penyusunan

vii
viii

proposal, hingga sampai dengan terlesaikan skripsi ini, dan terima kasih juga

untuk Bapak Dr. Sahrul Saehana, M.Si dan Bapak Muhammad Zaky, S.Pd, M.Pd

sebagai dosen pembahas yang telah membimbing dan memberi masukan dan

saran untuk penyelesaian skripsi tersebut. Semoga Allah SWT selalu melindungi

dan membalas kebaikan mereka.Aamiin Ya Rabbal’alamin

Selanjutnya, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.P., Rektor Universitas Tadulako yang telah

memberikan kesempatan dan peluang dalam menuntut ilmu pengetahuan di

Universitas Tadulako.

2. Dr. Amiruddin Kade, S.Pd.,M.Si Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Tadulako.

3. Dr. H. Nurhayadi, M.Si, Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

4. Abdul Kamaruddin, S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang

Umun dan Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Tadulako.

5. Dr. Iskandar, M.Hum, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

6. Ibu Purnama Ningsih, S.Pd., M,Si.,Ph.D., Ketua Jurusan Pendidikan lmu

Pengetahuan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.


ix

7. Bapak Dr. Sahrul Saehana, M.Si Koordinator Program Studi Pendidikan

Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

8. Bapak Muhammad Jarnawi, S.Pd.,M.Pd sebagai validator ahli instrumen

penelitian yang selalu meluangkan waktu untuk mengoreksi instrumen

penelitian.

9. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

10. Seluruh Staf Laboratorium Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan

Alam yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.

11. Bapak Soim Anwar, S.Pd.,M.Pd, selaku Kepala Sekolah MAN Insan

Cendekia Palu bersama Bapak Rahmat Hidayat Edy selaku guru mata

pelajaran Fisika dan seluruh guru serta staf tata usaha yang bersedia

menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis melakukan

penelitian dan telah membantu penulis pada saat penelitian. Serta kepada

seluruh siswa kelas XII MAN Insan Cendekia Palu yang telah membantu

penulis untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

12. Sahabat saya Atika Saskia Putri yang selalu menemani penulis hingga

sekarang, terima kasih atas kebaikannya, selalu sabar dalam menghadapi

saya, serta selalu ada dalam suka dan duka. Untuk khairunnisa walaupun

kamu telah tiada, kamu tetap menjadi sahabat terbaik dan semoga kamu

ditempatkan yang terbaik disisi allah SWT.

13. Para UpNormal Kece (Alma, Malka, Anis, Alwia, Azizah, Huri, Fitrawati,

dan Mute) terima kasih atas segala kebersamaannya dari awal perkuliahan
x

hingga sekarang, dan juga telah menemani penulis dalam suka maupun

duka.

14. Rustin R. Saomi yang selalu meluangkan waktunya menemani penulis

dalam proses pelaksanaan penelitian .

15. Teman-teman Prodi Pendidikan Fisika 2016 kelas A Fitria Cahyaningsih,

Anita, Sulviana, Widi, Fitria, Mifta, Filza, Livia Putri Utami, Syamsidar,

Utari Ramadani, Arham Ariski, Agung Agriant Lomba, I Putu Kusuma

Yuda, I Putu Roni Kuntara, Rifkiawan Lapsere dan lainnya yang mohon

maaf tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaan

selama perkuliahan.

16. Teman- teman Intensity Ilham B, Gusmawan, Wahyu, Riswan, Ali,

Thorik, Santi, Andry, Putri, Gusti, Sutriani, Ila, Nadia, Esni, fariska dan

lainnya, maaf tidak bisa menyebutkan satu persatu. Terima atas

kebersamaan, canda tawa, dan tempat berbagi cerita.

17. Terima kasih untuk kakak-kakak dan adik-adik Pendidikan Fisika yang

telah memberikan motivasi dan bantuan selama perkuliahan.

18. Terima kasih untuk keluarga Besar TP. Ulil Abshaar yang telah

memberikan banyak pengalaman dalam berlembaga khususnya di lembaga

dakwah kampus.

19. Teman-teman PLP di SMP Negeri 16 Palu dan teman-teman SPKK

kelompok 23, terima kasih atas kebersamaan, kebahagiaan, dan kerja

samanya.
xi

20. Untuk Tante Bade beserta keluarga terima kasih telah menerima penulis

untuk tinggal di rumah yang saya tempati sekarang. Dan juga terima kasih

untuk kak eda, kak dila, widya, kak meli, kak okta, kak atul, kak melisa,

kak umay, kak titian, kak nanang, kak wawan, yang telah menjadi tempat

berbagi tempat tinggal.

21. Terima kasih untuk ( om ari, om muhamma, tante oda, tante sumi, ani,

ahmad, fariz, asrar, rafka, dan fadila) yang telah memberikan dukungan.

22. Teman-teman seperjuangan SMA (Yaya, Fatma, Annisafitri, Atika,

Asmini, megawati, elis, cici, Arham, Agis, Fauzan, Reza, Fahri, dan lain-

lain yang mohon maaf tidak bisa disebutkan satu persatu, terima atas

kebersamaannya.

Palu, 22 Januari 2021

Samria

NIM. A241 16 019


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
UCAPAN TERIMA KASIH vii
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 4
1.5 Batasan Istilah 4

BAB II PENELITIAN YANG RELEVAN, KAJIAN PUSTAKA 5


DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Penelitian Yang Relevan 5
2.2 Kajian Pustaka 6
2.3 Kerangka Pemikiran 13

BAB III METODE PENELITIAN 15


3.1 Jenis Penelitian 15
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 15
3.3 Subjek dan responden penelitian 15
3.4 Jenis dan Sumber Data 16
3.5 Teknik Pengumpulan Data 16
3.6 Instrumen Penelitian 18
3.7 Teknik Analisia Data 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 22


4.1 Hasil 22
4.2 Pembahasan 99

xii
xiii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105


5.1 Kesimpulan 105
5.2 Saran 106

DAFTAR PUSTAKA 108


LAMPIRAN 111
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator pemecahan masalah menurut Heller 10

2.2 Pedoman penafsiran data 20

4.1 Analisis Hasil Tes Kesulitan Siswa 23

4.2 Jumlah Siswa yang Mengalami Kesulitan Berdasarkan 24

Kategori Tinggi, Kategori Sedang, dan Kategori Rendah

4.3 Kode, Nilai, dan Kategori Responden 24

4.4 Analisis Persentase Pemecahan Masalah Siswa Secara 25

Keseluruhan

4.5 Analisis Penafsiran Data 26

4.6 Persentase Keseluruhan Siswa Pada Nomor 1 29

4.7 Persentase Keseluruhan Siswa Pada Nomor 2 47

4.8 Persentase Keseluruhan Siswa Pada Nomor 3 61

4.9 Persentase Keseluruhan Siswa Pada Nomor 4 73

4.10 Persentase Keseluruhan Siswa Pada Nomor 5 88

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tahapan pemecahan masalah Heller 9

2.2 Panjang gelombang 11

2.3 Panjang gelombang 12

2.4 Kerangka pemikiran 14

4.1 Kutipan Jawaban RS-13 Pada Nomor 1 26

4.2 Kutipan Jawaban RS-13 Pada Nomor 1 27

4.3 Kutipan Jawaban RS-14 Pada Nomor 1 27

4.4 Kutipan Jawaban RR-20 Pada Nomor 1 28

4.5 Kutipan Jawaban RR-20 Pada Nomor 1 28

4.6 Kutipan Jawaban RT-01 Pada Nomor 1 30

4.7 Kutipan Jawaban RT-07 Pada Nomor 1 33

4.8 Kutipan Jawaban RS-13 Pada Nomor 1 37

4.9 Kutipan Jawaban RS-14 Pada Nomor 1 40

4.10 Kutipan Jawaban RR-18 Pada Nomor 1 43

4.11 Kutipan Jawaban RR-20 Pada Nomor 1 46

4.12 Kutipan Jawaban RT-01 Pada Nomor 2 48

4.13 Kutipan Jawaban RT-07 Pada Nomor 2 50

4.14 Kutipan Jawaban RS-13 Pada Nomor 2 53

4.15 Kutipan Jawaban RS-14 Pada Nomor 2 56

4.16 Kutipan Jaw aban RR-20 Pada Nomor 2 59

4.17 Kutipan Jawaban RT-01 Pada Nomor 3 62

xv
xvi

4.18 Kutipan Jawaban RT-07 Pada Nomor 3 64

4.19 Kutipan Jawaban RS-13 Pada Nomor 3 67

4.20 Kutipan Jawaban RR-20 Pada Nomor 3 69

4.21 Kutipan Jawaban RT-01 Pada Nomor 4 74

4.22 Kutipan Jawaban RT-07 Pada Nomor 4 76

4.23 Kutipan Jawaban RS-13 Pada Nomor 4 79

4.24 Kutipan Jawaban RS-14 Pada Nomor 4 80

4.25 Kutipan Jawaban RR-18 Pada Nomor 4 83

4.26 Kutipan Jawaban RR-20 Pada Nomor 4 86

4.27 Kutipan Jawaban RT-01 Pada Nomor 5 89

4.28 Kutipan Jawaban RT-07 Pada Nomor 5 91

4.29 Kutipan Jawaban RS-13 Pada Nomor 5 93

4.30 Kutipan Jawaban RS-14 Pada Nomor 5 96


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Lembar Validasi Soal 111
2. Tes Kesulitan Pemecahan Masalah Pada Materi 112
Gelombang Mekanik
3. Kunci Jawaban 114
4. Rubrik Penilaian Berdasarkan Tahapan Heller 123
5. Analisis Hasil Tes Kesulitan Siswa 126
6. Hasil Skor Jawaban Siswa Berdasarkan Rubrik Penilaian 127
7. Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi 128
8. Pengelompokan Hasil Skor Siswa Berdasarkan Kategori 132
Tinggi, Kategori Sedang, dan Kategori Rendah
9. Responden Wawancara 133
10. Menentukan Kesulitan Siswa Per Butir Soal 134
11. Persentase Kesulitan Pada Butir Soal 138
12. Persentase Keseluruhan Butir Soal 140
13. Penafisran Data 141
14. Transkip Wawancara 142
15. Hasil Jawaban Responden 175
16. Dokumentasi Penelitian 183
17. SK Pembimbing 184
18. Surat Izin Penelitian 186
19. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian 187
20. Biodata 188

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika adalah mata pelajaran yang banyak menuntut intelektualitas

sehingga sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi

fisika khususnya materi gelombang mekanik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Susiana (2017), pada 28 siswa kelas X SMA menunjukkan bahwa secara

keseluruhan siswa mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah dan memiliki

kemampuan pemecahan masalah yang rendah.

Kesulitan belajar merupakan hal yang mengakibatkan siswa tidak dapat

belajar dengan baik tentang materi yang diajarkan atau kurang memahami materi

tersebut, sehingga dapat menghambat proses belajar siswa. Pada proses

pembelajaran, ada hambatan yang hadapi oleh siswa salah satunya adalah mereka

sulit untuk memecahkan masalah khususnya pada materi fisika. Song (2008)

menyatakan bahwa ada tiga hambatan utama kesulitan siswa dalam memecahkan

masalah fisika yaitu tidak memahami soal, salah menafsirkan soal, dan lemahnya

kemampuan matematika.

Menurut Azizah dkk (2015), Pada pembelajaran fisika, kemampuan

menyelesaikan masalah siswa masih tergolong rendah. Dalam mengerjakan soal

fisika, siswa sering menebak rumus, menghafal contoh soal yang telah dikerjakan

serta untuk mengerjakan soal lain siswa sering langsung menggunakan persamaan

matematis tanpa melakukan analisis.

1
2

Rusilowati (2017) Menyatakan bahwa untuk mengatasi kesulitan belajar

bukanlah sesuatu yang mudah, tidak hanya dengan mengetahui taraf kecerdasan

dan kemandirian siswa saja, tetapi diperlukan adanya sarana dan prasarana yang

memadai untuk penanganan remediasi. Adapun langkah-langkah yang dapat di

lakukan untuk mengetahui kesulitan siswa adalah dengan perlu mengadakan

observasi, interview, tes, serta dokumentasi.

Menurut Andriani (2016), untuk menyelesaikan masalah dalam fisika

diperlukan langkah-langkah yang sistematis agar penyelesaiannya mudah dan

terarah. Adapun Pemecahan masalah yang dianggap efesien, salah satunya dengan

menggunakan tahapan pemecahan masalah menurut Heller & Keneth (1999) yang

meliputi: (1) Memvisualisasikan masalah, (2) Mendeskripsikan konsep fisika

berdasarkan masalah, (3) Merencanakan Solusi , (4) Melaksanakan rencana solusi,

dan (5) Mengecek dan memgevaluasi solusi.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti mewawancarai salah

satu guru mata pelajaran fisika di MAN Insan Cendekia Kota Palu. Hasil

wawancara tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa pada materi fisika khususnya

gelombang mekanik, siswa kesulitan dalam memahami materi tersebut dan siswa

masih kesulitan dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi tersebut,

belum dapat mengggambarkan permasalahan yang ada pada soal khususnya pada

materi ini. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Istyowati, dkk. (2017)

menunjukkan bahwa sebanyak 21,11% siswa menganggap materi gelombang

mekanik merupakan materi fisika yang sulit. Sehingga peneliti ingin melakukan

penelitian dengan judul “ Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah


3

Pada Materi Gelombang Mekanik”. Penelitian ini diharapkan dapat

mendeskripsikan bagaimana kesulitan siswa dalam memecahkan masalah pada

materi gelombang mekanik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kesulitan siswa kelas XII MAN Insan Cendekia Kota Palu

dalam memecahkan masalah fisika pada materi gelombang mekanik

menggunakan tahapan pemecahan masalah menurut Heller?

2. Apa faktor penyebab siswa kelas XII MAN Insan Cendekia Kota Palu

kesulitan dalam memecahkan masalah fisika pada materi gelombang

mekanik ditinjau dari setiap langkah tahapan pemecahan masalah menurut

Heller?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kesulitan siswa kelas XII MAN Insan Cendekia Kota

Palu dalam memecahkan masalah fisika pada materi gelombang mekanik

menggunakan tahapan pemecahan masalah menurut Heller.

2. Untuk mengetahui faktor penyebab siswa kelas XII MAN Insan Cendekia

Kota Palu kesulitan dalam memecahkan masalah fisika pada materi


4

gelombang mekanik ditinjau dari setiap langkah tahapan pemecahan

masalah menurut Heller.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi mengenai bagaimana kesulitan yang dialami siswa

dalam menyelesaikan masalah pada materi gelombang mekanik.

2. Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan

kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah fisika lainnya.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang relevan

pada kemudian hari.

1.5 Batasan Istilah

1. Kesulitan siswa adalah suatu keadaan peserta didik yang tidak dapat

belajar dengan semestinya.

2. Pemecahan masalah adalah suatu kemampuan yang dapat digunakan untuk

menemukan solusi dari masalah yang dihadapi seseorang berdasarkan

pengetahuan yang telah dimiliki. Adapun tahapan Heller meliputi tahapan

memvisualisasikan masalah, tahapan mendeskripsikan konsep fisika

berdasarkan masalah, tahapan merencanakan solusi, tahapan menjalankan

rencana solusi, serta tahapan mengecek dan mengevaluasi solusi.

3. Materi gelombang mekanik dalam penelitian ini hanya terbatas pada

besaran-besaran gelombang mekanik.


BAB II

PENELITIAN YANG RELEVAN, KAJIAN PUSTAKA, DAN KERANGKA

PEMIKIRAN

2.1 Penelitian yang relevan

Andri (2012), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kemampuan

Pemecahan Masalah Mahasiswa Calon Guru Pada Materi Mekanika. Hasil

penelitian yang diperoleh adalah kemampuan pemecahan masalah mahasiswa

pada materi mekanika masih sangat kurang. Ini di sebabkan karena kurangnya

pemahaman awal mahasiswa, minimnya pengalaman dalam mengerjakan soal-

soal sejenis, rendahnya kemampuan analisis dari mahasiswa, kurangnya

kemampuan dalam memodifikasi konsep yang diketahui, serta minimnya minat

dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

Sari, dkk (2015), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kesulitan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Fisika Materi Usaha dan Energi di SMP. Hasil

penelitian yang diperoleh adalah profil kesulitan yang dialami siswa dalam

menyelesaikan soal fisika yaitu adapun rata-rata keseluruhan persentase kesulitan

yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal fisika materi usaha dan energi yaitu

sebesar 60,66%. Hasil persentase tersebut didapatkan dari kesulitan tahap

memvisualisasikan masalah, kesulitan deksriptif fisika, kesulitan rencana solusi,

kesulitan menjalankan rencana, serta kesulitan memeriksa dan mengevaluasi.

5
6

Priyanto (2017), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kesulitan

Belajar Siswa Untuk Memecahkan Masalah Pada Materi Usaha dan Energi di

SMA Negeri 1 Sindue. Hasil penelitian yang diperoleh adalah faktor yang

menyebabkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa diantaranya

kurangnya pemahaman awal siswa, minimnya pengalaman dalam mengerjakan

soal- soal sejenis, rendahnya kemampuan analisis dari siswa, serta minimnya

minat dalam menyelesaikan persamaan yang diberikan.

Irawan (2017), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kesulitan

Siswa Dalam Memecahkan Masalah Pada Materi Gerak lurus. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pesentase kesulitan siswa berdasarkan tahapan polya adalah

pada tahap I persentase yang diperoleh sebesar 66,67% (sebagian besar

mengalami kesulitan), pada tahap II Persentase yang diperoleh sebesar 72,22%

(sebagian besar mengalami kesulitan), pada tahap III persentase yang diperoleh

sebesar 94,44% (pada umumnya mengalami kesulitan), dan pada tahapan IV

persentase yang diperoleh adalah 66,67% (sebagian besar mengalami kesulitan).

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Analisis

menurut kamus KBBI, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu

peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya. Wiradi (2009) menyatakan bahwa analisis adalah serangkaian

perbuatan meneliti, mengurai, membedakan, memilih untuk digolongkan serta

dikelompokkan berdasarkan keterkaitan serta penafsiran makna dari setiap


7

kriteria. Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis merupakan suatu keadaan

atau peristiwa yang harus diketahui secara mendalam.

2.2.2 Kesulitan Belajar

Menurut Abdurrahman (2012), kesulitan belajar merupakan (learning

disability) merupakan ketidakmampuan belajar. Suwarto (2013), kesulitan belajar

adalah kegagalan dalam mencapai tujuan dari pembelajaran yang ditandai dengan

rendahnya prestasi belajar. Menurut Ainurrahman (2014), faktor yang

mempengaruhi kesulitan belajar ada dua faktor yaitu:

1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dalam diri siswa meliputi:

a. Karakteristik siswa meliputi kondisi kepribadian siswa baik fisik maupun

mental.

b. Sikap dalam belajar siswa sangat berdampak pada hasil belajar terkait

bagaimana siswa menerima pembelajaran dengan baik atau sebaliknya.

c. Motivasi belajar, siswa yang memiliki motivasi belajar cenderung akan

lebih aktif bertanya, mencatat serta membuat resume yang berkaitan

dengan materi tersebut. sebaliknya siswa yang kurang memiliki motivasi

akan cenderung malas tidak bersungguh-sungguh dalam belajar.

d. Konsentrasi Belajar, meliputi kemampuan siswa memusatkan perhatiannya

pada saat pembelajaran. Sehingga siswa dapat memahami dengan jelas apa

yang diajarkan oleh guru. Begitupun sebalikanya.

e. Mengolah bahan ajar merupakan proses berpikir seseorang untuk

mengolah informasi-informasi yang diterima lebih bermakna dan mudah

dipahami.
8

f. Rasa percaya diri merupakan salah satu kondisi psikologis yang

berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental.

2. Faktor eksternal berasal dari luar siswa meliputi:

a. Guru merupakan komponen dalam pembelajaran yang memiliki peranan

yang penting yaitu mendidik dan mengajar.

b. Lingkungan Sosial dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif

yang tentunya akan berdampak pada hasil belajar siswa.

c. Sarana dan prasarana pembelajaran. ketersediaannya sarana dan prasarana

akan memberikan kemudahan dalam melaksanankan pembelajaran yang

efektif bagi siswa untuk mendapatkan agar dapat berkembangnya motivasi

untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

2.2.3 Pemecahan Masalah

Masalah merupakan suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat

menyelesaikan persoalan dengan tuntas. Pemecahan masalah adalah suatu upaya

peserta didik untuk menemukan jawaban dari masalah tersebut yang berdasarkan

pada pengetahuan, pemahaman dan kemampuan yang telah dimiliki.

Menurut Russeffendi (2010), suatu persoalan merupakan masalah bagi

seseorang jika:1) persoalan itu tidak dikenalnya, 2) siswa harus mampu

menyelesaikannya baik itu dari kesiapan mental dan pengetahuannya dan

3) sesuatu merupakan persoalan baginya, bila tidak ada niat untuk dapat

menyelesaikannya.
9

Saad dan Ghani (2008), menyatakan bahwa pemecahan masalah adalah

suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh pemecahan

tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak dapat dengan segera. Adholpus

dan Aderonmu (2012) menyatakan bahwa pemecahan masalah dapat membantu

siswa meningkatkan kemampuan analisisnya, dan secara konsisten menerapkan

kemampuan itu dalam berbagai situasi misalnya persamaan matematis,

kemampuan, serta prinsip dengan menggambarkan ilustrasi matematika serta

hubungan saling keterkaitan antar objek.

2.2.4 Tahapan Pemecahan Masalah Heller

Memvisualisasikan Mendeskripsikan Merencanakan


masalah konsep fisika solusi
berdasarkan masalah

Mengecek dan Menjalankan


mengevaluasi rencana solusi
solusi
Gambar 2.1 Tahapan pemecahan masalah Heller

1) Memvisualisasikan Masalah

peserta didik memvisualisasikan keadaan menggunakan sketsa atau gambar.

Mengidentifikasi kuantitas-kuantitas yang diketahui dan tak diketahui.

2) Mendeskripsikan Konsep Fisika Berdasarkan Masalah

peserta didik menuliskan diketahui dan ditanyakan dalam soal.

3) Merencanakan Solusi
10

peserta didik menuliskan persamaan atau rumus yang digunakan untuk

menyelesaikan soal.

4) Melaksanakan Rencana Solusi

peserta didik menyelesaikan solusi dengan cara memasukkan angka-angka

(kuantitatif) yang ada dalam soal lengkap dengan satuan yang digunakan,

sehingga diperoleh apa yang menjadi target dari permasalahan.

5) Mengecek dan Mengevaluasi Solusi

peserta didik memeriksa kembali semua pekerjaan yang telah dilakukan,

melihat ketepatan jawaban, kelengkapan jawaban, apakah jawaban itu

tersebut sudah benar, apakah tanda-tanda satuan benar.

Tabel 2.1 Indikator Pemecahan Masalah Menurut Heller

No Tahapan pemecahan masalah Indikator/ permasalahan


1 Memvisualisasikan masalah Menggambarkan sketsa soal
Mendeskripsikan konsep Menuliskan apa yang diketahui
2
fisika berdasarkan masalah dan ditanyakan dalam soal
Menuliskan persamaan atau
3 Merencanakan solusi
rumus yang digunakan pada soal
4 Mensubstitusikan nilai ke dalam
Menjalankan rencana solusi
persamaan
Mengecek dan mengevaluasi Memeriksa kelengkapan jawaban,
5
solusi tanda, satuan, dan nilai

2.2.5 Materi Gelombang Mekanik

1. Pengertian gelombang mekanik

Gelombang mekanik yaitu sebuah gelombang yang dalam perambatannya

memerlukan media (perantara), yang menyalurkan energi untuk keperluan proses

penjalaran sebuah gelombang.


11

2. Jenis-jenis gelombang mekanik berdasarkan arah getarnya terdiri:

a. Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus

dengan arah getarnya. Contoh gelombang jenis ini adalah gelombang pada tali.

b. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah rambat

sejajar dengan arah getarnya.

3. Karakteristik Gelombang Mekanik

Karakteristik gelombang mekanik secara umum yaitu:

a. Panjang gelombang

Gambar 2.2 panjang gelombang

Abc, efg ialah bukit gelombang. cde, ghi merupakan lembah gelombang.

Titik b,f adalah puncak gelombang. titik d,h adalah dasar gelombang. abcde,

bcdef, cdefg, dan seterusnya adalah satu gelombang. panjang a-e, b-f, c-g, dan

seterusnya adalah panjang satu gelombang atau sering disebut panjang

gelombang.

Untuk gelombang longitudinal, panjang satu gelombang adalah panjang

satu rapatan dan satu regangan atau jarak antara dua regangan yang berurutan

seperti pada gambar di bawah ini.


12

Gambar 2.3 panjang gelombang

b. Periode Gelombang

Periode gelombang (T), yaitu waktu yang diperlukan untuk menempuh

satu gelombang.

2.1

2.2

c. Frekuensi Gelombang

Frekuensi gelombang (f) adalah jumlah gelombang tiap sekon, adapun

rumus frekuensi gelombang yaitu:

2.3

2.4

d. Cepat Rambat Gelombang

Cepat rambat gelombang (v) yaitu jarak yang ditempuh gelombang tiap

sekon. Adapun rumus cepat rambat gelombang yaitu:

2.5

Jika s = λ dan t = T, persamaan cepat rambat gelombang tersebut menjadi:

2.6
13

e. Simpangan

Simpangan adalah jarak suatu getar gelombang dari titik seimbangnya.

f. Amplitudo

Amplitudo adalah jarak atau simpangan terjauh dari titik keseimbangan.

2.3 Kerangka Pemikiran

Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

diselenggarakan untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan, namun

seringkali ada beberapa kendala dalam belajar yang mengakibatkan tujuan dari

belajar tidak tercapai. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui kesulitan

siswa dalam memecahkan masalah fisika khususnya materi gelombang mekanik.

Untuk mengetahui bagaimana kesulitan siswa dalam memecahkan masalah fisika,

peneliti memberikan tes esai yang berjumlah 5 nomor yang berkaitan dengan

materi gelombang mekanik. Adapun Pemecahan masalah yang dianggap efesien,

salah satunya dengan menggunakan tahapan pemecahan masalah menurut Heller

(1999) yang meliputi: (1) Memvisualisasikan masalah, (2) Mendeskripsikan

konsep fisika berdasarkan masalah, (3) Merencanakan solusi, (4) Menjalankan

rencana solusi, (5) Mengecek dan mengevaluasi solusi.


14

Kegiatan belajar mengajar (KBM)

Siswa kurang memahami materi gelombang mekanik

Siswa kesulitan dalam memecahkan masalah gelombang mekanik

Siswa diberikan tes esai berkaitan materi gelombang mekanik

Analisis jawaban siswa berdasarkan tahapan Heller

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif kualitatif. Menurut Sukmadinata (2010), penelitian deskriptif kualitatif

adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

fenomena- fenomena yang ada.

3.2 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN Insan Cendekia Kota Palu yang

berlokasi di Jl. Bukit Tunggal, Mamboro, kec. Palu Utara, Kota Palu. Penelitian

dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021. Penelitian

dilaksanakan selama dua minggu dengan intensitas tatap muka dengan responden

sebanyak dua kali. Satu kali pemberian tes esai dan satu kali wawancara dengan

responden terpilih.

3.3 Subjek, dan Responden Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 25 siswa kelas XII Semester Ganjil di

MAN Insan Cendekia Kota Palu Tahun Ajaran 2020/2021. Adapun responden

yang terpilih adalah 6 siswa yang dipilih berdasarkan pada kemampuan siswa

dalam memecahkan masalah fisika pada materi gelombang mekanik yang di bagi

menjadi 3 kategori yaitu kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah.

15
16

3.4 Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini data yang dikumpulkan merupakan data primer, artinya

data yang bersumber langsung dari subjek penelitian. Sumber data primer pada

penelitian ini adalah data dari hasil kesulitan siswa dalam menjawab soal pada

materi gelombang mekanik dengan menggunakan langkah langkah pemecahan

masalah menurut Heller .

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

3.5.1 Tahap Persiapan

a. Observasi, untuk mengetahui situasi yang ada di sekolah MAN Insan

Cendekia Kota Palu.

b. Menyusun instrumen penelitian

c. Mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen untuk divalidasi.

d. Perbaikan instrumen soal yang telah dikonsultasikan dan divalidasi

3.5.1 Tahap Pelaksanaan

a. Penelitian ini dilakukan secara daring melalui via zoom.

b. Peneliti menjelaskan mengenai maksud dan tujuan dari pemberian soal

yaitu untuk mengetahui kesulitan siswa dalam memecahkan masalah

pada materi gelombang mekanik.

c. Memberikan tes esai, kemudian meminta siswa untuk menjawab soal

pada buku masing-masing siswa. Adapun langkah–langkah yang


17

digunakan untuk menjawab tersebut dengan menggunakan tahapan

Heller yaitu memvisualisasikan masalah, mendeskripsikan konsep fisika

berdasarkan masalah, merencanakan solusi, menjalankan rencana solusi,

mengecek dan mengevaluasi solusi.

d. Mengumpulkan soal dan lembar jawaban yang telah dikerjakan oleh siswa

menggunakan aplikasi WhatsApp sehingga peneliti dapat memeriksa dan

menganalisis jawaban.

e. Melakukan dokumentasi penelitian melalui via zoom.

f. Setelah memeriksa jawaban, kemudian peneliti mengelompokkan skor

yang termasuk kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah.

g. Setelah pengelompokan skor, peneliti memilih 6 orang responden untuk

tiap 2 responden kategori tinggi, 2 responden kategori sedang, dan 2

responden kategori rendah.

h. Melakukan wawancara

3.5.2 Tahap Akhir

a. Melakukan analisis data hasil penelitian dari tes yang di ujikan.

b. Melakukan analisis hasil wawancara

c. Menyusun laporan penelitian.


18

3.6 Intrumen Penelitian

3.6.1 Tes Pemecahan Masalah Materi Gelombang Mekanik

Untuk memperoleh data yang diperlukan pada penelitian ini, peneliti

menggunakan instrumen tes berupa tes esai yang berjumlah 5 nomor yang telah di

validasi oleh validator.

3.6.2 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan

dalam penelitian kualitatif. Wawancara dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh

mengenai kesulitan yang dialami siswa serta untuk melengkapi data yang tidak

terungkap melalui tes tertulis. Dengan demikian wawancara secara langsung

dilakukan peneliti kepada siswa kelas XII MAN Insan Cendekia Kota Palu.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data ini adalah

sebagai berikut:

a. Untuk menghitung rata-rata nilai standar deviasi digunakan rumus:


̅ 3.1

√∑ ̅
3.2

Keterangan:

̅ = rata rata nilai yang diperoleh siswa

n = banyaknya sampel

SD = standar deviasi
19

b. Penentuan Responden

i. Kategori tinggi, diperoleh dengan rumus:

Nilai ̅ 3.3

ii. Kategori Sedang, diperoleh dengan rumus:

̅ ̅ 3.4

iii. Kategori rendah, diperoleh dengan rumus:

Nilai ̅ 3.5

Untuk menghitung persentase siswa yang mengalami kesulitan setiap

tahap dari soal yang diberikan, digunakan rumus sebagai berikut:

3.6

Keterangan:

Tahap 1,2,3,4, dan 5

= Presentase siswa yang mengalami kesulitan pada tahap ke-i

= Jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tahap ke-i

N = Jumlah total siswa

Dalam penelitian ini akan digunakan pedoman penafsiran data dari

kunjaraningrat sebagai berikut:


20

Tabel 3.1 Pedoman Penafsiran Data

Persentase Kriteria
0% Tidak ada kesulitan
1 % - 25 % Sebagian kecil mengalami kesulitan
Hampir setengahnya mengalami
26 % – 49 %
kesulitan
50 % Setengahnya mengalami kesulitan
51 % -75 % Sebagian besar mengalami kesulitan
76 % - 99 % Pada umunya mengaalami kesulitan
100 % Seluruhnya mengalami kesulitan
(musiri,2000)

3.7.2 Teknik Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data pada penelitian ini mengacu pada analisis data

kualitatif model Miles dan Huberman. Menurut sugiyono (2015), adapun tahap-

tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data, 2) menyajikan

data, dan 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi.

a. Mereduksi Data

Reduksi data adalah proses dimana seorang peneliti perlu melakukan

telaahan awal terhadap data-data yang telah dihasilkan, dengan cara melakukan

pengujian data dalam kaitannya dengan aspek atau fokus penelitian. Pengertian

lain dari reduksi data adalah proses mengolah data dari lapangan dengan memilah

dan memilih, dan menyederhanakan data dengan merangkum yang penting sesuai

dengan fokus masalah penelitian.

Adapun langkah-langkah dalam tahap reduksi data dalam penelitian ini

meliputi:

1) Mengoreksi hasil pekerjaan siswa dengan cara penskoran yang digunakan

untuk menentukan responden penelitian (wawancara).


21

2) Menyederhanakan hasil wawancara dengan siswa yang dijadikan sebagai

sumber data kualitatif menjadi susunan bahasa yang baik dan benar.

b. Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Adapun langkah-

langkah dalam tahap penyajian data dalam penelitian ini meliputi:

1) Menyajikan hasil pekerjaan siswa yang telah dipilih sebagai responden

penelitian

2) Menyajikan hasil wawancara yang telah direduksi.

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan dan verifikasi data adalah sebagian dari satu

kegiatan dan konfigurasi yang utuh sehingga mampu menjawab pertanyaan

penelitian dan tujuan penelitian. Dengan cara menganalisis pemecahan masalah

siswa kelas XII saat menyelesaikan tes essai dan hasil wawancara dengan

responden penelitian maka dapat ditarik kesimpulan dan penyebab kesulitan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan november 2020 secara daring

melalui via zoom. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII

yang berjumlah 25 orang yang bersekolah di MAN Insan Cendekia Kota Palu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam memecahkan

masalah pada materi gelombang mekanik serta untuk mengetahui penyebab siswa

kesulitan ditinjau dari setiap langkah pemecahan masalah menurut Heller. Tes

yang diberikan kepada subjek penelitian adalah tes esai yang terdiri dari 5 butir

soal yang telah divalidasi. Setelah pemberian tes pemecahan masalah diperoleh

hasil analisis data kesulitan siswa yang disajikan pada Tabel 4.1.

22
23

Tabel 4.1 Analisis Hasil Tes Kesulitan Siswa

Inisial Skor soal Jumlah


No Nilai Kategori
Siswa 1 2 3 4 5 Skor
1 R-1 12 5 15 14 11 57 57 Tinggi
2 R-2 10 9 3 0 0 22 22 Sedang
3 R-3 0 0 6 9 6 21 21 Sedang
4 R-4 6 0 0 7 0 13 13 Rendah
5 R-5 9 16 0 0 0 25 25 Sedang
6 R-6 12 0 0 0 0 12 12 Rendah
7 R-7 13 16 11 6 9 55 55 Tinggi
8 R-8 9 9 6 11 13 48 48 Tinggi
9 R-9 5 11 1 9 0 26 26 Sedang
10 R-10 9 12 3 14 12 50 50 Tinggi
11 R-11 5 0 4 10 0 19 19 Sedang
12 R-12 5 0 9 9 5 28 28 Sedang
13 R-13 9 13 12 5 4 43 43 Sedang
14 R-14 6 10 3 13 7 39 39 Sedang
15 R-15 12 7 0 0 0 19 19 Sedang
16 R-16 11 5 15 12 0 43 43 Sedang
17 R-17 11 7 0 0 0 18 18 Sedang
18 R-18 8 0 0 6 0 14 14 Rendah
19 R-19 13 3 17 11 7 51 51 Tinggi
20 R-20 5 2 0 7 0 14 14 Rendah
21 R-21 8 0 0 5 0 13 13 Rendah
22 R-22 3 5 5 5 6 24 24 Sedang
23 R-23 11 6 0 12 13 42 42 Sedang
24 R-24 6 6 0 10 0 22 22 Sedang
25 R-25 9 2 9 0 0 20 20 Sedang

Setelah peneliti memeriksa hasil tes pemecahan masalah, peneliti

kemudian mengelompokkan skor yang termasuk pada kategori tinggi, kategori

sedang dan kategori rendah yang berdasarkan pada rubrik penilaian yang telah

disediakan (Lampiran 4) yang menggunakan tahapan pemecahan Heller.

Berikut data jumlah siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah

pada materi gelombang mekanik dapat disajikan dalam Tabel 4.2.


24

Tabel 4.2 jumlah siswa yang mengalami kesulitan berdasarkan kategori tinggi,

sedang dan kategori rendah

No Kategori Jumlah
1 Tinggi 5
2 Sedang 15
3 Rendah 5

Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa pada kategori tinggi terdapat 5

siswa, pada kategori sedang terdapat 15 siswa, dan pada kategori rendah terdapat

5 siswa. Untuk memilih masing-masing dari kategori yang termasuk tinggi,

sedang, dan rendah, diperlukan untuk menghitung nilai rata-rata dan standar

deviasi. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai rata-rata yang

diperoleh sebesar 29,52 dan standar deviasi yang diperoleh sebesar 14,51 (dapat

dilihat pada lampiran 7). Berdasarkan nilai rata-rata dan standar deviasi yang

diperoleh, peneliti memilih 2 siswa yang termasuk pada kategori tinggi, sedang,

dan rendah untuk diwawancarai. Tujuan responden diwawancarai untuk

mengetahui bagaimana cara responden menyelesaikan tes pemecahan masalah

khususnya pada materi gelombang mekanik. Berikut siswa yang dijadikan

responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Kode, nilai dan Kategori Responden

Inisial Skor Soal Kode Kategori


Nilai Kategori
Siswa 1 2 3 4 5 Responden
R-1 12 5 15 14 11 57 Tinggi RT-01
R-7 13 16 11 6 9 55 Tinggi RT-07
R-13 12 13 12 5 4 43 Sedang RS-13
R-14 6 10 3 13 7 39 Sedang RS-14
R-18 8 0 0 6 0 14 Rendah RR-18
R-20 5 2 0 7 0 14 Rendah RR-20
25

Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa yang terpilih pada kategori tinggi

adalah R-01 dan R-07, Pada kategori sedang adalah R-13 dan R-14, dan pada

kategori rendah adalah R-18 dan R-20. Untuk mempermudah dalam menganalisis

hasil pekerjaan responden dan hasil wawancara diperlukan pengkodean. Adapun

pengkodean untuk kategori tinggi adalah RT (Responden Tinggi), kategori sedang

adalah RS (Responden Sedang) dan kategori rendah adalah RR (Responden

Rendah).

Peneliti mengelompokkan siswa yang kesulitan pada setiap tahapan heller

(Lampiran 8). Berikut analisis persentase pemecahan masalah siswa keseluruhan

dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Analisis persentase pemecahan masalah siswa keseluruhan

Soal
Tahapan Heller %kesulitan
1 2 3 4 5
Memvisualisasikan masalah 100 100 100 100 100 100
Mendeskripsikan konsep
100 83 100 67 100 90
fisika berdasarkan masalah
Merencanakan solusi 50 83 50 100 67 70
Menjalankan rencana 100 83 83 100 100 93
Mengecek dan mengevaluasi
100 67 83 67 100 83
jawaban
26

Tabel 4.5 Analisis Penafsiran Data

%Kesulitan
No Tahapan Heller Penafsiran Data
Siswa
Memvisualisasikan
1 100 Seluruhnya mengalami kesulitan
masalah
Mendeskripsikan
Pada umumnya mengalami
2 konsep fisika 90
kesulitan
berdasarkan masalah
Sebagian besar mengalami
3 Merencanakan solusi 70
kesulitan
Pada umumnya mengalami
4 Menjalankan rencana 93
kesulitan
Mengecek dan
Pada umumnya mengalami
5 mengevaluasi 83
kesulitan
jawaban

4.1.1 Analisis Hasil Jawaban Responden Berdasarkan Tahapan Heller

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa pada tahapan pertama yaitu

memvisualisasikan masalah seluruh responden mengalami kesulitan dalam

mengubah kalimat verbal ke bentuk gambar atau sketsa dari setiap masalah yang

diajukan . Persentase kesulitan yang didapatkan adalah 100%. Pada tahap ini,

responden membuat gambar atau sketsa tidak berdasarkan dengan permasalahan

yang ada pada soal dan tidak menuliskan variabel-variabel yang diketahui dalam

gambar. Berikut salah satu kutipan jawaban reponden dapat dilihat pada Gambar

4.1

Gambar 4.1 Kutipan Jawaban RS-13 Pada Nomor 1


27

Selanjutnya pada tahapan kedua yaitu mendeskrispsikan konsep fisika

berdasarkan masalah. Pada umumnya responden mengalami kesulitan dalam

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Persentase

kesulitannya sebesar 90%. Pada tahap ini, responden kurang lengkap menuliskan

apa yang diketahui dalam soal. Berikut salah satu kutipan jawaban responden

dapat dilihat pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Kutipan Jawaban RS-13 pada Nomor 1

Selanjutnya pada tahap merencanakan solusi Persentase kesulitan yang

diperoleh sebesar 70%, artinya sebagian besar mengalami kesulitan. Kesulitan

yang dihadapi adalah responden tidak menuliskan persamaan atau rumus yang

digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut. Tetapi langsung memasukkan nilai

yang diperoleh pada tahapan merencanakan solusi. Berikut salah satu kutipan

jawaban responden dapat dilihat pada Gambar 4.3

Gambar 4.3 Kutipan Jawaban RS-14 Pada Nomor 1

Selanjutnya pada tahap menjalankan rencana Persentase kesulitan yang

diperoleh sebesar 93%, artinya pada umumnya mengalami kesulitan. Kesulitan

yang dihadapi adalah responden salah dalam perhitungan sehingga hasil jawaban
28

yang diperoleh salah. Berikut salah satu kutipan jawaban RR-20 dapat dilihat pada

Gambar 4.4

Gambar 4.4 Kutipan Jawaban RR-20 Pada Nomor 1

Terakhir pada tahap mengecek dan mengevaluasi persentase kesulitan

yang diperoleh sebesar 83%, artinya pada umumnya mengalami kesulitan.

Kesulitan yang dihadapi adalah responden tidak mengecek dan tidak menuliskan

kesimpulan dari hasil jawaban yang diperoleh. Hal ini sejalan dengan penelitian

Gumilang, D. T., dkk (2016) yang menyatakan bahwa tahap mengecek dan

mengevaluasi jawaban jarang digunakan oleh siswa dalam menyelesaiakan

permasalahan yang ada pada soal. Berikut salah satu kutipan jawaban RR-20

dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Kutipan Jawaban RR-20 Pada Nomor 1


29

4.1.2 Deskripsi pemecahan masing-masing soal

1) Untuk Nomor 1

Tabel 4.6 Persentase kesulitan siswa pada nomor 1

Jumlah Siswa yang


Jumlah siswa yang mengalami
No Tahapan Heller
siswa mengalami kesulitan
kesulitan (%)
Memvisualisasikan
1 6 6 100
masalah
Mendeskripsikan
2 konsep fisika 6 6 100
berdasarkan masalah
3 Merencanakan solusi 6 3 50
Menjalankan rencana
4 6 6 100
solusi
Mengecek dan
5 mengevaluasi 6 6 100
jawaban

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pada tahap memvisualisasikan

masalah, mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah, menjalankan

rencana solusi, serta mengecek dan mengevaluasi jawaban seluruh siswa

mengalami kesulitan karena penggambaran tidak sesuai dengan permasalahan

yang ada pada soal. Persentase yang diperoleh sebesar 100%. Hal tersebut terjadi

karena seluruh siswa menggambarkan permasalahan yang tidak sesuai pada soal.

Sedangkan pada tahapan merencanakan solusi setengahnya mengalami kesulitan.

Persentase yang diperoleh pada tahapan tersebut adalah 50%. Responden yang

mengalami kesulitan pada tahap merencanakan solusi yaitu RS-14, RR-18, dan

RR-20. Berikut Gambar kutipan jawaban responden RT-01, RT-07, RS-13, RS-

14, RS-18, dan RR-20.


30

1. RT-01

Gambar 4.6 Kutipan Jawaban RT-01

Berdasarkan Gambar 4.6 dapat dilihat pada tahapan pertama RT-01

menggambarkan gelombang yang terdiri dari 2 bukit dan 2 lembah namun gambar

tersebut mengalami kesalahan karena RT-01 tidak menggambarkan sesuai dengan

permasalahan yang ada pada soal. RT-01 menggambarkan posisi A berada diatas

sedangkan botol B berada dibagian bawah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01

mengalami kesulitan pada tahapan memvisualisasikan masalah karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Di jawaban kamu ini ada gambarnya, bagaimana cara kamu


bisa mendapatkan gambar tersebut?
RT-01 : A kan di gelombang teratas baru B yang bagian terbawah.3
detik kemudian B nya ada diatas baru A nya yang dibawah.
Peneliti : Jadi gambarnya seperti itu?
RT-01 : Iye

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Untuk tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah

responden dapat menuliskan secara lengkap informasi yang diperoleh dan paham

apa yang ditanyakan pada soal. Berdasarkan Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa Pada

tahapan ini RT-01 tidak menuliskan secara lengkap apa yang diketahui dalam soal

namun menuliskan yang ditanyakan pada soal seperti menuliskan berapa cepat
31

rambat gelombang air tersebut. Sehingga RT-01 mengalami kesulitan pada tahap

kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Pada soal nomor 1 apa saja yang diketahui dalam soal ini?
RT-01 : Jarak antar botol A dan B, waktunya sama jumlah
gelombangnya.
Peneliti : disini tidak ada kamu tulis jumlah gelombangnya dek?
RT-01 : Saya kira cukup di gambar saja jadi tidak masuk diketahui
Peneliti : Lanjut, ditanyakan pada soal ini apa?
RT-01 : Cepat rambat gelombang.

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Untuk tahapan

merencanakan solusi responden dapat menuliskan persamaan atau rumus yang

cocok digunakan dalam memecahkan maalah. Berdasarkan Gambar 4.6 dapat

dilihat bahwa Pada tahapan ini RT-01 menuliskan persamaan penentuan frekuensi

dan cepat rambat gelombang dengan benar karena telah sesuai dengan apa yang

ditanyakan pada soal. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01 tidak mengalami

kesulitan pada tahapan ini karena telah mencapai skor x minimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Terus bagaimana persamaan apa yang kamu gunakan untuk


menyelesaikan soal pada nomor 1?
RT-01 : Yang pertama itu frekuensinya f = n/t. Yang kedua cepat rambat
gelombang λ x f

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Untuk tahapan

menjalankan rencana solusi responden mensubstitusikan nilai-nilai yang diperoleh

pada tahapan mendeskripsikan konsep fisika. Berdasarkan Gambar 4.6 dapat

dilihat bahwa Pada tahapan ini RT-01 mensubstitusikan nilai ke dalam persamaan
32

yang digunakan namun mengalami kesalahan dalam penggunaan data akibatnya

jawaban yang didiperoleh adalah salah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01

mengalami kesulitan pada tahapan menjalankan rencana solusi karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RT-01:

RT-01 : Bagaimana caranya bisa mendapatkan hasil jawaban tersebut


atau jalannya?
RT-01 : Pertama dicari dulu frekuensinya habis itu dimasukkan kedalam
rumus λ x f.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Untuk

tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban responden mengecek kembali

jawaban yang telah diperoleh dengan mengecek kembali langkah-langkah

penyelesaiannya. Dapat dilihat bahwa Pada tahapan ini RT-01 mengecek kembali

jawaban yang telah diperoleh tetapi terjadi kesalahan dalam menuliskan hasil

jawaban akhir yang diperoleh. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01 mengalami

kesulitan pada tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban. Berikut kutipan

wawancara RT-01:

Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali jawaban pada soal no 1?


RT-01 : Ada sedikit kak,tapi agak terburu-buru begitu
33

2. RT-07

Gambar 4.7 Kutipan Jawaban RT-07

Berdasarkan Gambar 4.7 dapat dilihat RT-07 menggunakan 5 tahapan

Heller. Tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah. Pada tahapan ini

responden menggambarkan sketsa atau gambar berdasarkan dengan permasalahan

yang ada di soal dan menuliskan variabel-variabel yang diketahui secara lengkap.

Berdasarkan Gambar 4.6 dilihat bahwa RT-07 menggambarkan gelombang yang

terdiri dari 2 bukit dan 1 lembah. Gambar tersebut sudah benar namun tidak

menuliskan variabel yang diketahui dalam gambar tersebut. RT-07

menggambarkan posisi A berada pada ketinggian maksimum sedangkan botol B

berada pada bagian rendahnya. RT-07 menuliskan setelah waktu 3 detik, botol A

dan B berubah posisi menjadi A berada diterendahnya dan B berada di ketinggian

maksimum atau berada diatas. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami
34

kesulitan pada tahapan memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RT-07:

Peneliti : Pada jawaban kamu itu ada gambar, mengapa gambarnya


seperti itu?
RT-07 : Jadi untuk gambarnya sendiri, kan pada soal tertera dijelaskan
bahwa dipermukaan air laut jaraknya perkiraan 6 meter saling
terpisah jadi ada 2 botol yakni botol A dan B terpisah dengan
jarak 6 meter. Sedangkan si botol A berada pada ketinggian
maksimum atau berada pada amplitudo tertinggi dari gelombang
tersebut sedangkan untuk botol B berada di bagian terendah.
Jadi, saya menggambarkan grafik gelombang botol A berada
diatas dan botol B berada dibawah yang terpisahkan oleh garis 6
meter dan dijelaskan juga selang 3 detik berlangsung kedua botol
ini bertukar posisi. Jadi posisi botol A menjadi dibawah dan botol
B menjadi diatas yang memiliki jarak yang sama yakni 6 meter.
Setelah waktu 3 sekon.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini responden menuliskan atau menjabarkan informasi

yang diperoleh pada soal. Berdasarkan Gambar 4.7 dilihat bahwa RT-07

menuliskan apa yang diketahui dalam soal namun tidak begitu lengkap. RT-07

hanya menuliskan jarak botol A dan B sebesar 6 meter, menuliskan selang waktu

posisi A dan B sebesar 3 detik. RT-07 tidak menuliskan simbol jarak, waktu, dan

tidak menuliskan jumlah gelombang yang terbentuk. RT-07 menuliskan apa yang

ditanyakan pada soal seperti menuliskan berapa cepat rambat gelombang. Hal

inilah yang membuat RT-07 mengalami kesulitan pada tahapan mendeskripsikan

konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor x minimum. Adapun

skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-07:

Peneliti : lanjut, dalam soal tersebut apa saja yang diketahui dalam soal
35

itu?
RT-07 : Yang diketahui adalah jarak antar botol adalah 6 meter yang
dimana jarak antar botol tersebut merupakan setengah dari λ
atau 1 gelombang. jadi 1 gelombang dia menjadi 12 meter
apabila dijumlahkan secara keseluruhan Dan selang waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan 1 gelombang adalah 3 sekon
Peneliti : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 1?
RT-07 : Yang ditanyakan adalah cepat rambat gelombang atau v.

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini

responden menentukan persamaan atau rumus yang digunakan untuk menghitung

cepat rambat gelombang. Berdasarkan Gambar 4.7 dilihat bahwa RT-07

menuliskan persamaan seperti menuliskan rumus frekuensi dan rumus cepat

rambat gelombang dengan benar. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 tidak

mengalami kesulitan pada tahapan merencanakan solusi karena telah mencapai

skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RT-07:

Peneliti : Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil jawaban


tersebut apa?
RT-07 : Jadi, persamaan yang digunakan adalah v = λ. F, kembali lagi
dalam persamaan ini f tidak diketahui maka dari itu sebelumnya
langkah yang kita lakukan adalah mencari nilai f atau
frekuensi.jadi rumus yang saya gunakan adalah f= n/t.

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahapan ini

responden mensubstitusikan nilai-nilai yang telah diperoleh pada tahapan

mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah. Berdasarkan Gambar 4.7

dilihat bahwa RT-07 menjalankan rencana solusi dengan mensubstitusikan nilai

ke persamaan frekuensi. Setelah hasil nilai frekuensi diperoleh, RT-07

mensubstitusikan nilai ke persamaaan yang kedua yaitu rumus cepat rambat


36

gelombang. RT-07 terjadi kesalahan dalam perhitungan sehingga hasil yang

diperoleh adalah bernilai salah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami

kesulitan pada tahapan menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RT-07:

Peneliti : Bagaimana langkah atau cara mendapatkan jawaban tersebut?


RT-07 : Jadi kita memasukkan nilai ke dalam persamaan f= n/t. Jadi f=
1/3 dengan satuan Hz dan 1/3 dimasukkan kedalam persamaan
v= λ. F dimana λ yang saya dapatkan yakni 12x 1/3 dan akan
menghasilkan cepat rambat gelombang atau v yang bernilai 4
m/s.

Tahapan yang kelima adalah mengecek dan mengevaluasi solusi. Pada

tahapan ini responden mengecek kembali jawaban yang telah diperoleh dan

memberikan kesimpulan. Berdasarkan Gambar 4.7 dilihat bahwa RT-07

mengecek kembali jawaban dan terjadi kesalahan dalam kesimpulan yang

diperoleh. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami kesulitan pada

tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RT-07:

RT-07 : Dicek kembali iya,tetapi tidak secara teliti


Peneliti : kesimpulan yang kamu dapatkan?
RT-07 : Kesimpulannya cepat rambat gelombang bernilai 4 m/s untuk
botol A dan B yang bergerak antar selang waktu 3 sekon yang
terpisah antara jarak 12 meter.
37

3. RS-13

Gambar 4.8 Kutipan Jawaban RS-13

Pada tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah. pada tahapan ini

RS-13 menggambarkan permasalahan yang ada pada soal seperti menggambarkan

3 bukit dan 2 lembah dan jarak botol A dan B yaitu 6 meter. Posisi botol A

berada diposisi tertinggi dan botol B berada di rendahnya. Pada tahap ini, RS-13

salah menggambarkan gelombang dan tidak menuliskan variabel-variabel yang

diketahui dalam gambar. Sehingga RS-13 dapat dikatakan mengalami kesulitan

pada tahap memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor xminimum.

Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-

13:

Peneliti :Bagaimana penggambaran pada soal nomor 1?


RS-13 : Kalau penggambarannya kak, disini ada dua botol plastik yang
berada dipermukaan air laut, terus botol A berada pada bagian
tertinggi pada permukaan air laut, jadi kalau dalam gelombang
itu seperti puncaknya terus botol B yang berada direndahnya itu
seperti dari gelombang itu adalah lembahnya. Jadi yang
diketahui jarak antara botol A dan botol B itu 6 meter.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahap ini, RS-13 menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
38

dalam soal seperti menuliskan panjang gelombang sebesar 6 meter dan waktu

yang dperlukan untuk berubah posisi sebesar 3 sekon. RS-13 tidak menuliskan

jumlah gelombang yang terbentuk pada soal nomor 1. Sehingga RS-13 dikatakan

mengalami kesulitan pada tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran). Berikut kutipan wawancara RS-13:

RS-13 : yang diketahui adalah ƛ nya =6 meter, t atau waktunya adalah


3 s.
Peneliti : lanjut, yang ditanyakan pada soal nomor 2 apa?
RS-13 : Cepat rambat gelombangnya atau v.

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahap ini, RS-13

menuliskan persamaan atau rumus yang telah sesuai dengan permasalahan yang

ada pada soal seperti menuliskan rumus frekuensi dan cepat rambat gelombang.

Sehingga RS-13 dikatakan tidak mengalami kesulitan pada tahapan merencanakan

solusi karena telah mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : kemudian untuk rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal


nomor 1 apa?
RS-13 : v= ƛ.f
Peneliti : hanya itu saja rumus yang digunakan?
RS-13 : Ada rumus lain yang digunakan kak, karena frekensi belum
diketahui maka terlebih dahulu kita mencari f nya dengan
menggunakan rumus f= n/t. setelah itu nanti di masukkan
kedalam rumus cepat rambat gelombang.

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahap ini,

RS-13 menjalankan rencana solusi dengan mensubtitusikan nilai-nilai yang

diketahui ke dalam persamaan atau rumus yang digunakan seperti


39

mensubtitusikan nilai ke persamaan frekuensi gelombang. Selanjutnya hasil yang

didapatkan dari penentuan frekuensi kemudian disubtitusikan kembali ke dalam

persamaan penentuan cepat rambat gelombang. Pada tahap ini, RS-13 salah

dalam memasukkan nilai sehingga mendapatkan hasil jawaban yang salah. Hal

ini sejalan dengan penelitian Zulkifli, A (2018) yang menyatakan bahwa

kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan menggunakan data serta operasi

hitungnya. Oleh karena itu, RS-13 dikatakan kesulitan pada tahap menjalankan

rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah

2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Bagaimana langkah atau penyelesaiannya untuk mendapatkan


jawaban tersebut?
RS-13 : Di cari dulu frekuensinya dengan memasukkan yang telah
diketahui. adapun rumusnya yaitu f=n/t itu adalah 1,5/3 jadi 0,5
Hz. Dan 0,5 Hz itu frekensinya dan untuk mencari cepat rambat
gelombang nya = ƛ.f. Jadi ƛ nya itu yang telah diketahui 6 meter
dan dikali dengan frekensinya adalah 0,5 Hz jadi hasilnya 3 m/s.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahap ini, RS-13 telah mengecek kembali jawaban namun memberikan

kesimpulan yang salah. Hal tersebut terjadi karena kesalahan dalam operasi

hitung. Sehingga RS-13 mengalami kesulitan pada tahapan mengecek dan

mengevaluasi jawaban karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum

adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali?


RS-13 : Iya sempat dicek.
40

4. RS-14

Gambar 4.9 Kutipan Jawaban RS-14

Berdasarkan Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa RS-14 menggunakan 5

tahapan Heller. Pada tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah. Pada

tahapan ini RS-14 menggambarkan 2 bentuk. Pada gambar pertama, RS-14

menggambarkan gelombang yang terdiri dari 4 bukit dan 4 lembah dan posisi

balok A berada pada bagian tertinggi sedangkan posisi botol B berada pada bagian

terendahnya. Untuk gambar kedua RS-14 menggambarkan gelombang yang

terdiri dari 2 bukit dan 2 lembah. RS-14 salah menggambarkan bentuk gelombang

dan RS-14 masih kesulitan dalam mengubah kalimat verbal ke bentuk sketsa atau

gambar. Jadi kesimpulan yang diperoleh adalah RS-14 mengalami kesulitan pada

tahapan memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun

skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Pahamnya seperti apa dan kalau dalam penggambaran pada


jawaban terdapat 2 gambar, jadi maksud gambar tersebut
bagaimana?
RS-14 : Penggambaran yang pertama kan dijelaskan adi melihat dua
botol plastik mengapung dipermukaan air yang jaraknya 6 meter
terpisah, ketika botol A berada pada bagian tertinggi permukaan
41

air laut dan botol B berada pada bagian terendahnya. Jadi


digambar pertama kalimat yang saya bacakan itu saya buatkan
penggambaran untuk gambar pertama. Setelah 3 detik berselang
kan posisinya berubah. Pada gambar kedua saya
menggambarkan posisi botol tersebut setelah 3 detiknya

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini, RS-14 menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

pada soal seperti menuliskan jarak dan waktu namun tidak menuliskan jumlah

gelombang. RS-14 menuliskan apa yang ditanyakan pada soal seperti menuliskan

berapa cepat rambat gelombang. Hal ini yang membuat RS-14 tidak lengkap

menuliskan informasi yang diperoleh dari masalah tersebut. Jadi kesimpulan yang

diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada tahapan mendeskripsikan konsep

fisika berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran). berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Terus pada soal nomor 1 ini, informasi apa yang kamu
dapatkan?
RS-14 : Pada soal nomor 1 diketahui kalau jarak antara kedua botol
tersebut terpisah sejauh 6 meter. terus posisinya berubah setelah
3 detik.
Peneliti : Hanya itu saja yang kamu peroleh pada soal nomor 1?
RS-14 : Iye
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 1 apa?
RS-14 : Cepat rambat gelombang

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini, RS-14

menuliskan persamaan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Persamaan yang

digunakan adalah persamaan dalam menentukan cepat rambat gelombang.

Persamaan yang telah digunakan merupakan persamaan yang salah. Artinya siswa

tidak dapat menemukan persamaan yang cocok untuk menyelesaikan masalah


42

tersebut. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada

tahapan merencanakan solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Rumus yang digunakan pada soal nomor 1?


RS-14 : v= s/t
Peneliti : Mengapa menggunakan rumus tersebut?
RS-14 :Karena untuk mencari cepat rambat suatu gelombang itu jarak
dari gelombang tersebut harus dibagi dengan waktu.

Pada tahapan keempat adalah menjalankan rencana solusi. Pada tahapan

ini RS-14 mensubstitusikan nilai-nilai yang diperoleh ke persamaan dalam

penentuan cepat rambat gelombang. RS-14 kesulitan dalam penentuan strategi

yang digunakan. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada

tahapan menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun

skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Cara kerja dalam menyelesaikan soal tersebut seperti apa?


Rs-14 : Jadi yang pertama setelah saya tulis semua hal-hal yang
diperlukan seperti diketahui jarak A ke B berapa, terus jaraknya
itu kan setengah gelombang sedangkan untuk menghitung cepat
rambatnya itu harus dihitung 1 gelombang. Jadi pada jarak 6
meter dikalikan 2 .
Peneliti : Mengapa dikalikan 2?
RS-14 : Karena jarak A ke B setengah gelombang. Terus karena dihitung
adalah kecepatan 1 gelombang jadi 6 saya kalikan 2 menjadi 12
terus dibagi 3 detik.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi solusi. Pada

tahapan ini RS-14 tidak melakukan pengecekan kembali jawaban yang telah

diperoleh. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada

tahapan mengecek dan mengevaluasi solusi karena tidak mencapai skor xminimum.
43

Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-

14:

Peneliti : Apakah pada soal nomor 1 kamu cek kembali?


RS-14 : Tidak
Peneliti : Mengapa?
RS-14 : Karena kehabisan waktu jadi setelah dikerjakan langsung
dikumpul.
Peneliti : Kesimpulan yang kamu dapatkan pada soal nomor 1?
RS-14 : Kesimpulannya nilai cepat rambat gelombang adalah 4 m/s

5. RR-18

Gambar 4.10 Kutipan Jawaban RR-18

Berdasarkan Gambar 4.10 dapat dilihat bahwa RR-18 menggunakan 5

tahapan Heller. Adapun pada tahap pertama yaitu memvisualisasikan masalah.

pada tahap ini RR-18 menggambarkan permasalahan yang telah sesuai, RR-18

menggambarkan posisi A berada pada bagian tertinggi dan botol B berada pada

bagian terendahnya. RR-18 tidak menuliskan secara lengkap variabel-variabel


44

yang berada pada gambar. Adapun variabel yang tidak dituliskan adalah jumlah

gelombang atau biasa disebut dengan simbol n. Jadi kesimpulan yang diperoleh

RR-18 mengalami kesulitan pada tahapan memvisualisasikan masalah karena

tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10).

Berikut kutipan wawancara RR-18:

Peneliti : Terus pada soal nomor 1 ada gambar yang kamu buat.
Bagaimana gambarnya bisa seperti itu?
RR-18 : Dari soalnya botol A berada pada bagian tertinggi permukaan
air laut lalu pada berada pada bagian rendahnya. Setelah 3 detik
berselang botol B berubah posisi menjadi tertinggi sedangkan
botol A berubah ke rendahnya. Jadi disini kita bisa lihat botol A
berada pada posisi tertinggi jadi A 1 berada pada puncak
gelombang sedangkan botol B ada bagian terendah. Jadi bisa
disimpulkan kalau B itu ada bagian lembah.
Peneliti : Variabel yang diketahui apa saja?
RR-18 : Ada ƛ lalu n dan waktu.
Peneliti : Simbol n pada gambar tidak dituliskan?
RR-18 : Lupa kak

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. pada tahapan ini RR-18 menuliskan secara lengkap seperti menuliskan

panjang gelombang sebesar 12 meter, waktu sebesar 3 sekon, dan jumlah

gelombang sebesar . Khusus panjang gelombang dan jumlah gelombang terjadi

kesalahan karena tidak bisa membaca bentuk gelombang yang terbentuk. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RR-18 mengalami kesulitan pada tahapan

mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah. Berikut kutipan wawancara

RR-18:

Peneliti :Pada soal nomor 1 yang diketahui apa-apa saja?


RR-18 : ƛ nya adalah 12 meter
Peneliti : Mengapa bisa seperti itu?
45

RR-18 : Karena dari jarak botol A ke B itu setengah dari gelombang, jadi
dalam ƛ dikali 2
Peneliti : Mengapa n nya 1 ?
RR-18 : Saya juga bingung kak
Peneliti : Mengapa bingung dek?
RR-18 : Sebenarnya mau dituliskan 0,5
Peneliti : Mengapa bisa 0,5?
RR-18 : Karena berpindah setengah kali
Peneliti : Pada soal nomor 1 kamu paham apa yang ditanyakan dalam soal
ini?
RR-18 : Iya
Peneliti : Yang ditanyakan apa dek?
RR-18 : Cepat rambat gelombang air dari peristiwa itu

Pada tahapan ketiga adalah merencanakan solusi. Pada tahapan ini RR-18

menuliskan rumus yang digunakan seperti menuliskan persamaan dalam

menentukan nilai cepat rambat gelombang. Jadi kesimpulan yang diperoleh RR-

18 tidak mengalami kesulitan pada tahapan merencanakan solusi karena telah

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RR-18:

Peneliti : Rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut??


RR-18 : v= ƛ.f

Pada tahapan keempat adalah menjalankan rencana solusi. Pada tahapan

ini RR-18 mensubstitusiakan nilai-nilai yang diperoleh dari mendeskripsikan

konsep fisika ke persamaan dalam menentukan cepat rambat gelombang. RR-18

terjadi kesalahan dalam penggunaan data akibatnya hasil yang diperoleh bernilai

salah. Jadi kesimpulan yang diperoleh adalah RR-18 mengalami kesulitan pada

tahapan menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun

skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-18:
46

Peneliti : Langkah peyelesaiannya bagaimana?


RR-18 : Jadi rumusnya kan v= ƛ.f lalu f rumusnya n/t. lalu kita masukkan
nilai ƛ= 12 meter, n itu 1 lalu t= 3. 1 nilainya 5/4, nah ini
langsung di bagi 12/3= 4,lalu 4/4 hasilnya 1 jadi hasilnya 5 m/s.

Pada tahapan kelima adalah mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahapan ini RR-18 tidak mengecek kembali jawaban namun memberikan

kesimpulan yang salah. Jadi RR-18 mengalami kesulitan pada tahapan mengecek

dan mengevaluasi jawaban karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-18:

Peneliti : Apakah dicek kembali jawabannya?


RR-18 : Tidak sempat kak

6. RR-20

Gambar 4.11 Kutipan Jawaban RR-20

Berdasarkan pada gambar 4.11 dapat dilihat bahwa RR-20 hanya

menggunakan 2 tahapan yaitu merencanakan solusi dan menjalankan rencana.

Untuk tahapan merencanakan solusi RR-20 menuliskan persamaan yang sesuai

dengan permasalahan yang ada pada soal. Berikut kutipan wawancara RR-20:

Peneliti : Rumus yang digunakan pada soal nomor 1?


RR-20 : Rumus nya v=ƛ/T.
47

Untuk tahapan menjalankan rencana solusi RR-20 mensubstitusikan

angka-angka ke dalam rumus yang digunakan namun terjadi kesalahan dalam

penggunaan data dan perhitungan akibatnya hasil yang diperoleh merupakan hasil

yang salah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RR-20 mengalami kesulitan pada

tahapan menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun

skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-20:

Peneliti : Bagaimana bisa menghasilkan 2m/s?


RR-20 : Jadi ƛ itu kan lambangnya panjang gelombang terus rumusnya /T
terus panjang gelombang adalah 6 meter dibagi sama waktunya
jadi 6/3= 2 m/s.

Adapun untuk tahapan memvisualisasikan masalah, mendeskripsikan

konsep fiska berdasarkan masalah, dan mengecek dan mengevaluasi jawaban RR-

20 mengalami kesulitan karena kurang terbiasa menggunakan tahapan tersebut.

Guru mengajarkan langsung kepada tahapan merencanakan solusi, menjalankan

rencana solusi agar tidak terbuang waktu pada saat UTBK.

2) Untuk Nomor 2

Tabel 4.7 Persentase kesulitan siswa pada nomor 2

Jumlah Siswa yang


Jumlah siswa yang mengalami
No Tahapan Heller
siswa mengalami kesulitan
kesulitan (%)
Memvisualisasikan
1 6 6 100
masalah
Mendeskripsikan konsep
2 6 5 83
fisika berdasarkan masalah
3 Merencanakan solusi 6 5 83
Menjalankan rencana
4 6 5 83
solusi
Mengecek dan
5 6 4 67
mengevaluasi jawaban
48

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa pada tahap memvisualisasikan

masalah seluruh responden mengalami kesulitan. Persentase yang diperoleh

sebesar 100 %. Artinya responden tidak bisa mengubah kalimat ke bentuk sketsa

atau gambar yang berkaitan dengan masalah yang pada soal serta tidak

menuliskan variabel yang diketahui. Pada tahapan mendeskripsikan konsep fisika

berdasarkan masalah, merencanakan solusi, dan menjalankan rencana pada

umumnya mengalami kesulitan. Persentase yang diperoleh sebesar 83%. Adapun

responden yang mengalami kesulitan pada tahap tersebut adalah RT-01, RT-07,

RS-14, RR-18, dan RR-20. Pada tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban

responden sebagian besar mengalami kesulitan.persentase yang diperoleh sebesar

67%. Adapun responden yang mengalami kesulitan adalah RT-01, RS-13, RR-18,

dan RR-20. Berikut Gambar kutipan jawaban responden RT-01, RT-07, RS-13,

RS-14, RS-18, dan RR-20.

1. RT-01

Gambar 4.12 Kutipan Jawaban RT-01

Berdasarkan Gambar 4.12 dapat lihat bahwa RT-01 menggunakan 3

tahapan Heller. Pada tahapan pertama RT-01 menggambarkan gelombang

longitudinal yang terdiri dari 2 rapatan dan 2 regangan namun RT-01 tidak
49

menuliskan variabel yang diketahui pada gambar. Jadi kesimpulan yang diperoleh

RT-01 mengalami kesulitan pada tahapan pertama yaitu memvisualisasikan

masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Pada jawaban no 2 ini,saya lihat ada gambar. Bagaimana cara


mendapatkan gambar tersebut?
RT-01 : Rapatan dan regangan jumlahnya ada 2 jadi begitu.
Peneliti : Jadi begitu gambarnya?
RT-01 : Iye
Peneliti : Variabel-variabel yang diketahui pada soal, mengapa tidak
dituliskan di dalam penggambaran?
RT-01 : Karena masih bingung kak

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini RT-01 menjabarkan informasi yang diperoleh seperti

menuliskan panjang slinki sebesar 3 meter, waktu sebesar 3 detik, dan jumlah

gelombang yang terbentuk adalah 2. RT-01 menuliskan secara lengkap dan benar

namun terjadi kesalahan terhadap apa yang ditanyakan pada soal. Jadi kesimpulan

yang diperoleh adalah RT-01 mengalami kesulitan pada tahapan mendeskripsikan

konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun

skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan jawaban RT-01:

RT-01 : Jumlah rapatan dan regangan.


Peneliti : Itu simbolnya?
RT-01 : Simbonya tidak tahu kak dan lupa kak
Peneliti : Itu n = 2 apa nya?
RT-01 :Itu jumlah gelombang kak
Peneliti : Apa lagi yang kamu peroleh atau yang diketahui pada soal no 2?
RT-01 : Ada waktu 3 detik digerakkan mundur sebanyak 2 kali simbonya
t, terus ada λ yaitu panjang slinki 3 meter
Peneliti : Terus yang ditanyakan pada soal no 2 apa?
RT-01 : Cepat rambat gelombang
50

Adapun untuk tahapan merencanakan solusi, menjalankan rencana solusi,

serta mengecek dan mengevaluasi jawaban RT-01 mengalami kesulitan karena

tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10).

RT-01 masih kebingungan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Berikut

kutipan jawaban RT-01:

Peneliti : Pada jawaban kamu tidak ditulis dari persamaan sampai


Kesimpulan,Mengapa?
RT-01 :Masih bingung cara kerja nya kak

2. RT-07

Gambar 4.13 Kutipan Jawaban RT-07

Berdasarkan Gambar 4.13 dapat dilihat bahwa RT-07 melaksanakan 5

tahapan Heller. Pada tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah RT-07

menggambarkan permasalahan yang sesuai pada soal namun masih kurang

lengkap dalam menuliskan variabel yang telah diketahui. RT-07 hanya


51

menuliskan waktu sebesar 3 meter. Kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami

kesulitan pada tahapan memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RT-07:

Peneliti : Mengapa bisa menggambarkan gelombang nya seperti itu?


RT-07 : Sama seperti penjelasan tadi, ada 2 anak dalam keadaan normal
yang slinkinya masih dalam batas normal dengan jarak 3
meter.terus untuk keadaan kedua setelah 3 sekon bemain salah
seorang anak itu melakukan tarik ulur jadi tetap jarak yang sama 3
meter tetapi tercipta gelombang yakni 2 rapatan dan 2 regangan.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini RT-07 menuliskan apa yang diketahui pada soal serta

menuliskan apa yang ditanyakan pada soal. RT-07 tidak menuliskan secara

lengkap jumlah gelombang yang terbentuk. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-

07 mengalami kesulitan pada tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-07:

Peneliti : Informasi apa yang kamu peroleh pada soal nomor 2?


RT-07 : Jadi menurut saya yang diketahui adalah jarak sepanjang 3 meter
dan selang waktu yakni 3 sekon dan banyaknya gelombang yakni 2
rapatan dan 2 regangan dimana itu adalah nilai n atau banyak nya
gelombang yakni 2 gelombang.
Peneliti : Pada soal nomor 2, apa yang ditanyakan?
RT-07 : Berapa jumlah rapatan dan regangan yang dihasilkan dari kedua
anak tersebut jika bermain maju dan mundurkan slinki itu dengan
kecepatan dua kali lipat dari kecepatan pada saat mereka awal
bermain.

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini RT-07

Menuliskan persamaan atau rumus yang sesuai dengan permasalahan yang ada
52

pada soal. Adapun rumus yang digunakan adalah persamaan untuk menentukan

frekuensi dan cepat rambat gelombang. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07

tidak mengalami kesulitan pada tahapan merencanakan solusi karena telah

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RT- 07:

Peneliti : Rumus yang digunakan untuk mendapatkan hasil jawaban tersebut


apa?
RT-07 : Kalau saya menggunakan masih rumus yang sama yakni v= λ. F.

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahapan ini

RT-07 menjalankan rencana solusi dengan mensubstitusikan nilai yang telah

diperoleh dan telah sesuai dengan langkah-langkah penyelesaiannnya. RT-07

menggunakan persamaan dalam menentukan frekuensi. Setelah nilai frekuensi

diperoleh, RT-07 kembali mensubstitusikan nilai ke persamaan cepat rambat

gelombang. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 tidak mengalami kesulitan

pada tahapan menjalankan rencana solusi karena telah mencapai skor xminimum.

Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-

07:

Peneliti : Bagaimana langkah atau cara mendapatkan hasil jawaban


tersebut?
RT-07 : Jadi langkah awal yang kita lakukan ialah mencari frekuensi dari
keadaan normal yakni f= n/t .dimana n yang telah dijelaskan
bahwa terdapat 2 rapatan dan 2 regangan tentu berjumlah 2
gelombang /3 s. Jadi f untuk keadaan normal adalah 2/3 Hz.
Selanjutnya masukkan frekuensi tersebut untuk mencari cepat
rambat gelombangdari keadaan normal. Jadi kita menggunakan
rumus v=λ.f1 jadi f = 3 m dikali dengan frekuensi yang kita
dapatkan dipersamaan sebelumnya yakni 2/3 yang menghasilkan
cepat rambat 2 m/s. Nah untuk keadaan setelah kecepatan rambat
gelombangnya dinaikkan 2 kali lipat dari keadaan normal maka
53

persamaan yang kita gunakan adalah 2v= λ.f dimana v yang


didapatkan sebelumnya 2 m/s jadi 2x2= λ.f, λ disini sama yakni 3
meter dan f diubah menjadi n/3 karena waktu nya tidak berubah
tetapi jumlah gelombangnya yang berubah. Jadi λ dicoret habis
dengan waktu sama-sama 3 dan menghasilkan n = 4,jadi
kesimpulan yang saya tarik adalah gelombang yang terbentuk dari
cepat rambat yang dinaikkan 2 kali nilainya dari keadaan normal
akan menghasilkan 4 gelombanng atau yang ditanyakan dalam
soal yakni 4 regangan dan 4 rapatan.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahapn ini RT-07 mengecek kembali jawaban serta memberikan kesimpulan yang

benar. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 tidak mengalami kesulitan pada

tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban karena telah mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RT-07:

Peneliti : apakah kamu mengecek kembali jawaban?


RT-07 : Iya

3. RS-13

Gambar 4.14 Kutipan Jawaban RS-13


54

Berdasarkan Gambar 4.14 dapat dilihat bahwa RS-13 menggunakan 4

tahapan Heller. Tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah. pada tahapan

ini RS-13 telah sesuai menggambarkan permasalahan yang ada pada soal namun

tidak menuliskan secara detail variabel yang telah diketahui. Jadi kesimpulan

yang diperoleh RS-13 mengalami kesulitan pada tahapan memvisualisasikan

masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Mengapa adik menggambarkan seperti itu?


RS-13 : Karena disini kan disebutkan slinki, slinki itu yang seperti per,
jadi termasuk dalam gelombang longitudinal .
Peneliti : Jadi gambarnya seperti itu?
RS-13 : Iye kak
Peneliti : Terus 3 meter nya itu apa?
RS-13 : Itu ƛ nya .
Peneliti : Hanya itu yang diketahui variabel pada gambar?
RS-13 : Jumlah gelombangnya yaitu 2 karena dijelaskan menghasilkan 2
rapatan dan 2 regangan. Serta waktunya adalah 3 detik.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini RS-13 menuliskan informasi yang ada pada soal secara

lengkap dan benar seperti menuliskan panjang slinki, waktu slinki pada saat maju

mundur, dan jumlah gelombang yang terbentuk. Jadi kesimpulan yang diperoleh

RS-13 tidak mengalami kesuliitan pada tahapan mendeskripsikan konsep fisika

berdasarkan masalah. Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Pada soal nomor 2 informasi apa yang kamu peroleh?


RS-13 : Jadi yang diketahui itu ƛ nya 3 meter, jumlah gelombang atau n
nya adalah 2 gelombang. Dan waktunya 3 detik.
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 2 apa?
RS-13 : Yang ditanyakan adalah berapa banyak rapatan dan regangan
yang hasilkan itu diibaratkan jadi ƛ atau panjang gelombang
55

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini RS-13

menentukan strategi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Adapun strategi yang

digunakan adalah dengan menggunakan persamaan frekuensi, periode, dan cepat

rambat gelombang. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-13 tidak mengalami

kesulitan pada tahapan merencanakan solusi. Berikut kutipan wawancara RS-13:

RS-13 : Rumus yang saya gunakan adalah ƛ= f.v


Peneliti : Jadi hanya menggunakan 1 persamaan ?
RS-13 : Dengan f nya. Tapi f nya dicari terlebih dahulu menggunakan
rumus 1/T
Peneliti : Terus?
RS-13 : Terus cara mencari periode adalah T= t/n.

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahapan ini

RS-13 menjalankan rencana solusi namun tidak lengkap dalam penyelesaiannya.

RS-13 mensubstitusikan nilai ke persamaan frekuensi dan periode dan tidak

mensubstitusikan kembali ke persamaan cepat rambat gelombang. Alasannya

karena waktu yang singkat sehingga RS-13 hanya sampai pada tahap menentukan

persamaan periode. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-13 mengalami kesulitan

pada tahapan menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum.

Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-

13:

RS-13 : Untuk nomor 2 saya menjawab tidak secara lengkap kak


Peneliti : Mengapa tidak selesai?
RS-13 : Karena waktunya singkat

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahapan ini RS-13 tidak mengecek jawabannya. Jadi kesimpulan yang diperoleh

RS- 13 mengalami kesulitan pada tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban


56

karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran

10). Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti :Aapakah kamu melakukan pengecekan kembali pada jawabnnya?


RS-13 : Tidak sempat kak.

4. RS-14

Gambar 4.15 Kutipan Jawaban RS-14

Berdasarkan pada Gambar 4.15 dapat dilihat bahwa RS-14 menggunakan

4 tahapan Heller. Pada tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah. pada

tahapan ini RS-13 menggambarkan permasalahan yang tidak sesuai pada soal dan

tidak menuliskan apapun variabel yang ada pada gambar. RS-14 tidak dapat

mengubah kalimat ke bentuk sketsa atau gambar. Jadi kesimpulan yang diperoleh

RS-14 mengalami kesulitan pada tahapan memvisualisasikan masalah karena

tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10).

Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Penggambaran soal nomor 2 seperti itu?

RS-14 : Karena mengikut dari petunjuk soal.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini RS-14 menuliskan apa yang diketahui namun tidak

menuliskan simbol dari jarak, panjang slinki, dan jumlah gelombang. Jadi
57

kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada tahapan

mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RS-14:

Peneliti : Pada soal nomor apa saja yang diketahui?


RS-14 : Diketahui panjang slinki 3 meter, terus digerakkan selama 3
detik,dalam 3 detik tersebut digerakkan sebanyak 2 kali dan
menghasilkan 2 rapatan dan 2 regangan.
Peneliti : Terus yang ditanyakan pada soal nomor 2 kamu tahu?
RS-14 : Yang ditanyakan yaitu berapa banyak rapatan dan regangan
yang dihasilkan jika cepat rambat gelombang sama tetapi
kecepatan gerakannya dinaikkan 2 kali lipat

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini tidak

menggunakan persamaan dalam menentukan jumlah gelombang yang terbentuk.

RS-14 tidak memahami soal sehingga sulit dalam menentukan persamaan yang

cocok digunakan dalam menjawab soal tersebut. Jadi kesimpulan yang diperoleh

RS-14 mengalami kesulitan pada tahapan merencanakan solusi karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Rumus yang digunakan pada soal nomor 2 apa dek?


RS-14 : Tidak tahu kak
Peneliti : Mengapa tidak tahu?
RS-14 : Karena materinya belum dipelajari

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahapan ini

RS-14 menjawab tanpa menggunakan persamaan. RS-14 mengikuti pernyataan

dari soal. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada

tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor
58

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RS-14:

Peneliti : Pada lembar jawaban kamu, cara untuk mendapatkan jawaban


tersebut bagaimana?
RS-14 : Karena pernyataan dari soal itu, jika cepat rambat gelombang
sama tetapi kecepatan gerakannya dinaikkan 2 kali lipat, jadi
saya mengambil kesimpulan dari pernyataan tersebut. Dimana
apabila kecepatan rambat gelombangnya dinaikkan 2 kali lipat
hasilnya akan tetap sama. Jadi, apabila di kalikan 2 maka
semuanya nilainya dikalikan 2.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahapan ini RS-14 tidak mengecek kembali jawaban. Jadi kesimpulan yang

diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada tahapan mengecek dan mengevaluasi

jawaban karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10).

5. RR-18

Pada soal nomor 2 RR-18 tidak menuliskan jawaban apapun. RR-18

kebingungan dalam menggambar permasalahan yang ada pada soal. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RR-18 mengalami kesulitan dalam semua tahapan

karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran

10). Berikut kutian wawancara RR-18:

Peneliti : Mengapa nomor 2 tidak dijawab dek?


RR-18 : Bingung kak
Peneliti : Apa yang membuat kamu bingung dalam menjawab soal
tersebut?
RR-18 : Gambarnya
59

6. RR-20

Gambar 4.16 Kutipan Jawaban RR-20

Berdasarkan gambar 4.16 dilihat bahwa pada tahapan pertama yaitu

memvisualisasikan masalah. Pada tahap ini, RR-20 tidak menggambarkan

permasalahan yang ada pada soal. Artinya Pada tahap ini, RR-20 kesulitan dalam

mengubah kalimat verbal ke bentuk sketsa dan tidak menuliskan variabel yang

diketahui pada soal serta tidak terbiasa dalam menggambarkan permasalahan yang

ada pada soal. Sehingga RR-20 mengalami kesulitan pada tahapan

memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor x minimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-20:

Peneliti : Mengapa kamu tidak menggambarkan permasalahan yang ada


pada soal?
RR-20 : Karena tidak terbiasa kak.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahap ini, RR-20 tidak menuliskan apa yang diketahui dan

ditanyakan dalam soal. RR-20 Sehingga RR-20 dikatakan mengalami kesulitan

pada tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RR-20:


60

Peneliti : Apa saja yang diketahui pada soal nomor 1?


RR-20 : Jarak sama waktu serta jumlah gelombangnya
Peneliti : Mengapa pada soal nomor 1 tidak menuliskan diketahuinya
RR-20 :Karena terbiasa dalam menjawab soal langsung pada rumus.

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahap ini, RR-20

menuliskan persamaan yang digunakan namun tidak sesuai dengan permasalahan

yang ada pada soal. RR-20 melakukan kesalahan dalam strategi yang digunakan

dan operasi hitungnya. Sehingga RR-20 dikatakan mengalami kesulitan pada

tahapan merencanakan solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-20:

Peneliti :rumus yang digunakan pada soal nomor 2?


RR-20 : ƛ= S/n
Peneliti :Mengapa rumus tersebut?
RR-20 : Rumusnya saya karang kak.

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahap ini,

RR-20 menjalankan rencana solusi dengan mensubtitusikan nilai-nilai yang

diketahui ke dalam persamaan atau rumus yang digunakan seperti

mensubtitusikan nilai ke persamaan cepat rambat gelombang. Pada tahap ini, RR-

20 melakukan kesalahan konsep. Kesalahan yang dimaksud adalah penentuan

strategi yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut. (Hastuti, I., dkk,

2013). Oleh karena itu, RR-20 dikatakan kesulitan pada tahap menjalankan

rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah

2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-20:

Peneliti : Bagaimana langkah untuk mendapatkan jawaban tersbut?


RR-20 : Pertama ƛ= s/n, jadi s kan 6/2 dan hasilnya 3.dan langkah
selanjutkan ƛ/T dimana periodenya adalah 3. Jadi dimasukkan
kedalam persamaan jadi 3/3= 1m/s
61

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahap ini, RR-20 tidak melakukan pengecekan kembali jawaban yang telah

diperoleh. Hal ini sejalan dengan penelitian Gumilang, D.T., dkk (2016) yang

menyatakan bahwa tahap mengevaluasi solusi ini paling jarang digunakan oleh

siswa. Oleh karena itu, RR-20 dikatakan kesulitan pada tahapan mengecek dan

mengevaluasi jawaban karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum

adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-20:

Peneliti : Apakah melakukan pengeckan kembali?


RR-20 : Tidak kak

3) Untuk Nomor 3
Tabel 4.8 Persentase kesulitan siswa pada nomor 3

Siswa
Jumlah
yang
Jumlah siswa yang
No Tahapan Heller mengalami
siswa mengalami
kesulitan
kesulitan
(%)
1 Memvisualisasikan masalah 6 6 100
Mendeskripsikan konsep
2 6 6 100
fisika berdasarkan masalah
3 Merencanakan solusi 6 3 50
4 Menjalankan rencana solusi 6 5 83
Mengecek dan mengevaluasi
5 6 5 83
jawaban

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pada tahap memvisualisasikan

masalah dan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah seluruh

responden mengalami kesulitan. Artinya responden tidak bisa mengubah kalimat

ke bentuk sketsa atau gambar yang berkaitan dengan masalah yang pada soal serta

tidak menuliskan variabel yang diketahui secara lengkap. Persentase yang

diperoleh sebesar 100 %. Pada tahapan merencanakan solusi, setengah dari


62

responden mengalami kesulitan karena tidak bisa mengubah dari deskripsi fisika

ke bentuk representasi matematis.persentase yang diperoleh sebesar 50%. Adapun

responden yang mengalami kesulitan adalah RS-14, RR-18, dan RR-20. Pada

tahapan menjalankan rencana solusi dan tahapan mengecek dan mengevaluasi

jawaban responden pada umumnya mengalami kesulitan karena kesalahan dalam

menggunakan data sehingga hasil yang peroleh bernilai salah dan responden tidak

mengecek kembali jawaban. Persentase yang diperoleh sebesar 83%. Adapun

responden yang mengalami kesulitan pada tahapan menjalankan rencana solusi

adalah RT-01, RT-07, RR-14, RR-18, dan RR-20. Berikut Gambar kutipan

jawaban responden RT-01, RT-07, RS-13, RS-14, RS-18, dan RR-20.

1. RT-01

Gambar 4.17 Kutipan Jawaban RT-01

Berdasarkan pada Gambar 4.17 dapat dilihat bahwa RT-01 menggunakan

5 tahapan Heller. Pada tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah. Pada

tahapan ini RT-01 telah sesuai menggambarkan sketsa berdasarkan permasalahan

yang ada pada soal namun kelebihan dalam menggambarkan bukit gelombang.

RT-01 juga tidak menuliskan apapun variabel yang telah diketahui. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RT-01 mengalami kesulitan pada tahapan


63

memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Mengapa gambar seperti itu?

RT-01 : Karena jika dilihat dari petunjuk soal, maka balok A berada
dipuncak dan botol B berada dilembah dan balok A dan B terpisah
satu puncak gelombang.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. pada tahapan ini RT-01 tidak menulisan secara lengkap apa yang

diketahui dalam soal. RT-01 tidak menuliskan jumlah gelombang yang terbentuk.

Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01 mengalami kesulitan pada tahapan

mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RT-01:

RT-01 : Jarak antar keduanya (λ) yaitu 100 cm yang bisa dikonversi
menjadi 1 m.baru waktunya 1 sekon.
Peneliti : Terus yang ditanyakan?

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini RT-01

menuliskan persamaan yang telah sesuai pada permasalahan yang ada pada soal.

RT-01 menuliskan persamaan frekuensi. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01

tidak mengalami kesulitan pada tahapan merencanankan solusi. Berikut kutipan

wawancara RT-01:

Peneliti : Rumus yang kamu gunakan?


RT-01 : f= n/t

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. RT-01

mensubstitusikan angka-angka ke persamaan dalam menentukan frekuensi


64

gelombang namun terjadi kesalahan dalam hasil akhir karena terjadi kesalahan

dalam perhitungan. Dengan begitu maka RT-01 mengalami kesulitan pada

tahapan menjalankan rencana solusi. Berikut kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Bagaimana langkah bisa menghasilkan jawaban 1 Hz?


RT-01 : Itu kan kak ..astaga 1,5 Hz itu sebenarnya.
Peneliti : Terus?
RT-01 : Jadi antara jarak Adan B itu 1,5 gelombang..jadi 1,5/t nya
adalah 1 sekon jadi per 1. Jadi hasilnya 1,5 Hz.
Peneliti : n nya dari mana? Dan diketahui tidak ada kamu tuliskan n nya?
RT-01 : jarak antara A dan B 1,5 Gelombang

Pada tahapan kelima dalah mengecek dan mengevaluasi jawaban. RT-01

tidak mengecek kembali langkah prnyelesaiannya serta hasil akhir karena

waktunya tidak cukup. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01 mengalami

kesulitan pada tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali pada soal nomor


3?
RT-01 :Tidak sih kak
Peneliti : Kenapa?
RT-01 : Karena waktunya

2. RT-07

Gambar 4.18 Kutipan Jawaban RT-07


65

Berdasarkan Gambar 4.18 dapat dilihat bahwa RT-07 menggunakan 5

tahapan Heller. Pada tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah. RT-07

terjadi kesalahan dalam menggambar dan tidak menuliskan variabel-variabel yang

ada pada gambar. RT-07 memposisikan balok A berada dipuncak dan balok B

berada di lembah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami kesulitan

pada tahapan memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor xminimum.

Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-

07:

Peneliti : Mengapa dijawaban kamu ada 2 gambar?

RT-07 : Jadi yang pertama adalah keadaan normal atau o detik pada saat
t bernilai 0,si balok A berada dipuncak dan si balok B berada di
dasar lembah dan mereka terpisahkan oleh jarak sebesar 100 cm
sedangkan dikedaan kedua yakni ketika t = 1 detik kemudian si
balok Adan B berada dikeadaan setimbang yang dipisahkan oleh
1 puncak jadi mereka sama-sama berada di bawah lembah yang
berbeda yang dipisahkan oleh jarak.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini RT-07 menuliskan informasi yang diperoleh seperti

menuliskan jarak antara balok A dan balok B dan waktu sebesar 1 detik namun

tidak menuliskan jumlah gelombang yang terbentuk. Jadi kesimpulan yang

diperoleh RT-07 mengalami kesulitan pada tahapan mendeskripsikan konsep

fisika berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-07:

RT-07 : Yang diketahui pada sol nomor 3 adalah jarak antara A dan B
pada keadaan normal yang membentuk setengah gelombang yakni
100 cm dan kemudian dikonversi ke meter menghasilkan 1 meter
dan juga selang waktu yang dialami oleh balok kayu sebesar 1
sekon.
66

Peneliti : Yang ditanyakan pada soal ini apa?


RT-07 : Yang ditanyakan adalah frekuensi dari gelombang air tetsebut

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. RT-07 menggunakan

persamaan dalam menentukan frekuensi. RT-07 menuliskan persamaan yang

benar dan telah sesuai dengan apa yang ditanyakan pada soal tersebut. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RT-07 tidak mengalami kesulitan pada tahapan

merencanakan solusi karena tidak mencapai skor x minimum. Adapun skor xminimum

adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-07:

Peneliti : Apa persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan soal


tersebut?
RT-07 :Persamaan yang digunakan dalam soal tersebut ialah f=n/t.

Pada tahapan keempat adalah menjalankan rencana solusi. RT-07

menjalankan rencana solusi dengan mensubstitusikan nilai-nilai yang telah

diketahui pada tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah

namun RT-07 terjadi kesalahan dalam penggunaan data sehingga hasil yang

diperoleh aadalah jawaban yang salah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07

mengalami kesulitan pada tahapan menjalankan rencana solusi karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10).Berikut

kutipan wawancara RT-07:

Peneliti : Bagaimana langkah penyelesaiannya?


RT-07 :Persamaan yang digunakan dalam soal tersebut ialah
f=n/.Dimana n tersebut adalah jumlah gelombang yang dihasilkan
dan 1/T adalah selang waktu untuk menghasilkan dari gelombang
tersebut. jadi pada saat 1 detik balok A dan B berada dalam
keadaan setimbang dan dipisahkan oleh satu puncak dimana
menghasilkan satu gelombang dan dibagi dengan selang waktu 1
detik, jadi frekuensi tersebut yang saya dapatkan adalah 1 Hz.
67

Pada tahapan kelima adalah mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahapan ini RT-07 tidak melakukan pengecekan kembali langkah-langkah

penyelesaiannya. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami kesulitan

pada tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RT-07:

Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali jawaban tersebut?


RT-07 : Untuk soal nomor 3 tidak

3. RS-13

Gambar 4.19 Kutipan Jawaban RS-13

Berdasarkan Gambar 4.19 dapat dilihat bahwa RS-13 menggunakan 4

tahapan Heller. RS-13 menggambarkan gelombang yang tidak sesuai pada soal

dan tidak menuliskan apapun variabel-variabel yang ada pada gambar. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RS-13 mengalami kesulitan pada tahapan

memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Pada jawaban kamu ada gambar,mengapa bentuk gelombangnya


seperti itu?
68

RS-13 : Disini dijelaskan juga balok A berada dipuncak jadi di puncak


gelombang dan balok B berada pada bagian bawahnya.
Kemudian dikatakan dipisahkan 1 puncak gelombang. Jadi
antara A dan B itu ada 1 puncak gelombang.
Peneliti : Jadi gambarnya seperti itu?
RS-13 : Iya kak
Peneliti : Pada variabelnya mengapa tidak ditulis?
RS-13 : Itu tidak sempat juga

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. RS-13 menuliskan apa yang diketahui seperti menuliskan jumlah

gelombang, waktu, dan jarak antara balok A dan balok B. Dan menuliskan apa

yang ditanyakan dalam soal seperti menuliskan berapa frekuensi gelombang. RS-

13 terjadi kesalahan dalam penulisan simbol jarak. Jadi kesimpulan yang

diperoleh RS-13 mengalami kesulitan pada tahapan mendeskripsikan konsep

fisika berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Pada soal nomor 3 yang diketahui apa-apa saja?


RS-13 : Yang diketahui itu jarak keduanya 100 cm, waktu pada saat
setimbang sebesar 1 detik, dan jumlah gelombang sebesar 1,5
Peneliti : Pada soal nomor 3 kamu tahu apa yang ditanyakan dalam soal
tersebut?
RS-13 : Frekuensinya

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. RS-13 menuliskan rumus

yang telah sesuai pada soal. Rumus yang digunakan adalah rumus dalam

penentuan frekuensi. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-13 tidak mengalami

kesulitan pada tahapan merencanakan solusi. Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Persamaan atau rumus yang cocok digunakan dalam


menyelesaikan soal nomor 3 itu seperti apa?
RS-13 : Rumus f=n/t
69

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. RS-13

mensubstitusikan angka-angka yang telah diperoleh dari informasi yang

didapatkan. Angka tersebut disubstitusikan ke persamaan frekuensi. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RS-13 tidak mengalami kesulitan pada tahapan

menjalankan rencana solusi. Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Terus bagaimana kamu bisa mendapatkan jawaban 1,5 Hz?


RS-13 : Jadi sesuai yang diketahui jadi masukkan ke dalam rumus yang
n nya itu = 1,5 Hz kemudian waktunya itu 1 detik sehingga
menjadi 1,5/1 jadi hasilnya 1,5 Hz.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. RS-13

mengecek kembali jawaban yang telah diperoleh namun tidak memberikan

kesimpulan. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-13 mengalami kesulitan pada

tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10).

4. RS-14

Gambar 4.20 Kutipan Jawaban RS-14

Berdasarkan pada gambar 4.20 dapat dilihat bahwa pada tahapan pertama

yaitu memvisualisasikan masalah RS-14 menggambarkan sebuah gelombang yang

terdiri dari 4 bukit dan 4 lembah. Adapun posisi balok kayu A berada di bukit

sedangkan posisi balok kayu B berada di lembah. Penggambaran tersebut

mengalami kesalahan karena tidak sesuai dengan permasalahan yang ada pada
70

soal. Sehingga RS-14 dapat dikatakan mengalami kesulitan pada tahapan

memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Bagaimana kamu bisa menggambarkan seperti itu?


RS-14 : Karena pernyataan disoal itu bahwa balok kayu A dan B itu
terpisah jarak 100 cm, terus balok A berada di puncak sedangkan
balok B berada dilembah. Itu terpisah antara 1 puncak
gelombang.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini RS-14 tidak menuliskan secara lengkap informasi apa

saja yang diperoleh dan apa yang ditanyakan pada soal. RS-14 hanya menuliskan

jarak A dan B sebesar 100 cm dan tidak menuliskan waktunya. Sehingga RS-14

dikatakan mengalami kesulitan pada tahap mendeskripsikan konsep fisika

berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum

adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Apa saja yang diketahui pada soal nomor 3?


RS-14 : Yang diketahui, balok A berada dipuncak sedangkan balok B
berada dilembah dan kedua balok dipisahkan satu puncak
gelombang. Jarak antara A dan B adalah 100 cm. Terus pada
saat t= 1detik balok berada dalam titik setimbang pertama kali.
Peneliti : Mengapa pada jawaban kamu tidak menuliskan t nya?
RS-14 : Karena kurang mengerti kak.

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini RS-14

tidak menuliskan persamaan atau rumus yang cocok digunakan untuk

menyelesaikan soal. RS-14 tidak dapat mengubah dari deskripsi fiska ke bentuk

persamaan matematis serta RS- 14 tidak mengingat terhadap rumus yang akan

digunakan. Sehingga RS-14 dikatakan mengalami kesulitan pada tahap


71

merencanakan solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum

adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Mengapa tidak menuliskan persamaan atau rumus untuk


menyelesaiakan soal?
RS-14 : Karena lupa rumusnya kak.

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahapan ini

RS-14 tidak menjalankan rencana solusi karena pada tahapan sebelumnya RS-14

tidak menuliskan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal sehingga

untuk tahap ini, RS-14 tidak dapat mensubstitusikan nilai-nilai yang telah

diketahui ke tahapan tersebut Sehingga RS-14 dikatakan mengalami kesulitan

pada tahap menjalankan rencana solusi . Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Mengapa tidak menjalankan rencana solusi?


RS-14 : Karena pada tahapan 3 saya tidak menuliskan persamaan yang
digunakan sehingga untuk pada tahapan 4 tidak dapat
mensubstitusikan nilai.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban . Pada

tahapan ini, RS-14 tidak mengecek kembali jawaban. RS-14 menyelesaikan soal

hanya menggunakan 2 tahapan yaitu memvisualisasikan masalah dan menuliskan

apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal. Jadi kesimpulannya adalah RS-14

dikatakan mengalami kesulitan pada tahapan mengecek dan mengevaluasi

jawaban karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali jawaban?


RS-14 : Tidak kak, karena saya hanya sampai pada tahap 2 yaitu
menuliskan apa yang diketahui dalam soal.
72

5. RR-18
Pada soal nomor 3, RR-18 tidak menuliskan jawaban apapun RR-18

kebingungan dalam menggambar permasalahan yang ada pada soal serta tidak

mengulang kembali materi yang diberikan. Jadi kesimpulan yang diperoleh RR-18

mengalami kesulitan dalam semua tahapan karena tidak mencapai skor xminimum.

Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran). Berikut kutian wawancara RR-18:

Peneliti : Mengapa nomor 3 tidak dijawab?


RR-18 : Bingung kak.
Peneliti : Apakah soal nomor 2 dan 3 sulit kamu kerjakan?
RR-18 : Sebenarnya mudah kak hanya saja materinya sudah dilewati
pada kelas 11 jadi ketika ada soal mengenai gelombang mekanik
maka menjadi sulit mengerjakannya,

6. RR-20
Pada soal nomor 3, RR-20 tidak menggunakan 5 tahapan Heller. RR-20

tidak mengingat materi dan tidak menjumpai soal seperti yang ada pada soal

nomor 3. Jadi kesimpulan yang diperoleh RR-20 mengalami kesulitan pada semua

tahapan Heller karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah

2,17 (Lampiran 10).

Peneliti : Apakah kamu merasa kesulitan dalam menjawabnya?

RR-20 : Iya karena lupa materi gelombang sinusoidal dan tidak


menjumpai soal seperti itu
73

4) Untuk Nomor 4

Tabel 4.9 Persentase kesulitan siswa pada nomor 4

Jumlah Siswa yang


Jumlah siswa yang mengalami
No Tahapan Heller
siswa mengalami kesulitan
kesulitan (%)
Memvisualisasikan
1 6 6 100
masalah
Mendeskripsikan konsep
2 fisika berdasarkan 6 4 67
masalah
3 Merencanakan solusi 6 6 100
Menjalankan rencana
4 6 6 100
solusi
Mengecek dan
5 6 4 67
mengevaluasi jawaban

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa pada tahap memvisualisasikan

masalah, merencanakan solusi, dan menjalankan rencana seluruh responden

mengalami kesulitan. Artinya responden tidak dapat mengubah kalimat ke bentuk

sketsa atau gambar yang berkaitan dengan masalah yang pada soal, tidak

mengetahui persamaan yang cocok digunakan untuk menyelesaikan soal, dan

kesalahan dalam perhitungan sehingga hasil diperoleh kurang tepat. Persentase

yang diperoleh sebesar 100 %. Pada tahapan mendeskrisikan konsep fisika dan

tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban sebagian besar mengalami

kesulitan. Artinya responden tidak menuliskan secara lengkap informasi apa saja

yang diperoleh dan tidak melakukan pengecekan kembali jawaban yang telah

dipeoleh. Persentase yang diperoleh sebesar 67%. Adapun responden yang

mengalami kesulitan pada tahap mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan


74

masalah adalah RT-07, RS-14, RR-18, dan RR-20. Berikut Gambar kutipan

jawaban responden RT-01, RT-07, RS-13, RS-14, RS-18, dan RR-20.

1. RT-01

Gambar 4.21 Kutipan Jawaban RT-01

Berdasarkan pada Gambar 4.21 dapat dilihat bahwa RT-01 menggunakan

5 tahapan Heller. Pada tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah. RT-01

menggambarkan gelombang yang telah sesuai pada permasalahan yang ada pada

soal tersebut. RT-01 menggambarkan gelombang yang terdiri dari 2 bukit dan 2

lembah serta menuliskan variabel-variabel yang diketahui seperti menuliskan

jarak antar puncak sebesar 16 meter serta waktu yang diperlukan dari puncak ke

lembah 4 sekon namun tidak menuliskan jumlah gelombang yang terbentuk, jadi

kesimpulan yang diperoleh adalah RT-01 mengalami kesulitan pada tahapan

pertama yaitu memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor xminimum.

Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-

01:

Peneliti : Bagaimana bisa mendapatkan gambar tersebut?


RT-01 : Gambarnya itu kan dari puncak ke lembah itu 4 s waktunya, jadi
ditulis disitu 4 sekon, terus jarak antar puncak ke lainnya adalah
16 m. Berarti 1 gelombang itu 16 meter.
75

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. RT-01 menuliskan apa yang diketahui dalam soal seperti menuliskan

jumlah gelombang, panjang gelombang, dan periode gelombang. RT-01 keliru

dalam menuliskan nilai periode berdasarkan masalah. jadi kesimpulan yang

diperoleh RT-01 mengalami kesulitan pada tahapan mendeskripsikan konsep

fisika berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Terus soal nomor 4 yang diketahui apa- apa saja?


RT-01 : Yang diketahui itu berapa banyak gelombangnya, kan
Nelayannya naik turun 2 kali jadi gelombangnya ada 2, baru
waktunya ada 4 sekon, terus panjang gelombangnya 16 meter.
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 4 apa?
RT-01 : Berapa waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk mencapai
pantai jika jauhnya 100 m.

Pada tahapan ketiga adalah merencanakan solusi. Pada tahapan ini RT-01

tidak menemukan rencana solusi hanya saja untuk jawaban yang diperoleh

berdasarkan perkiraan. Jadi kesimpulan yang diperoleh adalah RT-01 mengalami

kesulitan pada tahapan merencanakan solusi karena tidak mencapai skor xminimum.

Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-

01:

Peneliti : Kemudian rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal


tersebut?
RT-01 : Tidak menggunakan rumus kak, cuma diperkira-kirakan.

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. RT-01

menjawab permasalahan hanya menggunakan perkiraan atau logika. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RT-01 mengalami kesulitan pada tahapan


76

menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Coba jelaskan caranya mengapa bisa mendapatkan jawaban 50


sekon
RT-01 : Jadi dari puncak ke lembah adalah 4 sekon jadi dikali kali
begitu sampai bisa menghasilkan 100 meter.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. RT-01

tidak melakukan pengecekan kembali jawaban atau tidak mengecek kembali

langkah- langkah penyelesaian. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01

mengalami ksulitan karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum

adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali?


RT-01 : Tidak kak.

2. RT-07

Gambar 4.22 Kutipan Jawaban RT-07

Berdasarkan Gambar 4.22 dapat dilihat bahwa RT-07 menggunakan 4

tahapan Heller. RT-07 menggambarkan gelombang yang telah sesuai pada


77

permasalahan soal. RT-07 menggambarkan 2 bukit dan 2 lembah dan tidak

menuliskan secara lengkap variabel yang ada pada gambar . RT-07 menuliskan

panjang gelombang dan waktu gelombang. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-

07 mengalami kesulitan pada tahapan memvisualisasikan masalah karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran). Berikut

kutipan wawancara RT-07:

Peneliti : Bagaimana bisa gambar seperti itu?


RT-07 : Karena waktunya singkat jadi saya hanya menggambarkan apa
yang terlintas dipikiran saya seperti dimana nelayan tersebut naik
turun sebanyak 2 kali jadi dia dari atas turun kemudian naik lagi
lalu turun. Jadi saya tuliskan panjangnya 16 meter tapi yang saya
tulis salah yaitu 8 meter
PenelitI : Mengapa bisa 8 meter?
RT-07 : Karena soalnya yang saya pahami pada saat pertama kali saya
baca jarak antar puncak gelombang itu 16 meter. Saya kira jarak
antar puncak dan lembah ternyata puncak dan puncak berarti 1
gelombang.jadi saya pikirnya disitu dari pada saat dia naik turun
it adalah 16 meter. Jadi 2 gelombang makanya saya tulis 8 meter

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. RT-07 menuliskan informasi yang diperoleh namun masih kurang tepat

dalam menuliskan panjang gelombang, periode, dan tidak menuliskan jumlah

gelombang yang terbentuk. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami

kesulitan pada tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah

karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran

10). Berikut kutipan wawancara RT-07:

RT-07 : Yang saya pahami adalah seorang nelayan itu dia berada
diperairan terus kapalnya naik turun 2 kali. Terus dia hitung
waktu yang diperlukan untuk bergerak dari puncak ke lembah.
Jadi pada saat diatas dan dibawah itu 4 sekon dan si nelayan juga
78

mengamati bahwa jarak antar puncak jadi pada saat diatas dia
turun dan pada saat naik kembali itu 6 meter.
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 4 apa?
RT-07 : Yang ditanyakan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh
jarak 100 meter. Jadi berapa sekon yang dibutukan untuk sampai
pada 100 meter
Pada tahapan ketiga dan keempat yaitu merencanakan solusi dan

menjalankan rencana solusi. RT-07 mengalami kesulitan dalam menentukan

strategi atau persamaan yang digunakan serta salah dalam penggunaan data

sehingga hasil yang diperoleh bernilai salah. Jadi RT-07 mengalami kesulitan

pada tahapan merencanakan solusi dan menjalankan rencana solusi karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RT-07:

Peneliti : Untuk persamaan yang digunakan pada soal nomor 4 apa?


RT-07 : Saya menggunakan persmaan frekuensi= n/t. yang seperti
digunakan pada soal-soal sebelumnya. Dimana n adalah
banyaknya gelombang yang dihasilkan jadi saya menggunakan
dua dan t yang seharusnya 16 meter mnjadi 8 meter jadi hasilnya
adalah ¼ Hz. Terus untuk mencari waktu tersebut harus memiliki
nilai cepat rambat gelombang. Adapun nilai cepat rambat
gelombang tersebut adalah λ.f λ merupakan panjang 1 gelombang.
jadi stelah mendapatkan nilai v kita masukkan kedalam persamaan
v= s/t kemudian apabila rumusnya dirubah akan menghasilkan t=
s/v atau 100/4 yang hasilnya 25 sekon.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahapan ini RT-07 tidak melakukan pengecekan kembali jawaban. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami kesulitan pada tahapan mengecek

dan mengevaluasi jawaban karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-07:

Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali?


RT-07 : Tidak dicek
79

3. RS-13

Gambar 4.23 Kutipan Jawaban RS-13

Berdasarkan Gambar 4.23 dapat dilihat bahwa RS-13 menggunakan 2

tahapan Heller. Adapun tahapan Heller yang digunakan RS-13 adalah

memvisualisasikan masalah dan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. pada tahapan pertama RS-13 menggambarkan permasalahan yang tidak

sesuai pada soal dan tidak menuliskan secara lengkap variabel yang ada pada

gambar. RS-13 kesulitan dalam menentukan variabel yang ada pada gambar .

Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Bagaimana penjelasan gambar yang kamu buat?

RS-13 : Karena disini perahunya bergerak naik turun sebanyak

2 kali jadi untuk mencapai puncaknya itu 2 kali begitu

Peneliti : Terus digambar ada ƛ, itu apa?

RS-13 : Itu panjang gelombangnya.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. RS-13 menuliskan informasi yang diperoleh seperti menuliskan jumlah

gelombang yang terbentuk, panjang gelombang, namun kesalahan dalam

menuliskan periode gelombang. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-13


80

mengalami kesulitan pada tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Apa saja informasi yang kamu peroleh dari soal nomor 4?
RS-13 : Itu ƛ nya 16 meter, kemudian waktunya 4 detik, dan jumlah
gelombangnya yang berdasarkan gambar itu ada 2 gelombang.
Peneliti : Terus yang ditanyakan pada soal nomor 4?
RS-13 : Waktu
Peneliti : Simbolnya?
RS-13 :t

Pada tahapan merencanakan solusi, menjalankan rencana solusi, dan

mengecek dan mengevaluasi jawaban RS-13 tidak menggunakan tahapan tersebut

karena kekurangan waktu. Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?


RS-13 : Itu tidak dikerja kak.yang saya kerja sampai ditahap diketahui.
Peneliti : Kenapa?
RS-13 : Karena kekurangan waktu kak
Peneliti : Apakah dicek kembali jawabannya?
RS-13 : Tidak kak

4. RS-14

Gambar 4.24 Kutipan Jawaban RS-14


81

Berdasarkan gambar 4.24 dapat dilihat bahwa RS-14 menggunakan 5

tahapan Heller. Pada tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah. Pada

tahap ini RS-14 Terjadi kesalahan dalam menggambarkan permasalahan yang ada

pada soal seta tidak menuliskan secara lengkap variabel yang telah diketahui.

Sehingga RS-14 tidak bisa mengubah kalimat ke dalam bentuk sketsa atau

gambar. RS-14 menggambarkan berdasarkan petunjuk dari soal. Jadi kesimpulan

yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada tahapan memvisualisasikan

masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Penggambaran nomor 4 seperti apa?


RS-14 : Hanya mengikuti yang ada pada soal.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. RS-14 menuliskan informasi yang ada pada saol namun kurang lengkap.

Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada tahapan

mensdeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RS-14:

Peneliti : Informasi yang kamu peroleh apa saja dalam soal nomor 4?
RS-14 : Yang diketahui bahwa nelayan tersebut merasakan perahunya
naik turun sebanyak 2 kali,
Peneliti : Itu apa nya?
RS-14 : Banyak nya gelombang kak
Peneliti : Simbolnya?
RS-14 : Lupa kak
Peneliti : Selain banyaknya gelombang, ada lagi?
RS-14 : Waktu cepat rambat suatu gelombang itu selama setengah
gelombang karena hanya dari puncak ke lembah jadi waktunya
adalah 4 sekon dan untuk 1 gelombang waktunya adalah 8 sekon
82

Peneliti : Mengapa 8 detik?


RS-14 : Karena 1 gelombang itu adalah 1 bukit dan 1 lembah sedangkan
dari bukit ke lembah 1 terhitung 1 gelombang.
Peneliti : Apa yang ditanyakan dalam soal nomor 4?
RS-14 : Waktu yang diperlukan gelombang untuk mencapai pantai jika
jauhnya 100 m.

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. RS-14 menggunakan

rumus dalam menentukan cepat rambat gelombang. RS-14 hanya menggunakan 1

persamaan saja. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan

berdasarkan pada tahapan merencanakan solusi karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RS-14:

Peneliti : Persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan soal nomor 4


seperti apa?
RS-14 : v= s/t
Peneliti : Hanya 1 persamaan saja yang digunakan?
RS-14 : Yang terpikir Cuma itu kak.

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. RS-14

mensubstitusikan nilai-nilai yang diperoleh namun terjadi kesalahan dalam

penggunaan data akibatnya hasil yang diperoleh bernilai salah. Jadi kesimpulan

yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada tahapan menjalankan rencana

solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Bagaimana bisa mendapatkan hasil 50 sekon?


RS-14 : Jadi, untuk yang pertama dicari adalah cepat rambat gelombang,
karena di informasi pada gambar itu jarak antar puncak
gelombang adalah 16 meter terus dibagi waktunya 8 detik dan
hasilnya adalah 2 m/s. Karena jarak ke pantai adalah 100 meter,
jadi 100 meter/2m/s dan hasil akhir nya adalah 50 sekon.
83

Peneliti : 2/5 dari mana dek?


RS-14 : Salah tulis kak

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahapan ini RS-14 tidak melakukan pengecekan kembali langkah-langkah

penyelesaiannnya dan hasil yang diperoleh. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-

14 mengalami kesulitan pada tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban

karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran

10). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Apakah pada soal nomor 4 di cek kembali?


RS-14 : Tidak

5. RR-18

Gambar 4.25 Kutipan Jawaban RR-18

Berdasarkan Gambar 4.25 dapat dilihat bahwa RR-18 menggambarkan

permasalahan yang sesuai pada soal seperti menggambarkan 2 gelombang yang

terdiri dari 2 bukit dan 2 lembah namun variabel yang diketahui pada gambar

tidak dituliskan secara lengkap. RR-18 tidak menuliskan variabel jumlah

gelombang yang terbentuk atau simbolnya adalah n. Jadi kesimpulan yang


84

diperoleh adalah RR-18 mengalami kesulitan pada tahapan memvisualisasikan

masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-18:

Peneliti : Mengapa bentuk gambarnya seperti itu?


RR-18 : Karena dalam soalnya perahu nya bergerak naik turun 2 kali jadi
yang saya buat 2 .
Peneliti : Variabel yang diketahui apa saja?
RR-18 : Ada waktu, sama jarak atau ƛ.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini, RR-18 menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal seperti menuliskan panjang gelombang sebesar 16 meter dan waktu

yang diperlukan gelombang dari puncak ke lembah adalah 6 sekon. RR-18

menuliskan yang ditanyakan pada soal adalah waktu untuk mencapai pantai jika

jauhnya 100 meter. RR-18 tidak menuliskan secara lengkap informasi yang

diperoleh. Jadi kesimpulan yang diperoleh RR-18 mengalami kesulitan pada

tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RR-18:

Peneliti : Apa yang kamu peroleh dari soal nomor 4


RR-18 : ƛ nya 16 meter, lalu waktunya 6 sekon.
Peneliti :n nya mengapa tidak dituliskan?
RR-18 :Saya tidak tahu kak.
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 4 itu apa?
RR-18 : Waktu yang diperlukan gelombang untuk mencapai pantai jika
jauhnya 100 meter

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini, RR-18

tidak menuliskan rumus untuk mendapatkan hasil jawaban. RR-18 mengalami


85

kebingungan dan hanya menggunakan logika dalam mengerjakan soal tersebut.

Jadi kesimpulan yang diperoleh RR-18 mengalami kesulitan pada tahapan

merencanakan solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum

adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-18:

Peneliti : Terus rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal ini?


RR-18 : Saya juga bingung mengapa mengunakan cara itu
Peneliti : Mengapa bingung dek?
RR-18 : Karena disini saya tidak menggunakan cara fisika tetapi lebih ke
logika

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana. Pada tahap ini RR-18

menjalankan rencana solusi namun terjadi kesalahan dalam strategi dan

perhitungan yang diperoleh. Akibatnya RR-18 mendapatkan hasil yang salah. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RR-18 mengalami kesulitan pada tahapan

menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-18:

Peneliti : Langkah untuk mendapatkan jawaban tersebut apa?


RR-18 : Tujuannya untuk mendapatkan waktu yang diperlukan dalam
mencapai pantai jika jauhnya 100 meter. 100 ini dibagi 16
hasilnya 16,25. Setelah itu dalam setiap 6,25 m waktunya ada 3
sekon jadi 6,25 x 3 jadi hasilnya 18,75.
Peneliti : 3 nya dari mana dek?
RR-18 : Salah kak. Sebenarnya 6 meter kak

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahap ini, RR-18 tidak melakukan pengecekan kembali jawaban. Penyebab siswa

tidak mengecek kembali jawaban karena tidak terbiasa dalam memeriksa kembali

jawaban (Rohmah, L., dkk, 2018). Sehingga kesimpulan yang diperoleh RR-18

mengalami kesulitan pada tahap mengecek dan mengevaluasi jawaban.


86

6. RR-20

Gambar 4.26 Kutipan Jawaban RR-20

Berdasarkan gambar 4.26 dilihat bahwa pada tahapan memvisualisasikan

masalah dan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah RR-20 tidak

dapat mengubah kalimat verbal ke bentuk sketsa atau gambar serta tidak dapat

mengubah gambar ke bentuk deskripsi fisika. Jadi kesimpulan yang diperoleh RR-

20 mengalami kesulitan pada tahapan memvisualisasikan masalah dan pada

tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RR-20:

Peneliti : Mengapa pada jawaban kamu tidak menggambarkan


permasalahan yang ada pada soal dan menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada soal?
RR-20 : Karena langsung pada rumusnya kak

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahap ini, RR-20

menuliskan persamaan yang digunakan dan telah sesuai dengan permasalahan

yang ada pada soal. Jadi kesimpulan yang diperoleh RR-20 tidak mengalami

kesulitan pada tahapan merencanakan solusi. Berikut kutipan wawancara RR-20:

Peneliti : Rumus yang digunakan pada soal nomor 4 apa dek?


RR-20 : Rumus yang saya tulis adalah cepat rambat gelombang yaitu v=
ƛ/T.
Peneliti : Hanya 1 persamaan saja yang digunakan?
87

RR-20 : Rumus selanjutnya yaitu utuk mencari waktunya.v=s/t.

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahap ini,

RR-20 menjalankan rencana solusi dengan mensubtitusikan nilai-nilai yang

diketahui ke dalam soal. RR-20 terjadi kesalahan dalam penggunaan data

sehingga hasil yang diperoleh bernilai salah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RR-

20 mengalami kesulitan pada tahapan menjalankan rencana solusi karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RR-20:

Peneliti : Bagaimana bisa mendapatkan jawaban 25 m/s?


RR-20 : Jadi, cepat rambat gelombang kali waktu, terus dipindah ruas,
jadi t= s/v ,Jadi 100/4 = 25 sekon

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahap ini, RR-20 tidak melakukan pengecekan kembali jawaban yang telah

diperoleh. Hal ini sejalan dengan penelitian Gumilang, D.T., dkk (2016) yang

menyatakan bahwa tahap mengevaluasi solusi ini paling jarang digunakan oleh

siswa. Oleh karena itu, RR-20 dikatakan kesulitan pada tahapan mengecek dan

mengevaluasi jawaban karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum

adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-20:

Peneliti : Apakah melakukan pengecekan jawaban?


RR-20 : Tidak
88

5) Untuk Soal Nomor 5

Tabel 4.10 Persentase kesulitan siswa pada nomor 5

Jumlah Siswa yang


Jumlah siswa yang mengalami
No Tahapan Heller
siswa mengalami kesulitan
kesulitan (%)
Memvisualisasikan
1 6 6 100
masalah
Mendeskripsikan
2 konsep fisika 6 6 100
berdasarkan masalah
3 Merencanakan solusi 6 4 67
Menjalankan rencana
4 6 6 100
solusi
Mengecek dan
5 mengevaluasi 6 6 100
jawaban

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa pada tahapan

memvisualisasikan masalah, mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah,

menjalankan rencana, serta mengecek dan mengevaluasi jawaban seluruh

responden mengalami kesulitan. Artinya responden tidak dapat mengubah kalimat

ke bentuk sketsa atau gambar yang berkaitan dengan masalah yang pada soal,tidak

menuliskan secara lengkap informasi yang diperoleh pada soal, kesalahan dalam

mensubstitusikan nialai-nilai yang diperoleh pada tahapan kedua sehingga

memperoleh hasil yang salah, dan tidak melakukan pengecekan jawaban.

Persentase yang diperoleh sebesar 100 %. Pada tahapan merencanakan solusi

sebagian besar responden mengalami kesulitan. Artinya responden menuliskan

pesamaan atau rumus yang tidak sesuai pada soal. Persentase yang diperoleh

sebesar 67%. Adapun responden yang mengalami kesulitan pada tahapan


89

merencanakan solusi adalah RS-13, RS-14, RR-18 dan RR-20. Berikut Gambar

kutipan jawaban responden RT-01, RT-07, RS-13, RS-14, RS-18, dan RR-20.

1. RT-01

Gambar 4.27 Kutipan Jawaban RT-01

Berdasarkan Gambar 4.27 dapat dilihat bahwa RT-01 menggunakan 5

tahapan Heller. Tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah. Pada tahapan

ini RT-01 menggambarkan 3 bukit dan 3 lembah. Gambar tersebut terjadi

kesalahan karena kelebihan dalam menggambarkan lembah. RT-01 juga tidak

menuliskan apapun variabel yang ada pada gambar. RT-01 menganggap bahwa

variabel tidak termasuk pada gambar namun kenyataannya variabel berhubungan

dengan gambar tersebut. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01 mengalami

kesulitan pada tahapan pertama karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-01:

Peneliti :Bagaimana cara kamu menggambarkan jawaban yang ada pada


soal nomor 5?
RT-01 : Itu kan A dan B Terpisah 6 meter, baru ditengah ada 1 bukit
antara A dan B,
Peneliti : Mengapa tidak menuliskan variabel ke dalam gambar?
RT-01 : Saya kira tidak termasuk dalam gambar.

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini RT-01 menuliskan secara lengkap informasi yang
90

diperoleh seperti menuliskan jumlah gelombang yang terbentuk namun terjadi

kesalahan penulisan nilai, waktu, dan panjang gelombang. Jadi kesimpulan yang

diperoleh RT-01 tidak mengalami kesulitan pada tahapan mendeskripsikan konsep

fisika berdasarkan masalah. Berikut kutipan wawancara RT-01:

RT-01 : Gelombangnya ada 1, waktunya yang ada pada soal adalah 6


sekon, dan ƛ adalah 6 meter
Peneliti : Terus yang ditanyakan pada soal nomor 5?
RT-01 : Kecepatan rambat gelombang

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini RT-01

telah sesuai dengan strategi atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan

masalah tersebut. Adapun persamaan yang digunakan adalah persamaan dalam

menentukan frekuensi dan persamaan kedua adalah persamaan dalam menentukan

cepat rambat gelombang. Jadi untuk tahapan ketiga RT-01 tidak mengalami

kesulitan. Sedangkan pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi.

Pada tahapan ini RT-01 mensubstitusikan nilai yang telah diperoleh ke persamaan

yang pertama yaitu penentuan frekuensi. Setelah nilai frekuensi telah diperoleh

maka mensubstitusikan kembali nilai frekuensi ke persamaan cepat rambat

gelombang. RT-01 terjadi kesalahan dalam penentuan data karena nilai jumlah

gelombang yang terbentuk tidak sesuai dengan apa yang diketahui dalam soal.

Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01 mengalami kesulitan pada tahapan

menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Rumus yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?


RT-01 : Yang pertama untuk frekuensi dipakai n/t jadi 1/6, lalu untuk
kecepatannya λ/f jadi 6/6 jadi hasilnya 1 m/s.
91

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahapan ini RT-01 tidak melakukan pengecekan kembali jawaban yang telah

diperoleh. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-01 mengalami kesulitan pada

tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban. Berikut kutipan wawancara RT-01:

Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali?


RT-01 : Tidak sempat.

2. RT-07

Gambar 4.28 Kutipan Jawaban RT-07

Berdasarkan pada Gambar 4.28 dapat dilihat bahwa RT-07 menggunakan

4 tahapan Heller. Pada tahapan pertama RT-07 tidak menggambarkan

permasalahan yang ada pada soal. Artinya tidak bisa mengubah kalimat verbal ke

bentuk sketsa atau gambar. RT-07 tidak menggambarkan karena waktu yang tidak

cukup. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami kesulitan pada tahapan

memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-07:

Peneliti : Mengapa pada jawaan nomor 5 tidak menggambarkan


permasalahan yang ada pada soal?
RT-07 : Dengan alasan yang sama yaitu waktu tidak cukup
92

Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini RT-07 tidak menuliskan secara lengkap informasi yang

diperoleh. RT-07 tidak menggambarkan jumlah gelombang yang terbentuk. Jadi

kesimpulan yang diperoleh adalah RT-07 mengalami kesulitan pada tahapan

mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah. Berikut kutipan wawancara

RT-07:

Peneliti : Pada soal nomor 5 informasi yang kamu peroleh seperti apa?
RT-07 : Benda tersebut terpisah dari perahu si anak ini 6 meter dan
selang waktu yang dipeoleh adalah 6 detik dan kedua benda
tersebut terdapat 1 bukit gelombang

Pada tahapan ketiga yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahapan ini

RT-07 menuliskan rumus yang telah sesuai dengan permasalahan yang ada pada

soal. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 tidak mengalami kesulitan pada

tahapan merencanakan solusi. Berikut kutipan wawancara RT-07:

Peneliti : Rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal nomor 5?


RT-07 : v=λ.f, tapi saya tidak yakin
Peneliti : Mengapa tidak yakin?
RT-07 : Karena saya mengerjakan soal no 5 ini berdasarkan dengan yang
terlintas dipikiran saya.

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahapan ini

RT-07 menjalankan rencana solusi dengan memasukkan angka-angka ke dalam

persamaan frekuensi dan cepat rambat gelombang namun masih terjadi kesalahan

dalam operasi hitung. Jadi kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami kesulitan

pada tahapan menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum.

Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-

07:
93

Peneliti : Bagaimana langkah penyelesaian soal tersebut?


RT-07 : Pertama menggunakan persamaan frekensi dengan memasukkan
jumlah gelombang yang terbentuk yaitu 2 dibagi dengan waktu
sebesar 6 dan hasilnya adalah 1/3. Kemudian lanjut ke persamaan
cepat rambat gelombang dengan mengalikan panjang gelombang
dikali dengan frekuensi. Jadi 3x 1/3= 1 m/s.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. RT-07

tidak melakukan pengecekan kembali jawaban yang telah didapatkan. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RT-07 mengalami kesulitan pada tahapan mengecek

dan mengevaluasi jawaban karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor

xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RT-07:

Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali?


RT-07 : Tidak

3. RS-13

Gambar 4.29 Kutipan Jawaban RS-13

Berdasarkan Gambar 4.29 dapat dilihat bahwa RS-13 menggunakan 5

tahapan Heller. Pada tahapan pertama RS-13 menggambarkan gelombang namun

tidak sesuai dengan permasalahan yang ada pada soal. RS-13 menggambarkan 3

bukit gelombang dan 2 lembah. RS-13 tidak menuliskan apapun variabel yang ada

pada gambar. Jadi kesimpulan yangg diperoleh RS-13 mengalami kesulitan pada
94

tahapan memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun

skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Maksud dari soal nomor 5 ini apa?


RS-13 : Dari gambarnya, ada 2 benda juga yang terpisah itu diantara
kedua tersebut tedapat 1 bukit gelombang. Jadi antara A dan B
ada 1 bukit gelombang.
Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini RS-13 menuliskan apa saja yang diketahui dan apa

yang ditanyakan pada soal namun salah dalam menuliskan jumlah gelombang

yang terbentuk. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-13 mengalami kesulitan pada

tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Pada soal nomor 5 informasi apa yang kamu peroleh?


RS-13 : Jadi yang dikethaui ƛ nya atau panjang gelombangnya 6 meter
dan waktu atau t nya itu 6 detik, dan jumlah gelombangnya 1
gelombang.
Peneliti : Untuk n nya mengapa bisa 1 gelombang?
RS-13 : Dari deskripsi sini kan diantara kedua benda ini terdapat 1 bukit
gelombang jadi yang digambarkan seperti itu, jadi dilihat dari
gambar itu satu gelombang.
Peneliti : Terus yang ditanyakan pada soal nomor 5?
RS-13 : Cepat rambat gelombang atau v

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini RS-13

menggunakan persamaan yang telah sesuai atau tepat. Adapun rumus yang

digunakan adalah rumus frekuensi dan cepat rambat gelombang. Jadi kesimpulan

yang diperoleh RS-13 tidak mengalami kesulitan pada tahapan merencanakan

solusi. Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Jadi rumus yang digunakan pada soal ini apa?


95

RS-13 : v= ƛ.f
Peneliti : Hanya 1 persamaan saja yang digunakan?
RS-13 : Kemudian rumus frekuensi juga yaitu n/t

Pada tahapan keempat adalah menjalankan rencana solusi. RS-13

mensubstitusikan nilai ke persamaan frekuensi dan cepat rambat gelombang. RS-

13 terjadi kesalahan dalam nilai yang telah ditulis seperti salah dalam menuliskan

jumlah gelombang yang terbentuk sehingga hasil akhir yang diperoleh adalah

bernilai salah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-13 mengalami kesulitan pada

tahapan menjalankan rencana solusi karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun

skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Cara penyelesaian untuk mendapatkan jawaban tersebut apa?


RS-13 : Pertama v=ƛ.f kemudian pertama mencari fnya dulu yaitu n/t
yaitu1/6Dan dimasukkan kedalam persamaan v=ƛ.f dan ƛ adalah
6 meter jadi 6x1/6= 1 m/s.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahapan ini RS-13 melakukan pengecekan kembali jawaban namun memberikan

kesimpulan yang salah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-13 mengalami

kesulitan pada tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaba`n karena tidak

mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut

kutipan wawancara RS-13:

Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali jawabannya?


RS-13 : Iya
96

4. RS-14

Gambar 4.30 Kutipan Jawaban RS-14

Berdasarkan Gambar 4.30 dapat dilihat bahwa RS-14 menggunakan 5

tahapan Heller. Pada tahapan pertama yaitu memvisualisasikan masalah RS-14

menggambarkan permasalahan yang ada pada soal namun masih keliru dalam

penggambaran gelombang serta tidak menuliskan variabel yang ada pada gambar.

Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada tahapan pertama

yaitu memvisualisasikan masalah karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun

skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Bagaimana penggambaran soal nomor 5?


RS-14 : Penggambarannya itu bahwa kedua benda ini beada pada
lembah karena akbar melihat dua benda yang terpisah 1 bukit
gelombang jadi bisa diketahui bahwa kedua benda ini berada
pada lembah yang jarak nya 1 gelombang.
Peneliti : Mengapa benda tersebut berada dibawah?
RS-14 : Karena terpisah 1 bukit gelombang makanya bendanya berada
dibawah
Pada tahapan kedua yaitu mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan

masalah. Pada tahapan ini RS-14 menuliskan informasi yang diperoleh pada soal

namun tidak secara lengkap karena tidak menuliskan jumlah gelombang. Jadi
97

kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan pada tahapan

mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RS-14:

Peneliti : Informasi apa saja yang kamu peroleh pada soal nomor 5?
RS-14 : Jarak kedua benda tersebut 6 meter, waktu tempuh gelombang
tersebut 6 detik.

Pada tahapan ketiga yaitu merencanakan solusi. Pada tahapan ini RS-14

terjadi kesalahan dalam penentuan strategi atau persamaan yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami

kesulitan pada tahapan merencanakan solusi. Berikut kutipan wawancara RS-14:

Peneliti : Rumus yang diguankan pada soal nomor 5?

RS-14 : v=s/t

Pada tahapan keempat yaitu menjalankan rencana solusi. Pada tahapan ini

RS-14 telah menjalankan rencana solusi dengan mensubstitusikan nilai-nilai yang

telah diperoleh namun masih terjadi kesalahan dalam penggunaan data. RS-14

memperoleh hasil akhir yang salah. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-14

mengalami kesulitan pada tahapan menjalankan rencana solusi. Berikut kutipan

wawancara RS-14:

Peneliti : Langkah atau cara untuk mendapatkan jawaban 1 meter seperti


apa?
RS-14 : Jarak benda di bagi dengan waktu jadi 6/6 dapatnya 1 m/s.

Pada tahapan kelima yaitu mengecek dan mengevaluasi jawaban. Pada

tahapan ini RS-14 tidak mengecek kembali langkah-langkah penyelesaiannya dan

hasil akhir jawaban. Jadi kesimpulan yang diperoleh RS-14 mengalami kesulitan
98

pada tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban karena tidak mencapai skor

xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan

wawancara RS-14:

Peneliti : Apakah pada soal nomor 5 kamu cek kembali?


RS-14 : Tidak.

5. RR-18

Pada soal nomor 5, RR-18 tidak menggunakan apapun tahapan Heller.

RR-18 tidak bisa mengubah kalimat ke bentuk gambar atau sketsa. Jadi

kesimpulan yang diperoleh RR-18 mengalami kesulitan pada semua tahapan

Heller karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah 2,17

(Lampiran 10). Berikut kutipan jawaban RR-18:

Peneliti : Mengapa soal nomor 5 tidak dijawab?


RR-18 : Tidak bisa dibayangkan bagaimana gambarnya kaka.

6. RR-20

Pada soal nomor 5, RR-20 tidak dapat menuliskan 5 tahapan yaitu

memvisualisasikan masalah, mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah,

merencanakan solusi, menjalankan rencana solusi, dan serta mengecek dan

mengevaluasi jawaban. RR-20 tidak menjawab soal nomor 5 karena tidak

memahami soal, masih kesulitan terhadap apa yang diketahui pada soal tersebut.

Jadi kesimpulan yang diperoleh RR-20 dapat dikatakan mengalami kesulitan pada

semua tahapan karena tidak mencapai skor xminimum. Adapun skor xminimum adalah

2,17 (Lampiran 10). Berikut kutipan wawancara RR-20:

Peneliti : Apakah kamu merasa kesulitan dalam menjawabnya?


99

RR-20 : Saya kurang paham kak


Peneliti : Apa yang membuat kamu kurang paham?
RR-20 : Ketika mengenai benda pertama ,6 detik setelahnya energi
tersebut baru mengenai benda kedua, pertanyaan itu yang kurang
saya pahami kak dan saya kurang memahami yang diketahui pada
soal

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kesulitan dan faktor penyebab berdasarkan tahapan pemecahan

Heller

Tujuan dari penelitian ini yang pertama adalah untuk mengetahui kesulitan

siswa kelas XII MAN Insan Cendekia Kota Palu dalam memecahkan masalah

fisika pada materi gelombang mekanik menggunakan tahapan pemecahan masalah

menurut Heller. Adapun yang kedua adalah untuk mengetahui faktor penyebab

siswa kelas XII MAN Insan Cendekia Kota Palu kesulitan dalam memecahkan

masalah fisika pada materi gelombang mekanik ditinjau dari setiap langkah

pemecahan masalah menurut Heller.

Ditinjau dari hasil belajar siswa, responden yang telah terpilih (RT-01,

RT-07, RS-13, RS-14 , RR-18 dan RR-20) telah sesuai dengan informasi dari

salah satu guru fisika di MAN Insan Cendekia Kota Palu bahwa 6 responden

tersebut termasuk dalam kemampuan yang berkategori tinggi, kemampuan yang

berkategori sedang, dan kemampuan yang berkategori rendah,

Ditinjau dari hasil data yang diperoleh, dalam memecahkan masalah pada

materi gelombang mekanik, responden yang mengalami kesulitan pada tahapan

memvisualisasikan masalah adalah seluruh responden yang termasuk dari kategori

tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah (RT-01, RT-07, RS-13, RS-14, RR-
100

18, dan RR-20). Kesulitan yang dimaksud adalah Seluruh responden

menggambarkan permasalahan yang tidak sesuai pada soal serta tidak menuliskan

secara lengkap variabel-variabel yang diketahui pada gambar. Hal ini sejalan

dengan penelitian Giarti Puspita Sari (2015) yang menyatakan bahwa pada

tahapan memvisualisasikan masalah, kesulitan yang diperoleh adalah siswa salah

atau tidak menggambarkan dan mengidentifikasi konsep yang digunakan. Adapun

rata-rata persentase yang diperoleh dari 5 soal sebesar 100% (lampiran 12).

Sedangkan faktor yang menyebabkan seluruh responden mengalami kesulitan

pada tahapan memvisualisasikan masalah adalah responden tidak memahami soal

dan tidak bisa mengubah dari bentuk kalimat verbal ke bentuk gambar atau sketsa

Hal ini mengakibatkan responden tidak dapat menggambarkan permasalahan soal

dengan benar.

Pada tahapan mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah, pada

umumnya responden mengalami kesulitan. Responden yang banyak mengalami

kesulitan pada tahapan ini adalah (RT-01, RT-07, RS-14, RR-18, dan RR-20).

Berdasarkan rata-rata persentase yang diperoleh pada 5 soal yaitu 90 % (Lampiran

12). Adapun kesulitan yang diperoleh adalah responden tidak menuliskan secara

lengkap informasi yang diperoleh pada soal. Hal ini sejalan dengan penelitian

Giarti Puspita Sari (2015) yang menyatakan bahwa pada tahap ini responden tidak

menuliskan besaran yang diketahui secara lengkap. Sedangkan untuk faktor yang

menyebabkan responden kesulitan yaitu Responden kurang teliti dalam membaca

soal tersebut, serta tidak mengingat simbol serta guru di MAN Insan Cendekia

kota palu hanya terfokus pada penyelesaian soal atau cara untuk mendapatkan
101

jawaban yang ditanyakan pada soal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Dinda Rahmawati dan Laelatul Dhian Permata (2018) yang

menyatakan bahwa pada tahapan ini siswa masih mengalami kesalahan dalam

membaca informasi soal dan penulisan simbol.

Pada tahapan merencanakan solusi, umumnya responden mengalami

kesulitan. Responden yang paling banyak mengalami kesulitan dari keseluruhan

soal adalah responden yang berkategori rendah (R-18 dan RR-20). Kesulitan yang

diperoleh adalah kesalahan dalam menentukan strategi atau rumus yang

digunakan dalam memecahkan masalah pada materi gelombang mekanik. Hal ini

sejalan dengan penelitian Isnani Hastuti (2013) yang menyatakan bahwa

kesalahan yang dimaksud adalah penentuan strategi yang digunakan untuk

menyelesaikan soal tersebut. Adapun faktor yang menyebabkan responden

kesulitan pada tahapan merencanakan solusi yaitu responden kebingungan

menentukan langkah-langkah atau rumus yang tepat dalam menyelesaikan soal

tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Komarudin (2016)

yang menyatakan bahwa pada tahap ini siswa tidak mengetahui rencana

penyelesaian strategi dengan benar.

Pada tahapan menjalankan rencana solusi, umumnya responden

mengalami kesulitan. Persentase yang diperoleh secara keseluruhan dari 5 soal

yaitu 93% (Lampiran 12). Adapun responden yang umumnya mengalami

kesulitan adalah responden yang berkategori tinggi (RT-01,RT-07) dan responden

yang berkategorikan rendah (RR-18 dan RR-20). Kesulitan yang diperoleh adalah

umumnya responden salah dalam menuliskan informasi yang diketahui pada soal,
102

sehingga pada saat mensubstitusikan nilai ke persamaan maka hasil jawaban yang

diperoleh adalah salah serta kurang teliti dalam operasi hitung. Hal ini sejalan

dengan penelitian Neng Dyah Surya Pratama (2017) yang menyatakan bahwa

kesulitan pada tahapan menjalankan rencana solusi adalah responden salah

menuliskan diketahui dan ditanya maka mengakibatkan mensubtitusikan nilai

menjadi salah. Adapun faktor yang menyebabkan responden mengalami kesulitan

yaitu responden kurang teliti dalam operasi hitung dan cara pengerjaan soal

tersebut. Semua tahapan saling berhubungan jika salah dalam menuliskan

informasi yang diperoleh maka akan berpengaruh pada hasil jawaban akhir. Hal

itulah yang membuat siswa kesulitan pada tahapan tersebut serta siswa tidak

menguasai konsep-konsep yang berkaitan dengan materi gelombang mekanik.

Pada tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban, umumnya responden

mengalami kesulitan. Rata-rata persentase yang diperoleh secara keseluruhan dari

5 soal yaitu 83% (Lampiran 12). Adapun responden yang mengalami kesulitan

dari keseluruhan soal adalah responden yang berkategori sedang (RS-13 dan RS-

14) serta responden yang berkategori rendah (RR-18, dan RR-20). Kesulitan yang

diperoleh pada tahapan ini adalah umumnya responden tidak melakukan

pengecekan kembali jawaban yang telah diperoleh. Hal ini sejalan dengan

penelitian Danang Tri Cahyo Gumilang (2016) yang menyatakan bahwa tahap

mengecek dan mengevaluasi jawaban jarang digunakan oleh siswa dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada pada soal. Adapun faktor yang

menyebabkan responden mengalami kesulitan karena responden tidak terbiasa

memeriksa kembali jawabannya dan menganggap jawaban yang telah diperoleh


103

sudah benar serta kekurangan waktu pada saat menyelesaikan soal. Hal ini sejalan

dengan penelitian Rohmah et al (2018) yang menyatakan bahwa pada tahapan

mengecek dan mengevaluasi jawaban siswa tidak terbiasa dalam memeriksa

kembali jawaban.

Berdasarkan persentase kesulitan yang diperoleh, rata-rata responden

mengalami kesulitan setiap tahapan Heller karena berdasarkan hasil wawancara

menunjukkan bahwa guru mata pelajaran fisika di MAN Insan Cendekia Kota

Palu tidak menerapkan secara lengkap tahapan Heller dan pada saat pengerjaan

soal langsung pada tahapan persamaan yang digunakan. Metode yang digunakan

guru di MAN Insan Cendekia Kota Palu adalah metode ceramah. Metode ceramah

ini dilakukan dengan cara menyampaikan langsung kepada siswa mengenai

konsep yang berkaitan dengan materi gelombang mekanik. Dengan menggunakan

metode tersebut, responden masih kesulitan dalam memahami materi tersebut.

Penyebab lain yaitu materi gelombang mekanik sudah pernah diajarkan di kelas

XI, sehingga pada kelas XII responden tidak mengingat materi tersebut karena

tidak mempelajari kembali materi tersebut. Akibatnya seluruh responden

mengalami kesulitan pada saat menyelesaikan masalah tersebut dengan

menggunakan tahapan Heller. Selain itu, intrument soal yang diberikan adalah

soal perhitungan. Hal tersebut mengakibatkan responden kesulitan dalam

perhitungan serta responden menuliskan jawaban yang keliru.

4.2.2 Upaya untuk mencegah kesulitan siswa dalam memecahkan masalah

Berdasarkan Hasil analisis olahan data yang diperoleh, kita telah

mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa serta faktor penyebab siswa


104

mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah khususnya pada materi

gelombang mekanik. Untuk itu, kita perlu mencari cara agar kesulitan-kesulitan

tersebut tidak terulang lagi. Ada beberapa upaya untuk mencegah kesulitan dan

faktor penyebab siswa dengan menggunakan tahapan Heller antara lain:

1) Dalam menyelesaikan soal sebaiknya guru memperkenalkan tahapan

pemecahan Heller agar siswa terbiasa dalam menjawab semua tahapan

tersebut.

2) Bahasa yang digunakan pada soal harus jelas agar siswa mudah memahami

masalah yang ada pada soal.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh maka dapat

simpulkan bahwa kesulitan dan faktor penyebab yang dihadapi siswa kelas XII

MAN Insan Cendekia Kota Palu dalam memecahkan masalah pada soal

gelombang mekanik dengan menggunakan tahapan Heller yaitu:

1. Kesulitan responden yang diperoleh berdasarkan tahapan Heller yaitu pada

tahapan memvisualisasikan masalah, Seluruh responden menggambarkan

permasalahan yang tidak sesuai pada soal serta tidak menuliskan secara

lengkap variabel-variabel yang diketahui pada gambar serta guru tidak

terbiasa mengajar siswa menggunakan tahapan Heller. Pada tahapan

mendeskripsikan konsep fisika berdasarkan masalah, umumnya responden

tidak menuliskan secara lengkap informasi yang diperoleh pada soal. Pada

tahapan merencanakan solusi, sebagian responden terjadi kesalahan

dalam menentukan strategi atau rumus yang digunakan dalam

memecahkan masalah pada materi gelombang mekanik. Pada tahapan

menjalankan rencana solusi, umumnya responden terjadi kesalahan dalam

menuliskan informasi yang diketahui pada soal, sehingga pada saat

mensubstitusikan nilai ke persamaan maka hasil jawaban yang diperoleh

adalah salah. Pada tahapan mengecek dan mengevaluasi jawaban,

105
106

umumnya responden tidak melakukan pengecekan kembali jawaban yang

telah diperoleh.

2. Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan ditinjau dari setiap langkah

pemecahan masalah menurut Heller yaitu 1) responden tidak memahami

soal dan tidak bisa mengubah dari bentuk kalimat verbal ke bentuk gambar

atau sketsa 2) Responden kurang teliti dalam membaca soal tersebut, tidak

mengingat simbol, serta guru di MAN Insan Cendekia kota palu hanya

terfokus pada penyelesaian soal. 3) Responden kebingungan dalam

menentukan persamaan atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan

masalah. 4) Responden kurang teliti dalam operasi hitung serta

kebingungan dalam pengerjaannya. 5) Responden tidak terbiasa

memeriksa kembali jawabannya dan menganggap jawaban yang telah

diperoleh sudah benar serta kekurangan waktu pada saat menyelesaikan

soal. 6) Responden tidak mempelajari kembali materi kelas XI khususnya

materi gelombang mekanik, akibatnya responden tidak mengingat materi

tersebut dan sebagian besar responden keliru dalam menyelesaikan soal

perhitungan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

penulis menyarankan:

1. Kepada pengajar, sebaiknya memperkenalkan dan menjelaskan tahapan

pemecahan Heller kepada siswa agar terbiasa dalam menjawab soal

berdasarkan pemecahan Heller.


107

2. Kepada siswa, sebaiknya mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan

pemecahan masalah.

3. penelitian ini hanya memaparkan profil kesulitan siswa, persentase

kesulitan, dan faktor penyebab responden yang mengalami kesulitan pada

materi gelombang mekanik. Untuk itu, bagi peneliti selanjutnya

diharapkan dapat memperluas pembahasan mengenai materi gelombang

dan tidak terfokus pada satu pokok bahasan.


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2012). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar:


Teori,Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Adolphus, T & Aderonmu, T (2012). Comperative Analysis of Problem Solving


Ability among JSS Matheamtics Students Using Computer Assisted
Instruction Blended with Problem Solving Approach (CAI-PS) versus
Traditional Teaching Approach (TTP) in Teaching Basic Statistics.
American journal of Scientific and industrial research. 3(2): 81-85.

Andri, Y.(2013). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Calon


Guru Pada Materi Mekanika. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako.1(2).

Andriani, Ni Luh Yesi. (2016). Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan


Soal Gerak Lurus. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako.4(3): 36-41.

Aunurrahman. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Bandung CV. Alfabeta.

Azizah, R., Yuliati, L., & Latifah, E. Kesulitan Pemecahan Masalah Fisika Pada
Siswa SMA.(2015). Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPEA).
5(2): 44-50.

Gumilang, D,T. (2016) Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika


Berdasarkan Langkah- Langkah Polya Pada Materi Aritmatika Sosial
Siswa Kelas VII SMP N 1 Bringin. Jurnal Pendidikan Matematika FKIP-
Universtas Kristen Satya Wacana Salatiga, 1,1-20.

Hastuti, L. (2013). Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Materi Pokok


Kalor Pada Siswa Kelas X SMA. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika,
2, 1-11.

Heller, P.,& Keneth (1999). Cooperative Group Problem Solving in Physics.


Kansas, University of Minnesota.

Irawan, R. (2017). Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Pada


Materi Gerak Lurus. Skripsi. Universitas Tadulako Palu: tidak diterbitkan

108
109

Istyowati, A., Kusairi, S., & Handayanto, S. K. (2017). Analisis Pembelajaran dan
Kesulitan Siswa SMA Kelas XI Terhadap Penguasaan Konsep Fisika, In:
Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perpektif
Interdisipliner.Presented at the Seminar Nasional III, Pendidikan Biologi-
FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang. 237-243.

Komarudin. (2016). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Pemecahan Masalah


Matematika Pada Materi Peluang Berdasarkan High Order Thinking dan
Pemberian Scaffolding. Jurnal Pendidikan, Komunikasi, dan Pemikiran
Hukum Islam. 3(1), 202-207.

Musiri. (2000). Analisis Kesulitan Siswa dalam menyelesaikan soal-soal Fisika


Pada Pokok Bahasan Rangkaian Arus Listrik Searah dengan Pendekatan
Pemecahan Masalah Menurut Teori G. Polya. Skripsi. UPI Bandung: tidak
diterbitkan.

Pratama, N. D.S. (2017). Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahan Masalah


Fisika Materi Usaha dan Energi. Jurnal Riset Pendidikan Fisika,
10(10),81-88

Priyanto, Ujang. (2017). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Untuk Memecahkan


Masalah Pada Materi Usaha dan Energi di SMA N 1 Sindue. Skripsi.
Universitas Tadulako Palu: tidak diterbitkan.

Rahmawati, D & Permata, L., D. (2018). Analisis Kesalahan Siswa Dalam


Menyelesaikan Soal Cerita Program Linear Dengan Prosedur Newman.
Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 5(10), 173-185.

Rohmah, L., Handono, S., & Yushardi. (2018). Analisis Kesalahan Siswa Dalam
Memecahkan Masalah Fisika Berdasarkan Polya Pada Pokok Bahasan
Fluida Statis Di SMAN Jember. Jurnal Pembelajaran Fisika, 7(4),328-
333.

Ruseffendi, E.T. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Eksakta


Lainnya. Bandung: Tarsito.

Rusilowati, A. (2017). Diagnosis Kesulitan Belajar Fisika Siswa SD, SMP, dan
SMA dengan Teknik General Diagnostic dan Analytic Diagnostic.
Prosiding Seminar Nasional 25 Agustus 2007. ISBN: 978-979-99314-2-9
Yogyakarta: UNY
110

Saad, N. S. Dan Ghani, A. S. 2008. Teaching Mathematics in Secondary School:


Theories and Practices. Perak: University Pendidikan Sultan Idris.

Sari,G. P., Tandililing, E. & Oktavianty, E. (2018). Analisis Kesulitan Siswa


dalam Menyelesaikan Soal Fisika Materi Usaha dan Energi di SMP.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 7(10): 1-10.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:


Alfabeta

Song. (2008). Students Ability Levels and Effectiveness of Problem - Solving


Instructional Strategy.Journal of Society and Science. 17(1): 5-8.

Sukmadinata, S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosda Karya

Susiana, N. (2017). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA Kelas


X melalui Model Interactive Demonstration dengan Thinking Maps pada
Materi Hukum Newton. Tesis. Program Pascasarjana UM.

Suwarto. (2013). Belajar Tuntas, Miskonsepsi, dan Kesulitan Belajar. Jurnal


Pendidikan. 22(1): 85-96.

Wiradi, G. (2009). Metodologi Studi Agraria: karya terpilih Gunawan Wirandi.


Bogor: Sajogyo Institue dan Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor

Zulkifli, A. (2019). Analisis Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Soal


Momentum dan Impuls. Skiripsi. Program Strata satu, Universitas
Tadulako. Palu.
111

L
A
M
P
I
R
A
N

111
111

Lampiran 1
112

Lampiran 2

Tes Kesulitan Pemecahan Masalah Pada Materi Gelombang Mekanik

Hari/Tanggal : Rabu,18 November 2020

Alokasi waktu : 90 menit

1. Adi melihat dua botol plastik mengapung di permukaan air laut yang

jaraknya ia perkirakan 6 m saling terpisah. Ketika botol A berada pada

bagian tertinggi permukaan air laut, botol B berada pada bagian rendahnya.

Sekitar 3 detik berselang, botol B berubah ke posisi tertinggi sedangkan botol

A ke posisi terendah. Tentukan cepat rambat gelombang air dari peristiwa

tersebut!

2. Juna dan Adi memainkan sebuah slinki yang panjangnya sekitar 3 m, salah

satu dari mereka menggerakkan slinki tersebut maju mundur. Ketika dalam 3

detik, slinki digerakkan maju mundur sebanyak 2 kali dan menghasilkan 2

rapatan dan 2 renggangan. Berapa banyak rapatan dan renggangan yang

dihasilkan, jika cepat rambat gelombang sama, tapi kecepatan gerakannnya

dinaikkan dua kali lipat?

3. balok kayu kecil A dan B terapung dipermukaan danau . Jarak keduanya

100 cm. Ketika gelombang sinusoidal menjalar pada permukaan air teramati

bahwa pada saat t = 0 detik, balok A berada di puncak. Sedangkan balok B

berada di lembah. Kedua nya dipisahkan satu puncak gelombang. Pada saat t

= 1 detik, balok A berada di titik setimbang pertama kali dan sedang bergerak

turun. Berapa frekuensi gelombang air tersebut?


113

4. Seorang nelayan merasakan perahunya dihempas gelombang sehingga

perahunya bergerak naik turun sebanyak 2 kali. Waktu yang diperlukan untuk

bergerak dari puncak ke lembah adalah 4 sekon. Nelayan juga mengamati

bahwa jarak antar puncak gelombang adalah 16 meter. berapa waktu yang

diperlukan oleh gelombang untuk mencapai pantai jika jauhnya 100 m?

5. Akbar menaiki perahu, di tengah perjalanan Akbar melihat dua benda

terapung di laut, benda tersebut diperkirakan sejauh 6 meter. Ketika energi

gelombang mengenai benda yang pertama, 6 detik setelahnya energi tersebut

baru mengenai benda yang kedua. Jika di antara kedua benda tersebut

terdapat 1 bukit gelombang, berapakah kecepatan rambat gelombang?


114

Lampiran 3

Kunci Jawaban

Soal 1

6m

A B

3 t (s)

n=¾

Diketahui: ƛ = 6 m

t =3s

n = 3/4

ditanyakan : v =?

Penyelesaian:

 Menentukan periode gelombang

 Menentukan cepat rambat gelombang

= 1,5 m/s
115

Cara kedua

 Menentukan frekuensi gelombang

 Menentukan cepat rambat gelombang

Jadi, nilai cepat rambat gelombang air laut adalah 1,5 m/s
116

Soal 2

3m

3 t(s)

n=2

Diketahui: =3m

t = 3 detik

n = 2 (slinki membentuk 2 rapatan dan 2 renggangan = 2 λ)

ditanyakan : n jika cepat rambat gelombang sama, tapi kecepatannya dinaikkan 2

kali ?

penyelesaian:

 Menentukan frekuensi (f1)

 Menentukan cepat rambat gelombang


117

 Menentukan n

2 3.

Jadi, banyak rapatan dan renggangan yang dihasilkan adalah 4 rapatan dan 4

renggangan
118

Soal 3

At=0s

t=1s

A’ B 100 cm

Diketahui : XAB = 1 m

t = 0 detik

ts =1 detik

n = 1,5

ditanyakan : f ?

penyelesaian:

 Menentukan frekuensi

=1,5 Hz

Jadi, nilai frekuensi gelombang air adalah 1,5 Hz


119

Soal 4

16 meter

T(s)

n = 2 gelombang

Diketahui : n = 2 gelombang

T = 4 sekon, ini merupakan waktu tempuh setengah gelombang

sehingga nilai periode adalah 2 x 4 = 8 s

λ = 16 meter

ditanyakan : t jika jaraknya 100 meter?

Penyelesaian:

 Menentukan kecepatan gelombang

= 2 m/s

 Menentukan waktu gelombang


120

Jadi, waktu yang diperlukan gelombang untuk mencapai pantai sejauh 100 m

adalah 50 sekon.
121

Soal 5

6m

t(s)

n=2

Diketahui :ƛ=6m

t =6s

n=

ditanyakan : v =?

Penyelesaia

 Menentukan periode gelombang


122

 Menentukan cepat rambat gelombang

= 2 m/s

Cara kedua

 Menentukan frekuensi gelombang

Hz

 Menentukan cepat rambat gelombang

Jadi, nilai cepat rambat gelombang air laut adalah 2 m/s


123

Lampiran 4

Rubrik Penilaian Berdasarkan Tahapan Heller

Tahapan Heller Indikator Skor


Siswa dapat menggambarkan
sketsa dan menuliskan simbol
beserta nilai dari suatu masalah 4
yang ada pada soal secara tepat
dan lengkap
Siswa dapat menggambarkan
sketsa dan menuliskan simbol
beserta nilainya dari suatu
3
masalah yang ada pada soal
secara tepat namun kurang
Memvisualisasikan Masalah lengkap
Siswa dapat menggambarkan
sketsa namun tidak menuliskan
2
simbol beserta nilai dari suatu
masalah yang ada pada soal
Siswa menggambarkan sketsa
yang tidak sesuai dari suatu 1
masalah yang ada pada soal
Siswa tidak menggambarkan
apapun sketsa dari suatu masalah 0
yang ada pada soal
Siswa dapat menuliskan apa
yang diketahui dan ditanyakan
4
dalam soal secara tepat dan
lengkap
Siswa dapat menuliskan apa
yang diketahui dan ditanyakan
dalam soal secara lengkap 3
namun kurang tepat dalam
penulisan simbol
Mendeskripsikan konsep Siswa dapat menuliskan apa
fisika berdasarkan masalah yang diketahui dan ditanyakan
namun kurang lengkap dan 2
kurang tepat dalam penulisan
simbol
Siswa salah menuliskan apa
yang diketahui dan ditanyakan 1
dalam soal
Siswa tidak menuliskan apapun
yang diketahui dan ditanyakan 0
dalam soal
124

Siswa menuliskan semua


langkah – langkah penyelesaian
4
yang sesuai pada soal secara
tepat dan lengkap
Siswa menuliskan satu langkah
penyelesaian yang sesuai pada 3
soal namun benar
Siswa menuliskan langkah –
Merencanakan Solusi langkah penyelesaian yang
2
sesuai pada soal namun kurang
lengkap
Siswa salah menuliskan langkah
– langkah penyelesaian yang ada 1
pada soal
Siswa tidak menuliskan apapun
langkah –langkah penyelesaian 0
yang sesuai pada soal
Siswa menjalankan langkah
penyelesaian soal dengan
4
benar,dan mendapatkan hasil
jawaban benar
Siswa menjalankan langkah
penyelesaian soal tetapi terjadi 3
kesalahan perhitungan
Siswa menjalankan langkah
Menjalankan rencana solusi penyelesaian soal tetapi terjadi
2
kesalahan dalam penggunaan
rumus
Siswa menjalankan langkah
penyelesaian soal tetapi terjadi
1
kesalahan dalam perhitungan
dan penggunaan rumus
Siswa tidak menjalankan apapun
0
langkah penyelesaian soal
Siswa memeriksa kelengkapan
jawaban yang sesuai apa yang
ditanyakan pada soal serta 4
menuliskan kesimpulan secara
tepat dan lengkap
Mengcek dan mengevaluasi Siswa memeriksa kelengkapan
jawaban jawaban yang sesuai apa yang
ditanyakan pada soal namun 3
dalam menuliskan kesimpulan
kurang lengkap( satuan)
Siswa memeriksa kelengkapan
2
jawaban namun salah
125

memberikan kesimpulan (hasil)


Siswa memeriksa kelengkapan
jawaban tetapi tidak sesuai
1
dengan apa yang ditanyakan
pada soal
Siswa tidak memeriksa dan tidak
0
menuliskan kesimpulan

Skor 1 soal = 20
Skor 5 soal = 20 x 5 = 100
Skor siswa =
126

Lampiran 5

Analisis Hasil Tes Kesulitan Siswa

Skor soal
No Inisial Siswa Jumlah Skor Nilai Kategori
1 2 3 4 5
1 R-1 12 5 15 14 11 57 57 Tinggi
2 R-2 10 9 3 0 0 22 22 Sedang
3 R-3 0 0 6 9 6 21 21 Sedang
4 R-4 6 0 0 7 0 13 13 Rendah
5 R-5 9 16 0 0 0 25 25 Sedang
6 R-6 12 0 0 0 0 12 12 Rendah
7 R-7 13 16 11 6 9 55 55 Tinggi
8 R-8 9 9 6 11 13 48 48 Tinggi
9 R-9 5 11 1 9 0 26 26 Sedang
10 R-10 9 12 3 14 12 50 50 Tinggi
11 R-11 5 0 4 10 0 19 19 Sedang
12 R-12 5 0 9 9 5 28 28 Sedang
13 R-13 9 13 12 5 4 43 43 Sedang
14 R-14 6 10 3 13 7 39 39 Sedang
15 R-15 12 7 0 0 0 19 19 Sedang
16 R-16 11 5 15 12 0 43 43 Sedang
17 R-17 11 7 0 0 0 18 18 Sedang
18 R-18 8 0 0 6 0 14 14 Rendah
19 R-19 13 3 17 11 7 51 51 Tinggi
20 R-20 5 2 0 7 0 14 14 Rendah
21 R-21 8 0 0 5 0 13 13 Rendah
22 R-22 3 5 5 5 6 24 24 Sedang
23 R-23 11 6 0 12 13 42 42 Sedang
24 R-24 6 6 0 10 0 22 22 Sedang
25 R-25 9 2 9 0 0 20 20 Sedang
127

Lampiran 6

Hasil Skor Jawaban Siswa Berdasarkan Rubrik Penilaian


Skor soal
x Nilai
No Inisial siswa 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 R-01 1 2 4 3 2 2 3 0 0 0 2 2 4 3 4 3 4 1 2 4 1 2 4 3 1 57 57
2 R-02 0 2 4 3 1 0 3 3 3 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 22
3 R-03 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 1 1 1 0 2 4 3 0 0 4 1 1 0 21 21
4 R-04 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 4 0 0 0 0 0 13 13
5 R-05 1 2 3 3 0 1 3 4 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 25
6 R-06 3 2 4 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 12
7 R-07 3 2 4 3 1 2 2 4 4 4 1 2 4 3 1 3 1 1 1 0 0 2 4 3 0 55 55
8 R-08 1 2 3 3 0 0 2 3 3 1 3 0 1 1 1 0 3 4 4 0 3 2 4 3 1 48 48
9 R-09 1 1 1 1 1 3 2 3 3 0 0 1 0 0 0 0 2 4 3 0 0 0 0 0 0 26 26
10 R-10 1 2 3 3 0 0 2 3 3 4 0 1 1 1 0 0 2 4 4 4 0 4 4 3 1 50 50
11 R-11 0 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 2 4 4 0 0 0 0 0 0 19 19
12 R-12 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 2 0 4 3 0 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 28 28
13 R-13 1 2 4 2 0 3 4 3 3 0 1 3 4 4 0 1 4 0 0 0 2 2 0 0 0 43 43
14 R-14 1 2 1 1 1 2 2 1 1 4 1 2 0 0 0 1 2 3 3 4 2 2 1 1 1 39 39
15 R-15 1 2 4 3 2 2 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 19
16 R-16 1 2 4 3 1 3 2 0 0 0 1 2 4 4 4 3 3 1 1 4 0 0 0 0 0 43 43
17 R-17 1 2 4 3 1 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 18
18 R-18 3 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 14 14
19 R-19 1 4 4 3 1 3 0 0 0 0 1 4 4 4 4 3 2 1 1 4 2 2 1 1 1 51 51
20 R-20 0 0 3 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 1 0 0 0 0 0 14 14
21 R-21 0 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 1 0 0 0 0 0 0 13 13
22 R-22 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 3 0 1 1 0 3 0 1 1 0 0 0 3 3 0 24 24
23 R-23 1 2 4 3 1 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 1 1 4 1 4 4 3 1 42 42
24 R-24 0 0 3 3 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 2 4 3 1 0 0 0 0 0 22 22
25 R-25 0 2 3 3 1 0 2 0 0 0 0 2 4 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 20
Jumlah 738
Jumlah Subjek 25
128

Lampiran 7

Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi


Nilai Rata-Rata ( ̅ ) =

= 29,52
129

Skor soal xi xi - X
No Inisial siswa
1 2 3 4 5 (xi - X )2
1 R-01 12 5 15 14 11 57 27,48 755,15
2 R-02 10 9 3 0 0 22 -7,52 56,55
3 R-03 0 0 6 9 6 21 -8,52 72,59
4 R-04 6 0 0 7 0 13 -16,52 272,91
5 R-05 9 16 0 0 0 25 -4,52 20,43
6 R-06 12 0 0 0 0 12 -17,52 306,95
7 R-07 13 16 11 6 9 55 25,48 649,23
8 R-08 9 9 6 11 13 48 18,48 341,51
9 R-09 5 11 1 9 0 26 -3,52 12,39
10 R-10 9 12 3 14 12 50 20,48 419,43
11 R-11 5 0 4 10 0 19 -10,52 110,67
12 R-12 5 0 9 9 5 28 -1,52 2,31
13 R-13 9 13 12 5 4 43 13,48 181,71
14 R-14 6 10 3 13 7 39 9,48 89,87
15 R-15 12 7 0 0 0 19 -10,52 110,67
16 R-16 11 5 15 12 0 43 13,48 181,71
17 R-17 11 7 0 0 0 18 -11,52 132,71
18 R-18 8 0 0 6 0 14 -15,52 240,87
19 R-19 13 3 17 11 7 51 21,48 461,39
20 R-20 5 2 0 7 0 14 -15,52 240,87
21 R-21 8 0 0 5 0 13 -16,52 272,91
22 R-22 3 5 5 5 6 24 -5,52 30,47
23 R-23 11 6 0 12 13 42 12,48 155,75
24 R-24 6 6 0 10 0 22 -7,52 56,55
25 R-25 9 2 9 0 0 20 -9,52 90,63
Jumlah Skor Tiap Soal 738
Jumlah Subjek (n) 25 5266,24
Nilai rata-rata 29,52
130

√ X
SD =√ =√ = 14,51

Penentuan Responden

1. Untuk kategori tinggi :

Skor = > ( X + SD)

= > (29,52 + 14,51)

= > (44,03)

2. Untuk kategori sedang

Skor = ( X - SD) ≤ Nilai ≤ ( X + SD)

= (29,56 – 14,47) ≤ Nilai ≤ (29,56 + 14,47)

= (15,01) ≤ Nilai ≤ 44,03


131

3. Untuk kategori rendah

Skor = < ( X - SD)

= < (29,52 – 14,51)

= < (15,01)
132

Lampiran 8

Pengelompokan Hasil Skor Siswa Berdasarkan Kategori Tinggi, Sedang, dan Rendah

Skor soal
Inisial x Nilai
No 1 2 3 4 5 Kategori
siswa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 R-1 1 2 4 3 2 2 3 0 0 0 2 2 4 3 4 3 4 1 2 4 1 2 4 3 1 57 57 Tinggi
2 R-2 0 2 4 3 1 0 3 3 3 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 22 sedang
3 R-3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 1 1 1 0 2 4 3 0 0 4 1 1 0 21 21 sedang
4 R-4 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 4 0 0 0 0 0 13 13 Rendah
5 R-5 1 2 3 3 0 1 3 4 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 25 sedang
6 R-6 3 2 4 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 12 Rendah
7 R-7 3 2 4 3 1 2 2 4 4 4 1 2 4 3 1 3 1 1 1 0 0 2 4 3 0 55 55 Tinggi
8 R-8 1 2 3 3 0 0 2 3 3 1 3 0 1 0 1 0 3 4 4 0 3 2 4 3 1 47 47 Tinggi
9 R-9 1 1 1 1 1 3 2 3 3 0 0 1 0 0 0 0 2 4 3 0 0 0 0 0 0 26 26 Sedang
10 R-10 1 2 3 3 0 0 2 3 3 4 0 1 1 0 0 0 2 4 4 4 0 4 4 3 1 49 49 Tinggi
11 R-11 0 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 2 4 4 0 0 0 0 0 0 18 18 Sedang
12 R-12 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 2 0 4 0 0 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 25 25 sedang
13 R-13 1 2 4 2 0 3 4 3 3 0 1 3 4 4 0 1 4 0 0 0 2 2 0 0 0 43 43 sedang
14 R-14 1 2 1 1 1 2 2 1 1 4 1 2 0 0 0 1 2 3 3 4 2 2 1 1 1 39 39 sedang
15 R-15 1 2 4 3 2 2 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 19 sedang
16 R-16 1 2 4 3 1 3 2 0 0 0 1 2 4 0 4 3 3 1 1 4 0 0 0 0 0 39 39 sedang
17 R-17 1 2 4 3 1 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 18 sedang
18 R-18 3 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 14 14 rendah
19 R-19 1 4 4 3 1 3 0 0 0 0 1 4 4 0 4 3 2 1 1 4 2 2 1 1 1 47 47 tinggi
20 R-20 0 0 3 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 1 0 0 0 0 0 14 14 rendah
21 R-21 0 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 1 0 0 0 0 0 0 13 13 rendah
22 R-22 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 3 0 1 0 0 3 0 1 1 0 0 0 3 3 0 23 23 sedang
23 R-23 1 2 4 3 1 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 1 1 4 1 4 4 3 1 42 42 sedang
24 R-24 0 0 3 3 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 2 4 3 1 0 0 0 0 0 22 22 sedang
25 R-25 0 2 3 3 1 0 2 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 17 sedang
133

Lampiran 9

Responden Wawancara

Inisial Skor Soal Kode Kategori


Nilai Kategori
Siswa 1 2 3 4 5 Responden
R-1 12 5 15 14 11 57 Tinggi RT-01
R-7 13 16 11 6 9 55 Tinggi RT-07
R-13 12 13 12 5 4 43 Sedang RS-13
R-14 6 10 3 13 7 39 Sedang RS-14
R-18 8 0 0 6 0 14 Rendah RR-18
R-20 5 2 0 7 0 14 Rendah RR-20
134

Lampiran 10

Menentukan Kesulitan Siswa Per Butir Soal

Untuk tahap 1-5 dengan skor maksimum 4

= ̅ Ideal

= 0,67

Xminimum = ̅ Ideal + 0,25 .

= 2 + (0,25. 0,67)

= 2 + 0,17

= 2,17

Catatan:

1. Siswa dikatakan kesulitan apabila nilai skor siswa lebih kecil dari X minimum
(Nilai < Xminimum)
2. Siswa dikatakan tidak kesulitan apabila nilai skor siswa lebih besar atau
sama dengan Xminimum ( Nilai )
135

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tahap 1

Skor maksimum = 4

Skor minimum = 2,17

Kode Kategori Soal


No
Rsponden 1 2 3 4 5
1 RT-1 0,54 1,08 1,08 1,62 0,54
2 RT-7 1,62 1,08 0,54 1,62 0
3 RS-13 0,54 1,62 0,54 0,54 1,08
4 RS-14 0,54 1,08 0,54 0,54 1,08
5 RR-18 1,62 0 0 1,08 0
6 RR-20 0 0 0 0 0
Jumlah 6 6 6 6 6
Jumlah total 30

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tahap 2

Skor maksimum = 4

Skor minimum = 2,17

Kode Kategori Soal


No
Responden 1 2 3 4 5
1 RT-1 1,08 1,62 1,08 2,17 1,08
2 RT-7 1,08 1,08 1,08 0,54 1,08
3 RS-13 1,08 2,17 1,62 2,17 1,08
4 RS-14 1,08 1,08 1,08 1,62 1,08
5 RR-18 1,08 0 0 0,54 0
6 RR-20 0 0 0 0 0
Jumlah 6 5 6 4 6
jumlah Total 27
136

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tahap 3

Skor maksimum = 4

Skor minimum = 2,17

Kode Kategori Soal


No
Responden 1 2 3 4 5
1 RT-1 2,17 0 2,17 0,54 2,17
2 RT-7 2,17 2,17 2,17 1,08 2,17
3 RS-13 2,17 0,54 2,17 0 0
4 RS-14 0,54 0,54 0 1,62 0,54
5 RR-18 0,54 0 0 0,54 0
6 RR-20 1,62 0,54 0 1,62 0
Jumlah 3 5 3 6 4
Jumlah Total 21

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tahap 4

Skor maksimum = 4

Skor minimum = 2,17

Kode Kategori Soal


No
Responden 1 2 3 4 5
1 RT-1 1,62 0 1,62 1,08 1,62
2 RT-7 1,62 2,17 1,62 0,54 1,62
3 RS-13 1,08 1,62 2,17 0 0
4 RS-14 0,54 0,54 0 1,62 0,54
5 RR-18 0,54 0 0 0,54 0
6 RR-20 1,08 0,54 0 1,62 0
Jumlah 6 5 5 6 6
Jumlah Total 28
137

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tahap 5

Skor maksimum = 4

Skor minimum = 2,17

Kode Kategori Soal


No
Responden 1 2 3 4 5
1 RT-1 1,08 0 2,17 2,17 0,54
2 RT-7 0,54 2,17 0,54 0 0
3 RS-13 0 0 0 0 0
4 RS-14 0,54 2,17 0 2,17 0,54
5 RR-18 0,54 0 0 0,54 0
6 RR-20 0 0 0 0,54 0
Jumlah 6 4 5 4 6
Jumlah Total 25
138

Lampiran 11

Persentase Kesulitan Pada Butir Soal

No Tahapan 1 Jumlah siswa Kesulitan % kesulitan


1 6 6 100
2 6 6 100
Memvisualisasikan
3 6 6 100
masalah
4 6 6 100
5 6 6 100
Jumlah 500

No tahapan 2 Jumlah siswa kesulitan % kesulitan


1 6 6 100
2 mendeskripsikan 6 5 83
3 konsep fisika 6 6 100
4 berdasarkan masalah 6 4 67
5 6 6 100
Jumlah 450

No tahapan 3 Jumlah siswa kesulitan % kesulitan


1 6 3 50
2 6 5 83
3 merencanakan solusi 6 3 50
4 6 6 100
5 6 4 67
jumlah 350
139

No tahapan 4 Jumlah siswa kesulitan %kesulitan


1 6 6 100
2 6 5 83
3 menjalankan rencana 6 5 83
4 6 6 100
5 6 6 100
Jumlah 467

No tahapan 5 jumlah siswa kesulitan %kesulitan


1 6 6 100
2 mengecek dan 6 4 67
3 mengevaluasi 6 5 83
4 jawaban 6 4 67
5 6 6 100
Jumlah 416,67
140

Lampiran 12

Persentase Keseluruhan Butir Soal

Soal
Tahapan Heller %kesulitan
1 2 3 4 5
memvisualisasikan masalah 100 100 100 100 100 100
mrndeskripsikan konsep
100 83 100 67 100 90
fisika berdasarkan masalah
merencanakan solusi 50 83 50 100 67 70
menjalankan rencana 100 83 83 100 100 93
mengecek dan mengevaluasi
100 67 83 67 100 83
jawaban
141

Lampiran 13

Penafsiran Data

%kesulitan
No Tahapan Heller penafsiran data
siswa
Memvisualisasikan
1 100 Selurunya mengalami kesulitan
masalah
Mndeskripsikan konsep
Pada umumnya mengalami
2 fisika berdasarkan 90
kesulitan
masalah
Sebagian besar mengalami
3 Merencanakan solusi 70
kesulitan
Pada umumnya mengalami
4 Menjalankan rencana 93
kesulitan
Mengecek dan Pada umumnya mengalami
5 83
mengevaluasi jawaban kesulitan
142

Lampiran 14
Transkip hasil wawancara RT-01 (responden 1 kategori tinggi) saat
memecahkan masalah
Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RT-01 : Waalaikumsalam Wr Wb
Peneliti : Sebelumnya terima kasih karena telah bersedia untuk
diwawancarai.
RT-01 : Iya kak
Peneliti : Boleh kita Mulai wawancaranya dek?
RT-01 : Iya.
Peneliti : Sebelumnya soal yang yang saya berikan apakah kamu jawab
semua?
RT-01 Yang No 2 saya lupa jawab kak karena agak terburu-buru.
Peneliti : Oke. Kita mulai dari soal no 1
RT-01 : Iya
Peneliti : Boleh dibaca kembali soalnya dek.
RT-01 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Setelah kamu baca, apakah soal tersebut sulit dikerjakan ?
RT-01 : Tidak terlalu sih kak.
Peneliti : Di jawaban kamu ini ada gambarnya, bagaimana cara kamu
bisa mendapatkan gambar tersebut?
RT-01 : A kan di gelombang teratas baru B yang
bagian terbawah.3 detik kemudian B nya ada diatas baru A nya
yang dibawah.
Peneliti : Jadi gambarnya seperti itu?
RT-01 : Iye
Peneliti : Terus waktunya tidak ditulis?
RT-01 : Saya tulis diketahui kak
Peneliti : Dari soal nomor 1 ini, apakah kamu paham dari maksud soal
tersebut?
RT-01 : Paham kak. Jadi yang ditanyakan cepat rambat gelombang, jadi
Yang dicari adalah frekuensinya adalah banyaknya
gelombang/waktu. Gelombangnya ada 2 dan waktunya ada 3 s
jadi hasilnya 2/3 Hz. Baru dikasih masukkan dalam rumus cepat
ee.. λ x f adalah 12/2/3 jadi hasilnya 8 m/s. Begitu kak
Peneliti : Pada soal nomor 1 apa saja yang diketahui dalam soal ini?
RT-01 : Jarak antar botol A dan B, waktunya sama jumlah
gelombangnya.
Peneliti : Disini tidak ada kamu tulis jumlah gelombangnya dek?
RT-01 : Saya kira cukup di gambar saja jadi tidak masuk diketahui
143

Peneliti : Lanjut, ditanyakan pada soal ini apa?


RT-01 : Cepat rambat gelombang.
Peneliti : Simbolnya?
RT-01 :f
Peneliti : f atau v?
RT-01 : v kak.
Peneliti : ok. Satuannya?
RT-01 : Satuannya m/s.
Peneliti : Terus bagaimana persamaan apa yang kamu gunakan untuk
menyelesaikan soal pada nomor 1?
RT-01 : Yang pertama itu frekuensinya f = n/t. Yang kedua cepat rambat
gelombang λ x f
RT-01 : Bagaimana caranya bisa mendapatkan hasil jawaban tersebut
atau jalannya?
RT-01 : Pertama dicari dulu frekuensinya habis itu dimasukkan kedalam
rumus λ x f.
Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali jawaban pada soal no 1?
RT-01 : Ada sedikit kak,tapi agak terburu-buru begitu
Peneliti : Kesimpulan yang kamu dapatkan apa dek?
RT-01 : Jadi cepat rambat gelombang yang dihasilkan gelombang air laut
adalah 8 m/s.
Peneliti : Menurut adik apakah jawaban sudah benar atau yakin?
RT-01 : Belum yakin kak
Peneliti : Kenapa belum yakin dek? Bagian apa nya yang belum yakin?
RT-01 : Belum yakin dengan persamaannya
Peneliti : Ok, lanjut ke soal no 2. Boleh dibaca kembali soalnya?
RT-01 : (Membaca soal tersebut).
Peneliti : Setelah mmbaca soal tersebut, apakah sulit?
RT-01 : Sulit kak.. susah dipahami soalnya
Peneliti : Pada jawaban no 2 ini,saya lihat ada gambar. Bagaimana cara
mendapatkan gambar tersebut?
RT-01 : Rapatan dan regangan jumlahnya ada 2 jadi begitu.
Peneliti : Jadi begitu gambarnya?
RT-01 : Iye
Peneliti : Variabel-variabel yang diketahui pada soal, mengapa tidak
dituliskan di dalam penggambaran?
RT-01 : Karena masih bingung kak
Penelitii: Lanjut dalam soal no 2 yang diketahui apa saja?
RT-01 : Jumlah rapatan dan regangan.
Peneliti : Itu simbolnya?
144

RT-01 : Simbolnya tidak tahu kak dan lupa kak


Peneliti : Itu n = 2 apa nya?
RT-01 :Itu jumlah gelombang kak
Peneliti : Apa lagi yang kamu peroleh atau yang diketahui pada soal no 2?
RT-01 : Ada waktu 3 detik digerakkan mundur sebanyak 2 kali simbolnya
t, terus ada λ yaitu panjang slinki 3 meter
Peneliti : Terus yang ditanyakan pada soal no 2 apa?
RT-01 : Cepat rambat gelombang
Peneliti : Simbolnya ?
RT-01 :v
Peneliti : Pada jawaban kamu tidak ditulis dari persamaan sampai
Kesimpulan,Mengapa?
RT-01 :Masih bingung cara kerja nya kak
Peneliti : Jadi hanya sampai pada tahap 2?
RT-01 : Iye
Peneliti : Lanjut ke soal no 3 dek, boleh dibaca kembali?
RT-01 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Setelah dibaca soalnya, apakah soal tersebut sulit dikerjakan?
RT-01 : Soalnya tidak terlalu sulit kak, cuman ta putar putar kata katanya.
Dan agak susah dipahami
Peneliti : Mengapa gambar seperti itu?
RT-01 : Karena jika dilihat dari petunjuk soal, maka balok A berada
dipuncak dan botol B berada dilembah dan balok A dan B terpisah
satu puncak gelombang.
Peneliti : Terus yang diketahui pada soal ini ?
RT-01 : Jarak antar keduanya (λ) yaitu 100 cm yang bisa dikonversi
menjadi 1 m.baru waktunya 1 sekon.
Peneliti : Terus yang ditanyakan?
RT-01 : Frekuensinya.
Peneliti : Rumus yang kamu gunakan?
RT-01 : f= n/t
Peneliti : Terus mengapa menggunakan rumus tersebut?
RT-01 : Karena itu rumus yang diajarkan.
Peneliti : Bagaimana langkah bisa menghasilkan jawaban 1 Hz?
RT-01 : Sebenarnya 1,5 kak. Saya kurang teliti dalam menjawabnya kak
Peneliti : Terus?
RT-01 : Jadi antara jarak Adan B itu 1,5 gelombang..jadi 1,5/t nya adalah
1 sekon jadi per 1. Jadi hasilnya 1,5 Hz.
Peneliti : n nya dari mana? Dan diketahui tidak ada kamu tliskan n nya?
RT-01 : Jarak antara A dan B 1,5 Gelombang
145

Peneliti : Cara penentuannya dan kenapa bisa 1,5 ?


Rt-01 : 1 gelombang itu kak 1 lembah dan 1 puncak, dan baru kan di
tambah lagi setengah ke sana.
Peneliti : Jadi 1,5 gelombang.?
RT-01 : Iye
Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali pada soal no 3?
RT-01 :Tidak sih kak
Peneliti : Kenapa?
RT-01 : Karena waktunya ..
Peneliti : Terus kesimpulan yang kamu dapatkan?
RT-01 : Jadi frekuensi danau adalah 1,5 Hz
Peneliti : Lanjut ke soal nomor 4 dek. Baca kembali soalnya?
RT-01 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Soal nomor 4 ini apakah tergolong sulit?
RT-01 : Tidak sulit kak
Peneliti : Mengapa tidak sulit?
RT-01 : Karena dalam penyelesaiannya menggunakan perkiraan dan
dihitung secara manual serta tidak menggunakan rumus.
Peneliti : Bagaimana bisa mendapatkan gambar tersebut?
RT-01 : Gambarnya itu kan dari puncak ke lembah itu 4 s waktunya, jadi
ditulis disitu 4 sekon, terus jarak antar puncak ke lainnya adalah
16 m. Berarti 1 gelombang itu 16 meter.
Peneliti : Terus soal nomor 4 yang diketahui apa- apa saja?
RT-01 : Yang diketahui itu berapa banyak gelombangnya, kan nelayannya
naik turun 2 kali jadi elombangnya ada 2,baru waktunya ada 4
sekon, terus panjang gelombangnya 16 meter.
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 4 apa?
RT-01 : Berapa waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk mencpai
pantai jika jauhnya 100 m.
Peneliti : Kemudian rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
RT-01 : Tidak menggunakan rumus kak, cuma diperkira-kirakan.
Peneliti : Coba jelaskan caranya mengapa bisa mendapatkan jawaban 50
sekon
RT-01 : Jadi dari puncak ke lembah adalah 4 sekon jadi dikali kali begitu
sampai bisa menghasilkan 100 meter.
Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali?
RT-01 : Tidak kak.
Peneliti : Jadi apakah kamu memberikan kesimpulan?
RT-01 : Jadi waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk mencapai
146

pantai jika jauhnya 100 m adalah 50 sekon


Peneliti : Apakah kamu yakin dengan jawabannya?
RT-01 : Tidak kak
Peneliti : Mengapa?
RT-01 : Karena tidak menggunakan rumus dan hanya melakukan manual
saja
Peneliti : lanjut ke soal nomor 5 dek, dan bacakan kembali soalnya.
RT-01 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Setelah kamu membaca soal, apakah kamu mereasakan kesulitan
dalam menjawab tersebut.
RT-01 : Tidak juga kak
Peneliti : Apakah kamu paham dengan soal nomor 5?
RT-01 : Agak paham kak
Peneliti : Paham nya itu seperti apa?
Rt-01 : Pahamnya yaitu benda terpisah yaitu 6 meter. Yang saya mengerti
itu terdapat 1 bukit gelombang. dan yang tidak dimengerti itu
adalah energi gelombang
Peneliti :Bagaimana cara kamu menggambarkan jawaban yang ada pada
soal nomor 5?
RT-01 : Itu kan A dan B Terpisah 6 meter, baru ditengah ada 1 bukit
antara A dan B,
Peneliti : Mengapa tidak menuliskan variabel ke dalam gambar?
RT-01 : Saya kira tidak termasuk dalam gambar.
Peneliti : Lanjut, pada soal nomor 5 apa saja yang diketahui?
RT-01 : Gelombangnya ada 1, waktunya yang ada pada soal adalah 6
sekon, dan ƛ adalah 6 meter
Peneliti : Terus yang ditanyakan pada soal nomor 5?
RT-01 : Kecepatan rambat gelombang
Peneliti : Rumus yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
RT-01 : Yang pertama untuk frekuensi dipakai n/t jadi 1/6, lalu untuk
kecepatannya λ/f jadi 6/6 jadi hasilnya 1 m/s.
Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali?
RT-01 : Tidak sempat.
Peneliti : Mengapa?
RT -01 : Karena kehabisan waktu
Peneliti : Jadi dari soal yabg saya berikan apakah pernah kalian dapatkan
atau setipe dengan soal tersebut?
RT-01 : Iye ada.
Peneliti : Baiklah, wawancara kita cukup sampai disini, dan terimah kasih
atas waktunya dek.
147

RT-01 : Iye
Penelititi : Assalamualaikum Wr Wb
RT-01 : Waalaikumsalam Wr Wb
148

Transkip hasil wawancara RT-07 (responden 1 kategori tinggi) saat


memecahkan masalah
Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RT-07 : Waalaikumsalam Wr Wb
Peneliti : Boleh kita mulai wawancaranya untuk hasil jawaban yang kalian
berikan?
RT-07 : Iya
Peneliti : Sebelumnya terima kasih telah meluangkan waktunya untuk
diwawancarai. Yang ingin saya tanyakan apakah soal tersebut
dijawab semua?
RT-07 : Iya, tapi ada beberapa yang tidak yakin karena dikejar oleh
waktu.
Peneliti : kita mulai dari nomor 1 yah?
RT-07 : Iya
Peneliti : Baca kembali soal nomor 1?
RT-07 : (Membaca Soal tersebut)
Peneliti : Setelah membaca soal tersebut, apakah mengalami kesulitan
dalam mengerjakannya?
RT-07 : Jujur pada pertama kali iya kak.
Peneliti : Apakah paham dengan maksud soal nomor 1?
RT-07 : Jadi permasalahan yang ada pada soal tersebut kita diminta untuk
menyajikan data dari kecepatan rambat gelombang.
Peneliti : Pada jawaban kamu itu ada gambar, mengapa gambarnya seperti
itu?
RT-07 : Jadi untuk gambarnya sendiri, kan pada soal tertera dijelaskan
bahwa dipermukaan air laut jaraknya perkiraan 6 meter saling
terpisah jadi ada 2 botol yakni botol A dan B terpisah dengan
jarak 6 meter.sedangkan si botol A berada pada ketinggian
maksimum atau berada pada amplitudo tertinggi dari gelombang
tersebut sedangkan untuk botol B berada di bagian terendah. Jadi,
saya menggambarkan grafik gelombang botol A berada diatas
dan botol B berada dibawah yang terpisahkan oleh garis 6 meter
dan dijelaskan juga selang 3 detik berlangsung kedua botol ini
bertukar posisi. Jadi posisi botol A menjadi dibawah dan botol B
menjadi diatas yang memiliki jarak yang sama yakni 6 meter.
Setelah waktu 3 sekon.
Peneliti : lanjut, dalam soal tersebut apa saja yang diketahui dalam soal itu?
RT-07 : Yang diketahui adalah jarak antar botol adalah 6 meter yang
dimana jarak antar botol tersebut merupakan setengah dari λ atau
1 gelombang. jadi 1 gelombang dia menjadi 12 meter apabila
149

dijumlahkan secara keseluruhan Dan selang waktu yang


dibutuhkan untuk mendapatkan 1 gelombang adalah 3 sekon.
Peneliti : Terus yang ingin saya tanyakan simbol dari jarak dan selang
waktu itu apa?
RT-07 : Untuk selang waktu simbolnya t dan jarak adalah λ.
Peneliti : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 1?
RT-07 : Yang ditanyakan adalah cepat rambat gelombang atau v.
Peneliti : Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil jawaban
tersebut apa?
RT-07 : Jadi, persamaan yang digunakan adalah v = λ. F, kembali lagi
dalam persamaan ini f tidak diketahui maka dari itu sebelumnya
langkah yang kita lakukan adalah mencari nilai f atau frekuensi.
jadi rumus yang saya gunakan adalah f= n/t.
Peneliti : Bagaimana langkah atau cara mendapatkan jawaban tersebut?
RT-07 : Jadi kita memasukkan nilai ke dalam persamaan f= n/t. Jadi f=
1/3 dengan satuan Hz dan 1/3 dimasukkan kedalam persamaan v=
λ. F dimana λ yang saya dapatkan yakni 12x 1/3 dan akan
menghasilkan cepat rambat gelombang atau v yang bernilai 4 m/s.
Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali jawaban sebelum dikumpulkan?
RT-07 : Dicek kembali iya,tetapi tidak secara teliti
Peneliti : Kesimpulan yang kamu dapatkan?
RT-07 : Kesimpulannya cepat rambat gelombang bernilai 4 m/s untuk
botol A dan B yang bergerak antar selang waktu 3 sekon yang
terpisah antara jarak 12 meter.
Peneliti : Lanjut ke soal nomor 2
RT-07 : Iya kak
Peneliti : Coba baca kembali soalnya?
RT-07 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Sama seperti yang saya tanyakan pada soal no 1, apakah soal no 2
ini kesulitan dalam menjawabnya?
RT-07 : Sulit karena berbeda dengan tadi,yang tadi hanya gelombang
biasa sedangkan yang ini merupakan gelombang yang berada
pada slinki yakni gelombang yang berputar tidak seperti
gelombang yang tadi yang hanya naik turun. Jadi saya rasa soal
ini agak susah
Peneliti : Agak susah itu pada bagian gambarnya?
RT-07 : Dipemahaman soalnya
Peneliti : Setelah kamu baca, apa yang kamu pahami dari soal no 2 ini?
RT-07 : Dari soal tersebut ada 2 keadaan yakni keadaan pertama kedua
anak tersebut sedang bermain slinki yang memiliki panjang. Itu
150

keadaan pertama yang masih dalam keadaan normal.keadaan yang


kedua, kedua anak tersebut memainkan secara maju mundur jadi
tercipta regangan dan rapatan setelah 3 sekon.
Peneliti : Mengapa bisa menggambarkan gelombang nya seperti itu?
RT-07 : Sama seperti penjelasan tadi, ada 2 anak dalam keadaan normal
yang slinkinya masih dalam batas normal dengan jarak 3
meter.terus untuk keadaan kedua setelah 3 sekon bermain salah
seorang anak itu melakukan tarik ulur jadi tetap jarak yang sama 3
meter tetapi tercipta gelombang yakni 2 rapatan dan 2 regangan.
Peneliti : Masih ada yang ditambahkan ?
RT-07 : Tidak
Peneliti : Informasi apa yang kamu peroleh pada soal nomor 2?
RT-07 : Jadi menurut saya yang diketahui adalah jarak sepanjang 3 meter
dan selang waktu yakni 3 sekon dan banyaknya gelombang yakni 2
rapatan dan 2 regangan dimana itu adalh nilai n atau banyak nya
gelombang yakni 2 gelombang.
Peneliti : Pada soal nomor 2, apa yang ditanyakan?
RT-07 : Berapa jumlah rapatan dan regangan yang dihasilkan dari kedua
anak tersebut jika bermain maju dan mundurkan slinki itu dengan
kecepatan dua kali lipat dari kecepatan pada saat mereka awal
bermain.
Peneliti : Rumus yang digunakan untuk mendapatkan hasil jawaban tersebut
apa?
RT-07 : Kalau saya menggunakan masih rumus yang sama yakni v= λ. F.
Peneliti : Bagaimana langkah atau cara mendapatkan hasil jawaban tersebut?
RT-07 : Jadi langkah awal yang kita lakukan ialah mencari frekuensi dari
keadaan normal yakni f= n/t .dimana n yang telah dijelaskan
bahwa terdapat 2 rapatan dan 2 reganagan tentu berjumlah 2
gelombang/3 s. Jadi f untuk keadaan normal adalah 2/3 Hz.
Selanjutnya masukkan frekuensi tersebut untuk mencari cepat
rambat gelombangdari keadaan normal. Jadi kita menggunakan
rumus v=λ.f1 jadi f = 3 m dikali dengan frekuensi yang kita
dapatkan dipersamaan sebelumnya yakni 2/3 yang menghasilkan
cepat rambat 2 m/s. Nah untuk keadaan setelah kecepatan rambat
gelombangnya dinaikkan 2 kali lipat dari keadaan normal maka
persamaan yang kita gunakan adalah 2v= λ.f dimana v yang
didapatkan sebelumnya 2 m/s jadi 2x2= λ.f, λ disini sama yakni 3
meter dan f diubah menjadi n/3 karena waktu nya tidak berubah
tetapi jumlah gelombangnya yang berubah. Jadi λ dicoret habis
dengan waktu sama-sama 3 dan menghasilkan n = 4,jadi
151

kesimpulan yang saya tarik adalah gelombang yang terbentuk dari


cepat rambat yang dinaikkan 2 kali nilainya dari keadaan normal
akan menghasilkan 4 gelombanng atau yang ditanyakan dalam soal
yakni 4 regangan dan 4 rapatan.
Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali jawaban?
RT-07 : Iya
Peneliti : dicek berapa kali?
RT-07 : 1 kali pengecekan
Peneliti : lanjut ke soal nomor 3?
RT-07 : Iya
Peneliti : Baca kembali soal nomor 3?
RT-07 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Setelah menjawab tersebut apakah mengalami kesulitan?
RT-07 : Untuk soal no 3 sama dengan nomor-nomor sebelumnya hanya
membutuhkan ketelitian, penalaran, dan logika yang cukup
tinggi.
Peneliti : Apakah kamu pernah mendapatkan jawaban seperti yang saya
berikan?
RT-07 : Untuk soalnya hampir mirip tapi mungkin yang ditanyakan benda
Peneliti : dari soal nomor 3 yang kamu pahami seperti apa?
RT-07 : Jadi di soal nomor 3 terdapat dua balok kan dimana balok yang A
ini berada dipuncak dan balok B berada di bawah gelombang. itu
keadaan pada saat normal, setelah 1 detik kemudian ternyata A dan
B ini berada pada keadaan setimbang. Dan dikatakan juga A dan b
dipisahkan oleh 1 puncak. Keadaan setimbang yang saya tangkap
dari balok A dan B berada sama-sama dibawah gelombang dan
dipisahkan oleh 1 puncak dimana membentuk 1 gelombang.
Peneliti : Mengapa dijawaban kamu ada 2 gambar?
RT-07 : Jadi yang pertama adalah keadaan normal atau o detik pada saat t
bernilai 0,si balok A berada dipuncak dan si balok B berada di
dasar lembah dan mereka terpisahkan oleh jarak sebesar 100 cm
sedangkan dikedaan kedua yakni ketika t = 1 detik kemudian si
balok Adan B berada dikeadaan setimbang yang dipisahkan oleh 1
puncak jadi mereka sama-sama berada dibawah lembah yang
berbeda yang dipisahkan oleh jarak.
Peneliti : Informasi apa saja yang kamu peroeh pada soal nmor 3?
RT-07 : Yang diketahui pada soal nomor 3 adalah jarak antara A dan B
pada keadaan normal yang membentuk setengah gelombang yakni
100 cm dan kemudian dikonversi ke meter menghasilkan 1 meter
152

dan juga selang waktu yang dialami oleh balok kayu sebesar 1
sekon.
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal ini apa?
RT-07 : Yang ditanyakan adalah frekuensi dari gelombang air tersebut.
Peneliti : Apa persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
RT-07 :Persamaan yang digunakan dalam soal tersebut ialah f=n/t.
Peneliti : Bagaimana langkah penyelesaiannya?
RT-07 : Persamaan yang digunakan dalam soal tersebut ialah f=n/.Dimana
n tersebut adalah jumlah gelombang yang dihasilkan dan 1/T
adalah selang waktu untuk menghasilkan dari gelombang tersebut.
jadi pada saat 1 detik balok A dan B berada dalam keadaan
setimbang dan dipisahkan oleh satu puncak dimana menghasilkan
satu gelombang dan dibagi dengan selang waktu 1 detik, jadi
frekuensi tersebut yang saya dapatkan adalah 1 Hz.
Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali jawaban tersebut?
RT-07 : Untuk soal nomor 3 tidak dicek.
Peneliti : Mengapa?
RT-07 : Karena pas baru mulai nomor 4 sudah dibilang 10 menit lagi jadi
tidak sempat dicek kembali
Peneliti : Apakah kamu yakin dengan jawabannya?
RT-07 : Agak yakin
Peneliti : Kenapa agak yakin?
RT-07 :Karena pertama tidak dicek kembali dan yang kedua saya
mengerjakan nomor 3 dan seterusnya itu secara buru-buru jadi
saya rasa tidak maksimal
Peneliti : Lanjut ke soal nomor 4?
RT-07 : Iye kak
Peneliti : Baca kembali soal nomor 4
RT-07 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Sama seperti nomor 1,2,3 apakah mengalami kesulita pada soal
nomor 4?
RT-07 : Kesulitan iya karena dikerjakan 10 menit terakhir dan saya
kurang menganalisis soalnya.
Peneliti : Pada soal nomor, apa yang kamu pahami?
RT-07 : Iya paham.
Peneliti : pahamnya seperti apa?
RT-07 : Yang saya pahami adalah seorang nelayan itu dia berada
diperairan terus kapalnya naik turun 2 kali. Terus dia hitung waktu
yang diperlukan untuk bergerak dari puncak ke lembah.jadi pada
153

saat diatas dan dibawah itu 4 sekon dan si nelayan juga mengamati
bahwa jarak antar puncak jadi pada saat diatas dia turun dan pada
saat naik kembali itu 6 meter.
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 4 apa?
RT-07 : Yang ditanyakan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh
jarak 100 meter. Jadi berapa sekon yang dibutukan untuk sampai
pada 100 meter
Peneliti : Bagaimana bisa gambar seperti itu?
RT-07 : Karena waktunya singkat jadi saya hanya menggambarkan apa
yang terlintas dipikiran saya seperti dimana nelayan tersebut naik
turun sebanyak 2 kali jadi dia dari atas turun kemudian naik lagi
lalu turun. Jadi saya tuliskan panjangnya 16 meter tapi yang saya
tulis salah yaitu 8 meter
PenelitI : Mengapa bisa 8 meter?
RT-07 : Karena soalnya yang saya pahami pada saatpertama kali saya
baca jarak antar puncak gelombang itu 16 meter. Saya kira jarak
antar puncak dan lembah ternyata puncak dan puncak berarti 1
gelombang.jadi saya pikirnya disitu dari pada saat dia naik turun it
adalah 16 meter. Jadi 2 gelombang makanya saya tulis 8 meter
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 4 apa?
RT-07 : s saat pada 100 meter
Peneliti : Kenapa s?
RT-07 : Saya tidak perhatikan.
Peneliti : Untuk persamaan yang digunakan pada soal nomor 4 apa?
RT-07 : Saya menggunakan persmaan frekensi= n/t yang seperti
digunakan pada soal-soal sebelumnya .dimana n adalah banyaknya
gelombang yang dihasilkan jadi saya menggunakan dua dan t yang
seharusnya 16 meter mnjadi 8 meter jadi hasilnya adalah ¼
Hz.terus untuk mencari waktu tersebut harus memiliki nilai cepat
rambat gelombang. adapun nilai cepat rambat gelombang tersebut
adalah λ.f λ merupakan panjang 1 gelombang. jadi stelah
mendapatkan nilai v kita masukkan kedalam persamaan v= s/t
kemudian apabila rumusnya dirubah akan menghasilkan t= s/v atau
100/4 yang hasilnya 25 sekon.
Peneliti : Apakah jawabannya salah
RT-07 : Iya jawabannya salah
Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali?
RT-07 : Tidak dicek
Peneliti : Lanjut ke soal nomor 5, dibaca kembali soalnya?
RT-07 : (Membaca soal tersebut)
154

Peneliti : Apakah pada soal nomor 5 tergolong sulit dikerjakan?


RT-07 : Untuk waktu yang sesingkat itu jelas sulit kak
Peneliti : Mengapa pada jawaan nomor 5 tidak menggambarkan
permasalahan yang ada pada soal?
RT-07 : Dengan alasan yang sama yaitu waktu tidak cukup
Peneliti : Pada soal nomor 5 informasi yang kamu peroleh seperti apa?
RT-07 : Benda tersebut terpisah dari perahu si anak ini 6 meter dan selang
waktu yang dipeoleh adalah 6 detik dan kedua benda tersebut
terdapat 1 bukit gelombang
Peneliti : s dan λ apa perbedaannya?
RT-07 :Sama kak karena s itu jarak sedangkan jarak disoal itu
menggambarkan panjang dari gelombang jadi saya rasa sama.
Peneliti : Apakah kamu paham yang ditanyakan pada soal ini?
RT-07 : Cepat rambat gelombang (v)
Peneliti : Rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal nomor 5?
RT-07 : v=λ.f, tapi saya tidak yakin
Peneliti : Mengapa tidak yakin?
RT-07 : Karena saya mengerjakan soal no 5 ini berdasarkan dengan yang
terlintas dipikiran saya.
Peneliti : Bagaimana langkah penyelesaian soal tersebut?
RT-07 : Pertama menggunakan persamaan frekensi dengan memasukkan
jumlah gelombang yang terbentuk yaitu 2 dibagi dengan waktu
sebesar 6 dan hasilnya adalah 1/3. Kemudian lanjut ke persamaan
cepat rambat gelombang dengan mengalikan panjang gelombang
dikali dengan frekuensi. Jadi 3x 1/3= 1 m/s.
Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali?
RT-07 : Tidak
Peneliti : wawancara kita cukup sampai disini, dan terima kasih telah
meluangkan waktunya untuk diwawancarai
RT-07 : Iye kak
Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RT-07 : Waalaikumsalam Wr Wb
155

Transkip hasil wawancara RS-13 (responden 1 kategori sedang) saat


memecahkan masalah
Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RS-13 : Waalaikumsalam Wr Wb
Peneliti : Boleh kita mulai wawancaranya?
RS-13 : Iye kak
Peneliti : Yang ingin saya tanyakan apakah soal yang saya berikan di jawab
semua?
RS-13 : Dikerja semua tapi yang dikerjakan secara lengkap hanya 3
nomor .
Peneliti : Kita mulai dari soal nomor 1 yah?
RS-13 : Iya kak
Peneliti : Baca kembali soal nya yah?
RS-13 : (Membaca dalam hati)
Peneliti :Setelah kamu baca, apakah kamu merasa kesulitan pada saat
menjawabnya?
RS-13 : Tidak juga kak.
Peneliti :Bagaimana penggambaran pada soal nomor 1?
RS-13 : Kalau penggambarannya kak, disini ada dua botol plastik yang
berada dipermukaan air laut, terus botol A berada pada bagian
tertinggi pada permukaan air laut, jadi kalau dalam gelombang itu
seperti puncaknya terus botol B yang berada direndahnya itu
seperti dari gelombang itu adalah lembahnya. Jadi yang diketahui
jarak antara botol A dan botol B itu 6 meter.
Peneliti : Hanya itu saja variabel yang diketahui dalam gambar ?
RS-13 : Ada juga jumlah gelombangnya.
Peneliti : Berdasarkan gambar yang kamu buat jumlah gelombang yang
terbentuk berapa?
RS-13 : Jadi berdasarkan gambar yang saya telah buat maka jumlah
gelombang yang terbentuk adalah 1,5 gelombang.
Peneliti : Pada soal nomor 1 itu, apa saja yang diperoleh?
RS-13 : yang diketahui adalah ƛ nya =6 meter, t atau waktunya adalah 3 s,
Peneliti : lanjut, yang ditanyakan pada soal nomor 2 apa?
RS-13 : Cepat rambat gelombangnya atau v.
Peneliti : Kemudian untuk rumus yang digunakan untuk menyelesaikan
soal nomor 1 apa?
RS-13 : v= ƛ.f
Peneliti : Hanya itu saja rumus yang digunakan?
RS-13 : Ada rumus lain yang digunakan kak, karena frekensi belum
diketahui
156

maka terlebih dahulu kita menjadi f nya dengan menggunakan


rumus f= n/t. setelah itu nanti di masukkan kedalam rumus cepat
rambat gelombang.
Peneliti : Bagaimana langkah atau penyelesaiannya untuk mendapatkan
jawaban tersebut?
RS-13 : Di cari dulu frekuensinya dengan memasukkan yang telah
diketahui. Adapun rumusnya yaitu f=n/t itu adalah 1,5/3 jadi 0,5
Hz. Dan 0,5 Hz itu frekensinya dan untuk mencari cepat rambat
gelombang nya = ƛ.f. Jadi ƛ nya itu yang telah diketahui 6 meter
dan dikali dengan frekensinya adalah 0,5 Hz jadi hasilnya 3 m/s.
Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali?
RS-13 : Iya sempat dicek.
Peneliti : Kesimpulan yang kamu dapatkan?
RS-13 : Jadi cepat rambat gelombang dari peristiwa tersebut adalah 3 m/s
Peneliti : mengapa pada jawaban kamu tidak ditulis kesimpulannya?
RS-13 : Tidak sempat kak.
Peneliti : lanjut ke soal no 2 yah
RS-13 : Iye kak
Peneliti : Baca kembali soal nomor 2?
RS-13 :( Membaca soal tersebut)
Peneliti : Saya tanyakan kembali ketika selesai membaca soal tersebut
apakah mengalami kesulitan dalam mengerjakannya?
RS-13 : Sulit kak
Peneliti : Apa yang menyebabkan kesulitan?
RS-13 : Karena disini ada bagian yang kecepatan gerakan yang dinaikkan
2 kali lipat itu bagian situ agak sulit.
Peneliti : Mengapa adik menggambarkan seperti itu?
RS-13 : Karena disini kan disebutkan slinki, slinki itu yang seperti per,
jadi termasuk dalam gelombang longitudinal .
Peneliti : Jadi gambarnya seperti itu?
RS-13 : Iye kak
Peneliti : Terus 3 meter nya itu apa?
RS-13 : Itu ƛ nya .
Peneliti : Hanya itu yang diketahui variabel pada gambar?
RS-13 : Jumlah gelombangnya yaitu 2 karena dijelaskan menghasilkan 2
rapatan dan 2 regangan. Serta waktunya adalah 3 detik.
Peneliti : Pada soal nomor 2 informasi apa yang kamu peroleh?
RS-13 : Jadi yang diketahui itu ƛ nya 3 meter, jumlah gelombang atau n
nya adalah 2 gelombang. Dan waktunya 3 detik.
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 2 apa?
157

RS-13 : Yang ditanyakan adalah berapa banyak rapatan dan regangan


yang hasilkan itu diibaratkan jadi ƛ atau panjang gelombang.
Peneliti : Untuk rumus yang digunakan pada soal nomor 2 apa?
RS-13 : Rumus yang saya gunakan adalah ƛ= f.v
Peneliti : Jadi hanya menggunakan 1 persamaan ?
RS-13 : Dengan f nya. Tapi f nya dicari terlebih dahulu menggunakan
rumus 1/T
Peneliti : Terus?
RS-13 : Terus cara mencari periode adalah T= t/n.
Peneliti : Cara menyelesaikan soal tersebut seperti apa?
RS-13 : Untuk nomor 2 saya menjawab tidak secara lengkap kak
Peneliti : Mengapa tidak selesai?
RS-13 : Karena waktunya singkat
Peneliti : Apakah kamu melakukan pengecekan kembali pada jawabannya?
RS-13 : Tidak sempat kak.
Peneliti : Lanjut ke soal nomor 3 boleh dibaca kembali?
RS-13 :( Membaca soal tersebut)
Peneliti : Setelah kamu baca apakah soal ini sulit kamu kerjakan?
RS-13 : Sedang sama dengan nomor 1
Peneliti : Mengapa sedang?
RS-13 : Karena soalnya sama seperti dengan nomor 1.
Peneliti : Pada jawaban kamu ada gambar,mengapa bentuk gelombangnya
seperti itu?
RS-13 : Disini dijelaskan juga balok A berada dipuncak jadi di puncak
gelombang dan balok B berada pada bagian bawahnya. Kemudian
dikatakan dipisahkan 1 puncak gelombang. Jadi antara A dan B
itu ada 1 puncak gelombang.
Peneliti : Jadi gambarnya seperti itu?
RS-13 : Iya kak
Peneliti : Pada variabelnya mengapa tidak ditulis?
RS-13 : Itu tidak sempat juga
Peneliti : pada soal nomor 3 yang diketahui apa-apa saja?
RS-13 : Yang diketahui itu jarak keduanya 100 cm, waktu pada saat
setimbang sebesar 1 detik, dan jumlah gelombang sebesar 1,5.
Peneliti : Pada soal nomor 3 kamu tahu apa yang ditanyakan dalam soal
tersebut?
RS-13 : Frekuensinya
Peneliti : Persamaan atau rumus yang cocok digunakan dalam
menyelesaikan soal nomor 3 itu seperti apa?
RS-13 : Rumus f=n/t
158

Peneliti : Terus bagaimana kamu bisa mendapatkan jawaban 1,5 Hz?


RS-13 : Jadi sesuai yang diketahui jadi masukkan ke dalam rumus yang n
nya itu = 1,5 Hz kemudian waktunya itu 1 detik sehingga
menjadi 1,5/1 jadi hasilnya 1,5 Hz.
Peneliti : Apakah kamu mengecek jawabannya?
RS-13 : Iya
Peneliti : Kita lanjutkan ke soal nomor 4 dek?
RS-13 : Iye kak
Peneliti : Baca kembali soalnya?
RS-13 : (Membaca soal tersebut).
Peneliti : Apakah soal nomor 4 ini tergolong sulit?
RS-13 : Iya sulit
Peneliti : Mengapa sulit?
RS-13 : Karena yang bagian waktu yang diperlukan gelombang untuk s
sampai pantai jika jauhnya 100 meter.
Peneliti : Maksud dari soal ini kamu paham?
RS-13 : Untuk penggambaran diawalnya paham kak. Tapi untuk waktu
yang diperlukan gelombang untuk sampai pantai yang jika
jauhnya 100 materi itu kurang paham maksudnya.
Peneliti : Bagaimana penjelasan gambar yang kamu buat?
RS-13 : Karena disini katakana perahunya bergerak naik turun sebanyak 2
kali jadi untuk mencapai puncaknya itu 2 kali begitu
Peneliti : Terus digambar ada ƛ, itu apa?
RS-13 : Itu panjang gelombangnya
Peneliti : Itu tidak dituliskan nilainya atau hanya dituliskan simbonya?
RS-13 : Iya
Peneliti : Apa saja informasi yang kamu peroleh dari soal nomor 4?
RS-13 : Itu ƛ nya 16 meter, kemudian waktunya 4 detik, dan jumlah
gelombangnya yang berdasarkan gambar itu ada 2 gelombang.
Peneliti : Terus yang ditanyakan pada soal nomor 4?
RS-13 : Waktu
Peneliti : Simbolnya?
RS-13 :t
Peneliti : Pesamaan yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
RS-13 : Itu tidak dikerja kak.yang saya kerja sampai ditahap diketahui.
Peneliti : Kenapa?
RS-13 : Karena kekurangan waktu kak
Peneliti : Apakah dicek kembali jawabannya?
RS-13 : Tidak kak
Peneliti : Lanjut ke soal nomor 5 yah
159

RS-13 : Iye kak


Peneliti : Baca kembali soalnya?
RS-13 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Apakah soal ini mudah dikerjakan?
RS-13 : Mudah
Peneliti : Maksud dari soal nomor 5 ini apa?
RS-13 : Dari gambarnya, ada 2 benda juga yang terpisah itu diantara
kedua tersebut tedapat 1 bukit gelombang. Jadi antara A dan B ada
1 bukit gelombang.
Peneliti : Pada soal nomor 5 informasi apa yang kamu peroleh?
RS-13 : Jadi yang diketahui ƛ nya atau panjang gelombangnya 6 meter
dan waktu atau t nya itu 6 detik, dan jumlah gelombangnya 1
gelombang.
Peneliti : Untuk n nya mengapa bisa 1 gelombang?
RS-13 : Dari deskripsi sini kan diantara kedua benda ini terdapat 1 bukit
gelombang jadi yang digambarkan seperti itu, jadi dilihat dari
gambar itu satu gelombang.
Peneliti : Jika ditinjau dari beda nya apakah n nya tetap 1?
RS-13 : Iya kak.
Peneliti : Terus yang ditanyakan pada soal nomor 5?
RS-13 : Cepat rambat gelombang atau v
Peneliti : Jadi rumus yang digunakan pada soal ini apa?
RS-13 : v= ƛ.f
Peneliti : Hanya 1 persamaan saja yang digunakan?
RS-13 : Kemudian rumus frekuensi juga yaitu n/t
Peneliti : Cara penyelesaian untuk mendapatkan jawaban tersebut apa?
RS-13 : Pertama v=ƛ.f kemudian pertama mencari f nya dulu yaitu n/t
yaitu1/6 dan dimasukkan kedalam persamaan v=ƛ.f dan ƛ adalah
6 meter jadi 6x1/6= 1 m/s.
Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali jawabannya?
RS-13 : Iya
Peneliti : Dari semua soal ini apakah kamu pernah mendapatkan pada kelas
11 atau setipe begitu?
RS-13 : Pernah
Peneliti : Kalau materi gelombang mekanik apakah kamu mengalami
kesulitan?
RS-13 : Sebenarnya tidak susah,tapi materinya pelajaran kelas 11 jadinya
agak lupa dalam materinya.
Peneliti : Wawancaranya kita cukup sampai disini, dan terima kasih atas
Waktunya.
160

RS-13 : Iye kak sama-sama


Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RS-13 : Waalaikumsalam Wr Wb
161

Transkip hasil wawancara RS-14 (responden 2 kategori sedang) saat


memecahkan masalah
Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RS-14 : Waalaikumsalam Wr Wb
Peneliti : Boleh kita mulai wawancaranya dek?
RS-14 : Iye
Peneliti : Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk diwawancarai.
RS-14 : iye kak.
Peneliti : Baca kembali soalnya yah
RS-14 : ( Membaca soal tersebut)
Peneliti : Yang ingin saya tanyakan apakah kamu merasakan kesulitan pada
soal nomor 1?
RS-14 : Tidak.
Peneliti : Berarti mudah?
RS-14 : Mudah tetapi lupa materinya. Kan materinya sudah diajarkan di
kelas 11 jadi tidak ada di asah lagi untuk menjawab soal seperti
itu khususnya pada materi gelombang mekanik
Peneliti : Yang kamu pahami pada soal nomor 1 seperti apa?
RS-14 : Paham
Peneliti : Pahamnya seperti apa dan kalau dalam penggambaran pada
jawaban terdapat 2 gambar, jadi maksud gambar tersebut
bagaimana?
RS-14 : Penggambaran yang pertama kan dijelaskan adi melihat dua botol
plastik mengapung dipermukaan air yang jaraknya 6 meter
terpisah, ketika botol A berada pada bagian tertinggi permukaan
air laut dan botol B berada pada bagian terendahnya.jadi
digambar pertama kalimat yang saya bacakan itu saya buatkan
penggambaran untuk gambar pertama. Setelah 3 detik berselang
kan posisinya berubah. Pada gambar kedua saya menggambarkan
posisi botol tersebut setelah 3 detiknya.
Peneliti : Terus pada soal nomor 1 ini, informasi apa yang kamu dapatkan?
RS-14 : Pada soal nomor 1 diketahui kalau jarak antara kedua botol
tersebut terpisah sejauh 6 meter. terus posisinya berubah setelah 3
detik.
Peneliti : Hanya itu saja yang kamu peroleh pada soal nomor 1?
RS-14 : Iye
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 1 apa?
RS-14 : Cepat rambat gelombang
Peneliti : Simbolnya?
RS-14 : Simbol cepat rambat gelombang adalah v
162

Peneliti : Rumus yang digunakan pada soal nomor 1?


RS-14 : v= s/t
Peneliti : Mengapa menggunakan rumus tersebut?
RS-14 :Karena untuk mencari cepat rambat suatu gelombang itu jarak dari
gelombang tersebut harus dibagi dengan waktu.
Peneliti : Cara kerja dalam menyelesaikan soal tersebut seperti apa?
Rs-14 : Jadi yang pertama setelah saya tulis semua hal-hal yang
diperlukan seperti diketahui jarak A ke B berapa, terus jaraknya
itu kan setengah gelombang sedangkan untuk menghitung cepat
rambatnya itu harus dihitung 1 gelombang. Jadi pada jaak 6 meter
dikalikan 2 .
Peneliti : Mengapa dikalikan 2?
RS-14 : Karena jarak A ke B setengah gelombang. Terus karena dihitung
adalah kecepatan 1 gelombang jadi 6 saya kalikan 2 menjadi 12
terus dibagi 3 detik.
Peneliti : Apakah pada soal nomor 1 kamu cek kembali?
RS-14 : Tidak
Peneliti : Mengapa?
RS-14 : Karena kehabisan waktu jadi setelah dikerjakan langsung
dikumpul.
Peneliti : Kesimpulan yang kamu dapatkan pada soal nomor 1?
RS-14 : Kesimpulannya adalah nilai cepat rambat gelombang adalah 4
m/s.
Peneliti : Lanjut... baca kembali soal nomor 2?
RS-14 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Setelah kamu membaca soal tersebut, apakah mengalami
kesulitan dalam mengerjakannya?
RS-14 : Kesulitan kak.
Peneliti : Apa yang membuat sulit dalam mengerjakan soal tersebut?
RS-14 : Belum dapat materinya,Karena kemarin mengikuti pelatihan. Jadi
yang ikut pelatihan diliburkan untuk tidak masuk pelajaran kelas.
Peneliti : Jadi nomor 2 kamu paham maksudnya?
RS-14 : Paham kak. Jadi,untuk nomor 2 juna dan adi memainkan slinki
sepanjang 3 meter. Terus mereka menggerakkannya selama 3
detik. Pada 3 detik tersebut slinki digerakkan maju mundur
sebanyak 2 kali yang menghasilkan 2 rapatan dan 2 regangan.
Terus yang ditanyakan berapa rapatan dan regangan yang
dihasilkan jika cepat rambat gelombang sama tetapi kecepatannya
gerakannya dinaikkan 2 kali lipat. Jadi kecepatannya 3 detik
dinaikkan 2 kali lipat.
163

Peneliti : Penggambaran soal nomor 2 seperti itu?


RS-14 : Karena mengikut dari petunjuk soal.
Peneliti : Pada soal nomor 2 apa saja yang diketahui?
RS-14 : Diketahui panjang slinki 3 meter, terus digerakkan selama 3 detik,
dalam 3 detik tersebut digerakkan sebanyak 2 kali dan
menghasilkan 2 rapatan dan 2 regangan.
Peneliti : Hanya itu saja yang diketahui?
RS-14 : Iye
Peneliti : Terus yang ditanyakan pada soal nomor 2 kamu tahu?
RS-14 : Yang ditanyakan yaitu berapa banyak rapatan dan regangan yang
dihasilkan jika cepat rambat gelombang sama tetapi kecepatan
gerakannya dinaikkan 2 kali lipat
Peneliti : Rumus yang digunakan pada soal nomor 2 apa dek?
RS-14 : Tidak tahu kak
Peneliti : Mengapa tidak tahu?
RS-14 : Karena materinya belum dipelajari
Peneliti : Pada lembar jawaban kamu, cara untuk mendapatkan jawaban
tersebut bagaimana?
RS-14 : Karena pernyataan dari soal itu, jika cepat rambat gelombang
sama tetapi kecepatan gerakannya dinaikkan 2 kali lipat, jadi saya
mengambil kesimpulan dari pernyataan tersebut. Dimana apabila
kecepatan rambat gelombangnya dinaikkan 2 kali lipat hasilnya
akan tetap sama. Jadi, apabila di kalikan 2 maka semuanya
nilainya dikalikan 2.
Peneliti : Jadi kesimpulannya langsung dikalikan 2?
RS-14 : Iye
Peneliti : Pada soal nomor 2, apakah jawaban tersebut dicek kembali
sebelum mengumpulkan jawaban tersebut?
RS-14 : Tidak
Peneliti : Lanjut ke soal nomor 3 dan baca kembali soal nomor 3 yah
RS-14 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Apakah pada soal nomor 3 kamu merasa kesulitan dalam
menjawab soal tersebut?
RS-14 : Kesulitan kak
Peneliti : kesulitannya sama seperti nomor 2?
RS-14 : Agak tidak terlalu paham dengan soalnya
Peneliti : Bagaimana kamu bisa menggambarkan seperti itu?
RS-14 : Karena pernyataan disoal itu bahwa balok kayu A dan B itu
164

terpisah jarak 100 cm, terus balok A berada di puncak sedangkan


balok B berada dilembah. Itu terpisah antara 1 puncak
gelombang.
Peneliti : Apa saja yang diketahui pada soal nomor 3?
RS-14 : Yang diketahui, balok A berada dipuncak sedangkan balok B
berada dilembah dan kedua balok dipisahkan satu puncak
gelombang. Jarak antara A dan B adalah 100 cm. Terus pada saat
t= 1detik balok berada dalam titik setimbang pertama kali.
Peneliti : Mengapa pada jawaban kamu tidak menuliskan t nya?
RS-14 : Karena kurang mengerti kak.
Peneliti : Mengapa tidak menuliskan persamaan atau rumus untuk
menyelesaikan soal
RS-14 : Karena lupa rumusnya kak.
Peneliti : Mengapa tidak menjalankan rencana solusi?
RS-14 : Karena pada tahapan 3 saya tidak menuliskan persamaan yang
digunakan sehingga untuk pada tahapan 4 tidak dapat
mensubstitusikan nilai.
Peneliti : Apakah kamu mengecek kembali jawaban?
RS-14 : Tidak kak, karena saya hanya samapai pada tahap 2 yaitu
menuliskan apa yang diketahui dalam soal.
Peneliti : Lanjut ke soal nomor 4 dan baca kembali soal nya yah
RS-14 : (membaca soal tersebut)
Peneliti : Apakah soal nomor 4 kamu merasa kesulitan dalam
menjawabnya?
RS-14 : Tidak kak
Peneliti : Apa yang membuat mudah dalam mengerjakan soal tersebut?
RS-14 : Karena ingat sedikit materinya kak
Peneliti : Pada soal nomor 4 apa yang kamu pahami dari soal tersebut?
RS-14 : Maksud dari soal ini, Yang dicari jarak perahu tersebut untuk bisa
sampai ke pantai. Terus dijelaskan juga bahwa nelayan tersebut
merasakan perahunya bergerak naik turun sebanyak 2 kali, bearrti
nelayan tersebut merasakan lewatnya gelombang sebanyak 2 kali.
Terus gelombang nya dirasakan selama 4 sekon karena dari
puncak ke lembah itu 4 sekon berarti waktu yang diperlukan
untuk terjadinya naik turun sebanyak 2 kali itu adalah 8 detik.
Peneliti : Penggambaran nomor 4 seperti apa?
RS-14 : Hanya mengikuti yang ada pada soal.
Peneliti : informasi yang kamu peroleh apa saja dalam soal nomor 4?
RS-14 : Yang diketahui bahwa nelayan tersebut merasakan perahunya
naik turun sebanyak 2 kali,
165

Peneliti : Itu apa nya?


RS-14 : Banyak nya gelombang kak
Peneliti : Simbolnya?
RS-14 : Lupa kak
Peneliti : selain banyaknya gelombang, ada lagi?
RS-14 : Waktu cepat rambat suatu gelombang itu selama setengah
gelombang karena hanya dari puncak ke lembah jadi waktunya
adalah 4 sekon dan untuk 1 gelombang waktunya adalah 8 sekon
Peneliti : Mengapa 8 detik?
RS-14 : Karena 1 gelombang itu adalah 1 bukit dan 1 lembah sedangkan
dari bukit ke lembah 1 terhitung 1 gelombang.
Peneliti : Apa yang ditanyakan dalam soal nomor 4?
RS-14 : Waktu yang diperlukan gelombang untuk mencapai pantai jika
jauhnya 100 m.
Peneliti : Persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan soal nomor 4
seperti apa?
RS-14 : v= s/t
Peneliti : Hanya 1 persamaan saja yang digunakan?
RS-14 : Yang terpikir Cuma itu kak.
Peneliti : Bagaimana bisa mendapatkan hasil 50 sekon?
RS-14 : Jadi, untuk yang pertama dicari adalah cepat rambat gelombang,
karena di informasi pada gambar itu jarak antar puncak
gelombang adalah 16 meter terus dibagi waktunya 8 detik dan
hasilnya adalah 2 m/s. Karena jarak ke pantai adalah 100 meter,
jadi 100 meter/2m/s dan hasil akhir nya adalah 50 sekon.
Peneliti : 2/5 dari mana dek?
RS-14 : Salah tulis kak
Peneliti : Apakah pada soal nomor 4 di cek kembali?
RS-14 : Tidak
Peneliti : Mengapa tidak dicek?
RS-14 : Karena waktunya sudah habis kak.
Peneliti : lanjut ke soal nomor 5, dan baca kembali soalnya
RS-14 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Apakah kamu sulit mengerjakan soal nomor 5?
RS-14 : Agak sulit kak
Peneliti : Mengapa agak sulit?
RS-14 : Di bagian ketika mengenai bagian pertama 6 detik setelahnya
energi tersebut mngeai benda yang kedua, pernyataan tersebut
agak blank, jadi meterinya sudah lama jadi agak lupa kak.
Peneliti : Bagaimana penggambaran soal nomor 5?
166

RS-14 : Penggambarannya itu bahwa kedua benda ini beada pada lembah
karena akbar melihat dua benda yang terpisah 1 bukit gelombang
jadi bisa diketahui bahwa kedua benda ini berada pada lembah
yang jarak nya 1 gelombang.
Peneliti : Mengapa benda tersebut berada dibawah?
RS-14 : Karena terpisah 1 bukit gelombang makanya bendanya berada
dibawah
Peneliti : Informasi apa saja yang kamu peroleh pada soal nomor 5?
RS-14 : Jarak kedua benda tersebut 6 meter, waktu tempuh gelombang
tersebut 6 detik.
Peneliti : Rumus yang diguankan pada soal nomor 5?
RS-14 : v=s/t
Peneliti : Langkah atau cara untuk mendapatkan jawaban 1 meter seperti
apa?
RS-14 : Jarak benda di bagi dengan waktu jadi 6/6 dapatnya 1 m/s.
Peneliti : Apakah pada soal nomor 5 kamu cek kembali?
RS-14 : Tidak.
Peneliti : Wawancaranya telah selesai yah dek. Terima kasih atas waktunya
RS-14 : Iya kak sama-sama
Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RS-14 : Waalaikumsalam Wr Wb
167

Transkip hasil wawancara RR-18 (responden 1 kategori rendah) saat


memecahkan masalah

Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RR-18 : Waalaikumsalam Wr Wb
Peneliti :Sebelumnya terima kasih telah meluangkan waktunya untuk
diwawancarai.
RR-18 : Iya kak
Peneliti : yang saya tanyakan dari ke-5 soal yang saya berikan, apakh
dijawab semua?
RR-18 : Hanya 2 nomor
Peneliti : Nomor apa saja?
RR-18 : 1 dan 4
Peneliti : Coba baca kembali soal nomor 1?
RR-18 :( Membaca soal tersebut)
Peneliti : Setelah kamu baca, apakah soal ini mudah?
RR-18 : Awalnya saya berpikir mudah, tetapi karena materi dari cepat
rambat gelombang ini dipelajari dikelas 11, jadi materinya dilupa
sehingga agak sulit dalam mengerjakannya
Peneliti : Pada soal nomor 1 paham maksudnya?
RR-18 : Iya kak.
Peneliti : Pahamnya seperti apa?
RR-18 : Ini soalnya menggambarkan atau mendeskripsikan suatu peistiwa
gelombang
Peneliti : Terus pada soal nomor 1 ada gambar yang kamu buat. Bagaimana
gambarnya bisa seperti itu?
RR-18 : Dari soalnya botol A berada pada bagian tertinggi permukaan air
laut lalu pada berada pada bagian rendahnya. Setelah 3 detik
berselang botol B beubah posisi menjadi tertinggi sedangkan botol
A berubah ke rendahnya.jadi disini kita bisa lihat botol A berada
pada posisi tertinggi jadi A1 berada pada puncak gelombang
sedangkan botol B ada bagian terendah.jadi bisa disimpulkan kalau
B itu ada bagian lembah.
Peneliti : Variabel yang diketahui apa saja?
RR-18 : Ada ƛ lalu n dan waktu.
Peneliti : n pada gambar tidak dituliskan?
RR-18 : Karena tidak ingat simbolnya kak.
Peneliti :pada soal nomor 1 yang diketahui apa-apa saja?
RR-18 : ƛ nya adalah 12 meter
Peneliti : mengapa bisa seperti itu?
168

RR-18 : Karena dari jarak botol A ke B itu setengah dari gelombang, jadi
dalam ƛ dikali 2
Peneliti : mengapa n nya 1 ?
RR-18 : Saya juga bingung kak
Peneliti : Mengapa bingung dek?
RR-18 : Sebenarnya mau dituliskan 0,5
Peneliti : Mengapa bisa 0,5?
RR-18 : Karena berpindah setengah kali
Peneliti : Pada soal nomor 1 kamu paham apa yang ditanyakan dalam soal
ini?
RR-18 : Iya
Peneliti : Yang ditanyakan apa dek?
RR-18 : Cepat rambat gelombang air dari peristiwa itu
Peneliti : Rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut??
RR-18 : v= ƛ.f
Peneliti : Langkah peyelesaiannya bagaimana?
RR-18 : Jadi rumusnya kan v= ƛ.f lalu f rumusnya n/t. lalu kita masukkan
nilai ƛ= 12 meter, n itu 1 lalu t= 3. 1 nilainya 5/4, nah ini
langsung di bagi 12/3= 4,lalu 4/4 hasilnya 1 jadi hasilnya 5 m/s.
Peneliti : Apakah dicek kembali jawabannya?
RR-18 : Tidak sempat kak
Peneliti : Bagaimana kesimpulan yang kamu dapatkan?
RR-18 : Jadi cepat rambat gelombang air laut adalah 5 m/s
Peneliti : Lanjut kesoal nomor 2
RR-18 : Iye kak
Peneliti : Mengapa nomor 2 tidak dijawab dek?
RR-18 : Bingung kak
Peneliti : Apa yang membuat kamu bingung dalam menjawab soal
tersebut?
RR-18 : Gambarnya
Peneliti : Mengapa nomor 3 tidak dijawab?
RR-18 : Bingung kak.
Peneliti : Apakah soal nomor 2 dan 3 sulit kamu kerjakan?
RR-18 : Sebenarnya mudah kak hanya saja materinya sudah dilewati pada
kelas 11 jadi ketika ada soal mengenai gelombang mekanik maka
menjadi sulit mengerjakannya,
Peneliti :Lanjut ke soal nomor 4, baca kembali soalnya?
RR-18 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Setelah membaca soal tersebut,apakah soal ini tergolong sulit?
169

RR-18 : Sedang
Peneliti :Mengapa memilih sedang?
RR-18 : Karena lumayan bisa dibayangkan bagaimana gambarnya
Peneliti : Pada soal nomor 4 ini, maksud dari soal ini apa?
RR-18 : Yang ditanyakan itu waktu yang diperlukan gelombang untuk
mencapai pantai jika jauhnya 100 meter.
Peneliti : Mengapa bentuk gambarnya seperti itu?
RR-18 : Karena dalam soalnya perahu nya bergerak naik turun 2 kali jadi
yang saya buat 2 .
Peneliti : Variabel yang diketahui apa saja?
RR-18 : Ada waktu, sama jarak atau ƛ.
Peneliti : Apa yang kamu peroleh dari soal nomor 4
RR-18 : ƛ nya 16 meter, lalu waktunya 6 sekon.
Peneliti :n nya mengapa tidak dituliskan?
RR-18 :Saya tidak tahu kak.
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 4 itu apa?
RR-18 : Waktu yang diperluakn gelombang untuk mencapai pantai jika
jauhnya 100 meter
Peneliti : Simbol waktunya apa?
RR-18 :t
Peneliti : Terus rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal ini?
RR-18 : Saya juga bingung mengapa mengunakan cara itu
Peneliti : Mengapa bingung dek?
RR-18 : Karena disini saya tidak menggunakan cara fisika tetapi lebih ke
logika
Peneliti : Langkah untuk mendapatkan jawaban tersebut apa?
RR-18 : Tujuannya untuk mendapatkan waktu yang diperlukan dalam
mencapai pantai jika jauhnya 100 meter. 100 ini dibagi 16 hasilnya
16,25. Setelah itu dalam setiap 6,25 m waktunya ada 3 sekon jadi
6,25 x 3 jadi hasilnya 18,75.
Peneliti : 3 nya dari mana dek?
RR-18 : Salah kak. Sebenarnya 6 meter kak
Peneliti : Apakah dicek kembali jawaban nya sebelum dikumpulkan?
RR-18 : Tidak kak
Peneliti : Apakah jawabannya yakin?
RR-18 : Tidak yakin kak
Peneliti : mengapa tidak yakin?
RR-18 : Karena dari awal saya menggunakan logika
Peneliti : mengapa soal nomor 5 tidak dijawab?
RR-18 : Tidak bisa dibayangkan bagaimana gambarnya kaka.
170

Peneliti : Dari semua saol yang saya berikan, apakah kamu pernah
mempelajarinya dikelas 11?
RR-18 : Iya kak
Peneliti : Ada gambaran berarti pada saat menjawab soal yang saya berikan
RR-18 : Iya kak.
Peneliti : Wawancaranya cukup sampai disini, dan terima kasih atas
Waktunya.
RR-18 : Iye kak
Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RR-18 : Walaikumsalam Wr Wb
171

Transkip hasil wawancara RR-20 (responden 2 kategori rendah) saat


memecahkan masalah

Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RR-20 : Waalaikumsalam Wr Wb
Peneliti : Sebelumnya terima kasih telah meluangkan waktunya untuk
diwawancarai.
RR-20 : Iya kak
Peneliti : Baca kembali soal nomor 1 ?
RR-20 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Dari semua soal yang saya berikan , apakah dijawab semua?
RR-20 : Tidak
Peneliti : Berapa nomor yang dijawab?
RR-20 : 3 nomor kak.
Peneliti : Setelah kamu baca soal tersebut, apakah kamu mengalami
kesulitan dalam menjawabnya?
RR-20 : Sebenarnya maksud dari soal sudah tersampaikan kalau disitu kan
yang ditanyakan cepat rambat gelombang dan yang diketahui juga
sudah jelas. Tapi saya masih kurang memahami materinya jadi
agak kesulitan dalam menjawab soalnya.
Peneliti : Apa yang kamu pahami dari soal nomor 1?
RR-20 : Jadi adi melihat dua benda terapung dipermukaan air laut yang
jaraknya sudah diketahui 6 meter, posisi botol A bagian Tertinngi
dan botol B berada diterendahnya. Untuk waktu dari bukit ke
lembah gelombong butuh waktu 3 detik. Berarrti meembentuk 2
bukit dan 2 lembah.
Peneliti : Pada jawaban nomor 1 ini, kamu tidak menggambarkan. Yang
saya tanyakan apakah kamu merasa kesulitan dalam
menggambarnya?
RR-20 :Iya kesulitan kak, karena masih agak ragu dalam
penggambarannya kak karena perkiraan saya hanya menghitung
cepat rambat gelombangnya
Peneliti : Apa saja yang dikeahui pada soal nomor 1?
RR-20 : Jarak sama waktu serta jumlah gelombangnya
Peneliti : Mengapa pada soal nomor 1 tidak menuliskan dikehuinya
RR-20 : Karena terbiasa dalam menjawab soal yang dari guru hanya
langsung pada rumus yang digunakan.
Peneliti : Apa yang ditanyakan pada soal nomor 1?
RR-20 : Cepat rambat gelombang
Peneliti : Rumus yang digunakan pada soal nomor 1?
172

RR-20 : Rumus nya v=ƛ/T.


Peneliti : Bagaimana bisa menghasilkan 2m/s?
RR-20 : Jadi ƛ itu kan lambangnya panjang gelombang terus rumusnya /T
terus panjang gelombang adalah 6 meter dibagi sama waktunya
jadi 6/3= 2 m/s.
Peneliti : Mengapa satuannya tidak ditulis?
RR-20 : Saya lupa kak
Peneliti : Apakah jawabannya di cek kembali?
RR-20 : Tidak kak
Peneliti : Mengapa?
RR-20 : Karena waktunya telah selesai.
Peneliti : Lanjut kembali pada soal nomor 2 dan baca kembali soal
tersebut?
RR-20 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Setelah membaca pada soal nomor 2, apakah kamu kesulitan
dalam menjawabnya?
RR-20 : Sebenarnya mudah dimengerti dan sudah lengkap tetapi saya
yang belum memahami soal tersebut.
Peneliti : Mengapa kamu tidak menggambarkan permasalahan yang ada
pada soal?
RR-20 : Karena tidak terbiasa kak.
Peneliti : Informasi apa yang kamu peroleh pada nomor 2
RR-20 : Tidak menuliskan kak.
Peneliti : Mengapa?
RR-20 : Karena kurang memahami kak dan guru hanya terfokus pada cara
penyelesaiannya kak.
Peneliti : Yang ditanyakan pada soal nomor 2 apa?
RR-20 : Berapa banyak rapatan dan regangan yan dihasilkan jika cepat
rambat gelombang sama tetapi kecepatan gerakannya dinaikkan 2
kali lipat
Peneliti :Rumus yang digunakan pada soal nomor 2?
RR-20 : ƛ= S/n
Peneliti :Mengapa rumus tersebut?
RR-20 : Rumusnya saya karang kak.
Peneliti : Bagaimana langkah untuk mendapatkan jawaban tersbut?
RR-20 : Pertama ƛ= s/n, jadi s kan 6/2 dan hasilnya 3.dan langkah
selanjutkan ƛ/T dimana periodenya adalah 3. Jadi dimasukkan
kedalam persamaan jadi 3/3= 1m/s
Peneliti : Apakah melakukan pengeckan kembali?
RR-20 : Tidak kak
173

Peneliti : Lanjut ke soal nomor 3 dan baca kembali soalnya


RR-20 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Apakah kamu merasa kesulitan dalam menjawabnya?
RR-20 : Iya karena lupa materi gelombang sinusoidal dan tidak
menjumpai soal seperti itu
Peneliti : Lanjut ke soal nomor 4 dan baca kembali soalnya
RR-20 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Setelah membaca soal tersebut, apakah kamu merasa kesulitan?
RR-20 : Iya kesulitan kak.
Pneliti : Apa yang kamu pahami dari soal ini?
RR-20 : Perahunya terhempas oleh gelombang sebanyak 2 kali dan
terbentuk 2 bukit dan 2 lembah, dan waktunya atau periode nya 4
sekon, terus jarak antara puncak gelombang adalah 16 meter.
Bagaiman kalau misalnya panjang gelombangnya 100 meter,
berapa waktu yang diperlukan untuk sampai ke pantai.
Peneliti :Mengapa pada jawaban kamu tidak menggambarkan
permasalahan yang ada pada soal dan menuliskan diketahui dan
ditanyakan pada soal?
RR-20 : Karena langsung pada rumusnya kak
Peneliti : Rumus yang digunakan pada soal nomor 4 apa dek?
RR-20 : Rumus yang saya tulis adalah cepat rambat gelombang yaitu v=
ƛ/T.
Peneliti : Hanya 1 persamaan saja yang digunakan?
RR-20 : Rumus selanjutnya yaitu utuk mencari waktunya.v=s/t.
Peneliti : Bagaimana bisa mendapatkan jawaban 25 m/s?
RR-20 : Jadi, cepat rambat gelombang kali waktu, terus dipindah ruas, jadi
t= s/v ,Jadi 100/4 = 25 sekon
Peneliti : Apakah melakukan pengecekan jawaban?
RR-20 : Tidak
Peneliti : Lanjut ke soal nomor 5, dan baca kembali soalnya
RR-20 : (Membaca soal tersebut)
Peneliti : Apakah kamu merasa kesulitan dalam menjawabnya?
RR-20 : Saya kurang paham kak
Peneliti : Apa yang membuat kamu kurang paham?
RR-20 : Ketika mengenai benda pertama,6 detik setelahnya energi
tersebut baru mengenai benda kedua, pertanyaan itu yang kurang
saya pahami kak dan saya kurang memahami yang diketahui pada
soal
Peneliti : Wawancara kita telah selesai yah dek, terima kasih atas waktunya
RR-20 : Iya kak
174

Peneliti : Assalamualaikum Wr Wb
RR-20 : Waalaikumsalam Wr Wb
175

Lampiran 15

Hasil Jawaban Responden

 RT-01
176

 RT-07
177

 RS-13
178
179

 RS-14
180

 RR-18
181
182

 RR-20
183

Lampiran 16

Dokumentasi Penelitian
184

Lampiran 17

SK Pembimbing
185
186

Lampiran 18

Surat Izin Penelitian


187

Lampiran 19

Surat Keterangan Penelitian


188

Biodata/Curriculum Vitae

I. UMUM
1. Nama : Samria
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Tolitoli, 29 Juni 1998
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Nama Orang Tua : - Ayah : Abdul. Hamid Sule
- Ibu : Baharia Ganiung
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Lanoni, Kelurahan Baru, Kecamatan
Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

II. PENDIDIKAN
1. SD : MIN 1 Tolitoli 2010

2. SMP : SMPN 3 Tolitoli 2013

3. SMA : MAN 1 Tolitoli 2016

4. Perguruan Tinggi : Universitas Tadulako 2021

Anda mungkin juga menyukai