Anda di halaman 1dari 202

SKRIPSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ELEKTRONIK


BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA POKOK BAHASAN
MATERI GENETIK KELAS XII SMA/MA

SUNSUN SAHERTIAN DEBY


IRAWAN
1714041009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
SKRIPSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ELEKTRONIK


BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA POKOK BAHASAN
MATERI GENETIK KELAS XII SMA/MA

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika


dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021

ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Kegagalan dan kesulitan yang ada dihidupku, dikirim Allah untuk


menjadi sebuah cerita pemanis dan pemberi warna di hidupku”
“Apapun masalahnya.. Makan solusinya….”

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya”


(Q.s Al-Baqarah: 286)

“Maka sesungguhnya Bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sseungguhnya Bersama


kesulitan itu ada kemudahan”
(Q.s Al-Insyirah: 5-6)

Kupersembahkan karya ini khusus untuk kedua orang tua yang sudah

membesarkan, merawat, dan memberi kasih sayang tiada henti kepada

saya. Doa, dukungan, dan motivasi mereka yang membawa saya seperti

saat ini.

Tiada duanya tiada samanya kedua orang tuaku.

vi
ABSTRAK

Sunsun Sahertian Deby Irawan, 2021. Pengembangan Lembar Kerja Peserta


Didik Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Pokok Bahasan Materi
Genetik Kelas XII SMA/MA, Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar. (Dibimbing oleh Prof.
Ir.Halifah Pagarra, M.Si., Ph.D dan Dr. Adnan, MS)
Berdasarkan observasi awal di MAN 1 Kota Makassar ditemukan bahwa
perangkat pembelajaran yang digunakan di sekolah masih bersifat tekstual dan
kurang menarik. Teknologi pembelajaran berupa bahan ajar elektronik membuat
para pendidik akan mudah melakukan simulasi pembelajaran yang mendekati
kondisi nyata dari suatu materi pembelajaran yang perlu penalaran tinggi. LKPD
elektronik dengan dasar pendekatan saintifik dapat membekali peserta didik
dengan mengembangkan pemahaman yang baik sesuai dengan teori atau konsep
ilmiah yang disajikan sebelum mengerjakan LKPD elektronik tersebut. Penelitian
yang dilakukan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analyze, Design,
Development, Implementation and Evaluation) oleh peneliti bertujuan untuk
menghasilkan produk LKPD elektronik berbasis pendekatan saintifik yang bersifat
valid dan praktis. Hasil analisis menunjukkan kevalidan 4.45 yang berarti LKPD
elektronik masuk ke dalam kategori “valid”. Untuk uji kepraktisan diperoleh nilai
96,5 % (sangat positif) oleh guru dan diperoleh nilai 87,43 (sangat positif) oleh
peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa produk
LKPD elektronik berbasis pendekatan saintifik yang dikembangkan bersifat valid
dan praktis.
Kata Kunci : LKPD elektronik, Teknologi pembelajaran, Pendekatan
Saintifik, Valid, Praktis.

vii
ABSTRACT

Sunsun Sahertian Deby Irawan, 2021. Development of Electronic Student


Worksheets Based on Scientific Approaches on the subject of Genetic Material for
Class XII SMA/MA, Thesis, Department of Biology, Faculty of Mathematics and
Natural Sciences, Makassar State University. (Supervised by Prof. Ir. Halifah
Pagarra, M.Sc., Ph.D and Dr. Adnan, MS)
Based on initial observations at MAN 1 Makassar City, it was found that
the learning tools used in schools were still textual and less attractive. Learning
technology in the form of electronic teaching materials makes it easy for educators
to perform learning simulations that approach the real conditions of a learning
material that requires high reasoning. Electronic LKPD based on a scientific
approach can equip students with developing a good understanding in accordance
with the scientific theory or concept presented before working on the electronic
LKPD. The research was conducted using the ADDIE development model
(Analyze, Design, Development, Implementation and Evaluation) by the
researchers aimed at producing electronic LKPD products based on a scientific
approach that are valid and practical. The results of the analysis show a validity of
4.45 which means that the electronic LKPD is in the "valid" category. For the
practicality test, it was obtained a score of 96.5% (very positive) by the teacher
and a score of 87.43 (very positive) by the students. Based on the results of the
study, it can be concluded that the electronic LKPD product based on the scientific
approach developed is valid and practical.
Keywords: Electronic LKPD, Learning technology, Scientific Approach, Valid,
Practical.

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Pokok Bahasan Materi

Genetik Kelas XII SMA/MA”. Tak lupa shalawat serta salam kepada

junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabat serta

pengikutnya yang telah menjadi suri tauladan yang baik bagi seluruh

umatnya.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar, dengan harapan dapat

memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dunia pengajaran secara

khusus dan dunia pendidikan secara umum, demi peningkatan kecerdasan

masyarakat, bangsa dan negara.

Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi ini, tidak

terlepas dari segala hambatan dan tantangan. Namun berkat bimbingan,

saran, dan kerjasama dari berbagai pihak maka segala hambatan tersebut

akhirnya dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat tak terhingga kepada

kedua orang tua penulis yang tercinta Ayahanda Bambang Irawan, SH dan

ix
Ibunda Halimah Sadikin yang telah mendidik, bekerja keras, dan

mencurahkan seluruh kasih saying yang tiada tara dan tiada habisnya utuk

penulis sampai saat ini. Selanjutnya ucapan terima kasih dan

penghargaanyang sedalam-dalamnya, penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Husain Syam, M.T.P., IPU., ASEAN Eng., selaku

Rektor Universitas Negeri Makassar.

2. Bapak Drs. Suwardi Annas, M.Si., P.hD., selaku Dekan FMIPA

Universitas Negeri Makassar.

3. Bapak Dr.Abd. Muis, M.Si., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA

Universitas Negeri Makassar.

4. Ibu Rachmawaty, S.Si., M.P., Ph.D selaku Sekretaris Jurusan Biologi

FMIPA Universitas Negeri Makassar.

5. Bapak Dr. Muhiddin P, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan

Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar.

6. Ibu Prof. Ir. Halifah Pagarra, M.si., P.hD., selaku Penasehat Akademik

dan juga Pembimbing I dan Bapak Dr.Adnan, M.S., selaku

Pembimbing II yang telah memberikan nasihat, arahan, dan

bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Bapak Dr. Abd. Muis,M.Si., dan Bapak Faisal M.Pd., P.hD, selaku

Penguji yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Bapak Dr. Abd. Muis, M.Si., dan Ibu Arifah Novia Arifin S.Pd.,

M.Pd., selaku Validator yang telah memberikan saran dan masukan

dalam

x
rangka perbaikan instrumen dan produk penelitian.

9. Seluruh Dosen di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri

Makassar yang telah memberikan ilmunya kepada penulis dan seluruh

pegawai akademik yang telah melayani segala urusan akademik

penulis.

10. Bapak Luqman MD., S.Ag., M.M., selaku Kepala MAN 1 Kota

Makassar, Ibu St. Musdalifah, S.Ag.,M.Pd dan Bapak Drs. Ahmad

Syakir, M.Pd., selaku guru biologi MAN 1 Kota Makassar yang telah

banyak membantu dan memberikan arahan kepada penulis selama

melakukan penelitian. Serta siswa kelas XII MIA 6 MAN 1 Kota

Makassar Tahun Ajaran 2020/2021 untuk partisipasidan bantuan yang

diberikan kepada penulis.

11. Adik-adik penulis yaitu Dhelyanti Dwi Irawan dan Fajar Apriyanto

Irawan yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat kepada

penulis dalam menyelesaikan studi walaupun kadang lebih banyak

bawelnya mereka.

12. Muh. Arif Rahmansyah S.Tr.T selaku partner penulis yang senantiasa

membantu dan selalu ada untuk penulis. Zona ternyaman bagi penulis

untuk meluapkan seluruh isi hatinya baik suka maupun duka. Semoga

bisa menjadi partner seumur hidup penulis.

13. Teman-teman seperjuangan “Lambeturah” yang selalu memberikan

tawa, canda, dan doanya juga selalu ada dari awal proses perkuliahan

hingga selesai.

14. Teman-teman angkatan M17TOSIS, khusunya teman-teman

xi
Pendidikan Biologi kelas C “TROMBOS17” atas segala bantuan dan

kerjasamanya, serta kenangan indah selama penulis menjalani

perkuliahan

15. Teman-teman Demisioner Pengurus Kingdom Lab ART Periode 2018-

2019 yang telah mempercayakan saya menjadi Regnum. Pengalaman

yang amat berarti bagi penulis selama berorganisasi di kampus.

16. Teman-teman di tanah perantauan BAKAWAN MEMBERS yang

selalu memberikan motivasi dan bantuan, tempat berkeluh kesah juga

berbagi tawa serta menjadi keluarga di tanah rantau.

17. Nur jannah alias Yuni yang telah menjadi sahabat seperti saudara,

tempat berbagi suka duka selama di perantauan. Terima kasih selalu

mengingatkan penulis untuk makan dan terima kasih untuk nasehat-

nasehatnya selama ini.

18. Radhiah alias cipit yang selalu menjadi teman cerita dan selalu mau

saya susahkan untuk mengedit draft saya serta menemani disetiap

kedumbaan saya. Ariani yang telah menjadi teman seperjuangan saya

dari awal perkuliahan hingga saat ini menjadi teman seperjuangan

mengurus tugas akhir.

19. Seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi

ini, namun tidak sempat dituliskan satu per satu. Semoga Allah SWT

memberikan Rahmat kepada kita semua.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan. Semua itu didasarkan karena keterbatasan

yang

xii
dimilikioleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan

demi penyempurnaan karya ini. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 8 Desember 2021


Penulis

Sunsun Sahertian Deby Irawan

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ii
PENGESAHAN SKRIPSI................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................................iv
PERSETUJUAN DAN PUBLIKASI...............................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................................................vi
ABSTRAK........................................................................................................vii
ABSTRACT......................................................................................................viii
KATA PENGANTAR......................................................................................ix
DARTAR ISI....................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL.............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................1
B. Batasan Penelitian................................................................................8
C. Rumusan Masalah................................................................................8
D. Tujuan Penelitian.................................................................................9
E. Manfaat Hasil Penelitian.....................................................................9
F. Batasan Istilah......................................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................11
A. Kajian Pustaka.....................................................................................11
1. Penelitian Pengembangan..............................................................11
2. Bahan Ajar.....................................................................................12
3. LKPD.............................................................................................14
4. Pendekatan Saintifik......................................................................21
5. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)..........23
6. Learning Management System (LMS)...........................................24
7. Moodle...........................................................................................26

xiv
8. Pokok Bahasan Materi Genetik.....................................................27
B. Kerangka Konseptual..........................................................................27
C. Model Hipotetik...................................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................32
A. Jenis Penelitian....................................................................................32
B. Waktu dan Lokasi Penelitian...............................................................32
C. Desain Penelitian.................................................................................32
D. Subjek Penelitian.................................................................................32
E. Prosedur Penelitian..............................................................................33
F. Teknik Pengumpulan Data..................................................................36
G. Instrumen Penelitian............................................................................37
H. Teknik Analisis Data...........................................................................38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................45
A. Hasil Penelitian....................................................................................45
B. Pembahasan.........................................................................................83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................87
A. Kesimpulan..........................................................................................87
B. Saran....................................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................89
RIWAYAT HIDUP..........................................................................................181

xv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Hal.
3.1 Metode pengumpulan data 37
3.2 Kategori validitas 41
3.3 Penilaian item angket guru dan peserta didik 42
3.4 Kategori respon peserta didik 43
3.5 Kategori penilaian respon guru 43
4.1 Hasil Analisis Profil Pembelajaran Biologi 46
4.2 Hasil Analisis Tujuan pada Pokok Bahasan Materi Genetik 50
4.3 Hasil Analisis Konten pada Pokok Bahasan Materi Genetik 54
4.4 Gambaran Desain (Storyboard) Pengembangan LKPD
Elektronik Menggunakan Aplikasi Moodle 56
4.5 Penjabaran Spesifikasi LKPD Elektronik Berbasis
Pendekatan Saintifik 58
4.6 Saran-saran dari Hasil Validasi 61
4.7 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik Berdasarkan Aspek
Penyajian Komponen 63
4.8 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik Berdasarkan Aspek
Syarat Konstruksi 63
4.9 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik Berdasarkan Aspek
Syarat Teknis 64
4.10 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik Berdasarkan Aspek
Karakteristik 65
4.11 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik 66
4.12 Hasil Analisis Kevalidan Angket Respon Guru Berdasarkan
Aspek Petunjuk 67
4.13 Hasil Analisis Kevalidan Angket Respon Guru Berdasarkan
Aspek Komponen Penilaian 68
4.14 Hasil Analisis Kevalidan Angket Respon Guru Berdasarkan
Aspek Bahasa 68
4.15 Hasil Validasi Angket Respon Guru 69

xvi
4.16 Hasil Analisis Kevalidan Angket Respon Peserta Didik
Berdasarkan Aspek Petunjuk 70
4.17 Hasil Analisis Kevalidan Angket Respon Peserta Didik
Berdasarkan Aspek Komponen Penilaian 70
4.18 Hasil Analisis Kevalidan Angket Respon Peserta Didik
Berdasarkan Aspek Bahasa 71
4.19 Hasil Validasi Angket Respon Peserta Didik 72
4.20 Hasil Analisis Respon Guru Berdasarkan Aspek Kelayakan
Isi 74
4.21 Hasil Analisis Respon Guru Berdasarkan Aspek Tampilan 76
4.22 Hasil Analisis Respon Guru Berdasarkan Aspek Bahasa 76
4.23 Hasil Analisis Respon Guru Berdasarkan Aspek Manfaat 77
4.24 Hasil Analisis Respon Guru 78
4.25 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Berdasarkan Aspek
Kelayakan Isi 79
4.26 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Berdasarkan Aspek
Tampilan 80
4.27 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Berdasarkan Aspek
Bahasa 81
4.28 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Berdasarkan Aspek
Manfaat 82
4.29 Hasil Analisis Respon Peserta Didik 82

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal.


2.1 Konteks Pembelajaran TPACK 23
2.2 Skema Kerangka Konseptual 30
3.1 Diagram Alur Prosedur Pengembangan LKPD Elektronik
Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Pokok Bahasan Materi
Genetik Kelas XII SMA/MA 36
4.1 Peta Konsep Materi Genetik 49
4.2 Analisis Instruksional Indikator Pencapaian Kompetensi 53

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Persuratan 92
A.1 SK Pembimbing 93
A.2 Undangan Seminar Proposal 95
A.3 Surat Keterangan Validasi Instrumen 96
A.4 Surat Keterangan Selesai Validasi 97
A.5 Surat Izin Meneliti 98
A.6 Surat Keterangan Selesai Penelitian 99
A.7 Undangan Seminar Hasil 100
A.8 Undangan Ujian Akhir 101
LAMPIRAN B Observasi 102
LAMPIRAN C Storyboard 123
LAMPIRAN D Validasi 127
LAMPIRAN E Produk 130
LAMPIRAN F Uji Validitas dan Kepraktisan 168
F.1 Tabel Analisis Data Validasi Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan
Saintifik
oleh Validator 169
F.2 Tabel Analisis Data Validasi Angket Respon Guru
oleh Validator 172
F.3 Tabel Analisis Data Validasi Angket Respon Peserta didik
oleh Validator 173
F.4 Tabel Analisis Data Kepraktisan Guru 174
F.5 Tabel Analisis Data Kepraktisan Peserta Didik 177
LAMPIRAN G Dokumentasi 179

xix
xx
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abad ke-21 adalah abad yang meminta kualitas dalam segala usaha dan

hasil kerja manusia. Abad ke-21 secara tidak langsung meminta sumber daya

manusia yang berkualitas, yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga yang dikelola

secara profesional sehingga membuahkan hasil unggulan. Salah satu ciri yang

paling menonjol pada abad ke-21 adalah semakin bertautnya dunia ilmu

pengetahuan, sehingga sinergi di antaranya menjadi semakin cepat.

Pendidikan sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan taraf

kesejahteraan kehidupan manusia sejatinya merupakan bagian dari pembangunan

nasional. Dalam rangka untuk menyusun visi dan rencana strategis pembangunan

pendidikan nasional maka diperlukan suatu pemahaman mengenai peta

permasalahan dimasa kini. Inti dari pembangunan pendidikan nasional adalah

upaya pengembangan sumber daya manusia yang unggul dalam rangka

mempersiapkan masyarakat dan bangsa menghadapi masa pengetahuan

(knowledge age) sebagai era yang kompetitif.

Menurut Wibowo (2009), banyak realita di lapangan yang menunjukkan

bahwa kualitas manusia Indonesia sebagai sumber daya yang potensial masih jauh

dari harapan. Hal ini terjadi akibat rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

Peningkatan mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh peran guru yang sangat

1
2

besar. Guru dituntut untuk lebih menguasai dan menyajikan bahan ajar yang lebih

menarik perhatian peserta didik.

Dalam proses pembelajaran, penyajian bahan ajar menjadi kompetensi

utama seorang guru dalam mendesain aktivitas dan kemampuan berpikir seperti

apa yang harus dikuasai peserta didik. Blanchard (2002) mengemukakan bahwa

dalam bahan ajar, guru telah memastikan sejauh mana tingkat kesiapan peserta

didik dalam pencapaian tujuan dan pengalaman belajar. Untuk menambah

pengalaman peserta didik, guru harus selalu aktif dan kreatif berperan sebagai

fasilitator yang inspiratif.

Guru dituntut untuk bisa membangun motivasi belajar peserta didik,

motivasi ini dapat dibangun dalam proses pembelajaran. Bila motivasi yang

dibangun guru dalam proses belajar tepat, maka peserta didik akan belajar lebih

giat dan semangat. Guru harus menerapkan sistem pembelajaran modern yang

tentunya tidak terlepas dari kemajuan teknologi. Pendidikan dan teknologi

merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Banyak cara menjadi guru yang

kreatif dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi

dalam penggunaan bahan ajar. Bahan ajar yang memanfaatkan teknologi dalam

pengembangannya bisa dikemas dengan lebih menarik.

Selain itu, pandemi COVID-19 tentunya membuat proses interaksi guru

dengan peserta didik menjadi terbatas. Guru perlu menyiapkan suatu bahan ajar

yang memiliki peran sangat penting dalam pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar elektronik juga mendukung

digunakannya kerangka kerja TPACK (Technology, Pedagogy, and Content


3

Knowledge), dengan menggunakan kerangka kerja tersebut pedagogis

ditingkatkan dengan teknologi sehingga menjadi lebih efektif.

TPACK adalah kerangka kerja yang mencoba memahami hubungan antara

pengetahuan tentang pengajaran (pedagogical knowledge), dan penggunaan

teknologi (technologi knowledge). Dalam TPACK, pengetahuan guru untuk

mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran membuat pembelajaran menjadi

efektif dan efisien. Integrasi teknologi dianggap sebagai sebagai komponen

pengajaran yang terkait erat dan termasuk juga dalam PCK (Oyanagi dan Satake,

2016). Pengintegrasian TPACK mampu meningkatkan kepercayaan diri serta

peningkatan kompetensi konten, pedagogis, dan teknologi guru dalam mendesain

pembelajaran. Oleh sebab itu pola pengembangan kompetensi guru dengan

TPACK merupakan jalan yang sesuai untuk menjamin terlaksananya

pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi.

Penggunaan bahan ajar elektronik membuat para pendidik akan mudah

melakukan simulasi pembelajaran yang mendekati kondisi nyata dari suatu materi

pembelajaran yang perlu penalaran tinggi. Pembelajaran biologi merupakan salah

satu pembelajaran ilmu sains yang membutuhkan penalaran yang tinggi dalam

berbagai bidangnya. Ditinjau dari aspek materinya, biologi memiliki karakteristik

materi spesifik yang berbeda dengan bidang ilmu lain.

Materi genetik merupakan bagian materi biologi yang diberikan di jenjang

SMA/MA. Pada jenjang SMA/MA pokok bahasan materi genetik sesuai dengan

acuan kurikulum 2013 meliputi kromosom, gen, asam nukleat dan sintesis protein.

Materi genetik dirasakan sulit oleh sebagian besar peserta didik karena materi ini
4

perlu penalaran yang tinggi dan perlu penggambaran yang sangat jelas dalam

bahan ajar yang digunakan. Pada materi ini, peserta didik bukan hanya

mengumpulkan informasi yang didapat dari berbagai sumber. Perlu adanya

kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik untuk bisa mendapatkan pengalaman

langsung. Berdasarkan tuntutan Kompetensi Dasar (KD) pada Kurikulum 2013,

peserta didik harus mampu menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA,

kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup serta

mampu merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan

penyampaian kode genetik (DNA- RNA-Protein).

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 berbeda pada kurikulum

sebelumnya. Kurikulum 2013 lebih menekankan pada aspek sikap, pengetahuan

dan keterampilan dari peserta didik. Salah satu tujuan dari perubahan kurikulum

adalah agar peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan

memaksimalkan potensi yang dimiliki. Anwar (2014) mengungkapkan bahwa

fokus utama kurikulum 2013 adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta

didik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar dan mengomunikasikan

pengetahuan yang didapatkan di sekolah. Kemampuan tersebut merupakan

kemampuan dasar yang harus dimiliki peserta didik untuk menghadapi masa yang

akan datang.

Proses penerapan kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 memiliki

beberapa model serta strategi belajar salah satunya adalah pendekatan saintifik

(saintific approach). Pendekatan saintifik diyakini sebagai jembatan bagi

perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta


5

didik dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah

(Syafiuddin, Hala, & Danial, 2016). Beberapa keterampilan proses seperti

mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan dan

menyimpulkan menjadi keterampilan-keterampilan yang diimplementasikan

dalam proses pembelajaran guna meningkatkan aktivitas belajar

peserta didik ( Nurdyansyah & Eni, 2016).

Salah satu bahan ajar yang mendukung untuk di gunakan pada masa

sekarang ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik berbentuk elektronik (LKPD

elektronik). Berdasarkan dari hasil observasi awal yang dilakukan pada 5 guru

biologi dari sekolah yang berbeda dengan cara menganalisis perangkat

pembelajaran berupa RPP yang di gunakan, didapatkan data bahwa lebih banyak

guru yang tidak menggunakan LKPD atau kurangnya pemanfaatan LKPD dalam

proses pembelajaran. Pembelajaran masih berpusat pada guru, pembelajaran yang

dirancang pula tidak menstimulus adanya interaksi yang maksimal antara peserta

didik dan guru.

Setelah melihat dari hasil observasi awal maka peneliti memutuskan untuk

meneliti di MAN 1 Kota Makassar. Guru biologi di MAN 1 Kota Makassar sudah

menggunakan bahan ajar berupa LKPD, namun LKPD yang digunakan masih

berbentuk cetak dan masih bersifat konvensional. Bahan ajar yang digunakan

masih kurang menunjang dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Selain itu kurang pula tujuan pembelajaran yang menggunakan pendekatan

saintifik dalam setiap proses pembelajaran.


6

Permasalahan pertama, yaitu LKPD yang digunakan masih berbentuk

cetak dan konvensional. Kita ketahui bahwasanya bahan ajar berbentuk cetak dan

konvensional memiliki beberapa kekurangan-kekurangan yang tentunya bisa

membuat proses pembelajaran berlangsung tidak optimal. Hal itu tentunya juga

berlaku untuk LKPD dengan bentuk serupa. Menurut Darliana (2006) menyatakan

pembelajaran dengan menggunakan LKS konvensional memiliki keterbatasan

dalam meningkatkan kompetensi peserta didik. Pertanyaan-pertanyaan bimbingan

dan tugas-tugas dalam LKS konvensional kurang meningkatkan kompetensi

peserta didik yang seharusnya ditingkatkan seoptimal mungkin.

Permasalahan kedua, yaitu bahan ajar yang digunakan masih kurang

menunjang dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Kurangnya

motivasi belajar membuat interaksi antara guru dan peserta didik menjadi terbatas.

Interaksi yang terjadi lebih berpusat pada guru hal ini membuat peserta didik

menjadi lebih pasif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini tentunya juga

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik.

Permasalahan ketiga, yaitu kurangnya tujuan pembelajaran yang

menggunakan pendekatan saintifik dalam setiap proses pembelajaran. Peserta

didik tidak mengenal prosedur berpikir ilmiah yang seharusnya dimilikinya,

karena mereka terbiasa hanya diminta memikirkan bagian-bagian yang

diterangkan dan yang ditanyakan oleh guru. Sehingga tidak ada dorongan bagi

peserta didik untuk berpikir dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri Sehingga

pengetahuan yang diperoleh peserta didik bersifat sangat pribadi dan ampuh

karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer ilmu.


7

Paradigma-paradigma tersebut memberikan gambaran bahwa guru

membutuhkan sebuah bahan ajar yang bisa menggeser semua paradigma tersebut.

Bahan ajar yang dianggap mampu untuk menggeser paradigma tersebut adalah

Lembar Kerja Peserta Didik atau LKPD elektronik. LKPD adalah panduan peserta

didik yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan

masalah (Marsa dkk, 2016). LKPD dalam proses pembelajaran biasanya berbentuk

selembaran kertas. Dalam implementasi Kurikulum 2013 bahan ajar berupa LKPD

diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam melengkapi bahan ajar pada

proses pembelajaran kurikulum 2013, khususnya dalam pembelajaran mata

pelajaran biologi (Ria & Zulkifli, 2017).

Selama ini LKPD dikenal sebagai bahan ajar berbentuk cetak, pada

perkembangannya LKPD dapat disajikan dalam bentuk elektronik sehingga bukan

hanya menyajikan materi, tetapi dilengkapi juga dengan video dan gambar-

gambar menarik yang dapat meningkatkan atau menguatkan pemahaman peserta

didik dalam mempelajari materi yang disampaikan. LKPD elektronik yang

dikembangkan diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan

kondusif. LKPD elektronik hasil pengembangan ini diharapkan dapat digunakan

dalam menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring, karena

dapat menampilkan materi berupa video, gambar, link serta simbol-simbol

menarik lainnya yang tentunya dapat menambah daya tarik dan semangat belajar

peserta didik. Proses pembelajaran di MAN 1 Kota Makassar juga mendukung

adanya pembelajaran e-learning hal ini didukung dengan keberadaan e-elarning

madrasah. Melihat hal tersebut tentunya penggunaan LKPD elektronik bukan

menjadi suatu
8

kendala bagi proses pembelajaran di sekolah tersebut karena peserta didik

disekolah memiliki kesiapan yang baik untuk menggunakan LKPD elektronik

yang akan dikembangkan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dianggap perlu untuk melakukan

penelitian tentang “PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

ELEKTRONIK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA POKOK

BAHASAN MATERI GENETIK KELAS XII SMA/MA”.

B. Batasan Penelitian

Untuk menghindari kemungkinan meluasnya masalah yang akan diteliti,

maka peneliti memberikan batasan dalam penelitian ini. Adapun batasan-batasan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Subjek uji kepraktisan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII

SMA/MA dan guru mata pelajaran biologi kelas XII SMA/MA.

2. Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKPD elektronik

berbasis pendekatan saintifik.

3. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah materi biologi kelas XII pada

pokok bahasan materi genetik.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka masalah yang

dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Apakah pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik elektronik berbasis

pendekatan saintifik pada pokok bahasan materi genetik kelas XII SMA/MA

bersifat valid ?
9

2. Apakah pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik elektronik berbasis

pendekatan saintifik pada pokok bahasan materi genetik kelas XII SMA/MA

bersifat praktis ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

bertujuan seperti yang dipaparkan berikut ini :

1. Menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik elektronik berbasis pendekatan

saintifik pada pokok bahasan materi genetik kelas XII SMA/MA memenuhi

kriteria valid.

2. Menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik elektronik berbasis pendekatan

saintifik pada pokok bahasan materi genetik kelas XII SMA/MA yang

memenuhi kriteria praktis.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Bagi peserta didik

Sebagai bahan ajar dan informasi mengenai pokok bahasan materi

genetik agar peserta didik dapat belajar mandiri membangun pengetahuannya

dan meningkatkan aktivitas serta hasil belajar peserta didik.

2. Bagi guru

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai wadah untuk memberikan

kontribusi terhadap pengembangan sistem pembelajaran yang lebih baik

melalui pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik elektronik berbasis

pendekatan saintifik pada pokok bahasan materi genetik.


10

3. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi dalam

pembelajaran materi genetik serta sebagai bahan rujukan atau pertimbangan

untuk penelitian pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik elektronik

berbasis pendekatan saintifik terhadap pokok bahasan yang berbeda.

F. Batasan Istilah

1. TPACK ( Technology, Pedagogy, and Content Knowledge)

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah perpaduan

dari mengintegrasikan teknologi, metode dan materi ajar menjadi suatu

kesatuan yang selaras.

2. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (LKPD elektronik)

Lembar kerja peserta didik elektronik adalah sebuah bentuk penyajian lembar

kerja peserta didik yang disusun secara sistematis ke dalam format elektronik

yang di dalamnya terdapat gambar dan video yang membuat peserta didik

lebih termotivasi.

3. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah salah satu model

pembelajaran yang dalam prosesnya memuat kaidah-kaidah keilmuan, mulai

dari pengumpulan data dengan observasi, menanya, melakukan eksperimen,

mengolah informasi atau data, hingga mengomunikasikan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Pengembangan (Research & Development)

Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D) sering

diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu

produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Menurut Putra (2011)

teknik yang melibatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan matematika digunakan

dalam penelitian dan pengembangan.

Suatu produk atau program dikatakan valid apabila ia merefleksikan jiwa

pengetahuan (state-of-the-art knowledge). Ini yang kita sebut sebagai validitas isi,

sementara itu komponen-komponen produk tersebut harus konsisten satu sama

lain (validitas konstruk). Suatu produk dikatakan praktikal apabila produk tersebut

dapat digunakan (usable). Kemudian suatu produk dikatakan efektif apabila ia

memberikan hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pengembang.

Produk tertentu dapat dihasilkan dengan menggunakan penelitian yang bersifat

analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektivan produk tersebut supaya dapat

berfungsi di masyarakat, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektivan

hasul prduk atau jasa tersebut (Sugiyono, 2013). Oleh karena itu, penelitian

pengembangan akan menghasilkan sebuah produk yang siap dipakai khususnya di

sekolah untuk menunjang proses pembelajaran.

11
12

Pemilihan model pengembangan yang baik akan menghasilkan produk

yang efektif dan efisien. Ketepatan pemilihan model pengembangan akan

menghasilkan produk yang tepat. Salah satu ciri ketepatan produk hasil

pengembangan yaitu produk tersebut dapat di aplikasikan dengan baik dan

memberi manfaat bagi para penggunanya. Hasil produk pengembangan yang baik

dan tepat akan meningkatkan motivasi dan keinginan peserta didik untuk

memperoleh pengetahuan lebih dalam terhadap materi yang disajikan.

Salah satu model desain pengembangan yang sifatnya lebih generik adalah

model ADDIE. ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh

Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsi ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam

membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis

dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. ADDIE merupakan singkatan dari

Analyze, Design, Development, Implementation dan Evaluations. Menurut

langkah-langkah pengembangan produk, model ini dapat digunakan untuk

berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi

pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar.

2. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di

sekolah. Bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk

pernecanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Prastowo, 2014).

Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam mengajar dan peserta didik akan

lebih terbantu dan mudah dalam belajar.


13

Secara garis besar dapat disimpulkan definisi bahan ajar yaitu seperangkat

materi baik tertulis maupun tidak tertulis yang disusun secara sistematis dengan

menampilkan sosok utuh kompetensi yang akan dikuasai peserta didik untuk

membantu guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Jika

guru bisa memanfaatkan bahan ajar dengan baik ,maka guru dapat berbagi peran

dengan bahan ajar. Dengan begitu, peran guru akan lebih mengarah sebagai

manajer pembelajaran. Sebuah bahan ajar setidaknya mencakup unsur-unsur

berikut :

1) Judul, MP, SK, Indikator,tempat

2) Petunjuk belajar (petunjuk peserta didik/guru)

3) Kompetensi yang akan dicapai

4) Informasi pendukung

5) Latihan-latihan

6) Petunjuk kerja

7) Evaluasi

Agar bahan ajar menjadi bermakna, maka seorang guru dituntut untuk

dapat secara kreatif mendesain suatu bahan ajar yang memungkinkan peserta didik

dapat secara mudah memahami materi dan secara langsung dapat memanfaatkan

bahan ajar yang tersedia. Sebagai contoh jenis bahan ajar menurut Majid (2009)

antara lain: handout, buku, modul, radio dan Lembar Kerja Peserta Didik atau

LKPD

Bahan ajar yang digunakan peneliti sebagai bahan ajar adalah Lembar

Kerja Peserta Didik atau LKPD, karena pembelajaran dengan menggunakan

LKPD dapat membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar

sehingga akan
14

terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik , sehingga dapat meningkatkan

aktivitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar.

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

a) Definisi LKPD

Bahan ajar menurut Khuluqo (2016) adalah segala sesuatu yang dapat

dipergunakan sebagai tempat dimana materi pelajaran terdapat. Salah satu bahan

ajaryang dapat digunakan dalam proses pembelajaran peserta didik adalah Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD). Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) atau worksheet merupakan suatu bahan ajar yang

dapat digunakan untuk mendukung proses belajar peserta didik baik secara

individual ataupun kelompok dapat membangun sendiri pengetahuan mereka

dengan berbagai sumber belajar (Sari & Lepiyanto, 2016).

Dalam LKPD, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan, dan

tugas yang berkaitan dengan materi. Devi (2009) juga memaparkan bahwa LKPD

adalah lembar-lembar berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

Biasanya berupa petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas.

Sehingga ketika kegiatan pembelajaran berlangsung peserta didik tidak hanya

sekedar menerima informasi dari gurunya namun juga terlibat secara aktif dalam

upaya untuk meningkatkan pemahamannya.

LKPD merupakan sumber belajar yang berbentuk lembaran-lembaran

tugas, petunjukpetunjuk pelaksanaan tugas, pembelajaran yang harus dikerjakan

oleh peserta didik (Alfi Rahayu, 2019). LKPD merupakan salah satu wujud

implementasi peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. LKPD


15

yang baik sangat dibutuhkan agar tercapainya proses pembelajaran yang

mendorong peserta didik lebih berperan aktif. Berdasarkan penelitian yang pernah

dilakukan, LKPD bisa dijadikan sebagai panduan peserta didik di dalam

melakukan kegiatan belajar, seperti melakukan percobaan. LKPD berisi alat dan

bahan serta prosedur kerja (Suyanto, 2011).

b) Manfaat LKPD

Menurut Halifah dan Adnan (2019), Lembar kerja peserta didik (LKPD)

dapat dijadikan berbagi hal dalam pembelajaran diantaranya :

1) LKPD bisa dijadikan sebagai sumber belajar sebab dalam LKPD terdapat

lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam proses

pembelajaran, berisi petunjuk atau langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas

sesuai dengan Kompetensi Dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang

harus dicapai.

2) LKPD bisa dijadikan sebagai learning actualy sebab dalam LKPD terdapat

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran yang diterapkan.

3) LKPD bisa dijadikan sebagai SCR sebab dalam LKPD terdapat materi ajar yang

sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat

mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.

4) LKPD bisa dijadikan sebagai multimedia sebab dalam LKPD terdapat teks dan

gambar yang dibuat sedemikian menarik yang di sesuaikan dengan materi yang

akan diajarkan sehingga memotivasi peserta didik dalam belajar.


16

c) Langkah-langkah Menyusun LKPD

Menurut Suyanto dkk (2011), langkah-langkah penyusunan LKPD, yaitu

(1) melakukan analisis kurikulum dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,

indikator, dan materi pembelajaran, serta alokasi waktu; (2) menganalisis silabus

dan memilih alternatif kegiatan belajar yang paling sesuai dengan hasil analisis

SK, KD, dan indikator; (3) menganalisis RPP dan menentukan langkah-langkah

kegiatan belajar; (4) menyusun LKPD sesuai dengan kegiatan belajar. Menurut

Prastowo (2014) terdapat beberapa poin yang menjadi tujuan penyusunan LKPD,

yaitu menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik berinteraksi dengan

materi yang diberikan, menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan

peserta didik terhadap materi yang diberikan, melatih kemandirian belajar peserta

didik, dan memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada peserta didik. Dia

pun menguraikan lima macam bentuk LKPD yang disusun berdasarkan tujuannya

yakni :

1. LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep

2. LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan

berbagai konsep yang telah ditemukan

3. LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar

4. LKPD yang berfungsi sebagai penguatan

5. LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum

d) Syarat LKPD yang Baik

Kusdiningsih (2016) menyatakan bahwa LKPD akan memberikan

pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran, sehingga penyusunannya


17

pun harus memenuhi berbagai syarat yaitu syarat didaktik, syarat konstruktif, dan

syarat teknik.

1. Syarat Didaktik

a. Memperhatikan adanya perbedaan individu sehingga dapat digunakan oleh

seluruh peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda. LKPD dapat

digunakan oleh peserta didik lamban, sedang, maupun pandai. Kekeliruan

yang umum adalah kelas yang dianggap homogen.

b. Menekankan pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga

berfungsi sebagai petunjuk bagi peserta didik untuk mencari informasi bukan

alat pemberi informasi.

c. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik,

sehingga dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menulis,

bereksperimen, praktikum dan lain sebagainya.

d. Mengembangkan kemampuan komunikasi emosi sosial, emosional, moral dan

estetika pada diri peserta didik, sehingga tidak hanya ditunjukkan untuk

mengenal fakta-fakta dan konsep-konsep akademis maupun juga kemampuan

sosial dan psikologis.

e. Menentukan pengalaman belajar dengan tujuan pengembangan pribadi

peserta didik.

2. Syarat Konstruktif

Syarat-syarat konstruktif adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan

penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan

kejelasan
18

yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh

pengguna yaitu peserta didik.

Adapun yang termasuk syarat konstruktif adalah:

a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik

b. Menggunakan struktur kalimat yang jelas

c. Memiliki tata aturan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta

didik

d. Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka

e. Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbaacaan

peserta didik.

f. Menyediakan ruangan yang cukup untuk menuliskan jawaban/menggambar

pada LKPD.

g. Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek

h. Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata- kata.

i. Dapat digunakan untuk semua peserta didik, baik yang lamban maupun cepat.

j. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi.

k. Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.

3. Syarat Teknis

Syarat-syarat teknis yaitu syarat-syarat yang berkenaan dengan tulisan,

gambar, dan penampilan.

a. Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi.

b. Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan dengan huruf biasa

dengan garis bawah.


19

c. Gunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris.

d. Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban

peserta didik.

e. Usahakan perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.

Pengembangan LKPD tidak lepas dari pengaruh teori konstruktivisme.

Konstruktivisme berarti bersifat membangun. Dalam konteks filsafat pendidikan,

konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang

berbudaya modern. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, bahwa

konstruktivisme merupakan sebuah teori yang sifatnya membangun, membangun

dari segi kemampuan, pemahaman, dalam proses pembelajaran. Sebab dengan

memiliki sifat membangun maka dapat diharapkan keaktifan dari pada siswa akan

meningkat kecerdasannya.

Menurut Suparla (2019), konsturktivisme merupakan bagaimana

mengaktifkan siswa dengan cara memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk

memahami apa yang mereka telah pelajari dengan cara menerpakan konsep-

konsep yang di ketahuinya kemudian mempaktikkannya ke dalam kehidupan

sehari- harinya.

Menurut Karfi (2002) tujuan dilaksanakannya suatu pembelajaran

konstruktivisme yaitu (1) memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berinteraksi langsung kepada benda-benda konkrit ataupun model artifisial, (2)

memperhatikan konsepsi awal siswa guna menanamkan konsep yang benar, dan

(3) sebagai proses mengubah konsepsi-konsepsi siswa yang sudah ada dan

mungkin salah. Menurut Thobroni (2015) tujuan konstruktivisme yaitu: 1)

Mengembangkan kemampuan
20

siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyanya, 2)

Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep

secara lengkap, 3) Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir

yang mandiri. Berdasarkan uraian di atas maka dianggap perlu adanya

penggunaan teori konstruktivisme dalam pengembangan LKPD.

e. LKPD Elektronik

Inovasi bahan ajar menjadi hal yang sangat ditekankan untuk menghadap

perkembangan teknologi yang begitu pesat dalam pendidikan. Pemanfaatan

teknologi yang ada juga memungkinkan pembelajaran berlangsung dengan efektif.

Penyajian bahan ajar bukan hanya berbentuk media cetak saja, namun sudah

memanfaatkan media digital. Salah satunya bahan ajar yang dapat disajikandalam

bentuk elektronik yaitu Lembar Kerja Peserta Didik atau LKPD. Menurut Hafsah,

Rohendi, & Purnawan (2016) LKPD Elektronik adalah salah satu media berbantu

komputer yang terdalamnya terdapat gambar, animasi dan video-video yang lebih

afektif agar peserta didik tidak merasa bosan. LKPD Elektronik didefinisikan

sebagai alat pembelajaran yang dirancang secara elektronik, berisimateri

sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Teknologi informasi memudahkan dalam mentransfer ilmu dan teknologi

kepada pesera didik. Selama ini pembelajaran biologi telah menggunakan media

berbasis ICT, seperti media powerpoint, video, musik, maupun media online, akan

tetapi belum terintegrasi menjadi satu kesatuan, sehingga memerlukan waktu

untuk mengakses media pembelajaran yang memenuhi satu kesatuan tersebut.

LKPD Elektronik merupakan sebuah bentuk penyajian bahan ajar yang disusun

secara
21

sistematis kedalam unit pembelajaran tertentu yang disajikan dalam format

elektronik yang didalamnya terdapat animasi, gambar, video, navigasi yang

membuat pengguna lebih interaktif dengan program.

LKPD Elektronik yang akan dikembangkan dipenelitian ini menggunakan

aplikasi LMS Moodle. Keunggulan dari penggunaan aplikasi ini guru dapat

menampilkan video, gambar yang menarik pada LKPD yang tentunya dapat

menambah daya tarik dan semangat belajar peserta didik. LKPD yang digunakan

pun dapat dikerjakan secara aktif, sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif

antara guru dan peserta didik.

4. Pendekatan Saintifik

Pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik

atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Selain itu proses pembelajaran

dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat,

kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian dan semangat belajar dan

menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, menyimpulkan

informasi, menalar atau mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Hal ini

mengakibatkan guru akan dituntut kreatifitasnya untuk mampu menyusun

perangkat pembelajaran yang lebih inovatif, variatif, menarik, kontekstual dan

tentunya sesuai dengan tingkat kebutuhan peserta didik (Masdi, 2019).

Kurikulum 2013 dikembangkan untuk mengubah pola pikir peserta didik

dalam proses pembelajaran yang semula sebagai pengguna selanjutnya untuk

menjadi penemu. Implementasi belajar dari kurikulum 2013 khususnya

pembelajaran sains membutuhkan peserta didik untuk mengembangkan


22

pengetahuan mereka sendiri. Kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran

pendekatan saintifik karena sangat sesuai dengan teori pembelajaran

konstruktivisme dan pendekatan saintifik dapat meningkatkan proses keterampilan

sains peserta didik (Julianti & Sumarmin, 2018).

Menurut Askar (2016) mengatakan bahwa proses pembelajaran yang

mengimplementasikan pendekatan saintifik akan menyentuh tiga ranah, yaitu:

sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan

proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan

peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Syaifuddin, Hala, dan Danial

(2017) juga memaparkan penerapan model pembelajaran berbasis pendekatan

saintifik bertujuan untuk mengetahui keterampilan sains dan hasil belajar peserta

didik sehingga peserta didik dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. Selain itu,

juga menempatkan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

Pendekatan saintifik merupakan suatu proses pembelajaran yang

memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami

berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal

dari mana saja, kapan saja, dan tidak bergantung pada informasi searah dari guru.

Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk

mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui

observasi, bukan hanya diberi tahu (Maryani & Fatmawati, 2018).


23

Penggunaan pendekatan saintifik pada LKPD Elektronik yang akan

dikembangkan diharapakn dapat mengaktifkan sisawa dalam proses pembelajaran,

sehingga akan timbul motivasi belajar yang tinggi dari peserta didik tersebut.

5. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah

perpaduan dari mengintegrasikan teknologi, metode dan materi ajar menjadi suatu

kesatuan yang selaras. Komponen pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten

merupakan tiga gabungan yang utuh dalam TPACK, yang bertujuan untuk

menumbuhkan pengetahuan dasar ketika seseorang belajar memahami bagaimana

teknologi bisa meningkatkan kesempatan dan pengalaman belajar peserta

didik,sekaligus untuk mengetahui pedagogi yang benar dalam meningkatkan isi

dalam pembelajaran dan mempelajari materi pelajaran (Ariani, 2015). Berikut

merupakan gambar dari konteks pembelajaran TPACK :

Gambar 2.1 Konteks Pembelajaran TPACK

Dari gambar tersebut, dapat diketahui bahwa Pedagogical, Content

Knowledge (PCK) merupakan perpaduan antara content knowledge dan


24

pedagogical knowledge yang diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas dengan

memperhatikan konteks yang ada.

TPACK sangat berperan sebagai kerangka dalam menyusun program

pembelajaran yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan peserta didik

berdasarkan materi pembelajaran melalui penerapan teknologi. TPACK yang

diterapkan guru akan menggambarkan pengetahuan yang dimiliki guru terkait

materi ajar, metode mengajar dan teknologi untuk pembelajaran termasuk

bagaimana mengintegrasikan ketiga komponen tersebut ke dalam kegiatan belajar

mengajar.

Teknologi informasi memudahkan dalam mentransfer ilmu dan teknologi

kepada pesera didik. Selama ini pembelajaran biologi telah menggunakan media

berbasis ICT, seperti media powerpoint, video, musik, maupun media online, akan

tetapi belum terintegrasi menjadi satu kesatuan, sehingga memerlukan waktu

untuk mengakses media pembelajaran yang memenuhi satu kesatuan tersebut.

LKPD elektronik merupakan sebuah bentuk penyajian bahan ajar yang disusun

secara sistematis kedalam unit pembelajaran tertentu yang disajikan dalam format

elektronik yang didalamnya terdapat animasi, gambar, video, navigasi yang

membuat pengguna lebih interaktif dengan program

6. Learning Management System (LMS)

E-learning merupakan kegiatan belajar asinkronis melalui perangkat

elektronik komputer komputer yang tersambungkan ke internet, dimana peserta

belajar berupaya memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

sistem e-learning merupakan suatu bentuk implementasi teknologi yang ditujukan


25

untuk membantu proses pembelajaran yang dikemas dalam bentuk

elektronik/digital dan pelaksanaannya membutuhkan sarana komputer berbasis

web dalam situs internet ( Sari, 2018). Salah satu penunjang pembelajaran e-

learning adalah dengan menggunakan LMS.

LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah

suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi,

laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online

(terhubung ke internet), e-learning dan materi-materi pelatihan. Dan semua itu

dilakukan dengan online (ellis 2009).

LMS mempunyai ruang lingkup administrasi, penyampaian materi,

penilaian, monitoring, dan komunikasi. Materi-materi dalam kompetensi

pedagogik dan profesional, yang dibuat dengan kemasan multimedia (teks,

animasi, video, sound) yang ada dalam LMS akan mempercepat (akselerasi)

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran secara optimal.

LMS adalah sebuah perangkat lunak atau software untuk keperluan

administrasi, dokumentasi, pencarian materi, laporan sebuah kegiatan,pemberian

materi-materi pelatihan kegiatan belajar mengajar secara online yang terhubung ke

internet. LMS digunakan untuk membuat materi pembelajaran online berbasiskan

web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS ini sering

disebut juga dengan platform e-learning atau learning content management system

(LCMS). Intinya LMS adalah aplikasi yang mengotomasi dan memvirtualisasi


26

proses belajar mengajar secara elektronik Salah satu bentuk LMS yaitu Modular

Object Oriented Dynamic Learning Enviroment (Moodle).

7. Modular Object Oriented Dynamic Learning Enviroment (Moodle)

Moodle merupakan sebuah layanan yang berbasis web yang memberikan

bantuan dalam kegiatan pembelajaran secara online. Arti nama dari moodle itu

sendiri ialah Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang

dapat dikatakan sebagai tempat belajar yang dinamis dengan menggunakan model

dan berorientasi objek. Moodle merupakan produk yang aktif dan cepat

perkambangannya. Seiring perkembangannya, banyak fungsi–fungsi baru yang

ditambahkankan.

Muazizah dkk (2017), hasil penelitiannya menyatakan penggunaan media

pembelajaran e-learning moodle dapat dijadikan sumber pembelajaran baik secara

mandiri di kelas atau pula di luar kelas sebab sifat dari media pembelajaran e-

learning moodle juga dapat di akses dimana saja dan juga pada waktu yang

diinginkan oleh pengguna, sehingga penggunaan media pembelajaran ini tentu

membuat peserta didik semakin rajin dalam kegiatan pembelajaran.

Moodle menyediakan lima jenis materi pelajaran yang bersifat statis,

materi pelajaran bisa dibaca peserta didik, tetapi tidak bisa berinteraksi dengan

halaman teks, halaman html, link dengan web melihat derectoris dan tampilan

label berupa tulisan atau gambar. Agar proses belajar mengajar lebih interaktif,

Moodle menyediakan berbagai aktifitas yaitu : Assignments, Choices, Lesson,

Quizzes, Surveys, dan Journal serta menyediakan lima jenis fitur untuk aktivitas

interaksi antara peserta didik dengan peserta didik maupun peserta didik dengan
27

guru. Fitur- fitur yang ada pada aplikasi Moodle tersebut adalah: chat, forum,

glossary, wiki, dan workshop (Race & Nash, 2009).

8. Pokok Bahasan Materi Genetik

Salah satu konsep biologi yang cukup sulit adalah konsep Materi Genetik.

Fakta ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Susantini (2011), yang

menyatakan bahwa penguasaan materi genetik pada peserta didik SMA/MA dapat

dikatakan rendah, yaitu secara nasional kurang dari 60%. Selama ini konsep materi

genetik disampaikan dengan metode ceramah dan didukung dengan penggunaan

buku ajar dan LKS konvensional. Lembar Kerja Peserta didik konvensional

merupakan LKS yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu

tanpa mengetahui karakteristik peserta didik secara khusus karena LKS

konvensional dibuat dengan pertimbangan kondisi peserta didik secara umum.

Pokok bahasan materi genetik termuat di dalam silabus pembelajaran

biologi kelas XII pada Kompetensi Dasar (KD) 3.3 yakni menganalisis hubungan

struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat

pada makhluk hidup dan 4.3 merumuskan urutan proses sintesis protein dalam

kaitannya dengan penyampaian kode genetic (DNA-RNA-Protein).

B. Kerangka Konseptual

Guru dituntut untuk lebih menguasai dan menyajikan bahan ajar yang lebih

menarik perhatian peserta didik. Guru juga dituntut untuk bisa membangun

motivasi belajar peserta didik,motivasi ini dapat dibangun dalam proses

pembelajaran. Bila motivasi yang dibangun guru dalam proses belajar tepat maka

peserta didik akan belajar lebih giat dan semangat.


28

Salah satu perangkat pembelajaran sekaligus sebagai bahan ajar yang

digunakan di sekolah adalah Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).

Pengembangan LKPD elektronik berbasis pendekatan saintifik ini dilakukan

setelah kegiatan observasi awal terkait bahan ajar yang digunakan oleh para

pendidik dilapangan. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan

didapat data bahwa guru yang tidak menggunakan LKPD lebih banyak dibanding

dengan guru yang menggunakan LKPD. LKPD yang dibuat oleh guru tersebut pun

belum menerapkan pendekatan saintifik.

LKPD yang digunakan di sekolah saat ini pada umumnya masih bersifat

tekstual serta berupa bahan cetakan berupa lembaran kertas sehingga peserta didik

kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran khususnya pada pokok bahasan

materi genetik. Melalui teknologi pembelajaran para pendidik akan mudah

melakukan simulasi pembelajaran mendekati kondisi nyata dari suatu materi

pembelajaran yang membutuhkan analisis tinggi. Implementasi LKPD elektronik

diharapkan mampu menunjang proses pembelajaran dengan mengaktifkan peserta

didik sehingga menghindari pembelajaran yang tekstual serta dapat memanfaatkan

penggunaan internet yang lebih bijak di dalam lingkungan sekolah khususnya di

dalam kelas.

Kurangnya partisipasi dari peserta didik dapat diatasi dengan mengarahkan

peserta didik sesuai dengan salah satu strategi belajar pada kurikulum 2013 yakni

pendekatan saintifik. LKPD elektronik ini nantinya akan menonjolkan sisi visual

dari pokok bahasan materi genetik sehingga peserta didik dapat lebih tertarik dan

aktif dalam proses pembelajaran.


29

Alternatif yang sesuai dengan permasalahan tersebut adalah dengan

mengembangkan LKPD elektronik berbasis pendekatan saintifik pada pokok

bahasan materi genetik kelas XII SMA/MA yang tentunya tidak terlepas dari

konsep TPACK. Peneliti akan mengembangkan LKPD elektronik berbasis

pendekatan saintifik.

LKPD Elektronik yang akan dikembangkan dipenelitian ini menggunakan

aplikasi LMS Moodle. Keunggulan dari penggunaan aplikasi ini guru dapat

menampilkan video, gambar yang menarik pada LKPD yang tentunya dapat

menambah daya tarik dan semangat belajar peserta didik. LKPD yang digunakan

pun dapat dikerjakan secara aktif, sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif

antara guru dan peserta didik.

Setelah pengembangan LKPD elektronik ini diharapkan dapat

menghasilkan LKPD elektronik yang valid dan praktis digunakan dalam proses

pembelajaran serta mampu memotivasi dan mengaktifkan peserta didik dalam

proses pembelajaran.

Kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut:
30

Kajian Pustaka

Kajian Empiris

Berdasarkan LKPD yang digunakan Pemanfaatan


observasi awal, lebih tidak menarik dan masih teknolgi dalam
banyak guru yang bersifat tekstual serta pengembangan
tidak menggunakan kurang dalam penerapan bahan ajar sehingga
LKPD dalam proses LKPD berbasis minat,motivasi dan
pembelajaran. Pendekatan Saintifik partisipasi peserta
didik dapat

LKPD Elektronik

TPACK Pendekatan Saintifik

(Saintific Approach)

Valid
Praktis

Gambar 2.2 Skema Kerangka Konseptual

C. Model Hipotetik

LKPD elektronik berbasis saintifik yang akan dikembangkan pada

penelitian ini tertuju pada pokok bahasan materi genetik. LKPD elektronik ini

akan disertakan gambar dan video yang terkait dengan soal-soal dari pokok

bahasan materi genetik demi menciptakan suasana pembelajaran yang menarik

dan memperjelas maksud dan tujuan soal tersebut bagi peserta didik. Selain itu,

diharapakan gambar dan video yang ditampilkan dapat menunjang indikator dari

pendekatan saintifik, salah


31

satu contohnya yaitu proses mengamati. Dengan adanya video dan gambar peserta

didik dapat dengan mudah melakukan proses tersebut, sehingga bisa menciptakan

kesinambungan yang baik dengan proses saintifik yang lainnnya. LKPD elektronik

yang dikembangkan memiliki pola proses pendekatan saintifik yang sama untuk

setiap kegiatannya.

LKPD elektronik yang dikembangkan yaitu LKPD elektronik yang dibuat

dengan memanfaatkan LMS Moodle. LKPD elektronik yang dikembangkan terdiri

atas tiga bagian yaitu halaman awal yang akan memuat sampul, petunjuk

penggunaan, Kompetensi Dasar (KD), dan tujuan pembelajaran. Selanjutnya

halaman inti akan memuat soal-soal penugasan yang akan mengarahkan peserta

didik pada pendekatan saintifik. Dan terakhir halaman penutup yang terdiri dari

daftar pustaka dan biografi penulis LKPD elektronik.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dihasilkannya bahan ajar

berupa LKPD elektronik berbasis pendekatan saintifik yang dapat diakses secara

online oleh peserta didik dengan memanfaatkan aplikasi Moodle yang berisi

penugasan-penugasan untuk peserta didik. Pada aplikasi tersebut peserta didik

dapat mengerjakan LKPD elektronik tersebut secara langsung dan praktis

digunakan sehingga membuat peserta didik termotivasi dalam proses

pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar serta dapat menunjang ketercapaian

pemahaman peserta didik.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

Development). Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa LKPD elektronik

berbasis pendekatan saintifik pada pokok bahasan materi genetik kelas XII

SMA/MA sesuai Kurikulum 2013.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2021. Adapun

hasil dari pengembangan LKPD elektronik berbasis pendekatan saintifik pada

pokok bahasan materi genetik ini akan diuji coba terbatas (skala kecil) di kelas XII

MIA 6 MAN 1 Kota Makassar

C. Desain Penelitian

Penelitian R & D ini menggunakan model pengembangan tipe ADDIE

dimana model ini memiliki lima tahap yaitu analisis (analyze), desain (design),

pengembangan (development), implementasi (implement), dan evaluasi (evaluate).

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XII MIA 6 MAN 1 Kota

Makassar yang terdiri dari 38 orang peserta didik dan 2 orang guru bidang studi

biologi MAN 1 Kota Makassar.

32
33

E. Prosedur Penelitian

Model pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun dalam

penelitian ini mengacu pada pengembangan model ADDIE. Model ini terdiri dari

lima tahap utama yaitu analyze, design, development, implement, dan evaluate.

Model ADDIE merupakan model desain sistem pembelajaran yang

memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem pengembangan media

pembelajaran yang sederhana dan mudah dimengerti serta sangat cocok bagi

pemula.

Model ini efektif, dinamis dan mendukung kinerja program pengembangan

itu sendiri serta dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan

produk salah satunya pengembangan media pembelajaran. Adapun langkah-

langkah prosedur penelitian dan pengembangan model ADDIE dijabarkan sebagai

berikut.

1. Tahap Analyze (Analisis)

Tahap ini dilakukan untuk menganalisis kebutuhan peserta didik dan guru,

menganalisis karakteristik peserta didik, serta menganalisis kompetensi dasar.

Kegiatan analisis dalam penelitian ini secara lebih rinci dijabarkan sebagai

berikut.

a. Analisis Profil Pembelajaran Biologi

Analisis profil pembelajaran biologi dilakukan melalui observasi awal dan

wawancarai 5 guru mata pelajaran biologi dengan menggunakan lembar observasi

dalam bentuk angket.

b. Analisis Isi/Konten
34

Analisis konten ini dilakukan untuk mengidentifikasi, merinci, dan

menyusun secara sistematis materi-materi yang akan dipelajari oleh peserta didik

sesuai dengan kurikulum 2013.

c. Analisis Struktur

Analisis struktur ini dilakukan untuk menganalisis struktur konsep materi

yang akan dimuat dalam LKPD elektronik yang akan dikembangkan. Adapun

pokok bahasannya yaitu materi genetik SMA/MA.

d. Analisis Tujuan

Analisis tujuan ini dilakukan dengan cara memperhatikan KI/KD yang

diisyaratkan dalam Kurikulum 2013.

2. Tahap Design (Desain)

Tahap desain dilakukan kegiatan perencanaan desain produk yang akan

dikembangkan. Setelah perencanaan desain produk, selanjutnya membuat

storyboard dan menentukan perangkat lunak (software) yang akan digunakan dan

dilakukan untuk menyusun isi LKPD elektronik ini LKPD elektronik ini akan

dibuat dengan menggunakan LMS Moodle. Penyusunan isi atau konten LKPD

elektronik ini dilakukan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dan

berdasarkan dengan perencanaan desain produk yang telah dibuat. Selanjutnya,

penyusunan instrumen penelitian. Instrumen penelitian (angket) akan dibuat

dengan format yang terdiri atas, judul instrumen, petunjuk pengisian angket, tabel

pernyataan angket, nomor instrumen, saran dan kesimpulan oleh validator ahli.

Angket yang akan dibuat adalah angket validasi instrumen, angket validasi

produk, angket respon guru dan peserta didik terhadap produk.


35

3. Tahap Development (Pengembangan)

Tahap ini peneliti merealisasikan segala tahap yang telah dilakukan

sebelumnya untuk menghasilkan produk LKPD elektronik. Pada tahap ini

diperoleh produk awal berupa LKPD elektronik berbasis pendekatan saintifik

pokok bahasan materi genetik kelas XII SMA/MA dengan bentuk LKPD

elektronik yang dikembangkan dengan menggunakan LMS Moodle. Selain itu

dilakukan juga pengembangan pada instrumen penelitian. Kemudian akan

divalidasi oleh validator ahli hingga memenuhi kriteria valid.

4. Tahap Implement (Implementasi)

Tahap ini dilakukan peneliti setelah proses pengembangan selesai untuk

menerapkan LKPD elektronik yang telah dikembangkan. Tahap ini mencakup uji

kepraktisan produk yang telah divalidasi sebelumnya, yaitu dengan uji coba

terbatas. Uji coba terbatas ini dilakukan oleh guru biologi dan peserta didik kelas

XII MIA 3 SMA/MA. Uji kepraktisan dilakukan oleh guru dan peserta didik

melalui angket. Pemberian dan pengisian angket kepada guru dilakukan secara

langsung sedangkan pada peserta didik melalui Google Form yang disebarkan

pada Whatsapp Group kelas.

5. Tahap Evaluate (Evaluasi)

Tahap ini bertujuan untuk memberikan nilai terhadap program

pembelajaran. Tahapan pada evaluasi yaitu menilai produk akhir LKPD elektronik

setelah melalui revisi melalui data kepraktisan berdasarkan respon guru dan

peserta didik yang diperoleh melalui angket. Selain itu, evaluasi juga dilakukan

pada setiap
36

langkah pengembangan. Adapun penelitian ini hanya sampai pada tahapan praktis

dikarenakan keterbatasan waktu

Berikut langkah-langkah yang dilakukan pada prosedur penelitian ini:

Gambar 3.1 Diagram Alur Prosedur Pengembangan LKPD Elektronik Berbasis


Pendekatan Saintifik Pada Pokok Bahasan Materi Genetik Kelas XII SMA/MA

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dibuat

berdasarkan kebutuhan penelitian, yaitu kevalidan dilakukan oleh 2 validator ahli

dan kepraktisan dilaukan oleh praktisi yakni guru dan peserta didik berdasarkan

LKPD elektronik yang telah dibuat. Adapun untuk metode pengumpulan data
37

meliputi target, metode, instrumen dan subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel

3.1

Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data


No Target Metode Instrumen Subjek

1. Penilaian pakar terhadap Angket Lembar Validasi Dosen Ahli


kelayakan bahan ajar
LKPD elektronik
2. Respon guru dan peserta Angket Angket Respon Guru dan
didik terhadap bahan ajar
Guru dan Peserta didik
LKPD elektronik
Peserta Didik

Adapun uraian mengenai teknik pengumpulan data yaitu :

1. Kevalidan

Kevalidan diukur menggunakan instrumen validasi bahan ajar yang dibuat

oleh peneliti dan diberikan kepada validator ahli untuk menvalidasi LKPD

elektronik pokok bahasan materi genetik. Tujuan validasi adalah untuk

mendapatkan suatu kevalidan dari LKPD elektronik pokok bahasan materi genetik

agar dapat di maksimalkan penggunaannya dalam proses pembelajaran.

2. Kepraktisan

Kepraktisan diukur dengan instrumen kepraktisan oleh praktisi pendidikan

dalam hal ini guru dan melihat respon peserta didik setelah melihat produk LKPD

elektronik pokok bahasan materi genetik, dimana dalam penelitian ini digunakan

oleh guru dan peserta didik.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk memperoleh

data selama penelitian.Adapun instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti


38

yaitu instrumen penilaianbahan ajar LKPD elektronik. Instrumen penelitian dibuat

sesuai dengan komponen yang telah direncanakan.Instrumen penelitian yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Lembar Validasi Ahli

Validasi ahli dilakukan untuk mendapatkan data tentang kevalidan

LKPD elektronik yang dikembangkan. Hasil penilaian yang diperoleh digunakan

untuk merevisi/menyempurnakan bahan ajar yang sedang dikembangkan.

2. Lembar Instrumen Kepraktisan oleh Guru dan Respon Peserta Didik

Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data ini adalah dengan

memberikan lembar angket respon kepada guru dan peserta didik untuk menilai

kepraktisan penggunaan LKPD elektronik.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian

pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik Berbasis Pendekatan

Saintifik beserta perangkat pembelajaran, yaitu dengan menggunakan analisis

statistik deskriptif yang mengacu kepada Sugiyono (2010). Analisis ini digunakan

untuk mengolah data yang diperoleh dalam bentuk analisis skor kriteria angket

penelitian berupa lembar validasi produk yang menggunakan skala likert (1

sampai 5).

1. Kevalidan bahan ajar LKPD elektronik dan materi oleh validator

Kevalidan bahan ajar LKPD elektronikdan materi dilakukan oleh 2

validator ahli, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif, yakni dengan cara menghitung rata-rata skor dari setiap aspek

penilaian
39

yang terdapat pada lembar validasi bahan ajar LKPD elektronik dan materi.

Penilaian bahan ajar LKPD elektronik dari instrumen penilaian ahli dilakukan

dengan memberikan skor berdasarkan ketentuan sebagai berikut: 5 (sangat baik);

4 (baik); 3 (cukup baik); 2 (kurang baik); 1 (tidak baik).

Uji kevalidan suatu bahan ajar dan materi dilakukan oleh 2 validator ahli,

dengan mengacu pada kriteria tingkat kevalidan yakni, cukup valid, valid, dan

sangat valid, apabila suatu produk memenuhi kriteria tersebut maka dapat

dinyatakan produk baik, atau layak untuk digunakan dan diterapkan, dan apabila

suatu produk mencapai hasil analisis data berada pada rentang nilai kurang valid

dan tidak valid, maka semua produk yang dikembangkan harus diperbaiki kembali

atas dasar saran dan masukan setiap validator. Setelah proses penginputan data

dilakukan, data yang diperoleh dari penilaian validator ahli pembelajaran dan

materi dianalisis. Menurut Putri dan Khabibah (2016) bahwa adapun kegiatan

yang dilakukan dalam proses analisis data kevalidan perangkat pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a) Melakukan rekapitulasi data hasil penilaian kevalidan produk dan instrumen

ke dalam tabel yang meliputi: (a) aspek (A i), (b) kriteria (Ki), (c) hasil

penilaian validator (Vji);

b) Menentukan rerata hasil penilaian semua validator untuk setiap kriteria dengan

Vn ij

rumus: Ki  j 1
, dengan:
n

Ki = rerata kriteria ke-i

V = skor hasil penilaian terhadap kriteria ke-i oleh penilai ke-j


ji
40

n = banyaknya validator

c) Menentukan rerata tiap aspek dengan rumus:

K ij

Ai  j 1
, dengan:
n

Ai = rerata aspek ke-i

K ji = rerata untuk aspek ke-i kriteria ke-j

n = banyaknya kriteria dalam aspek ke-i

d) Menentukan nilai Va atau rerata total dengan rumus:

dengan :

Va = rerata total

Ai = rerata aspek ke-i

n = banyaknya aspek

e) Nilai Va atau nilai rata-rata total di rujuk pada interval penentuan tingkat

kevalidan produk sebagai berikut.

Selanjutnya skor validasi pengembangan media pembelajaran disesuaikan

dengan kriteria kevalidan merujuk pada Sugiyono, (2010) sesuai pada Tabel 3.2.
41

Tabel 3.2 Kategori Validitas


Nilai Keterangan
4,5 ≤ Va 5 Sangat valid
3,5 ≤ Va ≤ 4,5 Valid
2,5 ≤ Va < 3,5 Kurang valid
1,5 ≤ Va ≤ 2,5 Tidak valid
Va < 1.5 Sangat tidak valid

Sumber : (Sugiyono, 2010)


Keterangan:

Va = nilai penentuan tingkat kevalidan LKPD elektronik

Kriteria yang menyatakan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik Berbasis

Pendekatan Saintifik memiliki derajat validitas baik, jika minimal tingkat validitas

yang dicapai adalah tingkat valid. Jika tingkat pencapaian validitas di bawah

valid, maka perlu dilakukan revisi berdasarkan masukan (koreksi) para validator,

selanjutnya dilakukan kembali validasi. Demikian seterusnya sampai diperoleh

produk yang ideal dari ukuran validitas konstruk dan isinya.

2. Analisis kepraktisan bahan ajar

Kepraktisan bahan ajar LKPD elektronikdiukur berdasarkan hasil penilaian

dari peserta didik dan guru mata pelajaran biologi di MAN 1 Kota Makassar,

terhadap penggunaan bahan ajar LKPD elektronik untuk menyatakan praktis

tidaknya bahan ajar LKPD elektronik yang digunakan di lapangan.

Berdasarkan hasil penilaian ditentukan nilai rata-rata yang diberikan

kemudian menghitung rata-rata skor respon guru dan respon peserta didik tiap

pertanyaan. Selanjutnya kepraktisan bahan ajar LKPD elektronik ditentukan

dengan respon guru dan peserta didik terdiri dari kategori sangat tidak setuju, tidak
42

setuju, kurang setuju, setuju dan sangat setuju dengan cara mencocokkan hasil

kriteria pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Penilaian Item Angket Guru dan Peserta Didik


Kategori Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Uji kepraktisan produk dinilai dari instrumen respon peserta didik dan

guru terhadap Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik Berbasis Pendekatan

Saintifik.

1) Persentase respon peserta didik dihitung dengan menggunakan rumus:

RS = 𝑓 x 100%, dengan:
𝑛

RS = respon peserta didik

f = banyaknya peserta didik yang menjawab setuju

n = jumlah peserta didik (responden)

Setelah menghitung presentase peserta didik yang memberikan tanggapan

sesuai dengan kriteria tertentu, selanjutnya menentukan rata-rata dari respon

positif peserta didik. Kemudian menentukan kategori respon yang diberikan

peserta didik terhadap suatu kriteria dengan cara mencocokkan hasil presentase

dengan kriteria yang tercantum pada Tabel 3.4.


43

Tabel 3.4 Kategori Respon Peserta Didik


Nilai Keterangan

85% ≤ RS Sangat positif


70% ≤ RS < 85% Positif
50% ≤ RS < 70% Kurang positif
RS < 50% Tidak positif
Sumber : Munadi, 2015

Jika 70 % respon peserta didik terhadap Lembar Kerja Peserta Didik

Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik menunjukkan kriteria positif atau sangat

positif dengan skala penilaian seperti pada Tabel 3.3, maka bahan ajar tersebut

dikatakan praktis.

2) Persentase respon guru dihitung dengan menggunakan rumus:

RG = ∑x , dengan:
𝑛

RG = respon guru

∑x = jumlah total nilai jawaban responden

n = jumlah guru (responden)

Kriteria angket respon guru terhadap yang digunakan tercantum pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Kategori Penilaian Respon Guru


Nilai Keterangan
80% ≤ RG ≤ 100% Sangat positif
60% ≤ RG ≤ 79%% Positif
40% ≤ RG ≤ 59% Cukup positif
20% ≤ RG ≤ 39% Kurang positif
0% ≤ RG ≤ 19% Tidak positif

Sumber: Ridwan, 2010

Jika minimal 70% guru dan peserta didik menunjukkan respon positif atau

sangat positif terhadap Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik Berbasis

Pendekatan
44

Saintifik dengan skala penilaian seperti pada Tabel 3.3, maka Lembar Kerja Peserta

Didik Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik tersebut dikatakan praktis.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah Lembar Kerja Peserta

Didik Elektronik Berbasis Pendekatan Saintifik pada Pokok Bahasan Materi

Genetik Kelas XII SMA/MA. LKPD elektronik yang dikembangkan ini dapat

diakses oleh peserta didik untuk mendukung proses pembelajaran. Bentuk LKPD

elektronik ini dikemas dalam bentuk LKPD elektronik yang dibuat dengan

memanfaatkan Learning Management Sistem (LMS) Modular Object-Oriented

Dynamic Learning Enviroment (Moodle) dengan konsep pembelajaran yang

elektronik.

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik berbasis

Pendekatan Saintifik ini mengikuti model pengembangan ADDIE dengan tahapan

Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implement

(Implementasi) dan Evaluate (Evaluasi). Tahapan pelaksanaan pengembangan dan

hasil pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik Berbasis Pendekatan

Saintifik dalam penelitian ini secara rinci dapat dilihat pada uraian sebagai

berikut:

1. Tahap Analisis (Analyze)

Tahap awal dalam model pengembangan ADDIE adalah tahap analisis.

Tahap analisis bertujuan untuk mengetahui keadaan, kebutuhan masalah dan

kendala yang terjadi dan dialami oleh peserta didik dan guru dalam proses

pembelajaran. Tahap analisis meliputi analisis profil pembelajaran biologi,

analisis
45
46

konten, analisis struktur dan analisis tujuan. Berikut merupakan penjabaran dari

hasil pelaksanaan tahapan analisis.

a. Analisis Profil Pembelajaran Biologi

Analisis profil pembelajaran biologi dilakukan melalui observasi awal dan

wawancarai 5 guru mata pelajaran biologi dengan menggunakan lembar observasi

dalam bentuk angket. Berdasarkan observasi awal dan wawancara mengenai profil

pembelajaran biologi di sekolah, didapatkan hasil analisis yang dapat dilihat pada

Tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Analisis Pembelajaran Biologi

No Indikator Pernyataan Skor Presentase


1. Penggunaan 1. Ya 2 40%
LKPD dalan 2. Tidak 3 60%
proses
pembelajaran
2. Lembar Kerja 1. Pendekatan 1 20%
Peserta Didik Saintifik
2. Kelengkapan 0 0%
komponen/struktur
LKPD
3. Terdapat 2 40%
penugasan
3. Rencana Pelaksaan 1. Tujuan
Pembelajaran Pembelajaran
(RPP) C1 5 100%
C2 2 40%
C3 1 20%
C4 3 60%
C5 2 40%
C6 1 20%
2. Pendekatan 3 60%
Saintifik
3. Bahan Ajar
Buku 5 100%
LKPD 2 40%
47

Berdasarkan pada tabel 4.1 dapat ditemukan beberapa masalah sebagai

berikut :

a) Poin 1 menunjukkan kurangnya pemanfaatan Lembar Kerja Peserta Didik oleh

guru. Guru yang menggunakan LKPD sebesar 40%, sedangkan yang tidak

menggunakan LKPD sebesar 60%.

b) Poin 2 menunjukkan bahwa LKPD yang digunakan oleh guru terdapat

penugasan di dalamnya, namun hanya 20% yang menggunakan pendekatan

saintifik dalam pemanfaatannya. Dari data tersebut juga dapat disimpulkan

bahwa LKPD yang digunakan oleh guru, tidak memuat komponen/struktur

lengkap dalam penyusunannya.

c) Point 3 menunjukkan bahwa pada RPP yang digunakan oleh guru dalam

proses pembelajaran masih didominasi pada tingkatan kognitif C1, kemudian

disusul oleh tingkat kognitif C4, kemudian tingkat kognitif C2 dan C5 dan

terakhir disusul oleh C3 dan C6. Selain itu pemanfaatan LKPD dalam proses

pembelajaran hanya 40%. Bahan ajar yang digunakan masih didominasi oleh

buku cetak sebesar 100% . Selain itu, LKPD yang digunakan masih berbentuk

cetak dan dinilai kurang menarik.

Berdasarkan data dari analisis tersebut, maka guru memerlukan suatu

bahan ajar yang dapat menunjang proses pembelajaran yang lebih mengaktifkan

serta meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Perlu adanya pengembangan

LKPD elektronik yang didalamnya memuat kebutuhan peserta didik dan guru

yakni LKPD yang relevan dengan standar isi Kurikulum 2013, karena keberadaan

LKPD dapat membantu peserta didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran

dan
48

memudahkan guru dalam memberi penilaian kepada peserta didik. Hal ini

didukung oleh hasil penelitian Trianto (2012), yang mengemukakan bahwa

keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan sumber

belajar, LKPD, dan media pembelajaran yang digunakan.

LKPD yang sesuai dapat memenuhi tujuan pembelajaran jika mampu

memotivasi, menarik perhatian, dan menstimulasi peserta didik melalui materi

pembelajaran serta lebih mendorong untuk lebih berpikir kritis untuk mencapai

keterampilan proses sains yang diinginkan.

b. Analisis Struktur

Analisis struktur ini dilakukan untuk menganalisis struktur konsep materi

yang dimuat dalam LKPD elektronik yang dikembangkan. Hal ini dilakukan

untuk menganalisis konsep pokok bahasan materi genetik yang dimuat dalam

LKPD elektronik yang dikembangkan. Analisis struktur dibuat untuk memastikan

produk yang dikembangkan mencakup semua informasi materi yang perlu

diketahui peserta didik. Analisis struktur konsep materi yang disajikan yaitu pada

pokok bahasan materi genetik kelas XII. Analisis struktur dilakukan dengan cara

membuat peta konsep singkat tentang materi genetik. Hasil analisis struktur

konsep materi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1.


49

Gambar 4.1 Peta Konsep Materi Genetik

c. Analisis Tujuan

Analisis tujuan merupakan perumusan tujuan pembelajaran berdasar pada

kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Analisis ini merupakan tahap

analisis yang terakhir dan menjadi fokus utama untuk mencapai tujuan

pengembangan. Dimana pada tahap ini meliputi pengkajian kompetensi inti,

kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran. Kompetensi dasar yang

digunakan adalah 3.3


50

Menganalisis hubungan antara struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam

proses penurunan sifat pada mahluk hidup serta menerapkan prinsip-prinsip

pewarisan sifat dalam kehidupan dan 4.3 merumuskan urutan proses sintesis

protein dalam kaitannya dengan penyampaian kode genetic (DNA-RNA-Protein).

Tujuan pembelajaran disusun berdasarkan indikator dari pengembangan

kompetensi dasar kurikulum 2013 yang digunakan di sekolah. Adanya tujuan

pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk mengetahui arah pembelajaran.

Tujuan pembelajaran disusun mengikuti rumus ABCD yaitu Audience

(pelaksana), Behavior (aktivitas), Condition (keadaan), dan Degree (Pencapaian).

Hasil analisis tujuan dirincikan dalam Tabel 4.2 yaitu berupa tujuan pembelajaran

yang disajikan dalam LKPD elektronik berbasis pendekatan saintifik pokok

bahasan materi genetik Tabel 4.2 Hasil Analisis Tujuan pada Pokok Bahasan
Indikator
Materi Genetik Tujuan Pembelajaran
3.3.1 Mengidentifikasi struktur Peserta didik mampu mendeskripsikan
kromosom struktur kromosom Melalui pengamatan
gambar dengan tepat

3.3.2 Mengidentifikasi tipe Peserta didik mampu mengklasifikasikan


kromosom kromosom berdasarkan jenis kromosom
melalui pengamatan gambar dengan tepat
3.3.3 Mengidentifikasi jumlah Peserta didik mampu menganlisis
kromosom perbedaan jumlah kromosom pada
beberapa makhluk hidup melalui
pengamatan tabel dengan tepat
3.3.4 Menjelaskan letak gen Peserta didik mampu mengetahui letak
gen melalui pengamatan gambar dengan
tepat
3.3.5 Mengidentifikasi fungsi gen Peserta didik dapat mengetahui fungsi
gen melalui kajian literatur dengan tepat
3.3.6 Membandingkan gen dan alel Peserta didik mampu membandingkan
gen dan alel melalui pengamatan video
dengan tepat
51

Lanjutan Tabel 4.2 Hasil Analisis Tujuan pada Pokok Bahasan


Materi Genetik
3.3.7 Membandingkan gen dominan Peserta didik dapat membandingkan gen
dan gen resesif dominan dan gen resesif melalui
identifikasi tabel dengan tepat

3.3.8 Mengidentifikasi struktur Peserta didik mampu mendeskripsikan


asam nukleat struktur DNA melalui pengamatan
gambar dengan tepat
Peserta didik mampu mendeskripsikan
struktur RNA melalui pengamatan
gambar dengan tepat
3.3.9 Menjelaskan fungsi asam Peserta didik mampu menjelaskan fungsi
nukleat DNA melalui kajian literatur dengan tepat

Peserta didik mampu menjelaskan proses


replikasi DNA melalui pengamatan
gambar dengan tepat
Peserta didik mampu menjelaskan fungsi
RNA melalui kajian literatur dengan tepat
Peserta didik mampu mengidentifikasi
jenis-jenis RNA berdasarkan lokasi
keberadaannya melalui pengamatan
gambar dengan tepat
3.3.10 Mengidentifikasi proses
sintesis protein Peserta didik mampu mengurutkan proses
tahapan sintesis protein melalui
pengamatan video dengan tepat
Peserta didik mampu menjelaskan proses
transkripsi dan translasi melalui
pengamatan video dengan tepat
Peserta didik mampu menjelaskan peran
dan bagian-bagian yang terlibat dalam
sintesis protein melalui pengamatan
video dengan tepat
Peserta didik mampu menemukan
macam-macam kode genetik melalui
kajian literatur dengan tepat
4.3.1 Membuat simulasi model Peserta didik dapat membuat simulasi
struktur DNA model struktur DNA melalui kegiatan
praktikum dengan tepat
52

d. Analisis Isi/Konten

Analisis konten ini dilakukan untuk mengidentifikasi, merinci, dan

menyusun secara sistematis materi-materi yang akan dipelajari oleh peserta didik

sesuai dengan kurikulum 2013. Analisis konten materi dilakukan dengan cara

mengkaji bahan yang telah ada sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan

produk yakni dengan mengumpulkan beberapa buku paket biologi kurikulum

2013 yang sedang digunakan di sekolah menengah atas (SMA) dan beberapa

bahan ajar dari internet yang relevan. Hasil analisis konten disusun berdasarkan

analisis instruksional indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai peserta

didik. Analisis instruksional disusun dengan skema yang dapat dilihat pada

gambar 4.2
53

Gambar 4.2 Analisis Instruksional Indikator Pencapaian Kompetensi

LKPD elektronik ini melibatkan pendekatan saintifik dalam

penyusunanya.

Pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar

dan mengkomunikasikan. Pada kegiatan mengamati peserta didik dapat

menemukan fakta bahwa terdapat hubungan antara objek pengamatan dengan

materi pembelajaran yang sedang dipelajari bersama guru. Pada kegiatan menanya
54

peserta didik melakukan diskusi terkait informasi yang belum dipahami, informasi

tambahan yang ingin diperoleh, ataupun bentuk klarifikasi dari informasi yang

belum jelas. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan mencoba, pada kegiatan ini

peserta didik menggali atau mengumpulkan informasi dari berbagai sumber

dengan berbagai cara. Kegiatan berikutnya adalah kegiatan menalar, pada kegiatan

ini peserta didik dapat mengolah informasi, menganalisis data dan

menghubungkan fenomena-fenomena kedalam suatu pola pengetahuan. Kegiatan

terakhir adalah kegiatan Mengkomunikasikan, dalam kegiatan ini peserta didik

dapat menyusun hasil pembelajaran dalam bentuk laporan tertulis serta

memberikan kesimpulan mengenai hasil pembelajarannya.

Hasil analisis konten dirincikan dalam Tabel 4.3 yaitu berupa materi yang

disajikan dalam LKPD elektronik berbasis pendekatan saintifik pokok bahasan

materi genetik.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Konten pada Pokok Bahasan Materi Genetik
Topik Indikator Pendekatan Saintifik

Kromosom Kegiatan 1
Mengamati, mencoba, mengkomunikasikan
Kegiatan 2
Mengamati, mencoba dan menalar
Kegiatan 3
Mengamati, mencoba dan menalar

Gen Kegiatan 1
Mengamati, menalar, dan mengkomunikasikan

Kegiatan 2
Mengamati, mencoba dan mengkomunikasikan
55

Lanjutan Tabel 4.3 Hasil Analisis Konten pada Pokok Bahasan


Materi Genetik
Asam Kegiatan 1
Nukleat Mengamati, mencoba dan menalar
Kegiatan 2
Mengamati, mencoba dan menalar
Kegiatan 3 (Praktikum)
Mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengkomuikasikan
Sintesis Kegiatan 1
Protein
Mengamati, mencoba dan menalar

Kegiatan 2
Mengamati, menalar dan mengkomunikasikan

2. Tahap Design (Desain)

Setelah mengetahui masalah dan kendala-kendalah yang dihadapi guru dan

peserta didik, dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian, maka

didapatkan gambaran umum mengenai pengembangan LKPD elektronik berbasis

pendekatan saintifik yang dikembangkan, tahapan selanjutnya adalah

mengembangkan desain LKPD elektronik berbasis pendekatan saintifik pada

pokok bahasan materi genetik Kelas XII SMA/MA. Tahapan desain

(perancangan) adalah tahap dimana peneliti membuat spesifikasi mengenai

aplikasi atau program, tampilan dan kebutuhan bahan untuk program serta materi

yang digunakan dalam mengembangkan produk. Rancangan pengembangan

LKPD elektronik dilaksanakan pada tahap desain. Pada tahap desain juga peneliti

membuat spesifikasi mengenai rancangan instrument yang digunakan pada

penelitian ini. Tahap desain dilakukan dengan beberapa proses yakni penetapan

tujuan pembelajaran, pemilihan format rancangan baik rancangan produk LKPD


56

elektronik dan format rancangan instrumen. Penjelasan tahap desain tersebut

dirincikan sebagai berikut:

a) Pembuatan Format Rancangan Produk

Pembuatan dokumen desain menjadi pedoman dalam proses

pengembangan desain LKPD. Dokumen ini berisi gambaran desain komponen

LKPD elektronik yang disusun pada pokok bahasan materi genetik yang

disajikan pada tabel 4.4. Aplikasi yang digunakan dalam penyusunan ini adalah

Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment (Moodle).

Tabel 4.4 Gambaran Desain (Storyboard) Pengembangan LKPD Elektronik


Menggunakan Aplikasi Moodle
Komponen LKPD elektromik Sub Komponen
Halaman Masuk (Log In)  Kolom username
 Kolom Password
 Kolom Masuk
Halaman Kursus  Daftar Menu
 Nama Kursus
 Foto Penulis
 Deskripsi Kursus
 Kompetensi Dasar
 Indikator Pencapaian
Kompetensi
 Tujuan Pembelajaran
 Petunjuk Penggunaan
Halaman Pendahuluan  Kata Pengantar
 Peta Konsep Materi Genetik
Halaman Penyajian Materi  Ringkasan Materi
 Video pembelajaran
Halaman LKPD  Kolom Absensi
 Kegiatan-kegiatan LKPD
Halaman Penutup  Daftar Pustaka
 Biodata Penulis
57

b) Pembuatan Format Rancangan Instrumen Penelitian

Pengembangan LKPD elektronik ini menggunaka instrumen penelitian

berupa lembar validasi produk untuk menilai produk LKPD elektronik yang

dikembangkan dan angket respon untuk menilai kepraktisan LKPD elektronik.

Lembar validasi LKPD elektronik terdiri atas beberapa komponen yaitu : (1)

identitas validator, (2) tujuan validasi, (3) petunjuk pengisian, (4) tabel penilaian

yang terdiri dari beberapa aspek, (5) penilaian umum, (6) kolom saran, (7) tanggal

pengisian , dan (8) tempat tanda tangan. Instrumen berikutnya adalah angket

respon yang terdiri dari beberapa komponen yaitu : (1) identitas responden, (2)

tujuan pengisian, (3) petunjuk pengisian, (4) tabel penilaian, (5) kolom saran, (6)

tanggal pengisian, dan (7) tempat tanda tangan.

3. Tahap Development (Pengembangan)


Hasil dari tahap analisis dan tahap desain selanjutnya disusun menjadi

sebuah produk pengembangan berupa LKPD elektronik berbasis pendekatan

saintifik pokok bahasan materi genetik. Pada tahap ini juga memuat penjaminan

kualitas produk LKPD elektronik dari hasil uji kevalidan oleh dua validator ahli.

Berikut penjelasan mengenai tahap development (pengembangan).

a. Pengembangan Produk

Tahap pengembangan LKPD elektronik disusun berdasarkan hasil dari tahap

perancangan sebelumnya. LKPD elektronik awal hasil pengembangan ini

selanjutnya divalidasi oleh dua validator ahli. LKPD elektronik yang

dikembangkan disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ada pada indikator

pendekatan saintifik. Kegiatan belajar yang ada di LKPD elektronik disusun

secara sistematis sesuai dengan langkah ilmiah. Kegiatan pesrta didik diarahkan

untuk
58

mengonstruksi konsep, pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan dengan

bantuan tenaga pendidik melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar,

mencoba, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah tersebut tidak harus

dilakukan secara urut, akan tetapi dapat dilakukan sesuai dengan pengetahuan

yang akan dipelajari (Prihadi, 2014). Langkah-langkah pendekatan saintifik yang

digunakan pada LKPD ini merupakan langkah-langkah yang sederhana. Hal ini

dikarenakan pada masa pandemi kegiatan-kegiatan yang berbasis pendekatan

saintifik menjadi sangat terbatas sehingga membutuhkan penyesuaian dalam

penggunaannya. Berikut penjabaran spesifikasi dari LKPD elektronik yang

dikembangkan dengan berbasis pendekatan saintifik dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Penjabaran Spesifikasi LKPD Elektonik Berbasis Pendekatan


Saintifik

Indikator Contoh Kegiatan di dalam LKPD Elektronik


Pendekatan
Saintifik
Mengamati
(Melakukan
kegiatan
mengamati
sederhana berupa
pengamatan
gambar dan video
pembelajaran)
59

Lanjutan Tabel 4.5 Penjabaran Spesifikasi LKPD Elektonik Berbasis


Pendekatan Saintifik
Mencoba
(Mencoba untuk
mencari informasi
melalui bacaan
ataupun sumber
informasi lain
mengenai materi
pembelajaran)

Menalar
(Mengaitkan satu
konsep dengan
konsep yang
lainnya yang ada
dalam materi
pembelajaran)

Mengkomunikasi
kan
(Memberikan
kesimpulan
dengan hasil
pengetahuan
sendiri mengenai
materi
pembelajaran)
60

b. Pengembangan Instrumen

Pada pembuatan instrument penelitian, terdapat 5 angket yang harus disiapkan,

yaitu : 1) angket yang digunakan untuk validasi produk LKPD elektronik, 2)

lembar validasi angket respon guru, 3) lembar validasi angket respon peserta

didik,

4) angket respon guru yang digunakan untuk menguji kepraktisan LKPD

elektronik yang dikembangkan, dan 5) angket peserta didik yang digunakan untuk

menguji kepraktisan LKPD elektronik yang dikembangkan.

1) Lembar angket validasi LKPD elektronik

Angket validasi LKPD elektronik bertujuan untuk memperoleh saran dan

penilaian dari validator ahli terhadap LKPD elektronik yang telah dibuat oleh

peneliti. Angket instrument penilaian LKPD elektronik dikembangkan oleh

peneliti dengan melihat beberapa aspek yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi,

syarat teknis dan karakteristik pendekatan saintifik. Angket validasi LKPD

elektronik dilengkapi dengan 5 pilihan jawaban yakni sangat sesuai (5), sesuai (4),

cukup (3), kurang sesuai (2) dan tidak sesuai (1).

2) Lembar validasi angket respon guru dan peserta didik

Lembar validasi angket respon guru dan peserta didik bertujuan untuk

mengukur kevalidan agket respon guru dan peserta didik sehingga diperoleh saran

serta penilaian dari validator ahli terhadap angket tersebut. Lembar validasi

penilaian angket respon guru dan peserta didik dikembangkan oleh peneliti dengan

melihat beberapa aspek yakni petunjuk, komponen penilaian dan bahasa . Angket

respon guru dan peserta didik dilengkapi dengan 5 pilihan jawaban yakni sangat

sesuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2) dan tidak sesuai (1).
61

3) Angket respon guru dan peserta didik

Angket respon guru disusun untuk memperoleh data respon guru terhadap

LKPD elektronik yang telah dikembangkan. Angket respon guru dikembangkan

oleh peneliti dengan melihat beberapa aspek yakni aspek kelayakan isi, tampilan,

bahasa dan manfaat. Angket respon guru dan peserta didik dilengkapi dengan 5

pilihan jawaban yakni sangat baik (5), baik (4), cukup (3), kurang (2) dan sangat

kurang (1).

Angket respon peserta didik disusun untuk memperoleh data mengenai

respon peserta didik terhadap LKPD elektronik yang telah dikembangkan. Angket

respon guru dikembangkan oleh peneliti dengan melihat beberapa aspek yakni

aspek kelayakan isi, tampilan, bahasa dan manfaat. Angket respon guru dan

peserta didik dilengkapi dengan 5 pilihan jawaban yakni sangat baik (5), baik (4),

cukup(3), kurang (2) dan sangat kurang(1).

LKPD elektronik yang telah dikembangkan kemudian akan divalidasi oleh

para validator ahli. Validator ahli selanjutnya memberikan arahan dan saran-saran

terkait dengan komponen-komponen penyusun LKPD elektronik yang

dikembangkan oleh peneliti hingga menghasilkan produk LKPD elektronik yang

dianggap valid. Saran dari validator dimuat dalam tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Saran-saran dari Hasil Validasi


Validator Saran
I  Perbaiki penulisan pada isi kata pengantar
 Lengkapi peta konsep
 Gunakan gambar yang lebih jelas kualitas
gambarnya
62

Lanjutan Tabel 4.6 Saran-saran dari Hasil Validasi


 T uliskan sumber gambar di daftar pustaka
 Sesuaikan kembali kegiatan yang ada dengan
tujuan pembelajaran
II  Perhatikan kembali letak kata poin-poin
penyusun
 Untuk kegiatan menganalisis tambahkan
pengantar berupa wacana analisis
 Penulisan kalimat lebih diperhatikan

Saran-saran dari 2 validator ahli kemudian dijadikan panduan untuk merevisi


produk.
c. Jaminan Kualitas

Jaminan kualitas merupakan cara peneliti untuk mengetahui hasil uji

kevalidan dari pengembangan produk LKPD elektronik. Penilaian diperoleh

dengan menganalisis instrumen penelitian berdasarkan penilaian yang dilakukan

oleh dua validator ahli. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Lembar

Validasi LKPD, Lembar Validasi Angket Respon Guru, dan Lembar Validasi

Angket Respon Peserta Didik. Adapun hasil analisis instrumen penelitian

dipaparkan sebagai berikut.

1) Analisis Kevalidan Produk

Pengukuran data untuk analisis kevalidan menggunakan lembar validasi.

Penilaian kevalidan dilakukan oleh dua orang validator ahli. Hasil validasi produk

LKPD elektronik berdasarkan aspek penyajian komponen dipaparkan pada Tabel

4.7.
63

Tabel
Tabel 4.74.7 Hasil
Hasil Analisis
Analisis Kevalidan
Kevalidan LKPD
LKPD Elektronik
Elektronik Berdasarkan Aspek
Berdasarkan Penyajian Komponen
Penyajian Komponen
No Pernyataan Nilai Rata-rata Kategori
tiap
V1 V2 pernyataan
1. Keterkaitan antara Kompetensi 4 5 4,5 Valid
Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi
2. Kesesuaian dengan tujuan 4 5 4,5 Valid
pembelajaran yang ingin dicapai
3. Kesesuaian konsep dengan sub 5 5 5 Sangat
materi Valid
Rata-rata 4,67 Sangat
Valid
Berdasarkan Tabel 4.7 perolehan nilai pada aspek penyajian komponen

sebesar 4,67 yang berada pada interval 4,5 ≤ Va 5, sehingga pengembangan

produk berdasarkan aspek penyajian komponen berada pada kategori valid.

Selanjutnya, hasil validasi produk LKPD elektronik berdasarkan aspek syarat

konstruksi dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik Berdasarkan


Aspek Syarat Konstruksi
Syarat Konstruksi
No Pernyataan Nilai Rata-rata Kategori
tiap
V1 V2 pernyataan
1. Kejelasan kalimat yang digunakan 4 4 4 Valid
jelas dan tidak bermakna ganda
2. Penyajian bahasa sesuai dengan 4 4 4 Valid
EYD
3. Penyajian bahasa yang digunakan 4 4 4 Valid
sederhana, mudah dipahami dan
komunikatif
4. Kesesuaian struktur kalimat yang 4 4 4 Valid
jelas
64

Lanjutan Tabel 4.8 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik Berdasarkan


Aspek Syarat Konstruksi
5. Penyajian bahasa yang digunakan 4 4 4 Valid
sesuai dengan perkembangan
kognitif peserta didik
6. Kesesuaian identitas untuk lebih 4 4 4 Valid
memudahkan administrasi
(nama,nis, kelas)
7. Kesesuaian petunjuk penggunaan 4 4 4 Valid
LKPD elektronik yang jelas

Rata-rata 4 Valid

Berdasarkan Tabel 4.8 perolehan nilai pada aspek syarat konstruksi

sebesar 4 yang berada pada interval 3,5 ≤ Va ≤ 4,5 , sehingga pengembangan

produk berdasarkan aspek syarat konstruksi berada pada kategori valid.

Selanjutnya, hasil validasi produk LKPD elektronik berdasarkan aspek syarat

teknis dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik Berdasarkan Aspek


Syarat Teknis
Syarat Teknis
No Pernyataan Nilai Rata-rata Kategori
V1 V2 tiap
pernyataan
1. Kesesuaian sampul 4 5 4,5 Valid
LKPD elektronik

2. Kesesuaian judul LKPD 4 5 4,5 Valid


elektronik dengan materi
3. Kesesuaian antara 4 5 4,5 Valid
variasi jenis dan ukuran
huruf proporsioanal
4. Kesesuaian pemilihan 4 5 4,5 Valid
gambar
5. Kejelasan kualitas 4 5 4,5 Valid
gambar
6. Kejelasan bacaan teks 5 5 5 Sangat Valid

Rata-rata 4,58 Sangat


Valid
65

Berdasarkan Tabel 4.9 perolehan nilai pada aspek syarat teknis sebesar

4,58 yang berada pada interval 4,5 ≤ Va 5, sehingga pengembangan produk

berdasarkan aspek syarat teknis berada pada kategori valid. Selanjutnya, hasil

validasi produk LKPD elektronik berdasarkan aspek karakteristik dapat dilihat

pada tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik Berdasarkan Aspek


Karakteristik
Karakteristik

No. Pernyataan Nilai Rata-rata Kategori


tiap
V1 V2 pernyataan

1. Kesesuaian karakteristik 4 5 4,5 Valid


pendekatan saintifik dengan
kegiatan yang disajikan
(Mengamati(M1))
2. Kesesuaian karakteristik 4 5 4,5 Valid
pendekatan saintifik dengan
kegiatan yang disajikan
(Menanya(M2))
3. Kesesuaian karakteristik 4 5 4,5 Valid
pendekatan saintifik dengan
kegiatan yang disajikan
(Mencoba(M3))
4. Kesesuaian karakteristik 4 5 4,5 Valid
pendekatan saintifik dengan
kegiatan yang disajikan
(Menalar(M4))
5. Kesesuaian karakteristik 4 5 4,5 Valid
pendekatan saintifik dengan
kegiatan yang disajikan
(Mengkomunikasikan(M5))
6. Terbentuknya pola pendekatan 5 5 5 Sangat
saintifik Mengamati,Mencoba dan Valid
Menalar ((M1),(M3), dan (M4))
7. Terbentuknya pola pendekatan 4 5 4,5 Valid
saintifik Mengamati,Mencoba dan
Mengkomunikasikan ((M1),(M3),
dan (M5))
66

Lanjutan Tabel 4.10 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik Berdasarkan


Aspek Karakteristik
8. Terbentuknya pola pendekatan 4 5 4,5 Valid
saintifik Mengamati,Menalar, dan
Mengkomunikasikan ((M1),(M4),
dan (M5))

Rata-rata 4,56 Sangat


Valid

Berdasarkan Tabel 4.10 perolehan nilai pada aspek karakteristik sebesar

4,56 yang berada pada interval 4,5 ≤ Va 5, sehingga pengembangan produk

berdasarkan aspek karakteristik berada pada kategori sangat valid. Selanjutnya,

hasil validasi produk LKPD elektronik di gabungkan dalam sebuah tabel analisis

kevalidan LKPD Elektronik yang dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini.

Tabel 4.11 Hasil Analisis Kevalidan LKPD Elektronik


No. Aspek Penilaian Rerata Penilaian Validator Keterangan
1 Penyajian Komponen 4,67 Sangat valid
2 Syarat Konstruksi 4,00 Valid
3 Syarat Teknis 4,58 Sangat valid
4 Karakteristik 4,56 Sangat valid
Rata-rata Keseluruhan 4.45 Valid

Hasil analisis yang ditunjukkan pada tabel 4.11 di atas dapat dijelaskan

bahwa nilai rata-rata total kevalidan LKPD elektronik pada validasi yaitu Va =

4,45, nilai tersebut masuk ke dalam kategori “Valid” (3,5 ≤ Va ≤ 4,5). Jadi, setelah

ditinjau dari keseluruhan kriteria, dapat dinyatakan LKPD elektronik layak untuk

digunakan.

2) Analisis Kevalidan Angket Respon

Pengukuran data untuk analisis kepraktisan diperoleh dari angket respon

guru dan respon peserta didik. Angket respon guru dan respon peserta divalidasi

terlebih dahulu sebelum diimplementasikan di lapangan.


67

a) Lembar Validasi Angket Respon Guru

Lembar validasi angket respon guru bertujuan untuk mengukur kevalidan

angket respon dalam pelaksanaan uji kepraktisan LKPD elektronik berbasis

pendekatan saintifik pada pokok bahasan materi genetik kelas XII SMA/MA.

Hasil validasi produk LKPD elektronik berdasarkan aspek petunjuk dipaparkan

pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Guru


Berdasarkan Aspek Petunjuk
Pentunjuk

No. Pernyataan Nilai Rata-rata Kategori


tiap
V1 V2 pernyataan

1. Kesesuaian identitas responden 4 5 4,5 Valid


yang dicantumkan

2. Kejelasan tujuan dari instrumen 4 5 4,5 Valid

3. Kejelasan petunjuk angket yang 4 5 4,5 Valid


dinyatakan

4. Kejelasan kriteria penilaian yang 5 5 5 Sangat


dinyatakan Valid
Rata-rata 4,62 Sangat
Valid

Berdasarkan Tabel 4.12 perolehan nilai pada aspek petunjuk sebesar 4,62

yang berada pada interval 4,5 ≤ Va 5, sehingga pengembangan angket respon guru

berdasarkan aspek petunjuk berada pada kategori valid. Selanjutnya, hasil validasi

angket respon guru berdasarkan aspek komponen penilaian dapat dilihat pada tabel

4.13 berikut.
68

Tabel 4.13 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Guru Berdasarkan


Aspek Komponen Penilaian
Komponen Penilaian

No Pernyataan Nilai Rata-rata Kategori


tiap
V1 V2 pernyataan
1. Kejelasan aspek kelayakan isi 4 5 4,5 Valid
dan dinyatakan
2. Kejelasan aspek tampilan yang 4 5 4,5 Valid
dinyatakan
3. Kejelasan aspek kebahasaan 4 5 4,5 Valid
yang dinyatakan
4. Kesesuaian aspek pendekatan 4 5 4,5 Valid
saintifik yaitu Mengamati
(M1), Menanya (M2),
Mencoba (M3), Menalar (M4),
dan mengkomunikasikan (M5)
Rata-rata 4,5 Valid
Berdasarkan Tabel 4.13 perolehan nilai pada aspek komponen penilaian

sebesar 4,5 yang berada pada interval 3,5 ≤ Va ≤ 4,5, sehingga pengembangan

produk berdasarkan aspek komponen penilaian berada pada kategori valid.

Selanjutnya, hasil validasi produk LKPD elektronik berdasarkan aspek bahasa

dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.

Tabel 4.14 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Guru Berdasarkan Aspek
Bahasa
Bahasa
Pernyataan Nilai Rata-rata Kategori
tiap
V1 V2 pernyataan
Penyajian bahasa Indonesia 4 4 4 Valid
yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Penyajian Bahasa sederhana, 4 4 4 Valid
mudah dipahami, dan tidak
bermakna ganda
Rata-rata 4 Valid
69

Berdasarkan Tabel 4.14 perolehan nilai pada aspek bahasa sebesar 4, yang

berada pada interval 3,5 ≤ Va ≤ 4,5, sehingga pengembangan produk berdasarkan

aspek bahasa berada pada kategori valid. Selanjutnya, hasil analisis validasi

angket respon guru digabungkan dalam sebuah tabel analisis validasi angket

respon guru yang dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Guru


No. Aspek Rata-rata Keterangan
1. Petunjuk 4,62 Sangat Valid
2. Komponen Penilaian 4,50 Sangat valid
3. Bahasa 4,00 Valid
Rata-Rata Total (Va) 4,37 Valid

Hasil analisis yang ditunjukkan pada tabel 4.15 di atas dapat dijelaskan

bahwa nilai rata-rata total kevalidan angket respon guru yaitu Va = 4,37, nilai

tersebut masuk ke dalam kategori “valid” (3,5 ≤ Va< 4,5). Jadi, setelah ditinjau

dari keseluruhan kriteria, dapat disimpulkan bahwa angket respon guru dinyatakan

layak untuk digunakan.

b) Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik

Lembar validasi angket respon peserta didik bertujuan untuk mengukur

kevalidan angket respon peserta didik dalam pelaksanaan uji kepraktisan LKPD

elektronik berbasis pendekatan saintifik pada pokok bahasan materi genetik kelas

XII SMA/MA. Hasil validasi produk LKPD elektronik berdasarkan aspek

petunjuk dipaparkan pada Tabel 4.16.


70

Tabel 4.16 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Peserta Didik


Berdasarkan Aspek Petunjuk
Petunjuk
No Pernyataan Nilai Rata- Kategori
rata tiap
V1 V2 pernyata
an
1. Kesesuaian identitas responden yang 4 5 4,5 Valid
dicantumkan
2. Kejelasan tujuan dari instrumen 4 5 4,5 Valid

3. Kejelasan petunjuk angket yang 4 5 4,5 Valid


dinyatakan
4. Kejelasan kriteria penilaian yang 4 5 4,5 Valid
dinyatakan
Rata-rata 4,5 Valid

Berdasarkan Tabel 4.16 perolehan nilai pada aspek petunjuk sebesar 4,5
yang berada pada interval 3,5 ≤ Va< 4,5, sehingga pengembangan angket respon
peserta didik berdasarkan aspek petunjuk berada pada kategori valid. Selanjutnya,
hasil validasi angket respon peserta didik berdasarkan aspek komponen penilaian
dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut.
Tabel 4.17 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Guru Berdasarkan
Aspek Komponen Penilaian
Komponen Penilaian

No Pernyataan Nilai Rata-rata Kategori


tiap
V1 V2 pernyataan
1. Kejelasan aspek kelayakan isi dan 4 5 4,5 Valid
dinyatakan

2. Kejelasan aspek tampilan yang 4 5 4,5 Valid


dinyatakan
3. Kejelasan aspek kebahasaan yang 4 5 4,5 Valid
dinyatakan
4. Kesesuaian aspek pendekatan 4 5 4,5 Valid
saintifik yaitu Mengamati (M1),
Menanya (M2), Mencoba (M3),
71

Lanjutan Tabel 4.17 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Guru Berdasarkan
Aspek Komponen Penilaian
Menalar (M4), dan
mengkomunikasikan (M5)
Rata-rata 4,5 Valid

Berdasarkan Tabel 4.17 perolehan nilai pada aspek komponen penilaian

sebesar 4,5 yang berada pada interval 3,5 ≤ Va ≤ 4,5, sehingga pengembangan

angket respon peserta didik berdasarkan aspek komponen penilaian berada pada

kategori valid. Selanjutnya, hasil validasi angket respon peserta didik berdasarkan

aspek bahasa dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut.

Tabel 4.18 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Guru Berdasarkan


Aspek Bahasa
Bahasa
No Pernyataan Nilai Rata-rata Kategori
tiap
V1 V2 pernyataan
1. Penyajian bahasa Indonesia yang 4 4 4 Valid
sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
2. Penyajian Bahasa sederhana, 4 4 4 Valid
mudah dipahami, dan tidak
bermakna ganda
Rata-rata 4 Valid
Berdasarkan Tabel 4.18 perolehan nilai pada aspek bahasa sebesar 4, yang

berada pada interval 3,5 ≤ Va ≤ 4,5, sehingga pengembangan produk berdasarkan

aspek komponen bahasa berada pada kategori valid. Selanjutnya, hasil analisis

validasi angket respon peserta didik digabungkan dalam sebuah tabel analisis

validasi angket respon peserta didik yang dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut.
72

Tabel 4.19 Hasil Analisis Validasi Angket Respon Peserta Didik


No. Aspek Rata-rata Keterangan

1. Petunjuk 4,50 Sangat Valid

2. Komponen Penilaian 4,50 Sangat valid

3. Bahasa 4,00 Valid

Rata-Rata Total (Va) 4,33 Valid

Hasil analisis yang ditunjukkan pada tabel 4.19 di atas dapat dijelaskan

bahwa nilai rata-rata total kevalidan angket respon peserta didik yaitu Va = 4,33,

nilai tersebut masuk ke dalam kategori “valid” (3,5 ≤ Va< 4,5). Jadi, setelah

ditinjau dari keseluruhan kriteria, dapat disimpulkan bahwa angket respon peserta

didik dinyatakan layak untuk digunakan.

4. Tahap Implementation (Implementasi)

Tahap implementasi adalah tahap penerapan produk LKPD elektronik

dengan melakukan uji kepraktisan produk yang telah divalidasi sebelumnya dan

memberikan umpan balik kepada peneliti dan kemudian dianalisis oleh peneliti

sendiri pada tahap evaluasi. Uji kepraktisan dilakukan dengan uji coba terbatas

dengan melihat respon guru dan respon peserta didik terhadap LKPD elektronik.

Implementasi dilakukan dengan pemberian instrumen penelitian kepada 2 orang

guru biologi kelas XII MIA MAN 1 Kota Makassar sebagai calon pengguna

LKPD elektronik yang telah dikembangkan dan uji coba terbatas pada kepada

orang peserta didik kelas XII MAN 1 Kota Makassar yang sebelumnya telah

melewati pokok bahasan materi genetik kelas XII.


73

a) Implementasi pada Guru

LKPD elektronik diimplementasikan pada guru biologi kelas XII MAN 1

Kota Makassar dengan memberikan dan mengisi instumen penelitian yakni

angket respon guru terhadap LKPD elektonik berbasis pendekatan saintifik pokok

bahasan materi genetik. Uji kepraktisan pada guru dilakukan oleh 2 orang guru

biologi kelas XII MAN 1 Kota Makassar yakni St. Musdalifah, S.Ag.,M.Pd dan

Drs. Ahmad Syakir, M.Pd. Masing-masing guru diminta untuk melihat isi LKPD

elektronik pada aplikasi Moodle. Setelah itu masing-masing guru mengisi angket

respon guru yang telah disiapkan peneliti.

b) Implementasi pada Peserta Didik

LKPD elektronik diimplementasikan pada Peserta didik kelas XII MAN 1

Kota Makassar dengan memberikan dan mengisi instumen penelitian yakni

angket respon peserta didik melalui google form. Uji coba terbatas dilakukan

pada 38 orang peserta didik kelas XII yang telah mempelajari pokok bahasan

materi genetik yaitu kelas XII MIA 6. Peserta didik kelas XII MIA 6 dijadikan

subjek penelitian karena pada saat melakukan penelitian, kelas XII MIA 6 yang

telah menyelesaikan pembelajaran pokok bahasan materi genetik sedangkan kelas

XII yang lain masih sementara proses pembelajaran. Implementasi ini

diperuntukkan kepada peserta didik yang telah melewati pokok bahasan materi

genetik. Implementasi dilakukan dengan mengakses aplikasi Moodle. Pada

aplikasi Moodle, peserta didik login dengan URL :

https://debybioedu.moodlenesia.com/my/ dengan mengisi username

(nama lengkap peserta didik) dan password (debybiologi). Akun peserta didik

tersebut sebelumnya telah didaftarkan oleh peneliti pada Moodle tersebut sehingga
74

dapat langsung di akses oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Setelah itu

peserta didik diminta untuk melihat LKPD elektronik tersebut dan mengerjakan

penugasan-penugasan yang terdapat di dalamnya. Peserta didik juga diarahkan

untuk menggunakan fitur-fitur yang ada pada LKPD elektronik kemudian mengisi

angket respon peserta didik. Pengisian angket dilakukan dengan cara

mengirimkan link google form yaitu : https://forms.gle/Mg4tydd9zMXotjYH6 .

5. Tahap Evaluation (evaluasi)

Tahap evaluasi dilakukan setelah produk pengembangan selesai

diimplementasikan. Tahap evaluasi dalam penelitian ini merupakan tahap analisis

kepraktisan LKPD elektronik. Analisis kepraktisan LKPD elektronik dilakukan

dengan menganalisis data hasil angket respon guru dan angket respon peserta

didik. Hasil analisis respon guru berdasarkan aspek kelayakan isi disajikan pada

Tabel

4.20 berikut.

Tabel 4.20 Hasil Analisis Respon Guru Berdasarkan Aspek


Kelayakan Isi
Kelayakan Isi
Pernyataan Nilai Persentase Kategori
Respon rata-rata
Guru Ke- tiap
pernyataa
1 2
n
1. Kesesuaian tujuan pembelajaran 5 5 100% Sangat Positif
yang dirumuskan telah sesuai
dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar
2. Keterkaitan antara materi yang 5 4 90% Sangat Positif
disajikan sesuai dengan urutan
penyajian tujuan pembelajaran

3. Kesesuaian kegiatan 5 5 100% Sangat Positif


pembelajaran yang disajikan
secara kontekstual dapat
75

Lanjutan Tabel 4.20 Hasil Analisis Respon Guru Berdasarkan


Aspek Kelayakan Isi
membangun pendekatan
saintifik pada peserta didik
4. Kesesuaian kegiatan-kegiatan 4 5 90% Sangat Positif
yang diberikan memudahkan
peserta didik dalam memahami
pokok bahasan Materi Genetik
5. Penyajian kegiatan-kegiatan 4 5 90% Sangat Positif
yang ada dalam LKPD
Elektronik memudahkan saya
dalam menilai pencapaian
tujuan pembelajaran peserta
didik.
6. Kesesuaian penggunaan 5 5 100% Sangat Positif
LKPD Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
membuat
pembelajaran lebih aktif
7. Kesesuaian karakteristik 5 4 90% Sangat Positif
pendekatan saintifik dengan
kegiatan yang di sajikan
(Mengamati (M1))
8. Kesesuaian karakteristik 5 5 100% Sangat Positif
pendekatan saintifik dengan
kegiatan yang di sajikan
(Mencoba (M3))
9. Kesesuaian karakteristik 5 5 100% Sangat Positif
pendekatan saintifik dengan
kegiatan yang di sajikan
(Menalar (M4))
10. Kesesuaian karakteristik 5 5 100% Sangat Positif
pendekatan saintifik dengan
kegiatan yang di sajikan
(Mengkomunikasikan(M5))
Rata-rata 96% Sangat
Positif

Berdasarkan Tabel 4.20 perolehan nilai pada aspek kelayakan isi sebesar

96% artinya respon guru terhadap aspek kelayakan isi LKPD elektronik termasuk

pada kategori sangat positif (80% ≤ RG ≤ 100%). Selanjutnya, hasil analisis

respon guru berdasarkan aspek tampilan dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut.
76

Tabel 4.21 Hasil Analisis Respon Guru Berdasarkan Aspek Tampilan


Tampilan
Pernyataan Nilai Persentas Kategori
Respon e rata-
Guru Ke- rata tiap
pernyataan
1 2
1 Kejelasan materi pendukung 5 5 100% Sangat
berupa gambar cocok dengan Positif
konsep
2 Kesesuaian gambar yang 5 5 100% Sangat
digunakan relevan dengan Positif
materi pembelajaran
3 Kesesuaian antara variasi 4 5 90% Sangat
jenis dan ukuran huruf Positif
proporsional
4 Kesesuaian pemilihan warna 5 5 100% Sangat
teks dan gambar Positif
Rata-rata 97,5% Sangat
Positif

Berdasarkan Tabel 4.21 perolehan nilai pada aspek tampilan sebesar

97,5% artinya respon guru terhadap aspek tampilan LKPD elektronik termasuk

pada kategori sangat positif (80% ≤ RG ≤ 100%). Selanjutnya, hasil analisis

respon guru berdasarkan aspek bahasa dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut.

Tabel 4.22 Hasil Analisis Respon Guru Berdasarkan Aspek


Bahasa
Bahasa
Pernyataan Nilai Persentase Kategori
Respon rata-rata
Guru Ke- tiap
pernyataan
1 2
1. Penyajianbahasa 5 5 100% Sangat
Indonesia yang sesuai Positif
dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD
2. Bahasa yang digunakan 5 4 90% Sangat
sederhana, mudah Positif
77

Lanjutan Tabel 4.22 Hasil Analisis Respon Guru Berdasarkan


Aspek Bahasa
dimengerti dan tidak
bermakna ganda
Rata-rata 95% Sangat
Positif

Berdasarkan Tabel 4.22 perolehan nilai pada aspek bahasa sebesar 95%

artinya respon guru terhadap aspek bahasa LKPD elektronik termasuk pada

kategori sangat positif (80% ≤ RG ≤ 100%). Selanjutnya, hasil analisis respon

guru berdasarkan aspek manfaat dapat dilihat pada tabel 4.23 di berikut.

Tabel 4.23 Hasil Analisis Respon Guru Berdasarkan Aspek


Manfaat
Manfaat
Pernyataan Nilai Persentas Kategori
Respon e rata-
Guru Ke- rata tiap
pernyata
1 2 an
1. Penyajian LKPD Elektronik 5 5 100% Sangat
berbasis pendekatan saintifik ini Positif
memudahkan dalam
mengajarkan pokok bahasan
Materi Genetik
2. Kejelasan LKPD Elektonik 5 4 90% Sangat
berbasis pendekatan saintifik ini Positif
membantu peserta didik dalam
belajar secara mandiri
3. Penyajian waktu pembelajaran 5 5 100% Sangat
dapat menjadi lebih efektif dan Positif
efisien dengan menggunakan
LKPD Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
4. Penyajian LKPD Elektronik 5 5 100% Sangat
berbasis pendekatan saintifik Positif
mendukung peran guru sebagai
fasilitator
Rata-rata 97,5 Sangat
Positif
78

Berdasarkan Tabel 4.23 perolehan nilai pada aspek manfaat sebesar 97,5%

artinya respon guru terhadap aspek manfaat LKPD elektronik termasuk pada

kategori sangat positif (80% ≤ RG ≤ 100%). Selanjutnya, hasil analisis respon

guru digabungkan dalam sebuah tabel hasil analisis respon guru yang dapat dilihat

pada Tabel 4.24 berikut.

Tabel 4.24 Hasil Analisis Respon Guru


No Aspek Skor Rata-Rata (%) Keterangan
1. Kelayakan Isi 96 Sangat Positif
2. Tampilan 97,5 Sangat Positif
3. Bahasa 95 Sangat Positif
4. Manfaat 97,5 Sangat Positif
Rata-Rata 96,5 Sangat Positif

Berdasarkan analisis data di atas dapat dilihat perolehan skor rata-rata

keseluruhan yaitu 96.5 % sehingga dapat digolongkan pada kategori sangat positif

(80% ≤ RG ≤ 100%). Sehingga berdasarkan hasil analisis respon guru LKPD

elektronik dapat dinyatakan bersifat praktis. Selanjutnya untuk menilai

kepraktisan LKPD elektronik diperlukan pula hasil analisis respon peserta didik.

Hasil analisis respon peserta didik berdasarkan aspek kelayakan isi dapat dilihat

pada tabel 4.25 berikut.


79

Tabel 4.25 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Berdasarkan Aspek


Kelayakan Isi
Kelayakan Isi

Pernyataan Nilai Respon Peserta Presentasi Kategori


didik respon tiap
SB B C K SK pernyataan
1. Penyajian LKPD Elektronik 75 84 83,6 % Positif
berbasis pendekatan
saintifik membantu saya
mengetahui tujuan
pembelajaran pokok
bahasan Materi Genetik
2. Penyajian materi pada 70 84 81,0 % Positif
LKPD Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
membantu saya dalam
memahami materi dengan
mudah.
3. Penyajian LKPD Elektronik 70 80 78,9 % Positif
berbasis pendekatan
saintifik membantu saya
mendapatkan pengetahuan
yang lebih mendalam
tentang pokok bahasan
Materi Genetik
4. Penyajian LKPD Elektronik 60 100 84,2 % Positif
berbasis pendekatan
saintifik meningkatkan
pemahaman terhadap pokok
bahasan Materi Genetik
5. Penyajian kegiatan pada 75 92 87,8 % Sangat
LKPD Elektronik berbasis Positif
pendekatan saintifik ini
membantu saya melakukan
kegiatan pengamatan

6. Penyajian LKPD Elektronik 75 80 81,5% Positif


berbasis pendekatan
saintifik ini membantu saya
melakukan kegiatan
mencoba
80

Lanjutan Tabel 4.25 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Berdasarkan


Aspek Kelayakan Isi
7. Penyajian LKPD Elektronik 70 80 78,9 % Positif
berbasis pendekatan
saintifik ini membantu saya
melakukan kegiatan
menalar
8. Penyajian LKPD Elektronik 65 100 86,8 % Sangat
berbasis pendekatan Positif
saintifik ini membantu saya
melakukan kegiatan
mengkomunikasikan
Rata-rata 82,8 % Positif

Berdasarkan Tabel 4.25 perolehan nilai pada aspek kelayakan isi sebesar

82,8 % artinya respon peserta didik pada aspek kelayakan isi LKPD elektronik

termasuk pada kategori positif (70% ≤ RS < 85%). Selanjutnya, hasil analisis

Peserta didik berdasarkan aspek tampilan dapat dilihat pada tabel 4.26 berikut.

Tabel 4.26 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Berdasarkan


Aspek Tampilan
Tampilan
Pernyataan Nilai Respon Peserta Presentasi Kategori
didik respon tiap
SB B C K SK pernyataan
1. Kesesuaian pemilihan 75 92 87,8% Sangat
jenis dan ukuran huruf Positif
yang tepat digunakan
sehingga saya dapat
membaca teks dengan
mudah pada LKPD
Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
2. Kesesuaian komposisi 75 84 83,6% Positif
warna pada tampilan
setiap halaman LKPD
Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
3. Kejelasan gambar- 70 80 78,9% Positif
gambar pada LKPD
Elektronik berbasis
81

Lanjutan Tabel 4.26 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Berdasarkan


Aspek Tampilan
pendekatan saintifik
membuat saya dapat
memahami materi
dengan baik
Rata-rata 83,5% Positif

Berdasarkan Tabel 4.26 perolehan nilai pada aspek tampilan sebesar 83,5

% artinya respon peserta didik terhadap aspek tampilan LKPD elektronik termasuk

pada kategori positif (70% ≤ RS < 85%). Selanjutnya, hasil analisis Peserta didik

berdasarkan aspek bahasa dapat dilihat pada tabel 4.27 berikut.

Tabel 4.27 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Berdasarkan


Aspek Bahasa
Bahasa
Pernyataan Nilai Respon Peserta Presentasi Kategori
didik respon tiap
SB B C K SK pernyataan
1. Kesesuaian bahasa 90 80 89,4% Sangat
Indonesia dengan Positif
Ejaan Yang
Disempurnakan
(EYD
2. Kejelasan bahasa 75 92 87,8% Sangat
yang digunakan Positif
pada LKPD
Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
mudah saya pahami
dan tidak bermakna
ganda
Rata-rata 88,6% Sangat
Positif

Berdasarkan Tabel 4.27 perolehan nilai pada aspek bahasa sebesar 88,6 %

artinya respon peserta didik terhadap aspek bahasa LKPD elektronik termasuk

pada kategori sangat positif (85 %≤ RS ). Selanjutnya, hasil analisis Peserta didik

berdasarkan aspek manfaat dapat dilihat pada Tabel 4.28 berikut.


82

Tabel 4.28 Hasil Analisis Respon Peserta Didik Berdasarkan Aspek Manfaat
Manfaat
Pernyataan Nilai Respon Peserta Presentasi Kategori
didik respon tiap
SB B C K SK pernyataan
1. Penyajian LKPD 85 80 86,8% Sangat
Elektronik berbasis Positif
pendekatan saintifik
memberikan motivasi
pada saya untuk
belajar
2. Kejelasan dari LKPD 80 88 88,4% Sangat
Elektronik berbasis Positif
pendekatan saintifik
membuat saya bisa
belajar secara aktif
dan mandiri
Rata-rata 87,6% Sangat
Positif

Berdasarkan Tabel 4.28 perolehan nilai pada aspek manfaat sebesar 87,6%

artinya respon peserta didik terhadap aspek manfaat LKPD elektronik termasuk

pada kategori sangat positif (85% ≤ RS). Selanjutnya, hasil analisis peserta didik

digabungkan dalam sebuah tabel hasil analisis respon peserta didik yang dapat

dilihat pada Tabel 4.29 berikut.

Tabel 4.29 Hasil Analisis Respon Peserta Didik


No Aspek Skor Rata-Rata (%) Keterangan

1. Kelayakan Isi 82,8 Positif


2. Tampilan 83,5 Positif
3. Bahasa 88,6 Sangat Positif
4. Manfaat 87,6 Sangat Positif

Rata-Rata 85,6 Sangat Positif

Berdasarkan analisis data di atas dapat dilihat perolehan skor rata-rata

keseluruhan yaitu 85,6 % dan tergolong pada kategori sangat positif (85 ≤ RS).
83

Sehingga berdasarkan hasil analisis respon peserta didik LKPD elektronik dapat

dinyatakan bersifat praktis.

B. Pembahasan

Bahan ajar adalah alat pembelajaran yang perlu dikembangkan,

dimodifikasi dan dirancang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman

(Taiyeb & Sekarsari, 2014). Salah satu bahan ajar yang mendukung untuk di

gunakan pada masa sekarang ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik berbentuk

elektronik (LKPD elektronik). Teknologi pembelajaran berupa bahan ajar

elektronik membuat para pendidik akan mudah melakukan simulasi pembelajaran

yang mendekati kondisi nyata dari suatu materi pembelajaran yang perlu

penalaran tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat di katakan bahwa LKPD ini dapat di

gunakan dalam pembelajaran di sekolah pada Plantae karena sudah memenuhi

kriteria valid dan praktis. Hasil analisis yang dilakukan sebelumnya, peneliti

beranggapan perlu adanya pengembangan LKPD elektronik yang didalamnya

memuat kebutuhan peserta didik dan guru yakni LKPD yang relevan dengan

standar isi Kurikulum 2013, karena keberadaan LKPD dapat membantu peserta

didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan memudahkan guru dalam

memberi penilaian serta menstimulasi peserta didik melalui materi pembelajaran

serta lebih mendorong untuk lebih berpikir kritis untuk mencapai keterampilan

proses sains yang diinginkan.

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik elektronik berbasis

pendekatan saintifik pada pokok bahasan materi genetik dilakukan dengan

menggunakan model
84

ADDIE yang terdiri atas lima tahap yaitu tahap analyze (analisis), tahap design

(perancangan), tahap development (pengembangan), tahap implementation

(implementasi) dan tahap evaluation (evaluasi). Pada penelitian ini dilakukan uji

validitas dan uji kepraktisan sehingga menghasilkan LKPD elektronik yang

bersifat valid dan praktis.

1. Kevalidan LKPD

Validasi LKPD elektronik dilakukan oleh dua orang validator ahli Jurusan

Biologi FMIPA UNM yakni Dr. Drs.Abd. Muis, M.Si dan Arifah Novia Arifin,

S.Pd., M.Pd. Hasil validasi LKPD elektronik bertujuan untuk menilai kelayakan

dari LKPD elektronik yang dikembangkan. Pernyataan dalam lembar validasi

terdiri atas 24 butir penyataan yang terdiri dari 4 aspek penilaian yaitu Penyajian

Komponen, Syarat Konstruksi, Syarat Teknis dan Karakteristik. Hasil analisis

LKPD elektronik menunjukkan kevalidan produk LKPD elektronik yang

dikembangkan berada pada kategori valid (dengan skor V a = 4,45 sehingga

menunjukkan bahwa LKPD elektronik layak digunakan. Produk LKPD elektronik

dikembangkan dapat diakses dalam bentuk LMS (Learning Management System)

dengan menggunakan aplikasi Moodle.

2. Kepraktisan LKPD

Uji kepraktisan dilakukan untuk mengetahui kepraktisan produk hasil

pengembangan. Responden pada uji kepraktisan yaitu guru biologi kelas XII MIA

dan peserta didik kelas XII MIA yang telah melewati pokok bahasan materi

genetik sebelumnya. Penilaian produk pada uji kepraktisan menurut Daud dan

Rahmadana (2015) menggunakan angket respon guru dan peserta didik.


85

Angket respon guru terdiri atas 4 aspek yaitu aspek kelayakan isi,

tampilan, bahasa, dan manfaat yang diberikan kepada 2 orang guru biologi kelas

XI MIA. Dua responden guru biologi mengapresiasi produk yang telah

dikembangkan. Menurut mereka, desain LKPD elektronik dapat menarik minat

peserta didik dalam proses pembelajaran, serta pemanfaatan teknologi yang

digunakan sangat bisa membantu guru dalam proses pembelajaran daring yang

sedang belaku saat ini. Selain itu, soal dalam LKPD elektronik ini bisa langsung di

jawab sehingga peserta didik tidak perlu lagi menuliskan jawaban soal di

Microsoft Word atau aplikasi serupa. Hasil analisis respon guru menunjukkan skor

perolehan rata-rata berada nilai 96.5% artinya respon guru terhadap LKPD

elektronik termasuk pada kategori sangat praktis.

Uji kepraktisan dengan uji coba terbatas juga dilakukan oleh 38 orang

peserta didik yang telah mempelajari pokok bahasan materi genetik dari kelas XII

MIA 6. Adapun angket respon peserta didik terdiri atas 4 aspek yaitu aspek

kelayakan isi, tampilan, bahasa dan manfaat. Uji kepraktisan dilakukan melalui

Whatsapp Group dan LMS Moodle dengan angket yang diisi melalui Google

Form. Hasil analisis respon peserta didik menunjukkan skor perolehan rata-rata

berada nilai 79.45 % artinya respon peserta didik terhadap LKPD elektronik

termasuk pada kategori praktis. Dalam proses penelitian berlangsung terdapat

beberapa kendala yakni peserta didik yang kesulitan mengakses internet karena

koneksi buruk serta tidak memiliki paket data.

Kedua hasil analisis dari respon guru dan respon peserta didik tersebut

menunjukkan respon positif yang artinya LKPD elektronik berbasis pendekatan


86

saintifik dapat diterima dengan baik oleh guru dan peserta didik. Bahan ajar

dikatakan praktis apabila memenuhi indikator praktis secara teoritis yaitu

validator menyatakan bahwa bahan ajar dapat digunakan mememrlukan sedikit

revisi atau tanpa revisi, dan praktis secara praktik yaitu persentase respon peserta

didik dan guru terhadap media menunjukkan kategori positif (Yamasari, 2010).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis data kevalidan LKPD elektronik yang telah

dikembangkan bersifat valid dengan skor Va = 4,45. Hal ini menunjukkan

bahwa Lembar Kerja peserta didik elektronik berbasis pendekatan saintifik

pada pokok bahasan materi genetik kelas XII SMA/MA LKPD elektronik

layak untuk digunakan.

2. Berdasarkan hasil analisis data kepraktisan melalui angket respon peserta didik

didapatkan data bahwa skor untuk angket respon guru sebesar 96.5% artinya

respon guru terhadap LKPD elektronik termasuk pada kategori sangat

praktis.Skor untuk angket respon peserta didik sebesar 79.45 % artinya respon

peserta didik terhadap LKPD elektronik termasuk pada kategori praktis. Hal

ini menunjukkan bahwa lembar kerja peserta didik elektronik berbasis

pendekatan saintifik pada pokok bahasan materi genetik kelas XII SMA/MA

yang telah dikembangkan bersifat praktis.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis

mengajukan saran sebagai berikut:

87
88

1. Diharapkan pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik berbasis

pendekatan saintifik perlu diperluas pada materi biologi lain selain sistem

ekskresi.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

penelitian selanjutnya dengan menilai hasil belajar peserta didik yang belum

dinilai dalam penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Muharram, dan Ahmad Jihadi. (2019). Pengembangan E-book Biologi


Berbasis Konstruktivistik untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta
didik SMA Kelas XI. INDONESIAN JOURNAL OF EDUCATIONAL
STUDIES (IJES).Makassar.

Adnan & Halifah. (2019). Karakteristik Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada
SMA Biologi di Kota Makassar. Prosiding Seminar Nasioal Biologi VI.
Makassar: Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar

Anwar, R. (2014). Hal-Hal yang Mendasari Penerapan Kurikulum 2013.


Humaniora, 5(1), 97. https://doi.org/10.21512/humaniora.v5i1.2987

Ariani, D. N. (2015). Penelitian hubungan antara technological pedagogical


content knowledge dengan technology integration self efficacy guru
matematika di sekolah dasar. MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah
Ibtidaiyah, 1(1), 79– 91.

Askar, I. S. (2016). Penerapan Pendekatan Scientific dalam Meningkatkan Hasil


Belajar Biologi Konsep Sistem Ekskresi Manusia Peserta didik Kelas VIII
A SMP Negeri 2 Sibulue Kabupaten Bone. 10.

Blanchard, J. (2002). Teaching and targets: Self-evaluation and school


improvement. London: RoutledgeFalmer.

Daud, F., & Rahmadana, A. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Biologi


Berbasis e-Learning pada Materi Ekskresi Kelas XI IPA 3 SMAN 4
Makassar. 9.
Devi, P. K. (2009). Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan IPA.

Ellis, R.K. (2009). Field Guide to Learning Management Systems, ASTD Learning
Circuits, 2009.

Hafsah, N., Rohendi, D., & Purnawan. (2016). Penerapan media pembelajaran
modul elektronik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran teknologi mekanik. Journal of Mechanical Engineering
Education, 3(1), 106–112

Julianti, D. P., & Sumarmin, R. (2018). The Development of Student Worksheet


Based on Scientific Approach on Environmental Pollution Topic For
Junior High School Student Grade VII. 10(1), 8.

89
90

Khuluqo, E. I. (2016). Belajar dan Pembelajaran. Pustaka Belajar.

Kusdiningsih, E. Z. (2016). Pengembangan LKPD Berbasis Kemampuan


Argumentasi dengan Menggunakan Metode Problem Solving untuk
Meningkatkan Literasi Sains.

Majid, Abdul. (2009). Perencanaan pembelajaran Mengembangkan Standar


Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Maryani, Ika & Laila Fatmawati. 2015. Pendekatan Scientific dalam


Pembelajaran di Sekolah Dasar (Teori dan Praktek). Yogyakarta:
Deepublish.

Masdi, S. F. (2019). Pengembangan LKPD Biologi Pada Materi Ekosistem


Sebagai Media Pembelajaran Pada Kelas X MA Madani Alauddin Pao-
Pao. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Muazizah, dkk (2017). Keefektifan Penggunaan E-learning Berbasis Moodle


Berpendekatan Guided Inquiry terhadap Hasil Belajar Peserta didik.
Jurnal Antologi Pendidikan Luar Sekolah. 1(1), 1760-1768.

Nurdyansyah, & Eni, F. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran. Nizamia


Learning Center.

Oyanagi, W. And Satake, Y. (2016).CapacityBuilding inTechnological


pedagogical ContentKnowledgefor Preservise Teacher. International
JournalforEducational Mediaand Technology,10(1),33–44.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Kencana.

Race, W.H., & Nash S.S. (2010). Moodle 1.9 teaching techniques : Creative

ways to build powerful and affective online course. Birmingham:

PACKT Publishing.

Ria, I., & Zulkifli, S. (2017). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) Kelas X SMA/MA Pada Materi Pokok Protista Berbasis
Pendekatan Ilmiah. 12(1), 1–6.

Ridwan.(2010). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:


Alfabeta.
Sari,K. N. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Moodle
Sebagai Media Pembelajaran Interaktif pada Materi Archaebacteria dan
Eubacteria. Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.
Sari, A. P. P., & Lepiyanto, A. (2016). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) Berbasis Scientific Approach Peserta didik SMA Kelas X
Pada Materi Fungi. 7(1), 8.
91

Sudjana, N., & Rivai, A. (2007).Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru


Algesindo.
Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suhirman. 2018. Pengelolaan Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Pemahaman
Peserta Didik. Journal Of Early Childhood Islamic Education. ISSN :
2599- 2287 E-ISSN : 2622-335X . Vol.2 (1). IAIN Bengkulu

Susantini, E. 2011. Strategi Pembelajaran Genetika Yang Efektif di SMA.


Workshop Penguasaan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Genetika
Kerjasama Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar-Akademi Ilmu Pengetahuan
Indonesia (AIPI). Surabaya.

Syafiuddin, Hala, Y., & Danial, M. (2017). Pengembangan Perangkat


Pembelajaran Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik Peserta Didik MAN
Dampang Bantaeng. 10.

Taiyeb, A. M., & Sekarsari, A. (2014). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta


didik (Lks) Biologi Yang Terintegrasi Kurikulum Cambridge Untuk SMA
Kelas XI Semester II. 15(1), 23–28.
Wibowo, A. L.P. 2009. Pengaruh Pendekatan Project Based Learning (PjBL)
terhadap Hasil Belajar serta Sikap terhadap Ekosistem Sungai Peserta didik
Kelas X SMAN 9 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM

Yamasari, Y. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis


ICT yang Berkualitas. Seminar Nasional Pascasarjana X-ITS Surabaya.

Zuhdan, K. (2013). Pemantapan Penguasaan Materi PPG, Konsep dasar


Pendidikan IPA. FMIPA UNY.
LAMPIRAN (A)

PERSURATAN

92
93

A. 1 SK Pembimbing
94
95

A.2 Undangan Seminar Proposal


96

A.3 Surat Keterangan Validasi


97

A.4 Surat Keterangan Selesai Validasi


98

A.5 Surat Izin Meneliti


99

A.6 Surat Keterangan Selesai Penelitian


100

A.7 Undangan Seminar Hasil


101

A.8 Undangan Ujian Akhir


LAMPIRAN (B)

OBSERVASI

102
103

DAFTAR CEKLIST
PROFIL PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA

A. Identitas
Nama Guru : St. Musdalifah , S.Ag. M.Pd
NIP/NUPTK : 19710120 200312 2 002
Instantsi : MAN 1 Kota Makassar
Penilai : Sunsun Sahertian Deby Irawan

B. PetunjukPengisian
Berilah tanda centang (√) pada kolom “ceklist” berdasarkan keberadaan
RPP yang Saudara (i) amati sebagai acuan dalam pengembangan bahan
belajar E-LKPD yang akan dikembangkan.

C. Tabel Ceklist
No Indikator Pernyataan Ceklist Ket
1 Tujuan 1. Tingkatan Kognitif
Pembelajaran a. C1 √
b. C2
c. C3
d. C4 √
e. C5 √
f. C6
2. Rumusan Tujuan Pembelajaran

a. ABCD

b. Tidak memenuhi kriteria ABCD √


3. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
KPS sebagai suatu bentuk
pengalaman belajar
a. Observasi
b. Inferensi
c. Prediksi
d. Klasifikasi
104

e. Berkomunikasi
f. Merumuskan masalah
g. Merumuskan Hipotesis
h. Menentukan variabel
i. Mendefinisikan variabel
j. Melakukan percobaan
k. Menganalisis data
4. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
Pendekatan Sains sebagai suatu
bentuk pengalaman belajar
a. Mengamati √
b. Menanyakan
c. Menalar
d. Mengomunikasikan
e. Mencoba
5. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
Literasi Sains sebagai suatu bentuk
pengalaman belajar
a. Mengidentifikasi isu-isu
(masalah) ilmiah yang valid
b. Melakukan penelusuran
literature yang efektif
c. Memahami elemen dalam desain
penelitian

d. Analisis data secaraakurat

e. Mengembangkan grafik yang


akurat berdasarkan data yang
relevan
f. Memecahkan masalah
menggunakan keterampilan
kuantitatif, termasuk statistic
dasar
g. Memahami dan menafsirkan
hasil analisis statistik
h. Menggambar infrensi dan
membuat prediksi berdasarkan
data kuantitatif
105

i. Mengevaluasi informasi yang


ilmiah
Model/Pendekatan/ 1. Model Pembelajaran
2 MetodePembelajar a. Pembelajaran langsung
an b. Pembelajaran kooperatif
c. Pembelajaran Kontekstual
d. Discovery learning √
e. Inquiry learning
f. Problem based learning
g. Project based learning
2. Pendekatan Pembelajaran
a. Pendekatan keterampilan proses
sains
b. Pendekatan kontekstual
c. Pendekatan kontruktivisme
d. Pendekatan saintifik √
e. Pendektan problem solving
f. Pendektan Project based
learning
g. Pendekatan inquiry
3. Metode Pembelajaran
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi √
c. Metode demonstrasi
d. Metode percobaan (experiment) √
e. Metode pemecahan masalah
(problem solving)
f. Metode perancangan (project)
g. Metode discovery
h. Metode inquiri
i. Metoder esitasi
j. Metode kooperatif script
k. Metode karyawisata
3. Media 1. Media
danSumberBelajar a. Media cetak √
b. Media Over head proyektor
(OHP)
106

c. Rekaman suara
d. Video dan film
e. Slide suara dan film strip
f. Persentase multi gambar √
g. Pembelajaan berbasis komputer
2. SumberBelajar
a. Buku √
b. LKPD
c. Modul
d. Hand out
e. Brosur
f. Leaflet
g. Wallchart
h. Foto/gambar
i. Maket
4 Langkah- 1. KegiatanAwal √
langkahPembelajar 2. Kegiatan Inti √
an
3. KegiatanPenutup √
5 Penilaian 1. Penilain tulis
a. Essay
b. Pilihan ganda (objective test) √
c. Menjodohkan (Matching)
d. Isian (Fill in the blank) √
2. Penilaian unjuk kerja
a. Ketepatan penggunan alat
b. Ketepatan penggunaan bahan
c. Ketepatan pengambilan data √
3. Penilaian sikap (afektif)
a. Jujur √
b. Disiplin √
c. Tanggung jawab √
d. Toleransi
e. Santun
f. Percayadiri
g. Gotong royong
4. Penilaian produk
a. Persiapan √
107

b. Proses pembuatan √
c. Hasil kerja/produk (kesatuan √
bentuk dan isi)
5. Penilaian portofolio
a. Hasil proyek, penyelidikan atau √
praktik peserta didik
b. Penyelesaian soal-soal √
c. Hasil pengerjaan rumah √
d. Laporan kerja kelompok √
108

DAFTAR CEKLIST
PROFIL PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA

D. Identitas
Nama Guru : Yulinar
Pratiwi,S.Pd NIP/NUPTK : -
Instantsi : SMA Tridharma Makassar
Penilai : Sunsun Sahertian Deby
Irawan

E. PetunjukPengisian
Berilah tanda centang (√) pada kolom “ceklist” berdasarkan keberadaan
RPP yang Saudara (i) amati sebagai acuan dalam pengembangan bahan
belajar E-LKPD yang akan dikembangkan.

F. Tabel Ceklist
No Indikator Pernyataan Ceklist Ket
1 Tujuan 6. Tingkatan Kognitif
Pembelajaran g. C1 √
h. C2 √
i. C3
j. C4 √
k. C5
l. C6
7. Rumusan Tujuan Pembelajaran

h. ABCD √

i. Tidak memenuhi kriteria ABCD


8. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
KPS sebagai suatu bentuk
pengalaman belajar
l. Observasi
m. Inferensi
n. Prediksi
109

o. Klasifikasi
p. Berkomunikasi
q. Merumuskan masalah
r. Merumuskan Hipotesis
s. Menentukan variabel
t. Mendefinisikan variabel
u. Melakukan percobaan
v. Menganalisis data
9. Rumusan tujuan pembelajaran √
mengisyaraktkan keterlaksanaan
Pendekatan Sains sebagai suatu
bentuk pengalaman belajar
f. Mengamati √
g. Menanyakan √
h. Menalar √
i. Mengomunikasikan
j. Mencoba √
10. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
Literasi Sains sebagai suatu bentuk
pengalaman belajar
j. Mengidentifikasi isu-isu
(masalah) ilmiah yang valid
k. Melakukan penelusuran
literature yang efektif
l. Memahami elemen dalam desain
penelitian

m. Analisis data secaraakurat

n. Mengembangkan grafik yang


akurat berdasarkan data yang
relevan
o. Memecahkan masalah
menggunakan keterampilan
kuantitatif, termasuk statistic
dasar
p. Memahami dan menafsirkan
hasil analisis statistik
110

q. Menggambar infrensi dan


membuat prediksi berdasarkan
data kuantitatif
r. Mengevaluasi informasi yang
ilmiah
Model/Pendekatan/ 4. Model Pembelajaran
2 MetodePembelajar h. Pembelajaran langsung
an i. Pembelajaran kooperatif
j. Pembelajaran Kontekstual
k. Discovery learning
l. Inquiry learning
m. Problem based learning √
n. Project based learning
5. Pendekatan Pembelajaran
h. Pendekatan keterampilan proses
sains
i. Pendekatan kontekstual
j. Pendekatan kontruktivisme
k. Pendekatan saintifik √
l. Pendektan problem solving
m. Pendektan Project based
learning
n. Pendekatan inquiry
6. Metode Pembelajaran
l. Metode ceramah
m. Metode diskusi √
n. Metode demonstrasi
o. Metode percobaan (experiment) √
p. Metode pemecahan masalah
(problem solving)
q. Metode perancangan (project)
r. Metode discovery
s. Metode inquiri
t. Metoder esitasi
u. Metode kooperatif script
v. Metode karyawisata
3. 3. Media
111

Media h. Media cetak √


danSumberBelajar i. Media Over head proyektor
(OHP)
j. Rekaman suara
k. Video dan film √
l. Slide suara dan film strip
m. Persentase multi gambar
n. Pembelajaan berbasis komputer
4. SumberBelajar
j. Buku √
k. LKPD √
l. Modul
m. Hand out
n. Brosur
o. Leaflet
p. Wallchart
q. Foto/gambar √
r. Maket
4 Langkah- 4. KegiatanAwal √
langkahPembelajar 5. Kegiatan Inti √
an
6. KegiatanPenutup √
5 Penilaian 6. Penilain tulis
e. Essay
f. Pilihan ganda (objective test) √
g. Menjodohkan (Matching)
h. Isian (Fill in the blank) √
7. Penilaian unjuk kerja
d. Ketepatan penggunan alat
e. Ketepatan penggunaan bahan
f. Ketepatan pengambilan data √
8. Penilaian sikap (afektif)
a. Jujur √
c. Disiplin √
j. Tanggung jawab √
k. Toleransi
l. Santun
m. Percayadiri
n. Gotong royong
112

9. Penilaian produk
d. Persiapan √
e. Proses pembuatan √
f. Hasil kerja/produk (kesatuan √
bentuk dan isi)
10. Penilaian portofolio
e. Hasil proyek, penyelidikan atau √
praktik peserta didik
f. Penyelesaian soal-soal √
g. Hasil pengerjaan rumah √
h. Laporan kerja kelompok √
113

DAFTAR CEKLIST
PROFIL PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA

G. Identitas
Nama Guru : Hijriah, S.Si
NIP/NUPTK : -
Instantsi : SMA Negeri 19 Gowa
Penilai : Sunsun Sahertian Deby Irawan

H. PetunjukPengisian
Berilah tanda centang (√) pada kolom “ceklist” berdasarkan keberadaan
RPP yang Saudara (i) amati sebagai acuan dalam pengembangan bahan
belajar E-LKPD yang akan dikembangkan.

I. Tabel Ceklist
No Indikator Pernyataan Ceklist Ket
1 Tujuan 11. Tingkatan Kognitif
Pembelajaran m. C1 √
n. C2 √
o. C3
p. C4
q. C5
r. C6
12. Rumusan Tujuan Pembelajaran

o. ABCD

p. Tidak memenuhi kriteria ABCD √


13. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
KPS sebagai suatu bentuk
pengalaman belajar
w. Observasi
x. Inferensi
y. Prediksi
114

z. Klasifikasi
aa. Berkomunikasi
bb. Merumuskan masalah
cc. Merumuskan Hipotesis
dd. Menentukan variabel
ee. Mendefinisikan variabel
ff. Melakukan percobaan
gg. Menganalisis data
14. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
Pendekatan Sains sebagai suatu
bentuk pengalaman belajar
k. Mengamati
l. Menanyakan
m. Menalar √
n. Mengomunikasikan
o. Mencoba √
15. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
Literasi Sains sebagai suatu bentuk
pengalaman belajar
s. Mengidentifikasi isu-isu
(masalah) ilmiah yang valid
t. Melakukan penelusuran
literature yang efektif
u. Memahami elemen dalam desain
penelitian

v. Analisis data secaraakurat

w. Mengembangkan grafik yang


akurat berdasarkan data yang
relevan
x. Memecahkan masalah
menggunakan keterampilan
kuantitatif, termasuk statistic
dasar
y. Memahami dan menafsirkan
hasil analisis statistik
115

z. Menggambar infrensi dan


membuat prediksi berdasarkan
data kuantitatif
aa. Mengevaluasi informasi yang
ilmiah
Model/Pendekatan/ 7. Model Pembelajaran
2 Metode o. Pembelajaran langsung
Pembelajaran p. Pembelajaran kooperatif √
q. Pembelajaran Kontekstual
r. Discovery learning
s. Inquiry learning
t. Problem based learning
u. Project based learning
8. Pendekatan Pembelajaran
o. Pendekatan keterampilan proses
sains
p. Pendekatan kontekstual
q. Pendekatan kontruktivisme
r. Pendekatan saintifik √
s. Pendektan problem solving
t. Pendektan Project based
learning
u. Pendekatan inquiry
9. Metode Pembelajaran
w. Metode ceramah √
x. Metode diskusi √
y. Metode demonstrasi
z. Metode percobaan (experiment)
aa. Metode pemecahan masalah
(problem solving)
bb. Metode perancangan (project)
cc. Metode discovery
dd. Metode inquiri
ee. Metoder esitasi
ff. Metode kooperatif script
gg. Metode karyawisata
3. 5. Media
116

Media o. Media cetak


danSumberBelajar p. Media Over head proyektor
(OHP)
q. Rekaman suara
r. Video dan film
s. Slide suara dan film strip
t. Persentase multi gambar √
u. Pembelajaan berbasis komputer
6. SumberBelajar
s. Buku √
t. LKPD
u. Modul
v. Hand out
w. Brosur
x. Leaflet
y. Wallchart
z. Foto/gambar
aa. Maket
4 Langkah- 7. KegiatanAwal √
langkahPembelajar 8. Kegiatan Inti √
an
9. KegiatanPenutup √
5 Penilaian 11. Penilain tulis
i. Essay √
j. Pilihan ganda (objective test) √
k. Menjodohkan (Matching)
l. Isian (Fill in the blank) √
12. Penilaian unjuk kerja
g. Ketepatan penggunan alat
h. Ketepatan penggunaan bahan
i. Ketepatan pengambilan data
13. Penilaian sikap (afektif)
a. Jujur √
d. Disiplin √
q. Tanggung jawab
r. Toleransi
s. Santun
t. Percayadiri
u. Gotong royong
117

14. Penilaian produk


g. Persiapan
h. Proses pembuatan
i. Hasil kerja/produk (kesatuan
bentuk dan isi)
15. Penilaian portofolio
i. Hasil proyek, penyelidikan atau √
praktik peserta didik
j. Penyelesaian soal-soal √
k. Hasil pengerjaan rumah √
l. Laporan kerja kelompok √
118

DAFTAR CEKLIST
PROFIL PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA

J. Identitas
Nama Guru : St. Hasnah, S.Pd
NIP/NUPTK : 19671128 199203 2 005
Instantsi : SMA Negeri 1 Gowa
Penilai : Sunsun Sahertian Deby Irawan

K. PetunjukPengisian
Berilah tanda centang (√) pada kolom “ceklist” berdasarkan keberadaan
RPP yang Saudara (i) amati sebagai acuan dalam pengembangan bahan
belajar E-LKPD yang akan dikembangkan.

L. Tabel Ceklist
No Indikator Pernyataan Ceklist Ket
1 Tujuan 16. Tingkatan Kognitif
Pembelajaran s. C1
t. C2
u. C3
v. C4 √
w. C5 √
x. C6
17. Rumusan Tujuan Pembelajaran

v. ABCD

w. Tidak memenuhi kriteria ABCD √


18. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
KPS sebagai suatu bentuk
pengalaman belajar
hh. Observasi
ii. Inferensi
jj. Prediksi
119

kk. Klasifikasi
ll. Berkomunikasi
mm. Merumuskan masalah
nn. Merumuskan Hipotesis
oo. Menentukan variabel
pp. Mendefinisikan variabel
qq. Melakukan percobaan
rr. Menganalisis data
19. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
Pendekatan Sains sebagai suatu
bentuk pengalaman belajar
p. Mengamati
q. Menanyakan
r. Menalar √
s. Mengomunikasikan
t. Mencoba √
20. Rumusan tujuan pembelajaran
mengisyaraktkan keterlaksanaan
Literasi Sains sebagai suatu bentuk
pengalaman belajar
bb. Mengidentifikasi isu-isu
(masalah) ilmiah yang valid
cc. Melakukan penelusuran
literature yang efektif
dd. Memahami elemen dalam desain
penelitian

ee. Analisis data secaraakurat

ff. Mengembangkan grafik yang


akurat berdasarkan data yang
relevan
gg. Memecahkan masalah
menggunakan keterampilan
kuantitatif, termasuk statistic
dasar
hh. Memahami dan menafsirkan
hasil analisis statistik
120

ii. Menggambar infrensi dan


membuat prediksi berdasarkan
data kuantitatif
jj. Mengevaluasi informasi yang
ilmiah
Model/Pendekatan/ 10. Model Pembelajaran
2 Metode v. Pembelajaran langsung
Pembelajaran w. Pembelajaran kooperatif
x. Pembelajaran Kontekstual
y. Discovery learning
z. Inquiry learning
aa. Problem based learning √
bb. Project based learning
11. Pendekatan Pembelajaran
v. Pendekatan keterampilan proses
sains
w. Pendekatan kontekstual
x. Pendekatan kontruktivisme
y. Pendekatan saintifik √
z. Pendektan problem solving
aa. Pendektan Project based
learning
bb. Pendekatan inquiry
12. Metode Pembelajaran
hh. Metode ceramah
ii. Metode diskusi √
jj. Metode demonstrasi
kk. Metode percobaan (experiment)
ll. Metode pemecahan masalah
(problem solving)
mm. Metode perancangan
(project)
nn. Metode discovery
oo. Metode inquiri
pp. Metoder esitasi
qq. Metode kooperatif script
rr. Metode karyawisata
121

3. Media 7. Media
danSumberBelajar v. Media cetak
w. Media Over head proyektor
(OHP)
x. Rekaman suara
y. Video dan film
z. Slide suara dan film strip
aa. Persentase multi gambar √
bb. Pembelajaan berbasis komputer
8. SumberBelajar
bb. Buku √
cc. LKPD √
dd. Modul
ee. Hand out
ff. Brosur
gg. Leaflet
hh. Wallchart
ii. Foto/gambar
jj. Maket
4 Langkah- 10. KegiatanAwal √
langkahPembelajar 11. Kegiatan Inti √
an
12. KegiatanPenutup √
5 Penilaian 16. Penilain tulis
m. Essay √
n. Pilihan ganda (objective test)
o. Menjodohkan (Matching)
p. Isian (Fill in the blank)
17. Penilaian unjuk kerja
j. Ketepatan penggunan alat
k. Ketepatan penggunaan bahan
l. Ketepatan pengambilan data √
18. Penilaian sikap (afektif)
a. Jujur √
e. Disiplin √
x. Tanggung jawab
y. Toleransi
z. Santun
aa. Percayadiri
122

bb. Gotong royong


19. Penilaian produk
j. Persiapan
k. Proses pembuatan
l. Hasil kerja/produk (kesatuan
bentuk dan isi)
20. Penilaian portofolio
m. Hasil proyek, penyelidikan atau
praktik peserta didik
n. Penyelesaian soal-soal √
o. Hasil pengerjaan rumah
p. Laporan kerja kelompok √
LAMPIRAN (C)

STORYBOARD

123
124

1. Halaman Masuk (Log In)

Kolom username Font “ Calibri”, Fontsize : 14pt, Font Color : Black.

Kolom Masuk

2. Halaman Kursus

Daftar Menu

Nama Kursus

Foto, Height : 6 cm, Widht Judul deskripsi Font “ Calibri”, Fontsiz


: 4 cm

Isi, Font :“ Calibri”, Fontsize :


10pt, Font Color : Black.
125

3. Halaman Pendahuluan

Judul deskripsi Font “ Calibri”, Fontsize : 14pt, Font Color : Black.

Judul deskripsi Font “ Calibri”, Fontsize : 14pt, F

4. Halaman Penyajian Materi

Judul deskripsi Font “


Calibri”, Fontsize : 14pt, Font
Color : Black.

Judul deskripsi Font “ Calibri”, Fonts


12pt, Font Color : Black. Isi Font “
Calibri”, Fontsize : 10pt, Font Color :
126

5. Halaman LKPD

Judul deskripsi Font “


Calibri”, Fontsize : 14pt, Font

Judul deskripsi Font “ Calibri”,


12pt, Font Color : Black. Isi Fon
Calibri”, Fontsize : 10pt, Font Co

6. Halaman Penutup

Judul deskripsi Font “ Calibri”, Fontsize : 14pt, Font

Judul deskripsi Font “ Calibri”, Fontsize : 12pt, Font Co


LAMPIRAN (D)

VALIDASI

127
128

Perbaiki penulisan pada isi kata pengantar

Sebelum Sesudah

Gunakan gambar yang lebih jelas kualitas gambarnya

Sebelum Sesudah
129

Lengkapi Peta Konsep

Sebelum Sesudah

Tuliskan sumber gambar di daftar pustaka

Sebelum Sesudah
LAMPIRAN (E)

PRODUK

130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
LAMPIRAN (F)

UJI VALIDITAS DAN

KEPRAKTISAN

168
169

F.1 Tabel Analisis Data Validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Elektronik

Berbasis Pendekatan Saintifik oleh Validator

Aspek Penilaian Pernyataan Nilai Rata-rata Rata-rata Kategori


V1 V2 tiap tiap
pernyataa aspek
n
Penyajian 4. Keterkaitan antara 4 5 4,5 4,67 Sangat Valid
Komponen Kompetensi Dasar
dan Indikator
Pencapaian
Kompetensi
5. Kesesuaian 4 5 4,5
dengan tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai
6. Kesesuaian 5 5 5
konsep dengan sub
materi
Syarat Konstruksi 1. Kejelasan kalimat 4 4 4 4 Valid
yang digunakan
jelas dan tidak
bermakna ganda
2. Penyajian bahasa 4 4 4
sesuai dengan
EYD
3. Penyajian bahasa 4 4 4
yang digunakan
sederhana, mudah
dipahami dan
komunikatif
4. Kesesuaian 4 4 4
struktur kalimat
yang jelas
5. Penyajian bahasa 4 4 4
yang digunakan
sesuai dengan
perkembangan
kognitif peserta
didik
6. Kesesuaian 4 4 4
identitas untuk
lebih memudahkan
administrasi
(nama,nis, kelas)
170

7. Kesesuaian 4 4 4
petunjuk
penggunaan
LKPD elektronik
yang jelas

Syarat Teknis 1. Kesesuaian 4 5 4,5 4,58 Sangat Valid


sampul LKPD
elektronik
2. Kesesuaian judul 4 5 4,5
LKPD elektronik
dengan materi
3. Kesesuaian antara 4 5 4,5
variasi jenis dan
ukuran huruf
proporsioanal
4. Kesesuaian 4 5 4,5
pemilihan gambar
5. Kejelasan kualitas 4 5 4,5
gambar
6. Kejelasan bacaan 5 5 5
teks
Karakteristik 1. Kesesuaian 4 5 4,5 4,56 Sangat Valid
karakteristik
pendekatan
saintifik dengan
kegiatan yang
disajikan
(Mengamati(M1))
2. Kesesuaian 4 5 4,5
karakteristik
pendekatan
saintifik dengan
kegiatan yang
disajikan
(Menanya(M2))
3. Kesesuaian 4 5 4,5
karakteristik
pendekatan
saintifik dengan
kegiatan yang
disajikan
(Mencoba(M3))
171

4. Kesesuaian 4 5 4,5
karakteristik
pendekatan
saintifik dengan
kegiatan yang
disajikan
(Menalar(M4))
5. Kesesuaian 4 5 4,5
karakteristik
pendekatan
saintifik dengan
kegiatan yang
disajikan
(Mengkomunikasi
kan(M5))
6. Terbentuknya pola 5 5 5
pendekatan
saintifik
Mengamati,Menco
ba dan Menalar
((M1),(M3), dan
(M4))
7. Terbentuknya pola
pendekatan 4 5 4,5
saintifik
Mengamati,Menco
ba dan
Mengkomunikasik
an ((M1),(M3),
dan (M5))

8. Terbentuknya pola 4 5 4,5


pendekatan
saintifik
Mengamati,Menal
ar, dan
Mengkomunikasik
an ((M1),(M4),
dan (M5))

Total 4,45 Valid


172

F.2 Tabel Analisis Data Validasi Angket Respon Guru oleh Validator
173

F.3 Tabel Analisis Data Validasi Angket Respon Peserta didik oleh Validator
174

F.4 Tabel Analisis Data Kepraktisan Guru

Nilai Respon Guru Ke- Skor


Jumlah Maksi Present
AspekPenilaian Skor mum asi
NO 1 2 (∑ S) respon
(%Rin)
A. Kelayakan Isi
11. Kesesuaian tujuan 5 5 96 100 96
pembelajaran yang
dirumuskan telah sesuai
dengan kompetensi inti
dan kompetensi dasar
12. Keterkaitan antara materi 5 4
yang disajikan sesuai
dengan urutan penyajian
tujuan pembelajaran
13. Kesesuaian kegiatan 5 5
pembelajaran yang
disajikan secara
kontekstual dapat
membangun pendekatan
saintifik pada peserta
didik
14. Kesesuaian kegiatan- 4 5
kegiatan yang diberikan
memudahkan peserta
didik dalam memahami
pokok bahasan Materi
Genetik
15. Penyajian kegiatan- 4 5
kegiatan yang ada
dalam LKPD
Elektronik
memudahkan saya
dalam menilai
pencapaian tujuan
pembelajaran peserta
didik.
16. Kesesuaian 5 5
penggunaan LKPD
Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
membuat pembelajaran
lebih aktif
17. Kesesuaian 5 4
karakteristik
175

pendekatan saintifik
dengan kegiatan yang
di sajikan (Mengamati
(M1))
18. Kesesuaian 5 5
karakteristik
pendekatan saintifik
dengan kegiatan yang
di sajikan (Mencoba
(M3))
19. Kesesuaian 5 5
karakteristik
pendekatan saintifik
dengan kegiatan yang
di sajikan (Menalar
(M4))
20. Kesesuaian 5 5
karakteristik
pendekatan saintifik
dengan kegiatan yang
di sajikan
(Mengkomunikasikan(
M5))
B. Tampilan
1. Kejelasan materi 5 5 39 40 97,5
pendukung berupa
gambar cocok dengan
konsep
2. Kesesuaian gambar yang 5 5
digunakan relevan dengan
materi pembelajaran
3. Kesesuaian antara variasi 4 5
jenis dan ukuran huruf
proporsional
4. Kesesuaian pemilihan 5 5
warna teks dan gambar
C. Bahasa
1. Penyajianbahasa 5 5 19 20 95
Indonesia yang sesuai
dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
2. BioApp: Circulation 5 4
pada materi sistem
rumit dalam
penggunaannya.
D. Manfaat
176

1. Penyajian LKPD 5 5 39 40 97,5


Elektronik berbasis
pendekatan saintifik ini
memudahkan dalam
mengajarkan pokok
bahasan Materi Genetik
2. Kejelasan LKPD 5 4
Elektonik berbasis
pendekatan saintifik ini
membantu peserta didik
dalam belajar secara
mandiri
3. Penyajian waktu 5 5
pembelajaran dapat
menjadi lebih efektif
dan efisien dengan
menggunakan LKPD
Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
4. Penyajian LKPD 5 5
Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
mendukung peran guru
sebagai fasilitator
Jumlah Presentase Respon (∑ % Rin) 386
Rata Presentase Respon 96,5
(̅%̅
̅𝐑̅𝒊)
177

F.5 Tabel Analisis Data Kepraktisan Peserta Didik

Nilai Respon Peserta


didik Jumlah Skor Presenta
Aspek Penilaian Skor Maks si
NO
SB B C K SK (∑ S) imum respon
(%Rin)
E. Kelayakan Isi
21. Penyajian LKPD Elektronik 75 84 1.260 1.520 82,8
berbasis pendekatan saintifik
membantu saya mengetahui
tujuan pembelajaran pokok
bahasan Materi Genetik
22. Penyajian materi pada LKPD 70 84
Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
membantu saya dalam
memahami materi dengan
mudah.
23. Penyajian LKPD Elektronik 70 80
berbasis pendekatan saintifik
membantu saya mendapatkan
pengetahuan yang lebih
mendalam tentang pokok
bahasan Materi Genetik
24. Penyajian LKPD Elektronik 60 100
berbasis pendekatan saintifik
meningkatkan pemahaman
terhadap pokok bahasan
Materi
Genetik
25. Penyajian kegiatan pada 75 92
LKPD Elektronik berbasis
pendekatan saintifik ini
membantu saya
melakukan kegiatan
pengamatan
26. Penyajian LKPD Elektronik 75 80
berbasis pendekatan saintifik
ini membantu saya melakukan
kegiatan mencoba
27. Penyajian LKPD Elektronik 70 80
berbasis pendekatan saintifik
ini membantu saya melakukan
kegiatan menalar
28. Penyajian LKPD Elektronik 65 100
berbasis pendekatan saintifik
178

ini membantu saya melakukan


kegiatan mengkomunikasikan
F. Tampilan
5. Kesesuaian pemilihan jenis dan 75 92 476 570 83,5
ukuran huruf yang tepat
digunakan sehingga saya dapat
membaca teks dengan mudah
pada LKPD Elektronik
berbasis pendekatan saintifik
6. Kesesuaian komposisi warna 75 84
pada tampilan setiap halaman
LKPD Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
7. Kejelasan gambar-gambar 70 80
pada LKPD Elektronik
berbasis pendekatan saintifik
membuat saya dapat
memahami materi dengan baik
G. Bahasa
3. Kesesuaian bahasa Indonesia 90 80 337 380 88,6
dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
4. Kejelasan bahasa yang 75 92
digunakan pada LKPD
Elektronik berbasis
pendekatan saintifik mudah
saya pahami
dan tidak bermakna ganda
H. Manfaat
5. Penyajian LKPD Elektronik 85 80 333 380 87,6
berbasis pendekatan saintifik
memberikan motivasi pada
saya untuk belajar
6. Kejelasan dari LKPD 80 88
Elektronik berbasis
pendekatan saintifik
membuat saya bisa
belajar secara aktif dan mandiri
Jumlah Presentase Respon (∑ % Rin) 342,5
Rata Presentase Respon (̅%̅𝐑̅𝒊) 85,6
LAMPIRAN (G)

DOKUMENTASI

179
180

Dokumentasi Penelitian

St. Musdalifah, S.Ag.,M.Pd

Drs. Ahmad Syakir, M.Pd.


RIWAYAT HIDUP

Sunsun Sahertian Deby Irawan, lahir di Ponorogo 21 Mei 1999. Anak pertama dari
tiga bersaudara. Bapak bernama Bambang Irawan dan Ibu Halimah Sadikin.
Penulis mengawali jenjang pendidikan formal di TK Setia Kota Baubau pada
tahun 2004, SD Negeri 2 Baubau pada tahun 2005, dilanjutkan SMP Negeri 1
Baubau tahun 2011 dan lulus pada tahun 2017 dari SMA Negeri 1 Baubau. Tahun
2017 penulis lulus melalui jalur SBMPTN di Universitas Negeri Makassar dan
tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Biologi dengan Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Makassar. Penulis telah mengikuti beberapa organisasi selama kuliah yakni
Pengurus Ikatan Mahasiswa Kota Baubau (IMKB) Makassar pada tahun 2018-
2019, dan Penulis menjadi Regnum Kingdom Lab ART pada tahun 2019.

181

Anda mungkin juga menyukai