Anda di halaman 1dari 173

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH

TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA SISTEM


REPRODUKSI KELAS XI SMA NEGERI 11 ENREKANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Meraih gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan


Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

NURAJANNAH
105440007915

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2020/2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jalan Sultan Alauddin No.259Makassar
Telp : 0411-860837/860132 (Fax)
FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Email : fkip@unismuh.ac.id
Web : www.fkip.unismuh.ac.id
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Web :biologi.fkip.unismuh.ac.id.

ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jalan Sultan Alauddin No.259Makassar
Telp : 0411-860837/860132 (Fax)
FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Email : fkip@unismuh.ac.id
Web : www.fkip.unismuh.ac.id
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Web :biologi.fkip.unismuh.ac.id.

iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jalan Sultan Alauddin No.259Makassar
Telp : 0411-860837/860132 (Fax)
FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Email : fkip@unismuh.ac.id
Web : www.fkip.unismuh.ac.id
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Web :biologi.fkip.unismuh.ac.id.

iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jalan Sultan Alauddin No.259Makassar
Telp : 0411-860837/860132 (Fax)
FAKULTASKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Email : fkip@unismuh.ac.id
Web : www.fkip.unismuh.ac.id
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Web :biologi.fkip.unismuh.ac.id.

SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurjannah
NIM : 105 4400 079 15
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:


1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar,….Oktober 2020
Yang Membuat Perjanjian,

Nurjannah

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terekapitulasi dari keberhasilannya

menciptakan perubahan pada akhirnya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada

pendidikan yan sesunggunya

Karya ini Kupersembahkan kepada orang tua ku tercinta

Terimah kasih kepada orang tua ku yang selalu memberi dukungan cinta
dan kasih sayang serta bekerja dengan jerih payah untukku agar dapat
menyelesaikan studi ini, untuk saudara-saudara ku, dan teman pendamping saya
serta sahabatku serta orang- orang yang menyanyangiku Terimakasih Telah
Menjadi Inspirasi dan Motivasi
Serta Skenario Perjalanan Hidupku

vi
ABSTRAK

Nurjaannah. 2020. Pengaruh Model Pembalajaran Index Card Match


Terhadap Hasil Belajar Materi Sistem Reproduksi Manusia Siswa Kelas XI
Biologi SMA Negeri 11 Enrekang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Pembimbing 1 Irmawanty. dan pembimbing II Dian Safitri.

Masalah dalam penelitian ini apakah ada pengaruh model Pembelajaran


Index Card Match terhadap hasil belajar kognitif pada sistem reproduksi manusia
kelas XI SMA Negeri 1 Enrekang. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
model pembeljaran Index card Match terhadap belajar materi sistem reproduksi
manusia siswa kelas X1 BIOLOGI 11 Enrekang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen (quensi experiment).
Prosedur peneitian meliputi persiapan, pelaksaan dan evaluasi subjek dalam
penelitian ini siswa kelas X1 MIA 1dan XI MIA 2 SMA Negeri 11 Enrekang
sebanyak 62 orang
Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis data melalui pengelolahan
data yang di peroleh dari hasil Uji independent simple t Test dengan menggunakan
taraf signifikan 0,05 tampak bahwa nilai (sig 2-tailet) 0,001<0,05, ini berarti
Hipotesis diterimah yaitu ada pengaruh yang diri mbul dari model pembeajaran
Index card Match dilihat dengan meningkatnya hasil belajar sistem reproduksi
manusia pada siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 11 Enrekang.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Index Card Match terhadap hasil belajar biologi siswa XI
MIA 1 SMA Negeri 11 Enrekang pada materi sistem reproduksi manusia dapat
memberikan pengaruh.

kata kunci: Index Card Match, hasil belajar

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum warahmatullah wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena brkat Ridha
dan Karunia-Nya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul‖ Pengaruh Model
Pembelajaran Index Card Match terhadap Hasil Belajar Kognitif Pada Sistem
Reprodksi Kelas X1 SMA Negeri 11 Enrekang‖. Selanjutnya , shalawat dan
salam selalu kami sampaikan kepada junjungan kita Rasullah SAW, keluarga,
sahabat, dan orang-orang yang senantiasa istiqomah di atas jalan-Nya sampai
akhir zaman. Skripsi ini di ajukan kepada Program Studi Pendidikan Univeristas
Muhammadiyah Makassar (UNISMUH Makassar) untuk memenuhi sebagaian
psesyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi.

Walaupun penulis berusaha secara maksimal, dengan, berbagai tantangan


dan hambatan yang penulis hadapi. Tetapi sebagai manusia biasa, penulis sadari
masih banyak kekurangan dalam pembuatan skripsi ini baik dalam penggunaan
bahasa, sistematika penulisan maupun dari isi yang terkandung dalam skripsi ini.
Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan karya masa akan datang.

Mengawali ucapan terimah kasih, perkenankan penulis menyaampaikan


rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ayahanda Suardy
dan Ibunda Tappe’, yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan
penuh cinta dan kasih sayang. Harapan dan cita-cita luhur keduanya senantiasa
memotivasi dan memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa
restunya yang selalu mengeringi penulis dalam setiap langkah selama pengampuh
pendidikan. Juga kakak-Kakakku, Zakkir dan Satriani S. FARM dan juga
Adek-Adekku, MHUTMAINNAH SUARDY, HASDAYANTI SUARDY,
MUHAMMAD IKRAM. SUARDY. Yang sentiasa memberi motivasi dan
dukungan yang diberikan kepada penulis, semua itu sangat berarti bagi penulis

Untuk utuk kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis yang
haturkan ucapan terimaah kasih yang sedalam-dalamnya serta penghargaan yang
tak ternilai kepadaa Prof. Dr. Abd. Rahman Rahim. SE., MM, Selaku Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.P., Ph.D, selaku
dekan Fakultas Keguruan dan llmu pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar, Irmawanty, S.Si., M.Si, selaku ketua Program Pendidikan Biologi,
Anisa, S.Pd., M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Biologi, Hilmi
Hambali S.Pd., M.Kes dan Irmaawaanty, S.Si., M.Si dan Dian Safitri S,Pd., M.Pd
sebagai Pembeimbing 1 dan II atas segala kesedian dan kesabaranya meluangkan

viii
waktu tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis mulai
daro awal hingga selesai skripsi ini, Irmawanty S.Si., M.Si sebagai validator I dan
Dian Safitri S.Pd., M.Pd, sebagai validator II atas segalah bimbingan motivasi dan
dorongan yang diberikan dalam penyusun perangkat pembelajaran dan instrumen
penelitian. Segenap bapak dan Ibu dosen pada Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan Dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti
pendidikan, Saparuddin S.Pd, sebagai kepala SMA Negeri 11 Enrekang, yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut, Abdy S.Pd sebagi guru mata pelajaran biologi, segenap Guru-
guru dan Satf SMA Negeri 11 Enrekang yang telah memberikan arahan serta
bimbingan dalam pelaksanaan penelitian, Sahabatku (Yulinar Munira Restu,
Samrah, Nur Indah Puspita Sari, St Irnawaty dan Asmi arsyad) yang selalu
semangat dalam menjalankan aktivitas bersama selama bimbingan dan menyusun
skripsi, rehan mahasiswa seperjuangan pada Program Pendidikan Biologi
terkhusus kelas C angkatan 2015, atas solidaritas dan persaudaraan semoga
keakrapan, keberamaan dan silaturahmi tidak terhenti di perkuliahan serta pihak
yang tidak sempat dituliskan satu persatu yang telah memberikan bantuanya
kepada penulis secara langsung maupun tidak langsung. Dan terkhusus untuk
Haidil Kunang S.Pt saya ucapkan banyak terimah kasih yang telah sabar
menenemani saya dari kuliah hingga saya meraih gelar sarjana, tak ada kata yang
kata yang bisa saya ucapkan kecuali ucapan terimah kasih, yang sudah banyak
sekali membantu baik material maupun nonmaterial dan dan selalu setia
membantu selama perkuliahan menyusun proposal hingga saya menyusun skripsi

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi penulis dan kepada pihak yang telah memberi bantuan dan bimbingan
semoga mendapatkan amal di sisi-Nya, aaminn.

Billahi fi sabillihaq fastabikulkhaerat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makasssar, Oktober 2020

Nurjannah

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................... iii

SURAT PERJANJIAN ................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. v

ABSTRAK ...................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiii

BAB IPENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 4

BAB IIKAJIAN PUSTAKA ........................................................... 6

A. Model Pembelajaran Index Cart Match ................................ 6

1. Definisi Pembelajaran .................................................... 6

x
2. Model pembelajaran Index Card Match .......................... 11

3. Hasil Belajar .................................................................... 16

4. Materi Reproduksi ........................................................... 22

B. Penelitian Yang Relevan....................................................... 31

C. Kerangka Berpikir................................................................. 32

D. Hipotesis ............................................................................... 34

BAB IIIMETODE PENELITIAN .................................................. 35

A. Rancangan Penelitian ........................................................... 35

B. Desain Penelitian ................................................................. 35

C. Populasi Penelitian................................................................ 36

D. Sampel................................................................................... 36

E. Definisi Operasional ........................................................... 37

F. Variabel Penelitian .............................................................. 38

G. Instrumen Penelitian ............................................................. 38

H. Teknik Analisis Data ........................................................... 39

I. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 40

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................. 43

A. Hasil Penelitian ................................................................... 43

B. Pembahasan .......................................................................... 53

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 58

xi
A. Kesimpulan ........................................................................... 58

B. Saran ..................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 60

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks-sintaks Model Pembelajaran Index Cart


Match ............................................................................ 11

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 11


Enrekang ....................................................................... 36
Tabel 3.2 Sampel Kelas Penelitian ............................................... 37

Tabel 3.3 Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM ............. 40

Tabel 3.4 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain.............................. 41

Tabel 4.1 Hasil Belajar Materi Sistem Siswa Kelas Experimen


(XI MIA 1) .................................................................... 44
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Pada
Pretest dan Posttest Kelas Experimen .......................... 44

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada


Pretest Posttest Kelas Eksperimen ................................ 45

Tabel 4.4 Hasil Belajar Materi Fungi Siswa Kelas Kontrol (XI
MIA2) ........................................................................... 47

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Pada


Pretest danPosttest Kelas Kontrol ................................. 47
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada
Pretest Posttest Kelas Kontrol ...................................... 48

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan


PosttestKelas Eksperimen ............................................. 50

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest


Kelas Kontrol ................................................................ 51

Tabel 4.10 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pretest dan Posttest


Kelas Eksperimen dan Kontrol ..................................... 50
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis ........................................................ 53

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Organ Reproduksi Pria (Septianing, 2014) .............. 24

Gambar 2.2 Organ Reproduksi wanita (Septianing, 2014) .......... 24

Gambar 2.3 Spermatogenesis ....................................................... 28

Gambar 2.4 Oogenesis .................................................................. 29

Gambar 2.5 Fase Mentruasi .......................................................... 31


Gambar 2.2 Kerangka Pikir .......................................................... 34

Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar


Pretest dengan Posttest Siswa Kelas Eksperimen
Pada Materi Sistem Reproduksi ............................... 46
Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar
Pretest dengan Posttest Siswa Kelas Eksperimen
Pada Materi Sistem Reproduksi ............................... 49

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keamanan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

(UU Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pasal (1)). Pendidikan dalam

pelaksanaannya memerlukan proses yang berkesinambungan dalam setiap

jenis dan jenjang pendidikan yang saling berkaitan dalam suatu sistem

pendidikan yang integral.

Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pendidikan adalah

dengan menggunakan pembelajaran aktif dimana siswa melakukan sebagian

besar pekerjaan yang harus dilakukan. Siswa dapat mempelajari berbagai

masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif merupakan

langkah cepat,menyenangkan,mendukung,menarik hati dalam belajar. Untuk

mempelajari sesuatu dengan baik,aktif membantu untuk mendengarkan,

melihat,pertanyaan tentang pelajaran tertentu,dan mendiskusikannya dengan

yang lain. Dalam belajar aktif yang paling penting siswa perlu memecahkan

masalah sendiri contoh mencoba keterampilan dan melaksanakan tugas-tugas

yang tergantung pada pengetahuan yang telah dimiliki.

1
2

Peran guru sebagai fasilitator dan motivator yang mampu membimbing

dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran. melaksanakan perannya guru

harus kreatif dan inovatif serta menerapkan pembelajaran aktif untuk

meningkatkan keberhasilan pendidikan. Guru berhak memilih model

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan. Dengan demikian

terdapat pembaharuan di bidang metode pembelajaran,model pembelajaran

dan peningkatan referensi pendidikan.

Setelah melakukan observasi awal di SMA Negeri 11 Enrekang. Siswa

memiliki berbagai masalah dalam pembelajaran, salah satunya yaitu

rendahnya nilai hasil belajar.Diketahui bahwa masih banyak siswa yang

mendapatkan nilai di bawah KKM 75. Hal ini ditunjukkan dari presentase

siswa yang memenuhi ketuntasan belajar hanya sebesar 43% sedangkan masih

terdapat 57% siswa tidak memenuhi ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan

karena kurangnya konsentrasi dan fokus serta kerja sama yang kurang antara

siswa dalam pembelajaran.

Model Pembelajaran lndex Card match adalah model atau cara belajar

siswa yang dikembangkan untuk menjadikan siswa aktif mempertanyakan

gagasan diri sendiri atau gagasan orang lain dengan cara mengulangi materi

pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya melalui yang delah diberikan

sebelumnya melalu teknik mencari pasangan kartu yang merupakan soal atau

jawaban.

Model pembelajaran Index cart metch dianggap sesuai dengan materi

sistem reproduksi karena dalam materi tersebut akan membahas tentang


3

pengertian sistem reproduksi wanita dan pria,kelainan pada sistem reproduksi

manusia, dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap Index

mencocokan jawaban dengan soal mencari pasangan masing-masing. Setelah

menemukan maka siswa mempersentasekan jawaban dan soal secara

berpasangan.

Berdasarkan hasil data peneletian yang dilakukaan Fua, ddk (2017)

mengenai penerpan model pembelajaran Index cartd match. Menyimpulkan

bahwa hasil belajarnya dihasilkan meningkat, dimana tes pra siklus hasil

belajar diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,37 dengan ketuntasan belajar

mencapai 55,55%. Penerapan model pembelajaran Index Card Match pada

siklus 1 dan II menunjukan peningkatan hasil belajar IPA sebesar 9.16%

dengn nilai ketuntasan belajar pada siklus II mencapai 77,77%.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka peneliti

akan meneliti tentang ―Pengaruh Model Pembelajaran Index Card match

terhadap hasil belajar kognitif pada sistem reproduksi kelas IX Sma Negeri 11

Enrekang‖.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan yaitu :

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Index Card Match terhadap

hasil belajar kognitif pada sistem paada sistem Reprodksi


4

2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas XI SMA 11 Enrekang yang di ajar

dengan menggunakan model Index Card Match pada sistem Reproduksi

Manusia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Index Card Match

terhadap hasil belajar kognitif pada sistem paada sistem Reprodksi.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI SMA 11 Enrekang yang di

ajar dengan menggunakan model Index Card Match pada sistem

Reproduksi Manusia.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia

pendidikan tentang penggunaan model pembelajaran yang kreatif dan

inovatif.

2. Guru

a. Memberikan masukan dan mempertimbangkan untuk menerapkan

model Index Card Match.


5

b. Memberikan informasi untuk lebih lanjut menekankan keaktifan siswa

dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Membangun sikap kerja sama antar siswa.

3. Sekolah

Penerapan model pembelajaran aktif dan menyenangkan mampu

menumbuhkan motivasi belajar peserta didik sehingga tujuan pendidikan

tercapai.
6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Index Cart Match

1. Definisi Pembelajaran

Menurut (Rusman, 2017) Pembelajaran merupakan usaha untuk

memengaruhi siswa agar terjadi perbuatan belajar. Pembelajaran adalah

sebuah upaya membelajarkan siswa melalui penciptaan kondisi dan

lingkungan belajar yang kondusif. Belajar adalah kemampuan untuk

mampu mengorganisasi informasi merupakan hal yang mendasar bagi

seorang siswa. Sedangkan menurut (Darmadi,2017) Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengatahuan.

Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran

yang berpusat pada siswa,untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan

guru dalam mengaktifkan siswa,tidak dapat bekerja sama dengan orang

lain,siswa yang agresif dan tidak peduli dengan orang lain (Feronika,dkk,

2017).

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran

berdasarkan paham kontruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan


7

strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil

yang tingkat kemampuannya berbeda (Husamah, 2013:105).

Model pembelajaran Kooperatif merupakan salah satu model

pembelajaran yang telah mencakup learning to know, learning to de,

learning to be, dan learning to live together (Sulisworo, dkk, 2018).

Menurut Soejadi dalam teti sobari,(2006: 15) Pembelajaran

Kooperatif adalah Teori kontruktivisme.Pada dasarnya,pendekatan teori

kontruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan dimana siswa harus

secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang

kompleks,memeriksa informasi dngan aturan yang ada,dan merevisinya

bila perlu.

Ide utama dari pembelajaran kooperatif yaitu bahwa siswa bekerja

sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar

temannya. Sebagai tambahan,belajar kooperatif menekankan pada tujuan

kesuksesan kelompokk, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota

kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi (Slavin,1995).

Zamroni (2000) dalam (Trianto,2017) mengemukakan bahwa

manfaat penerapan belajar kooperatif yakni dapat mengurangi kesenjangan

pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Di

samping itu,belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial

dikalangan siswa.
8

Sedangkan menurut Arends (1989) dalam Rahmiati (2018)

menyatakan setidaknya mempunyai tiga tujuan yng dicapai dari

pembelajaran kooperatif antara lain:

a. Hasil belajar akademik; Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk

meningkatkan kinerja siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas

akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa model kooperatif

unggul dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang

sulit.

b. Penerimaan terhadap keragaman; Model pembelajaran kooperatif

bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang

mempunyai berbagai macam perbedaan suku,agama,kemampuan

agama,dan tingkat sosial.

c. Pengembambangan keterampilan sosial; Pembelajaran Kooperatif

bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama

dan kolaboratif. Untuk selanjutnya keterampilan ini disebut

keterampilan kooperatif. Keterampilan ini penting dimiliki oleh siswa,

sebab dimasyarakat terutama dalam organisasi banyak pekerjaan yang

memerlukan kerja sama.

Menurut Joyce dan Weil (1980) model pengajaran sebenarnya

adalah model pembelajaran karena tujuan pengajaran adalah keterampilan

membantu siswa memperoleh informasi, ide, nilai, cara berpikir dan alat

untuk mengekspresikan diri .sesungguhnya tujuan pembelajaran nanti agar

siswa mampu meningkatkan kemampuan belajar siswa kearah yang lebih


9

efektif sehingga siswa mampu memperoleh keterampilan dari proses

belajar (Lefudin,2017).

Khosim (2017) menyatakan bahwa model pembelajaran

mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau

prosedur pembelajaran. Model pembelajaran memiliki mepunyai 4 ciri

khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode pembelajaran: a)

rasional teoritis yang logis yang disusun oleh pendidik, b) tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, c) langkah- langkah belajar yang

diperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal, d)

lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat

dicapai.

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang dapat

digunakan sebagai perpaduan pengajaran yang dimanfaatkan seorang guru

untuk membantu siswa meperoleh informasi yang baru.Model

pembelajaran juga dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang

mampu melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan juga sebagai

perancang pembelajaran bagi para pengajar dalam melaksanakan dan

merencanakan aktivitas belajar (Wahyuningsih,2015).

Ruliansyah (2017) mengataan bahwa terdapat prinsip- prinsip

model pembelajaran yaitu: a) syntax,merupakan langkah-langkah

pembelajaran, b) social system,menggambarkan peran dan hubungan siswa

dan gru, serta berbagai aturan yang dianjurkan untuk digunakan ketika
10

menerapkan model, c) principles of reaction, menggambarkan bagaimana

seharusnya guru memandang,memperlakukan, dan merspon siswa, d)

support system,menjelaskan tambahan sarana,bahan, alat, atau lingkungan

belajar yang mendukung, dan e) intructional and nurturat

effects,menjelaskan hasil belajar yang diperoleh secara langsung

berdasarkan tujuan pembelajaran serta hasil belajar yang mengiringi diluar

tujuan pembelajaran.

2. Model pembelajaranIndex Card Match

Menurut Suprijono (2013), model pembelajaran Index Card Match

adalah metode mencari pasangan kartu yang cukup menyenangkan

digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah di berikan

sebelumnya

Menurut ismail (2008), model pemelajaran index Card Match

metode yang dikembangkan untuk menjadikan siswa aktif

mempertanyakan gagasaan orang lain dengan gagasan diri sendiri dan

seorang siswa memiliki aktivitas maupun menguasai keterampilan yang

diperlihatkan untuk mencapai tujuan pemelajaran.

Menurut Silbermen (2007)., model pembelajaran Index Card

Match merupakan cara-cara belajar agar siswa lebih lama mengingat

materi pelajaran yang dipelajari dengan teknik mencari pasangan kartu

yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep

atau topik dalam suasana menyenangkan.


11

Index Card Match dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1
Sintaks-sintaks Model Pembelajaran Index Cart Match

Langkah Kegiatan
Pembelajaran Guru Siswa
Pendahuluan 1. Guru membuka 1. Siswa menjawab salam
pelajaran dengan dari guru.
mengucapkan 2. Ketua kelas memimpin
salam. doa sebelum memulai
2. Guru meminta pembelajaran.
ketua kelas untuk 3. Siswa mengucapkan
memimpin doa hadir ketika namanya
sebelum memulai disebut.
pembelajaran.
3. Guru melakukan
absensi terhadap 4. Siswa mendengarkan
siswa. penjelasan yang
Fase 1 4. Guru memberikan disampaikan oleh guru.
Menyampaikan apersepsi dengan
tujuan dan mengaitkan 5. Siswa mendengarkan
memotivasi siswa materi/tema motivasi yang
pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
akan dilakukan
dengan
materi/tema
sebelumnya.
6.Guru menyampaikan 6.Siswa menerima
tujuan pembelajaran informasi mengenai
yang akan tujuan pembelajaran
dilaksanakan. yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti 1 Guru memotong 1. Siwa mengambil
kertas sebanyak potongan kertas yang
jumlah siswa yang ada sudah di potong oleh guru
di dalam kelas dan 2. siswa mendengarkan
Fase 2 kertas tersebut di bagi guru menjelaskan materi.
Ciri khas model menjadi 2 yang sama 3. siswa akan menjawab
Index Card Match 2 Guru menuliskan setiap pertanyan yang di
pertanyaan materi buat oleh siswa
yang akan di jelaskan 4. Siswa mendengarkan
3.Guru menuliskan intruksi dari guru
jawaban dari 5. siswa mencari
pertanyaan yang telah pasanganya dan duduk
di buat. berdekatan
4.Guru menjelaskan 6. Siswa bergantian
12

bahwa aktifitas ini membacakan soal yang di


dilakukan berpasangan perolehnya.
5.Guru meminta siswa 7. siswa mengklarifikas
menemukan pasangan dan membuat kesimpulan.
duduk bedekatan,
6. Guru meminta
kepada siswa
bergantia
membacakan soal
yang di peroleh
7.Guru meminta
kepada siswa untuk
Fase 3 klarifikasi dan
Mengorganisasikan membuat kesimpulan.
siswa kedalam
berkelompok
kelompok belajar 1.Guru membagi 1. siswa bergabung dengan
siswa menjadi 5 teman kelompok yang
kelompok yang telah dibagikan oleh siswa
heterogen 2. Siswa memperhatikan
2. Guru memberikan pokok bahasan/materi yang
Fase 4 pokok bahasan yang dibagikan oleh guru.
Membimbing berbeda pada setiap
kelompok bekerja kelompok
dan belajar
3. siswa mendiskusikan
3. Guru meminta materi yang di bagikan
setiap kelompok bersama teman kelompang
secara satu persatu masing-masing.
untuk
mempersentasekan
hasil diskusi mereka
Fase 4 tentang matei/pokok
Melakukan proses bahasan yang telah di
diskusi berikan. 4. Siswa
mempersentasekan hasil
4. Guru meminta diskusinya sesui dengan
kelompok secara satu materi yang diberikan dan
persatu untuk kelompok lain
mempersentasekan memperhatikan.
ase 5
hasil diskusi mereka
Memberikan
tentang materi/pokok
tanggapan dan
bahasan yang telah
pertanyaan
diberikan.

5.Guru meminta 5. Siswa memberikan


13

kepada kelompok lain pertanyaan kepada


memberikan kelompok yang presentasi
pertanyaan kepada mengenai materi yang di
kelompok yang telah bawahkan
presentasi mengenai 6. Siswa melakukan
materi yang presentasi dengan
dibawakan membacakan isi dari kartu
6. Guru mengarahkan index dan menemukan
siswa untuk pasangan kartu index yang
mempersentasekan benar.
hasil diskusi 7. Siswa mengejarkan
7. Setelah kegaiatan LKPD yang diberikan oleh
presentase dilakukan, guru bersama teman
guru membagikan kelompok.
LKPD kepada setiap
kelompok dan di
kerjakan secara
berkelompok
tanggapan dan lain memberikan kelompok yang
pertanyaan pertanyaan kepada persentasi mengenai
kelompok yang materi yang di bawakan.
telah presentasi
mengenai materi
yang di bawakan.
6. Guru 6. Siswa melakuka
mengarahkan presentasi dengm
siswa untuk membaacaka isi dari
mempersentasika kartu index daan
n hasil diskusi menemungkan pasangan
7. Setelah kegiatan kartu index yang benar
presentasi di
lakukan, guru
membagikan
LKPD kepada
setiap kelompok
dan di kerjakan
secara 7. Siswa mengerjakan
berkelompok. LKPD yang di bagikan
oleh guru bersama
teman kelompok.
Penutup 1. Guru meminta 1. Siswa menyimpulkan
kepada salah satu hasil pembelajaran
atau dua orang yang telah di pelajari.
siswa
menyimpulkan dari
pembelajaran yang
14

telah dilakukan. 2. Siswa mendengarkan


2. Guru
menyampaikan
materi yang akan penjelasan dari guru.
dipelajari pada
pertemuan
berikutnya.
3.Guru memberi salam 3.Siswa mengucapkan
penutup dan salam dan
mengakhiri mengucapkan
pembelajaran hamdalah.
dengan
mengucapkan
hamdalah.

Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Index

Cartd Match menurut Handayani Afandi 2017), sebagai berikut :

a) Kelebihannya adalah:

1) Pembelajaran akan menarik sebab menggunkan media kertu yang

dibuat dari potongan kertas.

2) Materi pemeljaran yang yang disampaikan pada siswa dapat lebih

menarik perhatian.

3) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dam

menyenangkan.

4) Mampu meningkatkan prestasi belajar tahap ketuntasan belajar.

5) Terjadi proses diskusi dan presnetasi dapat menguatkan topik

atau konsep yang hendak diulang maupun topik yang baru

b) Kelemahannya adalah:

1) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa dalam menyesaikan

tugas
15

2) Guru harus meluangkan waktu yang lebih lama untuk membuat

persiapan

3) Guru harus terambil dalam mengolah kelas

4) Menurut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk

bekerja sama dalam penyesesain masalah. Sehingga dapat

menganggu kelas yang lain.

5) Suasana gelas menjadi gaduh.

3. Hasil Belajar

Sejak dilahirkan, manusia telah begitu banyak mengalami proses

belajar. Itu berarti bahwa aktifitas belajar sangat akrab dengan kehidupan

manusia.Banyak ahli pendidikan, pembelajaran, dan psikologi yang telah

mencoba mendefinisikan ―Belajar‖. Seringkali perumusan dan penafsiran

yang dihasilkan berbeda satu sama lain sesuai sudut pandang masing-

masing. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman (Learning is Defined as The Modification or Strengthening of

Behavior Trough Experince). Menurut pengertian ini, belajar adalah suatu

proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan

hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu yaitu mengalami.

Hasil belajar bukan suatu penguasaan suatu latihan,melainkan perubahan

kelakuan atau tingkah laku. (Husamah,Dkk 2018).

Suprihatiningrum (2013) memberikan definisi lebih luas yakni

mencoba menggabungkan pendapat tiga tokoh besar,yaitu Hilgard dan


16

Bower (penulis Theories of Learning, 1966), Klein(Penulis Learning

Principleas and Aplication, 1996), dan Winkel (penulis Psikoligi

Pengajaran, 2007). Belajar merupakan proses usaha yang dilakukan

individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku

tertentu,baik yang dapat diamati secara langsung sebagai pengalaman

(Latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan. Belajar merupakan suatu

aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan dan

pemahaman, keterampilan serta nilai-nilai, dan sikap.

Belajar merupakan hasil dari penguasaan ilmu pengetahuan yang

diungkapkan dalam bentuk perubahan perilaku yang menyangkut yang

harus dicapai oleh siswa selama belajar di sekolah aspek kognitif,

psikomotor dan afektif. Kognitif dalam arti penguasaan materi pelajaran

yang telah diberikan guru dikelas yang diukur menggunakan alat test.

Aspek psikomotor memiliki arti kemampuan siswa untuk mengungkapkan

kembali kemampuan yang telah dimilikinya, sehingga benar-benar mampu

memperaktekan secara nyata. Sedangkan afektif yaitu kemampuan siswa

mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam ilmu pengetahuan

yang telah di pelajarinya untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari

(Sinar,2018).

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik yang mencakup ranah kognitif, efektif dan psikomotorik


17

sebagai hasil dari kegiatan belajar.Pengertian tentang hasil belajar

sebagaimana diuraikan di atas dipertegas oleh Nawawi dalam.

Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat

doartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil

tes mengenal sejumlah mata pelajaran (Ahmad,2013).

Hasil belajar adalah proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat

menguasai pembelajaran setelah mengikuti kegiatan proses belajar

mengajar atau keberhasilan yang dicapai seorang peserta didik setelah

megikuti pembelajaran yang ditandai dengan bentuk angka, huruf atau

simbol tertentu yang disepati oleh pihak penyelenggara pendidikan

(Mustajab 2019).

Hasil belajar merupakan prestasi yang dicapai setelah siswa

menyelesaikan sejumlah materi pelajaran. Prestasi belajar merupakan hasil

belajar ideal meliputi segenap rana psikoligis yang berubah sebagai akibat

pengalaman dan proses belajar siswa (Sinar, 2018).

Hasil belajar dapat ditentukan apabila seseorang tersebut

mempunyai tujuan dalam proses pembelajaran. Proses tersebut memiliki

standar dalam mengukur perubahan atau perkembangan jiwa peserta didik

dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan belajar mengajar. Dengan

demikian,proses belajar mengajar akan memiliki tujuan tertentu sehingga

dalam pelaksanaannya akan berjalan sistematis dan terarah (Mustajab

Dkk,2019).
18

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi

pemahaman konep (aspek kognitif), Keterampilan, proses (aspek

psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat

dijelaskan sebaagai berikut

a. Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom (1979: 89) diartikan sebagai

kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang

dipelajari. Pemahaman menurut Bloom. ini adalah seberapa siswa

mampu menerima,menyerap,dan memahami pelajaran yang diberikan

oleh guru kepada siswa,atau sejauh mana siswa dapat memahami serta

mengerti apa yang ia baca,yang dilihat,yang dialami,atau yang dia

rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia

lakukan.

Sedangkan menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid

Sumaatmadja (2005: 2-3) Konsep merupakan sesuatu yang tergambar

dalam pikiran,suatu pemikiran,gagasan,atau suatu pengertian.

Jadi,konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat salam hati

seseorang dan tergambar dalam pikiran,gagasan,atau suatu pengertian.

Orang yang telah memiliki konsep,berarti orang tersebut telah

memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau citra mental

tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun

gagasan yang abstrak dalam hubungannya dengan studi sosial.

b. Keterampilan Proses
19

Usman dan setiawati (1993: 77) mengemukakan bahwa

keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada

pembangunan kemampuan mental,fisik,dan sosial yang mendasar

sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu

siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar,

dan perbuatan secara efektif,dan efisisen untuk mencapai suatau hasil

tertentu, termasuk kreativitasnya.

Dalam melatih keterampilan proses,secara bersamaan

dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki,seperti

kreativitas,kerja sama,bertanggung jawab,dan berdisiplin sesuai

dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.

Indrawati (1993: 3) merumuskan bahwa keterampilan proses

merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik

kognitif maupun psikomotor) yang dapat diguanakn untuk menemukan

suatu konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan

penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi). Dengan kata lain,

keterampilan ini diguanakan sebagai wahana penemuan dan

pengembangan konsep, prinsip, dan teori.

c. Sikap

Menurut lange dalam Azwar ( 1998: 3) sikap tidak hanya

merupakan aspek mental semata,melainkan mencakup pula aspek

respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan anatara mental dan

fisik secra serempek. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum
20

tampak jelas sikap seseorang yang ditunjukannya. Selanjutnya, Azwar

mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang

saling menunjang,yaitu: komponen kognitif,afektif,dan kognatif.

a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar

disebabkanbeberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil

belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar maupun dari

luar dirinya (Dalyono, 1997).

1) Faktor Internal (dari dalam diri)

a) Kesehatan. Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar

pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang

selalu tidak sehat dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk

belajar. Demikian pula jika kesehatan rohani kurang baik, dapat

mengganggu atau mengurangi semangat belajar.

b) Intelegensi dan Bakat. Bila seseorang mempunyai intelegensi

dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari maka proses

belajarnya akan lancar dan sukses bila dibandingkan dengan

orang yang memiliki bakat saja tetapi intelegensinya rendah.

Demikian pula jika dibandingkan dengan orang yang

intelegensinya tinggi tetapi bakatnya tidak ada dalam bidang

tersebut, orang berbakat lagi berintelegensi tinggi biasanya

orang yang sukses dalam kariernya.


21

c) Minat dan Motivasi. Minat belajar yang besar cenderung

menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar

yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.

Seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat,akan

melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-

sungguh.

d) Cara Belajar. Cara belajar seseorang juga mempengaruhi

pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan

teknik seperti bagaimana caranya membaca,

mencatat,menggaris bawahi,membuat ringkasan,apa yang harus

dicatat dan sebagainya akan memperoleh hasil yang kurang

memuaskan.

2) Faktor Eksternal (dari luar diri)

a.) Keluarga. Keluarga adalah ayah, ibu,dan anak-anak serta

famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat

besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar.

b.) Sekolah Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi

tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode

mengajarnya,keadaan fasilitas di sekolah turut mempengaruhi

keberhasilan belajar anak.

c.) Masyarakat. Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi

belajar. Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya


22

terdiri dari orang-orang yang berpendidikan,hal ini akan

mendorong anak lebih giat belajar.

d.) Lingkungan Sekitar. Keadaan lingkungan yang sepi dengan

iklim yang sejuk akan menunjang proses belajar.

4. Materi Reproduksi

Organ reproduksi pada manusia padat dibrdakan menjadi organ

reproduksi pria (berfungsi menghasilkan gamet jantan,yaitu, spermatozoa

atau sperma) dan organ reproduksi wanita (menghasilkan gamet betina,

yaitu ovum)

a. Organ reproduksi Pria

1) Organ reproduksi luar terdiri atas:

a) penis,berfungsi sebagai alat kopulasi

b) skrotum adalah kantong yang membungkus dan menopang

testis.

2) Organ reproduksi dalam terdiri atas:

a) Testis, sebagai tempat pembentukan spermatozoa dan

testosteron.

b) Saluran reproduksi,terdiri atas duktus epididimis, yaitu tempat

pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan

sementara sperma. Selanjutnya, terdapat vas deverens yang

merupakan suatu saluran untuk mengangkut sperma ke vesikula

seminalis (kantong sperma)


23

c) Kelenjar kelamin, antara lain: Vedikula seminalis,kelenjar

prostat,kelenjar cowper.

d) uretra, saluraan di dalam penis yang berfungsi sebagai saluran

urin dari vesica urinariakeluaar tubuh dan sebagai saluran

jalanya semen dari kantong semen (Ferial,2013).

Gambar 2.1 Organ Reproduksi Pria (Septianing, 2014)

b. Organ Reproduksi Wanita

Gambar 2.2 Organ Reproduksi wanita (Septianing, 2014)

1) Organ Reproduksi luar,terdiri atas:


24

a) Vagina, adalah saluran elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm,dan

berkhor pada Rahim. Vagina dilalui darah menstruasi dan jalan

lahir. Karena berbeentu dari otot,vagin abiasa melebar dan

menyempiy. Kemampuan ini sangat hebat,terbuti pada saat

melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi yang

melewatinya. Pada bagian ujuangyang terbuka, vagina ditutupi

oleh sbuah selaput tipis yang dikenal dengan istlah selaput

darah.

b) Vulva merupakan daerah yang menyelubangi vagina. Vulva

terdiri atas mons pubis,labia klitoris,daerah ujung luar vagina

dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan

lemak yang terdapa sibagian bawah perut. Daerah ini dapat

dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis.

Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis berenjak dewasa.

Labia terdiri dua bibir dalam bibir luar.

c) Mons veneris, pertemuan anatara bibir kedua bibir vagina yang

dengan bagian atas yang tampak membukit.

2) Organ reproduksi dalam, terdiri atas:

a) Ovarium menghasilkan ovum. Ovum juga disebut dengan

indung telur. Ovarium disebelah kiri dan kanan rongga perut

bagaian ovarium berhasi memproduksi sel telur jiwa wanita

telah lebih dewasa dan mengalami siklus mentruasi. Setelah sel


25

telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur

disebut dengan ovum.

b) Vagina adalah saluran elastis,panjangnya 8-10 cm,dan berakhir

pada Rahim. Vagina dilalui darah pada menstruasi dan

merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot,vagina bisa

melebar dan menyempit, kemampuan ini sangat hebat,terbukti

pada saat melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi yang

melewatinya. .

c) Fembriae merubakan serabu/silia lembut yang terdapat

dibagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran

oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah

matang dikelurakan oleh ovarium.

d) Infundibulun merupakan bagaian ujung oviduct yang berbentuk

corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae.

e) Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur

adalah sepasang saluran yang berada pad kanan dan kiri rahim

sepanjang +10 cm. Sealuran ini menghubungkan rahim dengan

ovarium melalui fimbriae. Ujung yang satu dari tuba fallopi

akan bermuara dirahim dedangkan ujung yang lain merupakan

ujung bebas berbentuk seperti umbi dan bergerak bebas. Ujung

ini disebut fimbreae dan berguna untuk menangkap sel telur

saat dilepskan oleh ovarium. Dari finbriae,telur digerakan oleh


26

rambut-ambut halus yang terdapat didalam saluran menuju

kedalam Rahim.

f) Rahim disebut juga dengan uterus. Alat ini memiliki peranan

yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim berperan saat

menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah

pear¸berongga dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50

gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih

besar dari telur ayam kampung. Tetapi pada saat hamil mampu

membesar dan beratnya mencapai 100 gram. Rahim berfungsi

sebagai tempat perkembangan embrio menjadi janin.

g) Saluran vagina merupakan saluran lanjut dari cervic dan

sampai pada vagina. Berbentuk tabung berlapis otot. Dinding

vagina lebih tipis daripada rahim ban banyak memiliki lipatan.

Hal ini mempermudah jalan kelahiran bayi. Vaginaa juga

memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan

kelenjar barthin.

h) Klitoris merupakan tonjolam kecil yang terletak didepan vulva.

Sering disebut dengan klentit.

c. Spermatogenesis

Proses spermatogenesis dimualai dari memebelah (secara

mitosis) dan tumbuhnya sel-sel induk sperma atau spermatogenesis

(tunggal: spermatogonium) menjasi sel-sel spermatosit primer:

Spermatogonia disebentuk oleh sel-sel epitel germinal yang menyusun


27

bagian tepi tubulus semineferus. Sel-sel spermatosit primer selanjutnya

mengalami pembelahan meosis pertama untuk menghasilkan sel-sel

spermatosit sekunder mengalami pembelahan meosis kedua untuk

menghasilkan spermatid yang juga haploid. Spermatid mengalaami

serangkaian perubahan nukleus dengan sitoplasma (spermiogenesis)

dari sel yang non motil (immiti) menjadi sel yang motil ( mampu

begerak) dengan membentuk flagelum menjadi spermatozoa.

Spermatogeneis berlangusng selama 74 hari sampai terbentuknya

sperma yang fungsuonal. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia.

Shingga tidak aadaa batasan waktu,kecuali terjadi suatu kelainan yang

menghambat pengasilam sprma pada pria. (Setyawati, 2015).

Gambar 2.3 Spermatogenesis

Spermatogenesis di pengaruhi oleh beberapa hormon


28

1) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangssang pemebentukan

sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk

menghasilkan ABP ( Androgen Binding Protein). Untuk memacu

spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.

2) Hormon LH yang berfungsi merangsang sel leydingI untuk

memperoleh sekresi testoterone (yaitu suatu hormone sex yang

penting untuk perembangan sperma).

d. Oogenesis

Oogenesis terjadi didalam ovarium. Oogenesis diawali saat

organisme wanita masih berkembang dalaam tahap embrio. Sel

germinal primordial dalam embrio mengalami mitosis,sehigga

dihasilkan oogonia diploid (2n),masing-masing oogonium berkembang

menjadi oosit primer yang diploid.

Gambar 2.4 Oogenesis

Saat embrio mejelang dilahirka,oosit primer memulai proses

profase dari tahapan meiosis 1. Sel-sel ini kemudian masuk ke stadim


29

diplote (masa istirahat), sehimgga tidak melanjutkan yahapan

metafase. Oosit primer tetap bertahan pada tahapan profase sehingga

memasuki masa pubertas.

Perkembangan selanjutnya,dari tahapan meiosis

pertama,dimualai saat individu memasuki masa pubertas. Mulai saat

pubertas,sebuah oosit primer melanjutkan meiosisnya setiap bulan.

Pembelahan meiosis 1 pada oosit primer, mengahsilkan 1 oosit

sekunder haploid dan 1 badan polar haploid.

Oosit sekunder ketika diovulasikan masih belum

menyelesaikan proses meiosis keduaanyaa. Meiosis kedua akan

diselesaikan saat oosit sekunder ditembus oleh sel sperma. Meiosis

pada saat oosit sekunder menghasilkan 1 ovum haploid dan 1 badan

polar (yang kedua) yang haploaid. Badan polar yang kedua tersebut

kemudian memisah dari ovum. Selanjutnya nukleus haploid sperma

yang berhasil akan membuahi ovum (Setyaawati, 2015).

Proses oogenesis dipengaruhi oleh berbagi jenis hormon, yaitu,

FSF (Folicle Stimulating hormone), hormon, Estrogen, LH (Luteinzing

Hormone), Hormon Progesteron (Ferial, 2013).

e. Mentruasi

Pada wanita,jika tida terjadi pembuahan maka endometrium

akan luruh keluar dari tubuh. Pada umumnya,siklus menstruasi terjadi

pada 28 hari.
30

Pada hari pertama sampai keekmpat belas terjadi pertumbuhan

dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormone SFH.

Pada perkembangan ini,sel oogonium akan membelah secara meiosis

dan menghasilkan satu sel telur yang haploid. Saat folikel berkembang

menjadi folikel Graf yang masak ( folikel de Graaf), folikel ini juga

memghasilkan hormon estrogen yang merasangsang keluarnya LH dari

hipofisis. Masa pertumbuhan folikel ini sebut dengan fase folikel.

Korpus Luteum menghasilkan hormon progesteron yang

berfungsi mempersiapkan endometrium untuk menerima embrio

sehingga menjadi tebal dan lembut serta banyak mengandung

pembuluh darah. Selain itu, progesteron juga berfungsi menghambat

pembentuksn FSHA dan LH. Adanya progesteron mengakibatkan

korpusLuteum mengecil dan mengalami degenerasi dan hilang, maka

pembentukan progestreron pun berhenti. Akibatnya,pemberian

makanan kepada endometrum terhenti,endometrium kemudian

mengering,akan terkelupas dan terjadilah pendarahan (menstruasi)

(Ferial, 2013).
31

Gambar 2.5 Fase Mentruasi

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini mengenai Model pembelajaran aktif yang di lakukan

dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan eksplorasi peneliti,di temukan

beberapa tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini.

1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Fua,dkk (2017), mengenai

penerapan model pembelajaran, Index Card Match,menyimpulkan bahwa

hasil belajar yang dihasilkan meningkat, dimana tes pra siklus hasil belajar

diperoleh nilai rata-rata sebesar 65,37 dengan ketuntasan belajar mencapai

55,55%. Penerapan model pemebelajaran Index Card match pada siklus I

dan II menunjukan peningkakatan hasil belajar IPA sebesar 9,16% dengan

nilai ketuntasan belajar pada siklus II mencapai 77,77%.

2. Berdasarkan hasil data penelitian yang dilakukan Hanim (2017),

mengenai model pembelajaran model pembelajaran aktif tipe Index Cart

Match menyimpulkan bahwa dapat meningkatan prestasi belajar siswa

pernyaan tersebut dibktikan dari hasil nilai rata-rata pretest yaitu 39,03,

sedangkan rata-rata nilai posttest yaitu 77,11.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dyas Rosary (2005), dengan judul ‖

Penerapan Reciprocal Teaching Model dan Strategi pembelajaran Index

Card Match untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Akuntansi

Siswa Kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran

2014/2015.
32

4. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Juan Prasetyo ( 2015)

dengan judul ―Penerapan Metode Index Card Match berbasis study untuk

meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa mata Pelajaran Akuntansi

Pencatatan Jurnal khusus Siswa XI Ak 1 SMK Muhammadiyah 3

Singosari

C. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Siswa

merupakan subyek pada proses pembelajaran, sedangkan guru berperan

sebagai fasilitator dan motivator. Keberhasilan dalam proses pembelajaran di

pengaruhi ketepatan model pembelajaran yang lakukan oleh seorang guru

dalam menyampaikan materi.

Upaya untuk mengatasi permasalan yang dihadapi oleh siswa yaitu.

Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan sehingga menjadikan siswa

lebih semangat dalam belajar. Hal ini dapat dilakukan dalam pemilihan model

pembelajaran yaang sesuai dengan model pembeajaran yang bissa digunakan

untuk mengerjakan soal.salah satu model yang mendukung yaitu model

pe,beajaran Index card Match.

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut dapat dituangkan dalam bagan

berikut
33

Hasil belajar siswa tidak mencapai


KKM dan guru tidak menggunakan
media pembelajaran dalam proses
belajar mngajar sehingga siswa
merasa bosan.

Menggunakan media pembelajaran


Index Card Match

Siswa aktif dalam pembelajaran

Hasil beajar siswa SMAN 11 Enrekang

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

D. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah ada pengaruh model Index Card Match

terhadap hasil belajar siswa materi sistem reproduksi kelas IX MIA1 SMA

Negeri 11 Enrekang.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasy

experiment) di mana penelitian ini merupakan rancangan penelitian yang

dilakukan pada kondisi yang tidak memungkinkan mengontrol atau

memanipulasikan semua variabel yang relevan. Metode penelitian eksperimen

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencapai pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

B. Desain Penelitian

Desainpenelitian yangdigunakanadalahQuasyExperiment(eksperimen

semu) karena penelitian ini mempunyai kelompok kontrol. Meskipun

memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat mengontrol variabelvariabel

luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2018).

Nonequivalent Control Group Design di gambarkan pada rumus:

Keterangan:
O1 : Hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 ( kelas eksperimen) sebelum
diberikanperlakuan model pembelajaran Index Card Match
O2 : Hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 setelah di berikan perlakuan
model pembelajaran
O3 : Hasil belajar siswa kelas XI MIA 2 ( kelas kontrol) sebelum
diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
langsung.
O4 : Hasil belajar kelas XI MIA 2 ( kelas kontrol) yang hanya diberikan
presentasi materi dengan model pembeajaran berlangsung.
X : Perlakuan dengan model pembelajaran Index Card Math

34
35

C. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA

Negeri 11 Enrekang dengan jumlah keseluruhan 62 orang. Adapun data

jumlah siswa kelas XI SMA Negeri 11Enrekang sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 11 Enrekang

Kelas XI Jumlah Kelas


MIA 1 31
MIA 2 31
Total 62

D. Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan teknik

penentuan sampel. Adapun penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan

yaitu dengan Random sampling dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel. Dalam penelitian ini kelas yang diambil adalah kelas XI MIA 1 dan

MIA 2 yang di mana dikategorikan kelas dengan kemampuan yang hampir

setara sehingga di perkirakan ada perubahan yang terjadi setelah adanya

perlakuan antara kedua kelas tersebut.

Adapun kelas yang menjadi sampel dalam penelitian ini disajikan pada

tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sampel Kelas Penelitian

Nama Kelas Sampel Kelas Jumlah


Kelas Eksperimen XI MIA 1 31
Kelas Kontrol XI MIA 2 31
Jumlah 62

E. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran index Cartd Match


36

Model pembelajaran Index Card Match yaitu yang akan

mengarahkan siswa untuk melakukan suatu permainan kartu indeks,.

Sebagaian sswa memegang kartu indeks yang berisi pertanyaan yang

berupa materi sistem reproduksi dan sebagaian siswa lainya memegang

kartu indeks yaang berisi jawaban dari pertanyaan yang berupa materi

sistem reproduksi pula. Kemudian para siswa diarahkan untuk mencari

pasangan masing-masing kartu indeks.

2. Hasil belajar

Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa stelah melakukan

pembelajaran menggunakan model Index Card Match. Hasil pembelajaran

yang diukur dalam penelitian ini adalah perubahan pengetahuan (kognitif)

terkait dengan materi sistem reproduksi. Pengukuran di lakukan

menggungkan tes dalam bentuk Pretest dan posttest yang terdiri dari 30

butir soal pilihan ganda. Soal mencakup penilian tingkat Pemahaman,

analisis,dan evaluasi

F. Variabel Penelitian

Variabel suatu penelitian dibagi menjadi dua yaitu variable bebas

(Independen) dan variable terikat (Dependent).

1. Variabel Bebas (Independent)

Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model

pembelajaran Index Card Match


37

2. Variabel Terikat (Dependen)

Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian yakni:

1. Tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 30 butir soal.

Setiap soal terdapat lima pilihan jawaban. Instrumen ini terlebih dahulu

divalidasi dengan nilai 3.7 yang yang berarti instrumen valid dapat dilihat

pada lampiran 2.2. Setelah proses validasi, kemudian instrumen diberikan

kepada siswa pada awal perakuan ( pretest) serta di akhir perlakuan (

posttets) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol soal tes hasil belajar

dapat dilihat pada lampiran 3.1

2. Lembar obser observasi yakni lembar observasi aktivitas siswa. Isntrumen

ini berupa daftar jumlah siswa yang melakukan aktivitas yang sesuai

dengan pembelajaran. Lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 3.1

dengan observasi telah dilalui proses validasi dengan nilai, 3.9 sehingga

dapat digunakan. Hasil validasi di lihat pada lampiran 2.3.

3. Pedoman dokumentasi berisi petunjuk pelaksaan dokumentasi terkait

dengan pelaksanaan pembelajaran. Adapun hasil dari dokumentasi dapat

dilihat pada lampiran 4.11

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik tes dan non tes


38

1. Teknik Tes

Teknik tes dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yang berupa

nilai-nilai siswa. Tes di lakukan melalui pemberian prets pada

pembelajaran sistem reproduksi manusia. Tes terdiri dari soal pilihan

ganda sejumlah 30 butir soal. Soal yang di berikan telah melalui validasi

sehingga diinyatakan valid.

2. Teknik non-tes

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati siswa pada saat proses

pembelajaran, kemudian menuliskan hasil pengamatan pada lembar

observsi

b. Dokumentasi

Dokumentasi kegaiatan belajar mengajar dilakukan dengan

menggunakn camera atau Hp.

I. Teknik Analisis Data

Dalam upaya mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dalam materi

fungi setelah digunakannya model pembelajaranIndex Card Match(pada kelas

eksperimen) dan dengan metode ceramah menggunakan model pembelajaran

kontekstual, peneliti melakukan teknik analisis data dengan teknik analisis

data statistic deskriptif dan teknik analisis data statistic inferensial.

1. Teknik Analisis Data Statistik Deskriptif


39

Pada teknik analisis data ini, data yang dianalisis adalah

a. Hasil belajar siswa yang terlebih dahulu dibandingkan dengan kriteria

dan skala penilaian ketetapan KKM, sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM

Aspek Nilai Predikat Keterangan


93-100 A Sangat Baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<75 D Kurang
Sumber: (Kemendikbud 2017)

b. Uji Normalitas Gain (N-Gain)

Uji normalitas gain bertujuan untuk menganalisis tingkat

keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar.

Adapun kategorisasi untuk nilai N-Gain dapat dilihat pada table

berikut:
40

Tabel 3.4 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain

Skor N-Gain Kategori


Nilai G ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ Nilai G ≤ 0,70 Sedang
0,00 < Nilai G < 0,30 Rendah
Sumber : (Hake,R dalam Nurfadilah 2015)

2. Teknik Analisis Data Statistik Inferensial.

Statistik Inferensial membahas mengenai cara menganalisis data

serta mengambil kesimpulan (berkaitan dengan estimasi parameter dan

pengujian hipotesis). Metode ini sering disebut statistika induktif karena

kesimpulan yang ditarik berdasarkan pada informasi dari sebagian data

saja (Muchson, 2017).Pada teknil analisis data statistik inferensial, peneliti

menggunakan bantuan software SPSS 25.Uji yang digunakan yaitu uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Data dari setiap variabel yang dianalisis harus berdistribusi

normal.Oleh karena itu, sebelum uji hipotesis harus terlebih dahulu

melakukan uji normalitas data (Sugiyono, 2018). Uji normalitas yang

digunakan adalah dengan kolmogorof smirnov menggunakansoftware

SPSS 25. Jika sig < 0,05 maka data di katakan tidak berdistribusi

normal (Ho ditolak). Sebaliknya jika sig> 0,05 maka dikatakan

beristribusi normal (Ho diterima).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua

kelas penelitian (sample) kelas kontrol dan eksperimen mempunyai


41

variasi homogen atau tidak. Uji homogenitas dua buah variable dapat

dilakuakan dengan uji One Way-Anova padasoftware SPSS 25. Jika

sig < 0,05 maka data di katakan tidak homogen. Sebaliknya jika sig

>0,05 maka data dikatakan Homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan cara perhitungan sehingga pada

setiap rumus masalah dapat ditemukan jawabannya secara kuantitatif

(Sugiyono, 2018). Uji hipotesis pada penelitian ini

menggunakan Independent Sample T-Test pada software SPSS 25. Jika

sig < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh model

pembelajaranIndwx Card Match. Sebaliknya jika sig > 0,05 dikatakan

tidak ada pengaruh dari model pembelajaran Index Card Match.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan penulis dalam penelitian ini yaitu berupa data

hasil belajar siswa yang diperoleh dengan menggunakan instrument tes hasil

belajar yang diberikan sebagai tes kemampuan untuk mengetahui hasil belajar

siswa.Untuk memperoleh data hasil belajar biologi siswa, maka diberikan tes

berupa soal yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 nomor soal. Semua

data yang diperoleh melalui instrument penelitian dianalisis untuk menjawab

pertanyaan peneliti yang ada pada rumusan masalah. Jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan tersebut dapat diperoleh dengan menganalisis data secara

deskriptif dan inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan

SPSS versi 25. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui

nilai rata-rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar deviasi, nilai

maksimum dan nilai minimum.

a. HasilBelajar Siswa Kelas Eksperimen

Penelitian yang telah dilaksanakan terhadap kelas XI MIA 1

yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan

berupa Model Pembelajaran Index Card Match diperoleh hasil belajar

sebagai berikut.

42
43

Tabel 4.1 Hasil Belajar Materi Sistem Siswa Kelas Experimen (XI MIA 1)

Pretest Experimen Posttest Experimen


Nilai Minimal 30 50
Nilai Maksimal 73 97
Rata-rata 39 86
Standar Deviasi 5 7
N 31 31

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat di lihat nilai minimal

Pretest yang di dapatkan pada kelas eksperimen yaitu 31, nilai

maksimal 50, ratarata 39 dengan standar deviasi 5. Sedangkan hasil

belajar posttest yaitu nilai minimal 73, nilai maksimal 97, nilai rata-

ratanya 86 dengan standar deviasinya 7.

Untuk mempermudah mengetahui kategori siswa berdasarkan

skor yang didapat sesuai dengan interval yang telah ditetapkan. Berikut

tabel distribusi frekuensi dan persentasi pretest dan posttest kelas

eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Pada


Pretest danPosttest Kelas Experimen

Eksperimen
Nilai Hasil
Kategori Pretest Posttest
Belajar
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Sangat
93-100 0 0 8 26
Baik
84-92 Baik 0 0 10 33
75-83 Cukup 0 0 11 35
0-74 Kurang 31 100 2 6
Jumlah 31 100 31 100

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat diketahui pada tes awal

(Pretest) bahwa siswa kategori kurang dan tidak tuntas dikelas

eksperimen sebanyak 31 siswa dengan persentase 100%, siswa dengan


44

kategori cukup tidak ada seorang siswa yang memperolehnya, interval

nilai baik dan sangat baik juga tidak ada seorang siswa yang

memperolehnya.

Kemudian untuk test akhir (Postest ) di kelas eksperimen dapat

diketahui bahwa siswa kategori kurang dan tidak tuntas sebanyak 2

siswa dengan persentase 6%, sedangkan siswa dengan kategori cukup

dan tuntas sebanyak 11 siswa dengan persentase 35%, kategori baik

sebanyak 10 siswa dengan persentase 33% dan kategori sangat baik

sebanyak 8 siswa dengan persentase 26%.

Untuk lebih mengetahui mengenai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) berdasarkan interval nilai di atas maka dapat dilihat

pada tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada PretestPosttest


Kelas Eksperimen

Nilai Eksperimen
Hasil Pretest Posttest
Belajar Kategori Frekuensi kategori Frekuensi
Tidak
31
˂ 75 Tuntas Tidak Tuntas 2
0
≥ 75 Tuntas Tuntas 29

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa di kelas

eksperimen pada tes awal (pretest) yang berada di kategori tidak tuntas

sebanyak 30 siswa dan tidak ada siswa pada kategori tuntas.

Sedangkan pada tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen siswa yang

tidak tuntas sebanyak 2 siswa, dan siswa yang tuntas ada 29 orang

siswa.
45

32
30
28
26
24
22
20
Frekuensi18
Pretest
16 Posttest
14
12
10
8
6
4
2
0
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Interval Nilai

Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Pretest dengan


Posttest Siswa Kelas Eksperimen Pada Materi Sistem
Reproduksi

b. Hasil Materi Sistem Reproduksi Siswa Kelas Kontrol

Penelitian yang telah dilaksanakan terhadap kelas I MIA 2

yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas kontrol dengan perlakuan

berupa Model Pembelajaran langsung (Konvensional) diperoleh hasil

belajar sebagai berikut:


46

Tabel 4.4 Hasil Belajar Materi Sistem Reproduksi Siswa Kelas Kontrol (XI MIA
2)

Pretest Kontrol PosttestKontrol


Nilai Minimal 30 60
Nilai Maksimal 57 93
Rata-rata 40 80
Standar Deviasi 6 7
N 31 31

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat di lihat nilai minimal

Pretestyang di dapatkan pada kelas kontrol yaitu 31, nilai maksimal

57, rata-rata 40 dengan standar deviasi 6.Sedangkan hasil belajar

posttest yaitu nilai minimal 60, nilai maksimal 93, nilai rata-ratanya 80

dengan standar deviasinya 7.

Untuk mengetahui lebih jelas, berikut tabel distribusi frekuensi

dan persentasi pretest dan posttest kelas kontrol dapat dilihat pada

tabel 4.5.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pretest dan
Posttest Kelas Kontrol

Eksperimen
Nilai Hasil
Kategori Pretest Posttest
Belajar
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Sangat
93-100 0 0 1 3
Baik
84-92 Baik 0 0 5 16
75-83 Cukup 0 0 17 54
0-74 Kurang 31 100 8 25
Jumlah 31 100 31 100

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diketahui pada tes awal

(Pretest) bahwa siswa kategori kurang dan tidak tuntas dikelas kontrol

sebanyak 31 siswa dengan persentase 100%, siswa dengan kategori


47

cukup tidak ada seorang siswa yang memperolehnya, kategori nilai

baik dan sangat baik juga tidak ada seorang siswa yang

memperolehnya.

Kemudian untuk test akhir (Postest ) di kelas kontrol dapat

diketahui bahwa siswa kategori kurang dan tidak tuntas sebanyak 8

siswa dengan persentase 25%, sedangkan siswa dengan kategori cukup

dan tuntas sebanyak 17 siswa dengan persentase 54%, kategori baik

sebanyak 5 siswa dengan persentase 16% dan kategori sangat baik

sebanyak 1 siswa dengan persentase 3%.

Untuk lebih mengetahui mengenai Kriteria Ketuntasan Minim

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa pada Pretest


Posttest Kelas Kontrol

Nilai Kontrol
Hasil Pretest Posttest
Belajar Kategori Frekuensi kategori Frekuensi
Tidak Tuntas
31
˂ 75 Tidak Tuntas 8
0
≥ 75 Tuntas Tuntas 23

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa di kelas

kontrol pada tes awal (pretest)yang berada di kategori tidak tuntas

sebanyak 31 siswa dan tidak ada siswa pada kategori tuntas dikelas

kontrol. Pada tes akhir (posttest) pada kelas kontrol siswa yang tidak

tuntas sebanyak 2 siswa, dan siswas yang tuntas ada 23 orang siswa
48

32
30
28
26
24
22
20
Frekuensi18
Pretest
16 Posttest
14
12
10
8
6
4
2
0
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Interval Nilai

Gambar 4.2 Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Pretest dengan


Posttest Siswa Kelas Kontrol Pada Materi Sistem Reproduksi

Berdasarkan data di atas, dapat dianalisis bahwa untuk kelas

eksperimen porolehan rata-rata nilai N-gain sebesar 0,77 dan masuk

dalam kategori Tinggi sedangkan untuk kelas kontrol perolehan rata-

rata nilai N-gain sebesar 0,65 dan masuk dalam kategori sedang

sehinga disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki perbedaan pada

hasil belajar.

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah analisis data yang digunakan untuk

menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu

sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.

Terdapat beberapa pengujian pada analisis statistik iferensial, yaitu uji


49

normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov,uji homogenitas

dengan menggunakan uji Homogenity of varience pada Oneway Anova,

dan uji hipotesis dengan menggunakan independent T-test

a. Uji Normalitas

Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan

uji persyaratan analisis terhadap data penelitian. Uji persyaratan

pertama adalah uji normalitas.Pengujian normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah populasi berdistribusi normal. Statis uji yang

digunakan dalam uji normalitas adalah Kolmogorov smirnov dengan

bantuan softwer SPSS 25.

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest


Kelas Eksperimen

Kelas Nilai Signifikansi


Pretest Eksperimen 0,144
Posttest Eksperimen 0,200

Hasil perhitungan yang diperoleh untuk pretest pada kelas

eksperimen yaitu pembelajaran Index Card Match> α (taraf

siknifikansi α =0,05) yaitu 0,155 > 0,05 kriteria pengujian adalah

berdistribusi normal jika pvaule> α sehinga disimpulkan bahwa

nilaipretest kelas eksperimen termasuk dalam kategori normal.

Hasil perhitungan yang diperoleh untuk posttest pada kelas

eksperimen yaitu > α (taraf siknifikansi α =0,05) yaitu 0,200 > 0,05

kriteria pengujian adalah berdistribusi normal jika pvaule> α sehinga

disimpulkan bahwa nilai posttest kelas eksperimen juga termasuk


50

dalam kategori normal. Adapun uji normalitas pada kelas kontrol

sebagaiberikut.

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Kelas Nilai Signifikansi


Pretest Kontrol 0,200
Posttest Kontrol 0,124

Hasil perhitungan yang diperoleh untuk pretest pada kelas

kontrol yaitu dengan pembelajaran langsung > α (taraf siknifikansi α

=0,05) yaitu 0,200 > 0,05 kriteria pengujian adalah berdistribusi

normal jika pvaule> α sehingga disimpulkan bahwa nilai pretestkelas

kontrol termasuk dalam kategori normal.

Hasil perhitungan yang diperoleh untuk posttest pada kelas

kontrol yaitu > α (taraf siknifikansi α =0,05) yaitu 0,124 > 0,05 kriteria

pengujian adalah berdistribusi normal jika pvaule> α sehingga

disimpulkan bahwa nilai posttest kelas kontrol juga termasuk dalam

kategori normal.

b. Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas populasi, kelas

eksperimen dan kontrol mempunyai data yang terdistribusi normal,

maka dilanjutkan dengan uji homogenitas pengujian homonegitas

bertujuan untuk mengetahui variansi kedua populasi homogen (sama).

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 25 dari

hasil analisis pada tabel Homogenity of Variances. Adapun hipotesisis

yang diuji sebagai berikut:


51

Tabel 4.1 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pretest dan Posttest KelasEksperimen


dan Kontrol
Pretest Posttest
Statistik Kelas Kelas Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Sig 0,513 0,924
Taraf Sig (α) 0,05
Kesimpulan Kedua Data Homogen Kedua Data Homogen

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel Homogenity of

Variances, diperoleh hasil perhitungan untuk skor pretest hasil belajar

biologi materi sistem reproduksi siswa pvalule > α (taraf siknifiakan α

=0,05) yaitu 0,513> 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan varians di antara kedua kelompok. Dan untuk skor postest

hasil belajar biologi materi fungi siswa pvalue>α (taraf signifikan α=

0,05) yaitu 0,924> 0,05. Jadi dapat pula disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan varian diantara kedua kelompok. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran..

c. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji persyaratan statistik,di peroleh bahwa data

terdistribusi normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu dapat

dilakukan uji hipotesis untuk menjawab hipotesis yang ada. Uji

hipotesis yang dilakukan adalah uji t (independent-sample t test) pada

nilai ratarata N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol yang telah

diperoleh sebelumnya.Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya

pengaruh hasil belajar pretest dan posttest pada kelas kontrol dengan

perlakuan pembelajaran langsung dan pada kelas eksperimen dengan


52

perlakuan pembelajaran Index Card Match dapat dengan melihat nilai

sig yaitu

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis

Α Sig Data Kesimpulan


0,05 0,001 0,001 < 0,05 H1 di terima

Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji hipotesis dengan menggunakan

Taraf siknifikasi (α) yang digunakan adalah 0,05 Pengambilan

kesimpulan hipotesis berdasarkan keretria pengujian, yang jika nilai

sig < (α) maka terdapat pengaruh sedangkan jika nilai sig> (α) maka

tidak terdapat pengaruh. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai

sig adalah 0,001< sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat

pengaruh Model pembelajaran Index Card Match terhadap hasil belajar

siswa.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di SMA 11 Enrekang dengn sampel MIA 1

sebagai kelas eksperimen dan XI MIA 2 sebagai kelas kontrol. Penerapan

model pembelajaran Index Card Match dimaksudkan untuk membantu siswa

yang kesulitan memhami pembelajaran di SMA 11 Enrekang dan membuat

siswa lebih mudah memahami materi pelajarran karena siswa belajar melalui

model yang menarik dan menyenangkan yang memberikan pengalaman nyata

dengan gambar yang mudah dipahami. Peningkatan hasil belajar siswa juga

sangat terlihat dalam menggunakan model pembelajaran. Hal tersebut dapat


53

dilihat pada tabel 4.3 dan tabel 4.9 terlihat bahwa siswa yang memproleh nilai

>75 paada kelas eksperimen lebih banyak dari pada siswaa pada kelas kontrol.

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan

adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran Index Card Match terhadap

nilai kelas kontrol dan kelas eksprimendi SMA 11 Enrekang nilai tersebut

dapat dilihat tabel 4.1, nilai Post-Test kelas kontrol lebih rendah dari kelas

Eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan model Index Card

Match. Kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah diterapkannya

model Index Card Match,hal tersebut didukung aktivitas siswa selama

pelajaran berlangsung memperlihatkan adanya ketertarikan dan antusias siswa

dalam mengikuti proses pelajaran.

Nilai-nilai yang diperoleh kemudian di analisis untuk mengetahui

pengaruh penggunaan model Index CardMatch terhadap hasil belajar siswa.

Hal ini dianalisis yang terlihat tabel 4.11 menunjukan adanya pembedaan hasil

belajar siswa di kelas eksperimen dengan hasil belajar siswa pada kelas

kontrol. Selain itu, terdapat pulah pengaruh yang signifikan dari model Index

Card match terhadap hasil belajar siswa.

Peningkatan hasil belajar siswa juga didukung oleh instrumen

penelitian yakni lembar siswa ( LKS) dan langkah-langkah yang sesuai dari

panduan penggunaan model Index Card Match. Pembelajaran dilakukan

sesuai langkah-langkah pembelajaran pada RPP yang dapat dilhat pada

lampiran 3.3 siswa diberiksn tugas untuk mnjelaskan materi pembelajaran

setelah melakukan invetigasi terkait materi yang mereka pilih. Beberapa


54

kelompok mengedukasi penyakit sistem reproduksi laki dan reproduksi

perempuan. Lembar kerja siswa (LKS) dibagikan kepada kelompok untuk

mendukung proses investigasi. Lks dapat dilihat pada lampiran.

Hasil belajar Pre-test siswa pada kelas kontrol dan eksperimen

tergolong rendah hal tersebut dipengaruhi karena siswa belum memahami

konsep materi sistem reproduksi dengan baik dan pada saat test berlangsung

dilakukan pengawasan ketat. Begitupun pada Post-Test kelas kontrol dan

eksperimen, tetap dilakukan pengawasan ketat. Hasil Post-test yang diperoleh

menunjukan nilai siswa yang aktif bertanya pada saat proses pembelajaran

cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang pasif.

Penerapan model Index Card Matc dilakukan dengan membentuk

kelompok ketua kelompok di intruksikan untuk mengontrol seluruh anggota

kelompok agar dapat bekerja sama dengan melakukan invetigasi. Adapun

pada saat invetigasi siswa kelas kontrol dapat menemukan informasi buku

paket serta memanfaat kan Gedjet yang dimiliki. Sedangkan kelas eksperimen

adalah buku paket dan model Indec Card Match berupa potongan kertas.

Investigasi menggunakan model Index Card Match sangat diminati

siswa. Tidak hanya menyenagkan dan mudah dipahami oleh siswa. Tapi juga

membuat siswa dapat melihat dan memahami gambar sistem reproduksi

manusia. Penggunakaan model Index Card Match juga melibatkan

emosi,kesenangan,kreativitas dalam memahami materi pelajaran,beberapa dari

siswa antusias membahas tentang penyakit sistem reproduksi adapula yang

takut membhas tentang penyakit pada sistem reproduksi. Namun


55

demikian,dalam penggunaan model Index Card Match dapat mudah

dilaksanakan atau penerapan karna alat dan bahan mudah didapat hanya

berupa potongan kartas dan spidol.

Berdasarkan hasil peneliti selama melakukan penilitian peningkatan

siswa sangatlah terlihat pada pertemuan 1 proses tnya tanya yang dilakukan

siswa masih terpaku pada gambar dan potongan kertas yang di sajikan, untuk

pertemuan ke II dan ke III siswa mulai mengembangkan bentuk pertanyaan

berdasarkan analisisnya dari apa yang telah meraka lihat dan dengarkan secara

terperinci.

Keaktifan siswa pada dilihat dalam mengikuti pelajaran terlihat pada

hasil pengamatan aktivitas siswa poin 15 sampai 17 lembar observasi aktivitas

siswa pada lampiran 3.1 siswa mendikusikan hasil invetigasi dengan tenang

dan melakukan kerja sama dengan baik, serta memberikan tanggapan kepada

kelompok lainnya, yang dapat terlihat dengan porelahan skor pada poin tersebt

tinggi. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa metode yaang tepat dan

aktivitas siswa yang baik menunjang keberhasilan dari penerapan penggunaan

model Index Card Match yang dilaksanakan pada pelajaran biologi materi

sistem reproduksi manusia. Maka di simpulkan penerapan model Index Card

Match membuat hasil belajar siswa materi sistem reproduksi manusia kelas XI

SMA Negeri 11 Enrekang dapat meningkat dari sebelumnya yang tidak

menggunakan model.

Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Dyas Rosary (2015) yang

memperoleh hasil bahwa penggunaan model index Card Match dapat


56

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Selain itu penelitian Hanim

(2017) juga memperoleh hasil model Index Card Match berpengaruh positif

terhadap hasil belajar biologi siswa.

Meski demikian pada proses belajar mengajar masih ada sebagian kecil

siswa yang kurang memperhatikan pelajaran yakni pada pertemuan awal

sebanyak 3 orang daro 31 siswa, namun dapat di atasi dengan memberikan

teguran lisan sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik,

sedangkan pada pertemuan terakhir siswa tidak terdapat siswa yang

melakukan pekerjaan lainya hal tersebut menunjukan tingkat ketetarikan siswa

terhadap moel Index Card Match yang disajukan oleh penelitian. Hal ini yang

menyebabkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, sesuai dengan

pernyataan Dyas Rosary (Dkk) bahwa kemapuan model ini di anggap lebih

menarik.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada deskripsi hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Index Card Match

terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA 11 Enrekang pada materi

sistem reproduksi pada manusia dilihat dari hasil uji hipotesis dimana

kelas eksperimen maupun kelas kontol nilai probalitasnya 0,001<0,05

2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan dapat bahwa hasil belajar


siswa pada materi sistem reproduksi manusia setelah diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Index Card Match telah berhasil. Hal
ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 86,00 dan
90.00 % atau siswa 31 siswa mendapat nilai siatas KKM yaitu 75.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakanakan, maka saran yang dapat

di berikan peneliti yaitu:

1. Guru hendaknya dapat meningkatkan pengolaan kelas yang baik dan

membagi perhatian pada siswa yang kurang dalam melaksanakan

pembelajaran.

2. Pembelajaran dengan model pembelajaran Indec Card Match dapat

digunakan seabgai alternatif model pembelajarab biologi.

57
58

3. Bagi peneliti-peneliti pendidikan yang tertarik untuk mengadakan

penelitian sejenis, agar dapat meneliti lebih mendalam lagi mengenai

model pembelajaran Index Card Match dalam mengajarkan materi biologi


59

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, dkk. 2011. Panduan Lengkap Jamur. Jakarta : Penebar Swadaya.

Ahmad susanto. 2013. Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:
Prenamedia Group.

Darmadi,H.2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam


Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta:DEEPUBLISH.

Feronika Rosady, Dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games


Tournement (TGT) Berbasis Teka-teki Silang Terhadap Hasil Belajar
Kognitif Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Di Kekas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Kelam Permai Tahun Pelajaran 2016/2017.
Jurnal Pendidikan Biolog. Vol. 2, No.1, April

Ferial, E.W.2013. Biologi Reproduksi. Jakarta: Erlangga

Gasong,Dina. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta:DEEPUBLISH.

Handayani, Nuri. 2010.Buku Kantong Biologi SMA. Yogyakarta: Pustaka


Widyatama.

Husamah. 2016. Belajar dan Pembelajaran.Malang: Universitas Muhammadiyah


Malang.

KEMENDIKBUD.2017. Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan Satuan


Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Muchson, M. 2017. Statistik Deskriptif. Bogor: Guepedia.

Mustajab Dkk. 2019.Prestasi Belajar.Malang: CV.Literasi Nusantara Abadi.


Rahayu,Helen,Dkk..2018 Pengaruh Model Pembelajaran Group to Group
Exchange Berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Negeri 1
Indralayu.Jurnal Profit.Vol 5,No 1.

Rahmah Johar, dan Latifah Hanum. 2016. Strategi Belajar Mengajar.


Yogyakarta:
Rahmiati & Didi Fianda. 2018. Strategi & Implementasi Pembelajaran
Matematika Di Depan Kelas.Sukabumi, Jawa Barat:CV. Jejak.
60

Rostina. 2017. Pengaruh Model Group to Group Exchange Berbasi Eksperimen


Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika.. 5(2):117-118.

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.

Silberman, L Melvin.2019. Active Learning.Bandung: Nuansa Cendekia.

Sinar. 2018. Metode Aktive Learning.Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Trianto, 2014.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan


kontekstual, Jakarta : PT. Kharisma Putra Utama.
Winaswan Gora dan Sunarto.2017. Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif
Berbasis TIK.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Zainal,Dkk.2016.Pengaruh Model Pembelajaran Group to Group Exchange


Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Asam Basa Di SMAN 1
Inderalayu Utara.Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia.Vol 3,No 1.
61

LAMPIRAN A
DATA PENILAIAN
62

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN


Nama Mahasiswa : Nurjannah
NIM : 105 4400 07915
Program Studi : Pendidikan Biologi
JudulProposal : PengaruhModel Pembelajaran Index Card Match Terhadap Hasil
Belajar Kognitif Pada Sistem Reproduksi Kelas XI SMA Negeri
11 Enrekang
TanggalUjian Proposal :
PelaksanaanKegiatanPenelitian:
No. Hari/Tanggal Kegiatan Paraf Guru Kelas
19 September 2020 Membawah Surat Penelitian ke SMA
1.
Negeri 11 Enrekang
2. 21 September 2020 Observasi di Sekolah dan Rumah
3. 22 September 2020 Pre Test (Kelas Kontrol)
4. 23 September 2020 Pre Test ( Kelas Eksperimen)
24 September 2020
5. Mengajar Sistem Reproduksi Perempuan
dan laki-laki (Kelas Kontro)
25 September 2020 Mengajar Sistem Reproduksi perempuan
6.
dan laki-laki (Kelas Eksperimen)
26 September 2020 Mengajar Materi Spermatogenesis,
7. Oogenesis dan fase menstruasi ( kelas
Kontrol)
28 September 2020 Mengajar Materi Spermatogenesis,
8. Oogenesis dan fase menstruasi ( kelas
Eksperimen)
9. 29 September 2020 Post Test (Kelas Kontrol)
10. 30 September 2020 Post Tes ( kelas Eksperimen)

……………..………………., 2019
Mengetahui,
KepalaSekolah
…………………………………

(………………………………………..)
NIP :………………………………….
63

LAMPIRAN B
UJI DESKRIPTIF
64

Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Pre-Test Eksperimen 31 20,0 30,0 50,0 1202,4 38,787 5,5471 30,770


Post-test Eksperimen 31 23,3 73,3 96,6 2672,1 86,197 6,8109 46,389

Pre-Test Kontrol 31 26,6 30,0 56,6 1258,8 40,606 6,3398 40,193


Post-Test Kontrol 31 33,3 60,0 93,3 2468,7 79,635 6,8384 46,764

Valid N (listwise) 31

UJI NORMALITAS

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.
,137 31 ,144 ,947 31 ,130
Hasil Belajar Siswa Pre-Test Eksperimen (XI
MIA 1)
*
,122 31 ,200 ,950 31 ,158
PostTest Ekperimen (XI
MIA 1)
*
Pre-Test Kontrol (XI MIA 2) ,123 31 ,200 ,954 31 ,197
,140 31 ,124 ,955 31 ,212
Post-Test Kontrol (XI MIA
2)

UJI HOMOGENITAS PRE-TEST

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Hasil Based on Mean ,433 1 60 ,513

Based on Median ,308 1 60 ,581


,308 1 59,182 ,581
Based on Median and with
adjusted df

Based on trimmed mean ,366 1 60 ,547

UJI HOMOGENITAS POST-TEST

Test of Homogeneity of Variances


65

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Hasil Based on Mean ,009 1 60 ,924

Based on Median ,012 1 60 ,913


,012 1 59,873 ,913
Based on Median and with
adjusted df

Based on trimmed mean ,013 1 60 ,908


UJI NORMALITAS Ngain

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

NGain_Persen Eksperimen Mean 77,2442 2,06091

95% Confidence Interval Lower Bound 73,0352


for Mean
Upper Bound 81,4531

5% Trimmed Mean 77,4719

Median 77,6667

Variance 131,668

Std. Deviation 11,47469

Minimum 52,91

Maximum 95,14

Range 42,23

Interquartile Range 20,38

Skewness -,155 ,421

Kurtosis -,781 ,821

Kontrol Mean 64,9485 2,39311

95% Confidence Interval Lower Bound 60,0611


for Mean
Upper Bound 69,8359

5% Trimmed Mean 65,3972

Median 68,4543
66

Variance 177,536

Std. Deviation 13,32426

Minimum 29,45

Maximum 89,43

Range 59,98

Interquartile Range 17,79

Skewness -,588 ,421

Kurtosis ,297 ,821

UJI HIPOTESIS
Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances Equality of
t-test for Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error
Difference
Sig. Differenc Differenc
F Sig. t df (2tailed) e e Lower Upper

,758 ,388 3,369 60 ,001 8,38065 2,48793 3,40404 13,35726


Post_Kuran Equal variances
g_Pre assumed

3,369 ,001 8,38065 2,48793 3,40106 13,36023


Equal variances 58,30
not assumed 9
67

UJI FREKUENSI PRE-TEST

Statistics

Pre-Test
Eksperimen Pre-Test Kontrol

N Valid 31 31

Missing 0 0

Mean 38,787 40,606

Median 40,000 40,000


a
Mode 36,6 36,6

Std. Deviation 5,5471 6,3398

Variance 30,770 40,193

Range 20,0 26,6

Minimum 30,0 30,0

Maximum 50,0 56,6

Sum 1202,4 1258,8

Pre-Test Eksperimen
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 30,0 4 12,9 12,9 12,9

33,3 3 9,7 9,7 22,6

36,6 8 25,8 25,8 48,4

40,0 7 22,6 22,6 71,0

43,3 5 16,1 16,1 87,1

46,6 2 6,5 6,5 93,5

50,0 2 6,5 6,5 100,0

Total 31 100,0 100,0

Pre-Test Kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 30,0 2 6,5 6,5 6,5

33,3 4 12,9 12,9 19,4


68

36,6 6 19,4 19,4 38,7

40,0 6 19,4 19,4 58,1

43,3 5 16,1 16,1 74,2

46,6 6 19,4 19,4 93,5

53,3 1 3,2 3,2 96,8

56,6 1 3,2 3,2 100,0

Total 31 100,0 100,0


FREKUENSI POST-TEST

Statistics
Post-test Post-Test
Eksperimen Kontrol

N Valid 31 31

Missing 0 0

Mean 86,197 79,635

Median 86,600 80,000

Mode 86,6 83,3

Std. Deviation 6,8109 6,8384

Variance 46,389 46,764

Range 23,3 33,3

Minimum 73,3 60,0

Maximum 96,6 93,3

Sum 2672,1 2468,7

Post-test Eksperimen
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 73,3 2 6,5 6,5 6,5

76,6 2 6,5 6,5 12,9

80,0 4 12,9 12,9 25,8

83,3 5 16,1 16,1 41,9

86,6 7 22,6 22,6 64,5

90,0 3 9,7 9,7 74,2

93,3 4 12,9 12,9 87,1

96,6 4 12,9 12,9 100,0


69

Total 31 100,0 100,0

Post-Test Kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 60,0 1 3,2 3,2 3,2

70,0 2 6,5 6,5 9,7

73,3 5 16,1 16,1 25,8

76,6 4 12,9 12,9 38,7

80,0 5 16,1 16,1 54,8

83,0 1 3,2 3,2 58,1

83,3 7 22,6 22,6 80,6

86,6 4 12,9 12,9 93,5

90,0 1 3,2 3,2 96,8

93,3 1 3,2 3,2 100,0

Total 31 100,0 100,0


70

LAMPIRAN C.1
SILABUS
71

ILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI


MANUSIA

Sekolah : SMA
Kelas : XI (sebelas)
Mata Pelajaran: Biologi
Semester : 2 (satu)
Standar kompetensi : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/ penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada saling temas.
K1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K3 : 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni budaya dan humaniora dengan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K4 : 4. Mengolah menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumber/Ba
dasar pembelajaran pembelajaran waktu han belajar
1.1  Struktur dsn Mengamati  Meneyebut  Mengamati Disesua  LKPD
Menganalisis fungdi sel pada Mengamati kan struktur sikap kerja ikan  Hp/laptop
hubungan sisttem organ-organ organ keras, jujur, Waktu  Geogle
antara reproduksi reproduksi reproduksi saling Belajar classrom
penyusun a. Stuktur manusia pada pria menghargai, Peserta  Buku
dan  Mengamati  Menyebutk tanggung penuntun
organ Didik
fungsi bioproses yang an struktur jawab, Biologi
reproduksi alat-alat organ kreaktif dan
berkaitan dengan SMA
dengan reproduk sistem reproduksi inovatif untuk kls
fungsinya si pada reproduksi pada wanita dalam XI, D.A
dalam proses pria dan manusia melalui  Menjelaska menjalankan Pratiwi
reproduksi wanita tayangan vidio n fungsi pembelajara dkk,
manusia b. Proses Menanya reproduksi n secara Erlangga
72

pembent Memberikan pada pria pronstuti


ukan sel kesempatan  Menjelaska online.
kelamin kepada siswa n fungsi  Mengumpul
c. Ovulasi untuk organ kan tugas
dan menanyakan reproduksi perindividu
menstrua materi yang pada wanita dan
si kurang di  Menjelaska kelompok
d. Dampak pahami dengan n tahapan
bergaula pemaparan dari oogenesis
n bebas srstem  Menjelaska
e. Penyakit reproduksi n proses
dan manusia ovulasi
kelainan Mengumpulkka  Menjelaska
pada n adata n tahapan
struktur  Memberi spermatoge
sistem literatur dari nesis
reproduk buku mengenai  Mengurutka
si proses n siklus
manusia gematogenesis, menstruasi
f. ovulasi, siklus
mentruasi
73

LAMPIRAN C.2
RPP
74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 11 Enrekang


Mata pelajaran : Biologi
Topik : Sistem Reproduksi manusia
Kelas / Semester : XI / 2
Tahun pelajaran : 2020 – 2021
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (2 kali Pertemuan)
Pertemuan : Ke- 2

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, dan damai), santun, responsif dan proaktif,
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses.
3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
4 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
75

proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan
di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
5 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia
7 Menyajikan hasil analisis tentang organ-organ pencernaan yang menyebabkan
gangguan sistem pencernaan manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.7.4 Mengidentifikasi proses pembentukan sperma
3.7.5 Menjelaskan kelainan/gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Siswa dapat mengidentifikasi proses pembentukan sperma
2 Siswa dapat menjelaskan kelainan/gangguan yang terjadi pada sistem system
reproduksi manusia.

E. MATERI AJAR ovum


1. Stuktur Orgsn Reproduksi Pria
Organ reproduksi pada proa berfungsi menghasilkan gamet jantan
(spermatozoa/sperma) dan hormone reproduksi. Organ reproduksi menjadi organ
reproduksi (testis, saluran kelamin, kelenjar kelamin) dan organ reproduksi luar
(penis, skrotum)

2. proses pemebentukan sperma (spermatozoa)


Tempat pembentukan sperma berada ada tabulus seminiferous didalam testis
.proses pembentukan sperma dan di namanakan spermatogesis: spermatogenium
(2ₙ) spermatosit primer (2ₙ), spermatosit sekunder (ₙ), spermatid (ₙ), dan sel
sperma (ₙ)
3. proses pembentukan (oogenesis)
Oogenesis terjadi didalam ovarium. Ovarium mengandung banyak sel induk telur
(oogonium) yang bersifat diploid (2ₙ). Ooganium tersebut akan membela secara
mitosis menjadi oosit primer. Osiit peimer akan membel secara secara miosis
menjadi satu oosit sekunder dan satu badan satu badan primer. Kemudiaan oosit
sekunder memebala secara miosis menjadi satu ootid dan satu badan polar
sekunder. Ootid akan pengelami pemantangan menadi sel telur (ovum)
76

sedangkan badan polar sekunder akan seluruh (degenersi). Sel telur yang telah
matang akan dilepaskan oleh ovarium (ovulasi)
4. gangguan pada system reproduksi
Pada system reproduksi dapat mengalami gangguan/kelainan/penyakit. Gangguan/
kelainan penyakit tersebut bias menajdi akibat beberapa factor tertentu. Faktor
tesebut bias jadi akibat tumor, infeksi virus/ bakteri atau akibat disfungsi organ itu
sendiri.
F. METODE PEMBELAJARAN
Model : Indec Card Match
Metode : Mind mapping
Pendekatan : Scientific

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
KEGIATAN SISWA NILAI ALO
KEGIATAN GURU KARAKTER KASI
WAK
TU
PENDUHULUAN
 Guru mengucapkan salam dan  Siswa menjawab salam dan  Rasa ingin 10
mengajak siswa untuk berdo‘a berdo‘a tahu menit
 Guru mengecek kehadiran siswa  Siswa menjawab guru  Disiplin
 Guru menanyakan kepada siswa  Siswa menjawab pertanyaan
mengapa kita mewaris sifat orang tua guru
kita? sesuaipengetahuanyangdimili
 Guru menyarankan kepada siswa untuk ki
tetap menjaga kesehatan dan lebih
memperhatikan pola makan  Siswa mendengar saran dari
guru
 Guru menyampaikan kompetensi yang  Siswa menyimak baik-baik
hendak dicapai kepada siswa penjelasan guru  Kerja keras
 Guru mengemukakan terlebih dahulu  Siswa mendengarkan penjelasan  Berpikir kritis
konsep yang akan dipelajari atau dari guru
permasalahan yang akan dipecahkan
berbantukan media Mind Mapping serta
menjelaskan mengenai media tersebut
 Guru mengelompokkan siswa sebanyak  Siswa mencari kelompoknya
4-5 siswa dalam 1 kelompok, tiap orang dan mencatat sub bab yang di
dalam team diberi bagian materi bagikan oleh guru
berbeda dan tiap orang dalam team
diberi bagian materi yang ditugaskan 50
 Guru mengarahkan anggota dari team menit
yang berbeda yang telah mempelajari  Siswa mendengarkan arahan
bagian sub bagian yang sama bertemu dari guru, siswa duduk
dalam kelompok baru (kelompok ahli) berkelompok
77

untuk mendiskusikan sub bab mereka


dan hasil dari diskusi mereka di
tuangkan dalam bentuk Mind Mapping
 Setelah selesai diskusi guru kembali
mengarahkan tim ahli tiap anggota
kembali kedalam kelompok asli dan  Siswa menaggapi dengan baik
bergantian mengajar teman satu tem motivasi dan saran saran yang
mereka tentang sub bab yang mereka diberikan guru kepadanya
kusai yang telah digambarkan dalam
bentuk Mind Mapping dan tiap anggota
lainnya mendengarkan dengan seksama
 Guru mengarahkan kepada setiap tim
ahli mempresentasikan hasil diskusi  Siswa mendengarkan intruksi
dalam bentuk Mind Mapping dari guru dan mengikuti proses
 Guru mengarahkan setiap anggota pembelajaran
kelompok untuk mencatat seluruh
alternatif jawaban yang di peroleh dari
hasil diskusi
 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari

PENUTUP
 Guru dan siswa bersama-sama
membuat kesimpulan dari data yang  Siswa mempresentasikan hasil
telah dituliskan oleh guru di papantulis diskusinya menggunakan 30
 Guru menugaskan siswa untuk media Mind Mapping yang menit
membaca materi pelajaran berikutnya dibuat
 Guru menutup pembelajaran dan
mengajak siswa untuk berdo‘a
(mengucapkan syukur).

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR


Sumber : D.A pratiwi, dkk. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Alat/Bahan : 1. Kertas HVS / Karton
2. Spidol
3. Penggaris
4. Papan tulis
Media : Mind Map
78

I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


Penilaian proses : Hasil kerja Mind Map
Penilaian hasil : Tugas individu dankelompok
Bentuk instrumen : Soal pilihan ganda

Makassar, Juli 2020


Mengetahui,
Guru mata pelajaran Mahasiswa peneliti

Abdy, S.pd Nurjannah


NIP 198204152009041001 NIM: 105440010815

Mengesahkan,
Kepala sekolah
SMA Negeri 11 Enrekang
79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 11 ENREKANG


Mata pelajaran : Biologi
Topik : Sistem Reproduksi Manusia
Kelas / Semester : XI / 2
Tahun pelajaran : 2020 – 2021
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 kali Pertemuan)
Pertemuan : Ke- 1

A. KOMPETENSI INTI
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1
KI : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
2 peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, dan damai), santun,
responsif dan proaktif, menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
3 prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI : Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah
4 abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses.
3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
4 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam
80

melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun


di luar kelas/laboratorium.
5 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia
7 Menyajikan hasil analisis tentang organ-organ pencernaan yang
menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia melalui berbagi bentuk
media presentasi

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.7.2 Mengidentifikasi struktur dan fungsi pada jaringan penyusun organ sistem
reproduksi laki—laki, organ sistem reproduksi perempuan
3.7.3 Menjelaskan proses pembuatan gamet manusia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Siswa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi pada jaringan penyusun
. organ sistem reproduksi laki—laki, organ sistem reproduksi perempuan.
2. Siswa dapat mengidentifikasi proses pembuatan gamet manusia.

E. MATERI AJAR
Manusia diciptakan dari hasil pembuahan antara sel telur yang dihasilkan oleh wanita dan
sel sperma yang dihasilkan oleh pria.

1. Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian


luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan gambar
dibawah ini. Alat kelamin di bagaian luar terdiri dari
penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian
dalam terdiri dari testis, epidermis, vas deferens, prostat,
vesika seminalis, dan kelenjar bullbourretral.
81

a) Testis
Testis juga disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan
oran kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa.
Testis membutuhkan suhu lebih dari suhu badan (36.7 Oc)agar
dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu testis terletak
diluar tunuh di dalam suatu kantong yang di sebut skrotom.
Ukran dan posisi testis sebela kanan dengan kiri berbeda. Testis
berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung
selama 2-3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk
seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat
hormone testosteren. Hormon ini merupakan hormone yang
sangat bertanggung jawab atas perubahan suara laki-laki menjadi
dewasa. Membuat perubahan lain yang melibatkan bahwa
seorang anak telah berenjak dewasa.
b) Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindugi testis dan
berfungsi sebagai tempat bergantungnya testi. Skrotom
berwanrna gelap dan belipat-lipat. Skrotum mengandung otot
polos yangb mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam
menjalakan fungsinya skrotum dapat mengubah ukuranya. Jika
suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan
meneybabkan testis lebih dekat dengan tubuh dab demikian lebih
hangat. Sebailiknya pada cuacana panas, maka skrotum akan
membesar dan kendor. Akibatnya luas permukaan skrotum
meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
c) Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang di bentuk dari otot. Vas
deverens membentang dari epidermis ke uretra. Vas deverens
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum
dikeluarkan melaui penis. Saluran ini bermuara dari epidermis.
Saluran vas deverens menghubungkan testis dengan kantong
sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma
yang di hasilkan oleh testis.
d) Epidermis
82

Epidermis adalah sdari pada saluran-saluran yang lebih kecil dari


pada vas deverens. Alat ini mempunyai bentuk berkelok-kelok
dan membentuk bangunan seperti topi. Epidermis berfungsi
sebagai tempat pematangan sperma.
e) Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.
f) Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi
sperma dari gangguan luar.
g) Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan dari urine. Uretra
berfungsi membawa sperma dan urine keluar tubuh.
h) Penis
Penis dibagi menjadi dua bagaian, yaitu batang dan kepala penis.
Pada bagian kepala terdapat kulit menutupinya, di sebut
preputium. Kulit ini di ambil secara operatif saat melakukan
sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak berbentuk dari
otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi
ukurannya hamper sama. Kemampuan ereksi sangat berperan
dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat
saluran yang berfungsi memgelurkan urine. Saluran ini untuk
mengalirkan sperma keluar, jadi fungsi penis sebagai alat
senggema, saluran pengeluaran sperma, dan urine.

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian


luar dan alat kelamin bagian dalam.Perhatikan gambar dibawah
ini.Alat kelamin di bagaian luar terdiri dari penis dan
skrotum.Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis,
epidermis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar
bullbourretral.
2. Alat reproduksi wanita
Saat di lahirkan seorang anak wanita telah mempunyai
alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya.
Alat reproduksi akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita
telah memasuki pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari
alat kelamin dalam dan luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari
dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis, dan
83

klitoris, sedangka pada pada alat kelamin bagian dalam terdapat


ovarium, tuba falopi ( oviduk, dan uterus ( Rahim)
a) Vulva merupakan daerah yang menyelubangi vagina. Vulva
terdir atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina
dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan
lemak yang terdapat di bagaian bawah perut. Daerah ini dapat
dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis.
Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.
Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di
dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir
dalam luar dan bibir luar. Bibir luar disebut labium mayora,
merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam
disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga
jalan masuk kevagina. Klitoris terletak pada pertemuan
anatarakedua labia minora dan mons pubis. Ukurannya sangat
kecil sebasar kacang polong, penuh sel saraf sensorik dan
pembuluh darah. Alat ini sangat sensitive dan berepran besar
dalam fungsi seksual.
b) Vagina adalah saluran elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm,
dan berakhir pada Rahim. Vagina dilalui darah oada
menstruasi dan merupaka jalan lahir. Karena berbentuk dari
otot, vagina biasa melebar dan menyempit. Kemampuan ini
sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bias
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung
yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang
dikrnal dengan istilah selaput darah,
c) Serviks
Serfiks disebut juga dengan mulutb rahum.Serfiks ada pada
bagaian terdepan dari Rahim dan menonol kedalam vagina,
sehingga berhubungan dengan bagaian vagina.Serfiks
memproduksi cairan berlendir.Pada sekitar waktu ovulasi,
84

mikus inimmenjadi banyak, elastis, dan licin.Hal ini


membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang
berbanding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses
persalinan dimualai.
d) Rahim
Rahim disebut juga uterus.Alat ini memliki peranan yang
besar dalam reproduksi wanita.Rahim berperan saat
menstruasinhimgga melahirkan.Bentuk Rahim sperti buah
pear, berongga dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50
gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang
lebih besar terlur ayam kampong. Tetapi pada saat hamil
mampu membesar dan beratnya mencapai 100 gram.Rahim
berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio
memnjadi janin.
e) Ovarium
Ovarium memghasilkan ovum.Ovum juga disebut dengan
indung telur. Ovarium disebelah kiri dan kanan rongga perut
bagaian ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita
telah dewasa dab mengalami sikluis menstruasi. Setelah sel
telur masak, akan mejadi evulasi yaitu pelapisan sel telur dari
ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari.Sel telur disebut juga
dengan ovum.
f) Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur
adalah sepasang saluran yang berada pada kamam dan kiri
Rahim sepanjang +10 cm. saluran ini menghubungjan Rahim
dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba
fallopi akan bermuara dirahum sedangkan ujung yang lain
merupakan ujung bebas berbentuk sperti umbai dan bergerak
bebas. Ujung ini sebut fimbria dan berguna untuk menangkap
sel telur saat dilepaskan oleh ovarium. Dari fimria, telur
digerakkan oleh rambut-rambut halus yang
85

terdapat di dalam saluran telur menuju kedalam Rahim.

F. METODE PEMBELAJARAN
Model : Index Card Match
Metode : Mind Mapping
Pendekatan : Scientific

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1
KEGIATAN SISWA NILAI ALO
KEGIATAN GURU KARAKTER KASI
WAK
TU
PENDUHULUAN
 Guru mengucapkan salam dan  Siswa menjawab salam dan  Rasa ingin 10
mengajak siswa untuk berdo‘a berdo‘a tahu menit
 Guru mengecek kehadiran siswa  Siswa menjawab guru  Disiplin
 Guru menanyakan kepada siswamengapa  Siswa menjawab pertanyaan
kita mewarisi sifat kedua orang tua kita? guru
 Guru menyarankan kepada siswa sesuaipengetahuanyangdimili
ki

 Siswa mendengar saran dari


guru
 Guru menyampaikan kompetensi yang  Siswa menyimak baik-baik
hendak dicapai kepada siswa penjelasan guru  Kerja keras
 Guru mengemukakan terlebih dahulu  Siswa mendengarkan penjelasan  Berpikir kritis
konsep yang akan dipelajari atau dari guru
permasalahan yang akan dipecahkan
berbantukan media Mind Mapping serta  Siswa mencari kelompoknya
menjelasvnkan mengenai media tersebut dan mencatat sub bab yang di
 Guru mengelompokkan siswa sebanyak bagikan oleh guru
4-5 siswa dalam 1 kelompok, tiap orang
dalam team diberi bagian materi  Siswa mendengarkan arahan
berbeda dan tiap orang dalam team dari guru, siswa duduk
diberi bagian materi yang ditugaskan berkelompok 60
 Guru mengarahkan anggota dari team menit
yang berbeda yang telah mempelajari  Siswa menaggapi dengan baik
bagian sub bagian yang sama bertemu motivasi dan saran saran yang
dalam kelompok baru (kelompok ahli) diberikan guru kepadanya
untuk mendiskusikan sub bab mereka
dan hasil dari diskusi mereka di
tuangkan dalam bentuk Mind Mapping
 Setelah selesai diskusi guru kembali
mengarahkan tim ahli tiap anggota  Siswa mendengarkan intruksi
86

kembali kedalam kelompok asli dan dari guru dan mengikuti proses
bergantian mengajar teman satu tem pembelajaran
mereka tentang sub bab yang mereka
kusai yang telah digambarkan dalam
bentuk Mind Mapping dan tiap anggota
lainnya mendengarkan dengan seksama
 Guru mengarahkan kepada setiap tim
ahli mempresentasikan hasil diskusi
dalam bentuk Mind Mapping
 Guru mengarahkan setiap anggota
kelompok untuk mencatat seluruh
alternatif jawaban yang di peroleh dari
hasil diskusi  Siswa mempresentasikan hasil
 Guru memberikan kesempatan kepada diskusinyamenggunakan
siswa untuk bertanya media yang dibuat
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari

PENUTUP
 Guru dan siswa bersama-sama
membuat kesimpulan dari data yang
telah dituliskan oleh guru di papantulis 30men
 Guru menugaskan siswa untuk it
membaca materi pelajaran berikutnya
 Guru menutup pembelajaran dan
mengajak siswa untuk berdo‘a
(mengucapkan syukur).

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR


Sumber : D.A pratiwi, dkk. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Alat/Bahan : 1. Kertas HVS / Karton
2. Spidol
3. Penggaris
4. Papan tulis
Media :
87

I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


Penilaian proses : Hasil kerja
Penilaian hasil : Tugas kelompok
Bentuk instrumen : Soal pilihan ganda

Makassar, Januari 2020


Mengetahui,
Guru mata pelajaran Mahasiswa peneliti

ABDY NURJANNAH
NIP. NIM: 10544007915

Mengesahkan,
Kepala sekolah
SMA Negeri 11 Enrekang

Drs. Abdul Haris,MM. Pd


NIP. 19600312198803009
88

LAMPIRAN C.3
LKS
89

SistemReproduksiManusia

Alokasi Waktu tempat

NAMA : 1.

2.

3.

4.

5.

KELOMPOK :
KELAS :
SEKOLAH :
90

LEMBAR KERJA SISWA

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Mata Pelajaran : Biologi

Kompetensi Dasar:
3.6Menganalisishubunganantarastrukturjaringanpenyusun organ
reproduksidenganfungsinyadalam proses reproduksimanusiamelaluistudi literature
danpengamatan

Indikator:
3.3.1 Menjelaskan struktur organ penyusun sistem reproduksi pada manusia
3.3.2 Menjelaskan fungsi organ penyusun sistem reproduksi pada manusia

Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menjelaskan struktur organ penyusun sistem reproduksi pada
manusia
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ penyusun sistem pencernaan pada
manusia

DasarTeori
Alatreproduksiadalahalat yang digunakanuntukproses
reproduksimanusia. Baikwanitamaupunpriapastimemilikialatreprodduksiitulah
yang nantinyadigunakanuntukmenghasilkangenerasipenerusmereka.
Tanpaadanyaalatreproduksisangatmustahilakanterjadipenerusgenerasidalamkelurg
a. Sekiranyaadaduajenisalat treproduksi yang nantinyaakandibahas,
alatreproduksiterdiridariduajenisyaitualatreproduksidalamdan menyebutkan
organ-organ sistem reproduksi secaraberurutan
Kegiatan 1.
 Amatilahgambarsistemreproduksi!
 Lengkapilahbagiansistem reproduksi tersebutsecaraberurutan !
91

1. tuliskan nama alat/bagaian yang ditunjuk oleh gambar di atas sesuai dengan
urutan nomor pada tabel beriku:

Nama bagaian Fungsi


No
1
2
3
4
5
6
7

Kagiatan 2.
1. Setelahmengurutkan organ-organ sistem reprodukasi pada pada wanita,
perhatikankembaligambarsistemreproduksidibawahini.
2. Lengkapilahbagiansistemreproduksiberikut, dandiskusikanfungsi dari
92

1. tuliskan nama alat/bagaian yang di tunjuk oleh gambar di atas sesuai


dengan urutan nomor pada tabel
Gambar 2.
No Nama bagaian Fungsi
1
2
3
4
5
6
7

Kegiatan 3
1. saluaran reproduksi pada wanita yang di gunakan sebagai tempat
fertilasi di sebut..
2.sebutkan 3 kelainan pada sistem reproduksi pada wanita?
3. coba jelaskan pembentukan ovum?
4. coba masing-masing sebutkan bagian luar dan dalam sistem reproduksi
pada pria,,,
93

SistemReproduksiManusia

Alokasi Waktu tempat

NAMA : 1.

2.

3.

4.

5.

KELOMPOK :
KELAS :
SEKOLAH :
94

LEMBAR KERJA SISWA

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Mata Pelajaran : Biologi

Kompetensi Dasar:
3.6 menganalisis oogenisis,spermatogenesis menstruasi dan kelaian pada sistem
reprodksi manusia melalui studi literature dan pengamatan.
Indikator:
3.3.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi oogenisis, spermatogenesis, dan
menstrusi
3.3.2 Menjelaskan dan mendeksripsikan kelainan pada sistem reproduksi

Tujuan Pembelajaran:
3. Siswa dapat mengidentifikasi oogenesis, spematigenesis, dan menstuasi
4. Siswa dapat mendeksripkan kelainan pada sistem reproduksi.

DasarTeori

Reproduksi manusia secara vivupar (melahirkan anak) dan


fertilisasinyaa secara internal (didalam tubuh) oleh karna itu memiliki alat-alat
tersebut antara lain reprodksi wanita yang tersusun diluar dan didalam begitu juga
sebaliknya. Proses pembentukan sperma disebut spermatigenensis. Proses
pembentukan ovum disebut dengan oogenesis. Pada organ dan saluran reproduksi
wanita lbih kompleks dibanding dengan pria hal ini karena pada wanita disiapkan
untuk proses perkembangan janin. Selain itu organ reproduksi juga bisa mngalami
kelainan yang dapat menganggu kesehatan oorgan reproduksi.
Kegiatan 1.
 Amatilahgambar oogenesis ini!

1. sel induk sperma adalah.............


2. spermatogenium membelah secara mitosis menghasilkan....yang bersifat....
95

3.spermatosit 1 membela secara miosis 1 menghasikan....yang bersifat.....


4. hasil pembelahan spermatist 1 pada miosis 1 menghasilkan...yang bersifat..
5.dari 1 spermatogenium menghasilkan ....sperma yang berfungsional

Kagiatan 2.
3. Amatilah ganbar spermatogenesis

1. sel induk disebut ....dan bersifat diploid (2n)


2. oogonium membelah secara meiosis menghasilkan....
3. oosit 1 membela secara meisis II menghasilkan ... dan...
4. spermatosit II mengalami meiosis II menghasilkan... dan ....
5. padan polar hasil pembelahan oosit 1 secara meiosis tetap menjadi...

Kegiatan 3
Amatilah gambar di bawah ini..

1. fase menstruasi adalah...


2. fase proliferasi adalah..
3. fase sekresi adalah..
4. setelah ovulasi sel telur ditangkap oleh...dan secara menuju kesaluaran fallopi,
dan saluaran ini terjadi pembuahan
96

5. bila se telur telah di buahi menjadi zigot dan zigot berkembang menjadi embrio
yang kemudian menempel pada dindim rahim melalui plasenta dan berkembang
di dalam...
6. plasenta dan tali pusar merupakan penghubungan antara embrio dan ibu,
fungsinya..
Kegiatan 4
1. sebutkan dan jelaskan penyakit/kelainan pada sistem reproduksi pada
wanita..
97

LAMPIRAN C.4
TES HASIL BELAJAR
98

SoalPostessistemreproduksi
Nama:
Kelas:
1. Berikutiniadalahsaluranreroduksipadapriasecaraurut…..
a. Testis, vas deferens, epidimis, uretra, penis
b. Tesis, epididymis, vas deferens, uretra, penis
c. Testis, uretra, vas deferens, epididymis, penis
d. Testis, epididymis, uretra, vas deferens, penis
2. Peristiwapelepasan ovum dariovariumdisebut…..
a. Menstruasi
b. Fertilasi
c. Ovivar
d. Ovulasi
3. Ovidukdan uterus berturut-turutdiunjukanolehgambarnomor
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
4. Tempatterjadinyafertilasasiditunjukanolehgambar..
a. 1
b. 3
c. 2
d. 4
5. Didalam penis terdapatsaluaran yang disebuturetra.
Saluraniniberfungsiuntuk…
a. Saluranspermadan urine
b. Penghasilspermadan hormone
c. Penghasilspermadan urine
d. Saluranspermadari testis kekantongsperma
6. Masapubertas di tandaidengandihasilkandandikeluarkannya…..
a. Spermaolehpriaaauseltelurolehwanita
b. Testosterone oleh testis dan estrogen olehovarium
c. Testosterone dan SPH
d. FSH dan LH
7. Selaputpembungkusembriosalahsatunyaadalah amnion yang
mempunyaifungsi….
a. Melindungiinudanjanin
b. Pertukaranzatantaraibudanjanin
99

c. Melindungiemriodaribenturan
d. Memberimakanandan02 adaembrio
8. Penghubungantaraibudanemrioadalah…
a. Plasena
b. Amnion
c. Khorion
d. Yolk
9. Selainmenghasilansperma, testis jugaberfungsisebagaitempatpembenukan
hormone…
a. Insulin
b. Estrogen
c. Progesterone
d. Testesteron
10. Seorangwanitasudahtidakproduktifuntukberproduksi yang
diandaidengantidakmengalamimenstruasidisebut…
a. Oogenis
b. Permaigenesis
c. Ovulasi
d. Menopause
11. Penyakitpadasistemreproduksi yang di sebabkan virus adalah….
a. Sifilis
b. Gonore
c. AIDS
d. Herpes genealis
12. Berikutadalahpenyakit yang
dapatmengakibatkanmenurunnyasistemkekebalantubuhseseorang
a. AIDS
b. Heres
c. Gonore
d. Sifilis
13. Bakteripenyebabpenyakitsifilisadalah
a. Neisseria gonorrhoeae
b. Trypanosome gambiense
c. Treponema palladium
d. Hericia coli
14. Pernyaaanberikutadalahusahauntukmencegahpenularan virus HIV,
kecuali
a. Menggunakanjarumsuntik yang steril
b. Perlaanoperasiharussteril
c. Tidakperlumelakukan donor darah
d. Memeriksadarahsebelummelakukan transfuse darah
15. Sperma yang matangdisimandalam
a. Tubulusseminiferus
100

b. Uretra
c. Epididymis
d. Vas pdeferens
16. Alatreproduksiwaniaterdiriatas
1) Vagina
2) Ovarium
3) Tubuhfallopii
4) Uterus
a. 2, 3, 4
b. 2, 4, 3
c. 2. 1, 4
d. 1, 2, 3

17. Implantasimerupakanpenanaman … kedalam endometrium uterus


a. Zigot
b. Gastrula
c. Blastula
d. Morula
e. janin
18. Pengaruhkerja pillkontrasepsi oral yaitu…
a. Mencegahterjadinyahaid
b. Mencegahpematanganseltelur
c. Mematikansperma yang masukkedalam Rahim
d. Menambahdayatahantubuh
e. Mengurangijumlahseltelurdalamovarium
19. Hormone yang aktifalingawalpada proses
menstruasiseorangwanitadewasaadalah
a. Estrogen
b. Progesterone
c. FSH
d. LH
20. Anaklaki-kaki yang
mengalamipubertasmengalamiperunahansuaradanbentuktubuh.
Perubahaninidipengaruhioleh hormone..
a. Testoteron
b. Progesterone
c. Adrenalin
d. Tiroksin
e. Somatotroin.
21. Ovulasidirangsangoleh hormone
a. FSH
b. LH
101

c. Oksitosin
d. Relaksin
e. Estrogen
22. Membrane yang melindungiembriodalam Rahim
terhadapgoncanganadalah…
a. Amnion
b. Korion
c. Allantois
d. Sakusvielinus
e. Amnion dan allantois
23. Berikuiniadalah hormone yang memengaruhiterhadapkontraksi uterus,
adalah..
a. Oksitosin
b. Prostaglandin
c. Relaksin
d. Progesterone
e. Estrogen
24. Gangguan yang terjadipadasistemreproduksipria yang disebabkanoleh
virus herpes adalah…
a. Urethritis
b. Prostatis
c. Epididymitis
d. Orkitis
e. Hipogonadisme
25. Pernyataan di bawahiniberkaitandenganmasareproduksipadaperempuan,
kecuali..
a. Menstruasiterjadikarenatidakterjaditperistiwapembuahan
b. Kadar progesrontinggiapda Rahim penghambatmestruasi
c. Perempuanhamilmemilipayudara Nampak
lebihmengembangkarenapengaruhprogesterone dan estrogen
d. Kadar progesterone menurun ,menstruasiterjadikembali
e. Padasaathamilmenstruasiterjadisecaratidakteratur
26. Pernyataan-
pernyataanberikutinimengenaisistemreproduksipadaperemuan.
1. Estrogen dan progesterone sangatpenting agar ovulasiterjadi
2. Estrogen cenderungmenghambatproduksi FSH olehkelenjarpiuatari
anterior
3. Fertilai ovum oleh spermatozoa biasanyaterjadi di uterus
4. Hormone LH sangabesarperanannyadalamroduksi progesterone
5. Jumlah estrogen dan progesterone selaluberflutuasi di dalamdarah…
a. 1, 2 3
b. 2, 3, 4
c. 1, 3, 4
102

d. 1, 2, 5
e. 3, 4, 5
27. Perhatikangambar spermatogenesis di bawahini…
Berdasarkanpengamatanterhadap diagram metagenesis, hormom yang
menunjukanspermaosit primer…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
28. Paadaakhir spermatogenesis darisauselinduksermaakandihasilkan…
a. Satuselpengiringdan 3 spermatozoa
b. Satu spermatozoa
c. Dua spermatozoa danselpengiring
d. Dua spermatozoa
e. Empat spermatozoa
29. Hormone yang aktifawalpada proses
menstruasiseorangperemuandewasa..
a. Estrogen
b. Progesterone
c. Gonadotropin
d. FSH
e. LH
30. Peleburanantaraseltelurdanselspermaadakanmemebentuk
a. Zigot
b. Embrio
c. Ovulasi
d. Fertilisasi
103

LAMPIRAN C.5
KISI-KISI SOAL
104

Kisi Kisi Instrument Soal Pretest dan Posttest

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : X/II(Genap)
Materi : Sistem Reproduksi
Jumlah
Soal : 30
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Indikator Indikator soal Butir soal Aspek
pembelajaran kognitif
Menjelaskan Menentukan
struktur dan fungsi sistem C3
fungsi organ reproduksi laki-
penyusun sistem laki
reproduksi pada
laki-laki dan
perempuan 1. perhatikan gambar berikut! Fungsi yang ditunjukan
oleh nomor 2 adalah ..
a. Tempat pematangan sperma
b. Tempat penyimpanan sperma
c. Orgab kopulasi
d. Menghasilkan sperma
Jawaban:D

2. Organ yang menghasilkan sel sperma dinamakan


Organ C1
penghasil a. Penis
sperma b. Epididimis
c. Ginjal
d. Testis

Jawaban: B

Perhatikan gambar reproduksi wanita berikut ini!


105

Reproduksi
perempuan
C3

3. Hasil fertilisasi antara sperma dan ovum akan


menghasilkan zigot. Zigot tersebut akan tumbuh dan
berkembang di bagaian yang nomor...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Jawaban: A
Peran sel
sperma 4. Organ yang berperan sebagai penyalur sel sperma
kedalam vagina ialah... C1
a. Penis
b. Epididimis
c. Skrotum
d. Uretra

Menjelaskan 5. Kelenjar kelamin jantan dan testis memilii fungsi


fungsi testia untuk menghasilkan.. C1
a. Enzim dan air seni
b. Enzim dan sperma
c. Sperma dan hormon
d. Enzim daan hormon
Jawaaban: B

Peran sel 6. Organ yang berperan sebagai penyalur sel


sperma dalam sperma ke kedalam vagina ialah
vagina a. Penis C1
b. Epididimis
c. Urtetra
d. Tubulus semineferus

Jawabam: D

Menetukan 7. selain menghasilkan sperma, testis juga berfungsi


106

fungsi sebagai tempat tembentukan sperma


pembentukan C1
sperma a. Insulin
b. Ekstrogen
c. Progesteron
d. Testoteron
Jawaban: C

Menjelaskan Pembentukan 8. Pembentukan sperma pada manusia (laki-laki)


proses sperma pada disebut dengan .. C2
spermatogenesis laki-laki
dan oogenesis a. Oogenesis
b. Spermatogenesis
c. Miosis
d. Mitosis
Jawaban:B
Menentukan
pematangan sel 9. pematangan sel telur pada bagain dalam folike C2
telur amat menentukan oleh
a. FSH
b. Hormon estrogen
c. Hormon progesteron
d. LTH
Jawaban: A
10. Seorang wanita sudah tidak produktif untuk
berproduksi yang ditandai dengan tidak mengalami C2
menstruasi adalah
a. Oogenesis
b. Permaigenesis
c. Ovulasi
Menjelaskan d. Menopause
produktif Jawaban: D
menstruasi
Menjelaskan 11. Masa pubertas ditandai dengan di hasilkan dan
masa pubertas dikeluarkannya.. C2
a. Sperma oleh pria atau sel telur oleh wanita
b. Tostetorene oleh testis dan estrogen oleh
ovarium
c. Testoteron dan SPH
d. FSH dan LH
Jawaban: D
107

Penyusun
metagenesis

12. Berdasarkan pematangan terhadap diagram


metagenesis, hormon yang di tunjukan spermtosit
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Jawaban:

13. selain penghasil sperma, testis juga berfungsi


Menjelaskan sebagai tempat pembentukan hormone
fungsi testis
a. Insulin
b. Estrogen
c. Progesteron
d. Testoteron
Jawaban: D

14. pernyatan-petanyaan berikut ini mengenai


sistem reproduksi pada perempuan C5
1. Estrogen dan progestoten sangat penting agar
Menjelaskan ovulasi terjadi
fungsi sistem 2. Ekstrogen cenderung menghambat produksi
reproduksi pada FSH oleh kelenjar pinatari primer
perempuan 3. Fertilasi ovum oleh spermatozoa biasanya
terjadi di uterus
4. Hormone LH sangat besar perananya dalam
produksi progesteron
5. Jumlah estogen dan pogesteron selalu
berflutiasi di dalam darah
108

a. 1,2,3
b. 2,3,4
c. 1,3.4
d. 4.3,5
Jawaban:
16. Pada akhir spermatogenesis dari sel induk sperma
Menjelaskan akan dihasilkan C2
hasil a. Satu sel pengiring dan 3 spermatozoa
permatogenesis b. Satu spermatozoa
c. Dua spermaozoa dan sel pengiring
d. Empat spermatozoa
Jawaban: D

C1
Menentukan 17. proses pembentuka sperma disebut
proses a. Ovulasi
pembentukan b. Fertilisasi
sperma c. Oogenesis
d. spermatogenesis
jawaban: D

Menentukam 18. hasil akhir dari proses spermatogenesis yang C1


proses terjadi pada testis adalah
spermatgenesis
pada testis a. gamet yang diploid
b. gamet dengan n kromosom
c. 1 sel spermatozoa fungsional
d. 4 sel spermatozoa fungsional
Jawaban: C

Reproduksi Saluran 19. kelainan yang ada pada saluran reproduksi C2


dengan kelainan reproduksi endodermis jika terdapat
yang dapat endodermis
mengganggu a. Tumor pada bagian rahim
kerja dari sistem b. Kanker pada bagaian rahim
reproduksi c. Jaringan endometrium pada bagian rahim
d. Kista pada endomerium
Jawaban: D

Menentukan 20. Penyakit pada sistem reproduksi yang C1


109

sebab penyakit disebabkan oleh bakteri adalah..


sistem
reproduksi a. Sifilis dan gonore
b. Sifilis dan vulvovaginitis
c. Herpes simpleks dan vulvovaginitis
d. Gonorea dan hespes simpleks
Jawaban: D

Mentukan 21. Penyakit pada sistem reproduksi yang C1


virus pada disebabkan virus adalah..
reproduksi a. Sifilis
b. Gonore
c. AIDS
d. Hespes genealis
Jawaban: C

Menetukan 22. Gejala-gejala yang menyertai penyakit herpes


gejala penakit genitalsis adalah C3
herspes a. Keluar nanah saat buang air kecil dan terjadi
pembengkakan kelenjar getah bening
b. Timbul bintil-bintil berisi cairan pada alat
kelamin dan alat kelamin terasa gatal dan panas
c. Keluar nanah pada saat buang air kecil dan
timbul bintil-bintil cairan pada alat kelamin
d. Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening
dan alat kelamin terasa gatal dan anas
Jawaban:B

Menjelaskan 23. Berikut adalah penyakit yang dapat


akibat kekebalan mengakibatkan menurunya sistem kekebalan tubuh
tubuh
110

seorang...
a. AIDS
b. Hespes
c. Gonore
d. Sifilis
Jawaban : A

C2

24.Gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi pria C2


yang disebabkan oleh virus herspes adalah..
a. Urethritis
b. Prostastis
Sebab gangguan c. Epididimis
pada sistem d. Hipogonadisme
reproduksi pada Jawaban:
laki-laki

Menjeaskan 25. Kisaran jumlah darah yang dikeluarkan oleh C1


siklus wanita semasa haid adalah
menstruasi
a. 30-80 ml
b. 10-20ml
c. 20-30ml
d. 30-40ml
Jawaban: C1

26. Jika pada tanggal 25 November luas mengalami C4


Menentukan hari pertama haid. kapan lusi akan mengalami ovulasi
ovulasi dan dan haid lagi?
menstruasi
Ovulasi menstruasi
A 23 November 23 Desember
B 9 Desember 13 Desember
C 9 Desember 23 Desember
D 23 November 9 Desember
111

a. A
b. B
c. C
d. D
Jawaban: C

Siklus mentruasi 27. Perhatikan siklus menstruasi di bawah ini! C5

Berdasarkan bagaian tersebut, tahapan yang terjadi


pada A adalah

a. Hipotalamus menghasilkan hormon


gonadotrpin merangsang
b. Estrogen merangsang pembentukan lendir
c. Ovum matang diselubungi folikel
d. Korpus luteum menghentikan produksi
hormon estrogen dan progesteron
Jawaaban: D

28. Peristiwa dimana siklus menstruasi menjadi tidak C1


Menjelaskan teratur dan berhenti untuk selamanya disebut
peristwa a. Menstruasi
menstruasi b. Fertilisasi
c. Menopause
d. Ovulasi
Jawaban: C

Menjelaskan 29. Seorang wanita sudah tidak produktif lagi untuk C2


produktif reprodksi yang ditandai dengan tidak mengalami
112

menstruasi menstruasi disebut..


a. Oogenis
b. Permaigenesis
c. Ovulasi
d. Menopuase
Jawaban : D
Menjelaskam 30. hormon yang paling aktif paling awal pada proses C2
proses menstruasi seorang wanita dewasa adalah
menstruasi a. Estogen
b. Progesteron
c. Gonadotropin
d. FSH
Jawaban: B
113

LAMPIRAN C.6
LEMBAR OBSERVASI
114

LEMBAR OBSERVASIAKTIVITAS SISWA


KELAS EKSPERIMEN

PetunjukPengisian :
 Perhatikansetiapaktivitas yang dilakukansiswa.
 Berilah tanda ( √ ) padaaktivitas siswa sesuai aspek yang di amati.

JumlahMuridPadaPertemuanKe-
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5
1 Siswa yang menjawabsalamdanberdoa 32 30 31
Siswa yang
2 hadirtepatwaktusaatpembelajaranberlangsun 32 31 31
g
Siswamendengarkanpenjelasan guru
3 18 20 26
secaraseksamasaatpembelajaranberlangsung
4 Siswamenanggapipertanyaandari guru 4 6 12
Siswa yang
5 bertanyapadasaatdiskusi/pembelajaranberlan 2 6 10
gsung P
P
Siswa yang O
R
menanggapipendapattemanketikaberdiskusi S
6 E 2 8 16
dengankelompokmaupunpadasaatpenyampa T
T
ianhasildiskusi T
E
Siswa yang E
S
7 mampubekerjasamadengantemankelompokn 10 30 32 S
T
yamasing-masing. T
Siswa yang
8 4 26 32
mencatatbagianpentingdarimateripelajaran
Siswa yang
9 2 4 6
menyimpulkanhasilpembelajaran
Siswayang memperhatikanpenyampaian
10 16 18 34
guru untukpertemuanselanjutnya.
Siswa yang melakukanaktivitas yang
11 tidakrelevansepertiributdanmenggangutema 14 15 6
n.
Jumlah 41,55% 62,02% 73,94%
Rata-Rata 65,83%
Keterangan :
(020)% = SangatKurang
(2140)% = Kurang
(4160)% = Cukup
(6180)% = Baik
(81100)% = SangatBaik
Makassar, Oktober 2020
115

Observer,

( )
LEMBAR OBSERVASIAKTIVITAS SISWA
KELAS KONTROL

PetunjukPengisian :
 Perhatikansetiapaktivitas yang dilakukansiswa.
 Berilah tanda ( √ ) padaaktivitas siswa sesuai aspek yang di amati.

JumlahMuridPadaPertemuanKe-
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5

1 Siswa yang menjawabsalamdanberdoa 32 30 30


Siswa yang
2 32 30 30
hadirtepatwaktusaatpembelajaranberlangsung
Siswamendengarkanpenjelasan guru
3 6 16 27
secaraseksamasaatpembelajaranberlangsung
4 Siswamenanggapipertanyaandari guru 2 4 8
Siswa yang
5 bertanyapadasaatdiskusi/pembelajaranberlangsu 2 4 6
ng P
Siswa yang P
O
menanggapipendapattemanketikaberdiskusideng R
6 2 6 8 S
ankelompokmaupunpadasaatpenyampaianhasildi E
T
skusi T
T
Siswa yang E
E
7 mampubekerjasamadengantemankelompoknyam S 8 20 25 S
asing-masing. T
T
Siswa yang
8 4 10 28
mencatatbagianpentingdarimateripelajaran
9 Siswa yang menyimpulkanhasilpembelajaran 2 2 4
Siswayang memperhatikanpenyampaian guru
10 18 20 20
untukpertemuanselanjutnya.
Siswa yang melakukanaktivitas yang
11 26 14 6
tidakrelevansepertiributdanmengganguteman.
Jumlah 42,11% 49,02% 65,37%

Rata-rata 51,5%
Keterangan :
(020)% = SangatKurang
(2140)% = Kurang
(4160)% = Cukup
(6180)% = Baik
(81100)% = SangatBaik
Makassar, Oktober 2020
116

Observer,

( )
117

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

PetunjukPengisian :
1. Duduk di dalamkelassehinggadapatmengamatikegiatanpembelajaran yang
berlangsung di
dalamkelastersebuttanpamengganggujalannyapembelajaran.
2. Perhatikanaktivitasbelajarsiswa di
dalamkelassaatpembelajaranberlangsung.
3. Denganmelihatjumlahsiswa yang
aktifmakadilihatpersentasekeaktifansiswa.
4. Skala penilaianada di bawahlembarpengamatanini.
Persentase
PertemuanKe
No AktivitasSiswa yang Diamati (%)
1 2 3 4
Pendahuluan
1 Kehadiranpesertadidik
2 Siswa yang menanggapisalamdari guru dan berdoabersama
3 Siswa yang memperhatikanapersepsi dan
termotivasiuntukmulaibelajar
4 Siswa yang memperhatikangambar dan penjelasan yang diberikan
guru
5 Siswa yang menanggapipertanyaan guru
6 Siswa yang memperhatikan guru
dalammenyampaikantujuanpembelajaran
7 Siswa yang mengikutiperintah guru
saatpembagiankelompokdenganteratur
Kegiatan Inti
8 Siswamemperhatikan LKS yang dibagikan oleh guru
9 Siswaberdiskusidengankelompoknyasesuai yang di LKS
10 Siswa yang menjalankantugasnyamasing-masing
11 Siswa yang
mengemukakanpendapatnyasaatberdiskusidengankelompoknya
12 Siswamenuliskanhasildiskusikelompoknyadalambentuktulisan yang
sistematis
13 Siswamenyampaikanhasildiskusinya pada setiapkelompok
14 Siswa yang berdiskusisesuaidenganlembardiskusisiswa yang
diberikan
15 Siswa yang
mengemukakanpendapatnyaataumemberikantanggapansaatkelompok
lain menyampaikanhasildiskusinya
118

KegiatanPenutup
16 Siswa yang menyimpulkanhasilpembelajaranhariini
17 Siswa yang memperhatikanpenyampaian guru
untukpertemuanselanjutnya
18 Siswa yang berdoa dan menjawabsalam

Keteranganskalapenilaian:
(0-20)% = tidakaktif
(21-40)% = kurangaktif
(41-60)% = cukupaktif
(61-80)% = aktif
(81-100)% = sangataktif

Makassar, 2020
Pengamat,

(Nurjannah)
119

LEMBAR OBSERVASI GURU MENGAJAR

Petunjukpenilaian :
Berilah tanda () pada kolom. (0) bila tidak dilakukan, (1) bila dikerjakan tapi
kurang, (2) bila dilakukan dengan baik, pada masing-masing pernyataan dibawah
ini!
No Aspek yang Diamati Ya Tidak
A Pendahuluan
1 Persiapansaranapembelajaran
2 Mengkomunikasikantujuanpembelajaran
3 Menghubungkandenganpelajaran yang lalu
4 Menghubungkanmateridenganlingkungansehari-hari
5 Memotivasisiswa
B Kegiatan Inti
1 Menguasaimateripelajarandenganbaik
2 Kesesuaianmateri yang dibahasdenganindikator
3 Berperansebagaifasilitator
4 Mengajukanpertanyaan pada siswa
5 Memberiwaktutunggu pada siswauntukmenjawabpertanyaan
6 Memberikesempatansiswauntukbertanya
7 Menguasaialat dan bahanperaga
8 Memberikanbimbingan pada kegiatan proses pembelajaran
9 Kejelasanpenyajiankonsep
10 Membericontohkonkritdalamkejadian yang
adadalamkehidupansesuai, sesuaidengan yang diperagakan
11 Memberikanmotivasi dan penguatan
C Penutup
1 Membimbingsiswamenyimpulkanmateri
2 Mengaitkanmateridenganpelajaran yang akandatang
3 Memberitugas pada siswa
4 Mengadakanevaluasi

Keterangan
Tidak = dilakukantapikurang
Ya = dilakukandengansempurna

Nilai : x 100 = x 100 = …

Kriteria
Sangatbaik = 76 – 100
120

Baik = 51 – 75
Cukup = 26 – 50
Kurang = 1 – 25

Saran / Perbaikan
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

Makassar, 2020
Observer,

………………………………
.
121
122

LAMPIRAN D
VALIDASI
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156

RIWAYAT HIDUP
NURJANNAH dilahirkan pada hari kamis 28 september 1996 di
kabupaten Enrekang Provensi Sulawesi Selatan. Putri pertama dari
pasangan Suardy dan Tappe‘ peneliti memulai jenjang pendidikan di SD
Negeri 158 Mundan pada Tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Pada
tahun itu juga peneliti melanjutkan ke SMP YP PGRI 2 Makassar dan
tamat pada tahun 2012. Lalu melanjutkan pendidikan ke SMA
Muhammadiyah Makassar dan menyelsaikan pendidikan tahun 2015.
Dengan izin Allah,pada tahun 2015 peneliti kemudian melanjutkan
pendidikan ke pergurian tinggi Alhamdulillah peneliti berhasil diterima
dan terdaftar sebagai mahasiswa melalui jalur one day service di
Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Imu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi, Program Starta 1 (S1).
Pada tahun 2020 penulis mengyusun tugas akhir skripsi ‗‘ Pengaruh Model
Pembelajaran Index Crard Math terhadap hasil belajar kognitif pada
sistem terproduksi kelas XI SMA Negeri 11 Enrekang‖.

Anda mungkin juga menyukai