Anda di halaman 1dari 76

HUBUNGAN ANTARA KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA

SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR MURID KELAS V SD 125 BAJENG


KECAMATAN PATALLASSANG KABUPATEN TAKALAR

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Melakukan Penelitian


Sarjana Pendidikan pada Jurusan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ANJASMARA
10540 8771 13

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SURAT PERNYATAAN

Nama : ANJASMARA

NIM : 10540 8771 13

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Hubungan Antara Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Sekolah

Dengan Hasil Belajar Murid Kelas V Sd 125 Bajeng Kecamatan

Patallassang Kabupaten Takalar

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri,

bukan hasil ciplakan atau dibuatkan oleh orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Juli 2017

Yang Membuat Perjanjian

Anjasmara
10540 8771 13

iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SURAT PERJANJIAN

Saya yang betanda tangan di bawah ini:

Nama : ANJASMARA

NIM : 10540 8771 13

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Hubungan Antara Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Sekolah

Dengan Hasil Belajar Murid Kelas V Sd 125 Bajeng Kecamatan

Patallassang Kabupaten Takalar

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya yang
menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun)
2. Dalam penyusunan skripsi ini yang selalu
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyususnan skripsi
saya
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya
akan bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Juli 2017

Yang Membuat Perjanjian

Anjasmara
10540 8771 13

v
MOTO DAN PERSEMBAHAN

sekali melangkah teruslah melangkah


hadapi rintangan dengan tegar
karena dengan rintangan
akan membuat kita semakin dewasa dalam berpikir.

Tiada pengorbanan setulus pengorbananmu


Tiada perhatian sebesar perhatianmu
Tiada kasih sayang seputih kasih sayangmu
Tiada cinta kasih sesuci cinta kasihmu

Karena itu, kupersembahkan karya sederhana ini


sebagai ungkapan rasa cinta dan banggaku sebagai seorang anak
atas segala pengorbanan dan kasih sayang ibundaku dan ayahandaku,
saudara-saudariku, serta keluargaku yang senantiasa mendoakanku .

vi
ABSTRAK

Anjasmara. 2017. Hubungan Antara Kelemgkapan Sarana Dan Prasarana


Sekolah Dengan Hasil Belajar Murid Kelas V SD 125 Bajeng Kecamatan
Patallassang Kabupaten Takalar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Hj. Rosleny B, dan Pembimbing II Hj Muliani Asiz.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara
kelengkapan sarana dan prasarana sekolah dengan hasil belajar murid kelas V SD
125 Bajeng Kecamatan Patallassang Kabupaten Takalar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kelengkapan
sarana dan prasarana sekolah dengan hasil belajar murid kelas V SD 125 Bajeng
Kecamatan Patallassang Kabupaten Takalar

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan model asosiatif. Sampel dari
penelitian ini adalah 30 murid yang diambil dari 1 kelas. Metode pengumpulan
data yaitu melalui angket yang berjumlah 20 butir pertanyaan untuk pengaruh
penggunaan sarana dan prasarana terhadap hasil belajar murid.

Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang segnifikan antara


penggunaan dengan Hasil Belajar Murid. Hasil analisis korelasi menunjukan
hasil rhitung 0,454 yang berarti penggunaan fasilitas dan sarana sangat
berpengaruh secara signifikan terhadap Hasil Belajar Murid Kelas V SD 125
Bajeng Kecamatan Patallassang Kabupaten Takalar. Selanjutnya diperoleh nilai
koefisien determinan r² sebesar 20,61%. Artinya pengaruh sarana dan prasarana
terhadap prestasi belajar murid memberikan konstribusi sebesar 20,61% dan
sisanya 79,39% di tentukan oleh variabel lain.

Kata Kunci: sarana dan prasarana, hasil belajar

vii
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah untuk dilantunkan selain pujian dan rasa

syukur atas kehadirat Allah swt, yang telah memberikan kemudahan dan kekuatan

kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dalam rangka memenuhi

salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1)

pada Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari mata

atas usaha dari penulis, melainkan ada kekuatan lain yang menyertai atas

kehendakNya. Maka dari itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Ayahanda

Callu’ dan Ibunda Cuma’ tercinta yang telah memberikan iringan do’a di setiap

sujudnya, mencurahkan kasih sayang yang tak mengenal masa, terus berjuang

memeras keringat dan banting tulang demi masa depan anak-anaknya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan

terima kasih kepada Drs. Hj. Rosleni Babo, M.Si. pembimbing I dan Dra. Hj.

Muliani Aziz. M.Si. pembimbing II yang telah membimbing, mengarahkan, dan

memotivasi penulis dengan tulus dan ikhlas sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

vii
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada: Dr. H. Abd.

Rahman Rahim, SE., MM. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah memberikan peluang untuk mengikuti proses perkuliahan pada

program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D sebagai Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah memberikan layananan akademik, administrasi dan kemahasiswaan

selama proses pendidikan dan penyelesaian studi. Sulfasyah, MA., Ph.D., sebagai

Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang dengan penuh perhatian memberikan bimbingan

dan memfasilitasi penulis selama proses perkuliahan. Bapak/Ibu dosen Program

Studi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan

berbagai macam ilmu pengetahuan yang tak ternilai dibangku kuliah.

Hj. St. Tabariah, S.Pd, selaku Kepala Sekolah dan seluruh staf dewan guru

SDN No. 125 Bajeng Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar yang telah

banyak membantu selama penelitian.

Para sahabatku tercinta Dandi Syarif, Fajar Fadli, Asifah, , Anti Rustam,

Rosmita, Asrul Dwi Budiawan dan Noor Iskandar yang telah memberikan doa

dan dukungan kepada peneliti selama pendidikan khususnya atas bantuannya baik

berupa moril maupun materil selama penyusunan skripsi ini.

Siswa kelas IV SDN No. 125 Bajeng Kecamatan Pattallassang Kabupaten

Takalar, selaku subjek penelitian yang telah ikut serta dalam penelitian ini.

viii
Akhirnya, penulis menyadari bahwa uraian yang disajikan dalam Skripsi

ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritikan dan saran dari berbagai pihak

demi perbaikan dan penyempurnaan akan penulis terima dengan baik. Sehingga

diharapkan kedepannya skripsi ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan

pembelajaran, khususnya di sekolah dasar.

Akhir kata

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khaerat. Wassalam.

Makassar, Juli 2017

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN................................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS.. 10

A. Kajian Pustaka...................................................................................... 10

1. Pengertian pengelolaan sarana dan fasilitas .................................... 10

2. fasilitas............................................................................................. 12

3. Jenis sarana dan fasilitas…………………………………………. 12

4. Standar sarana dan fasilitas………………………………………. 13

5. Prestasi Belajar ................................................................................ 15

B. Kerangka Pikir. .................................................................................... 21

C. Hipotesis Penelitian.............................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 26

A. Jenis Penelitian..................................................................................... 26

xi
B. Definisi Operasional Variabel.............................................................. 27

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 30

D. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 33

E. Teknik Analisis Data............................................................................ 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 40

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 40

B. Pembahasan.......................................................................................... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 48

A. Kesimpulan........................................................................................... 48

B. Saran................................................................................................ … 48

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 49

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Keadaan Populasi ............................................................................ 31

3. Keadaaan Sampel ................................................................................. 33

3.3 Gambaran Korelasi Sarana dan prasarana terhadap hasil belajar

murid kelas V SD 125 bajeng kecamatan patallassang

kabupaten takalar . .......................................................................... 42

4.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi.......... 44

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir Penelitian .................................................................. 24

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Hasil Angket Sarana dan Prasarana Sekolah (x)

2. Hasil Angket dari Pengembangan Hasil Belajar Murid (Y)

3. Gambaran Korelasi Sarana dan prasarana terhadap hasil belajar kelas V SD

125 Bajeng

4. Daftar Angket Sarana dan Prasarana

5. Daftar Angket Hasil Belajar

6. Nilai-nilai r Product Moment

7. Dokumentasi

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sarana merupakan faktor yang penting dalam menentukan apakah

sebuah sekolah layak dikatakan ideal. Sebuah pendapat telah dijabarkan

diatas, bahwa suatu pendapat juga mengatakan bahwa sekolah bisa

dikatakan ideal jika telah memenuhi seluruh kebutuhan siswa dalam proses

belajar mengajar. Fasilitas, sarana dan prasarana dari sekolah harus ada

untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Sekolah harus memiliki

komputer, yang jika tidak ada maka sekolah tersebut akan dikatakan

sekolah ketinggalan jaman. bangunan sekolah harus megah dan memadai

untuk ditempati sebagai tempat untuk mencari ilmu.

media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran,

media pembelajaran yang dapat disajikan di dalam kelas seperti alat bantu

guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke

penerima pesan belajar (siswa/anak didik). Sebagai penyaji dan penyalur

pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru

menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu

didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat

diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.

Guru dapat berkreasi dengan berbagai metode pembelajaran yang

khas secara menarik, menyenangkan, dan bermanfaat bagi siswa.

oleh karena itu, guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai

1
2

strategi metode yang di dalamnya terdapat pendekatan, model, dan teknik

secara spesifik. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa sebenarnya

aspek yang juga paling penting dalam keberhasilan pembelajaran adalah

penguasaan model pembelajaran.

Langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian

tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran

merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke

dalam berbagai metode pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode

adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Dari

metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis

di kelas saat pembelajaran berlangsung. Teknik adalah cara kongkret yang

dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti-ganti

teknik meskipun dalam jalur metode yang sama dan satu metode dapat

diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran.Untuk dapat

menciptakan pembelajaran atau proses belajar-mengajar yang efektif dan

efisien dalam sebuah kelas yang ideal, dapat dilakukan dengan

memperbaiki sistem belajar-mengajar yang ada disekolah tersebut.

Kemudian ikut mengevaluasi semua metode yang dilakukan dalam sistem

pembelajaran yang berkaitan dalam lingkup sebuah sekolah dan kelas

Namun pada kenyataannya masih ada sebagian guru yg belum bisa

menggunakan fasilitas sekolah sebagaimana mestinya di pergunakan

dalam pembelajaran. banyak diantara anak didik yang mengungkapkan,

bahwa mereka ingin para guru juga dapat menghormati harga diri siswa,
3

sensitif terhadap kondisi emosi mereka, memberi kebebasan

mengekspresikan diri dan bersikap adil pada semua anak apapun latar

belakang, gender, kemampuan, dan ciri-ciri individual lainnya. Sebagian

besar anak memimpikan guru-guru yang penyayang dan perhatian, itulah

yang selalu dikatakan dalam sebuah debat pendapat..

Berhasil atau tidaknya dunia pendidikan menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas dan berpotensi salah satunya dipengaruhi oleh

mutu pendidikan melalui pembinaan dan pengarahan anak didik menjadi

manusia yang berakhlak yang mulia dan mampu berkembangdenganbaik

sesuai dengan kemampuannya serta bakat yang ada pada diri anak tersebut.

dalam mewujudkan tingkat pendidikan yang berkualitas, proses belajar

sangat berpengaruh terhadap prestasibelajar seseorang. Pendidikan yang

berkualitas akan mampu menghasilkan siswa yang berprestasi tinggi dan

sebagai sumber daya manusia yang berkualitas tinggi pula. Untuk

mencapai peningkatan mutu pendidikan tersebut salah satunya harus

didukung dengan fasilitas belajar yang memadai dan lingkungan belajar

yang efektif. kelengkapan sarana dan prasarana sekolah sangat

berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak seperti yang dinyatakan

oleh Djamarah dan Zain bahwa “Siapapun akan sependapat bahwa sarana

dan prasarana belajar ikut menentukan keberhasilan

seseorang”. Orang yang belajar tanpa dibantu dengan kelengkapan sarana

dan prasarana sekolah tidak jarang mendapatkan hambatan dalam

menyelesaikan kegiatan belajar. Karenanya kelengkapan sarana dan


4

prasarana sekolah tidak bisa diabaikan dalam masalah belajar. Fasilitas dan

perabot yang dimaksud tentusaja berhubungan denganmasalah materil

berupa kertas, pensil, buku catatan, meja dan kursi belajar.

Kelengkapan sarana dan prasarana sekolah yang dimaksud juga

merupakan alat-alat yang dipergunakan siswa dalam membantu proses

belajarnya seperti ruanganbelajar, alat-alat pelajaran, penerangan dan

suasana tempatbelajar.kelengkapan sarana dan prasarana sekolah

mempunyai pengaruh terhadap prestasibelajar siswa, semakin lengkap

sarana dan prasarana belajar yang dimilikimaka siswa dapatbelajarlebih

baik,mempermudah, mempercepat dan memperdalam proses belajar

mandiri siswa.dengan proses belajar mandiri yang efektif maka prestasi

belajar diperoleh dengan maksimal.Untuk itu, kelengkapan sarana dan

prasarana sekolah sangat diperlukan untuk mencapai prestasi belajar

siswa. Dan sebaliknya jikakelengkapan sarana dan prasarana sekolah

tidaklengkap dapat mengganggu prosesbelajar,sehingga berdampak pada

hasil belajar yangdiperoleh siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengkaji lebih jauh apakah ada hubungan antara kelengkapan sarana dan

prasarana sekolah di kelas dengan hasil belajar murid kelas V SD 125

Bajeng Kecamatan Patalassang Kabupaten Takalar.


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara kelengkapan sarana dan

prasarana sekolah dengan hasil belajar murid kelas V SD 125 Bajeng

Kecamatan Patallassang Kabupaten Takalar.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui hubungan kelengkapan sarana dan prasarana

sekolah dengan hasil belajar murid kelas V SD 125 Bajeng Kecamatan

Patallassang Kabupaten Takalar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi guru maupun

kepala sekolah dan pemerhati pendidikan. Dalam menentukan kebijakan

pelaksanaan pendidikan khususnya Sekolah Dasar. Secara umum manfaat

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Bagi murid :

• Meningkatkan pemahaman murid dengan menggunakan kelengkapan

kelas yang memadai.

• Dapat menumbuhkan minat belajar murid karena proses pembelajaran

yang tidak monoton dan disaksikan langsung oleh murid.


6

• Melalui kelengkapan sarana dan prasarana sekolah dapat mempertajam

daya ingat murid terhadap materi yang telah dipelajarinya.

Bagi guru :

Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kelengkapan sarana

dan prasarana sekolah dalam kelas V SD 125 Bajeng Kecamatan

Patallassang Kabupaten Takalar.Sebagai masukan dalam melengkapi

sarana dan prasarana di kelas kelas V SD 125 Bajeng Kecamatan

Patallassang Kabupaten Takalar.

Bagi Sekolah :

Sebagai masukan dalam upaya perbaikan sekolah sehingga dapat

menunjang tercapainya target kurikulum dan daya setiap murid yang

diharapkan.
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian kelengkapan sarana dan prasarana sekolah

Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah,

sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah

madrasah. Sarana pendidikan antara lain gedung, ruang kelas, meja, kursi

serta alat!alat media pembelajaran. Sedangkan yang termasuk prasarana

antara lain seperti halaman, taman, lapangan, jalan menuju sekolah dan lain-

lain.Moenir (1992 : 119) mengemukakan bahwa sarana adalah segala jenis

peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat

utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka

kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja.Sedangkan

prasarana adalahSegala sesuatu yang menjadi penunjang utama

terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek,dsb), (Kamus

Besar BI, 2002:893).Untuk mengemukakan pengertian tentang kelengkapan

sarana danprasaran penulis dapat sajikan beberapa batasa ndari para ahli.

Menurut Zakiah Daradjatdi dalamArianto Sam (2008 : 7)“kelengkapan sarana

dan prasarana sekolah adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya

dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan

menurut Suryo SubrotodidalamAriantoSam(2008)“ fasilitas adalah segala

sesuatu yang dapat memudahkan danmemperlancar pelaksanaan suatu usaha

dapat berupa benda-bendamaupunuang.Lebihluas lagi tentang pengertian

7
8

kelengkapan sarana dan prasarana. Arikunto didalam

AriantoSa berpendapat,“kelengkapan sarana dan prasaranadapat diartikan

sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkandanmemperlancar

pelaksanaan segala sesuatu usaha .Adapun yang dapat memudahkan dan

melancarkan usaha ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi

dalamhalini kelengkapan sarana dan prasarana dapat disamakan dengan

sarana yang ada di sekolah.

Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahl imengenai

pengertian kelengkapan sarana dan prasarana dapat dirumuskan bahwa

kelengkapan sarana dan prasarana dalam dunia pendidikan berarti segala

sesuatu yang dapat memudahkan murid dalam memahami dan mencapai

tujuan pembelajaran dikelas yang menimbulkan perasaan semangat belajar.

Para peneliti menjelaskan bahwa kelengkapan sarana dan prasarana belajar

yang dimiliki siswa di rumah yang merangsang motivasi

murid dalam belajar dan penyelesaian tugas-tugas menggambar teknik adalah

sebagai berikut :

a. Televisi

Televisi (TV) merupakan salah satu media berbasis Audio-Visual.

Spesifikasi dari TV sebagai media pendidikan serta implikasinya kedalam

pendidikan antara lain :

a. Kenyataan yang ditayangkan kongkret dan langsung.

b. Melalui indera penglihatan dan pendengar, TV dapat membawa

kontak dengan peristiwa nyata dan langsung.


9

c. Memberikan tantangan untuk mengetahui lebih lanjut.

d. Keseragaman komunikasi

e. Keterangan ringkas yang diprogram harus bersifat komprehensif

b. Computer

Perangkat komputer bukanlah hal yang asing lagi, hal ini dikarenakan

komputer telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi kebanyakan orang.

Wikipedia (2015 dalam http://id.wikipedia.org) menjelaskan bahwa

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur

yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk

menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitunganaritmatika,

dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan

kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir

eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern

dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Komputer yang sering kita temukan merupakan jenis komputer

modern,sesuai dengan penjelasan Muhamadyamin (2007. Online). Komputer

modern merupakan sistem yang kompleks. Secara fisik, komputer tersebut

terdiri dari beberapa bagian seperti prosesor, memori, disk, pencetak (printer),

serta perangkat lainnya.Perangkat keras tersebut digunakan untuk

menjalankan berbagai perangkat lunak aplikasi (software aplication). Sebuah

Sistem Operasi merupakan perangkat lunak penghubung antara perangkat

keras (hardware) dengan perangkat lunak aplikasi tersebut di atas.Bagian ini


10

menguraikan secara umum komponen-komponen komputer seperti Sistem

Operasi, perangkat keras, proteksi, keamanan, serta jaringan komputer.

c. Perpustakaan Mini

Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan

majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan,

namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang

dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan

oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas

biaya sendiri.

a. Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang

bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan

kebutuhan hakiki manusia.

b. Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai

tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah

informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak.

Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian

buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data

yang bisa diakses lewat jaringan komputer).

c. Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkattkan

efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang

terorganisasi secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak

langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di

sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan


11

kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode

belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah

penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan

d. Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala

umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa

pelayanan perpustakaan agar mereka:

e. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan;

f. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan,

kehidupan sosial dan politik;

g. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi

anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik;

h. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan

dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni

dan budaya manusia;

i. Dapat meningkatkan tarap kehidupan seharihari dan lapangan

pekerjaannya;

j. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara

aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian

antar bangsa;

k. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi

kehidupan pribadi dan sosial


12

2. Penggunaan Liquid Crystal Display (LCD)

Dalam proses belajar mengajar penggunaan media sangat berpengaruh

besar dalam pencapaian hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang telah digariskan. Untuk itu seorang guru tidak hanya

dituntut menguasai bahan pelajaran tetapi juga terampil menggunakan media

dalam proses belajar mengajar tersebut. Salah satu alasan penggunaan media

pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi

keberhasilan belajar mengajar di kelas. Media yang dipergunakan tentunya

disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran itu sendiri, sebab tidak

semua media cocok untuk setiap jenis materi pelajaran.

Penggunaan LCD Proyektor saat ini merupakan hal yang sudah biasa,

mengingat tuntutan pendidikan yang harus lebih canggih dari waktu ke waktu.

Tidak hanya berkutat pada papan tulis dan kapur, serta penyajian materi yang

monoton. Manusia harus lebih kreatif untuk memanfaatkan teknologi yang

sudah ada, termasuk LCD Proyektor ini.

Manfaat Menggunakan LCD Proyektor dalam sistem belajar

a. Lebih Efektif dan Efisien

Dengan menggunakan LCD Proyektor, waktu yang digunakan

untuk mengajar tidak terbuang sia-sia hanya untuk menulis di papan tulis,

dan membuat catatan. Selain itu kualitas visual akan lebih nyaman dengan

materi yang dapat terlihat dengan jelas di banding dengan menulis di


13

papan tulis. Hal inilah yang dapat membuat waktu belajar menjadi efektif,

dan suasana belajar mejadi efisien

b. Ramah Lingkungan

Karena LCD Proyektor hanya menggunakan tenaga listrik, maka

dapat dikatakan sangat ramah lingkungan dari pada menulis di whiteboard

dengan spidol, atau menulis di papan tulis dengan kapur. Selain tidak

mencemari lingkungan yang akibatnya dapat mengganggu kesehatan.

c. Membiasakan peserta didik dengan teknologi

Secara tidak langsung, penggunaan LCD Proyektor dapat mendidik

siswa agar lebih mengeluarkan ide-ide kreatifnya dalam penggunaan

teknologi. Yang dapat brguna bagi perkembangan dirinya di era

modernisasi yang semakin berkembang.

d. Mengikuti Standar Pendidikan

Hampir disetiap sekolah di perkotaan menggunakan media

pembelajarn berupa LCD Proyektor. Lambat laun sistem pembelajaran

yang seperti ini akan semakin berkembang hingga ke sekolah yang

letaknya di desa atau pedalaman. Jadi dengan mengikuti standar

pendidikan seperti ini, Maka pendidikn di Indonesia akan terus

berkembang.

Itulah gambaran singkat kelebihan jika kita menggunakan LCD

dalam pembelajaran, akan tetapi pada realitanya penggunaan LCD

Proyektor juga memiliki banyak kekurangan atau lebih tepatnya dampak


14

penyalahgunaan. Banyak guru malah tergantung dengan media ini bahkan

dijadikan sebagai kambing hitam sehingga mereka malas atau bahkan

tidak mau menuliskan materi di papan tulis khususnya kasus teori

hitungan. Selain materi pelajaran yang berbasis hitungan pun, terdapat

masalah juga pada materi yang tidak menggunakan hitungan, karena

materi yang diberikan oleh guru malah banyak yang berasal dari meng-

copy-paste dari suatu sumber dan tidak mau mengolahnya kembali,

sehingga membuat materi yang ditampilkan terlalu sulit untuk dipelajari

siswa.

3. Perlengkapan yang Dipergunakan dalam Proses Belajar

a. Ruang Belajar

Untuk mewadahi aktivitassiswa dirumah dalam menyelesaikan

tugas-tugas menggambar teknik maka di butuhkan ruangbelajar yangsesuai

dengan standar kebutuhan. Selanjutnya Surya (1979:80) menjelaskan

:“Keadaan fisik fasilitas tempatbelajar itu berlangsung di sekolah maupun

di rumah, sangat mempengaruhi efisiensi hasil belajar dengan tenang dan

teratur. Sebaliknya keadaan lingkungan fisik yang kurang memadai akan

mengurangi efisiensi hasilbelajar.Untuk itu perlu sekali di perhatikan

masalah fisik untuk belajar ini, misalnya ukuran ruangan, pengaturan

cahaya, ventilasi, suasana tempat belajar, kelengkapan peralatan yang

diperlukan seperti alat-alat tulis, buku-buku dan sebagainya”.Berdasarkan

pendapat diatas, maka kelengkapan fasilitas belajar siswa khususnya


15

ruangan harus diperhatikan masalah ukuran ruang, pengaturan cahaya

ventilasi juga suasana tempat belajarnya.

b. Peralatan, Alat Tulis dan Alat Gambar

Dalam rangka bentuk kegiatan belajar mutlak diperlukan peralatan

belajar semakin lengkap peralatan belajar itu semakin lancar pula proses

belajarnya. Menurut Kartono (1985:6) berpendapat bahwa “Lengkap dan

tidaknya peralatan belajar baik yang dimiliki siswa itu sendiri maupun

yang dimiliki sekolah dapat menimbulkan hasil akibat tertentu terhadap

motivasi siswa dan hasil belajar siswa. Kekurangan peralatan dalam

fasilitas belajar dapat membawa akibat negatif antara lain, misalnya murid

tidak bisa belajar secara baik sehingga sulit diharapkan untuk mencapai

prestasi tinggi”. Selain peralatan belajar yang bersifat umum, siswa juga

dituntut untuk dapat menggunakan peralatan lain yang bersifat khusus

sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam penelitian ini peralatan dan alat

belajar yang dapat merangsang motivasi dalam pembelajaran dan

penyelesaian tugas-tugas mata pelajaran menggambar teknik diantaranya :

rapi dograph dengan berbagai ukuran, tinta rapidho, perangkat mesin

gambar, busur derajat, jangka, sablon huruf/angka, mallingkaran(circle),

pensil lunak dan keras dalam berbagai ukuran, alat untuk

mewarnai dan sebagainya.

c. Perabotan Belajar
16

Menurut Sukardi (2003:46) bahwa dalam hal ini yang disebut

denganperabotan belajar adalah meja, kursi, lemari (rak buku), dan buku-

buku. Dalam penelitian ini, perabotan belajar yang akan dibahas hanya

terbatas pada meja gambar, kursi belajar dan rak buku yang dimiliki siswa

yang menunjang pada bidang diklat menggambar teknik, sebagai berikut :

d. Meja Belajar

Meja belajar merupakan salah satu kebutuhan terpenting bagi siswa

danharus tersediadi ruang belajar. Hampir seluruh aktivitas belajar yang

utama seperti membaca, menulis, mengetik dilakukan pada mejabelajar

Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan didalam pemilihan atau

penyediaan meja belajar, diantaranya permukaan meja belajar dianjurkan

cukup luas serta memadai untuk dipakai aktivitas belajar, permukaannya

rata, tidak berwarna gelap atau terlalu mengkilap.

e. Meja Gambar

Selain itu, bagi siswa diperlukan meja gambar karena tanpa meja gambar

siswa tidak dapat menggambar dengan leluasa. Papan gambar yang baik

mempunyai permukaan yang rata, tidak melengkung. Papan tersebut dari

kayu yang yang tidak terlalu keras, misalnya kayu pinus ( tua dan kering

udara). Sambungan dari papannya rapat tidak berongga, bila

permuakaannya diraba tidak terasa adanya sambungan atau tonjolan. Meja

gambar yang diperlukan untuk menggambar harus dapat diatur

kemiringannya dan dilengkapi dengan mesin gambarnya. Mesin gambar ini


17

sangat penting, karena akan memudahkan dan mempercepat dalam

menggambar dengan hasil yang lebih baik dan rapi.

f. Kursi Belajar dan Kursi Gambar

Kursi belajar ataupun kursi gambar harus diusahakan

sebagai tempat duduk yang enak untuk belajar dan tingginya dapat

disesuaikan dengan tinggi meja belajar dan meja gambar,sehingga

terasa nyaman untuk menulis dan menggambar.

g. Alat peraga

Alat peraga mempunyai arti yang luas. Alat peraga adalah

semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda

ataupun perbuatan dari yang tingkatanya paling konkrit sampai ke yang

paling abstrak yang dapat mempermudah pemberian pengertian

(penyampaian konsep) kepada murid.

Menurut Arsyad (2006:25-26), pemanfaatan sarana belajar memberikan

beberapa manfaat, yaitu:

1. Pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar

2. Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa

dan lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai

dengan kemampuan minat


18

3. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-

peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi

langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misal melalui

karyawisata dan lain-lain.

4. Hakikat Hasil Belajar

1. Hakikat Belajar

Belajar bukanlah semata-mata mengumpulkan dan menghafalkan

fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Bukan

pula sebagai latihan belaka seperti pada latihan membaca dan menulis.

Belajar adalah suatu perubahan dari sistem direktori yang

memungkinkannya berfungsi lebih baik. Dalam proses belajar tersebut ada

lima faktor yang berpengaruh yaitu waktu, lingkungan sosial, komunikasi,

inteligensi, dan pengetahuan tentang belajar itu sendiri. Perubahan yang

dimaksud dalam kedua definisi tersebut adalah perubahan yang relatif

menetap. Artinya, belajar terjadi jika perubahan atau modifikasi perilaku

terjadi dan perubahan itu tetap dalam masa yang relatif lama dalam masa

kehidupan individu.

Hergenhahn dan Olson (1993) mengemukakan lima hal yang perlu

diperhatikan berkaitan dengan belajar yaitu:

(1) belajar menunjuk pada suatu perubahan tingkah laku, (2)

perubahan tingkah laku tersebut relatif menetap, (3) perubahan

tingkah laku tidak segera terjadi setelah mengikuti pengalaman


19

belajar, (4) perubahan tingkah laku merupakan hasil pengalaman dan

latihan, dan (5) pengalaman dan latihan harus diberi penguatan.

Terjadinya proses balajar karena adanya bermacam-macam stimuli

dari lingkungan sekitar murid, sehingga terjadi interaksi dengan

lingkungan. Belajar adalah peristiwa yang melibatkan beberapa proses

internal yang masing-masing proses tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor

eksternal pembelajaran. Menurut Bundu (2006: 15) proses internal terdiri

atas:

Informasi faktual, yaitu apa yang telah diketahui seseorang.

Kemampuan intelektual yaitu kemampuan untuk mempelajari

sesuatu dan dapat memunculkannya kembali pada saat yang tepat,

dan strategi belajar yang merupakan pengaktifan diri menggunakan

cara tertentu berdasarkan pengalaman yang telah lalu. Sedangkan

faktor eksternal terdiri atas kontiguity yakni pengaturan kondisi yang

sesuai dengan yang dipelajari. Repetition yakni pengulangan apa

yang telah dipelajari, dan reinforcement yakni pemberian penguatan

dalam belajar.

Untuk mengetahui apakah seseorang telah belajar atau belum tidak

mudah, sebab proses belajar merupakan masalah yang kompleks sifatnya.

Jika tujuan pembelajaran adalah untuk terjadinya perubahan tingkah laku,

maka harus ada yang terjadi pada diri murid antara sebelum dan sesudah

proses belajar mengajar. Kata kunci terjadinya pembelajaran adalah

perubahan. Tidak ada tujuan pengajaran yang dicapai sebelum setiap


20

murid menjadi “berbeda” dalam beberapa hal antara sebelum dan sesudah

mengikuti pembelajaran. Lebih lanjut, Bundu (2006: 15) mengemukakan

bahwa:

Untuk melihat perubahan yang terjadi perlu dijawab beberapa

pertanyaan sebagai indikator: (1) apakah murid mengetahui lebih

banyak dari pada yang diketahui sebelumnya, (2) apakah murid

memahami sesuatu yang tidak dipahami sebelumnya, (3) apakah

murid mengembangkan keterampilan yang belum dikembangkan

sebelumnya, (4) apakah murid merasakan sesuatu yang berbeda dari

aspek yang dipelajarinya dari pada yang dirasakan sebelumnya, dan

(5) apakah murid mengembangkan sesuatu penghargaan terhadap

sesuatu yang tidak ada sebelumnya.

• Hasil Belajar

Hasil belajar seseorang sering tidak langsung kelihatan tanpa orang

itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang

diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, karena hasil belajar adalah

perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah

lakunya. Wingkel (1996) menggolongkan kemampuan-kemampuan yang

menyebabkan perubahan sikap dan tingkah laku tersebut yaitu:

Kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman,

kemampuan sensori-motorik yang meliputi keterampilan melakukan

rangkaian gerak badan dalam urutan tertentu, dan kemampuan dinamik-


21

afektif yang meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku dan

tindakan.Perubahan yang relatif menetap tersebut memungkinkan

pengamatan terhadap penampilan yang meskipun bervariasi akan dapat

diklasifikasi pada ciri-ciri tertentu yang demikian. Gagne (1988)

menyebutkan keadaan yang tetap ini yaitu kapabilitas yang mengandung

makna seseorang mampu melakukan penampilan tertentu. Ada lima

kategori hasil belajar dalam kelompok kapabilitas tersebut yaitu:

• Informasi verbal, berarti bahwa seseorang dapat menyatakan dalam bentuk

proporsional apa yang telah dipelajari. Seseorang dapat menyatakan baik

secara lisan maupun tulisan, atau bentuk lain informasi yang telah ia

pelajari.

• Keterampilan intelektual, merupakan cara di mana seseorang mampu

berinteraksi dengan lingkungannya melalui simbol seperti huruf, angka,

kata, atau diagram.

• Strategi kognitif adalah kemampuan yang memungkinkan seseorang

mengendalikan perilakunya sendiri dalam menghadapi lingkungannya.

Seseorang menggunakan strategi kognitif dalam memikirkan apa yang

telah ia pelajari dalam memecahkan masalah.

• Sikap adalah keadaan internal yang terbentuk dan mempengaruhi pilihan

tindakan terhadap benda atau peristiwa.

• Keterampilan gerak adalah yang dipelajari berdasarkan aktivitas, sehingga

memungkinkan pelaksanaan penampilan yang menggunakan faktor fisik.


22

Selain itu, menurut Syah (1977: 91) hasil belajar murid dapat dilihat dari

tiga aspek yakni:

1) aspek kuantitatif menekankan pada pengisian dan pengembangan

kemampuan kognitif dengan fakta-fakta yang berarti. 2) aspek

institusional atau kelembagaan , menekankan ukuran seberapa baik

perolehan belajar murid yang dinyatakan dalam angka-angka. 3) aspek

kualitatif, menekankan pada seberapa baik pemahaman dan penafsiran

murid terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga dapat memecahkan

masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan definisi dan uraian-uraian yang telah dikemukakan di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah:

• Tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan

proses kognitif.

• Tingkat penguasaan yang dicapai oleh murid dalam mengikuti program

belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

• Perubahan tingkah laku yang dapat diamati sesudah mengikuti kegiatan

belajar dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan menunjuk

pada informasi yang tersimpan dalam pikiran, sedangkan keterampilan

menunjuk pada aksi atau reaksi yang dilakukan seseorang dalam mencapai

suatu tujuan.

• Memungkinkan dapat diukur dengan angka-angka, tetapi mungkin juga

hanya dapat diamati melalui perubahan tingkah laku. Oleh sebab itu, hasil
23

belajar perlu dirumuskan secara jelas, sehingga dapat dievaluasi apakah tujuan

yang diharapkan sudah tercapai atau belum.

b. Kerangka Pikir

Dalam pendidikan, setiap guru wajib memberikan pembelajaran yang baik

kepada murid untuk pencapaian tujuan pembelajaran di harapkan oleh semua

orang. Sehingga pembelajaran inilah menuntut seorang guru untuk melakukan

eksperimen-eksperimen untuk memperbaiki kualitas peserta didiknya. Hasil

belajar yang tinggi dapat terwujud dengan berbagi faktor yang saling

berkesinambungan. Seperti guru melengkapi fasilitas kelas untuk menunjang

pembelajaran di kelas.

kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai membuat murid merasa

nyaman untuk belajar sehingga murid termotivasi untuk meningkatkan

kemampuan dan hasil belajar murid. Fasilitas di dalam kelas seperti papan

tulis, pajangan karya siswa, tempat cuci tangan, poster-poster pendidikan,

kelengkapan administrasi kesiswaan, alat-alat kebersihan dan lain-lain.

Kelengkapan inilah yang mendorong murid untuk merasa nyaman belajar

sehingga kemampuan murid pun ikut meningkat.


24

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hubungan antara

kelengkapan sarana dan prasarana dengan hasil belajar murid kelas V SDN

125 Bajeng Kecamatan Patallassang Kabupaten Takalar.

Peneliti menduga bahwa dengan kelengkapan sarana dan prasarana

sekolah kemampuan murid dapat meningkat dalam proses pembelajaran di

kelas karena murid merasa nyaman dalam belajar.

Skema Kerangka Pikir

fasilitas

Hasil Belajar

Observasi Angket Dokumentasi

Hasilnya:

1. Ada Hubungannya
2. Tidak Ada
Hubungan

c. Hipotesis Penelitian
25

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan

antara kelengkapan sarana dan prasarana sekolah dengan hasil belajar murid

kelas V SDN 125 Bajeng Kecamatan Patallassang Kabupaten Takalar.


25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan

suatu penelitian. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

kegiatan penelitian sehingga dengan penggunaan metode yang tepat, tujuan

penelitian dapat tercapai.

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif deskriktif yang mana setiap penelitian baik penelitian kuantitatif

maupun kuantitatif selalu berangkat dari masalah. Peneliti ini bermaksud

untuk berusaha mengungkap suatu fakta atau realita fenomena sosial tertentu

sebagai mana adanya yang terjadi disekitar kita.

Penelitian deskriktif dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai status suatu gejala yang ada. Tujuan penelitian deskriktif adalah

untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta artinya menjelaskan pengaruh sarana dan prasarana sekolah

terhadap peningkatan prestasi belajar murid.

Menurut Nana Sudjana (2007:64) yang dimaksud dengan penelitian


dekskriptif adalah “penelitian yang berusaha mendekskripsikan suatu
gejala, peristiwa, kejadian yang tejadi pada saat sekarang”. Pendekatan
penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Sugiyono (2007:14) menjelaskan:

25
26

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode


penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitaif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.

Nana Sudjanadan Ibrahim (2007:77) menjelaskan mengenai


pengertian dari metode penelitian korelasional, “studi korelasi mempelajari
hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu
variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.” Hal ini senada
dengan Nana Syaodih (2007:79) “studi hubungan (associatonal study),
disebut juga studi korelasional (correlational study), meneliti hubungan
antara dua hal, dua variabel atau lebih.”Dalam penelitian ini, peneliti ingin
melihat hubungan dua variabel tanpa merubah atau mengadakan perlakuan
terhadap variabel-veriabel tersebut.

B. Defenisi Opersional Variabel

St. Nurahman (2007: 13) bahwa: “defenisi operasional adalah definisi


yang didasarkan pada sifat-sifat yang didefinisikan dan dinyatakan dengan
kata-kata serta menunjukkan proses atau aktivitas yang dapat diamati dan
diukur”.Sebelum penulis menggunakan variabel atau peubah dalam penelitian
ini, maka sebaiknya terlebih dahulu diketahui arti variabel atau peubah itu
sendiri.Umi Chulsum dan Windy Novia (2006:96) dijelaskan bahwa: “variabel
atau peubah adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah, bermacam-macam,
berbeda-beda”.Kemudian menurut Suharismi Arikunto (1997:96) bahwa:
“variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
27

penelitian”.
Penelitian ini membahas dua variabel, yakni variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang
dipenagruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah sarana dan
fasilitas sekolah, dan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah prestasi
belajar murid kelas V SD 125 bajeng kecamatan patallassang kabupaten
takalar .

St. Nurahman (2007: 13) bahwa: “defenisi operasional adalah definisi

yang didasarkan pada sifat-sifat yang didefinisikan dan dinyatakan dengan

kata-kata serta menunjukkan proses atau aktivitas yang dapat diamati dan

diukur”.

Dalam penelitian ini, yang didefinisikan secara operasional adalah

pengaruh sarana dan fasilitas sekolah dan prestasi belajar murid sebagai

berikut:

1. Sarana dan Prasarana/ fasilitas sekolah adalah suatu ukuran keberhasilan

yang menyatakan seberapa besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar

murid.

2. Prestasi belajar murid diukur dari penilaian latihan (evaluasi) pada saat

pelajaran selesai yang dapat diperoleh dari gurunya langsung.

Sementara Hadi (Suharsimi Arikunto, 2002) mendefinisikan variabel


28

sebagai gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis

kelamin mempunyai variasi: laki-laki dan perempuan, berat badan, karena

ada berat 40 kg, dan sebagainya. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel

adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian.

Variabel yang akan dikaji peneliti terbagi dalam dua variabel yaitu

variabel independen dan variabel dependen. Adapun yang menjadi variabel

dalam penelitian ini adalah:

a) Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Adapun yang menjadi menjadi variabel bebasnya adalah:

Sarana dan prasarana sekolah. Variabel ini diberi simbol (X).

b) Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini

variabel terikatnya adalah peningkatan prestasi belajar murid kelas V.

Variabel ini diberi simbol dengan huruf (Y).

Desain dalam penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut:

X Y

Keterangan:
X = Sarana dan prasarana sekolah

Y = Prestasi Belajar
29

Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis akan mengemukakan defenisi

operasional dari kedua variabel di atas sebagai berikut:

1. Sarana dan prasarana/fasilitas sekolah yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah ketersediaan sarana dan prasarana/fasilitas sekolah

dalam mendukung proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan

prestasi belajar murid.

2. Prestasi belajar murid dilihat dari penilaian latihan (evaluasi) pada saat

pelajaran selesai yang dapat diperoleh dari gurunya langsung.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Sebelum menguraikan lebih lanjut tentang populasi dalam

penelitian ini, maka terlebih dahulu akan dipaparkan pendapat para ahli

guna dijadikan pedoman dalam penguraian hal tersebut.

Anggoro, dkk (2007:42) bahwa: “populasi adalah himpunan yang

lengkap dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya

ingin diketahui”.

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari

manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai

sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.

Nawawi (dalam Nurul Zuriah, 2005:116)


30

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa

populasi adalah seluruh individu atau unsur serta eleman yang akan

dijadikan sebagai sumber informasi data, maka yang dijadikan populasi

dalam penelitian ini yaitu seluruh murid kelas V SD 125 bajeng kecamatan

patallassang kabupaten takalar.

Tabel 3.1 Keadaan Populasi Penelitian.


KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
I 15 18 33
II 14 20 34
III 15 15 30
IV 20 13 33
V 15 22 37
VI 14 19 33
93 107 200

2. Sampel

Sugiyono (2007:81) menyatakan bahwa: “sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Apabila diperhatikan kedua pendapat tersebut di atas, maka dapat

dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa sampel adalah kelompok kecil

yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan

karakteristik populasi juga dimiliki sampel.

Arikunto (1997:112) menjelaskan bahwa: “apabila subjeknya


31

kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar

dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Terdapat 3 jenis

probability yaitu simple random samplinf….Proportional sampling

biasanya digunakan populasiyang mempunyai banyak kelompok atau

kategori atau terdapat tingkat atau golongan.

Adapun menjadi sampel dari penelitian ini adalah keseluruhan

murid kelas V SD 125 bajeng kecamatan patallassang kabupaten takalar.

terhadap pengaruh sarana dan fasilitas sekolah terhadap prestasi

belajar murid.

Jumlah murid V SD 125 bajeng kecamatan patallassang kabupaten

takalar adalah 200 orang. Untuk lebih jelasnya keadaan populasi dalam

penelitian ini, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Keadaan Sampel Penelitian.


KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
V 15 22 37

Adapun peneliti hanya meneliti 1 kelas, yakni hanya terfokus pada

kelas V tentang adanya pengaruh sarana dan fasilitas terhadap prestasi

belajar murid kelas V V SD 125 bajeng kecamatan patallassang kabupaten

takalar.

D. Teknik Pengumpulan Data


32

Data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini bersifat

kuantitatif. Data kuantitatif yang berkenaan dengan data yang masih

memerlukan pengolahan dan analisis yang berkaitan dengan informasi

yang relevan dari penggunaan tersebut. Untuk memperoleh data dan

informasi yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan yang dikaji

dalam penelitian, dibutuhkan adanya subyek atau informan penelitian.

Subyek penelitian ini adalah seluruh murid kelas V V SD 125 bajeng

kecamatan patallassang kabupaten takalar. dan guru kelas V V SD 125

bajeng kecamatan patallassang kabupaten takalar.

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang utama adalah peneliti

sendiri, namun setelah sasaran penelitian menjadi jelas maka dikembangkan

instrumen penelitian sederhana, yang dapat mempertajam serta melengkapi

data hasil pengamatan langsung atau observasi. Untuk kepentingan ini

digunakan teknik pengumpulan data. Untuk mengumpulkan data yang ada

dilokasi penelitian, digunakan teknik yaitu :

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Dalam praktiknya di

lapangan peneliti mengamati bagaimana pengaruh sarana dan fasilitas

secara langsung dapat mempengaruhi prestasi belajar murid. Diharapkan


33

dengan tekhnik observasi ini peneliti betul-betul bisa mengamati secara

langsung kemudian hasil data dari observasi dipertegas lagi dengan

tekhnik wawancara. Dengan begitu peneliti mendapatkan data, baik

secara mengamati langsung dan mendengarkan.

2. Angket

Angket adalah sekumpulan pertanyaan yang diberikan kepada

responden untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sarana dan fasilitas

sekolah terhadap prestasi belajar murid.

Angket yaitu suatu tekhnik pengumpulan data dengan

menggunakan seperangkat daftar pertanyaan yang telah disusun dan

kemudian disebarkan kepada responden untuk memperoleh data yang

diperlukan. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto

2006:151).

Sudjana (2007:102), menjelaskan bahwa : wawancara. Dan

kuesioner sebagai alat pengumpul data digunakan untun mendapatkan

informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan, persepsi,

keinginan, keyakinan, dan lai-lain dari individu/responden. Caranya,

melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada individu oleh


34

peneliti. Apabila pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diberikan

dilakukan secara lisan maka cara ini disebut wawancara. Bila pertanyaan

yang diajukan dan jawaban yang diberikan secara tertulis, disebut

kuesioner. Baik wawancara maupun kuesioner sama-sama perlu

dipersiapkan sejumlah pertanyaan yang dibuat peneliti.

Diharapkan dengan angket ini peneliti dapat menggali banyak

informasi dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan masalah

penelitian yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Angket yang

digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana pertanyaan

atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban (option) yang tinggal

dipilih oleh responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain

kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban.

Dalam angket ini peneliti mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan

yang disusun secara sistematis berkaitan dengan sarana prasarana dan

prestasi belajar. Angket kemudian disebarkan kepada responden untuk

mendapatkan jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket

diberikan kepada murid untuk diisi kemudian dijadikan data dalam

penelitian untuk mengetahui pengaruh sarana dan prasarana/fasilitas

sekolah terhadap prestasi belajar murid.

Angket penelitian ini sifatnya tertutup karena pilihan jawaban


35

atas setiap pertanyaan pada angket penelitian telah disediakan sehingga

responden hanya memilih salah satu pilihan jawaban yang ada.

Skorsing angket pertama tentang sarana dan prasarana:


Jawaban Angket Skor Ket

1. Sanngat Senang 4

2. Senang 3

3. Biasa Saja 2

4. Tidak Senang 1

Dari data observasi ini data yang di dapatkan yaitu pengaruh sarana

dan fasilitas dan prestasi belajar Murid kelas V V SD 125 bajeng

kecamatan patallassang kabupaten takalar.

3. Dokumentasi

Studi dokumentasi berdasarkan pendapat Arikunto (1997 : 206)

yang mengatakan bahwa “Studi dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku,

surat kantor, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda dan sebagainya”.

Sedangkan Sugiyono (2007 : 329) mengemukakan bahwa: “Studi

dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental seseorang.”


36

Studi dokementasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kuantitatif. Hasil penelitian

kuantitatif semakin kuat setelah didukung dokumen kegiatan yang

berhubungan dengan manajemen ke murid dan di lapangan.

Dalam penelitian ini, studi dokumentasi yang dilakukan oleh

peneliti adalah dengan mengumpulkan data melalui sumber-sumber

tertulis maupun dalam bentuk file.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah tahap selanjutnya untuk mengolah data dimana

data yang diperoleh, dikerja dan dimanfaatkan untuk menyimpulkan

persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian.

Menurut Miles dan Huberman terdapat 3 aktivitas dalam analisis data

dalam (sugiyono, 2007 : 91) yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pengumpulan dalam penelitian.

Seseorang peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk

mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu menerapkan

metode wawancara, observasi atau dari berbagai dokumen yang

berhubungan dengan sarana dan prasarana/fasilitas V SD 125 bajeng

kecamatan patallassang kabupaten takalar. Selama proses reduksi data


37

peneliti dapat melanjutkan ringkasan, pengkodean, menemukan tema,

reduksi data berlangsung selama penelitian di lapangan sampai pelaporan

penelitian selesai.

2. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data.

Biasanya dalam penelitian, kita mendapatkan data banyak. Data yang

kita dapat tidak mungkin kita paparkan secara keseluruan. Untuk itu,

dalam penyajian data dapat dianalisis oleh peneliti untuk disusun secara

sistematis, atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan

dan menjawab permasalahan yang diteliti.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data,

dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih

berpeluang untuk menerima masukan. Penarikan kesimpulan sementara,

masih dapat diuji kembali dengan data dilapangan dengan cara

merefleksikan kembali, peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman

sejawat, sehingga kebenaran ilmiah dapat dicapai. Dengan demikian

kesimpulan dalam penelitian kuantitatif mungkin dapat menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,

karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah

dalam penelitian kuantitatif masih bersifat sementara dan akan


38

berkembang setelah penelitian berada dilapangan.

Oleh karena itu, dalam analisis data ini peneliti menggunakan

analisis dekskriptif dengan rumus persentase yaitu :

Keterangan:
P= X 100%
P = Persentase
F = Frekuensi yang dicari persentasenya
N = Jumlah subjek (respenden)

Teknik korelasi dalam penelitian ini, menggunakan korelasi

product moment (Sudijono, 1996:223) yang rumusnya sebagai berikut:


∑ − ∑ (∑ )
=
∑ (∑ ) } ∑ (∑ )

Keterangan

rxy : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

N : jumlah subjek penelitian

Ʃxy : jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y

Ʃx : Jumlah skor asli variabel x

Ʃy : jumlah skor asli variabel


39
40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Kriteria pengujian hipotesis adalah apabila harga r hitung sama

atau lebih besar dari harga r tabel, maka hipotesis nol (Ho) dinyatakan

ditolak, dan sebaliknya hipotesis alternatif (HI) dinyatakan diterima. Oleh

karena itu sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dibuat

hipotesis kerja, yang dimaksud sebagai hipotesis alternatif (H1) dalam

penelitian ini adalah berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan Sarana dan

prasarana terhadap hasil belajar kelas V SD 125 bajeng kecamatan

patallassang kabupaten takalar”. Sedangkan hipotesis nihil (Ho) dalam

penelitian ini berbunyi “Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Sarana

dan prasarana terhadap hasil belajar kelas V SD 125 bajeng kecamatan

patallassang kabupaten takalar”.

Berdasarkan rumusan hipotesis tersebut, maka dapat dilakukan

pengujian hipotesis dengan menggunakan Product Moment.

40
41

Tabel 4.1: Gambaran Korelasi Sarana dan prasarana terhadap hasil belajar
murid kelas V SD 125 bajeng kecamatan patallassang kabupaten
takalar .
Tabel Pertolongan, menghitung Regresi sederhana
Res X Y X2 Y2 Xy
1 38 42 1444 1764 1596
2 37 45 1369 2025 1665
3 45 48 2025 2304 2160
4 34 41 1156 1681 1394
5 49 48 2401 2304 2352
6 37 41 1369 1681 1517
7 49 41 2401 1681 2009
8 46 46 2116 2116 2116
9 44 43 1936 1849 1892
10 39 47 1521 2209 1833
11 32 42 1024 1764 1344
12 42 40 1764 1600 1680
13 43 48 1849 2304 2064
14 40 46 1600 2116 1840
15 41 47 1681 2209 1927
16 43 44 1849 1936 1892
17 46 50 2116 2500 2300
18 34 45 1156 2025 1530
19 41 34 1681 1156 1394
20 39 44 1521 1936 1716
21 48 50 2304 2500 2400
22 45 48 2025 2304 2160
23 40 43 1600 1849 1720
24 46 48 2116 2304 2208
25 44 48 1936 2304 2112
26 41 41 1681 1681 1681
27 46 48 2116 2304 2208
28 47 48 2209 2304 2256
29 40 47 1600 2209 1880
30 45 46 2025 2116 2070
∑ 1261 1349 53591 61035 56916
42

Dengan demikian persamaan koefisien korelasi ( r ) dapat

digunakan untuk mengetahui hubungan Sarana dan prasarana terhadap

hasil belajar murid kelas V SD 125 bajeng kecamatan patallassang

kabupaten takalar sebagai berikut :

N . xy  ( x).( y )
r xy =
N .( x 2 )  ( x) 2 .N ( y 2 )  ( y ) 2

30  56916  1261  1349


r xy =
30  53591  1590121 .30  61035  1819801

6391
r xy =
17609  11249

6391
r xy =
198083641

6391
r xy =
14074 ,21

r = 0.454

Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa rhitung = 0,454.

Apabila dikonsultasikan dengan table r product moment dengan jumlah

sample (N) = 30, pada taraf kesalahan 5% (0.05) diperoleh rtabel. =0.361.

Menurut Sugiono (2008), Jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rh<rt), maka H0

diterima dan H1 ditolak. Tetapi sebaliknya jika r hitung lebih besar dari rtabel

(rh>rt) maka H1 diterima.

Hasil yang diperoleh peneliti, rhitung (0,454) lebih besar dari rtabel

(0.361), hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dengan artian ada

pengaruh sarana dan prasarana sekolah yang sangat signifikan terhadap

peningkatan hasil belajar murid kelas V SD 125 bajeng kecamatan


43

patallassang kabupaten takalar. Taraf kesalahan ditetapkan 5% dan n = 30

maka r table sebesar 0.361. Ternyata harga r hitung 0.454 lebih besar dari

harag r table 0.361. Jadi “ada hubungan yang signifikan antara Sarana dan

prasarana disekolah dengan hasil belajar siswa” Sebesar 20,61%. Untuk

hubungan antara variabel x dan variabel y dapat digunakan koefisien

penentu (KP) dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasinya (KP=r2).

Jadi koefisien penentunya adalah positif seperti di bawah ini :

KP = r2

KP = (0.454)2 X 100%

KP = 0,2061X100%

KP = 20,61%

Dengan demikian terbukti bahwa Hubungan antara Sarana dan

prasarana terhadap hasil belajar murid kelas V SD 125 bajeng kecamatan

patallassang kabupaten takalar adalah linear (positif) dan mempunyai

hubungan satu sama lain. Dimana Varian yang terjadi pada variabel

prestasi 20,61% dapat dijelaskan melalui varian terjadi pada variabel

sarana dan prasarana Kelas, atau Hasil Belajar murid 20,61% d itentukan

oleh sarana dan prasarana Kelas, dan 79,39% oleh faktor lain hal ini

disebabkan karena variabel Hasil belajar terdiri dari 11 mata pelajaran

sehingga peneliti menyimpulkan bahwa hubungan variable sarana dan

prasarana Kelas terhadap hasil belajar sebesar 20,61% /Mata pelajaran.

Artinya, korelasi atau hubungan hubungan Sarana dan prasarana

terhadap hasil belajar murid memberikan konstribusi 20,61% ditentukan


44

oleh sarana dan prasarana yang menunjang, dan 79,39% ditentukan oleh

variabel lain.

Untuk dapat memberi inrerpretasi terhadap kuatnya hubungan itu,

maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefesien Korelasi

INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN

Antara, 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi

Antara, 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

Antara, 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup

Antara, 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara, 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

Sumber: Suharsimi Arikunto, dasar-dasar evaluasi pendidikan, 2012

Jika dilihat pada tabel di atas, nilai rxy yaitu 0,454, berada pada

koefesien korelasi antara 0,400 sampai dengan 0,600 dengan interpretasi

”Cukup”.

a. Hipotesis

Adapun pengujian hipotesis dari penelitian ini yaitu:

√ −
=
− ²

, √
=
, ²
45

, √
= ,

, ,
=
√ ,

,
= ,

= 2,79

B. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis yang memperlihatkan bahwa nilai r yang

diperoleh dari hasil perhitungan (rthitung) = 0,454 lebih besar daripada nilai

r yang diperoleh dari tabel distribusi r (rtabel) rtabel. = 0,361 dengan taraf

signifikansi sebesar 5% (rhitung>rtabel). Dengan artian menunjukkan bahwa

H1 diterima.

Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif dengan model asosiatif

yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Sampel dari penelitian ini adalah 30 murid kelas V SD 125 bajeng

kecamatan patallassang kabupaten takalar . Model pengumpulan data

menggunakan teknik angket yang terdiri dari 20 pertanyaan yang

berhubungan dengan Sarana dan Prasarana serta hasil belajar murid..

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas V SD 125

bajeng kecamatan patallassang kabupaten takalar, mengahasilkan nilai rxy

sebesar 0,454 kemudian nilai 0,454 diinterpretasikan ketabel r yaitu berada


46

pada koefisien korelasi antara 0,400 sampai dengan 0.600 denagan

interpretasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori ”Cukup”.

Selajutnya diperoleh hasil koefisien determinan r² sebesar 20,61%.

Artinya pengaruh sarana dan prasarana terhadap hasil belajar murid

memberikan konstribusi sebesar 20,61% dan sisanya 79,39% di tentukan

oleh variabel lain.


48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Sarana dan prasarana sekolah mempengaruhi hasil belajar murid.

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada Murid di kelas V SD 125

bajeng kecamatan patallassang kabupaten takalar, diperoleh hasil

penelitian yaitu nilai rxy sebesar 0,454 kemudian diinterpretasikan ke tabel

r yaitu berada pada koefisien korelasi antara ≥0,400-< 0,600 dengan

interpretasi ”Cukup atau Sedang”. Maka hipotesis yang diajukan (H1)

dinyatakan diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis

mengajukan saran sebagai berikut

1. Sarana dan prasarana sekolah mempengaruhi Hasil belajar murid, maka

sudah seharusnya sarana dan prasarana sekolah harus dipenuhi.

2. Prestasi belajar murid merupakan hal yang sangat dipengaruhi oleh sarana

dan prasarana sekolah yang sangat menungjang, maka diharapkan kepada

semua pihak baik pemerintah maupun para guru untuk selalu

mengupayakan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan dan

meningkatkan cara mengajar mereka sehingga dapat meningkatkann hasil

belajar murid.
49

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. 2005. Interaksi dan Prestasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Alex. 2013. Kamus Saku Bahasa Indonesia Dengan : EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan), TAMER PRESS.

Anggoro, M. Toha, dkk. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: UT

Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,


Cet. II

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman.2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat


Pers, Cet. I

Chulsum Umi, dan Novia,Windy. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta Balai Pustaka.

Djalal. 1986. Interaksi dan Prestasi Belajar-Mengajar. Jakarta Balai Pustaka.

Fitriansyah aprilia. 2014. Pengaruh Sarana Dan Prasana Pendidikan Terhadap


Efektivitas Proses Pembelajaran Di Smk Negeri 11 Bandung,
sekripsi,Universitas Pendidikan Indonesia.

Islamuddin Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: pustaka pelajar.

Kompri. 2014. Manajemen Sekolah: Teori dan Praktik, Bandung: CV


ALFABETA, Cet. 1

Nasution. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto Ngalim. 2002. Administrasi dan Supervise Pendidikan, Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Prestasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.
49

Schunk Dale H, Pintrich Paul R, Meece Judith L. 2008. Motivation In Edication:


Theory, Research, And Applications, Third Edition. Terjemahan oleh Tjo
Ellys. 2012. Jakarta barat: PT INDEKS.
St. Nurahaman, S.Pd. 2007. Keefektivitasan Proses Belajar Mengajar PPKN
terhadap Pembentukan Sikap dan Mental Murid di SD Inpres Antang II
Kota Makassar. Skripsi. Makassar: FKIP UVRI.

Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.


Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2007. Memahami penelitian kulitatif, Bandung: Alfabeta.

Sujarweni Wiratna. 2014. Metedologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Susnandini dian. 2013. Pengaruh ketersediaan prasarana dan sarana belajar


terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Purwakarta, skripsi
Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, Nana. 2007. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya

Syamsuri sukri, aliem bahri, dkk. 2014. PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI,


Makassar: panrita press unismuh makassar.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003). 2003.


Jakarta: Sinar Grafika.

Amirin, Tatang M. 2011. Pengertian sarana dan prasarana pendidikan.


http://Tatangmanguny.wordpress.com diakses 1 april 2015

Http://aniendriani.blogspot.com/2011/03faktor-mempengaruhi-prestasi-
belajar.html?m=1 diakses 1 april 2015

Http://muhrosyida.blogspot.com/2012/09/perbedaan-sarana-dan-prasarana.
html?m=1 diakses 1 april 2015
Lampiran 4

DAFTAR ANGKET SARANA DAN PRASARANA

IDENTITAS

Nama : ……………………………………………

Kelas : ……………………………………………

PETUNJUK :

1. Saudara dipersilahkan menjawab setiap pertanyaan di bawah ini dengan cara

memilih salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar dengan memberi

tanda silang (X)

2. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam menjawab sangat kami harapkan.

3. Atas bantuan Anda kami sampaikan terima kasih.

Pertanyaan-pertanyaan :
1. Apakah anda senang belajar di SD 125 Bajeng ?
a. Sangat senang d. Tidak senang
b. Senang e. Sangat tidak senang
c. Biasa saja
2. Apakah lingkungan sekolah anda menyenangkan untuk belajar ?
a. Sangat menyenangkan d. Tidak menyenangkan
b. Menyenangkan e. Sangat tidak menyenangkan
c. Biasa saja
3. Apakah anda Suka belajar di dalam ruangan kelas ?
a. Sangat suka d. Tidak suka
b. Suka e. Sangat tidak suka
c. Biasa saja

Apakah anda suka dengan materi pelajaran yang diberikan.?


a. Sangat suka d. Tidak suka
b. Suka e. Sangat tidak suka
c. Biasa saja
5. Apakah anda suka berolah raga dilapangan sekolah ?
a. Sangat suka d. Tidak suka
b. Suka e. Sangat tidak suka
c. Biasa saja
6. Apakah suka mengikuti pelajaran yang menggunakan suara/audio ?
a. Sangat suka d. Tidak suka
b. Suka e. Sangat tidak suka
c. Biasa saja
7. Apakah bangku/meja di ruangan kelas anda lengkap/cukup ?
a. Sangat cukup d. Sangat kurang
b. Cukup e. Sangat kurang sekali
c. Kurang
8. menurut anda apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah masih kurang ?
a. Sangat kurang d. sangat lengkap
b. kurang e. sangat lengkap sekali
c. lengkap
9. Apakah anda suka belajar menggunakan peralatan elektronik / media.?
a. Sangat suka d. Tidak suka
b. Suka e. Sangat tidak suka
c. Biasa saja
10. Apakah guru yang mengajar di sekolah anda sudah mencukupi ?
a. Sangat cukup d. sangat kurang
b. Cukup e. sangat kurang sekali
c. kurang
Lampiran 5

DAFTAR ANGKET HASIL BELAJAR

IDENTITAS

Nama : ……………………………………………

Kelas : ……………………………………………

PETUNJUK :

1. Saudara dipersilahkan menjawab setiap pertanyaan di bawah ini dengan cara

memilih salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar dengan memberi

tanda silang (X)

2. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam menjawab sangat kami harapkan.

3. Atas bantuan Anda kami sampaikan terima kasih.

Pertanyaan-pertanyaan :
1. Apakah anda selalu tekun mengerjakan tugas yang diberikan ?
a. Selalu d. Tidak pernah
b. Kadang-kadang e. Tidak pernah sama
c. Pernah sekali
2. Apakah anda selalu bersemangat ke sekolah ?
a. Selalu e. Tidak pernah sama
b. Kadang-kadang sekali
c. Pernah
d. Tidak pernah
3. Apakah anda selalu rajin ke sekolah ?
a. Selalu d. Tidak pernah
b. Kadang-kadang e. Tidak pernah sama
c. Pernah sekali
4. Apakah anda senang ketika tidak belajar ?
a. Sangat tidak senang d. senang
b. Tidak senang e. senang sekali
c. Biasa-biasa saja
5. Apakah anda selalu semangat untuk belajar ?
a. Selalu d. Tidak pernah
b. Kadang-kadang e. Tidak pernah sama
c. Pernah sekali
6. Apakah andasering aktif / bertanya didalam kelas?
a. Sering sekali d. Pernah
b. sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
7. Apakah anda tidak pernah merasa bosan ketika belajar ?
a. Tidak pernah d. sering
b. pernah e. Sering sekali
c. Kadang –kadang
8. Apakah anda selalu menyelesaikan tugas / PR secara mandiri tanpa bantuan
orang lain ?
a. Selalu d. Pernah
b. sering e. Tidak pernah
c. Kadang-kadang
9. Apakah anda selalu mengerjakan PR ?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. pernah
d. Tidak pernah
e. Tidak pernah sama sekali
10. Apakah anda selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik di kelas / dapat peringkat ?
a. Selalu d. Tidak pernah
b. Kadang-kadang e. Tidak pernah sama sekali
c. Pernah
Lampiran 1
Hasil Angket Sarana dan Prasarana Sekolah (X)

Butir Soal
Res X X2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 4 4 4 4 4 4 2 5 2 38 1444
2 5 4 3 3 5 4 4 3 3 3 37 1369
3 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 45 2025
4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 34 1156
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 2401
6 3 3 4 3 5 3 5 3 5 3 37 1369
7 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 2401
8 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 46 2116
9 5 4 5 4 5 5 5 5 3 3 44 1936
10 4 4 4 2 5 4 5 4 3 4 39 1521
11 3 2 3 4 5 3 3 4 1 4 32 1024
12 5 4 4 5 5 5 4 3 4 3 42 1764
13 4 4 5 5 5 3 5 4 5 3 43 1849
14 5 3 4 5 4 4 3 4 4 4 40 1600
15 5 3 5 4 5 4 4 3 4 4 41 1681
16 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 43 1849
17 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 46 2116
18 5 3 2 4 4 3 4 3 3 3 34 1156
19 4 4 5 5 5 3 4 4 4 3 41 1681
20 5 5 4 5 4 4 2 4 2 4 39 1521
21 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48 2304
22 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 45 2025
23 5 5 5 4 4 4 3 4 4 2 40 1600
24 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 46 2116
25 5 5 3 5 5 5 5 5 3 3 44 1936
26 5 4 4 3 5 4 5 4 4 3 41 1681
27 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 46 2116
28 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 47 2209
29 3 5 5 4 5 2 4 5 4 3 40 1600
30 5 4 3 5 5 4 4 5 5 5 45 2025
Total 1261 53591
Lampiran 2
Hasil Angket dari Pengembangan Hasil Belajar Murid (Y)

Butir Soal
Res X X2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 42 1764
2 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 45 2025
3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48 2304
4 3 4 5 4 5 2 4 5 4 5 41 1681
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48 2304
6 4 4 5 4 5 3 3 5 4 4 41 1681
7 4 4 5 4 5 3 3 5 4 4 41 1681
8 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 46 2116
9 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 43 1849
10 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 47 2209
11 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42 1764
12 2 4 5 5 4 5 4 5 5 1 40 1600
13 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48 2304
14 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 46 2116
15 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 47 2209
16 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 44 1936
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 2500
18 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 45 2025
19 2 4 5 1 5 3 4 5 3 2 34 1156
20 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 44 1936
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 2500
22 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48 2304
23 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 43 1849
24 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48 2304
25 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48 2304
26 2 4 5 5 4 3 4 5 4 5 41 1681
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 48 2304
28 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 48 2304
29 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 47 2209
30 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 46 2116
Total 1349 61035
Lampiran 3
Gambaran Korelasi Sarana dan prasarana terhadap hasil belajar kelas V SD 125
Bajeng
Tabel Pertolongan, menghitung Regresi sederhana
Res X Y X2 Y2 Xy
1 38 42 1444 1764 1596
2 37 45 1369 2025 1665
3 45 48 2025 2304 2160
4 34 41 1156 1681 1394
5 49 48 2401 2304 2352
6 37 41 1369 1681 1517
7 49 41 2401 1681 2009
8 46 46 2116 2116 2116
9 44 43 1936 1849 1892
10 39 47 1521 2209 1833
11 32 42 1024 1764 1344
12 42 40 1764 1600 1680
13 43 48 1849 2304 2064
14 40 46 1600 2116 1840
15 41 47 1681 2209 1927
16 43 44 1849 1936 1892
17 46 50 2116 2500 2300
18 34 45 1156 2025 1530
19 41 34 1681 1156 1394
20 39 44 1521 1936 1716
21 48 50 2304 2500 2400
22 45 48 2025 2304 2160
23 40 43 1600 1849 1720
24 46 48 2116 2304 2208
25 44 48 1936 2304 2112
26 41 41 1681 1681 1681
27 46 48 2116 2304 2208
28 47 48 2209 2304 2256
29 40 47 1600 2209 1880
30 45 46 2025 2116 2070
∑ 1261 1349 53591 61035 56916
Lampiran 6

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Signif Taraf Signif Taraf Signif


N N N
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306


7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263


12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181


17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105

21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097


22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
RIWAYAT HIDUP

Anjasmara, lahir di Mattoanging Kecamatan Kajang

Kabupatan Bulukumba , 31 Desember 1993. Anak ke empat

dari empat bersaudara dari pasangan Callu’ dengan Cuma’.

Adapun jenjang pendidikan yang telah Penulis lalui yaitu

sebagai berikut: Masuk sekolah di SD Negeri 107 Maccini

pada tahun 2001 dan tamat pada tahun 2007. Setelah itu penulis melanjutkan

pendidikan ke jenjang menengah tepatnya di SMP Negeri 20 Bulukumba dan

tamat pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan di

SMA Negeri 5 Bulukumba dan tamat tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar program Strata 1 (S1) kependidikan, dan

pada tahun 2017, akan menyelesaikan masa perkuliahan di Universitas

Muhammadiyah Makassar dengan judul skripsi: “Hubungan Kelengkapan Sarana

dan Prasarana Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN No. 125 Bajeng

Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar”.

Anda mungkin juga menyukai