SKRIPSI
OLEH
MUSDALIFA
10540 8592 13
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MUSDALIFA
Nim : 10540 8592 13
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Kartu Arisan terhadap
Kemampuan Berbicara Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri Rappokaleleng
Kabupataen Gowa
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji
adalah asli hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan atau dibuatkan oleh orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Musdalifa
10540 8592 13
ii
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SURAT PERJANJIAN
Musdalifa
NIM. 10540 8592 13
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
bersabar dalam menghadapi cobaan, karena di dunia ini tak ada yang mudah
tapi tak ada yang tidak mungkin. Selama kita masih menginginkannya.
dan dukungannya.
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
lewat kata yang indah terucap sebagai ungkapan rasa syukur penulis selaku hamba
dalam balutan kerendahan hati dan jiwa yang tulus kepada Sang Khaliq, yang
menciptakan manusia dari segumpal darah, yang maha pemurah, mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya dengan perantaraan kalam. Tiada upaya,
tiada kekuatan, dan tiada kuasa tanpa kehendak-Nya. Bingkisan salam dan
keluarganya serta umat yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya. Skripsi ini adalah
bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang ketika didekati.
Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi
kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis
kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu
tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
viii
orang tua Syamsuddin dan Hj. Fatmawati yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,
Demikian pula, penulis mengucapkan kepada para keluarga yang tak hentinya
pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak
Tidak lupa juga peneliti mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. Abdul
Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta seluruh dosen dan para staf pegawai
Kepala Sekolah, guru, staf SDN Rappokaleleng, dan ibu Hj. Sujirah, S.Pd., selaku
guru kelas V di sekolah tersebut yang telah memberikan izin dan bantuan untuk
seperjuangan kelas F jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2013 atas
ix
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Kajian Pustaka............................................................................. 7
xi
E. Hipotesis Penelitian..................................................................... 21
B. Pembahasan ................................................................................. 47
A. Simpulan .................................................................................... 52
B. Saran ........................................................................................... 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
J. Lampiran 10 Dokumentasi
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
potensi peserta didik dengan belajar membangun dan menemukan jati diri melalui
proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Untuk mencapai
tujuan tersebut sangat diperlukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
pendapat, baik secara lisan maupun tulisan, sesuai konteks komunikasi yang harus
sistematis yang dihasilkan oleh alat-alat ucap manusia. Segala sesuatu yang dapat
1
2
bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau alat untuk berhubungan dengan orang
lain dalam hal ini yaitu berbicara. Oleh sebab itu, kemampuan berbicara tidak
sesuatu secara lisan kepada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator harus menerapkan
siswa.
tidak terlalu penting. Hai ini sejalan dengan hasil pengamatan peneliti selama
(ceramah), dan mengerjakan lembar kerja siswa (LKS). Guru cenderung hanya
3
mentransfer ilmu dan siswa hanya menerima dengan pasif. Selain itu, kegiatan
diperhatikan dan dilatih oleh guru. Hal ini membuat masih banyak siswa yang
merasa takut berdiri dihadapan teman sekelasnya, bahkan tidak jarang kita lihat
beberapa siswa berkeringat dingin, berdiri kaku, lupa segalanya bila ia harus
berhadapan dengan sejumlah siswa lainnya. Mereka juga tidak mampu atau berani
mengemukakan pendapatnya dengan bahasa yang baik dan benar dalam proses
pembelajaran. Hal ini membuat siswa menjadi kurang aktif, kemampuannya tidak
Padahal seharusnya siswa yang berada pada kelas tinggi sudah mampu
berbicara dengan lancar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
serta mempunyai keberanian dan rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini disebabkan
karena kurangnya motivasi dan rasa percaya diri yang dimiliki oleh siswa, serta
bahwa individu bukan saja mempunyai potensi atau kemampuan untuk berbuat
atau melakukan berbagai tugas, tetapi juga memiliki kemauan dan kemampuan
untuk belajar dan berkembang sendiri. Artinya agar seorang anak dapat
dimilikinya, pendidik atau guru perlu menciptakan situasi yang kondusif dalam
4
Kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pembelajaran kartu arisan. Model pembelajaran kartu arisan dipilih oleh peneliti
karena model ini belum pernah diterapkan disekolah tempat peneliti akan
melakukan penelitian.
prinsip arisan, yaitu mendapat giliran menjawab atas suatu pertanyaan, memberi
komentar dan tanggapan sesuai undian. Artinya setiap siswa akan mendapat
Dengan kata lain, kemampuan berbicara siswa akan semakin berkembang seiring
terhadap kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas
B. Rumusan Masalah
kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN.
C. Tujuan Penelitian
kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SDN.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
(2) Meningkatnya motivasi dan rasa percaya diri siswa dalam berbicara.
b. Bagi guru
c. Bagi Sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
ini berlangsung dengan dua siklus yaitu siklus I berada dalam kategori
rendah yaitu dari 27 murid hanya 12 orang atau 44,44% yang memenuhi
Kabupaten Gowa.
7
8
bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Hidrofer dapat ditingkatkan
berbicara yang lebih baik dari pada sebelum diterapkan metode Role
Playing . Hasil analisis statistik inferensial diketahui bahwa nilai tHitung yang
yang pertama dilakukan oleh Haldun pada tahun 2012 yang berlangsung
dalam dua siklus yaitu siklus I berada dalam kategori rendah yaitu,44% dan
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wanti londa pada tahun 2015
Hasil penelitian pada siklus I dengan persentase 55,17% dan pada siklus II
diketahui bahwa nilai tHitung yang diperoleh adalah 43,44 dengan frekuensi
db = 20-1 = 19, pada taraf signifikansi 50% diperoleh tTabel = 2,09. Jadi,
tHitung>tTabel.
oleh Haldun dan Nurzakiah dengan subjek penelitiannya siswa kelas V SD,
berbicara.
suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
menggunakan alat atau media, serta metode dalam proses pembelajaran untuk
B. Kartu Arisan
untuk meningkatkan pemahaman fakta, konsep, dan prinsip dalam kajian ilmu
menyenangkan dan menantang dan belajar melalui perbuatan. Hal ini berarti
dari dalam gelas yang telah diundi oleh guru. Model pembelajaran kartu arisan
dengan undian.
heterogen.
12
2) Guru meminta kepada setiap kelompok untuk membuat nama dan yel-yel
4) Guru meminta kepada semua siswa untuk membaca serta memahami isi
teks tersebut.
menanggapi dan memberi tambahan atas jawaban siswa yang telah diberi
kesempatan.
7) Kemudian guru mengundi kembali gelas yang telah berisi gulungan soal,
dalam undian.
8) Setiap jawaban yang benar dari anggota kelompok maka mereka berhak
9) Namun jika jawaban salah maka poin kelompok akan dikurangi dan harus
menerima hukuman.
10) Setiap jawaban yang benar diberi poin 100 sebagai nilai kelompok
anggotanya.
13
C. Kemampuan Berbicara
a. Pengertian Kemampuan
dan hasilnya. Yang dimaksud kemampuan atau abilities ialah bakat yang
melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara fisik atau
b. Pengertian Berbicara
berkomunikasi dengan orang lain, sejak kecil kita sudah dilatih untuk dapat
mengucapakan satu huruf, satu kata dan bahkan satu kalimat. Karena dengan
berbicara kita dapat menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang
lain. Sebelum mendalami kegiatan berbicara kita harus mengetahui apa itu
berbicara.
jauh dari kehidupan kita sehari-hari, bahkan setiap hari kita melakukan
harus mudah dipahami oleh orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar.
penutur dan mitra tutur yang bisa juga menggunakan media komunikasi lisan,
gagasan, pikiran, perasaan secara lisan kepada orang lain atau pendengar
dengan benar, akurat, dan lengkap, sehingga pendengar memahami apa yang
lisan untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. yang disusun serta
a) Agar siswa mampu memilih dan menata gagasan dengan penalaran yang
komunikasi.
bahasa secara lisan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain:
a) Pelafalan
b) Intonasi
c) Pilihan kata
e) Sistematika pembicaraan
f) Isi pembicaraan
lisan atau berbicara maka seorang guru harus mampu membuat siswa
menguasai faktor-faktor tersebut agar dapat berbicara dengan baik dan benar.
16
berbicara yaitu:
a) Aspek Kebahasaan:
(6) Sikap
berhubungan satu sama lain, ini berarti bahwa ada kaitan yang erat antara
dan sebagainya.
melengkapi. Tidak ada gunanya orang berbicara bila tidak ada orang
tidak ada orang yang berbicara. Karena itulah maka dikatakan kegiatan
berbicara.
D. Kerangka Pikir
satu sama lain dan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
kemampuan berbicara dengan memperhatikan aspek pilihan kata (kosa kata), rasa
percaya diri, volume suara, kelancaran berbicara, dan pengguasaan materi dengan
Oleh karena itu, peneliti dapat menyimpulkan dari hasil temuan tersebut tentang
Kabupaten Gowa. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut:
20
Kriterianya yaitu:
1. Pilihan kata
Model Pembelajaran Kartu Arisan
2. Rasa Percaya Diri
3. Volume Suara
4. Kelancaran Berbicara
5. Penguasaan Materi
Tes
Temuan
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih harus
dalam latar belakang, kajian pustaka dan kerangka pikir, dalam penelitian ini
terhadap kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas
sebagai berikut:
1. Hipotesis alternative (H1) diterima apabila t hitung lebih besar atau sama
2. Hipotesis alternative (H1) ditolak apabila t hitung lebih kecil atau sama dengan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah Pre-
Kabupaten Gowa.
2. Desain Penelitian
Design jenis One Group Pretest Posttest Design, yaitu penelitian yang
22
23
penelitian ini yaitu hanya melibatkan satu kelas yaitu kelas eksperimen
dimana penelitian dilakukan sebanyak dua kali yang diawali dengan (pretest)
kelompok subjek.
Dengan demikian hasil perlakuan yang didapat lebih akurat karena dapat
O1 X O2
Keterangan :
3. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi fokus di dalam
suatu penelitian.
dua variabel yang diamati, yakni variabel X dan variabel Y. Variabel X dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran kartu arisan sebagai variabel bebas
dimaksud.
menyampaikan gagasan, perasaan, dan pikiran secara lisan kepada orang lain
1. Populasi
pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 313 orang yang terbagi ke dalam
11 kelas. Untuk lebih jelasnya, keadaan populasi dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3.1
Keadaan Populasi
Jumlah Siswa
No Kelas Kelas L P Jumlah
(L+P)
1. IA 1 17 14 31
2. IB 1 17 13 30
3. II A 2 15 15 30
4. II B 2 15 13 28
5. III A 3 16 22 38
6. IV A 4 16 15 31
7. IV B 4 10 15 25
8. VA 5 12 9 21
9. VB 5 10 11 21
10. VI A 6 13 15 28
11. VI B 6 16 14 30
Jumlah 11 157 156 313
Sumber: SDN Rappokaleleng Kabupaten Gowa.
26
2. Sampel
random atau tanpa pandang bulu. Sampel dalam penelitian ini yaitu, siswa
Tabel 3.2
Keadaan Sampel
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Sampel
1 V 10 11 21
Adapun data penelitian ini adalah nilai kemampuan berbicara siswa dari segi
pilihan kata (kosa kata), Rasa percaya diri, Intonasi (volume suara), kelancaran
Nontes yang terdiri dari: pengamatan (observasi). Sedangkan teknik Tes yang
1. Observasi
saat diluar jam pelajaran. Selain itu, peneliti memfokuskan pada tingkat
Kabupaten Gowa.
menanggapi teks sebuah cerita dengan memperhatikan pilihan kata dan santun
berbahasa.
E. Instrumen Penelitian
a. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu rencana pelaksanaa
tingkatan atau jenjang setiap gejala yang muncul serta memuat nama observer
dinilai 1 2 3 4
pembicaraan (4)
sendat (2)
Sumber:http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.academia.edu/654322
46/penilaian_dalam_pembelajaran_Bahasa_Indonesia
pemecahannya.
inferensial dengan teknik analisis uji-t. data yang terkumpul berupa nilai pretest
didapatkan yaitu nilai pretest dengan nilai posttest. Pengujian perbedaan nilai
hanya dilakukan terhadap nilai rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu
32
eksperimen dengan desain eksperimen one group pretest posttest design adalah
sebagai berikut:
a) Rata-rata(Mean)
∑
̅=
P = × 100%
Dimana:
P = Angka Persentase
Huruf
70-84 % B 4 Baik
55-69 % C 3 Cukup
50-54 % D 2 Kurang
siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual dan
klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas apabila memiliki nilai paling
sedikit 67 dari skor ideal 100 sesuai dengan KKM (kriteria ketuntasan minimal)
Minimum)
untuk melakukan analisis data dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku
a. Uji Hipotesis
mencari nilai t
∑
Md =
35
Keterangan :
(∑ )
= −
Keterangan :
db = N – 1
Keterangan:
db = Derajat Bebas
=
∑
( − )
Keterangan :
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest dari siswa kelas V SDN
X F F.X
30 5 150
35 2 70
40 1 40
45 2 90
50 1 50
60 3 180
65 1 65
70 1 70
80 2 160
85 1 85
90 2 180
Jumlah 21 1140
38
39
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 21. Oleh karena itu, dapat diperoleh
∑
̅=
.
=
= 54,28
Jumlah 21 100%
40
baik 14,29% dan sangat baik 14,29%. Melihat dari hasil persentase yang ada
Jumlah 21 100%
kemampuan berbicara siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah
siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (67), sehingga dapat
X F F.X
35 1 35
45 4 180
50 2 100
60 3 180
70 2 140
75 3 225
80 1 80
95 3 285
100 2 200
Jumlah 21 1425
sedangkan nilai dari N sendiri adalah 21. Oleh karena itu, dapat diperoleh
∑
̅=
.
=
= 67,86
Jumlah 21 100%
baik 28,58% dan sangat baik 23,81% .Melihat dari hasil persentase yang ada
Jumlah 21 100 %
kemampuan berbicara siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah
siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (67) sehingga dapat
1 40 50 10 100
2 45 60 15 225
3 30 45 15 225
4 45 60 15 225
5 35 45 10 100
6 60 75 15 225
7 30 35 5 25
8 70 80 10 100
9 60 70 10 100
10 90 100 10 100
11 80 95 15 225
12 90 100 10 100
13 30 60 30 900
14 50 70 20 400
15 35 50 15 225
16 30 45 15 225
17 85 95 10 100
18 65 75 10 100
19 60 75 15 225
20 80 95 15 225
45
21 30 45 15 225
∑
Md =
Md = 13,57
Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh Mean dari perbedaan pretest
( )
= 4.375 −
.
= 4.375 −
= 4.375 −3.867
∑ = 508
yaitu 508.
db = N – 1
= 21 − 1
46
= 20
t =
∑
( )
,
t =
( )
,
t =
,
t =
√ ,
,
t =
,
t = 12,33
tHitung > tTabel atau 12,33 > 2,08. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh dalam penerapan
Kabupaten Gowa.
B. Pembahasan
potensi peserta didik dengan belajar membangun dan menemukan jati diri
melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Untuk
mencapai tujuan tersebut sangat diperlukan proses pembelajaran yang efektif dan
Gowa peneliti banyak menemukan potensi-potensi yang ada pada siswa. Namun
karena kurangnya motivasi, cara belajar yang kurang variatif dalam hal ini
menjadi malas belajar, kurang bersemangat, dan hilangnya rasa percaya diri.
Oleh karena itu, seorang pendidik harus mampu mengembangkan dan menggali
untuk meningkatkan pemahaman fakta, konsep, dan prinsip dalam kajian ilmu
menyenangkan, menantang dan belajar melalui perbuatan. Hal ini berarti potensi
48
memberikan pengaruh dan peningkatan yang signifikan baik dalam hasil belajar
maupun kemampuan berbicara. Hal tersebut dapat dilihat dalam hasil penelitian
ketiga peneliti terdahulu yaitu, penelitian yang pertama dilakukan oleh Haldun
pada tahun 2012 yang berlangsung dalam dua siklus yaitu siklus I berada dalam
kategori rendah yaitu,44% dan meningkat menjadi terkategori sangat tinggi pada
siklus II yaitu 85,19%. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wanti londa
pada tahun 2015 hasil penelitian pada siklus I dengan persentase 55,17% dan
dilakukan Nurzakiah pada tahun 2016 dengan hasil analisis statistik inferensial
diketahui bahwa nilai tHitung yang diperoleh adalah 43,44 dengan frekuensi db =
20-1 = 19, pada taraf signifikansi 50% diperoleh t Tabel = 2,09. Jadi, tHitung>tTabel.
belajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai pretest, nilai rata-rata kemampuan berbicara
siswa 54,28% dengan kategori yakni sangat kurang 47,61%, kurang 4,76%, cukup
19,05%, baik 14,29% dan sangat baik 14,29%. Melihat dari hasil persentase
kemampuan berbicara yang diperoleh siswa, dapat dikatakan bahwa siswa yang
49
tuntas sebanyak 6 orang dan 15 orang dalam kategori tidak tuntas. Berdasarkan
hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan berbicara siswa
pada tahun 2012 yang berlangsung dalam dua siklus yaitu siklus I berada dalam
kategori rendah yaitu, 44%, dan Wanti londa pada tahun 2015 hasil penelitian
gambaran dan arah bagi guru dalam mengajar, menyajikan materi, menggunakan
alat atau media, serta metode dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
akan memberikan dampak positif bagi siswa, baik dalam segi kognitif dimana
siswa akan mengasah pengetahuan yang dimilikinya, dari segi afektif siswa akan
rajin belajar, maupun psikomotorik yang membuat siswa senang dalam belajar
kartu arisan mempunyai hasil yang lebih baik dibanding dengan sebelum
50
kemampuan berbicara siswa juga meningkat yakni sangat kurang 23,81%, kurang
9,52%, cukup 14,28%, baik 28,58% dan sangat baik 23,81%. Berdasarkan
untuk mengasah kemampuannya dari aspek kognitif atau pengetahuan dalam hal
dan semangat dalam belajar. Model pembelajaran kartu arisan adalah model yang
tanggapan dan komentar atas suatu pertanyaan sesuai undian yang diundi oleh
guru. Sejalan dengan penelitian Wanti londa pada tahun 2015 dengan
menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu kartu arisan terhadap hasil
arisan terbukti memberikan manfaat dan dapat digunakan dalam pelajaran apapun.
Untuk itu, guru harus mampu memilih model yang tepat dalam melaksanakan
kemampuan (abilities) seseorang terasah. Hal ini akan turut serta menentukan
perilaku dan hasilnya. Yang dimaksud kemampuan atau abilities ialah bakat yang
melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara fisik atau mental
51
yang ia peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman. Menurut Nurjamal
gagasan, pikiran, perasaan secara lisan kepada orang lain atau pendengar dengan
bahasa secara lisan untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. yang
membuat siswa berkonsentrasi pada saat pembelajaran berlangsung dan tidak lagi
merasa bosan atau pun tertekan ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas.
uji-t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 12,33 . Dengan frekuensi (dk)
sebesar 21 - 1 = 20, pada taraf signifikansi 0,05% diperoleh ttabel = 2,08. Oleh
karena thitung > ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak
dan hipotesis alternative (H1) diterima yang berarti bahwa ada pengaruh dalam
diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Kabupaten Gowa.
52
BAB V
A. Simpulan
2. Berdasarkan nilai thitung sebesar 12,33 yang lebih besar dari pada nilai ttabel =
2,08 maka thitung > ttabel atau 12,33 >2,08 sehingga dapat disimpulkan bahwa
B. Saran
pembelajaran kartu arisan dan melatih siswa berlatih berbicara dengan berani
52
53
2. Diharapkan kepada siswa agar lebih bersemangat dalam belajar dan melatih
kemampuan berbicara serta keberanian dan rasa percaya diri, agar semua
fasilitas belajar, ruang belajar, gaya belajar dan lain-lain yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.academia.edu/65432246/penilaian_d
alam_pembelajaran_Bahasa_Indonesia
.
Londa, Wanti. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kartu Arisan Kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Limboto. Jurnal
Pendidikan (online): Universitas Negeri Gorontalo (Diakses 24 Januari 2017).
Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
54
55
Syamsuri, Andi Sukri, dkk. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Fkip
Unismuh Makassar.
Keterangan :
L: Laki-Laki
P: Perempuan
Peneliti
Musdalifa
NIM. 10540 8592 13
Soal Pretest
Nama :
Nis :
Kelas :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar !
1. Ceritakan pengalaman liburan yang pernah kamu alami pada saat libur
sekolah !
2. Ceritakan kegiatan yang pernah kamu ikuti selama di sekolah !
Kegiatan Pramuka
Lomba
3. Masalah apa yang ada pada persoalan yang pertama ?
4. Masalah apa yang dihadapi oleh Anton ?
5. Menurutmu, apa yang harus dilakukan Anton ?
Jawaban
Selamat Bekerja
Pak Pos
Pak Bagas mempunyai dua orang anak. Anak pertama bernama Argi. Saat ini, ia kelas 5 SD.
Anak Kedua bernama Novi. Ia masih di TK Nol besar.
Pak Bagas bekerja di kantor pos. ia sangat rajin dan disiplin. Pagi-pagi,ia telah tiba dikantornya.
Ia dating paling pagi dibandingkan dengan pegawai lain. “Ayah, kok, pagi-pagi dating ke kantor ? kan,
masih sepi? Lebih baik temani Novi dulu.” Kata Novi.
“Ayah harus dating pagi-pagi agar tidak terburu-buru. Disana, Ayah punya banyak waktu untuk
menyiapkan pekerjaan. Banyak surat yang harus Ayah antar setiap hari, “jawab pak Bagas.
Tugas pak Bagas tidaklah ringan. Ia harus memilah surat-surat yang datang dari berbagai
daerah. Surat-surat itu dikelompokkan menurut alamatnya, sesuai daerah antar masing-masing. Daerah
antar pak Bagas meliputi dua kecamatan.
Pak Bagas sudah cukup lama bekerja. Pengalamannya sudah banyak. Walaupun demikian,
hambatan tetap saja ada, misalnya alamat yang tidak jelas. Ini tentu akan menyulitkannya. Ia pun ikut
sedih jika surat yang diantar tidak dapat sampai kepada yang dituju. Akhirnya, surat itu terpaksa
dikembalikan lagi kepada si pengirim. Satu hal yang membanggakan hatinya ialah jika surat dapat
diantarnya sampai kepada si penerima. Pak Bagas punya semboyan : memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat. Terlebih jika surat itu merupakan surat panggilan kerja. Tentu saja akan sangat
merugikan jika sampai terlambat diterima.
Orang yang memainkan wayang disebut dalang. Dalam pertunjukan wayang, seorang dalang
sangat menentukan jalannya pertunjukan. Seorang dalang harus mampu bersuara memerankan tokoh-
tokoh wayang. Bahkan seorang dalang juga harus pandai melawak agar pertunjukannya menjadi segar.
Apakah kalian ingin menjadi dalang? Jika ya, jadilah dalang yang professional. Syarat-
syaratnya, yaitu harus menguasai ilmu dalangan, menguasai karawitan, dan mengenali tokoh-tokoh
wayang.
Soal Posttest
Nama :
Nis :
Kelas :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar!
1. Tulis dan jelaskan apa yang kamu ketahui dalam bacaan pak pos !
2. Bagaimana pendapatmu tentang kebiasaan pak Bagas yang rajin dan disiplin
dalam bacaan?
3. Jika besar nanti pekerjaan apa yang akan kamu pilih dan berikan alasanmu !
4. Sebagai anak bangsa bagaimana cara kamu melestarikan kebudayaan
tradisional Indonesia?
5. Ceritakanlah pengalamanmu yang paling berkesan dan tidak dapat kamu
lupakan selama menempuh pendidikan di SDN. Rappokaleleng !
Jawaban
Selamat Bekerja
Tabel Pembobotan Item Tes Berbicara Pretest
No. Nama Siswa Pilihan Rasa Intonasi Kelancaran Penguasaan Jumlah Rata-
kata (kosa Percaya Diri (Volume Berbicara Materi rata
kata) (1-4) Suara) (1-4) (1-4)
(1-4) (1-4)
1. Imam Tri Ananda 1 2 3 1 1 8 40
2. Muh. Arya Zaki 2 2 2 2 1 9 45
3. Muh. Agus 1 1 2 1 1 6 30
4. Muh. Nabil Khariri 1 2 3 2 1 9 45
5. Muh. Nur Fadil 1 2 2 1 1 7 35
6. Agung Pratama 2 3 3 2 2 12 60
7. Muh. Fachri Yunus 1 1 2 1 1 6 30
8. Nur Aldiansya Arfa 3 3 2 3 3 14 70
9. Fausan Musli Hasri 2 3 2 3 2 12 60
10. Muh. Rechan Abi Manyu 4 4 3 4 3 18 90
11. Ainun Hasri 4 3 3 3 3 16 80
12. Miskah Adibah Edsa 4 3 3 3 3 16 80
13. St. Nauwra Nazhifa Akbar 1 1 2 1 1 6 30
14 Siti Humairah AL-Hasani 2 2 3 2 1 10 50
15. Sri Ayu Fadillah 1 1 1 2 2 7 35
16. Ayu Andira 1 1 2 1 1 6 30
17. Indah Aulia Ramadhani 4 4 3 3 3 17 85
18. Nur Istiqamah 3 3 2 3 2 13 65
19. Hilyatun Aulia 3 2 2 3 2 12 60
20. Andi Syafiqah 4 4 3 4 3 18 90
21. Yusni Yanti Nurul 1 1 2 1 1 6 30
Mutmainnah
Nilai Rata-rata = Skor Perolehan × 100
Skor Maksimal
Mengetahui,
Peneliti
MUSDALIFA
NIM. 10540 8592 13
Tabel Pembobotan Item Tes Berbicara Posttest
No. Nama Siswa Pilihan Rasa Intonasi Kelancaran Penguasaan Jumlah Rata-rata
kata (kosa Percaya Diri (Volume Berbicara Materi
kata) (1-4) Suara) (1-4) (1-4)
(1-4) (1-4)
1. Imam Tri Ananda 1 3 3 1 2 10 50
2. Muh. Arya Zaki 2 3 3 2 2 12 60
3. Muh. Agus 1 2 2 2 2 9 45
4. Muh. Nabil Khariri 2 3 3 2 2 12 60
5. Muh. Nur Fadil 1 2 2 2 2 9 45
6. Agung Pratama 3 3 3 3 3 15 75
7. Muh. Fachri Yunus 1 2 2 1 1 7 35
8. Nur Aldiansya Arfa 3 4 3 3 3 16 80
9. Fausan Musli Hasri 3 3 2 3 3 14 70
10. Muh. Rechan Abi Manyu 4 4 4 4 4 20 100
11. Ainun Hasri 4 4 3 4 4 19 95
12. Miskah Adibah Edsa 4 4 4 4 4 20 100
13. St. Nauwra Nazhifa Akbar 3 2 2 2 3 12 60
14 Siti Humairah AL-Hasani 3 3 3 2 3 14 70
15. Sri Ayu Fadillah 2 2 2 2 2 10 50
16. Ayu Andira 2 2 2 1 2 9 45
17. Indah Aulia Ramadhani 4 4 3 4 4 19 95
18. Nur Istiqamah 3 3 3 3 3 15 75
19. Hilyatun Aulia 3 3 3 3 3 15 75
20. Andi Syafiqah 4 4 3 4 4 19 95
21. Yusni Yanti Nurul 2 2 2 1 2 9 45
Mutmainnah
Nilai Rata-rata = Skor Perolehan × 100
Skor Maksimal
Mengetahui,
Peneliti
MUSDALIFA
NIM. 10540 8592 13
Skor Nilai Pretest
Catatan : Skor ini diperoleh berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata tes
X F F.X
30 5 150
35 2 70
40 1 40
45 2 90
50 1 50
60 3 180
65 1 65
70 1 70
80 2 160
85 1 85
90 2 180
Jumlah 21 1140
Nilai Hasil Pretest Siswa Kelas V SDN Rappokaleleng Kab. Gowa
Catatan : Skor ini diperoleh berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata tes
X F F.X
35 1 35
45 4 180
50 2 100
60 3 180
70 2 140
75 3 225
80 1 80
95 3 285
100 2 200
Jumlah 21 1425
Nilai Hasil Posttest Siswa Kelas V SDN Rappokaleleng Kab. Gowa
Teknik untuk menguji hal tersebut yaitu dengan menggunakan teknik statistik t
(uji-t) Analisis skor pretest dan posttest
1 40 50 10 100
2 45 60 15 225
3 30 45 15 225
4 45 60 15 225
5 35 45 10 100
6 60 75 15 225
7 30 35 5 25
8 70 80 10 100
9 60 70 10 100
10 90 100 10 100
11 80 95 15 225
12 90 100 10 100
13 30 60 30 900
14 50 70 20 400
15 35 50 15 225
16 30 45 15 225
17 85 95 10 100
18 65 75 10 100
19 60 75 15 225
20 80 95 15 225
21 30 45 15 225
PETUNJUK
A. Isilah Kolom Skor Sesuai Pedoman Penskoran Berikut!
Skor
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PENELITI SEBELUM POSTTEST
PETUNJUK
A. Isilah Kolom Skor Sesuai Pedoman Penskoran Berikut!
Skor
PEDOMAN WAWANCARA PENDIDIK
1. Bagaimana kondisi belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia?
2. Kendala apa yang Ibu temukan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia?
3. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Ibu menggunakan model atau metode
pembelajaran apa?
4. Bagaimana hasil belajar dan kemampuan berbicara peserta didik kelas V pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia?
5. Apakah ibu pernah menggunakan Model Pembelajaran Kartu Arisan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia?
6. Berapa nilai rata-rata peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia?
Hasil Wawancara Dengan Ibu Sujirah Guru Kelas V SDN Rappokaleleng
Peneliti : “Bagaimana kondisi belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia? “
Guru : “Secara umum ada sebagian dari mereka pasif, kadang ribut dan bermain
sendiri dengan temannya saat pembelajaran berlangsung. Jadi sebagai
guru kita harus pandai dalam mengendalikan kelas supaya mereka mau
mengikuti pelajaran dengan baik.”
Peneliti :“Kendala apa yang Ibu temukan dalam proses pembelajaran Bahasa
Indonesia?”
Guru : “Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kurang antusias dalam
mengikuti pelajaran selain itu mereka kurang percaya diri dalam berbicara
dan kurangnya perbendaharaan kata.”
Peneliti : “Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Ibu menggunakan model atau
metode pembelajaran apa? “
Guru : “Ceramah, diskusi,dan penugasan”
Peneliti : “Bagaimana hasil belajar dan kemampuan berbicara peserta didik kelas V
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia?
Guru : “Hasil belajar ada yang meningkat dan ada pula yang menurun, sedangkan
kemampuan berbicara juga masih kurang. Mereka baru mau bicara jika
dipaksa karena kurangnya minat belajar dan motivasi”
Peneliti : “Apakah ibu pernah menggunakan Model Pembelajaran Kartu Arisan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia?”
Guru : “Belum pernah dan setelah melihat model pembelajaran ini membuat saya
ingin mempraktekkan juga dalam mengajar nanti”
Peneliti : “Berapa nilai rata-rata peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia?”
Guru : “Untuk nilai rata-rata ada yang mendapat nilai diatas KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) yaitu 67, namun ada pula beberapa siswa yang
mendapat nilai dibawah KKM.
Dokumentasi Kegiatan Penelitian
(Proses Pembelajaran)
(Peralatan dalam Model Pembelajaran Kartu Arisan)
Keterangan :
L: Laki-Laki
P: Perempuan
Rappokaleleng, Mei 2017
Peneliti
Musdalifa
NIM. 10540 8592 13
ABSEN SELAMA MELAKUKAN PENELITIAN
A. Standar Kompetensi
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan
menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan, atau
berwawancara.
B. Kompetensi Dasar
2.1 Menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dan memberikan saran
pemecahannya dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.
C. Indikator
1, Menanggapi suatu persoalan
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa mampu menanggapi suatu persoalan
E. Materi pembelajaran
1. Beberapa persoalan
F. Model dan Metode
1. Model : Konvensional
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Kartu persoalan
2. Sumber Belajar : Buku Bahasa Indonesia kelas 5.
I. Penilaian
Teknik Penilaian
Tes Lisan
Unjuk Kerja
Bentuk Penilaian
Tanya Jawab
Tes Kemampuan Berbicara
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
A. Standar Kompetensi
Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dalam
menanggapi sebuah cerita.
B. Kompetensi Dasar
6.1 Membandingkan dan menanggapi isi dua teks sebuah cerita dengan
memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa.
C. Indikator
1. Membandingkan sebuah cerita dalam teks bacaan dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Menanggapi sebuah cerita dalam teks bacaan dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu membandingkan sebuah cerita dalam teks bacaan dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Siswa mampu menanggapi sebuah cerita dalam teks bacaan dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
E. Materi Ajar
1.Bacaan yang berjudul” Pak Pos”
2.Bacaan yang berjudul “Hebatnya Sang Dalang”
I. Penilaian
Teknik Penilaian
Tes Lisan
Unjuk Kerja
Bentuk Penilaian
Tanya Jawab
Tes Kemampuan Berbicara
Pretest
Berbicara
Semangat..
..
RIWAYAT HIDUP