SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
ZULKARNAIN
10540 9144 14
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan kepada Tim
penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya
bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
ZULKARNAIN
iv
v
SURAT PERJANJIAN
ZULKARNAIN
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Aku percaya bahwa apapun yang Aku terima saat ini adalah
yang terbaik dari Allah
Kupersembahkan
Kakakku tersayang
Serta sahabat
vi
ABSTRAK
vii
viii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain kata Syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas Nikmat, Rahmat dan Ilham-Nya yang masih memberikan
kesehatan kepada kita semua, bisanya mata kita untuk melihat, telinga untuk
mendengar, kaki untuk melangkah semua itu adalah nikmat dari Allah SWT yang
ketika salah satu nikmat itu dicabut oleh Allah SWT maka dapat dipastikan
penulis tidak akan dapat menyelesaikan Proposal Penelitian ini, makanya Allah
“Maka Nikmat Tuhanmu mana lagi yang Engkau Dustakan, bahkan Allah SWT
Tak lupa pula kita kirimkan dan kita haturkan salam dan shalawat atas
junjungan kita Nabi Muhammad SAW dialah manusia terbaik dimuka bumi ini,
dialah sang Revolusioner sejati yang telah merubah peradaban – peradaban dunia,
yang telah menggulung tikar – tikar Kejahiliyaan. Dialah yang telah merubah dari
Rasa terima kasih penulis juga sampaikan kepada Kedua orang tua
Ayahanda Sabaruddin Rahmat dan Ibunda Erni Sari, yang sangat berjasa dalam
kehidupanku yang tidak dapat diuraikan satu persatu dan senantiasa menyertai
dengan doa.
Dr. H. Nursalam, M.Si dan. Pembimbing II, Dr. Hj. Rosleny B, M.Si. yang telah
viii
ix
Penulis juga menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada Dr.H.
Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Darsa yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada
penulis, serta staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan
Ucapan terima kasih juga kepada Asril Wahyudi , S.Pd. Kepala Sekolah
SD Inpres Perumnas III Makassar atas bantuannya, Bahria, S.Pd Wali kelas V
guru – guru lainnya yang telah memberikan kesempatan dan arahan kepada
penulis, Siswa – siswi SD Inpres Perumnas III Makassar atas kerjasama, motivasi
berakhir sampai disini. Sahabat – sahabatku yang setia dan tulus memberikan
doa, dukungan dan masukan kepada penulis demi terselesainya proposal ini serta
ix
x
seluruh keluarga besar. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak
sempat disebutkan satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dar
– NYA.
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selamaa saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah – mudahan dapat memberi
manfaat bagi para membaca, terutama bagi diri pribadi penulis, Aamiin
PENULIS
x
xi
DAFTAR ISI
MOTTO ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
xii
2. Hakikat Belajar............................................................................ 12
4. Strategi Pembelajaran.................................................................. 16
C. Hipotesis ............................................................................................ 26
1. Jenis Penelitian..............................................................................27
2. Desain Penelitian......................................................................... 27
1. Populasi........................................................................................ 28
2. Sampel ......................................................................................... 29
D. Instrumen Penelitian.......................................................................... 30
xii
xiii
Crossword Puzzle......................................................................... 43
B. Pembahasan ....................................................................................... 48
A. Kesimpulan ....................................................................................... 52
B. Saran.................................................................................................. 53
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
posttest .................................................................................. 47
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
Mencari harga “∑ ”
Tabel Distribusi T
LAMPIRAN C
Dokumentasi
Persuratan
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses belajar mengajar dalam berbagai konsep dan wawasan baru dalam proses
kemampuan, yang biasa dikenal dengan istilah skill dalam menjalani kehidupan.
Salah satu agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka setiap warga negara
Usia sekolah dasar merupakan usia yang aktif untuk mengembangkan berbagai
potensi yang dimiliki anak-anak. Potensi yang dikembangkan baik psikis dan fisik
alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan
1
2
salah satu mata pelajaran yang wajib ada di pendidikan dasar yaitu Ilmu
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) atau social studies adalah tentang manusia.
Tidak ada bagian dari kurikulum yang amat memperhatikan masalah hubungan
manusia selain studi social atau IPS, yang memang dirancang untuk membantu
kita semua memahami baik diri kita sendiri maupun orang lain dimulai dari
lingkungan keluarga, tetangga sampai pada mereka yang hidup jauh. Wahab
(Gunawan 2011:16). Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu social
dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
2016:11).
IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan
satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial. Sanusi
perguruan tinggi, makin lanjut, makin ilmiah sehingga ilmu social bersifat
pendidikan dasar dan menengah, maka lahirlah nama Pendidikan IPS. Somantri
menandai bahwa IPS sangat penting untuk dipelajarai. Mata pelajaran IPS
dinamis sehingga dengan mempelajari IPS siswa menjadi tahu tentang kondisi
daerah sekitarnya untuk mengamati fakta dan ikut serta memanfaatkan sumber
Pendidikan IPS memiliki empat tujuan, yaitu knowledge, skill, attitude, dan
berpikir (thinking skills). Attitude, terdiri atas tingkah laku berpikir (intellectual
behavior) dan tingkah laku sosial (social behavior). Value, yaitu nilai yang
dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan yang
akan diajarkan. Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling
Terkait tentang ketiga komponen tersebut maka guru harus mampu memadukan
maksimal. Oleh karena itu, dengan bekal kemampuan dan keterampilan yang
Seorang guru harus dapat menentukan strategi yang paling cocok untuk
penggunaan strategi tersebut terdapat kekurangan. Untuk tujuan inilah guru harus
memiliki keberanian untuk melakukan berbagai uji coba terhadap suatu metode
mengajar, membuat suatu media murah atau penerapan suatu strategi mengajar
permasalahan pembelajaran.
masih banyak usaha-usaha lainnya yang telah dilakukan oleh pemerintah maupun
formal dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini
tampak dari hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat
dan tidak memberikan akses bagi anak didik berkembang secara mandiri melalui
5
proses berfikir Trianto (2009:5). Hal lain yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar peserta didik adalah adanya metode atau strategi pembelajaran yang
kurang efektif dan efisien, misalnya metode atau strategi pembelajaran yang
monoton dari waktu ke waktu, tidak adanya penggunaan suatu alat bantu dalam
proses pembelajaran, guru yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan
peserta didik sehingga peserta didik merasa bosan dan kurang minat belajar
informasi bahwa kurang tertarik untuk belajar IPS hanya sebagian kecil siswa
yang melibatkan diri secara aktif selama proses belajar mengajar berlangsung
melakukan suatu kegiatan, kurang terjalin kerja sama antara siswa yang satu
dengan yang lainnya, hal ini ditandai dengan perolehan hasil belajar IPS siswa
sekitar 60% masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar
dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang, guru kurang mengaktifkan siswa
hanya mengajar dengan metode penugasan dan ceramah saja. Dengan metode
ceramah, seorang guru hanya berperan mentransfer ilmu yang dimilikinya tanpa
hanya mendengarkan dan mencatat informasi sepenuhnya dari guru saja, tidak
terjadi komunikasi dua arah antara guru dan siswa, salah satunya dikarenakan
siswa merasa segan untuk bertanya kepada guru sehingga pembelajaran bersifat
6
monoton yang mengakibatkan siswa merasa bosan dan rendahnya hasil belajar
Makassar yang merupakan tempat kegiatan magang 1 dan 2 dan observasi awal.
belajar secara optimal karena menyenangkan dan menyerupai bermain tebak kata
melalui teka-teki silang. Selain itu, strategi Crossword Puzzle merupakan salah
satu penerapan dari strategi pembelajaran aktif, sehingga siswa akan tetap aktif
dan banyak digunakan dalam selingan di majalah ataupun koran yang biasanya
hanya dilakukan untuk mengisi waktu luang, tetapi sekaligus untuk mengasah
otak Crossword puzzle (Teka-Teki Silang) yang semula hanya untuk mengisi
waktu luang, dapat digunakan untuk media latihan soal-soal bagi siswa dengan
harapan dapat menarik perhatian siswa dan menumbuhkan minat siswa dalam
pembelajaran IPS.
teka-teki kata dalam kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang
tujuannya untuk menulis satu huruf di setiap persegi putih untuk membuat kata-
Alasan pemilihan strategi Crossword Puzzle atau teka-teki silang yaitu strategi
ini belum pernah diterapkan oleh guru kelas dalam proses pembelajaran yang
berlangsung. Selain itu juga strategi ini cocok diterapkan dikelas rendah maupun
dengan demikian materi yang disampaikan akan mudah diterima oleh siswa.
B. Rumusan Masalah
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Makassar?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
Silang)
A. Kajian Pustaka
a. Pengertian IPS
seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio dan lain sebagainya
mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin-
disiplin ilmu-ilmu social dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku
9
10
global selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu pembelajaran IPS dirancang
mempermudah siswa dalam memahami pelajaran IPS. Salah satu usaha untuk
warga negara yang baik berdasarkan pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai
untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang.
ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat
sebagai berikut :
kemampuan dasar pada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat,
minat, kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi (Solihatin dan Raharjo, 2007:
14).
anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi.
pembelajaran IPS bertujuan untuk mendidik dan membekali siswa agar dapat
dapat mendidik dan memberi bekal kepada siswa dengan pengetahuan dan
2. Hakikat Belajar
dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa
pengaruh obat-obatan”.
13
dan nilai-sikap. Oleh karena itu, siswa atau seorang yang belajar akan berhasil jika
terjadi proses perubahan tingkah laku dan ditunjukkan dalam berbagai bentuk
kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu
yang belajar.
pemahaman. Oleh karena itu, guru mengatur acara pembelajaran yang sesuai
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan
perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang
3. Hasil Belajar
pembelajaran dapat juga dipakai sebagai pengaruh yang memberikan suatu ukuran
dibagi menjadi tiga domain atau ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
perubahan perilakunya.
pada suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara
hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses.
Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa
1) Ranah Kognitif, yaitu berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
2) Ranah Afektif, yaitu berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima spek,
mendengarkan.
menjawab pertanyaan.
diperoleh.
seseorang.
tertentu.
Tiga ranah yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom yaitu ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotorik merupakan ranah yang dapat dilakukan oleh
siswa. Ketiga ranah tersebut dapat diperoleh siswa melalui kegiatan belajar
mengajar. Pada penelitian ini yang diukur adalah ranah kognitif, afektif dan
materi pelajaran.
4. Strategi Pembelajaran
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
17
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dick dan Carey (Sanjaya 2009:126) juga
menyebutkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur
dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif.
keseluruhan metode dan prosedur yang menitik beratkan pada kegiatan siswa
dalam proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. Dick dan Carey
adalah komponen materi dan prosedur atau cara yang digunakan untuk
pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan tujuan pengajaran
pembelajaran, dalam setiap tahap aktivitas ada metode yang digunakan, dan
ditambah dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah dan
aktivitas guru-siswa.
Pembelajaran
kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis satu
huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan petunjuk
yang berasal dari strategi pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran aktif
siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
19
karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, pembelajaran aktif juga
dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses
pembelajaran.
sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Siswa diajak untuk turut serta dalam semua
proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.
Dengan ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga
strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal.
Sedangkan menurut Silberman (2016:256) mendesain tes uji pada teka-teki silang
sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Murid diajak untuk turut serta dalam semua
proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.
kembali materi apa yang telah disampaikan. Sehingga, murid mampu mencapai
Fungsi dari teka teki silang itu sendiri yaitu membangun saraf-saraf otak
yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali
optimal karena otak dibiasakan untuk terus menerus belajar dengan santai.
Karena belajar dengan santai inilah yang dapat membuat murid menjadi lebih
paham dan mudah masuk dalam ingatan murid sehingga murid tidak mudah lupa
Puzzle yang sama juga dikemukakan oleh Silberman (2016:256) yaitu sebagai
berikut:
a) Definisi singkat
c) Sebuah Contoh
d) Lawan kata
5) Menentukan batasan waktu. Berikan hadiah kepada individu atau tim dengan
Dalam pelaksanaan strategi ini juga ada beberapa variasi yang dapat
teka-teki silang.
Gunakan kata yang meringkas poin-poin lain dalan sesi latihan dah susunlah
pengalamannya itu sekiranya cocok (sesuai) untuk menjawab teka-teki yang ada.
22
Dengan demikian, manfaat teka-teki sebagai pengasah daya ingat telah didapatkan
2) Belajar klasifikasi
nama benda dan sebagainya. Ketika anak disodori teka-teki tersebut, maka
lawan mainnya.
4) Menghibur
Ketika anak sedang diberi teka-teki untuk dijawab, secara tidak langsung
kecemasan itu akan terganti dengan kesibukannya dalam mencari jawaban dari
5) Merangsang kreativitas
Secara tidak langsung anak juga akan dibantu teka-teki untuk menyalurkan
dipahami orang lain dan mencari cara-cara alternatif untuk menjawab. Tidak
jarang ketika mencari jawaban soal, seorang anak akan menemukan pertanyaan-
4) Siswa menjadi kurang fokus terhadap materi yang disampaikan langsung oleh
guru dikarenakan lebih fokus untuk mengisi teka-teki silang.
Silang) sudah banyak yang lakukan. Meskipun demikian, penelitian ini masih
tetap menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian yang menjadi kajian adalah
kelas V SDN 3 Temulus. (2) Siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap
ketertarikan siswa, sehingga hasil belajar siswa cenderung lebih tinggi dari
dan Hasil Belajar Awan Dan Cuaca Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri
ada pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan strategi pembelajaran
biosfer terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS MA Mathalibul Huda Mlonggo
Kabupaten Jepara
B. Kerangka Pikir
mendukung satu sama lain. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS diperlukan
untuk dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok
bahasan IPS.
Salah satu upaya untuk menghilangkan anggapan siswa bahwa IPS itu
membosankan, maka hal-hal yang biasa menjadi kegemaran atau kesukaan siswa
diterapkan pula dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yang biasa kita sebut
belajar sambil bermain. Siswa tidak akan merasa jenuh atau kesulitan dalam
memecahkan dan mengerjakan soal-soal IPS. Crossword Puzzle adalah salah satu
alternatif tersebut.
kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis satu
huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan petunjuk
yang berasal dari strategi pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran aktif
siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
Pretest
Posttest
Analisis
Temuan/Hasil
C. Hipotesis
Teki Silang) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
hasil belajar IPS masih rendah khususnya pada siswa kelas V SD Inpres Perumnas
2. Desain Penelitian
diberi perlakuan (treatment). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
O1 X O2
27
28
Keterangan:
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Tabel 3.1 : Keadaan populasi siswa kelas V SD Inpres Perumnas III tahun
ajaran 2017/2018
A 20
V
B 20
TOTAL 40
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
bukan berdasarkan strata, random atau daerah melainkan berdasarkan atas adanya
ini diawali dengan pertimbangan bahwa sebagian siswa kelas V yang dijadikan
sebagai sampel penelitian memiliki krateria yang hampir sama, hal yang
Tabel 3.2 : Sampel penelitian siswa kelas V SD Inpres Perumnas III tahun
ajaran 2017/2018
Jenis Kelamin
Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
VB 12 8 20
Jadi sampel dari penelitian ini sebagian siswa kelas V SD Inpres Perumnas
III Makassar kecamatan Rappocini dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang siswa.
30
(teka-teki silang) adalah salah satu strategi yang berasal dari strategi
kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis
satu huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan
petunjuk pertanyaan.
2. Hasil belajar siswa adalah hasil pengukuran yang diperoleh siswa melalui
D. Instrument Penelitian
Tes hasil belajar dengan jenis pretest dan posttest. pretest dilaksanakan
pembelajaran. Lembar observasi ini berisi item-item yang akan diamati pada saat
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
awal dan tes akhir, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan
4. Dokumentasi
digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa
nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai
yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai post test. Pengujian perbedaan
nilai hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu
digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-
langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest
= x 100%
Arikunto (2006:306)
Dimana:
P = Angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden.
33
∑Xi
Me =
N
Keterangan :
Me = Mean
Xi = Nilai x ke i sampai ke n
N = Banyaknya siswa
0 – 59 Sangat Rendah
60 – 69 Rendah
70 – 79 Sedang
80 – 89 Tinggi
Hasil belajar siswa yang diarahkan pada penggunaan hasil belajar secara
individual. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila nilai minimal
70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak
sekolah.
34
Sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas klasikal apabila minimal 70% dari
penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik t (uji t).
Keterangan:
Md =
Keterangan:
Keterangan:
signifikan:
Jika thitung > ttabel maka artinya perbedaan antara hasil pretest dengan posttest
signifikan. Tetapi jika thitung < ttabel maka artinya perbedaan antara hasil pretest
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Pretest IPS Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota
Perumnas III Kota Makassar, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui
instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa berupa nilai dari kelas
Data perolehan skor hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III
36
37
Nilai
No Nama Siswa
Pretest Posttest
14 FP 65 85
15 MP 50 85
16 NJ 65 90
17 NSS 70 80
18 SN 65 75
19 RJ 70 75
20 FS 75 60
Sumber : Hasil Olahan Data
Inpres Perumnas III Kota Makassar dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 4.2. Perhitungan untuk mencari mean ( rata – rata ) nilai pretest
Pretest Posttest
X F F.X X F F.X
50 1 50 60 2 120
60 1 60 75 2 150
65 9 585 80 3 240
70 2 140 85 6 510
75 3 225 90 2 180
80 3 240 95 2 190
85 1 85 100 3 300
Jumlah 20 1.385 Jumlah 20 1.690
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 1385, sedangkan
nilai dari N sendiri adalah 20. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata-rata
∑
̅ =
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar sebelum penerapan
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan menggunakan
instrumen test dikategorikan sangat rendah yaitu 5%, rendah 50%, sedang 25%,
tinggi 20% dan sangat tingggi berada pada presentase 0,00%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar sebelum
39
tergolong rendah.
Pretest Posttest
Skor Kategorisasi
Frekuensi % Frekuensi %
0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 11 55 2 10
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 9 45 18 90
Jumlah 20 100 20 100
belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang
mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar belum
memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang
diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data
berikut ini.
Data perolehan skor hasil belajar kelas V SD Inpres Perumnas III Kota
Silang):
40
Nilai
No Nama Siswa
Pretest Posttest
1 AMJ 75 85
2 DAS 60 80
3 MF 65 100
4 MAS 65 85
5 MFI 75 90
6 MI 80 100
7 MFF 65 80
8 MN 65 95
9 AA 65 95
10 SK 80 100
11 MA 65 85
12 MD 80 85
13 AAN 80 60
14 FP 65 85
15 MP 50 85
16 NJ 65 90
17 NSS 70 80
18 SN 65 75
19 RJ 70 75
20 FS 75 60
Pretest Posttest
X F F.X X F F.X
50 1 50 60 2 120
60 1 60 75 2 150
65 9 585 80 3 240
70 2 140 85 6 510
75 3 225 90 2 180
80 3 240 95 2 190
85 1 85 100 3 300
Jumlah 20 1.385 Jumlah 20 1.690
Dari data hasil post-test di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ =
1690 dan nilai dari N sendiri adalah 20. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata
∑
̅ =
84,5
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari hasil
belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar setelah penerapan
staregi pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) yaitu 84,5 dari skor
kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
42
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap post-test dengan menggunakan
instrumen test dikategorikan sangat tinggi yaitu 35%, tinggi 45%, sedang 10%,
rendah 10%, dan sangat rendah berada pada presentase 0,00%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil siswa setelah diterapkan
Pretest Posttest
Skor Kategorisasi
Frekuensi % Frekuensi %
0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 11 55 2 10
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 9 45 18 90
Jumlah 20 100 20 100
belajar siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang
mencapai atau melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa Kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar telah
43
memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang
menunjukkan bahwa:
6,66%
pembelajaran 86,6%
yaitu 80,35%
Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu
siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif
75% baik untuk aktivitas siswa perindikator maupun rata-rata aktivitas siswa,
dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa yang aktif melakukan
kriteria aktif.
hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas V SD Inpres Perumnas III Kota
Makassar”, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah
No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²
1 75 85 10 100
2 60 80 20 400
3 65 100 35 1225
4 65 85 20 400
5 75 90 15 225
6 80 100 20 400
7 65 80 15 225
8 65 95 30 900
9 65 95 30 900
10 80 100 20 400
11 65 85 20 400
12 80 85 5 25
13 80 60 -20 400
14 65 85 20 400
15 50 85 35 1225
16 65 90 25 625
17 70 80 10 100
18 65 75 10 100
19 70 75 5 25
20 75 60 -5 25
1.380 1.690 320 8500
Sumber : Hasil Olahan Data
∑
Md =
16
47
(∑ )
∑ =∑
( )
3,380
t = ∑
√
( )
t =
√ ( )
t =
√
t =
√
t =
t = 5,36
4. Menentukan harga t Tabel
Setelah diperoleh tHitung= 5,36 dan tTabel = 2,09 maka diperoleh tHitung >
tTabel atau 5,36 > 2,09. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh dalam menerapkan strategi pembelajaran
48
Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian.
Hasil yang dimaksudkan yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang
pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang
sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi siswa secara
kotak hitam dan putih yang berbentuk persegi yang tujuannya untuk menulis satu
huruf disetiap persegi putih untuk membuat kata-kata dengan diberikan petunjuk
yang berasal dari strategi pembelajaran aktif (active learning). Pembelajaran aktif
siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, pembelajaran aktif juga
dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses
pembelajaran.
49
sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Siswa diajak untuk turut serta dalam semua
proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.
Dengan ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga
ribut ketika ada pertanyaan yang sulit. Sebagian kecil ada yang menoleh dan
terdapat sembilan orang siswa masih dibawah KKM. Hal ini dapat juga dilihat
dari rendahnya persentase tingkat hasil belajar siswa. Melihat dari hasil presentase
yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa sebelum diterapkan
dan hanya dua orang siswa yang belum tuntas atau masih dibawah KKM jadi
mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum penerapan
50
kategori hasil belajar IPS siswa juga meningkat yakni sangat tinggi.
Perumnas III Makassar. Dengan kata lain t hitung lebih besar dibandingkan ttabel,
maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima yang berarti
siswa yaitu pada awal kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang melakukan
kegiatan lain atau bersikap cuek selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat
dilihat pada pertemuan pertama siswa yang melakukan kegiatan lain sebanyak 2
kegiatan lain pada saat permainan berlangsung. Pada awal pertemuan, hanya
sedikit siswa yang aktif mengikuti pembelajaran. Akan tetapi sejalan dengan
mulai aktif.
pada saat diajukan pertanyaan dan siswa yang mengajukan diri untuk melakukan
kegiatan pembelajaran. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri untuk
menyenangkan membuat siswa tidak lagi keluar masuk pada saat pembelajaran
berlangsung dan tidak lagi merasa bosan atau pun tertekan ketika mengikuti
diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada
Silang) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelasV SD Inpres
A. Simpulan
hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar sebelum
belajar siswa yaitu sangat rendah 5%, rendah 50%, sedang 25%, tinggi 20%
dan sangat tingggi berada pada presentase 0,00%. Observasi pada saat pretest
dan guru yang kurang baik, disertai rasa malu-malu bertanya dari siswa untuk
terarah.
hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas III Kota Makassar setelah
52
53
Kota Makassar dapat dilihat dari perolehan persentase yaitu sangat tinggi
35%, tinggi 45%, sedang 10%, rendah 10%, dan sangat rendah berada pada
jumlah siswa yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai
90% . Hal ini dapat menunjukkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab
pada saat diajukan pertanyaan dan siswa yang mengajukan diri untuk
melakukan kegiatan pembelajaran. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri
kriteria aktif.
tTabel = 2,09 maka diperoleh tHitung > tTabel atau 5,36 > 2,09.
B. Saran
belajar.
lain untuk mengetahui apakah pada materi lain cocok dengan strategi
strategi dalam pembelajaran IPS yang dapat memotivasi belajar IPS siswa
Buzan, Tony 2007. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2007).
55
56
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed.3.
Jakarta: Balai Pustaka.
Lampiran 1 : RPP
PERTEMUAN KET
NO. NAMA SISWA L/P
1 2 3 4 5
1 Ahmadinejadi L √ √ √ √ √
2 Dikki A. S L √ √ √ √ √
3 Muh Fahril L √ √ √ √ √
5 Muh Fitrah L √ √ √ √ √
6 Muh Ilham L √ √ √ √ √
7 Muh Fathi F L √ √ √ √ √
8 Muh Nabil L √ √ √ √ √
9 A Aryuda L √ √ √ √ √
10 Sayid Khaerul L √ √ √ √ √
11 Muh Alif L √ √ √ √ √
12 Muh Dafa L √ √ √ √ √
Anya Adwa
13 P √ √ √ √ √
Nurhaeni
14 Fildzah Putri P √ √ √ √ √
15 Melani Putri P √ √ √ √ √
16 Nurjudah P √ √ √ √ √
18 St. Nursiah P √ √ √ √ √
19 Rahayu P √ √ √ √ √
20 Fitria Suci P √ √ √ √ √
Peneliti
Zulkarnain
10540914414
Lampiran 2
B. Kompetensi Dasar
1.1.Mengenal keragaman kenampakan alam pegunungan, gunung, tanjung dan
sungai.
C. Indiakator
1. Kognitif
a. Proses : Menjelaskan kenampakan wilayah di Indonesia
b. Produk : Mengetahui jenis-jenis kenampakan alam wilayah Indonesia
2. Afektif
a. Karakter : Disiplin, Tekun, aktif dalam kegiatan pembelajaran, tanya
jawab dan penugasan.
b. Sosial : Bekerja sama dan saling menghormati.
3. Psikomotorik
Menuliskan salah satu kenampakan alam wilayah Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Proses : Mampu Menjelaskan kenampakan wilayah di Indonesia
b. Produk : Mampu Mengetahui jenis-jenis kenampakan alam wilayah
Indonesia
„„„„„„„„„„„
2. Afektif
a. Karakter : siswa diharapkan dapat bersikap Disiplin, Tekun, aktif
dalam kegiatan pembelajaran, tanya jawab dan penugasan.
b. Sosial : siswa mampu Bekerja sama dan saling menghormati selama
proses pembelajaran berlangsung.
3. Psikomotorik
Siswa dapat Menuliskan salah satu kenampakan alam wilayah Indonesia.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Berdoa
b. Abensi
c. Menjelaskan tentang cara pembelajaran dengan menerapkan teka teki
silang
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi tentang kenampakan alam (pegunungan,
gunung, tanjung dan sungai) di Indonesia
b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
c. Setiap kelompok mendapat materi yang berkaitan dengan kenampakan
alam wilayah Indonesia.
d. Guru memberi permainan menggunakan teka teki silang
e. Guru membuat soal dalam bentuk tek teki Silang
f. Setiap perwakilan kelompok secara bergantian maju ke papan tulis
untuk mengisi jawaban.
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang jawabannya
benar.
b. Menyimpulkan pelajaran
c. Memberikan PR
I. Penilaian
1. Penilaian Aspek kognitif berupa LKM (Lembar Kerja Siswa)
2. Penilaian Aspek afektif berupa kerjasama dalam kerja kelompok
3. Penilaian Aspek psikomotorik berupa kemampuan siswa membedakan
jenis-jenis kenampakan alam buatan sesuai gambar serta mengerjakan
soal secara baik dan benar.
Makassar, 2018
Mengetahui,
Guru Kelas Mahasiswa
Menyetujui,
Kepala Sekolah
2. Gunung
3. Tanjung
Tanjung adalah sebutan untuk bagian dari wilayah daratan yang berbentuk
memanjang dan menjorok ke wilayah lautan. Tanjung banyak ditemui di sekitar
pantai, terutama di pulau-pulau kecil atau pulau besar yang berada di wilayah
kepulauan. Namun tanjung juga ada yang besar. Tanjung yang besar disebut
semenanjung, misalnya tanjung harapan dan semenanjung malaka.
4. Sungai
LEMBAR KERJA SISWA
Isilah kolom teka teki silang di bawah ini dengan benar !
1. 2.
3.
4.
Mendatar
1. Sekumpulan bukit yang berbentuk barisan
3. Daratan yang menjorok ke laut
4. Aliran air yang besar terjadi karena alam
Menurun
2. Lebih besar dari bukit, memiliki lerang yang tajam dan curam.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.3.2. Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan di Indonesia
(Danau, Teluk dan Selat).
C. Indiakator 1.3.2
1. Kognitif
a. Proses : Menjelaskan pengertian danau, teluk dan Selat.
b. Produk : Mengetahui ciri-ciri danau, teluk dan selat
2. Afektif
a. Karakter : Disiplin, Tekun, aktif dalam kegiatan pembelajaran, tanya
jawab dan penugasan.
b. Sosial : Bekerja sama dan saling menghormati.
3. Psikomotorik
Mengerjakan soal-soal dengan Baik dan Benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Proses : Mampu Menjelaskan pengertian danau, teluk dan selat
b. Produk : Mampu Mengetahui ciri-ciri danau, teluk dan selat.
2. Afektif
a. Karakter : siswa diharapkan dapat bersikap Disiplin, Tekun, aktif
dalam kegiatan pembelajaran, tanya jawab dan penugasan.
b. Sosial : siswa mampu Bekerja sama dan saling menghormati selama
proses pembelajaran berlangsung.
3. Psikomotorik
Siswa dapat mengerjakan soal teka teki silang dengan baik dan benar
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Berdoa
b. Abensi
c. Apersepsi
d. Mengumpulkan PR
3. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi tentang danau, teluk dan selat
b. Guru membagikan kertas yang berisi materi pembelajaran.
c. Siswa mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan danau, teluk dan
selat
d. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan selama proses
pembelajaran berlangsung.
e. Setelah selesai, siswa mengumpulkan catatan yang telah mereka buat
f. Guru menguji kemampuan siswa dengan memberikan kertas yang
berisi soal teka teki silang untuk mereka kerjakan.
g. Guru membahas jawaban teka teki silang bersama siswa
4. Kegiatan akhir
a. Menyimpulkan pelajaran
b. Memberi penghargaan kepada siswa yang jawabannya benar.
I. Penilaian
1. Penilaian Aspek kognitif berupa LKM (Lembar Kerja Siswa)
2. Penilaian Aspek afektif berupa kerjasama dalam kerja kelompok
3. Penilaian Aspek psikomotorik berupa kemampuan siswa membedakan
antara danau, selat dan teluk sesuai gambar serta mengerjakan soal secara
baik dan benar.
Makassar, 2018
Mengetahui,
Guru Kelas Mahasiswa
Menyetujui,
Kepala Sekolah
Danau adalah cekungan lereng yang terjadi karena peristiwa alam yang
menjadi penampungan dan penyimpanan air yang berasal dari hujan, mata air atau
air sungai.
Danau berisi sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu
tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran
sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana
rekreasi, dan olahraga. Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak
berada di belahan bumi utara pada ketinggian yang lebih atas. Sebuah danau
periglasial adalah danau yang di salah satunya terbentuk lapisan es, "ice cap" atau
gletser, es ini menutupi aliran air keluar danau.
Istilah danau juga digunakan untuk menggambarkan fenomena seperti
Danau Eyre, di mana danau ini kering di banyak waktu dan hanya terisi pada saat
musim hujan. Banyak danau adalah buatan dan sengaja dibangun untuk
penyediaan tenaga listrik-hidro, rekreasi (berenang, selancar angin, dll),
persediaan air, dll. Finlandia dikenal sebagai "Tanah Seribu Danau" dan
Minnesota dikenal sebagai "Tanah Sepuluh Ribu Danau". Great Lakes di Amerika
Utara juga memiliki asal dari zaman es. Sekitar 60% danau dunia terletak di
Kanada; ini dikarenakan sistem pengaliran kacau yang mendominasi negara ini.
Di bulan ada wilayah gelap berbasal, mirip mare bulan tetapi lebih kecil, yang
disebut lacus (dari bahasa Latin yang berarti "danau"). Mereka diperkirakan oleh
para astronom sebagai danau. Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan :
1. danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi
karena pergeseran / patahan
2. danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme /
gunung berapi
3. danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat percampuran
aktivitas tektonisme dan vulkanisme
4. danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai
terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi
5. danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur
6. danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya
daerah es yang kemudian terisi air
7. danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas manusia.
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh
daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak
dimanfaatkan sebagai pelabuhan. Teluk jg merupakan kebalikan dari tanjung, dan
biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Contoh
teluk di Indonesia adalah teluk Jakarta dan teluk penyu.
2.
1.
3.
Pertanyaan :
Mendatar :
A. Standar Kompetensi
5. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
5.3.Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian
waktu di Indonesia (Persebaran flora dan fauna).
C. Indiakator
1. Kognitif
a. Proses : Menjelaskan pengertian flora dan fauna
b. Produk : Mengetahui persebaran flora dan fauna di indonesia
2. Afektif
a. Karakter : Disiplin, Tekun, aktif dalam kegiatan pembelajaran, tanya
jawab dan penugasan.
b. Sosial : Bekerja sama dan saling menghormati.
3. Psikomotorik
Mengerjakan soal-soal dengan Baik dan Benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Proses : Mampu Menjelaskan pengertian flora dan fauna
b. Produk:Mampu Mengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia.
2. Afektif
a. Karakter : siswa diharapkan dapat bersikap Disiplin, Tekun, aktif
dalam kegiatan pembelajaran, tanya jawab dan penugasan.
b. Sosial : siswa mampu Bekerja sama dan saling menghormati selama
proses pembelajaran berlangsung.
3. Psikomotorik
Siswa dapat mengerjakan soal teka teki silang dengan baik dan benar
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Berdoa
b. Abensi
c. Apersepsi
d. Mengumpulkan PR
6. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi tentang persebaran flora dan fauna di
Indonesia
b. Guru membagikan kertas yang berisi materi pembelajaran.
c. Siswa mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan flora dan fauna
d. Guru memperlihatkan gambar flora dan fauna serta persebarannya
e. Siswa mencatat hal-hal yang mereka ketahui dari penjelasan guru.
f. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan selama proses
pembelajaran berlangsung.
g. Setelah selesai, siswa mengumpulkan catatan yang telah mereka buat
h. Guru menguji kemampuan siswa dengan memberikan kertas yang
berisi soal teka teki silang untuk mereka kerjakan.
i. Guru membahas jawaban teka teki silang bersama siswa
7. Kegiatan akhir
a. Menyimpulkan pelajaran
b. Memberi penghargaan kepada siswa yang jawabannya benar
H. Media dan Sumber Belajar
Buku BSE IPS Kelas V penulis Sitti Syamsiah, dkk
Media : Gambar Flora dan Fauna
I. Penilaian
1. Penilaian Aspek kognitif berupa LKM (Lembar Kerja Siswa)
2. Penilaian Aspek afektif berupa ketekunan, kedisiplinan dan kerjasama
dalam membantu teman yang kurang memahami materi pelajaran.
3. Penilaian Aspek psikomotorik berupa kemampuan mengetahui persebaran
flora dan fauna sesuai gambar serta mengerjakan soal secara baik dan
benar.
Makassar, 2018
Mengetahui,
Guru Kelas Mahasiswa
Menyetujui,
Kepala Sekolah
3.
*Selamat Bekerja*
Lampiran B
Post-test
TEKS PRETEST
11. Pada daerah dataran tinggi penduduknya mengolah tanah dengan menanami
....
a. Padi c. Kaktus
b. Bakau d. Sayuran
12. Bagian permukaan bumi yang memiliki ketinggian antara 0 – 200 meter di
atas permukaan laut dinamakan ....
a. Jurang
b. Palung
c. Dataran rendah
d. Dataran tingg
16. Tempat untuk mendarat dan tinggal landasnya pesawat terbang dinamakan ....
a. Bandar Udara c. Landasan Pacu
b. Pelabuhan d. Stasiun
21. Dampak negatif yang sering ditimbulkan oleh pembangunan industri adalah
.....
a. lapangan bekerja bertambah c. Terjadi pencemaran lingkungan
b. produksi barang & jasa meningkat d. Barang kebutuhan hidup terpenuhi
23. Salah satu ciri tumbuhan yang terdapat di hutan hujan tropis adalah ......
a. daunnya rontok pada musim kemarau
b. daunnya hijau sepanjang tahun
c. memiliki jenis pohon yang sama
d. hanya tumbuh pada waktu musim hujan.
24. Sumber daya alam yang terdapat di laut antara lain, kecuali sumber daya ........
a. rumput laut c. Minyak bumi
b. ikan d. Batu bara
28. Daerah yang relatif datar dengan ketinggian kurang dari 200 m di atas
permukaan laut disebut ......
a. dataran rendah c. Dataran tinggi
b. dataran pantai d. Perbukitan
29. Jenis tanaman perkebunan yang banyak diusahakan di dataran tinggi antara
lain .....
a. Teh & kina c. Karet & tebu
b. Kopi & kelapa sawit d. Cengkeh & kelapa
30. Kenampakan alam dataran tinggi pada umumnya dimanfaatkan untuk ....
a. Perkebunan c. Persawahan
b. Pertambangan d. Perikanan
Lampiran 2
TEKS POSTTEST
Isilah kolom teka teki silang di bawah ini !
Pertanyaan :
2.
mendatar :
1. Dunia
1. tumbuhan
2. Aliran air
besar yang
3. terjadi karena
alam.
4. 7. 3. Tubuh
5. 6. perairan yang
menjorok ke
daratan &
dibatasi oleh
daratan pada 3
sisinya.
5. Padang
9. 8. rumput yang luas
tanpa semak.
8. Bukit yang
sangat besar dan
tinggi.
10. 10. Fauna yang
bersisik dan
memiliki racun.
menurun :
2. Laut sempit yang menghubungkan satu pulau ke pulau lainnya.
4. Bagian cekungan daratan di permukaan bumi yang terisi air
6.danau yang terletak di sumatera utara
7. Daratan yang menjorok ke laut.
9. Danau yang terletak di pulau Bali.
* [selamat bekerja]*
RUBRIK PEDOMAN PENILAIAN
1 Kelincahan 20
2 Ketepatan 30
3 Kesesuaian 50
Jumlah 100
Lampiran 3
KUNCI JAWABAN TEKS PRETEST
1. c. Simbol
2. a. Segitiga merah
3. c. Gunung Muria
4. c. Papua
5. d. Sungai Kapuas
6. a. Sungai Bengawan Solo
7. d. Tanjung
8. a. Jawa Tengah
9. b. Tempat membuang limbah
10. c. Teluk
11. d. Sayuran
12. c. Dataran rendah
13. c. Bali
14. b. Pelabuhan
15. c. Jawa Tengah
16. a. Bandar Udara
17. a. Angin Musim Barat
18. a. Tropis
19. d. Meningkatkan Objek Pariwisata
20. c. Mengairi Sawah
21. c. Terjadi Pencemaran Lingkungan
22. d. Gajah & harimau
23. d. Hanya Tumbuh Pada Waktu Musim Hujan
24. d. Batu Bara
25. d. Sarana Transportasi
26. b. Bujur
27. a. Pegunungan, Sungai dan Waduk
28. c. Dataran Tinggi
29. a. Teh & Kina
30. a. Perkebunan
KUNCI JAWABAN TEKS POSTTEST
Pertanyaan Mendatar :
1. Flora
2. Sungai
3. Teluk
5. Stepa
8. Gunung
10. Ular
Pertanyaan Menurun :
2. Selat
4. Danau
6. Toba
7. Tanjung
9. Batur
Lampiran 4
1. AMJ 18 25 42 85 85
2. DAS 15 25 40 80 80
3. MF 20 30 50 100 100
4. MAS 18 25 42 85 85
5. MFI 20 28 42 90 90
6. MI 20 30 50 100 100
7. MFF 15 25 40 80 80
8. MN 20 30 45 95 95
9. AA 20 30 45 95 95
10. SK 20 30 50 100 100
11. MA 18 25 42 85 85
12. MD 18 25 42 85 85
13. AAN 10 20 30 60 60
14. FP 18 25 42 85 85
15. MP 18 25 42 85 85
16. NJ 20 28 42 90 90
17. NSS 15 25 40 80 80
18. SN 12 23 40 75 75
19. RJ 12 23 40 75 75
20. FS 10 20 30 60 60
Sumber : Hasil Olahan Data
Keterangan :
1. Kelincahan : 0 - 10 = Kurang lincah
11 - 15 = Cukup lincah
16 - 20 = Sangat lincah
Nilai
No Nama Siswa
Pretest Posttest
1 AMJ 75 85
2 DAS 60 80
3 MF 65 100
4 MAS 65 85
5 MFI 75 90
6 MI 80 100
7 MFF 65 80
8 MN 65 95
9 AA 65 95
10 SK 80 100
11 MA 65 85
12 MD 80 85
13 AAN 80 60
14 FP 65 85
15 MP 50 85
16 NJ 65 90
17 NSS 70 80
18 SN 65 75
19 RJ 70 75
20 FS 75 60
Pretest Posttest
X F F.X X F F.X
50 1 50 60 2 120
60 1 60 75 2 150
65 9 585 80 3 240
70 2 140 85 6 510
75 3 225 90 2 180
80 3 240 95 2 190
85 1 85 100 3 300
No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 - X1 d²
1 75 85 10 100
2 60 80 20 400
3 65 100 35 1225
4 65 85 20 400
5 75 90 15 225
6 80 100 20 400
7 65 80 15 225
8 65 95 30 900
9 65 95 30 900
10 80 100 20 400
11 65 85 20 400
12 80 85 5 25
13 80 60 -20 400
14 65 85 20 400
15 50 85 35 1225
16 65 90 25 625
17 70 80 10 100
18 65 75 10 100
19 70 75 5 25
20 75 60 -5 25
1.380 1.690 320 8500
Sumber : Hasil Olahan Data
∑
Md =
16
Lampiran 9
MENENTUKAN MENCARI HARGA “∑
(∑ )
∑ =∑
( )
3,380
Lampiran 10
MENENTUKAN HARGA t Hitung
t = ∑
√
( )
t =
√ ( )
t =
√
t =
√
t =
t = 5,36
Lampiran 11
Tabel Distribusi T
Siswa
Lampiran 2 : Dokumentasi
Lampiran 3 : Persuratan
Lampiran 1
PERSURATAN
RIWAYAT HIDUP
Sitti Aisyah.
Makassar tahun 2008. Pada tahun 2011 menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri
perkuliahan dikampus dan mengikuti seminar yang diadakan oleh kampus. Untuk