SALMAWATI
1647040032
SKRIPSI
Oleh
SALMAWATI
1647040032
ii
iii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama :Salmawati
Nim 1647040032
Jurusan/Prodi :PendidikanGuruSekolahDasar(PGSD)S1
Fakultas : IlmuPendidikan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar merupakan
hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
jiplakan atau mengandung unsur plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.
Makassar, 9 November
2020Yang Membuat
Pernyataan
Salmawati
NIM. 1647040032
iv
MOTO
keikhlasan,menyelesaikandenganpenuhkebahagiaan.(Salmawati,2020)
Dengan
segalakerendahanhati,KuperuntukkankaryainikepadaAlmamater,Bangsada
nAgamakusertaAyahandakuPuangMattang,IbundaPuangHanira,danSaudar
akutercintasertakeluargadansahabat-
sahabatkuyangtersayangdengantulusdan
ikhlasselalumendoakanku,memberikansemangat,membantu,danmotivasi.Pen
gorbanandandukungankalianmembangkitkansemangatkuuntukmeraihkesuksesan,
semogaAllahSWTmemberikanRahmatdanKeberkahannyakepada
kitasemua.
v
ABSTRAK
vii
PRAKATA
Assalamu’alaikum WarahmatullahiWabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya sehingga skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SDN
351 Kawasan Amma Towa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Makassar dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Penulis menyadari bahwa sejak penyusunan proposal hingga selesainya
skripsi ini, tidak jarang penulis menemui kesulitan. Berkat karunia dari Tuhan Yang
Maha Esa dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, kesulitan ini akhirnya
dapat diselesaikan. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
katsiran kepada Bapak Dr. Andi Makkasau, M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Dra.
St. Nursiah B, M.Pd selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk
1. Prof. Dr. H. Husain Syam M.TP sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar
vii
perkuliahan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
2. Dr. Abdul Saman, M.Si. Kons selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan,Dr.
Mustafa, M.Si sebagai Pembantu Dekan I, Dr. Pattaufi, M.Pd, dan sebagai
Pembantu Dekan II, Dr. H. Ansar, M.Pd sebagai Pembantu Dekan III FIP UNM
3. Muhammad Irfan, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Prodi PGSD dan Sayidiman, S.Pd.,
M.Pd selaku Sekretaris Prodi PGSD yang telah mengarahkan dan membimbing
denganbaik.
4. Dra. Hj. Rosdiah Salam, M.Pd sebagai ketua UPP PGSD Makassar yang telah
5. Dosen Program Studi UPP PGSD Makassar FIP UNM yang telah memberikan
6. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai/ Tata Usaha FIP UNM, atas segala
7. Dra. Nurfaizah, M. Hum sebagai penguji I, dan Drs. Lutfi B, M. Kes sebabagi
Penguji II, yang telah memberikan saran dan dan masukannya guna memperbaiki
penyusunan skripsiini.
viii
8. Bapak Hasaning, S.Pd selaku Kepala SDN 351 Kawasan Amma Towa serta Ibu
Suryani, S.Pd sebagai guru kelas V dan seluruh siswa kelas V, yang telah
9. Sahabat Nurfitriana Alifia, Indra Wahdania, Ade Tia Putri, Yustika, Sri Yeli
Amalia serta teman-teman PGSD Angkatan 2016 terkhusus kelas M5.2 atas
10. Teman-teman SMA tercinta Marlina, Yuni Sarlina, Sinar, Muh. Haris dan Mona Lisa
yang selalu bersedia memberikan dukungan kepada penulis untuk terus maju.
Semoga pertemanan ini akan terus berlanjut hingga nanti kita berada dijalan sukses
masing-masing.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
tuaku tercinta Ayahanda Puang Mattang, Ibunda Puang Hanira dan seluruh keluarga
yang telah memberikan segala bantuan, doa, curahan kasih sayangnya serta
dukungan moral maupun materil mulai awal sampai penyelesaian studi. Penulis
berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga skripsi ini dapat memberikan
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMANSAMPUL i
HALAMANJUDUL ii
HALAMANPERSETUJUANPEMBIMBING iii
PERNYATAANKEASLIANSKRIPSI iv
MOTO v
ABSTRAK vi
PRAKATA vii
DAFTARISI x
DAFTARTABEL xii
DAFTARGAMBAR xiii
DAFTARLAMPIRAN xiv
BABI PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah 1
B. RumusanMasalah 6
C. TujuanPenelitian 6
D. ManfaatPenelitian 7
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka 9
B. Kerangka Pikir 26
x
C. HipotesisPenelitian 29
A. Pendekatan danJenisPenelitian 30
B. FokusPenelitian 31
D. ProsedurPelaksanaan Tindakan 33
A. HasilPenelitian 43
B. Pembahasan 69
A. Kesimpulan 73
B. Saran 74
DAFTARPUSTAKA 76
LAMPIRAN 78
RIWAYATHIDUP 193
xi
DAFTAR TABEL
4.1 Data Deskripsi Frekuensi dan Persentase Nilai Tes Hasil BelajarSiklus I 54
4.3 Data Deskripsi Frekuensi dan Persentase Nilai Tes Hasil BelajarSiklus II 66
xiii
DAFTAR GAMBAR/BAGAN
2.1 KerangkaPikirPenelitian 28
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah
lahir dalam keadaan yang tidak mempunyai apa-apa dan tidak tahu apapun. Dengan
kepribadianyangselaluberkembang.Pendidikanakanmelahirkanpesertadidikyang
lingkungannya, baik secara formal di sekolah ataupun secara non formal di luar
sekolah.
kebudayaan bangsa Indonesia dengan berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945
pendidikan nasional disusun sedemikian rupa, meskipun secara garis besar ada
persamaan dan perbedaan dengan sistem pendidikan nasional dengan bangsa lain,
sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa Indonesia yang
secara geografis, historis, dan kultural berciri khas. Oleh karena itu, pendidikan
merupakan posisi strategis dalam segala segi pembangunan bangsa khususnya pada
1
2
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuandanteknologi,makaparadigma barupendidikanlebihmenekankanpada
siswa sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa
harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Kebenaran ilmu tidak
terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru. Guru harus mengubah perannya, tidak
lagi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktriner, tetapi menjadi
mereka sendiri. Seperti pada salah satu mata pelajaran pokok di sekolah dasar yaitu
mata pelajaranMatematika.
yakni guru berdiri di depan kelas sedangkan siswa duduk rapi di tempat masing-
masing. Sistem komunikasi yang terjadi pembelajaran seperti ini cenderung satu arah
3
yaitu guru aktif menerangkan, memberi contoh, menyajikan soal atau bertanya.
baru yang lebih efektif, kreatif, dan inovatif sehingga mampu menumbuhkan
Matematika sekaligus wali Kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa Kecamatan
merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki hasil belajar yang rendah.
Adapun kriteria ketuntasan minimal siswa kelas V SDN 351 Kawasan Kecamatan
Kajang Kabupaten Bulukumba pada mata pelajaran Matematika yaitu 19. Terdapat 8
siswa yang memenuhi KKM dan 11 siswa yang tidak memenuhi KKM.
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya, faktor dari guru, yaitu 1) guru kurang maksimal
dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari seringnya guru menerapkan
pembelajaran konvensional, 2) kurang melibatkan siswa secara aktif dalam belajar
apalagi dalam bentuk aktivitas belajar kelompok hal ini terlihat dari pembelajaran
konvensional, pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran tradisional
4
yang salah satu di antaranya yaitu metode ceramah. Tujuan pembelajaran yang
menggunakan model konvensional adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu
untuk melakukan sesuatu. Pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak
mendengarkan. konvensional yang dilaksanakan dalam berbagai kegiatan
pembelajaran, dan 3) dalam memberikan materi pelajaran kurang menghubungkan
antara materi yang terdapat pada buku dengan keadaan yang ada di lingkungan
sekitar siswa. Sedangkan dari faktor siswa, yaitu 1) siswa kurang memahami konsep
yang diajarkan, 2) siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, dan 3) siswa tidak
merasakan manfaat pembelajaran karena tidak dikaitkan langsung dengan kehidupan
nyata, sehingga tidak meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap
pembelajaran. Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang menarik dan
dapat menimbulkan minat dan motivasi siswa dalam belajar matematika sehingga
siswa dapat memperoleh manfaat yang maksimal, baik dari proses maupun hasil
belajar.
manasiswamengerjakanpermasalahanyangotentikdenganmaksuduntukmenyusun
dalam posisi yang memiliki peranan aktif dalam menyelesaikan setiap permasalahan
5
adanya peranan aktif siswa agar dapat mencapai pada penyelesaian masalah yang
Model ini dapat membantu siswa untuk dapat terlatih dalam memperoleh atau
membangunpengetahuansendiriberdasarkanpengalamandankejadiandisekitarnya,
teks yang terdapat pada buku. Penerapan model pembelajaran ini dinilai efektif pada
kelas V karena pada tahap ini kemampuan berfikir anak berada pada tahap formal
operasional dimana pada tahap ini anak sudah dapat berfikir abstrak dan sistematis
Putu Budi Susila dengan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika Kelas V Gugus III Kecamatan Busungbiu tahun 2014 dan hasil
masalah dan siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang pada akhirnya
Berdasarkanuraiandiatas,makacalonpenelitibermaksudmengadakansuatu
Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa
B. RumusanMasalah
Mengacu pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V SDN 351 Kawasan
C. TujuanPenelitian
meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V SDN 351 Kawasan
D. ManfaatPenelitian
1. ManfaatTeoretis
masalah.
2. ManfaatPraktis
b. Bagi guru, dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan atau petunjuk dalam
c. Bagi siswa, sebagai bahan pembelajaran mandiri dalam rangka peningkatan hasil
belajarnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. KajianPustaka
a. Pengertian ModelPembelajaran
Istilah model hampir sama dengan strategi. Menurut Sundari (2015: 108)
itu, Menurut Isjoni (2012: 147), merupakan “strategi yang digunakan guru untuk
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Rusman (2013: 38)
untuk mencapai tujuan belajar”. Sementara itu, Arends (Suprijono, 2015: 65)
9
10
seperangkat materi atau prosedur pemmbelajaran atas dasar landasan teoretis tertentu
pembelajaran, terdapat metode, teknik, dan prosedur yang saling bersinggungan satu
menjadi pedoman bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dapat diukur.
model pembelajaran inovatif, guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang
dapat memacu semangat siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman
keterampilan berpikir rasional siswa, kreativitas dan kemampuan berpikir kritis, serta
Masalah.
11
proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah”. Sedangkan Tan (Rusman,
sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada”. Selain itu, Sudarman (Sam & Qohar,
penyampaiannyadilakukandengancaramenyajikansuatupermasalahan,mengajukan
(Sari,2014).
siswa dalam posisi yang memiliki peranan aktif dalam menyelesaikan setiap masalah
atau menemukan solusi dari setiap permasalahan yang berorientasi pada masalah
siswa akan mudah memahami materi yang diajarkan karena lebih banyak
(1) permasalahan menjadi starting point atau poin inti dalam belajar; (2)
permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia
nyata yang tidak terstruktur; (3) permasalahan membutuhkan
perspektifganda(multipleperspective);(4)permasalahan,menantang
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang
kemudian membutuhkan identifikasii kebutuhan belajar dan bidang
baru dalam belajar; (5) belajar pengarahan diri menjadi hal yang
utama; (6) pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam,
penggunaanya, dan evaluasi sumber informasi merupakan proses
yangesensialdalamPBM;(7)belajaradalahkolaboratif,komunikasi, dan
kooperatif; (8) pengembangan keterampilan inquiri dan pemecahan
masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk
mencari solusi dari sebuah permasalahan; (9) kerterbukaan proses
dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar;
dan (10) PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa
danbelajar.
kepada siswa. Pembelajaran berbasis masalah antara lain bertujuan untuk membantu
menjadikan siswa lebih aktif, melatih disiplin dan tanggung jawab, mengembangkan
permasalahan.
atau sesuatu yang kacau. Dari kekacauan ini siswa menggunakan berbagai
kecerdasannya melalui diskusi dan penelitian untuk menentukan isu nyata yang ada.
solving), yaitu :
1. Menyadarimasalah
kesadaran adanya masalah. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada
adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari
3. Merumuskanmasalah
4. Bahan pelajaran dalam bentuk topik yang dapat dicari dari kesenjangan,
kemudian di fokuskan pada masalah apa yang pantas untuk dikaji. Rumusan
dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data apa yang
5. Merumuskanhipotesis
6. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah siswa dapat
7. Mengumpulkandata
agar mudahdipahami.
16
9. Mengujihipotesis
10. Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa bisa menentukan hipotesis
mana yang diterima dan ditolak. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam
tahapan ini adalah kecakapaan menelaah data dan sekaligus membahasnya untuk
melihat hubungan dengan masalah yang dikaji. Disamping itu, diharapkan siswa
guru dan siswa untuk bisa berkolaborasi dalam memecahkan masalah yang diangkat.
Guru harus siap membimbing dan menjadi fasilitator yang dapat memberikan
masalah. Karena pada kelas yang masih menggunakan metode konvensional, guru
masih memberikan pengetahuan dalam bentuk yang sudah jadi tanpa siswa tersebut
miliki, siswa diberikan beberapa teori yang mendasari masalah tersebut tujuannya
agar siswa dapat membangun pembelajaran bermakna pada diri mereka sendiri dan
(1) siswa lebih memahami konsep yang diajarkan, sebab mereka sendiri
yang menemukan konsep tersebut; (2) melibatkan secara aktif
memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berpikir siswa yang
lebihtinggi;(3)pengetahuantertanamberdasarkanskematayangdimiliki
siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna; (4) siswa dapat merasakan
manfaat pembelajaran sebab masalah yang diselesaikan langsung
dikaitkan dengan kehidupan nyata, hal ini dapat meningkatkan motivasi
dan ketertarikan siswa terhadap bahan yang dipelajari; (5) menjadikan
siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan menerima
pendapat orang lain, menanamkan sikap yang positif di antara siswa;dan
(6) pengondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi
terhadap pembelajar dan temannya, sehingga pencapaian ketuntasan
belajar siswa dapat diharapkan.
berbasis masalah di atas, maka guru seharusnya lebih meminimalisir kekurangan dari
2. HasilBelajar
a. Pengertian Belajar
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Sumantri (2015:
permanen dan dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang
bertujuan atau direncanakan”. Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja
terlepas dari ada yang mengajar atau tidaknya, proses belajar terjadi karena adanya
kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia
masih bayi hingga ke liang lahat nanti”. Pertanda bahwa seseorang telah belajar
dengan adanya perubahan tingkah laku, perubahan tingkah laku tersebut baik
maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Namun demikian, belum tentu
semua proses belajar akan berhasil dengan mudah. Salah satu syarat yang harus
dipenuhi agar proses pembelajaran dapat terjadi dan berjalan dengan baik adalah
adanya bimbingan”.
19
adanya bimbingan, guru harus memerhatikan beberapa aspek, antara lain aspek
memfokuskan pada sikap siswa dan aspek psikomotorik yang memfokuskan pada
keterampilan siswa.
b. Pengertian HasilBelajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil
merujuk kepada perolehan akibat dari suatu aktivitas atau proses yang
79) merumuskan bahwa “hasil adalah capaian dari suatu kegiatan yang telah
menurut Sanjaya (Syafarudin, 2019: 79) “hasil adalah apa yang telah dapat
diciptakan, hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan
kerja serta prestasi yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata
pelajaran.Ditambahkanbahwahasilbelajarmerupakanprestasiyangmengakibatkan
Berdasarkanpendapat-pendapatdiatas,dapatdisimpulkanbahwahasilbelajar
adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati setelah mengikuti proses
penilaian proses belajar siswa suatu capaian yang diraih. Hasil belajarjuga
20
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan
tindakan mengajar dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan kegiatan
penilaian hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya
penggal dan puncak proses belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
(Rifai, 2016: 227) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menjadi
dua golongan, yaitu “faktor intern dan faktor ekstern”. Adapun penjelasannya adalah
sebagai berikut :
1) FaktorIntern
Faktor intern dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor jasmaniah dan faktor
psikologis.
a) Faktorjasmaniah
Faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh. Proses belajar siswa akan
b) FaktorPsikologis
21
Faktor itu adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kesiapan. Dari ketujuh faktor yang disebutkan oleh Slameto di atas faktor
perhatian, minat, motif dan kesiapan mungkin dapat dipengaruhi oleh orang lain
seperti guru. Perhatian, minat dan motif dapat ditingkatkan dengan pendekatan
2) FaktorEkstern
faktor, yaitu:
a) Faktorkeluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga.
b) Faktorsekolah
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar
c) Faktormasyarakat
22
Masyarakat juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena
keberadaan siswa dalam masyarakat. Faktor ini mencakup kegiatan siswa dalam
(1) faktor stimulus adalah segala hal diluar individu yang merangsang
untuk mengadakan reaksi atau perubahan, penegasan, serta suasana
lingkungan eksternal yang diterima; (2) faktor metode mengajar sangat
mempengaruhi terhadap belajar siswa, dengan kata lain metode yang
dipakai guru sangat menentukan dalam mencapai prestasi belajar siswa;
dan (3) faktor individual sangat besar sekali pengaruhnya terhadap
kegiatan belajar siswa, bahwa pertumbuhan dan usia seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangannya. Semakin dewasa individu maka
semakin meningkat pula kematangan berbagai fungsifisiologisnya.
dilakukan penanganan sedini mungkin dan diharapkan terjadi suatu perubahan dari
siswa, baik perubahan pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Olehnya itu, mutlak
a. PengertianMatematika
pelajaran wajib disetiap tingkatan pendidikan. Kata matematika berasal dari katalatin
manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedangkan
kesemuanya berkaitan dengan penalaran dan salah satu ilmu pasti yang mengkaji
alam semesta.
hubungan, pola: beberapa termasuk aspek lain seperti komunikasi, atau sub-bagian
tertentu seperti penghargaan antara matematika sebagai subjek untuk belajar dalam
dirinya sendiri dan subjek yang berguna”. Sedangkan menurut Malawi (2019: 78)
matematika dapat didefinisikan sebagai “studi dengan logika yang ketat dari topik
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang struktur yang abstrak dan pola
hubungan, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif sekaligus dapat
dibuktikan kebenarannya.
pada aspek kehidupan, karena banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari yang
24
perkaliandanpembagiandigunakanuntukmenyelesaikanmasalahtransaksijualbeli.
memberikan bekal kepada siswa untuk hidup bermasyarakat dan dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran
tekanan penataan nalar dalam penerapan matematika (Susanto, 2016). Oleh karena
itu, penguasaan materi matematika bagi siswa menjadi suatu keharusan yang tidak
bisa ditawar lagi. Siswa perlu memiliki kemampuan untuk memperoleh, memilih dan
mengolah informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti
dankompetitif.Kemampuaninimembutuhkankemampuanberpikirkritis,sistematis,
logis, kreatif dan kemampuan kerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat
keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya sehingga memungkinkan siswa
matematika di sekolah dasar bertujuan untuk memberikan bekal kepada siswa untuk
siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan yang selalu
berkembang melalui tindakan atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat,
(1) selalu digunakan dari segi kehidupan; (2) semua bidang studi
memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan
sarana informasi dalam berbagai cara; (4) dapat digunakan untuk
menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan
kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan(6)
26
sekolah dasar perlu diberikan jalan penyelesaian, yaitu suatu cara mengelola proses
dengan baik oleh siswa pada umumnya. Kegiatan mengelola proses belajar mengajar
matematika itu harus sesuai dengan kegiatan belajar matematika di sekolah dasar
sehingga belajar matematika menjadi bermanfaat dan relevan bagi kehidupan siswa.
B. KerangkaPikir
Fenomena yang terjadi di lapangan, masih banyak siswa yang memiliki hasil
belajar matematika rendah. Fenomena itu terjadi di kelas V SDN 351 Kawasan
nilai siswa kelas V pada nilai ulangan harian, masih ada siswa yang memiliki hasil
siswa pada mata pelajaran Matematika tersebut dipengaruhi oleh dua aspek yaitu
aspek guru dan aspek siswa. Aspek guru yaitu, guru kurang maksimal dalam proses
konvensional, kurang melibatkan siswa secara aktif dalam belajar apalagi dalam
bentuk aktivitas belajar kelompok hal ini terlihat dari pembelajaran konvensional
materi pelajaran kurang menghubungkan antara materi yang terdapat pada buku
dengan keadaan yang ada di lingkungan sekitar siswa, sedangkan dari aspek siswa
27
yaitu, siswa kurang memahami konsep yang diajarkan, siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran, dan siswa tidak merasakan manfaat pembelajaran karena tidak
tersebut, dibutuhkan model pembelajaran yang berpusat kepada siswa atau yang
menuntut peran aktif siswa dengan kata lain dibutuhkan model pembelajaran yang
mampu melatih cara berpikir kritis siswa serta keterampilan memecahkan masalah
yang ada dikehidupan sehari-hari. Salah satu alternatif model pembelajaran yang
C. HipotesisPenelitian
diterapkan, maka hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 351 Kawasan Amma
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
dan kuantitatif deskriptif. Disebut sebagai kualitatif karena dalam pendekatan ini,
calon peneliti menggunakan observasi untuk melihat gambaran seluruh aktivitas guru
karena akan disajikan gambaran tentang nilai hasil belajar matematika siswa dengan
berbasis masalah untuk meningkatan hasil belajar pada siswa kelas V SDN 351
2. JenisPenelitian
TindakanKelas(ClassActionResearch).Secaragarisbesar,penelitiantindakankelas
(PTK) ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
observasi/evaluasi, dan (4) refleksi. Tahapan inilah yang membentuk sebuah siklus,
30
31
penelitian ini guru akan diikut sertakan dalam penelitian sebagai subjek yang
melakukan tindakan.
memperbaiki mutu proses belajar mengajar (PBM) sesuai dengan kondisi dan
karakterisktik sekolah, siswa dan guru. Melalui penelitian tindakan kelas guru dapat
mengembangkanmodel-modelpembelajaranyangbervariasi,pengelolaankelasyang
dinamis dan kondusif, serta penggunaan media dan sumber belajar yang tepat dan
memadai.
B. FokusPenelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 351 Kawasan Amma
Towa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Selain aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajarn, variabel yang diteliti juga menjadi fokus dalam penelitian ini,
meliputi:
dan menyenangkan bagi siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Karena model berbasis masalah ini mengandung unsur belajar serta mengajak
2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati setelah mengikuti
proses pembelajaran. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik yang dimiliki siswa setelah melihat hasil tes yang
diperoleh siswa dari akhir siklus, untuk mengetahui hasil belajar: skor yang
diperoleh berdasarkan tes yang diberikan pada akhir siklus. Dengan adanya
dilakukantes.
1. SettingPenelitian
Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 351 Kawasan Amma Towa
Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Sekolah ini terdiri dari 6 kelas, dengan
jumlah siswa 112, dan jumlah guru 8 orang. Penelitian ini akan berlangsung pada
semester I tahun 2020. Peneliti memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian
hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas V dan 2) disekolah ini belum
33
2. SubjekPenelitian
Subjek penelitian ini adalah 1 guru dan siswa kelas V SDN 351 Kawasan
siswa terdiri dari 6 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Pembelajaran di kelas
tersebut masih dinyatakan kurang optimal, dengan hal ini hasil belajar yang diperoleh
khususnya pada mata pelajaran Matematika masih sangat rendah dan sebagian besar
D. RancanganTindakan
Sesuai dengan jenis penelitian yakni PTK maka rencana tindakan yang akan
dilakukan terdiri atas dua siklus dan seterusnya hingga mencapai tujuan yang telah
yang dilaksanakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada bagan berikut:
34
Perencanaan
SIKLUS I
Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Belum Berhasil
Pengamatan
Gambar 3.1. Siklus PTK menurut Arikunto (Paizaluddin, dkk. 2013: 34)
1. Perencanaan
a. Penelitimelakukananalisiskurikulumuntukmengetahuikompetansidasar yang
pembelajaran berbasismasalah.
b. Menyusun jadwalpenelitian.
matematika.
e. Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu (media pembelajaran) yang akan
digunakan dalampembelajaran.
g. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui bagaimana kondisi
h. Menyusun alat evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa yang
diperoleh setiapsiklus.
2. PelaksanaanTindakan
disusun secara kolaboratif antara peneliti, sekolah dan guru. Adapun kegiatan yang
a. Orientasi siswa pada masalah : guru menjelaskan materi kemudian guru dan
dengan kehidupansehari-hari.
kepada setiapkelompok.
36
untuk mengisi LKPD yang telah diberikan lalu siswa diminta untuk berdiskusi
masalahtersebut.
bersama siswa membahas hasil belajar yang dikemukakan oleh setiap kelompok
selanjutnya guru memberikan saran terhadap hasil belajar yang telah dituliskan
oleh semuakelompok.
3. Observasi
telah disiapkan sebelumnya, berupa tabel-tabel isian untuk setiap aspek pengamatan
4. Refleksi
Untuk keberhasilan dapat dilihat dari dua aspek, yaitu keberhasilan guru
awal, inti, dan akhir pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis
masalah. Sedangkan pada siswa dapat dilihat pada saat pembelajaran dan hasil yang
pertimbanganapakahperludiulangiatautidak.Jikaperlu,penelitimenyusunkembali
Siklus kedua dilakukan dengan tetap mengacu pada prosedur kegiatan yang
sama pada siklus pertama. Hanya saja, pada siklus berikutnya disusun rencana baru
yang merupakan pengembangan dari rencana sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk
Teknik dan prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
1. Observasi(Pengamatan)
suatu proses. Agar observasi lebih terarah, maka diperlukan pedoman observasi yang
dikembangkan oleh guru dengan mengacu pada indikator yang telah ditetapkan.
2. Tes
yang diberikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman
3. Dokumentasi
Dokumentasimerupakanpenyimpananinformasiberupaperistiwadanobjek
yang dianggap berharga dan penting. Dokumentasi dalam penelitian ini dapat berupa
kumpulan catatan, data-data yang diperoleh melalui arsip nilai atau hasil ujian siswa,
gambar dalam bentuk foto ketika pembelajaran berlangsung, ataupun hal lain yang
diperlukandansejalandengantujuanpenelitian.Dokumentasida lampenelitianini
39
dapat berupa foto yang menggambarkan kondisi siswa yang menjadi subjek
1. Teknik AnalisisData
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan setelah penelitian,
data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif.
Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya mencari
rerata, presentase keberhasilan belajar, dan lain-lain. Sedangkan data komulatif, yaitu
data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang
ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif),
pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (efektif), aktivitas
motivasi belajar dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif. Untuk menghitung
berikut:
1. Menghitung nilaiakhir
2. Menghitung nilairata-rata
Rata-rata =x 100
40
Ketuntasan belajar =
x 100%
4. Menghitung ketidaktuntasanbelajar
Ketidaktuntasan belajar
x 100%
2. Indikator Keberhasilan
Indikator dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu indikator proses yang
berkaitan dengan proses pembelajaran dan indikator hasil yang berkaitan dengan
hasil belajar siswa setelah diterapkan model pebelajaran berbasis masalah. Untuk
1) Indikatorproses
Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil apabila hasil observasi
dilakukan guru dan siswa. Hasil observasi akan terangkum pada lembar aktivitas
mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. Data yang telah ada kemudian dianalisis
pembelajaran berbasis masalah berhasil jika minimal 70% dilaksanakan oleh guru
dan siswa dengan kategori baik. Adapun indikator keberhasilan yang digunakan
untukmengungkapkanketerlaksanaanaktivitasmengajargurudanbelajarsiwayaitu:
41
1 70%-100% Baik
2 50%-69% Cukup
3 0%-49% Kurang
2) Indikatorhasil
Keberhasilan pada pelaksanaan penelitian ini dilihat dari hasil belajar siswa
pada materi pembelajaran matematika yang ditandai dengan perolehan nilai siswa
minimal 75 sesuai dengan KKM yang ada di kelas V SDN 351 Kawasan Amma
76–100 Tuntas
KKM = 76
0–75 TidakTuntas
Sumber: Ketuntasan Nilai Hasil Belajar siswa SDN 351 Kawasan Amma Towa
G. Jadwal PelaksanaanPenelitian
Pelaksanaan siklus
I
Penyusunan draft
laporan siklus I
Pelaksanaan siklus
II
Penyusunan draft
siklus II
Penyempurnaan
akhir laporan
C. Evaluasi Hasil
PTK
Ujian hasil PTK
Perbaikan
Ujian tutup
Revisi
&penggandaan
Pengumpulan
Skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HasilPenelitian
dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Pelaksanaan tindakan berlangsung selama dua siklus pada semester genap tahun
ajaran 2020 dengan subjek penelitian kelas V SDN 351 Kawasan Kecamatan Kajang
Data penelitian berupa nilai hasil belajar siswa yang diperoleh dengan
melakukan tes hasil belajar pada akhir siklus. Sedangkan data observasi berupa
aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru selama pembelajaran berlangsung
masalah data yang diperoleh kemudian dihitung nilai frekuensi dan presentasenya
untuk menemui Kepala Sekolah dan guru kelas V untuk membicarakan rencana
43
44
menetapkan jadwal rencana penelitian dan materi pelajaran yang akan diajarkan.
sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Tetapi proses pembelajaran tetap dilakukan
secara online menggunakan handphone walaupun dinilai kurang efektif karena tidak
semua siswa memiliki handphone, akses internet kurang memadai dan kendala-
Kepala Sekolah dengan maksud untuk menyampaikan surat izin penelitian dan
tempat meneliti tersebut termasuk zona hijau, artinya siswa boleh belajar di sekolah.
protokol kesehatan seperti cuci tangan, jaga jarak dan memakai masker selama
Amma Towa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba maka penelitian ini akan
dilaksanakan pada siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2020 dengan waktu
prinsip kerja Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari empat tahap, yaitu
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah kepada guru kelas V SDN 351
2. Paparan SiklusI
I terdiri dari empat tahap yang meliputi perecanaan, pelaksanaan, observasi, dan
a. Perencanaan SiklusI
guru kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa Kecamatan Kajang Kabupeten
pecahan. Materi pokok tersebut susai dari silabus K13 kelas V SDN 351 Kawasan
berikut:
BerbasisMasalah.
4. Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu (media pembelajaran) yang akan
digunakan dalampembelajaran.
6. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui bagaimana kondisi
7. Menyusun alat evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa yang
diperoleh setiapsiklus.
Berbasis Masalah di kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa Kecamatan Kajang
DimanapertemuanIdilaksanaanpadahariSelasa,28September2020pukul07.30–
09.15 WITA dan pertemuan II pada hari Kamis, 1 Oktober pukul 07.30 - 09.15
WITA, yang di ikuti oleh 19 siswa kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa
guru kelas V yang menyajikan materi dan peneliti bertindak sebagai observer.
1. KegiatanAwal
47
dan menyiapkan siswa untuk belajar dengan berdoa bersama. Setelah itu guru
motivasi. Kegiatan awal pada pertemuan II sama saja yang dilaksanakan oleh guru
pada pertemuanI.
2. KegiatanInti
yang dibantu dengan media berupa gambar. Fokus materi yang diajarkan pada
terdiri dari 4 dan 3 anggota setiap kelompok secara heterogen dengan kemampuan
siswa bekerja secara kelompok, terlebih dahulu guru menjelaskan aturan kerjasama
perwakilan kelompok menuliskan di papan tulis hasil diskusi mereka dan kelompok
guru dan siswa membahas bersama dan memberi saran terhadap hasil diskusi yang
3. Kegiatanpenutup
dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan mengajak semua siswa berdo’a dan
memberikan pesan-pesan moral ataupun motivasi untuk belajar dengan baik dan
mempelajari materi yang telah dipelajari, maupun yang akan dipelajari pada
salam.
masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu tidak boleh kerjasama. Soal
yang diberikan berbentuk essay. Diadakan tes siklus I untuk mengetahui hasil
Masalah
c. Observasi SiklusI
mengamati aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa yang memuat aspek
menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah yang terdiri dari 5 langkah yaitu
orientasi siswa pada masalah yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
kepada siswa, pada pertemuan I dikategorikan cukup (C) karena guru telah
melaksanakan dua indikator yakni guru menjelaskan materi pecahan dan guru
Tetapi guru belum menggali atau bertanya jawab tentang materi pecahan. Pada
pertemuan II juga masih dikategorikan cukup (C) karena hanya melaksanakan dua
indikator seperti pada pertemuan I yaitu guru membagi siswa kedalam 5 kelompok
kelompok terdiri dari 3-4 orang siswa secara heterogen dengan kemampuan berbeda-
beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang, dan rendah) maupun jenis kelamin.
Pada pertemuan I dikategorikan cukup (C) karena guru membagi siswa ke dalam 5
kelompok secara heterogen dan membagikan LKPD kepada tiap kelompok tetapi
juga masih dikategorikan cukup (C) karena hanya melaksanakan dua indikator seperti
pada pertemuanI.
melakukansatuindikatoryaitumengarahkansiswadalammengisiLKPDyangtelah
50
diberikan. Namun guru belum mendorong siswa untuk berdiskusi dan membimbing
semua kelompok untuk mengumpulkan infomasi yang sesuai dengan masalah. Pada
dua indicator yaitu guru mendorong siswa untuk berdiskusi dan membimbing semua
kelompok untuk mengumpulkan infomasi yang sesuai dengan masalah dan guru
karya. Pada pertemuan I dikategorikan cukup (C) karena guru telah melaksanakan
dua indikator yaitu guru meminta siswa untuk menuliskan dipapan tulis hasil kerja
kelompok dan guru memperhatikan penyajian hasil kerja tiap kelompok namun guru
tidak mengarahkan siswa untuk menyajikan hasil kerja kelompok dalam bentuk
laporan . Pada pertemuan II dikategorikan cukup (C) karena hanya melaksanakan dua
melaksanakan satu indikator yaitu guru memberikan saran terhadap hasil belajar yang
telah dipaparkan oleh tiap kelompok. Pada pertemuan II dikategorikan cukup (C)
karena melaksanakan dua indikator yaitu guru mendorong siswa untuk aktif
berdiskusi dan memberikan tanggapan terhadap hasil pemecahan masalah. Dan guru
Dari pemaparan hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diatas,
pertemuan I diperoleh skor secara keseluruhan yaitu 9 dengan persentase sebesar 60%
yang dinyatakan berada pada kategori kurang (K). Sedangkan pertemuan II diperoleh
aspek yang diamati adalah aktivitas belajar siswa dalam penerapan model
Pembelajaran Berbasis Masalah yang terdiri dari 5 langkah yaitu orientasi pada
namun siswa tidak bertanya jawab dan menyimak masalah yang disajikan oleh guru
dua indikator yaitu siswa dibagi kedalam 3-4 kelompok secara heterogen dan
kelompok terdiri dari 4-6 orang siswa secara heterogen dengan kemampuan berbeda-
beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang, dan rendah) maupun jenis kelamin.
yaitu siswa bergabung dengan teman kelompok yang telah diatur oleh guru dan
mendapatkan LKPD dari guru untuk kelompoknya namun siswa tidak memperhatikan
arahan dan penjelasan guru mengenai aturan kerja kelompok. Pada pertemuan II
dikategorikan cukup (C) karena siswa melaksanakan dua indikator seperti pada
pertemuan I.
kelompok. Pada pertemuan I dikategorikan kurang (K) karena siswa hanya mengisi
LKPD yang telah diberikan Namun masih terlihat siswa kurang mengemukakan ide
pemecahan masalah sehingga soal yang diberikan tidak dikerjakan dengan benar.
Pada pertemuan II dikategorikan cukup (C) karena melaksanakan dua indikator yaitu
siswa mengisi LKPD yang telah diberikan dan siswa bekerjasama dalam
masalah dalamkelompoknya.
pertemuan I dikategorikan kurang (K) karena siswa memenuhi satu indikator yaitu
siswa menyajikan hasil diskusi dalam bentuk laporan dan siswa menyajikan hasil
diskusi dipapan tulis, namun siswa tidak memperhatikan penyajian hasil diskusi
kelompok lain. Pada pertemuan II masih dalam dikategorikan kurang (K) karena
memenuhi dua indikator yaitu siswa berdiskusi dengan teman kelompok namun
hanya sebagian kecil siswa yang aktif berdiskusi sehingga guru yang memberikan
saran terhadap penyajian hasil diskusi tiap kelompok. Dan siswa memberikan saran
terhadap laporan yang telah dilaporkan setiap kelompok. Pada pertemuan II masih
dikategorikan cukup (C) karena hanya melaksanakan dua indikator seperti pada
pertemuanI.
46,66% yang dinyatakan berada pada kategori kurang (K). Sedangkan pertemuan II
diperoleh secara keseluruhan adalah 9 dengan persentase sebesar 60% dan dinyatakan
2. Data hasilbelajar
belajar siswa. Adapun hasil analisis deskriptif terhadap skor perolehan hasil belajar
Berbasis Masalah menunjukkan bahwa pada siklus I hanya 2 siswa yang memperoleh
nilai 92-100 dengan kategori Baik Sekali atau 10,25 % , nilai 84-91 dengan kategori
Baik sebanyak 2 siswa atau 10,25%, nilai 76-83 dengan kategori Cukup sebanyak 4
siswa atau 21,05 %, nilai 68-75 dengan kategori Kurang sebanyak 2 siswa atau 10,52
%, sedangkan nilai < 67 dengan kategori Sangat Kurang sebanyak 9 siswa atau
47,36%. Hasil tes belajar siswa siklus I dapat dilihat pada table 4.1 sebagai berikut:
54
Siswa Siklus I.
Jumlah 19 100%
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika pada pokok bahasan operasi bilangan pecahan, fokus materi
penyebut berbeda . Sedangkan pada pertemuan II fokus materi yang diajarkan adalah
sama pada siswa kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa Kecamatan Kajang
Tabel 4.2 Data Deskripsi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar
Siswa Siklus I.
Jumlah 19 100%
Berdasarkan data pada tabel di atas menyatakan bahwa dari 19 siswa, 8 siswa
dengan persentase 42,10% termasuk dalam kategori tuntas dan 11 siswa dengan
persentase 42,10% yang termasuk dalam kategori tidak tuntas. Hasil ini
menunjukkan bahwa siklus I, ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika belum tercapai. Dimana dapat dilihat dari jumlah siswa yang hasil
bahwa apabila 70% dari keseluruhan jumlah siswa mencapai nilai KKM yaitu ≥ 76
d. Refleksi SiklusI
belajar siswa melalui penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada mata
Kabupeten Bulukumba, serta analisis data tes hasil belajar siswa dari pertemuan I
dan pertemuan II, maka temuan yang terjadi selama proses belajar mengajar
berlangsung dapat dicatat untuk dijadikan refleksi pada siklus I, yaitu sebagai
berikut:
masih memiliki beberapa kekurangan yang disebabkan karena guru belum terlalu
materi pelajaran dimana guru tidak mengecek pemahaman awal siswa terkait
materi yang dipelajari, 2) guru belum mampu mengkondisikan siswa pada saat
masih terdapat beberapa siswa yang tidak mau memperhatikan guru dan terdapat
banyak siswa yang kurang mengerti mengenai kegiatan yang akan dilakukan,dan
dipersilahkan untuk menanyakan materi yang kurang jelas oleh guru, 2) siswa
kurang tertib saat proses pembelajaran dapat, dilihat dari beberapa siswa yang
suka bermain saat proses diskusi kelompok, maupun saat guru menjelaskan. Dan
3) kurang aktifnya siswa dalam bekerja sama sesuai dengan intruksi model
3) Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa penelitian belum mencapai
padasiklusIaktivitasmengajargurupertemuanIberadapadakategorikurang
(C) dan II berada pada kategori cukup (C), dan aktivitas belajar siswa pertemuan
I berada pada kategori kurang (C) dan pertemuan II berada pada kategori cukup
(C). Sedangkan data analisis hasil belajar siswa pada tes siklus I dapat dilihat
padalampiran,yangmenunjukkanbahwajumlahnilaikeseluruhansiswaadalah
Dari data yang diperoleh masih banyak siswa yang belum mencapai KKM
yaitu 76 untuk pelajaran Matematika. Perolehan ini juga masih jauh dari indikator
ketuntasan belajar secara klasikal adalah 70%. Untuk itu, masih perlu dilaksanakan
Hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus I siswa belum mencapai
dengan tindakan siklus II. Pada proses pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus II
tidak berbeda jauh dengan pelaksanaan tindakan siklus II hanya diadakan perbaikan
a. Perencanaan SiklusII
disusun dan dikembangkan oleh peneliti yang dikonsultasikan dengan guru kelas V
melakukam persiapan terlebih dahulu dan menyiapkan hal-hal yang diperlukan saat
BerbasisMasalah.
4. Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu (media pembelajaran) yang akan
digunakan dalampembelajaran.
6. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui bagaimana kondisi
7. Menyusun alat evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa yang
diperoleh setiapsiklus.
Berbasis Masalah di kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa Kecamatan Kajang
DimanapertemuanIdilaksanaanpadahariSenin5September2020,pukul07.30–
09.15WITAdanpertemuanIIpadahariKamis,8September2020 pukul07.30-
09.15 WITA, yang di ikuti oleh 19 siswa kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa
guru kelas V yang menyajikan materi dan peneliti bertindak sebagai observer.
1. KegiatanAwal
danmenyiapkansiswauntukbelajardenganberdoabersama.Setelahituguru
60
motivasi. Kegiatan awal pada pertemuan II sama saja yang dilaksanakan oleh guru
pada pertemuan I.
2. KegiatanInti
menyampaikan meteri pelajaran tentang pecahan. Fokus materi yang diajarkan pada
mengenai materi yang akan dibahas kemudian guru memunculkan masalah tentang
guru membentuk beberapa kelompok yang terdiri dari 4 anggota setiap kelompok
perwakilan kelompok menuliskan di papan tulis hasil diskusi mereka dan kelompok
guru dan siswa membahas bersama dan memberi saran terhadap hasil diskusi yang
3. Kegiatanpenutup
dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan mengajak semua siswa berdo’a dan
memberikan pesan-pesan moral ataupun motivasi untuk belajar dengan baik dan
mempelajari materi yang telah dipelajari, maupun yang akan dipelajari pada
salam.
masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu tidak boleh kerjasama. Soal
yang diberikan berbentuk essay. Diadakan tes siklus II untuk mengetahui hasil
Masalah
c. Observasi SiklusII
mengamati aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa yang memuat aspek
menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah yang terdiri dari 5 langkah yaitu
orientasi siswa pada masalah yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
kepada siswa, pada pertemuan I dikategorikan cukup (C) karena guru telah
melaksanakan dua indikator yakni guru menjelaskan materi pecahan dan guru
Tetapi guru belum melakukan tanya jawab tentang materi pecahan. Pada pertemuan II
kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa secara heterogen dengan kemampuan berbeda-
beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang, dan rendah) maupun jenis kelamin.
Pada pertemuan I dikategorikan cukup (C) karena guru membagi siswa ke dalam 5
kelompok secara heterogen dan membagikan LKPD kepada tiap kelompok tetapi
kelompok. Pada pertemuan I dikategorikan cukup (C) karena guru melaksanakan dua
indikator yaitu guru mengarahkan siswa dalam mengisi LKPD dan mendorong siswa
untuk berdiskusi dan mengemukakan ide sebagai bentuk kerjasama, tetapi belum
karya. Pada pertemuan I dikategorikan cukup (C) karena guru telah melaksanakan
dua indikator yaitu guru meminta siswa untuk menuliskan dipapan tulis hasil kerja
kelompok dan guru memperhatikan penyajian hasil kerja tiap kelompok namun guru
tidak mengarahkan siswa untuk menyajikan hasil kerja kelompok dalam bentuk
laporan . Pada pertemuan II dikategorikan baik (B) karena guru telah melaksanakan
semuaindikator.
melaksanakan dua indikator yaitu guru bersama siswa membahas hasil diskusi yang
ditulis oleh tiap elompok dan guru memberikan saran terhadap hasil belajar yang
telah dipaparkan oleh tiap kelompok. Pada pertemuan II dikategorikan baik (B)
sebesar 73,33% yang dinyatakan berada pada kategori cukup (C). Sedangkan
berdasarkan rencana yang telah disusun. Adapun aspek yang diamati adalah aktivitas
belajar siswa dalam penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah yang terdiri
(C) karena siswa hanya melaksanakan dua indikator yaitu siswa menyimak
penjelasan guru dan bertanya jawab seputar materi tetapi siswa siswa tidak menyimak
kelompok terdiri dari 4-6 orang siswa secara heterogen dengan kemampuan berbeda-
beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang, dan rendah) maupun jenis kelamin.
Pada pertemuan I dikategorikan cukup (C) karena siswa memenuhi dua indikator
yaitu siswa bergabung dengan teman kelompok yang telah diatur oleh guru dan
mendapatkan LKPD dari guru untuk kelompoknya namun siswa tidak memperhatikan
arahan dan penjelasan guru mengenai aturan kerja kelompok. Pada pertemuan II
indikator yaitu siswa mengisi LKPD yang telah diberikan dan siswa bekerjasama
pertemuan I dikategorikan cukup (C) karena siswa memenuhi dua indikator yaitu
siswa menyajikan hasil diskusi dalam bentuk laporan dan siswa menyajikan hasil
diskusi dipapan tulis, namun siswa tidak memperhatikan penyajian hasil diskusi
kelompok lain. Pada pertemuan II masih dalam dikategorikan cukup (C) karena siswa
pemecahan masalah. Pada pertemuan I dikategorikan cukup (C) karena siswa hanya
melaksanakan dua indikator yaitu siswa aktif berdiskusi dan memberikan tanggapan
serta membahas hasil belajar yang dipaparkan oleh kelompok lain tetapi siswa belum
80% yang dinyatakan berada pada kategori baik (B). Sedangkan pertemuan II
5. Data hasilbelajar
belajar siswa. Adapun hasil analisis deskriptif terhadap skor perolehan hasil belajar
66
Berbasis Masalah menunjukkan bahwa pada siklus II ada 10 siswa yang memperoleh
nilai 92-100 dengan kategori Baik Sekali atau 52,63 % , nilai 84-91 dengan kategori
Baik sebanyak 4 siswa atau 21,52 %, nilai 76-83 dengan kategori Cukup sebanyak 3
siswa atau 15,78 %, nilai 68-75 dengan kategori Kurang sebanyak 2 siswa atau
10,52 %, sedangkan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai <65 dengan kategori
sangat kurang. Hasil tes belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Data Deskripsi Frekuensi dan Persentase Nilai Tes Hasil Belajar Siswa
Siklus II.
Jumlah 19 100%
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika pada pokok bahasan operasi bilangan pecahan, fokus materi
penyebut berbeda Sedangkan pada pertemuan II fokus materi yang diajarkan adalah
pengurangan bilangan pecahan campuran penyebut berbeda pada siswa kelas V SDN
Tabel 4.4 Data Deskripsi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar
Jumlah 19 100%
siswa dengan persentase 89,47% termasuk dalam kategori tuntas dan 2 siswa dengan
persentase 10,52% yang termasuk dalam kategori tidak tuntas. Hasil ini
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar pada siklus II sudah tercapai secara klasikal
karena jumlah murid yang tuntas telah lebih dari 70% siswa memperolah nilai sesuai
KKM yaitu ≥76 pada mata pelajaran Matematika melalui penerapan model
d. Refleksi SiklusII
68
belajar murid melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada mata
pelajaran matematika siswa kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa Kecamatan
Kajang Kabupeten Bulukumba, serta analisis data tes hasil belajar siswa dari
pertemuan I dan pertemuan II, maka temuan yang terjadi selama proses belajar
mengajar berlangsung dapat dicatat untuk dijadikan refleksi pada siklus II, yaitu
sebagai berikut:
1) Jika dilihat dari proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dimana pada
sehingga telah mengalami peningkatan dan berada pada kategori baik. Guru telah
mampu mengkondisikan kelas dengan baik sehingga siswa lebih serius dalam
berbasismasalah.
berbasis masalah pada siklus II telah mengalami peningkatan dan berada pada
kategori baik, dikarenakan siswa telah terbiasa dan telah mengerti dengan
dalam kegiatan kerja kelompok dan siswa telah terlihat antusias dalam mengikuti
pembelajaran.
3) Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa penelitian yang telah
analisis hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran, yang
menunjukkan bahwa jumlah nilai keseluruhan siswa adalah 1.702 dan nilai rata-
rata kelas pada siklus II adalah 89,21 % dan berada pada kategori Baik. Dari data
yang diperoleh masih ada siswa yang belum mencapai KKM yaitu ≥76 untuk
ketuntasan belajar secara klasikal adalah 70%. Hasil belajar yang diperoleh dari
19 siswa kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa Kecamatan Kajang Kabupeten
Bulukumba, siswa yang mencapai KKM pada tes siklus II yaitu sebanyak 17
siswa dengan persentase sebesar 89,47 %, sedangkan siswa yang tidak mencapai
KKM hanya ada 2 siswa dengan persentase sebesar 10,52 % dapat dilihat pada
lampiran. Demikian dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran dan hasil belajar
masalah pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V SDN 351 Kawasan
B. Pembahasan
penelitian, peneliti terlebih dahulu mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman dan
keberhasilan siswa pada mata pelajaran Matematika. Hasil yang diperoleh dari data
hasil belajar siswa sebelumnya, ternyata masih ada siswa yang belum mencapai nilai
70
KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥76. Hal ini menunjukkan perlu adanya
suatu tindakan dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar Matematika siswa di kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa
berbasis masalah.
SDN 351 Kawasan Amma Towa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Hasil
Matematika pokok bahasan yaitu operasi hitung pecahan biasa. Analisis deskriptif
hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata siswa secara keseluruhan pada siklus I
adalah 57,89 diperoleh dari jumlah nilai keseluruhan siswa 1.247 dibagi jumlah
siswa kelas V. Analisis data juga menunjukkan bahwa hasil belajar dari 19 siswa,
hanya 8 siswa yang mencapai standar KKM dengan persentase sebesar 42,10 %.
Sedangkan siswa yang tidak mencapai standar KKM sebanyak 11 siswa dengan
masih kurang. Hal ini karena kekurangan-kekurangan yang terjadi ditiap tahap
kegiatan pembelajaran baik yang terjadi pada aspek guru dalam hal ini guru kelas V
dan juga dari aspek siswa. Kekurangan yang terjadi dari aspek guru ini dapat dilihat
71
pada lembar observasi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Hasil belajar siswa pada
penyajian materi dan pada saat kegiatan kelompok belum maksimal sehingga proses
pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal tersebut
mengakibatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika masih tergolong
tersebut dan masih kurang memperhatikan penjelasan guru. Melihat hasil belajar
siswa pada siklus I yang belum mencapai KKM, maka disinilah ada tuntutan agar
aktivitas guru dan siswa yang belum tercapai saat proses pembelajaran berlangsung.
Oleh karena itu, pada siklus II guru secara bersungguh-sungguh dan tegas dalam
pembelajaran berbasis masalah dan siswa juga lebih memperhatikan penjelasan dari
guru.
peningkatan baik dari segi proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa setelah
Matematika. Hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik dari pada siklus I.
Maka dari itu, dapat dikatakan siklus II merupakan siklus dimana guru berhasil
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan baik pada mata pelajaran
72
Kabupeten Bulukumba.
Hal ini dapat dibuktikan dari perolehan hasil belajar siswa yang mampu
mencapai kategori baik sekali. Analisis deskriptif hasil belajar siswa diperoleh nilai
rata-rata siswa secara keseluruhan pada siklus II adalah 89,21 diperoleh dari jumlah
nilai keseluruhan siswa 1.702 dibagi jumlah siswa kelas V. Analisis data juga
menunjukkan bahwa hasil belajar dari 19 siswa, 17 siswa yang mencapai standar
KKM dengan persentase sebesar 89,47 %. Sedangkan siswa yang tidak mencapai
standar KKM hanya 2 siswa dengan persentase sebesar 10,52%. Adapun Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang harus dicapai adalah 76. Hasil belajar siswa
berdasarkan perolehan dari tes siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari hasil tes
siklus I nilai rata-rata siswa adalah 57,89 menjadi meningkat di siklus II dengan
mengajar guru berada pada kategori kurang dan pada siklus II berada pada kategori
baik. Sejalan dengan hal tersebut, aktivitas belajar siswa juga mengalami
peningkatan, dimana aktivitas belajar siswa pada siklus I masih berada pada kategori
kurang, dan siklus II mampu merubah aktivitas belajar siswa menjadi lebih baik serta
mengajar guru, serta peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke
73
siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V SDN 351 Kawasan Amma Towa
belajar siswa dan tidak perlu diadakan tindakan penelitian pada siklus berikutnya.
BAB V
A. Kesimpulan
merumuskan masalah, bahan pelajaran dalam bentuk topik yang dapat dicari dari
kesenjangan, kemudian di fokuskan pada masalah apa yang pantas untuk dikaji,
merumuskan hipotesis, kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan ini
adalah siswa dapat menemukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan,
mengumpulkan data dalam tahapan ini siswa didorong untuk mengumpulkan data
berbagai tampilan agar mudah dipahami, menguji hipotesis berdasarkan data yang
dikumpulkan, akhirnya siswa bisa menentukan hipotesis mana yang diterima dan
belajar matematika pada siswa kelas V diperoleh peningkatan baik dari segi proses
pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat adanya
peningkatan aktivitas mengajar guru, yakni pada siklus I aktivitas mengajar guru
73
74
berada pada kategori cukup (C) dan pada siklus II mengajar guru mengalami
peningkatan yakni berada pada kategori baik (B). Serta adanya peningkatan aktivitas
belajarsiswa,yaknipadasiklusIaktivitasbelajarsiswaberadapadakategoricukup
(C) dan pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan yakni berada
pada kategori baik (B). Terjadinya peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika tidak terlepas dari perbaikan aktivitas mengajar guru dalam
diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada siklus I berada pada kategori
Tidak Tuntas (TT) dan siklus II meningkat sehingga berada pada kategori Tuntas(T).
B. Saran
Arikunto, Suhardjono & Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Badriyah, Ummul. 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada
Materi Himpunan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nuember
Head Together Di Kelas VII-A MTS Aziddin Medan. Skripsi. Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Mariyahningsih, Nining dan Mistina hidayati. 2018. Bukan Kelas Biasa : Teori Dan
Praktik berbagai Model Dan Metode Pembelajaran Menerapkan Inovasi
Pembelajaran di Kelas-Kelas Inspiratif. Surakarta: CV Kekata Group.
Mirdanda, Arsyi. 2018. Motivasi Berprestasi & Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya Dengan Hasil Belajar. Kalimantan Barat: Yudha English
Gallery.
Najoan, Roeth A.O. 2019. Strategi Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika di
Sekolah Dasar. Sulawesi Utara: Yayasan Makaria Waya.
76
77
Syarifuddin, dkk. 2019. Guru, Mariki Kita Menulis Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Yogyakarta :Deepublish.
78
79
Lampiran 1
A. KOMPETENSI INTI(KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhann dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlakmulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan :Matematika
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
3.1 Melakukan penjumlahan pecahan 3.1.4 Menyelesaikan masalah
biasa penyebut berbeda. penjumlahan pecahan biasa penyebut
berbeda sehingga penyebutnya sama
80
C. TUJUANPEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi operasi hitung penjumlahan pecahan biasa
penyebut berbeda sehingga penyebutnya sama melaluigambar.
2. Siswa dapat menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan biasa penyebut
berbeda sehingga penyebutnya sama yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
D. MATERIPEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi operasi hitung penjumlahan pecahan biasapenyebut
berbeda.
2. Menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan biasa penyebut berbeda
sehingga penyebutnya sama yang berkaitan dengan kehidupansehari-hari.
Suryani,S.Pd Salmawati
NIP. 19650515 1986111 003 NIM.1647040032
Menyetujui,
Kepala SDN 351 Kawasan
Hasaning, S.Pd.
NIP. 19670805 198803 1 012
84
Lampiran 2
PokokBahasan : PenjumlahanPecahan
Kelas V
Hari/tanggal : 28 September 2020
AlokasiWaktu : 30menit
NamaKelompok :.............
NamaAnggota :1.............................
2.............................
3.............................
4.............................
5.............................
A. Tujuan
Siswa dapat menyelesaikan masalah tentang pecahan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
B. LangkahMengerjakan
1) Berdiskusilah dengan teman dalam kelompok dankerjakan.
2) Setelah semua selesai. Setiap kelompok menunjukkan hasilpekerjaannya
didepan anggota kelompok lain.
3) Apabila ada jawaban yang kurang tepat, seluruh anggota kelompokberdiskusi
untuk mencari jawaban yangtepat.
C. SoalLatihan
Selesaikanlah soal-soal dibawah ini !
1)
Sakina memiliki pitameter, sedangkan Nayla memiliki pitameter.
2)
Kaisan membagi buah Apel menjadi 8 bagian sama besar. Sebanyak
bagian dibagikan ke Malik,bagian dibagikan ke Indah. Berapa
3)
Novi pergi kepasar untuk membeli sayur, Novi membelikg bawang
putih,kg bawang merah dankg kol. Berapa berat belanjaan yang
4)
Lampiran 3
MataPelajaran : Matematika
Kelas/Semester :V/1
Hari/Tanggal : Selasa/28 September2020
kelompok
a. Guru mengarahkan siswa dalammengisi
lembar LKPD yang telahdiberikan.
b. Guru mendorong siswa untuk berdiskusi
dan mengemukakan ide sebagai bentuk
kerjasama dalam menyelesaikanmasalah Indicator
kelompoknya. B belum
c. Guru membimbing semua kelompokuntuk tercapai
mengumpulkan informasi yang sesuai
dengan masalah dan membuatsuatu
kesimpulan pemecahan masalah
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a. Guru mengarahkan siswa untuk
menyajikan hasil pemecahan masalah
Indicator
dalam bentuklaporan.
B belum
b. Guru meminta siswa untuk menuliskan di
tercapai
papan tulis hasil kerjakelompoknya
c. Guru memperhatikan penyajian hasilkerja
tiapkelompok
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
a. Guru mendorong siswa untuk aktif
berdiskusi dan memberikan tanggapan Indicator
terhadap sajian hasil pemecahanmasalah B dan C
b. Guru bersama siswa membahas hasil belum
belajar yang ditulis olehkelompok tercapai
c. Guru memberikan saran terhadap hasil
belajar yang telah di sajikan olehtiap
kelompok
Rata-rata 60%
Kategori K (Kurang)
88
Keterangan
Kategori Skor Indikator
Baik 3 Jika memenuhi ketiga indikator
Cukup 2 Jika memenuhi dua indikator
Kurang 1 Jika hanya memenuhi satu indikator
Salmawati
NIM. 1647040032
89
Lampiran 4
MataPelajaran : Matematika
Kelas/Semester :V/1
Hari/Tanggal : 28 September 2020
Penilaian
No Indikator/ Deskriptor B C K Ket
(3) (2) (1)
1. Orientasi siswa kepada masalah
Indicator
a. Siswa menyimak penjelasan dariguru
B dan C
b. Siswa bertanya jawab seputar materi
belum
c. Siswa mmenyimak masalah yang
tercapai
dimunculkan oleh guru dalampembelajaran
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
a. Siswa membentuk 5 kelompok secara Indicator
heterogen B belum
b. Siswa menyimak penjelasan skenariodan tercapai
aturan-aturan belajar dengan kelompok
90
oleh kelompok
c. Siswa memberikan saran terhadap laporan
yang telah di laporkan oleh kelompok
Rata-rata 53,33%
Kategori C (Cukup)
Keterangan
Kategori Skor Indikator
Baik 3 Jika memenuhi ketiga indikator
Cukup 2 Jika memenuhi dua indikator
Kurang 1 Jika hanya memenuhi satu indikator
Salmawati
NIM. 1647040032
92
Lampiran 5
A. KOMPETENSI INTI(KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhann dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlakmulia.
B. KOMPETENSI DASAR DANINDIKATOR
Muatan :Matematika
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
3.1 Melakukan operasi hitung 3.1.4 Menyelesaikan masalah
pengurangan pecahan biasa pengurangan pecahan biasa
penyebut berbeda. penyebut berbeda sehingga
93
C. TUJUANPEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi operasi hitung pengurangan pecahanbiasa
penyebut berbeda melalui media blokpecahan.
2. Siswa dapat menyelesaikan masalah pengurangan pecahan biasapenyebut
berbeda yang berkaitan dengan kehidupansehari-hari.
D. MATERIPEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi operasi hitung pengurangan pecahan biasa penyebut
berbeda
2. Menyelesaikan masalah pengurangan pecahan penyebut berbedayang
berkaitan dengan kehidupansehari-hari
Suryani,S.Pd Salmawati
NIP. 19650515 1986111 003 NIM.1647040032
Menyetujui,
Kepala SDN 351 Kawasan
Hasaning, S.Pd.
NIP. 19670805 198803 1 012
97
Lampiran 6
A. Tujuan
Siswa dapat menyelesaikan masalah tentang pecahan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
B. LangkahMengerjakan
1) Berdiskusilah dengan teman dalam kelompok dankerjakan.
2) Setelah semua selesai. Setiap kelompok menunjukkan hasilpekerjaannya
didepan anggota kelompok lain.
3) Apabila ada jawaban yang kurang tepat, seluruh anggota kelompokberdiskusi
untuk mencari jawaban yangtepat.
C. SoalLatihan
Selesaikanlah soal-soal dibawah ini !
1)
Ibu Murni membeli tepung terigu sebanyak kg. Tepung terigu
tersebut dibuat roti sebanyak kg. Maka sisa tepung Ibu Murni
adalah….
98
2)
Pak Danu membeli pipa untuk membuat saluran air sepanjang m.
Di rumah masih mempunyai pipa sepanjang m. Berapa sisa panjang
pipa yang dimiliki pak Danu?
3)
Sebuah botol berisi minyak goreng bagian. Berapa bagian harus
ditambah agar botol penuh?
4)
5)
Ika memiliki kabel listrik meter lalu kabel listri itu diberikan kepada
Danu meter. Berapa sisa kabel listrik Ika?
99
Lampiran 7
MataPelajaran : Matematika
Kelas/Semester :V/1
Hari/Tanggal :Kamis/1 September2020
kelompok
a. Guru mengarahkan siswa dalammengisi
lembar LKPD yang telahdiberikan.
b. Guru mendorong siswa untuk berdiskusi
dan mengemukakan ide sebagai bentuk Indicator
kerjasama dalam menyelesaikanmasalah B belum
kelompoknya.
tercapai
c. Guru membimbing semua kelompokuntuk
mengumpulkan informasi yang sesuai
dnegan masalah dan membuatsuatu
kesimpulan pemecahan masalah
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a. Guru mengarahkan siswa untuk
menyajikan hasil pemecahan masalah Indicator
dalam bentuklaporan.
B belum
b. Guru meminta siswa untuk menuliskan di
papan tulis hasil kerjakelompoknya tercapai
c. Guru memperhatikan penyajian hasilkerja
tiapkelompok
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
a. Guru mendorong siswa untuk aktif
berdiskusi dan memberikan tanggapan Indicator
terhadap sajian hasil pemecahanmasalah B belum
b. Guru bersama siswa membahas hasil
belajar yang ditulis olehkelompok tercapai
c. Guru memberikan saran terhadap hasil
belajar yang telah di sajikan olehtiap
kelompok
Rata-rata 60%
Kategori C (Cukup)
101
Keterangan
Kategori Skor Indikator
Baik 3 Jika memenuhi ketiga indikator
Cukup 2 Jika memenuhi dua indikator
Kurang 1 Jika hanya memenuhi satu indikator
Salmawati
NIM. 1647040032
102
Lampiran 8
MataPelajaran : Matematika
Kelas/Semester :V/1
Hari/Tanggal : Kamis/ 1 September2020
Penilaian
No Indikator/ Deskriptor B C K Ket
(3) (2) (1)
1. Orientasi siswa kepada masalah
a. Siswa menyimak penjelasan dariguru Indicator
b. Siswa bertanya jawab seputar materi B belum
c. Siswa menyimak masalah yang tercapai
dimunculkan oleh guru dalampembelajaran
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
a. Siswa membentuk 5 kelompok secara Indicator
heterogen B belum
b. Siswa menyimak penjelasan skenariodan tercapai
aturan-aturan belajar dengan kelompok
103
oleh kelompok
c. Siswa memberikan saran terhadap laporan
yang telah di laporkan oleh kelompok
Rata-rata 53,33%
Kategori C (Cukup)
Keterangan
Kategori Skor Indikator
Baik 3 Jika memenuhi ketiga indikator
Cukup 2 Jika memenuhi dua indikator
Kurang 1 Jika hanya memenuhi satu indikator
Salmawati
NIM. 1647040032
105
Lampiran9
MataPelajaran : Matematika
Nama :..............................
Kelas V
3) Adibah mempunyaipita
meter, kemudian meter diberikan kepada Amel.
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN
=1
Jawab =
Lampiran 11
Lampiran 12
C. TUJUANPEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi penjumlahan pecahan campuranpenyebut
berbeda
2. Siswa dapat menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan campuran
penyebut berbeda yang berkaitan dengan kehidupansehari-hari.
D. MATERIPEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi penjumlahan pecahan campuran ke bentuk pecahanbiasa.
2. Menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan campuran ke bentuk pecahan
biasa.
masalah :
a. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan
teman kelompoknya untuk memberikan
tanggapan terhadap hasil pemecahan masalah
yangdisajikan.
b. Kemudian guru bersama siswa membahas hasil
belajar yang dikemukakan oleh setiapkelompok
c. Selanjutnya guru memberikan saran terhadaphasil
belajaryangtelahdituliskanolehsemua
kelompok.
Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan hasilpembelajaran. 10
2. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajarimateri Menit
yang akan dibahas dipertemuanselanjutnya.
3. Guru menutup pembelajaran dengan berdoadan
salam.
H. PENILAIAN(ASESMEN)
1. PenilaianProses : Non tes (observasi guru dansiswa)
2. PenilaianHasil :Tes
114
Suryani,S.Pd Salmawati
NIP. 19650515 1986111 003 NIM.1647040032
Menyetujui,
Kepala SDN 351 Kawasan
Hasaning, S.Pd.
NIP. 19670805 198803 1 012
115
Lampiran 13
PokokBahasan : PenjumlahanPecahan
Kelas V
Hari/tanggal : Senin, 5 Oktober 2020
AlokasiWaktu : 30menit
NamaKelompok :.............
NamaAnggota :1.............................
2.............................
3.............................
4.............................
5.............................
A. Tujuan
Siswa dapat menyelesaikan masalah tentang penjumlaha pecahan campuran
penyebut berbeda yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
B. LangkahMengerjakan
1) Berdiskusilah dengan teman dalam kelompok dankerjakan.
2) Setelah semua selesai. Setiap kelompok menunjukkan hasilpekerjaannya
didepan anggota kelompok lain.
3) Apabila ada jawaban yang kurang tepat, seluruh anggota kelompokberdiskusi
untuk mencari jawaban yangtepat.
C. SoalLatihan
Selesaikanlah soal-soal dibawah ini !
1)
Meli membeli 1 kg telur, dan 2 kg tepung. Berapa kg seluruh
belanjaan Meli?
116
2)
Ibu membeli 6kg terong dipasar. Ayah membawa 3kg terong
yang dipetik dari kebun. Ada 4kg terong yang diberikan ke
3)
Melati membeli wortel 2kg, kemudian membeli kentang 1kg.
5)
Persediaan gula Ibu 2 kg. Gula tersebut digunakan untuk membuat
kue 1 kg. sisa gula yang dimiliki ibu adalah….
117
Lampiran 14
MataPelajaran : Matematika
Kelas/Semester :V/1
Hari/Tanggal : Senin, 5 Oktober2020
Penilaian
No Indikator/ Deskriptor B C K Ket
(3) (2) (1)
1. Orientasi siswa pada masalah
a. Guru menjelaskan materi pecahan
campuran
b. Guru dan siswa bertanya jawab tentang Semua
materi pecahancampuran indicator
c. Guru menyajikan/memunculkanmasalah tercapai
tentang penjumalhn pecahan
campuranyang berkaitandengan
kehidupan sehari-hari.
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
a. Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok secara
Indicator
heterogen.
B belum
b. Guru menjelaskan aturan-aturan belajar
tercapai
dengan kelompok keciluntuk
memecahkan masalah/tugas belajar
118
Rata-rata 73,33%
Kategori B (Baik)
Keterangan
Kategori Skor Indikator
Baik 3 Jika memenuhi ketiga indikator
Cukup 2 Jika memenuhi dua indikator
Kurang 1 Jika hanya memenuhi satu indikator
Salmawati
NIM. 1647040032
120
Lampiran 15
MataPelajaran : Matematika
Kelas/Semester :V/1
Hari/Tanggal : Senin, 5 Oktober2020
Penilaian
No Indikator/ Deskriptor B C K Ket
(3) (2) (1)
1. Orientasi siswa kepada masalah
a. Siswa menyimak penjelasan dariguru Semua
b. Siswa bertanya jawab seputar materi indicator
c. Siswa menyimak masalah yang tercapai
dimunculkan oleh guru dalampembelajaran
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
a. Siswa membentuk 4 kelompok secara Indicator
heterogen B belum
b. Siswa menyimak penjelasan skenariodan tercapai
aturan-aturan belajar dengan kelompok
121
oleh kelompok
c. Siswa memberikan saran terhadap laporan
yang telah di laporkan oleh kelompok
Rata-rata 80%
Kategori B (Baik)
Keterangan
Kategori Skor Indikator
Baik 3 Jika memenuhi ketiga indikator
Cukup 2 Jika memenuhi dua indikator
Kurang 1 Jika hanya memenuhi satu indikator
Salmawati
NIM. 1647040032
123
Lampiran 16
A. KOMPETENSI INTI(KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhann dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlakmulia.
B. KOMPETENSI DASAR DANINDIKATOR
Muatan :Matematika
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
3.1 Melakukan pengurangan pecahan 3.1.4 Menyelesaikan masalah
dengan penyebut berbeda. pengurangan pecahan campuran
penyebut berbeda yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
124
C. TUJUANPEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengidentifikasi operasi hitung pengurangan pecahan
campuran penyebutberbeda.
2. Siswa dapat menyelesaikan masalah pengurangan pecahan campuran
penyebut berbeda yang berkaitan dengan kehidupansehari-hari.
D. MATERIPEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi operasi hitung pengurangan pecahancampuran
2. Menyelesaikan masalah pengurangan pecahan campuran penyebut berbeda
yang berkaitan dengan kehidupansehari-hari.
Suryani,S.Pd Salmawati
NIP. 19650515 1986111 003 NIM.1647040032
Menyetujui,
Kepala SDN 351 Kawasan
Hasaning, S.Pd.
NIP. 19670805 198803 1 012
128
Lampiran 17
A. Tujuan
Siswa dapat menyelesaikan masalah tentang pecahan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
B. LangkahMengerjakan
1) Berdiskusilah dengan teman dalam kelompok dankerjakan.
2) Setelah semua selesai. Setiap kelompok menunjukkan hasilpekerjaannya
didepan anggota kelompok lain.
3) Apabila ada jawaban yang kurang tepat, seluruh anggota kelompokberdiskusi
untuk mencari jawaban yangtepat.
C. SoalLatihan
Selesaikanlah soal-soal dibawah ini !
1)
Ibu Abid membeli tepung terigu sebanyak kg. Tepung terigu tersebut
dibuat roti sebanyak kg. Maka sisa tepung Ibu Abid adalah…
129
2)
Persediaan gula Ayu kg. Gula tersebut digunakan untuk membuat
kue kg, sisa gula yang dimiliki Ayu adalah….
3)
Putra memiliki tali rapiah sepanjang meter. Kamudian tali itu
dipotong meter. Maka sisa tali Putra adalah…..
4)
Aqilah memiliki benang wol sepanjang meter. Kemudian benang itu
diberikan kepada Sakina sepanjang meter dan rasti meter . Maka
sisa tali Nuruladalah…..
130
Lampiran 18
MataPelajaran : Matematika
Kelas/Semester :V/1
Hari/Tanggal : Kamis, 8 Oktober2020
kelompok
a. Guru mengarahkan siswa dalammengisi
lembar LKPD yang telahdiberikan.
b. Guru mendorong siswa untuk berdiskusi
Semua
dan mengemukakan ide sebagai bentuk indicator
kerjasama dalam menyelesaikanmasalah tercapai
kelompoknya.
c. Guru membimbing semua kelompokuntuk
mengumpulkan informasi yang sesuai
dnegan masalah dan membuatsuatu
kesimpulan pemecahan masalah
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
a. Guru mengarahkan siswa untuk
menyajikan hasil pemecahan masalah Semua
dalam bentuklaporan. indicator
b. Guru meminta siswa untuk menuliskan di tercapai
papan tulis hasil kerjakelompoknya
c. Guru memperhatikan penyajian hasilkerja
tiapkelompok
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
a. Guru mendorong siswa untuk aktif
berdiskusi dan memberikan tanggapan
Semua
terhadap sajian hasil pemecahanmasalah
indicator
b. Guru bersama siswa membahas hasil
tercapai
belajar yang ditulis olehkelompok
c. Guru memberikan saran terhadap hasil
belajar yang telah di sajikan olehtiap
kelompok
Rata-rata 100 %
Kategori B (Baik)
132
Keterangan
Kategori Skor Indikator
Baik 3 Jika memenuhi ketiga indikator
Cukup 2 Jika memenuhi dua indikator
Kurang 1 Jika hanya memenuhi satu indikator
Salmawati
NIM. 1647040032
133
Lampiran 19
MataPelajaran : Matematika
Kelas/Semester :V/1
Hari/Tanggal : Kamis, 8 Oktober2020
Penilaian
No Indikator/ Deskriptor B C K Ket
(3) (2) (1)
1. Orientasi siswa kepada masalah
a. Siswa menyimak penjelasan dariguru Semua
b. Siswa bertanya jawab seputar materi indicator
c. Siswa mmenyimak masalah yang tercapai
dimunculkan oleh guru dalampembelajaran
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
a. Siswa membentuk 4 kelompok secara Semua
heterogen indicator
b. Siswa menyimak penjelasan skenariodan tercapai
aturan-aturan belajar dengan kelompok
134
Rata-rata 93,33
Kategori B (Baik)
Keterangan
Kategori Skor Indikator
Baik 3 Jika memenuhi ketiga indikator
Cukup 2 Jika memenuhi dua indikator
Kurang 1 Jika hanya memenuhi satu indikator
Salmawati
NIM. 1647040032
136
Lampiran 20
MataPelajaran : Matematika
Nama :...........................
Kelas V
Nurul membeli lagi sebanyak 4 liter. Jumlah beras yang dipakai Novi untuk
sebanyak 8liter yang dipakai. Sisa minyak ibu Arumi adalah ....
5) Bibit padi yang dimiliki Ibu Akbar 2 kg, kemudian Ibu Akbar memberikan
sebanyak 1 kg kepada ayah Reza. Berapa sisa bibit padi yang dimilikiibu
Akbar ?
138
Lampiran 20
KUNCI JAWABAN
Jawab =
1+ 2=+
= == 3
1+ 2=+=+== 3
3) Aspi mempunyai jeruk2 kg, dan Nurul membeli semangka sebanyak4 kg.
2+ 4=+=+== 7
sebanyak 8liter yang dipakai. Sisa minyak ibu Arumi adalah ....
Jawab=
10- 8=-=-== 3
5) Bibit padi yang dimiliki Ibu Akbar 2 kg, kemudian Ibu Akbar memberikan
sebanyak 1 kg kepada ayah Reza. Berapa sisa bibit padi yang dimilikiibu
Akbar ?
Jawab=
2- 1=-=-== 1
Lampiran 21
Data Hasil Tes Akhir Siklus II
Indikator Penilaian
Nama Ket.
No 1 2 3 4 5 Skor Nilai
Siswa KKM
(3) (3) (3) (3) (3)
1. SUCI RD 3 3 3 3 3 15 100 Tuntas
2. ANDI 3 3 3 3 3 15 100 Tuntas
3. ANDINI 3 2 3 3 2 13 86 Tuntas
4. ASDAR 2 3 2 3 2 12 80 Tuntas
5. AYU 3 3 2 3 3 14 93 Tuntas
6. IKRAM 3 3 1 3 1 11 73 Tidak Tuntas
7. ERNA 3 3 3 3 3 15 100 Tuntas
8. HERIL 3 1 2 2 3 11 73 Tidak Tuntas
9. BAIM 3 2 2 3 3 13 86 Tuntas
10. IKRAM M 2 3 2 3 2 12 80 Tuntas
11. ILLA 2 3 3 3 3 14 93 Tuntas
12. NUNI 2 3 3 2 3 13 86 Tuntas
13. RESKI 3 3 3 3 3 15 100 Tuntas
14. SALSA 3 3 2 2 3 13 86 Tuntas
15. SINAR 2 3 2 2 3 12 80 Tuntas
16. SINDI 3 3 2 3 3 14 93 Tuntas
17. ADINDA 3 3 2 3 3 14 93 Tuntas
18. SUCI RH 3 3 3 3 3 15 100 Tuntas
19. SYAHRINI 3 3 3 3 3 15 100 Tuntas
Lampiran 22
Rekapitulasi Nilai Hasil Tes
Siklus I dan Siklus II
Hasil Belajar
NO NAMA KET
SIKLUS I SIKLUSII
1 SUCI RAMADANI 93 100 Meningkat
2 ANDI 66 100 Meningkat
3 ANDINI 80 86 Meningkat
4 AYU WARDANI 80 93 Meningkat
5 IKRAM 33 73 Meningkat
6 ERNAYANTI 46 100 Meningkat
7 HERIL 46 73 Meningkat
8 BAIM 73 86 Meningkat
9 IKRAM MAULANA 40 80 Meningkat
10 ILLA 80 93 Meningkat
11 NUNI 66 86 Meningkat
12 RESKI 86 100 Meningkat
13 SALSABILA 53 86 Meningkat
14 SINAR 33 80 Meningkat
15 SINDI 80 93 Meningkat
16 ADINDA 86 93 Meningkat
17 SUCI RAMADHANI 93 100 Meningkat
18 SYAHRINI 73 100 Meningkat
19 ASDAR 46 80 Meningkat
Jumlah 1.247 1.702
Rata–Rata 65,63 89,21
Lampiran 23
DOKUMENTASI PENELITIAN
Guru menjelaskan aturan belajar dalam kelompok dan siswa mulai berdikusi dengan
teman kelompok
143
Lampiran 18
RIWAYAT HIDUP
Kabupaten Bulukumba dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011 melanjutkan
dan tamat tahun 2013. Kemudian, pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan
pendidikankeperguruantinggi.Alhamdulillahpenulisberhasilditerimadanterdaftar
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) program Strata 1 (S1) pada
tahun2016.