Anda di halaman 1dari 249

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

BERBANTU MEDIA MONTASE TERHADAP HASIL BELAJAR


MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG KELAS V SD
NEGERI 03 REJOSARI SEMARANG

SKRIPSI

OLEH

SARAS UTAMI

NPM 16120222

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2020
KEEFEKTIFAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
BERBANTU MEDIA MONTASE TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG KELAS V SD
NEGERI 03 REJOSARI SEMARANG

SKRIPSI

Diajuka kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas PGRI Semarang Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

SARAS UTAMI

NPM 16120222

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2020

i
SKRIPSI

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK


BERBANTU MEDIA MONTASE TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG KELAS V SD
NEGERI 03 REJOSARI SEMARANG

Disusun dan diajukan oleh

Saras Utami
NPM 16120222

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan


Disusun menjadi skripsi
Pada tanggal 7 Desember 2020

Pembimbing I, Pembimbing II,

Sukamto, SPd., MPd. Rofian, S.Pd., M.Pd.


NPP 987701131 NPP 158601471

ii
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK


BERBANTU MEDIA MONTASE TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG KELAS V SD
NEGERI 03 REJOSARI SEMARANG

Yang disusun dan diajukan oleh


Saras Utami
NPM 16120222

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal 22 Desember 2020
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji
Ketua, Sekretaris,

Muniroh Munawar, S.Pi.,M.Pd. Sukamto, S.Pd., M.Pd.


NPP 097901230 NPP 987701131

Punguji I

Sukamto, S.Pd., M.Pd. ..........................................


NPP 987701131

Penguji II

Rofian, S.Pd., M.Pd. ..........................................


NPP 158601471

Penguji III
Qoriati Mushafanah, S.Pd., M.Pd.
NPP 128501378 ..........................................

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah (Tidak ada daya dan kekuatan

kecuali dengan pertolongan Allah)

2. Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada

Allah, dan jangan malas (patah semangat) (HR. Muslim no. 2664)

3. Karena sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan (QS. Al-

Insyirah:6-8).

Persembahan:

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan,

kelancaran dan keberuntungan dalam

mengerjakan skripsi ini.

2. Bapak Suwarno, Ibu Sumarsih, kakak tersayang

yang memberikan doa, semangat dan dukungan.

3. Untuk keluarga, kerabat dan teman-teman yang

memberikan doa, semangat dan dukungan.

4. Almamaterku Universitas PGRI Semarang.

iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Saras Utami

NPM : 16120222

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yaang saya buat ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Semarang, 14 Desember 2020

Yang membuat pernyataan

Saras Utami

NPM 16120222

v
ABSTRAK

Saras Utami. NPM 16120222. “Keefektifan Pendekatan Matematika


Realistik Berbantu Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume
Bangun Ruang”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan Unversitas PGRI Semarang. 2020.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Kelas V SD Negeri 03 Rejosari
Kota Semarang menujukkan bahwa pembelajaran belum menggunakan
Pendekatan Matematika Realistik. Guru menggunakan metode kontekstual, team
paid share dan jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan
pendekatan matematika realistik (PMR) terhadap hasil belajar siswa kelas V. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk True Experimental
Design dengan desain Pretest-posttest Control Group Design. Sampel yang
diambil adalah 15 siswa kelas VA dan 15 siswa kelas VB dengan menggunkan
teknik non-probability sampling dengan jenis simple random sampling. Dimana
kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Analisis
data yang digunakan yaitu uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji hipotesis melalui
analisis Uji t polled varian diperoleh thitung sebesar 2,100 sedangkan ttabel dengan
db = (15+15-1) = 29 dan taraf signifikan 5% sebesar 2,045. Karena Hasil thitung >
ttabel yaitu 2,100 > 2,045 maka Ho ditolak Ha diterima maka dapat diartikan
Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media Montase
Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang Kelas V
Simpulan penelitian ini adalah pendekatan matematika realistik efektif karena
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Di dalam penerapan Pendekatan
Matematika Realistik (PMR) siswa lebih mampu memahami konsep matematika
dari dasar sampai ke umum. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) juga dapat
membuat siswa saat penyelesaian masalahan matematika tidak hanya terikat pada
yang diajarkan guru. Faktor yang membuat Pendekatan Matematika Realistik
(PMR) efektif adanya peranan guru dalam proses pembelajaran mampu
menciptakan suasana yang menyenangkan dengan menggunakan alat peraga yaitu
media pembelajaran montase.
Kata kunci: Pendekatan Matematika Realistik, PMR, Hasil Belajar, Keefektifan

vi
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, peneliti dapat menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi yang berjudul “Keefektifan

Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media Montase Terhadap Hasil

Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03

Rejosari Semarang” ini disusun untuk memenuhi sebagai syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan serta

kesulitan-kesulitan. Namun berkaitan bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan

serta saran-saran dari berbagai pihak, khusunya pembimbing, segala hambatan

dan rintangn serta kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini dengan tulus hati penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Muhdi, S.H., M.Hum. Selaku Rektor Universitas PGRI Semarang yang

telah memberi kesemptan kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas

PGRI Semarang.

2. Muniroh Munawar, S.Pi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang

telah memberi izin penulis melakukan penelitian.

3. Bapak Sukamto, S.Pd. M.Pd., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar yang telah menyetujui skripsi penulis.

4. Bapak Sukamto, S.Pd. M.Pd., selaku pembimbing I yang telah mengarahkan

penulis dengan penuh ketekunan dan kecermatan.

5. Bapak Rofian, S.Pd. M.Pd. selaku pembimbing II yang telah membimbing

penulis dengan penuh dedikasi yang tinggi.

vii
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang

telah memberi bekal ilmu kepada penulis selama beljar di Universitas PGRI

Semarang.

7. Ibu Maisaroh, S.Pd. selaku kepala SD Negeri Tlogosari Wetan 01 Kota

Semarang atas memberi izin uji coba validitas di instansi yang dipimpinnya.

8. Ibu Seger Sri Rahayu, S.Pd. selaku kepala SD Negeri Rejosari 03 Kota

Semarang atas memberian izin penelitian di instansi yang dipimpinnya.

9. Ibu Mursyidah Qonitat, S.Pd. selaku guru kelas VA SD Negeri Rejosari 03

Kota Semarang telah membantu dan memberi kemudahan dalam penelitian

skripsi.

10. Bapak Doddy Kholistian A, S.Pd. selaku guru kelas VB SD Negeri Rejosari

03 Kota Semarang telah membantu dan memberi kemudahan dalam

penelitian skripsi.

11. Siswa kelas VI A SD SD Negeri Tlogosari Wetan 01 Kota Semarang yang

telah bersedia membantu dalam uji coba instrumen penelitian.

12. Siswa kelas VA dan VB SD Negeri Rejosari 03 Kota Semarang yang telah

bersedia membantu dalam penelitian ini.

13. Kepada Bapak Lilih yang telah membantu dalam penelitian ini.

14. Kepada temanku Garnis Fatmala, S.Pd. yang selalu ada dan bersedia

membantu dalam penelitian ini.

15. Kepada Aditya Wibowo, S.H. yang selalu memberikan semangat dan

motivasi dalam penelitian ini.

viii
16. Kepada sahabat seperjuanganku Aza Nuralita dan Achmad Dwi Fitrianto

yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini.

17. Kepada teman dan adik-adikku Rizkya Kusuma, Ana Fitria dan Deni Ardiani

yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini serta memberikan semangat

dan doa.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pendidik,

khususnya pendidik di dunia pendidikan menengah.

Semarang, November 2020

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii


MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................................... vi
PRAKATA........................................................................................................................ vii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL............................................................................................................ xiii
DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................... 9
A. Kajian Teori Tentang Variabel Dependent (Terikat) .............................................. 9
B. Kajian Teori Tentang Variabel Independent (Bebas) ........................................... 24
C. Kajian penelitian yang relevan .............................................................................. 41
D. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 44
E. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 48
A. Tempat dan Waktu ................................................................................................ 48
B. Variabel Penelitian ................................................................................................ 48
C. Metode dan Desain Penelitian............................................................................... 49
D. Populasi, Sampel dan Sampling ............................................................................ 51
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 53
F. Teknik Analisis Data............................................................................................. 55
G. Hipotesis Statistik ................................................................................................. 72

x
H. Indikator Keberhasilan Penelitian ......................................................................... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 73
A. Deskripsi Data ....................................................................................................... 73
B. Uji Persyaratan Analisis Data ............................................................................... 76
C. Uji Hipotesis ......................................................................................................... 81
D. Pembahasan........................................................................................................... 82
BAB V SIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN PENELITIAN ................................ 85
A. Simpulan ............................................................................................................... 85
B. Saran ..................................................................................................................... 86
C. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 88
LAMPIRAN...................................................................................................................... 91

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Prisma Segitiga ......................................................................... 36


Gambar 2.2 Prisma Segiempat (Balok) ......................................................... 37
Gambar 2.3. Kubus ........................................................................................ 38
Gambar 2.4. Tabung ...................................................................................... 38
Gambar 2.5. Limas......................................................................................... 39
Gambar 2.6. Kerucut ...................................................................................... 40

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 4 Hasil Uji t ..............................................................................................68

Tabel 4.1 Hasil Prestest dan Postest ......................................................................72

Tabel 4.2 Uji Normalitas Awal Nilai Pretest Kelas Kontrol .................................74

Tabel 4.3 Uji Normalitas Awal Nilai Pretest Kelas Eksperimen ..........................75

Tabel 4.4 Uji Normalitas Akhir Nilai Posttest Kelas Kontrol ...............................76

Tabel 4.5 Uji Normalitas Akhir Nilai Posttest Kelas Eksperimen.........................77

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Nilai Pretest ..............................................................77

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Nilai Posttest ............................................................78

xiii
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Perbandingan Pretest dan Postest............................................73

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ................................................... 93


Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen............................................. 94
Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Uji Coba ........................................................... 95
Lampiran 4. Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ............................... 96
Lampiran 5. Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ......................... 97
Lampiran 6. Perencanaan Penelitian Kelas Kontrol ............................................. 98
Lampiran 7. Perencanaan Penelitian Kelas Eksperimen ..................................... 101
Lampiran 8. Silabus Kelas Kontrol ..................................................................... 105
Lampiran 9. Silabus Kelas Eksperimen .............................................................. 108
Lampiran 9. RPP Pertemuan Pertama Kelas Kontrol ......................................... 111
Lampiran 10. RPP Pertemuan KeduaKelas Kontrol .......................................... 114
Lampiran 11. RPP PertemuanPertama Kelas Eksperimen ................................. 119
Lampiran 12. RPP Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen .................................. 123
Lampiran 12. RPP Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen .................................. 127
Lampiran 13. Kisi-Kisi Uji Coba ........................................................................ 133
Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal Prestest .................................................................. 135
Lampiran 15. Kisi-Kisi Soal Postest ................................................................... 137
Lampiran 16. Soal Uji Coba................................................................................ 139
Lampiran 17. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ...................................................... 145
Lampiran 18. Lembar Jawaban Soal Uji Coba ................................................... 147
Lampiran 19. Soal Pretest ................................................................................... 151
Lampiran 20. Kunci Jawaban Soal Pretest .......................................................... 155
Lampiran 21. Lembar Jawab Soal Pretest ........................................................... 156
Lampiran 22. Soal Postest ................................................................................... 160
Lampiran 23. Kunci Jawaban Soal Postest ......................................................... 164
Lampiran 24. Lembar Jawab Jawaban Soal Postest............................................ 165
Lampiran 25. Tabel Uji Validitas, Reabilitas, Taraf Kesukaran, Daya Pembeda 169
Lampiran 26. Penghitungan Manual Uji Validitas ............................................. 170
Lampiran 27. Penghitungan Manual Reliabilitas ................................................ 172

xv
Lampiran 28. Penghitungan Manual Taraf Kesungkaran ................................... 173
Lampiran 29. Penghitungan Manual Daya Pembeda .......................................... 176
Lampiran 29. Tabel Uji Normalitas Awal Kelas Kontrol ................................... 180
Lampiran 30. Penghitungan Manual Uji Normalitas Awal Kelas Kontrol ......... 181
Lampiran 31. Tabel Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen ............................ 183
Lampiran 32. Penghitungan Manual Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen .. 184
Lampiran 33. Tabel Uji Homogenitas Awal ....................................................... 186
Lampiran 34. Penghitungan Manual Uji Homogenitas Awal ............................. 187
Lampiran 35. Tabel Uji Normalitas Akhir Kelas Kontrol .................................. 189
Lampiran 36. Penghitungan Manual Uji Normalitas Akhir Kelas Kontrol ........ 190
Lampiran 37. Tabel Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen ............................ 192
Lampiran 38. Penghitungan Manual Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen.. 193
Lampiran 39. Tabel Uji Homogenitas Akhir ...................................................... 195
Lampiran 40. Penghitungan Manual Uji Homogenitas Awal ............................. 196
Lampiran 40. Tabel Uji T.................................................................................... 198
Lampiran 41. Penghitungan Manual Tabel Uji T ............................................... 199
Lampiran 42. Tabel Z.......................................................................................... 202
Lampiran 46. Tabel liliefors ................................................................................ 203
Lampiran 43. Tabel Distribusi F ......................................................................... 204
Lampiran 44. Tabel Distribusi t .......................................................................... 206
Lampiran 45. Tabel r Product Moment ............................................................... 207
Lampiran 47. Lembar Evaluasi ........................................................................... 208
Lampiran 48. Dokumentasi ................................................................................ 214
Lampiran 49. Lembar Wawancara ...................................................................... 217
Lampiran 50. Surat Need Assesment .................................................................. 219
Lampiran 51. Surat Keterangan Bukti Perijinan Uji Coba Instrument ............... 220
Lampiran 52. Surat Izin Penelitian...................................................................... 221
Lampiran 53. Surat Keterangan Bukti Penelitian ............................................... 222
Lampiran 54. Pengajuan Usulan Tema ............................................................... 223
Lampiran 55. Rekapitulasi Bimbingan Skripsi ................................................... 224

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses yang teramat penting dalam rangka

pembangunan di Indonesia karena Indonesia merupakan negara berkembang

yang sangat membutuhkan generasi penerus bangsa untuk membangun

bangsa ini ke arah yang lebih baik. Indonesia menempati urutan ke 22 sebagai

negara berkembang dalam laporan IDI (Inclusive Development Index) 2017.

IDI adalah sebuah indikator ekonomi yang berusaha memberikan gambaran

lebih luas tentang pemerataan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di

suatu negara. Laporan IDI 2017 menyatakan bahwa Indonesia memperoleh

nilai 4,29 yang didasarkan pada 7 pilar, yaitu pendidikan, fasilitas umum,

korupsi, intermediasi finansial, pengembangan aset dan kewirausahaan,

konpensasi pegawai dan tenaga kerja serta transaksi fiskal. Pendidikan

menempati urutan pertama dalam penilaian IDI (Word Economic Forum,

2017: 60).

Indonesia diharapkan mampu menaikan daya saingnya di dunia

internasional dengan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia melalui

sistem pendidikan, sehingga selaras dengan tujuan pendidikan nasional yang

ingin dicapai. Sebagaimana dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 ayat 1 secara tegas

menyatakan bahwa:

1
2

“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.”
Heruman (2014:1) menjelaskan matematika merupakan salah satu

mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Matematika sebagai

bahasa simbol; ilmu deduktif; ilmu tentang keteraturan, dan struktur yang

terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsuryang

didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Dalam

pembelajaran metematika di sekolah dasar proses bepikir siswa secara konkrit

dan menjadikan siswa menyenangi pembelajaran matematika dengan cara

siswa yang lebih aktif. Hal ini memungkinkan bagi pendidikan di Indonesia

untuk menerapkan pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik

(PMR) dalam konteks Indonesia.

Pendekatan Matematika Realistik (PMR) mampu merubah perubahan

pembelajaran matematika dari abstrak menjadi realistik dan kontektual bagi

siswa. Selain itu siswa sejak di sekolah dasar dilatih untuk berdiskusi,

menghargai pendapat orang lain, dan belajar berdemokrasi. Siswa dilatih

untuk percaya diri dan menyampaikan gagasan secara logis dan

sistematis.Siswa juga tidak cepat bosan karena belajar sambil bermain (Hadi,

2017:7).

Pendekatan pembelajaran matematika yang menggunakan situasi

dunia nyata atau suatu konteks yang nyata dan pengalaman siswa sebagai titik
3

tolak belajar matematika. Proses pembelajaran matematika menggunakan

Pendekatan Matematika Realistik (PMR), siswa bukan sekedar penerima

yang pasif terhadap materi matematika yang diajarkan oleh guru, tetapi siswa

harus mampu melakukan suatu proses matematika yang mengaitkan dengan

realitas dan aktivitas manusia yang berhubungan dengan matematika

(Muncarno dan Astuti, 2018:104).

Berdasarkan penelitian Robiah, Budiman, dan Agustini (2017)

berjudul “Keefektifan Pendekatan Realistic Mathematics Education Terhadap

Hasil Belajar Materi Bangun Datar Siswa Kelas III SDN 01 Mulyoharjo

Pemalang”. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan RME pada materi

bangun datar lebih efektif terhadap hasil belajar, hal ini ditunjukkan siswa

mencapai ketuntasan belajar dengan menggunakan pendekatan RME lebih

tinggi dari pada ketuntasan belajar individu dan klasikal tanpa menggunakan

pendekatan RME. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dapat

digunakan sebagai salah satu alternatif guru dalam mengajar khususnya pada

materi bangun datar sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil belajar

siswa.

Berdasarkan penelitian Garnis Fatmala (2019) yang berjudul

“Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Terhadap Hasil

Belajar Materi Volume bangun ruang Kelas IV SD Negeri Sarirejo Kota

Semarang Tahun Ajaran 2018/2019” mengemukakan kegiatan pembelajaran

matematika di sekolah dasar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran agar

siswa mampu menerima, dan memahami materi dengan lebih jelas dengan
4

suasana pembelajaran yang menyenangkan, didalam pembelajaran

matematika juga diperlukan alat paraga atau media yang konkrit karena

matematika membutuhkan pemahaman yang nyata. Pendekatan Matematika

Realistik (PMR) bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah

dasar karena dalam proses pembelajar ini mampu memberikan pendekatan

yang nyata dan melibatkan siswa dalam berfikir untuk penyelesaikan masalah

berdasarkan pengalaman, didalam pembelajaran ini juga menggunakan alat

paraga atau media yang bersifat konkrit untuk pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Kelas V SD Negeri 03

Rejosari Kota Semarang menujukkan bahwa pembelajaran belum

menggunakan pendekatan matematika realistik. Guru menggunakan metode

kontekstual, team paid share dan jigsaw. Saat pembelajaran berlangsung

siswa cenderung bermain sendiri dikelas dan kurang memperhatikan guru

yang sedang menerangkan materi, sehingga ketika ditanya mengenai materi

siswa tersebut kurang bisa menjawab pertanyaan dari guru. Hal tersebut

terjadi karena belum sesuai dengan pokok pembelajaran matematika pada

sekolah dasar merupakan pola pikir secara konkrit berdasarkan pengalaman,

maka perlunya perubahan dan penerapan dengan melalui pendekatan

Konteksual dan secara khusus akan diuraikan tentang Pendekatan Matematika

Realistik (PMR).

Dalam pembelajaran matematika, Peneliti memandang perlu

mengambil solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi selama

proses pembelajaran, yaitu dengan menerapkan Pendekatan Matematika


5

Realistik yang diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran matematika kelas

V materi volume bangun ruang .

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penerapan

Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Sehingga, berdasarkan uraian tersebut maka diadakan penelitian dengan judul

Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media Montase

Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang Kelas V

SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah, antara lain:

1. Guru belum menggunakan Pendekatan Matematika Realistik dalam

pembelajaran matematika.

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah belum

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).

3. Berdasarkan hasil wawancara, kemampuan pemecahan masalah

matematika masih kurang dalam materi volume bangun ruang dikarenakan

siswa belum memahami soal yang diberikan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penelitian ini hanya

membatasi pada :
6

1. Keefektifan dalam penelitian ini dimaksudkan bahwa :

a. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang kemampuan pemecahan

masalahnya tinggi dengan hasil belajar siswa yang kemampuan

pemecahan masalahnya rendah dengan menggunakan model

pembelajaran Matematika Realistik berbantu Media Montase

b. Terdapat perbedaan nilai pretest dan postest

2. Penelitian ini difokuskan pada keefektifan model pembelajaran

Matematika Realistik berbantu Media Montase materi volume bangun

ruang kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang .

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah

keefektifan Pendekatan Matematika Realistik berbantu media montase

terhadap hasil belajar matematika materi volume bangun ruang kelas V SD

Negeri 03 Rejosari Kota Semarang?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan, untuk mengetahui keefektifan

Pendekatan Matematika Realistik berbantu media montase terhadap hasil

belajar matematika materi volume bangun ruang kelas V SD Negeri 03

Rejosari Kota Semarang.


7

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfat penelitian sebagi berikut:

1. Bagi Peneliti

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,

pengetahuan, dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, khususnya mengenai keefektifan

Pendekatan Matematika Realistik berbantu media montase terhadap hasil

belajar matematika materi volume bangun ruang kelas V SD Negeri 03

Rejosari Kota Semarang.

2. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menarik siswa agar lebih

bersamangat dalam proses pembelajaran metematika untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi volume bangun ruang.


8

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi metode

pembelajaran matematika dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

di sekolah sehingga menjadi lebih baik.

4. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi guru

tentang proses pembelajaran matematika dengan adanya inovasi

pembelajaran yang menitikberatkan Keefektifan Pendekatan Matematika

Realistik pada materi volume bangun ruang.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori Tentang Variabel Dependent (Terikat)

1. Hakikat Belajar

a. Tentang Belajar

Woolfolk berpendapat bahwa belajar sebagai perubahan

perilaku akibat dari suatu pengalaman tertentu.Belajar terjadi

bilamana pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan,

dan perilaku yang relatif permanen pada seseorang atau individu.

Jadi anak SD telah belajar jika dia menunjukkan perubahan

pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentu yang bersifat

menetap sebagai akibat anak itumengalami sesuatu, artinya aktif

atau sadar melakukan sesuatu atau berinteraksidengan lingkungan

tertentu (Taufiq, dkk. 2012: 5.3).

Hamalik (2014:27) mengemukakan bahwa belajar adalah

modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan

suatuhasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi

lebih luas dari itu,yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu

penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.

Syamsuddin mendefinisikan bahwa belajar adalah proses

9
10

mengalami sesuatu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku

dan pribadi. Jadi untuk

berubah, seseorang atau anak harus mengalami sesuatu terlebih

dahulu (Taufiq, dkk. 2012: 5.4).

Santrock dan Yusen mendefinisikan bahwa belajar ialah

perubahan tingkah laku yang relatif permanen yang terjadi karena

pengalaman. Perubahan tingkah laku mencakup pengertian yang

luas, tidak hanya menyangkut perubahan pengetahuan saja yang

hanya merupakan salah satu aspek kecil dari tingkah laku individu

atau anak (Taufiq, dkk. 2012: 5.4).

Slameto (2013:2) mengatakan “Belajar ialah suatu proses

usaha yangdilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”

Berdasarkan pandangan para pakar pendidikan mengenai

pengertian belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar

sebagai akibat dari pengalaman yang dilalui.

Ciri–ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar

menurut Slameto (2013:3-4):


11

1) Perubahan terjadi sacara sadar

Berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari

terjadinya perubahan itu atau sekurang–kurangnya ia merasakan

telah terjadi adanya berubahan dalam dirinya. Bahwa belajar

akan mengalami perubahan tingkah lakunya, bertambahnya

pengetahuan, cara berkomunikasi, dan kebiasaan akan

mengalami berubahan dengan proses belajar yang disadari

secara langsung.

2) Perubahan dalam belajar postif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan–perubahan ini

senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu

yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif

artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendiri

melainkan karena usaha individu sendiri. Perubahan tingkah

laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya

karena dorongan dari dalam.

3) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat

menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan

piano setelah benar, tidak akan hilang begitu saja melainkan

akan terus dimiliki b ahkan akan main berkembang kalau terus

dipergunakan atau berlatih.


12

4) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berati bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena

ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada

perubahan tingkah laku yang benar–benar disadari. Dengan

demikian perbuatan belajar yang dilakukan senatiasa terarah

kepada tingkah laku yang telah ditetapkan

b. Prinsip Belajar

Menurut Suprijono (2017:4) dalam hal ini pikirkan apa asas

belajar itu, berikut adalah prinsip-prinsip belajar pertama, Prinsip

belajar adalah perubahan perilaku, perubahan perilaku sebagai hasil

belajar memiliki ciri-ciri sebagai hasil tindakan rasional instrumental,

aktif atau sebagai usaha yang direncakan dan dilakukan, bertujuan dan

terarah, mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Kedua, Belajar

merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan

tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis,

kontruktif, dan organik. Belajar merupahkan kesatuan fungsional dari

berbagi komponen belajar. Ketiga, Belajar merupakan bentuk

pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi

antara siswa dengan lingkungannya.

Menurut Aunurrahman (2013:113) prinsip-prinsip belajar dalam

proses pembelajaran yang dipelajari siswa maka harus mempelajarinya

sendiri, setiap siswa menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk


13

setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar, siswa

belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan

penguatan (reinforcement), penguasaan secara penuh dari setiap

langkah langkah pembelajaran memungkinkan murid belajar secara

lebih berarti, siswa diberikan tanggung jawab untuk mempelajari

sendiri maka siswa lebih termotivasi untuk belajar dan siswa akan

belajar dan mengingat lebih baik.

Sehingga dapat disimpulkan dari uraian diatas, prinsip prinsip

belajar dapat memberikan perubahan perilaku siswa setiap proses

belajar dengan adanya proses penguatan dan motivasi untuk belajar

agar mampu mencapai tujuan yang ingin dicapai.

c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar

Perubahan perilaku secara sadar dan terencana oleh seseorang

merupakan pertanda terjadinya kegiatan belajar pada orang tersebut.

Akan tetapi, perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang dilakukan

oleh individu satu dan lainnya pun berbeda. Adanya perbedaan tersebut

terjadi akibat dari faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan

kegiatan belajar setiap individu. Para ahli di bidang pendidikan telah

melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi keberhasilan belajar setiap individu.


14

Hamalik (2014: 32-3) berpendapat bahwa belajar yang efektif

sangatdipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Faktor-

faktor itu yaitu:

1) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan;

2) Belajar memerlukan latihan,dengan jalan: relearning, recalling,

dan reviewing agar pelajaran yang terlupakandapat dikuasai

kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebihmudah

dipahami;

3) Belajar siswa akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasildan

mendapatkan kepuasannya;

4) Siswa yang belajar perlu mengetahui apakahia berhasil atau gagal

dalam belajarnya;

5) Faktor asosiasi;

6) Pengalaman masalampau yang telah dimiliki oleh siswa;

7) Faktor kesiapan belajar;

8) Faktorminat dan usaha;

9) Faktor-faktor fisiologis, dan

10) Faktor intelegensi.


15

Pendapat yang senada disampaikan oleh Slameto (2013: 54-72),

bahwafaktor-faktor yang memengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi

dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan

faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu

yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di

luar diri individu. Faktor intern terdiri atas faktor jasmaniah, faktor

psikologis, dan faktor kelelahan. Faktorekstern terdiri atas faktor

keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Taufiq, dkk. (2012: 5.20-21) mengemukakan bahwa terdapat

tiga faktor yang memengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah

yaitu; faktor input, faktor proses, dan faktor output. Faktor input

(masukan) meliputi: (1) raw input atau masukan dasar yang

menggambarkan kondisi individual anak dengan segala karakteristik

fisik dan psikis yang dimilikinya; (2) instrumental input (masukan

instrumental) yang mencakup guru, kurikulum, materi serta sarana, dan

(3) environmental input (masukan lingkungan) yang mencakup

lingkungan fisik, geografis, sosial, dan lingkungan budaya. Faktor

proses menggambarkan bagaimana ketiga jenis input tersebut saling

berinteraksi satu sama lain terhadap aktivitas belajar anak. Faktor

output adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan terjadi pada

anak setelah anak melakukan aktivitas belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka kita dapat

menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi proses dan hasil


16

belajar terdiri atas faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu

faktor yang berasal dari dalam diri individu. Adapun faktor eksternal

ialah faktor yang berasal dari luar diri individu.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tingkat puncak dari proses pembelajaran,

dimana hasil belajar adalah bukti yang didapatkan dari proses belajar.

Guru bertujuan agar bias mengajarkan atau mentransformasikan ilmu serta

pengetahuannya kepada murid dengan proses belajar mengajar. Dengan

harapan murid mendapatkan hasil pemahaman dari proses ini. Hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya (Sudjana 2014: 22).

Hasil belajar ialah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baikyang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto 2013: 5). Sedangkan menurut

Rifa’i dan Anni (2012:69) hasil belajar merupakan perubahan perilaku

yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar.

Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa

yang dipelajari oleh peserta didik di dalam lingkungan belajarnya.

Sudjana (2014: 22) menjelaskan bahwa ranah kognitif berkenaan

denganhasil belajar intelektual yang terdiri atas enam aspek, yakni

pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan


17

keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif

berkenaan dengan sikap yang terdiri ataslima aspek yakni penerimaan,

jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Sedangkan

ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,

kemampuan perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan

keterampilan kompleks, serta gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diutarakan oleh para

ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang diperoleh karena timbulnya perubahan perilaku secara

keseluruhan yang terjadi pada dirisiswa setelah mengalami kegiatan

belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif,dan psikomotorik.

Di dalam penelitian ini untuk mengukur hasil belajar siswa pada

ranah kognitif atau pengetahuan, yang bertujuan agar dapat mengukur

kemampuan siswa dalam pemahaman materi volume bangun ruang agar

mendapat hasil belajar yang baik. Untuk mengukur hasil belajar siswa

pada ranah kognitif peneliti menggunakan pretest dan posttest.

a. Tujuan Hasil Belajar

Setelah kegiatan belajar mengajar maka akan dilakukan evaluasi

hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan

tingkah laku sebagai hasil belajar yang mencakup bidang kognitif,

afektif dan psikomotoris. Beberapa prosedur pengukuran hasil belajar


18

yaitu pengukuran secara tertulis, secara lisan, dan melalui observasi.

Prosedur tertulis dipakai untuk mengukur hasil belajar yang sifatnya

kognitif dan afektif, sedangkan prosedur observasi dipakai untuk

mengukur hasil belajar yang bersifat motorik (Nasution, 2012: 4).

Tujuan hasil belajar merupakan diskripsi tentang perubahan perilaku

yang diinginkan atau diskripsi tentang perubahan perilaku yang

diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar

telah terjadi.

Pengukuran mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

evaluasi. Evaluasi dilakukan setelah dilakukan pengukuran, artinya

keputusan (judgement) yang harus ada dalam setiap evaluasi berdasar

data yang diperoleh dari pengukuran. Untuk mengetahui seberapa jauh

pengalaman belajar yang telah dimiliki siswa, dilakukan pengukuran

tingkat pencapaian siswa. Dari hasil pengukuran ini guru memberikan

evaluasi atas keberhasilan pengajaran dan selanjutnya melakukan

langkah-langkah guna perbaikan proses belajar mengajar berikutnya.

Secara rinci, fungsi evaluasi dalam pengajaran dapat

dikelompokkan menjadi empat yaitu: (1) Untuk mengetahui kemajuan

dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan

belajar selama jangka waktu tertentu, (2) Untuk mengetahui tingkat

keberhasilan program pengajaran, (3) Untuk keperluan bimbingan

konseling, (4) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan

kurikulum sekolah yang bersangkutan.


19

Salah satu tahap kegiatan evaluasi, baik yang berfungsi formatif

maupun sumatif adalah tahap pengumpulan informasi melalui

pengukuran. Menurut Darsono (2012:110-111) pengumpulan informasi

hasil belajar dapat ditempuh melalui dua cara yaitu:

1) Teknik Tes

Teknik tes biasanya dilakukan di sekolah-sekolah dalam rangka

mengakhiri tahun ajaran atau semester. Pada akhir tahun sekolah

mengadakan tes akhir tahun. Menurut pola jawabannya tes dapat

diklasifikasikan menjadi tiga yaitu, tes objektif, tes jawaban

singkat, dan tes uraian.

2) Teknik Non Tes

Pengumpulan informasi atau pengukuran dalam evaluasi hasil

belajar dapat juga dilakukan melalui observasi, wawancara dan

angket. Teknik non tes lebih banyak digunakan untuk mengungkap

kemampuan psikomotorik dan hasil belajar efektif.

Berdasarkan kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

tujuan hasil belajar yaitu untuk mengetahui perubahan-perubahan

perilaku siswa ke arah yang lebih baik dan untuk memberikan motivasi

kepada siswa untuk lebih meningkatkan hasil belajar.


20

b. Prinsip-prinsip Hasil Belajar

Benyamin S. Bloom menyatakan klasifikasi hasil belajar

menjadi tiga ranah, yaitu: (Catharina Tri Ani 2012:7-12)

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan ke mampuan intelektual

seseorang. Hasil belajar kognitif melibatkan siswa kedalam proses

berpikir seperti menginggat, memahami, menerapkan, menganalisa

sintesis dan evaluasi.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenaan

dengan sikap, nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-tingkatannya

aspek ini dimulai dari yang sederhana sampai kepada tingkatan

yang kompleks, yaitu penerimaan, penanggapan penilaian,

pengorganisasian, dan karakterisasi nilai.

3) Ranah Psikomotor

Ranah Psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut

gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek ini, yaitu gerakan

refleks keterampilan pada gerak dasar kemampuan perseptual,

kemampuan dibidang pisik, gerakan-gerakan skil mulai dari

keterampilan sederhana sampai kepada keterampilan yang

kompleks dan kemampuan yang berkenaan dengan non discursive

komunikasi seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.


21

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Komsiyah (2012:101) ada banyak faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor tersebut anatara lain:

faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri

meliputi faktor fisiologis, faktor psikologis, faktor ini meliputi

intelegensi siswa, sikap siswa, baakt siswa, minat siswa, motivasi

siswa. sedangkan pada faktor eksternal siswa meliputi faktor

lingkungan sosisal seperti peran guru, peran teman-teman sekelas.

Faktor lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah, letak sekolah, rumah

tempat tinggal siswa, alat peraga, waktu belajar yang digunakan siswa.

faktor-faktor itulah yang dipandang turut menentukan tingkat

keberhasilan belajar siswa.

Djamarah (2012:123) menyatakan faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajarditentukan oleh faktor tujuan, guru, anak

didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi, bahan evaluasi, dan suasana

evaluasi. Slameto (2013: 54) hasil belajar dipengaruhi oleh faktor intern

dan ekstern. Faktor intern meliputi kesehatan, cacat tubuh, inteligensi,

perhatian, minat, bakat, motif (motivasi), kematangan, dan kesiapan.

Faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat.


22

3. Teori Belajar

Teori-teori belajar yang relevan dalam pembelajaran matematika di sekolah

dasar:

1. Teori Kontruktivisme

Menurut Semiawan dalam Sujiono (2013:60) berpendapat bahwa

Pendekatan konstruktivisme bertolak dari suatu keyakinan bahwa belajar

adalah membangun (to construct) pengetahuan itu sendiri, setelah

dicernakan dan kemudian dipahami dalam diri individu, dan merupakan

perbuatan dari dalam diri seseorang. Pengetahuan itu diciptakan kembali

dan dibangun dari dalam diri seseorang melalui pengamatan, pengalaman,

dan pemahamannya. Beberapa teori mendukung pandangan bahwa

matematika adalah aktivitas manusia yang tidak terlepas dari kegiatan

ilmu-ilmu sosial. Salah satu teori belajar yang mendukung pembelajaran

adalah mengatakan bahwa matematika sebagi konstruktivisme sosial

dengan penekanannya pada knowing how yaitu siswa dipandang aktif

dalam pembelajaran (Hulukati 2014: 22).

Teori konstruktivisme menjelaskan bahwa siswa dapat membangun

pengetahuannya sendiri melalui pengalaman dan aliran ini meyakini

bahwa pembelajaran dapat terjadi ketika anak memahami dunia

disekeliling mereka. Karakteristik dalam teori ini dimaksudkan bahwa

siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki

tujuan, belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan


23

siswa, pengetahuan bukanlah sesuatu yang datang dari luar namun

dikontruksi secara personal.

2. Teori belajar menurut J.Bruner

Menurut J.Bruner dalam Slameto (2013: 11) teori Brunner di

dalam proses belajar mementingkan partisipasi aktif dari setiap siswa, dan

menganalkan dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk

meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan “discovery

learning environment” ialah lingkungan dimana siswa dapat melakukan

eksplorasi, penemuan–penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian

yang mirip dengan yang sudah diketahui.

Berdasarkan uraian teori tersebut Siswa dapat menemukan sebuah

rumus–rumus dalam penyelesaian soal matematika dengan syarat

pengertian yang ditemukan berdasarkan pengertian yang mirip yang sudah

diketahui sebelumnya.

3. Teori dari R.Gagne

Menurut R.Gagne dalam Slameto (2013: 13) terhadap masalah

belajar, Gagne memberikan dua definisi yaitu : pertama, Belajar ialah

suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,

keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Kedua, belajar ialah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.


24

Berdasarkan teori tersebut, dalam pembelajaran matematika siswa

di sekolah dasar harus berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan proses

penyelesaian diawali dengan proses yang paling dasar hingga ke proses

yang paling kompleks.

B. Kajian Teori Tentang Variabel Independent (Bebas)

1. Pendekatan Matematika Realistik

a. Tentang Pendekatan Matematika Realistik (PMR)

Pendekatan Matematika Realistik (PMR) tidak dapat

dipisahkan dari Institut Freudenthal. Institut ini didirikan pada

tahun 1971, berada di bawah Utrecht University, Belanda. Nama

institut diambil dari nama pendirinya, yaitu Profesor Hans

Freudenthal (1905 – 1990). Sejak tahun 1971, Institut Freudenthal

mengembangkan suatu pendekatan teoritis terhadappembelajaran

matematika yang dikenal dengan RME (Realistic Mathematics

Education). RME menggabungkan pandangan tentang apa itu

matematika, bagaimana siswa belajar matematika, dan bagaimana

matematika harus diajarkan. Freudenthal berkeyakinan bahwa

siswa tidak boleh dipandang sebagai passive receivers of ready-

made mathematics (penerima pasif matematika yangsudah jadi).

Menurutnya pendidikan harus mengarahkan siswa

kepadapenggunaan berbagai situasi dan kesempatan untuk

menemukan kembali matematika dengan cara mereka sendiri.


25

Banyak soal yang dapat diangkat dariberbagai situasi (konteks),

yang dirasakan bermakna sehingga menjadi sumber belajar.

Konsep matematika muncul dari proses matematisasi, yaitu dimulai

dari penyelesaian yang berkait dengan konteks (context-link

solution), siswa secara perlahan mengembangkan alat dan

pemahaman matematik ke tingkat yang lebih formal. Model model

yang muncul dari aktivitas matematik siswa dapat mendorong

terjadinya interaksi di kelas, sehingga mengarah pada level berpikir

matematika yang lebih tinggi (Hadi, 2017:7-8).

Pendekatan Matematika Realistik (PMR) adalah suatu teori

tentang pembelajaran matematika yang salah satu pendekatan

pembelajarannya menggunakan konteks dunia nyata. Dia

menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran matematikaharus

dipandang sebagai suatu proses, baik kegiatan belajar mengajarnya

maupun topik atau materi yang sudah jadi, tetapi harus dibentuk

dan ditemukan oleh siswa tentunya dengan bantuan dan bimbingan

guru. PMR merupakan suatu pendekatan pembelajaran matematika

yang menggunakan situasi dunia nyataatau suatu konteks yang real

dan pengalaman siswa sebagai titik tolak belajarmatematika. Dalam

pembelajaran ini siswa diajak untuk membentuk pengetahuannya

sendiri berdasarkan pengalaman yang telah mereka dapatkan atau

alami sebelumnya. Pada pendekatan realistik, peran guru sebagai


26

seorang fasilitator, moderator atau evaluator (Fathurrohman,

2015:185).

Pendekatan Matematika Realistik (PMR) merupakan salah

satu pendekatan pemeblajaran matematika yang berorientasi pada

siswa, bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika

harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan

sehari-hari siswa ke pengelaman belajara yang berorientasi pada

hal-hal yang real (Susanto, 2016:205).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Matematika

Realistik (PMR) atau RME (Realistic Mathematics Education)

ialah suatu pendekatan realistik yang dalam kegiatan pembelajaran

siswa diharapakan agar dapat menemukan suatu penyelesaian soal

matematika dengan sendiri berdasarkan pengalaman dan aktivitas

siswa yang menunjang pemahaman materi yang diajarkan dengan

menggunakan konteks dari lingkungan dalam mengajarkan

konsepnya.

b. Ciri dan Karakteristik Pendekatan Matematika Realistik (PMR)

Fathurrohman (2015:186) menjelaskan pembelajaran

dengan pendekatan PMR bercirikan sebagai berikut:

1) Mengajarkan matematika secara lebih menarik, relevan dengan

lingkungansiswa, sedikit formal, dan tidak terlalu abstrak.


27

2) Menekankan belajar dari pengalaman siswa sendiri, bukan

berdasarpengalaman guru.

3) Memperkenalkan asas kemampuan siswa.

4) Banyak ditekankan pada penyelesaian masalah yang tidak rutin

dan mungkinjawabannya tidak tunggal.

Menurut Ratumanan (2015:100) karakteristik Pendekatan

Matematika Realistik sebagai berikut :

1) Matematika dipandang sebagai aktivitas manusia sehari-hari,

sehingga memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari

(contextual promblem) merupahkan bagian yang esensial.

2) Belajar berarti bekerja dengan matematika (doing mathematics).

3) Siswa diberikan kesempatan untuk menemukan kembali (reinvent)

konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika di bawah bimbingan

orang dewasa.

4) Usaha untuk membangun kembali (reconstruction) konsep konsep

dan prinsip-prinsip matematika dapat dilakukan dengan

penjelajahan berbagai situasi nyata (reslistis) dan permasalahan-

permasalahan dunia nyata. Pada RME (Realistic Mathematics

Education), dunia nyata digunakan sebagai basis (titik pangkal)

untuk mengembangkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip

matematika. Ini berarti bahwa pengenalan konsep, prinsip, dan


28

abstraksi dilakukan melalui hal-hal yang konkrit atau dari sekitar

siswa.

5) Selama proses matematisasi (mathematizing), siswa mengonstruksi

gagasan sendiri. Gagasan siswa ini tidak harus sama antara siswa

satu dengan yang lainnya, bahkan tidak harus sama dengan gagasan

gurunya.

6) Proses belajar berlangsung secara interaktif, siswa menjadi fokus

dari semua aktivitas di kelas. Pendidikan matematika pada

dasarnya bersifat interaktif. Siswa diberi kesempatan untuk

bertukar ide, berbantahan argumen, dan sebagainya.

c. Prinsip Pendekatan Matematika Realistik (PMR)

Menurut Susanto (2016:205) suatu prinsip utama

Pendekatan Matematika Realistik (PMR) adalah siswa harus

berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar. Siswa harus diberi

kesempatan untuk membangun pengetahuan dan pemahaman siswa.

konsep-konsep matematika yang bersifat abstrak perlu

ditransformasikan menjadi hal-hal yang bersifat real bagi siswa.

tentu saja tidak berarti bahwa Pendekatn Matematika Realistik

(PMR) harus menggunakan masalah yang ada dalam kehidupan

nyata, masalah matematiak yang bersifat abstrak dapat dibuat

menjadi nyata dalam pikiran siswa.


29

Mengemukakan adanya lima prinsip Pendekatan

Matematika Realistik (PMR) atau RME (Realistic Mathematics

Education) di dalam buku (Ratumanan, 2015: 112-114), yakni:

1) Konstruksi dan Konkretisasi

Prinsip ini kontradiksi dengan ide belajar sebagai proses

penyerapan pengetahuan yang disampaikan atau ditransfer

guru. Karakteristik konstruksi adalah jelas, yakin siswa

mengonstruksi pengetahuan sendiri. Hal ini mungkin terjadi

karena belajar dimulai dari hal yang konkret bagi siswa.

2) Level-level dan Model-model

Pada prinsip ini, belajar konsep atau keterampilan matematika

dipandang sebagai proses jangka panjang dan bergerak pada

berbagi level abstraksi. Untuk dapat mencapai tujuan dalam

level dari informal ke formal, siswa harus mempergunakan

peralatan untuk membantu menjembatani di antara konkrit dan

abstrak.

3) Refleksi dan Tugas Khusus

Pembelajaran matematika dan secara khusus munculnya level

dari proses belajar berkembang melalui refleksi. Dalam

pembelajaran, siswa harus selalu diberikan kesempatan dan

dirangsang untuk melakukan refleksi pada belajar yang


30

dihadapi, dan untuk mengantisipasi apa yang terbentang di

depan siswa.

4) Konteks Sosial dan Interaksi

Belajar bukanlah hanya suatu aktivitas tunggal, tetapi sesuatu

yang terjadi dalam masyarakat dan yang terarah dan didorong

oleh konteks sosio-kultural. Melalui kerjasama di dalam

kelompok siswa memiliki kesempatan untuk bertukar ide dan

argumen sehingga siswa saling belajar.

5) Penstrukturan dan Keterkaitan

Belajar matematika bukanlah suatu proses menyerap kumpulan

elemen-elemen pengetahuan dan keterampilan yang tidak

saling terhubung, tetapi merupakan proses konstruksi

pengetahuan dan keterampilan yang sungguh-sungguh

terstruktur.

2. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin dan secara harfiah media

merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau

pengantar. Pembelajaran adalah interaksi antara pendidik dengan

peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Briggs

dalam Yusufhadi Miarso (2007: 457) menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi siswa


31

supaya proses belajar terjadi. Menurut Gagne dalam Yusufhadi Miarso

(2007: 457) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan siswa/mahasiswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar. Berdasarkan beberapa definisi di atas

dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala

sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana menyalurkan pesan

(bahan pembelajaran) dari pengirim (guru) kepada penerima (siswa),

sehingga dapat merangsang siswa dalam kegiatan belajar agar mencapai

tujuan pembelajaran.

Menurut Leshin (1992) dalam Arsyad (2013: 79-93) membagi

media menjadi 5 kelompok yaitu media berbasis manusia, media

berbasis cetak, media berbasis visual, media berbasis audio-visual, dan

media berbasis komputer.

1. Media berbasis manusia contoh guru, instruktur, narasumber, tutor,

kegiatan kelompok dan lain-lain.

2. Media berbasis cetak contoh buku teks, buku penuntun, jurnal,

majalah, dan lembaran lepas.

3. Media berbasis visual contoh buku, grafik, peta, gambar.

4. Media berbasis audio-visual contoh video.

5. Media berbasis computer


32

a. Montase

Pengertian montase menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah komposisi gambar yang dihasilkan dari pencampuran unsur

beberapa sumber. Karya montase sangat identik dengan guntingan

gambar atau biasa juga disebut sebagai karya gunting tempel (cut and

paste). Montase merupakan sebuah karya yang dibuat dengan cara

memotong objek-objek gambar dari berbagai sumber kemudian

ditempelkan pada suatu bidang sehingga menjadi satu kesatuan karya

dan tema (Susanto,2012).

Bahan yang digunakan dalam membuat montase berasal dari

gambar-gambar pada koran, poster, majalah atau media gambar yang

lain. Teknik dalam montase diawali dengan menggunting gambar-

gambar pada poster atau majalah. Selanjutnya gambar-gambar tersebut

disusun dan ditempel menjadi sebuah karya. Guntingan gambar artinya

gambar yang sudah ada atau sudah tercetak pada media cetak seperti

foto, koran, majalah, buku dan sebagainya digunting hingga terlepas

dari lembaran-lembaran aslinya. Gambar-gambar yang banyak tersedia

dari berbagai sumber tersebut dipilih dan hanya digunting yang sesuai

dengan objek yang dikehendaki, menurut tema yang dibuat (Muharrar,

2013:44). Misalnya, membuat sebuah karya “kehidupan laut” dengan

menggunakan teknik montase. Maka terlebih dahulu mencari gambar-

gambar hewan atau makhluk hidup dalam laut kemudian digunting, lalu

ditempelkan.
33

b. Media Pembelajaran Montase

Media dalam pembelajaran digunakan sebagai pengantar

pembelajaran agar siswa lebih mudah dalam menerima materi

pelajaran. Untuk merangsang pembelajaran siswa, benda-benda konkret

dapat jadikan sebagai media dalam pembelajaran. Benda konkret atau

disebut juga sebagai benda tiga dimensi, ialah kelompok media yang

berwujud sebagai benda asli, baik hidup maupun mati serta dapat pula

berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya (Kristian & Prasetyo,

2016; Romelah, 2016). Pernyataan tersebut didukung oleh (Hadiyati &

Wijayanti, 2017), yang menyatakan bahwa penggunaan media benda

konkret di dalam pembelajaran mampu menjelaskan hal abstrak dan

membuat peserta didik lebih memahami materi dan membuat hasil

belajar peserta didik meningkat.

Menurut (Anggraini et al., 2017; Ayusari, 2017), montase diartikan

sebuah karya seni rupa dua dimensi yang sering dianggap seperti karya

lukisan karena bahan-bahannya terdiri dari gambar-gambar yang sudah

jadi hanya karena dipotong-potong kemudian dipadukan sehingga

menjadi satu kesatuan karya. Dengan memanfaatkan media konkret

seperti media montase dapat merangsang siswa dalam mempelajari

benda-benda bangun ruang. Dalam penelitian ini menggunakan media

pembelajaran montase 3 dimensi.


34

Cara menggunakan media pembelajaran montase:

1. Guru menyiapkan media pembelajaran montase beserta

perlengkapannya yaitu mobil-mobilan.

2. Mobil-mobilan digerakkan sesuai arahan cerita guru sehingga

berhenti pada salah satu gedung.

3. Guru meminta siswa untuk menghitung volume yang ada pada

gedung tersebut.

4. Siswa menghitung volume yang ada pada gedung.

3. Volume Bangun Ruang

Suharjana (2012:5) menyatakan bahwa bangun ruang adalah bagian

ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh

permukaan bangun tersebut. Sementara Subarinah berpendapat bahwa

bangun ruang adalah bangun geometri dimensi tiga dengan batas-batas

berbentuk bidang datar dan atau bidang lengkung (2014:136).


35

Menurut Diwarta (2012) bangun ruang merupakan bangun

matematika (matematica) yang memiliki isi atau volume. Bangun ruang

dalam matematika dibagi menjadi beberapa bangun ruang yakni sisi, rusuk

dan titik sudut. Sisi merupakan bidang pada bangun ruang yang membatasi

antara bangun ruang dengan ruangan di sekitarnya, Rusuk merupakan

pertemuan dua sisi yang berupa ruas garis pada bangun ruang sedangkan

Titik sudut adalah titik dari hasil pertemuan rusuk yang berjumlah tiga

atau lebih. Pada umumnya bangun ruang yang telah kita kenal adalah

balok, kubus, prisma, limas, kerucut, tabung dan bola. Pada setiap bangun

ruang tersebut mempunyai rumusan dalam menghitung luas maupun

isi/volumenya. Bangun ruang yang perlu diketahui oleh siswa kelas V

yaituprisma, tabung, limas, kerucut dan bola.

a. Prisma

Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang

sejajar dan kongruen serta beberapa bidang yang saling berpotongan

menurut garis-garis yang sejajar. Dua bidang sejajar dan kongruen

tersebut disebut bidang alas dan bidang atas, bidang bidang lainnya

disebut bidang tegak, sedangkan jarak antara dua bidang sejajar tersebut

disebut tinggi prisma. Prisma yang rusuktegaknya tegak lurus dengan

bidang alas dinamakan prisma tegak. Prisma yang umumnya dikenalkan

di SD adalah sebagai berikut.

1) Prisma segitiga
36

Prisma segitiga adalah prisma yang bidang alas dan bidangatasnya

berbentuk segitiga yang saling sejajar, dan bidangtegak berupa

segiempat.

Gambar 2.1. Prisma Segitiga

Sifat-sifat prisma segitiga yaitu sebagai berikut.

a) Memiliki sisi sebanyak 5 buah.

b) Memiliki titik sudut sebanyak 6 buah.

c) Memiliki rusuk sebanyak 9 buah.

d) Bidang alas dan atasnya berbentuk segitiga.


37

2) Prisma segiempat

Prisma segiempat adalah prisma yang bidang alas dan bidang

atasnya berupa segiempat yang saling sejajar, dan bidang tegak

berupa segiempat. Prisma segiempat dikenal dengan nama balok.

Gambar 2.2 Prisma Segiempat (Balok)

Sifat-sifat prisma segiempat (balok) yaitu sebagai berikut.

a) Memiliki sisi sebanyak 6 buah.

b) Memiliki titik sudut sebanyak 8 buah.

c) Memiliki rusuk sebanyak 12 buah.

d) Bidang alas dan atasnya berbentuk segiempat.

3) Kubus

Kubus adalah prisma segiempat yang keenam sisinyaberupa

persegi yang kongruen.


38

Gambar 2.3. Kubus

Sifat-sifat prisma segiempat (balok) yaitu sebagai berikut.

a) Memiliki sisi sebanyak 6 buah.

b) Memiliki titik sudut sebanyak 8 buah.

c) Memiliki rusuk sebanyak 12 buah.

d) Keenam sisinya berbentuk persegi.

4) Tabung

Gambar 2.4. Tabung

Tabung merupakan bangun ruang yang dibatasi dua lingkaranyang

sejajar dan kongruen dan dibatasai juga oleh himpunan garisgarissejajar

yang tegak lurus dan memotong dua lingkarantersebut. Rusuk tabung

berupa garis melingkar. Tabung tidakmempunyai titik sudut karena


39

rusuk-rusuknya tidak saling bertemu.Sifat-sifat tabung adalah sebagai

berikut.

1) Terdiri dari sisi alas, sisi atas, dan sisi lengkung.

2) Sisi alas sama dan sebangun dengan sisi atas, berbentuklingkaran.

3) Sisi lengkung disebut selimut tabung.

4) Memiliki 2 buah rusuk, berupa garis lengkung.

5) Memiliki 3 buah sisi.

6) Tidak memiliki titik sudut.

5) Limas

Gambar 2.5. Limas

Segiempat Limas merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah

poligon (segi banyak) sebagai alas dan segitiga-segitiga (yangdisebut

sisi tegak) yang memiliki satu titik sudut persekutuan (yangdisebut

puncak). Rusuk-rusuk yang melalui puncak disebut rusuktegak. Sebuah

limas dinamai menurut bentuk alasnya. Limas yangbentuk alasnya


40

segiempat dinamakan limas segiempat.Sifat-sifat limas segiempat

adalah sebagai berikut.

1) Memiliki 5 buah sisi.

2) Memiliki 8 buah rusuk.

3) Memiliki 5 buah titik sudut.

4) Sisi alas berbentuk segiempat.

6) Kerucut

Gambar 2.6. Kerucut

Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah lingkaran (yang

disebut bidang alas) dan dibatasi juga oleh himpunan garis-garis yang

melalui satu titik (yang disebut puncak) dan lingkaran (bidang alas).

Sifat-sifat kerucut adalah sebagai berikut.

1) Memiliki 2 buah sisi, yaitu sisi alas dan sisi lengkung.

2) Sisi alas berbentuk lingkaran.

3) Sisi lengkung bertemu di suatu titik yang disebut titik

puncakkerucut.
41

4) Memiliki 1 buah rusuk, berupa garis lengkung.

5) Tidak mempunyai titik sudut.

C. Kajian penelitian yang relevan

a. Berdasarkan penelitian Robiah, Budiman, dan Agustini (2017) berjudul

“Keefektifan Pendekatan Realistic Mathematics Education Terhadap

Hasil Belajar Materi Bangun Datar Siswa Kelas III SDN 01 Mulyoharjo

Pemalang”. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan RME pada

materi bangun datar lebih efektif terhadap hasil belajar, hal ini

ditunjukkan siswa mencapai ketuntasan belajar dengan menggunakan

pendekatan RME lebih tinggi dari pada ketuntasan belajar individu dan

klasikal tanpa menggunakan pendekatan RME. Pendekatan Realistic

Mathematics Education (RME) dapat digunakan sebagai salah satu

alternatif guru dalam mengajar khususnya pada materi bangun datar

sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

b. Berdasarkan penelitian Garnis Fatmala (2019) yang berjudul

“Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Terhadap Hasil

Belajar Materi Volume bangun ruang Kelas IV SD Negeri Sarirejo Kota

Semarang Tahun Ajaran 2018/2019” mengemukakan kegiatan

pembelajaran matematika di sekolah dasar diperlukan pendekatan

dalam pembelajaran agar siswa mampu menerima, dan memahami

materi dengan lebih jelas dengan suasana pembelajaran yang

menyenangkan, didalam pembelajaran matematika juga diperlukan alat


42

paraga atau media yang konkrit karena matematika membutuhkan

pemahaman yang nyata. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) bisa

digunakan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah dasar karena dalam

proses pembelajar ini mampu memberikan pendekatan yang nyata dan

melibatkan siswa dalam berfikir untuk penyelesaikan masalah

berdasarkan pengalaman, didalam pembelajaran ini juga menggunakan

alat paraga atau media yang bersifat konkrit untuk pembelajaran.

c. Berdasarkan penelitian Azmi Asvia (2012) yang berjudul “Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Materi Bangun Ruang

melalui Pembelajaran Matematika Realistik di Sekolah Dasar Negeri 1

Maribaya Karanganyar Purbalingga” mengemukakan Pembelajaran

Matematika Realistik (PMR) dapat dijadikan alternatif pendekatan

dalam membelajarkan matematika. Pendekatan ini mengarahkan

pemahaman siswa pada kenyataan bahwa matematika sangat dekat

dengan kehidupan mereka, sehingga belajar Matematika menjadi lebih

barmanfaat dan bermakna. Pembelajaran harus dapat melibatkan

aktivitas siswa dalam proses pemahaman materi pembelajaran, yaitu

dengan mengaitkan materi pembelajaran pada dunia nyata melalui

benda-benda konkret di sekitar siswa. Guru hendaknya mampu

menyajikan materi pembelajaran yang sifatnya abstrak menjadi nyata

atau konkret bagi siswa. Pembelajaran yang mendekatkan siswa dengan

kehidupan nyata akan memberikan pengalaman langsung, sehingga

pembelajaran akan lebih bermakna dan bermanfaat bagi siswa. Hal


43

tersebut akan membuat siswa menjadi lebih mudah dalam memahami

materi pembelajaran yang telah dipelajari, khususnya materi Sifat-sifat

Bangun Ruang.

d. Berdasarkan penelitian tindakan kelas Martini (2015) yang berjudul

“Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Ruang

(Balok Dan Kubus) Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Pada Siswa Kelas IV MI MAHAD ISLAM KOPENG

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”

mengemukakan dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu menghadapi

banyak permasalahan. Permasalahan-permasalahan itu tentu saja tidak

semuanya merupakan permasalahan matematis, namun matematika

memiliki peranan yang sangat sentral dalam menjawab permasalahan

keseharian itu. Ini berarti bahwa matematika sangat diperlukan oleh

setiap orang dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu

memecahkan permasalahan. Kebutuhan akan aplikasi matematika saat

ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari-hari, tetapi juga

dalam dunia kerja dan untuk mendukung perkembangan ilmu

pengetahuan. Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu

dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar

hingga perguruan tinggi. Menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran

merupakan kekuatan yang akan mendorong siswa untuk semangat

dalam belajar. Untuk itu seorang guru yang mengampu mata pelajaran

matematika harus memahami dan mengerti pendekatan pembelajaran


44

yang sesuai, baik sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan

maupun dengan kondisi siswa serta sarana dan prasarana yang tersedia,

karena melalui hal ini secara tidak langsung akan membangkitkan minat

belajar siswa untuk menguasai materi yang diajarkan dan meningkatkan

prestasi belajarnya.

D. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini diawali dengan adanya masalah pembelajaran

matematika yang bersifat deduktif, pembelajaran di kelas V SD Negeri

Rejosari 03 Semarang masih berpusat kepada guru. Guru belum

menggunakan pendekatan matematika realistik dengan maksimal

sedangkan di lingkungan sekitar banyak benda-benda yang dapat

digunakan untuk menunjang pembelajaran matematika materi volume

bangun ruang.

Hal tersebut juga berdampak pada hasil belajar siswa kelas V pada

pembelajaran matematika khususnya pada materi volume bangun ruang

masih terdapat siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah serta kurangnya antusias dan

keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan penelitian diatas, Proses penelitian ini akan dibagi

menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen pada penerapan keefektifan

pendekatan matematika realistik pada materivolume bangun ruang menjadi

adanya penciptaan proses pembelajaran yang bersifat induktif, menyajikan


45

konsep matematika yang lebih konkrit, proses pembelajara siswa

menyelesaikan berbagai soal tentang materi volume bangun ruang

berdarkan pengalaman langsung dari siswa. Diakhir perlakuan akan

adanya posttest untuk mengukur Keefektifan Pendekatan Matematika

Realistik terhadap hasil belajar matematika materi volume bangun ruang.

Secara keseluruhan kerangka berfikir pada penelitian dapat digambarkan

sebagai berikut:
46

Kondisi awal
1. Terdapat siswa yang hasil belajarnya belum
mencapai KKM.
2. Siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran dikelas dan cenderung masih suka
Kondisi awal bermain dikelas.
3. Siswa belum mampu memahami pemecahan
masalah matematika.
4. Belum menggunakan model yang bervariasi.
5. Belum menggunakan media secara maksimal.

pembelajaran masih menggunakan metode


yang didominasi oleh ceramah dan belum
menggunakan media pembelajaran yang sesuai
sehingga siswa hanya pasif mendengarkan
penjelasan dari guru dan mengerjakan soal-soal
Analisis
latihan yang diberikan. Hal tersebut menyebabkan
rendahnya minat para siswa dalam menerima
pelajaran khususnya pelajaran matematika,
dibuktikan dengan siswa malas belajar matematika
dan berakibat menurunnya nilai siswa

Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media


Montase berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Semakin sering dilakukan pendekatan pembelajaran
Solusi
ini, maka aktivitas siswa akan menjadi aktif,
menyukai pembelajaran matematika dan hasil
belajar siswa akan semakin meningkat.

1. Siswa mampu memahami pemecahan masalah


matematika.
Kondisi akhir 2. Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
3. Terdapat 75% siswa yang sudah mencapai
KKM.

Bagan 2.1. Kerangka

berpikir
47

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka hipotesis yang

diajukan sebagai berikut:

Ha : Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media

Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun

Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang

Ho : Tidak Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu

Media Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume

Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat dan Waktu

a. Tempat penelitian

Penelitian ini sudah dilaksanakan pada semester ganjil di

SD Negeri Rejosari 03 Kota Semarang pada peserta didik kelas V

tahun pelajaran 2020/2021.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini sudah dilaksanakan pada tanggal 5-10

November 2020.

B. Variabel Penelitian

Variebel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu

yangberbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari

sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2016:38). Variabel penelitian sebagai berikut :

1. Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2016:39) “variabel ini sering disebut

sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa

Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas”. Variabel bebas

adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

48
49

sebabperubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Keefektifan Pendekatan

Matematika Realistik (PMR).

2. Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2016:39) “sering disebut sebagai variabel

output, kriteria, konsekuen. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut

sebagai Variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Jadi variabel terikat yang terdapat penelitian ini adalah hasil belajar

Matematika materi volume bangun ruang menggunakan Pendekatan

Matematika Realistik (PMR) pada kelas V SD Negeri 03 Rejosari

Kota Semarang.

C. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan penelitian adalah metode

eksperimen. Menurut Sugiyono (2016:72) “metode penelitian

eksperimen dapat diartikan sebagi metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendali”.

2. Desain penelitian

Menurut Sugiyono (2016:73) ada beberapa bentuk desain

eksperimen sebagai berikut: Pre-Experimental Designs (Nondesign)


50

merupakan hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu

bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. True

Experimental Design adalah bahwa sampel yang digunakan untuk

eksperimen maupu sebagai kelompok kontrol diambil secara

randomdari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok

kontrol dan sampel dipilih secara random.

Peneliti dalam menetukan desain penelitian yang akan

digunakan yaitu True Experimental Design. Ada beberapa jenis design

penelitian tersebut seperti Posttest-Only Control Design dan Pretest-

posttest Control Group Design.

Sedangkan jenis design penelitian yang digunakan peneliti

adalah Pretest-posttest Control Group Design. Pretest-posttest

Control Group Design adalah design ini terdapat dua kelompok yang

dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui

keadaan awal adakah perbedaan anatara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol menurut (Sugiyono,2016:76). Adapun rancangan

penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

(Sugiyono, 2016:76)

Keterangan :

E = Kelas Eksperimen

K = Kelas Kontrol
51

X = Perlakuan Proses Pembelajaran

O1 = Nilai pretest kelas eksperimen

O2 = Nilai posstest kelas ekperimen

O3 = Nilai pretest kelas kontol

O4 = Nilai posstest kelas kontrol

D. Populasi, Sampel dan Sampling

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2016:80) “populasi adalah

wilayahgeneralisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai

kualitasdan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

untukdipelajari dan kemudian hari ditarik kesimpulan”. Jadi poulasi

bukanhanya orang, tetapi juga obyek dan benda–benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek

yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subyek atau obyek itu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa

Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Semarang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2016:81) Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulan akan dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari poulasi harus betul-betul

representatif (Mewakili). Sampel yang akan digunakan dalam


52

penilitian ini adalah siswa kelas V A sejumlah 15 siswa dan kelas V B

sejumlah 15 siswa SD Negeri Rejosari 03 Semarang.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan random sampling karena pengambilan anggota sampel

dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2016 : 82).

Random sampling adalah pengambilan sampel secara random

atau tidak pandang bulu. Di dalam random sampling, semua individu

baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang

sama untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian (Sutrisno Hadi,

2014:83). Teknik ini digunakan karena peneliti menggunakan dua

kelas yaitu satu sebagai kelas kontrol dan satu sebagai kelas

eksperimen.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Rejosari

03 Semarang yang terdiri dari kelas VA sebanyak 25 anak dan kelas

VB sebanyak 26 siswa, sedangkan sampel diambil dari setengah

jumlah siswa masing-masing kelas yang terpilih tersebut diundi mana

yang menjadi kelas kontrol dan mana yang menjadi kelas eksperimen.

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut :

1) Menulis nama siswa kelas VA dan V B dalam potongan kertas.

2) Menggulung kertas kecil yang bertuliskan nama siswa.


53

3) Memasukkan gulungan-gulungan kecil tersebut ke dalam 2 kaleng

atau tempat sejenis secara terpisah sesuai populasi asal siswa.

4) Mengocok baik-baik kaleng tersebut sehingga akan keluar

sebanyak setengah atau lebih gulungan kertas nama siswa.

Berdasarkan langkah-langkah di atas di peroleh hasil bahwa

yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas V A dan yang menjadi

kelas kontrol adalah kelas V B.

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan

kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut :

1) Menulis kelas VA dan V B dalam potongan kertas.

2) Menggulung kertas kecil yang bertuliskan kelas.

3) Memasukkan gulungan-gulungan kecil tersebut ke dalam kaleng

atau tempat sejenis.

4) Mengocok baik-baik kaleng tersebut sehingga akan keluar dua

gulungan kertas, kemudian menentukan mana yang kelas

eksperimen dan mana yang kelas kontrol.

Berdasarkan langkah-langkah di atas di peroleh hasil bahwa

sampel kelas V A sebanyak 15 siswa dan sampel siswa kelas V B

sebanyak 15 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016:224) Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik


54

pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar datayang ditetapkan. Dalam memenuhi data-data yang

diperlukan, teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah tes dan nontes (wawancara dan dokumentasi).

1. Tes

Metede ini digunakan dalam penelitian untuk mendapat hasil

belajar siswa dalam memahami materi volume bangun ruang. Teknik

tes digunakan sebelum dan sesudah konsep materi disampaikan.

Dalam penelitian ini melakukan pretest dan posttest. Prestest

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum adanya

perlakuan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) sedangkan

posttest digunakan untuk membandingkan hasil belajar siswa agar

dapat mengukur keefektifan pendekatan matematika realistik pada

materi bangun ruang yang sudah diberi perlakuaan.

2. Nontes

1) Wawancara

Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau

kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (interviewer) (Arikunto, 2016:198).

Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan

seseorang, misal untuk mencari data tentang variabel latar

belakang murid, orang tua, pendidik, perhatian, sikap terhadap


55

sesuatu. Peneliti menyiapkan berbagai pertanyaan berdasarkan

jumlah siswa, karakteristik siswa, buku pedoman yang digunakan,

dan proses pembelajaran, teknik wawancara ini dilakukan kepada

guru kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang.

2) Dokumentasi

Menurut Arikunto (2016:201) dokumentasi, dari asal

katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, natulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

Dalam metode dokumentasi yang digunakan oleh peneliti

bertujuan untuk mendapatkan data nama siswa kelas V SD Negeri

03 Rejosari, data nilai siswa, dan foto-foto pembelajaran di SD

Negeri 03 Rejosari.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk memproses data penelitian

dengan Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media

Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun

Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang sebagai berikut:


56

1. Analisis Instrumen Penelitian

a. Validitas

Untuk mengetahui validitas tes atau alat ukur

digunakanrumus korelasi product moment yaitu :

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi tiap item

∑X = Jumlah skor item.

∑Y = Jumlah skor total.

∑X2 = Jumlah kuadrat di skor item X.

∑Y2 = Jumlah kuadrat di skor total Y.

ΣXY = Jumlah perkalian antara jumlah skor item X dan jumlah

skor total Y.

N = Banyaknya subyek uji coba

(Arikunto, 2016: 87).

Koefisien korelasi yang diperoleh dengan rumus tersebut

dibandingkan dengan responden pada taraf signifikan 5%. Jika


57

harga rhitung > rtabel maka instrumen dinyatakan valid. Sebaliknya

jika rhitung < rtabel maka item yang bersangkutan dikatakan

tidakvalid.

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas didapatkan hasil

dari 30 soal, terdapat 20 butir soal yang memiliki rhitung > rtabel maka

butir soal valid, sedangkan 10 butir soal memiliki rhitung < rtabel

maka butir soal invalid. Adapun rincian butir soal yang dinyatkan

valid seperti tabel berikut:

Kriteria Valid Invalid

Butir 1,2,3,5,6,7,8,9,11,14,15,17 4,10,12,13,16,22,24,25,27

Soal ,18,19,20,21,23,26,29,30 ,28

Jumlah 20 10

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,

2016:221). Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel

akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Dalam penelitian ini menggunakan metode K-R20 (Kuder

Richardson). Untuk mengetahui realiabilitas dapat ditentukan

dengan rumus K-R20 sebagai berikut:


58

Keterangan :

r11 = Realiabilitas Instrumen

n = Banyaknya butir soal

p = Proposi subjek yang menjawab dengan benar

q = Proposi subjek yang menjawab dengan salah

Σp = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

S = Standar deviasi dari tes

(Arikunto, 2016: 115)

Jika harga r11 < rtabel (taraf signifikan 5%), maka instrumen

dinyatakan tidak reliabel. Tetapi apabila harga r11 > rtabel

makainstrumen dinyatakan reliabel. Kriteria reliabilitas butir soal:

Antara 0,80 sampai 1,00 sangat tinggi

Antara 0,60 sampai 0,80 Tinggi

Antara 0,40 sampai 0,60 Cukup

Antara 0,20 sampai 0,40 Rendah


59

Antara 0,00 samapai 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto,2016:89)

Berdasarkan hasil analisis instrumen uji coba penelitian r11

= 0,889 berada diantara 0,60 samapai 0,80 maka soal uji coba

tersebut termasuk kriteria reliabilitas sangat tinggi.

c. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Taraf kesukaran butir soal diperlukan untuk mengetahui

apakah soal tersebut mudah, sedang, atau sukar. Menurut Arikunto

(2016:223) menyatakan bahwa soal yang baik adalah soal yang

tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang

menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran, yang diberi simbol P. Rumus untuk mencari P sebagai

berikut:

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes

(Arikunto, 2016:223)
60

Dengan ketentuan :

Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

(Arikunto,2016:225)

Hasil perhitungan dari 20 soal yang valid diperoleh 3 butir

soal dengan kriteria mudah, 17 butir soal dengan kriteria sedang.

Adapun rincian butir soal yang dinyatkan dengan kriteria mudah,

sedang dan sukar sebagai tabel berikut:

Kriteria Butir Soal Jumlah

Mudah 1,21,26 3

Sedang 2,3,5,6,7,8,9,11,14,15,17,18,19,20,23,29,30 17

Total 20

d. Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2016:226) daya pembeda soal adalah

kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang

pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai

(berkemampuan rendah)”. Rumus yang digunakan adalah:


61

Keterangan :

D = Daya pembeda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

itu benar

BB = Banyaknya peserta kelompok kelas bawah yang

menjawab soal itu benar

PA = Proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto, 2016:228)

Membandingkan daya pembeda dengan kriteria seperti berikut :

D : 0,00 - 0,20 : Jelek

D : 0,21 - 0,40 : Cukup

D : 0,41 – 0,70 : Baik


62

D : 0,71 - 1,00 : Baik Sekali

(Arikunto, 2016: 232)

Berdasarkan perhitungan uji daya pembeda didapatkan hasil

dari 30 butir soal terdapat 11 butir soal yang kriteria cukup, 9 butir

soal yang kriteria baik dan 10 butir soal yang kriteria jelek. Adapun

rincian butir soal pada perhitungan uji daya pembeda adalah tabel

berikut:

Kriteria Butir Soal Jumlah

Cukup 2,3,6,9,11,15,18,21,23,26,29 11

Baik 1,5,7,8,14,17,19,20,30 9

Jelek 4,10,12,13,16,22,24,25,27,28 10

Total 30

2. Analisis Data Awal

Analisis data awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas dan uji homogenitas. Analisis data awal menggunakan hasil

pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

a. Uji Normalitas Awal

Analisis data awal terdiri dari uji normalitas bertujuan untuk

mengkaji apakah sampel berasal dari populasi normal atau tidak.

Jika sampel berasal dari populasi berdistribusi normal maka analisis

datanya menggunakan statistik parametrik dan jika tidak normal


63

maka analisis datanya menggunakan statistik non parametrik. Untuk

mengetahui normalitas suatu sampel dari populasi yang ada bisa

menggunakan uji liliofors. Hipotesis statistika dalam uji normalitas

adalah sebagai berikut:

Ho: Sampel berasal dari data berdistribusi normal.

Ha: Sampel berasal dari data berdistribusi tidak normal.

Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors adapunlangkah-

langkahnya sebagai berikut:

a) Pindahkan data nilai siswa dengan mengurutkan dari yang

terkecil sampai yang terbesar, tuliskan pada kolom Xi.

b) Ubah data nilai siswa menjadi bilangan baku z1, z2, z3,...,zn

dengan rumus:

(x dan s merupakan rata-rata dansimpangan baku sampel).

Tuliskan pada kolom zi.

c) Tentukan nilai Z tabel dengan menggunakan tabel distribusi

normal baku.
64

d) Kemudian dihitung peluang F(Zi) = P (Z ≤ Zi), jika nilai Z

negative Maka nilai F(Zi) adalah 0,5-Ztabel. Jika nilai Zpositif

maka nilai F(Zi) 0,5+Ztabel.

e) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ,... Zn yang ≤ Z1. Dengan

rumus:

f) Hitung selisih |F (Zi) – S(Zi)|, kemudian tentukan harga

mutlaknya.

g) Kesimpulan

Jika Lhitung < Ltabel maka H0 diterima yaitu sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Jika Lhitung > Ltabel maka H0

ditolak yaitu sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi

normal (Sudjana, 2005:466).

b. Uji Homogenitas Awal

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dua

populasi yang berditribusi normal. Apabila sampel-sampel tersebut

mempunyai varians maka kelompok dikatakan homogen. Pada

analisis uji homogenitas data awal data yang digunakan adalah data

nilai pretest dari kedua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas
65

eksperimen. Pada uji homogenitas dihasilkan kedua kelompok

homogen maka digunakan rumus:

Mencari varians atau standar deviasi menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

S12 = Standar Deviasi Kelas Kontrol

S22 = Standar Deviasi Kelas Eksperimen

n = Jumlah Subyek

Σ(tA −tA )² = Jumlah Skor

Σ(tB −tB )² = Jumlah Skor

(Sudjana, 2015:249)
66

3. Analisis Data Akhir

Analisis data akhir yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji homogenitas akhir dan uji hipotesis. Analisis data akhir

menggunakan hasil postest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.

a. Uji Normalitas Akhir

Analisis data akhir terdiri dari uji normalitas bertujuan

untuk mengkaji apakah sampel berasal dari populasi normal

atau tidak. Jika sampel berasal dari populasi berdistribusi

normal maka analisis datanya menggunakan statistik

parametrik dan jika tidak normal maka analisis datanya

menggunakan statistik non parametrik. Untuk mengetahui

normalitas suatu sampel dari populasi yang ada bisa

menggunakan uji liliofors. Hipotesis statistika dalam uji

normalitas adalah sebagai berikut:

Ho: Sampel berasal dari data berdistribusi normal.

Ha: Sampel berasal dari data berdistribusi tidak normal.

Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Pindahkan data nilai siswa dengan mengurutkan dari yang

terkecil sampai yang terbesar, tuliskan pada kolom Xi.

2) Ubah data nilai siswa menjadi bilangan baku z1, z2, z3,...,zn

dengan rumus:
67

(x dan s merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).

Tuliskan pada kolom zi.

3) Tentukan nilai Z tabel dengan menggunakan tabel distribusi

normal baku.

4) Kemudian dihitung peluang F(Zi) = P (Z ≤ Zi), jika nilai

Znegative Maka nilai F(Zi) adalah 0,5-Ztabel. Jika nilai

Zpositif maka nilai F(Zi) 0,5+Ztabel.

5) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ,... Zn yang ≤ Z1.

Dengan rumus:

6) Hitung selisih |F (Zi) – S(Zi)|, kemudian tentukan harga

mutlaknya.

7) Kesimpulan

Jika Lhitung < Ltabel maka H0 diterima yaitu sampel berasal

daripopulasi yang berdistribusi normal.


68

Jika Lhitung > Ltabel makaH0 ditolak yaitu sampel berasal dari

populasi tidak berdistribusi normal

(Sudjana, 2015:466).

b. Uji Homogenitas Akhir

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan

varians dua populasi yang berditribusi normal. Apabila

sampel-sampel tersebut mempunyai varians maka kelompok

dikatakan homogen. Pada analisis uji homogenitas data akhir

data yang digunakan adalah data nilai posttest dari kedua

kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada uji

homogenitas dihasilkan kedua kelompok homogen maka

digunakan rumus:

Mencari varians atau standar deviasi menggunakan rumus

sebagai berikut:
69

Keterangan:

S12 = Standar Deviasi Kelas Kontrol

S22 = Standar Deviasi Kelas Eksperimen

n = Jumlah Subyek

Σ(tA −tA )² = Jumlah Skor

Σ(tB −tB )² = Jumlah Skor

(Sudjana, 2015:249)

c. Uji Hipotesis

Uji T dua pihak Untuk mengetahui Keefektifan Pendekatan

Matematika Realistik Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi bangun

ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari KotaSemarang . Dengan

membandingkan hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen

maka dapat menggunakan uji t polled varian. Karena n1 ≠ n2 varian

homogen ( 1 = 2 ), dapat digunakan rumus t-test dengan

pooledvarian, derajat kebebasannya (dk) = n1+n2-2 Analisis data

akhir penelitian ini menggunakan uji t polled varian. Adapun rumus

yang digunakan untuk uji t polled varian adalah sebagai berikut:


70

Keterangan:

T = Koefesien

X₁ = Rata-rata kelas eksperimen

X₂ = Rata-rata kelas kontrol

n₁ = Jumlah subjek kelas eksperimen

n₂ = Jumlah subjek kelas kontrol

S₁ ² = Varian kelas eksperimen

S₂ ² = Varian kelas kontrol

(Sugiyono,2016:291)

Kriteria Ho diterima jika thitung < ttabelKelas thitung ttabel

Kriteria Ho diterima jika thitung < ttabel

Kelas thitung ttabel Kesimpulan

Responden 7,455 2,045 Signifikan

Tabel 3. 4 Hasil Uji t

Dapat dilihat bahwa perhitngan uji-t yang didapatkan yaitu

thitung sebesar 7,455. Untuk memperoleh nilai ttabel diperlukan

informasi tentang derajat kebebasan dari distribusi yangditeliti.


71

Cara untuk memperoleh derajat kebebasan dilakukan dengan

menggunakan rumus n1+n2-2 = 15+15-2= 28 dan taraf signifikasi

5% didapatkan ttabel sebesar 2,045. Hasil thitung > ttabel yaitu 7,455

> 2,045 maka H0 ditolak. Karena thitung > ttabel maka dapat

diartikan bahwa adanya keefektifan pendekatan matematika

realistik terhadap hasil belajar siswa materi bangun ruang kelas V

SD Negeri 03 Rejosari KotaSemarang . Pendekatan Matematika

Realistik (PMR) efektif karena dapat meningkatan hasil belajar

siswa saat adanya penggunaan Pendekatan Matematika Realistik

(PMR) pada proses pebelajaran matematika pada materi volume

bangun ruang.

d. Uji Ketuntasan Belajar

1) Ketuntasan belajar individu

Ketuntasan belajar siswa dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Siswa dikatakan tuntas apabila mampu menguasai

sekurang-kurangnya memperoleh nilai 75

2) Ketuntasan belajar klasikal

Didalam pengukuran tuntas secara klasikal, dapat

dirumuskan sebagai berikut :

KBK = x 100%
72

Ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 75

G. Hipotesis Statistik

Setelah dilakukan penelitian dan dilakukan perhitungan data

dengan menggunakan taraf signifikasi 5% (0,005) dengan kriteria thitung >

ttabel Ho ditolak. Hasil pengolahan data didapatkan sebagai berikut:

Ha : Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Terhadap Hasil

Belajar Siswa Materi Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03

Rejosari KotaSemarang .

Ho : Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Terhadap Hasil

Belajar Siswa Materi Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03

Rejosari KotaSemarang .

H. Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator keberhasilan pada penelitian ini:

1. Adanya peningkatan aspek kognitif pada siswa dari setelah diberi soal

pretest dengan sesudah diberikannya soal postest dengan penerapan

pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika.

2. Adanya peningkatan pada siswa dalam menyelesaikan soal matematika

dengan menggunakan berbagai cara yang telah ditemukan oleh siswa.

3. Di setiap akhir pembelajaran guru mengadakan tes evaluasi, indikator

keberhasilannya, apabila siswa dapat mencapai nilai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) pada tes evaluasi.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Rejosari 03 Kota

Semarang yang beralamat di Jalan Tirtoyoso VI No. 10, Kecamatan

Semarang Timur Kota Semarang. SDN Rejosari 03 Kota Semarang terdiri

dari beberapa kelas pararel disetiap jenjang kelas. Kurikulum yang digunakan

sudah Kurikulum 2013 (K13). Penelitian dilakuan pada tanggal 05-10

November 2020. Penelitian dilaksanakan dua pertemuan di kelas kontrol dan

dua pertemuan di kelas eksperimen. Pemerolehan data dalam penelitian

diperoleh dari hasil wawancara guru kelas VA untuk mengetahui kondisi

keadaan lapangan, dan nilai pretest dan nilai posttest untuk mengetahui hasil

belajar matematika materi volume bangun ruang. Dalam proses pembelajaran,

sebagai sarana pengantar materi pembelajaran menggunakan media montase.

Kelas yang digunakan berupa kelas VA sebagai kelas eksperimen dengan

jumlah 25 siswa dan kelas VB sebagai kelas kontrol dengan jumlah 26 siswa.

Sebelum pelaksanaan penelitian soal prestest dan soal posttest telah dilakukan

uji coba soal yang dilakukan di kelas VIA dengan jumlah 23 siswa SDN

Tlogosari Wetan 01 Kecamatan Tlogosari Wetan Kota Semarang yang

dilaksanakan pada bulan Oktober 2020. Setelah melakukan uji coba maka

instrumen penelitian yang berupa soal pilihan ganda tersebut dilakukan uji

validitas, uji reliabilitas, taraf kesungkaran, dan daya pembeda. Instrumen

soal yang dipakai sejumlah 20 butir soal pilihan ganda yang dapat dipakai

73
74

soal pretest dan soal postest untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Soal

pretest dilaksanakan pada awal pertemuan di kelas kontrol dan eksperimen

agar mengetahui kondisi awal, sedang soal postest dilaksanakan pada akhir

pertemuan di kelas kontrol dan kelas eksperimen agar mengetahui perubahan

hasil belajar siswa yang mendapatka perlakuaan dan tidak diberi perlakuan.

Hasil dari pretest dan postest yang didapat siswa dapat dilihat pada tabel 4.1.

NILAI Nilai
NO KODE No KODE
Pretest Posttest Pretest Posttest
1 K-1 70 70 1 EK-1 75 85
2 K-2 75 70 2 EK-2 70 85
3 K-3 85 75 3 EK-3 55 90
4 K-4 80 75 4 EK-4 65 90
5 K-5 95 80 5 EK-5 75 90
6 K-6 95 80 6 EK-6 75 90
7 K-7 90 80 7 EK-7 80 95
8 K-8 35 80 8 EK-8 90 95
9 K-9 100 80 9 EK-9 80 95
10 K-10 75 80 10 EK-10 75 95
11 K-11 40 80 11 EK-11 95 95
12 K-12 90 85 12 EK-12 70 95
13 K-13 90 85 13 EK-13 50 100
14 K-14 35 85 14 EK-14 50 100
15 K-15 65 90 15 EK-15 40 100
Jumlah 1120 1195 Jumlah 1045 1400
Rata-Rata 74,66666667 79,66666667 Rata-Rata 69,6666667 93,33333333
Nilai Tertinggi 100 90 Nilai Tertinggi 95 100
Nilai Terendah 35 70 Nilai Terendah 40 85

Tabel 4.1 Hasil Prestest dan Postest

Bedasarkan tabel 4.1 dapat diketahui hasi dari nilai pretest dan postest

antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Kedua kelas memiliki

kemampuan yang berbeda, dimana kelas kontrol memiliki rata-rata lebih

tinggi yaitu 74,67 dibandingkan kelas eksperimen yaitu 69,67. Hal itu terlihat

pada hasil pretest kedua kelas yang memiliki rata-rata kemampuan yang

berbeda. Pada kelas kontrol nilai prestest diperoleh dengan nilai terendah 35

dan kelas nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 74,67. Sedangkan nilai posttest
75

memperoleh nilai terendah 70 sedangkan nilai tertinggi 90 dengan rata-rata

79,67. Kelas eksperimen mendapat nilai pretest dengan nilai terendah 40 dan

nilai tertinggi 95 dengan rata-rata 69,67. Sedangkan nilai posttest

mendapatakan nilai terendah 85 dan nilai tertinggi 100 dengan rata-rata

93,33. Agar lebih jelas dapat dilihat dalam bentuk gambar diagram batang

hasil pretest dan posttest pada gambar 4.1.

Diagram 4.1 Hasil Perbandingan Pretest dan Postest

Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa hasil belajar dapat

diukur dari prestest dan posttest baik sebelum dan sesudah diberi perlakuan

dengan menggunaan Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik (PMR)

dalam pembelajaran matematika materi volume bangun ruang yang

mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada hasil

perbandingan tersebut.
76

B. Uji Persyaratan Analisis Data

Uji persyaratan analisis data dilakukan setelah diberikan tes untuk

mengukur hasil belajar matematika pada materi Volume Bangun Ruang pada

kedua kelompok sampel maka didapat data awal dan data akhir kemudian

dilakukan analisis data. Analisis data tersebut dapat dijabarkan sebagai

berikut.

1. Uji Normalitas

Hasil tes yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen

terlebih dahulu diajukan untuk dilakukan uji normalitas sebelum

melakukan uji hipotesis. Hal ini bertujuan untuk mengetahu

apakahsampel berdistribusi normal atau tidak.uji normalitas dilakukan

menggunkan uji liliefors.

a. Uji normalitas awal nilai pretest kelas kontrol

Uji normalitas pada kelas kontrol bertujuan untuk mengetahui

apakah nilai pretest dari kelas kontrol berasal dari sampel yang

berdistribusi normal atau tidak. Hal tersebut dapat dibuktikan

melalui perhitungan uji normalitas menggunakan uji liliefors. Dari

uji tersebut dapat diketahui hasilnya seperti pada tabel 4.2.

Nilai Lo Ltabel Keterangan

Pretest 0,148 0,220 Berdistribusi Normal

Tabel 4.2 Uji Normalitas Awal Nilai Pretest Kelas Kontrol


77

Berdasarkan tabel 4.2 hasil perhitungan dari nilai prestest kelas

kontrol dengan n = 15 dan taraf 5% dari daftar niali kritis L didapat

Ltabel = 0,220. Karena Lo < Ltabel yaitu 0,148 < 0,220 maka Ho

diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan selengkapnya dilihat

pada lampiran.

b. Uji normalitas awal nilai pretest kelas eksperimen

Uji normalitas pada kelas eksperimen bertujuan untuk

mengetahui apakah nilai pretest dari kelas eksperimen berasal dari

sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Hal tersebut dapat

dibuktikan melalui perhitungan uji normalitas menggunakan uji

liliefors. Dari uji tersebut dapat diketahui hasilnya seperti pada tabel

4.3.

Nilai Lo Ltabel Keterangan

Pretest 0,111 0,220 Berdistribusi Normal

Tabel 4.3 Uji Normalitas Awal Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel 4.3 hasil perhitungan dari nilai prestest kelas

eksperimen dengan n = 15 dan taraf 5% dari daftar niali kritis L

didapat Ltabel = 0,220. Karena Lo < Ltabel yaitu 0,111 < 0,220 maka

Ho diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan selengkapnya dilihat

pada lampiran.
78

c. Uji normalitas akhir nilai posttest kelas kontrol

Uji normalitas pada kelas kontrol bertujuan untuk mengetahui

apakah nilai posttest dari kelas kontrol berasal dari sampel yang

berdistribusi normal atau tidak. Hal tersebut dapat dibuktikan

melalui perhitungan uji normalitas menggunakan uji liliefors. Dari

uji tersebut dapat diketahui hasilnya seperti pada tabel 4.4.

Nilai Lo Ltabel Keterangan

Posttest 0,209 0,220 Berdistribusi Normal

Tabel 4.4 Uji Normalitas Akhir Nilai Posttest Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel 4.4 hasil perhitungan dari nilai posttest kelas

kontrol dengan n = 15 dan taraf 5% dari daftar niali kritis L didapat

Ltabel = 0,220. Karena Lo < Ltabel yaitu 0,209 < 0,220 maka Ho

diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan selengkapnya dilihat

pada lampiran.

d. Uji normalitas akhir nilai posttest kelas eksperimen

Uji normalitas pada kelas eksperimen bertujuan untuk

mengetahui apakah nilai posttest dari kelas eksperimen berasal dari

sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Hal tersebut dapat

dibuktikan melalui perhitungan uji normalitas menggunakan uji

liliefors. Dari uji tersebut dapat diketahui hasilnya seperti pada tabel

4.4.
79

Nilai Lo Ltabel Keterangan

Posttest 0,163 0,220 Berdistribusi Normal

Tabel 4.5 Uji Normalitas Akhir Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel 4.5 hasil perhitungan dari nilai posttest kelas

kontrol dengan n = 15 dan taraf 5% dari daftar niali kritis L didapat

Ltabel = 0,220. Karena Lo < Ltabel yaitu 0,163 < 0,220 maka Ho

diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan selengkapnya dilihat

pada lampiran.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari

kedua sampel yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki varian

yang sama atau tidak. Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan uji hipotesi

untuk mengetahui homogen atau tidak.

a. Uji Homogenitas Awal

Uji homogenitas pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen

ini digunakan untuk membandingkan adanya kesamaan varian dari

sampel kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan

nilai pretest. Adapun hasil perhitungan dapat diketahui hasilnya

seperti tabel 4.6.

Nilai Fhitung Ftabel Keterangan

Pretest 2,06 2,48 Varians sampel homogen

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Nilai Pretest


80

Berdasarkan tabel 4.6 hasil perhitungan uji homogenitas

dengan menggunakan uji F dapat diketahui jika hasil Fhitung yang

diperolehadalah 2,06 dengan taraf signifikan 5% = 0,05 dan dk

pembilang (15 – 1 = 14), dk penyebut (15 – 1 = 14) maka diperoleh

Ftabel = 2,48. Jadi Fhitung < Ftabel yakni 2,06 < 2,48 maka Ha ditolak

dan Ho diterima yang artinya sampel homogen. Hasil perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji Homogenitas Akhir

Uji homogenitas posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen

ini digunakan untuk membandingkan adanya kesamaan varian dari

sampel kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan

nilai posttest. Adapun hasil perhitungan dapat diketahui hasilnya

seperti tabel 4.7.

Nilai Fhitung Ftabel Keterangan

Posttest 1,27 2,48 Varians sampel homogen

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Nilai Posttest

Berdasarkan tabel 4.7 hasil perhitungan uji homogenitas

dengan menggunakan uji F dapat diketahui jika hasil Fhitung yang

diperolehadalah 1,27 dengan taraf signifikan 5% = 0,05 dan dk

pembilang (15 – 1 = 14), dk penyebut (15 – 1 = 14) maka diperoleh

Ftabel = 2,48. Jadi Fhitung < Ftabel yakni 1,27 < 2,48 maka Ha ditolak

dan Ho diterima yang artinya sampel homogen. Hasil perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.


81

C. Uji Hipotesis

Hasil perhitungan uji persyaratan telah menunjukan bahwa kelas

berdistribusi normal dan homogen. Untuk selanjutnya dilakukan uji

perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi

Volume Bangun Ruang padasiswa yang melalui nilai prestest dan nilai

posttest maka dianalisis dengan menggunakan uji T-dua pihak polled varians.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar sebelum

siswa diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan Pendekatan

Matematika Realistik (PMR).

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

Ha : Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media

Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang

Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang .

Ho : Tidak Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu

Media Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun

Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang .

Berdasarkan analisis Uji t polled varian diperoleh thitung sebesar 7,455

sedangkan ttabel dengan db = (15+15-1) = 29 dan taraf signifikan 5% sebesar

2,045. Karena Hasil thitung > ttabel yaitu 7,455 > 2,045 maka Ho ditolak Ha

diterima maka dapat diartikan Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika

Realistik Berbantu Media Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika

Materi Volume Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota

Semarang. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.


82

D. Pembahasan

Dalam proses penelitian ini melalui tahap wawancara dalam

pengumpulan data atau informasi yang berkaitan tentang kegiatan belajar

mengajar yang sudah dilakukan oleh guru kelas, dalam proses penelitian

untuk mengetahui Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik (PMR)

peneliti bertindak sebagai guru dalam pembelajaran di sekolah, baik pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah

Dasar Negeri Rejosari 03 Kota Semarang yang beralamat di Jalan Tirtoyoso

VI No. 10, Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang. Penelitian dilakukan

pada tanggal 05-10 November 2020 ketika siswa memasuki awal semester

ganjil tahun ajaran 2020/2021. Penelitian dilaksanakan dua pertemuan di

kelas kontrol dan dua pertemuan di kelas eksperimen. Pada instrumen

penelitian berupa tes dengan jenis soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir

soal. Sebelum melaksanakan penelitian dilakukan uji coba dilapangan yang

dilaksanakan pada kelas VIA di Sekolah Dasar Negeri Tlogosari Wetan 01

Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Berdasarkan analisis validitas,

reabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dari 30 butir soal pilihan ganda

pada soal uji coba didapatkan hasil perhitungan yang terpakai yaitu 20 butir

soal pilihan ganda yang digunakan. Untuk butir soal yang terpakai digunakan

sebagai penelitian untuk soal pretest dan posttest yaitu 20 butir soal.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh. Kelas VA

berjumlah 15 siswa dan pada kelas VB berjumlah 15 siswa. Kelas VB sebagai

kelas kontrol pembelajaran matematika pada materi Volume Bangun Ruang


83

menggunakan metode ceramah dan diskusi dikelas, sedangkan pada kelas VA

sebagai kelas eksperimen pembelajaran matematika pada materi Volume

Bangun Ruang menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR).

Di dalam pembelajaran kelas VB sebagai kelas kontrol diawali dengan

pemaparan materi volume bangun ruang dengan metode ceramah dan

berdiskusi kemudian dilanjut dengan pengerjaan lembar soal evaluasi.

Pembelajaran tersebut dilakukan selama dua kali pertemuan, pada pertemuan

pertama materi mengidentifikasi bangun ruang dan pertemuan kedua

membahas volume bangun ruang. Sedangkan pada pembelajaran kelas VA

sebagai kelas eksperimen dalam pembelajaran dilaksanakan dua pertemuan

pada pertemuan pertama mengindetifikasi bangun ruang dan pertemuan

kedua membahas volume bangun, didalam awal pertemuan diawali

pengenalan bangun ruang secara konkrit berdasarkan pengalaman siswa

melalui media pembelajaran balok dan kubus montase dan siswa dikenalkan

bangun ruang secara real dengan meminta siswa menunjukan contoh benda-

benda bangun ruang yang ada di sekitar lingkungan dengan cara berfoto

dengan benda tersebut yang bertujuan siswa benar-benar memahami contoh

bangun ruang secara langsung. Pertemuan kedua siswa mulai dikenalkan

volume bangun ruang dari yang mudah sampai sulit, dipembelajaran ini siswa

diberikan contoh soal cerita dengan media pembelajaran montase untuk

menyelesaikan permasalahan volume bangun ruang berdasarkan pengalaman

yang dimiliki. Selama penelitian di kelas kontrol dan kelas eksperimen

mengalami kendala dalam proses pemebalajaran, pada kelas kontrol siswa


84

kurang begitu aktif dalam pembelajaran dikarenakan dalam masa pandemi

Covid 19, tidak semua siswa bisa menyimak dengan baik saat pembelajaran

online berlangsung sehingga siswa kurang bisa menangkap tugas-tugas yang

diberikan oleh guru. Pada kelas eksperimen mengalami kendala pada saat

pengisian pretest dan postest beberapa anak bisa membuka link googleform

tetapi gambar yang ada disoal tidak bisa ditampilkan.

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan dengan

narasumber guru kelas VA, mendapatkan informasi bahwa dalam

pembelajaran matematika pada materi volume bangun ruang pemebelajaran

langsung pada penerapan rumus volume bangun ruang. Pada pemeblajaran

matematika yang sudah dilakukan selama mengajar biasa menggunakan

metode ceramah, diskusi yang sering digunakan, guru kelas saat mengajar

juga menggunakan media tetapi hanya menggunkan media pembeajaran

seadanya hal tersebut juga berlaku di kelas VB. Guru kelas mengharapkan

bahwa dalam pembelajaran matematika tidak hanya ceremah atau diskusi

tetapi adanya metode atau pendekatan yang bisa membuat siswa merasa

nyaman dan memahami materi yang diajarakan.

Hasil belajar matematika pada materi volume bangun ruang pada nilai

pretest pada kelas kontrol diperoleh rata-rata 74,67 dan kelas eksperimen

rata-rata 69,67 dan mengalami peningkatan pada nilai posttest pada kelas

kontrol 79,67 dan kelas eksperimen 93,33 peningkatan tersebut tampak

terlihat pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan Pendekatan

Matematika Realistik (PMR) pada pembelajaran matematika materi volume


85

bangun ruang. Hasil penelitian didukung dengan perhitungan statik setelah

dilakukannya pembelajaran matematika adanya peningkatan hasil belajar

siswa dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) pada kelas

eksperimen dan pembelajaran matematika mengalami peningkatan sedikit

pada kelas kontrol, hal tersebut terlihat bahwa kondisi akhir hasil belajar

siswa mengalami perbedaan. Melalui uji t polled varian membuktikan maka

diperoleh thitung sebesar 2,100 > ttabel sebesar 2,045 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya dapat juga dikatakan Adanya Keefektifan Pendekatan

Matematika Realistik (PMR) Berbantu Media Montase Terhadap Hasil

Belajar Siswa Materi Volume Bangun Ruang Kelas V SD Negeri Rejosari 03

Kota Semarang.

Dalam penelitian ini dapat di dukung dalam penelitian Kartika Fitriani

dan Maulana (2016) yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Pemahaman

dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SD Kelas V Melalui Pendekatan

Matematika Realistik, yang didalam menjelaskan bahwa untuk menjawab

permasalahan yang pertama dilakukan uji beda rata-rata dengan

menggunakan uji Mann-Withney (Uji U) terhadap nilai tes kemampuan

pemahaman matematis siswa kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan

perhitungan diperoleh hasil P value (sig) sebesar 0,012 artinya terdapat

perbedaan pengaruh yang diberikan oleh pendekatan matematika realistik dan

metode ceramah terhadap kemampuan pemahaman siswa. Pengaruh yang

paling besar diberikan oleh pendekatan matematika realistik. Hal ini tampak

dari rata-rata nilai yang diperoleh kelas eksperimen lebih besar daripada kels
86

kontrol yaitu sebesar 70,03 dan 60,06. Hal ini karena konsep yang diterima

oleh siswa pada metode ceramah hanya melalui kegiatan menyimak saja.

Siswa pada metode ceramah cenderung pasif, sementara pada pendekatan

matematika realistik siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui

kegiatan mengamati benda-benda bangun ruang di lingkungan sekitar,

sehingga siswa mudah mengingat materi yang dipelajarinya. Kegiatan

tersebut sejalan dengan teori perkembangan kognitif menurut Piaget, yang

menyatakan bahwa siswa usia SD berada pada tahap operasional konkret, di

mana siswa akan lebih mengerti konsep yang diajarkan dengan menggunakan

benda-benda konkret.

Dalam kegiatan pembelajaran matematika di sekolah dasar diperlukan

pendekatan dalam pembelajaran agar siswa mampu menerima, dan

memahami materi dengan lebih jelas dengan suasana pembelajaran yang

menyenangkan, didalam pembelajaran matematika juga diperlukan alat

paraga atau media yang konkrit karena matematika membutuhkan

pemahaman yang nyata. Bagi tiga siswa yang belum mendapat hasil belajar

dengan baik, faktor penyebabnya adalah siswa mengalami permasalah pada

daya pemahaman kognitifnya, solusi bagi siswa yang masih mengalami

permasalahn tersebut bagi guru dapat memperhatikan khusus pada siswa

tersebut bisa dengan pemberian tambahan pembelajaran, mengarahkan

kepada orang tua siswa agar diberikan bimbingan belajar di rumah.

Pendekatan Matematika Realistik (PMR) bisa digunakan untuk kegiatan

pembelajaran di sekolah dasar karena dalam proses pembelajar ini mampu


87

memberikan pendekatan yang nyata dan melibatkan siswa dalam berfikir

untuk penyelesaikan masalah berdasarkan pengalaman, didalam pembelajaran

ini juga menggunakan alat paraga atau media yang bersifat konkrit untuk

pembelajaran.
BAB V

SIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN PENELITIAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian bahwa Pendekatan Matematika Realistik

(PMR) efektif dalam hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas VA

dan VB SD Negeri Rejosari 03 Kota Semarang. Hal ini dibuktikan dengan

analisis Uji t polled varian diperoleh thitung sebesar 7,455 sedangkan ttabel

dengan db = (15+15-1) = 29 dan taraf signifikan 5% sebesar 2,045. Karena

Hasil thitung > ttabel yaitu 7,455 > 2,045 maka Ho ditolak Ha diterima maka

dapat diartikan Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik

Berbantu Media Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume

Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang. Karena

adanya Pendekatan Matematika Realistik (PMR) dapat meningkatkan hasil

belajar siswa lebih baik yang diberikan perlakuan menggunakan Pendekatan

Matematika Realistik. Di dalam penerapan Pendekatan Matematika Realistik

(PMR) siswa lebih mampu memahami konsep matematika dari dasar sampai

ke umum. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) juga dapat membuat

siswa saat penyelesaian masalahan matematika tidak hanya terikat pada yang

diajarkan guru. Faktor yang membuat Pendekatan Matematika Realistik

(PMR) efektif adanya peranan guru dalam proses pembelajaran mampu

menciptakan suasana yang menyenangkan dengan menggunakan alat peraga

yaitu media pembelajaran montase. Dalam proses pembelajaran, siswa lebih

85
86

antusias karena menggunakan media pembelajaran montase. Media

pembelajaran montase membantu siswa dalam mendapatkan gambaran cara

menghitung volume balok dan kubus. Oleh karena itu, maka Pendekatan

Matematika Realistik (PMR) efektif digunakan dalam proses pembelajaran

matematika dan mampu meningkatakan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

menyampaikan saran sebagi berikut:

1. Bagi Siswa

Kepada para siswa hendaknya lebih fokus dalam memperhatikan arahan

dari guru agar dapat memahami materi, sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar matematika pada ranah kognitif.

2. Bagi Guru

Pada saat pembelajaran hendaknya menggunakan Pendekatan

Matematika Realistik (PMR) sebagai inovasi yang dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada ranah kognitif pada mata pelajaran matematika.

3. Bagi Sekolah

Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) hendaknya dapat

menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas pembelajaran

sekolah.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Kepada peneliti lain hendaknya melakukan penelitian serupa khususnya

untuk mengembangkan pembelajaran matematika di sekolah dasar, tapi


87

dengan komponen yang berbeda agar hasil penelitian tentang Pendekatan

Matematika Realistik (PMR) lebih bervariasi.

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini terbatas

pada Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media Montase

Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang Kelas V

SD Negeri 03 Rejosari Semarang Tahun Ajaran 2020/2021 sehingga:

1. Penelitian ini hanya terbatas di SD Negeri Rejosari 03 Kota Semarang

pada kelas VA dan VB dan dilaksanakan selama dua pertemuan di

masing-masing kelas, apabila penelitian ini diadakan ditempat lain, maka

hasil yang diperoleh akan lebih berbeda.

2. Penelitian ini terbatas pada mata pelajaran matematika materi volume

bangun ruang.

3. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) yang digunakan pada penelitian

ini terbatas pada hasil belajar khususnya pada ranah kognitif.


{

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, D., Hasnawati, & Tarmizi, P. (2017). Pelatihan Pembuatan Karya Seni
Rupa Melalui Teknik Kolase , Montase Dan Mozaik Pada Guru Di Sdn 67
Kota Bengkulu. Dharma Raflesia Unib, 15(145), 145–154.
https://doi.org/https://doi.org/10.33369/dr.v15i2.4060
Ani, Catharina Tri. 2012, Teori Pembelajaran, Semarang : UPT MKKS UNNES.
Aunurrahman. 2013 Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Ayusari, N. (2017). Keterampilan Montase. Yogyakarta: Indopublika.
Diwarta. 2012. Pengertian Bangun ruang. Tersedia pada :
http://www.diwarta.com/ 2012/04/11/pengertian-bangun-ruang-dan-
contoh-soal.html. Diakses Rabu, 2 Maret 2020.
Djamarah. 2012, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta
Fadillah. 2014. Impelemtasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Fatmala, Garnis. 2019. Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
Terhadap Hasil Belajar Materi Volume bangun ruang Kelas IV SD Negeri
Sarirejo Kota Semarang Tahun Ajaran 2018/2019. Universitas PGRI
Semarang: Skripsi
Hadiyati, N., & Wijayanti, A. (2017). Keefektifan Metode Eksperimen Berbantu
Media Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah
Dasar. JIPVA (Jurnal Pendidikan IPA Veteran), 1(1), 24–31.
https://doi.org/10.31331/jipva.v1i1.513
Hadi, Sutrisno. 2014. Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta : Andi
Hadi, Sutrisno. 2017. Pendidikan Matematika Realistik. Jakarta: Rajawali Pers
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Heruman. 2014. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Hulukati, Evi. 2014. Matematika Realistik. Yogyakarta: Deepublish
Komsiyah, Indah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

88
89

Kristian, N., & Prasetyo, Z. K. (2016). Keefektifan Pembelajaran Metematika


Melalui Penggunaan Media Benda Konkret Pada Kelas V SD Timuran.
Jurnal Prima Edukasia, 4(2), 163–175.
https://doi.org/10.21831/jpe.v4i2.7791
Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kencana
Muncarno dan Nelly Astuti, 2018, Pengaruh Pendekatan RME terhadap Hasil
Belajar Matematika, Journal AKSIOMA: Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika
Muharrar,S. 2013. Kreasi Kolase, Montase, Mozaik Sederhana. Semarang:
Erlanga Group
Nasution. 2012. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
Ratumanan. 2015. Inovasi Pembelajaran: Mengembangkan Kompetensi Peserta
Didik Secara Optimal. Yogyakarta: Ombak.
Rifa’i dan Ani. 2012 Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press
Robiah, Budiman, dan Agustini, 2017, Keefektifan Pendekatan Realistic
Mathematics Education Terhadap Hasil Belajar Materi Bangun Datar
Siswa Kelas III SDN 01 Mulyoharjo Pemalang,
Romelah. (2016). Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Teknik Kata
Mengalir Berbantuan Media Benda Konkret Pada Siswa Kelas VIII SMPN
5 Pagentan. LINGUA: Journal of Language, Literature and Teaching,
13(1), 59–72. https://doi.org/10.30957/lingua.v13i1.11
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Subarinah, S. 2014. Inovasi pembelajaran matematika SD. Jakarta: Departemen.
Pendidikan Nasional
Sudjana, Nana. 2015, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian & Pengembangan Research and
Development. Bandung: Alfabeta
Sugiarto, E. (2017). Kearifan Ekologis sebagai Sumber Belajar Seni Rupa: Kajian
Ekologi-Seni di Wilayah Pesisir Semarang. Jurnal Imajinasi, 11(2), 135–
142. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/imajinasi.v11i2.12815
90

Suharjana, Agus. 2012. Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya di SD.


Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Matematika.
Sujiono, Yuliani Nurani. 2013. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini. PT. Indeks :
Jakarta
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi
Paikem.Yogyakrta: Pustaka Pelajar
Susanto. 2013, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group
Susanto, M. 2012. Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa.
Yogyakarta: DictiArt Lab
Taufiq, Amir. 2012. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.
Jakarta: Prenadamedia Grup
Tri Anni, Chatarina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES
Werdiningtiyas, R. K., & Rahayunita, C. I. (2017). Analisis pembelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan di SDN Gadingkembar 2 Kecamatan Jabung
Malang. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD), 1(1), 64–68.
https://doi.org/https://doi.org/10.21067/jbpd.v1i1.1607
91

LAMPIRAN
92
93

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol

DAFTAR NAMA SISWA KELAS VB (KELAS KONTROL)

NO KODE NAMA

1 K-1 Ajis Damarwulan


2 K-2 Aldim Raditya Prayoga
3 K-3 Andromeda Yuda Pratama
4 K-4 Carissa Ramadhani Lareku
5 K-5 Citra Novia Prameswari
6 K-6 Fanesa Putri Paramita
7 K-7 Julia Savira Rachma
8 K-8 Krisna Zanuar Saputra
9 K-9 Mahyra
10 K-10 Meisya Putri Anggraeni
11 K-11 Oscar Lintang Ardhanai
12 K-12 Rafael Putra K
13 K-13 Renata Putra K
14 K-14 Syafina Putri Maulida
15 K-15 Vanesa Angel
94

Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen

DAFTAR NAMA SISWA KELAS VA (KELAS EKSPERIMEN)

NO KODE NAMA

1 EK-1 Alvian Arba Purnama


2 EK-2 Alya Zahra Khairunnisa
3 EK-3 Erista Fitria Nurrohmah
4 EK-4 Mario Saputra
5 EK-5 Marvel Aditya Wibowo
6 EK-6 Meizan Azka Faniansyah
7 EK-7 Muhammad Azzam Azri
8 EK-8 Raditya Dwi Ssputra
9 EK-9 Rainheart Bayu Shandy Kurniawan
10 EK-10 Raka Maylano Saputra
11 EK-11 Satria Widi Febriano
12 EK-12 Theo Armando Wahyudi
13 EK-13 Timotius Rio Adi Prabowo
14 EK-14 Umi
15 EK-15 Evan Dwi Aprilianto
95

Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Uji Coba

DAFTAR NAMA SISWA


KELAS 6 SD NEGERI TLOGOSARI WETAN 01 SEMARANG (UJI COBA)

NO NAMA SISWA KODE


1 Amanda Putri Nur Anggraeni UJ-1
2 Andreas Yoga Pratama UJ-2
3 Aprilia Nur Hidayah UJ-3
4 Aura Cinta Cahyani UJ-4
5 Carissa Rafa Aziizah UJ-5
6 Christoforus Alvaro Putra Damian UJ-6
7 Dwi Putri Hidayati UJ-7
8 Faishal Yusuf Zaki UJ-8
9 Fanesa Putriningtyas UJ-9
10 Ibad UJ-10
11 Irwan Kholilirahamn UJ-11
12 Itsna Maulida Qurrota A'yun UJ-12
13 Kholifatur Rahmaniyah UJ-13
14 Mochamad Adnan Prasetyo UJ-14
15 Muhamad Maulana UJ-15
16 Muhammad Rizky Yumna UJ-16
17 Restu Galih Pratama UJ-17
18 Rosella Almaqhvirha UJ-18
19 Sheva Maulana Pratama UJ-19
20 Syafa Aura Azzahra UJ-20
21 Tika Firasati Hadidah UJ-21
22 Yusuf Revandi Atmojo UJ-22
23 Zahra Tussyita UJ-23
96

Lampiran 4. Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

DAFTAR NILAI PRETEST dan POSTTEST KELAS KONTROL

NILAI
NO KODE NAMA
PRETEST POSTTEST
1 K-1 Ajis Damarwulan 70 70
2 K-2 Aldim Raditya Prayoga 75 70
3 K-3 Andromeda Yuda Pratama 85 75
4 K-4 Carissa Ramadhani Lareku 80 75
5 K-5 Citra Novia Prameswari 95 80
6 K-6 Fanesa Putri Paramita 95 80
7 K-7 Julia Savira Rachma 90 80
8 K-8 Krisna Zanuar Saputra 35 80
9 K-9 Mahyra 100 80
10 K-10 Meisya Putri Anggraeni 75 80
11 K-11 Oscar Lintang Ardhanai 40 80
12 K-12 Rafael Putra K 90 85
13 K-13 Renata Putra K 90 85
14 K-14 Syafina Putri Maulida 35 85
15 K-15 Vanesa Angel 65 90
JUMLAH 1120 1195
NILAI TERINGGI 100 90
NILAI TERENDAH 35 70
RATA-RATA 74.66666667 79.66666667
97

Lampiran 5. Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

DAFTAR NILAI PRETEST dan POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

NILAI
NO KODE NAMA
PRETEST POSTTEST
1 EK-1 Alvian Arba Purnama 75 85
2 EK-2 Alya Zahra Khairunnisa 70 85
3 EK-3 Erista Fitria Nurrohmah 55 90
4 EK-4 Mario Saputra 65 90
5 EK-5 Marvel Aditya Wibowo 75 90
6 EK-6 Meizan Azka Faniansyah 75 90
7 EK-7 Muhammad Azzam Azri 80 95
8 EK-8 Raditya Dwi Ssputra 90 95
EK-9 Rainheart Bayu Shandy
9 Kurniawan 80 95
10 EK-10 Raka Maylano Saputra 75 95
11 EK-11 Satria Widi Febriano 95 95
12 EK-12 Theo Armando Wahyudi 70 95
13 EK-13 Timotius Rio Adi Prabowo 50 100
14 EK-14 Umi 50 100
15 EK-15 Evan Dwi Aprilianto 40 100
JUMLAH 1045 1400
NILAI TERINGGI 95 100
NILAI TERENDAH 40 85
RATA-RATA 69.66666667 93.33333333
98

Lampiran 6. Perencanaan Penelitian Kelas Kontrol

PERENCANAAN PENELITIAN
KELAS KONTROL
Tempat : SD Negeri Rejosari 03 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Volume Bangun Ruang
Kelas : VB
Penelitian Tanggal Materi Kegiatan Ket
Ke- Peneliti Siswa
Hari 1 Mengidentifi 1. Kelas dimulai dengan dibuka 1. Siswa mencermati pengertian
kasi tentang dengan salam, menanyakan bangun ruang.
bangun ruang kabar dan mengecek kehadiran 2. Siswa mendengarkan guru
siswa menjelaskan jenis-jenis bangun
2. Kelas dilanjutkan dengan ruang.
do’a dipimpin oleh salah 3. Guru memberikan
seorang siswa. kesempatan kepada siswa untuk
3. Siswa diingatkan untuk selalu bertanya tentang materi yang
mengutamakan sikap disiplin disampaikan.
setiap saat dan menfaatnya bagi 4. Siswa menanyakan
tercapainya sita-cita. penjelasan guru yang belum di
4. Siswa diberi motivasi agar pahami tentang bangun ruang.
belajar dengan sungguh- 5. Siswa mencoba berdiskusi
sungguh. dengan temannya tentang
5. Memberikan gambaran bangun ruang.
tentang manfaat mempelajari 6. Guru menunjuk beberapa
pelajaran yang akan dipelajari. siswa untuk maju dan
6. Apabila materi/tema/projek menjelaskan hasil diskusi
99

ini kerjakan dengan baik dan tentang bangun ruang dengan


sungguh-sungguh ini dikuasai bimbingan guru.
dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan
tentang: Meengidentifikasi
bangun ruang.
7. Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
8. Di akhir sesi, Guru
memberikan latihan soal-soal
pada siswa.
Hari 2 Menghitung 1. Kelas dimulai dengan dibuka 1. Siswa mendengarkan guru
volume dengan salam, menanyakan mengulas kembali materi yang
bangun ruang kabar dan mengecek kehadiran telah diberikan dipertemuan
siswa lalu.
2. Kelas dilanjutkan dengan 2. Siswa dan guru bertanya
do’a dipimpin oleh salah jawab mengenai materi bangun
seorang siswa. ruang.
3. Siswa diingatkan untuk selalu 3. Guru memberikan kartu
mengutamakan sikap disiplin pintar yang diacak sesuai nomer
setiap saat dan menfaatnya bagi undian. Didalam kartu pintar
tercapainya sita-cita. terdapat soal bangun ruang yang
4. Siswa diberi motivasi agar harus dijawab oleh siswa.
belajar dengan sungguh- 4. Siswa menjawab
sungguh. penyelesaian volume bangun
5. Memberikan gambaran ruang dengan cara menghitung
tentang manfaat mempelajari rumus volume bangun di depan
100

pelajaran yang akan dipelajari. kelas.


6. Apabila materi/tema/projek 5. Siswa menyimak penjelasan
ini kerjakan dengan baik dan guru mengenai materi volume
sungguh-sungguh ini dikuasai bangun ruang kubus dan balok.
dengan baik, maka peserta didik 6. Siswa mengerjakan latihan
diharapkan dapat menjelaskan soal-soal materi volume bangun
tentang: Menghitung volume ruang balok dan kubus.
bangun ruang.
7. Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
8. Di akhir sesi, guru menyakan
bagaimana cara menghitung
volume bangun ruang kubus
dan balok. Guru menguatkan
cara menemukan rumus bangun
ruang.

Mengetahui, Semarang, Agustus 2020


Kepala Sekolah Peneliti,

Seger Sri Rahayu, S.Pd. Saras Utami


NIP. 196703151994011003 NPM 16120222
101

Lampiran 7. Perencanaan Penelitian Kelas Eksperimen

PERENCANAAN PENELITIAN
KELAS EKSPERIMEN
Tempat : SD Negeri Rejosari 03 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Volume Bangun Ruang
Kelas : VA
Penelitian Tanggal Materi Kegiatan Ket
Ke- Peneliti Siswa
Hari 1 Mengidentifikasi 1. Kelas dimulai dengan 1. Siswa mengamati
tentang bagun dibuka dengan salam, berbagai benda-benda
ruang menanyakan kabar dan konkrit yang berbentuk
mengecek kehadiran siswa bangun ruang (kubus
2. Kelas dilanjutkan dengan dan balok) yang sudah
do’a dipimpin oleh salah disediakan.
seorang siswa. 2. Mengajukan
3. Siswa diingatkan untuk pertanyaan yang ada
selalu mengutamakan sikap keterkaitannya dengan
disiplin setiap saat dan pelajaran yang akan
menfaatnya bagi dilakukan dengan
tercapainya sita-cita. mengamati benda-benda
4. Siswa diberi motivasi konkrit yang sudah ada.
agar belajar dengan 3. Siswa dibagi menjadi
sungguh-sungguh. 5 kelompok siswa untuk
102

5. Memberikan gambaran membuat jaring-jaring


tentang manfaat kubus dan balok dengan
mempelajari pelajaran yang bahan yang sudah
akan dipelajari. disediakan, didalam
6. Apabila kelompok tersebut
materi/tema/projek ini membuat 2 bangun
kerjakan dengan baik dan ruang (kubus dan balok).
sungguh-sungguh ini 4. Siswa mengamati
dikuasai dengan baik, maka bangun ruang yang
peserta didik diharapkan sudah dibuat, dan di
dapat menjelaskan tentang: identifikasi ciri-ciri
Mengidentifikasi bangun bangun ruang tersebut.
ruang. 5. Siswa mengerjakan
7. Menyampaikan tujuan soal tentang
pembelajaran pada pembelajaran hari ini.
pertemuan yang
berlangsung.
8. Di akhir sesi, guru
menyakan bagaimana cara
mengidentifikasi ciri-ciri
bangun ruang. Guru
menguatkan berbagai cara
menemukan ciri-ciri
bangun ruang sudah ada.
Hari 2 Menghitung 1. Kelas dimulai dengan 1. Siswa mengamati berbagai
benda-benda konkrit yang
volume bangun dibuka dengan salam, berbentuk bangun ruang (kubus
ruang menanyakan kabar dan dan balok) yang sudah
mengecek kehadiran siswa disediakan.
103

2. Kelas dilanjutkan dengan 2. Siswa mengajukan


do’a dipimpin oleh salah pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran
seorang siswa. yang akan dilakukan dengan
3. Siswa diingatkan untuk mengamati benda-benda konkrit
selalu mengutamakan sikap yang sudah ada.
3. Siswa dibagi menjadi 5
disiplin setiap saat dan kelompok siswa untuk
menfaatnya bagi berdiskusi membuktikan cara
tercapainya sita-cita. menentukan rumus volume
bangun ruang berdasarkan
4. Untuk mengecek pengalamannya.
konsentrasi siswa diberikan 4. Siswa menjelaskan
permainan “Tebak Kata” penyelesaian volume bangun
ruang dengan cara menghitung
5. Memberikan gambaran rumus volume bangun ruang
tentang manfaat hasil karyanya dan
mempelajari pelajaran yang memaparkannya di depan
kelas.Siswa menunjukan cara
akan dipelajari. penyelesaian keliling bangun
6. Apabila datar dengan penggunaaan
materi/tema/projek ini benda konkrit.
5. Siswa menyimak penjelasan
kerjakan dengan baik dan guru mengenai materi volume
sungguh-sungguh ini bangun ruang kubus dan balok.
dikuasai dengan baik, maka 6. Siswa mengerjakan latihan
soal-soal materi volume bangun
peserta didik diharapkan ruang balok dan kubus.
dapat menjelaskan tentang:
Menghitung volume
bangun ruang.
7. Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung.
104

8. Di akhir sesi, guru


menyakan bagaimana cara
menghitung volume
bangun ruang kubus dan
balok. Guru menguatkan
cara menemukan rumus
bangun ruang.

Mengetahui, Semarang, Agustus 2020


Kepala Sekolah Peneliti,

Seger Sri Rahayu, S.Pd. Saras Utami


NIP. 196703151994011003 NPM 16120222
105

Lampiran 8. Silabus Kelas Kontrol


SILABUS PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL

Satuan Pendidika : SD Negeri Rejosari 03


Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : Matematika

Kegiatan Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Penilaian Sumber
Pembelajaran Waktu

3.5 Menjelaskan, 3.5.1Mengidentifikasi 1. Siswa mengamati 1. Identifikasi Tertulis 2x35 menit (2 Buku siswa
berbagai benda-benda bangun ruang
dan menentukan bangun ruang pertemuan) matematika
yang berbentuk bangun 2. Volume
volume bangun kubus dan balok ruang (kubus dan balok) bangun ruang kelas V
ruang dengan 3.5.2Menghitung yang sudah disediakan. Benda konkrit
2. Siswa diminta untuk
menggunakan volume bangun Bangun ruang
mencari contoh bangun
satuan volume ruang kubus dan ruang dilingkungan
(seperti kubus balok sekitar.
3. Siswa mengidentifikasi
106

satuan) serta 4.5.1Mengkatagorikan ciri-ciri bangun ruang.


4. Siswa membuktikan hasil
hubungan pangkat bangun ruang
diskusi tentang
tiga dengan akar kubus dan balok mengidentifikasi bangun

pangkat tiga. 4.5.2Menyelesaikan ruang.


5. Mengajukan pertanyaan
4.5 Menyelesaikan masalah
yang ada keterkaitannya
masalah yang berhubungan dengan materi volume

berkaitan dengan bangun bangun ruang tersebut.


6. Guru menjelaskan materi
dengan volume ruang kubus dan
terkait volume bangun
bangun ruang balok ruang.
dengan 7. Siswa dan guru bersama-
sama menemukan cara
menggunakan
penyelesaian volume
satuan volume bangun ruang.
(seperti kubus 8. Siswa diminta untuk
mengambil kartu pintar
satuan)
dan menyelesaikan soal
melibatkan yang ada di kartu pintar.
pangkat tiga dan 9. Siswa maju kedepan
menjelaskan cara
akar pangkat
penyelesaian soal yang
tiga. ada dikartu pintar.
10. Siswa mengerjakan
107

latihan soal-soal materi


volume bangun ruang
(balok dan kubus).

Semarang, Januari
Guru Kelas VB, 2019
Peneliti,

Doddy Kholistian A
NIP. - Saras Utami
NPM 16120222
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Seger Sri Rahayu, S.Pd.


NIP. 196703151994011003
108

Lampiran 9. Silabus Kelas Eksperimen


SILABUS PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidika : SD Negeri Rejosari 03


Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Materi Pokok Penilaian Alokasi Sumber
Pembelajaran Waktu
3.5 Menjelaskan 3.5.1Mengidentifikasi 11. Siswa mengamati 3. Identifikasi Tertulis 2x35 menit (2 Buku siswa
berbagai benda-benda bangun ruang
dan menentukan bangun ruang 4. Volume
pertemuan) matematika
konkrit yang berbentuk
volume bangun kubus dan balok bangun ruang (kubus dan bangun ruang kelas V
ruang dengan 3.5.2Menghitung balok) yang sudah Benda konkrit
menggunakan volume bangun disediakan. bangun ruang
12. Siswa dibagi menjadi 5
satuan volume ruang kubus dan kelompok siswa untuk
(seperti kubus balok membuat bangun ruang
satuan) 4.5.1Mengkatagorikan dengan bahan-bahan yang
sudah disediakan,
4.5 Menyelesaikan bangun ruang didalam kelompok
masalah yang kubus dan balok tersebut membuat dan
berkaitan dengan 4.5.2Menyelesaikan merakit 2 jaring-jaring
bangun ruang (kubus dan
volume bangun masalah balok).
ruang dengan berhubungan 13. Siswa mengamati bangun
menggunakan dengan bangun ruang yang sudah dibuat,
dan di identifikasi ciri-ciri
satuan volume ruang kubus dan bangun ruang tersebut.
109

(seperti kubus balok 14. Siswa membuktikan hasil


diskusi tentang
satuan) mengidentifikasi bangun
ruang.
15. Siswa mencari maksud
dari volume berdasarkan
pengalaman dengan
membawa hasil karya
bangun ruang pertemuan
sebelumnya.
16. Siswa membuktikan cara
menentukan rumus
volume bangun ruang
berdasarkan
pengalamannya.
17. Penjelasan pengantar
materi secara garis
besar/global tentang
materi pelajaran
mengenai : volume
bangun ruang kubus dan
balok
18. Siswa menjelaskan
penyelesaian volume
bangun ruang dengan
cara menghitung rumus
volume bangun ruang
hasil karyanya dan
memaparkannya di depan
kelas.
19. Siswa mengerjakan
latihan soal-soal materi
110

volume bangun ruang


(balok dan kubus)

Guru Kelas VA, Semarang, Maret 2020


Peneliti,

Mursyidah Qonitat, S.Pd. Saras Utami


NIP. - NPM 16120222
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Seger Sri Rahayu, S.Pd.


NIP. 196703151994011003
111

Lampiran 9. RPP Pertemuan Pertama Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejosari 03 Semarang
Kelas / Semester : V / II
Mata Pelajaran : Matematika
Pertemuan ke : 1
Alokasi waktu : 2 X 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KD Kompetensi Indikator
3.5 Menjelaskan, dan menentukan volume 3.5.1Mengidentifikasi
bangun ruang dengan menggunakan bangun ruang
satuan volume (seperti kubus satuan) kubus dan balok
serta hubungan pangkat tiga dengan akar
pangkat tiga.
112

4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.5.1Mengkatagorikan


dengan volume bangun ruang dengan bangun ruang
menggunakan satuan volume (seperti kubus dan balok
kubus satuan) melibatkan pangkat tiga
dan akar pangkat tiga.
C. TUJUAN
1. Setelah diberikan definisi bangun ruang, siswa mampu menjelaskan identifikasi bangun ruang
yang ada dengan terperinci.
2. Setelah diberikan materi, siswa dapat mengenal bagian-bagian bangun ruang kubus dan balok
dengan terperinci.
3. Setelah berekplorasi, siswa mampu mengkatagorikan bangun ruang yang berbeda-beda dengan
benar.
D. MATERI
1. Mengidentifikasi tentang bangun ruang
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan
Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

Pendahuluan 9. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15 menit

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa


10. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah
seorang siswa.
11. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya
sita-cita.
12. Siswa diberi motivasi agar belajar dengan
sungguh-sungguh.
13. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
14. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan
113

baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,


maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang: Meengidentifikasi bangun ruang.
15. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung.
Kegiatan inti 7. Siswa mencermati pengertian bangun ruang. 40 menit

8. Guru menjelaskan jenis-jenis bangun ruang.


9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
10. Siswa menanyakan penjelasan guru yang belum di
pahami tentang bangun ruang.
11. Guru menjawab pertanyaan siswa.
12. Siswa mencoba berdiskusi dengan temannya
tentang bangun ruang.
13. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan
menjelaskan hasil diskusi tentang bangun ruang
dengan bimbingan guru.
14. Guru memberikan pembenaran dan masukan
apabila terdapat kesalahan atau kekurangan pada
siswa.
15. Guru menyatakan bahwa siswa telah paham
tentang bangun ruang.
16. Guru memberikan latihan soal-soal pada siswa.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini 15 menit

2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan


3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya
dan menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu
114

siswa.
G. PENILAIAN
1. Penilaian Hasil Belajar
a) Jenis Tes
Tes tertulis : Pilihan Ganda

: Ujuk Kerja ( Lembar Diskusi Siswa)

b) Prosedur
Tes tertulis : pilihan ganda

Skor :

Ujuk Kerja :

H. SUMBER DAN MEDIA


1. Media/Alat:
a) Benda konkrit
b) Gambar-gambar kubus dan balok
2. Sumber Belajar:
Buku Siswa: Senang Belajar Matematika Kelas V Revisi 2018

Buku Guru: Senang Belajar Matematika Kelas V Revisi 2018


115

Lampiran 10. RPP Pertemuan KeduaKelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejosari 03 Semarang
Kelas / Semester : V / II
Mata Pelajaran : Matematika
Pertemuan ke : 2
Alokasi waktu : 2 X 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KD Kompetensi Indikator
3.5 Menjelaskan, dan menentukan volume 3.5.2Menghitung
bangun ruang dengan menggunakan volume bangun
satuan volume (seperti kubus satuan) ruang kubus dan
serta hubungan pangkat tiga dengan balok
akar pangkat tiga.
116

4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.5.2Menyelesaikan


dengan volume bangun ruang dengan masalah
menggunakan satuan volume (seperti berhubungan
kubus satuan) melibatkan pangkat tiga dengan bangun
dan akar pangkat tiga. ruang kubus dan
balok
C. TUJUAN
1. Setelah kegiatan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan cara mencari rumus volume kubus dan
balok dengan jelas.
2. Setelah diberikan materi, siswa dapat menghitung volume balok dan kubus dengan cermat.
3. Setelah berekplorasi, siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume
bangun ruang dengan benar.
D. MATERI
1. Menghitung volume bangun ruang
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan :Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15 menit

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa


2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah
seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-
cita.
4. Siswa diberi motivasi agar belajar dengan sungguh-
sungguh.
5. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
117

pelajaran yang akan dipelajari.


6. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik
dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Menghitung volume bangun ruang.
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Kegiatan inti 7. Guru mengulas kembali materi yang telah diberikan 40 menit

dipertemuan lalu.
8. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai materi
bangun ruang.
9. Guru memberikan kartu pintar yang diacak sesuai
nomer undian. Didalam kartu pintar terdapat soal
bangun ruang yang harus dijawab oleh siswa.
10. Siswa menjawab penyelesaian volume bangun ruang
dengan cara menghitung rumus volume bangun di depan
kelas.
11. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi
volume bangun ruang kubus dan balok.
12. Siswa mengerjakan latihan soal-soal materi volume
bangun ruang balok dan kubus.
13. Di akhir sesi, guru menyakan bagaimana cara
menghitung volume bangun ruang kubus dan balok.
Guru menguatkan cara menemukan rumus bangun
ruang.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini 15 menit

2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan


3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
118

menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.


5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.
G. PENILAIAN
1. Penilaian Hasil Belajar
a) Jenis Tes
Tes tertulis : Pilihan Ganda

: Ujuk Kerja ( Lembar Diskusi Siswa)

b) Prosedur
Tes tertulis : pilihan ganda

Skor :

Ujuk Kerja :

H. SUMBER DAN MEDIA


1. Media/Alat:
a) Benda konkrit
b) Kartu pintar siswa
c) Montase kubus dan balok
2. Sumber Belajar:
Buku Siswa: Senang Belajar Matematika Kelas V Revisi 2018

Buku Guru: Senang Belajar Matematika Kelas V Revisi 2018

Refleksi Guru
119

Lampiran 11. RPP PertemuanPertama Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejosari 03 Semarang


Kelas / Semester : V / II
Mata Pelajaran : Matematika
Pertemuan ke : 1
Alokasi waktu : 2 X 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KD Kompetensi Indikator
3.5 Menjelaskan, dan menentukan 3.5.1Mengidentifikasi bangun
volume bangun ruang dengan ruang kubus dan balok
menggunakan satuan volume (seperti
kubus satuan) serta hubungan
pangkat tiga dengan akar pangkat
tiga.
120

4.9 Menyelesaikan masalah yang 4.5.1Mengkatagorikan bangun


berkaitan dengan volume bangun ruang kubus dan balok
ruang dengan menggunakan satuan
volume (seperti kubus satuan)
melibatkan pangkat tiga dan akar
pangkat tiga.
C. TUJUAN
1. Setelah diberikan definisi bangun ruang, siswa mampu menjelaskan identifikasi bangun ruang
yang ada dengan terperinci.
2. Setelah diberikan materi, siswa dapat mengenal bagian-bagian bangun ruang kubus dan balok
dengan terperinci.
3. Setelah berekplorasi, siswa mampu mengkatagorikan bangun ruang yang berbeda-beda dengan
benar.
D. MATERI
1. Mengidentifikasi tentang bangun ruang
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan :Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15 menit

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa


2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah
seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-
cita.
4. Siswa diberi motivasi agar belajar dengan sungguh-
sungguh.
5. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
121

pelajaran yang akan dipelajari.


6. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik
dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Meengidentifikasi bangun ruang.
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Kegiatan inti 6. Siswa mengamati berbagai benda-benda konkrit yang 40 menit

berbentuk bangun ruang (kubus dan balok) yang sudah


disediakan.
7. Siswa mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan dengan mengamati benda-benda konkrit yang sudah
ada.
8. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok siswa untuk
membuat jaring-jaring kubus dan balok dengan bahan
yang sudah disediakan, didalam kelompok tersebut
membuat 2 bangun ruang (kubus dan balok).
9. Siswa mengamati bangun ruang yang sudah dibuat,
dan di identifikasi ciri-ciri bangun ruang tersebut.
10. Siswa mengerjakan soal tentang pembelajaran hari ini.
11. Di akhir sesi, guru menyakan bagaimana cara
mengidentifikasi ciri-ciri bangun ruang. Guru
menguatkan berbagai cara menemukan ciri-ciri bangun
ruang sudah ada.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini 15 menit

2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan


3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
G. PENILAIAN
122

1. Penilaian Hasil Belajar


a) Jenis Tes
Tes tertulis : Pilihan Ganda

: Ujuk Kerja ( Lembar Diskusi Siswa)

b) Prosedur
Tes tertulis : pilihan ganda

Skor :

Ujuk Kerja :

H. SUMBER DAN MEDIA


1. Media/Alat:
a) Benda konkrit
b) Kertas karton/manila
c) Lem UHU
d) Gunting
2. Sumber Belajar:
Buku Siswa: Senang Belajar Matematika Kelas V Revisi 2018

Buku Guru: Senang Belajar Matematika Kelas V Revisi 2018

Refleksi Guru
123

Lampiran 12. RPP Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri Rejosari 03 Semarang


Kelas / Semester : V / II
Mata Pelajaran : Matematika
Pertemuan ke : 2
Alokasi waktu : 2 X 35 Menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KD Kompetensi Indikator
3.5 Menjelaskan, dan menentukan 3.5.2Menghitung volume
volume bangun ruang dengan bangun ruang kubus
menggunakan satuan volume (seperti dan balok
kubus satuan) serta hubungan
pangkat tiga dengan akar pangkat
tiga.
124

4.9 Menyelesaikan masalah yang 4.5.2Menyelesaikan


berkaitan dengan volume bangun masalah berhubungan
ruang dengan menggunakan satuan dengan bangun ruang
volume (seperti kubus satuan) kubus dan balok
melibatkan pangkat tiga dan akar
pangkat tiga.
C. TUJUAN
1. Setelah kegiatan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan cara mencari rumus volume kubus dan
balok dengan jelas.
2. Setelah diberikan materi, siswa dapat menghitung volume balok dan kubus dengan cermat.
3. Setelah berekplorasi, siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume
bangun ruang dengan benar.
D. MATERI
1. Menghitung volume bangun ruang
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan :Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, 15 menit

menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa


2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah
seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-
cita.
4. Siswa diberi motivasi agar belajar dengan sungguh-
sungguh.
5. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
6. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik
dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
125

peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:


Menghitung volume bangun ruang.
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Kegiatan 1. Siswa mengamati berbagai benda-benda konkrit yang 40 menit
inti
berbentuk bangun ruang (kubus dan balok) yang sudah
disediakan.
2. Siswa mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan dengan mengamati benda-benda konkrit yang sudah
ada.
3. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok siswa untuk
berdiskusi membuktikan cara menentukan rumus volume
bangun ruang berdasarkan pengalamannya.
4. Siswa menjelaskan penyelesaian volume bangun ruang
dengan cara menghitung rumus volume bangun ruang
hasil karyanya dan memaparkannya di depan kelas.
5. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi
volume bangun ruang kubus dan balok.
6. Siswa mengerjakan latihan soal-soal materi volume
bangun ruang balok dan kubus.
7. Di akhir sesi, guru menyakan bagaimana cara
menghitung volume bangun ruang kubus dan balok.
Guru menguatkan cara menemukan rumus bangun ruang.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini 15 menit

2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan


3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
G.
126

H. PENILAIAN
1. Penilaian Hasil Belajar
a) Jenis Tes
Tes tertulis : Pilihan Ganda

: Ujuk Kerja ( Lembar Diskusi Siswa)

b) Prosedur
Tes tertulis : pilihan ganda

Skor :

Ujuk Kerja :

I. SUMBER DAN MEDIA


1. Media/Alat:
a) Benda konkrit
b) Kubus dan balok hasil karya siswa sebelumnya
c) Montase kubus dan balok
2. Sumber Belajar:
Buku Siswa: Senang Belajar Matematika Kelas V Revisi 2018

Buku Guru: Senang Belajar Matematika Kelas V Revisi 2018


127

Lampiran 12. RPP Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen

BAHAN AJAR
MATERI VOLUME BANGUN RUANG
KELAS V SEMESTER 2

KOMPETENSI DASAR
3.5 Menjelaskan dan menentukan volume bangun ruang dengan menggunakan
satuan volume (seperti kubus satuan)
4.5 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang dengan menggunakan
satuan volume (seperti kubus satuan)
PETA KONSEP

JENIS-JENIS BANGUN
RUANG

BALOK KUBUS

INDIKATOR :

3.5.1Mengidentifikasi bangun ruang kubus dan balok

3.5.2Menghitung volume bangun ruang kubus dan balok


128

4.5.1Mengkatagorikan bangun ruang kubus dan balok

4.5.2Menyelesaikan masalah berhubungan

A. BALOK

Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang
persegi atau persegi panjang, dengan paling tidak satu pasang di antaranya
berukuran berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik
sudut. Balok yang dibentuk oleh enam persegi sama dan sebangun disebut
sebagai kubus.

Nama bangunnya adalah Balok KLMN.OPQR.


Rusuknya adalah KL, LM, MN, NK, OP, PQ, QR, RO, PL, QM, RN, OK.
Sisinya adalah KLMN, OPQR, KLPO, NMQR, LMQP, KNRO.
Titik sudutnya adalah K, L, M, N, O, P, Q, R.
Diagonal sisinya adalah LQ, MP, LO, PK, KR, NO, NQ, RM, KM, LN, OQ,
PR. Diagonal ruangnya adalah LR, PN, MO, KQ.
Bidang diagonalnya adalah LMRO, KPQN, OPMN, KLQR, KMQO,
NLPR.

Banyaknya masing-masing komponen balok adalah sebagai berikut.


129

Keenam komponen pada tabel di atas sekaligus merupakan sifat-sifat balok.


Balok memiliki 12 rusuk, 6 sisi berbentuk persegi panjang, dan seterusnya.
Ada satu sifat lain yang menjadi ciri balok, yaitu memiliki 3 pasang bidang
sejajar.

Rusuk-rusuk balok
Perhatikan rusuk yang sejajar dan sama panjang pada balok KLMN.OPQR!
Rusuk-rusuk yang sama panjang
KL = NM = RQ = OP
KO = LP = MQ = NR
LM = KN = OR = PQ
Rusuk-rusuk yang sejajar
KL // NM // RQ // OP
KO // LP // MQ // NR
LM // KN // OR // PQ

Aturan penamaan balok


 Penamaan balok menggunakan
8 huruf kapital dengan diberi
tanda titik setelah 4 huruf
pertama, contohnya
ABCD.EFGH
 Penamaan dimulai dari bidang
bawah berputar berlawanan
arah jarum jam kemudian ke
bidang atas juga berputar
berlawanan arah jarum jam.
130
131

B. KUBUS

Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang
sisi yang kongruen berbentuk bujur sangkar. Kubus memiliki 6 sisi, 12
rusuk, dan 8 titik sudut. Kubus juga disebut dengan Bidang enam beraturan,
selain itu kubus juga merupakan bentuk khusus dalam prisma segi empat,
Kubus.

Nama bangunnya adalah Kubus ABCD.EFGH


Rusuknya adalah AB, BC, CD, AD, EF, FG, GH, EH
Sisinya adalah ABCD, EFGH, ABFE, DCGH, BCGF, ADHE
Titik sudutnya adalah A, B, C, D, E, F, G, H
Diagonal sisinya adalah AF, BE, BG, CF, CH, DG, AH, DE, AC, BD, EG,
FH Diagonal ruangnya adalah HB, DF, AG, CE
Bidang diagonalnya adalah BCHE, AFGD, ABGH, CDEF, DBFH, ACGE
Banyaknya masing-masing komponen kubus adalah sebagai berikut.

Berdasarkan komponen tersebut, kubus memiliki sifat yang mirip dengan


balok. Bedanya, sisi kubus berbentuk persegi dan 3 pasang bidang
sejajarnya sama dan sebangun.

Sisi Sejajar
132

Perhatikan gambar berikut!

Sisi ADHE sejajar dengan sisi BCGF. Sisi yang sejajar memiliki jarak
setiap titiknya sama. Begitu juga sisi ABCD sejajar dengan sisi EFGH dan
sisi ABFE sejajar dengan sisi DCGH.
Menentukan Volume Kubus
Kubus adalah balok yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi sama.
Kubus memiliki 6 sisi yang sama, sisi kubus berbentuk persegi. Volume
kubus dapat ditentukan dari volume balok.

Perhatikan balok berikut ini!


Jika dipandang sebagai balok, maka gambar
di samping diketahui sebagai berikut:
Panjang = 3 kubus satuan,
Lebar = 3 kubus satuan,
Tinggi = 3 kubus satuan.
Volume kubus di atas adalah V = 3 x 3 x 3 = 27 kubus satuan.

Volume kubus dapat diperoleh dengan cara berikut.


Volume kubus adalah hasil kali panjang sisi dengan panjang sisi dan
panjang sisi lagi. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
133

Lampiran 13. Kisi-Kisi Uji Coba

Kisi – Kisi Soal Uji Coba

Nama Sekolah : SD Negeri Tlogosari Wetan 01 Kelas/Semester : V/II


Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 70 Menit
Kurikulum : 2013 Jumlah Soal : 30

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Bentuk Ranah Nomer Soal Jumlah Sumber
Soal Soal
3.5Menjelaskan dan 3.5.1Mengidentifikasi 5. Identifikasi PG C1 1, 3, 11, 12, 9 Buku Siswa:
bangun ruang Senang
menentukan bangun ruang 6. Volume bangun 15, 18, 19, Belajar
ruang Matematika
volume bangun kubus dan balok 22, 27 Kelas V
Revisi 2018
ruang dengan 3.5.2Menghitung PG C3 4, 5, 6, 7, 8, 14
menggunakan volume bangun 9, 10, 17,
satuan volume ruang kubus dan 20, 21, 23,
(seperti kubus balok 25, 29, 30
134

satuan) 4.5.1Mengkatagorikan PG C2 2, 13 2
4.5 Menyelesaikan bangun ruang
masalah yang kubus dan balok
berkaitan dengan
volume bangun
ruang dengan 4.5.2Menyelesaikan PG C3 14, 16, 24, 5
menggunakan masalah 26, 28
satuan volume berhubungan
(seperti kubus dengan bangun
satuan) ruang kubus dan
balok
135

Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal Prestest

Kisi – Kisi Soal Pretest

Nama Sekolah : SD Negeri Rejosari 03 Kelas/Semester : V/II


Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 70
Menit
Kurikulum : 2013 Jumlah Soal : 30

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Bentuk Soal Ranah Nomer Jumlah Sumber
Soal Soal
3.5Menjelaskan dan 3.5.1Mengidentifikasi 1. Identifikasi PG C1 5, 7, 8, 15, 6 Buku Siswa:
bangun ruang Senang Belajar
menentukan bangun ruang 2. Volume 16, 18, Matematika
bangun ruang Kelas V Revisi
volume bangun kubus dan balok 2018

ruang dengan 3.5.2Menghitung PG C3 1, 2, 3, 4, 11


menggunakan volume bangun 6, 11, 12,
satuan volume ruang kubus dan 13, 14, 19,
(seperti kubus balok 20
136

satuan) 4.5.1Mengkatagorikan PG C2 10 1
4.5 Menyelesaikan bangun ruang
masalah yang kubus dan balok
berkaitan
dengan volume
bangun ruang 4.5.2Menyelesaikan PG C3 9, 17 2
dengan masalah
menggunakan berhubungan
satuan volume dengan bangun
(seperti kubus ruang kubus dan
satuan) balok
137

Lampiran 15. Kisi-Kisi Soal Postest

Kisi – Kisi Soal Postest

Nama Sekolah : SD Negeri Rejosari 03 Kelas/Semester : V/II


Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 70 Menit
Kurikulum : 2013 Jumlah Soal : 30

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Bentuk Ranah Nomer Jumlah Sumber
Soal Soal Soal
3.5Menjelaskan dan 3.5.1Mengidentifikasi 1. Identifikasi PG C1 2, 3, 6, 9, 6 Buku Siswa:
bangun Senang Belajar
menentukan bangun ruang kubus ruang 13, 16 Matematika
2. Volume Kelas V Revisi
volume bangun dan balok bangun 2018
ruang
ruang dengan 3.5.2Menghitung volume PG C3 4, 5, 7, 10, 11
menggunakan bangun ruang kubus 11, 12, 14,
satuan volume dan balok 17, 18, 19,
(seperti kubus 20
138

satuan) 4.5.1Mengkatagorikan PG C2 15 1
4.5 Menyelesaikan bangun ruang kubus
masalah yang dan balok
berkaitan dengan
volume bangun
ruang dengan 4.5.2Menyelesaikan PG C3 1, 8 2
menggunakan masalah
satuan volume berhubungan dengan
(seperti kubus bangun ruang kubus
satuan) dan balok
139

Lampiran 16. Soal Uji Coba

SD NEGERI TLOGOSARI WETAN 01 SEMARANG


UJI COBA INSTRUMEN
SOAL KELILING BANGUN DATAR
TAHUN 2020/2021

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas : V (Lima)
Waktu : 60 Menit
PetunjukUmum :
1. Mulailah dengan berdoa kepada Allah SWT
2. Periksa soal dan bacalah dengan teliti
3. Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar
4. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Beritanda (X) dilembarjawabdanpilihlahsatujawaban yang benar a, b, c, atau d!
1. Sebuahbalokadalahbangunruang yang dibentukolehbangundatar ... .
a. Persegi
b. Persegi panjang dan lingkaran
c. Persegi dan persegi panjang
d. Persegi panjang dan segitiga
2. Perhatikangambarberikut!

1 2

3 4

Gambar yang merupakanbentukbangunruangadalah... .


a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1, 2 dan 3
d. Semua benar
3. Pilihan paling tepat untuk rumus volume dan luas permukaan balok
adalah... .
a. V = p x l x t, L = p x l + p x t + l x t
b. V = p x l x t, L = 2(p x l + p x t + l x t)
c. V = p x l x t, L = 4(p x l + p x t + l x t)
140

d. V = p x l x t, L = 6(p x l + p x t + l x t)
4. Sebuah kardus berbentuk balok memiliki panjang 28 cm, lebar 14 cm, dan
tingginya 12 cm. Volume kardus tersebut adalah... cm3
a. 4.700
b. 4.702
c. 4.704
d. 4.706
5. Volume sebuah balok dengan panjang 17 cm, lebar 11 cm, dan tinggi 8 cm
yaitu... cm3
a. 1.516
b. 1.509
c. 1.498
d. 1.496
Perhatikan gambar berikut untuk mengerjakan soal no. 6, 7, dan 8!

6. Volume balok pada gambar A yaitu... cm3


a. 6.048
b. 6.050
c. 6.052
d. 6.056
7. Tentukan tinggi sisi pada gambar B... cm
a. 15
b. 16
c. 17
d. 18
8. Hitunglah lebar sisi pada gambar C... cm
a. 9
b. 11
c. 12
d. 14
Perhatikan gambar berikut untuk mengerjakan soal no. 9 dan 10!
141

9. Volume balok pada gambar diatas adalah... cm3


a. 2.210
b. 2.200
c. 2.110
d. 2.100
10. Luas permukaan pada gambar diatas adalah... cm2
a. 1.164
b. 1.168
c. 1.170
d. 1.174
11. Jumlah rusuk pada bangun kubus yaitu... .
a. 6
b. 8
c. 12
d. 14

12. Rumus untuk mencari volume kubus adalah... .


a. V = s x s
b. V = s x s x s
c. V = p x l x t
d. V = r x r x r
13. Perhatikan gambar berikut!

1 2

4 3

Gambar diatas yang menunjukan bangun balok dan kubus adalah... .


a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 1, 2 dan 3
d. Semua benar
14. Aditya memiliki kardus berbentuk kubus dengan panjang sisi 40 cm.
Volume kardus milik Aditya yaitu... cm3
a. 1.600
b. 16.000
c. 54.000
d. 64.000
15. Perbedaan antara balok dan kubus adalah... .
a. Jumlah sisi-sisinya
b. Jumlah rusuknya
142

c. Bentuk sisi-sisinya
d. Bentuk sudut-sudutnya
16. Sebuah akuarium milik Dimas berbentuk kubus dengan panjang rusuk 7
dm. Berapakah volume akuarium milik Dimas?
a. 49 dm3
b. 343 dm3
c. 434 dm3
d. 443 dm3
17. Volume sebuah kubus yaitu 1.728 cm3. Panjang rusuk kubus adalah... cm
a. 12
b. 13
c. 14
d. 15
18. Jumlah titik sudut pada balok adalah... .
a. 4
b. 6
c. 8
d. 12
19. Sisi pada bangun kubus berbentuk... .
a. Segitiga
b. Persegi
c. Persegi panjang
d. Lingkaran
20. Perhatikan gambar berikut!

Volume pada bangun diatas adalah... cm3


a. 5.832
b. 5.876
c. 5.878
d. 5.882
21. Perhatikan gambar berikut!

Volume pada bangun diatas adalah... cm3


a. 200
b. 250
c. 255
d. 300
143

22. Jumlah titik sudut pada kubus yaitu... .


a. 6
b. 8
c. 12
d. 15
23. Perhatikan gambar dibawah ini!

Volume bangun diatas yaitu sebesar... .


a. 25 kubus satuan
b. 50 kubus satuan
c. 100 kubus satuan
d. 125 kubus satuan
24. Sebuah kolam renang berbentuk kubus memiliki panjang 12m. Apabila
setengah kolam tersebut terisi air, jumlah air yang ada di kolam adalah ...
m3
a. 864
b. 1.152
c. 1.728
d. 2.152
25. Jika sebuah kubus panjang rusuknya 10 cm, maka volumenya adalah...
cm3
a. 10 cm
b. 100 cm
c. 1.000 cm
d. 10.000 cm
26. Pak Bowo memiliki bak mandi berbentuk balok dengan ukuran panjang
120 cm, lebar 80 cm dan tinggi 80 cm. Berapa volume bak mandi milik
Pak Bowo ?
a. 760.000 cm3
b. 768.000 cm3
c. 860.000 cm3
d. 868.000 cm3
27. Balok memiliki berapa pasang sisi yang ukurannya sama panjang?
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
144

28. Dewa mempunyai celengan berbentuk kubus, jika panjang rusuknya 17 cm


maka volume celengan Dewa adalah.... cm3
a. 270
b. 289
c. 4.900
d. 4.913
29. Sebuah kubus memiliki volume 9.621 cm3. Panjang rusuknya adalah ...
Cm
a. 11
b. 21
c. 31
d. 41
30. Sebuah balok memiliki ukuran panjang 14 cm, lebar 9 cm dan tinggi 11
cm. Volume balok tersebut adalah... cm3
a. 1.377
b. 1.386
c. 1.387
d. 1.396
145

Lampiran 17. Kunci Jawaban Soal Uji Coba

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. C

2. B

3. B

4. C

5. D

6. A

7. C

8. A

9. D

10. B

11. C

12. B

13. A

14. D

15. C

16. B

17. A

18. C

19. B

20. A

21. A

22. B
146

23. D

24. A

25. C

26. B

27. B

28. D

29. B

30. B
147

Lampiran 18. Lembar Jawaban Soal Uji Coba


148
149
150
151

Lampiran 19. Soal Pretest


SD NEGERI REJOSARI 03 SEMARANG
SOAL PRETEST VOLUME BANGUN RUANG
TAHUN 2020/2021

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas : V (Lima)
Waktu : 60 Menit
PetunjukUmum :
5. Mulailah dengan berdoa kepada Allah SWT
6. Periksa soal dan bacalah dengan teliti
7. Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar
8. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Beritanda (X) dilembarjawabdanpilihlahsatujawaban yang benar a, b, c, atau d!
1. Perhatikangambardibawahini!

Volume bangun diatas yaitu sebesar... .


a. 25 kubus satuan
b. 50 kubus satuan
c. 100 kubus satuan
d. 125 kubus satuan
2. Perhatikangambarberikut!

Volume pada bangun diatas adalah... cm3


a. 5.832
b. 5.876
c. 5.878
d. 5.882
3. Volume sebuah kubus yaitu 1.728 cm3. Panjang rusuk kubus adalah... cm
a. 12
b. 13
c. 14
d. 15
4. Sebuah balok memiliki ukuran panjang 14 cm, lebar 9 cm dan tinggi 11
cm. Volume balok tersebut adalah... cm3
a. 1.377
b. 1.386
152

c. 1.387
d. 1.396
5. Jumlah rusuk pada bangun kubus yaitu... .
a. 6
b. 8
c. 12
d. 14
6. Perhatikan gambar berikut!

Volume pada bangun diatas adalah... cm3


a. 200
b. 250
c. 255
d. 300
7. Sebuah balok adalah bangun ruang yang dibentuk oleh bangun datar ... .
a. Persegi
b. Persegi panjang dan lingkaran
c. Persegi dan persegi panjang
d. Persegi panjang dan segitiga

8. Jumlah titik sudut pada balok adalah... .


a. 4
b. 6
c. 8
d. 12
9. Pak Bowo memiliki bak mandi berbentuk balok dengan ukuran panjang
120 cm, lebar 80 cm dan tinggi 80 cm. Berapa volume bak mandi milik
Pak Bowo ?
a. 760.000 cm3
b. 768.000 cm3
c. 860.000 cm3
d. 868.000 cm3
10. Perhatikan gambar berikut!

1 2

3 4
153

Gambar yang merupakanbentukbangunruangadalah... .


a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1, 2 dan 3
d. Semua benar
Perhatikan gambar berikut untuk mengerjakan soal no. 11, 12, dan 13!

11. Volume balok pada gambar A yaitu... cm3


a. 6.048
b. 6.050
c. 6.052
d. 6.056
12. Tentukan tinggi sisi pada gambar B... cm
a. 15
b. 16
c. 17
d. 18
13. Hitunglah lebar sisi pada gambar C... cm
a. 9
b. 11
c. 12
d. 14
14. Sebuah kubus memiliki volume 9.621 cm3. Panjang rusuknya adalah ..Cm
a. 11
b. 21
c. 31
d. 41
15. Pilihan paling tepat untuk rumus volume dan luas permukaan balok
adalah... .
a. V = p x l x t, L = p x l + p x t + l x t
b. V = p x l x t, L = 2(p x l + p x t + l x t)
c. V = p x l x t, L = 4(p x l + p x t + l x t)
d. V = p x l x t, L = 6(p x l + p x t + l x t)
16. Sisi pada bangun kubus berbentuk... .
a. Segitiga
b. Persegi
c. Persegi panjang
d. Lingkaran
154

17. Aditya memiliki kardus berbentuk kubus dengan panjang sisi 40 cm.
Volume kardus milik Aditya yaitu... cm3
a. 1.600
b. 16.000
c. 54.000
d. 64.000
18. Perbedaan antara balok dan kubus adalah... .
a. Jumlah sisi-sisinya
b. Jumlah rusuknya
c. Bentuk sisi-sisinya
d. Bentuk sudut-sudutnya
19. Perhatikan gambar berikut untuk mengerjakan soal no. 19!

Volume balok pada gambar diatas adalah... cm3


a. 2.210
b. 2.200
c. 2.110
d. 2.100
20. Volume sebuah balok dengan panjang 17 cm, lebar 11 cm, dan tinggi 8 cm
yaitu... cm3
a. 1.516
b. 1.509
c. 1.498
d. 1.496
155

Lampiran 20. Kunci Jawaban Soal Pretest

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. D

2. A

3. A

4. B

5. C

6. A

7. C

8. C

9. B

10. B

11. A

12. C

13. A

14. B

15. B

16. B

17. D

18. C

19. D

20. D
156

Lampiran 21. Lembar Jawab Soal Pretest


157
158
159
160

Lampiran 22. Soal Postest

SD NEGERI REJOSARI 03 SEMARANG


SOAL POSTEST VOLUME BANGUN RUANG
TAHUN 2020/2021

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas : V (Lima)
Waktu : 60 Menit
PetunjukUmum :
1. Mulailah dengan berdoa kepada Allah SWT
2. Periksa soal dan bacalah dengan teliti
3. Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar
4. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Beritanda (X) dilembarjawabdanpilihlahsatujawaban yang benar a, b, c, atau d!
1. Perhatikan gambar berikut untuk mengerjakan soal no. 8!

Volume balok pada gambar diatas adalah... cm3


a. 2.210
b. 2.200
c. 2.110
d. 2.100
2. Jumlah titik sudut pada balok adalah... .
a. 4
b. 6
c. 8
d. 12
3. Pak Bowo memiliki bak mandi berbentuk balok dengan ukuran panjang
120 cm, lebar 80 cm dan tinggi 80 cm. Berapa volume bak mandi milik
Pak Bowo ?
a. 760.000 cm3
b. 768.000 cm3
c. 860.000 cm3
d. 868.000 cm3
4. Aditya memiliki kardus berbentuk kubus dengan panjang sisi 40 cm.
Volume kardus milik Aditya yaitu... cm3
a. 1.600
b. 16.000
161

c. 54.000
d. 64.000
5. Sebuahbalokadalahbangunruang yang dibentukolehbangundatar ... .
a. Persegi
b. Persegi panjang dan lingkaran
c. Persegi dan persegi panjang
d. Persegi panjang dan segitiga
6. Pilihan paling tepat untuk rumus volume dan luas permukaan balok
adalah... .
a. V = p x l x t, L = p x l + p x t + l x t
b. V = p x l x t, L = 2(p x l + p x t + l x t)
c. V = p x l x t, L = 4(p x l + p x t + l x t)
d. V = p x l x t, L = 6(p x l + p x t + l x t)
7. Volume sebuah kubus yaitu 1.728 cm3. Panjang rusuk kubus adalah... cm
a. 12
b. 13
c. 14
d. 15

8. Volume sebuah balok dengan panjang 17 cm, lebar 11 cm, dan tinggi 8 cm
yaitu... cm3
a. 1.516
b. 1.509
c. 1.498
d. 1.496
9. Jumlah rusuk pada bangun kubus yaitu... .
a. 6
b. 8
c. 12
d. 14
10. Perbedaan antara balok dan kubus adalah... .
a. Jumlah sisi-sisinya
b. Jumlah rusuknya
c. Bentuk sisi-sisinya
d. Bentuk sudut-sudutnya
11. Perhatikan gambar berikut!

Volume pada bangun diatas adalah... cm3


a. 200
b. 250
c. 255
d. 300
162

12. Sebuah balok memiliki ukuran panjang 14 cm, lebar 9 cm dan tinggi 11
cm. Volume balok tersebut adalah... cm3
a. 1.377
b. 1.386
c. 1.387
d. 1.396
13. Perhatikangambarberikut!

1 2

3 4

Gambar yang merupakanbentukbangunruangadalah... .


a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1, 2 dan 3
d. Semua benar
14. Perhatikan gambar dibawah ini!

Volume bangun diatas yaitu sebesar... .


a. 25 kubus satuan
b. 50 kubus satuan
c. 100 kubus satuan
d. 125 kubus satuan
15. Sisi pada bangun kubus berbentuk... .
a. Segitiga
b. Persegi
c. Persegi panjang
d. Lingkaran
16. Sebuah kubus memiliki volume 9.621 cm3. Panjang rusuknya adalah ...
Cm
a. 11
b. 21
c. 31
d. 41
17. Perhatikan gambar berikut!
163

Volume pada bangun diatas adalah... cm3


a. 5.832
b. 5.876
c. 5.878
d. 5.882
Perhatikan gambar berikut untuk mengerjakan soal no. 18, 19, dan 20!

18. Volume balok pada gambar A yaitu... cm3


a. 6.048
b. 6.050
c. 6.052
d. 6.056
19. Tentukan tinggi sisi pada gambar B... cm
a. 15
b. 16
c. 17
d. 18
20. Hitunglah lebar sisi pada gambar C... cm
a. 9
b. 11
c. 12
d. 14
164

Lampiran 23. Kunci Jawaban Soal Postest

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. D

2. C

3. B

4. D

5. C

6. B

7. A

8. D

9. C

10. C

11. A

12. B

13. B

14. D

15. B

16. B

17. A

18. A

19. C

20. A
165

ampiran 24. Lembar Jawab Jawaban Soal Postest


166
167
168
169

Lampiran 25. Tabel Uji Validitas, Reabilitas, Taraf Kesukaran, Daya Pembeda
170

Lampiran 26. Penghitungan Manual Uji Validitas

PERHITUNGAN MANUAL VALIDITAS DAN REKAPITULASI

Validitas Butir Soal


Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2016:87). Untuk menentukan validitas tes
digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

Untuk butir soal no.1

rxy =

rxy =

rxy =

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = 0,48198
Kemudian hasil rxy dikonsultasikan dengan harga r product moment dengan taraf
signifikan = 5% dan N = 23 yaitu rtabel = 0,413. Apabila rxy > rtabel maka butir
soal dikatakan valid dan sebaliknya rxy < rtabel maka butir soal dikatakan invalid.
Dikarenakan rxy = 0,481 > rtabel = 0,413 maka dapat disimpulakn bahwa butir soal
nomer 1 dikatakan valid.

Untuk butir soal no. 10

rxy =

rxy =
171

rxy =

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = 0,044
Kemudian hasil rxy dikonsultasikan dengan harga r product moment dengan taraf
signifikan = 5% dan N = 23 yaitu rtabel = 0,413. Apabila rxy > rtabel maka butir
soal dikatakan valid dan sebaliknya rxy < rtabel maka butir soal dikatakan invalid.
Dikarenakan rxy = 0,044 < rtabel = 0,413 maka dapat disimpulakn bahwa butir soal
nomer 3 dikatakan invalid.
172

REKAPITULASI PERHITUNGAN VALIDITAS


Butir Soal rxy rtabel Keterangan
1 0,481 0,413 VALID
2 0,560 0,413 VALID
3 0,449 0,413 VALID
4 0,558 0,413 VALID
5 0,634 0,413 VALID
6 0,560 0,413 VALID
7 0,678 0,413 VALID
8 0,691 0,413 VALID
9 0,512 0,413 VALID
10 0,044 0,413 INVALID
11 0,554 0,413 VALID
12 0,074 0,413 INVALID
13 0,096 0,413 INVALID
14 0,512 0,413 VALID
15 0,754 0,413 VALID
16 0,419 0,413 VALID
17 0,727 0,413 VALID
18 0,490 0,413 VALID
19 0,502 0,413 VALID
20 0,560 0,413 VALID
21 0,451 0,413 VALID
22 0,318 0,413 INVALID
23 0,510 0,413 VALID
24 0,272 0,413 INVALID
25 0,400 0,413 INVALID
26 0,508 0,413 VALID
27 -0,137 0,413 INVALID
28 0,466 0,413 VALID
173

29 0,604 0,413 VALID


30 0,740 0,413 VALID
174

Lampiran 27. Penghitungan Manual Reliabilitas

PERHITUNGAN MANUAL RELIABILITAS

Mencari S2 dengan rumus standar deviasi, sebagai berikut :

S2 =

S2 =

S2 =

S2 =
Kemudian untuk menguji reliabilitas tes akan digunkan rumus KR 20 yaitu :

r 11 =

r 11 =

r 11 =

r 11 =
r 11 =
Setelah diperoleh r11 kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment.
Instrumen dikatakan reliabel jika r11 > rtabel. Dari perhitungan di atas, didapatkan
r11 = 0,889. Oleh karena r11 = 0,889 > rtabel = 0,413 maka instrumen soal dikatakan
reliabel.
175

Lampiran 28. Penghitungan Manual Taraf Kesungkaran

PERHITUNGAN MANUAL TARAF KESUNGKARAN DAN REKAPITULASI

Langkah-langkah untuk menghitung tingkat kesungkaran soal adalah sebagai


berikut :
Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus :

P=

Dengan ketentuan :
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

Butir soal nomor 1

P=

P=

P = 0,739
Maka butir soal nomor 1 adalah soal Mudah

Butir soal nomor 7


P=

P=

P = 0,695
Maka butir soal nomor 7 adalah soal Sedang
176

REKAPITULASI PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN


No Butir Jumlah Besar Indeks Kesukaran Keterangan
Soal
1 17 0,739 Mudah
2 16 0,695 Sedang
3 13 0,565 Sedang
4 17 0,739 Mudah
5 16 0,695 Sedang
6 16 0,695 Sedang
7 14 0,608 Sedang
8 14 0,608 Sedang
9 15 0,652 Sedang
10 14 0,608 Sedang
11 15 0,652 Sedang
12 20 0,869 Mudah
13 22 0,956 Mudah
14 14 0,608 Sedang
15 9 0,391 Sedang
16 19 0,826 Mudah
17 12 0,521 Sedang
18 13 0,565 Sedang
19 16 0,695 Sedang
20 16 0,695 Sedang
21 17 0,739 Mudah
22 18 0,782 Mudah
23 11 0,478 Sedang
24 15 0,652 Sedang
25 18 0,782 Mudah
26 19 0,826 Mudah
27 7 0,304 Sedang
177

28 17 0,739 Mudah
29 16 0,695 Sedang
30 12 0,521 Sedang
178

Lampiran 29. Penghitungan Manual Daya Pembeda

PERHITUNGAN MANUAL DAYA PEMBEDA DAN REKAPITULASI

Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal berbentuk pilihan
ganda adalah menghitung rata-rata (mean) yaitu antara rata-ratadari kelompok atas
dengan rata-rata dari kelompokbawah untuk tiap-tiap soal dengan menggunakan
rumus :
D=

Membandingkan daya pembeda dengan kriteria seperti berikut :


D : 0,00 - 0,20 : Jelek
D : 0,21 - 0,40 : Cukup
D : 0,41 – 0,70 : Baik
D : 0,71 - 1,00 : Baik Sekali

Untuk butir soal no.1


D=

D=

D=

D = 0,545
Dari hasil perhitungan nomor 1 kriteria Baik

Untuk butir soal no.4


D=

D=

D=
179

D = 0,022
Dari hasil perhitungan nomor 4 kriteria Jelek

Untuk butir soal no.6


D=

D=

D=

D = 0,287
Dari hasil perhitungan nomor 1 kriteria Cukup
180

REKAPITULASI PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA


No. Butir Jumlah Besar Jumlah Besar D Keterangan
Soal Kelas Atas (BA) Kelas Bawah
(BB)
1 12 5 0,545 Baik
2 10 6 0,287 Cukup
3 8 5 0,212 Cukup
4 9 8 0,022 Jelek
5 11 5 0,462 Baik
6 10 6 0,287 Cukup
7 10 4 0,469 Baik
8 10 4 0,469 Baik
9 9 6 0,204 Cukup
10 5 9 -0,401 Jelek
11 9 6 0,204 Cukup
12 9 11 -0,25 Jelek
13 11 11 0,083 Jelek
14 10 4 0,469 Baik
15 6 3 0,227 Cukup
16 9 10 0,159 Jelek
17 9 3 0,477 Baik
18 9 4 0,386 Cukup
19 11 5 0,462 Baik
20 11 5 0,462 Baik
21 11 6 0,371 Cukup
22 8 10 -0,242 Jelek
23 7 4 0,219 Cukup
24 6 9 -0,318 Jelek
25 9 9 -0,068 Jelek
26 12 7 0,363 Cukup
181

27 2 5 -0,287 Jelek
28 8 9 -0,151 Jelek
29 10 6 0,287 Cukup
30 9 3 0,477 Baik
182

Lampiran 29. Tabel Uji Normalitas Awal Kelas Kontrol

UJI NORMALITAS AWAL KELAS KONTROL

NO KODE Xi Xi - Xbar (Xi - Xbar)² Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) ǀF(Zi) - S(Zi)ǀ


1 K-8 35 -39,66666667 1573,444444 -1,87 0,4693 0,0307 0,133333333 0,102
2 K-14 35 -39,66666667 1573,444444 -1,87 0,4693 0,0307 0,133333333 0,102
3 K-11 40 -34,66666667 1201,777778 -1,63 0,4484 0,0516 0,2 0,148
4 K-15 65 -9,666666667 93,44444444 -0,454905 0,1736 0,3264 0,266666667 0,059
5 K-1 70 -4,666666667 21,77777778 -0,21961 0,0832 0,4168 0,333333333 0,083
6 K-2 75 0,333333333 0,111111111 0,02 0,0080 0,5080 0,466666667 0,041
7 K-10 75 0,333333333 0,111111111 0,02 0,0080 0,5080 0,466666667 0,041
8 K-4 80 5,333333333 28,44444444 0,25 0,0987 0,5987 0,533333333 0,065
9 K-3 85 10,33333333 106,7777778 0,49 0,1879 0,6879 0,6 0,087
10 K-7 90 15,33333333 235,1111111 0,72 0,2611 0,7611 0,8 0,038
11 K-12 90 15,33333333 235,1111111 0,72 0,2611 0,7611 0,8 0,038
12 K-13 90 15,33333333 235,1111111 0,72 0,2611 0,7611 0,8 0,038
13 K-5 95 20,33333333 413,4444444 0,96 0,3315 0,8315 0,933333333 0,101
14 K-6 95 20,33333333 413,4444444 0,96 0,3315 0,8315 0,933333333 0,101
15 K-9 100 25,33333333 641,7777778 1,19 0,3830 0,8830 1 0,117
Jumlah 1120 6773,333333
Rata-rata 74,66667
Kesimpulan : Karena L0 < Ltabel yaitu 0,148 < 0,220 Maka H0 diterima jadi
s 21,24984
sampel berasal dari populasi yang distribusi normal
Lo 0,148
Ltabel taraf 5% 0,220
183

Lampiran 30. Penghitungan Manual Uji Normalitas Awal Kelas Kontrol

UJI NORMALITAS AWAL PRETEST


KELAS KONTROL
(Secara Manual)

1. Menentukan hipotesis
Ho : sampel berasal dari data berdistribusi normal
Ha : sampel berasal dari data berdistribusi tidak normal
2. Menentukan taraf signifikan yaitu a = 0,05
Menentukan

Sebelumnya data durutkan terlebih dahulu dari yang terkeci sampai


terbesar. Berdasarkan tabel uji normalitas diperoleh data-data sebagai
berikut:
n = 15
= 1120

= 74,67

= 6773,333

Selanjutnya menhitung Zi dengan menggunakan rumus:


184

Zi =

Zi yang dicari mulai dari 1-15. Sebagai contoh akan digunkan Zi pada
nomor 1 dengan kode K-8
Zi =

Zi = -1,87

F(Zi) = 0,5 – 0,4693 S(Zi) =

F(Zi) = 0,0307 S(Zi) = 0,1333

|F(Zi) – S(Zi)| = 0,0307 – 0,1333


|F(Zi) – S(Zi)| = 0,102

Untuk menolak atau menerima maka bandingkan nilai Lo dengan Ltabel dengan a =
0,05. Jika Lo < Ltabel maka Ho diterima artinya data berdistribusi normal. Dari
hasil perhitungan Lo < Ltabel dengan data 0,148 < 0,220 jadi Ho diterima artinya
data berditribusi normal.
185

Lampiran 31. Tabel Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen

UJI NORMALITAS AWAL KELAS EKSPERIMEN

NO KODE Xi Xi - Xbar (Xi - Xbar)² Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) ǀF(Zi) - S(Zi)ǀ


1 EK-15 40 -29,66666667 880,1111111 -2,01 0,4778 0,0222 0,066666667 0,044
2 EK-13 50 -19,66666667 386,7777778 -1,33 0,3944 0,1056 0,2 0,094
3 EK-14 50 -19,66666667 386,7777778 -1,33 0,3944 0,1056 0,2 0,094
4 EK-3 55 -14,66666667 215,1111111 -0,992846 0,3212 0,1788 0,266666667 0,087
5 EK-4 65 -4,666666667 21,77777778 -0,315906 0,1064 0,3936 0,333333333 0,060
6 EK-2 70 0,333333333 0,111111111 0,02 0,0160 0,5160 0,466666667 0,049
7 EK-12 70 0,333333333 0,111111111 0,02 0,0160 0,5160 0,466666667 0,049
8 EK-1 75 5,333333333 28,44444444 0,36 0,1443 0,6443 0,733333333 0,089
9 EK-5 75 5,333333333 28,44444444 0,36 0,1443 0,6443 0,733333333 0,089
10 EK-6 75 5,333333333 28,44444444 0,36 0,1443 0,6443 0,733333333 0,089
11 EK-10 75 5,333333333 28,44444444 0,36 0,1443 0,6443 0,733333333 0,089
12 EK-7 80 10,33333333 106,7777778 0,70 0,2549 0,7549 0,866666667 0,111
13 EK-9 80 10,33333333 106,7777778 0,70 0,2549 0,7549 0,866666667 0,111
14 EK-8 90 20,33333333 413,4444444 1,38 0,4099 0,9099 0,933333333 0,023
15 EK-11 95 25,33333333 641,7777778 1,71 0,4515 0,9515 1 0,048
Jumlah 1045 3273,333333
Rata-rata 69,66667
Kesimpulan : Karena L0 < Ltabel yaitu 0,111 < 0,220 Maka H0 diterima jadi
s 14,77235
sampel berasal dari populasi yang distribusi normal
Lo 0,111
Ltabel taraf 5% 0,220
186

Lampiran 32. Penghitungan Manual Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen

UJI NORMALITAS AWAL PRETEST


KELAS EKSPERIMEN
(Secara Manual)

1. Menentukan hipotesis
Ho : sampel berasal dari data berdistribusi normal
Ha : sampel berasal dari data berdistribusi tidak normal
2. Menentukan taraf signifikan yaitu a = 0,05
Menentukan

Sebelumnya data durutkan terlebih dahulu dari yang terkeci sampai


terbesar. Berdasarkan tabel uji normalitas diperoleh data-data sebagai
berikut:
n = 15
= 1045

= 69,67

= 3273,3333
187

Selanjutnya menhitung Zi dengan menggunakan rumus:

Zi =

Zi yang dicari mulai dar 1-15. Sebagai contoh akan digunakan Zi pada
nomor 3 dengan kode K-14
Zi =

Zi = -1,33

F(Zi) = 0,5 – 0,3944 S(Zi) =

F(Zi) = 0,1056 S(Zi) = 0,2

|F(Zi) – S(Zi)| = 0,1056 – 0,2


|F(Zi) – S(Zi)| = 0,094

Untuk menolak atau menerima maka bandingkan nilai Lo dengan Ltabel dengan a =
0,05. Jika Lo < Ltabel maka Ho diterima artinya data berdistribusi normal. Dari
hasil prhitungan Lo < Ltabel dengan data 0,111 < 0,220 jadi Ho diterima artinya
data berditribusi normal.
188

Lampiran 33. Tabel Uji Homogenitas Awal

UJI HOMOGENITAS AWAL

NILAI PRETEST NILAI PRETEST


NO tA-tAˉ tB -tBˉ (tA-tA)² (tB -tB)²
KELAS KONTROL VB KELAS EKSPERIMEN
1 (tA)
35 VA40(tB ) -39,66667 -29,666667 1573,4444 880,111111
2 35 50 -39,66667 -19,666667 1573,4444 386,777778
3 40 50 -34,66667 -19,666667 1201,7778 386,777778
4 65 55 -9,666667 -14,666667 93,444444 215,111111
5 70 65 -4,666667 -4,6666667 21,777778 21,7777778
6 75 70 0,3333333 0,33333333 0,1111111 0,11111111
7 75 70 0,3333333 0,33333333 0,1111111 0,11111111
8 80 75 5,3333333 5,33333333 28,444444 28,4444444
9 85 75 10,333333 5,33333333 106,77778 28,4444444
10 90 75 15,333333 5,33333333 235,11111 28,4444444
11 90 75 15,333333 5,33333333 235,11111 28,4444444
12 90 80 15,333333 10,3333333 235,11111 106,777778
13 95 80 20,333333 10,3333333 413,44444 106,777778
14 95 90 20,333333 20,3333333 413,44444 413,444444
15 100 95 25,333333 25,3333333 641,77778 641,777778
∑ 1120 1045 6773,3333 3273,33333
tĀ 74,66666667
tB̄̄ 69,66666667
S1² 451,5555556
S2² 218,2222222
Fhitung < Ftabel maka Ha ditolak dan Ho diterima 2,06 < 2,48 maka Ha
F 2,069246436
ditolak dan Ho diterima artinya varians sama atau homogen
db pembilang 14
db penyebut 14
Ftabel 2,48
Fhitung 2,06
189

Lampiran 34. Penghitungan Manual Uji Homogenitas Awal

UJI HOMOGENITAS AWAL


(Secara Manual)

1. Menentukan Hipotesis
Ho : varian sama = kedua kelompok homogen
Ha : varian tidak sama = kedua kelompok tidak homogen
2. Menentukan taraf signifikan yaitu a = 0,005
Menentukan dan berdasarkan tabel uji diperoleh data-data sebagai

berikut:
n1 = 15
n2 = 15
= 1120

= 1045

= 74,67

= 69,67

6773,3333

3273,3333

=
190

= 451,56

= 218,22

Selanjutnya menentukan F yaitu dengan rumus:

F=

F=

F = 2,0692

Untuk menolak atau menerima hipotesis maka bandikan nilai Fhitung dengan
Ftabel dengan signifikan a = 0,05 dengan dkpembilang = 14 dan dkpenyebut = 14
didapat Ftabel = 2,48. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima artinya varian
kedua kelompok sama atau homogen. Hasil perhitungan Fhitung < Ftabel
dengan data 2,06 < 2,48 jadi Ho diterima artinya varian kedua kelompok
sama atau homogen.
191

Lampiran 35. Tabel Uji Normalitas Akhir Kelas Kontrol

UJI NORMALITAS AKHIR KELAS KONTROL

NO KODE Xi Xi - Xbar (Xi - Xbar)² Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) ǀF(Zi) - S(Zi)ǀ


1 K-8 70 -9,666666667 93,44444444 -1,82 0,4656 0,0344 0,133333333 0,098
2 K-14 70 -9,666666667 93,44444444 -1,82 0,4656 0,0344 0,133333333 0,098
3 K-11 75 -4,666666667 21,77777778 -0,88 0,3106 0,1894 0,266666667 0,077
4 K-1 75 -4,666666667 21,77777778 -0,88 0,3106 0,1894 0,266666667 0,077
5 K-2 80 0,333333333 0,111111111 0,06 0,0239 0,5239 0,733333333 0,209
6 K-3 80 0,333333333 0,111111111 0,06 0,0239 0,5239 0,733333333 0,209
7 K-10 80 0,333333333 0,111111111 0,06 0,0239 0,5239 0,733333333 0,209
8 K-13 80 0,333333333 0,111111111 0,06 0,0239 0,5239 0,733333333 0,209
9 K-5 80 0,333333333 0,111111111 0,06 0,0239 0,5239 0,733333333 0,209
10 K-15 80 0,333333333 0,111111111 0,06 0,0239 0,5239 0,733333333 0,209
11 K-4 80 0,333333333 0,111111111 0,06 0,0239 0,5239 0,733333333 0,209
12 K-6 85 5,333333333 28,44444444 1,00 0,3413 0,8413 0,933333333 0,092
13 K-7 85 5,333333333 28,44444444 1,00 0,3413 0,8413 0,933333333 0,092
14 K-9 85 5,333333333 28,44444444 1,00 0,3413 0,8413 0,933333333 0,092
15 K-12 90 10,33333333 106,7777778 1,95 0,4744 0,9744 1 0,025
Jumlah 1195 423,3333333
Rata-rata 79,66667
Kesimpulan : Karena L0 < Ltabel yaitu 0,209 < 0,220 Maka H0 diterima jadi
s 5,312459
sampel berasal dari populasi yang distribusi normal
Lo 0,209
Ltabel taraf 5% 0,220
192

Lampiran 36. Penghitungan Manual Uji Normalitas Akhir Kelas Kontrol

UJI NORMALITAS AKHIR POSTTEST


KELAS KONTROL
(Secara Manual)

1. Menentukan hipotesis
Ho : sampel berasal dari data berdistribusi normal
Ha : sampel berasal dari data berdistribusi tidak normal
2. Menentukan taraf signifikan yaitu a = 0,05
Menentukan

Sebelumnya data durutkan terlebih dahulu dari yang terkeci sampai


terbesar. Berdasarkan tabel uji normalitas diperoleh data-data sebagai
berikut:
n = 15
= 1195

= 79,67

= 423,3333

Selanjutnya menhitung Zi dengan menggunakan rumus:


193

Zi =

Zi yang dicari mulai dar 1-15. Sebagai contoh akan digunkan Zi pada
nomor 2 dengan kode K-14
Zi =

Zi = -1,82

F(Zi) = 0,5 – 0,4656 S(Zi) =

F(Zi) = 0,0344 S(Zi) = 0,1333

|F(Zi) – S(Zi)| = 0,0344 – 0,1333


|F(Zi) – S(Zi)| = 0,098

Untuk menolak atau menerima maka bandingkan nilai Lo dengan Ltabel dengan a =
0,05. Jika Lo < Ltabel maka Ho diterima artinya data berdistribusi normal. Dari
hasil prhitungan Lo < Ltabel dengan data 0,209 < 0,220 jadi Ho diterima artinya
data berditribusi normal.
194

Lampiran 37. Tabel Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen

UJI NORMALITAS AKHIR KELAS EKSPERIMEN

NO KODE Xi Xi - Xbar (Xi - Xbar)² Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) ǀF(Zi) - S(Zi)ǀ


1 EK-13 85 -8,333333333 69,44444444 -1,77 0,4616 0,0384 0,133333333 0,094
2 EK-15 85 -8,333333333 69,44444444 -1,77 0,4616 0,0384 0,133333333 0,094
3 EK-6 90 -3,333333333 11,11111111 -0,71 0,2611 0,2389 0,4 0,161
4 EK-14 90 -3,333333333 11,11111111 -0,71 0,2611 0,2389 0,4 0,161
5 EK-2 90 -3,333333333 11,11111111 -0,71 0,2611 0,2389 0,4 0,161
6 EK-4 90 -3,333333333 11,11111111 -0,71 0,2611 0,2389 0,4 0,161
7 EK-7 95 1,666666667 2,777777778 0,35 0,1368 0,6368 0,8 0,163
8 EK-9 95 1,666666667 2,777777778 0,35 0,1368 0,6368 0,8 0,163
9 EK-1 95 1,666666667 2,777777778 0,35 0,1368 0,6368 0,8 0,163
10 EK-3 95 1,666666667 2,777777778 0,35 0,1368 0,6368 0,8 0,163
11 EK-5 95 1,666666667 2,777777778 0,35 0,1368 0,6368 0,8 0,163
12 EK-10 95 1,666666667 2,777777778 0,35 0,1368 0,6368 0,8 0,163
13 EK-12 100 6,666666667 44,44444444 1,41 0,4207 0,9207 1 0,079
14 EK-8 100 6,666666667 44,44444444 1,41 0,4207 0,9207 1 0,079
15 EK-11 100 6,666666667 44,44444444 1,41 0,4207 0,9207 1 0,079
Jumlah 1400 333,3333333
Rata-rata 93,33333
Kesimpulan : Karena L0 < Ltabel yaitu 0,163 < 0,220 Maka H0 diterima jadi
s 4,714045
sampel berasal dari populasi yang distribusi normal
Lo 0,163
Ltabel taraf 5% 0,220
195

Lampiran 38. Penghitungan Manual Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen

UJI NORMALITAS AKHIR POSTTEST


KELAS EKSPERIMEN
(Secara Manual)

1. Menentukan hipotesis
Ho : sampel berasal dari data berdistribusi normal
Ha : sampel berasal dari data berdistribusi tidak normal
2. Menentukan taraf signifikan yaitu a = 0,05
Menentukan

Sebelumnya data durutkan terlebih dahulu dari yang terkeci sampai


terbesar. Berdasarkan tabel uji normalitas diperoleh data-data sebagai
berikut:
n = 15
= 1400

= 93,33

= 333,3333
196

Selanjutnya menhitung Zi dengan menggunakan rumus:

Zi =

Zi yang dicari mulai dar 1-15. Sebagai contoh akan digunakan Zi pada
nomor 2 dengan kode K-15
Zi =

Zi = -1,77

F(Zi) = 0,5 – 0,4616 S(Zi) =

F(Zi) = 0,0384 S(Zi) = 0,1333

|F(Zi) – S(Zi)| = 0,0384 – 0,1333


|F(Zi) – S(Zi)| = 0,094

Untuk menolak atau menerima maka bandingkan nilai Lo dengan Ltabel dengan a =
0,05. Jika Lo < Ltabel maka Ho diterima artinya data berdistribusi normal. Dari
hasil perhitungan Lo < Ltabel dengan data 0,163 < 0,220 jadi Ho diterima artinya
data berditribusi normal.
197

Lampiran 39. Tabel Uji Homogenitas Akhir

UJI HOMOGENITAS AKHIR

NILAI POSTEST KELAS NILAI POSTEST KELAS


NO tA-tAˉ tB -tBˉ (tA-tA)² (tB -tB)²
KONTROL VB (tA) EKSPERIMEN VA (tB )
1 70 85 -9,666667 -8,3333333 93,444444 69,4444444
2 70 85 -9,666667 -8,3333333 93,444444 69,4444444
3 75 90 -4,666667 -3,3333333 21,777778 11,1111111
4 75 90 -4,666667 -3,3333333 21,777778 11,1111111
5 80 90 0,3333333 -3,3333333 0,1111111 11,1111111
6 80 90 0,3333333 -3,3333333 0,1111111 11,1111111
7 80 95 0,3333333 1,66666667 0,1111111 2,77777778
8 80 95 0,3333333 1,66666667 0,1111111 2,77777778
9 80 95 0,3333333 1,66666667 0,1111111 2,77777778
10 80 95 0,3333333 1,66666667 0,1111111 2,77777778
11 80 95 0,3333333 1,66666667 0,1111111 2,77777778
12 85 95 5,3333333 1,66666667 28,444444 2,77777778
13 85 100 5,3333333 6,66666667 28,444444 44,4444444
14 85 100 5,3333333 6,66666667 28,444444 44,4444444
15 90 100 10,333333 6,66666667 106,77778 44,4444444
∑ 1195 1400 423,33333 333,333333
tĀ 79,66666667
tB̄̄ 93,33333333
S1² 28,22222222
S2² 22,22222222
Fhitung < Ftabel maka Ha ditolak dan Ho diterima 1.27 < 2,48 maka Ha
F 1,27
ditolak dan Ho diterima artinya varians sama atau homogen
db pembilang 14
db penyebut 14
Ftabel 2,48
Fhitung 1,27
198

Lampiran 40. Penghitungan Manual Uji Homogenitas Awal

UJI HOMOGENITAS AKHIR


(Secara Manual)

3. Menentukan Hipotesis
Ho : varian sama = kedua kelompok homogen
Ha : varian tidak sama = kedua kelompok tidak homogen
4. Menentukan taraf signifikan yaitu a = 0,005
Menentukan dan berdasarkan tabel uji diperoleh data-data sebagai

berikut:
n1 = 15
n2 = 15
= 1195

= 1400

= 79,67

= 93.33

423,333

333,333

=
199

= 28,222

= 22,222

Selanjutnya menentukan F yaitu dengan rumus:

F=

F=

F = 1,27

Untuk menolak atau menerima hipotesis maka bandikan nilai Fhitung dengan
Ftabel dengan signifikan a = 0,05 dengan dkpembilang = 14 dan dkpenyebut = 14
didapat Ftabel = 2,48. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima artinya varian
kedua kelompok sama atau homogen. Hasil perhitungan Fhitung < Ftabel
dengan data 1,27 < 2,48 jadi Ho diterima artinya varian kedua kelompok
sama atau homogen.
200

Lampiran 40. Tabel Uji T

UJI T
201

Lampiran 41. Penghitungan Manual Tabel Uji T

UJI T

(Secara Manual)

Diketahui:

n1 = 15 = 22,222

n2 = 15 = 28,222

= 1400 1 = 93,33

= 1195 2 = 79,67

Perhitungan: 1- 2

1- 2 = 93,33– 79,67

= 13,67

Perhitungan: s =

s=

s=

s=

s=

s=

s = 5,02
202

Perhitungan:

0,365

Perhitungan:

= 5,02. 0,365

= 1,833

Perhitungan:
203

Nilai t diatas sebesar 7,455 merupakan thitung sedangkan nilai ttabel diperoleh

dengan db = n1 + n2 – 1 = 72 dan taraf signifikasi 5% atau 0,05 maka ttabel yang

digunakan adalah 2,045. Jadi nilai thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima artinya Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu

Media Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun

Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang .


204

Lampiran 42. Tabel Z

Sumber: buku pegangan kuliah statistika lanjut


205

Lampiran 46. Tabel liliefors

Sumber: buku pegangan kuliah statistika lanjut


206

Lampiran 43. Tabel Distribusi F

Sumber: (Sugiyono 2019,540)


207

Sumber: (Sugiyono 2019,540)


208

Lampiran 44. Tabel Distribusi t

Sumber: (Sugiyono 2019,529)


209

Lampiran 45. Tabel r Product Moment

Sumber: buku pegangan kuliah statistika lanjut


210

Lampiran 47. Lembar Evaluasi


211
212
213
214
215
216

Lampiran 48. Dokumentasi

Kegiatan Observasi Dan Wawancara

Pembelajaran I Kelas Kontrol Menjelaskan Balok Dan Kubus


217

Pembelajaran I Kelas Eksperimen Menjelaskan Balok Dan Kubus

Pembelajaran II Kelas Kontrol Menjelaskan Rumus Volume Balok Dan Kubus


218

Pembelajaran II Kelas Eksperimen Menghitung Rumus Volume Balok Dan Kubus

Penggunaan Media Montase Pada Kelas Eksperimen


219

Lampiran 49. Lembar Wawancara


220
221

Lampiran 50. Surat Need Assesment


222

Lampiran 51. Surat Keterangan Bukti Perijinan Uji Coba Instrument


223

Lampiran 52. Surat Izin Penelitian


224

Lampiran 53. Surat Keterangan Bukti Penelitian


225

Lampiran 54. Pengajuan Usulan Tema


226

Lampiran 55. Rekapitulasi Bimbingan Skripsi


227
228
229

Anda mungkin juga menyukai