Anda di halaman 1dari 331

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BERBANTUAN

MEDIA MINIATUR BANGUN DATAR TERHADAP PRESTASI


BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI
KARANGTOWO DEMAK TAHUN 2012/2013

SKRIPSI

OLEH
SRI SUBIYANTI
NPM 09120281

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2013
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BERBANTUAN
MEDIA MINIATUR BANGUN DATAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI
KARANGTOWO DEMAK TAHUN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang


untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan

OLEH
SRI SUBIYANTI
NPM 09120281

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2013
SKRIPSI

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BERBANTUAN


MEDIA MINIATUR BANGUN DATAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI
KARANGTOWO DEMAK TAHUN 2012/2013

Disusun dan diajukan oleh


SRI SUBIYANTI
NPM 09120281

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan di hadapan Dewan


Penguji pada tanggal 4 Maret 2013

Semarang, Maret 2013


Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Rustopo, M.Hum Mudzanatun, S.Pd., M.Pd.

NPP. 114601352 NPP. 096901239


SKRIPSI
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE BERBANTUAN
MEDIA MINIATUR BANGUN DATAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI
KARANGTOWO DEMAK TAHUN 2012/2013

Disusun dan diajukan oleh


SRI SUBIYANTI
NPM 09120281

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


pada tanggal 7 Maret 2013 dan dinyatakan telah
memenuhi syarat

Dewan Penguji

Ketua, Sekretaris

Dra. M. Th. S.R. Retnaningdyastuti, M.Pd. Drs. Djariyo, M.Pd.


NIP. 19530603 198103 2001 NIP. 19510617 198103 1002

Penguji I

Drs. Rustopo, M.Hum ................................................


NPP. 114601352

Penguji II

Mudzanatun, S.Pd., M.Pd. ................................................


NPP. 096901239

Penguji III

Joko Sulianto, S.Pd., M.Pd. ................................................


NPP. 088201207
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto
࿿࿿࿿i94 Jadilah engkau di dunia laksana orang gharib, jikalau engkau berada di sore
hari maka janganlah menunggu datangnya pagi, jikalau engkau berada di pagi
hari maka janganlah menunggu datangnya sore. Ambillah kesempatan sewaktu
engkau sehat untuk masa sakitmu dan waktu hidupmu untuk masa matimu.
Apabila engkau datang pada-Nya dengan berjalan maka Allah akan
menjemputmu dengan berlari (Hr. Bukhari).
࿿࿿࿿i95 Jangan melihat masa lalu lebih baik dari yang seharusnya, karena akan
membuatmu melihat saat ini lebih buruk dari yang sebenarnya.
࿿࿿࿿i96 Jangan berikan seseorang seekor ikan karena anda memberinya makan untuk
sehari. Tetapi ajarkan seseorang untuk menangkap ikan, dan anda memberinya
makan untuk seumur hidup (Pepatah Cina).
࿿࿿࿿i97 Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow (Albert Ainstain).

Persembahan
0 Handai taulan tercinta yang tak pernah pudar kasih
sayangnya, doa dan air mata. Betapa sangat
berharganya setiap helai putih diantara hitamnya
rambutmu dan setiap tetes butir keringat yang
terantuk dari kulit indahmu hanya kau persembahkan
bagi buah hatimu tercinta ini.
1 Kakakku tersayang yang selalu mencurahkan setitik
pengorbanannya untuk seorang adik yang biasa.
2 Teman-temanku tersayang senasib dan seperjuangan
khususnya jurusan PGSD 2009.
3 Almamaterku tercinta IKIP PGRI Semarang.
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih atas limpahan rahmat

dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran ADDIE Berbantuan

Media Miniatur Bangun Datar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas

V SD Negeri Karangtowo Demak Tahun 2012/2013” ini disusun untuk memenuhi

sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan serta kesulitan-kesulitan.

Namun, berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan serta saran-saran dari

berbagai pihak, khususnya Pembimbing, segala hambatan dan rintangan serta

kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini dengan tulus hati penulis sampaikan terima kasih kepada:

0 Dr. Muhdi, S.H., M.Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah

memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di IKIP PGRI

Semarang.

1 Dra. M. Th. S. R. Retnaningdyastuti, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

2 Drs. Djariyo, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah menyetujui usulan topik skripsi penulis.

3 Drs. Rustopo, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I yang telah mengarahkan

penulis dengan penuh ketekunan dan kecermatan.


0 Mudzanatun, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing penulis dengan penuh dedikasi yang tinggi.

1 Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

memberi bekal ilmu kepada penulis selama mengais ilmu di IKIP PGRI

Semarang.

2 Kepala Sekolah Dasar Negeri Karangtowo Kecamatan Karang Tengah

Kabupaten Demak yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di

instansi yang dipimpinnya.

3 Guru kelas V SD Negeri Karangtowo Kecamatan Karang Tengah Kabupaten

Demak yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian di SD Negeri

Karangtowo.

4 Berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu pada

kesempatan ini.

0 Handai taulan tercinta yang tak pernah pudar kasih sayangnya, doa dan air mata.

1 Teman-teman senasib sepenanggungan yang telah memberikan dorongn dan

bantuan baik material maupun moral sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pendidik,

khususnya pendidik di dunia pendidikan dasar.

Semarang, 4 Maret 2013


Penulis
ABSTRAK

Sri Subiyanti. NPM 09120281. “Keefektifan Model Pembelajaran ADDIE


Berbantuan Media Miniatur Bangun Datar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa
Kelas V SD Negeri Karangtowo Demak Tahun 2012/2013”. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP PGRI Semarang. Dosen
pembimbing I adalah Drs. Rustopo, M.Hum. Dosen Pembimbing II adalah Mudzanatun,
S.Pd., M.Pd. Bulan Maret tahun 2013.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembelajaran matematika sebagai
bekal anak didik calon generasi penerus bangsa dalam mengembangkan teknologi modern
untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan. Ilmu matematika melekat erat
dengan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Berkembangnya IPTEK yang
tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai di sekolah dan kurangnya
kekreatifan guru dalam mengajar menyebabkan prestasi belajar matematika siswa kelas V
rata-rata adalah 67 (batas KKM yang ditetapkan sekolah).
Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah apakah model ADDIE
berbantuan media miniatur bangun datar dapat mencapai ketuntasan belajar matematika?
apakah ada peningkatan prestasi belajar matematika dengan menggunakan model ADDIE
berbantuan media miniatur bangun datar? dan apakah ada perbedaan prestasi belajar
matematika yang menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dan
yang menggunakan model konvensional. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui tuntas atau tidaknya prestasi belajar matematika siswa yang
menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar, untuk mengetahui ada
atau tidaknya peningkatan prestasi belajar matematika dengan menggunakan model ADDIE
berbantuan media miniatur bangun datar, dan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
prestasi belajar matematika yang menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur
bangun datar dan yang menggunakan model konvensional.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah
pretest-posttest control group design. Analisis instrumen yang digunakan adalah uji
validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis awal yang menggunakan uji normalitas dan uji
kesamaan dua rata-rata dan analisis akhir menggunakan uji normalitas dan uji dua pihak.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian setelah mendapatkan perlakuan
menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika dengan menggunakan model ADDIE
berbantuan media miniatur bangun datar dapat mencapai ketuntasan belajar individu
dengan nilai minimal 75 sebesar 85% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 85%.
Pembelajaran yang menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar
dapat meningkatkan prestasi belajar matematika yang awalnya memiliki rata-rata nilai
69,55 sehingga menjadi 82,6. Hasil analisis dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai
thitung = 4,036 > ttabel = 2,025 sehingga ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika
yang mendapat pengajaran dengan menggunakan model ADDIE berbantuan media
miniatur bangun datar dengan yang menggunakan model konvensional.
Saran yang dapat peneliti sampaikan hendaknya penelitian ini dapat diterapkan
oleh guru di sekolah sebagai kegiatan inovasi pembelajaran.
Kata kunci: model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar, prestasi belajar
matematika.
DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR ............................................................................................ i

SAMPUL DALAM ......................................................................................... ii

PERSETUJUAN ............................................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................1

B. Identifikasi Masalah.......................................................................................................8

C. Pembatasan Masalah......................................................................................................9

D. Rumusan Masalah..........................................................................................................9

E. Tujuan Penelitian.............................................................................................................10

F. Manfaat Penelitian...........................................................................................................11

G. Definisi Operasional Variabel.....................................................................................13


BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori......................................................................................................................16

1. Prestasi belajar siswa................................................................................................16

2. Model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar 25

3. Hakikat media miniatur bangun datar..................................................................33

4. Pembelajaran matematika di kelas V (lima) sekolah dasar...........................40

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan......................................................................48

C. Kerangka Berpikir..........................................................................................................52

D. Hipotesis Penelitian........................................................................................................53

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian...........................................................................................................56

B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................................56

C. Variabel Penelitian..........................................................................................................57

D. Populasi, Sampel, dan Sampling................................................................................58

E. Metode Pengumpulan Data..........................................................................................60

F. Desain Penelitian atau Rancangan Penelitian.........................................................62

G. Instrumen penelitian......................................................................................................64

H. Teknik Analisis Data......................................................................................................72

I. Hipotesis Statistik............................................................................................................73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data.................................................................................................................81

B. Uji Hipotesis.....................................................................................................................87

C. Pembahasan......................................................................................................................92
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan............................................................................................................................96

B. Saran...................................................................................................................................96

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................98

LAMPIRAN...........................................................................................................................100
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jenis dan Indikator Prestasi Belajar.................................................................20

Tabel 2 Daftar Nilai Pre-test Kelas Eksperimen.........................................................81

Tabel 3 Daftar Nilai Pre-test Kelas Kontrol.................................................................83

Tabel 4 Daftar Nilai Post-test Kelas Eksperimen.......................................................84

Tabel 5 Daftar Nilai Post-test Kelas Kontrol...............................................................86


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model ADDIE Menurut Reiser....................................................................25

Gambar 2 Model ADDIE Menurut Molenda...............................................................26

Gambar 3 Model ADDIE Menurut Pribadi..................................................................27

Gambar 4 Bangun Datar Persegi......................................................................................44

Gambar 5 Bangun Datar Persegi Panjang.....................................................................45

Gambar 6 Bangun Datar Segitiga....................................................................................45

Gambar 7 Bangun Datar Jajar Genjang.........................................................................46

Gambar 8 Bangun Datar Trapesium...............................................................................46

Gambar 9 Bangun Datar Belah Ketupat........................................................................47

Gambar 10 Bangun Datar Layang-Layang...................................................................47

Gambar 11 Bangun Datar Lingkaran..............................................................................48

Gambar 12 Alur Kerangka Berpikir................................................................................53

Gambar 13 Pretest-Postest Control Group Design....................................................63

Gambar 14 Teknik Analisis Data.....................................................................................73


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba Soal Pilihan Ganda.................101

Lampiran 2 Instrumen Tes Uji Coba Soal Pilihan Ganda...................................108

Lampiran 3 Kunci Jawaban Instrumen Tes Uji Coba Soal Pilihan Ganda . 121

Lampiran 4 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Matematika dengan Model ADDIE 123

Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses

Pembelajaran dengan Model ADDIE 126

Lampiran 6 RPP Pertemuan Pertama Kelas Eksperimen....................................129

Lampiran 7 RPP Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen.......................................137

Lampiran 8 RPP Pertemuan Ketiga Kelas Eksperimen.......................................145

Lampiran 9 RPP Pertemuan Keempat Kelas Eksperimen...................................152

Lampiran 10 RPP Pertemuan Kelima Kelas Eksperimen......................................160

Lampiran 11 RPP Pertemuan Keenam Kelas Eksperimen....................................168

Lampiran 12 RPP Pertemuan Pertama Kelas Kontrol............................................176

Lampiran 13 RPP Pertemuan Kedua Kelas Kontrol...............................................183

Lampiran 14 RPP Pertemuan Ketiga Kelas Kontrol...............................................190

Lampiran 15 RPP Pertemuan Keempat Kelas Kontrol...........................................197

Lampiran 16 RPP Pertemuan Kelima Kelas Kontrol..............................................205

Lampiran 17 RPP Pertemuan Keenam Kelas Kontrol............................................213

Lampiran 18 Teknik Penilaian Ranah Psikomotor dan Afektif dalam RPP 221
Lampiran 19 Rubrik Penilaian Ranah Psikomotor dan Afektif

Kelas Eksperimen 225

Lampiran 20 Rubrik Penilaian Ranah Psikomotor dan Afektif

Kelas Kontrol 231

Lampiran 21 Rancangan Media Pembelajaran dalam RPP...................................237

Lampiran 22 Instrumen Penelitian Soal Tes Pilihan Ganda..................................242

Lampiran 23 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Soal Tes Pilihan Ganda 253

Lampiran 24 Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda,

dan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba dengan

Menggunakan Program Microsoft Exel 2010255

Lampiran 25 Contoh Perhitungan Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat

Kesukaran Soal Uji Coba Secara Manual 261

Lampiran 26 Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba Secara Manual...............263

Lampiran 27 Kolom Tabel Analisis Soal Uji Coba yang Dipakai Penelitian 265

Lampiran 28 Daftar Nilai Hasil Pre-Test....................................................................267

Lampiran 29 Daftar Nilai Hasil Post-Test..................................................................271

Lampiran 30 Uji Normalitas Hasil Pre-Test dengan Menggunakan

Program Microsoft Exel 2010275

Lampiran 31 Uji Normalitas Hasil Pre-Test Secara Manual.................................277

Lampiran 32 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata...............................................................283

Lampiran 33 Uji Normalitas Hasil Post-Test dengan Menggunakan

Program Microsoft Exel 2010287

Lampiran 34 Uji Normalitas Hasil Post-Test Secara Manual...............................289


Lampiran 35 Analisis Ketuntasan Belajar Individu dan Ketuntasan

Belajar Klasikal 295

Lampiran 36 Uji-T (Uji Beda).......................................................................................297

Lampiran 37 Hasil Dokumentasi Penelitian..............................................................300

Lampiran 38 Daftar Nama Siswa Kelas V.A, V.B, dan V.C..................................314

Lampiran 39 Hasil Wawancara Ketika Melakukan Observasi

di SD Negeri Karangtowo 317


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan

berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan diperlukan

berbagai keterampilan. Diantaranya adalah keterampilan membelajarkan atau

keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar merupakan kompetensi

profesional yang cukup kompleks sebagai integrasi dari berbagai kompetensi

guru secara utuh dan menyeluruh.

Ada delapan keterampilan mengajar yang sangat berperan dan


menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya,
membuat variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran,
membimbing diskusi, mengelola kelas, mengajar kelompok kecil dan
perorangan, serta keterampilan memberikan penguatan (Indiati dan
Listyaning Sumardiyani, 2011: 19).

Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa penguasaan terhadap keterampilan mengajar tersebut harus utuh dan

terintegrasi sehingga diperlukan latihan yang sistematis. Kenyataan yang ada di

lapangan, khususnya di SD Negeri Karangtowo, menunjukkan bahwa di dalam

suatu kelas ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, ada beberapa atau

sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru mengajar. Selama proses

pembelajaran, seorang guru belum memanfaatkan seluruh potensi keterampilan

dirinya dalam mengajar sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai

tingkat kriteria yang dituju. Sebagian siswa belum memahami materi pelajaran
yang diajarkan oleh guru mereka (Siti Rofiatun, salah satu guru kelas V di SD

Negeri Karangtowo).

Terlebih lagi pada mata pelajaran matematika tentang materi

mengidentifikasi berbagai bentuk bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya. Pada

materi ini, biasanya siswa mengalami kesulitan untuk menyebutkan sifat-sifat

bangun datar yang jenisnya beraneka ragam. Selain itu, mayoritas siswa

kebingungan dalam menentukan bangun datar yang tepat berdasarkan sifat-

sifatnya yang hampir sama dengan sifat bangun datar yang lain. Kompleksnya

materi yang harus dikuasai oleh siswa dan cakupannya yang luas, membuat

siswa kurang antusias dalam pembelajaran. Apalagi kalau metode yang

digunakan guru untuk mengajar hanya ceramah (konvensional) dan

mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa). Hal ini tak urung bisa meningkatkan

prestasi belajar siswa. Namun, hal ini malah bisa membuat semakin

memburuknya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan sehingga pada

akhirnya membuat semakin menurunnya prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran matematika. Padahal, mata pelajaran matematika termasuk dalam

kategori mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional di SD dan sangat

berguna dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk pengaplikasiannya dalam

kehidupan (Kepala SD Negeri Karangtowo, Suwarli, S.Pd., M.Si).

Menurut Siti Rofiatun, salah satu guru kelas V di SD Negeri

Karangtowo, mengatakan bahwa prestasi belajar siswa SD Negeri Karangtowo

khususnya pada mata pelajaran matematika, dari tahun ke tahun mengalami

penurunan sedikit demi sedikit (hasil wawancara pada hari Jumat, 23


November 2012). Hal ini bisa dilihat ketika beliau mengadakan kuis di akhir

pembelajaran sebelum pulang sekolah untuk siswa di kelas V SD dengan cara

bagi siapa yang dapat menyebutkan sifat-sifat dari salah satu bangun datar,

maka siswa tersebut boleh pulang terlebih dahulu. Namun, hal ini tidak

memacu siswa untuk segera berebut menjawab, tetapi malah guru mereka

terlalu lama menunggu jawaban dari siswanya. Selain itu, upaya untuk

meningkatkan prestasi siswa kelas V SD Negeri Karangtowo dalam

pembelajaran matematika juga sudah dilakukan guru kelas dengan berbagai

macam cara, seperti memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan

mengemukakan gagasan. Namun demikian, prestasi belajar untuk mata

pelajaran matematika khususnya hasil nilai ulangan harian pada materi

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar semester II tahun pelajaran 2011/2012

di kelas V SD Negeri Karangtowo masih dalam kategori dibawah nilai KKM

yaitu nilai rata-rata ulangan hariannya adalah 67, padahal KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) di SD Negeri Karangtowo untuk mata pelajaran

matematika adalah 68. Sedangkan siswa yang sudah memenuhi ketuntasan

belajar hanya 40% dan 60% siswa lainnya belum memenuhi ketuntasan pada

ulangan harian mengenai mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Masalah

utama yang menjadi pemicu penyebab utama menurunnya prestasi belajar

matematika adalah karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

yang dibarengi dengan berkembangnya kemajuan pendidikan di era reformasi

sekarang ini yang kurang diimbangi dengan kelengkapan sarana dan prasarana

di sekolah dasar seperti penggunaan LCD dan komputer. Selain itu, guru-guru
juga kurang diberikan pelatihan mengenai inovasi pembaharuan sistem

pembelajaran yang inovatif dan bermakna. Sehingga dampaknya adalah

prestasi belajar matematika siswa kurang memuaskan dan tujuan pembelajaran

kurang tercapai secara maksimal.

Berawal dari kondisi yang ada itulah, guru diharapkan dapat segera

mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran. Supaya dampak dari masalah

yang timbul itu tidak berlarut dan tidak menjadi masalah yang berkepanjangan.

Guru harus segera menciptakan inovasi-inovasi yang mampu mengintegrasi

proses pembelajaran matematika yang biasanya membosankan dan

membingungkan menjadi suatu pembelajaran yang menyenangkan dan

bermakna. Banyak alternatif yang bisa dilakukan oleh guru untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada pembelajaran matematika.

Salah satunya adalah dengan menciptakan model pembelajaran yang dikemas

dalam sebuah permainan yang menarik dan bermakna. Berkenaan dengan hal

itu, maka dengan memperhatikan berbagai konsep dan teori belajar,

dikembangkanlah suatu desain model pembelajaran yang dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa yang disebut model desain pembelajaran ADDIE

(Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Model

pembelajaran ADDIE ini menarik karena desain sistem pembelajarannya

memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang

sederhana dan mudah dipelajari.


Model pembelajaran ADDIE dikembangkan sebagai salah satu alternatif

yang dapat digunakan oleh guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan baik.

Menurut Prawiradilaga (2009: 21) menjelaskan bahwa model


pembelajaran ADDIE berisi lima komponen yang merupakan satu
kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Kelima
komponen tersebut yaitu: (1) Analysis (analisis); (2) Design
(merancang); (3) Development (pengembangan); (4) Implementation
(penerapan); (5) Evaluation (evaluasi).

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru

harus mampu menganalisis semua karakteristik siswa kemudian merancang

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mampu

mengembangkan media serta bahan ajar yang sesuai kemudian menerapkannya

ke dalam pembelajaran yang ada serta memberikan evaluasi yang sesuai untuk

mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Sehingga

penggabungan kelima komponen tersebut, model pembelajaran ADDIE

menjadi jawaban dari pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran yang

dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa khususnya

pada pembelajaran matematika. Model ADDIE ini dipilih sebagai solusi untuk

mengatasi masalah dalam pembelajaran matematika karena di dalam model ini

guru diharapkan dapat mengembangkan program dan bahan ajar sesuai

kebutuhan siswa dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran inovatif yang

ada relevansinya dengan kehidupan mereka, dimana hal ini sesuai dengan

pembelajaran matematika yang selalu mengkonseptualkan materi dengan

kehidupan sehari-hari dan memberikan penguatan sebagai hasil dari evaluasi.


Model pembelajaran ADDIE akan lebih bermakna lagi apabila

penggunaannya dengan menggunakan media atau alat peraga. Media yang

digunakan dalam penelitian ini adalah media miniatur bangun datar yang

merupakan sebuah media yang berbentuk miniatur dan di dalamnya ada sebuah

beragam bentuk bangun datar dalam susunan puzzle, dimana dalam menyusun

puzzle-nya tersebut siswa harus menyusun pantun yang ada di kartun (kartu

pantun) tentang sifat bangun datar dan nama bangun datarnya yang sesuai.

Media miniatur bangun datar ini dapat dimanipulasi oleh siswa sesuai tingkat

pemahamannya terhadap materi serta membantu siswa lebih mudah mengingat

materi tanpa adanya paksaan untuk menghafal materi matematika yang sifatnya

kualitatif dan kuantitatif. Karena sifat materi matematika yang kompleks inilah,

maka peneliti menggunakan media miniatur bangun datar untuk mengingat

materi matematika dengan menciptakan sebuah pantun yang isinya tentang

materi matematika yang diajarkan. Dengan demikian, siswa lebih mudah

mempelajari materi matematika dan pembelajaran matematika tidak terkesan

membosankan. Akhirnya dari rasa tertarik pada pembelajaran matematika akan

memotivasi siswa untuk belajar yang selanjutnya akan meningkatkan prestasi

belajar siswa.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini juga pernah dilakukan

oleh Nurtyaningsari, Avis (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan

Model Pembelajaran ADDIE untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

IPS Siswa Kelas IV A SD N Pendem 02 Kecamatan Junrejo Kota Batu”. Dalam

skripsi tersebut disimpulkan bahwa penggunaan model ADDIE dalam


pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat

pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa peningkatan nilai rata-rata hasil

belajar siswa sebelum diberi tindakan sebesar 58 dan pada akhir siklus II

meningkat sebesar 80,86. Sehingga hasil penelitian terdahulu dapat dijadikan

landasan teori untuk penelitian ini.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan


teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin
dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis,
teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta
teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat
sejak dini (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006: 147).

Kutipan tersebut dapat dipahami bahwa mata pelajaran matematika

perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk

membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,

kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut

diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,

mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan

yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Oleh karena itu, penulis lebih

tertarik mengkaji dan memecahkan permasalahan dalam pembelajaran

matematika di SD.

Adanya kegiatan inovatif yang digunakan untuk mengantisipasi

permasalahan dalam pembelajaran matematika, maka diharapkan siswa akan

memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang

berkaitan. Guru mampu menanamkan pemahaman konsep materi matematika


kepada siswanya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan secara maksimal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat diketahui

adanya banyak faktor yang mempengaruhi menurunnya prestasi belajar siswa

dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas V SD Negeri Karangtowo

Tahun 2012, diantaranya adalah:

0 Kurangnya penanaman konsep yang menyebabkan kurangnya pemahaman

siswa terhadap materi matematika.

1 Sebagian besar siswa belum belajar sewaktu guru mengajar.

2 Minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika masih sangat minim

karena kompleksnya materi mengenai sifat-sifat bangun datar.

3 Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diimbangi

dengan sarana dan prasarana serta fasilitas belajar yang memadai di sekolah

serta kurangnya pelatihan pembelajaran untuk para guru.

4 Guru belum menggunakan metode yang inovatif dan kreatif dalam proses

pembelajaran.

5 Guru belum menggunakan bantuan media atau alat peraga yang inovatif dan

kreatif dalam proses pembelajaran.

6 Banyaknya siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sehingga prestasi

belajarnya masih kurang memuaskan.

7 Tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal.


C. Pembatasan Masalah

Penerapan model pembelajaran ADDIE dengan media miniatur bangun

datar sebenarnya dapat dilakukan di semua mata pelajaran. Namun,

berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, maka penulis

mempersempit permasalahan dalam pembatasan masalah supaya penelitian

yang dilakukan lebih spesifik dan lebih fokus. Sehingga pemasalahan yang

hendak dikaji adalah rendahnya prestasi belajar siswa pada pelajaran

matematika kelas V Sekolah Dasar khususnya pada pembahasan materi

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar di SD Negeri Karangtowo Kecamatan

Karang Tengah Kabupaten Demak tahun pelajaran 2012/2013 yang dibuktikan

dengan hasil belajar untuk mata pelajaran matematika khususnya hasil nilai

ulangan harian pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar semester II

tahun pelajaran 2011/2012 di kelas V SD Negeri Karangtowo masih dalam

kategori dibawah nilai KKM yaitu nilai rata-rata ulangan hariannya adalah 67,

padahal KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di SD Negeri Karangtowo untuk

mata pelajaran matematika adalah 68. Prestasi belajar siswa yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dari aspek kognitif yaitu nilai

evaluasi siswa dalam proses pembelajaran matematika.

D. Rumusan Masalah

Hal yang menjadi persoalan dalam menciptakan proses pembelajaran

yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pentingnya guru

mendesain proses pembelajaran yang bermakna. Sehingga melihat dari


pembatasan masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai

berikut:

0 Apakah model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun

datar dapat mencapai ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran

matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun pelajaran

2012/2013?

1 Apakah ada peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar pada

pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun

pelajaran 2012/2013?

2 Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar terhadap

prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional

pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun

pelajaran 2012/2013?

0 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan

penelitian sebagai berikut:

0 Untuk mengetahui tuntas atau tidaknya model pembelajaran ADDIE

berbantuan media miniatur bangun datar dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo

Demak tahun pelajaran 2012/2013.


256.1280⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀĀĀЀĀĀĀĀĀȀȀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀȀ⸀ĀЀĀĀĀĀĀ

ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ‫؀‬ĀȀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ Untuk mengetahui ada atau

tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar pada

pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun

pelajaran 2012/2013.

256.1281⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀĀĀЀĀĀĀĀĀȀȀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀȀ⸀ĀЀĀĀĀĀĀ

ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ‫؀‬ĀȀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ Untuk mengetahui perbedaan

prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ADDIE

berbantuan media miniatur bangun datar dengan prestasi belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran

matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun pelajaran

2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

23Manfaat Teoretis

Jika penerapan model pembelajaran ADDIE berbantuan media

miniatur bangun datar ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

pembelajaran matematika di sekolah dasar, maka penelitian ini dapat

dijadikan sebagai landasan teori untuk kegiatan-kegiatan inovasi

pembelajaran. Selain itu penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu dan menambah wawasan bagi pengkajian inovasi

pembelajaran.

23Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah

Manfaat praktis bagi kepala sekolah adalah dapat digunakan sebagai

bahan membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu proses


pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran matematika dan dapat

digunakan untuk mengadakan pembinaan dan pelatihan dalam

mengembangkan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat

meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.

b. Bagi Guru

Manfaat praktis bagi guru adalah dapat memperoleh keterampilan

baru yaitu penggunaan model pembelajaran ADDIE berbantuan media

miniatur bangun datar dalam pembelajaran matematika khususnya dalam

pembahasan materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar pada siswa

kelas V SD dan dapat digunakan oleh guru-guru di sekolah dasar dalam

upaya pengembangan inovasi pembelajaran.

c. Bagi Siswa

Manfaat praktis bagi siswa adalah dapat meningkatkan dan

membangkitkan minat serta keaktifan belajar siswa terhadap mata

pelajaran matematika dengan cara merangsang kebutuhan berprestasi

yang ada dalam diri siswa melalui penggunaan model pembelajaran

ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya dalam

pembahasan materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar pada kelas V

SD.
G. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:

61). Sehubungan dengan teori di atas, maka penelitian ini yang berjudul:

“Keefektifan Model Pembelajaran ADDIE Berbantuan Media Miniatur Bangun

Datar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri

Karangtowo Demak Tahun 2012/2013”, perlu kiranya disampaikan jenis

variabel-variabelnya untuk menjaga agar tidak sampai terjadi bermacam-

macam interpretasi dan untuk memberi kepastian kepada pembaca tentang arah

pembahasan dan tujuan yang akan dicapai. Selain itu, agar mampu menjawab

permasalahan pada penelitian ini. Definisi operasional variabel independen

(variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat) yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran matematika khususnya pada materi mengidentifikasi sifat-sifat

bangun datar. Prestasi belajar matematika merupakan hasil yang dicapai oleh

siswa dalam pembelajaran matematika karena berubahnya suatu

pengetahuan sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat

bahwa perubahan atau munculnya pengetahuan baru itu bukan disebabkan

oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena

sesuatu hal.
2. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran ADDIE

(Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) berbantuan

media miniatur bangun datar.

“Model pembelajaran ADDIE terdiri dari lima tahap atau fase yang

merupakan satu kesatuan dan diperlukan dalam kegiatan pembelajaran”

(Pribadi, 2009: 125). Kelima komponen tersebut yaitu; (1) Analysis (analisis)

berhubungan dengan peran guru untuk menganalisis semua kebutuhan dan

karakteristik siswa sebelum melakukan pembelajaran; (2) Design

(merancang) berhubungan dengan merancang kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai; (3) Development

(pengembangan) berhubungan dengan kreatifitas guru untuk

mengembangkan materi pelajaran sesuai kehidupan sehari-hari yang ada di

lingkungan sekitar dan mengembangkan alat peraga atau media

pembelajaran yang sesuai dengan materi dan memudahkan penjelasan materi

kepada siswa; (4) Implementation (penerapan) yaitu guru harus menerapkan

apa yang sudah direncanakan sebelumnya ke dalam proses pembelajaran

yang sesungguhnya di lapangan; (5) Evaluation (evaluasi), dengan

memberikan evaluasi yang objektif dan adil serta segera menginformasikan

hasil evaluasi akan menjadi motivator siswa untuk meningkatkan prestasi

belajar yang ingin dicapai.

Model pembelajaran ADDIE ini akan lebih bermakna kalau

penggunaannya dibantu dengan media pembelajaran yang mendukung


materi yang akan diajarkan. Media yang digunakan dalam penelitian ini

adalah media miniatur bangun datar.

Media miniatur bangun datar adalah salah satu media yang termasuk

jenis media visual tiga dimensi. Media ini hanya dapat dilihat dengan

menggunakan indra penglihatan dan dapat dimanipulasi oleh siswa sesuai

dengan bentuk aslinya. Sehingga media ini mampu meningkatkan tingkat

pengetahuan dan kecerdasan anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Pribadi

(2009: 34) bahwa “kecerdasan visual-spasial sangat terkait dengan

kemampuan seseorang yang memahami sesuatu melalui indra penglihatan

dan memvisualisasikan objek”. Media miniatur bangun datar merupakan

sebuah media yang berbentuk miniatur bergambar hasil dari rangkaian

puzzle bangun datar dan di dalamnya ada rangkaian pantun yang isinya

tentang materi yang diajarkan, dimana kartun (kartu pantun) terdiri dari

kartun sampiran berisi sifat-sifat bangun datar dan kartun isi berisi nama

bangun datar yang sesuai sifat bangun datar dalam kartun sampiran.

Sehingga siswa mampu mengingat materi tanpa adanya tekanan dan mereka

belajar dengan menyenangkan serta bermakna. Dengan demikian,

diharapkan prestasi belajar mereka juga akan meningkat.


BAB II

KAJIAN TEORI

23 Kajian Teori

1. Prestasi Belajar Siswa

a. Hakikat Prestasi Belajar Siswa

Menurut Hamdani (2011: 137) mengemukakan bahwa “prestasi

adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik

secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah

dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan”. Jadi, prestasi itu

dapat diraih atau dicapai oleh seseorang apabila orang tersebut mampu

melakukan suatu kegiatan baik secara individual maupun kelompok.

Selain itu, Hamdani (2011: 138) juga menyatakan bahwa “prestasi adalah

hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Sedangkan belajar merupakan

suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu

perubahan tingkah laku”. Jadi, prestasi belajar merupakan perubahan

tingkah laku yang dialami oleh seseorang karena akibat dari suatu

aktivitas yang dilakukannya.

Menurut Prakosa (Wisanggeni, 2011), “prestasi belajar banyak

diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam

penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka

waktu tertentu”. Prestasi belajar pada umumnya dinyatakan dalam angka

atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu kriteria. Prestasi


belajar merupakan kemampuan seseorang dalam pencapaian berfikir yang

tinggi. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada

seorang anak dalam pendidikan atau bidang keilmuan. Prestasi belajar

dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa yang didapat dari

proses pembelajaran. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal

menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang

dikerjakan, dipelajari, dipahami dan diterapkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sulistianingsih, 2011)

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “prestasi belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai

yang diberikan oleh guru”. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah

hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif,

afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang

diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan.

Sedangkan Arifin (2011: 12) berpendapat bahwa “prestasi belajar

(achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi

belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan

hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak siswa”. Jadi, seperti

penjelasan tersebut, maka prestasi belajar lebih terpusat pada kemampuan

aspek pengetahuan dalam rangka mencapai suatu hasil kerja, sedangkan

hasil belajar lebih mengacu kepada aspek afektif sebagai pembentukan

watak siswa. Sehingga prestasi belajar siswa sangat penting untuk


diketahui dan dipahami sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi

tertentu dan juga sebagai indikator kualitas intuisi suatu pendidikan. Di

samping itu, dengan adanya prestasi belajar, maka seorang guru dapat

melakukan umpan balik dalam proses pelaksanaan pembelajaran sehingga

posisi siswa dapat ditentukan dengan tepat, apakah perlu dilakukan

diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap siswa.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dari aspek kognitif yang

dicapai dari suatu kegiatan belajar atau usaha yang dapat memberikan

kepuasan emosional dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu dan

dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat. Prestasi

belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari

evaluasi dapat memperlihatkan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa

dan dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembelajaran.

b. Hakikat Prestasi Belajar Matematika

Jika berdasarkan kesimpulan di atas menerangkan bahwa prestasi

belajar adalah tingkat keberhasilan siswa yang dicapai dari suatu kegiatan

belajar atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional dan dapat

diukur dengan alat atau tes tertentu dan dinyatakan dalam bentuk simbol

angka, huruf maupun kalimat. Sedangkan matematika dalam penelitian ini

adalah sasaran dari hasil belajar yang ingin ditingkatkan. Maka prestasi

belajar matematika merupakan tingkat keberhasilan siswa yang dicapai


dari kegiatan belajar matematika atau usaha yang dapat memberikan

kepuasan emosional dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu dan

dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat. Prestasi

belajar matematika siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil

dari evaluasi dapat memperlihatkan tinggi rendahnya prestasi belajar

matematika siswa.

Adapun dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar

matematika adalah tingkat keberhasilan siswa setelah menempuh proses

pembelajaran tentang materi tertentu, yakni tingkat penguasaan yang

dapat diukur dengan tes tertentu dan diwujudkan dalam bentuk nilai atau

skor. Selain itu, prestasi belajar matematika yang dicapai siswa di sini

adalah berupa hasil nilai evaluasi terkait dalam mata pelajaran

matematika.

c. Jenis dan Indikator Prestasi Belajar

Prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan

dapat dicapai setelah seseorang belajar. Menurut Benjamin S. Bloom

(Sulistianingsih, 2011) bahwa “hasil belajar diklasifikasikan ke dalam tiga

ranah yaitu: (1) ranah kognitif (cognitive domain); (2) ranah afektif

(affective domain); dan (3) ranah psikomotor (psychomotor domain)”.

Jadi, prestasi belajar yang dimaksudkan di sini terbagi menjadi tiga ranah

yaitu ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan, dimana

ketiganya ini saling berkaitan dalam pencapaian tujuan pembelajaran


yang diharapkan. Pengungkapan prestasi belajar pada ketiga ranah

menurut Benjamin S. Bloom di atas diperlukan patokan-patokan atau

indikator-indikator sebagai penunjuk bahwa seseorang telah berhasil

meraih prestasi pada tingkat tertentu dari ketiga ranah tersebut.

Pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai indikator-

indikator prestasi belajar sangat diperlukan ketika seseorang akan

menggunakan alat dan kiat evaluasi. Selanjutnya agar lebih mudah dalam

memahami hubungan antara jenis-jenis belajar dengan indikator-

indikatornya, berikut ini disajikan sebuah tabel yang disajikan dari tabel

jenis dan indikator prestasi belajar.

Tabel 1
Jenis dan Indikator Prestasi Belajar
No Jenis Prestasi Belajar Indikator Prestasi Belajar

Ranah cipta (kognitif)


a. Pengetahuan

a. Menguasai materi mengenai identifikasi sifat-


b. Pemahaman
sifat bangun datar, seperti persegi, persegi
c. Penerapan
panjang, segitiga, layang-layang, belah
d. Analisis (pemeriksaan dan
1 ketupat, trapesium, dan jajar genjang, serta
pemilahan secara teliti dan
lingkaran.
sintesis (membuat
b. Memahami konsep sifat masing-masing
panduan baru dan utuh)
bangun datar sesuai jenisnya.
e. Evaluasi
f. Kreatifitas

2 Ranah rasa (afektif) a. Hasrat untuk mempelajari lebih banyak


a. Pemberian
respon b. Apresiasi

c. Penilaian d.
Penerimaan e.
Organisasi

Ranah karsa (psikomotor)

a. Persepsi
b. Kesiapan

c. Respon terpimpin
d. Mekanisme

e. Respon

f. Penyesuaian
g. Organisasi

masalah sifat-sifat bangun datar, kemauan

untuk turut serta mengatasi masalah,

mendukung upaya yang berkenaan dengan

pengendalian masalah.

b. Mendukung pembelajaran dengan

menunjukkan minat yang aktif ketika

proses pembelajaran dan hasrat untuk


mengetahui lebih banyak materi selain yang

didapat dari guru.

a. Bertanya kepada guru tentang masalah dalam

pembelajaran, terampil dan dapat menyusun

puzzle miniatur bangun datar, dapat

memberikan contoh yang sesuai dengan


3
masalah dalam kehidupan sehari-hari.

b. Memberikan penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi mengenai sifat-sifat

bangun datar.

Sumber: Sudjana (2006: 33)

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan

umum kita yang diukur oleh IQ. IQ yang tinggi dapat meramalkan

kesuksesan prestasi belajar. Namun demikian pada beberapa kasus, IQ

yang tinggi ternyata tidak menjamin kesuksesan seseorang dalam belajar


dan hidup bermasyarakat. IQ bukanlah satu-satunya faktor penentu

kesuksesan prestasi belajar seseorang. Ada faktor-faktor lain yang turut

andil mempengaruhi perkembangan prestasi belajar. Sehubungan dengan

hal tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah

antara lain sebagai berikut: (1) pengaruh pendidikan dan pembelajaran

unggul; (2) perkembangan dan pengukuran otak; dan (3) kecerdasan

(intelligensi) emosional

Menurut Hamdani (2011: 139) menyebutkan bahwa “faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua

bagian, yaitu: (1) faktor-faktor internal (intern); dan (2) faktor-faktor

eksternal (ekstern)”.

Faktor-faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam

diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Faktor-

faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang adalah:

1) Kecerdasan atau intelligensi

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Menurut

Slameto (Hamdani, 2011: 139) mengatakan bahwa “tingkat kecerdasan

yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat

kecerdasan yang rendah”. Semakin tinggi intelligensi seorang siswa,

semakin tinggi pula peluang untuk meraih prestasi yang tinggi.


2) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

Faktor jasmaniah yaitu panca indra yang tidak berfungsi

sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau

perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar yang

membawa kelainan tingkah laku.

3) Sikap

Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu

hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh.

Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan,

dan keyakinan.

4) Minat

Minat menurut ahli psikologis adalah suatu kecenderungan

untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-

menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan

senang.

5) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Tumbuhnya

keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang

dimilikinya.

6) Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal

tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk


melakukan belajar. Dalam memberikan motivasi, guru harus berusaha

untuk mengarahkan perhatian siswa pada sasaran tertentu.

Adapun faktor-faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri

seseorang tersebut, baik dari lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu:

1) Keadaan lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat

seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Tugas utama dalam keluarga bagi

pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan

pandangan hidup keagamaan. Perhatian orang tua dapat memberikan

motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun.

2) Keadaan lingkungan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat

penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu,

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih

giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran dan kurikulum.

3) Keadaan lingkungan masyarakat.

Pendidikan dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan

pendidikan di tingkat selanjutnya harus mampu mengembangkan potensi

diri siswa dan sikap serta kemampuan dasar yang diperlukan siswa untuk

hidup dalam masyarakat, terutama untuk menghadapi perubahan-


perubahan dalam masyarakat, baik dari sisi ilmu pengetahuan, teknologi,

sosial, maupun budaya di tingkat lokal maupun global.

2. Model Pembelajaran ADDIE (Analysis, Design, Development,

Implementation, Evaluation) Berbantuan Media Miniatur Bangun Datar

a. Hakikat Model Pembelajaran ADDIE (Analysis, Design, Development,

Implementation, Evaluation)

Menurut Prawiradilaga (2009: 21) mengatakan bahwa “ADDIE

muncul pada pertengahan tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser

dan Mollenda”. Reiser merumuskan ADDIE dengan menggunakan kata

kerja. Revision atau perbaikan terjadi diantara masing-masing fase.

Sedangkan Molenda menyatakan bahwa seluruh komponen dengan kata

benda. Revisi dapat terjadi terus menerus dalam setiap tahap yang dilalui

walaupun tidak dinyatakan dengan jelas. Menurut keduanya fase pertama

diawali dengan analysis dan berakhir sampai evaluation, dimana evaluasi

ini digunakan untuk analysis tahap berikutnya. Model keduanya adalah

sebagai berikut:

revision Analyze revision

Implement Evaluate Design

Develop

revision revision

Gambar 1 Model ADDIE Menurut Reiser


Analysis

Design

Development

Implementation

Evaluation

Gambar 2 Model ADDIE Menurut Molenda

Berdasarkan pendapat dari kedua pakar di atas, hal ini penulis

lebih cenderung kepada pendapat Molenda karena komponen ADDIE

yang dimaksudkan menunjuk pada kata benda dan revisi bisa terjadi

secara terus menerus dalam setiap tahap. Salah satu fungsi ADDIE yaitu

menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program

pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu

sendiri. Selanjutnya model ADDIE dikembangkan oleh Dick dan Carry

pada tahun 1996 untuk merancang sistem pembelajaran.

Model ADDIE merupakan desain instruksi yang tepat karena

sifatnya yang sistematik, linier dan dimungkinkan adanya interaksi ketika

ada perubahan desain. Model ADDIE terdiri dari 5 fase, yaitu Analysis,

Design, Development, Implementation, dan Evaluation, yang

merepresentasikan pedoman yang dinamis dan fleksibel untuk

membangun sistem pembelajaran yang efektif dan performance tools

pendukung. Ide dari ADDIE adalah menerima feedback secara terus


menerus dan berkelanjutan selama membangun materi pembelajaran.

Dengan adanya model ini diharapkan dapat menghemat waktu dan biaya

dengan menangkap permasalahan saat permasalahan tersebut masih bisa

diperbaiki. Menurut Pribadi (2009: 127), model ADDIE dapat

digambarkan sebagai berikut:

A Analisis kebutuhan untuk menentukan


Analysis masalah dan solusi yang tepat dan
menentukan kompetensi siswa
D Menentukan kompetensi khusus, metode,

Design bahan ajar, dan strategi pembelajaran

D Memproduksi program dan bahan ajar yang


Development akan digunakan dalam program
pembelajaran
I Melaksanakan program pembelajaran

dengan menerapkan desain atau spesifikasi


Implementation program pembelajaran
E Melakukan evaluasi program pembelajaran

Evaluation dan evaluasi hasil belajar

Gambar 3 Model ADDIE Menurut Pribadi


b. Komponen-Komponen Model Pembelajaran ADDIE (Analysis, Design,

Development, Implementation, Evaluation)

1) Analysis (analisis)

Kegiatan analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis

pembelajaran atau performance analysis dan analisis kebutuhan atau

need analysis. Tahap pertama yaitu analisis pembelajaran dilakukan

untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah pembelajaran

yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program

pembelajaran atau perbaikan manajemen. Pada tahap kedua yaitu

analisis kebutuhan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau

kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan

prestasi belajar.

Jadi, dalam kegiatan analisis ini seorang guru harus

menganalisis karakteristik siswa dan menganalisis semua kebutuhan

siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan serta

mengidentifikasi kondisi lingkungan yang sesuai dengan karakteristik

siswa (Pribadi, 2009: 129-130).

2) Design (desain)

Pada langkah desain ini diperlukan adanya klarifikasi program

pembelajaran yang didesain sehingga program tersebut dapat mencapai

tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan. Langkah desain yang

penting dilakukan adalah menentukan pengalaman belajar atau

learning experience yang perlu dimiliki oleh siswa selama mengikuti


aktivitas pembelajaran. Langkah desain harus mampu mengatasi

masalah kesenjangan yang menggambarkan perbedaan antara

kemampuan yang dimiliki siswa dengan kemampuan yang ideal.

Hal ini sesuai dengan pendapat Pribadi (2009: 131-132) yang

menyatakan bahwa dalam kegiatan desain seorang guru harus

mengetahui kemampuan siswa dan mengetahui tujuan pembelajaran

yang akan dicapai sehingga guru mampu merancang suatu proses

pembelajaran yang bermakna dan menarik.

3) Development (pengembangan)

Langkah pengembangan meliputi kegiatan menciptakan dan

memodifikasi bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditentukan. Langkah pengembangan mencakup kegiatan memilih

dan menentukan metode, media, serta strategi pembelajaran yang

sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi

program pembelajaran.

“Pemikiran (blueprint) yang sudah disusun sebelumnya

diciptakan dalam bentuk nyata. Oleh karena itu, petunjuk pelaksanaan

dan petunjuk teknis harus disiapkan karena menyentuh pada hal-hal

yang teknis” (Hamdani, 2011: 170). Jadi, tujuan tahap pengembangan

ini adalah untuk memproduksi dan memilih bahan ajar dan media

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran supaya

pelaksanaannya bisa tercipta dalam bentuk nyata yang konsekuen dan

menyentuh pada hal-hal yang teknis.


0 Implementation (implementasi)

Langkah implementasi sering diasumsikan dengan

penyelenggaraan program pembelajaran itu sendiri. Langkah ini

memang mempunyai makna adanya penyampaian materi pembelajaran

dari guru kepada siswa. Jadi, kegiatan implementasi ini merupakan

tindakan nyata yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran sesuai

rencana yang telah dirancang sebelumnya.

Secara umum tujuan diadakannya penerapan atau implementasi

ini adalah mengarahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan dan memecahkan masalah terhadap hasil belajar siswa

sehingga siswa dapat memiliki kompetensi kognitif, afektif, dan

psikomotor yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari (Pribadi,

2009: 134).

0 Evaluation (evaluasi)

Evaluasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang

dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran.

Evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil

pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa dengan tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.

Tujuan evaluasi program pembelajaran yang dimaksud Pribadi

(2009: 136) adalah untuk mengetahui perubahan sikap siswa dan

peningkatan kompetensi yang telah dimiliki serta dampak yang

dirasakan siswa setelah mengikuti program pembelajaran.


c. Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran ADDIE (Analysis,

Design, Development, Implementation, Evaluation) Berbantuan Media

Miniatur Bangun Datar

1) Tahap analisis (analysis)

Tahap analisis meliputi: (a) guru mengidentifikasi karakteristik

siswa yang akan diajar materi mengenai mengidentifikasi sifat-sifat

bangun datar, (b) guru mempersiapkan kebutuhan siswa sesuai

pembelajaran yang akan dilakukan, (c) guru membuat rancangan

pembelajaran dimana tujuan atau indikator dijabarkan secara spesifik,

(d) mempersiapkan media yang dibutuhkan untuk memperjelas materi

yang akan diajarkan, (e) mempersiapkan bahan ajar yang sesuai dengan

materi yang akan diajarkan.

0 Tahap desain (design)

Merancang proses pembelajaran (strategi, metode, model, dan

teknik) sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan yang ingin dicapai.

Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya adalah sesuai dengan RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dirancang guru

sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

3) Tahap pengembangan (development)

Memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi secara aktif

dalam pembelajaran dan mengadakan variasi dalam pembelajaran serta

memvariasikan media pembelajaran yang menarik. Menyesuaikan


bahan ajar sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan

menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar yang relevan.

0 Tahap penerapan (implementation)

Pada tahap penerapan, seorang guru harus menerapkan

pembelajaran sesuai proses yang telah direncanakan sebelumnya.

Kemudian mengaplikasikan segala sesuatu yang telah direncanakan

dan dipersiapkan ke dalam pembelajaran nyata.

5) Tahap evaluasi (evaluation)

Mengadakan penilaian akhir terhadap hasil proses pembelajaran

yang telah dilakukan dengan memberikan soal evaluasi dalam bentuk

tes tertulis.

d. Kendala Pelaksanaan Model Pembelajaran ADDIE Berbantuan Media

Miniatur Bangun Datar

0 Model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar membutuhkan

penganalisaan kebutuhan belajar secara mendalam dan membutuhkan

perencanaan yang maksimal dengan semua keperluan dalam

pembelajaran.

1 Model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar memaksa guru

untuk mengembangkan media atau materi ajar yang sesuai dengan

karakteristik siswa.
23Pelaksanaan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar

membutuhkan pengelolaan waktu yang cukup baik dari guru dan siswa.

3 Hakikat Media Miniatur Bangun Datar

a. Pengertian Media Pembelajaran

Tahap awal kegiatan belajar mengajar (KBM) guru sering

mengalami kesulitan dalam mengarahkan perhatian, minat, atau motivasi

siswa terhadap pokok bahasan yang akan dipelajari. Oleh karena itu,

dibutuhkan media yang dapat membantu kegiatan pembelajaran.

Menurut Djamarah dan Aswan Zain (2010: 120) “kata media

berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium

yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar”. Dengan demikian

media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Menurut Arsyad (2002: 3) menyatakan bahwa “media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,

atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal”. Jadi, media di sini lebih cenderung diartikan

sebagai alat yang mampu membantu proses belajar mengajar yang dapat

menyusun kembali informasi verbal atau visual. Sedangkan menurut

Hamdani (2011: 243), “media adalah komponen sumber belajar atau

wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa,

yang dapat merangsang siswa untuk belajar”. Jadi, media


pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi

yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud

pengajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan suatu media atau bentuk penyaluran pesan baik

tercetak maupun audio visual yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar atau membawa pesan intruksional untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa.

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar dalam

pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi

prestasi belajar yang dicapai. Hal ini didukung oleh teori tingkah laku

(behaviorism theory) ajaran B. F. Skinner mempengaruhi penggunaan

media dalam kegiatan pembelajaran. Menurut teori ini, mendidik adalah

mengubah tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku ini harus tertanam

pada diri siswa sehingga menjadi adat kebiasaan. Supaya tingkah laku

tersebut menjadi adat kebiasaan, setiap ada perubahan tingkah laku positif

ke arah tujuan yang dikehendaki, harus diberi penguatan (reinforcement),

berupa pemberitahuan bahwa tingkah laku tersebut telah betul.

b. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran

Karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang

tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Jenis media


pembelajaran yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar

khususnya di Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Media visual

“Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan

menggunakan indra penglihatan” (Hamdani, 2011: 248). Contohnya

adalah media grafis (gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik,

peta). Media visual terdiri dari media yang tidak dapat diproyeksikan

(non-projected visuals) dan media yang dapat diproyeksikan (projected

visuals). Sehingga media visual ini hanya mengedepankan penggunaan

indra penglihatan sebagai perantaranya.

2) Media audio

“Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam

bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari

bahan ajar” (Hamdani, 2011: 248). Contohnya adalah teks suara,

program radio, dan program kaset suara. Jadi, media audio ini lebih

menekankan penggunaan indra pendengaran sebagai penyampai materi

ajar.

3) Media audio visual

“Media audio visual ini merupakan kombinasi dari media audio

dan visual atau disebut sebagai media pandang-dengar” (Hamdani,

2011: 249). Contoh media audio visual adalah video atau televisi, video

atau televisi instruksional, dan program slide suara. Jadi, media audio
visual ini lebih memfokuskan siswa pada penggunaan indra penglihatan

dan pendengaran sebagai perantara tersampaikannya materi pelajaran.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Sadiman, dkk (2011: 17), secara umum media

pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:

23Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

(dalam hanya bentuk kata-kata tertulis atau lisan).

24Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

25Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sifat pasif siswa.

26Sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan

pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi

pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka dapat diatasi

dengan media pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam

memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan

menimbulkan persepsi yang sama.

ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀԀԀ̀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ0 Hakikat Media


Miniatur Bangun Datar

Media miniatur bangun datar adalah salah satu media yang

termasuk jenis media visual tiga dimensi. Karena media ini hanya dapat

dilihat dengan menggunakan indra penglihatan dan dapat dimanipulasi

oleh siswa sesuai dengan bentuk aslinya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sudjana dan Rivai, (1991: 165) bahwa “media miniatur bangun datar

termasuk jenis media visual tiga dimensi yang berbentuk model susun

dimana media ini memperlihatkan pecahan dari bagian atau ukuran isi”.

Gambar dan puzzle bangun datar serta pantun yang ditampilkan dalam

media ini sangat baik untuk pembelajaran matematika yang sifatnya

deskriptif kuantitatif. Gambar bisa diambil dari berbagai media cetak

ataupun dari sumber buku lain yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Media miniatur bangun datar merupakan sebuah media yang

berbentuk miniatur bergambar hasil dari rangkaian puzzle bangun datar

dan di dalamnya ada rangkaian pantun yang isinya tentang materi yang

diajarkan, dimana kartun (kartu pantun) terdiri dari dua bagian yaitu

kartun sampiran berisi sifat-sifat bangun datar dan kartun isi berisi nama

bangun datar yang sesuai sifat bangun datar dalam kartun sampiran.

Media miniatur bangun datar ini dapat dimanipulasi oleh siswa

sesuai tingkat pemahamannya terhadap materi serta membantu siswa lebih

mudah mengingat materi tanpa adanya paksaan untuk menghafal materi

matematika yang sifatnya deskriptif kuantitatif. Karena sifat materi

matematika yang kompleks inilah, maka peneliti menggunakan media

miniatur bangun datar untuk mengingat materi matematika dengan

menciptakan sebuah pantun yang isinya tentang materi matematika yang

diajarkan dan ditampilkan sebuah miniatur bangun datar tentang isi

materi. Sehingga media ini mampu meningkatkan kecerdasan dan tingkat

pengetahuan anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Pribadi (2009: 34)
bahwa “kecerdasan visual-spasial sangat terkait dengan kemampuan

seseorang yang memahami sesuatu melalui indra penglihatan dan

memvisualisasikan objek”. Oleh karena itu, media miniatur bangun datar

ini dapat meningkatkan kecerdasan visual-spasial anak.

Media miniatur bangun datar merupakan media yang mampu

meningkatkan tingkat daya ingat siswa karena miniatur bangun datar yang

ada di dalam media ini dapat dimanipulasi atau dirangkai sesuai letaknya

dalam puzzle miniatur bangun datar. Media ini dikembangkan melalui

proses kreatifitas dalam pembelajaran dalam bentuk permainan. Dengan

menggunakan permainan, maka pembelajaran yang akan dilakukan dapat

bersifat kompetitif dan mengarahkan siswa untuk mencapai prestasi

belajar tertentu (Pribadi, 2009: 43).

Media miniatur bangun datar berfungsi untuk mengajak peserta

didik belajar dengan tertib, berfikir kreatif dalam suasana yang gembira,

sehingga peserta didik akan belajar dengan senang, tidak terpaksa dan

tidak mematikan kreativitasnya. Media miniatur bangun datar juga dapat

mengajak guru untuk berfikir kreatif dan memotivasi guru agar dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan bermakna.

Media ini merupakan suatu media pembelajaran yang dirancang sesuai

kebutuhan peserta didik dan menanamkan nilai-nilai serta moral yang

diharapkan dalam pendidikan karakter. Di dalam media miniatur bangun

datar ini nanti akan dicantumkan slogan sederhana yang dapat diterapkan

siswa dalam kehidupan sehari-hari.


Media miniatur bangun datar ini akan membawa anak ke dalam

sebuah proses pembelajaran matematika yang menarik dan tidak

membosankan. Karena di dalam media miniatur bangun datar ini akan

banyak diterapkan permainan merangkai puzzle melalui pantun yang

berisi materi pelajaran matematika. Sehingga siswa mampu mengingat

materi tanpa adanya tekanan dan mereka belajar dengan menyenangkan

serta bermakna. Dengan demikian, diharapkan prestasi belajar mereka

juga akan meningkat.

e. Kelebihan dan Kelemahan Media Miniatur Bangun Datar

Media miniatur bangun datar ini termasuk media visual tiga

dimensi yang sering dipakai dalam kegiatan pembelajaran. Menurut

Sadiman (2011: 29-31) menyatakan bahwa “media visual ini memiliki

kelebihan dan kelemahan”. Adapun kelebihan dari media miniatur bangun

datar ini adalah:

0 Sifatnya konkret, dapat dimanipulasi dan memberikan rangsangan

sebagai motivator dalam belajar.

1 Berisi pantun yang menarik dimana isi pantun sesuai dengan isi materi

pelajaran.

2 Terdapat slogan sederhana yang dapat diterapkan oleh siswa dalam

kehidupan sehari-hari.

3 Media miniatur bangun datar ini dapat mengatasi keterbatasan

pengamatan siswa.
0 Miniatur bangun datar dapat memperjelas suatu masalah sehingga

dapat mencegah kesalahpahaman.

1 Mudah penggunaannya dan menarik.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, media miniatur bangun datar

ini mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:

0.0 Miniatur bangun datar yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

kegiatan pembelajaran.

0.1 Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

0 Pembelajaran Matematika di Kelas V (lima) Sekolah Dasar

a. Hakekat Belajar dan Pembelajaran

Menurut Arsyad (2002: 1), “belajar adalah suatu proses yang

kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya”. Jadi,

belajar tidak hanya terbatas atau terputus setelah apa yang terjadi pada

pendidikan formal, tetapi belajar terjadi sepanjang hayat selama kita

mengalami proses interaksi dengan lingkungan sekitar.

Sedangkan menurut G. A Kimble (Simanjuntak, Manurung, dan


Matutina, 1993: 38) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan
yang relatif menetap dalam potensi tingkah laku yang terjadi
sebagai akibat dari latihan dengan penguatan dan tidak termasuk
perubahan-perubahan karena kematangan, kelelahan atau
kerusakan pada susunan saraf, atau dengan kata lain bahwa
mengetahui dan memahami sesuatu sehingga terjadi perubahan
dalam diri seseorang yang belajar.

Menurut G. A Kimble di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang karena pengaruh

belajar atau latihan, bukan dari proses kematangan sehingga


menyebabkan berubahnya perilaku seseorang. Selain itu, Pribadi (2009:

0 juga menyatakan “belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang agar memiliki potensi berupa keterampilan dan pengetahuan

yang diperlukan”. Jadi, di sini dimaksudkan bahwa belajar mengarah pada

suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan

keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berinteraksi

dengan lingkungan sehingga menghasilkan perilaku yang baik.

Berdasarkan pengertian belajar menurut beberapa tokoh di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan

yang sangat kompleks yang terjadi pada diri individu karena interaksi

dengan lingkungannya supaya memiliki potensi berupa keterampilan dan

pengetahuan dan terjadi sepanjang hayat.

Sedangkan “pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang

sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses

belajar” (Pribadi, 2009: 9). Proses pembelajaran mempunyai tujuan agar

siswa mampu mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Aktivitas

pembelajaran akan memudahkan terjadinya proses belajar apabila mampu

mendukung peristiwa internal yang terkait dengan pemrosesan informasi.

Dengan kata lain, pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat

eksternal dan sengaja dirancang untuk mendukung terjadinya proses

belajar internal dalam diri individu.


b. Pembelajaran Matematika di Kelas V (lima) Sekolah Dasar

Matematika merupakan ilmu yang memiliki ciri-ciri, yaitu:

memiliki objek kejadian yang abstrak serta berpola pikir deduktif

konsisten. Sedangkan matematika sekolah adalah matematika yang

diajarkan di pendidikan dasar yang sesuai dengan kurikulum matematika.

Menurut teori Jean Piaget (Simanjuntak, Manurung, dan Matutina, 1993:

84-85) menyatakan bahwa “perkembangan anak melewati empat tahap,

yaitu: periode sensori motor (0-2 tahun), periode pra-operasional (2-7

tahun), periode operasional konkret (7-12 tahun), dan periode operasional

formal (lebih dari 12 tahun)”.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

anak usia Sekolah Dasar (SD), menurut teori Jean Piaget termasuk pada

tahap periode operasional konkret, dimana pada tahap ini dalam kegiatan

belajar, seorang anak membutuhkan benda-benda konkret (nyata) yang

dapat dimanipulasi sesuai dengan tingkat perkembangan dan

keingintahuannya.

Menurut Suherman, dkk., 2003: 67-69, adapun karakteristik


pembelajaran matematika di sekolah sebagai berikut: (1)
pembelajaran matematika adalah berjenjang (bertahap); (2)
pembelajaran matematika mengikuti metode spiral. Bahan yang
baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajarinya; (3)
pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif.
Pemahaman konsep-konsep matematika melalui contoh-contoh;
dan (4) pembelajaran matematika menganut kebenaran
konsistensi, tidak ada pertentangan antara kebenaran suatu konsep
dengan konsep lainnya.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

karakteristik matematika adalah pembelajaran matematika diajarkan


secara bertahap mulai dari kemampuan yang sudah diketahui oleh siswa

sampai hal baru yang belum diketahui oleh siswa dimana dalam

pembelajarannya selalu diberikan contoh-contoh yang relevan dan

memiliki kebenaran konsisten. “Matematika mempunyai fungsi sebagai:

alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan” (Suherman, dkk., 2003: 56).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi matematika sebagai ilmu

adalah matematika selalu mencari kebenaran, meralat kebenaran yang

telah diterima, dan mencoba mengembangkan penemuan-penemuan

sepanjang mengikuti pola pikir yang sah. Matematika bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memahami

konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan

penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam

membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan

pernyataan matematika; dan (3) memiliki sikap menghargai kegunaan

matematika dalam kehidupan serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah.

Menurut Sobel dan Maletsky (2004: 31-53), cara memotivasi anak

dalam pembelajaran matematika supaya mereka antusias dalam

pembelajaran adalah: “menyediakan kesempatan untuk menduga,

menggunakan sesuatu yang bersifat matemagis, gunakan tantangan

geometri dan papan buletin untuk menarik minat anak, stimulasi minat

dengan rekreasi matematika, dan diskusikan aplikasi dari konsep


matematika”. Sehingga dapat dijelaskan bahwa cara memotivasi anak

agar memiliki motivasi untuk belajar adalah dengan memberikan sebuah

tantangan yang menarik dalam bentuk permainan yang menantang dan

menimbulkan rasa keingintahuan anak.

Menurut Sumanto, dkk (2008: 128-144), materi pembelajaran

matematika di kelas V (lima) sekolah dasar mengenai sifat-sifat bangun

datar adalah:

0 Persegi

Perhatikan gambar bangun datar persegi di bawah ini:

Gambar 4 Bangun Datar Persegi

Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama, dan

keempat sudutnya siku-siku. Bangun datar termasuk segi empat dan

memiliki empat titik sudut. Berdasarkan gambar di atas, maka dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Sisi : AB = BC = CD = DA
0
Sudut: sudut A = sudut B = sudut C = sudut D = 90 .

2) Persegi Panjang

Contoh persegi panjang misalnya papan tulis, permukaan buku

tulismu, dan permukaan meja. Perhatikan gambar bangun persegi

panjang berikut:
Gambar 5 Bangun Datar Persegi Panjang

Sifat-sifat persegi panjang adalah (a) persegi panjang merupakan

bangun segi empat, (b) banyak titik sudutnya ada 4, (c) keempat

sudutnya berupa sudut siku-siku, (d) banyak sisi yang sejajar ada dua

pasang, dan (e) pasangan sisi yang sejajar sama panjang.

0 Segitiga

Perhatikan gambar bangun segitiga berikut ini:

Segitiga siku-siku Segitiga sama kaki Segitiga sembarang

Gambar 6 Bangun Datar Segitiga

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat disimpulkan sifat

bangun datar segitiga adalah (a) banyak sisi segitiga ada 3 (tiga) sisi,

(b) banyak titik sudut segitiga ada 3 (tiga) titik sudut, dan (c) jumlah
0
sudut dalam segitiga adalah 180 .

0 Jajar Genjang

Jajar genjang merupakan bangun datar segi empat. Adapun

bentuknya seperti gambar di bawah ini!


Gambar 7 Bangun Datar Jajar Genjang

Sifat-sifat jajar genjang adalah (a) sisi-sisi yang berhadapan

sejajar dan sama panjang, (b) sudut-sudut yang berhadapan sama besar,

Ȁ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ0 keempat

sudutnya tidak siku-siku, (d) jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°,

dan (e) kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama

panjang.

0 Trapesium

Jenis-jenis trapesium yaitu seperti gambar berikut ini:

Gambar 8 Bangun Datar Trapesium

Sifat-sifat trapesium adalah (a) mempunyai sepasang sisi yang

sejajar, (b) jumlah besar sudut yang berdekatan di antara sisi sejajar

180°, dan (c) jumlah keempat sudutnya 360°.


6) Belah Ketupat

Belah ketupat merupakah bangun datar segiempat, yang

keempat sisinya sama, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

Perhatikan gambar berikut ini:

Gambar 9 Bangun Datar Belah Ketupat

Sifat-sifat belah ketupat adalah (a) panjang keempat sisinya

adalah sama panjang, (b) kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan

saling membagi dua sama panjang, (c) sisi-sisi yang berhadapan adalah

sama dan sejajar, (d) sudut-sudut yang berhadapan besarnya sama, dan

(e) kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri.

0 Layang-layang

Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 10 Bangun Datar Layang-Layang

Secara umum sifat-sifat layang-layang adalah (a) layang-layang

mempunyai satu sumbu simetri, (b) mempunyai dua pasang sisi yang
sama panjang, dan (c) mempunyai sepasang sudut berhadapan yang

sama besar.

0 Lingkaran

Perhatikan gambar lingkaran di bawah ini:

Gambar 11 Bangun Datar Lingkaran

Lingkaran yang berpusat di titik P biasanya dinamakan

lingkaran P. PA disebut jari-jari dan AE disebut diameter. Lingkaran

adalah bangun datar yang jarak setiap titik pada sisinya dengan pusat

lingkaran selalu sama.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Model pembelajaran ADDIE ini relevan dengan beberapa teori dan

didukung dengan hasil kajian penelitian terdahulu yang telah menggunakan

model pembelajaran ADDIE dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Berikut

ini dijelaskan mengenai teori dan hasil penelitian yang relevan.

1. Teori Belajar Behavioristik

Menurut penganut teori belajar Behavioristik, hasil dari proses


belajar yaitu perilaku yang dapat diukur dan diamati. Proses belajar
dilaksanakan dengan cara menciptakan kondisi yang dapat memberi
kemungkinan bagi individu untuk mendemonstrasikan sebuah
perilaku dalam jangka waktu yang relatif lama (Pribadi, 2009: 77-
78).
Teori belajar behavioristik ini menganggap bahwa prestasi belajar

yang dimaksud ini adalah berupa perubahan sikap atau tingkah laku yang

dapat diukur dan diamati dalam jangka waktu yang relatif lama sehingga

menimbulkan kebiasaan. Hal ini sesuai dengan model pembelajaran ADDIE

yang didesain untuk menciptakan sikap atau perilaku siswa sesuai dengan

karakter yang diharapkan dalam tujuan pendidikan.

2. Teori Belajar Kognitif

Menurut Pribadi (2009: 78) menyatakan bahwa teori belajar kognitif


berpandangan bahwa belajar merupakan proses mental aktif untuk
memperoleh, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Teori ini
mempelajari model dan proses mental seperti berpikir, mengingat,
dan memecahkan masalah.

Teori belajar kognitif ini menganggap siswa adalah individu yang

aktif mempelajari ilmu pengetahuan. Dalam menempuh proses

pembelajaran, siswa tidak hanya sekedar bersifat pasif dalam menerima

pengetahuan. Hal ini berkaitan dengan tujuan model pembelajaran ADDIE

yang turut menerapkan proses pembelajaran untuk mencapai pengetahuan

sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

3. Teori Belajar Humanistik

“Teori belajar humanistik menggunakan pendekatan motivasi yang

menekankan pada kebebasan personal, penentuan pilihan, determinasi diri,

dan pertumbuhan individu” (Pribadi, 2009: 79). Teori belajar humanistik

berpandangan bahwa peristiwa belajar yang ada saat ini lebih banyak

ditekankan pada aspek kognitif semata. Setiap anak merupakan individu

yang unik, memiliki perasaan dan gagasan orisinal. Sehingga seorang guru
harus mengembangkan keunikan siswanya itu sesuai dengan potensi yang

dimilikinya sesuai model desain ADDIE yang digunakan.

Model ini telah dicobakan oleh Khilmiyati (2010) dalam penelitiannya

yang berjudul “Pengembangan Multimedia Interaktif dengan Model ADDIE

pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Kelas V Di SD

Negeri 3 Banjar Jawa, Singaraja”. Dari penelitian ini dihasilkan kesimpulan

bahwa pada uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan semuanya

dengan kriteria sangat baik. Penelitian yang dilakukan oleh Khilmiyati

memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu pada penggunaan model

pembelajaran ADDIE pada mata pelajaran matematika di kelas V SD, hanya

saja pokok bahasan materi yang digunakan memiliki perbedaan dimana

penelitian Khilmiyati ini fokus materinya pada bangun ruang sedangkan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini fokus materinya pada

bangun datar.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini juga dilakukan oleh

Nurtyaningsari, Avis (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan

Model Pembelajaran ADDIE untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar IPS Siswa Kelas IV A SD N Pendem 02 Kecamatan Junrejo Kota

Batu”. Dalam skripsi ini juga sama-sama mengkaji mengenai model ADDIE

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tetapi ada perbedaan pada mata

pelajaran yang digunakan dimana penelitian Nurtyaningsari ini dilakukan

pada mata pelajaran IPS kelas IV SD sedangkan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti ini pada mata pelajaran matematika kelas V SD.
Dalam skripsi tersebut disimpulkan bahwa penggunaan model ADDIE dalam

pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat

terlihat pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa peningkatan nilai

rata-rata hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan sebesar 58 dan pada

akhir siklus II meningkat sebesar 80,86. Keterlaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran ADDIE (Analysis-Design-

Development-Implementation-Evaluation) pada siklus II meningkat sebesar

80,86. Untuk itu disarankan model pembelajaran ADDIE digunakan pada

mata pelajaran yang lain.

Hasil yang sama juga diperoleh Wiarsa, I Putu Adi Guna (2011) dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Online

pada Mata Pelajaran Desain Grafis Kelas X Semester 2 Di SMK Negeri 1

Sukasada”. Desain pada penelitian ini juga sama-sama menggunakan model

ADDIE tetapi penggunaannya dilakukan di tingkat SMK sedangkan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini dilakukan di tingkat SD.

Hasil penelitian I Putu Adi Guna Wiarsa adalah bahwa media pembelajaran

online mempunyai kelayakan sangat baik dengan persentase 96,7% dari

aspek materi, 93,3% dari aspek desain pembelajaran, dan 79% dari aspek

media pembelajaran. Model ADDIE sangat berpengaruh terhadap

pengembangan media pembelajarn online sebagai pemotivasi belajar siswa.

Berdasarkan teori belajar yang relevan dan hasil-hasil penelitian

terdahulu di atas, maka dapat diketahui bahwa penelitian ini dengan judul

“Keefektifan Model Pembelajaran ADDIE Berbantuan Media Miniatur


Bangun Datar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD

Negeri Karangtowo Demak Tahun 2012/2013” dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

C. Kerangka Berpikir

Adanya prestasi belajar siswa yang rendah dalam pembelajaran

matematika, hal ini dikarenakan perkembangan IPTEK yang tidak diimbangi

dengan perkembangan sarana prasarana sebagai fasilitas belajar di sekolah.

Selain itu, pembelajaran yang dilaksanakan guru masih menggunakan LKS

sebagai kegiatan siswa, sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti

pelajaran, hal ini juga mengakibatkan siswa kurang mengerti makna dan tujuan

dari pembelajaran sehingga matematika selalu dianggap sebagai mata pelajaran

yang membingungkan, rumit, kurang menarik dan membosankan karena

cakupan materinya yang cukup luas dan kompleks. Padahal melalui

pembelajaran matematika, siswa diharapkan dapat menjadi warga negara

Indonesia yang menguasai dan mencipta teknologi di masa depan. Supaya hal

tersebut dapat teratasi, maka perlu diadakan pembenahan dalam proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru khususnya dalam pembelajaran

matematika.

Solusi yang diambil adalah dengan menggunakan model pembelajaran

ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dalam pembelajaran

matematika. Setelah digunakannya model pembelajaran ADDIE berbantuan

media miniatur bangun datar, maka siswa akan lebih tertarik dan antusias
dalam mengikuti pembelajaran matematika. Selanjutnya penggunaan model

pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar ini diharapkan

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Adapun alur kerangka pemikiran yang ditujukan untuk mengarahkan

jalannya penelitian adalah sebagai berikut:

Pembelajaran yang Prestasi belajar


Kondisi Awal dilaksanakan guru siswa masih
kurang memanfaat tingkat rata-rata
IPTEK dengan baik.

Diadakan perbaikan
proses pembelajaran Menggunakan model pembelajaran ADDIE
berbantuan media miniatur bangun datar
dalam pembelajaran matematika

Siswa lebih mudah memahami dan mengingat


Kondisi Akhir
materi sehingga prestasi belajar siswa meningkat

Gambar 12 Alur Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan, baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, “hipotesis juga dapat


H0

H0

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

belum jawaban yang empirik dengan data” (Sugiyono, 2010: 96). Berdasarkan

uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. H1 : Model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar


dapat mencapai ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran

matematika kelas V SD Negeri Karangtowo tahun pelajaran

2012/2013.

: Model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar

tidak dapat mencapai ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran

matematika kelas V SD Negeri Karangtowo tahun pelajaran

2012/2013.

0 H1 : Ada peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dalam

pembelajaran matematika siswa kelas V SD Negeri Karangtowo

tahun pelajaran 2012/2013.

: Tidak ada peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan

model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar

dalam pembelajaran matematika siswa kelas V SD Negeri

Karangtowo tahun pelajaran 2012/2013.

0 H1 : Ada perbedaan antara prestasi belajar siswa yang menggunakan

model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun

datar dengan prestasi belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar


siswa pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo

tahun pelajaran 2012/2013.

H0 : Tidak ada perbedaan antara prestasi belajar siswa yang menggunakan

model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar

dengan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada

pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo tahun

pelajaran 2012/2013.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 3), “metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam

penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

eksperimen.

0 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangtowo yang

beralamatkan di Jalan Raya Semarang-Demak Km. 15 Karangtowo, Karang

tengah, Demak 59561. SD Negeri Karangtowo ini tepatnya berada di Desa

Karangtowo, Kecamatan Karang tengah, Kabupaten Demak.

Alasan pemilihan tempat ini adalah karena di SD Negeri Karangtowo

ini belum pernah dilakukan penelitian dengan menggunakan model

pembelajaran ADDIE dan karena lokasinya sangat strategis di tepi jalan

pantura kota Demak, sehingga sangat mudah dijangkau dalam situasi dan

kondisi apapun serta mudah mendapatkan data-data yang diperlukan di SD

Negeri Karangtowo ini.


2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2012/2013, lebih tepatnya pada bulan Januari tahun 2013.

C. Variabel Penelitian

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono,

2010: 61). Sehingga variabel penelitian yang dimaksud adalah suatu sifat yang

akan diteliti dan digunakan untuk menarik kesimpulan.

Menurut sugiyono (2010: 61-64), macam-macam variabel dibedakan


menjadi: (1) variabel independen, yaitu variabel bebas atau variabel
yang mempengaruhi; (2) variabel dependen, yaitu variabel terikat atau
variabel yang dipengaruhi; (3) variabel moderator, yaitu variabel yang
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen; (4) variabel intervening, adalah variabel yang secara
teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak
dapat diamati dan diukur; dan (5) variabel kontrol, adalah variabel
yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti.

Jadi, variabel penelitian menurut Sugiyono dibedakan menjadi lima

macam. Sehubungan dengan teori di atas, maka penelitian ini yang berjudul:

“Keefektifan Model Pembelajaran ADDIE Berbantuan Media Miniatur

Bangun Datar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD

Negeri Karangtowo Demak Tahun 2012/2013”, perlu kiranya disampaikan

jenis variabel-variabelnya untuk menjaga agar tidak sampai terjadi bermacam-

macam interpretasi dan untuk memberi kepastian kepada pembaca tentang arah
pembahasan dan tujuan yang akan dicapai. Variabel dalam penelitian ini

adalah:

1. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini berupa prestasi belajar siswa.

Dimana prestasi belajar siswa dalam penelitian ini ada dua yaitu:

Y1 : prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran ADDIE

berbantuan media miniatur bangun datar.

Y2 : prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional.

2. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini berupa model pembelajaran,

dimana ada dua variabel bebas, yaitu:

X1 : pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ADDIE

berbantuan media miniatur bangun datar.

X2 : pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional.

23 Populasi, Sampel, dan

Sampling 1. Populasi

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2010:

173). Jadi, populasi adalah jumlah keseluruhan subyek yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V (lima) SD Negeri

Karangtowo Kecamatan Karang tengah Kabupaten Demak tahun pelajaran


2012/2013 yang terdiri dari 2 (dua) kelas yaitu kelas V.A yang terdiri dari 30

siswa dan kelas V.B yang terdiri dari 30 siswa.

2. Sampel

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Arikunto,

2010: 174). Jadi, sampel yang dimaksud di sini adalah jumlah subyek atau

subyek yang mewakili yang akan digunakan untuk penelitian. Karena

populasi yang dilakukan dalam penelitian ini jumlah subjeknya kurang dari

100 siswa, maka sampel dalam penelitian ini adalah sama dengan populasi

yang diteliti, yaitu siswa kelas V (lima) SD Negeri karangtowo Kecamatan

Karang Tengah Kabupaten Demak tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri

dari 2 (dua) kelas yaitu kelas V.A yang terdiri dari 30 siswa dan kelas V.B

yang terdiri dari 30 siswa.

3. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2010: 118), teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi

sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang

sebenarnya. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua,

yaitu probability sampling dan non probability sampling.

Jadi, teknik sampling adalah cara pengambilan sampel yang akan

digunakan untuk penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah non probability sampling dengan jenis sampling jenuh.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota


populasi digunakan sebagai sampel. Dari jenis sampling jenuh ini nanti akan

digunakan desain proportional random sampling untuk memecahkan kelas

V.A dan V.B yang seluruhnya berjumlah 60 siswa menjadi tiga kelas yang

masing-masing kelas terdiri dari 20 siswa. Dimana kelas V.A untuk dikenai

model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar, kelas

V.B untuk dikenai model pembelajaran konvensional, dan kelas V.C untuk

dijadikan sebagai kelas uji instrumen soal penelitian. Hal ini biasanya

dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil. “Sampling jenuh juga sering

disebut total sampling atau sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel” (Sugiyono, 2010: 124).

E. Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan,

maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes

Menurut Arikunto (2010: 193-194), tes sebagai metode pengumpul


data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan
untuk mengukur keterampilan pengetahuan, kecerdasan, kemampuan
atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Macam tes ditinjau
dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, dapat dibedakan
menjadi: (1) tes kepribadian atau personality test, (2) tes bakat atau
aptitude test, (3) tes inteligensi atau intelligence test, (4) tes sikap
atau attitude test, (5) teknik proyeksi atau projective technique, (6)
tes minat atau measures of interest, dan (7) tes prestasi atau
achievement test.

Jadi, metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian. Salah satunya menggunakan tes. Tes

yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi atau achievement
test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah

mempelajari sesuatu sehingga dapat diketahui perbedaan prestasi belajar

siswa antara yang menggunakan model pembelajaran ADDIE berbantuan

media miniatur bangun datar dengan prestasi belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran konvensional.

5888 Non Tes

a. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2010: 203), “observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikologis”. Dua diantara yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data

dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati

tidak terlalu besar.

Menurut Sugiyono (2010: 205), dari segi instrumentasi yang

digunakan, “observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan

observasi tidak terstruktur”. Jadi, observasi sebagai metode pengumpulan

data dapat dibedakan menjadi dua yaitu observasi terstruktur dimana

lembar observasi sudah dipersiapkan secara terperinci dan observasi tidak

terstruktur dimana lembar observasi tidak dipersiapkan secara sistematis.

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan menggunakan metode

observasi terstruktur. Observasi dilakukan terhadap siswa kelas V SD


Negeri Karangtowo melalui pengamatan guru dan kepala sekolah.

Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran ADDIE

berbantuan media miniatur bangun datar.

b. Dokumentasi

“Dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang artinya barang-

barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”

(Arikunto, 2010: 201). Jadi, dokumentasi bertujuan untuk

mengungkapkan fakta atau kenyataan pada saat pelaksanaan tindakan.

F. Desain Penelitian atau Rancangan Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 123), “desain penelitian adalah

rancangan penelitian”. Jadi, desain penelitian adalah rancangan yang akan

digunakan sebagai cara penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 108-116), bentuk

“desain penelitian eksperimen dibagi menjadi: (1) Pre Experimental Design,

0 True Experimental Design yang dibagi menjadi dua macam, yaitu Post-test

only control design dan Pretest-posttest control group design, (3) Factorial

Experimental, dan (4) Quasi Experimental”.

Berdasarkan keempat rancangan penelitian yang dapat digunakan, maka

penulis lebih memilih true experimental design karena jenis eksperimen ini

dianggap sudah baik dan sudah memenuhi persyaratan. Untuk mengetahui


keefektifan model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun

datar terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika di SD

Negeri Karangtowo tahun pelajaran 2012/2013, dalam penelitian ini digunakan

True Experimental Design dengan jenis Pretest-posttest control group design.

Menurut Sugiyono (2010: 112-113), pola Pretest-posttest control group design


adalah sebagai berikut:

E O1 X O2
K O3 X O4

Gambar 13 Pretest-posttest control group design

Keterangan:
O1 = Pretest pada kelas eksperimen
O2 = Posttest pada kelas eksperimen
O3 = Pretest pada kelas kontrol
O4 = Posttest pada kelas kontrol
0 = Kelas eksperimen
K= Kelas kontrol

Di dalam desain ini, terdapat dua kelompok yang memiliki kemampuan

yang sama, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil pretest yang baik

bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Selanjutnya

dari kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar serta kelompok

kontrol tidak diberi perlakuan, tetapi hanya menggunakan pembelajaran yang

konvensional. Hasil posttest yang baik bila nilai kelompok eksperimen berbeda

sangat signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2−O1) − (O4−O3).


G. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 192), “instrumen penelitian

merupakan alat bantu yang digunakan untuk memperoleh data penelitian sesuai

dengan metode yang digunakan”. Jadi, instrumen penelitian yang akan

digunakan di sini harus sesuai dengan metode pengumpulan data yang akan

digunakan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Tes

Instrumen tes yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa

berupa soal tes prestasi. Tes prestasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes tertulis untuk mengetahui skor peningkatan prestasi individu. Tes

diberikan pada akhir pembelajaran kepada masing-masing siswa. Tes

dikerjakan secara individu.

Soal tes tersebut adalah tes yang diberikan setelah materi pokok

bahasan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar selesai disampaikan

dengan menggunakan model pembelajaran ADDIE berbantuan media

miniatur bangun datar. Prosedur yang akan ditempuh dalam pengadaan

instrumen adalah:

0 Mengadakan pembatasan terhadap materi yang akan diteskan.

1 Menentukan tipe soal yaitu pilihan ganda.

2 Menentukan jumlah butir soal dan waktu yang disediakan untuk

menyelesaikan soal-soal tes.

3 Pembuatan kisi-kisi soal.


0 Penulisan butir soal.

1 Melengkapi instrumen dengan petunjuk dan kunci jawaban.

2 Uji coba soal tes, soal tes diujicobakan dahulu dengan melakukan try-out

di kelas lain.

3 Penganalisaan hasil yaitu menganalisa item soal yang diujicobakan.

Penganalisaan hasil ini dilakukan dengan cara mengukur dan menghitung

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Secara

umum diuraikan sebagai berikut:

1) Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

validitas suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai

validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti

mempunyai validitas rendah. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat

penilai (instrumen) terhadap aspek yang dinilai sehingga benar-benar

menilai apa yang seharusnya dinilai.

Validitas empiris dari tes ini dicari validitasnya butir soal

dengan menggunakan korelasi antara skor butir soal tersebut dengan

skor total. Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus

korelasi product moment, sebagai berikut:

Rumus Korelasi Product Moment


0 (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara x dan y


0 = Jumlah subjek atau siswa yang diteliti
ΣX= Skor tiap butir soal
ΣY= Skor total
X2 = Jumlah kuadrat skor butir soal
Y 2 = Jumlah kuadrat skor total
Setelah didapat harga , kemudian dikonsultasikan dengan

harga ktitik yang ada pada tabel dengan taraf nyata 5%. Apabila

lebih besar dari harga tabel, maka butir soal tersebut valid. Namun,

apabila lebih kecil dari harga tabel, maka butir soal tersebut

dinyatakan tidak valid (Arikunto, 2010: 213).

Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen dari 40 soal yang

diujikan, diperoleh 30 soal dinyatakan valid. Validitas tiap-tiap item

dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment

kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan n =

20 dan α = 0,05 sehingga diperoleh r tabel= 0,444. Apabila r hitung >

rtabel maka item soal dikatakan valid dan apabila sebaliknya, maka

dikatakan item soal tidak valid. Berdasarkan hasil analisis tes uji coba

instrumen, diperoleh bahwa soal yang tidak valid adalah soal nomor 1,

9, 16, 17, 19, 24, 25, 28, 35, dan 40. Oleh karena itu, soal tersebut tidak

digunakan lagi. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran

24.

2) Reliabilitas

Reliabilitas artinya dapat dipercaya atau diandalkan. Menurut

Arikunto (2010: 221), “suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf

kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang
tetap”. Untuk keperluan mencari reliabilitas butir soal pilihan ganda,

maka rumus yang digunakan adalah rumus Spearman-Brown, dimana

jumlah soal pilihan ganda ini ada 30 butir soal yang akan diuji

reliabilitasnya dengan uji belah ganjil-genap. Menurut Arikunto (2010:

223-224), langkah-langkah uji reliabilitas dengan rumus Spearman-

Brown (belah ganjil-genap) adalah sebagai berikut:

0 Membuat tabel analisis butir soal atau butir pertanyaan.

1 Mengelompokkan skor-skor menjadi dua belahan bagian ganjil dan

bagian genap.

2 Belahan bagian yang bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan

belahan bagian yang bernomor genap sebagai belahan kedua.

3 Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua

sehingga diperoleh harga .

e) Harga merupakan indeks korelasi yang diperoleh baru

menunjukkan hubungan antara dua belahan instrumen, maka untuk

memperoleh indeks reliabilitas soal masih harus menggunakan

rumus Spearman-Brown, yaitu:

Rumus Spearman-Brown
( )

Keterangan:

0 reliabilitas instrumen
1 yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua
belahan instrumen
f) Mengkonsultasikan harga dengan tabel . Jika harga kurang dari

(taraf kesukaran 5%), maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.

Tetapi apabila harga lebih dari harga , maka instrumen dinyatakan

reliabel.

Berdasarkan hasil analisis uji instrumen diperoleh hasil r11 =

0,879. Harga tersebut dikonsultasikan dengan r tabel dengan n = 20,

diperoleh r tabel = 0,444. Jadi r11 > r tabel. Dengan demikian dapat

dikatakan alat ukur tersebut adalah reliabel. Perhitungan selanjutnya

dapat dilihat pada lampiran 26.

3) Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak

terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

meningkatkan usaha menyelesaikannya, soal yang terlalu sukar atau

menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat

untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan. Indeks kesukaran soal

adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal.

Menurut Arikunto (2008: 207-210), untuk menghitung tingkat

kesukaran soal pilihan ganda, yang digunakan adalah rumus:

Rumus Mencari Tingkat Kesukaran

Keterangan:

P = Indeks kesukaran
0 = Banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menginterprestasikan nilai tingkat kesukaran itemnya

dapat digunakan kriteria sebagai berikut:

5888 Jika soal dengan P adalah 0,00 sampai 0,30 maka soal sukar.

5889 Jika soal dengan P adalah 0,30 sampai 0,70 maka soal sedang.

5890 Jika soal dengan P adalah 0,70 sampai 1,00 maka soal mudah.

Soal-soal yang diujicobakan memiliki tingkat kesukaran yang

berbeda-beda. Hasil dari uji coba instrumen menunjukkan bahwa soal

yang berkriteria mudah adalah soal nomor 17, 24, 25, dan 35. Soal

yang berkriteria sukar adalah soal nomor 9 dan 40. Sedangkan soal

yang lainnya berkriteria sedang. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat

pada lampiran 24.

4) Daya Pembeda

Daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu soal

mampu membedakan antara siswa yang pandai (kelompok atas)

dengan siswa yang kurang pandai (kelompok bawah). Suatu soal

dianggap baik bila siswa yang pandai dapat menjawab dengan benar

dan siswa yang kurang pandai menjawab salah, semakin besar daya

pembeda soal maka soal tersebut semakin baik. Teknik yang digunakan

untuk menghitung daya pembeda bentuk soal pilihan ganda adalah

sebagai berikut:
Rumus Mencari Daya Pembeda

Keterangan :

0 = Daya pembeda soal


0 Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar
1 Banyaknya siswa kelompok atas
2 Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar
3 Banyaknya siswa kelompok bawah
4 Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
5 Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Untuk menginterprestasikan nilai tingkat kesukaran itemnya

dapat digunakan kriteria sebagai berikut:

0 Jika D ≤ 0,00 adalah soal sangat jelek, tidak baik.

1 Jika 0,00 < D ≤ 0,20 adalah soal jelek.

2 Jika 0,20 < D ≤ 0,40 adalah soal cukup baik.

3 Jika 0,40 < D ≤ 0,70 adalah soal baik.

4 Jika 0,70 < D ≤ 1,00 adalah soal sangat baik. (Arikunto, 2008: 211-

214).

Untuk menganalisa daya pembeda pada soal-soal uji


coba

digunakan lima kriteria yaitu sangat jelek, jelek, cukup, baik, dan

sangat baik. Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh bahwa soal

yang berkriteria cukup baik adalah soal nomor 1, 4, 16, 19, 21, 24, 27,

28, 29, 33, 37, dan 40. Sedangkan soal yang berkriteria baik adalah

soal nomor 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 20, 22, 23, 26, 30,

31, 32, 34, 36, 38, dan 39. Soal yang berkriteria jelek adalah soal

nomor 9, 17, 25, dan 35, maksudnya adalah soal tersebut kurang baik
untuk dapat membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang

kurang pandai. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran 24.

0 Non Tes

a. Lembar Observasi (Check-list)

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika. Lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika berbentuk check-list

dengan pilihan jawaban “ya” atau “tidak”, sehingga pengamat hanya

tinggal membubuhkan tanda centang (√) pada tempat yang disediakan.

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan belajar siswa

dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran ADDIE

berbantuan media miniatur bangun datar. Dari hasil observasi selanjutnya

dibuat kesimpulan berdasarkan data dari lembar observasi.

b. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini berbentuk catatan lapangan

yang merupakan catatan tertulis tentang segala sesuatu yang berisi hal-hal

yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas. Hal-hal yang dicatat

antara lain suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa,

dan peningkatan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan aktivitas

siswa yang aktif dalam proses pembelajaran.


H. Teknik Analisis Data

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan

dalam kegiatan penelitian. Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:

0 Menentukan subyek penelitian.

1 Menentukan secara acak kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2 Menyeimbangkan kedua kelompok yang berdistribusi normal agar dapat

diketahui bahwa kedua kelompok berangkat dari titik tolak yang sama yaitu

dengan mencari homogenitasnya.

3 Pada pembelajaran, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur

bangun datar. Sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan

menggunakan model konvensional (ekspositori).

4 Kedua kelompok diberi tes pada akhir pembelajaran berupa tes tertulis dalam

bentuk pilihan ganda.

Teknik analisis data yang digunakan untuk memperoleh data hasil

pembelajaran matematika dengan model pembelajaran ADDIE berbantuan

media miniatur bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri Karangtowo tahun

pelajaran 2012/2013 dapat disajikan dengan skema sebagai berikut:


Data tes hasil pembelajaran matematika kelas V SD N Karangtowo

Kelas uji coba Dua kelas dengan kemampuan seimbang


Uji instrumen test

Kelas eksperimen dengan Kelas kontrol dengan

model pembelajaran ADDIE model konvensional


Analisis instrumen test berbantuan media miniatur (ekspositori)
Uji coba untuk bangun datar
menentukan instrumen
test Proses belajar

mengajar

Tes hasil belajar


(evaluasi)

Analisis tes
hasil belajar

Gambar 14 Teknik Analisis Data

I. Hipotesis Statistik

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data kemudian dianalisis.

Analisis dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan, sebagai berikut:

1. Analisis Awal

Sebelum memberi perlakuan kepada kelas eksperimen, perlu dianalisis

kedua kelompok melalui uji normalitas dan uji kesamaan dua rata-rata dengan

menggunakan nilai hasil pre-test masing-masing individu.


a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel kedua

kelompok berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, pengujian

ini dapat dilakukan menggunakan uji kenormalan dengan uji lilliefors.

Misalkan sampel acak dengan menggunakan x1, x2, …, xn. Berdasarkan

sampel ini akan diuji hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya, yaitu:

H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.


H1 : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

Adapun langkah untuk menguji kenormalan suatu sampel adalah:

1) Pengamatan x1, x2, …, xn dijadikan bentuk baku z1, z2, …, zn dengan

menggunakan rumus:
( ̅) ̅

( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan

baku sampel.

0 Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang: F(zi) = P (z ≤ zi).

1 Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, …, z3 yang lebih kecil atau sama

dengan zi, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi) =

Ȁ⸀ĀȀȀԀ̀⠀Ā⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ⌀ĀȀ⸀ĀȀȀԀ̀⠀Ā⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ0 Hit
ung selisih |F(zi) – S(zi)|

Ȁ⸀ĀȀȀԀ̀⠀Ā⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ⌀ĀȀ⸀ĀȀȀԀ̀⠀Ā⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ1 A
mbil harga yang paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut,

sebutlah harga terbesar ini L0.

Untuk menerima atau menolak H0, maka nilai dari L0 dibandingkan

dengan nilai table kritis L untuk uji lilliefors pada taraf signifikan α.
Kriterianya adalah jika L0 ≥ Ltabel maka H0 ditolak berarti sampel tidak

berasal dari populasi berdistribusi normal dan jika L0 ≤ Ltabel maka H0

diterima berarti sampel dari populasi berdistribusi normal (Sudjana, 2005:

466-467).

b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Untuk mengetahui kesamaan rata-rata dua kelompok sebelum

perlakuan maka perlu diuji menggunakan uji dua pihak. Hipotesis yang

akan diuji adalah sebagai berikut:

H0 : µ1 = µ2 (rata-rata prestasi belajar siswa dari kelas kontrol dan kelas

eksperimen adalah sama).

H1 : µ1 ≠ µ2 (rata-rata prestasi belajar siswa dari kelas kontrol dan kelas

eksperimen adalah tidak sama).

Keterangan : µ1 = Rata-rata kelompok eksperimen

µ2 = Rata-rata kelompok kontrol

Apabila varians dari kedua kelompok adalah sama tetapi tidak

diketahui harganya, maka rumus statistik yang digunakan adalah:



t x1 x2 2 n1 1s12  n2 1s22
S 1  1 s n  n2  2
1

n n dengan
1 2

Keterangan:

23 = Perbedaan rata-rata
s= Simpangan baku
x1 = Rata-rata nilai kelas eksperimen
x2 = Rata-rata nilai kelas kontrol
n1 = Banyaknya subyek kelas eksperimen
n2 = Banyaknya subyek kelas kontrol
2 = Varians gabungan
s
2 = Varians kelas eksperimen
s1 = Varians kelas kontrol
2

s2
Kriteria pengujian adalah: terima H0 jika –t1−½α < t < t1−½α, dimana

t1−½α didapat dari daftar normal baku dengan peluang 1−½α dan dk = n1 + n2

– 1. H0 ditolak jika mempunyai harga yang lain (Sudjana, 2005: 239).

0 Pemberian Perlakuan

Setelah diketahui bahwa kedua kelompok sampel memiliki

kemampuan awal yang sama (mempunyai varians dan rata–rata yang sama).

Selanjutnya dapat dilakukan pemberian perlakuan atau eksperimen.

Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan penggunaan model

pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar, sedangkan

kelompok kontrol diberi perlakuan dengan pembelajaran model konvensional

(ekspositori).

3. Analisis Akhir

Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka

dilaksanakan tes akhir. Hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan

sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel kedua

kelompok berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, pengujian


ini dapat dilakukan menggunakan uji kenormalan dengan uji lilliefors.

Misalkan sampel acak dengan menggunakan x1, x2, …, xn. Berdasarkan

sampel ini akan diuji hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya, yaitu:

H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.


H1 : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

Adapun langkah untuk menguji kenormalan suatu sampel adalah:

1) Pengamatan x1, x2, …, xn dijadikan bentuk baku z1, z2, …, zn dengan

menggunakan rumus:
( ̅) ̅

( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan

baku sampel.

0 Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang: F(zi) = P (z ≤ zi).

1 Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, …, z3 yang lebih kecil atau sama

dengan zi, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi) =

0 Hitung selisih |F(zi) – S(zi)|

1 Ambil harga yang paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut,

sebutlah harga terbesar ini L0.

Untuk menerima atau menolak H0, maka nilai dari L0 dibandingkan

dengan nilai table kritis L untuk uji lilliefors pada taraf signifikan α.

Kriterianya adalah jika L0 ≥ Ltabel maka H0 ditolak berarti sampel tidak

berasal dari populasi berdistribusi normal dan jika L0 ≤ Ltabel maka H0


diterima berarti sampel dari populasi berdistribusi normal (Sudjana, 2005:

466-467).

0 Uji Hipotesis

a. Hipotesis 1: Ketuntasan Belajar

Model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun

datar dikatakan dapat mencapai ketuntasan belajar siswa pada

pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo tahun pelajaran

2012/2013 apabila rata-rata yang diperoleh oleh siswa di kelas adalah 75%

dari jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM (68). Jadi, apabila

dalam kelas tersebut hasil yang diperoleh belum mencapai angka tersebut,

penelitian akan terus dilakukan sampai hasil tersebut dicapai.

Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran digunakan kriteria

ketuntasan belajar sebagai berikut:

0 Ketuntasan belajar individu (perorangan )

Ketuntasan belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut: Rumus

Ketuntasan Belajar Individu

Tingkat Ketuntasan  jumlah nilai yang diperoleh


jumlah nilai maksimal seluruhnya x 100

Apabila siswa telah menguasai sekurang-kurangnya nilai 75 terhadap

materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

2) Ketuntasan belajar klasikal

Di dalam pengukuran tuntas secara klasikal, dikatakan belajar tuntas

dengan rumus:
Rumus Ketuntasan Belajar Klasikal

Tingkat Ketuntasan  jumlah siswa yang tuntas belajar x


100 jumlah siswa yang mengikuti tes

Apabila sekurang-kurangnya 85% dari siswa berhasil mencapai tingkat

penguatan yang ditetapkan.

b. Hipotesis 2: Peningkatan Prestasi Belajar

Peningkatan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah dengan

mendeskripsikan hasil dari pre-test atau nilai awal siswa yang

menggunakan kelas eksperimen dibandingkan dengan post-test atau nilai

evaluasi akhir siswa yang menggunakan kelas eksperimen. Apabila

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test kelas

eksperimen, maka dinyatakan ada peningkatan prestasi belajar matematika

yang menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun

datar.

c. Hipotesis 3: Perbedaan Prestasi Belajar

Menurut Sugiyono (2010: 272-273), apabila jumlah anggota sampel

n1 = n2 dan varian homogen (σ1 = σ2), maka dapat digunakan rumus t-test

baik untuk separated maupun pool varian. Untuk melihat harga t-tabel

digunakan dk = n1 + n2 – 2. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah

rumus poolled varian, yaitu sebagai berikut:

H0 : μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan antara prestasi belajar yang

menggunakan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar

dengan prestasi belajar yang menggunakan model konvensional).


H1 : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan antara prestasi belajar yang menggunakan

model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dengan

prestasi belajar yang menggunakan model konvensional).

Rumus Poolled Varian:

( ) ( )

√ ( )

Keterangan:

00
= Uji-t
= Mean sampel kelompok eksperimen
1 = Mean sampel kelompok kontrol = Simpangan baku gabungan

0 Simpangan baku kelompok eksperimen


1 Simpangan baku kelompok kontrol
2 Banyaknya sampel kelompok eksperimen
3 Banyaknya sampel kelompok kontrol

Kriteria pengujian adalah H0 diterima jika lebih kecil atau

sama dengan . Dan H0 ditolak jika mempunyai harga-harga

lain. Untuk melihat harga jika varian homogen (σ1 = σ2) digunakan

dk = + – 2 dengan taraf kesalahan 1% atau 5%. Sedangkan untuk

melihat harga jika varian tidak homogen (σ1 ≠ σ2) digunakan dk =

n1-1 atau dk = n2-1 dengan taraf kesalahan 1% atau 5%.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini berawal dari adanya kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Dimana kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakuan berupa

pembelajaran model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar yang

subjeknya adalah siswa kelas V.A yang berjumlah 20 siswa. Sedangkan kelas

kontrol adalah kelas yang tidak diberikan perlakuan seperti kelas eksperimen

melainkan hanya menggunakan pembelajaran konvensional yang subjeknya

adalah siswa kelas V.B yang berjumlah 20 siswa.

Nilai hasil pre-test diambil dari hasil pengerjaan soal oleh siswa

sebelum dilaksanakannya pembelajaran, baik pada kelas eksperimen maupun

kelas kontrol. Hasil pre-test kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 2 di

bawah ini.

Tabel 2
Daftar Nilai Pre-test Kelas Eksperimen
Kriteria
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas

1 Wahyu Wulan Sari 77 √


2 Sanjaya Akhbar F. 67 √

3 Sholakhudin 80 √

4 Helen Sintya 57 √

5 Anisatul S. 77 √
6 Dias Prasetyo 80 √
7 Ali Prabowo 70 √

8 Wasito 63 √

9 Andy Lukman K. 73 √

10 Agustin F. 70 √

11 Ifa Muzlifatul 60 √

12 Fina Lutfiah 67 √

13 Ikha Chaerunisa 67 √

14 Ulya Khoirun Nisa 70 √

15 Shokheh Ramadhan 63 √

16 Sri Lestari 70 √

17 Sugeng Riyadi 73 √

18 Rivanka Rizki 73 √

19 Ahmad Wawan B. 67 √

20 Anas Azhar 67 √

Jumlah 1391

Rata-rata 69,55

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat secara jelas bahwa hampir

sebagian siswa belum tuntas dalam mencapai batas kriteria ketuntasan minimal

(KKM) matematika yaitu 68, dimana KKM ini telah ditetapkan oleh SD Negeri

Karangtowo tahun pelajaran 2012/2013. Selanjutnya hasil pre-test ini untuk


dijadikan sebagai pembanding dengan kelas kontrol apakah kedua sampel

memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak.

Sedangkan hasil pre-test kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 3 di

bawah ini.

Tabel 3
Daftar Nilai Pre-test Kelas Kontrol
Kriteria
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas

1 Andrian A. 73 √
2 Ahmad Aji P. 67 √

3 Lidia Fironika 67 √

4 Anggita Fitri D. 70 √

5 Aisah Amalia 60 √

6 Sunarti 80 √

7 Yuddi Dwi C. 70 √

8 Ina Rohmatul M. 63 √

9 Thomas Akhbar 77 √

10 Ina Rohmatul M. 63 √

11 Ahmad Khasanah 73 √

12 Muhammad Dedi 67 √

13 Umi Habibah S. 73 √

14 Dias Astutik 73 √

15 Yuddi Dwi C. 70 √

16 Dwi Hartanti 63 √
17 David Aji Saputra 67 √
18 Putri Izzatul M. 73 √

19 Denny Misbakhul 60 √

20 Siti Khumairoh 77 √

Jumlah 1386

Rata-rata 69,30

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat secara jelas bahwa hanya

55% siswa yang tuntas dalam mencapai batas kriteria ketuntasan minimal

(KKM) matematika yaitu 68, dimana KKM ini telah ditetapkan oleh SD Negeri

Karangtowo tahun pelajaran 2012/2013.

Jadi, berdasarkan hasil pre-test kedua sampel di atas antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel

berasal dari kemampuan awal yang sama.

Nilai hasil post-test diambil dari hasil pengerjaan soal oleh siswa setelah

dilaksanakannya pembelajaran, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Hasil post-test kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4
Daftar Nilai Post-test Kelas Eksperimen
Kriteria
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas

1 Sri Lestari 90 √
2 Shokheh Ramadhan 77 √

3 Anisatul S. 93 √
4 Ahmad Wawan B. 83 √
5 Helen Sintya 67 √

6 Ulya Khoirun Nisa 87 √

7 Rivanka Rizki 90 √

8 Wahyu Wulan Sari 93 √

9 Fina Lutfiah 73 √

10 Sanjaya Akhbar F. 73 √

11 Anas Azhar 80 √

12 Andy Lukman K. 90 √

13 Ifa Muzlifatul 63 √

14 Sholakhudin 97 √

15 Sugeng Riyadi 90 √

16 Agustin F. 87 √

17 Ali Prabowo 83 √

18 Ikha Chaerunisa 80 √

19 Dias Prasetyo 93 √

20 Wasito 63 √

Jumlah 1652

Rata-rata 82,6

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat secara jelas bahwa 85%

siswa telah mencapai ketuntasan dalam mencapai batas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) matematika yaitu 68, dimana KKM ini telah ditetapkan oleh
SD Negeri Karangtowo tahun pelajaran 2012/2013. Selanjutnya hasil post-test

ini untuk dijadikan sebagai pembanding dengan kelas kontrol apakah kedua

sampel memiliki perbedaan prestasi belajar setelah diberi perlakuan yang

berbeda.

Hasil post-test kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5
Daftar Nilai Post-test Kelas Kontrol
Kriteria
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas

1 Fika Nur A. 67 √
2 Sunarti 83 √

3 Denny Misbakhul 57 √

4 Umi Habibah S. 77 √

5 Ina Rohmatul M. 60 √

6 Andrian A. 70 √

7 Muhammad Dedi 67 √

8 Tri Wida S. 73 √

9 Dwi Hartanti 63 √

10 Ahmad Khasanah 77 √

11 Aisah Amalia 60 √

12 Anggita Fitri D. 67 √

13 Thomas Akhbar 80 √

14 Siti Khumairoh 83 √

15 David Aji Saputra 67 √


16 Ahmad Aji P. 63 √
17 Putri Izzatul M. 83 √

18 Dias Astutik 77 √

19 Lidia Fironika 63 √

20 Yuddi Dwi C. 73 √

Jumlah 1410

Rata-rata 70,5

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat secara jelas bahwa hanya

50% siswa yang tuntas dalam mencapai batas kriteria ketuntasan minimal

(KKM) matematika yaitu 68, dimana KKM ini telah ditetapkan oleh SD Negeri

Karangtowo tahun pelajaran 2012/2013.

Jadi, berdasarkan hasil post-test kedua sampel di atas antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel

memiliki perbedaan antara yang mendapat perlakuan dengan model ADDIE

berbantuan media miniatur bangun datar dengan perlakuan model

konvensional.

0 Uji Hipotesis

1. Analisis Awal

a. Uji Normalitas

Pada penelitian eksperimen ini, kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol bertolak dari kondisi awal yang sama. Dari nilai pre-
test diperoleh rata-rata untuk kelompok eksperimen 69,55 dan untuk

kelompok kontrol 69,3. Nilai pre-test tersebut kemudian dilakukan uji

kenormalannya. Hasil perhitungan data awal yang diperoleh dari nilai

pre-test, maka uji normalitas kelas eksperimen (V.A) untuk n = 20 dan

taraf nyata α = 5% dengan uji lilliefors diperoleh hasil Ltabel = 0,19 dan L0

0 0,122, sehingga diperoleh kriteria L0 < Ltabel atau 0,122 < 0,19. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Jadi, data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 31.

Hasil perhitungan data awal pre-test uji normalitas kelas kontrol

(V.B) untuk n = 20 dan taraf nyata α = 5% dengan uji lilliefors diperoleh

hasil Ltabel = 0,19 dan L0 = 0,117, sehingga diperoleh kriteria L0 < Ltabel

atau 0,117 < 0,19. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima.

Jadi, data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31.

b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata kondisi awal antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh thitung = 0,368

dengan dk = 39 dan taraf nyata (1- ½α = 0,975) maka diperoleh t (0,975; 39)

= 2,023. Karena thitung < ttabel, maka H0 diterima artinya rata-rata nilai
pre-test siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah
sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32.
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kedua kelompok bertolak dari titik awal yang sama. Oleh karena itu,

untuk kegiatan penilaian selanjutnya kedua kelompok dapat diberi

perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen diberi perlakuan

dengan menggunakan model desain ADDIE berbantuan media miniatur

bangun datar, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan yang biasa

dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan model konvensional

(ekspositori). Kemudian diakhir penelitian kedua kelompok dapat diberi

tes yang sama.

0 Analisis Akhir

a. Uji Normalitas

Pada penelitian eksperimen ini, kondisi akhir dari kedua sampel

yang diberi perlakuan berbeda akan dinilai dengan menggunakan post-

test. Dari nilai post-test diperoleh rata-rata untuk kelompok eksperimen

82,6 dan untuk kelompok kontrol 70,5. Nilai post-test tersebut kemudian

dilakukan uji kenormalannya. Hasil perhitungan data akhir yang diperoleh

dari nilai post-test, maka uji normalitas kelas eksperimen (V.A) untuk n =

20 dan taraf nyata α = 5% dengan uji lilliefors diperoleh hasil Ltabel =

0,19 dan L0 = 0,109, sehingga diperoleh kriteria L0 < Ltabel atau 0,109 <

0,19. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Jadi, data

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34.


Hasil perhitungan data akhir post-test uji normalitas kelas kontrol

(V.B) untuk n = 20 dan taraf nyata α = 5% dengan uji lilliefors diperoleh

hasil Ltabel = 0,19 dan L0 = 0,163, sehingga diperoleh kriteria L0 < Ltabel

atau 0,163 < 0,19. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H0 diterima.

Jadi, data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34.

0 Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis 1: Ketuntasan Belajar

Hasil penelitian pada kelas V SD Negeri Karangtowo tahun pelajaran

2012/2013 khususnya materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

menunjukkan bahwa hasil post-test untuk siswa kelas eksperimen ada 17

siswa yang mampu mencapai ketuntasan belajar individu dan tiga siswa

belum mencapai ketuntasan belajar individu. Sedangkan prestasi belajar

siswa kelas kontrol, ada sembilan siswa yang mampu mencapai ketuntasan

individu dari jumlah seluruh siswa adalah 20 siswa dan 11 siswa belum

mampu mencapai ketuntasan belajar individu. Sehingga berdasarkan hasil

ketuntasan belajar individu, maka dapat diperoleh hasil ketuntasan belajar

klasikal oleh masing-masing kelas bahwa kelas eksperimen mampu

mencapai ketuntasan belajar klasikal sebesar 85% dan kelas kontrol hanya

mampu mencapai ketuntasan belajar klasikal sebesar 45%. Hal ini

menunjukkan bahwa kelas eksperimen mampu mencapai ketuntasan belajar,

baik ketuntasan belajar individu maupun ketuntasan


belajar klasikal. Sedangkan hasil kelas kontrol masih dibawah 85% dari

ketuntasan belajar klasikal yang telah ditetapkan. Sehingga kelas kontrol

belum mampu dikatakan dapat mencapai ketuntasan belajar individu

maupun ketuntasan belajar klasikal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

perhitungan ketuntasan belajar pada lampiran 35.

b. Uji Hipotesis 2: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata hasil belajar

matematika kelompok eksperimen diperoleh peningkatan prestasi belajar

yang awalnya rata-rata prestasi belajar matematika kelas eksperimen

adalah 69,55 maka setelah dilakukan perbaikan pada kegiatan penelitian

ini menggunakan model desain ADDIE berbantuan media miniatur

bangun datar diperoleh rata-rata prestasi belajar klasikal kelas eksperimen

adalah 82,6. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar

yang menggunakan model pembelajaran ADDIE berbantuan media

miniatur bangun datar pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun

datar.

c. Uji Hipotesis 3: Uji-t

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar

matematika siswa kelas V.A dan V.B berdistribusi normal. Untuk menguji

perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol digunakan uji-t. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0 : μ1 = μ2

H1 : μ1 ≠ μ2
Dari penelitian diketahui bahwa rata-rata kelompok eksperimen ̅=

82,6 dan rata-rata kelompok kontrol ̅= 70,5 dengan n1 = n2 = 20 diperoleh


thitung = 4,036. Dengan α = 5% dengan dk = 20 + 20 – 2 = 38 diperoleh t

(0,95) (38) = 2,025. Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
berarti ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang
mendapat pengajaran dengan menggunakan model desain ADDIE
berbantuan media miniatur bangun datar dengan rata-rata prestasi belajar
matematika siswa yang mendapatkan pengajaran dengan menggunakan
model konvensional. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 36.

C. Pembahasan

Berdasarkan perhitungan analisis statistik pada paparan di atas, maka di

dalam pembahasan ini akan dijelaskan mengenai hasil dari analisis data, yaitu:

Data tes yang digunakan adalah dalam bentuk pre-test dan post-test.

Hasil pre test kedua sampel menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelas

eksperimen adalah 69,55 dan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol adalah 69,3.

Hal ini menunjukkan bahwa kedua sampel berawal pada kondisi yang sama.

Sedangkan hasil post-test antara kedua sampel yang mendapatkan pembelajaran

matematika khususnya materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 82,6 dan rata-rata
nilai kelas kontrol adalah 70,5. Hasil penelitian yang menggunakan model

ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar pada pertemuan 1, 2, dan 3

dengan dilanjutkan pembelajaran model ADDIE berbantuan media kotak

kejutan pada pertemuan 4, 5, dan 6 menunjukkan bahwa rata-rata prestasi

belajar matematika yaitu 82,6. Dimana rencana pembelajaran dan persiapan

yang diperlukan dalam model ADDIE berbantuan media kotak kejutan hampir

sama dengan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar. Hal ini

dapat menunjukkan secara jelas bahwa model desain ADDIE berbantuan media

miniatur bangun datar, model ADDIE berbantuan media kotak kejutan atau

model ADDIE berbantuan media yang lain dinyatakan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas V khususnya pada pembelajaran matematika materi

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Selain itu, dari hasil nilai post-test ini

juga menunjukkan bahwa siswa yang berada di kelas eksperimen tingkat

ketuntasan belajarnya mencapai 85% siswa tuntas dalam pembelajaran.

Berdasarkan dari hasil analisis statistik, diperoleh kesimpulan bahwa

hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa hipotesis yang mengatakan penggunaan model desain ADDIE

berbantuan media miniatur bangun datar atau berbantuan media yang lain lebih

baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dapat diterima, artinya

prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan mengidentifikasi sifat-

sifat bangun datar dari siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada prestasi

belajar siswa kelompok kontrol. Dalam pembelajaran dengan menggunakan

model desain ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar lebih baik
karena mampu mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya

masing-masing. Hal ini bisa ditunjukkan dengan hasil penilaian aspek afektif

dan aspek psikomotor siswa kelas eksperimen menyatakan bahwa 85% siswa

memiliki aspek afektif dan psikomotor sesuai tujuan pembelajaran.

Prestasi belajar kelompok eksperimen yang menggunakan model desain

ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar pada pokok bahasan

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar lebih baik karena biasanya siswa lebih

mudah menerima konsep materi dengan permainan dan ingatan yang terbentuk

karena bahasa kebiasaan dan siswa mampu berinteraksi secara aktif dengan

media atau sumber belajar yang tersedia. Sedangkan kelas kontrol yang hanya

diberi perlakuan dengan model konvensional dinyatakan bahwa siswa kurang

terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa hanya sebagai penerima gagasan dari

guru tanpa bisa digali kreatifitasnya, sehingga kemampuan siswa kurang dapat

terlatih dengan baik. Dalam penelitian ini juga dilengkapi lembar observasi dan

dokumentasi sehingga lebih mudah untuk mengetahui keterlaksanaan

pembelajaran matematika dengan model ADDIE berbantuan media miniatur

bangun datar. Berdasarkan data dari lembar observasi diperoleh bahwa siswa

lebih merasa senang dan lebih paham dengan materi mengidentifikasi sifat-sifat

bangun datar. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa berusaha

mengembangkan pemikirannya dengan jalan menyampaikan hasil karyanya

sesuai dengan kerja kelompoknya.


Berdasarkan hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa pada

pertemuan I, II, III, IV, V, dan VI dapat dilihat bahwa aktivitas yang paling

menonjol adalah aktivitas siswa dalam mengerjakan diskusi kelompok ketika

kegiatan permainan dan berinteraksi dengan media pembelajaran. Sehingga

model ADDIE berbantuan media miniature bangun datar lebih baik jika

dibandingkan dengan model konvensional yang hanya menggunaka ceramah

dan mengerjakan LKS sehingga keaktifan dan kemampuan siswa kurang bisa

dikembangkan secara maksimal.

Pembelajaran yang menggunakan model ADDIE berbantuan media

miniatur bangun datar akan lebih terstruktur dalam kegiatan pembelajarannya

dalam mempersiapkan siswa ketika menerima konsep materi yang sifatnya

abstrak. Media miniatur bangun datar yang hadir lebih konkret dan

memberikan suatu pengaplikasian nyata dalam memanipulasi benda yang

berbentuk bangun datar diharapkan siswa dengan mudah mengkonsepkan

materi terhadap kehidupan sehari-hari sehingga siswa akan dengan mudah

mengerti dan memahami materi yang diajarkan. Sedangkan pembelajaran yang

menggunakan model konvensional hanya memberikan materi secara umum dan

siswa diminta untuk mengerjakan LKS sesuai materi. Di dalam model

konvensional kurang adanya interaksi antara siswa dengan guru atau dengan

sumber belajar. Sehingga hal ini menyebabkan prestasi belajar siswa kurang

mengalami peningkatan. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa

penggunaan model ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

0 Model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dapat

mencapai ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas V

SD Negeri Karangtowo Demak tahun pelajaran 2012/2013.

1 Ada peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar pada

pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Karangtowo Demak tahun

pelajaran 2012/2013.

2 Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar terhadap

prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran

konvensional pada pembelajaran matematika kelas V SD Negeri

Karangtowo Demak tahun pelajaran 2012/2013.

0 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang bisa

dipaparkan dari penelitian ini yaitu:


ȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀĀĀЀĀĀĀĀЀĀĀȀ‫؀‬ĀȀԀ̀⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ0 D

engan penelitian eksperimen ini, diharapkan guru dapat mencoba

menggunakan model desain ADDIE untuk diterapkan pada pokok bahasan

yang lain. Tujuannya supaya siswa mempunyai kesiapan, kedisiplinan, rasa

tanggung jawab serta termotivasi dalam pembelajaran, sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Selain itu, guru akan

terlatih dalam mempersiapkan pembelajaran dengan baik dan lebih

mengenali karakteristik siswanya lebih dalam lagi, sehingga mengurangi

tingkat menurunnya motivasi siswa untuk belajar.

ȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀĀĀЀĀĀĀĀЀĀĀȀ‫؀‬ĀȀԀ̀⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ1 D

alam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran ADDIE,

diharapkan guru lebih bisa mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan

secara maksimal dan lebih bisa mengontrol serta menertibkan siswa dalam

pembelajaran yang menggunakan model ADDIE.

ȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀĀĀЀĀĀĀĀЀĀĀȀ‫؀‬ĀȀԀ̀⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ2 K

arena pembelajaran dengan menggunakan model desain ADDIE ini

memerlukan waktu yang banyak, maka dalam pelaksanaannya guru

diharapkan dapat mengefektifkan waktu dengan sebaik-baiknya.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Indiati, Intan dan Listyaning Sumardiyani. 2011. Reflective Microteaching.


Semarang: IKIP PGRI SEMARANG Press.

Khilmiyati. 2010. Pengembangan Multimedia Interaktif Dengan Model ADDIE


Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Kelas V Di Sd
Negeri 3 Banjar Jawa, Singaraja. Penelitian Research and Development.
www.undiksha.ac.id/media/375.pdf2010. Diakses tanggal 24 November
2012.

Nurtyaningsari, Avis. 2011. Penerapan model pembelajaran ADDIE untuk


meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV A SDN
Pendem 02 Kecamatan Junrejo Kota Batu. Skripsi.
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/penerapan-model-
pembelajaran-addie-untuk-meningkatkan-aktivitas-dan-hasil-belajar-ips-
siswa-kelas-iv-a-sdn-pendem-02-kecamatan-junrejo-kota-batu-avis-
nurtyaningsari-49027.html tgl 8 November 2012. Diakses tanggal 7
November 2012.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2009. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group.

Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Sadiman, Arief S., dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Simanjuntak, Lisnawaty, Poltak Manurung, dan Domi C. Matutina. 1993. Metode


Mengajar Matematika. Jakarta: PT. Rineka cipta.

Sobel, Max A. dan Evan M. Maletsky. 2004. Mengajar Matematika. Jakarta:


Erlangga.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung.

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 1991. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar
Baru.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.


Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sulistianingsih, Marlina. 2011. Indikator Prestasi Belajar. Artikel.


http://marlinasulistianingsih.blogspot.com/2011/04/indikator-prestasi-
belajar.html. Diakses tanggal 27 Juni 2012.

Sumanto, dkk. 2008. Gemar Matematika untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Dinas Pendidikan Nasional.

Uno, Hamzah B. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wiarsa, I Putu Adi Guna. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Online Pada
Mata Pelajaran Desain Grafis Kelas X Semester 2 Di SMK Negeri 1
Sukasada. Penelitian research and development.
www.undiksha.ac.id/media/362.pdf2011. Diakses tanggal 25 Novemer
2012.

Wisanggeni. 2011. Arti Pengertian dan Definisi Prestasi Belajar. Artikel.


http://mahera.net/2011/01/arti-pengertian-definisi-prestasi-belajar/. Diakses
tanggal 10 April 2012.
Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN TES SOAL UJI COBA PILIHAN GANDA

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar


bangun.
Kompetensi Penjabaran Banyaknya Nomor Aspek
Indikator Indikator yang
dasar soal Soal
Dicapai

Menunjukkan
pasangan sisi
6.1.1 persegi panjang
Menentuk yang sama
an sifat- panjang dan C1
sifat menentukan garis 1 dan
2 (pengeta
bangun yang sama 26
huan)
datar panjang dengan
(persegi, diagonal persegi
6.1 persegi panjang
Mengidentifi panjang, berdasarkan
kasi sifat- segitiga, gambar.

sifat bangun jajar Menghitung besar


datar. genjang, salah satu sudut 3 dan C3
trapesium, dalam segitiga 2
25 (aplikasi)
layang- jika diketahui
layang, sudut yang lain.
belah
Menghitung besar
ketupat, salah satu sudut
dan berdekatan pada 2 5 dan C3
lingkaran). sisi yang sejajar 30 (aplikasi)
dan menyebutkan
sudut yang sama
besar dalam
bangun
trapesium.

Menentukan
diagonal dan C2
besar sudut 7 dan
2 (pemaha
berhadapan pada 23
man)
bangun jajar
genjang .

Menghitung C3
panjang diagonal 1 9
(aplikasi)
belah ketupat.

Menentukan besar
sudut yang C2
berhadapan dan 11 dan
2 (pemaha
jumlah titik sudut 29
man)
pada bangun
layang-layang.

Menghitung
diameter C3
lingkaran 1 13
(aplikasi)
berdasarkan
gambar.

Menyebutkan
panjang sisi C1
persegi 1 15 (pengeta
berdasarkan huan)
gambar.

Mengidentifikasi 1 17 C4
ruas garis yang (analisis)
merupakan sumbu
simetri pada
layang-layang.

Menghitung besar
salah satu sudut
dalam trapesium 1 19 C3
dimana besar (aplikasi)
sudut yang lain
sudah diketahui.

Menjelaskan
6.1.2 nama bangun C5
Menyebut datar berdasarkan 1 2
(sintesis)
kan sifat- sifat-sifatnya
sifat (jajar genjang).

bangun Memilih sifat-


datar sifat bangun datar
(persegi, yang telah 2 4 dan C4
persegi disediakan untuk 21 (analisis)
panjang, nama bangun
segitiga, trapesium.
jajar
Menyebutkan
genjang, nama bangun C1
trapesium, datar berdasarkan 6 dan
2 (pengeta
layang- sifat-sifatnya serta 28
huan)
layang, sebaliknya
belah (persegi).
ketupat,
Menyebutkan C1
dan salah satu sifat 8 dan
2 (pengeta
lingkaran). bangun datar 24
huan)
layang-layang dan
menentukan jenis
segitiga dalam
layang-layang.

Menjelaskan sifat C2
lingkaran
1 10 (pemaha
berdasarkan
man)
gambar.

Menyimpulkan
besar sudut yang
berhadapan dan 12 dan C5
besar sudut dalam 2
22 (sintesis)
belah ketupat
berdasarkan
sifatnya.

Menentukan sisi
yang sejajar dan C2
sama panjang dan 14 dan
2 (pemaha
sumbu simetri 27
man)
pada bangun
persegi panjang.

Menjelaskan C2
nama sudut yang
1 16 (pemaha
ada di bangun
man)
segitiga.

Menyebutkan C1
jumlah titik sudut
1 18 (pengeta
bangun
huan)
trapesium.

Memilih sifat- 1 20 C4
sifat bagun datar (analisis)
yang telah
disediakan yang
merupakan sifat
belah ketupat.

Menentukan
gambar bangun C2
datar yang tepat
1 31 (pemaha
dari sifat-sifat
man)
yang ditentukan
(persegi).

Memilih gambar
persegi panjang C4
yang tepat 1 32
6.1.3 (analisis)
berdasarkan sifat-
Menentuk
sifatnya.
an gambar
bangun Menentukan
gambar segitiga C2
datar dari
yang benar dari 1 33 (pemaha
sifat-sifat
sifat-sifat yang man)
bangun
ada.
datar yang
diberikan. Menentukan
bangun datar
yang tepat dari C2
langkah-langkah 1 34 (pemaha
menggambar man)
yang ditentukan
(belah ketupat).

Menentukan C2
gambar bangun 1 35 (pemaha
datar yang tepat man)
berdasarkan sifat-
sifatnya (jajar
genjang).

Menentukan C2
gambar layang-
1 36 (pemaha
layang dari sifat-
man)
sifat yang ada.

Membuat gambar
trapesium yang C4
benar berdasarkan 1 37
(analisis)
petunjuk
menggambarnya.

Memilih gambar
bangun datar
yang sesuai 1 38 C4
dengan sifat- (analisis)
sifatnya
(lingkaran).

Memilih gambar
segitiga sama sisi C4
berdasarkan sifat- 1 39
(analisis)
sifat yang
ditentukan.

Menentukan
gambar segitiga C2
sama kaki 1 40 (pemaha
berdasarkan sifat- man)
sifatnya.

Sumber: Hamzah B. Uno (2011: 41-43)


Lampiran 2

INSTRUMEN TES UJI COBA SOAL PILIHAN GANDA

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (Lima)/II (Dua)
Materi Pokok : Mengidentifikasi sifat-sifat berbagai bangun datar
Waktu : 60 menit

Petunjuk Umum!
0 Kerjakan soal-soal di bawah ini pada lembar jawab yang telah disediakan.
1 Tulislah terlebih dahulu identitas diri kalian pada tempat yang telah disediakan.
2 Periksa dan bacalah soal-soal sebelum kalian menjawab.
3 Soal terdiri dari 40 butir soal pilihan ganda.
4 Petunjuk pengerjaan soal:
0 Berilah tanda silang pada salah satu pilihan jawaban a, b, c, atau d yang
paling tepat.

0 Jika ingin mengganti jawaban kalian dengan jawaban baru, berilah dua garis
mendatar pada jawaban sebelumnya kemudian silanglah pada jawaban yang
baru.

0 Lembar soal tidak boleh dicorat-coret.


1 Tidak diperbolehkan menyontek atau bekerjasama dengan teman lain dalam
mengerjakan soal.
2 Tidak diizinkan menggunakan kalkulator, HP, atau alat bantu hitung lainnya
dalam bentuk apapun tanpa seizin guru.
3 Periksalah kembali lembar jawab kalian sebelum dikumpulkan kepada guru.
Soal Pilihan Ganda
Berilah tanda silang pada salah satu pilihan jawaban a, b, c, atau d yang
paling tepat!
1. A B
D C

Pasangan sisi yang sama panjang pada gambar bangun di atas adalah . . . .

a. AB dan BC c. DC dan AB b. AB dan AD d. BC dan


CD

0 Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!


0 Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
1 Keempat sudutnya tidak siku-siku.
0
2 Jumlah sudut-sudut yang berdekatan adalah 180 .
3 Kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama panjang.
Nama bangun datar yang memiliki sifat-sifat di atas adalah bangun . . . .

a. segitiga c. jajar genjang b. persegi panjang d.


trapesium

3. Perhatikan gambar bangun segitiga di bawah ini!


0
Jika besar sudut A adalah 105 dan besar
0
sudut B adalah 40 , maka besar sudut C
adalah . . . .

0 0 0 0
a. 15 b. 20 c. 25 d. 35

0 Di bawah ini adalah sifat-sifat bangun datar!


0
0 Jumlah besar sudut yang berdekatan diantara sisi sejajar adalah 180 .
1 Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri.
0
2 Jumlah keempat sudutnya adalah 360 .
3 Banyak sisi yang sejajar ada dua pasang.
Dari pernyataan di atas yang merupakan sifat-sifat bangun trapesium adalah . . .
.
a. (i) dan (ii) c. (ii) dan (iv)
b. (i) dan (iii) d. (ii), (iii) dan (iv)

5. perhatikan gambar bangun di bawah ini!


0
Jika sudut PSR besarnya adalah 115 . Maka
besar sudut QPS adalah . . . .
0 0
a. 65 c. 80
0 0
b. 75 d. 85

0 Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!


0 Termasuk bangun segi empat.
0
1 Keempat sudutnya besarnya sama yaitu 90 .
2 Memiliki empat titik sudut.
3 Keempat sisinya sama panjang.

a. persegi panjang c. belah ketupat b. persegi d. layang-


layang

7. Pasangan diagonal pada bangun jajar genjang di bawah ini adalah . . . .

a. AC dan BC c. AB dan CD
b. BD dan AD d. AC dan BD

23 Pernyataan di bawah ini yang merupakan sifat layang-layang adalah . . . .


23 mempunyai satu sumbu simetri
24 kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
5888 sudut-sudut yang berhadapan besarnya sama
5889 kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama panjang

0 Perhatikan gambar bangun belah ketupat di bawah ini!


Panjang diagonal PR adalah 57 cm. Maka
panjang OR adalah . . . .

a. 20 cm c. 28,5 cm b. 25,5 cm
d. 32 cm

10. Perhatikan gambar lingkaran di bawah ini!


B Jika OA = jari-jari lingkaran, maka panjang
BC adalah . . . .
O . A a. dua kali panjang OA
b. setengah kali panjang OB
C c. sama dengan panjang AB
d. tiga kali panjang OC

0
11. Jika besar sudut KLM pada bangun di bawah ini adalah 105 . Maka sudut yang
memiliki besar yang sama adalah sudut . . . .
a. LKN c. LMN
b. KNM d. LNM

12. S Gambar di samping adalah bangun


belah ketupat!
Sudut yang besarnya sama adalah sudut . . . .
P R a. PSR dan SRQ
b. QPS dan PQR
c. PQR dan QRS
Q d. QPS dan QRS
13. C Perhatikan gambar di samping!
Jika OD adalah jari-jari lingkaran dan
panjangnya 14 cm.
Maka panjang CE adalah . . . .
O.
D a. 21 cm
b. 28 cm
E c. 35 cm
d. 42 cm

14. Sisi-sisi yang sejajar dan sama panjang pada bangun di bawah ini adalah . . . .
W V a. TW-UV dan TU-VU
b. VW-WT dan UV-TU
c. VW-UT dan WT-VU
T U d. TU-VW dan TW-WV

15. Perhatikan gambar di bawah ini!


Panjang BC adalah 15 cm. Maka panjang DC
adalah . . . .
a. 15 cm c. 25 cm
b. 20 cm d. 27 cm

16. Pada gambar di samping, sudut yang


0
besarnya 45 adalah sudut . . . .
a. A dan B
b. C dan A
c. B, C, dan A
d. B dan C
17. Ruas garis yang merupakan sumbu simetri
pada gambar di samping adalah . . . .
a. AC c. OB
b. BD d. AB

18. Jumlah titik sudut pada bangun di


samping adalah . . . .
a. tiga
b. empat
c. lima
d. enam
19. 0
Jika besar sudut QRS adalah 115 .

Maka besar sudut PSR adalah . . . .


0 0
a. 45 c. 60
0 0
b. 50 d. 65

0 Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!


0 Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri.
1 Mempunyai sepasang sisi yang sejajar.
2 Jumlah titik sudutnya ada lima.
3 Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama
panjang.
Berdasarkan pernyataan di atas yang merupakan sifat-sifat belah ketupat adalah
....
a. (i) dan (iii) c. (ii), (iii), dan (iv)
b. (ii) dan (iv) d. (i) dan (iv)

ĀԀ̀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ࿿ ̀Ԁ̀ĀȀ⸀ĀЀĀȀĀ⸀ȀĀȀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⤀Āᜀ0 Berikut ini


yang merupakan sifat bangun trapesium, kecuali . . . .
0.0 mempunyai sepasang sisi yang sejajar
0
0.1 jumlah besar sudut yang berdekatan diantara sisi sejajar adalah 180
0 kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
0
1 jumlah keempat sudutnya adalah 360

0 Perhatikan gambar di bawah ini!

0 0
Jika besar sudut Q adalah 95 dan besar sudut R adalah 80 . Maka besar sudut
(P+S) adalah . . . .
0 0
a. 175 c. 195
0 0
b. 180 d. 200

23. Besar sudut ADC pada gambar di samping


adalah . . . .
0 0
a. 55 c. 65
0 0
b. 60 d. 70
24. Jika DG = GF dan DE=EF, maka jenis

segitiga EFG adalah . . . .


a. sama kaki
b. sembarang
c. siku-siku
d. sama sisi
25. Besar sudut (A+C) pada gambar di samping

adalah . . . .
0 0
a. 60 c. 90
0 0
b. 65 d. 115
26. P S Pada gambar di samping, garis yang
memiliki panjang sama dengan garis
OP adalah garis . . . .
O a. OR dan RS c. OR dan QR
Q R b. OS dan PQ d. OR dan OQ
27. Perhatikan gambar di samping!

Apabila bangun disamping dilipat


menurut garis AC, maka sudut yang
saling berhimpit adalah . . . .
a. N-M dan K-L c. K-L dan L-M
b. K-N dan L-M d. N-M dan K-N

0Berikut ini yang merupakan sifat persegi, kecuali . . . .


23 termasuk bangun segi empat
24 keempat sisinya sama panjang
25 memiliki sepasang sisi yang sejajar
26 besar keempat sudutnya sama

1Bangun layang-layang memiliki . . . pasang sudut yang sama besar.


Jawaban yang tepat untuk mengisi titik-titik di atas adalah . . . .

a. empat c. dua b. tiga d. satu

0 Pada gambar bangun trapesium di samping


sudut yang sama besar adalah . . . .
1 PQR dan PSR
2 QRS dan QPS
3 QPS dan PSR
4 PQR dan QPS
23 Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!
23 Memiliki empat titik sudut.
24 Keempat sisinya sama panjang.
0
25 Masing-masing sudut besarnya 90 .
26 Memiliki empat sisi yang sama panjang.
Gambar bangun datar yang sesuai dengan sifat-sifat tersebut adalah . . . .
a. c.

b. d.

32. Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini!


(i) (ii) (iii)

(iv)

Berdasarkan gambar di atas, bangun yang memiliki panjang lebih pendek


daripada lebarnya adalah gambar nomor . . . .
a. (i) b. (ii) c. (iii) d. (iv)

23 Perhatikan sifat-sifat bangun di bawah ini!


23 Memiliki tiga sisi yang tidak sama panjang.
0
24 Memiliki salah satu sudut yang besarnya 90 .
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀЀĀȀ⸀ĀĀĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀ0 Memiliki tiga titik
sudut yang besarnya berbeda-beda.
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀЀĀȀ⸀ĀĀĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀ1 Jumlah ketiga
0
sudut dalamnya adalah 180 .
Berdasarkan sifat-sifat bangun di atas, maka gambar yang tepat adalah . . . .
a. c.

b. d.

0 Perhatikan langkah-langkah petunjuk di bawah ini!


0 Gambarlah ruas garis AB.
1 Gambarlah ruas garis miring dari titik A, yang sama panjangnya dengan AB,
misalnya AD.
2 Gambarlah ruas garis sejajar AB dari titik D, yang panjangnya sama dengan
AD, namai garis DC.
3 Hubungkan titik B dan C.
Petunjuk di atas adalah langkah-langkah untuk menggambar bangun . . . .

a. persegi c. layang-layang b. trapesium d. belah ketupat

0 Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!


0 Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
1 Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
2 Keempat sudutnya tidak siku-siku.
0
3 Jumlah sudut-sudut yang berdekatan adalah 180 .
Gambar yang sesuai dengan sifat-sifat bangun di atas adalah . . . .
a. c.

b. d.

0 Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!


0 Mempunyai satu sumbu simetri.
1 Mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang.
2 Mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
3 Memiliki empat sisi.
Bangun datar yang dimaksud oleh sifat-sifat di atas adalah . . . .
a. c.

b. d.
0 Perhatikan petunjuk menggambar bangun datar di bawah ini!
4 Gambarlah ruas garis AB.
5 Gambarlah ruas garis miring atau tegak dari titik A, misalnya ruas garis AD.
6 Dari titik D, gambarlah ruas garis sejajar AB dan lebih pendek dari AB,
misalnya ruas garis DC.
7 Hubungkan titik C dengan B.
Langkah-langkah di atas adalah cara membuat bangun . . . .
a. c.

b. d.

38. Gambar bangun yang memiliki jarak yang sama antara setiap sisi dengan titik
pusat bangun adalah gambar . . . .
a. c.

b. d.

ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ࿿ ̀Ԁ̀ĀȀ⸀ĀЀĀĀĀĀĀȀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ1024 Perhatikan


sifat-sifat bangun datar berikut ini!
1024.0 Memiliki tiga sisi yang sama panjang.
0
1024.1 Jumlah sudut dalamnya adalah 180 .
0 Besar ketiga sudutnya adalah sama besar.
1 Memiliki tiga titik sudut.
Bangun yang sesuai dengan sifat-sifat tersebut adalah . . . .
a. c.

b. d.

Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!


Memiliki dua sisi yang sama panjang.
Memiliki dua sudut yang sama besar.
Memiliki tiga titik sudut.
0
Jumlah sudut dalamnya adalah 180 .
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar tersebut, maka bangun yang dimaksud
adalah . . . .
a. c.

b. d.
Lampiran 3

KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES UJI COBA SOAL PILIHAN


GANDA

c. DC dan AB
c. jajar genjang
0
d. 35
b. (i) dan (iii)
0
a. 65
b. persegi
d. AC dan BD
a. mempunyai satu sumbu simetri
c. 28,5 cm
a. dua kali panjang OA
b. KNM
d. QPS dan QRS
b. 28 cm
c. VW-UT dan WT-VU
a. 15 cm
d. B dan C
b. BD
b. empat
0
d. 65
d. (i) dan (iv)
c. kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
0
a. 175
0
a. 55
b. sembarang
0
c. 90
d. OR dan OQ
a. N-M dan K-L
c. memiliki sepasang sisi yang sejajar
d. satu
30. c. QPS dan PSR
31. c. 38. c.

32. b. (ii)
33. a. 39. b.

34. d. belah ketupat

40. d
d.

b.

a.
Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI
(Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Model ADDIE)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (Lima)/II (Dua)
Materi Pokok : Mengidentifikasi sifat-sifat berbagai bangun datar

Petunjuk Umum!
Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini pada kolom yang telah disediakan.
Tulislah terlebih dahulu identitas diri Anda pada tempat yang telah disediakan.
Periksa dan bacalah pernyataan-pernyataan sebelum Anda menjawab.
Soal terdiri dari 10 butir soal pernyataan yang membutuhkan jawaban.
Petunjuk pengerjaan soal:
Berilah tanda centang (√) pada salah satu pilihan jawaban “YA” atau “TIDAK”
yang paling sesuai dengan keyakinan Anda.
Jika ingin mengganti jawaban Anda dengan jawaban baru, berilah dua garis
mendatar pada jawaban sebelumnya kemudian beri tanda centang (√) pada
jawaban yang baru.
Kolom “keterangan” dapat diisi dengan menggunakan komentar lain yang
sesuai.
Lembar observasi ini diisi secara mandiri.
Periksalah kembali jawaban Anda sebelum dikumpulkan.
Nama Pengamat :

Identitas :

No Indikator Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan


Siswa merasa senang
belajar matematika
ketika sambil
bermain.

Keterlaksana Siswa merasa tambah


wawasan setelah
an
belajar matematika.
pembelajaran
matematika Pembelajaran
matematika tidak
menggunakan
terlalu menekan siswa
1 model
untuk selalu dalam
ADDIE
suasana tegang dan
berbantuan
serius.
media
miniatur Siswa ingin selalu
belajar matematika
bangun datar.
dengan rajin.

Siswa ingin belajar


matematika dengan
teman secara
sungguh-sungguh.

2 Kemampuan Siswa sudah paham


siswa dalam mengenai sifat-sifat
memahami bangun datar.
materi
Siswa mengikuti
mengidentifik pembelajaran
asi sifat-sifat matematika dengan
bangun datar sungguh-sungguh dan
setelah aktif.
pembelajaran
Siswa mengerjakan
menggunakan soal evaluasi dengan
model jujur dan mandiri.
ADDIE
Siswa bisa
berbantuan menerapkan apa yang
media diajarkan guru ke
miniatur lingkungan sekitar.
bangun datar
Siswa dapat
memahami apa yang
disampaikan guru
ketika mengajar
matematika.

Demak, 21 Januari 2013


Observer,
Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.

NIP. 19600201 198012 1002


Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA


DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MODEL
ADDIE

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Tanggal Observasi :

Mata Pelajaran :

Nama Mahasiswa :

NPM :

Fakultas/Program Studi :

Jumlah siswa di kelas :

Catat fakta-fakta yang terjadi selama observasi pelajaran ini. Catat hasil observasi
Anda dengan cara melengkapi format berikut atau menuliskan di tempat lain bila
tempat yang tersedia tidak mencukupi.

No Aspek yang Diamati Catatan


Pra Pembelajaran
a. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing
1
dengan tertib.
Kesiapan menerima pelajaran.
Kegiatan Membuka Pelajaran
a. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi.
2
Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan
kompetensi yang hendak dicapai.
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan Materi Pelajaran
Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan
materi pelajaran.
Aktif bertanya saat proses penjelasan materi.
Adanya interaksi positif antar siswa.
Adanya interaksi positif antar siswa-guru, siswa-
materi pelajaran.
Pendekatan atau Strategi Belajar
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan
kesempatan.
Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan.
Siswa termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
dengan tenang dan tidak merasa tertekan.
Siswa merasa senang menerima pelajaran.
Pemanfaatan Media Pembelajaran atau Sumber
Belajar
Adanya interaksi positif antara siswa dan media
pembelajaran yang digunakan guru.
Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan
media pembelajaran.
Siswa tampak tekun mempelajari sumber belajar
yang ditentukan guru.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Siswa merasa terbimbing.
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru.
Penggunaan Bahasa
Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan
lancar.
Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan
lugas.
Penutup
a. Siswa secara aktif memberi rangkuman materi
4
mengenai bangun datar.
b. Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang.

Mengetahui,
Observer,
Guru Kelas V.A SD N Karangtowo Mahasiswa Peneliti

Siti Rofiatun, A.Ma.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19570313 197701 2003 NPM. 09120281

Menyetujui
Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
segitiga).
6.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
segitiga).

Tujuan Pembelajaran
6.1.1 Melalui demonstrasi media miniatur bangun datar peserta didik dapat
menentukan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
segitiga) dengan benar.
6.1.2 Melalui permainan model pembelajaran ADDIE peserta didik dapat
menyebutkan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
segitiga) secara tepat.
E. Materi Ajar
Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar
1. Persegi
Perhatikan gambar bangun datar persegi di bawah ini:

Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama, dan keempat
sudutnya siku-siku. Bangun datar termasuk segi empat dan memiliki empat
titik sudut. Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Sisi : AB = BC = CD = DA
0
Sudut: sudut A = sudut B = sudut C = sudut D = 90 .

2. Persegi panjang
Bentuk persegi panjang banyak dijumpai di lingkungan sekitar.
Contoh yang dekat misalnya papan tulis, permukaan buku tulismu, dan
permukaan meja. Perhatikan gambar bangun persegi panjang berikut:

Sifat-sifat persegi panjang adalah:


persegi panjang merupakan bangun segi empat;
banyak titik sudutnya ada 4;
keempat sudutnya berupa sudut siku-siku;
banyak sisi yang sejajar ada dua pasang; dan
pasangan sisi yang sejajar sama panjang.
3. Segitiga
Perhatikan gambar bangun segitiga berikut ini:

Segitiga siku-siku Segitiga sama kaki Segitiga sembarang

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat disimpulkan sifat bangun


datar segitiga adalah:
Banyak sisi segitiga ada 3 (tiga) sisi.
Banyak titik sudut segitiga ada 3 (tiga) titik sudut.
0
Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180 .

F. Alokasi Waktu
2 × 35 menit

Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi
Demonstrasi
Tanya jawab
Diskusi
2. Model pembelajaran : model desain ADDIE
(analysis, design, development,
implementation, evaluation)
Pendekatan dalam pembelajaran: pendekatan konstruktivisme dan kontekstual
Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajarandenganyel-yel(lagumatematika).
(Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang bangun datar yang berbentuk
persegi panjang seperti buku tulis dan papan tulis. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)

Inti
Eksplorasi (15 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum diajarkan materi
mengenai sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
segitiga). (Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
Elaborasi (30 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
membahas materi mengenai sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi
panjang, dan segitiga) dengan menggunakan media miniatur bangun
datar. (Rasa ingin tahu), (Bersahabat/komunikatif)
mendemonstrasikan cara mengetahui sifat-sifat bangun datar (persegi,
persegi panjang, dan segitiga) menggunakan media miniatur bangun
datar dengan diikuti peserta didik. (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik membagi empat kelompok secara heterogen dan
memberi nama kelompok sesuai kesepakatan bersama. (Mandiri)
mengajak peserta didik untuk ke luar kelas tetapi tetap berkelompok
sesuai pembagiannya. (Disiplin)
masing-masing kelompok diberi sebuah media miniatur gambar dua
dimensi tetapi berbentuk puzzle dan meminta setiap kelompok untuk
menyusun puzzle yang terdiri dari bangun datar menjadi miniatur
gambar dua dimensi yang menarik berdasarkan susunan bangun datar
yang mereka dapatkan. Ketika masing-masing kelompok akan
menyusun puzzle bangun datar itu, masing-masing salah satu anggota
kelompoknya menjawab kartun (kartu pantun) dimana kartun ini
terdiri dari kartun sampiran berisi sifat-sifat bangun datar dan kartun
isi berisi nama bangun datar yang sesuai sifatnya. Kalau misalkan
anggota kelompoknya telah benar dalam menjawab kartun (nama
bangun datar) yang sesuai antara sifat bangun datarnya, maka
anggota tersebut boleh mengambil bangun yang sesuai pantun
tersebut dan menyusun puzzle bangun itu ke dalam miniatur bangun
datar. Sedangkan bagi kelompok yang paling cepat dan paling tepat
menyusun puzzle bangun datar itu menjadi sebuah miniatur gambar
yang indah, maka kelompok tersebut akan mendapatkan reward
berupa tanda bintang dari gurunya. (Kerja sama)
bersama peserta didik membahas hasil pekerjaan masing-masing
kelompok serta menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi
yang telah dipelajari hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
Konfirmasi (5 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik ketika menyusun
puzzle dalam kegiatan permainan dengan memberi tanda smile.
(Menghargai prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)

Penutup (15 menit)


Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
Peserta didik mengerjakan evaluasi (10 menit). (Jujur), (Tanggung jawab)
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)
I. Penilaian Hasil Belajar
Prosedur : Post test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda

Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
Alat Peraga / Media:
Media miniatur bangun datar.
Kartun (kartu pantun).

Sumber:
Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
128-131.
Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 226-228.
Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
Lingkungan dan pengembangan guru.
Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.A Mahasiswa Peneliti

Siti Rofiatun, A.Ma.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19570313 197701 2003 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan
lingkaran).
6.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan
lingkaran).

Tujuan Pembelajaran
6.1.1 Melalui demonstrasi media miniatur bangun datar peserta didik dapat
menentukan sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan
lingkaran) dengan benar.
6.1.2 Melalui permainan model pembelajaran ADDIE peserta didik dapat
menyebutkan sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan
lingkaran) secara tepat.
E. Materi Ajar
Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar

1. Jajar genjang
Jajar genjang merupakan bangun datar segi empat. Adapun bentuknya
seperti gambar di bawah ini!

Sifat-sifat jajar genjang adalah sebagai berikut:


Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
Keempat sudutnya tidak siku-siku.
Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
Kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama panjang.

2. Trapesium
Jenis-jenis trapesium ada 3, yaitu trapesium sembarang, trapesium
sama kaki, dan trapesium siku-siku. Perhatikan gambar berikut ini:
Sifat-sifat trapesium adalah sebagai berikut:
Mempunyai sepasang sisi yang sejajar.
Jumlah besar sudut yang berdekatan di antara sisi sejajar 180°.
Jumlah keempat sudutnya 360°.

3. Lingkaran
Perhatikan gambar lingkaran di bawah ini:

Lingkaran yang berpusat di titik P biasanya dinamakan lingkaran P. PA


disebut jari-jari dan AE disebut diameter. Lingkaran adalah bangun datar
yang jarak setiap titik pada sisinya dengan pusat lingkaran selalu sama.

F. Alokasi Waktu
2 × 35 menit

Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi
Demonstrasi
Tanya jawab
Diskusi
2. Model pembelajaran : model desain ADDIE
(analysis, design, development,
implementation, evaluation)
Pendekatan dalam pembelajaran: pendekatan konstruktivisme dan kontekstual
Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajarandengansenamotakbangundatar.
(Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang bangun datar yang berbentuk
lingkaran. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)

Inti
a. Eksplorasi (15 menit)

memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum diajarkan materi


mengenai sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan
lingkaran). (Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
Elaborasi (30 menit)

membahas materi mengenai sifat-sifat bangun datar (jajar genjang,


trapesium, dan lingkaran) dengan menggunakan media miniatur
bangun datar. (Rasa ingin tahu), (Bersahabat/komunikatif)
mendemonstrasikan cara mengetahui sifat-sifat bangun datar (jajar
genjang, trapesium, dan lingkaran) menggunakan media miniatur
bangun datar dengan diikuti peserta didik. (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik membagi empat kelompok secara heterogen dan
memberi nama kelompok sesuai kesepakatan bersama. (Mandiri)
mengajak peserta didik untuk ke luar kelas tetapi tetap berkelompok
sesuai pembagiannya. (Disiplin)
masing-masing kelompok diberi sebuah media miniatur gambar dua
dimensi tetapi berbentuk puzzle dan meminta setiap kelompok untuk
menyusun puzzle yang terdiri dari bangun datar menjadi miniatur
gambar dua dimensi yang menarik berdasarkan susunan bangun datar
yang mereka dapatkan. Ketika masing-masing kelompok akan
menyusun puzzle bangun datar itu, masing-masing salah satu anggota
kelompoknya menjawab kartun (kartu pantun) dimana kartun ini
terdiri dari kartun sampiran berisi sifat-sifat bangun datar dan kartun
isi berisi nama bangun datar yang sesuai sifatnya. Kalau misalkan
anggota kelompoknya telah benar dalam menjawab kartun (nama
bangun datar) yang sesuai antara sifat bangun datarnya, maka
anggota tersebut boleh mengambil bangun yang sesuai pantun
tersebut dan menyusun puzzle bangun itu ke dalam miniatur bangun
datar. Sedangkan bagi kelompok yang paling cepat dan paling tepat
menyusun puzzle bangun datar itu menjadi sebuah miniatur gambar
yang indah, maka kelompok tersebut akan mendapatkan reward
berupa tanda bintang dari gurunya. (Kerja sama)
bersama peserta didik membahas hasil pekerjaan masing-masing
kelompok serta menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi
yang telah dipelajari hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
Konfirmasi (5 menit)

memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik ketika menyusun


puzzle dalam kegiatan permainan dengan memberi tanda bintang.
(Menghargai prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)

Penutup (15 menit)


Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
Peserta didik mengerjakan evaluasi (10 menit). (Jujur), (Tanggung jawab)
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)
I. Penilaian Hasil Belajar
Prosedur : Post test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda

Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
Alat Peraga / Media:
1. Media miniatur bangun datar.
Kartun (kartu pantun).

Sumber:
Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
132-144.
Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 228-229.
Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
Lingkungan dan pengembangan guru.
Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.A Mahasiswa Peneliti

Siti Rofiatun, A.Ma.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19570313 197701 2003 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan belah ketupat).
6.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan belah ketupat).

Tujuan Pembelajaran
6.1.1 Melalui demonstrasi media miniatur bangun datar peserta didik dapat
menentukan sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan belah ketupat)
dengan benar.
6.1.2 Melalui permainan model pembelajaran ADDIE peserta didik dapat
menyebutkan sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan belah ketupat)
secara tepat.
E. Materi Ajar
Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar

1. Belah ketupat
Belah ketupat merupakah bangun datar segiempat, yang keempat
sisinya sama, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Perhatikan
gambar berikut ini:

Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut.


Panjang keempat sisinya adalah sama panjang.
Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama
panjang.
Sisi-sisi yang berhadapan adalah sama dan sejajar.
Sudut-sudut yang berhadapan besarnya sama.
Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri.

2. Layang-layang
Perhatikan gambar di bawah ini:

Secara umum sifat-sifat layang-layang adalah sebagai berikut:


Layang-layang mempunyai satu sumbu simetri.
Mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang.
Mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
F. Alokasi Waktu
2 × 35 menit

Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi
Demonstrasi
Tanya jawab
Diskusi
2. Model pembelajaran : model desain ADDIE (analysis,
design, development,
implementation, evaluation)
3. Pendekatan dalam pembelajaran : pendekatan konstruktivisme dan
kontekstual

H. Kegiatan pembelajaran
1. Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan bernyanyi. (Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang bangun datar yang berbentuk
layang-layang. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)
Inti
a. Eksplorasi (15 menit)

memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum diajarkan materi


mengenai sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan belah ketupat).
(Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
Elaborasi (30 menit)

membahas materi mengenai sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan


belah ketupat) dengan menggunakan media miniatur bangun datar.
(Rasa ingin tahu), (Bersahabat/komunikatif)
mendemonstrasikan cara mengetahui sifat-sifat bangun datar (layang-
layang dan belah ketupat) menggunakan media miniatur bangun datar
dengan diikuti peserta didik. (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik membagi empat kelompok secara heterogen dan
memberi nama kelompok sesuai kesepakatan bersama. (Mandiri)
mengajak peserta didik untuk ke luar kelas tetapi tetap berkelompok
sesuai pembagiannya. (Disiplin)
masing-masing kelompok diberi sebuah media miniatur gambar dua
dimensi tetapi berbentuk puzzle dan meminta setiap kelompok untuk
menyusun puzzle yang terdiri dari bangun datar menjadi miniatur
gambar dua dimensi yang menarik berdasarkan susunan bangun datar
yang mereka dapatkan. Ketika masing-masing kelompok akan
menyusun puzzle bangun datar itu, masing-masing salah satu anggota
kelompoknya menjawab kartun (kartu pantun) dimana kartun ini
terdiri dari kartun sampiran berisi sifat-sifat bangun datar dan kartun
isi berisi nama bangun datar yang sesuai sifatnya. Kalau misalkan
anggota kelompoknya telah benar dalam menjawab kartun (nama
bangun datar) yang sesuai antara sifat bangun datarnya, maka
anggota tersebut boleh mengambil bangun yang sesuai pantun
tersebut dan menyusun puzzle bangun itu ke dalam miniatur bangun
datar. Sedangkan bagi kelompok yang paling cepat dan paling tepat
menyusun puzzle bangun datar itu menjadi sebuah miniatur gambar
yang indah, maka kelompok tersebut akan mendapatkan reward
berupa tanda bintang dari gurunya. (Kerja sama)
mengajak peserta didik kembali ke dalam kelas dan membahas bersama-
sama hasil pekerjaan masing-masing kelompok serta menanyakan
kesulitan peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari hari ini.
(Kerja keras), (Tanggung jawab)
Konfirmasi (5 menit)

memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik ketika menyusun


puzzle dalam kegiatan permainan dengan memberi tanda smile dan
tanda bintang. (Menghargai prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)
Penutup (15 menit)
Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
Peserta didik mengerjakan evaluasi (10 menit). (Jujur), (Tanggung jawab)
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar


Prosedur : Post test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda

Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
a. Alat Peraga / Media:
Media miniatur bangun datar.
Kartun (kartu pantun).
Sumber:
Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
128-144.
Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 225-229.
Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
Lingkungan dan pengembangan guru.

Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.A Mahasiswa Peneliti

Siti Rofiatun, A.Ma.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19570313 197701 2003 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.3 Menentukan gambar bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
lingkaran) dari sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
lingkaran) yang diberikan.

Tujuan Pembelajaran
6.1.3 Melalui permainan model pembelajaran ADDIE peserta didik dapat
menentukan gambar bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
lingkaran) dari sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
lingkaran) yang diberikan secara benar dan tepat.
E. Materi Ajar
Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun Datar yang Diberikan

1. Menggambar bangun persegi


Banyak cara untuk menggambar persegi. Dapat menggunakan pojok
siku-siku, sepasang segitiga, atau menggunakan mistar dan jangka. Mari kita
menggunakan sepasang segitiga untuk menggambar persegi. Perhatikan cara
pemasangan kedua segitiga. Caranya:

a. Pasang kedua segitiga seperti terlihat pada gambar di atas. Dengan


pemasangan seperti itu, telah terbentuk 2 sisi persegi yang akan digambar.
Untuk menggambarkan sisi lainnya, ubah letak sepasang segitiga itu.
Akhirnya kita akan mendapatkan sebuah bangun persegi.

2. Menggambar bangun persegi panjang


Menggambar bangun persegi panjang dapat dilakukan seperti
menggambar bangun persegi, yaitu dapat menggunakan pojok siku-siku,
sepasang segitiga, atau menggunakan mistar dan jangka. Mari kita
menggunakan sepasang segitiga untuk menggambar persegi panjang. Perhatikan
cara pemasangan kedua segitiga. Caranya:
a. Pasang kedua segitiga seperti terlihat pada gambar di atas. Dengan
pemasangan seperti itu, telah terbentuk 2 sisi persegi panjang yang akan
digambar.
Untuk menggambarkan sisi lainnya, berikan panjang yang sama terhadap sisi
yang sejajar dengan mengubah letak sepasang segitiga itu.
Akhirnya kita akan mendapatkan sebuah bangun persegi panjang.

3. Menggambar bangun lingkaran


Cara membuat lingkaran dengan jari-jari tertentu adalah:
Tentukan letak titik O sebagai pusat lingkaran.
Aturlah jarak kedua ujung jangka dengan jari-jari yang telah ditentukan.
Pasang jarum jangka pada titik pusat O.
Putarlah pensil pada ujung jangka sejauh satu putaran penuh.
Diperoleh lingkaran dengan jari-jari tertentu yang telah ditetapkan.

Jika tidak ada jangka, kamu dapat menggambar lingkaran dengan


mengikuti langkah-langkah berikut:
Siapkan paku dan tali yang tidak lentur atau kawat.
Ujung tali diikatkan pada ujung pensil dan ujung paku.
Tancapkan paku dan putarlah pensil satu putaran penuh.
F. Alokasi Waktu
2 × 35 menit

Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi
Demonstrasi
Tanya jawab
Diskusi
Model pembelajaran: model desain ADDIE (analysis,
design, development,
implementation, evaluation)
3. Pendekatan dalam pembelajaran: pendekatan konstruktivisme dan
kontekstual

Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan yel-yel (bangun datar). (Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang menggambar bangun datar yang
berbentuk persegi. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)
Inti
a. Eksplorasi (15 menit)

memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum diajarkan materi


mengenai cara menentukan gambar bangun datar (persegi, persegi
panjang, dan lingkaran) dari sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi
panjang, dan lingkaran) yang diberikan. (Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
Elaborasi (30 menit)

membahas materi mengenai menentukan gambar bangun datar (persegi,


persegi panjang, dan lingkaran) dari sifat-sifat bangun datar (persegi,
persegi panjang, dan lingkaran) yang diberikan dengan menggunakan
media miniatur bangun datar dan penggaris serta jangka. (Rasa ingin
tahu), (Bersahabat/komunikatif)
mendemonstrasikan cara menentukan gambar bangun datar (persegi,
persegi panjang, dan lingkaran) dari sifat-sifat bangun datar (persegi,
persegi panjang, dan lingkaran) yang diberikan dengan menggunakan
media penggaris dan diikuti peserta didik. (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik membagi tiga kelompok secara heterogen dan
memberi nama kelompok sesuai nama bangun datar, seperti persegi,
persegi panjang, dan lingkaran. (Mandiri)
masing-masing kelompok diminta memilih sifat-sifat bangun datar yang
ada di dalam media kotak kejutan. Dimana kotak kejutan terdiri dari
empat kotak dan salah satu dari kotak itu ada yang berisi kotak bonus
bagi kelompok yang beruntung dan bagi yang mendapatkan kotak
bonus akan mendapatkan pertanyaan tantangan sebagai bonus nilai
kepada kelompok tersebut, apabila kelompok tersebut belum bisa
menjawab, maka bisa dilemparkan kepada kelompok lain dengan adu
kecepatan menjawab. Bagi yang tercepat menjawab akan
mendapatkan bonus tambahan nilai. (Kerja sama)
sebelum menjawab kotak bonus, masing-masing kelompok harus
menyelesaikan tugasnya masing-masing yang mereka dapatkan dari
kotak kejutan yang telah mereka pilih. Bagi kelompok yang dapat
menggambar bangun datar secara cepat berdasarkan sifat-sifat yang
didapatkan dari kotak kejutan, maka akan mendapatkan reward
berupa medali bintang kelompok. (Kerja keras)
bersama peserta didik membahas hasil pekerjaan masing-masing
kelompok serta menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi
yang telah dipelajari hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
Konfirmasi (5 menit)

memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik ketika kegiatan


permainan dengan memberi tanda smile. (Menghargai prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)
Penutup (15 menit)
Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
Peserta didik mengerjakan evaluasi (10 menit). (Jujur), (Tanggung jawab)
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar


Prosedur : Post test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda

Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
a. Alat Peraga / Media:
Miniatur bangun datar.
Penggaris.
Kotak kejutan.
Jangka.

Sumber:
1) Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
144.
2) Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 231-233.
3) Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
4) Lingkungan dan pengembangan guru.

Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.A Mahasiswa Peneliti

Siti Rofiatun, A.Ma.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19570313 197701 2003 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.3 Menentukan gambar bangun datar (segitiga dan trapesium) dari sifat-sifat
bangun datar (segitiga dan trapesium) yang diberikan.

Tujuan Pembelajaran
6.1.3 Melalui permainan model pembelajaran ADDIE peserta didik dapat
menentukan gambar bangun datar (segitiga dan trapesium) dari sifat-sifat
bangun datar (segitiga dan trapesium) yang diberikan secara benar dan
tepat.
E. Materi Ajar
Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun Datar yang Diberikan
Menggambar bangun segitiga
a. Menggambar bangun segitiga sama sisi

Cara menggambar bangun segitiga sama sisi adalah:


Gambar ruas garis yang panjangnya misal 4 cm, namai ruas garis itu AB.
Ukurkan jangka pada ruas garis AB, dengan bagian jangka yang tajam di A,
dan putarkan jangka, sehingga membentuk busur di atas ruas garis AB.
Pindahkan bagian jangka yang tajam ke B, dan putar jangka sehingga
membentuk busur yang akan berpotongan dengan busur pertama. Namai
perpotongan itu C. Sekarang, hubungkan titik C dengan A dan B. Jadilah
segitiga ABC sama sisi.

b. Menggambar bangun segitiga sama kaki

Cara menggambar segitiga ABC samakaki, yang alasnya 3 cm dan


kaki-kakinya 5 cm adalah:
Gambar ruas garis AC = 3 cm.
Ukurkan jangka pada penggaris sepanjang 5 cm, dan jangan sampai jangka
berubah.
Pasang bagian jangka yang tajam di titik A, putarlah jangka sehingga
membentuk busur di atas ruas garis AC.
Angkat jangka dan pasang bagian yang tajam di titik C, dan putarlah,
sehingga membentuk busur yang berpotongan dengan busur pertama.
Namai titik perpotongan itu B.
Hubungkan titik B dengan A dan C. Jadilah segitiga samakaki yang
dimaksud, AB = CB.

Menggambar bangun trapesium


Untuk menggambar trapesium langkah-langkahnya seperti di bawah ini:
Gambarlah ruas garis AB.
Gambarlah ruas garis miring atau tegak dari titik A, misalnya ruas garis AD.
Dari titik D, gambarlah ruas garis sejajar AB dan lebih pendek dari AB,
misalnya ruas garis DC.
Hubungkan titik C dengan B.
Terbentuklah trapesium.

F. Alokasi Waktu
2 × 35 menit
Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi
Demonstrasi
Tanya jawab
Diskusi
2. Model pembelajaran : model desain ADDIE (analysis,
design, development,
implementation, evaluation)
3. Pendekatan dalam pembelajaran : pendekatan konstruktivisme dan
kontekstual

Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan bernyanyi. (Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang menggambar bangun datar yang
berbentuk segitiga. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)
Inti
Eksplorasi (15 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum diajarkan materi
mengenai cara menentukan gambar bangun datar (segitiga dan
trapesium) dari sifat-sifat bangun datar (segitiga dan trapesium) yang
diberikan. (Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
Elaborasi (30 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
membahas materi mengenai menentukan gambar bangun datar (segitiga
dan trapesium) dari sifat-sifat bangun datar (segitiga dan trapesium)
yang diberikan dengan menggunakan media miniatur
bangun datar dan penggaris. (Rasa ingin tahu),
(Bersahabat/komunikatif)
mendemonstrasikan cara menentukan gambar bangun datar (segitiga dan
trapesium) dari sifat-sifat bangun datar (segitiga dan trapesium) yang
diberikan dengan menggunakan media penggaris dan diikuti peserta
didik. (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik membagi tiga kelompok secara heterogen dan
memberi nama kelompok sesuai kesepakatan bersama. (Mandiri)
masing-masing kelompok diminta memilih sifat-sifat bangun datar yang
ada di dalam media kotak kejutan. Dimana kotak kejutan terdiri
dari empat kotak dan salah satu dari kotak itu ada yang berisi kotak
bonus bagi kelompok yang beruntung dan bagi yang mendapatkan
kotak bonus akan mendapatkan pertanyaan tantangan sebagai bonus
nilai kepada kelompok tersebut, apabila kelompok tersebut belum
bisa menjawab, maka bisa dilemparkan kepada kelompok lain
dengan adu kecepatan menjawab. Bagi yang tercepat menjawab akan
mendapatkan bonus tambahan nilai. (Kerja sama)
sebelum menjawab kotak bonus, masing-masing kelompok harus
menyelesaikan tugasnya masing-masing yang mereka dapatkan dari
kotak kejutan yang telah mereka pilih. Bagi kelompok yang dapat
menggambar bangun datar secara cepat berdasarkan sifat-sifat yang
didapatkan dari kotak kejutan, maka akan mendapatkan reward
berupa medali bintang kelompok. (Kerja keras)
bersama peserta didik membahas hasil pekerjaan masing-masing
kelompok serta menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi
yang telah dipelajari hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
Konfirmasi (5 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik ketika kegiatan
permainan dengan memberi tanda bintang. (Menghargai prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)

Penutup (15 menit)


Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
b. Peserta didik mengerjakan evaluasi (10 menit). (Jujur), (Tanggung
jawab)
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada
peserta didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
d. Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar


Prosedur : Post test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda

Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
a. Alat Peraga / Media:
Miniatur bangun datar.
Penggaris.
Kotak kejutan.
Sumber:
Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
128-133.
Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 230-231.
Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
Lingkungan dan pengembangan guru.

Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.A Mahasiswa Peneliti

Siti Rofiatun, A.Ma.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19570313 197701 2003 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.3 Menentukan gambar bangun datar (jajar genjang, layang-layang, dan belah
ketupat) dari sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, layang-layang, dan
belah ketupat) yang diberikan.

Tujuan Pembelajaran
6.1.3 Melalui permainan model pembelajaran ADDIE peserta didik dapat
menentukan gambar bangun datar (jajar genjang, layang-layang, dan belah
ketupat) dari sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, layang-layang, dan
belah ketupat) yang diberikan secara benar dan tepat.
E. Materi Ajar
Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun Datar yang
Diberikan 1. Menggambar bangun jajar genjang
Menggambar bangun jajar genjang dapat dilakukan seperti menggambar
bangun persegi atau persegi panjang, yaitu dapat menggunakan pojok siku-siku,
sepasang segitiga, atau menggunakan mistar dan jangka. Mari kita
menggunakan sepasang segitiga untuk menggambar jajar genjang. Perhatikan
cara pemasangan kedua segitiga. Caranya:

a. Pasang kedua segitiga seperti terlihat pada gambar di atas. Dengan


pemasangan seperti itu, telah terbentuk 2 sisi jajar genjang yang akan
digambar.
Untuk menggambarkan sisi lainnya, berikan panjang yang sama terhadap sisi
yang sejajar dengan menggeser sepasang segitiga itu.
Akhirnya kita akan mendapatkan sebuah bangun jajar genjang.

2. Menggambar bangun layang-layang


Mari kita ikuti langkah-langkah menggambar bangun layang-layang.
Gambar garis mendatar AC (Gambar (i)).
Gambar ruas garis tegak lurus di tengah-tengah AC, misalnya ruas garis itu BD
(Gambar (ii)).
Hubungkan titik-titik ujung pada ruas garis-ruas garis tadi (Gambar (iii)).
Hilangkan ruas garis-ruas garis yang saling tegak lurus tadi (Gambar (iv)).
3. Menggambar bangun belah ketupat
Langkah-langkah menggambar belah ketupat adalah:
Gambarlah ruas garis AB.
Gambarlah ruas garis miring dari titik A,
yang sama panjangnya dengan AB,
misalnya AD.
Gambarlah ruas garis sejajar AB dari titik D,
yang panjangnya sama dengan AD,
namai garis DC.
Hubungkan titik B dan C.
Jadilah belah ketupat.

F. Alokasi Waktu
2 × 35 menit

Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi
Demonstrasi
Tanya jawab
Diskusi
2. Model pembelajaran : model desain ADDIE (analysis,
design, development,
implementation, evaluation)
3. Pendekatan dalam pembelajaran : pendekatan konstruktivisme dan
kontekstual

Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan senam otak (berkaitan dengan bangun datar).
(Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang menggambar bangun datar yang
berbentuk belah ketupat. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)

Inti
Eksplorasi (15 menit)

memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum diajarkan materi


mengenai cara menentukan gambar bangun datar (jajar genjang,
layang-layang, dan belah ketupat) dari sifat-sifat bangun datar (jajar
genjang, layang-layang, dan belah ketupat) yang diberikan. (Kerja
keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
b. Elaborasi (30 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
membahas materi mengenai menentukan gambar bangun datar (jajar
genjang, layang-layang, dan belah ketupat) dari sifat-sifat bangun
datar (jajar genjang, layang-layang, dan belah ketupat) yang
diberikan dengan menggunakan media miniatur bangun datar dan
penggaris. (Rasa ingin tahu), (Bersahabat/komunikatif)
mendemonstrasikan cara menentukan gambar bangun datar (jajar
genjang, layang-layang, dan belah ketupat) dari sifat-sifat bangun
datar (jajar genjang, layang-layang, dan belah ketupat) yang
diberikan dengan menggunakan media penggaris dan diikuti peserta
didik. (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik membagi tiga kelompok secara heterogen dan
memberi nama kelompok sesuai nama bangun datar, seperti jajar
genjang, layang-layang, dan belah ketupat. (Mandiri)
masing-masing kelompok diminta memilih sifat-sifat bangun datar yang
ada di dalam media kotak kejutan. Dimana kotak kejutan terdiri dari
empat kotak dan salah satu dari kotak itu ada yang berisi kotak bonus
bagi kelompok yang beruntung dan bagi yang mendapatkan kotak
bonus akan mendapatkan pertanyaan tantangan sebagai bonus nilai
kepada kelompok tersebut, apabila kelompok tersebut belum bisa
menjawab, maka bisa dilemparkan kepada kelompok lain dengan adu
kecepatan menjawab. Bagi yang tercepat menjawab akan
mendapatkan bonus tambahan nilai. (Kerja sama)
sebelum menjawab kotak bonus, masing-masing kelompok harus
menyelesaikan tugasnya masing-masing yang mereka dapatkan dari
kotak kejutan yang telah mereka pilih. Bagi kelompok yang dapat
menggambar bangun datar secara cepat berdasarkan sifat-sifat yang
didapatkan dari kotak kejutan, maka akan mendapatkan reward
berupa medali bintang kelompok. (Kerja keras)
bersama peserta didik membahas hasil pekerjaan masing-masing
kelompok serta menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi
yang telah dipelajari hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
Konfirmasi (5 menit)

memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik ketika kegiatan


permainan dengan memberi tanda smile. (Menghargai prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)

Penutup (15 menit)


Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
Peserta didik mengerjakan evaluasi (10 menit). (Jujur), (Tanggung jawab)
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar


Prosedur : Post test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda
Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)
(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
Alat Peraga / Media:
Miniatur bangun datar.
Penggaris.
Kotak kejutan.

Sumber:
1) Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
138-141.
2) Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 231-232.
3) Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
4) Lingkungan dan pengembangan guru.
Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.A Mahasiswa Peneliti

Siti Rofiatun, A.Ma.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19570313 197701 2003 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
segitiga).
6.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
segitiga).

Tujuan Pembelajaran
6.1.1 Melalui tanya jawab tentang sifat-sifat bangun datar peserta didik dapat
menentukan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
segitiga) dengan benar.
6.1.2 Melalui ceramah tentang sifat-sifat bangun datar peserta didik dapat
menyebutkan sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
segitiga) secara tepat.
E. Materi Ajar
Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar
1. Persegi
Perhatikan gambar bangun datar persegi di bawah ini:

Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama, dan keempat
sudutnya siku-siku. Bangun datar termasuk segi empat dan memiliki empat
titik sudut. Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Sisi : AB = BC = CD = DA
0
Sudut: sudut A = sudut B = sudut C = sudut D = 90 .

2. Persegi panjang
Bentuk persegi panjang banyak dijumpai di lingkungan sekitar.
Contoh yang dekat misalnya papan tulis, permukaan buku tulismu, dan
permukaan meja. Perhatikan gambar bangun persegi panjang berikut:

Sifat-sifat persegi panjang adalah:


persegi panjang merupakan bangun segi empat;
banyak titik sudutnya ada 4;
keempat sudutnya berupa sudut siku-siku;
banyak sisi yang sejajar ada dua pasang; dan
pasangan sisi yang sejajar sama panjang.
3. Segitiga
Perhatikan gambar bangun segitiga berikut ini:

Segitiga siku-siku Segitiga sama kaki Segitiga sembarang

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat disimpulkan sifat bangun


datar segitiga adalah:
Banyak sisi segitiga ada 3 (tiga) sisi.
Banyak titik sudut segitiga ada 3 (tiga) titik sudut.
0
Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180 .

Alokasi Waktu 2 ×
35 menit

Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi
Demonstrasi
c. Tanya jawab
2. Model pembelajaran : model konvensional (ekspositori)
Pendekatan dalam pembelajaran: pendekatan konstruktivisme dan kontekstual

Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajarandenganyel-yel(lagumatematika).
(Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang bangun datar yang berbentuk
persegi panjang seperti buku tulis dan papan tulis. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)

Inti
Eksplorasi (15 menit)

memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum dijelaskan mengenai


materi sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan segitiga).
(Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
b. Elaborasi (30 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
membahas materi mengenai sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi
panjang, dan segitiga) dengan menggunakan media contoh bentuk
benda bangun datar (persegi, persegi panjang, dan segitiga). (Rasa
ingin tahu), (Bersahabat/komunikatif)
tanya jawab dengan peserta didik mengenai sifat-sifat bangun datar
(persegi, persegi panjang, dan segitiga). (Bersahabat/komunikatif)
memberikan LKS (lembar kerja siswa) kepada masing-masing peserta
didik sebagai lembar kegiatan peserta didik di kelas.
(Mandiri)
bersama-sama mengoreksi hasil pekerjaan LKS masing-masing peserta
didik dengan cara ditukar dengan teman sebangkunya. (Jujur dan
mandiri)
menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari
hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
Konfirmasi (5 menit)

memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik dalam kegiatan


pembelajaran hari ini dengan memberi tanda smile. (Menghargai
prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)

Penutup (15 menit)


Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
b. Peserta didik mengerjakan evaluasi atau post-test (10 menit). (Jujur),
(Tanggung jawab)
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada
peserta didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
d. Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar


Prosedur : Pre-test dan post-test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda

Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
Alat Peraga / Media:
Media apa adanya yang ada di ruang kelas sesuai dengan materi bangun
datar.
Sumber:
Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
128-131.
Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 226-228.
Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
Lingkungan dan pengembangan guru.

Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.B Mahasiswa Peneliti

Sri Kustini, S.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19680611 199301 2001 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan
lingkaran).
6.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan
lingkaran).

Tujuan Pembelajaran
6.1.1 Melalui tanya jawab tentang sifat-sifat bangun datar peserta didik dapat
menentukan sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan
lingkaran) dengan benar.
6.1.2 Melalui ceramah tentang sifat-sifat bangun datar peserta didik dapat
menyebutkan sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan
lingkaran) secara tepat.
E. Materi Ajar
Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar
1. Jajar genjang
Jajar genjang merupakan bangun datar segi empat. Adapun bentuknya
seperti gambar di bawah ini!

Sifat-sifat jajar genjang adalah sebagai berikut:


Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
Keempat sudutnya tidak siku-siku.
Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
Kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama panjang.

2. Trapesium
Jenis-jenis trapesium ada 3, yaitu trapesium sembarang, trapesium
sama kaki, dan trapesium siku-siku. Perhatikan gambar berikut ini:
Sifat-sifat trapesium adalah sebagai berikut:
Mempunyai sepasang sisi yang sejajar.
Jumlah besar sudut yang berdekatan di antara sisi sejajar 180°.
Jumlah keempat sudutnya 360°.

Lingkaran
Perhatikan gambar lingkaran di bawah ini:

Lingkaran yang berpusat di titik P biasanya dinamakan lingkaran P.


PA disebut jari-jari dan AE disebut diameter. Lingkaran adalah bangun datar
yang jarak setiap titik pada sisinya dengan pusat lingkaran selalu sama.

F. Alokasi Waktu
2 × 35 menit

Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi
Demonstrasi
c. Tanya jawab
2. Model pembelajaran : model konvensional (ekspositori)
Pendekatan dalam pembelajaran: pendekatan konstruktivisme dan kontekstual
Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajarandengansenamotakbangundatar.
(Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang bangun datar yang berbentuk
lingkaran. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)

Inti
Eksplorasi (15 menit)

memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum dijelaskan mengenai


materi sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan
lingkaran). (Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
Elaborasi (30 menit)

membahas materi mengenai sifat-sifat bangun datar (jajar genjang,


trapesium, dan lingkaran) dengan menggunakan media contoh bentuk
benda bangun datar (jajar genjang, trapesium, dan lingkaran). (Rasa
ingin tahu), (Bersahabat/komunikatif)
tanya jawab dengan peserta didik mengenai sifat-sifat bangun datar
(persegi, persegi panjang, dan segitiga). (Bersahabat/komunikatif)
memberikan LKS (lembar kerja siswa) kepada masing-masing peserta
didik sebagai lembar kegiatan peserta didik di kelas.
(Mandiri)
bersama-sama mengoreksi hasil pekerjaan LKS masing-masing peserta
didik dengan cara ditukar dengan teman sebangkunya. (Jujur dan
mandiri)
menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari
hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
Konfirmasi (5 menit)

memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik dalam kegiatan


pembelajaran hari ini dengan memberi tanda bintang. (Menghargai
prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)
Penutup (15 menit)
Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
Peserta didik mengerjakan evaluasi atau post-test (10 menit). (Jujur),
(Tanggung jawab)
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar


Prosedur : Pre-test dan post-test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda

Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
Alat Peraga / Media:
Media apa adanya yang ada di ruang kelas sesuai dengan materi bangun
datar.
Sumber:
Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
132-144.
Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 228-229.
Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
Lingkungan dan pengembangan guru.

Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.B Mahasiswa Peneliti

Sri Kustini, S.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19680611 199301 2001 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan belah ketupat).
6.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan belah ketupat).

Tujuan Pembelajaran
6.1.1 Melalui tanya jawab tentang sifat-sifat bangun datar peserta didik dapat
menentukan sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan belah ketupat)
dengan benar.
6.1.2 Melalui ceramah tentang sifat-sifat bangun datar peserta didik dapat
menyebutkan sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan belah ketupat)
secara tepat.
E. Materi Ajar
Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar
1. Belah ketupat
Belah ketupat merupakah bangun datar segiempat, yang keempat
sisinya sama, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Perhatikan
gambar berikut ini:

Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut.


Panjang keempat sisinya adalah sama panjang.
Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama
panjang.
Sisi-sisi yang berhadapan adalah sama dan sejajar.
Sudut-sudut yang berhadapan besarnya sama.
Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri.

2. Layang-layang
Perhatikan gambar di bawah ini:

Secara umum sifat-sifat layang-layang adalah sebagai berikut:


Layang-layang mempunyai satu sumbu simetri.
Mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang.
Mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
F. Alokasi Waktu
2 × 35 menit

Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi b.
Demonstrasi
c. Tanya jawab
2. Model pembelajaran : model konvensional (ekspositori)
3. Pendekatan dalam pembelajaran : pendekatan konstruktivisme dan
kontekstual

Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan bernyanyi. (Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang bangun datar yang berbentuk
layang-layang. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)
Inti
a. Eksplorasi (15 menit)

memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum dijelaskan mengenai


materi sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan belah ketupat).
(Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
Elaborasi (30 menit)

membahas materi mengenai sifat-sifat bangun datar (layang-layang dan


belah ketupat) dengan menggunakan media contoh bentuk benda
bangun datar (layang-layang dan belah ketupat). (Rasa ingin tahu),
(Bersahabat/komunikatif)
tanya jawab dengan peserta didik mengenai sifat-sifat bangun datar
(layang-layang dan belah ketupat). (Bersahabat/komunikatif)
memberikan LKS (lembar kerja siswa) kepada masing-masing peserta
didik sebagai lembar kegiatan peserta didik di kelas.
(Mandiri)
bersama-sama mengoreksi hasil pekerjaan LKS masing-masing peserta
didik dengan cara ditukar dengan teman sebangkunya. (Jujur dan
mandiri)
menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari
hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
c. Konfirmasi (5 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik dalam kegiatan
pembelajaran hari ini dengan memberi tanda smile dan tanda bintang.
(Menghargai prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)

Penutup (15 menit)


Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
Peserta didik mengerjakan evaluasi atau post-test (10 menit). (Jujur),
(Tanggung jawab)
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar


Prosedur : Pre-test dan post-test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda
Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)
(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
Alat Peraga / Media:
Media apa adanya yang ada di ruang kelas sesuai dengan materi bangun
datar.

Sumber:
Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
128-144.
Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 225-229.
Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
Lingkungan dan pengembangan guru.
Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.B Mahasiswa Peneliti

Sri Kustini, S.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19680611 199301 2001 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.3 Menentukan gambar bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
lingkaran) dari sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
lingkaran) yang diberikan.

Tujuan Pembelajaran
6.1.3 Melalui demonstrasi menggambar bangun datar berdasarkan sifatnya
peserta didik dapat menentukan gambar bangun datar (persegi, persegi
panjang, dan lingkaran) dari sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi
panjang, dan lingkaran) yang diberikan secara benar dan tepat.
E. Materi Ajar

Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun Datar yang Diberikan

1. Menggambar bangun persegi


Banyak cara untuk menggambar persegi. Dapat menggunakan pojok
siku-siku, sepasang segitiga, atau menggunakan mistar dan jangka. Mari kita
menggunakan sepasang segitiga untuk menggambar persegi. Perhatikan cara
pemasangan kedua segitiga. Caranya:

a. Pasang kedua segitiga seperti terlihat pada gambar di atas. Dengan


pemasangan seperti itu, telah terbentuk 2 sisi persegi yang akan digambar.
Untuk menggambarkan sisi lainnya, ubah letak sepasang segitiga itu.
Akhirnya kita akan mendapatkan sebuah bangun persegi.

2. Menggambar bangun persegi panjang


Menggambar bangun persegi panjang dapat dilakukan seperti
menggambar bangun persegi, yaitu dapat menggunakan pojok siku-siku,
sepasang segitiga, atau menggunakan mistar dan jangka. Mari kita
menggunakan sepasang segitiga untuk menggambar persegi panjang. Perhatikan
cara pemasangan kedua segitiga. Caranya:
a. Pasang kedua segitiga seperti terlihat pada gambar di atas. Dengan
pemasangan seperti itu, telah terbentuk 2 sisi persegi panjang yang akan
digambar.
Untuk menggambarkan sisi lainnya, berikan panjang yang sama terhadap sisi
yang sejajar dengan mengubah letak sepasang segitiga itu.
Akhirnya kita akan mendapatkan sebuah bangun persegi panjang.

3. Menggambar bangun lingkaran


Cara membuat lingkaran dengan jari-jari tertentu adalah:
Tentukan letak titik O sebagai pusat lingkaran.
Aturlah jarak kedua ujung jangka dengan jari-jari yang telah ditentukan.
Pasang jarum jangka pada titik pusat O.
Putarlah pensil pada ujung jangka sejauh satu putaran penuh.
Diperoleh lingkaran dengan jari-jari tertentu yang telah ditetapkan.

Jika tidak ada jangka, kamu dapat menggambar lingkaran dengan


mengikuti langkah-langkah berikut:
Siapkan paku dan tali yang tidak lentur atau kawat.
Ujung tali diikatkan pada ujung pensil dan ujung paku.
Tancapkan paku dan putarlah pensil satu putaran penuh.
F. Alokasi Waktu
2 × 35 menit

Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi b.
Demonstrasi
c. Tanya jawab
2. Model pembelajaran : model konvensional (ekspositori)
3. Pendekatan dalam pembelajaran : pendekatan konstruktivisme dan
kontekstual

Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan yel-yel (bangun datar). (Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang menggambar bangun datar yang
berbentuk persegi. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)
Inti
a. Eksplorasi (15 menit)

memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum dijelaskan mengenai


cara menentukan gambar bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
lingkaran) dari sifat-sifat bangun datar (persegi, persegi panjang, dan
lingkaran) yang diberikan. (Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
Elaborasi (30 menit)

membahas materi mengenai cara menentukan gambar bangun datar


(persegi, persegi panjang, dan lingkaran) dari sifat-sifat bangun datar
(persegi, persegi panjang, dan lingkaran) yang diberikan dengan
media penggaris dan jangka. (Rasa ingin tahu),
(Bersahabat/komunikatif)
tanya jawab dengan peserta didik mengenai cara menentukan gambar
bangun datar (persegi, persegi panjang, dan lingkaran) dari sifat-sifat
bangun datar (persegi, persegi panjang, dan lingkaran) yang
diberikan. (Bersahabat/komunikatif)
memberikan LKS (lembar kerja siswa) kepada masing-masing peserta
didik sebagai lembar kegiatan peserta didik di kelas.
(Mandiri)
bersama-sama mengoreksi hasil pekerjaan LKS masing-masing peserta
didik dengan cara ditukar dengan teman sebangkunya. (Jujur dan
mandiri)
menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari
hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
Konfirmasi (5 menit)

memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik dalam kegiatan


pembelajaran hari ini dengan memberi tanda smile. (Menghargai
prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)

Penutup (15 menit)


Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
Peserta didik mengerjakan evaluasi atau post-test (10 menit). (Jujur),
(Tanggung jawab)
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)
I. Penilaian Hasil Belajar
Prosedur : Pre-test dan post-test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda

Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
Alat Peraga / Media:
Media apa adanya yang ada di ruang kelas sesuai dengan materi bangun
datar.

Sumber:
Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
144.
Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 231-233.
Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
Lingkungan dan pengembangan guru.
Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.B Mahasiswa Peneliti

Sri Kustini, S.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19680611 199301 2001 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.3 Menentukan gambar bangun datar (segitiga dan trapesium) dari sifat-sifat
bangun datar (segitiga dan trapesium) yang diberikan.

Tujuan Pembelajaran
6.1.3 Melalui demonstrasi menggambar bangun datar berdasarkan sifatnya
peserta didik dapat menentukan gambar bangun datar (segitiga dan
trapesium) dari sifat-sifat bangun datar (segitiga dan trapesium) yang
diberikan secara benar dan tepat.
E. Materi Ajar

Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun Datar yang Diberikan

Menggambar bangun segitiga


a. Menggambar bangun segitiga sama sisi

Cara menggambar bangun segitiga sama sisi adalah:


Gambar ruas garis yang panjangnya misal 4 cm, namai ruas garis itu AB.
Ukurkan jangka pada ruas garis AB, dengan bagian jangka yang tajam di A,
dan putarkan jangka, sehingga membentuk busur di atas ruas garis AB.
Pindahkan bagian jangka yang tajam ke B, dan putar jangka sehingga
membentuk busur yang akan berpotongan dengan busur pertama. Namai
perpotongan itu C. Sekarang, hubungkan titik C dengan A dan B. Jadilah
segitiga ABC sama sisi.

b. Menggambar bangun segitiga sama kaki

Cara menggambar segitiga ABC samakaki, yang alasnya 3 cm dan


kaki-kakinya 5 cm adalah:
Gambar ruas garis AC = 3 cm.
Ukurkan jangka pada penggaris sepanjang 5 cm, dan jangan sampai jangka
berubah.
Pasang bagian jangka yang tajam di titik A, putarlah jangka sehingga
membentuk busur di atas ruas garis AC.
Angkat jangka dan pasang bagian yang tajam di titik C, dan putarlah,
sehingga membentuk busur yang berpotongan dengan busur pertama.
Namai titik perpotongan itu B.
Hubungkan titik B dengan A dan C. Jadilah segitiga samakaki yang
dimaksud, AB = CB.

Menggambar bangun trapesium


Untuk menggambar trapesium langkah-langkahnya seperti di bawah ini:
Gambarlah ruas garis AB.
Gambarlah ruas garis miring atau tegak dari titik A, misalnya ruas garis AD.
Dari titik D, gambarlah ruas garis sejajar AB dan lebih pendek dari AB,
misalnya ruas garis DC.
Hubungkan titik C dengan B.
Terbentuklah trapesium.

F. Alokasi Waktu
2 × 35 menit
Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi
Demonstrasi
c. Tanya jawab
2. Model pembelajaran : model konvensional (ekspositori)
3. Pendekatan dalam pembelajaran : pendekatan konstruktivisme dan
kontekstual

Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan bernyanyi. (Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang menggambar bangun datar yang
berbentuk segitiga. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)

Inti
Eksplorasi (15 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum dijelaskan mengenai
cara menentukan gambar bangun datar (segitiga dan
trapesium) dari sifat-sifat bangun datar (segitiga dan trapesium) yang
diberikan. (Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
Elaborasi (30 menit)

membahas materi mengenai cara menentukan gambar bangun datar


(segitiga dan trapesium) dari sifat-sifat bangun datar (segitiga dan
trapesium) yang diberikan dengan media penggaris. (Rasa ingin
tahu), (Bersahabat/komunikatif)
tanya jawab dengan peserta didik mengenai cara menentukan gambar
bangun datar (segitiga dan trapesium) dari sifat-sifat bangun datar
(segitiga dan trapesium) yang diberikan. (Bersahabat/komunikatif)
memberikan LKS (lembar kerja siswa) kepada masing-masing peserta
didik sebagai lembar kegiatan peserta didik di kelas.
(Mandiri)
bersama-sama mengoreksi hasil pekerjaan LKS masing-masing peserta
didik dengan cara ditukar dengan teman sebangkunya. (Jujur dan
mandiri)
menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari
hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
c. Konfirmasi (5 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik dalam kegiatan
pembelajaran hari ini dengan memberi tanda bintang. (Menghargai
prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)

Penutup (15 menit)


Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
Peserta didik mengerjakan evaluasi atau post-test (10 menit). (Jujur),
(Tanggung jawab)
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar


Prosedur : Pre-test dan post-test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda
Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)
(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)


(terlampir)

Sumber Belajar
Alat Peraga / Media:
Media apa adanya yang ada di ruang kelas sesuai dengan materi bangun
datar.

Sumber:
Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
128-133.
Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 230-231.
Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
Lingkungan dan pengembangan guru.
Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.B Mahasiswa Peneliti

Sri Kustini, S.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19680611 199301 2001 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Kelas / Semester : V (Lima) / 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Indikator
6.1.3 Menentukan gambar bangun datar (jajar genjang, layang-layang, dan belah
ketupat) dari sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, layang-layang, dan
belah ketupat) yang diberikan.

Tujuan Pembelajaran
6.1.3 Melalui demonstrasi menggambar bangun datar berdasarkan sifatnya
peserta didik dapat menentukan gambar bangun datar (jajar genjang,
layang-layang, dan belah ketupat) dari sifat-sifat bangun datar (jajar
genjang, layang-layang, dan belah ketupat) yang diberikan secara benar
dan tepat.
E. Materi Ajar

Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun Datar yang Diberikan

1. Menggambar bangun jajar genjang


Menggambar bangun jajar genjang dapat dilakukan seperti menggambar
bangun persegi atau persegi panjang, yaitu dapat menggunakan pojok siku-siku,
sepasang segitiga, atau menggunakan mistar dan jangka. Mari kita
menggunakan sepasang segitiga untuk menggambar jajar genjang. Perhatikan
cara pemasangan kedua segitiga. Caranya:

a. Pasang kedua segitiga seperti terlihat pada gambar di atas. Dengan


pemasangan seperti itu, telah terbentuk 2 sisi jajar genjang yang akan
digambar.
Untuk menggambarkan sisi lainnya, berikan panjang yang sama terhadap sisi
yang sejajar dengan menggeser sepasang segitiga itu.
Akhirnya kita akan mendapatkan sebuah bangun jajar genjang.

2. Menggambar bangun layang-layang


Mari kita ikuti langkah-langkah menggambar bangun layang-layang.
Gambar garis mendatar AC (Gambar (i)).
Gambar ruas garis tegak lurus di tengah-tengah AC, misalnya ruas garis itu BD
(Gambar (ii)).
Hubungkan titik-titik ujung pada ruas garis-ruas garis tadi (Gambar (iii)).
Hilangkan ruas garis-ruas garis yang saling tegak lurus tadi (Gambar (iv)).
3. Menggambar bangun belah ketupat
Langkah-langkah menggambar belah ketupat adalah:
Gambarlah ruas garis AB.
Gambarlah ruas garis miring dari titik A,
yang sama panjangnya dengan AB,
misalnya AD.
Gambarlah ruas garis sejajar AB dari titik D,
yang panjangnya sama dengan AD,
namai garis DC.
Hubungkan titik B dan C.
Jadilah belah ketupat.

Alokasi Waktu 2 ×
35 menit

Metode
Metode pembelajaran:
Ceramah bervariasi b.
Demonstrasi
c. Tanya jawab
2. Model pembelajaran : model konvensional (ekspositori)
3. Pendekatan dalam pembelajaran : pendekatan konstruktivisme dan
kontekstual
Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (5 menit)
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
berdoa sebelum memulai pelajaran. (Religius)
menanyakan kabar peserta didik dan melakukan presensi secara klasikal.
(Disiplin)
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan senam otak (berkaitan dengan bangun datar).
(Bersahabat/komunikatif)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan antara materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Contohnya: Guru menanyakan tentang menggambar bangun datar yang
berbentuk belah ketupat. (Rasa ingin tahu)
menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi sesuai dengan
silabus. (Rasa ingin tahu)

Inti
Eksplorasi (15 menit)

memberikan pre-test kepada peserta didik sebelum dijelaskan mengenai


cara menentukan gambar bangun datar (jajar genjang, layang-layang,
dan belah ketupat) dari sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, layang-
layang, dan belah ketupat) yang diberikan. (Kerja keras)
memfasilitasi peserta didik dalam mengemukakan atau menggali
pengetahuan yang telah mereka miliki mengenai materi yang akan
dipelajari. (Gemar membaca)
menggali kreatifitas berfikir peserta didik dengan tanya jawab mengenai
lingkup pengetahuan umum materi yang sedang dipelajari.
(Kreatif)
memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik dalam
mengungkapkan ide atau gagasan mereka mengenai lingkup materi.
(Toleransi), (Demokratis)
Elaborasi (30 menit)

membahas materi mengenai cara menentukan gambar bangun datar (jajar


genjang, layang-layang, dan belah ketupat) dari sifat-sifat bangun
datar (jajar genjang, layang-layang, dan belah ketupat) yang
diberikan dengan media penggaris. (Rasa ingin tahu),
(Bersahabat/komunikatif)
tanya jawab dengan peserta didik mengenai cara menentukan gambar
bangun datar (jajar genjang, layang-layang, dan belah ketupat) dari
sifat-sifat bangun datar (jajar genjang, layang-layang, dan belah
ketupat) yang diberikan. (Bersahabat/komunikatif)
memberikan LKS (lembar kerja siswa) kepada masing-masing peserta
didik sebagai lembar kegiatan peserta didik di kelas.
(Mandiri)
bersama-sama mengoreksi hasil pekerjaan LKS masing-masing peserta
didik dengan cara ditukar dengan teman sebangkunya. (Jujur dan
mandiri)
menanyakan kesulitan peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari
hari ini. (Kerja keras), (Tanggung jawab)
Konfirmasi (5 menit)

memberikan reward kepada peserta didik yang terbaik dalam kegiatan


pembelajaran hari ini dengan memberi tanda smile. (Menghargai
prestasi)
memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal pada peserta
didik yang hari ini semangat dalam belajar. (Toleransi), (Demokratis)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang hari ini belum optimal
dalam belajar. (Demokratis), (Bersahabat/komunikatif)
bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari
ini. (Bersahabat/komunikatif)

Penutup (15 menit)


Setiap peserta didik menuliskan hasil refleksi terhadap materi yang telah
disampaikan. (Mandiri), (Tanggung jawab)
Peserta didik mengerjakan evaluasi atau post-test (10 menit). (Jujur),
(Tanggung jawab)
Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
(Demokratis), (Tanggung jawab)
Guru menyampaikan pesan kepada peserta didik sebelum pulang.
(Bersahabat/ komunikatif)
Berdoa setelah kegiatan belajar mengajar selesai. (Religius)
Menutup pelajaran dengan salam. (Religius)

I. Penilaian Hasil Belajar


Prosedur : Pre-test dan post-test
Jenis Tes : Tes tertulis
Bentuk tes : Pilihan ganda

Teknik Penilaian Pengetahuan (kognitif)


(terlampir)

Teknik Penilaian Sikap (Affektif)


(terlampir)
Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)
(terlampir)
Sumber Belajar
Alat Peraga / Media:
Media apa adanya yang ada di ruang kelas sesuai dengan materi bangun
datar.

Sumber:
Sumanto, Y.D, dkk. 2008. Gemar Matematika Untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman
138-141.
Soenarjo, R.J. 2008. Matematika Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 231-232.
Referensi lain yang berkaitan dengan materi.
Lingkungan dan pengembangan guru.

Demak, 20 Desember 2012

Mengetahui,
Guru Kelas V.B Mahasiswa Peneliti

Sri Kustini, S.Pd. Sri Subiyanti


NIP. 19680611 199301 2001 NPM. 09120281

Kepala SD N Karangtowo

Suwarli, S.Pd., M.Si.


NIP. 19600201 198012 1002
Lampiran 18

Teknik Penilaian Keterampilan (Psikomotor)

No Nama Aspek Penilaian Keterampilan Jumlah Kriteria


Siswa skor Keterampilan
Memperbaiki Menirukan mendemonstrasikan mengubah
1
2
3

Deskriptor:

Aspek Nilai Keterangan


Sangat baik: mampu memperbaiki suatu kesalahan
20-25 yang diperbuat sendiri atau diperbuat temannya
dengan cara yang lebih kreatif dan runtut.

15-19 Baik: mampu memperbaiki suatu kesalahan yang


diperbuat temannya dengan cara yang lebih benar.
Memperbaiki
10-14 Cukup baik: mampu memperbaiki suatu kesalahan
yang diperbuat temannya dengan arahan dari guru.

Kurang baik: kurang mampu memperbaiki suatu


0-9 kesalahan yang diperbuat sendiri atau diperbuat
temannya.

Sangat baik: mampu menirukan petunjuk yang


20-25 didemonstrasikan oleh guru dengan runtut dan tidak
tertinggal.

Baik: mampu menirukan petunjuk yang


15-19 didemonstrasikan oleh guru dengan runtut tetapi
Menirukan tertinggal langkah-langkahnya.

Cukup baik: mampu menirukan petunjuk yang


10-14 didemonstrasikan oleh guru tetapi kurang mampu
mengikuti dengan baik, hasil kerjanya jadi sebagian
saja.

0-9 Kurang baik: mampu menirukan petunjuk yang


didemonstrasikan oleh guru tetapi kurang mampu
mengikuti dengan baik dan hasil kerjanya kurang baik.

Sangat baik: mampu mendemonstrasikan sifat-sifat


20-25 bangun datar dengan terampil dan runtut secara
mandiri.

15-19 Baik: mampu mendemonstrasikan sifat-sifat bangun


Mendemonstrasikan datar secara terampil dan runtut dengan bantuan guru.

10-14 Cukup baik: cukup lancar dan terampil dalam


mendemonstrasikan sifat-sifat bangun datar.

0-9 Kurang baik: kurang menguasai materi dalam


mendemonstrasikan sifat-sifat bangun datar.

Sangat baik: mampu mengubah kesalahan yang


20-25 dilakukan menjadi suatu kesempurnaan yang memiliki
nilai kebenaran secara mandiri.

Baik: mampu mengubah kesalahan yang dilakukan


15-19 menjadi suatu kesempurnaan yang memiliki nilai
Mengubah kebenaran dengan arahan guru.

Cukup baik: mampu mengubah cara mengerjakan


10-14 soal dengan cara yang berbeda dengan tujuan yang
sama.

Kurang baik: kurang mampu mengubah cara


0-9 mengerjakan soal secara mandiri, harus disertai contoh
terlebih dahulu.

Kolom kriteria keterampilan diisi jika:


Jumlah skor antara 100-85 maka kriterianya A
Jumlah skor antara 75-85 maka kriterianya B
Jumlah skor antara 60-75 maka kriterianya C
Jumlah skor kurang dari 60 maka kriterianya D
Rubrik Penilaian Sikap (affektif)

No Nama Aspek Penilaian Sikap Jumlah Kriteria


Siswa skor Sikap
Toleransi Kerja keras Mandiri Tanggung jawab
1
2
3
Deskriptor:

Aspek Nilai Keterangan


Sangat baik: berani memberikan kesempatan kepada
20-25 temannya yang melakukan kesalahan untuk memperbaiki
kesalahan.
Baik: berani memberikan kesempatan kepada temannya
15-19 yang melakukan kesalahan untuk memperbaiki kesalahan
tetapi atas usulan teman yang lain.
Toleransi
Cukup baik: berani memberikan kesempatan kepada
10-14 temannya yang melakukan kesalahan untuk memperbaiki
kesalahan tetapi dengan meminta imbalan atau syarat
tertentu.

Kurang baik: tidak memberikan kesempatan kepada


0-9 temannya yang melakukan kesalahan untuk memperbaiki
kesalahan.

Sangat baik: mengerjakan tugas individu maupun tugas


20-25 kelompok dapat selesai tepat waktu dengan mencari
sumber belajar yang relevan.

Kerja keras 15-19 Baik: hanya mampu mengerjakan tugas individu selesai
tepat waktu dengan mencari sumber belajar yang relevan.

10-14 Cukup baik: hanya mampu mengerjakan tugas


kelompok selesai tepat waktu dengan mencari sumber
belajar yang relevan.
0-9 Kurang baik: kurang mampu menyelesaikan tugas
individu maupun tugas kelompok dengan tepat waktu.

20-25 Sangat baik: mampu menyelesaikan pekerjaan atau


tugasnya sendiri tanpa bantuan orang lain.

15-19 Baik: mampu menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya


sendiri dengan arahan atau bantuan orang lain.
Mandiri
10-14 Cukup baik: cukup mampu menyelesaikan pekerjaan
atau tugasnya sendiri dengan bantuan orang lain.

Kurang baik: kurang mampu menyelesaikan pekerjaan


0-9 atau tugasnya sendiri meskipun dengan bantuan orang
lain.

Sangat baik: memiliki tanggung jawab yang tinggi


20-25 terhadap tugasnya, bersedia menjalankan tugasnya
dengan baik dan melaksanakannya dengan sungguh-
sungguh.

Baik: menjalankan tugasnya dengan baik tetapi


Tanggung 15-19 berdasarkan arahan dari teman atau guru (perlu
jawab diingatkan lagi).

Cukup baik: mampu menjalankan tugasnya dengan baik


10-14 tetapi dia tidak menyadari tugasnya, harus ditunjukkan
terlebih dahulu.

0-9 Kurang baik: belum mampu menjalankan tugasnya dan


ia tidak pernah tahu harus mengerjakan tugasnya.

Kolom kriteria sikap diisi jika:


Jumlah skor antara 100-85 maka kriterianya A
Jumlah skor antara 75-85 maka kriterianya B
Jumlah skor antara 60-75 maka kriterianya C
Jumlah skor kurang dari 60 maka kriterianya D
Lampiran 19

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTOR)


Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo

Kelas/Semester : V (Lima) A / 2 (Dua)


Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Model Pembelajaran : model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur
bangun datar

Aspek Penilaian Keterampilan


Jumlah Kriteria
No Nama Siswa Mendemons
Memperbaiki Menirukan mengubah skor Keterampilan
trasikan

1 Sanjaya Akhbar F.

2 Ahmad Wawan B.

3 Agustin F.

4 Fina Lutfiah

5 Helen Sintya

6 Ulya Khoirun N.

7 Anas Azhar

8 Sugeng Riyadi

9 Ifa Muzlifatul

10 Rivanka Rizki

11 Ali Prabowo
Anisatul S.

Sholakhudin

Ikha Chaerunisa

Wasito

Shokheh
16
Ramadhan

Sri Lestari

Wahyu Wulan S.

Andy Lukman K.

Dias Prasetyo

Keterangan
Kolom kriteria keterampilan diisi jika:
Jumlah skor antara 100-85 maka kriterianya A
Jumlah skor antara 75-85 maka kriterianya B
Jumlah skor antara 60-75 maka kriterianya C
Jumlah skor kurang dari 60 maka kriterianya D

Demak, Januari 2013


Guru Kelas V.A

Siti Rofiatun, A.Ma.Pd.


NIP. 19570313 197701 2003
RUBRIK PENILAIAN SIKAP (AFFEKTIF)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo

Kelas/Semester : V (Lima) A / 2 (Dua)


Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Model Pembelajaran : model pembelajaran ADDIE berbantuan media miniatur

bangun datar

Aspek Penilaian Sikap Jumlah Kriteria

No Nama Siswa
skor Sikap
Toleransi Kerja keras Mandiri Tanggung
jawab
1 Sanjaya Akhbar F.

2 Ahmad Wawan B.

3 Agustin F.

4 Fina Lutfiah

5 Helen Sintya

6 Ulya Khoirun Nisa

7 Anas Azhar
Sugeng Riyadi

Ifa Muzlifatul

10Rivanka Rizki

11Ali Prabowo

12Anisatul S.

13Sholakhudin

14Ikha Chaerunisa

Wasito

Shokheh
Ramadhan

Sri Lestari

Wahyu Wulan Sari

Andy Lukman K.

Dias Prasetyo
Keterangan
Kolom kriteria sikap diisi jika:
Jumlah skor antara 100-85 maka kriterianya A
Jumlah skor antara 75-85 maka kriterianya B
Jumlah skor antara 60-75 maka kriterianya C
Jumlah skor kurang dari 60 maka kriterianya D

Demak, Januari 2013


Guru Kelas V.A

Siti Rofiatun, A.Ma.Pd.


NIP. 19570313 197701 2003
Lampiran 20
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTOR)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo

Kelas/Semester : V (Lima) B / 2 (Dua)


Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Model Pembelajaran : model pembelajaran konvensional (ekspositori)

Aspek Penilaian Keterampilan Jumlah Kriteria


No Nama Siswa
Memperbaiki Menirukan mendemons mengubah skor Keterampilan
trasikan
1 Umi Habibah S.

2 Aisah Amalia

3 Denny
Misbakhul

4 Siti Khumairoh

5 Putri Izzatul M.

6 Anggita Fitri D.

7 David Aji
Saputra

8 Andrian A.

9 Ina Rohmatul
M.

10 Muhammad
Dedi
Dwi Hartanti

Ahmad Aji P.

Fika Nur A.

Yuddi Dwi C.

Tri Wida S.

Sunarti
Ahmad
17
Khasanah

Lidia Fironika

Thomas Akhbar

Dias Astutik

Keterangan
Kolom kriteria keterampilan diisi jika:
Jumlah skor antara 100-85 maka kriterianya A
Jumlah skor antara 75-85 maka kriterianya B
Jumlah skor antara 60-75 maka kriterianya C
Jumlah skor kurang dari 60 maka kriterianya D

Demak, Januari 2013


Guru Kelas V.B

Sri Kustini, S.Pd.


NIP. 19680611 199301 2001
RUBRIK PENILAIAN SIKAP (AFFEKTIF)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo

Kelas/Semester : V (Lima) B / 2 (Dua)


Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Model Pembelajaran : model pembelajaran konvensional (ekspositori)

No Nama Siswa Aspek Penilaian Sikap Jumlah Kriteria


skor Sikap
Toleransi Kerja keras Mandiri Tanggung jawab
1 Umi Habibah S.

2 Aisah Amalia

3 Denny Misbakhul

4 Siti Khumairoh

5 Putri Izzatul M.

6 Anggita Fitri D.

7 David Aji Saputra

8 Andrian A.

9 Ina Rohmatul M.

10 Muhammad Dedi

11 Dwi Hartanti

12 Ahmad Aji P.

13 Fika Nur A.
Yuddi Dwi C.

Tri Wida S.

Sunarti

Ahmad Khasanah

Lidia Fironika

Thomas Akhbar

Dias Astutik

Keterangan
Kolom kriteria sikap diisi jika:
Jumlah skor antara 100-85 maka kriterianya A
Jumlah skor antara 75-85 maka kriterianya B
Jumlah skor antara 60-75 maka kriterianya C
Jumlah skor kurang dari 60 maka kriterianya D

Demak, Januari 2013


Guru Kelas V.B

Sri Kustini, S.Pd.


NIP. 19680611 199301 2001
Lampiran 21

RANCANGAN MEDIA MINIATUR BANGUN DATAR


KARTU PANTUN
(KARTUN)

v Empat sudutnya adalah siku-


siku
Sama panjang adalah sifat
empat sisi
Coba tebak, bangun apakah
itu?
Oh, dia adalah bangun
persegi

Empat sudutnya adalah siku-siku


Pasangan sisi yang sejajar sama panjang
Coba pikir, bangun apakah itu?
Dia adalah bangun persegi panjang

Tiga adalah banyak sisi


Titik sudut juga sebanyak tiga
Ayooo...bangun apakah ini?
Inilah dia bangun segitiga

Jumlah sudut yang berdekatan 180°


Diagonalnya membagi ruas garis
sama panjang Bangun apakah ini,
Sobat? Itulah dia bangun jajar
genjang
Jumlah keempat sudutnya 360°
Punya sepasang sisi sejajar pada bangun
Bangun apakah ini, Sobat?
Inilah dia bangun trapesium

Kedua diagonalnya sumbu simetri


Sudut yang berhadapan besarnya sama
Bangun apa lagi ini?
Belah ketupat-lah namanya

Mempunyai satu sumbu simetri


Sudut berhadapan sama besar adalah sepasang
Ayooo...tebak, bangun apakah ini?
Dia adalah bangun layang-layang

Selalu sama jarak titik pusat ke sisi


Memiliki segi yang tak terhingga
Bangun apakah ini?
Bangun lingkaran-lah namanya
GAMBAR MEDIA KOTAK KEJUTAN

Penggunaan media kotak kejutan:

Siswa dibagi menjadi empat kelompok secara heterogen.

Masing-masing kelompok diminta memilih salah satu kotak. Di dalam kotak ada

pertanyaan mengenai gambar bangun datar.

Masing-masing kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan dari dalam kotak

yang dipilih.

Menggambar bangun datar sesuai soal yang didapat ke papan tulis.

Kelompok yang paling tepat dan cepat menjawab mendapatkan reward.


REWARD UNTUK SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

FANTASTIC
EXCELLENT

BAGUS
BAGUS

BAGUS
Cerdas
Lampiran 22

INSTRUMEN PENELITIAN SOAL PILIHAN GANDA

Satuan Pendidikan : SD Negeri Karangtowo


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V (Lima)/II (Dua)
Materi Pokok : Mengidentifikasi sifat-sifat berbagai bangun datar
Waktu : 50 menit

Petunjuk Umum!
Kerjakan soal-soal di bawah ini pada lembar jawab yang telah disediakan.
Tulislah terlebih dahulu identitas diri kalian pada tempat yang telah disediakan.
Periksa dan bacalah soal-soal sebelum kalian menjawab.
Soal terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda.
Petunjuk pengerjaan soal:
a. Berilah tanda silang pada salah satu pilihan jawaban a, b, c, atau d yang
paling tepat.

Jika ingin mengganti jawaban kalian dengan jawaban baru, berilah dua garis
mendatar pada jawaban sebelumnya kemudian silanglah pada jawaban yang
baru.

Lembar soal tidak boleh dicorat-coret.


Tidak diperbolehkan menyontek atau bekerjasama dengan teman lain dalam
mengerjakan soal.
Tidak diizinkan menggunakan kalkulator, HP, atau alat bantu hitung lainnya dalam
bentuk apapun tanpa seizin guru.
Periksalah kembali lembar jawab kalian sebelum dikumpulkan kepada guru.
Soal Pilihan Ganda
Berilah tanda silang pada salah satu pilihan jawaban a, b, c, atau d yang
paling tepat!
Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!
Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
Keempat sudutnya tidak siku-siku.
0
Jumlah sudut-sudut yang berdekatan adalah 180 .
Kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama panjang.
Nama bangun datar yang memiliki sifat-sifat di atas adalah bangun . . . .

a. segitiga c. jajar genjang b. persegi panjang d.


trapesium

2. Perhatikan gambar bangun segitiga di bawah ini!


0
Jika besar sudut A adalah 105 dan besar
0
sudut B adalah 40 , maka besar sudut C
adalah . . . .

0 0 0 0
a. 15 b. 20 c. 25 d. 35

Di bawah ini adalah sifat-sifat bangun datar!


0
Jumlah besar sudut yang berdekatan diantara sisi sejajar adalah 180 .
Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri.
0
Jumlah keempat sudutnya adalah 360 .
Banyak sisi yang sejajar ada dua pasang.
Dari pernyataan di atas yang merupakan sifat-sifat bangun trapesium adalah . . .
.
a. (i) dan (ii) c. (ii) dan (iv)
b. (i) dan (iii) d. (ii), (iii) dan (iv)
4. perhatikan gambar bangun di bawah ini!
0
Jika sudut PSR besarnya adalah 115 . Maka
besar sudut QPS adalah . . . .
0 0
a. 65 c. 80
0 0
b. 75 d. 85

Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!


Termasuk bangun segi empat.
0
Keempat sudutnya besarnya sama yaitu 90 .
Memiliki empat titik sudut.
Keempat sisinya sama panjang.

a. persegi panjang c. belah ketupat b. persegi d. layang-


layang

6. Pasangan diagonal pada bangun jajar genjang di bawah ini adalah . . . .

a. AC dan BC c. AB dan CD
b. BD dan AD d. AC dan BD

Pernyataan di bawah ini yang merupakan sifat layang-layang adalah . . . .


mempunyai satu sumbu simetri
kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
sudut-sudut yang berhadapan besarnya sama
kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama panjan
Perhatikan gambar lingkaran di bawah ini!
B Jika OA = jari-jari lingkaran, maka panjang
BC adalah . . . .
O . A a. dua kali panjang OA
b. setengah kali panjang OB
C c. sama dengan panjang AB
d. tiga kali panjang OC

0
Jika besar sudut KLM pada bangun di bawah ini adalah 105 . Maka sudut yang
memiliki besar yang sama adalah sudut . . . .
a. LKN c. LMN
b. KNM d. LNM

10. S Gambar di samping adalah bangun


belah ketupat!
Sudut yang besarnya sama adalah sudut . . . .
P R a. PSR dan SRQ
b. QPS dan PQR
c. PQR dan QRS
Q d. QPS dan QRS
11. C Perhatikan gambar di samping!

Jika OD adalah jari-jari lingkaran dan

.
panjangnya 14 cm.
O Maka panjang CE adalah . . . .
D a. 21 cm
b. 28 cm
E c. 35 cm
d. 42 cm
12. Sisi-sisi yang sejajar dan sama panjang pada bangun di bawah ini adalah . . . .
W V a. TW-UV dan TU-VU
b. VW-WT dan UV-TU
c. VW-UT dan WT-VU
T U d. TU-VW dan TW-WV

13. Perhatikan gambar di bawah ini!


Panjang BC adalah 15 cm. Maka panjang DC
adalah . . . .
a. 15 cm c. 25 cm
b. 20 cm d. 27 cm

14. Jumlah titik sudut pada bangun di


samping adalah . . . .

a. tiga
b. empat
c. lima
d. enam

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!


Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri.
Mempunyai sepasang sisi yang sejajar.
Jumlah titik sudutnya ada lima.
Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang.
Berdasarkan pernyataan di atas yang merupakan sifat-sifat belah ketupat adalah
....
a. (i) dan (iii) c. (ii), (iii), dan (iv)
b. (ii) dan (iv) d. (i) dan (iv)
Berikut ini yang merupakan sifat bangun trapesium, kecuali . . . .
mempunyai sepasang sisi yang sejajar
0
jumlah besar sudut yang berdekatan diantara sisi sejajar adalah 180
kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
0
jumlah keempat sudutnya adalah 360

Perhatikan gambar di bawah ini!

0 0
Jika besar sudut Q adalah 95 dan besar sudut R adalah 80 . Maka besar sudut
(P+S) adalah . . . .
0 0
c. 175 c. 195
0 0
d. 180 d. 200
18. Besar sudut ADC pada gambar di samping

adalah . . . .
0 0
a. 55 c. 65
0
d. 70
b. 600
19. P S Pada gambar di samping, garis yang

memiliki panjang sama dengan garis


OP adalah garis . . . .
O b. OR dan RS c. OR dan QR
Q R b. OS dan PQ d. OR dan OQ
20. Perhatikan gambar di samping!
Apabila bangun disamping dilipat
menurut garis AC, maka sudut yang
saling berhimpit adalah . . . .

c. N-M dan K-L c. K-L dan L-M d. K-N


dan L-M d. N-M dan K-N

21. Bangun layang-layang memiliki . . . pasang sudut yang sama besar.


Jawaban yang tepat untuk mengisi titik-titik di atas adalah . . . . a.
empat c. dua b. tiga d. satu

Pada gambar bangun trapesium di samping sudut


yang sama besar adalah . . . .
PQR dan PSR
QRS dan QPS
QPS dan PSR
PQR dan QPS

Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!


Memiliki empat titik sudut.
Keempat sisinya sama panjang.
0
Masing-masing sudut besarnya 90 .
Memiliki empat sisi yang sama panjang.
Gambar bangun datar yang sesuai dengan sifat-sifat tersebut adalah . . . .
a. c.

b. d.
24. Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini!
(i) (ii) (iii)

(iv)

Berdasarkan gambar di atas, bangun yang memiliki panjang lebih pendek


daripada lebarnya adalah gambar nomor . . . .
a. (i) b. (ii) c. (iii) d. (iv)

Perhatikan sifat-sifat bangun di bawah ini!


Memiliki tiga sisi yang tidak sama panjang.
0
Memiliki salah satu sudut yang besarnya 90 .
Memiliki tiga titik sudut yang besarnya berbeda-beda.
0
Jumlah ketiga sudut dalamnya adalah 180 .
Berdasarkan sifat-sifat bangun di atas, maka gambar yang tepat adalah . . . .
a. c.

b. d.
Perhatikan langkah-langkah petunjuk di bawah ini!
Gambarlah ruas garis AB.
Gambarlah ruas garis miring dari titik A, yang sama panjangnya dengan AB,
misalnya AD.
Gambarlah ruas garis sejajar AB dari titik D, yang panjangnya sama dengan AD,
namai garis DC.
Hubungkan titik B dan C.
Petunjuk di atas adalah langkah-langkah untuk menggambar bangun . . . .

a. persegi c. layang-layang b. trapesium d. belah ketupat

Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!


Mempunyai satu sumbu simetri.
Mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang.
Mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
Memiliki empat sisi.
Bangun datar yang dimaksud oleh sifat-sifat di atas adalah . . . .
a. c.

b. d.
Perhatikan petunjuk menggambar bangun datar di bawah ini!
Gambarlah ruas garis AB.
Gambarlah ruas garis miring atau tegak dari titik A, misalnya ruas garis AD.
Dari titik D, gambarlah ruas garis sejajar AB dan lebih pendek dari AB,
misalnya ruas garis DC.
Hubungkan titik C dengan B.
Langkah-langkah di atas adalah cara membuat bangun . . . .
a. c.

b. d.

29. Gambar bangun yang memiliki jarak yang sama antara setiap sisi dengan titik
pusat bangun adalah gambar . . . .
a. c.

b. d.
Perhatikan sifat-sifat bangun datar berikut ini!
Memiliki tiga sisi yang sama panjang.
0
Jumlah sudut dalamnya adalah 180 .
Besar ketiga sudutnya adalah sama besar.
Memiliki tiga titik sudut.
Bangun yang sesuai dengan sifat-sifat tersebut adalah . . . .
a. c.

b. d.
Lampiran 23

KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN SOAL PILIHAN GANDA

c. jajar genjang
0
d. 35
b. (i) dan (iii)
0
a. 65
b. persegi
d. AC dan BD
a. mempunyai satu sumbu simetri
a. dua kali panjang OA
b. KNM
d. QPS dan QRS
b. 28 cm
c. VW-UT dan WT-VU
a. 15 cm
b. empat
d. (i) dan (iv)
c. kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
0
a. 175
0
a. 55
d. OR dan OQ
a. N-M dan K-L
d. satu
c. QPS dan PSR

c.

b. (ii)
a.

d. belah ketupat

b.

a.

c.

30. b.
Lampiran 24

VALIDITAS, RELIABILITAS, DAYA PEMBEDA, TARAF


KESUKARAN

RESPONDEN BUTIR SOAL

No KODE 1 2 3 4 5

1 A- 5 1 1 1 1 1

2 A - 11 1 0 1 1 1
3 A- 3 1 1 1 1 1
4 A - 18 1 1 0 1 1
5 A- 7 1 1 1 1 1
6 A - 20 1 1 1 1 1
7 A - 13 1 1 1 0 1
8 A- 2 0 1 0 0 0
9 A- 9 1 0 1 1 1
10 A - 10 0 0 1 0 0

11 B- 1 0 1 0 1 0
12 B - 12 1 0 1 0 1
13 B- 4 0 1 0 1 0
14 B - 14 1 0 0 0 1
15 B- 8 1 0 1 1 1
16 B- 6 0 0 0 0 0
17 B - 17 1 1 0 0 0
18 B - 16 0 0 1 0 0
19 B - 19 1 0 0 1 0
20 B - 15 0 0 0 0 0

 X 13 10 11 11 11
 X² 13 10 11 11 11
 XY 325 266 285 289 300
rₓᵧ 0.437 0.511 0.474 0.522 0.653
Kriteria Tidak Valid Valid Valid Valid
Reliabilitas
Proporsi Benar (p) 0.65 0.50 0.55 0.55 0.55
Proporsi Salah (q) 0.35 0.50 0.45 0.45 0.45
pq 0.23 0.25 0.25 0.25 0.25
BA 8 7 8 7 8
BB 5 3 3 4 3
DP 0.30 0.40 0.50 0.30 0.50
Kriteria Cukup Baik Baik Cukup Baik
Taraf Kesukaran
P 0.65 0.50 0.55 0.55 0.55
Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
BUTIR SOAL BUTIR SOAL
6 7 8 9 10 11 12 13

1 1 1 0 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1
0 1 1 0 1 0 1 1
1 0 0 0 1 1 1 0
0 1 1 0 0 1 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1
1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 0 0 0 0 1 1
0 1 0 1 1 1 0 1

1 1 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1 0
0 1 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 1 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0
0 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0

10 12 10 3 10 10 12 11
10 12 10 3 10 10 12 11
264 306 272 69 274 262 307 286
0.487 0.466 0.582 0.035 0.606 0.463 0.478 0.486
Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
0.50 0.60 0.50 0.15 0.50 0.50 0.60 0.55

0.50 0.40 0.50 0.85 0.50 0.50 0.40 0.45


0.25 0.24 0.25 0.13 0.25 0.25 0.24 0.25
7 8 7 2 8 7 8 8
3 4 3 1 2 3 4 3
0.40 0.40 0.40 0.10 0.60 0.40 0.40 0.50
Baik Baik Baik Jelek Baik Baik Baik Baik
0.50 0.60 0.50 0.15 0.50 0.50 0.60 0.55

Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang


BUTIR SOAL

14 15 16 17 18 19 20 21

1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 1 0 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 1 1
1 0 1 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 0 0 0

1 1 0 0 1 1 0 1
0 0 1 1 0 0 1 0
1 1 0 1 0 0 0 1
0 0 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 0 0 1 0
0 1 1 1 1 0 0 1
0 0 1 1 0 1 0 0
1 0 0 1 0 1 0 1
0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 1 0 0

12 10 12 15 11 12 9 13
12 10 12 15 11 12 9 13
310 264 280 335 295 281 250 329
0.514 0.487 0.150 0.007 0.594 0.163 0.589 0.487
Valid Valid Tidak Tidak Valid Tidak Valid Valid
0.60 0.50 0.60 0.75 0.55 0.60 0.45 0.65

0.40 0.50 0.40 0.25 0.45 0.40 0.55 0.35


0.24 0.25 0.24 0.19 0.25 0.24 0.25 0.23
8 7 7 8 8 7 7 8
4 3 5 7 3 5 2 5
0.40 0.40 0.20 0.10 0.50 0.20 0.50 0.30
Baik Baik Cukup Jelek Baik Cukup Baik Cukup
BUTIR SOAL
22 23 24 25 26 27 28 29

1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 0 1 0 1 1
0 1 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 1 0 1 1
1 0 1 1 0 1 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0

1 0 1 1 0 1 0 1
0 1 0 1 1 1 1 0
0 1 1 0 0 0 0 1
1 0 0 1 0 0 1 0
0 1 1 1 0 1 0 1
0 0 1 1 1 0 1 0
0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 1 1 0 1 0 1
0 1 0 1 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 1 0

10 12 14 15 9 11 13 11
10 12 14 15 9 11 13 11
262 312 330 340 245 289 313 287
0.463 0.539 0.231 0.075 0.529 0.522 0.288 0.498
Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Tidak Valid
0.50 0.60 0.70 0.75 0.45 0.55 0.65 0.55

0.50 0.40 0.30 0.25 0.55 0.45 0.35 0.45


0.25 0.24 0.21 0.19 0.25 0.25 0.23 0.25
7 8 8 7 7 7 8 7
3 4 6 8 2 4 5 4
0.40 0.40 0.20 -0.10 0.50 0.30 0.30 0.30
Baik Baik Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Cukup
0.50 0.60 0.70 0.75 0.45 0.55 0.65 0.55

Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang


BUTIR
BUTIR SOAL SOAL
30 31 32 33 34 35 36 37

1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1 0
0 0 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 0 0 1 1
0 0 1 0 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1 1 1

0 1 1 1 0 0 1 1
0 1 0 0 1 1 0 1
1 0 0 1 0 0 1 1
0 0 0 1 1 1 0 1
0 1 1 0 0 1 0 0
1 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 1 1 1 1 0
0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 1 1 1

11 10 10 11 11 16 12 13
11 10 10 11 11 16 12 13
289 266 268 289 289 350 306 327
0.522 0.511 0.535 0.522 0.522 -0.101 0.466 0.462
Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
0.55 0.50 0.50 0.55 0.55 0.80 0.60 0.65

0.45 0.50 0.50 0.45 0.45 0.20 0.40 0.35


0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.16 0.24 0.23
8 7 7 7 8 8 8 8
3 3 3 4 3 8 4 5
0.50 0.40 0.40 0.30 0.50 0.00 0.40 0.30
Baik Baik Baik Cukup Baik Jelek Baik Cukup
0.55 0.50 0.50 0.55 0.55 0.80 0.60 0.65

Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang


BUTIR
SOAL TOTAL
38 39 40 (Y) Y²

1 1 1 38 1444

1 1 1 36 1296
1 1 0 35 1225
1 1 0 32 1024
0 1 1 30 900
1 1 0 28 784
1 0 0 26 676
0 1 0 25 625
1 1 0 22 484
1 0 1 21 441

0 1 0 21 441
1 0 0 19 361
1 0 0 18 324
1 0 0 17 289
0 1 0 17 289
1 1 0 14 196
0 0 0 13 169
0 1 0 13 169
0 0 0 12 144
0 0 1 9 81

12 12 5 446 11362
12 12 5
306 311 134
0.466 0.526 0.309
Valid Valid Tidak
Vt 70.8100
0.60 0.60 0.25  pq 9.3500
0.40 0.40 0.75 r 11 0.8902
0.24 0.24 0.19 Reliabel
8 8 4
4 4 1
0.40 0.40 0.30
Baik Baik Cukup
0.60 0.60 0.25

Sedang Sedang Sukar


Lampiran 25

CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, DAN

TINGKAT KESUKARAN SECARA MANUAL

VALIDITAS a.

Item nomor 1

rxy  N  XY   X Y 

N  X 2  X 2 N Y 2  Y 2

r  20325 (13) (446)


2013  (13)2 20 11362  (446) 2 
xy

r  6500 5798
xy
9128324
r  702
xy
1605,454
r  0,437
xy

Untuk α = 5% dan n = 20 diperoleh rtabel = 0,444. Karena rxy < rtabel maka

butir soal nomor 1 dinyatakan tidak valid.

b. Item nomor 2

N  XY   X Y 
rxy 

N  X 2  X 2 N Y 2  Y 2

r  20266  (10) (446)


2010  (10)2 20 11362  (446) 2 
xy

r  5320  4460
xy
100 28324
r  860
xy
1682,974
r  0,511
xy

Untuk α = 5% dan n = 20 diperoleh rtabel = 0,444. Karena rxy > rtabel maka butir

soal nomor 2 dinyatakan valid.


DAYA PEMBEDA a.
Item nomor 1 b. Item nomor 2

D D
B B B B
A  B A  B

J JA
A

JB
J
B
7 3
8 5 10  10
10  10 0,7  0,3  0,40
0,8  0,5  0,30
Karena 0,40 berada pada
Karena 0,30 berada pada
0,40  D<0,70 maka daya pembeda
0,20  D<0,40 maka daya pembeda
soal nomor 2 adalah baik.
soal nomor 1 adalah cukup.

TINGKAT KESUKARAN a.
b. Item nomor 2
Item nomor 1
B = 10 JS = 20
B = 13 JS = 20
B 10
B 13 P  JS  20  0,50
P  JS  20  0,65

Dari perhitungan didapat P = 0,65 Dari perhitungan didapat P =

maka taraf kesukaran butir soal 0,50 maka taraf kesukaran butir

nomor 1 adalah sedang. soal nomor 2 adalah sedang.


Lampiran 26

PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL PILIHAN GANDA


(Perhitungan Secara Manual )

TABEL PERHITUNGAN RELIABILITAS BELAH DUA


(GANJIL-GENAP)

No X (ganjil) Y (genap) X² Y² XY
1 19 19 361 361 361
2 18 18 324 324 324
3 17 18 289 324 306
4 15 17 225 289 255
5 16 14 256 196 224
6 15 13 225 169 195
7 13 13 169 169 169
8 10 15 100 225 150
9 13 9 169 81 117
10 10 11 100 121 110
11 11 10 121 100 110
12 12 7 144 49 84
13 8 10 64 100 80
14 10 7 100 49 70
15 12 5 144 25 60
16 6 8 36 64 48
17 5 8 25 64 40
18 9 4 81 16 36
19 8 4 64 16 32
20 5 4 25 16 20
Jumlah 232 214 3022 2758 2791
Perhitungan nilai r½½ dengan rumus korelasi product moment (rxy) adalah:

∑ (∑ )(∑ )

√ * ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

rxy
 20  2791  232214

20  3022  232 20  2758  214 


2 2

rxy
 55820  49648
60440  5382455160  45796
 6172
rxy
66169364
rxy
 6172
61952224
rxy
 6172
7870,974
rxy
 0,784

Setelah dihitung nilai rxy atau r½½ kemudian mencari nilai r11 yaitu:

( )

r11
 2  0,784

1  0,784
 1,568
r11
1,784
r11
 0,879

Nilai r tabel dengan α = 5% dan n = 20, maka r tabel adalah 0,444. Sedangkan r11

adalah 0,879. Maka r11 > rtabel sehingga instrumen soal ini dinyatakan reliabel.
Lampiran 27

HASIL ANALISIS INSTRUMEN TES SOAL UJI COBA PILIHAN GANDA

No. Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran


Keterangan
rxy Keterangan DP Ket. TS Ket.

1. 0,437 Tidak Valid 0,30 Cukup 0,65 Sedang Dibuang

2. 0,511 Valid 0,40 Baik 0,50 Sedang Dipakai

3. 0,474 Valid 0,50 Baik 0,55 Sedang Dipakai

4. 0,522 Valid 0,30 Cukup 0,55 Sedang Dipakai

5. 0,653 Valid 0,50 Baik 0,55 Sedang Dipakai

6. 0,487 Valid 0,40 Baik 0,50 Sedang Dipakai

7. 0,466 Valid 0,40 Baik 0,60 Sedang Dipakai

8. 0,582 Valid 0,40 Baik 0,50 Sedang Dipakai

9. 0,035 Tidak Valid 0,10 Jelek 0,15 Sukar Dibuang

10 0,606 Valid 0,60 Baik 0,50 Sedang Dipakai

11. 0,463 Valid 0,40 Baik 0,50 Sedang Dipakai

12. 0,478 Valid 0,40 Baik 0,60 Sedang Dipakai

13. 0,486 Valid 0,50 Baik 0,55 Sedang Dipakai

14. 0,514 Valid 0,40 Baik 0,60 Sedang Dipakai

15. 0,487 Valid 0,40 Baik 0,50 Sedang Dipakai

16. 0,150 Tidak Valid 0,20 Cukup 0,60 Sedang Dibuang

17. 0,007 Tidak Valid 0,10 Jelek 0,75 Mudah Dibuang

18. 0,594 Valid 0,50 Baik 0,55 Sedang Dipakai

19. 0,163 Tidak Valid 0,20 Cukup 0,60 Sedang Dibuang


20. 0,589 Valid 0,50 Baik 0,45 Sedang Dipakai

21. 0,487 Valid 0,30 Cukup 0,65 Sedang Dipakai

22. 0,463 Valid 0,40 Baik 0,50 Sedang Dipakai

23. 0,539 Valid 0,40 Baik 0,60 Sedang Dipakai

24. 0,231 Tidak Valid 0,20 Cukup 0,70 Mudah Dibuang

25. 0,075 Tidak Valid -0,10 Jelek 0,75 Mudah Dibuang

26. 0,529 Valid 0,50 Baik 0,45 Sedang Dipakai

27. 0,522 Valid 0,30 Cukup 0,55 Sedang Dipakai

28. 0,288 Tidak Valid 0,30 Cukup 0,65 Sedang Dibuang

29. 0,498 Valid 0,30 Cukup 0,55 Sedang Dipakai

30. 0,522 Valid 0,50 Baik 0,55 Sedang Dipakai

31. 0,511 Valid 0,40 Baik 0,50 Sedang Dipakai

32. 0,535 Valid 0,40 Baik 0,55 Sedang Dipakai

33. 0,522 Valid 0,30 Cukup 0,55 Sedang Dipakai

34. 0,522 Valid 0,50 Baik 0,55 Sedang Dipakai

35. -0,101 Tidak Valid 0,00 Jelek 0,80 Mudah Dibuang

36. 0,466 Valid 0,40 Baik 0,60 Sedang Dipakai

37. 0,462 Valid 0,30 Cukup 0,65 Sedang Dipakai

38. 0,466 Valid 0,40 Baik 0,60 Sedang Dipakai

39. 0,526 Valid 0,40 Baik 0,60 Sedang Dipakai

40. 0,309 Tidak Valid 0,30 Cukup 0,25 Sukar Dibuang


Lampiran 28

DAFTAR NILAI PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN

No Nama Siswa Nilai Kriteria


Tuntas Tidak Tuntas
1 Wahyu Wulan Sari 77 √
2 Sanjaya Akhbar F. 67 √
3 Sholakhudin 80 √
4 Helen Sintya 57 √
5 Anisatul S. 77 √
6 Dias Prasetyo 80 √
7 Ali Prabowo 70 √
8 Wasito 63 √
9 Andy Lukman K. 73 √
10 Agustin F. 70 √
11 Ifa Muzlifatul 60 √
12 Fina Lutfiah 67 √
13 Ikha Chaerunisa 67 √
14 Ulya Khoirun Nisa 70 √
15 Shokheh Ramadhan 63 √
16 Sri Lestari 70 √
17 Sugeng Riyadi 73 √
18 Rivanka Rizki 73 √
19 Ahmad Wawan B. 67 √
20 Anas Azhar 67 √

Jumlah 1391
Rata-rata 69,55
DAFTAR NILAI PRE-TEST KELAS KONTROL

No Nama Siswa Nilai Kriteria


Tuntas Tidak Tuntas
1 Andrian A. 73 √
2 Ahmad Aji P. 67 √
3 Lidia Fironika 67 √
4 Anggita Fitri D. 70 √
5 Aisah Amalia 60 √
6 Sunarti 80 √
7 Yuddi Dwi C. 70 √
8 Ina Rohmatul M. 63 √
9 Thomas Akhbar 77 √
10 Ina Rohmatul M. 63 √
11 Ahmad Khasanah 73 √
12 Muhammad Dedi 67 √
13 Umi Habibah S. 73 √
14 Dias Astutik 73 √
15 Yuddi Dwi C. 70 √
16 Dwi Hartanti 63 √
17 David Aji Saputra 67 √
18 Putri Izzatul M. 73 √
19 Denny Misbakhul 60 √
20 Siti Khumairoh 77 √

Jumlah 1386
Rata-rata 69,30
Lampiran 29

DAFTAR NILAI POST-TEST KELAS EKSPERIMEN

No Nama Siswa Nilai Kriteria


Tuntas Tidak Tuntas
1 Sri Lestari 90 √
2 Shokheh Ramadhan 77 √
3 Anisatul S. 93 √
4 Ahmad Wawan B. 83 √
5 Helen Sintya 67 √
6 Ulya Khoirun Nisa 87 √
7 Rivanka Rizki 90 √
8 Wahyu Wulan Sari 93 √
9 Fina Lutfiah 73 √
10 Sanjaya Akhbar F. 73 √
11 Anas Azhar 80 √
12 Andy Lukman K. 90 √
13 Ifa Muzlifatul 63 √
14 Sholakhudin 97 √
15 Sugeng Riyadi 90 √
16 Agustin F. 87 √
17 Ali Prabowo 83 √
18 Ikha Chaerunisa 80 √
19 Dias Prasetyo 93 √
20 Wasito 63 √

Jumlah 1652
Rata-rata 82,6
DAFTAR NILAI POST-TEST KELAS KONTROL

No Nama Siswa Nilai Kriteria


Tuntas Tidak Tuntas
1 Fika Nur A. 67 √
2 Sunarti 83 √
3 Denny Misbakhul 57 √
4 Umi Habibah S. 77 √
5 Ina Rohmatul M. 60 √
6 Andrian A. 70 √
7 Muhammad Dedi 67 √
8 Tri Wida S. 73 √
9 Dwi Hartanti 63 √
10 Ahmad Khasanah 77 √
11 Aisah Amalia 60 √
12 Anggita Fitri D. 67 √
13 Thomas Akhbar 80 √
14 Siti Khumairoh 83 √
15 David Aji Saputra 67 √
16 Ahmad Aji P. 63 √
17 Putri Izzatul M. 83 √
18 Dias Astutik 77 √
19 Lidia Fironika 63 √
20 Yuddi Dwi C. 73 √

Jumlah 1410
Rata-rata 70,5
Lampiran 30

UJI NORMALITAS AWAL KELAS EKSPERIMEN

No Kode xi ( ̅) zi f tabel F(zi) S(zi) | F(zi)- S(zi)|


1 E-5 57 157.5025 -2.0206 0.4783 0.0217 0.05 0.0283
2 E-9 60 91.2025 -1.5376 0.4382 0.0618 0.1 0.0382
3 E-15 63 42.9025 -1.0546 0.3531 0.1469 0.2 0.0531
4 E-16 63 42.9025 -1.0546 0.3531 0.1469 0.2 0.0531
5 E-1 67 6.5025 -0.4106 0.1591 0.3409 0.45 0.1091
6 E-4 67 6.5025 -0.4106 0.1591 0.3409 0.45 0.1091
7 E-14 67 6.5025 -0.4106 0.1591 0.3409 0.45 0.1091
8 E-2 67 6.5025 -0.4106 0.1591 0.3409 0.45 0.1091
9 E-7 67 6.5025 -0.4106 0.1591 0.3409 0.45 0.1091
10 E-11 70 0.2025 0.07245 0.0279 0.5279 0.65 0.1221
11 E-3 70 0.2025 0.07245 0.0279 0.5279 0.65 0.1221
12 E-6 70 0.2025 0.07245 0.0279 0.5279 0.65 0.1221
13 E-17 70 0.2025 0.07245 0.0279 0.5279 0.65 0.1221
14 E-19 73 11.9025 0.55547 0.2123 0.7123 0.8 0.0877
15 E-8 73 11.9025 0.55547 0.2123 0.7123 0.8 0.0877
16 E-10 73 11.9025 0.55547 0.2123 0.7123 0.8 0.0877
17 E-18 77 55.5025 1.19949 0.3849 0.8849 0.9 0.0151
18 E-12 77 55.5025 1.19949 0.3849 0.8849 0.9 0.0151
19 E-13 80 109.2025 1.6825 0.4535 0.9535 1 0.0465
20 E-20 80 109.2025 1.6825 0.4535 0.9535 1 0.0465
Σ 1391 732.95
̅
69.55 38.57631579
s 6.21098348
L0 0.1221
Ltabel 0.19
Status berdistribusi normal
UJI NORMALITAS AWAL KELAS
KONTROL

No Kode xi ( ̅) zi f tabel F(zi) S(zi) | F(zi)- S(zi)|


1 K-3 60 86.49 -1.633 0.4484 0.0516 0.1 0.0484
2 K-7 60 86.49 -1.633 0.4484 0.0516 0.1 0.0484
3 K-11 63 39.69 -1.106 0.3665 0.1335 0.25 0.1165
4 K-10 63 39.69 -1.106 0.3665 0.1335 0.25 0.1165
5 K-9 63 39.69 -1.106 0.3665 0.1335 0.25 0.1165
6 K-1 67 5.29 -0.404 0.1554 0.3446 0.45 0.1054
7 K-12 67 5.29 -0.404 0.1554 0.3446 0.45 0.1054
8 K-13 67 5.29 -0.404 0.1554 0.3446 0.45 0.1054
9 K-6 67 5.29 -0.404 0.1554 0.3446 0.45 0.1054
10 K-5 70 0.49 0.1229 0.0478 0.5478 0.6 0.0522
11 K-20 70 0.49 0.1229 0.0478 0.5478 0.6 0.0522
12 K-18 70 0.49 0.1229 0.0478 0.5478 0.6 0.0522
13 K-4 73 13.69 0.6497 0.2422 0.7422 0.85 0.1078
14 K-2 73 13.69 0.6497 0.2422 0.7422 0.85 0.1078
15 K-19 73 13.69 0.6497 0.2422 0.7422 0.85 0.1078
16 K-8 73 13.69 0.6497 0.2422 0.7422 0.85 0.1078
17 K-14 73 13.69 0.6497 0.2422 0.7422 0.85 0.1078
18 K-17 77 59.29 1.3521 0.4115 0.9115 0.95 0.0385
19 K-15 77 59.29 1.3521 0.4115 0.9115 0.95 0.0385
20 K-16 80 114.49 1.8789 0.4699 0.9699 1 0.0301
Σ 1386 616.2
̅
69.3 32.43157895
s 5.69487304
L0 0.1165
Ltabel 0.19
berdistribusi
Status normal
Lampiran 31

PERHITUNGAN DATA NORMALITAS AWAL KELAS EKSPERIMEN

SEBELUM PERLAKUAN

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:

Menetapkan hipotesis

H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

H1 = sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

Menetapkan nilai alfa (α = 5%)

Mencari nilai-nilai

No xi ( ̅) zi F(zi) S(zi) | F(zi)- S(zi)|

Berdasarkan lampiran diperoleh:

n = 20
Σ = 1391

= 69,55
̅

= 732,95
Σ( ̅)

( ̅)

2
s = 38,576
= 6,211
Karena ̅ dan s sudah diketahui, maka zi dapat dicari, yaitu:
̅
Contoh perhitungan nomor 1 (nilai = 57)

= -2,02

Untuk mencari F(zi) digunakan daftar distribusi normal baku.

Contoh perhitungan nomor 1

zi = -2,02 pada tabel berdistribusi normal baku adalah 0,4783

Untuk zi yang nilainya negatif, maka harga tabel

dikurangkan. Untuk zi yang nilainya positif, maka harga tabel

ditambahkan. Jadi, nilai zi pada nomor 1 di atas adalah: F(zi)


= 0,5 - 0,4783 = 0,0217

Selanjutnya menghitung S(zi)

S(zi) =

Contoh perhitungan nomor 1

S(zi) = = 0,05

Mencari harga L dari nilai kritik uji lilliefors

Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 20, maka nilai

L(0,95) (20) = 0,19.

Menentukan L0

L0 diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari | F(zi)- S(zi)| yaitu 0,1221.

Kesimpulan

Diketahui L0 = 0,1221 dan Ltabel = 0,19

Berarti L0 < Ltabel maka H0 diterima

Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS AWAL KELAS KONTROL

SEBELUM PERLAKUAN

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:

Menetapkan hipotesis

H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

H1 = sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

Menetapkan nilai alfa (α = 5%)

Mencari nilai-nilai

No xi ( ̅) zi F(zi) S(zi) | F(zi)- S(zi)|

Berdasarkan lampiran diperoleh:

n = 20
Σ = 1386

= 69,3
̅

= 616,2
Σ( ̅)

( ̅)

2
s = 32,432
= 5,695
Karena ̅ dan s sudah diketahui, maka zi dapat dicari, yaitu:
̅
Contoh perhitungan nomor 1 (nilai = 57)

= -1,633

Untuk mencari F(zi) digunakan daftar distribusi normal baku.

Contoh perhitungan nomor 1

zi = -1,633 pada tabel berdistribusi normal baku adalah

0,4484 Untuk zi yang nilainya negatif, maka harga tabel

dikurangkan. Untuk zi yang nilainya positif, maka harga tabel

ditambahkan. Jadi, nilai zi pada nomor 1 di atas adalah: F(zi)


= 0,5 - 0,4484 = 0,0517

Selanjutnya menghitung S(zi)

S(zi) =

Contoh perhitungan nomor 1

S(zi) = = 0,1

Mencari harga L dari nilai kritik uji lilliefors

Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 20, maka nilai

L(0,95) (20) = 0,19.

Menentukan L0

L0 diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari | F(zi)- S(zi)| yaitu 0,1165.

Kesimpulan

Diketahui L0 = 0,1165 dan Ltabel = 0,19

Berarti L0 < Ltabel maka H0 diterima

Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lampiran 32

UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA

Hipotesis:

H0 : µ1 = µ2 (rata-rata prestasi belajar siswa dari kelas kontrol dan kelas

eksperimen adalah sama).

H1 : µ1 ≠ µ2 (rata-rata prestasi belajar siswa dari kelas kontrol dan kelas

eksperimen adalah tidak sama).

Tabel Penolong Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

No

1 57 157.5025 60 86.49

2 60 91.2025 60 86.49

3 63 42.9025 63 39.69

4 63 42.9025 63 39.69

5 67 6.5025 63 39.69

6 67 6.5025 67 5.29

7 67 6.5025 67 5.29

8 67 6.5025 67 5.29

9 67 6.5025 67 5.29

10 70 0.2025 70 0.49

11 70 0.2025 70 0.49

12 70 0.2025 70 0.49

13 70 0.2025 73 13.69
14 73 11.9025 73 13.69

15 73 11.9025 73 13.69

16 73 11.9025 73 13.69

17 77 55.5025 73 13.69

18 77 55.5025 77 59.29

19 80 109.2025 77 59.29

20 80 109.2025 80 114.49

Σ 1391 732.95 1386 616.2

69.55 38.57631579 69.3 32.43157895

s 6.21098348 5.69487304

38.57631579 32.43157895

Perhitungan:

s 2  n1 1s1  n2 1s2


2 2

n1 ࿿ n2 ࿿ 2

( ) ( )

( ) ( )

s = 5,959
Perhitungan nilai t adalah:

x x
t 1  2

11 n1
n2


Oleh karena perhitungan uji kesamaan dua rata-rata sama dengan uji-t dua
pihak, maka ttabel yang digunakan untuk pengujian adalah t 1 dengan dk = (n1+
1 
 2 
1
n2 -1) = 39 dan peluang (1 - ½α) = 0,975, dari daftar distribusi t diperoleh t =

1 
 2 

2,023. Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai thitung = 0,368. Oleh karena 0,368

2,023 maka thitung < ttabel sehingga H0 diterima. Kemudian dapat disimpulkan

bahwa nilai pre-test siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki rata-rata

nilai prestasi belajar yang sama.


Lampiran 33

UJI NORMALITAS AKHIR KELAS EKSPERIMEN

No Kode xi ( ̅) zi f tabel F(zi) S(zi) | F(zi)- S(zi)|


1 E-9 63 384.16 -1.8958 0.4678 0.0322 0.1 0.0678
2 E-15 63 384.16 -1.8958 0.4678 0.0322 0.1 0.0678
3 E-5 67 243.36 -1.5089 0.4292 0.0708 0.15 0.0792
4 E-4 73 92.16 -0.9286 0.3159 0.1841 0.25 0.0659
5 E-1 73 92.16 -0.9286 0.3159 0.1841 0.25 0.0659
6 E-16 77 31.36 -0.5417 0.1985 0.3015 0.3 0.0015
7 E-7 80 6.76 -0.2515 0.091 0.409 0.4 0.009
8 E-14 80 6.76 -0.2515 0.091 0.409 0.4 0.009
9 E-2 83 0.16 0.03869 0.0199 0.5199 0.5 0.0199
10 E-11 83 0.16 0.03869 0.0199 0.5199 0.5 0.0199
11 E-6 87 19.36 0.42559 0.1664 0.6664 0.6 0.0664
12 E-3 87 19.36 0.42559 0.1664 0.6664 0.6 0.0664
13 E-17 90 54.76 0.71577 0.2642 0.7642 0.8 0.0358
14 E-10 90 54.76 0.71577 0.2642 0.7642 0.8 0.0358
15 E-19 90 54.76 0.71577 0.2642 0.7642 0.8 0.0358
16 E-8 90 54.76 0.71577 0.2642 0.7642 0.8 0.0358
17 E-12 93 108.16 1.00595 0.3413 0.8413 0.95 0.1087
18 E-18 93 108.16 1.00595 0.3413 0.8413 0.95 0.1087
19 E-20 93 108.16 1.00595 0.3413 0.8413 0.95 0.1087
20 E-13 97 207.36 1.39285 0.4177 0.9177 1 0.0823
Σ 1652 2030.8
̅
82.6 106.8842105
s 10.33848202
L0 0.1087
Ltabel 0.19
Status berdistribusi normal
UJI NORMALITAS AKHIR KELAS KONTROL

No Kode xi ( ̅) zi f tabel F(zi) S(zi) | F(zi)- S(zi)|


1 K-7 57 182.25 -1.62 0.4474 0.0526 0.05 0.0026
2 K-11 60 110.25 -1.26 0.3962 0.1038 0.15 0.0462
3 K-3 60 110.25 -1.26 0.3962 0.1038 0.15 0.0462
4 K-9 63 56.25 -0.9 0.3159 0.1841 0.3 0.1159
5 K-1 63 56.25 -0.9 0.3159 0.1841 0.3 0.1159
6 K-12 63 56.25 -0.9 0.3159 0.1841 0.3 0.1159
7 K-10 67 12.25 -0.42 0.1628 0.3372 0.5 0.1628
8 K-13 67 12.25 -0.42 0.1628 0.3372 0.5 0.1628
9 K-5 67 12.25 -0.42 0.1628 0.3372 0.5 0.1628
10 K-6 67 12.25 -0.42 0.1628 0.3372 0.5 0.1628
11 K-4 70 0.25 -0.06 0.0239 0.4761 0.55 0.0739
12 K-18 73 6.25 0.3001 0.1179 0.6179 0.65 0.0321
13 K-20 73 6.25 0.3001 0.1179 0.6179 0.65 0.0321
14 K-19 77 42.25 0.7801 0.2823 0.7823 0.8 0.0177
15 K-2 77 42.25 0.7801 0.2823 0.7823 0.8 0.0177
16 K-8 77 42.25 0.7801 0.2823 0.7823 0.8 0.0177
17 K-17 80 90.25 1.1402 0.3729 0.8729 0.85 0.0229
18 K-16 83 156.25 1.5003 0.4332 0.9332 1 0.0668
19 K-15 83 156.25 1.5003 0.4332 0.9332 1 0.0668
20 K-14 83 156.25 1.5003 0.4332 0.9332 1 0.0668
Σ 1410 1319
̅
70.5 69.42105263
s 8.331929706
L0 0.1628
Ltabel 0.19
Status berdistribusi normal
Lampiran 34

PERHITUNGAN DATA NORMALITAS AKHIR KELAS EKSPERIMEN

SETELAH PERLAKUAN

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:

Menetapkan hipotesis

H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

H1 = sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

Menetapkan nilai alfa (α = 5%)

Mencari nilai-nilai

No xi ( ̅) zi F(zi) S(zi) | F(zi)- S(zi)|

Berdasarkan lampiran diperoleh:

n = 20
Σ = 1652

= 82,6
̅

= 2030,8
Σ( ̅)

( ̅)

2
s = 106,884
= 10,338
Karena ̅ dan s sudah diketahui, maka zi dapat dicari, yaitu:
̅
Contoh perhitungan nomor 1 (nilai = 63)

= -1,896

Untuk mencari F(zi) digunakan daftar distribusi normal baku.

Contoh perhitungan nomor 1

zi = -1,896 pada tabel berdistribusi normal baku adalah

0,4678 Untuk zi yang nilainya negatif, maka harga tabel

dikurangkan. Untuk zi yang nilainya positif, maka harga tabel

ditambahkan. Jadi, nilai zi pada nomor 1 di atas adalah: F(zi)


= 0,5 - 0,4678 = 0,0322

Selanjutnya menghitung S(zi)

S(zi) =

Contoh perhitungan nomor 1

S(zi) = = 0,1

Mencari harga L dari nilai kritik uji lilliefors

Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 20, maka nilai

L(0,95) (20) = 0,19.

Menentukan L0

L0 diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari | F(zi)- S(zi)| yaitu 0,0678.

Kesimpulan

Diketahui L0 = 0,0678 dan Ltabel = 0,19

Berarti L0 < Ltabel maka H0 diterima

Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
PERHITUNGAN DATA NORMALITAS AKHIR KELAS KONTROL

SETELAH PERLAKUAN

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:

Menetapkan hipotesis

H0 = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

H1 = sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

Menetapkan nilai alfa (α = 5%)

Mencari nilai-nilai

No xi ( ̅) zi F(zi) S(zi) | F(zi)- S(zi)|

Berdasarkan lampiran diperoleh:

n = 20
Σ = 1410

= 70,5
̅

= 1319
Σ( ̅)

( ̅)

2
s = 69,421
= 8,332
Karena ̅ dan s sudah diketahui, maka zi dapat dicari, yaitu:
̅
Contoh perhitungan nomor 1 (nilai = 57)

= -1,620

Untuk mencari F(zi) digunakan daftar distribusi normal baku.

Contoh perhitungan nomor 1

zi = -1,620 pada tabel berdistribusi normal baku adalah

0,4474 Untuk zi yang nilainya negatif, maka harga tabel

dikurangkan. Untuk zi yang nilainya positif, maka harga tabel

ditambahkan. Jadi, nilai zi pada nomor 1 di atas adalah: F(zi)


= 0,5 - 0,4474 = 0,0526

Selanjutnya menghitung S(zi)

S(zi) =

Contoh perhitungan nomor 1

S(zi) = = 0,05

Mencari harga L dari nilai kritik uji lilliefors

Dengan nilai kritik L tersebut dan taraf nyata α = 5% dengan n = 20, maka nilai

L(0,95) (20) = 0,19.

Menentukan L0

L0 diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari | F(zi)- S(zi)| yaitu 0,0026.

Kesimpulan

Diketahui L0 = 0,0026 dan Ltabel = 0,19

Berarti L0 < Ltabel maka H0 diterima

Hal ini berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lampiran 35
KETUNTASAN BELAJAR INDIVIDU

POST-TEST

Kelas Eksperimen
Tidak
No Nama Nilai Kriteria Tuntas tuntas
1 Sri Lestari 90 92.78 √
2 Shokheh Ramadhan 77 79.38 √
3 Anisatul S. 93 95.88 √
4 Ahmad Wawan B. 83 85.57 √
5 Helen Sintya 67 69.07 √
6 Ulya Khoirun Nisa 87 89.69 √
7 Rivanka Rizki 90 92.78 √
8 Wahyu Wulan Sari 93 95.88 √
9 Fina Lutfiah 73 75.26 √
10 Sanjaya Akhbar F. 73 75.26 √
11 Anas Azhar 80 82.47 √
12 Andy Lukman K. 90 92.78 √
13 Ifa Muzlifatul 63 64.95 √
14 Sholakhudin 97 100.00 √
15 Sugeng Riyadi 90 92.78 √
16 Agustin F. 87 89.69 √
17 Ali Prabowo 83 85.57 √
18 Ikha Chaerunisa 80 82.47 √
19 Dias Prasetyo 93 95.88 √
20 Wasito 63 64.95 √

Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas ×100% = 85%


Eksperimen =
KETUNTASAN BELAJAR INDIVIDU

POST-TEST

Kelas Kontrol
Tidak
No Nama Nilai Kriteria Tuntas tuntas
1 Fika Nur A. 67 69.07 √
2 Sunarti 83 85.57 √
3 Denny Misbakhul 57 58.76 √
4 Umi Habibah S. 77 79.38 √
5 Ina Rohmatul M. 60 61.86 √
6 Andrian A. 70 72.16 √
7 Muhammad Dedi 67 69.07 √
8 Tri Wida S. 73 75.26 √
9 Dwi Hartanti 63 64.95 √
10 Ahmad Khasanah 77 79.38 √
11 Aisah Amalia 60 61.86 √
12 Anggita Fitri D. 67 69.07 √
13 Thomas Akhbar 80 82.47 √
14 Siti Khumairoh 83 85.57 √
15 David Aji Saputra 67 69.07 √
16 Ahmad Aji P. 63 64.95 √
17 Putri Izzatul M. 83 85.57 √
18 Dias Astutik 77 79.38 √
19 Lidia Fironika 63 64.95 √
20 Yuddi Dwi C. 73 75.26 √

Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas Kontrol = ×100% = 45%


Lampiran 36

UJI-T (Rumus Poolled Varian)

Hipotesis:

H0 : μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan antara prestasi belajar yang menggunakan model

ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dengan prestasi belajar yang

menggunakan model konvensional).

H1 : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan antara prestasi belajar yang menggunakan model

ADDIE berbantuan media miniatur bangun datar dengan prestasi belajar yang

menggunakan model konvensional).

Tabel Penolong Perhitungan Uji-T

No ( ̅) ( ̅)

1 63 378.3025 57 182.25

2 63 378.3025 60 110.25

3 67 238.7025 60 110.25

4 73 155.0025 63 56.25

5 73 89.3025 63 56.25

6 77 29.7025 63 56.25

7 80 6.0025 67 12.25

8 80 6.0025 67 12.25

9 83 0.3025 67 12.25

10 83 0.3025 67 12.25
11 87 20.7025 70 0.25

12 87 20.7025 73 6.25

13 90 57.0025 73 6.25

14 90 57.0025 77 42.25

15 90 57.0025 77 42.25

16 90 57.0025 77 42.25

17 93 111.3025 80 90.25

18 93 111.3025 83 156.25

19 93 111.3025 83 156.25

20 97 211.7025 83 156.25

Σ 1652 2096.95 1410 1319

82.6 110.3657895 70.5 69.42105263

s 10.50551234 8.331929706

110.3657895 69.42105263

Perhitungan:

( ) ( )

√ ( )

( ) ( )
√ ( )
( ) ( )
√ ( )
√ ( )
( )

Nilai t sebesar 4,036 disebut nilai thitung. Untuk memperoleh nilai ttabel diperlukan

informasi tentang derajat kebebasan (db) dari distribusi yang diteliti. Cara untuk

memperoleh db dilakukan dengan menggunakan rumus: db = n1 + n2 – 2. Maka db

= 20 + 20 – 2 = 38. Dengan db sebesar 38 dan taraf signifikan 5% didapatkan t tabel

sebesar 2,025. Selanjutnya kita bandingkan nilai thitung sebesar 4,036 dengan ttabel

sebesar 2,025. Jadi, nilai thitung > ttabel. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,

artinya ada perbedaan antara prestasi belajar yang menggunakan model ADDIE
berbantuan media miniatur bangun datar dengan prestasi belajar yang
menggunakan model konvensional.
Lampiran 37

PERTEMUAN I

KELAS EKSPERIMEN

Guru melatih keberanian


siswa untuk
mengungkapkan
pendapatnya dengan
meminta siswa maju
menggambar bangun
persegi

Salah satu siswa maju ke


depan untuk
menggambar bangun
datar persegi panjang
Guru memberikan kuis
mengenai materi bangun
datar untuk memotivasi
semangat belajar siswa

Siswa termotivasi aktif


dalam pembelajaran
ketika menjawab kuis
yang diberikan oleh guru.

Pemberian reward
kepada siswa yang
paling aktif dalam
kegiatan pembelajaran
dengan tanda bintang
PERTEMUAN II dan III

KELAS EKSPERIMEN

Antusias siswa
ketika diminta
untuk
menggambark
an bangun
datar di papan
tulis

Siswa
melakukan
permainan
sesuai
desain
model
ADDIE
Guru memberikan
bimbingan dan arahan
kepada masing-masing
kelompok ketika
kegiatan permainan

Masing-masing
perwakilan kelompok
mempresentasikan
puzzle bangun datar yang
telah dirancangnya

Guru memberikan
reward kepada siswa
yang paling aktif dalam
kegiatan pembelajaran
PERTEMUAN IV

KELAS EKSPERIMEN

Suasana kelas ketika


akan membentuk
kelompok untuk
permainan

Guru memberikan
contoh dan arahan
sebelum kegiatan
permainan

Guru membimbing
masing-masing
kelompok untuk
merangkai miniatur
bangun datar
Guru membimbing
masing-masing
kelompok untuk
merangkai miniatur
bangun datar

Guru meminta masing-


masing kelompok
mempresentasikan
hasil rangkaian
miniatur bangun datar
yang telah jadi
PERTEMUAN V dan VI

KELAS EKSPERIMEN

Siswa berebut
menjawab
ketika guru
memberikan
pertanyaan
mengenai
bangun datar

Siswa
melakukan
permainan
dengan
membuka
kotak kejutan

Masing-masing
kelompok
mendiskusikan soal
yang didapatnya dalam
kotak kejutan
Suasana kelas ketika
kegiatan diskusi
sedang berlangsung

Masing-masing
perwakilan kelompok
menggambarkan bangun
datar berdasarkan soal
di dalam kotak kejutan

Guru
memberika
n reward
berupa
tanda
bintang
bagi siswa
yang
paling aktif
dan
semangat
dalam
belajar
Guru memberikan
hadiah utama bagi yang
mendapatkan tanda
bintang paling banyak
PERTEMUAN V dan VI

KELAS KONTROL

Keadaan
siswa
ketika
diterangka
n oleh guru
secara
konvension
al dan tidak
menggunak
an media
pembelajar
an

Keadaan
siswa
ketika
tidak ada
aktivitas
yang
memotivas
i mereka
untuk aktif
dalam
pembelajar
an
Keadaan
siswa
ketika
mengerja
kan soal
evaluasi
dari guru
PERTEMUAN I dan II

KELAS KONTROL

Guru menerangkan
materi mengenai
bangun datar

Suasana
kelas ketika
guru
meminta
siswa untuk
mencatat
materi yang
diterangkan
oleh guru

Siswa mengerjakan
LKS
PERTEMUAN III

KELAS KONTROL

Guru menjelaskan
materi mengenai
sifat-sifat bangun
datar

Perhatian siswa
terhadap guru yang
sedang menjelaskan
materi pelajaran

Siswa mencatat
materi dan
mengerjakan LKS
PERTEMUAN IV

KELAS KONTROL

Suasana
kelas ketika
berdiskusi
mengerjakan
LKS

Keadaan
masing-
masing
kelompok
dalam
mengerjakan
LKS

Mengoreksi hasil
pekerjaan temannya
dengan meminta
perwakilan masing-
masing kelompok
membacakan
jawabannya
UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Suasana kelas ketika mengerjakan instrumen uji coba soal pilihan ganda

mengenai bangun datar di kelas V.C SD Negeri Karangtowo


Lampiran 38

DAFTAR NAMA SISWA KELAS V.A


KELAS EKSPERIMEN

No Nama Siswa
1 Sanjaya Akhbar F.
2 Ahmad Wawan B.
3 Agustin F.
4 Fina Lutfiah
5 Helen Sintya
6 Ulya Khoirun Nisa
7 Anas Azhar
8 Sugeng Riyadi
9 Ifa Muzlifatul
10 Rivanka Rizki
11 Ali Prabowo
12 Anisatul S.
13 Sholakhudin
14 Ikha Chaerunisa
15 Wasito
16 Shokheh Ramadhan
17 Sri Lestari
18 Wahyu Wulan Sari
19 Andy Lukman K.
20 Dias Prasetyo
DAFTAR NAMA SISWA KELAS V.B
KELAS KONTROL

No Nama Siswa
1 Ahmad Aji P.
2 Ahmad Khasanah
3 Aisah Amalia
4 Andrian A.
5 Anggita Fitri D.
6 David Aji Saputra
7 Denny Misbakhul
8 Dias Astutik
9 Dwi Hartanti
10 Fika Nur A.
11 Ina Rohmatul M.
12 Lidia Fironika
13 Muhammad Dedi
14 Putri Izzatul M.
15 Siti Khumairoh
16 Sunarti
17 Thomas Akhbar
18 Tri Wida S.
19 Umi Habibah S.
20 Yuddi Dwi C.
DAFTAR NAMA SISWA KELAS V.C
KELAS UJI INSTRUMEN

No Nama Siswa
1 Syahrul S.
2 Fika Maulisa
3 Alfiyana N.
4 Wahyu Nor Rohmah
5 Nur Richatul J.
6 Mokhamad Rizqi
7 Yasmin Nafisah B.
8 Ady Tyaramad
9 Faris Abimanyu
10 Della Ayu Susilowati
11 Rina Harnani
12 Diah Ayu N.
13 Ana Khoirunisa
14 Atias Mukti N.
15 Edo Satria W.
16 Fifi Febrianti
17 Putri Dian Sari
18 Reny Putri L.
19 Ade Rezha F.
20 Jihan Zulfa
Lampiran 39

HASIL WAWANCARA MENGENAI PERMASALAHAN


PEMBELAJARAN DI SD NEGERI KARANGTOWO
DEMAK DENGAN IBU SITI ROFIATUN (GURU KELAS
V.A)

No Pertanyaan Hasil jawaban wawancara


Pembelajaran yang dilakukan di SD
Negeri Karangtowo terkadang belum
1 Bagaimana proses pembelajaran di memanfaatkan media dan kadang
SD Negeri Karangtowo? juga sudah menggunakan media,
guru terkadang masih menggunakan
LKS sebagai sumber latihan belajar.

Ada kalanya ketika sedang diajar,


Bagaimana keadaan siswa ketika ada siswa yang belum belajar penuh.
2 proses pembelajaran sedang Bahkan terkadang ada siswa yang
berlangsung? tidak memperhatikan guru ketika
diterangkan.

Pada pembelajaran apa yang Biasanya ketika ada pelajaran


3 biasanya membuat siswa kurang
matematika.
semangat dalam belajar?

Siswa merasa belum bisa memahami


materi yang diajarkan guru dan
Apa yang menyebabkan banyak dari siswa yang kurang
pandai dalam berhitung. Selain itu
4 matematika membuat siswa kurang
karena kurangnya sarana dan
semangat dalam belajar?
prasarana seperti LCD dan komputer
sebagai media pembelajaran yang
dominan digunakan sekarang ini.

Apakah sebelumnya sudah pernah Kami sudah berusaha mengantisipasi


5 dilakukan antisipasi terhadap masalah ini dengan memberi
masalah ini? kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan mengungkapkan
gagasan mereka ketika belajar.
Bahkan saya sempat memberikan
kuis di akhir pelajaran supaya siswa
termotivasi untuk belajar
matematika.

Masalah ini tetap ada sampai


Bagaimana hasil selanjutnya sekarang, walaupun berkurang
6 sedikit, tetapi masih ada siswa yang
setelah ada antisipasi demikian?
belum termotivasi dalam belajar
matematika.

Biasanya pada materi pengaplikasian


Materi matematika apa yang dalam kehidupan sehari-hari, seperti
7 biasanya belum dipahami siswa pemecahan masalah atau
secara signifikan? pengelompokan sifat bangun datar
yang jumlahnya sangat banyak.

Dengan belajar sambil bermain.


Kira-kira cara pembelajaran yang biasanya otak mereka akan terforsir
8 untuk berfikir matematika, jadi
bagaimana yang diminati siswa?
alangkah baiknya jika diselingi
dengan permainan.

Bagaimana pemanfaatan media Media belum termanfaatkan dengan


baik. Ketika pembelajaran materi
atau alat peraga di SD Negeri
bangun datar hanya digunakan
Karangtowo? Apakah dalam
9 contoh bentuk benda bangun datar
mengajarkan bangun datar sudah
yang ada di kelas saja, sehingga
digunakan bentuk bangun secara
pengalaman siswa kurang begitu
real?
berkembang.

10 Bagaimana dengan penggunaan Belum kami cobakan ketika


model ADDIE dalam pembelajaran pembelajaran matematika dengan
matematika? model pembelajaran ADDIE karena
keterbatasan waktu dari para guru
untuk membuat atau merancang
model permainan dan alat
peraganya.

Media ini juga belum kami cobakan


Bagaimana dengan penggunaan dalam pembelajaran bangun datar.
Tetapi alangkah baiknya kalau
media miniatur bangun datar dalam
11 model dan media digunakan secara
materi mengidentifikasi sifat-sifat
bersama-sama supaya pembelajaran
bangun datar?
lebih konkret dan penerapan konsep
materi dapat dipahami oleh siswa.

Demak, 23 November 2012


Mengetahui,
Kepala SD N Karangtowo Guru Kelas V.A

Suwarli, S.Pd., M.Si. Siti Rofiatun, A.Ma.Pd


NIP. 19600201 198012 1002 NIP. 19570313 197701 2003
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA MINIATUR BANGUN DATAR

Keterangan
No Kriteria Pemilihan Media
Ya Tidak

1 Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai √

Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta,


2 √
konsep, prinsip, atau generalisasi.

3 Praktis, luwes, dan bertahan. √

4 Guru terampil menggunakannya. √

5 Pengelompokan sasaran (kelompok kecil) √

6 Mutu teknis (jelas). √

Sumber: Arsyad, Azhar (2011: 75)

Semarang, Januari 2013

Validator Media

Mudzanatun, S.Pd., M.Pd.

NPP. 096901239

Anda mungkin juga menyukai