SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gela Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NURMANIA
NIM 1053611130 16
SURAT PERJANJIAN
Nama : NURMANIA
NIM : 105361113016
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal
Trend in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) pada Kelas VIII SMP
Muhammadiyah 6 Makassar
Nurmania
NIM. 105361113016
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Sesungguhnya setelah kesukaran itu ada kemudahan,
Karena itu, setelah selesai mengerjakan sesuatu, maka berdoalah.
vi
ABSTRAK
Nurmania. 2020. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Trend In
International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada Kelas VIII. SMP
Muhammadiyah 6 Makassar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Dr. Alimuddin, M.Si dan Pembimbing II Fathrul Arriah, S.Pd.,
M.Pd.
Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dan penyebab
terjadinya kesalahan dalam menyelesaiakan soal TIMSS berdasarkan kategori
kesalahan Newman. Jenis penelitian adalah penelitian deksriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VIII.B SMP Muhammadiyah 6 Makassar, kemudian memilih masing-
masing subjek untuk diwawancarai yang mewakili setiap kesalahan Newman.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes diagnostik yang memuat 3 soal
pada konten aljabar yang diambil dari Mathematics Concepts and Mathematics
Items yang diterbitkan oleh TIMSS USA, dan pedoman wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang melakukan
kesalahan membaca, 18,33% yang melakukan kesalahan memahami, 32,67%
yang melakukan kesalahan transformasi, 53,33% yang melakukan kesalahan
keterampilan proses, dan 56,67% yang melakukan kesalahan penulisan jawaban.
Kesalahan memahami soal yang dilakukan siswa yaitu siswa tidak sesuai
menuliskan apa yang diketahui dalam soal penyebabmya yaitu siswa kurang teliti
menuliskan informasi dari soal. Kesalahan transformasi yang dilakukan siswa
yaitu siswa tidak mampu mentransformasikan rumus tersebut dengan benar ke
dalam soal, siswa tidak mampu menentukan model matematika dengan benar,
penyebab terjadinya kesalahan transformasi kurangnya pemahaman konsep dan
tidak mengusai materi. Kesalahan keterampilan proses yang dilakukan siswa yaitu
siswa tidak mampu menyelesaikan prosedur penyelesaian dengan benar, siswa
tidak mengetaui prosedur penyelesaian yang digunakan, siswa tidak mengusai
teknik menghitung, penyebab terjadinya keterampilan proses yaitu kurang teliti,
tidak mengusai konsep perhitungan, kurangnya pemahaman mengenai materi.
Kesalahan penulisan jawaban yang dilakukan siswa yaitu siswa tidak menuliskan
jawaban akhir dengan tepat, penyebab terjadinya kesalahan penulisan jawaban
prosedur penyelesaian kurang tepat, kurang teliti pada proses perhitungan, tidak
memeriksa kembali jawaban.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyususn skripsi ini
dengan baik, sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan penulis, skripsi ini dapat selesai
karena adanya suatu usaha yang tak mengenal lelah dan pantang menyerah, mulai
dari tahap observasi sampai selesai skripsi ini ditulis. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa mulai dari penyusunan hingga selesainya skripsi ini ditulis,
tidak sedikit hambatan dan tantangan yang dialami penulis. Namun, hambatan dan
tantangan tersebut dapat diatasi berkat adanya bantuan dari berbagai pihak.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kedua orang tua saya
Bapak Mansyur dan Ibu Nuharah serta saudaraku yang telah memberi doa restu
dan segala pengorbanan yang begitu besar untuk keberhasilan penulis dalam
menuntut ilmu sejak kecil sampai sekarang ini. Serta seluruh keluarga besar saya
yang telah memberikan doa restu, dorongan dan semangat untuk mendambakan
keberhasilan saya. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi
kebaikan dan cahaya penerang di kehidupan dunia dan akhirat. Banyak hambatan
sehingga penulis berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,
viii
1. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
5. Ayahanda Prof. Dr. Usman Mulbar, M.Pd., dan Dr. Ilham Minggi, M.Si.,
instrument penelitian.
8. Bapak Rifaid selaku guru bidang studi matematika di kelas VIII.B SMP
penelitian.
ix
10. Teman-teman angkatan 2016 di Pendidikan Matematika khususnya 2016 D
12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini
penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Amin.
Nurmania
x
DAFTAR ISI
Halaman
D. Tujuan Penelitian............................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian........................................................................... 5
xi
3. TIMSS ...................................................................................... 13
C. Kerangka Pikir................................................................................. 22
B. Pembahasan ..................................................................................... 53
A. Simpulan ......................................................................................... 59
B. Saran ................................................................................................ 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.6 Proporsi kemampuan yang diuji pada dimensi konten kelas VIII .................. 14
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Hasil Pekerjaan Subjek S3 SN2 Kesalahan Memahami .................................. 37
xiv
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembelajaran sangat terpaut pada peserta didik bagaikan partisipan didik yang ialah
pelajaran pokok yang wajib dipahami siswa salah satunya merupakan pengkajian
tiap hari.
bahwaedukasi matematika ialah ilmu dasar yang menggunakan otak kita untuk
dipelajari dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.Namun ada paradigma negatif
yang muncul dibenak peserta didik dalam pelajaran matematika yaitu, tiba-tiba
pelajaran yang sangat susah untuk dipahami. Hal tersebut bisa berdampak pada
1
2
dengan TIMSS.
2011, 2015. Indonesia mulai berpatisipasi pada tahun 1999. Hasil TIMSS Indonesia
pada lima tahun terakhir menunjukkan prestasi matematika berada pada tingkat
Selaras dengan data tersebut hasil terbaru yaitu TIMSS 2015 Indonesia yang
dikemukakan Nizam (Hadi Syamsul dan Novaliyosi, 2019: 563) ialah skor yang
diperoleh Indonesia 397 dari skor rata-rata internasional 500, sehingga Indonesia
menjawab soal. Berarti ini dapat disimpulkan bahwa melihat kesalahan pada saat
mengerjakan soal matematika maka ini menjadi suatu sumber paling penting dalam
Kesalahan dapat terjadi karena disebabkan oleh dua aspek ialah aspek
internal dan aspek eksternal. Aspek internal ialah bersumber dalam diri
3
suatu tindakan yang menggerakkan peserta didik dalam bentuk penyimpangan saat
pada saat menyelesaikannya soal yaitu, kurang memahami tentang materi pokok
12) yaitu:
1. Kealpaan membaca berlaku ketika peserta didik tidak mampu membaca kata-
yang terdapat dalam soal, namun tidak mampu memilih pendekatan untuk
menyelesaikan permasalahan.
penyelesaiannya.
yang berada disekolah itu masih banyak yang melakukan kesalahan dalam
yang terjadi ialah tidak memakai operasi matematika dengan benar, langkah
penyelesaian yang kurang tepat dan tidak menuliskan hasil akhir secara lengkap.
Kealpaan yang terjadi dalam proses penyelesaian merupakan bukti kesukaran siswa
dalam menyelesaikan soal, sehingga terjadi dengan hasil belajarnya peserta didik
yang matematikanya sangat rendah dan masih mendapatkan nilai di bawa rata-rata,
Didukung oleh peneliti lain, yaitu penelitian Agasi meneliti tentang keahlian
peserta didik dengan menyelesaikan soal TIMSS tipe penalaran. Peneliti tersebut
Kesulitan peserta didik dengan menyelesaikan soal masih penyebab utama peserta
siswa agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. Untuk itu penulis akan meneliti
Mathematics and Science Study (TIMSS) pada Siswa Kelas VIII SMP
Muhammadiyah 6 Makassar”.
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
TIMSS?
soal TIMSS?
D. Tujuan Penelitian
TIMSS.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
c. Manfaat bagi penelaah yang lain yaitu sebagai referensi dan masukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Analisis Kesalahan
kepadanya.
7
8
yang dimaksud pada riset ini ialah mendeskripsikan kesalahan dan penyebab
digunakan yaitu:
1) Siswa tidak bisa membaca kata ataupun simbol yang terdapat dalam soal
2) Siswa tidak bisa membaca setiap arti kata, istilah atau simbol-silmbol
Sumber:(Nurkhabibah, 2016:16)
menyelesaikan soal
soal
(Process Skills Errors) terjadi ketika siswa dapat menentukan operasi yang
benar.
3. TIMSS
matematika dan sains. TIMSS yaitu penilaian berskala global yang paling
adalah yang terbaru dari seri tren TIMSS, TIMSS dilaksanakan 4 tahun
sekali dan mulai tahun 1995, 1999, 2003, 2007, 2011, 2015, 2019. Sekitar
a. Tujuan TIMSS
menengah pertama serta kelas empat sekolah dasar. Hasil study TIMSS
berlaku menjabarkan taraf edukasi dalam suatu negara, sehingga para ahli
15
b. Domain TIMSS
1) Aspek Konten
data. Penilaian aspek konten pada kelas delapan sekolah menengah pertama
2) Dimensi Kognitif
kognitif dikatakan sebagai tingkah laku yang diharapkan dari pesesrta didik
konten.
terdiri dari 4 atau 5 jawaban, isian singkat, dan uraian. Jumlah skor pada
soal pilihan ganda, yaitu diberi skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk
16
jawaban salah. Jumlah skor pada soal isian yaitu di beri skor 1 untuk
jawaban cocok dan skor 0 untuk jawaban keliru. Jumlah skor pada soal
uraian, yaitu dikasih skor 2 untuk jawaban benar dan penuh, dikasih skor 1
pada jawaban cocok tetapi tidak sempurna, dikasih skor 0 pada jawaban
Aljabar
TIMSS yang ditujukan untuk konten aljabar terdiri dari dua bidang topik:
ketika ada rumus yang melibatkan dua kuantitas, jika mereka tahu satu
jumlah, mereka dapa menemukan yang lain secara aljabar atau dengan
setara.
masalah.
linear simultan dalam dua variabel, termasuk yang menjadi contoh situasi
kehidupan nyata.
algebraic exspressions.
18
Contoh:
Penyelesaian:
Apabila TS = BC
Maka, 40 32
50 (x)
40 = 32 50
1600
= = 40
40
b) Expresi Aljabar
algebraic ekspressions.
Contoh:
Penyelesaian:
Perempuan (P) = 1
Maka, 2 (L + P)
2) Jika adalah suatu angka antara 6 dan 9, maka + 5 antara dua angka
Penyelesaian:
Maka,
angka = 7 ℎ 7 + 5 = 12 12 !" # 11 13
angka = 8 ℎ 8 + 5 = 13 12 !" # 12 14
20
menentukan suatu persamaan jika diberikan nilai dari variabel, peserta didik
persamaan jika suatu fungsi diketahui, peserta didik dapat mengetahui dan
Contoh:
9.
Penyelesaian:
&''
Dik.$ = 100 − &()
Dit.Nilai$ ketika = 9
&''
Maka, $ = 100 − &()
100
$ = 100 −
1+9
100
$ = 100 −
10
$ = 100 − 10 = 90
21
Penyelesaian
Dik. + = 25
Dit.2 + 2 + 4 =?
Maka, 2 + 2 + 4 = 50 + 4 = 54
matematika siswa SMP Indonesia. Hasil riset menyimpulkan bahwa soal yang
digunakan pada TIMSS ialah soal dengan tingkatan rendah seperti pengetahuan
Penyebab terjadinya kealpaan peserta didik pada saat mengerjakan soal TIMSS
ialah jarang ditemui soal TIMSS pada pembelajaran dan pada saat ujian
dilaksanakan.
soal TIMSS tipe penalaran. Riset tersebut meringkas bahwa 77% peserta didik
yang merasa rumit pada saat menyelesaikan soal penalaran karena harus
ketika menganalisis fakta masih dibawah rata-rata dan tidak mengenali semua
kesalahan Newman. Hasil riset dapat disimpulkan bahwa sebesar 43% siswa
dan tidak dapat mengilustrasikan gambar yang tepat, sebesar 46% kesalahan
memahami soal, dengan tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yag
terdapat kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
Priyanto meneliti tentang kealpaan peserta didik dalam megerjakan soal cerita
ini layak untuk dilakukan. Penelitian yang akan dilakukan peneliti lebih
C. Kerangka Pikir
serius dan tentunya berkaitan dengan mental siswa, terutama pada soal
soal. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap kesalahan siswa tersebut
sehingga prinsip cara belajar cara belajar aktif, berpikir logis, dan teliti serta
mengerjakan soal matematika ialah, siswa tidak memahami maksud dari soal,
salah dalam memanfaatkan simbol, siswa salah dalam peggunaan tanda operasi
matematika dan sering tidak menuliskan hasil akhir secara lengkap.Hal ini
tersebut meringkas bahwa 77% peserta didik yang merasa rumit pada saat
terhadap maskud soal. Ketelitian peserta didik ketika menganalisis fakta masih
dibawah rata-rata dan tidak mengenali semua fakta tersebut. Kesulitan peserta
menyimpulkan bahwa soal yang digunakan pada TIMSS ialah soal dengan
didik pada saat mengerjakan soal TIMSS ialah jarang ditemui soal TIMSS pada
Tipe riset yang digunakan pada penelitian ini yaitu riset kualitatif. Riset
B. Lokasi Penelitian
Muh. Jufri No.34. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2020
C. Subjek Penelitian
D. ProsedurPenelitian
1. Tahap Persiapan
25
26
2. Tahap Pelaksanaan
Muhammadiyah 6 Makassar.
belajarnya.
jenis kesalahan.
wawancara.
3. Tahap Analisis
E. Sumber Data
Diperoleh data dari penelitian ini adalah data hasil tes, wawancara dan
F. Instrumen Tes
(human instrumen).
Soal tes yang digunakan adalah soal uraian diagnostik yang berjumlah 3 soal
dengan alokasi waktu 60 menit.Soal tes yang digunakan berisi soal TIMSS
ke dalam bahasa indonesia agar siswa lebih paham dan lebih mudah
2. Pedoman Wawancara
1. Tes
pada penelitian ini berupa tes tertulis yang digunakan untuk memperoleh
2. Wawancara
Newman.
3. Dokumentasi
baik dari catatan maupun foto, video, perekam dan alat lain yang digunakan
Bagi Miles dan Huberman (Sugiyono, 2016: 246) mengatakan kalau tindakan
1. Reduksi Data
riset yaitu:
diwawancarai.
2. Penyajian Data
Pada penelitian ini dilakukan penyajian informasi yang berupa bentuk teks
naratif. Informasi diperoleh dari hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara.
3. Menarik Kesimpulan
soal TIMSS.
30
beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, yaitu tes, wawancara dan
wawancara dapat diperkuat dengan dokumen yang meliputi foto hasil pekerjaan
Hasil penelitian didapatkan dari subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII.B
Keterangan:
P : Pewawancara
S : Subjek Penelitian
31
32
Keterangan:
A3 : Kesalahan Transformasi
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang melakukan
bentuk aljabar dalam menyelesaikan masalah luas pada persegi panjang, di mana
5 siswa yang melakukan kesalahan memahami soal dari 20 siswa, 11 siswa yang
pada pola ke-10, di mana tidak ada siswa yang melakukan kesalahan memahami
proses dari 20 siswa, dan 9 siswa yang melakukan penulisan jawaban dari 20
siswa. Setiap jenis kesalahan di pilih masing-masing satu subjek yang mewakili
setiap jenis kesalahan. Adapun subjek yang terpilih menjadi subjek penelitian
Subjek yang terpilih sebagaimana yang terdapat pada tabel 4.1 yaitu S3
penelitian, S12 yang melakukan kesalahan keterampilan proses pada soal nomor
jawaban pada soal nomor 1,2,3 dan bersedia mengikuti proses penelitian.
2
soal yaitu: × 100 = 30%. Terdapat 8 siswa yang melakukan kesalahan
'
100% = 55%.
pola ke-10. Tidak ada siswa yang melakukan kesalahan memahami soal.
'
Persentase kesalahan memahami soal yaitu: '
× 100% = 0%. Tidak ada
Berikut ini hasil pekerjaan siswa menurut kesalahan Newman dan hasil
wawancara yaitu
36
a. Kesalahan memahami
Soal Nomor 2
potongan kayu 1: 2x-5 cm, potongan kayu 2: x+7 cm dan subjek keliru
b. Kesalahan Transformasi
Soal Nomor 1
rumus persegi panjang yaitu L=pxl yang tepat akan tetapi tidak
benar.
40
Soal Nomor 2
Soal Nomor 1
42
Proses
hasil akhir.
43
persamaan.
44
Soal Nomor 2
Proses
dengan benar sesuai yang ditanyakan dalam soal dan subjek salah dalam
proses perhitungan.
x=46
P : perhatikan potongan kedua dan ketiga tidak dek,
kenapa bisa 47 dan 46 dek?
S12 : x+7=40, x=40-7=33
P : Keliru ki dek?
S12 : Iyye kak, salah tuliska kalu pindah ruas berubah
tandanya
P : Oke sudah yakin benar langkah-langkah
penyelesainnya dek?
S12 : Tidak kak, karena saya tidak ubah ke bentuk persamaan
terlebih dahulu
benar sesuai dengan soal dan subjek salah dalam proses perhitungan.
Soal Nomor 3
9&' = 9 + 30
P : 9&' = 39
S12 : Perhatikan lembar jawabannya dek, 6+(n-1)3 (Menunjuk
P : lembar jawaban) berapa hasilnya dek?
S12 : 6+(n-1)3=6+3n+3 kak
Jelaskan kenapa di dapat seperti itu dek?
P : Karena kan (n-1)3, jadi 3.n=3n dan 3.-1=3
S12 : Perhatikan dek, keliru ki mungkin (n-1)3, n.3 =3n,
P : kemudian 3(-1)=-3.
S12 : Iye kak
Kenapa bisa salah di situ dek
Saya lupa kak kalau di situ -1
Berdasarkan Hasil wawancara subjek S12 terlihat bahwa subjek
6+3 +3=9+3 .
Soal Nomor 1
bahwa subjek menuliskan jawaban akhir yang salah dan tidak menuliskan
kesimpulan.
S7 : Lupa kak
subjek dapat menarik suatu kesimpulan akan tetapi jawaban akhir yang di
dapatkan salah.
Adapun kesalahan yang dilakukan yaitu subjek tidak menuliskan hasil akhir
dengan benar, subjek dapat menarik suatu kesimpulan tetapi jawaban akhir
Soal Nomor 2
subjek salah dalam proses perhitungan pada saat mencari nilai x sehingga
kesimpulan.
jawaban.
Soal Nomor 3
bahwa jawaban akhir yang di dapat subjek salah, dan subjek dapat
tepat.
Adapun kesalahan yang dilakukan yaitu subjek tidak menuliskan hasil akhir
dengan benar, subjek dapat menarik suatu kesimpulan tetapi jawaban akhir
B. PEMBAHASAN
sebesar 25% pada soal nomor 1 yang berkaitan dengan mengaplikasikan bentuk
persamaan dalam menentukan ukura-ukuran kayu, 45% pada soal nomor 3, dan
masalah luas persegi panjang, 55% pada soal nomor 2 berkaitan dengan
56,67%.
melakukan kesalahan pada kesalahan penulisan jawaban, hal ini terjadi karena
apabila siswa tidak dapat menstransformasikan soal dan tidak tepat dalam proses
penyelesaian, maka pasti akan salah pada tahap penulisan jawaban akhir.
55
diketahui dari soal, b) siswa tidak mengetahui apa yang ditanyakan dari soal,
c) siswa tidak sesuai dalam menuliskan hal-hal yang diketahui dari soal, d)
siswa tidak sesuai dalam menuliskan hal-hal yang ditanyakan dari soal, e)
rumus tersebut dengan benar ke dalam soal, subjek tidak mampu menentukan
(Process Skills Errors) terjadi ketika a) siswa tidak mengetahui prosedur atau
soal nomor 1,2, 3. Pada soal nomor 1, kesalahan keterampilan proses terjadi
57
penyelesaian dengan benar sesuai dengan soal dan subjek salah dalam proses
pekerjaannya.
jawaban terjadi karena subjek menuliskan jawaban akhir yang salah dan
subjek dapat menarik suatu kesimpulan akan tetapi jawaban akhir yang
diperoleh salah. Pada soal nomor 2 subjek menuliskan jawaban akhir yag
58
salah dan subjek tidak menuliskan kesimpulan. Pada soal nomor 3 subjek
digunakan kurang tepat, kurang teliti dalam proses perhitungan, dan tidak
PENUTUP
A. Kesimpulan
TIMSS yaitu:
53,33%.
59
60
jawaban, hal tersebut terjadi karena siswa salah dalam proses transformasi
TIMSS yaitu:
didik menyalin informasi yang diketahui tetapi tidak sesuai dengan soal.
B. Saran
lengkap.
3. Untuk penelaah yang lain yang melakukan riset berkaitan dengan analisis
DAFTAR PUSTAKA
Agasi, Georgius Rocki. 2014. Kemampuan Siswa Kelas VIII dalam Menyelesaikan
Soal-Soal TIMSS Tipe Penalaran. Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Pendidikan Sains IX. 5(1): 879-888.
Avia, Quadsia Nur. 2018. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Geometri Bertipe TIMSS Berdasarkan Kesalahan Newman di SMPN 1
Nalumsari. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Lestari, Andi Reski Ayu. 2019. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal
Cerita Materi Bangung Ruang Sisi Datar Berdasarkan Prosedur Newman
Pada Siswa Kelas IX MTS Syekh Yusuf. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Permatasari, Bunga Ayu Desy & Arika Indah Kristiana. 2015. Analisis Kesulitan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Aljabar Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 2 Bangil. Kadikma 6(2):1-12.
Wulandari, Tantric & Eka Liana Resta. 2018. Analisis Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Pada Materi Lingkaran. Jurnal PendidikanTambusai.
2(6):1693-1697.
LAMPIRAN A
(INSTRUMEN PENELITIAN)
Soal tes TIMSS
Rubrik Kesalahan Hasil Tes Tertulis
TES SOAL
Sekolah : SMP Muhammadiyah 6 Makassar
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Konten Aljabar
Waktu : 60 Menit
Petunjuk umum:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
2. Tulislah nama, kelas, nomor urut absensi pada lembar jawaban.
3. Sebelum mengerjakan soal, salin soal ke lembar jawaban.
4. Kerjakandahulu soal yang menurut kalian mudah.
5. Tulislah setiap langkah kerja anda dengan jelas dan lengkap.
6. Tidak diperkenankan kerja sama dan melihat catatan.
7. Tes ini diberikan sepenuhnya untuk kepentingan peneliti dan tidak akan
mempengaruhi nilai anda.
Petunjuk mengerjakan soal:
1. Tulislah apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan!
2. Tulislah alasan apakah yang diketahui bisa menentukan apa yang
ditanyakan!
3. Tulislah secara sistematis langkah-langkah yang digunakan!
4. Tulislah kesimpulan dari jawaban kamu sesuai dengan apa yang ditanyakan!
5. Tulislah bukti bahwa jawaban yang kamu peroleh benar!
1. Perhatikan gambar persegi panjang di bawah ini!
X x
x+2
Jika panjangnya dapat dinyatakan dengan x+2 cm dan lebarnya dapat
dinyatakana dengan x cm, dan luasnya 195 cm. Berapakah panjang dan lebar
dari persegi panjang?
2. Sepotong kayu panjangnya 40 cm, dipotong menjadi 3 bagian jika panjang
potongan kayu tersebut berturut-turut 2 −5 , +7 , +
6 . Tentukan panjang potongan yang terpanjang!
3. Batang korek api disusun dengan susunan seperti pada gambar berikut.
X+2
Jawab: Memahami
Dik. = + 2 cm Masalah
= cm
Luas =195
Dit. Berapakah panjang dan lebar dari persegi panjang?
Penyelesaian: Transformasi
= ×
195 = +2
195 = +2 Keterampilan
+ 2 − 195 = 0 Proses
− 13 + 15
= 13
= −15
= + 2 = 13 + 2 = 15
= = 13
Jadi panjang suatu persegi panjang adalah15 cm dan lebarnya Penulisan Jawaban
adalah 13 cm.
2. Sepotong kayu panjangnya 40 cm, dipotong menjadi 3 bagian Membaca soal
jika panjang potongan kayu tersebut berturut-turut 2 −
5 , +7 , +6 . Tentukan panjang potongan
terpanjang!
Jawab: Memahami
Dik. Sepotong kayu panjangnya 40 cm Masalah
Dipotong menjadi 3 bagian
Potongan kayu 1: 2x-5 cm
Potongan kayu 2: x+7 cm
Potongan kayu 3: x+6 cm
Dit. Tentukan panjang potongan terpanjang!
Penyelesaian: Transformasi
2 −5+ +7+ + 6 = 40
2 + + − 5 + 7 + 6 = 40 Keterampilan
4 + 8 = 40 Proses
4 = 40 − 8
4 = 32
32
=
4
=8
2 − 5 = 2 8 − 5 = 16 − 5 = 11
+ 7 = 8 + 7 = 15
+ 6 = 8 + 6 = 14
Jadi, panjang potongan kayu terpanjang adalah 15 cm Penulisan Jawaban
3. Batang korek api disusun dengan susunan seperti pada gambar Membaca soal
berikut.
$ = + −1 . Transformasi
! = 6 + 10 − 1 . 3 Keterampilan
! = 6 + 9.3 Proses
! = 6 + 27
! = 33
Jadi banyaknya batang korek api pada susunan ke-10 adalah 33 Penulisan Jawaban
batang.
Rubrik Kesalahan Hasil Tes Tertulis
Jenis Kesalahan Ya Tidak keterangan
1. Kesalahan membaca
a. Salah membaca soal
b. Salah memahami kata kunci
2. Kesalahan memahami masalah
a. Salah menuliskan apa yang diketahui
b. Salah dalam menuliskan apa yang
ditanyakan
c. Jawaban menunjukkan bahwa yang
diketahui cukup untuk menjawab apa yang
ditanyakan
3. Kesalahan transformasi
a. Salah dalam memodelkan secara
matematika masalah yang diberikan
b. Salah menetukan rumus yang akan
digunakan
4. Kesalahan ketempilan proses
a. Salah dalam tahapan dalam menyelesaikan
model
b. Salah dalam dalam menetukan hasil akhir
opersi hitung
5. Kealahan penulisan jawaban
a. Salah dalam menyimpulkan jawaban
operasi hitung
b. Salah dalam pengecekan kebenaran
LAMPIRAN B
(INSTRUMEN PENELITIAN)
Pedoman wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
dan tamat tahun 2003, tamat SDN 270 Mattirowalie tahun 2010, tamat SMP
Negeri 3 Liliriaja tahun 2013, tamat SMK Negeri 1 Liliriaja tahun 2016. Pada
tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan pada Program Stara Satu (S1)