SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Matematika Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
DARNA
10536499715
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah asli hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuat oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyatan ini tidak benar.
Darna
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Darna
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Karya ini kuperuntukan kepada kedua orangtuaku tercinta; Ibuku yang selalu
melantunkan do’a-do’a untukku, Ayahku yang begitu ikhlas bekerja keras demi
cita-cita dan impianku, saudara-saudaraku serta keluarga yang selalu mengajakku
melompat sejenak dari kepenatan, sahabat-sahabatku dan orang-orang yang
teristimewa yang selalu menyemagati dan menasehatiku.
Semoda Allah ridha dengan apa yang telah kitaq perbuat.
ABSTRAK
rahmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul
Ditinjau Dari Gaya Belajar pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri 4 Enrekang.”
Salawat serta salam juga semoga senantiasa Allah curahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad sallahu alaihi wasallam. kepada sahabat, keluarga, serta umat
salah satu persyaratan guna menempuh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapan terima kasih kepada kedua
orang tua Lawallu dan Biring yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,
pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada saudaraku yang tiada hentinya
memberiku asupan motivasi untuk selalu bekerja keras, serta kepada teman-teman
hati kepada Dr. Awi Dassa, M.Si pembimbing I dan Andi Mulawakkan Firdaus,
S.Pd., M.Pd. pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H.
Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Studi Pendidikan Matematika serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kepala Sekolah, guru,
staf MTs Negeri 4 Enrekang, dan ibu Nur Fadilah, S.Pd. selaku guru matematika
di kelas VIII yang telah memberi izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat seperjuanganku yang aku
sayangi karena Allah Subhana Wata’ala yaitu Rina, Novianti kadyr dan fatmawati
yang telah banyak membantu dan mensuport, serta seluruh rekan mahasiswa
dan batuannya kepada penulis yang telah memberi warna dalam hidupku.
skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat
menyempurnakan skripsi ini sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap
skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.
Amiin.
Makassar, Agustus 2019
Darna
DAFTAR ISI
Tabel Halaman
4.1 Hasil Angket Gaya Belajar Kelas VIII MTs Negeri 4 Enrekang ..................41
4.2 Hasil TKPM untuk Tiap Tipe Gaya Belaja ...................................................42
4.3 Hasil Wawancara KPM .................................................................................42
4.4 Simpulan Indikator Pemecahan Masalah Dengan Gaya Belajar Siswa ........70
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Lampiran A
1. Instrumen Angket Gaya Belajar Siswa
2. Indikator Tahap Kemampuan Pemecahan Masalah
3. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
4. Instrumen Tes 1 Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pola Bilangan
5. Instrumen Tes 2 Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pola Bilangan
6. Rubrik Penskoran Tes 1
7. Rubrik Penskoran Tes 2
8. Pedoman Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah
Lampiran B
1. Hasil Angket Gaya Belajar Siswa
2. Hasil Perolehan Skor Pernyataan Angket Gaya Belajar Siswa Kelas VIII MTs
Negeri 4 Enrekang
3. Klasifikasi Tipe Gaya Belajar Siswa Kelas VIII Mts Negeri 4 Enrekang
4. Hasil Tes 1 Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pola Bilangan
5. Hasil Tes 2 Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pola Bilangan
6. Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas VIII MTs Negeri 4
Enrekang
7. Hasil Wawancara Kemampuan Pemecahan Masalah Dengan Tipe Gaya
Belajar
8. Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Subjek Wawancara
9. Dokumentasi
Lampran C
1. Persuratan
2. Power Point
3. Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu,
sebagaimana dikutip oleh Suherman, dkk (1999: 17), adalah pola berfikir, pola
satu sama lain yang penalarannya secara deduktif. Sebagai ilmu pengetahuan,
matematika dalam kehidupan setiap hari maupun di dunia kerja semakin besar
siswa belajar secara mandiri, maka semakin efektif pula mereka menjadi
seorang pelajar.
kembali.
masalah individu merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam
masalah dapat dianggap suatu aktivitas dasar manusia. Masalah harus dicari
jalan keluarnya oleh manusia itu sendiri, jika tidak mau dikalahkan oleh
kehidupan.
kemampuan siswa masih kurang. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang
Tidak hanya itu, beberapa siswa terlihat belum mampu memahami masalah
untuk menerapkan ide-idenya dan belajar sesuai dengan gaya belajar mereka
tersebut.
banyak siswa memiliki kesulitan dalam belajar matematika serta lemah dalam
Gaya belajar merupakan salah satu variabel yang penting dan menyangkut
matematika. Gaya belajar tiap-tiap siswa tentunya berbeda satu sama lain.
Oleh karena gaya belajar siswa yang berbeda, maka sangat penting bagi guru
informasi yang dapat membantu guru untuk lebih peka dalam memahami
bermakna.
Gaya belajar siswa menurut Kolb sebagaimana dikutip oleh Ramadan, et
aktif mengalami teori-teori tersebut dan menguji apa yang telah mereka
efektif terjadi ketika siswa menggunakan keterampilan dari empat tipe gaya
Identifikasi gaya belajar siswa oleh guru merupakan hal yang sangat penting.
Hal ini dikarenakan bahwa siswa yang mengetahui tipe gaya belajar mereka
belajar.
konsep dan aturan-aturan yang telah diperoleh sebelumnya. Lebih lanjut lagi,
Ozgen, et al. (2011: 182) menyatakan bahwa gaya belajar sendiri merupakan
kemampuan pemecahan masalah untuk tiap siswa dengan gaya belajar yang
Bilangan Ditinjau Dari Gaya Belajar Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
ditinjau dari gaya belajar pada siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Enrekang?
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui gaya
gaya belajar yang sesuai dengan dirinya agar lebih mudah dalam
E. Fokus Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII MTs Negeri 4 Enrekang.
Polya yaitu meliputi: (1) memahami masalah; (2) membuat rencana; (3)
F. Penegasan Istilah
istilah khusus yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1. Analisis
menguasi informasi yang baru dan sulit selama proses belajar. Gaya
bahwa sebuah teori menjadi logis dan tepat, dalam sebuah situasi dimana
sebuah teori atau rencana tidak sesuai dengan kenyataan, gaya belajar
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Analisis
permasalahan apa yang sedang terjadi, lalu memutuskan tindakan apa yang
lapangan tertulis.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis
adalah suatu kegiatan atau proses memahami informasi dari suatu hasil
Karena itu masalah yang disajikan kepada peserta didik harus sesuai
Masalah bagi seseorang belum tentu menjadi masalah bagi orang lain.
24), masalah adalah suatu situasi dimana individu ingin melakukan sesuatu
tetapi tidak tahu cara atau tindakan yang diperlukan untuk memperoleh
adalah salah satu tugas hidup yang harus dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari dengan rentangan kesulitan mulai dari yang paling sederhana hingga
kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari
kesulitan dalam memahami soal. Hal ini disebabkan karena masalah yang
masalah bagi siswa jika pertanyaan yang dihadapkan kepada peserta didik
harus dapat dimengerti oleh peserta didik tersebut, namun pertanyaan itu
sebagai situasi yang memiliki tujuan yang jelas tetapi berhadapan dengan
dengan cara kita bergerak dari keadaan awal hingga keadaan akhir dapat
keadaan lain yang dapat membantu kita memahami bahwa setiap masalah
matematis yang penting dan perlu dikuasai oleh siswa yang belajar
untuk menjadi lebih baik dan juga merupakan tujuan umum pengajaran
diperoleh.
sebagai berikut:
hal tersebut.
b. Membuat rencana pemecahan masalah (make a plan)
menentukan aturan yang akan digunakan. Maka pada langkah ini, akan
masalah.
pada tahap ke-dua, dengan menggunakan rumus dan unsur yang sudah
permasalahan.
pada perspektif tiap orang. Berikut ini adalah beberapa definisi dari gaya
belajar. Dunn dan Dunn, sebagaimana dikutip oleh Cavas (2010: 48),
pembelajaran.
menguasi informasi yang baru dan sulit selama proses belajar. Ada
tipe gaya belajar siswa. Menurut Montgomery & Groat (1998: 1-5), ada
tiga model gaya belajar yang lazim digunakan dalam penelitian terkait
gaya belajar. Tiga model gaya belajar tersebut adalah sebagai berikut.
tersebut.
agar siswa menjadi lebih percaya diri, sukses, dan mudah dalam
Pada tahap ini, siswa memahami ide-ide dan kondisi dari sudut
berpikir (thinking).
Siswa mulai menjadi aktif pada tahap ini. Ada sebuah pendekatan
tindakan (doing).
menguji apa yang telah mereka pelajari pada situasi yang kompleks.
praktis dari ide-ide. Mereka sangat bagus ketika ada solusi tunggal
yang benar dari sebuah masalah dan mereka dapat berpusat pada
daripada manusia.
b. Diverger
c. Assimilator
mereka yang lebih penting adalah bahwa sebuah teori menjadi logis
dan tepat, dalam sebuah situasi dimana sebuah teori atau rencana tidak
d. Accommodator
dan ambisius.
6. Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan
Gaya Belajar
sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan. Kennedy, et. al
penting dan perlu dikuasai oleh siswa yang belajar matematika. Menurut
Nasution yang dikutip oleh Sundayana R (2016), gaya belajar adalah cara
yang konsisten yang dilakukan oleh siswa dalam menangkap stimulus atau
Hal ini dilihat dari gaya belajar memiliki peran penting dalam proses
disebut dengan pola bilangan genap. Pola bilangan ini dimulai dari
bilangan sebelumnya.
Contoh:
dimana n relative besar tentunya akan sulit jika kita harus menuliskan
a, a + b, a + b + b, a + b + b + b, ….
a, a + b, a + 2b , a + 3b, …
Dari barisan di atas, jika suku-1 ditulis u1, suku ke-2 ditulis u2,….dst
VII-A merata mulai dari tingkat I, tingkat II, tingkat III, dan tingkat IV.
dari jurusan yang sama memiliki gaya belajar yang dominan sama.
converger dan assimilator lebih dari 70 persen. Gaya belajar para calon
guru ini baik pada tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
berdasar data kualitatif. Data yang dihasilkan nantinya berupa kata-kata atau
ucapan-ucapan yang diperoleh dari hasil wawancara dan tulisan atau bilangan
memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan
fakta baik tulisan maupun lisan dari sumber data manusia yang telah diamati
dan dokumen terkait lainnya yang diuraikan apa adanya kemudian dikaji
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya
dilakukan secara triangulasi waktu, analisis data bersifat kualitatif, dan hasil
untuk penelitian. Selain itu, jarak dari rumah peneliti ke sekolah tidaklah jauh
sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk menuju lokasi penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Negeri 4
subjek angket gaya belajar serta subjek tes kemampuan pemecahan masalah.
berdasarkan gaya belajar siswa. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada satu
kelas yaitu kelas VIII. Di setiap pertemuan, siswa diberikan tes kemampuan
pemecahan masalah yang berbentuk uraian dimana tes pada dua pertemuan,
pertama merupakan tes pembiasaan terhadap pemecahan masalah dan tes pada
Untuk mengetahui gaya belajar siswa, maka semua siswa kelas VIII
Sugiyono (2018: 300), teknik sampling yang sering digunakan pada penelitian
kualitatif adalah:
tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
pelajaran juga atas saran dari guru pengampu. Selain itu juga berdasarkan
Subjek wawancara dipilih satu siswa untuk tiap gaya belajar. Sehingga total
orang siswa.
Pada akhirnya setiap siswa diklasifikasikan pada tipe gaya belajar tertentu
tertulis. Tetapi dapat pula tidak ada siswa yang menempati tipe gaya belajar
tertentu. Setelah dilakukan pengecekan ulang terhadap gaya belajar setiap
siswa dan ternyata tidak ditemukan siswa yang mengisi tipe gaya belajar
Untuk penelitian ini, hanya digunakan satu kelas. Apabila ingin setiap
gaya belajar terisi maka penelitian harus dilakukan terhadap kelas yang lain
akan timbul ketidak akuratan data. Oleh karena itu, penelitian ini hanya
terbatas pada satu kelas saja. Jika proses tersebut telah dilakukan dan
diperoleh kenyataan bahwa ada tipe gaya belajar siswa yang tidak terisi subjek
maka dapat disimpulkan bahwa tipe gaya belajar tersebut tidak ada disertai
D. Instrumen Penelitian
mudah.
secara lisan atau secara perbuatan. Dalam penelitian ini tes digunakan
2. Pedoman wawancara
akan ditanyakan kepada siswa untuk menguatkan hasil tes tertulis siswa
secara lisan. Pertanyaan yang diajukan kepada setiap siswa akan berbeda
tidak akan mempegaruhi nilai mereka sehingga siswa tidak berada dalam
Pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
VIII yang akan di teliti, profil sekolah, dan foto-foto penelitian. Kemudian
instrumen berupa angket. Angket ini di isi daftar pernyataan yang terdiri
tersebut akan di isi oleh siswa sesuai dengan karakter diri siswa ketika
belajar.
3. Tes, tes merupakan alat ukur sehingga dapat menunjukkan kondisi subjek.
Metode tes yang akan di gunakan berupa soal yang mencakup indikator-
indikator proses pemecahan masalah ditinjau dari gaya belajar siswa. Hasil
untuk analisis.
pada kolom ketiga, dan skor AE diperoleh dari penjumlahan semua skor
dikurangi skor CE. Untuk mengetahui skor CE berada di nomor 1, 5, 9, 13, 17,
21, 25, selanjutnya skor AE berada di nomor 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26,
selanjutnya skor AC berada di nomor 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, selanjutnya skor
RO berada di nomor 4, 8, 12, 16, 20, 24, 27. Menurut Kolb sebagaimana
dikutip oleh Cavas (2010: 48) gaya belajar yang bersesuai dengan seseorang
1. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor untuk CE bertanda positif dan
2. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor CE bertanda positif dan skor
3. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor CE bertanda negatif dan skor
4. Jika hasil dari skor untuk AC dikurangi skor CE bertanda negatifdan skor
belajar.
tertentu atau menjadi hipotesis Sugiyono (2018). Proses analisis data yang
akan digunakan yaitu model. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2018:
1. Reduksi data
dipakai.
2. Penyajian data
Data yang diperoleh nantinya akan disajikan dalam bentuk deskriptif yang
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan atau verifikasi yaitu suatu tahap lanjutan
dimana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan data.
belajarnya.
pada pertanyaan apakah data yang diperoleh sesuai dengan apa yang ada
data. Miles, et al. (2014: 299) menyatakan bahwa triangulasi adalah suatu
wawancara dari subjek yang berbeda dalam satu tipe gaya belajar yang sama.
Jadi teknik triangulasi yang dimaksud yaitu teknik triangulasi dengan waktu.
menyajikan hipotesis kerja disertai deskripsi yang terkait dengan waktu dan
kesamaan konteks serta menguraikannya secara rinci. Pada penelitian ini yang
penelitian kuantitatif, yaitu dapat tidak dibuat replikasi atau uji ulang hasil
replikasi hasil studi. Pada penelitian ini untuk menjaga dependabilitas dengan
audit yang menjaga kejujuran dan ketepatan sudut pandang peneliti. Teknik
audit dapat dilakukan dengan cara pembimbing mengaudit keseluruhan
persetujuan oleh beberapa atau banyak orang, tetapi berdasar pada data. Pada
penelitian ini, kepastian dipenuhi karena berdasarkan data yang digali dengan
sebenarnya.
H. Prosedur Penelitian
yaitu:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
A. HASIL PENELITIAN
Pada penelitian ini, hasil penelitian meliputi hasil validasi serta hasil
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (1) instrument angket gaya belajar,
pedoman wawancara.
digunakanlah instrument angket gaya belajar menurut Kolb yang disadur dari
untuk mengetahui ada tidaknya subjek untuk tiap tipe gaya belajar. Dari
siswa tipe gaya diverger, 2 siswa tipe gaya accommodator, dan 7 siswa tipe
pemecahan masalah siswa yang diperoleh dari hasil tes tertulis sesuai dengan
masalah Polya.
Tabel 4.1 Hasil Angket Gaya Belajar Kelas VIII MTs Negeri 4 Enrekang
Tipe Gaya Belajar Jumlah Siswa
Converger 3
Diverger 8
Accommodator 2
Assimilator 7
Total 20
dan waktu yang berbeda, di kelas VIII MTs Negeri 4 Enrekang. Tes
mengerjakan tes yang diberikan. Setelah waktu habis, siswa diminta untuk
assimilator.
Sementara itu, hasil tes kemampuan pemecahan masalah (TKPM) kelas
VIII MTs Negeri 4 Enrekang untuk tiap tipe gaya belajar dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut.
masalah untuk tipe gaya belajar converger yaitu 83,2, tipe gaya belajar
diverger 86,6, tipe gaya belajar accommodator 81,6, tipe gaya belajar
assimilator 83,7.
siswa yang memiliki hasil jawaban yang benar pada tes kemampuan
pemecahan masalah.
Hasil dan pelaksanaan jadwal wawancara pada empat subjek dengan satu
subjek untuk tiap tipe gaya belajar diperoleh skor kemampuan pemecahan
diwawancarai seperti P1, P2, P3 dan P4. Diikuti dengan dua digit yang
menyatakan urutan soal yang diberikan. Contoh P1.01 artinya peneliti untuk
Sedangkan untuk subjek terdiri dari 6 (enam) digit. Empat digit pertama
menyatakan subjek yang diwawancarai seperti CV1, DV2, AC3 dan AS4.
Diikuti dengan dua digit yang menyatakan urutan soal yang dijawab. Contoh
CV1.01 artinya subjek dengan gaya belajar pertama dan jawaban soal
pertama.
terlihat bahwa CV1 mampu memahami masalah 1. Hal ini dapat dilihat
dengan lengkap. CV1 menuliskan U1, U2, U3. Selain itu CV1 mampu
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat
Hal ini dapat dilihat CV1 menuliskan rencananya secara rinci dan urut.
CV1
dan memasukkan nilai a dan b serta nilai n yang dibuat, CV1 juga
yang berlangsung.
benar.
terlihat bahwa CV1 mampu memahami masalah 2. Hal ini dapat dilihat
dengan lengkap. CV1 menuliskan U1, U2, U3. Selain itu CV1 mampu
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat
Hal ini dapat dilihat CV1 menuliskan rencananya secara rinci dan urut.
beda. Selain itu, CV1 juga mampu mengidentifikasi sub tujuan yang
menjawab soal.
CV1
dan memasukkan nilai a dan b serta nilai n yang dibuat, CV1 juga
menentukan banyaknya buah pada hari ke-7 dengan benar, akan tetapi
yang berlangsung.
bahwa DV2 mampu memahami masalah 1. Hal ini dapat dilihat DV2
lengkap. DV2 menuliskan U1, U2, U3. Selain itu DV2 mampu
dapat dilihat DV2 menuliskan rencananya secara rinci dan urut. Dalam
DV2
Hal ini dapat dilihat DV2 mampu melaksanakan strategi selama proses
yang berlangsung.
bahwa DV2 sedikit mampu memahami masalah 2. Hal ini dapat dilihat
kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat yang digunakan, walaupun
tidak jauh berbeda dengan soal, namun DV2 tidak menuliskan soal
sendiri.
bahasa sendiri.
DV2
Hal ini dapat dilihat DV2 mampu melaksanakan strategi selama proses
yang berlangsung.
terlihat bahwa AC3 mampu memahami masalah 1. Hal ini dapat dilihat
dengan lengkap. AC3 menuliskan U1, U2, U3. Selain itu AC3 mampu
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat
Hal ini dapat dilihat AC3 menuliskan rencananya secara rinci dan urut.
AC3
dan memasukkan nilai a dan b serta nilai n yang dibuat, AC3 juga
berlangsung.
terlihat bahwa AC3 mampu memahami masalah 2. Hal ini dapat dilihat
dengan lengkap. AC3 menuliskan U1, U2, U3. Selain itu, AC3 mampu
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat
Hal ini dapat dilihat AC3 menuliskan rencananya secara rinci. Dalam
dengan benar meski dia tidak menuliskan cara mencari beda. Selain
AC3
dan memasukkan nilai a dan b serta nilai n yang dibuat, AC3 juga
menentukan banyaknya buah pada hari ke-7 dengan benar dengan hasil
yang berlangsung.
d. Tahap Melihat Kembali
terlihat bahwa AS4 mampu memahami masalah 1. Hal ini dapat dilihat
AS4 menuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 1
dengan lengkap. AS4 menuliskan U1, U2, U3. Selain itu, AS4 mampu
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat
Hal ini dapat dilihat AS4 menuliskan rencananya secara rinci dan urut.
AS4
dan memasukkan nilai a dan b serta nilai n yang dibuat, AS4 juga
yang berlangsung.
terlihat bahwa AS4 mampu memahami masalah 2. Hal ini dapat dilihat
dengan lengkap. AS4 menuliskan U1, U2, U3. Selain itu, AS4 mampu
menggunakan bahasa dan kalimat sendiri. Hal ini terlihat dari kalimat
Hal ini dapat dilihat AS4 menuliskan rencananya secara rinci dan urut.
AS4
dan memasukkan nilai a dan b serta nilai n yang dibuat, AS4 juga
menentukan banyaknya buah pada hari ke-7 dengan benar, akan tetapi
berlangsung.
d. Tahap Melihat Kembali
B. PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 20 siswa kelas VIII MTs Negeri
15%, 40%, 10%, dan 35%. Ini berarti pada kelas VIII MTs Negeri 4
Enrekang, jumlah siswa yang memiliki tipe gaya belajar diverger lebih banyak
Hal yang sama juga ditemukan pada hasil penelitian Peker &
Mirasyedioglu (2008) bahwa banyaknya siswa tipe gaya belajar diverger dan
accommodator lebih sedikit dari pada banyaknya siswa tipe converger dan
belajar assimilator, 25,8% siswa memiliki gaya belajar converger, 5,2% siswa
memiliki gaya belajar diverger, dan 3,2% siswa memiliki gaya belajar
accommodator.
Selain itu, Ozgen, et al. (2011) juga menemukan bahwa tipe gaya belajar
penelitian ini, kelas penelitian adalah kelas VIII MTs Negeri 4 Enrekang.
Sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas VIII MTs
Negeri 4 Enrekang yang memiliki gaya belajar diverger dan assimilator lebih
banyak dari pada gaya belajar yang lain. Hal ini relevan dengan pendapat dari
Kolb sebagaimana dikutip oleh Litzinger & Osif (1992) dan berdasarkan
siswa tipe converger mampu memiliki fokus terhadap logika, ide, dan
konsep yang dari masalah yang diberikan. Hal ini memungkinkan tipe
konsep dari apa yang diketahui dan yang ditanyakan, serta konsep masalah
tersebut. Pada penelitian ini, diperoleh bahwa siswa tipe gaya belajar
urut, dan terkonsep. Sementara itu, dengan belajar melalui tahap active
penelitian ini, siswa tipe gaya belajar converger (CV1) membuat rencana
ini yaitu simbol atau kalimat bentuk matematika. Sehingga, pada tahap
berlangsung.
ini karena ada faktor lain yang menyebabkan hal ini terjadi. Misalnya
karena faktor manajemen waktu yang belum baik. Hal ini seperti yang
lain, bertanya kepada diri sendiri apakah pertanyaan sudah terjawab, dan
merupakan aktualisasi dari cara belajar siswa tipe converger yang belajar
yang dia lakukan, maka siswa tipe converger juga tidak akan bisa
tipe gaya belajar diverger belajar melalui tahap concrete experience dan
diminta untuk dapat memahami masalah dengan mengetahui apa yang ada
dan apa yang dicari dari masalah yang diberikan, maka pada penelitian ini,
apa saja yang diketahui dan ditanyakan pada masalah dan menjelaskan
dua tahap sebelumnya berjalan dengan lancar. Pada penelitian ini, siswa
ini karena pada tahap sebelumnya (mencari subtujuan pada saat tahap
diverger mampu merefleksikan apa-apa yang sudah dia kerjakan (Kolb &
Kolb, 2005). Sehingga, pada penelitian ini siswa tipe diverger (DV2)
diminta untuk dapat memahami masalah dengan mengetahui apa yang ada
dan apa yang dicari dari masalah yang diberikan. Sehingga pada penelitian
mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah serta mampu
kedalam bentuk matematika. Pada penelitian ini, siswa tipe gaya belajar
penghitungan berlangsung.
saat melaksanakan strategi. Terlebih jika pada tahap melihat kembali siswa
tidak mengecek kembali. Hal ini seperti yang dialami oleh AC3, pada saat
apa yang sudah mereka lakukan sesuai yang pernah disarankan oleh guru.
ini terjadi ketika mereka belum menemukan solusi untuk masalah yang
fokus pada logika, ide, dan konsep. Termasuk konsep dari suatu masalah
matematika. Termasuk konsep masalah mulai dari apa yang diketahui dan
masalah. Pada penelitian ini, siswa dengan tipe gaya belajar assimilator
yang lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat konsep abstrak seperti yang
Pada kasus tertentu, ada pula siswa dengan tipe gaya belajar
yang dia kerjakan. Inilah yang kemudian menjadi sebuah masalah saat
berlangsung.
masalah. Pada kasus tertentu, siswa dengan tipe gaya belajar assimilator
hal sederhana yang telah dijelaskan oleh guru pada saat pembelajaran
berlangsung.
ini, siswa dengan tipe gaya belajar assimilator mampu melihat kembali
penghitungan yang sudah dilakukan. Hal ini bukan berarti siswa tipe
perlu pengecekan ulang. Kondisi lain selain itu adalah adanya kesulitan
sebelumnya, ada siswa tipe assimilator yang tidak mengingat hal yang
digunakan, maka akan mencari cara penyelesaian lain yang mungkin bisa
digunakan.
A. Kesimpulan
lain.
B. Saran
pembelajaran berlangsung.
matematika.
Polya.
A
Nama :
Kelas :
No. Absen :
SKOR
NO PERNYATAAN Sangat Sesuai Agak Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
1 Saya belajar matematika paling baik
ketika saya mempercayai
firasat/dugaan saya saat
menyelesaikan masalah matematika.
2 Saya belajar matematika paling baik
ketika saya bekerja keras untuk
menyelesaikan masalah/soal
matematika.
3 Saya belajar matematika paling baik
ketika saya mengandalkan
pemikiran logis saya.
4 Saya belajar matematika paling baik
ketika saya mendegarkan dan
memperhatikan dengan hati-hati.
5 Ketika saya sedang belajar
matematika saya mempunyai
reaksi/tanggap yang cepat.
6 Ketika saya sedang belajar
matematika saya bertanggung jawab
terhadap hal yang saya pelajari.
7 Ketika saya sedang belajar
matematika saya cenderung menalar
hal/materi yang saya pelajari.
8 Ketika saya sedang belajar
matematika saya tenang dan
bersikap hati-hati.
9 Ketika saya belajar matematika saya
terbuka terhadap pengalaman baru.
10 Ketika saya belajar matematika saya
suka mencoba mengerjakan soal
dalam matematika.
11 Ketika saya belajar matematika saya
suka menganalisis hal-hal tertentu
dan membaginya ke dalam beberapa
bagian.
12 Ketika saya belajar matematika saya
suka melihat berbagai masalah
matematika dari semua sisi.
13 Saya belajar matematika paling baik
dari hubungan pribadi dengan
seseorang.
14 Saya belajar matematika paling baik
melalui kesempatan untuk mencoba
dan praktik.
15 Saya belajar matematika paling baik
melalui pemahaman terhadap teori-
teori dalam matematika.
16 Saya belajar matematika paling baik
melalui pengamatan (pengamatan
terhadap penjelasan guru maupun
teman).
17 Ketika saya belajar matematika saya
merasa terlibat secara pribadi pada
pembelajaran matematika.
18 Ketika saya belajar matematika saya
suka mereview hasil pekerjaan
matematika saya.
19 Ketika saya belajar matematika saya
menyukai ide-ide dan teori pada
matematika
20 Ketika saya belajar matematika saya
membutuhkan waktu sebelum
bertindak dalam belajar matematika.
21 Ketika saya belajar matematika saya
seorang yang menerima
pendapat/masukan orang lain.
22 Ketika saya belajar matematika saya
seorang yang bertanggung jawab.
23 Ketika saya belajar matematika saya
suka mengevaluasi hal-hal/materi
dalam matematika.
24 Ketika saya belajar matematika saya
seorang yang berani menanggung
segalah kemungkinan resiko yang
terjadi.
25 Saya belajar matematika paling baik
ketika saya menerima dan
berpandangan terbuka.
26 Saya belajar matematika paling baik
ketika saya praktis (suka mencoba
suatu hal dalam matematika).
27 Saya belajar matematika paling baik
ketika saya menganalisis ide-ide
atau teori-teori.
28 Saya belajar matematika paling baik
ketika saya berhati-hati dalam
mengerjakan masalah/soal
matematika.
INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yabg dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan prosedur) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan rana abstrak ( menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Petunjuk Pengerjaan:
a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
b. Tulislah nama pada lembar jawaban anda.
c. Tidak diperkenangkan membuka buku.
d. Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator.
SOAL TES
1. Seorang anak menyusun kursi dalam gedung pertunjukkan dengan baris paling
depan terdiri 6 buah, baris kedua terdiri 11 buah, baris ketiga terdiri 16 buah
dan seterusnya selalu bertambah 5. Banyaknya kursi pada barisan ke- 10
adalah…
TES PEMECAHAN MASALAH MATERI POLA BILANGAN
MTs NEGERI 4 ENREKANG
Petunjuk Pengerjaan:
e. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
f. Tulislah nama pada lembar jawaban anda.
g. Tidak diperkenangkan membuka buku.
h. Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator.
SOAL TES
2. Seorang pemetik kebun memetik jeruknya setiap hari, dan mencatat
banyaknya jeruk yang dipetik. Pada hari pertama dipetik sebanyak 52 buah,
pada hari kedua dipetik sebanyak 65 buah, pada hari ketiga dipetik sebanyak
78 buah dan seterusnya selalu bertambah 13 buah. Banyaknya buah yang
dipetik pada hari ke-7 adalah…
RUBRIK PENSKORAN TES 1
Penyelesaian
Soal Indikator dan Jawaban Penskor
3. Seorang anak Memahami Masalah:
menyusun kursi dalam Diketahui:
gedung pertunjukkan Banyaknya kursi barisan pertama (U1) = 6 3
dengan baris paling Banyaknya kursi barisan kedua (U2) = 11
depan terdiri 6 buah, Banyaknya kursi barisan ketiga (U3) = 16
baris kedua terdiri 11 Ditanyakan:
buah, baris ketiga Banyaknya kursi pada baris ke-10 (U10) 2
terdiri 16 buah dan Membuat Rencana:
U1 (a) = 6 3
seterusnya selalu
Beda (b) = U2 - U1
bertambah 5.
= 11 - 6 = 5
Banyaknya kursi pada
2
Un = a + (n - 1). B
barisan ke- 10
adalah… Melaksanakan Rencana:
U10 = 6 + (10 - 1). 5 3
U10 = 6 + (9). 5
U10 = 6 + 45 2
U10 = 51
Memeriksa Kembali:
Menggunakan kata dik, dit 3
Menggunakan rumus
Hasil perkaliannya sdah sesuai
2
Jadi, banyaknya kursi pada barisan ke-10
adalah 51 buah.
Jumlah 20
RUBRIK PENSKORAN TES 2
Penyelesaian
Soal Indikator dan Jawaban Penskor
4. Seorang pemetik Memahami Masalah:
kebun memetik Diketahui:
jeruknya setiap hari, Banyaknya buah hari pertama (U1) = 52 3
dan mencatat Banyaknya buah hari kedua (U2) = 65
banyaknya jeruk yang Banyaknya buah hari ketiga (U3) = 78
dipetik. Pada hari Ditanyakan:
pertama dipetik Banyaknya buah pada hari ke-7 (U7) 2
sebanyak 52 buah, Membuat Rencana:
U1 (a) = 52 3
pada hari kedua
Beda (b) = U2 - U1
dipetik sebanyak 65
= 65 - 52 = 13
buah, pada hari ketiga
2
Un = a + (n - 1). B
dipetik sebanyak 78
buah dan seterusnya Melaksanakan Rencana:
U7 = 52 + (7 - 1). 13 3
selalu bertambah 13
U7 = 52 + (6). 13
buah. Banyaknya buah
U7 = 52 + 78 2
yang dipetik pada hari
U7 = 130
ke-7 adalah…
Memeriksa Kembali:
Menggunakan kata dik, dit 3
Menggunakan rumus
Hasil perkaliannya sdah sesuai
2
Jadi, banyaknya buah pada hari ke-7
adalah 130 buah.
Jumlah 20
PEDOMAN WAWANCARA
A. Tujuan Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.
B. Jenis Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara klinis tidak
terstruktur. Yakni wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan
sebagai berikut.
1. Wawancara dilakukan secara face to face, yakni terjadi kontak langsung
antara peneliti dan informan.
2. Wawancara dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat
pelaksanaan wawancara antara peneliti dan informan.
3. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok
permasalahan yang sama.
C. Pelaksanaan
Siswa mendapatkan pengalaman belajar dalam pemecahan masalah
matematika. Di akhir pembelajaran diberikan masalah untuk dikerjakan
mandiri. Masalah diberikan dalam waktu yang ditentukan. Sesuai waktu yang
disepakati, sejumlah siswa di wawancara berkaitan dengan pengerjaan
masalah tersebut dengan pertanyaan sebagai berikut.
1. Pada awalnya, siswa diminta untuk menjelaskan proses pengerjaan yang
dilakukan.
2. Untuk mengetahui tahap memahami masalah dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
a. Apa yang anda ketahui dari masalah diatas?
b. Apa yang anda akan cari dari masalah tersebut?
c. Coba anda jelaskan masalah tersebut!
3. Untuk mengetahui tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
a. Apa yang anda ingin lakukan setelah mengetahui masalah tersebut?
b. Bagaimana anda bisa menghitung pola berikutnya? Jelaskan!
4. Untuk mengetahui tahap melaksanakan rencana dalam pemecahan
masalah.
Pertayaan:
a. Bagaimana cara anda menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan!
b. Rumus apa yang anda gunakan?
c. Berapa hasil akhir yang anda peroleh?
5. Untuk mengetahui tahap melihat kembali dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
a. Apakah anda yakin dengan jawaban yang anda temukan? jelaskan!
b. Apakah anda yakin dengan jawaban yang anda temukan? jelaskan!
c. Apakah perhitugannya di cek?
d. Menurut anda ada cara lain untuk menjawab soal ini?
e. Bagaimana cara anda mengecek kembali jawaban-jawaban yang anda
temukan?
L
A
M
P
I
R
A
N
B
HASIL PEROLEHAN SKOR PERNYATAAN ANGKET GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI 4 ENREKANG
No S SKOR PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 Aldo A 2 2 3 3 2 2 4 4 2 4 1 2 1 3 2 4 3 4 2 3 1 3 2 4 3 3 2 2
2 Alfia 2 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 1 2 2 1 2 3 3 4
3 Andi AR 3 2 3 4 2 4 1 3 2 3 2 2 4 2 3 1 4 3 2 1 1 3 4 3 2 1 2 4
4 Andika 1 2 1 4 2 4 3 2 3 2 1 1 1 2 2 2 1 3 1 3 4 1 3 3 1 2 1 4
5 Aqil 3 4 2 3 2 3 4 2 1 1 2 1 1 2 4 4 1 2 2 1 1 3 2 1 1 2 1 1
6 Indriani 2 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 4 1 3 2 2 2 3 2 2
7 Indy A 2 2 3 4 1 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 4 2 2 4
8 M.Dapid 1 3 1 4 2 4 3 4 2 1 3 1 2 4 3 2 4 1 3 2 4 1 2 4 3 1 2 4
9 M.Fahril 2 3 2 3 1 2 2 3 4 4 2 3 2 3 1 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 2 3 4
10 M.Din N 3 4 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 2 3
11 M.Egi A 1 2 1 4 2 3 1 2 3 1 3 1 1 2 2 2 3 3 2 1 4 1 3 3 2 1 4 1
12 M.Hafis 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 1 1 4 1 2 2 2
13 Hikmal 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 3 1 1 2 1 1 1 2
14 Nurfadya 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 2 1 1 2 3 4 3 3 4 4 2 2 2 3 2 4 3 4
15 Nur 3 4 2 3 2 4 4 2 1 1 2 1 1 2 4 4 1 2 2 1 1 3 2 1 1 2 1 1
16 Rino AS 1 2 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2
17 Risna B 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 1 3 3 2 4 2 3 4 3 3 4 1 1 1 3
18 Teguh F 2 3 1 4 2 2 4 2 3 4 2 4 1 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 2 3 2
19 Vaiza N 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 2 1 1 2 3 2 2 1 2 4 3 2 2 2 3 4 3 4
20 Zasky S 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 2 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 3 2
Keterangan:
S : Subjek
KLASIFIKASI TIPE GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI 4 ENREKANG
NO S CE AE AC RO AC - CE AE - RO TIPE
1 Aldo A 14 21 16 22 2 -1 Diverger
2 Alfia 16 17 19 20 3 -3 Diverger
3 Andi AR 18 18 17 18 -1 0 Converger
4 Andika 13 16 12 19 -1 -3 Assimilator
5 Aqil 10 17 17 13 7 4 Accommodator
6 Indriani 15 18 18 19 3 -1 Diverger
7 Indy A 18 15 16 22 -2 -7 Assimilator
8 M.Dapid 18 15 17 21 -1 -6 Assimilator
9 M.Fahril 16 19 15 22 -1 -3 Assimilator
10 M.Din N 23 28 19 22 -4 4 Converger
11 M.Egi A 16 13 15 14 -1 -1 Assimilator
12 M.Hafis 11 8 10 14 -1 -6 Assimilator
13 Hikmal 11 7 9 13 -2 -6 Assimilator
14 Nurfadya 16 20 21 23 5 -3 Diverger
15 Nur 10 18 17 13 7 5 Accommodator
16 Rino AS 13 11 13 16 0 -5 Diverger
17 Risna B 16 19 17 23 1 -4 Diverger
18 Teguh F 18 19 19 23 1 -4 Diverger
19 Vaiza N 17 18 19 20 2 -2 Diverger
20 Zasky S 22 22 21 21 -1 1 Converger
Keterangan:
S: Subjek , CE : Skor baris CE, AC : Skor baris AC, RO : Skor baris RO, AE : Skor baris AE, AC-CE : Skor baris AC dikurangi skor baris CE,
AE-RO: Skor baris AC dikurangi baris RO.
DAFTAR NILAI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KELAS VIII
MTs NEGERI 4 ENREKANG
NO S Soal 1 Soal 2 T N GB Rata-Rata
M1 M2 M3 M1 M2 M3
1 Aldo A 5 4 5 5 4 5 28 93,3 DV 86,6
2 Alfia 5 1 5 5 4 3 23 76,6 DV
6 Indriani 5 2 5 5 4 5 26 86,6 DV
14 Nurfadya 5 3 5 5 4 5 27 89,9 DV
16 Rino AS 5 2 3 5 5 2 22 73,3 DV
17 Risna B 5 3 5 5 5 5 28 93,3 DV
18 Teguh F 5 3 5 5 4 5 27 89,9 DV
19 Vaiza N 5 3 5 5 4 5 27 89,9 DV
3 Andi AR 5 2 5 5 5 2 24 79,9 CV 83,2
10 M.Din N 5 2 5 5 4 5 26 86,6 CV
20 Zasky S 5 4 2 5 4 5 25 83,3 CV
5 Aqil 5 3 5 5 4 2 24 79,9 AC 81,6
15 Nur 5 2 5 5 4 4 25 83,3 AC
4 Andika 5 2 5 5 4 5 26 86,6 AS 83,7
7 Indy A 5 2 5 5 4 2 23 76,6 AS
8 M.Dapid 5 2 5 5 2 5 24 79,9 AS
9 M.Fahril 5 4 5 5 4 5 28 93,3 AS
11 M.Egi A 5 2 5 5 4 5 26 86,6 AS
12 M.Hafis 5 4 3 5 4 2 23 76,6 AS
13 Hikmal 5 2 5 5 4 5 26 86,6 AS
Keterangan:
M1 : Tahap Memahami masalah T : Total skor N : Nilai
M2 : Tahap Membuat rencana GB : Gaya Belajar S : Subjek
M3 : Tahap Melaksanakan rencana CV : Converger DV : Diverger
Subjek wawancara AC: Accommodator AS: Assimilator
WAWANCARA SISWA TIPE GAYA BELAJAR CONVERGER
A. Tes pertama
6. Untuk mengetahui tahap memahami masalah dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ketahui dari masalah diatas?
S : Yang saya ketahui U1= 6, U2= 11, U3=16
P : Apa yang anda akan cari dari masalah tersebut?
S : Banyaknya kursi pada bari ke-10 (U10)
P : Coba anda jelaskan masalah tersebut!
S : Masalanya mencari banyaknya suku ke-10
7. Untuk mengetahui tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ingin lakukan setelah mengetahui masalah tersebut?
S : Yany saya lakukan adalah mencari beda dengan mengurangkan U2 - U1
P : Bagaimana anda bisa menghitung pola berikutnya? Jelaskan!
S : Setelah saya mengetahui U1 dan bedanya, kemudian saya menulis rumus yaitu a + (n – 1)
b
8. Untuk mengetahui tahap melaksanakan rencana dalam pemecahan masalah.
Pertayaan:
P : Bagaimana cara anda menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan!
S : Dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui kedalam rumus yaitu nilai a, b dan n
P : Rumus apa yang anda gunakan?
S : Un = a + (n-1) b
P : Berapa hasil akhir yang anda peroleh?
S : Hasilnya yaitu 51
A. Tes pertama
1. Untuk mengetahui tahap memahami masalah dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ketahui dari masalah diatas?
S : Saya ketahui U1= 6, U2= 11, U3=16
P : Apa yang anda akan cari dari masalah tersebut?
S : Banyaknya kursi pada bari ke-10 (U10)
P : Coba anda jelaskan masalah tersebut!
S : Masalanya mencari banyaknya suku ke-10
2. Untuk mengetahui tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ingin lakukan setelah mengetahui masalah tersebut?
S : Mencari beda dengan mengurangkan U2 - U1
P : Bagaimana anda bisa menghitung pola berikutnya? Jelaskan!
S : Dengan menggunakan rumus a + (n – 1) b
3. Untuk mengetahui tahap melaksanakan rencana dalam pemecahan masalah.
Pertayaan:
P : Bagaimana cara anda menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan!
S : Dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui kedalam rumus
P : Rumus apa yang anda gunakan?
S : Un = a + (n-1) b
P : Berapa hasil akhir yang anda peroleh?
S : Hasilnya yaitu 51
4. Untuk mengetahui tahap melihat kembali dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apakah anda yakin dengan jawaban yang anda temukan? jelaskan!
S : Iya, saya yakin
P : Apakah perhitugannya di cek?
S : Iya, saya menghitung kembali
P : Menurut anda ada cara lain untuk menjawab soal ini?
S : Sepertinya tidak ada
P : Bagaimana cara anda mengecek kembali jawaban-jawaban yang anda temukan?
S : Cuma sekilas saja sudah dijawab atau tidak
B. Tes Kedua
1. Untuk mengetahui tahap memahami masalah dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ketahui dari masalah diatas?
S : Yang saya ketahui U1= 52, U2= 65, U3= 78
P : Apa yang anda akan cari dari masalah tersebut?
S : Banyaknya buah pada hari ke-7 (U7)
P : Coba anda jelaskan masalah tersebut!
S : Masalanya mencari banyaknya suku ke-7
2. Untuk mengetahui tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ingin lakukan setelah mengetahui masalah tersebut?
S : Yang saya lakukan adalah mencari bedanya
P : Bagaimana anda bisa menghitung pola berikutnya? Jelaskan!
S : Setelah saya mengetahui U1 dan bedanya, kemudian saya menulis rumus yaitu a + (n – 1)
b
3. Untuk mengetahui tahap melaksanakan rencana dalam pemecahan masalah.
Pertayaan:
P : Bagaimana cara anda menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan!
S : Dengan memasukkan nilai a, b dan n kedalam rumus
P : Rumus apa yang anda gunakan?
S : Un = a + (n-1) b
P : Berapa hasil akhir yang anda peroleh?
S : Hasilnya yaitu 130
4. Untuk mengetahui tahap melihat kembali dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apakah anda yakin dengan jawaban yang anda temukan? jelaskan!
S : Iya, saya yakin
P : Apakah perhitugannya di cek?
S : Tidak karna saya sudah yakin
P : Menurut anda ada cara lain untuk menjawab soal ini?
S : Tidak tau
P : Bagaimana cara anda mengecek kembali jawaban-jawaban yang anda temukan?
S : Saya tidak mengecek kembali, karna Waktunya mepet
A. Tes pertama
1. Untuk mengetahui tahap memahami masalah dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ketahui dari masalah diatas?
S : Yang saya ketahui U1= 6, U2= 11, U3=16
P : Apa yang anda akan cari dari masalah tersebut?
S : Banyaknya kursi pada bari ke-10 (U10)
P : Coba anda jelaskan masalah tersebut!
S : Masalanya mencari banyaknya suku ke-10
2. Untuk mengetahui tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ingin lakukan setelah mengetahui masalah tersebut?
S : Mengurangkan U2 - U1 untuk mengetahui bedanya
P : Bagaimana anda bisa menghitung pola berikutnya? Jelaskan!
S : Setelah saya mengetahui U1 dan bedanya, kemudian saya menulis rumus yaitu a + (n – 1)
b
3. Untuk mengetahui tahap melaksanakan rencana dalam pemecahan masalah.
Pertayaan:
P : Bagaimana cara anda menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan!
S : Dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui kedalam rumus yaitu nilai a, b dan n
P : Rumus apa yang anda gunakan?
S : Un = a + (n-1) b
P : Berapa hasil akhir yang anda peroleh?
S : Hasilnya yaitu 51
A. Tes pertama
1. Untuk mengetahui tahap memahami masalah dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ketahui dari masalah diatas?
S : Yang saya ketahui U1= 6, U2= 11, U3=16
P : Apa yang anda akan cari dari masalah tersebut?
S : Banyaknya kursi pada bari ke-10 (U10)
P : Coba anda jelaskan masalah tersebut!
S : Masalanya mencari banyaknya suku ke-10
2. Untuk mengetahui tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ingin lakukan setelah mengetahui masalah tersebut?
S : Yang saya lakukan adalah mencari beda dengan mengurangkan U2 - U1
P : Bagaimana anda bisa menghitung pola berikutnya? Jelaskan!
S : Setelah saya mengetahui U1 dan bedanya, kemudian saya menulis rumus yaitu a + (n – 1)
b
3. Untuk mengetahui tahap melaksanakan rencana dalam pemecahan masalah.
Pertayaan:
P : Bagaimana cara anda menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan!
S : Dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui kedalam rumus yaitu nilai a, b dan n
P : Rumus apa yang anda gunakan?
S : Un = a + (n-1) b
P : Berapa hasil akhir yang anda peroleh?
S : Hasilnya yaitu 51
4. Untuk mengetahui tahap melihat kembali dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apakah anda yakin dengan jawaban yang anda temukan? jelaskan!
S : Iya, saya yakin
P : Apakah perhitugannya di cek?
S : Iya, saya menghitung kembali
P : Menurut anda ada cara lain untuk menjawab soal ini?
S : Sepertinya ada tapi bingung
P : Bagaimana cara anda mengecek kembali jawaban-jawaban yang anda temukan?
S : Cuma sekilas aja sudah dikerjakan semua atau belum
B. Tes Kedua
1. Untuk mengetahui tahap memahami masalah dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ketahui dari masalah diatas?
S : Yang saya ketahui U1= 52, U2= 65, U3= 78
P : Apa yang anda akan cari dari masalah tersebut?
S : Banyaknya buah pada hari ke-7 (U7)
P : Coba anda jelaskan masalah tersebut!
S : Masalanya mencari banyaknya suku ke-7
2. Untuk mengetahui tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apa yang anda ingin lakukan setelah mengetahui masalah tersebut?
S : Yang saya lakukan adalah mencari bedanya dengan mengurangkan U2 - U1
P : Bagaimana anda bisa menghitung pola berikutnya? Jelaskan!
S : Setelah saya mengetahui U1 dan bedanya, kemudian saya menulis rumus yaitu a + (n – 1)
b
3. Untuk mengetahui tahap melaksanakan rencana dalam pemecahan masalah.
Pertayaan:
P : Bagaimana cara anda menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan!
S : Dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui kedalam rumus yaitu nilai a, b dan n
P : Rumus apa yang anda gunakan?
S : Un = a + (n-1) b
P : Berapa hasil akhir yang anda peroleh?
S : Hasilnya yaitu 150
4. Untuk mengetahui tahap melihat kembali dalam pemecahan masalah.
Pertanyaan:
P : Apakah anda yakin dengan jawaban yang anda temukan? jelaskan!
S : Iya, saya yakin
P : Apakah perhitugannya di cek?
S : Tidak karna saya sudah yakin perhitugannya sudah benar
P : Menurut anda ada cara lain untuk menjawab soal ini?
S : Sepertinya ada tapi bingung
P : Bagaimana cara anda mengecek kembali jawaban-jawaban yang anda temukan?
S : Saya tidak mengecek kembali
DAFTAR NILAI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
SUBJEK WAWANCARA
NO S Soal 1 Soal 2 T N M GB
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
1 Risna B 5 3 5 4 5 5 5 4 36 90 90 DV
2 M.Din N 5 2 5 4 5 4 5 4 34 85 85 CV
3 Nur 5 2 5 4 5 4 4 4 33 82,5 82,5 AC
4 M.Fahril 5 4 5 4 5 4 5 4 36 90 90 AS
Keterangan:
S: Subjek M1: Tahap Memahami Masalah M2: Tahap Membuat Rencana
M3: Tahap Melaksanakan Rencana M4: Tahap Melihat Kembali
T: Total Skor Tahap Kemampuan Pemecahan Masalah N: Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah
M: Mean (Rata-Rata) GB: Gaya belajar CV: Converger
AC: Accommodator AS: Assimilator DV: Diverge
Pelaksanaan Pengisian Angket Gaya Belajar Di Kelas VIII MTs Negeri 4 Enrekang
C
RIWAYAT HIDUP