AULIYA RAHMAH
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
i
PENGARUH METODE MEMBACA GLENN DOMAN TERHADAP
KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK DI KELOMPOK
BERMAIN IDAMAN KABUPATEN MAROS
SKRIPSI
Oleh
AULIYA RAHMAH
1749041008
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nim : 1749041008
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar merupakan
hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri. Apabila
mengandung unsur plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.
Auliya Rahmah
iv
MOTTO
Ku Peruntukkan:
Kepada kedua orang tuaku, seluruh keluargaku, dan teman-temanku yang selalu
memberikan semangat, motivasi, nasehat, kasih sayang yang begitu besar
selama saya berjuang dalam menyelesaikan skripisi ini.
v
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode membaca Glenn
Doman terhadap kemampuan membaca permulaan anak di Kelompok Bermain
Idaman Kabupaten Maros. Pedekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi Experiment Design. Populasi
dalam penelitian ini yaitu kelas B Kelompok Bermain Idaman Kabupaten Maros
dan pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan sampel jenuh. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 12 anak yang dibagi kedalam kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis deskriptif dan
teknik analisis statistik nonparametrik. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
bahwa peningkatan kemampuan membaca permulaan anak yang diberi perlakuan
menggunakan metode membaca Glenn Doman pada kelas eksperimen lebih baik
dari kelas kontrol. Hal ini yang membuktikan bahwa metode membaca Glenn
Doman berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan anak.
Kata Kunci: Kemampuan membaca permulaan, Metode Glenn Doman
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur bagi Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini dengan judul “Pengaruh metode
sebagai salah satu syarat tugas akhir guna meraih Gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan
yang penulis alami, namun berkat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak,
hambatan dan kesulitan tersebut dapat diatasi. Penulis telah mencurahkan segala
skripsi ini, penulis mendapatkan dukungan, bimbingan saran dan bantuan dari
berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini, dengan rasa hormat penulis
mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Parwoto, M.Pd selaku pembimbing I
dan ibu Dr. Azizah Amal, SS., M.Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai
1. Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.Tp. IPU. Rektor Universitas Negeri Makassar
vii
2. Dr. Abdul Saman, M.Si., Kons Dekan, Dr. Mustafa, M.Si sebagai Wakil
Dekan I, Dr. Pattaufi, S. Pd., M.Si sebagai Wakil Dekan II, Dr. H. Ansar, M.Pd
4. Dr. Azizah Amal, SS., M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini yang memberikan banyak ilmu dan bimbingan bagi
Usia Dini yang telah memberikan pengetahuan dalam perkuliahan. Serta Staf
di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang telah
6. Ibu Andi Munawarah, selaku kepala sekolah Kelompok Bermain Idaman atas
penelitian.
viii
8. Kelima saudaraku Amelya Fitriana, Asis Nurwahyu, Ali Akbar Velayati,
Achmad Nurhadi, dan Ariq Risqullah Musaddaq serta kedua kakak iparku
Melanis dan Syaleha yang juga turut memberikan doa, motivasi dan bantuan
10. Teman seperjuangan selama perkuliahan dari awal hingg akhir Nur hikmawati
dan Nur Rahmatika putri serta Nabilah Hf. yang turut menemani, membantu
11. Teman-teman IMM UNM khususnya IMM FIP yang telah membantu dan
memberi dukungan.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
kasih kepada kedua orang tua tercinta, bapak Drs.Abdul Syukur dan Ibu Wahidah,
segalanya demi kepentingan penulis, yang sampai detik ini tiada hentinya
menghanturkan doa, kasih sayang, motivasi dan dukungan yang sangat berharga
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. Terima kasih dengan setulus hati,
semoga Allah memberikan balasan kepada semua pihak yang telah memberikan
ix
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
Auliya Rahmah
x
DAFTAR ISI
A. Kajian Teori 8
1. Membaca Permulaan 8
2. Metode Glenn Doman 19
B. Kerangka Pikir 32
C. Hipotesis 34
BAB III METODE PENELITIAN 35
xi
E. Definisi Operasional Variabel 36
F. Teknik Pengumpulan Data 37
G. Teknik Analisis Data 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................40
A. Penyajian Data, Proses, dan Hasil Penelitian ............................................40
B. Saran ..........................................................................................................66
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Persuratan
Lampiran 12 Dokumentasi
Riwayat Hidup
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah seorang anak yang memiliki rentang usia 0-6 tahun.
Usia ini memiliki ciri khas dalam perubahan tingkah laku. Menurut Sulistyawati
dan Sujarwo (2016: 29), “Anak usia dini merupakan masa yang tepat untuk
melakukan pendidikan. Pada masa ini, anak sedang mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan yang luar biasa”. The golden age atau masa keemasan
merupakan masa dimana anak memiliki banyak potensi yang sangat baik untuk
hanya segi fisik saja yang berkembang pada fase ini, tetapi juga dari segi psikologis
hingga intelegentinya. Anak usia dini perlu mendapat upaya pembinaan karena usia
Artinya jika terjadi hambatan pada masa anak usia dini maka akan mengakibatkan
terhambatnya pada masa-masa selanjutnya. Pengalaman pada masa anak usia dini
nomor 137 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia dini pasal 1
1
2
Salah satu aspek yang dikembangkan sejak usia dini adalah bahasa. Aspek
bisa memahami kata, kalimat, dan dapat memahami hubungan antara bahasa lisan
dan tulisan. Menurut suhartono dalam puspitorini (2018: 42), “Bahasa anak adalah
bahasa yang dipakai oleh anak untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan,
baik lisan, tulisan atau isyarat yang berdasarkan pada suatu sistem dari simbol-
simbol. Bahasa juga merupakan cara untuk menyampaikan pesan yang diinginkan
berkomunikasi.
Salah satu aspek bahasa yang harus dipersiapkan dan dikembangkan pada
membaca kata. Tahapan perkembangan bahasa anak usia dini berkembang seiring
bertambah koleksi suku katanya. Hal tersebut terjadi karena pengaruh lingkungan,
nasional pendidikan anak usia dini antara lain: (1) menyebtkan simbol-simbol huruf
yang dikenal; (2) mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada
disekitarnya; (3) menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi atau huruf
awal yang sama; (4) memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf dan ; (5)
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis
dengan melibatkan berbagai macam fungsi kognitif dan aktifitas fisik maupun
mental. Aktifitas fisik yang dimaksud yaitu gerakan mata, sedangkan aktifitas
permulaan bagi anak merupakan kemampuan membaca tingkat awal yang dapat
mengenali suku kata, dapat mengucapkan bunyi huruf, dan memahami berbagai
simbol huruf dalam suatu tulisan dan gambar”. Pembelajaran yang dapat
pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan minat anak seperti belajar sambil
2020 terhadap anak usia 5-6 tahun terhadap kemampuan membaca permulaan
anak dalam mengenal konsep huruf dan kata sebagai tahapan proses membaca
observasi langsung dan bertanya pada guru sebelum diadakan penelitian atau
tindakan, didapatkan hasil bahwa sebagian besar anak yaitu 14 dari 20 anak belum
dari guru menggunakan metode eja dengan media buku, lembar kerja anak dan
papan tulis.
Hal ini dapat terlihat ketika guru menulis huruf dan kata di papan tulis dan
anak disuruh mengeja satu per satu huruf yang ada di dalam kata tersebut lalu
membacanya. Guru menjadi pusat pembelajaran dan anak duduk di tempat masing-
masing sehingga anak kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Proses
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi serta
pembelajaran yang menarik. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan
5
siswa di dalam kelas menentukan keberhasilan belajar siswa. Maka seorang guru
suatu cara penyampaian materi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Seorang guru harus mampu memilih metode yang baik agar siswa tidak
bosan.
berisi kata yang biasa disebut flash card. Kartu kata yang digunakan tersebut
dibacakan secara cepat dihadapan anak dan dilakukan secara berulang. Metode
Sehingga dari kata yang bermakna, anak-anak dapat langsung mengenal huruf dan
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Kabupaten Maros?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
1. Manfaat teoritis
sumber penelitian.
2. Manfaat praktis
a. Bagi anak
b. Bagi guru
anak.
permulaan anak.
c. Bagi sekolah
d. Bagi peneliti
A. Kajian Teori
1. Membaca permulaan
beberapa kegiatan seperti mengenali huruf, suku kata, kata, dan kalimat.
adalah keterampilan dasar pada aspek bahasa anak yang akan dijadikan bekal
satu kesatuan kegiatan terpadu yang mencakup beberapa kegiatan dan lebih
berupa huruf, kata, dan kalimat sederhana. Hal ini dapat menambah
8
9
kemampuan membaca tingkat awal, yaitu anak dapat mengenali suku kata,
keterampilan dasar siswa dan sebagai alat untuk mengetahui makna dan isi
dasar pada aspek pekembangan bahasa anak yang dijadikan bekal untuk
kegiatan yang mencakup berbagai kegiatan seperti mengenal huruf dan kata,
menghubungkan kata dan bunyi, serta menarik kesimpulan dari bacaan yang
ada. Menurut Nahdi & Yunitasari (2019), membaca permulaan atau membaca
bunyi yang terdiri dari huruf, kata, maupun kalimat dalam bentuk yang
sederhana.
tahap awal yang dilakukan oleh anak untuk belajar mengenal huruf atau
pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa
2013).
kata, kata, dan kalimat sederhana dengan baik dan benar. Dalam membaca
permulaan anak dapat mengenal berbagai bunyi huruf dan kata yang akan
adalah agar anak mampu mengenal huruf, membaca kata dan kalimat
11
PAUD, TK, RA, atau lembaga sederajatnya yaitu hanya pada mengenalkan
huruf, suku kata, dan kata dasar. Anak belajar mengenal huruf, merangkai
Nurbiana Dhieni (Gading, dkk., 2019: 271), menjelaskan ada lima tahap
Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku, anak berpikir
bahwa buku itu adalah sesuatu yang penting, dan anak selalu bawa
buku kesukaannya.
2) Tahap pembentukan konsep diri (self concept stage)
Anak memposisikan dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan
dirinya dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca.
3) Tahap membaca gambar (Bridging reading stage)
Anak memahami benda yang dicetak, mulai dapat menemukan kata
yang sudah dikenal, mengulang kembali cerita yang tertulis, dan telah
mengenal abjad.
4) Tahap pengenalan bacaan (Take-off reader stage)
Anak mulai tertarik dengan bacaan dan mulai menggunakan tanda-
tanda yaitu grafofonik, semantik, dan sintaksis.
5) Tahap membaca lancar (independent reader stage)
Pada tahap ini anak sudah dapat membaca berbagai jenis buku secara
bebas. Namun, orang tua dan guru masih tetap harus membacakan
buku pada anak.
Tahap perkembangan membaca menurut Cochrane (Laely, 2013),
yaitu: 1) Tahap magic (magical stage); 2) Tahap konsep diri (self concept
reading stage); 4) Tahap lepas landas atau tahap pengenalan bacaan (take-off
reader stage).
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis,
dan jenis kelamin. Misalnya kelelahan, kondisi yang tidak
menguntungkan bagi anak untuk belajar.
2) Faktor intelektual
Dalam faktor intelektual terdapat hubungan positif antara kecerdasan
yang ditunjukkan oleh IQ dengan rata-rata peningkatan remedial
membaca.
3) Faktor lingkungan
Faktor lingkungan mencakup latar belakang pengalaman anak dan
status sosial ekonomi keluarga.
13
4) Faktor psikologis
Dalam faktor psikologi mencakup motivasi, minat baca, kematangan
sosio, kematangan emosi, dan kepercayaan diri.
e. Faktor pendukung dan penghambat membaca permulaan
2013), yaitu:
2018).
14
dikutip dari Halimah (2014) ada beberapa metode yang dapat dijadikan
1) Metode Eja
dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai contoh A/a, B/b, C/c, E/e, F/f,
dan seterusnya, dilafalkan sebagai (a), (be), (ce), (de), (e), (ef), dan
dengan suku kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah
menulis rangkaikan huruf yang serupa suku kata. Sebagai contoh, diambil
kata ‘buku’ tadi, selanjutnya, anak diminta menulis seperti ini : bu-ku
buku.
suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat diupayakan mengikuti
15
berbahasa.
2) Motode Bunyi
berasal dari pertama atau permula dari kata yang ia dengar, melalui proses
metode ini diawali dengan pengenalan suku kata, seperti: ba, bi, bu, be, bo
/ ca, ci, cu, ce, co / da, di, du, de, do / ka, ki, ku, ke, ko/., dan seterusnya.
bermakna. Sebagai contoh, dari daftar suku kata tadi, guru dapat membuat
di bawahnya, yakni dari kalimat ke dalam kata dan dari kata ke dalam
4) Metode Kata
sebuah kata tertentu. Kata ini kemudian dijadikan lembaga sebagai dasar
5) Metode Global
mengurangi salah stau kalimat menjadi kata; kata menjadi suku kata; dan
Sebagai contoh, di bawah ini dapat anda lihat bahan ajar untuk
Ini mama
Ini buku
17
Ini buku
ini buku
i-ni bu-ku
i-n-i b-u-k-u
Metode ini merupakan salah satu jenis metode yang bisa digunakan
mengenal konsep kata. Kalimat utuh yang dijadikan tonggak dasar untuk
penguraian ini terus berlanjut hingga pada wujud satuan bahasa terkecil
Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
anak usia 5-6 tahun meliputi: (1) menyebutkan simbol-simbol huruf yang
18
dikenal; (2) mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada
huruf awal yang sama; (4) memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
melafalkan kata-kata yang memiliki suku kata awal atau suku kata akhir yang
permulaan adalah: (1) mengenal huruf; (2) menyebutkan simbol huruf; (3)
menyebutkan kelompok kata yang memiliki huruf awal yang sama; (4)
melafalkan kata yang mempunyai suka awal atau suku akhir yang sama;
human potential pada tahun 1955 dan mulai merintis bidang pengembangan
otak anak. Menurut Safitri (2019: 17) metode glenn doman adalah :
menggunakan kartu edukasi berupa flash card. Teori glenn doman mengatakan
bahwa cara mengajarkan anak membaca ialah dengan mengenalkan kata yang
Metode glenn doman adalah suatu metode yang diciptakan oleh ahli
otak yang bernama Glenn Doman. Metode yang digunakan berupa kartu-kartu
dengan berbagai ukuran tulisan yang dapat membantu anak membaca dengan
langsung mengenalkan kata bermakna dan sudah akrab pada pikiran anak atau
20
flash card. Dimana media flash card ini menggunakan gambar dan tulisan
sehingga dapat memudahkan anak untuk mengingat nama dan wujud benda
ataupun maknanya meskipun ukuran gambar lebih kecil dari ukuran katanya.
Gambar hanya sebagai wakil dari tulisan yang diajarkan. Media ini ditulis pada
karton putih, huruf ditulis dengan warna merah dan menggunakan huruf kecil,
bukan kapital serta terdapat gambar yang menggambarkan arti kata tersebut
(Khasanah, 2018).
kartu yang berisi kata yang biasa disebut flash card. Kartu kata yang digunakan
tersebut dibacakan secara cepat dihadapan anak dan dilakukan secara berulang.
Metode membaca glenn doman adalah dengan langsung membaca kata yang
menggunakan beberapa alat media berupa flash card (pada tahap 1 sampai 3
kata yang ditulis pada karton putih dengan huruf ditulis dengan warna merah
dan tahap 4 huruf ditulis dengan warna hitam menggunakan huruf kapital).
Pertama yaitu dengan mengenalkan kata maksimal tiga kali sehari dengan
21
jumlah lima kata. Hal itu dilakukan dengan duduk berhadapan antara guru dan
anak dengan jarak 1 sampai dengan 1,5 meter, dalam mengajarkan anak harus
dalam keadaan rileks dan mau bermain flash card, saat mem-flash kecepatan
tidak lebih dari 1 detik untuk tiap tulisan dan gambar karena dengan kartu yang
cepat ini akan membuat otak kanan untuk bekerja menerima informasi yang
ada di flash card. Apabila telah selesai maka guru menunjukkan rasa senang
dengan memuji, memeluk dan mencium anak, mem-flash dilakukan setiap hari
selama satu minggu, kemudian setelah satu minggu diganti dengan kata lain
agar anak dapat merespon dengan baik apa yang telah diajarkan.
1) Tahap pertama
kata saja. Jika anak mempelajari 15 kata ini maka dia sudah siap untuk
terdiri dari kata-kata yang paling dikenal dan paling dekat dengan
makanan kesukaan atau sesuatu yang dianggap penting untuk diketahui oleh
anak.
baju, ayam. Bahan belajar ini diulang sebanyak tiga kali dengan jarak
c) Hari ketiga, pengulangan 5 kata di hari pertama dan hari kedua masing-
masing sebanyak tiga kali. Kemudian akan ditambah dengan 5 kata yang
baru, penambahan 5 kata yang baru ini juga diulang sebanyak tiga kali.
kemajuannya. Pilih kata kesukaannya yaitu pilih dua kartu yang sudah
halaman tulisan kata “apel” dan “ayam” di depan anak. Mintalah anak
mana apel?”. Jika anak tersebut menunjukkan kata yang benar, pastikan
ibu gembira dan tunjukkan kegembiraan anda dan jika anak tidak
memberikan jawaban atau salah, tunjukkan kata yang benar dan teruskan
pelajarannya.
2) Tahap kedua
telinga, mulut, lidah, dagu, gigi, bibir, leher, siku, rambut, paha, dada, kuku,
kedua.
b) Dari 20 kata baru pada tahap kedua, ambil 10 kata dan jadikan 2
c) Jadi sekarang, 3 kelompok kata dari tahap pertama yang sudah ditambah
kata-kata baru dan 2 kelompok kata baru dari tahap kedua sehingga ada
e) Setelah 5 hari ganti satu kata dari masing-masing kelompok dengan kata
f) Setelah itu, setiap hari ganti 1 kata lama dari masing-masing kelompok
kata dengan 1 kata baru. Dengan demikian setiap hari anak belajar 5 kata
3) Tahap ketiga
Sampai tahap ini orang tua maupun anak harus melakukan permainan
membaca ini dengan kesenangan dan minat besar. Kita harus ingat bahwa
sedang menanamkan cinta belajar dalam diri anak dan kecintaan ini akan
24
a) Terdiri dari nama-nama benda disekeliling anak serta lebih dari 2 suku
kata, mislanya: kursi, meja, dinding, lampu, pintu, jendela, tangga dan
lain-lain.
b) Gunakan cara pada tahap kedua dengan setiap hari menambah kata baru
c) Setelah kata benda, masukkan kata milik, misalnya: piring, gelas, topi,
e) Pada tahap kata perbuatan, agar lebih menarik sambil menunjukkan kata
tahap pertama.
4) Tahap keempat
5) Tahap kelima
25
Setelah anak menguasai 50 sampai dengan 150 kata. Maka anak mulai
a) Membuat 15 kata dibagi dalam 3 set yaitu: set A, set B dan set C
b) Angkat salah satu kata misalnya “apel” dan katakan pada anak “ini
dibaca apel”
(3) Wajah anak pun perlu diperhatikan dengan baik dan serius, karena
guru atau orangtua dapat mengetahui kata mana yang disukai oleh
anak.
(5) Setelah membaca lima kata, guru berhenti untuk memberi kata
d) Hari kedua set A sebanyak tiga kali dan ditambah set B tiga kali.
26
e) Hari ketiga set A sebanyak tiga kali, set B sebanyak tigakali dan set C
a) Tahap ini merupakan tahap jembatan antara kata pada susunan kata
susunan kata
c) Dilakukan seperti tahap kedua, tiap set dibaca lima susunan kata.
Setelah anak menguasai 50 sampai dengan 150 kata. Maka anak mulai
Dalam penelitian ini, penulis hanya berfokus pada tahap pertama, yaitu
pengenalan kata (words) dengan media flash card dan membaca kata (belum
kalimta).
Pengenalan kata dilakukan dengan permainan flash card yang terdiri dari 15
kata, dengan menggunakan kata-kata yang sudah sering didengar anak. Set A,
Keluarga, terdiri dari 5 kata, yaitu ayah, mama, kakak, adik, dan bibi. Set B,
buah-buahan, yaitu jeruk, apel, pisang, pepaya, dan kelapa. Set C, nama warna,
yaitu, merah, kuning, hijau, biru, hitam. Prosedur pelaksanaan sama dengan
sebagai berikut:
s, a, n, g, atau suku kata “pi” dan “sang” yang keduanya tidak bermakna.
Jadi, anak langsung diajarkan membaca kata “pisang” dan dia pasti
dikembangkan secara efektif, maka tanpa harus kita arahkan lagi anak
dalam kalimat lain. Apabila diajarkan membaca dengan cara dieja per
suku kata maka anak harus berupaya ganda dalam membaca dengan
mengeja suku kata dan berpikir tentang apa bacaan yang disajikan.
mengajar peserta didik agar mereka bisa cepat membaca ialah dengan
didik).
langkah awal untuk mengajar bati/balita membaca dalam usia dini tanpa
1) Persiapan
anak.
e) Jika sudah siap, katakan dengan antusias dan wajah senang bahwa
1,5 meter. Jika peserta didik belum bisa duduk sendiri, pendidik
flashcards.
pendidik ucapkan.
paling belakang.
30
menciumnya.
masih ingin bermain. Hal ini akan membuat peserta didik mau
ini:
(1) Pilih 2 kartu yang sudah pernah dimainkan oleh anak anda.
didik.
yang benar.
(4) Jika peserta didik mengambil kartu yang salah, katakan “ini
“salah!”
(5) Jika peserta didik menyebutkan nama yang salah, katakan “ini
sebagai berikut :
B. Kerangka pikir
Masa usia dini adalah masa emas (golden age). Di mana pada masa ini,
bahasa yang penting untuk dikembangkan pada anak adalah membaca. Berkaitan
untuk diajarkan pada anak usia dini termasuk anak TK kelompok B. Namun
masih menggunakan metode eja. Hal ini mengakibatkan anak di KB Idaman masih
Salah satu cara yang dapat digunakan guru dalam membantu anak untuk
suatu metode belajar dengan bermain untuk menstimulasi otak agar berkembang
lebih baik dengan menggunakan media berupa flashcard dengan huruf ditulis warna
merah dan menggunakan huruf latin. Glenn Doman berteori bahwa mengajarkan
anak membaca dengan mengenalkan satu kata yang bermakna, sudah akrab pada
33
pikiran anak atau sudah sering didengar dalam keseharian mereka. Hal ini akan
sangat membantu anak dalam mengingat kata-kata apa yang diajukan melalui flash
card tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:
Indikator:
Kemampuan 1. Melafalkan kata yang mempunyai suka kata awal dan suku kata
Membaca akhir yang sama.
Permulaan 2. Menghubungkan gambar atau benda dengan kata.
3. Membaca kata
Langkah-langkah:
a) Membuat 15 kata dibagi dalam 3 set yaitu: set A, set B dan set C
b) Angkat salah satu kata misalnya “apel” dan katakan pada anak
“ini dibaca apel”
a. Memberikan tidak lebih dari 1 detik
b. Mengambil kartu dari belakang
c. Wajah anak pun peru diperhatikan dengan baik dan serius,
karena guru atau orangtua dapat mengetahui kata mana yang
disukai oleh anak.
Metode d. Tidak boleh meminta anak mengulangi kata-kata yang
Membaca dibacakan guru atau orangtua.
Glenn e. Setelah membaca lima kata, guru berhenti untuk memberi kata
Doman kembali, lalu peluk anak dengan hangat, hal ini menunjukkan
kebahagiaan dan kegembiraan guru atau orangtua dengan
nyata dan luar biasa, sehingga anak dapat memahami dan
merasakan bahwa kegiatan tersebut membuat guru atau
orangtua gembira.
c) Hari pertama set A sebanyak tiga kali.
d) Hari kedua set A sebanyak tiga kali dan ditambah set B tiga kali.
e) Hari ketiga set A sebanyak tiga kali, set B sebanyak tigakali dan
set C sebanyak tiga kali juga.
f) Hari keempat sampai hari ke enam sama seperti hari ketiga.
C. Hipotesis Penelitian
Ho diterima apabila Thitung < Ttabel dan Zhitung < Ztabel, artinya tidak ada
Kab.Maros.
Kab.Maros.
Ho diterima apabila Thitung < Ttabel dan Zhitung < Ztabel, artinya tidak ada
Kab.Maros.
Kab.Maros.
BAB III
METODE PENELITIAN
karena data yang diolah dalam bentuk angka. Adapun jenis penelitian yang
C. Desain penelitian
eksperimen dan kelompok kontrol yang diawali dengan sebuah tes awal (pre-test)
Penelitian kemudian diakhiri dengan sebuah tes akhir (post test) . Dengan demikian
O1 X O2
O3 O4
35
36
Keterangan:
X : Perlakuan (treatment)
1. Populasi
2. Sampel
populasi kurang dari 30 orang (Sugiyono, 2017). Jadi sampel dalam penelitian
dari 10 anak sebagai kelas eksperimen dan 10 anak sebagai kelas kontrol.
cepat menggunakan kartu yang berisi kata yang biasa disebut flash card.
metode Glenn Doman yaitu membuat 15 kata dibagi dalam 3 set yaitu: set
A, set B dan set C, kemudian angkat salah satu kata misalnya “apel” dan
katakan pada anak “ini dibaca apel”. Hari pertama set A sebanyak tiga kali,
haari kedua set A sebanyak tiga kali dan ditambah set B tiga kali, dan hari
ketiga set A sebanyak tiga kali, set B sebanyak tigakali dan set C sebanyak
tiga kali juga serta hari keempat sampai hari ke enam sama seperti hari
ketiga.
tersebut. Adapun yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu kemampuan
melafalkan kata yang mempunyai suka kata awal dan suku kata akhir yang
sama, menghubungkan gambar atau benda dengan kata serta membaca kata.
yaitu:
1. Tes
38
Tes yang digunakan yaitu tes perlakuan dengan cara meminta anak
menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal atau suku kata akhir
yang sama, mencocokkan gambar atau benda dengan kata yang sesuai dan
2. Observasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
Dimana :
Z = Landasan pengujian
N = Jumlah sampel
eksperimen dan 10 anak kelas kontrol. 2) Melakukan Pre-test (O1 dan O3) untuk
Bermain ini didirikan pada tahun 2016 dengan kepala sekolah Ibu Andi
Munawarah dan memiliki tenaga pendidik sebanyak tiga orang serta satu
40
41
a. Perencanaan
berikut:
b. Pelaksanaan
atau belajar dari rumah tetapi kadang kala murid datang tetapi tetap
protokol kesehatan.
Pada kegiatan awal anak akan berbaris dan melakukan olah tubuh
setelah itu anak istirahat dengan bermain bebas dan makan bersama. Pada
kegiatan akhir ini meliputi kegiatan tanya jawab terkait dengan kegiatan
posttest.
1) Pelaksanaan Pre-test
anak satu persatu untuk menyebutkan kata yang mempunyai suku kata
awal atau suku kata akhir yang sama sama dengan peneliti
gambar atau benda dengan kata yang sesuai, dan meminta anak
metode Glenn Doman dimana nilai terkecil sebesar 1 dan nilai terbesar
a. Hari pertama
binatang, subtema binatang yang hidup di darat dan sub sub tema
tema kali ini yaitu dengan memberi pertanyaan kepada anak apa-
cepat. Pada hari pertama, kata yang diperlihatkan yaitu set A: sapi,
card set A dengan kata yang sama yaitu sapi, kambing, ayam,
b. Hari kedua
binatang, subtema binatang yang hidup di darat dan sub sub tema
tema kali ini yaitu dengan memberi pertanyaan kepada anak apa-
cepat. Pada hari kedua, kata yang diperlihatkan yaitu Set A: sapi,
card set A dengan kata yang sama yaitu sapi, kambing, ayam,
48
kucing, dan burung serta set B yaitu kaki, tangan, mata, hidung dan
mulut.
c. Hari ketiga
binatang, subtema binatang yang hidup di air dan sub sub tema
hidup di air.
cepat. Pada hari ketiga, kata yang diperlihatkan yaitu Set A: sapi,
49
hidung dan mulut dan ditambah set C: meja, kursi, pensil, buku,
card set A dengan kata yang sama yaitu sapi, kambing, ayam,
kucing, dan burung serta set B yaitu kaki, tangan, mata, hidung dan
d. Hari keempat
binatang, subtema binatang yang hidup di air tawar dan sub sub
cepat. Pada hari keempat, kata yang diperlihatkan sama seperti hari
ketiga yaitu Set A: sapi, kambing, ayam, kucing, dan burung, set
B: kaki, tangan, mata, hidung dan mulut dan ditambah set C: meja,
card set A dengan kata yang sama yaitu sapi, kambing, ayam,
kucing, dan burung serta set B yaitu kaki, tangan, mata, hidung dan
e. Hari kelima
binatang, subtema binatang yang dapat terbang dan sub sub tema
dapat terbang.
cepat. Pada hari kelima, kata yang diperlihatkan sama seperti hari
ketiga yaitu Set A: sapi, kambing, ayam, kucing, dan burung, set
B: kaki, tangan, mata, hidung dan mulut dan ditambah set C: meja,
card set A dengan kata yang sama yaitu sapi, kambing, ayam,
kucing, dan burung serta set B yaitu kaki, tangan, mata, hidung dan
f. Hari keenam
binatang, subtema binatang yang bisa terbang dan sub sub tema
bisa terbang.
cepat. Pada hari keenam, kata yang diperlihatkan sama seperti hari
kucing, dan burung, set B: kaki, tangan, mata, hidung dan mulut
dan ditambah set C: meja, kursi, pensil, buku, dan tas. Pada saat
pulang.
card set A dengan kata yang sama yaitu sapi, kambing, ayam,
kucing, dan burung serta set B yaitu kaki, tangan, mata, hidung dan
3) Pelaksanaa post-test
55
mempunyai suku kata awal atau suku kata akhir yang sama dengan
ini dilakukan untuk memberikan rasa gembira kepada anak anak yang
Doman.
anak yang diperoleh dari pemberian tes perlakuan yaitu sebelum (Pre-
mencocokkan gambar atau benda dengan kata yang sesuai dan anak
mampu menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal atau suku
kata akhir yang sama, anak mulai mampu mencocokkan gambar atau
58
benda dengan kata yang sesuai, dan anak mampu membaca kata dengan
mampu menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal atau suku
kata akhir yang sama, anak mampu mencocokkan gambar atau benda
dengan kata yang sesuai, dan anak mampu membaca kata dengan benar
menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal atau suku kata akhir
yang sama, anak mampu mencocokkan gambar atau benda dengan kata
yang sesuai, dan anak mampu membaca kata dengan benar tanpa bantuan
Doman:
suku kata awal atau suku kata akhir yang sama, belum mampu
mencocokkan gambar atau benda dengan kata yang sesuai, dan belum
16,67% yang mampu menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal
atau suku kata akhir yang sama, mulai mampu mencocokkan gambar atau
benda dengan kata yang sesuai, dan mampu membaca kata dengan benar
kata yang mempunyai suku kata awal atau suku kata akhir yang sama,
mampu mencocokkan gambar atau benda dengan kata yang sesuai, dan
mampu membaca kata dengan benar tanpa bantuan guru. Terdapat 2 anak
kata awal atau suku kata akhir yang sama, mampu mencocokkan gambar
atau benda dengan kata yang sesuai, dan mampu membaca kata dengan
Baik (BSB) terdapat 2 anak pada kelompok eksperimen dan 0 anak pada
1) Data kelas eksperimen (A) dan kelas control (B) perlakuan ditetapkan
pada uji wilcoxon. Dan nilai Z yang diperoleh dengan nilai Z pada uji
wilcoxon.
Idaman Kabupaten Maros. Namun, jika Thitung > Ttabel = H0 ditolak dan H1
Kabupaten Maros.
dan Ztabel yaitu 0,3289 maka di peroleh Zhitung 0,99 > Ztabel 0,3289 =
kontrol.
yang hanya mengikuti kegiatan membaca dengan metode eja. Dalam hal ini,
metode eja.
anak. Menurut Ani dan Fitria (2019), tujuan utama membaca permulaan adalah
agar anak mampu mengenal huruf, membaca kata dan kalimat sederhana
dengan lancar dan tepat. Metode Glenn Doman ialah suatu metode yang hampir
sama seperti metode flashcard yaitu menggunakan alat bantu kartu. Hanya saja
bentuk, sedangkan metode Glenn Doman langsung menuju pada huruf dan
kata. Pada penerapan metode ini terdapat salah satu manfaat yang dapat
skenario pembelajaran yang telah dibuat antara lain Sebelum memasuki kelas
63
untuk memulai kegiatan pembelajaran, terlebih dahulu anak akan berbaris dan
melakukan olah tubuh atau pemanasan sederhana. Pada kegiatan awal guru
mengarahkan anak duduk rapi dan meminta anak membaca doa dan bernyanyi.
dilaksanakan dan mengajak anak bercerita untuk membuat anak rileks sebelum
memulai bermain flash card. Setelah itu guru memulai kegiatan membaca
dilakukan oleh indria V.P, Sumarsih, dan Indria, N.A (2017) dengan judul
Yulianti, D., Hafidah, R., dan Dewi, N.K (2019) dengan judul penelitian
Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun” Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t diketahui thitung lebih dari ttabel
Doman Bagi Anak Tunarungu Kelas II Di SLB Negeri 1 Kota Blitar” Hasil
Doman.
A. Kesimpulan
berikut:
dalam kelas eksperimen dimana 0 anak yang masih dalam kategori belum
65
66
B. Saran
orang yang paling memahami kebutuhan dan minat anak didiknya. Praktek
yang sama dapat dipakai, yang perlu diperhatikan adalah penajaman dan
Ani, dan Fitria, E. 2019. Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Membaca
Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun. Ceria: jurnal pendidikan anak usia dini.
Volume 10, No.1, Juli 2019, 11-23.
Gading, I. K., Magta, M., & Pebrianti, F. 2019. Pengaruh Metode Suku Kata
Dengan Media Kartu Kata Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca
Permulaan. Mimbar ilmu, 24 (3), 270-276.
67
68
Nahdi, K., & Yunitasari, D. 2019. Literasi Berbahasa Indonesia Usia Prasekolah:
Ancangan Metode Dia Tampan Dalam Membaca Permulaan. Jurnal obsesi:
jurnal pendidikan anak usia dini, 4 (1), 446-453.
Pertiwi, A.D. 2016. Study Deskriptif Proses Membaca Permulaan Anak Usia Dini.
Jurnal pendidikan anak, 5 (1), 759-764.
Yulianti, D., Hafidah, R., Dewi, N. K. 2019. Pengaruh metode membaca glenn
doman terhadap kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun, 7(4),
403-415.
Zulianingsih, L., Imani Khan, R., & Yulianto, D. 2020. Media Putaran Kata Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini. Seling:
jurnal program studi PGRA, 6 (2), 115-122.
L
A
M
P
I
R
A
N
69
70
A. 6 Validasi Instrumen
76
77
Semester/Minggu ke/Hari ke : I / 11 / 1
Hari /tgl : Senin, 04 Oktober 2021
Kelompok usia :B
Tema/sub tema : Binatang / Hidup di darat (berkaki 2)
KD : 1.1- 2.3 - 2.4 - 3.2 - 4.2 - 3.6 - 4.6 - 3.11 - 4.1 - 13.15 -
4.15
Materi : - Membaca doa dan surah pendek
- Bersyukur atas nikmat tuhan
- Binatang ciptaan tuhan
- Macam – macam binatang hidup di darat
- Tidak menyakiti binatang
- Suara – suara binatang
- Perkembangbiakan binatang
Kegiatan main : Kelompok dengan kegiatan pengaman
Alat dan bahan : - Pensil
- Pensil warna
- Gambar ayam
Karakter : Rasa ingin tahu
Proses kegiatan
A. PEMBUKAAN
1. Penerapan SOP pembukaan
2. Berdiskusi tentang binatang yang hidup di darat
3. Berdiskusi tentang menyayangi binatang
4. Berdiskusi tentang suara-suara binatang
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain
B. INTI
1. Menyanyi lagu anak ayam
2. Mengamati gambar seekor ayam
3. Mengurutkan gambar seri perkembangbiakan ayam
4. Mewarnai gambar ayam
C. RECALLING
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
D. PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang
paling disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk besok
5. Penerapan SOP penutupan
78
E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat menghargai dan menyayangi binatang sebagai makluk ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan keterampilan
a. Dapat menyebutkan binatang yang hidup di darat
b. Dapat menceritakan perkembangbiakan ayam
c. Dapat warnai gambar ayam
79
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN INSTRUMEN
Pengaruh Metode Membaca Glenn Doman Terhadap Kemampuan Membaca
Permulaan Anak Di Kelompok Bermain Idaman Kabupaten Maros
Variabel
Indikator Pernyataan/Item
Penelitian
1. Melafalkan kata
yang mempunyai 1. Menyebutkan kata yang mempunyai
suka kata awal suku kata awal atau suku kata akhir
dan suku kata yang sama
Kemampuan akhir yang sama
membaca
permulaan 2. Menghubungkan
gambar atau 1. Mencocokkan gambar atau benda
benda dengan dengan kata yang sesuai
kata
3. Membaca kata 1. Membaca kata dengan benar
g) Membuat 15 kata dibagi dalam 3 set
yaitu: set A, set B dan set C
h) Angkat salah satu kata misalnya “apel”
dan katakan pada anak “ini dibaca
apel”
b. Memberikan tidak lebih dari 1 detik
c. Mengambil kartu dari belakang
d. Wajah anak pun peru diperhatikan
Metode dengan baik dan serius, karena guru
membaca atau orangtua dapat mengetahui kata
Glenn mana yang disukai oleh anak.
Doman e. Tidak boleh meminta anak
mengulangi kata-kata yang
dibacakan guru atau orangtua.
f. Setelah membaca lima kata, guru
berhenti untuk memberi kata
kembali, lalu peluk anak dengan
hangat, hal ini menunjukkan
kebahagiaan dan kegembiraan guru
atau orangtua dengan nyata dan luar
80
82
RUBRIK PENILAIAN
1. Menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal atau suku kata
akhir yang sama
Skor 4 : Jika anak mampu menyebutkan empat sampai lima kata yang
mempunyai suku kata awal atau suku kata akhir yang sama.
Skor 3 : Jika anak mampu menyebutkan dua sampai tiga kata yang
mempunyai suku kata awal atau suku kata akhir yang sama.
Skor 2 : Jika anak mampu menyebutkan satu sampai dua kata yang
mempunyai suku kata awal atau suku kata akhir yang sama.
Skor 1 : Jika anak belum mampu menyebutkan kata yang mempunyai suku
kata awal atau suku kata akhir yang sama.
2. Mencocokkan gambar atau benda dengan kata yang sesuai
Skor 4 : Jika anak mampu mencocokkan lima sampai enam gambar atau
benda dengan kata yang sesuai
Skor 3 : Jika anak mampu mencocokkan tiga sampai empat gambar atau
benda dengan kata yang sesuai
Skor 2 : Jika anak mampu mencocokkan satu sampai dua gambar atau
benda dengan kata yang sesuai
Skor 1 : Jika anak belum mampu mencocokkan gambar atau benda dengan
kata yang sesuai
3. Membaca kata dengan benar
Skor 4 : Jika anak mampu membaca kata dengan benar tanpa bantuan guru
dan mampu membantu teman.
Skor 3 : Jika anak mampu membaca kata dengan benar tanpa bantuan
guru.
Skor 2 : Jika anak mampu membaca kata dengan benar dengan bantuan
guru.
Skor 1 : Jika anak tidak mampu membaca kata dengan benar.
83
84
Lampiran 3
Skenario “Perlakuan kegiatan Penelitian”
Sebelum memasuki kelas untuk memulai kegiatan pembelajaran, terlebih
dahulu anak akan berbaris dan melakukan olah tubuh atau pemanasan sederhana.
Pada kegiatan awal guru mengarahkan anak duduk rapi dan meminta anak
pembelajaran yang akan dilaksanakan dan mengajak anak bercerita untuk membuat
hari pertama :
yaitu flash card yang terdiri dari set A (Sapi, Kambing, Ayam, Kucing, Burung),
set B (Tangan, Kaki, Mata, Hidung, Mulut), dan set C (Meja, Kursi, Buku,
2. Mengatur posisi duduk anak sebelum memulai pembelajaran. Guru dan anak
3. Flash card yang digunakan pada hari pertama yaitu set A. Kata ini diulang
sebanyak tiga kali dalam sehari dengan jarak minimal 1,5 jam.
4. Saat menggunakan flash card, kecepatan tidak lebih dari 1 detik dan mengambil
5. Wajah anak pun perlu diperhatikan dengan baik dan serius, karena guru dapat
7. Apabila telah selesai maka guru menunjukkan rasa senang dengan memuji anak.
85
dahulu anak akan berbaris dan melakukan olah tubuh atau pemanasan sederhana.
Pada kegiatan awal guru mengarahkan anak duduk rapi dan meminta anak
pembelajaran yang akan dilaksanakan dan mengajak anak bercerita untuk membuat
hari kedua :
yaitu flash card yang terdiri dari set A (Sapi, Kambing, Ayam, Kucing, Burung),
set B (Tangan, Kaki, Mata, Hidung, Mulut), dan set C (Meja, Kursi, Buku,
2. Mengatur posisi duduk anak sebelum memulai pembelajaran. Guru dan anak
3. Flash card yang digunakan pada hari kedua yaitu set A dan set B. Mengulang set
A sebanyak tiga kali dan menambah set B yang juga diulang sebanyak tiga kali.
4. Saat menggunakan flash card, kecepatan tidak lebih dari 1 detik dan mengambil
5. Wajah anak pun perlu diperhatikan dengan baik dan serius, karena guru dapat
7. Apabila telah selesai maka guru menunjukkan rasa senang dengan memuji anak.
86
dahulu anak akan berbaris dan melakukan olah tubuh atau pemanasan sederhana.
Pada kegiatan awal guru mengarahkan anak duduk rapi dan meminta anak
pembelajaran yang akan dilaksanakan dan mengajak anak bercerita untuk membuat
hari ketiga :
yaitu flash card yang terdiri dari set A (Sapi, Kambing, Ayam, Kucing, Burung),
set B (Tangan, Kaki, Mata, Hidung, Mulut), dan set C (Meja, Kursi, Buku,
2. Mengatur posisi duduk anak sebelum memulai pembelajaran. Guru dan anak
3. Flash card yang digunakan pada hari ketiga yaitu set A dan set B diulang
sebanyak tiga kali dan menambah set C yang juga diulang sebanyak tiga kali.
4. Saat menggunakan flash card, kecepatan tidak lebih dari 1 detik dan mengambil
5. Wajah anak pun perlu diperhatikan dengan baik dan serius, karena guru dapat
7. Apabila telah selesai maka guru menunjukkan rasa senang dengan memuji anak.
87
dahulu anak akan berbaris dan melakukan olah tubuh atau pemanasan sederhana.
Pada kegiatan awal guru mengarahkan anak duduk rapi dan meminta anak
pembelajaran yang akan dilaksanakan dan mengajak anak bercerita untuk membuat
yaitu flash card yang terdiri dari set A, set B, dan set C. Dimana terdapat 5 kata
setiap set.
2. Mengatur posisi duduk anak sebelum memulai pembelajaran. Guru dan anak
3. Flash card yang digunakan pada hari keempat, kelima dan keenam yaitu
mengulang 15 kata seperti di hari ketiga dan tidak ada penambahan kata-kata
4. Saat menggunakan flash card, kecepatan tidak lebih dari 1 detik dan mengambil
5. Wajah anak pun perlu diperhatikan dengan baik dan serius, karena guru dapat
7. Apabila telah selesai maka guru menunjukkan rasa senang dengan memuji anak.
88
Lampiran 4
Indikator
Melafalkan kata yang
Menghubungkan gambar atau
mempunyai suka kata awal dan Membaca kata
benda dengan kata
Nama suku kata akhir yang sama
No. Jumlah
Anak Menyebutkan kata yang
Mencocokkan gambar atau benda
mempunyai suku kata awal atau Membaca kata dengan benar
dengan kata yang sesuai
suku kata akhir yang sama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. PI √ √ √ 12
2. AN √ √ √ 9
3. HA √ √ √ 10
4. JR √ √ √ 8
5. BN √ √ √ 11
6. AG √ √ √ 10
Jumlah 60
89
90
Indikator
Melafalkan kata yang
Menghubungkan gambar atau
mempunyai suka kata awal dan Membaca kata
benda dengan kata
Nama suku kata akhir yang sama
No. Jumlah
Anak Menyebutkan kata yang
Mencocokkan gambar atau benda
mempunyai suku kata awal atau Membaca kata dengan benar
dengan kata yang sesuai
suku kata akhir yang sama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. AN √ √ √ 9
2. KM √ √ √ 5
3. IL √ √ √ 7
4. AA √ √ √ 8
5. AL √ √ √ 6
6. HA √ √ √ 8
Jumlah 43
Lampiran 6
Grafik Histogram
Hasil Pengolahan Data Penelitian
Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
14
12
10
0
1 2 3 4 5 6
91
92
Lampiran 7
HASIL PENYAJIAN DATA
Kelas Eksperimen
Hasil data penelitian kelompok eksperimen tentang kemampuan membaca
permulaan anak dari 6 anak adalah 12, 9, 10, 8, 11, 10.
a. Rentang J = 12 – 8 = 4
= 1 + 3,3 log 6
= 1 + (3,3) 0,7
= 1 + 2,31
= 3,31 = 3
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽 4
c. Panjang kelas = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = = 1,3 = 1
3
ΣX 60
𝑃= = = 10
𝑁 6
f. Median Me = 1⁄2 (n + 1)
Me = 1⁄2 (6 + 1)
Me = 1⁄2 (7)
Me = 3,5
Me = 8, 9, 10, 10, 11, 12 = 10
93
Kelas Kontrol
Hasil data penelitian kelompok kontrol tentang kemampuan membaca
permulaan anak dari 6 anak adalah 9, 5, 7, 8, 6, 8.
a. Rentang J =9-5=4
= 1 + 3,3 log 6
= 1 + (3,3) 0,7
= 1 + 2,31
= 3,31 = 3
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽 4
c. Panjang kelas = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = = 1,3 = 1
3
ΣX 43
𝑃= = = 7,2 = 7
𝑁 6
f. Median Me = 1⁄2 (n + 1)
Me = 1⁄2 (6 + 1)
Me = 1⁄2 (7)
Me = 3,5
Me = 5, 6, 7, 8, 8 9 = 7,5
94
Lampiran 8
Hasil data Thitung yang dapat diperoleh pada tabel berikut ini :
permulaan anak.
No. X1 X2 D D2
1. 9 12 -3 9
2. 5 9 -4 16
3. 7 10 -3 9
4. 8 8 0 0
5. 6 11 -5 25
6. 8 10 -2 4
Jumlah 43 60 -17 63
Hitunglah:
𝐷)2
S2D = [∑ 𝐷2 − [[(∑ ]/𝑛] / [𝑛 − 1]]
𝑛
S = √𝑆 2 𝐷/𝑛
= √3/6
= 0,28
= -17/0,28 = -61 = 61
95
Lampiran 9
Penyelesaian Rumus Mencari Nilai Z :
𝑁 (𝑁+1)
𝑇−
4
Z=
𝑁 (𝑁+1)(2𝑁+1)
√
24
6 (6+1)
61−
4
Z=
6 (6+1)(12+1)
√
24
61−42
4
Z= 42.13
√
24
19
4
Z=
√22,75
4,75
Z = 4,76
Z = 0,99 = 0,3289
Nilai Zhitung yang diperoleh yaitu 0,99 dan nilai Ztabel pada taraf α yaitu 0,05 yaitu .
0,3289. Dengan kriteria Zhitung (0,99) > Ztabel (0,3289) maka H1 diterima dan H0
ditolak artinya ada pengaruh metode Glenn Doman terhadap kemampuan membaca
permulaan anak.
96
Lampiran 10
Tabel Ttabel Bertanda Data Berpasangan Wilcoxon
𝛼
Ttabel = t 2 (𝑑𝑓)
= 0.05/2 (n1+n2-2)
= 0,025(6+6-2)
Ttabel = 0.025 (10) = 2,228
97
Lampiran 11
Tabel Wilcoxon Ztabel untuk Data Sampel Berhubungan
98
Lampiran 12
DOKUMENTASI KEGIATAN
Kelas Eksperimen
99
Kelas kontrol
100
RIWAYAT HIDUP
2003 dan tamat pada tahun 2005. Melanjutkan pendidikan di SD Inpres 12/79 biru
1 dan tamat pada tahun 2011. Kemudian di MTs Ma’had Hadits Al-junaidiyah biru
dan menjadi alumni pada tahun 2014. Selanjutkan di SMA Negeri 2 watampone
dan menjadi alumni pada tahun 2017. Setelah itu diterima melalui jalur SBMPTN
pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas
Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Makassar untuk Strata Satu (S1).