Anda di halaman 1dari 241

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

BERORIENTASI SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN


MASYARAKAT (SALINGTEMAS) PADA MATERI PERUBAHAN
LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS X IPA
DI MAN 2 JEMBER

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember


untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Biologi

Oleh:

Faikotul Hikmah
NIM : T20188054

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
2022
4

MOTTO

            

   


Artinya : Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan)
dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh
harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang
berbuat kebaikan(Qs-Al-A‟raf 7:56)

iv
5

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis persembahkan kepada

Allah SWT yang telah memberikan himmah sehingga penyusunan skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik. Dengan rendah hati, saya persembahkan skripsi

ini kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Bapak Sukiyanto dan Ibu Holiyah, terimakasih atas

segala doa, kasih sayang, perhatian, bantuan moral serta material, dan

semangat yang selalu diberikan setiap saat kepada saya. Semoga beliau selalu

dalam lindungan Allah SWT.

2. Adik saya Muhammad Shohil Mubarok serta kakek saya Suki dan nenek saya

Buama yang senantiasa ikut serta memberi dukungan dan motivasi kepada

saya selama proses mencari ilmu.

v
6

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha

Pengasih lagi Maha Penyayang, sehingga atas rahmat dan karunia-Nya, penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan lembar kerja peserta

didik (LKPD) berorientasi sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

(Salingtemas) pada materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di

Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember” dengan lancar. Sholawat serta salam

senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,

para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M. selaku Rektor UIN KHAS

Jember yang telah mendukung dan memfasilitasi selama proses kegiatan

belajar di lembaga ini.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan yang telah memfasilitasi proses studi di FTIK UIN KHAS

Jember.

3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M.Pd. selaku ketua jurusan pendidikan sains yang

telah memfasilitasi selama proses kegiatan belajar mengajar di lembaga

ini.

vi
7

4. Ibu Dr. Hj. Umi Farihah, M.M, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris

Biologi yang telah memberikan waktunya untuk membimbing dan

memberikan persetujuan judul skripsi ini.

5. Bapak Nanda Eska Anugrah Nasution, M.Pd. selaku dosen pembimbing

skripsi yang selalu membantu, memotivasi, dan memberi bimbingan dalam

penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Riduwan selaku kepala MAN 2 Jember yang telah berkenan

menerima, memberi kesempatan dan kemudahan kepada penulis untuk

melaksanakan kegiatan penelitian di MAN 2 Jember.

7. Ibu Munadiroh, S.Pd. selaku guru mata pelajaran biologi kelas X IPA 5 di

MAN 2 Jember yang telah berkenan membantu dan mempermudah dalam

memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

8. Ibu Wiwin Maisyaroh, S.Si., M.Si. dan Bapak Mohammad Wildan Habibi,

M.Pd. selaku validator ahli materi yang telah memberikan penilaian,

komentar, dan saran yang membangun mengenai materi yang disajikan

dalam pengembangan bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Berorientasi Sains, Lingkungan, Teknologi, Dan Masyarakat

(Salingtemas) pada Materi perubahan Lingkungan untuk Siswa Kelas X

IPA Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

9. Bapak Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. dan Ibu Laila Khusnah, M.Pd. selaku

validator ahli media yang telah memberikan penilaian, komentar, dan

saran yang membangun terhadap pengembangan bahan ajar Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Sains, Lingkungan, Teknologi, Dan

vii
8

Masyarakat (Salingtemas) pada Materi Perubahan Lingkungan untuk

Siswa Kelas X IPA Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

10. Bapak Shidiq Ardianta, S.Pd., M.Pd, selaku Validator Ahli Bahasa yang

telah memberikan penilaian, komentar, dan saran yang membangun

terhadap pengembangan bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Berorientasi Sains, Lingkungan, Teknologi, Dan Masyarakat

(Salingtemas) pada Materi Perubahan Lingkungan untuk Siswa Kelas X

IPA Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

11. Seluruh Dosen di Tadris Biologi khususnya, dan Dosen di Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah banyak memberikan ilmu kepada

penulis selama perkuliahan.

12. Seluruh guru-guru yang telah memberikan ilmu, membimbing dan

mendoakan kesuksesan saya dalam menuntut ilmu.

Semoga segala bimbingan, motivasi dan bantuannya dibalas oleh Allah

SWT sebagai amal kebaikan. Penulis menyadari bahwa keterbatasan ilmu

pengetahuan, kemampuan, dan wawasan dalam penyusunan skripsi ini masih jauh

dari sempurna, namun semoga karya ini bermanfaat.

Jember, 12 September 2022

Faikotul Hikmah
NIM. T20188054

viii
9

ABSTRAK
Faikotul Hikmah, 2022. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berorientasi Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat (Salingtemas)
pada Materi Perubahan Lingkungan untuk Siswa Kelas X IPA Di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.
Kata Kunci : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Salingtemas, Perubahan
Lingkungan
Integrasi sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat ke dalam
pembelajaran biologi menjadi keharusan di era kini guna mengoptimalkan
ketercapaian tujuan pembelajaran. Ketersedian bahan ajar yang mengintegrasikan
aktivitas salingtemas ke dalamnya mampu meningkatkan keaktifan dan
kemandirian belajar siswa yang akhirnya berpengaruh terhadap kualitas serta
keberhasilan tercapainya pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara terhadap guru biologi MAN 2 Jember, ditemukan bahwa tidak semua
siswa mencapai nilai KKM pada materi perubahan lingkungan. Hasil observasi
juga menemukan bahwa guru dalam pembelajarannya belum mengintegrasikan
salingtemas. Pembelajaran perubahan lingkungan yang belum terintegrasi
salingtemas berpotensi membuat capaian belajar peserta didik tidak optimal.
Dengan demikian maka dibutuhkan pengembangan sumber belajar perubahan
lingkungan yang di dalamnya mampu mengintegrasikan komponen salingtemas.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: 1) mendeskripsikan tingkat
kevalidan LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan
untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember 2) mendeskripsikan kepraktisan
LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan untuk siswa
kelas X IPA di MAN 2 Jember, 3) mendeskripsikan keefektifan LKPD
berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X
IPA di MAN 2 Jember.
Jenis penelitian yang digunakan merupakan Research and Development
dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan Analysis,
Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Populasi penelitian ini
adalah siswa kelas X IPA 5 MAN 2 Jember. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yakni angket, tes, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil validasi ahli materi
memperoleh persentase sebesar 86,33% dengan kriteria sangat valid, rata-rata
hasil validasi ahli media memperoleh persentase sebesar 84,99% dengan kriteria
sangat valid, validasi ahli bahasa memperoleh persentase sebesar 91,11%, validasi
ahli evaluasi memperoleh persentase sebesar 95,83% dan validasi guru
memperoleh persentase sebesar 86,33% dengan kriteria sangat valid. Hasil uji
respon siswa diperoleh skor persentase 90,37% dengan kategori sangat praktis dan
menarik untuk uji coba kelompok kecil, dan 88,85% dengan kategori sangat
praktis dan menarik untuk uji coba kelompok besar. Hasil uji keefektifan
berdasarkan nilai pretest dan postest menggunakan Uji T-Test di peroleh nilai sig
(0,00) < 0,05 dan untuk Uji N-Gain diperoleh skor = 0,71 dengan kriteria efektif
Jadi, dapat disimpulkan bahwa LKPD berorientasi salingtemas pada
materi perubahan lingkungan dinyatakan valid, praktis dan efektif digunakan
dalam proses pembelajaran.

ix
10

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................................ iii

MOTTO ..................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ........................................... 8

C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ............................................. 8

D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan ..................................... 9

E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan .............. 10

F. Definisi Istilah ................................................................................ 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 13

A. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 13

B. Kajian Teori ................................................................................... 18

C. Kerangka Berfikir ........................................................................... 39

x
11

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 40

A. Model Penelitian dan Pengembangan ............................................ 40

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ........................................ 41

C. Uji Coba Produk.............................................................................. 47

1. Desain Uji Coba Produk ............................................................ 48

2. Subjek Uji Coba Produk ............................................................ 49

3. Jenis data ................................................................................... 50

4. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 51

5. Teknik Analisis Data ................................................................. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ................ 61

A. Penyajian Data Uji Coba ................................................................. 61

B. Analisis Data ................................................................................... 93

C. Revisi Produk .................................................................................. 101

BAB V KAJIAN DAN SARAN ............................................................ 108

A. Kajian Produk Yang Telah di Revisi .............................................. 108

B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, Dan Pengembangan Produk

Lebih Lanjut .................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 112

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xi
12

DAFTAR TABEL

2.1 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dan Penelitian

Yang Akan Dilakukan ........................................................................... 16

3.1 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) .............................. 43

3.2 Kisi-kisi Angket Ahli Materi ................................................................ 52

3.3 Kisi-Kisi Angket Validasi Media .......................................................... 52

3.4 Kisi-Kisi Angket Validasi Bahasa ........................................................ 53

3.5 Kisi-kisi Angket Guru Biologi .............................................................. 54

3.6 Kisi-kisi Angket Siswa.......................................................................... 55

3.7 Kriteria Skala Penilaian......................................................................... 56

3.8 Kriteria Interpretasi Kevalidan .............................................................. 57

3.9 Kriteria Interpretasi Kepraktisan ........................................................... 58

3.10 Kriteria rata-rata Keefektifan............................................................. 60

4.1 Hasil Wawancara Guru Biologi ............................................................ 63

4.2 Hasil Analisis Karakteristik Siswa ........................................................ 67

4.3 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) .............................. 69

4.4 Indikator dan Tujuan Pembelajaran ...................................................... 70

4.5 Storyboard LKPD berorientasi salingtemas .......................................... 70

4.6 LKPD berorientasi Salingtemas ............................................................ 72

4.7 Hasil Validasi Materi ............................................................................ 79

4.8 Komentar dan Saran Ahli Materi .......................................................... 79

4.9 Hasil Validasi Media ............................................................................. 80

4.10 Komentar dan Saran Ahli Media ....................................................... 81

xii
13

4.11 Hasil Validasi Bahasa ........................................................................ 81

4.12 Komentar dan Saran Ahli Bahasa ...................................................... 82

4.13 Hasil Validasi Guru biologi ............................................................... 82

4.14 Komentar dan Saran Guru Biologi ................................................... 82

4.15 Hasil Validasi Instrumen Tes............................................................. 83

4.16 Hasil Uji Respon Siswa Kelompok Kecil .......................................... 84

4.17 Hasil Uji Respon Siswa Kelompok Besar ......................................... 85

4.18 Hasil Pretest dan Postest ................................................................... 87

4.19 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 89

4.20 Hasil Uji Paired Sample T Test ......................................................... 90

4.21 Hasil Perhitungan N-Gain.................................................................. 91

4.22 Hasil Validasi Ahli Materi ................................................................. 93

4.23 Hasil Validasi Ahli Media ................................................................. 94

4.24 Hasil Validasi Ahli Bahasa ................................................................ 96

4.25 Hasil Validasi Guru Biologi .............................................................. 97

4.26 Revisi Produk Ahli Materi ................................................................. 102

4.27 Revisi Produk Ahli Media ................................................................. 104

4.28 Revisi Produk Ahli Bahasa ................................................................ 107

xiii
14

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka berfikir ................................................................................. 39

3.1 Alur model pengembangan ADDIE .................................................... 40

xiv
15

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................ 116


Lampiran 2 : Matriks Penelitian.................................................................. 117
Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian ............................................................... 119
Lampiran 4 : Surat Selesai Penelitian ......................................................... 121
Lampiran 5 : Jurnal Penelitian .................................................................... 122
Lampiran 6 : Pedoman Wawancara ............................................................ 123
Lampiran 7 : Hasil Wawancara Guru Biologi............................................. 124
Lampiran 8 : Kisi-Kisi Angket Analisis Karakteristik Siswa .................... 126
Lampiran 9 : Hasil Angket Analisis Karakteristik Siswa ........................... 128
Lampiran 10 : Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli ....................................... 133
Lampiran 11 : Kisi-Kisi Instrumen Respon Siswa...................................... 136
Lampiran 12 : Hasil Validasi Para Ahli ...................................................... 137
Lampiran 13 : Hasil Perhitungan Uji Validitas ........................................... 158
Lampiran 14 : Hasil Uji Respon Siswa Kelompok Kecil dan besar ........... 161
Lampiran 15 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................... 167
Lampiran 16 : Skor Penilaian Pretest –Postest ........................................... 171
Lampiran 17: Soal Pretest-Postest Dan Kunci Jawaban ............................ 175
Lampiran 18 : Rekapitulasi Hasil Pretest Dan Postest Siswa ..................... 179
Lampiran 19 : Hasil Uji Tes ........................................................................ 181
Lampiran 20 : Hasil Uji Normalitas ............................................................ 185
Lampiran 21 : Hasil Uji Paired Sample T-Test ........................................... 186
Lampiran 22 : Hasil Uji N-Gain.................................................................. 187
Lampiran 23 : Dokumentasi ........................................................................ 188
Lampiran 24 : Tampilan LKPD Berorientasi Salingtemas ......................... 189
Biodata Penulis

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kunci utama yang dibutuhkan dalam

menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sehingga mampu

bersaing ditingkat global. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan

sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan (Megawaty

dkk., 2020 : 98) Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3

yang berbunyi: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional diatas,

telah mencerminkan bahwa di dalam pendidikan tidak hanya mengedepankan

kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan spiritual dan emosional.

Menurut Islam ilmu pengetahuan menjadi penuntun bagi manusia

untuk menjalani kehidupan. Pentingnya belajar ilmu pengetahuan sudah

tercantum di dalam Al-quran, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al

„Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

             

          

1
2

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan.


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (Qs. Al „Alaq : 1-5) (Al-Maragi: 1988).

Upaya peningkatan kualitas pendidikan, salah satunya yaitu melalui

peningkatan kualitas bahan ajar. Pengembangan bahan ajar yang berkualitas

diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan Indonesia

khususnya dalam penerapan kurikulum 2013. Bahan ajar merupakan bahan

atau materi pelajaran yang disusun secara secara sistematis yang digunakan

guru dan siswa untuk memudahkan dalam proses pembelajaran (Magdalena,

2020:312). Bahan ajar berperan penting dalam pelaksanaan pendidikan di

sekolah. Dengan adanya bahan ajar guru akan lebih mudah melaksanakan

pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar

(Depdiknas, 2008 :6).

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) merupakan salah satu bahan ajar

yang mampu menunjang proses pembelajaran. LKPD bertujuan menciptakan

interaksi yang baik dalam proses belajar mengajar, sehingga mampu

meningkatkan keaktifan siswa serta memperoleh hasil belajar yang maksimal

(Fauziyah, 2021:999). LPKD berisi lembaran-lembaran yang di dalamnya

memuat soal latihan yang harus diselesaikan oleh siswa, selain mampu

menunjang kegiatan pembelajaran, LKPD juga dapat meningkatkan

kemandirian siswa dalam belajar serta meningkatkan kemampuan berpikir

kritis (Depdiknas, 2006: 49). Hasil pembelajaran yang maksimal berkaitan

dengan bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan.


3

Biologi sebagai salah satu disiplin ilmu utama dalam pembelajaran

sains, erat membahas tentang hubungan antara mahkluk hidup dengan

lingkungannya. Perkembangan biologi erat kaitannya dengan perkembangan

teknologi yang terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan

bagi kehidupan manusia. Ilmu sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

saling terkait untuk membentuk suatu pendekatan pembelajaran. Pembelajaran

beorientasi salingtemas memberikan berpengaruh positif terhadap hubungan

siswa terhadap kehidupan sehari-hari, mendorong siswa untuk lebih berpikir

secara kreatif dan kritis untuk memecahkan masalah di lingkungan sekitar

(Pranowo, 2021:44). Menurut (Apriyanti, 2018:78) Pembelajaran berorientasi

salingtemas adalah pembelajaran yang mengaitkan serta mengaplikasikan

bahan pelajaran sains ke teknologi, lingkungan, dan masyarakat, selain itu

pendekatan salingtemas dapat meningkatkan hasil belajar biologi.

Materi pokok tentang perubahan lingkungan merupakan materi yang

sangat penting dipelajari karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan

materi perubahan lingkungan sangat cocok dipadukan dengan pendekatan

salingtemas. Pemahaman terhadap materi perubahan lingkungan mengajarkan

kepada siswa untuk lebih mengenal lingkungan diantaranya faktor-faktor yang

menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan, mengarahkan siswa agar

mampu menyelesaikan permasalahan lingkungan yang timbul akibat dari

perkembangan teknologi serta cara memanfaatkan teknologi. Sehingga

diharapkan mampu menerapkan ilmunya untuk turut mengusulkan ide dalam

menyelesaikan permasalahan lingkungan. Selain itu, mampu meningkatkan


4

kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga lingkungan sekitar agar tidak

tercemar oleh zat-zat ataupun komponen lain yang dapat merusak lingkungan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi yaitu ibu

Munadiroh, S.Pd mengenai kegiatan pembelajaran biologi di MAN 2 Jember

terutama mengenai bahan ajar yang digunakan diperoleh hasil bahwa bahan

ajar yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah LKS (Lembar

Kerja Siswa) sebagai buku pegangan siswa dan buku paket yang tersedia di

perpustakaan sekolah dengan jumlah terbatas. Guru pernah menggunakan

LKPD yang dikatakan masih belum maksimal karena belum mencapai tujuan

pembelajaran dan perlu dikembangkan lagi agar dapat meningkatkan

ketertarikan dan keaktifan siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan

LKPD yang dapat menunjang proses pembelajaran serta menarik minat siswa

dalam memahami materi yang dipelajari.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi MAN 2 Jember

yaitu ibu Munadiroh, S.Pd diketahui bahwa melalui ulangan yang diberikan di

akhir pelajaran, hasil belajar siswa kelas X IPA 5 MAN 2 Jember khususnya

pada materi perubahan lingkungan menunjukkan hasil yang rendah yaitu

perolehan nilai siswa di bawah KKM yaitu 75. Sebanyak 60% (20) siswa

memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini

menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai secara maksimal.

Rendahnya kecapaian KKM diduga disebabkan oleh rendahnya aktivitas siswa

di dalam kelas, guru kurang memanfaatkan dan mengaitkan sains dengan

lingkungan sehingga siswa kurang mampu menerapkan konsep pengetahuan


5

dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu penggunaan metode pembelajaran

tidak variatif yaitu guru biologi MAN 2 Jember cenderung menggunakan

metode ceramah dan diskusi. Menurut Nana (2019:4-5) menyatakan bahwa

proses pembelajaran dapat bersifat interaktif dengan menerapkan berbagai

metode pembelajaran tidak hanya metode ceramah dimana guru menjadi satu-

satunya sumber informasi.

Berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan siswa yang disebar

kepada 35 responden dari kelas X IPA 5 MAN 2 Jember 94, 3% siswa

menyukai pelajaran biologi 85,7% menyatakan bahwa materi biologi sulit

dipahami, dan 94,3% siswa merasa bosan dengan sumber belajar yang

digunakan. Kesulitan dan rasa bosan yang dialami siswa menurut biologi

dikarenakan karena kurangnya inovasi bahan ajar yang digunakan yaitu sering

menggunakan LKS. Sebanyak 77% siswa pernah menggunakan LKPD akan

tetapi 85,7% siswa berpendapat bahwa LKPD yang digunakan belum menarik.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan guru biologi bahwasanya

LKPD yang digunakan memang belum maksimal karena sebatas materi

singkat dan soal saja. 65,7 % siswa menganggap bahwa materi perubahan

lingkungan mudah dipahami. Akan tetapi 60% siswa berpendapat bahwa

kurang menjaga dan merawat lingkungan sekitar dan 57,1% siswa belum

mengetahui bahwa ilmu sains sangat berkaitan erat dengan lingkungan,

teknologi dan masyarakat, hal ini membuktikan bahwa materi perubahan

lingkungan yang dikatakan mudah (sepele) perlu mendapatkan perhatian

khusus. Oleh karena itu sebanyak 97% siswa membutuhkan bahan ajar
6

menarik pada materi perubahan lingkungan dan 100% siswa setuju

dikembangkan bahan ajar alternatif berupa LKPD berorientasi salingtemas

pada materi perubahan lingkungan. Dari pemaparan diatas disimpulkan bahwa

LKPD berorientasi salingtemas dibutuhkan oleh siswa sebagai sumber belajar

materi perubahan lingkungan. Menurut Pranowo (2021:44) Pembelajaran

berbasis salingtemas mampu meningkatkan siswa dalam berpikir kritis untuk

memecahkan masalah di lingkungan sekitar dan memberikan dampak positif

terhadap hubungan siswa terhadap kehidupannya.

LKPD yang dikembangkan dengan mengintegrasikan salingtemas

dibutuhkan terutama dalam pembelajaran perubahan lingkungan di MAN 2

Jember. Hal tersebut dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hadi

(2021:155) menjelaskan bahwa LKPD dapat dijadikan sebagai sumber belajar

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. LKPD mampu

menjadikan siswa antusias dalam pembelajaran, mampu bertukar pikiran

dengan teman, aktif bertanya dan berdiskusi serta lebih bersemangat dalam

menyampaikan jawaban. Mengintegrasikan suatu pendekatan dalam

pembelajaran merupakan upaya yang harus dilakukan oleh guru, salah satunya

dengan menerapkan pendekatan salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan

masyarakat). Menurut Pramesthi (2020:21) salah satu cara agar siswa dapat

memanfaatkan konsep sains kedalam bentuk teknologi untuk kepentingan

masyarakat serta lingkungan, dengan menerapkan pendekatan yang telah

dianjurkan dalam pembelajaran sains yakni pendekatan salingtemas.


7

Menurut Aslam (2021:237) menjelaskan bahwa penggunaan bahan ajar

LKPD yang dipadukan dengan pendekatan salingtemas dapat dikatatakan

praktis digunakan oleh guru sebagai penunjang fasilitas kegiatan belajar

mengajar karena mampu meningkatkan antusiame siswa saat proses

pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Apriyanti (2018:7) menyatakan bahwa pembelajaran mengintegrasikan

salingtemas dan pengalaman siswa secara langsung dalam kehidupan sehari-

hari menjadikan siswa lebih aktif mengikuti kegiatan pembelajara, keinginan

belajar siswa meningkat dan mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Winandika (2020:44) bahwasanya

pembelajaran dengan pendekatan salingtemas melatih keberanian siswa dalam

berpendapat dengan menghargai pendapat teman saat proses pembelajaran

berlangsung.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dilakukan

penelitian berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Berorientasi Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi dan masyarakat)

Pada Materi Perubahan Lingkungan untuk Siswa Kelas X IPA di Madrasah

Aliyah Negeri 2 Jember”.


8

B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Mendeskripsikan tingkat kevalidan LKPD berorientasi salingtemas pada

materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember

2. Mendeskripsikan kepraktisan LKPD berorientasi salingtemas pada materi

perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember

3. Mendeskripsikan keefektifan LKPD berorientasi salingtemas pada materi

perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember

C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan ini adalah

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) cetak berorientasi salingtemas mata

pelajaran Biologi kelas X pada materi Perubahan Lingkungan. Spesifikasi

LKPD berorientasi salingtemas sebagai berikut:

1. LKPD berorientasi salingtemas disajikan dalam bentuk cetak yang

diperuntukkan untuk siswa kelas X IPA dan guru biologi.

2. LKPD berorientasi salingtemas memuat materi biologi dengan KD 3.11

Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi

kehidupan.

3. LKPD berorientasi salingtemas ini dapat digunakan oleh siswa dalam

belajar mandiri.

4. LKPD berorientasi salingtemas tersusun dari sampul, daftar isi, (KI)

kompetensi inti, (KD) kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, petunjuk


9

penggunaan LKPD, peta konsep, materi singkat, latihan soal, glosarium,

peta konsep, penilaian diri, dan daftar pustaka.

5. LKPD memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar

melalui 5 tahapan yaitu: apersepsi, pembentukan konsep, aplikasi konsep,

pemantapan konsep dan evaluasi.

D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

1. Manfaat Teoritis

LKPD berorientasi salingtemas yang dihasilkan dari penelitian ini

diharapkan mampu memberikan inovasi baru yang dapat digunakan

sebagai sumber belajar siswa dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Guru

Membantu guru untuk memberikan alternatif variasi dan

inovasi bahan ajar sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran

yang menarik dan memudahkan guru dalam memberi pemahaman

kepada siswa.

b. Bagi Siswa

Menambah sumber belajar yang bervariasi selain buku paket,

LKS dari penerbit serta mempermudah siswa dalam memahami materi

biologi khususnya materi perubahan lingkungan dan diharapkan

mampu memaksimalkan hasil belajar siswa, serta dapat membantu

siswa dalam mempelajari konsep pembelajaran dengan mengaitkan


10

antara teori yang dipelajari dengan penerapannya terhadap teknologi,

masyarakat dan lingkungan.

c. Bagi Sekolah

Diharapkan dengan adanya penelitian dapat menambah bahan

ajar dalam proses pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

d. Bagi peneliti

Hasil penelitian dan pengembangan ini diharapkan mampu

dijadikan sebagai rujukan oleh peneliti lainnya dan mampu

memunculkan inovasi-inovasi baru dalam mengembangkan bahan ajar.

E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berorientasi

salingtemas terdapat beberapa asumsi sebagai berikut:

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berorientasi salingtemas dapat

digunakan dalam proses pembelajaran sebagai penunjang siswa, selain itu

melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan.

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berorientasi salingtemas dapat

menjadikan siswa bekerja secara aktif, baik secara individu maupun

diskusi kerja kelompok.

3. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan baik dan

sesuai perintah, sehingga Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang

menggunakan pendekatan salingtemas dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa pada materi perubahan lingkungan.


11

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD berorientasi

salingtemas terdapat beberapa keterbatasan, sebagai berikut:

1. Materi yang terdapat pada LKPD hanya terbatas pada materi Perubahan

Lingkungan kelas X IPA, dengan KD 3.11 Menganalisis data perubahan

lingkungan, penyebab, dan dampaknya bagi kehidupan.

2. Biaya untuk penyusunan dan penggandaan LKPD relatif besar.

3. Sampel yang digunakan dalam penelitian terbatas pada siswa kelas X IPA

5 Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.

F. Definisi Istilah

1. Metode Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian pengembangan merupakan metode ilmiah untuk

memperoleh data sehingga dapat dipergunakan untuk menghasilkan,

mengembangkan dan memvalidasi produk. Dalam penelitian ini

menggunakan ADDIE yaitu yang terdiri dari lima tahap: Analyze, Design,

Development, Implementation, dan Evaluation.

2. Bahan ajar

Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan atau seperangkat

materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan pendidik

dan peserta dalam proses pembelajaran.

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan sekumpulan

lembaran yang di dalamnya terdapat soal latihan yang harus diselesaikan


12

oleh siswa. LKPD berfungsi sebagai menunjang kegiatan pembelajaran

serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

4. Pendekatan salingtemas

Salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat)

merupakan suatu pendekatan yang mengaitkan serta mengaplikasikan

bahan pelajaran sains dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat.

5. Perubahan lingkungan

Perubahan lingkungan merupakan salah satu materi biologi kelas X

IPA yang di dalamnya akan membahas tentang perubahan lingkungan,

upaya mengatasi kerusakan lingkungan, jenis-jenis limbah serta

pemanfaatan limbah.
13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Khairunnisa pada tahun 2019 yang

berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Berorientasi SETS Pada Materi Virus Kelas X MIA SMA Taman Mulia

Kubu Raya”. Hasil penilaian ahli materi 76,07%, ahli bahasa 77,33% dan

ahli media 78,63%. Kemudian uji coba skala kecil kepada siswa sebanyak

12 orang memperoleh hasil persentase sebesar 72,63% sedangkan uji coba

skala besar memperoleh hasil persentase sebesar 80,28%. Berdasarkan

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LKPD biologi berbasis SETS

pada materi virus sangat layak untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran

SMA Taman Mulia Kubu Raya. Persamaan penelitian tersebut dengan

penelitian ini yaitu bahan ajar yang dikembangkan berupa LKPD,

menggunakan pendekatan SETS/salingtemas dan model pengembangan

ADDIE. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu materi

virus. Sementara pada penelitian ini memuat materi pokok perubahan

lingkungan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Aslam , Andi Asmawati Azis,

Adnan pada tahun 2021 yang berjudul “Pengembangan E-LKPD Berbasis

Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat) Materi

Perubahan Lingkungan Kelas X SMA”. Analisis data validitas

mendapatkan nilai rata-rata 4,7 dengan kategori valid. Hasil angket respon

13
14

guru dengan persentase nilai rata-rata total 92 dengan kategori respon

positif dan respon peserta didik dengan persentase nilai rata-rata total 87

dengan kategori respon positif. Hasil observasi keterlaksanaan e-LKPD

berbasis salingtemas dengan persentase rata-rata nilai 95,4 dengan kategori

terlaksana dengan baik. Persentase kelulusan peserta didik sebesar 93

dengan kategori efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-LKPD

berbasis salingtemas yang dikembangkan telah memenuhi kategori valid,

praktis dan efektif. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini

yaitu pendekatan yang digunakan sama yaitu berbasis salingtemas dan

model pengembangan ADDIE dan pembahasan materi perubahan

lingkungan. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu

bahan ajar yang dikembangkan berupa Elektronik LKPD, sedangkan pada

penelitian ini berupa pengembangan LKPD cetak..

3. Penelitian yang dilakukan oleh M. Rafif Fauzi dan Raudhatul Jannah pada

tahun 2019 yang berjudul “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta

Didik Berbasis Science, Environment, Technology and Society (SETS)

pada Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar Kelas XI

MIA”. Hasil penilaian kelayakan isi LKPD adalah 85,93%, penilaian ahli

bahasa sebesar 96,42% dan penilaian ahli media sebesar 86,85%. Hasil uji

praktikalitas oleh pendidik fisika diperoleh hasil 95%, hasil uji

praktikalitas oleh peserta didik diperoleh hasil 88,07% dan hasil uji

efektivitas sebesar 77,49%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa Lembar Kegiatan Peserta Didik Berbasis Science, Environment,


15

Technology and Society (SETS) pada Materi Dinamika Rotasi dan

Keseimbangan Benda Tegar sangat layak digunakan dalam pembelajaran.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu bahan ajar yang

dikembangkan berupa LKPD cetak, menggunakan pendekatan

salingtemas. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu

pengembangan model 4-D dan materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan

Benda Tegar. Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan

ADDIE dan memuat materi pokok perubahan lingkungan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Syuhaif Al Af Syah, dkk pada tahun 2022

yang berjudul “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

Berbasis Science, Environment, Technology and Society (SETS) pada

Materi Minyak Bumi”. Hasil penelitian pada aspek kelayakan materi,

kelayakan kebahasaan, kelayakan kegrafikan berturut-turut diperoleh

persentase yaitu 92%, 93%, dan 95%. Hasil dari respon guru memiliki

rata-rata persentase sebesar 98%. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa LKPD berbasis SETS pada materi minyak bumi

layak dengan respon yang sangat baik. Persamaan penelitian tersebut

dengan penelitian ini yaitu bahan ajar yang dikembangkan berupa LKPD

cetak, menggunakan pendekatan SETS/salingtemas, dan juga

menggunakan model ADDIE dalam mengembangkan produk. Perbedaan

penelitian tersebut dengan penelitian ini pada materi minyak bumi

sedangkan penelitian ini memuat materi pokok perubahan lingkungan.


16

5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Aida pada tahun 2022 yang berjudul

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis SETS

(Science, Environment, Technology, and Society) pada Materi Perubahan

Lingkungan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD yang

dikembangkan memperoleh persentase sebesar 82% dengan kriteria sangat

layak. Kemudian uji coba terbatas memperoleh persentase sebesar 98%

termasuk dalam kriteria sangat baik dan pada uji coba lebih lanjut

memperoleh persentase 92% termasuk dalam kriteria sangat baik pula.

Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan

dapat dinyatakan layak digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang dapat

menunjang pembelajaran Biologi SMA/MA. Persamaan penelitian

tersebut dengan penelitian ini yaitu bahan ajar yang dikembangkan berupa

LKPD, menggunakan pendekatan SETS/salingtemas dengan pendekatan

salingtemas atau SETS. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian

ini yaitu penelitian tersebut menggunakan model pengembangan 4-D.

Sementara pada penelitian ini menggunakan model pengembangan

ADDIE.

Tabel 2.1
Kedudukan Penelitian
Nama dan
No. Judul Persamaan Perbedaan
Penelitian
1. Khairunnisa  Bahan ajar yang  Memuat materi
(2019) dikembangkan virus. Sedangkan
“Pengembang berupa LKPD penelitian ini
an Lembar  Menggunakan memuat materi
Kerja Peserta pendekatan pokok perubahan
Didik (LKPD) SETS/salingtemas lingkungan.
Berorientasi  Model penelitian dan
17

Nama dan
No. Judul Persamaan Perbedaan
Penelitian
SETS Pada pengembangan
Materi Virus ADDIE.
Kelas X MIA
SMA Taman
Mulia Kubu
Raya”
2. Muhammad  Menggunakan  Bahan ajar berupa
Aslam, Andi pendekatan E-LKPD.
Asmawati salingtemas Sementara pada
Azis, Adnan  Model penelitian dan penelitian ini
(2021) pengembangan berupa LKPD
“Pengembang ADDIE. cetak.
an E-Lkpd  Memuat materi
Berbasis perubahan
Salingtemas lingkungan
(Sains, sedangkan
Lingkungan, penelitian ini
Teknologi, memuat materi
Masyarakat) pokok perubahan
Materi lingkungan.
Perubahan
Lingkungan
Kelas X SMA”
3. M. Rafif Fauzi  Bahan ajar yang  Model penelitian
dan Raudhatul dikembangkan dan
Jannah (2019) berupa LKPD pengembangan
“Pengembang  Menggunakan 4-D sedangkan
an Lembar pendekatan penelitian ini
Kegiatan salingtemas. menggunakan
Peserta Didik model penelitian
Berbasis dan
Science, pengembangan
Environment, ADDIE.
Technology  Memuat materi
and Society Dinamika Rotasi
(SETS) pada dan
Materi Keseimbangan
Dinamika Benda Tegar
Rotasi dan sedangkan
Keseimbangan penelitian ini
Benda Tegar memuat materi
Kelas XI MIA” pokok Perubahan
lingkungan
18

Nama dan
No. Judul Persamaan Perbedaan
Penelitian
4. Pengembanga  Bahan ajar yang  Memuat materi
n Lembar dikembangkan minyak bumi.
Kegiatan berupa LKPD Sedangkan
Peserta Didik  Menggunakan penelitian ini
(LKPD) pendekatan memuat materi
Berbasis salingtemas pokok perubahan
Science,  Model penelitian dan lingkungan.
Environment, pengembangan
Technology ADDIE.
and Society
(SETS) pada
Materi Minyak
Bumi
5. Pengembanga  Bahan ajar yang  Model penelitian
n Lembar dikembangkan dan
Kerja Peserta berupa LKPD pengembangan
Didik (LKPD)  Menggunakan 4-D sedangkan
Berbasis SETS pendekatan penelitian ini
(Science, salingtemas/SETS. menggunakan
Environment, model penelitian
Technology, dan
and Society) pengembangan
pada Materi ADDIE.
Perubahan  Memuat materi
Lingkungan Perubahan
Lingkungan
sedangkan
penelitian ini
memuat materi
pokok Perubahan
lingkungan.

B. Kajian Teori

1. Penelitian dan pengembangan

a. Pengertian

Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan

analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk

mencapai tujuan tertentu. Mengumpulkan dan menganalisis data


19

dengan menggunakan metode ilmiah, baik kuantitatif maupun

kualitatif, eksperimental dan non eksperimental, interaktif atau non-

interaktif.

Metode penelitian dan pengembangan dalam istilah bahasa

Inggrisnya research and development adalah suatu metode penelitian

yang digunakan untuk memproduksi produk tertentu dan menguji

keefektifan produk tersebut. Untuk dapat memproduksi produk tertentu

digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk

menguji keefektifan produk (Sudaryono, 2016: 2-15). Penelitian dan

pengembangan (R&D) berfungsi untuk memvalidasi dan

mengembangkan produk sehingga dapat diartikan sebagai cara ilmiah

untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji tingkat validitas

produk yang dihasilkan (Sugiyono, 2015 : 28-30).

b. Model pengembangan

Model Pengembangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu

model pengembangan ADDIE yang dikemukakan oleh Robert Maribe

Branch dalam buku Intructional Design : The ADDIE Approach.

Istilah ADDIE merupakan singkatan dari Analyze, Design,

Development, Implement dan Evaluate. Model ADDIE menjadi salah

satu alat efektif dalam pembuatan produk dan karena ADDIE hanyalah

sebuah proses yang berfungsi sebagai petunjuk kerangka kerja untuk

situasi yang kompleks, sehingga sangat tepat untuk mengembangkan


20

produk pendidikan dan sumber belajar (Branch, 2009:2). Model

pengembangan ADDIE memiliki 5 tahapan sebagai berikut:

1) Analyze (Analisis)

Tahap analisis merupakan tahap awal dalam model

pengembangan ADDIE yang bertujuan untuk mengidentifikasi

kemungkinan penyebab kesenjangan kinerja. Tahap analisis terdiri

dari beberapa tahapan, yakni :

a) Validasi permasalahan (kesenjangan kinerja) yaitu yang

bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan

pembelajaran terkait kurangnya pengetahuan dan keterampilan,

mencari tahu penyebabnya, dan mencari solusi dari

kesenjangan atau masalah yang muncul (Branch, 2009: 24-25).

b) Menentukan tujuan tntruksional, adalah proses menghasilkan

tujuan pembelajaran untuk mengatasi permasalahan

pembelajaran yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan

dan keterampilan (Branch, 2009:33).

c) Konfirmasi siswa bertujuan mengidentifikasi karakteristik

siswa yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan,

pengalaman, prefensi, dan motivasi siswa (Branch, 2009 : 37).

d) Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, yakni

mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan sebagai

penunjang proses pembelajaran (Branch, 2009: 4 3).


21

2) Design (Perancangan)

Tahapan model penelitian dan pengembangan ADDIE yang

kedua yaitu tahap desain memiliki tujuan untuk memverifikasi

produk yang diinginkan dan metode pengujian yang sesuai

(Branch, 2009: 17). Tahap perencanaan dapat dilakukan dengan

menyiapkan konsep produk yang akan dikembangkan, salah

satunya yaitu dapat dibuat dalam papan cerita (storyboard) (Dewi,

2021: 2532).

3) Development (Pengembangan)

Tahap pengembangan bertujuan untuk menghasilkan dan

memvalidasi sumber belajar yang dipilih sesuai dengan sumber

daya (Branch, 2009: 18). Pada tahap pengembangan meliputi

tahap produksi bahan ajar secara lengkap dan tahap

mengembangkan bahan ajar berdasarkan saran dari ahli (revisi)

(Batubara, 2020:51).

4) Implementation (Implementasi)

Menurut Branch (2009: 18) Tahap Implementasi bertujuan

menyiapkan lingkungan belajar dan melibatkan siswa. Tahap uji

coba dilakukan setelah produk memperoleh penilaian para ahli.

Pada tahap implementasi jumlah siswa yang dilibatkan pada tahap

uji kelompok kecil berjumlah 5-10 siswa, sedangkan pada uji coba

kelompok besar berjumlah 10-1000 siswa (Batubara, 2020:59).


22

5) Evaluate (Evaluasi)

Tahap evaluasi bertujuan untuk menilai kualitas produk dan

proses instruksional, baik sebelum dan sesudah implementasi.

Prosedur umum dikaitkan dengan fase evaluasi diantaranya

menentukan kriteria evaluasi untuk semua aspek proses ADDIE,

memilih alat evaluasi dan melakukan evaluasi (Branch, 2009 : 18).

2. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa adalah prestasi akademik siswa melalui ujian

dan tugas, serta aktifnya bertanya dan menjawab pertanyaan yang

mendukung perolehan hasil belajar tersebut. Di kalangan akademis

memang sering muncul pemikiran bahwa keberhasilan pendidikan tidak

ditentukan oleh nilai siswa yang tertera di raport atau di ijazah, akan tetapi

untuk ukuran keberhasilan bidang kognitif dapat diketahui melalui hasil

belajar siswa (Dakhi, 2020:468). Hasil belajar adalah hasil yang diberikan

kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran

dengan menilai pengetahuan, sikap, keterampilan pada diri siswa dengan

adanya perubahan tingkah laku (Nurrita, 2018:175). Hasil belajar dapat

dijadikan tolak ukur untuk menilai keterampilan atau kemampuan yang

dimiliki siswa mendapatkan pengalaman belajar.

Secara sederhana, hasil belajar siswa mengacu pada kemampuan

yang diperoleh setelah menyelesaikan suatu kegiatan belajar. Pada

hakikatnya belajar adalah suatu usaha untuk mencapai beberapa bentuk

perubahan perilaku yang relatif permanen. Menurut (Khasanah, 2018: 271)


23

Keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

dipengaruhi oleh banyak faktor, baik secara teknis maupun non-teknis.

Tidak hanya guru dan siswa yang berperan dalam keberhasilan

pendidikan, aspek lain juga harus didukung. Pendekatan pembelajaran

merupakan aspek yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan.

Untuk mengetahui hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan

yang diinginkan dapat diketahui melalui evaluasi. Evaluasi merupakan

penilaian tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam sebuah program (Achadah, 2019:93). Penerapan evaluasi

sangat penting bagi pendidik dengan adanya evaluasi pendidik dapat

mengikuti kemajuan-kemajuan anak didiknya. Evaluasi dalam belajar

merupakan penilaian dalam melakukan kegiatan belajar, dengan evaluasi

pendidik tingkat pemahaman yang telah dikuasai oleh siswa. Penilaian

hasil belajar siswa dilakukan oleh pendidik untuk terus memantau proses,

perkembangan dan peningkatan hasil belajar siswa (Achadah, 2019:96).

3. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan suatu bahan yang dijadikan sebagai

landasan dan bermanfaat untuk memudahkan pendidik dan siswa pada saat

pembelajaran (Mascita, 2021 :48). Menurut Magdalena (2020:312) Bahan

ajar merupakan segala bentuk bahan atau seperangkat materi pelajaran

yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar

secara mandiri dan dirancang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Menurut Kosasih (2020: 124) Bahan ajar berfungsi memudahkan guru


24

dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Dengan demikian

disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan sekumpulan alat pembelajaran

yang di dalamnya terdapat materi pelajaran yang disusun secara sistematis

berdasarkan konsep pembelajaran, hal ini berguna untuk memudahkan

guru dan siswa dalam mencapai tujuan belajar maksimal.

Menurut (Nasruddin, 2022:59) tujuan bahan ajar di dalam proses

pembelajaran diantaranya :

a. Mempertimbangkan kebutuhan siswa dan menyediakan materi yang

memenuhi tuntutan kurikulum, yaitu materi yang disesuaikan dengan

karakteristik, sikap, atau lingkungan siswa.

b. Membantu siswa mendapatkan alternatif bahan ajar non buku pelajaran

yang mungkin sulit diperoleh.

c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran

Menurut (Nasruddin, 2022 : 60-62) fungsi bahan ajar bagi pendidik

dalam proses pembelajaran, diantaranya:

a. Hemat waktu dalam proses belajar dan mengajar. dikarenakan bahan

ajar dikembangkan telah sesuai dengan kurikulum dan kompetensi

yang ingin dicapai.

b. Peran Pendidik Berubah, yakni menggeser peran pendidik dari guru

menjadi fasilitator dalam menyediakan fasilitas untuk menunjang

kegiatan belajar.

c. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar


25

d. Bahan ajar bagi pendidik adalah landasan dalam proses belajar

mengajar dan membantu dalam mengarahkan segala kegiatan

pembelajaran, salah satunya dengan memberikan materi yang sesuai

dengan kompetensi yang hendak dicapai.

e. Alat evaluasi untuk menilai prestasi atau penguasaan siswa terhadap

hasil belajar.

Menurut (Nasruddin, 2022 : 62-64) fungsi bahan ajar bagi siswa

dalam proses pembelajaran, diantaranya:

a. Siswa dapat belajar tanpa kehadiran pendidik dan siswa lainnya, dalam

artian memudahkan siswa belajar secara mandiri.

b. Siswa dapat belajar sesuai keinginan dimanapun dan kapanpun

c. Siswa dapat melakukan pembelajaran sesuai dengan kecepatannya atau

kemampuannya.

d. Siswa dapat memilih untuk belajar urutan materi yang mereka suka.

e. Membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri

f. Pedoman untuk siswa dalam belajar dengan mengarahkan aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi kompetensi yang

harus dipelajari dan dikuasai.

Menurut (Nana 2019:1) jenis-jenis bahan ajar yang dapat

digunakan dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut:

a. Bahan ajar cetak, merupakan bahan ajar yang disajikan dalam bentuk

cetak. Contohnya modul, buku, brosur, handout, selebaran, Lembar

Kerja Siswa (LKS), foto atau gambar, dan mock up.


26

b. Bahan ajar dengar, merupakan bahan ajar yang disajikan dalam bentuk

dengar (audio). Contohnya kaset, radio, dan CD audio.

c. Bahan ajar audio visual, merupakan bahan ajar yang disajikan dalam

bentuk suara dan gambar. Contohnya video compact disk dan film

d. Bahan ajar interaktif, yaitu bahan ajar yang disajikan dengan

kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar,

animasi, dan video) contohnya CD interaktif.

4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

a. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan alat belajar

siswa yang didalamnya berisi petunjuk kegiatan yang hendak

dilaksanakan oleh siswa secara aktif dan mengacu pada kompetensi

dasar yang hendak dicapai dalam pembelajaran (Triana, 2021: 15).

Menurut (Umbaryati, 2016: 221) Lembar kerja peserta didik (LKPD)

merupakan salah satu sarana penunjang dalam mempermudah proses

belajar mengajar sehingga tercipta interaksi yang efektif antar siswa,

dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Marsa (2016:45)

Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah salah satu alternatif bahan

ajar yang di buat oleh guru untuk mempermudah proses pembelajaran

terutama untuk membangkitkan minat siswa dan memotivasi mereka

untuk belajar.

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber diatas dapat

disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan


27

bahan ajar yang mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar

yang dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator untuk mempermudah

proses pembelajaran.

b. Tujuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut (Prastowo, 2015: 206) tujuan penyusunan LKPD

antara lain:

1) Menyediakan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk

memahami materi yang disajikan oleh guru.

2) Menyajikan kewajiban siswa untuk meningkatkan penguasaan

terhadap materi yang telah disajikan.

3) Siswa dilatih bersikap mandiri dalam proses pembelajaran.

4) Memfasilitasi guru dalam memberikan tugas kepada siswa.

5) Menunjang tujuan pembelajaran dengan ketercapaian indikator,

kompetensi dasar serta kompetensi inti yang sama dengan

kurikulum yang sedang berlaku.

c. Fungsi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berfungsi sebagai

panduan belajar siswa yang mampu memudahkan guru dan siswa

dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Noor, 2014:95).

Menurut (Aslam, 2021:226) LKPD berfungsi sebagai alat untuk

membantu siswa dalam menerapkan dan mengintegrasikan berbagai

konsep yang telah ditemukan selama proses pembelajaran ke dalam

kehidupan sehari-harinya. LKPD memiliki beberapa fungsi, antara lain


28

sebagai bahan ajar yang memungkinkan siswa lebih interaktif dengan

meminimalkan peran guru, sebagai petunjuk bagi siswa dalam

mengerjakan tugas yang diberikan serta mempermudah pelaksanaan

pembelajaran (Fitriani, 2017:27). Melalui LKPD mendapat

kesempatan untuk memancing siswa berpartisipasi aktif terhadap

materi yang dibahas. LKPD juga dapat membuat proses pembelajaran

menjadi lebih interaktif. Pembelajaran interaktif memberikan

pengalaman langsung sehingga tidak terbatas dengan pengetahuan

belaka (Rahayu, 2018: 250).

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber diatas dapat

disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD) berfungsi

sebagai bahan ajar yang memiliki peran penting bagi guru dan siswa

dalam mengoptimalkan proses pembelajaran.

d. Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD memiliki beberapa keunggulan pembelajaran termasuk

mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran siswa, membantu

siswa dalam mengembangkan konsep, melatih siswa untuk

menemukan dan mengembangkan proses belajar mengajar (Rafif,

2019: 909). Manfaat LKPD lainnya adalah dapat membantu guru

membimbing siswanya menemukan konsep melalui aktivitasnya

sendiri atau dalam kelompok kerja, membantu mengembangkan

keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta

membangkitkan minat siswa mengintegrasikan terhadap alam


29

sekitarnya, sehingga sehingga membantu guru terhadap pengelolaan

pembelajaran. Pada akhirnya LKPD juga memudahkan guru untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai sasaran belajar

(Kristyowati, 2018: 284).

Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber diatas dapat

disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD) berdampak

positif terhadap proses belajar, sehingga hal ini dapat mempermudah

guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

e. Unsur-unsur Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut Elfina (2020: 28) menyatakan bahwa unsur-unsur

pembuatan lembar kerja peserta didik (LKPD) meliputi (1) judul, (2)

mata pelajaran, (3) semester, (4) tempat, (5) petunjuk belajar, (6)

kompetensi yang ingin dicapai, (7) indikator pembelajaran, (8)

informasi pendukung, (9) alat dan bahan yang diperlukan, (10) langkah

kerja, (11) penilaian. Menurut (Asmaranti, 2018 : 640) LKPD terdiri

atas enam unsur utama, yaitu : 1) judul; 2) petunjuk belajar; 3)

kompetensi dasar atau materi pokok; 4) informasi pendukung; 5) tugas

atau langkah kerja; dan 6) penilaian.

Berdasarkan paparan dari beberapa sumber di atas maka dalam

pembuatan lembar kerja peserta didik (LKPD) berorientasi salingtemas

pada materi perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di MAN 2

Jember, peneliti akan menggunakan beberapa unsur yaitu (1) judul, (2)

daftar isi, (3) petunjuk penggunaan, (4) kompetensi dasar, (5) indikator
30

pembelajaran, (6) tujuan pembelajaran (7) peta konsep (8) waktu

penyelesaian, (9) alat dan bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan

LKPD, (10) informasi/materi singkat, (11) glosarium, (12) tugas yang

harus dikerjakan, (13) penilaian.

f. Langkah-langkah menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut (Kristyowati, 2018: 285) Dalam menyiapkan lembar

kerja peserta didik dilakukan menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Analisis Kurikulum

2) Menyusun Peta Kebutuhan dalam penyusunan lembar kerja peserta

didik (LKPD)

3) Menentukan judul lembar kerja peserta didik (LKPD)

4) Pembuatan lembar kerja peserta didik (LKPD).

5. Pendekatan Salingtemas

a. Pengertian Pendekatan Salingtemas

Pendekatan salingtemas merupakan singkatan dari sains,

lingkungan, teknologi dan masyarakat atau dalam bahasa inggris

dikenal dengan istilah Pendekatan science, environment, technology

and society (SETS). Menurut (Khasanah 2015:274) Salingtemas

merupakan pendekatan terpadu antara sains, lingkungan, teknologi dan

masyarakat. Keempat unsur tersebut saling berpengaruh serta

mempunyai kaitan antara satu sama lainnya. Pada dasarnya pendekatan

salingtemas mampu membimbing siswa untuk berpikir luas serta


31

bertindak lokal dalam mengatasi permasalahan yang ditemukan sehari-

hari. Menurut (Habibati, 2017:58) pendekatan salingtemas merupakan

proses pembelajaran yang mengaitkan antara teknologi dan sains serta

manfaatnya bagi masyarakat dan menimbulkan sikap peduli

lingkungan dalam diri siswa. Tingkat keaktifan dan minat belajar siswa

akan meningkat sehingga menimbukan kesan yang baik. Hal ini

dikarenakan karena adanya keterkaitan antara pembelajaran dengan

kehidupan nyata (Pranowo, 2021:44).

Salingtemas sebagai salah satu jenis pendekatan dalam

pembelajaran biologi yang mengajarkan siswa untuk menghubungkan

materi pelajaran dengan unsur teknologi, masyarakat dan lingkungan

sehingga tercipta suatu kondisi belajar maksimal (Simatupang,

2019:29). Pendekatan salingtemas sangat efektif untuk diterapkan

dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan pendekatan salingtemas

mampu meningkatkan kreatifitas, pengaplikasian konsep sains,

kemampuan berfikir kritis serta meningkatkan kemampuan komunikasi

siswa secara tulis yang akan berdampak terhadap hasil belajar siswa

(Sari, 2019:62).

b. Tujuan Pendekatan Salingtemas

Menurut (Habibati, 2017:58) tujuan pendekatan salingtemas

sebagai berikut:

1) Meningkatkan motivasi dan prestasi belajar serta memperluas

wawasan siswa.
32

2) Menyelesaikan masalah yang dihadapi lingkungan sosialnya.

3) Meningkatkan kreativitas siswa.

4) Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran.

5) Meningkatkan rasa sikap peduli terhadap lingkungan.

6) Meningkatkan ketanggapan siswa terhadap perkembangan

teknologi dan dapat menilai secara kritis dampak positif dan

negatif kemajuan teknologi.

c. Karakteristik Pendekatan Salingtemas

Menurut (Khasanah, 2015:275) pendekatan salingtemas

memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi masalah-masalah lokal yang memiliki

kepentingan dan dampak.

2) Penggunaan sumber daya lokal (manusia, benda, dan lingkungan)

untuk mencari informasi yang digunakan dalam pemecahan

masalah

3) Keterlibatan siswa secara aktif dalam mengumpulkan informasi

yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari.

4) Menekankan pada keterampilan proses sebagai upaya untuk

memecahkan masalah.

5) Kesempatan bagi siswa untuk berperan sebagai masyarakat yang

mencoba untuk berpartisipasi dalam pemecahan berbagai masalah

yang telah teridentifikasi.


33

d. Kelebihan Pendekatan Salingtemas

Menurut (Hermita, 2021:108) kelebihan diterapkan pendekatan

salingtemas sebagai berikut:

1) Siswa memiliki kemampuan memandang sesuatu secara

terintegrasi dengan memperhatikan keempat unsur salingtemas,

sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang

pengetahuan yang telah dimiliki.

2) Melatih siswa untuk peka terhadap masalah yang sedang

berkembang di lingkungan sekitar mereka atau mengaitkan dengan

kehidupan sehari-hari.

3) Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar atau sistem

kehidupan dengan mengetahui sains, perkembangannya dan

bagaimana perkembangan sains dapat mempengaruhi lingkungan,

teknologi dan masyarakat secara timbal balik.

4) Kreatifitas dan keaktifan siswa dalam belajar meningkat.

e. Tahapan Pendekatan Salingtemas

Menurut (Dewi, 2018: 23-24) secara umum pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan salingtemas dapat dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut:

1) Tahap pendahuluan

Tahap pendahuluan mencakup apersepsi adalah cara awal

agar perhatian siswa berpusat pada permasalahan pada saat


34

pembelajaran. Apersepsi adalah mengaitkan permasalahan yang di

ketahui siswa dengan ilmu pengetahuan yang akan di pelajari.

2) Tahap Pembentukan Konsep

Pada tahap ini siswa dituntut mengembangkan pengetahuan

dengan cara diskusi, observasi, dan lain lain. Selain itu, peran guru

membimbing siswa menemukan konsep yang tepat melalui

penjelasan materi.

3) Tahap Aplikasi Konsep

Pada tahap ini siswa melakukan analisis isu atau

penyelesaian masalah dari konsep-konsep yang telah dipahami

siswa sebelumnya, dan diharapkan dapat mengaplikasikan konsep

tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.

4) Tahap Pemantapan Konsep

Pada tahap ini merupakan tahap koreksi yang dilakukan

oleh guru dengan cara menjelaskan konsep yang tepat pada siswa.

Hal ini bertujuan untuk melakukan perbaikan terhadap pemahaman

siswa yang miskonsepsi dengan materi yang mana guru tidak

mengetahuinya.

5) Tahap Penilaian

Tahap evaluasi biasanya meliputi penilaian psikomotor,

kognitif dan afektif serta tindakan siswa terhadap kehidupan nyata,

tahap ini bertujuan untuk mengetahui tolak ukur tingkat

keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.


35

6. Perubahan Lingkungan

a. Perubahan Lingkungan

Manusia hidup di lingkungan yang di dalamnya terdapat faktor

biotik dan faktor abiotik. Manusia memiliki ketergantungan dalam

berinteraksi sesame makhluk yang hidup di lingkungan. Semakin

meningkatnya kebutuhan manusia, maka akan berdampak bagi lainnya,

khususnya terhadap lingkungan. Peristiwa masuknya atau

dimasukkannya zat atau bahan ke lingkungan oleh karena kegiatan

manusia atau peristiwa alam yang mengakibatkan penurunan kualitas

lingkungan, sehingga lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukannya disebut pencemaran (Subardi, 2009 :215). Sebagaimana

dalam Al-Quran surat Ar-Rum ayat 41 dijelaskan tentang pencemaran

lingkungan.

          

    


Artinya:Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar). (QS Ar-Rum: 41).

Ayat diatas menjelaskan bahwa telah terjadi kerusakan dimuka

bumi dikarenakan campur tangan manusia. Kerusakan atau

pencemaran lingkungan merupakan peringatan dari Allah agar kita

tidak berbuat maksiat atau merusak lingkungan sekitar karena akan

berdampak kembali pada manusia itu sendiri.


36

Menurut (Haryanto, 2018: 15) berdasarkan bahan

pencemarnya, dapat dibedakan menjadi:

1) Pencemaran biologis yang disebabkan oleh berbagai macam

mikroba.

2) Pencemaran fisik yang disebabkan oleh benda cair, benda padat,

maupun gas

3) Pencemaran kimiawi yang disebabkan oleh zat-zat kimia.

Berdasarkan tempat terjadinya perubahan dibedakan menjadi:

1) Pencemaran air yaitu suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat

masuknya organisme atau zat tertentu yang menyebabkan

menurunya kualitas air.

2) Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-

unsur berbahaya ke dalam atmosfer yang dapat mengakibatkan

terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan

manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan

3) Pencemaran tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk

kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah.

b. Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan

Penanganan masalah perubahan lingkungan perlu dilakukan

sedini mungkin. Banyaknya aktivitas hidup manusia yang

menghasilkan limbah yang cukup memprihatinkan harus segera

diatasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran


37

udara, air dan tanah yang terjadi di lingkungan agar keseimbangan

lingkungan tetap terjaga diantaranya sebagai berikut (Maretha, 2020:

24-25):

1) Membuang sampah pada tempatnya

2) Penanggulangan limbah industri

3) Penanggulangan perubahan udara dengan mengurangi pemakaian

bahan bakar minyak

4) Diadakan penghijauan di kota-kota besar

5) Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai

6) Pengurangan pemakaian CFC

c. Limbah

Limbah adalah bahan yang keberadaannya memberikan

dampak negatif terhadap lingkungan. limbah dihasilkan dari proses

produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). (Huda,

2020:10). Berdasarkan sifatnya limbah digolongkan menjadi 5 yaitu:

1) Limbah cair

2) Limbah padat

3) Limbah organik

4) Limbah daur ulang

5) Limbah berbahaya

Menurut (Huda, 2020:20-21) pemanfaatan limbah dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut :


38

1) Pemanfaatan limbah organik

Limbah organik adalah sisa bahan hidup seperti sisa-sisa

daun, kertas, kulit, dan kotoran hewan. Karena tersusun atas bahan-

bahan organik limbah jenis ini dapat mudah diuraikan oleh

organisme pengurai. Meskipun begitu, sebenarnya limbah-limbah

organik masih dapat dimanfaatkan kembali (reuse) baik dengan

cara di daur ulang (recycle) maupun tanpa didaur ulang.

2) Pemanfaatan limbah anorganik

Limbah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-

bahan tak hidup atau bahan sintetis seperti minyak bumi, sisa-sisa

bahan kimia, kaleng alumunium, kasa dan besi. sama halnya

seperti limbah organik, pada limbah anorganik dapat dimanfaatkan

kembali dengan cara didaur ulang atau tanpa didaur ulang.

3) Limbah berbahaya dan beracun (B3)

Limbah berbahaya dan beracun yang disingkat dengan B3,

sebagai sisa atau limbah yang dihasilkan dari proses produksi

dengan kandungan bahan berbahaya dan beracun. Hal ini karena

terdapat jumlah dan konsentrasi yang bersifat mudah terbakar,

toksik, reaktif, dan korosif yang dapat merusak, mencemari

lingkungan, dan membahayakan kesehatan manusia. Karena

keberadaannya Menjadi ancaman bagi ekosistem di sekitarnya,

limbah B3 harus ditangani dengan tepat agar tidak merusak dan

membahayakan.
39

C. Kerangka berfikir

Ketersediaan bahan ajar pada


pembelajaran biologi

Hasil observasi: Konsep ideal:


1. Bahan ajar yang digunakan hanya 1. LKPD membantu siswa dalam
LKS dan buku paket siswa. menerapkan dan mengintegrasikan
2. Siswa membutuhkan inovasi berbagai konsep sains ke dalam
\w kehidupan sehari-harinya.
bahan ajar
3. Bahan ajar LKDP yang diberikan 2. LKPD mampu mengaktifkan siswa
guru belum mampu menarik dalam proses pembelajaran
minat siswa dalam belajar 3. Membantu guru dalam mengarahkan
4. Rendahnya keaktifan dan hasil siswa untuk menemukan konsep
belajar siswa dalam pembelajaran melalui aktivitasnya sendiri atau
5. Siswa belum mengetahui dalam kelompok kerja
keterkaitan pembelajaran dengan 4. LKPD membantu mengembangkan
;lingkungan, teknologi, dan ketrampilan proses, sikap ilmiah
serta membangkitkan minat peserta
masyarakat.
didik terhadap alam sekitarnya

Perlu adanya inovasi berupa pengembangan LKPD dengan


pendekatan salingtemas

Merancang dan mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Berorientasi Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi dan
masyarakat) Pada Materi Perubahan Lingkungan menggunakan model
pengembangan ADDIE

Menghasilkan LKPD berorientasi salingtemas yang valid,


praktis dan efektif

Gambar 2.1
Kerangka berfikir
40

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Penelitian ini berjenis model penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan digunakan

untuk memproduksi produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berorientasi sains, lingkungan, teknologi

dan masyarakat (salingtemas) pada materi perubahan lingkungan untuk siswa

kelas X IPA di MAN 2 Jember.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang

dikembangkan oleh Robert Maribe Branch (2009) dengan lima (5) tahapan

Analyze (analisis), Design (desain), Develop (pengembangan), Implement

(pelaksanaan), Evaluate (evaluasi). Adapun urutan langkah-langkah model

pengembangan ADDIE disajikan pada gambar 3.1:

Gambar 3.1
Alur model pengembangan ADDIE

40
41

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Pada penelitian dan pengembangan ini digunakan model ADDIE.

Adapun langkah-langkah pengembangannya sebagai berikut:

1. Analisis (analyze)

Tahap analisis bertujuan untuk menganalisis terkait potensi dan

permasalahan di lingkungan sekolah pada saat proses pembelajaran. Proses

pada tahap ini meliputi analisis kinerja, analisis kebutuhan, analisis

kurikulum, analisis karakteristik siswa dan analisis bahan ajar.

a. Analisis Kinerja

Analisis kinerja bertujuan untuk mengetahui permasalahan

yang ada di sekolah pada saat proses pembelajaran khususnya di MAN

2 Jember mengenai pembelajaran biologi terutama sumber belajar

yang digunakan. Peneliti melakukan observasi pembelajaran di kelas

dan wawancara kepada guru biologi yaitu ibu Munadiroh. Berdasarkan

data hasil analisis, peneliti memperoleh kendala dalam proses

pembelajaran yaitu mengenai bahan ajar yang digunakan, metode

pembelajaran yang diterapkan pada saat pembelajaran biologi, serta

karakteristik siswa. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru biologi

menyatakan bahwa Pembelajaran biologi khususnya pada materi

perubahan lingkungan belum optimal dilaksanakan. Hal ini dapat

dilihat dari nilai siswa yang belum mencapai KKM. Selain itu.

Pembelajaran pada materi perubahan lingkungan yang dilakukan di

sekolah belum mengintegrasikan salingtemas di dalamnya.


42

Berdasarkan hasil observasi di sekolah, kegiatan pembelajaran

di sekolah masih berpusat pada guru yaitu menggunakan metode

ceramah, kurangnya inovasi bahan ajar dalam pembelajaran biologi

yakni siswa lebih sering menggunakan bahan ajar berupa LKS sebagai

buku pegangan siswa dan buku paket yang dipinjam dari perpustakaan

sekolah yang jumlahnya terbatas. Siswa tidak tertarik untuk membaca

dan mempelajari materi menggunakan LKS cetak dari penerbit karena

LKS tidak berwarna hanya berwarna hitam putih sehingga siswa jenuh

untuk membaca. Oleh karena itu siswa cenderung pasif dan kurang

antusias pada saat mengikuti pembelajaran biologi dan terkesan bahwa

pembelajaran didalam kelas cenderung membosankan. Berdasarkan

data analisis diatas, peneliti perlu mengembangkan sebuah bahan ajar

yang dikombinasikan dengan pendekatan pembelajaran yang interaktif

agar siswa aktif mengikuti proses pembelajaran serta menambah

wawasan pengetahuan yang luas.

b. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan mengetahui kebutuhan siswa terkait dengan

sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Peneliti

melakukan wawancara kepada guru biologi MAN 2 Jember untuk

mengetahui hal yang diperlukan oleh siswa. Maka hasil yang di dapat

dibutuhkannya inovasi bahanmajar yang menarik dengan

menggunakan pendekatan yang interaktif sehingga tingkat minat

belajar siswa meningkat. Sehingga peneliti menemukan solusi untuk


43

dikembangkannya bahan ajar berupa LKPD yang dipadukan dengan

pendekatan salingtemas. Adapun hasil wawancara terdapat pada

lampiran 7.

c. Analisis karakteristik siswa

Analisis karakteristik siswa bertujuan untuk mengetahui

karakteristik siswa sebagai objek penelitian. Analisis ini diperoleh dari

angket kuesioner analisis kebutuhan siswa terkait pengetahuan dan

tingkat kemampuan kognitif siswa yang disebar secara online melalui

google form. Adapun hasil kuisioner angket karakteristik siswa

terdapat pada lampiran 9.

d. Analisis kurikulum

Analisis kurikulum meliputi analisis kompetensi inti (KI) dan

kompetensi dasar (KD) serta merumuskan indikator-indikator

pencapaian belajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah,

yaitu Kurikulum 2013.

Tabel 3. 1
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi inti Kompetensi dasar
3. Memahami,menerapkan, menganalisis 3.11 Menganalisis data
pengetahuan faktual, konseptual, perubahan lingkungan,
prosedural berdasarkan rasa ingin penyebab, dan dampaknya
tahunya tentang ilmu pengetahuan, bagi kehidupan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
44

2. Perancangan (design)

Tahap kedua pada model pengembangan ADDIE yaitu pembuatan

desain produk yang akan dikembangkan. Produk yang akan dikembangkan

adalah LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan

untuk siswa kelas X IPA di MAN 2 Jember. Tahap perancangan

pembuatan desain produk menggunakan storyboard. Storyboard adalah

gambaran rancangan bahan ajar secara keseluruhan yang terdapat di setiap

halaman LKPD. Storyboard bertujuan sebagai pedoman agar proses

pembuatan LKPD menjadi lebih mudah. Langkah selanjutnya adalah

membuat instrumen yang akan digunakan untuk validasi. Pembuatan

instrumen untuk validator ditinjau dari 3 aspek yaitu kevalidan materi,

kevalidan media, dan kevalidan bahasa.

3. Pengembangan (development)

Pada tahap ini yaitu melanjutkan proses rancangan desain pada

tahap sebelumnya yaitu berupa storyboard. Berikut ini merupakan

langkah-langkah yang dalam mengembangkan bahan ajar yaitu:

a. Produk Awal

Pada tahap ini peneliti mengembangkan LKPD berdasarkan

rancangan yang telah dibuat pada tahap design. Tahap awal dengan

menyusun materi yang akan di input ke dalam LKPD yaitu materi

perubahan lingkungan. Selanjutnya mendesain cover layout serta isi

dari LKPD dengan bantuan Microsoft Office Word 2010. dan hasil

rancangan yang telah dibuat yaitu: (1) cover, (2) redaksi LKPD, (3)
45

kata pengantar, (4) daftar isi, (5) daftar gambar, (6) petunjuk

penggunaan, (7) peta konsep, (8) glosarium, (9) daftar pustaka, (10)

profil penulis. Setelah itu dilanjutkan dengan menginput materi dan

gambar pendukung yang telah disusun ke dalam LKPD. Setelah itu

LKPD di cetak berwarna menggunakan kertas HVS A4 80 gram.

b. Validitas Produk

Uji validitas produk bertujuan untuk melakukan review

terhadap bahan ajar. Produk awal yang telah dibuat dilakukan uji

validitas kepada validator ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. Uji

validitas dilakukan oleh validator yang telah ditentukan untuk mengisi

angket sebagai tolak ukur mengetahui tingkat validitas produk.

Selanjutnya validator juga mengisi kolom kritik dan saran sebagai

acuan perbaikan. Hasil uji validitas produk terdapat pada lampiran 12

c. Revisi Produk

Revisi berdasarkan hasil uji validitas yang bertujuan untuk

memperbaiki produk. Setelah para ahli validator memberi kritik,

masukan dan saran, peneliti melakukan revisi berdasarkan penilaian

dan pendapat dari validator ahli materi, ahli media dan ahli bahasa.

terhadap produk LKPD yang dikembangkan sehingga layak untuk

diimplementasikan.

4. Implementasi (implementation)

LKPD yang telah dilakukan uji validitas dan mendapatkan hasil

valid maka kmeudian diimplementasikan, sebelum di uji cobakan, terlebih


46

dahulu LKPD dilipat gandakan sesuai jumlah yang dibutuhkan. Tahap

implementasi bertujuan untuk memperoleh dan mengumpulkan data

melalui uji kepraktisan dan uji keefektifan produk. Data kepraktisan

produk dilihat dari hasil angket respon siswa sedangkan data efektivitas

dilihat melalui hasil pretest dan postest pada kelas uji coba.

a. Uji Coba Lapangan

1) Uji Coba Kelompok Kecil

Hasil uji coba kelompok kecil bertujuan untuk mengetahui

isi konten produk dan untuk melakukan merevisi produk yang

nantinya akan diperoleh produk yang lebih baik. Uji coba

kelompok kecil dilakukan kepada 9 siswa kelas X IPA 5.

Selanjutnya siswa diberi angket penilaian respon siswa terhadap

LKPD berorientasi salingtemas.

2) Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba kelompok besar bertujuan untuk mengetahui

kepraktisan produk berdasarkan hasil respon siswa setelah

menggunakan produk LKPD. Uji coba kelompok besar dilakukan

kepada siswa kelas X IPA 5 yang berjumlah 35 siswa. Selanjutnya

siswa diberi angket penilaian respon siswa terhadap LKPD

berorientasi salingtemas.

b. Uji Efektifitas

Uji efektifitas bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi

hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar


47

LKPD yang diperoleh dari hasil uji pretest dan postest. Sebelum

kegiatan pembelajaran menggunakan LKPD siswa diminta untuk

mengerjakan soal pretest. Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik

mengerjakan soal postest dan mengisi angket respon peserta didik.

Instrumen penilaian berupa pretest dan postest digunakan untuk

menilai penguasaan materi peserta didik sebelum dan sesudah

menggunakan LKPD berorientasi salingtemas.

5. Evaluasi (evaluation).

Tahap terakhir dalam model pengembangan ADDIE adalah

evaluasi. Pada tahap ini peneliti melakukan revisi penyempurnaan produk

berdasarkan hasil uji coba produk pada tahap sebelumnya. Proses evaluasi

meliputi analisis validitas produk, efektivitas produk dan kepraktisan

produk berdasarkan hasil angket respon siswa.

C. Uji Coba Produk

Uji Coba produk bertujuan untuk mengumpulkan data untuk

digunakan sebagai acuan mengembangkan dan mengetahui tingkat kevalidan,

kepraktisan serta efektivitas dari LKPD berorientasi salingtemas yang telah

dikembangkan. Selanjutnya, uji respon siswa pada kelompok kecil dan

kelompok besar untuk mengetahui tingkat kepraktisan dan keefektivan

terhadap LKPD berorientasi salingtemas. Kemudian dilakukan revisi

penyempurnaan produk untuk menghasilkan sebuah produk LKPD

berorientasi salingtemas yang siap digunakan dan diuji cobakan kepada siswa

dalam proses pembelajaran.


48

1. Desain Uji Coba

Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan

produk dan sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran.

a. Uji Coba Ahli

Uji coba ahli bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan

kelayakan produk awal yang dikembangkan serta memberi kritikan,

masukan dan saran sebagai bahan perbaikan produk. Uji coba ini

dilakukan dengan dua ahli media, dua ahli materi dan satu ahli bahasa.

b. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil ini dilakukan dengan menguji

cobakan produk kepada siswa secara responden dengan menggunakan

produk. Uji coba kelompok kecil dilakukan pada 9 siswa kelas X IPA

5 yang mana peneliti mengambil dari 3 siswa yang mempunyai

kemampuan tinggi, 3 siswa yang memiliki kemampuan sedang, dan 3

siswa yang memiliki kemampuan kurang. Setelah melakukan uji coba

skala kecil, LKPD di uji cobakan kembali ke uji coba kelompok besar.

c. Uji Coba Kelompok besar

Uji coba lapangan bertujuan untuk mengetahui respons siswa

terhadap produk yang dikembangkan. Pada uji coba lapangan

menggunakan 1 kelas sebagai subjek coba yaitu kelas X IPA 5 yang

berjumlah 35 siswa.
49

2. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba pada penelitian ini melibatkan beberapa ahli, guru,

dan siswa. Kriteria untuk validator dan subjek uji coba sebagai berikut:

a. Ahli Materi

Kriteria untuk ahli materi yaitu ahli dalam materi biologi

khususnya materi perubahan lingkungan serta dapat memberi

penilaian, tanggapan, dan saran perbaikan terhadap produk yang

dikembangkan. Subjek uji meliputi dua ahli materi dari dosen tadris

biologi Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember.

b. Ahli Media

Kriteria untuk ahli media yaitu ahli dalam media pelajaran,

pernah membuat dan memahami media serta bisa menilai, memberi

tanggapan. dan saran perbaikan terhadap produk yang dikembangkan.

Subjek uji meliputi dua ahli media dari dosen Universitas Islam Negeri

KH. Achmad Siddiq Jember.

c. Ahli Bahasa

Kriteria untuk ahli bahasa yaitu ahli dalam bidang kebahasaan

serta dapat memberi penilaian, tanggapan, dan saran perbaikan

terhadap produk yang dikembangkan. Subjek uji meliputi satu ahli

bahasa dari Dosen Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq

Jember.
50

d. Guru

Kriteria untuk guru sebagai validator merupakan guru biologi

di SMA/MA dengan pendidikan minimal S-1, mengampu mata

pelajaran biologi dan menerapkan kurikulum 13.

e. Siswa

Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 5

MAN 2 Jember. Untuk uji coba kelompok kecil berjumlah 9 siswa,

dan untuk uji coba lapangan adalah seluruh siswa kelas X IPA 5 yang

berjumlah 35 siswa. Penentuan sampel di dasarkan dari teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik Probability Sampling

berupa Simple Random Sampling (Sugiyono, 2018:81).

3. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis data

yaitu kuantitatif dan kualitatif.

a. Data kuantitatif, adalah data yang diolah dari perumusan angka. Data

kuantitatif diperoleh dari skor penilaian validator materi, media,

bahasa, guru biologi, angket respon siswa serta hasil penilaian pretest

dan postest siswa.

b. Data kualitatif , adalah data berupa deskripsi dalam bentuk kalimat.

Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, kritik dan saran dari

validator materi, media, bahasa, guru biologi serta respon siswa

sebagai bahan revisi terhadap produk yang dikembangkan.


51

4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah berbagai alat ukur yang digunakan secara

sistematis untuk mengumpulkan data, seperti kuesioner, tes, pedoman

wawancara, pedoman observasi, yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data dalam penelitian (Sugiyono, 2015: 156). Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini yaitu:

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan jenis wawancara semi terstruktur. Wawancara dilakukan

secara langsung bertatap muka dengan orang yang menjadi objek

penelitian. Peneliti melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran

biologi di MAN 2 Jember. Wawancara dilakukan perihal kekurangan

atau hambatan pembelajaran, metode pembelajaran, dan bahan yang

digunakan pada mata pelajaran biologi khususnya materi perubahan

lingkungan. Pedoman wawancara terdapat pada lampiran 6.

b. Angket analisis kebutuhan

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

analisis kebutuhan yang disebar secara online melalui google form

kepada siswa kelas X IPA 5 MAN 2 Jember. Angket analisis

kebutuhan (lampiran 9) bertujuan untuk mengetahui kebutuhan siswa

mengenai pengembangan bahan ajar biologi.


52

c. Angket penilaian validator

1) Kisi-kisi penyusunan angket validasi ahli materi disajikan pada

tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3. 2
Kisi-kisi Angket Ahli Materi
Aspek Indikator Jumlah Nomor
Butir Butir
Format Kesesuaian materi dengan 1 1
KI dan KD
Kesesuaian materi dengan 1 2
tujuan pembelajaran
Kelayakan isi Kedalaman materi yang 2 4,5
disajikan
Materi sesuai dengan 1 3
tingkatkemampuan siswa
Kesesuaian isi penjelasan 3 11,12,13
tambahan
Keakuratan materi 6 6,7,8,9,10
Keingintahuan siswa 2 16,17
Kelayakan Kesesuaian penggunaan 2 14,15
Bahasa bahasa yang digunakan
Jumlah 17
Diadaptasi dari (Khairunnisa, 2019:88)

2) Kisi-kisi penyusunan angket validasi ahli media disajikan pada

tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3. 3
Kisi-Kisi Angket Validasi Media
Aspek Indikator Jumlah Nomor
Butir butir
Tampilan Keefektifan ukuran LKPD 2 1,2

Kesesuaian jenis kertas 1 4


Kesesuaian layout dan 2 3,6
warna
Desain isi Kesesuaian tampilan cover 1 9
Kualitas gambar 2 5,10
Kesesuaian ilustrasi 1 13
Kesesuaian keterangan 2 15,11
gambar
53

Aspek Indikator Jumlah Nomor


Butir butir
Kelayakan Kesesuaian huruf 3 7,8,14
dan Kejelasan teks untuk 2 10,12
kegrafikan dibaca
Jumlah 16
Diadaptasi dari (Khairunnisa, 2019:89)

3) Kisi-kisi penyusunan angket validasi ahli bahasa disajikan pada

tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3. 4
Kisi-Kisi Angket Validasi Bahasa
Aspek Indikator Jumlah Nomor
Butir Butir
Kelugasan Lugas 1 1
Komunikatif 1 2
Kebakuan istilah 1 3
Komunikatif Pemahaman terhadap 1 4
pesan atau informasi
Dialogis dan Kemampuan 1 5
interaktif memotivasi dan
kreativitas siswa
Kesesuaian dengan Kesesuaian dengan 1 6
perkembangan perkembangan
siswa intelektual siswa
Kesesuaian dengan Ketepatan bahasa 1 7
kaidah bahasa
Penggunaan istilah, Ketepatan ejaan 1 8
symbol atau ikon Konsisten penggunaan 1 9
istilah
Konsisten penggunaan 1 10
simbol atau ikon
Jumlah 10
Diadaptasi dari (Khairunnisa, 2019:89)

4) Kisi-kisi penyusunan angket guru biologi

Instrumen ini disusun untuk mendapatkan dan mengenai

tanggapan atau respon guru biologi terhadap LKPD yang

dikembangkan untuk digunakan pada proses pembelajaran


54

berlangsung. Kisi-kisi instrumen respon guru biologi disajikan

pada tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3. 5
Kisi-kisi Angket Guru Biologi
Aspek Indikator Jumlah Nomor
butir butir
Materi Kesesuaian materi dengan 2 1,2
KI dan KD
Kesesuaian latihan soal 1 3
dalam LKPD dengan materi
yang disajikan
Motivasi belajar siswa 1 4
selama mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan LKPD
Kesesuaian isi penjelasan 3 5,6,7
tambahan
Ketersediaan dan kejelasan 1 7
petunjuk penggunaan LKPD
Media Kemudahan dalam 1 8
menggunakan LKPD
Kesesuaian jenis huruf 1 9
dalam LKPD
Desain cover dan Tampilan 3 11,12,13
gambar dalam LKPD
Bahasa Bahasa yang digunakan 1 14
dalam LKPD
Jumlah 14
Diadaptasi dari (Khairunnisa, 2019:88)

d. Angket respon siswa

Angket respon siswa digunakan untuk menilai tingkat

keterlaksanaan produk yang digunakan dalam proses pembelajaran

pada angket ini menggunakan skala likert 1-5 yang digunakan sebagai

skor dari setiap indikator pada angket. Kisi-kisi instrumen respon

siswa disajikan pada tabel 3.6 sebagai berikut:


55

Tabel 3. 6
Kisi-kisi Angket Siswa
Jumlah Nomor
Aspek Indikator
butir butir
Ketertarikan Saya tertarik pada kegiatan 6 1,2,3,4,
pembelajaran perubahan 5,10
lingkungan dengan
menggunakan bahan ajar
LKPD berorientasi
salingtemas
Gambar dalam LKPD sesuai
dengan materi dan disertai
keterangan sehingga
memudahkan saya untuk
memahami materi perubahan
lingkungan.
Dengan menggunakan LKPD
ini memberikan motivasi,
menambah wawasan
pengetahuan dan rasa
keingintahuan bertambah
Tampilan yang dalam LKPD
sangat menarik sehingga saya
suka mempelajari materi
perubahan lingkungan
Bagian sampul LKPD menarik
perhatian
LKPD menggunakan tampilan
dan warna yang menarik
Bahasa Media pembelajaran LKPD 2 9,12
menggunakan tampilan dan
warna yang menarik
Tulisan dapat terbaca dengan
jelas sehingga mudah dimengerti
Materi Gambar yang disajkan menarik 4 6,7,8,
Saya mudah memahami materi 11,
perubahan lingkungan
menggunakan LKPD berorientasi
salingtemas
LKPD memuat pertanyaan yang
mendorong saya berfikir kritis
Contoh soal yang ada di LKPD
sudah sesuai dengan materi
Diadaptasi dari (Khairunnisa, 2019:86)
56

5. Teknik Analisis Data

a. Analisis kevalidan LKPD berorientasi salingtemas

Kevalidan LKPD ini dilihat dari hasil validasi yang dilakukan

oleh validator yang meliputi validator ahli materi, ahli media, dan ahli

bahasa Validasi dengan menggunakan skala likert dengan 5 skala

penilaian yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), CS (Cukup Setuju), TS

(Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Rincian skala likert

disajikan pada tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3. 7
Kriteria Skala Penilaian
Penilaian Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Cukup Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

Dari hasil angket yang tertera dalam lembar validasi LKPD

akan dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut (Istiqomah,

2021:37):

𝑓
P= x 100%
𝑁

Keterangan:
P : Angka persentase pada angket

F : Jumlah skor yang diperoleh

N : Jumlah skor maksimum

Hasil dari skor penilaian dari masing-masing validator ahli

materi, ahli bahasa dan ahli media tersebut menentukan kevalidan


57

LKPD berorientasi salingtemas. Hasil persentase data diinterpretasikan

ke dalam kriteria pada tabel 3.8 sebagai berikut:

Tabel 3. 8
Kriteria Interpretasi Kevalidan
Skala % Kriteria
84% - 100% Sangat Valid
68% - 84% Valid
52% - 68% Cukup Valid
36% - 52% Kurang Valid
20% - 36% Sangat Kurang Valid
(Sumber : Khairunnisa,2019:26)

Berdasarkan kriteria tersebut, LKPD berorientasi salingtemas

dikatakan valid apabila rata-rata persentase dari semua aspek angket

sebesar ≥ 68 % dengan kriteria layak dan sangat layak.

b. Analisis Kepraktisan LKPD berorientasi salingtemas

Uji kepraktisan LKPD diperoleh dari angket respon siswa.

Penyebaran angket dilakukan setelah tahap implementasi LKPD dalam

pembelajaran. Kategori penilaian berdasarkan skala likert yang terdiri

dari 5 skala penilain yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), CS (Cukup

Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Dari hasil

angket yang tertera dalam lembar validasi LKPD akan dianalisis

menggunakan rumus sebagai berikut (Istiqomah, 2021:37):

𝑓
P= x 100%
𝑁

Keterangan:
P : Angka persentase pada angket

F : Jumlah skor yang diperoleh

N : Jumlah skor maksimum


58

Hasil dari skor penilaian dari masing-masing validator ahli

materi, ahli bahasa dan ahli media tersebut menentukan kevalidan

LKPD berorientasi salingtemas. Hasil persentase data diinterpretasikan

ke dalam kriteria pada tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3. 9
Kriteria Interpretasi Kepraktisan
Skala % Kriteria
81% - 100% Sangat praktis
61% - 80% praktis
41% - 60% Cukup praktis
21% - 40% Tidak praktis
0% - 20% Sangat Tidak praktis
(Sumber : Khairunnisa,2019:27)

Berdasarkan kriteria tersebut, LKPD berorientasi salingtemas

dikatakan praktis apabila rata-rata persentase dari semua aspek angket

sebesar ≥ 61%dengan kriteria praktis dan sangat praktis.

c. Analisis keefektifan LKPD berorientasi salingtemas

Data efektivitas bahan ajar diperoleh dari hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental Design dengan bentuk

One Group Pretest Postest Design. Prosedur pengambilan data

efektivitas yaitu sampel kelas penelitian diberi pretest (O1) kemudian

dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (O2) yaitu penggunaan LKPD

berorientasi salingtemas, setelah itu diberi postest. Menurut (Jakni,

2016: 10) dilakukan pengukuran di awal penelitian terhadap variabel

terikat yang telah dimiliki subjek. Setelah diberikan perlakuan,

kemudian dilakukan pengukuran kembali dengan alat ukur yang sama.

Dengan demikian, hasil perlakuan dapat lebih akurat karena dapat


59

membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Berikut

model desain yang diadaptasi dari Jakni sebagai berikut:

𝐎𝟏 𝐗 𝐎 2

Keterangan :

O1 : Nilai pre-test (Sebelum diberi perlakuan)

X : Perlakuan

O2 : Nilai post-test (setelah diberi perlakuan)

Setelah diperoleh data hasil belajar sebelum dan sesudah

penggunaan bahan ajar, selanjutnya data dianalisis dengan

menggunakan Uji Paired Sample T-Test menggunakan bantuan

software SPSS 25. Uji Paired Sample T-Test dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum

dan sesudah penggunaan bahan ajar. Sebelum dilakukan uji T-Test

maka dilakukan uji normalitas data, setelah data berdistribusi normal

maka dapat dilakukan uji paired sample T-Test.

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara sebelum

dan sesudah menggunakan produk, maka hasil uji coba dibandingkan

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf 0,05 atau 5% adalah (Jakni,2016:140):

H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum

dan sesudah menggunakan LKPD berorientasi salingtemas

H1 : Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum dan

sesudah menggunakan LKPD berorientasi salingtemas

Pengambilan keputusannya adalah:


60

1) Jika Sig < ttabel maka hasilnya signifikan, artinya H0 ditolak, H1

terima.

2) Jika Sig > ttabel maka hasilnya tidak signifikan, artinya H0 diterima

H1 ditolak.

Setelah dilakukan T-test juga perlu dilakukan N-gain yang

bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum

diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Nilai yang diperoleh

dihitung menggunakan rumus N-gain (Setyawati, 2017:35).

Adapun tabel kriteria dari rumus N-gain dapat dilihat pada

tabel 3.10 sebagai berikut:

Tabel 3. 10
Kriteria rata-rata Keefektifan
Besar g Interpretasi
≥ 0,7 Tinggi/Sangat Efektif
0,7 > (<g>) ≥ 0,3 Sedang/ Efektif
<0,3 Rendah/ Kurang Efektif
(Sumber : Setyawati, 2017:35)
61

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data Uji Coba

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data hasil

mengenai proses pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

berorientasi Salingtemas pada materi perubahan lingkungan di Madrasah

Aliyah Negeri 2 Jember. LKPD yang dikembangkan oleh peneliti

menggunakan model ADDIE yang terdapat lima tahapan yaitu : Analysis

(analisis), Design (perancangan), Development (pengembangan),

Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi). Adapun langkah-

langkah penelitian sebagai berikut:

1. Tahap Analisis

Tahap analisis adalah tahap awal dalam proses pengembangan.

Pada tahap ini yang dilakukan adalah observasi, wawancara kepada guru

biologi dan angket kuisioner yang disebar secara online melalui google

form. Adapun tahap analisis yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari

analisis kinerja, analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis

karakteristik siswa dan analisis bahan ajar.

a. Analisis kinerja

Tahap analisis kinerja dilakukan untuk mengetahui

permasalahan yang ada di sekolah pada saat proses pembelajaran.

Hasil dari analisis kinerja diperoleh data bahwasanya kegiatan

pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan metode

61
62

pembelajaran yang yang digunakan masih konvensional (ceramah)

serta sistem penugasan selama pembelajaran cenderung menggunakan

LKS, oleh karena itu siswa kurang bersemangat dan kurang antusias

dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kurangnya

inovasi bahan ajar yang digunakan sehingga siswa merasa bosan. Oleh

karena itu, dibutuhkan bahan ajar yang dapat meningkatkan

ketertarikan siswa dalam pembelajaran, memberikan wawasan yang

lebih bagi siswa dan menerapkan metode pembelajaran yang interaktif

sehingga siswa turut berperan aktif mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru biologi MAN 2

Jember, guru mengatakan bahwa LKS hanya sebagai pegangan

minimal untuk siswa yang memuat rangkuman materi pembelajaran

dan latihan soal saja serta kurang memiliki daya tarik siswa dalam

pembelajaran sehingga membuat siswa cenderung bosan. Oleh karena

itu membutuhkan inovasi bahan ajar untuk menunjang proses

pembelajaran, guru pernah menggunakan bahan ajar tambahan seperti

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), akan tetapi LKPD yang

digunakan hanya sebatas teori dan memuat soal-soal latihan saja

sehingga belum maksimal diterapkan dalam pembelajaran dan perlu

dikembangkan lagi agar meningkatkan ketertarikan dan keaktifan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Guru pernah berinisiatif

untuk membuat LKPD yang inovatif dan efektif, dikarenakan guru

mengalami kesulitan membuat LKPD serta kesulitan untuk


63

menentukan metode atau pendekatan yang tepat dalam pembelajaran

biologi. maka hal tersebut belum terealisasikan sampai saat ini. Hasil

wawancara dapat dilihat pada lampiran 7.

b. Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui

permasalahan dasar yang terjadi pada saat proses pembelajaran tentang

sumber belajar dan metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Kemudian ditemukan solusi berupa pengembangan

bahan ajar LKPD berorientasi salingtemas.

Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara kepada ibu

Munadiroh, S.Pd selaku guru biologi kelas X di Madrasah Aliyah

Negeri 2 Jember. Wawancara dilakukan pada tanggal 3 Januari 2022

terkait proses pembelajaran di sekolah, kendala siswa dalam

pembelajaran, metode pembelajaran, bahan ajar yang digunakan, dan

respon terkait pengembangan LKPD berorientasi salingtemas. Berikut

merupakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis

disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4. 1
Hasil Wawancara Guru Biologi
Analisis
spesifikasi
No. Pertanyaan Jawaban
produk yang
diharapkan
1. Kurikulum apa Menggunakan Bahan ajar
yang digunakan di kurikulum 13 diharapkan
sekolah MAN 2 sesuai dengan
Jember? kurikulum yang
berlaku
2. Bahan ajar yg Buku paket biologi, dan Dibutuhkan
64

Analisis
spesifikasi
No. Pertanyaan Jawaban
produk yang
diharapkan
digunakan dalam LKS bahan ajar yang
proses lebih variatif
pembelajaran?
3. Metode Metode ceramah dan Diperlukan
pembelajaran apa diskusi penerapan
yang ibu terapkan metode atau
pada saat pendekatan yang
pembelajaran bervariasi
biologi?
4. Apakah siswa
siswa menggunakan Diperlukan
mempunyai buku LKS sebagai buku sebuah bahan
pegangan sendiri?pegangan dan buku ajar yang dapat
paket yang dipinjam di menjadi inovasi
perpustakaan dengan terbaru bagi
jumlah terbatas. sekolah
Terkadang
menggunakan PPT saat
menjelaskan materi.
5. Apakah LKS dapat LKS sebagai pegangan Diperlukan
mempermudah minimal untuk siswa sebuah bahan
siswa dalam yang kurang memiliki ajar yang dapat
belajar? daya tarik dalam membantu
pembelajaran sehingga memudahkan
siswa tidak antusias siswa
belajar. Oleh karenanya memahami
membutuhkan bantuan materi
bahan ajar lain pembelajaran
dan menarik
siswa lebih aktif
6. Apakah ibu pernah Saya kesulitan dalam Diperlukan
menggunakan atau membuat bahan ajar, sebuah bahan
membuat media tidak sempat. Jadi saat ajar yang dapat
bahan ajar untuk pembelajaran daring membantu
menunjang ketika pandemi,saya pendidik dalam
pembelajaran pada menggunakan modul menyampaikan
siswa? penerbit dan E- materi
Learning, terkadang
mengirim konten
berupa Materi biologi
dan video yang dicari di
Youtube.
7. Apakah ibu pernah Pernah, LKPD hanya Diperlukan
65

Analisis
spesifikasi
No. Pertanyaan Jawaban
produk yang
diharapkan
menggunakan sebatas materi dan soal pengembangan
bahan ajar LKPD latihan saja. jadi masih LKPD dengan
untuk memudahkan belum maksimal dan pendekatan atau
proses perlu dikembangkan metode yang
pembelajaran? lagi agar dapat yang menarik
meningkatkan dan memiliki
ketertarikan dan daya tarik dalam
keaktifan siswa. proses
pembelajaran.
8. Apakah ibu Belum pernah. Diperlukan
mengetahui metode Sepertinya metode penerapan
pembelajaran tersebut sangat bagus pembelajaran
salingtemas yaitu jika di implementasikan dengan
mengaitkan di pelajaran biologi. pendekatan
pembelajaran sains Khususnya mteri salingtemas
dengan lingkungan, perubahan lingkungan dalam
teknologi dan pembelajaran
masyarakat? Atau biologi
pernah
menggunakan LKP
berorientasi
salingtemas dalam
pembelajaran
biologi?
9. Apakah kendala Pada materi perubahan Dibutuhkan
selama lingkungan yang bahan ajar pada
pembelajaran dianggap sepele, Jadi materi biologi
terhadap materi saya menyampaikan khususnya
biologi (terutama penjelasan yang perubahan
pada materi terdapat di buku saja. lingkungan yang
perubahan Jadi nilai siswa yang seringkali
lingkungan)? tidak mencapai nilai dianggap mudah
KKM sekitar 60%.
Kesulitannya ya
dikarenakan kurangnya
inovasi bahan ajar
10. Apakah ibu pernah Iya pernah, kepingin ya Memerlukan
berencana untuk sebenarnya. Tapi hanya bahan ajar
mengembangkan angan-angan dan menarik seperti
bahan ajar seperti kesulitan, jadi belum LKPD yang
LKPD agar lebih terealisasikan sampai dipadukan
maksimal untuk saat ini nak. Saya ingin dengan suatu
66

Analisis
spesifikasi
No. Pertanyaan Jawaban
produk yang
diharapkan
membantu siswamembuat LKPD yang metode yang
berfikir kritis dan menarik, mudah di mampu
lebih interaktif
pahami siswa, sehingga meningkatkan
dengan pembelajaran aktif, Jadi keaktifan siswa
memanfaatkan tidak hanya sebatas dalam
lingkungan sekitar teori melainkan siswa pembelajaran
mereka untukmampu
belajar biologi? mengaplikasikannya
dalam kehidupan
sehari-hari.
11. Apa ibu setuju jika Sangat setuju nak, Diperlukan
dikembangkan karena rencana untuk sebuah bahan
LKPD berorientasi membuat LKPD belum ajar yang dapat
SETS/Salingtemas terealisasikan. Jadi ini menjelaskan
pada materi merupakan ide bagus. materi
perubahan Dengan harapan siswa perubahan
lingkungan? bisa memiliki konsep lingkungan yang
pada materi perubahan dipadukan
lingkungan dengan baik dengan
dan benar dalam pendekatan
kehidupannya sehari- salingtemas
hari dengan mengaitkan
antara lingkungan,
masyarakat dan
teknologi.

Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa bahan ajar

yang digunakan kurang bervariasi dan membutuhkan bahan ajar

tambahan yang dapat digunakan siswa belajar secara mandiri dan

menjadikan siswa lebih antusias dalam belajar. Hal ini diketahui

bahwa pembelajaran di sekolah hanya sebatas teori atau text book saja

seperti buku paket dan LKS berwarna hitam putih yang berasal dari

penerbit sehingga membuat siswa kurang tertarik. Guru sering

memberikan tugas latihan soal di LKS dan di e-learning (daring)


67

sehingga monoton seperti itu saja. Ibu Munadiroh mengalami kesulitan

untuk mengembangkan bahan ajar LKPD yang menarik, mudah

dipahami siswa sehingga mampu meningkatkan minat belajar siswa

serta dapat menambah wawasan tentang manfaat ilmu yang dipelajari,

jadi tidak hanya sebatas teori melainkan siswa mampu

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil wawancara

dapat dilihat pada lampiran 7.

c. Analisis karakteristik siswa

Hasil analisis karakteristik siswa melalui angket kuisioner yang di

sebar melalui google form, disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2
Hasil Analisis Karakteristik Siswa
Pernyataan Persentase
Siswa menyukai mata pelajaran biologi 94,3%
Siswa menyatakan materi biologi sulit dipahami 85,7%
siswa merasa bosan dengan sumber belajar yang 94,3%
digunakan
siswa pernah menggunakan LKPD 77%
Siswa berpendapat LKPD yang digunakan belum 85,7
menarik
siswa belum mengetahui bahwa ilmu sains sangat 57,1%
berkaitan erat dengan lingkungan
siswa menganggap bahwa materi perubahan lingkungan 65,7 %
mudah dipahami
Siswa kurang menjaga dan merawat lingkungan sekitar 60%
siswa membutuhkan bahan ajar menarik pada materi 97%
perubahan lingkungan
siswa setuju dikembangkan bahan ajar alternatif berupa 100%
LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan
lingkungan.

Analisis karakteristik siswa dilakukan dengan penyebaran

angket kepada 35 siswa kelas X IPA 5 secara online melalui google

form. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 94,3% siswa merasa


68

bosan dengan sumber belajar yang digunakan. Hal ini dikarenakan

kurangnya inovasi bahan ajar yang digunakan yaitu lebih sering

menggunakan LKS berwarna hitam putih pada saat pembelajaran.

Diketahui bahwa 77% siswa pernah menggunakan LKPD yang

diberikan oleh guru, namun 85,7% siswa berpendapat bahwa LKPD

yang digunakan belum menarik. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan guru biologi bahwasanya LKPD yang digunakan

memang belum maksimal karena sebatas materi singkat dan soal

latihan saja. Akan tetapi 60% siswa berpendapat bahwa kurang

menjaga dan merawat lingkungan sekitar, hal ini membuktikan bahwa

materi perubahan lingkungan yang dikatakan mudah (sepele) perlu

mendapatkan perhatian khusus.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada dua siswa

kelas X IPA 5 diperoleh hasil bahwa membutuhkan bahan ajar LKPD

yang menarik dan tidak membosankan khususnya pada materi

perubahan lingkungan yang terkadang dianggap materi mudah. Akan

tetapi justru banyak sekali pengetahuan yang belum diketahui

mengenai materi perubahan lingkungan seperti keterkaitan perubahan

lingkungan dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. Oleh

karenya itu, dengan belajar dan memahami materi perubahan

lingkungan yang lebih luas, dapat meningkatkan kesadaran setiap

individu untuk menjaga kelestarian lingkungan agar tidak tercemar.


69

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, ditemukan

solusi untuk mengembangkan LKPD berorientasi salingtemas pada

materi perubahan lingkungan dibuktikan dengan hasil angket bahwa

97% siswa membutuhkan bahan ajar menarik pada materi perubahan

lingkungan dan 100% siswa setuju dikembangkan bahan ajar alternatif

berupa LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan

lingkungan. Hasil angket kuisioner dapat dilihat pada lampiran 9.

d. Hasil analisis kurikulum

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi di MAN 2

Jember kurikulum yang digunakan di sekolah yaitu kurikulum 13.

Peneliti melakukan perumusan KI dan KD serta merumuskan indikator

pencapaian kompetensi yang disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4. 3
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, 3.11 Menganalisis data
menganalisis pengetahuan perubahan lingkungan,
faktual, konseptual, prosedural penyebab, dan dampaknya
berdasarkan rasa ingintahunya bagi kehidupan
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
70

Tabel 4. 4
Indikator dan Tujuan Pembelajaran
Indikator Tujuan Pembelajaran
3.11 1 Mengidentifikasi faktor Siswa mampu mengidentifikasi
penyebab perubahan faktor-faktor penyebab
lingkungan. perubahan lingkungan dengan
tepat.
3.11 2 Mengidentifikasi macam- Siswa mampu mengidentifikasi
macam perubahan macam-macam perubahan
lingkungan. lingkungan dengan tepat.
3.11 3 Merancang upaya Siswa mampu merancang upaya
mengatasi kerusakan mengatasi kerusakan lingkungan
lingkungan. dan pemanfaatan limbah
berdasarkan permasalah di
lingkungan sekitar secara
sistematis.
3.11 4 Menguraikan jenis-jenis Siswa mampu menguraikan
limbah. jenis-jenis limbah melalui kajian
pustaka dengan tepat.
3.11 5 Mendeskripsikan Siswa mampu mendeskripsikan
pemanfaatan limbah. pemanfaatan limbah melalui
kajian pustaka dengan tepat.

2. Tahap Desain

Pada tahap ini peneliti merancang konsep produk LKPD yang akan

dikembangkan, yaitu berupa LKPD berorientasi salingtemas pada materi

perubahan lingkungan. Desain awal berupa storyboad yang bertujuan

untuk mempermudah pembuatan produk LKPD. Berikut desain awal yang

disiapkan oleh peneliti disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4. 5
Storyboard LKPD berorientasi salingtemas
Halaman Keterangan
Bagian awal Cover 1. Judul LKPD
2. Gambar yang relevan dengan isi
buku
3. Identitas penulis
4. Logo lembaga
Redaksi LKPD 1. Nama penulis
2. Nama dosen pembimbing
71

Halaman Keterangan
3. Nama validator
4. Nama lembaga
Kata pengantar 1. Judul kata pengantar
2. Rincian kata pengantar
Daftar isi
Daftar gambar
Petunjuk 1. Judul petunjuk penggunaan
Penggunaan LKPD LKPD
2. Rincian petunjuk penggunaan
LKPD
KI, KD, Indikator 1. Judul KI, KD, Indikator dan
dan Tujuan Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran 2. Rincian KI, KD, Indikator dan
Tujuan Pembelajaran
Peta Konsep 1. Judul Peta Konsep
2. Rincian Peta Konsep dalam
bentuk bagan
Isi Materi (perubahan Terdiri atas tahapan salingtemas:
lingkungan dan 1. Apersepsi
limbah) 2. Pembentukan konsep
3. Aplikasi konsep
4. Pemantapan konsep
5. Evaluasi sekaligus kunci
jawaban dan pedoman penilaian
Penutup Glosarium 1. Judul glosarium
2. Rincian arti istilah
Daftar pustaka 1. Judul Daftar pustaka
2. Rincian Daftar pustaka
Profil penulis 1. Judul profil penulis
2. Rincian profil penulis

3. Tahap pengembangan

Tahap selanjutnya yaitu tahap pengembangan produk LKPD dan

dilanjutkan dengan proses validasi kepada ahli media, ahli materi, dan ahli

bahasa. Uji validitas bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran

mengenai kelayakan LKPD yang telah dikembangkan untuk direvisi

kembali. Adapun hasil dari tahap pengembangan sebagai berikut:


72

a. Pembuatan LKPD berorientasi salingtemas

Pada tahap ini peneliti merealisasikan rancangan LKPD yang

telah untuk membuat bahan ajar LKPD berorientasi salingtemas

berdasarkan storyboard yang telah ditentukan di tahap desain untuk

dituangkan ke LKPD. Pembuatan LKPD didesain menggunakan

bantuan aplikasi Microsoft Office Word 2010. Sedangkan isi materi

dalam LKPD di dapatkan dari buku dan sumber lainnya yang relevan.

Hasil produk awal LKD berorientasi salingtemas pada materi

perubahan lingkungan disajikan pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6
LKPD berorientasi Salingtemas
Tampilan halaman Keterangan
Cover LKPD di desain
dengan menggambarkan
ilustrasi dari isi LKPD
yaitu perubahan
lingkungan. Cover depan
LKPD berisi judul LKPD,
gambar yang relevan
dengan isi materi yaitu
perubahan lingkungan,
identitas penulis dan logo
lembaga
73

Tampilan halaman Keterangan


Redaksi LKPD berisi nama
penulis, nama dosen
pembimbing, nama
validator dan nama
lembaga

Kata pengantar berisi


tentang sambutan penulis,
ucapan syukur, ucapan
terima kasih, permohonan
kritik dan saran dan
gambaran LKPD.

Daftar isi memuat urutan


isi LKPD yang berfungsi
untuk mempermudah
pembaca menunjukkan
letak halaman saat
menggunakan LKPD.
74

Tampilan halaman Keterangan


Daftar gambar berisi
rincian khusus yang
menguraikan nama-nama
gambar dalam LKPD yang
disertai dengan nomor
halaman.

Petunjuk penggunaan berisi


penjelasan mengenai
langkah-langkah
menggunakan LKPD
secara benar.

Memuat rincian KI, KD,


Indikator dan Tujuan
Pembelajaran yang disusun
berdasarkan kurikulum
2013.
75

Tampilan halaman Keterangan


Peta konsep berisi
informasi materi yang
saling berkaitan dalam
suatu rangkaian yang
berfungsi untuk
mempermudah pemahaman
terhadap materi.

Penyajian isi berdasarkan


tahapan salingtemas
sebagai berikut:
 Apersepsi
LKPD disusun dengan
memberikan cerita
tentang permasalahan
yang berhubungan
dengan perubahan
lingkungan, yang
bertujuan untuk
memusatkan perhatian
siswa pada
pembelajaran.

 Pembentukan konsep
Pembentukan konsep
dalam LKPD disusun
menggunakan
pemberian pertanyaan
yang menimbulkan
terjadinya diskusi. Pada
tahap pembentukan
konsep konten yang
diberikan bersifat
membangun
pengetahuan siswa agar
menemukan konsep
yang benar.
76

Tampilan halaman Keterangan


 Aplikasi konsep
Pada tahap ini konten
ditulis dengan
menyajikan aplikasi
materi perubahan
lingkungan dalam
kehidupan dengan
menghubungkan
dengan lingkungan,
teknologi, dan
masyarakat yang
disajikan dalam bentuk
gambar dan uraian dan
dilengkapi dengan
pertanyaan.

 Pemantapan konsep
Pada tahap ini diberikan
dalam bentuk uraian
dan penjelasan konsep
yang benar yang
bertujuan sebagai
penguatan bagi siswa
dengan pemaparan
pencegahan terjadinya
perubahan lingkungan.

 Tahap evaluasi memuat


latihan soal berupa tes
kognitif yang bertujuan
untuk mengetahui tolak
ukur tingkat
keberhasilan siswa
dalam mencapai tujuan
belajarnya
77

Tampilan halaman Keterangan


Kunci jawaban berisi
jawaban soalsoal yang ada
pada bagian latuan soal dan
evaluasi.

 Pedoman penilaian
sebagai acuan menilai
hasil belajar siswa
berdasarkan tujuan
pembelajaran.
 Penilaian diri memuat
kolom yang dapat diisi
oleh siswa mengenai
materi yang belum dan
materi yang sudah
dikuasai.

Glosarium berisi daftar kata


atau istilah penting yang
sulit dipahami yang
bertujuan untuk membantu
pembaca atau memahami
istilah dalam LKPD.
78

Tampilan halaman Keterangan


Daftar pustaka berisi semua
referensi yang digunakan
sebagai acuan dalam
membuat LKPD.

Biodata penulis berisi


tentang profil penulis
LKPD berorientasi
salingtemas.

Sampul belakang, berisi


ilustrasi dan logo kampus.
79

b. Validasi Kelayakan Produk

Produk yang telah selesai dikembangkan yaitu berupa produk

awal, kemudian dilanjutkan dengan uji validitas produk yang bertujuan

untuk mengetahui tingkat kevalidan produk. Uji validitas produk

LKPD dilakukan oleh dua validator ahli materi, dua validator ahli

media, satu validator ahli bahasa dan satu guru biologi MAN 2 Jember.

1) Validasi Ahli Materi

Validasi materi dilakukan oleh dua validator ahli yaitu

Wiwin Maisyaroh, S.Si., M.Si selaku validator pertama dan

Wildan Habibi, M.Pd selaku validator kedua. Hasil validasi materi

dapat dilihat pada lampiran 12. Adapun nilai validasi materi

disajikan pada tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4. 7
Hasil Validasi Materi
No. Aspek Persentase
Validator I Validator II
1. Kurikulum 84% 96%
2. Kelayakan isi 62% 96%
3. Kelayakan Bahasa 80% 100%
Rata-rata keseluruhan 75,33% 97,33%
Kriteria Valid Sangat valid

Adapun komentar dan saran dari validator ahli materi

disajikan pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4. 8
Komentar dan Saran Ahli Materi
No. Validator Komentar dan saran
1. Validator 1 1. Penulisan nama spesies perhatikan sesuai
nomenklatur Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thyposa.
2. Upaya mengatasi perubahan lingkungan
sebaiknya menjelaskan tentang hal-hal
80

No. Validator Komentar dan saran


yang bisa dilakukan baik secara individual
maupun komunal untuk mengurangi
perubahan
3. Rujukan perlu dicantumkan dan perlu
dikembangkan agar lebih informatif.
4. Teks “Beberapa teknik yang dikenal di
Indonesia dalam pemprosesan pengemasan
susu” pada hal 12, apa saja sebutkan!
2. validator 2 1. Cantumkan nama dosen pembimbing pada
sampul/cover depan
2. Perlu diberikan penjelasan bahwa LKPD
ini mengacu pada kurikulum 2013 edisi ke
berapa?
3. Berikan alokasi waktu yang tepat pada
proses evaluasi agar nantinya siswa bisa
lebih disiplin dalam pengerjaannya

2) Validasi Media

Validasi media dilakukan oleh dua validator yaitu Husni

Mubarok, S.Pd., M.Si selaku validator pertama dan Laila Khusnah,

M.Pd selaku validator kedua. Hasil validasi media dapat dilihat

pada lampiran 12. Adapun nilai validasi media disajikan pada tabel

4.9 sebagai berikut:

Tabel 4. 9
Hasil Validasi Media
No. Aspek Persentase
Validator I Validator II
1. Tampilan 80% 90%
2. Desain isi 88,57% 80%
3. Kelayakan kegrafikan 85,71% 85,71%
Rata-rata per-validator 84,76% 85,23%
Kriteria Sangat Valid Sangat valid

Adapun komentar dan saran dari validator ahli media

disajikan pada tabel 4.10 sebagai berikut:


81

Tabel 4. 10
Komentar dan Saran Ahli Media
No. Validator Komentar dan saran
1. Validator 1. Perbaiki pemilihan font dan ukuran font
1 2. Perbaikan tata letak judul, pilih ukuran font
yang sesuai
3. Gambar representatif perlu ditambahkan
4. Memperbesar gambar di tampilan cover
5. Merapikan petunjuk penggunaan LKPD
(tampilan gambar disajikan utuh) serta
diubah kalimat perintah
6. Warna langkah salingtemas menggunakan
warna lebih kontras dan font besar
7. Merubah bentuk balon kata menjadi lebih
menarik
2. Validator 1. Perbaikan indikator dan tujuan
2 pembelajaran
2. Penambahan prolog gambar terhadap
beberapa paragraf.
3. Pencantuman kata sumber dalam setiap
gambar

3) Validasi Bahasa

Validasi bahasa dilakukan oleh satu dosen validator yaitu

Shidiq Ardianta, S.Pd., M.Pd. Hasil validasi bahasa dapat dilihat

pada lampiran 12. Adapun nilai validasi bahasa disajikan pada

tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4. 11
Hasil Validasi Bahasa
No. Aspek Persentase
1. Kelugasan 93,33%
2. Komunikatif 100%
3. Dialog dan interaktif 100%
4. Kesesuaian dengan perkembangan 80%
peserta didik
5. Kesesuaian dengan kaidah bahasa 80%
6. Penggunaan istilah, symbol atau ikon 93,33%
Rata-rata keseluruhan 91,11%
Kriteria Sangat valid
82

Adapun komentar dan saran dari validator ahli bahasa

disajikan pada tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4. 12
Komentar dan Saran Ahli Bahasa
No. Validator Komentar dan saran
1. Validator bahasa 1. Kebakuan istilah: Benahi penulisan
kata “Swt” pada kata pengantar.
2. Perbaiki penggunaan tanda baca
3. Perbaiki Kerapian LKPD

4) Validasi guru biologi

Validasi guru biologi dilakukan oleh Munadiroh, S.Pd.

selaku guru biologi kelas X MAN 2 Jember. Hasil validasi guru

biologi dapat dilihat pada lampiran 12. Adapun nilai validasi

disajikan pada tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4. 13
Hasil Validasi Guru biologi
No. Aspek Persentase
1. Aspek Materi 91,42%
2. Aspek Media 88%
3. Aspek Bahasa 80%
Rata-rata keseluruhan 86,33%
Kriteria Sangat valid

Adapun komentar dan saran dari guru biologi disajikan

pada tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4. 14
Komentar dan Saran Guru Biologi
No. Validator Komentar dan Saran
1. Guru Biologi LKPD sudah baik dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Gambar lebih
diperjelas lagi agar memudahkan
mengamati/memperjelas
83

5) Validasi Instrumen Tes

Validasi instrument tes dilakukan oleh Wildan Habibi,

M.Pd. hasil validasi soal dapat dilihat pada lampiran 12. Adapun

nilai validasi disajikan pada tabel 4.15 sebagai berikut:

Tabel 4. 15
Hasil Validasi Instrumen Tes
No. Aspek Penilaian Nilai
1. Kejelasan 100%
2. Ketepatan isi 100%
3. Relevansi 100%
4. Kevalidan isi 100%
5. Tidak ada bias 80%
6. Ketepatan bahasa 100%
Rata-rata keseluruhan 95,83%
Kriteria Sangat valid

4. Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap lanjutan dari tahap

pengembangan. Tahap ini bertujuan untuk menguji tingkat keefektifan dan

kepraktisan LKPD berorientasi salingtemas. LKPD yang sudah dinyatakan

valid dan layak digunakan serta telah direvisi dengan baik, maka tahap

selanjutnya yaitu di uji cobakan kepada siswa melalui uji coba kelompok

kecil dan kelompok besar. Alat pengumpulan data untuk mengetahui

kepraktisan LKPD melalui angket respons siswa dan untuk mengetahui

keefektifan LKPD yaitu dengan pretest dan postest.

a. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba skala kecil dilakukan untuk mengetahui respon siswa

terhadap isi LKPD berorientasi salingtemas. Menurut Branch

(2009:124) menyatakan bahwa jumlah subjek pada tahap ini


84

berjumlah 9-20 siswa. Pada penelitian ini, uji coba dilakukan pada 9

siswa, yang mana peneliti memilih 3 siswa mempunyai kategori

kemampuan kurang, 3 siswa mempunyai kategori kemampuan sedang,

dan 3 siswa mempunyai kategori kemampuan tinggi.

Tabel 4. 16
Hasil Uji Respon Siswa Kelompok Kecil
Jumlah Nilai
No. Responden Persentase Kriteria
nilai maksimal
1. R1 54 60 90% Sangat praktis
2. R2 53 60 88,33% Sangat praktis
3. R3 55 60 91,66% Sangat praktis
4. R4 53 60 88,3% Sangat praktis
5. R5 53 60 88,33% Sangat praktis
6. R6 56 60 93,33% Sangat praktis
7. R7 58 60 96,66% Sangat praktis
8. R8 55 60 91,66% Sangat praktis
9. R9 51 60 85% Sangat praktis
Jumlah 488 540 90,37%
Rata-rata 54,22 60 Sangat menarik dan praktis

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui hasil uji coba

kelompok kecil diperoleh persentase rata-rata sebesar 90,37%

kemudian diinterpretasikan, maka nilai tersebut termasuk kategori

sangat praktis, setelah dilakukan uji kelompok kecil, dilanjutkan

dengan uji kelompok besar. hasil uji coba kelompok kecil dapat dilihat

pada lampiran

b. Uji Coba Kelompok Besar

Setelah uji kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan Uji coba

kelompok besar kepada 35 siswa kelas X IPA 5. Siswa mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar LKPD berorientasi


85

salingtemas pada materi perubahan lingkungan. Adapun hasil uji coba

skala besar dapat dilihat pada tabel 4.17 sebagai berikut:

Tabel 4. 17
Hasil Uji Respon Siswa Kelompok Besar
Jumlah Nilai
No. Responden Persentase Kriteria
nilai maksimal
1. R1 52 60 86,66% Sangat praktis
2. R2 56 60 93,33% Sangat praktis
3. R3 49 60 81,66% Sangat praktis
4. R4 52 60 86,66% Sangat praktis
5. R5 55 60 91,66% Sangat praktis
6. R6 54 60 90% Sangat praktis
7. R7 44 60 73,33% Sangat praktis
8. R8 55 60 91,66% Sangat praktis
9. R9 53 60 88,33% Sangat praktis
10. R10 56 60 93,33% Sangat praktis
11. R11 52 60 86,66% Sangat praktis
12. R12 57 60 95% Sangat praktis
13. R13 54 60 90% Sangat praktis
14. R14 60 60 100% Sangat praktis
15. R15 56 60 93,33% Sangat praktis
16. R16 56 60 93,3% Sangat praktis
17. R17 48 60 80% Sangat praktis
18. R18 52 60 86,66% Sangat praktis
19. R19 49 60 81,66% Sangat praktis
20. R20 46 60 76,66% Sangat praktis
21. R21 52 60 86,66% Sangat praktis
22. R22 58 60 96,66% Sangat praktis
23. R23 51 60 85% Sangat praktis
24. R24 52 60 86,66% Sangat praktis
25. R25 55 60 91,66% Sangat praktis
26. R26 51 60 85% Sangat praktis
27. R27 55 60 91,66% Sangat praktis
28. R28 52 60 86,66%% Sangat praktis
29. R29 53 60 88,33% Sangat praktis
30. R30 56 60 93,33% Sangat praktis
86

Jumlah Nilai
No. Responden Persentase Kriteria
nilai maksimal
31. R31 59 60 98,33% Sangat praktis
32. R32 59 60 98,33% Sangat praktis
33. R33 50 60 83,33% Sangat praktis
34. R34 53 60 88,33% Sangat praktis
35. R35 54 60 90% Sangat praktis
Jumlah 1866 2100 88,85%
Sangat menarik dan
Rata-rata 53,31 60 praktis

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui hasil uji coba kelompok

besar diperoleh persentase rata-rata sebesar 88,85% kemudian

diinterpretasikan, maka nilai tersebut termasuk kategori sangat praktis.

Adapun komentar dan saran dari siswa sebagai berikut:

1) LKPD sudah sangat lengkap dengan materi yang dipelajari saat ini.

Selain mudah dimengerti penjelasannya pun lengkap dan disertai

gambar-gambar.

2) LKPD sangat menarik dan materi didalamnya mudah di mengerti.

3) Tampilan LKPD menarik, berwarna dan gambarnya jelas.

4) LKPD ini menambah pengetahuan saya tentang hubungan sains,

lingkungan, teknologi dan masyarakat terutama pada materi

perubahan lingkungan.

c. Uji Efektivitas

Uji ini dilakukan terhadap satu kelas sampel dengan penerapan

secara nyata menggunakan alat ukur soal pretest dan postest (One

Group Pretest Postest Design). Soal pretest diberikan terlebih dahulu

kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum


87

menggunakan bahan ajar LKPD. Kemudian setelah di beri pretest

diterapkan pembelajaran menggunakan LKPD berorientasi salingtemas

pada materi perubahan lingkungan. Setelah pembelajaran

menggunakan LKPD selesai diterapkan kemudian siswa diberi postest

yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan LKPD

terhadap hasil belajar siswa setelah menggunakan LKPD berorientasi

salingtemas dengan cara membandingkan nilai pretest dan nilai

postest.

Berikut merupakan data hasil pretest dan postest pada kelas X

IPA 5 yang disajikan pada tabel 4.18 sebagai berikut:

Tabel 4. 18
Hasil Pretest dan Postest Kelas X IPA 5
No. Responden Nilai Pretes Nilai Postes
1. R1 58 90
2. R2 45 62
3. R3 34 84
4. R4 70 74
5. R5 36 74
6. R6 64 96
7. R7 40 86
8. R8 30 75
9. R9 30 80
10. R10 22 64
11. R11 24 80
12. R12 56 98
13. R13 72 88
14. R14 36 90
15. R15 60 80
16. R16 56 80
17. R17 30 76
18. R18 76 96
88

No. Responden Nilai Pretes Nilai Postes


19. R19 32 74
20. R20 48 72
21. R21 40 96
22. R22 22 96
23. R23 60 94
24. R24 64 96
25. R25 68 92
26. R26 34 66
27. R27 46 94
28. R28 30 88
29. R29 30 90
30. R30 42 88
31. R31 50 88
32. R32 32 92
33. R33 56 98
34. R34 26 88
35. R35 30 60
Jumlah 1549 2945
Rata-Rata 44,25 84,14

Hasil pretest merupakan nilai siswa sebelum menggunakan

bahan ajar, sedangkan hasil postest merupakan nilai siswa setelah

menggunakan bahan ajar. Berdasarkan hasil uji coba diketahui nilai

rata-rata postest lebih tinggi dari rata-rata nilai pretest, untuk

mengetahui pengaruh penggunaan LKPD maka perlu dianalisis dengan

menggunakan Uji T-Test dan N-Gain untuk mengetahui keefektifan

bahan ajar.

a) Uji T-Test

Sebelum melakukan uji t harus dilakukan uji normalitas data

terlebih dahulu dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov dengan


89

berbantuan software SPSS versi 25, dengan pengambilan keputusan

apabila nilai sig > 0,05 maka nilai pretest dan postest berdistribusi

normal. Tetapi jika sig < 0,05 maka nilai pretest dan postest tidak

normal. Hasil uji normalitas pada tabel 4.19 sebagai berikut:

Tabel 4. 19
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 10.15547170
Most Extreme Absolute .141
Differences Positive .082
Negative -.141
Test Statistic .141
Asymp. Sig. (2-tailed) .076c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS diatas

diketahui bahwa nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0,076 dari hasil

data tersebut diketahui bahwa sig > 0,05 maka diartikan bahwa data

berdistribusi normal.

Setelah diuji normalitas kemudian di uji ttest dengan

menggunakan uji Paired sample T-Test yang bertujuan untuk

mengetahui keefektifan penggunaan LKPD berorientasi salingtemas

apakah terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah penggunaan.

Hasil pengujian Paired sample T-Test dengan berbantuan software

SPSS 25 dapat dilihat pada tabel 4.20 sebagai berikut:


90

Tabel 4. 20
Hasil Uji Paired Sample T Test
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Sig.
Std. Interval of the (2-
Deviati Std. Error Difference tailed
Mean on Mean Lower Upper t df )
Pair Prete - 15.580 2.63358 - - - 3 .000
1 st - 39.885 48 45.237 34.533 15.14 4
Poste 71 80 63 5
st

Berdasarkan hasil uji Paired Sample T Test pretes dan postest

maka, Kriteria pengujian perbedaan rata-rata dihitung berdasarkan

signifikansi maka apabila sig > 0,05 maka Ho diterima sedangkan Ha

ditolak, dan jika sig < 0,05 maka Ha diterima, Ho ditolak. Pada hasil

uji Paired Sample T Test, pada tabel diatas diketahui nilai sig adalah

0,000 yang artinya bahwa Sig < 0,05 maka berarti H0 ditolak dan H1

diterima. Sehingga, dinyatakan terdapat perbedaan hasil belajar siswa

sebelum menggunakan LKPD berorientasi salingtemas dan setelah

menggunakan LKPD berorientasi salingtemas. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa LKPD berorientasi salingtemas pada materi

perubahan lingkungan efektif digunakan dalam proses pembelajaran

b) Uji N-Gain

Setelah dilakukan T-test juga perlu dilakukan uji N-gain yang

bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum


91

dan sesudah penggunaan bahan ajar. Selanjutnya dilakukan

perhitungan N-Gain menggunakan software Microsoft excel dan hasil

perhitungan dibandingkan dengan tabel 4.21 sebagai berikut:

Tabel 4. 21
Hasil Perhitungan N-Gain

No. Responden x y y-x 100-x g Skor N-Gain (%)

1. R1 58 90 32 42 0,76 76,19
2. R2 45 62 17 55 0,30 30,90
3. R3 34 84 50 66 0,75 75,75
4. R4 70 74 4 30 0,13 13,33
5. R5 36 74 38 64 0,59 59,37
6. R6 64 96 32 36 0,88 88,88
7. R7 40 86 46 60 0,76 76,66
8. R8 30 75 45 70 0,64 64,28
9. R9 30 80 50 70 0,71 71,42
10. R10 22 64 42 78 0,53 53,84
11. R11 24 80 56 76 0,73 73,68
12. R12 56 98 42 44 0,95 95,45
13. R13 72 88 16 28 0,57 57,14
14. R14 36 90 54 64 0,84 84,37
15. R15 60 80 20 40 0,5 50
16. R16 56 80 24 44 0,54 54,54
17. R17 30 76 46 70 0,65 65,71
18. R18 76 96 20 24 0,83 83,33
19. R19 32 74 42 68 0,61 61,76
20. R20 48 72 24 52 0,46 46,15
21. R21 40 96 56 60 0,93 93,33
22. R22 22 96 74 78 0,94 94,87
23. R23 60 94 34 40 0,85 85
24. R24 64 96 32 36 0,88 88,8
25. R25 68 92 24 32 0,75 75
26. R26 34 66 32 66 0,48 48,48
27. R27 46 94 48 54 0,88 88,88
28. R28 30 88 58 70 0,82 82,85
29. R29 30 90 60 70 0,85 85,71
30. R30 42 88 46 58 0,79 79,31
31. R31 50 88 38 50 0,76 76
32. R32 32 92 60 68 0,88 88,23
33. R33 56 98 42 44 0,95 95,45
92

No. Responden x y y-x 100-x g Skor N-Gain (%)

34. R34 26 88 62 74 0,83 83,78


35. R35 30 60 30 70 0,42 42,85
Rata-rata 44,25 84,14 39,88 55,74 0,71 71,18

Keterangan:

g = Skor N-gain
x = Nilai pretest
y = Nilai postest
100 = skor maksimum
Berdasarkan perhitungan N-Gain pada tabel 4.21 diperoleh N-Gain

skor sebesar 0,71 maka dapat dikategorikan LKPD berorientasi

salingtemas sangat efektif digunakan dalam pembelajaran.

5. Evaluasi

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Evaluasi formatif dan

sumatif. Evaluasi formatif dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan

data pada setiap tahapan ADDIE yang digunakan sebagai penyempurnaan

produk. Pada tahap evaluasi formatif dilakukan dengan cara memperbaiki

bahan ajar setelah melalui tahap validasi. Proses revisi berdasarkan saran

perbaikan dari dosen validator ahli materi, media dan bahasa. Kemudian

menggunakan evaluasi sumatif yang dilakukan dengan cara pengerjaan

pretest dan postest yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan LKPD berorientasi salingtemas dalam proses pembelajaran

kemudian hasilnya di analisis pada bagian analisis data.


93

B. Analisis Data

1. Analisis Hasil Validasi Ahli Materi


Hasil validasi ahli materi disajikan pada tabel 4.22 sebagai berikut:
Tabel 4. 22
Hasil Validasi Ahli Materi
No. Aspek Persentase
Validator I Validator II
1. Kurikulum 84% 96%
2. Kelayakan isi 62% 96%
3. Kelayakan Bahasa 80% 100%
Rata-rata per-validator 75,33% 97,33%
Kriteria Valid Sangat valid
Rata-rata keseluruhan 86,33%
Kriteria Sangat valid

Validasi ahli materi pertama dilakukan oleh Wiwin Maisyaroh

S.Si., M.Si. penilaian ahli materi terdiri dari 3 (tiga) aspek penilaian yaitu

aspek kurikulum, kelayakan isi dan kelayakan bahasa. Pada aspek

kurikulum diperoleh skor 21 kemudian dibagi skor maksimum 25 dan

dikali 100%, sehingga diperoleh hasil 84%. Pada aspek kelayakan isi

diperoleh skor 31 kemudian di bagi skor maksimum 50 dan dikali 100%,

sehingga hasil yang diperoleh sebesar 62%. Selanjutnya pada aspek

kelayakan bahasa diperoleh skor 8 kemudian di bagi maksimum 10 dan

dikali 100%, sehingga hasilnya 80%. Dari beberapa aspek diatas,

diperoleh hasil rata-rata validator materi pertama sebesar 75,33%.

Validasi ahli materi kedua dilakukan oleh Mohammad Wildan

Habibi, M.Pd. Pada aspek kurikulum diperoleh skor 24 kemudian dibagi

skor maksimum 25 dan dikali 100%, sehingga diperoleh hasil 96%. Pada

aspek kelayakan isi diperoleh skor 48 kemudian di bagi skor maksimum

50 dan dikali 100%, sehingga hasil yang diperoleh sebesar 96%.


94

Selanjutnya pada aspek kelayakan bahasa diperoleh skor 10 kemudian di

bagi maksimum 10 dan dikali 100%, sehingga hasilnya 100%. Dari

beberapa aspek diatas, diperoleh hasil rata-rata validator materi pertama

sebesar 97,33%

Hasil dari validasi yang dilakukan oleh dua validator materi

diperoleh rata-rata sebesar 86,33% dengan kategori sangat valid karena

memenuhi kriteria kevalidan materi. Hal ini sesuai dengan pendapat

Nasution (2020:57) bahwa kriteria kevalidan dari dosen ahli digunakan

sebagai tolak ukur meningkatkan kualitas produk. Sehingga disimpulkan

bahwa produk LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan

lingkungan dinyatakan sangat valid dalam aspek materi dan layak

digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Analisis Hasil Validasi Ahli Media

Hasil validasi ahli media disajikan pada tabel 4.23 sebagai berikut:
Tabel 4. 23
Hasil Validasi Ahli Media
No. Aspek Persentase
Validator I Validator II
1. Ukuran LKPD 80% 90%
2. Desain isi 88,57% 80%
3. Kelayakan kegrafikan 85,71% 85,71%
Rata-rata per-validator 84,76% 85,23%
Kriteria Sangat Valid Sangat valid
Rata-rata keseluruhan 84,99%
Kriteria Sangat Valid

Validasi ahli media pertama dilakukan oleh Husni Mubarok, S.Pd.,

M.Si. Penilaian ahli media terdiri dari 3 (tiga) aspek penilaian yaitu

ukuran LKPD, desain isi dan kelayakan kegrafikan. Pada aspek ukuran
95

LKPD diperoleh skor 8 kemudian dibagi skor maksimum 10 dan dikali

100%, sehingga diperoleh hasil 80%. Pada aspek desain isi diperoleh skor

31 kemudian di bagi skor maksimum 35 dan dikali 100%, sehingga hasil

yang diperoleh sebesar 88,57%. Selanjutnya pada aspek kelayakan

kegrafikan diperoleh skor 30 kemudian di bagi maksimum 35 dan dikali

100%, sehingga hasilnya 85,71%. Dari beberapa aspek diatas, diperoleh

hasil rata-rata validator media pertama sebesar 84,76%.

Validasi ahli media kedua dilakukan oleh Laila Khusnah, M.Pd.

Pada aspek ukuran LKPD diperoleh skor 9 kemudian dibagi skor

maksimum 10 dan dikali 100%, sehingga diperoleh hasil 90%. Pada aspek

desain isi diperoleh skor 28 kemudian di bagi skor maksimum 35 dan

dikali 100%, sehingga hasil yang diperoleh sebesar 80%. Selanjutnya pada

aspek kelayakan kegrafikan diperoleh skor 30 kemudian di bagi

maksimum 35 dan dikali 100%, sehingga hasilnya 85,71%. Dari beberapa

aspek diatas, diperoleh hasil rata-rata validator media kedua sebesar

85,23%.

Hasil dari validasi yang dilakukan oleh dua validator ahli media

diperoleh rata-rata sebesar 84,99% dengan kategori sangat valid karena

memenuhi kriteria kevalidan media. Sehingga produk LKPD berorientasi

salingtemas pada materi perubahan lingkungan dinyatakan sangat valid

dalam aspek media dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Analisis Hasil Validasi Ahli Bahasa

Hasil validasi ahli bahasa disajikan pada tabel 4.24 sebagai berikut:
96

Tabel 4. 24
Hasil Validasi Ahli Bahasa
No. Aspek Persentase
1. Kelugasan 93,33%
2. Komunikatif 100%
3. Dialog dan interaktif 100%
4. Kesesuaian dengan perkembangan siswa 80%
5. Kesesuaian dengan kaidah bahasa 80%
6. Penggunaan istilah, simbol atau ikon 93,33%
Rata-rata keseluruhan 91,11%
Kriteria Sangat valid

Validasi ahli bahasa dilakukan oleh Shidiq Ardianta, S.Pd., M.Pd.

meliputi aspek kelugasan, komunikatif, dialog dan interaktif, kesesuaian

dengan perkembangan siswa, kesesuaian dengan kaidah bahasa dan

penggunaan istilah, simbol atau ikon. Pada aspek kelugasan diperoleh skor

14, dibagi skor maksimum 15 dan dikali 100%, diperoleh hasil 93,33%.

Pada aspek komunikatif dan dialog interaktif diperoleh skor 5 , dibagi skor

maksimum 5 dan dikali 100% diperoleh skor 100%. Pada aspek

kesesuaian dengan perkembangan siswa dan kesesuaian dengan kaidah

bahasa diperoleh skor 4, di bagi skor maksimum 5 dan dikali 100%, hasil

yang diperoleh sebesar 80%. Selanjutnya pada aspek penggunaan istilah,

simbol atau ikon diperoleh skor 14, di bagi maksimum 15 dan dikali

100%, hasilnya 93,33%.

Hasil dari validasi yang dilakukan oleh validator ahli bahasa

diperoleh rata-rata sebesar 91,11% dengan kategori sangat valid karena

memenuhi kriteria kevalidan bahasa. Sehingga produk LKPD berorientasi

salingtemas pada materi perubahan lingkungan dinyatakan sangat valid

dalam aspek bahasa dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.


97

4. Analisis hasil validasi guru biologi


Hasil validasi guru biologi disajikan pada tabel 4.25 sebagai berikut:
Tabel 4. 25
Hasil Validasi Guru Biologi
No. Aspek Persentase
1. Aspek Materi 91,42%
2. Aspek Media 88%
3. Aspek Bahasa 80%
Rata-rata keseluruhan 86,33%
Kriteria Sangat valid

Validasi guru biologi dilakukan oleh Munadiroh,S.Pd selaku guru

biologi MAN 2 Jember. Penilaian guru biologi terdiri dari 3 (tiga) aspek

penilaian yaitu materi, media dan bahasa. Pada aspek materi diperoleh

skor 32 kemudian dibagi skor maksimum 35 dan dikali 100%, sehingga

diperoleh hasil 91,42%. Pada aspek media diperoleh skor 22 kemudian di

bagi skor maksimum 25 dan dikali 100%, sehingga hasil yang diperoleh

sebesar 88%. Selanjutnya pada aspek bahasa diperoleh skor 4 kemudian di

bagi maksimum 5 dan dikali 100%, sehingga hasilnya 80%.

Hasil dari validasi yang dilakukan oleh guru biologi diperoleh rata-

rata sebesar 86,33% dengan kategori sangat valid. Sehingga produk

LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan

dinyatakan sangat valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

5. Analisis Hasil Instrumen Tes

Validasi instrument tes dilakukan oleh Wildan Habibi, M.Pd., pada

aspek Kejelasan diperoleh skor 10, di bagi skor maksimum 10 dan

dikalikan 100%, diperoleh hasil 100%. Pada aspek Ketepatan Isi diperoleh

skor 10 di bagi skor maksimum 10 dan dikali 100%, hasilnya 100%. Pada
98

aspek Relevansi diperoleh 5 dibagi skor maksimum 5 dan dikali 100%,

hasilnya 100%. Pada aspek Kevalidan Isi dan perkembangan siswa

diperoleh 5 kemudian dibagi skor maksimum 5 dan dikali 100%, hasilnya

100%. Pada aspek tidak ada bias diperoleh 4 dibagi skor maksimum 5 dan

dikali 100%, hasilnya 80%. Pada aspek Ketepatan Bahasa diperoleh 15

kemudian dibagi skor maksimum 15 dan dikali 100%, hasilnya 100%.

Dari beberapa aspek diatas, maka dapat diketahui rata-rata hasil yang telah

diberikan oleh validator soal pretest-postest yaitu 95,83%. Sehingga soal

pretest-postest dinyatakan sangat valid dan dapat digunakan dalam

menguji Keefektifan produk LKPD berorientasi salingtemas.

6. Analisis Kepraktisan Hasil Uji Respon Siswa

Uji respon siswa dilakukan setelah mendapat validasi dari ahli

materi, ahli media, ahli bahasa, guru biologi dan validasi pretest dan

postest. LKPD di uji cobakan kepada siswa kelas X IPA 5 MAN 2 Jember.

Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap produk

yang telah dikembangkan oleh peneliti yaitu LKPD berorientasi

salingtemas. Dalam uji coba ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu uji

kelompok kecil dan uji kelompok besar. uji coba respon siswa kelompok

kecil dilakukan kepada 9 siswa. Hasil angket respon siswa pada uji

kelompok kecil diperoleh persentase rata-rata sebesar 90,37% dengan

kategori sangat praktis.

Pada uji coba kelompok besar peneliti membagikan terlebih dahulu

LKPD kepada siswa kemudian menjelaskan tentang isi LKPD. Kemudian


99

peneliti memberikan angket respon kepada siswa untuk mengetahui

tingkat kepraktisan LKPD tersebut. Hasil yang diperoleh dari uji

kelompok besar adalah 88,85% dengan kategori sangat praktis, sehingga

LKPD dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan

untuk siswa kelas X IPA MAN 2 Jember merupakan bahan ajar dengan

menerapkan pendekatan salingtemas yakni mengaitkan pembelajaran

biologi dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. Bahan ajar LKPD

dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang cukup jelas yang

diperuntukkan untuk guru dan siswa yang bertujuan untuk memudahkan

dalam menggunakan LKPD dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil

analisis respon siswa dapat diketahui bahwa LKPD berorientasi

salingtemas pada materi perubahan lingkungan yang memuat tahapan

salingtemas dan disajikan dengan warna menarik serta dilengkapi gambar

memberikan respon positif, hal tersebut terlihat dari motivasi serta minat

siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan LKPD

berorientasi salingtemas berlangsung. Siswa nampak antusias dengan

pendekatan yang digunakan, yaitu mengaitkan pembelajaran biologi

materi perubahan lingkungan dengan aspek teknologi, lingkungan serta

masyarakat, mereka senang mengaitkan materi pembelajaran perubahan

lingkungan yang sering mereka temui di lingkungan sekitar, selain itu saat

siswa diberi pertanyaan mengenai isi konten materi dalam LKPD para

siswa menjawab pertanyaan dengan sangat antusias. Hal ini juga relevan
100

dengan penelitian yang dilakukan oleh (Aslam, 2021:237) Adanya LKPD

berbasis salingtemas dapat membantu memfasilitasi guru dalam kegiatan

pembelajaran serta meningkatkan antusiasme siswa, dengan kata lain

praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

7. Analisis Hasil Uji Efektivitas Pretest Dan Postest

Keefektifan LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan

lingkungan dapat diketahui melalui hasil uji perolehan pretest dan postest

pada saat uji coba kelompok besar. Soal pretest diberikan di awal

pembelajaran sebelum penggunaan LKPD yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan siswa sebelum diterapkan LKPD di kelas.

Kemudian setelah diberi pretest, selanjutnya diterapkan pembelajaran

materi perubahan lingkungan menggunakan LKPD. Setelah diberi

pembelajaran menggunakan LKPD kemudian diberi postest yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan LKPD terhadap hasil

belajar siswa setelah menggunakan LKPD.

Peneliti terlebih dahulu melakukan uji normalitas Kolmogorov

Smirnov terhadap nilai pretest dan postest dengan bantuan software SPSS

versi 25 dan diperoleh nilai signifikansi 0,076. Dari hasil tersebut

diketahui bahwa nilai sig > 0,05 maka dapat diartikan bahwa data

berdistribusi normal.

Selanjutnya, peneliti menghitung perbedaan hasil rata-rata pretest

dan postest menggunakan uji t berpasangan atau paired sample t test

dengan bantuan software SPSS versi 25. Berdasarkan hasil uji Paired
101

Sample T Test dengan menggunakan SPSS maka, kriteria pengujian

perbedaan rata-rata dihitung berdasarkan signifikansi maka apabila sig >

0,05 maka Ho diterima sedangkan Ha ditolak, dan jika signifikan < 0,05

maka Ha diterima, Ho ditolak. Pada tabel 4.20 diketahui nilai signifikansi

0,00 yang artinya bahwa Sig < 0,05 maka berarti H0 ditolak dan H1

diterima. Berdasarkan perhitungan N-Gain pada tabel 4.18 diperoleh N-

Gain skor sebesar 0,71 maka dapat dikategorikan LKPD berorientasi

salingtemas efektif. Dengan hasil yang diperoleh pada Uji T dan Uji N-

Gain maka dapat disimpulkan bahwa LKPD berorientasi salingtemas

termasuk dalam kategori Efektif. Hal ini juga relevan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Aslam (2021:238) bahan ajar dikatakan efektif dapat

meningkatkan hasil belajar dalam artian telah memenuhi kriteria

ketuntasan maksimal. Menurut Nasution (2020:58). Sikap positif terhadap

pembelajaran biologi merupakan prasyarat keberhasilan siswa belajar

biologi dan meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi biologi.

C. Revisi produk

Tahap revisi produk dilakukan jika telah selesai melalui tahap validasi

oleh ahli bahasa, media, materi dan guru biologi terhadap bahan ajar LKPD

berorientasi salingtemas. Selanjutnya memperbaiki bahan ajar LKPD

berdasarkan saran dan komentar agar menghasilkan produk maksimal.


102

1. Ahli Materi

Perbaikan dari validator ahli materi disajikan dalam tabel 4.26 sebagai berikut:
Tabel 4. 26
Revisi Produk Ahli Materi
Sebelum Revisi Setelah Revisi Keterangan
Penulisan nama
spesies
perhatikan sesuai
nomenklatur

Rujukan perlu
dicantumkan dan
perlu
dikembangkan
agar lebih
informatif.
103

Sebelum Revisi Setelah Revisi Keterangan

Upaya mengatasi
perubahan
lingkungan
sebaiknya
menjelaskan
tentang hal-hal
yang
bisa dilakukan
baik secara
individual
maupun komunal
untuk
mengurangi
perubahan

Penambahan
alokasi waktu
yang tepat pada
proses evaluasi
agar nantinya
siswa bisa lebih
disiplin dalam
pengerjaannya
104

2. Ahli Media

Perbaikan dari validator ahli media disajikan dalam tabel 4.27 sebagai berikut:

Tabel 4. 27
Revisi Produk Ahli Media
Sebelum Revisi Setelah Revisi Keterangan
-Memperbesar
gambar yang
terdapat di cover
-Perbaikan tata
letak judul. Pilih
ukuran font
yang sesuai
105

Sebelum Revisi Setelah Revisi Keterangan


Gambar
representatif
perlu untuk
ditambahkan

Warna langkah
salingtemas
menggunakan
warna lebih
kontras dengan
tulisan font
besar
Dan merubah
bentuk balon
kata
106

Sebelum Revisi Setelah Revisi Keterangan


-Merapikan
petunjuk
penggunaan
LKPD (tampilan
gambar
disajikan utuh)
- kalimat
dirubah ke
dalam kalimat
perintah

Penambahan
prolog gambar
terhadap
beberapa
paragraf.
107

3. Ahli Bahasa
Perbaikan dari validator ahli media disajikan dalam tabel 4.27 sebagai berikut:
Tabel 4. 28
Revisi Produk Ahli Bahasa
Sebelum direvisi Setelah di revisi Keterangan
Kebakuan
istilah: Benahi
penulisan kata
“Swt” pada kata
pengantar.

Perbaiki
penggunaan
tanda baca (!)
108

BAB V

KAJIAN DAN SARAN

A. Kajian Produk yang Telah Direvisi

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan

terhadap pengembangan LKPD berorientasi salingtemas pada materi

perubahan lingkungan untuk siswa kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 2

Jember dapat diketahui bahwa:

1. Hasil analisis validasi ahli materi dilihat dari aspek kurikulum, kelayakan

isi dan kelayakan bahasa memperoleh persentase sebesar 86,33% dengan

kategori sangat valid. Validasi ahli media yang meliputi aspek ukuran

LKPD, desain isi dan kelayakan kegrafikan memperoleh persentase

sebesar 84,99% dengan kategori sangat valid . Validasi ahli bahasa yang

meliputi aspek kelugasan, komunikatif, dialog dan interaktif, kesesuaian

dengan perkembangan peserta didik, kesesuaian dengan kaidah

bahasa dan penggunaan istilah, simbol atau ikon memperoleh persentase

sebesar 91,11% dengan kategori sangat valid. Validasi guru biologi

meliputi aspek materi, media dan bahasa memperoleh persentase sebesar

86,33% dengan kategori sangat valid. Dari hasil uji validitas tersebut

maka LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan

dinyatakan sangat valid sehingga dapat digunakan dalam proses

pembelajaran.

108
109

2. Hasil uji kepraktisan melalui respon siswa yang meliputi uji respon siswa

kelompok kecil dan besar. uji coba skala kecil yang dilakukan kepada 9

siswa memperoleh persentase sebesar 90,37% dengan kategori sangat

menarik dan praktis. Kemudian dilanjutkan dengan uji coba skala besar

yang dilakukan terhadap siswa kelas X IPA 5 sebanyak 35 siswa

memperoleh hasil persentase sebesar 88,85% dengan kategori sangat

menarik dan praktis Dari hasil angket siswa di atas pada uji coba skala

kecil maupun skala besar, maka dapat disimpulkan bahwa LKPD

berorientasi salingtemas pada materi perubahan praktis dan menarik

digunakan sebagai salah satu bahan ajar biologi kelas XI IPA semester

genap. LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan dilengkapi

dengan petunjuk penggunaan yang cukup jelas yang diperuntukkan untuk

guru dan siswa yang bertujuan untuk memudahkan dalam menggunakan

LKPD dalam pembelajaran, hal ini sesuai dengan pendapat Aslam

(2021:237) LKPD berbasis salingtemas dapat membantu memfasilitasi

guru dalam kegiatan pembelajaran serta meningkatkan antusiasme siswa,

dengan kata lain praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Keefektifan LKPD berorientasi salingtemas setelah diuji cobakan pada 35

siswa kelas X IPA 5 melalui uji Pretest-Postest menyatakan bahwa hasil

analisis uji T dengan Paired Sample T-Test yang dilakukan menggunakan

software SPSS 25 menunjukkan bahwa nilai sig (0,00) < 0,05 sehingga

dapat diketahui bahwa ada perbedaan hasil belajar signifikan terhadap

hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan LKPD


110

berorientasi salingtemas. Berdasarkan perhitungan N-Gain pada tabel 4.21

diperoleh N-Gain skor sebesar 0,71 maka dapat dikategorikan LKPD

berorientasi salingtemas efektif. Dan dapat disimpulkan bahwa LKPD

berorientasi salingtemas pada materi perubahan efektif digunakan dalam

proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Khairunnisa

(2019:48) bahan ajar dikatakan efektif jika mengalami peningkatan hasil

belajar yang signifikan antara sebelum dan sesudah penggunaan bahan

ajar.

B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih

Lanjut

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan,

peneliti memberikan beberapa saran antara lain:

1. Saran pemanfaatan produk

a. Siswa dianjurkan untuk memahami petunjuk LKPD terlebih dahulu

sebelum menggunakan LKPD berorientasi salingtemas dalam

pembelajaran agar lebih mudah dalam menggunakan LKPD.

b. LKPD berorientasi salingtemas pada materi perubahan lingkungan ini

telah dinyatakan efektif digunakan karena telah di uji validitas oleh

ahli dan di uji coba langsung pada siswa, sehingga LKPD layak

digunakan pada pembelajaran sebagai penunjang proses pembelajaran.

2. Saran diseminasi produk

Produk pengembangan LKPD berorientasi salingtemas pada materi

perubahan lingkungan ini dapat digunakan dan disebarluaskan pada siswa


111

MA kelas X IPA yang bersangkutan bahkan semua MA/MAN. Selain

digunakan untuk bahan ajar, LKPD ini juga dapat digunakan untuk

meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga kelestarian

lingkungan.

3. Saran pengembangan produk lebih lanjut

a. Perlu dikembangkan pada materi lainnya dengan pendekatan

salingtemas, karena pada penelitian ini hanya memuat materi

perubahan lingkungan.

b. LKPD ini dikembangkan berdasarkan model pengembangan ADDIE

dan dikembangkan berdasarkan kurikulum yang berlaku pada saat

produk ini dikembangkan, maka dari itu perlu dilakukan inovasi bagi

peneliti lain terhadap model pengembangan yang berbeda dengan

menggunakan kurikulum yang berlaku.


112

DAFTAR PUSTAKA
Achadah, Alif. “Evaluasi dalam Pendidikan sebagai Alat Ukur Hasil Belajar”.
Jurnal An-Nuha 6, no 1 (2019).

Al-Maragi, Ahmad Mustafa. Terjemah Tafsir Al-Maragi Juz XXI. Semarang: CV


Toha Putra, 1988.

Apriyanti, Rina, Agil Al idrus, Mahrus. “Pendekatan Pembelajaran Sains


Lingkungan Teknologi Masyarakat (Salingtemas) untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi pada Materi Pokok Bahan Psikotropika Siswa Kelas
XI MIPA SMA Negeri 4 Praya Tahun Ajaran 2017/2018”. Skripsi,
Universitas Mataram, 2018.

Arda, Fauziyah, Relsas dan Rahmawati. “Pengembangan Lembar Kerja Peserta


Didik (LKPD) Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Materi
Perubahan Lingkungan” Prosiding SEMNAS BIO 2021 Universitas
Negeri Padang 1 (2021). https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/124

Aslam, Muhammad, Andi Asmawati Azis dan Adnan. “Pengembangan E-LKPD


Berbasis Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat) Materi
Perubahan Lingkungan Kelas X SMA”. Jurnal Biotek Vol. 9 No. 2 (2021)
: 226. https://doi.org/10.24252/jb.v9i2.25885

Asmaranti Widuri, Gina Sasmita,dan Wisniarti. “Desain Lembar Kerja Peserta


Didik (LKPD) Matematika Dengan Pendekatan Saintifik Berbasis
Pendidikan Karakter”. Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia (2018).

Batubara, Hamdan Husain. Media Pembelajaran Aktif. Semarang: Fatwa


Publishing. 2020.

Branch, Maribe Robert. Intructional Design: The ADDIE Approach. USA:


University of Georgia, 2009.

Dakhi, Agustini Sukses. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa” Jurnal Education and
development 8, no 2 (2020).

Depdiknas. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Departemen Pendidikan


Nasional, 2008.

Dewi, Sri Lestari H. “Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi En-


Alter Sources Berbasis Aplikasi Powtoon Materi Sumber Energi Alternatif
Sekolah Dasar”. Jurnal Basidecu 5, no 4 (2021).
https://jbasic.org/index.php/basicedu

Elfina dan Sylvia. “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Problem Based Learning (PBL) dalam Meningkatkan Kemampuan
113

Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 1


Payakumbuh” Jurnal Sikola: Kajian Pendidikan dan Pembelajaran vol. 2
no. 1 (2020). https://doi.org/10.24036/sikola.v2i1.56

Fitriani Nurul, Gunawan, Sutrio, “Berpikir Kreatif Dalam Fisika Dengan


Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) Berbantuan
LKPD” Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi vol. III no. 1 (2017).
https://doi.org/10.29303/jpft.v3i1.319

Habibati. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press
(2017).

Hadi, As‟ar M. “Penggunaan LKPD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta


Didik Pada Materi Matriks”. Jurnal Didaktika 27 no. 2 (2021).

Haryanto Tri. Perubahan Lingkungan. Klaten: Cempaka Putih (2018).

Hermita Neni dkk. Inovasi Pembelajaran Abad 21. Surabaya: Global Aksara Pres
(2021).

Huda, Khoirul. Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas X. Direktorat Jenderal


PAUD, DIKNAS, dan DIKMEN, 2020.

Istiqomah, Ely. “Analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sebagai Bahan
Ajar Biologi”, Jurnal Pendidikan Biologi (ALVEOLI) vol. 2 no. 1 (2021):
3. https://doi.org10.35719alveoli.v2i1.17

Jakni. Metode Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta,


2016.

Khairunnisa. “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi


SETS Pada Materi Virus Kelas X MIA SMA Taman Mulia Kubu Raya”
Skripsi, Universita Muhammadiyah Pontianak (2019).

Khasanah, Nur. SETS (Science, Environmental, Technology and Society) sebagai


Pendekatan Pembelajaran IPA Modern pada Kurikulum 2013 (2015) 274.

Kosasih. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:Bumi. Aksara (2020).

Kristyowati Reni. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA Sekolah Dasar
Berorientasi Lingkungan. Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional
Pendidikan Dasar (2018).

Magdalena, Ina. “Analisis Pengembangan Bahan Ajar” Jurnal Pendidikan Dan


Ilmu Social 2, no 2 (2020). https://Core.Ac.Uk
114

Maretha, Delima, Warobi dan Asnilawati. Perubahan Lingkungan Untuk Siswa


Kelas X. Palembang: Noer Fikri Offset, 2020.

Marsa, Yusminah Hala dan Mushawwir Taiyeb.” Pengaruh Penggunaan Lembar


Kerja Peserta Didik Berbasis Pendekatan Ilmiah Terhadap Aktivitas dan
Hasil Belajar IPA Biologi Kelas VII Peserta Didik SMP Negeri 2
Watampone”. Jurnal Sainsmat V, no 1 (2016):45.
http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat

Mascita, Dede Endang. Mendesain Bahan Ajar Cetak dan Non Cetak. Bandung:
CV Media Sains Indonesia, 2021.

Megawaty, Dyah Ayu. “Sistem Monitoring Kegiatan Akademik Siswa


Menggunakan Website” Jurnal Tekno kompas 14, no 2 (2020).

Nana. Pengembangan Bahan Ajar. Klaten: Lakeisha (2019) 4-4.

Nasruddin, Dina Meris, dkk. Pengembangan Bahan Ajar. Sumatera Barat: PT


Global Eksekutif Teknologi, 2022.

Nasution Nanda E.A, Fauziyah Harahap, Nurliza. “Pengembangan Ensiklopedia


Perbanyakan Tanaman Melalui Kultur Jaringan Sebagai Sumber Belajar
Tambahan Untuk Siswa SMA” Journal Of Biology Education 8, no 1
(2020). https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/pelita/index

Noor, Rasuane. “Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Biologi SMA
Melalui Inventarisasi Tumbuhan yang Berpotensi atau sebagai Pewarna
Alami di Kota Metro”, Jurnal Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Metro 5, no 2 (2014): 95.

Nurrita. “Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar


Siswa”, Jurnal Misykat 03, no 01 (2018).

Nuryani Subardi, Shidiq Pranomo. Biologi Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional (2009).

Pramesthi, Alifvia N. “Penerapan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Pendekatan


Salingtemas Pada Materi Ekosistem Untuk Melatih Keterampilan Berpikir
Kritis” Jurnal Bioedu, vol. 9 no. 1 (2020).
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Pranowo, Muhammad Iqbal, Roza Linda, Sri Haryati. “Pengembangan LKPD


Kimia Berbasis Science, Environment, Technology, and Society (SETS)
Materi Laju Reaksi“, Jurnal Riset Pendidikan Kimia 11, no 1 (2021):44.
https://doi.org/10.21009/JRPK.111.07
115

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:


Diva Press, 2015.

Rafif, Fauzi, Raudhatul Jannah. “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik


Berbasis Science, Environment, Technology and Society (SETS) pada
Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar Kelas XI MIA” :
Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA 5, no 2 (2019).
https://doi.org/10.15548/nsc.v5i2.1094

Rahayu Dewi, Budiyono.” Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Berbasis Pemecahan Masalah Materi Bangun Datar”. Jurnal JPGSD 06,
no 3 (2018): 250.

Sari, Nila Asmila. ”Pengembangan Buku Karya Ilmiah Remaja Kimia Berbasis
Pendekatan SETS”, Journal of Tropical Chemistry Research & Education
(JTC-RE) 1, no 2 (2019) : 62. https://doi.org/10.37079/jtcre.v1i2.35

Setyawati, Heni. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah


Untuk Meningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa.” Jurnal Bioedukasi
XV, no 1 (2017): 35

Simatupang Halim dan Dirga Purnama. Handbook Best Practice Belajar


Mengajar. Surabaya: CV Pustaka Media Guru, 2019.

Sudaryono. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Kencana, 2016.

Sugiyono. Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development.


Bandung: Alfabeta, 2015.

Suniasih, Ni Wayan. “Pengembangan Bahan Ajar Neurosains Bermuatan


Pendidikan Karakter Dengan Model Inkuiri”. Jurnal Mimbar Ilmu 24, no.
3 (2019). https://Ejournal.Undiksha.Ac.Id.

Triana, Neni. LKPD Berbasis Eksperimen : Tingkatkan Hasil Belajar Siswa.


Jakarta: Guepedia, 2021.

Umbaryati. “Pentingnya LKPD pada Pendekatan Scientific Pembelajaran


Matematika” Skripsi, Universitas Lampung, 2016.

Winandika, Gigih. “Keefektifan Model Pembelajaran Keterampilan Proses Sains


Bervisi Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat) di
SD Negeri Tinggarjaya”. Jurnal Pancar, vol. 4 no. 1 (2020).
116

Lampiran 1 : Surat Pernyataan Keaslian Tulisan

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibwah ini :

Nama : Faikotul Hikmah

NIM : T20188054

Program Studi : Tadris Biologi

Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Institusi : Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa hasil dalam penelitian ini

tidak terdapat unsur-unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang

pernah dilakukan atau dibuat orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam

naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan dafar pustaka

Apabila dikemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat

unsur-unsur penjiplakan dan ada klaim dari pilak lain, maka saya bersedia untuk

diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyatan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa

paksaan dari pihak siapapun.

Jember, 5 Oktober 2022


Saya yang menyatakan

Faikotul Hikmah
NIM. T20188078
117

Lampiran 2 : Matriks Penelitian


MATRIK PENELITIAN
Judul Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian Rumusan Masalah
Pengembangan 1. Kevalidan Lembar 1. Kevalidan 1. Responden 1. Jenis penelitian 1. Bagaimana tingkat
Lembar Kerja Kerja Peserta Didik LKPD siswa kelas X Research And validitas Lembar
Peserta Didik (LKPD) Berorientasi berorientasi IPA di MAN 2 Development Kerja Peserta Didik
(LKPD) Sains, Lingkungan, salingtemas: Jember 2. Model (LKPD) Berorientasi
Berorientasi Teknologi, Dan materi, 2. Angket pengembangan Sains, Lingkungan,
Sains, Masyarakat media, kelayakan: Analysis, Teknologi, Dan
Lingkungan, (Salingtemas) pada bahasa, ahli  Angket ahli Design, Masyarakat
Teknologi, Dan Materi Perubahan praktisi materi Development, (Salingtemas) pada
Masyarakat Lingkungan untuk (guru  Angket ahli Implementation Materi Perubahan
(Salingtemas) Siswa Kelas X IPA Di biologi), media , Evaluation Lingkungan untuk
pada Materi Madrasah Aliyah Kepraktisan  Angket ahli (ADDIE) Siswa Kelas X IPA
Perubahan Negeri 2 Jember LKPD bahasa 3. Metode Di Madrasah Aliyah
Lingkungan 2. Kepraktisan Lembar berorientasi  Angket ahli pengumpulan Negeri 2 Jember
untuk Siswa Kerja Peserta Didik 2. salingtemas: praktisi data 2. Bagaimana
Kelas X IPA Di (LKPD) Berorientasi angket (guru a. Observasi kepraktisan Lembar
Madrasah Aliyah Sains, Lingkungan, respon siswa biologi) b. Wawancara Kerja Peserta Didik
Negeri 2 Jember Teknologi, Dan 3. keefektifan  Angket c. Angket (LKPD) Berorientasi
Masyarakat LKPD respon analisis Sains, Lingkungan,
(Salingtemas) pada berorientasi siswa kebutuhan Teknologi, Dan
Materi Perubahan salingtemas: 3. Uji tes 4. Metode analisis Masyarakat
Lingkungan untuk soal pretest data Kualitatif (Salingtemas) pada
Siswa Kelas X IPA Di dan postest dan Kuantitatif Materi Perubahan
Madrasah Aliyah Lingkungan untuk
Negeri 2 Jember Siswa Kelas X IPA
3. Keefektifan Lembar Di Madrasah Aliyah
118

Judul Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian Rumusan Masalah


Kerja Peserta Didik Negeri 2 Jember
(LKPD) Berorientasi 3. Bagaimana
Sains, Lingkungan, keefektifan Lembar
Teknologi, Dan Kerja Peserta Didik
Masyarakat (LKPD) Berorientasi
(Salingtemas) pada Sains, Lingkungan,
Materi Perubahan Teknologi, Dan
Lingkungan untuk Masyarakat
Siswa Kelas X IPA Di (Salingtemas) pada
Madrasah Aliyah Materi Perubahan
Negeri 2 Jember Lingkungan untuk
Siswa Kelas X IPA
Di Madrasah Aliyah
Negeri 2 Jember
119

Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian


120
121

Lampiran 4 : Surat Selesai Penelitian


122

Lampiran 5 : Jurnal penelitian


123

Lampiran 6 : Pedoman wawancara


Pedoman Wawancara Guru Biologi
Nama :
Jabatan :
Tanggal wawancara :
No. Pertanyaan Jawaban
1. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah MAN
2 Jember?
2. Bahan ajar yg digunakan dalam proses
pembelajaran?
3. Metode pembelajaran apa yang ibu terapkan
pada saat pembelajaran biologi?
4. Apakah siswa mempunyai buku pegangan
sendiri?
5. Apakah LKS dapat mempermudah siswa dalam
belajar?
6. Apakah ibu pernah menggunakan atau membuat
media bahan ajar untuk menunjang pembelajaran
pada siswa?
7. Apakah ibu pernah menggunakan bahan ajar
LKPD untuk memudahkan proses pembelajaran?
8. Apakah ibu mengetahui metode pembelajaran
salingtemas/SETS yaitu mengaitkan
pembelajaran sains dengan lingkungan,
teknologi dan masyarakat ? Atau pernah
menggunakan LKPD berorientasi SETS dalam
pembelajaran biologi?
9. Apakah kesulitan selama pembelajaran terhadap
materi biologi (terutama pada materi
perubahan lingkungan)?
10. Apakah ibu pernah berencana untuk
mengembangkan bahan ajar seperti LKPD agar
lebih maksimal untuk membantu siswa berfikir
kritis dan lebih interaktif dengan memanfaatkan
lingkungan sekitar mereka untuk belajar biologi?
11. Apa ibu setuju jika dikembangkan LKPD
berorientasi SETS/Salingtemas pada materi
perubahan lingkungan?
124

Lampiran 7 : Hasil wawancara guru biologi


Hasil Wawancara Guru Biologi
Nama : Munadiroh S.P.d
Jabatan : Guru Biologi
Tanggal wawancara : 7 Januari 2022

1. Peneliti : Kurikulum apa yang digunakan di sekolah MAN 2 Jember?


Guru : Kurikulum 13
2. Peneliti : Bahan ajar yg digunakan dalam proses pembelajaran?
Guru : Buku paket biologi, dan LKS
3. Peneliti : Metode pembelajaran apa yang ibu terapkan pada saat
pembelajaran biologi?
Guru : Metode ceramah dan diskusi
4. Peneliti : Apakah siswa mempunyai buku pegangan sendiri?
Guru : Iya, siswa menggunakan LKS sebagai buku pegangan dan
menggunakan buku paket yang dipinjam diperpustakaan akan
tetapi buku paket di perpus terbatas.
5. Peneliti : Apakah LKS dapat mempermudah siswa dalam belajar?
Guru : LKS hanya sebagai pegangan minimal untuk siswa jadi
hanya dalam bentuk rangkuman materi pembelajaran dan latihan
soal saja serta kurang memiliki daya tarik siswa dalam
pembelajaran sehingga siswa tidak antusias. Oleh karenanya
membutuhkan bantuan bahan ajar lain
6. Peneliti :Apakah ibu pernah menggunakan atau membuat media bahan
ajar untuk menunjang pembelajaran pada siswa?
Guru : Seperti saat pembelajaran daring ketika pandemi, saya
menggunakan modul dan E-Learning sekolah karena ini
himbauan dari sekolah supaya semua guru seragam
menggunakan aplikasi ini. Konten yang saya kirim berupa Materi
biologi dan video yang dicari di Youtube.
7. Peneliti : Apakah ibu pernah menggunakan bahan ajar LKPD untuk
memudahkan proses pembelajaran?
Guru : Pernah, LKPD hanya sebatas materi dan soal latihan saja nak.
jadi menurut ibu LKPD tersebut masih belum maksimal dan perlu
dikembangkan lagi agar dapat meningkatkan ketertarikan dan
keaktifan peserta didik.
8. Peneliti : Apakah ibu mengetahui metode pembelajaran salingtemas/SETS
yaitu mengaitkan pembelajaran sains dengan lingkungan,
teknologi dan masyarakat ? Atau pernah menggunakan LKPD
berorientasi SETS dalam pembelajaran biologi?
125

Guru : Belum pernah nak. Apa itu metode SETS? ibu belum
mengetahuinya. Sepertinya metode tersebut sangat bagus jika
di implementasikan di pelajaran biologi.
9. Peneliti : Apakah kesulitan selama pembelajaran terhadap materi biologi
(terutama pada materi perubahan lingkungan)?
Guru :Pada materi perubahan lingkungan terkadang siswa
menganggap materi tersebut sepele, Jadi saya menyampaikan
penjelasan yang terdapat di buku saja dengan mengaitkan
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari agar siswa merasa
lebih mudah memahami. Kesulitannya ya dikarenakan inovasi
bahan ajar yang kurang.
10. Peneliti : Apakah ibu pernah berencana untuk mengembangkan bahan ajar
seperti LKPD agar lebih maksimal untuk membantu siswa
berfikir kritis dan lebih interaktif dengan memanfaatkan
lingkungan sekitar mereka untuk belajar biologi?
Guru : Iya pernah, kepingin ya sebenarnya. Tapi hanya angan-angan
dan kesulitan, jadi belum terealisasikan sampai saat ini nak. Saya
kepikirin dan ingin membuat LKPD yang menarik, mudah
dipahami siswa, sehingga pembelajaran aktif, menyenangkan
dan meningkatkan minat belajar siswa sehingga dapat menambah
wawasan tentang manfaat ilmu yang dipelajari. Jadi tidak hanya
sebatas teori melainkan peserta didik mampu mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
11. Peneliti : Apa ibu setuju jika dikembangkan LKPD berorientasi
SETS/Salingtemas pada materi perubahan lingkungan?
Guru : Sangat setuju nak, seperti yang ibu bilang tadi, bahwa rencana
untuk membuat LKPD belum terealisasikan. Jadi ini
merupakan ide bagus menurut ibu. Dengan harapan siswa bisa
memiliki konsep baik pada materi perubahan lingkungan, selain
itu juga bisa menerapkannya di kehidupannya sehari dengan mengaitkan
antara lingkungan,masyarakat dan teknologi.
126

Lampiran 8 : Kisi-Kisi Angket Karakteristik Siswa


KISI KISI ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA
Nama :
Kelas :
Sekolah:
No Kisi-kisi Pertanyaan No soal
1 Pemahaman Apakah anda menyukai mata 1
tentang materi pelajaran biologi?
Menurut anda apakah materi biologi 2
sulit dipahami?
2 Metode Berdasarkan pengalaman anda saat 3
pembelajaran belajar biologi, metode pembelajaran
apa yang sering digunakan guru pada
saat pembelajaran?
3 Pendapat Bahan ajar apa yang sering 4
tentang digunakan guru biologi dalam
sumber belajar pembelajaran?
yang Apakah sumber belajar atau buku 5
digunakan dan biologi yang anda gunakan selama
Ketersedian ini membuat anda bosan?
sumber belajar Apakah anda pernah menggunakan 6
bahan ajar LKPD?
Dalam pembelajaran biologi, 7
apakah guru sering menggunakan
bahan ajar LKPD?
Apakah LKPD yang digunakan guru 8
menarik untuk dipelajari?
Apakah anda pernah menggunakan 9
LKPD biologi berbasis
SETS/Salingtemas yang didalamnya
mencakup kaitan ilmu sains dengan
lingkungan, teknologi dan
masyarakat yang dapat ditemukan
dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari?
4 Pengetahuan Materi perubahan lingkungan 10
siswa tentang merupakan materi yang mudah
lingkungan dipahami dan dekat dengan
kehidupan sehari-hari
127

Sebagai warga masyarakat yang 11


baik, saya selalu menjaga dan
merawat lingkungan disekitar,
dengan cara membuang sampah pada
tempatnya, memilah sampah organik
dan anorganik sebelum dibuang dan
mendaur ulang sampah.
Perubahan lingkungan yang terjadi di 12
lingkungan sangat berkaitan erat
hubungannya dengan teknologi,
lingkungan dan masyarakat
Apakah anda membutuhkan bahan 13
ajar yang menarik yang dapat
digunakan untuk mempelajari materi
perubahan lingkungan?
5 Pendapat Setuju kah anda jika dikembangkan 14
siswa tentang LKPD berorientasi Salingtemas pada
pengembangan materi perubahan lingkungan sebagai
sumber belajar salah satu alternatif untuk menunjang
proses pembelajaran biologi?
128

Lampiran 9 : Hasil angket analisis karakteristik siswa


129
130
131
132
133

Lampiran 10 : Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli

Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi


KISI-KISI ANGKET VALIDASI AHLI MATERI
Aspek Indikator JumlahButir Nomor Butir
Format Kesesuaian materi 1 1
dengan KI dan KD
Kesesuaian materi 1 2
dengan tujuan
pembelajaran
Kelayakan isi Kedalaman materi yang 2 4,5
disajikan
Materi sesuai dengan 1 3
tingkatkemampuan siswa
Kesesuaian isi penjelasan 3 11,12,13
tambahan
Keakuratan materi 6 6,7,8,9,10
Keingintahuan siswa 2 16,17
Kelayakan Kesesuaian penggunaan 2 14,15
Bahasa bahasa yang digunakan
Jumlah 17
Diadaptasi dari (Khairunnisa,2019:88)

Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media


Kisi-Kisi Angket Validasi Media
Aspek Indikator JumlahButir Nomor butir
Tampilan Keefektifan ukuran LKPD 2 1,2
Kesesuaian jenis kertas 1 4
Kesesuaian layout dan warna 2 3,6
Desain isi Kesesuaian tampilan cover 1 9
Kualitas gambar 2 5,10
Kesesuaian ilustrasi 1 13
Kesesuaian keterangan 2 15,11
gambar
Kelayakan Kesesuaian huruf 3 7,8,14
dan Kejelasan teks untuk dibaca 2 10,12
kegrafikan
Jumlah 16
Diadaptasi dari (Khairunnisa,2019:89)
134

Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Bahasa


Kisi-Kisi Angket Validasi Bahasa
Aspek Indikator Jumlah Butir Nomor Butir
Kelugasan Lugas 1 1
Komunikatif 1 2
Kebakuan istilah 1 3
komunikatif Pemahaman terhadap 1 4
pesan atau informasi
Dialogis dan Kemampuan memotivasi 1 5
interaktif dan kreativitas peserta
didik
Kesesuaian Kesesuaian dengan 1 6
dengan perkembangan
perkembanga intelektual peserta didik
n peserta
didik
Kesesuaian Ketepatan bahasa 1 7
dengan kaidah
Bahasa
Penggunaan Ketepatan ejaan 1 8
istilah, symbol Konsisten penggunaan 1 9
atau ikon istilah
Konsisten penggunaan 1 10
simbol atau ikon
Jumlah 10
Diadaptasi dari (Khairunnisa,2019:89)

Kisi-Kisi Instrumen Validasi pretest postest


Kisi-Kisi Instrumen tes
No. Aspek Penilaian Jumlah Butir Nomor Butir
1. Kejelasan 2 1,2
2. Ketepatan isi 2 3,4
3. Relevansi 1 5
4. Kevalidan isi 1 6
5. Tidak ada bias 1 7
6. Ketepatan bahasa 3 8,9,10
Diadaptasi dari (Khairunnisa,2019:89)
135

Kisi-Kisi Instrumen Validasi Guru Biologi


Kisi-Kisi Angket Guru Biologi
Aspek Indikator Jumlahbutir Nomor butir
Materi Kesesuaian materi dengan KI 2 1,2
dan KD
Kesesuaian latihan soal dalam 1 3
LKPD dengan materi yang
disajikan
Motivasi belajar peserta didik 1 4
selama mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan LKPD
Kesesuaian isi penjelasan 3 5,6,7
tambahan
Ketersediaan dan kejelasan 1 7
petunjuk penggunaan LKPD
Media Kemudahan dalam 1 8
menggunakan LKPD
Kesesuaian jenis huruf dalam 1 9
LKPD
Desain cover dan Tampilan 3 11,12,13
gambar dalam LKPD
bahasa Bahasa yang digunakan dalam 1 14
LKPD
Jumlah 14
Diadaptasi dari (Khairunnisa, 2019:88)
136

Lampiran 11 : Kisi-Kisi Instrumen Respon Siswa


Kisi-Kisi Instrumen Respon Siswa
Kisi-Kisi Angket Peserta Didik
Jumlah Nomor
Aspek Indikator
butir butir
Ketertarikan Saya tertarik pada kegiatan pembelajaran 6 1,2,3,4,
perubahan lingkungan dengan 5,10
menggunakan bahan ajar LKPD
berorientasi salingtemas
Gambar dalam LKPD sesuai dengan
materi dan disertai keterangan sehingga
memudahkan saya untuk memahami
materi perubahan lingkungan.
Dengan menggunakan LKPD ini
memberikan motivasi, menambah
wawasan pengetahuan dan rasa kaingin
tahuan bertambah
Tampilan yang dalam LKPD sangat
menarik sehingga saya suka mempelajari
materi perubahan lingkungan
Bagian sampul LKPD menarik perhatian
Bahan ajar LKPD menggunakan tampilan
dan warna yang menarik
Bahasa Media pembelajaran LKPD menggunakan 2 9,12
tampilan dan warna yang menarik
Tulisan dapat terbaca dengan jelas
sehingga mudah dimengerti
Materi Gambar yang disajkan menarik 4 6,7,8,
Saya mudah memahami materi perubahan 11,
lingkungan menggunakan LKPD
berorientasi salingtemas
LKPD ini memuat pertanyaan yang
mendorong saya untuk berfikir kritis
Contoh soal yang ada di LKPD sudah
sesuai dengan materi
137

Lampiran 12 : Hasil Validasi Para Ahli


Ahli materi 1
LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI POKOK BAHASAN MATERI
PERUBAHAN LINGKUNGAN BAHAN AJAR LKPD BERORIENTASI
SALINGTEMAS
Judul Penelitian :Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berorientasi Sains, Lingkungan,
Teknologi, Dan Masyarakat (salingtemas) ada
Materi Perubahan Lingkungan Kelas X IPA di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.
Nama Validator : Moh. Wildan H, M.Pd)
NIP : 201701148
Pekerjaan : Dosen UIN KHAS Jember
Instansi :
Petunjuk :
1. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom penilaian sesuai penilaian
Bapak/Ibu terhadap Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berorientasi Salingtemas Pada Materi Perubahan Lingkungan
Untuk Siswa Kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.
2. Gunakan 5 indikator penilaian pada lampiran sebagai pedoman
penilaian
STS = Sangat Tidak Sesuai (1)
TS = Tidak Sesuai (2)
CS = Cukup Sesuai (3)
S = Sesuai (4)
SS = Sangat Sesuai (5)
3. Apabila penilaian Bapak/Ibu adalah 3, 2 atau 1, maka berilah saran
terkait hal-hal yang menjadi kekurangan Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Salingtemas Pada Materi
Perubahan Lingkungan Untuk Siswa Kelas X IPA di Madrasah Aliyah
Negeri 2 Jember.
4. Atas ketersediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar penilaian ini, saya
ucapkan terimakasih.
138

Indikator Skor
Butir Penilaian
penilaian STS TS CS S SS
Kesesuaian 1. Kesesuaian materi √
format dengan Kompetensi
Dasar
2. Kesesuaian materi √
dengan tujuan
pembelajaran
Kesesuaian 3. Kelengkapan materi √
materi sesuai tingkat
dengan SK kemampuan siswa
dan KD 4. Keluasan materi √

5. Kedalaman materi √

Keakuratan 6. Keakuratan contoh dan √


materi Kasus
7. Keakuratan gambar dan √
Ilustrasi
8. Keakuratan istilah- √
istilah
9. Keakuratan notasi, √
simbol dan ikon
10. Keakuratan salingtemas √
dalam Materi
Kemutaakhir 11. Kesesuaian materi √
an materi dengan ilmu biologi
12. Kesesuaian materi √
dengan contoh dalam
kehidupan sehari-hari
13. Kesesuaian materi √
dengan keterkaitan
salingtemas
Bahasa 14. Bahasa mudah √
dipahami
15. Konsistensi penggunaan √
istilah (bahasa biologi)
Mendorong 16. Mendorong rasa ingin √
keingin tahu
tahuan 17. Menciptakan √
kemampuan Bertanya
139

Kesalahan, Komentar, dan Saran Perbaikan


Jenis kesalahan Saran perbaikan

komentar
1. Cantumkan nama dosen pembimbing pada sampul/cover depan
2. Perlu diberikan penjelasan bahwa LKPD ini mengacu pada kurikulum
2013 edisi ke berapa???
3. Berikan alokasi waktu yang tepat pada proses evaluasi agar nantinya
siswa bisa lebih disiplin dalam pengerjaannya

Kesimpulan secara umum tentang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Dapat Digunakan Tanpa Revisi
Dapat Digunakan Dengan
Revisi
Belum Dapat Digunakan

Jember, 10 Mei 2022


Validator

(Moh. Wildan H, M.Pd)


NUP. 201701148
140

Ahli materi 2
141
142
143
144

Ahli media 1
LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI POKOK BAHASAN MATERI
PERUBAHAN LINGKUNGAN BAHAN AJAR LKPD BERORIENTASI
SALINGTEMAS
Judul Penelitian :Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berorientasi Sains, Lingkungan,
Teknologi, Dan Masyarakat (salingtemas) ada
Materi Perubahan Lingkungan Kelas X IPA di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.
Nama Validator : Husni Mubarok, S.Pd., M.Si.
NUP : 20160374
Pekerjaan : Dosen
Instansi : Tadris Biologi, FTIK, UIN KHAS Jember
Petunjuk
1. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom penilaian sesuai penilaian
Bapak/Ibu terhadap Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berorientasi Salingtemas Pada Materi Perubahan Lingkungan
Untuk Siswa Kelas X IPA di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.
2. Gunakan 5 indikator penilaian pada lampiran sebagai pedoman
penilaian
STS = Sangat Tidak Sesuai (1)
TS = Tidak Sesuai (2)
CS = Cukup Sesuai (3)
S = Sesuai (4)
SS = Sangat Sesuai (5)
3. Apabila penilaian Bapak/Ibu adalah 3, 2 atau 1, maka berilah saran
terkait hal-hal yang menjadi kekurangan Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Salingtemas Pada Materi
Perubahan Lingkungan Untuk Siswa Kelas X IPA di Madrasah Aliyah
Negeri 2 Jember.
4. Atas ketersediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar penilaian ini, saya
ucapkan terimakasih.
145

Indikator Skor
Butir penilaian
penilaian STS TS CS S SS
1. Kesesuaian ukuran dengan 
Ukuran
penggunaan media
media
pembelajaran
pembelajar
2. Kesesuaian ukuran dengan 
an
materi/isi bahan ajar
3. Penampilan unsur tata letak 
pada sampul memiliki
kesatuan dan konsisten

4. Kertas yang dipakai sesuai

Desain 5. Kualitas gambar bagus
sampul 6. Warna unsur tata letak 
(cover) harmonis dan memperjelas
Media fungsi
pembelajar 7. Huruf yang digunakan menarik 
an dan mudah dibaca
8. Tidak menggunakan terlalu 
banyak kombinasi jenis huruf
9. Ilustrasi cover LKPD isi/materi 
bahan ajar dan mengungkap
karakter objek

10. Konsistensi tata letak
11. Pemisahan antar paragraph 
jelas

12. Unsur tata letak harmonis
Desain
media 13. Spasi antar teks dan ilustrasi 
pembelajar sesuai
an 14. Penempatan judul, sub judul, 
ilustrasi sesuai
15. Penggunaan variasi huruf tidak 
terlalu berlebihan
16. Ilustrasi mampu mengungkap 
makna/arti dari objek

Kesalahan, Komentar, dan Saran Perbaikan


146

Jenis kesalahan Saran perbaikan

Komentar
 Tolong diperbaiki pemilihan font dan ukuran font
 Perbaiki tata letak judul. Pilih ukuran font yang sesuai
 Gambar representatif perlu untuk ditambahkan
 Perbaiki sesuai saran perbaikan selama proses validasi

Kesimpulan secara umum tentang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Dapat Digunakan Tanpa Revisi
Dapat Digunakan Dengan Revisi 
Belum Dapat Digunakan

Jember, 14 Mei 2022


Validator

(Husni Mubarok, S.Pd., M.Si)


NUP. 20160374
147

Ahli media 2
148
149
150

Ahli bahasa
151
152
153

Validasi instrument soal


LEMBAR VALIDASI AHLI INSTRUMENT SOAL POKOK BAHASAN
MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAHAN AJAR LKPD
BERORIENTASI SALINGTEMAS
Judul Penelitian :Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berorientasi Sains, Lingkungan,
Teknologi, Dan Masyarakat (salingtemas) ada
Materi Perubahan Lingkungan Kelas X IPA di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.
Nama Validator : Moh. Wildan H, M.Pd)
NIP : 201701148
Pekerjaan : Dosen UIN KHAS Jember
Petunjuk :
1. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom penilaian sesuai penilaian Bapak/Ibu
terhadap Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berorientasi
Salingtemas Pada Materi Perubahan Lingkungan Untuk Siswa Kelas X
IPA di Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember.
2. Gunakan 5 indikator penilaian pada lampiran sebagai pedoman
penilaian
STS = Sangat Tidak Sesuai (1)
TS = Tidak Sesuai (2)
CS = Cukup Sesuai (3)
S = Sesuai (4)
SS = Sangat Sesuai (5)
3. Apabila penilaian Bapak/Ibu adalah 3, 2 atau 1, maka berilah saran
terkait hal-hal yang menjadi kekurangan Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Berorientasi Salingtemas Pada Materi
Perubahan Lingkungan Untuk Siswa Kelas X IPA di Madrasah Aliyah
Negeri 2 Jember.
4. Atas ketersediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar penilaian ini, saya
ucapkan terimakasih.
154

Indikator Butir Penilaian Skor Penilaian


Penilaian
1 2 3 4 5
Kejelasan 1. Kejelasan setiap butir soal √

2. Kejelasan petunjuk pengisian √


soal
3. Ketepatan bentuk soal sesuai KI √
Ketepatan KD
Isi 4. Materi yang ditanyakan sesuai √
kompetensi
Relevansi 5. Butir soal berkaitan dengan √
materi perubahan lingkungan
Kevalidan 6. Butir soal dan kunci jawaban √
Isi yang digunakan dalam instrumen
tes benar dan tepat
Tidak Ada 7. Butir soal berisi satu gagasan √
Bias yang lengkap
Ketepatan 8. Kata – kata yang digunakan tidak √
Bahasa bermakna ganda
9. Bahasa yang digunakan mudah √
dipahami
10. Bahasa yang diguanakan efektif √

Kesalahan, Komentar, dan Saran Perbaikan


Jenis kesalahan Saran perbaikan

komentar
1. Tambahkan keterangan dan sumber pada gambar!

Jember, 15 Mei 2022


Validator

(Moh. Wildan H, M.Pd)


NUP. 201701148
155

Validasi guru biologi


156
157
158

Lampiran 13 : Hasil Perhitungan Uji Validitas


Ahli materi
Validator materi 1
Aspek kurikulum : ×100% = 84%

Aspek kelayakan isi : ×100% = 62%

Aspek kelayakan bahasa : ×100% = 80%

Rata-rata : = 75,33%
Validator materi 2
Aspek kurikulum : ×100% = 96%

Aspek kelayakan isi : ×100% = 96%

Aspek kelayakan bahasa : ×100% = 100%

Rata-rata : = 97,33%

Rata-rata keseluruhan =

= = 86,33% (Sangat Valid)

Ahli media
Validator media 1
Ukuran LKPD : ×100% = 80%

Desain isi : ×100% = 88,57%

Kelayakan kegrafikan : ×100% = 85,71%

Rata-rata : = 84,76%
Validator media 2
Ukuran LKPD : ×100% = 90%

Desain isi : ×100% = 80%

Kelayakan kegrafikan : ×100% = 85,71%

Rata-rata : = 85,23%
159

Rata-rata keseluruhan =

= = 84,99% (Sangat Valid)

Ahli bahasa

Kelugasan : ×100% = 93,33%

Komunikatif : ×100% = 100%

Dialog dan interaktif : ×100% = 100%

Kesesuaian dengan perkembangan siswa : ×100% = 80%

Kesesuaian dengan kaidah bahasa : ×100% = 80%

Penggunaan istilah, symbol atau ikon : ×100% = 93,33%

Rata-rata keseluruhan =
= 91,11% (Sangat Valid)

Ahli praktisi/ guru biologi

Aspek materi : ×100% = 91,42%

Aspek media : ×100% = 88%

Aspek bahasa : ×100% = 80%

Rata-rata keseluruhan =
= 86,33% (Sangat Valid)
160

Ahli instrument tes


Kejelasan : ×100% = 100%

Ketepatan isi : ×100% = 100%

Relevansi : ×100% = 100%

Kevalidan isi : ×100% = 100%

Tidak ada bias : ×100% = 80%

Ketepatan bahasa : ×100% = 100%

Rata-rata keseluruhan =
= 95,83% (Sangat Valid)
161

Lampiran 14 : Rekapitulasi Hasil Uji Respon Siswa Kelompok Kecil dan besar

RESPON SKALA KECIL


No Soal
No. Nama Jumlah Persentase Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Muhammad Fadhil 5 4 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 54 90 Sangat praktis
2 Alya Najwa A 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 53 88,33 Sangat praktis
3 Cahya Rodlotul M 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 55 91,66 Sangat praktis
4 Abduloh Hasan S 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 53 88,3 Sangat praktis
5 Indi Harum A 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 53 88,33 Sangat praktis
6 M. Rafly S 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 56 93,33 Sangat praktis
7 Achmad Agus S 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 58 96,66 Sangat praktis
8 Alexandria Zazila R 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 55 91,66 Sangat praktis
9 Arsha Akmal R 4 5 3 5 4 3 4 5 3 5 5 5 51 85 Sangat praktis
Jumlah 488
90,37 Sangat praktis
Rata=Rata 54,22

Rumus = × 100%

= × 100%= 90,37
162

RESPON SKALA BESAR


No Soal
No. Nama Jumlah Persentase Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Abdulah Hasan S 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 52 86,66 Sangat praktis
2 Abelia Putri A 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 56 93,33 Sangat praktis
3 Ahmad Agus S 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 49 81,66 Sangat praktis
4 Agustin Dewi R 5 4 5 4 3 3 4 5 4 5 5 5 52 86,66 Sangat praktis
5 Ahmad Yusuf Alfarizi 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 55 91,66 Sangat praktis
6 Alexandria Zazila R 4 5 4 5 3 5 5 5 4 4 5 5 54 90 Sangat praktis
7 Alya Najwa A 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 44 73,33 Sangat praktis
8 Argamahsa Maulana A 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 55 91,66 Sangat praktis
9 Arsha Akmal R 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 53 88,33 Sangat praktis
10 Cahya Roudlotul M 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 56 93,33 Sangat praktis
11 Citra Nani Triyanti 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 52 86,66 Sangat praktis
12 Decha Fidia Nafista 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 57 95 Sangat praktis
13 Diah Adjeng W 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 54 90 Sangat praktis
14 Diki Rivaldo 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 100 Sangat praktis
15 Falzah Fadhilah A P 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 56 93,33 Sangat praktis
16 Halwa Fathimah Z 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 56 93,3 Sangat praktis
17 Imelda Febriyanti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 80 Sangat praktis
18 Indy Harum Adibah 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 52 86,66 Sangat praktis
163

19 M. Rafli Saifurijal 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 49 81,66 Sangat praktis


20 M Reza Kelvianto 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 46 76,66 Sangat praktis
21 Maulana Aditya Eka P 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 52 86,66 Sangat praktis
22 Maya Izza A 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 58 96,66 Sangat praktis
23 M. Dzaka Alfiansah 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 5 5 51 85 Sangat praktis
24 M Fadhil Abdillah 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 52 86,66 Sangat praktis
25 M Husein Shodiq 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 55 91,66 Sangat praktis
26 M Satria Pamenang M 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 51 85 Sangat praktis
27 M Zhafran Sajidan 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 55 91,66 Sangat praktis
28 Nabila Maulidya S 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 52 86,66 Sangat praktis
29 Nadya Syafrina S Xx 4 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 53 88,33 Sangat praktis
30 Nanda Raffel 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 56 93,33 Sangat praktis
31 Qania Lila Zahiya 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 59 98,33 Sangat praktis
32 Rafika Syifaul Qulbi H 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 59 98,33 Sangat praktis
33 Soffiana Hafsah 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 50 83,33 Sangat praktis
34 Yulita Hidayatul 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 53 88,33 Sangat praktis
35 Zulian Hidayat 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 54 90 Sangat praktis
Jumlah 1866
88,85 Sangat praktis
Rata-rata 53,3143
Rumus = × 100%

= × 100% = 88,85
164

Lembar hasil angket respon siswa


165
166
167

Lampiran 15 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X IPA 2 / 2
Materi Pokok : Perubahan Lingkungan
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD)
3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan, penyebab, dan
dampaknya bagi kehidupan
C. Indikator
 Mengidentifikasi faktor penyebab perubahan lingkungan.
 Mengidentifikasi macam-macam perubahan lingkungan.
 Merancang upaya mengatasi kerusakan lingkungan.
 Menguraikan jenis-jenis limbah.
 Mendeskripsikan pemanfaatan limbah.
168

D. Tujuan pembelajaran
1) Siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perubahan
lingkungan dengan tepat.
2) Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam penyebab perubahan
lingkungan dengan tepat.
3) Siswa mampu merancang upaya mengatasi kerusakan lingkungan dan
pemanfaatan limbah berdasarkan permasalah di lingkungan sekitar
secara sistematis.
4) Siswa mampu menguraikan jenis-jenis limbah melalui kajian pustaka
dengan tepat.
5) Siswa mampu mendeskripsikan pemanfaatan limbah melalui kajian
pustaka dengan tepat.
E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Pendekatan : Salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Aktifitas guru Aktivitas siswa
waktu
Pendahuluan Motivasi
Motivasi  Menyimak
dengan baik
 Mengkondisikan kelas
 Siswa
 Motivasi untuk
mengerjakan
pengantar belajar
soal pretest
 Guru memberikan
Pretest untuk
Apersepsi
mengetahui kemampuan
 Menyimak
awal siswa dalam
dengan baik
menerima materi.
penyampaian
Apersepsi
KD dan tujuan 25
 Menyampaikan KD dan menit
pembelajaran
tujuan pembelajaran
yang harus
yang harus dicapai siswa
dicapai siswa
 Menanyakan
 Mengingat
pengetahuan awal siswa
kembali dan
mengenai perubahan
mengemukakan
lingkungan
pengetahuan
 Guru menjelaskan awal tentang
materi konsep tentang perubahan
perubahan lingkungan lingkungan
 Siswa
mengamati
169

penjelasan dari
guru
Inti Eksplorasi Eksplorasi
 Memberikan  Membaca
pengetahuan awal siswa LKPD dan
mengenai peristiwa mempelajarinya
perubahan lingkungan  Menyimak dan
dalam kehidupan sehari- melakukan
hari (tahap apersepsi) instruksi guru,
 Memperlihatkan gambar dan berdiskusi
mengenai perubahan dengan siswa
lingkungan dan lainnya
memberikan pertanyaan  Mengerjakan
sebagai pembangkit rasa tugas dan uji
ingin tahu siswa dan pemahaman
menggali pengetahuan yang tertera
siswa (tahap dalam LKPD
pembentukan konsep)
 Menugaskan siswa
untuk mempelajari
LKPD untuk
40
membentuk konsep
menit
tentang perubahan
lingkungan dan
menghubungkannya
dengan teknologi,
lingkungan dan
masyarakat. (tahap
aplikasi konsep)
 Menginstruksikan siswa
untuk membaca dan
menjawab uji
pemahaman dalam
LKPD (tahap
pemantapan konsep)
 Menginstruksikan siswa
untuk membaca dan
melakukan setiap
langkah yang ada dalam
LKPD serta menjawab
pertanyaan.
Elaborasi Elaborasi
 Memberikan  Bertanya
kesempatan kepada kepada guru
siswa untuk bertanya jika mengalami
mengenai materi yang kesulitan
170

dirasa membingungkan  Mempresentasi


 Menginstruksikan siswa kan hasil
untuk mempresentasikan diskusi
hasil diskusi
Konfirmasi Konfirmasi
 Mempersilahkan siswa  Menyimpulkan
menyimpulkan pembelajaran
pembelajaran yang telah
 Memberi penjelasan dari dilakukan
setiap konsep yang telah
dipelajari sebagai
penguatan konsep bagi
siswa
Penutup  Guru Memberikan  Mengerjakan
postest pada siswa untuk soal postest
mengetahui pengetahuan dengan waktu
siswa setelah mengikuti yang telah
pembelajaran ditentukan
 Menginstruksikan siswa  Mengisi angket 25
untuk mengisi angket respon siswa menit
respon siswa terhadap  Menjawab
LKPD berorientasi salam
salingtemas
 Guru menutup pelajaran
dengan salam.
G. Penilaian
Aspek kognitif
Nilai diperoleh dari hasil latihan soal pretest dan postest
Jember, 8 Mei 2022
Guru biologi Peneliti

Munadiroh, S.Pd. Faikotul Hikmah


NIP: 197402102006042007 NIM: T20288054
171

Lampiran 16 : skor penilaian pretest –postest

PANDUAN SKORING TES


Pre-test dan Post-test
1. Skor
Skor 5 : Jika memberikan penjelasan pengertian dan penyebab perubahan
lingkungan dengan lengkap
Skor 4 : Jika memberikan penjelasan pengertian dan penyebab perubahan
lingkungan tidak lengkap
Skor 3 : Jika memberikan jawaban pengertian tanpa penyebab perubahan
lingkungan dengan lengkap
Skor 2 : Jika memberikan jawaban pengertian perubahan lingkungan tetapi
tidak sesuai teori
Skor 1 : Jika memberikan jawaban namun tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
2. Skor
Skor 5 : Jika memberikan jawaban 3 syarat suatu zat disebut polutan yang
dapat menyebabkan perubahan lingkungan secara rinci dan tepat
Skor 4 : Jika memberikan jawaban 3 syarat suatu zat disebut polutan yang
dapat menyebabkan perubahan lingkungan
Skor 3 : Jika memberikan jawaban 2 syarat suatu zat disebut polutan yang
dapat menyebabkan perubahan lingkungan
Skor 2 : Jika memberikan jawaban 1 syarat suatu zat disebut polutan yang
dapat menyebabkan perubahan lingkungan
Skor 1 : Jika memberikan jawaban namun tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
3. Skor
Skor 5 : Jika memberikan penjelasan contoh perubahan lingkungan
menghubungkan dengan teknologi, masyarakat, dan lingkungan secara
detail
Skor 4 : Jika memberikan jawaban contoh perubahan lingkungan
menghubungkan dengan teknologi, masyarakat, dan lingkungan
172

Skor 3 : Jika memberikan jawaban contoh perubahan lingkungan


menghubungkan dengan 2 diantara lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
Skor 2 : Jika memberikan jawaban contoh perubahan lingkungan
menghubungkan dengan 1 diantara lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
Skor 1 : Jika memberikan jawaban namun tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
4. Skor
Skor 5 : Jika memberikan jawaban perubahan lingkungan menurut bahan
pencemar (pengertian, penyebab dan contoh)
Skor 4 : Jika memberikan jawaban perubahan lingkungan menurut bahan
pencemar dan penyebabnya, namun tidak dilengkapi contoh
Skor 3 : Jika memberikan jawaban perubahan lingkungan menurut bahan
pencemar dan contoh nya
Skor 2 : Jika memberikan jawaban hanya menyebutkan macam-macam bahan
pencemar yang mencemari lingkungan
Skor 1 : Jika memberikan jawaban namun tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
5. Skor
Skor 5 : Jika memberikan jawaban pengertian perubahan air dan 3 penyebab
terjadinya perubahan air
Skor 4 : Jika memberikan pengertian perubahan air dan 2 penyebab terjadinya
perubahan air
Skor 3 : Jika memberikan jawaban pengertian perubahan air dan 1 penyebab
terjadinya perubahan air
Skor 2 : Jika memberikan jawaban hanya menjawab pengertian perubahan air
tanpa menyebutkan penyebab atau sebaliknya
Skor 1 : Jika memberikan jawaban namun tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
173

6. Skor
Skor 5 : Jika memberikan jawaban lebih dari 3 upaya menanggulangi
perubahan lingkungan
Skor 4 : Jika memberikan jawaban 3 upaya menanggulangi perubahan
lingkungan
Skor 3 : Jika memberikan jawaban 2 upaya menanggulangi perubahan
lingkungan
Skor 2 : Jika memberikan jawaban 1 upaya menanggulangi perubahan
lingkungan
Skor 1 : Jika memberikan jawaban namun tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
7. Skor
Skor 5 : Jika memberikan jawaban lebih dari 3 jenis bahan yang mencemari
udara
Skor 4 : Jika memberikan jawaban 3 jenis bahan yang mencemari udara
Skor 3 : Jika memberikan jawaban 2 jenis bahan yang mencemari udara
Skor 2 : Jika memberikan jawaban 1 jenis bahan yang mencemari udara
Skor 1 : Jika memberikan jawaban namun tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
8. Skor
Skor 5 : Jika memberikan jawaban pengertian, penyebab dan dampak limbah
Skor 4 : Jika memberikan jawaban pengertian dan penyebab limbah
Skor 3 : Jika memberikan jawaban pengertian tanpa penyebab dan dampak
bagi lingkungan
Skor 2 : Jika memberikan jawaban pengertian limbah tetapi tidak sesuai teori
Skor 1 : Jika memberikan jawaban namun tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
9. Skor
Skor 5 : Jika memberikan jawaban perbedaan limbah organik dan organik
dengan tepat sesuai dalam pembelajaran
174

Skor 4 : Jika memberikan jawaban perbedaan limbah organik dan organik


dengan pengertian dan contoh
Skor 3 : Jika memberikan jawaban perbedaan limbah organik dan organik
dengan menyebutkan pengertian
Skor 2 : Jika memberikan jawaban perbedaan limbah organik dan organik
secara sederhana (limbah organik mudah terurai sedangkan limbah
anorganik tidak)
Skor 1 : Jika memberikan jawaban namun tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
10. Skor
Skor 5 : Jika memberikan jawaban pemanfaatan limbah organik dan organik
dengan tepat sesuai dalam pembelajaran
Skor 4 : Jika memberikan jawaban pemanfaatan limbah organik dan organik
dengan disertai contoh
Skor 3 : Jika memberikan jawaban pemanfaatan limbah organik dan organik
tanpa disertai contoh
Skor 2 : Jika memberikan jawaban perbedaan limbah organik dan organik
secara sederhana
Skor 1 : Jika memberikan jawaban namun tidak tepat
Skor 0 : jika tidak memberikan jawaban
175

Lampiran 17: Soal Pretest-Postest Dan Kunci Jawaban

SOAL PRE TEST DAN POST TEST


Materi Perubahan Lingkungan
A. Petunjuk Pengerjaan
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas
2. Berilah identitas diri di lembar jawaban
3. Berdoalah sebelum mengerjakan
B. Soal
1. Apa yang dimaksud dengan perubahan lingkungan ?
2. Sebutkan syarat-syarat suatu zat dapat disebut polutan?
3. Perubahan lingkungan sangat berkaitan erat dengan teknologi, lingkungan
dan masyarakat. sebutkan satu contoh perubahan lingkungan dan
hubungkan dengan teknologi, masyarakat, dan lingkungan?
4. Jelaskan 3 macam perubahan lingkungan menurut bahan pencemarnya!
5. Jelaskan pengertian dari perubahan air serta sebutkan 3 contoh penyebab
terjadinya perubahan air berdasarkan gambar dibawah ini?

Sungai tercemar
Sumber: https://sains.kompas.com
6. Sebutkan cara mencegah dan menanggulangi perubahan ligkungan guna
melestarikan melestarikan lingkungan?
7. Sebutkan jenis bahan yang dapat mencemari udara?
8. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang limbah?
9. Jelaskan perbedaan antara limbah organik dan anorganik?
10. Jelaskan pemanfaatan limbah organik dan anorganik?
176

KUNCI JAWABAN
1. Perubahan lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sebagai peruntukannya.
2. Syarat-syarat suatu zat dapat disebut polutan adalah jika keberadaannya dapat
merugikan mahkluk hidup karena jumlahnya melebihi batas normal, berada
pada waktu yang tidak tepat, atau berada pada tempat yang tidak tepat.
3. Peternakan sapi perah menghasilkan produksi bahan pangan protein hewani,
utamanya susu sapi dan daging. Susu yang dihasilkan sapi banyak dikonsumsi
sebagai susu segar, susu formula maupun sebagai bahan makanan olahan.
Namun, peternakan sapi perah juga menghasilkan limbah yang dapat
mencemari lingkungan (sains)
Produk susu yang sebagian besar sumber utamanya adalah sapi tentu
memberikan dampak terhadap lingkungan. Salah satunya adalah kotoran sapi
yang menghasilkan aroma tak sedap juga mengotori lingkungan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar gas dan bahan pembuatan pupuk
(lingkungan)
Berbagai macam cara teknologi juga digunakan khususnya untuk mengemas
susu agar lebih praktis dan tahan lama terus dikembangkan (teknologi)
Limbah produk susu berupa kemasan khususnya kotak susu dimanfaatkan
kembali menjadi produk yang bernilai contohnya pensil, dompet, tempat
kacamata dengan harga berkisar antara Rp. 35.000- 150.000 per item
(masyarakat)
4. Perubahan lingkungan menurut bahan pencemar ada 3 macam:
1) Perubahan kimiawi yang disebabkan oleh bahan kimia seperti karbon
dioksida (C02), logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif,
pestisida, detergen, pupuk organik dan minyak.
2) Perubahan biologi yang disebabkan oleh mikroorganisme atau bakteri
seperti Echerichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.
177

3) Perubahan fisik yang disebabkan oleh sampah padat seperti logam, kaleng,
botol, kaca, plastik, dan karet.
5. Perubahan air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan
air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat masuknya organisme atau
zat tertentu yang menyebabkan menurunya kualitas air.
Penyebab perubahan air diantaranya:
 Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
 Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak
lepas pantai.
 Membuang sampah disungai
6. Cara yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah dan menanggulangi
perubahan serta untuk melestarikan lingkungan, yaitu
 Membuang sampah pada tempatnya
 Penanggulangan Penanggulangan limbah industri
 Diadakan penghijauan di kota-kota besar.
 Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai.
7. Jenis bahan yang dapat mencemari udara yakni Karbon monoksida (CO),
Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), Karbon dioksida (CO2),
Ozon (O3), Benda Partikulat (PM), Timah (Pb) dan HydroCarbon (HC).
8. Limbah adalah bahan buangan (sisa) yang dihasilkan dari suatu proses
produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya
dapat berdampak negatif bagi lingkungan.
9. Limbah organik berupa limbah yang dapat terurai oleh mikroorganisme
(degradable) dengan kata lain limbah yang dapat membusuk seperti sayuran
dan daun kering sedangkan Limbah anorganik merupakan limbah yang tidak
dapat terurai oleh mikroorganisme (undegradablel) dengan kata lain limbah
yang tidak mudah membusuk seperti plastik.
10. Pemanfaatan limbah organik :
 Dengan daur ulang : Limbah-limbah organik tertentu, seperti sampah
sayuran, sampah daun atau sampah ranting dapat dimanfaatkan kembali
dengan cara didaur ulang, misalnya menjadi pupuk kompos. Selain itu,
178

kertas bekas juga dapat didaur ulang menjadi kertas pembungkus, kertas
tisu, kertas koran, dan kertas tulis
 Tanpa daur ulang : Tidak semua limbah organik padat harus didaur ulang
terlebih dahulu sebelum dapat digunakan kembali. Beberapa limbah pada
tersebut antara lain: Ban karet bekas dapat dijadikan tempat sampah
Pemanfaatan limbah anorganik
 Dengan Daur Ulang : Beberapa limbah anorganik seperti kaleng,
alumunium, baja, pecahan botol, toples, kaca, serta botol gelas, sampah
plastik dapat dilebur dan diolah kembali.
 Tanpa Daur Ulang : Beberapa limbah anorganik dapat dimanfaatkan
kembali tanpa melalui proses daur ulang, yaitu dengan dijadikan barang-
barang yang terkadang memiliki harga jual tinggi .contohnya botol dan
gelas plastik bekas kemasan air mineral pot tanaman, atau hiasan
179

Lampiran 18 : Rekapitulasi Hasil pretest dan postest

Nilai Pretes Dan Posttes Siswa Kelas X IPA 5


No Responden Nilai Pretes Nilai Postest
1 Abdulah Hasan S 58 90
2 Abelia Putri A 45 62
3 Ahmad Agus S 34 84
4 Agustin Dewi R 70 74
5 Ahmad Yusuf Alfarizi 36 74
6 Alexandria Zazila R 64 96
7 Alya Najwa A 40 86
8 Argamahsa Maulana A 30 75
9 Arsha Akmal R 30 80
10 Cahya Roudlotul M 22 64
11 Citra Nani Triyanti 24 80
12 Decha Fidia Nafista 56 98
13 Diah Adjeng W 72 88
14 Diki Rivaldo 36 90
15 Faizah Fadhilah A P 60 80
16 Halwa Fathimah Z 56 80
17 Imelda Febriyanti 30 76
18 Indy Harum Adibah 76 96
19 M. Rafli Saifurijal 32 74
20 M. Reza Kelvianto 48 72
21 Maulana Aditya Eka P 40 96
22 Maya Izza Afkarina 22 96
23 M. Dzaka Alfiansah 60 94
24 M Fadhil Abdillah 64 96
25 M Husein Shodiq 68 92
26 M Satria Pamenang M 34 66
27 M Zhafran 46 94
28 Nabila Maulidya S 30 88
29 Nadya Syafrina S 30 90
30 Nanda Raffel 42 88
31 Qania Lila Zahiya 50 88
32 Rafika Syifaul Qulbi H 32 92
180

33 Soffiana Hafsah 56 98
34 Yulita Hidayatul 26 88
35 Zulian Hidayat 30 60
Jumlah 1549 2945
Rata-Rata 44,25 84,14
181

Lampiran 19 : Hasil Uji Tes


Uji pretest
182
183

Uji postest
184
185

Lampiran 20 : Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 35
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. 10.15547170
Deviation
Most Extreme Absolute .141
Differences Positive .082
Negative -.141
Test Statistic .141
Asymp. Sig. (2-tailed) .076c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
186

Lampiran 21 : Hasil uji Paired Sample T-Test

Hasil Perhitungan Uji T (Paired Sample T-Test)


Berdasarkan Nilai Pretest Dan Postest

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 44.2571 35 15.88070 2.68433
Postest 84.1429 35 10.93871 1.84898

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Postest 35 .372 .028

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Sig.
Std. Interval of the (2-
Std. Error Difference taile
Mean Deviation Mean Lower Upper t df d)
Pair 1 Pretest -39.88571 15.58048 2.63358 -45.23780 -34.53363 - 34 .000
- 15.145
Postest
187

Lampiran 22 : Hasil uji N-Gain


Hasil Perhitungan N-Gain
No. Responden x y y-x 100-x g Skor N-Gain (%)
1. R1 58 90 32 42 0,76 76,19
2. R2 45 62 17 55 0,30 30,90
3. R3 34 84 50 66 0,75 75,75
4. R4 70 74 4 30 0,13 13,33
5. R5 36 74 38 64 0,59 59,37
6. R6 64 96 32 36 0,88 88,88
7. R7 40 86 46 60 0,76 76,66
8. R8 30 75 45 70 0,64 64,28
9. R9 30 80 50 70 0,71 71,42
10. R10 22 64 42 78 0,53 53,84
11. R11 24 80 56 76 0,73 73,68
12. R12 56 98 42 44 0,95 95,45
13. R13 72 88 16 28 0,57 57,14
14. R14 36 90 54 64 0,84 84,37
15. R15 60 80 20 40 0,5 50
16. R16 56 80 24 44 0,54 54,54
17. R17 30 76 46 70 0,65 65,71
18. R18 76 96 20 24 0,83 83,33
19. R19 32 74 42 68 0,61 61,76
20. R20 48 72 24 52 0,46 46,15
21. R21 40 96 56 60 0,93 93,33
22. R22 22 96 74 78 0,94 94,87
23. R23 60 94 34 40 0,85 85
24. R24 64 96 32 36 0,88 88,8
25. R25 68 92 24 32 0,75 75
26. R26 34 66 32 66 0,48 48,48
27. R27 46 94 48 54 0,88 88,88
28. R28 30 88 58 70 0,82 82,85
29. R29 30 90 60 70 0,85 85,71
30. R30 42 88 46 58 0,79 79,31
31. R31 50 88 38 50 0,76 76
32. R32 32 92 60 68 0,88 88,23
33. R33 56 98 42 44 0,95 95,45
34. R34 26 88 62 74 0,83 83,78
35. R35 30 60 30 70 0,42 42,85
Rata-rata 44,25 84,14 39,88 55,74 0,71 71,18
188

Lampiran 23 : Dokumentasi
tasi

Uji Coba Kelompok Kecil


tasi

Uji Coba Kelompok Besar


tasi
189

Lampiran 24 : Tampilan LKPD Berorientasi Salingtemas


190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226

BIODATA PENULIS

DATA DIRI:
Nama : Faikotul Hikmah

NIM : T20188054

Tempat/Tanggal Lahir : Jember/26 Maret 2000

Alamat : Jl Sukowono, Dusun Krajan, Desa Sumber

Ketempa, Kec.Kalisat, Kab. Jember

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prodi : Tadris Biologi

RIWAYAT PENDIDIKAN:

1. SD Negeri Sumber Ketempa 01

2. SMP Plus Bustanul Ulum Puger

3. SMA Plus Bustanul Ulum Puger

4. Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember

Anda mungkin juga menyukai