Anda di halaman 1dari 118

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK ONLINE

BERBASIS HIGH ORDER THINKING SKILLS (HOTS)


SUBTEMA KEKAYAAN SUMBER ENERGI
DI INDONESIA

oleh
NUR HIDAYATI ANDRAJATI
NIM. 12020170019

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan


untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI MAGISTER PGMI


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020

i
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling


baik untuk hari tua.”
(Aristoteles)

"sesungguhnya bersama kesulitan ada


kemudahan."
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 6)

vii
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku (Bapak Teguh & Ibu Rofi‟ah) yang senantiasa

mendoakan, mencurahkan kasih sayangnya tanpa pamrih dan tak terbatas,

memberikan dorongan secara mental dan spiritual bagi penulis dalam

menyelesaikan studi ini, semoga senantiasa selalu diberikan kesehatan.

2. Teruntuk Suamiku tercinta (M Fauzi, S.Ag) yang senantiasa sabar dalam

membimbingku, bersyukur dan setia dalam berjuang mewujudkan

keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.

3. Anakku-anakku tersayang (Muhamad Faaiq Athiif & Nabhan Raif

Annaqie) sebagai penyemangat dalam berkarya dan menuntut ilmu,

semoga menjadi anak yang sholih, cerdas, cendekiawan, berilmu dan

mengamalkan ilmunya.

4. Semua dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis, semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan

dan kesuksesan.

5. Sahabat-sahabat teman kuliah angkatan 2017, teman mengajar di MIN 4

dan MIN 7 Magelang yang senantiasa memberikan support, semoga

senantiasa diberikan kesehatan dan kesuksesan.

viii
PRAKATA

Alhamdulillahirobbil „alamin, puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Tematik

Online Berbasis HOTS subtema Kekayaan Sumber Energi Di Indonesia”.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad

SAW beserta seluruh keluarga, para sahabat, tabi’iin, tabi’ittabi’iin, dan orang-

orang yang cinta menghidupkan sunnah-sunnahnya. Tesis ini secara akademis

disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Magister

Pendidikan di IAIN Salatiga.

Penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik atas bantuan, bimbingan, dan

motivasi dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis sampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga;

2. Bapak Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.A. selaku Direktur Program Pascasarjana

IAIN Salatiga;

3. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, M.Si. selaku Kepala Program Studi PGMI

Pascasarjana IAIN Salatiga, yang selalu memberikan motivasi, bimbingan

dan dorongan terselesainya tesis ini;

4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan, saran,

dan motivasi dalam penulisan tesis ini hingga selesai;

ix
5. Seluruh Dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu

dan pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini.

6. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, M.Si , Ibu Dr. Erna Risfaula K., S.Si S.Pd., M.Si., dan

Ibu Dewi Setyawati, M.Pd selaku Validator.

7. Bapak Kepala Kemenag Kabupaten Magelang yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Seluruh Guru MI Negeri 4 dan MI Negeri 7 Kabupaten Magelang yang

bersedia menjadi narasumber dan memberikan berbagai informasi yang

berguna dalam penulisan tesis ini.

9. Kedua orang tuaku, suami dan anak-anakku yang senantiasa memberikan doa,

motivasi dan semangat sejak awal studi hingga selesainya penulisan tesis ini.

10. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang tidak saya sebut satu

persatu yang telah banyak membantu dalam proses penulisan tesis ini.

Tiada yang pantas kami haturkan kepada mereka, selain ucapan terima kasih

yang tidak terhingga dan doa. Semoga Allah SWT melipatgandakan pahala dan

memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi perbaikan

penulisan di masa yang akan mendatang. Penulis berharap tesis ini bermanfaat

bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 13 Maret 2020


Penulis,

Nur Hidayati Andrajati


NIM. 12020170019

x
ABSTRAK
Andrajati, Nur Hidayati. 2020. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Online
Berbasis HOTS Subtema Kekayaan Sumber Energi Di Indonesia. Tesis.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Budiyono
Saputro, M.Pd.

Kata Kunci: Bahan ajar tematik, berbasis HOTS, Online

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi dilapangan yang


sesungguhnya tentang penggunaan bahan ajar tematik yang ada saat ini,
kebutuhan akan pengembangan bahan ajar tematik, untuk mendapatkan bentuk
pengembangan bahan ajar tematik dan untuk mengetahui efektifitas
pengembangan bahan ajar tematik berbasis HOTS terhadap kemampuan berpikir
kreatif siswa.

Metode penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan


subjek penelitian siswa kelas IV pada MIN 4 dan MIN 7 kab Magelang. Adapun
tahapan dari R&D ini menggunakan prosedur pengembangan ADDIE.
Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan angket.

Hasil penelitian ini sebagai berikut:1) Kondisi dilapangan belum banyak


ditemukan bahan ajar tematik online berbasis HOTS, 2) Bahan ajar tematik online
berbasis HOTS dibutuhkan guru dalam pembelajarannya, 3) Bahan ajar yang
telah dikembangkan layak untuk di ujicobakan dalam pembelajaran, 4) Hasil uji
efektifitas penggunaan bahan ajar tematik dengan uji Wilcocon diperoleh nilai
selisih 23,64 artinya peningkatan skor pastest terhadap pretest. Standard deviasi
4,63 terjadi peningkatan kepada seluruh siswa, diperoleh nilai Z=-5,185 dan p-
value =0,000 t 4,788 maka dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengembangan bahan ajar tematik online berbasis HOTS efektif meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif.

xi
ABSTRACT

Andrajati, Nur Hidayati. 2020. The Development of Tematik Teaching Material


Online that had been Based on Sub Theme of Wealth of Source Energy in
Indonesia. Thesis. Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education Study
Program. Postgraduate of Salatiga State Islamic Institute. Supervisor.
Budiyono Saputro, M. Pd

Keywords: Thematic teaching materials, based on HOTS, creative thinking

The purpose are research is to describe the real condition of the thematic
teaching materials today, to find out needs of HOTS-based thematic teaching
development, to obtain the form of thematic teaching material development, and
to find out the effectiveness of developing HOTS-based thematic teaching
materials on students' creative thinking abilities.
The method of this research is Research and Development (R&D) where
research subjects are grade IV students at MIN 4 and MIN 7 Magelang. The
stages of R&D use the ADDIE development procedure. Data collection using
interviews and questionnaires.
The results of this study are: 1) rarely found online thematic teaching materials
based on HOTS in the field, 2) HOTS-based online thematic teaching materials
are needed by teachers in teaching, 3) Teaching materials that have been
developed feasible for testing, 4) the effectiveness test of the use of thematic
teaching materials with the Wilcoxon test obtained a difference value of 23.64, it's
mean that there is an increase in past test scores compared pretest score of 23,64.
Standard deviation score is 4.63, there is an increase in all students, obtained a
value of Z = -5,185 and p-value = 0,000 t 4,788. Based on the results can be
concluded that the development of online thematic teaching materials based on
HOTS effectively increases the ability to think creatively.

xii
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN TESIS ............................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. v
MOTTO ............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii
PRAKATA .......................................................................................................viii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Signifikasi Penelitian ................................................................ 6
D. Landasan Teori .......................................................................... 7
E. Hipotesis Pengembangan ........................................................ 14
F. Metode Penelitian.................................................................... 14
G. Sistematika Penulisan ............................................................. 18
BAB II. KONDISI NYATA BAHAN AJAR TEMATIK SUBTEMA
KEKAYAAN SUMBER ENERGI DI INDONESIA
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 20
B. Pembahasan ............................................................................. 22
BAB III. KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
TEMATIK ONLINE BERBASIS HOTS SUBTEMA
KEKAYAAN SUMBER ENERGI DI INDONESIA
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 23
B. Pembahasan ............................................................................. 24

xiii
BAB IV. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK ONLINE
BERBASIS HOTS SUBTEMA KEKAYAAN SUMBER
ENERGI DI INDONESIA
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 26
B. Pembahasan ............................................................................. 32
BAB V. EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
TEMATIK ONLINE BERBASIS HOTS SUBTEMA
KEKAYAAN SUMBER ENERGI DI INDONESIA
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 34
B. Pembahasan ............................................................................ 37
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 41
B. Saran ........................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 43


LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 46

xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Analisis kebutuhan pengembangan bahan ajar……………………. 23
Tabel 4.1. Tabel hasil uji kelayakan oleh ahli materi …..…………………… 31
Tabel 4.2. Tabel hasil uji kelayakan oleh ahli media ….……………………. 31
Tabel 5.1. Pembelajaran Menggunakan buku pendamping ……………..…. 33
Tabel 5.2. Data Hasil Uji Coba Perorangan ……………………………….. 34
Tabel 5.3. Data Hasil Uji Coba Kelompok ……………….……………….. 35
Tabel 5.4. Data Hasil Uji Coba terbatas …………………...……………….. 35
Tabel 5.5 Data Deskriptif Pretest dan Posttest ……………………………. 36
Tabel 5.6. Hasil Uji Normalitas Data ……………………………………… 38
Tabel 5.7. Uji Efektivitas dengan Uji Wilcoxon ………………………….. 38

xv
xvi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Design “One-Group Pretest-Posttest Design”............................. 17
Gambar 4.1. Halaman sampul buku pendamping tematik …........................... 25
Gambar 4.2. Revisi gambar sampul …………………………….…………. 28
Gambar 4.3. Revisi penulisan sumber pada gambar ….…………………….. 29
Gambar 4.4. Revisi tampilan peta konsep ...…………………………………. 29
Gambar 5.1. Gambar histogram preetest . ...…………………………………. 37
Gambar 4.4. Gambar histogram posttest ...…………………………………. 37
xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................46


Lampiran 2. Sampel Hasil Wawancara ........................................................50
Lampiran 3. Angket need Assesment ............................................................53
Lampiran 4. Sampel pengisian Angket need Assesment ...............................56
Lampiran 5. Dokumentasi wawancara dan Pengisian need Assesment ........59
Lampiran 6. Analisis Angket Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar .........60
Lampiran 7. Daftar Hadir FGD (Focus Group Discussion) ..........................61
Lampiran 8. Dokumentasi FGD (Focus Group Discussion) ........................62
Lampiran 9. Penilaian Bahan Ajar oleh Ahli Materi 1 ..................................64
Lampiran 10. Penilaian Bahan Ajar oleh Ahli Materi 2 ..................................68
Lampiran 11. Penilaian Bahan Ajar oleh Ahli Media .....................................73
Lampiran 12. Analilis Validasi Ahli Materi ....................................................77
Lampiran 13. Analilis Validasi Ahli Media ....................................................78
Lampiran 14. Rekap Uji Coba Perorangan ......................................................79
Lampiran 15. Rekap Uji Coba Kelompok .......................................................80
Lampiran 16. Rekap Uji Coba Terbatas ..........................................................81
Lampiran 17. Dokumentasi Soal .....................................................................82
Lampiran 18. Contoh Lembar Jawab Siswa ...................................................90
Lampiran 19. Nilai Pretest dan Postest ............................................................91
Lampiran 20. Dokumen Surat Keterangan Penelitian di MIN 4 .....................92
Lampiran 21. Dokumen Surat Keterangan Penelitian di MIN 7 .....................93
Lampiran 22. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ............................................94
Lampiran 23. Lembar Bimbingan Tesis ..........................................................97
Lampiran 24. Daftar Riwayat Hidup Peneliti ..................................................100
Lampiran 25. Produk: Buku pendamping tematik berbasis HOTS .................101
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan bukan sekedar proses transfer ilmu dari guru kepada peserta

didiknya. Pendidikan bukanlah sekedar menabung ilmu pengetahuan untuk

kemudian pada saatnya ditarik, melainkan pendidikan sebagai proses untuk

mengembangkan keseluruhan aspek yang ada pada diri individu, sehingga

dapat berkembang seluruh potensi yang dimiliki secara utuh. 1 Peningkatan

kualitas pendidikan pada semua aspek diperlukan untuk mencapai tujuan

kurikulum 2013, salah satunya adalah untuk pendidikan dasar, yaitu melalui

pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik perlu untuk dilaksanakan

melalui proses berpikir tingkat tinggi atau High Order Thingking Skill

(HOTS). Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan

berpikir kreatif.

“Standar proses suatu pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa dan kemandirian

serta psikologi peserta didik”.2 Artinya pendidikan mengutamakan partisipasi

aktif antara pendidik dan peserta didik berdasarkan bakat, minat dan potensi

peserta didik. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan

ketrampilan anak secara simultan adalah dengan Pembelajaran Tematik.

1
Zamroni, Dinamika Peningkatan Mutu, Yogyakarta: Gavin Kalam Utama, 2011, 65.
2
Trianto, Design Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA dan
Anak Usia Kelas Awal SD/MI, Jakarta: Kencana, 2013, 139.

1
2

Pembelajaran tematik merupakan suatu usaha mengintegrasikan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta pemikiran yang kreatif dengan

menggunakan tema-tema untuk meningkatkan motivasi belajar. Beberapa

permasalahan yang dihadapi murid di sekolah yaitu adanya kenyataan bahwa

sebagian siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka

pelajari di sekolah dengan bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan

nyata. Oleh karena itu pentingnya optimalisasi kemampuan berfikir dalam

pembelajaran yang berbasis HOTS. Higher Order Thinking Skill (HOTS)

adalah keterampilan berfikir tingkat tinggi yang menuntut pemikiran secara

kritis, kreatif, analitis, terhadap informasi dan data dalam memecahkan

permasalahan.3

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dwi Yanti, guru MIN 4

Magelang diperoleh informasi bahwa para guru terbelenggu terbiasa

menggunakan buku paket, kurikulum dari pusat, bahkan beberapa materi,

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) satu paket dengan buku ajar yang dikenal

dengan istilah mini-laboratory. Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi

pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan peserta

didik dalam proses pembelajaran.4

Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah keterampilan berfikir

tingkat tinggi yang menuntut pemikiran secara kritis, kreatif, analitis,

3
Barrat, Carroline, (2014). Higher Order Thinking And Assessment. International Seminar
on current issues in Primary Education, 2014, Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Makasar.
4
Tian Bela wati, Pemateri Pokok Pengembangan Bahan Ajar Edisi ke satu, Jakarta:
Universitas Terbuka, 2003, 1-3.
3

terhadap informasi dan data dalam memecahkan permasalahan. 5 Manusia

hidup dituntut untuk berpikir. Sebagaimana disebutkan dalam al Qur‟an surat

Ar Ra‟d ayat 3:

Artinya: “dan dia menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung


dan sungai-sungai diatasnya. Dan padanya dia menjadikan semua buah-
buahan berpasang-pasangan ; dia menutup malam kepada siang.
Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang-orang berpikir”.

Berdasarkan pengamatan tersebut, bahwa MIN di Kab. Magelang sudah

menerapkan kurikulum 2013. Salah satu karakteristik dari pelaksanaan

kurikulum 2013 ini adalah mampu merangsang kemampuan berpikir kritis

dan analitis siswa, bahkan sampai membuat siswa menghasilkan karya.

Pembelajaran diharapkan berada pada level yang lebih tinggi baik pada aspek

kognitif, afektif maupun psikomorik. Namun pada kenyataannya sekolah

belum menyediakan bahan ajar sebagai penunjang kegiatan belajar siswa.

Buku pegangan yang digunakan siswa hanya buku paket dari pemerintah.

Sementara sebagai bahan penunjang buku guru, guru menggunakan LKS

produk dari percetakan yang mana isi dari LKS tersebut terkadang kurang

relevan dengan buku siswa. Dangkalnya materi ajar juga berdampak pada

sempitnya pengetahuan siswa.

5
Barrat, Carroline, “Higher Order Thinking And Assessment”, International Seminar on current
issues in Primary Education (2014), Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Makasar.
4

Dari beberapa masalah perlu adanya pengembangan bahan ajar tematik.

Oleh karena itu, melalui penelitian ini, peneliti mencoba mengembangkan

bahan ajar (buku pendamping) tematik online berbasis HOTS dengan judul

penelitian “Pengembangan Bahan Ajar Tematik Online Berbasis HOTS

Subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kreatif”

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

a. Belum ada pengembangan bahan ajar (buku pendamping) tematik

berbasis HOTS di kalangan MIN Kab. Magelang;

b. Para guru terbelenggu terbiasa menggunakan buku paket, kurikulum

dari pusat, bahkan beberapa materi, Lembar Kegiatan Siswa (LKS);

dan

c. LKS produk dari percetakan yang mana isi dari LKS tersebut

terkadang kurang relevan dengan buku siswa;

d. Belum ada buku pendamping tematik online subtema Kekayaan

Sumber Energi Di Indonesia;

e. Belum ada buku pendamping tematik yang kegiatan pembelajarannya

mengacu pada kemampuan berpikir kreatif;

f. Buku tema yang ada blm dilengkapi dengan peta konsep dalam

pembelajaran ditiap mata pelajarannya.


5

2. Pembatasan Masalah

Berdasar identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

ruang lingkup pengembangan bahan ajar tematik online berbasis HOTS

subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas 4 di MI Negeri kab.

Magelang.

3. Perumusan Masalah

a. Bagaimana kondisi bahan ajar yang ada di MIN kabupaten Magelang

pada saat ini ?

b. Bagaimana tingkat kebutuhan pengembangan bahan ajar tematik

online berbasis HOT‟S subtema Kekayaan Sumber Energi di

Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pada

siswa kelas 4 di MIN kabupaten Magelang ?

c. Bagaimana bentuk pengembangan bahan ajar tematik online berbasis

HOT‟S Kekayaan Sumber Energi di Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif terhadap siswa kelas 4 MI Negeri di kab.

Magelang ?

d. Bagaimanakah efektifitas bahan ajar tematik online berbasis HOTS

subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia terhadap kemampuan

berpikir kreatif pada siswa kelas 4 MI Negeri di kab Magelang ?


6

C. Signifikasi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendiskripsikan kondisi nyata saat ini tentang bahan ajar

tematik Kekayaan Sumber Energi di Indonesia yang ada di MI

Negeri Kab. Magelang;

b. Untuk mendapatkan kondisi di lapangan penggunaan bahan ajar

tematik berbasis HOTS subtema Kekayaan Sumber Energi di

Indonesia pada siswa kelas IV, dan kebutuhan akan pengembangan

bahan ajar tematik online berbasis HOTS subtema Kekayaan Sumber

Energi di Indonesia pada siswa kelas IV;

c. Mendapatkan bentuk pengembangan bahan ajar tematik online

berbasis HOTS subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia;

d. Mengetahui efektivitas bahan ajar tematik online berbasis HOTS kelas

IV subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia terhadap

kemampuan berpikir kreatif.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

1) Hasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan khasanah

keilmuan dan pengetahuan tentang pengembangan bahan ajar

tematik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif;

2) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

penelitian sejenis atau selanjutnya.


7

b. Manfaat Praksis

1) Bagi guru hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan rujukan

dalam rangka mengembangkan sumber belajar pada pembelajaran

tematik Kekayaan Sumber Energi di Indonesia.

2) Bagi siswa hasil penelitian ini dapat membantu dalam memahami

pembelajaran tematik Kekayaan Sumber Energi di Indonesia

secara tepat dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

siswa sehingga hasil belajar dan prestasi belajar yang memuaskan;

dan

3) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi

untuk dapat mengembangkan bahan ajar yang lain sesuai dengan

kebutuhan dan kreatifitas guna mengembangkan karakter siswa.

D. Landasan Teori

1. Kajian Pustaka

Penelitian oleh Jailani, Heri Retnawati (2016).6 Hasil dari penelitian ini

adalah untuk mendeskripsikan keefektifan pemanfaatan perangkat

pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan Higher Order

Thinking Skill (HOTS) dan karakter siswa. Penelitian ini adalah

eksperimen semu menggunakan desain eksperimen pretest- posttest non

equivalent control group. Persamaan penelitian adalah bahwa yang

dikembangkan adalah pembelajaran berbasis HOTS.

6
Jailani & Heri Retnawati, “ Keefektifan Pemanfaatan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Masalah untuk Meningkatkan HOTS dan Karakter Siswa” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,
(2016), 112-122.
8

Penelitian oleh Achmad fanani, Dian Kusmaharti. 7 Penelitian ini

menggunakan model prototipe pengembangan pembelajaran dengan

mengacu pada model pengembangan Dick dan Carry. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tes. Persamaan

penelitian adalah pengembangan pembelajaran berbasis HOTS dengan

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tes.

Sedangkan perbedaannya adalah peneliti tidak hanya mengembangkan

pembelajarannya namun peneliti juga mengembangkan bahan ajar tematik

yang berbasis HOTS.

Penelitian oleh Widya Pratiwi, dan Johar Alimuddin (2018). 8

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengetahui keefektifan

bahan ajar bermuatan HOTS. Model pengembangan dalam penelitian ini

menggunakan model 4D. Persamaan penelitian ini adalah, pengembangan

bahan ajar berbasis HOTS. Sedangkan perbedaannya, peneliti

menggunakan uji Wilcoxon untuk memperoleh hasil pretest-posttest siswa.

Penelitian oleh Tri Widodo. 9 Temuan penelitian menunjukkan

bahwa hasil belajar siswa meningkat menjadi 73,84 (melebihi target).

Karakter dan respon siswa terhadap pembelajaran termasuk pada kategori

baik. Persamaan dengan tesis peneliti adalah penelitian pengembangan.

7
Achmad Fanani, “Pengembangan Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking
Skill) di Sekolah Dasar Kelas V”, JPD:Jurnal Pendidikan Dasar, P-ISSN 2086-7433.
8
Widya Pratiwi, dkk, “Pengembangan Bahan Ajar Bermuatan High Order Thinking Skill
(HOTS) pada Pembelajaran Tema Persatuan dalam Perbedaan”. Prosiding Seminar Nasional
Unimus, Volume 1, (2018), 531-538.
9
Tri Widodo “Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Berorientasi Pembentukan Karakter”. FMIPA
Universitas Negeri Semarang email: triwidodo@yahoo.com.
9

2. Kajian Teori

a. Bahan Ajar Online

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan tertulis atau tidak tertulis dan

merupakan seperangkat materi yang tersusun secara sistematis dan

menampilkan keutuhan dari kompetensi yang akan dikuasai peserta

didik, bahan tersebut digunakan oleh guru atau instruktur dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai informasi dan alat yang

diperlukan untuk perencanaan pelaksanaan pembelajaran sehingga

tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik

untuk belajar.10 Bahan ajar ada bermacam-macam, diantaranya: bahan

ajar pandang dengar (audio visual), bahan ajar dengar (audio) dan

bahan ajar cetak. 11 Jenis bahan ajar cetak, selain handout, dan modul

terdapat juga berbentuk buku ajar. Fungsi bahan ajar yaitu sebagai

bahan referensi atau rujukan oleh siswa, bahan evaluasi, alat bantu

pendidik dalam melaksanakan kurikulum, dan sebagai salah satu

penentu metode dan teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik,

serta sarana untuk meningkatkan karier dan jabatan.12

Bahan ajar online yang dimaksud adalah bahwa hasil

pengembangan bahan ajar tematik berbasis HOTS untuk

10
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011,219.
11
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, ..., 218-219. Nurul Zuriah, Hari Sunaryo, &
Nurbani Yusuf, “IbM Guru dalam Pengembangan Bahan Ajar kreatif Inovatif Berbasis Potensi
Lokal:, Jurnal Dedikasi, Volume 13 (2016), 39-49.
12
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan teoritis dan Praktik
Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Jakarta: Kencana Prenada Media group, 2014,
244.
10

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dapat diakses oleh semua

kalangan melalui http://bit.ly/andrajati.

b. Pembelajaran Tematik

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta sarana yang digunakan untuk

memandu pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan khusus. Kurikulum yang diberlakukan saat ini adalah

kurikulum 2013.13

Tujuan dari kurikulum 2013 melalui pengembangan kurikulum

2013 akan menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif,

inovatif, afektif; melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan

pengetahuan yang terintegrasi. “Orientasi kurikulum 2013 adalah

terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap


14
(attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).

Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan

capaian pendidikan. Dalam pencapaiannya dilakukan melalui

pembelajaran tematik.15

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid.

13
M K Abadi, H Pujiastuti, and L D Assaat, “Development of Teaching Materials Based
Interactive Scientific Approach Towards the Concept of Social Arithmetic For Junior High School
Student”, Journal of Physics: Conference Series, Number 812 (2017), 1.
14
Hidayat. Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, Bandung,
Alfabeta, 2013, 113.
15
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014,
80.
11

Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok

pembicaraan. 16 Pembelajaran tematik ini merupakan upaya untuk

mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai belajar

dan berpikir kreatif menggunakan tema. Melalui proses pembelajaran

tematik ini membantu siswa untuk berpikir kreatif dan kritis.

Pendekatan tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa

karena mereka belajar untuk melakukan secara mandiri.

c. High Order Thinking Skill (HOTS)

HOTS atau keterampilan berpikir tingkat tinggi didefinisikan sebagai

penggunaan pikiran secara lebih luas untuk menemukan tantangan

baru. Kemampuan berpikir tingkat tinggi ini menghendaki seseorang

untuk menerapkan informasi baru atau pengetahuan sebelumnya dan

memanipulasi informasi untuk menjangkau kemungkinan jawaban

dalam situasi baru. Keterampilan berpikir sangat penting dalam proses

pendidikan. Oleh karena itu, keterampilan berpikir ini dikaitkan

dengan proses belajar.17

Hasil penelitian Kusuma dari pengembangan instrumen

penilaian HOTS dengan indikator dimensi kognitif dalam bentuk

kemampuan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6)

16
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik..., 80.
17
Heong, Y.M., dkk, “The Level of Marzano Higher Order Thinking Skills Among
Technical Education Students”. International Journal of Social and Humanity, Volume 1, No. 2,
(July 2011), 121-125.
12

telah berhasil secara efektif dalam melatih siswa dalam menerapkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk setiap tingkatan.18

Kemampuan berpikir tingkat tinggi bukanlah kemampuan untuk

mengingat, mengetahui, atau mengulang. ‘Difficulty’ is NOT same as

higher order thinking Skills. Tingkat kesukaran dalam butir soal tidak

sama dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebagai contoh,

untuk mengetahui arti sebuah kata yang tidak umum (uncommon word)

mungkin memiliki tingkat kesukaran yang sangat tinggi, tetapi

kemampuan untuk menjawab permasalahan tersebut tidak termasuk

higher order thinking skills. Dengan demikian, soal-soal HOTS belum

tentu soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran yang tinggi.

HOTS harus menjadi aspek penting dari proses belajar mengajar,

karena salah satu tujuan utama pengajaran adalah memastikan siswa

dapat berpikir dan menyelesaikan masalah secara kritis, siswa tidak

hanya diajarkan serangkaian kegiatan rutin, tetapi diajarkan cara

berpikir dan menciptakan untuk diri mereka sendiri. 19 Kemampuan

berpikir tingkat tinggi dapat dilatih dalam proses pembelajaran di

kelas. Oleh karena itu agar peserta didik memiliki kemampuan

berpikir tingkat tinggi, maka proses pembelajarannya juga

memberikan ruang kepada peserta didik untuk menemukan konsep

18
Kusuma, M. D., Rosidin, U., Abdurrahman., & Suyatna, A. (2017). “The Development of
Higher Order Thinking Skill (HOTS) Instrument Assessment In Physics Study”. IOSR Journal of
Research & Method in Education (IOSR-JRME), Volume 7, No.1: 26-32. www.iosrjournals.org.
19
Chinedu, C. C., Libunao, W. H., Kamen, Y. B., & Saud, M. S. B., “Strategis Fot
Improving Higher Order Thinking Skills in Teaching and Learning of Design and Technology
Education”. Paper presented at the International Seminar on Technical and Vocational Education,
Johor-Malaysia (2014).
13

pengetahuan dengan aktivitas yang dapat mendorong peserta didik

untuk membangun kreativitas dan berpikir kritis. Zohar & Dori

mengkategorikan HOTS menjadi: (1) berargumen konstruktif, (2)

mengajukan pertanyaan ilmiah, (3) membuat perbandingan, (4)

memecahkan masalah rumit nonalgoritma, (5) menggolongkan

perbedaan pendapat, dan (6) mengidentifikasi asumsi yang tersirat.20

Dengan HOTS siswa dapat membedakan ide atau gagasan

secara jelas, berargumen dengan baik, mampu memecahkan masalah,

mampu mengkonstruksi penjelasan, mampu berhipotesis dan

memahami hal-hal kompleks menjadi lebih jelas. Dikatakan pula

bahwa dengan HOTS siswa menjadi pemikir yang mandiri, argument

yang dikemukakan siswa dapat merupakan petunjuk kualitas

kemampuan siswa.

d. Berpikir kreatif

Salah satu kemampuan yang dikembangkan dalam tujuan pendidikan

nasional adalah berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif

merupakan kelanjutan dari kemampuan dasar yang tergolong dalam

High Order Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat

tinggi.

Semua orang kreatif, setiap manusia mempunya kapasitas untuk

menggunakan pikiran dan imajinasi mereka secara konstruktif untuk

20
Zohar, A., Degani, A., & Vaaknin, E., “Teachers' beliefs about low-achieving students
and higher order thinking”. Teaching and Teacher Education, 17, 2001, 469-485.
14

menghasilkan sesuatu yang baru. 21 Berpikir kreatif adalah sebuah

kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi,

menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-

kemungkinan yang baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan

dan membangkitkan ide-ide yang tiada terduga.22

Kreatif merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru, mengkombinasikan berdasarkan unsur-unsur yang telah ada

menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan bermanfaat. Sedangkan

berpikir kreatif adalah proses mental seseorang dalam menciptakan

kegiatan yang bertujuan menemukan sesuatu yang baru dengan unsur

yang ada agar lebih bermakna.

E. Hipotesis Pengembangan

Hasil pengembangan bahan ajar subtema kekayaan Sumber Energi di

Indonesia efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VI MIN 4

dan MIN 7 Kabupaten Magelang.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan

Research & Development (R & D). Menurut Borg and Gall Educational

Research and Development (R & D) is a process used to develop and


21
B. Elaine Johnson, Contextual Teaching & Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar
Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Bandung: Mizan Learning Center, 2007, 212.
22
B. Elaine Johnson, Contextual Teaching..., 214.
15

validate educational products. Research & Development adalah

pendekatan penelitian untuk menghasilkan suatu produk baru atau

penyempurnakan produk yang sudah ada.23

Desain penelitian ini mengacu pada model desain pembelajaran

ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and Carry yang tahapannya

meliputi : Analysis, design, development, implementation, dan

evaluation.24

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada MI Negeri di Kabupaten Magelang dengan

objek penelitian MIN 4, dan MIN 7 dimana sekolah tersebut belum

melaksanakan pembelajaran secara online berbasis HOTS, sehingga

penulis mengembangkan bahan ajar online berbasis HOTS berupa buku

pendamping tematik kelas IV subtema Kekayaan Sumber Energi di

Indonesia.

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer yang

diperoleh dalam penelitian ini berasal dari siswa siswi di MIN 4 dan MIN

7 Magelang yang dijadikan objek penelitian untuk pengembangan produk

bahan ajar tematik online berbasis HOTS subtema Kekayaan Sumber

Energi di Indonesia.

23
Budiyono Saputro. Manajemen Penelitian Pengembangan (Research & Development)
Bagi Penyusun Tesis dan Disertasi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2017
24
Sugiyono. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2017,
297.
16

Data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data

kuantitatif diperoleh dari hasil angket need assessment dan penilaian draf

produk. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari jawaban dari angket

terbuka hasil pengembangan dan pendapat para pakar atau ahli.

4. Teknik Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan

angket terbuka berupa angket (need assessment), format catatan diskusi

untuk pengumpulan data awal berupa wawancara, observasi, alat tes

sebagai pretes-postest, dan focus Group Discussion (FGD), instrument

uji validasi dari para ahli/pakar serta uji produk.25

a. Wawancara; digunakan untuk mendapatkan informasi terkait

kondisi lapangan dan digunakan untuk analisis kebutuhan tentang

pengembangan buku pendamping tematik.

b. Angket; digunakan untuk mengumpulkan data dari ahli desain, ahli

materi, ahli pengguna, dan subjek uji coba. Hasil dari angket

tersebut akan dianalisis dan digunakan sebagai pedoman untuk

revisi demi kesempurnaan dan kelayakan hasil pengembangan.

Instrumen penilaian kemampuan berpikir kritis berupa tes essay

dan pilihan ganda.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan semua

pendapat, saran dan tanggapan validator. Data dari angket merupakan data

25
Saputro Budiyono. Managemen Penelitian Pengembangan, Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2017, 29-30.
17

kualitatif yang dikuantitatifkan dengan menggunakan skala likert 26 yang

berkriteria empat tingkat. Bahan ajar pada materi Kekayaan sumber energi

di Indonesia dikonversi melalui rata-rata validitas menjadi nilai kuantitatif

dengan menggunakan kategori sebagai berikut: a) sangat tidak valid jika

1,00 < RV<1,50; b) tidak valid jika 1,50 < RV< 2,50; c) valid jika 2,50 <

RV < 3,50; d) sangat valid jika 3,50 < RV< 4,00.27 Berdasarkan kriteria di

tersebut, Bahan ajar pada materi Kekayaan sumber energi di Indonesia

dinyatakan memenuhi kriteria validasi apabila rata- rata validitas berada

pada kategori valid (2,50 < RV < 3,50) dari seluruh unsur yang terdapat

dalam angket penilaian validasi ahli media, ahli materi, dan siswa

sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Efektivitas dalam pengembangan produk menggunakan desain

penelitian “One – Group Pretest – Posttest Design”, sebagaimana berikut:

O1 X O2
Gambar 1.1 Desain “One-Group Pretest-Posttest Design”
(Sumber: Saputro, dkk, 2009:2)

Gambar 1.1 menjelaskan bahwa O1 hasil pretest (sebelum

menggunakan bahan ajar tematik berbasis HOTS), sedangkan O2 hasil

dari nilai posttest (sesudah menggunakan bahan ajar tematik berbasis

HOTS). Berdasarkan hasil keduanya dilanjutkan dengan analisis uji t.

26
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2017),
hlm 93
27
Mohammad Safari, “Pengembangan Virtual Smart Bones untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas V MI Miftahul Huda 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun
2018”, Tesis, IAIN Salatiga, 2018, 16.
18

Uji t yang digunakan yaitu uji paired samples t test, jika data tidak

terdistribusikan secara normal maka dilakukan uji non parametik (uji

wilcocon).

G. Sistematika Penulisan

1. Bagian Awal

Bagian ini meliputi sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan

pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto,

persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar table, daftar

gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

Bab I Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, signifikasi penelitian, manfaat penelitian, kajian

pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II kondisi

nyata bahan ajar tematik subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia.

Bab III tentang kebutuhan pengembangan bahan ajar tematik online

berbasis HOT‟S subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia. Bab IV

Pengembangan bahan ajar tematik online berbasis HOT‟S subtema

Kekayaan Sumber Energi di Indonesia. Bab V Efektifitas bahan ajar

tematik online berbasis HOT‟S subtema Kekayaan Sumber Energi di

Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.


19

3. Bagian Akhir

Bagian ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar

riwayat hidup peneliti.


20

BAB II

KONDISI NYATA BAHAN AJAR TEMATIK SUBTEMA


KEKAYAAN SUMBER ENERGI DI INDONESIA

A. Hasil Penelitian

Kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan proses yang harus ditempuh

oleh guru dan siswa. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dapat mencapai

kesuksesan jika terencana dan dilaksanakan dengan baik oleh guru maupun

siswa. Pembelajaran yang hanya monoton, berpusat pada guru, bahan ajar

tidak menarik, kreatifitas anak didik kurang akan membuat anak merasa jenuh

dan bosan sehingga materi yang akan disampaikan pun kurang bisa maksimal

diserap oleh siswa.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada proses

pembelajaran yang dilakukan pada kelas IV B MIN 4 Magelang mendapat

temuan bahwa kegiatan pembelajaran berjalan lancar, namun masih berpusat

pada guru (teacher centred) dan masih menitikberatkan pada penyelesaian

materi melalui tatap muka. Bahan ajar yang digunakanpun hanya satu buku

pegangan, dengan materi yang masih bersifat umum (dangkal) serta masih

kurang menggali proses berpikir kreatif pada siswa.28

Banyaknya materi yang harus dikuasai siswa dalam rangkaian

pembelajaran tematik tanpa adanya penjelasan mata pelajaran yang

terkandung didalamnya membuat orang tua dan siswa merasa kesulitan untuk

28
Dwi Yanti, Kondisi nyata tentang penggunaan bahan ajar tematik, pengamatan tanggal
14 Januari 2020.
21

memetakan antara materi dan mata pelajaran yang disampaikan, dimana pada

tagihan akhirnya nanti akan kembali ke mata pelajaran. Keterbatasan bahan

ajar menjadi salah satu kendala yang tidak dapat dipungkiri, sebagaimana

karakteristik dari pembelajaran kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa

dan berisi materi pembelajaran yang menuntut siswa untuk meningkatkan

keterampilan dalam berpikir kreatif, namun karena keterbatasan bahan ajar

yang tersedia, menyebabkan belum dapat sepenuhnya melaksanakan

pembelajaran yang terpusat pada siswa, pelaksanaan sementara ini masih

berpusat pada guru.29

Materi pembelajaran tematik yang merupakan perpaduan dari berbagai

macam mata pelajaran yang kompleks sering lupa tidak memperhatikan

aktivitas dan kekreatifan anak. Selama ini KBM berlangsung kejar materi

yang cukup banyak dengan alokasi waktu yang tidak memadai untuk

menggali kemampuan berpikir kreatif anak sehingga belum sepenuhnya

terlaksana, untuk itu sangat perlu bahan ajar yang menggali kemampuan

berpikir kreatif anak. Permasalahan diatas itulah yang membuat anak merasa

jenuh, bosan dan kesulitan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari.30

Disisi lain guru kadang mengeluh dengan sistem pembelajaran tematik.

Siswa tidak dapat memilih, membedakan muatan materi pelajaran yang ada

didalamnya, guru dituntut untuk menguasai materi dan mengemas

29
Khoirul Inayah, Kondisi nyata tentang penggunaan bahan ajar tematik, Wawancara
tanggal 16 Januari 2020.
30
Masyitoh Aini, Kondisi nyata tentang penggunaan bahan ajar tematik, Wawancara
tanggal 16 Januari 2020.
22

pembelajaran dengan menarik agar pembelajaran tidak hanya Duduk Dengar

Catat dan Hafal (DDCH).

B. Pembahasan

Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan melalui kurikulum 2013

mempunyai karakteristik khusus yaitu menggabungkan beberapa muatan

mata pelajaran yang digabungkan menjadi satu tema tertentu. Implementasi

kurikulum 2013 ini diharapkan adanya perubahan paradigma pada

pelaksanaan pembelajaran yang awalnya berpusat pada guru (teacher centred)

berubah berpusat kepada siswa (student centered) dengan harapan guru lebih

kreatif dan inovatif dalam penyajian materi pelajaran.

Permasalahan dalam pembelajaram diantaranya keterbatasan bahan ajar

yang sesuai kebutuhan, pembelajaran yang masih berpusat pada guru, belum

tergalinya kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, keterbatasan alokasi

waktu, dan belum adanya peta konsep tematik yang memuat mata pelajaran

maupun materi pembelajaran, maka perlu segera diatasi.

Berdasarkan data diatas, untuk menanggulangi masalah-masalah

tersebut perlu adanya pengembangan bahan ajar tematik berbasis HOTS

untuk kelas IV. Buku pendamping tematik ini diharapkan efektif digunakan

dalam pembelajaran tema untuk menggali kemampuan berpikir kreatif anak

sehingga mencapai ketuntasan secara klasikal.


23

BAB III

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


TEMATIK ONLINE BERBASIS HOT’S SUBTEMA
KEKAYAAN SUMBER ENERGI DI INDONESIA

A. Hasil Penelitian

Analisis kebutuhan (need assessment) merupakan langkah awal dalam

melakukan penelitian pengembangan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan.

Penelitian analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan studi

pendahuluan dan menganalisis segala sesuatu yang dibutuhkan dalam

pengembangan bahan ajar tematik melalui angket, wawancara dan

dokumentasi dari 14 orang guru yang tergabung dalam kegiatan KKG

(Kelompok Kerja Guru) pada tanggal 22 Februari 2020. Analisis kebutuhan

diperlukan dalam rangka mendukung terbentuknya draf model. 31

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada proses

pembelajaran yang dilakukan pada kelas IV B MIN 4 Magelang mendapat

temuan bahwa kegiatan pembelajaran berjalan lancar, namun masih berpusat

pada guru (teacher centred) dan masih menitikberatkan pada penyelesaian

materi melalui tatap muka. Bahan ajar yang digunakanpun hanya satu buku

pegangan, dengan materi yang masih bersifat umum (dangkal) serta masih

kurang menggali proses berpikir kreatif pada siswa.

Kegiatan pembelajaran tematik yang didalamnya mencakup beberapa

mata pelajaran selama ini berlangsung hanya mengejar materi, sehingga

31
Budiyono Saputro, Managemen Penelitian Pengembangan, Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2017, 10.
24

kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menggali kemampuan

berpikir kreatif anak belum terlaksana dengan baik. Sementara referensi

referensi bahan ajar lain berbasis HOTS belum banyak ditemukan secara

online.

Hasil dari analisis kebutuhan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar Tematik


Berbasis HOT’S Subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia
No Indikator Rerata Keterangan
(n=14)
1. Jenis bahan ajar 3,82 Sangat butuh
2. Isi bahan ajar 3,77 Sangat butuh
3. Sumber belajar HOTS 3,76 Sangat butuh
4. Tampilan bahan ajar Online 3,68 Sangat butuh
Rata-rata Jumlah 3,76 Sangat butuh
Sumber : Data Primer

B. Pembahasan

Hasil dari rerata angket kebutuhan bahan ajar pada materi Kekayaan

Sumber Energi di Indonesia dikonversi melalui rata-rata validitas menjadi

nilai kuantitatif dengan menggunakan kategori sebagai berikut: a) sangat

tidak butuh jika 1,00 < RV<1,50; b) tidak butuh jika 1,50 < RV< 2,50; c)

butuh jika 2,50 < RV < 3,50; d) sangat butuh jika 3,50 < RV< 4,00. 32

Berdasarkan kriteria di tersebut, Bahan ajar pada materi Kekayaan sumber

energi di Indonesia dinyatakan memenuhi kriteria validasi apabila rata- rata

32
Mohammad Safari, “Pengembangan Virtual Smart Bones untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas V MI Miftahul Huda 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun
2018”, Tesis, IAIN Salatiga, 2018, 16.
25

validitas berada pada kategori valid (2,50 < RV < 3,50) dari seluruh unsur

yang terdapat dalam angket analisis kebutuhan.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan jumlah

responden 14 orang guru, skor rata-rata tingkat kebutuhan sebanyak 3,76

yang berarti termasuk dalam katagori sangat dibutuhkan sebuah

pengembangan bahan ajar untuk membantu dalam pembelajaran tematik,

sehingga peneliti membuat inovasi pengembangan berupa buku pendamping

tematik berbasis HOTS sebagai bahan ajar untuk membantu pembelajaran

dikelas khususnya pada sub tema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia.

Bahan ajar tematik berbasis HOTS ini diharapkan mampu menjawab berbagai

permasalahan yang ada dan siswa dapat menemukan solusi dari setiap

masalah yang terjadi.


33
Hal ini sejalan dengan penelitian Akhmad Haryanto dkk yang

menyatakan hasil penelitian need assesment kebutuhan pengembangan media

pembelajaran sangat dibutuhkan untuk membantu dalam pembelajaran fisika.

33
A. Haryanto,dkk, Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Fisika Berbasis Mobile
Learning Android, Jurnal ilmu Pendidikan, Vol 15, No 4 (2010): 155-157 .
26

BAB IV

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK ONLINE


BERBASIS HOTS SUBTEMA KEKAYAAN SUMBER ENERGI
DI INDONESIA

A. Hasil Penelitian

1. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis HOTS

Berdasarkan hasil kondisi nyata dan analisis kebutuhan maka dihasilkan

buku pendamping tema yang dapat di akses melalui http://bit.ly/andrajati.

Adapun draf pengembangan bahan ajar tematik online berbasis HOTS

subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Halaman Depan (cover)

Cover bahan ajar ini terdiri dari judul, desain sampul dengan gambar

yang mendukung materi dan warna menarik, penyusun dan pengguna

buku.

Gambar 4.1 Halaman sampul buku pendamping tematik


berbasis HOTS
(Sumber : Dokumen Peneliti, 2020)
b. Kata Pengantar
27

Kata pengantar berisi ucapan syukur kepada Alloh Swt., terima kasih

kepada pihak terkait, tujuan pembuatan dan harapan manfaat

penggunaan buku pendamping tema tersebut untuk peserta didik.

c. Daftar Isi

Daftar isi berupa daftar dan komponen isi yang ada didalamnya agar

memudahkan peserta didik dalam mencari materi yang akan dipelajari.

d. Petunjuk umum

Petunjuk umum berisikan petunjuk pengunaan buku pendamping dan

penjelasan tahapan yang ada di dalamnya.

e. Kolom HOTS

Berisikan diskripsi tentang pembelajaran berbasis HOTS yang ada

pada buku pendamping tematik tersebut.

f. Pemetaan Konsep Dasar

Berisikan KD dan Indikator yang ada dalam subtema Kekayaan

Sumber Energi di Indonesia.

g. Peta Konsep Materi

Peta konsep materi ini berisikan tentang gambaran awal isi dalam

bahan ajar tematik subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia.

h. Kegiatan Belajar

1) Judul memuat judul bab, materi, dan pemetaan KD.

2) Mari membaca berisi materi yang harus dibaca oleh siswa.

3) Mari menganalisis berisi pertanyaan atau pernyataan yang harus

dicari tahu jawabannya.


28

4) Mari mencipta berisi tentang lembar kerja siswa yang harus

dihasilkan karya oleh siswa.

5) Mari memperhatikan berupa demonstrasi yang dilakukan oleh

guru.

6) Mari Mencoba berisikan tentang soal atau perintah yang harus di

lakukan oleh siswa dan dijawab berdasarkan analisis.

7) Mari Mengevaluasi memuat soal latihan HOT‟S untuk mereview

materi yang telah dipelajari oleh siswa.

8) Mari Merangkum merupakan rangkuman materi dari setiap

pembelajarannya.

9) Mari Refleksi Berisi lembar koreksi diri tentang pelajaran yang

telah dipelajari oleh siswa.

i. Glosarium

Berisi daftar istilah yang berisi definisi untuk istilah tersebut.

j. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada

pembaca materi yang diambil dalam pembuatan bahan ajar.

2. Focus Group discussion (FGD) dan Uji Validasi

Tahapan selanjutnya yaitu Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan ini

melibatkan dosen pembimbing, ahli media Dr. Erna Risfaula

Kusumawati,M.Si, ahli materi Dr. Hj. Maslikhah, M.Si dan Dewi

Setyawati,M.Pd, serta perwakilan responden. Peneliti memaparkan hasil


29

dari penelitian dan pengembangan produk bahan ajar tematik berupa buku

pendamping tema subtema Kekayan Sumber Energi di Indonesia.

Pakar atau ahli materi memberi masukan mengenai peta konsep

ukuran terlalu kecil, keterangan sumber pada gambar belum ada, evaluasi

ditambah dengan soal uraian, glosarium belum ada, identitas kelas pada

cover beum tercantum, menambah kolom saintifik, serta penulisan pada

daftar pustaka ditinjau ulang.

Pakar media memberikan masukan gambar pemilihan warna layout

dalam bahan ajar agar lebih jelas dan menarik, ukuran gambar satu dengan

yang lain dan spasi pada penulisan soal untuk konsisten, serta ketepatan

ejaan untuk disesuaikan dengan EYD.

Adapun revisi Produk pada pengembangan buku pendamping tema

ini yaitu :

a. Komposisi warna pada layout cover kurang memberikan kesan

menarik, elegan dan lebih ceria.

Tampilan sebelum revisi Tampilan sesudah revisi

Gambar 4.2 Penggantian Gambar Sampul


(Sumber : Dokumen Peneliti, 2020)
30

b. Memberikan identitas/sumber pada gambar.

Tampilan sebelum revisi Tampilan sesudah revisi

Sumber : www.Gurugeografi.id

Gambar 4.3 Penulisan sumber pada gambar


(Sumber : Dokumen Peneliti, 2020)

c. Peta konsep materi penulisan terlalu kecil

i. Tampilan sebelum revisi


31

ii. Tampilan Sesudah revisi

Gambar 4.4 Perubahan tampilan peta konsep


(Sumber : Dokumen Peneliti, 2020)

d. Ketepatan materi dan menambah soal uraian pada evaluasi.

e. Ketepatan ejaan untuk disesuaikan dengan EYD.

f. Pendekatan saintifik dengan istilah-istilahnya dideskripsikan pada

kolom saintifik.

Adapun hasil validasi yang dilakukan oleh ahli media dan materi adalah

sebagai berikut :

1) Hasil Uji Kelayakan Ahli Materi

Data penilaian dari ahli materi adalah sebagai berikut :


32

Tabel 4.1. Penilaian Ahli Materi pada Produk LKS :

No Aspek Rerata Skor Klasifikasi


1 Kelayakan isi 4,45 Sangat layak
2 Kelayakan penyajian 4,22 Sangat layak
3 Kesesuaian dengan pembelajaran 4,58 Sangat layak
berbasis HOTS
Rerata 4,42 Sangat layak
Sumber: dokumen peneliti

2) Hasil Uji Kelayakan Ahli Media

Data penilaian dari ahli media adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Hasil uji kelayakan oleh ahli media :

No Aspek Rerata Skor Klasifikasi


1 Kelayakan kegrafisan 4,26 Sangat layak
2 Kelayakan penyajian 4,83 Sangat layak
3 Kesesuaian bahasa 4,00 Sangat layak
Rata-rata 4,36 Sangat layak
Sumber: dokumen peneliti

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengembangan bahan ajar tematik online berbasis HOTS

dari membuat rancangan awal produk buku pendamping tematik dengan

membuat RPP, melakukan bimbingan kepada ahli materi dan mediai,

kemudian merevisi sesuai saran, dan mendapat penilaian dari ahli materi

maupun ahli media dengan hasil sebagai berikut:

Penilaian dari ahli materi diperoleh rata-rata skor penilaian 220 dengan

prosentase sebesar 88 %. Penilaian ahli media diperoleh skor penilaian 197

dengan prosentase 87 %. Sehingga jika digabungkan dari penilaian kedua ahli

diperoleh total penilaian 417 dengan prosentase 87,5 %.


33

Adapun tingkat kelayakan buku pendamping tematik berbasis HOT‟S

dapat diketahui dengan rumus :

P= x 100%

Keterangan :

P = persentase penilaian

f = skor yang diperoleh

N = skor keseluruhan34

Kriteria tingkat kelayakan bahan ajar tematik berbasis HOTS dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3. Kriteria Tingkat Kelayakan


76 % < skor < 100 % = Sangat layak
51 % < skor < 75 % = Layak
26 % < skor < 50 % = Cukup layak
skor < 25 % = Tidak layak

Berdasarkan temuan tersebut, maka pengembangan bahan ajar

tematik online berbasis HOTS dilanjutkan dengan uji coba perorangan, uji

coba kelompok, dan uji coba terbatas. Hal ini dikuatkan dengan penelitian

yang relevan oleh Asa Anfaida Maslina menyatakan bahwa hasil validasi

dari ahli materi maupun ahli media menunjukkan bahwa pengembangan

bahan ajar IPA media audio visual efektif digunakan dalam kegiatan

pembelajaran. 35

34
Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008: 43.
35
Asa Anfaida Maslina, “Pengembangan Bahan Ajar IPA dengan Media Audio Visual pada
Tema Selamatkan Makhluk Hidup di SD “, Tesis, IAIN Salatiga, 2019.
34

BAB V

EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK


ONLINE BERBASIS HOT’S SUBTEMA KEKAYAAN SUMBER
ENERGI DI INDONESIA

A. Hasil Penelitian

1. Uji Coba Perorangan

Berdasarkan uji validasi oleh para ahli maka bahan ajar tematik online

berbasis HOTS pada subtema Kekayaan Sumber Energi di Indoesia, maka

dilanjutkan dengan uji coba perorangan oleh 6 siswa dan 1 guru pada MIN

4 Magelang. Uji coba terbatas ini dilaksanakan oleh Bapak Dwi Susilo

Guru Kelas IV B, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Tabel 5.1. Proses Pembelajaran Menggunakan Bahan Ajar Tematik


Berbasis HOTS.

No Langkah Pembelajaran Uraian Kegiatan


1. Pendahuluan Diawali dengan salam, berdoa
Pengenalan tentang materi pada subtema
“Kekayaan Sumber Energi Di Indoesia ”
Pelaksanaan Pretest
2. Inti Guru membagikan produk buku
pendamping tema dan siswa mulai
mempelajari materi pada buku
pendamping
Tanya Jawab
3. Penutup Pelaksanaan Posttest (dilakukan di hari
selanjutnya)
Evaluasi proses pembelajaran, ditutup
dengan doa dan salam
Sumber: Data Primer

Uji coba terbatas pengembangan bahan ajar tematik berbasis HOTS

ini menekankan pada kegiatan yang mengarah pada kemampuan berpikir


35

kreatif siswa. Dari uji coba terbatas ini dapat diperoleh hasil sebagai

berikut :

Tabel 5.2. Data Hasil Uji Coba Perorangan di MIN 4 Magelang


kelas IV B
No Indikator Penilaian Rerata Keterangan
(n=6)
1. Kelayakan Isi 84,72 Sangat Layak
2. Kelayakan Penyajian 83,85 Sangat Layak
3. Kelayakan Bahasa menurut BSNP 82,87 Sangat Layak
4. Penilaian Kontekstual 83,80 Sangat Layak
5. Kelayakan Media 83,33 Sangat Layak
Rata-rata Keseluruhan 83,51 Sangat Layak
Sumber : Data Primer

Dari hasil tabel diatas diperoleh rata-rata hasil uji coba perorangan

yang dilaksanakan di MI Negeri 4 Magelang kelas IV B membuktikan

bahwa pengembangan bahan ajar tematik berbasis HOTS pada subtema

Kekayaan Sumber Energi di Indonesia secara keseluruhan mendapatkan

nilai sebesar 83,51 atau sangat baik untuk digunakan.

2. Uji Coba Kelompok

Setelah uji coba perorangan diadakan dan dievaluasi maka uji coba

diperluas dengan kelompok dengan jumlah siswa sebanyak 12 siswa dan 1

guru dari MI Negeri 7 Magelang Kelas IV A. Uji coba ini dilaksanakan

oleh salah satu guru yaitu Ibu Khoirul Inayah, S.Pd. dengan langkah

seperti langkah pembelajaran yang sama dengan pembelajaran yang ada di

MI Negeri 4 Magelang.

Uji coba kelompok menengah ini menghasilkan data seperti uji coba

perorangan sebagai berikut :


36

Tabel 5.3. Data Hasil Uji Coba Kelompok di MI Negeri 7 Magelang


Rerata
No Indikator Penilaian Keterangan
(n=12)
1. Kelayakan Isi 89,20 Sangat Layak
2. Kelayakan Penyajian 87,58 Sangat Layak
3. Kelayakan Bahasa menurut BSNP 86,81 Sangat Layak
4. Penilaian Kontekstual 87,58 Sangat Layak
5. Kelayakan Media 88,38 Sangat Layak
Rata-rata Keseluruhan 87,91 Sangat Layak
Sumber : Data Primer

Dari hasil uji coba di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada kenaikan

rata-rata dari uji coba perorangan yang sudah di evaluasi dan direvisi.

Rata-rata yang diperoleh dari uji coba kelompok dengan nilai 87,91 atau

dapat dikatakan dengan sangat baik untuk digunakan.

3. Uji Coba Terbatas

Setelah uji coba pada kelompok sedang, uji coba diperluas dengan uji

coba lapangan terbatas, yaitu dengan jumlah siswa 35 dan 1 guru di MI

Negeri 4 Kelas A. Uji coba kelompok besar dilaksanakan oleh salah satu

guru bernama Ibu Dwi Yanti, S.Pd.I

Uji coba kelompok besar ini dilaksanakan sesuai dengan langkah-

langkah yang sudah ada, dan menghasilkan data sebagai berikut :

Tabel 5.4. Data Hasil Uji Coba Terbatas


Rerata
No Indikator Penilaian Keterangan
(n=35)
1. Kelayakan Isi 89,37 Sangat Layak
2. Kelayakan Penyajian 89,20 Sangat Layak
3. Kelayakan Bahasa menurut BSNP 89,05 Sangat Layak
4. Penilaian Kontekstual 88,89 Sangat Layak
5. Kelayakan Media 89,43 Sangat Layak
Rata-rata Keseluruhan 89,18 Sangat Layak
Sumber : Data Primer
37

Dari hasil uji coba terbatas mendapatkan nilai rata-rata sebesar 89,18 atau

dapat dikatakan dengan sangat baik untuk digunakan. Nilai rata-rata pada

uji coba terbatas mengalami peningkatan dari uji coba kelompok.

B. Pembahasan

1. Deskriptif Statistik

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari mean, median, standar deviasi, minimum, maksimum,

grafik, tabel, atau histogram.

Tabel 5.5. Data Deskriptif Pretest Posttest

Variabel N Mean Median Standar Deviasi Min-Maks


Pretest 35 48,71 50,00 6,04 40,00-60,00
Posttest 35 72,36 72,50 5,78 60,00-80,00

Berdasarkan tabel diatas, mean pretest sebesar 48,71, median sebesar

50,00, standar deviasi sebesar 6,04. Nilai maksimum pada pretest

adalah 60,00 dan nilai minimum pada pretest adalah 40,00. Sedangkan

mean posttest sebesar 72,36, median sebesat 72,50, standar deviasi

sebesar 5,78. Nilai maksimum pada pretest adalah 80,00 dan nilai

minimum pada pretest adalah 60,00. Dapat dilihat bahwa terdapat

peningkatan skor pada posttest terhadap pretest.

Adapun histogram dari pretest dan posttest adalah sebagai berikut :


38

Gambar 5.1. Histogram pretest

Gambar 5.2. Histogram posttest


39

2. Uji Normalitas Data

Uji normlitas bertujuan untuk mengetahui jenis uji statistik yang

digunakan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji asumsi pada

uji paired sample t test. Jika data berdistribusi normal maka gunakan

uji paired sample t test. Jika data tidak berdistribusi normal maka

gunakan uji Wilcoxon. Uji normalitas yang digunakan adalah uji

Shapiro-Wilk karena jumlah data masing-masing kurang dari 50.

Tabel 5.6. Uji Normalitas Data

Variabel Skewness Kurtosis Statistik Derajat p-value


Kebebasan
Pretest 0,356 -0,911 0,921 35 0,015
Posttest -0,471 -0,498 0,911 35 0,008

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh nilai skewness dan

kurtosis tidak berada diantara nilai -1,96 dan 1,96 dan nilai p-value < 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Sehingga

uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon.

3. Uji Efektivitas

Uji Wilcoxon bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengembangan

bahan ajar tematik online berbasis HOT‟S terhadap kemampuan

berfikir kreatif.

Tabel 5.7. Uji Efektifitas dengan Uji Wilcoxon

Variabel Selisih Standar Deviasi Z P-value


Pretest
23,64 4,63 -5,185 0,000
Posttest
40

b
Test Statistics

posttest - pretest
a
Z -5.185

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai selisih 23,64 artinya

rata-rata peningkatan skor posttest terhadap pretest sebesar 23,64.

Standar deviasi sebesar 4,63 artinya peningkatan terjadi kepada

seluruh siswa. Diperoleh nilai Z=-5,185 dan p-value =0,000 artinya

pengembangan bahan ajar tematik online berbasis HOT‟S efektif

dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

Hal ini dikuatkan dengan penelitian yang relevan oleh Sutrisno

tentang efektivitas model pembelajaran berbasis masalah terhadap

kemampuan berpikir kreatif matematika,36 yang menyatakan bahwa

efektivitas model pembelajaran berbasis masalah terhadap

kemampuan berpikir kreatif sangar besar, aktifitas dan respon siswa

terhadap pembelajaran juga sangat baik.

36
Sutrisno, Fadli, As Elly S “Efektivitas model pembelajaran berbasis masalah terhadap
kemampuan berpikir kreatif matematika”, artikel Ilmiah, Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu
Pendidikan PGRI, Lubuklinggau, 2016.
41

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kondisi nyata pembelajaran tematik sub tema kekayaan sumber energi di

Indonesia hanya menggunakan buku paket dari pemerintah dengan

materi yang bersifat umum dan dangkal, belum menggali kemampuan

berpikir kreatif pada siswa. Pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan

dengan baik namun masih bersifat teacher center, belum ada

pengembangan bahan ajar tematik online berbasis HOTS.

2. Hasil dari need assesment tentang pengembangan bahan ajar tematik

subtema Kekayaan Sumber Energi Di Indonesia memperoleh nilai rerata

3,76 yang artinya masuk dalam katagori sangat membutuhkan

pengembangan bahan ajar tematik online berbasis HOT‟S subtema

Kekayaan Sumber Energi di Indonesia sangat dibutuhkan.

3. Tahap pengembangan bahan ajar tematik online berbasis HOT‟S subtema

Kekayaan Sumber Energi di Indonesia dilaksanakan melalui FGD,

Validasi ahli materi dan ahli media serta uji coba. Hasil uji validasi dari

ahli materi dengan nilai 88 % atau sangat layak. Uji validasi ahli media

dengan nilai 83 % atau sangat layak digunakan dalam pembelajaran..

4. Tingkat efektifitas bahan ajar melalui uji wilxocon diperoleh nilai selisih

23,64 artinya rata-rata peningkatan skor posttest terhadap pretest sebesar

23,64. Standar deviasi sebesar 4,63 artinya peningkatan terjadi kepada

seluruh siswa. Diperoleh nilai Z=-5,185 dan p-value =0,000 artinya


42

pengembangan bahan ajar tematik online berbasis HOT‟S efektif dalam

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

B. Saran

1. Bagi Guru

Semoga produk bahan ajar tematik online berbasis HOTS subtema

kekayaan sumber energi di Indonesia ini dapat memberikan manfaat

dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini perlu disosialisasikan oleh kepala sekolah kepada

guru-guru di madrasah agar buku pendamping tematik online berbasis

HOTS sub tema kekayaan sumber energi di Indonesia ini dapat diterima

dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, serta memberikan

motivasi bagi guru untuk dapat mengembangkan buku pendamping

lainnya.

3. Bagi Peneliti yang Akan Datang

Bahan ajar tematik online yang dikembangkan dalam penelitian ini

masih jauh dari sempurna, maka dapat dikembangkan maupun di

ujicobakan lagi secara luas agar dapat diketahui kepraktisan dan

keefektifan buku pendamping tema ini.


43

DAFTAR PUSTAKA

A. Haryanto,dkk, Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Fisika Berbasis


Mobile Learning Android, Jurnal ilmu Pendidikan, Vol 15, No 4 (2010): 155-
157
Asa Anfaida Maslina, “Pengembangan Bahan Ajar IPA dengan Media Audio
Visual pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup di SD “, Tesis, IAIN Salatiga,
2019.

Barrat, Carroline, “Higher Order Thinking And Assessment. International


Seminar on current issues in Primary Education”, Prodi PGSD Universitas
Muhammadiyah Makasar, 2014.

Bagarukayo, E, “Thenimpact of learning driven constructs on the perceived higher


ordercognitive skills improvement: Multimedia vs. text.” International
Journal of Education and Development using Information and
Communication Technology, 8, (2012), pp.120-130.

Borg & Gall, Educational Research. USA (2003).

Chinedu, C. C., Libunao, W. H., Kamen, Y. B., & Saud, M. S. B, “Strategis For
Improving Higher Order Thinking Skills in Teaching and Learning of
Design and Technology Education”. Paper presented at the International
Seminar on Technical and Vocational Education, Johor-Malaysia, 2014.

Elaine B. Johnson, Contextual Teaching & Learning: Menjadikan Kegiatan


Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Bandung: Mizan Learning
Center, 2007.

Fanani Achmad , “Pengembangan Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order


Thinking Skill) di Sekolah Dasar Kelas V”, JPD:Jurnal Pendidikan Dasar,
P-ISSN 2086-7433

Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, ..., 218-219. Nurul Zuriah, Hari Sunaryo, &
Nurbani Yusuf, “IbM Guru dalam Pengembangan Bahan Ajar kreatif
Inovatif Berbasis Potensi Lokal:, Jurnal Dedikasi, Volume 13 (2016), 39-49.

Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Heong, Y.M., dkk, ”The Level of Marzano Higher Order Thinking Skills Among
Technical Education Students.” International Journal of Social and
Humanity, Vol. 1, No. 2, (July 2011), 121-125.

Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya,


Bandung, Alfabeta, 2013.
44

Hidayati, A. U, “Melatih Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam


Pembelajaran Matematika Pada Siswa Sekolah Dasar.” Terampil: Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 4(2), (2018), 143-156.

Jailani & Heri Retnawati, “ Keefektifan Pemanfaatan Perangkat Pebelajaran


Berbasis Masalah untuk Meningkatkan HOTS dan Karakter Siswa” Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, (2016), 112-122.

Kusuma, M. D., Rosidin, U., Abdurrahman., & Suyatna, A. (2017). “The


Development of Higher Order Thinking Skill (HOTS) Instrument
Assessment In Physics Study”. IOSR Journal of Research & Method in
Education (IOSR-JRME), 7 (1): 26-32. www.iosrjournals.org.

Majid Abdul, Pembelajaran Tematik Terpadu , Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2014.

M K Abadi, H Pujiastuti, and L D Assaat, “Development of Teaching Materials


Based Interactive Scientific Approach Towards the Concept of Social
Arithmetic For Junior High School Student”, Journal of Physics:
Conference Series (2017): 1.

Prastowo Andi, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan teoritis dan Praktik
Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Jakarta: Kencana Prenada
Media group, 2014, 244.

Saputro Budiyono, Manajemen Penelitian Pengembangan (Research &


Development) Bagi Penyusun Tesis dan Disertasi. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2017.

Saputro, Budiyono (2016) “Pengembangan Model Management Direc Intruction


Berfokus Film dalam Pengamtar Praktikum. E-jurnal IAIN Syeh Nurjati
Cirebon. (Vol 1 No.1 Januari 2016) 1-12.

Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,


2008: 43.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta,


2017.

Sutrisno, Fadli, As Elly S “Efektivitas model pembelajaran berbasis masalah


terhadap kemampuan berpikir kreatif matematika”, artikel Ilmiah, Sekolah
Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan PGRI, Lubuklinggau, 2016.

Sulaiman, T., Muniyan, V., Madhvan, D., Hasan, R., Syrene, S., & Rahim, “A,
Implementation of Higher Order Thinking Skills in Teaching Of Science: A
Case Study in Malaysia”, International Research Journal of Education and
Sciences (IRJES), (2017), 1.
45

Trianto, Design Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia Dini


TK/RA dan Anak Usia Kelas Awal SD/MI, Jakarta: Kencana, 2013.

Wati Tian Bela, Pemateri Pokok Pengembangan Bahan Ajar Edisi ke satu,
Jakarta: Universitas Terbuka, 2003, 1-3.

Widya Pratiwi (2018) Pengembangan bahan ajar bermuatan HOTS pada


pembelajaran tema persatuan dalam perbedaan. Prosiding Seminar Nasional
Unimus, (Volume 1, 2018)

Widodo Tri “Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah untuk


Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Berorientasi
Pembentukan Karakter”. FMIPA Universitas Negeri Semarang email:
triwidodo@yahoo.com.

Zamroni, Dinamika Peningkatan Mutu. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama, 2011.

Zohar, A., Degani, A., & Vaaknin, E, “Teachers' beliefs about low-achieving
students and higher order thinking.” Teaching and Teacher Education, 17,
(2001), 469-485.
46

LAMPIRAN-LAMPIRAN
47

Lampiran :1

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

KONDISI FAKTUAL BAHAN AJAR TEMATIK DI LAPANGAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK ON LINE BERBASIS


HOTS SUB TEMA KEKAYAAN SUMBER ENERGI DI INDONESIA

1. Mohon kesediaan bapak/Ibu untuk mengisi angket daftar pertanyaan

wawancara kondisi faktual penilaian autentik di lapangan untuk keperluan

analisis kebutuhan penelitian tersebut.

2. Berilah jawaban sesuai dengan kondisi faktual di lapangan saat ini dengan

ringkas jelas.

3. Atas bantuan bapak/ibu saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya
Peneliti,

Nur Hidayati Andrajati


48

NAMA GURU : ……………………………


ASAL SEKOLAH : ……………………………

1. Apakah pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah bapak/ibu berjalan


dengan baik ?

2. Apakah kendala dalam melaksanakan pembelajaran secara tematik ?

3. Apalah kegiatan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara


menyenangkan dan menggali proses berpikir kreatif siswa ?

4. Apakah bahan ajar tematik yang bapak/ibu gunakan sudah ada peta konsep
tentang materi yang disampaikan ?

5. Apakah untuk mendukung aktivitas dan kreativitas belajar siswa guru sudah
mengembangkan bahan ajar yang digunakan ?
49

6. Apakah dalam pembelajaran bapak/ibu menggunakan referensi dari media


secara on line?

7. Apa yang menjadi alasan bagi Bapak/Ibu menggunakan bahan ajar tematik on
line berbasis HOTS dalam menyampaikan pembelajaran Kekayaan Sumber
Energi di Indonesia?

8. Apakah bapak/Ibu guru pernah menggunakan bahan ajar tematik on line


berbasis HOTS dalam menyampaikan materi Kekayaan Sumber Energi di
Indonesia saat ini ?

9. Apa kendala yang dihadapi Bapak/Ibu dalam menggunakan bahan ajar


tematik on line berbasis HOTS dalam materi Kekayaan Sumber Energi Di
Indonesia ?
50

10. Apakah bahan ajar tematik on line berbasis HOTS yang Bapak/Ibu gunakan
dalam menyampaikan materi Kekayaan Sumber Energi di Indonesia tersebut
mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa ?

Responden

______________________
51

Lampiran :2

SAMPEL HASIL WAWANCARA


52
53
54

Lampiran :3
ANGKET NEEDS ASSESSMENT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK ON LINE BERBASIS

HOTS SUB TEMA KEKAYAAN SUBER ENERGI DI INDONESIA

1. Mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi angket need assessment untuk

keperluan analisis kebutuhan penelitian tersebut.

2. Berilah tanda cheek (√) pada kolom yang tersedia dengan memilih

alternative jawaban yang tersedia. Ada 4 alternatif jawaban, yaitu :

Sangat Butuh : Nilai 4

Buruh : Nilai 3

Kurang Butuh : Nilai 2

Tidak Butuh : Nilai 1

3. Atas bantuan bapak ibu, saya ucapkan terima kasih

Hormat saya

Peneliti,

Nur Hidayati Andrajati


55

ANGKET KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


TEMATIK BERBASIS HOTS

Nama : _____________________
Asal Madrsasah : _____________________
Isilah dengan tanda cheek list (√) pertanyaan di bawah ini !

No Indikator Pertanyaan TB KB B SB
A. Jenis Bahan Apakah Bapak/Ibu membutuhkan bahan ajar
tematik on line untuk membantu
Ajar
menyampaikan materi Kekayaan Sumber
Energi di Indonesia di kelas IV ?
Apakah Bapak/Ibu membutuhkan bahan ajar
tematik on line berbasis HOTS dalam materi
Kekayaan Sumber Energi di Indonesia di
kelas IV ?

B. Isi Bahan Ajar Apakah Bapak/Ibu membutuhkan bahan ajar


tematik on line yang dilengkapi peta konsep,
untuk membantu menyampaikan materi
Kekayaan Sumber Energi di Indonesia di
kelas IV ?

Apakah Bapak/Ibu membutuhkan bahan ajar


tematik on line yang mampu meningkatkan
pemahaman siswa dalam menerima materi
Kekayaan Sumber Energi di Indonesia di
kelas IV ?

Apakah Bapak/Ibu membutuhkan bahan ajar


tematik on line pada pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif siswa dalam materi Kekayaan
Sumber Energi di Indonesia di kelas IV ?
Apakah Bapak/Ibu membutuhkan bahan ajar
tematik on line melalui penyajian kegiatan
yang bervariasi dan menarik dalam
Kekayaan Sumber Energi di Indonesia di
kelas IV ?

Apakah Bapak/Ibu membutuhkan bahan ajar


tematik on line yang berisi latihan soal
HOTS untuk menumbuhkan berpikir kritis
dan kreatif pada sisa ?
56

C Sumber Belajar Apakah Bapak/Ibu membutuhkan kegiatan


HOTS menganalisis pada pembelajaran untuk
melatih siswa menyelesaikan sebuah
permasalahan ?

Apakah Bapak/Ibu membutuhkan kegiatan


mencipta untuk merangsang berpikir kreatif
siswa ?

Apakah Bapak/Ibu membutuhkan kegiatan


mengevaluasi untuk merangsang berpikir
kritis siswa ?

D. Tampilan Apakah Bapak / Ibu membutuhkan buku


Bahan Ajar On pendamping tematik yang dilengkapi
Line dengan gambar-gambar yang dapat
memperjelas isi materi Kekayaan Sumber
Energi di Indonesia ?

Apakah Bapak/Ibu membutuhkan buku


pendamping tematik sub tema Kekayaan
Sumber Energi Di Indonesia yang
dilengkapi dengan peta konsep, bahan
materi, kegiatan siswa yang sistematis dan
menarik untuk dipelajari siswa ?

Keterangan :

TB : Tidak Butuh
KB : Kurang Butuh
B : Butuh
SB : Sangat Butuh

Responden

__________________________

Lampiran :4

Sampel Pengisian Angket Needs Assessment


57
58
59
60

Lampiran : 5

DOKUMENTASI WAWANCARA DAN PENGISIAN NEEDS ASSESMENT

Gb. 1. Foto wawancara dan pengisian angket dengan Ibu Nurul F

Gb. 2. Foto pengisian angket pada kegiatan KKG


61

Lampiran :6

Analisis Angket Kebutuhan Pengembangan LKS

Analisis Need Assesment

D. Tamplan
A. Bahan
B. Isi Bahan Ajar C. Sumber Belajar Bahan Ajar
NO Nama Ajar
On line
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 AB 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
2 AB 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 AB 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4
4 AB 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3
5 AB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
6 AB 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
7 AB 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4
8 AB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 AB 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
10 AB 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
11 AB 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
12 AB 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4
13 AB 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
14 AB 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
Juml 54 53 53 55 50 55 51 52 53 53 51 52
Rata-rata 3.86 3.79 3.79 3.93 3.57 3.93 3.64 3.71 3.79 3.79 3.64 3.71
Total 7.64 18.86 11.29 7.36
Hasil 3.82 3.77 3.76 3.68
62

Lampiran :7

DAFTAR HADIR FGD ( FOCUS GROUP DISCUSSION )


63

Lampiran :8

DOKUMENTASI FGD

Gambar 1. Pemaparan Materi oleh Peneliti

Gambar 1. Tanggapan Ahli Media


64

Gambar 4. Team FGD

Gambar 3. Tanggapan dari Ahli Materi


65

Lampiran :9

Hasil Penilaian Bahan Ajar Oleh Ahli Materi 1


66
67
68
69

Lampiran : 10

Hasil Penilaian BAhan Ajar Oleh Ahli Materi 2


70
71
72
73

Lampiran : 11

Hasil Penilaian Bahan Ajar Oleh Ahli Media


74
75
76
77
78

Lampiran : 12

Analisis Validasi Ahli Materi

ANALISIS VALIDASI AHLI MATERI

Butir Skor Penilai Rata-


Aspek Indikator Penilaian Klasifikasi
Penilaian 1 2 rata
Kelayakan Isi Kesesuaian Materi 1 5 4 4.45 Sangat
dengan KI dan KD 2 5 4 layak
3 5 4
Keakuratan Materi 4 5 4
5 5 4
6 4 4
7 5 4
8 4 4
Kemutakhiran Materi 9 5 4
10 5 5
Kelayakan Teknik Penyajian 11 4 4 4.22 Sangat
Penyajian 12 4 4 layak
Kejelasan Bahasa 13 4 4
dan Teks 14 4 4
15 4 4
16 4 4
Penyajian 17 5 4
Pembelajaran 18 5 5
19 5 4
Kesesuaian Hakekat 20 5 4 4.58 Sangat
dengan Pembelajaran layak
Pembelajaran Berbasis HOT'S 21 5 4
Berbasis Komponen 22 5 5
HOT'S Pembelajaran 23 5 4
berbasis HOT'S
24 5 4
25 5 4
Sangat
Jumlah 117 103 4.42
layak
79

Lampiran : 13

Analisis Validasi Ahli Media


80

Lampiran : 14

Rekap Uji Coba Perorangan


81

Lampiran : 15

Rekap Uji Coba Kelompok


82

Lampiran : 16

Rekap Uji Coba Terbatas


83

Lampiran 17 : Dokumen Soal

Nama : ------------------------
No : -------------------------
TEMATIK
SUB TEMA : Kekayaan Sumber Energi di Indonesia
INDIKATOR SOAL : Meningkatkan kemampuan berpilir Kreatif

I. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memilih jawaban a, b, c, atau d !


1. Di dusun tempat Ani tinggal, sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai
peternak sapi. Beberapa peternak menjual kotoran sapi yang dimanfaatkan
petani sebagai pupuk. Beberapa peternak lain masih kebingungan untuk
memanfaatkan kotoran sapi yang semakin hari semakin banyak dan membuat
bau tidak sedap untuk warga sekitar. Melihat peristiwa tersebut Ani akan
mengusulkan kepada peternak sapi di dusunnya untuk dimanfaatkan sebagai
energi alternatif berupa....
a. Biodiesel untuk bahan bakar traktor
b. Biogas untuk bahan bakar memasak
c. Asetilen untuk bahan bakar las
d. Bioetanol untuk menggantikan bensin
2. Sumber daya alam yang kita miliki harus dijaga dan dilestarikan. Salah satu
upaya untuk menjaga kelestarian sumber daya alam adalah dengan cara
menjaga lingkungan dan mengelola sumber daya alam dengan tepat. Aktivitas
manusia yang dapat diteladani untuk menjaga kelestarian lingkungan
adalah ....
a. Menebang pohon cendana dan mengekspor kayu cendana
b. Memanfaatkan kulit ular dan buaya untuk kerajinan
c. Membuang limbah bahan kimia pada aliran sungai
d. Memisahkan sampah organik dan anorganik
3. Tugas piket telah disepakati oleh regu piket harus dilaksanakan oleh semua
siswa tanpa kecuali agar kelas menjadi bersih dan rapi. Badu tidak
melaksanakan piket kelas. Badu juga datang terlambat ke sekolah, karena
84

harus menyelesaikan tugas, mengerjakan PR dari guru yang hari ini harus
dikumpulkan dan dipresentasikan kepada teman-teman di kelas mewakili
kelompoknya. Sikap Badu seharusnya ....
a. Badu diharuskan mengganti piket pada hari lain bergabung dengan regu
lain
b. Badu harus bergabung dengan regu piket yang lain pada hari berikutnya.
c. Badu seharusnya memberitahu dan minta ijin kepada regu piketnya bahwa
tidak dapat melaksanakan piket kelas dengan mengganti piket di hari
berikutnya
d. Badu melaksanakan piket selama dua hari berturut-turut bersama regu
piketnya
4. Gerakan berputar yang disebabkan oleh energi listrik ditunjukkan pada
gambar ....
a. b.

c. d.

5. Bacalah teks berikut ini!


Listrik adalah salah satu kebutuhan hidup kita. Tanpa listrik, mungkin
kita tidak akan bisa melakukan berbagai aktivitas seperti biasanya. Karena
kebutuhan kita terhadap listrik cukup tinggi, sebagai timbal baliknya kita
harus rutin membayar tagihan listrik yang telah digunakan setiap bulannya.
85

Hal yang menjadi masalah belakangan ini adalah keluhan atas


membengkaknya tarif dasar listrik yang membuat tagihan listrik semakin
besar. Ini tentu dapat membuat pengeluaran perbulan kita juga ikut membesar.
Kalimat pertanyaan untuk wawancara yang sesuai berdasarkan bacaan di atas
adalah ....
a. Bagaimana jika tidak ada listrik ? Apakah mempengaruhi kehidupan
sehari-hari ?
b. Apa yang dimaksud dengan listrik ?
c. Masalah apa yang dikeluhkan oleh orang-orang ?
d. Berapa harga listrik saat ini ?
6. Perhatikan gambar berikut !

X
JANGAN
LUPA
MATIKAN
TV DAN
KIPAS

Pesan yang disampaikan dari gambar di atas adalah ....


a. Menghemat energi
b. Jangan pergi dengan tergesa-gesa
c. Jangan menyalakan kipas jika tv menyala
d. Jangan pergi ketika kipas menyala
7. Menikmati lingkungan bersih merupakan hak setiap warga masyarakat.
Adapun untuk menjaga kebersihan lingkungan tersebut setiap warga
masyarakat memiliki kewajiban untuk menjaganya. Hal yang tidak merusak
hak setiap warga masyarakat menikmati lingkungan bersih adalah ....
a. Membersihkan selokan di depan setiap rumah warga
b. Membersihkan sampah yang ada di lingkungan masyarakat
c. Membuat taman di lingkungan masyarakat
d. Menebang pohon yang ada di depan rumah warga
86

8. Pak Ramlan memiliki mata pencaharian sebagai petani garam. Pak ramlan
biasanya menjual garam ke pasar dengan harga Rp.500,- per Kg. Sebagian
besar warga tempat tinggal Pak ramlan memang bermata pencaharian sebagai
petani garam. Petani garam dapat dijumpai di wilayah ….
a. Lembah
b. Pantai
c. Pegunungan
d. Dataran tinggi
9. Seorang penyanyi harus mengetahui tempo lagu yang akan dinyanyikan.
Tempo manjadi hal pokok dalam bermusik, jika tempo tidak tepat maka
seorang penyanyi bisa saja akan menyanyikan lebih cepat dari iringan
musiknya. Lagu berjudul air terjun dan aku cinta lingkungan memiliki tanda
tempo C = do. Berikut yang bukan makna yang terkandung dalam lagu
bertema lingkungan adalah ….
a. Ungkapan rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa
b. Ajakan untuk berbuat kebaikan kepada alam
c. Berisi semangat untuk melawan penjajah
d. Menjelaskan peran alam bagi manusia
10. Tiara akan mengikuti lomba menyanyi. Ia harus menyanyikan lagu “Hijau
Rumahku Hijau Bumiku”. Maka dari itu tiara harus menguasai tempo ….
a. Sangat lambat
b. Lambat
c. Sedang
d. Cepat
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Perhatikan kutipan wawancara berikut !
Ilham : “Selamat siang, Pak.”
Pak Waluyo : “Selamat siang.”
Ilham : “Nama saya ilham, Pak. Boleh saya tahu nama Bapak ?”
Pak Waluyo : “Tentu saja boleh. Nama saya Waluyo.”
87

Ilham ; “Saya ingin bertanya mengenai aturan lalu lintas. Aturan


lalu lintas itu contohnya apa saja, Pak ?”
Pak Waluyo : “Banyak sekali contoh peraturan mengenai aturan lalu
lintas. Antara lain pengemudi kendaraan bermotor
harus memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Pengendara sepeda harus menggunakan helm, menaati
lampu lalu lintas, dan menaati rambu-rambu lalu lintas.
Jika adik ilham akan menyeberang jalan harus melalui
tempat penyeberangan jalan seperti jembatan
penyeberangan atau zebra cross.”
Ilham : “Bisa bapak sebutkan apa saja fungsi dari aturan lalu
lintas itu, Pak?”
Pak Waluyo : “Fungsi dari aturan lalu lintas yaitu untuk mengatur
pengguna jalan raya, agar lalu lintas di jalan raya
menjadi tertib dan juga teratur. Bilamana tidak ada
aturan lalu lintas, tentunya pengguna jalan akan berbuat
semuanya. Dan hal itu akan menyebabkan kemacetan
dan kecelakaan. Jadi, aturan lalu lintas juga untuk
menjaga keselamatan pengguna jalan itu sendiri.”
Ilham : “Jadi semua orang harus mengikuti dan mematuhi
peraturan lalu lintas ya, Pak?”
Pak Waluyo : “Iya tentunya karena hal itu menjadi keharusan dek !”
Ilham : “Terima kasih, Pak, atas kesempatan waktunya.
Sekarang saya tahu pentingnya aturan lalu lintas.”
Pak Waluyo : “Terima kasih kembali. Jangan lupa ya dek, patuhi
peraturan lalu lintas !”
Ilham : “ Baik, Pak.”
Dari kutipan wawancara di atas, tahapan apa saja yang telah dilakukan
ilham dalam wawancara dengan Pak Waluyo ?
Jawaban :
………………………………………………………………………………
88

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
2. Perhatikan gambar berikut !

Asap pabrik dan asap kendaraan bermotor merusak udara lingkungan kita.
Hak manusia salah satunya adalah dapat menghirup udara yang bersih dan
segar. Upaya apa yang akan kamu lakukan sebagai kewajibanmu menjaga
kebersihan udara ?
Jawaban :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
89

3. Perhatikan gambar berikut !

Energi listrik sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari bahkan


menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Kehadiran energi listrik
mampu membuat suatu alat berubah untuk menghasilkan energi yang lain,
contohnya mesin cuci. Perubahan energi apa yang terjadi dalam mesin
cuci ? Sebutkan 5 contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang
memiliki perubahan energi sama dengan mesin cuci !
Jawaban :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Indonesia memiliki banyak karakter wilayah berdasarkan geografisnya.
Karakteristik wilayah di lingkungan sekitar digunakan masyarakat untuk
memenuhi berbagai kehidupan hidup. Selain itu, karakteristik wilayah juga
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebutkan
pemanfaatan karakteristik wilayah pegunungan di Indonesia !
Jawaban :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
90

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Setiap lagu mengandung pesan yang ditujukan kepada orang lain. Lagu
tersebut diisi oleh kata dan kalimat yang sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan. Contohnya lagu “Lihat Kebunku” yang di isi oleh kalimat-
kalimat tentang lingkungan alam. Sebutkan tanda tempo lagu tersebut dan
makna yang disampaikan dari lagu “Lihat Kebunku”.
Jawaban :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
91

Lampiran : 18

Sampel Jawaban Siswa


92

Lampiran : 19
Nilai Pretest dan Postest
Hasil Preetest dan Posttest

No Responden Pretest Posttest


1 R1 40 65
2 R2 45 75
3 R3 45 75
4 R4 50 80
5 R5 60 80
6 R6 60 80
7 R7 55 75
8 R8 45 70
9 R9R 50 75
10 1R10 55 80
11 R11 50 75
12 R12 42.5 70
13 R13 45 65
14 R14 45 75
15 R15 57.5 80
16 R16 45 72.5
17 R17 50 75
18 R18 50 60
19 R19 50 72.5
20 R20 55 75
21 R21 45 65
22 R22 40 60
23 R23 57.5 80
24 R24 50 72.5
25 R25 57.5 70
26 R26 45 65
27 R27 57.5 80
28 R28 45 70
29 R29 47.5 75
30 R30 50 72.5
31 R31 42.5 72.5
32 R32 40 70
33 R33 40 65
34 R34 50 75
35 R35 42.5 65
93

Lampiran : 20

Dokumen Surat Keterangan Penelitian MI Negeri 4


94

Lampiran : 21

Dokumen Surat Keterangan Penelitian MI Negeri 7


95

Lampiran : 22
Dokumentasi Penelitian

Lokasi Penelitian

MIN 4 Magelang

MIN 7 Magelang
96

Observasi kegiatan pembelajaran


97

Kegiatan pembelajaran menggunakan menggunakan buku pendamping

Praktik pembelajaran dan diskusi kelompok

Praktik pembelajaran dan diskusi kelompok


98

Lampiran : 23

LEMBAR BIMBINGAN TESIS


99
100
101

Lampiran : 24
BIODATA PENELITI

1. Nama : Nur Hidayati Andrajati


2. Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 21 Februari 1982
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Perguruan Tinggi : Institut Agama Islam Negeri Salatiga
6. Fakultas : Pascasarjana
7. Program Studi : S-2 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
8. Pekerjaan : Guru
9. NUPTK : 7553760661300072
10. Tempat bertugas : MI Negeri 4 Magelang
11. Alamat Rumah : Nusupan Rt 06/ 01 Salaman, Kab. Magelang
12. Email : nabhanraif@gmail.com
13 Riwayat Pendidikan
a. Tingkat dasar : MI Imam Puro Nglaris
b. Tingkat Menengah : SMP Negeri 1 Bener
c. Tingkat Atas : SMA Negeri 1 Loano
d. Perguruan Tinggi : S-1 Pendidikan Agama Islam UM Magelang
14 Orang Tua :
Nama Ayah : Teguh
Pendidikan : D II
Nama Ibu : Rofi‟ah
Pendidikan : D II
15 Keluarga :
Suami : M. Fauzi, S.Ag
Anak : 1. Muhamad Faaiq Athiif
2. Nabhan Raif Annaqie

Anda mungkin juga menyukai