SKRIPSI
Oleh:
Nabighoh Khoirun Nisa
NIM: 11140184000005
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, sebagai manifestasi rasa syukur kita
kepada kehadirat Illahi Rabbi yang telah melimpatkan rahmat dan karunia-Nya serta
menganugerahkan nikmat iman, Islam dan nikmat sehat kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an
pada Anak Usia Dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, sebagai suri tauladan terbaik, beserta keluarga, para sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman. Beliau orang yang begitu mencintai kita sehingga
diakhir hayatnya yang beliau sebut dan kenang hanyalah kita umatnya.
Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit
kesulitan dan hambatan yang dialami.Namun, berkat do’a, perjuangan, kesungguhan
hati dan dorongan serta nasehat-nasehat yang positif dari berbagai pihak untuk
penyelasaian skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA.,selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Ibu Dr. Siti Khadijah, MA., Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Miratul Hayati, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Dr. Siti Khadijah, MA., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun tidak
sedikit pun mengurangi rasa hormat dan takzim penulis, yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat dan membimbing juga memberikan banyak motivasi kepada
vi
penulis selama kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga ilmu yang telah Bapak dan
Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.
7. Kepala TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang yaitu Rika Erlina, S.Pd.I
beserta pendidik Ust. Zul, Nur Asya, Safira, Dian Okta, Ka Dian, Bunda Diah dan
anak didik serta orang tua murid yang telah membantu pengambilan data selama
penyusunan skripsi ini.
8. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Alm. Umi tercinta juga
Abah, Umi tersayang serta Nurjanah Annisa Febriyanti dan Aisyah Qurota Ayun
selaku adik rasa kakak yang selalu memberikan doa, dukungan pada penulis.
Tanpa kasih sayang dan perjuangan mereka selama ini, mungkin penulis tidak
berhasil menyelesaikan studi S1 di kampus ini. Semoga Allah memberikan surga
Firdaus dan memberikan balasan kebaikan dan keberkahan yang berlipat ganda
serta senantiasa Allah berikan kesehatan untuknya.
9. Teman teristimewa Nur Arsyiah dan keluarga yang bersedia direpotkan penulis dan
sudah menemani perjuangan penulis hingga menyelesaikan tugas akhir.
10. Teman-temanku Suciani, Putri Ni’mah, Fikri Amalia Siregar, Fajrina Muthoharoh,
Mira Nurahmah, Ina Nihayah, Dinda Tiara yang memberikan banyak kontribusi
sekaligus tempat berteduh dikala senang dan sedih.
11. Anak-anak Medan kosan tercinta ka Warda Daulay, Rani anak IT, Sakinah, Lanma
yang telahmenyediakan tempat berteduh dari terik maupun hujanbagi penulis.
12. Squad Insya Allah Istiqomah Minarni Dewi, Robbi Saskia yang sedang sama-sama
berjuang dan saling menguatkan sehingga penulis terpacu segera menyelesaikan
studi.
13. Teman seperjuangan dan sepermainan PIAUD 2014 yang selama ini memberikan
nasehat, motivasi, perhatian, canda dan tawa kepada penulis. Semoga Allah
memberikan keberkahan atas kebaikan-kebaikan mereka.
14. Tak lupa segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun
turut membantu penulis dalam penulisan skripsi ini ataupun memberikan pelajaran
hidup bagi penulis. Penulis tidak dapat membalasnya dengan apapun, semoga Allah
Swt, yang akan membalas dengan balasan yang sebaik-baiknya di dunia dan di
vii
akhirat. Jazakumullah khairan katsiran penulis ucapkan kepada segenap pihak
tersebut.
Demikianlah skripsi ini dibuat. Penulis menyadari dan mengakui bahwa masih
terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik berkaitan dari segi penulisan,
susunan kalimat ataupun yang lainnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama, lebih khusus bagi penulis sendiri, dan semoga
skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan dunia pendidikan,
khususnya Pendidikan Islam Anak Usia Dini.
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ix
f. Tujuan Pembelajaran al-Qur’an ............................................22
g. Isi/Materi Pembelajaran al-Qur’an ........................................23
h. Metode Membaca al-Qur’an ................................................. 23
3. Anak Usia Dini .............................................................................25
a. Definisi Anak Usia Dini ........................................................ 25
b. Prinsip Pembelajaran Anak Usia Dini ..................................26
c. Tujuan Membaca Anak Usia Dini .........................................28
d. Tahap Perkembangan Kemampuan Membaca ...................... 29
e. Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini .................................31
4. Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an pada AUD ...............32
a. Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an pada Anak Usia
Dini ........................................................................................ 32
b. Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pembelajaran Membaca
al-Qur’an pada Anak Usia Dini .............................................33
x
c. Data Guru dan Siswa .................................................................53
d. Keadaan Sarana dan Prasarana .................................................. 53
e. Informasi Partisipan ...................................................................54
B. Pembahasan ....................................................................................... 56
a. Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an di TK Islam TAUD
SaQu Ibnu Hasyim ......................................................................57
b. Faktor Pendukung Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an di
TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim ..........................................74
c. Faktor Penghambat Strategi Pembelajaran Membaca al-Qur’an di
TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim ..........................................82
A. Simpulan ........................................................................................... 87
B. Implikasi ........................................................................................... 88
C. Saran .................................................................................................89
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar
menempati posisi yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya
manusia.1 Para ahli psikologi perkembangan memandang bahwa masa anak
usia dini merupakan masa yang sangat penting (golden age) yang hanya
datang satu kali dan tidak diulang. Masa kanak-kanak awal merupakan
periode sensitif (sensitive periods), dimana selama masa ini anak secara
khusus lebih mudah menerima stimulus dari lingkungannya. Usia tersebut
yang merupakan masa dimana anak mulai peka untuk menerima berbagai
stimulasi dan berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja
maupun tidak disengaja.2
Islam memerintahkan untuk selalu memberikan pendidikan kepada
anak sebagai upaya pengembangan potensinya.3 Dalam pandangan agama
(Islam) anak merupakan amanah (titipan) Allah Swt yang harus dijaga,
dirawat, dan dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh setiap orang tua. Sejak
lahir anak telah diberikan berbagai potensi yang dapat dikembangkan sebagai
penunjang kehidupannya di masa depan.4 Bila potensi anak dapat
dikembangkan dengan baik, maka perkembangan mereka akan berkembang
secara maksimal.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh firman Allah dalam QS. An-Nisa (9)
sebagaimana berikut:
1
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT.
Indeks, 2010), Cet. VII, h. 47.
2
Ibid., h. 54.
3
Muhammad Fadlilah. Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini:
Konsep & Aplikasinya dalam PAUD, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), Cet. I, h. 46.
4
Ibid., h. 44.
2
اب إِ َذا ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ َ َويػُ َعلِّ َمهُ الْكت، َ ْف ُُْيس َن ا ْْسَهُ إ َذا ُول َي:َم ْن َ ِّ الْ َولَي َعلَ الْ َوالي ََ َةُ َ ْ يَاا
َويػَُ ِّو َ هُ إِذَا َ ْ َرَؾ،َ َع َق
”Hak anak atas orang tuanya ada tiga, yaitu: memilihkan nama anak
yang baik ketika baru lahir, mengajarkan kitabullah al-Quran ketika
mulai bisa berfikir dan menikahkan ketika telah dewasa”(HR. Ahmad).6
5
al-Qur’an Cordoba, (Bandung: Cordoba, 2015), h. 78.
6
Sunanih, Kemampuan Membaca al-Qur’an Bagi Anak Usia Dini Bagian Dari
Perkembangan bahasa, Seminar Nasional Kedua Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan,
h. 645.
7
Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, Prophetic Parenting: Cara Nabi Saw Mendidik
Anak, (Yogyakarta, Pro-U Media, 2010), h. 331.
8
Ibid., h. 343.
9
Muhammad Sajirun, Membentuk Karakter Islami Anak Usia Dini, (Surakarta: Era
Adicitra Intermedia, 2012), Cet. I, h. 28.
3
10
Mahmud Syafi’i. dkk, Efektivitas Metode Asyarah Dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca al-Qur’an Pada Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Agama Islam Ta’lim, Vol. 10, No. 2,
2012, h. 186.
11
Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2008), h. 17-18.
12
Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad, (Jakarta: Khatulistiwa Press, 2017), Cet. I,
h. 472.
13
Sidqi Jamil Athor, Shohih Bukori, (Beyrout: Daar El Fiker), h. 1283.
4
14
Republika.co.id, Tingkat Buta Huruf Al-quran Masih Tinggi Ini Komentar Kemenag,
2014, (https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/11/12/newoae-tingkat-
buta huruf-alquran-masih-tinggi-ini-komentar-kemenag), diakses pada tgl 26 Oktober 2018 pukul
10.20 WIB.
15
Republika.co.id, 60 Persen Muslim Buta Huruf al-Qur’an, 2016,
(https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/03/05/o3jh3z301-60-persen-
muslim-buta-huruf-alquran), diakses pada tgl 26 Oktober 2018 pukul 10.00 WIB.
16
Admin4, Buta Aksara al-Quran, 2018, (https://www.uinjkt.ac.id/id/buta-aksara-
alquran/), diakses pada tgl 26 Oktober 2018 pukul 10.00 WIB.
17
Agus Kurnia, Implementasi Metode Al-Hidayah Dalam Pembelajaran Baca Tulis al-
Qur’an, Jurnal Tatsqif , Vol. 15, No. 1, 2017 , h. 71.
5
sangat besar terlebih lagi dalam pendidikan anak usia dini, sebagai dasar
keberhasilan literasi al-Qur’an bagi generasi selanjutnya.18
Banyak faktor yang menyebabkan mengapa sebagian besar umat Islam
tidak bisa atau belum lancar membaca al-Qur’an, diantaranya karena
rendahnya kesadaran umat Islam terhadap pentingnya membaca al-Qur’an.
Orang tua yang kurang peduli pada anaknya perihal kemampuan membaca
al-Qur’an.19 Selain itu, rendahnya minat orang tua dalam mengajarkan
al-Qur’an kepada anak karena seringkali menganggap pendidikan umum
lebih penting daripada pendidikan al-Qur’an.20 Faktor metodologi
pembelajaran yang dilakukan secara tradisional atau kurang tepat dengan
perkembangan zaman sehingga membuat anak bosan.21
Jalaludin berpendapat bahwa pembelajaran dalam kurikulum
pendidikan Islam yang pertama kali diberikan kepada anak adalah
mengajarkan al-Qur’an. Mengajarkan al-Qur’an dapat dilakukan melalui
membaca, menulis, dan menghafal al-Qur’an.22
Salah satu metode belajar yang dikenal dalam Islam dan keilmuan
adalah dengan cara membaca. Metode membaca merupakan salah satu
metode atau teknik mendasar dalam proses belajar individu, sejak awal
perkembangan Islam.23 Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama Pasal 1 ayat 24
yang berbunyi kurikulum pendidikan Al-Qur’an adalah membaca, menulis,
dan menghafal ayat-ayat al-Qur’an, tajwid, serta menghafal doa-doa utama.24
Menurut Jalaludin, anak usia 0–6 tahun berada pada periode pendidikan
18
Saifuddin, Implementasi Literasi al-Qur’an pada Anak Usia Dini, Al Hikmah
Proceedings on Islamic Early Childhood Education, Vol. 1, 2018, h. 367.
19
Gina Giftia, Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Huruf al-Qur’an Melalui Metode
Tamam Pada Mahasiswa Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Gunung Djati Bandung, Vol.
VIII, No. 1, 2014, h. 143.
20
Gusman, Analisis Faktor Penyebab Kurangnya Kemampuan Siswa Dalam Baca Tulis
al-Qur’an Di Mtsn Kedurang Bengkulu Selatan, al-Bahtsu,Vol. 2, No. 2, 2017, h. 232.
21
Ibid., h. 237.
22
Dahliani, Mengembangkan Minat Hafalan al-Qur’an Pada Anak Usia Dini Melalui
Metode One Day One Ayat, Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan, Vol. 1, No. 1, 2017, h. 470.
23
Bahril Hidayat, Pembelajaran al-Qur’an Pada Anak Usia Dini Menurut Psikologi
Agama dan Neurosains, Ejournal.uin-suka.ac.id, Vol. 2, 2017, h. 3.
24
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan
Agama Dan Pendidikan Keagamaan, h. 10.
6
secara langsung yaitu melalui pembiasaan kepada hal-hal yang baik. Pada
mulanya, anak melakukan kebiasaan karena dorongan dari lingkungannya,
selanjutnya anak akan merasakan kebiasannya menjadi pondasi bagi
pendidikan anak selanjutnya.25
Masalah mengajarkan al-Qur’an bagi anak usia dini sangat menarik
untuk dibahas agar tetap bisa berintegrasi dengan perkembangan anak yang
sangat sensitif dan harus hati-hati, hal tersebut berkaitan dengan masalah
bagaimana cara mengajarkan membaca al-Qur’an kepada anak dengan
pembelajaran yang tepat juga menyenangkan untuk anak usia dini.
Pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak usia dini harus disesuaikan
dengan karakteristik serta kebutuhan mereka. Untuk itu diperlukan adanya
strategi yang sesuai agar tercapai tujuan pembelajaran yang di inginkan.
Peneliti memilih TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim sebagai tempat
penelitian dikarenakan fokus perhatian pada lembaga ini yaitu dapat
memberantas buta huruf al-Qur’an sejak dini dengan tidak melupakan
adab/karakter sesuai tuntunan Rasulullah. Sesuai dengan visi dan misinya,
yaitu memiliki visi menjadi lembaga pendidikan tahfidz anak usia dini yang
mampu mencetak generasi penghafal al-Qur’an dan berakhlak al-Qur’an.
Dengan misi menumbuhkan kegemaran dan kebiasaan membaca dan
menghafal al-Qur’an, membekali amalan praktis harian anak sesuai tuntunan
Islam lewat pemahaman dan pengamalan hadits dan dzikir harian serta
praktek ibadah, mengentaskan buta huruf al-Qur’an sejak usia dini,
menanamkan akhlakul karimah dalam berinteraksi dengan orang tua, teman
dan masyarakat, dan membudayakan tradisi belajar Islami. Berdasarkan visi
misi pada TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim tentu saja dalam kegiatan
pembelajaran memprioritaskan membaca al-Qur’an. Sebagaimana visi misi
TK ini adalah menjadi penghafal al-Qur’an dimana artinya anak memiliki
kemampuan membaca atau melafalkan al-Qur’an sejak dini serta memilki
adab yang baik dengan tidak melupakan pentingnya pengembangan lain pada
aspek perkembangan seperti yang tertulis pada kurikulum yang digunakan.
25
Dahliani. loc. cit.
7
Hasyim sudah mengenal huruf hijaiyah dengan baik ا (alif) sampai ي (ya)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1) Banyak kasus di masyarakat yang mengalami buta huruf al-Qur’an.
2) Banyaknya umat Islam yang belum lancar membaca al-Qur’an.
3) Orang tua yang lebih mementingkan pembelajaran umum daripada
al-Qur’an.
4) Metodologi pembelajaran yang digunakan cenderung tradisional dan
monoton.
8
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah yang telah peneliti uraikan di atas, maka secara
umum penelitian ini mengungkapkan:
a. Bagaimana strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak usia
dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim Tangerang?
b. Apa saja faktor pendukung strategi pembelajaran membaca al-Qur’an
pada anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim
Tangerang?
c. Apa saja faktor penghambat strategi pembelajaran membaca al-Qur’an
pada anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim
Tangerang?
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis
1) Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi gambaran dan acuan
sejauh mana pelaksanaan strategi pembelajaran membaca
al-Qur’an bagi pendidikan anak usia dini.
2) Bagi tenaga pendidik & kependidikan, diharapkan guru dapat lebih
mengetahui secara tepat, bertambah wawasan, lebih memahami
strategi pembelajaran yang menyenangkan serta berorientasi pada
kebutuhan anak usia dini untuk mendukung tujuan lembaga juga
mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini.
b. Manfaat Teoritis
1) Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan strategi pembelajaran paling efektif dalam
membaca al-Qur’an pada anak usia dini.
2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan literatur
penelitian yang akan datang dengan masalah yang sejenis.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Strategi Pembelajaran
1
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi
Anak Usia Dini TK/RA & Anak Kelas Awal SD/MI Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2011), h. 83.
2
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik
Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012), h. 131.
11
3
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana,
2013), h. 19.
4
Lefudin, Belajar dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi
Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish,
2017), Cet. 2, h. 13.
5
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), Cet. 4,
h. 4.
6
Mohammad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di Tingkat
Pendidikan Dasar, (Jakarta: PT. Rajagraindo Persada, 2016), Cet. 2, h. 2.
7
Emzir dan Sam M. Chan, Isu-Isu Kritis Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 74.
12
8
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2001), h. 44.
9
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), h. 14.
10
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany. loc. cit.
13
11
Yatim Riyanto, op. cit., h. 136-138.
15
12
Muhammad Andi Setiawan, Belajar dan Pembelajaran, (Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2017), h. 117-121.
17
13
Yatim Riyanto, op. cit., h. 141-142.
18
2. Membaca Al-Qur’an
a. Definisi Membaca
Menurut Steinberg dalam Jurnal Eka Guswarni, membaca dini
ialah membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak
prasekolah. Program ini menumpukkan perhatian pada perkataan-
perkataan utuh, bermakna dalam konteks pribadi anak-anak dan
bahan-bahan yang diberikan melalui permainan dan kegiatan-kegiatan
yang menarik sebagai perantara pembelajaran.15
Membaca dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “baca”
yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ucapan lafadz bahasa
lisan menurut aturan-aturan tertentu. Pada dasarnya membaca meliputi
beberapa aspek, yaitu: Kegiatan visual yang melibatkan mata sebagai
indera, kegiatan yang terorganisir dan sistematis, sesuatu yang abstrak
(teoritis) namun bermakna, sesuatu yang berkaitan dengan bahasa dan
masyarakat tertentu.16
Tzu dalam Susanto mengatakan bahwa membaca adalah
menerjemahkan simbol (huruf) ke dalam suara yang dikombinasi
dengan kata-kata.17 Sejalan dengan pendapat sebelumnya, menurut
14
Nurlaeni dan Yenti Juniarti, Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan
Bahasa pada Anak Usia Dini Usia 4-6 Tahun, Jurnal Pelita PAUD, 2017, h. 55.
14
Eka Guswarni, Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Anak Melalui Permainan
Kartu Gambar Di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Agam, Jurnal Pesona PAUD,Vol.1, No.1.
h. 5.
15
Srijatun, Implementasi Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an Dengan Metode Iqro Pada
Anak Usia Dini Di RA Perwanida Slawi Kabupaten Tegal, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 11, No.
1, 2017, h. 28.
16
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai
Aspeknya, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2011), Cet. I, h. 84.
19
17
Yuliani Wulandari, Upaya Meningkatkan Minat Baca Tulis al-Qur’an Pada Anak Usia
Dini Di Taman Kanak-Kanak Islam al-Azhar 15 Surabaya, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 6, No. 2,
2017.
18
Erna Ikawati, Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini, Logaritma,
Vol. I, No.02, 2013, h. 6.
19
Ahmad Susanto. loc. cit.
20
c. Komponen Membaca
Adapun komponen dalam keterampilan membaca menurut Henry
Guntur Tarigan dalam Erna Ikawati, yaitu:
1) Pengenalan terhadap aksara-aksara serta tanda-tanda baca.
2) Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur
linguistik yang formal.
3) Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna.22
d. Definisi al-Qur’an
Ibrahim Eldeeb berpendapat, “al-Qur’an adalah firman Allah
Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dengan lafadz dan
maknanya yang membacanya dijadikan sebagai ibadah dan membuat
umat manusia tidak mampu menandingi satu surah yang terpendek
sekali pun dari padanya”.23
Sedangkan menurut pendapat Sa’dulloh, “al-Qur’an adalah obat
yang paling mujarab untuk mengobati manusia yang tersiksa hati
nuraninya, memperbaiki kerusakan akhlak dan moral manusia, dimana
sudah tidak ada lagi pelindung dari kejatuhannya ke jurang
kehinaan”.24
21
Erisa Kurniati, Perkembangan Bahasa Pada Anak dalam Psikologi Serta Implikasinya
dalam Pembelajaran, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol.17, No.3, 2017, h.49.
22
Erna Ikawati, Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini, Logaritma,
Vol. I, No.02, 2013, h. 6.
20
Ibrahim Eldeeb, Be A Living Qur’an, (Ciputat, Lentera Hati, 2009), Cet. I, h. 118.
21
Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2008), h. 9-10.
21
22
Rini Astuti, Peningkatan Kemampuan Membaca al-Qur’an Pada Anak Attention
Deficit Disorder Melalui Metode Al-Barqy Berbasis Applied Behavior Analysis, Jurnal
Pendidikan Usia Dini, Vol. 7, 2013, h. 353.
23
Ibid.
24
Ibid.
22
28
Sri Maharani. Izzati, Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an Anak Usia Dini, Jurnal
Pendidikan Tambusai, 2020, h. 1291.
23
5) Mampu menulisnya.29
29
Muhammad Dony. dkk, Implemenasi Meode Pembelajaran al-Qur’an Bagi Santri Usia
Tamyiz di Kuttab Al-Fatih Bantarjati Bogor, Prosiding Al Hidayah Pendidikan Agama Islam, h.
182.
30
Sabariah, Pembelajaran al-Qur’an Anak Usia Dini di Taud Kuttab Rumah Qur’an Kota
Malang, Skripsi, 2019, h. 24.
24
31
Muhammad Aman Ma’mun, Kajian Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an, Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 4, No. 1, 2018, h. 58.
32
Badrut Tamami, Pelatihan Membaca Al-Qur’an Yang Baik Dan Benar Melalui Metode
Qira’ati, Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks, 2016, h. 30.
25
33
Yulyawati, Implementasi Metode At-Tibyan Dalam Pembelajaran Membaca al-Qur`an
Untuk Anak Usia Dini, Skripsi, 2016, h. 5-6.
34
Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017) h. 1.
35
Ibid., h, 1.
36
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
26
37
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT.
Indeks, 2010), Cet. VII, h. Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,
(Jakarta: PT. Indeks, 2010), Cet. VII, h. 6.
27
38
Alucyana, Pembelajaran Al-Quran Untuk Anak Usia Dini dengan Metode Muyassar
Pembelajaran al-Quran Untuk Anak Usia Dini dengan Metode Muyassar, Proceedings of The 2nd
Annual Conference on Islamic Early Childhood Education, 2017, h. 39-40.
39
Soifanah. dkk, Efektivitas Brain Based Learning Terhadap Kemampuan Membaca
Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun, Jurnal Kumara Cendekia Vol.8 No.3, 2020, h. 269.
40
Ahmad Susanto, op. cit., h. 87.
41
Sri Maharani. Izzati, op. cit., h. 1654.
42
Sri Maharani. Izzati, op. cit., h. 1292.
29
43
Christina, Mengajar Membaca Itu Mudah, (Yogyakarta: CV Alaf Media, 2019), h. 3.1.
31
44
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 90-91.
32
45
Nuraeni, Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini, Jurnal Pengkajian Ilmu Dan
Pembelajaran Matematika Dan Ipa, Vol. 2, No. 2, h. 149-150.
46
Mahin Mufti, Strategi Pembelajaran Al-Qur’an Dalam Meningkatkan Kemampuan
Baca Al-Qur’an, Skripsi, 2015, h. 14-15.
33
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa.
Adapun faktor eksternal menurut Slameto dalam Aquami, secara
umum terdiri dari dua macam, yakni lingkungan sosial (guru,
teman bermain, kurikulum sekolah dan lingkungan masyarakat),
selanjutnya adalah lingkungan non sosial (gedung sekolah, letak
geografis rumah siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar). Semua ini dipandang turut menentukan kemampuan
membaca al-Qur’an. Misalnya rumah yang sempit dan berantakan
atau perkampungan yang terlalu padat penduduk serta tidak
memiliki sarana belajar, hal ini akan membuat siswa malas belajar
dan akhirnya berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam
membaca al-Qur’an.47
47
Aquami, Korelasi antara Kemampuan Membaca al-Qur’an dengan Keterampilan
Menulis Huruf Arab pada Mata Pelajaran al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Quraniah 8
Palembang, JIP: Jurnal Ilmiah PGMI, Vol. 3 Nomor 1, 2017, h. 81-82.
35
2) Faktor Penghambat
Faktor penghambat merupakan yang menjadi masalah atau
menghambat berkembangnya keterampilan membaca al-Qur’an pada
anak. Faktor ini diantaranya yaitu:
a. Faktor siswa
Siswa Keadaan siswa serta latar belakang yang bermacam-macam
dan dapat mempengaruhi proses belajar mengajar, hal ini
dikarenakan oleh faktor intern dan ekstern yaitu faktor yang
berasal dari diri siswa sendiri dan berasal dari orang lain.
b. Faktor Guru
Kurangnya masukan motivasi dari guru, sehingga terkadang siswa
merasa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. dicermati
guru guna mengetahui pola tingkah laku siswa.49
48
Risah Arijani, Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan Media
Snader Game, Jurnal Pendidikan Anak, Vol. II, 2013, h. 323-324.
49
Lia Susilawati, Pembelajaran Membaca al-Qur’an di SMA 4 Rejang Lebong, Skripsi,
2018, h. 21.
36
hanya pada satu atau dua faktor saja, namun harus diteliti komponen
atau faktor mana saja yang pengaruhnya kurang baik.
METODOLOGI PENELITIAN
B. Latar Penelitian
C. Metode Penelitian
1
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), Cet. 31, h. 6.
40
a. Observasi
Tabel 3.2
Kisi-kisi Observasi
No Komponen Objek Observasi Aspek Pengamatan
1 Place Sekolah TK Islam Keadaan fisik sekolah,
(tempat) TAUD SaQu Ibnu sarana prasarana, dan
Hasyim Tangerang keadaan ruang
lingkup sekolah.
Ruang kelas saat Kondisi ruang kelas dan
pembelajaran sarana prasarana
membaca al-Qur’an pembelajaran
dikelas.
2 Actor Kepala Sekolah, Sikap dan kebiasaan-
(pelaku) Guru Sentra al- kebiasaan yang dilakukan di
Qur’an, dan dalam kelas maupun luar
Siswa. kelas yang berkaitan dengan
program pembelajaran
2
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya,
(Jakarta: PT. Grasindo, 2010), h. 122.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2012), Cet. 12, h. 227.
42
membaca al-Qur’an.
3 Activity Aktivitas KBM Proses KBM
(kegiatan) membaca al-
Qur’andi kelas.
Aktivitas di luar Jenis kegiatan, tujuan yang
kelas yang berkaitan ingin dicapai dalam
dengan program kegiatan.
membaca al-Qur’an.
b. Wawancara
4
Ibid., h. 231.
5
Ibrahim, Metode Penelitian Kualitatif, (Pontianak: 2015), h. 92.
43
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Wawancara Strategi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an
di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim
c. Studi Dokumentasi
c) Keadaan Guru
d) Keadaan Anak
2 Dokumentasi
Pembelajaran Membaca
al-Qur’an
3 Dokumentasi Pendukung
6
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana, 2017), Cet. 4, h. 391.
7
Sugiyono, op. cit., h. 240.
46
8
Lexy Moleong,op. cit., h. 131-331.
48
F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Miles dan Huberman dalam Sugiyono mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.10
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
Dalam penelitian ini setelah peneliti menganalisa seluruh data yang
tersedia baik dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, peneliti
melakukan reduksi data untuk memilah dari semua data yang ditemukan
kemudian peneliti mengambil hanya hal-hal yang sesuai dengan
penelitian. Reduksi data dalam penelitian ini penulis lakukan selama
proses penelitian.
2. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini dapat berbentuk uraian singkat,
bagan, hubungan kategori, flowchart dan sejenisnya. Miles and Huberman
dalam Sugiyono menyatakan bahwa the most frequent form of display
data for qualitative research data in the past has been narrative text.
Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah teks yang bersifat kualitatif.
9
Ibid.,h. 134.
10
Sugiyono, op. cit., h. 246.
49
3. Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif Miles and Huberman
adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal
didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan kredibel.11
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Instrumen ini disusun berdasarkan teori implementasi pembelajaran dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran menurut Slameto sebagai berikut:
Teknik
Fokus Sub Fokus Indikator
Pengumpulan
Strategi Persiapan Perumusan tujuan pengajaran. Wawancara,
Pembelajaran Pembelajaran Dokumentasi
Pengembangan alat evaluasi. Wawancara,
Dokumentasi
Analisis tugas belajar dan Wawancara,
identifikasi kemampuan siswa. Observasi,
Dokumentasi
Penyusunan strategi Wawancara,
pembelajaran. Dokumentasi
Pelaksanaan Komponen guru Wawancara,
Kegiatan Observasi,
Pembelajaran Dokumentasi
Komponen peserta didik Wawancara,
Observasi,
Dokumentasi
Komponen tujuan Wawancara,
Observasi,
Dokumentasi
Komponen bahan Wawancara,
pembelajaran Observasi,
Dokumentasi
11
Ibid., h. 246-257.
50
Bagian ini menjelaskan tentang profil sekolah, visi dan misi, data guru dan
siswa, serta keadaan sarana dan prasarana.
a. Profil Sekolah
TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim berdiri sejak tahun 2018. TK
ini terletak di Jl. Masjid Albaidho No. 54 Kp. Dukuh RT 02/03
Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang. Pembentukan
lembaga ini diprakarsai oleh beberapa ahli pendidikan dan pemuka
agama yang dikoordinasikan di Yayasan Ibnu Hasyim.
TK ini berdiri untuk memenuhi kebutuhan sistem pendidikan yang
berkualitas, kritis, mandiri, dan kreatif yang didasarkan pada al-Qur’an
dan sunah. Selain itu, TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim memiliki
pandangan terkait pentingnya perkembangan moral agama pada anak
sejak usia dini terlebih kemampuan membaca al-Qur’an pada anak. Juga
52
1
Guide Book TK Isam TAUD SaQu Ibnu Hasyim, (Jakarta: Dokumen 1, 2017), h. 3.
53
2
Ibid, h. 3.
54
e. Informasi Partisipan
Dalam penelitian ini partisipan sebanyak 5 orang yang terdiri dari
1kepala sekolah, 1 koordinator sentra, 1 guru sentra dan 2orang wali
55
B. Pembahasan
Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil
penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu
mendeskripsikan bagaimana strategi pembelajaran membaca al-Qur’an pada
anak usia dini serta faktor pendukung dan penghambat strategi pembelajaran
membaca al-Qur’an pada anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu
Hasyim Tangerang.
Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pembelajaran
membaca al-Qur’an pada anak usia dini peneliti akan memaparkan hasil
penelitian yang mudah dibaca dan dimengerti, maka peneliti membagi
pembahasan menjadi 2 bagian, sesuai dengan tema yang dibahas oleh
partisipan, bagian 1 yaitu mengenai strategi pembelajaran membaca al-Qur’an
yang digunakan meliputi: a) Persiapan pembelajaran, b) Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, c) Evaluasi hasil program pembelajaran, d) Perbaikan program
kegiatan pembelajaran, dan bagian 2 meliputi: a) Faktor pendukung, b) Faktor
penghambat pembelajaran.
57
3
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
4
KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).
5
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
58
6
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
7
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
8
KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).
59
1) Komponen Guru
Pada pelaksanaannya, guru memberikan pembelajaran dengan
bervariasi yang ditujukan kepada anak murid agar bisa berkembang
sesuai dengan kemampuannya. Informasi tersebut peneliti dapatkan
berdasarkan pernyataan KSA sebagai berikut:
Guru memberikan pembelajaran melalui bermain, bercerita,
tanya jawab, bermain peran. Selain itu menggunakan berbagai
kegiatan yang mendukung seperti mewarnai hijaiyah, membuat
kolase hijaiyah. Kemudian menggunakan media yang mendukung
seperti puzzle hijaiyah, lauhah, flashcard dan sebagainya. Sebisa
mungkin guru menggunakan strategi yang menyenangkan dalam
pembelajarannya.9
9
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
60
10
Catatan Lapangan 1, (Tangerang: 3 Februari 2020).
11
Catatan Lapangan 5, (Tangerang: 12 Februari 2020).
61
3) Komponen Tujuan
Pembelajaran mempunyai sebuah tujuan yang dijadikan
landasan dalam menentukan strategi, materi, media, dan evaluasi.
Guru harus memiliki tujuan agar kegiatan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik. Informasi tersebut peneliti dapatkan
berdasarkan pernyataan koordinator (KSA), guru sentra (GSA)
sebagai berikut:
Sebagaimana dikemukakan oleh KSA sebagai berikut:
Yaaa.. saya dan sekolah mempunyai tujuan dalam pembelajaran
ini, anak bisa mengenal huruf hijaiyah malah kalau bisa anak
sampai bisa membaca al-Qur’an. Makanya sekolah mempunyai
12
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
13
Catatan Lapangan 3, (Tangerang: 13 Februari 2020).
62
14
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
15
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
16
Catatan Lapangan 3, (Tangerang: 13 Februari 2020).
63
17
KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).
64
Gambar 4.5 Buku tibyan qiroah, anak mendengarkan huruf hijaiyah dan
murotal menggunakan earphone, media menjahit huruf hijaiyah, bermain puzzle
hijaiyah
18
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
65
5) Komponen Metode
19
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
20
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
66
21
Catatan Lapangan 3, (Tangerang: 6 Februari 2020).
22
Catatan Lapangan 4, (Tangerang: 11 Februari 2020).
67
23
Catatan Lapangan 4, (Tangerang: 11 Februari 2020).
24
Catatan Lapangan 5, (Tangerang: 12 Februari 2020).
68
Gambar 4.11 Anak diberikan reward oleh guru berupa bintang ketika
mengikuti kegiatan dengan tertib
25
Catatan Lapangan 3, (Tangerang: 6 Februari 2020).
69
26
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
27
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
70
28
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
29
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
30
KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).
72
31
Catatan Lapangan 7, (Tangerang: 28 Februari 2020).
32
Catatan Lapangan 10, (Tangerang: 20 Maret 2020).
73
33
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
34
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
35
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
74
36
WSO, Catatan Wawancara 4, (Tangerang: 20 Februari 2020).
37
Catatan Lapangan 9, (Tangerang: 13 Maret 2020).
38
KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).
75
39
WSA, Catatan Wawancara 3, (Tangerang: 14 Februari 2020).
40
Catatan Lapangan 6, (Tangerang: 14 Februari 2020).
76
41
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
42
Catatan Lapangan 8, (Tangerang: 2 Maret 2020).
77
43
WSO, Catatan Wawancara 4, (Tangerang: 20 Februari 2020).
44
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
45
Catatan Lapangan 4, (Tangerang: 11 Februari 2020).
78
3. Kurikulum
Kurikulum merupakan serangkaian rancangan perencanan
pembelajaran yang disusun sebagai acuan pembelajaran yang
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam hal
ini, TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim menggambarkan bahwa
46
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
47
KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).
79
48
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
49
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
50
WSA, Catatan Wawancara 3, (Tangerang: 14 Februari 2020).
80
51
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
52
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
53
WSA, Catatan Wawancara 3, (Tangerang: 14 Februari 2020).
81
54
WSO, Catatan Wawancara 4, (Tangerang: 20 Februari 2020).
55
Catatan Lapangan 6, (Tangerang: 14 Februari 2020).
82
56
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
57
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
83
oleh anak, selain itu di sentra ini anak juga diperdengarkan syair
asmaul husna melalui speaker.58
58
Catatan Lapangan 8, (Tangerang: 2 Maret 2020).
59
WSA, Catatan Wawancara 3, (Tangerang: 14 Februari 2020).
84
60
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
61
KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).
85
62
KSA, Catatan Wawancara 2, (Tangerang: 11 Februari 2020).
63
Catatan Lapangan 7, (Tangerang: 28 Februari 2020).
64
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
86
65
Catatan Lapangan 2, (Tangerang: 5 Februari 2020).
66
KSR, Catatan Wawancara 5, (Tangerang: 18 Februari 2020).
67
GSA, Catatan Wawancara 1, (Tangerang: 4 Februari 2020).
87
68
Catatan Lapangan 6, (Tangerang: 14 Februari 2020).
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Strategi Pembelajaran Membaca
al-Qur’an pada Anak Usia Dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim” dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Strategi pembelajaran membaca al-Qur’an di TK Islam TAUD SaQu Ibnu
Hasyim meliputi: a) Persiapan pembelajaran berupa penyusunan tujuan
pembelajaran, membuat perencanaan semester, merancang bahan ajar
mingguan dan rencana kegiatan harian yang difokuskan pada keterampilan
pembelajaran membaca al-Qur’an anak usia dini. b) Pelaksanaan strategi
pada pembelajaran membaca al-Qur’an yang mengacu pada sperangkat
komponen agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran. Adapun komponen
strategi pembelajaran diantaranya guru, peserta didik, tujuan pembelajaran,
bahan pembelajaran, metode yang digunakan, dan sarana prasarana.
c) Evaluasi hasil program pembelajaran melalui laporan kegiatan harian,
review materi mingguan, panggung tahfizh, dan ujian lisan. d) Perbaikan
program kegiatan pembelajaran berupa mengikutsertakan guru pada
pelatihan rutin, mengadakan pelatihan pembelajaran buku tibyan bagi
orang tua, dan menerapkan home visit.
b. Faktor pendukung yang mempengaruhi strategi pembelajaran membaca
al-Qur’an pada anak usia dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim
Tangerang berupa faktor internal dan eksternal sebagai berikut:
Faktor internal yang mendukung strategi pembelajaran yaitu: Psikologis
anak (pemberian motivasi pada anak yang berupa pujian, reward, serta
menceritakan kisah teladan).
Adapun faktor eksternal yang mendukung strategi pembelajaran sebagai
berikut:
89
B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian mencakup empat hal, yaitu berimplikasi atas
bidang keilmuan, implikasi pada penelitian selanjutnya, implikasi pada
kebijakan yang ada, dan implikasi pada praktek. Implikasi atas bidang
keilmuan berhubungan dengan kontribusi hasil penelitian bagi perkembangan
ilmu pendidikan tentang kemampuan anak membaca al-Qur’an dengan
menekankan pada strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
membaca al-Qur’an pada anak yang saat ini masih banyak digunakan guru dan
90
C. Saran
Berdasarkan penelitian ini mengenai “Strategi Pembelajaran Membaca
al-Qur’an pada Anak Usia Dini di TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim”,
maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Bagi Lembaga
Hendaknya lembaga memberikan kuantitas guru yang seimbang
dengan jumlah murid agar dapat mendapat hasil pembelajaran yang
maksimal. Selain itu, lembaga hendaknya selalu mengawasi dan
kerjasama dengan pendidik agar mutu pembelajaran lebih meningkat.
2. Bagi Guru
Guru perlu meningkatkan lagi kualitas untuk memberikan strategi
pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif dan sesuai perkembangan usia
anak sehingga nantinya anak akan semakin antusias dengan
pembelajaran yang diberikan. Sebelum pembelajaran guru melakukan
91
Referensi Buku:
Ahmad,Imam. Hadis-Hadis Imam Ahmad. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Al-Qur’an Cordoba. Bandung: Cordoba, 2015.
Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik
Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Kelas Awal SD/MI Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Prenada Media Group, 2011.
Athor. Sidqi Jamil, Shohih Bukori, Beyrout: Daar El Fiker.
Christina. Mengajar Membaca Itu Mudah. Yogyakarta: CV Alaf Media, 2019.
Eldeeb, Ibrahim. Be A Living Qur’an. Ciputat, Lentera Hati, 2009.
Emzir dan Chan,Sam. Isu-Isu Kritis Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah.
Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Fadlilah, Muhammad. Khorida, Lilif. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini:
Konsep & Aplikasinya dalam PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Ibrahim. Metode Penelitian Kualitatif. Pontianak, 2015.
Lefudin. Belajar dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model Pembelajaran,
Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode
Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish, 2017.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.
Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013.
Nashiruddin, Muhammad. Shahih Al-Targhib Wa At-Tarhib. Jakarta: Pustaka
Sahifa, 2008.
Nawawi, Imam. Shahih Riyadhush Shalihin. Jakarta: Pustaka Azzam, 2003.
Raco, J.R.Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya.
Jakarta: PT. Grasindo, 2010.
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi
Guru/Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan
Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani, 2008.
93
Referensi Jurnal:
Alucyana. Pembelajaran Al-Quran Untuk Anak Usia Dini dengan Metode
Muyassar. Proceedings of The 2nd Annual Conference on Islamic Early
Childhood Education, 2017.
Aquami. Korelasi antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Keterampilan
Menulis Huruf Arab pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah Quraniah 8 Palembang. JIP: Jurnal Ilmiah PGMI. Vol. 3
Nomor 1, 2017.
Arijani, Risah. Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Menggunakan
Media Snader Game. Jurnal Pendidikan Anak. Vol. II, 2013.
Astuti, Rini. Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran Pada Anak Attention
Deficit Disorder Melalui Metode Al-Barqy Berbasis Applied Behavior
Analysis. Jurnal Pendidikan Usia Dini. Vol. 7, 2013.
Dahliani. Mengembangkan Minat Hafalan Al-Qur’an Pada Anak Usia Dini
Melalui Metode One Day One Ayat. Prosiding Seminar Nasional Tahunan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Vol. 1, No. 1, 2017.
Giftia, Gina. Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Huruf Al-Qur’an Melalui
Metode Tamam Pada Mahasiswa Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan
Gunung Djati Bandung. Vol. VIII, No. 1, 2014.
Gusman. Analisis Faktor Penyebab Kurangnya Kemampuan Siswa Dalam Baca
Tulis Al-Qur’an Di Mtsn Kedurang Bengkulu Selatan. al-Bahtsu,Vol. 2, No.
2, 2017.
Guswarni, Eka. Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Anak Melalui
Permainan Kartu Gambar Di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Agam.
Jurnal Pesona PAUD. Vol.1, No.1.
Hanifah. Peran Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur’an Siswa
di SMP Islam Al-Ikhlas. Skripsi, 2011.
Hidayat, Bahril. Pembelajaran Al-Qur’an Pada Anak Usia Dini Menurut Psikologi
Agama dan Neurosains. Ejournal.uin-suka.ac.id. Vol. 2, 2017.
Ikawati, Erna. Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia Dini.
Logaritma. Vol. I, No.02, 2013.
95
Referensi Dokumen:
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang
Pendidikan Agama Dan Pendidikan Keagamaan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Referensi Online:
Admin4, Buta Aksara Alquran, 2018, (https://www.uinjkt.ac.id/id/buta-aksara-
alquran/), diakses pada tgl 26 Oktober 2018 pukul 10.00 WIB.
Republika.co.id, 60 Persen Muslim Buta Huruf Al-Qur’an, 2016,
(https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam nusantara/16/03/05/
o3jh3z301 -60-persen-muslim -buta-huruf- alquran), diakses pada tgl 26
Oktober 2018 pukul 10.00 WIB.
Republika.co.id, Tingkat Buta Huruf Al-quran Masih Tinggi Ini Komentar
Kemenag, 2014, (https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/14/11/12/newoae-tingkat-buta huruf-alquran-masih-tinggi-ini-
komentar-kemenag), diakses pada tgl 26 Oktober 2018 pukul 10.20 WIB.
97
LAMPIRAN
2. LAMPIRAN HASIL PENGUMPULAN DATA
2.1 CATATAN WAWANCARA (CW)
2.1.1 Catatan Wawancara 1
HASIL WAWANCARA
DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM
Untuk strategi ini sebenarnya masih ada kaitannya dengan metode yang
digunakan. Strategi yang biasa kami gunakan dimulai dengan klasikal, jadi
mereka dikelompokkan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan membaca
al-Qur’an mereka masing-masing. Untuk klasikal biasanya kami lakukan per
kelas dan ada guru khusus yang paham metode membaca al-Qur’an yang
digunakan di kelas itu. Dalam pembelajarannya guru menerangkan materi
baru yang ada lalu semua anak mengikuti. Kemudian untuk sorogannya
dilakukan setiap pagi sebelum masuk kelas. Biasanya guru memanggil anak
secara bergiliran, guru menyimak bacaan al-Qur’an anak agar bisa mengoreksi
101
Tentu ada, salah satunya guru sentra yang mengajarkan al-Qur’an mengikuti
pelatihan selama 3 bulan di pesantren Wadi Mubarak. Adapun jadwal
upgrading rutin di sekolah untuk menambah wawasan guru dilaksanakan
setiap bulan.
11. Apakah faktor yang mendukung serta menghambat dalam pembelajaran
membaca al-Qur’an?
Faktor yang mendukung itu, kalau orang tua dan pihak sekolah sama-sama
paham dan mau mengerti tugas yang diberikan sekolah pada orang tua, seperti
misalnya setiap hari tugas guru sentra itu memberikan laporan secara tertulis
pada orang tua dan orang tua wajib memberikan feedback berupa laporan
kegiatan muroja’ah anak di rumah pada guru. Kendalanya ada beberapa
orang tua yang belum menjalankan beberapa tugas yang diberikan sekolah
sehingga hal tersebut cukup berpengaruh terhadap kemampuan membaca al-
Qur’an anak. Sedangkan waktu belajar anak di sekolah dengan waktu di
rumah, lebih banyak waktu anak di rumah maka dari itu kami menugaskan
pada orang tua untuk mengulang materi yang sudah kami ajarkan di sekolah.
Kita juga ada kendala tentang guru yang terbatas yang punya kapabilitas untuk
mengajarkan al-Qur’an sesuai dengan metode tibyan yang ada, jadi anak-anak
kurang dapat pembelajaran yang optimal. Lalu anak-anak yang memang
rumahnya jauh jadi mereka kadang telat dan ngga kebagian waktu buat tibyan
qiroah pagi.
12. Bagaimana cara mengatasi faktor penghambat tersebut?
Kami megingatkan setiap hari dengan memberikan tugas pada orang tua untuk
membuat laporan kegiatan pengulangan anak di rumah baik secara tertulis di
buku penghubung atau tertulis di grup whatsapp, atau laporan berbentuk video
atau rekaman suara anak. Kemudian setiap hari jum’at kami juga mengadakan
pertemuan bagi seluruh orang tua untuk belajar materi yang disampaikan guru
di sekolah agar orang tua lebih mudah mengulang materi pembelajaran di
rumah. Untuk mengatasi keterlambatan anak kami membuat reward berupa
bintang merah khusus buat anak-anak yang disiplin datang pagi, mereka jadi
semangat berangkat sekolah dan tidak mau telat. Dan mengatasi guru sentra
103
Mengetahui,
HASIL WAWANCARA
DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM
Mengetahui
Dzulkarnain, S.Kom
108
HASIL WAWANCARA
DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM
Umi Ara
109
HASIL WAWANCARA
DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM
HASIL WAWANCARA
DI TK ISLAM TAUD SAQU IBNU HASYIM
Mengetahui,
Guru yang bertugas piket pada hari ini (senin) datang lebih awal dari guru lainnya.
Pagi itu jam 07.00-07.30 guru menanti kedatangan anak-anak berdiri di depan gerbang dan
menyalami anak-anak dengan ramah dan sopan. Tak terkecuali kepada pengantar pun
disalaminya dengan senyum ramah dan sopan sambil memberi salam dengan ucapan
Assalamu’alaikum. Anak-anak didampingi dan diberi arahan untuk membuka sepatu
didahului dengan kaki kiri kemudian menyimpan sepatu di rak yang telah disediakan. Anak-
anak diarahkan bagaimana adab masuk kelas yaitu mengucapkan salam, masuk kelas
menggunakan kaki kanan, dan salim dengan guru yang ada di kelas.
Kegiatan anak selanjutnya guru mempersilahkan anak untuk meletakkan bekal makan
dan minum pada meja yang disediakan, kemudian mengumpulkan buku penghubung pada
guru yang bertugas dan meletakkan tas kedalam loker masing-masing. Anak-anak juga
menyerahkan buku tibyan qiroah pada guru sentra Diniyah dan al-Qur’an. Anak-anak
diperkenankan bermain bebas hingga jam 08.00 sambil menunggu giliran untuk membaca
buku tibyan qiroah.
Jam 08.00-08.15 anak-anak diminta berbaris didepan sebelum masuk kelas, pada saat
berbaris anak melakukan kegiatan fisik motorik sederhana. Dalam mengenalkan anak-anak
huruf hijaiyah pada anak guru menggunakan media papan tulis mini, anak juga dipersilahkan
menulis huruf hijaiyah di papan tulis tersebut. Kemudian guru mengajarkan syair huruful
hija sesuai dengan hijaiyah yang ada di papan tulis mini dan anak mengikuti bersama. Guru
memberikan tambahan syair asmaul husna pada anak dengan cara guru mengucapkan secara
langsung dan anak-anak mengikuti, lalu mereka diperkenankan masuk kelas sesuai adabnya
yaitu mengucap salam, menggunakakan kaki kanan, salim dengan guru di kelas.
115
Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum
dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar
dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru
juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh
menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Sekitar pukul 08.25-08.40 guru melakuakan
kegiatan story reading 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga. Jam 08.40-09.00 anak-
anak diminta untuk berwudhu dan sholat duha berjama’ah dilanjut dengan membaca do’a dari
al-Qur’an / dzikir setelah shalat.
Catatan:
Penyambutan guru di pagi hari memberikan semangat dan memotivasi anak untuk
percaya dan merasa aman karena saat kedatangan ada penyambutan sebagai pengganti
pengantar. Orang tua/pengantar hanya diperbolehkan mengantar hingga halaman dan tidak
diperkenankan berada di lingkungan sekolah untuk membantu mendukung kemandirian anak.
Melepaskan sepatu sesuai tuntunan Nabi Muhammad merupakan salah satu bentuk
pembiasaan sesuai anjuran Islam. Saat berbaris sebelum masuk kelas anak-anak dikenalkan
huruf hijaiyah menggunakan flashcard sehingga memudahkan anak untuk mengetahui huruf
hiijaiyah terlebih lagi guru juga mengajarkan anak syair huruful hija jadi anak dapat dengan
mudah mengingat huruf juga cara melafalkan hurufnya. Hari ini banyak anak yang datang
terlambat sehingga tidak mendapat giliran untuk membaca buku tibyan qiroah karena
kehabisan waktu.
116
Sekitar jam 08.15-08.30 semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk
minum dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum
belajar dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak
lupa guru juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak
boleh menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Setelah itu, guru mengenalkan huruf
hijaiyah sambil bercerita pada anak dengan menggunakan bantuan boneka tangan dan
flashcard. Kemudian dilanjutkan dengan melakuakan kegiatan story reading 10 Sahabat
Nabi yang Dijamin Masuk Surga.
Jam 08.40-09.30 anak-anak diminta bersiap-siap untuk melaksanakan olahraga. Hari
ini mereka menggunakan lapangan yang lokasinya tidak jauh dari sekolah. Saat berbaris
sebelum pergi ke lapangan anak-anak membaca do’a keluar rumah dan saat anak berjalan
menuju lapangan guru memberikan instruksi pada anak untuk mengucapkan syair huruful
hija.
Selesai olahraga pada jam 09.30-10.00 waktunya anak-anak makan dan bermain
bebas. Sebelum makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan
dan minum. Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan
minum sesuai anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan
untuk membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat
makan dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.
Sekitar pukul 10.00 anak-anak kembali masuk sentra masing-masing. Kegiatan
setelah istirahat merupakan salah satu kegiatan inti di sentra Diniyah & al-Qur’an.
Pembelajaran di sentra ini, guru memberikan materi tahajji basmallah dan huruf hijaiyah
dengan cara memberi contoh ke anak kemudian anak mengikuti bersama. Masing-masing
117
anak juga diberikan kesempatan untuk maju kedepan tahajji sendiri. Kemudian anak diberi
kesempatan memilih kegiatan yang sudah disediakan. Anak-anak juga melakukan kegiatan
yang berkaitan dengan pengenalan membaca al-Qur’an secara mandiri hingga tuntas, setelah
itu, anak-anak diperbolehkan untuk bergantian bermain alat permainan. Adapun macam-
macam kegiatan belajar yaitu, menjahit huruf hijaiyah, bermain puzzle hijaiyah, kolase
hijaiyah. Pukul 11.30 permainan sentra selesai, guru meminta anak bertanggung jawab
merapikan mainannya.
Pukul 11.45 guru memimpin kegiatan akhir dengan membaca do’a penutup majelis,
do’a keluar rumah dan do’a naik kendaraan. Guru juga melakukan kegiatan recalling
pembelajaran setiap hari tidak hanya itu guru juga memberikan semangat dan motivasi pada
anak agar selalu semangat dalam membaca al-Qur’an. Sebelum pulang guru memberikan
reward berupa bintang ungu bagi anak yang mengikuti kegiatan di sentra Diniyah dan al-
Qur’an dengan tertib.
Catatan:
Kegiatan pembelajaran hari ini dimulai tepat waktu namun masih terdapat beberapa
siswa yang tidak sempat mendapat giliran membaca buku tibyan qiroah karena waktu telah
habis. Anak mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru membimbing bacaan al-Qur’an
anak dengan selalu memberikan motivasi positif agar mencintai al-Qur’an. Untuk ziyadah
(penambahan materi) bacaan al-Qur’an guru menggunakan berbagai media dalam
pelasanaanya seperti flashcard, alat menjahit hijaiyah, puzzle, juga bola-bola kertas untuk
kolase sederhana. Hari ini banyak anak yang mendapatkan bintang ungu karena tertib
mengikuti kegiatan di sentra al-Qur’an.
118
Pagi itu jam 07.30 anak-anak datang ke sekolah seperti biasa dengan mengucapkan
salam serta disambut oleh guru piket yang berjaga di depan. Anak-anak didampingi dan
diberi arahan untuk membuka sepatu didahului dengan kaki kiri kemudian menyimpan sepatu
di rak yang telah disediakan. Anak-anak diarahkan bagaimana adab masuk kelas yaitu
mengucapkan salam, masuk kelas menggunakan kaki kanan, dan salim dengan guru yang ada
di kelas.
Selanjutnya anak meletakkan bekal makan dan minum pada meja yang disediakan,
dan mengumpulkan buku penghubung pada guru yang bertugas serta meletakkan tas ke
dalam loker. Setiap pagi anak-anak dibiasakan untuk menyerahkan buku tibyan qiroah pada
guru sentra Diniyah dan al-Qur’an. Anak-anak diperkenankan bermain bebas hingga jam
08.00 sambil menunggu giliran untuk membaca buku tibyan qiroah.
Jam 08.00-08.15 guru memimpin barisan di depan sebelum masuk kelas, pada saat
berbaris anak melakukan kegiatan fisik sederhana. Guru memperkenalkan anak harokat pada
huruf hijaiyah menggunakan flashcard. Anak-anak juga menyebutkan 10 sahabat Nabi yang
dijamin masuk surga dilanjutkan dengan muroja’ah syair huruful hija.
Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum
dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar
dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru
juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh
menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Sekitar pukul 08.25-08.40 guru melakuakan
kegiatan story reading 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga. Jam 08.40-09.00 anak-
119
anak diminta untuk berwudhu dan sholat duha berjama’ah dilanjut dengan guru
menambahkan bacaan dzikir dari al-Qur’an pada anak setelah shalat.
Selesai sholat duha sekitar jam 09.00 guru menambah materi syair huruful hija anak
dengan menggunakan buku tibyan tamhidi. Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dalam
memperkuat penjelasan mengenai siroh nabawiyah (silsilah keturunan Nabi) menggunakan
bahasa arab. Guru mengenalkan harokat pada anak dengan menggunakan lembar kerja. Saat
semua anak mengerjakan lembar kerja, ibu guru memanggil satu persatu anak bergiliran
untuk belajar tahajji (mengeja huruf disertai tanda baca) surat Al-Fatihah ayat 1 juga
beberapa huruf hijaiyah yang ditulis sambung menggunakan lauhah.
Pada jam 09.30-10.00 waktunya anak-anak makan dan bermain bebas. Sebelum
makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan dan minum.
Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan minum sesuai
anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan untuk
membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat makan
dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.
Kegiatan akhir pembelajaran pukul 11.45 guru memimpin kegiatan akhir dengan
membaca do’a penutup majelis, do’a keluar rumah dan do’a naik kendaraan. Guru juga
melakukan kegiatan recalling pembelajaran setiap hari tidak hanya itu guru juga memberikan
semangat dan motivasi pada anak agar selalu semangat dalam membaca al-Qur’an. Sebelum
pulang guru memberikan reward berupa bintang ungu bagi anak yang mengikuti kegiatan di
sentra Diniyah dan al-Qur’an dengan tertib.
Catatan:
Kegiatan pembelajaran dimulai tepat waktu dan berjalan dengan tertib. Namun hari ini
ada anak yang tidak mendapat giliran membaca buku tibyan qiroah karena sedang tidak
mood. Semua anak mendapatkan bintang merah karena datang tepat waktu, dan hampir
seluruh anak mendapatkan bintang kuning dan ungu karena tertib mengikuti aturan
permainan. Media yang digunakan dalam membimbing bacaan al-Qur’an anak, yaitu
membaca menggunakan buku tibyan qiroah, buku tibyan tarbiyah, lembar kerja dan beberapa
alat peraga edukatif pendukung seperti flashcard hijaiyah, lauhah.
120
Tempat : Kelas
Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Februari 2020
Waktu : 07.30-10.00
Fokus Penelitian : Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Pembuka di
Kelas
Pagi itu jam 07.30 anak-anak datang ke sekolah seperti biasa dengan mengucapkan
salam serta disambut oleh guru piket yang berjaga di depan. Anak-anak didampingi dan
diberi arahan untuk membuka sepatu didahului dengan kaki kiri kemudian menyimpan sepatu
di rak yang telah disediakan. Anak-anak diarahkan bagaimana adab masuk kelas yaitu
mengucapkan salam, masuk kelas menggunakan kaki kanan, dan salim dengan guru yang ada
di kelas.
Selanjutnya anak meletakkan bekal makan dan minum pada meja yang disediakan,
dan mengumpulkan buku penghubung pada guru yang bertugas serta meletakkan tas kedalam
loker. Anak-anak juga menyerahkan buku tibyan qiroah pada guru sentra Diniyah dan al-
Qur’an. Anak-anak diperkenankan bermain bebas hingga jam 08.00 sambil menunggu giliran
untuk membaca buku tibyan qiroah.
Jam 08.00-08.15 guru memimpin barisan didepan sebelum masuk kelas, pada saat
berbaris anak melakukan kegiatan fisik sederhana. Anak-anak juga diperkenalkan huruf
hijaiyah melalui flashcard, tidak hanya itu guru juga membaca syair huruful hija sesuai buku
tibyan tamhidi kemudian anak-anak mengikuti syair yang dibacakan. Pada hari ini guru
melakukan ziyadah hadist pada anak dengan cara guru mengucapkan secara langsung dan
anak-anak mengikuti berulang, lalu mereka kembali diingatkan adab masuk kelas.
Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum
dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar
dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru
juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh
menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Guru menjelaskan pembahasan materi aqidah
121
“untuk apa Allah menciptakan manusia”. Guru juga melakuakan kegiatan story reading 10
Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga.
Selanjutnya pukul 08.40 anak-anak masuk ke sentra. Di dalam sentra Diniyah & al-
Qur’an guru dan anak membahas peraturan sentra, kemudian anak-anak diperkenalkan huruf
hijaiyah melalui buku tibyan tamhidi beserta pengucapan syair huruful hija. Anak-anak
sangat antusias menirukan syair huruful hija yang guru sebutkan menggunakan buku tamhidi.
Ketika mengucapkan syair huruful hija anak-anak juga mengetahui secara langsung huruf
hijaiyah dan juga sekaligus memperbaiki cara membacanya. Kemudian guru memberikan
kesempatan pada anak dengan memilih kegiatan di sentra seperti mengerjakan lembar kerja
huruf hijaiyah yang ada dibuku tamhidi dan kolase hijaiyah.
Pada jam 09.30-10.00 waktunya anak-anak makan dan bermain bebas. Sebelum
makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan dan minum.
Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan minum sesuai
anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan untuk
membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat makan
dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.
Guru juga melakukan kegiatan recalling pembelajaran setiap hari tidak hanya itu guru
juga memberikan semangat dan motivasi pada anak agar selalu semangat dalam membaca al-
Qur’an. Sebelum pulang guru memberikan reward berupa bintang ungu bagi anak yang
mengikuti kegiatan di sentra Diniyah dan al-Qur’an dengan tertib.
Catatan:
Kegiatan pembelajaran dimulai tepat waktu dan berjalan dengan tertib. Namun masih
terdapat beberapa siswa yang tidak sempat mendapat giliran membaca buku tibyan qiroah
karena waktu telah habis. Anak mulai mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru
membimbing bacaan al-Qur’an anak dengan selalu memberikan motivasi positif untuk anak.
Media yang digunakan dalam membimbing bacaan al-Qur’an anak, yaitu membaca
menggunakan buku tibyan qiroah, buku tibyan tamhidi, kemudian menggunakan speaker.
Untuk ziyadah (penambahan materi) bacaan al-Qur’an guru menggunakan cara talqin. Hari
ini banyak anak yang mendapatkan reward berupa bintang merah karena datang tepat waktu,
ada juga anak yang mendapatkan bintang kuning karena memiliki akhlak yang baik, serta
beberapa anak mendapatkan bintang ungu karena mengikuti kegiatan sentra al-Qur’an
dengan tertib.
122
ﺠﮭﺭ ﻮﻋﺪ
Jika dieja menggunakan metode ini menjadi,
ﺠ – ﮭ – ﺠﮭ – ﺭ = ﺠﮭﺭ
ﻮ – ﻋ – ﻮﻋ – ﺪ = ﻮﻋﺪ = ﺠﮭﺭ ﻮﻋﺪ
Banyak hal yang kemudian muncul dibenak peneliti, tentang bagaimana cara mengajarkan ke
anak sehingga bisa dengan lancar mengeja atau mengikuti pembelajaran tersebut dengan
baik. Setelah sebelumnya peneliti mengetahui bahwa ustadzah yang mengajarkan metode
tersebut adalah orang-orang yang telah mengikuti pelatihan selama beberapa bulan dan juga
berkompeten. Guru selalu memberikan motivasi pada anak dan sabar mengajarkannya.
123
Guru pada jam 07.00-07.30 menanti kedatangan anak-anak berdiri di depan gerbang
dan menyalami anak-anak dengan ramah dan sopan. Anak-anak didampingi dan diberi arahan
untuk membuka sepatu didahului dengan kaki kiri kemudian menyimpan sepatu di rak yang
telah disediakan. Anak-anak diarahkan bagaimana adab masuk kelas yaitu mengucapkan
salam, masuk kelas menggunakan kaki kanan, dan salim dengan guru yang ada di kelas.
Selanjutnya anak meletakkan bekal makan dan minum pada meja yang disediakan,
dan mengumpulkan buku penghubung pada guru yang bertugas serta meletakkan tas kedalam
loker. Anak-anak juga menyerahkan buku tibyan qiroah pada guru sentra Diniyah dan al-
Qur’an. Anak-anak diperkenankan bermain bebas hingga jam 08.00 sambil menunggu giliran
untuk membaca buku tibyan qiroah.
Jam 08.00-08.15 anak-anak berbaris sebelum masuk kelas. Pada saat berbaris anak
melakukan kegiatan fisik sederhana juga muroja’ah materi yang sudah diajarkan pekan ini
seperti asmaul husna, hadist, aqidah, syair huruful hija, siroh. Anak diingatkan kembali adab
masuk kelas.
Pada hari jum’at di waktu yang bersamaan dengan kegiatan anak yaitu jam 08.00-
10.00 orang tua dan guru sentra al-Qur’an mengadakan pertemuan untuk membahas materi
yang akan di ajarkan minggu depan dan mengkomunikasikan tugas orang tua di rumah.
Mereka juga saling berbagi pengalaman bagaimana cara mengajarkan anaknya di rumah.
Guru memberikan tugas pembelajaran kepada orangtua untuk di rumah dengan anak agar
dapat membantu pembelajaran guru di sekolah dengan mudah. Kemudian guru meminta
orangtua untuk berbagi informasi dalam mengajarkan anaknya di rumah agar tidak adanya
perbedaan dalam melakukan pembelajaran di sekolah
124
Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum
dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar
dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru
juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh
menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Sekitar pukul 08.25-08.40 guru melakuakan
kegiatan story reading 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga. Jam 08.40-09.00 anak-
anak diminta untuk berwudhu dan sholat duha berjama’ah dilanjut dengan membaca dzikir
dari al-Qur’an setelah shalat lalu memasukkan uang ke dalam kotak infaq.
Selanjutnya jam 09.00-09.30 waktunya anak-anak makan dan bermain bebas.
Sebelum makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan dan
minum. Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan minum
sesuai anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan untuk
membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat makan
dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.
Sekitar pukul 09.30 anak-anak kembali masuk kelas. Khusus pada hari Jum’at
kegiatan pembelajaran semua anak adalah muroja’ah bersama secara klasikal dan bermain,
guru memberikan kesempatan pada anak untuk memilih permainan yang ada seperti ada anak
yang memilih bermain balok dan guru memberikan earphone untuk membantu anak tersebut
sebelum setoran murajaah ke guru. Beberapa anak di dalam kelas juga bermain bola huruf
hijaiyah, guru meminta anak mencari huruf hijaiyah yang ada di bola.
Catatan:
Saat kegiatan pertemuan rutin orang tua berlangsung, anak-anak kurang terkondisikan
dan kurang efektif karena tidak ada guru sentra al-Qur’an yang mendampingi pembelajaran di
kelas yang ada hanya guru sentra umum saja, sedangkan hari Jum’at itu di khususkan untuk
muroja’ah pembelajaran al-Qur’an yang sudah diajarkan sebelumnya.
.
125
Jam 08.00-08.15 anak-anak berbaris sebelum masuk kelas. Pada saat berbaris anak
melakukan kegiatan fisik sederhana juga muroja’ah materi yang sudah diajarkan pekan ini
seperti asmaul husna, hadist, aqidah, syair huruful hija, siroh. Anak diingatkan kembali adab
masuk kelas.
Pada hari jum’at di waktu yang bersamaan dengan kegiatan anak yaitu jam 08.00-
10.00 orang tua dan guru sentra al-Qur’an mengadakan pertemuan untuk membahas materi
yang akan di ajarkan minggu depan dan mengkomunikasikan tugas orang tua di rumah.
Mereka juga saling berbagi pengalaman bagaimana cara mengajarkan anaknya di rumah.
Guru memberikan tugas pembelajaran kepada orangtua untuk di rumah dengan anak agar
dapat membantu pembelajaran guru di sekolah dengan mudah. Kemudian guru meminta
orangtua untuk berbagi informasi dalam mengajarkan anaknya di rumah agar tidak adanya
perbedaan dalam melakukan pembelajaran di sekolah.
Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum
dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar
dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru
juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh
menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Sekitar pukul 08.25-08.40 guru melakuakan
kegiatan story reading 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga. Jam 08.40-09.00 anak-
anak diminta untuk berwudhu dan sholat duha berjama’ah dilanjut dengan membaca dzikir
dari al-Qur’an setelah shalat lalu memasukkan uang ke dalam kotak infaq.
Selanjutnya jam 09.00-09.30 waktunya anak-anak makan dan bermain bebas.
Sebelum makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan dan
126
minum. Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan minum
sesuai anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan untuk
membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat makan
dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.
Sekitar pukul 09.30 anak-anak kembali masuk kelas. Khusus pada hari Jum’at
kegiatan pembelajaran semua anak adalah muroja’ah bersama secara klasikal dan bermain,
guru memberikan kesempatan pada anak untuk memilih permainan yang ada seperti ada anak
yang memilih bermain balok dan guru memberikan earphone untuk membantu anak tersebut
sebelum melakukan murajaah mingguan ke guru. Beberapa anak di dalam kelas juga bermain
bola huruf hijaiyah, guru meminta anak mencari huruf hijaiyah yang ada di bola.
Catatan:
Saat kegiatan rutin yang diadakan sekolah sebagai salah satu bentuk kerjasama antara
orangtua dan guru, ada beberapa orang tua yang belum bisa datang dalam kegiatan tersebut.
Hal itu cukup memberikan dampak pada kegiatan anak di rumah sehingga mempengaruhi
peningkatan pada pembelajaran anak.
Pada hari ini guru juga melakukan agenda home visit yang dilaksanakan setelah
semua kegiatan belajar mengajar selesai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberitahu
perkembangan anak di sekolah kepada orang tua, mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi
anak belajar dirumah. Sehingga guru dan orang tua dapat saling bekerja sama untuk
meningkatkan perkembangan anak.
127
Pagi itu jam 07.30 anak-anak datang ke sekolah satu persatu dengan mengucapkan
salam serta disambut oleh guru piket yang berjaga di depan. Anak-anak didampingi dan
diberi arahan untuk membuka sepatu didahului dengan kaki kiri kemudian menyimpan sepatu
di rak yang telah disediakan. Anak-anak diarahkan bagaimana adab masuk kelas yaitu
mengucapkan salam, masuk kelas menggunakan kaki kanan, dan salim dengan guru yang ada
di kelas.
Kegiatan anak selanjutnya meletakkan bekal makan dan minum pada meja yang
disediakan, kemudian mengumpulkan buku penghubung pada guru yang bertugas dan
meletakkan tas kedalam loker masing-masing. Anak-anak juga menyerahkan buku tibyan
qiroah pada guru sentra Diniyah dan al-Qur’an. Anak-anak diperkenankan bermain bebas
hingga jam 08.00 sambil menunggu giliran untuk membaca buku tibyan qiroah.
Jam 08.00-08.15 anak-anak diminta berbaris didepan sebelum masuk kelas, pada saat
berbaris anak melakukan kegiatan fisik motorik sederhana. Anak-anak juga dikenalkan huruf
hijaiyah menggunakan flashcard disertai dengan membaca syair huruful hija sesuai buku
tibyan tamhidi. Guru memberikan tambahan syair asmaul husna pada anak dengan cara guru
mengucapkan secara langsung dan anak-anak mengikuti, lalu mereka diperkenankan masuk
kelas sesuai adabnya.
Setelah masuk kelas, semua anak-anak kelas KB, A dan B diberi waktu untuk minum
dan dilanjutkan dengan kegiatan jurnal pagi bersama yaitu membaca do’a sebelum belajar
dan adzkar sobah. Pada kegiatan ini anak-anak diminta duduk melingkar dan tidak lupa guru
juga mengingatkan jika posisi duduk antara anak perempuan dan laki-laki tidak boleh
menempel/bersentuhan karena bukan mahram. Sekitar pukul 08.25-08.40 guru melakuakan
128
kegiatan story reading 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga. Jam 08.40-09.00 anak-
anak diminta untuk berwudhu dan sholat duha berjama’ah dilanjut dengan membaca do’a dari
Al-Qur’an/ dzikir setelah shalat.
Selesai sholat duha, jam 09.00 anak-anak diminta masuk ke sentra masing-masing.
Dalam sentra Diniyah & al-Qur’an guru dan anak membahas peraturan sentra, selanjutnya
anak-anak diperkenalkan huruf hijaiyah melalui kolase huruf hijaiyah yang masing-masing
anak buat, selain itu di sentra ini anak-anak juga diperdengarkan syair asmaul husna melalui
speaker.
Pada jam 09.30-10.00 waktunya anak-anak makan dan bermain bebas. Sebelum
makan anak-anak dibiasakan untuk antri cuci tangan lalu mengambil makan dan minum.
Setelah itu, anak-anak dipersilahkan duduk dan diingatkan adab makan dan minum sesuai
anjuran Rasulullah. Pada saat kegiatan makan guru juga selalu mengingatkan untuk
membuang sampah pada tempatnya dan bertanggung jawab merapikan kembali alat makan
dan botol minumnya, jika sudah anak-anak diperkenankan untuk bermain bebas.
Sekitar pukul 10.00 anak-anak kembali masuk sentra masing-masing. Kegiatan
setelah istirahat merupakan salah satu kegiatan inti di sentra Diniyah & al-Qur’an.
Pembelajaran di sentra ini anak dan guru kembali membahas peraturan bermain, kemudian
anak diberi kesempatan memilih kegiatan yang sudah disediakan dan melakukan kegiatan
yang berkaitan dengan pengenalan membaca al-Qur’an secara mandiri hingga tuntas, setelah
itu anak-anak boleh bergantian alat bermain. Pukul 11.30 permainan sentra selesai, guru
meminta anak bertanggung jawab merapikan mainannya.
Selanjutnya guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab juga talqin dalam
mengajarkan materi pembelajaran membaca al-Qur’an pada anak. Selama kurang lebih 15
menit anak-anak belajar tahajji (mengeja huruf disertai tanda baca) surat Al-Fatihah juga
beberapa huruf hijaiyah yang ditulis sambung.
Pukul 11.45 guru memimpin kegiatan akhir dengan membaca do’a penutup majelis,
do’a keluar rumah dan do’a naik kendaraan. Guru juga melakukan kegiatan recalling
pembelajaran setiap hari tidak hanya itu guru juga memberikan semangat dan motivasi pada
anak agar selalu semangat dalam membaca al-Qur’an. Sebelum pulang guru memberikan
reward berupa bintang ungu bagi anak yang mengikuti kegiatan di sentra Diniyah dan al-
Qur’an dengan tertib.
129
Catatan:
Kegiatan pembelajaran hari ini dimulai tepat waktu dan hampir semua siswa
mendapatkan reward bintang merah karena datang tepat waktu. Hari ini juga banyak anak
yang mendapatkan reward bintang ungu karena mereka mau mengikuti kegiatan sentra al-
Qur’an dengan tertib. Beberapa anak belum mengikuti pembelajaran dengan baik, tetapi guru
selalu membimbing bacaan al-Qur’an anak dan selalu memberikan motivasi positif bagi anak.
Media yang digunakan dalam membimbing bacaan al-Qur’an anak, yaitu membaca
menggunakan buku tibyan qiroah, dan beberapa alat peraga edukatif pendukung seperti
flashcard hijaiyah, jahit huruf hijaiyah, menyusun pola hijaiyah, menyusun puzzle hijaiyah
juga membuat kolase huruf hijaiyah kemudian menggunakan speaker. Untuk ziyadah
(penambahan materi) bacaan al-Qur’an guru menggunakan cara talqin, robt, tahajji bacaan
al-Qur’an.
130
Jam 07.00-07.30 guru menanti kedatangan anak-anak berdiri di depan gerbang dan
menyalami anak-anak dengan ramah dan sopan. Jam 08.00-08.15 anak-anak berbaris sebelum
masuk kelas. Pada saat berbaris anak melakukan kegiatan fisik sederhana juga muroja’ah
materi yang sudah diajarkan pekan ini seperti asmaul husna, hadist, aqidah, syair huruful
hija, siroh.
Pada hari jum’at di waktu yang bersamaan dengan kegiatan anak yaitu jam 08.00-
10.00 orang tua dan guru sentra al-Qur’an mengadakan pertemuan untuk membahas materi
yang akan di ajarkan minggu depan dan mengkomunikasikan tugas orang tua di rumah.
Mereka juga saling berbagi pengalaman bagaimana cara mengajarkan anaknya di rumah. Saat
kegiatan pertemuan rutin orang tua berlangsung, anak-anak kurang terkondisikan dan kurang
efektif karena tidak ada guru sentra al-Qur’an yang mendampingi pembelajaran di kelas yang
ada hanya guru sentra umum saja, sedangkan hari Jum’at itu di khususkan untuk muroja’ah
pembelajaran al-Qur’an yang sudah diajarkan sebelumnya.
Pada hari ini juga diadakan evaluasi setiap pekan yaitu, melalui simulasi panggung
tahfidzh. Simulasi panggung tahfidzh merupakan salah satu bentuk evaluasi pembelajaran
secara terbuka, karena melatih anak secara langsung untuk berani di depan seluruh teman-
teman dan guru.
131
Jam 07.00-07.30 guru menanti kedatangan anak-anak berdiri di depan gerbang dan
menyalami anak-anak dengan ramah dan sopan. Jam 08.00-08.15 anak-anak berbaris sebelum
masuk kelas. Pada saat berbaris anak melakukan kegiatan fisik sederhana juga muroja’ah
materi yang sudah diajarkan pekan ini seperti asmaul husna, hadist, aqidah, syair huruful
hija, siroh sebagai persiapan untuk panggung tahfidzh.
Pada hari ini diadakan evaluasi setiap tiga bulan yaitu, melalui panggung tahfidzh.
Panggung tahfidzh merupakan salah satu bentuk evaluasi pembelajaran secara terbuka,
karena di nilai secara langsung oleh penguji dan dapat dilihat langsung oleh orang tua.
Bersamaan dengan kegiatan panggung tahfidzh, guru juga memberikan hasil laporan
perkembangan anak secara tertulis
2.3 Kurikulum Program Semester (Prosem)
2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
ْ َ أا ِ ًا ِ اَ َ َخ
َااََّة َ َم ْن َ َ َ إِلَهَ إَِّ اا: ر وؿ اا
Hadist
“Barang siapa yang mengucapkan kalimat lailahaillah dengan bersungguh-
sungguh maka akan masuk surga”
.ك الُ ُشور ِ وبِك َُو, وبِك ََنيا, اللَهم بِك ًأبح ا وبِك َمسيػ ا
َ َو ْلي,ت
ُ ْ َ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ
Dzikir Pagi
ِ ِ
َ ْاحلمي ا َ لَهَ َا اُ َو ْ َياُ ألَ َ ِري
ك ُ اللملك ا َو
ُ أبَ َح
ْ ََأبَحَا َوا
ْ
َوُه َو عل ُك ِ َ ٍ َ ِييػََر,ِاحلم ُيا
ْ ُك َوله
ُ لَهُ لَهُ اا ْل
Do’a memohon dimudahkan urusannya :
رب ا اام ا
Do’a
ِ ِ ِ
َف ِريْػ:نص ْر ناَ عل ال َقو ْ] ِـ اؿ ْ َِربػََا ا ْغف ْر لََا ُ ُنو بػََأ َوا ْ َرا فَػَأ ِىف َْم ِر َف َوَب
ُ ْت ْ َيا َمَأ َوا
Tahfidz Menyesuaikan anak
Asmaul
... و الظاهر البا طن
Husna
Tamhidi فِ ِيه ابْػتَ َي الْ َو ْ ُي َو َ ا ْا- ْي َغا ٌرغاٌ ُر ِ َرا ْا
ٌْ َغ: غ – غْي
Mengucapkan kalimat tahlil :
ْ َ أا ِ ًا ِ اَ َ َخ
َااََّة َ َم ْن َ َ َ إِلَهَ إَِّ اا: ر وؿ اا
Hadist
“Barang siapa yang mengucapkan kalimat lailahaillah dengan bersungguh-
sungguh maka akan masuk surga”
.ك الُ ُشور ِ وبِك َُو, وبِك ََنيا, اللَهم بِك ًأبح ا وبِك َمسيػ ا
َ َو ْلي,ت
ُ ْ َ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ
Dzikir Pagi
ِ ِ
َ ْاحلمي ا َ لَهَ َا اُ َو ْ َياُ ألَ َ ِري
ك ُ اللملك ا َو
ُ أبَ َح
ْ ََأبَحَا َوا
ْ
َوُه َو عل ُك ِ َ ٍ َ ِييػََر,ِاحلم ُيا
ْ ُك َوله
ُ لَهُ لَهُ اا ْل
Do’a memohon dimudahkan urusannya :
رب ا اام ا
Do’a
ِ ِ ِ
َف ِريْػ:نص ْر ناَ عل ال َقو ْ] ِـ اؿ ْ َِربػََا ا ْغف ْر لََا ُ ُنو بػََأ َوا ْ َرا فَػَأ ِىف َْم ِر َف َوَب
ُ ْت ْ َيا َمَأ َوا
Tahfidz Menyesuaikan anak
Asmaul
... و الظاهر البا طن
Husna
َُك َما َ َمَر نَا اا َو َر ُ و لُه َكْي َ نػَ ْعبُ ُي اا تَػ َعا َؿ
Aqidah
“Bagaimana cara kita menyembah Allah ? Sebagaimana perintah Allah dan Rasul
SAW”
Tibyan Tibyan qiro’ah
Siroh Story reading Abdurrahman bin Auf
Tahajji Al Fatihah: 1
BAHAN AJAR GURU SENTRA DINIYAH DAN AL-QUR’AN
Senin–Jum’at 17-21 Februari 2020/ Minggu Ke-3
TK Islam TAUD SaQu Ibnu Hasyim
اب ِ
Tamhidi ْ َب ْاأل َْرب
اب – َْهلَ َك ُه ْم َر ُّل
ْ َأ َح
ْ ُ فَااٌفي ٌ لَه: فاا
ْ –ؼ
Mengucapkan kalimat tahlil :
ْ َ أا ِ ًا ِ اَ َ َخ
َااََّة َ َم ْن َ َ َ إِلَهَ إَِّ اا: ر وؿ اا
Hadist
“Barang siapa yang mengucapkan kalimat lailahaillah dengan bersungguh-
sungguh maka akan masuk surga”
.ك الُ ُشور ِ وبِك َُو, وبِك ََنيا, اللَهم بِك ًأبح ا وبِك َمسيػ ا
َ َو ْلي,ت
ُ ْ َ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ
Dzikir Pagi
ِ ِ
َ ْاحلمي ا َ لَهَ َا اُ َو ْ َياُ ألَ َ ِري
ك ُ اللملك ا َو
ُ أبَ َح
ْ ََأبَحَا َوا
ْ
َوُه َو عل ُك ِ َ ٍ َ ِييػََر,ِاحلم ُيا
ْ ُك َوله
ُ لَهُ لَهُ اا ْل
Do’a memohon dimudahkan urusannya :
رب ا اام ا
Do’a
ِ ِ ِ
َف ِريْػ:نص ْر ناَ عل ال َقو ْ] ِـ اؿ ْ َِربػََا ا ْغف ْر لََا ُ ُنو بػََأ َوا ْ َرا فَػَأ ِىف َْم ِر َف َوَب
ُ ْت ْ َيا َمَأ َوا
Tahfidz Menyesuaikan anak
Asmaul
... و الظاهر البا طن
Husna
ْ َ أا ِ ًا ِ اَ َ َخ
َااََّة َ َم ْن َ َ َ إِلَهَ إَِّ اا: ر وؿ اا
Hadist
“Barang siapa yang mengucapkan kalimat lailahaillah dengan bersungguh-
sungguh maka akan masuk surga”
.ك الُ ُشور ِ وبِك َُو, وبِك ََنيا, اللَهم بِك ًأبح ا وبِك َمسيػ ا
َ َو ْلي,ت
ُ ْ َ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ
Dzikir Pagi
ِ ِ
َ ْاحلمي ا َ لَهَ َا اُ َو ْ َياُ ألَ َ ِري
ك ُ اللملك ا َو
ُ أبَ َح
ْ ََأبَحَا َوا
ْ
َوُه َو عل ُك ِ َ ٍ َ ِييػََر,ِاحلم ُيا
ْ ُك َوله
ُ لَهُ لَهُ اا ْل
Do’a memohon dimudahkan urusannya :
رب ا اام ا
Do’a
ِ ِ ِ
َف ِريْػ:نص ْر ناَ عل ال َقو ْ] ِـ اؿ ْ َِربػََا ا ْغف ْر لََا ُ ُنو بػََأ َوا ْ َرا فَػَأ ِىف َْم ِر َف َوَب
ُ ْت ْ َيا َمَأ َوا
Tahfidz Menyesuaikan anak
Asmaul
... و الظاهر البا طن
Husna
.ك الُ ُشور ِ وبِك َُو, وبِك ََنيا, اللَهم بِك ًأبح ا وبِك َمسيػ ا
َ َو ْلي,ت
ُ ْ َ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ
Dzikir Pagi
ِ ِ
َ ْاحلمي ا َ لَهَ َا اُ َو ْ َياُ ألَ َ ِري
ك ُ اللملك ا َو
ُ أبَ َح
ْ ََأبَحَا َوا
ْ
َوُه َو عل ُك ِ َ ٍ َ ِييػََر,ِاحلم ُيا
ْ ُك َوله
ُ لَهُ لَهُ اا ْل
Do’a memohon perlindungan dari azab neraka :
رب ا اام ا
Do’a
ِ ِ ِ
َف ِريْػ:نص ْر ناَ عل ال َقو ْ] ِـ اؿ ْ َِربػََا ا ْغف ْر لََا ُ ُنو بػََأ َوا ْ َرا فَػَأ ِىف َْم ِر َف َوَب
ُ ْت ْ َيا َمَأ َوا
Tahfidz Menyesuaikan anak
Asmaul
... و الظاهر البا طن
Husna
.ك الُ ُشور ِ وبِك َُو, وبِك ََنيا, اللَهم بِك ًأبح ا وبِك َمسيػ ا
َ َو ْلي,ت
ُ ْ َ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ
Dzikir Pagi
ِ ِ
َ ْاحلمي ا َ لَهَ َا اُ َو ْ َياُ ألَ َ ِري
ك ُ اللملك ا َو
ُ أبَ َح
ْ ََأبَحَا َوا
ْ
َوُه َو عل ُك ِ َ ٍ َ ِييػََر,ِاحلم ُيا
ْ ُك َوله
ُ لَهُ لَهُ اا ْل
Do’a memohon perlindungan dari azab neraka :
رب ا اام ا
Do’a
ِ ِ ِ
َف ِريْػ:نص ْر ناَ عل ال َقو ْ] ِـ اؿ ْ َِربػََا ا ْغف ْر لََا ُ ُنو بػََأ َوا ْ َرا فَػَأ ِىف َْم ِر َف َوَب
ُ ْت ْ َيا َمَأ َوا
Tahfidz Menyesuaikan anak
Asmaul
... و الظاهر البا طن
Husna
Kelompok / Usia : A (4-5 tahun) Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Syahadat
Hari, Tanggal : Senin, 3 Februari 2020 Sub-Sub Tema : Jenis Syahadat
KD : (1.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6) (3.10, 4.10)
(2.6, 2.7) (3.15, 4.15)
Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak) 15’ Guru Anak
1. Pembiasaan tibyan qiro’at Buku tibyan
2. Berbaris, gerak dan syair tamhidi ع, pembahasan tema qiro’at
Flascard, papan
(kosa-kata arab/inggris sesuai tema)
tulis
Kelompok / Usia : A (4-5 tahun) Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Syahadat
Hari, Tanggal : Rabu, 5 Februari 2020 Sub-Sub Tema : Waktu Mengucapkan Kalimat Syahadat
KD : (1.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6) (3.10, 4.10)
(2.6, 2.7) (3.15, 4.15)
Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak) 15’ Guru Anak
1. Pembiasaan tibyan qiro’at Buku tibyan qiro’at
2. Berbaris, gerak dan syair tamhidi ع, pembahasan tema Flascard, papan
tulis
(kosa-kata arab/inggris sesuai tema)
15’ Buku siroh
Materi Pagi
1. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi
2. Story telling Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi
yang dijamin masuk surga)
3. Pembahasan tema: mengamati/ meceritakan tentang
waktu mengucapkan kalimat syahadat yaitu waktu shalat
(mengamati) 60’
4. Menanyakan “kapan waktu mengucapkan syahadat?”
(menanya)
5. Bernyanyi (syair) rukun Islam
6. Praktek sholat berjama’ah.
(menalar)
Kegiatan Sentra Diniyah dan al-Qur’an : 60’
Inti 1. Aqidah
اىل َخلَ َقَا لَِػ ْعبُ َياُ َو َ نُ ْش ِرَؾ بِِه َ ئًا ِ
َ ل َما ذَا َخلَ َقَا ااُ تَػ َع
Guru Buku tibyan
tarbiyah
“Untuk Apa Allah Menciptakan kita? Allah
menciptakan kita untuk beribadah”
2. Mengenalkan huruf hijaiyyah Boneka Tangan
Guru Flash Card
3. Permainan mencari huruf hijaiyyah Anak Piring
HVS
Balok
4. Tahajji Al-Fatihah: 1 Lauhah/Papan tulis
5. Tahajji hijaiyah
Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan. 30’ Adab Makan Rasulullah bekal
2. Berdo’a bersama sebelum makan. air minum
3. Makan bersama. sabun, tisu, air
4. Berdo’a sesudah makan.
Penutup 1. Bertanya 15’ Guru Anak
2. Bernyanyi/ Syair.
3. Recalling.
4. Berdo’a pulang.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) Semester 2
TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG Bulan Ke 2
TAHUN AJARAN 2019/2020 Minggu Ke 1
SENTRA BAHAN ALAM Hari Ke 4
C. KEGIATAN BELAJAR
Alat/ Media/
Kegiatan Belajar Waktu Sumber Bahan
Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak) 15’ Guru Anak
1. Pembiasaan tibyan qiro’at Buku tibyan
2. Berbaris, gerak dan syair tamhidi ع, pembahasan tema qiro’at
Flascard, papan
(kosa-kata arab/inggris sesuai tema)
tulis
15’
Materi Pagi
Buku siroh
1. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi
2. Story telling Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi
yang dijamin masuk surga)
3. Wudhu dan Sholat dhuha berjama’ah
4. Pembahasan tema: mengamati/ meceritakan tentang
waktu mengucapkan kalimat syahadat yaitu meninggal 60’
(mengamati)
5. Menanyakan “kapan waktu mengucapkan syahadat?”
(menanya)
6. Bernyanyi (syair) rukun Islam
7. Praktek sholat berjama’ah.
(menalar)
Kegiatan Sentra Diniyah dan al-Qur’an : 60’
Inti 1. Aqidah
اىل َخلَ َقَا لَِػ ْعبُ َياُ َو َ نُ ْش ِرَؾ بِِه َ ئًاز ِ
َ ل َما َذا َخلَ َقَا ااُ تَػ َع
Guru
Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan. 30’ Adab Makan Rasulullah Bekal
2. Berdo’a bersama sebelum makan. air minum
3. Makan bersama. sabun, tisu, air
4. Berdo’a sesudah makan.
Penutup 5. Bertanya 15’ Guru Anak
6. Bernyanyi/ Syair.
7. Recalling.
8. Berdo’a pulang.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) Semester 2
TAUD SAQU IBNU HASYIM TANGERANG Bulan Ke 2
TAHUN AJARAN 2019/2020 Minggu Ke 2
SENTRA PERSIAPAN Hari Ke 2
Kelompok / Usia : A (4-5 tahun) Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Shalat
Hari, Tanggal : Selasa, 11 Februari 2020 Sub-Sub Tema : Mengenalkan Shalat Wajib
KD : (1.1, 4.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6)
(3.10, 4.10) (2.6, 2.7) (3.15, 4.15)
Alat/ Media/
Kegiatan Belajar Waktu Sumber Bahan
Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak) 15’ Guru Anak
1. Pembiasaan tibyan qiro’at Buku tibyan
2. Muroja’ah syair huruful hijja qiro’at
3. Ziyadah hadits Flascard, papan
tulis
Materi Pagi 15’
4. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi Buku siroh
5. Story telling Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi yang
dijamin masuk surga)
6. Pembahasan tema: mengamati/ meceritakan tentang
jumlah rakaat shalat wajib (mengamati)
7. Menanyakan “Berapa jumlah raka’at dalam shalat?”
(menanya) 60’
8. Bernyanyi (syair) raka’at shalat
Istirahat 1. Mengantri untuk cuci tangan. 30’ Adab Makan Rasulullah Bekal
2. Berdo’a bersama sebelum makan. air minum
3. Makan bersama.
sabun, tisu, air
4. Berdo’a sesudah makan.
Kegiatan Sentra Persiapan : 60’
Inti 1. Menempel nama sendiri di sajadah flannel Anak Flannel
(mencoba) Lem fox
2. ………………. (menghubungkan) Anak
3. Aqidah
اىل َخلَ َقَا لَِػ ْعبُ َياُ َو َ نُ ْش ِرَؾ بِِه َ ئًاز ِ
َ ل َما ذَا َخلَ َقَا ااُ تَػ َع
Guru Buku tibyan
tarbiyah
“Untuk Apa Allah Menciptakan kita? Allah
menciptakan kita untuk beribadah”
(mengkomunikasikan)
Kelompok / Usia : A (4-5 tahun) Tema/ Sub Tema : Rukun Islam/ Shalat
Hari, Tanggal : Rabu, 12 Februari 2020 Sub-Sub Tema : Mengenal Shalat Wajib
KD : (1.1, 4.1) (3.3, 4.3) (2.2, 3.6, 4.6)
(3.10, 4.10) (2.6, 2.7) (3.15, 4.15)
Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak) 15’ Guru Anak
1. Pembiasaan tibyan qiro’at Buku tibyan qiro’at
2. Berbaris, gerak dan syair tamhidi غmenggunakan Flascard
flashcard
15’
Materi Pagi
Buku tibyan tarbiyah
3. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi
Buku siroh
4. Story telling Abdurrahman bin Auf (10 sahabat nabi yang
dijamin masuk surga)
5. Pembahasan tema: mengamati/ menceritakan tentang
waktu shalat wajib
6. Menanyakan “kapan saja waktu shalat wajib?” 60’
7. Bernyanyi (syair) waktu shalat
Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak) 15’ Guru Anak
1. Pembiasaan tibyan qiro’at Buku tibyan qiro’at
2. Berbaris, gerak dan syair Flashcard
3. Muroja’ah syair huruful hija ………alif-ghain
Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak) 15’ Guru Anak
1. Pembiasaan tibyan qiro’at Buku tibyan qiro’at
2. Berbaris, gerak dan syair Flashcard
3. Muroja’ah syair huruful hija ………alif-fa
C. KEGIATAN BELAJAR
Alat/ Media/
Kegiatan Belajar Waktu Sumber Bahan
Pembukaan Kegiatan sebelum masuk kelas (penyambutan anak) 15’ Guru Anak
1. Pembiasaan tibyan qiro’at Buku tibyan
2. Berbaris, gerak dan syair tamhidi ؾkaf, pembahasan qiro’at
Flascard, papan
tema (kosa-kata arab/inggris sesuai tema)
tulis
Materi Pagi 15’
3. Berdoa sebelum belajar dan dzikir pagi Buku siroh
4. Story telling Sa’ad bin Abi Waqash (10 sahabat nabi yang
dijamin masuk surga)
5. Wudhu dan Sholat dhuha berjama’ah
6. Pembahasan tema: mengamati/ meceritakan tentang
pekerjaan yang mulia (petani) (mengamati)
7. Menanyakan “Alat yang digunakan petani?”(menanya) 60’
8. Bernyanyi (syair) petani
9. Praktek sholat berjama’ah.
(menalar)
Kegiatan Sentra Diniyah dan al-Qur’an : 60’
Inti 1. Aqidah
اىل َخلَ َقَا لَِػ ْعبُ َياُ َو َ نُ ْش ِرَؾ بِِه َ ئًاز ِ
َ ل َما َذا َخلَ َقَا ااُ تَػ َع
Guru
Tidak
No Nama Dokumen Ada Keterangan
Ada
1 Dokumentasi Sekolah
a) Profil Sekolah Berisi identitas sekolah
Visi dan Misi √
Sekolah
Keadaan Guru √ Jumlah guru
CATATAN DOKUMENTASI