AN-NAHL
AYAT 125 DAN RELEVANSINYA DENGAN PAI DI SEKOLAH
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
Hesti Ainun
NIM. 17104010039
ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
iii
SURAT PENGESAHAN TUGAS AKHIR
iv
MOTTO
ٍ ّ ٌّْ ِؼ ٍْ َُ َد َس َجاُٛذْٚ ُ َْٓ ٌٌِّذ ِزَٚ ُْ ّ ِِ ْٕ ُىَُِٕٛ َ َْٓ ٌ ٌَشْ فَ ِغ للاُ ٌِّذ ِز...
للاُ تِ َّاَٚ ،خ
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
1
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro,
2009), hal. 543.
v
PERSEMBAHAN
Almamater tercinta
vi
KATA PENGANTAR
ْ ُي ِذَُٛ ُذ َ ِذْ ُِ َح ِذّذًّ َسسٙ َ ْشَٚ َُ ُذ َ ْْ الَإٌََِٗ إِالِذللاٙ َ ْش، ٍَْٓ ِّ ٌَ ٌَ َح ّْ ُذ ٌٍٍِ ِذ ِٗ َسبِّ ٌَْ َؼا،ُِْ ٍتِس ُِْ للاِ ٌّشِذحْ َّ ِٓ ٌّ ِذش ِح
،ِللا
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah
tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw., yang telah menuntun
PAI di Sekolah. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
Yogyakarta.
Skripsi.
vii
6. Kedua orang tua penulis Anwar dan Sitti Naheria, juga seluruh
Kalijaga Yogyakarta.
Tahfizh, Kak Narendra, Ibu Hilmi, Ibu Ilya, dan Jefri, terima kasih
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga Allah
Penyusun
Hesti Ainun
NIM. 17104010039
viii
ABSTRAK
HESTI AINUN,Metode Pendidikan dalam Kandungan QS. An-Nahl Ayat 125
dan Relevansinya dengan PAI di Sekolah.Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2021.
Latar belakang penelitian ini adalah tentang pentingnya metode dalam
pendidikan. Sebagaimana ungkapan yang mengatakan bahwa “Attariqah Ahammu
minal Maddah,” bahwa metode jauh lebih penting dari materi. Meski
sesungguhnya materi juga memiliki peranan penting dalam pendidikan. Namun
sebagus apapun materi jika tidak disampaikan dengan cara yang baik maka akan
berpengaruh kepada keberhasilan peserta didik. Kedua, melihat fenomena yang
terjadi para pendidik hanya menggunakan metode itu-itu saja yang dikembangkan
oleh dunia Barat. Namun, para cendekiawan muslim saat ini sudah menunjukkan
bahwa muslimpun tidak tertinggal oleh Barat karena metode pendidikan itu sudah
dijelaskan dalam Al-Quran. Hanya saja orang Islam itu sendiri menganggap Al-
Quran sebagai bacaan keagamaan semata dan justru orang di luar Islamlah yang
mengkaji isi dari Al-Quran sehingga ia bisa unggul dari yang lain.
Penelitian ini merupakan penelitian library research (kepustakaan).
Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi serta analisis
data menggunakan metode analisis isi (content analizing).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pendidikan dalam
kandungan QS. An-Nahl ayat 125 dan relevansinya dengan PAI di sekolah ialah;
1) Konsep pendidikan yang terkandung dalam Qs. An-Nahl ayat 125 yaitu konsep
metode pendidikan. Sebab di dalam Qs. An-Nahl ayat 125 membahas tiga metode
pendidikan yaitu Hikmah, Mau‟izah al-Hasanah, dan Jidal. 2) Metode pendidikan
yang terkandung dalam QS. An-Nahl ayat 125 yaitu, Hikmah, Mau‟izah al-
Hasanah,dan jidal. 3) Relevansi metode hikmah dengan PAI di sekolah terletak
pada cara guru dalam mencontohkan secara langsung, dengan cara berperilaku
yang baik agar bisa dicontoh oleh peserta didik. Dalam metode hikmah, peran
guru sebagai teladan yang bisa dijadikan panutan dalam bertindak agar menjadi
manusia yang berbudi luhur dan berakhlakul karimah. Relevansi dari metode
mau‟idzah hasanah dengan PAI di sekolah terletak dalam proses pembelajaran
seorang guru menyampaikan materi dengan menggunakan tutur kata yang baik.
Dalam metode mau‟idzah hasanah seorang guru menyampaikan materi dengan
tutur kata yang lemah lembut, dan peserta didik hanya mendengarkan saja.
Sedangkan, dalam metode ceramah seorang guru juga menyampaikan materi
dengan tutur kata yang lemah lembut, tetapi disertai dengan media pembelajaran
yang mendukung, dan peserta didik dituntut bisa aktif dalam proses pembelajaran
berlangsung. Relevansi metode jidal dengan PAI di sekolah yaitu terletak pada
adanya pertukar pikiran yang bisa menyelesaikan sesuatu permasalahan yang ada.
Diskusi adalah cara menyelesaikan suatu permasalahan dengan saling bertukar
pikiran atau bermusyawarah dengan peserta didik lainnya. Diskusi bukanlah debat
yang bersifat mengadu argumentasi, tetapi bertukar pikiran untuk menentukan
keputusan bersama-sama yang disepakati oleh semua pihak.
ix
DAFTAR ISI
x
A. Ayat dan Terjemahan QS. An-Nahl ayat 125 .....................................35
B. Makna Kosa Kata Surah An-Nahl Ayat 125 .......................................35
C. Asbabun Nuzul Surah An-Nahl...........................................................36
D. Tafsir Q.S An-Nahl Ayat 125 .............................................................41
BAB IV PENUTUP...........................................................................................81
A. KESIMPULAN ...................................................................................81
B. SARAN ...............................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................85
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................90
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
sebuah karya tulis. Skripsi ini berpedoman pada surat Keputusan Bersama
Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.
ّ
Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب ba„ b be
خ ta' t te
es (dengan titik di
ز Ṡa Ṡ
atas)
ج Jim J je
ha (dengan titik di
ح Ḥa ḥ
bawah)
د Dal d de
س ra„ r er
س Sin s es
es (dengan titik di
ص Ṣad Ṣ
bawah)
de (dengan titik di
ض Ḍad Ḍ
bawah)
xii
bawah)
ؽ Gain g ge
ف fa„ f ef
ق Qaf q qi
ن Kaf k ka
ي Lam l el
َ Mim m em
ْ Nun n en
ٚ wawu w we
٘ـ ha‟ h h
ي ya' y ye
ّ =ā
ْ =ِّيĪ
ُّْٚ =ū
Contoh :
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia yang baru lahir dari perut ibunya masih sangat lemah,
tidak berdaya dan tidak mengetahui apa-apa. Untuk menjadi hamba Allah
diarahkan kepada manusia lain dengan harapan agar mereka ini mampu
2
Muhammad Nuh, Menyemai Kreator Peradaban Cet.1, (Jakarta: Zaman, 2013), hal.
15.
1
menjadi manusia yang saleh yang berbuat sebagaimana yang seharusnya
hikmahnya meliputi seluruh alam dan isinya, baik yang tersirat maupun
yang tersurat tidak akan pernah habis untuk digali dan dipelajari.
Sunnah berlaku secara universal untuk semua waktu dan tempat. Ketika
sebagai bacaan keagamaan saja maka sudah pasti Al-Quran akan hilang
orang di luar Islamlah yang giat mengkaji realitas alam semesta sehingga
dalam satu keseimbangan, dunia dan akhirat, ilmu dan iman. Itu sebabnya
3
Abdul Fatah jalal, Azas – Azas pendidikan Islam Cet. I, (Bandung: CV. Diponegoro,
1998), hal.11
4
Muhammad al-Ghazali, Berdialog dengan Al-Quran Cet. IV, (Bandung: Mizan, 1999),
hal. 21.
2
dalam dunia penidikan Islam dikenal dengan istilah Adab Al-Din dan Adab
Al-Dunya. 5
para sahabatnya bisa kita teladani, karena Rasulullah SAW sejak awal
Maddah,” bahwa metode jauh lebih penting dari materi, karena sebaik
apapun tujuan pendidikan, jika tidak didukung oleh metode yang tepat,
tujuan tersebut akan sulit tercapai dengan baik. Namun materi juga
peserta didik karena apabila materi yang disampaikan tidak relevan maka
5
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Quran Cet. XIX, (Bandung: Mizan, 1994), hal.
173.
3
tepat di dalam proses belajar mengajar. Sebab metode akan mempengaruhi
sampai tidaknya suatu informasi secara lengkap. Oleh sebab itu pemilihan
6
Qamari Anwar, Pendidikan sebagai karakter budaya bangsa, (Jakarta: UHAMKA
Press, 2003), hal. 42
7
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. 111, (Jakarta: Bumi Aksara bekerja sama
dengan Direktorat jendral pembinaan kelembagaan, 1999), hal. 1.
4
orang Islam tidak mempergunakannya dan hanya sebagian kecil pendidik
yang menggunakannya.
dan budi pekerti. Selain itu tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina harus
potensi yang dimilikinya dan untuk mencapai tujuan ini diperlukan metode
diperlukan metode yang tepat. Sesuai yang terdapat dalam Q.S An-Nahl :
ُُْ تِٲٌِذرًِ ِ٘ ًَ َ ۡح َس ُۚ ُٓ إِ ِذٌٙۡ ٰ َج ِذَٚ ِػظَ ِح ۡٱٌ َح َسَٕ ِۖ ِحٛۡ َّ ٌ ۡٱَٚ ًٍ َستِّهَ تِ ۡٲٌ ِح ۡى َّ ِح ُ ۡٱد
ِ ِع إٌَِ ٰى َسث
ٕٔ١ ٌَٓرَ ِذٙۡ ُّ ٌ َ ۡػٍَ ُُ تِ ۡٲَٛ َُ٘ٚ ض ِذً ػَٓ َسثٍٍِِ ِٗۦ
َ َّٓ ِ َ ۡػٍَ ُُ تَٛ ُ٘ ََستِذه
5
mendalam lagi. Karena pada QS. An-Nahl : 125, terdapat tiga metode yang
untuk mengkaji lebih jauh lagi metode-metode apa saja yang terkandung
di dalamnya dan akan dikaji secara lebih spesifik lagi agar memudahkan
6
B. Rumusan Masalah
125?
1. Tujuan Penelitian.
memiliki tujuan:
125.
125.
2. Kegunaan Penelitian
a. Keguanaan Teoritis
7
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Peneliti
2) Bagi Akademisi
D. Kajian Pustaka
skripsi. Hal ini berfungsi sebagai argumen dan bukti bahwa skripsi yang
8
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2018 dengan judul “Konsep
penelitian ini adalah (1) Konsep ilmiah adalah sebuah cara yang
9
mencari metode pendidikan. Sedangkan perbedaannya yaitu
Nahl ayat 125 dan Surat Al-Ahzab ayat 21. Penelitian ini merupakan
8
Erwin Siswanto, “Konsep Pendidikan Hikmah, Mau‟izah, dan Jidal dan Relevansinya
Terhadap Metode Pendidikan Islam (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish
Shihab)”, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2018.
10
dari Al-Quran dan sama-sama mengarah kepada mencari metode
An-Nahl ayat 125 dan Surat Al-Ahzab ayat 21, berbeda dengan
9
Ahmad Wicaksono, “Metode Pendidikan Islam Dalam Al-Quran Surat An-Nahl ayat
125 dan Surat Al-Ahzab ayat 21”, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Uin Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2018.
11
pada ayat ini adalah dalam menyampaikan materi pelajaran harus
10
Muhammad Fajrin, “Metode Pendidikan Dalam Qs. An-Nahl Ayat 125 (Telaah
Pemikiran Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah).” Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan UIN Alauddin Makassar, 2017.
12
adalah book survey atau study literature, yakni dengan cara
kitab atau yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Hasil dari
PAI di sekolah.11
11
Yuyun Winangsih, “Implementasi Pendidikan dari Al-Quran Surat An-Nahl ayat 125
terhadap Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Bil-Hikmah, Al-Mau‟idzah Hasanah dan
Al-Jadal”, dalam artikel Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyahdan Keguruan Universitas Islam
Bandung. Gel. 1 th 2016-2017.
13
Karawang, tahun 2017 dengan judul “Implementasi Al-Quran Surat
Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Perintah Allah kepada Rasul-Nya
dididik.
ayat 125 dan esensi pendidikan agama Islam yang terkandung dalam
14
metode pendidikan QS An-Nahl ayat 125 dan relevansinya dengan
PAI di sekolah.12
E. Landasan Teori
1. Metode Pendidikan
meta dan hodos. Meta berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan”
atau “cara.” Dengan demikian metode dapat berarti cara atau jalan
12
Agus Somantri, “Implementasi Al-Quran Surat An-Nahl ayat 125 Sebagai Metode
Pendidikan Agama Islam (Studi Analisis Al-Quran Surah An-Nahl ayat 125),” dalam jurnal
Pendidikan Pascasarjana Magister PAI, Vol. 2 No. 1.
15
1) Hasan Langgulung mendefenisikan bahwa metode adalah cara
intelektual.”16
13
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005) hal.
143.
14
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Pusat Bahasa, 2007), Edisi III, hal. 263.
15
Zurinal Z & Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar & Dasar-Dasar Pelaksanaan
Pendidikan, (Jakarta: Uin Press, 2006), hal. 1.
16
Ibid., hal. 2.
16
Sedangkan secara terminologi pendidikan diartikan
beragam dan berbeda-beda oleh para ahli pendidikan. Hal
ini muncul atas dasar kajian dan orientasi yang berbeda
tentang pendidikan. John Dewey misalnya, sebagaimana
dikutip oleh Zurinal Z & Wahdi Sayuti menyebutkan,
bahwa pendidikan merupakan suatu rekonstruksi atau
reorganisasi pengalaman agar lebih bermakna, sehingga
pengalaman tersebut dapat mengarah pada pengalaman
berikutnya.17
maksimal.19
17
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 25-26
18
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hal. 11
19
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Cet. II, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1994), hal. 26-27.
17
Selanjutnya Ahmad D. Marimba mengartikan
jalan atau cara atau strategi yang harus dilalui untuk mencapai
direncanakan.
20
Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, Cet. VIII, (Bandung: PT. Al.
Ma‟arif, 1989), hal. 19
18
Metode pendidikan secara umum dapat dikemukakan
21
Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Press,
2002), hal. 35.
22
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), hal.
75.
19
Dari sini jelaslah bahwa metode sangat berfungsi dalam
dalam buku Prof. Dr. H. Armai Arief fungsi alat pendidikan yaitu
23
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Press,
2002), hal. 39.
24
Armai Arief, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Wahana Kardofa, 2010), hal. 108.
20
dilakukan melalui tanya jawab dan di dalamnya terdapat
25
Abdurrahman Annahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, terj.
oleh Shihabuddin, (Jakarta: Gema Insani, 1993), hal. 205.
21
merupakan aplikasi yang dinamis dan manusiawi dari ayat-ayat
Allah.26
26
Ibid., hal. 231
27
Ibid., hal. 238.
22
perasaan. Islam menyadari sifat alamiah tersebut, dan
٦٧ ٍَٓۡٱٌفَ ِش ِح
ٓ َ ۡح ِسَٚ َصٍثَهَ َِِٓ ٱٌ ُّذ ٍَۡٔ ِۖا َ َال ذَٚ َٱأل ِخ َش ِۖج
ِ ٔ َٕس ٓ ۡ ّس
َ ُٲٌ ِذذٙ ۡٱتر َِؾ فٍِ َّآ َءّذَ ٰىهَ ٱٌٍِذَٚ
٦٦
23
78. Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu,
karena ilmu yang ada padaku". Dan apakah ia tidak
mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan
umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih
banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya
kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa
mereka.
ًَ جَٱٌ ُّذ ٍَۡٔا ٌٍََٰ ٍۡدَ ٌََٕا ِِ ۡثٰٛ ٍََْ ۡٱٌ َحٚاي ٱٌِذ ِزٌَٓ ٌ ُِشٌ ُذ
َ َ ِِِۦٗ فًِ ِصٌَٕرِ ِِۖۦٗ لٛۡ َفَخَ َش َج َػٍَىٰ ل
َالَٚ صٍِ ٗح ُۚا ّبُ ِذَٛ َ ٌٍَۡ ُىُۡ ثَٚ َُ ٍۡ ّ ۡٱٌ ِؼٛ
َ ٰ ًَ ِّ َػَٚ ََِٓ ّش ٌِّ َّ ۡٓ َءٞ ٍۡ َٱَّللِ خ ْ ُذُٚ ٌَٓلَاَلٌَِذ ِزَٚ
24
kehidupan manusia yang dimaksudkan agar manusia bisa
dan akhlak.28
28
Muhammad Fajrin, “Metode Pendidikan Dalam Qs. An-Nahl Ayat 125 (Telaah
Pemikiran Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah), Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar, 2017.
25
sikap orang-orang kafir dalam menghadapi petunjuk dan lain-
lain.29
26
berlawanan.‟ Ibrah yang terdapat dalam Al-Quran mengandung
Nya.
31
Ibid., hal. 289.
27
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
32
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2008), hal. 89.
28
Ra‟yi (pemikiran).33Kemudian untuk mengetahui metode-metode
3. Subjek Penelitian
33
Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al-Quran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1998), hal.31.
29
di internet.
4. Objek Penelitian
dokumentasi.
34
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1990,
hal. 33.
30
sesuai dengan kebutuhan pendidikan atau pengumpulan informasi
sistematis.36
G. Sistematika Pembahasan
35
Oemar Hamalik, Evaluasi Kurikulum II, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1993), hal.
132.
36
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), hal. 163.
31
skripsi ini terbagi kedalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan
bagian akhir.
bab penutup yang tertuang dalam bentuk bab-bab sebagai satu kesatuan.
Pada skripsi ini peneliti menuangkan hasil penelitian kedalam empat bab.
Tiap-tiap bab terdapat sub bab yang menjelaskan pokok bahasan dari bab
yang bersangkutan.
Bagian akhir dari penulisan skripsi ini terdiri atas daftar pustaka
32
H. Kerangka Skripsi
HALAMAN JUDUL
HALAMANPERSETUJUAN SKRIPSI
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
D. Kajian Pustaka
E. Landasan Teori
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Pembahasan
33
A. Ayat dan Terjemahan QS. An-Nahl ayat 125
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
34
BABIV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
81
2. Metode pendidikan yang terkandung dalam QS. An-Nahl ayat
yakni perkataan yang lemah lembut, tutur kata yang sopan dan
argumen lawan.
materi dengan tutur kata yang lemah lembut, dan peserta didik
82
dengan PAI di sekolah yaitu terletak pada adanya pertukar
semua pihak.
B. SARAN
83
yang bijak dan nasehat-nasehat yang baik dimana dalam hal ini
84
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Fatah jalal, Azas – Azas pendidikan Islam Cet. I, Bandung: CV.
Diponegoro, 1998.
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2005.
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005.
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, cet. IV, Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2010.
Agus Somantri, “Implementasi Al-Quran Surat An-Nahl ayat 125 Sebagai Metode
Pendidikan Agama Islam (Studi Analisis Al-Quran Surah An-Nahl ayat
125),”jurnal Pendidikan Pascasarjana Magister PAI.
Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, Cet. VIII, Bandung: PT. Al.
Ma‟arif, 1989.
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung : Rosdakarya,
2010.
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Cet. II, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1994.
Al-Qaththan, Manna. Studi Ilmu-ilmu Qur‟an, terj. Mudzakir, Bogor: Litera Antar
Nusa, 2007.
85
Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan, Jakarta: Ciputat Press,
2002.
Armai Arief, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Wahana Kardofa, 2010.
Depag RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Dirjen Binbaga Islam,
2001.
Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2014.
86
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju,
1990.
Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya, Jakarta: Widya Cahaya, 2011.
87
Muhammad al-Ghazali, Berdialog dengan Al-Quran Cet. IV, Bandung: Mizan,
1999.
Muhammad Fajrin, “Metode Pendidikan Dalam Qs. An-Nahl Ayat 125 (Telaah
Pemikiran Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah).” Skripsi Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Alauddin Makassar, 2017.
Oemar Hamalik, Evaluasi Kurikulum II, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1993.
Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia,
2009.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi III, Jakarta: Pusat Bahasa, 2007.
Zain Fannani. “Tafsir Surat An-Nahl Ayat 125 (Kajian Tentang Metode
Pembelajaran)”, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2014.
88
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. 111, Jakarta: Bumi Aksara bekerja
sama dengan Direktorat jendral pembinaan kelembagaan, 1999.
89