Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
HIMMATUL ULIYA
NIM 108011000172
i
KATA PENGANTAR
ii
7. Ibu Darmawati, S.Sos.I. selaku kepala TKA-TPA PlusJakarta Islamic Centre
Jakarta Utara yang telah memberikan izin bagi peneliti untuk melakukan
penelitian di TKA-TPA tersebut.
8. Ibu Nurhasanah, A.Ma. dan Ibu Siti Rahayu, S.Pd.I. selaku wali kelas TPA
Plus Jakarta Islamic Center Jakarta Utara yang telah memberi kesempatan dan
kepercayaan bagi penulis untuk melakukan penelitian di kelasnya.
9. Siswa-siswi kelas TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara atas
kesediaannya menjadi subyek penelitian-ku yang selalu terkenang di hati.
10. Teman-teman seperjuangan di kelas E PAI angkatan 2008 (Aminah, Eros,
Silvi, Hikmah, Ley, Cucun, Yoni, Fawzul, Asep, Farhan, Ifan, Ruly, Ghofur,
Baha, Bana, Aden, Imam, Wawan, Subhan dan Nafi) atas semangat,
kebersamaan dalam suka maupun duka, dan pengalaman dalam ukhuwah yang
tak terlupakannya selama ini.
11. Teman-teman di PG/TK Blooming Montessori School (Mr. Andang Sofyan,
Ms. Siti Maryati, Ms. Ayu Tirtawati, Ms. Juweriyah, Ms. Dini Agustin dan
Maghfirah) yang senantiasa selalu berusaha memberikan semangat hidup dan
bantuan moral maupun materi kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah turut
membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
iv
2. Karakteristik dan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini ........ 21
C. Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an pada Anak Usia Dini ........... 27
D. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 38
E. Kerangka Berpikir .............................................................................. 39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 82
B. Saran ................................................................................................... 83
C. Implikasi .............................................................................................. 84
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan TKA-TPA Plus Jakarta
Islamic Centre Tahun Ajaran 2013/2014
Tabel 4.2 Data Siswa TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center Tahun Ajaran
2013/2014
Tabel 4.4 Data Sarana dan Prasarana TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center
Tabel 4.6 Pelaksanaan Kegiatan Inti dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
Tabel 4.8 Penggunaan Metode Iqra’ dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
Tabel 4.9 Penggunaan Metode Uktub dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
vi
Tabel 4.11 Kemampuan Membaca Al-Qur’an dalam Hal Kelancaran
Membaca Al-Qur’an
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Dan salah satu materi pembelajaran dari pendidikan al-Qur’an ini adalah
pembelajaran baca tulis al-Qur’an. Materi ini dapat membuat seorang siswa
(muslim) dengan mudah memahami dan mengamalkan pedoman hidupnya (al-
Qur’an dan al-Hadits). Seorang siswa (muslim) diharuskan bisa membaca al-
Qur’an secara baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu Tajwid. Selain itu
1
2
dituntut pula seorang siswa (muslim) agar bisa menyalin atau menuliskan
ayat-ayat al-Qur’an.
Pembelajaran baca tulis al-Qur’an begitu menjadi prioritas oleh
Pemerintah sebagaimana yang dituangkan dalam Keputusan Bersama Menteri
Dalam Negeri dan Menteri Agama RI nomor 128 tahun 1982/44 A tahun 82
yaitu, “Perlunya usaha peningkatan kemampuan baca tulis al-Qur’an bagi
umat Islam dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengamalan al-Qur’an
dalam kehidupan sehari-hari.” Keputusan bersama ini ditegaskan pula oleh
Intruksi Menteri Agama RI nomor 3 tahun 1990 tentang pelaksanaan upaya
peningkatan kemampuan baca tulis huruf al-Qur’an 1
Pembelajaran Agama Islam melalui pendidikan baca tulis al-Qur’an
menjadi suatu hal yang penting dan prioritas utama dalam pendidikan peserta
didik, yang dimulai dari anak usia dini, karena pada tahapan ini sedang terjadi
pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh, yaitu dari fisik,
motorik, kognitif, emosi, sosial, bahasa, dan moral. Pada usia dini, anak
sebaiknya mulai diarahkan dengan nilai-nilai al-Qur’an, karena dengan
perkembangan-perkembangan yang sedang terjadi pada anak usia dini tersebut
merupakan saat yang tepat untuk melaksanakan pembelajaran al-Qur’an.
Dengan menanamkan nilai-nilai al-Qur’an sejak usia dini, kecenderungan
setelah remaja dan dewasa, anak memiliki kepribadian yang religius.
Rasulullah SAW. telah menyeru umat Islam agar mendidik anak-anak
mereka untuk bisa membaca dan menuliskan al-Qur’an. Sebagaimana hadits
Rasulullah berikut ini:
1
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2005), Cet. II, h. 41.
2
Ibid., h. 67.
3
Hak anak yang harus ditunaikan oleh orang tuanya ialah memilihkan nama
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:
3
Ibid., h. 69.
4
1. Pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada anak usia dini tingkat TPA dalam
rentang usia 6-8 tahun belum menggunakan pendekatan PAIKEM.
2. Anak-anak kurang motivasi dalam mengikuti pembelajaran baca tulis al-
Qur’an.
3. Masih kurangnya sarana dan prasarana yang memadai dalam
mengoptimalkan pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada anak usia dini.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas lingkupannya, maka
pembahasan masalah ini dibatasi pada:
1. Pembelajaran baca tulis al-Qur’an dalam penelitian ini yang terkait dengan
proses pembelajaran, penggunaan metode, materi, dan pelaksanaan
evaluasi baca tulis al-Qur’an.
2. Anak Usia Dini yang dimaksud adalah anak rentang usia 6-8 tahun yang
masuk ke dalam kelompok TPA (Taman Pendidikan al-Qur’an).
3. Lembaga pendidikan al-Qur’an dalam penelitian ini adalah TKA-TPA
Plus Jakarta Islamic Centre.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Bagaimana pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada anak usia dini di TKA-
TPA Plus Jakarta Islamic Centre yang terkait dengan proses pembelajaran,
penggunaan metode, materi, dan pelaksanaan evaluasi baca tulis Al-
Qur’an?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
- Untuk mengetahui pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada anak usia dini
di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre yang terkait dengan proses
5
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Pendidik
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tentang
pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada anak usia dini.
b. Bagi Anak
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat
belajar membaca dan menulis al-Qur’an bagi anak-anak sejak usia dini.
c. Bagi Lembaga Pendidikan
Bagi Lembaga, hasil penelitian ini menjadi bahan masukan tentang
pengembangan baca tulis al-Qur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an
(TPA) dan untuk pengembangan selanjutnya.
BAB II
KAJIAN TEORETIK
1
Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1994), h. 1
2
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Grasindo, 1996), Cet. V, h. 53.
3
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
Cet. IV, h. 2.
4
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. III, h. v.
6
7
terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam
kurikulum sebagai kebutuhan mereka. 5
5
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), h. 19.
8
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “baca” sama dengan kata
“eja” merupakan kata dasar dari membaca yang memiliki pengertian
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau
hanya dalam hati) atau pengertian lainnya yaitu mengeja/melafalkan apa
yang tertulis.8 Sedangkan kata “tulis” merupakan kata dasar dari menulis
mempunyai arti membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena
(pensil, kapur, dan sebagainya).9
6
Ibid., h. 19-21.
7
Bambang Sutjipto, “Penggunaan Metoda Pembelajaran”, Jurnal Teknodik, Vol. 7, 2003, h.
81.
8
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2008) Cet. I, Ed. IV, h. 109.
9
Ibid., h. 1497.
9
1. Faktor dari luar, terdiri dari lingkungan (alami dan sosial), dan
instrumental (seperti kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta
guru).
10
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur‟an, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2005), Cet. II, h. 17.
11
Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at, (Jakarta: Amzah, 2007), h. 1-2.
10
2. Faktor dari dalam, terdiri dari faktor fisiologis umum dan panca indera,
serta faktor psikologis (seperti minat, kecerdasan/IQ, bakat, motivasi
dan kemampuan kognitif).
۱ ٥
12
Maidir Harun dan Dasrizal, Kemampuan Membaca dan Menulis Huruf Al-Qur‟an pada
Siswa SMA, (Jakarta: Badan Litbang dan Diklat, Departemen Agama, 2008), h. 13.
13
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro,
2005), Cet. X, h.479.
11
“Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis.” (Q.S. Al-Qalam [68]:1).14
14
Ibid. , h. 450.
15
Imam Nawawi, Peringkas: Syaikh Yusuf An-Nabhani, Ringkasan Riyadhush Shalihin, Terj.
dari Mukhtashor Riyaadhush Shoolihiin oleh Abu Khodijah Ibnu Abdurrohim, (Bandung: Irsyad
Baitus Salam, 2012), Cet. XI, h. 160.
16
Ahmad Syarifuddin, Op. Cit., h. 41.
12
19
Sa‟ad Riyadh, Langkah Mudah Mengairahkan Anak Hafal Al-Qur‟an, (Solo: Samudera,
2009), h. 14.
20
Ahmad Syarifuddin, op. cit., h. 68.
21
Muhammad Ali Sunan, Metode Pengajaran Al-Qur‟an, 2014, h. 1,
(http://muhammadalisunan.blogspot.com).
14
Baca tulis al-Qur‟an perlu diajarkan pada anak usia dini karena
merupakan modal dasar bagi anak untuk menempuh pendidikan agama
Islam selanjutnya, contohnya pelajaran tentang sholat, dimana
membutuhkan kelancaran bacaan-bacaan al-Qur‟an dalam
menunaikannya. Selain pelajaran tentang sholat, pelajaran berdoa,
membaca ayat-ayat pendek, dan kalimat-kalimat thoyyibah juga
membutuhkan kemampuan baca tulis al-Qur‟an.
22
Zakiah Daradjat dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), Cet. IV, h. 91.
23
Ibid., h. 91.
15
1. Bacaan Iqro
a) Bacaan Iqro ialah bimbingan belajar membaca al-Qur‟an dengan
mengacu pada Buku Iqro susunan K.H. As‟ad Humam
(Almarhum), yaitu yang terdiri dari enam jilid.
b) Bahan bimbingan belajar membaca tersebut diselesaikan oleh
santri TKA maupun santri TPA selambat-lambatnya dalam tempo
12 bulan (1 tahun) pada Paket A.
c) Cara pembelajarannya (metodologi pengajarannya) didasarkan atas
petunjuk yang telah dipolakan oleh penyususn buku tersebut
melalui pendidikan individual (privat). Prinsip-prinsip
pembelajarannya ialah: bacaan langsung (tanpa dieja/diurai), tatap
muka langsung (musyafahah), CBSA, dapat melalui asistensi, dan
menggunakan sistem modul.
d) Dalam proses pembelajarannya, guru yang bertugas harus mampu
menyesuaikan dengan perkembangan psikologis dan karakteristik
anak, yaitu dengan mengacu pada prinsip “bermain sambil belajar”
atau “belajar sambil bermain”. Untuk itu suasana belajar di TKA
maupun TPA harus diselenggarakan dengan mencptakan suasana
TAMAN, yaitu: Indah, Bersih, Nyaman, dan Menyenangkan.
2. Bacaan Surah Pendek
a) Yang dimaksud dengan Surah Pendek ialah sejumlah surah yang
terdapat dalam Juz „Amma (Juz ke-30), yaitu (targetnya) sebanyak
13 Surah untuk santri TKA, dan 22 Surah untuk santri TPA.
24
Syamsuddin MZ., Tasrifin Karim dan Mamsudi AR., Panduan Kurikulum dan Pengajaran
Taman Kanak-Kanak Al-Qur‟an (TKA) Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) , (Jakarta: LPPTKA
BKPRMI Pusat, 2006 ), h. 35-46.
16
Anak usia prasekolah juga termasuk dalam kategori anak usia dini.
Biechler dan Snowman menegaskan anak usia prasekolah yaitu anak yang
berusia antara 3-6 tahun.26
Jadi, yang dimaksud dengan anak usia dini di Indonesia adalah anak
yang masih kecil dimana termasuk dalam kategori rentangan usia dari
sejak lahir sampai usia sekitar enam tahun.
Beberapa karakteristik yang khas pada anak usia dini, antara lain
dorongan rasa serba ingin tahu yang besar terhadap apa saja di dekatnya,
mobilitas yang tinggi (bergerak dan bergerak), dan bermain tanpa kenal
waktu.27
25
Masnipal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2013), h. 78.
26
Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Kencana,
2011), h. 16.
27
Masnipal, op. cit, h. 82.
22
1. Ciri Fisik
a. Sangat aktif.
b. Melakukan banyak kegiatan.
c. Otot-otot besar (lengan, kaki) lebih dahulu berkembang dari otot
yang lebih kecil (jari).
d. Koordinasi tangan, kaki, dan mata belum sempurna.
e. Tubuh lentur sehingga mudah bergerak.
f. Anak laki-laki umumnya lebih besar dari anak perempuan.
2. Ciri Sosial
a. Bersahabat hanya pada satu atau dua orang dan mudah berganti.
b. Bermain dalam kelompok kecil.
c. Anak yang lebih muda bermain bersebelahan dengan anak yang
lebih besar.
d. Pola bermain bervariasi sesuai dengan kelas sosial dan gender.
e. Sering terjadi perselisihan dan mudah berbaikan kembali.
f. Telah menyadari peran jenis kelamin.
3. Ciri Emosi
a. Mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap
marah lebih sering diperlihatkan.
b. Iri hati pada anak lain. Selalu memperebutkan perhatian orang
dewasa di dekatnya (gurunya).
4. Ciri Kognitif
a. Umumnya terampil dalam berbahasa.
b. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
c. Mengemukakan pikiran secara terbuka dan spontan.
28
Anita Yus, op. cit, h. 17.
23
29
Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 24-26.
30
Ibid., h. 26-31.
24
antar bagian tubuh akan berubah pula. Selain itu letak gravitasi makin
berada di bawah bagian tubuh, sehingga keseimbangan akan berada
pada tungkai bagian bawah.
Gerakan anak usia pra sekolah lebih terkendali dan terorganisasi,
dengan pola-pola gerakan seperti mampu menegakkan tubuh dalam
posisi berdiri, tangan dapat terjuntai dengan santai, serta mampu
melangkah dengan menggerakkan tungkai dan kaki. Pola-pola tersebut
memungkinkan anak untuk merespon dalam berbagai situasi. Pada usia
prasekolah/kelompok bermain ini, keterampilan motorik halus sangat
pesat perkembangannya.
Pada umumnya anak usia prasekolah/kelompok bermain sangat
aktif, mereka memiliki penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat
menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Meskipun demikian,
mereka tetap memerlukan istirahat yang cukup karena aktivitas yang
dilakukan oleh mereka pada masa ini sangat memerlukan energi yang
besar. Selain itu, otot-otot besar lebih berkembang dibandingkan
dengan kontrol terhadap tangan dan kaki, sehingga mereka belum bisa
melakukan kegiatan yang rumit.
2. Perkembangan Kognitif
Pada masa prasekolah anak sudah mampu berpikir dengan
menggunakan simbol. Meskipun cara berpikir mereka masih dibatasi
oleh persepsi serta masih bersifat memusat dan kaku, namun mereka
sudah mulai mengerti bagaimana mengklasifikasi sesuatu berdasarkan
pemahaman mereka yang masih sederhana.
3. Perkembangan Emosi
Merujuk pada pendapat Syamsu Yusuf (dalam Isjoni) terdapat
beberapa jenis emosi yang berkembang pada usia
prasekolah/kelompok bermain, yakni:
25
4. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial adalah perkembangan perilaku anak dalam
menyesuaikan diri dengan aturan-aturan masyarakat dimana anak itu
berada. Perkembangan sosial anak merupakan hasil belajar, bukan
hanya sekedar kematangan. Perkembangan sosial diperoleh anak
melalui kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respon
terhadap dirinya. Bagi anak TK, kegiatan bermain menjadikan fungsi
sosial anak semakin berkembang. Tatanan sosial yang baik dan sehat
serta dapat membantu anak dalam mengembangkan konsep diri yang
positif akan menjadi perkembangan sosialisasi anak menjadi lebih
optimal.
Ciri sosial anak pada masa ini adalah mudah bersosialisasi dengan
lingkungannya. Suatu hal yang perlu dicatat adalah pada masa ini
26
5. Perkembangan Bahasa
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, produk
bahasa mereka juga meningkat dalam kuantitas, keluasan dan
kerumitannya. Anak-anak secara bertahap berubah dari melakukan
ekspresi menjadi melakukan ekspresi dengan berkomunikasi melalui
gerakan menjadi ujaran.
Anak usia dini biasanya telah mampu mengembangkan
keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat memikat orang
lain. Mereka dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara seperti
bertanya, berdialog, dan bernyanyi. Sejak usia dua tahun anak
menunjukkan minat untuk menyebut nama benda. Minat tersebut terus
berkembang sejalan dengan bertambah usia dan menunjukkan
bertambah pula perbendaharaan kata. Dengan perbendaharaan kata
yang dimiliki anak mampu berkomunikasi dengan lingkungannya yang
lebih luas. Anak dapat menggunakan bahasa dengan ungkapan yang
lebih kaya.
Rasululah SAW. telah menyeru para orang tua agar mendidik anak-anak
mereka membaca al-Qur‟an. Menurut Ahmad Syarifuddin, “Usia yang ideal
untuk menerima pendidikan al-Qur‟an adalah usia dini, usia kanak-kanak, atau
usia sekitar 4-6 tahun”.32
34
Jamaal „Abdur Rahman, Tahapan Mendidik Anak, Terj. dari Athfalul Muslimin, Kaifa
Rabbahumun Nabiyyul Amiin oleh Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi, (Bandung: Irsyad Baitus
Salam, 2005), h. 410-411.
35
Ahmad Syarifuddin, op. cit., h. 68.
36
Ibid., h. 70-71.
29
1. Metode Lamma
Metode ini adalah metode lancar membaca dan menulis al-qur‟an.
Metode ini cocok sekali untuk anak usia dini, dan memiliki pendekatan
secara individual dan klasikal.
Pencipta/Penemu Metode Lamma: Metode Lamma
diciptakan/ditemukan oleh tim penulis Syahirman S.Ag dkk. Badan
kerjasama TPA/TPSA kota Padang
37
Ibid., h. 81.
38
Yolly Mulya, Metode Baca Tulis Al-Qur‟an untuk Anak Usia Dini, 2014, h. 1,
(http://yollymulya1992.blogspot.com).
30
2. Metode Al-Barqi
Pencipta/penemu metode al-Barqi: Muhadjir Sulthon adalah dosen
Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Tahun diterbitkan: Tahun 1965.
Latar belakang metode al-Barqi: Pengalaman penyusun dalam
mengajar, karena banyak murid yang mengalami kesulitan dalam belajar
dan menulis al-Qur‟an.
Target pengguna: Anak-anak hingga dewasa.
Metode al-Barqi (kilat) dinilai sebagai metode cepat membaca al-
Qur‟an yang paling awal. Metode ini disebut metode “anti lupa“ karena
mempunyai struktur yang apabila siswa lupa, anak bisa mengingatnya
kembali tanpa bantuan guru. Metode al-Barqi, menggunakan metode kata
lembaga dengan pendekatan global dan bersifat analitik sintetik.
Metode ini menggunakan 4 lembaga (struktur kalimat yang mudah
diingat):
a-da-ra-ja
ma-ha-ka-ya
ka-ta-wa-na
sa-ma-la-ba
33
3. Metode Iqra’
Metode Iqra‟ disusun oleh H. As‟ad Humam. Metode Iqra‟ memang
dirancang untuk anak-anak sejak balita atau TK (Taman Kanak-Kanak)
dan RA (Raudhatul Athfal). Dan ini memiliki keuntungan banyak antara
lain, mereka mudah untuk diarahkan melafalkan makhroj secara benar,
sebab mereka belum punya perbendaharaan kata lain dalam makhroj
Arab, sehingga dapat terbiasa dan lebih awet.40
Muhammad Muhyidin menyatakan bahwa:
40
Ibid., h. 100.
41
Muhammad Muhyidin, Mengajar Anak Berakhlak Al-Qur‟an, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), Cet. III, h. 48-49.
42
Ibid., h.49.
36
43
Isjoni, op. cit., h. 66-67.
37
Adapun yang harus dicapai siswa tingkat TPA secara fleksibel (sesuai
kemampuan kognitif anak masing-masing) dalam pembelajaran baca tulis al-
Qur‟an di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara sebagai
berikut:45
44
Abu Maschuri, Uktub Sebuah Pengantar Menulis Bahasa Arab dan Al-Qur‟an, (Jakarta:
Yayasan Sukses Mandiri, 2009), h. ii.
45
Dokumen TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre Jakarta Utara.
38
E. Kerangka Berpikir
Pembelajaran baca tulis al-Qur‟an adalah suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dalam hal melihat dengan cara melafalkannya serta memahami dan
membuat huruf-huruf dari tulisan-tulisan yang tertera dalam kitab suci al-
Qur‟an. Pendidikan baca tulis al-Qur‟an penting diberikan kepada anak sejak
dari usia dini, karena pada tahapan ini sedang terjadi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara menyeluruh. Karakteristik yang terdapat pada anak
usia dini yaitu rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungannya, terus
bergerak, dan bermain. Pada anak usia dini terjadi perkembangan-
perkembangan yang signifikan yaitu dari segi aspek fisik, motorik, kognitif,
emosi, sosial, bahasa, dan moral. Dengan mengenali karakteristik dan aspek
perkembangan tersebut kita akan memahami tingkah laku anak usia dini dan
dapat mengarahkannya kepada hal-hal yang positif. Dan merupakan pedoman
bagi orang tua maupun pendidik untuk memberikan pendidikan bagi anak-
anak (anak didik)-nya secara baik dan sesuai dengan kebutuhan anak,
sehingga dapat mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki anak, yang
berguna bagi kehidupannya di masa yang akan datang.
Mendidik membaca al-Qur‟an pada anak sejak usia dini adalah suatu hal
yang sangat penting. Mengajarkan al-Qur‟an pada anak sejak usia dini akan
menanamkan pondasi agama Islam dan pembentukan kepribadian muslim
yang kuat. Selain itu hal tesebut menjadikan pedoman hidup untuk anak di
dunia sehingga akan bahagia di akhirat.
48
Desiana,A.Ma. “Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an pada Anak Usia Dini
Melalui Penerapan Metode Iqro‟ Plus Kartu Huruf di RA. Ummatan Wahidah Curup”, Skripsi
pada S1 Universitas Bengkulu, Bengkulu, 2013, h. iii, tidak dipublikasikan.
40
mudah untuk menghafal dan memahami isi kandungan dari al-Qur‟an. Dengan
memperhatikan hal tersebut maka tujuan pendidikan al-Qur‟an terhadap anak
usia dini akan tercapai, sehingga pada usia dewasa kelak, anak-anak yang
telah mendapat pendidikan tentang menulis al-Qur‟an tersebut akan terus
menyiarkan ajaran Islam yang terdapat dalam al-Qur‟an.
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
1
Bisri Mustofa, Metode Menulis Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta: Optimus, 2008), h. 51.
41
42
2. Sampel
3
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet. XII, h. 117.
4
Ibid., h. 118.
5
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), Cet. V, h. 134.
43
Tabel 3.1
Kisi-kisi Pedoman Observasi terhadap Guru dalam Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
Skor
Aspek Indikator
SB B KB TB
1. Proses pelaksanakan a. Kegiatan pembukaan dalam
pembelajaran baca pembelajaran baca tulis al-
tulis al-Qur’an terkait Qur’an.
penyampaian materi b. Kegiatan inti dalam
baca tulis al-Qur’an. pembelajaran baca tulis al-
Qur’an.
c. Kegiatan penutup dalam
pembelajaran baca tulis al-
Qur’an.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Pedoman Observasi terhadap Siswa dalam Pembelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an.
Skor
No. Indikator Item Pernyataan
BSB BSH MB
1. Membaca al-Qur’an - Kemampuan membaca al-
Qur’an:
1. Kelancaran membaca al-
Qur’an.
2. Makharijul Huruf
3. Tajwid
4. Hafalan al-Qur’an
a. Surat-Surat Pendek
b. Ayat-Ayat Pilihan
6
Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama
RI, Kurikulum RA/BA/TA, (Jakarta: Departemen Agama, 2011), h. 9.
45
b. Wawancara
Wawancara atau interviu adalah sebuah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)
wawancara.7 Wawancara digunakan dalam penelitian ini bertujuan agar
peneliti mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang subjek
penelitian. Adapun yang akan diwawancarai yaitu kepala sekolah dan
guru, berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat oleh peneliti.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang valid berkaitan
dengan proses, metode, materi dan evaluasi pembelajaran baca tulis al-
Qur’an pada anak usia dini di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan sumber non manusia, sumber ini
adalah sumber yang cukup bermanfaat sebab telah tersedia sehingga akan
relatif murah pengeluaran biaya untuk memperolehnya, merupakan
sumber yang stabil dan akurat sebagai cermin situasi/kondisi yang
sebanrnya serta dapat dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak
mengalami perubahan.8 Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah berupa data-data tentang lembaga dan staff pengajar dan foto-foto
yang diambil pada saat pembelajaran berlangsung untuk menunjang data-
data yang tidak terdapat dalam wawancara dan observasi. .
7
Burhan Bungin, op. cit., h. 126.
8
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi FITK, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah, 2013). h. 67.
46
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.9
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian deskriptif ini adalah
sebagai berikut:
1. Analisis data hasil observasi, yaitu data-data observasi disusun dalam
tabel, lalu dianalisis dengan rumus persentasi sebagai berikut:10
Rumus : p= x 100 %
Keterangan :
f: frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N: Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).
p: angka persentase.
2. Analisis dari data hasil wawancara, yaitu data yang diperoleh dari
lapangan diolah dan dianalisis dengan cara deskriptif yang kemudian dapat
ditarik kesimpulan.
9
Sugiyono. op. cit., h. 335.
10
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2006), Cet.
XXI, h. 43.
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
47
48
tahun), TPA (usia 6-8 tahun), dan Madrasah Diniyah (usia 8-12 tahun).
b. Misi
c. Tujuan
1. Membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya.
2. Menanamkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menanamkan kecintaan anak terhadap masjid dan lingkungan sejak
dini.
Tabel 4.1
Data Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan TKA-TPA Plus Jakarta Islamic
Centre Tahun Ajaran 2013/2014
Maka dari data di atas juga dapat di tarik kesimpulan bahwa hampir
seluruh guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Hal
ini tentu akan membuat pendidikan di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic
Centre Jakarta Utara efektif dan optimal.
4. Keadaan Siswa
Tabel 4.2
Data Siswa TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre
Tahun Ajaran 2013/2014
Tabel 4.3
Waktu Belajar di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre
prasarana yang dimiliki oleh Masjid Jakarta Islamic Centre, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Data Sarana dan Prasarana TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center
Ruang kelas berupa Open Class (Kelas Terbuka: ruang kelas lengkap
dengan kursi, meja dan papan tulis, yang dibuat tidak bersekat-sekat seperti
ruang kelas pada umumnya, beralaskan karpet tebal dan berukuran lebar,
berada di pelataran lantai satu masjid Jakarta Islamic Centre). Ruang kelas
tersebut sudah digunakan seluruhnya. Ruang perpustakaan TKA-TPA Plus
Jakarta Islamic Centre merupakan bagian perpustakaan Masjid Raya Jakarta
Islamic Centre. Perpustakaan digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi
siswa. Mereka dapat membaca buku-buku keislaman yang banyak terdapat di
perpustakaan. Penyusunan buku sudah diatur dengan sistem penomoran buku
dan jenis seperti di perpustakaan pada umumnya. Untuk anak-anak disediakan
ruang baca sendiri, dimana macam-macam judul buku yang terdapat di
ruangan tersebut khusus anak-anak. Dengan suasana yang rapi dan sejuk,
karena terdapat AC, akan membuat nyaman siswa untuk membaca. Ruang
pimpinan, ruang tata usaha, ruang guru, ruang serba guna juga berupa Open
54
B. Temuan Penelitian
Pada Bab sebelumnya peneliti menjelaskan bahwa teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Langkah pertama adalah penulis melakukan observasi
berdasarkan pedoman observasi yang telah dibuat, melakukan wawancara
berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat, dan
mendokumentasikan berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
Tabel 4.5
Pelaksanaan Kegiatan Pembuka dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an
N = 2 Orang Guru
“Ya Allah Tambahkanlah aku ilmu, Dan berilah aku karunia untuk
dapat memahaminya.”
85
Dzul Jalaali Wal رو انجالل و Yang Maha Pemilik Kebesaran dan
Ikraam اإلكشاو Kemuliaan
86 Al Muqsith انًمسط Yang Maha Pemberi Keadilan
87 Al Jamii` انجايع Yang Maha Mengumpulkan
88 Al Ghaniyy ًانغن Yang Maha Kaya
89 Al Mughnii ًانًغن Yang Maha Pemberi Kekayaan
90 Al Maani انًانع Yang Maha Mencegah
91 Ad Dhaar انضاس Yang Maha Penimpa Kemudharatan
92 An Nafii` اننافع Yang Maha Memberi Manfaat
Yang Maha Bercahaya (Menerangi,
93 An Nuur اننىس Memberi Cahaya)
94 Al Haadii انهادئ Yang Maha Pemberi Petunjuk
Yang Maha Pencipta Yang Tiada
95 Al Badii' انثذيع Bandingannya
96 Al Baaqii انثالي Yang Maha Kekal
97 Al Waarits انىاسث Yang Maha Pewaris
98 Ar Rasyiid انششيذ Yang Maha Pandai
99 As Shabuur انصثىس Yang Maha Sabar
Gambar 4.1
Tabel 4.6
Pelaksanaan Kegiatan Inti dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
N = 2 Orang Guru
Gambar 4.2
Guru sedang menuliskan materi
Pada hari Senin, guru menyampaikan materi Uktub dengan
menuliskan contoh tulisan Arab pada halaman 17 di buku tugas siswa
yang menggunakan metode uktub, dengan materi menyambung huruf
hijaiyyah sebagai berikut:
Pisah Sambung
62
Latihan Sambunglah
Tabel 4.7
Pelaksanakan Kegiatan Penutup dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an
N = 2 Orang Guru
4. Tidak Baik - -
Jumlah 2 100
Tabel 4.8
Penggunaan Metode Iqra’ dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
N = 2 Orang Guru
Gambar 4.3
Guru sedang mengajarkan siswa membaca iqra’
Bun un
65
Tabel 4.9
Penggunaan Metode Uktub dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an
N = 2 Orang Guru
Tabel 4.10
Penggunaan Teknik Evaluasi dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an
N = 2 Orang Guru
Gambar 4.4
Form penilaian baca iqra’ yang digunakan.
Gambar 4.5
Perkembangan kemajuan salah seorang siswa dalam membaca al-
Qur’an dengan metode iqra’ yang dicatat dalam daftar prestasi
iqra’.
Gambar 4.6
Penilaian latihan menulis al-Qur’an dengan metode uktub
Tabel 4.11
Kemampuan Membaca Al-Qur’an dalam Hal Kelancaran Membaca Al-
Qur’an
N = 25 Siswa
Tabel 4.12
Kemampuan Membaca Al-Qur’an dalam Hal Makharijul Huruf
N = 25 Siswa
Gambar 4.7
Siswa sedang latihan membaca iqra’
Tabel 4.13
Kemampuan Membaca Al-Qur’an dalam Hal Tajwid
N = 25 Siswa
Tabel 4.14
Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an
N = 25 Siswa
Tabel 4.15
Kemampuan Menghafal Ayat-Ayat Pilihan dalam Al-Qur’an
N = 25 Siswa
Gambar 4.8
Siswa sedang menyetor hafalan ayat-ayat pilihan al-Qur’an
Tabel 4.16
Kemampuan Menulis Al-Qur’an dalam Hal Kebenaran Tulisan
Qur’an dengan jenis khat yang terdapat dalam buku pegangan yang
menggunakan metode Uktub. Namun para siswa masih kesulitan dan
Gambar 4.9
Tulisan Siswa dalam latihan menulis al-Qur’an di dalam buku Uktub
Tabel 4.17
Kemampuan Menulis Al-Qur’an dalam Hal Kerapihan Tulisan
N = 25 Orang
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Nilai Siswa dalam latihan menulis al-Qur’an dengan metode
uktub
Sebagaimana data-data observasi langsung terhadap guru dan
siswa dalam bentuk tabel yang penulis telah gambarkan di atas, maka
selanjutnya akan dilakukan analisis rekapitulasi data sesuai rumus
perhitungan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 4.18
Rekapitulasi Data Hasil Observasi Langsung Terhadap Guru
Item Pernyataan Observasi
No. Penilaian Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7
1. Sangat Baik - - - - - - - - -
2. Baik 2 2 2 - - 2 2 10 71,43
3. Kurang Baik - - - 2 2 - - 4 28,57
4. Tidak Baik - - - - - - - - -
Jumlah 14 100
78
Tabel 4.19
Rekapitulasi Data Hasil Observasi Langsung Terhadap Siswa
No. Penilaian Item Pernyataan Observasi Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7
1. Berkembang Sangat - - - 3 1 4 4 12 6,86
Baik
2. Berkembang Sesuai 18 16 14 20 9 11 12 100 57,14
Harapan
3. Mulai Berkembang 7 9 11 2 15 10 9 63 36
Jumlah 175 100
yang telah disusun oleh pihak lembaga pendidikan TKA-TPA Jakarta Islamic
Centre.
Sejalan dengan data hasil observasi langsung terhadap guru dan siswa,
dari hasil wawancara peneliti kepada kepala sekolah dan salah seorang guru
kelas TPA menjelaskan bahwa proses pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada
anak usia dini di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre sudah berjalan dengan
baik. Hal ini terlihat dari kurikulum Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) yang disusun
oleh pihak lembaga pendidikan TKA-TPA Jakarta Islamic Centre sesuai
dengan kebutuhan perkembangan anak usia dini. Selain itu materi yang
diberikan dalam pembelajaran baca tulis al-Qur’an sudah baik untuk
perkembangan kognitif anak usia dini yang dalam masa golden age.
Sedangkan hal lain yang penulis amati dari kegiatan siswa di kelas TPA
yang menjadi subjek penelitian ini terlihat sudah cukup baik. Meskipun ada
beberapa perilaku beberapa siswa dimana mereka masih berusia dini yang
perlu menjadi perhatian guru.
Dari hasil observasi langsung terhadap guru dan siswa serta wawancara
dengan kepala sekolah dan salah seorang guru kelas TPA menunjukkan bahwa
80
Untuk teknik evaluasi hasil belajar siswa dalam baca tulis al-Qur’an,
sesuai pengamatan penulis dan hasil wawancara penulis kepada guru kelas
TPA, sudah baik, hal ini dapat dilihat dari evaluasi hasil belajar membaca al-
Qur’an, seperti mengaji dengan buku Iqra’ atau al-Qur’an, menggunakan
teknik penilaian observasi, langsung dinilai setelah membaca dalam bentuk
form penilaian yang terdapat di dalam buku “Agenda Santri dan Buku
Penghubung” dengan indikator penilaian A, B, dan C. Sedangkan menulis al-
Qur’an, penilaian dilakukan langsung di buku tugas siswa yang menggunakan
metode Uktub. Di dalam buku Uktub ada kolom penilaian yang diisi guru
dengan rentang nilai dari 1-100, setelah siswa latihan menulis al-Qur’an.
Selain itu evaluasi juga berupa EHB (Evaluasi Hasil Belajar) pada setiap
semester berbentuk ujian tulis dan lisan. Lalu nanti nilainya dimasukkan ke
rapor. Hasil penilaian ini akan menjadi acuan bagi siswa untuk melanjutkan ke
jenjang kelas berikutnya atau masih harus tetap di jenjang kelas sebelumnya.
82
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah diuraikan, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada anak usia dini di
TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre terlaksana dengan baik namun masih
ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan yaitu metode serta sarana dan
prasarana. Adapun pelaksanaan pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada anak
usia dini di TKA-TPA Jakarta Islamic Centre adalah sebagai berikut: Proses
pembelajaran disesuaikan dengan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang telah
disusun. Pertama, guru dan para siswa duduk bersama membuat lingkaran di
ruang serbaguna mengadakan kegiatan ikrar. Ikrar adalah suatu kegiatan
pembuka di TKA-TPA Islamic Centre dimana sebelum memasuki kegiatan
belajar inti, para siswa berkumpul duduk membentuk lingkaran untuk
membaca doa-doa dari al-Qur’an dan Asmaul Husna. Kemudian kembali ke
kelas dan belajar sesuai jadwal mata pelajaran yang sudah ditentukan,
selanjutnya mereka belajar membaca al-Qur’an dengan metode Iqra’ yang
dibimbing guru satu persatu. Untuk menulis al-Qur’an dengan metode Uktub
dilakukan setiap hari Senin sebelum membaca Iqra’ dan pelajaran tajwid
dilakukan setiap hari Selasa sebelum membaca Iqra’. Setelah itu hafalan lalu
penutup. Metode yang diterapkan dalam pembelajaran di TKA-TPA Plus
Jakarta Islamic Centre lebih bersifat Learning by Doing (Belajar Langsung
Praktek) agar siswa bisa langsung memiliki pengalaman tentang apa yang
dipelajari. Metode yang digunakan untuk baca al-Qur’an metode iqra’ dan
tulis al-Qur’an adalah metode Uktub. Materi Baca Tulis al-Qur’an yang
diberikan yaitu; untuk membaca al-Qur’an adalah tentang pengenalan huruf
Hijaiyyah, Ilmu Tajwid termasuk Makhorijul Huruf, hafalan surat sendek, dan
83
84
B. Saran
C. Implikasi
1. Perbaikan dan pengembangan metode pembelajaran baca tulis al-Qur’an
yang sesuai dengan perkembangan kognitif dan moral anak usia dini
dengan pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan.
2. Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengoptimalkan
motivasi siswa anak usia dini untuk belajar baca tulis al-Qur’an.
86
DAFTAR PUSTAKA
Harun, Maidir dan Dasrizal, Kemampuan Membaca dan Menulis Huruf Al-ur’an
pada Siswa SMA. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat, Departemen Agama,
2008.
Isjoni. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: Alfabeta, 2009.
Khon, Abdul Majid. Praktikum Qira’at. Jakarta: Amzah, 2007.
Ma‟ruf, Imam dan Khunaefi, Eep. “Fenomena Maraknya Metode Al-Qur‟an;
Upaya Membaca dan Mengenal Al-Qur‟an Lebih Cepat”. Majalah
Hidayah, 1 Agustus 2003.
Maschuri, Abu. Uktub Sebuah Pengantar Menulis Bahasa Arab dan Al-Qur’an.
Jakarta: Yayasan Sukses Mandiri, 2009.
Masnipal. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo, 2013.
Muhyidin, Muhammad. Mengajar Anak Berakhlak Al-Qur’an, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008.
Mulya, Yolly, “Metode Baca Tulis Al-Qur‟an untuk Anak Usia Dini”,
http://yollymulya1992.blogspot.com, 5 Januari 2014.
Mustofa, Bisri Metode Menulis Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Optimus, 2008.
Nasih, Ahmad Munjin dan Kholidah, Lilik Nur. Metode dan Teknik Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Refika Aditama, 2009.
Nawawi, Imam, Peringkas: Syaikh Yusuf An-Nabhani, Ringkasan Riyadhush
Shalihin, Terj. dari Mukhtashor Riyaadhush Shoolihiin oleh Abu Khodijah
Ibnu Abdurrohim, Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2012.
Rahman, Jamaal „Abdur. Tahapan Mendidik Anak Terj. dari Athfalul Muslimin,
Kaifa Rabbahumun Nabiyyul Amiin oleh Bahrun Abubakar Ihsan Zubaidi.
Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2005.
Riyadh, Sa‟ad. Langkah Mudah Mengairahkan Anak Hafal Al-Qur’an. Solo:
Samudera, 2009.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006.
88
II. Penilaian
1. SB = Sangat Baik
2. B = Baik
3. KB = Kurang Baik
4. TB = Tidak Baik
Skor
Aspek Indikator
SB B KB TB
1. Proses pelaksanakan a. Kegiatan pembukaan dalam
pembelajaran baca pembelajaran Baca Tulis al-
tulis al-Qur’an terkait Qur’an.
materi baca tulis al- b. Kegiatan inti dalam
Qur’an. pembelajaran Baca Tulis al-
Qur’an.
c. Kegiatan penutup dalam
pembelajaran Baca Tulis al-
Qur’an.
II. Penilaian
1. BSB = Berkembang Sangat Baik
2. BSH = Berkembang Sesuai Harapan
3. MB = Mulai Berkembang
Skor
No. Indikator Item Pernyataan
BSB BSH MB
1. Membaca Al-Qur’an - Kemampuan Membaca al-
Qur’an:
1. Kelancaran Membaca
al-Qur’an.
2. Makharijul Huruf
3. Tajwid
4. Hafalan al-Qur’an
a. Surat-Surat Pendek
b. Ayat-Ayat Pilihan
2. Menulis Al-Qur’an - Kemampuan Menulis al-
Qur’an
1. Kebenaran Tulisan
2. Kerapihan Tulisan
Lampiran 4
1. Bagaimana pengalaman Ibu selama menjabat sebagai Kepala TKA-TPA Plus Jakarta
Islamic Center Jakarta Utara?
2. Bagaimana pendapat Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
terhadap Anak Usia Dini?
3. Apa saja program yang diterapkan di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center Jakarta
Utara terkait pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia Dini?
4. Menurut Ibu bagaimana proses pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia
Dini di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center Jakarta Utara?
5. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an pada Anak Usia Dini?
6. Apa langkah-langkah Ibu mengatasi hambatan-hambatan tersebut?
Lampiran 6
Jawaban: Pengalamannya banyak, ya, ada senang ada sedih. Saya bergabung di sini dari
tahun 2003 sampai sekarang. Saya jadi tahu karakter orang-orang seperti guru-guru,
murid-murid dan para wali santri. Bisa bertahan sampai sekarang menghadapi mereka
yang pro dan kontra dengan sistem pendidikan yang diterapkan disini. Apalagi yang kita
lihat ruang kelas disini adalah Open Class (Kelas Terbuka) dimana idealnya, kan, kelas
tertutup. Tapi itu jadi tantangan buat Saya. Walau demikian Saya meminta guru-guru
untuk menerapkan metode yang menyenangkan dalam mengajar.
2. Pertanyaan: Bagaimana pendapat Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an terhadap Anak Usia Dini?
Jawaban: Setuju sekali, justru dari kecillah mereka diberi pondasi agama yang kuat,
pembentukan akhlak, aqidah, karakter diri apalagi pendidikan baca tulis Al-Qur’an itu
penting karena usia mereka adalah usia golden age.
3. Pertanyaan: Apa saja program yang diterapkan di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic
Center Jakarta Utara terkait pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia Dini?
Jawaban: Program kegiatannya Baca Tulis Al-Qur’an setiap hari, hafalan doa-doa,
surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan, dimana kurikulum dan materi hafalan itu dirancang
sendiri. Ada juga kegiatan praktek ibadah untuk lebih mengaplikasikan lagi materi Baca
tulis Al-Qur’an yang sudah dihafal dan pelajari. Selain itu, ada kunjungan edukasi
terkait pembelajaran baca tulis Al-Qur’an tiap akhir tahun seperti karya wisata ke TMII
ke Museum Bait Qur’any atau masjid-masjid bersejarah lainnya. Metode yang
diterapkan dalam pembelajaran di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center adalah
Learning by Doing (Belajar Langsung Praktek), jadi murid-murid punya pengalaman.
4. Pertanyaan: Menurut Ibu bagaimana proses pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada
Anak Usia Dini di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center Jakarta Utara?
Jawaban: Pelaksanaannya disini kalau Saya lihat sudah pas dengan menu general
(materi umum) dan juga sudah pas dengan anak usia dini, karena kurikulum yang sudah
kita buat beberapa tahun dikaji kembali, untuk menemukan metode dan materi yang pas
dengan anak didik. Kurikulum yang ada di TKA – TPA tidak 100 % mengacu kepada
kurikulum BKPRMI, ada tambahan dan penyesuaian dari kita.
5. Pertanyaan: Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia Dini?
Jawaban: Faktor pendukungnya kurikulum BTQ di sini sudah cukup baik. Faktor
penghambatnya mungkin ruang kelas yang berupa Open Class (kelas terbuka) dalam
belajar BTQ, jadi anak-anak kurang fokus dalam belajar di kelas, teman yang lain kelas
bercanda, , dia jadi ikut-ikutan, lari-larian dulu baru datang lagi ke kelas namanya anak-
anak. Namun, menurut saya ada sisi positifnya, dengan open class anak-anak belajar
tidak bosan, aktif, jiwanya merdeka, tidak tertekan, kalau kelas tertutup dia terbatas.
Jawaban: Mengatasi hambatan-habatan itu Saya terus berjuang ada ruang kelas dan
sarana yang dapat mendukung anak-anak belajar dengan baik.
Lampiran 7
1. Sudah berapa lama Ibu mengajar di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center Jakarta
Utara?
2. Bagaimana pengalaman Ibu menjadi guru di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center
Jakarta Utara?
3. Bagaimana pendapat Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
terhadap Anak Usia Dini?
4. Menurut Ibu bagaimana minat belajar para murid yang masih Anak Usia Dini
terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an?
5. Apa kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak
Usia Dini?
6. Apa persiapan yang Ibu lakukan sebelum pembelajaran Anak Usia Dini?
7. Bagaimana proses pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia Dini?
8. Materi Baca Tulis Al-Qur’an apa saja yang Anda berikan pada Anak Usia Dini?
9. Apa metode pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an yang Anda terapkan pada Anak Usia
Dini di kelas?
10. Bagaimana evaluasi hasil pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia Dini?
11. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an pada Anak Usia Dini?
12. Bagaimana cara Anda mengatasi faktor-faktor penghambat tersebut?
13. Bagaimana perhatian Kepala TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center Jakarta Utara
terkait pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia Dini?
Lampiran 8
1. Pertanyaan: Sudah berapa lama Ibu mengajar di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center
Jakarta Utara?
2. Pertanyaan: Bagaimana pengalaman Ibu menjadi guru di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic
Center Jakarta Utara?
3. Pertanyaan: Bagaimana pendapat Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an terhadap Anak Usia Dini?
Jawaban: Bagus dan sangat setuju, selain untuk memberantas buta huruf, juga seperti
yang kita tahu, ya, banyak media yang menayangkan hal-hal yang kurang bagus untuk
perkembangan anak usia dini. Adanya TKA-TPA yang mengajarkan baca tulis Al-
Qur’an itu sangat membantu mereka untuk mengenal kitab suci Al-Qur’an yang menjadi
pedoman hidup umat Islam sejak dini.
4. Pertanyaan: Menurut Ibu bagaimana minat belajar para murid yang masih Anak Usia
Dini terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an?
Jawaban: Cukup antusias, walau ada juga yang kurang termotivasi, oleh karena itu kita
dalam mengajar sesekali menyisipkan dengan metode menyanyi, bercerita dan bermain.
5. Pertanyaan: Apa kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
pada Anak Usia Dini?
Jawaban: Untuk kurikulum pembelajaran baca tulis Al-Qur’an disini kita staff guru dan
kepala sekolah berembuk menyusun kurikulum sendiri namun masih sedikit mengacu
kepada kurikulum dari LPPTKA BKPRMI. Kurikulum baca tulis Al-Qur’an disini sama
seperti TPA-TPA pada umumnya, namun disini ada plusnya yaitu ada kegiatan-kegiatan
tambahan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran baca tulis Al-Qur’an.
6. Pertanyaan: Apa persiapan yang Ibu lakukan sebelum pembelajaran Anak Usia Dini?
Jawaban: Persiapannya seperti membuat SKH (Satuan Kegiatan Harian) terlebih dulu,
materi yang akan diajarkan kepada murid dipersiapkan dulu.
7. Pertanyaan: Bagaimana proses pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia
Dini?
Jawaban: Kalau prosesnya sederhana sekali, setelah mengadakan ikrar di ruang serba
guna, murid-murid kembali ke kelas dan belajar sesuai jadwal mata pelajaran yang
sudah ditentukan, terus mereka belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Iqra’ secara
privat satu pesatu. Kalau menulis Al-Qur’an dengan metode Uktub dilakukan setiap hari
Senin sebelum membaca Iqra’. Dan pelajaran tajwid dilakukan setiap hari Selasa
sebelum membaca Iqra’. Setelah itu hafalan lalu pulang.
8. Pertanyaan: Materi Baca Tulis Al-Qur’an apa saja yang Anda berikan pada Anak Usia
Dini?
Jawaban: Materi Baca Tulis Al-Qur’an yang diberikan sederhana, misalnya di Iqra’
untuk Iqra’ 1 - 3 tentang pengenalan huruf hijaiyyah dan tanda panjang (mad). Materi
baca Al-Qur’an lebih kepada tajwid dan makhorijul huruf. Tajwid dan makhorijul huruf
langsung praktek pada saat membaca Iqra’ itu penting, jadi langsung diaplikasikan dan
lebih mengena, karena kalau tidak akan fatal menurut saya. Untuk menulis Al-Qur’an
materi kita mengacu pada buku dengan metode Uktub. Mereka kita ajarkan dengan
pelan-pelan saja, dengan menuliskan juga di white board agar mereka dapat melihat
tulisan Al-Qur’an dan menirunya.
9. Pertanyaan: Apa metode pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an yang Anda terapkan pada
Anak Usia Dini di kelas?
Jawaban: Metode yang digunakan untuk baca Al-Qur’an metode Iqra’ dan tulis Al-
Qur’an adalah metode Uktub.
10. Pertanyaan: Bagaimana evaluasi hasil pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak
Usia Dini?
Jawaban: Sehabis mengaji iqra’ atau Al-Qur’an kita menilai dengan buku Agenda
Santri dan Buku Penghubung. Sama, ya, seperti anak-anak SD pada umumnya kita
adakan EHB (Evaluasi Hasil Belajar) setiap semester ada ujian tulis dan lisan. Lalu nanti
nilainya dimasukkan ke rapor.
11. Pertanyaan: Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia Dini?
Jawaban: Kalau ada masalah langsung diadakan evaluasi bersama guru-guru dan kepala
sekolah untuk diselesaikan bersama.
13. Pertanyaan: Bagaimana perhatian Kepala TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center Jakarta
Utara terkait pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Usia Dini?
Jawaban: Ibu Kepala Sekolah disini sangat memperhatikan sekali dan mendukung
dengan terus berusaha memajukan TKA-TPA khususnya pada pembelajaran baca tulis
Al-Qur’an untuk anak-anak usia dini.
Lampiran 9
Standar Kompetensi
Melalui pemberian dan pelatihan membaca Al-Qur’an akan membuat siswa dapat
membaca Al-Qur’an/Iqra’ secara tepat dan benar.
Kompetensi Dasar
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pembukaan
- Ikrar Santri
- Pembacaan Doa Belajar
- Pembacaan Hadits dan Surat Pendek
- Menyanyi dan Membaca Asmaul Husna
2. Kegiatan Inti
- Siswa latihan membaca buku Iqra’ dibimbing satu per satu oleh guru.
3. Kegiatan Penutup
Metode
Iqra’
Buku Sumber
.Penilaian
Observasi.
RENCANA KEGIATAN HARIAN
Kelompok : TPA
Materi : Uktub
Standar Kompetensi
Melalui pemberian materi Uktub akan membuat siswa dapat menulis Al-Qur’an/Iqra
secara tepat dan benar.
Kompetensi Dasar
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pembukaan
- Ikrar Santri
- Pembacaan Doa Belajar
- Pembacaan Hadits dan Surat Pendek
- Menyanyi dan Membaca Asmaul Husna
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
Metode
Uktub
Tanya jawab
Bernyanyi
Pemberian tugas
Buku Sumber
.Penilaian
tahun), TPA (usia 6-8 tahun), dan Madrasah Diniyah (usia 8-12 tahun).
b. Misi
c. Tujuan
1. Membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya.
2. Menanamkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menanamkan kecintaan anak terhadap masjid dan lingkungan sejak
dini.
Tabel 4.1
Data Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan TKA-TPA Plus Jakarta Islamic
Centre Tahun Ajaran 2013/2014
Maka dari data di atas juga dapat di tarik kesimpulan bahwa hampir
seluruh guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Hal
ini tentu akan membuat pendidikan di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic
Centre Jakarta Utara efektif dan optimal.
4. Keadaan Siswa
Tabel 4.2
Data Siswa TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre
Tahun Ajaran 2013/2014
Tabel 4.3
Waktu Belajar di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre
prasarana yang dimiliki oleh Masjid Jakarta Islamic Centre, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Data Sarana dan Prasarana TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Center
Ruang kelas berupa Open Class (Kelas Terbuka: ruang kelas lengkap
dengan kursi, meja dan papan tulis, yang dibuat tidak bersekat-sekat seperti
ruang kelas pada umumnya, beralaskan karpet tebal dan berukuran lebar,
berada di pelataran lantai satu masjid Jakarta Islamic Centre). Ruang kelas
tersebut sudah digunakan seluruhnya. Ruang perpustakaan TKA-TPA Plus
Jakarta Islamic Centre merupakan bagian perpustakaan Masjid Raya Jakarta
Islamic Centre. Perpustakaan digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi
siswa. Mereka dapat membaca buku-buku keislaman yang banyak terdapat di
perpustakaan. Penyusunan buku sudah diatur dengan sistem penomoran buku
dan jenis seperti di perpustakaan pada umumnya. Untuk anak-anak disediakan
ruang baca sendiri, dimana macam-macam judul buku yang terdapat di
ruangan tersebut khusus anak-anak. Dengan suasana yang rapi dan sejuk,
karena terdapat AC, akan membuat nyaman siswa untuk membaca. Ruang
pimpinan, ruang tata usaha, ruang guru, ruang serba guna juga berupa Open
54
B. Temuan Penelitian
Pada Bab sebelumnya peneliti menjelaskan bahwa teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Langkah pertama adalah penulis melakukan observasi
berdasarkan pedoman observasi yang telah dibuat, melakukan wawancara
berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat, dan
mendokumentasikan berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
Tabel 4.5
Pelaksanaan Kegiatan Pembuka dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an
N = 2 Orang Guru
“Ya Allah Tambahkanlah aku ilmu, Dan berilah aku karunia untuk
dapat memahaminya.”
85
Dzul Jalaali Wal رو انجالل و Yang Maha Pemilik Kebesaran dan
Ikraam اإلكشاو Kemuliaan
86 Al Muqsith انًمسط Yang Maha Pemberi Keadilan
87 Al Jamii` انجايع Yang Maha Mengumpulkan
88 Al Ghaniyy ًانغن Yang Maha Kaya
89 Al Mughnii ًانًغن Yang Maha Pemberi Kekayaan
90 Al Maani انًانع Yang Maha Mencegah
91 Ad Dhaar انضاس Yang Maha Penimpa Kemudharatan
92 An Nafii` اننافع Yang Maha Memberi Manfaat
Yang Maha Bercahaya (Menerangi,
93 An Nuur اننىس Memberi Cahaya)
94 Al Haadii انهادئ Yang Maha Pemberi Petunjuk
Yang Maha Pencipta Yang Tiada
95 Al Badii' انثذيع Bandingannya
96 Al Baaqii انثالي Yang Maha Kekal
97 Al Waarits انىاسث Yang Maha Pewaris
98 Ar Rasyiid انششيذ Yang Maha Pandai
99 As Shabuur انصثىس Yang Maha Sabar
Gambar 4.1
Tabel 4.6
Pelaksanaan Kegiatan Inti dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an
N = 2 Orang Guru
Gambar 4.2
Guru sedang menuliskan materi
Pada hari Senin, guru menyampaikan materi Uktub dengan
menuliskan contoh tulisan Arab pada halaman 17 di buku tugas siswa
yang menggunakan metode uktub, dengan materi menyambung huruf
hijaiyyah sebagai berikut:
Pisah Sambung
62
Latihan Sambunglah
Tabel 4.7
Pelaksanakan Kegiatan Penutup dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an
N = 2 Orang Guru
4. Tidak Baik - -
Jumlah 2 100
Tabel 4.8
Penggunaan Metode Iqra’ dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
N = 2 Orang Guru
Gambar 4.3
Guru sedang mengajarkan siswa membaca iqra’
Bun un
65
Tabel 4.9
Penggunaan Metode Uktub dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an
N = 2 Orang Guru
Tabel 4.10
Penggunaan Teknik Evaluasi dalam Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an
N = 2 Orang Guru
Gambar 4.4
Form penilaian baca iqra’ yang digunakan.
Gambar 4.5
Perkembangan kemajuan salah seorang siswa dalam membaca al-
Qur’an dengan metode iqra’ yang dicatat dalam daftar prestasi
iqra’.
Gambar 4.6
Penilaian latihan menulis al-Qur’an dengan metode uktub
Tabel 4.11
Kemampuan Membaca Al-Qur’an dalam Hal Kelancaran Membaca Al-
Qur’an
N = 25 Siswa
Tabel 4.12
Kemampuan Membaca Al-Qur’an dalam Hal Makharijul Huruf
N = 25 Siswa
Gambar 4.7
Siswa sedang latihan membaca iqra’
Tabel 4.13
Kemampuan Membaca Al-Qur’an dalam Hal Tajwid
N = 25 Siswa
Tabel 4.14
Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an
N = 25 Siswa
Tabel 4.15
Kemampuan Menghafal Ayat-Ayat Pilihan dalam Al-Qur’an
N = 25 Siswa
Gambar 4.8
Siswa sedang menyetor hafalan ayat-ayat pilihan al-Qur’an
Tabel 4.16
Kemampuan Menulis Al-Qur’an dalam Hal Kebenaran Tulisan
Qur’an dengan jenis khat yang terdapat dalam buku pegangan yang
menggunakan metode Uktub. Namun para siswa masih kesulitan dan
Gambar 4.9
Tulisan Siswa dalam latihan menulis al-Qur’an di dalam buku Uktub
Tabel 4.17
Kemampuan Menulis Al-Qur’an dalam Hal Kerapihan Tulisan
N = 25 Orang
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Nilai Siswa dalam latihan menulis al-Qur’an dengan metode
uktub
Sebagaimana data-data observasi langsung terhadap guru dan
siswa dalam bentuk tabel yang penulis telah gambarkan di atas, maka
selanjutnya akan dilakukan analisis rekapitulasi data sesuai rumus
perhitungan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 4.18
Rekapitulasi Data Hasil Observasi Langsung Terhadap Guru
Item Pernyataan Observasi
No. Penilaian Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7
1. Sangat Baik - - - - - - - - -
2. Baik 2 2 2 - - 2 2 10 71,43
3. Kurang Baik - - - 2 2 - - 4 28,57
4. Tidak Baik - - - - - - - - -
Jumlah 14 100
78
Tabel 4.19
Rekapitulasi Data Hasil Observasi Langsung Terhadap Siswa
No. Penilaian Item Pernyataan Observasi Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7
1. Berkembang Sangat - - - 3 1 4 4 12 6,86
Baik
2. Berkembang Sesuai 18 16 14 20 9 11 12 100 57,14
Harapan
3. Mulai Berkembang 7 9 11 2 15 10 9 63 36
Jumlah 175 100
yang telah disusun oleh pihak lembaga pendidikan TKA-TPA Jakarta Islamic
Centre.
Sejalan dengan data hasil observasi langsung terhadap guru dan siswa,
dari hasil wawancara peneliti kepada kepala sekolah dan salah seorang guru
kelas TPA menjelaskan bahwa proses pembelajaran baca tulis al-Qur’an pada
anak usia dini di TKA-TPA Plus Jakarta Islamic Centre sudah berjalan dengan
baik. Hal ini terlihat dari kurikulum Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) yang disusun
oleh pihak lembaga pendidikan TKA-TPA Jakarta Islamic Centre sesuai
dengan kebutuhan perkembangan anak usia dini. Selain itu materi yang
diberikan dalam pembelajaran baca tulis al-Qur’an sudah baik untuk
perkembangan kognitif anak usia dini yang dalam masa golden age.
Sedangkan hal lain yang penulis amati dari kegiatan siswa di kelas TPA
yang menjadi subjek penelitian ini terlihat sudah cukup baik. Meskipun ada
beberapa perilaku beberapa siswa dimana mereka masih berusia dini yang
perlu menjadi perhatian guru.
Dari hasil observasi langsung terhadap guru dan siswa serta wawancara
dengan kepala sekolah dan salah seorang guru kelas TPA menunjukkan bahwa
80
Untuk teknik evaluasi hasil belajar siswa dalam baca tulis al-Qur’an,
sesuai pengamatan penulis dan hasil wawancara penulis kepada guru kelas
TPA, sudah baik, hal ini dapat dilihat dari evaluasi hasil belajar membaca al-
Qur’an, seperti mengaji dengan buku Iqra’ atau al-Qur’an, menggunakan
teknik penilaian observasi, langsung dinilai setelah membaca dalam bentuk
form penilaian yang terdapat di dalam buku “Agenda Santri dan Buku
Penghubung” dengan indikator penilaian A, B, dan C. Sedangkan menulis al-
Qur’an, penilaian dilakukan langsung di buku tugas siswa yang menggunakan
metode Uktub. Di dalam buku Uktub ada kolom penilaian yang diisi guru
dengan rentang nilai dari 1-100, setelah siswa latihan menulis al-Qur’an.
Selain itu evaluasi juga berupa EHB (Evaluasi Hasil Belajar) pada setiap
semester berbentuk ujian tulis dan lisan. Lalu nanti nilainya dimasukkan ke
rapor. Hasil penilaian ini akan menjadi acuan bagi siswa untuk melanjutkan ke
jenjang kelas berikutnya atau masih harus tetap di jenjang kelas sebelumnya.
82
Nama HimmatulUliya
NIM 1 0 8 01 0 0 0 1 7 2
Jurusan PendidikanAgamaIslam
No. Paraf
No. JudulBuku/Referensi Footnote Pembimbine
BAB I
AhmadSyarifuddin,MendidikAnak
Mimbaca, MenuJisdqnMencintatAl-Qur'ai, I
I (Jakarta:GemaInsaniPress,2005),Cet.II, h.
-{
41.
BAB II
Margaret E. Bell Gredler, Belaiar dan
Membelajarkan (Jakarta:PT Raja Grafindo, I
2. -r/
1994),h. I
2003),Cet.IV,h.2.
2oo9),h. 19.
't
I
r
//
Ibid.,h. t9-21
7. 6
BambangSutjipto,"PenggunaanMetoda
Jurnal Tekttodik,Vol. 7, 2003,
Pembelajaran",
8. 7
h.81.
DepartemenPendidikanNasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
9. 8
(Jakarta:PT Gramedia PustakaUtama, 2008)
Cet.I. Ed. IV. h. 109.
1 0 . Ibid.,h.1497. 9 -/
AhmadSyarifuddin,MendidikAnak
Membaca,Menulisdan MencintaiAl-Qur'an, 10
ll
(Jakarta:GemaInsaniPress,2005),Cet.II, h.
17.
Maidir HarundanDasrizal,Kemampuan
Membacadan MenulisHuruf Al-Qur'an pada
1 3 . SiswaSMA,(Jakarta:BadanLitbangdan l2
Agama,2008),
Diklat,Departemen h. 13.
DepartemenAgamaRI,AI-Qur'an dan
1 4 . Terjemahannya,(Bandung:CV Penerbit l3
Diponegoro,2005),Cet.X, h.479.
1 5 . I b i d . ,h . 4 5 0 . t4
ImamNawawi,Peringkas:SyaikhYusufAn-
Nabhani,RingkasanRiyadhushShalihin,T eri.
1 6 . dariMukhtashorRiyaadhushShoolihiin oleh 15
Abu KhodijahIbnu Abdunohim,(Bandung:
IrsyadBaitusSalam,2012),Cet.XI, h. 160.
1 7 . AhmadSyarifuddin,
Op.Cit.,h.4l. t6
19. Ibid.,h.79. l8
/
Sa'adRiyadh,LangkohMudahMengairahkan
AnakHafal Al-Qur'an,(Solo:Samudera, l9
20.
2009),h. 14. /
2 t . AhmadSyarifuddin,
op.cit.,h. 68.
MuhammadAli Sunan,MetodePengajaran
20
J
Al-Qur'an,2014,h.l, 21
22.
(http://muhammadalisunan.blogspot.com). ,/
ZakiahDaradjat dl<k.,MetodikKhusus
PengajaranAgamaIslam, (Jakarta:Bumi 22
23.
Cet.IV,h. 91.
Aksara,2008), -/,
24. I b i d . , h .9 1 . 23 "t_?;
Syamsuddin MZ., TasrifinKarim dan
Mamsudi AR.,PanduanKurikulum dan
Pengajaran TamanKanak-KanakAl-Qur' an 24
2 5 . (TKA)
TamanPendidikonAl-Qur'an (IPA) ,
(Jakarta:LPPTKA BKPRMI Pusat,2006), h. /
35-46.
Masnipal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola
26. PAUD Profesional, (Jakarta:PT. Elex Media 25
Komputindo, 2013),h. 78. /
Belaiar
Anita Yus, PenilaianPerkembangan
3 0 . Anak TamanKanak-Kanak,(Jakarta:Kencana, 26
2 0 11 ) ,h . 1 6 . /
3 2 . AnitaYus,op.cit,h.17. 28
,{
n
I
I
Dini
Isjoni, Model PembelajaranAnak Usia
-26'
(Bandung: Alfabeta, 2009)' h' 25
rbid..h.26-3r.
ffiffiledomanTelmis
i r"y a rnggoraan PALID (PendidikanAnak
UsiaDinil(Bandung:PT' Remaja -
Rosdakarva- 2008)'Cel III, hl!:!!
Ib i d ,h .6 8 .
@apanMendidik
.lnoi,Terj. dariAthfalulMuslimin,Katfu
Rtabiahumun NabiyyulAmiin olehBahrun
ef"U"f.* Ihsan Zuiaidi, (Bandung: Irsyad
j1!
BaitusSalam,2005)'bL1-Q
Ib i d .,h .7 0 -7 1 .
Ibid.,h.8l.
@acaTulisAl-Qur'an
untukAnakUsiaDini,2}l4,h' 7'
1992.b19g9P9!99rn)'
://yollymulya
"l
$'
t
I
i40
44. Ib i d .,h .1 0 0 . -/
46. Ibid.,h.49. 42
47.
Andriani,"Pembelajaran BacaTulisAl-
Qur'andi SMPIslamParungBogor",Skripsi
50. padaS1 UIN SyarifHidayatullahJakarta, 46
-/
Jakarta,2009,h. 69,tidak dipublikasikan.
51
MuatanLokal BacaTulis Al-Qur'andi SMP
NegeriPurwodadiPasuruan",SkripsipadaS1
UIN MaulanaMalik IbrahimMalang,Jakarta,
2009,h. 8-9,tidakdipublikasikan.
47 4
Desiana,A.Ma. "Meningkatkan Kemampuan
MembacaAl-Qur'an padaAnak Usia Dini
52. 48
Melalui PenerapanMetode Iqro' Plus Kartu /
Huruf di RA. Ummatan Wahidah Curup",
i
I
I
SkripsipadaS1Universitas Bengkulu,
Bengkulu,2013,h.iii, tidakdipublikasikan.
BAB ru
55. Ibid.,h.lr8.
5 8 . BurhanBungin,op.cit.,h.126. 6
Tim PenyusunPedomanPenulisanSkripsi
59. FITK, PedomanPenulisanSkripsi, (Jakarta: 7
2013).h.67,
UIN SyarifHidayatullah,
op.cit.,h.335.
60. Sugiyono. 8
AnasSudijono,PengantarStatistik
6 1 . Pendidikan,(Jakarta:Raja GrafindoPersada, 9
2006),Cet.)Ofl, h. 43.
tt
KEMENTERIAA
NG A M A FITK-FR-AKD-081
U INJA K A R T A T g l .T e r b i t : 1 Maret 2010
F IT K F O R M( F R )
N o .R e v i s i : : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputa! 15412 tndonesia
S U R A TB I M B I N G A NS K R I P S I
Nomor : Urr.0l/F.I /KNL0t.3t:)*q2\z Jakarta,l0 Februari2012
Lamp. : -
Hal : BimbinganSkripsi
KepadaYth.
Nama HimmatulUlil'a
NIM 1 0 8 0 t10 0 0 1 7 2
Jurusarr Pendidikan
AgarnaIslam
Semestcr Delapan
J u d u lS k r i p s i PengaruhPenerapanPernbelajaran
dengarrKecerdasanGanda
TerhadapHasil belajarFiqh Sisrva(KuasiEl:sperimen
di MTs yASplN,.\ Jakarta)
Judul tersebuttelah disetujuioleh Jurusanyarlg bersangkutan
pada tanggal l0 Februari
2012, abstraksilottlineterlarnpir.Saudaraclapatmelakukanperubahanredaksionalpada
judul tersebut.Apabila perubahansubstansialdianggap perlu,
nrolron pembirnbing
rnenghubungiJurusarr terlebihdahulu.
a.n.Dekan
KajurPendidikan
AgamaIslam
'sdlim,
M.Ag
19680307 199803I 002
Tembusan:
l . D e k a nF I T K
2. Mahasisvi,a ybs.
"4
rr
N o .D o k u m e n FITK.FR.AKD-082
K E M E N T E R I AANG A M A
Tgl Terbit l Maret 2010
UIN JAKARTA FORM( FR) N o .R e v i s i : 01
FITK
J lr H .luanoaNo 95 Cipuat 15412lndonesia
S U R A TP E R M O H O N A N PENELITIAN
.31.13.7.12013
/F.1/KM.01
Nomor: Un.0'1 Jakarta,23 Desember2013
Lamp.. Outline/Proposal
Hal : Permohonan lzinPenelitian
KeoadaYth.
KepalaTKA-TPAPlusJakartalslamicCenter
di
Tempat
Assalamu'alaikum wr.wb.
bahwa,
Denganhormatkamisampaikan
Nama : H i m m a t uUl l i Y a
NIM : 108011000172
Jurusan : P e n d i d i k aAng a m al s l a m
Semester : 11 (Sebelas)
JudulSkripsi : PEMBELAJARANBACA TULIS AL-QUR'ANPADA ANAK USIA
di TKA-TPA PlusJakartaIslamicCenterJakarta
DINI (penelitian
Utara)
adalahbenarmahasiswa/i FakultasllmuTarbiyahdan KeguruanUIN Jakartayang
(riset) di
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian
yangSaudara
instanii/sekolah/madrasah pimpin.
dan kerjasamasaudara,kamiucapkanterimakasih.
Atasperhatian
Wassalamu'alaikum wr.wb.
ikanAgarnaIslam
A ' qJ
"
199803I 002
Tembusan:
1. DekanFITK
2. PembantuDekanBidangAkademik
yangbersangkutan
3. Mahasiswa
1', ,/
I
\tFA p
s
SURAT KETERANGAN
Nomor : 07/ TKA-TPA PLUS JlCilVl2014
CentreJakartaUtaradenganini menerangkanbahwa:
NIM :108011000172
sebagaimana
mestinya.
KepalaTKA-TPA Pl