Anda di halaman 1dari 139

KARYA ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM FITK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi
Bidang ke-Islaman Tahun Akademik 2012 )

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :
Ines Sukmawati
NIM. 109011000127

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRAK
Ines Sukmawati. (109011000127) Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Analisis
Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang ke-Islaman
Tahun Akademik 2012).

Sumber ajaran Islam adalah al-Qur’an dan as-Sunnah.Selain al-Qur’an dan


Hadis sebagai sumber tasyri’ dan pedoman hidup umat manusia, ijtihad para
ulama juga merupakan sumber pokok yang ketiga. Hasil karya pemikiran dan
ijtihad para ulama dan ilmuwan muslim tersebut, kemudian diabadikan kedalam
tulisan berbentuk buku atau kitab yang disebut buku-buku turats atau lebih
populer dengan sebutan kitab kuning. Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama
Islam harus mampu menguasai kajian ilmu-ilmu keislaman yang sumber kajian
utamanya berasal dari kitab-kitab turats atau kitab kuning, selain itu kitab kuning
juga menjadi referensi utama dalam penulisan tugas akhir mahasiswa khususnya
skripsi dalam bidang keIslaman.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif
analisis dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak menguji
hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu gejala
atau kejadian. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan
kemudian dianalisa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
penggunaaan kitab kuning sebagai referensi dalam penulisan skripsi mahasiswa
Juruan Pendidikan Agama Islam bidang keislaman tahun akademik 2012.
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini dengan
menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi, berupa skripsi PAI bid.
keislaman tahun 2012, wawancara 10 mahasiswa Jurusan PAI, 2 Dosen bid. studi
keislaman dan ketua Jurusan PAI.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa PAI lebih cenderung
menggunakan buku-buku terjemah dibandingkan dengan penggunaan kitab
kuning dalam penulisan skripsi karena kurangnya pemahaman mahasiswa
terhadap buku-buku turats atau kitab kuning.

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan semesta alam
tempatku bersandar dan bersyukur atas seluruh nikmat yang diberikan-Nya tanpa
batas. Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad
SAW tercinta beserta keluarga, sahabat, dan pengikut sampai akhir zaman.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan
yang dialami selama penulisan skripsi berjudul Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Analisis
Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun
Akademik 2012). Namun berkat kerja keras, doa dan kesungguhan hati serta
dukungan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan skripsi ini, semua dapat
teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Nurlena Rifa’i, M.A. Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ketua Jurusan PAI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
3. Ibu Marhamah Shaleh, Lc. M.A, Sekretaris Jurusan PAI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
4. Bapak Abdul Ghofur M.A, Pembimbing skripsi yang penuh keikhlasan dalam
membagi waktu, tenaga dan pikiran beliau dalam upaya memberikan
bimbingan, petunjuk, serta mengarahkan penulis dalam proses mengerjakan
skrpsi ini dengan sebaik-baiknya.
5. Bapak Prof. Ahmad Syafi’ie Noor, Dosen Penasehat Akademik yang dengan
penuh perhatian telah memberi bimbingan, arahan dan motivasi, serta ilmu
pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Seluruh Dosen Pengajar yang telah mengajar dan memberikan ilmunya
kepada penulis selama proses perkuliahan berlangsung. Semoga Allah SWT
memberikan balasan dan pahala berlipat atas ilmu yang telah diberikan
dengan ikhlas.

ii
7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan yang telah memberikan fasilitas berupa kemudahan dalam
menyediakan buku-buku referensi.
8. Orang Tua tercinta, Ayahanda Sukmajaya dan Ibunda Khaironih yang telah
tulus, ikhlas, sabar dalam mendidik penulis dari kecil hingga seperti sekarang
ini. Selalu menghadirkan untaian do’a untuk keberhasilan dan kesuksesan
penulis dalam menuntut ilmu.
9. Adik-adikku tersayang, (Nurlatifah dan Rizka Fitriandini) yang selalu
mendo’akan kakaknya agar menjadi sarjana. Kakakku (Ahmad Mursyidi)
yang selalu menemani, mendoakan dan memberikan semangat kepada
penulis. Skripsi dan gelar sarjana ini penulis persembahkan untuk kalian.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan
2009, kelas PAI-D dan PAI-Sejarah. Terimakasih atas kebersamaannya,
dukungan, bantuan dan motivasi. Tiada hal yang terindah kecuali mengenang
masa kita berjuang bersama di kampus tercinta.
11. Sahabat-sahabatku, Siti Marpuah, Ervina Selly Rusliani, Yayan Husnayani,
Siti Sofiatun Miskad, dan M. Azhar. Terimakasih atas doa, dukungan,
bantuan dan kebersamaan selama ini yang kalian berikan.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak
mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis yang telah memberikan bantuan
yang sangat bermanfaat bagi penulis demi terselesaikannya skripsi ini.
Tiada ucapan yang dapat penulis haturkan kecuali “Jazakumullah Ahsanal
Jazaa” semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT. Penulis mengharapkan
masukan berupa saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi
memperbaiki karya tulis ini, semoga dapat membawa manfaat bagi para
pengkaji/pembaca dan bagi penulis sendiri. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Jakarta, 28 April 2014

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. vi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................5
C. Pembatasan. ..........................................................................................................6
D. Perumusan Masalah. ............................................................................................6
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................7
A. Karya Ilmiah.........................................................................................................7
1. PengertianKarya ilmiah ..................................................................................8
2. Macam-macamKarya Ilmiah ..........................................................................9
3. Kriteria Karya Ilmiah .....................................................................................11
4. Etika Penulisan Karya Ilmiah ......................................................................14
5. Penyusunan dan Penulisan Karya Ilmiah .......................................................15
6. Penggunaan Literatur Dalam Sebuah Karya Ilmiah.......................................17
B. Skripsi ................................................................................................................18
C. Kitab Kuning ........................................................................................................21
1. Pengertian Kitab Kuning..........................................................................21
2. Metode Pembelajaran Kitab Kuning........................................................22
3. Kesulitan Mempelajari Kitab Kuning......................................................24
4. Manfaat Mempelajari Kitab Kuning........................................................24

iv
D. Kurikulum Keislaman Jurusan PAI .....................................................................25
E. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................................37
F. Kerangka Berfikir.................................................................................................38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................40


A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................................40
B. Metode Penelitian.................................................................................................41
C. Variabel Penelitian ...............................................................................................42
D. TeknikPengumpulan Data ...................................................................................43
E. Instrumen Penelitian.............................................................................................44
F. Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data ................................................................46
G. Teknik Analisis Data ............................................................................................46

BAB IV HASIL PENELITIAN ...............................................................................49


A. Penggunaan Kitab Kuning sebagai Referensi dalam Penulisan Skripsi Mahasiswa
PAI Bidang Keislaman Tahun Akademik 2012................................................ 49
B. Penggunaan Literatur dalam Penulisan Skripsi.................................................. 53
C. KaryaIlmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.......................................................................................... 54

BAB V PENUTUP ...............................................................................................73


A. Kesimpulan ..........................................................................................................73
B. Saran ................................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................75

v
DAFTAR TABEL

Tabel3.1Kegiatan Penelitian .......................................................................... 40


Tabel3.2Kisi-kisi Wawancara ........................................................................ 45
Tabel4.1Daftar Skripsi Mahasiswa PAI bidang Keislaman tahun 2012 ........ 51

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Referensi


Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Fakultas
Lampiran 3 Surat Keterangan Observasi
Lampiran 4 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 5 Pedoman Wawancara Mahasiswa PAI
Lampiran 6 Pedoman Wawancara Prof. Dr. Abuddin Nata
Lampiran 7 Pedoman Wawancara dengan Kajur PAI
Lampiran 8 Pedoman Wawancara dengan Muhbib Abdul Wahab
Lampiran 9 Lembar Observasi Mahasiswa
Lampiran 10 Lembar Observasi Skripsi Mahasiswa PAI 2012

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber ajaran Islam adalah al-Qur’an dan as-Sunnah. Dua sumber pokok
itulah yang menjadi pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan yang
hakiki. Al-Qur’an sebagai kalam Ilahi yang merupakan sumber utama dan as-
Sunnah menjadi sumber utama yang kedua berupa perkataan, perbuatan, maupun
taqrir Nabi Muhammad SAW.
Secara garis besar, sumber tasyri’ Islam terbagi dua bagian, yaitu tasyri’
yang bersumber dari Allah dan tasyri’ yang bersumber dari manusia. Tasyri’ yang
pertama merupakan peraturan yang ditetapkan Allah berupa ayat-ayat al-Qur`an
dan al-Sunnah. Sedangkan tasyri’ yang kedua merupakan peraturan-peraturan
yang ditetapkan oleh para mujtahid tabi’in atau para pengikut tabi’in dan
seterusnya, dengan cara meng-istinbath dari tasyri ilahi.1

Rasulullah Saw bersabda :

“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, kamu tidak akan sesat selamanya, jika
berpegang pada keduanya yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnahku (Hadis).”

Selain al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber tasyri’ dan pedoman hidup
umat manusia, ijtihad para ulama juga merupakan sumber pokok yang ketiga,

1
Drs. Supiani, dan M. Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya), cet. 4, h. 267
2
Muhammad bin Abdul Rauf Al Munawi, Faidhul Qodir Syarah Al Jami As Shoghir,
(Lebanon: Darul Fikri, 1996), hal. 292
2

yaitu untuk menjelaskan lebih detail pengetahuan maupun hukum yang ada di
dalam al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW.
“Ulama ushul menulis bahwa ijtihad adalah mempergunakan segala
kesanggupan untuk mengeluarkan hukum syara’ dari Kitabullah dan hadis
Rasulullah SAW”.3 Ijtihad juga merupakan kemampuan para ulama atau
cendikiawan muslim dalam memperoleh pengetahuan tentang ajaran maupun
hukum-hukum Islam, dari ijtihad para ulama menghasilkan istinbat hukum.
“Istinbat yaitu mengeluarkan makna-makna dari nash-nash yang terkandung
dengan menumpahkan pikiran dan kemampuan (potensi) naluriah.”4. Istinbath
hukum merupakan cara yang dilakukan atau dikeluarkan oleh pakar hukum untuk
mengungkapkan suatu dalil hukum guna menjawab persoalan-persoalan yang
terjadi.
Hasil pemikiran dan ijtihad para ulama atau cendikiawan muslim tersebut,
kemudian diabadikan kedalam tulisan berbentuk buku atau kitab yang disebut
kitab klasik atau lebih populer dengan sebutan kitab kuning. Para santri dan
pelajar yang ingin mendalami ilmu agama, tentu perlu merujuk kepada literatur
yang mengupas ilmu-ilmu agama, karena kitab kuning merupakan sumber utama
kajian ilmu agama. Kitab kuning adalah “kitab-kitab yang mengandung nilai-nilai
dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ajaran Islam, ditulis dalam bahasa Arab atau
melayu yang pada mulanya atau sampai saat ini dipelajari di pesantren-
pesantren”.5
“Pengertian yang beredar di kalangan pemerhati masalah pesantren adalah
bahwa kitab kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan
berbahasa Arab atau berhuruf Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama
masa lampau yang ditulis dengan format khas pra modern, sebelum abad ke-
17an M. Dalam rumusan yang lebih rinci definisi kitab kuning adalah kitiab-
kitab yang ditulis oleh ulama-ulama “asing” tetapi secara turun temurun
menjadi refrence yang di pedomani oleh para ulama Indonesia sebagai karya

3
Totok Jumantoro, M.A., Kamus Ilmu Ushul Fikih, (Jakarta: Amzah. 2009), h.113
4
Ibidh., h. 142
5
Anotasi Kitab Kuning, Khazanah Intelektualisme Pesantren di Indonesia, (Jakarta:
Darul Ilmi, 2007), h. 7
3

tulis yang independen dan ditulis oleh ulama Indonesia sebagai komentar atau
terjemahan atas kitab karya ulama asing.”6

Karena kitab kuning merupakan kajian utama ilmu agama Islam,


Kementrian Agama Republik Indonesia mengambil beberapa kebijakan untuk
melestarikan dan mewariskan kitab kuning, salah satunya dengan mengadakan
musabaqoh baca kitab, sebagai wadah untuk mempertahankan warisan kitab-kitab
klasik (kitab kuning) sebagai rujukan utama dalam menjawab tantangan zaman.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Dr. H.
Rohadi Abdul Fatah, MA. memaparkan, penyelenggaraan Musabaqah Baca Kitab
bagi Kepala KUA ini bernuansa pada peningkatan kualitas akademik bagi para
kepala KUA dalam memahami ilmu-ilmu klasik dalam ajaran Islam, yang
tentunya merupakan sumber utama nilai-nilai Islam, yang harus dipegang teguh
dan diterapkan sebagai nilai-nilai utama dalam kehidupan sosial maupun
individual. Menurut Drs HZ Muttaqin, Kelapa Seksi Pembinaan Administrasi
Kepenghuluan pada Direktorat Urais dan Binsyar Kementerian Agama,
MBK dilaksanakan untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan para
kepala KUA pada kitab rujukan berbahasa Arab; meningkatkan kemampuan
kepala KUA dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam
dari sumber kitab-kitab berbahasa Arab; dan meningkatkan wawasan keilmuan
Islam bagi kepala KUA.7
Di perguruan tinggi Agama Islam, khususnya pada jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, pembelajaran kitab kuning menjadi salah satu mata kuliah
yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam, kitab
kuning merupakan ilmu dasar untuk mempelajari ilmu keagamaan seperti Tafsir,
Hadis, Fiqih, Ushul Fiqh, Tauhid dan lain-lain.

6
Sa’id Aqiel Siradj, dkk., Pesantren Masa Depan, (Bandung: Pustaka Hidayat, 1999), h.
222
7
Kementrian Agama RI, Akan Diselenggarakan Musabaqah Kitab Kuning Antar Kepala
KUA, Kamis 12 September 2013 pukul 21.00 WIB
oleh:http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=85219
4

Karena Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) bertujuan melahirkan


Guru Agama Islam yang memiliki kewenangan untuk mengajar Pendidikan
Agama Islam di SLTP umum, SLTA dan SMK. Mereka juga memiliki
kewenangan untuk mengajarkan salah satu dari empat mata pelajaran keagamaan
di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, yaitu Tafsir-Hadis, Fiqih, dan
Ushul Fiqih, Ilmu Kalam, dan Sejarah Peradaban Islam (SPI). Lulusan atau
outcome dari Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Jakarta diharapkan
memiliki kecakapan sebagai Sarjana Muslim Profesional yang mampu menjadi
guru Pendidikan Agama Islam yang profesional pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.8

Maka dari itu mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam harus mampu
menguasai empat mata pelajaran tersebut maupun kajian ilmu-ilmu agama
lainnya, yang sumber kajian utamanya berasal dari buku-buku turats atau kitab
kuning, selain itu kitab kuning juga menjadi referensi utama dalam penulisan
tugas akhir mahasiswa atau skripsi khususnya dalam bidang keislaman .
Untuk pembuatan karya ilmiah maupun skripsi membutuhkan referensi-
referensi dari data yang relevan, berupa buku, majalah, koran, jurnal dan internet.
Semakin banyak referensi dari berbagai sumber, semakin baik pula isi karya
ilmiah atau skripsi tersebut. Karena referensi dalam sebuah karya ilmiah sangat
penting, yaitu untuk membuktikan keabsahan dari pernyataan-pernyataan didalam
karya ilmiah dan supaya dapat di akui kebenaranya, serta jauh dari plagiat.
Namun nampaknya bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam, kitab
kuning kurang diminati mahasiswa PAI untuk dijadikan sebuah referensi karya
ilmiahnya, hal ini dapat dilihat dari kurangnya referensi kitab kuning di dalam
pembuatan skripsi dan makalah. Jarang sekali mahasiswa mencantumkan
referensi-referensi kitab kuning khususnya dalam karya ilmiah berupa skripsi dan
makalah pada mata kuliah keagamaan seperti tafsir, hadis, ilmu kalam, fiqih, dan
ilmu keagamaan lainnya.
Hanya sedikit mahasiswa yang menggunakan referensi kitab kuning pada
umumnya dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman mahasiswa
terhadap kitab-kitab kuning. Padahal untuk pembelajaran Agama Islam lebih
banyak referensi yang akurat yang berasal dari kitab-kitab kuning. Bagi

8
Tim Penyusun UIN, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarifhidayatullah Jakarta 2009-2010, (Jakarta: UIN Syarifhidayatullah, 2009), h. 69
5

mahasiswa yang latar belakang pendidikannya berasal dari pondok pesantren akan
mudah untuk memahaminya, sedangkan mahasiswa yang latar belakang
pendidikannya dari SMA atau SMK akan mengalami kesulitan, mereka biasanya
menggunakan terjemahan kitab-kitab kuning dengan yang berbahasa Indonesia.
Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang tepat, dan keseriusan mahasiswa
untuk bisa memahami dan menggunakan kitab-kitab kuning dalam pembuatan
skripsi maupun karya ilmiah lainnya.
Selain pemahaman mahasiswa yang kurang dalam menguasai kitab
kuning, banyaknya referensi-referensi buku modern maupun terjemah yang
membuat mahasiswa lebih memilih referensi yang praktis, padahal mengambil
referensi dari sumber utama yang berasal dari kitab kitab kuning lebih lengkap
dibandingkan buku-buku sekunder maupun terjemah. Serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat kitab kuning kurang
diminati para mahasiswa dalam penggunaan referensi untuk pembuatan karya
ilmiah ataupun hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas perkuliahan.
Dari hasil latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk mengkaji
penelitian tentang karya ilmiah mahasiswa PAI dan penggunaan kitab kuning
dalam penulisan referensi skripsi, oleh karena itu penulis membuat penelitian ini
dengan judul “Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam
Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun Akademik 2012 )”

B. Identifikasi Masalah
1. Banyaknya mahasiswa jurusan PAI yang cenderung menggunakan referensi
buku-buku terjemah.
2. Banyaknya mahasiswa jurusan PAI yang kurang memiliki kemampuan dalam
memahami kitab kuning.
3. Civitas akademika kurang memberikan perhatian dan bimbingan terhadap
penggunaan referensi kitab kuning.
4. Perubahan zaman dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
membuat mahasiswa jurusan PAI mengambil literatur yang tidak resmi.
6

C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini fokus, maka penulis membatasi
penelitian ini pada :
1. Karya ilmiah mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang berupa tugas akhir mahasiswa yaitu skripsi.
2. Skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta bidang ke-Islaman tahun akademik 2012.

D. Perumusan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini terarah, maka rumusan pada penelitian ini
adalah: bagaimana penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi bidang ke-
Islaman mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?.

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan kitab
kuning dalam penulisan skripsi bidang keislaman mahasiswa Jurusan Pendidikan
Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi civitas akademika, dapat memberikan tambahan khazanah pemikiran
baru yang berkaitan dengan karya ilmiah mahasiswa PAI yang berupa skripsi
dan penggunaan literatur kitab kuning.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
mahasiswa PAI dalam meningkatkan kemampuan mereka dibidang buku-
buku turats (kitab kuning) dan penggunaannya dalam penulisan karya ilmiah.
3. Secara praktis, dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum sehingga
mampu menumbuhkan kepedulian terhadap buku-buku turats (kitab kuning).
4. Untuk memperoleh wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam
merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penelitian.
7

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Karya Ilmiah
Menulis atau menyusun sebuah karya ilmiah bagi beberapa orang mungkin
pekerjaan yang menyulitkan, karena tidak hanya sekedar menulis seperti
tulisan biasa. Hal ini karena dalam penulisan sebuah karya ilmiah harus ada
batasan-batasan dan aturan-aturan yang harus diikuti dan diperhatikan oleh
penulis, selain itu juga dalam penulisan sebuah karya ilmiah ada pula tuntutan
dan tujuan yang harus di penuhi oleh penulis. Didalam penulisan sebuah karya
ilmiah harus pula mengikuti pedoman-pedoman dan aturan yang telah berlaku
secara konvensional atau kelompok tertentu, tidak mengikuti pedoman atau
aturan-aturan yang dibuat pada diri sendiri. Menurut Gillet (2003) tujuan
penulisan karya ilmiah adalah untuk menyampaikan gagasan penulis dengan
caranya sendiri.1

Penulisan karya ilmiah yang wajib diadakan di perguruan tinggi adalah


skripsi, penulisan skripsi sudah tidak asing bagi mahasiswa yang ingin
menyelesaikan pendidikan S1. Skripsi merupakan hasil dari penelitian, pemikiran,
pendapat, dan gagasan seorang penulis yang bertujuan untuk melatih mahasiswa
berpikir secara sistematis, logis dan ilmiah. Skripsi sebagai tugas akhir kuliah
yang menjadi syarat kelulusan seorang mahasiswa untuk mendapatkan gelar S1
(Strata-1).

1
Yunita T. Winarto dkk, Karya Tulis Ilmiah Sosial , Menyiapkan Menulis, dan
Mencermatinya, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), hal. 1
8

1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Secara bahasa karya ilmiah berasal dari kata karya, dan ilmiah. Di dalam
Kamus Ilmiah Populer kata karya berarti “hasil akal-budi; kreasi; ciptaan; kerja,2
sedangkan kata Ilmiah berarti “keilmuan; ilmu pengetahuan; sains. 3
Sedangkan didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) kata Karya
berarti “ pekerjaan, hasil perbuatan, hasil karangan 4, sedangkan kata ilmiah
berarti “bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan.5
Di dalam buku pedoman penulisan skripsi Karya tulis ilmiah adalah tiga
kata yang terdiri dari karya “pekerjaan, perbuatan, ciptaan”. Tulis artinya
”bertulis ada huruf yang dibuat dengan pena /pensil/cat” sedangkan ilmiah
berarti “secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan”.
Dengan demikan maka definisi Karya Tulis Ilmiah adalah pekerjaan atau ciptaan
bertuliskan dengan alat tulis yang memenuhi syarat atau kaidah ilmu
pengetahuan. 6
Karya tulis ilmiah bukan sepenuhnya karya ekspresi diri. Sebuah karya
tulis fiksi, atau sering disebut karya sastra, merupakan ekspresi diri penulisnya
yang dihasilkan dari imajinasi penulis. Hasil karya penulis merupakan hasil
rekaanya sendiri berdasarkan realitas di sekelilingnya. Oleh karena itu, hasil
karyanya disebut karangan dan penciptanya disebut pengarang. Sebaliknya
sebuah karya tulis ilmiah merupakan hasil rangkaian fakta yang berupa hasil
pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala, dan pendapat. Jadi seorang penulis karya
ilmiah menyusun kembali pelbagai bahan informasi menjadi sebuah karangan
yang utuh. Oleh sebab itu, penulis karya ilmiah tidak disebut pengarang
melainkan penulis.7

“Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan pokok di


perguruan tinggi. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang telah diakui dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Karya ilmiah ditulis sesuai dengan

2
Pius A Partanto, dan M Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer¸ (Surabaya: Arkola,
1994), hal. 311
3
Ibid hal. 243
4
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. 1,
hal. 393
5
Ibid, hal.324
6
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, Pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah &
Hukum. ( Jakarta : Fakultas Syariah dan hukum. 2007), hal.1
7
Felicia N. Utorodewo dkk, Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah,
(Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010), hal. 1
9

tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakati atau ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan tinggi.”8
Dari beberapa pendapat yang telah disebutkan, penulis menyimpulkan
bahwa karya ilmiah adalah hasil karya tulis seseorang yang berupa rangkaian
fakta hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala dan pendapat yang disusun dan
ditulis secara sistematis sesuai dengan tata cara ilmiah menjadi sebuah karangan
yang utuh

2. Macam-macam Karya Tulis Ilmiah


Ada beberapa macam-macam bentuk karya tulis ilmiah yang sudah banyak
dikenal maupun dibuat oleh para penulis ilmiah diantaranya yaitu :
a. Makalah / paper
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang digunakan untuk keperluan seminar,
diskusi, simposium dan yang semacamnya.
b. Laporan tugas kuliah
Laporan tugas kuliah adalah karya tulis ilmiah yang ditulis sebagai bagian
atau syarat mengikuti mata ujian tertentu yang ditugaskan oleh dosen
pengasuh mata kuliah.
c. Proposal
Proposal adalah karya tulis ilmiah yang dibuat untuk mengusulkan suatu
rencana penulisan atau kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan kriteria
tertentu.
d. Laporan hasil penelitian
Laporan hasil penilitian adalah karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan
hasil pengamatan (observasi) yang dilakukan terhadap suatu kegiatan atau
peristiwa
e. Skripisi
Skripsi adalah karya tulsi ilmiah yang dibuat untuk menyelesaikan studi
tingkat sarjana (Strata 1 ).9 “Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis oleh

8
Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana,
2008), cet. 3, hal. 1
10

mahasiswa S1 untuk melengkapi persyaratan pendidikan akademinya. Skripsi


ini yang harus dipertahankan oleh penulisnya dalam suatu sidang ujian,
berisikan hasil peneltian.”10
f. Tesis (S2)
Tesis biasanya diperuntukkan bagi mereka yang akan mencapai gelar master
jenjangnya lebih tinggi dari skripsi. dalam menyusun tesis dituntut untuk bisa
memberikan sumbangan dalam ilmu pengetahuan. Aspek kajian pustaka juga
berbeda dengan skripsi, aspek kajian pustaka tidak hanya mengemukakan
keterkaitan saja, tetapi menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan
dengan penelitian lain yang sejenis. Penulis tesis bukan seorang yang hanya
pandai mengkomplikasikan dan mengkaitkan tetapi dibutuhkan kemampuan
menganalisis yang jeli dan cerdas.
g. Disertasi (S3)
Disertasi berupaya untuk mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang
dilakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas, artinya dalam
disertasi dituntut untuk lebih banyak mengemukakan pendapat pribadi setiap
membahas hasil penelitian lain. Jadi penelitian lain tidak hanya tidak hanya
sebagai bahan pendukung dan mengemukakan perbedaan serta persamaan
dengan penelitian yang dilakukan, tetapi lebih dari itu. Orisinalitas gagasan
dirinya begitu diharapkan, kemampuan logika, menganalisis serta
mengemukakan alasanya menjadi hal yang penting dilakukan.
h. Karya ilmiah dipublikasikan
Karya ilmiah dipublikasikan berupa informasi ilmiah yang diterbitkan,
disebarluaskan kepada masyarakat. Karya ilmiah jenis ini biasanya berasal
dari penelitian misalnya skripsi, thesis atau disertasi. Dibeberapa lembaga
atau perguruan tinggi ada beberapa jurnal yang diterbitkan dan merupakan
ringkasan dari hasil penelitian. Ini menjadi target perguruan tinggi, sebab
tulisan ilmiah dari hasil penelitian punya bobot nilai tinggi dalam usaha
mendapatkan akreditasi jurnal dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
9
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, op.cit., hal. 2
10
Wahyu Wibowo, Manajemen Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003),
hal. 64
11

(Dirjen Dikti). Sementara itu dosen-dosennya membutuhkan jurnal ini untuk


kenaikan kepangkatan akademiknya.
i. Karya ilmiah didokumentasikan
Hasil penelitian dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi disimpan dalam
perpustakaan. Tulisan ini masuk dalam karya ilmiah yang didokumentasikan .
tulisan tersebut sengaja tidak disebarluaskan kepada masyarakat, tetapi hanya
untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika.11
Macam-macam karya ilmiah tersebut merupakan hasil penelitian yang
sering dilakukan oleh para mahasiswa, dosen, dan ilmuwan yang meneliti masalah
tertentu. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang saat ini semakin pesat
dan untuk tujuan tertentu seperti syarat sebuah kelulusan dalam skripsi, tesis dan
disertasi.

3. Kriteria Karya Tulis Ilmiah


Didalam kriteria atau persyaratan suatu karya ilmiah telah ada kesepakatan
diantara para ilmuan bahwa ada standar tertentu yang harus dipegang sebagai
kriteria-kriteria dari sebuah karya tulis ilmiah. Kriteria yang harus dipenuhi dalam
sebuah karya tulis ilmiah menurut brotowidjojo, sebagai berikut :
a. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan
aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
b. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat
terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah yaitu
seperti pencantuman rujukan dan kutipan yang jelas.
c. Karya ilmiah harus disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan
secara terkendali, konseptual dan prosedural.
d. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan
alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
e. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.

11
Nurudin, Dasar-dasar Penulisan, (Malang: UMM Press, 2010), cet. II. hal. 121-124
12

f. Karya ilmiah ditulis secara tulus, hal ini berarti karya ilmiah hanya
mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan
yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanifulasi fakta
dan tidak boleh bersifat emotif.
g. Karya ilmiah bersifat ekspositoris, pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan
sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah
tersebut.12
Selain kriteria-kriteria yang telah disebutkan, menurut Lexy J. Moleong
ada beberapa kriteria dalam penulisan karya tulis ilmiah. Diantaranya sebagai
berikut :
a. Kriteria Konseptual
Ilmuwan mula-mula berpandangan bahwa kriteria ilmiah itu terdiri dari :
fakta, teori, dan postulat. Fakta = diuji dan hasilnya secara absolut benar dan
tidak akan berubah. Teori = harus secara langsung didukung oleh sekurang-
kurangnya satu fakta ilmiah. Postulat = harus secara langsung didukung oleh
sekurang-kurangnya satu teori ilmiah, yang berarti bahwa secara tidak
langsung didukung oleh sekurang-kurangnya satu fakta ilmiah. Dari segi
kriteria konseptual, suatu karya ilmiah hanya memenuhi persyaratan apabila
mempersoalkan postulat, asumsi, teori, dan prinsip dalam tulisannya.
b. Kriteria Prosedural
Para ilmuwan telah menyusun format untuk makalah ilmiah secara berurutan,
makalah ilmiah terdiri dari :
1) Judul
2) Abstrak
3) Pendahuluan
4) Materi dan metode
5) Temuan/hasil
6) Diskusi/pembahasan
7) Kepustakaan yang dikutip

12
Felicia N. Utorodewo dkk, op.cit., hal. 2-3
13

Jadi dari segi prosedur penulisan karya ilmiah maka baik urutan maupun
formatnya sudahlah tertentu. Jika seseorang menulis karya ilmiah lain dari
pada hal itu berarti menyimpang dari tradisi dan kesepakatan para ilmuwan
tentang format dan struktur penulisan yang dalam hal ini dinamakan kriteria
prosedural.
c. Kriteria Teknikal
Gaya penulisan karya tulis ilmiah seperti skripsi sama yaitu: singkat, akurat,
dan tidak menggunakan bahasa berbunga-bunga, harus mudah dipahami dan
isinya memperbolehkan pembaca untuk dapat memproduksi apa yang ditulis.
Kriteria secara teknikal dapatlah disusun sendiri oleh suatu tim penilai.
Kriteria teknikal itu dapat berupa; gaya penulisan, jumlah halaman setiap
komponen format, saran penulisan karya ilmiah yang baik, dan kriteria
teknikal sesuai ketentuan dan aturan yang diberlakukan.
d. Materi dan Metode
Materi dan metode ini harus diuraikan secara rinci agar para pembaca lainnya
dapat mengadakan pengulangan penelitian. Metode ini pada dasarnya
menjawab pertanyaan; dimana, kapan, dan bagaimana studi itu dilakukan.
Rumusnya harus berhati-hati, sesingkat dan serinci mungkin.
e. Hasil/Temuan
Data secara singkat dikemukakan pada bagian ini. Gambar dan tabel
dikemukakan disini untuk lebih memperjelas uraian. Jangan memasukkan
data kasar (raw data). Hasil ini harus sangat jelas, singkat namun “manis”.
Bagian ini secara jelas menyatakan temuan penelitian yang diperoleh dan
tidak boleh mengintrepretasi data.
f. Pembahasan/Diskusi
Komponen pokok pada bagian ini adalah :
1) Usahakan agar mengemukakan prinsip-prinsip, hubungan, dan
generalisasi pada bagian ini dan tidak mengemukakan hasil lagi.
Kemukakan kekecualian atau kelemahan, dan juga kemukakan hal-hal
yang kurang dicakup dalam penelitian ini.
14

2) Tunjukan bahwa hasil dan interpretasi itu ada kesepakatan atau


bertentangan dengan hasil atau temuan penelitian lainnya yang telah
dipublikasikan
3) Bahas implikasi hasil penelitian dan kemukakan seluruh kemungkinan
aplikasi praktisnya
4) Nyatakan kesimpulan sejelas mungkin. Kemungkinan hasil kesimpulan
tentang hipotesis atau tujuan penelitian dan kemukakan juga makna yang
lebih luas tentang kesimpulan itu.
5) Identifikasikan langkah-langkah berikutnya perlu ditempuh untuk
penelitian di masa datang
g. Kepustakaan
Buat daftar kepustakaan berurutan secara alphabets, dan hanya yang dikutip
dalam karya ilmiah ini yang dikemukakan. Format yang lazim digunakan
dalam penulisan karya ilmiah agar diindahkan.13
Kriteria atau syarat-syarat tertentu dalam penulisan sebuah karya ilmiah
merupakan hasil kesepakatan para ilmuwan atau lembaga tertentu yang menjadi
acuan bagi seseorang yang akan menulis karya ilmiah, dan menjadi hal yang
penting untuk kebenaran sebuah penulisan maupun penilitian. Apabila karya
ilmiah tersebut telah memenuhi persyaratan atau kriteria-kriteria tersebut maka
seorang penulis akan diberikan penghargaan berupa sebuah kelulusan atau gelar
dan penghargaan-penghargaan tertentu.

4. Etika Penulisan Karya Ilmiah


Penulisan karya ilmiah adalah salah satu ukuran keterampilan akademisi
yang berkemampuan untuk menghadirkan keterampilan yang akademisi yang
berkemampuan untuk menghadirkan temuan-temuan yang telah ada
sebelumnya dalam berbagai sumber ditambah dengan analisis indidvidu
kedalam suatu tulisan yang sistematis, logis, dan objektif. Namun, sering
terjadi, seorang penulis tidak begitu berhati-hati dalam melakukan pencatatan
atau referensi dan pendokumentasian terhadap sumber-sumber yang
dikutipnya. Dalam beberapa kasus adakalanya tidak sengaja melakukan
penjiplakan atau penyontekan. Hal ini disebabkan ketidaktahuan dan

13
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), hal. 372-379
15

ketidaktelitian dalam mengambil referensi. Yang dimaksud dengan penjiplakan


menurut Webster‟s World Unversity gradictionary adalah mengambil atau
menjadikan (ide-ide atau kata-kata orang lain) menjadi milik sendiri,
menggunakan (sesuatu yang sudah jadi) tanpa menyebutkan sumbernya;
melakukan pencurian literal menghadirkan idea atau produk baru dan asli yang
diambil dari sumber sebelumnya yang telah ada.14

Etika penulisan ilmiah merupakan hal yang sangat penting agar hasil
penelitian tersebut bisa dikatakan valid dan benar, serta terhindar dari penjiplakan.
Karena merupakan kesalahan yang fatal apabila penulis tidak mencantumkan
referensi atau sumber buku yang dikutip. Ada sanksi tertentu jika sebuah
penelitian tidak berdasarkan kode etik yang berlaku, penelitian tersebut bisa
dianggap palsu dan penulisnya tidak menerima kelulusan dari ujian penelitian
tersebut.

5. Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Ada beberapa penyusunan dan penulisan dalam sebuah karya tulis ilmiah
yang harus diperhatikan sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan atau pedoman
yang berlaku dan disepakati secara konvensional. Dalam kegiatan penulisan
karya ilmiah, perencanaan susunan tulisan merupakan hal penting yang dapat
membantu penulis untuk menyusun karya tulis secara berurutan dan teratur.
Menurut Ezra M. Choesin didalam beberapa bukunya yaitu: 15
a. Menurut Ezra M. Choesin dalam bukunya yang berjudul “ mengenali Unsur-
Unsur Tulisan” menjelaskan bahwa ada dua unsur yang membangun sebuah
tulisan, yakni controlling idea dan supporing idea, Unsur pertama adalah
pernyataan umum yang berfungsi membatasi gagasan atau informasi apa saja
yang disertakan dalam tulisan yang akan disusunnya. Sementara itu,
supporing idea adalah gagasan atau informasi yang lebih spesifik tentang
keseluruhan subjek penulisan yang akan diungkapkan pada controlling idea.
Kedua unsur ini saling terkait dan membentuk jalinan tertentu sehingga
sebuah tulisan menjadi jelas dan terarah.

14
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, op. cit., hal. 3
15
Yunita T. Winarto dkk, op. cit., hal.6
16

b. Didalam buku Ezra M. Choesin yang berjudul “Menyusun struktur Argumen”


bahwa pentingya memahami struktur argumen dan cara penyusunannya
dalam proses penulisan ilmiah. Selain itu juga Choesin mengungkapkan
bahwa setiap argumen pada dasarnya merupakan pesan yang ingin
disampaikan penulis kepada pembaca karyanya Selain itu ada tiga aspek yang
perlu diperhatikan dalam penyampaian sebuah argumen atau pesan tersebut
yaitu logos, ethos, dan pathos.. Logos bersangkutan dengan struktur internal
pesan atau argumen yang disampaikan. Ethos merupakan hal-hal yang
berkaitan dengan kredebilitas penulis. Sementara pathos mengacu pada
dampak tulisan pada pembaca dan aspek emosional yang ditimbulkan sebuah
argumen.
c. Menurut Yunita T. Winarto dalam bukunya “menyusun referensi” bahwa
referensi sangat penting dalam kegiatan penulisan ilmiah. Winarto
mengungkapkan bahwa melalui referensi kredebilitas penulis dipertaruhkan,
keluasan wawasan pengetahuan seorang penulis tercermin dari kekayaan
referensi yang menjadi acuannya.
Adapun penyusunan dalam penulisan karya tulis ilmiah menurut Frans
Asisi adalah sebagai berikut;16
a. Menyusun alur wacana. Wacana merupakan suatu bahasa yang paling besar
dan paling lengkap. Ada dua unsur penting yang dapat mempertahankan
keutuhan dan kekompakan wacana yaitu koherensi dan kohensi. Koherensi
adalah keserasian hubungan antar unsure yang tmembnetuk wacana,
sementara itu koherensi adalah pautan antar gagasan yang menysusun sebuah
wacana. Jadi koherensi lebih bersifat semantik atau maknawi, sedangkan
kohesi lebih bersifat gramatikal
b. Menyusun paragraf karya ilmiah. Terdapat tiga syarat utama penyusunan
paragraf yang baik, yaitu. Pertama adanya satu gagasan pokok yang
mendasarinya. Kedua adanya pertalian erat antara satu kalimat dan kalimat
lain dalam paragraf tersebut. Ketiga, ada ketentuan dalam pengaturan
gagasan-gagasan penunjang yang berfungsi mendukung gagasan pokok.

16
Ibid. h. 7
17

c. Penulisan kalimat dalam karya ilmiah. Menurut struktur gramatikalnya


kalimat dapat dibagi atas kalimat tunggal, kalimat majmeuk, kalimat
bersusun, dan kalimat majemuk bersusun. Sementara itu berdasarkan bentuk
retorikanya kalimat dapat dibedakan atas kalimat melepas, kalimat
berklimaks dan kalimat berimbang
d. Memilih kata. Dalam hal ini terdapat dua bagian yang pertama adalah
“Pilihlah kata dan citra kita” maksudnaya adalah bahwa pentingnya kesadaran
untuk bersikap hati-hati dalam menggunakan kata karena kata-kata kita yang
kita gunakan atau kita pilih mencerminkan diri penulis. Yang Kedua
“Mencermati Penggunaan Kata” yaitu jika kerangka yang berupa kalimat dan
paragraf sudah terbentuk, penulis perlu sekali lagi mencermati pilihan kata
yang digunakan untuk memastikan ketepatan pemakainya.

6. Penggunaan Literatur dalam Sebuah Karya Ilmiah


Literatur, baik teknis maupun non teknis memainkan peranan penting
dalam sebuah karya ilmiah. Dalam penggunaanya dibagi dalam dua macam yaitu :
a. Literatur Teknis: Laporan tentang kajian penelitian, dan karya tulis
profesional atau disipliner dalam bentuk makalah teoretik atau filosofis.
Kesemuanya dapat dipakai sebagai bahan latar belakang yang merupakan
pembanding bagi data-data yang lainnya.
b. Literatur Nonteknis: Biografi, buku harian, dokumen, naskah, catatan,
catalog, dan materi lainnya yang dapat digunakan sebagai data utama atau
sebagai pendukung wawancara dan pengamatan lapangan dalam sebuah
penelitian.17 Literatur jenis ini dapat dipakai sebagai data primer, terutama
dalam penelitian sejarah atau biografi. Pada sebagian besar penelitian,
literatur ini merupakan sumber data penting yang melengkapi pewawancara
dan pengamatan.18

17
Anselm Strauss dan Julliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Terj dari Basics
Of Qualitative Research oleh: M. Shodiq dan Imam Muttaqien, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003), hal. 39
18
Ibidh., hal. 47
18

Jika dilihat dari derajat sumbernya, artinya asal diperolehnya data, dibagi
menjadi data primer dan sekunder.19
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber asli
(langsung dari informan), yang memiliki informasi atau data tersebut. Data
primer merupakan sumber utama yang menentukan sebuah penelitian karena
dari data itulah informasi maupun data-data yang diteliti didapatkan. Dalam
skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, mahasiswa yang ingin meneliti
tentang kajian keislaman atau kepustakaan data primer bisa didapatkan dari
buku-buku sumber seperti, kitab kuning, tokoh yang diteliti, buku-buku
karangan seorang tokoh yang sedang diteliti dan lain-lain. Sedangkan untuk
penelitian lapangan penulis bisa mendapatkan data primer melalui
wawancara, angket, dokumentasi maupun data-data yang menjadi sumber
data dalam penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi pokok pembahasan pada penelitian penulis
yaitu sumber data primer berupa kitab kuning yang menjadi sumber primer
atau sumber utama skripsi atau penelitian bidang kajian keislaman.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua (bukan orang
pertama, bukan asli) yang memiliki informasi atau data tersebut. Data
sekunder merupakan data tambahan untuk mendukung kebenaran dari sebuah
penelitian. Data sekunder dalam sebuah penelitian berupa, buku-buku atau
literatur yang berkaitan atau membahas suatu penelitian yang sama atau yang
berkaitan. Penelitian yang telah dilakukan oleh orang sebelumnya sebagai
pembanding atau penguat data yang sudah ada.

B. Skripsi
Dalam kamus ilmiah populer skripsi adalah “karya tulis (baik ilmiah; hasil
observasi ataupun hasil komplikasi pustaka), sebagai syarat untuk meraih titel

19
M. Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 86
19

kesarjanaan strata-1 (satu)”.20 Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang diajukan
sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar strata 1 (SI) di perguruan tinggi. Hal
ini bertujuan untuk melatih mahasiswa merumuskan atau menuangkan hasil
telaahnya atau pengamatan secara sistematis, logis dan objektif.
Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa program Strata
Satu (S1) sebagai salah satu syarat penyelesaian studi. Maksud penulisan skripsi
adalah melatih mahasiswa berpikir sistematis dan logis serta menuangkan ide-ide
atau gagasan dengan metode ilmiah dalam bentuk tulisan. Skripsi merupakan hasil
penelitian yang dilakukan mahasiswa dengan menggunakan prinsip-prinsip dan
metode berpikir ilmiah, seperti: objektif, empiris, logis, analitis, komprehensif,
verifikatif, dan sistematis.21

Dalam menyusun sebuah skripsi ada beberapa ketentuan umum penulisan


skripsi sebagai berikut :
a. Skripsi merupakan salah satu komponen kurikulum program Strata 1 (S1)
dengan bobot enam SKS, yang disusun berdasarkan hasil penelitian pustaka
atau penelitian lapangan
b. Naskah skripsi di tulis dalam bahasa Indonesia, Arab atau Inggris.
c. Isi skripsi paling sedikit 50 sampai 100 halaman untuk yang berbahasa
Indonesia dan 40 sampai 100 halaman untuk yang berbahasa asing.
d. Dalam menyusun skripsi, mahasiswa dibimbing sekurang-kurangnya oleh
seseorang yang memenuhi syarat sesuai dengan kompetensi keilmuanya dan
sesuai pula dengan peraturan yang berlaku
e. Skripsi yang telah selesai disusun mendapatkan persetujuan atau pengesahan
dari dosen pembimbing, akan di seminarkan dalam sebuah tim panitia untuk
mendapatkan persetujuan dan pengesahan apakah skripsi tersebut sudah layak
diujikan atau belum
f. Jika skripsi telah memperoleh persetujuan dari sebuah tim dan layak untuk
dilakukan ujian maka akan di adakan sidang munaqosah untuk menentukan
apakah dapat diterima tanpa syarat, diterima dengan catatan atau perbaikan

20
Pius A Partanto, op.cit., hal. 715
21
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2003), hal. 5
20

atau masih harus dievaluasi ulang melalui ujian munaqosah terbatas atau
ditolak sama sekali.22
“Skripsi mempunyai peran yang sangat penting sebagai instrumen kendali
mutu bagi calon alumni setiap program studi/jurusan dan fakultas dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Bobot skripsi 6 sks dengan
kriteria kelulusan memperoleh nilai rata-rata minimal 70 (B).”23 Adapun
persyaratan penulisan skripsi sebagai berikut :
a. Lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dan atau Statistika Pendidikan
dengan nilai minimal 70.
b. Lulus seminar proposal skripsi dengan nilai minimal 70.
c. Proposal skripsi telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing seminar.
d. Telah menyelesaikan minimal 120 sks dibuktikan dengan kartu hasil studi
mahasiswa.24
Dalam aspek kajian pustaka, skripsi hanya menuntut menjelaskan
keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian lain dengan
topik yang sama, dalam tinjauan pustaka peneliti berusaha untuk
mengeksplorasi penelitian sejenis yang bisa dijadikan acuan dalam penelitian.
Untuk sumber data dalam penulisan skripsi biasanya menggunakan data primer
berupa wawancara langsung atau menyebarkan angket dan data sekunder
dengan mengutip pendapat orang lain dari buku dan sumber data tak langsung
lainnya.25

Skripsi biasanya dibuat oleh mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar S1.
Dalam penulisan skripsi terdapat kriteria atau ketentuan-ketentuan tertentu dari
suatu lembaga atau perguruan tinggi dengan ketentuan yang berbeda pada setiap
lembaga. Setelah penelitian atau skripsi tersebut selesai, disusun secara sistematis
dengan format tertentu, kemudian diujikan dalam sidang skripsi yang diuji oleh
beberapa dosen yang biasanya berjumlah dua dosen penguji. Untuk menjelaskan
dan mempertanggung jawabkan hasil penelitiannya.

22
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, Op.cit., hal. 5
23
Pedoman Penulisan Skripsi FITK, op.cit., hal 6
24
Ibid.
25
Nurudin, op.cit,. hal. 121
21

C. Kitab Kuning
1. Pengertian Kitab Kuning
Kitab turats atau yang lebih populer disebut kitab kuning adalah “ kitab
bertulis Arab tanpa harakat, dijadikan sumber pengajaran di pondok pesantren.”26
Secara harfiyah, kitab kuning berarti kitab yang berwarna kuning. “Kitab adalah
kata yang diserap dari bahasa Arab, yang berarti „buku‟ dalam bahasa
Indonesia”.27
Di dalam buku Anotasi Kitab Kuning, pengertian kitab kuning adalah
“kitab-kitab yang mengandung nilai-nilai dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
ajaran Islam, ditulis dalam bahasa Arab atau melayu yang pada mulanya atau
sampai saat ini dipelajari di pesantren-pesantren”.28
Istilah “ kitab kuning” pada mulanya diperkenalkan oleh kalangan luar
pesantren sekitar dua dasawarsa yang silam dengan nada merendahkan. Dalam
pandangan mereka, kitab kuning dianggap sebagai kitab yang berkadar
keilmuwan rendah, ketinggalan zaman, dan menjadi salah satu penyebab
terjadinya stagnasi berpikir umat. Sebutan ini pada mulanya sangat menyakitkan
memang, tetapi kemudian nama “Kitab Kuning” diterima secara meluas sebagai
salah satu istilah teknis dalam studi kepesantrenan.
Dikalangan pesantren sendiri, di samping istilah Kitab Kuning, beredar
juga istilah “Kitab Klasik” ( al-kutub al-qadimah ), untuk menyebut jenis kitab
yang sama. Bahkan, karena tidak dilengkapi dengan sandangan (syakal), Kitab
kuning juga kerap disebut oleh kalangan pesantren sebagai “Kitab Gundul” dan
karena rentang waktu sejarah yang sangat jauh dari kemunculanya sekarang, tidak
sedikit yang menjuluki Kitab Kuning ini dengan “Kitab Kuno”.
Pengertian yang umum beredar dikalangan pemerhati masalah pesantren
adalah bahwa Kitab Kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan
berbahasa Arab,atau berhuruf Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama
masa lampau ( as-salaf ) yang ditulis dengan format khas pra – modern,
sebelum abad ke-17an M. dalam rumusan yang lebih rinci, definisi kitab
kuning adalah kitab-kitab yang a) ditulis oleh ulama-ulama “asing” tetapi

26
Tim Penyusun KBBI, op. cit., h. 704
27
Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir : Kamus Arab Indonesia, (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997), edisi II, h. 1187
28
Anotasi Kitab Kuning, loc. Cit.
22

secara turun temurun menjadi reference yang dipedomani oleh para ulama
Indonesia, b) ditulis oleh ulama Indonesia sebagai karya tulis yang
“independen,” dan c) ditulis oleh ulama Indonesia sebagai komentar atau
terjemahan atas kitab karya ulama “asing.” 29

Kitab kuning merupakan kitab karya ulama-ulama masa lampau maupun


ulama-ulama kontemporer yang berbahasa Arab dan berisi tentang ilmu-ilmu
ajaran Islam maupun penjelasan lebih rinci dari al-Qur`an dan Hadis. Namun
belakangan ini Kitab kuning biasanya lebih banyak digunakan di kalangan
pesantren-pesantren, sekolah-sekolah Islam serta universitas-universitas Islam
yang dijadikan sebuah referensi khususnya dalam penjelasan tentang ilmu-ilmu
kajian keislaman seperti fiqih, ulumul hadis, tafsir, tauhid, dan ilmu-ilmu agama
lainya, karena kitab kuning biasanya berpedoman langsung kepada al-Qur`an dan
hadis.

2. Metode Pembelajaran Kitab Kuning


Metode dipahami sebagai cara-cara yang ditempuh untuk
menyampaikan ajaran yang diberikan. Dalam konteks kitab kuning di
pesantren, ajaran itu adalah apa yang termaktub dalam kitab kuning. Melalui
metode tertentu, suatu pemahaman atas teks-teks pelajaran dapat dicapai.
Selama kurun waktu panjang, pesantren telah memperkenalkan dan
menerapkan beberapa metode: weton, atau bandongan, sorogan dan
hafalan.30

Berikut ini beberapa metode dalam pembelajaran kitab kuning :


a. Metode weton adalah “metode kuliah di mana para santri/peserta didik
mengikuti pelajaran dengan duduk di sekeliling kiai yang menerangkan
pelajaran. Santri menyimak kitab masing-masing dan mencatat jika perlu.
Istilah weton berasal dari kata waktu (Jawa) yang berarti waktu; karena
pengajian tersebut diberikan pada waktu-waktu tertentu, yaitu sebelum atau
sesudah melakukan salat fardu (lima waktu).”31

29
Sa‟id Aqiel Siradj, dkk., op. cit,. hal . 221-222
30
Ibid., h. 280
31
Abuddin Nata, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga
Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Grasindo, 2001), hal. 107
23

b. Metode sorogan ialah suatu metode di mana santri/anak didik menghadap


guru atau kiai seorang demi seorang dengan membawa kitab yang akan
dipelajarinya. “Kiai membacakan dan menerjemahkan kalimat demi
kalimat;kemudian menerangkan maksudnya. Santri menyimak bacaan kiai
dan mengulanginya sampai memahaminya, kemudian kiai mengesahkan
bahwa ilmu itu telah diberikan oleh kiai kepadanya.”32 “Dalam metode
sorogan, yang berlaku adalah sebaliknya: murid membaca dan guru
mendengarkan sambil memberi catatan, komentar, atau bimbingan, bila
diperlukan.”33
c. Metode hafalan, merupakan implikasi dari pola pemikiran ahl al-hadist dan
dampak dari asumsi dasar tentang konsep ilmu sebagai apa yang diketahui
dan tetap. Ada sebuah argumen yang diajukan untuk mempertahankan
metode ini, yakni “orang-orang yang hafal adalah argumen atas mereka yang
tidak hafal”. Ungkapan ini benar adanya manakala sistem keilmuwan lebih
mengutamakan argumen naqli, transmisi, dan periwayatan. “Kutipan” yang
tepat atas sumber ilmu menjadikannya lebih dipercaya daripada mereka-reka.
Akan tetapi, ketika konsep keilmuwan lebih menekankan rasionalitas seperti
yang menjadi dasar sistem pendidikan modern, maka metode hafalan kurang
dianggap penting.34

Dalam hal ini metode hafalan bisa diterapkan untuk menghafal berbagai
kaidah-kaidah dalam ilmu nahwu yang telah ditetapkan misalnya ciri-ciri
isim, pi‟il dan sebagainya.
d. Metode diskusi, metode ini dimaksudkan sebagai penyajian bahan pelajaran
dengan cara murid atau santri membahasnya bersama-sama melalui tukar
pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu yang ada dalam kitab
kuning. Dalam hal ini kiai atau guru bertindak sebagai “moderator”. “Metode
ini bertujuan agar murid atau santri aktif dalam belajar.35 “Suatu diskusi baru
dapat berjalan dengan baik bila dilakukan dengan persiapan beserta bahan-
bahannya yang cukup jelas, dengan pembicaraan yang berlangsung secara

32
Ibid, hal. 108
33
Sa‟id Aqiel, loc. Cit.
34
Ibid., hal. 281
35
Ibid., hal. 282
24

rasional, tidak didasarkan atas luapan emosi, dan lebih mementingkan pada
kesimpulan rasional”.36

3. Kesulitan Mempelajari Kitab Kuning


Kitab kuning mempunyai ciri khas tulisannya tidak dilengkapi dengan
syakal, untuk bisa mahir membaca dan memahami kitab kuning perlu mengetahui
ilmu alat yaitu nahwu dan sharaf, karena itulah yang menjadi sebab utama kitab
kuning sulit untuk dibaca dan dipahami.
“Merupakan suatu keharusan bagi setiap insan yang hendak mengetahui
dan mengerti akan asal-usul bacaan serta kandungan al-Qur`an, Hadist naupun
berbagai kitab, untuk memenuhi syarat-syaratnya. Diantaranya: Harus paham dan
mengerti serta menguasai ilmu shorof, nahwu, i‟lal, bahasa Arab, balaghoh
maupun mantiq, dan lain sebagainya yang semuanya merupakan gramatika (kitab-
kitab alat).”37 Karena antara ilmu nahwu, shorof dan bahasa Arab sangat berkaitan
dan semuanya mempunyai manfaat dan peranan masing-masing agar mudah
paham dan mengerti untuk membaca dan menterjemahkan kitab kuning tersebut,
dan jika seseorang mampu mempelajari ilmu-ilmu alat, maka kesulitan dalam
membaca dan memahami kitab kuning akan terasa mudah.

4. Manfaat Mempelajari Kitab Kuning


Dalam mempelajari kitab kuning yang ditulis oleh para mujtahid atau
ulama-ulama terdahulu yang isinya mengenai ajatran-ajaran Islam yang sangat
relavan untuk dijadikan referensi bagi umat Islam ini, tentu banyak sekali manfaat
yang dapat di ambil dari belajar membaca kitab kuning.
Di antaranya adalah sebagai berikut: Manfaat kitab kuning adalah untuk
memahami kedua sumber utama yaitu al-Qur`an dan Hadist Nabi yang tidak
terjerumus dalam kesalahan dan kekeliruan yang dibuatnya sendiri. Sebab
kandungan kitab kuning merupakan penjelasan yang siap pakai (instan) dan
rumusan ketentuan hukum yang bersumber dari al-Qur`an dan Hadist Nabi
yang dipersiapkan oleh para mujtahid di segala bidang untuk memfasilitasi
proses pemahaman ke agamaaan yang mendalam sehingga mampu
36
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet. I hal. 75
37
Mahfudh Ichsan al-Wina‟i, Konsep Kitab Kuning, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1995), cet. I, hal. VI
25

merumuskan penjelasan yang segar. Tetapi tidak historis mengenai ajaran


Islam, al-Qur‟an dan Hadist Nabi.38

Dengan membaca dan mempelajari kitab kuning, dapat memberikan


pengetahuan tentang ilmu-ilmu keislaman secara menyeluruh, menjadi referensi
utama dalam ilmu-ilmu keagamaan dan menjawab persoalan hukum yang ada saat
ini. Pemikiran para ulama terdahulu maupun ulama kontemporer yang tertuang
dalam kitab kuning merupakan khazanah keilmuwan Islam yang harus diwariskan
kepada generasi-generasi muslim dengan belajar dan memperdalam kitab kuning.

D. Kurikulum Ke-Islaman Jurusan Pendidikan Agama Islam


Jurusan Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan untuk menghasilkan
Sarjana Pendidikan Islam berkualitas yang mampu berperan dalam pengembangan
ilmu pendidikan agama Islam dan sarjana Muslim yang mampu menjadi tenaga
pengajar agama Islam yang profesional pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.39 Untuk itu di Jurusan PAI terdapat 3 kategori mata kuliah yang
mendukung mahasiswa agar menjadi outcome yang berkompeten dibidangnya.
Tiga kategori mata kuliah tersebut yaitu :
1. Mata kuliah dasar, seperti Ulumul Qur‟an, Ushul Fiqh, Bahasa Arab1,
Bahasa Inggris dan Metodologi Penelitian.
2. Mata kuliah utama, seperti Tafsir Tarbawiy, Hadis Tarbawiy, Ilmu
Pendidikan Islam, Evaluasi Pendidikan, Filsafat Pendidikan dan lain-lain
3. Mata kuliah pendukung, seperti Psikologi Agama, Perbandingan Mazhab,
Bimbingan Konseling, Praktikum Ibadah dan Qira‟at.
Visi dari Jurusan Pendidikan Agama Islam adalah menjadi program studi
terkemuka dalam bidang pendidikan penelitian dan pengembangan pendidikan
pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam. Sedangkan Misi dari Jurusan PAI adalah :
1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan akademik yang professional di
bidang pendidikan agama Islam.

38
Sa‟id Aqiel, dkk., op. cit,. hal 236
39
Hasil Workshop Kurikulum 2008: Kurikulum Jurusan Pendidikan Agama Islam
26

2. Mengembangkan keilmuan bidang pendidikan agama Islam melalui kegiatan


penelitian.
3. Menyebarluaskan hasil kajian keilmuan bidang pendidikan agama Islam
melalui program in service training dan program pelatihan yang relevan. 40
Dari 3 kategori mata kuliah tersebut terdiri dari 2 bidang studi, yaitu
bidang studi keislaman dan umum. Pada bidang studi keislaman merupakan mata
kuliah yang berkaitan dengan kajian ilmu-ilmu agama Islam seperti tafsir dan
hadis, sedangkan mata kuliah bidang umum seperti evaluasi pendidikan,
kesehatan mental dan lain-lain.
Dalam bidang studi keislaman terdapat beberapa mata kuliah yang harus
diikuti mahasiswa dan menjadi salah satu syarat penentu kelulusan diantaranya
sebagai berikut :
1. Tafsir
Mata kuliah tafsir merupakan mata kuliah bidang keislaman yang
menjelaskan tentang penafsiran ayat-ayat al-Qur‟an secara arti maupun makna.
karena kajian tafsir sangat luas maka mata kuliah ini terbagi menjadi beberapa
mata kuliah diantaranya, Ulumul Qur‟an I dan II, Tafsir I, Tafsir Tarbawi II. Mata
kuliah ini wajib diikuti mahasiswa pada semester II,III, IV, dan Peminatan Tafsir
pada semester VII. Ada beberapa mata kuliah yang merupakan bagian dari mata
kuliah tafsir, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Ulumul Qur‟an I
Ulumul Qur‟an adalah mata kuliah dasar yang mempelajari kaidah-
kaidah tafsiran ayat-ayat al-Qur‟an. Pada mata kuliah ini wajib diikuti oleh
mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Agama Islam. Mata kuliah ini
merupakan dasar dan syarat untuk mengikuti mata kuliah kajian tafsir yang
berikutnya seperti Ulumul Qur‟an II dan Tafsir I.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh
jurusan/program studi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN
Jakarta. Mata kuliah ini akan memberi pengetahuan dasar kepada
mahasiswa tentang Ulum al-Qur‟an secara umum seperti Ulum al-Qur‟an

40
Lampiran Hasil Workshop Kurikulum 2008: Kurikulum Jurusan Pendidikan Agama
Islam
27

dan sejarah perkembangannya, al-Qur‟an dan wahyu, sejarah turunnya


al-Qur‟an, sejarah pemeliharaan al-Qur‟an, Asbab al-Nuzul, Makky dan
Madany, Qashash al-Qur‟an, Muhkam dan Mutasyabih, Qira‟at al-Quran,
Tafsir, Ta‟wil dan Tarjamah, Manhaj Tafsir, Menelusuri ayat-ayat al-
Qur‟an. Standar kompetensi Ulumul Qur‟an I untuk mengetahui kaidah-
kaidah Ulum Al-Qur‟an dengan benar secara teoritis maupun praktis
yang mencakup berbagai pokok pembahasan yang berkaitan dengan
ulum al-Qur‟an. Kemudian menerapkannya dalam menafsirkan ayat-ayat
al-Qur‟an.41
Kemampuan Mahasiswa yang diharapkan setelah belajar Ulumul
Qur‟an I adalah :
1) Menjelaskan Ulum al-Qur‟an dan sejarah perkembangannya.
2) Menjelaskan al-Qur‟an dan wahyu.
3) Menjelaskan ilmu sejarah turunnya al-Qur‟an.
4) Menjelaskan ilmu sejarah pemeliharaan al-Qur‟an.
5) Menjelaskan ilmu Asbab al-Nuzul.
6) Menjelaskan ilmu Makky dan Madany.
7) Menjelaskan ilmu Qashash al-Qur‟an.
8) Menjelaskan ilmu Muhkam dan Mutasyabih.
9) Menjelaskan ilmu Qira‟at al-Quran.
10) Menjelaskan Tafsir, Ta‟wil dan Tarjamah.
11) Menjelaskan ilmu Manhaj Tafsir
12) Menelusuri ayat-ayat al-Qur‟an.
13) Menerapkan kaidah-kaidah ulum al-Qur‟an di atas dalam menafsirkan
ayat-ayat al-Qur‟an
14) Trampil dalam menerapkan kaidah-kaidah ulum al-Qur‟an di atas dalam
menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an.
Dalam mata kuliah ini dianjurkan untuk menggunakan buku-buku
sumber yang menjadi literatur utama dalam membahas materi yang terdapat
dalam mata kuliah Ulumul Qur‟an I :
1)
: Subhi al-Shalih, Mabâhits Fî U‟lûm al-Qur‟ân, Dâr al-Ilmi Li al-Malayin,

41
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an I Jurusan PAI FITK 2008.
28

Bairut, 1998 Cet 17


2) Manna Khalil al-Qaththân, Mabâhits Fî Ulûm al-Qur‟an, Manshûrât al-
Ashr al-Hadîts, Riyadh, 1998
3) Muhammad Badruddin Al-Zarkasyi, al-Burhân Fî Ulûm al-Qur‟an, Dâr
Ihya al-Kutub al-Arabiyah, 1957
4) Jalaluddin Abdurrahman al-Suyuthi, al-Itqân Fî Ulûm al-Qur‟an, Mesir :
Mushthafa al-Bâbi al-Halani, 1973
5) Muhammad Abdu al-Lâzim, Manâhil al-Irfân Fî Ulûm al-Qur‟an, Dâr Ihya
al-Kutub al-Arabiyah, t.th.
6) Ali Ismail al-Sayyid Handawi, Jâmi‟ al-Bayân Fî Ma‟rifati rasmi al-
Qur‟an, Riyadh: Dâr al-Furqân, 1410 H.
7) Zahir Bin „Awadh al-Alma‟i , Manahij al-Jadal Fi al-Qur‟an, 1400 H
8) Ahmad Ibrahim Mahna, Tabwib Ay al-Qur‟an al-Karim Minal-Nahiyah al-
Maudhuiyah, Cairo: Daar al-Sya‟b ,t.t.
9) Ibrahim Madkur, Mu‟jam Alfadh al-Qur‟an al-Karim, Cairo: Majma al-
Lughah al-Arabiyah al-Idariyah al-Ammah Lil Mu‟jamatWa Ihya al-
Turats, 1988
10) Muhammad Fuad Abdul Baqi, al-Mu‟jam al-Mufahras Li Alfadh al-
Qur‟an al-Karim, Cairo: Daar al-Hadits, 1986
11) Abdul Fatah al-Qadhi, Tarikh al-Mushhaf al-Syarif, Cairo: Maktabah Wa
Mathba‟ah al-Masyhad al-Husaini, 196542
Di dalam mata kuliah ini buku sumber yang menjadi rujukan sebagian
besar berasal dari buku-buku turats atau buku-buku berbahasa Arab. Untuk itu
mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Ulumul Qur‟an diharapkan memiliki
kemampuan-kemampuan yang telah disebutkan.

b. Ulumul Qur‟an II
Ulumul Qur‟an II adalah mata kuliah yang mempelajari kaidah-kaidah
tafsiran ayat-ayat al-Qur‟an lanjutan dari Ulumul Qur‟an I. Pada mata kuliah
ini wajib diikuti oleh mahasiswa semester III Jurusan Pendidikan Agama
42
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an I Jurusan PAI FITK 2008.
29

Islam. Mata kuliah ini merupakan syarat untuk mengikuti mata kuliah kajian
tafsir yang berikutnya seperti Tafsir I.
Mata kuliah ini akan memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa
tentang Ulum al-Qur‟an secara umum seperti I‟jaz al-Qur‟an, Nasakh al-
Qur‟an, amtsal al-Qur‟an, aqsam al-Qur‟an, Metode dan corak tafsir, al-
Jadal dalam al-Qur‟an, Israiliyat, munasabah al-qur‟an, Rasm Usmani,
Gharib al-qur‟an, Kaidah-kaidah tafsir, Thabaqat syarat-syarat dank ode
etik para mufassir. Mata kuliah ini akan membekali kemampuan kognitif
mahasiswa dalam memahami masalah-masalah yang terkait dengan ulum
al-Qur‟an sehingga dapat memahami kandungan al-Qur‟an. Pada aspek
afektif, mata kuliah ini akan menanamkan kecintaan dan penghayatan
terhadap kaidah-kaidah ulum al-Qur‟an atau sekurang-kurangnya
memunculkan sikap empati terhadap jalan pikiran ulama dalam memahami
kandungan al-Qur‟an.. Pada aspek psikomotorik, mahasiswa dapat
menerapkan kaidah-kaidah ulum al-Qur‟an dalam menafsirkan ayat-ayat
al-Qur‟an.43
Dalam mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mempunyai
kemampuan menjelaskan kaidah-kaidah Ulum al-Qur‟an secara komprehensif
tentang I‟jaz al-Qur‟an, Nasakh al-Qur‟an, amtsal al-Qur‟an, aqsam al-
Qur‟an, Metode dan corak tafsir, al-Jadal dalam al-Qur‟an, Israiliyat,
munasabah al-qur‟an, Rasm Usmani, Gharib al-Qur‟an, Kaidah-kaidah tafsir,
Thabaqat, syarat-syarat dan kode etik para mufassir. Buku sumber pada mata
kuliah ini yang menjadi referensi-referensi rujukan sebagai berikut:
1) Subhi al-Shalih, Mabâhits Fî U‟lûm al-Qur‟ân, Dâr al-Ilmi Li al-Malayin,
Bairut, 1998 Cet 17
2) Manna Khalil al-Qaththân, Mabâhits Fî Ulûm al-Qur‟an, Manshûrât al-
Ashr al-Hadîts, Riyadh, 1998
3) Muhammad Badruddin Al-Zarkasyi, al-Burhân Fî Ulûm al-Qur‟an, Dâr
Ihya al-Kutub al-Arabiyah, 1957
4) Jalaluddin Abdurrahman al-Suyuthi, al-Itqân Fî Ulûm al-Qur‟an, Mesir :
Mushthafa al-Bâbi al-Halani, 1973
5) Muhammad Abdu al-Lâzim , Manâhil al-Irfân Fî Ulûm al-Qur‟an, Dâr
Ihya al-Kutub al-Arabiyah, t.th.

43
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an II Jurusan PAI FITK 2008.
30

6) Ali Ismail al-Sayyid Handawi, Jâmi‟ al-Bayân Fî Ma‟rifati rasmi al-


Qur‟an, Riyadh: Dâr al-Furqân, 1410 H.
7) Zahir Bin „Awadh al-Alma‟i , Manahij al-Jadal Fi al-Qur‟an, 1400 H
8) al-Syekh Kholid Abdu al-Rahman al-„Ak, Ushul al-Tafsir Wa
Qawaiduhu, Damaskus: Dar al-Nafais, 198644
c. Tafrsir I
Tafsir I adalah mata kuliah yang mempelajari tafsiran ayat-ayat al-
Qur‟an. Pada mata kuliah ini wajib diikuti oleh mahasiswa semester IV
Jurusan Pendidikan Agama Islam. Mata kuliah ini merupakan syarat untuk
mengikuti mata kuliah kajian tafsir yang berikutnya seperti Tafsir
Tarbawi.”Dalam mata kuliah ini dibahas ayat-ayat yang berkenaan dengan
masalah-masalah iman, Islam, manusia, dan alam, antara lain mengenai Surah
al-Fatihah, Allah, Rasul, malaikat, iblis/syaitan, akhirat, manusia, keluarga,
masyarakat, ibadah, amr ma‟ruf nahy munkar, alam, ilmu pengetahuan, dan
hubungan antar agama.”45
Pada mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan
menerjemahkan dan menjelaskan maksud ayat-ayat, berkenaan dengan
masalah-masalah iman, Islam, manusia, dan alam. Selain itu juga setelah
mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan :
1) Menyebutkan arti kosakata-kosakata kunci
2) Menerjemahkan ayat
3) Menjelaskan maksud ayat
4) Menerangkan pokok-pokok isi dalam ayat
5) Membahas keterpaduan pokok-pokok isi ayat dengan ayat-ayat lain, hadis-
hadis, dan pendapat para ilmuwan.
6) Meyakini isi dan nilai-nilai yang terkandung dalam ayat untuk
dilaksanakan dalam kehidupan.
7) Menghafal ayat-ayat yang dipelajari

44
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an II Jurusan PAI FITK 2008
45
Silabus Mata Kuliah Tafsir I Jurusan PAI FITK 2008
31

Buku sumber pada mata kuliah ini yang menjadi referensi-referensi


rujukan sebagai berikut:
1) Mutiara Al-Fatihah
2) Tafsir al-Maraghi
3) Tafsir Ibnu Kasir
4) Tafsir al-Mishbah.
5) Fi Zilal al-Qur‟an46
Pada mata kuliah ini setelah mempelajari kaidah-kaidah ilmu tafsir,
mahasiswa diharuskan memiliki kemampuan tentang menafsirkan ayat-ayat al
Qur‟an yang telah disebutkan, buku sumber yang menjadi rujukan sebagian
besar berasal dari buku-buku turats atau buku-buku berbahasa Arab. Untuk
itu mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Tafsir diharapkan memiliki
kemampuan-kemampuan yang telah disebutkan.
d. Tafsir (II) Tarbawi
Tafsir tarbawi adalah mata kuliah yang mempelajari tafsiran ayat-ayat
al-Qur‟an yang berkaitan dengan pendidikan. Pada mata kuliah ini wajib
diikuti oleh mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Agama Islam. Dalam
mata kuliah ini mahasiswa diharuskan memahami beberapa ayat yang
dipahami berisi beberapa Prinsip pendidikan dan menerjemahkan serta
menjelaskan maksud ayat-ayat berkenaan dengan prinsip-prinsip pendidikan.
“ Dalam mata kuliah ini dibahas ayat-ayat yang dipahami berkenaan dengan
Kedudukan Belajar-Mengajar, Tujuan Pendidikan, Subyek Pendidikan,
Obyek Pendidikan, Metode Pendidikan, Segi-segi Pendidikan, Materi
Pendidikan, dan Pendidikan Anak dalam Islam, dan digali (discovery)
prinsip-prinsip pendidikan di dalamnya.”47
Dalam mata kuliah ini buku-buku referensi yang menjadi rujukan
yaitu Tafsir al-Maraghi, Tafsir Ibnu Kasir, Tafsir al-Mishbah. Dan Fi Zilal
al-Qur‟an.48

46
Silabus Mata Kuliah Tafsir I Jurusan PAI FITK 2008
47
Silabus Mata Kuliah Tafsir Tarbawi Jurusan PAI FITK 2008
48
Ibidh
32

e. Tafsir III
Tafsir III adalah mata kuliah yang mempelajari tafsiran ayat-ayat al-
Qur‟an yang diikuti mahasiswa pada peminatan tafsir. Pada mata kuliah ini
wajib diikuti oleh mahasiswa semester VII Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Dalam mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mempunyai
kemampuan menerjemahkan dan enjelaskan maksud ayat-ayat berkenaan
dengan prinsip-prinsip akhlak (moral), serta memahami beberapa ayat yang
dipahami berisi beberapaprinsip akhlak (moral). “Dalam mata kuliah ini
dibahas ayat-ayat yang dipahami mengandung nilai-nilai akhlak (moral),
meliputi pelaksanaan kewajiban, teguh pendirian, berbuat baik, hemat,
larangan putus asa, sabar, kerja keras, adil, jujur, kerja keras, musyawarah
(demokrasi), patuh pada pimpinan, larangan mencuri/korupsi, larangan
berzina/homo.” “Buku rujukan pada mata kuliah ini dinantaranya yaitu :
Tafsir al-Maraghi , Tafsir Ibnu Kasir, Tafsir al-Mishbah. Dan Fi Zilal al-
Qur‟an” 49
2. Hadis
Mata kuliah hadis merupakan mata kuliah bidang keislaman yang
menjelaskan tentang hadis-hadis yang berkenaan dengan pendidikan maupun
bidang lain sebagai sumber kedua dalam kajian ilmu-ilmu agama. Pada mata
kuliah hadist terbagi kepada Hadis, Hadis Tarbawi dan Ulumul Hadis.
a. Hadis I
Pada mata kuliah hadis diwajibkan pada mahasiswa semester II. Pada
mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memahami pengetahuan dasar
tentang Hadis dan Ulumul Hadis. Mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami dengan baik pentingnya „Ulumul Hadits, khususnya dalam
hubungannya dengan kedudukan hadits (Sunnah), fungsi Hadits, kesejarahan
Hadits dan „Ulumul Hadits, berbagai istilah yang telah diciptakan oleh ulama,
cabang-cabang „Ulumul Hadits, kitab-kitab yang menghimpun hadits dan
„Ulumul Hadits, latar belakang penelitian sanad dan matan, tata cara
penelitian Hadits pada sumbernya, kualitas Hadits dan kehujjahannya, dan
49
Silabus Mata Kuliah Tafsir III Jurusan PAI FITK 2008
33

biografi singkat beberapa ulama yang berjasa besar dalam bidang pembinaan
hadits dan „Ulumul Hadits. Mata Kuliah Ulumul Hadits I dipelajari di semua
jurusan dan semua Fakultas. Mata Kuliah Ulumul Hadits I bagi Jurusan PAI
dan Ulumul Hadits saja bagi jurusan lain. Bagi jurusan PAI
Mata Kuliah Ulumul Hadits I sebagai pengantar bidang pembahasan
Ulumul Hadits II. Bagi semua jurusan Mata Kuliah Ulumul Hadits sebagai
pengetahuan dasar bagi mahasiswa yang akan mempelajari Hadits. Seseorang
tidak akan mampu menelaah dan menilai hadits secara kritis baik segi
kuantitatif dan kualitatif tanpa mempelajari Ulumul Hadits yang telah
dirumuskan oleh para ulama. Demikian juga seseorang tidak akan dapat
memahami dan memilah-milah mana hadits yang dapat diterima dan mana
yang harus ditolak tanpa mempelajari Ulum al-Hadits. Pembahasan Ulumul
Hadits meliputi pengertian Hadits dan sinonimnya, istilah-istilah dalam ilmu
Hadits dan oprasional studi Hadits, sejarah perkembangannya, macam-macam
dan cabang-cabangnya, permasalahan Hadits dan kalasifikasinya baik dari
segi kuantitas dan kualitas, fungsi dan kehujjahannya, dan pengenalan sebagian
tokoh Hadits terutama dari segi konteribusinya terhadap perkembangan
Hadits. Untuk buku sumber pada mata kuliah ini adalah :
1) Dr.H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ulumul Hadis, Amzah Bumi Aksara, Jakarta,
2008 (AMK/UH)
2) Dr. Majid Khon, M.Ag., et all, Ulumul Hadits, PSW UIN Jakarta, 2005
(MK/UH)
3) Dr. M `Ajaj al-Khathîb, , Mukhtashar al-Wajîz fî `Ulûm al-Hadîts, Beirut:
Muassasah al-Risâlah, 1985, Cet. Ke-1 (al-Khathîb/MW)
4) Dr. Shubhî, al-Shâlih, `Ulûm al-Hadîts wa Mushthalahuh, Beirut: Dâr al-`Ilm
li al-Malâyîn, 1969, Cet. Ke-5 (al-Shâlih/UH)
5) Dr. Mushthafâ al- Siba`î, al-Sunnah wa Makanâtuhâ fi al-Tasyrî` al-Islâmî,
Cairo: Dâr al-Salâm, 1998, Cet. Ke-1 (al-Sibâ‟î/SM)
34

6) al-Suyuthi, Tadrîb al-Râwî fi Syarh Taqrîb al-Nawawi, Mesir : Maktabah al-


Najah, tth ( al-Suyûthî/TR)50

b. Hadis Tarbawi
Dalam mata kuliah hadis tarbawi ini diwajibkan bagi mahasiswa
semester V. Mahasiswa mampu memahami dan menyingkap Hadits-Hadits
yang berwawasan kependidikan dalam segala aspeknya secara sistematik,
metodologis dan rasional.
Materi yang dibahas meliputi hadits-hadits yang mengandung makna
atau nilai-nilai kependidikan dalam segala aspek pendidikan yang mencakup
sifat-sifata pendidik, karakter anak didik, tujuan, harapan dan cita-cita
pendidikan, strategi atau metode pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan,
urgensi ilmu dan ulama dan lain-lain.
Bahan Sumber pokok dalam perkuliahan ini ialah :
1) al-Nawawî, Riyâdh al-Shâlihin, Dar al-Kitâb al-`Arabî, Mesir, 1955
(RS)
2) Dr. Mushthafa al-Khinn, et.all, Nuzhat al-Muttaqîn, Syarah Riyâdh al-
Shâlihîn, Muassasah al-Risâlah, Beirut : 1977 (NM)
3) M. al-`Alân al-Shiddîqî, Dalîl al-Fâlihin, Syarah Riyâdh al-Shâlihîn,
al-Halabi, Mesir (DF)
4) Muhammad Fuad Abdu al-Bâqî, al-Lu‟lu‟ wa al-Marjân, Dar al-Fikr,
Beirut (LM)
5) al-`Asqalânî, Bulûgh al-Maram, al-Haramayn, Jiddah. (BM)
6) al-Suyuthî, al-Jâmi‟ al-Shaghîr, Maktabah Dar Ihya al-Kugub al-
Arabiyah, Indonesia (JS)51
c. Ulumul Hadis
Dalam mata kuliah ini mahasiswa dapat mengetahui secara medalam
tentang periwayatan hadits dan metode periwayatan, menelusuri dan
menganalisis kualaitas sanad dan matan Hadits (takhrij al-Hadits),

50
Silabus Mata Kuliah Hadis Jurusan PAI FITK 2008
51
Silabus Mata Kuliah Hadis Tarbawi Jurusan PAI FITK 2008
35

perbedaan pandangan ulama dalam menilai Hadits, hadits-hadits yang


tampak bertentangan, makna hadits gharib dan kontekstual.
Mata Kuliah Ulumumul Hadits II difokuskan pada penelusuran
Hadits di berbagai buku induk Hadits dan menganalisis kualitas sanad dan
matan dengan standar kualitas yang telah disepakati para ulama. Untuk
mendukung penelitian ini disertakan ilmu-ilmu penunjang seperti biografi
para perawi ( Ilmu Tawârîkh al-Rijâl), menilai ketsiqahan atau kedla`ifan
seorang perawi Hadits, memecahkan keganjilan, Hadits-Hadits yang kontra,
fungsi Asbab wurud, Hadits-Hadits yang gharib dan makna tekstualitas serta
kontekstualitas. Bahan Sumber pokok dalam perkuliahan ini ialah :
1) Dr.H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ulumul Hadis, Amzah Bumi Aksara,
Jakarta, 2008
2) al-Suyuthi, Tadrîb al-Râwî fi Syarh Taqrîb al-Nawawi, Mesir :
Maktabah al-Najah, tth
3) Dr. Mahmud al-Thahan, Taisir Mushthalah Hadits, Dar al-Tsaqafah al-
Islamiyah, tth,
4) Prof.Dr.HM. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahehan Sanad Hadits, Bulan
Bintang, Jakarta, 1987,
5) -------, Metodologi Penelitian Hadits, Bulan Bintang, Jakarta, 1987,
6) -------, Cara Praktis Mencari Hadits, Bulan Bintang, Jakarta, 1987,
3. Tasawuf
Dalam mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memahami secara
mendalam dan objektif tentang sistem Akhlak Islam (Akhlak Tasawuf), sejarah
perkembangan, ruang lingkup, ajaran-ajaran dan komitmen terhadap
pengamalannya. Dalam mata kuliah ini mahasiswa diharapkan :
1) Memahami secara mendalam tentang ta‟rif, tujuan, ruang lingkup dan
sejarah Akhlak Tasawuf.
2) Memahami secara mendalam Sendi-sendi pokok Akhlak Mulia, cara
pembinaan dan pemeliharaannya.
3) Memahami secara mendalam Sendi-sendi pokok Akhlak tercela,
pencegahan dan penanggulangannya.
36

4) Memahami secara mendalam Akhlak kepada Alllah, kepada Rasulullah,


kepada orang tua dan terhadap masyarakat-lingkungan hidup.
5) Memahami secara mendalam norma-norma syari‟at tentang kebaikan,
kebahagiaan, hedonisme, kemerdekaan dan kebangsaan.
6) Memahami secara mendalam ta‟rif, tujuan, sejarah dan faidah Taswuf
Akhlaki.
Mata kuliah Akhlak tasawuf ini merupakan mata kuliah yang berisi dua
sub bidang ilmu, yakni ilmu akhlak, etika atau moral dan bidang ilmu tasawuf
(Tasawuf Akhlaki/Amali, bukan tasawuf falsafi). Mata kuliah ini wajib diambil
oleh seluruh mahasiswa Jurusan PAI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Makna Akhlak Tasawuf dalam mata kuliah ini dimaknai keadaan jiwa yang
sangat mendalam yang dengan mudah menimbulkan gejala dan perilaku yang
baik, sopan dan santun karena pembiasaan yang berulang kali, menyangkut
hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia dan lingkungan
hidup.
Dalam mata kuliah ini tidak hanya menekankan pemahaman secara
cognitif, tetapi juga aspek afektif dan psichomotoric (sikap dan ketrampilan).
Oleh karena itu, ilmu ini sangat menekankan pentingnya penanaman
pembiasaan yang berulang kali mengenai nilai-nilai luhur akhlak al-karimah
yang perlu diamalkan dan akhlak madzmumah yang harus ditinggalkan. Dalam
mata kuliah ini referensi yang menjadi sumber utama yaitu :
1) Abu Hamid Al-Ghazali, Ihya‟ „Ulum al-Din, Daar al-Fikr, Beirut, t.t.
2) Ibn Hajar Al-‟Asqalani, Fath al-Bari, Al-Bab Al-Halabi, Mesir, 1959
3) Jalal Al-Din Al-Suyuthi, Al-Jami‟ Al-Shaghir, Mushthafa Al-Halababi Al-
Halabi, Mesir
4) Ibn Miskawaih, Tahdzib Al-Akhlaq wa Tathhir Al-A‟raq, Mathba‟ah
Kurdistan al-Kurdi, t.t.
5) Dr. Ahmad Amin, Al-Akhlak, terjemahan Prof. KH. Farid Ma‟ruf, Bulan
Bintang, Jakarta, 1975
6) Dr. Ahmad Amin, Fajr al-Islam, Sulaiman Mar‟I, Singapura, 1965
7) Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, Bulan Bintang, Jakarta, 1973
37

8) Amin Kurdi, Tanwir al-Qulub, Dalilah, t.t.


9) Mahmud Syaltut, Al-Islam „Aqidah wa Syari‟ah, Dar al-Qalam Mesir, 1973
10) Prof. Dr. Moh. Ardani, Al-Qur‟an d52

E. Penelitian yang Relevan


1. Metode Amsilati Dalam Meningkatkan Baca Kitab Kuning (Studi Terhadap
Pembelajaran Kitab Kuning Di Pesantren As Salafiyah Sukabumi) oleh :
Dadan Ramhani Umarela. Skripsi Jurusan PAI FITK UIN Jakarta tahun 2012.
Penelitian ini untuk mengetahui secara khusus bagaimana penerapan,
konsep metode amtsilati yang digunakan dalam proses belajar mengajar di
Pesantren Salafiyah, dan hambatan-hambatan yang terdapat dalam
pembelajaran baik itu pengajar maupun peserta didik.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,
deskriftif dengan jenis penelitian studi kasus. Dari hasil penelitian dapat
diketahui bahwa penerapan metode amstilati dalam pembelajaran kitab
kuning di Pesantren Salafiyah Sukabumi menunjukkan bahwa sebagian besar
(mayoritas) persepsi siswa berada dalam kategori baik, sedangkan berbeda
dengan penelitian yang penulis lakukan untuk mengetahui penggunaan kitab
kuning dalam penulisan skripsi mahasiswa PAI.
2. Minat Mahasiswa Pendidikan Agama Islam dalam Pembelajaran Kitab
Kuning, oleh : Alpiah. Skripsi Jurusan PAI FITK UIN Jakarta tahun 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris, valid dan
informasi tentang mengetahui minat mahasiswa Pendidikan Agama Islam
dalam pembelajaran kitab kuning dan mengetahui hambatan apa saja yang
dihadapi mahasiswa PAI dalam belajar kitab kuning. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriftif dengan data yang digunakan adalah
riset kepustakaan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
pendidikan agama Islam memiliki minat dalam belajar kitab kuning.

52
Silabus Mata Kuliah Tasawuf Jurusan PAI FITK 2008
38

Pada penelitian yang penulis lakukan, penulis berupaya mengetahui


penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi, karena melihat bahwa
masih terdapat juga mahasiswa yang mempelajari kitab kuning dan
memahami kitab kuning di universitas-universitas sehingga penulis mencoba
mengetahui tentang menggunaan kitab kuning tersebut dalam penulisan
skripsi.

F. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian teoritik di atas, maka penulis dapat merumuskan
kerangka berpikir bahwa karya ilmiah adalah hasil karya tulis seseorang yang
berupa rangkaian fakta hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala dan pendapat
yang disusun dan ditulis secara sistematis sesuai dengan tata cara ilmiah menjadi
sebuah karangan yang utuh.
Penulisan karya ilmiah yang wajib diadakan di perguruan tinggi adalah
skripsi, penulisan skripsi sudah tidak asing bagi mahasiswa yang ingin
menyelesaikan pendidikan S1. Skripsi merupakan hasil dari penelitian, pemikiran,
pendapat, dan gagasan seorang penulis yang bertujuan untuk melatih mahasiswa
berpikir secara sistematis, logis dan ilmiah. Di jurusan PAI skripsi terbagi pada 2
bagian yaitu skripsi bidang metodologi atau kajian umum dan skripsi bidang
keislaman. Untuk skripsi bidang keislaman terkait dengan kajian keislaman
seperti tafsir, hadis, fiqih, ilmu kalam dan tasawuf yang merujuk kepada literatur-
literatur keagamaan.
Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam harus mampu menguasai
empat mata pelajaran tersebut maupun kajian ilmu-ilmu agama lainnya, yang
sumber kajian utamanya berasal dari buku-buku turats atau kitab kuning, selain
itu kitab kuning juga menjadi referensi utama dalam penulisan tugas akhir
mahasiswa atau skripsi khususnya dalam bidang keislaman.
Kitab kuning merupakan kitab karya ulama-ulama masa lampau maupun
ulama-ulama kontemporer yang berbahasa Arab dan berisi tentang ilmu-ilmu
ajaran Islam maupun penjelasan lebih rinci dari al-Qur`an dan Hadis. Namun
belakangan ini Kitab kuning biasanya lebih banyak digunakan di kalangan
39

pesantren-pesantren, sekolah-sekolah Islam serta universitas-universitas Islam


yang dijadikan sebuah referensi khususnya dalam penjelasan tentang ilmu-ilmu
kajian keislaman seperti fiqih, ulumul hadis, tafsir, tauhid, dan ilmu-ilmu agama
lainya, karena kitab kuning biasanya berpedoman langsung kepada al-Qur`an dan
hadis.
Untuk itu bagi mahasiswa jurusan pendidikan agama Islam seharusnya
menguasai kitab kuning agar teranpil dan berkompeten dibidangnya. Karena
merupakan rujukan utama dalam kajian-kajian ilmu agama Islam.
40

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada bulan Maret 2013.
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian
No Tanggal Kegiatan Sumber Data

Memberikan surat izin Kajur Pendidikan


1. 24 Januari 2014
penelitian Agama Islam

Wawancara Mahasiswa Mahasiswa Jurusan


24 Desember - 13
2. Jurusan Pendidikan Agama PAI yang sedang
Maret
Islam menyusun skripsi

Wawancara Kajur
3. 24 Januari 2014 Bahrissalim, M. Ag
Pendidikan Agama Islam

Wawancara Dosen bid.


4. 4 Februari 2014 Muhbib Abdul Wahab
studi Qiroatul Kutub

5. 12 Februari 2014 Wawancara Dosen bid. Prof. Abuddin Nata


41

studi keislaman PAI

Perpustakaan Utama
Observasi di Perpustakaan
6. 2 April 2014 UIN Syarif
Utama UIN Jakarta
Hidayatullah Jakarta

Observasi skripsi
Skripsi Perpustakaan
mahasiswa Jurusan
7. 3 April 2014 Utama UIN Syarif
pendidikan Agama Islam
Hidayatullah Jakarta
tahun akademik 2012

Observasi di Perpustakaan Skripsi Perpustakaan


8. 4 April 2014
FITK FITK lantai 7

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan
pendekatan kualitatif yaitu pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan
objek penelitian berdasarkan fakta dan data yang penulis peroleh sebagaimana adanya
tentang penggunaan kitab kuning dalam penulisan referensi skripsi bidang keislaman
mahasiswa pendidikan agama Islam, kemudian dianalisis untuk mengambil sebuah
kesimpulan.
“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya, perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deksripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.”1
Penulis menggunakan metode Deskriptif yaitu “penelitian yang tidak menguji
hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu gejala

1
Lexy J Moeleong, op.cit., hal. 6
42

atau kejadian.”2 “Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan


kemudian dianalisa sehingga metode ini sering pula disebut sebagai metode
analitik.”3
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kepustakaan guna
mendapatkan data-data dan teori-teori yang berasal dari buku, jurnal, maupun sumber
lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini, tentang analisis penggunaan kitab
kuning dalam penulisan karya ilmiah: skripsi. Dan untuk memperoleh data dan
informasi penulis menggunakan penelitian lapangan. Penulis meneliti objek yang
ditentukan yaitu skripsi Jurusan PAI bidang keislaman tahun 2012 di Perpustakaan
Utama UIN Jakarta.

C. Variabel dan Subyek Penelitian


1. Variabel Penelitian
Variable pada penelitian ini yaitu :
a. Karya ilmiah mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Jakarta
yang berupa skripsi bidang keIslaman tahun 2012
b. Kitab kuning, kitab yang berbahasa Arab berisi kajian materi terkait dengan
ilmu-ilmu agama maupun ajaran Islam digunakan sebagai referensi dalam
penulisan skripsi
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang memberikan informasi dalam kegiatan
penelitian. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini yaitu:
a. Mahasiswa Jurusan pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta, yang sedang menyusun skripsi.
b. Dosen bidang studi ke-Islaman Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Jakarta.

2
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hal. 234.
3
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: PT. Tarsito, 1990), hal. 140.
43

D. Teknik Pengumpulan Data


Dalam setiap penelitian, sumber data merupakan “komponen yang sangat
penting. Sebab tanpa adanya sumber data maka penelitian tidak akan berjalan, sumber
data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data itu diperoleh. Apabila peneliti
menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber
data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-
pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun pertanyaan lisan.”4
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
“Observasi atau pengamatan adalah teknik pengamatan melihat dan
mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada
keadaan sebenarnya.”5
Dalam penelitian ini penulis mengamati secara langsung peristiwa/
keadaan di Ruang Skripsi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
mellihat berbagai skripsi Jurusan PAI tahun akademik 2012 dan mengamati
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Sebagai peneliti yang berperan untuk
memperoleh suatu keabsahan data, penulis melihat, mengamati, dan mencatat
kejadian yang sebenarnya terjadi dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
2. Wawancara
“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.”6

4
Suharsimi Arikunto, Prosedure Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010), hal. 172
5
Lexy J. Moleong, op.cit hal. 174
6
Ibidh hal. 186
44

“Teknik interview atau teknik wawancara, yaitu teknik yang digunakan


sebagai teknik pengumpulan data dan apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
dan jumlah respondenya sedikit/kecil.”7
Adapun wawancara, atau dialog yang dilakukan kepada 10 mahasiswa
PAI yang sedang menyusun skripsi, untuk memperoleh informasi seputar
pemahaman mahasiswa terhadap kitab kuning dan penggunaanya sebagai
referensi skripsi. Dan penulis mewawancarai dosen bidang keislaman jurusan
Pendidikan Agama Islam, dan Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.
3. Dokumentasi
“Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti tidak hanya dokumen
resmi.”8 “Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data,
karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.”9
Untuk melengkapi data yang sudah diperoleh melalui observasi dan
wawancara, peneliti juga menggunakan metode dokumentasi untuk
mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian.

E. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.”10 Dalam penelitian ini yang berjudul
Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang

7
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 194
8
Irwan Soehartono, Metode Peneitian Sosial.( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 70
9
Lexy J. Moleong, op.cit, hal. 217
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2002), hal. 128.
45

KeIslaman Tahun Akademik 2012), penulis menggunakan instrumen penelitian


dengan bentuk non test yaitu wawancara dan lembar observasi.
Instrumen non test yang pertama yaitu wawancara, diperuntukkan kepada
Mahasiswa jurusan PAI yang sedang menyusun skripsi dan wawancara Kajur
Pendidikan Agama Islam, serta Dosen bidang ke-Islaman PAI. Yang kedua lembar
observasi berupa catatan klasifikasi skripsi mahasiswa PAI dan catatan keadaan
mahasiswa di perpustakaan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi.

Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Wawancara

No. Variabel Penelitian Kisi-Kisi Nomor Butir


1. Karya ilmiah 1. Penggunaan literatur dalam
mahasiswa jurusan penulisan karya ilmiah (skripsi)
Pendidikan Agama 2. Judul skripsi dan penelitian yang 1,2,3,
Islam FITK UIN sedang dilakukan 10.
Jakarta yang berupa
skripsi bidang
keIslaman tahun
2012
2. Kitab kuning, kitab 1. Pemahaman terhadap buku-
yang berbahasa Arab buku turats/kitab kuning
berisi kajian materi 2. Penggunaan kitab kuning 4,5,6,7,8,9,11,
terkait dengan ilmu- dalam penulisan skripsi 12,13.
ilmu agama maupun
ajaran Islam
46

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data


Untuk mengetahui apakah; data yang telah diolah dan dianalisis itu benar-
benar valid atau tidak, maka penulis melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan
menggunakan triangulasi. Dalam penelitian ini, triangulasi yang digunakan
merupakan teknik pengumpulan data sekaligus menguji kreadibilitas data, yaitu
mengecek kreadibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai
sumber data.
“Teknik triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data lain. Bila
peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti
mengumpulkan data yang sekaligus menguji kreadibilitas data.”11
“Denzim (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.”12 Dalam
hal ini penulis membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan data hasil
wawancara, dan membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang berkaitan.

G. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini penelitian ini penulis menggunakan analisa data model
miles dan Huberman, yaitu “analisis data yang dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.”13
Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan mengkategorikannya sehingga
diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui
11
Sugiyono, metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009),
cet. VIII, hal. 241
12
Lexy J Moeleong op.cit., hal. 330
13
Sugiyono, op. cit., hal. 337
47

serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan


bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan
mudah.
1. Reduksi Data
“Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya
dan mencarinya apabila diperlukan.”14
Setelah memperoleh data dari berbagai sumber yakni dari pengamatan,
wawancara dan dokumentasi, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi
data dengan menelaah, mempelajari, menyeleksi dan memfokuskan hal-hal penting
yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini.
2. Penyajian Data
“Penyajian data ini merupakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
Penyajian data dilakukan karena data yang terkumpul demikian banyak, sehingga
akan menimbulkan kesulitan dalam menggambarkan detail secara keseluruhan.
Setelah data direduksi, maka penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.”15
Setelah melalui reduksi data, langkah selanjutnya dalam analisis data adalah
penyajian data dari data yang terkumpul dan bertumpuk-tumpuk akan dideskripsikan
secara tersusun untuk diambil sebuah kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan “kegiatan di akhir penelitian
kualitatif. Penelitian harus sampai pada kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik

14
Ibid., hal. 338
15
Ibid., hal. 341
48

dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subyek tempat
penelitian itu dilaksanakan.”16
Setelah data yang terkumpul direduksi dan selanjutkan disajikan, maka langkah
yang terakhir dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan atau verifikasi.
Analisisnya menggunakan analisis model interaktif, artinya analisis ini dilakukan
dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut. Data yang
terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara, dan pemanfaatan dokumen yang
terkait dengan pelatihan dan sumber-sumber belajar yang sedemikian banyak
direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan
data akan difokuskan pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah,
penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian yang terkait
dengan penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi bidang keislaman tahun
akademik 2012.17

16
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), hal. 87
17
Pedoman Penulisan Skripsi FITK, op.cit., hal. 70-71.
49

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN


Syarif Hidayatullah Jakarta
Karya ilmiah merupakan hal yang populer di kalangan mahasiswa, karena
merupakan tugas utama yang sering dikerjakan mahasiswa pada umumnya. Karya
ilmiah itu diantaranya makalah, jurnal, laporan penelitian, skripsi dan lain-lain.
Dalam penulisan karya ilmiah mempunyai tujuan menemukan sesuatu hal yang
baru yang berguna bagi masyarakat di dalam bidang pengembangan ilmu
pengetahuan. Karya ilmiah yang wajib dikerjakan mahasiswa yaitu skripsi. skripsi
merupakan tugas akhir untuk mencapai kelulusan dan gelar Sarjana.
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan masalah pada skripsi
mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Jakarta. Pada bab ini
penulis akan mendeskripsikan data yang penulis peroleh dari hasil observasi,
dokumentasi dan wawancara, berupa skripsi mahasiswa Jurusan PAI pada tahun
2012, wawancara mahasiswa Jurusan PAI yang sedang menyusun skripsi dan
wawancara Dosen bidang studi keislaman Jurusan PAI.
Dari hasil observasi dan dokumentasi yang penulis dapatkan di Jurusan
Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terdapat 148
jumlah skripsi tahun akademik 2012.1 Dari jumlah 148 skripsi tersebut terdapat
beragam judul yang dapat dikategorikan pada dua bidang kajian, yaitu pertama,
bidang kajian umum seperti metodologi, penelitian tindakan kelas dan lain-lain.

1
Lembar observasi Skripsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Tahun 2012.
50

Yang kedua bidang kajian ke-Islaman yang berkaitan dengan tafsir, hadis, fiqih,
pemikiran, akhlak tasawuf dan sejarah.
Untuk kategori yang pertama yaitu skripsi bidang umum, merupakan
skripsi berupa penelitian mahasiswa PAI yang berkaitan dengan dunia pendidikan,
khususnya pendidikan Islam, seperti analisis pemikiran tokoh, metode, strategi
dalam pembelajaran, mencari suatu hubungan atau pengaruh yang berkenaan
dengan bidang pendidikan Islam, seperti contoh judul skripsi bidang umum :
1. Pengaruh Minat Membaca Buku Sejarah Kebudayaan Islam dengan Prestasi
Belajar Siswa (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Al Islamiyah PUI
Pancoran Jakarta Selatan)
2. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak di SMP
Nahdlatul Wathan Jakarta Timur.
Yang kedua bidang keislaman yaitu skripsi atau penelitian mahasiswa
PAI yang isi dari penelitian atau kajian tersebut berkaitan dengan kajian-kajian
agama Islam dan literatur-literatur keislaman. Dalam hal ini penulis memfokuskan
skripsi kajian keislaman yang berkaitan dengan penggunaan literatur buku-buku
turats atau kitab kuning dalam referensi skripsi. Seperti contoh judul skripsi
kajian keislaman :
1. Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-qur'an (Kajian Tafsir Surat an-Nur
ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59).
2. Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-Muta'allim.
Di jurusan Pendidikan Agama Islam jumlah skripsi tahun akademik 2012
untuk bidang umum terdapat 123 skripsi, sedangkan skripsi bidang keislaman
terdapat 25 jumlah skripsi.2 Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah
penelitian, hanya meneliti skripsi bidang keislaman tahun akademik 2012.
Penulis mendapatkan data dan dokumentasi skripsi mahasiswa PAI tahun
akademik 2012 di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, karena di
Perpustakaan Utama semua skripsi mahasiswa UIN khususnya dalam penelitian
ini, skripsi jurusan PAI tersedia di ruang skripsi Perpustakaan Utama. Dari 25

2
Lembar Observasi Daftar Skripsi Mahasiswa PAI bidang Keislaman Tahun Akademik
2012.
51

skripsi itulah penulis mendapatkan data berdasarkan hasil observasi dan


dokumentasi yang penulis analisis.

Tabel 4.1
Daftar Skripsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Bid. Keislaman
Tahun Akademik 2012

No NAMA
JUDUL SKRIPSI
. PENULIS
Aspek-Aspek Pendidikan Akhlak Yang Terkandung
1 Eet Suhaeti
Dalam Surat Al-Dhuha dan Al-Insyirah

Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-qur'an (Kajian


2 Rina Fatimah
Tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59)

Konsep Pendidikan Akhlak Pada Anak Didik Menurut


3 Siti Mulyanih
Al Ghazali
Prinsip-Prinsip Keguruan Menurut Al-Qur'an dalam Ahmad Rizal
4
Surat Al Muddatstsir Ayat 1-7 Batubara
Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Al
5 Assbiy Assyddiqi
Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumi Al Din

Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Surat


6 Aji Payumi
Luqman [31] Ayat 17-19

Pola Interaksi Guru Dengan Murid Dalam Perspektif Achmad Fiqri


7
Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 66-70) Qureshi

8 Akhlak Guru Dalam Pandangan Al-Ghazali Roni Pardede

9 Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-Muta'allim Alfian Haikal

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam Ibadah Puasa


10 Ayu Apriyanti
Pada QS. Al-Baqarah Ayat 183-188

Konsep Etika Belajar Mengajar Dalam Kitab adab Al- M. H. Nur


11
Dunya Wa Al-Din karya Imam Al-Mawardi Romadlon

Pendidikan Keluarga yang Terkandung Dalam Al-


12 Misbahudin
Qur'an Kajian Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6

13 Kedudukan Peserta Didik Dalam Perspektif Hadits Ahmad Zubair


52

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang terkandung Dalam


14 Siti Masyhuroh
Surat An-Nahl Ayat 90 Dan Aplikasinya di Madrasah

Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam Al-Qur'an Dan


15 Aplikasinya dalam Pendidikan (Suatu kajian tafsir Surat Qiroatul husna
Ali-Imran: 104, 110, 114
Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Hadimuddin
16
Surat At-Tagabun ayat: 14) Daulay

17 Membumikan Konsep Pendidikan Menurut Al-Ghazali Mujari

Nilai-nilai Pendidikan dalam Surat Al-Baqarah 177


18 M. Romadhon
(Kajian Tafsir Tahlili)

19 Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perspektif Hadits Ika Nursyifa

Sex Education dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surat


20 M. Afif Fathian
An-Nur ayat 30-31)

Aspek-aspek Pendidikan Akhlak yang Terkandung


21 Achmad Syafief
pada QS. Ali Imran ayat 133-136

Konsep Tazkiyat Al-Nafs Menurut Al-Ghazali (Telaah


22 Suriadi
dalam Ihya 'Ulum al-Din)

Pembentukan Kepribadian Mulia Menurut Tasawuf Al-


23 Uci Udriah
Ghazali

24 Karakter Pendidikan dalam Hadits Umi Kholifah

Akhlak Wanita Muslimah Dalam Rumah Tangga Dan


Linda
25 Masyarakat Yang Terkandung Dalam QS.AN-
Purnamasari
NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33
53

B. Penggunaan Literatur dalam Penulisan Skripsi


1. Sumber Sekunder
Penggunaan literatur berupa data sekunder dalam penulisan skripsi
merupakan data pendukung seperti buku-buku yang berkaitan dengan penelitian
dan dokumen yang memperkuat kebenaran data dalam sebuah penelitian. Untuk
skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam bidang keislaman yang
berkaitan dengan sumber dari buku-buku turats atau kitab kuning dalam
mengambil literatur selain diharuskan menggunakan sumber primer, sumber
sekunder juga diharuskan dalam mengambil literatur pada sebuah penelitian tetapi
tidak semua menggunakan data sekunder, harus juga di lampirkan data primer.
Dari hasil observasi yang penulis dapatkan pada literatur beberapa skripsi
pada tabel 4.1 data sekunder tersebut diantaranya berupa buku-buku terjemah dan
buku yang merangkum ataupun ringkasan dari intisari pembahasan di dalam kitab
kuning. Buku-buku tersebut berbahasa Indonesia agar memudahkan pembacanya
untuk lebih memahami isi dari sebuah kitab yang berbahasa Arab. Bagi mereka
yang tidak bisa membaca dan memahami kitab kuning lebih cenderung
menggunakan buku-buku terjemah, atau buku-buku yang berbahasa Indonesia
daripada buku-buku turats atau kitab kuning. Buku-buku terjemah maupun buku-
buku umum yang berbahasa Indonesia yang sering digunakan mahasiswa dalam
penulisan skripsi bidang keislaman diantaranya : Sebab Turunnya Al-Qur`an
karya Jalaluddin As-Suyuthi, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir dan Terjemah Riyadh
al-Salihin, pengarang Mushlich Shabir. Buku-buku tersebut biasanya digunakan
bagi mahasiswa yang menyusun skripsi bidang kajian tafsir dan hadist.

2. Sumber Primer
Sumber primer atau sumber utama dalam penelitian ini yang dimaksud
adalah buku-buku turats atau kitab-kitab kuning yang berbahasa Arab karya
ulama-ulama masa lampau maupun ulama kontemporer. Dalam skripsi bidang
keislaman seperti tafsir, hadis dan akhlak tasawuf, data primer dari penelitian
tersebut harus menggunakan kitab kuning sebagai sumber utama, lebih valid data
pada skripsi tersebut jika langsung mengutip dari sumber aslinya yaitu kitab
54

kuning yang berbahasa Arab bukan dari terjemah. Karena mahasiswa PAI dituntut
untuk bisa menguasai kajian-kajian keislaman yang semua kajian keagamaan itu
bersumber dari kitab kuning. Kitab kuning yang sering digunakan oleh mahasiswa
PAI yang sedang menyusun skripsi bidang keislaman diantaranya : Tafsir Al-
Maraghi, Ihya Ulumuddin, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Jalalain, Riyadush Sholihin,
dan buku-buku turats lainnya yang menjadi sumber utama dalam kajian ke-
Islaman.

C. Penggunaan Kitab Kuning sebagai Referensi dalam Penulisan Skripsi


Mahasiswa PAI Bidang Keislaman Tahun Akademik 2012
Di dalam penulisan skripsi kajian keislaman mahasiswa diwajibkan untuk
menggunakan referensi kitab kuning bagi karya ilmiah bidang keagamaan.3
Referensi tersebut berasal dari buku-buku turats yang berbahasa Arab yang
merupakan kitab karangan hasil ulama-ulama terdahulu maupun ulama
kontemporer, yang lebih populer disebut kitab kuning, walaupun tidak semua
buku-buku turats berwarna kuning tetapi kitab kuning merupakan sebutan yang
khas dari masa lampau hingga saat ini dan menjadi referensi wajib bagi kalangan
pesantren maupun ilmuwan muslim dalam mengkaji masalah keagamaan. Namun
fenomena umumnya adalah masih banyak Mahasiswa yang sedang mengerjakan
tugas akhir kuliah atau skripsi tidak menggunakan referensi sumber asli kitab
kuning. Hal ini bisa disebabkan karena mahasiswa tidak menguasai kitab kuning
atau karena malas tidak ingin repot untuk mencari sumber asli untuk dijadikan
referensi dalam penelitian atau karena mahasiswa belum terbiasa menggunakan
referensi dari sumber aslinya.4
Dalam pembahasan penelitian ini penulis memfokuskan pada skripsi
bidang keislaman yang menggunakan referensi kitab kuning sebagai sumber
primer. Dan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penggunaan kitab kuning
yang dilakukan mahasiswa Jurusan PAI dalam penulisan skripsi, maka dari itu
penulis menganalisis skripsi bidang keislaman untuk mengetahui mahasiswa PAI
3
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
4
Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada
tanggal 12 Februari 2014
55

yang menggunakan kitab kuning sebagai referensi utama atau mereka


menggunakan buku-buku terjemah yang bukan sumber utama.
Dalam skripsi bidang keislaman Jurusan PAI terdapat 5 bidang kajian
keislaman, yaitu bidang Tafsir, Hadis, Sejarah, Fiqih dan Pemikiran/Tasawuf.
Dari 25 skripsi mahasiswa PAI bidang keislaman, penulis hanya menemukan 3
bidang kajian keislaman, diantaranya sebagai berikut :
1. Tafsir
Dari 26 skripsi bid. keislaman ada 14 skripsi yang berkaitan dengan kajian
tafsir diantaranya yaitu:
a. Akhlak Wanita Muslimah Dalam Rumah Tangga Dan Masyarakat Yang
Terkandung Dalam QS.AN-NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33
Dalam skripsi ini, menjelaskan kandungan isi surat An-Nur dan Al-
Ahzab tentang akhlak wanita dalam berumah tangga. Sumber data dalam
penelitian ini adalah Al-Qur’an dan Kitab-kitab Tafsir yang membahas
QS.AN-NUR:31Dan AL-AHZAB:32-3. Dan buku-buku yang berkaitan
tentang Akhlak Wanita Muslimah Dalam Rumah Tangga Dan Masyarakat
Yang Terkandung Dalam QS.AN-NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33
Referensi di dalam skripsi ini hanya sedikit menggunakan kitab kuning
atau buku-buku turats hanya 1 kitab kuning yang digunakan dalam skripsi ini,
dan banyak menggunakan buku-buku terjemah seperti Terjemah Kitab Shahih
Bukhari oleh Ahmad Sunarto dan Kitab Terjemah Abdul Hayy Al Farmawati,
dengan judul Metode Tafsir Maudu’i. Penulis juga menggunakan buku-buku
umum dan menggunakan sumber internet lebih banyak dibandingkan dengan
sumber asli/kitab kuning.5
b. Aspek-aspek Pendidikan Akhlak yang Terkandung pada QS. Ali Imran
ayat 133-136
Penelitian pada skripsi ini untuk mengetahui aspek-aspek pendidikan
akhlak yang terkandung pada surat al-Imran ayat 133-136. Buku sumber pada
penelitian ini menggunakan sedikit kitab kuning dan Tafsir berbahasa

5
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Linda Purnamasari, Akhlak Wanita Muslimah Dalam
Rumah Tangga Dan Masyarakat Yang Terkandung Dalam QS.AN-NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33
56

Indonesia seperti Tafsir Al-Misbah dan Tafsir terjemah seperti: Terjemah


Tafsir Fii Zilalil Qur’an serta buku-buku umum yang berkaitan dengan
penelitian ini sebagai sumber sekunder seperti: Pengantar Studi Akhlak dan
lain-lain. Dalam skripsi ini penulis tidak menggunakan referensi dari
internet.6
c. Sex Education dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surat An-Nur ayat 30-31)
Dalam penelitian ini penulis mengkaji tafsir surat An-Nur ayat 30-31
yang mengandung pembahasan tentang sex education. Sumber dalam skripsi
ini berupa Tafsir ayat Al-Quran yang membahas tentang surat An-Nur ayat
30-31, dan kitab-kitab yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, buku-
buku umum maupun terjemah sebagai sumber pendukung. Tetapi dalam
skripsi ini tidak ada sumber kitab kuning yang dikutip dalam skripsi ini.
Referensi pada skripsi ini banyak menggunakan terjemah seperti:
Terjemah Tafsir Al-Maraghi, dan Terjemah Tafsir Ibnu Katsir. Penulis juga
menggunakan referensi internet.7
d. Nilai-nilai Pendidikan dalam Surat Al-Baqarah 177 (Kajian Tafsir
Tahlili)
Skripsi ini membahas kajian tafsir tentang nilai-nilai pendidikan dalam
surat Al-Baqarah ayat 177, sumber primer dalam skripsi ini Tafsir yang
membahas surat Al-Baqarah ayat 177.
Dalam skripsi ini banyak menggunakan referensi tafsir terjemah dan
hanya sedikit menggunakan sumber asli dari kitab kuning yaitu 2 kitab
kuning. Penulis lebih banyak menggunakan buku-buku terjemah seperti:
Terjemah Tafsir At-Tabari dan terjemah tafsir Al-Maraghi.8

6
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Achmad Syarief, Aspek-aspek Pendidikan Akhlak yang
Terkandung pada QS. Ali Imran ayat 133-136
7
Lampiran Skripsi UIN 2012 : M. Afif Fathian, Sex Education dalam Al-Qur'an (Kajian
Tafsir Surat An-Nur ayat 30-31)
8
Lampiran Skripsi UIN 2012 : M. Romadhon, Nilai-nilai Pendidikan dalam Surat Al-
Baqarah 177 (Kajian Tafsir Tahlili)
57

e. Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surat At-Tagabun


ayat: 14)
Kajian tafsir pada penelitian ini membahas tentang pendidikan akhlak di
dalam surat At-Tagabun ayat: 14. Skripsi ini menggunakan referensi buku-
buku turats yaitu 16 kitab kuning sebagai sumber kajian utama dan
menggunakan buku terjemah sebagai sumber data pendukung.
Salah satu kitab kuning yang menjadi referensi dalam skripsi ini adalah
kitab Tafsir Al-Maraghi dan Kitab Al-Bukhari Al Jami As Shahih. Dan buku
terjemah dalam skripsi ini adalah Terjemah Kitab karangan Jalaluddin As
Suyuthi yang berjudul Lubabun Nuqul Fi Asbabul Nuzul. 9 Dalam skripsi ini
penulis lebih banyak menggunakan kitab kuning daripada buku-buku
terjemah.
f. Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam Al-Qur'an Dan Aplikasinya dalam
Pendidikan (Suatu kajian tafsir Surat Ali-Imran: 104, 110, 114)
Skripsi ini membahas tentang Amar Ma'ruf Nahi Munkar kajian tafsir
Surat Ali-Imran: 104, 110, 114 dalam Al-Qur'an. Pembahasan dalam skripsi
ini jelas berkaitan dengan tafsir ayat al-Qur`an surat al-Imran. Dalam skripsi
ini hanya menggunakan buku-buku terjemah, tidak ada refrensi kitab kuning.
seperti Terjemah Ihya Ulumudddin, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Terjemah
Tafsir Fi Zhilalil Qur’an dan lain-lain.10
g. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang terkandung Dalam Surat An-Nahl
Ayat 90 Dan Aplikasinya di Madrasah
Skripsi ini membahas nilai-nilai pendidikan akhlak pada surat An-Nahl
Ayat 90. Skripsi ini menggunakan referensi dari kitab kuning hanya 3 kitab
kuning. seperti Al Muwatha Imam Malik dan dalam penelitian ini penulis
menggunakan buku terjemah seperti : Terjemah Tafsir Al-Qurtubi, sedangkan

9
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Hadimuddin Daulay, Pendidikan Akhlak Dalam Al-
Qur'an (Kajian Tafsir Surat At-Tagabun ayat: 14)
10
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Qiroatul Husna, Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam Al-
Qur'an Dan Aplikasinya dalam Pendidikan (Suatu kajian tafsir Surat Ali-Imran: 104, 110, 114).
58

untuk tafsir dengan berbahasa Indonesia seperti Tafsir Al Misbah, dan


internet hanya sebagian kecil.11
h. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Ibadah Puasa Pada QS. Al-Baqarah
Ayat 183-188
Skripsi ini membahas tentang Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam ibadah
puasa pada surat Al-Baqarah ayat 183-188. Pada skripsi ini penulis
menggunakan referensi lebih banyak menggunakan buku terjemah seperti:
Tafsir Ayat-ayat Ahkam. Dan penulis hanya sedikit menggunakan kitab
kuning hanya 1 kitab kuning, seperti: Tafsir Al Manar. Dan juga hanya
sedikit menggunakan referensi yang mengambil dari internet. 12
i. Pendidikan Keluarga yang Terkandung Dalam Al-Qur'an Kajian Tafsir
Surat At-Tahrim Ayat 6
Skripsi ini membahas tentang kandungan pendidikan keluarga yang
terkandung pada Surat At Tahrim ayat 6. Pada skripsi ini penulis
menggunakan buku referensi utama dari kitab terjemah seperti Terjemah
Tafsir Al-Maraghi. Kitab kuning dalam referensi ini hanya sedikit yaitu 5
kitab kuning dan lebih banyak menggunakan buku-buku terjemah dan buku-
buku umum yang berbahasa Indonesia.13
j. Pola Interaksi Guru Dengan Murid Dalam Perspektif Al-Qur'an (Kajian
Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 66-70)
Pada skripsi ini menjelaskan pola interaksi guru dengan murid menurut
tafsir surat al-kahfi ayat 66-70. Referensi pada penelitian ini menggunakan
referensi dari literatur kitab kuning hanya 3 kitab, dan buku terjemah serta
buku-buku umum. Referensi buku-buku terjemah lebih dominan dibanding
dengan kitab kuning seperti Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Terjemah Tafsir al-
Qurthubi dan lain-lainnya. Untuk kitab kuning dalam skripsi ini penulis

11
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Siti Masyhuroh, Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang
terkandung Dalam Surat An-Nahl Ayat 90 Dan Aplikasinya
12
Lampiran Skripsi UIN 2012 :Ayu Apriyanti, Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam
Ibadah Puasa Pada QS. Al-Baqarah Ayat 183-188
13
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Misbahudin, Pendidikan Keluarga yang Terkandung
Dalam Al-Qur'an Kajian Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6
59

mengambil referensi dari kitab Zadul Masir Fi Ilmi Tafsir karya Ibnu al
Jauzi.14
k. Prinsip-Prinsip Keguruan Menurut Al-Qur'an dalam Surat Al Muddatstsir
Ayat 1-7
Skripsi ini membahas tentang prinsip-prinsip Keguruan dalam Surat Al
Muddatstsir Ayat 1-7. Kajian pada penelitian ini merupakan kajian tafsir yang
referensinya menggunakan kitab kuning dan buku terjemah. Untuk referensi
buku terjemah atau buku yang berbahasa Indonesia lebih banyak dalam
skripsi ini, seperti: Terjemah Tafsir Al Maraghi dan Tafsir Al Azhar. dan
penggunaan kitab kuning hanya sedikit yaitu 3 kitab kuning seperti kitab
Tafsir Al Kabir al Imam Fahrur Rozi.15
l. Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Surat Luqman Ayat 17-19
Skripsi ini membahas tentang pendidikan Akhlak dalam Surat Luqman
Ayat 17-19. Pada penelitian ini penulis banyak menggunakan referensi dari
buku-buku terjemah. Seperti Terjemah Tafsir Al Maraghi, Ringkasan Tafsir
Ibnu Katsir dan lain-lain.16 Sedangkan kitab kuning dalam skripsi ini hanya
sedikit yaitu 2 kitab kuning, lebih dominan kepada buku-buku terjemah,
seperti Kitab Ihya Ulumuddin Karangan Al Ghazali.
m. Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-qur'an (Kajian Tafsir Surat an-
Nur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59)
Pada skripsi ini membahas tentang kajian tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan
Surat al-Ahzab ayat 59 tentang pendidikan Akhlak. Pada penelitian ini
penulis menggunakan referensi kitab kuning yaitu 3 kitab kuning, dan buku
terjemah, tetapi dalam skripsi ini penulis banyak menggunakan buku terjemah
atau buku yang berbahasa Indonesia daripada buku aslinya. Buku terjemah
atau buku-buku umum dalam skripsi ini diantaranya Terjemah Tafsir Al
Maraghi, Terjemah Ihya Ulumuddin dan Tafsir Al Misbah. Sedangkan untuk

14
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Ahmad Fiqri, Pola Interaksi Guru Dengan Murid Dalam
Perspektif Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 66-70)
15
Lampiran Skripsi UIN 2012: Ahmad Rizal, Prinsip-Prinsip Keguruan Menurut Al-
Qur'an dalam Surat Al Muddatstsir Ayat 1-7
16
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Aji Payumi, Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam
Surat Luqman [31] Ayat 17-19
60

kitab kuning pada skripsi ini seperti Kitab Al Akhlak karangan Ahmad Amin.
17

n. Aspek-Aspek Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam Surat Al-


Dhuha dan Al-Insyirah
Pada skripsi ini membahas tentang aspek-aspek pendidikan Akhlak
dalam surat Al-Dhuha dan Al-Insyirah. Dalam skripsi ini penulis
menggunakan referensi dari buku-buku turats yaitu 2 buku turats, dan buku
terjemah, tetapi penggunaan buku terjemah lebih banyak dari buku turats atau
kitab kuning yaitu hanya 1 kitab kuning.18 Seperti Terjemah Tafsir Al
Maraghi dan Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir.
2. Hadis
Skripsi Mahasiswa PAI yang berkaitan dengan hadis hanya ada 3 skripsi
dari 27 skripsi keislaman.
a. Karakter Pendidikan dalam Hadis
Pada penelitian ini untuk mengetahui karakter pendidikan di dalam hadis-
hadis Rasulullah, sumber primer dalam penelitian ini yaitu kitab-kitab Hadis
yang berkaitan tentang Pendidikan. Dalam penelitian ini menggunakan
referensi kitab kuning yang dominan seperti Shahih Ibnu Hibban, dan Syarh
Riyadh As Shalihin. Penulis menggunakan 18 kitab kuning, referensi buku-
buku terjemah dan internet hanya sebagian kecil.19
b. Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perspektif Hadits
Skripsi ini membahas tentang kompetensi pedagogik guru dalam hadis
Rasulullah, buku sumber pada skripsi ini adalah kitab-kitab Hadis yang
berkaitan tentang Kompetensi Pedagogik Guru. Penulis menggunakan sumber
dari kitab hadis dan terjemah untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru
di dalam kajian hadis. Referensi dalam skripsi ini lebih banyak menggunakan
buku-buku umum berbahasa Indonesia dibanding dengan Kitab Hadis dan

17
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Rina Fatimah, Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-
qur'an (Kajian Tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59)
18
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Eet Suhaeti, Aspek-Aspek Pendidikan Akhlak Yang
Terkandung Dalam Surat Al-Dhuha dan Al-Insyirah
19
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Umi Kholifah, Karakter Pendidikan dalam Hadits
61

terjemah hanya sedikit. Kitab kuning yang digunakan pada skripsi ini hanya 3
kitab kuning yang dijadikan refrensi pada skripsi ini.20

c. Kedudukan Peserta Didik Dalam Perspektif Hadits


Skripsi ini membahas tentang kedudukan Peserta Didik menurut
pandangan hadis Rasulullah. Pada skripsi ini menggunakan literatur dari kitab
kuning hanya ada 5 kitab kuning, buku terjemah, maupun buku-buku
berbahasa Indonesia dan internet. Referensi dari kitab kuning lebih dominan
dari buku-buku terjemah.21
3. Pemikiran/ Akhlak Tasawuf
Penulis mendapatkan 8 skripsi dari 25 skripsi yang membahas tentang
kajian pemikiran dari tokoh Islam seperti Al-Ghazali dan tentang Akhlak.
a. Membumikan Konsep Pendidikan Menurut Al-Ghazali
Skripsi ini meneliti tentang pemikiran al-Ghazali tentang konsep
Pendidikan. Sumber primer pada penelitian ini adalah kitab-kitab karangan Al
Ghazali, namun pada skripsi ini penulis menggunakan referensi dari terjemah
kitab Ihya Ulumuddin karangan Imam Al- Ghazali. Dan pada skripsi ini
hanya menggunakan buku terjemahan, tidak ada sumber dari kitab kuning,
lebih banyak referensi dari sumber sekunder.22
b. Konsep Etika Belajar Mengajar dalam Kitab Adab Al-Dunya Wa Al-Din
karya Imam Al-Mawardi.
Skripsi ini membahas tentang konsep etika mengajar dalam Kitab Adab
Al-Dunya Wa Al-Din. Pada skripsi ini menggunakan kitab Adab Al-Dunya
Wa Al-Din karya Imam Al-Mawardi sebagai sumber primer, penulis juga
menggunakan buku terjemah sebagai tambahan referensi. Dan sumber dari
kitab-kitab lain seperti : Tarikh Al Islam dan Tarbiyah Al Islamiyah. Pada

20
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Ika Nursyifa, Kompetensi Pedagogik Guru dalam
Perspektif Hadits
21
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Ahmad Zubair, Kedudukan Peserta Didik Dalam
Perspektif Hadits
22
Lampiran Skripsi UIN 2012: Mujari, Membumikan Konsep Pendidikan Menurut Al-
Ghazali
62

skripsi ini lebih dominan menggunakan referensi dari kitab kuning yaitu 13
kitab kuning dibanding dengan buku-buku terjemah seperti : Ringkasan Ihya
Ulumuddin.23
c. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Al Ghazali dalam Kitab
Ihya Ulumi Al Din
Skripsi ini mengkaji pemikiran Al-Ghazali tentang konsep pendidikan
Anak Usia Dini, dalam skripsi ini tentu referensi utamanya yaitu kitab
karangan Al-Ghazali yang populer Ihya Ulumi Al Din dan tambahan buku-
buku turats lainnya referensi utama .24 Penulis menggunakan kitab-kitab
karangan Al-Ghazali seperti Ihya Ulumuddin, Ayyuhal Walad dan Al Adab.
Referensi kitab kuning dalam skripsi ini terdapat 6 skripsi.
d. Pembentukan Kepribadian Mulia Menurut Tasawuf Al-Ghazali
Skripsi ini membahas tentang pemikiran tasawuf Al Ghazali tentang
pembentukan kepribadian mulia. Pada skripsi ini penulis lebih banyak
menggunakan referensi dari buku-buku terjemah dibandingkan dengan
refrensi kitab kuning hanya 1 kitab, seperti terjemah Ihya Ulumuddin dan
terjemah al Arbain Fi Ushul al-Din.25
e. Konsep Tazkiyat Al-Nafs Menurut Al-Ghazali (Telaah dalam Ihya 'Ulum
al-Din)
Pada skripsi ini membahas pemikiran al-Ghazali yang terdapat dalam
kitab Ihya 'Ulum al-Din tentang Konsep Tazkiyat Al-Nafs . Referensi utama
pada skripsi ini yaitu kitab Ihya Ulumuddin dan penulis juga menggunakan
referensi dari buku-buku terjemah. Tetapi referensi dalam skripsi ini lebih
banyak menggunakan buku-buku terjemah daripada kutipan dari kitab kuning
hanya 3 kitab kuning dalam skripsi ini.26

23
Lampiran Skripsi UIN 2012 : M. Nur Romadhon, Konsep Etika Belajar Mengajar
Dalam Kitab adab Al-Dunya Wa Al-Din karya Imam Al-Mawardi
24
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Assbiy Assyddiqi, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini
Menurut Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumi Al Din
25
Lampiran Skripsi UIN 2012: Uci Udriyah, Pembentukan Kepribadian Mulia Menurut
Tasawuf Al-Ghazali
26
Lampiran Skripsi UIN 2012: Suriadi, Konsep Tazkiyat Al-Nafs Menurut Al-Ghazali
(Telaah dalam Ihya 'Ulum al-Din)
63

f. Konsep Pendidikan Akhlak Pada Anak Didik Menurut Al Ghazali


Skripsi ini membahas tentang konsep pendidikan akhlak pada anak didik
menurut Al Ghazali. Skripsi ini menggunakan buku referensi dari buku-buku
terjemah serta buku umum. Tetapi penggunaan terjemah dalam skripsi ini
lebih banyak dibandingkan dan tidak menggunakan referensi kitab kuning
dalam skripsi ini.27
g. Akhlak Guru Dalam Pandangan Al-Ghazali
Penelitian pada skripsi ini untuk mengetahui akhlak guru menurut
pandangan Al-Ghazali, referensi dalam skripsi ini menggunakan kitab kuning
dan buku terjemah sebagai literatur tambahan. Penggunaan kitab kuning
dalam skripsi ini lebih banyak yaitu 14 kitab kuning, dibandingkan dengan
buku-buku terjemah.28
h. Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-Muta'allim.
Skripsi ini membahas tentang akhlak belajar dalam kitab Ta'lim Al-
Muta'allim. Dalam skripsi ini penulis menggunakan 9 kitab kuning. Kitab
Ta'lim Al-Muta'allim sebagai referensi utama dan kitab-kitab kuning lainnya
seperti Ihya Ulumuddin, Tarbiyah al Islam dan lain-lain. Penulis juga
menggunakan buku terjemah sebagai referensi tambahan.29
Dari data di atas yang penulis dapatkan berdasarkan hasil observasi dan
dokumentasi, skripsi mahasiswa jurusan PAI tahun akademik 2012, ada 25 skripsi
bidang keislaman mayoritas skripsi tersebut menggunakan buku-buku terjemah
dan buku-buku berbahasa Indonesia yang berisi ringkasan atau intisari dari buku-
buku turats yang berkaitan dengan skripsi yang mereka teliti. Dari data tersebut
hanya sedikit skripsi yang menggunakan kitab kuning secara dominan. Dan lebih
banyak skripsi yang mengambil dari referensi buku-buku terjemah. Hal ini
merupakan masalah penelitian yang menjadi kajian utama penulis.

27
Lampiran Skripsi UIN 2012: Siti Mulyani: Konsep Pendidikan Akhlak Pada Anak
Didik Menurut Al Ghazali
28
Lampiran Skripsi UIN 2012: Roni Pardede, Akhlak Guru Dalam Pandangan Al-
Ghazali
29
Lampiran Skripsi UIN 2012: Alfian Haikal, Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-
Muta'allim
64

Dalam hasil wawancara penulis kepada 10 mahasiswa Jurusan PAI FITK


yang sedang menyusun skripsi. Hanya 2 dari mahasiswa yang mengambil judul
skripsi bidang keislaman hal ini dikarenakan mahasiswa menganggap kajian
keislaman lebih sulit dibanding dengan kajian umum dan pemahaman mahasiswa
yang kurang terhadap kajian kitab kuning. Seperti yang diungkapkan oleh salah
satu mahasiswa PAI Ervina; “Karena menurut saya lebih sulit untuk mengambil
judul skripsi tentang kajian keislaman seperti tafsir dan hadis, saya tidak
memahaminya jika menggunakan referensi dari kitab kuning.”30 Dan Miftah ;
“Karena saya kurang mengerti jika judul skripsi saya berkaitan dengan tafsir,
hadis maupun yang lainnya, saya khawatir akan kesulitan ketika mengerjakanya.
Untuk judul skripsi mencari judul yang mudah dan agar tidak sulit dalam
mengerjakanya.”31
Ada beberapa ungkapan mahasiswa PAI yang tidak bisa menguasai kitab
kuning dan mahasiswa PAI yang kurang menguasai kitab kuning dengan baik.
1. M. Iqbal : “saya hanya bisa membaca saja tetapi untuk mengartikan dan
memahami makna dari kitab-kitab kuning saya belum menguasainya.”32
2. Miftah Sururi : “Saya tidak bisa membaca kitab kuning hanya sedikit bisa
membacanya karena dalam menguasai kitab kuning perlu banyak memahami
kaidah-kaidah ilmu nahwu dan waktu yang lama dalam mempelajarinya.”33
3. Dwi Oktorianto : “Saya hanya bisa sedikit membaca kitab kuning tetapi
belum menguasainya secara mendalam karena masih dalam tahap belajar.”34
4. Siti Marpuah : “saya hanya bisa sedikit, tetapi ketika menerjemahkan terasa
sulit, karena saya sudah lupa mempelajari kitab kuning dan cara i’rab”35
5. Chairul Anwar: “Saya bisa membaca dan mengartikanya tetapi hanya sedikit
saja karna saya masih tahap belajar kitab kuning, untuk ilmu nahwu dan

30
Wawancara dengan Ervina Seli; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 25 Desember
2013
31
Wawancara dengan Miftah Sururi; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 8 Maret 2014
32
Wawancara dengan M. Iqbal; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 13 Maret 2014
33
Wawancara dengan Miftah Sururi; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 8 Maret 2014
34
Wawancara dengan Dwi Otoriyanto; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 5 Maret
2014
35
Wawancara dengan Siti Marpuah; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
65

shorofnya saya belum memahami secara mendalam, karena saya di pondok


pesantren hanya 3 tahun sebelumya saya dari SMP.”36
6. Ervina Seli : “Saya tidak bisa menguasai kitab kuning hanya sedikit saja,
karena sewaktu di pondok pesantren tidak diajarkan secara mendalam ilmu
nahwu dan shorofnya, hanya mengaji dan memahami isi kitab kuning saja
bukan pada ilmu nahwunya atau cara membacanya. Di pondok pesantren
lebih difokuskan kepada penguasaan bahasa arab saja tidak diajarkan secara
mendalam ilmu nahwu dan shorofnya, ketika belajar kitab kuning ustadz
yang membaca dan menterjemahkan.”37
7. Arief Budiman : “saya tidak bisa membaca kitab kuning, karena sulit dan
sudah lupa ketika dulu mempelajarinya, jadi saat ini saya susah untuk
memahaminya dan hanya memahami sedikit saja.”38
8. Ari Zaid: “Saya tidak bisa membaca kitab kuning, karena dari awalnya saya
tidak tahu dasar-dasar pelajaran kitab kuning.”39
Sedangkan untuk mahasiswa yang bisa memahami kitab kuning dengan
baik hanya ada 2 dari 10 mahasiswa jurusan PAI diantaranya sebagai berikut:
1. Harun Ar-Rasyid: “Alhamdulillah bisa, meskipun masih ada yang kurang,
seperti memaknai kata-kata yang sulit atau teks bahasa Arab dan kosa kata
yang tidak populer atau jarang ditemui.”40
2. Ahmad Syauqy: “saya bisa membaca kitab kuning dan memahaminya.”41
Dalam jurusan Pendidikan Agama Islam Mahasiswa dituntut untuk
menguasai kajian keislaman seperti tafsir, hadis, fiqih, tasawuf dan lainnya yang
berkaitan dengan ajaran agama Islam, semua materi itu merujuk kepada literatur
kitab kuning atau buku-buku turats sebagai sumber referensi dari karya para

36
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
37
Wawancara dengan Ervina Seli; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 25 Desember
2013
38
Wawancara dengan Arief Budiman; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 24
Desember 2013
39
Wawancara dengan Ari Zaid; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 24 Desember 2013
40
Wawancara dengan Harun Ar Rasyid; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 12 Maret
2014
41
Wawancara dengan Ahmad Syauqi; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 5 Maret
2014
66

ulama dan ilmuwan muslim masa lampau dan masa kini. Mahasiswa pendidikan
agama Islam juga dituntut untuk menggunakan referensi dari sumber-sumber asli,
terutama dalam kajian keislaman. Semua literatur itu berasal dari al-Qur`an ,
Hadis dan kitab-kitab kuning yang berbahasa Arab. “Jika ketentuan dari Jurusan
misalnya dari 10 referensi yang diambil minimal 3 referensi utama /buku aslinya
maka jika itu biasa terlatih, maka lama-kelamaan mahasiswa akan bisa menguasai
kitab kuning dan terbiasa menggunakannya”.42
Namun tidak semua mahasiswa pendidikan agama Islam menggunakan
referensi itu dikarenakan beberapa faktor, seperti tidak bisa membaca kitab
kuning, tidak mengerti arti atau terjemah dari sebuah teks/buku berbahasa Arab,
lebih praktis menggunakan buku-buku terjemah dan penggunaan internet untuk
mengambil literatur yang tidak resmi. Menurut Prof. Dr. Abuddin Nata ada
beberapa faktor yang membuat mahasiswa tidak menggunakan literatur kitab
kuning, diantaranya sebagai berikut :
1. Tidak adanya sumber-sumber bahasa Arab yang digunakan pada saat
membuat makalah dan skripsi.
Pada saat mahasiswa mengerjakan tugas makalah dan penulisan skripsi jarang
sekali mahasiswa menulis dengan bahasa Arab, dan mereka belum bisa
menggunakan sumber-sumber asli kitab kuning karena tidak menguasai bahasa
Arab, dugaan ini didukung oleh fakta.
2. Fakta lainnya mahasiswa tidak bisa membaca teks Arab gundul.
Bagi Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam dituntut untuk mampu
membaca teks bahasa Arab gundul, namun faktanya ada beberapa mahasiswa
yang tidak mampu membaca teks bahasa Arab, ada juga membaca teks bahasa
Arab lainya tidak fasih, dan membaca ayat atau tulisan al-Qur`an masih kurang
sesuai dengan ketentuan tajwid, seperti tidak memahami al-Syamsyiah dan al-
Qomariah. Atau hukum-hukum tajwid lainya.
3. Faktor lainya terlihat pada saat mahasiswa mengerjakan skripsi.
Fenomena umumnya adalah masih banyak Mahasiswa yang sedang
mengerjakan tugas akhir kuliah atau skripsi tidak menggunakan referensi sumber

42
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
67

asli kitab kuning. Hal ini bisa disebabkan karena mereka tidak menguasai kitab
kuning atau karena mereka malas tidak ingin repot untuk mencari sumber asli
untuk dijadikan referensi dalam penelitian mereka atau karena mereka belum
terbiasa menggunakan referensi dari sumber aslinya.
4. Faktor lainya untuk bisa membaca dan menguasai kitab kuning mereka harus
mempunyai kemampuan dalam pemahaman berbahasa arab.
Namun faktanya sekarang bahasa Arab menjadi pelajaran yang tidak begitu
populer dan jarang diminati oleh para pelajar saat ini, hal ini disebabkan karena
bahasa Arab tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia kerja, mereka
lebih mempersiapkan dirinya untuk mempelajari dan menguasai pelajaran-
pelajaran dalam bidang umum seperti bahasa inggris, bahasa mandarin, komputer,
dan teknologi, karena mempelajarai ilmu agama nilai pragmatis ekonomisnya
kurang. Oleh karena itu orang-orang sekarang cenderung kepada pragmatis
materialistik, seperti contohnya mereka mampu membiayai anaknya untuk kuliah
di fakultas kedokteran meskipun dengan biaya mahal, karena mereka sudah bisa
mengambarkan keuntungan setelah mereka menyelesaikan pendidikan di fakultas
kedokteran sehingga mereka akan berpeluang untuk menjadi seorang dokter
dengan nilai pendapatan yang tinggi.43
Hal ini berdasarkan hasil wawancara yang penulis peroleh, diantaranya
beberapa ungkapan para mahasiswa pendidikan agama Islam; “Untuk mengatasi
masalah ketika kesulitan menggunakan referensi dari kitab kuning, saya mencari
referensi tentang kajian Islam pada buku terjemahannya dan mencari di
internet.”44
Penggunaan kitab klasik atau kitab kuning sebagai sumber aslinya
diwajibkan bagi mahasiswa pendidikan agama Islam, Dosen-dosen yang
mengajar mata kuliah agama dalam setiap rapat dosen selalu dianjurkan agar
menyampaikan kepada mahasiswa ketika membuat makalah wajib
menggunakan buku-buku asli/referensi asli. Jika semua dosen komitmen pada
kebijakan itu maka mahasiswa akan terdorong untuk menggunakan referensi
asli, tetapi jika dosennya juga tidak memberikan tekanan kepada mahasiswa

43
Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada
tanggal 12 Februari 2014
44
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
68

untuk menggunakan referensi/sumber aslinya, bisa berdampak kepada para


mahasiswa, mereka menjadi malas untuk menggunakan referensi yang asli.45

Kitab kuning masih menjadi suatu hal yang sulit bagi para mahasiswa PAI,
yang seharusnya mereka bisa menguasai kitab kuning dengan baik, hal ini
dikarenakan beberapa faktor yang menjadikan mahasiswa PAI cenderung
meninggalkan kitab kuning dan lebih banyak menggunakan buku-buku terjemah.
1. Perbedaan Input dan Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa PAI
Perbedaan input mahasiswa yang beragam merupakan faktor utama
perbedaan kemampuan mahasiswa jurusan pendidikan agama Islam. Hal itu
membuat mahasiswa PAI tidak menguasai kitab kuning dengan baik. Bagi
mahasiswa lulusan dari pondok pesantren bisa memahami kitab kuning
dengan baik, karena sebelumnya mereka pernah mempelajarinya. Tetapi bagi
mahasiswa yang lulusan SMA/SMK akan kesulitan untuk belajar dan
memahami kitab kuning.
Pada zaman sekarang ini sekolah-sekolah keagamaan seperti Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA)
kurang diminati oleh masyarakat apa lagi untuk masuk ke lembaga Pesantren,
mereka lebih berminat kepada sekolah-sekolah umum, mereka menganggap
bahwa masuk ke jenjang pendidikan agama tidak mempunyai hubungan kerja
langsung, mereka menganggap bahwa masuk ke jenjang pendidikan agama
dilihat dari nilai ekonomis pragmatisnya yang kurang, sehingga membiayai
pendidikan mulai dari bawah sampai ke jenjang perguruan tinggi berdasarkan
transaksional untung rugi bukan berdasarkan keikhlasan lillahi ta’ala46.
Untuk mendapatkan input mahasiswa yang sesuai dengan kemampuan
yang diharapkan agar menjadi calon mahasiswa PAI yang berkompeten maka
pada sistem penerimaan mahasiswa baru sangat penting untuk menghasilkan
input mahasiswa PAI yang dibekali dengan ilmu yang terampil dalam
bidangnya, jika mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan kemampuan yang ada
dalam dirinya maka akan terjadi kesulitan untuk belajar.
45
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
46
Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada
tanggal 12 Februari 2014
69

Sistem penerimaan mahasiswa baru di FITK khususnya jurusan


pendidikan agama Islam jika tahun-tahun terdahulu terdapat tes lisan, tetapi
beberapa tahun terakhir ini tidak ada, itu salah satu faktor yang membuat
mahasiswa UIN Jakarta khususnya PAI tidak menguasai dibidangnya. Jika di
tes lisan membaca untuk mengetahui sejauh mana kemampuanya. Tes yang di
lakukan tahun-tahun terakhir ini hanya mengandalkan kemampuan kognitif
agama saja, sehingga banyak yang tidak bisa membaca kitab kuning maupun
al-Qur`an dengan baik. Itulah yang membuat kemampuan mahasiswa lemah
di bidangnya karena sitem penerimaan mahasiswa yang lemah.47
Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Abuddin Nata : “Input mahasiswa
dalam tes penerimaan mahasiswa baru harus melalui tes membaca kitab
kuning, tes kemampuan bahasa Arab, tes membaca al-Qur`an, terjemah
mengartikan teks Arab, tes dasar-dasar bahasa Inggris dan bahasa Arab.
penyeleksian mahasiswa baru jangan berorientasi pada jumlah mahasiswa
tetapi pada mutu dan kualitas mahasiswa yang bagus, standar tesnya harus
diperketat, sehingga tidak sembarangan bagi calon mahasiswa yang ingin
masuk UIN khususnya jurusan PAI, maka mereka akan belajar sungguh-
sungguh untuk masuk jurusan yang diinginkan dan mereka siap mental
dengan bekal kemampuan yang dimilikinya.”48
Betapapun bagusnya kurikulum dan tingginya kualitas tenaga pengajar,
hasil pengajaran dan pendidikan tidak maksimal kalau mahasiswa
IAIN/UIN itu sendiri tidak mempunyai bekal keilmuan memadai. Tinggi
rendahnya kualitas lulusan IAIN banyak berkaitan dengan input atau calon
mahasiswa yang diterima IAIN/UIN. Karena itulah peningkatan input
calon mahasiswa menjadi keharusan. Seluruh IAIN/UIN dapat
menyelenggarakan semacam “UMPTN” masuk IAIN. Atau pengadopsian
standar ujian masuk yang seragam, misalnya dalam bidang bahasa Arab,
agar IAIN-IAIN lain mengambil model soal ujian masuk IAIN/UIN
Jakarta.49

47
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
48
Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada
tanggal 12 Februari 2014
49
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012),
cet I, hal. 248
70

2. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Sebagaimana telah kita ketahui pada saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi, komunikasi, dan informasi sudah semakin canggih, sehingga suatu
kejadian yang ada dunia ini dapat kita ketahui secara praktis dan cepat.
karena kemajuan teknologi yang berkembang pesat.
Hal itu memberikan dampak positif bagi mahasiswa untuk mengakses
informasi maupun bahan kuliah secara cepat dan mudah. Tetapi dampak
negatif juga bisa didapatkan untuk mengambil literatur yang tidak resmi,
seperti dalam pembuatan skripsi dengan menggunakan referensi dari internet
yang tidak jelas sumber aslinya, dan bisa merugikan mahasiswa jika ada
unsur plagiat di dalam tugas-tugas perkuliahannya.
Sebagian mahasiswa dari hasil wawancara menggunakan akses internet
lebih mudah bagi mereka yang tidak bisa menggunakan kitab kuning. Seperti
yang diungkapkan oleh beberapa mahasiswa :
a. Chairul Anwar : “Saya menggunakan buku-buku terjemah dari kitab-
kitab tersebut dan mencari informasi di internet.”50
b. Siti Marpuah : “Ketika saya kesulitan dalam mencari referensi dari kitab
kuning saya meminta bantuan kepada teman yang lebih paham untuk
membantu mencarikan referensi yang saya butuhkan, atau saya
menggunakan terjemahan dari kitab-kitab yang saya butuhkan untuk
referensi, dan menggunakan akses internet.”51
c. Miftah Surui : “Untuk menagatasi masalah tersebut ketika saya mencari
referensi tentang kajian Islam, terkadang saya mencari kitab
terjemahannya dan mencari di internet.”52

50
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
51
Wawancara dengan Siti Marpuah; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
52
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
71

3. Kurangnya Minat dan Motivasi Mahasiswa PAI untuk Belajar Kitab


Kuning Secara Mendalam
Mahasiswa pendidikan agama Islam kurang memiliki kebiasaan
membaca yang baik dikarenakan kemauan dan motivasi untuk membaca
mahasiswa yang masih minim, sebagaimana yang diungkapkan oleh Muhbib
Abdul wahab: “...motivasi dan minat mahasiswa yang rendah, secara umum
mahasiswa tidak antusias belajar mendiri, mereka hanya mau belajar ketika
ada dosen dikelas... Sejauh ini belum ada inisiatif dari sebagian besar
mahasiswa untuk belajar mandiri dan sungguh-sungguh. Mereka tidak akan
bisa membaca dan memahami jika hanya belajar didalam kelas.”53

4. Kedisiplinan Dosen untuk Konsisten Menggunakan Literatur dari


Kitab-kitab Klasik
Para dosen mata kuliah yang berkaitan dengan materi keagamaan
diwajibkan untuk menggunakan refrensi dari kitab-kitab klasik, hal ini agar
mahasiswa terlatih dan terampil menggunakan referensi dari sumber aslinya.
Tetapi tidak semua dosen disiplin menggunakan literatur dari sumber aslinya
yang berbahsa Arab.
“Jika dosennya tidak mendisiplinkan untuk menggunakan referensi
sumber asli bisa berdampak kepada mahasiswa mereka juga tidak
menggunakanya,.. Ada kebijakan dari jurusan PAI yaitu mengingatkan
kepada dosen yang mata kuliah keagamaan untuk menggunakan referensi
utama dari sumber aslinya / kitab kuning. Adanya kebijakan itu adalah
untuk meningkatkan kompetensi akademik mahasiswa PAI khususnya
dalam membaca kitab... Kita selalu menyampaikan ulang kepada para
dosen setiap rapat selalu mengingatkan kembali.”54
Maka dari itu untuk dosen Jurusan PAI khususnya bidang keislaman
harus mempunyai kompetensi dalam menguasai kitab kuning. “Dosen atau
tenaga pengajarnya harus mampu menguasai kaidah-kaidah bahasa Arab dan
juga kitab-kitab yang akan dipelajari oleh mahasiswa, dan selain itu juga

53
Wawancara dengan Muhbib Abdul Wahab, Dosen mata kuliah Qiroatul Kutub, Pada
tanggal 4 Februari 2014.
54
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
72

tenaga pengajar atau dosen harus meluangkan waktunya untuk membimbing


mahasiswanya.”55
Untuk bisa menguasai dan terbiasa menggunakan literatur keislaman
khusunya kitab kuning yang berbahasa Arab, mahasiswa Jurusan PAI harus
konsisten dan belajar sungguh-sungguh agar bisa dan terbiasa menggunakan
literatur buku-buku turats. Perlu ada kesadaran dan kemauan dari dalam diri
agar terlatih dan terampil menggunakan kitab kuning dengan baik, serta ada
bimbingan dosen bidang keislaman maupun pihak civitas akademik untuk
lebih memberikan perhatian dan pengajaran kitab kuning secara mendalam.

55
Wawancara dengan Abuddin Nata, Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada
tanggal 12 Februari 2014.
BAB V
PENUTUP

Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan yang terkait dengan
hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, serta penulis
memberikan beberapa saran dan implikasi penelitian yang terkait dengan
kesimpulan skripsi ini.

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Maka dapat diambil kesimpulan tentang penggunaan kitab kuning sebagai
referensi skripsi mahasiswa PAI bidang keislaman. Kesimpulan yang diambil,
merupakan jawaban dari perumusan masalah yang dibuat pada bab sebelumnya.
Dalam penulisan skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
khususnya pada bidang keislaman yang berkaitan dengan literatur buku-buku
turatsatau kitab kuning, mahasiswa PAI lebih banyak menggunakan buku-buku
terjemah dalam referensi penulisan skripsi dibandingkan dengan literatur kitab
kuning. Hal ini berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang penulis
dapatkan. Dari 148 jumlah skripsi mahasiswa PAI secara keseluruhan pada tahun
2012, ada 25 skripsi bidang keislaman mayoritas skripsi tersebut menggunakan
buku-buku terjemah dan buku-buku berbahasa Indonesia yang berisi ringkasan
atau intisari dari buku-buku turats yang berkaitan dengan skripsi yang mereka
teliti. Dan lebih banyak skripsi yang mengambil dari referensi buku-buku
terjemah.

73
Mayoritas mahasiswa pendidikan agama Islam lebih memilih referensi
dari buku-buku terjemah maupun internet. Hanya sedikit dari mahasiswa PAI
yang menggunakan kitab kuning sebagai referensi utama dalam pembuatan karya
ilmiah khususnya makalah dan skripsi. Bagi mahasiswa yang memiliki
kemampuan memahami kitab klasik akan terasa mudah menggunakan referensi
kitab klasik, tetapi bagi mahasiswa yang tidak bisa memahaminya akan terasa
sulit, sehingga mereka lebih memilih menggunakan referensi dari buku-buku
berbahasa Indonesia, dan terjemahan kitab-kitab kuning daripada menggunakan
referensi aslinya.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentangKarya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab
Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun Akademik 2012),
maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Jurusan Pendidikan Agama Islam
Dalam penerimaan calon mahasiswa baru diadakan tes membaca kitab
kuning unruk tes masuk Jurusan Keislaman. Perlu penambahan SKS dalam
Sistem perkuliahan qiroatul kutub.
2. Bagi Mahasiswa Jurusan PAI
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam disarankan untuk berlatih
menggunakan literatur dari sumber-sumber yang asli, dan berbahasa Arab
dalam karya ilmiah dengan baik. Dan menjadi penerus jejak keilmuwan
muslim dalam mengembangkan ilmu-ilmu keislaman.
3. Bagi Para Peneliti
Diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi, tentang
penggunaan kitab kuning dalam penulisan karya ilmiah.

74
DAFTAR PUSTAKA

A Partanto, Pius dan M Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:


Arkola, 1994.

Al Munawi, Muhammad bin Abdul Rauf. Faidhul Qodir Syarah Al Jami As


Shoghir. Lebanon: Darul Fikri. 1996

Al-Wina’i, Mahfudh Ichsan. Konsep Kitab Kuning. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada, Cet. I, 1995.

Anotasi Kitab Kuning, Khazanah Intelektualisme Pesantren di Indonesia, Jakarta:


Darul Ilmi, 2007

Aqiel, Said. Pesantren Masa Depan. Bandung: Pustaka Hidayat, 1999

Arifin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, Cet I, 2003.

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.


Rineka Cipta, 2002.

Azra, Azyumardi . Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


2012

Idrus, M.Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga. 2009

Jumantoro, Totok. Kamus Ilmu Ushul Fikih. Jakarta: Amzah, 2009

Karman, M. dan Drs. Supiani. Materi Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya

Kementrian Agama RI. Akan Diselenggarakan Musabaqah Kitab Kuning Antar


Kepala KUA. Kamis 12 September 2013 pukul 21.00 WIB
oleh:http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=85219.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,


2009.

75
76

Munawir, Ahmad Warson. Al-Munawir : Kamus Arab Indonesia. Surabaya:


Pustaka Progresif. 1997

Nata, Abuddin. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga


Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Grasindo, 2001.

Nur Tanjung, Bahdin dan Ardial. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana, Cet. III, 2008.

Nurudin. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press. 2010

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jakarta: FITK UIN Jakarta. 2003

Soehartono, Irwan. Metode Peneitian Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya,


2004.

Strauss, Anselm dan Julliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Terj dari
Basics Of Qualitative Research oleh: M. Shodiq dan Imam Muttaqien.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,


Cet. VIII, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2011

Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: PT. Tarsito, 1990.

T. Wiranto, Yunita dkk. Karya Tulis Ilmiah Sosial, Menyiapkan Menulis, dan
Mencermatinya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004.

Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum. Pedoman penulisan skripsi Fakultas
Syariah & Hukum. Jakarta : Fakultas Syariah dan hukum. 2007.

Tim Penyusun UIN. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN)


Syarifhidayatullah Jakarta 2009-2010. Jakarta: UIN Syarifhidayatullah,
2009.

Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I,
1998.

Usman, Husaini. dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial,


Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
77

Utorodewo, Felicia N, dkk. Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan


Ilmiah. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010.

Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,


2003.
DAFTAR UJI REFERENSI

Nama : Ines Sukmawati


NIM : 109011000127
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam
Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun Akademik 2012 )

Keterangan
Paraf Dosen
No. REFERENSI
Pembimbing
No. Footnote
Bab
Halaman
A Partanto, Pius dan M Dahlan Al Barry.
Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 2,8. 3,8.
1 II
1994. 20,19

Al Munawi, Muhammad bin Abdul Rauf.


Faidhul Qodir Syarah Al Jami As Shoghir.
2 I 2,1
Lebanon: Darul Fikri. 1996

Al-Wina’i, Mahfudh Ichsan. Konsep Kitab


Kuning. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
3 II 37,24
Cet. I, 1995.

Anotasi Kitab Kuning, Khazanah


Intelektualisme Pesantren di Indonesia,
4 I 5,2. 28,21
Jakarta: Darul Ilmi, 2007

Aqiel, Said. Pesantren Masa Depan. I 6,3


Bandung: Pustaka Hidayat, 1999
5 29,22. 30,22.
II 33,23. 34,23.
35,23. 38,25
Arifin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:
6 Bumi Aksara, Cet I, 2003. II 36,24

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian.


7 Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. III 2,41
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
8 III 4,43 . 10,44
Rineka Cipta, 2002.

Azra, Azyumardi . Pendidikan Islam.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
9 IV 43,69
2012

Idrus, M.Metode Penelitian Ilmu Sosial.


10 Jakarta: Erlangga. 2009 II 19,18

Jumantoro, Totok. Kamus Ilmu Ushul Fikih.


11 Jakarta: Amzah, 2009 I 3,2. 4,2

Karman, M. dan Drs. Supiani. Materi


Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT
12 I 1,1
Remaja Rosdakarya

Kementrian Agama RI. Akan


Diselenggarakan Musabaqah Kitab Kuning
Antar Kepala KUA. Kamis 12 September
13 2013 pukul 21.00 WIB I 7,3
oleh:http://www.kemenag.go.id/index.php?a
=berita&id=85219.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian


II 13,14
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
14 2009. 1,41. 5,43.
III 6,43. 9,44.
12,46
Munawir, Ahmad Warson. Al-Munawir :
Kamus Arab Indonesia. Surabaya: Pustaka
15 II 27,21
Progresif. 1997

Nata, Abuddin. Sejarah Pertumbuhan dan


Perkembangan Lembaga-Lembaga
16 Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT II 31,22. 32,23
Grasindo, 2001.

Nur Tanjung, Bahdin dan Ardial. Pedoman


Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana,
17 II 8,9
Cet. III, 2008.

Nurudin. Dasar-dasar Penulisan. Malang:


18 UMM Press. 2010 II 11,11. 25,20
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif 21,19. 23,30.
II
24, 20
Hidayatullah Jakarta. Jakarta: FITK UIN
19
Jakarta. 2003
III 17,48

Soehartono, Irwan. Metode Peneitian Sosial.


20 Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004. III 8,44

Strauss, Anselm dan Julliet Corbin, Dasar-


dasar Penelitian Kualitatif, Terj dari Basics
Of Qualitative Research oleh: M. Shodiq
21 II 17,17. 18,17
dan Imam Muttaqien. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2003

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif,


Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 11,46. 13,46.
22 III
Cet. VIII, 2009. 14,47. 15,47

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan.


23 Bandung: Alfabeta. 2011 III 7,43

Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian


24 Ilmiah. Bandung: PT. Tarsito, 1990. III 3,41

T. Wiranto, Yunita dkk. Karya Tulis Ilmiah


Sosial, Menyiapkan Menulis, dan
1,9. 15,15.
25 Mencermatinya. Jakarta: Yayasan Obor II
16,16
Indonesia, 2004.

Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum.


Pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah
6,8. 9,10.
26 & Hukum. Jakarta : Fakultas Syariah dan II
14,15. 22,20
hukum. 2007.

Tim Penyusun UIN. Pedoman Akademik


Universitas Islam Negeri (UIN)
27 Syarifhidayatullah Jakarta 2009-2010. I 8,4
Jakarta: UIN Syarifhidayatullah, 2009.

Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I, 4,8. 5,8.
28 II
1998. 26,21

Usman, Husaini. dan Purnomo Setiady


29 III 16, 47
Akbar. Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Utorodewo, Felicia N, dkk. Bahasa


Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan
30 II 7,8 . 12,12
Ilmiah. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010.

Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa.


31 Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. II 10,10

Jumlah Buku : 31

Menyetujui,
Pembimbing

Abdul Ghofur, M.Ag


KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 02
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/......../2010 Jakarta, 24 Januari 2014


Lamp. : Outline/Proposal
Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.

Kajur Pendidikan Agama Islam FITK

Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Ines Sukmawati


NIM : 109011000127
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Semester : IX (sembilan)
Judul Skripsi : Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning
dalam Penulisan Skripsi Bidang KeIslaman Tahun Akademik
2012 ).
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang
Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut


melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

a.n. Dekan
Kabag. Tata Usaha

Drs. Ja’far Sanusi


NIP. 19580417 199203 1 001

Tembusan:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI

Nomor : Un.01/Ft./T1.022/ /2013 Jakarta, 21 April 2014


Lamp. : ......
Hal : Observasi

Kepada Yth.

Kepala Perpustakaan Utama


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Ines Sukmawati
NIM : 109011000127
Jurusan /Prodi : Pendidikan Agama Islam
Semester : X (Sepuluh)
adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan” Penelitian Skripsi berjudul : Karya Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang KeIslaman
Tahun Akademik 2012 )”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak
terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa
tersebut dan memberikan bantuannya.

Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

a.n. Dekan
Kabag. Tata Usaha

Drs. Ja’far Sanusi


NIP. 19580417 199203 1 001

Tembusan:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 02
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/......../2013 Jakarta, 20 Maret 2014
Lamp. : -
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Abdul Ghofur, MA
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama : Ines Sukmawati


NIM : 109011000127
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Semester : VIII (Delapan)
Judul Skripsi : Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab
Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang KeIslaman Tahun
Akademik 2012 ).

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 05 Maret 2013,
abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul
tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi
Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian
dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

a.n. Dekan
Kajur Pendidikan Agama Islam

DR. H. Abdul Majid Khon, M.Ag,


NIP. 19580707 198703 1 005
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Nama : Ari Zaid


Hari/ Tanggal :Selasa, 24 Desember 2013

1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Benar saat ini saya sedang menyusun skripsi.
2. Apakah judul skripsi saudara?
Judul skripsi saya adalah Penerapan metode information seacrh dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena saya kurang memahami dan kurang minat terhadap penelitian tentang
keislaman karena dikhawatirkan sulit saat sidang ujian skripsi
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SMP AL Hikmah dan MAN 12 Tegal Alur
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Iya, saya pernah belajar kitab kuning, tapi hanya belajar sedikit saja.
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Ketika saya belajar kitab kuning pada waktu saya sekolah SMA yang dipelajari
dan dibaca adalah kitab Ta’lim Muta’lim. Pada waktu itu saya hanya
mendengarkan isi pemahaman yang ada di dalam kitab Ta’lim Muta’lim,
sedangkan yang membaca dan mengartikan adalah guru saya.
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Saya tidak bisa membaca kitab kuning, karena dari awalnya saya tidak tahu dasar-
dasar pelajaran kitab kuning.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning?
Iya ada, Karena dalam pembelajaran kita kuning harus menguasai kaidah nahwu
shorof, di MAN tidak belajar nahwu dan shorof maka dari itu saya tidak
memahaminya, sewaktu belajar kitab ta’lim muta’lim siswa hanya mendengarkan
penjelasan dari guru. Guru yang membaca dan mengartikan kitab kuning itu.
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya pernah les bahasa Arab tetapi hanya sampai pada pelajaran tentang warna
(kosakata), tidak sampai pelajaran kaidah-kaidah bahasa Arab itu sendiri seperti
Nahwu dan shorof.
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Iya saya pernah menggunakanya dalam pembuatan makalah, dan didalam makalah
itu pun saya tidak banyak mengutip dari kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Ada kesulitan, karena pada awalnya saya tidak bisa membaca kitab kuning, dan
judul skripsi saya tidak ada kaitannya dengan kitab kuning, sehingga untuk
membacanya tidak bisa apalagi untuk menterjemahkannya dan mengutip dalam
makalah atau skripsi.
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut?
saya terkadang meminta bantuan dengan teman yang mampu dan memahami kitab
kuning.

Jakarta, 24 Desember 2013


Nara Sumber

Ari Zaid
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Nama : Arief Budiman


Hari/ Tanggal : Selasa, 24 Desember 2013

1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya, saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya
2. Apakah judul skripsi saudara?
Pengaruh penerapan metode quiz time terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran fiqih di MTS Darul Ma’arif
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena judul saya yang diterima tentang metode time quiz, sedangkan judul yang
lain yang saya ajukan beberapa diantaranya ada tentang kajian Islam, tidak
diterima.
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SDN 04 Pagi Durikosambi, MTSN 8 Jakarta, MAN 12 Jakarta Barat
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
saya pernah belajar kitab kuning tetapi hanya sebentar saya tidak secara
mendalam.
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Di pengajian Majelis Ta’lim oleh seorang ustadz tetapi waktu saya masih sekolah
MTs sampai Aliyah saja dan hanya sebentar waktunya.
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
saya tidak bisa membaca kitab kuning, karena sulit dan sudah lupa ketika dulu
mempelajarinya, jadi saat ini saya susah untuk memahaminya dan hanya
memahami sedikit saja.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ? kendalanya sulit untuk memahami dasar-dasar nahwu shorof
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya meminta diajarkan oleh teman yang mengerti dan bisa membaca kitab
kuning
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Iya saya pernah menggunakanya ketika tugas pembuatan makalah dan hanya
sedikit saja yang saya kutip dari kitab kuning
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Ada kesulitan, yaitu karena saya tidak bisa memahaminya untuk membaca kitab
kuning
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Mencari referensi lain yang berbahasa Indonesia atau terjemah dari kitab tersebut.

Jakarta, 24 Desember 2013


Nara Sumber

Arief Budiman
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Nama : Ervina Selli Rusliani


Hari/ Tanggal : Rabu, 25 Desember 2013

1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengejakan skripsi dan sekarang sedang penelitian di sekolah
2. Apa judul skrispi saudara?
Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta.
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena menurut saya lebih sulit untuk mengambil judul skripsi tentang kajian
keislaman seperti tafsir dan hadis, saya tidak memahaminya jika menggunakan
referensi dari kitab kuning.
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya sekolah SD SDN 09 Pondok pinang lalu saya lanjutkan di MTS dan MA
Darun Najah Bogor
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Iya saya pernah belajar kitab kuning, ketika di pondok pesantren
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
saya belajar kitab kuning di Pondok pesantren Darun Najah
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Saya tidak bisa menguasai kitab kuning hanya sedikit saja, karena sewaktu di
pondok pesantren tidak diajarkan secara mendalam ilmu nahwu dan shorofnya,
hanya mengaji dan memahami isi kitab kuning saja bukan pada ilmu nahwunya
atau cara membacanya. Di pondok pesantren lebih difokuskan kepada penguasaan
bahasa arab saja tidak diajarkan secara mendalam ilmu nahwu dan shorofnya,
ketika belajar kitab kuning ustadz yang membaca dan menterjemahkan.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Karena didalam kitab kuning tersebut tidak terdapat syakal dan sulit menentukan
bacaan yang tepat
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
saya mencoba bertanya-tanya kepada teman saya yang bisa dan mampu membaca
kitab
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Saya pernah menggunakannya ketika makalah tafsir, sedangkan untuk skripsi
tidak ada, untuk skripsi lebih banyak menggunakan buku-buku umum karena
judulnya tidak terkait dengan kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Ada, karena saya tidak bisa membaca kitab kuning
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Meminta bantuan teman sekelompok ketika makalah dan mencari referensi lain
dari buku yang berbahasa Indonesia atau terjemah.

Jakarta, 25 Desember 2013


Nara Sumber

Ervina Selli Rusliani


Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Nama : Chairul Anwar


Hari/ Tanggal : Sabtu, 18 januari 2014

1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya benar saya sedang mengerjakan skripsi
2. Apa judul skrispi saudara?
Pengaruh sertifikasi Guru terhadap kemampuan pedagogik Guru PAI
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena jika saya mengambil judul keIslaman saya sulit untuk mencari
referensinya
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari lulusan SD 05 Semanam, SMP 187 dan alumni MA Pon-Pes Al-
Hidayah Basmol Jakarta Barat
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Iya saya pernah belajar kitab kuning sampai sekarang pun saya masih belajar kitab
kuning.
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya belajar kitab kuning ketika saya Di pondok pesantren al-Hidayah, dan
sampai sekarang pun saya masih belajar kitab kuning oleh senior saya seorang
alumni pondok pesantren.
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Saya bisa membaca dan mengartikanya tetapi hanya sedikit saja karna saya masih
tahap belajar kitab kuning, untuk ilmu nahwu dan shorofnya saya belum
memahami secara mendalam, karena saya di pondok pesantren hanya 3 tahun
sebelumya saya dari SMP.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Iya ada tentang kaidah nahwu di dalam membaca kitab kuning.
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya belajar dan mutola’ah dengan ustadz saya di pondok dan salah satu alumni
pondok pesantren
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi ?
iya saya pernah menggunakan ketika ada tugas makalah yang berhubungan
dengan kajian keislaman, tetapi kalau skripsi saya tidak memakai referensi dari
kitab kuning karena tidak ada kaitan dengan kajian ke Islaman.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Iya ada, karena terkadang referensi yang saya cari ketika tugas makalah sulit
untuk menemukan kitab-kitabnya yang pembahasanya berkaitan dengan makalah,
dan harus mentrejemahkannya terlebih dahulu kedalam bahasa Indonesia.
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut?
Untuk menagatasi masalah tersebut ketika saya mencari referensi tentang kajian
Islam, terkadang saya mencari kitab terjemahannya dan mencari di internet.

Jakarta, 18 Januari 2014


Nara Sumber

Chairul Anwar
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Nama : Siti Marpuah


Hari/ Tanggal : Sabtu, 18 Januari 2014

1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Memang saya sekarang sedang proses skripsi tetapi hanya tinggal menunggu
jadwal sidang saja.
2. Apa judul skrispi saudara? Pengaruh Profesionalitas Guru PAI terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 Serang Baru Bekasi.
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena lebih mudah mengerjakanya daripada mengambil judul kajian keislaman
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya ketika MTS di pondok pesantren salafi Bogor, setelah lulus saya
melanjutkan di MAN Jonggol Bekasi
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Iya saya pernah belajar kitab kuning ketika saya di pondok pesantren.
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Waktu saya di pondok pesantren salafi di Bogor
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
saya hanya bisa sedikit, tetapi ketika menerjemahkan terasa sulit, karna saya
sudah lupa mempelajari kitab kuning dan cara i’rab
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Iya ada kesulitan yaitu pada kaidah-kaidah nahwunya seperti kedudukan cara
i’rabnya
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Belajar dengan teman atau menanyakanya kepada guru/dosen
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi ?
Saya pernah menggunakan kitab kuning, ketika dalam tugas makalah, dan itu pun
kadang-kadang saya tidak menggunakannya, kalau skripsi saya tidak
menggunakannya, karena skripsi dan penelitian yang saya lakukan tidak ada
kaitanya dengan kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Ada kesulitan dalam memahami bentuk teks dan menterjemahkannya.
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut?
Ketika saya kesulitan dalam mencari referensi dari kitab kuning saya meminta
bantuan kepada teman yang lebih paham untuk membantu mencarikan referensi
yang saya butuhkan, atau saya menggunakan terjemahan dari kitab-kitab yang
saya butuhkan untuk referensi, dan menggunakan akses internet.

Jakarta, 18 Januari 2014


Nara Sumber

Siti Marpuah
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Nama : Dwi Oktorianti


Hari/ Tanggal : Rabu, 5 Maret 2014

1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengejakan skripsi dan sekarang sedang mengerjakan bab 3.
2. Apa judul skrispi saudara?
Hubungan Kegiatan Ekstrakurikuler Rohis Dengan Prestasi Belajar PAI
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena saya khawatir akan mengalami kesulitan saat sidang skripsi.
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SDN BEJI 2 Depok, MTs MUHAMMADIYAH Depok, dan aliyah di
MAN 7 Jaksel.
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Saya pernah belajar kitab kuning di Majelis Ta’lim
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya belajar di Majelis Ta’lim
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Saya hanya bisa sedikit membaca kitab kuning tetapi belum menguasainya secara
mendalam karena masih dalam tahap belajar.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Kendalanya ketika menerjemahkan dan untuk mengetahui kedudukan i’rab-nya
tidak mudah, harus menguasai ilmu nahwu dan shorof.
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya belajar kitab kuning di Majelis Ta’lim dan mempelajarinya secara mendalam
agar saya bisa membaca dan menterjemahkan secara lancar san mengerti kaidah-
kaidah nahwunya.
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Iya saya pernah menggunakanya pada saat membuat makalah, tetapi untuk skripsi
tidak karena skripsi saya tidak berkaitan dengan kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Kesulitannya sebagian besar ada ketika mengartikan makna dan menterjemahkan
dengan kata-kata yang pas dan sesuai.
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Untuk itu dalam mengatasi kesulitannya saya menggunakan buku-buku terjemah
atau meminta bantuan kepada teman atau guru saya yang memahaminya.

Jakarta, 5 Maret 2014


Nara Sumber

Dwi Oktorianto
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Nama : Miftah Sururi


Hari/ Tanggal : Sabtu, 8 Maret 2014

1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengerjakan skripsi, pada saat ini sedang mengerjakan bab 2.
2. Apa judul skrispi saudara?
Korelasi ntara hasil belajar Akidah Akhlak dengan Sikap Keagamaan Siswa
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena saya kurang mengerti jika judul skripsi saya berkaitan dengan tafsir, hadis
maupun yang lainnya, saya khawatir akan kesulitan ketika mengerjakanya. Untuk
judul skripsi mencari judul yang mudah dan agar tidak sulit dalam mengerjakanya.
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SDN 05 PAGI, SMP Muhammadiyah, MAN 6 Jakarta
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Saya pernah belajar kitab kuning tetapi hanya memahami isi kandungan kitab
tersebut tidak mempelajari secara mendalam cara membacanya atau ilmu
nahwunya.
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya belajar kitab kuning di Majelis Ta’lim dekat rumah
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Saya tidak bisa membaca kitab kuning hanya sedikit bisa membacanya karena
dalam menguasai kitab kuning perlu banyak memahami kaidah-kaidah ilmu
nahwu dan waktu yang lama dalam mempelajarinya.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Ada kendala atau kesulitan diantaranya cara menentukan syakal, menterjemahkan
kosa kata, mengetahui kedudukan i’rab dan lain-lain, itu semua perlu banyak
belajar.
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
saya bertanya kepada temen saya yang lebih memahami dan mampu membaca
kitab kuning.
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Tidak pernah, sewaktu membuat makalah saya menggunakan terjemah kitab
kuning seperti terjemah tafsir Al-Maraghi dan skripsi saya tidak berkaitan dengan
kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Kesulitanya banyak karena saya tidak memahaminya, seperti membaca dan
mengartikannya.
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Saya menggunakan buku-buku terjemah dari kitab-kitab tersebut dan mencari
informasi di internet.

Jakarta, 8 Maret 2014


Nara Sumber

Miftah Sururi

Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
Nama : Ahmad Syauqy
Hari/ Tanggal : Rabu, 5 Maret 2014

1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengejakan skripsi sedang penelitian di sekolah
2. Apa judul skrispi saudara?
Metakognitif Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Metode
Inkuiri Studi Kasus di SMPN 45 Jakarta.
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Memang pada awalnya saya ingin mengambil judul skipsi yang berkaitan dengan
kajian keislaman seperti tafsir, hadis maupun yang lainnya tetapi pada saat
mengajukan judul skripsi dan mendapat dosen pembimbing judul saya seperti
yang telah saya sebutkan, jika saya menggantinya nanti akan memakan waktu
yang lama dan sulit maka dari itu judul saya sekarang ini
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SMP di Jakarta Barat dan MA di Pondok Pesantren Al Hidayah Basmol
Kembangan Utara Jakarta Barat.
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Saya pernah belajar kitab kuning
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya belajar kitab kuning Di rumah dengan Orang tua dan di pondok pesantren
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Iya saya bisa membaca kitab kuning dan memahaminya.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Kendalanya terkadang pada kaidah-kaidah nahwu
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Dengan cara mengetahui nahwu, shorof serta i’rob, dan membuka kamus
kemudian saya bisa bertanya kepada guru jika sangat sulit sekali.
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Saya pernah menggunakannya saat makalah tetapi untuk skripsi saya saat ini tidak
ada kaitannya dengan kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Pasti ada saja kesulitan dalam menggunakan kitab kuning
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Saya mutola’ah/mudzakaroh sebelumnya dan dengan melihat kamus dan bertanya
kepada temen yang lebih memahami

Jakarta, 5 Maret 2014


Nara Sumber

Ahmad Syauqy

Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Nama : Harun Ar Rasyid


Hari/ Tanggal : Rabu, 12 Maret 2014

1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengejakan tugas akhir kuliah saya yaitu skripsi
2. Apa judul skrispi saudara?
Figur Rasulullah Saw Sebagai Uswatun Hasanah menurut Syekh Al-Barzanji
3. Mengapa saudara mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena jurusan saya PAI dan saya rasa akan lebih sulit jika penelitian lapangan
atau yang berkaitan dengan statistik
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari MI Jamiatul Gulami 6 Tahun, Pondok Pesantren MTs dan MA Dalwa
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Saya pernah belajar kitab kuning sewaktu saya
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya pernah belajar di pondok pesantren selama 6 tahun dan dengan guru mengaji
saya di rumah
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Alhamdulillah bisa, meskipun masih ada yang kurang, seperti memaknai kata-kata
yang sulit atau teks bahasa Arab dan kosa kata yang tidak populer atau jarang
ditemui.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Iya ada, seperti saya lupa kaidah-kaidah atau hukum bacaan dalam ilmu nahwu.
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Mengulang kembali pelajaran saya waktu di pondok pesantren, dan memahami
kembali serta meghafal mufrodat yang saya lupa maknanya.
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Ya, sebagian besar skripsi saya diambil dari kitab kuning. Maka saya
menggunakan kitab kuning dalam penulisan skripsi.
11. Bagaimana cara saudara mengambil kutipan dari kitab kuning sebagai referensi
skripsi ?
Saya mengutip dari buku induk yang sudah ada terjemahnya dan ada beberapa
kalimat yang saya terjemahkan sendiri jika itu bukan ayat dan hadis atau ketetapan
hukum Islam yang tidak boleh dirubah.
12. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Ya, banyak sekali kendala yang saya dapati, seperti salah satunya kesulitan untuk
menerjemahkan dalam bentuk teks
13. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Dengan bertanya kepada guru atau teman saya yang lebih memahami.

Jakarta, 12 Maret 2014


Nara Sumber

Harun Ar Rasyid

Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
Nama : M. Iqbal Shidiq
Hari/ Tanggal : Kamis, 13 Maret 2014

1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengejakan skripsi bab I
2. Apa judul skrispi saudara?
Manajemen Pendidikan dalam Kisah Nabi Musa dan Khidir (Telaah Surat Al-
Kahfi Ayat 60-82)
3. Mengapa saudara mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena judul yang diterima oleh Ketua Jurusan adalah judul skripsi tersebut
sehingga saya mengambil judul itu setelah mendapat persetujuan dalam seminar
proposal.
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SD Rahayu 1 Tasikmalaya, MTs Takhfizil Qur’an dan MAS PERSIS.
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Saya tidak pernah kitab kuning tetapi saya pernah belajar kaidah-kaidah untuk
bisa membaca kitab kuning yaitu saya belajar ilmu nahwu dan shorof
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya belajar ilmu nahwu di sekolah MTs dan MAS
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
saya hanya bisa membaca saja tetapi untuk mengartikan dan memahami makna
dari kitab-kitab kuning saya belum menguasainya.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Iya kendalanya butuh waktu dan keseriusan dalam mempelajari kitab kuning
karena untuk bisa membaca dan mengartikan itu tidak mudah
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya meminta diajarkan oleh teman yang memahaminya
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Saya pernah menggunakanya waktu makalah dan skripsi saya berkaitan dengan
referensi kitab kuning khususnya tentang kitab-kitab tafsir
11. Bagaimana cara saudara mengambil kutipan dari kitab kuning sebagai referensi
skripsi ?
Saya mengutip dari buku-buku terjemah untuk ayat al-Qur`an atau hadis yang
tidak boleh dirubah makna dan artinya, untuk kalimat yang sekiranya dari
pemahaman penulis maka saya terjemah sendiri.
12. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Iya kesulitan untuk mengetahui arti makna dan terjemahnya.
13. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Saya menggunakan buku-buku terjemah dan menanyakan kepada dosen.

Jakarta, 13 Maret 2014


Nara Sumber

M. Iqbal Shidiq
Berita Wawancara

Nara Sumber : Prof. Dr. Abuddin Nata


Jabatan : Dosen Bidang Studi Keislaman Jurusan PAI
Hari/Tanggal : Rabu, 12 Februari 2014
Tempat : Ruang Dekan Fakultas Dirasat Islamiyah

1. Bagaimana pendapat bapak untuk menangani mahasiswa PAI yang


kurang memahami kitab kuning dan mereka cendrung menggunakan
buku terjemah dalam penulisan skripsi?
Dugaan sementara didasarkan pada beberapa faktor :
a. Tidak adanya sumber-sumber bahasa Arab yang digunakan pada saat
membuat makalah.
Pada saat mahasiswa mengerjakan tugas makalah jarang sekali
mahasiswa menulis dengan bahasa Arab, dan mereka belum bisa
menggunakan sumber-sumber asli kitab klasik karena tidak menguasai bahasa
Arab, dugaan ini didukung oleh fakta.
b. Fakta lainnya mahasiswa tidak bisa membaca teks Arab gundul,
Sebenarnya bagi Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam di
tuntut untuk mampu membaca teks bahasa Arab gundul, namun faktanya ada
beberapa mahasiswa yang tidak mampu membaca teks bahasa Arab, ada juga
membaca teks bahasa Arab lainya tidak fasih, dan membaca ayat atau tulisan
al-Qur`an masih kurang sesuai dengan ketentuan tajwid, seperti tidak
memahami al-Syamsyiah dan al-Qomariah. Atau hukum-hukum tajwid
lainya.
c. Faktor lainya terlihat pada saat mahasiswa mengerjakan skripsi.
Fenomena umumnya adalah masih banyak Mahasiswa yang sedang
mengerjakan tugas akhir kuliah atau skripsi tidak menggunakan referensi
sumber asli kitab kuning. Hal ini bisa disebabkan karena mereka tidak
menguasai kitab kuning atau karena mereka malas tidak ingin repot untuk
mencari sumber asli untuk dijadikan referensi dalam penelitian mereka atau
karena mereka belum terbiasa menggunakan referensi dari sumber aslinya.
Penyebabnya :
1) Latar belakang pendidikan
Pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang mulai dari
SMP, MTs, MA, SMA, SMK, STM atau lembaga pendidikan lainnya.
Pada saat ini saja lembaga pendidikan khusunya pada madrasah aliyah
(MA) sudah mulai ada perubahan, dari aliyah sebagai madrasah diniyah
menjadi sekolah umum.
Pada saat ini umumnya minat melanjutkan pendidikan ke aliyah
tidak mau memilih skolah aliyah jurusan agama, di Jakarta mungkin hanya
¾ saja di aliyah yang memilih jurusan agama, sekolah aliyah dulu
agamanya sangat kuat berbeda dengan aliyah saat ini karena pada waktu
itu jurusan aliyah terdapat jurusan khusus keagamaan yaitu Madrasah
Aliyah Pendidikan keagamaan (MAPK).
Menurut Prof. Abuddin Nata bahwa di sekolah madarasah aliyah
MAPK terdapat pelajaran atau materi agama sampai 70 % , dan yang
cocok untuk masuk ke Fakultas Tarbiyah khususnya jurusan Pendidikan
Agama Islam adalah bagi calon mahasiswa yang alumni MAPK bukan
jurusan- jurusan aliyah yang biasa saja, itu tidak mendukung seperti
jurusan IPA-IPS atau Bahasa terlebih lagi SMK, SMA dan lain sebaginya.
Yang cocok masuk ke Fakultas tarbiyah khususnya jurusan PAI Selain
sekolah aliyah jurusan MAPK, terdapat juga lembaga pesantren, karena
kurikulum didalam pondok pesantren terdapat kajian kitab suci al-Qur`an
dan kajian kitab kuning.
Hal ini belum diketatui secara pasti sampai dimana kemampuan
mereka dalam membaca kitab, di madrasah saat ini dalam tidak
sepenuhnya mempelajari materi agama atau kajian kitab kuning, kecuali
madrasah yang mempunyai program khusus seperti gontor mereka
mempelajari ilmu agama Islam 100%, sementara pada saat ini di madrasah
aliyah yang berciri khas keislaman dalam mempelajari ilmu agama atau
mengkaji kitab kuning hanya sekedarnya saja, akan tetapi sebaliknya,
mereka lebih mengutamakan pelajaran umum, sementara pelajaran
agama hanya ciri khas saja, sekolah umum yang berciri khas keislaman
dalam mempelajari ilmu keislaman hanya menjadi dasar saja, mereka tidak
menjadikanya sebagai suatu keahlian, sehingga saat ini alumni – alumni
lulusan dari madrasah yang berlabel keislaman menjadikanya ahli umum
tapi berjiwa agama, karna aliyah sekarang bukan ahli agama kacuali yang
memilih jurusan agama.
2) Faktor lainya untuk bisa membaca dan menguasai kitab kuning mereka
harus mempunyai kemampuan dalam pemahaman berbahasa arab.
Namun faktanya sekarang bahasa Arab menjadi pelajaran yang
tidak begitu populer dan jarang diminati oleh para pelajar saat ini, hal ini
disebabkan karena bahasa Arab tidak mempunyai hubungan langsung
dengan dunia kerja, mereka lebih mempersiapkan dirinya untuk
mempelajari dan menguasai pelajaran-pelajaran dalam bidang umum
seperti bahasa inggris, bahasa mandarin, komputer, dan teknologi, karena
mempelajarai ilmu agama nilai pragmatis ekonomisnya kurang.
Oleh karena itu orang-orang sekarang cenderung kepada pragmatis
materialistik, seperti contohnya mereka mampu membiayai anaknya untuk
kuliah di fakultas kedokteran meskipun dengan biaya mahal, karena
mereka sudah bisa mengambarkan keuntungan setelah mereka
menyelesaikan pendidikan di fakultas kedokteran sehingga mereka akan
berpeluang untuk menjadi seorang dokter dengan nilai pendapatan yang
tinggi.
Jadi sekarang ini banyak orang mengambarkan biaya pendidikan
itu bersifat transaksional melihat untung ruginya dan bukan karna Allah
taala, oleh karena itu dia tidak mau membiayai anaknya untuk masuk ke
pendidikan jurusan agama karna masa depanya secara ekonimis kurang
menarik, mereka beranggapan hanya menjadi seorang guru ngaji, atau
tukang do’a ataupun hanya menjadi guru agama. Mungkin itu salah satu
penyebab jurusan agama tidak dipilih dan kurang diminati sehingga
akibatnya dia tidak bisa membaca kitab, dan kurang menguasai ilmu
agama.
Pada masa lalu mahasiswa IAIN lebih banyak berasal dari sekolah
agama, sekolah persiapan IAIN yang ketiga dari PGA, mereka sangat kuat
agamanya, kemudian ada juga yang tinggal dipesantren dan kitab-kitab
yang dipelajari di PAI pun tidak ada yang berbahasa Indonesia semua
menggunakan bahasa Arab, seperti kitab tauhid, kitab tersebut diperketat
dengan menggunakan bahasa Arab, kitab Sejarah Nurul Yaqin, hadis
Subulus Salam, Ushul Fiqh karangn Muhammad bin Abdul Wahab
Khalaf, Kifayatul Akhyar , kitab-kitab tersebut mengggunakan bahasa
Arab dan tidak ada yang menggunakan bahasa Indonesia, kecuali pada
pelajaran umum seperti statistik, bahasa Indonesia, dan lain sebagainya,
dengan demikian untuk ilmu agama tidak ada yang menggunakan bahasa
Indonesia, dan untuk buku-buku dan pelajaran umum menggunakan
bahasa umum.
Jika ilmu agama seperti tafsir, hadis, fiqh, ushul fiqh dan lain
sebagainya tidak ada yang menggunakan bahasa Indonesia tetapi langsung
dari sumbernya, hal ini agar calon mahasiswa yang ingin masuk jurusan
PAI mereka sudah memperkirakan jika nanti mereka akan belajar dengan
sumber-sumber itu dari awal mereka akan menyiapkan diri untuk bisa
membaca ataupun menguasai kitab-kitab tersebut, sehingga jika mereka
tidak mempersiapkannya maka akan gagal di tengah jalan.
Ketika saya masih dibangku kuliah, dari 3 kelas berjumlah 120
orang, pada saat itu terdapat sistem gugur kenaikan kelas , dari tingkat 1
naik ke tingkat 2 itu harus lulus semua mata kuliah. Mulai dari 120
mahasiswa hanya tersisa 20 mahasiswa yang menjadi BA, kemudian akan
mendapatkan surat keterangan bahwa mereka pernah kuliah sampai
semester yang mereka tempuh, dan surat keterangan tersebut bisa
digunakan untuk mencari pekerjaan, namun tidak mempunyai ijazah, jika
sudah mencapai BA, kemuadian mau masuk tingkat doktoral, dan diuji
lagi oleh 6 orang penguji dan yang lulus dari ujian tersebut maka dia
berhak mendapatkan gelar Drs. pada saat itu apabila mahasiswa yang tidak
bisa mengikuti sistem perkuliahan dengan kitab yang berbahasa Arab,
maka mahasiswa tersebut akan berhenti di tengah jalan atau gagal dan
tidak bisa mengikuti tingkat semester yang lebih tinggi lagi, karena pada
saat itu guru-guru atau dosen-dosen berorientasi bukan hanya pada waktu
tetapi mutu, contohnya pada fenomena saat ini kuliah itu tidak dibatasi
yang terpenting mereka tetap membayar SPP atau semester. sehinga pada
saat itu ada istilah MA/ mahasiswa abadi, jadi tidak ada DO (Drop Out),
mereka bisa menempuh kuliah S1 sampai 12 tahun, mungkin S1 lebih
berat daripada master atau doktor karena pada waktu ujian skripsi, buku
yang dikutip dalam skripsi harus membawa bukunya kemudian dicek dan
harus ditunjukan buku-buku yang menjadi referensi tersebut, dan sebelum
ujian skripsi itu ada ujian komprehensif yaitu ujian membaca kitab, dalam
ujian komprehensif mahasiswa bisa 2 kali atau 3 kali mengulang mereka
bisa lulus, setelah itu ada juga ujian bahasa, namun belum ada istilah
TOFEL dan TOAFEL.
2. Bagaimana cara mengembalikan lulusan mahasiswa UIN khususnya
jurusan PAI yang mempunyai kompetensi dibidangnya seperti alumni-
alumni PAI UIN yang terdahulu, sehingga mereka bisa menguasai dan
menggunakan kitab kuning dengan baik?
Untuk menjadi alumni PAI yang berkompeten yang pertama adalah
Input dan proses yang menjadikan alumnus PAI berkompeten, yaitu input
mahasiswa dalam tes penerimaan mahasiswa baru harus melalui tes membaca
kitab kuning, tes kemampuan bahasa Arab, dan tes membaca al-Qur`an, lalu
menterjemahkan dan mengartikan teks Arab, tes dasar-dasar bahasa Inggris
dan bahasa Arab.
Penyeleksian mahasiswa baru jangan berorientasi pada jumlah
mahasiswa tetapi pada mutu atau kemampuan kualitas mahasiswa yang
bagus, standar nya harus diperketat, sehingga tidak sembarangan bagi calon
mahasiswa yang ingin masuk UIN khususnya jurusan PAI, maka mereka
akan belajar sungguh-sungguh untuk masuk jurusan yang diinginkan dan
mereka siap mental dengan bekal kemampuan yang dimilikinya.
Jadi penerimaan mahasiswa untuk masuk ke perguruan tinggi UIN
Sayarif Hidayatullah fakultar tarbiyah khsususnya jurusan PAI dalam
penyeleksiannya harus diperketat, apakah calon mahasiswa mampu membaca
kitab kuning, apakah calon mahasiswa mampu berbahasa Arab, bisa
membaca al-Qur`an atau tidak!, kemampuan menterjemahkan dan
mengartikan teks bahasa arab, atau apakah calon mahasiswa tersebut bisa
memahami dasar-dasar bahasa Inggris atau bahasa Arab, jadi bagi calon
mahasiswa yang ingin masuk diperguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah
khususnya Fakultas Tarbiyah jurusan PAI harus diperketat, calon mahasiswa
yang mampu melaksanakan ujian-ujian tersebut bisa diterima, dan yang tidak
mampu maka tidak diterima, sehingga pada orientasi penyeleksiannya tidak
pada jumlah mahasiswa, apabila hal ini dilaksanakan maka bagi calon
mahasiswa yang ingin masuk ke diperguruan tinggi UIN khususnya jurusan
PAI akan mempersiapkan dirinya dan belajar sungguh-sungguh sebelum
mendaftar di Perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah jurusan PAI, sehingga
calon mahasiswa yang masuk ke jurusan tersebut, tidak sembarangan.
Dari sekitar 5000 calon mahasiswa yang diterima hanya 50 orang
yang lulus sehingga mereka bebar-benar sudah siap mental. Seperti contoh
bagi calon mahasiswa yang ingin masuk di Universitas Indonesia (UI) atau
Universitas Tekonologi Bandung (ITB) tidak bisa sembarangan, karena untuk
masuk ke universitas tersebut pun harus melalui penyeleksian yang ketat,
sehingga bagi calon mahasiswa yang ingin masuk harus benar-benar
mempersiapkan dirinya.
Maka dari itu bagi calon mahasiswa yang ingin masuk ke UIN Syarif
Hidayatullah khususnya masuk ke jurusan PAI mereka harus mempersiapkan
dirinya, seperti mereka harus mengikuti bimbingan belajar atau mereka ikut
program khusus atau pun mereka harus menetap dan mengaji di pondok
pesantren, agar supaya mereka mampu membaca kitab kuning yang menjadi
referensi dalam pembuatan tugas-tugas kuliah atau penunjang belajar di
jurusan PAI.
Yang kedua, dalam proses input dan outputnya, klo inputya dan
prosesnya bagus ibarat tanaman bibit unggul, menanamnya bibitnya harus di
tanah yang subur, tetapi jika bibitnya unggul namun tanahnya kurang subur
maka hasilnya tidak akan maksimal, namun fenomenanya sekarang ini input
mahasiswa tidak bagus dan prosesnya pun seperti itu, sehingga masuk ke
suatu perguruan tinggi tidak bisa mengaji atau membaca kitab dan keluar pun
tidak mampu mengaji atau membaca kitab, kemudian untuk output ini
diperlukan mata kuliah tidak terlalu banyak, cukup 3 mata pelajaran saja,
namun kitab-kitabnya harus menggunakan teks bahasa Arab,
Yang ketiga yaitu dosen atau tenaga pengajarnya harus mampu
menguasai kaidah-kaidah bahasa Arab dan juga kitab-kitab yang akan
dipelajari oleh mahasiswa, dan selain itu juga tenaga pengajar atau dosen
harus meluangkan waktunya untuk membimbing mahasiswanya.
Selain itu yang menjadi faktor lainnya adalah, jumlah mahasiswa
yang terlalu banyak dalam setiap kelasnya , paling tidak ada 20 mahasiswa
yang bisa menjadi anak bimbinganya, karena dari 20 mahasiwa paling tidak
ada 10 mahasiswa yang mampu, maka dari 10 mahasiswa itu mereka akan
membimbing atau membantu temannya yang kurang mampu ataupun kurang
memahami dalam membaca dan mempelajari kitab kuning, dan sebelum mata
kuliah dimulai mereka belajar terlebih dahulu agar ketika disuruh membaca
oleh dosen mereka bisa membacanya dengan lancar, bisa membaca kalimat,
mufrodat, maknanya dan kaidah-kaidahnya, hal ini harus dilakukan berulang
kali, karena apabila pola kalimat itu sudah paham, seperti kaidah-kaidah
mubtada khobar, mudof dan lain sebagainya, kemudian dilatih bacaan yang
masih keliru dan butuh waktu yang memadai.
Akan tetapi lebih bagus jika tinggal di asrama karena waktu mereka
akan lebih bermanfaat. Di asrama pun harus ada jadwal dan program-program
pembinaan, namun saat ini di UIN Syarif Hidayatullah tidak berjalan lancar,
karena input dan outputnya lemah, sistem pendukungnya pun kurang, tidak
ada rasio dan dosen selaku tenaga pengajar atau pembimbing, seharusnya
ketika mengajar hadist atau bahasa Arab maka pengantarnya harus
menggunakan bahasa Arab pula, hasilnya tidak akan maksimal ketika
mengajar bahasa Arab pengantarnya menggunakan bahasa Indonesia.

Jakarta, 12 Februari 2014


Dosen bidang studi ke-Islaman

Prof. Dr. Abuddin Nata


Berita Wawancara
Nara Sumber : Bahrissalim, M.Ag.
Jabatan : Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Hari/Tanggal : Jumat, 24 Januari 2014
Tempat : Ruang Kajur Pendidikan Agama Islam

1. Apakah terdapat program khusus dari Jurusan Pendidikan Agama Islam untuk
para mahasiswa PAI agar bisa memahami kitab kuning dan menggunakannya
sebagai referensi utama?
Pada saat rapat, Para dosen yang mengajar mata kuliah bidang ke-Islaman
sudah saya anjurkan agar menyampaikan kepada mahasiswa ketika membuat
makalah maupun skripsi, wajib menggunakan buku-buku asli/referensi asli,
itu merupakan program terintegrasi maka dari itu tidak ada program khusus.
Program khusus dalam konteks mata kuliah adalah qiroatul kutub, jika
semua dosen komitmen pada kebijakan tersebut, maka mahasiswa akan
terdorong untuk menggunakan referensi asli, tetapi jika dosennya tidak
memberikan tekanan kepada mahasiswa untuk menggunakan referensi dari
sumber aslinya, dampaknya mahasiswa akan tambah malas untuk
menggunakan referensi yang asli. Kebijakan dari jurusan PAI, program
integrasi dalam setiap mata kuliah agama harus menggunakan referensi asli.
Saya tidak tahu, apakah dosen-dosenya juga menggunakan referensi yang
asli dan menggunakan buku bahasa Arab dari sumber utama?. Yang
mengetahui dan evaluasinya dari mahasiswa, nantinya mahasiswa akan
mengikuti, tetapi jika para dosen tidak mendisiplinkan untuk menggunakan
referensi sumber asli bisa berdampak kepada mahasiswanya, jadi sebenarnya
implementasi kesepakatan kita pada waktu rapat itu saya meminta para dosen
untuk berkomitmen agar menggunakan referensi buku-buku turats.
2. Apakah diwajibkan kepada mahasiswa jurusan PAI untuk menggunakan
referensi dari kitab kuning dalam sebuah karya ilmiah bidang keagamaan?
Diwajibkan bagi mahasiswa untuk menggunakan referensi kitab kuning
bagi karya ilmiah bidang keagamaan. Ada beberapa referensi yang diambil
dalam membuat makalah atau skripsi itu salah satunya harus dari
referensi/sumber yang asli tetapi persoalannya jika ada dosen yang tidak
komitmen, maka semua itu tidak berjalan dengan baik.
Masalahnya mahasiswa mengambil dari terjemah, yang penting diskusi
makalahnya tetap berjalan, tidak dikontrol. Sebenarnya jika dosennya
mewajibkan, pasti bisa. Saya memberikan keleluasaan kepada dosen yang
bersangkutan tetapi tetap harus komitmen pada kesepakatan.
3. Apa yang Bapak lakukan untuk menangani dosen yang tidak komitmen
sehingga mahasiswa tidak menggunakan referensi kitab kuning sebagai
referensi utama bidang agama?
saya selalu menyampaikan beulang kali setiap rapat selalu diingatkan
bahwa para dosen dan mahasiswa dianjurkan menggunakan referensi dari
kitab kuning, kita selalu mengingatkan kembali dan memang tidak ada sanksi
langsung.
4. Bagaimana seharusnya mahasiswa PAI dalam menulis karya ilmiah (makalah
dan skripsi) bidang keagamaan?
Masih terkait dengan dosen bidang keaagaman itu. Jika ketentuan dari
Jurusan misalnya dari 10 referensi yang diambil minimal 3 referensi utama
/buku aslinya. jika itu biasa terlatih, maka lama-kelamaan mahasiswa akan
bisa dan terbiasa, tidak harus ada program khusus karena kita bukan
pesantren, jadi mahasiswa yang sudah masuk Jurusan PAI UIN harus sudah
siap, bukan perguruan tinggi yang harus menyiapkan program khusus, karena
kita bukan sekolah SMA, sama seperti TOEFL karna TOAFL jika mahasiswa
tidak lulus harus mengikuti pembinaan atau kursus, agar ketika sudah daftar
mengikuti ujian TOEFL dan TOAFL sudah siap.
5. Bagaimana cara menangani mahasiswa yang tidak mampu menguasai kitab
kuning, dan mereka tidak mengambil referensi yang seharusnya itu menjadi
referensi utama?
Ada kebijakan dari jurusan PAI yaitu mengingatkan kepada dosen yang
mata kuliah keagamaan untuk menggunakan referensi utama dari sumber
aslinya / kitab kuning. Adanya kebijakan itu adalah untuk meningkatkan
kompetensi akademik mahasiswa PAI khususnya dalam membaca kitab, yang
berjalan selama ini hanya mata kuliah qiroatul kutub, yang fokus. Jika mata
kuliah lain bisa seperti qiroatul kutub seperti, fiqih, ilmu kalam, tasawuf dan
lain sebagainya menggunakan kitab kuning maka akan berjalan baik, untuk
itu ditegaskan kepada para dosen untuk komitmen dengan kesepakatan dari
jurusan. Yang saya lakukan sebagai ketua jurusan selalu mengingatkan
disetiap rapat pertemuan dosen.
6. Bagaimana menangani mahasiswa yang tidak bisa ketika dites membaca kitab
dalam ujian komprehensif?
Ujian komprehensif memang tidak harus lulus dalam sekali ujian salah
satu tujuannya agar mahasiswa mau belajar sungguh-sungguh, tetapi
terkadang dosen yang menguji tidak komitmen. Jika kita memudahkan
mahasiswa lulus sekarang, itu dampaknya ketika mereka sudah menjadi
alumni, baik adanya ujian komprehensif agar mahasiswa belajar karena itu
merupakan bagian dari kompetensi profesional.
7. Bagaimana menurut pendapat bapak penanganan yang tepat agar
menghasilkan lulusan mahasiswa PAI yang berkompeten dibidang
keagamaan?
Ada satu hal yang penting yaitu dalam tes penerimaan mahasiswa, jika
bebrapa tahun yang lalu terdapat ada tes lisan tetapi untuk beberapa tahun
terakhir tidak ada, itu merupakan salah satu faktor yang membuat mahasiswa
tidak kompeten dibidang tersebut. Perlu adanya tes penerimaan calon
mahasiswa PAI yang disiplin dan diperketat, seperti tes lisan membaca untuk
mengetahui kemampuanya, tetapi untuk saat ini tidak ada. Maka dari itu
tesnya hanya mengandalkan kemampuan kognitif agama saja, sehingga
banyak mahasiswa yang tidak bisa membaca al-Qur`an maupun kitab kuning
dengan baik. Maka dari itu yang membuat mahasiswa lemah karena sitem
penerimaan mahasiswa.

Jakarta, 24 Januari 2014


Kajur Pendidikan Agama Islam

Bahrissalim, M.Ag.
Berita Wawancara

Nara Sumber : Muhbib Abdul Wahab


Jabatan : Dosen bidang ke-Islaman Jurusan PAI
Hari/Tanggal : Selasa, 4 Februari 2014
Tempat : Ruang Pudek FITK

1. Apa saja strategi atau metode pengajaran yang bapak gunakan dalam mengajar
mata kuliah qiroatul kutub, agar mahasiswa mudah memahami ?
a. Membaca. Membaca teks tidak lepas dari penguasaan kosakata, yang biasa saya
terapkan kepada mahasiswa dengan melihat teks terlebih dahulu, membaca dalam
hati, dan dipahami kandungan yang ada di dalam teks, kemudian mahasiswa
mendiskusikan jika ada kosakata yang sulit setelah itu membaca dengan suara
nyaring.
b. Membaca sambil mengevaluasi. mahasiswa menebak tema isi teks yang telah di
baca, misalnya tentang sejarah, fiqh, kebudayaan dan lain-lain. Yang terpenting
dapat diperoleh mahasiswa ketika membaca teks berbahasa Arab yaitu pemetaan
isi teks, ungkapan satu dua kalimat, dan pemahaman terhadap isi. Tentunya
mahasiswa tidak hanya dituntut sekedar membaca dan memahami isinya saja,
tetapi memahami dengan baik dan benar, karena mata kuliah qiroatul kutub ini
adalah mata kuliah keterampilan tidak cukup hanya sekali membaca, tetapi juga
harus latihan mandiri, perlu latihan berulang, ada unsur diskusi, unsur metode
membaca, membaca untuk memahami, menerjemahkan dan latihan secara intensif
serta berkelanjutan.

2. Apa saja kendala atau hambatan dalam mengajarkan qiroatul kutub ?


Karena latar belakang pendidikan mahasiswa yang berbeda, ada beberapa
mahasiswa yang belum lancar menulis dan melafalkan bahasa Arab dikarenakan;
pertama, input mahasiswa yang variatif. Kedua, tidak semua mahasiswa memiliki
kamus dan mau membeli serta melihat kamus, dikarenakan motivasi dan minat
mahasiswa yang rendah, secara umum mahasiswa tidak antusias belajar mandiri,
mereka hanya mau belajar ketika ada dosen dikelas.

3. Bagaimana bapak mengatasi kendala atau hambatan tersebut ?


Setelah mahasiswa diskusi bersama kemudian di buat PR untuk mencari
kosakata dikamus, nantinya akan diketahui mahasiswa yang rajin mengerjakan
dengan yang tidak mengerjakan.

4. Apakah dalam mengajar qiroatul kutub bapak menggunakan referensi dari


sumber asli atau kitab kuning ?
Saya menggunakan Cuplikan dari berbagai sumber, ada semacam kapita
selekta dari buku-buku kontemporer, seperti majalah, buku-buku yang berkaitan
dengan pendidikan, fiqh, pemikiran, tasawuf, ekonomi dan lain-lain. Dikutip dari
berbagai sumber agar mahasiswa bisa mengenali dan mengetahui berbagai istilah-
istilah.

5. Bagaimana pendapat bapak untuk menangani mahasiswa yang tidak bisa


membaca atau memahami kitab kuning, sedangkan kitab kuning itu penting
sekali untuk ujian komprehensif?
Para mahasiswa harus belajar lebih intensif, dengan menerapkan learning by
doing untuk bisa memahami pola kalimat dan struktur bentuk kata. Sejauh ini belum
ada inisiatif dari sebagian besar mahasiswa untuk belajar mandiri dan sungguh-
sungguh. Mereka tidak akan bisa membaca dan memahami jika hanya belajar didalam
kelas.

6. Di dalam jurusan PAI mata kuliah qiroatul kutub sangat penting dan mahasiswa
PAI dituntut untuk bisa menguasai mata kuliah seperti tafsir, fiqih, hadis dan
lainnya dalam bidang keagamaan dan kitab kuning menjadi referensi utama
untuk bidang keagamaan PAI, tetapi banyak mahasiswa yang belum menguasai
kitab kuning, bagaimana menurut bapak untuk menanganinya?
Ini strategi yang harus diberlakukan untuk kedepannya. Diharapkan semua
dosen untuk mewajibkan mahasiswa agar merujuk langsung kepada literatur asli yang
berbahasa Arab seperti kitab-kitab kuning, dan untuk melihat buku terjemah itu
merupakan jalan pintas, memang ada keuntungannya untuk mahasiswa, bisa
mengakses secara langsung, tetapi tidak disalah gunakan hanya untuk tambahan
belajar jika mereka mau bersungguh-sungguh mereka pasti bisa.

Jakarta, 4 Februari 2014


Dosen Bidang Ke-Islaman PAI

Muhbib Abdul Wahab


Lembar Observasi Aktivitas Kegiatan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi Di
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berilah tanda ( ) di bawah kolom (TIDAK) bila tidak melakukan, (YA) bila
dilakukan dari masing-masing pernyataan di bawah ini!

No Aspek yang Diamati Ya Tidak

1. Mahasiswa mengambil buku-buku terjemah √

2. Mahasiswa mengambil buku-buku umum √

Mahasiswa mengambil buku-buku berbahasa


3. √
Arab/kitab kuning

4. Mahasiswa mengambil jurnal/majalah, dan lain-lain √

5. Mahasiswa mengutip dari buku-buku terjemah √


Mahasiswa mengutip dari buku-buku turats/kitab
6. √
kuning
7. Mahasiswa mengutip dari skripsi √

8. Mahasiswa mengutip dari jurnal √

Mahasiswa mengutip dari buku-buku umum


9. √
berbahasa Indonesia

10. Mahasiswa mengambil kutipan dari Internet √

Jakarta, April 2014


Observer
No. JUDUL SKRIPSI NAMA PENULIS KI MTD

Efektivitas Metode Latihan Dalam Pembelajaran


1 Sari Agusti Rahmi √
PAI Terhadap Hasil Belajar Siswa
Peranan Program Tahsin Al-Qur'an Dalam
Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Membaca
2 Linawati √
Al-Qur'an (Studi Kasus di LTTQ Masjid Fathullah
UIN Jakarta)
Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
3 Membantu Bimbingan dan Konseling Siswa Uus sukmadi Firdaus √
Bermasalah
Peran Orang Tua Dalam Pembinaan Kecerdasan
4 Ahmad Saeful millah
Spiritual Anak Prasekolah
Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap
5 Setiawan √
Beragama Remaja Arrojan
Pengaruh Perbedaan Faham Keberagamaan Orang Nur Fitria
6 √
Tua Terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Salimushodri
Efektifitas Quantum Teaching Dalam Proses
7 Rindi Andika √
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Islam Terhadap
8 Anak Perempuan Dalam Keluarga (Penelitian pada Hana Rizkia Septiana √
Orang Tua Siswi SMP PGRI 1 Ciputat)

Penerapan Strategi Active Learning Dengan Metode


9 Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Hasil Anis Mufarrihah √
Belajar SKI di Kelas VII SMP Nusantara Plus

Pengaruh Puasa Terhadap Konsentrasi Belajar Di


10 Syamsiah √
SMA Plus Ibadurrahman

Aspek-Aspek Pendidikan Akhlak Yang Terkandung


11 Eet Suhaeti √
Dalam Surat Al-Dhuha dan Al-Insyirah

Penerapan Metode Amtsilati Dalam Meningkatkan


Dadan Ramdhani
12 Baca Kitab Kuning (Studi Terhadap Pembelajaran √
Umarela
Kitab Kuning Di Pesantren Assalafiyah Sukabumi)

Persepsi Guru PAI Terhadap Kinerja Pengawas PAI


13 Rian Afghan √
(Studi Kasus di SMAN 4 Tangerang Selatan)
Persepsi Siswa Terhadap Kepribadian Guru Agama
14 Weni Sri Wahyudi √
Dan Hubungannya Dengan Akhlak Siswa Di
SMPN 1 Bojonggede

Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-qur'an


15 (Kajian Tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan Surat al- Rina Fatimah √
Ahzab ayat 59)
Konsep Pendidikan Akhlak Pada Anak Didik
16 Siti Mulyanih √
Menurut Al Ghazali
Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam
17 Nur Fitrianah √
Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa
Persepsi Siswa Tentang harta Yang Halal dan
18 Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Kepribadian Nia Nuraeni √
Muslim di MTs YASIFA Gunung Putri Bogor
Pelaksanaan Pendidikan Akhlak dalam Mengatasi
19 Dedeh Fauziah √
Kenakalan Siswa di MTs Negeri 42 Jakarta
Pengaruh Minat Membaca Buku Sejarah
Kebudayaan Islam dengan Prestasi Belajar Siswa
20 Yanti Fatimah √
(Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Al Islamiyah
PUI Pancoran Jakarta Selatan)
Penerapan Model Belajar Tuntas (Mastery
Learning) sebagai Upaya Meningkatkan Hasil
21 Nurhafifah √
Belajar Siswa di SMP Pelita Harapan Pondok
Pinang Kebayoran
Peranan Strategi Cooperative Learning dalam
Merisha Taurina
22 Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa √
Ramaditha
Kelas XII SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
Pengaruh Kewibawaan Guru PAI Terhadap
23 Motivasi Belajar Siswa di SMK Al Kautsar Jakarta Usman Sutisna √
Selatan
Pengaruh Keharmonisan Keluarga Terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada
24 H. Fahrurrozi Gozali √
Siswa SMP Mandiri Malangnengah Pagedangan
Tangerang
Pengaruh Interaksi Sosial dalam Keluarga terhadap
25 Prestasi Belajar PAI pada Siswa SMP Pelita Listiana √
Harapan Pondok Pinang - Kebayoran Lama
Studi Perbandingan Konsep pendidikan Islam
26 Resnamia Novianti √
menurut Ibnu Maskawaih dan Ibnu Khaldun
Pengaruh Teknik Stop Thing Do dalam
27 Ana Riyansih √
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Hubungan Kepribadian Guru Pendidikan Agama
28 Islam dengan Sikap Keberagamaan Siswa di SDN Abdul Latif √
Pesanggrahan 06 Petang Bintaro
Hubungan Minat Baca dengan Prestasi Pendidikan
29 Amiruddin Maulana √
Agama Islam
Strategi Active Learning dalam Meningkatkan
30 Prestasi Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Khairul Shaleh √
Agama Islam di SMK Al Kautsar Jakarta
Implementasi Otonomi Pendidikan dalam
Fazrin Usman
31 Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP √
Hasibuan
Islam Al-Azhar 1 Ciputat
Pengaruh Pembelajaran Kitab Ta'lim Al Muta'allim
32 Terhadap Pembentukan Kepribadian Kesantrian di M. Sadid Al Wafi √
Pondok Pesantren An Nida Al Islamy Bekasi Timur
Prinsip-Prinsip Keguruan Menurut Al-Qur'an dalam Ahmad Rizal
33 √
Surat Al Muddatstsir Ayat 1-7 Batubara
Pengaruh Metode Resitasi (Penugasan) dalam
34 Pengajaran PAI pada Prestasi Belajar Siswa SMK Iin Inayah √
Muhammadiyah Parung Bogor
Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Al
35 Assbiy Assyddiqi √
Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumi Al Din
Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Metode Index
36 Siti Aisyah √
Card Match terhadap Hasil Belajar PAI Siswa
Hubungan Perhatian Orang Tua terhadap Perilaku
37 Seksual Remaja yang Berpacaran (Studi Kasus di Muthi'ah Hanif √
SMK Link and Match Tangsel)
Upaya Guru dalam Pemanfaatan Internet pada
38 Ayub Rahmansyah √
Pembelajaran PAI
Peranan Guru Bimbingan Konseling dalam
39 Membina Kecerdasan Emosional Siswa di SMP Badi'ah √
Negeri 3 Babelan Bekasi Utara
Kontribusi Tarekat Tijaniyah dalam Pembentukan
40 M. Adnan Fauzie √
Akhlak Santri
Pandangan H. A. R Tilaar Tentang Pendidikan
41 Hamdillah √
Multikultular Ditinjau dari Segi ajaran Islam
Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Surat
42 Aji Payumi √
Luqman [31] Ayat 17-19
Pola Interaksi Guru Dengan Murid Dalam Achmad Fiqri
43 √
Perspektif Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surah Al-Kahfi Qureshi
Ayat 66-70)

Interaksi Keilmuan Menurut Bediuzzaman Said


44 M. Sadad al-Wafa √
Nursi
45 Akhlak Guru Dalam Pandangan Al-Ghazali Roni Pardede √
Pengaruh Upah/ Gaji Terhadap Kinerja Guru PAI
46 Nurhalimah √
di Yayasan At-Taqwa 04 Babelan-Bekasi
Efektifitas Pembelajaran PAI di SMP Syekh Abdur
47 Taufiq √
Rauf Pondok Ranji
Hubungan Metode Demonstrasi dengan Prestasi
48 Risydain √
Belajar Siswa di SMP IT YPI 45 Bekasi
Pendidikan Kesehatan Mental Pada Anak
49 Intan Sarifah √
Perspektif Prof. Dr. Zakiah Daradjat
Sistem Pendidikan Modern Pondok Pesantren Agustian Fajar
50 √
Terpadu Darul 'Amal Sukabumi Kurnia
51 Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-Muta'allim Alfian Haikal √
Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi
52 Belajar Anak di SMP Nahdlatul Wathan Jakarta Aan Supratman √
Timur
Motivasi Beragama Pada Kaum Waria di Pondok
Evie Shafia Fajarina
53 Pesantren Khusus Waria Senin Kamis Notoyudan √
T
Yogyakarta
Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Akhlak Anak
54 Fitriyafauziah √
Pada Masa Pubertas
Peran Surau Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
55 Novrianti Ulfah √
Tradisional Dalam Era Pembaharuan
Pendayagunaan Dana Zakat Pada Sektor
56 Sayuti √
Pendidikan
Keteladanan Guru Dalam Persepsi Siswa SMA
57 Deden Supriadi √
Muhammadiyah Sawangan Kota Depok
Pengaruh Kegiatan Pembiasaan Terhadap Perilaku
58 Eva Yuliani √
Ibadah Siswa Di MTs. Negeri 3 Jakarta
Hubungan Prestasi Belajar Pendidikan Agama
59 Islam Dengan Akhlak Siswa SMA Dharma Karya Rahmah Fauziah √
UT Tangerang Selatan
Persepsi Siswa Terhadap Proses Pembelajaran
60 Pendidikan Agama Islam SMP Islam Terpadu (IT) Asmida Yunita √
Al-Fajar Kedaung Pamulang
Penerapan Pembelajaran Shalat Lima Waktu Dan
61 Pengaruhnya Terhadap Perilaku Siswa SMP PGRI Sifa Fauziah √
2 Ciputat
Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam
62 Pembentukan Akhlak Siswa Di SMP Negeri 66 Siti Novianti √
Kebayoran Lama Jakarta Selatan
Anlisis Perencanaan Pembelajar Pendidikan Agama
63 Siswati √
Islam Di SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
Pengaruh Penggunaan Facebook Terhadap minat
Belajar Siswa Kelas VIII Pada Pelajaran
64 Ahmad Fikri al-Fathi √
Pendidikan Agama Islam Di SMP bakti Mulya 400
Jakarta Selatan
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam Ibadah Puasa
65 Ayu Apriyanti √
Pada QS. Al-Baqarah Ayat 183-188
Pengaruh Motivasi Dan disiplin Terhadap Prestasi
66 Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PAI Kelas Lina Setyaningsih √
VIII SMP N 238 Jakarta Tahun 2010-2011
Peningkatan Hasil Belajar PAI Melalui Small
67 Neneng Khoirunnisa √
Group Discussion Di MAN 4 Model Jakarta
Guru Agama Islam Ideal Dalam Perspektif
68 Linda maulida Nur B √
Pendidikan Islam
Konsep Etika Belajar Mengajar Dalam Kitab adab
69 M. H. Nur Romadlon √
Al-Dunya Wa Al-Din karya Imam Al-Mawardi
Pendidikan Keluarga yang Terkandung Dalam Al-
70 Misbahudin √
Qur'an Kajian Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6

71 Kedudukan Peserta Didik Dalam Perspektif Hadits Ahmad Zubair √

Pemberdayaan Pendidikan Keluarga Dalam


membentuk Kepribadian Anak Melalui Komunikasi
72 Zainudin √
Islam (Studi Kasus di Semanggi 1 RT. 003/03 Kel.
Cempaka Putih-Ciputat Timur

73 Urgensi Pendidikan Tauhid Dalam Keluarga Pipit Riani √

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang terkandung


74 Dalam Surat An-Nahl Ayat 90 Dan Aplikasinya di Siti Masyhuroh √
Madrasah
Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam Al-Qur'an Dan
75 Aplikasinya dalam Pendidikan (Suatu kajian tafsir Qiroatul husna √
Surat Ali-Imran: 104, 110, 114
76 Urgensi Metode Keteladanan dalam Pendidikan Mia Huzaimia √
Islam
Konsep Tri Pusat Pendidikan Menurut hajar
77 Siti Nurul karimah √
Dewantara Dalam Perspektif Pendidikan Islam
Pengaruh Lingkungan Keluarga siswa Terhadap
78 Minat Belajar (Studi Kasus di MTs. Al-Inaayah, Anisah Isu √
Bogor)
Media Simulasin Pena Digital Dalam Pembelajaran
BTQ (Studi Deskriftif Proses Bimbingan Belajar Di
79 Luar Kelas Dalam Materi BTQ Yang Berbantuan Elin Faizah √
Media Simulasi Pena Digital Di SMAN 8 Kota
TangSel)
Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir
80 Hadimuddin Daulay √
Surat At-Tagabun ayat: 14)
Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi
81 Belajar Fikih Siswa MTs Nur As-Sholihat Serpong Idris Gozali √
Tangerang Selatan
Peranan Guru Pembimbing dan Konseling dalam
mengatasi Kesulitan Belajar Siswa; Studi Kasus di
82 Eneng Asiah √
SMK Link and Match Pondok Cabe Tangerang
Selatan
Peran Pondok Pesatren Dalam Membina Akhlak
83 Ahmad Satibi √
Santri
Pembentukan Karakter Melalui Pembelajaran
84 Mar'atul Zakiyah √
Akidah Akhlak
Kontribusi Kegiatan Organisasi Kesiswaan Rohani
Islam (ROHIS) dalam Meningkatkan Sikap
85 Uswatul Khusnah √
Keberamaan Siswa (Studi Kasus di SMA Negeri 86
Jakarta Selatan)
Membumikan Konsep Pendidikan Menurut Al-
86 Mujari √
Ghazali
Peluang Tantangan Modernisasi di Pondok
87 Elok Faeqoh √
Pesantren Al-Barokah Kebumen
Penerapan Metode Drill dalam Meningkatkan
88 Kemampuan Membaca Al-Qur'an (di SMP Khajar Nur Aliah Adamu S √
Dewantara Bekasi)
Pembaharuan Pendidikan Pondok Pesantren:
89 Azis Riyanto √
Perspektif Abdurrahman Wahid
Pengaruh Implementasi (KTSP) Terhadap Hasil
90 Belajar PAI Siswa (Studi Kasus Al-Zahra Indonesia Dindin Saprudin √
Pamulang-Banten)
Pelaksanaan Supervisi Akademik dan
Hubungannya dengan Kinerja Guru Pendidikan
91 Nurlaili √
Agama Islam di SMP Islam Al-Wasatiyah
Cipondoh Tangerang
Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak yang Terdapat pada
92 Film Alangkah Lucunya Negeri Ini (Analisme Satia Fauziah √
Film)
Metakognitif Siswa pada Pembelajaran Pendidikan
93 Agama Islam Melalui Metode Problem Solving Ahmad Zaenudin √
(Studi Kasus MA Manaratul Islam Jakarta Selatan)
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PAI
94 dalam PPKT Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Khumaidi √
Mata Pelajaran PAI
Persepsi Siswa Terhadap Ajaran Agama Islam dan
Pengaruhnya pada Minat Belajar Pendidikan
95 Iha Maliha √
Agama Islam (Studi Kasus pada Siswa Kelas X
SMK Yapri Cilandak Jakarta Selatan)
Hubungan Efektifitas Penggunaan Pendekatan
96 Pembelajaran Tematik dengan Motivasi Belajar Lukman Hakim √
PAI di SDN Perigi 03 Pondok Aren
Kontribusi KH. Muhammad Yunus dalam
97 Pendidikan Akhlak Terhadap Pengamal Tarekat Abd. Rofie √
Tijaniyah
Konsep Waris dalam Perspektif Prof. Dr. H.
98 Neneng Fatimah √
Munawir Sjadzali, MA
Nilai-nilai Pendidikan dalam Surat Al-Baqarah 177
99 M. Romadhon √
(Kajian Tafsir Tahlili)
Konsep Pendidikan Budi Pekerti Menurut KI Hajar
100 Fajrin Novrianto √
Dewantara

Peran Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI)


101 M. Toni Ichwan √
dalam Meningkatkan Pendidikan Agama Anggota

Pemanfaatan Buku-buku Agama di Perpustakaan


dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Pendidikan
102 Nur Hafidzah √
Agama Islam Siswa di SMP Negeri 10 Tangerang
Selatan
Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perspektif
103 Ika Nursyifa √
Hadits
Implementasi SEN-U (Special Educational Needs-
104 Khoirunnisa √
Unit) di Madania School
Rahmah El-Yunusiyah dan Pemikirannya Tentang
105 Rahmawati √
Pendidikan Perempuan di Minangkabau
Upaya Pengembangan Kecerdasan Interpersonal
Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
106 Sofyan Adenansi √
Islam (Studi Kasus SD Madania Indonesia School
With World Class Standard)
Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama
107 Islam dalam Pelaksanaan Pembelajaran di SD Dua Rosyidah √
Mei Ciputat
Hubungan Antara Pendidikan Agama Islam dengan
108 Sikap Keberagamaan Siswa (Studi Kasus di SMP Fitri Rahmawati √
Lazuardi GIS Jakarta Selatan)
Sex Education dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir
109 M. Afif Fathian √
Surat An-Nur ayat 30-31)
Aspek-aspek Pendidikan Akhlak yang Terkandung
110 Achmad Syafief √
pada QS. Ali Imran ayat 133-136

111 Pendidikan Karakter Menurut KI Hajar Dewantara Hardiansyah √


Hubungan Kemampuan Guru dalam Manejemen
112 Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa di MI Iip Supriyadi √
Mazro'atul Ulum Tangerang Ciledug

113 Pendidikan Ramah Anak dalam Perspektif Islam Yenih √

Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Prestasi


114 Muthia Zahra Amalia √
Belajar Pendidikan Agama Islam
Kemampuan Prakrik PPKT UIN Jakarta dalam
M. Imam
115 Melaksanakan Pembelajaran PAI (Studi Kasus di √
Syihabuddin
SMAN 4 Kota Tangerang Selatan
Program Bimbingan dan Konseling dalam
116 Roni Faizal √
Mengatasi Kenakalan Siswa di SMPN 226 Jakarta
Peranan Pendidikan Akidah Akhlak dalam
117 Membina Akhlak Remaja (Studi Kasus Siswa MTs Abdurozak √
Soebono Mantofani Jombang Ciputat)
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam
118 Meningkatkan Kemampuan Afektif Siswa kelas Annisa Syahid √
VIII di SMP Negeri 10 Tangerang Selatan
Pengaruh Metode Buzz Group Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah
119 Dwi Purwati √
Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1
Jakarta
Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning
120 Metode Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Siti Timas Nona. S √
Mata Pelajaran Fiqih di MTs Nurul Ikhlas Bekasi
Taubat dalam Tasawuf: Studi Pemikiran Ibnu
121 Ali Mudasir √
'Atha'allah Al-Sakandari
Konsep Tazkiyat Al-Nafs Menurut Al-Ghazali
122 Suriadi √
(Telaah dalam Ihya 'Ulum al-Din)
Konsep Guru Profetik dalam Perspektif Pendidikan
123 Siti Muflihah √
Islam
Pembentukan Kepribadian Mulia Menurut Tasawuf
124 Uci Udriah √
Al-Ghazali
Implementasi Kurikulum KTSP pada Mata
125 Pelajaran Al-Qur'an Hadits di MTs Daarul Hikmah Rian Wahyudi √
Pamulang
126 Karakter Pendidikan dalam Hadits Umi Kholifah √
Peran Radio Nurani Islam (NURIS) 107,80 FM
127 Nur Cholilah √
dalam Pembinaan Keislaman Remaja
Hubungan Kepribadian Guru dengan Kepuasan
128 Istiqomah √
Siswa dalam Proses Pembelajaran
Hubungan Pendidikan Agama Islam dan
129 Tuti Alawiyah √
Pengamatan Nilai-nilai Islami Siswa
130 Peran Istri dalam Pendidikan Keluarga Sakinah Ela Yulia √
Kepempinan Nizham Al-Mulk dan Kontribusinya
131 Yuliana √
dalam Pendidikan Islam
Pengaruh Pendekatan PAIKEM Teknik
132 Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Dede Saripah √
Pendidikan Agama Islam
Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Kualitas
133 Proses pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Kota Reva Evelia Lubis √
Tangerang Selatan
Dampak Dzikir Hizib Nahdlatul Wathan Terdahap
134 Supriyatna √
Prilaku Keagamaan Santri
Peran Sekolah dalam Membangun Semangat Etos
135 Kerja Guru di SMP Madinatul Qur'an Sangawan Mubin Nurdiansyah √
Depok
Pengaruh Perilaku Pubertas Terhadap Prestasi Ayanti Krisna
136 √
Belajar Siswa SMP PGRI 2 Ciledug Tangerang Wijayanti
Kontribusi Leadership Pendidikan Terhadap
137 Syefy Hazany √
Prestasi belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di
MA Assa'adah Desa Sasak Parung Panjang

Hubungan Alat Pendidikan Terhadap Minat Belajar


138 Halimah √
Siswa (Studi Kasus di MA Daarul Rahman Jakarta)
Pengaruh Hidden Curriculum Terhadap Akhlak
139 Diswa di MTs Al-Ikhwaniyah Pondok Aren Arpan Hartono √
Tangerang Selatan
Hubungan antara Pembelajaran Pendidikan Agama
140 Islam dengan Kecerdesan Spiritual Siswa SMP Ahmad Mu'ammar √
PGRI 2 Ciputat
Peranan Guru Agama Islam dalam Pembinaan
141 Akhlak Siswa di MA Al-Wathoniyah 43 Jakarta Minhatul Maula √
Utara
Pemahan Guru Tentang Gaya Belajar Siswa dan
142 Pengaruhnya Terhadap hasil Belajar Siswa pada Lelah Nur Badriyah √
Mata Kuliah Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Akhlak Wanita Muslimah Dalam Rumah Tangga
143 Dan Masyarakat Yang Terkandung Dalam QS.AN- Linda Purnamasari √
NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33

Hubungan Persepsi Siswa Tentang Pngelolaan


144 Kelas Guru Pendidikan Agama Islam(PAI) Dengan Vika Martahayu √
Motivasi Belajar PAI Siswa

Efektifitas Metode Demonstrasi Dalam


145 Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Auliya Azmi √
Pelajaran FIQH Di Madrasah Tsanawiyah Serpong
Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Quontient
147 Terhadap Prestasi Belajar FIQH Di MtSN Parung Abu Dzar Al-Ghifari √
Bogor
Lingkungan Sekolah Dan Pengaruhnya Terhadap
148 Olivia Andayani √
Motivasi Belajar Siswa Di Smp Negeri 13 Depok

Anda mungkin juga menyukai