Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
Ines Sukmawati
NIM. 109011000127
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan semesta alam
tempatku bersandar dan bersyukur atas seluruh nikmat yang diberikan-Nya tanpa
batas. Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad
SAW tercinta beserta keluarga, sahabat, dan pengikut sampai akhir zaman.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan
yang dialami selama penulisan skripsi berjudul Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Analisis
Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun
Akademik 2012). Namun berkat kerja keras, doa dan kesungguhan hati serta
dukungan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan skripsi ini, semua dapat
teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Nurlena Rifa’i, M.A. Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ketua Jurusan PAI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
3. Ibu Marhamah Shaleh, Lc. M.A, Sekretaris Jurusan PAI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
4. Bapak Abdul Ghofur M.A, Pembimbing skripsi yang penuh keikhlasan dalam
membagi waktu, tenaga dan pikiran beliau dalam upaya memberikan
bimbingan, petunjuk, serta mengarahkan penulis dalam proses mengerjakan
skrpsi ini dengan sebaik-baiknya.
5. Bapak Prof. Ahmad Syafi’ie Noor, Dosen Penasehat Akademik yang dengan
penuh perhatian telah memberi bimbingan, arahan dan motivasi, serta ilmu
pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Seluruh Dosen Pengajar yang telah mengajar dan memberikan ilmunya
kepada penulis selama proses perkuliahan berlangsung. Semoga Allah SWT
memberikan balasan dan pahala berlipat atas ilmu yang telah diberikan
dengan ikhlas.
ii
7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan yang telah memberikan fasilitas berupa kemudahan dalam
menyediakan buku-buku referensi.
8. Orang Tua tercinta, Ayahanda Sukmajaya dan Ibunda Khaironih yang telah
tulus, ikhlas, sabar dalam mendidik penulis dari kecil hingga seperti sekarang
ini. Selalu menghadirkan untaian do’a untuk keberhasilan dan kesuksesan
penulis dalam menuntut ilmu.
9. Adik-adikku tersayang, (Nurlatifah dan Rizka Fitriandini) yang selalu
mendo’akan kakaknya agar menjadi sarjana. Kakakku (Ahmad Mursyidi)
yang selalu menemani, mendoakan dan memberikan semangat kepada
penulis. Skripsi dan gelar sarjana ini penulis persembahkan untuk kalian.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan
2009, kelas PAI-D dan PAI-Sejarah. Terimakasih atas kebersamaannya,
dukungan, bantuan dan motivasi. Tiada hal yang terindah kecuali mengenang
masa kita berjuang bersama di kampus tercinta.
11. Sahabat-sahabatku, Siti Marpuah, Ervina Selly Rusliani, Yayan Husnayani,
Siti Sofiatun Miskad, dan M. Azhar. Terimakasih atas doa, dukungan,
bantuan dan kebersamaan selama ini yang kalian berikan.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak
mengurangi rasa hormat dan terima kasih penulis yang telah memberikan bantuan
yang sangat bermanfaat bagi penulis demi terselesaikannya skripsi ini.
Tiada ucapan yang dapat penulis haturkan kecuali “Jazakumullah Ahsanal
Jazaa” semoga amal baiknya diterima oleh Allah SWT. Penulis mengharapkan
masukan berupa saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi
memperbaiki karya tulis ini, semoga dapat membawa manfaat bagi para
pengkaji/pembaca dan bagi penulis sendiri. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. vi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................5
C. Pembatasan. ..........................................................................................................6
D. Perumusan Masalah. ............................................................................................6
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................7
A. Karya Ilmiah.........................................................................................................7
1. PengertianKarya ilmiah ..................................................................................8
2. Macam-macamKarya Ilmiah ..........................................................................9
3. Kriteria Karya Ilmiah .....................................................................................11
4. Etika Penulisan Karya Ilmiah ......................................................................14
5. Penyusunan dan Penulisan Karya Ilmiah .......................................................15
6. Penggunaan Literatur Dalam Sebuah Karya Ilmiah.......................................17
B. Skripsi ................................................................................................................18
C. Kitab Kuning ........................................................................................................21
1. Pengertian Kitab Kuning..........................................................................21
2. Metode Pembelajaran Kitab Kuning........................................................22
3. Kesulitan Mempelajari Kitab Kuning......................................................24
4. Manfaat Mempelajari Kitab Kuning........................................................24
iv
D. Kurikulum Keislaman Jurusan PAI .....................................................................25
E. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................................37
F. Kerangka Berfikir.................................................................................................38
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber ajaran Islam adalah al-Qur’an dan as-Sunnah. Dua sumber pokok
itulah yang menjadi pedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan yang
hakiki. Al-Qur’an sebagai kalam Ilahi yang merupakan sumber utama dan as-
Sunnah menjadi sumber utama yang kedua berupa perkataan, perbuatan, maupun
taqrir Nabi Muhammad SAW.
Secara garis besar, sumber tasyri’ Islam terbagi dua bagian, yaitu tasyri’
yang bersumber dari Allah dan tasyri’ yang bersumber dari manusia. Tasyri’ yang
pertama merupakan peraturan yang ditetapkan Allah berupa ayat-ayat al-Qur`an
dan al-Sunnah. Sedangkan tasyri’ yang kedua merupakan peraturan-peraturan
yang ditetapkan oleh para mujtahid tabi’in atau para pengikut tabi’in dan
seterusnya, dengan cara meng-istinbath dari tasyri ilahi.1
“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, kamu tidak akan sesat selamanya, jika
berpegang pada keduanya yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnahku (Hadis).”
Selain al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber tasyri’ dan pedoman hidup
umat manusia, ijtihad para ulama juga merupakan sumber pokok yang ketiga,
1
Drs. Supiani, dan M. Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya), cet. 4, h. 267
2
Muhammad bin Abdul Rauf Al Munawi, Faidhul Qodir Syarah Al Jami As Shoghir,
(Lebanon: Darul Fikri, 1996), hal. 292
2
yaitu untuk menjelaskan lebih detail pengetahuan maupun hukum yang ada di
dalam al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW.
“Ulama ushul menulis bahwa ijtihad adalah mempergunakan segala
kesanggupan untuk mengeluarkan hukum syara’ dari Kitabullah dan hadis
Rasulullah SAW”.3 Ijtihad juga merupakan kemampuan para ulama atau
cendikiawan muslim dalam memperoleh pengetahuan tentang ajaran maupun
hukum-hukum Islam, dari ijtihad para ulama menghasilkan istinbat hukum.
“Istinbat yaitu mengeluarkan makna-makna dari nash-nash yang terkandung
dengan menumpahkan pikiran dan kemampuan (potensi) naluriah.”4. Istinbath
hukum merupakan cara yang dilakukan atau dikeluarkan oleh pakar hukum untuk
mengungkapkan suatu dalil hukum guna menjawab persoalan-persoalan yang
terjadi.
Hasil pemikiran dan ijtihad para ulama atau cendikiawan muslim tersebut,
kemudian diabadikan kedalam tulisan berbentuk buku atau kitab yang disebut
kitab klasik atau lebih populer dengan sebutan kitab kuning. Para santri dan
pelajar yang ingin mendalami ilmu agama, tentu perlu merujuk kepada literatur
yang mengupas ilmu-ilmu agama, karena kitab kuning merupakan sumber utama
kajian ilmu agama. Kitab kuning adalah “kitab-kitab yang mengandung nilai-nilai
dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ajaran Islam, ditulis dalam bahasa Arab atau
melayu yang pada mulanya atau sampai saat ini dipelajari di pesantren-
pesantren”.5
“Pengertian yang beredar di kalangan pemerhati masalah pesantren adalah
bahwa kitab kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan
berbahasa Arab atau berhuruf Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama
masa lampau yang ditulis dengan format khas pra modern, sebelum abad ke-
17an M. Dalam rumusan yang lebih rinci definisi kitab kuning adalah kitiab-
kitab yang ditulis oleh ulama-ulama “asing” tetapi secara turun temurun
menjadi refrence yang di pedomani oleh para ulama Indonesia sebagai karya
3
Totok Jumantoro, M.A., Kamus Ilmu Ushul Fikih, (Jakarta: Amzah. 2009), h.113
4
Ibidh., h. 142
5
Anotasi Kitab Kuning, Khazanah Intelektualisme Pesantren di Indonesia, (Jakarta:
Darul Ilmi, 2007), h. 7
3
tulis yang independen dan ditulis oleh ulama Indonesia sebagai komentar atau
terjemahan atas kitab karya ulama asing.”6
6
Sa’id Aqiel Siradj, dkk., Pesantren Masa Depan, (Bandung: Pustaka Hidayat, 1999), h.
222
7
Kementrian Agama RI, Akan Diselenggarakan Musabaqah Kitab Kuning Antar Kepala
KUA, Kamis 12 September 2013 pukul 21.00 WIB
oleh:http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=85219
4
Maka dari itu mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam harus mampu
menguasai empat mata pelajaran tersebut maupun kajian ilmu-ilmu agama
lainnya, yang sumber kajian utamanya berasal dari buku-buku turats atau kitab
kuning, selain itu kitab kuning juga menjadi referensi utama dalam penulisan
tugas akhir mahasiswa atau skripsi khususnya dalam bidang keislaman .
Untuk pembuatan karya ilmiah maupun skripsi membutuhkan referensi-
referensi dari data yang relevan, berupa buku, majalah, koran, jurnal dan internet.
Semakin banyak referensi dari berbagai sumber, semakin baik pula isi karya
ilmiah atau skripsi tersebut. Karena referensi dalam sebuah karya ilmiah sangat
penting, yaitu untuk membuktikan keabsahan dari pernyataan-pernyataan didalam
karya ilmiah dan supaya dapat di akui kebenaranya, serta jauh dari plagiat.
Namun nampaknya bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam, kitab
kuning kurang diminati mahasiswa PAI untuk dijadikan sebuah referensi karya
ilmiahnya, hal ini dapat dilihat dari kurangnya referensi kitab kuning di dalam
pembuatan skripsi dan makalah. Jarang sekali mahasiswa mencantumkan
referensi-referensi kitab kuning khususnya dalam karya ilmiah berupa skripsi dan
makalah pada mata kuliah keagamaan seperti tafsir, hadis, ilmu kalam, fiqih, dan
ilmu keagamaan lainnya.
Hanya sedikit mahasiswa yang menggunakan referensi kitab kuning pada
umumnya dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman mahasiswa
terhadap kitab-kitab kuning. Padahal untuk pembelajaran Agama Islam lebih
banyak referensi yang akurat yang berasal dari kitab-kitab kuning. Bagi
8
Tim Penyusun UIN, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarifhidayatullah Jakarta 2009-2010, (Jakarta: UIN Syarifhidayatullah, 2009), h. 69
5
mahasiswa yang latar belakang pendidikannya berasal dari pondok pesantren akan
mudah untuk memahaminya, sedangkan mahasiswa yang latar belakang
pendidikannya dari SMA atau SMK akan mengalami kesulitan, mereka biasanya
menggunakan terjemahan kitab-kitab kuning dengan yang berbahasa Indonesia.
Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang tepat, dan keseriusan mahasiswa
untuk bisa memahami dan menggunakan kitab-kitab kuning dalam pembuatan
skripsi maupun karya ilmiah lainnya.
Selain pemahaman mahasiswa yang kurang dalam menguasai kitab
kuning, banyaknya referensi-referensi buku modern maupun terjemah yang
membuat mahasiswa lebih memilih referensi yang praktis, padahal mengambil
referensi dari sumber utama yang berasal dari kitab kitab kuning lebih lengkap
dibandingkan buku-buku sekunder maupun terjemah. Serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat membuat kitab kuning kurang
diminati para mahasiswa dalam penggunaan referensi untuk pembuatan karya
ilmiah ataupun hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas perkuliahan.
Dari hasil latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk mengkaji
penelitian tentang karya ilmiah mahasiswa PAI dan penggunaan kitab kuning
dalam penulisan referensi skripsi, oleh karena itu penulis membuat penelitian ini
dengan judul “Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam
Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun Akademik 2012 )”
B. Identifikasi Masalah
1. Banyaknya mahasiswa jurusan PAI yang cenderung menggunakan referensi
buku-buku terjemah.
2. Banyaknya mahasiswa jurusan PAI yang kurang memiliki kemampuan dalam
memahami kitab kuning.
3. Civitas akademika kurang memberikan perhatian dan bimbingan terhadap
penggunaan referensi kitab kuning.
4. Perubahan zaman dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
membuat mahasiswa jurusan PAI mengambil literatur yang tidak resmi.
6
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini fokus, maka penulis membatasi
penelitian ini pada :
1. Karya ilmiah mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang berupa tugas akhir mahasiswa yaitu skripsi.
2. Skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta bidang ke-Islaman tahun akademik 2012.
D. Perumusan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini terarah, maka rumusan pada penelitian ini
adalah: bagaimana penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi bidang ke-
Islaman mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan kitab
kuning dalam penulisan skripsi bidang keislaman mahasiswa Jurusan Pendidikan
Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi civitas akademika, dapat memberikan tambahan khazanah pemikiran
baru yang berkaitan dengan karya ilmiah mahasiswa PAI yang berupa skripsi
dan penggunaan literatur kitab kuning.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
mahasiswa PAI dalam meningkatkan kemampuan mereka dibidang buku-
buku turats (kitab kuning) dan penggunaannya dalam penulisan karya ilmiah.
3. Secara praktis, dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum sehingga
mampu menumbuhkan kepedulian terhadap buku-buku turats (kitab kuning).
4. Untuk memperoleh wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam
merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penelitian.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Karya Ilmiah
Menulis atau menyusun sebuah karya ilmiah bagi beberapa orang mungkin
pekerjaan yang menyulitkan, karena tidak hanya sekedar menulis seperti
tulisan biasa. Hal ini karena dalam penulisan sebuah karya ilmiah harus ada
batasan-batasan dan aturan-aturan yang harus diikuti dan diperhatikan oleh
penulis, selain itu juga dalam penulisan sebuah karya ilmiah ada pula tuntutan
dan tujuan yang harus di penuhi oleh penulis. Didalam penulisan sebuah karya
ilmiah harus pula mengikuti pedoman-pedoman dan aturan yang telah berlaku
secara konvensional atau kelompok tertentu, tidak mengikuti pedoman atau
aturan-aturan yang dibuat pada diri sendiri. Menurut Gillet (2003) tujuan
penulisan karya ilmiah adalah untuk menyampaikan gagasan penulis dengan
caranya sendiri.1
1
Yunita T. Winarto dkk, Karya Tulis Ilmiah Sosial , Menyiapkan Menulis, dan
Mencermatinya, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), hal. 1
8
2
Pius A Partanto, dan M Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer¸ (Surabaya: Arkola,
1994), hal. 311
3
Ibid hal. 243
4
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. 1,
hal. 393
5
Ibid, hal.324
6
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, Pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah &
Hukum. ( Jakarta : Fakultas Syariah dan hukum. 2007), hal.1
7
Felicia N. Utorodewo dkk, Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah,
(Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2010), hal. 1
9
tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakati atau ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan tinggi.”8
Dari beberapa pendapat yang telah disebutkan, penulis menyimpulkan
bahwa karya ilmiah adalah hasil karya tulis seseorang yang berupa rangkaian
fakta hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala dan pendapat yang disusun dan
ditulis secara sistematis sesuai dengan tata cara ilmiah menjadi sebuah karangan
yang utuh
8
Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana,
2008), cet. 3, hal. 1
10
11
Nurudin, Dasar-dasar Penulisan, (Malang: UMM Press, 2010), cet. II. hal. 121-124
12
f. Karya ilmiah ditulis secara tulus, hal ini berarti karya ilmiah hanya
mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan
yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanifulasi fakta
dan tidak boleh bersifat emotif.
g. Karya ilmiah bersifat ekspositoris, pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan
sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah
tersebut.12
Selain kriteria-kriteria yang telah disebutkan, menurut Lexy J. Moleong
ada beberapa kriteria dalam penulisan karya tulis ilmiah. Diantaranya sebagai
berikut :
a. Kriteria Konseptual
Ilmuwan mula-mula berpandangan bahwa kriteria ilmiah itu terdiri dari :
fakta, teori, dan postulat. Fakta = diuji dan hasilnya secara absolut benar dan
tidak akan berubah. Teori = harus secara langsung didukung oleh sekurang-
kurangnya satu fakta ilmiah. Postulat = harus secara langsung didukung oleh
sekurang-kurangnya satu teori ilmiah, yang berarti bahwa secara tidak
langsung didukung oleh sekurang-kurangnya satu fakta ilmiah. Dari segi
kriteria konseptual, suatu karya ilmiah hanya memenuhi persyaratan apabila
mempersoalkan postulat, asumsi, teori, dan prinsip dalam tulisannya.
b. Kriteria Prosedural
Para ilmuwan telah menyusun format untuk makalah ilmiah secara berurutan,
makalah ilmiah terdiri dari :
1) Judul
2) Abstrak
3) Pendahuluan
4) Materi dan metode
5) Temuan/hasil
6) Diskusi/pembahasan
7) Kepustakaan yang dikutip
12
Felicia N. Utorodewo dkk, op.cit., hal. 2-3
13
Jadi dari segi prosedur penulisan karya ilmiah maka baik urutan maupun
formatnya sudahlah tertentu. Jika seseorang menulis karya ilmiah lain dari
pada hal itu berarti menyimpang dari tradisi dan kesepakatan para ilmuwan
tentang format dan struktur penulisan yang dalam hal ini dinamakan kriteria
prosedural.
c. Kriteria Teknikal
Gaya penulisan karya tulis ilmiah seperti skripsi sama yaitu: singkat, akurat,
dan tidak menggunakan bahasa berbunga-bunga, harus mudah dipahami dan
isinya memperbolehkan pembaca untuk dapat memproduksi apa yang ditulis.
Kriteria secara teknikal dapatlah disusun sendiri oleh suatu tim penilai.
Kriteria teknikal itu dapat berupa; gaya penulisan, jumlah halaman setiap
komponen format, saran penulisan karya ilmiah yang baik, dan kriteria
teknikal sesuai ketentuan dan aturan yang diberlakukan.
d. Materi dan Metode
Materi dan metode ini harus diuraikan secara rinci agar para pembaca lainnya
dapat mengadakan pengulangan penelitian. Metode ini pada dasarnya
menjawab pertanyaan; dimana, kapan, dan bagaimana studi itu dilakukan.
Rumusnya harus berhati-hati, sesingkat dan serinci mungkin.
e. Hasil/Temuan
Data secara singkat dikemukakan pada bagian ini. Gambar dan tabel
dikemukakan disini untuk lebih memperjelas uraian. Jangan memasukkan
data kasar (raw data). Hasil ini harus sangat jelas, singkat namun “manis”.
Bagian ini secara jelas menyatakan temuan penelitian yang diperoleh dan
tidak boleh mengintrepretasi data.
f. Pembahasan/Diskusi
Komponen pokok pada bagian ini adalah :
1) Usahakan agar mengemukakan prinsip-prinsip, hubungan, dan
generalisasi pada bagian ini dan tidak mengemukakan hasil lagi.
Kemukakan kekecualian atau kelemahan, dan juga kemukakan hal-hal
yang kurang dicakup dalam penelitian ini.
14
13
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), hal. 372-379
15
Etika penulisan ilmiah merupakan hal yang sangat penting agar hasil
penelitian tersebut bisa dikatakan valid dan benar, serta terhindar dari penjiplakan.
Karena merupakan kesalahan yang fatal apabila penulis tidak mencantumkan
referensi atau sumber buku yang dikutip. Ada sanksi tertentu jika sebuah
penelitian tidak berdasarkan kode etik yang berlaku, penelitian tersebut bisa
dianggap palsu dan penulisnya tidak menerima kelulusan dari ujian penelitian
tersebut.
14
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, op. cit., hal. 3
15
Yunita T. Winarto dkk, op. cit., hal.6
16
16
Ibid. h. 7
17
17
Anselm Strauss dan Julliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Terj dari Basics
Of Qualitative Research oleh: M. Shodiq dan Imam Muttaqien, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003), hal. 39
18
Ibidh., hal. 47
18
Jika dilihat dari derajat sumbernya, artinya asal diperolehnya data, dibagi
menjadi data primer dan sekunder.19
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber asli
(langsung dari informan), yang memiliki informasi atau data tersebut. Data
primer merupakan sumber utama yang menentukan sebuah penelitian karena
dari data itulah informasi maupun data-data yang diteliti didapatkan. Dalam
skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, mahasiswa yang ingin meneliti
tentang kajian keislaman atau kepustakaan data primer bisa didapatkan dari
buku-buku sumber seperti, kitab kuning, tokoh yang diteliti, buku-buku
karangan seorang tokoh yang sedang diteliti dan lain-lain. Sedangkan untuk
penelitian lapangan penulis bisa mendapatkan data primer melalui
wawancara, angket, dokumentasi maupun data-data yang menjadi sumber
data dalam penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi pokok pembahasan pada penelitian penulis
yaitu sumber data primer berupa kitab kuning yang menjadi sumber primer
atau sumber utama skripsi atau penelitian bidang kajian keislaman.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua (bukan orang
pertama, bukan asli) yang memiliki informasi atau data tersebut. Data
sekunder merupakan data tambahan untuk mendukung kebenaran dari sebuah
penelitian. Data sekunder dalam sebuah penelitian berupa, buku-buku atau
literatur yang berkaitan atau membahas suatu penelitian yang sama atau yang
berkaitan. Penelitian yang telah dilakukan oleh orang sebelumnya sebagai
pembanding atau penguat data yang sudah ada.
B. Skripsi
Dalam kamus ilmiah populer skripsi adalah “karya tulis (baik ilmiah; hasil
observasi ataupun hasil komplikasi pustaka), sebagai syarat untuk meraih titel
19
M. Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 86
19
kesarjanaan strata-1 (satu)”.20 Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang diajukan
sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar strata 1 (SI) di perguruan tinggi. Hal
ini bertujuan untuk melatih mahasiswa merumuskan atau menuangkan hasil
telaahnya atau pengamatan secara sistematis, logis dan objektif.
Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa program Strata
Satu (S1) sebagai salah satu syarat penyelesaian studi. Maksud penulisan skripsi
adalah melatih mahasiswa berpikir sistematis dan logis serta menuangkan ide-ide
atau gagasan dengan metode ilmiah dalam bentuk tulisan. Skripsi merupakan hasil
penelitian yang dilakukan mahasiswa dengan menggunakan prinsip-prinsip dan
metode berpikir ilmiah, seperti: objektif, empiris, logis, analitis, komprehensif,
verifikatif, dan sistematis.21
20
Pius A Partanto, op.cit., hal. 715
21
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2003), hal. 5
20
atau masih harus dievaluasi ulang melalui ujian munaqosah terbatas atau
ditolak sama sekali.22
“Skripsi mempunyai peran yang sangat penting sebagai instrumen kendali
mutu bagi calon alumni setiap program studi/jurusan dan fakultas dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Bobot skripsi 6 sks dengan
kriteria kelulusan memperoleh nilai rata-rata minimal 70 (B).”23 Adapun
persyaratan penulisan skripsi sebagai berikut :
a. Lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dan atau Statistika Pendidikan
dengan nilai minimal 70.
b. Lulus seminar proposal skripsi dengan nilai minimal 70.
c. Proposal skripsi telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing seminar.
d. Telah menyelesaikan minimal 120 sks dibuktikan dengan kartu hasil studi
mahasiswa.24
Dalam aspek kajian pustaka, skripsi hanya menuntut menjelaskan
keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian lain dengan
topik yang sama, dalam tinjauan pustaka peneliti berusaha untuk
mengeksplorasi penelitian sejenis yang bisa dijadikan acuan dalam penelitian.
Untuk sumber data dalam penulisan skripsi biasanya menggunakan data primer
berupa wawancara langsung atau menyebarkan angket dan data sekunder
dengan mengutip pendapat orang lain dari buku dan sumber data tak langsung
lainnya.25
Skripsi biasanya dibuat oleh mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar S1.
Dalam penulisan skripsi terdapat kriteria atau ketentuan-ketentuan tertentu dari
suatu lembaga atau perguruan tinggi dengan ketentuan yang berbeda pada setiap
lembaga. Setelah penelitian atau skripsi tersebut selesai, disusun secara sistematis
dengan format tertentu, kemudian diujikan dalam sidang skripsi yang diuji oleh
beberapa dosen yang biasanya berjumlah dua dosen penguji. Untuk menjelaskan
dan mempertanggung jawabkan hasil penelitiannya.
22
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum, Op.cit., hal. 5
23
Pedoman Penulisan Skripsi FITK, op.cit., hal 6
24
Ibid.
25
Nurudin, op.cit,. hal. 121
21
C. Kitab Kuning
1. Pengertian Kitab Kuning
Kitab turats atau yang lebih populer disebut kitab kuning adalah “ kitab
bertulis Arab tanpa harakat, dijadikan sumber pengajaran di pondok pesantren.”26
Secara harfiyah, kitab kuning berarti kitab yang berwarna kuning. “Kitab adalah
kata yang diserap dari bahasa Arab, yang berarti „buku‟ dalam bahasa
Indonesia”.27
Di dalam buku Anotasi Kitab Kuning, pengertian kitab kuning adalah
“kitab-kitab yang mengandung nilai-nilai dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
ajaran Islam, ditulis dalam bahasa Arab atau melayu yang pada mulanya atau
sampai saat ini dipelajari di pesantren-pesantren”.28
Istilah “ kitab kuning” pada mulanya diperkenalkan oleh kalangan luar
pesantren sekitar dua dasawarsa yang silam dengan nada merendahkan. Dalam
pandangan mereka, kitab kuning dianggap sebagai kitab yang berkadar
keilmuwan rendah, ketinggalan zaman, dan menjadi salah satu penyebab
terjadinya stagnasi berpikir umat. Sebutan ini pada mulanya sangat menyakitkan
memang, tetapi kemudian nama “Kitab Kuning” diterima secara meluas sebagai
salah satu istilah teknis dalam studi kepesantrenan.
Dikalangan pesantren sendiri, di samping istilah Kitab Kuning, beredar
juga istilah “Kitab Klasik” ( al-kutub al-qadimah ), untuk menyebut jenis kitab
yang sama. Bahkan, karena tidak dilengkapi dengan sandangan (syakal), Kitab
kuning juga kerap disebut oleh kalangan pesantren sebagai “Kitab Gundul” dan
karena rentang waktu sejarah yang sangat jauh dari kemunculanya sekarang, tidak
sedikit yang menjuluki Kitab Kuning ini dengan “Kitab Kuno”.
Pengertian yang umum beredar dikalangan pemerhati masalah pesantren
adalah bahwa Kitab Kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan
berbahasa Arab,atau berhuruf Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama
masa lampau ( as-salaf ) yang ditulis dengan format khas pra – modern,
sebelum abad ke-17an M. dalam rumusan yang lebih rinci, definisi kitab
kuning adalah kitab-kitab yang a) ditulis oleh ulama-ulama “asing” tetapi
26
Tim Penyusun KBBI, op. cit., h. 704
27
Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir : Kamus Arab Indonesia, (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997), edisi II, h. 1187
28
Anotasi Kitab Kuning, loc. Cit.
22
secara turun temurun menjadi reference yang dipedomani oleh para ulama
Indonesia, b) ditulis oleh ulama Indonesia sebagai karya tulis yang
“independen,” dan c) ditulis oleh ulama Indonesia sebagai komentar atau
terjemahan atas kitab karya ulama “asing.” 29
29
Sa‟id Aqiel Siradj, dkk., op. cit,. hal . 221-222
30
Ibid., h. 280
31
Abuddin Nata, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga
Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Grasindo, 2001), hal. 107
23
Dalam hal ini metode hafalan bisa diterapkan untuk menghafal berbagai
kaidah-kaidah dalam ilmu nahwu yang telah ditetapkan misalnya ciri-ciri
isim, pi‟il dan sebagainya.
d. Metode diskusi, metode ini dimaksudkan sebagai penyajian bahan pelajaran
dengan cara murid atau santri membahasnya bersama-sama melalui tukar
pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu yang ada dalam kitab
kuning. Dalam hal ini kiai atau guru bertindak sebagai “moderator”. “Metode
ini bertujuan agar murid atau santri aktif dalam belajar.35 “Suatu diskusi baru
dapat berjalan dengan baik bila dilakukan dengan persiapan beserta bahan-
bahannya yang cukup jelas, dengan pembicaraan yang berlangsung secara
32
Ibid, hal. 108
33
Sa‟id Aqiel, loc. Cit.
34
Ibid., hal. 281
35
Ibid., hal. 282
24
rasional, tidak didasarkan atas luapan emosi, dan lebih mementingkan pada
kesimpulan rasional”.36
38
Sa‟id Aqiel, dkk., op. cit,. hal 236
39
Hasil Workshop Kurikulum 2008: Kurikulum Jurusan Pendidikan Agama Islam
26
40
Lampiran Hasil Workshop Kurikulum 2008: Kurikulum Jurusan Pendidikan Agama
Islam
27
41
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an I Jurusan PAI FITK 2008.
28
b. Ulumul Qur‟an II
Ulumul Qur‟an II adalah mata kuliah yang mempelajari kaidah-kaidah
tafsiran ayat-ayat al-Qur‟an lanjutan dari Ulumul Qur‟an I. Pada mata kuliah
ini wajib diikuti oleh mahasiswa semester III Jurusan Pendidikan Agama
42
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an I Jurusan PAI FITK 2008.
29
Islam. Mata kuliah ini merupakan syarat untuk mengikuti mata kuliah kajian
tafsir yang berikutnya seperti Tafsir I.
Mata kuliah ini akan memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa
tentang Ulum al-Qur‟an secara umum seperti I‟jaz al-Qur‟an, Nasakh al-
Qur‟an, amtsal al-Qur‟an, aqsam al-Qur‟an, Metode dan corak tafsir, al-
Jadal dalam al-Qur‟an, Israiliyat, munasabah al-qur‟an, Rasm Usmani,
Gharib al-qur‟an, Kaidah-kaidah tafsir, Thabaqat syarat-syarat dank ode
etik para mufassir. Mata kuliah ini akan membekali kemampuan kognitif
mahasiswa dalam memahami masalah-masalah yang terkait dengan ulum
al-Qur‟an sehingga dapat memahami kandungan al-Qur‟an. Pada aspek
afektif, mata kuliah ini akan menanamkan kecintaan dan penghayatan
terhadap kaidah-kaidah ulum al-Qur‟an atau sekurang-kurangnya
memunculkan sikap empati terhadap jalan pikiran ulama dalam memahami
kandungan al-Qur‟an.. Pada aspek psikomotorik, mahasiswa dapat
menerapkan kaidah-kaidah ulum al-Qur‟an dalam menafsirkan ayat-ayat
al-Qur‟an.43
Dalam mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mempunyai
kemampuan menjelaskan kaidah-kaidah Ulum al-Qur‟an secara komprehensif
tentang I‟jaz al-Qur‟an, Nasakh al-Qur‟an, amtsal al-Qur‟an, aqsam al-
Qur‟an, Metode dan corak tafsir, al-Jadal dalam al-Qur‟an, Israiliyat,
munasabah al-qur‟an, Rasm Usmani, Gharib al-Qur‟an, Kaidah-kaidah tafsir,
Thabaqat, syarat-syarat dan kode etik para mufassir. Buku sumber pada mata
kuliah ini yang menjadi referensi-referensi rujukan sebagai berikut:
1) Subhi al-Shalih, Mabâhits Fî U‟lûm al-Qur‟ân, Dâr al-Ilmi Li al-Malayin,
Bairut, 1998 Cet 17
2) Manna Khalil al-Qaththân, Mabâhits Fî Ulûm al-Qur‟an, Manshûrât al-
Ashr al-Hadîts, Riyadh, 1998
3) Muhammad Badruddin Al-Zarkasyi, al-Burhân Fî Ulûm al-Qur‟an, Dâr
Ihya al-Kutub al-Arabiyah, 1957
4) Jalaluddin Abdurrahman al-Suyuthi, al-Itqân Fî Ulûm al-Qur‟an, Mesir :
Mushthafa al-Bâbi al-Halani, 1973
5) Muhammad Abdu al-Lâzim , Manâhil al-Irfân Fî Ulûm al-Qur‟an, Dâr
Ihya al-Kutub al-Arabiyah, t.th.
43
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an II Jurusan PAI FITK 2008.
30
44
Silabus Mata Kuliah Ulumul Qur‟an II Jurusan PAI FITK 2008
45
Silabus Mata Kuliah Tafsir I Jurusan PAI FITK 2008
31
46
Silabus Mata Kuliah Tafsir I Jurusan PAI FITK 2008
47
Silabus Mata Kuliah Tafsir Tarbawi Jurusan PAI FITK 2008
48
Ibidh
32
e. Tafsir III
Tafsir III adalah mata kuliah yang mempelajari tafsiran ayat-ayat al-
Qur‟an yang diikuti mahasiswa pada peminatan tafsir. Pada mata kuliah ini
wajib diikuti oleh mahasiswa semester VII Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Dalam mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mempunyai
kemampuan menerjemahkan dan enjelaskan maksud ayat-ayat berkenaan
dengan prinsip-prinsip akhlak (moral), serta memahami beberapa ayat yang
dipahami berisi beberapaprinsip akhlak (moral). “Dalam mata kuliah ini
dibahas ayat-ayat yang dipahami mengandung nilai-nilai akhlak (moral),
meliputi pelaksanaan kewajiban, teguh pendirian, berbuat baik, hemat,
larangan putus asa, sabar, kerja keras, adil, jujur, kerja keras, musyawarah
(demokrasi), patuh pada pimpinan, larangan mencuri/korupsi, larangan
berzina/homo.” “Buku rujukan pada mata kuliah ini dinantaranya yaitu :
Tafsir al-Maraghi , Tafsir Ibnu Kasir, Tafsir al-Mishbah. Dan Fi Zilal al-
Qur‟an” 49
2. Hadis
Mata kuliah hadis merupakan mata kuliah bidang keislaman yang
menjelaskan tentang hadis-hadis yang berkenaan dengan pendidikan maupun
bidang lain sebagai sumber kedua dalam kajian ilmu-ilmu agama. Pada mata
kuliah hadist terbagi kepada Hadis, Hadis Tarbawi dan Ulumul Hadis.
a. Hadis I
Pada mata kuliah hadis diwajibkan pada mahasiswa semester II. Pada
mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memahami pengetahuan dasar
tentang Hadis dan Ulumul Hadis. Mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami dengan baik pentingnya „Ulumul Hadits, khususnya dalam
hubungannya dengan kedudukan hadits (Sunnah), fungsi Hadits, kesejarahan
Hadits dan „Ulumul Hadits, berbagai istilah yang telah diciptakan oleh ulama,
cabang-cabang „Ulumul Hadits, kitab-kitab yang menghimpun hadits dan
„Ulumul Hadits, latar belakang penelitian sanad dan matan, tata cara
penelitian Hadits pada sumbernya, kualitas Hadits dan kehujjahannya, dan
49
Silabus Mata Kuliah Tafsir III Jurusan PAI FITK 2008
33
biografi singkat beberapa ulama yang berjasa besar dalam bidang pembinaan
hadits dan „Ulumul Hadits. Mata Kuliah Ulumul Hadits I dipelajari di semua
jurusan dan semua Fakultas. Mata Kuliah Ulumul Hadits I bagi Jurusan PAI
dan Ulumul Hadits saja bagi jurusan lain. Bagi jurusan PAI
Mata Kuliah Ulumul Hadits I sebagai pengantar bidang pembahasan
Ulumul Hadits II. Bagi semua jurusan Mata Kuliah Ulumul Hadits sebagai
pengetahuan dasar bagi mahasiswa yang akan mempelajari Hadits. Seseorang
tidak akan mampu menelaah dan menilai hadits secara kritis baik segi
kuantitatif dan kualitatif tanpa mempelajari Ulumul Hadits yang telah
dirumuskan oleh para ulama. Demikian juga seseorang tidak akan dapat
memahami dan memilah-milah mana hadits yang dapat diterima dan mana
yang harus ditolak tanpa mempelajari Ulum al-Hadits. Pembahasan Ulumul
Hadits meliputi pengertian Hadits dan sinonimnya, istilah-istilah dalam ilmu
Hadits dan oprasional studi Hadits, sejarah perkembangannya, macam-macam
dan cabang-cabangnya, permasalahan Hadits dan kalasifikasinya baik dari
segi kuantitas dan kualitas, fungsi dan kehujjahannya, dan pengenalan sebagian
tokoh Hadits terutama dari segi konteribusinya terhadap perkembangan
Hadits. Untuk buku sumber pada mata kuliah ini adalah :
1) Dr.H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ulumul Hadis, Amzah Bumi Aksara, Jakarta,
2008 (AMK/UH)
2) Dr. Majid Khon, M.Ag., et all, Ulumul Hadits, PSW UIN Jakarta, 2005
(MK/UH)
3) Dr. M `Ajaj al-Khathîb, , Mukhtashar al-Wajîz fî `Ulûm al-Hadîts, Beirut:
Muassasah al-Risâlah, 1985, Cet. Ke-1 (al-Khathîb/MW)
4) Dr. Shubhî, al-Shâlih, `Ulûm al-Hadîts wa Mushthalahuh, Beirut: Dâr al-`Ilm
li al-Malâyîn, 1969, Cet. Ke-5 (al-Shâlih/UH)
5) Dr. Mushthafâ al- Siba`î, al-Sunnah wa Makanâtuhâ fi al-Tasyrî` al-Islâmî,
Cairo: Dâr al-Salâm, 1998, Cet. Ke-1 (al-Sibâ‟î/SM)
34
b. Hadis Tarbawi
Dalam mata kuliah hadis tarbawi ini diwajibkan bagi mahasiswa
semester V. Mahasiswa mampu memahami dan menyingkap Hadits-Hadits
yang berwawasan kependidikan dalam segala aspeknya secara sistematik,
metodologis dan rasional.
Materi yang dibahas meliputi hadits-hadits yang mengandung makna
atau nilai-nilai kependidikan dalam segala aspek pendidikan yang mencakup
sifat-sifata pendidik, karakter anak didik, tujuan, harapan dan cita-cita
pendidikan, strategi atau metode pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan,
urgensi ilmu dan ulama dan lain-lain.
Bahan Sumber pokok dalam perkuliahan ini ialah :
1) al-Nawawî, Riyâdh al-Shâlihin, Dar al-Kitâb al-`Arabî, Mesir, 1955
(RS)
2) Dr. Mushthafa al-Khinn, et.all, Nuzhat al-Muttaqîn, Syarah Riyâdh al-
Shâlihîn, Muassasah al-Risâlah, Beirut : 1977 (NM)
3) M. al-`Alân al-Shiddîqî, Dalîl al-Fâlihin, Syarah Riyâdh al-Shâlihîn,
al-Halabi, Mesir (DF)
4) Muhammad Fuad Abdu al-Bâqî, al-Lu‟lu‟ wa al-Marjân, Dar al-Fikr,
Beirut (LM)
5) al-`Asqalânî, Bulûgh al-Maram, al-Haramayn, Jiddah. (BM)
6) al-Suyuthî, al-Jâmi‟ al-Shaghîr, Maktabah Dar Ihya al-Kugub al-
Arabiyah, Indonesia (JS)51
c. Ulumul Hadis
Dalam mata kuliah ini mahasiswa dapat mengetahui secara medalam
tentang periwayatan hadits dan metode periwayatan, menelusuri dan
menganalisis kualaitas sanad dan matan Hadits (takhrij al-Hadits),
50
Silabus Mata Kuliah Hadis Jurusan PAI FITK 2008
51
Silabus Mata Kuliah Hadis Tarbawi Jurusan PAI FITK 2008
35
52
Silabus Mata Kuliah Tasawuf Jurusan PAI FITK 2008
38
F. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian teoritik di atas, maka penulis dapat merumuskan
kerangka berpikir bahwa karya ilmiah adalah hasil karya tulis seseorang yang
berupa rangkaian fakta hasil pemikiran, gagasan, peristiwa, gejala dan pendapat
yang disusun dan ditulis secara sistematis sesuai dengan tata cara ilmiah menjadi
sebuah karangan yang utuh.
Penulisan karya ilmiah yang wajib diadakan di perguruan tinggi adalah
skripsi, penulisan skripsi sudah tidak asing bagi mahasiswa yang ingin
menyelesaikan pendidikan S1. Skripsi merupakan hasil dari penelitian, pemikiran,
pendapat, dan gagasan seorang penulis yang bertujuan untuk melatih mahasiswa
berpikir secara sistematis, logis dan ilmiah. Di jurusan PAI skripsi terbagi pada 2
bagian yaitu skripsi bidang metodologi atau kajian umum dan skripsi bidang
keislaman. Untuk skripsi bidang keislaman terkait dengan kajian keislaman
seperti tafsir, hadis, fiqih, ilmu kalam dan tasawuf yang merujuk kepada literatur-
literatur keagamaan.
Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam harus mampu menguasai
empat mata pelajaran tersebut maupun kajian ilmu-ilmu agama lainnya, yang
sumber kajian utamanya berasal dari buku-buku turats atau kitab kuning, selain
itu kitab kuning juga menjadi referensi utama dalam penulisan tugas akhir
mahasiswa atau skripsi khususnya dalam bidang keislaman.
Kitab kuning merupakan kitab karya ulama-ulama masa lampau maupun
ulama-ulama kontemporer yang berbahasa Arab dan berisi tentang ilmu-ilmu
ajaran Islam maupun penjelasan lebih rinci dari al-Qur`an dan Hadis. Namun
belakangan ini Kitab kuning biasanya lebih banyak digunakan di kalangan
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada bulan Maret 2013.
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian
No Tanggal Kegiatan Sumber Data
Wawancara Kajur
3. 24 Januari 2014 Bahrissalim, M. Ag
Pendidikan Agama Islam
Perpustakaan Utama
Observasi di Perpustakaan
6. 2 April 2014 UIN Syarif
Utama UIN Jakarta
Hidayatullah Jakarta
Observasi skripsi
Skripsi Perpustakaan
mahasiswa Jurusan
7. 3 April 2014 Utama UIN Syarif
pendidikan Agama Islam
Hidayatullah Jakarta
tahun akademik 2012
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan
pendekatan kualitatif yaitu pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan
objek penelitian berdasarkan fakta dan data yang penulis peroleh sebagaimana adanya
tentang penggunaan kitab kuning dalam penulisan referensi skripsi bidang keislaman
mahasiswa pendidikan agama Islam, kemudian dianalisis untuk mengambil sebuah
kesimpulan.
“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya, perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deksripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.”1
Penulis menggunakan metode Deskriptif yaitu “penelitian yang tidak menguji
hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu gejala
1
Lexy J Moeleong, op.cit., hal. 6
42
2
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hal. 234.
3
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: PT. Tarsito, 1990), hal. 140.
43
4
Suharsimi Arikunto, Prosedure Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010), hal. 172
5
Lexy J. Moleong, op.cit hal. 174
6
Ibidh hal. 186
44
E. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.”10 Dalam penelitian ini yang berjudul
Karya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang
7
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 194
8
Irwan Soehartono, Metode Peneitian Sosial.( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 70
9
Lexy J. Moleong, op.cit, hal. 217
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2002), hal. 128.
45
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Wawancara
14
Ibid., hal. 338
15
Ibid., hal. 341
48
dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subyek tempat
penelitian itu dilaksanakan.”16
Setelah data yang terkumpul direduksi dan selanjutkan disajikan, maka langkah
yang terakhir dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan atau verifikasi.
Analisisnya menggunakan analisis model interaktif, artinya analisis ini dilakukan
dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut. Data yang
terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara, dan pemanfaatan dokumen yang
terkait dengan pelatihan dan sumber-sumber belajar yang sedemikian banyak
direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan
data akan difokuskan pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah,
penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian yang terkait
dengan penggunaan kitab kuning dalam penulisan skripsi bidang keislaman tahun
akademik 2012.17
16
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), hal. 87
17
Pedoman Penulisan Skripsi FITK, op.cit., hal. 70-71.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1
Lembar observasi Skripsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Tahun 2012.
50
Yang kedua bidang kajian ke-Islaman yang berkaitan dengan tafsir, hadis, fiqih,
pemikiran, akhlak tasawuf dan sejarah.
Untuk kategori yang pertama yaitu skripsi bidang umum, merupakan
skripsi berupa penelitian mahasiswa PAI yang berkaitan dengan dunia pendidikan,
khususnya pendidikan Islam, seperti analisis pemikiran tokoh, metode, strategi
dalam pembelajaran, mencari suatu hubungan atau pengaruh yang berkenaan
dengan bidang pendidikan Islam, seperti contoh judul skripsi bidang umum :
1. Pengaruh Minat Membaca Buku Sejarah Kebudayaan Islam dengan Prestasi
Belajar Siswa (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Al Islamiyah PUI
Pancoran Jakarta Selatan)
2. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak di SMP
Nahdlatul Wathan Jakarta Timur.
Yang kedua bidang keislaman yaitu skripsi atau penelitian mahasiswa
PAI yang isi dari penelitian atau kajian tersebut berkaitan dengan kajian-kajian
agama Islam dan literatur-literatur keislaman. Dalam hal ini penulis memfokuskan
skripsi kajian keislaman yang berkaitan dengan penggunaan literatur buku-buku
turats atau kitab kuning dalam referensi skripsi. Seperti contoh judul skripsi
kajian keislaman :
1. Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-qur'an (Kajian Tafsir Surat an-Nur
ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59).
2. Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-Muta'allim.
Di jurusan Pendidikan Agama Islam jumlah skripsi tahun akademik 2012
untuk bidang umum terdapat 123 skripsi, sedangkan skripsi bidang keislaman
terdapat 25 jumlah skripsi.2 Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah
penelitian, hanya meneliti skripsi bidang keislaman tahun akademik 2012.
Penulis mendapatkan data dan dokumentasi skripsi mahasiswa PAI tahun
akademik 2012 di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, karena di
Perpustakaan Utama semua skripsi mahasiswa UIN khususnya dalam penelitian
ini, skripsi jurusan PAI tersedia di ruang skripsi Perpustakaan Utama. Dari 25
2
Lembar Observasi Daftar Skripsi Mahasiswa PAI bidang Keislaman Tahun Akademik
2012.
51
Tabel 4.1
Daftar Skripsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Bid. Keislaman
Tahun Akademik 2012
No NAMA
JUDUL SKRIPSI
. PENULIS
Aspek-Aspek Pendidikan Akhlak Yang Terkandung
1 Eet Suhaeti
Dalam Surat Al-Dhuha dan Al-Insyirah
2. Sumber Primer
Sumber primer atau sumber utama dalam penelitian ini yang dimaksud
adalah buku-buku turats atau kitab-kitab kuning yang berbahasa Arab karya
ulama-ulama masa lampau maupun ulama kontemporer. Dalam skripsi bidang
keislaman seperti tafsir, hadis dan akhlak tasawuf, data primer dari penelitian
tersebut harus menggunakan kitab kuning sebagai sumber utama, lebih valid data
pada skripsi tersebut jika langsung mengutip dari sumber aslinya yaitu kitab
54
kuning yang berbahasa Arab bukan dari terjemah. Karena mahasiswa PAI dituntut
untuk bisa menguasai kajian-kajian keislaman yang semua kajian keagamaan itu
bersumber dari kitab kuning. Kitab kuning yang sering digunakan oleh mahasiswa
PAI yang sedang menyusun skripsi bidang keislaman diantaranya : Tafsir Al-
Maraghi, Ihya Ulumuddin, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Jalalain, Riyadush Sholihin,
dan buku-buku turats lainnya yang menjadi sumber utama dalam kajian ke-
Islaman.
5
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Linda Purnamasari, Akhlak Wanita Muslimah Dalam
Rumah Tangga Dan Masyarakat Yang Terkandung Dalam QS.AN-NUR:31Dan AL-AHZAB:32-33
56
6
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Achmad Syarief, Aspek-aspek Pendidikan Akhlak yang
Terkandung pada QS. Ali Imran ayat 133-136
7
Lampiran Skripsi UIN 2012 : M. Afif Fathian, Sex Education dalam Al-Qur'an (Kajian
Tafsir Surat An-Nur ayat 30-31)
8
Lampiran Skripsi UIN 2012 : M. Romadhon, Nilai-nilai Pendidikan dalam Surat Al-
Baqarah 177 (Kajian Tafsir Tahlili)
57
9
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Hadimuddin Daulay, Pendidikan Akhlak Dalam Al-
Qur'an (Kajian Tafsir Surat At-Tagabun ayat: 14)
10
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Qiroatul Husna, Amar Ma'ruf Nahi Munkar Dalam Al-
Qur'an Dan Aplikasinya dalam Pendidikan (Suatu kajian tafsir Surat Ali-Imran: 104, 110, 114).
58
11
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Siti Masyhuroh, Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang
terkandung Dalam Surat An-Nahl Ayat 90 Dan Aplikasinya
12
Lampiran Skripsi UIN 2012 :Ayu Apriyanti, Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Dalam
Ibadah Puasa Pada QS. Al-Baqarah Ayat 183-188
13
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Misbahudin, Pendidikan Keluarga yang Terkandung
Dalam Al-Qur'an Kajian Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6
59
mengambil referensi dari kitab Zadul Masir Fi Ilmi Tafsir karya Ibnu al
Jauzi.14
k. Prinsip-Prinsip Keguruan Menurut Al-Qur'an dalam Surat Al Muddatstsir
Ayat 1-7
Skripsi ini membahas tentang prinsip-prinsip Keguruan dalam Surat Al
Muddatstsir Ayat 1-7. Kajian pada penelitian ini merupakan kajian tafsir yang
referensinya menggunakan kitab kuning dan buku terjemah. Untuk referensi
buku terjemah atau buku yang berbahasa Indonesia lebih banyak dalam
skripsi ini, seperti: Terjemah Tafsir Al Maraghi dan Tafsir Al Azhar. dan
penggunaan kitab kuning hanya sedikit yaitu 3 kitab kuning seperti kitab
Tafsir Al Kabir al Imam Fahrur Rozi.15
l. Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Surat Luqman Ayat 17-19
Skripsi ini membahas tentang pendidikan Akhlak dalam Surat Luqman
Ayat 17-19. Pada penelitian ini penulis banyak menggunakan referensi dari
buku-buku terjemah. Seperti Terjemah Tafsir Al Maraghi, Ringkasan Tafsir
Ibnu Katsir dan lain-lain.16 Sedangkan kitab kuning dalam skripsi ini hanya
sedikit yaitu 2 kitab kuning, lebih dominan kepada buku-buku terjemah,
seperti Kitab Ihya Ulumuddin Karangan Al Ghazali.
m. Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-qur'an (Kajian Tafsir Surat an-
Nur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59)
Pada skripsi ini membahas tentang kajian tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan
Surat al-Ahzab ayat 59 tentang pendidikan Akhlak. Pada penelitian ini
penulis menggunakan referensi kitab kuning yaitu 3 kitab kuning, dan buku
terjemah, tetapi dalam skripsi ini penulis banyak menggunakan buku terjemah
atau buku yang berbahasa Indonesia daripada buku aslinya. Buku terjemah
atau buku-buku umum dalam skripsi ini diantaranya Terjemah Tafsir Al
Maraghi, Terjemah Ihya Ulumuddin dan Tafsir Al Misbah. Sedangkan untuk
14
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Ahmad Fiqri, Pola Interaksi Guru Dengan Murid Dalam
Perspektif Al-Qur'an (Kajian Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 66-70)
15
Lampiran Skripsi UIN 2012: Ahmad Rizal, Prinsip-Prinsip Keguruan Menurut Al-
Qur'an dalam Surat Al Muddatstsir Ayat 1-7
16
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Aji Payumi, Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam
Surat Luqman [31] Ayat 17-19
60
kitab kuning pada skripsi ini seperti Kitab Al Akhlak karangan Ahmad Amin.
17
17
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Rina Fatimah, Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-
qur'an (Kajian Tafsir Surat an-Nur ayat 31 dan Surat al-Ahzab ayat 59)
18
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Eet Suhaeti, Aspek-Aspek Pendidikan Akhlak Yang
Terkandung Dalam Surat Al-Dhuha dan Al-Insyirah
19
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Umi Kholifah, Karakter Pendidikan dalam Hadits
61
terjemah hanya sedikit. Kitab kuning yang digunakan pada skripsi ini hanya 3
kitab kuning yang dijadikan refrensi pada skripsi ini.20
20
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Ika Nursyifa, Kompetensi Pedagogik Guru dalam
Perspektif Hadits
21
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Ahmad Zubair, Kedudukan Peserta Didik Dalam
Perspektif Hadits
22
Lampiran Skripsi UIN 2012: Mujari, Membumikan Konsep Pendidikan Menurut Al-
Ghazali
62
skripsi ini lebih dominan menggunakan referensi dari kitab kuning yaitu 13
kitab kuning dibanding dengan buku-buku terjemah seperti : Ringkasan Ihya
Ulumuddin.23
c. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Al Ghazali dalam Kitab
Ihya Ulumi Al Din
Skripsi ini mengkaji pemikiran Al-Ghazali tentang konsep pendidikan
Anak Usia Dini, dalam skripsi ini tentu referensi utamanya yaitu kitab
karangan Al-Ghazali yang populer Ihya Ulumi Al Din dan tambahan buku-
buku turats lainnya referensi utama .24 Penulis menggunakan kitab-kitab
karangan Al-Ghazali seperti Ihya Ulumuddin, Ayyuhal Walad dan Al Adab.
Referensi kitab kuning dalam skripsi ini terdapat 6 skripsi.
d. Pembentukan Kepribadian Mulia Menurut Tasawuf Al-Ghazali
Skripsi ini membahas tentang pemikiran tasawuf Al Ghazali tentang
pembentukan kepribadian mulia. Pada skripsi ini penulis lebih banyak
menggunakan referensi dari buku-buku terjemah dibandingkan dengan
refrensi kitab kuning hanya 1 kitab, seperti terjemah Ihya Ulumuddin dan
terjemah al Arbain Fi Ushul al-Din.25
e. Konsep Tazkiyat Al-Nafs Menurut Al-Ghazali (Telaah dalam Ihya 'Ulum
al-Din)
Pada skripsi ini membahas pemikiran al-Ghazali yang terdapat dalam
kitab Ihya 'Ulum al-Din tentang Konsep Tazkiyat Al-Nafs . Referensi utama
pada skripsi ini yaitu kitab Ihya Ulumuddin dan penulis juga menggunakan
referensi dari buku-buku terjemah. Tetapi referensi dalam skripsi ini lebih
banyak menggunakan buku-buku terjemah daripada kutipan dari kitab kuning
hanya 3 kitab kuning dalam skripsi ini.26
23
Lampiran Skripsi UIN 2012 : M. Nur Romadhon, Konsep Etika Belajar Mengajar
Dalam Kitab adab Al-Dunya Wa Al-Din karya Imam Al-Mawardi
24
Lampiran Skripsi UIN 2012 : Assbiy Assyddiqi, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini
Menurut Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumi Al Din
25
Lampiran Skripsi UIN 2012: Uci Udriyah, Pembentukan Kepribadian Mulia Menurut
Tasawuf Al-Ghazali
26
Lampiran Skripsi UIN 2012: Suriadi, Konsep Tazkiyat Al-Nafs Menurut Al-Ghazali
(Telaah dalam Ihya 'Ulum al-Din)
63
27
Lampiran Skripsi UIN 2012: Siti Mulyani: Konsep Pendidikan Akhlak Pada Anak
Didik Menurut Al Ghazali
28
Lampiran Skripsi UIN 2012: Roni Pardede, Akhlak Guru Dalam Pandangan Al-
Ghazali
29
Lampiran Skripsi UIN 2012: Alfian Haikal, Akhlak Belajar Dalam Kitab Ta'lim Al-
Muta'allim
64
30
Wawancara dengan Ervina Seli; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 25 Desember
2013
31
Wawancara dengan Miftah Sururi; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 8 Maret 2014
32
Wawancara dengan M. Iqbal; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 13 Maret 2014
33
Wawancara dengan Miftah Sururi; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 8 Maret 2014
34
Wawancara dengan Dwi Otoriyanto; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 5 Maret
2014
35
Wawancara dengan Siti Marpuah; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
65
36
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
37
Wawancara dengan Ervina Seli; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 25 Desember
2013
38
Wawancara dengan Arief Budiman; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 24
Desember 2013
39
Wawancara dengan Ari Zaid; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 24 Desember 2013
40
Wawancara dengan Harun Ar Rasyid; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 12 Maret
2014
41
Wawancara dengan Ahmad Syauqi; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 5 Maret
2014
66
ulama dan ilmuwan muslim masa lampau dan masa kini. Mahasiswa pendidikan
agama Islam juga dituntut untuk menggunakan referensi dari sumber-sumber asli,
terutama dalam kajian keislaman. Semua literatur itu berasal dari al-Qur`an ,
Hadis dan kitab-kitab kuning yang berbahasa Arab. “Jika ketentuan dari Jurusan
misalnya dari 10 referensi yang diambil minimal 3 referensi utama /buku aslinya
maka jika itu biasa terlatih, maka lama-kelamaan mahasiswa akan bisa menguasai
kitab kuning dan terbiasa menggunakannya”.42
Namun tidak semua mahasiswa pendidikan agama Islam menggunakan
referensi itu dikarenakan beberapa faktor, seperti tidak bisa membaca kitab
kuning, tidak mengerti arti atau terjemah dari sebuah teks/buku berbahasa Arab,
lebih praktis menggunakan buku-buku terjemah dan penggunaan internet untuk
mengambil literatur yang tidak resmi. Menurut Prof. Dr. Abuddin Nata ada
beberapa faktor yang membuat mahasiswa tidak menggunakan literatur kitab
kuning, diantaranya sebagai berikut :
1. Tidak adanya sumber-sumber bahasa Arab yang digunakan pada saat
membuat makalah dan skripsi.
Pada saat mahasiswa mengerjakan tugas makalah dan penulisan skripsi jarang
sekali mahasiswa menulis dengan bahasa Arab, dan mereka belum bisa
menggunakan sumber-sumber asli kitab kuning karena tidak menguasai bahasa
Arab, dugaan ini didukung oleh fakta.
2. Fakta lainnya mahasiswa tidak bisa membaca teks Arab gundul.
Bagi Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam dituntut untuk mampu
membaca teks bahasa Arab gundul, namun faktanya ada beberapa mahasiswa
yang tidak mampu membaca teks bahasa Arab, ada juga membaca teks bahasa
Arab lainya tidak fasih, dan membaca ayat atau tulisan al-Qur`an masih kurang
sesuai dengan ketentuan tajwid, seperti tidak memahami al-Syamsyiah dan al-
Qomariah. Atau hukum-hukum tajwid lainya.
3. Faktor lainya terlihat pada saat mahasiswa mengerjakan skripsi.
Fenomena umumnya adalah masih banyak Mahasiswa yang sedang
mengerjakan tugas akhir kuliah atau skripsi tidak menggunakan referensi sumber
42
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
67
asli kitab kuning. Hal ini bisa disebabkan karena mereka tidak menguasai kitab
kuning atau karena mereka malas tidak ingin repot untuk mencari sumber asli
untuk dijadikan referensi dalam penelitian mereka atau karena mereka belum
terbiasa menggunakan referensi dari sumber aslinya.
4. Faktor lainya untuk bisa membaca dan menguasai kitab kuning mereka harus
mempunyai kemampuan dalam pemahaman berbahasa arab.
Namun faktanya sekarang bahasa Arab menjadi pelajaran yang tidak begitu
populer dan jarang diminati oleh para pelajar saat ini, hal ini disebabkan karena
bahasa Arab tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia kerja, mereka
lebih mempersiapkan dirinya untuk mempelajari dan menguasai pelajaran-
pelajaran dalam bidang umum seperti bahasa inggris, bahasa mandarin, komputer,
dan teknologi, karena mempelajarai ilmu agama nilai pragmatis ekonomisnya
kurang. Oleh karena itu orang-orang sekarang cenderung kepada pragmatis
materialistik, seperti contohnya mereka mampu membiayai anaknya untuk kuliah
di fakultas kedokteran meskipun dengan biaya mahal, karena mereka sudah bisa
mengambarkan keuntungan setelah mereka menyelesaikan pendidikan di fakultas
kedokteran sehingga mereka akan berpeluang untuk menjadi seorang dokter
dengan nilai pendapatan yang tinggi.43
Hal ini berdasarkan hasil wawancara yang penulis peroleh, diantaranya
beberapa ungkapan para mahasiswa pendidikan agama Islam; “Untuk mengatasi
masalah ketika kesulitan menggunakan referensi dari kitab kuning, saya mencari
referensi tentang kajian Islam pada buku terjemahannya dan mencari di
internet.”44
Penggunaan kitab klasik atau kitab kuning sebagai sumber aslinya
diwajibkan bagi mahasiswa pendidikan agama Islam, Dosen-dosen yang
mengajar mata kuliah agama dalam setiap rapat dosen selalu dianjurkan agar
menyampaikan kepada mahasiswa ketika membuat makalah wajib
menggunakan buku-buku asli/referensi asli. Jika semua dosen komitmen pada
kebijakan itu maka mahasiswa akan terdorong untuk menggunakan referensi
asli, tetapi jika dosennya juga tidak memberikan tekanan kepada mahasiswa
43
Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada
tanggal 12 Februari 2014
44
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
68
Kitab kuning masih menjadi suatu hal yang sulit bagi para mahasiswa PAI,
yang seharusnya mereka bisa menguasai kitab kuning dengan baik, hal ini
dikarenakan beberapa faktor yang menjadikan mahasiswa PAI cenderung
meninggalkan kitab kuning dan lebih banyak menggunakan buku-buku terjemah.
1. Perbedaan Input dan Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa PAI
Perbedaan input mahasiswa yang beragam merupakan faktor utama
perbedaan kemampuan mahasiswa jurusan pendidikan agama Islam. Hal itu
membuat mahasiswa PAI tidak menguasai kitab kuning dengan baik. Bagi
mahasiswa lulusan dari pondok pesantren bisa memahami kitab kuning
dengan baik, karena sebelumnya mereka pernah mempelajarinya. Tetapi bagi
mahasiswa yang lulusan SMA/SMK akan kesulitan untuk belajar dan
memahami kitab kuning.
Pada zaman sekarang ini sekolah-sekolah keagamaan seperti Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA)
kurang diminati oleh masyarakat apa lagi untuk masuk ke lembaga Pesantren,
mereka lebih berminat kepada sekolah-sekolah umum, mereka menganggap
bahwa masuk ke jenjang pendidikan agama tidak mempunyai hubungan kerja
langsung, mereka menganggap bahwa masuk ke jenjang pendidikan agama
dilihat dari nilai ekonomis pragmatisnya yang kurang, sehingga membiayai
pendidikan mulai dari bawah sampai ke jenjang perguruan tinggi berdasarkan
transaksional untung rugi bukan berdasarkan keikhlasan lillahi ta’ala46.
Untuk mendapatkan input mahasiswa yang sesuai dengan kemampuan
yang diharapkan agar menjadi calon mahasiswa PAI yang berkompeten maka
pada sistem penerimaan mahasiswa baru sangat penting untuk menghasilkan
input mahasiswa PAI yang dibekali dengan ilmu yang terampil dalam
bidangnya, jika mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan kemampuan yang ada
dalam dirinya maka akan terjadi kesulitan untuk belajar.
45
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
46
Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada
tanggal 12 Februari 2014
69
47
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
48
Wawancara dengan Abuddin Nata, . Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada
tanggal 12 Februari 2014
49
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012),
cet I, hal. 248
70
50
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
51
Wawancara dengan Siti Marpuah; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
52
Wawancara dengan Chairul Anwar; Mahasiswa PAI semester 10, Tanggal 18 Januari
2014
71
53
Wawancara dengan Muhbib Abdul Wahab, Dosen mata kuliah Qiroatul Kutub, Pada
tanggal 4 Februari 2014.
54
Wawancara dengan Kajur PAI, Bahrissalim, MA . Pada tanggal 24 Januari 2014
72
55
Wawancara dengan Abuddin Nata, Di ruang Dekan Fak. Dirasat Islamiyah. Pada
tanggal 12 Februari 2014.
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan yang terkait dengan
hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, serta penulis
memberikan beberapa saran dan implikasi penelitian yang terkait dengan
kesimpulan skripsi ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Maka dapat diambil kesimpulan tentang penggunaan kitab kuning sebagai
referensi skripsi mahasiswa PAI bidang keislaman. Kesimpulan yang diambil,
merupakan jawaban dari perumusan masalah yang dibuat pada bab sebelumnya.
Dalam penulisan skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
khususnya pada bidang keislaman yang berkaitan dengan literatur buku-buku
turatsatau kitab kuning, mahasiswa PAI lebih banyak menggunakan buku-buku
terjemah dalam referensi penulisan skripsi dibandingkan dengan literatur kitab
kuning. Hal ini berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang penulis
dapatkan. Dari 148 jumlah skripsi mahasiswa PAI secara keseluruhan pada tahun
2012, ada 25 skripsi bidang keislaman mayoritas skripsi tersebut menggunakan
buku-buku terjemah dan buku-buku berbahasa Indonesia yang berisi ringkasan
atau intisari dari buku-buku turats yang berkaitan dengan skripsi yang mereka
teliti. Dan lebih banyak skripsi yang mengambil dari referensi buku-buku
terjemah.
73
Mayoritas mahasiswa pendidikan agama Islam lebih memilih referensi
dari buku-buku terjemah maupun internet. Hanya sedikit dari mahasiswa PAI
yang menggunakan kitab kuning sebagai referensi utama dalam pembuatan karya
ilmiah khususnya makalah dan skripsi. Bagi mahasiswa yang memiliki
kemampuan memahami kitab klasik akan terasa mudah menggunakan referensi
kitab klasik, tetapi bagi mahasiswa yang tidak bisa memahaminya akan terasa
sulit, sehingga mereka lebih memilih menggunakan referensi dari buku-buku
berbahasa Indonesia, dan terjemahan kitab-kitab kuning daripada menggunakan
referensi aslinya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentangKarya Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Analisis Penggunaan Kitab
Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang Ke-Islaman Tahun Akademik 2012),
maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Jurusan Pendidikan Agama Islam
Dalam penerimaan calon mahasiswa baru diadakan tes membaca kitab
kuning unruk tes masuk Jurusan Keislaman. Perlu penambahan SKS dalam
Sistem perkuliahan qiroatul kutub.
2. Bagi Mahasiswa Jurusan PAI
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam disarankan untuk berlatih
menggunakan literatur dari sumber-sumber yang asli, dan berbahasa Arab
dalam karya ilmiah dengan baik. Dan menjadi penerus jejak keilmuwan
muslim dalam mengembangkan ilmu-ilmu keislaman.
3. Bagi Para Peneliti
Diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi, tentang
penggunaan kitab kuning dalam penulisan karya ilmiah.
74
DAFTAR PUSTAKA
75
76
Nur Tanjung, Bahdin dan Ardial. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana, Cet. III, 2008.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jakarta: FITK UIN Jakarta. 2003
Strauss, Anselm dan Julliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Terj dari
Basics Of Qualitative Research oleh: M. Shodiq dan Imam Muttaqien.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003
T. Wiranto, Yunita dkk. Karya Tulis Ilmiah Sosial, Menyiapkan Menulis, dan
Mencermatinya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004.
Tim penulis Fakultas Syariah & Hukum. Pedoman penulisan skripsi Fakultas
Syariah & Hukum. Jakarta : Fakultas Syariah dan hukum. 2007.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I,
1998.
Keterangan
Paraf Dosen
No. REFERENSI
Pembimbing
No. Footnote
Bab
Halaman
A Partanto, Pius dan M Dahlan Al Barry.
Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 2,8. 3,8.
1 II
1994. 20,19
Jumlah Buku : 31
Menyetujui,
Pembimbing
Kepada Yth.
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
a.n. Dekan
Kabag. Tata Usaha
Tembusan:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 01
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI
Kepada Yth.
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Ines Sukmawati
NIM : 109011000127
Jurusan /Prodi : Pendidikan Agama Islam
Semester : X (Sepuluh)
adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan” Penelitian Skripsi berjudul : Karya Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Analisis Penggunaan Kitab Kuning dalam Penulisan Skripsi Bidang KeIslaman
Tahun Akademik 2012 )”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak
terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa
tersebut dan memberikan bantuannya.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
a.n. Dekan
Kabag. Tata Usaha
Tembusan:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FORM (FR) No. Revisi: : 02
FITK
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/......../2013 Jakarta, 20 Maret 2014
Lamp. : -
Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
Abdul Ghofur, MA
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 05 Maret 2013,
abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul
tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi
Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian
dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
a.n. Dekan
Kajur Pendidikan Agama Islam
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Benar saat ini saya sedang menyusun skripsi.
2. Apakah judul skripsi saudara?
Judul skripsi saya adalah Penerapan metode information seacrh dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena saya kurang memahami dan kurang minat terhadap penelitian tentang
keislaman karena dikhawatirkan sulit saat sidang ujian skripsi
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SMP AL Hikmah dan MAN 12 Tegal Alur
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Iya, saya pernah belajar kitab kuning, tapi hanya belajar sedikit saja.
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Ketika saya belajar kitab kuning pada waktu saya sekolah SMA yang dipelajari
dan dibaca adalah kitab Ta’lim Muta’lim. Pada waktu itu saya hanya
mendengarkan isi pemahaman yang ada di dalam kitab Ta’lim Muta’lim,
sedangkan yang membaca dan mengartikan adalah guru saya.
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Saya tidak bisa membaca kitab kuning, karena dari awalnya saya tidak tahu dasar-
dasar pelajaran kitab kuning.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning?
Iya ada, Karena dalam pembelajaran kita kuning harus menguasai kaidah nahwu
shorof, di MAN tidak belajar nahwu dan shorof maka dari itu saya tidak
memahaminya, sewaktu belajar kitab ta’lim muta’lim siswa hanya mendengarkan
penjelasan dari guru. Guru yang membaca dan mengartikan kitab kuning itu.
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya pernah les bahasa Arab tetapi hanya sampai pada pelajaran tentang warna
(kosakata), tidak sampai pelajaran kaidah-kaidah bahasa Arab itu sendiri seperti
Nahwu dan shorof.
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Iya saya pernah menggunakanya dalam pembuatan makalah, dan didalam makalah
itu pun saya tidak banyak mengutip dari kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Ada kesulitan, karena pada awalnya saya tidak bisa membaca kitab kuning, dan
judul skripsi saya tidak ada kaitannya dengan kitab kuning, sehingga untuk
membacanya tidak bisa apalagi untuk menterjemahkannya dan mengutip dalam
makalah atau skripsi.
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut?
saya terkadang meminta bantuan dengan teman yang mampu dan memahami kitab
kuning.
Ari Zaid
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya, saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya
2. Apakah judul skripsi saudara?
Pengaruh penerapan metode quiz time terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran fiqih di MTS Darul Ma’arif
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena judul saya yang diterima tentang metode time quiz, sedangkan judul yang
lain yang saya ajukan beberapa diantaranya ada tentang kajian Islam, tidak
diterima.
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SDN 04 Pagi Durikosambi, MTSN 8 Jakarta, MAN 12 Jakarta Barat
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
saya pernah belajar kitab kuning tetapi hanya sebentar saya tidak secara
mendalam.
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Di pengajian Majelis Ta’lim oleh seorang ustadz tetapi waktu saya masih sekolah
MTs sampai Aliyah saja dan hanya sebentar waktunya.
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
saya tidak bisa membaca kitab kuning, karena sulit dan sudah lupa ketika dulu
mempelajarinya, jadi saat ini saya susah untuk memahaminya dan hanya
memahami sedikit saja.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ? kendalanya sulit untuk memahami dasar-dasar nahwu shorof
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya meminta diajarkan oleh teman yang mengerti dan bisa membaca kitab
kuning
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Iya saya pernah menggunakanya ketika tugas pembuatan makalah dan hanya
sedikit saja yang saya kutip dari kitab kuning
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Ada kesulitan, yaitu karena saya tidak bisa memahaminya untuk membaca kitab
kuning
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Mencari referensi lain yang berbahasa Indonesia atau terjemah dari kitab tersebut.
Arief Budiman
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengejakan skripsi dan sekarang sedang penelitian di sekolah
2. Apa judul skrispi saudara?
Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta.
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena menurut saya lebih sulit untuk mengambil judul skripsi tentang kajian
keislaman seperti tafsir dan hadis, saya tidak memahaminya jika menggunakan
referensi dari kitab kuning.
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya sekolah SD SDN 09 Pondok pinang lalu saya lanjutkan di MTS dan MA
Darun Najah Bogor
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Iya saya pernah belajar kitab kuning, ketika di pondok pesantren
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
saya belajar kitab kuning di Pondok pesantren Darun Najah
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Saya tidak bisa menguasai kitab kuning hanya sedikit saja, karena sewaktu di
pondok pesantren tidak diajarkan secara mendalam ilmu nahwu dan shorofnya,
hanya mengaji dan memahami isi kitab kuning saja bukan pada ilmu nahwunya
atau cara membacanya. Di pondok pesantren lebih difokuskan kepada penguasaan
bahasa arab saja tidak diajarkan secara mendalam ilmu nahwu dan shorofnya,
ketika belajar kitab kuning ustadz yang membaca dan menterjemahkan.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Karena didalam kitab kuning tersebut tidak terdapat syakal dan sulit menentukan
bacaan yang tepat
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
saya mencoba bertanya-tanya kepada teman saya yang bisa dan mampu membaca
kitab
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Saya pernah menggunakannya ketika makalah tafsir, sedangkan untuk skripsi
tidak ada, untuk skripsi lebih banyak menggunakan buku-buku umum karena
judulnya tidak terkait dengan kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Ada, karena saya tidak bisa membaca kitab kuning
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Meminta bantuan teman sekelompok ketika makalah dan mencari referensi lain
dari buku yang berbahasa Indonesia atau terjemah.
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya benar saya sedang mengerjakan skripsi
2. Apa judul skrispi saudara?
Pengaruh sertifikasi Guru terhadap kemampuan pedagogik Guru PAI
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena jika saya mengambil judul keIslaman saya sulit untuk mencari
referensinya
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari lulusan SD 05 Semanam, SMP 187 dan alumni MA Pon-Pes Al-
Hidayah Basmol Jakarta Barat
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Iya saya pernah belajar kitab kuning sampai sekarang pun saya masih belajar kitab
kuning.
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya belajar kitab kuning ketika saya Di pondok pesantren al-Hidayah, dan
sampai sekarang pun saya masih belajar kitab kuning oleh senior saya seorang
alumni pondok pesantren.
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Saya bisa membaca dan mengartikanya tetapi hanya sedikit saja karna saya masih
tahap belajar kitab kuning, untuk ilmu nahwu dan shorofnya saya belum
memahami secara mendalam, karena saya di pondok pesantren hanya 3 tahun
sebelumya saya dari SMP.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Iya ada tentang kaidah nahwu di dalam membaca kitab kuning.
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya belajar dan mutola’ah dengan ustadz saya di pondok dan salah satu alumni
pondok pesantren
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi ?
iya saya pernah menggunakan ketika ada tugas makalah yang berhubungan
dengan kajian keislaman, tetapi kalau skripsi saya tidak memakai referensi dari
kitab kuning karena tidak ada kaitan dengan kajian ke Islaman.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Iya ada, karena terkadang referensi yang saya cari ketika tugas makalah sulit
untuk menemukan kitab-kitabnya yang pembahasanya berkaitan dengan makalah,
dan harus mentrejemahkannya terlebih dahulu kedalam bahasa Indonesia.
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut?
Untuk menagatasi masalah tersebut ketika saya mencari referensi tentang kajian
Islam, terkadang saya mencari kitab terjemahannya dan mencari di internet.
Chairul Anwar
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Memang saya sekarang sedang proses skripsi tetapi hanya tinggal menunggu
jadwal sidang saja.
2. Apa judul skrispi saudara? Pengaruh Profesionalitas Guru PAI terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 Serang Baru Bekasi.
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena lebih mudah mengerjakanya daripada mengambil judul kajian keislaman
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya ketika MTS di pondok pesantren salafi Bogor, setelah lulus saya
melanjutkan di MAN Jonggol Bekasi
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Iya saya pernah belajar kitab kuning ketika saya di pondok pesantren.
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Waktu saya di pondok pesantren salafi di Bogor
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
saya hanya bisa sedikit, tetapi ketika menerjemahkan terasa sulit, karna saya
sudah lupa mempelajari kitab kuning dan cara i’rab
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Iya ada kesulitan yaitu pada kaidah-kaidah nahwunya seperti kedudukan cara
i’rabnya
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Belajar dengan teman atau menanyakanya kepada guru/dosen
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi ?
Saya pernah menggunakan kitab kuning, ketika dalam tugas makalah, dan itu pun
kadang-kadang saya tidak menggunakannya, kalau skripsi saya tidak
menggunakannya, karena skripsi dan penelitian yang saya lakukan tidak ada
kaitanya dengan kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Ada kesulitan dalam memahami bentuk teks dan menterjemahkannya.
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut?
Ketika saya kesulitan dalam mencari referensi dari kitab kuning saya meminta
bantuan kepada teman yang lebih paham untuk membantu mencarikan referensi
yang saya butuhkan, atau saya menggunakan terjemahan dari kitab-kitab yang
saya butuhkan untuk referensi, dan menggunakan akses internet.
Siti Marpuah
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengejakan skripsi dan sekarang sedang mengerjakan bab 3.
2. Apa judul skrispi saudara?
Hubungan Kegiatan Ekstrakurikuler Rohis Dengan Prestasi Belajar PAI
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena saya khawatir akan mengalami kesulitan saat sidang skripsi.
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SDN BEJI 2 Depok, MTs MUHAMMADIYAH Depok, dan aliyah di
MAN 7 Jaksel.
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Saya pernah belajar kitab kuning di Majelis Ta’lim
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya belajar di Majelis Ta’lim
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Saya hanya bisa sedikit membaca kitab kuning tetapi belum menguasainya secara
mendalam karena masih dalam tahap belajar.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Kendalanya ketika menerjemahkan dan untuk mengetahui kedudukan i’rab-nya
tidak mudah, harus menguasai ilmu nahwu dan shorof.
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya belajar kitab kuning di Majelis Ta’lim dan mempelajarinya secara mendalam
agar saya bisa membaca dan menterjemahkan secara lancar san mengerti kaidah-
kaidah nahwunya.
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Iya saya pernah menggunakanya pada saat membuat makalah, tetapi untuk skripsi
tidak karena skripsi saya tidak berkaitan dengan kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Kesulitannya sebagian besar ada ketika mengartikan makna dan menterjemahkan
dengan kata-kata yang pas dan sesuai.
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Untuk itu dalam mengatasi kesulitannya saya menggunakan buku-buku terjemah
atau meminta bantuan kepada teman atau guru saya yang memahaminya.
Dwi Oktorianto
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengerjakan skripsi, pada saat ini sedang mengerjakan bab 2.
2. Apa judul skrispi saudara?
Korelasi ntara hasil belajar Akidah Akhlak dengan Sikap Keagamaan Siswa
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena saya kurang mengerti jika judul skripsi saya berkaitan dengan tafsir, hadis
maupun yang lainnya, saya khawatir akan kesulitan ketika mengerjakanya. Untuk
judul skripsi mencari judul yang mudah dan agar tidak sulit dalam mengerjakanya.
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SDN 05 PAGI, SMP Muhammadiyah, MAN 6 Jakarta
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Saya pernah belajar kitab kuning tetapi hanya memahami isi kandungan kitab
tersebut tidak mempelajari secara mendalam cara membacanya atau ilmu
nahwunya.
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya belajar kitab kuning di Majelis Ta’lim dekat rumah
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Saya tidak bisa membaca kitab kuning hanya sedikit bisa membacanya karena
dalam menguasai kitab kuning perlu banyak memahami kaidah-kaidah ilmu
nahwu dan waktu yang lama dalam mempelajarinya.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Ada kendala atau kesulitan diantaranya cara menentukan syakal, menterjemahkan
kosa kata, mengetahui kedudukan i’rab dan lain-lain, itu semua perlu banyak
belajar.
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
saya bertanya kepada temen saya yang lebih memahami dan mampu membaca
kitab kuning.
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Tidak pernah, sewaktu membuat makalah saya menggunakan terjemah kitab
kuning seperti terjemah tafsir Al-Maraghi dan skripsi saya tidak berkaitan dengan
kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Kesulitanya banyak karena saya tidak memahaminya, seperti membaca dan
mengartikannya.
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Saya menggunakan buku-buku terjemah dari kitab-kitab tersebut dan mencari
informasi di internet.
Miftah Sururi
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
Nama : Ahmad Syauqy
Hari/ Tanggal : Rabu, 5 Maret 2014
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengejakan skripsi sedang penelitian di sekolah
2. Apa judul skrispi saudara?
Metakognitif Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Metode
Inkuiri Studi Kasus di SMPN 45 Jakarta.
3. Mengapa saudara tidak mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Memang pada awalnya saya ingin mengambil judul skipsi yang berkaitan dengan
kajian keislaman seperti tafsir, hadis maupun yang lainnya tetapi pada saat
mengajukan judul skripsi dan mendapat dosen pembimbing judul saya seperti
yang telah saya sebutkan, jika saya menggantinya nanti akan memakan waktu
yang lama dan sulit maka dari itu judul saya sekarang ini
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SMP di Jakarta Barat dan MA di Pondok Pesantren Al Hidayah Basmol
Kembangan Utara Jakarta Barat.
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Saya pernah belajar kitab kuning
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya belajar kitab kuning Di rumah dengan Orang tua dan di pondok pesantren
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Iya saya bisa membaca kitab kuning dan memahaminya.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Kendalanya terkadang pada kaidah-kaidah nahwu
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Dengan cara mengetahui nahwu, shorof serta i’rob, dan membuka kamus
kemudian saya bisa bertanya kepada guru jika sangat sulit sekali.
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Saya pernah menggunakannya saat makalah tetapi untuk skripsi saya saat ini tidak
ada kaitannya dengan kitab kuning.
11. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab klasik sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Pasti ada saja kesulitan dalam menggunakan kitab kuning
12. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Saya mutola’ah/mudzakaroh sebelumnya dan dengan melihat kamus dan bertanya
kepada temen yang lebih memahami
Ahmad Syauqy
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengejakan tugas akhir kuliah saya yaitu skripsi
2. Apa judul skrispi saudara?
Figur Rasulullah Saw Sebagai Uswatun Hasanah menurut Syekh Al-Barzanji
3. Mengapa saudara mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena jurusan saya PAI dan saya rasa akan lebih sulit jika penelitian lapangan
atau yang berkaitan dengan statistik
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari MI Jamiatul Gulami 6 Tahun, Pondok Pesantren MTs dan MA Dalwa
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Saya pernah belajar kitab kuning sewaktu saya
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya pernah belajar di pondok pesantren selama 6 tahun dan dengan guru mengaji
saya di rumah
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
Alhamdulillah bisa, meskipun masih ada yang kurang, seperti memaknai kata-kata
yang sulit atau teks bahasa Arab dan kosa kata yang tidak populer atau jarang
ditemui.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Iya ada, seperti saya lupa kaidah-kaidah atau hukum bacaan dalam ilmu nahwu.
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Mengulang kembali pelajaran saya waktu di pondok pesantren, dan memahami
kembali serta meghafal mufrodat yang saya lupa maknanya.
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Ya, sebagian besar skripsi saya diambil dari kitab kuning. Maka saya
menggunakan kitab kuning dalam penulisan skripsi.
11. Bagaimana cara saudara mengambil kutipan dari kitab kuning sebagai referensi
skripsi ?
Saya mengutip dari buku induk yang sudah ada terjemahnya dan ada beberapa
kalimat yang saya terjemahkan sendiri jika itu bukan ayat dan hadis atau ketetapan
hukum Islam yang tidak boleh dirubah.
12. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Ya, banyak sekali kendala yang saya dapati, seperti salah satunya kesulitan untuk
menerjemahkan dalam bentuk teks
13. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Dengan bertanya kepada guru atau teman saya yang lebih memahami.
Harun Ar Rasyid
Berita Wawancara
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam
Nama : M. Iqbal Shidiq
Hari/ Tanggal : Kamis, 13 Maret 2014
1. Apakah saudara saat ini sedang melakukan tugas akhir kuliah atau skripsi?
Iya saya sedang mengejakan skripsi bab I
2. Apa judul skrispi saudara?
Manajemen Pendidikan dalam Kisah Nabi Musa dan Khidir (Telaah Surat Al-
Kahfi Ayat 60-82)
3. Mengapa saudara mengambil judul skripsi kajian keislaman?
Karena judul yang diterima oleh Ketua Jurusan adalah judul skripsi tersebut
sehingga saya mengambil judul itu setelah mendapat persetujuan dalam seminar
proposal.
4. Apakah latar belakang pendidikan saudara ?
Saya dari SD Rahayu 1 Tasikmalaya, MTs Takhfizil Qur’an dan MAS PERSIS.
5. Apakah saudara pernah belajar kitab kuning ?
Saya tidak pernah kitab kuning tetapi saya pernah belajar kaidah-kaidah untuk
bisa membaca kitab kuning yaitu saya belajar ilmu nahwu dan shorof
6. Dimanakah saudara belajar kitab kuning ?
Saya belajar ilmu nahwu di sekolah MTs dan MAS
7. Apakah saudara bisa membaca dan menguasai kitab kuning ?
saya hanya bisa membaca saja tetapi untuk mengartikan dan memahami makna
dari kitab-kitab kuning saya belum menguasainya.
8. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab
kuning ?
Iya kendalanya butuh waktu dan keseriusan dalam mempelajari kitab kuning
karena untuk bisa membaca dan mengartikan itu tidak mudah
9. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut ?
Saya meminta diajarkan oleh teman yang memahaminya
10. Apakah saudara pernah menggunakan kitab kuning sebagai referensi makalah atau
skripsi?
Saya pernah menggunakanya waktu makalah dan skripsi saya berkaitan dengan
referensi kitab kuning khususnya tentang kitab-kitab tafsir
11. Bagaimana cara saudara mengambil kutipan dari kitab kuning sebagai referensi
skripsi ?
Saya mengutip dari buku-buku terjemah untuk ayat al-Qur`an atau hadis yang
tidak boleh dirubah makna dan artinya, untuk kalimat yang sekiranya dari
pemahaman penulis maka saya terjemah sendiri.
12. Apakah ada kesulitan dalam menggunakan kitab kuning sebagai referensi Skripsi
maupun makalah?
Iya kesulitan untuk mengetahui arti makna dan terjemahnya.
13. Bagaimana saudara mengatasi kesulitan tersebut ?
Saya menggunakan buku-buku terjemah dan menanyakan kepada dosen.
M. Iqbal Shidiq
Berita Wawancara
1. Apakah terdapat program khusus dari Jurusan Pendidikan Agama Islam untuk
para mahasiswa PAI agar bisa memahami kitab kuning dan menggunakannya
sebagai referensi utama?
Pada saat rapat, Para dosen yang mengajar mata kuliah bidang ke-Islaman
sudah saya anjurkan agar menyampaikan kepada mahasiswa ketika membuat
makalah maupun skripsi, wajib menggunakan buku-buku asli/referensi asli,
itu merupakan program terintegrasi maka dari itu tidak ada program khusus.
Program khusus dalam konteks mata kuliah adalah qiroatul kutub, jika
semua dosen komitmen pada kebijakan tersebut, maka mahasiswa akan
terdorong untuk menggunakan referensi asli, tetapi jika dosennya tidak
memberikan tekanan kepada mahasiswa untuk menggunakan referensi dari
sumber aslinya, dampaknya mahasiswa akan tambah malas untuk
menggunakan referensi yang asli. Kebijakan dari jurusan PAI, program
integrasi dalam setiap mata kuliah agama harus menggunakan referensi asli.
Saya tidak tahu, apakah dosen-dosenya juga menggunakan referensi yang
asli dan menggunakan buku bahasa Arab dari sumber utama?. Yang
mengetahui dan evaluasinya dari mahasiswa, nantinya mahasiswa akan
mengikuti, tetapi jika para dosen tidak mendisiplinkan untuk menggunakan
referensi sumber asli bisa berdampak kepada mahasiswanya, jadi sebenarnya
implementasi kesepakatan kita pada waktu rapat itu saya meminta para dosen
untuk berkomitmen agar menggunakan referensi buku-buku turats.
2. Apakah diwajibkan kepada mahasiswa jurusan PAI untuk menggunakan
referensi dari kitab kuning dalam sebuah karya ilmiah bidang keagamaan?
Diwajibkan bagi mahasiswa untuk menggunakan referensi kitab kuning
bagi karya ilmiah bidang keagamaan. Ada beberapa referensi yang diambil
dalam membuat makalah atau skripsi itu salah satunya harus dari
referensi/sumber yang asli tetapi persoalannya jika ada dosen yang tidak
komitmen, maka semua itu tidak berjalan dengan baik.
Masalahnya mahasiswa mengambil dari terjemah, yang penting diskusi
makalahnya tetap berjalan, tidak dikontrol. Sebenarnya jika dosennya
mewajibkan, pasti bisa. Saya memberikan keleluasaan kepada dosen yang
bersangkutan tetapi tetap harus komitmen pada kesepakatan.
3. Apa yang Bapak lakukan untuk menangani dosen yang tidak komitmen
sehingga mahasiswa tidak menggunakan referensi kitab kuning sebagai
referensi utama bidang agama?
saya selalu menyampaikan beulang kali setiap rapat selalu diingatkan
bahwa para dosen dan mahasiswa dianjurkan menggunakan referensi dari
kitab kuning, kita selalu mengingatkan kembali dan memang tidak ada sanksi
langsung.
4. Bagaimana seharusnya mahasiswa PAI dalam menulis karya ilmiah (makalah
dan skripsi) bidang keagamaan?
Masih terkait dengan dosen bidang keaagaman itu. Jika ketentuan dari
Jurusan misalnya dari 10 referensi yang diambil minimal 3 referensi utama
/buku aslinya. jika itu biasa terlatih, maka lama-kelamaan mahasiswa akan
bisa dan terbiasa, tidak harus ada program khusus karena kita bukan
pesantren, jadi mahasiswa yang sudah masuk Jurusan PAI UIN harus sudah
siap, bukan perguruan tinggi yang harus menyiapkan program khusus, karena
kita bukan sekolah SMA, sama seperti TOEFL karna TOAFL jika mahasiswa
tidak lulus harus mengikuti pembinaan atau kursus, agar ketika sudah daftar
mengikuti ujian TOEFL dan TOAFL sudah siap.
5. Bagaimana cara menangani mahasiswa yang tidak mampu menguasai kitab
kuning, dan mereka tidak mengambil referensi yang seharusnya itu menjadi
referensi utama?
Ada kebijakan dari jurusan PAI yaitu mengingatkan kepada dosen yang
mata kuliah keagamaan untuk menggunakan referensi utama dari sumber
aslinya / kitab kuning. Adanya kebijakan itu adalah untuk meningkatkan
kompetensi akademik mahasiswa PAI khususnya dalam membaca kitab, yang
berjalan selama ini hanya mata kuliah qiroatul kutub, yang fokus. Jika mata
kuliah lain bisa seperti qiroatul kutub seperti, fiqih, ilmu kalam, tasawuf dan
lain sebagainya menggunakan kitab kuning maka akan berjalan baik, untuk
itu ditegaskan kepada para dosen untuk komitmen dengan kesepakatan dari
jurusan. Yang saya lakukan sebagai ketua jurusan selalu mengingatkan
disetiap rapat pertemuan dosen.
6. Bagaimana menangani mahasiswa yang tidak bisa ketika dites membaca kitab
dalam ujian komprehensif?
Ujian komprehensif memang tidak harus lulus dalam sekali ujian salah
satu tujuannya agar mahasiswa mau belajar sungguh-sungguh, tetapi
terkadang dosen yang menguji tidak komitmen. Jika kita memudahkan
mahasiswa lulus sekarang, itu dampaknya ketika mereka sudah menjadi
alumni, baik adanya ujian komprehensif agar mahasiswa belajar karena itu
merupakan bagian dari kompetensi profesional.
7. Bagaimana menurut pendapat bapak penanganan yang tepat agar
menghasilkan lulusan mahasiswa PAI yang berkompeten dibidang
keagamaan?
Ada satu hal yang penting yaitu dalam tes penerimaan mahasiswa, jika
bebrapa tahun yang lalu terdapat ada tes lisan tetapi untuk beberapa tahun
terakhir tidak ada, itu merupakan salah satu faktor yang membuat mahasiswa
tidak kompeten dibidang tersebut. Perlu adanya tes penerimaan calon
mahasiswa PAI yang disiplin dan diperketat, seperti tes lisan membaca untuk
mengetahui kemampuanya, tetapi untuk saat ini tidak ada. Maka dari itu
tesnya hanya mengandalkan kemampuan kognitif agama saja, sehingga
banyak mahasiswa yang tidak bisa membaca al-Qur`an maupun kitab kuning
dengan baik. Maka dari itu yang membuat mahasiswa lemah karena sitem
penerimaan mahasiswa.
Bahrissalim, M.Ag.
Berita Wawancara
1. Apa saja strategi atau metode pengajaran yang bapak gunakan dalam mengajar
mata kuliah qiroatul kutub, agar mahasiswa mudah memahami ?
a. Membaca. Membaca teks tidak lepas dari penguasaan kosakata, yang biasa saya
terapkan kepada mahasiswa dengan melihat teks terlebih dahulu, membaca dalam
hati, dan dipahami kandungan yang ada di dalam teks, kemudian mahasiswa
mendiskusikan jika ada kosakata yang sulit setelah itu membaca dengan suara
nyaring.
b. Membaca sambil mengevaluasi. mahasiswa menebak tema isi teks yang telah di
baca, misalnya tentang sejarah, fiqh, kebudayaan dan lain-lain. Yang terpenting
dapat diperoleh mahasiswa ketika membaca teks berbahasa Arab yaitu pemetaan
isi teks, ungkapan satu dua kalimat, dan pemahaman terhadap isi. Tentunya
mahasiswa tidak hanya dituntut sekedar membaca dan memahami isinya saja,
tetapi memahami dengan baik dan benar, karena mata kuliah qiroatul kutub ini
adalah mata kuliah keterampilan tidak cukup hanya sekali membaca, tetapi juga
harus latihan mandiri, perlu latihan berulang, ada unsur diskusi, unsur metode
membaca, membaca untuk memahami, menerjemahkan dan latihan secara intensif
serta berkelanjutan.
6. Di dalam jurusan PAI mata kuliah qiroatul kutub sangat penting dan mahasiswa
PAI dituntut untuk bisa menguasai mata kuliah seperti tafsir, fiqih, hadis dan
lainnya dalam bidang keagamaan dan kitab kuning menjadi referensi utama
untuk bidang keagamaan PAI, tetapi banyak mahasiswa yang belum menguasai
kitab kuning, bagaimana menurut bapak untuk menanganinya?
Ini strategi yang harus diberlakukan untuk kedepannya. Diharapkan semua
dosen untuk mewajibkan mahasiswa agar merujuk langsung kepada literatur asli yang
berbahasa Arab seperti kitab-kitab kuning, dan untuk melihat buku terjemah itu
merupakan jalan pintas, memang ada keuntungannya untuk mahasiswa, bisa
mengakses secara langsung, tetapi tidak disalah gunakan hanya untuk tambahan
belajar jika mereka mau bersungguh-sungguh mereka pasti bisa.
Berilah tanda ( ) di bawah kolom (TIDAK) bila tidak melakukan, (YA) bila
dilakukan dari masing-masing pernyataan di bawah ini!