Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Dwi Ratna Kusuma Ningrum
NIM 11150162000043
Yang mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iii
ABSTRAK
Hidrolisis garam merupakan materi kimia yang berisi banyak penjelasan konsep
serta penyelesaian soal dengan rumus. Ketika kegiatan belajar mengajar siswa
terlihat interaktif, karena bahan ajar yang digunakan hanya buku paket tanpa
dilengkapi dengan lembar kerja peserta didik (LKPD) serta media pembelajaran
yang digunakan masih terbatas seperti PowerPoint dan video Youtube. Oleh
karena itu tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengembangkan lembar
kerja peserta didik (LKPD) interaktif dengan berbantuan iSpring Suite pada
materi hidrolisis garam. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and
Development (R&D) dengan model ADDIE (Analize, Design, Development,
Implementation, Evaluation). Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini dibatasi
pada empat tahap yaitu analisis, desain, pengembangan, dan penerapan. Data
penelitian diperoleh dari hasil wawancara dengan guru dan peserta didik
mengenai pembelajaran kimia yang telah berlangsung di sekolah, hasil validasi uji
kelayakan LKPD oleh ahli materi dan ahli media, hasil angket respon guru dan
siswa terhadap LKPD yang telah dikembangkan. Hasil validasi oleh ahli materi
menunjukkan bahwa materi sangat layak untuk disajikan, dengan persentase
sebesar 83%, dan hasil validasi oleh ahli media didapatkan persentase sebesar
92% dengan kriteria sangat layak digunakan, adapun dari hasil respon peserta
didik didapatkan persentase keseluruhan sebesar 87%, dan respon guru sebesar
85%, sehingga memiliki kriteria yang sangat baik dan menunjukkan bahwa LKPD
interaktif berbantuan iSpring Suite pada materi hidrolisis yang telah
dikembangkan ini layak untuk digunakan.
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
vi
8. Bapak Yudhi Munadi, M.Ag., selaku validator ahli media yang telah bersedia
melakukan validasi media serta memberikan saran yang membangun pada
pengembangan LKPD interaktif ini.
9. Ibu Rizqy Nur Sholihat, M.Pd., selaku validator ahli materi yang telah
bersedia melakukan validasi materi kimia serta memberikan saran yang
membangun terhadap penyusunan materi di dalam LKPD interaktif agar
memiliki kualitas yang baik.
10. Bapak Drs. Rojali, M.Pd., Kepala Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut.
11. Ibu Drs. Tri Suciati, selaku guru mata pelajaran kimia yang telah memberikan
izin, bantuan, saran dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi.
12. Seluruh dosen dan jajaran Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi
Pendidikan Kimia yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah
mendidikan dan memberikan segala bantuan selama masa perkuliahan.
13. Kedua orang tua tercinta Bapak Supardi dan Ibu Supiyah, terima kasih atas
segala bantuan moril dan materil, kasih sayang dan pengorbanan serta doa
yang tiada henti kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat tersayang Mutiara Rahmawati & Septiany Dewi, serta sepupu Juwita
Candra Dewi dan Kak Fahri yang telah memberikan doa dan semangat agar
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
15. Teman-teman terbaik Via, Aulia, Chairunnisa, Rizqa, Dyah, Lathifa, Aditya,
Zaqiyatul, Anjar, Jihan, Muthia, dan Dimas, yang telah menjadi tempat
berbagi suka maupun duka, memberikan bantuan, ide dan motivasi, serta
segala support dalam berbagai bentuk kepada penulis.
16. Teman-teman Pendidikan Kimia 2015 UIN Jakarta, khususnya temanteman
Pendidikan Kimia kelas B yang saling memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis selama ini.
vii
17. Teman- teman satu bimbingan yaitu Royhatul, Tia, Novia, Willy, dan lainnya
yang telah saling mendukung dan saling mendoakan dalam proses
penyelesaian skripsi.
18. Sahabat-sahabatku sejak di SMP & SMA, yaitu Farhani, Wita, Tias,
Maghfira, Fanny, Rizka, Umai, dan Vina yang selalu memberi dukungan dan
menjadi pendengar yang baik bagi penulis.
19. Kepada Muhammad Nur Ibnu W., yang telah membantu penulis dalam proses
hosting LKPD interaktif.
20. Serta semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih, Alhamdulillah Jaza Kumullah
Khoiro, semoga Allah Swt membalas semua kebaikan yang telah diberikan.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dari skripsi ini, maka dari itu kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan skripsi. Semoga
dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.
Aamiin.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
C. Metode Penelitian....................................................................................... 25
D. Desain Penelitian........................................................................................ 26
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 31
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 32
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 42
B. Pembahasan ................................................................................................ 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77
LAMPIRAN–LAMPIRAN ................................................................................... 84
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang begitu
pesat memiliki beragam manfaat terhadap dunia pendidikan. Perkembangan
teknologi memberi kemudahan dalam mengemas dan menyajikan informasi
pembelajaran sehingga mengakomodasi guru dengan peserta didik pada
proses belajar mengajar. Zaman sekarang, kemajuan teknologi telah dianggap
sebagai suatu hal yang lumrah oleh peserta didik, bahkan tidak menuntut
kemungkinan peserta didik yang lebih paham daripada gurunya terutama pada
teknologi komputer dan handphone yang sudah banyak digunakan oleh
masyarakat (Syahrowardi & Permana, 2016).
Pemanfaatan teknologi dan informasi sebagai media pembelajaran
dijadikan sebagai suatu inovasi pembelajaran yang mampu dirancang oleh
guru. Media pembelajaran merupakan alat dari sumber secara terencana yang
dipergunakan untuk penyampaian dan penyaluran pesan, dan diharapkan
dapat membentuk lingkungan belajar yang kondusif, sehingga pihak
penerima mampu melaksanakan kegiatan belajar secara efektif sekaligus
efisien (Ramli, 2015). Media pembelajaran berperan menjadi alat bantu yang
berguna bagi guru untuk menjelaskan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan
dengan ungkapan kata maupun kalimat. Adanya media pembelajaran
membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kegiatan belajar mengajar,
terutama pada pelajaran kimia, Sehingga dengan adanya media pembelajaran
tujuan pengajaran dapat tercapai (Djamarah & Zain, 2010, hlm. 122).
Pelajaran kimia dikenal oleh peserta didik sebagai mata pelajaran yang
sulit untuk dipahami, sebab materi kimia banyak berisi konsep-konsep.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh Syam, Anwar, & Sulastri (2018)
di SMA Rama Sejahtera Kota Makassar, menyatakan bahwa pelajaran kimia
merupakan salah satu pelajaran yang membutuhkan effort cukup tinggi ketika
memahami konsepnya, hal ini berdasarkan pendapat dari sebagian besar
1
2
peserta didik bahkan hampir seluruhnya. Salah satu materi kimia yang
membutuhkan banyak penjelasan konsep adalah materi hidrolisis garam.
Hidrolisis garam ialah materi pelajaran kelas XI yang di dalamnya banyak
mengkaji berbagai konsep sifat larutan garam yang sekaligus memakai rumus
pada penyelesaiannya. Pemahaman konsep materi hidrolisis garam masih
suka tertukar dengan materi larutan penyangga.
Media pembelajaran yang efektif, praktis, dan menarik serta berbentuk
elektronik guna menunjang kegiatan belajar mengajar pada materi kimia
yakni lembar kerja peserta didik (LKPD) interaktif. LKPD atau lebih dikenal
sebagai Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan lembar aktivitas peserta didik
yang digunakan pada kegiatan pembelajaran untuk mengaplikasikan ilmu
yang telah didapatkan dan melalui LKS tersebut guru mendapatkan informasi
apakah peserta didik berhasil menyerap ilmu yang sudah guru sampaikan
(Widodo, 2017). Jadi guru dapat mengamati siapa saja peserta didik yang
sudah maupun belum memahami materi pelajaran yang telah disampaikan
oleh guru.
LKPD yang selama ini dikenal sebagai bahan ajar cetak, ternyata pada
masa kini semakin berkembang dan dapat tersajikan dalam wujud interaktif
berbasis komputer. LKPD biasa dengan LKPD interaktif mempunyai
kesamaan, tetapi outputnya berbeda. Kumpulan lembaran yang terisi
pertanyaan yang kemudian dikerjakan oleh peserta didik merupakan LKPD
biasa. LKPD tersebut termasuk sebagai kelompok media cetak yang gampang
rusak, sobek serta berisi tulisan serta gambar dalam bentuk visual, sehingga
siswa kurang berminat untuk membaca dan mengerjakannya (Indriani &
Lazulva, 2020).
LKPD interaktif ialah suatu media pembelajaran yang tersusun dari
materi serta kumpulan latihan soal berbasis komputer dikarenakan dalam
pelaksanaannya dibutuhkan perangkat komputer (Prianoto, Gulo, & Effendi,
2017). LKPD interaktif memiliki manfaat untuk pembelajaran karena LKPD
ini selain menampilkan materi serta soal, sekaligus terlengkapi dengan
animasi, gambar, maupun video yang bisa meningkatkan pemahaman siswa
3
saat mempelajari materi pelajaran (Rokhmah, Gulo, & Edi, 2017). Tampilan
LKPD interaktif yang menarik, membantu siswa dalam mengurangi kesulitan
belajar karena bisa meningkatkan daya inovasinya (Indriani & Lazulva,
2020). Selain itu, menurut Suryaningsih & Nurlita (2021) pengembangan
LKPD elektronik dengan berbagai inovasi yang sesuai dengan kebutuhan
serta tujuan pembelajaran juga sangat penting dan dibutuhkan oleh peserta
didik untuk memenuhi tuntutan pembelajaran abad 21.
Sekarang ini sudah banyak multimedia interaktif yang dikembangkan
oleh beberapa peneliti. Dalam proses pengembangan tersebut masih banyak
mempergunakan software Adobe Flash, dimana aplikasi tersebut pada
kenyataannya susah dipergunakan oleh programmer pembelajaran yang tidak
mempunyai keahlian dasar pada bidang TIK (Himmah & Martini, 2017).
Seiring berjalannya waktu, muncul software yang dapat dipergunakan dalam
merancang media pembelajaran dengan mudah disertai fitur-fitur menarik,
yaitu software iSpring Suite. Software tersebut dipergunakan dalam
pembuatan sumber pembelajaran dengan tampilan yang lebih menarik,
sekaligus bisa mengubah file presentasi ke dalam bentuk flash (format swf),
sehingga programmer lain tidak akan bisa mengeditnya (Wagino, Nur, &
Zaenuddin, 2015).
Pemakaian iSpring Suite yang dapat dihubungkan dengan Microsoft
PowerPoint menjadikannya dapat dioperasikan tanpa perlu keahlian khusus
serta tidak menghabiskan banyak waktu ketika proses pembuatan multimedia
interaktifnya apabila dibandingkan dengan software Adobe Flash (Himmah &
Martini, 2017). Kelebihan Software iSpring ialah dalam proses membuat
multimedia interaktif, software ini dapat menampilkan beragam program
aplikasi misalnya animasi, audio, gambar, grafik, slide, dan video, sehingga
media pembelajaran menjadi lebih menarik, dan siswa dapat memahami
materi yang disampaikan secara lebih mudah (Rafiq, Sabil, & Ramalisa,
2017). Kelebihan lainnya dari iSpring Suite yaitu dalam pembuatan soal-soal
uji kompetensi dapat melakukan pengacakan berbagai nomor soal serta opsi
jawaban yang tersedia antara suatu pengguna dengan pengguna yang lainnya.
4
Contohnya adalah kumpulan soal yang terdapat pada Ujian Nasional maupun
Tes CPNS (Sumargono, Susanto, & Rachmedita, 2019).
Berdasarkan observasi yang sudah dilaksanakan oleh peneliti saat mata
kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di suatu sekolah Madrasah
Aliyah Negeri Jakarta, ketika kegiatan belajar mengajar pada materi hidrolisis
garam siswa terlihat kurang interaktif. Cara penyampaian materi pelajaran
oleh guru masih monoton dan bahan ajar yang dipergunakan hanya buku
paket saja, tidak dilengkapi dengan lembar kerja peserta didik (LKPD) atau
bahan ajar lain. Adapun media pembelajaran yang pernah dipergunakan
masih terbatas seperti PowerPoint dan video Youtube, itupun jarang
digunakan karena keterbatasan alat pendukungnya yaitu LCD Projector.
Oleh sebab itu, dibutuhkanlah media pembelajaran yang dapat
memberikan visual konsep-konsep tersebut secara sederhana sehingga siswa
menjadi gampang untuk mengerti. Media LKPD interaktif berbantuan iSpring
Suite dapat dijadikan pilihan sebagai media pembelajaran untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar siswa. LKPD interaktif dengan iSpring Suite dapat
menjadikan pembelajaran lebih efektif serta siswa akan lebih mudah
memahami materi pelajaran. Hasil wawancara yang peneliti dapatkan dari
salah satu sekolah sebagai analisis kebutuhan diperolah kesimpulan
berdasarkan pernyataan guru dan siswa, bahwa LKPD interaktif berbantuan
iSpring Suite pada materi hidrolisis garam layak dan dibutuhkan sebagai
media pembelajaraan. Merujuk pada uraian di atas, peneliti tertarik untuk
melaksanakan penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Interaktif Berbantuan iSpring Suite Pada Materi
Hidrolisis Garam”.
B. Identifikasi Masalah
Merujuk pada latar belakang permasalahan yang sudah diuraikan, maka
identifikasi permasalahan pada penelitian yang dilakukan ialah seperti
berikut:
1. Bahan ajar yang dipergunakan pada pembelajaran hanya buku paket serta
media pembelajaran yang digunakan masih terbatas seperti PowerPoint
5
dan video Youtube, sehingga proses belajar mengajar masih monoton dan
kurang bervariatif.
2. Belum dikembangkannya media pembelajaran berupa LKPD interaktif
berbantuan software iSpring Suite.
3. Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar peserta didik mengatakan
bahwasannya materi Hidrolisis Garam merupakan suatu materi yang sulit
dipahami.
C. Batasan Masalah
Merujuk pada identifikasi permasalahan tersebut, supaya penelitian lebih
terfokus, maka permasalahan yang dikaji akan dibatasi kepada:
1. Media yang dikembangkan yakni Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
interaktif berbantuan iSpring Suite.
2. Materi pembelajaran yang dimuat dalam LKPD interaktif berbantuan
iSpring Suite adalah Hidrolisis Garam.
3. Pengembangan LKPD interaktif berbantuan iSpring Suite pada materi
hidrolisis garam menggunakan metode penelitian dan pengembangan,
dengan model ADDIE yang dibatasi hanya sampai tahap implementation
(implementasi).
D. Rumusan Masalah
Merujuk pada batasan permasalahan di atas, maka rumusan permasalahan
di penelitian ini yakni seperti berikut:
1. Bagaimana proses pengembangan LKPD interaktif berbantuan iSpring
Suite pada materi Hidrolisis Garam?
2. Bagaimana respon guru dan siswa terhadap LKPD interaktif berbantuan
iSpring Suite pada materi Hidrolisis Garam?
E. Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini yaitu:
1. Menghasilkan LKPD interaktif berbantuan software iSpring Suite pada
materi Hidrolisis Garam.
2. Mengetahui respon guru dan siswa terhadap LKPD interaktif berbantuan
software iSpring Suite pada materi Hidrolisis Garam.
6
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yakni seperti barikut:
1. Bagi peserta didik, diharapkan mampu mendorong motivasi peserta didik
pada aktivitas pembelajaran, sehingga mempermudah dalam mengingat
dan memahami materi pelajaran kimia.
2. Bagi guru, dijadikan sebagai media alternatif yang kreatif dan tidak
monoton pada proses belajar mengajar sehingga mampu menumbuhkan
motivasi peserta didik pada pembelajaran di kelas.
3. Bagi peneliti, sebagai sarana belajar agar mengintegrasikan pengetahuan
serta keterampilan yang dimiliki untuk memberikan solusi dari masalah-
masalah dalam proses belajar mengajar, serta mampu menjadi
pembelajaran bagi peneliti sebagai calon pendidik.
BAB II
KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, DAN KERANGKA
BERPIKIR
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media bersumber dari bahasa Latin, yaitu medius secara
harfiah bermakna tengah, pengantar, maupun perantara. Sedangkan
dalam bahasa Arab, media disebut wasail bentuk jama’ dari wasilah
yaitu sinonim al-wasth yang berarti tengah (Munadi, 2013, hlm. 6).
Media pembelajaran yakni suatu wahana penyalur informasi belajar
maupun penyalur pesan (Djamarah & Zain, 2010, hlm. 120).
Sedangkan menurut Gerlach dan Ely (1980:244) dalam Sanjaya
(2011, hlm. 163) media mencakup bahan, kegiatan, orang, maupun
peralatan yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan
siswa mendapat keterampilan, pengetahuan, serta sikap. Sehingga
simpulan yang didapatkan yakni media pembelajaran merupakan alat
bantu pada kegiatan pembelajaran yang dipergunakan sebagai
penyalur pesan antara pendidik dengan peserta didik dalam menuju
tujuan pembelajaran.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran pada proses belajar siswa memiliki
berbagai manfaat, antara lain:
1) Motivasi belajar peserta didik akan tumbuh dikarenakan proses
pembelajaran dapat menjadi lebih menarik perhatian peserta
didik.
2) Peserta didik menjadi lebih mudah paham dikarenakan bahan
pembelajaran yang lebih jelas maknanya, dan dapat menjadikan
siswa mampu memahami tujuan pembelajaran yang lebih baik.
7
8
soal yang dibuat oleh guru dan ditujukan untuk peserta didik guna
melaksanakan suatu kegiatan dan dapat melakukan pemecahan suatu
permasalahan sehingga mencakup semua aspek pembelajaran.
b. Fungsi LKPD
Menurut Anggraini, Anwar, & Madang (2016) memaparkan
fungsi LKPD yaitu LKPD menjadi salah satu langkah dalam
membantu peserta didik untuk lebih aktif dan mampu mengkonstruk
pengetahuan sesuai kurikulum 2013. Oleh karena itu, LKPD sangat
penting saat mengetahui keberhasilan peserta didik dalam
penguasaan materi yang disampaikan (Widodo, 2017). Akibatnya
pembelajaran menjadi lebih berpusat kepada peserta didik. Fakta lain
juga menjelaskan bahwa LKPD memiliki peranan untuk
menjembatani pengetahuan konsep peserta didik untuk mencari atau
mengolah materi (Wahidah, Hasanuddin, & Hartono, 2018).
Sedangkan menurut Muthoharoh, Kirna, & Indrawati (2017) LKPD
berfungsi dalam memberikan arahan pada peserta didik untuk
menentukan suatu konsep sehingga pembelajaran bersifat
kontruktivitas.
c. Manfaat LKPD
Manfaat yang didapatkan apabila menggunakan LKPD yakni:
1) Pada pengelolaan proses belajar, guru akan dipermudahkan.
2) Guru akan terbantu dalam memberi pengarahan kepada peserta
didik sehingga mampu menemukan konsep-konsep yang
didapatkan dari kegiatannya sendiri ataupun dari kegiatan
kelompok.
3) Berguna dalam pengembangan ketrampilan proses dan sikap
ilmiah.
4) Guru akan terbantu dalam mengamati peserta didik guna meraih
keberhasilan dalam sasaran pembelajaran
(Salirawati, 2004).
12
d. Jenis-Jenis LKPD
Berbagai jenis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
berdasarkan Alfiana (2013), terdapat lima jenis LKPD yang
umumnya digunakan di antaranya seperti berikut:
1) LKPD membantu peserta didik menemukan suatu konsep.
2) LKPD yang membantu peserta didik menerapkan serta
mengintegrasikan beragam konsep yang sudah ditemukan.
3) LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar.
4) LKPD yang berfungsi sebagai penguatan.
5) LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
e. Langkah Pengembangan LKPD
LKPD mampu dikembangkan dengan melakukan adaptasi dari
berbagai langkah dalam mengembangkan modul atau paket
pembelajaran. Adapun berbagai langkah dalam mengembangkan
LKPD adalah sebagai berikut:
1) Dalam LKPD diperlukan penetapan judul serta materi yang akan
dimuat.
2) Dengan mengacu pada Standar Kompetensi, lakukan penetapan
yang akan dicapai pada tujuan pembelajaran.
3) Merangkum materi serta soal-soal pemahaman yang akan
dimuat.
4) Melakukan penetapatan kegiatan alternatif sebagai peluang
untuk peserta didik agar lebih mudah memahami konsep materi,
seperti kegiatan praktikum.
5) Design LKPD harus sesuai berdasarkan materi serta mampu
menarik peserta didik untuk melakukan pembelajaran.
6) Melakukan penyusunan LKPD dengan lengkap, yakni dengan
menuliskan hasil dari yang sudah dilakukan menjadi sebuah
LKPD.
(Salirawati, 2004).
13
3. LKPD Interaktif
LKPD interaktif ialah LKPD yang memanfaatkan media elektronik
dan juga salah satu alternatif guna menunjang kegiatan belajar mengajar.
LKPD yang interaktif meliputi latihan soal serta materi yang masuk
dalam kategori media berbasis komputer, sebab dalam menjalankannya
perlu komputer (Prianoto, Gulo, & Effendi, 2017) sehingga
dimungkinkan wawasan berkaitan dengan materi pembelajaran secara
mandiri dari peserta didik meningkat (Herawati, Gulo, & Hartanto,
2016).
LKPD interaktif memiliki manfaat untuk pembelajaran karena
dilengkapi dengan gambar, animasi, dan video selain materi dan soal-
soal. Hal ini bisa saja menjadikan pemahaman siswa dalam mempelajari
materi pelajaran lebih kuat (Rokhmah, Gulo, & Edi, 2017). Menurut
Prastowo (2014) LKPD interaktif dalam menciptakan terjadinya
hubungan antara bahan ajar dengan pengguna maka dikemas dengan
menyatukan bermacam media pembelajaran (audio, grafik, teks, maupun
video) yang bersifat interaktif, sehingga dapat memberi pengalaman
belajar secara langsung yang akan membuat peserta didik menjadi
bersifat aktif.
Tampilan LKPD interaktif yang menarik, dapat meningkatkan daya
inovasi, dan dapat membantu peserta didik yang bermalasan untuk baca
menjadi lebih gampang untuk memahami inti sari dari materi yang ia
pelajari. Maka, kesulitan yang peserta didik hadapi dalam belajar bisa
berkurang (Indriani & Lazulva, 2020). LKPD interaktif terlengkapi oleh
pengontrol yang dipergunakan penggunanya, sehingga saat penggunanya
melakukan tindakan, maka aplikasi tersebut akan merespon tindakan dari
penggunanya (Nufus, Khaldun, & Nazar, 2018). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa LKPD interaktif merupakan suatu alternatif yang
mampu dipergunakan pada proses pembelajaran yang memuat latihan
soal serta materi berbasis komputer.
14
4. iSpring Suite
iSpring adalah software yang mampu dipergunakan dalam membuat
sumber pembelajaran dengan tampilan yang menarik serta mampu
mengubah file presentasi ke dalam bentuk flash (format swf), sehingga
programmer lainnya tidak dapat mengeditnya (Wagino, Nur, &
Zaenuddin, 2015). iSpring Suite dapat dihubungkan dalam Microsoft
PowerPoint, sehingga pengguna hanya memerlukan waktu lebih sedikit
dan tidak memerlukan keahlian khusus untuk membuat multimedia
interaktif apabila dibandingkan dengan memakai software Adobe Flash
(Himmah & Martini, 2017).
Software iSpring mempunyai bermacam kelebihan yang
menjadikannya sebagai media pembelajaran yang lebih menarik dan
gampang untuk siswa pahami yakni pada proses pembuatannya dapat
menampilkan beragam program aplikasi misalnya animasi, audio,
gambar, grafik, slide, serta video (Rafiq, Sabil, & Ramalisa, 2017).
Kelebihan lainnya yang dipunyai iSpring Suite ialah dapat menyusun
berbagai soal uji kompetensi yang mempunyai kelebihan apabila
dipergunakan maka kumpulan nomor soal serta pilihan jawaban akan
selalu teracak antara pengguna yang satu dengan pengguna yang lainnya
yakni berbagai soal yang diterapkan di Ujian Nasional maupun Tes
CPNS saat ini (Sumargono, Susanto, & Rachmedita, 2019).
Software iSpring digunakan dalam melakukan pengembangan pada
media pembelajaran IPA yang menarik kepada peserta didik untuk
belajar dan disertai dengan kuis. Menu Quiz pada software ini mampu
membuat soal yang beraneka bentuk dengan level soal yang berbeda,
yakni bentuk angka (Numeric), benar/salah (True/False), memasukkan
kata ke paragraf (Word Bank), mencocokkan (Matching), mengurutkan
(Sequence), pengisian kata (Fill in the Blank), pilihan ganda (Multiple
Choice), pilihan ganda dengan banyak pilihan (Multiple Response), esai
(Type In), pilihan ganda (Multiple Choice Text), dan menentukan titik
pada gambar (Hotspot). Keunggulan iSpring QuizMaker yakni lebih
15
Ionisasi Garam : ( )→ ( ) ( )
Hidrolisis Kation : ( ) ()
Hidrolisis Anion : ( ) ()
2) Garam yang Tersusun dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam yang bersumber dari asam kuat dengan basa lemah
dapat mengubah lakmus biru menjadi merah, serta tidak
16
( )→ ( ) ( )
Hidrolisis Kation:
( ) () ( ) ( )
Hidrolisis Anion:
()
3) Garam yang Tersusun dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dengan basa kuat
dapat mengubah lakmus merah menjadi biru serta tidak
mengubah warna pada lakmus biru. Hal ini membuktikan
bahwasannya larutan garam tersebut bersifat basa. Contohnya
adalah garam CH3COONa, berasal dari asam lemah
(CH3COOH) dan basa kuat (NaOH). Garam ini apabila
dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis sebagian
(parsial).
Ionisasi Garam:
( )→ ( ) ( )
Hidrolisis Kation:
( ) ()
Hidrolisis Anion:
( ) () ( ) ( )
4) Garam yang Tersusun dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Garam yang bersumber dari asam lemah dengan basa lemah
bila dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis total
(sempurna). Larutan garam ini bisa bersifat asam, basa, ataupun
17
( )→ ( ) ( )
Hidrolisis Kation:
( ) () ( ) ( )
Hidrolisis Anion :
( ) () ( ) ( )
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, baik
kation serta anionnya akan terhidrolisis. Sifat larutan ini
bergantung kepada kekuatan relatif asam lemah serta basa lemah
tersebut.
Kb > Ka. Jika Kb untuk anion > Ka untuk kation, maka
larutan bersifat basa, sebab anion akan terhidrolisis jauh
lebih banyak daripada kation. Pada kesetimbangan, akan
lebih banyak ion OH‒ daripada ion H+.
Kb < Ka. Jika Kb untuk anion lebih kecil daripada Ka untuk
kation, maka larutan bersifat asam, sebab hidrolisis kation
akan lebih banyak daripada hidrolisis anion.
Ka ≈ Kb. Jika Ka kira-kira sama dengan Kb, larutan nyaris
netral.
(Chang, 2005, hlm 119).
c. pH Larutan Garam
1) pH Garam yang Berasal dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam yang bersumber dari asam kuat dan basa kuat
apabila dilarutkan dalam air tidak mengalami hidrolisis, bersifat
netral dengan pH yaitu 7. Hal ini dapat terjadi karena baik anion
ataupun kation masing-masing, tidak ada yang bergabung
dengan hidrogen ataupun hidroksil guna membentuk produk
18
( ) → ( ) ( )
Reaksi hidrolisis:
( ) () ( ) ( )
Atau sederhananya:
( ) ( ) ( )
Dalam larutan berlaku kesetimbangan:
[ ][ ]
[ ]
[ ][ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ] √
[ ]
[ ]
19
( ) → ( ) ( )
Reaksi hidrolisis:
( ) () ( ) ( )
Sebab reaksi tersebut menghasilkan ion , larutan garam
KCN bersifat basa.
[ ][ ]
[ ]
[ ][ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ] √
[ ]
( [ ] )
( [ ] )
[ ]
Reaksi umum:
[ ][ ]
[ ][ ]
Bila Kh tersebut dikalikan dengan:
[ ][ ]
, maka:
[ ][ ]
[ ][ ] [ ][ ]
[ ][ ] [ ][ ]
Pada kesetimbangan terdapat: [ ] [ ]
[ ] [ ]
[ ][ ] [ ]
[ ][ ] [ ]
Nilai pH dapat dihitung berdasarkan Ka asamnya atau Kb
basanya.
[ ][ ]
[ ]
[ ]
[ ] [ ]
[ ] √ √
interaktif kimia sudah memenuhi kriteria efektif, praktis, serta valid agar
digunakan pada pembelajaran struktur atom.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hayatun Nufus, Ibnu Khaldun, &
Muhammad Nazar (2018) dalam Prosiding Seminar Nasional MIPA IV,
yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Interaktif Berbasis Software iSpring Pada Materi Larutan Penyangga.
Penelitian ini bertujuan guna mendeskripsikan tanggapan guru maupun
peserta didik serta menganalisis kelayakan LKPD interaktif pada materi
larutan penyangga yang dikembangkan memakai software iSpring.
Sehingga diterima kesimpulan bahwasannya tanggapan guru serta siswa
terhadap LKPD interaktif berbasis software iSpring menerima masing-
masing nilai rata-rata yakni 90% dan 81,74% yang termasuk sebagai
kategori sangat baik. Hasil uji validasi kelayakan dari dosen ahli terhadap
LKPD interaktif berbasis software iSpring mempunyai nilai rata-rata
yakni 95,98% yang tergolong sebagai kategori sangat layak. LKPD
interaktif berbasis software iSpring ini sangat layak digunakan dalam
proses pembelajaran di sekolah.
3. Penelitian milik Lailatur Rokhmah, Fakhili Gulo, & Rodi Edi (2017)
dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA dengan judul
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Interaktif Berbasis
Komputer untuk Pembelajaran Sistem Periodik Unsur Kelas X SMA
diperoleh rata-rata nilai validitas sebesar 0,80 dengan kategori validitas
tinggi. Kepraktisan lembar kerja peserta didik interaktif dilihat dari data
angket one to one dan small group dengan skor angket kepraktisan
sebesar 0,83 kategori kepraktisan tinggi. Keefektifan lembar kerja peserta
didik interaktif diukur dari hasil belajar siswa pada tahap field test,
diperoleh N-gain sebesar 0,76 dengan kategori keefektifan tinggi. Hasil
penelitian menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik interaktif
memenuhi kriteria sangat valid, sangat praktis dan sangat efektif untuk
pembelajaran sistem periodik unsur.
22
4. Penelitian yang dilakukan oleh Elka Phia Herawati, Fakhili Gulo, &
Hartono (2016) dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia, yang berjudul
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Interaktif untuk
Pembelajaran Konsep Mol di Kelas X SMA diperoleh hasil pada tahap
uji coba one to one terhadap prototype I nilai kepraktisan yang diperoleh
sebesar 4,00 (praktis) dan uji coba tahap small group terhadap prototype
II nilai kepraktisan yang diperoleh sebesar 4,29 (sangat praktis). Pada uji
coba tahap field test terhadap keefektifan prototype III diperoleh rata-rata
nilai N-gain sebesar 0,59 (sedang). Kesimpulan dari penelitian tersebut
menyatakan bahwa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) interaktif untuk
pembelajaran konsep mol telah memenuhi kriteria valid, praktis dan
efektif.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Kalima, Fakhili Gulo, & Rodi Edi (2017)
dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA yang berjudul
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Interaktif Berbasis
Komputer pada Pembelajaran Kimia Larutan Asam Basa di Kelas XI
SMA, menyatakan bahwa hasil kevalidan LKPD interaktif oleh ahli
materi sebesar 0,76 kategori sangat valid, ahli pedagogik dengan skor
0,87 kategori sangat valid, ahli desain dengan skor 0,71 kategori sangat
valid. Kepraktisan LKPD interaktif ini dilihat dari skor penilaian angket
pada tahap one to one dengan rata-rata skor 0,91 kategori sangat praktis
dan small group dengan rata rata skor 0,78 kategori sangat praktis.
Keefektifan LKPD ini dilihat dari tes hasil belajar pada tahap field test
yang diperoleh n-gain score sebesar 0,68 dengan kategori keefektifan
sedang. Sehingga didapatkan kesimpulan LKPD interaktif dalam
pembelajaran larutan asam-basa telah memenuhi kriteria valid, praktis,
dan efektif.
Berdasarkan penelitian relevan yang telah dipaparkan, maka novelty
(pembeda) dengan pengembangan yang peneliti lakukan adalah mengenai
materi kimia, yaitu hidrolisis garam. Teknik analisis data yang digunakan
23
Materi hidrolisis
Gambar garam yakni suatu
2. 1 Bagan materi
Kerangka kimia yang berisi
Berpikir
banyak penjelasan konsep serta penyelesaian soal dengan rumus-
rumus.
25
26
Kesimpulan
Indikator Pertanyaan
Media Pembelajaran di Apa saja media pembelajaran berbasis
Sekolah komputer yang biasanya digunakan dalam
kegiatan pembelajaran?
Bagaimana respon siswa terhadap media
pembelajaran yang sering digunakan?
Menurut Bapak/Ibu seberapa penting
penggunaan media pembelajaran di dalam
kegiatan belajar dan mengajar?
33
Indikator Pertanyaan
Mata Pelajaran Kimia Menurut anda, mata pelajaran kimia itu
bagaimana?
Media Pembelajaran di Berkaitan dengan mata pelajaran kimia,
Sekolah apakah mata pelajaran kimia menjadi
mudah dengan menggunakan media
pembelajaran?
Apa saja media pembelajaran yang pernah
digunakan guru?
Apakah media pembelajaran tersebut
membuat anda lebih paham?
34
Ilustrasi/gambar/video relevan 1 14
dengan materi.
Penggunaan istilah konsisten. 1 15
Penggunaan simbol/lambang 1 16
konsisten.
Kalimat sesuai tatabahasa 1 17
Indonesia.
(Adaptasi dari BSNP, 2014).
Adapun kisi-kisi angket respon siswa dapat dilihat di tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa
Persentase = × 100%
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan data hasil
penelitian dari proses mengembangkan LKPD interaktif pada materi
hidrolisis garam. Data tersebut dibagi sesuai dengan beberapa tahapan pada
pengembangan model ADDIE, yakni analyze (analisis), design
(perancangan), development (pengembangan), implementation
(implementasi), dan evaluation (evaluasi). Namun dalam penelitian ini hanya
dibatasi sampai tahap implementation. Berikut ini hasil pengembangan LKPD
interaktif pada materi hidrolisis garam.
1. Analyze (Analisis)
Tahapan awal dari proses pengembangan yang dilakukan ialah tahap
analisis, tahapan ini bertujuan dalam melakukan penetapan dan analisis
bermacam keperluan dalam mengembangkan LKPD interaktif. Langkah
yang dijalankan dalam tahap analisis, yaitu 1) analisis kesenjangan
kinerja yang terdiri dari analisis kebutuhan melalui wawancara, analisis
materi, analisis Kompetensi Dasar dan indikator, 2) merumuskan tujuan
instruksional, 3) mengidentifikasi karakteristik siswa, 4) menentukan dan
mengumpulan sumber, dan 5) menyusun rencana proses pengembangan.
a. Analisis Kesenjangan Kinerja
Pada penelitian ini analisis kesenjangan kinerja dilaksanakan
dengan tujuan guna memperoleh informasi mengenai kesenjangan
antara keadaan yang seharusnya terjadi dengan kenyataan. Maka
ketika muncul permasalahan, solusi untuk mengatasi hal tersebut
sangat diperlukan. Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan wawancara
kepada guru kimia dan siswa di salah satu sekolah yaitu MAN 19
Jakarta, dapat dilihat pada Lampiran 1.
42
43
2 http://www.petrokimia-gresik.com
3 http://www.tokotani.info
3) Sumber Video
Video yang digunakan untuk menunjang kelengkapan
LKPD interaktif didapatkan dari beberapa sumber, yaitu:
a) https://youtube.com/watch?v=SeBOXP2FJv4&feature=share
b) https://youtu.be/bOYLWbTkSk4l
c) https://www.youtube.com/watch?v=Dq3oTeOMxSo
50
6) Halaman Materi
7) Halaman Referensi
3. Development (Pengembangan)
Tahap selanjutnya pada proses pengembangan model ADDIE adalah
tahap developmment. Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, antara
lain pembuatan prototype LKPD interaktif, validasi prototype LKPD
interaktif, dan revisi prototype LKPD interaktif.
a. Pembuatan Prototype LKPD Interaktif
Pada tahap ini dikembangkan LKPD interaktif sejalan dengan
storyboard yang sudah disusun sebelumnya. Tahapan membuatnya
adalah sebagai berikut.
1) Membuat slide LKPD interaktif yang berisi halaman awal
LKPD interaktif, halaman menu LKPD interaktif, video, dan
gambar-gambar menggunakan Microsoft PowerPoint. Software
PowerPoint yang digunakan telah dilengkapi dengan software
iSpring Suite.
56
Persentase
Aspek Validator Persentase Kriteria
Rata-Rata
Kelayakan Isi Validator 1 67% 80% Sangat
Validator 2 92% Layak
Penyajian Validator 1 78% 84% Sangat
Validator 2 89% Layak
Kebahasaan Validator 1 80% 85% Sangat
Validator 2 90% Layak
Persentase Total 83% Sangat
Layak
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil validasi oleh ahli materi, persentase
aspek kelayakan isi mendapatkan nilai rata-rata 80% dengan kriteria
sangat layak, persentase aspek penyajian mendapatkan nilai rata-rata
84%, dan persentase nilai rata-rata 85% diperoleh aspek kebahasaan.
Hasil akhir untuk persentase semua aspek sebesar 83% dengan
kriteria sangat layak. Dari hasil tersebut maka LKPD interaktif layak
dipergunakan dan diimplementasikan kepada siswa.
c. Revisi Prototype LKPD Interaktif
Pada tahap validasi prototype LKPD interaktif, didapatkan saran
dan masukan dari validator ahli media dan validator ahli materi.
Berikut ini merupakan hasil revisi LKPD interaktif berdasarkan
koreksi dari validator yang dapat dilihat pada Tabel 4.6.
60
4. Implementation (Penerapan)
Selanjutnya adalah tahap implementation (penerapan) LKPD
interaktif kepada siswa dan guru. Untuk persiapan lingkungan belajar
yang melibatkan siswa menjadi tujuan dalam tahap impelementasi
(Branch, 2009, hlm.133). Tahap implementasi dilakukan dengan uji coba
terbatas kepada guru dan siswa yang bertujuan untuk memperoleh respon
atau tanggapan terhadap LKPD interaktif yang dikembangkan.
a. Uji Coba Terbatas Kepada Siswa
LKPD interaktif yang telah dikembangkan dan divalidasi
selanjutnya diuji coba terbatas kepada siswa. Uji coba terbatas ini
melibatkan 31 siswa di MAN 19 Jakarta. Uji coba ini dijalankan
guna memperoleh respon siswa terhadap LKPD interaktif yang
sedang dilakukan pengembangan. Data hasil uji coba terbatas LKPD
interaktif terhadap siswa dapat dilihat pada tabel 4.7.
63
satunya ialah materi hidrolisis garam, materi ini adalah materi untuk
siswa kelas XI. Materi hidrolisis garam ini banyak mengkaji konsep-
konsep mengenai sifat larutan garam dan penggunaan rumus dalam
menyelesaikannya (Ditama, Saputro, & S. Catur, 2015). Para siswa tidak
tahu bahwa kenyataannya garam ada yang bersifat asam dan basa,
padahal selama ini yang mereka tahu garam bersifat netral. Hal tersebut
+ -
karena ada ion H dan ion OH yang menjadi penunjuk sifat asam dan
basa (Abdurrohim, Feronika, & Bahriah, 2016). Dari contoh ini maka
media pembelajaran interaktif sangat diperlukan, sehingga siswa bisa
mendapatkan visualiasi secara nyata dalam bentuk gambar, video, teks,
ataupun animasi (Indriani & Lazulva, 2020).
Kegiatan selanjutnya yaitu analisis kompetensi dasar dan indikator
untuk pengembangan ide. Proses analisis kompetensi kompetensi dasar
berdasarkan Permendikbud No 24 tahun 2016 yang kemudian diturunkan
ke dalam indikator. Proses pengembangan materi yang akan dituangkan
ke dalam LKPD interaktif didasarkan pada indikator ini.
Kegiatan selanjutnya merumuskan tujuan instruksional. Dalam
mengatasi keperluan yang telah diidentifikasi pada tahapan sebelumnya
diperlukan tujuan instruksional ini. Masalah yang ditemukan adalah
pengembangan media pembelajaran sangat dibutuhkan sehingga dapat
membantu guru pada saat penyampaian materi kimia dengan lebih
menarik dan menolong siswa dalam mempelajari konsep-konsep kimia.
LKPD interaktif kimia dikembangkan dengan tujuan diberikan pada
peserta didik untuk memperoleh kesempatan pada saat mengerjakan soal
untuk memahami konsep. Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih
mudah dan terbantu maka LKPD interaktif kimia ini sangat diperlukan
(Prianoto, Gulo, & Effendi, 2017). Dalam LKPD interaktif ada juga soal-
soal yang dapat dipakai untuk latihan serta evaluasi. Hal tersebut berguna
dalam meminimalisir peran guru disekolah dengan adanya peningkatan
dalam memahami konsep kimia dan dapat memberi umpan balik secara
langsung (Kalima, Gulo, & Edi, 2017).
68
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan pada hasil penelitian, yaitu:
1. LKPD interaktif berbantuan iSpring Suite untuk peserta didik pada materi
hidrolisis garam dikembangkan dengan model pengembangan ADDIE
yang dibatasi hanya sampai tahap implementasi, yaitu analyze (analisis),
design (desain), development (pengembangan), dan implementation
(penerapan).
2. Respon peserta didik terhadap LKPD interaktif yang dikembangkan
secara keseluruhan sebesar 87% dengan kriteria sangat baik. Rincian dari
aspek tersebut, yaitu aspek bahasa dan keterbacaan sebesar 85% (sangat
baik), aspek organisasi penyajian 88% (sangat baik), dan aspek isi
sebesar 87% (sangat baik). Adapun hasil respon guru terhadap LKPD
interaktif yang dikembangkan secara keseluruhan sebesar 85% dengan
kriteria sangat baik. Rincian dari aspek tersebut, yaitu aspek kelayakan
isi sebesar 87% (sangat baik), aspek penyajian sebesar 86% (sangat
baik), dan aspek kebahasaan sebesar 82% (sangat baik).
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin memberikan
beberapa saran diantaranya yaitu:
1. LKPD interaktif ini dapat dijadikan sebagai alternatif media
pembelajaran di rumah maupun saat pembelajaran berlangsung.
2. LKPD interaktif pada materi hidrolisis garam dapat memberikan variasi
pembelajaran sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengembangan media pembelajaran interaktif pada materi kimia lain atau
mata pelajaran yang lain.
3. Tahap evaluation (penilaian) diharapkan dilakukan oleh peneliti
selanjutnya untuk melihat keefektifan penggunaan LKPD interaktif
tersebut.
76
DAFTAR PUSTAKA
77
78
Noprinda, C. T., & Soleh, S. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) Development Of
Student Worksheet Based On Higher Order Thinking Skill (HOTS).
ndonesian Journal of Science and Mathematics Education, 2(2), 168-176.
Nufus, H., Khaldun, I., & Nazar, M. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Interaktif Berbasis Software Ispring Pada Materi Larutan
Penyangga Prosiding Seminar Nasional MIPA IV., (pp. 46-53).
Permendikbud No 24. (2016). Permendikbud RI No 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Retrieved from
https://simpuh.kemenag.go.id
Petrucci, R. H. (1985). Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Pralisaputri, K. R., Soegiyanto, H., & Muryani, C. (2016). Pengembangan Media
Booklet Berbasis Sets Pada Materi Pokok Mitigasi dan Adaptasi Bencana
Alam untuk Kelas X SMA. Jurnal GeoEco, 2(2), 147-154.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Praktik. Jakarta: Kencana.
Prianoto, A. D., Gulo, F., & Effendi. (2017). Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Interaktif Kimia untuk Pembelajaran Struktur Atom
di Kelas X SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia: Kajian Hasil
Penelitian Pendidikan Kimia, 4(2), 88-96.
Purnama, D., Syahri, W., & Muhaimin. (2017). Pengembangan E-LKS Berbasis
Metakognisi Menggunakan 3D Pageflip Pada Materi Reaksi Redoks di
Kelas X MIPA SMAN 1 Muaro Jambi. Artikel FKIP Universitas Jambi.
Rachmawati, I. N. (2007). Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif:
Wawancara. Jurnal Keperawatan Indonesia, 11(1), 35-40.
Rafiq, M., Sabil, H., & Ramalisa, Y. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika Berbasis Pendekatan Saintifik dengan Powerpoint & iSpring
Suite Pada Materi Perbandingan di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Jambi.
Pendidikan Matematika FKIP UNJA, 1(1), 2-8.
81
84
85
Indikator
No. Soal Kunci Jawaban Level Kognitif
Soal
(1) (3) (4) (5)
(2)
b.
c.
d. .
e.
14 Disajikan data Berikut ini adalah hasil uji sifat asam/basa B C4
tabel hasil uji dari beberapa larutan garam.
sifat
asam/basa
dari beberapa
garam, siswa
Berdasarkan hasil uji lakmus, larutan garam
dapat
yang mengalami hidrolisis adalah ….
menyimpul-
a. NaCN, NH4Cl, dan KBr
kan larutan
b. NaCN, NH4Cl, dan CH3COOK
garam yang
c. NH4Cl, NaCl, dan CH3COOK
mengalami
d. NaCN, KBr, dan NaCl
hidrolisis.
e. KBr, NaCl, dan CH3COOK
15 Disajikan Perhatikan gambar di bawah ini! C C4
gambar hasil
percobaan,
siswa dapat
menyimpul-
kan larutan
Seorang siswa melakukan sebuah percobaan
garam yang
dengan menggunakan 3 tabung reaksi.
mengalami
Masing-masing tabung reaksi berisi larutan
hidrolisis.
garam yang berbeda-beda. Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan siswa, sifat
dari ketiga larutan tersebut berturut-turut
adalah ….
a. Larutan (a) bersifat asam, larutan (b)
bersifat basa, dan larutan (c) bersifat
netral.
b. Larutan (a) bersifat basa, larutan (b)
bersifat asam, dan larutan (c) bersifat
netral.
c. Larutan (a) bersifat netral, larutan (b)
bersifat asam, dan larutan (c) bersifat
basa.
d. Larutan (a) bersifat netral, larutan (b)
bersifat basa, dan larutan (c) bersifat
asam.
e. Larutan (a) bersifat asam, larutan (b)
bersifat netral, dan larutan (c) bersifat
basa.
Lampiran 4. Hasil Validasi oleh Ahli Media
Lampiran 5. Hasil Validasi oleh Ahli Materi
Lampiran 6. Hasil Uji Coba Terbatas Terhadap Guru
Lampiran 7. Pengolahan Data Instrumen Validasi Ahli Media
Butir Pertanyaan
Komponen Bahasa &
Ahli Media Organisasi Penyajian Kegrafisan Jumlah %
LKPD Keterbacaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Validator 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 90 90%
Validator 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 93 93%
Skor Total 7 8 7 8 8 8 8 8 7 8 8 8 7 7 7 7 6 7 8 7 8 6 6 7 7 183 92%
Skor Maksimum 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 200
Skor Total Setiap 22 32 80 49 183
Aspek
Persentase Setiap 91% 100% 91% 87%
Aspek
Persentase Total 92%
Perhitungan:
Skor total = jumlah skor validator 1 + jumlah skor validator 2 Persentase =
= 90 + 93
= 183 =
Skor maksimum = skor tertinggi tiap butir x jumlah butir x jumlah validator = 92% (Kriteria Sangat Layak)
= 4 x 25 x 2
= 200
Lampiran 8. Pengolahan Data Instrumen Validasi Ahli Materi
Hasil Pengolahan Data Instrumen Validasi Ahli Materi
Butir Pertanyaan
Ahli Materi Kelayakan Isi Penyajian Kebahasaan Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Ahli Materi 1 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 52 76%
Ahli Materi 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 61 90%
Skor Total 6 7 6 7 6 8 6 6 7 7 6 7 7 6 7 7 7 113 83%
Skor Maksimum 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 136
Skor Total Setiap 19 60 34
Aspek
Persentase Aspek 79% 83% 85%
Persentase Total 83%
Perhitungan:
Skor total = jumlah skor validator 1 + jumlah skor validator 2 Persentase =
= 52 + 61
= 113 =
Skor maksimum = skor tertinggi tiap butir x jumlah butir x jumlah validator = 83% (Kriteria Sangat Layak)
= 4 x 17 x 2
= 136
Lampiran 9. Pengolahan Data Angket Respon Siswa
Bahasa &
Organisasi Penyajian Isi
No. Nama Siswa Keterbacaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Isti 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
2. Annisa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3. Syakira 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4. Emilia 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3
5. Rayyan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6. Roza 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
7. Natasya 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
8. Khalisa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9. Awan 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4
10. M. Raffi 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3
11. Shabrina 3 3 2 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4
12. Faiz 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3
13. Safira 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3
14. Diska 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3
15. Nabila Alya 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3
16. Zahra 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4
17. Aprianto 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4
18. Siti Aisyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
19. Naila 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
20. Iqbal 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3
21. A. Muhyiddiin 2 2 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3
22. Nabila Azzahra 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3
23. Alif 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
24. M. Ridho 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25. Nasywa 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4
26. Tarissa 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3
27. Primo 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
28. Raidatul 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3
29. M. Fadhil 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3
30. Indra 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31. Brilian 3 2 4 2 3 3 4 2 4 4 3 3 2
Skor 106 109 113 105 109 106 115 101 113 108 104 114 108
Skor Total Setiap Aspek 106 871 434
Skor Total 1411
Skor Maksimum 1612
Persentase Setiap Butir 85% 88% 91% 85% 88% 85% 93% 81% 91% 87% 84% 92% 87%
Persentase Setiap Aspek 85% 88% 87%
Persentase Keseluruhan 87%
Kriteria Sangat Baik
Perhitungan:
Skor total = jumlah skor seluruh responden
= 1411
Jumlah skor maksimum = skor tertinggi tiap butir x jumlah butir x jumlah responden
= 4 x 13 x 31
= 1612