Anda di halaman 1dari 4

2.

Model ADDIE

Model ADDIE telah banyak dikenal dalam berbagai kalangan, khususnya

Dalam lingkungan pendidikan dan pelatihan. Model ADDIE sesuai dengan namanya merupakan suatu
kependekan atau akronim dari Analysis, Design,

Development, Implementation, dan Evaluation. Model ini mendeskripsikan

suatu proses yang dipakai dalam desain atau rancangan pembelajaran, agar

menghasilkan serangkaian belajar yang dirancang dengan sengaja (Branch,

2009). Tahap pertama, analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor

penyebab yang mungkin terjadi, berkaitan dengan kesenjangan unjuk kerja

yang diharapkan. Dengan mengetahui kesenjangan ini, selanjutnya kita dapat

menentukan tujuan pembelajaran, memastikan siapa siswa yang dihadapi,

mengidentifikasi sumber-sumber yang diperlukan untuk melakukan seluruh

proses ADDIE, dan menentukan sistem penyajian. Berkenaan dengan ke-

rangka model ini, ada tujuh pertanyaan mendasar berikut yang bisa kita

ajukan untuk dijawab.

a. Siapa (who) → siapa kelompok target siswa?

b.

Apa (what) → apa isi yang dibelajarkan/dipelajari?

Untuk apa (what for) → untuk mencapai apa tujuan pembelajaran umum

dan khusus?

C.

d. Mengapa (why) → mengapa perlu pertanggungjawaban atau akuntabilitas

(analisis kebutuhan)?

e.

Bagaimana (how) → bagaimana menggunakan strategi atau metode pem-

belajaran?

f. Kapan (when) → kapan dan berapa lama rentang waktu pembelajaran?

g. Di mana (where) → di mana lingkungan pembelajaran?

Model ADDIE ini pada awalnya dikembangkan di Florida State University

dalam kegiatan pelatihan militer dan dikembangkan oleh Branson dkk. (1975),

untuk menjelaskan proses yang dilakukan dalam pengembangan sistem


pembelajaran. Model ADDIE ini menjadi penanda model-model desain

pembelajaran prosedural. Molenda (2003) mempertimbangkan bahwa model

ADDIE menjadi istilah payung, yang merujuk pada kelompok model-model

desain pembelajaran prosedural (procedural model) yang memiliki struktur

sama. Sesuai dengan istilah akronimnya bahwa model ADDIE ini terdiri atas

beberapa tahap desain pembelajaran secara umum, yaitu analisis (analysis),

desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation)

dan evaluasi (evaluation) (Branch, 2009).

Langkah-langkah prosedural ADDIE diawali dengan suatu analisis, yaitu

analisis kebutuhan. Tahap analisis proses desain pembelajaran ADDIE ini

membahas apa yang ingin dipelajari oleh siswa. Dengan demikian, seluruh

isi atau konten, metode atau strategi, aktivitas-aktivitas, dan asesmen atau

evaluasi pengalaman belajar harus bisa ditelusur pada hasil-hasil analisis yang

secara khusus mencakup hal berikut.

a. Suatu analisis kebutuhan dan spesifikasi tujuan khusus.

b. Analisis karakteristik siswa.

C. Analisis konteks/isi.

d.

Analisis biaya.

Perancang pembelajaran dihadapkan pada sejumlah pertanyaan yang

berbeda-beda yang perlu dijawab, misalnya berikut ini.

Siapa siswanya dan apa kecenderungan-kecenderungan yang harus diper-

timbangkan?

Perilaku, struktur pengetahuan, serta keterampilan-keterampilan apa dan

mana saja yang dikembangkan?

a.

b.

C. Hambatan-hambatan apa saja yang muncul berkenaan dengan belajar?

d. Pilihan atau opsi strategi mana yang digunakan untuk menyajikan bahan

pembelajaran yang ada?

Masalah-masalah pendidikan jangka panjang mana yang harus diper-


timbangkan?

e.

Fokus tahap analisis berkenaan dengan pengetahuan apa yang diharapkan

harus dapat dicapai oleh siswa pada akhir pembelajaran juga pengetahuan apa

yang ingin diketahui dan dilakukan pada waktu yang akan datang (Gagné,

Briggs, Wager, Golas, & Keller, 2005). Dengan demikian, tahap analisis ini

harus memaparkan apa yang dicakup dalam mata pelajaran atau mata kuliah

dan apa yang seharusnya dicapai pada masa yang akan datang? Analis mata

ajaran/kuliah juga harus mengkaji bagaimana suatu mata ajaran/kuliah sesuai

dengan konteks program atau kurikulum yang lebih besar/luas. Hasil analisis

terdiri atas serangkaian tujuan-tujuan khusus pembelajaran, yang berfungsi

sebagai masukan pada tahap berikutnya.

Tahap-tahap desain ADDIE memusatkan pada berbagai aktivitas dan

pengetahuan, untuk mendukung pencapaian tujuan khusus pembelajaran

pengembangan suatu perencanaan bagaimana para siswa dapat mencapai

yang diharapkan. Dengan demikian, proses rancangan berkaitan dengan

tujuan-tujuan khusus. Hasil tahap desain terdiri atas suatu draft pembelajaran

(an instructional blueprint). Kegiatan ini menekankan pada suatu penulisan

atau penyusunan suatu alur kegiatan, yaitu suatu uraian singkat tentang

dari keseluruhan proses pembelajaran dan latar belajar. Oleh karena

kegiatan

itu, tahap desain tentang ADDIE ini terutama mencakup perencanaan kese-

luruhan aktivitas pembelajaran dan pengambilan keputusan penting, yang

merujuk pada orkestrasi kondisi-kondisi eksternal yang relevan (misalnya

metode, interaksi sosial, media dan sistem penyajian, organisasi lingkungan

belajar, dan sebagainya).

Berikut ini merupakan sebuah contoh penyusunan desain pembelajaran

berdasarkan tahap desain ADDIE. Perencanaan merupakan suatu proses

yang bersifat kreatif dan umum, dalam hal ini perancang pembelajaran

memandang seperti apa pembelajaran yang akan terjadi. Kegiatan-kegiatan

penting terkait dengan tahap ini adalah sebagai berikut: a) memilih tema, b)
menentukan metode dan prosedur yang sesuai, c) menentukan serangkaian

aktivitas nyata yang mendukung belajar khusus, dan d) mengidentifikasi ber-

bagai keterampilan atau kecakapan belajar khusus.

Anda mungkin juga menyukai