Anda di halaman 1dari 191

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD) BERMUATAN PETA KONSEP PADA MATERI


TUMBUHAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NADHILAH JALILAH SUTI HALWAN


NIM. 11170161000036

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Nadhilah Jalilah Suti Halwan


Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 12 Januari 1999
NIM : 11170161000036
Jurusan/Prodi : Tadris Biologi
Judul Skripsi : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Bermuatan Peta Konsep Pada Materi Tumbuhan
Dosen Pembimbing : Dr. Nengsih Juanengsih, M.Pd.

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, Maret 2022

Mahasiswa Ybs,

Nadhilah Jalilah Suti Halwan


NIM. 11170161000036.

i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Bermuatan


Peta Konsep Pada Materi Tumbuhan disusun oleh Nadhilah Jalilah Suti
Halwan, NIM. 11170161000036, Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
dan telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya tulis ilmiah yang
berhak untuk disajikan pada Ujian Munaqosah sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 15 Maret 2022

Yang Mengesahkan,
Pembimbing

Dr. Nengsih Juanengsih, M.Pd


NIP.19790510 200604 2001

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH

Skripsi berjudul Pengembangan Lembar Kerja Peserta Dididk (LKPD)


Bermuatan Peta Konsep Pada Materi Tumbuhan disusun oleh Nadhilah
Jalilah Suti Halwan, NIM 11170161000036, diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 28 Maret 2022
dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memeroleh gelar Sarjana S1
(S.Pd.) dalam bidang Tadris Biologi.

Jakarta, 28 Maret 2022

Panitia Ujian Munaqasah


Tanggal Tanda Tangan
Ketua Program Studi Tadris Biologi
13-04-2022
Dr. Yanti Herlanti, M.Pd. ........... ..........
NIP.19710119 200801 2 010

Penguji I
13-04-2022
Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd. .......... ...... ....
NIP.19650115 198703 1 020

Penguji II
12-04-2022
Yuke Mardiati, M.Si. .......... ..........
NIP.19760117 200701 2 013

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dr. Sururin, M.Ag.


NIP.19710319 199803 2 001

iii
ABSTRAK

Nadhilah Jalilah Suti Halwan (11170161000036) Pengembangan Lembar Kerja


Peserta Didik (LKPD) Bermuatan Peta Konsep Pada Materi Tumbuhan.
Skripsi Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,2022.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik


(LKPD) bermuatan peta konsep pada materi tumbuhan. Metode yang digunakan
yaitu Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4-D
(Define,Design,Develop, dan Disseminate). Proses pengembangan divalidasi oleh
3 validator (2 ahli dan 1 praktisi guru biologi). Hasil validasi penelitian memiliki
persentase ahli materi sebesar 85,0% dengan kriteria sangat layak, ahli media
sebesar 73,0% dengan kriteria layak, dan praktisi sebesar 86,0% dengan kriteria
sangat layak. Pengambangan LKPD ini diuji cobakan untuk melihat respon
peserta didik pada skala terbatas 1 dan skala terbatas 2 serta melihat respon guru
biologi terhadap LKPD tersebut. Hasil penelitian pada skala terbatas 1 sebesar
65,3% dan skala terbatas 2 sebesar 80,9% dengan masing-masing kategori layak,
serta respon guru mendapatkan persentase sebesar 91,0% dengan kategori sangat
layak. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa LKPD layak digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.

Kata Kunci : Lembar Kerja Peserta Didik, Peta Konsep, Materi Tumbuhan.

iv
ABSTRACT

Nadhilah Jalilah Suti Halwan (11170161000036) Development of Student


Worksheets (LKPD) Containing Concept Maps on Plant Materials. Thesis of
Biology Tadris Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2022.

This study aimed to develop a Student Worksheet (LKPD) containing concept


maps on plant material. The method used is Research and Development (R&D)
with a 4-D development model (Define, Design, Develop, and Disseminate). The
development process was validated by 3 validators (2 experts and 1 practitioner
biology teacher). The results of the research validation have a percentage of
material experts of 85.0% with very feasible criteria, 73.0% media experts with
appropriate criteria, and practitioners of 86.0% with very feasible criteria. The
development of this LKPD was tested to see the response of students on a limited
scale 1 and a limited scale 2 and to see the biology teacher's response to the
LKPD. The results of the research on a limited scale 1 of 65.3% and a limited
scale of 2 of 80.9% with each category being eligible, and the teacher's response
getting a percentage of 91.0% with a very decent category. Based on this, it can
be concluded that LKPD is suitable for use in learning activities.

Keywords: Student Worksheet, Concept Map, Plant Material.

v
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji serta syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Bermuatan Peta Konsep
Pada Materi Tumbuhan” Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah mengajarkan dengan sempurna kepada manusia
tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan yang bermartabat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan
lancar tak luput dari bantuan berupa saran, masukan, arahan, bimbingan, serta
semangat kepada penulis. Mengingat hal tersebut, penulis ingin menyampaikan
rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Prof. Dr.Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc.M.A. sebagai Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Sururin, M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd. sebagai Ketua Program Studi Tadris Biologi,
Fakultas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Nengsih Juanengsih, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing,
memberikan arahan, saran serta masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Sukandi dan Titin Maryanih, Selaku orang tua, serta Kakak-kakak,
Fauziah, Zulfa, dan Aida sebagai kakak dari peneliti yang senantiasa selalu
mendoakan dan memberikan dukungan serta semangat kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

vi
6. Guru-guru SMAN 3 Tangerang, SMAN 1 Tangerang, SMAN 10 Tangerang,
dan SMA Bina Insani Tangerang. yang telah mengizinkan dan membantu
penulis dalam penelitian skripsi.
7. Peserta didik kelas XI MIPA 1 dan 2 SMAN 3 Tangerang yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi responden pada penelitian ini.
8. Teman-teman Tadris Biologi 2017, terutama kelas B yang telah menjadi
teman belajar bersama selama mengikuti perkuliahan.
9. Teman-teman Sevenicon (Rizka Alifah Adriani, Kusnaeti, Ayu Syafira,
Navarinta Aresa, May Tasya, Bela Oktavia) selaku teman dekat yang telah
berjuang bersama dan selalu memberikan saran, masukan, dan dukungan serta
semangat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga sekarang.
10. Teman-teman (Irnawati, Ananda Fairus, Ichan, Nurfitriyani, Nurfitriana, Priti
Citra Utami, Titi Nurjanah, dan Pani Viviana) yang telah memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
11. Teman-teman Tedy Suroto yang telah banyak membantu dalam proses
pembuatan LKPD dan Dwi Rahmawati yang telah banyak membantu dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam segala hal yang berkaitan dengan
penelitian ini.
Terimakasih banyak atas segala bantuan yang telah diberikan. Semoga
Allah SWT akan membalas semua kebaikan yang telah diberikan oleh penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan baik. Semoga penelitian
ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan memberikan kontribusi bagi
peningkatan kualitas pendidikan, khususnya pada bidang pendidikan biologi.
Aamiin.

Jakarta, Februari 2022

Penulis

vii
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ...................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI......................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH.........................................iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

ABSTRACT ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

F. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ................................................................................ 9

A. Kajian Teori ................................................................................................. 9

1. Penelitian Pengembangan......................................................................... 9

2. LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik) .................................................... 10

3. Peta Konsep ............................................................................................ 15

4. Tumbuhan ............................................................................................... 19

viii
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 23

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27

A. Metode Penelitian....................................................................................... 27

B. Alur Penelitian ........................................................................................... 27

C. Subjek Uji Coba ......................................................................................... 29

D. Desain Uji Coba ......................................................................................... 29

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 30

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 37

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 37

1. Tahap Pendefinisian (Define) ................................................................. 37

2. Tahap Perancangan (Desain).................................................................. 40

3. Tahap Pengembangan (Develop) ............................................................ 48

B. Deskripsi dan Analisis Uji Coba ................................................................ 48

C. Kajian Produk Akhir .................................................................................. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 64

A. Kesimpulan ................................................................................................ 64

B. Saran ........................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 70

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Instrumen angket penilaian oleh validator ahli materi pembelajaran ... 30

Tabel 3.2 Instrumen angket penilaian oleh validator ahli media .......................... 31

Tabel 3.3 Instrumen angket penilaian oleh guru ................................................... 32

Tabel 3.4 Instrumen angket penilaian oleh kelompok kecil ................................. 33

Tabel 3.5 Skala Penilaian Lembar Validasi Ahli dan Praktisi ............................. 34

Tabel 3.6 Kriteria Kelayakan ................................................................................ 35

Tabel 4.1 Analisis Kompetensi Dasar ................................................................... 41

Tabel 4.2 Data Hasil Validasi Ahli Materi Pada Tiap Indikator ........................... 49

Tabel 4.3 Data Hasil Validasi Ahli Media Pada Tiap Indikator ........................... 49

Tabel 4.4 Data Hasil Validasi Guru Biologi Pada Tiap Indikator ........................ 50

Tabel 4.5 Hasil Validasi dan Revisi ...................................................................... 51

Tabel 4.6 Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Tiap Indikator ......................... 56

Tabel 4.7 Hasil Validasi dan Revisi Uji coba Skala Kecil .................................... 57

Tabel 4.8 Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Tiap Indikator ......................... 61

Tabel 4.9 Data Hasil Respon Guru Pada Tiap Indikator....................................... 62

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 27

Gambar 4.1 Cover Judul LKPD ............................................................................ 41

Gambar 4.2 Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan, dan Petunjuk Belajar ............ 42

Gambar 4.3 Materi Pada LKPD ............................................................................ 43

Gambar 4.4 Alat Bahan pada LKPD ..................................................................... 44

Gambar 4.5 Langkah Kerja Untuk Pengerjaan LKPD .......................................... 44

Gambar 4.6 Tugas Bermuatan Peta Konsep ......................................................... 45

Gambar 4.7 Laporan Tugas Pengamatan .............................................................. 46

Gambar 4.8 Daftar Pustaka pada LKPD ............................................................... 47

Gambar 4.9 Cover Belakang LKPD ..................................................................... 47

Gambar 4.10 Indikator Sebelum dan Setelah Revisi ............................................ 52

Gambar 4.11 Materi Sebelum dan Setelah Revisi ................................................ 53

Gambar 4.12 Keterangan Gambar Sebelum dan Setelah Revisi ........................... 54

Gambar 4.13 Tugas Pengerjaan LKPD Sebelum dan Setelah Revisi ................... 55

Gambar 4.14 Typo, Tanda Baca, Penulisan pada LKPD Sebelum dan Setelah
Revisi .................................................................................................................... 56

Gambar 4.15 Materi Sebelum dan Setelah Revisi ................................................ 58

Gambar 4.16 Soal Sebelum dan Setelah Revisi .................................................... 59

Gambar 4.17 Kata kunci Soal Sebelum dan Setelah Revisi ................................. 60

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Validasi Ahli Materi ......................................................................... 70


Lampiran 2. Validasi Ahli Media.......................................................................... 75
Lampiran 3. Validasi Guru .................................................................................... 78
Lampiran 4. Angket Respon Peserta Didik ........................................................... 80
Lampiran 5. Angket Respon Guru ........................................................................ 82
Lampiran 6. Surat Izin Validasi Ahli Materi ........................................................ 85
Lampiran 7. Surat Izin Validasi Ahli Media ......................................................... 86
Lampiran 8. Surat Izin Validasi Guru ................................................................... 87
Lampiran 9. Surat Izin Penelitian.......................................................................... 88
Lampiran 10. Hasil Validasi Ahli Materi .............................................................. 93
Lampiran 11. Hasil Validasi Ahli Media .............................................................. 99
Lampiran 12. Hasil Validasi Guru ...................................................................... 102
Lampiran 13. Perhitungan Data Hasil Validasi oleh Ahli dan Praktisi Berdasarkan
Setiap Indikator ................................................................................................... 104
Lampiran 14. Perhitungan Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Uji Coba 1 .. 108
Lampiran 15. Perhitungan Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Uji Coba 2 .. 112
Lampiran 16. Perhitungan Data Hasil Respon Guru ........................................... 114
Lampiran 17. Hasil Respon Peserta Didik Uji Coba 1........................................ 117
Lampiran 18. Hasil Respon Peserta Didik Uji Coba 2........................................ 126
Lampiran 19. Hasil Respon Guru Biologi Kelas X ............................................ 136
Lampiran 20. Surat Selesai Penelitian ............................................................... 146
Lampiran 21. Lembar Uji Referensi ................................................................... 153
Lampiran 21. Lembar Kerja Peserta Didik ......................................................... 153

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sumber belajar merupakan komponen yang penting untuk proses belajar
mengajar yang dimanfaatkan oleh peserta didik secara langsung dan tidak
langsung. Sumber belajar beragam bentuknya seperti alat, bahan, manusia dll.
Sumber belajar itu sendiri adalah salah satu komponen penentu keberhasilan
tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar karena merupakan sarana
pendukung yang digunakan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
meningkatkan kinerja belajar.1
Teknologi pendidikan dicirikan dengan pemanfaatan sumber belajar seluas
mungkin untuk memenuhi kebutuhan belajar dan upaya untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimal, maka sumber belajar perlu dikembangkan serta dikelola
secara sistematik, baik, dan fungsional. 2 Sumber belajar yang dapat digunakan
peserta didik salah satunya menggunakan bahan ajar yang dapat mempermudah
pemahaman serta penguasaan konsep pembelajaran.
Bahan ajar merupakan seperangkat bahan atau alat pembelajaran yang
digunakan oleh guru dan disusun secara sistematis dalam suatu kegiatan belajar
mengajar. 3 Bahan ajar dapat diartikan sebagai segala bentuk bahan, informasi,
alat, dan teks yang digunakan untuk membantu guru dalam proses belajar
mengajar.4
Bahan ajar haruslah dirancang dan ditulis dengan menggunakan kaidah
intruksional karena bahan ajar tersebut yang nantinya akan membantu guru dalam
menunjang proses pembelajaran. Dapat dipahami bahwa peran guru dalam
merancang atau menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses

1
Hana Sakura Arga, dkk, Sumber Belajar IPS Berbasis Lingkungan, (Sumedang: UPI
Sumedang Press 2019), h.8
2
Supriadi, Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran, Jurnal Lantanida,
Vol.03, No.02, 2015, h.128.
3
Jejang Bayu Kelana dan Fadly Pratama, Bahan Ajar IPA Berbasis Literasi sains
(Bandung: Lekkas, 2019), h.12.
4
Nurul Huda Panggabean dan Amir Danis, Desain Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Sains (Tanpa Kota : Yayasan Kita Menulis,2020), h.3.

1
2

belajar mengajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. 5 Namun faktanya
bahan ajar yang tersedia saat ini belum sesuai dengan kebutuhan.6
Peserta didik sebagian besar masih belum memahami beberapa materi yang
diajarkan oleh guru dan materi tersebut pun masih sulit untuk dipahami, hal ini
dikarenakan bahan ajar yang digunakan yang berisi materi pada satu semester
belum dipahami oleh guru tersebut yang dikarenakan bahan ajar belum sesuai
dengan materi yang terdapat pada silabus kurikulum 2013 revisi.7
SMAN 3 Tangerang merupakan salah satu sekolah yang menggunakan bahan
ajar berupa buku paket dan LKS. Buku paket yang menjadi acuan untuk
pembelajaran di kelas dipinjamkan oleh perpustakaan sekolah. Namun, pada saat
ini pembelajaran dilakukan secara daring akibat virus Covid-19 yang
mengakibatkan pihak perpustakaan tidak meminjamkan buku paket pada masing-
masing peserta didik. Peserta didik hanya menggunakan LKS yang berisi materi
singkat, dan gambar, serta butir-butir soal untuk dikerjakan sebagai acuan untuk
pembelajaran di kelas. LKS yang digunakan adalah LKS yang dibeli di sekolah
disetiap semesternya, namun LKS yang digunakan kurang menarik bagi peserta
didik, karena materi yang sulit dipahami, dan gambar yang tidak berwarna.
Sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya mengemukakan bahwa peserta
didik hanya memiliki bahan ajar berupa buku cetak sebagai buku pegangan yang
dilengkapi dengan lembar kerja siswa (LKS) yang dijual di pasaran dan belum
sesuai dengan tujuan pembelajaran, bahasa sulit dipahami, gambar sedikit dan
tidak menarik, soal-soal kurang sesuai dengan penjelasan materi akibatnya peserta
didik malas membaca sehingga indikator dan tujuan pembelajaran kurang
tercapai.8

5
Ina Magdalena, dkk, Analisis Bahan Ajar, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, Vol.2,
No.2, 2020, h.312.
6
Meilan Arsanti, Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa Prodi PBSI, FKIP, UNISSULA,
Jurnal Kredo, Vo.1, No.2, 2018, h.72.
7
Dewi Rohmatul Izzati, Singgih Bektiarso, Bambang Supriyadi, Pengembangan Modul
Fisika Berbasis Problem Based Learning Disertai Concept Mapping Pada Materi Alat Optik Di
SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 8, No. 4, 2019, h.281
8
Meliya Wati dan Vivi Fitriani, Rancangan Hand Out Berbasis Peta Konsep pada
Materi Alat Indera Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama, BioCONCETTA, Vol. 1, No 1, 2015,
h.33.
3

Guru biologi kelas X SMAN 3 Tangerang juga mengemukakan hal yang


serupa yaitu bahwa banyaknya peserta didik belum memahami materi karena
malas untuk membaca buku, dan mencari hal-hal yang belum dipahaminya.
Terutama pada pembelajaran biologi yang membutuhkan pemahaman yang baik
untuk menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Guru
berharap adanya bahan ajar sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat menarik
minat, motivasi peserta didik untuk membaca, memahami pelajaran, dan dapat
mempermudah penguasaan konsep materi, serta dapat membuat perserta didik
lebih aktif dan tidak hanya mengandalkan penjelasan dari guru. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian yang telah ada, mengemukakan bahwa peserta didik malas
untuk membaca buku dan lebih mengandalkan jawaban dari internet. Untuk itu,
guru harus cermat dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang memadai
dalam menyusun lembar kerja peserta didik. LKPD yang digunakan sebagai
bahan ajar yang harus memenuhi kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi, dan
evaluasi untuk melihat pencapaian pemahaman peserta didik.9
Bahan ajar salah satunya yang sering digunakan adalah lembar kerja siswa
(LKS). 10 LKS merupakan istilah sebelum LKPD Lembar kerja peserta didik.
Namun, setelah diberlakukannya Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan
Nasional istilah siswa diganti dengan peserta didik maka untuk itu nama LKS
berubah menjadi LKPD.11 Berdasarkan hal tersebut bahan ajar yang cocok untuk
dikembangkan dalam keadaan saat ini yaitu berupa lembar kerja peserta didik
(LKPD). Lembar kerja peserta didik merupakan materi ajar yang disusun
sedemikian rupa sehingga dapat mempelajari materi yang diajarkan tersebut
secara mandiri.12 Lembar kerja peserta didik sangat bermanfaat bagi peserta didik
yaitu sebagai pemandu dalam kegiatan belajar mengajar sedangkan bermanfaat

9
Ely Istiqomah, Analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sebagai Bahan Ajar
Biologi, Alveoli: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol.2, No.1, 2021, h.2.
10
Rizky Dezricha Fannie, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Poe
(Predict,Observe,Explain) Pada Materi Program Liniear Kelas XII SMA, Jurnal Sainmatika,
Vol.8, No.1, 2014, h.98.
11
N.K. Karmili, dkk, Pengembangan Bahan Ajar Berupa Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD Tahap Lanjutan) Bahasa Jepang Berbasis Standar Proses Kurikulum 2013 Revisi Untuk
Sekolah Dasar di Bali, Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang, Vol.6, No.2, 2020, h.175.
12
Jejang Bayu Kelana dan Fadly Pramata, Op.cit., h. 8.
4

bagi guru terutama yaitu untuk pemberian tugas, baik dari segi kegiatan maupun
dari segi evaluasi.
Lembar kerja peserta didik yang dibuat dengan semenarik mungkin seperti
adanya gambar berwarna yang diharapkan dapat memotivasi peserta didik dalam
pembelajaran dan juga dapat meningkatkan kemampuan dari peserta didik dalam
mengingat materi serta penguasaan konsep materi yang baik. Karena jika lembar
kerja peserta didik tidak dibuat dengan menarik atau gambar yang ada pada
lembar kerja peserta didik tersebut hanya sedikit dan penggunaan bahasa yang
sulit untuk dipahami, akibatnya peserta didik akan malas untuk membaca dan
mengerjakan soal-soal yang ada di lembar kerja sehingga nantinya indikator dan
tujuan pembelajaran belum tercapai sepenuhnya. Sejalan dengan hal tersebut,
dalam penelitian sebelumnya yaitu mengemukakan bahwa peserta didik akan
lebih tertarik dengan adanya bahan ajar yang bervariasi sehingga membuat
kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, peserta didik juga mendapatkan
kesempatan belajar secara mandiri di rumah dan mengurangi ketergantungan
terhadap guru. Untuk penggunaan warna-warna yang kontras pada informasi
penting dapat mudah diingat pada otak.13
Lembar kerja peserta didik yang akan dikembangkan berupa bermuatan peta
konsep yang didalamnya terdapat soal-soal yang berbentuk peta konsep dengan
adanya soal-soal berbentuk peta konsep peserta didik tidak akan malas untuk
membaca, karena pada dasarnya untuk memahami suatu konsep peserta didik
perlu membaca materi dan memahami materi yang belum dimengerti, sehingga
peserta didik dapat mengetahui konsep-konsep yang sudah dimengerti dan
dituangkan dalam bentuk peta konsep. Dengan dikembangkannya lembar kerja
peserta didik bermuatan peta konsep ini diharap dapat membantu peserta didik
dalam memahami konsep-konsep pada materi biologi dari yang sederhana ke yang
lebih kompleks.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah ada yaitu bahwa penggunaan
strategi pembelajaran dengan menggunakan peta konsep dapat membantu belajar
13
Selly Epriani Renat, dkk, Pengembangan Modul Dilengkapi Peta Konsep dan Gambar
Pada Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup Untuk Siswa Kelas VII SMP, Bioeducation
Journal, Vol.1, No.1, 2017, h. 96-98.
5

peserta didik yang lebih bermakna, meningkatkan hasil belajar, dan meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah. Pembelajaran biologi merupakan suatu yang
kaya akan konsep, yaitu antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya
berhubungan dengan hirarki, dengan kata lain konsep-konsep pembelajaran
biologi tidak bisa dipahami dengan baik apabila konsep-konsep tersebut secara
terpisah. Oleh karena itu, peta konsep sangat diperlukan bagi peserta didik dalam
memahami pembelajaran biologi secara komprehensif. 14 Peta konsep itu sendiri
merupakan alat atau cara yang digunakan guru untuk mengetahui apa yang telah
diketahui oleh peserta didik.15
Lembar kerja peserta didik dengan bermuatan peta konsep ini bisa menjadi
alat bantu bagi guru dan juga peserta didik karena berisi program kegiatan yang
sistematis dan terencana, sehingga dengan adanya lembar kerja peserta didik
bermuatan peta konsep ini dapat mengatasi kendala-kendala atau permasalahan
yang dihadapi oleh peserta didik dalam belajar dan menjadikan materi
pembelajaran dari sederhana menjadi lebih kompleks.
Guru biologi kelas X SMA Negeri 3 Tangerang pada mengatakan bahwa
masih banyak peserta didik yang belum memahami konsep materi biologi
terutama pada saat keadaan belajar secara daring khususnya pada materi
tumbuhan. Pada materi tumbuhan peserta didik masih banyak yang belum
mengerti perbedaan antara tumbuhan berkeping satu dan berkeping dua, dan
belum memahami struktur tumbuhan paku dan tumbuhan lumut serta materi
tumbuhan yang dianggap rumit oleh peserta didik. Sejalan dengan hal tersebut,
hasil penelitian yang telah ada sebelumnya mengemukakan bahwa dalam
pembelajaran biologi terdapat beberapa konsep yang dianggap sulit bagi guru
maupun peserta didik untuk memahaminya salah satunya yaitu dunia tumbuhan.16
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya mengemukakan bahwa
peserta didik masih kesulitan dalam mempelajari materi biologi khususnya yang

14
Ibid.,
15
Feida Noorlaila Isti‟adah, Teori-Teori Belajar dalam Pendidikan, (Tasikmalaya: Edu
Publisher,2020 ), h.152.
16
Novi Fitriandika Sari, dkk, Analisis Kesulitan Belajar Siswa SMP Negeri di
Kecamatan Medan Kota Pada Materi Biologi Melalui Peta Konsep dan Angket, Jurnal
Pembelajaran dan Biologi Nukleus, Vol.5, No.2, 2019, h.41.
6

bersifat abstrak, yang mengakibatkan motivasi peserta didik untuk belajar


sangatlah rendah.17
Berdasarkan fakta di atas, menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan
belum memenuhi kebutuhan peserta didik sehingga banyaknya peserta didik yang
kurang memahami konsep pembelajaran biologi khususnya pada materi
tumbuhan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu bahan ajar untuk
membantu pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya.
berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dijabarkan, Maka Penulis
Tertarik Untuk Melakukan Penelitian Mengenai “Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) Bermuatan Peta Konsep Pada Materi Tumbuhan“.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan
di atas adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya minat membaca peserta didik pada materi yang belum dipahaminya
2. Belum adanya bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
3. LKS yang digunakan peserta didik tidak menarik minat, motivasi peserta didik
4. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep pelajaran biologi
khususnya pada materi tumbuhan

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari judul penelitian, maka masalah
yang akan diteliti hanya di batasi penggunaan LKPD bermuatan peta konsep pada
materi tumbuhan . Berikut adalah pembatasan masalahnya :
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan dalam penelitian ini
yaitu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) bermuatan peta konsep pada materi
tumbuhan
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dikembangkan secara online
3. Penilaian dari kualitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) bermuatan peta
konsep untuk materi tumbuhan berdasarkan penilaian ahli materi
17
Candra Utama,dkk, Penerapan Media Pembelajaran Biologi SMA Dengan
Menggunakan Model Direct Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pena
Sains,Vol.1, No.1, 2014, h.31.
7

4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dikembangkan untuk tingkat SMA/MA

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan
di atas, peneliti merumuskan masalah yang akan dikaji secara ilmiah yaitu sebagai
berikut :
1. Bagaimana mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) bermuatan
peta konsep pada materi tumbuhan?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, diperoleh pertanyaan penelitian


sebagai berikut :

1. Bagaimanakah tahapan dari pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik


(LKPD) bermuatan peta konsep pada materi tumbuhan?
2. Bagaimanakah respon guru dan peserta didik pada Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) bermuatan peta konsep pada materi tumbuhan?
3. Bagaimanakah tingkat validitas pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
yang dikembangkan?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) bermuatan peta
konsep pada materi tumbuhan.

F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain:
1. Bagi Peneliti
Produk dari pengembangan penelitian LKPD ini dapat digunakan sebagai
acuan untuk mengembangkan produk lainnya.
2. Bagi Guru
8

Produk pengembanagn LKPD ini sebagai alat bahan ajar untuk menyampaikan
materi pembelajaran dengan lebih mudah dan dapat dipahami oleh peserta
didik.
3. Bagi Peserta didik
LKPD bermuatan peta konsep ini dapat mudah dipahami sehingga peserta
didik dapat memahami konsep yang ada pada materi tersebut.
4. Bagi Sekolah
Diharapkan dengan adanya produk pengembangan LKPD ini dapat dijadikan
salah satu media pembelajaran yang berguna untuk menngkatkan hasil belajar
peserta didik.
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teori
1. Penelitian Pengembangan
a. Pengertian Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan adalah suatu tipe penelitian yang berbeda
dengan penelitian pendidikan yang lainnya karena tujuan pengembangan tersebut
yakni menghasilkan produk berdasarkan dari temuan-temuan uji lapang yang
kemudian direvisi dan begitu seterusnya. Penelitian pengembangan ini memiliki
makna yang lebih luas yang apabila dipakai dalam konteks penelitian daripada
jika istilah yang digunakan tersebut dalam konteks yang menghasilkan produk.1
Penelitian dan pengembangan merupakan pendekatan penelitian yang
bertujuan menyempurnakan produk yang telah ada atau untuk menghasilkannya
produk atau model baru atau produk yang dihasilkan bisa berbentuk software,
ataupun hardware seperti, modul, buku, paket, alat bantu belajar ataupun program
pembelajaran.2
Ada dua macam penelitian yang berbeda yakni penelitian dan
pengembangan dan penelitian pengembangan saja. Arti dari kedua penelitian
tersebut pun berbeda satu sama lain. Pada penelitian dan pengembangan yaitu
harus didasarkan riset pada penelitiannya. Sedangkan penelitian pengembangan
saja yaitu hanya mengembangkan saja.3
b. Keunggulan dan kelemahan penelitian pengembangan
Setiap penelitian pasti akan memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut
adalah keunggulan dari penelitian pengembangan ada empat yakni :

1
Yudi Hari Rayanto dan Sugianti, Penelitian Pengembangan Model ADDIE Dan R2D2:
Teori Dan Praktek (Pasuruan : Lembaga Academic dan Research Institute, 2020), h.19
2
Tatik Sutarti dan Edi Irawan, Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian Pengembangan,
(Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2017), h.6
3
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Uin Press,
2014), h.14

9
a) Mampu menghasilkan suatu produk atau model yang memiliki suatu nilai
validasi yang tinggi, hal ini dikarenakan produk tersebut akan dihasilkan
melalui uji coba di lapangan dan validasi ahli
b) Mendorong proses inovasi produk atau model yang tidak henti sampai
memiliki nilai suistanibility yang tinggi
c) Penghubung antara penelitian yang bersifat praktis dan penelitian yang bersifat
teoritis
d) Merupakan metode yang cukup komprehensif yaitu mulai dari deskriptif,
eksperimen dan evaluatif.4

Kelemahan penelitian pengembangan terdiri dari tiga yakni :


a) Penelitian ini cenderung memerlukan waktu yang relatif lama
b) Dapat dikatakan “here and now” dimana sehingga tidak dapat digenerasikan
secara utuh
c) Memerlukan biaya yang cukup mahal

2. LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik)


a. Pengertian LKPD
Lembar kerja peserta didik adalah lembar kerja bagi peserta didik untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang terdapat di dalam buku peserta didik yang
nantinya akan diberikan oleh guru pada setiap pertemuan. Lembar kerja peserta
didik yaitu memuat sekumpulan kegiatan yang mendasar dan harus dilakukan
oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahamannya dalam upaya
pembentukan kemampuan dasarnya sesuai dengan indikator pencapaian hasil
belajar peserta didik yang harus dicapai. Lembar kerja peserta didik dirancang
untuk memberikan kemudahan kepada guru dalam mengakomodasikan tingkat
kemampuan peserta didik dan diharapkan mampu mengembangkan dan juga
memperkuat konsep-konsep yang akan disajikan.5

4
Tatik Sutarti dan Edi Irawan, Op.cit., h. 7-8.
5
Parenta, Model Pembelajaran Advance Organizer Collaboration (Sulawesi Selatan :
Aksara Timur,2020), h. 65
Definisi Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran-
lembaran yang berisi tugas yang wajib dikerjakan oleh peserta didik. 6 Lembar
kerja peserta didik merupakan materi ajar yang dikemas secara Integrasi sehingga
yang memungkinkan peserta didik mempelajari materi-materi yang diajarkan
tersebut secara mandiri. Lembar kerja peserta didik adalah lembaran-lembaran
yang berisikan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja
peserta didik biasanya bisa berupa langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu
tugas dan juga petunjuk. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kerja
haruslah jelas dari segi kompetensi dasar yang akan dicapainya.7
Dengan demikian lembar kerja peserta didik merupakan suatu lembaran
panduan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang berisikan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepada peserta didik pada setiap pertemuan.

b. Karakteristik LKPD
Sebuah produk pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Berikut merupakan karakteristik dari lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yaitu:
1) Dapat mempermudah pendidik dan juga peserta didik dalam pembelajaran
2) Peserta didik dapat belajar secara berkelompok dan juga secara individu,
menjalankan tugas secara tertulis serta belajar memahami materi
3) Lembar kerja peserta didik haruslah sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai oleh peserta didik
4) Tugas yang diberikan haruslah ditulis dengan jelas serta mudah untuk dipahami
dan tidak menimbulkan penafsiran ganda
5) Harus mampu mengajak peserta didik untuk berpikir mengembangkan minat.8

6
Hamzah Yunus dan Heldi Vanni Alam, Perencanaan Pembelajaran Berbasis
Kurikulum 2013 (Yogyakarta : CV Budi Utama, 2015), h.175.
7
Anindya Fajarini, Membongkar Rahasia Pengembangan Bahan Ajar IPS (Depok:
Gema Press, 2018), h77.
8
Parenta, op.cit., h. 65
c. Ciri-Ciri LKPD
Adapun ciri-ciri LKPD adalah sebagai berikut :
a) Lembar kerja peserta didik terdiri dari beberapa halaman
b) Lembar kerja peserta didik dicetak sebagai bahan ajar secara spesifik untuk
dipergunakan oleh satuan tingkat pendidikan tertentu
c) Didalamnya terdiri dari uraian singkat yang berupa pokok bahasan secara
umum dan rangkuman pokok bahasan serta ada puluhan soal-soal pilihan
ganda dan juga soal-soal isian.

d. Fungsi LKPD
Adapun fungsi lembar kerja peserta didik sebagai berikut:
a) Bagi peserta didik Lembar kerja peserta didik yaitu berfungsi untuk
memudahkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang akan
didapat.
b) Bagi guru lembar kerja peserta didik yaitu berfungsi untuk menuntun
peserta didik berbagai kegiatan yang perlu diberikan dan
mempertimbangkan proses berfikir yang bagaimana yang akan ditumbuhkan
pada diri peserta didik. Selain itu juga dengan adanya lembar kerja peserta
didik, peserta didik tidak perlu membuat catatan atau resume pada buku
catatannya lagi atau membuat ikhtisar, sebab di dalam setiap membuat
ikhtisar yang biasanya sudah terdapat ringkasan seluruh materi pelajaran.9

e. Syarat –syarat LKPD


1) Syarat didaktik
a) Memperhatikan perbedaan individual pada peserta didik. Kemampuan Peserta
didik tidak selalu sama rata. Ada yang lamban dan ada juga yang yang cepat.
Sehingga lembar kerja peserta didik yang benar yaitu lembar kerja peserta
didik yang dapat digunakan untuk semua peserta didik baik yang lamban
maupun yang pandai.

9
Anindya Fajarini, op.cit., h.79-80.
b) lembar kerja peserta didik lebih ditekankan pada proses dalam penemuan
konsep-konsep sehingga bagi peserta didik, lembar kerja peserta didik dapat
digunakan sebagai petunjuk untuk mencari tahu.
c) Memiliki berbagai variasi stimulus dengan berbagai media,
d) lembar kerja peserta didik dapat mengembangkan kemampuan pada diri dari
peserta didik. Baik dari segi kemampuan estetika, moral dan emosional serta
sosial.
e) Pengalaman belajar yang tidak ditentukan oleh materi pembelajaran akan
tetapi, ditentukan dari tujuan pengembangan diri seorang peserta didik seperti
intelektual dan yang lainnya.
2) Syarat konstruksi
a) Menggunakan pemilihan bahasa yang sesuai dengan kedewasaan peserta
didik
b) Struktur kalimat jelas
c) Adanya urutan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dari peserta
didik tersebut
d) Menghindari bentuk pertanyaan yang terbuka
e) Mengacu kepada buku sumber yang berada di dalam dan berkemampuan
keterbacaan oleh peserta didik
f) Memberikan ruang yang cukup memberikan keleluasaan kepada peserta didik
bagi peserta didik untuk menulis ataupun menggambar di LKPD
g) Menggunakan kalimat yang sederhana10
h) Memudahkan untuk peserta didik dalam menangkap pernyataaan yang ada di
dalam lembar kerja peserta didik dengan menggunakan ilustrasi yang banyak
dibanding dengan penggunaan kata-kata
i) Memiliki tujuan jelas dan manfaat dari pelajaran sebagai sumber motivasi.
j) Memiliki identitas sebagai kemudahan administrasi.

10
Hamzah Yunus dan Heldi Vanni Alam, op.cit., h. 178
3) Syarat teknis
a) Tulisan
(i) Menggunakan huruf cetak serta menghindari dari penggunaan huruf
latin dan romawi
(ii) Tidak menggunakan huruf yang digaris bawahi akan tetapi huruf yang
tebal
(iii) Menggunakan maksimal 10 kata dalam 1 baris
(iv) Menggunakan bingkai sebagai pembeda kalimat perintah dengan
jawaban peserta didik
(v) Usahakan agar membandingkan besarnya huruf dengan besar gambar
yang serasi.
b) Gambar
Gambar yang baik yaitu gambar yang mampu menyampaikan isi atau pesan
dari gambar secara efektif dan efisien kepada para pengguna lembar kerja
peserta didik, dan kejelasan isi atau pesan dan gambar secara keseluruhan.
c) Penampilan
Penampilan merupakan hal yang sangat penting pada lembar kerja peserta
didik. Dimana penampilan pada lembar kerja peserta didik tersebut yang akan
menentukan tingkat kejenuhan pengguna. Yang apabila lembar kerja peserta
didik yang diberikan hanyalah berupa kata-kata saja, akan menimbulkan
kebosanan/kejenuhan dan begitu sebaliknya jika hanya terdapat gambar saja di
dalam LKPD maka pesan atau isi dapat menimbulkan pesan atau isi tidak
tersampaikan dengan baik.11

(a) Langkah-langkah Penulisan LKPD


a) Perumusan KD yang harus dikuasai oleh guru pada LKPD dan langsung
diturunkan dari dokumen SI
b) Penentuan alat penilaian; pada penilaian ini dilakukan terhadap proses kerja
dan juga hasil kerja siswa. Karena pada pendekatan pembelajaran yang
digunakan yaitu kompetensi yang penilaiannya didasarkan pada penguasaan

11
Ibid.,179.
kompetensi, untuk itu alat penilaian yang cocok yaitu dengan menggunakan
pendekatan atau Acuan Kriteria (PAK) atau Criterion Referenced Assessment.
c) Penyusunan materi sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi
LKPD dapat berupa informasi pendukung, seperti gambaran umum atau
ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari
berbagai sumber seperti internet, majalah, jurnal hasil penelitian dan buku.
Pada LKPD dituliskan sumber referensi agar peserta didik lebih dapat
menggali sumber yang lebih luas. Tugas-tugas yang diberikan ditulis secara
jelas agar peserta didik dapat memahaminya.
d) Struktur LKPD secara umum adalah sebagai berikut : Judul, Petunjuk
pembelajaran (Petunjuk peserta didik/pendidik), Kompetensi yang harus
dicapai peserta didik, informasi yang mendukung, Tugas-tugas dan langkah-
langkah kerja, Penilaian.12

3. Peta Konsep
A. Pengertian Peta Konsep
Peta konsep merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyatakan
hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-
proposisi. Bentuk dari paling sederhana suatu konsep yaitu hanya terdiri atas dua
konsep yang saling dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit skematik. 13
Pemetaan konsep adalah berupa inovasi baru yang penting dalam membantu
peserta didik untuk menghasilkan pembelajaran bermakna di kelas.14
Peta konsep dapat diartikan sarana visual atau grafis yang dapat digunakan
untuk menghubungkan dan mengorganisasikan konsep-konsep atau pemikiran.
Penggunaan peta konsep dapat dilakukan dengan cara menghubungkan konsep-

12
Anindya Fajarini, op.cit., h. 80
13
Khuswatul Khasanah, Peta Konsep Sebagai Strategi Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Edu Trained, Vol.2, No.2, 2019, h.156 .
14
Winastwan Gora dan Sunarto, Pakematik : Strategi Pembelajaran Inovatif Bebasis
TIK (Jakarta : Elex Media Komputindo,2010), h.95.
konsep yang telah dianalisis sebelumnya sehingga dapat memperlihatkan struktur
sebuah subjek yang telah dipelajari.15
Dengan demikian, dari pernyataan di atas disimpulkan bahwa peta konsep
merupakan suatu bagan skematik dimana berisi tentang konsep-konsep yang
dihubungkan satu sama lain yang berguna untuk membantu untuk menghasilkan
pembelajaran yang bermakna.
Ciri-ciri peta konsep adalah sebagai berikut:
1. Peta konsep disajikan dengan cara memperlihatkan dari segi konsep-konsep
dan juga proposisi-proposisi dalam suatu topik pada bidang studi.
2. Peta konsep adalah gambar yang menunjukkan hubungan antara konsep-
konsep dari suatu materi. Bila lebih dari 2 konsep atau digambarkan dibawah
konsep lainnya maka akan terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep
tersebut.
3. Cara menyatakan hubungan antar konsep-konsep. Dimana tidak semua konsep
memiliki bobot yang sama, karena ada beberapa konsep yang lebih umum dari
konsep-konsep yang lain.
4. Peta konsep membentuk hirarki. Yang berarti dua atau lebih konsep yang
digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, maka terbentuklah
hirarki pada peta konsep itu.16

B. Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep


Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu kajian visual atau
suatu diagram mengenai ide-ide penting atau topik tertentu yang dihubungkan
satu sama lain. Untuk membuat suatu peta konsep peserta didik dilatih untuk
mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan dengan suatu topik dan
menyusun ide-ide tersebut ke dalam suatu pola logis. Terkadang peta konsep yaitu
diagram hierarki dan terfokus pada hubungan sebab akibat.
Langkah-langkah membuat peta konsep antara lain :

15
,
Benny A. Pribadi dan Refni Delfy Implementasi Strategi Peta Konsep (Concept
Mapping) Dalam Program Tutorial Teknik Penulisan Artikel Ilmiah Bagi Guru, Jurnal Pendidikan
Terbuka dan Jarak Jauh, Vol.16, No. 2, 2015, h.80.
16
Feida Noorlaila Isti‟adah, op.cit.,h.157.
1. Memilih suatu bahan pada bacaan
2. Menentukan sebuah konsep-konsep yang relevan
3. Menggunakan konsep-konsep dari umum ke yang khusus
4. Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan pada bagian atas bagan
yaitu bagian yang umum dan kemudian dibawahnya bagian yang sedang
sampai spesifik. Dan pada peta konsep adanya kata penghubung contohnya
"terdiri atas", "menggunakan" dan lain-lain.17

C. Macam-Macam Peta Konsep


Macam-macam peta konsep terdiri dari empat macam yaitu: (network tree)
pohon jaringan, (events chain) rantai kejadian, (cycle concept map) peta konsep
siklus, dan (spider concept map) peta konsep laba-laba. Berikut penjelasannya:
a) Pohon Jaringan (network tree)
Pada peta konsep pohon jaringan ini. Ide-ide pokok dibuat dalam persegi
empat, dan kemudian pada kata-kata yang lain dihubungkan dengan
menggunakan garis penghubung. Pada garis penghubung ini memberikan
hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Pada saat
mengkonstruksi suatu pohon jaringan, tulis topik yang ingin dibuat peta konsep
dan daftar konsep-konsep utama yang berkaitan dengan topik itu. Daftar dan
mulai dengan menyusun ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu susunan dari
umum ke yang lebih khusus. Pohon jaringan ini cocok digunakan untuk
memvisualisasikan hal-hal mengenai:
1) Menunjukan informasi sebab-akibat
2) Suatu hirarki
3) Prosedur yang bercabang.
Istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan-hubungan.

17
Winastwan Gora ,op.cit., h.97.
b) Rantai Kejadian (events chain)
Peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan suatu urutan
kejadian, tahap-tahap dalam suatu proses atau langkah-langkah dalam suatu
prosedur. Contohnya dalam melakukan eksperimen. Peta konsep rantai kejadian
cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal mengenai:
1) Memberikan tahap-tahap suatu proses
2) Langkah-langkah dalam suatu prosedur, dan
3) Suatu urutan kejadian.

c) Peta Konsep Siklus (cycle concept map)


Pada peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu
hasil akhir. Hasil akhir pada rantai itu menghubungkan kembali kepada kejadian
awal. Begitupun seterusnya hasil akhir menghubungkan kembali ke kejadian
awal siklus itu berulang dengan sendirinya dan tidak ada akhirnya. Peta konsep
siklus cocok diterapkan untuk menunjukan hubungan bagaimana suatu
rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang
berulang-ulang.

d) Peta Konsep Laba-laba (spider concept map)


Pada peta konsep laba-laba ini dapat digunakan untuk curah pendapat.
Melakukan curah pendapat ide-ide tersebut berasal dari suatu ide sentral,
sehingga memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak dari
ide-ide tersebut berkaitan dengan ide sentral tetapi belum tentu jelas
hubungannya antara satu sama lain. Peta konsep laba-laba cocok digunakan
untuk memvisualisasikan hal-hal mengenai:
1) Tidak menurut hirarki, kecuali berada dalam suatu kategori
2) Kategori yang tidak paralel, dan
3) Hasil curah pendapat.18

18
Suci Yuniati, Peta Konsep (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Struktur Aljabar,
Gamatika Vol. 3, No.2, 2013, h.135.
D. Manfaat Pembelajaran Dengan Menggunakan Peta Konsep
1. Bagi Guru
a. Peta konsep adalah cara terbaik menghadirkan materi pelajaran, karena peta
konsep merupakan alat belajar yang tidak menimbulkan efek verbal bagi
peserta didik dengan mudah membaca, melihat, dan mengerti arti yang
diberikan.
b. Peta konsep dapat menolong guru untuk memilih aturan pengajaran
berdasarkan kerangka kerja yang berbentuk hirarki yaitu dari umum ke yang
lebih khusus, hal ini dapat mengingat banyak materi pelajaran yang disajikan
dalam urutan yang acak.
c. Membantu guru untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas mengajar.

2. Bagi Peserta Didik


a. Peta konsep dapat digunakan untuk mengembangkan proses belajar yang
bermakna, dan meningkatkan pemahaman peserta didik, serta dapat mudah
diingat oleh peserta didik.
b. Peta konsep dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas berpikir peserta
didik, karena akan menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada
peserta didik.
c. Peta konsep dapat mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan
baik yang akan memudahkan dalam proses belajar.
d. Peta konsep dapat membantu peserta didik untuk melihat makna dari materi
pelajaran dengan lebih komprehensif dalam setiap komponen-komponen
konsep dan mengenali hubungan.19

4. Tumbuhan
a. Pengertian Tumbuhan
Plantae adalah organisme multiseluler yang menghasilkan makanan melalui
proses fotosintesis. Kerajaan ini meliputi organisme dari lumut yang kecil hingga

19
Khuswatul Khasanah, op.cit., h.159-160
ke pohon yang besar. semua tumbuhan multiseluler dan eukariotik. Salah satu ciri
khas dari tumbuhan adalah adanya pigmen klorofil seperti a, b, dan karotenoid
yang membantu mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dalam proses
fotosintesis. 20 Tumbuhan disebut dengan autotrof, karena nutrien satu-satunya
yang dibutuhkan ialah karbondioksida dari udara, air, dan mineral dari tanah.
Tumbuhan ini fotoautotrof yang artinya organisme yang membutuhkan cahaya
sebagai sumber energi untuk mensintesis karbohidrat, protein, lipid dan bahan
organik lainnya. 21 Sama halnya dengan hewan tumbuhan juga memiliki organ-
organ seperti akar, batang dan daun yang tersusun atas jaringan-jaringan yang
berbeda22

b. Bagian-Bagian Tumbuhan
Secara umum organ tumbuhan terdiri atas :
a) Akar
Akar tumbuh ke dalam tanah sehingga dapat memperkokoh tubuh tumbuhan
tersebut. Akar juga berfungsi untuk mengambil air dan juga garam mineral dari
dalam tanah. Akar monokotil disebut sistem akar serabut. Setiap akar serabut
mempunyai ukuran yang hampir sama. Pada tumbuhan dikotil memiliki akar
tunggang yaitu mempunyai akar utama yang bercabang dan akar cabang ini
dapat dibagi lagi sistem perakaran.
b) Batang
Pada batang terdapat daun yang berfungsi dapat menghasilkan makanan
melalui fotosintesis dan mengeluarkan air melalui proses transpirasi. Pada
batang tumbuhan berfungsi atau berperan untuk lewatnya air dan garam mineral
dari akar menuju kedaun dan melalui hasil fotosintesis dari daun keseluruh
bagian tumbuhan.

20
Didik Kurniawan, dkk, Pengembangan Aplikasi Sistem Pembelajaran Klasifikasi
(Taksonomi) dan Tata Nama Ilmiah (Binomial Nomenklatur) Pada Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Berbasis Android, Jurnal Komputasi, Vol. 2, No.2, 2015, h.121.
21
Campbell,dkk, Biologi Edisi Kelima Jilid I (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 181.
22
Campbell,dkk, Biologi Edisi Kelima Jilid II (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 316.
c) Bunga
Bunga adalah alat utama perkembangbiakan tumbuhan. Ada tumbuhan
yang berbunga tidak sempurna dan ada tumbuhan yang berbunga sempurna.
Pada bunga sempurna memiliki putik sebagai alat kelamin betina dan benang
sari sebagai alat kelamin jantan. Bunga tidak sempurna ada yang memiliki
benang sari, tetapi tidak memiliki putik. Bunga yang demikian disebut dengan
bunga-bunga jantan. Dan sebaliknya jika bunga yang tidak memiliki benang sari,
tetapi memiliki putik maka disebut dengan bunga betina. Ada tumbuhan
berbunga tunggal dan ada yang berbunga majemuk. Bunga majemuk, yaitu jika
pada satu tangkai terdapat banyak bunga membentuk rangkaian atau karangan
sedangkan bunga tunggal yaitu jika pada setiap tangkai hanya terdapat satu
bunga.23

c. Berdasarkan Ada Atau Tidaknya Pembuluh Angkut


Berdasarkan ada atau tidaknya pembuluh angkut yaitu dibagi menjadi :
a) Tumbuhan Tidak Berpembuluh
Bryophyta adalah tumbuhan hijau yang termasuk ke dalam klasifikasi
tumbuhan tingkat rendah dan memiliki tiga divisi, yakni (Bryopsida atau Musci),
liverwort (Hepaticopsida atau Hepaticae), dan hornworts (Anthocerotopsida
atau Anthocerotae). Ketiga divisi bryophyta ini memiliki ciri yang sangat
berbeda sehingga dengan mudah dibedakan dengan tumbuhan vaskuler atau
tumbuhan berpembuluh pada umumnya. Sebagian besar tumbuhan lumut ini
tidak memiliki jaringan vaskuler, sehingga dikategorikan ke dalam tumbuhan
„nonvaskuler‟, namun pada klasifikasi tumbuhan lumut tersebut belum benar
karena pada tumbuhan lumut masih ditemui pembuluh pengangkut air yang
terdapat pada beberapa spesies secara umum maka untuk itu diklasifikasikan
kedalam tumbuhan bryophyta24
Secara umum tumbuhan lumut mempunyai bentuk tubuh tumbuhan yang
berstruktur rendah, yang memiliki tinggi hanya beberapa milimeter dan tegak
23
Sri Mulyani, Anatomi Tumbuhan, (Yogyakarta : Kanisius,2006), h. 2-3.
24
Marheny Lukitasari, Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi, Klasifikasi,
Potensi Dan Cara Pembelajarannya (Magetan: CV AE Media Grafika,2018) ,h. 14.
pada permukaan tanah. Bentuk tubuh lumut itu sendiri peralihan dari talus yang
berbentuk kormus. Semua jenis Bryophyta sama halnya struktur tumbuhan
rendah lainnya yaitu tidak memiliki akar, batang, dan daun dengan bentuk
sempurna. Tumbuhan lumut tidak menghasilkan bunga dan biji, juga tidak
memiliki struktur jaringan pengangkut xylem dan floem seperti pada tumbuhan
tingkat tinggi. Bryophyta hanya memiliki struktur yang mirip dengan akar untuk
melangsungkan absorbsi serta transportasi air dan nutrisi bagi kebutuhan
hidupnya. Habitat Bryophyta sangat beragam, mereka dapat hidup di
permukaan tanah, bebatuan maupun menempel di pohon-pohon.25

b) Tumbuhan Berpembuluh
Tumbuhan berpembuluh terdiri dari tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1) Tumbuhan paku.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang memiliki kormus, artinya
dapat dibedakan akar, batang dan daun. Selain itu tumbuhan paku memiliki
sistem pembuluh yaitu xilem dan floem. Akar pada tumbuhan paku bersifat
serabut dan bagian ujung dilindungi oleh tudung akar. Batang pada sebagian
besar tidak terlihat karena berada di dalam tanah berupa rizom/rimpang.
Berdasarkan jenisnya tumbuhan paku hidup di atas tanah (terestrial), ada yang
hidupnya menumpang pada tumbuhan lain (epifit), dan ada paku air (akuatik)
yaitu dapat hidup pada kondisi lingkungan yang tingkat kelembabannya tinggi
dan tidak tahan pada kondisi ketersediaan air yang terbatas.26
Tumbuhan paku ini dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan sebagai
sayuran, kehadiran tumbuhan paku juga bermanfaat bagi ekosistem hutan dalam
pembentukan tanah, mencegah erosi, dan membantu proses pelapukan serasah
hutan.27

25
Ibid.,h.2-3.
26
Advend Sri Rizky Sianturi, dkk, Eksplorasi Tumbuhan Paku Pteridophyta
(Semarang: Lppm Universitas Negeri Semarang,2020), h.14
27
Nurleli Apriyanti, dkk, Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) dan
Kekerabatannya Di Kawasan Wisata Air Terjun Curup Ternng Bedegung Kecamatan Tanjung
Agung Kabupaten Muara Enim, Jurnal Pembelajaran Biologi, Vol.5, No.2, 2017, h.114.
2) Tumbuhan berbiji
Tumbuhan berbiji terbagi menjadi 2 subdivisi yaitu gymnospermae dan
angiospermae berikut penjelasannya:
(a) Gymnospermae. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos
yang berarti tumbuhan berbiji telanjang. Gymnospermae adalah tumbuhan
berbiji terbuka atau berbiji telanjang, karena bijinya tidak terbentuk di dalam
bakal buah. Biji pada gymnospermae terletak diantara daun-daun strobilus
atau runjung. Gymnospermae terdiri dari beberapa kelompok yaitu Conifers,
Cyads, Ginkgo, dan Gnetales.28
(b)Angiospermae. Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup mempunyai
ciri-ciri bakal biji selalu diselubungi bakal buah, memiliki organ bunga yang
sesungguhnya, terdiri dari tumbuhan berkayu atau berbatang basah, memiliki
sistem perakaran tunggang atau serabut, batangnya ada yang bercabang dan
tidak, serta daunnya lebar, tunggal atau majemuk dengan komposisi yang
beraneka ragam, demikian juga pada pertulangan daunnya. Angiospermae
memiliki dua subdivisi yaitu terdiri dari dicotyledoneae dan
monocotyledoneae.29

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian ini merujuk kepada beberapa penelitian yang ada sebelumnya yaitu
mengenai LKPD terutama berbasis peta konsep. Berikut merupakan beberapa
penelitian yang relevan dengan penelitian ini:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Karunia Hardanti, Sarwanto, Cari, Pada
tahun 2016 yang berjudul “pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis
peta konsep pada materi gelombang elektromagnetik kelas X1 SMAN 1
Dolopo Kabupaten Madiun Jawa Timur” hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengembangan modul pembelajaran berbasis peta konsep layak untuk
digunakan dalam materi gelombang elektromagnetik, pengembangan modul

28
Siti Sunarti dan Rugayah, Keanekaragaman Jenis Gymnospermae Di pulau Wawoni,
Sulawesi Tenggara, Jurnal Biologi Indonesia, Vol.9, No.01, 2013, h.83.
29
Eva Nauli Taib dan Cut Ratna Dewi, Keanekaragaman Jenis Tumbuhan
Angiospermae Di Kebun Biologi Desa Seungko Mulat, Bioma, Vol.2, No.1, 2013, h.19.
tersebut yaitu memuat adanya proposisi, hierarki, contoh dan kaitan silang.
Pencapaian peserta didik yang menggunakan pengembangan modul
pembelajaran berbasis peta konsep pada materi gelombang elektromagnetik
diperoleh gain ternormalisasi yaitu sebesar 0,3 hal ini berarti menunjukkan
bahwasannya hasil belajar peserta didik meningkat dengan kategori sedang.30
2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Dwi Rahayu, Trapsilo Prihandono, Agus
Abdul Gani. Pada tahun 2017, yang berjudul pengembangan modul fisika
berbasis concept mapping pada materi elastisitas di SMA. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengembangan modul fisika berbasis concept mapping
pada materi elastisitas termasuk kedalam kategori valid. Pada tingkat
pemahaman peserta didik terhadap pengembangan modul ini termasuk kedalam
kategori mudah dipahami. Respon yang diberikan oleh peserta didik yaitu
sangat positif dari semua aspek yang dimunculkan pada pengembangan modul
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik menyukai pengembangan
modul fisika berbasis concept mapping pada materi elastisitas.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Wijayanti, Sulistyo Saputro , Nanik Dwi
Nurhayati, pada tahun 2015. Yang berjudul “ pengembangan media lembar
kerja siswa (LKS) berbasis hierarki konsep untuk pembelajaran kimia kelas X
pokok bahasan pereaksi pembatas”. Hasil penelitian ini menunjukkan media
pembelajaran pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berbasis hierarki
konsep pada mata pelajaran kimia materi stoikiometri kelas X dengan pokok
bahasan pereaksi pembatas telah dikembangkan dengan penelitian
pengembangan dengan kualitas yang baik berdasarkan penilaian dari para ahli
media, pendidik mata pelajaran kimia, ahli materi, serta peserta didik.31
4. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Rohmatul Izzati, Singgih Bektiarso,
Bambang Supriyadi, pada tahun 2019. Yang berjudul “ pengembangan modul
fisika berbasis problem based learning disertai concept mapping pada materi

30
Eka Karunia Hardanti, Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Peta
Konsep Pada Materi Gelombang Elektromagnetik Kelas X1 SMAN 1 Dolopo Kabupaten Madiun
Jawa Timur, Jurnal Inkuiri, Vol.5, No.1, 2016, h.69-70.
31
Dian Wijayanti, Sulistyo Saputro , Nanik Dwi Nurhayati, pengembangan media
lembar kerja siswa (LKS) berbasis hierarki konsep untuk pembelajaran kimia kelas X pokok
bahasan pereaksi pembatas, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 4, No. 2, 2015, h.21.
alat optik di SMA”. Hasil yang menunjukkan pada penelitian ini yaitu
memiliki skor sebanyak 89% yakni berada pada kategori sangat valid sehingga
dapat digunakan sebagai modul pembelajaran. Efektifitas yang diperoleh N-
Gain yaitu diperoleh sebesar 0.53. hal ini menunjukkan bahwa pengembangan
modul fisika berbasis problem based learning disertai concept mapping pada
materi alat optik di SMA layak untuk digunakan sebagai bahan ajar di kelas
XI.32
5. Penelitian yang dilakukan oleh Laili Rahmi, pada tahun 2017. Yang berjudul
“pengembangan modul pembelajaran biologi berorientasi meaningful learning
disertai peta konsep pada materi sistem peredaran darah” hasil dari penelitian
tersebut yaitu bahwa pengembangan modul tersebut termasuk kategori valid
dan efektif untuk digunakan serta memberikan hasil belajar yang lebih baik
dari sebelumnya, serta orientasi pada modul tersebut membantu peserta didik
dalam mengaitkan informasi ataupun pengetahuan baru melalui konsep yang
telah ada. Dan hal ini juga membantu peserta didik dalam mencapai
kematangan pengembangan kognitifnya.33
6. Penelitian yang dilakukan oleh Agustin Prihardini dan Ismono, pada tahun
2017. Yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berorientasi
Direct Instruction Dengan Strategi Peta Konsep Pada Materi Pokok
Hidrokarbon Kelas XI” hasil dari penelitian tersebut produk yang
dikembangkan yaitu berupa LKS dilihat dari aspek kevalidan menyatakan
kategori sangat layak ditinjau dari tujuan, kualitas isi dan instruksional dan
juga pada kualitas teknisnya. Begitupun pada aspek keefektifan dan juga pada
aspek kepraktisan yang menyatakan bahwa pengembangan LKS berorientasi
Direct Instruction dengan strategi peta konsep yaitu sangat layak.34

32
Dewi Rohmatul Izzati, Singgih Bektiarso, Bambang Supriyadi, Op.cit., h.285
33
Laili Rahmi, Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berorientasi Meaningful
Learning Disertai Peta Konsep Pada Materi Sistem Peredaran Darah, Jurnal Nur El-Islam, Vol. 4
No. 1, 2017, h. 75-76.
34
Agustin Prihardini dan Ismono, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berorientasi Direct Instruction Dengan Strategi Peta Konsep Pada Materi Pokok Hidrokarbon
Kelas XI, Unessa Journal of Chemistry Education, Vol. 6, No. 1, 2017, h. 14-15.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran biologi membutuhkan strategi-strategi dalam memahami
sebuah konsep materi, pembelajaran biologi bukan hanya sekedar menghafal akan
tetapi pembelajaran biologi membutuhkan strategi yang baik agar bisa memahami
konsep pembelajaran biologi. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap
pembelajaran biologi sangat minim karena banyaknya peserta didik yang belum
memahami konsep pembelajaran biologi. Serta bahan ajar yang digunakan oleh
pendidik pun belum tepat untuk digunakan pada pembelajaran biologi serta belum
sesuai dengan keadaan saat ini. Karena peserta didik hanya menggunakan LKS
sebagai penunjang pembelajaran dan membuat peserta didik malas untuk
membaca dan memahami materi yang belum dipahaminya. Guru berharap bahwa
adanya bahan ajar yang dapat memotivasi peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi yang belum dipahaminya dan membuat peserta didik menjadi
lebih aktif lagi tidak hanya mengandalkan pemjelasan guru.
Lembar kerja peserta didik (LKPD) sebagai lembaran-lembaran pedoman
kegiatan peserta didik yang dapat digunakan sebagai alat bantu yang dapat
meminimalkan penjelasan dari pendidik sebagai fasilitator. Salah satu strategi
yang dapat digunakan untuk mengurangi dari cara pembelajaran dengan
menghafal yaitu menggunakan peta konsep, dimana peta konsep ini membantu
peserta didik dalam menghubungkan konsep awal yang dimiliki peserta didik
dengan konsep yang baru sehingga pembelajaran biologi lebih mudah untuk
dipahami.
Berdasarkan keadaan ini untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka
perlu dikembangkan bahan ajar yaitu lembar kerja peserta didik (LKPD)
bermuatan peta konsep yang diharapkan dapat mengatas kurangnya pemahaman
peserta didik dalam memahami konsep pembelajaran biologi. Dapat dilihat pada
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir.
 Kurangnya minat membaca peserta
didik pada materi yang belum
dipahaminya
 Peserta didik kurang memahami
konsep materi biologi khususnya pada
materi tumbuhan
Permasalahan  Kurangnya bahan ajar sebagai Analisis
penunjang pembelajaran yang sesuai kebutuhan
keadaan saat ini
 LKS yang digunakan tidak menarik
minat dan motivasi peserta didik dalam
memahami materi

Pengembangan produk bahan ajar yang Desain dan


Upaya dapat menunjang pembelajaran untuk pengembangan
memahami konsep materi tumbuhan produk

Hasil berupa bahan ajar LKPD


bermuatan peta konsep untuk membantu
Hasil Akhir Ujicoba produk
pemahaman peserta didik pada materi
tumbuhan

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan.
Research and Development (R&D). Pada metode penelitian dan pengembangan
terdapat beberapa jenis model. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah
pengembangan 4-D. Penelitian ini yang dikembangkan adalah Lembar Kerja
Peserta didik (LKPD) bermuatan peta konsep dengan tahap pengembangannya
merujuk kepada model pengembangan perangkat tipe 4-D. Model pengembangan
4-D ini terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu Pendefinisian (Define)
dengan bentuk penjabaran berupa analisis kebutuhan, analisis tugas, analisis
konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. Perancangan (Design),
Pengembangan (Develop), dan Penyebaran (Disseminate). Namun, pada
penelitian ini tidak melewati tahap penyebaran (Disseminate).

B. Alur Penelitian
Alur penelitian ini mengikuti tahapan model pengembangan perangkat tipe
4-D. Alur penelitian dibagi menjadi empat tahapan yaitu Pendefinisian (Define),
Perencanaan (Design), Pengembangan (Develop), dan Penyebaran (Disseminate).
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Pada tahapan ini memiliki tujuan yakni menetapkan dan mendefinisikan
syarat-syarat dari pembelajaran yang diawali dengan analisis tujuan dari batasan
materi yang telah dikembangkan perangkatnya. Kegiatan ini juga dilakukan
berupa analisis untuk melihat hambatan atau kendala yang dialami oleh peserta
didik. Berikut adalah langkah pokok pada tahap pendefinisian yaitu :
a. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara guru biologi kelas X
untuk mengetahui kurikulum yang berlaku, pelaksanaan belajar dan mengajar,
serta karakter peserta didik. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk menetapkan
pada kompetensi mana yang akan dikembangkan sebagai bahan ajar.

27
b. Analisis Tugas
Analisis tugas digunakan untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran
dengan cara merinci isi materi ajar yang mengacu pada kompetensi isi,
kompetensi dasar beserta dengan indikatornya, dan materi yang dikembangkan ke
dalam LKPD adalah materi tumbuhan.
c. Analisis Konsep
Analisis konsep yaitu mengidentifikasi konsep-konsep materi tumbuhan yang
akan diajarkan dan disusun secara sistematis serta mengaitkan konsep yang satu
dengan yang lainnya, sehingga membentuk peta konsep.
d. Perumusan Tujuan Pembelajaran.
Perumusan tujuan pembelajaran dilakukan dengan cara mengidentifikasi dari
analisis tugas dan konsep. Berdasarkan hasil analisis tersebut tujuan perumusan
pembelajaran mengacu pada kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang
tercantum pada kurikulum dan dikembangkan dengan bermuatan peta konsep.

2. Tahap Perancangan (Design)


Tahap perancangan bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran yakni
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sesuai dengan ketentuan depdiknas dan
dikembangkan sebagai bermuatan peta konsep, lembar validasi, serta lembar angket
respon peserta didik dan angket respon guru. Pada tahap ini juga bertujuan untuk
merancang instrumen untuk pengumpulan data penelitian.

3. Tahap Pengembangan (Develop)


Pada tahapan ini dihasilkannya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
bermuatan peta konsep. LKPD yang sudah dikembangkan kemudian divalidasi
untuk mendapatkan penilaian, saran dan perbaikan oleh para Ahli (dosen) dan
Praktisi (guru biologi). Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dan
saran dari para Ahli dan Praktisi mengenai LKPD yang telah dikembangkan.
Pendapat dan saran yang telah diberikan adalah menjadi perbaikan dan
penyempurnaan dari LKPD yang dikembangkan. Setelah tahap perbaikan LKPD
kemudian tahap selanjutnya adalah tahap uji coba LKPD bermuatan Peta Konsep
pada peserta didik dan memberikan angket peserta didik yang bertujuan sebagai
respon peserta didik terhadap LKPD yang telah dikembangkan serta memberikan
angket respon guru biologi untuk mengetahui respon guru terhadap LKPD yang
telah dikembangkan. Pada tahap pengembangan ini dilakukan hanya pada uji coba
terbatas 1 dan uji coba terbatas 2.

C. Subjek Uji Coba


Subjek uji coba pada penelitian ini diantaranya:
1. Uji coba ahli dan praktisi pada penelitian ini yaitu 1 validator ahli (dosen)
materi, 1 validator ahli (dosen) media, dan 1 validator praktisi (guru biologi)
kelas X di SMAN 3 Tangerang
2. Uji coba terbatas pada penelitian ini yaitu uji coba terbatas 1 sebanyak 9
peserta didik dan uji coba terbatas 2 sebanyak 10 peserta didik yang
dilakukan di SMAN 3 Tangerang kelas XI. Untuk respon guru yaitu sebanyak
5 guru biologi kelas X diantaranya : 1 guru biologi SMAN 3 Tangerang, 2
guru biologi SMAN 1 Tangerang, 1 guru biologi SMAN 10 Tangerang, dan 1
guru biologi SMA Bina Insani Tangerang.

D. Desain Uji Coba


Desain uji coba pada penelitian ini merupakan tahapan yang penting. Tujuan
dari uji coba bahan ajar LKPD ini adalah untuk mengetahui kelayakan dari LKPD
yang telah dibuat. LKPD yang masih terdapat kekurangan harus direvisi sehingga
dapat mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran. Terdapat dua tahapan dalam
desain uji coba LKPD diantaranya:
a. Uji coba ahli dan praktisi bertujuan untuk mendapatkan validasi data dan saran
serta masukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan LKPD yang telah
dibuat.
b. Uji coba terbatas, dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna LKPD
yang telah dibuat yang bertujuan untuk mendapatkan respon peserta didik dan
respon guru terhadap produk yang dikembangkan. Pada penelitian ini
menggunakan uji coba terbatas 1 dan uji coba terbatas 2.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah menggunakan angket untuk ahli validasi
dan angket uji coba produk.
1. Angket ahli materi
Pada angket ahli materi ini digunakan sebagaimana untuk memperoleh
data mengenai aspek materi dan pembelajaran yang diadopsi dari Riana Putri.
Berikut adalah instrumen yang digunakan pada instrumen penilaian :

Tabel 3.1 Instrumen angket penilaian oleh validator ahli materi pembelajaran1
Indikator Deskriptor Item

Materi atau isi 1. Kesesuaian materi dengan 1


kompetensi dasar
2. Kesesuaian materi dengan standar 2
kompetensi
3. Kesesuaian materi dengan kebutuhan 3
LKPD
4. Kesesuaian materi dengan 4
pembelajaran
5. Ketepatan penggunaan materi 5
pembelajaran
6. Kemudahan dalam memahami materi 6
pembelajaran
7. Kesesuaian contoh dengan materi 7
8. Kesesuaian latihan dengan materi 8
9. Materi terorganisir dengan baik
(disajikan secara rutin dari mulai 9
yang mudah kesukar, dari yang
sederhana ke kompleks.
10. Hubungan konsep materi dengan 10
kehidupan sehari-hari
Pembelajaran 11. Kelengkapan informasi 11
12. Kemanfaatan informasi materi 12
13. Sistematika penyajian materi 13
14. Kejelasan petunjuk belajar 14
15. Kegiatan belajar dapat memotivasi 15
peserta didik

1
Riana Putri, Skripsi:” Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Peta Konsep Pada Materi
Peredaran Darah Di SMA Kelas XI” (Jambi: FKIP Universitas Jambi, 2016), h.35.
2. Angket untuk ahli media
Pada angket untuk ahli media ini digunakan sebagaimana untuk
memperoleh data mengenai penilaian pembelajaran dan pada penilaian tampilan
LKPD yang diadopsi dari Riana Putri. Berikut adalah instrumen yang digunakan
pada instrumen penilaian :

Tabel 3.2 Instrumen angket penilaian oleh validator ahli media2


Indikator Deskriptor Item
Desain tampilan 1. Ukuran produk 1
2. Warna produk 2
3. Kesesuaian warna produk 3
Ukuran huruf 4. Jenis huruf 4
dan jenis tulisan 5. Ukuran huruf 5
6. Penggunaan kata 6
7. Kejelasan tulisan 7
Tata letak 8. Sistematika penyajian materi 8
9. Penggunaan gambar 9
10. Penggunaan peta konsep yang dapat 10
dipahami
11. Penggunaan dan latihan-latihan 11
Fungsi media 12. Fungsi etensi meningkatkan perhatian 12
pembelajaran peserta didik terhadap materi
pelajaran
13. Fungsi efektif, menarik minat dan 13
motivasi peserta didik
14. Fungsi kognitif, memperlancar dalam 14
pencapaian tujuan pembelajaran
15. Fungsi psikomotorik, menggerakkan 15
peserta didik untuk melakukan
sesuatu kegiatan
16. Fungsi evaluasi, dapat dilakukan 16
penilaian kemampuan peserta didik
dalam merespon pembelajaran

2
Ibid.,h.34-35.
Indikator Deskriptor Item
Manfaat media 17. Memperluas penyajian materi 17
pembelajaran pembelajaran
18. Meningkatkan motivasi, minat dan 18
perhatian peserta didik terhadap
materi pelajaran
19. Meningkatkan efisiensi proses 19
pembelajaran
20. Memberikan kesamaan pengalaman 20
kepada peserta didik

3. Angket Guru
Pada angket guru bertujuan untuk memperoleh serta mengenai LKPD yang
akan dikembangkan yang nantinya angket tersebut akan diberikan kepada praktisi
(guru) yang diadopsi dari Riana Putri. Berikut adalah instrumen yang digunakan
pada instrumen penilaian :
Tabel 3.3 Instrumen angket penilaian oleh guru3
Indikator Deskriptor Item
Kelayakan isi 1. Kesesuaian KI, KD, indikator dan 1
Tujuan Pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kebutuhan peserta 2
didik
3. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan 3
ajar
4. Kebenaran substansi materi 4
5. Pemberian contoh-contoh LKPD
bermuatan peta konsep memudahkan 5
pemahaman materi
Media 6. Penyajian materi pada LKPD 6
pembelajaran bermuatan peta konsep secara
konsisten
7. LKPD bermuatan peta konsep mudah 7
dipahami
8. LKPD bermuatan peta konsep yang 8
dibuat memenuhi fungsi media
pembelajaran
9. LKPD bermuatan peta konsep mampu 9
menarik dan memfokuskan perhatian
peserta didik
10. LKPD bermuatan peta konsep yang

3
Ibid.,h.36.
Indikator Deskriptor Item
dibuat memberikan kesempatan 10
peserta didik untuk belajar mandiri

4. Angket respon peserta didik dan respon guru


Pada angket peserta didik ini bertujuan untuk mengetahui informasi
karakteristik peserta didik meliputi : motivasi, minat, dan kognitif. Instrumen ini
ditujukan kepada peserta didik kelas X SMA/MA untuk mengumpulkan data dan
mengetahui respon dari peserta didik dan respon guru terhadap LKPD bermuatan
peta konsep yang diadopsi dari Riana Putri. Berikut adalah instrumen yang
digunakan pada instrumen penilaian :
Tabel 3.4 Instrumen angket penilaian oleh kelompok kecil4
Indikator Deskriptor Item

Motivasi 1. Menimbulkan rasa ingin tahu 1


Minat 2. Rasa ketertarikan mengenai materi 2
yang dipelajari
Media 3. Tampilan fisik LKPD bermuatan peta 3
konsep
4. Ukuran dan jenis huruf yang 4
digunakan dalam LKPD bermuatan
peta konsep mudah dibaca
5. LKPD bermuatan peta konsep mudah 5
dipahami
Pembelajaran 6. Kejelasan uraian materi dalam LKPD 6
bermuatan peta konsep
7. Kejelasan petunjuk pada setiap materi 7
8. LKPD bermuatan peta konsep 8
memudahkan peserta didik
mempelajari materi tumbuhan
9. LKPD bermuatan peta konsep 9
mempermudah pemahaman
10. LKPD bermuatan peta konsep dibuat 10
memenuhi tujuan pembelajaran

4
Ibid.,h.36-37.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif
dan kuantitatif. Teknik analisis data kualitatif yakni berupa penjelasan yang
informasinya dari validator sedangkan analisis kuantitatif yaitu berbentuk angka
dari validasi data. Data yang dianalisis yaitu bertujuan untuk disederhanakan ke
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca untuk dianalisis dan diambil kesimpulan.
Untuk mengetahui cara perhitungan data validasi lalu ditafsirkan dengan kalimat
sebagai penjelasannya. Berikut langkah-langkah dalam memperoleh data :
1. Analisis data instrumen validasi ahli dan praktisi
Untuk melihat tingkat kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
dikembangkan yaitu dari data hasil validasi ahli dan praktisi, dengan
menggunakan skala likert. Berikut adalah langkah-langkah untuk memperoleh
data pada penelitian ini:
a. Para Validasi Ahli (dosen) dan praktisi (guru) mengisi angket yang telah
diberikan oleh peneliti yang terdapat penilaian dengan kriteria sangat baik,
baik, cukup baik, kurang, dan sangat kurang yang diadaptasi dari Agustin.
sebagai berikut:

Tabel 3.5 Skala Penilaian Lembar Validasi Ahli dan Praktisi 5


No. Kategori Nilai skala
1. Sangat baik 5
2. Baik 4
3. Cukup baik 3
4. Kurang 2
5. Sangat kurang 1

b. Setelah data dari instrumen validasi Ahli dan Praktisi terkumpul, selanjutnya
data dihitung pada tiap indikator untuk melihat kelayakan LKPD yang telah

5
Agustin Prihardini dan Ismono, Op.cit., h.10.
dikembangkan, maka digunakan rumus yang diadaptasi dari Ulfah Larasati
Zahro, Vina Serevina, Made Astra dengan rumus berikut :6

Hasil data yang berupa masukan dan saran dari para validasi ahli dan
praktisi yaitu bersifat kualitatif yang akan dijadikan sebagai acuan untuk
memperbaiki LKPD bermuatan peta konsep. Kemudian menentukan tingkat
kelayakan LKPD dengan menyimpulkan dengan data kuantitatif menjadi
kualitatif yang diadaptasi dari Agustin dengan kriteria sangat layak, layak,
cukup layak, kurang layak, sangat kurang layak berdasarkan tabel berikut :
Tabel 3.6 Kriteria Kelayakan7
No Persentase Kategori
1 81% - 100% Sangat Layak
2 61% - 80% Layak
3 41% - 60% Cukup
4 21% - 40% Kurang
5 0% - 20% Sangat Kurang

2. Analisis data instrumen penilaian peserta didik dan penilaian guru


Analisis data instrumen penilaian peserta didik dan penilaian guru
bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik dan guru terhadap LKPD
bermuatan peta konsep pada materi tumbuhan dengan menggunakan cara yang
sama dengan analisis data instrumen validasi Ahli dan Praktisi yaitu dengan
menggunakan skala likert. Berikut langkah-langkah dalam memperoleh data:
a. Peserta didik dan guru mengisi angket dengan diberikan penilaian pada setiap
pernyataan yang telah disusun oleh peneliti dengan menggunakan ketentuan
seperti pada tabel 3.5

6
Ulfah Larasati Zahro, Vina Serevina, Made Astra, Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(Lks) Fisika Dengan Menggunakan Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,
Transferring (React) Berbasis Karakter Pada Pokok Bahasan Hukum Newton, Jurnal Wahana
Pendidikan Fisika, Vol.2, No.1, 2017, h.66.
7
Agustin Prihardini dan Ismono, Op.cit., h.10.
b. Selanjutnya data dari angket respon peserta didik dan angket respon guru
terkumpul, data dihitung pada tiap indikator untuk melihat kelayakan dan
respon dari peserta didik serta respon guru terhadap LKPD yang telah
dikembangkan, maka digunakan rumus yang diadaptasi dari Ulfah Larasati
Zahro, Vina Serevina, Made Astra dengan rumus berikut :8

c. Hasil data yang telah diperoleh. Kemudian ditentukan tingkat kelayakan LKPD
dengan menyimpulkan dengan data kuantitatif menjadi kualitatif sebagai
respon dari peserta didik dan respon guru yang diadaptasi dari Agustin dengan
kriteria sangat layak, layak, cukup layak, kurang layak, sangat kurang layak
seperti pada tabel 3.6.

8
Ulfah Larasati Zahro, Vina Serevina, Made Astra, Op.cit., h.66.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Pengembangan LKPD bermuatan peta konsep pada materi tumbuhan kelas X
menggunakan model pengembangan 4-D dari Thiagarajan yang terdapat beberapa
tahap meliputi pendefinisian (Define), perancangan (Desain), pengembangan
(Develop), dan tahap penyebaran (Dissiminate). Namun, penelitian ini hanya
sampai pada tahap pengembangan (Develop) dengan uji coba skala terbatas 1
yaitu dengan 9 responden dan uji coba skala terbatas 2 yaitu dengan 10 responden
serta terdapat 5 respon guru biologi kelas X mengenai LKPD yang telah
dikembangkan. Berikut ini merupakan penjelasan dari ketiga tahapan
pengembangan LKPD bermuatan peta konsep :

1. Tahap Pendefinisian (Define)


Pada penelitian ini bahan ajar yang dihasilkan berupa lembar kerja
peserta didik (LKPD) bermuatan peta konsep pada materi tumbuhan kelas X
SMA/MA yang terdiri dari 3 sub bab materi pembelajaran. Tahapan pendefinisian
ini terdiri atas, analisis ujung depan yaitu analisis awal yang berguna untuk
mengetahui informasi permasalahan yang akan diteliti, analisis konsep yaitu agar
peserta didik dan guru mengetahui konsep utama dalam pembelajaran berdasarkan
Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan, dan analisis tujuan pembelajaran
yaitu untuk memantau agar pembelajaran tidak menyimpang dari tujuan
pembelajaran. 1 Berikut empat langkah tahapan define yang digunakan peneliti
untuk kebutuhan dalam penyusunan bahan ajar LKPD, adapun sebagai berikut:

a. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang
berkaitan dengan permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar biologi
1
Ineke Devi Andriani dan Retno Mustika Dewi, Pengembangan Media Pembelajaran
Tebak Kata Pada Materi Bank Sentral Sistem Pembayaran Dan Alat Pembayaran, Jurnal
Pendidikan Ekonemi (JUPE), Vol.9, No.2, 2021, h.68.

37
khususnya pada kelas X. Analisis ini dilakukan pada saat peneliti melaksanakan
PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan). Berdasarkan hasil observasi
lapangan yang diperoleh bahwa SMAN 3 Tangerang menggunakan kurikulum
2013. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan berpedoman kepada buku paket
yang dimiliki oleh guru biologi kelas X. Tidak ada peserta didik yang memiliki
buku pedoman yang digunakan oleh guru karena sekolah belum bisa
meminjamkan buku paket untuk masing-masing peserta didik, mengingat
keadaan belajar-mengajar masih dalam keadaan online karena Covid-19. Peserta
didik hanya memiliki bekal LKS untuk dipelajari di rumah, tidak adanya
pendukung bahan ajar yang lain bagi peserta didik untuk memahami lebih
banyak materi. Sehingga dibutuhkan bahan ajar lain sebagai pelengkap kegiatan
belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di kelas masih bertumpu oleh guru
sehingga peserta didik kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran biologi,
selain itu juga kurangnya minat membaca pembelajaran biologi yang
mengakibatkan peserta didik kurang memahami konsep materi pembelajaran
biologi.
Sejalan dengan hasil penelitian oleh Agustina Fatmawati yang
mengemukakan bahwa umumnya peserta didik menggunakan perangkat
pembelajaran yang telah disiapkan oleh sekolah atau beli dari penerbit. Yang
umumnya berupa LKS dan buku ajar namun, perangkat pembelajaran tersebut
masih kurang didukung untuk komponen penilaian salah satunya yaitu RPP.2
Hal ini juga sejalan dengan penelitian Aulia Agustha dan kawan-kawan yang
mengemukakan bahwa guru sudah menggunakan LKPD pada pembelajarannya,
namun LKPD yang di sekolah masih dalam bentuk cetak dan penyajiannya
belum mampu membuat peserta didik menemukan konsep yang tepat pada
konsep materi secara mandiri serta menunjang kemampuan memecahkan
masalah sehingga menyebabkan kurangnya kebermaknaan peserta didik dalam

2
Agustina Fatmawati, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Konsep Pencemaran
Lingkungan Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Untuk SMA Kelas X,
Jurnal EduSains,Vol.4, No.2, 2016, h.95.
belajar. 3 Oleh karena itu, guru mengharapkan adanya bahan ajar yang sesuai
dengan kondisi lapangan saat ini.
Sesuai dengan hasil observasi dilapangan dan beberapa penelitian yang
sebelumnya maka diperoleh bahan ajar yang sesuai kebutuhan di SMAN 3
Tangerang. Kemudian, bahan ajar yang digunakan dapat membangun aktivitas
dan membantu peserta didik dalam memahami konsep materi pembelajaran
biologi, serta dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik. Hal tersebut
dapat diatasi dengan adanya pengembangan bahan ajar LKPD bermuatan peta
konsep.
b. Analisis Tugas
Analisis tugas dilakukan dengan cara menyusun materi secara sistematis
yang akan digunakan dalam LKPD yang dikembangkan. Materi yang digunakan
dalam LKPD ini yaitu materi tumbuhan kelas X SMA/MAN. Materi tumbuhan
terbagi menjadi 3 sub bab materi yaitu tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan
tumbuhan berbiji. Pada LKPD ini terdapat soal-soal berbentuk peta konsep, soal
uraian, dan pengamatan, serta kesimpulan dari hasil pengamatan yang akan
dikerjakan oleh peserta didik.
c. Analisis konsep
Analisis konsep dilakukan berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditentukan. Konsep tumbuhan dipilih karena
peserta didik masih kurangnya minat membaca buku pelajaran yang
mengakibatkan sulit memahami pembelajaran biologi khususnya pada materi
tumbuhan yang dianggap rumit dan terlalu banyak yang harus dipelajari. Maka
untuk itu peneliti dapat mengembangkan LKPD tumbuhan berdasarkan
Kompetensi Dasar (KD) Sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu 3.7 Menerapkan
prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio
berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan
peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi dan 4.7 Menyajikan data

3
Aulia Agustha, dkk, Pengembangan E-LKPD Berbasis Discovery Learning
Menggunakan Aplikasi Adobe Acrobat 11 Pro Extended Pada Materi Keseimbangan Ion dan pH
Larutan Garam Untuk Kelas XI SMA/MA Sederajat. Journal of Research and Education
Chemistry (JREC), Vol.3, No.1, 2021, h.29.
tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam
bentuk laporan tertulis.
d. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran dilakukan setelah menganalisis tugas
dan analisis konsep. Dari hasil analisis tersebut peneliti menentukan perumusan
tujuan pembelajaran dan mengaitkannya dengan bermuatan peta konsep. Peneliti
menggunakan bermuatan peta konsep agar peserta didik dapat memahami
konsep-konsep yang ada pada materi tumbuhan dengan mudah dan singkat serta
terangkum dalam bentuk peta konsep.

2. Tahap Perancangan (Desain)


Tahap perancangan ini bertujuan menghasilkan rancangan perangkat
pembelajaran.4Pada penelitian ini tahap perancangan dilakukan dengan menyusun
LKPD bermuatan peta konsep. Berikut tahapan rancangan diantaranya:
A. Penulisan LKPD
Penulisan LKPD bermuatan peta konsep pada materi tumbuhan dilakukan
dengan langkah-langkah berikut ini:
a) Perumusan kompetensi dasar yang akan digunakan yaitu berasal dari standar isi
dan menganalisis kompetensi dasar yang digunakan pada penelitian ini.
Tabel 4.1 Analisis Kompetensi Dasar
No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi 4.7 Menyajikan data tentang
untuk menggolongkan morfologi dan peranan
tumbuhan ke dalam divisio tumbuhan pada berbagai
berdasarkan pengamatan aspek kehidupan
morfologi dan metagenesis
tumbuhan serta mengaitkan
peranannya dalam
kelangsungan kehidupan di
bumi

4
Dian Kurniawan dan Sinta Verawati Dewi, Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Dengan Media Screencast-O-Matic Mata Kuliah Kalkulus2 Menggunakan Model 4-D
Thiagarajan, Jurnal Siliwangi,Vol.3, No.1, 2017, h.217.
No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan
3.7.1 Membedakan ciri-ciri 4.4.1 Menyajikan data tentang
morfologi pada divisi kingdom morfologi dari kingdom
Plantae Plantae
3.7.2 Menjelaskan peran tumbuhan
pada berbagai aspek kehidupan

b) Perancangan dari sisi teknik selanjutnya yaitu mendesain cover dan tampilan
LKPD menggunakan media Adobe Illustrator dan Microsoft Office Word
2010. Dari sisi teknis, rancangan LKPD yang akan dikembangkan sesuai
dengan panduan pengembangan bahan ajar (depdiknas) :
i. Judul
Judul LKPD terdapat di halaman awal pada sampul, dengan
menggunakan media Adobe Illustrator dengan jenis huruf yang menarik dan
ukuran yang lebih besar serta dipadukan dengan pemilihan warna dan gambar
yang sesuai dengan materi tumbuhan untuk menarik perhatian siswa.

Gambar 4.1 Cover Judul LKPD


ii. Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan, dan Petunjuk Belajar
Kompetensi dasar berisi informasi mengenai kompetensi yang akan
diperoleh pada LKPD bermuatan peta konsep, indikator yaitu turunan dari
kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang berisikan tujuan yang harus
dicapai oleh peserta didik berdasarkan kompetensi dasar, serta petunjuk belajar
digunakan sebagai petunjuk dalam penggunaan LKPD.

Gambar 4.2 Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan, dan Petunjuk Belajar


iii. Materi
Materi tumbuhan pada LKPD terdapat 3 sub bab yaitu tumbuhan lumut,
tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji, masing-masing sub bab materi terdapat
alat dan bahan, langkah kerja, soal yang berbentuk peta konsep dan essay, tabel
pengamatan serta kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan.

Gambar 4.3 Materi Pada LKPD


iv. Alat dan Bahan
Alat bahan yang terdapat pada LKPD yaitu alat bahan yang digunakan
untuk pengamatan tumbuhan yang tertera pada LKPD.

Gambar 4.4 Alat Bahan pada LKPD

v. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada LKPD berupa langkah-langkah kerja yang
digunakan untuk pengamatan dan menjawab soal.

Gambar 4.5 Langkah Kerja Untuk Pengerjaan LKPD


vi. Tugas Bermuatan Peta Konsep
Tugas yang dilakukan pada lembar kerja peserta didik yaitu menjawab
soal-soal yang berbentuk peta konsep dan essay yang bertujuan mengetahui
pemahaman peserta didik terhadap materi tumbuhan, soal-soal pada LKPD yang
berbentuk peta konsep terdapat beberapa kata kunci atau clue.

Gambar 4.6 Tugas Bermuatan Peta Konsep

vii. Laporan Yang Harus Dikerjakan


Laporan yang harus dikerjakan pada lembar kerja peserta didik
bertujuan untuk mengetahui apa saja yang didapat oleh peserta didik saat
pengamatan berlangsung, laporan ini berupa hasil pengamatan dan kesimpulan
dari pengamatan yang telah dilakukan oleh peserta didik.
Gambar 4.7 Laporan Tugas Pengamatan

viii. Daftar Pustaka


Daftar pustaka atau sumber referensi yang digunakan pada materi di
dalam lembar kerja peserta didik (LKPD) yaitu terdiri dari lima sumber buku dan
dua yang bersumber dari jurnal yang sesuai dengan materi dan memperhatikan
kompetensi dasar yang akan dicapai.
Gambar 4.8 Daftar Pustaka pada LKPD

ix. Sampul Belakang


Sampul belakang digunakan untuk menyeimbangkan sampul depan
pada judul, sampul belakang yang digunakan lebih sederhana dibandingkan
dengan sampul judul.

Gambar 4.9 Cover Belakang LKPD


3. Tahap Pengembangan (Develop)
Tahap pengembangan dilakukan setelah tahap perancangan yang bertujuan
menghasilkan pembelajaran yang baik. 5 Pada penelitian ini dihasilkan produk
pengembangan LKPD bermuatan peta konsep berdasarkan masukan dan saran
oleh validator dan praktisi. Validasi yang digunakan oleh validator yaitu 1
validator ahli media, 1 validator ahli materi, dan 1 validator praktisi (guru)
biologi. Aspek yang dinilai dari berbagai validasi berbeda-beda untuk validasi ahli
materi yaitu materi /isi dan pembelajaran. Aspek yang dinilai oleh ahli media
yaitu desain, fungsi media LKPD bermuatan peta konsep, dan manfaat media
pembelajaran. Setelah melakukan uji validitas dan revisi, maka produk LKPD
akan diuji cobakan oleh peserta didik dan memberikan respon melalui angket
yang diberikan begitu pula dengan guru untuk melihat respon guru diberikan
melalui angket.

B. Deskripsi dan Analisis Uji Coba


Bahan ajar LKPD yang telah dikembangkan kemudian divalidasi oleh ahli
materi, ahli media dan praktisi (guru biologi). Setelah itu direvisi sesuai masukan
dan saran dari validator yang akan diuji cobakan kepada peserta didik, untuk uji
coba pada penelitian ini yaitu terdapat uji coba terbatas 1 dan uji coba terbatas 2
serta terdapat respon guru biologi kelas X. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
kelayakan bahan ajar LKPD bermuatan peta konsep yang telah dikembangkan.
1. Data hasil validasi LKPD
Validasi LKPD bertujuan untuk mengetahui nilai kelayakan LKPD yang
telah dikembangkan. Validasi bahan ajar LKPD divalidasi oleh ahli terdiri dari 1
orang dosen ahli media, 1 orang dosen ahli materi bidang tumbuhan, dan 1 guru
biologi kelas X SMA/MA. Setiap validator diberikan angket yang berisi
pernyataan dan kolom masukan dan saran. Berikut data hasil validasi oleh ahli
dan praktisi :
a. Data hasil validasi oleh ahli materi

5
Ibid.,
Indikator yang terdapat pada angket ahli materi yaitu materi/isi,
pembelajaran. Hasil validasi oleh ahli materi diperoleh pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Data Hasil Validasi Ahli Materi Pada Tiap Indikator6
No. Indikator Persentase LKPD Kriteria
(%)
1. Materi/Isi 82,0 Sangat Layak
2. Pembelajaran 88,0 Sangat Layak
Hasil keseluruhan (%) 85,0 Sangat Layak

Tabel 4.2 Menunjukkan bahwa tiap indikator secara keseluruhan


mendapatkan penilaian kriteria sangat layak. Skor kelayakan tertinggi pada
indikator pembelajaran yaitu dengan persentase 88,0% termasuk kedalam kriteria
sangat layak. Dapat disimpulkan bahwa LKPD bermuatan peta konsep untuk
pembelajaran sangat baik dan skor untuk indikator materi/isi yaitu dengan
persentase 82,0% dan dikatakan sangat layak. Dapat disimpulkan bahwa materi/isi
dalam LKPD sesuai dengan kebutuhan KI dan KD. Dari keseluruhan indikator
yaitu materi/isi dan pembelajaran mendapatkan persentase sebesar 85,0%
dikatakan layak untuk di uji coba kepada peserta didik.
b. Data hasil validasi oleh ahli media
Indikator yang terdapat pada angket ahli materi yaitu desain tampilan,
ukuran dan jenis huruf, tata letak, fungsi media pembelajaran, manfaat media
pembelajaran. Hasil validasi oleh ahli materi diperoleh pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Data Hasil Validasi Ahli Media Pada Tiap Indikator7
No. Indikator Persentase LKPD Kriteria
(%)
1. Desain Tampilan 80,0 Layak
2. Ukuran dan Jenis Huruf 70,0 Layak
3. Tata Letak 70,0 Layak

6
Lampiran 13 : Perhitungan Data Hasil Validasi oleh Ahli dan Praktisi Berdasarkan
Indikator
7
Lampiran 13 ; Perhitungan Data Hasil Validasi oleh Ahli dan Praktisi Berdasarkan
Indikator
No. Indikator Persentase LKPD Kriteria
(%)
4. Fungsi Media 72,0 Layak
Pembelajaran
5. Manfaat Media 75,0 Layak
Pembelajaran
Hasil keseluruhan (%) 73,0 Layak

Tabel 4.3 Menunjukkan bahwa indikator yang memiliki persentase


terbesar yaitu desain dan tampilan sebesar 80,0% dan dikategorikan layak. Hal ini
menunjukkan bahwa desain dan tampilan sudah menarik perhatian peserta didik
dan sesuai dengan materi yang disajikan. Untuk indikator ukuran dan jenis huruf,
tata letak, fungsi media pembelajaran, dan manfaat media pembelajaran dapat
memiliki skor rendah dengan persentase 70,0%, 70,0%, 72,0%, 75,0% yang
dikategorikan ke dalam layak. Dalam hal ini peneliti mendapatkan beberapa
perbaikan pada masing-masing indikator sesuai dengan saran yang diberikan oleh
validator. Untuk jumlah total keseluruhan memiliki persentase sebesar 73,0%
yaitu termasuk ke dalam kategori layak.
c. Data hasil validasi oleh guru biologi
Indikator yang terdapat pada angket praktisi (guru biologi) yaitu
kelayakan isi dan media pembelajaran. Hasil validasi oleh ahli materi diperoleh
pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Data Hasil Validasi Guru Biologi Pada Tiap Indikator8
No. Indikator Persentase LKPD Kriteria
(%)
1. Kelayakan Isi 88,0 Sangat Layak
2. Media Pembelajaran 84,0 Sangat Layak
Hasil keseluruhan (%) 86,0 Sangat Layak

Tabel 4.4 Menunjukan bahwa kedua indikator kelayakan isi dan media
pembelajaran memiliki kriteria sangat layak dengan persentase masing-masing

8
Lampiran 13: Perhitungan Data Hasil Validasi oleh Ahli dan Praktisi Berdasarkan
Indikator
88,0%, 84,0%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kedua indikator tersebut sudah
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan sesuai dengan kompetensi dasar yang
ingin dicapai. Hasil keseluruhan indikator mendapatkan persentase sebesar 86,0%
yang dikategorikan ke dalam layak untuk digunakan.
Untuk melihat rincian data hasil validasi dan hasil revisi yang dilakukan
dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Validasi dan Revisi
No. Sebelum Revisi Setelah Revisi
1. Tidak adanya indikator Ditambahkan indikator setelah
pembelajaran tabel kompetensi dasar
2. Kurangnya pembahasan pada Ditambahkannya pembahasan
materi dan gambar pada setiap materi dan gambar pada setiap
sub-bab sub-bab
3. Keterangan gambar kurang jelas Keterangan gambar diperjelas
4. Kurangnya soal dengan tingkatan Ditambahkannya soal essay untuk
(mudah, sedang, hots) kategori sedang dan hots
5. Banyaknya tulisan yang typo, Perbaiki tulisan yang typo dan
tanda baca, dan penulisan yang kurang teliti
belum benar

Berikut ditunjukkan perbaikan yang dilakukan setelah validasi pada


beberapa konten dalam LKPD

(a)
(b)
Gambar 4.10 Indikator Sebelum dan Setelah Revisi
Gambar 4.10 pada bagian (a) merupakan indikator sebelum revisi
yaitu tidak adanya indikator setelah kompetensi dasar. Pada bagian (b) merupakan
hasil setelah revisi yang telah dilakukan berdasarkan masukan dan saran validator.

(a)
(b)

Gambar 4.11 Materi Sebelum dan Setelah Revisi


Gambar 4.11 pada bagian (a) merupakan hasil materi sebelum revisi,
materi pada LKPD terlalu singkat. Pada bagian (b) merupakan hasil materi setelah
revisi berdasarkan masukan dan saran dari validator yaitu ditambahkan kembali
pembahasan pada setiap sub-bab materi.

(a)
(b)

Gambar 4.12 Keterangan Gambar Sebelum dan Setelah Revisi


Gambar 4.12 pada bagian (a) merupakan keterangan pada gambar sebelum
revisi yaitu pada keterangan gambar belum jelas. Pada bagian (b) merupakan hasil
setelah revisi berdasarkan masukan dan saran oleh validator yaitu keterangan
gambar lebih diperjelas.

(a)

(a)
(b)

Gambar 4.13 Tugas Pengerjaan LKPD Sebelum dan Setelah Revisi


Gambar 4.13 pada bagian (a) merupakan hasil sebelum revisi yaitu tidak
adanya soal dengan tingkatan (rendah, sedang, HOTS). Pada bagian (b)
merupakan hasil setelah revisi yaitu ditambahkannya soal essay untuk tingkatan
(rendah, sedang, HOTS).

(a)
(b)

Gambar 4.14 Typo, Tanda Baca, Penulisan pada LKPD Sebelum dan Setelah
Revisi
Gambar 4.14 pada bagian (a) merupakan hasil sebelum revisi typo, tanda
baca, dan penulisan pada LKPD yaitu masih banyak yang salah. Pada bagian (b)
merupakan hasil setelah revisi typo, tanda baca, dan penulisan pada LKPD yaitu
penulis lebih memperhatikan lagi dan teliti pada bagian tersebut.

d. Data Hasil Respon Peserta Didik Uji Coba Terbatas 1


Indikator yang digunakan untuk melihat respon peserta didik yaitu terdapat
motivasi, minat, media dan pembelajaran. Hasil data respon peserta didik pada
tabel 4.6
Tabel 4.6 Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Tiap Indikator9
No. Indikator Persentase LKPD Kriteria
(%)
1. Motivasi 66,6 Layak
2. Minat 62,2 Layak
3. Media 68,8 Layak
4. Pembelajaran 63,5 Layak

9
Lampiran 14: Perhitungan Data Hasil Respon Peserta Didik Uji Coba 1
Hasil keseluruhan (%) 65,3 Layak

Tabel 4.6 yaitu menunjukkan data hasil respon peserta didik pada tiap
indikator. Dapat dilihat bahwa indikator media memiliki persentase paling tinggi
yaitu sebesar 68,8% dengan kriteria layak. Untuk indikator motivasi dan
pembelajaran mendapatkan persentase masing-masing yaitu 66,6% dan 63,5%
sedangkan untuk indikator minat mendapatkan hasil paling rendah yaitu sebesar
62,2% dengan kriteria layak hal ini mungkin dikarenakan kurangnya minat
peserta didik dalam materi yang telah dikembangkan. Hasil persentase
keseluruhan yaitu 65,3% dengan kriteria layak
Berdasarkan analisis uji coba terbatas 1 didapatkan respon baik dengan
persentase 65,3% dan dikategorikan ke dalam layak. Namun, hal tersebut memuat
persentase angka yang rendah untuk kategori layak, untuk itu peneliti
mengujicobakan kembali untuk mendapatkan angka persentase yang lebih tinggi
dengan kriteria layak yang diuji pada uji coba ke 2. Dari analisis tersebut peneliti
mendapatkan beberapa masukan dari peserta didik yang telah merespon LKPD
yang dikerjakan pada uji coba terbatas 1.
Tabel 4.7 Hasil Validasi dan Revisi Uji coba Terbatas 1
No. Sebelum Revisi Setelah Revisi
1. Materi terlalu rumit, bahasa Materi lebih diperkaya dan bahasa
belum mudah dipahami, lebih mudah dipahami, serta
pembahasan lebih diperbanyak memberikan gambar pada masing-
untuk point-point penting masing contoh tumbuhan
disertakan gambar
2. Banyaknya soal-soal untuk Dikurangkan soal-soal untuk
dikerjakan dikerjakan
3. Kurangnya kata kunci pada soal Ditambahkannya kata kunci pada
berbentuk peta konsep soal berbentuk peta konsep

Setelah mendapatkan saran dan masukan dari peserta didik uji coba
terbatas 1 dilakukan perbaikan sebagai berikut:
(a)

(b)

Gambar 4.15 Materi Sebelum dan Setelah Revisi


Gambar 4.15 pada bagian (a) merupakan hasil sebelum revisi yaitu
pembahasan materi terlalu sedikit dan rumit serta tidak adanya gambar
pendukung. Pada bagian (b) merupakan hasil setelah revisi pembahasan materi
lebih diperkaya dan ditambahkan gambar pendukung serta bahasa lebih mudah
dipahami.
(a)

(b)

Gambar 4.16 Soal Sebelum dan Setelah Revisi


Gambar 4.16 pada bagian (a) merupakan hasil sebelum revisi yaitu soal
pada LKPD terlalu banyak untuk dikerjakan. Pada bagian (b) merupakan hasil
setelah revisi sedikit adanya pegurangan untuk soal berbentuk peta konsep dan
hasil pengamatan.
(a)

(a)

(b)
Gambar 4.17 Kata kunci Soal Sebelum dan Setelah Revisi
Gambar 4.17 pada bagian (a) merupakan hasil sebelum revisi yaitu hanya
ada 1 kata kunci pada soal. Pada bagian (b) merupakan hasil setelah revisi yaitu
ditambahkannya beberapa kata kunci pada soal berbentuk peta konsep.
Setelah melakukan perbaikan dari respon peserta didik pada uji coba
terbatas 1, maka dilakukan uji coba terbatas 2 dan didapatkan hasil respon peserta
didik pada (Tabel 4.7).

e. Data Hasil Respon Peserta Didik Uji Coba Terbatas 2


Indikator yang digunakan untuk melihat respon peserta didik uji coba terbatas
2 sama halnya dengan uji coba terbatas 1 yaitu terdapat motivasi, minat, media
dan pembelajaran. Hasil data respon peserta didik pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Tiap Indikator10
No. Indikator Persentase LKPD Kriteria
(%)
1. Motivasi 78,0 Layak
2. Minat 82,0 Sangat Layak
3. Media 82,0 Sangat Layak
4. Pembelajaran 81,6 Sangat Layak
Hasil keseluruhan (%) 80,9 Layak

Tabel 4.8 yaitu menunjukkan data hasil respon peserta didik pada tiap
indikator. Dapat dilihat bahwa indikator minat, media, pembelajaran mendapatkan
persentase sama yaitu sebesar 82,0%. Sedangkan indikator motivasi mendapatkan
persentase paling rendah yaitu sebesar 78,0% dengan kategori layak. Hal ini
mungkin karena peta konsep belum dapat mendorong peserta didik untuk aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Dan dapat disimpulkan bahwa hasil keseluruhan
dari indikator pada respon peserta didik mendapatkan persentase sebesar 80,9 %
dan dikategorikan ke dalam layak.
Berdasarkan hasil dari uji coba terbatas 1 diperoleh hasil keseluruhan yaitu
65,3% yang dikategorikan ke dalam layak. Sedangkan hasil dari uji coba terbatas
2 diperoleh hasil keseluruhan yaitu 80,9% yang dikategorikan ke dalam layak.
Dari hasil analisis tersebut maka untuk uji coba terbatas 2 persentase yang diraih
lebih meningkat dibandingkan pada uji coba terbatas 1 yaitu meningkat sebesar

10
Lampiran 15: Perhitungan Data Hasil Respon Peserta Didik Uji Coba 2
15,6 % setelah melewati beberapa revisi akan tetapi masih dikategorikan ke dalam
layak.

f. Data Hasil Respon Guru Biologi Kelas X


Indikator yang digunakan untuk melihat respon guru sama halnya dengan
uji coba terbatas pada peserta didik yaitu terdapat motivasi, minat, media dan
pembelajaran. Hasil data respon peserta didik pada tabel 4.9
Tabel 4.9 Data Hasil Respon Guru Pada Tiap Indikator11
No. Indikator Persentase LKPD Kristeria
(%)
1. Motivasi 92,0 Sangat Layak
2. Minat 96,0 Sangat Layak
3. Media 88,0 Sangat Layak
4. Pembelajaran 88,0 Sangat Layak
Hasil keseluruhan (%) 91,0 Sangat Layak

Tabel 4.9 yaitu menunjukkan data hasil repon guru biologi yang berjumlah
5 orang dengan indikator yang mendapatkan nilai persentase terbesar yaitu 96,0 %
pada indikator minat dengan kategori sangat layak sedangkan indikator yang
memiliki nilai rendah yaitu media dan pembelajaran dengan persentase sama yaitu
88,0% dengan kategori sangat layak dari hasil keseluruhan mendapatkan
persentase sebesar 91,0% dengan kategori sangat layak.

C. Kajian Produk Akhir


Tahap ini merupakan dihasilkannya suatu produk pengembangan bahan ajar
LKPD. Produk yang dihasilkan yaitu pengembangan LKPD bermuatan peta
konsep. Hasil dari produk akhir ini telah melewati uji validasi oleh ahli dan
praktisi. Validasi LKPD yang telah dilakukan mendapatkan kategori layak untuk
digunakan dengan beberapa revisi sebelum di uji cobakan. Setelah revisi
kemudian LKPD diuji cobakan pada peserta didik kelas XI SMA Negeri 3
11
Lampiran 16: Perhitungan Data Hasil Respon Guru
Tangerang sebanyak 9 peserta didik pada uji coba terbatas 1 dan 10 peserta didik
pada uji coba terbatas 2. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui respon
peserta didik terhadap LKPD bermuatan peta konsep. Hasil dari uji coba peserta
didik mendapatkan hasil yang baik sedangkan untuk respon guru biologi kelas X
mendapatkan hasil yang sangat baik. Pada pengembangan LKPD Peserta didik ini
dapat mudah memahami dan mempelajari materi serta penggunaan LKPD dapat
dengan mudah dipelajari oleh peserta didik. LKPD yang dikembangkan yaitu
berisi cover depan, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, petunjuk
pengerjaan, untuk materi, alat dan bahan, langkah kerja, dan tugas yang berisikan
soal bermuatan peta konsep, essay, pengamatan serta kesimpulan berada pada
setiap masing-masing sub-bab materi dan bagian terakhir terdapat daftar pustaka
serta cover belakang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penelitian yang telah dilakukan dalam pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Bermuatan Peta Konsep Pada Materi Tumbuhan menggunakan
metode 4-D yang dimodifikasi menjadi 3-D yaitu Define (Pendefinisian), Design
(Perancangan), Develop (Pengembangan) penelitian ini tidak sampai pada tahap
(Disseminate) penyebaran, karena keterbatasan biaya dan waktu, meskipun hanya
sampai pada tahap pengembangan, pengembangan LKPD bermuatan peta konsep
pada materi tumbuhan ini sudah mencangkup karakteristik dari penelitian
pengembangan. Dapat disimpulkan hasil dari Uji Coba Terbatas 1 memperoleh
persentase respon peserta didik 65,3 % dan Uji Coba Terbatas 2 memperoleh
persentase respon peserta didik 80,9 % masing-masing dikategorikan layak.
Untuk respon guru mendapatkan persentase sebesar 91,0% yang dikategorikan
sangat layak. Hal ini menunjukkan bahwa produk LKPD Bermuatan Peta Konsep
Pada Materi Tumbuhan dinyatakan Layak untuk digunakan pada proses
pembelajaran dan mendapatkan respon baik dari peserta didik dan guru biologi.

B. Saran
Sebagai tindak lanjut pada penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran
sebagai berikut:
1. Peserta didik diharapkan mempelajari isi LKPD bermuatan peta konsep pada
materi tumbuhan dengan maksimal untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
penggunaan LKPD yang telah dikembangkan.
2. Guru diharapkan bisa menggunakan LKPD yang telah dikembangkan secara
maksimal serta sebagai penunjang pembelajaran agar menjadi lebih aktif.
3. Guru diharapkan untuk mengadaptasi LKPD bermuatan peta konsep ke materi
lain secara mandiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
4. Peneliti disarankan untuk menyempurnakan bahasa yang lebih sederhana
secara konsisten.

64
5. LKPD bermuatan peta konsep yang telah dikembangkan dapat
diimplementasikan dalam pembelajaran dan diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dari LKPD yang
dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti Nurleli, Didi Jaya Santri, Kodri Madang. (2017). Identifikasi


Tumbuhan Paku (Pteridophyta) dan Kekerabatannya Di Kawasan Wisata Air
Terjun Curup Tenang Bedegung Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten
Muara Enim. Jurnal Pembelajaran Biologi, Vol. 5, No. 2, hlm. 113-125.

Agustha Aulia, Susilawati, Sri Haryati. (2021). Pengembangan E-LKPD Berbasis


Discovery Learning Menggunakan Aplikasi Adobe Acrobat 11 Pro
Extended Pada Materi Keseimbangan Ion dan pH Larutan Garam Untuk
Kelas XI SMA/MA Sederajat. Journal of Research and Education
Chemistry (JREC), Vol. 3, No. 1, hlm. 28-42.

Andriani Devi Ineke dan Retno Mustika Dewi. (2021). Pengembangan Media
Pembelajaran Tebak Kata Pada Materi Bank Sentral Sistem Pembayaran
Dan Alat Pembayaran. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), Vol. 9, No. 2,
hlm. 65-71.

Arsanti Meilan. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan


Kreatif Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa
Prodi PBSI, FKIP ,UNISSULA. Jurnal Kredo, Vol. 1, No. 2, hlm. 71-90.

Campbell A. Neil, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. (2002). Biologi Edisi


Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Campbell A. Neil, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. (2008). Biologi Edisi
Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Dezricha Fannie Rizky. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berbasis Poe (Predict,Observe,Explain) Pada Materi Program Linear Kelas
XII SMA. Jurnal Sainmatika, Vol. 8, No. 1, hlm. 96-109.
Epriani Renat Selly, Erni Novriyanti, Armen. (2017). Pengembangan Modul
Dilengkapi Peta Konsep dan Gambar Pada Materi Keanekaragaman Makhluk
Hidup Untuk Siswa Kelas VII SMP. Bioeducation Journal, Vol. 1, No. 1,
hlm. 95-109.
Fajarini Anindya. (2018). Membongkar Rahasia Pengembangan Bahan Ajar IPS.
Depok: Gema Press.

Fatmawati Agustina. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Konsep


Pencemaran Lingkungan Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah Untuk SMA Kelas X. Jurnal EduSains, Vol. 4, No. 2, hlm. 94-
103.

Karmili N.K., Mardani, Sadyana. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Berupa


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD Tahap Lanjutan) Bahasa Jepang Berbasis
Standar Proses Kurikulum 2013 Revisi Untuk Sekolah Dasar di Bali. Jurnal
Pendidikan Bahasa Jepang, Vol. 6, No. 2, hlm.174-183.

Gora Winastwan dan Sunarto. (2010). Pakematik : Strategi Pembelajaran Inovatif


Berbasis TIK. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Herlanti Yanti. (2014). Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains.


Jakarta: Uin Press.

Huda Panggabean Nurul dan Amir Danis. (2020). Desain Pengembangan Bahan
Ajar Berbasis Sains .Tanpa Kota : Yayasan Kita Menulis.

Isti‟adah Feida Noorlaila. (2020). Teori-Teori Belajar Dalam Pendidikan.


Tasikmalaya: Edu Publisher.

Istiqomah Ely. (2021). Analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sebagai
Bahan Ajar Biologi. Alveoli: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 2, No. 1, hlm.
2-15.

Izzati Dewi Rohmatul, Singgih Bektiarso, Bambang Supriyadi (2019).


Pengembangan Modul Fisika Berbasis Problem Based Learning Disertai
Concept Mapping Pada Materi Alat Optik Di SMA. Jurnal Pembelajaran
Fisika, Vol. 8, No. 4, hlm. 281-287.

Karunia Hardanti Eka, Sarwanto, Cari. (2016). Pengembangan Modul


Pembelajaran Fisika Berbasis Peta Konsep Pada Materi Gelombang
Elektromagnetik Kelas X1 SMAN 1 Dolopo Kabupaten Madiun Jawa Timur.
Jurnal Inkuiri, Vol. 5, No. 1, hlm. 64-70.

Kelana Jejang Bayu dan Fadly Pratama. (2019). Bahan Ajar IPA Berbasis Literasi
sains. Bandung: Lekkas.

Khasanah Khuswatul. Peta Konsep Sebagai Strategi Meningkatkan Hasil Belajar


Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Edu Trained, Vol. 2, No. 2,hlm. 152-164 .
Kurniawan Didik, Aristoteles, Ahmad Amirudin. (2015). Pengembangan Aplikasi
Sistem Pembelajaran Klasifikasi (Taksonomi) dan Tata Nama Ilmiah
(Binomial Nomenklatur) Pada Kingdom Plantae (Tumbuhan) Berbasis
Android. Jurnal Komputasi, Vol. 2, No. 2, hlm. 120-128.

Kurniawan Dian dan Sinta Verawati Dewi. (2017). Pengembangan Perangkat


Pembelajaran Dengan Media Screencast-O-Matic Mata Kuliah Kalkulus2
Menggunakan Model 4-D Thiagarajan. Jurnal Siliwangi, Vol. 3, No. 1, hlm.
214-219.

Lukitasari Marheny. (2018). Mengenal Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Deskripsi,


Klasifikasi, Potensi Dan Cara Pembelajarannya. Magetan: CV AE Media
Grafika.
Magdalena Ina, Trisundari, Silvi Nurkamilah, Dinda Ayu. (2020). Analisis Bahan
Ajar. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, Vol. 2, No. 2, hlm. 312-326.

Mulyani Sri. (2006). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius.

Parenta. (2020). Model Pembelajaran Advance Organizer Collaboration.


Sulawesi Selatan : Aksara Timur.

Pribadi Benny A dan Refni Delfy. (2015). Implementasi Strategi Peta Konsep
(Concept Mapping) Dalam Program Tutorial Teknik Penulisan Artikel
Ilmiah Bagi Guru. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol. 16, No.
2, hlm. 77-88.
Prihardini Agustin dan Ismono. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berorientasi Direct Instruction Dengan Strategi Peta Konsep Pada
Materi Pokok Hidrokarbon Kelas XI. Jurnal Unesa of Chemistry Education,
Vol. 6, No. 1, hlm. 8-15.

Putri Riana.(2016). ”Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Peta konsep Pada
Materi Peredaran Darah Di SMA Kelas XI”.Skripsi. Jambi: FKIP
Universitas .

Rahmi Laili. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berorientasi


Meaningful Learning Disertai Peta Konsep Pada Materi Sistem Peredaran
Darah. Jurnal Nur El-Islam, Vol. 4, No. 1, hlm. 66-77.

Rayanto Yudi Hari dan Sugianti. (2020). Penelitian Pengembangan Model


ADDIE dan R2D2: Teori Dan Praktek. Pasuruan : Lembaga Academic dan
Research Institute.

Sakura Hana Arga, Galih Dani S, Deden Herdiana, Fadly Pratama. (2019).
Sumber Belajar IPS Berbasis Lingkungan. Sumedang: UPI Sumedang
Press.

Sari Fitriandika Novi, Nurhakima Ritonga, Halimah Sakdiah. (2019). Analisis


Kesulitan Belajar Siswa SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota Pada Materi
Biologi Melalui Peta Konsep dan Angket. Jurnal Pembelajaran dan Biologi
Nukleus, Vol. 5 No. 2, hlm. 40-48.

Sunarti Siti dan Rugayah. (2013). Keanekaragaman Jenis Gymnospermae Di


pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara. Jurnal Biologi Indonesia, Vol. 9, No.1,
hlm. 83-92.

Sutarti Tatik dan Edi Irawan. (2017). Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian
Pengembangan. Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran,


Jurnal Lantanida, Vol. 3, No. 2, hlm.127-139.
Sri Rizky Sianturi Advend, Amin Retnoningsih, Saiful Ridlo. (2020). Eksplorasi
Tumbuhan Paku Pteridophyta. Semarang: LPPM Universitas Negeri
Semarang.

Taib Nauli Eva dan Cut Ratna Dewi. (2013). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan
Angiospermae Di Kebun Biologi Desa Seungko Mulat. Bioma, Vol. 2, No.
1, hlm. 18-31.

Utama Candra, Sri Kentjananingsih, Yuni Sri Rahayu. (2014). Penerapan Media
Pembelajaran Biologi SMA Dengan Menggunakan Model Direct
Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pena Sains,
Vol. 1, No. 1, hlm. 29-40.

Wati Meliya dan Vivi Fitriani. (2015). Rancangan Hand Out Berbasis Peta
Konsep pada Materi Alat Indera Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama.
BioCONCETTA, Vol. 1, No 1, hlm.32-44.

Wijayanti Dian, Sulistyo Saputro, Nanik Dwi Nurhayati. (2015). Pengembangan


Media Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Hierarki Konsep Untuk
Pembelajaran Kimia Kelas X Pokok Bahasan Pereaksi Pembatas. Jurnal
Pendidikan Kimia, Vol. 4, No. 2, hlm. 15-22.

Yuniati Suci. (2013). Peta Konsep (Mind Mapping) Dalam Pembelajaran Struktur
Aljabar, Gamatika, Vol. 3, No. 2, hlm. 129-139

Yunus Hamzah dan Heldi Vanni Alam. (2015). Perencanaan Pembelajaran


Berbasis Kurikulum 2013. Yogyakarta : CV Budi Utama.

Zahro Larasati Ulfah, Vina Serevina, Made Astra. (2017). Pengembangan


Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Dengan Menggunakan Strategi Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (React) Berbasis
Karakter Pada Pokok Bahasan Hukum Newton. Jurnal Wahana Pendidikan
Fisika, Vol. 2, No. 1, hlm. 63-68.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Validasi Ahli Materi

LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN ANGKET VALIDASI


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
OLEH AHLI MATERI

Judul penelitian : PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD) BERMUATAN PETA KONSEP PADA
MATERI TUMBUHAN
Peneliti : Nadhilah Jalilah Suti Halwan
NIM : 11170161000036
Validator :
Institusi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda cheklist (√) pada kolom nilai yang Bapak/Ibu anggap sesuai
aspek penilaian yang ada.
2. Krikteria penilaian adalah sebagai berikut :
5 = Sangat Baik (SB)
4 = Baik (B)
3 = Cukup Baik(CB)
2 = Kurang (K)
1 = Sangat Kurang (SK)
3. Apabila yang anda berikan Cukup Baik(CB), Kurang (K), dan Sangat
Kurang (SK) dimohon untuk memberikan masukan dan saran pada lembar
yang telah disediakan
4. Terimakasih kepada Bapak/ Ibu yang telah bersedia menilai
pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
B. Kolom Penilaian
Variabel Indikator Deskriptor Nilai

SK K CB B SB

LKPD Materi atau isi Kesesuaian materi


bermuatan dengan kompetensi
peta dasar.
konsep
Kesesuaian materi
pada
dengan indikator.
materi
tumbuhan Kesesuaian materi
dengan tujuan
pembelajaran.

Kesesuaian materi
dengan kebutuhan
LKPD.

Kesesuaian materi
dengan krikteria peserta
didik SMA

Kebenaran substansi
materi pembelajaran.

Ketepatan penggunaan
materi pembelajaran.

Kemudahan dalam
memahami materi
pembelajaran.

Kesesuaian contoh
Variabel Indikator Deskriptor Nilai

SK K CB B SB

dengan materi.

Kesesuaian latihan
dengan materi

Pembelajaran Kelengkapan informasi.

Kemanfaatan informasi
materi.

Sistematika penyajian
materi.

Kejelasan petunjuk
belajar.

Kegiatan belajar dapat


memotivasi peserta
didik

Kesimpulan :
1. Layak untuk diproduksi tanpa revisi
2. Layak untuk diproduksi dengan revisi
3. Tidak layak diproduksi

(mohon beri tanda lingkaran sesuai dengan kesimpulan)


C. Masukan dan Saran

Jakarta, 2021
Ahli Materi

......................................
Lampiran 2. Validasi Ahli Madia
LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN ANGKET VALIDASI
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
OLEH AHLI MEDIA

A. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda cheklist (√) pada kolom nilai yang Bapak/Ibu anggap sesuai
aspek penilaian yang ada.
2. Krikteria penilaian adalah sebagai berikut :
5 = Sangat Baik (SB)
4 = Baik (B)
3 = Cukup Baik(CB)
2 = Kurang (K)
1 = Sangat Kurang (SK)
3. Apabila yang anda berikan Cukup Baik(CB), Kurang (K), dan Sangat
Kurang (SK) dimohon untuk memberikan masukan dan saran pada lembar
yang telah disediakan
4. Terimakasih kepada Bapak/ Ibu yang telah bersedia menilai
pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

B. Kolom Penilaian
Variabel Indikator Deskriptor Nilai

SK K CB B SB

LKPD Desain tampilan Ukuran produk


bermuatan
Warna produk
peta konsep
pada materi Kesesuaian warna
tumbuhan produk

Ukuran huruf dan Jenis huruf.


jenis tulisan
Ukuran huruf.

Penggunaan kata.

Kejelasan tulisan.
Variabel Indikator Deskriptor Nilai

SK K CB B SB

Tata letak Sistematika


penyajian materi.

Penggunaan gambar.

Penggunaan peta
konsep yang dapat
dipahami.

Penggunaan contoh-
contoh dan latihan-
latihan.

Fungsi media Fungsi etensi


pembelajaran meningkatkan
perhatian peserta
didik terhadap
materi pelajaran.

Fungsi efektif,
menarik minat dan
motivasi peserta
didik.

Fungsi kognitif,
mempelancar dalam
pencapaian tujuan
pembelajaran.

Fungsi
psikomotorik,
Variabel Indikator Deskriptor Nilai

SK K CB B SB

menggerakkan
peserta didik untuk
melakukan sesuatu
kegiatan.

Fungsi evaluasi,
dapat dilakukan
penilaian
kemampuan peseerta
didik dalam
merespon
pembelajaran.

Manfaat media Memperluas


pembelajaran penyajian materi
pembelajaran.

Meningkatkan
motivasi peserta
didik terhadap
materi pembelajaran.

Meningkatkan
efesiensi proses
pembelajaran.

Memberikan
kesamaan
pengalaman kepada
peserta didik.
Kesimpulan :
1. Layak untuk diproduksi tanpa revisi
2. Layak untuk diproduksi dengan revisi
3. Tidak layak diproduksi

(mohon beri tanda lingkaran sesuai dengan kesimpulan)

C. Masukan dan Saran

Jakarta, 2021
Ahli Madia

......................................
Lampiran 3. Validasi Guru
LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN ANGKET VALIDASI
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
OLEH PENDIDIK/GURU
A. Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda cheklist (√) pada kolom nilai yang Bapak/Ibu anggap sesuai
aspek penilaian yang ada.
2. Krikteria penilaian adalah sebagai berikut :
5 = Sangat Baik (SB)
4 = Baik (B)
3 = Cukup Baik(CB)
2 = Kurang (K)
1 = Sangat Kurang (SK)
3. Apabila yang anda berikan Cukup Baik(CB), Kurang (K), dan Sangat
Kurang (SK) dimohon untuk memberikan masukan dan saran pada lembar
yang telah disediakan
4. Terimakasih kepada Bapak/ Ibu yang telah bersedia menilai
pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
B. Kolom Penilaian
No. Indikator Nilai

SK K CB B SB

1. LKPD bermuatan peta konsep sesuai dengan


KI,KD, Indikator dan Tujuan pembelajaran

2. LKPD bermuatan peta konsep sesuai dengan


kebutuhan peserta didik

3. LKPD bermuatan peta konsep sesuai dengan


kebutuhan bahan ajar

4. LKPD bermuatan peta konse sesuai dengan


substansi materi

5. Pemberian contoh-contoh pada LKPD bermuatan


peta konsep memudahkan pemahaman materi
No. Indikator Nilai

SK K CB B SB

6. Penyajian materi pada LKPD bermuatan peta


konsep secara konsisten

7. LKPD bermuatan peta konsep mudah dipahami

8. LKPD bermuatan peta konsep yang dibuat


memenuhi fungsi media pembelajaran

9. LKPD bermuatan peta konsep mampu menarik


dan memfokuskan perhatian peserta didik

10. LKPD yang dibuat memberikan kesempatan


peserta didik untk belajar mandiri

Kesimpulan :
1. Layak untuk diproduksi tanpa revisi
2. Layak untuk diproduksi dengan revisi
3. Tidak layak diproduksi
(mohon beri tanda lingkaran sesuai dengan kesimpulan)

C. Masukan dan Saran

Jakarta, 2021
Guru Bidang Studi Biologi

.........................................
Lampiran 4. Angket Respon Peserta Didik
ANGKET RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP (LKPD)

Nama Peserta Didik :


Nama Sekolah :

A. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dengan baik pada setiap item dan seluruh arternatif
jawabannya. Diharapkan saudara memberikan penilaian secara
lengkap pada setiap butir krikteria penilaian
2. Berilah tanda cheklist (√) pada kolom nilai yang Bapak/Ibu anggap
sesuai aspek penilaian yang ada.
3. Krikteria penilaian adalah sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Apabila yang saudara berikan Kurang (K), dan Sangat Kurang (SK)
dimohon untuk memberikan masukan dan saran pada lembar yang
telah disediakan.

B. Kolom Penilaian
No. Indikator Nilai

SS S KS TS STS

1. LKPD bermuatan peta konsep dapat


mendorong peserta didik aktif untuk
melakukan kegiatan pembelajaran

2. LKPD bermuatan peta konsep


menarik dan memfokuskan perhatian
peserta didik

3. Tampilan fisik LKPD bermuatan


peta konsep menarik untuk
No. Indikator Nilai

SS S KS TS STS

digunakan

4. Kejelasan kata penghubung pada


peta konsep dapat dipahami

5. Ukuran dan jenis huruf yang


digunakan dalan LKPD bermuatan
peta konsep mudah dibaca

6. Kejelasan uraian materi dalam


LKPD bermuatan peta konsep

7. LKPD bermuatan peta konsep


mudah dipahami

8. LKPD bermuatan peta konsep


memudahkan peserta didik
mempelajari materi tumbuhan

9. LKPD bermuatan peta konsep


mempermudah pemahaman

10. LKPD bermuatan peta konsep dibuat


memnuhi tujuan pembelajaran

Jakarta, 2021
Peserta Didik

...........................................
Lampiran 5. Angket Respon Guru

ANGKET RESPON GURU BIOLOGI KELAS X TERHADAP (LKPD)

Nama Peserta Didik :


Nama Sekolah :

A. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dengan baik pada setiap item dan seluruh arternatif
jawabannya. Diharapkan Bpk/Ibu memberikan penilaian secara
lengkap pada setiap butir krikteria penilaian
2. Berilah tanda cheklist (√) pada kolom nilai yang Bapak/Ibu anggap
sesuai aspek penilaian yang ada.
3. Krikteria penilaian adalah sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
4. Apabila yang Bpk/Ibu berikan Kurang (K), dan Sangat Kurang (SK)
dimohon untuk memberikan masukan dan saran pada lembar yang
telah disediakan.

B. Kolom Penilaian
No. Indikator Nilai

SS S KS TS STS

1. LKPD bermuatan peta konsep dapat


mendorong peserta didik aktif untuk
melakukan kegiatan pembelajaran

2. LKPD bermuatan peta konsep


menarik dan memfokuskan perhatian
peserta didik

3. Tampilan fisik LKPD bermuatan


No. Indikator Nilai

SS S KS TS STS

peta konsep menarik untuk


digunakan

4. Kejelasan kata penghubung pada


peta konsep dapat dipahami

5. Ukuran dan jenis huruf yang


digunakan dalan LKPD bermuatan
peta konsep mudah dibaca

6. Kejelasan uraian materi dalam


LKPD bermuatan peta konsep

7. LKPD bermuatan peta konsep


mudah dipahami

8. LKPD bermuatan peta konsep


memudahkan peserta didik
mempelajari materi tumbuhan

9. LKPD bermuatan peta konsep


mempermudah pemahaman

10. LKPD bermuatan peta konsep dibuat


memnuhi tujuan pembelajaran
C. Masukan dan Saran

Jakarta, 2021
Guru Bidang Studi Biologi

..................................................
Lampiran 6. Surat Izin Validasi Ahli Materi
Lampiran 7. Surat Izin Validasi Ahli Madia
Lampiran 8. Surat Izin Validasi Guru
Lampiran 9. Surat Izin Penelitian
Lampiran 10. Hasil Validasi Ahli Materi
Lampiran 11. Hasil Validasi Ahli Media
Lampiran 12. Hasil Validasi Guru
Lampiran 13. Perhitungan Data Hasil Validasi oleh Ahli dan Praktisi
Berdasarkan Setiap Indikator

Cara Perhitungan

1. Validasi oleh Ahli Materi


No. Indikator Persentase LKPD Krikteria
(%)
1. Materi/Isi 82,0 Sangat Layak
2. Pembelajaran 88,0 Sangat Layak
Hasil keseluruhan (%) 85,0 Sangat Layak

Indikator Materi/Isi
1. Keseauaian materi dengan kompetensi dasar
2. Keseauaian materi dengan standar kompetensi
3. Keseauaian materi dengan kebutuhan LKPD
4. Kesesuaian materi dengan pembelajaran
5. Ketepatan penggunaan materi pembelajaran
6. Kemudahan dalam memahami materi pembelajaran
7. Kesesuaian contoh dengan materi
8. Kesesuaian latihan dengan materi
9. Materi terorganisisr dengan baik (disajikan secara rutin dari mulai
yang mudah kesukar, dari yang sederhana ke kompleks.
10. Hubungan konsep materi dengan kehidupan sehari-hari

Rumus Perhitungan

Sangat Layak

Indikator Pembelajaran
11. Kelengkapan informasi
12. Kemanfaatan informasi materi
13. Sistematika penyajian materi
14. Kejelasan petunjuk belajar
15. Kegiatan belajar dapat memotivasi peserta didik

Rumus Perhitungan

Sangat Layak

2. Validasi oleh Ahli Madia


No. Indikator Persentase LKPD Krikteria
(%)
1. Desain Tampilan 80,0 Layak
2. Ukuran dan Jenis 70,0 Layak
Huruf
3. Tata Letak 70,0 Layak
4. Fungsi Media 72,0 Layak
Pembelajaran
5. Manfaat Media 75,0 Layak
Pembelajaran
Hasil keseluruhan (%) 73,0 Layak

Indikator Desain Tampilan


1. Ukuran produk
2. Warna produk
3. Kesesuaian warna produk
Rumus Perhitungan

Layak
Indikator Ukuran dan Jenis Huruf
4. Jenis huruf
5. Ukuran huruf
6. Penggunaan kata
7. Kejelasan tulisan

Rumus Perhitungan

Layak
Indikator Tata Letak
8. Sistematika penyajian materi
9. Penggunaan gambar
10. Penggunaan peta konsep yang dapat dipahami
11. Penggunaan dan latihan-latihan

Rumus Perhitungan

Layak

Indikator Fungsi Media Pembelajaran


12. Fungsi etensi meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi
pelajaran
13. Fungsi efektif, menarik minat dan motivasi peserta didik
14. Fungsi kognitif, mempelancar dalam pencapaian tujuan pembelajaran
15. Fungsi psikomotorik, menggerakkan peserta didik untuk melakukan
sesuatu kegiatan
16. Fungsi evaluasi, dapat dilakukan penilaian kemampuan peseerta didik
dalam merespon pembelajaran

Rumus Perhitungan
Layak

Indikator Manfaat Media Pembelajaran


17. Memperluas penyajian materi pembelajaran
18. Meningkatkan motivasi, minat dan perhatian peserta didik terhadap
materi pelajaran
19. Meningkatkan efesiensi proses pembelajaran
20. Memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik

Rumus Perhitungan

Layak

3. Validasi oleh Guru


No. Indikator Persentase LKPD Krikteria
(%)
1. Kelayakan Isi 88,0 Sangat Layak
2. Media Pembelajaran 84,0 Sangat Layak
Hasil keseluruhan (%) 86,0 Sangat Layak

Indikator Kelayakan Isi


1. Kesesuaian KI, KD, indikator dan Tujuan Pembelajaran
2. Kesesuaian dengan kebutuhan peserta didik
3. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar
4. Kebenaran substansi materi
Pemberian contoh-contoh LKPD bermuatan peta konsep memudahkan
pemahaman materi

Rumus Perhitungan
Sangat Layak
Indikator Media Pembelajaran
6. Penyajian materi pada LKPD bermuatan peta konsep secara konsisten
7. LKPD bermuatan peta konsep mudah dipahami
8. LKPD bermuatan peta konsep yang dibuat memenuhi fungsi media
pembelajaran
9. LKPD bermuatan peta konsep mampu menarik dan memfokuskan
perhatian peserta didik
10. LKPD bermuatan peta konsep yang dibuat memberikan kesempatan
peserta didik untuk belajar mandiri

Rumus Perhitungan

Sangat Layak
Lampiran 14. Perhitungan Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Uji Coba 1
Cara Perhitungan

Nomor Skor Skor Persentase


Butir Responden Perolehan Maksimum Skor
Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tiap Indikator
1 4 2 4 4 5 5 3 1 2 30 45 66,6%

2 4 2 5 4 4 3 3 1 2 28 45 62,2%

3 4 1 5 4 5 4 4 3 2 32 135 68,8%
4 3 2 5 3 5 5 4 1 2 30
5 4 2 5 5 4 5 4 1 1 31
6 3 3 5 4 4 4 3 1 2 29 225 63,5%
7 4 2 5 3 5 5 4 1 2 31
8 3 1 4 4 5 4 4 1 1 27
9 3 1 5 4 5 5 3 1 1 28
10 3 2 5 5 4 4 3 1 1 28
Jumlah 28 18 48 40 46 44 35 12 16 294 450 Total
Personal 65,3%

Indikator Motivasi
1. Menimbulkan rasa ingin tahu
Rumus Perhitungan

Layak

Indikator Minat
2. Rasa ketertarikan mengenai materi yang dipelajari
Rumus Perhitungan

Layak

Indikator Media
3. Tampilan fisik LKPD bermuatan peta konsep
4. Ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam LKPD bermuatan peta konsep
mudah dibaca
5. LKPD bermuatan peta konsep mudah dipahami
Rumus Perhitungan

Layak

Indikator Pembelajaran
6. Kejelasan uraian materi dalam LKPD bermuatan peta konsep
7. Kejelasan petunjuk pada tiap materi
8. LKPD bermuatan peta konsep memeudahkan peserta didik mempelajari materi
tumbuhan
9. LKPD bermuatan peta konsep mempermudah pemahaman
10. LKPD bermuatan peta konsep dibuat memenuhi tujuan pembelajaran
Rumus Perhitungan

Layak
Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Tiap Indikator
No. Indikator Persentase LKPD Krikteria
(%)
1. Motivasi 66,6 Layak
2. Minat 62,2 Layak
3. Media 68,8 Layak
4. Pembelajaran 63,5 Layak
Hasil keseluruhan (%) 65,3 Layak
Lampiran 15. Perhitungan Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Uji Coba 2
Cara Perhitungan

Nomor Skor Skor Persentase


Butir Responden Perolehan Maksimum Skor
Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tiap
Indikator
1 3 4 4 4 5 5 5 4 4 1 39 50 78,0%

2 3 4 5 3 5 5 5 5 5 1 41 50 82,0%

3 3 3 4 3 5 5 5 5 5 2 40 150 82,0%
4 3 5 4 3 5 5 5 5 5 1 41
5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 1 42
6 3 4 4 4 5 4 5 5 5 1 40 250 81,6%
7 3 4 4 4 5 5 5 5 5 1 41
8 3 4 4 4 5 5 5 5 5 1 41
9 3 4 5 4 5 5 5 5 5 1 42
10 3 4 4 3 5 5 5 5 5 1 40
Jumlah 31 40 42 36 50 50 50 49 49 11 442 455 Total 80,9%
Personal

Indikator Motivasi
3. Menimbulkan rasa ingin tahu
Rumus Perhitungan

Layak
Indikator Minat
4. Rasa ketertarikan mengenai materi yang dipelajari
Rumus Perhitungan

Sangat layak

Indikator Media
6. Tampilan fisik LKPD bermuatan peta konsep
7. Ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam LKPD bermuatan peta konsep
mudah dibaca
8. LKPD bermuatan peta konsep mudah dipahami
Rumus Perhitungan

Sangat layak

Indikator Pembelajaran
11. Kejelasan uraian materi dalam LKPD bermuatan peta konsep
12. Kejelasan petunjuk pada tiap materi
13. LKPD bermuatan peta konsep memeudahkan peserta didik mempelajari materi
tumbuhan
14. LKPD bermuatan peta konsep mempermudah pemahaman
15. LKPD bermuatan peta konsep dibuat memenuhi tujuan pembelajaran
Rumus Perhitungan

Sangat layak
Data Hasil Respon Peserta Didik Pada Tiap Indikator
No. Indikator Persentase LKPD Kerikteria
(%)
1. Motivasi 78,0 Layak
2. Minat 82,0 Sangat Layak
3. Media 82,0 Sangat Layak
4. Pembelajaran 81,6 Sangat Layak
Hasil keseluruhan (%) 80,9 Layak
Lampiran 16. Perhitungan Data Hasil Respon Guru
Cara Perhitungan

Nomor Skor Skor Persentase


Butir Responden Guru Perolehan Maksimum Skor
Pernyataan 1 2 3 4 5 Tiap
Indikator
1 5 4 5 4 5 23 25 92,0%

2 4 5 5 5 5 24 25 96,0%

3 5 4 5 4 5 23 75 88,0%
4 4 4 4 4 5 21
5 5 4 5 4 4 22
6 5 4 4 4 4 21 125 88,0%
7 5 4 5 4 4 22
8 4 5 4 4 5 22
9 5 5 4 4 5 23
10 5 4 4 4 5 22
Jumlah 47 43 45 41 48 450 Total
Personal 91,0%

Indikator Motivasi
1. Menimbulkan rasa ingin tahu
Rumus Perhitungan

Sangat layak
Indikator Minat
2. Rasa ketertarikan mengenai materi yang dipelajari
Rumus Perhitungan

Sangat layak

Indikator Media
3. Tampilan fisik LKPD bermuatan peta konsep
4. Ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam LKPD bermuatan peta konsep
mudah dibaca
5. LKPD bermuatan peta konsep mudah dipahami
Rumus Perhitungan

Sangat layak

Indikator Pembelajaran
6. Kejelasan uraian materi dalam LKPD bermuatan peta konsep
7. Kejelasan petunjuk pada tiap materi
8. LKPD bermuatan peta konsep memeudahkan peserta didik mempelajari materi
tumbuhan
9. LKPD bermuatan peta konsep mempermudah pemahaman
10. LKPD bermuatan peta konsep dibuat memenuhi tujuan pembelajaran
Rumus Perhitungan

Sangat layak
Data Hasil Respon Guru Pada Tiap Indikator
No. Indikator Persentase LKPD Kerikteria
(%)
1. Motivasi 92,0 Sangat Layak
2. Minat 96,0 Sangat Layak
3. Media 88,0 Sangat Layak
4. Pembelajaran 88,0 Sangat Layak
Hasil keseluruhan (%) 91,0 Sangat Layak
Lampiran 17. Hasil Respon Peserta Didik Uji Coba 1
Lampiran 18. Hasil Respon Peserta Didik Uji Coba 2
Lampiran 19. Hasil Respon Guru Biologi Kelas X
Lampiran 20. Surat Selesai Penelitian
Lampiran 21 Lembar Uji Referensi
Lampiran 22. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERMUATAN PETA KONSEP


PADA MATERI TUMBUHAN

Anda mungkin juga menyukai