SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ANISA UMU SALAMAH
NIM: 11160161000050
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan
saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Yang Mengesahkan,
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Alat Evaluasi Menggunakan Google Form Pada Mata
Pelajaran Biologi Materi Sel Kelas XI”. Skripsi diajukan untuk melengkapi salah
satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Pendidikan.
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
sekaligus ahli materi yang telah memberikan penilaian, masukan, arahan dan
motivasi kepada penulis.
3. Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si, Sekretaris Program Studi Pendidikan Biologi
yang telah memberikan arahan dan motivasi kepada penulis.
4. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan
arahan dan motivasi kepada penulis.
5. Ibu Dr. Nengsih Juanengsih, M.Pd, Dosen pembimbing yang dengan tulus dan
penuh tanggung jawab telah memberikan arahan, bimbingan serta motivasi
kepada penulis di tengah kesibukan beliau dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Sujiyo Marinto, M.Pd., sebagai Dosen Penguji I yang telah
memberikan penilaian, saran, masukan dan motivasi kepada penulis.
7. Ibu Dina Rahma Fadilah, M.Pd., sebagai Dosen Penguji II I yang elah
memberikan penilaian, saran, masukan dan motivasi kepada penulis.
8. Ibu Dr. Baiq Hana Susanti, M.Si., sebagai ahli media yang telah memberikan
penilaian, masukan, arahan, dan motivasi kepada penulis.
9. Seluruh Dosen, Staf Administrasi (Bu Ayu), Laboran, dan Asisten
Laboratorium khususnya Program Studi Tadris Biologi yang telah memberikan
ilmu, motivasi, dan pengalaman selama proses perkuliahan.
vi
10. Bapak H. Kustino, M.Pd., Kepala Sekolah MAN 2 Tangerang yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah
tersebut.
11. Ibu Riska Lestari, S.Pd., sebagai guru Biologi yang senantiasa memberikan
waktu luang, arahan, masukan, dan motivasi kepada penulis.
12. Seluruh dewan guru dan staf MAN 2 Tangerang yang telah memberikan waktu,
arahan, dan motivasi kepada penulis.
13. Peserta didik kelas XI MIPA 1, XI MIPA 2, dan XI MIPA 3 MAN 2 Tangerang
yang telah membantu terlaksananya kegiatan penelitian ini serta motivasi
kepada penulis.
14. Kedua orang tua yang saya cintai, Bapak drh. H. Carum Supandi dan Ibu Hj.
Isnah Mundari, Kakak tersayang Satria Adhie Pratama, S.M., beserta seluruh
keluarga besar yang senantiasa memberikan doa, motivasi, dukungan baik
materiil, semangat untuk terus belajar sehingga berbagai mimpi dapat terwujud
selama S1 ini.
15. Teman-teman seperjuangan Tadris Biologi 2016, khususnya Tadris Biologi
kelas B yang senantiasa memberikan motivasi untuk terus menggapai mimpi.
16. Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan memberikan motivasi Herawati,
Khairunnisa Salsabila, Putri Nur Hanifah, Linda Puspita Sari, Listi Fauziah,
dan terkhusus untuk Tianna Dytama Zarfani, yang senantiasa meluangkan
waktu dan membantu penulis dalam proses penelitian ini.
vii
DAFTAR ISI
viii
2. Tahap Perancangan (Design)...................................................................33
3. Tahap Pengembangan (Develop).............................................................33
4. Tahap Penyebaran (Disseminate) ............................................................33
C. Desain Uji Coba ..........................................................................................33
D. Subjek Uji Coba ..........................................................................................34
E. Instrumen Penelitian ...................................................................................34
1. Prosedur Pembuatan Instrumen ...............................................................34
2. Instrumen Analisis Kebutuhan ................................................................39
3. Instrumen Penilaian Media......................................................................40
4. Instrumen Respon Guru dan Peserta Didik .............................................43
5. Instrumen Tes ..........................................................................................44
F. Uji Coba Produk .........................................................................................44
G. Teknik Analisis Data...................................................................................45
1. Analisis Kebutuhan .................................................................................45
2. Analisis Lembar Penilaian Ahli ..............................................................45
3. Analisis Respon Peserta Didik dan Guru ................................................46
H. Uji Coba Instrumen .....................................................................................47
1. Validasi....................................................................................................47
2. Reliabilitas ...............................................................................................48
3. Uji Tingkat Kesukaran ............................................................................48
4. Uji Daya Beda .........................................................................................50
5. Analisis Pengecoh ...................................................................................50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................52
A. Deskripsi Hasil Pengembangan ..................................................................52
1. Tahap Pendefinisian (Define) ..................................................................52
2. Tahap Perancangan (Design)...................................................................55
3. Tahap Pengembangan (Develop).............................................................57
4. Tahap Penyebaran (Dessiminate) ............................................................58
B. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Pengembangan .....................................58
1. Hasil Analisis Kebutuhan ........................................................................58
2. Hasil Validasi oleh Ahli Materi ..............................................................60
3. Hasil Validasi oleh Ahli Media ...............................................................62
4. Analisis Data Uji Coba Lapangan kepada Pengajar (Guru) ....................64
5. Analisis Data Uji Coba Lapangan pada Peserta Didik ............................67
ix
C. Kajian Produk Akhir ...................................................................................69
1. Kelebihan Produk ....................................................................................70
2. Kekurangan Produk .................................................................................70
BAB V PENUTUP...............................................................................................72
A. Kesimpulan .................................................................................................72
B. Saran ...........................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................73
x
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 4. 10 Data Perhitungan Angket Respon Guru terhadap Aplikasi Chat-form
tiap Indikator ..........................................................................................................66
Tabel 4. 11 Respon Peserta Didik terhadap Aplikasi Chat-form ...........................67
Tabel 4. 12 Data Angket Respon Keseluruhan Peserta Didik terhadap Aplikasi
Chat-form tiap Indikator ........................................................................................68
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Ita Ainun Jariyah dan Esti Tyastirin, Proses dan Kendala Pembelajaran Biologi di Masa
Pandemi Covid-19: Analisis Respon Mahasiswa, Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu
Pendidikan: e-Saintika, Vol. 4, No.2, Juli 2020, h. 183.
2
Asrilia Kurniasari, dkk, Analisis Efektivitas Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) Selama
Pandemi Covid-19, Jurnal Review Pendidikan Dasar UNESA, Vol. 6, No.3, September 2020, h. 1.
1
2
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik (guru) adalah
kemampuan mengadakan evaluasi, yaitu terkait proses pembelajaran.3
Sebelum adanya pandemi Covid-19, alat evaluasi yang biasanya digunakan
oleh guru yaitu masih menggunakan teknik tes tertulis dengan pensil dan kertas.
Hal ini sejalan dengan hasil observasi melalui wawancara dengan guru Biologi
MAN 2 Tangerang yang menggunakan soal pilihan ganda, uraian, dan tes lisan pada
saat pembelajaran masih dilaksanakan secara tatap muka. Adapun alat evaluasi
yang digunakan selama pembelajaran online yaitu teams dan e-learning madrasah
dari KEMENAG. Namun, penggunaan media tersebut terkendala akses yang
lambat dikarenakan seluruh peserta didik MAN 2 Tangerang menggunakan kedua
aplikasi tersebut sehingga akses aplikasi sering mengalami hambatan.4
Motivasi belajar peserta didik kelas XI mulai menurun karena sudah
melaksanakan pembelajaran secara online selama hampir lebih dari 1 tahun. Peserta
didik merasa jenuh dengan suasana pembelajaran online. Hal ini sejalan dengan
hasil observasi yang dilakukan kelas XI MIPA 2 MAN 2 Tangerang bahwa dari 33
peserta didik 45,5% dan 39,4% lebih sering menggunakan fitur smartphone untuk
keperluan komunikasi dan bersosial media dibandingkan menggunakan sebagai
fitur pembelajaran.5 Sedangkan, perkembangan alat evaluasi pun semakin dan
dapat diakses melalui smartphone ataupun laptop.
Google Form merupakan salah satu komponen layanan Google Docs. Aplikasi
ini sangat cocok untuk peserta didik, guru, dosen, pegawai kantor dan profesional
yang senang membuat quiz, form dan survei online. Fitur dari Google Form dapat
dibagi ke orang-orang secara terbuka atau khusus kepada pemilik akun Google
dengan pilihan aksesibilitas, seperti: read only (hanya dapat membaca) atau
editable (dapat mengedit dokumen).6 Selain itu, Google Form dapat dibuat dengan
tampilan seperti percakapan pesan singkat yang ada pada smartphone yaitu chat-
form. Hal ini dapat memberikan dampak positif untuk pembelajaran Biologi, karena
peserta didik mengerjakan soal evaluasi seperti sedang membalas pesan singkat.
3
I Putu Sesana, Efektivitas Penggunaan Google Form dalam Pelaksanaan PAT Berbasis
Online di SMKN 1 Tembuku, Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar, Vol.3,
2020, h. 2.
4
Lampiran 5
5
Lampiran 2
6
Sesana, Loc., cit.
3
Sehingga peserta didik tidak merasa bosan, melainkan rasa menyenangkan dan
ingin belajar kembali.
Alat evaluasi chat-form masih belum banyak diketahui oleh guru dan peserta
didik. Hal ini terlihat sebanyak 63,6% peserta didik MAN 2 Tangerang belum
mengetahuinya, sehingga 63,6% peserta didik merespon baik untuk menggunakan
chat-form sebagai alat evaluasi berbasis online.7 Adapun guru Biologi MAN 2
Tangerang sudah sering menggunakan alat evaluasi berbasis online seperti teams
Microsoft dan e-learning madrasah dari KEMENAG. Selain itu guru Biologi juga
sudah pernah menggunakan Google Form sebagai salah satu alat evaluasi
pembelajaran Biologi. Namun guru belum mengetahui aplikasi chat-form, hal
tersebut menunjukan bahwa guru belum inovatif dalam menggunakan alat evaluasi
pembelajaran.
Selain dapat digunakan sebagai alat evaluasi, aplikasi chat-form juga dapat
digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yaitu penugasan. Media
pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
menyampaikan pesan, ide atau gagasan berupa bahan ajar kepada peserta didik oleh
guru. Untuk dapat membantu guru selama pembelajaran online, aplikasi chat-form
dapat menjadi alternatif bentuk penugasan yang dapat diberikan guru kepada
peserta didik. Sehingga dapat merangsang perhatian dan minat peserta didik untuk
belajar selama pandemic Covid-19.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan seperti pada peserta didik SMP setelah
menggunakan aplikasi Google Form sebagai intrumen soal literasi sains menjadi
lebih tertarik, antusias dan aktif pada pembelajaran materi kalor. 8 Begitu pula
penggunaan Google Form di kelas SMAN 6 Kota Serang menunjukkan bahwa alat
evaluasi online yang dikembangkan dengan Google Form dapat digunakan sebagai
alat evaluasi yang baik dalam pembelajaran Kimia selama pandemi Covid-19.9 Hal
tersebut menunjukkan bahwa Google Form memiliki daya tarik tersendiri bagi
peserta didik dan guru karena penggunaannya yang mudah dan praktis.
7
Lampiran 1
8
Melisa Asniati, Pengembangan Instrumen Soal Literasi Sains Berbasis Google Form Untuk
Siswa SMP pada Materi Kalor, Skripsi FTK UIN Raden Intan Lampung, 2019, h. ii.
9
Sonny Rohimat, Penggunaan Google Form dalam Penilaian Harian Kimia di SMAN 6 Kota
Serang pada Awal Pandemi Covid-19, Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science
Education, Vol.2, No.1, 2021, h. 1.
4
Materi sel merupakan salah satu materi yang terdapat dalam pembelajaran
BIologi. Materi ini merupakan materi pembelajaran Biologi di SMA kelas XI pada
semester ganjil. Materi sel dipilih sebagai materi evaluasi pembelajaran Biologi
pada aplikasi Google Form ini dikarenakan materi tersebut masih dianggap sulit
untuk dikuasai oleh peserta didik kelas XI. Hal ini sejalan dengan hasil observasi
melalui wawancara dengan guru Biologi yang berpendapat struktur sel yang
mikroskopis membuat peserta didik tidak dapat mengamati secara langsung.
Dibandingkan dengan materi sistem, peserta didik dapat mengamati dan merasakan
secara langsung pada tubuh mereka.10 Media pembelajaran yang kurang bervariasi
dan peserta didik yang kurang aktif dalam pembelajaran menyebabkan motivasi
belajar peserta didik menurun, sehingga diperlukan media pembelajaran
menyenangkan yang dapat membantu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang berjudul
“Pengembangan Alat Evaluasi Menggunakan Google Form Pada Mata
Pelajaran Biologi Materi Sel Kelas XI”, diharapkan aplikasi ini dapat menjadi
alternatif untuk membantu para guru dalam menggunakan alat evaluasi serta media
pembelajaran yang menarik dan bervariasi bagi peserta didik.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
10
Lampiran 5
5
2. Pengembangan produk alat evaluasi yaitu 38 bentuk soal pilihan ganda dan 5
bentuk soal uraian dengan tingkat kognitif C1-C5.
3. Penelitian ini diujicobakan kepada peserta didik kelas XI dengan konsep materi
sel. Adapun materi tersebut disesuaikan dengan Kompetensi Dasar (KD) dan
Kompetensi Inti (KI) sebagai berikut:
3.1 Menjelaskan komponen kimiawi, penyusun sel, struktur fungsi, dan proses
yang berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopis struktur sel hewan dan sel
tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan.
D. Perumusan Masalah
E. Pertanyaan Penelitian
F. Tujuan Penelitian
3. Mengetahui respon guru dan peserta didik terhadap alat evaluasi mata pelajaran
Biologi menggunakan chat-form.
G. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai
berikut:
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di sekolah melalui penggunaan Google form terutama chat-form.
Bagi sekolah hasil pengembangan alat evaluasi pembelajaran ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam penyediaan sarana dan prasarana yang
dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca yang
bergerak di lingkungan pendidikan serta dapat menjadi landasan untuk peningkatan
penggunaan alat evaluasi berbasis online.
3. Manfaat bagi Peneliti dan Penelitian lainnya
Bagi peneliti, penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan
gambaran penggunaan media chat-form sebagai salah satu alat evaluasi berbasis
online pembelajaran Biologi.
Bagi peneliti lainnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
pada saat akan melakukan penelitian, untuk menghasilkan karya-karya sejenis yang
relevan dan inovatif.
4. Manfaat lainnya
Hasil penelitian ini bisa dijadikan alternatif untuk para pendidik (guru) dalam
pelaksanaan proses evaluasi pembelajaran yang lebih variatif dan menyenangkan
sehingga dapat menumbuhkan motivasi peserta didik.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkat pemahaman konsep peserta
didik terkhusus pada pelajaran Biologi melalui proses pembelajaran yang kreatif
dengan suasana menyenangkan. Penggunaan media chat-form ini juga diharapkan
dapat menghilangkan paradigma bahwa Biologi itu merupakan pelajaran yang sulit.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. Deskripsi Teoretis
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggris Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.11 Langkah-langkah proses
penelitian dan pengembangan menunjukkan suatu siklus yang diawali dengan
adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan
menggunakan suatu produk tertentu. Dengan demikian penelitian pengembangan
merupakan suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan
evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria
validitas, kepraktisan dan efektivitas. Produk penelitian dan pengembangan dalam
bidang pendidikan dapat berupa: model, media, peralatan, buku, modul, alat
evaluasi dan perangkat pembelajaran, kurikulum, kebijakan sekolah dan lain-lain.12
Model penelitian pengembangan terbagi menjadi dua yaitu model konseptual
dan konsep prosedural. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang
menjelaskan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan dan
keterkaitan antar komponennya. Misalnya hubungan antar komponen kurikulum
secara skematis. Model ini dapat dijumpai dalam model rancangan R2D2. Adapun
model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur harus diikuti
untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Model prosedural biasanya berupa
urutan langkah-langkah, yang diikuti secara bertahap dari langkah awal hingga
akhir. Model ini biasanya dijumpai pada model Kaufman, model Kemp, IDI,
ADDIE, Dick & Carey dan 4-D.13
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
h. 297.
12
Emy Sohilait, Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika, (Bandung: Cakra, 2020), h.
106.
13
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana,
2016), h. 283.
7
8
Model yang umum digunakan dalam penelitian dan pengembangan secara luas
adalah model pendekatan yang dikembangkan oleh Dick & Carey pada tahun 2001.
Model tersebut terdiri atas sepuluh langkah, yaitu: (1) analisis kebutuhan dan
tujuan; (2) analisis pembelajaran; (3) analisis pembelajar dan konteks; (4)
merumuskan tujuan performansi; (5) mengembangkan instrumen atau alat tes; (6)
mengembangkan strategi pembelajaran; (7) mengembangkan dan memilih bahan
pembelajaran; (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif; (9) melakukan
revisi; dan (10) melakukan evaluasi sumatif.14
Unsur-unsur pengembangan pembelajaran menurut model Kemp adalah
sebagai berikut: (1) identifikasi masalah pembelajaran;(2) menganalisis
karakteristik peserta didik; (3) mengidentifikasi konten; (4) tujuan pembelajaran;
(5) urutan konten dalam setiap pembelajaran; (6) merencanakan strategi
pembelajarn; (7) merencanakan penyampaian pembelajaran; (8) mengembangkan
instrumen evaluasi; dan (9) memilih sumber daya untuk mendukung kegiatan
pembelajaran.15
Model pengembangan perangkat seperti yang disarankan oleh Thiagarajan,
Semmel, dan Semmel pada tahun 1974 adalah model 4-D. Model ini terdiri dari
empat tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate, atau
diadaptasi menjadi model model 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan,
pengembangan, dan penyebaran. (1) Tahap pendefinisian (define) bertujuan untuk
menetapkan syarat-syarat pembelajaran; (2) Tahap perancangan (design) bertujuan
untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran; (3) Tahap pengembangan
(develop) bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah
direvisi berdasarkan masukan dari pakar; (4) Tahap penyebaran (disseminate)
merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang
lebih luas serta menguji efektivitas penggunaan perangkat di dalam KBM. Model
pengembangan 4-D dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:16
14
Ibid., h. 284.
15
Boonface Ngari Ireri, et.al., “Choosing and Adapting a Mobile Learning Model for Teacher
Education”, in Jared Kengwee (ed), Handbook of Research on Digital Content, Mobile, Learning,
and Technology Integration Models in Teacher Education, (USA: IGI Global, 2018), h. 136.
16
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/KTI),
(Jakarta: Kencana, 2017), h. 232-235.
9
2. Evaluasi
a. Pengertian Evaluasi
Evaluasi yang dalam bahasa inggris disebut evaluation adalah suatu proses
yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana
tujuan program telah tercapai.17 Evaluasi merupakan salah satu komponen dari
sistem pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai
alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses
pendidikan dan pembelajaran.18
Evaluasi sendiri mempunyai arti sebagai penyedia informasi yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Secara lebih
luas, evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan
17
Yahya Hairun, Evaluasi dan Penilaian dalam Pembelajaran, (Yogyakarta: DEEPUBLISH,
2020), h. 26.
18
M. Ilyas Ismail, Evaluasi Pembelajaran: Konsep Dasar, Prinsip, Teknik, dan Prosedur,
(Depok: Raja Grafindo Persada, 2020), h.1.
10
19
Fatih Arifah dan Yunistisianisa, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Mentari Pustaka,
2012), h. 3.
20
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Kementrian Agama RI, 2012), h. 12-13.
21
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), h.39.
22
Hairun, Op.Cit., h. 63.
23
Arifin, Op. Cit., h. 130.
11
tes tulis, yaitu lembar soal dan lembar jawab. Teknik tes tulis dibagi menjadi dua
yaitu tes objektif dan tes subjektif.24
(1) Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara
objektif. Tes objektif adalah tes yang terdiri dari item-item (stem) yang dapat
dijawab dengan cara memilih salah satu alternatif (option) yang benar dan alternatif
yang tersedia atau jawaban atau sandi. Tes objektif sering juga disebut dengan tes
dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabanya antara benar dan salah dan
skornya antara 1 atau 0.25 Adapun beberapa jenis tes objektif sebagai berikut.
(a) Tes Benar Salah (true false)
Tes benar salah adalah tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan yang
disertai dengan alternatif jawaban.Yaitu jawaban atau pernyataan yang benar dan
yang salah. Salah satu fungsi bentuk soal benar-salah adalah untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta dengan pendapat.26
(b) Tes Menjodohkan (matching test)
Tes menjodohkan adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari dua kolom. Kolom
pertama biasanya disebut pokok soal (premis) dan kolom kedua disebut kolom
jawaban (respons). Tes bentuk ini menyediakan beberapa pertanyaan atau
pernyataan yang ditulis di kolom premis dan setiap pertanyaan atau pernyataan itu
disediakan satu jawaban yang ditulis di kolom respons. Setiap peserta didik harus
menjodohkan pertanyaan atau pernyataan itu dengan satu jawaban yang tepat.
Jawaban yang disediakan di kolom respon harus memiliki jumlah yang lebih
banyak dibandingkan jumlah pertanyaan atau pernyataan di kolom premis. 27
(c) Tes Pilihan Ganda (multiple choice)
Tes pilihan ganda adalah tes yang memuat serangkaian informasi yang belum
lengkap, dan untuk melengkapinya dilakukan dengan memilih berbagai alternatif
pilihan yang disediakan.28 Jumlah alternatif jawaban tergantung dari jenjang
24
Arifah, Op.Cit., h. 88.
25
Supriyadi, Evaluasi Pendidikan, (Pekalongan: NEM, 2021), h. 321-322.
26
Ismail, Op. Cit., h. 19.
27
Sumardi, Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar, (Yogyakarta: Deepublish, 2020),
h. 61.
28
Yuniawatika, dkk, Penyusunan Instrumen Tes dan Pembuatan Online Quiz bagi Guru,
(Madiun: Bayfa Cendekia Indonesia, 2021), h. 3.
12
pendidikan. Jenjang sekolah dasar (SD) sederajat umumnya terdiri dari 3 sampai 4
alternatif pilihan jawaban, sekolah menengah pertama (SMP) sederajat terdiri dari
4 alternatif pilihan jawaban dan jenjang sekolah menengah atas (SMA) sederajat
terdiri dari 5 alternatif pilihan jawaban.29
(d) Tes Jawaban Singkat
Tes jawaban singkat adalah bentuk tes berupa kalimat pertanyaan yang harus
dijawab dengan jawaban singkat oleh peserta didik. Kalimat pertanyaan itu belum
lengkap atau belum selesai sehingga peserta didik sebagai peserta tes melengkapi
kalimat itu sebagai jawaban atas pertanyaan isian tersebut.30
(2) Tes Subjektif
Tes subjektif adalah yang umumnya berbentuk esai atau uraian. Tes subjektif
biasanya memerlukan jawaban berupa uraian kata-kata atau penjelasan terperinci.
Tes subjektif berbentuk esai ini menuntut peserta didik untuk mengingat dan
mengembangkan jawaban dengan kreatifitas tinggi.31 Terdapat berbagai jenis tipe
tes subjektif, yaitu:
(a) Tes Uraian Bebas (extended response test)
Tes uraian bebas yaitu jenis tes uraian dimana peserta tes bebas untuk
mengekspresikan gagasannya dalam bentuk jawaban tanpa ada batasan tertentu.
Umumnya sifat jawabannya adalah terbuka, fleksibel, dan tidak terstruktur.32
(b) Tes Uraian Terbatas (restricted response test)
Tes uraian terbatas yaitu tes yang menghendaki jawaban yang terbatas dan
berkaitan dengan lingkup pokok bahasan yang pernah dipelajari oleh peserta didik
sehingga peserta didik tidak leluasa untuk mendemonstrasikan kemampuan berpikir
logis secara lebih luas dan mendalam.33
b) Tes Lisan
Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta tes dalam bentuk lisan.
Peserta tes akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya sendiri sesuai dengan
29
Ni Wayan Sri Darmayanti, dan I Komang Budi Wisnu, Evaluasi Pembelajaran IPA, (Bali:
Nilacakra, 2020), h. 40.
30
Ibid., h. 41.
31
Anita Purba, dkk., Guru Profesional: Teori dan Konsep, (Pemantang Siantar: USI- Yayasan
Kita Menulis, 2021), h. 99.
32
Arifah, Op. Cit., h.95.
33
Sumardi, Op. Cit., h. 30.
13
34
Haryanto, Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen), (Yogyakarta: UNY Press,
2020), h. 184.
35
Mohtar Kusuma, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta Barat: Multi Kreasi SatuDelapan, 2010), h.
79.
36
B. Fitri Rahmawati, dan Syahrul Amar, Evaluasi Pembelajaran Sejarah, (Lombok Timur:
Universitas Hamzawandi Press, 2017), h. 79.
37
Arifah, Op. Cit., h. 19-20.
38
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h. 79.
39
Alif Hasanah, dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021), h.
163.
14
40
Ibid., h. 163.
41
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: bumi Aksara, 2018), h.
41.
42
Arifin, Op. Cit., h. 182.
43
Arikunto, Op. Cit., h. 42-43.
44
Ibadullah Malawi, dan Endang Sri Maruti, Evaluasi Pendidikan, (Magetan: AE Media
Grafika, 2016), h. 14.
15
g) Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
sekumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode waktu tertentu. Portofolio tersebut baik informasi
perkembangan peserta didik (hasil pekerjaan) dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik oleh peserta didiknya, hasil tes (bukan nilai), piagam penghargaan
atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu.45
h) Dokumentasi
Dokumentasi atau studi dokumenter adalah cara memahami individu melalui
upaya mengumpulkan data mempelajari dan menganalisis laporan tertulis, dan
rekaman audio visual dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan yang
berhubungan dengan keperluan yang dibutuhkan.46
3. Google Form
Google Formulir atau umumnya disebut dengan Google Form adalah salah satu
fitur Google yang bertujuan memudahkan penggunanya membuat suatu survei atau
formulir melalui internet. Google Form awalnya dimulai sebagai fitur Google
Spreadsheet di tahun 2008, dua tahun setelah peluncuran asli Sheets. Namun pada
awal tahun 2016 Google akhirnya mengubah Google Form menjadi aplikasi
mandiri.47 Google Form adalah aplikasi dari Google yang dapat membantu untuk
mengumpulkan informasi dari pengguna (user). Respon atau jawaban dari user
disimpan sebagai tanggapan dalam formulir (form) itu sendiri dan kemudian diisi
di lembar (Sheet) yang terhubung. Lembar target responden dapat diubah bila
diperlukan.48
Google Form memiliki fitur quiz yang dapat memberi skor pada jawaban
pertanyaan kuesioner. Fitur ini merubah kuesioner menjadi alat pendukung proses
belajar. Guru dapat memanfaatkan Google Form untuk melakukan quiz atau tes
45
Nana, Evaluasi Pembelajaran Fisika, (Klaten: Lakeisha, 2021), h. 93-94.
46
Susilo Rahardjo, dan Gudnanto, Pemahaman Individu Teknik Nontes, (Jakarta: Kencana,
2013), h. 178.
47
Yoyo Sudaryo, dkk, Metode Penelitian Survei Online dengan Google Forms, (Yogyakarta:
ANDI, 2019), h. 1.
48
Ramalingam Ganapathy, Learning Google Apps Script, (Mumbai: Packt Publishing, 2016),
h. 14.
16
terhadap peserta didik melalui device yang mereka gunakan (smartphone, tablet
atau laptop). Google Forms gratis, tidak ada biaya untuk menggunakan produk
tersebut.
a. Cara Membuat Google Form
Cara pengoperasian Google Form sebagai berikut:49
1. Masuk ke akun Google. Buka situs Google Drive. https://drive.google.com
2. Klik tombol merah bertuliskan Create dan pilih Form.
3. Beri nama pada formulir, dan pilih tema.
4. Setelah membuat formulir di Google Docs, formulir akan terbuka pada page
dimana dapat mengetik pertanyaan pertama. Masukan pertanyaan di Questions
Box.
● Text – untuk pertanyaan singkat (satu kalimat).
● Paragraph text – untuk jawaban lebih dari 5000 karakter.
● Multiple choice – untuk satu jawaban dan dapat digunakan untuk
mengirim kebagian lain dari dari formulir.
● Check boxes – untuk menjawab beberapa pilihan.
● Scale – untuk menjawab dengan skala Likert (1-5)
● Grid – memungkinkan untuk penggunaan baris dan kolom dalam
pengaturan grid.
● Date – mengizinkan untuk menentukan tanggal tertentu.
● Time - mengizinkan untuk menentukan waktu tertentu.
5. Klik tombol biru Done setelah selesai merancang pertanyaan.
6. Jika ingin menambahkan pertanyaan lain, klik tombol Add item. Kemudian
pilih format pertanyaan yang sama seperti sebelumnya atau gaya yang berbeda.
7. Jika ingin membuat tata letak khusus, buat berpisah dengan pertanyaan lainnya,
kumpulkan pertanyaan dalam satu page, atau berikan konten untuk menjawab
pertanyaan. Klik tombol panah kecil di samping Add item, akan ada pilihan
tata letak:
● Section header – mengizinkan pengguna untuk membuat tajuk untuk grup
item tertentu dalam formulir.
49
Kyle Brumbaugh, et. al., Creating a Google Apps Classroom The Educator’s Bookcook,
(Hunington Beach: Shell Education, 2012), h. 75-76.
17
50
Esti Wulandari, “Sigooform Sebagai Alternatif Penilaian di Era Pandemi”, dalam Arwan
Rifa’, Pembelajaran di Masa Pandemi Inovasi Tiada Henti (Kumpulan Best Practice Inovasi
Pembelajaran pada Sekolah Model di Masa Pandemi Covid-19) SD, (Yogyakarta: Deepublish,
2021), h. 207.
51
Firman M.Suwarya, Dahsyatnya Google Drive, (Indramayu: Guepedia, 2021), h. 103.
18
wilayah Indonesia tidak semua memiliki akses internet yang memungkinkan dapat
berjalan dengan lancar.52 Belum tersedianya menu penunjuk waktu pengerjaan dan
menu untuk menandai soal mana yang sudah dikerjakan, belum dikerjakan, atau
sudah dikerjakan namun masih ragu-ragu juga menjadi salah satu kekurangan
aplikasi Google Form.53
4. Chat-form
Chat-form merupakan salah satu contoh dari aplikasi chatbot. Chatterbot,
chatbot, atau biasa disebut bot adalah program komputer yang dirancang untuk
melakukan percakapan dengan pengguna melalui media teks ataupun audio. 54
Chatbot adalah karater Bahasa alami yang berkomunikasi dengan penggunanya,
atau orang-orang yang sedang chatting di masengger, web instan, email, usenet,
forum web, atau bahkan melalui komunikasi suara seperti telepon.55
Dasar dari kerja bots adalah dengan melihat kata kunci dalam data yang masuk
dan membalasnya dengan kata kunci yang paling cocok, atau pola kata-kata yang
paling mirip dari basis data tekstual. Artinya, jika pengguna mengirim suatu
perminaan maka bots akan membalasnya dengan respon yang spesifik sesuai
dengan kata kunci yang dikirim.56 Hingga saat ini perkembangan chatbot banyak
diaplikasikan pada beberapa sektor bisnis dan industri seperti pelayanan kesehatan,
Pendidikan, jasa keuangan dan social commerce.57
Chat-form merupakan aplikasi bawaan Google yang bisa ditemukan pada
http://workplace.google.com . Cara kerja chat-form yaitu dengan mengkonfersi
atau mengubah bentuk formulir pada Google form ke dalam bentuk chatbot
52
Dewi Triningsih, Penggunaan Google Form sebagai Pengembangan Tes Tertulis pada
Materi Mitigasi Bencana Alam Kelas XII IPS SMA Negeri 3 Batam, Jurnal Pendidikan Empirisme,
Vol.6, 2020, h. 17-18.
53
Dwi Purwati, dan Nugroho, Pengembangan Media Evaluasi Pembelajaran Sejarah Berbasis
Google Formulir di SMA N 1 Prambanan, ISTORIA: Jurnal Pendidikan & Ilmu Sejarah, Vol. 4,
No. 1, 2018, h. 9.
54
Tresna Maulana F. dan Achmad Musyafa T., Chatbot: Membangun Mesin Percakapan
Pintar dengan Python dan Telegram Bot, (Yogyakarta: Deepublish, 2021), h. 1.
55
Dicki Wahyudi H. dan Lisa Fitria, Aplikasi Chatbot Berbasis Web Menggunakan Metode
Dialogflow, ICOM: Jurnal Informatika dan Teknologi Komputer, Vol. 1, No.1, 2020, h. 6.
56
Ibid., h. 6.
57
Maulana dan Musyafa, Loc. Cit.
19
percakapan yang lebih menarik dan lebih alami untuk pengumpulan data, seperti
feedback, jejak pendapat, undangan, survei, dll.58
Adapun langkah-langkah membuat chat-form sebagai berikut:59
1) Buka google form, buat soal dengan jumlah yang sesuai dengan
perencanaan.
2) Pilih File Formulir yang akan dibuat menjadi bentuk chat. Klik kanan, pilih
“Dapatkan Link”. Kemudian atur agar semua dapat mengakses link. Lalu
copy link.
3) Buka chat-forms.com lalu paste link tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Lalu “Create Form”. Pilih Bahasa Indonesia, Lalu “Next”.
4) Tunggu beberapa saat. Jika sukses akan muncul gambar seperti berikut, lalu
Open Chat atau Edit.
5. Materi Sel
Materi sel merupakan materi Biologi yang diajarkan di SMA kelas XI semester
ganjil. Materi ini berisi tentang pengetahuan dasar tentang sel sebagai unit terkecil
dalam kehidupan. Pembelajaran Biologi pada konsep sel kelas XI semester ganjil
sesuai dengan kompetensi dasar (KD) berikut:
3.1 Menjelaskan komponen kimiawi, penyusun sel, struktur fungsi, dan proses
yang berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
58
Chat-Forms, (http://workplas.google.com). Diakses tanggal 6 Januari 2022 jam 11.14.
59
Deni Kurnia, Membuat Soal Ulangan Google Form Bergaya Chatting, Begini Caranya!,
(http://abufadli.com). Diakses tanggal 16 Januari 2022 jam 20.48.
20
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopis struktur sel hewan dan sel
tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan.
Materi ini mengkaji tentang ciri-ciri, struktur, fungsi organel sel hewan dan sel
tumbuhan.
a. Pengertian Sel
Sel merupakan tingkatan struktur terendah yang melakukan semua aktivitas
kehidupan. Semua organisme yang terbentuk dari sel, yaitu unit dasar dari struktur
dan fungsi organisme tersebut. Istilah sel pertama kali dipakai oleh Robert Hooke,
pada tahun 1665 untuk ruang-ruang kecil seperti kotak yang dilihatnya ketika
mengamati gabus dan bahan tumbuhan lain di bawah mikroskop. Seorang saintis
Anton van Leeuwenhoek menemukan organisme yang sekarang dikenal dengan
bersel tunggal. Kemudian di tahun 1893, istilah sel diakui sebagai unit kehidupan
yang terdapat dimana saja oleh Schleiden dan Schwann. Keduanya merangkum
penelitian mereka dengan hasil-hasil penelitian santis lainnya dengan
menyimpulkan semua bahwa semua bentuk kehidupan tersusun dari sel.
Kesimpulan ini yang menjadi dasar bagi teori sel.60
b. Komponen Kimiawi Sel
Seluruh kegiatan kehidupan sel merupakan akibat dari reaksi-reaksi kimia yang
berlangsung di dalam sel. Senyawa kimia penyusun sel disebut protoplasma. Unsur-
unsur kimia penyusun protoplasma terdapat dalam bentuk senyawa kimia, baik
senyawa organik maupun anorganik. Senyawa organik dalam protoplasma
diantaranya: karbohidrat, lemak (lipid), protein, dan asam nukleat.
1.) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan golongan senyawa yang mengandung unsur C
(karbon), H (hidrogen), dan O (oksigen). Rumus molekul karbohidrat adalah
Cn(H2O)n. Karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.61 karbohidrat memiliki fungsi sebagai sumber energi di dalam sel.
60
Campbell, Biologi, (Erlangga: Jakarta, 2002), h. 4-6.
61
Stanfield, Schaum’s Easy Outlines: Biologi Molekuler dan Sel, (Erlangga: Jakarta, 2006),
h.17.
21
62
Ibid., h. 19.
63
Zairin Thomy dan Essy Harnelly, Buku Ajar Dasar-Dasar Biologi Sel & Molekuler, (Banda
Aceh, Syah Kuala University Press, 2018), h. 10.
64
Campbell, Biologi, (Erlangga: Jakarta, 2008), h. 93.
22
bakteri gram positif (Bacillus subtilis) dan bakteri gram negatif (Escherichia
coli).65
2.) Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel tipe sel yang perkembangannya telah sempurna,
mempunyai inti sel sejati di dalamnya terdapat DNA, mempunyai
dinding/membran inti. Sel Eukariotik terdapat pada jasad tingkat tinggi (tumbuhan
dan hewan) dan sebagian jasad hidup yang tergolong protista (fungi termasuk
khamir/yeast, protozoa, dan alga).66 Perbedaan antara sel prokariotik dan sel
eukariotik dapat dilihat pada Tabel 2.167 berikut.
Tabel 2. 1 Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik
RNA dan Protein RNA dan protein disintesis di RNA disintesis di nukleus, protein
ruang yang sama disintesis di sitoplasma
65
Thomy dan Harnelly, Op., Cit., h. 4.
66
Ngatirah, Mikrobiologi Umum, (Yogyakarta: Instiper, 2017), h. 4.
67
Thomy dan Harnelly, Op. Cit., h. 6-7.
23
68
Dwi Kameluh Agustina, dkk., Teori Biologi Sel, (Aceh: Muhammad Zaini, 2021), h. 45.
69
Campbell, Op. Cit., h. 108.
70
Dyah Cipta Ningsih, Panduan Lengkap Belajar Sel dan Jaringan, (Temanggung: Desa
Pustaka Indonesia, 2019), h.13.
71
Campbell, Op. CIt., h. 112-114.
24
saling bersentuhan. Bagian sisi (muka) badan golgi yang berdekatan dengan RE
disebut sis cis, sedangkan sisi lain disebut sisi trans.72
(c) Ribosom
Ribosom merupakan organel terbentuk dari kompleks RNA dan protein. RNA
disintesis dalam nukleolus. Ada dua jenis ribosom yaitu ribosom terikat dan
ribosom bebas. Ribosom berfungsi dalam sintesis protein.73
(d) Lisosom
Lisosom merupakan organel sel yang berupa kantong bermembran berisi
enzim hidrolitik. Enzim tersebut berfungsi dalam proses pencernaan intrasel. Enzim
ini bekerja dalam suasana asam. Dalam proses pencernaan intrasel, lisosom akan
memfagositosis molekul berbahaya atau organel sel yang sudah tua.74
(e) Peroksisom dan Glioksisom
Peroksisom adalah bagian metabolik terspesialisasi yang dibatasi oleh satu
membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim-enzim yang mentransfer
hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, menghasilkan hidrogen peroksida
sebagai produk sampingan. Glioksisom merupakan peroksisom terspesialisasi yang
ditemukan dalam jaringan penyimpan lemak pada biji tumbuhan,75
(f) Mitokondria
Mitokondria dikenal sebagai pembangki tenaga karena dapat membentuk ATP
sebagai sumber energi sel. Mitokondria mempunyai kemampuan semiotonom,
yaitu dapat membelah diri dan dapat melakukan sintesis protein secara mandiri.
Mitokondria berbentuk seperti sosis.76
(g) Plastida
Plastida merupakan organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada
beberapa jenis plastida yaitu kromoplas, leukoplas, dan kloroplas. 77
72
Hebert Adrianto, Buku Ajar Biologi Sel dan Molekuler, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h.
44-45.
73
Ningsih, Op. Cit., h.19.
74
Ibid., h. 20.
75
Campbell, Op.Cit., h. 120.
76
Adrianto, Op. Cit., h.47.
77
Ningsih, Op. Cit., 23.
25
(h) Vakuola
Vakuola adalah vesikel yang dibatasi membran. Pada sel hewan disebut
vakuola makanan yang terbentuk melalui fagositosis. Pada sel tumbuhan disebut
vakuola sentral,berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.78
(i) Sentrosom
Sentrosom adalah organel sel yang tidak terlibat dalam metabolisme (pasif).
Sentrosom merupakan sepasang (2 unit) sentriol tegak lurus satu sama lain.
Sentrosom berfungsi untuk membentuk benang spindel serta membentuk silia dan
flagel.79
(j) Sitoskeleton
Sitoskeleton berperan penting dalam pengorganisasian struktur dan aktivitas
sel, tersusun atas tiga tipe struktur molekuler: mikrotubulus, mikrofilamen, dan
filamen intermediat.80
4.) Dinding Sel
Dinding sel merupakan struktur penting yang membedakan sel hewan dengan
sel tumbuhan. Dinding sel membatasi protoplasma dalam sel tumbuhan sehingga
bentuknya rigid juga mencegah rusaknya membran saat protoplasma membesar
karena masuknya air. dinding sel dapat berfungsi dalam absorpsi, transport, dan
sekresi substansi dalam tanaman.81
e. Struktur Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Sel tumbuhan maupun sel hewan keduanya merupakan sel
eukariotik.meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan antara
keduanya dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2. 2 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Perbedaan Sel Tumbuhan Sel Hewan
78
Campbell, Op. Cit., h. 116.
79
Adrianto, Op. Cit., h. 50.
80
Campbell, Op. Cit., h. 120.
81
Akmalia, dkk., Biologi Sel, (Semarang: Alinea Media Dipantara, 2020), h. 21.
26
82
Ibid., h. 16.
83
Maria Bintang, dkk., Biokimia Fisik, (Bogor: IPB Press, 2020), h. 51.
84
Akmalia, Loc, Cit.
85
Bintang, Op. Cit., h. 43.
27
86
Nopitasari,Pengembangan Instrumen Soal Beroikir Kritis Berbasis Google Form pada
Materi Usaha dan Energi SMA Kelas X, Skripsi FTK UIN Raden Intan Lampung, 2019, h. ii.
28
33% termasuk kriteria cukup dan 47% termasuk kriteria efektif. Perbedaan
penelitian ini yaitu penggunaan model penelitian.87
3. Penelitian oleh Melisa Asniati yang berjudul “Pengembangan Instrumen Soal
Literasi Sains Berbasis Google Form Untuk Siswa SMP pada Materi Kalor”.
Penelitian ini merupakan penlitian pengembangan (Research and
Development). Hasil penelitian ini yaitu; 1) instrumen soal literasi sains
berbasis google form untuk siswa SMP pada materi kalor, 2) kelayakan
instrumen soal literasi sains berbasis google form untuk siswa SMP pada materi
kalor menurut para ahli yaitu sangat layak dan layak. Hasil validasi oleh ahli
media mendapat persentase 95%, ahli materi mendapat persentase sebesar 89%,
dan ahli bahasa persentase sebesar 80%, 3) respon guru dan peserta didik
terhadap kemenarikan instrumen soal literasi sains berbasis google form pada
materi kalor yaitu sangat menarik. Hasil uji telaah pakar diperoleh persentase
rata-rata 90,41%, dan hasil uji coba kelompok kecil diperoleh persentase 87%,
serta uji coba instrumen terdapat 25 butir soal yang dinyatakan valid, reliabel
tinggi, dan pengecoh berfungsi dengan baik. Perbedaan penelitian ini terdapat
materi yang diteliti dan soal literasi sains, persamaannya yaitu menggunakan
Google Form.88
4. Penelitian oleh Nurhidayah, M. Irfan, dan Masriani yang berjudul
“Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Google Form sebagai Alternatif
Penilaian Hasil Belajar Kognitif pada Materi Sistem Sirkulasi di Kelas XI IPA
Jenjang Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)”. Penelitian
pengembangan ini mengadaptasi model 4-D oleh Thiagarajan dengan urutan
tahapan yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran.
Hasil penelitian: (1) Validitas instrument penilaian berbasis google form dari
segi media 98% dan dari segi materi 95% merupakan kategori sangat valid. (2)
Penelitian pengembangan mengenai instrument penilaian berbasis google form
diperoleh data nilai kepraktisan melalui angket respon guru sebesar 94% dan
87
Umni Alwiyah, Pengembangan Instrumen Penilaian Kognitif Berbasis Google Form pada
Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA Negeri 1 Takalar, Skripsi FTK UIN Alauddin Makassar,
2020, h. xiii.
88
Melisa Asniati, Pengembangan Instrumen Soal Literasi Sains Berbasis Google Form Untuk
Siswa SMP pada Materi Kalor, Skripsi FTK UIN Raden Intan Lampung, 2019, h. ii.
29
data dari angket respon peserta didik diperoleh data nilai kepraktisan sebesar
87% yang termasuk dalam kategori sangat praktis. (3) Efektivitas produk dari
penelitian pengembangan instumen penilaian berbasis google form termasuk
kedalam kategori efektif dengan persentase keefektivan sebesar 66,6% yang
diketahui melalui tes hasil belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa instumen
penilaian hasil belajar kognitif berbasis google form telah memenuhi kategori
valid, praktis, dan efektiv. Perbedaan penelitian ini terdapat pada materi yang
diteliti89
5. Penelitian oleh Agung Setyo Nugroho yang berjudul “Pengembangan Ulangan
Berbasis Android Menggunakan Aplikasi Google Form” untuk
mengembangkan Ulangan Berbasis Android (UBA) menggunakan aplikasi
Google Form”. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan
model 4-D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ulangan berbasis android
menggunakan aplikasi Google Form dapat secara langsung menampilkan hasil
ulangan yang telah dilakukan oleh peserta didik. Perbedaan penelitian ini
terdapat pada materi yang diteliti, sedangkan persamaannya yaitu metode
penelitian dan menggunakan Google form.90
6. Penelitian oleh Sonny Rohimat yang berjudul “Penggunaan Google Form
dalam Penilaian Harian Kimia di SMAN 6 Kota Serang pada Awal Pandemi
Covid-19”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitiatif. Berdasarkan
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Google Form merupakan salah satu
aplikasi yang cocok digunakan dalam proses penilaian hasil belajar peserta
didik. Bentuk soal yang dapat dipilih pada aplikasi tidak berbayar ini adalah
plihan ganda, isian singkat, uraian, pilihan naik turun, dan unggah file. Agar
pelaksanaan penilaian berjalan dengan baik maka peserta didik harus didukung
dengan perangkat (ponsel android, komputer/laptop) serta jaringan internet
89
Nurhidayah, M. Irfan, Masriani. Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Google Form
Sebagai Alternatif Penilaian Hasil Belajar Kognitif pada Materi Sistem Sirkulasi di Kelas XI IPA
Jenjang Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), BIOMA, Vol. 3, No.2, Desember
2021, h. 75.
90
Agung Setyo Nugroho, Pengembangan Ulangan Berbasis Android Menggunakan Aplikasi
Google Form, SITECH: Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi, Vol. 1, No. 2, Desember 2018,
h.89.
30
yang memadai. Perbedaan penelitian ini yaitu metode penelitian serta materi
yang diteliti.91
7. Penelitian oleh Muhammad Iqbal, Janner Simarmata dkk yang berjudul “Using
Google form for Student Worksheet as Learning Media” (Penggunaan Google
form untuk Lembar Kerja Siswa sebagai Media Pembelajaran) mendeskripsikan
pembuatan lembar kerja siswa menggunakan Google form. Penelitian ini
menggunakan tipe deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menggambarkan
langkah-langkah dalam membuat lembar kerja siswa yang memiliki tahapan
persiapan, desain, dan implementasi. Beberapa bentuk lembar kerja yang
dihasilkan, yaitu model naratif, audio-visual, dan tautan (link). Perbedaan
penelitian ini terdapat pada metode penelitiannya. 92
8. Penelitian oleh Citra Suryanovika yang berjudul “Google Forms: An
Assessment Tool Accommodating the Generation-Z Students’ Learning Needs”
(Google Forms: Alat Penilaian yang Mengakomodasi Kebutuhan Belajar Siswa
Generasi Z). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian
ini menemukan bahwa Google Form berguna bagi dosen dan mahasiswa karena
adanya penghitungan otomatis yang memungkinkan umpan balik yang efektif
dan efisien kepada mahasiswa untuk mempelajari kekeliruan mereka. Penelitian
ini juga menemukan bahwa penilaian otomatis Google Form hanya menghitung
jawaban benar yang ditandai di figure kunci jawaban. Sehingga, penghitungan
nilai hanya berlaku pada sol dengan pilihan ganda dan kisi pilihan ganda,
penghitungan nilai secara manual masih harus dilakukan pada soal dalam
bentuk kotak centang, kisi kotak centang dan jawaban singkat. Setelah
membandingkan nilai pada Google Form dan Ujian Tengah Semester,
ditemukan bahwa nilai mahasiswa meningkat cukup signifikan setelah
penilaian dengan Google Form.93
91
Sonny Rohimat, Penggunaan Google Form dalam Penilaian Harian Kimia di SMAN 6 Kota
Serang pada Awal Pandemi Covid-19, Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science
Education, Vol.2, No.1, 2021, h. 1.
92
Muhammad Iqbal, Janner Simarmarta, dkk, “Using Google form for Student Worksheet as
Learning Media”, International Journal of Engineering and Technology, Vol. 7, 2018, h. 321.
93
Citra Suryanovika, “Google Forms: An Assessment Tool Accommodating the Generation-Z
Students’ Learning Needs”, E-Structural, Vol. 2, No2, 2020, h. 140.
31
C. Kerangka Pikir
Penelitian ini bermula dari kondisi proses pembelajaran tidak bisa dilakukan
secara tatap muka dikarenakan pandemi Covid-19. Guru masih belum banyak
berinovasi dalam penggunaan media online sebagai alat evaluasi pembelajaran.
Selain itu, peserta didik mulai merasa jenuh dengan penggunaan alat evaluasi online
yang kurang variatif. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan alat evaluasi berupa
kuis pembelajaran online tampilan seperti pesan singkat (chatting) di media sosial
yang diharapkan peserta didik dapat lebih semangat dalam mempelajari Biologi.
Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut.
A. Metode Penelitian
94
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
h. 297.
32
33
(a) Analisis ujung depan; (b) Analisis peserta didik; (c) Analisis tugas; (d) Analisis
konsep; (e) Perumusan tujuan pembelajaran.95
Desain uji coba yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen
validasi oleh ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran Biologi serta respon siswa
kelas XI MIPA 1 MAN 2 Tangerang sebagai pengguna dari produk pengembangan
ini. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh penilaian dari validator, sehingga
95
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/KTI),
(Jakarta: Kencana, 2017), h.234.
96
Ibid., h. 234
97
Rochmad, Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika, Jurnal
Kreano FMIPA UNNES, Vol. 3, No.1, 2012, h. 63.
98
Ibid., h.63.
34
Subjek uji coba pada penelitian ini terdiri dari peneliti sebagai pengembang
media. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sebagai ahli materi dan ahli media. Adapun subjek validasi soal dilakukan
di kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 3 MAN 2 Tangerang. Uji coba produk dilakukan
kepada guru Biologi dan peserta didik kelas XI MIPA 1 MAN 2 Tangerang Tahun
Ajaran 2021/2022.
E. Instrumen Penelitian
Prosedur pembuatan instrumen alat evaluasi chat-form terdiri dari 3 tahap yaitu
desain soal, validasi oleh para ahli (ahli materi dan ahli media), dan uji coba
lapangan sebagai berikut:
a. Desain Soal
Penelitian ini menggunakan dua jenis bentuk soal yaitu soal pilihan ganda (PG)
dan soal uraian. Adapun soal yang tervalidasi sebanyak 38 soal PG dan 5 soal uraian
yang diunggah di aplikasi chat-form. Materi soal yaitu sel kelas XI semester ganjil
dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti sebagai berikut:
99
Asep Saepul Hamdi dan E. Bahruddin, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam
Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2014), h. 50.
35
3.1 Menjelaskan komponen kimiawi, penyusun sel, struktur fungsi, dan proses yang
berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopis struktur sel hewan dan sel tumbuhan
sebagai unit terkecil kehidupan.
Adapun kisi-kisi soal evaluasi dapat dilihat sebagai berikut:
Instrumen analisis kebutuhan adalah suatu kegiatan awal yang harus dilakukan
untuk mengumpulkan informasi.100 Instrumen analisis kebutuhan digunakan untuk
mengumpulkan data kebutuhan peserta didik dan guru dalam pembelajaran Biologi
terutama dalam pemanfaatan alat evaluasi berbasis online. Instrumen yang
digunakan yaitu berupa angket dan pedoman wawancara. Angket atau kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.101 Adapun wawancara
adalah cara pengumpulan data dengan memperoleh informasi langsung dari
sumbernya.102
Angket analisis kebutuhan dalam penelitian ini berbentuk formulir online
menggunakan Google form dengan pertanyaan terbuka yang ditujukkan kepada
peserta didik. Adapun instrumen yang ditujukan kepada guru yaitu lembar pedoman
wawancara.
100
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2010),
h. 92.
101
Sugiyono, Op. Cit., h. 142.
102
Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2016), h. 82.
40
Penilaian media atau validasi terhadap alat evaluasi dilakukan oleh ahli materi
dan ahli media. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penilaian, kritik, saran
dan validasi terhadap produk yang dikembangkan. Validasi media chat-form
sebagai alat evaluasi pembelajaran Biologi dilakukan oleh validator dari Dosen
Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Instrumen penilaian media
yang digunakan yaitu dengan skala likert. Berikut merupakan kisi-kisi lembar
validasi ahli materi dan ahli media pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6.
41
No.
No Aspek Indikator Deskripsi
Butir
b. Kejelasan Petunjuk penggunaan
petunjuk alat evaluasi
2
penggunaan disampaikan dengan
jelas.
c. Dapat digunakan Aplikasi dapat
secara individu digunakan secara
3
maupun kelompok individu maupun
kelompok
d. Kesesuaian Adanya kesesuaian
gambar dari penyajian gambar
4
pada butir soal dan
opsi jawaban
e. Kejelasan tulisan Teks dan tulisan dapat
pada butir soal dan dibaca dengan jelas 5
opsi jawaban
f. Tombol/icon Fungsi dari
mudah untuk tombol/icon pada
dimengerti aplikasi mudah 6
dimengerti dan
2. Desain Tampilan
digunakan
g. Kemenarikan Desain tampilan
tampilan aplikasi aplikasi memberi
kesan positif sehingga 7
menarik minat peserta
didik
h. Memberikan Aplikasi yang
motivasi peserta digunakan mampu
didik meningkatkan 8
motivasi siswa dalam
mempelajari biologi
i. Kemudahan Aplikasi dapat diakses
mengakses di berbagai jenis
aplikasi smartphone/laptop 9
yang terkoneksi
internet
j. Keefektifan Alat evaluasi yang
penggunaan alat digunakan dapat
Kemudahan
3. evaluasi dengan memberikan kesan
Penggunaan 10
karakteristik sesuai dengan tingkat
peserta didik karakteristik peserta
didik
k. Kepraktisan Penggunaan alat
penggunaan alat evaluasi mudah
11
evaluasi digunakan dimanapun
dan kapanpun
l. Penggunaan Bahasa yang
Penggunaan bahasa sesuai digunakan sesuai
4. 12
Bahasa kaidah Pedoman dengan kaidah
Umum Ejaan Pedoman Umum Ejaan
43
No.
No Aspek Indikator Deskripsi
Butir
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
(PUEBI) (PUEBI)
m. Penggunaan kata Kalimat yang
tidak terdapat digunakan jelas dan
13
kalimat ambigu tidak menimbulkan
(makna ganda) keraguan
n. Bahasa mudah Bahasa yang
dipahami peserta digunakan mudah
didik dipahami sesuai
dengan tingkat 14
berpikir peserta didik
SMA kelas XI
Instrumen yang digunakan untuk analisis respon peserta didik dan guru mata
pelajaran Biologi dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan angket atau
kuesioner. Angket tersebut berbentuk skala likert dengan lima respon yang
menunjukkan tingkatan. Pemberian angket ini bertujuan untuk mengetahui respon
peserta didik dana guru terhadap penggunaan alat evaluasi yang dikembangkan.
Berikut kisi-kisi angket respon guru dan peserta didik dapat dilihat pada Tabel 3.7.
5. Instrumen Tes
Instrumen tes bertujuan untuk menguji validitas soal materi sel kepada peserta
didik. Instrumen ini berupa uji coba soal pilihan ganda sebanyak 50 butir soal dan
5 butir soal uraian, sehingga didapatkan validitas soal pilihan ganda sebanyak 38
butir soal dan 5 butir soal uraian yang dapat dilihat pada Lampiran 11. 103 Adapun
kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
Uji coba soal tahap awal (50 PG dan 5 Uraian) melibatkan 33 peserta didik
kelas XI MIPA 2 dan 37 peserta didik kelas XI MIPA 3 MAN 2 Tangerang.
Kemudian hasil uji coba diolah datanya menggunakan SPSS, hasil olah data
tersebut dapat dilihat pada Lampiran 11.104
Uji coba produk bertujuan untuk kelayakan suatu produk. Uji coba ini
bertujuan untuk menentukan keefektifan, efisien, dan daya tarik suatu produk. 105
Pada tahap uji coba produk ini alat evaluasi menggunakan aplikasi Chat-form.
Dalam tahap uji coba produk melibatkan 34 peserta didik kelas XI MIPA 1 MAN
2 Tangerang.
Hasil olah data validasi soal, didapatkan 38 butir soal jenis pilihan ganda dan 5
butir soal uraian yang valid sehingga soal tersebut dapat diunggah ke dalam alat
103
Lampiran 11
104
Lampiran 11
105
M. Rusli, D. Hermawan dan Ni Nyoman s, Multimedia Pembelajaran yang Inovatif: Prinsip
Dasar & Model Pengembangan, (Yogyakarta: Andi Publisher, 2017), h. 125
45
evaluasi chat-form. Hasil uji coba produk melalui aplikasi chat-form datanya diolah
menggunakan SPSS, hasil olah data tersebut dapat dilihat pada Lampiran 11.106
1. Analisis Kebutuhan
Lembar penilaian yang diberikan kepada para ahli dimuat dalam bentuk tabel
kelayakan produk yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk melakukan
revisi dari setiap bagian dari alat evaluasi Biologi berbasis online ini. Lembar
penelitian yang diisi oleh ahli materi dan ahli media kemudian dianalisis untuk
mengetahui kualitas produk. Peneliti mengukur penilain dari para ahli
menggunakan skala likert sebagai berikut: 107
106
Lampiran 11
107
Sugiyono, Op. Cit., h. 93
46
108
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo, 2015), h. 43.
109
Andrita Purnamasari dan Rochmawati, Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan Wondershare Quiz Creator Materi Sistem
Penilaian Persediaan, Jurnal Pendidikan, Voll. 03, No. 01, 2015, h. 6.
110
Sugiyono, Loc.cit.
47
𝑓
𝑃= 𝑥100
𝑁
Keterangan:
P = Angka Persentase
f = Skor Mentah yang Diperoleh
N = Skor Maksimal
Hasil analisis data diperoleh kesimpulan tentang respon peserta didik terhadap
alat evaluasi menggunakan chat-form sebagai berikut: 112
Tabel 3. 11 Skala Kriteria Menurut Arikunto
Kriteria pencapaian (%) Tingkat Kevalidan
81 – 100 Sangat Baik
61 – 80 Baik
41 – 60 Cukup Baik
21 – 40 Tidak Baik
0 – 20 Sangat Tidak Baik
1. Validasi
111
Sudijono, Loc.cit.
112
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2016), h. 44
48
Hasil validitas butir soal diperoleh dari 50 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian
didapatkan 38 soal valid jenis pilihan ganda dan 5 soal uraian. Hal ini dapat dilihat
rekapitulasi validitas butir soal pada Lampiran 11.113
2. Reliabilitas
Uji tingkat kesukaran butir soal adalah pengukuran seberapa besar derajat
kesukaran soal. Uji tingkat kesukaran dapat menunjukkan kualitas soal tergolong
mudah, sedang, atau sukar. Uji tingkat kesukaran menggunakan aplikasi SPSS.
Menurut Fernandes kategori tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada Tabel
3.12 .114 Adapun hasil perhitungan analisis uji tingkat kesukaran jenis soal pilihan
ganda dan uraian dapat dilihat pada Tabel 3.13 dan 3.14.
113
Lampiran 11
114
Supriyadi, Evaluasi Pendidikan, (Pekalongan: NEM - Anggota IKAPI, 2021), h. 407.
49
Daya beda butir soal adalah indeks untuk dapat membedakan kemampuan
antara peserta tes yang memiliki kemampuan tinggi dengan kemampuan rendah.
Uji daya beda menggunakan aplikasi SPSS. Kriteria koefisien daya beda butir soal
dapat dilihat pada Tabel 3.15. Adapun hasil uji daya beda dapat dilihat pada
Lampiran 11.115
Tabel 3. 15 Kriteria Daya Beda Butir Soal116
Daya Beda Kriteria
D ≥ 0,40 Sangat Baik
0,30 ≤ D ≤ 0,40 Baik
0,20 ≤ D < 0,30 Sedang
D < 0,20 Tidak Baik
5. Analisis Pengecoh
Pola jawaban soal dapat ditentukan oleh pengecoh (distractor) dengan baik
atau tidak. Suatu distraktor dapat dikatakan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5%
pengikut tes serta mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut tes yang kurang
memahami konsep.117 Kriteria kualitas pengecoh dapat dilihat pada Tabel 3.16. 118
Kualitas pengecoh yang telah diujicobakan soal bentuk pilihan ganda dapat dilihat
pada tabel 3.17 yang menunjukkan bahwa masih terdapat banyak pilihan jawaban
yang kualitasnya masih kurang baik.
115
Lampiran 11
116
Supriyadi, Op. Cit., h. 411.
117
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018),
h.44.
118
Ajat Rukajat, Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 141.
51
119
Lampiran 5
52
53
Sebelum terjadi pandemi Covid-19, alat evaluasi yang biasa digunakan oleh
guru Biologi MAN 2 Tangerang menggunakan tes tertulis berbasis kertas baik soal
pilihan ganda dan soal uraian. Namun, karena kondisi pandemi kegiatan
pembelajaranpun berubah menjadi kegiatan belajar online dari rumah. Gurupun
dituntut untuk dapat berkreasi saat mengajar secara online agar peserta didik tidak
merasa jenuh. Media pembelajaran yang digunakan selama kegiatan belajar online
guru dan peserta didik menggunakan aplikasi teams microsoft dan e-learning
Madrasah dari KEMENAG.120
Masalah dasar yang ditemukan dalam analisis awal ini adalah penggunaan alat
evaluasi pembelajaran online yang masih belum bervariasi. Hal ini dapat
menimbulkan rasa jenuh terhadap peserta didik. Walaupun guru sudah
menggunakan aplikasi evaluasi berbasis online namun masih terkendala pada
tombol menu aplikasi teams dan loading yang lama karena aplikasi teams
digunakan oleh seluruh peserta didik MAN 2 Tangerang sehingga akses aplikasi
mengalami kelambatan.121
b. Analisis Peserta Didik
Analisis peserta didik diperlukan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik
yang sesuai dengan rancangan pengembangan media evaluasi pembelajaran.
Berdasarkan angket analisis kebutuhan diperoleh bahwa peserta didik memiliki
fasilitas perangkat elektronik yang mendukung pembelajaran seperti laptop maupun
smartphone. Pengalaman peserta didik dalam menggunakan alat evaluasi online
sudah baik terutama penggunaan google form, namun masih kurang mengetahui
mengenai aplikasi chat-form. Sehingga 75,8% dari 33 peserta didik mendukung alat
evaluasi pembelajaran biologi berbasis online. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran
1.122
c. Analisis Konsep
Pemilihan konsep materi menjadi kegiatan pertama yang dilakukan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi, materi sel tidak semudah materi
Biologi lain seperti contohnya materi sistem tubuh manusia. Menurut guru Biologi,
120
Lampiran 5
121
Lampiran 5
122
Lampiran 1
54
materi sistem tubuh manusia dapat dikaitkan pada peserta didik langsung ataupun
menggunakan alat peraga seperti torso. Sedangkan materi sel memiliki tantangan
tersendiri, karena sel merupakan unit terkecil dari kehidupan lebih kecil dari
jaringan tubuh. Sehingga guru dituntut untuk berkreasi bagaimana caranya peserta
didik lebih mudah memahami materi sel. Selama masa pandemic, metode yang
digunakan guru Biologi untuk mengajarkan materi sel yaitu dengan meeting secara
online dan menjelaskan sendiri tentang materi sel atau peserta didik diminta
mencari sendiri video di platform online terkait materi sel. Hal ini dikarenakan
keterbatasan waktu belajar online. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 5.123 Selain
itu, berdasarkan validasi soal yang dilakukan, diketahui bahwa peserta didik kelas
XI masih kesulitan menjawab soal materi sel berkaitan dengan bagian-bagian
organel sel beserta fungsinya. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 11.124
Konsep sel didasarkan pada Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI)
yang tercantum dalam Kurikulum 2013. Materi tersebut diberikan guru di kelas XI
semester ganjil. Konsep materi dan soal-soal sel dirujuk dari buku teks Biologi
SMA Kurikulum 2013 edisi revisi karangan D.A Pratiwi, dkk, Modul Biologi
Kurikulum 2013 karangan Sri Winarsih dan Buku kumpulan soal olimpiade Biologi
karangan Tomi Zapino.
d. Analisis Tujuan Pembelajaran
Penyusunan tujuan pembelajaran dilakukuan dengan tujuan agar materi-materi
terekonstruksi yang merupakan hasil dari analisis konsep dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Materi sel terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 3.1 dan
Kompetensi Inti (KI) 4.1 sebagai berikut:
3.1 Menjelaskan komponen kimiawi, penyusun sel, struktur fungsi, dan proses yang
berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel
tumbuhan sebagai unit terkecil kehidupan.
123
Lampiran 5
124
Lampiran 11
55
125
Lampiran 11
56
Tampilan Awal Soal Evaluasi di Google Form Tampilan Cara Memasukan Soal ke Chat-
form
Tampilan Apllikasi Chat-form dari add on Tampilan untuk Membagikan Link Soal
Evaluasi
Tampilan Awal Petunjuk Pengisian Kuis Tampilan Pengisian Identitas Peserta Didik
Tampilan Soal Evaluasi Bentuk Pilihan Tampilan Soal Evaluasi Bentuk Uraian
Ganda
Hasil penilaian validator diperoleh kritik dan saran yang menjadi acauan untuk
merevisi media alat evaluasi chat-form. Adapun kritik dan saran yang diberikan
oleh validator, peserta didik dan guru dapat dilihat pada Lampiran 14.126
Gambar
126
Lampiran 16
58
Hal yang
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Perlu Direvisi
Perlu ditambahkan video Saat validasi soal tidak
Video menggunakan video, sehingga
tidak dimasukkan video diaplikasi
Soal masih menggunakan Kalimat soal dibuat kalimat
kalimat yang kurang komunikatif pertanyaan yang disesuaikan
Bahasa
dan efektif dengan tingkat berpikir peserta
didik
Perlu ditambahkan soal-soal Pertanyaan sudah ditambahkan
Pertanyaan yang memacu dan membuat rasa namun soal masih kategori C1-C5
ingin tahu peserta didik
Tabel pengembangan ini meliputi uji coba produk. Penulis melakukan uji coba
soal evaluasi menggunakan aplikasi chat-form di kelas XI MIPA 1 MAN 2
Tangerang. Kemudian guru Biologi dan peserta didik mengisi lembar respon yang
telah disediakan.
Tahap penyebarann penulis hanya melakukan uji coba dan tidak menyebarkan
produk secara luas dikarenakan keterbatasan waktu.
Hasil pengembangan media yang telah dilakukan, mulai dari validasi oleh ahli
materi, vaidasi oleh ahli media, uji coba lapangan serta respon guru dan peserta
didikuntuk mengetahuoi efektivitas soa-soal materi sel yang diunggah kedalam
aplikasi chat-form. Berikut analisis data hasil pengembangan yang diperoleh.
Ahli materi menilai mengenai materi yang digunakan pada alat evaluasi chat-
form. Materi pembelajaran Biologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
materi sel pada kelas XI tingkat SMA. Terdapat empat aspek yang dinilai oleh ahli
materi yaitu aspek kurikulum, aspek penyajian materi, aspek penggunaan bahasa
dan aspek evaluasi. Berdasarkan hasil perhitungan data, diperoleh hasil sebagai
berikut:
127
Lampiran 5
128
Lampiran 3
61
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penilaian dari ahli materi menyatakan bahwa
media chat-form layak untuk digunakan. Hal tersebut dapat dilihat dari Persentase
rata-rata yang menunjukkan angka 70 dengan kategori layak. Rincian hasil
perhitungan kualitas materi pada tiap indicator peniliaian dapat dilihat pada Tabel
4.4.
Tabel 4. 4 Deskripsi Hasil Penilaian Media oleh Ahli Materi tiap Indikator
Persentase
Kriteria V1 Perkriteria Keterangan
(%)
Aspek Kurikulum
1. Kesesuaian materi dengan Kompetensi
4 80 Layak
Dasar (KD)
2. Kesesuaian materi dengan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) 3 60 Cukup Layak
3. Kesesuaian materi dengan tujuan
5 100 Sangat Layak
pembelajaran
Rata-rata 80 Layak
Aspek Penyajian Materi
4. Keruntutan materi 4 80 Layak
5. Kelengkapan indentitas soal 5 100 Sangat Layak
6. Materi disesuikan dengan aspek kognitif Sangat Tidak
1 20
peserta didik Layak
7. Kejelasan penyajian gambar 4 80 Layak
8. Dapat digunakan secara individu maupun Sangat Tidak
1 20
kelompok Layak
9. Kesesuaian kategori soal 2 40 Tidak Layak
10. Sebagai alat evaluasi yang praktis dan
5 100 Sangat Layak
efisien
11. Kunci jawaban 4 80 Layak
12. Keterlibatan peserta didik 4 80 Layak
13. Kelengkapan soal sesuai dengan materi 4 80 Layak
14. Keakuratan konsep 4 80 Layak
15. Keakuratan gambar 4 80 Layak
16. Keakuratan istilah-istilah 4 80 Layak
17. Komunikatif 2 40 Tidak Layak
18. Mendorong rasa ingin tahu 4 80 Layak
Rata-rata 69 Layak
Aspek Penggunaan Bahasa
62
Persentase
Kriteria V1 Perkriteria Keterangan
(%)
19. Penggunaan bahasa sesuai kaidah Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) 2 40 Tidak Layak
20. Penggunaan kata tidak terdapat kalimat
3 60 Cukup Layak
ambigu (makna ganda)
21. Bahasa mudah dipahami peserta didik 3 60 Cukup Layak
Rata-rata 53 Cukup Layak
Aspek Evaluasi
22. Kesesuaian soal sesuai dengan kemampuan
4 80 Layak
peserta didik
23. Kesesuaian urutan penyajian soal 4 80 Layak
24. Keseimbangan proporsi soal 4 80 Layak
25. Memberikan motivasi belajar 4 80 Layak
26. Keefektifan penggunaan alat evaluasi 4 80 Layak
Rata-rata 80 Layak
Rata-rata Akhir 70 Layak
Tabel 4.4 menunjukkan beberapa kriteria dinilai belum layak untuk digunakan
uji coba. Seperti pada aspek penggunaan bahasa didapatkan angka 59 yang
termasuk kedalam kategori cukup layak. Menurut validator, penggunaan bahasa
pada soal evalusai yang penulis gunakan belum sesuai dengan tingkat kemampuan
berpikir peserta didik dan belum efektif. Hal tersebut menjadi bahan untuk merevisi
soal evaluasi. Namun, secara keseluruhan soal pada materi sel telah memenuhi
kriteria layak untuk digunakan uji coba pada apikasi chat-form.
Tabel 4.5 menunjukkan penilaian dari ahli media menyatakan bahwa alat
evaluasi apikasi chat-form ini sangat layak untuk digunakan. Hal tersebut dapat
63
dilihat dari hasil Persentase rata-rata yang menunjukkan angka 84 yang termasuk
kategori sangat layak. Keseluruhan indikator menyatakan bahwa rata-rata penilaian
media chat-form pada konsep sel menurut ahli media sangat layak digunakan
sebagai alat evaluasi pembelajaran. Rincian hasil perhitungan kualitas media pada
tiap indikator penilaian dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4. 6 Deskripsi Hasil Penilaian Media oleh Ahli Media tiap Indikator
Persentase
Kriteria Deskripsi V1 Perkriteria Keterangan
(%)
Aspek Penyajian
1. Keruntutan Materi Materi mengenai sel
4 80 Layak
disajikan secara runtut
2. Kejelasan petunjuk Petunjuk penggunaan
penggunaan alat evaluasi
4 80 Layak
disampaikan dengan
jelas.
3. Dapat digunakan Aplikasi dapat
secara individu digunakan secara
5 100 Sangat Layak
maupun kelompok individu maupun
kelompok
Rata-rata 86,7 Sangat Layak
Aspek Desain Tampilan
4. Kesesuaian gambar Adanya kesesuaian dari
penyajian gambar pada
4 80 Layak
butir soal dang opsi
jawaban
5. Kejelasan tulisan Teks dan tulisan dapat
pada butir soal dan dibaca dengan jelas 4 80 Layak
opsi jawaban
6. Tombol/icon Fungsi dari tombol/icon
mudah untuk pada aplikasi mudah
4 80 Layak
dimengerti dimengerti dan
digunakan
7. Kemenarikan Desain tampilan aplikasi
tampilan aplikasi memberi kesan positif
3 60 Cukup Layak
sehingga menarik minat
peserta didik
8. Memberikan Aplikasi yang
motivasi peserta digunakan mampu
didik meningkatkan motivasi 4 80 Layak
siswa dalam
mempelajari biologi
Rata-rata 76 Layak
Aspek Kemudahan Penggunaan
9. Kemudahan Aplikasi dapat diakses
mengakses aplikasi di berbagai jenis
4 80 Layak
smartphone/laptop yang
terkoneksi internet
64
Persentase
Kriteria Deskripsi V1 Perkriteria Keterangan
(%)
10. Keefektifan Alat evaluasi yang
penggunaan alat digunakan dapat
evaluasi dengan memberikan kesan
3 60 Cukup Layak
karakteristik sesusai dengan tingkat
peserta didik karakteristik peserta
didik
11. Kepraktisan Penggunaan alat
penggunaan alat evaluasi mudah
4 80 Layak
evaluasi digunakan dimanapun
dan kapanpun
Rata-rata 73,3 Layak
Aspek Penggunaan Bahasa
12. Penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan
sesuai kaidah sesuai dengan kaidah
Pedoman Umum Pedoman Umum Ejaan 5 100 Sangat Layak
Ejaan Bahasa Bahasa Indonesia
Indonesia (PUEBI) (PUEBI)
13. Penggunaan kata Kalimat yang digunakan
tidak terdapat jelas dan tidak
5 100 Sangat Layak
kalimat ambigu menimbulkan keraguan
(makna ganda)
14. Bahasa mudah Bahasa yang digunakan
dipahami peserta mudah dipahami sesuai
didik dengan tingkat berfikir 5 100 Sangat Layak
peserta didik SMA kelas
XI
Rata-rata 100 Sangat Layak
Rata-rata Akhir 84 Sangat Layak
Tabel 4.6 dapat diketahuai bahwa media chat-form telah memenuhi kriteria
sangat layak digunakan untuk diujicoba sebagai alat evaluasi pembelajaran pada
materi sel.
Persentase
Kriteria V1 Perkriteria Keterangan
(%)
25. Memberikan motivasi belajar 4 80 Baik
26. Keefektifan penggunaan alat evaluasi 4 80 Baik
Rata-rata 92 Sangat Baik
Rata-rata 96,3 Sangat Baik
Dapat diketahui bahwa penilaian dari guru mata pelajaran Biologi menyatakan
bahwa soal-soal evaluasi materi sel telah memenuhi kriteria baik untuk digunakan
uji coba pada aplikasi chat-form. Hal tersebut, dapat dilihat dari Persentase rata-
rata yang menunjukkan angka 96,3 dengan kategori sangat baik.
Selain materi, guru mata pelajaran Biologi juga menilai media chat-form
sebagai alat evaluasi pembelajaran. Aspek yang dinilai oleh guru mata pelajaran
Biologi terhadap media chat-form sebagai alat evaluasi pembelajaran yaitu aspek
desain tampilan, aspek aksesibilitas, aspek media pendukung, dan aspek evaluasi.
Berdasarkan data hasil perhitungan didapatkan nilai Persentase rata-rata sebesar 95
dan berada pada kriteria sangat baik. Data hasil perhitungan respon guru terhadap
media chat-form untuk setiap aspek dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Persentase
Kriteria Perkriteria Keterangan
(%)
Aspek Media Pendukung
6. Gambar yang disajikan sesuai dengan materi dan
100 Sangat Baik
soal
7. Video yang disajikan sesuai dengan materi dan soal 100 Sangat Baik
Rata-rata 100 Sangat Baik
Aspek Kemudahan
8. Soal-soal latihan dan evaluasi sesuai dengan dengan
100 Sangat Baik
konsep yang disajikan
9. Pertanyaan soal diaplikasi dapat menumbuhkan
100 Sangat Baik
pembelajaran interaktif
10. Adanya penghargaan terhadap soal-soal yang dapat
80 Sangat Baik
meningkatkan motivasi
Rata-rata 90 Sangat Baik
Rata-Rata Akhir 95 Sangat Baik
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa setiap indikator yang dinilai sangat baik
dengan rata-rata akhir 95. Namun, nilai Persentase 80 menunjukkan pada beberapa
aspek masih perlu dikembangkan seperti desain media dan penghargaan terhadap
soal-soal pada media masih belum muncul.
aspek kemudahan, karena peserta didik sudah terbiasa menggunakan alat evalusai
google form sehingga saat menggunakan aplikasi chat-form peserta didik tidak
terlalu kesulitan. Namun, pada aspek kualitas isi masih ada peserta didik yang
merasa kurang paham mengenai materi sel sehingga peserta didik kesulitan saat
mengerjakan soal evaluasi. Adapun data angket respon keseluruhan peserta didik
terhadap aplikasi chat-form tiap indikator dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4. 12 Data Angket Respon Keseluruhan Peserta Didik terhadap
Aplikasi Chat-form tiap Indikator
Persentase
Kriteria Perkriteria Keterangan
(%)
Aspek Kemenarikan
1. Tampilan kuis Biologi menggunakan aplikasi
89 Sangat Baik
Google form ini menarik
2. Menurut saya tampilan visual (foto, gambar, dll)
pada kuis aplikasi Google form ini sangat 80 Baik
menarik.
3. Saya sangat tertarik dengan kuis menggunakan
75 Baik
aplikasi Google form ini.
4. Saya lebih suka mengerjakan soal kuis
79 Baik
menggunakan aplikasi Google form.
5. Saya merasa lebih mudah memahami soal kuis
76 Baik
yang disajikan dalam aplikasi Google form.
Rata-rata 79.8 Baik
Aspek Kualitas Isi
6. Soal yang disajikan sesuai dengan yang saya
72 Baik
pelajari di sekolah
7. Materi soal yang disajikan mudah dipahami. 68 Baik
8. Kuis ini memuat tes evaluasi yang dapat menguji
seberapa jauh pemahaman saya tentang materi sel 82 Sangat Baik
yang sudah diajarkan di sekolah.
Rata-rata 74 Baik
Aspek Kebahasaan
9. Kalimat yang digunakan dalam soal jelas dan
83 Sangat Baik
mudah dipahami.
10. Bahasa yang digunakan dalam kuis materi sel ini
82 Sangat Baik
sederhana dan mudah dimengerti.
11. Simbol materi sel yang digunakan sederhana dan
78 Baik
mudah dibaca.
Rata-rata 81 Sangat Baik
Aspek Kemudahan
12. Saya merasa belajar materi sel dengan
memanfaatkan kuis menggunakan aplikasi Google
76 Baik
form sangat memudahkan saya dalam
mengerjakan dan memahami soal.
13. Dengan adanya aplikasi Google form ini sangat
memudahkan saya pada saat ujian pengambilan 73 Baik
nilai.
69
Persentase
Kriteria Perkriteria Keterangan
(%)
14. Menurut saya aplikasi Google form ini mudah
85 Sangat Baik
diakses.
15. Aplikasi Google form ini mudah digunakan. 88 Sangat Baik
16. Menurut saya menu dan fasilitas (tombol) dalam
88 Sangat Baik
aplikasi Google form ini mudah dimengerti.
Rata-rata 82 Sangat Baik
Rata-Rata Akhir 79,2 Baik
Tabel diatas menunjukkan bahwa setiap indikator yang dinilai baik dengan
rata-rata akhir 79,2. Namun, nilai Persentase 74 menunjukkan kualitas isi materi
soal evaluasi masih perlu disesuaikan kembali dengan kemampuan tingkat berpikir
peserta didik. Sebagian besar peserta didik masih kesulitan menjawab soal terkait
dengan organel sel, terutama fungsinya. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut.
1. Kelebihan Produk
2. Kekurangan Produk
Kekurangan yang penulis temukan berdasarkan hasil uji coba lapangan dan
komentar para subjek yaitu: (a) Aplikasi Google form yang penulis gunakan masih
terbatasnya beberapa menu desain tampilan, sehingga tampilan pada media Google
form terkesan terlalu sederhana; (b) Belum tersedianya fitur pembuatan tabel,
sehingga perlu dijadikan gambar terlebih dahulu; (c) Meskipun aplikasi chat-form
mengubah bentuk soal pada Google form biasa ke dalam bentuk percakapan, namun
percakapannya masih belum interaktif atau percakapan masih 1 arah; (d) Meskipun
terdapat fitur audio, namun penggunaan fitur tersebut belum optimal; (e) Belum
adanya menu untuk menampilkan skor akhir pada aplikasi chat-form, sehingga
129
Agung Setyo Nugroho, “Pengembangan Ulangan Berbasis Android Menggunakan Aplikasi
Google Form”, Jurnal SITECH, Vol. 1, No. 2, 2018, h. 93.
71
peserta didik tidak dapat mengetahui hasil skor akhir setelah mengerjakan soal; (f)
Belum adanya menu pembatasan waktu pengerjaan soal, sehingga apliksai chat-
form belum tepat digunakan untuk alat penliaian akhir. Hal ini sesuai dengan
penelitian relevan sebagaimana Google form belum tersedianya menu pembatasan
waktu pengerjaan soal sehingga pembuatan soal atau kuis hanya dapat membatasi
waktu akses terhadap soal tersebut.130
130
Dwi Purwati dan Alifi Nur Prasetia Nugroho, “Pengembangan Media Evaluasi
Pembelajaran Sejarah Berbasis Google Form di SMAN 1 Prambanan”, Universitas Negeri
Yogyakarta, Vol. 4, No. 1, 2018, h. 9.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, berikut saran dari penulis agar menjadi
acuan untuk peneliti lainnya:
1. Penggunaan alat evaluasi dengan chat-form dalam pembelajaran Biologi dapat
digunakan guru dalam mengevaluasi tingkat pemahaman peserta didik terhadap
materi yang telah disampaikan.
2. Penggunaan alat evaluasi dengan chat-form baik digunakan kepada peserta
didik Biologi, dikarenakan soal yang ditampilakaan pada aplikasi chat-form
berbentuk percakapan/ chatting seperti pada aplikasi pesan online sehingga
dapat menambah pengalaman belajar dan juga membuat peserta didik tidak
bosan dalam mengikuti pelajaran.
3. Diperlukannya pertimbangan untuk memilih soal konsep materi Biologi
dikarenakan terbatasnya fitur effect pada aplikasi sehingga tampilan pada
aplikasi kurang bervariasi.
4. Diperlukannya koneksi internet yang memadai bagi peserta didik maupun guru.
72
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, Hebert. Buku Ajar Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta: Deepublish,
2017.
Agustina, Dwi Kameluh, dkk. Teori Biologi Sel. Aceh: Muhammad Zaini, 2021.
Akmalia, Hafidha Asni, dkk. Biologi Sel. Alinea Media Dipantara: Semarang
Alinea Media Dipantara, 2020.
Alwiyah, Umni. Pengembangan Instrumen Penilaian Kognitif Berbasis Google
Form pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA Negeri 1 Takalar, Skripsi
FTK UIN Alauddin Makassar, 2020.
Arifah, Fatih dan Yunistisianisa. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari
Pustaka, 2012.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Kementrian Agama RI, 2012.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2018.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta,2016.
Asniati, Melisa. Pengembangan Instrumen Soal Literasi Sains Berbasis Google
Form Untuk Siswa SMP pada Materi Kalor, Skripsi FTK UIN Raden Intan
Lampung, 2019.
Bintang, Maria, dkk. Biokimia Fisik. Bogor: IPB Press, 2020.
Campbell. Biologi. Jakarta: Erlangga, 2002.
Campbell. Biologi. Jakarta: Erlangga, 2008.
Darmayati, Ni Wayan Sri, dan Wisnu, I Komang Budi. Evaluasi Pembelajaran IPA.
Bali: Nilacakra, 2020.
Ganapathy, Ramalingam. Learning Google Apps Script. Mumbai: Packt
Publishing, 2016.
Hairun, Yahya. Evaluasi dan Penilaian dalam Pembelajaran. Yogyakarta:
Deepublish, 2020.
Hamdi, Asep Saepul dan Bahruddin, E. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi
dalam Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish, 2014.
73
74
Purba, Anita, dkk. Guru Profesional: Teori dan Konsep. Pemantang Siantar: USI-
Yayasan Kita Menulis, 2021.
Purnamasari, Andrita dan Rochmawati. Pengembangan Alat Evaluasi
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan
Wondershare Quiz Creator Materi Sistem Penilaian Persediaan, Jurnal
Pendidikan, Vol. 03, No. 01, 1-9, 2015.
Purwati, Dwi dan Nugroho. Pengembangan Media Evaluasi Pembelajaran Sejarah
Berbasis Google Formulir di SMA N 1 Prambanan. ISTORIA: Jurnal
Pendidikan & Ilmu Sejarah, Vol. 4, No. 1, 2018.
Rahardjo, Susilo dan Gudnanto. Pemahaman Individu Teknik Nontes, Jakarta:
Kencana, 2013.
Rahmawati, B. Fitri, dan Amar, Syahrul. Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Lombok
Timur: Universitas Hamzawandi Press, 2017.
Rochmad, Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika,
Jurnal Kreano FMIPA UNNES, Vol. 3, No.1, 63-72, 2012.
Rohimat, Sonny. Penggunaan Google Form dalam Penilaian Harian Kimia di
SMAN 6 Kota Serang pada Awal Pandemi Covid-19, Indonesian Journal of
Mathematics and Natural Science Education, Vol.2, No.1, 1-8, 2021.
Rukajat, Ajat. Teknik Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish, 2018.
Rusli, M., Hermawan, D., dan S., Ni Nyoman. Multimedia Pembelajaran yang
Inovatif: Prinsip Dasar & Model Pengembangan. Yogyakarta: Andi Publisher,
2017.
76
Jumlah Responden : 33
2. Sistem Smartphone
Jumlah Responden : 33
d. Rudolf Virchow
e. Felix Dujardin
Menjelaskan teori sel Faktual C2 3. Johannes Purkinye adalah seorang tokoh E 1
dari salah satu tokoh yang berjasa dalam sejarah
sejarah perkembangan perkembangan sel. Apa jasa tokoh
sel tersebut dalam penelitian sel?
a. Menemukan inti sel
b. Meyatakan bahwa bagian penting
dari sel adalah cairan sel
c. Menyatakan bahwa bagian penting
dari sel adalah inti sel
d. Menyatakan bahwan setiap tubuh
makhluk hidup tersusun dari sel
e. Memberi nama cairan dalam sel
sebagai protoplasma
Mengingat istilah teori Konseptual C1 4. Aktivitas kehidupan organisme dapat D 1
sel tercermin melalui aktivitas sel. Hal ini
sesuai dengan teori sel. Apa nama istilah
ini menurut teori sel?
a. Sel merupakan kesatuan struktural
b. Sel merupakan kesatuan herediter
c. Sel merupakan kesatuan regenerasi
d. Sel merupakan kesatuan fungsional
e. Sel merupakan kesatuan
pertumbuhan
2. Mendeskripsikan Memilih komponen Faktual C1 5. Berikut adalah komponen kimiawi sel. D 1
komponen kimiawi kimiawi sel yang Manakah yang termasuk bahan
anorganik?
95
c. Sitoplasma
d. Membran sel
e. Retikulum endoplasma
Menjelaskan Faktual C2 9. Komponen membran plasma manakah D 1
komponen membran yang menyebabkan sel memiliki sifat
plasma yang semi permeable?
menyebabkan sel a. Glikolipid
bersifat semi b. Lipopolisakarida
permeable c. Lipoprotein
d. Fosfolipid 2 lapis
e. Glikoprotein
Mengidentifikasi Faktual C1 10. Komponen zat apa yang penting untuk E 1
komponen zat membentuk substansi dasar protoplasma?
pembentuk a. Metana
protoplasma b. Karbon
c. Amonia
d. Atom hidrogen
e. Asam amino
Menjelaskan peran Prosedural C1 11. Apakah peran utama protein untuk C 1
utama protein membantu dalam proses metabolisme
dalam sel?
a. Mekanis
b. Struktural
c. Katalik
d. Cadangan
e. Transport
Menentukan ciri Konseptual C5 12. Manakah pernyataan yang benar tentang A 1
protein integral protein membran integral?
97
a. Mitokondria
b. Membran inti
c. Retikulum endoplasma dan lisosom
d. Dinding sel dan nukleus
e. Sistem membran nukleus dan
endomembrane
Menentukan Konseptual C1 16. Komponen sel bakteri Escherichia coli C 1
komponen sel pada manakah yang berperan dalam
bakteri berdasarkan pembentukan energi?
perannya a. Mitokondria
b. Lisosom
c. Mesosom
d. Badan golgi
e. Membran sel
Menentukan ciri-ciri Faktual C2 17. Perhatikan ciri-ciri berikut: E 1
sel prokariotik 1) Materi inti tidak memiliki membran
2) DNA berada di dalam nukleolus
3) Tidak memiliki organel
4) Materi inti memiliki membran
Dari ciri-ciri tersebut, nomor berapa sajakah
yang menunjukkan ciri sel prokariotik?
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 3)
c. 3) dan 4)
d. 2) dan 4)
e. 1) dan 3)
99
c. 2) dan 3)
d. 5) dan 1)
e. 5) dan 4)
Mengelompokkan Faktual C1 37. Perhatikan organel penyusun sel berikut. C 1
organel di luar inti sel (1) Ribosom
(2) Nukleoplasma
(3) Kromatin
(4) DNA
(5) Lisosom
(6) Badan Golgi
(7) Peroksisom
(8) Sentrosom
Nomor berapa saja yang menunjukkan
organel yang terdapat di luar inti sel?
a. (1), (2), (4), (6), dan (8)
b. (1), (3), (5), (7), dan (8)
c. (1), (5), (6), (7), dan (8)
d. (2), (4), (5), (6), dan (8)
e. (2), (4), (6), (7), dan (8)
Mengidentifikasi Faktual C1 38. Air yang jernih bila diberi pewarna akan A 1
peristiwa difusi berubah menjadi berwarna sesuai dengan
pewarna yang dimasukkan ke dalam air
tersebut. Apakah nama peristiwa
tersebut?
a. Difusi
b. Osmosis
c. Plasmolisis
d. Transport pasif
108
e. Transport aktif
Menentukan yang Faktual C1 39. Dari ciri-ciri berikut, manakah yang D 1
bukan merupakan ciri- bukan merupakan ciri dari transport
ciri transport aktif aktif?
a. Diperlukan tenaga
b. Mengabaikan osmosis
c. Melawan gradasi alam
d. Menggunakan difusi
e. Mengabaikan difusi
Memberi contoh Faktual C2 40. Dari kegitan sehari-hari dibawah ini, A 1
peristiwa difusi dalam manakah contoh dari peristiwa difusi?
kehidupan sehari-hari a. Membuat teh manis
b. Menyiram tanaman
c. Merendam kentang di dalam air
d. Mencuci baju menggunakan tangan
e. Membuat tape dari singkong
Mengidentifikasi Konseptual C2 41. Hasil samping respirasi di dalam tubuh C 1
enzim penetralisir adalah adanya senyawa hidrogen
senyawa hidrogen peroksida yang bersifat racun. Enzim
peroksida dalam tubuh apakah yang dihasilkan sel untuk
menetralisir senyawa racun ini?…
a. Amilase
b. Selulase
c. Katalase
d. Lipase
e. Hidrolase
Menentukan proses Prosedural C2 42. Manakah urutan proses ekresi yang E 1
eksresi benar?
109
e. G2 – M – S – G1 – sitokinesis
Menjelaskan bagian Konseptual C1 48. Bagian kromosom manakah yang C 1
kromosom yang berperan dalam pelekatan gelendong
berperan dalam mitosis selama pembelahan sel?
pelekatan gelendong a. Kromator
mitosis b. Kromomer
c. Kinetokor
d. Sentriol
e. Chiasma
Mengidentifikasi Faktual C1 49. Perhatikan gambar pembelahan sel C 1
proses pembelahan sel berikut.
berdasarkan gambar
yang ada
2. Membedakan sel Menjelaskan Fakual C2 2. Bandingkan sel Sel epitelium rongga mulut yang dimasukkan
tumbuhan dengan sel perubahan yang epitelium rongga mulut ke dalam larutan hipertonis akan mengerut
hewan terjadi pada sel dengan sel epidermis (krenasi) karena sel kehilangan air secara
epitelium rongga bawang merah jika osmosis. Sedangkan pada sel epidermis
mulut dengan sel dalam larutan bawang merah yang dimasukkan ke dalam
epidermis bawang hipertonis! larutan hipertonis, sel akan kehilangan air
merah yang kelingkungan. Isi sel mengerut, dan membran
direndam larutan plasma terpisah dari dinding sel (plasmolisis).
hipertonis
114
3. Menjelaskan fungsi Menelaah Prosedural C4 3. Apa yang menyebabkan Penyusutan ekor berudu saat metamorphosis
organel-organel sel penyebab ekor berudu menyusut disebabkan oleh aktifitas enzim hidrolisis
berkaitan dengan penyusutan ekor pada saat metamorfosis? pada lisosom yang berfungsi melakukan
bioproses berudu pada saat Jelaskan! pencernaan antar sel. Pada berudu, lisosom
metamorfosis akan membebaskan semua isinya kedalam sel
yaitu untuk proses penghancuran diri sel yang
disebut Autolisis.
Memperjelas Konseptual C4 4. Mengapa membran sel Karena membran sel tesusun atas fosfolipid
alasan membran bersifat lapisan ganda serta protein yang tersebar di
sel bersifat semipermeable? antara kedua lapis fosfolipid, sehingga
semipermeable membran sel bersifat semipermeabel.
Menjelaskan Faktual C2 5. Perhatikan gambar Perubahan yang terjadi karena air dari larutan
proses perubahan berikut! A masuk ke dalam bagian B karena B bersifat
yang terjadi pada hipertonik terhadap A, peristiwa ini disebut
percobaan engan osmosis.
berdasarkan
gambar yang ada
Sumber :
Pratiwi D.A., Maryati Sri. 2017. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga.
Winarsih, Sri. 2013. Modul Biologi. Solo: Putra Kertonatan.
Zapino, Tomi. 2010. Juara Olimpiade Biologi SMA/MA. Yogyakarta: ANDI
116
Rekap Hasil Uji Coba Analisis Butir Soal Jenis Pilihan Ganda
Jumlah Subjek : 70
Jumlah Soal : 50 butir soal
Jenis Soal : Pilihan Ganda
Reliabilitas : 0,919 (reliabilitas sangat tinggi)
Tingkat
Validitas Daya Beda
Nomor Kesukaran
Soal Nilai
Ket. Corellation Ket. Mean Ket.
Sig.
1 0,001 Valid 0,375 Baik 0,94 Mudah
2 0,068 Tidak Valid 0,208 Cukup 0,99 Mudah
3 0,000 Valid 0,652 Sangat Baik 0,64 Sedang
4 0,000 Valid 0,472 Sangat Baik 0,80 Mudah
5 0,000 Valid 0,505 Sangat Baik 0,73 Mudah
6 0,068 Tidak Valid 0,208 Cukup 0,99 Mudah
7 0,000 Valid 0,606 Sangat Baik 0,69 Sedang
8 0,000 Valid 0,733 Sangat Baik 0,71 Mudah
9 0,111 Tidak Valid -0,225 Kurang Baik 0,14 Sukar
10 0,001 Valid 0,352 Baik 0,51 Sedang
11 0,034 Tidak Valid -0,288 Kurang Baik 0,17 Sukar
12 0,000 Valid 0,684 Sangat Baik 0,71 Mudah
13 0,000 Valid 0,408 Sangat Baik 0,40 Sedang
14 0,000 Valid 0,555 Sangat Baik 0,63 Sedang
15 0,000 Valid 0,507 Sangat Baik 0,51 Sedang
16 0,000 Valid 0,647 Sangat Baik 0,66 Sedang
17 0,005 Valid 0,293 Cukup 0,21 Sukar
18 0,000 Valid 0,377 Baik 0,34 Sedang
19 0,000 Valid 0,708 Sangat Baik 0,69 Sedang
20 0,000 Valid 0,704 Sangat Baik 0,70 Mudah
21 0,010 Valid 0,260 Cukup 0,40 Sedang
22 0,105 Tidak Valid 0,162 Kurang Baik 0,14 Sukar
23 0,529 Tidak Valid -0,101 Kurang Baik 0,07 Sukar
24 0,000 Valid 0,502 Sangat Baik 0,50 Sedang
25 0,000 Valid 0,492 Sangat Baik 0,51 Sedang
26 0,151 Tidak Valid 0,127 Kurang Baik 0,40 Sedang
27 0,000 Valid 0,685 Sangat Baik 0,67 Sedang
28 0,000 Valid 0,735 Sangat Baik 0,53 Sedang
29 0,000 Valid 0,479 Sangat Baik 0,63 Sedang
30 0,000 Valid 0,523 Sangat Baik 0,69 Sedang
118
Tingkat
Validitas Daya Beda
Nomor Kesukaran
Soal Nilai
Ket. Corellation Ket. Mean Ket.
Sig.
31 0,000 Valid 0,523 Sangat Baik 0,54 Sedang
32 0,139 Tidak Valid 0,159 Kurang Baik 0,96 Mudah
33 0,000 Valid 0,600 Sangat Baik 0,67 Sedang
34 0,000 Valid 0,574 Sangat Baik 0,63 Sedang
35 0,000 Valid 0,673 Sangat Baik 0,41 Sedang
36 0,000 Valid 0,491 Sangat Baik 0,53 Sedang
37 0,000 Valid 0,375 Baik 0,66 Sedang
38 0,000 Valid 0,647 Sangat Baik 0,71 Mudah
39 0,313 Tidak Valid -0,159 Kurang Baik 0,19 Sukar
40 0,000 Valid 0,496 Sangat Baik 0,57 Sedang
41 0,000 Valid 0,639 Sangat Baik 0,56 Sedang
42 0,000 Valid 0,377 Baik 0,41 Sedang
43 0,718 Tidak Valid -0,77 Kurang Baik 0,13 Sukar
44 0,560 Tidak Valid 0,031 Kurang Baik 0,21 Sukar
45 0,000 Valid 0,651 Sangat Baik 0,69 Sedang
46 0,000 Valid 0,632 Sangat Baik 0,66 Sedang
47 0,000 Valid 0,696 Sangat Baik 0,54 Sedang
48 0,133 Tidak Valid 0,170 Kurang Baik 0,01 Sukar
49 0,000 Valid 0,440 Sangat Baik 0,49 Sedang
50 0,004 Valid 0,297 Cukup 0,33 Sedang
Lampiran 12 Rekapitulasi Jawaban Peserta Didik Uji Coba Instrumen (Validasi Soal)
Rekapitulasi Jawaban Peserta Didik Uji Coba Soal Jenis Pilihan Ganda
Nomor Butir Soal
No
Nama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5
1 Nazwa Aida Dwi Agustina 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
2 Putri nurchaya 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
3 AGUNG PRASETYO 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
4 Abelia Putri Dwi Haryadi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1
5 Nurul Anisa 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
6 Dina Muthia Harja 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1
7 Mohamad Rizal Nurfajri 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
8 Meisya Agrisa Hestiawan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
9 Fiorella Brenda Maurista 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
10 GHOZI ALFARISI 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
11 Nadhif Naufal Hidayat 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0
12 Siti Maemunah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
13 WULAN NUR KHOTIMAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0
14 Dwi Puspitasari 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
15 Ade Aprillina Erianti 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
16 Afifah Salsabiela 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
17 Muhamad Deary Jangga Prakasa 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0
120
42 Lutfiah Rahmadini 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
43 Resti Oktaviani 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
44 Fahma Maulida Sofiani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
45 Muhammad Nurfathan Athaillah
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
Humaedi
46 RISKA FAHRAWATI 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
47 Adlan Fadhilah tanjung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 Mujadid Akbar P. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
49 Andhika prima h 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1
50 JUWITA CAHYANI INAYAH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1
51 Chika Amare Amodia 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
52 DEFIA ULANDARI 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
53 Elen Juwita Sari 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
54 Aisha Nabilatun Nasywa Fauziah 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
55 INDRI YANI DEWI 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1
56 ELLA PUTRI ASMAUL
0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
KHUSNAH
57 Nur Afni Aulia 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1
58 devina gayatri s 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
59 Anastasia Amelia Santi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
60 Nabilla Putri Nuraini 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
61 Nurbaiti Siskaranti 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
62 Ibnu Qodri Khairudin 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
63 Siffah Lely Kurniawati 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
64 Putri Nur Laily 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
122
12 Siti Maemunah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 39
13 WULAN NUR
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 33
KHOTIMAH
14 Dwi Puspitasari 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 36
15 Ade Aprillina
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 39
Erianti
16 Afifah Salsabiela 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 38
17 Muhamad Deary
0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 28
Jangga Prakasa
18 FALIH ADE LIO 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 17
19 Meidina 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 37
20 Seli Sabrina Pratiwi 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 29
21 Zhilal Rawhi 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
22 Fikri Ainur Ridho 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 16
23 CELVYA SUMINA
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 35
FUTRY
24 Dea Asyifa Fitri 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 30
25 Shierly dinna austrin 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 36
26 Nazwa Ilmi Fadilah 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22
27 MUHAMAD
FARID 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 33
ALFURQON
28 SITI EUIS SOPIAH 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 42
29 Jilan Nisrina
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 15
Nazhifa
30 eka nurrizki 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 40
31 Merly Reike
0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 21
Artaasih
124
32 rochmad nurcahyo 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
33 Zalfa Salsabila 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 27
34 Alviani Dwi Komala 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 27
35 Hiya Ayta 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 28
36 ahmad davino 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 25
37 Vicky Gea Erlangga 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 16
38 AZHAR ROBBANI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 42
39 Aryo satria 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
40 DESWITA
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 34
ANGGRAINI
41 Adzra Syaharani 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 32
42 Lutfiah Rahmadini 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 29
43 Resti Oktaviani 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 38
44 Fahma Maulida
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 37
Sofiani
45 Muhammad
Nurfathan Athaillah 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 35
Humaedi
46 RISKA
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 35
FAHRAWATI
47 Adlan Fadhilah
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 8
tanjung
48 Mujadid Akbar P. 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 32
49 Andhika prima h 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10
50 JUWITA
CAHYANI 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 35
INAYAH
125
51 Chika Amare
0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 15
Amodia
52 DEFIA ULANDARI 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 12
53 Elen Juwita Sari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 33
54 Aisha Nabilatun
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 29
Nasywa Fauziah
55 INDRI YANI DEWI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 32
56 ELLA PUTRI
ASMAUL 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 13
KHUSNAH
57 Nur Afni Aulia 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 35
58 devina gayatri s 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 19
59 Anastasia Amelia
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 29
Santi
60 Nabilla Putri
0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 11
Nuraini
61 Nurbaiti Siskaranti 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 29
62 Ibnu Qodri
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 19
Khairudin
63 Siffah Lely
0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 13
Kurniawati
64 Putri Nur Laily 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 37
65 Kalyca Mandaliya
0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 14
Putri
66 Annisa Agniin 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 12
67 Nadia Rahmadini 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 13
68 Fikrma fadhilah 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 30
69 Filah tafhatul anwar 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 29
70 Ahmad nur zuhdi 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 29
Rekapitulasi Jawaban Peserta Didik Uji Coba Soal Jenis Uraian
Nomor Butir
N Soal Tota
Nama
o l
1 2 3 4 5
1 Nazwa Aida Dwi Agustina 1 3 3 2 3 12
2 Putri nurchaya 1 0 3 4 4 12
3 AGUNG PRASETYO 1 4 2 2 4 13
4 Abelia Putri Dwi Haryadi 2 3 3 3 4 15
5 Nurul Anisa 1 3 3 3 3 13
6 Dina Muthia Harja 2 3 3 3 4 15
7 Mohamad Rizal Nurfajri 2 3 3 3 3 14
8 Meisya Agrisa Hestiawan 2 3 3 3 3 14
9 Fiorella Brenda Maurista 1 4 4 4 1 14
10 GHOZI ALFARISI 1 4 2 2 4 13
11 Nadhif Naufal Hidayat 2 3 3 3 3 14
12 Siti Maemunah 3 4 4 4 4 19
13 WULAN NUR KHOTIMAH 1 3 3 4 1 12
14 Dwi Puspitasari 2 4 4 2 4 16
15 Ade Aprillina Erianti 3 4 4 2 4 17
16 Afifah Salsabiela 3 4 3 2 4 16
17 Muhamad Deary Jangga Prakasa 2 4 2 2 1 11
18 FALIH ADE LIO 1 2 3 2 0 8
19 Meidina 1 4 3 4 4 16
20 Seli Sabrina Pratiwi 3 3 3 2 2 13
21 Zhilal Rawhi 1 2 3 4 1 11
22 Fikri Ainur Ridho 1 2 3 2 4 12
23 CELVYA SUMINA FUTRY 1 4 2 2 3 12
24 Dea Asyifa Fitri 2 3 3 2 4 14
25 Shierly dinna austrin 3 4 3 3 4 17
26 Nazwa Ilmi Fadilah 1 4 4 4 3 16
27 MUHAMAD FARID ALFURQON 2 4 3 2 4 15
28 SITI EUIS SOPIAH 1 4 3 4 4 16
29 Jilan Nisrina Nazhifa 1 1 3 2 1 8
30 eka nurrizki 3 4 3 2 4 16
31 Merly Reike Artaasih 1 2 3 2 2 10
32 rochmad nurcahyo 1 2 2 1 2 8
33 Zalfa Salsabila 1 2 3 2 2 10
34 Alviani Dwi Komala 1 1 2 1 2 7
35 Hiya Ayta 2 4 3 2 2 13
126
127
36 ahmad davino 2 4 3 2 2 13
37 Vicky Gea Erlangga 1 3 3 2 2 11
38 AZHAR ROBBANI 3 4 3 4 4 18
39 Aryo satria 1 1 2 1 1 6
40 DESWITA ANGGRAINI 3 4 3 4 4 18
41 Adzra Syaharani 2 4 3 2 3 14
42 Lutfiah Rahmadini 3 3 3 2 3 14
43 Resti Oktaviani 3 4 3 4 3 17
44 Fahma Maulida Sofiani 3 4 3 2 3 15
45 Muhammad Nurfathan Athaillah
3 4 3 2 3 15
Humaedi
46 RISKA FAHRAWATI 3 4 3 3 3 16
47 Adlan Fadhilah tanjung 0 0 0 0 0 0
48 Mujadid Akbar P. 2 3 3 2 4 14
49 Andhika prima h 0 0 1 0 1 2
50 JUWITA CAHYANI INAYAH 3 4 3 2 4 16
51 Chika Amare Amodia 2 1 2 1 1 7
52 DEFIA ULANDARI 2 1 4 4 4 15
53 Elen Juwita Sari 3 4 3 2 3 15
54 Aisha Nabilatun Nasywa Fauziah 2 4 2 2 3 13
55 INDRI YANI DEWI 3 4 3 2 3 15
56 ELLA PUTRI ASMAUL KHUSNAH 2 3 1 1 0 7
57 Nur Afni Aulia 2 4 2 2 1 11
58 devina gayatri s 2 0 2 2 1 7
59 Anastasia Amelia Santi 2 4 3 2 3 14
60 Nabilla Putri Nuraini 2 4 3 2 3 14
61 Nurbaiti Siskaranti 2 4 3 2 1 12
62 Ibnu Qodri Khairudin 2 1 3 2 0 8
63 Siffah Lely Kurniawati 3 3 3 4 3 16
64 Putri Nur Laily 2 3 3 2 2 12
65 Kalyca Mandaliya Putri 3 4 3 2 3 15
66 Annisa Agniin 3 4 3 2 3 15
67 Nadia Rahmadini 3 4 3 2 3 15
68 Fikrma fadhilah 3 4 3 2 2 14
69 Filah tafhatul anwar 3 3 3 2 3 14
70 Ahmad nur zuhdi 2 4 3 2 3 14
128
ARF Tidak ada yang perlu dikritik, semua sudah bagus aplikasinya juga
menarik, hanya saja bahasa yang digunakan harus lebih mudah dipahami
NS Semoga kedepannya gambar yang muncul dalam kuis di google form
lebih cepat muncul
NFN Komentar untuk aplikasinya cukup bagus dan sangat menarik dan mudah
untuk dimengerti
YFJ Dengan adanga Gform dengan evaluasi berbasis Chat ini memudahkan
tetapi tidak bias membuka situs lain/aplikasi lain dan soal selanjutnya
tidak bias terlihat.
TA Masih kurang mudah untuk diakses, jadi agak dipermudah lagi
SDN Apknya sudah cukup baik menarik, tetapi ketika tidak sengaja memencet
tombol kembali/keluar apk pengisian kuisnya mengulang lagi dari awal,
sehingga mengambil waktu 2x lipat
TN Gambar disoalnya belum selesai dibaca semua sudah hilang, tapi muncul
lagi sebentar/ efeknya kecepatan
WF Menurut sayacara untuk loginnya sedikit lambat dan muncu gambar
kurang detail
SHP Untuk akses gambarnya ada dibeberapa soal yang tidak muncul.
WE Cuku menarik digunakan bahasa dengan cara penyampaian soal tidak
ribet dan unik caranya seperti model chatan gitu
AA Aplikasinya lag di handphone saya
RA Aplikasinya menarik dan mudah digunakan
NA Untuk link soal sedikit susah diakses dikarenakan ketika link tersebut
dan masuk browser atau chrome harus direfresh dan menurut saya
system link aplikasi tersebut menarik
VSF Aplikasinya sudah sangat bagus dan bermanfaat. Semoga aplikasnya
bias lebih baik dari pada sebelumnya
HDF Menggunakan google form pada mata pelajaran biologi sangat mudah
diakses/ digunakan
DQ Semoga kedepannya semakin berkembang metodenya. Terimakasih kak
ANR Baik
KAA Sudah baik
MAP Suka seret bu/ kak
AJP Suah bagus dan menarik
NAL Sudah cukup bagus
NAA Tampilannya menarik dan mudah
MRN Soalnya susah-susah ka
AD Cukup menarik seperti sedang chatting
BY Gambar ada yang error, tapi semuanya udah bagus
RH Tingkatkan lagi
FAZ Soalnya susah banget
NFR Aplikasinya menarik
138