Judul :
“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENGGUNAAN ALAT
PERAGA TORSO UNTUK SISWA KELAS XI MBIOLOGI DI SMA BPK PENABUR
BOGOR”
2021
PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
A. JUDUL
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Alat Peraga Torso untuk
Siswa Kelas XI MBIOLOGI di SMA BPK PENABUR Bogor
BAB I
PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Salah satu tujuan dari negara Indonesia adalah mencerdaskan anak bangsa.
Bentuk upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah melalui jalur
pendidikan. “Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan dan
kemajuan bangsa, sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, sejak
itulah timbul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian, dan pengembangan
kebudayaan melalui pendidikan”. (Abdullah, dkk., 2011: 1). Masalah yang dihadapi
dunia pendidikan salah satunya adalah lemahnya inovasi dalam proses pembelajaran
Biologi dimana seorang guru di tuntut mampu menciptakan perubahan pembelajaran
yang out of the box dalam mendukung hasil belajar Biologi siswa. Standar
kompetensi yang harus dicapai dalam materi tersebut adalah siswa mampu
memahami materi biologi yang bersifat abstrak seperti sistem rangka manusia, sistem
pencernaan dan sebagainya. Materi yang berkaitan dengan sistem pada manusia
bersifat abstrak dan berhubungan dengan fungsi dan proses yang kompleks.
Kompetensi dasar pada materi tersebut adalah siswa dapat meningkatkan hasil
belajar biologi. Dalam mata perlajaran biologi banyak materi yang memerlukan
variasi media pembelajaran agar siswa lebih bisa memahami konsep yang diajarkan.
Materi yang berhubungan dengan sistem organ tubuh manusia yang ada dalam
pelajaran biologi adalah materi yang cukup sukar apabila dalam pembelajarannya
hanya menggunakan buku, belum adanya inovasi yang dilakukan dalam
pembelajaran, serta kurangnya variasi media pembelajaran yang digunakan sehingga,
siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan materi yang bersifat
abstrak sehingga untuk mengkonkretkannya diperlukan suatu media. Proses
pembelajaran tidak mungkin terwujud dengan baik jika guru dan siswa tidak
didukung oleh media yang sesuai, dimana media pembelajaran adalah alat peraga.
“Alat peraga pendidikan sebagai instrument audio maupun visual yang digunakan
untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan membangkitkan
minat siswa dalam mendalami suatu materi” (Faizal, 2010).
Alat peraga atau praktik biologi dapat menggunakan media alat peraga torso
manusia, dan tidak memerlukan keterampilan khusus dalam penggunaan alat dan
bahan, dapat menjelaskan dan menunjukkan dan membuktikan konsep-konsep dan
organ-organ yang sedang dipelajari. Ada beberapa hal yang penting diperhatikan
dalam pembelajaran biologi yaitu tersedianya sarana dan prasarana berupa ruang
laboratorium atau alat peraga yang sesuai. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga adalah wujud perpaduan konsep abstrak dengan dunia
nyata sehingga nampak korelasi antara apa yang dipelajari siswa dari teori dan
prakteknya agar proses pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan hasil
belajar biologi siswa.
Pada hakikatnya guru dapat mencari alternatif lain sebagai pendukung proses
belajar mengajar agar dapat terlaksana dengan baik, karena pembelajaran biologi
menuntut guru untuk aktif dan kreatif dalam berbagai penggunaan media pembejaran
walau hanya media sederhana apabila media tersebut belum tersedia. Kurikulum
2013 menekankan bahawa guru merupakan fasilitator, maka guru dapat mendampingi
serta memantau dari hasil belajar biologi. Penggunaan alat peraga torso manusia
dapat menjadi solusi alternatif dalam mendukung proses pembelajaran materi biologi
yang berhubungan dengan sistem organ manusia
Dalam pelaksanaannya, materi ini sangat membutuhkan suatu penggunaan
alat peraga atau media. Dengan penggunaan alat peraga sebagai media belajar, maka
dapat memudahkan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Pelaksanaan
penulisan penelitian tindakan kelas ini berdasarkan pada suatu keadaan dimana
keadaan siswa dikelas tidak mempunyai gambaran real tentang alat-alat organ tubuh
manusia, maka guru berinovasi serta menilai pemahaman atas nilai siswa dalam
penggunaan alat peraga torso manusia, siswa ingin melihat sesuatu yang baru dalam
proses pembelajaran dan pengajaran yang disampaikan oleh guru mereka.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik mengadakan Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui
Penggunaan Alat Peraga Torso untuk Siswa Kelas XI MBIOLOGI di SMA BPK
PENABUR Bogor”.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah yaitu Apakah proses
penelitian tindakan kelas dalam dapat Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui
Penggunaan Alat Peraga Torso untuk Siswa Kelas XI MBIOLOGI di SMA BPK
PENABUR Bogor.
D. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Apakah salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini yang banyak
terjadi di sekolah?
2. Apa yang dilakukan seorang guru agar membuat siswa dapat tertarik di dalam
proses pembelajaran?
3. Mengapa sarana dan prasarana itu berperan penting di dalam proses pembelajaran
saat dilaboratorium?
4. Apa yang menjadi salah satu solusi alternatif dalam mendukung proses
pembelajaran materi sistem pencernaan di sekolah?
5. Mengapa dalam pelaksanaan materi sistem pencernaan sangat membutuhkan
suatu penggunaan alat peraga atau media?
6. Bagaimana hubungannya antara penggunaan alat peraga torso dengan
kemampuan siswa dalam hasil belajar Biologi?
E. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan, maka
Alat Peraga Torso untuk Siswa Kelas XI MBIOLOGI di SMA BPK PENABUR
Bogor.
b. Kegunaan Praktik
a. Bagi Siswa
Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas siswa untuk menemukan
pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan hasil belajar
biologi.
b. Bagi Guru
Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan penelitian
tindakan kelas dalam menumbuhkan rasa motivasi terhadap siswa.
c. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memberikan motivasi serta
menambahkan kelengkapan sarana dan prasarana di laboratorium untuk
dBiologikai dalam pelajaran praktikum.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran khusus
bagi calon guru mata pelajaran biologi sebagai bahan pemikiran untuk
menghadapi masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Bagi
peneliti, penelitian ini sangat bermanfaat terutama dalam meningkatkan
kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai guru di sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
a. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada penelitian ini, penulis merujuk kepada penelitian-penelitian terdahulu yang
relevan, dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut:
1. Menurut hasil skripsi yang dilakukan oleh Saputra Agusrio Riska dkk., 2013,
Penerapan Metode STAD Disertai Media Torso untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi menyatakan bahwa : Berdasarkan hasil
penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan metode Student
Team Achievement Division (STAD) disertai Media Torso dan hasil analisis data
hasil penelitian serta pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran dengan menggunakan Metode STAD disertai Media Torso dapat
meningkatkan aktivitas belajar biologi siswa kelas XI BIOLOGI semester
genap SMA PGRI Bukitkemuning tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat
dilihat dari peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dari siklus
I adalah 63% ke siklus II adalah 72%. Kemudian didapatkan rata-rata aktivitas
belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 9%.
2. Pembelajaran dengan menggunakan Metode STAD disertai Media Torso dapat
meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI BIOLOGI semester genap
SMA PGRI Bukit kemuning tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat dilihat
dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari skor awal siklus I adalah
53,.2, dan pada akhir siklus I adalah 65,14, kemudian ke siklus II sebesar
72,28%. Kemudian didapatkan rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke
siklus II sebesar 7,14%.
B. RENCANA PENELITIAN
a. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
SMA BPK PENABUR Bogor adalah sekolah menengah yang berada dibawah
naungan BPK PENABUR Jakarta dan BPK PENABUR Bogor. Dan merupakan
sekolah baru yang didirikan di Kota Bogor. Dan diprediksikan akan menjadi sekolah
yang terfavorit yang dimiliki oleh BPK PENABUR Jakarta dan BPK PENABUR
Bogor, yaitu sebuah lembaga pendidikan Kristen yang berada dibawah naungan
sinode Gereja Kristen Indonesia. Tahun 2013, tepatnya 22 Juli 2013 adalah tonggak
sejarah bagi SMA BPK PENABUR Bogor. NPSN 20220324, SMA BPK PENABUR
Bogor dipimpin oleh Bapak Sigit Waskito Adi, S.T.,M.M. sebagai Kepala Sekolah.
PKBN2K.
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI SMA BPK PENABUR
Bogor Unit Pendidikan Kecamatan Bogor Tengah pada semester II Tahun Pelajaran
2021/2022. Siswa kelas XI MBIOLOGI berjumlah 31 siswa, Usia siswa kelas XI
MBIOLOGI SMA BPK PENABUR Bogor Tahun Pelajaran 2021/2022 adalah sekitar
16 – 17 tahun.
observasi dan test tertulis yang diberikan kepada setiap sampel yang telah ditentukan
1. Sumber Data
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat dua sumber data, yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah data yang bersumber dari
subjek penelitian. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai sumber data primer
adalah siswa kelas XI MBIOLOGI SMA BPK PENABUR Bogor pada semester II
tahun pelajaran 2021/2022. Sumber data sekunder adalah data yang bersumber dari
selain sumber data primer, yaitu guru kelas lain dalam sekolah tersebut yang diajak
bekerja sama atau berkolaborasi sebagai observer dalam penelitian tindakan kelas.
Sumber data primer yang berupa nilai hasil belajar. Ada tiga macam nilai yang diambil
dari subjek penelitian ini, yaitu nilai kondisi awal, nilai akhir siklus I, dan nilai akhir
siklus II. Dari tiga macam nilai tersebut yang dijadikan sebagai dasar penentuan ada
tidaknya peningkatan hasil belajar adalah nilai kondisi awal dan nilai akhir siklus.
Karena dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat dua siklus, maka terdapat dua
nilai akhir siklus, yaitu nilai akhir siklus I dan nilai akhir siklus II. Nilai pertama
diperoleh melalui tes di akhir siklus I, dan nilai kedua diperoleh melalui tes di akhir
siklus II.
Sumber data sekunder diperoleh melalui kegiatan observasi yang dilakukan bersama
kolaborator atau teman sejawat. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati minat
belajar, aktivitas guru dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran siklus I dan
siklus II.
Berisi berupa indikator keberhasilan yang menjadi acuan keberhasilan dalam setiap
A. PROSEDUR PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Keterangan:
pembelajaran)
guru)
2. Prosedur Penelitian
1. Metode Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian terlebih dahulu peneliti menentukan metode penelitian.
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang ditandai
adanya siklus. Ada tindakan yang dilakukan peneliti pada tiap-tiap siklusnya. Banyaknya
siklus pada penelitian tindakan kelas ini ada dua, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap-tiap
siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu planning, acting, observing, dan reflecting.
2. Siklus I
1. Perencanaan
Berdasarkan rumusan hipotesis yang telah dibuat, peneliti menyiapkan dan menetapkan
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) beserta skenario tindakan. Skenario tindakan
mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam tindakan
atau perbaikan pembelajaran. Sehubungan dengan RPP, peneliti menyiapkan berbagai
bahan yang diperlukan sesuai dengan hipotesis yang dipilih yaitu : lembar evaluasi, alat
dan bahan. Bersama teman sejawat yang ditugasi sebagai observer, menyepakati hal-hal
yang berkaitan dengan kelancaran observasi dan pengumpulan data, seperti fokus
observasi, kriteria observasi, jenis-jenis kegiatan yang harus diobservasi dan yang
lainnya. Setelah ada kesepakatan, peneliti bersama observer melakukan simulasi
perbaikan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Awal
Sebelum kegiatan belajar berlangsung, peneliti sudah menyiapkan materi di power point
dan lembar kerja siswa/lembar pengamatan berupa tabel. Siswa dibagi menjadi 6
kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa. Setiap kelompok diberi
lembar kerja atau lembar pengamatan untuk dikerjakan dan didiskusikan bersama dengan
temannya. Sebelum lembar kerja siswa atau lembar pengamatan dikerjakan, peneliti
menjelaskan secara singkat cara mengisi tabel tersebut.
b. Kegiatan inti
Peneliti menjelaskan secara singkat materi tentang pembelajaran hari ini. Siswa
dibimbing untuk mengamati gambar torso yang ada di slide power point. Berdasarkan
pengamatan dan pengetahuan mereka. Siswa mengidentifikasi kemudian mengamati
gambar salah satu torso manusia. Mengajar adalah membina bagaimana siswa belajar,
bagaimana berfikir dan bagaimana mencari informasi sehingga PBM yang memanfaatkan
alat dan bahan yang digunakan sebagai media pembelajaran dapat menciptakan suasana
belajar siswa aktif dan kreatif serta mengembangkan kemampuan berpikir.
c. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir ini peneliti bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Kegiatan diakhiri dengan memberikan saran dan tindak lanjut berupa pemberian
pekerjaan rumah (PR).
Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal
Sebelum kegiatan belajar berlangsung, peneliti sudah menyiapkan materi di power point dan
lembar kerja siswa/lembar pengamatan berupa tabel. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok,
masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa. Setiap kelompok diberi lembar
kerja/lembar pengamatan untuk dikerjakan/didiskusikan bersama dengan temannya. Sebelum
lembar kerja siswa/lembar pengamatan dikerjakan, peneliti menjelaskan secara singkat cara
mengisi tabel tersebut.
b. Kegiatan inti
Peneliti menjelaskan kembali secara singkat materi tentang Sistem Pencernaan berserta
bagian-bagiannya. Siswa dibimbing untuk mengamati gambar tokoh pejuang. Berdasarkan
pengamatan dan pengetahuan mereka. Siswa mengidentifikasi bagian-bagian organ
pencernaan kemudian menuliskannya di dalam pembuatan torso tersebut. Mengajar adalah
membina bagaimana siswa belajar, bagaimana berfikir dan bagaimana mencari informasi
sehingga PBM yang memanfaatkan alat dan bahan yang digunakan sebagai media
pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar siswa aktif dan kreatif serta
mengembangkan kemampuan berfikir. Perwakilan masing-masing kelompok untuk
melaporkan hasilnya, dan setelah itu siswa diperintahkan untuk kembali ketempat duduknya
masing-masing. Setelah selesai siswa diperintahkan untuk kembali ketempat duduk masing-
masing untuk mempersiapkan presentasi dari hasil pembuatan torso tersebut
c. Kegiatan akhir
Pada kegiatan ini peneliti memberikan tes formatif, menganalisis hasil tes serta memberikan
saran tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
3. Observasi
Pengamat melakukan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Kegiatan ini
berlangsung selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Reflecting merupakan kegiatan meninjau kembali tentang tindakan kelas yang telah
dilaksanakan dan terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa di akhir siklus I. Hambatan atau
keberhasilan dalam siklus I dijadikan dasar untuk melakukan tindakan kelas pada siklus II.
Reflecting juga dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal dengan kondisi akhir
siklus I.
3. Siklus II
1. Perencanaan
Berdasarkan rumusan hipotesis yang telah dibuat dari hasil refleksi siklus kedua peneliti
merevisi Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) beserta skenario tindakan yang akan
dilaksanakan. Selain itu peneliti juga menyiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan,
meliputi dipilih yaitu: pembuatan torso, lembar evaluasi, media atau alat dan bahan. Bersama
teman sejawat yang ditugasi sebagai observer, menyepakati hal-hal yang berkaitan dengan
kelancaran observasi dan pengumpulan data, seperti fokus observasi, kriteria observasi,
jenis-jenis kegiatan yang harus diobservasi dan yang lainnya. Setelah semua komponen yang
diperlukan lengkap, peneliti dengan teman sejawat mensimulasikan langkah-langkah
perbaikan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Awal
Peneliti mengawali pelajaran dengan memberikan apersepsi dengan maksud untuk menarik
perhatian dan minat siswa. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti
Peneliti menjelaskan materi pelajaran dengna memksimalkan penggunaan media visual yang
meliputi alat peraga torso manusia. Setelah peneliti selesai menjelaskan materi dengan
menggunakan torso tersebut, kemudian secara bergilir siswa ditunjuk untuk menyebutkan
fungsi tersebut dan peranannya didalam tubuh mausia. Pembelajaran pada siklus ketiga
kelihatan lebih semangat, karena siswa berlomba-lomba untuk dapat menyebutkan bagian-
bagian tubuh manusia tersebut dan menjelaskan peranannya organ tubuh manusia
c. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir ini peneliti bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Kegiatan diakhiri dengan memberikan tes formatif, menganalisis hasil tes serta memberikan
saran dan melanjutkan pembuatan torso yang belum selesai.
Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal
Peneliti mengawali pelajaran dengan memberikan apersepsi dengan maksud untuk menarik
perhatian dan minat siswa. Kemudian bersama dengan siswa, peneliti membahas pembuatan
torso pertemuan sebelumnya.
b. Kegiatan inti
Peneliti menjelaskan materi pelajaran dengan memksimalkan penggunaan alat peraga torso
yang Setelah peneliti selesai menjelasan bagian-bagian dari torso tersebut, kemudian secara
bergilir siswa ditunjuk untuk menyebutkan bagian organ tubuh manusia tersebut dan
peranannya dalam mempelajarai materi sistem organ tubuh manusia. Pembelajaran pada
siklus ketiga kelihatan lebih semangat, karena siswa berlomba-lomba untuk dapat
menyebutkan bagian organ sistem pencernaan tersebut dan menjelaskan peranannya bagi
kesehatan tubuh. Setelah selesai siswa diharapkan akan dapat mampu menjadi leader dalam
pembahasan materi sistem organ tubuh manusia untuk kelas XI BIOLOGI lainnya.
c. Kegiatan akhir
Pada kegiatan ini peneliti memberikan saran tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
3. Observasi
Observer melakukan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Kegiatan observasi
ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Reflecting merupakan kegiatan meninjau kembali tentang tindakan kelas yang telah
dilaksanakan dan terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa di akhir siklus II. Hasil yang
diperoleh dalam siklus II dijadikan dasar untuk menentukan keberhasilan penelitian tindakan
kelas.
Reflecting juga dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal, akhir siklus I,
dan kondisi akhir siklus II.
a. Data kualitatif
Data yang berbentuk penjelasan dan tidak berbentuk angka
Adapun yang termasuk data kualitatif pada penelitian ini adalah:
1) Materi yang disampaikan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
2) Media pembelajaran yang digunakan dalam Penelitian Tindakan
Kelas (PTK)
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berhubungan dengan angka
Data ini menjadi data primer dalam penelitian yang meliputi:
1. Observasi
berikut:
GAMBAR 4.
1INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
NO KEGIATAN 1 2 3 4
1 Respon siswa ketika pembukaan
2 Responsiswa ketika guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
3 Respon siswa ketika guru menyampaikan
pelajaran
4 Siswa memperhatikan petunjuk guru untuk
mengerjakan soal
5 Respon siswa ketika guru memberi tugas
6 Siswa mempresentasikasn hasil karyanya
7 Respon siswa ketika mengerjakan tugas
8 Ketepatan waktu dalam menyelesaikan
tugas
9 Respon kegiatan penutup yang diberikan
oleh guru
b. Aktivitas guru siklus I dan siklus II
GAMBAR 4.2
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Nama Guru :
Mata Pelajaran` :
Materi Pelajaran :
Kelas :
1 2 3 4
Membuka
a. Menarik perhatian
b. Menimbulkan
1
motivasi
c. Memberi acuan
d. Menunjukkan
kaitan
a.Orientasi,
motivasi,
dan bahasa
2
(sederhana
dan jelas)
b. Sistematika dan
variasi penjelasan
c. Kecakupan materi
terhadap
Kompetensi
d. Keluasan Materi
Ajar
a. Kesesuaian
strategi dengan
Indikator
Pembelajaran
b. Kesesuaian
3 strategi dengan
karakter materi
ajar
c. Kesesuaian
strategi dengan
karakter peserta
didik
d. Variasi Strategi
Performance
a. Suara: Intonasi,
nada, dan irama
4 b. Pola interaksi:
perhatian pada
siswa & kontak
mata
c. Ekspresi roman
muka
a. Kesesuaian
MBSP dengan
Indikator
Pembelajaran
b. Kesesuaian
5 MBSP dengan
karakter materi
ajar
c. Kesesuaian
MBSP dengan
karakter peserta
didik
d. Variasi MBSP
Bertanya
a. Pertanyaan jelas
dan konkrit
6
b. Pertanyaan
memberikan
waktu berpikir
c. Pemerataan
pertanyaan pada
siswa
d. Pertanyaan sesuai
indikator
kompetensi
a. Penguatan verbal
7 b. Penguatan non
verbal
c. Variasi penguatan
d. Feed back
Menutup pembelajaran
a. Meninjau kembali
b. Menarik simpulan
8
c. Memberi
dorongan
psikologis
d. Mengevaluasi
d. Tes
Tes ini berupa tes tulis uraian. Tes tulis uraian diberikan guru setelah
e. Dokumentasi
Dokumen terdiri atas buku-buku, surat, dokumen resmi dan foto. Pada
kualitatif.
yaitu:
X
X
N
70-89 : Baik
50-69 : Cukup
0-49 : Kurang
telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai 85 dan kelas disebut
Siswa
P : F X 100
N
Keterangan :
P : Ketuntasan Belajar
F : Jumlah siswa yang tuntas belajar
N :Jumlah semua siswa
Tabel 3.2
Kriteria Tingkat Keberhasilan Klasikal
pembelajaran.
C. Indikator Kerja
melakukan penelitian:
a. Penilaian Keberhasilan
85%.
b. Penilaian Rata-rata
c. Aktifitas Guru
d. Aktifitas Siswa
c. Instrumen wawancara.
Guru dan peneliti merupakan satu kesatuan tim yang bertugas untuk
pencernaan h dan cara merawat organ sistem pencernaan dengan baik pada
hasil belajar materi sistem pencernaan pada mata pelajaran biologi siswa
yakni:
A. Hasil Penelitian
sekolah.
dokumentasi dan melalui penilaian tes tulis. Penilaian tes digunakan untuk
kelas XI. Hal ini disebabkan pada kegiatan inti pada saat penyampaian
Nilai ulangan harian yang diperoleh siswa kelas XI masih di bawah KKM
yang ditentukan yakni 75. Tingkat ketuntasan mata pelajaran biologi kelas
a. Tahap Perencanaa
pembelajaran.
3) Menyiapkan media pembelajaran yang mendukung. Media yang
berlangsung.
bentuk tes berupa 10 butir soal uraian yang harus dijawab oleh
siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
telat ketika memasuki kelas dan guru menyuruh siswa untuk duduk
dalam RPP dengan baik. Guru masih melihat RPP sehingga kurang
saja.
berlangsung.
berlangsung.
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan menggunakan
diperoleh data hasil penilaian tes hasil belajar. Data hasil penilaian
tes tulis terdiri dari nilai rata- rata hasil belajar siswa yakni 77,59
cukup.
yakni baik.
baik.
suara yang kurang lantang dan guru hanya di depan kelas saja yang
tetapi tidak dengan rasa percaya diri. Pada kegiatan ini guru
yakni cukup
hal ini terlihat dari respon siswa yang kurang antusias dan kurang
hal ini disebabkan rasa ingin tahu siswa masih sangat rendah,
semangatnya.
diharapkan.
d. Tahap Refleksi
sebagai berikut:
sudah disampaikan..
a. Tahap perencanaan
diantaranya adalah:
pencernaan manusia.
minimal 85.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
pembelajaran.
keseluruh kelas.
banyak dari mereka yang kurang percaya diri ketika didepan kelas
tes formatif (tes tulis uraian) yang dikerjakan secara individu, hal
pembelajaran berlangsung.
Adapun hasil penilaia tes tulis yakni dilihat dari peningkatan nilai
lingkungan masyarakat.
c. Pengamatan
3 yakni baik.
yakni baik.
siswa tanpa melihat buku atau RPP. Pada kegiatan ini guru
yakni baik.
sangat baik.
yakni baik.
d. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan
oleh guru.
II.
siklus berikutnya.
B. Pembahasan
tuntas.
torso diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 77,59 atau 20 siswa yang tuntas
dan 11 siswa yang masih belum tuntas. Hasil pada siklus I ini belum
pada nilai rata-rata siswa yakni 87,0625 atau 28 siswa tuntas dan 3 siswa
yang tidak tuntas. Hal ini dapat dilihat dari diagram berikut:
pada pra siklus menjadi 62,5% pada siklus I. Peningkatan yang terjadi
ketuntasan belajar siswa telah tercapai. Hal ini dapat dilihat dari diagram
berikut:
100
80
60
40
20
0
PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2
Selain hasil ketuntasan belajar siswa dan nilai rata-rata siswa, data
pengamatan guru pada siklus I diperoleh hasil nilai akhir sebesar 77,7 dan
yang lebih menarik dan membuat papan nama tiap rangka yang lebih
berwarna dan berkarakter, agar siswa dapat memahami materi dan dapat
pada siklus II. Pada siklus I hasil pengamatan aktivitas guru sebesar 77,7
kemudian meningkat menjadi 88,8. Hal ini dapat dilihat diagram dibawah
ini:
Diagram 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
pembelajaran torso masih belum bisa pahami oleh siswa, sehingga siswa
yang diberikan.
manusia.
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus dengan
A. Simpulan
guru pada siklus I adalah 77,7 dan hasil pengamatan pada siklus II adalah
pelajaran biologi kelas XI MIPA SMA BPK PENABUR Bogor. Hal ini
setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata yang didapat adalah 77,59
ketuntasan belajar adalah 87,5%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa
mudah dipahami.
Jurnal
Lukitaningsih Tri. 2015. Peningkatan Pencapaian Kompetensi Siswa Kelas VIII G
SMP Negeri 2 Paron Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Dengan
Pendekatan Saintifik Melalui Media Puzzel. Jurnal Florea. Vol 2 No. 1, April
2015 (2-12)
Khairunnisah, K., Karmana, I. W., Dharmawibawa, I. D., Haikal, M., & Abidin, S. M.
(2021). Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay berbantuan
Media Torso Biologi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
Siswa. Empiricism Journal, 2(1), 29-39.
Rahayu, S. (2021). Penggunaan Media Tiga Dimensi Berbentuk Torso Separuh Badan
Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan
Manusia Tema Makanan Sehat di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 130
Pekanbaru (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
SYARIF KASIM RIAU).
Fitria, L., Alfian, A., & Novallyan, D. (2022). PENGGUNAAN MEDIA TORSO
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN BIOLOGI TERPADU DI MTs. LABORATORIUM UIN SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI (Doctoral dissertation, UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi).
Internet:
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_bagian_tubuh_manusia. diakses pada tanggal 04
April
2020 pukul 12.45
http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-torso-definisi-sebagai-media.html.
diakses
pada tanggal 04 April 2021 pukul 17.03
LEMBAR PERSETUJUAN PTK