Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL SKRIPSI

PENERAPAN PAMERAN BIOTEKNOLOGI DALAM


PEMBELAJARAN BIOTEKNOLOGI UNTUK
MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA

NAMA : ULFA NURSAFITRI

NIM : 105441103516

KELAS : BIOLOGI 16A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan bioteknologi sebagai ilmu dapat bertanggung jawab

dalam meningkatkan kemajuan manusia dalam berbagai bidang.

Kemajuan ilmu dan teknologi menjadikan Bioteknologi sebagai ilmu

yang sangat penting untuk dikuasai oleh siswa sejak dini. Hal tersebut

tidak hanya karena bioteknologi berkaitan langsung dengan kehidupan

manusia, juga dapat meningkatkan keahlian siswa dan kebermaknaan

yang baik terhadap materi bioteknologi. Dengan memahami materi

bioteknologi, siswa juga diharapkan telah mampu menerapkan ilmu

tersebut di lapangan. Namun, yang terjadi bukanlah peningkatan skill

siswa melainkan siswa merasa kesulitan dalam memahami ilmu

tersebut

Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi bioteknologi

dapat disebabkan oleh faktor dalam diri siswa maupun faktor dari luar

seperti metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Beberapa

siswa merasa kesulitan dalam memahami materi bioteknologi dilihat

dari hasil belajar siswa dikarenakan dalam pembelajaran bioteknologi

tidak hanya diberikan dengan ceramah atau penyampaian konsep

tetapi juga harus ada aplikasi langsung oleh siswa di lapangan. Selain

itu, kesulitan belajar siswa juga dapat disebabkan karena kurangnya


sarana dan prasarana yang disediakan oleh guru untuk meningkatkan

minat belajar dan kreativitas siswa dalam pelajaran bioteknologi.

Kesulitan siswa tersebut sangat menekankan guru untuk lebih kreatif

dalam menyediakan media pembelajaran yang dapat dijadikan wadah

untuk menyalurkan bakat siswa.

Berdasarkan kesulitan-kesulitan yang telah disebutkan diatas,

maka penelitian ini dipandang sangat perlu dilakukan. Dengan

menerapkan pameran bioteknologi diharapkan siswa dapat mengasah

dan menyalurkan bakatnya serta dapat meningkatakan motivasi belajar

siswa dalam materi bioteknologi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kelayakan pameran bioteknologi dalam meningkatkan

kreativitas dan motivasi belajar siswa pada pelajaran biologi materi

bioteknologi di kelas XII IPA?

2. Bagaimana efektifitas pameran bioteknologi dalam meningkatkan

hasil belajar siswa pada pelajaran biologi materi bioteknologi di

kelas XII IPA?

3. Bagaimana pemanfaatan pameran bioteknologi dalam pelajaran

biologi materi bioteknologi di kelas XII IPA?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kelayakan pameran bioteknologi dalam

meningkatkan kreativitas dan motivasi belajar siswa pada pelajaran

biologi materi bioteknologi di kelas XII IPA.


2. Untuk mengetahui efektifitas pameran bioteknologi dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran biologi materi

bioteknologi di kelas XII IPA

3. Untuk mengetahui pemanfaatan pameran bioteknologi dalam

pelajaran biologi materi bioteknologi di kelas XII IPA.

D. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini, yaitu:

1. Hanya berfokus pada materi bioteknologi konvensional.

2. Hasil belajar siswa yang diamati pada penelitian ini hanya berfokus

pada aspek psikomotorik siswa.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kualitas pendidikan merupakan aspek yang sangat penting untuk

kemajuan bangsa. Melalui pendidikan yang baik akan menghasilkan

sumber daya manusia yang baik pula sebagai generasi penerus bangsa.

Kualitas pendidikan pada suatu daerah dapat dilihat dari tingkat

pemahaman siswa terhadap konsep yang diberikan serta adanya

perubahan pada siswa tersebut. Proses perubahan tersebut berupa

perubahan tingkah laku pada diri individu yang mencakup perubahan

tingkah laku, sikap dan kebiasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan

dan sebagainya (Rahmadani, 2017: 279).

Menurut Hanafi dan Cucu suhana (2010) dalam Faozi (2018: 12),

aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa, akan menambah nilai

tersendiri bagi siswa. Hal ini tentu akan menignkatkan hasil belajar siswa

secara keseluruhan. Metode atau cara guru mengajar juga turut

mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.

Belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Menurut Rusman

(2017: 400), belajar harus melibatkan seluruh potensi yang dimiliki oleh

siswa, meliputi potensi gerakan fisik, potensi pancaindra, dan potensi

kemampuan intelektual. Sebagian besar siswa memiliki gaya belajar yang

kolaboratif yaitu menggabungkan potensi visual, audip, dan kinestetik.

Pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa secara langsung


merupakan implmentasi dari gaya belajar yang mengaktifkan siswa.

Karena dengan aktivitas langsung dalam proses pembelajaran, maka

siswa otomatis melibatkan gerakan fisik, indra, mental dan intelektual

secara bersamaan.

Hal tersebut sejalan dengan Peratutran Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005, Pasal 19 (ayat 1) yang menyatakan bahwa proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta fisiologis peserta didik.

Seiring perkembangan teknologi dan informasi, mendorong guru

untuk lebih mengembangkan metode dan media pembelajaran yang

digunakan. Dalam proses pembelajaran, siswa mengalami kesulitan

dalam memahami pembelajaran yang diberikan. Rahmadani (2017: 280)

menyatakan bahwa, faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa ada

dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dalam penelitiannya

menyatakan bahwa faktor terbesar berasal dari faktor eksternal dengan

presentase sebesar 44% diikuti oleh faktor internal dengan persentase

sebesar 43%. Faktor internal sebagai penyebab kesulitan belajar terdiri

dari 3 faktor yaitu minat, motivasi dan baka, sedangkan faktor eksternal

terdiri dari faktor guru, laboratorium dan buku.


Motivasi dari dalam diri siswa merupakan hal penting sebagai salah

satu penentu keberhasilan pembelajaran. Menurut Angkowo (2017: 2),

guru hendaknya selalu berusaha memperhatikan motivasi siswa sebelum

proses pembelajaran berlangsung. Peran guru yang optimal akan

membuat siswa termotivasi dalam mengembangkan kemampuan dan

kreativitas belajarnya. Kemampuan menumbuhkan motivasi merupakan

langkah awal dalam setiap proses pembelajaran. Peserta didik yang

memiliki motivasi tinggi akan merasa senang dan bertanggungjawab

dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya. Oleh sebab itu, motivasi

belajar akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang optimal.

Siswa melakukan proses belajar secara bertahap. Terlebih dahulu,

siswa diberi pengetahuan dan pemahaman melalui strategi ceramah,

presentasi, dan diskusi, pendidik perlu menerapkan strategi latihan dan

praktik untuk mengarahkan keterampilan. Peserta didik dilatih untuk

mengerjakan sesuatu sehingga dapat mempraktikkannya berdasarkan

instruksi cara mengerjakannya. Latihan dan praktik adalah strategi

pembelajaran untuk menguasai keterampilan dasar atau pengetahuan

melalui pekerjaan yang berulang-ulang (Yaumi, 2018: 65).

Bioteknologi adalah pemanfaatan system kehidupan dan

organisme untuk mengembangkan atau mebuat produk baru dengan

memanfaatkan makhluk hidup atau hasil turunannya untuk menghasilkan

atau memodifiksasi produk atau proses untuk penggunaan tertentu.

Populasi dunia saat ini mencapai 7 milyar dan diproyeksikan meningkat


menjadi milyar pada tahun 2050. Hal ini merupakan tantangan yang

sangat besar terkait penyediaan produk pangan. Kondisi yang demikian,

akan memberikan konsekuensi pada bertambahnya beban sumber daya

alam dalam memebuhi kebutuhan hidup manusia. Kelemahan tersebut

dapat diatasi dengan adanya bioteknologi. Konstribusi atau peran

bioteknologi dalam menangani permasalahan yang ada di dunia sangatlah

beragam mencakup bidang kesehatan, pertanian, industry, pangan dan

lingkungan (Wardani, 2017: 6-8).

Menurut But et al. (1982) dalam Qomariyah (2016: 1), menyatakan

bahwa bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains (ilmu

pengetahuan alam) dan reakayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu

bahan dengan melibatkan suatu aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan

barang atau jasa. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan

bahwa bioteknologi adalah ilmu yang bersifat aplikatif, dimana dalam

mempelajari ilmu tersebut tidak hanya diperlukan konsep namun juga

harus ada penerapan secara langsung di lapangan. Metode pembelajaran

konvesional yaitu berupa metode ceramah tidak cukup untuk memberikan

pemahaman yang baik bagi siswa.

Menurut Nugroho (2017: 2), sebagian besar sejarah dan tonggak

keberlangsungan lehidupan umat manusia didorong dengan semakin

pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi. Dalam kurun

waktu 20 tahun terakhir ini,bioteknologi telah mengalami perkembangan

yang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini sejalan dengan semakin


tingginya tingkat kebutuhan umat manusia di dunia. Bioteknokogi

mendapatkan perhatian serius dan dikembangkan oleh pemerontah

secara intensif. Tujuan ini dilakukan untuk memberikan solusi menghadapi

berbagai permasalahan yan dihadapi umat manusia pada saat ini maupun

yang akan datang terutaman yang berhubungan dengan kebutuhan

pangan, obat-obatan, penelitian, yang pada gilirannya semuanya

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup umat

manusia.

Pembelajaran bioteknologi adalah kegiatan pembelajaran aplikatif

dari organisme biologis system dan proses rekayasa dalam industry

barang dan jasa untuk kepentingan manusia. Sehingga diperlukan metode

pembelajaran yang tepat sehingga mudah dipahami. Menurut Ausabel

dalam Zulpadly (2016), peran guru dan metode pembelajaran faktor

motivasi siswa harus maksimal agar siswa memperoleh hasil yang

diharapkan. Dalam hal ini juga ditekankan agar para guru mengetahui

konsep-konsep relevan yang telah ada dalam struktur kognitif dan

psikomotorik tidak terdapat konsep-konsep yang relevan maka

pengetahuan baru yang dipelajari hanyalah hapalan semata.

Penerapan aktivitas siswa secara langsung dapat membantu siswa

dalam mengembangkan kemampuan memahami pengetahuan baru,

melatih siswa untuk lebih dekat dengan permasalahan di lingkungan dan

memberikan kesempatan pada siswa untuk menerima pengalaman fisik

selama proses pembelajaran. Penerapan ini melibatkan siswa secara aktif


dimulai dari perencanaan, baik dalam penentuan topic maupun cara untuk

mempelajarinya melalui investigasi. Pendapat tersebut sesuai dengan

pernyataan Simpson dalam Anggraini (2015: 50), bahwa ranah

psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill)

dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotorik merupakan

kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAS Muhammadiyah Datarang yang

berlokasi di Jalan Kemerdekaan No.17, Kecamatan Tombolo Pao

Kabupaten Gowa. Lokasi ini dipilih karena MAS Muhammadiyah

Datarang masih menggunakan metode yang monoton yaitu dengan

menggunakan metode ceramah. Maka peneliti ingin menggunakan

metode mengajar yang inovatif yaitu dengan menggunakan metode

Pameran. Sebab metode ini belum pernah digunakan dan diterapkan

pada siswa di sekolah ini. Selain itu juga metode Pameran ini

mencoba untuk membantu siswa untuk lebih memahami materi yang

diajarkan.

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XII IPA MAS

Muhammadiyah Datarang tahun ajaran 2018/2019. Peneliti dalam

penelitian ini bekerja sama dengan Bapak Budi Sulistya sebagai guru

kolaborator. Jumlah siswa kelas XII IPA MAS Muhammadiyah

Datarang sebanyak X siswa. penelitian dilakukan di kelas XII IPA,

karena diketahui bahwa kelas XII IPA minat belajar dan kreativitas

siswanya belum optimal.


C. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara

terencana dan sistematis untuk mendapatkan jawaban pemecahan

masalah terhadap fenomena-fenomena tertentu penelitian ini telah

ditetapkan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

dengan pendekatan eksperimen.

D. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti

dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Hal ini

serupa dengan Sugiyono (2012, hlm. 80) yang menyatakan bahwa

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-

benda lainnya yang memiliki karakteristik tertentu. Adapun populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII di MAS Muhammadiyah

Datarang, berikut ini pemaparan dari populasi penelitian.

Tabel Anggota Populasi Penelitian Siswa Kelas XII IPA 1 dan Kelas

XII IPA 2 MAS Muhammadiyah Datarang

No. Kelas Jumlah siswa

1. XI IPA 1 X orang

2. XI IPA 2 X orang
3. XI IPA 3 X orang

4. XI IPA 4 X orang

Jumlah keseluruhan X orang

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil

sebagai data yang dapat dianggap mewakili keseluruhan dari

populasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2006, hlm.

131) mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang akan diteliti”. Adapun teknik sampling yang

digunakan pada penelitian ini yaitu Purposive Sampling, menurut

Sugiyono (2010, hlm. 85) “sampling purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Jadi peneliti

mempertimbangkan terlebih dahulu dengan mendiskudikannya

kepada guru Biologi yang bersangkutan demi mempermudah

penelitian. Sampel penelitian dalam skripsi ini adalah siswa kelas

XII IPA 1 dan siswa XII IPA 2 di MAS Muhammadiyah Datarang.

Berikut ini pemaparan anggota sampel penelitian.

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

XII IPA 1 X orang X orang X orang

XII IPA 2 X orang X orang X orang

Jumlah X orang X orang X orang


E. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel

acak sederhana (simple random sampling). Di dalam Ruqo’iye (2012:

53-54), menyatakan defenisi sampel acak sederhana adalah cara

pengambilan sampel dengan memilih langsung dari populasi dan

besar peluang setiap anggota populasi untuk menjadi sampel sangat

besar. Pengambilan sampel acak sederhana ini dilakukan disebabkan

anggota penelitian ini dianggap homogen.

F. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan proposal ini

adalah data kuantitatif yaitu data yang berupa laporan-laporan tertulis.

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi in

adalah data primer ialah data yang diperoleh dari hasil observasi

dengan cara wawancara serta memberikan atau membagikan

kuesioner dengan guru dan siswa yang dapat memberikan data atau

informasi yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.

G. Metode Pengumpulan Data

Data apapun yang hendak dikumpulkan dari suatu penelitian

diperoleh melalui metode-metode tertentu, pada sumber-sumber

tertentu, dan dengan menggunakan alat atau instrumen tertentu.

Dalam penelitian, metode pengumpulan data yang lazim digunakan

adalah angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi (Sanapiah


Faizal, 2001:76). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung kepada para

pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau

pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.

Tujuan diadakan observasi ini adalah untuk mengetahui minat

belajar dan kreativitas siswa di kelas dalam proses pembelajaran

selama penelitian berlangsung. Saat melakukan observasi ini

peneliti menggunakan sarana indera penglihatan. Melalui

pengamatan mata dan kepala seorang peneliti diharuskan

melakukan tindakan pengamatan terhadap tindakan, dan perilaku

responden di lapangan dan kemudian mencatat atau merekamnya

sebagai material utama untuk dianalisis, misalnya tentang kondisi

lingkungan sekolah. Data pengambilan informasi ini yaitu dengan

melihat bagaimana proses belajar mengajar misalnya bagaimana

melihat tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran.

2. Wawancara

Wawancara yaitu pertemuan langsung yang direncanakan

antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan

atau menerima informasi tertentu. Narasumber atau pihak yang

diwawancarai pada umumnya yaitu Kepala Sekolah, guru mata

pelajaran, dan siswa yang bersangkutan. Wawancara ini


mempunyai tujuan untuk dapat mengintruksi mengenai orang lain

maupun orang yang bersangkutan (responden) tentang kejadian,

kegiatan, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lainnya.

Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh dan mengambil

suatu keterangan, informasi, data dan penjelasan tentang

penerapan metode Pameran dalam pembelajaran Bioteknologi

yang diselenggarakan di MAS Muhammadiyah Datarang

3. Angket

Angket merupakan sejumlah pertanyaan yang diberikan

kepada subyek penelitian untuk memperoleh informasi terkait

tentang pribadi seseorang dan sesuai dengan acuan yang akan

diteliti. Tujuan angket dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan

data-data yang berkaitan dengan minat belajar dan kreativitas

dalam pembelajaran Biologi dari siswa kelas XII IPA 1 dan IPA 2

MAS Muhammadiyah Datarang

4. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan untuk mengetahui

perkembangan prestasi belajar yang dilakukan oleh siswa. Dalam

penelitian ini dokumentasi yang digunakan yaitu berupa foto-foto

selama proses belajar mengajar dikelas.


H. Defenisi operasional variabel

Setelah ditetapkan mana variabel bebas (Independent variabel)

dan variabel terikat (dependent variabel) maka dilakukan penjelasan

atau pendefenisian terhadap variabel yang digunakan terdiri dari;

1. Variabel bebas (Independent variabel)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan metode

pameran

2. Variabel terikat (dependent variabel)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan

kreativitas siswa

3. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XII IPA 1

dan Kelas XII IPA 2 MAS Muhammadiyah Datarang dengan materi

Bioteknologi Konvensional

I. Instrument

1. Observasi

Lembar observasi dalam penelitian berisi tentang catatan

yang menggambarkan sejauh mana peningkatan kemampuan

komunikasi dan konsentrasi peserta didik dalam mempelajari serta

memahami materi yang diberikan. Dalam penelitian ini peneliti

membatasi aspek-aspek penilaian observasi menjadi lima aspek,

guna menghemat waktu, mempermudah dalam pengamatan dan

perhitungan. Kelima aspek penilaian observasi kreativitas tersebut

dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.


Pengamatan kreativitas siswa Butir pertanyaan No. pertanyaan

Memiliki semangat dalam


1 1
Bertanya
Bersikap terbuka terhadap
1 2
pengalaman baru
Memiliki dedikasi bergairah serta
aktif dalam 1 3
melaksanakan tugas
Cenderung lebih menyukai tugas
berat dan 1 4
sulit (suka tantangan).
Bersemangat dalam pelajaran 1 5
2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini ditujukan

kepada guru dan siswa yang dipilih mengenai tanggapan minat dan

kreativitas siswa dalam pembelajaran Biologi dengan

menggunakan metode Pameran.

3. Angket

Angket digunakan untuk mengukur minat belajar dan

kreativitas siswa terhadap pembelajaran Biologi dengan metode

Pameran.

J. Uji Instrument

Guna mendapatkan data yang valid maka diperlukan

instrument yang valid. Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan

dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sumarna Surapranata, 2005: 50). Validitas adalah ukuran yang


menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen

tes (Suharsimi Arikunto, dkk, 2006:128). Dalam penelitian ini, validitas

yang digunakan adalah validitas konstrak. Validitas konstrak (construct

validity) adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat

kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-kisinya (Purwanto,

2010:134). Validitas konstrak adalah tipe validitas yang menunjukkan

sejauhmana tes mengungkap suatu trait atau kontrak teoretik yang

hendak diukurnya (Allen dan Yen dalam Saiffudin Azwar, 1997:48).

Konsep validitas konstrak sangat berguna untuk mengukur suatu trait

yang tidak memiliki kriteria eksternal.

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menguji

validitas konstrak yaitu dengaan (1) menelaah butir, (2) meminta

pertimbangan ahli, (3) konvergensi dan diskriminasi, (4) multitrait-

multimethod (MTMM), dan (5) analisis faktor. Pengujan validitas

instrumen observasi, wawancara dan angket dalam penelitian ini

diawali dengan menyusun kisi-kisi instrumen, pengembangan

instrumen dan kemudian meminta pertimbangan ahli, dalam penelitian

ini yaitu ……………… dosen jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

K. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengolah data yang diperoleh dari

hasil pengumpulan data. Walaupun data yang telah dikumpulkan oleh

peneliti lengkap dan valid, tetapi peneliti tidak mampu menganalisisnya


maka, data tersebuat tidak akan memiliki nilai ilmiah. Analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif

dan kuantitatif.

Data minat belajar dapat diketahui dengan penghitungan rata-

rata dan mengacu pada kategori pencapaian hasil belajar.

a. Pengukuran Minat Belajar dan Kreativitas

Penilaian angket dilakukan dengan presentase

𝑅
𝑁𝑃 = 𝑥 100%
𝑆𝑀

Keterangan:

NP : Nilai presentase yang dicari atau yang diharapkan

R : Skor mentah yang diperoleh

SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

100 : Bilangan tetap

Mean (rata-rata nilai siswa)

⅀𝑋𝐼
𝑋=
𝑁
Keterangan:

X : Rata-rata/mean

⅀𝑋𝐼 : Jumlah nilai semua peserta didik

N : Jumlah peserta didik

Sumber: Suharsimi Arikunto (2008: 75)

b. Kategori pencapaian

Kode
No. Kriteria Penilaian
1. 81-100% Baik Sekali BS
2. 61-80% Baik B
3. 41-60% Cukup C
4. 21-40% Kurang K
5. >21% Kurang Sekali KS

Anda mungkin juga menyukai