A. Latar Belakang
Ilmu biologi, dikenal juga adanya ilmu pengetahuan tentang genetika,
tetapi genetika tidak mungkin berdiri sendiri, melainkan harus bekerja sama
dengan ilmu pengetahuan yang lain. Genetika (ilmu keturunan) tergolong
dalam ilmu yang mempelajari turun temurunnya sifat-sifat induk atau dari
sifat-sifat orang tua menurun kepada keturunannya. Sifat-sifat tersebut
mencakup semua sifat yang terdapat pada induknya, baik sifat yang dapat
dilihat atau dirasa oleh keenam indera, maupun sifat yang tidak dapat dilihat
atau dirasa oleh keenam indera.
Ilmu pengetahuan genetika, banyak digunakan organisme model
sebagai metode pembelajaran untuk menyelidiki masalah-masalah pada tubuh
makhluk hidup. Mendel menggunakan tanaman ercis sebagai tanaman
percobaan untuk melihat semua materi genetic yang terdapat pada makhluk
hidup. Sedangkan untuk percobaan pada binatang, salah satu hewan yang
digunakan dalam percobaan genetika antara lain lalat buah (Drosophila
melanogaster). Drosophila melanogaster banyak digunakan dalam uji-uji
apapun, terutama dalam sebuah praktikum maupun dalam penelitian genetika.
Drosophila melanogaster biasanya digunakan dalam sebuah
percobaan untuk melihat proses atau siklus hidupnya dan juga digunakan
sebagai percobaan dalam persilangan hybrid. Pada siklus hidup Drosophila
melanogaster bermetamorfosis sama dengan kupu-kupu yaitu
bermetamorfosis dengan sempurna, yang dimulai dari terbentuknya telur
hingga menjadi imago atau lalat dewasa.
Berdasarkan paparan di atas mengenai siklus hidup Drosophila
melanogaster, masih banyak mahasiswa ataupun praktikan yang belum
mengetahui tentang siklus hidup dari Drosophila melanogaster. Oleh karena
itu, dilakukan pengamatan tentang siklus hidup Drosophila melanogaster ini
untuk menambah pengetahuan serta wawasan mahasiswa maupun praktikan.
B. Tujuan
Adapun Tujuan dilaksanakannya praktikum ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophilla melanogaster).
2. Untuk mengetahui ciri morfologi lalat buah dari setiap fase siklus.
3. Untuk mengetahui perbedaan lalat buah jantan dan betina berdasarkan ciri
morfologinya.
C. Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya praktikum ini yaitu:
1. Dapat mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophilla melanogaster).
2. Dapat mengetahui ciri morfologi lalat buah dari setiap fase siklus.
3. Dapat mengetahui perbedaan lalat buah jantan dan betina berdasarkan ciri
morfologinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lalat kecil ini menyukai bunga, dan buah yang matang. Lalat buah dewasa
umumnya ditemui hidup bergerombolan pada buah-buahan yang masak yang
mengandung air, misalnya buah papaya (Carica papaya), pisang (Musa sp.) dan
buah lainnya. Sedangkan larvanya tumbuh dan berkembang pada buah yang
membusuk. Metamorphosis lalat buah tergantung pada faktor lingkungan seperti
suhu, kelembaban dan faktor makanan yang tersedia. Ketersediaan sumber
makanan sangat berpengaruh terhadap perkembangan populasi serangga.
Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan jumlah hewan
yang hidup pada habitatnya (Agustina, 2013: 13-14).
Menurut Roesma (2017: 23) pada hari kedua setelah keluar dari pupa,
Drosophila betina mulai bertelur, yang jumlahnya kurang lebih 50-75 perhari
dengan jumlah maksimal dapat mencapai 400 sampai 500 dalam 10 hari. Telur
berbentuk lonjong, panjang kira-kira 0,5 cm. pada ujung anterior terdapat dua
tangkai kecil seperti sendok,. Pertumbuhan dimulai segera setelah fertilisasi
dibagi dua tahap, yaitu:
1. Periode embrionik di dalam telur, mulai saat fertilisasi hingga menetas
2. Periode post embrionik yang dibagi dalam 3 stadia ; larva, pupa dan imago.
Larva makan dan tumbuh dengan cepat kemudian berganti kult mejadi
larva fase kedua dan ketiga. Larva fase ketiga dua sampai tiga har kemudian
berubah menjadi pupa. Setelah penetasan dari telur larva mengalami dua kali
molting (ganti kulit), memakan waktu kurang lebih empat hari untuk selanjutnya
menjadi pupa. Fase terakhir dapat mencapai panjang sekitar 4,5 milimeter. Larva
sangat aktif dan termasuk rakus dalam makan, sehingga larva tersebut bergerak
pelan pada media biakan. Saat larva siap menjadi pupa, mereka berjalan perlahan
dan menempel di permukaan yang relative kering seperti sisi botol atau dibagian
kertas kering yang diselipkan pada pakannya. Pupa yang baru terbentuk awalnya
berstektur lembut dan putih seperti kulit larva tahap akhir, tetapi secara berlahan
akan mengeras dan warnanya gelap (Pharmawati, 2016: 3).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Hasil pengamatan
1. Gambar hasil pengamatan
No. Gambar Keterangan
1. Telur Berbentuk ulat berwarna putih
dengan ukuran kurang lebih 0.5
mm.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Siklus Drosophila melanogaster terdiri atas telur instar 1 instar 2 instar 3
prapupa pupa dan imago
2. Pada fase embrio ukurannya sangat kecil, instar 1, 2, dan 3 berbentu ulat
dengan ukuran yang semakin besar dan aktif, prapupa merupakan persiapan
menuju pupa, pupa melekat pada medium dan tidak bergerak, dan imago
merupakan fase menuju lalat dewasa
3. Drosophila melanogaster jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan cirri
fenotip dan ukuran yang berbeda.
B. Saran
1. Sebelum melakukan praktikum, praktikan hendaknya menguasai alat dan
bahan serta prosedur kerja praktikum
2. Sebaiknya praktikan lebih memperhatikan lagi asisten yang sedang
menjelaskan di dalam laboratorium
3. Sebaiknya asisten lebih memperhatikan praktikan pada saat melakukan
praktikum
DAFTAR PUSTAKA