Anda di halaman 1dari 30

A

LAPORAN LENGKAP PRATIKUM


GENETIKA
UNIT I SIKLUS HIDUP LALAT BUAH
(Drosophila melanogaster)

NAMA : SHERLY APRILLA


NIM : 105441103316
KELAS : BIOLOGI 16A
KELOMPOK : 5 (LIMA)
ASISTEN : IRMAWATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum manajemen laboratorium unit 1 “Siklus Hidup


Lalat Buah (Drosophila melanogaster)” disusun oleh:

Nama : Sherly Aprilla


Nim : 105441103316
Kelas : Pendidikan Biologi A 2016
Kelompok : 5 (lima)

Setelah diperiksa dan dikonsultasikan secara seksama oleh asisten asisten


pendamping maka laporan ini dinyatakan diterima.

Makassar, Januari 2019

Asisten Pendamping Praktikan

Irmawati Sherly Aprilla


NIM: 105440009915 NIM: 105441103316
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu biologi, dikenal juga adanya ilmu pengetahuan tentang genetika,
tetapi genetika tidak mungkin berdiri sendiri, melainkan harus bekerja sama
dengan ilmu pengetahuan yang lain. Genetika (ilmu keturunan) tergolong
dalam ilmu yang mempelajari turun temurunnya sifat-sifat induk atau dari
sifat-sifat orang tua menurun kepada keturunannya. Sifat-sifat tersebut
mencakup semua sifat yang terdapat pada induknya, baik sifat yang dapat
dilihat atau dirasa oleh keenam indera, maupun sifat yang tidak dapat dilihat
atau dirasa oleh keenam indera.
Ilmu pengetahuan genetika, banyak digunakan organisme model
sebagai metode pembelajaran untuk menyelidiki masalah-masalah pada tubuh
makhluk hidup. Mendel menggunakan tanaman ercis sebagai tanaman
percobaan untuk melihat semua materi genetic yang terdapat pada makhluk
hidup. Sedangkan untuk percobaan pada binatang, salah satu hewan yang
digunakan dalam percobaan genetika antara lain lalat buah (Drosophila
melanogaster). Drosophila melanogaster banyak digunakan dalam uji-uji
apapun, terutama dalam sebuah praktikum maupun dalam penelitian genetika.
Drosophila melanogaster biasanya digunakan dalam sebuah
percobaan untuk melihat proses atau siklus hidupnya dan juga digunakan
sebagai percobaan dalam persilangan hybrid. Pada siklus hidup Drosophila
melanogaster bermetamorfosis sama dengan kupu-kupu yaitu
bermetamorfosis dengan sempurna, yang dimulai dari terbentuknya telur
hingga menjadi imago atau lalat dewasa.
Berdasarkan paparan di atas mengenai siklus hidup Drosophila
melanogaster, masih banyak mahasiswa ataupun praktikan yang belum
mengetahui tentang siklus hidup dari Drosophila melanogaster. Oleh karena
itu, dilakukan pengamatan tentang siklus hidup Drosophila melanogaster ini
untuk menambah pengetahuan serta wawasan mahasiswa maupun praktikan.
B. Tujuan
Adapun Tujuan dilaksanakannya praktikum ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophilla melanogaster).
2. Untuk mengetahui ciri morfologi lalat buah dari setiap fase siklus.
3. Untuk mengetahui perbedaan lalat buah jantan dan betina berdasarkan ciri
morfologinya.
C. Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya praktikum ini yaitu:
1. Dapat mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophilla melanogaster).
2. Dapat mengetahui ciri morfologi lalat buah dari setiap fase siklus.
3. Dapat mengetahui perbedaan lalat buah jantan dan betina berdasarkan ciri
morfologinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Brookes (2009: 51) Drosophila melanogaster tampak seperti


makhluk kecil yang biasa-biasa saja. Namun ia telah menjadi salah satu kuda
pekerja dalam penelitian bidang genetika. Seperti kacang ercis, lalat buah
menghasilkan banyak keturunan, mereka berkembang biak dengan cepat. Telur
lalat buah berkembang menjadi lalat dewasa yang dapat bertelur dalam waktu
kira-kira dua minggu. Karena itu, dalam setahun kita dapat mempelajari lebih dari
20 generasi lalat yang berurutan. Selain itu, lalat buah memiliki kromosom,
sehingga pewarisannya lebih mudah dipelajari.
Metamorphosis adalah keseluruhan rangkaian perubahan dan ukuran sejak
telur sampai menjadi imago (dewasa). Dalam metamorphosis melibatkan proses
pergantian kulit yang disebut ekdisis. Adapun hewan yang mengalami proses
metamorphosis ini seperti kelas insekta (serangga) contohnya adalah lalat buah,
kupu-kupu, dan berbagai serangga lainnya. Lalat buah merupakan contoh
serangga yang mengalami metamorphosis sempurna yang keberadaan spesiesnya
lebih kurang 4500 spesies. Hal ini disebabkan oleh ukuran tubuhnya yang kecil,
cepat berkembang biak, siklus hidupnya yang singkat, mudah dipelihara, dan
makanannya yang mudah didapat. Adapun ciri-ciri dari lalat buah ini yaitu
memiliki tubuh bewarna kuning atau coklat, dan memiliki mata yang bewarna
merah. Lalat buah ini merupakan hewan yang habitatnya kosmopolitan, artinya
bisa hidup dimana saja sesuai dengan habitatnya (Agustina, 2013: 12-13).
Walaupun dalam kehidupan di alam manusia dapat memperoleh manfaat
dn kehadiran serangga, namun tidak sedikit jenis serangga yang menimbulkan
kerugian bagi manusia. Salah satu kerugian yang dapat ditimbulkan oleh
serangga. kerusakan ini dapat terjadi baik di lapangan maupun di gudang
penyimpanan. Banyak buah dan sayuran yang dijual di pasar swalayan maupun di
pasar umum, kelihatan bersih dan tidak cacat, namun tidak sedikit pembeli buah
yang mengeluh akibat rendahnya kualitas buah yang dibeli. Salah satu penyebab
kerusakan pada tanaman dan buah buah-buah yaitu lalat buah (Drosophila
melanogaster). Larva dari hama ini merusak daging buah yang menyebabkan
buah menjadi busuk dan berguguran. Hal itu terjadi akibat dari lalat buah betina
yang meletakkan telur pada buah dengan cara meusukkan ovipositor pada kulit
buah, sehingga terjadi kerusakan pada daging buah (Santoso, 2011: 149).
Drosophila melanogaster adalah serangga kecil dengan panjang dua
sampai lima millimeter dan komunitasnya sering kita temukan di sekitar buah
yang rusak atau busuk. Drosophila melanogaster tergolong holometabola,
memiliki periode istirahat, yaitu dalam fase pupa. Dalam perkembangannya
Drosophila melanogaster mengalami metamorphosis sempurna yaitu melalui fase
telur, larva, pupa, dan Drosophila melanogaster dewasa. Telur Drosophila
melanogaster memiliki panjang kira-kira setengah millimeter. Telur lalat akan
Nampak dipermukaan media makanan 24 jam setelah perkawinan. Setelah
fertilisasi acak, telur berkembang kurang lebih satu hari, kemudian menetas
menjadi larva. Larva yang baru menetas disebut larva fase (instar) pertama dan
hanya nampak jelas bila diamati dengan menggunakan alat pembesar
(Pharmawati, 2016: 3).
Menurut Pharmawati (2016: 10-11) siklus hidup lalat buah berkisar sekitar
10 hari sampai 2 minggu. siklus hidup Drosophila yaitu mulai dari imago, embrio,
larva instar 1, larva instar 2, larva instar 3, pupa, lalu akan menjadi imago.
Drosophila jantan dan betina dapat dibedakan dari ukuran tubuhnya, warna ujung
abdomen, dan ada tidaknya sex comb. Tabel berikut menjelaskan perbedaan
Drosophila jantan dan betina.
Perbedaan Jantan Betina
Lebih besar, lebih
Ukuran tubuh Lebih kecil
panjang
Ruas garis tubuh Lebih sedikit, berjauhan Lebih banyak, berdekatan
Warna abdomen Lebih gelap Lebih terang
Ujung posterior abdomen Tumpul Runcing
Organ kopulasi Sex comb Tidak ada

Lalat kecil ini menyukai bunga, dan buah yang matang. Lalat buah dewasa
umumnya ditemui hidup bergerombolan pada buah-buahan yang masak yang
mengandung air, misalnya buah papaya (Carica papaya), pisang (Musa sp.) dan
buah lainnya. Sedangkan larvanya tumbuh dan berkembang pada buah yang
membusuk. Metamorphosis lalat buah tergantung pada faktor lingkungan seperti
suhu, kelembaban dan faktor makanan yang tersedia. Ketersediaan sumber
makanan sangat berpengaruh terhadap perkembangan populasi serangga.
Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan jumlah hewan
yang hidup pada habitatnya (Agustina, 2013: 13-14).
Menurut Roesma (2017: 23) pada hari kedua setelah keluar dari pupa,
Drosophila betina mulai bertelur, yang jumlahnya kurang lebih 50-75 perhari
dengan jumlah maksimal dapat mencapai 400 sampai 500 dalam 10 hari. Telur
berbentuk lonjong, panjang kira-kira 0,5 cm. pada ujung anterior terdapat dua
tangkai kecil seperti sendok,. Pertumbuhan dimulai segera setelah fertilisasi
dibagi dua tahap, yaitu:
1. Periode embrionik di dalam telur, mulai saat fertilisasi hingga menetas
2. Periode post embrionik yang dibagi dalam 3 stadia ; larva, pupa dan imago.
Larva makan dan tumbuh dengan cepat kemudian berganti kult mejadi
larva fase kedua dan ketiga. Larva fase ketiga dua sampai tiga har kemudian
berubah menjadi pupa. Setelah penetasan dari telur larva mengalami dua kali
molting (ganti kulit), memakan waktu kurang lebih empat hari untuk selanjutnya
menjadi pupa. Fase terakhir dapat mencapai panjang sekitar 4,5 milimeter. Larva
sangat aktif dan termasuk rakus dalam makan, sehingga larva tersebut bergerak
pelan pada media biakan. Saat larva siap menjadi pupa, mereka berjalan perlahan
dan menempel di permukaan yang relative kering seperti sisi botol atau dibagian
kertas kering yang diselipkan pada pakannya. Pupa yang baru terbentuk awalnya
berstektur lembut dan putih seperti kulit larva tahap akhir, tetapi secara berlahan
akan mengeras dan warnanya gelap (Pharmawati, 2016: 3).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat


Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini, yaitu:
Hari/Tanggal : Ahad, 23 Desember 2018
Waktu : 07.30-10.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah
Makassar
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu:
1. Alat
a. Botol selai : 1 botol
b. Lup : 1 buah
c. Pinset : 1 buah
d. Pipet : 1 buah
e. Pisau : 1 buah
2. Bahan
a. Lalat buah (Drosophilla melanogaster)
b. Pisang raja
c. Ether
d. Plastik bening
e. Karet gelang
f. Label
g. Kapas
C. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini, yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum melakukan
praktikum.
2. Menangkap lalat buah (Drosophilla melanogaster) dengan menggunakan
plastic lalu memindahkan semua lalat buah ke dalam wadah.
3. Memasukkan kapas yang telah dibasahi kloroform ke dalam wadah berisi
lalat buah.
4. Memindahkan 10 pasang lalat buah jantan betina yang berada dalam
plastik ke dalam botol selai dengan menggunakan pipet, lalu memberi
label pada botol.
5. Mengamati fase yang terjadi pada siklus hidup Drosophilla melanogaster
yang terjadi di dalam botol.
6. Mengamati secara berkala 5-6 jam, mencatat waktu saat mulai adanya
telur, terbentuknya larva dari instar, hingga terbentuknya imago.
7. Melakukan pengamatan morfologi fase siklus dengan menggunakan lup.
8. Mengamati perbedaan morfologi lalat buah jantan dan betina.
9. Mencatat atau menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan
1. Gambar hasil pengamatan
No. Gambar Keterangan
1. Telur Berbentuk ulat berwarna putih
dengan ukuran kurang lebih 0.5
mm.

2. Larva instar 1 Berwarna transparan dengan


bentuk ulat danb oanjang
mencapai I mm.

3. Larva instar 2 Panjang mencapai 5 mm dan


sudah mulai melakukan
pergerakan
4. Larva instar 3 Sudah mencapai 1 cm dan mulai
dapat melakukan pergerakan.
Pada fase ini ulat berwarna
dibagian ujung anteriornya.

4. Prapupa Berwarna putih memudar dan


bentuk tubuh mulai berkembang

5. Pupa Pupa menempel pada medium dan


tidak bergerak. Persiapan menuju
lalat buah

6. Imago Warna imago kehitaman dan


terdapat sayap
2. Siklus

3. Tabel hasil pengamatan


No. Hari/tanggal Waktu Siklus Keterangan
1. 23/ 12/2018 15:43 - -
2. 23/ 12/2018 21: 09 - -
3. 24/ 12/2018 03:01 - -
4. 24/ 12/2018 09: 03 - -
5. 24/ 12/2018 15: 13 - -
6. 24/ 12/2018 21:20 - -
7. 25/ 12/2018 04:00 - -
8. 25/ 12/2018 09:16 - -
9. 25/ 12/2018 15:20 - -
10 25/ 12/2018 21:01 Telur
11 26/ 12/2018 09:17 Instar 1
12 26/ 12/2018 22: 15 Instar 2
13 27/ 12/2018 16:46 Instar 3
14 28/ 12/2018 09:10 prapupa
15 28/ 12/2018 15: 23 Pupa
16 29/ 12/2018 16:00 Imago
B. Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan pengamatan mengenai siklus hidup
lalat buah dan mengidentifikasi lalat buah jantan dan betina. Lalat buah
termasuk dalam hewan yang bermetamorfosis sempurna sehingga banyak
digunakan sebagai bahan praktikum khususnya praktikum genetika. Pada
pengamatan ini digunakan 10 pasang lalat buah.Terlebih dahulu dilakukan
pembuatan medium dengan menggunakan bahan dari pisang raja yang terlebih
dahulu telah diberi tissue didalam permukaan botol.
Lalat buah dipindahkan ke dalam botol menggunakan pipet dan
terlebih dahulu telah dibius menggunakan clorofoam. Pada pengamatan yang
telah dilakukan selama kurang lebih 1 pekan, diperoleh hasil dimana lalat
buah melakukan metamorphosis dengan sempurna mulai dari telur, instar 1,
instar 2, instar 3, dan imago. Hal ini sesuai dengan teori dari Oktary (2015)
yang menyatakan bahwa Tahap – tahap siklus hidup lalat buah (Drisophila
melanogaster), sebagai berikut :
1. Telur
Telur Drosophila memiliki panjang kira-kira setengah
millimeter.Bagian struktur punggung telur ini lebih datar dibandingkan
dengan bagian perut. Telur lalat akan nampak di permukaan media
makanan setelah 24 jam dari perkawinan. Perkembangan embrio, yang
mengikuti pembuahan dan bentuk zigot, terjadi dalam membran telur.
Lensa tangan akan mempermudah untuk mengamati telur-telur lalat.
Setelah fertilisasi acak telur berkembang kurang lebih satu hari, kemudian
menetas menjadi larva.
2. Larva
Sekitar satu hari setelah fertilisasi, embrio berkembang dan menetas
menjadi larva.Larva yang baru menetas disebut sebagai larva fase (instar)
pertama dan hanya nampak jelas bila diamati dengan menggunakan alat
pembesar.Larva makan dan tumbuh dengan cepat kemudian berganti kulit
mejadi larva fase kedua dan ketiga.Larva fase ketiga, dua sampai tiga hari
kemudian berubah menjadi pupa.Setelah penetasan dari telur, larva
mengalami dua kali molting (ganti kulit), memakan waktu kurang lebih
empat hari untuk selanjutnya menjadi pupa. Fase terakhir dapat mencapai
panjang sekitar 4,5 milimeter. Larva sangat aktif dan termasuk rakus
dalam makan, sehingga larva tersebut bergerak pelan pada media biakan.
Saat larva siap menjadi pupa, mereka berjalan perlahan dan menempel di
permukaan relatif kering, seperti sisi botol atau di bagian kertas kering
yang diselipkan ke pakannya
3. Pupa
Pupa yang baru terbentuk awalnya bertekstur lembut dan putih
seperti kulit larva tahap akhir, tetapi secara perlahan akan mengeras dan
warnanya gelap. Diatas dari empat hari, tubuh pupa tersebut sudah siap
dirubah bentuk dan diberi sayap dewasa, dan akan tumbuh menjadi
individu baru setelah 12 jam (waktu perubahan fase diatas berlaku untuk
suhu 25 °C). Tahap akhir fase ini ditunjukkan dengan perkembangan
dalam pupa seperti mulai terlihatnya bentuk tubuh dan organ dewasa
(imago).
A. Pembahasan
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Siklus Drosophila melanogaster terdiri atas telur instar 1 instar 2 instar 3
prapupa pupa dan imago
2. Pada fase embrio ukurannya sangat kecil, instar 1, 2, dan 3 berbentu ulat
dengan ukuran yang semakin besar dan aktif, prapupa merupakan persiapan
menuju pupa, pupa melekat pada medium dan tidak bergerak, dan imago
merupakan fase menuju lalat dewasa
3. Drosophila melanogaster jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan cirri
fenotip dan ukuran yang berbeda.
B. Saran
1. Sebelum melakukan praktikum, praktikan hendaknya menguasai alat dan
bahan serta prosedur kerja praktikum
2. Sebaiknya praktikan lebih memperhatikan lagi asisten yang sedang
menjelaskan di dalam laboratorium
3. Sebaiknya asisten lebih memperhatikan praktikan pada saat melakukan
praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Elita, dkk. 2013. Perkembangan Metamorphosis Lalat Buah


(Drosophilla melanogaster) Pada Media Biakan Alami Sebagai Referensi
Pembelajaran Pada Matakuliah Perkembangan Hewan. Jurnal Biotik. Vol 1
(1). ISSN: 2337-9812
Brookes, Martin. 2009. Genetika. Jakarta: Erlangga
Pharmawati, Made, dkk. 2016. Penuntun Praktikum Genetika. Bali: Universitas
Udayana
Roesma, Dewi Imelda, dkk. 2017. Penuntun Praktikum Genetika. Padang:
Universitas Andalas
Santoso, Rachmat Slamet. 2015. Identifikasi Drosophila melanogaster pada Media
Biakan Alami dari Pisang Sepatu, Belimbing, dan Jambu Biji. Buana Sains.
Vol 11 (2). ISSN: 0127-1754

Anda mungkin juga menyukai