Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Genetika unit I Siklus Hidup Lalat Buah


(Drosophila melanogaster) disusun oleh :

nama : Ulfa Nursafitri


Nim : 105441103516
kelas : Pendidikan Biologi A.16
kelompok : II (Dua)

Setelah diperiksa dan dikonsultasikan secara seksama oleh asisten pendamping


maka laporan ini dinyatakan diterima.

Makassar, 30 Desember 2018

Asisten Praktikan

Nilam Syahraramadani Rahman Ulfa Nursafitri


105440007015 105441103516
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Genetika unit II Persilangan Hibrid Lalat Buah


(Drosophila melanogaster) disusun oleh :

nama : Ulfa Nursafitri


Nim : 105441103516
kelas : Pendidikan Biologi A.16
kelompok : II (Dua)

Setelah diperiksa dan dikonsultasikan secara seksama oleh asisten pendamping


maka laporan ini dinyatakan diterima.

Makassar, 30 Desember 2018

Asisten Praktikan

Nilam Syahraramadani Rahman Ulfa Nursafitri


105440007015 105441103516
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Makhluk hidup dapat menurunkan sifat-sifatnya kepada anak-anaknya.
bahkan sifat suatu organisme dapat menurun kepada cucunya. Hal ini
disebabkan adanya faktor pewarisan sifat yang terjadi. Hal tersebut telah
banyak dijelaskan oleh para ilmuwan yang khusus mempelajari mengenai hal
tersebut. Variasi makhluk hidup telah menimbulkan berbagai macam
pertanyaan sehingga orang-orang yang benar-benar mengkaji tentang hal
tersebut terdorong untuk melakukan percobaan. Telah banyak ilmuwan yang
menemukan fenomena tersebut.
Salah satu cara yang dilakukan untuk dapat mempelajari mengenai
genetika yaitu dengan menggunakan makhluk hidup lain sebagai bahan
pengamatan. Manusia masih sangat sukar digunakan sebagai obyek
pengamatan, sehingga kebanyakan orang menggunakan hewan maupun
tumbuhan sebagai bahan percobaan. Pada praktikum kali ini digunakan lalat
buah (Drosophila melanogaster) karena sifatnya yang mudah diperoleh dan
sangat cocok untuk diguanakan sebagai bahan praktikum. Drosophila
melanogaster merupakan objek yang sering digunakan dalam penelitian
Genetika karena mudah dikembangbiakkan dan juga mudah didapatkan di alam
bebas. Drosophila melanogaster biasanya ditemukan pada buah-buahan yang
sudah ranum. Hal ini dikarenakan makanan lalat buah adalah jamur yang
tumbuh pada buah.Biasanya dalam melakukan pengamatan tentang Drosophila
melanogaster dibuat sebuah medium untuk pemeliharaan Drosophila tersebut.
Sehingga memudahkan melakukan pengamatan tentang lalat buah khususnya
mengenai siklus lalat buah. Karena tanpa suatu medium, setiap fase pada siklus
hidup Drosophila melanogaster sulit diamati.
Pengamatan mengenai fase siklus hidup drosophila melanogaster
sangatlah penting untuk dilakukan. Hal ini disebabkan karena dengan
mengetahui fase-fade pertumbuhan lalat buah dapat pula diketahui bagaimana
cara untuk memberikan perlakuan yang baik terhadap serangga tersebut. Selain
itu, lalat buah merupakan serangga yang memiliki siklus hidup yang sempurna
sehingga dengan mempelajarinya dapat mendukung pengetahuan mengenai
hewan-hewan lainnya. Berdasarkan uraian diatas, maka diadakan suatu
pengamatan untuk lebih mengetahui tentang fase lalat buah tersebut secara
detail.
B. Tujuan
Adapun Tujuan dilaksanakannya praktikum ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophilla melanogaster).
2. Untuk mengetahui ciri morfologi lalat buah dari setiap fase siklus.
3. Untuk mengetahui perbedaan lalat buah jantan dan betina berdasarkan ciri
morfologinya.
C. Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya praktikum ini yaitu:
1. Dapat mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophilla melanogaster).
2. Dapat mengetahui ciri morfologi lalat buah dari setiap fase siklus.
3. Dapat mengetahui perbedaan lalat buah jantan dan betina berdasarkan ciri
morfologinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian genetika yang masih klasik dijumpai pada berbagai pustaka


rujukan beragam maupun buku SMA pada umumnya. Genetika adalah cabang
biologi yang bersangkut-paut dengan pewarisan sifat (hereditas) dan variasi.
Genetika adalah cabang biologi yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan
ekspresi sifat-sifat menurun. Genetika ada;ah ilmu yang mempelajari pewarisan
sifat dari induk kepada keturunannya dan mengikuti pola-pola tertentu, hukum-
hukum genetika adalah hukum segregasi dan random assortment, teori herediter
partikel Mendel yakni induk mewariskan faktor-faktor gerediter (gen) pada
keturunannya (Arumingtyas, 2016: 1).
Menurut Roesma (2017: 20), ada beberapa spesies hewan yang dapat
digunakan untuk memperlihatkan prinsip-prinsip dasar genetika serta hukum-
hukum hereditas. Hewan ini mempunyai beberapa sifat yang dapat dianggap
memenuhi persyaratan untuk dapat digunakan sebagai hewan percobaan antara
lain karena:
1. Mempunyai waktu generasi yang singkat
2. Hewan betina dapat menghasilkan turunan yang banyak
3. Mudah dipelihara dalam medium yang sederhana
4. Memiliki jumlah kromosom yang sedikit
5. Larva memiliki kromosom yang raksasa
6. Banyak mutan-mutan yang telah tersedia untuk dipelajari
Menurut Pharmawati (2016: 11), Drosopilha melanogaster jantan dan
betina dapat dibedakan dari ukuran tubuhnya, warna ujung abdomen da nada
tidaknya sex comb. Tabel berikut menjelaskan perbedaan Drosopilha
melanogaster jantan dan betina.
Perbedaan Jantan Betina
Ukuran tubuh Lebih kecil Lebih besar, lebih panjang
Lebih sedikit,
Ruas garis tubuh Lebih banyak, berdekatan
berjauhan
Warna abdomen Lebih gelap Lebih terang
Ujung posterior abdomen Tumpul Runcing
Organ kopulasi Sex comb Tidak ada

Drosopilha melanogaster adalah serangga kecil dengan panjang dua


sampai lima millimeter dan komunitasnya sering kita temukan disekitar buah yang
rusak dan busuk. Drosopilha melanogaster sering digunakan dalam penelitian
biologi terutama dalam perkembangan ilmu genetika. Ada beberapa alasan
Drosopilha melanogaster dijadikan sebagai model organisme yaitu karena
Drosopilha melanogaster ukuran tubuhnya kecil mudah ditangani dan dipahami,
praktis, siklus hidup singkat yaitu hanya dua minggu, murah dan mudah
dipelihara dalam jumlah yang besar, mudah berkembangbiak dengan jumlah anak
yang banyak (Roesma, 2017: 40).
Menurut Roesma (2017: 40), Drosopilha melanogaster tergolong
holometabolik, memiliki periode istrahat, yaitu dalam fase pupa. Dalam
perkembangannya, Drosopilha melanogaster mengalami metamorphosis
sempurna yaitu melalui fase telur, larva, pupa dan Drosopilha melanogaster
dewasa. Telur Drosopilha melanogaster memiliki panjang kira-kira setengah
millimeter. Telur lalat akan Nampak dipermukaan media makanan 24 jam setelah
perkawinan, setelah fertilisasi acak, telur berkembang kurang lebih satu hari,
kemudian menetas menjadi larva.
Larva yang baru menetas disebut larva fase (instar) pertama dan hanya
Nampak jelsa bila diamati dengan menggunakan alat pembesar. Larva makan dan
tumbuh dengan cepat. Kemudian berganti kulit menjadi larva fase kedua dan
ketiga. Larva fase ketiga, larva fase ketiga, dua sampai tiga hari kemudian
berubah menjadi pupa. Setelah penetasan dari telur, larva mengalami dau kali
molting (ganti kulit). Memakan waktu kurang lebih empah hari untuk selanjutnya
menjadi pupa terakhir dengan panjang sekitar 4,5 milimeter. Larva sangat aktif
dan termasuk rakus dalam makan, sehingga larva berdebut bergerakan pelan pada
media biakan. Saat larva siap menajdi pupa, mereka berjalan perlahan dan
menempel di permukaan yang relative kering, seperti sisi botol atau dibagian
kertas kering yang diselipkan pada pakannya (Roesma, 2017: 40).
Menurut Oktary (2015: 339), ketika serangga ini ditetaskan dari telur,
dihasilkan serangga yang tidak memiliki wujud sama dengan serangga dewasa.
Lalat buah (Drosophila melanogaster) tergolong Holometabola, memiliki periode
istirahat yaitu dalam fase pupa. Dalam perkembangannya lalat buah (Drosophila
melanogaster) mengalami metamorfosis sempurna yaitu melalui fase telur, larva,
pupa dan lalat buah (Drosophila Melanogaster) dewasa. Lalat betina setelah
perkawinan menyimpan sperma di dalam organ yang disebut spermatheca
(kantong sperma). Lalat jantan dan betina adalah diploid. Setiap kali pembelahan
meiosis dihasilkan 4 sperma haploid di dalam testes lalat jantan dewasa sedangkan
pada lalat betina dewasa hanya dihasilkan 1 butir telur dari setiap kali
pembelahan. Tahap – tahap siklus hidup lalat buah (Drisophila melanogaster),
sebagai berikut :
1. Telur
Telur Drosophila memiliki panjang kira-kira setengah millimeter. Bagian
struktur punggung telur ini lebih datar dibandingkan dengan bagian perut. Telur
lalat akan nampak di permukaan media makanan setelah 24 jam dari perkawinan.
Perkembangan embrio, yang mengikuti pembuahan dan bentuk zigot, terjadi
dalam membran telur. Lensa tangan akan mempermudah untuk mengamati telur-
telur lalat. Setelah fertilisasi acak telur berkembang kurang lebih satu hari,
kemudian menetas menjadi larva.
2. Larva
Sekitar satu hari setelah fertilisasi, embrio berkembang dan menetas
menjadi larva. Larva yang baru menetas disebut sebagai larva fase (instar)
pertama dan hanya nampak jelas bila diamati dengan menggunakan alat pembesar.
Larva makan dan tumbuh dengan cepat kemudian berganti kulit mejadi larva fase
kedua dan ketiga. Larva fase ketiga, dua sampai tiga hari kemudian berubah
menjadi pupa. Setelah penetasan dari telur, larva mengalami dua kali molting
(ganti kulit), memakan waktu kurang lebih empat hari untuk selanjutnya menjadi
pupa. Fase terakhir dapat mencapai panjang sekitar 4,5 milimeter. Larva sangat
aktif dan termasuk rakus dalam makan, sehingga larva tersebut bergerak pelan
pada media biakan. Saat larva siap menjadi pupa, mereka berjalan perlahan dan
menempel di permukaan relatif kering, seperti sisi botol atau di bagian kertas
kering yang diselipkan ke pakannya (Demerec dan Kaufmann dalam Nur aini,
2008).
3. Pupa
Pupa yang baru terbentuk awalnya bertekstur lembut dan putih seperti
kulit larva tahap akhir, tetapi secara perlahan akan mengeras dan warnanya gelap.
Diatas dari empat hari, tubuh pupa tersebut sudah siap dirubah bentuk dan diberi
sayap dewasa, dan akan tumbuh menjadi individu baru setelah 12 jam (waktu
perubahan fase diatas berlaku untuk suhu 25 °C). Tahap akhir fase ini ditunjukkan
dengan perkembangan dalam pupa seperti mulai terlihatnya bentuk tubuh dan
organ dewasa (imago).
Pada hari kedua setelah keluar dari pupa. Drosopilha melanogaster betina
mulai bertelur, yang jumlahnya kurang lebih 50-75 perhari dengan jumlah
maksimal dapat mencapai 400 sampai 500 dalam 10 hari. Telur berbentuk
lonjong, panjang mencapai kira-kira 0,5 cm. pada ujung anterior terdapat dua
tangkai kecil seperti sendok. Pertumbuhan dimulai segera setelah fertilisasi
dengan dua tahap yaitu:
1. Periode embrionik di dalam telur, mulai saat fertilisasi hingga menetas.
2. Periode post embrionik yang dibagi dalam 3 stadia: larva, pupa dan imago
Lama waktu perkembangan merupakan salah satu sifat yang berkaitan
dengan fitness pada Drosopilha melanogaster. Drosopilha melanogaster memiliki
beberapa tahapan perkembangan dalam siklus hidupnya, yakni dimulai daritahap
telur, larva,pupa, sampai individu dewasa. Masing-masing tahapan tersebut terjadi
secara teratur; sementara lama waktu perkembangan yang dibutuhkan dapat
dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan, termasuk diantaranya yaitu kondisi
cahaya. Lama waktu perkembangan sebelum tahap dewasa terjadi lebih cepat
pada kondisi terang konstan dibandingkan pada kondisi cahaya normal dan
kondisi gelap konstan (Ramadain. 2016: 132).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat


Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini, yaitu:
Hari/Tanggal : Ahad, 23 Desember 2018
Waktu : 07.30-10.00 WITA
Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu:
1. Alat
a. Botol selai : 7 botol
b. Lup : 1 buah
c. Pinset : 1 buah
d. Pipet : 1 buah
2. Bahan
a. Lalat buah (Drosophilla melanogaster)
b. Pisang raja
c. Ether
d. Plastik bening
e. Karet gelang
f. Label
g. Kapas
C. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini, yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum melakukan
praktikum.
2. Menangkap lalat buah (Drosophilla melanogaster) dengan menggunakan
plastic, lalat buah dapat ditemukan pada buah-buahan yang telah matang.
3. Memindahkan semua lalat buah ke dalam wadah.
4. Memasukkan kapas yang telah dibasahi ether ke dalam wadah berisi lalat
buah.
5. Memindahkan 10 pasang lalat buah jantan betina yang berada dalam
plastic ke dalam botol selai dengan menggunakan pipet.
6. Memberi label pada botol, berisi catatan waktu dan tempat pengumpulan.
7. Mengamati fase yang terjadi pada siklus hidup Drosophilla melanogaster
yang terjadi di dalam botol.
8. Mengamati secara berkala 5-6 jam, mencatat waktu saat mulai adanya
telur, terbentuknya larva dari instar, hingga terbentuknya imago.
9. Melakukan pengamatan morfologi fase siklus dengan menggunakan lup.
10. Mengamati perbedaan morfologi lalat buah jantan dan betina.
11. Mencatat atau menuliskan hasil pengamatan ke dalam table pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA

Arumingtyas, Estri Laras. 2016. Genetika Mendel: Prinsip Dasar Pemahaman


Ilmu Geneteika. Malang: UB Press
Oktary, Ade Putry, Ridwan, Armi. 2015. Ekstrak Daun Kirinyuh (Eupatorium
odoratum) dan Lalat Buah (Drosophila melanogaster). Serambi Akademica Vol
III (2) ISSN : 2337-8085

Pharmawati, Made dkk. 2016. Penuntun Praktikum Genetika. Bukit Jimbaran:


Jurusan Biologi Universitas Udayana
Ramadani, Shefa Dwijayanti dkk. 2016. Waktu Perkembangan Drosophila
melanogaster Strain Normal, White, dan Ebony Pada Kondisi Lingkungan
Gelap Konstan. Prosiding Seminar Nasional Biologi. ISBN: 978‐602‐
0951‐11‐9

Roesma, Dewi Imelda dkk. Penuntun Praktikum Genetika. Padang: Jurusan


Biologi Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai