Kelompok 6
Sherly Aprilla
Andi Ririn Puspitasari
Mutmainnah
Megawati
Ayu Rahyuni
Nirmawati
Akhir kata tidak lupa penlis mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu memberikan informasi dan inspirasi serta kepada
siapa saja yang berkenan memberi perhatian khusus pada makalah ini , semoga
apa yang ditulis berguna bagi kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dan peserta
didik. Pendidik dalam hal ini guru, berposisi sebagai pengarah dan sumber
pemberi pengetahuan yang akan disimak oleh peserta didik. Dalam suatu
kelas, terdiri atas beberapa individu peserta didik. Setiap individu memiliki
karakter dan sifat masing-masing yang tentunya berbeda satu sama lainnya.
Perbedaan ini akan berdampak pada proses pembelajaran, dimana seorang
guru tidak bisa mengajar dengan model satu tipe saja. Karena, dengan adanya
perbedaan tadi akan menghasilkan ketidakmerataan kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran yang telah diberikan.
Salah satu perbedaan nyata yang pasti dimiliki oleh setiap individu
adalah perbedaan tingkatan zona proximal development (zpd), yaitu tingkatan
kemampuan setiap individu dalam menyerap pengetahuan. Dengan adanya
perbedaan ini, seyogyanya pendidik yang professional harus mampu
memetakan setiap tingkatan kemampuan peserta didiknya agar dapat
membimbing mereka tanpa adanya kesenjangan.
Di zaman era modernisasi seperti sekarang ini dalam dunia pendidikan
membutuhkan seorang pendidik yang berkualitas yang tidak hanya memiliki
kemampuan dalam mengajar namun mereka juga mampu memberikan
motivasi jika anak didik mengalami down misalnya nilainya jeblok. Sebagai
seorang calon pendidik yang bijak seyogyanya kita harus mengenal
karakteristik anak didik kita. Karakteristik anak didik sangatlah beraneka
ragam dan memiliki potensi yang berbeda-beda maka seharusnya sebagai
calon pendidik, kita mampu mengarahkan dan memberikan motivasi kepada
anak didik kita agar dapat menemukan skill mereka. Jangan sampai kita
sebagai calon pendidik, kita acuh tak acuh terhadap kemampuan dan potensi
mereka. Pemikiran ini tentunya sangatlah keliru karena ini akan
menyebabkan anak didik kita menjadi malas dan tidak bersemangat apalagi
jika nilai-nilai dalam sekolah mereka jeblok. Olehnya itu, melalui makalah ini
akan penulis paparkan mengenai pembelajaran remedial.
B. Rumusan masalah
1. Apa tujuan dan fungsi pembelajaran remedial?
2. Bagaimana prinsip pembelajaran remedial?
3. Bagaimana metode dalam pembelajaran remedial?
4. Bagaimana prosedur dalam pelaksanaan pmbelajaran remedial?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui tujuan dan fungsi pembelajaran remedial
2. Dapat mengetahui prinsip pembelajaran remedial
3. Dapat mengetahui metode dalam pembelajaran remedial
4. Dapat mengetahui prosedur dalam pelaksanaan pembelajaran remedial
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Remedial
Dalam webster’s new twentieth century dictionary, kita menemukan
keterangan sebagai berikut: remedi berasal dari bahasa latin, yang berarti
menyembuhkan kembali;dari re- ‘kembali’ dari mederi ‘menyembuhkan’.
a. Setiap obat atau pengobatan/perawatan yang menyembuhkan,
menghilangkan atau membebaskan penyakit atau gangguan jasmaniah,
mengurangi kesakitan atau perasaan sakit, atau upaya memulihkan
kesehatan.
b. Sesuatu yang memperbaiki, menetralkan, atau memberhentikan suatu
kejahatan atau kesalahan; pertolongan, pembebasan; menebus,
memperbaiki.
Sementara itu, remediasi dalam pendidikan berarti tindakan atau proses
penyembuhan/peremedian atau penanggulangan ketidakmampuan atau
masalah-masalah pembelajaran” (1983:1528).
Dalam sumber lain kita membaca penjelasan:“remediasi adalah
tindakan melakukan diagnosis dan perawatan” (mc ginnis & smith,
1982:355)Dalan random house webster’s college dictionary (1991), remedial
diartikan sebagai intended to improve poor skill in specified field. Remedial
adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang
kurang baik dalam suatu bidang tertentu. Kalau kita kaitkan dengan kegiatan
pembelajaran, kegiatan remedial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil.
Kekurang berhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukan oleh
ketidakberhasilan siswa dalam menguasai materi yang dibahas dalam kegiatan
pembelajaran.
Dari pengertian tersebut diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran
dianggap sebagai kegiatan remedial apabila kegiatan pembelajaran tersebut
ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi pelajaran atau dalam menguasai kompetensi yang telah diterapkan.
Kegiatan remedial adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi
pelajaran.
B. Tujuan dan fungsi pembelajaran remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa
yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran agar mencapai
hasil belajar yang lebih baik. Secara umum, tujuan kegiatan remedial adalah
sama dengan pembelajaran biasa, yaitu membantu siswa mencapai
kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Secara khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk
membantu siswa yang belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan
pembelajaran tambahan.
Sebagai salah satu upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar, kegiatan remedial memiliki beberapa fungsi yang penting bagi
keseluruhan proses pembelajaran.
Secara umum tujuan pengajaran remedial tidak berbeda dengan
pengajaran pada umumnya, yaitu agar siswa dapat mencapai prestasi belajar
optimal sesuai dengan tik yang telah dirumuskan. Bahkan harus pula dapat
memenuhi kriteria penguasaan materi belajar atau daya serap. Adanya
pengajaran remedial diharapkan siswa agar dpat mencapai tik selalui proses
penyembuhan atau perbaikan baik dari segi kepribadian maupun segi proses
belajar mengajar.
Secara terinci tujuan pengajaran ialah:
1. Agar siswa memahami dan mengenali dirinya khususnya yang
menyangkut prestasi belajar, misal: segi kemampuannya segi
kelemahannya dan jenis serta sifat kesulitannya.
Dengan demikian pengajaran remedial memiliki fungsi yang amat penting dalam
kesulitan proses pengajaran yaitu:
1. Tanya jawab
2. Diskusi
Metode ini digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar-individu
dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar yang dialami oleh
sekelompok siswa. Kebaikan metode ini dalam rangka pengajaran perbaikan
yaitu
Metode ini dapat digunakan dalam rangka mengenal kasus dan pemberian bantuan
kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dengan metode ini, siswa
diharapkan dapat lebih memahami dirinya, dapat memperdalam materi yang telah
dipelajari, dan dapat memperbaiki cara-cara belajar yang pernah dialami.
3. Kerja kelompok
Metode ini hampir bersamaan dengan pemberian tugas dan diskusi.
Yang terpenting adalah interaksi di antara anggota kelompok dengan
harapan terjadi perbaikan pada diri siswa yang mengalami kesulitan
belajar karena :
4. Tutor
Tutor adalah siswa sebaya yang ditugaskan untuk membantu temannya
yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara teman umumnya
lebih dekat dibandingkan hubungan guru dengan siswa. Pemilihan tutor ini
berdasarkan prestasi, hubungan sosial yang baik, dan cukup disenangi oleh
teman-temannya. Tutor berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan kelompok
sebagai pengganti guru.
Kebaikan metode ini dalam rangka pengajaran perbaikan yaitu :
5. Pengajaran individual
Berdasarkan karakteristik kasus tersebut, maka pada tahap kedua ini adalah
membuat keputusan tentang cara mana yang harus dipilih. Untuk itu, beberapa
pertimbangan yang dapat dipakai dalam mengambil keputusan, yaitu :
A. Kesimpulan
1. Kegiatan remedial adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi
pelajaran.
2. Pendekatan dalam pengajaran remedial ada 3 jenis yaitu pendekatan yang
bersifat kuratif, pendekatan yang bersifat preventif, pendekatan yang
bersifat pengembangan.
3. Metode yang digunakan dalam pengajaran remedial diantaranya yaitu
tanya jawab, diskusi, tugas, kerja kelompok, tutor dan pengajaran
individual
B. Saran
Makalah ini, baik dari segi isi maupun bentuknya masih memiliki banyak
kekurangan. Olehnya itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
butuhkan demi kesempurnaan tulisan-tulisan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, eveline dan hartin. Teori Belajar dan Pemebeljaran.2010. Bogor: ghalia
indonesia