Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASSESMEN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI


“DASAR HUKUM EVALUASI PENDIDIKAN, MONITORING DAN
EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI ”

OLEH :
Kelompok 1
1. Hartika Melati
2. Garby Sulam Andhini Khandy
3. Fifiani
4. Nur Anisa
5. Fadhila Cahyani
6. Muhammad Yahya

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “assesmen dan
evaluasi pembelajaran biologi yang berjudul “dasar hukum evaluasi
pendidikan, monitoring dan evaluasi pembelajaran biologi ” dan menjadi salah
satu tugas dari mata kuliah Kewirausahaan ini dengan baik dan lancar.

Penyusunan makalah tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah kewirausahaan dan teman –
teman yang membantu dan mendorong serta memberikan informasi yang sangat
diperlukan dalam penyusunan makalah ini.

Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam


penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di
masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku
penyusun dan penulis makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya
sebagai referensi tambahan.

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Satuan Pendidikan……………………………………….3
B. Pengertian Monitoring Dan Evaluasi………………………………....4
C. Monitoring Dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan………….5
D. Tujuan Monitoring Dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan
Dan Tuntutan Evaluator……………………………………………..10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sejauh ini proses
pembelajaran di kelas seolah – olah masih merupakan otoritas sepenuhnya pada
guru. Hampir tidak ada pihak luar yang peduli, memperhatikan serta mencermati
pelaksannan pembelajaran pada guru di hadapan siswa. Bahkan sering di katakan
bahwa pekerjaan guru adalah merupakan profesi yang tidak dapat di lihat oleh
orang lain, kecuali klien (siswa). Apabila ada pihak lain, baik itu pengawas,
kepala sekolah, apa lagi sesama guru yang ingin tahu bagaimana rasanya seorang
guru mengajar, maka hal ini dianggap tabu dan bisa di katakan tidak percaya
kepada seorang guru. Hal ini tentu di pengaruhi oleh budaya tertutup yang
melingkupi iklim kerja di sekolah – sekolah.
Satuan pendidikan atau yang biasa kita sebut sekolah adalah institusi atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk menerima dan memberi
pelajaran. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Sekolah memerlukan adanya monitoring dan evaluasi guna mencapai tujuan
dari pendidikan agar prosesnya dapat terlaksana dengan baik. Monitoring dan
evaluasi merupakan bagian integral dari pengolahan pendidikan, baik di tingkat
mikro (sekolah), meso (Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Dinas
Pendidikan Propinsi), maupun makro (Departemen). Hal ini didasari oleh
pemikiran bahwa dengan monitoring dan evaluasi. kita dapat mengukur tingkat
kemajuan pendidikan pada tingkat sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pengelolaan satuan pendidikan?
2. Apa saja pengertian monitoring dan evaluasi?
3. Bagaimana monitoring dan Evaluasi pengelolaan satuan pendidikan?
4. Apa saja tujuan monitoring dan evaluasi pengelolaan satuan pendidikan dan
tuntutan evaluator?

C. Manfaat Dan Tujuan


1. Untuk mengetahui satuan pendidikan
2. Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi
3. Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi pengelolaan satuan pendidikan
4. Untuk mengetahui tujuan monitoring dan evaluasi pengelolaan satuan
pendidikan dan tuntutan evaluator
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Satuan Pendidikan


Proses penyelenggaraan sekolah merupakan kiat manajemen sekolah dalam
mengelola masukan-masukan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan
(output sekolah). Proses berlangsungnya sekolah pada intinya adalah
berlangsungnya pembelajaran yaitu terjadinya interaksi antara siswa dengan guru
yang didukung oleh perangkat lain sebagai bagian dari proses pembelajaran.
Daya dukung tersebut adalah satu kesatuan aksi yang menciptakan sinergi proses
belajar mengajar, yaitu:
1. Proses kepemimpinan yang menghasilkan keputusan-keputusan kelembagaan,
pemotivasian staf, dan penyebaran inovasi.
2. Proses manajemen yang menghasilkan aturan-aturan penyelenggaraan,
pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, pengkoordinasian kegiatan,
memonitoring, dan evaluasi
Kepemimpinan sekolah yang diharapkan dapat dipenuhi oleh sekolah antara
lain: adanya kepala sekolah yang memenuhi persyaratan, minimal satu wakil
kepala sekolah yang dipilih secara demokratis, kepala sekolah memiliki
kemampuan memimpin (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) sekolah, dan
terdapat pendelegasian sebagian tugas dan kewenangan kepada wakilnya.
Pengelolaan sekolah didasarkan pada perencanaan program, pelaksanaan rencana
kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi
manajemen. Sekolah mengembangkan perencanaan program mulai dari
penetapan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja.
Selain itu, pelaksanaan rencana kerja sekolah didasarkan pada struktur
organisasi dan pedoman pengelolaan secara tertulis dibidang kesiswaan,
kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidikan dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, keuangan, dan pembiayaan. Disamping itu,
pelaksanaannya juga mempertimbangkan budaya dan lingkungan sekolah, serta
melibatkan peran serta masyarakat. Sebagaimana juga telah ditetapkan dalam
UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 dan PP Nomor 19 Tahun 2005, dan lebih
dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bahwa, “Setiap satuan
pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan pendidikan yang berlaku secara
nasional.
Dalam standar pelaksanaan rencana kerja sekolah, maka harus terpenuhi dan
terealisasi beberapa aspek dalam penyelenggaraan pendidikan, yaitu:
1. Kepemilikan pedoman-pedoman sekolah yang mengatur berbagai aspek
pengelolaan secara tertulis,
2. Struktur organisaisi sekolah,
3. Pelaksanaan kegiatan,
4. Bidang kesiswaan,
5. Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
6. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan,
7. Bidang sarana dan prasarana,
8. Bidang keuangan dan pembiayaan,
9. Budaya dan yang berlaku secara nasional lingkungan sekolah
10. Dan peran serta masyarakat dan kemitraan.

B. Pengertian Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan
atas objektif program atau memantau perubahan yang fokus pada proses dan
keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan
pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan.
2. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses sistemik untuk mengetahui tingkat keberhasilan
suatu program. Dalam bidang pendidikan, Ralph Tyler (1950) mengatakan
bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.
Proses evaluasi bukan sekedar untuk mengukur sejauh mana tujuan tercapai,
tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Evaluasi memerlukan desain studi atau penelitian, dan terkadang
membutuhkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding. Evaluasi
melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya waktu.
3. Kaitan dan perbedaan monitoring dan evaluasi
Kaitan antara monitoring dan evaluasi adalah, evaluasi memerlukan hasil dari
monitoring yang digunakan untuk kontribusi program. Monitoring bersifat
spesifik program, sedangkan evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh program itu
sendiri, melainkan variabel-variabel dari luar.

C. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan


Sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya mengenai
pengelolaan satuan pendidikan dan pengertian monitoring dan evaluasi, maka
kini akan dibahas mengenai monitoring dan evaluasi pengelolaan satuan
pendidikan.
Monitoring dan evaluasi sekolah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi internal
adalah yang dilakukan oleh sekolah sendiri yaitu kepala sekolah, guru, siswa,
orang tua siswa, dan warga sekolah lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk
mengetahui tingkat kemajuan dirinya sendiri (sekolah) sehubungan dengan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Dengan cara ini diharapkan sekolah
memahami tingkat ketercapaian sasaran, menemukan kendala-kendala yang
dihadapi dan catatan-catatan bagi penyusunan program selanjutnya.
Sedangkan monitoring dan evaluasi eksternal dapat dilakukan oleh pihak luar
sekolah, misalnya, pengawas, dinas pendidikan yang hasilnya dapat digunakan
untuk rewards system terhadap individu, sekolah dalam rangka meningkatkan
iklim kompetisi sehat antar sekolah, kepentingan akuntabilitas publik, bagi
perbaikan sistem yang ada keseluruhan dan membantu sekolah dalam
mengembangkan dirinya.
1. Pegawas Satuan Pendidikan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memaksa semua pihak untuk terus
mengadakan inovasi-inovasi dalam bidangnya, terlebih-lebih pada pengelola dan
penanggung jawab pendidikan. Dalam hal ini termasuk pengawas satuan
pendidikan yang selanjutnya di sebut dengan pengawas.
Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan
pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan
pra sekolah, dasar dan menengah (Kepmendikbud RI Nomor 020/U/1998 tanggal
6 Pebruari 1998 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional
pengawas sekolah dan angka kreditnya).
Pengawas mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh
untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan
penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada
satuan pendidikan tertentu dan sekaligus berfungsi sebagai mitra guru dan kepala
sekolah, inovator, konselor, motivator, kolaborator, dan asesor.
Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan sekolah
adalah dengan melakukan pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi).
Setiap pengawas satuan pendidikan baik secara berkelompok maupun secara
perorangan wajib menyusun rencana program pengawasan. Program pengawasan
terdiri dari: program pengawasan tahunan, program pengawasan semester,
rencana kepengawasan manajerial (RKM), dan rencana kepengawasan akademik
(RKA).
2. Standar Pengelolaan
Adanya monitoring dan evaluasi dalam mengelola sekolah diperlukan untuk
membentuk sekolah yang efektif, sehingga telah ditetapkan suatu standar.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Sehingga dalam hal ini, pengelolaan
satuan pendidikan akan menjadi tanggung jawab kepala satuan pendidikan.
Berikut adalah standar monitoring dan evaluasi yang harus dipenuhi dan
dilaksanakan oleh sekolah:
a) Aspek-aspek program pengawasan
b) Evaluasi diri,
c) Evaluasi dan pengembangan,
d) Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan,
e) Serta akreditasi sekolah.
Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan
minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS), otonomi,
akuntabel, jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan.
Evaluasi, pengembangan, dan pejaminan mutu dalam penerapan prinsip-
prinsip manajemen berbasis sekolah menitik beratkan pada kegiatan di bawah
ini:
a) Menerapkan standar berbasis data,
b) Meningkatkan otonomi sekolah,
c) Meningkatkan prinsip manajemen peningakatan mutu,
d) Melaksanakan sistem penjaminan mutu,
e) Dan melakukan evaluasi berkelanjutan.
Untuk menciptakan pengelolaan manajemen sekolah yang baik, tentu juga
harus memperhatikan proses pendidikan yang dilakukan di sekolah. Dalam
proses pengelolaan pendidikan di sekolah juga harus memiliki standar. Standar
Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 butir 1).
3. Komponen Sekolah yang Harus Dimonitoring
Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang harus selalu
dimonitor yang mengatur tentang:
a) Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus
b) Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan seluruh kategori
aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara
semesteran, bulanan, dan mingguan,
c) Struktur organisasi satuan pendidikan,
d) Pembagian tugas di antara pendidik,
e) Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan,
f) Peraturan akademik,
g) Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik,
tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana,
h) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan
pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan
masyarakat
i) Serta biaya operasional satuan pendidikan.
4. Monitoring Rencana Kerja Tahun
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan
pendidikan yang meliputi masa 4 tahun, yaitu:
a) Kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran,
ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.
b) Jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk tahun
ajaran berikutnya.
c) Mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal,
semester genap, dan semester pendek bila ada.
d) Penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan
lainnya.
e) Buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran.
f) Jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran.
g) Pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai.
h) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang
meliputi sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara
program.
i) Jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan dengan
orang tua/wali peserta didik, dan rapat satuan pendidikan dengan komite
sekolah/madrasah, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah
j) Jadwal rapat Dewan Dosen dan rapat Senat Akademik untuk jenjang
pendidikan tinggi.
k) Rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa
kerja satu tahun.
l) Jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan
untuk satu tahun terakhir.
m) Monitoring Program Sekolah
Selanjutnya adalah monitoring program yang harus dilaksanakan sekolah, antara
lain:
a) Menyusun pedoman sekolah,
b) Menetapkan struktur oranganisasi sekolah,
c) Melaksanakan kegiatan sekolah,
d) Melaksanakan pembinaan kesiswaan,
e) Melaksanakan kegiatan kurikulum dan pembelajaran,
f) Mengeloa Pendidik dan tenaga kependidikan,
g) Mengelola sarana dan prasarana,
h) Mengelola keuangan dan pembiayaan
i) Mengelola budaya
j) 10.Mengelola lingkungan
k) Mengelola kerja sama kemitraan
l) Mengelola sistem informasi manajemen sekolah
m) Komponen plus
D. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan dan
Tuntutan Evaluator
1. Tujuan Monitoring dan Evaluasi
Dalam melaksanakan proses monitoring dan evaluasi penglolaan satuan
pendidikan, tentu ada tujuan di dalamnya. Tujuan diadakannya monitoring dan
evaluasi dalam mengelola sekolah antara lain:
a) Untuk kepentingan pengambilan keputusan, misalnya tentang akan digunakan
atau tidaknya suatu sistem, strategi atau metode
b) Penelitian evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan data secara sistematis
guna membantu para pengambil keputusan. Para peneliti evaluasi yakin
bahwa hasil kerjanya akan bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalam
mengambil keputusan yang lebih baik jika dibandingkan dengan apabila tidak
ada penelitian yang dilakukan.
c) Untuk menyempurnakan program, kelayakan program, program dilanjutkan
atau dihentikan, diubah atau diganti.
d) Sedangkan Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin (2004) menyatakan bahwa
ada dua macam tujuan evaluasi yaitu tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan
umum diarahkan pada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus
diarahkan pada masing-masing komponen.
e) Hasil monitoring dapat digunakan untuk memberi masukan (umpan balik)
bagi perbaikan pelaksanaan pengelolaan sekolah. Sedangkan hasil evaluasi
dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memberi masukan
terhadap keseluruhan komponen pengelolaan sekolah, baik pada konteks,
input, proses, output, maupun outcome-nya,
2.Tuntutan Terhadap Pengawas
Agar dapat melakukan tugasnya, maka seorang evaluator atau pengawas
dituntut untuk mampu mengenali komponen-komponen program. Program kerja
yang dianggap sebagai perwujudan kinerja dan pengembangan sumber daya
pengurus dalam menjalankan perannya. Dengan mengelolanya secara wajar dan
berhasil, akan dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat di daerah
sekitar sekolah.
Karena itu, ketika program yang ada di sekolah tersebut tidak memperlihatkan
hasil yang maksimal, maka diperlukan evaluasi terhadapnya. Pendapat-pendapat
tersebut dapat digolongkan ke dalam dua tujuan pokok, yakni sebagai
penyempurnaan program yang biasanya disebut formatif dan untuk memutuskan
apakah program diteruskan atau dihentikan, yang sering disebut sumatif.
Kegiatan monitor dan evaluasi program tidak hanya ingin melanjutkan program,
tetapi juga menghentikan program. Disamping meningkatkan prosedur-prosedur
pelaksanaannya, mengalokasikan sumber-sumber kelemahan, tetapi juga
menentukan strategi serta teknik-teknik tertentu untuk memperbaiki program di
masa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan sekolah didasarkan pada perencanaan program, pelaksanaan
rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem
informasi manajemen. Sekolah mengembangkan perencanaan program mulai
dari penetapan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja
Dalam pengelolannya, sekolah memerlukan adanya monitoring dan evaluasi
guna mencapai tujuan dari pendidikan agar prosesnya dapat terlaksana dengan
baik dan untuk mengetahui apakah suatu sekolah mengalami kemajuan atau
tidak. Monitoring dan evaluasi, pada umumnya menghasilkan informasi yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, monitoring dan
evaluasi yang bermanfaat adalah monitoring dan evaluasi yang menghasilkan
informasi yang cepat, tepat, dan cukup untuk pengambilan keputusan. Standar
monitoring dan evaluasi yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh sekolah
antara lain: aspek-aspek program pengawasan, evaluasi diri, evaluasi dan
pengembangan, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, serta
akreditasi sekolah.

B. Saran
Pembaca hendaknya mengetahui tentang bagaimana proses pengelolaan
satuan pendidikan agar dapat membentuk sekolah yang efektif. Disini, salah satu
faktor dari keefektivan sekolah adalah dengan adanya monitor dan evaluasi yang
dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah. Maka, bagi calon pendidik tentu
harus memahami tentang komponen atau standar yang harus dipenuhi oleh
sekolah agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:


Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi, 2006, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Dimyati, Dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Kerjasama
Depdikbud dan PT Rineka Cipta,
Sudijono, Anas, 2007, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada,

Anda mungkin juga menyukai