Oleh :
1705111056
UNIVERSITAS RIAU
AGUSTUS
2020
A. Judul
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Digital Pada Materi
Sistem Koordinasi Sma Kelas XI
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat drumuskan suatu permasalahan
yaitu : Bagaimana Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Digital
Pada Materi Sistem Koordinasi SMA Kelas XI?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan Media Pembelajaran
Flipbook Digital Pada Materi Sistem Koordinasi SMA Kelas XI yang baik dan valid
E. Manfaat Penulisan
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagi teoritik
Hasil pengembangan ini dapat membantu pengembangan pengetahuan yang terjadi
saat ini, terutama dengan pemanfaatan media pembelajaran
2) Bagi praktis
a. Bagi guru, sebagai sumber referensi dalam mengembangkan media pembelajaran
sebagai sarana pembelajaran daring serta media Flipbook yang sudah valid dapat
digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep pada
materi sistem koordinasi.
b. Bagi siswa, sebagai media untuk belajar mandiri dan mempermudah memahami
konsep-konsep yang ada pada materi sistem koordinasi.
c. Bagi peneliti, meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti dalam
mengembangkan media pembelajaran
F. Definisi Operasional
Penulis menjelaskan beberapa definisi untuk menghindari adanya salah penafsiran
berkaitan dengan penelitian ini, berikut penjelasan beberapa istilah diantaranya :
1) Belajar
Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku seseorang yang diperoleh
dari interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tersebut dapat berupa dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti, yang bersifat relative permanen
dan akan berguna dalam proses kehidupan selanjutnya.
2) Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidikan dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses perolehan ilmu, pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membenatu siswa agar dapat belajar dengan baik.
3) Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke enerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah Flipbook digital.
4) Flipbook
Flipbook merupakan pengembangan dari e-book sebagai salah satu media alternative
untuk memudahkan proses pembelajaran. Menurut Tridewi Eni Wijayanti (2019)
Flipbook di desain secara tiga dimensi sehingga mampu memberikan kesan membaca
buku cetak pada umumnya serta mampu melibatkan tampilan audio, visual, sound dan
movie sehingga mudah digunakan oleh siswa sebagai media dan juga sumber
pembelajaran.
5) Materi Sistem Koordinasi
Sistem saraf manusia merupakan salah satu sistem yangterdapat dalam tubuh
manusia. Mekanisme kerja organ-organ tubuh dapat selaras dan teratur karena didalam
tubuh manusia terdapat suatu sistem yang dapat mengatur segala aktifitas tersebut yaitu
sistem koordinasi. Materi sisten saraf manusia yang akan peneliti kembangkan hanya
terbatas pada sel saraf (neuron), prinsip penghantaran impuls, gerak reflex, dan susunan
sistem saraf.
G. Kajian Teoritis
1. Belajar
Dalam dunia pendidikan istilah belajar sudah banyak dijelaskan secara luas oleh
beberapa ahli dalam bidang pendidikan. Belajar merupakan kegiatan manusia untuk
mengetahui berbagai hal yang ada di masyarakat. Menurut Hamalik (2008), “ belajar
ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”. Gagne dan Berliner (1984)
menyebutkan bahwa “belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah
perilakunya karena hasil dari pengalaman”. Pengalaman yang dimiliki oleh seseorang
diperoleh melalui interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Slameto (2010) yang menjelaskan bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya”.
Perubahan yang terjadi dari proses belajar bersifat relatif tetap seperti yang
diungkapkan oleh Morgan dalam Suprijono (2012), “Learning is any relatively
permanent change in behavior that is a result of past experience”. (Belajar adalah
perubahan perilaku yang bersifat relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman yang
lalu).
Berdasarkan pengertian belajar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku seseorang, yang diperoleh dari
interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tersebut dapat berupa dari tidak tahu menjadi
tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti, yang bersifat relatif permanen dan akan
berguna dalam proses kehidupan selanjutnya.
2. Pembelajaran
A. Hakikat Pembelajaran
Hakikat Pembelajaran Pembelajaran diambil dari kata belajar. Belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Menurut
Oemar Hamalik (2011) bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan. Setelah melakukan proses belajar,
biasanya seseorang akan menjadi lebih respek dan memiliki pemahaman yang lebih
baik terhadap objek, makna, dan peristiwa yang dialaminya.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara anak dengan
anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik (Abdul Majid, 2014).
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya berinteraksi dengan
guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga berinteraksi dengan keseluruhan
sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Pembelajaran menurut Dengeng dalam Hamzah B. Uno (2006) adalah upaya
untuk membelajarkan siswa. Artinya, dalam pembelajaran terdapat kegiatan untuk
memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode atau model pembelajaran sesuai
kondisi pengajaran yang akan dilakukan guru. Sedangkan menurut Robert Heinich
yang dikutip oleh Benny A Pribadi (2009) pembelajaran merupakan sebuah sistem
dengan komponen-komponen yang salaing berkaitan untuk melakukan suatu sinergi,
yaitu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Menurut Martinis Yamin (2007) pembelajaran yang dialakuakan antara guru dan
siswa harus mengacu pada peningkatan aktivitas belajar siswa. Dengan melibatkan
siswa berperan dalam kegiatan pembelajaran, berarti mengembangkan kapasistas
belajar dan potensi yang dimiliki siswa secara penuh.
Konsep pembelajaran lebih lengkap menurut Oemar Hamalik (2011) bahwa:
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem
pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga
laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide
dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang kelas,
perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode
penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.
Dari semua konsep pembelajaran yang dijelaskan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru dengan peserta didik agar terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan untuk pembelajaran sesuai kondisi pengajaran yang akan dilakukan
guru. Sedangkan menurut Robert Heinich yang dikutip oleh Benny A Pribadi (2009)
pembelajaran merupakan sebuah sistem dengan komponen-komponen yang salaing
berkaitan untuk melakukan suatu sinergi, yaitu mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
B. Tujuan Pembelajaran
Pada setiap kegiatan pembelajaran pasti ada tujuan, karena pembelajaran
dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuan (goals) adalah rumusan yang luas
mengenai hasil-hasil pendidikan yang diinginkan (Oemar Hamalik, 2011). Tujuan
pembelajaran dirancang untuk membentu siswa agar memperoleh berbagai
pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa akan bertambah, baik
kualitas maupun kuantitas. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan nilai atas norma sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.
Kunci dalam menentukan tujuan pembelajaran adalah adanya kebutuhan peserta
didik, mata ajaran, dan guru. Suatu tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik
apabila terdapat faktor-faktor yang mendukungnya, seperti adanya media dan metode
pembelajaran yang tepat. Dengan adanya media dan metode pembelajaran, baik guru
maupun peserta didik akan lebih mudah menyampaikan maupun menerima materi
pelajaran. Menurut Arief S. Sadiman (2003) bahwa media adalah segala sesuatunya
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
minat dapat merangasang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi. Maka dalam proses pembelajaran akan terjadi
komunikasi yang baik antara dua pihak, dan tujuan pembelajaran akan tercapai
dengan mudah.
Menurut Oemar Hamalik (2011) suatu tujuan pembelajaran seyogianya
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya: dalam
situasi bermain peran;
2) Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat
diamati;
3) Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya: pada
peta pulau jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi label pada sekurang-
kurangnya tiga gunung utama.
C. Perencanaan Pembelajaran
Menurut Abdul Majid (2007) perencanaan adalah menyusun langkah-langkah
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan
perencanaan menurut William H. Newman dalam buku Administrative Action
Techniques of Organization and Management yang dikutip oleh Abdul Majid (2007)
mengemukakan bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan.
Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-
penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-
metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan
siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun tidak
langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran (Rusman, 2011).
Maka, secara umum perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses
menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.
Dalam melakukan perencanaan pembelajaran guru perlu mempersiapkan
perangkat yang harus dilaksanakan. Menurut Hidayat (1990) yang dikutip oleh
Abdul Majid (2007) mengemukakan bahwa perangkat pembelajaran yang harus
dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran antara lain:
1) Memahami kurikulum.
2) Menguasai bahan ajar.
3) Menyusun program pengajaran.
4) Melaksanakan program pengajaran.
5) Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan.
Perencanaan proses pembelajaran meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Dalam RPP memuat identitas mata pelajaran, Kompetensi Inti
(KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
alat/bahan pembelajaran, sumber pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, serta penilaian. Pada Kurikulum 2013, silabus sudah disipakan oleh
pemerintah, sehingga guru tinggal mengembangkan rencana pembelajarannya.
Silabus dapat diartikan sebagai kontrak belajar antara guru dan peserta didik
yang memuat materi-materi yang akan dipelajari. RPP merupakan rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam
silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk setiap kompetensi dasar
yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih (Rusman, 2011).
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal Bahasa Latin, yakni “medius” yang secara harfiah berarti
‘tengah’,’ perantara’ atau ‘pengantar’. Di bahasa Arab media disebut ‘wasail’ bentuk
jamak dari ‘wasilah’, yakni sinonim “alwast” yang artinya juga ‘tengah’. Kata ‘
tengah’ itu sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai
‘perantara’ (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut (Yudhi Munadi,
2013). Berdasarkan pernyataan diatas media dapat disebut juga sebagai pengantar
atau penghubung, yaitu yang mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan
sesuatu hal dari satu sisi ke sisi yang lain. Lebih lanjut Gerlach dan Ely (Azhar
Arsyad, 2011) menjelaskan bahwa media dapat dipahami secara garis besar meliputi
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Berdasarkan pengertian tersebut guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
dimaksudkan sebagai media. Lebih khusus media dalam pembelajaran lebih
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis dan elektronik untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Yudhi
Munadi (2013) mendefinisikan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif.
Sesuai pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan media pembelajaran
merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari sumber belajar yaitu
buku atau modul dan sumber belajar lainnya kepada penerima yaitu siswa, agar
tercipta lingkungan berlajar yang kondusif, efisien, dan menyenangkan.
4. Media Flipbook
a. Pengertian Media Flipbook
Flipbook merupakan pengembangan dari e-book sebagai salah satu media
alternative untuk memudahkan proses pembelajaran. E-book merupakan salah
satu buku ajar yang digunakan diberbagai sekolah. E-book mudah didapat dengan
cara mengunduh disitus resmi depdikbud, kesesuaian isi dengan kurikulum.
Namun, dibalik kemudahan tersebut penggunaan e-book masih memiliki banyak
kelemahan yang perlu disempurnakan. Jika e-book yang disebarkan dapat
memadukan teks, gambar, video, audio dan animasi, tentu pembelajaran yang
berlangsung akan lebih menyenangkan, Yeni Septiani (2019).
Sedangkan flipbook dapat disajikan dengan format elektronik yang
didalamnya mampu memadukan teks, gambar, video, audio dan animasi yang
membuat pengguna lebih interaktif dengan program sehingga pembelajaran
berlangsung menarik dan menyenangkan. Menurut Tridewi Eni Wijayanti (2019)
Flipbook di desain secara tiga dimensi sehingga mampu memberikan kesan
membaca buku cetak pada umumnya serta mampu melibatkan tampilan audio,
visual, sound dan movie sehingga mudah digunakan oleh siswa sebagai media dan
juga sumber pembelajaran.
H. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu
Proses pengembangan dan media Flipbook dilaksanakan di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Riau. Sedangkan
tahap uji coba terbatas dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Pekanbaru pada
bulan Agustus hingga Oktober 2020
2. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada
pendekatan penelitian R&D yang dalam penelitian ini menggunakan model ADDIE
yang dikembangkan oleh Dick and Carry. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011)
model ADDIE terdiri dari lima tahapan yaitu Analyze, Design, Development,
Implement and Evaluate. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan penelitian
hingga tahap development. Berikut adalah alur pengembangan desain media:
Analisis Kurikulum (Silabus dan
KD 3.10 Biologi Kelas XI)
Ujicoba I Draft II
Tahap 3. Develop
a. Analyze (Analisis)
Analisis yang pertama kali dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
analisis kurikulum kemudian analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan
pembelajaran. KD yang akan dianalisis untuk dikembangkan adalah KD 3.10 pada materi
Sistem Koordinasi kelas XI. Analisis diperlukan untuk mengetahui sejauh mana tuntutan
kurikulum terhadap kompetensi dasar yang akan dikembangkan. Kemudian dilakukan
analisis perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru seperti silabus dan RPP. Hal
ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan tuntutan kurikulum terhadap KD yang akan
dikembangkan.
Selanjutnya analisis tugas pada buku dan yang diberikan oleh guru ke siswa
bertujuan untuk mengetahui apakah buku yang digunakan oleh guru dan siswa dalam
proses pembelajaran dapat memandu siswa menggunakan pendekatan saintifik untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa serta dilakukan untuk mengetahui keluasan dan
kedalaman materi Sistem Koordinasi bagi siswa SMA kelas XI. Analisis ini kemudian
dilakukan dengan menjabarkan konsep-konsep yang perlu didapatkan siswa. Setelah
konsep dijabarkan, selanjutnya dirumuskan kedalam tujuan pembelajaran. Hasil analisis
ini akan digunakan dalam mengembangkan media Flipbook digital nntuk meningkatkan
pemahaman konsep dan motivasi siswa pada tahap spesifikasi tujuan pembelajaran
menuju tahap design.
b. Design (Desain)
Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. Setelah melakukan
analisis, kemudian tahap selanjutnya adalah merancang produk yang akan dibuat.
Berdasarkan spesifikasi tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, maka pada tahap
desain akan ditentukan format media, menyusun kerangka media flipbook serta
merancang materi yang tercakup didalamnya. Hasil desain disebut dengan Draft I.
c. Development (pengembangan)
Tahap pengembangan merupakan tahap dimana peneliti merealisasikan apa yang
telah dirancang pada tahap desain. Pada tahap ini media Flipbook mulai dikembangkan.
Media yang telah dikembangkan selanjutnya diuji dan direvisi oleh pembimbing
penelitian. Saran dan perbaikan dari pembimbing penelitian. Saran dan perbaikan dari
pembimbing serta ujicoba I pada mahasiswa dijadikan sebagai bahan revisi I kemudia
divalidasi oleh 4 orang validator sehingga menghasilkan draft II. Selanjutnya draft II
dilakukan ujicoba 2 kepada 20 orang siswa SMA Negeri Pekanbaru Kelas XI secara
online kemuadian diberikan angket respon siswa. Dengan respon siswa kualitas media
atau produk tersebut dapat dilihat bahwa produk yang dikembangkan benar-benar teruji
secara empiris. Data dan perbaikan hasil respon siswa digunakan untuk menyempurnakan
media Flipbook yang dikembangkan dan menghasilkan produk media final.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Kompetensi Dasar (KD) 3.10 SMA Kelas XI yaitu :
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan
peran saraf dan hormone, dan alat indera dalam mekanisme koordinasi dan regulasi
serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui
studi literature, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
Tabel 1. Kompetensi Inti pada Materi Sistem Koordinasi
KI 1 dan KI 2
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”.
Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menghayati dan mengamalkan perilaku, jujur,
disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif,
Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis Menunjukkan keterampilan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural menalar, mengolah, dan menyaji
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu secara: efektif, kreatif, produktif,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan kritis, mandiri, kolaboratif,
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, komunikatif, dan solutif.
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait Dalam ranah konkret dan abstrak
penyebab fenomena dan kejadian, serta terkait dengan pengembangan dari
menerapkan pengetahuan prosedural pada yang dipelajarinya di sekolah, serta
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan mampu menggunakan metoda
bakat dan minatnya untuk memecahkan sesuai dengan kaidah keilmuan.
masalah.
M = Rata-rata skor
Hasil respon siswa dihitug dengan menggunakan rumus skor rata-rata yaitu :
Nilai =Jumlah Skor yang diperoleh pada 1 item x 100 %
Jumlah responden x Skor maksimum
Kriteria dalam mengambil keputusan berdasarkan nilai tiap item yang didapatkan
dapat dilihat pada tebel 7
No
Kriteria Penilaian Kategori
.
1. 85-100 Sangat Baik
2. 75-84 Baik
3. 65-74 Cukup Baik
4. <64 Kurang
(Sumber: Sugiyono, 2010)
I. DAFTAR PUSTAKA
Asrial, H., & Ernawati, M. (2020). E-Worksheet for Science Processing Skills Using Kvisoft
Flipbook. International Journal of Online & Biomedical Engineering, 16(3).
Azizah, V. N., & Budijastuti, W. (2020). The Relationship of Illustrative Content In Flipbook
Type of E-Book As An Illustrative Learning Media In Immune System With Reading
Test Results Using Fry Graphics. BioEdu, 9(1), 109-114.
Benny, A. Pribadi. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat.
Eko, Putro Widoyoko. 2014. Penilaian Hasil Belajar di Sekolahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hamzah, B uno. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Mulyadi, D. U., & Wahyuni, S. (2016). Pengembangan media flash flipbook untuk
meningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPA di
SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika, 4(4), 296-301.
Nufus, H., Susilawati, S., & Linda, R. Implementation of E-Module Stoiciometry Based on
Kvisoft Flipbook Maker for Increasing Understanding Study Learning Concepts of Class
X Senior High School. Journal of Educational Sciences, 4(2), 261-272.
Sadikin, A., Johari, A., & Suryani, L. (2020). Pengembangan multimedia interaktif biologi
berbasis website dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Edubiotik: Jurnal Pendidikan,
Biologi Dan Terapan, 5(01), 18-28.
Sadiman, Arief S.. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sutirman. 2013. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyalarta: Graha Ilmu
Yudhi, Munadi. 2013. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi.
Yunita, A. R., Ningsih, K., & Wahyuni, E. S. (2017). Pengaruh Model Word Square Disertai
Media Flipbook Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Submateri Bryophyta SMA. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, 6(2).