Judul UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Jurnal Jurnal Pengajaran MIPA Volume dan Halaman VOL 21:46-51 Tahun 2016 Siti Arfianawati, Sudarmin, dan Woro Sumarni Penulis
Reviewer Lies Lestariningtias
Tanggal 23 Oktober 2018 Jurnal yang berjudul “MODEL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ETNOSAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA” berisi penelitian pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains (MPKBE) terhadap kemampuan kognitif dan berpikir kritis siswa. pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kimia Abstrak Berbasis Etnosains (MPKBE) terhadap kemampuan kognitif dan berpikir kritis siswa. Soal pretes-postes tentang materi hidrolisis garam digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif dan berpikir kritis. Uji t menunjukkan bahwa model pembelajaran berpengaruh terhadap rerata postes dan N-Gain kemampuan kognitif dan berpikir kritis (thitung>ttabel). Didalam paragraf pertama penulis menegaskan bahwa kemampuan seseorang yang diperlukan saat berkontribusi terhadap masyarakat adalah berpikir kritis. Aspek budaya lokal adalah saah satu cara untuk meningkatkan kualiatas pembelajaran. Salah satu materi yang masih banyak terjadi miskonsepsi adalah asam basa dimana menunjukkan siswa mengalami miskonsepsi tentang proses hidrolisis. Berdasarkan Pendahuluan penelitian, etnosains membuat siswa memperoleh pembelajaran yang bermakna.
Sehingga penulis meneliti apakah Model Pembelajaran Kimia
Berbasis Etnosains (MPKBE) dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna sehingga kemampuan kognitif dan berpikir kritis siswa dapat meningkat. Jurnal ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh Tujuan MPKBE terhadap kemampuan kognitif dan berpikir kritis siswa berdasarkan model pembelajaran. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data (kuantitatif) . Dalam penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan terhadap data-data yang sudah diperoleh. Sehingga dalam penelitian ini dapat dicapai tujuan dari penelitan itu sendiri. Metodologi Instrumen penelitian terdiri dari penggalan silabus yang disesuaikan dengan sekolah, rencana pelaksanaan pembe-lajaran (RPP) untuk kelas kontrol dan kelas eks-perimen (MPKBE), kisi-kisi, handout, soal tes yaitu soal pretes-postes untuk penilaian kognitif dan berpikir kritis. Siswa yang memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung akan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa menjadi lebih baik. Pada kelas MPKBE menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kognitif karena penerapan model pembelajaran kimia berbasis etnosains. Hal ini terjadi karena siswa lebih tertarik dan antusias sehingga mereka merasa lebih senang dalam belajar.
Siswa pada kelas yang belajar dengan model pembelajaran GI
berorientasi kearifan lokal lebih besar dari rerata kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas yang belajar dengan model pembelajaran konvensional.
Penerapan model pembelajaran etnosains pada kimia dengan
Pembahasan cara menugaskan siswa untuk melakukan observasi yang berkaitan dengan kebiasaan yang ada di masyarakat. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengasah kemampuan observasi yang berkaitan dengan kebiasaan yang ada dimasyarakat. Siswa yang mendapat informasi langsung dari masyarakat langsung dapat melatih kemampuan berpikir kritisnya.
Peneliti melakukan dua model pembelajran yakni ceramah dan
diskusi, hasilnya diskusi merupakan salah satu cara yang efektif dalam melatih dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, karena didalam diskusi terjadi pertukaran pendapat dan dalam proses pertukaran pendapat itu siswa dapat mempertimbangkan, menolak, atau menerima pendapat sendiri atau pendapat orang lain. Model pembelajaran kimia berbasis etnosains sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran kimia. Pendidik harus menjembatani jurang antara pengetahuan mainstream dengan kearifan lokal yakni dengan menggunakan aspek-aspek kearifan lokal dalam pembelajaran.
Pada kesimpulan penelitian menulis Penerapan Model
Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains (MPKBE) dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan berpikir kritis karena Kesimpulan berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu, pembelajaran Etnosains ini juga bergantung pada daerah masing-masing. Menurut pendapat saya : *Teori dan analisis yang tepat. Keunggulan *Analisis data pengujian lengkap. *Bahasa yang digunakan oleh penulis adalah sederhana dan dapat dimengerti oleh pembaca sehingga mudah dipahami. Sebaiknya peneliti menyebutkan berapa jumlah siswa pada kelas Saran kontrol dan kelas eksperimen agar dapat terlihat jelas antara kelas eksperimen dan kelas control.