Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu sistematisasi dari proses perolehan

pengalaman sehingga menjadi pengetahuan. Secara filosofi pendidikan juga diartikan

sebagai proses perolehan pengalaman belajar yang berguna bagi peserta didik dalam

kehidupannya. Dengan pengalaman belajar itu, diharapkan peserta didik mampu

mengembangkan potensi dirinya dan mampu untuk memecahkan masalah hidup

sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari.

UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, melalui pendidikan diharapkan potensi

peserta didik dapat dikembangkan agar berani menghadapi problema kehidupan

tanpa merasa tertekan, memiliki kemauan dan kemampuan, serta senang

mengembangkan diri untuk menjadi manusia unggul. Melalui pendidikan juga

diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk memelihara diri sendiri,

menyadarkan manusia sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kemandirian

serta mampu menjalin hubungan dengan masyarakat dan lingkungan yang ada

disekitarnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22

Tahun 2016 menyatakan bahwa pengelolaan pembelajaran dan pendidkan, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan pembelajaran. Keempat aspek

tersebut saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain untuk tercapainya suatu

pembelajaran yang baik. Pengelolaan pembelajaran berkaitan dengan guru dalam hal

perencanaan, pelaksaan dan penilaian pembelajaran. Proses pembelajaran perlu

direncanakan, dilaksanakan dan dinilai agar terlaksana secara efektif dan efisien

(Wiratma, 2019).

1
2

Tujuan pendidikan pada hakekatnya harus mampu menciptakan suasana

belajar dan proses pembelajaran yang dapat memberikan bekal bagi peserta didik

dengan berbagai kecakapan hidup (life skills). Pendidikan tidak hanya mengejar

pengetahuan semata tetapi harus ada proses pengembangan keterampilan, sikap, dan

nilai-nilai tertentu yang dapat direfleksikan dalam kehidupan peserta didik dimasa

yang akan datang. Tuntutan dengan peningkatan kualitas pendidikan harus disikapi

dengan sangat serius karena ketertinggalan dalam bidang pendidikan akan

menimbulkan dua persoalan besar yakni kebodohan dan kemiskinan. Sektor

pendidikan harus ditempatkan dalam tatanan khusus dan menjadi prioritas pertama

yang sangat penting dalam kontek pembangunan suatu bangsa.

Berbagai kenyataan telah membuktikan bahwa kemajuan peradaban yang

diperoleh bangsa-bangsa maju, salah satu indikasinya adalah kemajuan di bidang

pendidikan. Pendidikan juga harus didesain agar mampu membebaskan peserta didik

untuk berkreasi menemukan keterampilannya sendiri. Dengan kata lain, pendidikan

diselenggarakan untuk dapat memastikan bahwa para peserta didik memiliki

kecakapan hidup (life skills). Terlebih lagi pendidikan IPA, seharusnya pendidikan

IPA dengan segala isi dan karakternya bisa memberikan sumbangan yang lebih

nyata terhadap peserta didik agar ia memiliki bekal yang memadai sehingga dapat

bertahan hidup. (Evi Sapinatul Bahriah,dkk.2020.

Implementasi Pendidikan ini perlu mendapat pengawasan secara

menyeluruh, baik dari pengawas internal maupun eksternal. Hal ini bertujuan untuk

keberlansungan system atau metode pembelajaran yang sudah diterapkan sesui

kurikulum yang berlaku bahkan perlu adanya valuasi keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran. Sebagai mana yang telah diterapkan oleh Peraturan mentri Pendidikan

yaitu Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dan perencanaan yang


3

telah dibuat (Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007). Oleh karena itu, diperlukan

suatu perencanaa yang sistematis agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan

dengan efektik dan efisien.(Mulyasa, 2018).

Berdasarkan observasi secara langsung selama PPL diketahui bahwa banyak

peserta didik yang melakukan percobaan di laboratorium mereka mengalami

kesulitan dalam mengenal alat, bahan dan dampak yang ditimbulkan dari bahan-

bahan kimia, ada pula peserta didik yang melakukan percobaan namun tidak

menguasai materi sehingga mereka lebih banyak yang melakukan percobaan dengan

bertanya kepada guru meskipun panduan praktikum sudah ada pada mereka. Dari

permasalahan tersebut berhubungan dengan beberapa indikator kecakapan hidup

yang bersifat spesifik di antaranya yaitu peserta didik belum mampu

mengidentifikasi variabel dan hubungannya, belum mampu merancang dan

melaksanakan penelian, belum mengenal bahan, belum sesuai menggunakan

beberapa alat.

Ilmu kimia merupakan cabang ilmu pengatahuan alam (sains) yang berisi

kajian tentang struktur, komposisi, sifat, dan perubahan materi serta energi yang

mengikuti perubahan tersebut. Kimia merupakan ilmu kehidupan, fakta-fakta

kehidupan, seperti tumbuhan, udara, makanan, minuman, dan materi lain yang

sehari-hari digunakan manusia dipelajari dalam kimia. Oleh karena itu, perlu adanya

peningkatan kualitas pendidikan kimia di sekolah agar membentuk siswa yang

memiliki daya nalar dan daya pikir yang baik, kreatif, cerdas dalam memecahkan

masalah, serta mampu mengomunikasikan gagasan-gagasannya. (Joko untoro,ddk.

2015).

Menurut Nurhafidza. (2017) pembelajaran merupakan suatu proses yang

kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Proses pembelajaran
4

merupakan proses komunikasi termasuk dalam penggunaan media ajar, Adapun

Media ajar ini merupakan salah satu alat bantu dalam proses pembelajaran yang

mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Penggunaan media akan

mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran, karena pembelajaran

menggunakan media dapat didesain menjadi sebuah pembelajaran yang menarik,

menyenangkan sehingga siswa tidak cepat bosan dan dapat memotivasi serta

merangsang siswa untuk semangat dalam belajar.

Nurhafidza. (2017) menyatakan bahwa media ajar diklasifikasikan menjadi

tujuh kelompok yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak,

gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. bahkan sangat

banyak jenis-jenis media pembelajaran lainnya yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran, tetapi pada kenyataannya penggunaan media pembelajaran di sekolah

MAN 3 Aceh Besar Kecamatan Indrapuri Aceh Besar masih sangat minim

penggunaan media ajar. Hal ini diketahui dari hasil Observasi pada saat PPL bulan

Septerber 2023. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran kimia diperlukan media

pendukung yang bisa digunakan siswa secara man diri dan mempunyai tampilan

yang menarik bagi siswa. Salah satunya adalah media pembelajaran Mystery Box.

Menurut Ambaryani (2017) media pembelajaran Mystery Box merupakan

alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Media Mystery Box

adalah media berbentuk kotak yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai materi

pelajaran. Kelebihan dari media Mystery Box yaitu membuat siswa penasaran

dengan pertanyaan dalam media sehingga mendorong siswa untuk memahami materi

yang sedang mereka pelajari. Penulis memprediksi apabila diterapkan model

pembelajaran media Mystery Box hasil belajar IPA siswa akan tinggi. Berdasarkan

beberapa hal tersebut penulis akan melakukan kajian mendalam tentang


5

“Implementasi Media Mystery Box pada Materi Hidrokarbon Di-Sekolah MAN

3 Aceh Besar”.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa permasalahan yang

menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah Pengaruh penggunaan media mystery box terhadap siswa MAN

3 Aceh Besar pada materi hidrokarbon ?

2. Bagaimanakah respon siswa MAN 3 Aceh Besar terhadap media mystery box

pada materi hidrokarbon ?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa MAN 3 Aceh Besar setelah menggunakan

media mystery box pada materi hidrokarbon ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka ada beberapa tujuan yang menjadi bahan

kajian dalam penelitian ini adalah : Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah media Mystery Box berpengaruh terhadap hasil belajar materi

hidrokarbon pada siswa MAN 3 Aceh Besar kelas XI.

Adapun secara khusus tujuan penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kelayakan atau pengaruh media mystery box pada materi

hidrokarbon di MAN 3 Aceh Besar.

2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap media mystery box pada materi

hidrokarbon di MAN 3 Aceh Besar.

3. Untuk mengatahui hasil belajar siswa MAN 3 Aceh Besar setelah menggunakan

media mystery box pada materi hidrokarbon.

1.4. Manfaat Penelitian


6

Berdasarkan pembahasan maka ada beberapa manfaat dari penelitian ini :

1. Manfaat Teoritis Sebagai sumbangsih ilmu pengetahuan tentang pengaruh

model pembelajaran menggunakan media Mystery Box terhadap hasil belajar

kimia materi Hidrokarbon.

2. Adapun Manfaat penelitian secara Praktis

a. Bagi Sekolah : Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk

merefleksikan pengelolaan pembelajaran kimia di sekolah sebagai dasar

pertimbangan untuk menentukan kebijakan dalam mewujudkan proses

pembelajaran yang efektif dan efisien.

b. Bagi Siswa Meningkatkan hasil belajar ilmu kimia pada materi hidrokarbon

melalui model pembelajaran berbantuan media Mystery Box.

c. Bagi Guru Memberikan alternatif pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang direncanakan serta Penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai bahan refleksi personal oleh guru. Praktik-praktik baik

yang dilakukan guru dalam pembelajaran dapat dipertahankan dan

ditingkatkan, sedangkan praktik-praktik yang kurang baik dapat diperbaiki

dan ditingkatkan.

d. Bagi Dinas Pendidikan Memberikan masukan dan rekomendasi kebijakan

untuk peningkatan pembelajaran IPA khususnya di wilayah Aceh Besar.

e. Bagi Peneliti/pembaca memberikan wawasan baru tentang model

pembajaran menggunakan media mystery box sebagai bagian dari

peningkatan calon guru yang professional. Penelitian ini dapat digunakan

untuk menambahkan informasi mengenai pengelolaan pembelajaran kimia,

serta sebagai bahan acuan dan referensi untuk selanjutnya.


7
BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1. Implementasi

2.1.1. Pengertian Implementasi

Implementasi secara umum dalam kamus besar Bahasa Indonesia ialah

pelaksanaan atau paparan. Istilah lain suatu Implementasi biasanya dikaitkan

dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Implementasi itu sendiri merupakan sebuah penempatan ide, konsep, kebijakan

atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik

berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap.

Implementasi dari suatu sikap kebijakan atau program merupakan rangkaian

pilihan yang kurang lebih berhubungan (termasuk keputusan untuk bertindak)

yang dibuat oleh badan dan pejabat pemerintah yang diformulasikan dalam

bidang-bidang baik kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi, administrasi dan

lain-lain. Implementasi merupakan aspek penting dalam keseluruhan proses

kebijakan dan merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu dengan

sarana dan prasarana tertentu dan dalam urutan waktu tertentu. Pada dasarnya

implementasi kebijakan adalah upaya untuk mencapai tujuan yang sudah

ditentukan melalui program-program agar dapat terpenuhi pelaksanaan

kebijakan itu. (Duun,2003).

Pengertian implementasi yang dikemukakan diatas, dapat dikatakan

bahwa implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh pihak–pihak

yang berwenang dan berkepentingan, baik pemerintah maupun swasta yang

bertujuan untuk mewujudkan cita–cita serta tujuan yang telah ditetapkan.

8
9

Implementasi berkaitan dengan berbagai tindakan yang dilakukan untuk

melaksanakan dan merealisasikan program yang telah disusun demi tercapainya

tujuan dari program yang telah direncanakan, karena pada dasarnya setiap

rencana yang ditetapkan memiliki tujuan atau target yang hendak dicapai.

Kebijakan yang telah ditentukan, karena tanpa implementasi sebuah konsep

tidak akan pernah terwujudkan. Implementasi kebijaksanaan sesungguhnya

bukanlah sekedar bersangkut paut dengan mekanisme penjabaran keputusan-

keputusan politik ke dalam prosedur – prosedur rutin lewat saluran-saluran

birokrasi, melainkan lebih dari itu menyangkut masalah konflik, keputusan dan

siapa memperoleh apa dari suatu Kebijaksanaan.

Kamus Webster, merumuskan secara pendek bahwa to implement

(mengimplementasikan) berarti to provide the means for carringout

(menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu), to give practical effect to

(menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu). Pengertian tersebut

mempunyai arti bahwa untuk mengimplementasikan sesuatuharus disertai sarana

yang mendukung yang nantinya akan menimbulkan dampak atau akibat terhadap

sesuatu itu.

2.1.2. Tujuan Implementasi

Tujuan dari implementasi adalah untuk memastikan bahwa rencana

yang sudah disepakati bisa diterapkan dan membawa dampak yang positif. Tim

yang berkaitan dengan perencanaan implementasi harus dapat menjawab hal-hal

detail tentang suatu rencana yang akan diterapkan, sebelum akhirnya masuk ke

fase eksekusi. Rencana implementasi akan menjadi kunci untuk menguraikan

langkah-langkah yang harus diambil tim untuk mencapai tujuan atau inisiatif

bersama.
10

Cara yang baik untuk mengetahui apakah rencana implementasi sudah

efektif atau belum adalah dengan menyerahkannya kepada seseorang di luar tim

untuk menilai apakah mereka dapat memahami proyek secara keseluruhan.

Rencana implementasi seharusnya tidak meninggalkan pertanyaan yang tidak

terjawab.

2.1.3. Implementasi Pendidikan

Istilah implementasi bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan

maupun dalam dunia manajemen, setiap guru setelah merancang program dan

rencana tertentu akan berusaha sebaik mungkin untuk melaksanakan rencana

tersebut untuk mencapai keberhasilan dan mencapai tujuan yang diinginkan.

dengan aturan yang berlaku.

Implementasi pendidikan artinya segala sesuatu yang dilaksanakan dan

diterapkan sesuai dengan program yang dirancang untuk dilaksanakan

sepenuhnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Dengan demikian,

pelaksanaan program juga perlu sepenuhnya melaksanakan apa yang

direncanakan dalam program, Masalah akan muncul jika apa yang dilakukan

menyimpang dari apa yang direncanakan atau tidak dirancang maka terjadilah

kesia-siaan antara perancangan dengan implementasi.

2.1.4. Kegiatan Pokok Implementasi Pendidikan

a. Pengembangan Program

Pengembangan kurikulum meliputi pengembangan silabus tahunan

(silabus umum untuk setiap mata pelajaran), silabus semester (berisi item yang

akan disampaikan selama semester), silabus modular, modul/mata pelajaran

(lembar, mata kuliah, tanya jawab.


11

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam pembelajaran, tugas utama seorang guru adalah menciptakan

lingkungan yang mendukung perubahan perilaku siswa. Secara umum,

pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP dan kurikulum 2013 terdiri dari tiga

isi, yaitu pendahuluan, kegiatan dasar, dan bagian penutup.

c. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi adalah suatu proses pengumpulan data untuk menentukan

bagaimana, bagaimana, dan bagaimana tujuan pendidikan itu dicapai, dimana

hasil penilaian ini dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan.Yang

termasuk dalam penilaian ini adalah cara-cara mengatasi masalah yang dihadapi

saat timbul dalam belajar. Pelaksanaan tidak terbatas pada pelaksanaan suatu

program (kurikulum, pembelajaran) tetapi sebelum pelaksanaan, guru telah

merancang rencana pembelajaran sesuai dengan program yang berlaku, tugas

selanjutnya adalah pelaksanaan kerja dan terakhir evaluasi. Dari hasil evaluasi

akan diambil keputusan apakah desain memenuhi tujuan atau memerlukan

perencanaan ulang.

2.2. Materi Kimia

lmu kimia merupakan ilmu yang sangat luas penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari. Perkembangan yang pesat dalam bidang kimia banyak

memberi sumbangan terhadap kemajuan dalam pelbagai bidang, seperti bidang

kesehatan, lingkungan, industri, dan bidang lainnya yang sangat erat kaitannya

dengan kimia. Jika kita perhatikan, seluruh aspek kehidupan tidak terlepas dari

produk kimia. Makanan yang kita makan, obat-obatan, bahan-bahan pembersih,

seperti sabun, deterjen, pasta gigi, alat-alat transportasi merupakan sebagian


12

kecil dari produk kimia yang kita gunakan. Tentu kita dapat merasakan manfaat

dari berbagai produk kimia tersebut, kehidupan kita menjadi lebih mudah. Ilmu

Kimia merupakan bagian dari salah satu bidang sains yang mempelajari tentang

susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat materi dan perubahannya, serta energi

yang menyertai perubahan tersebut. (Dra. Afnidar, M.Sc. 2017).

Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati

ruang. Setiap materi memiliki sifat fisika, yaitu sifat yang dapat dilihat dan

diukur secara langsung, dan sifat kimia, yaitu sifat yang hanya dapat diamati

melalui reaksi kimia. Selain dapat digolongan berdasarkan sifat fisika dan kimia,

sifat materi dapat dikelompokan menjadi sifat ekstensif dan sifat intensif.

(Abdillah, F., Masita, M., & Wahyuni, I.2022).

Sifat ekstensif adalah sifat materi yang bergantung pada jumlah zat

tersebut, semakin banyak jumlahnya berarti semakin berat. Sifat intensif materi

adalah sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah zat. Perubahan materi

berdasarkan fisika mempunyai sifat yang sementara zat penyusunnya tidak

berubah seperti mencairnya es krim dan blok es. Sedangkan perubahan materi

berdasarkan kimia mempunyai sifat yang tetap dan terjadi pembentukan

senyawa baru yang berbeda dari unsur penyusunnya seperti besi dan belerang

jika dibakar terjadi FeS, senyawa baru yang sudah berbeda dengan sifatnya

semula. Abdillah, F., Masita, M., & Wahyuni, I.2022).

Sementara gula dibakar, dari putih menjadi hitam disebabkan

terbentuknya senyawa karbon. Hal ini tidak dapat lagi dikembalikan menjadi

keadaan yang semula. Berdasarkan wujudnya, materi dibagi menjadi zat padat,

zat cair dan gas. Secara kimia, materi dapat dikelompokkan menjadi unsur,

senyawa, dan campuran. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat

diuraikan lagi menjadi zat-zat lain dengan reaksi kimia biasa. Senyawa
13

merupakan gabungan dari dua atau lebih unsur, dan perbandingan massa antar

unsurunsurnya selalu berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.

Campuran adalah kombinasi atau gabungan beberapa zat yang terbentuk tanpa

melalui reaksi kimia. Partikel materi dikelompokkan menjadi atom, molekul,

dan ion. (Seoung-Hey 2015).

Atom merupakan partikel terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki

sifat unsur tersebut. Molekul adalah bagian terkecil dari suatu senyawa kimia

murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Ion

merupakan atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Dalam mengajarkan

topik materi dan sifatnya, guru dapat memilih kegiatan yang dilakukan oleh

siswa agar siswa aktif. (Seoung-Hey 2015).

Ilmu kimia merupakan cabang dari ilmu alam yang mempelajari

komposisi, struktur, sifat dan perubahan materi. Ilmu kimia terutama berkaitan

dengan atom dan molekul serta interaksi dan transformasinya, misalnya sifat

ikatan kimia yang terbentuk antar atom untuk membentuk senyawa kimia. Ilmu

kimia juga mempelajari keterlibatan elektron dan berbagai bentuk energi dalam

reaksi fotokimia, reaksi oksidasi-reduksi, perubahan fasa materi, dan pemisahan

campuran. Preparasi dan sifat-sifat senyawa kompleks, seperti paduan, polimer,

molekul biologis, dan senyawa farmasi termasuk dalam bidang kimia khusus.

Ilmu kimia kadang-kadang disebut sebagai pusat ilmu alam karena ilmu kimia

menjembatani ilmu alam lainnya, seperti fisika dan biologi. Peran sentral kimia

dapat dilihat pada klasifikasi sistematis dan hirarkis tentang ilmu yang dibuat

oleh Auguste Comte. Auguste Comte. Balaban dan Klein juga mengusulkan

suatu diagram yang menunjukkan urutan parsial ilmu yang menunjukkan bahwa

ilmu kimia dapat dikatakan sebagai pusat ilmu dengan derajat percabangan yang

signifikan. (Agustina, 2020).


14

Bagi siswa yang bersekolah di tingkat menengah pertama maupun akhir

tentunya cukup familiar dengan mata pelajaran Kimia. Pelajaran Kimia ini

rupanya termasuk ke dalam salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang

memiliki bidang kajian khusus dan berbeda dibanding ilmu pengetahuan

lainnya. Sebagaimana yang disebutkan dalam buku berjudul Algoritma

Genetika: Teori dan Aplikasinya untuk Bisnis dan Industri yang disusun oleh

Yandra Arkeman, Kudang Boro Seminar, Hendra Gunawan Bahwa pada

dasarnya, ilmu pengetahuan terdiri atas ilmu pengetahuan alam dan ilmu

pengetahuan sosial. Ilmu Pengetahuan Alam mengkaji tentang sifat atau

karakter, hukum, susunan unsur, dan hubungan benda-benda alam. Ilmu yang

termasuk dalam ilmu pengetahuan adalah ilmu fisika, kimia, biologi, dan

derivasi atau cabang-cabangnya. (Hendra Gunawan,2012).

Ilmu Kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mengkaji

tentang struktur, susunan, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya.

Tak hanya itu, dalam ilmu Kimia kita juga menemukan kajian ilmu yang

mempelajari tentang reaksi dan perubahan yang terjadi antara unsur atau

senyawa serta penggabungan dan perbandingan molekulnya hingga

menghasilkan senyawa baru dengan wujud yang baru.

Abdullah, M. dan Rina M (2022) yang memaparkan bahwa ilmu Kimia

merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam yang mengkaji berbagai zat di

alam meliputi susunan, bentuk, struktur, sifat fisika, sifat kimia maupun

perubahan materi dan energi. materi atau zat adalah segala sesuatu yang

memiliki massa, volume, dan sifat yang dapat dilihat atau diukur. Di alam

terdapat berbagai macam materi yang dapat dikelompokkan berdasarkan

wujudnya yaitu padat, cair, gas. Berdasarkan sifatnya yaitu fisika dan kimia dan

berdasarkan pembentuknya.
15

2.3. Materi Kimia Tentang Senyawa Hidrokarbon

2.3.1. Senyawa Hidrokarbon

Senyawa kimia ada yang bersifat organik dan juga anorganik. Salah satu

contoh senyawa organik yang paling sederhana namun sangat luas adalah

senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari bisa

kita temukan di bahan bakar minyak dan gas. Kemudian juga bahan kimia yang

menghasilkan produk seperti plastik, karet, perekat, peledak, dan lain

sebagainya. Senyawa hidrokarbon seperti namanya, hidro dan karbon berarti

merupakan senyawa yang tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom karbon (C).

Sehingga senyawa hidrokarbon memiliki rumus CxHy, dengan x dan y

tergantung golongan hidrokarbon itu sendiri. Dilansir dari Chemistry Libretexts,

karbon merupakan atom yang unik karena dapat berikatan satu sama lain dengan

kuat, namun masih memiliki lebih dari satu valensi untuk berikatan dengan atom

lainnya. Senyawa hidrokarbon digolongkan menjadi dua jenis utama yaitu

senyawa hidrokarbon alifatik dan senyawa hidrokarbon aromatik. Senyawa

hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya,

senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom

hidrogen dan atom karbon. (Anjar Asmara, 2019).

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon,

misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini

telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah

mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan

hidrokarbon berdasarkan susunan atomatom karbon dalam molekulnya.

Kekhasan / Keunikan Atom Karbon.


16

Menurut Budi Utami (2018) Salah satu senyawa yang cukup melimpah di

alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini tersusun dari atom dan atom-atom

lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan

atom karbon itu sendiri sedemikian rupa sehingga dapat membentuk rantai

karbon. Semua makhluk hidup tersusun dari senyawa karbon, demikian pula

minyak bumi dan gas alam tersusun dari senyawa karbon. Salah satu senyawa

karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon adalah senyawa

karbon yang hanya tersusus dari unsur karbon dan hydrogen.

2.3.2. Kekhasan Atom Karbon

Menurut Syukri (2018) Atom karbon merupakan salah satu atom yang

cukup banyak berada dialam. Keberadaannya dalam bentuk karbon, grafit,

maupun intan. Atomkarbon memiliki nomor atom 6 dengan konfigurasi

elektron 6C : 1s2 2s2 2p2.Oleh karena memiliki 4 elektron pada kulit terluar,

atom karbon dapatmembentuk empat buah ikatan kovalen dengan atom-atom

yang lain. Karbon hanya salah satu unsur yang terdapat dalam sistem periodik,

tetapi senyawanya menjadi kelompok besar karena jenis nya banyak sekali.

Keanekaragaman senyawa organik muncul sebagai akibat keistimewaan unsur

karbon yang tidak dimiliki unsur lain. Keistimewaan itu adalah sebagai

berikut:

1. Karbon dapat membuat empat ikatan kovalen tunggal yang cukup kuat

dengan atom lain (seperti CH4, CF4, dan CCl4).27 Berdasarkan nomor

atomnya 6, karbon memiliki elektron valensi 4. Berdasarkan teori

kestabilan atom secara oktet, keempt elektron valensi tersebut dapat

berikatan dengan empat atom yang lain secara kovalen.

2. Satu atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon
17

lain, dan dapat pula sambung-menyambung, dan disebut rantai karbon.

Akibatnya, atom karbon (C) dalam senyawa organik sangat bervariasi

jumlahnya, dari satu sampai tak hingga. Misalnya C2H6.

3. Rantai karbon dalam senyawa organik dapat merupakan rantai lurus,

bercabang, dan melingkar (siklik). Salah satu faktor datang tentang

berlimpahnya senyawa karbon di dunia adalah kemampuan atom karbon

dalam membentuk senyawa berantai. Karena sifat ini, senyawa karbon

memiliki variasi yang banyak dilihat dari jenis rantainya, isomernya,

gugus fungsi, serta kegunaannya.

Raymond Chang (2020) bahwa atom karbon juga dapat berikatan

dengan atom karbon yang lain membentuk rantai karbon. Ikatan atom karbon

dengan atom karbon yang laintersebut dapat membentuk rantai panjang lurus,

bercabang, maupun melingkarmembentuk senyawa siklis. Contoh :

1. Senyawa hidrokarbon rantai lurus H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH3

2. Senyawa hidrokarbon rantai bercabang H3C – CH2 – CH – CH2 – CH3


|
CH2
3. Senyawa hidrokarbon siklis H2 H2
C–C

H2C CH2

C–C
H2H2
Oleh karena kemampuannya membentuk berbagai jenis rantai ikatan,

tidak heran jika senyawa karbon begitu banyak jenis dan jumlahnya di

alam.

Wina Sanjaya (2017) dalam buku implementasi pembelajaran kimia

bahwa didalam jenis ikatan rantai karbon atom, maka karbon atom dapat

membentuk tiga jenis ikatan, yaitu:

1. Ikatan tunggal H3C – CH3


18

2. Ikatan rangkap dua H2C = CH2

3. Ikatan rangkap tiga HC CH

Serta menurutnya atom karbon memiliki kedudukan yang berbeda-beda

dalam sebuah rantaikarbon. Pada umumnya senyawa karbon mengandung unsur

C, H, dan O. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat unsur karbon. Hal ini dapat

dibuktikan secara sederhana dengan membakar bahan-bahan yang berasal dari

makhluk hidup, misalnya kayu, beras, dan daging. Ketika dibakar, bahan-bahan

tersebut akan menjadi arang (karbon). Berdasarkan kedudukannya tersebut, atom

karbon dapat dibedakan menjadi:

1. Atom C primer (1°) : atom C yang terikat pada satu atom C yang lain.

2. atom C sekunder (2°) : atom C yang terikat pada dua atom C yang lain.

3. atom C tersier (3°) : atom C yang terikat pada tiga atom C yang lain.

4. atom C kuartener (4°) : atom C yang terikat pada empat atom C yanglain.

2.3.3. Senyawa Hidrokarbon

Semua senyawa organik merupakan turunan dari golongan senyawa

yang dikenal sebagai hidrokarbon, sebab senyawa tersebut hanya terdiri dari

hidrogen dan karbon. Berdasarkan strukturnya, hidrokarbon dibagi menjadi

dua golongan utama, yaitu alifatik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah

senyawa hidrokarbon yang tidak mengandung inti benzena, baik dalam

senyawa yang berantai lurus dan bercabang maupun yang siklik. Walaupun

ada yang berantai tertutup (siklik) tetapi tidak stabil dan cenderung terbuka

kembali. Hidrokarbon aromatik adalah senyawa hidrokarbon yang

mengandung inti benzena, yaitu rantai enam karbon yang melingkar tetapi

stabil. Hidrokarbon alifatik yang tidak mengandung ikatan rangkap disebut

hidrokarbon jenuh (alkana) dan yang mengandung ikatan rangkap disebut


19

hidrokarbon tak jenuh (alkena dan alkuna). (Wina Sanjaya,2017)

Menurut Raymond Chang (2020) Senyawa Hidrokarbon banyak

terdapat di alam terutama pada minyak bumi dan gas alam.Berbagai bahan

bakar yang biasa digunaka sehari-hari, seperti arang kayu, bensin, gas elpiji,

batu bara, minyak tanah dan solar, lilin untuk penerangan, aspal dijalan dan

kantong plastik untuk kemasan. Apalagi golongan makanan,seperti nasi, roti,

ikan dan lainnya. Semua itu merupakan sebagian dari beragamnya jenis

seyawa karbon.

Sedangkan Budi Utami (2018) Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa

karbon yang hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen. Senyawa

hidrokarbon dapat berupa hidrokarbon alifatik dan hidrokarbon siklik.

Berdasarkan ikatan yang terjadi di antara atom C nya, hidrokarbon alifatik

yang mengandung ikatan tunggal disebut hidrokarbon jenuh contohnya alkana

dan yang mengandung ikatan rangkap disebut hidrokarbon tak jenuh

contohnya alkena dan alkuna. Hidrokarbon siklik yang jenuh disebut

sikloalkana dan hidrokarbon siklik yang tidak jenuh disebut hidrokarbon

aromatik, contohnya benzena.

Contoh Hidrokarbon Sikloalkana

ContohHidrokarbon Aromatik
20

2.3.4. Klarifikasi Senyawa Hidrokarbon

Menurut Poppy K.Devi, (2018) Dilansir dari Encyclopedia Britannica,

seorang ahli kimia pada abad ke-19 membuat klasifikasi senyawa hidrokarbon

secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu alifatik dan aromatik. Alifatik

merupakan senyawa yang diperoleh dari lemak atau minyak. Sedangkan,

Aromatik merupakan senyawa yang diperoleh dari ekstrak tumbuhan yang

menghasilkan bau harum. Hidrokarbon aromatik memiliki tingkat stabilitas yang

lebih baik.

1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik

Senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi tiga, yaitu alkana, alkena, dan

alkuna. Ketiganya dibedakan berdasarkan ikatan yang dikandungnya. Nah, di

sini akan dibahas ketiga jenis senyawa tersebut.

a. Alkana

Alkana adalah jenis hidrokarbon alifatik yang semua ikatannya tunggal.

Contohnya adalah metana (CH4), etana (C2H6), dan propana (C3H8), dari

ketiga contoh senyawa tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa penggalan

akhir dari senyawa Alkana adalah –ana. Rumus umum Alkana adalah, sbb:

Bahan bakar yang kita gunakan dalam keperluan sehari-hari termasuk

golongan alkana, contohnya minyak tanah, bensin, dan LPG. LPG (Liquified

Petroleum Gas) merupakan campuran gasmetana, etana, propana, dan butana

yang dicairkan dengan tekanan tinggi hingga mencair agar memudahkan dalam
21

pengangkutannya. Hasil pembakarannya tidak membentukjelaga dan panasnya

cukup tinggi sehingga masakan lebihcepat matang. LNG (Liquified Natural

Gas) banyak mengandung metana. LNG jarang digunakan di Indonesia. LNG

dari Indonesia banyak di ekspor ke luar negeri misalnya ke negara Jepang.

b. Alkena

Menurut Miterianifa, (2015) Alkena biasa juga disebut sebagai olefin adalah

jenis hidrokarbon yang memiliki dua rangkap ikatan. Alkena dan alkuna masuk

ke dalam hidrokarbon alifatik tak jenuh. Penggalan akhir dari senyawa Alkena

adalah –ena. Rumus umumnya adalah, sbb:

Senyawa hidrokarbon berikatan rangkap berikut yang dapat

dipolimerisasi adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh seperti Etena di atas.

Plastik merupakan barang yang sangat dibutuhkan untuk alat rumah tangga,

perlengkapan sekolah, pembungkus barang atau makanan, serta banyak lagi

yang lainnya. Ini disebabkan plastik harganya murah, indah warnanya, tidak

mudah rusak, dan ringan. Bahan-bahan pembuat plastik merupakan senyawa

kimia yang termasuk golongan alkena. Alkena termasuk senyawa tak jenuh.

Menurut Raymond Chang (2020) Alkena adalah senyawa alkana yang

kehilangan sepasang hidrogen dari dua karbon yang berdekata Tata nama untuk

alkena menurut IUPAC didasarkan pada rantai terpanjang yang mengandung


22

ikatan rangkap dua. Seperti pada alkana, rantai terpanjang ini merupakan nama

induk dimana akhiran – ana pada alkana diganti dengan –ena. Rantai karbon

terpanjang dinomori dari ujung terdekat ikatan rangkap dua karbon-karbon

Nomor posisi ini ditulis didepan nama induk alken. Rantai cabang dinamai

seperti pada alkena. Butena (C4H8) dapat ditulis dalam dua bentuk isomer :

1. H2C = CH – CH2– CH3 1-butena

2. H3C – CH = CH – CH3 2-butena

Isomer pada C4H8 dapat disebut isomer posisi, karena posisi ikatan rangkapnya

berbeda, sedangkan angka 1 atau 2 di depan nama menunjukkan letak ikatan

rangkap tersebut. Isomer ini akan semakin banyak bila jumlah atom C senyawa

bertambah.

Yayan Sunarya. (2016) mengatakan tentang turunan dan tata nama dari

alkena, bahwa Tata Nama Alkena diturunkan dari :

1. Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom C

nya sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.

2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.

3. Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga

ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.

4. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari

atom C berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).

5. Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.

6. Sumber dan Kegunaan Alkena adalah Alkena dibuat dari alkana melalui

proses pemanasan atau dengan bantuan katalisator (cracking). Alkena suku

rendah digunakan sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan

alkohol.
23

c. Alkuna

Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu

ikatan rangkap tiga (–C≡C–) . Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 3

disebut alkadiuna, yang mempunyai 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan rangkap 3

disebut alkenuna. Alkuna atau biasa disebut asetilena merupakan jenis

hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga. Penggalan akhir dari senyawa

Alkuna adalah -una. (Wina Sanjaya,2017).

Rumus umumnya :

Menurut Budi Utami (2018) Alkuna adalah alkana yang telah kehilangan

dua pasang hidrogen pada atom karbonya yang berdekatan, sehingga

membentuk ikatan rangkap tiga. Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang

mengandung ikatan rangkap tiga karbon-karbon dengan rumus umum CnH2n.

Alkuna paling sederhana adalah asetilena atau etuna (HC Ξ CH). Alkuna

dinamai menurut aturan IUPAC sama seperti pada alkena, dengan pengecualian

bahwa rantai induk yang sama ditentukan dari rantai terpanjang yang

mengandung ikatan rangkap tiga karbon-karbon. Akhiran untuk nama induk ini

adalah –una. Sama dengan alkena, pada alkuna terdapat isomer posisi, bila atom

karbon lebih dari 3. Contohnya, butuna :

a. HC ≡ C – CH2 – CH3 1–butuna

b. H3C – C ≡ C – CH3 2–butuna

Gas berbau khas yang biasa digunakan oleh tukang las adalah senyawa dari
24

alkuna yang disebut etuna atau asetilena yang sehari-hari disebut gas karbit. Gas

ini dihasilkan dari reaksi antara karbit (CaC2) dengan air.

2. Senyawa Hidrokarbon Aromatik

Aromatik yang paling sederhana adalah Benzena (C6H6). Senyawa

tersebut diperoleh dari degradasi kimiawi getah benzena, memiliki aroma yang

dipancarkan dari pohon. Selain itu, ada juga toluena (C6H5 CH3) yang berasal

dari zat pada pohon Amerika Tengah dan biasa digunakan untuk wewangian.

Kedua senyawa tersebut menghasilkan aroma meskipun tidak berbau harum.

Sehingga, istilah aromatik diartikan sebagai senyawa yang diturunkan dari

benzena. Ikatan yang mengandung cincin disebut benzenoid dan yang tidak

mengandung cincin disebut non-benzenoid. Senyawa aromatik atau Arena

mengandung cincin benzena. Selain benzena, contoh lain dari senyawa ini

adalah toluena dan naftalena. Berikut ini merupakan contoh Arena. (Poppy

K.Devi, 2018).

Bisa dilihat pada struktur tersebut bahwa masing-masingnya terdapat cincin

benzena. Berarti Benzena, Toluena, dan Naftalena masuk ke dalam benzenoid.

Menurut Hayati,W.D.(2015) Monosiklik aromatik hidrokarbon atau

dikenal dengan hidrokarbon aromatik terdiri dari benzene, toluene, etilbenzene,

dan xylene (BTEX). Benzene memiliki banyak turununan seperti fenol, aniline,

benzoic acid, toluene, dan lainlain. Fenol memiliki cincin benzene yang mudah

dioksidasi. Tidak seperti alkohol, fenol tidak dapat didehidrasi. Cincin benzene
25

dalam fenol mudah dioksidasi, tetapi oksidasi tersebut menghasilkan campuran

komplek yang terdiri dari beberapa senyawa yang sangat berwarna.


26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualiatif. Penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena pada subjek penelitian

secara deskriftif dalam konteks alamiah dengan menggunakan data secara

triangulasi, analisis data bersifat induktif dan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah yang ada. Penelitian ini merupakan sebuah studi yang akan mengungkapkan,

menemukan dan menggali informasi tentang efektivitas penggunaan media mystery

box dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode observasi, survey, angket, wawancara serta dokumentasi yang berisi

sejumlah pertanyaan yang menggali informasi awal tentang identifikasi

permasalahan dalam pembelajaran materi kimia tentang hindrokarbon.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2024 dan Penelitian akan

dilakukan di sekolah Man 3 Aceh Besar, kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh

besar.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah sekolah Man 3 Aceh Besar.

Sedangkan objek dalam penelitian ini siswa kelas XI juruan IPA MAN 3 Aceh

Besar dalama Implementasi Media Mystery Box pada Materi Hidrokarbon Di-

Sekolah MAN 3 Aceh Besar.


27

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran

generalisasi dari sampel yang diambil dalam suatu penelitian,(Sutrisno

Hadi,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 3 Aceh

Besar yang terdiri kelas X : 135 orang siswa, Kelas XI 120 orang siswa dan kelas

XII : 120 orang siswa. Maka Adapun jumlah siswa yang menjadi populasi dalam

penilitian ini adalah sebanyak 375 siswa.

3.4.2. Sampel Penelitian

Menurut Sutrisno Hadi (2010) sampel adalah contoh atau sebagian

individu yang akan diteliti. Untuk mendapatkan besarnya sampel dalam

penelitian ini berpedoman pada ketentuan pengambilan besarnya persentase

sampel yaitu : “jumlah sampel dengan teknik acak, apabila subjek kurang dari 100

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 20%-25% atau

lebih”. (Suharsimi Arikunto, 2002: 112). Mengacu kepada pedoman di atas,

maka penelitian mengambil sampel penelitian sebanyak 25 % dari jumlah

populasi keseluruhan yang ada.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian

Uraian Sampel
Kelas XI MIA 1 25 Orang
Kelas XI MIA 2 25 Orang
Kelas XI MIA 3 25 Orang
Jumlah 75 Orang
28

1.5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data akan diambil dari dokumen, hasil wawancara, angket, dan

hasil dari observasi. Menurut Lofland Moleong, (2013) “Sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan

seperti dokumen dan lain-lain”. Teknik pegumpunlan data dalam penelitian ini

adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan angket.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang memiliki suatu tujuan tertentu oleh dua

pihak, yaitu pewawancara dan narasumber yang memberikan jawaban atas

pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara (Maleong, 2013).

Menurut Nasution Sugiyono ( 2016) Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal

dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang

menggunakan pedoman wawancara dan pertanyaan yang berkembang sesuai

dengan pencarian melalui catatan public, informasi dan partisipasi dalam peristiwa.

Adapun yang termasuk wawancara tersebut adalah : Siswa, Guru, Kepala Sekolah.

2. Observasi

Rubiyanto (201) menyatakan bahwa observasi adalah cara mengumpulkan

data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang di teliti. Peneliti

menggunakan observasi non partisipatif yang artinya peneliti hanya melakukan

pengamatan biasa.
29

Imam Gunawan (2013) menyatakan Observasi merupakan suatu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan peneliti secara teliti,

serta pencatatan secara sistematis.

3. Dokumentasi

Penggunaan Teknik dokumentasi ini bertujuan untuk menggali data-data

yang bersifat historis maksudnya catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi

dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara. Menurut Sugiono (2014) hasil penelitian dari observasi atau

wawancara, akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau di dukung oleh sejarah

pribadi kehidupan dimasa kecil, disekolah, di tempat kerja, dimasyarakat dan

autobiografi.

Teknik ini digunakan untuk mendapat data sekunder yang dilaksanakan

dengan cara pengumpulan data yang bersumber pada arsip dan dokumen yang ada.

Dalam hal ini Sugiono (2014) menyatakan pendapatnya yaitu: “Dokumen

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,

gambar atau karya-karya dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup atau video,

sketsa, dan lain-lainny”. Dalam penetian ini peneliti berada di lokasi peneliti dan

akan mencatat, memfoto, memfotocopy arsip maupun dokumen yang tersimpan

pada masing-masing informasi.

4. Angket

Angket, adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket
30

merupakan sebuah pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden tentang penelitian.

1.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu mengunakan Teknik observasi/survey

dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Observasi menggunakan angket

dilakukan dengan melibatkan antar beberapa guru dalam satu sekolah yang sama

guna memfokuskan pada permasalahan pembelajaran IPA secara spesifik.

Dalam penelitian ini berdasarkan pengelompokannya adalah menggunakan

data primer dan data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari

responden yaitu melalui observasi dan data hasil dari wawancara peneliti dengan

narasumber. Sedangkan data skunder adalah data yang diperoleh peneliti dari

sumber yang ada. Dalam data skunder ini data yang diperoleh dari dokumentasi.

1.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data deskriptif kualitatif. Dimana data kualitatif yang dikumpulkan akan

diinterpretasikan dengan teknik triangulasi. Tekniknya dengan cara Pengumpulan

data, Reduksi dan kategorisasi data, Penampilan data, Penarikan kesimpulan.

Adapun langkah-langkahnya adalah :

1) Membuat tabel yang memuat kolom, nomor pertanyaan, alternatif

jawaban, frekuensi jawaban dan presentase.

2) Menjumlah alternatif jawaban untuk mencari frekuensi.

3) Menjumlah semua alternatif jawaban untuk mencari frekuensi

keseluruhan.

4) Mencari presentase untuk mendapatkan gambaran seberapa besar


31

frekuensi tiap jawaban dengan rumus :

Keterangan :

P = Persentase jawaban

fo = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(Riduan,2014) :Analisis data pada prinsipnya merupakan proses pengumpulan data

agar data tersebut dapat ditafsirkan. Proses analisis data dimulai dengan menelaah

seluruh data yang terkumpul melalui angket. Data yang disajikan dalam

penelitian ini dalam bentuk presentase.

Data yang diolah sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Moh. Ali (1984: 184)
:

0% : ditafsirkan tidak ada

1 % - 39 % : ditafsirkan sebagian kecil

40 % - 49 % : ditafsirkan hampir
setengahnya
50 % : ditafsirkan setengahnya

51 % - 75 % : ditafsirkan sebagian besar

75 % - 99 % : ditafsirkan pada umumnya


100 % : ditafsirkan seluruhnya
32

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Dari Buku :

Abdullah. 2011. Lembaga Pendidikan didalam Lingkungan Masyarakat


Indonesi, Jakarta : Intermedia.

Abdul Majid, 2014.Strategi Pembelajara, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Abdullah, M. dan Rina M. 2022. Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta:


Depdikbud.

Abdillah, F., Masita, M., & Wahyuni, I. (2022). Penerapan Sistem


Pembelajaran di Pelosok Daerah pada Masa Pandemi. Edumaspul:
Jurnal Pendidikan, 6(1), 269-273.

Agustina. 2020. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar
Pelajaran IPA. Bandung: IKIP Bandung.

Agus Hasbi Noor.2018,Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill),Bandung :


yrama widya.

Ambarita, 2006. Perancangan dan Pengembangan Sistem Pembelajaran.


Jakarta: Intermedia.

Ambaryani. 2017, Pengembangan Media untuk Efektif Meningkatkan Hasil


Belajar Kognitif Materi Perubahan lingkungan Fisik, Jakarta: Surya
Edukasi.

Anjar Purba Asmara, 2019 Kajian Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Materi
Kimia Karbon, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Artawan dan Agustina. 2020. Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam Tingkat


SMP, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2015). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta:


Bumi Aksara.

Achmadi, S. S. (2019). Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.

Atwi Suparman. 2022. Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PAU-DIKTI


Depdikbud.

Budi Utami, 2018, Kimia Dasar SMA /MA, Jakarta: CV.Haka MJ.
33

Duun.2003. Aplikasi Teori-Teori Belajar,Jakarta : Erlangga.

Dra. Afnidar, M.Sc. 2017. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.


Bandung: Tarsito.

Endang Soenarya. 20019. Pendidikan Sekolah Berbasis Masyarakat. Kanwil


Depdiknas.

Evi Sapinatul Bahriah, dkk.2020,Analisis Life Skills Siswa Pada Aspek Spesific
Life Skills Dalam Pembelajaran Koloid Berbasis Proyek,
Jakarta:ISBN.

Ekosasih.2015, Strategi Belajar Dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum


2013, Bandung : yrama widya.

Hamzah B. Uno. 2019. Perencanaan Pembelajaran. (Jakarta: Bumi Aksara.

Harold Hart, dkk, (2011) Kimia Organik, Jakarta: Erlangga.

Hayati, W. D. (2015). Kimia Organik. Bandung: Penerbit ITB.

Hendra Gunawan. 2012, Aplikasi Ilmu Kimia Dalam Pelajaran Ilmu


Pengetahuan Alam, Jakarta : Intermedia

Hisbullah dan Selvi. 2018. Metode Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,


Jakarta : Rineka Cipta

Husein Umar.2005. Proses Perencanaan Pembeljara, Jakarta: Rajawali Pers

Imam Gunawan. 2013. Konsep Metode Penelitian Kulitatif, Jakarta :


Intermedia

Joko untoro,ddk. 2015, Pembelajaran Kimai dan Unsurnya, Jakarta : PT


wahyumedia.

Lofland Moleong. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Ananlisis Data,


cet.2 Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Marhaeni. 2012. Srategi PembelajaranBerorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Miterianifa, 2015, Strategi Pembelajaran Kinia, Pekanbaru: pustaka Mulya

Mulyasa. 2009. Sistem Pembelajaran Indonesia, Jakarta : Kencana.

Nurhafidza. 2017, Pengembangan Media Ajar Untuk Siswa SMA/MA,


Pontianak : Universitas Muhammadiyah Pontianak, 2017

Nasution Sugiyono.2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktek,Cet. IV; Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nuruddin.2011. Iplementasi Pembelajaran, yongyakarta,Rajawali.


34

Nyoman S,2016.“Desain Pembelajaran”. Materi Pelatihan Pekerti.Malang.

Poppy K.Devi, 2018, Kimia I Kelas X SMA dan MA, Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

Ratmini, 2017. Pengembanagan Ilmu Kimia dasar di kehidupan Masyarakat,


Jakarta : UI.

Raymond Chang.2020, Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti, Jakarta: Erlangga.

Riduwan. 2014. “Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian”,Bandung:


Alfabeta.

Rubiyanto. 2012. Memahami Metode Penelitian Kulitatif, Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Syaiful Bahri,2016. Strategi Belajar-Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Seoung-Hey. 2015. Implementasi Ilmu Kimia dalam Kehidupan Masyarakat,


Jakarta : Interaksi Media.

Sudjana, 2021. Manajemen system Pembelajaran Sekolah, Jakarat : UI.

Sutrisno Hadi Meleong 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Surakhmad, Winarno. (2000). Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah dalam


rangka Pengembangan Pendidikan Berbasis Masyarakat. Kanwil
Depdiknas.

Sofyan. 2013. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, Jakarta: Mitra


Wacana Media.

Soenarya, Endang (2000). Pengantar teori Perencanaan Pendidikan.


Yogyakarta: Adi Cita.

Syukri, 2018, Kimia Dasar SMA/MA/SMK Jilid 3, Bandung: ITB.

Trianto (2009). Sistem Pengembangan Media Pembelajaran. Medan: Fakultas


Tarbiah AIAN-SU.

Wahyuni. 2022. Pengantar teori Perencanaan Pendidikan. Yogyakarta: Adi


Cita.

Wahjosumidjo.(2001). Kepemimpinan Kepala Sekolah.Jakarta: Rajawali Pers.

Winarno Surakhmad.2015.Desain Penulisan Bahan Ajar Sekolah.Jakarta:


Dirjen Dikti Depdikbud.

Wina Sanjaya.2017, Pembelajaran dalam implementasi dan Metode


Pemelajaran Kimia jakarta : Peranada media Group.
35

Wiratma. 2013.Sistem Proses Pengelolaan Pembeljaran di Indonesia, Jakarta :


Kencana.

Yayan Sunarya. 2016, Kimia dasar SM/MA dan Lingkungan Hidup,


Jakarta :Erlangga.

2. Sumber Lainnya :

Depdiknas (2012). Standara Pelayanan Minimal (SPM) TK, SD, SLTP,


SMU, SMK, dan PLB. Jakarta.

Depdikbud. (2018). Panduan Manajeemen Sekolah. Jakarta.

Dokumen Sekolah SMP 1 Keumala Bayangkari, 2023. Banda Aceh.

Dokumen Sekolah SMP 16 Peuniti, 2023. Banda Aceh.

Dokumen Sekolah SMP 14 Panterik, Lueng Bata, 2023. Banda Aceh.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).2005. Pengertian Pelaksanaan


Pembelajaran.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016


menyatakan bahwa pengelolaan pembelajaran.

Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007. Tentang Perencanaan


Pembelajaran.

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. tentang standar pengelolaan


pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai