Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PROJECT

“Penggunaan Media Game Ular Tangga Sel dalam Pembelajaran


Biologi untuk Meningkatkan Hasil Akhir Belajar Siswa”

Oleh :

NAMA : NAOMI STEFANI POHAN


NIM : 4213141015
KELAS : PSPB 2022 B
MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

S1-PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan karunia–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal project ini. Penulis juga
ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Widya Arwita, M.Pd. selaku
dosen pengampu sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

Adapun maksud laporan ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai
media pembelajaran dalam materi biologi tentang sel, sebagai pemenuhan untuk tugas “Project”,
dan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi standar nilai yang akan di berikan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Maka dari itu penulis memohon maaf
atas kelemahan laporan project ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun (konstruktif) dalam penyempurnaan
proposal ini. Semoga proposal project ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Medan, 05 November 2023


Penulis

Naomi Stefani Pohan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup tersusun atas sel yang merupakan unit fungsional dan herediter terkecil
dari makhluk hidup. Makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel saja yang disebut makhluk
hidup uniselular dan tersusun atas jutaan bahkan milyaran sel yang disebut makhluk hidup
multiseluler. Makhluk hidup tingkat tinggi yang termasuk dalam kingdom hewan dan tumbuhan
tersusun atas milayaran sel. Sel tersebut dapat bekerja bersama-sama sesuai dengan tugas masing-
masing sehingga makhluk hidup itu dapat hidup dan melaksanakan aktivitasnya. Sel yang
menyusun makhluk hidup tingkat tinggi memang sangat kecil ukurannya sehingga tidak dapat
dilihat dengan alat bantu yang sederhana, tetapi memiliki tugas yang sangat besar layaknya sebuah
kota yang memiliki bagian-bagian untuk menunjang kehidupan kota. Bagian-bagian yang
menunjang kehidupan sel disebut organel-organel.
Siswa dalam jenjang pendidikan menengah sering mengalami kesulitan dalam memahami
materi sel hewan dan sel tumbuhan. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas struktur sel serta
perbedaan-perbedaan khusus antara sel hewan dan sel tumbuhan. Selain itu, kurangnya daya tarik
dalam metode pengajaran konvensional membuat siswa sulit terlibat dan memahami konsep-
konsep abstrak yang terkait dengan materi ini. Kesulitan tersebut dapat tercermin dari hasil ujian
dan penilaian siswa yang cenderung rendah dalam pelajaran biologi, khususnya pada topik sel.
Selain itu, faktor-faktor seperti kurangnya bahan ajar yang menarik dan interaktif, serta
minimnya penggunaan teknologi dalam pengajaran juga turut berkontribusi terhadap kesulitan
siswa dalam memahami materi ini. Oleh karena itu, perlu dirancang metode pembelajaran yang
inovatif, menarik, dan mendidik guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep sel hewan
dan sel tumbuhan. Dengan memahami kesulitan-kesulitan ini, kita dapat merancang pendekatan
pembelajaran yang lebih efektif dan mendukung siswa dalam menguasai materi tersebut.
Sebagai calon guru biologi, kita juga perlu memikirkan solusi dari permasalahan ini. Dalam
konteks ini, penggunaan media pembelajaran berbasis game, seperti permainan ular tangga
biologi, muncul sebagai solusi yang menarik dan efektif. Permainan ini tidak hanya menyajikan
informasi tentang struktur dan fungsi sel hewan dan sel tumbuhan dengan cara yang menarik, tetapi
juga mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Melalui pengalaman
bermain yang interaktif, siswa dapat memahami konsep-konsep kompleks tentang sel dengan cara
yang lebih intuitif dan menyenangkan.
Dalam pembuatan media pembelajaran game ular tangga biologi, pendekatan desain yang
matang diperlukan untuk memastikan bahwa permainan tersebut tidak hanya menarik, tetapi juga
edukatif. Dengan merancang permainan yang mengintegrasikan pertanyaan-pertanyaan tantangan
seputar sel hewan dan sel tumbuhan, siswa akan dihadapkan pada situasi yang memerlukan
pemikiran kritis dan pemahaman mendalam. Diharapkan bahwa melalui penggunaan media
pembelajaran ini, siswa akan dapat mengatasi kesulitan belajar mereka dan mengembangkan minat
yang lebih tinggi terhadap bidang biologi, membuka jalan menuju pemahaman yang lebih baik
dan hasil belajar yang lebih baik pula.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah langkah-langkah proses perencanaan hingga tahap pembuatan media
pembelajaran ular tangga?
2. Bagaimana pengembangan media pembelajaran ular tangga dapat meningkatkan pemahaman
siswa tentang sel dalam mata pelajaran biologi?
3. Bagaimana penggunaan media pembelajaran ular tangga dapat meningkatkan keaktifan dan
minat belajar siswa pada materi sel dalam biologi?
4. Bagaimana efektivitas penggunaan media pembelajaran ular tangga dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi sel dalam biologi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui langkah-langkah proses perencanaan hingga tahap pembuatan media
pembelajaran ular tangga?
2. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran ular tangga dapat meningkatkan
pemahaman siswa tentang sel dalam mata pelajaran biologi?
3. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran ular tangga dapat meningkatkan keaktifan
dan minat belajar siswa pada materi sel dalam biologi?
4. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran ular tangga dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi sel dalam biologi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya
manusia. Sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dituntut untuk meningkatkan
mutu pendidikannya. Berbicara tentang mutu pendidikan tentu tidak terlepas dari keberhasilan
siswa dalam belajar, hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperolehnya. Prestasi belajar
yang tinggi menunjukkan bahwa siswa berhasil dalam belajarnya sedangkan prestasi belajar yang
rendah menunjukkan bahwa siswa tidak berhasil dalam belajarnya.
Materi biologi yang ada sekarang ini sangat sarat dengan istilah-istilah biologi yang sebagian
besar diambil dari bahasa latin sehingga hilangnya konsep-konsep penting yang sebenarnya belum
dipahami oleh siswa. Ditambah lagi dengan kurang sesuainya strategi belajar yang digunakan
pengajar sehingga siswa tidak mampu menuntaskan belajarnya. Keberhasilan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar adalah hal yang sangat diharapkan, namun tidak jarang berbagai kendala
yang terjadi mengakibatkan siswa kurang mampu mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan
(Sitepu, 2019).
Dalam Sitepu (2019) menyatakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari survey
pendahuluan yang dilakukan memperlihatkan satu kenyataan bahwa hasil belajar Biologi dalam
mempelajari sub materi pokok Sel Hewan dan Tumbuhan masih banyak dibawah standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu sekitar 65%. Berkaitan dengan
kondisi ini, diperkirakan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari sub materi pokok tersebut.
Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi
disebabkan oleh faktor-faktor non-intelegensi (Armella & Khonsaullabibah, 2022). Faktor-faktor
yang mempengaruhi kesulitan belajar bisa dikarenakan kurangnya minat belajar siswa, metode
mengajar yang tidak sesuai, kurangnya fasilitas atau media pembelajaran, penekanan kurikulum
yang tidak cocok atau bahkan pembelajaran yang kompleks.
Media Pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan untuk sebagai perantara guru dalam
menyampaikan informasi kepada siswa. Proses pembelajaran dengan penggunaan media
pembelajaran bertujuan untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran pada peserta
didik, termasuk dalam pembelajaran biologi (Lestari et al, 2020). Media pembelajaran adalah salah
satu faktor yang berperan penting dalam proses belajar dan mengajar. Dalam pembelajaran guru
biasanya menggunakan media pembelajaran sebagai perantara dalam menyampaikan materi agar
dapat dipahami oleh peserta didik (Wulandari et al, 2023). Adanya media pembelajaran dalam
penyampaian materi di dalam kelas akan menambah minat siswa dalam belajar (Magdalena et al,
2021).

Dibandingkan dengan metode konvensional, penerapan media permainan lebih memiliki efek
yang baik terhadap pemahaman siswa. Maka dari itu, perlu adanya media pembelajaran yang
efektif menarik minat siswa agar senang dan menghilangkan pemikiran pelajaran biologi yang
membosankan, salah satunya media berbasis permainan. Penggunaan media pembelajaran
berbasis permainan, bertujuan untuk mengajak siswa menyelesaikan masalah dalam mata
pelajaran tertentu dengan cara menyelesaikan latihan maupun simulasi yang tertuang dalam
aplikasi tersebut. Tidak hanya itu, media berbasis permainan juga mempunyai tujuan untuk
menghilangkan atau mengurangi kemonotonan dalam pembelajaran dan untuk menciptakan
suasana belajar mengajar yang menyenangkan karena terkesan santai. Oleh karena itu, selain
menyenangkan bermain juga dapat membantu siswa untuk mampu memahami konsep dan
pengertian dengan mudah (Sofiyan et al, 2020).
Penggunaan media pembelajaran ular tangga sebagai media pembelajaran yang menyenangkan
dapat digunakan untuk menerapkan paradigma pembelajaran yang menyenangkan dan
memberikan motivasi kepada siswa tentang sel. Salah satu teknik pembelajaran kooperatif dan
adaptif adalah pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran ular tangga (Anshori &
Sukmawati, 2021).
BAB III
METODE PENGEMBANGAN PRODUK

3.1 Metode
Metode pembuatan produk dalam proposal ini menggunakan studi pustaka (library research)
yaitu metode dengan pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari
berbagai literatur yang berhubungan dengan rumusan masalah dalam penelitian. Pengumpulan
data kami menggunakan cara dengan mencari sumber dari berbagai sumber seperti buku, jurnal,
dan riset riset yang sudah pernah dilakukan. Pembuatan produk kami lakukan dengan memahami
proses pembuatannya dari YouTube dan mencoba membuat produk tersebut ke dalam materi
biologi tentang sel.

3.2 Alat dan Bahan


Alat
1. Kardus (3 buah) yg tebal
2. Origami 3
3. Gunting
4. Alat tulis
5. Lem
6. Kertas Manila 1 abu-abu, 1 pink, 1 ungu, 1 merah
7. Kertas karton hitam
8. Gambar ular, bintang, dan tangga

Bahan
1. 35 soal mengenai sel tumbuhan dan sel hewan
2. 35 jawaban dari soal
3. Kartu berisi hukuman/pelanggaran

3.3 Prosedur Pembuatan


Dalam pembuatan media pembelajaran Game Ular Tangga, terdapat beberapa tahapan dalam
pembuatannya yaitu sebagai berikut :

No. Cara Pembuatan Gambar


1. Gunting kardus dengan
ukuran yang dibutuhkan,
lalu dilapisi dengan
kertas karton berwarna
hitam.

2. Dilem pada bagian belakang


agar karton nya tidak
lepas.

3. Ditentukan ukuran yang


diinginkan untuk kotak
ular tangga nya pada
potongan kardus yang
telah dilapisi karton
hitam.
4. Dibuat gambar persegi pada
kertas untuk kotak ular
tangga.

5. Dibuat 3 kantung untuk


penyimpanan soal,
jawaban, dan kartu
pelanggaran.
6. Ditempelkan seluruh kotak
yang telah digunting dari
kertas origami pada
papan kardus.

7. Ditempelkan seluruh elemen


(huruf ular tangga, ular,
bintang, tangga, dan
kantung kartu) pada
papan permainan.

8. Media pembelajaran telah


siap untuk digunakan.
BAB IV
PRODUK YANG DIKEMBANGKAN

Dalam pembuatan media pembelajaran permainan ular tangga, produk yang


dikembangkan/yang dirancang yaitu :
1. Papan Permainan : Kita perlu mengembangkan desain papan permainan ular tangga yang
menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Kartu Soal : Buat pertanyaan-pertanyaan dan tantangan seputar sel hewan dan tumbuhan.
Sesuaikan pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang diinginkan.
3. Petunjuk Permainan : Sertakan petunjuk permainan yang jelas dan mudah dipahami, termasuk
aturan-aturan permainan. Tentukan aturan permainan, seperti kapan pemain maju atau mundur,
kapan pemain harus menjawab pertanyaan, dan hadiah atau hukuman untuk setiap petak tertentu.
4. Desain Visual : Grafis, ilustrasi, dan elemen-elemen visual lainnya perlu dikembangkan untuk
membuat permainan menarik dan informatif.
5. Materi Pembelajaran : Sisipkan materi pembelajaran seperti teks, gambar, atau video yang
relevan dengan konsep yang ingin diajarkan.
6. Komponen Tambahan : Kita juga memasukkan dadu, pion, atau komponen permainan tambahan
sesuai dengan kebutuhan permainan.
7. Integrasi Elemen Kompetitif : Tambahkan elemen kompetitif seperti skor, ranking, atau hadiah
untuk meningkatkan motivasi siswa dalam menjawab pertanyaan dengan benar.
8. Berikan Feedback yang Informatif : Setelah siswa menjawab pertanyaan, berikan feedback yang
informatif, termasuk penjelasan mengapa jawaban yang benar adalah benar dan jawaban yang
salah adalah salah.
9. Koreksi Kesalahan dengan Bijak : Jika siswa menjawab salah, berikan kesempatan untuk belajar
dari kesalahan dengan memberikan informasi yang benar dan menjelaskan konsep yang terkait.
10. Evaluasi Efektivitas : Lakukan evaluasi terhadap efektivitas media pembelajaran ini. Amati
hasil belajar siswa, tingkat keterlibatan, dan umpan balik untuk menilai keberhasilan media
pembelajaran.
11. Pembaruan Berkala : Perbarui game dengan menambahkan pertanyaan-pertanyaan baru,
memperbaiki kesalahan, dan meningkatkan desain berdasarkan umpan balik yang diterima.
Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, media pembelajaran ular tangga biologi yang
dikembangkan akan menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang sel
hewan dan tumbuhan. Pastikan untuk melibatkan siswa dalam penggunaan media ini dan terus
beradaptasi dengan kebutuhan dan kemajuan teknologi untuk menciptakan pengalaman
pembelajaran yang lebih baik.

Media pembelajaran ular tangga biologi memiliki berbagai fungsi penting dalam proses
pembelajaran. Beberapa fungsi utama media pembelajaran ini meliputi :
1. Meningkatkan Keterlibatan Siswa :
Game ular tangga biologi menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
Ini membantu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memotivasi mereka untuk
belajar lebih aktif.
2. Mempermudah Pemahaman Konsep Abstrak:
Konsep-konsep biologi, terutama yang terkait dengan struktur dan fungsi sel hewan dan tumbuhan,
dapat sulit dipahami oleh siswa karena sifatnya yang abstrak. Media pembelajaran ini menyajikan
konsep-konsep ini dalam bentuk yang lebih konkret dan mudah dipahami melalui gamifikasi.
3. Memfasilitasi Pembelajaran Mandiri :
Dengan menggunakan media pembelajaran ular tangga biologi, siswa dapat belajar mandiri atau
dalam kelompok tanpa bergantung pada bimbingan guru secara terus-menerus. Mereka dapat
mengatasi tantangan dan menjawab pertanyaan secara mandiri, meningkatkan kepercayaan diri
mereka dalam memahami materi.
4. Memperkuat Daya Ingat dan Pemahaman :
Interaktivitas permainan dan penggunaan visualisasi konsep melalui gamifikasi membantu
memperkuat daya ingat siswa. Dengan menjawab pertanyaan dan menghadapi tantangan dalam
konteks permainan, siswa cenderung lebih mudah mengingat dan memahami konsep-konsep
tersebut.
5. Memberikan Umpan Balik Instan :
Setelah menjawab pertanyaan atau mengambil tindakan dalam permainan, siswa mendapatkan
umpan balik instan. Ini memungkinkan mereka melihat apakah jawaban mereka benar atau salah
dengan segera, membantu mereka belajar dari kesalahan mereka dan memperbaiki pemahaman
mereka secara langsung.
6. Meningkatkan Motivasi Belajar :
Melalui persaingan sehat dan hadiah-hadiah dalam permainan, siswa merasa termotivasi untuk
mencapai hasil yang lebih baik. Ini meningkatkan motivasi intrinsik siswa untuk belajar dan
memahami konsep-konsep biologi dengan lebih baik.
Dengan memanfaatkan media pembelajaran ular tangga biologi, guru dapat menciptakan
pengalaman pembelajaran yang menarik, interaktif, dan efektif. Hal ini dapat membantu siswa
memahami konsep-konsep biologi dengan lebih baik, memotivasi mereka untuk belajar, dan
meningkatkan hasil pembelajaran mereka.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari rumusan masalah dalam proposal project ini, yaitu :
• Langkah-langkah proses perencanaan hingga tahap pembuatan media pembelajaran ular
tangga melibatkan beberapa tahap penting. Pertama, identifikasi tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai dengan menggunakan media ini. Kemudian, rancanglah konten pembelajaran
yang relevan dengan materi sel dalam biologi. Setelah itu, pilihlah metode pengajaran yang
sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang diajarkan. Setelah tahap perencanaan,
pembuat media pembelajaran perlu mengembangkan desain visual yang menarik dan
interaktif untuk ular tangga tersebut. Terakhir, uji coba media pembelajaran dengan siswa
untuk menilai efektivitasnya dan lakukan revisi jika diperlukan sebelum penggunaan yang
lebih luas.
• Pengembangan media pembelajaran ular tangga dapat meningkatkan pemahaman siswa
tentang sel dalam mata pelajaran biologi dengan cara menyajikan informasi secara visual
dan interaktif. Dengan menggunakan gambar, animasi, dan elemen-elemen interaktif
dalam media pembelajaran, siswa dapat lebih mudah memahami struktur dan fungsi sel.
Pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif dapat membantu siswa memahami
konsep-konsep biologi dengan lebih baik.
• Penggunaan media pembelajaran ular tangga dapat meningkatkan keaktifan dan minat
belajar siswa pada materi sel dalam biologi karena pendekatan pembelajaran yang berbeda
dan menarik. Ular tangga sebagai media pembelajaran memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpartisipasi secara langsung dalam pembelajaran. Dengan bermain ular
tangga yang didesain sesuai dengan materi pembelajaran, siswa akan merasa lebih terlibat
dan bersemangat untuk belajar. Hal ini dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang
menyenangkan dan memotivasi siswa untuk menggali lebih dalam tentang materi sel dalam
biologi.
• Efektivitas penggunaan media pembelajaran ular tangga dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi sel dalam biologi dapat diukur melalui evaluasi hasil belajar siswa
sebelum dan setelah menggunakan media tersebut. Perbandingan hasil belajar sebelum dan
setelah penggunaan media pembelajaran ular tangga dapat memberikan gambaran tentang
peningkatan pemahaman siswa. Selain itu, feedback langsung dari siswa melalui kuesioner
atau diskusi juga dapat menjadi indikator efektivitas media pembelajaran tersebut. Jika
hasil evaluasi dan feedback siswa menunjukkan peningkatan pemahaman dan minat
belajar, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran ular tangga telah efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sel dalam biologi.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah sebelum membuat media pembelajaran, pastikan
bahwa konten dalam game ular tangga sesuai dengan kurikulum biologi yang berlaku dan
mencakup materi yang ingin diajarkan. Informasi yang disajikan harus akurat dan mendalam agar
siswa dapat memperoleh pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep biologi. Desain game ular
tangga haruslah menarik, interaktif, dan mudah dipahami oleh siswa. Pengajar harus melakukan
evaluasi terhadap hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan media game ular tangga.
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, F.A., & Sukmawati. (2021). Penerapan Media Pembelajaran Ular Tangga Pada Materi
Klasifikasi Makhluk Hidup Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Pembelajaran IPA Terpadu, 1(1), 28-36.
Armella, R., & Khonsaullabibah, M.N.R. (2022). Kesulitan Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kesulitan Belajar. Sultan Idris Journal of Psychology and Education,
1(2), 14-27.
Lestari, W. D., Yuhanna, W. L., & Lukitasari, M. (2020).Pengembangan Media Bio Pop-Up
Book Terintegrasi Science, Environment, Technology, And Society (SETS) pada
Pembelajaran Biologi Materi Daur Biogeokimia. Jurnal Edukasi Matematika dan Sains,
8(2), 130-139.
Magdalena, I. dkk. (2021). Pentingnya Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat Belajar
Siswa SDN Meruya Selatan 06 Pagi. Jurnal Edukasi dan Sains, 3(2), 312-325.
Sitepu, D.R. (2019). Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Pokok Sel Hewan dan
Tumbuhan di Kelas XI IPA SMA Swasta Esa Prakarsa. Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan,
5(2), 115-120.
Sofiyan, A., Anissa, F.M., Zumrotul, A., Luluk, K. (2020). Media Pembelajaran Biolarga
(Biologi Ular Tangga) untuk Menghafal Nama-Nama Ilmiah. Jurnal Pendidikan Biologi,
1(2), 35-42.
Wulandari, A.P., Annisa, A.S., Karina, C., Tsani, S.N., Zakiah, U. (2023). Pentingnya Media
Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar. Journal on Education, 5(2), 3928-3936.

Anda mungkin juga menyukai