Kelas : PSPB 22A Nim : 4223341026 Identitas Jurnal Judul jurnal : Growth and Calcification of Marine Bryozoans in a
Changing Ocean
Nama jurnal: Department of Marine Science, University of Otago, P. O. Box 56, Dunedin 9054, New Zealand
Penulis: ABIGAIL M. SMITH
Tahun terbit: June 2014
Volume: 226
Halaman: 203 – 210
Penerbit : Marine Biological Laboratory
Permasalahan yang menjadi dasar dilakukannya penelitian tersebut
● Yang menjadi dasar dilakukannya penelitian terhadap Bryozoa karena
Bryozoa ini termasuk filum minor yang tidak dapat dimakan, kecil, sulit diidentifikasi dan tidak terlalu diperhatikan. Sehingga perlu dilakukannya penelitian ini agar berjalan seimbangnya ekosistem laut dengan adanya Bryozoa ini. Tujuan penelitian ● Untuk mengulas usia, klasifikasi, dan pertumbuhan Bryozoa dan bagaimana hal tersebut dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim. ● - Untuk mengetahui keaktifan Mineralogi karbonat pada kerangka Bryozoa. ● - Untuk menelusuri lebih dalam tingkat klasifikasi pada Bryozoa. ● - Untuk mengetahui dampak perubahan lautan terhadap Bryozoa. Metode pelaksanaan Penelitian ini menggunakan metode langsung, termasuk dari studi ciri-ciri morfologi dengan Teknik menandai, menangkap, dan kultur laboratorium. Metode tidak langsung juga untuk memepelajari p Dalam semua kasus ini mungkin terdapat bias berdasarkan spesies yang dipilih untuk dipelajari. Para peneliti lebih cenderung mempelajari spesies-spesies yang mencolok dan relevan secara ekologis.ertumbuhan, Analisa isotop stabil, serta dengan studi literatur. > Membranipora membranacea tumbuh di daun rumput laut dengan kecepatan bervariasi dari 0,01 hingga 12,0 mm/hari (ekstensi linier) (Saunders dan Metaxas, 2009). Penentu utama laju pertumbuhan adalah ukuran koloni; koloni yang lebih besar tumbuh lebih cepat (Saunders dan Metaxas, 2009). Ketika produksi karbonat dihitung, biasanya memang demikian berdasarkan koloni yang usianya diketahui atau tingkat turnovernya, jadi bahwa laju produksi karbonat yang dilaporkan adalah rata-rata diatas usia koloni. Untuk Bryozoa berumur pendek (kurang dari usia maksimum 10 tahun), angka ini akurat dan umumnya terletak pada kisaran 101-102 mg CaCo3/tahun. Hasil Hasil penelitian dalam mengetahui pertumbuhan dan umur di Koloni Bryozoa sudah diperoleh dengan metode langsung, Ketika produksi karbonat dihitung, biasanya memang demikian berdasarkan koloni yang usianya diketahui atau tingkat turnovernya, jadi bahwa laju produksi karbonat yang dilaporkan adalah rata-rata diatas usia koloni. Untuk Bryozoa berumur pendek (kurang dari usia maksimum 10 tahun), angka ini akurat dan umumnya terletak pada kisaran 101-102 mg CaCo3/tahun. Koloni yang tegak, bercabang atau berbentuk bilah dengan dasar yang fleksibel dan berakar tumbuh lebih cepat dibandingkan koloni yang bertatahkan, dengan perluasan 2 hingga 15 mm/tahun pada keseluruhan tinggi koloni (rata-rata 5,4 mm/tahun dengan outlier dihilangkan, n 15 ) . Untuk hasil megetahui Mekanisme Klasifikasi Bryozoa dilakukan dengan metode tidak langsung yaitu melalui studi literatur. Salah satu studi awal tentang kalsifikasi pada cheilostome sederhana bryozoa (Membranipora) menunjukkan bahwa kalsifikasi dimulai setelah diferensiasi sel tercapai (Lutaud, 1987). Mg dalam kalsit bryozoa berkisar dari nol hingga 14% berat MgCO3 (0 hingga 16 mol% MgCO3). Ketika dua kalsit hidup berdampingan dalam satu kerangka (seperti yang terjadi pada beberapa chei-lostoma Anascan), mineral dengan Mg rendah adalah sekitar 2–4% berat MgCO3, dan mineral dengan Mg tinggi berkisar antara 7 hingga 11% berat MgCO3. (Smith dkk., 2006). Stenolaemat, termasuk siklostom, membentuk kerangkanya hampir seluruhnya dari kalsit Mg rendah; kompleksitas mineralogi disediakan oleh cheilostom gymnolaemate (Smith et al., 2006). Pada penelitian ini belum tercapainya keseluruhan tujuan penelitian, penelitian lebih banyak untuk kajian literatur. Akan tetapi untuk penghitungan dan pengenalan umur pada Bryozoa sudah mendapat hasil serta dampak perubahan lautan pada Bryozoa. Daftar Pustaka ● Smith, Abigail M. “Growth and Calcification of Marine Bryozoans in a Changing Ocean.” Biological Bulletin, vol. 226, no. 3, 2014, pp. 203–10, https://doi.org/10.1086/bblv226n3p203.