Anda di halaman 1dari 50

Universitas

Negeri Medan

FILUM
ARTHROPODA
Dosen Pengampu
Dr.Masdiana Sinambela, M.Si

KELOMPOK III
AYU WULANDARI 422214002
RISALINA SEPTIANI BR TARIGAN 4221141001
NURUL HIKAMH PANDIANGAN 4222141003
NURTRI PASARIBU 4223341045

1
Universitas
Negeri Medan

PENGERTIAN
FILUM
ARTHROPODA
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthros,
sendi dan podos, kaki. Oleh karena itu ciri utama
hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki
yang tersusun atas ruas-ruas.

2
Uniersitas Negeri
Medan

CIRI-CIRI
ARTHROPODA
• Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada
(thoraks), dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya
H1
ada yang (cephalothoraks).
• Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara
bebas
H2
• Hidupnya di darat, air tawar dan laut.
• Jadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan
H2
paedogenesis).
• Memiliki sistem peredaran darah terbuka (sistem lakuner)

3
Universitas
Borcelle

KLASIFIKASI FILUM ARTHROPODA


subfilum CRUSTACEA
subfilum Celiceriformes
Golongan Udang
Golongan kalajengking dan laba-laba

subfilum MYRIAPODA Subfilum Hexapoda


Golongan luwing Serangga

www.reallygreatsite.com
Ciri-Ciri cheliceriformes
• Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan
dengan jelas
• Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa
pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
• Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada. - Alat ekskresi dilengkapi dengan
saluran malphigi dan kelenjar coxal. –
• Alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku. - Alat kelamin
jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam). –
• Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap
serta memiliki kelenjar racun. –
• Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
Cheliceriformes di bagi menjadi
4 kelas
Kelas Eurypterid
Ciri ciri
1. Tubuhnya terdiri dari beberapa segmen yang tersegmentasi, seperti kepala, dada, dan perut.
2. Mereka memiliki sepasang cangkang yang melindungi tubuhnya, dengan bagian ekor yang
panjang dan tipis.
3. Ekor mereka memiliki alat pengisap yang digunakan untuk menangkap dan memakan mangsa.
4. Mereka memiliki sepasang mata majemuk yang digunakan untuk melihat mangsa dan predator
.5. Beberapa spesies Eurypterid dapat tumbuh hingga ukuran besar, mencapai panjang 2,5 meter.
6. Mereka hidup di air tawar dan laut, dan beberapa spesies dapat hidup di lingkungan yang sangat
asin.
7. Eurypterid adalah predator yang kuat dan memakan ikan, moluska, dan hewan-hewan kecil
lainnya.
Cheliceriformes di bagi menjadi
4 kelas
• Kelas Merostomata • Ordo Xiphosura
• Hewan ordo ini memiliki sefalotoraks
yang tertutup cangkang kuat berbentuk
• Ciri-Ciri tapal kuda dan menopang 6 pasang

• Memiliki mata tunggal embelan: 1 pasang kelisera, 1 pasang alat

sederhana di bagian depan dan peraba, 4 pasang kaki berjalan, di

sepasang mata majemuk di sisi abdomen terdapat ekor panjang mirip

lain duri dan 5 pasang insang berbentuk daun.

• Hewan ini pemakan bangkai.


Cheliceriformes di bagi menjadi
4 kelas
Kelas Pycnogonida
Ordo Pantopoda
• Hewan ordo ini memiliki
kepala kecil atau sefalon
• Di kepala ada tonjolan yang
Ciri-Ciri
menopang dua pasang mata
•Berukuran kecil
• Terdapat pula proboscis
•Tubuh silindris dan kaki panjang langsing
(belalai) untuk aktivitas makan,
•Mereka memakan hewan laut bertubuh lunak seperti
• 2 embelan berkuku, dan
spons
sepasang alat peraba.
Ordo Kelas Pycnogonida

Kelas Arachnida Ordo Scorpiones Ordo Araneae

Ciri-Ciri
• Tubuh Arachida terbagi • Hewan ini merupakan Hewan ini biasanya
menjadi dua bagian, kepala kelompok paling tua dari memiliki 8 mata, tubuhnya
terbagi menjadi 2 bagia
dan toraks (sefalotoraks), seluruh arachnida, yaitu sefalotoraks dan
• Sefalotoraks terdapat 6 pasang • Hewan ini dicirikan oleh perut, mulut diapit oleh
sepasang taring yang
embelan, yaitu kelisera, pedipalpus besar mirip cakar menyuntikan racun dan
pedipalpus dan tungkai dan ekor yang dapat sepasang pedipals mirip
kaki.
berjalan. menyengat.
Ordo Kelas Pycnogonida

• Ordo Pseudoscorpiones • Ordo Solifugae

• Hewan ini disebut kalajengking palsu • Hewan di ordo ini tidak memiliki kelenjar

karena tidak memiliki sengat dan racun, mereka membunuh dan


ekor, juga bentuknya mirip mengunyah mangsa dengan kelisera besar
kalajengking. yang mirip penjepit, pedipalpus yang
mirip kaki memiliki bantalan pengisap
untuk menekan mangsa agar dapat
dimakan
Ordo Kelas Pycnogonida

Ordo Uropygi Ordo Opiliones

• Hewan bertubuh pipih ini • Hewan ini memiliki tubuh bulat tanpa
memiliki ekor seperti cambuk pinggang langsing, kakinya panjang
di ujung abdomen dan kelisera dan langsing, pada ujung kaki terdapat
menyerupai taring laba-laba. kuku sangat kecil, mulut kecil tetapi
dapat menghasilkan sekresi beracun
sebagai bentuk pertahanan diri.
Ordo Kelas Pycnogonida

Ordo Amblypygi Ordo Acari

Hewan ini dikenal sebagai kalajengking


cambuk tanpa ekor, tidak menyengat atau Hewan ordo ini sebagian besar
mengigit, memiliki kelisera bersegmen mirip panjangnya kurang dari 1 mm, meski
taring, pedipalpus besar mengilap, dan menjadi jauh lebih besar setelah
pasangan kaki pertama yang sangat panjang. memakan darah, dan hewan ini
parasit.
CIRI-CIRI MYRIAPODA
• Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
• Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
• Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan
alat mulut.
• Sistem pernafasan dengan trakea.
• Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar
masuknya udara.
• Sistem peredaran darah terbuka.
• Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara
bertelur.
• Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab
lainnya.
Myrapoda di bagi menjadi 4
kelas
Kelas Chilopoda
Ciri-ciri Kelas Chilopoda
- Memiliki tubuh bersegmen yang agak panjang dan gepeng
- Setiap segmen memiliki sepasang kaki
- Memiliki maksiliped
- Memiliki antena yang beruas banyak di kepala
- Memiliki organ modifikasi dari
Kelas Chilopoda terdiri dari lima ordo yang berbeda, yaitu:
Scutigeromorpha, Lithobiomorpha, Geophilomorpha,
Scolopendromorpha,Craterostigmomorpha

Kelas Diplopoda
Ciri-ciri kelas Diplopoda
- Tubuh berbentuk silinder dan beruas-ruas
- Hidup di tempat yang lembab dan gelap
- Kepala memiliki 2 mata tunggal dan antena
Terdiri dari 3 ordo, yaitu, Polydesmida, Julida dan Spirobolida
Myrapoda di bagi menjadi 4
kelas
Kelas Pauropoda
Ciri-ciri Kelas Pauropoda
- Bernapas menggunakan permkaan tubuhnya
- Memiliki 12 segmen tubuh dengan 9 pasang kaki
- Hidup di tanah serasa dan tempat yah lembab
- Hidup di tanah serasa dan tempat yah lembab
- Kepala Pauropoda sangat pipih, dengan satu set mandibula dan
dua pasang rahang atas

Kelas Symphylia
Ciri-ciri kelas Symphylia
- Hidup di tempat yang lembab dan terhindar dari cahaya
matahari langsung
- Makanan utamanya adalah sayuran yang membusuk
- Berukuran kecil
Tubuh Symphyla terdiri dari beberapa segmen yang berulang,
dengan jumlah segmen berkisar antara 15 hingga 181
Terdiri dari satu ordo, yaitu Cephalostigmata
CIRI-CIRI Hexapoda
• Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
• Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu
pasang antena sebagai alat peraba.
• Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan
menggigit.
• Bagian mulut terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan
(maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).Dada
(thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax.
Hexapoda di bagi menjadi 4
bagian
.
Kelas Collembola Kelas Protura
Ciri- ciri kelas Collembola Ciri- ciri Kelas Protura
• Berukuran kecil dengan panjang kurang • Berukuran kurang dari 2 mm
dari 10 mm • Tubuh lunak memanjang
• Antena 46 segmen • Banyak jenis dan tidak berpigmen
• Memiliki kait dan Furkula • Mulut enthognathus
• Respirasi berlangsung melalui kulit. • Kaki lima segmen
Terdiri dari ordo Ordo Poduromorpha,• Abdomen 12 segmen
Ordo Entomobrymorpha, Ordo• Tidak memiliki sersi
Symhypleona, Ordo Neelipleona.
Hexapoda di bagi menjadi 4
bagian
.
Kelas insecta
Ciri- ciri Kelas Insecta:
• tubuh terdiri dari kepala dada dan perut
• Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk, sepasang alat
peraga dan tiga pasang mulut
• Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki dan sayap
• Alat alat pernapasan berupa trakea
• Alat ekskeresi berupa badan malpighi.
Terdiri dari ordo Ordo Odonata, Ordo Orthoptera, Ordo Phasmatodea,
Ordo Dermaptera, Ordo Blattodea, Ordo Hemiptera, dan Ordo
Neuroptera
Hexapoda di bagi menjadi 4
kelas
.
Kelas Diplura

1.Tubuh mereka terdiri dari kepala, dada, dan perut yang tersegmentasi.
2. Mereka memiliki sepasang antena yang panjang dan tipis.
3. Diplura tidak memiliki mata majemuk, namun memiliki organ sensorik yang
disebut trisommatidium yang digunakan untuk merasakan getaran dan bau.
4. Mereka memiliki alat mulut yang tersembunyi dan digunakan untuk menggali
tanah dan memakan serasah dan bahan organik lainnya.
5. Diplura memiliki kaki yang panjang dan tipis, yang digunakan untuk bergerak
di dalam tanah.
6. Beberapa spesies Diplura dapat tumbuh hingga panjang 4 cm.
7. Diplura hidup di tanah dan di dalam serasah, dan dapat ditemukan di seluruh
dunia.
CIRI-CIRI CRUSTACEAE

• Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas


sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta
abdomen (perut).
• Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih
lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
• Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut,
yaitu: - pasang antena - pasang mandibula, untuk
menggigit mangsanya - pasang maksilla - pasang
maksilliped .
• Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada
abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak
atau menempel di dasar perairan.
Crustacea di bagi menjadi 7 kelas
01
Kelas Branchiopoda 05 Kelas Branchiura

02 Kelas Ostracoda 06 Kelas Cirripedia


Kelas Mystacocarida
03
07 Kelas Malacostraca
04 Kelas Copepoda

www.reallygreatsite.com
CIRI-CIRI kelas
Brnachiopoda
1. Tubuhnya kecil dan transparan, memiliki panjang sekitar 0,2 hingga 15 mm.
2. Tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut. Dada memiliki 11 segmen,
sedangkan perut memiliki 6 segmen.
3. Kepala memiliki sepasang antena, satu pasang mata majemuk, dan satu
pasang mandibula.
4. Dada memiliki beberapa kaki renang yang digunakan untuk bergerak di air.
5. Mereka memiliki insang yang terletak di bagian ventral dari tubuhnya.
6. Mereka memiliki alat reproduksi jantan dan betina yang terpisah.
7. Beberapa spesies Branchiopoda dapat mengalami diapausis, yaitu kondisi
istirahat yang terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan
seperti kekeringan.
8. Beberapa spesies Branchiopoda juga memiliki kemampuan untuk
bereproduksi secara partenogenesis, yaitu reproduksi tanpa melalui proses
pembuahan
CIRI-CIRI kelas Ostracoda

1.Tubuhnya berbentuk cangkang (bivalvia), yang terdiri dari dua


bagian simetris yang disebut valve.
2. Ukuran tubuhnya kecil, sekitar 0,1 hingga 30 mm.
3. Tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut yang tersembunyi
dalam cangkang.
4. Kepala memiliki sepasang antena dan satu pasang mata majemuk.
5. Dada memiliki beberapa kaki renang yang digunakan untuk
bergerak di air
.6. Mereka memiliki insang yang terletak di bagian ventral dari
tubuhnya.
7. Mereka memiliki alat reproduksi jantan dan betina yang terpisah.
8. Beberapa spesies Ostracoda dapat mengalami diapausis, yaitu
kondisi istirahat yang terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan seperti kekeringan.
9. Mereka memiliki kemampuan untuk memfilter makanan dari air,
seperti plankton, detritus, dan partikel organik lainnya.
CIRI-CIRI kelas
Mystacocarida
1.Tubuhnya tidak memiliki cangkang keras,
melainkan terdiri dari kutikula yang tipis dan
fleksibel
2. Tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut
yang tidak tersegmentasi.
3. Kepala memiliki sepasang antena dan satu
pasang mata majemuk.
4. Dada memiliki beberapa kaki renang yang
digunakan untuk bergerak di air.
5. Mereka memiliki insang yang terletak di bagian
ventral dari tubuhnya.
6. Mereka memiliki alat reproduksi jantan dan
betina yang terpisah.
7. Beberapa spesies Mystacocarida dapat
mengalami diapausis, yaitu kondisi istirahat yang
terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan seperti kekeringan.
CIRI-CIRI kelas Copepoda

1. Tubuhnya kecil, sekitar 0,5 hingga 5 mm.


2. Tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut yang tidak
tersegmentasi.
3. Kepala memiliki sepasang antena dan satu pasang mata
majemuk.
4. Dada memiliki beberapa kaki renang yang digunakan untuk
bergerak di air.
5. Mereka memiliki insang yang terletak di bagian ventral dari
tubuhnya
.6. Mereka memiliki alat reproduksi jantan dan betina yang
terpisah.
7. Beberapa spesies Copepoda dapat mengalami diapausis, yaitu
kondisi istirahat yang terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan seperti kekeringan.
8. Mereka memiliki kemampuan untuk memfilter makanan dari
air, seperti plankton, detritus, dan partikel organik lainnya.
CIRI-CIRI kelas Branchiura

1. Tubuhnya pipih dan memiliki dua cabang utama yang menempel


pada tubuh inang.
2. Tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut yang tidak
tersegmentasi.
3. Kepala memiliki sepasang antena dan satu pasang mata
majemuk.
4. Mereka memiliki alat pengisapan pada bagian kepala untuk
menempel pada inangnya.
5. Mereka memiliki insang yang terletak di bagian ventral dari
tubuhnya.
6. Mereka memiliki alat reproduksi jantan dan betina yang terpisah.
7. Beberapa spesies Branchiura dapat mengalami diapausis, yaitu
kondisi istirahat yang terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan seperti kekeringan.
8. Mereka merupakan parasit yang menyerang ikan dan hewan air
lainnya, dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada
inangnya.
CIRI-CIRI kelas Cirripedia
1. Tubuhnya menempel pada substrat dengan menggunakan pangkal tubuh yang
disebut peduncle.
2. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu capitulum (kepala) dan carapace
(cangkang).
3. Capitulum memiliki sepasang kaki renang yang digunakan untuk menangkap
makanan dan bernapas.
4. Mereka memiliki alat mulut yang dapat mengebor substrat untuk mencari
makanan.
5. Mereka memiliki alat reproduksi jantan dan betina yang terpisah.
6. Beberapa spesies Cirripedia memiliki kemampuan untuk mengubah bentuk
tubuhnya, seperti menjadi bola atau menutupi diri dengan cangkangnya, sebagai
bentuk pertahanan dari predator.
7. Mereka memiliki sistem saraf yang sederhana dan tidak memiliki otak yang
terpusat.
8. Cirripedia memiliki siklus hidup yang kompleks, dengan beberapa tahap larva
yang berbeda sebelum mencapai bentuk dewasa.
CIRI-CIRI kelas
Malacostraca
1. Tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut, yang terdiri dari beberapa segmen yang
tersegmentasi.
2. Kepala memiliki sepasang antena dan satu atau dua pasang mata majemuk.
3. Dada memiliki beberapa kaki renang yang digunakan untuk bergerak di air.
4. Mereka memiliki insang yang terletak di bagian ventral dari tubuhnya.
5. Mereka memiliki alat reproduksi jantan dan betina yang terpisah.
6. Beberapa spesies Malacostraca dapat mengalami metamorfosis, yaitu perubahan
bentuk tubuh dari larva menjadi dewasa.
7. Mereka memiliki kemampuan untuk memfilter makanan dari air, seperti plankton,
detritus, dan partikel organik lainnya.
8. Beberapa spesies Malacostraca hidup sebagai parasit pada hewan lainnya, seperti
kepiting parasit yang hidup pada bintang laut.
TABEL PERBEDAAN KELAS
ARTHROPODA
Uniersitas Negeri
Medan

ARTHROPODA yang
bermanfaat
Bermanfaat:
1. Lebah: Mereka membantu dalam penyerbukan tanaman dan
memproduksi madu yang dapat dikonsumsi manusia.
2. Kepiting, udang, dan lobster: Mereka merupakan sumber
H1 bergizi tinggi dan menjadi komoditas perdagangan
makanan yang
yang penting di seluruh dunia.
3. Capung: Mereka membantu dalam penyerbukan tanaman dan
memakan banyak serangga hama.
H2
4. Belalang: Mereka membantu dalam penyerbukan tanaman dan
memakan banyak serangga hama.
5. Laba-laba: Beberapa spesies laba-laba dapat membantu dalam
pengendalian populasi serangga hama di pertanian.
H2

3
Uniersitas Negeri
Medan

ARTHROPODA
yang kurang
bermanfaat
Kurang bermanfaat:
1. Nyamuk: Mereka dapat menyebarkan penyakit seperti malaria,
demam berdarah,
H1 dan virus Zika
2. Kecoa: Mereka dapat menyebarkan penyakit dan menjadi hama di
rumah dan bangunan lainnya.
3. Lalat: Mereka dapat menyebarkan penyakit dan menjadi hama di
rumah danH2 bangunan lainnya.
4. Kutu: Mereka dapat menyebarkan penyakit dan menjadi parasit
pada hewan dan manusia.
5. Rayap: Mereka dapat merusak kayu dan bahan bangunan lainnya
dan menjadi hama pada tanaman.
H2
meskipun ada spesies pada Arthropoda yang kurang bermanfaat
bagi manusia, tetap ada peran penting yang dimainkan oleh hewan-
hewan tersebut dalam ekosistem dan lingkungan di mana mereka
3 hidup.
SUBFILUM CHELICERIFORES
KELAS EURYPTERID
Contoh spesies eurypterid yang menguntungkan
adalah Eurypterus remipes yang hidup sekitar 460
juta tahun yang lalu. Eurypterus remipes memiliki
peran ekologis sebagai predator dan memainkan
peran penting dalam rantai makanan laut pada
masa Silurian

Contoh spesies eurypterid yang dianggap


merugikan adalah Pterygotus, yang merupakan
jenis perairan laut prasejarah yang bisa mencapai
ukuran besar dan dianggap sebagai pemangsa yang
efisien
KELAS MEROSTOMATA

Beberapa contoh spesies yang termasuk dalam kelas Merostomata


yang memiliki peran ekologis yang penting adalah limul (kepiting
tapal kuda). Limul memiliki peranan dalam penelitian medis dan
farmasi karena darahnya mengandung zat yang digunakan untuk
mendeteksi bakteri endotoksik dalam vaksin dan peralatan medis.
Selain itu, mereka juga berperan dalam rantai makanan di ekosistem
pantai

Beberapa contoh spesies merostomata yang dapat dianggap


merugikan termasuk kepiting air tawar yang dapat merusak tanaman
padi dan yabby (jenis lobster kecil) yang dapat menjadi hama bagi
perikanan
KELAS
PYCNOGONIDA
Contoh spesies yang termasuk dalam kelas Pycnogonida
adalah laba-laba laut. Meskipun terlihat mirip dengan
laba-laba darat, laba-laba laut memiliki ciri khas yang unik
dan dapat ditemui di perairan laut di seluruh dunia.
Beberapa di antaranya dianggap menguntungkan karena
berperan dalam rantai makanan laut

Pycnogonida, atau laba-laba laut, umumnya tidak


dianggap merugikan secara signifikan bagi manusia atau
ekosistem laut. Mereka cenderung menjadi bagian alami
dari lingkungan laut dan berperan dalam rantai makanan.
Jika ada dampak negatif, itu mungkin terkait dengan
perubahan lingkungan atau dinamika ekosistem yang
lebih besar daripada kontribusi langsung dari
Pycnogonida
KELAS ARACHNIDDA

Contoh spesies Arachnida yang menguntungkan


termasuk laba-laba yang membantu mengendalikan
populasi serangga, seperti laba-laba penenun (orb-
weaver) dan laba-laba pemburu (laba-laba serigala)

Spesies Arachnida juga dapat merugikan bagi


manusia, seperti:
nyamuk, dan lainnya : Sumber berbagai penyakit
Kumbang tanduk dan wereng cokelat : Hama
tanaman pangan dan industri
Rayap dan kumbang : Perusak bahan bangunan
SUBFILUM MYRIAPODA

Spesies yang bermanfaat

• Kelas Chilopoda
Sclopendra sp: Dapat mengendalikannya populasi serangga lainnya.
Lithobius forficatus: Kelabang juga berperan sebagai pembersih alam. Mereka membantu membersihkan
sisa-sisa organik yang terdapat di lingkungan, seperti daun yang telah jatuh, serasah, dan bangkai
serangga.

• Kelas Diplpoda
Polydesmus sp: Kaki seribu memiliki kandungan para-benzoquinon yang diduga memiliki aktivitas
antikanker, sehingga memiliki potensi sebagai obat antikanker payudara

• Kelas Pauropoda.
Eurypauropus spinosus: sebagai pengurai sisa-sisa makanan dan memperbaiki kualitas tanah.

• Kelas Symphlia
Scutigerella immaculata: Menguntungkan penggunaan tanaman penutup tanah, seperti leguminosa,
untuk meningkatkan kualitas sifat tanah
Spesies yang merugikan:

• Kelas Chilopoda
Scolopendra morsitans: Dapat menyebabkan rasa sakit
dan reaksi alergi pada manusia akibat gigitannya
• Kelas Diplpoda
Tachypodoiulus gigas: dapat menjadi penyakit
tanaman jika populasinya menyebabkan sebagian besar
masalah pada tanaman.
SUBFILUM HEXAPODA
Kelas Collembola
Menguntungkan
Folsomia candida: Spesies ini sering digunakan dalam penelitian ekotoksikologi karena mereka
sangat peka terhadap polutan dan perubahan lingkungan.
Orchesella cincta: Spesies ini membantu dalam penguraian bahan organik dan peningkatan kualitas
tanah.
Isotoma viridis: Spesies ini mereka membantu mengurai bahan organik dan memperbaiki struktur
tanah.
Merugikan
Sminthurides dikenal sebagai hama pada tanaman semanggi. Mereka dapat merusak tanaman
dengan memakan bagian-bagian tanaman muda, yang dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
Kelas diplura
Menguntungkan:
Campodeidae, mereka dikenal sebagai pengurai
yang efisien dan berkontribusi pada siklus nutrisi
dan peningkatan struktur tanah.

Merugikan:
Japygidae dikenal sebagai pemakan akar dan dapat
merusak tanaman muda
Kelas insecta

Menguntungkan:
• Apis mellifera (Lebah madu), spesies ini penting untuk polinasi, yang membantu tanaman
berbuah dan berkembang biak dan mereka juga menghasilkan madu, yang digunakan oleh
manusia.
• Coccinella septempunctata spesies ini adalah predator alami dari hama tanaman seperti kutu
daun dan kutu putih, sehingga mereka membantu mengendalikan populasi hama ini.
• Silkworms (Ulat sutera): Ulat sutera, yang merupakan larva dari ngengat sutera, telah
dibudidayakan oleh manusia selama ribuan tahun untuk produksi sutera.

Merugikan:
• Aedes aegypti (Nyamuk Aedes): Spesies nyamuk ini adalah pembawa utama demam berdarah
dengue, Zika, chikungunya, dan beberapa penyakit lainnya.
• Cimex lectularius (Kutu busuk): Kutu busuk bisa menjadi hama di rumah dan hotel, menggigit
manusia saat tidur dan bisa menyebabkan gatal-gatal dan reaksi alergi.
• Drosophila melanogaster (Lalat buah): Lalat buah bisa menjadi hama di kebun dan pertanian,
merusak buah-buahan dan tanaman lainnya.
Kelas Protura

Menguntungkan:
Eosentomon transitorium, Spesies ini membantu memperbaiki struktur
tanah.
Acerentomon doderoi, Spesies ini berperan dalam penguraian bahan
organik dan membantu memperbaiki struktur tanah.
Hesperentomon mirabile, Spesies ini berperan dalam penguraian bahan
organik dan membantu memperbaiki struktur tanah.
BIOINDIKATOR ARTHROPODA

Filum Arthropoda memiliki beberapa jenis bioindikator, yaitu


makroinvertebrata air seperti serangga air, kepiting air, dan udang air
yang dapat digunakan untuk memonitor kualitas air sungai. Selain itu,
Arthropoda tanah juga dapat digunakan sebagai bioindikator lahan
perkebunan dan hutan sekunder. Beberapa jenis Arthropoda tanah yang
dapat digunakan sebagai bioindikator adalah serangga, laba-laba, dan
rayap.
Hewan yang menguntungkan dari kelas
branchiopoda

1. Daphnia magna: Daphnia magna adalah spesies Branchiopoda


yang sering digunakan sebagai pakan ikan dan hewan akuatik lainnya.
Selain itu, Daphnia magna juga dapat membantu mengurangi nutrien
berlebih di ekosistem air tawar, seperti fosfor dan nitrogen.
2. Artemia: Artemia adalah spesies Branchiopoda yang sering
digunakan sebagai pakan ikan dan hewan akuatik lainnya. Artemia
juga sering digunakan sebagai subjek penelitian biologi, terutama
dalam bidang bioteknologi dan farmakologi.
3. Triops: Triops adalah spesies Branchiopoda yang sering digunakan
sebagai hewan peliharaan. Triops juga sering digunakan sebagai
subjek penelitian biologi, terutama dalam bidang evolusi dan ekologi.
4. Clam shrimp: Clam shrimp adalah spesies Branchiopoda yang
sering digunakan sebagai subjek penelitian biologi, terutama dalam
bidang paleontologi dan evolusi.
Hewan yang menguntungkan dari kelas
Ostracoda
1. Ostracoda sebagai Indikator Lingkungan: Beberapa spesies Ostracoda dapat
digunakan sebagai indikator lingkungan, seperti kualitas air dan suhu. Hal ini
karena Ostracoda sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan dan dapat
memberikan informasi tentang kondisi lingkungan yang berbeda.
2. Ostracoda sebagai Sumber Makanan: Beberapa spesies Ostracoda dapat
dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi manusia dan hewan lainnya.
Beberapa spesies Ostracoda yang dimanfaatkan sebagai makanan antara lain
Cypridina hilgendorfii di Jepang dan Halocypris inflata di Eropa.
3. Ostracoda sebagai Subjek Penelitian: Ostracoda sering digunakan sebagai
subjek penelitian biologi, terutama dalam bidang paleontologi, ekologi, dan
evolusi. Hal ini karena Ostracoda memiliki sejarah fosil yang panjang dan dapat
memberikan informasi tentang kondisi lingkungan dan evolusi organisme di
masa lalu.
4. Ostracoda sebagai Bioindikator: Beberapa spesies Ostracoda dapat
digunakan sebagai bioindikator, yaitu organisme yang dapat memberikan
informasi tentang kondisi lingkungan saat ini. Hal ini karena Ostracoda sangat
sensitif terhadap perubahan lingkungan dan dapat memberikan informasi
tentang kualitas air dan suhu.
Hewan yang menguntungkan dari kelas
mystacarida
1. Menjadi Indikator Lingkungan: Beberapa spesies Mystacocarida dapat
digunakan sebagai indikator lingkungan, seperti kualitas air dan suhu. Hal ini
karena Mystacocarida sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan dan
dapat memberikan informasi tentang kondisi lingkungan yang berbeda.
2. Menjadi Sumber Makanan: Meskipun jarang dimanfaatkan sebagai sumber
makanan bagi manusia, beberapa spesies Mystacocarida dapat dimanfaatkan
sebagai sumber makanan bagi ikan dan hewan akuatik lainnya.
3. Menjadi Subjek Penelitian: Mystacocarida sering digunakan sebagai subjek
penelitian biologi, terutama dalam bidang taksonomi dan evolusi. Hal ini karena
Mystacocarida merupakan kelompok krustasea yang relatif tidak diketahui dan
masih banyak yang perlu dipelajari tentang kelompok ini.
4. Menjadi Bagian dari Ekosistem: Keberadaan Mystacocarida di lingkungan air
tawar dan laut juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan
memberikan kontribusi penting dalam rantai makanan.
Hewan yang menguntungkan dari kelas
copepoda
1. Menjadi Sumber Makanan: Copepoda merupakan sumber makanan bagi ikan
dan hewan akuatik lainnya, sehingga penting dalam rantai makanan di
lingkungan air tawar dan laut.
2. Menjadi Indikator Lingkungan: Beberapa spesies Copepoda dapat digunakan
sebagai indikator lingkungan, seperti kualitas air dan suhu. Hal ini karena
Copepoda sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan dan dapat
memberikan informasi tentang kondisi lingkungan yang berbeda.
3. Menjadi Agen Pengendalian Hama: Beberapa spesies Copepoda dapat
dimanfaatkan sebagai agen pengendalian hama, seperti dalam pengendalian
vektor penyakit malaria dan demam berdarah.
4. Menjadi Subjek Penelitian: Copepoda sering digunakan sebagai subjek
penelitian biologi, terutama dalam bidang taksonomi, ekologi, dan evolusi. Hal
ini karena Copepoda merupakan kelompok krustasea yang relatif tidak
diketahui dan masih banyak yang perlu dipelajari tentang kelompok ini.
Hewan yang menguntungkan dari kelas
branchiura
1. Menjadi Indikator Lingkungan: Beberapa spesies Branchiura dapat digunakan
sebagai indikator lingkungan, seperti kualitas air dan suhu. Hal ini karena
Branchiura sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan dan dapat
memberikan informasi tentang kondisi lingkungan yang berbeda.
2. Menjadi Sumber Makanan: Meskipun jarang dimanfaatkan sebagai sumber
makanan bagi manusia, beberapa spesies Branchiura dapat dimanfaatkan
sebagai sumber makanan bagi ikan dan hewan akuatik lainnya.
3. Menjadi Subjek Penelitian: Branchiura sering digunakan sebagai subjek
penelitian biologi, terutama dalam bidang taksonomi dan evolusi. Hal ini karena
Branchiura merupakan kelompok krustasea yang relatif tidak diketahui dan
masih banyak yang perlu dipelajari tentang kelompok ini.
4. Menjadi Agen Pengendalian Hama: Beberapa spesies Branchiura dapat
dimanfaatkan sebagai agen pengendalian hama, seperti dalam pengendalian
vektor penyakit ikan
Hewan yang menguntungkan dari kelas
cirripedia

1. Menjadi Sumber Makanan: Beberapa spesies Cirripedia dapat dimanfaatkan


sebagai sumber makanan bagi manusia, seperti kerang-kerangan yang biasa
dikonsumsi sebagai makanan laut.
2. Menjadi Subjek Penelitian: Cirripedia sering digunakan sebagai subjek
penelitian biologi, terutama dalam bidang taksonomi, evolusi, dan biologi
reproduksi. Hal ini karena Cirripedia merupakan kelompok krustasea yang
relatif tidak diketahui dan masih banyak yang perlu dipelajari tentang kelompok
ini.
Hewan yang menguntungkan dari kelas
malacostraca

1. Menjadi Sumber Makanan: Beberapa spesies Malacostraca, seperti udang,


kepiting, dan lobster, adalah sumber makanan yang populer di seluruh dunia.
2. Menjadi Agen Pengendalian Hama: Beberapa spesies Malacostraca dapat
dimanfaatkan sebagai agen pengendalian hama, seperti dalam pengendalian
populasi siput yang merusak tanaman pertanian.
3. Menjadi Subjek Penelitian: Malacostraca sering digunakan sebagai subjek
penelitian biologi, terutama dalam bidang taksonomi, evolusi, dan biologi
reproduksi. Hal ini karena Malacostraca merupakan kelompok krustasea yang
relatif tidak diketahui dan masih banyak yang perlu dipelajari tentang kelompok
ini.
4. Menjadi Bahan Baku Industri: Beberapa spesies Malacostraca menghasilkan
senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri farmasi,
kosmetik, dan makanan.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
Oleh: kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai