Anda di halaman 1dari 9

Rekayasa Ide

PENGGUNAAN BAHASA ASING SEBAGAI MEDIA DALAM EVALUASI


PEMBELAJARAN RANAH AFEKTIF

Disusun Oleh:

KELOMPOK V

NAMA ANGGOTA:

Nurul Hikmah Panggabean (4222141003)

Nurtri Rosinta Pasaribu (4223341002)

Siti Zahroh Azizahsyah Sinulingga (4222141004)

Wila Nurlisa Putri (4222441003)

Dosen Pengampu: Dra. Aryeni, M.Pd

PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..1

BAB I …………………………………………………………………………………..2

PENDAHULUAN……………………………………………………………………...2

A. Latar Belakang…………………………………………………………………2
B. Tujuan Penelitian………………………………………………………………2
C. Rumusan Masalah……………………………………………………………...2

BAB II…………………………………………………………………………………...3

TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………………...3

BAB III…………………………………………………………………………………..5

PENUTUP……………………………………………………………………………….6

A. Rekayasa Ide…………………………………………………………………….6
B. Kesimpulan……………………………………………………………………...7
C. Saran……………………………………………………………………………..7

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………...8


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa asing di Indonesia telah menjalani perjalanan sejarah
yang panjang. Pada jaman kolonial, bahasa asing (seperti bahasa Belanda sebagai
Bahasa penjajah, serta bahasa Inggris dan Jerman) telah diajarkan di sekolah-
sekolah tertentu, terutama di sekolah bagi keturunan para bangsawan dan anak-
anak Belanda. Sebagian besar ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang apa pun
ditulis dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, sehingga penguasaan
bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya akan memberikan jalan bagi bangsa
Indonesia untuk menyerap perkembangan ilmu pengetahuan, atau menyebarkan
ilmu pengetahuan yang berkembang di Indonesia.
Evaluasi belajar mengajar adalah bagian integral dari proses pendidikan.
Evaluasi pencapaian belajar siswa tidak hanya mencakup aspek kognitif, tetapi juga
melibatkan aplikasi atau kinerja, serta aspek afektif yang menyangkut sikap dan
internalisasi nilai- nilai yang ditanamkan melalui mata ajar atau mata kuliah.
Evaluasi tidak hanya berfokus lada aspek kognitif dan psikomotorik, tetapi juga
harus mempertimbangkan aspek afektif. Ranah afektif mencakup aspek-aspek
seperti beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab. Dalam konteks pembelajaran, evaluasi ranah afektif
menentukan keberhasilan belajar siswa, sehingga sangat penting untuk mencapai
ketuntasan dalam proses pembelajaran
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pengguna Bahasa asing sebagai media dalam
veluasi pembelajaran ranah efektif.
2. Untuk meningkatkan komunikasi atau penggunaan Bahasa asing dalam
evaluasi pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan Bahasa asing sebagai media dalam evaluasi
pembelajaran ranah efektif?
2. Bagaimana penggunaan bahasa asing dalam evaluasi pembelajaran ranah
afektif dapat memberikan dampak positif terhadap pemahaman budaya,
kemampuan komunikasi, kesadaran diri, wawasan global, dan motivasi
belajar siswa?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi hasil belajar merupakan proses yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana siswa atau peserta didik telah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Evaluasi
hasil belajar dapat dilakukan melalui berbagai tahapan, seperti menentukan fokus evaluasi,
mengidentifikasi kompetensi yang akan dicapai, menetapkan kriteria penilaian, dan
menentukan skala penilaian.

Evaluasi ranah afektif merupakan proses analisis yang mendalam terhadap sikap
dan nilai siswa. Ranah afektif ini mencakup aspek-aspek seperti beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Evaluasi afektif berkaitan
dengan pembentukan dan perubahan sikap siswa, dan sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam mencapai ketuntasan dalam proses pembelajaran. Penelitian menunjukkan
bahwa pelaksanaan evaluasi ranah afektif sering kali kurang seimbang dibandingkan
dengan evaluasi kognitif dan psikomotorik, sehingga perlu perhatian khusus dalam
pelaksanaannya. Ranah Afektif menentukan keberhasilan belajar siswa, artinya ranah
afektif sangat menentukan keberhasilan siswa untuk mencapai ketuntasan dalam proses
pembelajaran. Untuk mengetahui ketuntasan maka diperlukan evaluasi. Dalam dunia
pendidikan evaluasi memegang peranan penting. Maka evaluasi pembelajaran dalam
bentuk apapun sangat bermanfaat bagi pendidik maupun peserta didik itu sendiri, termasuk
evaluasi afektif. Evaluasi tidak berdiri sendiri ada materi dan metode dan ketiganya
mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi.

Penggunaan bahasa asing sebagai media dalam pembelajaran evaluasi ranah afektif
dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam, terutama dalam konteks
globalisasi saat ini. Bahasa asing, seperti bahasa Inggris, dapat membantu siswa
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya serta pandangan dunia, yang
merupakan aspek penting dari evaluasi afektif. Selain itu, penggunaan bahasa asing juga
dapat mempersiapkan siswa untuk berkomunikasi lintas budaya di masa depan.
Evaluasi ranah afektif dalam pembelajaran bahasa asing adalah evaluasi yang
dilakukan untuk mengukur aspek afektif siswa terkait dengan pembelajaran bahasa asing,
seperti sikap, minat, nilai, dan motivasi belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk memperoleh
informasi mengenai bagaimana siswa merespon pembelajaran bahasa asing, sejauh mana
mereka tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran, serta bagaimana nilai-nilai yang
mereka peroleh dari pembelajaran bahasa asing mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur evaluasi ranah afektif dalam
pembelajaran bahasa asing antara lain adalah angket, observasi, wawancara, dan
portofolio. Dengan menggunakan metode-metode tersebut, guru dapat memperoleh
informasi yang komprehensif mengenai evaluasi ranah afektif siswa, sehingga dapat
merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.

Berdasarkan pengetahuan, penggunaan bahasa asing dalam pembelajaran evaluasi


ranah afektif dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam, terutama dalam
konteks globalisasi saat ini. Penggunaan bahasa asing dapat membantu siswa memahami
dan menghargai keanekaragaman budaya serta pandangan dunia, yang merupakan aspek
penting dari evaluasi afektif. Selain itu, penggunaan bahasa asing juga dapat
mempersiapkan siswa untuk berkomunikasi lintas budaya di masa depan.

Pengaruh penggunaan bahasa asing sebagai media dalam pembelajaran evaluasi


ranah afektif dapat terjadi secara langsung dan terjadi secara langsung, seperti:

1. Menyediakan lingkungan belajar yang mendukung pemikiran kritis dan kreatif:


Penggunaan bahasa asing, seperti bahasa Inggris, dapat membantu siswa
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, yang merupakan aspek
penting dalam evaluasi ranah afektif. Dalam konteks globalisasi, siswa harus
belajar berkomunikasi dan berpikir secara kritis dan kreatif, yang dapat
dikembangkan melalui penggunaan bahasa asing dalam pembelajaran.
2. Membantu siswa memahami dan menghargai kekayaan budaya: Penggunaan
bahasa asing dapat membantu siswa memahami dan menghargai kekayaan budaya
serta pandangan dunia, yang merupakan aspek penting dalam ranah evaluasi
afektif. Hal ini akan membantu siswa mengembangkan sikap yang toleran dan
responsif terhadap perbedaan budaya dan ide.
3. Meningkatkan motivasi belajar: Penelitian menunjukkan bahwa penerapan
instrumen penilaian afektif terhadap motivasi belajar siswa dapat meningkatkan
hasil belajar afektif. Penggunaan bahasa asing dalam pembelajaran dapat menjadi
alat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, karena mereka dapat merasa lebih
mengganggu dan terlibat dalam proses belajar.

Agar pembelajaran evaluasi ranah afektif dengan penggunaan media bahasa asing
dapat berhasil ada beberapa contoh media pembelajaran yang dapat digunakan seperti
penggunaan video yang dapat membantu siswa dalam memahami konteks penggunaan
bahasa asing, seperti percakapan, situasi sehari-hari, dan materi pembelajaran lainnya. Ada
juga media audio yang dapat digunakan seperti pemutaran lagu, percakapan, atau rekaman
suara dapat membantu siswa dalam memahami dan mempraktikkan pengucapan dan
intonasi dalam bahasa asing.

Jika penggunaan bahasa asing sebagai media pembelajaran ranah afektif sudah
dilakukan maka kemungkinan cara tersebut akan berhasil meskipun menggunakan
waktunya cukup lama. Keberhasilan dalam penggunaan bahasa asing sebagai media
pembelajaran ranah afektif dapat diketahui melalui beberapa aspek, seperti meningkatnya
kemampuan membaca, meningkatnya prestasi belajar, meningkatnya kompetensi
berbicara, meningkatnya kesadaran budaya, dan meningkatnya motivasi belajar. Secara
keseluruhan, penggunaan bahasa asing sebagai media pembelajaran ranah afektif dapat
memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan, prestasi,
kompetensi, kesadaran budaya, dan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, penting bagi
guru dan institusi pendidikan untuk mengintegrasikan penggunaan bahasa asing dalam
kurikulum pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan kualitas
pendidikan.
BAB III

PENUTUP

A. Rekayasa Ide
Penggunaan bahasa asing sebagai media dalam evaluasi pembelajaran tanah
afektif merupakan sebuah ide yang menarik dan dapat memberikan berbagai
manfaat. Berikut adalah beberapa rekayasa ide penggunaan bahasa asing sebagai
media dalam evaluasi pembelajaran tanah afektif:
1. Meningkatkan pemahaman budaya: Dengan menggunakan bahasa asing
dalam evaluasi pembelajaran, siswa akan terlibat langsung dengan budaya
yang terkait dengan bahasa tersebut. Hal ini dapat membantu siswa
memahami nilai-nilai, tradisi, dan perspektif budaya yang berbeda.
2. Meningkatkan keterampilan komunikasi: Penggunaan bahasa asing dalam
evaluasi pembelajaran akan memaksa siswa untuk berkomunikasi dalam
bahasa tersebut. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi lisan
dan tulisan siswa dalam bahasa asing, serta memperluas kosakata mereka.
3. Meningkatkan pemahaman emosi: Bahasa asing dapat membantu siswa
dalam mengungkapkan dan memahami emosi dengan cara yang berbeda.
Dalam evaluasi pembelajaran tanah afektif, penggunaan bahasa asing dapat
memperkaya pemahaman siswa tentang berbagai nuansa emosi dan
membantu mereka mengartikulasikan perasaan mereka dengan lebih baik.
4. Merangsang kreativitas: Bahasa asing dapat memberikan siswa dengan cara
baru untuk berpikir dan mengekspresikan ide-ide mereka. Dalam evaluasi
pembelajaran tanah afektif, penggunaan bahasa asing dapat merangsang
kreativitas siswa dan membantu mereka mengungkapkan diri dengan cara
yang lebih unik dan orisinal.
5. Memperluas wawasan global: Dengan menggunakan bahasa asing dalam
evaluasi pembelajaran, siswa akan lebih terbuka terhadap dunia luar dan
memperluas wawasan mereka tentang budaya, kebiasaan, dan perspektif
yang berbeda. Hal ini dapat membantu mereka menjadi warga global yang
lebih peka dan toleran.
Penggunaan bahasa asing dalam evaluasi pembelajaran tanah afektif dapat
memberikan pengalaman belajar yang menarik dan bermanfaat bagi siswa. Namun,
tentu saja, penting untuk memastikan bahwa penggunaan bahasa asing ini sesuai
dengan kemampuan siswa dan tidak menimbulkan tekanan yang berlebihan.

B. Kesimpulan
penggunaan bahasa asing sebagai media dalam evaluasi pembelajaran ranah afektif
dapat memberikan berbagai manfaat. Dalam evaluasi ini, bahasa asing dapat
membantu siswa memahami budaya, meningkatkan kemampuan komunikasi,
meningkatkan kesadaran diri, memperluas wawasan global, dan meningkatkan
motivasi belajar. Dengan menggunakan bahasa asing, siswa dapat mengungkapkan
emosi, sikap, dan nilai-nilai dalam cara yang lebih kaya dan mendalam. Hal ini
dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan membantu mereka tumbuh secara
pribadi.
Penggunaan bahasa asing dalam evaluasi pembelajaran dapat meningkatkan
komunikasi siswa dalam beberapa cara. Pertama, dengan menggunakan bahasa
asing, siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berbicara,
mendengarkan, membaca, dan menulis dalam bahasa tersebut. Mereka akan
terbiasa dengan kosakata dan struktur bahasa yang lebih luas, sehingga dapat
mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dengan lebih jelas dan tepat. Selain
itu, penggunaan bahasa asing juga dapat melatih siswa untuk berinteraksi dengan
penutur asli bahasa tersebut, baik melalui percakapan langsung atau melalui materi
pembelajaran yang menggunakan sumber bahasa asing. Hal ini dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan merespons komunikasi
dalam bahasa asing dengan lebih baik. Dengan demikian, penggunaan bahasa asing
dalam evaluasi pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengasah dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka dalam bahasa asing.

C. Saran
Dalam penulisan gagasan tertulis ini masih belum sempurna baik dari segi
struktur isi, sistematika penulisan maupun struktur kebahasaan maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
karya tulis ini. Semoga gagasan ini bermanfaat bagi proses pelaksanaan tugas
perkembangan remaja dan memberikan dampak besar terhadap penggunaan bahasa
asing sebagai media dalam evaluasi pembelajaran ranah afektif
DAFTAR PUSTAKA

Heri, P. (2002). Bahasa Inggris Kelas IV semester 1. Sukoharjo: CV Sindunata, hlm 30.

Kamila, Z, I. (2021). Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Penilaian Autentik Di


Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Al Amiriyyah Blokagung Tahun Ajaran 2021-2022.
Jurnal Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 44.

Santoso, I. (2014). Pembelajaran Bahasa Asing Di Indonesia: Antara Globalisasi dan


Hegemoni. Jurnal Bahasa & Sastra, 14(1).

Suke, S. (1991). Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai