Anda di halaman 1dari 6

Sonic Bloom Dalam

Membantu Pertumbuhan
Tanaman

KELOMPOK 1
NURHANIFAH BR SIHOMBING (4222441002)
AYU WULANDARI (4222141002)
RAUDATUL HUSNA (4223341039)
NURTRI PASARIBU (4223341045)
KEMINI DELIANA L. GAOL (4223341031)
Sonic Bloom
Teknologi Sonic bloom ditemukan oleh Dan Carlson dari Amerika Serikat, dimana
Carlson mengkaji secara serius setelah melihat bencana kelaparan selama perang
Koreatahun 1950. Dengan bantuan seorang insinyur audio, Carlson menemukan suatu
kisaran frekuensi suara yang serupa dengan siulan burung di pagi hari, yang membantu
membuka stomata tanaman lebih lebar. Cara kerja teknik Sonic bloom adalah
memberikan frekuensi suara yang sama dengan frekuensi benda yang dipengaruhi
sehingga molekul benda yang dipengaruhi ikut bergetar (resonansi). Resonasi suara
yang dihasilkan dapat merangsang pembukaan stomata dan mempengaruhi gerakan
karbon dioksida di sekitar tanaman sehingga dapat mempengaruhi penyerapan karbon
dioksida di sekitar daun.
Teknologi sonic bloom merupakan suatu cara untuk menyuburkan pertumbuhan
tanaman dengan gelombang suara berfrekuensi tinggi (3500 – 5000 Hertz) menyerupai
suara burung yang digabungkan dengan pemberian nutrisi melalui daun. Gelombang
suara alam pada frekuensi 3500 – 5000 Hertz mampu merangsang pembukaan mulut
daun (stomata) sehingga meningkatkan laju dan efisiensi penyerapan nutrisi yang
diaplikasikan melalui daun yang bermanfaat bagi tanaman.
Sonic Bloom
Hasil penelitian (Bagoes Wibowo dan Nur
Kadarisman, 2018)ragam peak frekuensi
interval frekuensi sonic bloom 3000 Hz –
5000 Hz diperoleh sejumlah 17 jenis
binatang : Anis Merah (3000-3500 Hz),
Cendet (3000-4000 Hz), Ciblek (3000-3500
Hz), Cucak Ijo (3000 Hz), Jalak Suren
(3000- 5000 Hz), Gagak Pecalang (3000
Hz), JangkriK (4500 Hz), Kacer Sumatera
(3000-4000 Hz), Kenari (3500-4000 Hz),
Kinjeng Tangis (5000 Hz), Kutilang (3000-
3500 Hz), Love Bird (4000-5000 Hz),
Mozambic (3000-4000 Hz), Orong-orong
(3000 Hz), Pentet (3000-4000 Hz), dan
Pleci (3000-4000 Hz).
3
Sonic Bloom
Hasil Penelitian (Yulianto, H ,Simanjuntak,
Sunardi & Utomo 2004) Teknologi Sonic
bloom telah terbukti mampu meningkatkan
kuantitas dan kualitas hasil tanaman.
Penerapan sonic bloom pada tanaman
jagung mampu meningkatkan hasil pipilan
kering 37,5% bawang merah 18,5% kentang
21,7% jahe gajah 88,4% jahe kapur 12,7% ,
dengan kenaikan kadar oleoresin 0,22%,
tembakau 31,8% dengan peningkatan kadar
nikotin 0,38%.

4
Speaker Sonic Bloom

Anda mungkin juga menyukai