Mayoritas manusia yang ada di dunia ini pasti pernah mendengar bunyi sesuatu. Tapi apakah
kamu pernah berpikir dari mana sebenarnya asal-usul bunyi yang kita dengar? Kenapa bunyi bisa
muncul? Saat sedang diam, kemudian ada seseorang yang tiba-tiba membuka pintu, apa yang
akan kamu dengar? Atau ketika sedang diam kemudian ada yang menjatuhkan sebuah benda,
pasti kita akan mendengar suara atau bunyi bukan?
Menurut ilmu pengetahuan, bunyi itu dihasilkan dalam bentuk gelombang tekanan. Saat sebuah
objek tertentu bergetar, maka hal itu akan menyebabkan molekul udara yang ada di sekitarnya
ikut bergetar, memulai reaksi berantai dari getaran gelombang suara ke semua medium.
Sementara definisi bunyi itu sendiri adalah sebuah getaran yang ada di udara. Perlu dipahami
bahwa semua hal yang bisa bergetar bisa dipastikan mampu mengeluarkan bunyi. Misalnya saja
saat kamu berbicara, tentu akan mengeluarkan bunyi kan? Kenapa? Karena ada pita suara yang
bergetar di tenggorokan.
Sementara itu, secara hukum bunyi memang akan terdengar semakin keras jika kita berada di
dekat sumber bunyi tersebut. Begitupun sebaliknya, bunyi akan semakin melemah apabila kita
jauh dari sumber bunyi tersebut. Oleh karena itu, jika kamu berbicara dengan orang dengan jarak
yang cukup jauh, tentu kamu akan mendengar suaranya secara samar-samar dan kurang jelas.
Karena berbagai macam hal yang berkaitan dengan bunyi ada di dalam kehidupan kita, maka kita
juga harus memahami sifat bunyi itu sendiri. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas
mengenai sifat bunyi, pengertian, dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan bunyi itu sendiri.
Energi Bunyi
Energi bunyi merupakan sebuah getaran yang dapat menghasilkan suara. Dimana energi bunyi
juga berhubungan dengan berbagai macam kemampuan yang terjadi karena pengaruh bunyi.
Sehingga, sumber energi bunyi itu tidak semata-mata hanya berasal dari alat musik saja. Jika ada
dua buah benda yang saling bergesekan, maka benda tersebut juga akan menghasilkan suara
yang bisa kita dengar.
Mungkin alat musik adalah salah satu sumber energi bunyi yang sudah tidak asing lagi ditelinga
kita. Akan tetapi, sumber energi bunyi itu ada bermacam-macam. Lalu, benda yang dapat
menghasilkan bunyi disebut dengan sumber bunyi. Manusia sendiri mempunyai sumber bunyi
alami. Seperti halnya pita suara kita yang dapat menghasilkan bunyi ketika kita sedang berbicara,
bernyanyi, dan lain sebagainya. Penting untuk belajar lebih dalam mengenai bunyi dan berbagai
macam fakta menarik yang ada di dalamnya.
Sumber energi bunyi bisa ditemukan di dalam alat musik. Kenapa alat musik bisa menjadi salah
satu sumber bunyi? Karena setiap alat musik pasti mempunyai resonator. Sementara itu,
resonator adalah ruang udara yang berguna untuk bisa memperkuat bunyi, misalnya saja pada
alat musik biola ataupun gitar. Ketiak kamu memetik senar pada gitar ataupun biola, maka akan
terjadi getaran pada senar tersebut. Dari adanya getaran tersebut, maka akan muncul suatu bunyi.
Fenomena tersebut sering disebut dengan resonansi.
Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat merambat melalui medium dan
juga biasa disebut dengan gelombang longitudinal. Bunyi menjadi salah satu bentuk energi yang
ada di dunia ini. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu akan selalu mendengar suatu bunyi
yang berasal dari berbagai macam suara. Mulai dari suara musik, suara klakson motor, suara
kereta api, suara orang berbicara, suara televisi, dan masih banyak suara lainnya. Semua suara
tersebut dapat kita dengar karena adanya sumber suara atau bunyi itu sendiri.
2. Audiosonik
Audiosonik adalah bunyi yang dapat kita dengar karena jumlah getarannya berkisar antara 20
sampai 20.000 getaran per detik. Tidak hanya manusia saja, hewan juga bisa mendengar bunyi
ini.
3. Ultrasonik
Ultrasonik adalah bunyi yang sangat kuat dan levelnya sudah diatas audiosonik. Jumlah getaran
bunyi dari ultrasonik mencapai lebih dari 20.000 getaran per detik. Jenis bunyi yang satu ini
tidak bisa kita dengar. Hanya hewan kelelawar dan lumba-lumba saja yang bisa mendengar jenis
bunyi ini.
Sifat-sifat Bunyi
Energi bunyi mempunyai sifat yaitu dapat berpindah ke tempat lain melalui cara merambat di
media tertentu. Tak hanya itu, sebuah bunyi juga bisa dipantulkan dan juga diserap. Di bawah ini
adalah beberapa sifat bunyi yang harus dipahami.
Perambatan bunyi tersebut akan berlangsung secara cepat melalui udara. Oleh karena itu, bunyi
tidak bisa terdengar di ruangan yang hampa udara, misalnya saja di luar angkasa. Seorang
astronot yang pergi ke luar angkasa pasti tidak akan bisa mendengar bunyi tanpa menggunakan
alat bantu. Mereka mungkin bisa bercakap dengan bantuan komunikasi radio. Sehingga, bunyi
bisa merambat bila ada zat perantara yang dilewatinya. Semakin rapat atau padat medium
perantaranya, maka kecepatan rambat bunyi akan semakin besar.
Jika berdasar pada jarak sumber bunyi dan dinding pemantul, maka bunyi pantul bisa dibedakan
menjadi tiga jenis, antara lain:
b. Gaung
Gaung adalah jenis bunyi pantul yang terdengar kurang keras dan tidak sejelas bunyi aslinya.
Jenis bunyi pantul yang satu ini terjadi karena bunyi pantul telah bercampur dengan bunyi asli.
Hal ini mengakibatkan bunyi pantul ini bisa mengganggu pendengaran. Biasanya gaung terjadi
pada jarak antara 10 hingga 20 meter. Gaung bisa terjadi di dalam gedung konser, gedung
bioskop, ataupun gedung pertemuan. Oleh sebab itu, untuk menghilangkan gaung di dalam
sebuah gedung, maka harus dipasangi bahan peredam bunyi di dinding-dinding gedung.
c. Gema
Gema merupakan jenis bunyi pantul yang akan terdengar setelah bunyi asli. Biasanya gema akan
terdengar jelas seperti bunyi aslinya. Jenis bunyi pantul yang satu ini terjadi apabila jarak antara
sumber bunyi dan dinding pemantul bunyi cukup jauh. Umumnya gema terjadi pada jarak lebih
dari 20 meter. Kita bisa mendengar gema ini jika kita berteriak di tengah stadion sepak bola
ataupun di lereng bukit. Jenis bunyi pantul lainnya yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat
bunyi aslinya. Adapun sifat dari bunyi pantul ini yaitu bisa memperkuat bunyi asli. Misalnya
saja, suara kita saat bernyanyi di dalam kamar mandi.
Sementara itu, benda-benda yang bisa menyerap bunyi disebut dengan peredam bunyi. Bahan
peredam bunyi tersebut misalnya saja styrofoam atau gabus, karpet, busa, dan lainnya. Bahan-
bahan tersebut banyak digunakan di dinding studio musik atau studio rekaman. Dengan adanya
lapisan peredam bunyi tersebut, suara musik yang keras tidak akan terdengar dari luar studio.
Tak hanya itu saja, pemasangan peredam bunyi juga bertujuan untuk menghindari terjadinya
gaung.
Contoh dari sifat bunyi ini yaitu saat kita mendengar suara sepeda motor ataupun mobil yang
lewat di tikungan jalan. Walaupun kita belum melihat motor ataupun mobil tersebut, tapi bunyi
yang dihasilkan dari mobil dan motor itu sudah bisa kita dengar terlebih dahulu.
3. Pengujian Ultrasonik
Pengujian ultrasonik dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja pada bidang
industri yang memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk proses homogenisasi susu Tak hanya
itu saja, gelombang ultrasonik juga bisa digunakan di bidang penangan hama yang mana akan
menimbulkan efek depresi pada tikus dan juga kecoa.
4. Pembersih Ultrasonik
Mesin cuci piring merupakan salah satu contoh benda yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik. Dimana air dan juga detergen akan digetarkan oleh penggetar ultrasonik dan juga
partikel-partikelnya dapat menggosok piring yang kotor dan juga sekaligus membersihkannya.
5. Sonar
Gelombang ultrasonik jus seringkali digunakan pada sonar. Misalnya saja pemanfaatan
gelombang ultrasonik oleh kapal yang digunakan untuk menentukan kedalaman dasar laut. Cara
kerja dari gelombang tersebut yaitu dilakukan berdasarkan konsep pemantulan bunyi. Dimana di
bagian dasar kapal, akan ada alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi gelombang
ultrasonik. Lalu akan dipancarkan ke dasar laut. Gelombang bunyi yang berasal dari gelombang
ultrasonik tersebut kemudian akan merambat lurus hingga ke dasar laut. Ketika gelombang sudah
mencapai dasar laut, maka sebagian gelombang akan dipantulkan kembali ke kapal, lalu akan
ditangkap oleh detektor.