Anda di halaman 1dari 6

Pembinaan Sains SDN Kebonsari I Tuban

Sabtu, 13 Januari 2023

By : DIDIK EKO PURWANTO

Mengenal Sifat Bunyi: Pengertian, Jenis,


dan Manfaatnya

Mayoritas manusia yang ada di dunia ini pasti pernah mendengar bunyi sesuatu. Tapi apakah
kamu pernah berpikir dari mana sebenarnya asal-usul bunyi yang kita dengar? Kenapa bunyi bisa
muncul? Saat sedang diam, kemudian ada seseorang yang tiba-tiba membuka pintu, apa yang
akan kamu dengar? Atau ketika sedang diam kemudian ada yang menjatuhkan sebuah benda,
pasti kita akan mendengar suara atau bunyi bukan?

Menurut ilmu pengetahuan, bunyi itu dihasilkan dalam bentuk gelombang tekanan. Saat sebuah
objek tertentu bergetar, maka hal itu akan menyebabkan molekul udara yang ada di sekitarnya
ikut bergetar, memulai reaksi berantai dari getaran gelombang suara ke semua medium.
Sementara definisi bunyi itu sendiri adalah sebuah getaran yang ada di udara. Perlu dipahami
bahwa semua hal yang bisa bergetar bisa dipastikan mampu mengeluarkan bunyi. Misalnya saja
saat kamu berbicara, tentu akan mengeluarkan bunyi kan? Kenapa? Karena ada pita suara yang
bergetar di tenggorokan.

Sementara itu, secara hukum bunyi memang akan terdengar semakin keras jika kita berada di
dekat sumber bunyi tersebut. Begitupun sebaliknya, bunyi akan semakin melemah apabila kita
jauh dari sumber bunyi tersebut. Oleh karena itu, jika kamu berbicara dengan orang dengan jarak
yang cukup jauh, tentu kamu akan mendengar suaranya secara samar-samar dan kurang jelas.

Karena berbagai macam hal yang berkaitan dengan bunyi ada di dalam kehidupan kita, maka kita
juga harus memahami sifat bunyi itu sendiri. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas
mengenai sifat bunyi, pengertian, dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan bunyi itu sendiri.

Apa Itu Bunyi?


Definisi bunyi sendiri merupakan getaran yang ada di udara. Bunyi dapat diperoleh dari berbagai
benda. Tak hanya itu saja, hampir semua makhluk hidup yang ada di dunia dapat menghasilkan
sebuah bunyi. Dimana bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi yaitu
benda yang bergetar. Karena bunyi berasal dari benda yang bergetar, maka hal itu menyebabkan
fenomena berikut ini, yaitu semakin kuat benda itu bergetar, maka semakin kuat juga bunyi yang
akan dihasilkan.
Begitupun sebaliknya, apabila suatu benda bergetar dengan lemah, maka bunyi yang dihasilkan
juga akan semakin kecil. Setiap bunyi mempunyai frekuensi masing-masing bergantung dengan
sumber energi bunyi yang dimiliki.

Energi Bunyi
Energi bunyi merupakan sebuah getaran yang dapat menghasilkan suara. Dimana energi bunyi
juga berhubungan dengan berbagai macam kemampuan yang terjadi karena pengaruh bunyi.
Sehingga, sumber energi bunyi itu tidak semata-mata hanya berasal dari alat musik saja. Jika ada
dua buah benda yang saling bergesekan, maka benda tersebut juga akan menghasilkan suara
yang bisa kita dengar.

Mungkin alat musik adalah salah satu sumber energi bunyi yang sudah tidak asing lagi ditelinga
kita. Akan tetapi, sumber energi bunyi itu ada bermacam-macam. Lalu, benda yang dapat
menghasilkan bunyi disebut dengan sumber bunyi. Manusia sendiri mempunyai sumber bunyi
alami. Seperti halnya pita suara kita yang dapat menghasilkan bunyi ketika kita sedang berbicara,
bernyanyi, dan lain sebagainya. Penting untuk belajar lebih dalam mengenai bunyi dan berbagai
macam fakta menarik yang ada di dalamnya.

Contoh Sumber Energi Bunyi


Adapun contoh yang paling sederhana dari sebuah bunyi adalah saat ada sepeda motor yang
berjalan dari dua arah yang berbeda. Kemudian motor tersebut bertabrakan, maka hasilkan akan
ada suara atau bunyi yang bisa kita dengar ketika terjadi tabrakan antara dua motor tersebut.

Sumber energi bunyi bisa ditemukan di dalam alat musik. Kenapa alat musik bisa menjadi salah
satu sumber bunyi? Karena setiap alat musik pasti mempunyai resonator. Sementara itu,
resonator adalah ruang udara yang berguna untuk bisa memperkuat bunyi, misalnya saja pada
alat musik biola ataupun gitar. Ketiak kamu memetik senar pada gitar ataupun biola, maka akan
terjadi getaran pada senar tersebut. Dari adanya getaran tersebut, maka akan muncul suatu bunyi.
Fenomena tersebut sering disebut dengan resonansi.

Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat merambat melalui medium dan
juga biasa disebut dengan gelombang longitudinal. Bunyi menjadi salah satu bentuk energi yang
ada di dunia ini. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu akan selalu mendengar suatu bunyi
yang berasal dari berbagai macam suara. Mulai dari suara musik, suara klakson motor, suara
kereta api, suara orang berbicara, suara televisi, dan masih banyak suara lainnya. Semua suara
tersebut dapat kita dengar karena adanya sumber suara atau bunyi itu sendiri.

Jenis Energi Bunyi


Berikut ini adalah beberapa jenis energi bunyi yang perlu dipahami:
1. Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi yang cenderung lemah. Dimana jumlah getaran bunyi yang ada di dalam
energi infrasonik kurang dari 20 getaran per detik. Pastinya kita tidak bisa mendengar jenis bunyi
ini, Akan tetapi, hewan seperti jangkrik, anjing, angsa, dan juga gajah dapat mendengar jenis
bunyi tersebut.

2. Audiosonik
Audiosonik adalah bunyi yang dapat kita dengar karena jumlah getarannya berkisar antara 20
sampai 20.000 getaran per detik. Tidak hanya manusia saja, hewan juga bisa mendengar bunyi
ini.

3. Ultrasonik
Ultrasonik adalah bunyi yang sangat kuat dan levelnya sudah diatas audiosonik. Jumlah getaran
bunyi dari ultrasonik mencapai lebih dari 20.000 getaran per detik. Jenis bunyi yang satu ini
tidak bisa kita dengar. Hanya hewan kelelawar dan lumba-lumba saja yang bisa mendengar jenis
bunyi ini.

Sifat-sifat Bunyi
Energi bunyi mempunyai sifat yaitu dapat berpindah ke tempat lain melalui cara merambat di
media tertentu. Tak hanya itu, sebuah bunyi juga bisa dipantulkan dan juga diserap. Di bawah ini
adalah beberapa sifat bunyi yang harus dipahami.

1. Bunyi Mampu Merambat Melalui Zat Cair, Gas, dan Padat


Getaran bunyi akan merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi yang bisa
merambat akan disebut dengan gelombang bunyi. Gelombang bunyi tersebut dapat merambat
melalui zat padat, gas, dan juga cair. Untuk bunyi yang dapat merambat melalui benda padat
biasanya terjadi dan kita temukan pada mainan, seperti halnya ponsel mainan. Sedangkan untuk
perambatan bunyi melalui benda cair bisa kita temukan saat dua batu diadu di dalam air. Maka
bunyi yang akan dihasilkan bisa kita dengar.

Perambatan bunyi tersebut akan berlangsung secara cepat melalui udara. Oleh karena itu, bunyi
tidak bisa terdengar di ruangan yang hampa udara, misalnya saja di luar angkasa. Seorang
astronot yang pergi ke luar angkasa pasti tidak akan bisa mendengar bunyi tanpa menggunakan
alat bantu. Mereka mungkin bisa bercakap dengan bantuan komunikasi radio. Sehingga, bunyi
bisa merambat bila ada zat perantara yang dilewatinya. Semakin rapat atau padat medium
perantaranya, maka kecepatan rambat bunyi akan semakin besar.

2. Bunyi Dapat Diserap dan Dipantulkan


Perlu dipahami bahwa bunyi bisa mengalami refleksi atau pantulan. Hal ini terjadi karena bunyi
termasuk ke dalam gelombang longitudinal. Saat merambat ke tempat yang lain, bunyi bisa
mengenai benda yang ada disekitarnya. Bunyi yang terkena permukaan suatu benda bisa
dipantulkan ataupun diserap. Apabila bunyi mengenai dinding, maka bunyi tersebut akan
dipantulkan. Dengan begitu, bunyi akan mengalami pemantulan. Umumnya benda yang keras,
mengkilat, dan rapat memiliki sifat memantulkan bunyi.

Jika berdasar pada jarak sumber bunyi dan dinding pemantul, maka bunyi pantul bisa dibedakan
menjadi tiga jenis, antara lain:

a. Bunyi Pantul Memperkuat Bunyi Asli


Jenis bunyi pantul yang pertama adalah bunyi pantul yang bisa memperkuat bunyi aslinya.
Umumnya hal ini terjadi pada saat kondisi antara sumber bunyi dan dinding pantul memiliki
jarak yang tidak terlalu jauh atau kurang lebih 10 meter.

b. Gaung
Gaung adalah jenis bunyi pantul yang terdengar kurang keras dan tidak sejelas bunyi aslinya.
Jenis bunyi pantul yang satu ini terjadi karena bunyi pantul telah bercampur dengan bunyi asli.
Hal ini mengakibatkan bunyi pantul ini bisa mengganggu pendengaran. Biasanya gaung terjadi
pada jarak antara 10 hingga 20 meter. Gaung bisa terjadi di dalam gedung konser, gedung
bioskop, ataupun gedung pertemuan. Oleh sebab itu, untuk menghilangkan gaung di dalam
sebuah gedung, maka harus dipasangi bahan peredam bunyi di dinding-dinding gedung.

c. Gema
Gema merupakan jenis bunyi pantul yang akan terdengar setelah bunyi asli. Biasanya gema akan
terdengar jelas seperti bunyi aslinya. Jenis bunyi pantul yang satu ini terjadi apabila jarak antara
sumber bunyi dan dinding pemantul bunyi cukup jauh. Umumnya gema terjadi pada jarak lebih
dari 20 meter. Kita bisa mendengar gema ini jika kita berteriak di tengah stadion sepak bola
ataupun di lereng bukit. Jenis bunyi pantul lainnya yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat
bunyi aslinya. Adapun sifat dari bunyi pantul ini yaitu bisa memperkuat bunyi asli. Misalnya
saja, suara kita saat bernyanyi di dalam kamar mandi.

Sementara itu, benda-benda yang bisa menyerap bunyi disebut dengan peredam bunyi. Bahan
peredam bunyi tersebut misalnya saja styrofoam atau gabus, karpet, busa, dan lainnya. Bahan-
bahan tersebut banyak digunakan di dinding studio musik atau studio rekaman. Dengan adanya
lapisan peredam bunyi tersebut, suara musik yang keras tidak akan terdengar dari luar studio.
Tak hanya itu saja, pemasangan peredam bunyi juga bertujuan untuk menghindari terjadinya
gaung.

3. Bunyi Bisa Dibiaskan


Salah satu sifat bunyi selanjutnya adalah bisa mengalami pembiasan atau refraksi. Misalnya saja
fenomena petir yang akan terdengar lebih keras di malam hari daripada di siang hari. Hal ini
terjadi karena suhu udara atas pada siang hari lebih dingin daripada suhu udara di bawah.
Sedangkan pada malam hari justru sebaliknya.
4. Gelombang Bunyi Termasuk Dalam Gelombang Longitudinal
Sifat bunyi selanjutnya adalah bunyi merupakan gelombang longitudinal. Itu artinya, gelombang
longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah rambatan sejajar atau sama dengan arah
getaran bunyi itu sendiri. Apabila arah bunyi ke kiri, maka bunyi juga akan merambat ke sebelah
kiri.

5. Bunyi Dapat Mengalami Pelenturan


Sifat bunyi yang kelima adalah bunyi dapat mengalami pelenturan atau biasa disebut dengan
istilah difraksi. Hal tersebut terjadi karena gelombang bunyi mempunyai panjang dalam rentang
sentimeter hingga dengan beberapa meter. Sehingga hal itu memudahkan gelombang bunyi
untuk mengalami pelenturan.

Contoh dari sifat bunyi ini yaitu saat kita mendengar suara sepeda motor ataupun mobil yang
lewat di tikungan jalan. Walaupun kita belum melihat motor ataupun mobil tersebut, tapi bunyi
yang dihasilkan dari mobil dan motor itu sudah bisa kita dengar terlebih dahulu.

6. Bunyi Mengalami Perpaduan


Bunyi juga bisa mengalami perpaduan atau interferensi yang dibedakan menjadi dua, yaitu
interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan bunyi.
Misalnya saja saat kita sedang berada diantara dua loudspeaker dengan frekuensi dan juga
amplitudo yang sama, maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan juga lemah secara
bergantian.

7. Bunyi Membutuhkan Medium


Sifat bunyi selanjutnya adalah bunyi membutuhkan medium untuk bisa merambat. hal tersebut
terjadi karena bunyi adalah gelombang yang bergerak. Maka dari itu, dalam pergerakannya,
gelombang bumi membutuhkan medium atau media penghantar.

Manfaat Gelombang Bunyi


Di dalam praktiknya, gelombang gelombang bunyi yang timbul karena adanya energi bunyi
tertentu mempunyai berbagai macam manfaat untuk kehidupan manusia. Di bawah ini adalah
beberapa manfaat bunyi untuk kehidupan manusia.

1. Untuk Cek Kandungan Menggunakan Ultrasonografi (USG)


Siapa sih yang tidak tahu tentang USG? Pasti hampir semua orang tahu ya, terlebih untuk ibu
hamil dan pasangan suami istri. USG adalah alat yang biasanya digunakan untuk mengamati
perkembangan bayi yang ada di dalam kandungan atau rahim. Cara kerja USG sendiri yaitu
dengan cara memanfaatkan gelombang ultrasonik. Alat USG akan memancarkan gelombang
ultrasonik ke rahim ibu hamil. Lalu melacak perubahan frekuensi bunyi pantul dari jantung yang
berdetak dan darah yang mengalir. Tak hanya itu saja, USG juga digunakan untuk mendeteksi
pertumbuhan jaringan tumor, kondisi otak, dan lain sebagainya.
2. Terapi Ultrasonik
Gelombang ultrasonik juga biasa dimanfaatkan di bidang kesehatan. Dimana umumnya
dimanfaatkan untuk terapi. Hal tersebut biasanya dikenal dengan sebutan terapi ultrasonik. Jenis
terapi yang satu ini digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi dan juga otot.

3. Pengujian Ultrasonik
Pengujian ultrasonik dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja pada bidang
industri yang memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk proses homogenisasi susu Tak hanya
itu saja, gelombang ultrasonik juga bisa digunakan di bidang penangan hama yang mana akan
menimbulkan efek depresi pada tikus dan juga kecoa.

4. Pembersih Ultrasonik
Mesin cuci piring merupakan salah satu contoh benda yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik. Dimana air dan juga detergen akan digetarkan oleh penggetar ultrasonik dan juga
partikel-partikelnya dapat menggosok piring yang kotor dan juga sekaligus membersihkannya.

5. Sonar
Gelombang ultrasonik jus seringkali digunakan pada sonar. Misalnya saja pemanfaatan
gelombang ultrasonik oleh kapal yang digunakan untuk menentukan kedalaman dasar laut. Cara
kerja dari gelombang tersebut yaitu dilakukan berdasarkan konsep pemantulan bunyi. Dimana di
bagian dasar kapal, akan ada alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi gelombang
ultrasonik. Lalu akan dipancarkan ke dasar laut. Gelombang bunyi yang berasal dari gelombang
ultrasonik tersebut kemudian akan merambat lurus hingga ke dasar laut. Ketika gelombang sudah
mencapai dasar laut, maka sebagian gelombang akan dipantulkan kembali ke kapal, lalu akan
ditangkap oleh detektor.

Anda mungkin juga menyukai