Anda di halaman 1dari 10

1

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM


BUNYI DAN ALAT PENDENGARAN PADA
HEWAN

HANIYA RIEHANDINY AGUNG


VIII.1
SMPN 4 PEKANBARU
2

Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat yang telah di berikan kepada saya,
sehingga saya dapat menyusun makalah ini, mengenai hubungan antara bunyi dan
alat pendengaran pada hewan

Makalah ini saya buat agar dapat dimengerti oleh saya sendiri dan orang lain.
Apabila terdapat kesalahan, saya mohon dan mohon berikan kritik serta saran
yang bersifat membangun. Agar saya bisa melakukan perbaikan dalam pembuatan
makalah selanjutnya.

Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat memberi manfaat dalam kegiatan
belajar mengajar, selama daring ini.
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendengaran tikus lebih tajam dibandingkan dengan indera peraba dan
penglihatan manusia. Lebih kurang manusia dapat mendengar suara pada
range 0,02-20 KHz dan pada kisaran 16 KHz (range suara yang paling penting
bagi pembicaraaan manusia adalah dibawah 6 KHz). Suara-suara pada kisaran
frekuensi di atas 18-20 KHz secara umum disebutsebagai ultrasonik. Tikus
tidak mendengarkan frekuensi yang lebih rendah dari range pendengaran
manusia tetapi tikus mendengar suara pada range 10-70 KHz dan
memungkinkan untuk mendengar suara melebihi 100 KHz. Selain itu yang
paling penting tikus mendengar pada range ultrasonik. Tikus membuat suara
pada range sonic (range pendengaran manusia). Keberadaan dari suara-suara
ini sering menjadi asumsi yang salah bahwa suara ini adalah suara-suara yang
tikus pergunakan pada kenyataannya, dengan pengecualian suara-suara
peringatan, semua panggilan penting tikus dilakukan dalam range ultrasonik.
Contohnya adalah panggilan “pup distress” pada kisaran 40 KHz ketika tikus
kesusahan/gelisah, kedinginan atau terganggu. Ade Darmawansyah, (2008).

Gelombang ultasonik merupakan gelombang mekanik dengan frekuensi di


atas 20 KHz. Ultrasonik mempunyai kemampuan mendeteksi objek lebih jauh
terutama untuk benda-benda yang keras. Pada benda-benda yang mempunyai
permukaan keras gelombang ini akan dipantulkan lebih kuat dari pada benda-
benda yang mempunyai permukaan lunak. Gelombang ultrasonik dapat
merambat dalam medium padat,cair dan gas, hal ini disebabkan karena
gelombang ultrasonik merupakan rambatan energi dan momentum mekanik
sehingga merambat sebagai interaksi dengan molekul dan sifat enersia
medium yang dilalauinya. Bueche, (1986).
4

Karakteristik gelombang ultrasonik yang melalui medium mengakibatkan


getaran partikel dengan medium membentuk ratapan sehingga menyebabkan
partikel medium amplitude sejajar dengan arah rambatan secara longitudional
sehingga menyebabkan partikel medium membentuk rapat dan regangan di
dalam medium disebabkan oleh getaran partikel secara periodic selama
gelombang ultrasonik dilaluinya. Resnick R dan Haliday D, (1992).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalh sebagai berikut.
1. Penjelasan tentang gelombang Audiosonik?
2. Penjelasan tentang gelombang infrasonik?
5

3. Penjelasan tentang gelombang ultrasonik?


4. Alat pendengaran hewan?
6

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Audiosonik


Telinga kita hanya dapat mendengar bunyi yang mempunyai frekuensi
tertentu. Bunyi yang dapat kita dengar dinamakan bunyi audio (Audiosonik).
Audiosonik mempunyai frekuensi antara 20 Hz - 20.000 Hz. Jadi, akan dapat
mendengar suatu bunyi berkisar 20 Hz - 20.000 Hz. Bunyi di bawah 20 Hz atau di
atas 20.000 Hz tidak dapat kita dengar. Namun beberapa orang yang memiliki
pendengaran tajam dapat saja mendengar bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz
atau di atas 20.000 Hz. Hal itu sebagai pengecualian saja. Seiring bertambahnya
usia, kemampuan pendengaran manusia berkurang, apalagi kalau sering
mendengar suara yang bising dan gaduh, misalnya suara mesin pabrik, kendaraan
bermotor, suara pesawat atau konser-konser musik.

2.2 Pengertian Infrasonik


Bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz disebut infrasonik, sedangkan
bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz disebut ultrasonik. Bunyi infrasonik
dihasilkan oleh bergetarnya benda-benda berukuran besar, seperti gempa bumi,
atau gunung meletus. Sehingga kalau akan terjadi gempa atau gunung meletus,
ada hewan-hewan tertentu yang sudah dapat mendeteksi dan hewan tersebut akan
lari mencari tempat yang aman. Meskipun telinga manusia tidak mampu
menangkap gelombang bunyi infrasonik dan ultrasonik, hewan-hewan tertentu
mampu menangkap gelombang tersebut. Hewan-hewan itu memiliki kepekaan
luar biasa misalnya jangkrik, anjing, lumba-lumba, dan kelelawar dapat
mendengar infrasonik. Kelelawar juga dapat menghasilkan dan mendengar bunyi
ultrasonik.

2.3 Pengertian Ultrasonik


Gelombang ultrasonik merupakan gelombang mekanik dengan frekuensi di
atas 20 kHz. Gelombang ini dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas,
7

hal disebabkan karena gelombang ultrasonik merupakan rambatan energi dan


momentum mekanik sehingga merambat sebagai interaksi dengan molekul dan
sifat enersia medium yang dilaluinya. Karakteristik gelombang ultrasonik yang
melalui medium mengakibatkan getaran partikel dengan medium amplitudo
sejajar dengan arah rambat secara longitudinal sehingga menyebabkan partikel
medium membentuk rapatan (Strain) dan regangan (Stress). Proses kontinu yang
menyebabkan terjadinya rapatan dan regangan di dalam medium disebabkan oleh
getaran partikel secara periodik selama gelombang ultrasonik melaluinya. Getaran
ultrasonik yang dipancarkan oleh beberapa binatang, seperti kelelawar
mempunyai peranan sangat penting. Getaran ultrasonik merambat lebih cepat
daripada kecepatan terbang kelelawar. Apabila getaran ultrasonik mengenai
benda-benda di depannya, seperti tembok dan ranting pepohonan, getaran itu akan
dipantulkan dan ditangkap kembali oleh kelelawar. Selanjutnya dengan gesit
kelelawar beraksi sehingga terhindar dari tabrakan dengan benda-benda yang ada
di depannya.

2.4 Alat Pendengaran Hewan

 Tikus

Indera pendengaran tikus dapat menangkap getaran suara di luar jangkauan


pendengaran manusia, getaran suara ultra hingga 100 kHz dengan tingkat respon
terbaik pada 22 kHz. Tikus tanggap terhadap bunyi yang mendadak sehingga
dapat menghindar diri dari bahaya. Selain dapat menerima, tikus juga dapat
mengeluarkan bunyi ultra pada berbagai intensitas umtuk keperluan komunikasi
sosial di antara sesamanya. Suara ultra yang dikeluarkan oleh anak tikus yang
berumur 5 – 15 hari dapat melakukan komunikasi apabila ditinggal oleh induknya.
Tikus dapat mendengar suara – suara dengan frekuensi tinggi (ultra), yang tidak
dapat didengar oleh manusia. Berdasarkan suara – suara yang dikeluarkan oleh
tikus, dapat dibagi menjadi beberapa suara, yaitu :
- Suara – suara pada saat akan melakukan perkawinan
- Suara – suara menandakan adanya bahaya atau peringatan
- Suara – suara pada saat menemukan makanan
- Suara – suara pada saat tikus mengalami sakit

 Kelelawar
8

Untuk terbang di malam hari, kelelawar mengandalkan ekolokasi sebagai


navigasi. Saat terbang ia akan  mengirimkan gelombang suara ultrasonik dari
mulut yang memantul kembali sebagai gema. Melalui cara inilah, hewan yang
suka bergelantungan ini  menentukan ukuran dan lokasi yang akan dituju. Melalui
gelombang suara pula, kelelawar dapat menemukan makanan dalam kegelapan.
Ketajaman pendengan kelelawar, karena ia memiliki 20 otot telinga dan dapat
mengubah bentuk serta arah telinga untuk menyempurnakan penerimaan gema.

 Anjing
Indra paling diandalkan oleh anjing adalah indra penciuman. Sedangkan indra
pendengaran adalah bagian kedua. Indra pendengaran anjing tidak langsung
bekerja begitu ia lahir. Butuh waktu 11 hari dan mulai bekerja terhadap
rangsangan suara pada hari ke-17. Sedankan penciuman langsung bekerja setelah
anak anjing lahir. Hasil penelitian mengungkapkan, anjing masih dapat
mendengar dari jarak 24 meter dan masih bisa melokalisir dengan tepat sumber
bunyi mana yang aktif. Batas frekuensi pendengaran anjing 20-80.000 c/s lebih
tinggi dari manusia yang hanya mencapai 20-20.00 c/s. Anjing bisa mendengar
suara frekuensi rendah 16 hingga 20Hz, sedangkan manusia hanya mendengar
frekuensi 20-70 Hz. Suara frekuensi tertinggi yang bisa didengar anjing adalah
70-100 kHz, sementara manusia hanya mendengar frekuensi 13-20 kHz.

 Kucing
Hewan lucu ini memiliki  telinga yang  sensitif. Ia  memiliki 30 otot telinga
dan dapat memutarnya hingga 180 derajat. Hal inilah yang membuat hewan
rumahan ini memiliki pendengaran yang menakjubkan.

 Ngengat lilin
Hasil peneliti dari University of Strathclyde, Glasgow menemukan bahwa
ngengat lilin raksasa (Galleria mellonella) memiliki pendengaran ekstrem karena
bisa mendengar suara hingga 300 ribu Hz. Manusia sendiri hanya bisa mendengar
rentang suara 20-20 ribu Hz. Karena itulah, ngengat lilin juga dikenal sebagai
hewan dengan pendengaran terbaik di dunia . Pendengarannya 150 kali lebih baik
dibanding manusia. Mereka bisa mendengar frekuensi 100 hertz lebih tinggi
daripada kelelawar. Di dunia hewan, ngengat punya sensitivitas tertinggi terhadap
frekuensi. Pendengaran luar bisa  ngengat karena hasil evolusi karena harus
menghindari ancaman dari pemangsa utama mereka, yaitu kelelawar.

 Kelinci
Kelinci bisa putar telinga hingga 270 derajat. Sehingga sangat mudah
mengarahkan telinga mereka ke sumber suara. Gerakan telinga kelinci memiliki
9

banyak arti,  jika tegak berarti kelinci mendengarkan penuh perhatian. Satu telinga
naik dan satu turun, kelinci mendengarkan secara pasif. Berbeda jika telinga ke
arah belakang, jika saling bersentuhan berarti mereka rileks, tapi jika tidak artinya
mereka takut.

 Paus
Bunyi peluit dan klik yang dihasilkan oleh paus dianggap memberi mereka
perspektif 3D dan penting dalam komunikasi antarindividu. Paus dapat
menavigasi dan menemukan makanan menggunakan gelombang suara dan
refleksi suara. Sonar bawah air yang dipakai paus untuk navigasi di malam hari
atau di laut dalam prinsipnya serupa dengan teknik ekolokasi pada kelelawar.

 Burung hantu
Sebagai hewan yang suka berkeliaran di malam hari. Penglihatan burung
hantu memang menakjubkan. Selain itu, burung hantu juga memiliki pendengaran
yang sangat tajam. Telinganya berbentuk asimetris. Jadi sewaktu terbang, satu
telinga mendengarkan suara yang datang dari atas, telinga lain mendengarkan
suara dari bawah.
10

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Bunyi dalam ilmu fisika yaitu sebuah gelombang longitudinal yang merambat melewati suatu
medium tertentu, bunyi terjadi karena adanya suatu getaran sehingga mewujudkan suatu metode
bunyi yang membuat bunyi tersebut dapat didengar oleh indra pendengaran manusia. Adapun
pengertian bunyi menurut kamus besar bahasa indonesia yakni sesuatu yang terdengar atau
didengar oleh alat pendengaran (Kustaman, 2018). Setiap bunyi memiliki karakteristik tertentu,
dipandang dari frekuensi, amplitudo, cepat rambat, waktu dengung, dan lain lain. Setiap sel
dalam tubuh setiap orang, batu dan pohon juga memiliki frekuensi resonansi natural yang
idealnya serasi dengan segala kesatuannya. Setiap bunyi,mulai dari yang lembut seperti nada-
nada musik yang murni hingga dengan nada kasar seperti tembakan pistol, mengelurakan
gelombang energi (Trever, 2014). Bunyi dapat dikategoriakan kedalam bentuk tipe bunyi positif
dan tipe bunyi negatif yang dapat memberi pengaruh makhluk hidup.

1.2 Saran
Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang saya bahas
dan dapat mempermudah dalam pembelajaran materi ini.

Anda mungkin juga menyukai