Anda di halaman 1dari 24

KLASIFIKASI HEWAN TAK BERTULANG

BELAKANG (INVERTEBRATA)
Disusun Oleh Kelompok 3
 Syifa syafira ( 20214 1500129 )
 Siti Annisa Tsalasatun ( 202141500052 )
 Safua Nurhabibah ( 202141500032 )
 Selvia Maharani A ( 202141500144 )
 Nyai Latifah ( 202141500039 )
 Fiqri Firdaus (202141500028 )
 Ereskadi (202241570009 )
PENGERTIAN ANIMALIA INVERTEBRATA
(Hewan tak bertulang belakang)

Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang punggung atau kolom vertebral. Sebagian besar
hewan adalah invertebrata. Istilah Invertebrata sendiri merupakan bentuk awal ‘Vertebra’ yang berasal
dari kata Latin. ‘Vertebra’ pada umumnya berarti sendi, arti khususnya adalah ‘sendi tulang belakang
dari vertebrata’. Kata ini ditambah dengan awalan “in” berarti tidak atau tanpa, yang mengandung arti
‘mereka yang bukan veterbrae’.

Porifera Avertebrata atau Invertebrata merupakan istilah yang di ungkapkan oleh Chevalier de Lamarck
untuk menunjuk hewan yang tidak mempunyai tulang belakang. Invertebrata mencakup hampir semua
hewan kecuali hewan vertebrata (reptil, aves, pisces, amfibia, serta mamalia) Invertebrata adalah
kelompok yang paling beragam dan memiliki sekitar 12 juta spesies hidup. Sebagian besar hewan di
bumi adalah invertebrata. Mereka adalah hewan berdarah dingin dengan suhu tubuh yang tergantung
pada suhu atmosfer.
CIRI-CIRI HEWAN
INVERTEBRATA
Ciri utama yang memisahkan invertebrata dari organisme lain adalah tidak adanya tulang
belakang dan tulang punggung. Mereka adalah organisme multiseluler, mereka benar-benar tidak
memiliki dinding sel:

• Animali Invertebrata tidak memiliki tulang endoskeleton keras karena kurangnya sistem tulang
yang kompleks, beberapa invertebrata cenderung lambat dan berukuran kecil di alam. Karena
kurangnya tulang punggung dan sistem saraf kompleks invertebrata tidak dapat menempati
beberapa lingkungan, meskipun mereka ditemukan di lingkungan yang keras.

• Tubuh Invertebrata dibagi menjadi tiga bagian – kepala, dada dan perut. Mereka tidak memiliki
paru-paru untuk respirasi. Respirasinya terjadi melalui kulit. Beberapa kelompok invertebrata
memiliki eksoskeleton keras dari kitin. Kebanyakan dari mereka memiliki jaringan, dengan
organisasi sel tertentu. Kebanyakan juga bereproduksi secara seksual oleh fusi gamet jantan
dan betina.

• Invertebrata adalah organisme yang paling beragam hadir di bumi. Hampir 95% dari populasi
hewan dari invertebrata. Berdasarkan Uni Internasional tentang Konservasi Alam pada saat
tahun 2009 lebih dari 1,3 juta invertebrata diidentifikasi. Invertebrata mencakup sekitar 75% dari
spesies yang dikenal di Planet.
KLASIFIKSI HEWAN INVERTEBRATA
Animalia Invertebrata adalah organisme yang paling beragam di bumi.
Hampir 95% dari populasi hewan masuk dalam kategori invertebrata.
Berdasarkan Uni Internasional tentang Konservasi Alam 2009 lebih dari 1,3
juta invertebrata diidentifikasi. Invertebrata mencakup sekitar 75% dari
spesies di Planet Bumi, hingga jumlah aktualnya tidak diketahui.

Berikut ini klasifikasi Animalia Invertebrata :

1. ORDO ASTEROIDEA

Ordo Asteriodea disebut juga dengan bintang laut, memiliki


bentuk seperti bintang dengan lima lengan, duri-duri pendek
dan tumpul, memiliki mulut dan anus, daya regenerasi sangat
besar, dan alat gerak berupa kaki ambulakral.
Contohnya: Astrias vulgaris (bintang laut besar).
KLASIFIKSI HEWAN INVERTEBRATA

2. ORDO OPHIUROIDEA

Ordo (kelas) Ophiuroidea Tubuhnya berbentuk cakram


segi lima dengan lengan panjang yang berjumlah 5
buah. Alat gerak kaki ambulakral, memiliki mulut, tetapi
tidak memiliki anus.
Contohnya: Ophiothix fragillis (bintang ular laut).

3. ORDO ECHINOIDEA

Kelas Echinoidea disebut juga dengan kelas landak laut, tubuh


berbentuk bulatan, tidak berlengan, memiliki duri-duri yang dapat
digerakkan, sistem gerak dengan kaki ambulakral, beberapa
spesies memiliki kelenjar racun pada duri- durinya, dan memiliki
saluran pencernaan yang komplit, yaitu mulut-anus.
Contohnya: Echinocardium cordatum (landak laut).
KLASIFIKSI HEWAN INVERTEBRATA

4. ORDO HOLOTHUROIDEA

Ordo (kelas) Holothuroidea memiliki Tubuh yang


berbentuk bulat panjang, osikula yang halus, memiliki
mulut dan anus, dan di sekitar mulut terdapat tentakel
yang dapat digerakkan (ditarik dan dijulurkan), alat
gerak kaki ambulakral. Contohnya: Cucumari planci
(teripang).

5. ORDO CRINOIDEA

Ordo (kelas) Crinodea memiliki Tubuh berbentuk


seperti bunga bakung, melekat di dasar laut, hidup
di laut dalam dan memiliki daya regenerasi yang
tinggi.
FILUM-FILUM
HEWAN
INVERTEBRATA
1. FILUM PROTOZOA

Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air,


protozoa memakan tumbuhan dan hewan, Protozoa berkembang
biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara
membelah diri dan dengan cara seksuan atau generatif konjugasi.

Filum Protozoa terbagi menjadi beberapa kelas:

• Kelas hewan berambut getar (cikata)


• Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
• Kelas hewan berspora (sporozoa)
• Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)
2. FILUM PORIFERA

Porifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh


seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi porifera
dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh porifera seperti
tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan
mempunyai rongga di bagian dalam) porifera dapat berkembang
biak dengan cara generatif dan vegetatif. Porifera terdiri dari tiga
kelas, berikut beberapa diantaranya:

i. Kelas corceaor: Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di


laut yang dangkal, contoh seghpha SP, charsarina SP
ii. Kelas hexactinelida: Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut
yang dalam. Contohnya pnerorepa SP
iii. Kelas demospangia: Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai
rangka, contohnya spongia SP
3. FILUM COELENTRATA
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai dua
macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Coelentrata terdiri dari 3 kelas Kelas anthozoa, Kelas hydrozoa dan Kelas scyphozoan.

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :


• Multiseluler, dan radial simetris (memotong bidang melalui pusat menciptakan segmen identik,
mereka memiliki bagian atas dan bawah tapi tidak ada sisi)
• Memiliki bentuk seperti tabung
• Dikelilingi tentakel di sekitar mulut Lapisan tubuh coelenterata terdri dari jaringan luar
(eksoderm), jaringan dalam (endoderm), serta sistem otot yang membujur dan menyilang
(mesoglea)
• Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun yang berduri disebut dengan
nematocyt.
• Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan berkoloni.
• Memiliki sel penyengat (nematosis)
• Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil)
• Tidak memiliki organ atau sistem organ
• Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang berjalan melalui tubuh mereka dan dapat
mendeteki sinyal di lingkungannya.
4. FILUM PLATYHELMINTHES

Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines (cacing).
Platyhelminthes berate juga mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh simetris bilateral
(kedua sisi sama).

Platyhelminthes terbagi dalam tiga kelas yaitu Kelas turbellaria (cacing berambut getar), Kelas trematoda
(cacing isap), dan Kelas cestroda (cacing pita).

Ciri-Ciri umumnya antara lain sebagai berikut :


• Tubuh simetris bilateral
• Bentuk tubuhnya pipih dan lunak
• Tubuh tidak bersegmen kecuali Cestoda
• Lapisan tubuh Triploblastik Aselomata
• Alat eksresinya menggunakan flame cell
• Mempunyai mata
• Bersifat Hermafrodit
• Tidak mempunyai alat respirasi
• Sistem pencernaan melalui Gastrovaskuler
• Sistem saraf adalah Ganglion
• Hidup bebas di air tawar dan tempat lembab
5. FILUM MOLLUSCA
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuh
lunaknya dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini
tergolong triploblastik selomata. Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak
yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit,
mempunyai sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran.

Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram), Kelas
gastropoda (golongan siput), Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi) dan Kelas amphineura.

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:


• Tubuhnya bilateral simetris
• Dinding tubuhnya bersifat tripoblastik
• Tubuh pendek terlindung cangkokyang tersusun atas zat kapur yang dihasilkan oleh zat
mantel. Struktur kepala Mollusca semakin berkembang
• Alat pencernaan telah berkembang sempurna Kecuali pada Cephalopoda, peredaran
darahnya terbuka jantungnya terdiri atas bagian dorsal yang dikelilingi pericardium
• Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang atau mantel
• Alat ekskresinya berupa ginjal Reproduksi secara seksual
• Sistem syarafnya berupa tiga pasang simpul syaraf (ganglion) yaitu ganglion serebral,
ganglion visceral, dan ganglion pedal, ketiganya dihubungkan oleh serabut-serabut
syaraf
• Alat kelamin umumnya terpisah (dioesus), tetapi ada pula yang hermaphrodit. Yang
berkelamin terpisah, pembuahannya eksternal
6. FILUM ENCHINODERMATA

Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik
selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.

Filum enchinodermata terdiri dari lima kelas yaitu Kelas bintang laut (asteroidal), Kelas landak laut (echinoidal),
Kelas bintang laut (opiuroidal), Kelas lilin laut (crinoidal) dan Kelas teripong (holothuroidae).

Dengan Ciri-ciri sebagai berikut :


• Memiliki tiga lapisan embrional (triploblastik)
• Simetri tubuh bilateral pada fase larva dan radial pada fase dewasa
• Terdapat pembagian tubuh anterior dan posterior
• Euselomata atau selomata
• Tidak memiliki segmen tubuh
• Sistem pencernaan sempurna, dengan beberapa jenis yang tidak memiliki anus
• Tidak memiliki sistem peredaran darah
• Sistem pernapasan berupa insang kecil atau papulaedan. Ada juga yang menggunakan kaki
ambulakral (kaki tabung), atau teripang laut
• Tidak memiliki sistem ekskresi
• Sistem saraf dibentuk oleh saraf cincin, saraf radial dan saraf jala
• Reproduksi secara aseksual (regenerasi) dan seksual.
• Pada umumnya memiliki kelamin yang terpisah namun beberapa jenis bersifat hermaprodit
• Penyokong tubuh berupa kerangka dalam (endoskleton), berupa pelat dan berada dibawah
kulit.
7. FILUM ANTROPODA

Arthropoda atau organisme berbuku-buku. Filum Artropoda memiliki spesies yang paling
besar, yaitu 75% dari seluruh hewan yang ada di seluruh dunia. Arthropoda berasal dari
bahasa latin: Arthra artinya ruas, buku, segmen, dan Podos artinya kaki yang berarti
merupakan hewan dengan kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Tubuh Arthropoda
merupakan simetri bilateral dan tripoblastik selomata. Filum ini mempunyai Jumlah species
yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris
bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi
darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan
bentuk).

Filum antropoda terdiri atas:


• Kelas serangga (insecta)
• Kelas laba-laba (arachoidae)
• Kelas udang-udangan (erustacea)
• Kelas lipan (mynapoda)
SISTEM
PENCERNAAN
PADA HEWAN
INVERTEBRATA
SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN INVERTEBRATA
Sistem pencernaan pada Animalia invertebrata Misalnya pada amoeba yang merupakan hewan bersel
satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan
terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel. Saat amoeba mendapatkan makanan segera
amoeba membentuk kaki semu yang mengarah pada makanan selanjutnya, yang dikelilingi kaki semu
kemudian makanan tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan
yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan makanan.
Makanan yang telah dicerna berupa sari makanan yang diserap dari sisa-sisa makanan dan
dikeluarkan dari dalam tubuh.

Sistem pencernaan pada golongan hermes Misalnya pada cacing tanah dengan saluran pencernaan
yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus. Bagian depan
kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan
membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang
bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur
yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.

Sistem pencernaan pada hewan insect atau serangga misalnya belalang mempunyai tembolok yang
berfungsi menyimpan makanan sementara. Pada bagian sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar
ludah yang dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan masuk ke
dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam
lambung. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa makanan dari usus
melalui peletum dikeluarkan melalui saluran pembuangan atau anus.
MANFAAT HEWAN
INNVERTEBRATA
MANFAAT HEWAN INNVERTEBRATA

1. Manfaat sabagai Sumber Makanan

Beberapa filum invertebrata dapat menjadi sumber makanan untuk manusia dan hewan lainnya. Anggota
kelompok Mollusca (seperti remis hijau, cumi, cumi), krustasea (udang udangan) dan beberapa serangga
(serangga) menjadi sumber makanan kaya protein khusus untuk manusia. Tidak hanya faktor bilangan
melimpah di alam yang membuat banyak invertebrata sebagai sumber makanan untuk vertebrata atau
invertebrata sendiri.

2. Bagi Lingkungan

Peran invertebrata di daerah lingkungan adalah: Penciptaan keragaman (keanekaragaman hayati) pada skala biosfer.
Jumlah invertebrata sangat besar, terutama di kerajaan Animalia.
Simbiosis dengan organisme lain, misalnya siap melindungi organisme lain, seperti populasi karang, spons dan Anemon laut
dapat bertindak sebagai rumah atau sarang ikan dan hewan laut lainnya.
Berpartisipasi dalam rantai makanan. Hal ini tidak hanya sebagai konsumen bahwa ada spesies yang juga bertindak
sebagai agen dekomposisi. Beberapa anggota Annelida seperti Lumbricus SP. Merupakan kapal perusak di rantai makanan.
Sementara di ekosistem laut, beberapa spesies Echinodermata juga dapat bertindak sebagai dekomposisi dalam air.
Daya tarik ekowisata, seperti ekosistem terumbu karang dengan berbagai karang, Anemon dan invertebrata lainnya sebagai
perlindungan untuk invertebrata dapat menjadi daya tarik wisatawan. Selain itu, beberapa Taman Nasional juga dapat
memiliki kelimpahan spesies invertebrata seperti populasi spesies yang berbeda dari Butterflies di TN. Bantimurung, yang
disebut kerajaan Butterfly. Di Indonesia ada juga tempat wisata yang memiliki ubur-ubur yang tidak menyengat.
MANFAAT HEWAN INNVERTEBRATA

3. Bagi Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, beberapa anggota dapat bertindak sebagai obat


dan juga bertindak sebagai parasit dan menyebabkan penyakit berbahaya
bagi manusia, terutama anggota PhylumPlatyhelminthes dan
Nemathelminthes:
Pembuatan senyawa bioaktif untuk obat-obatan, dapat ditemukan pada
anggota Porifera bersimbiosis dengan bakteri.
Terapi Kesehatan, seperti aplikasi Leam dan akupunktur dengan sengatan
lebah.

4. Bagi Pertanian

Membantu menyerbuki tanaman pertanian seperti yang dilakukan oleh


lebah, kupu-kupu dan serangga lainnya. Membantu memelihara,
menggembleng, ventilasi lantai, seperti yang dilakukan oleh cacing
tanah. Sebagai perusak tanaman hama, seperti yang terjadi di lalat buah,
walang sangit, belalang dan anggota Mollusca seperti siput.
MANFAAT HEWAN INNVERTEBRATA

5. Bagi Peternakan

Sebagai produser madu. Lebah madu dan beberapa spesies lain dari
anggota Insecta yang dapat menghasilkan madu. Pembuatan bahan sutera,
dimana Ulat sutra dapat dibudidayakan untuk diambil dari kepompong
sebagai bahan yang terbuat dari benang sutera. Beberapa spesies seperti
cacing tanah dan beberapa jenis serangga yang sengaja ditanam untuk
digunakan sebagai bahan baku untuk obat, makanan, kosmetik Asia dan
pakan ternak.

6. Bagi Pendidikan atau Penelitian

Struktur tubuhnya yang sederhana membuat invertebrata menjadi objek


penelitian. Seperti lalat buah sering digunakan sebagai objek penelitian
genetik, pemantauan perkembangan embrio dengan landak laut sebagai
objek, dan invertebrata juga dapat digunakan sebagai review elain itu,
beberapa jenis serangga juga digunakan sebagai sumber informasi
penting di bidang forensik.
KESIMPULAN
Hewan invertebrata adalah kelompok hewan yang tak
bertulang belakang atau tulang punggung.Animalia yang termasuk
dalam kelompok ini memiliki habitat yang bervariasi, dari laut, sungai,
darat, bahkan sampai pegunungan.Hewan ini kebanyakan memiliki
umur yang sangat relative singkat bahkan sistem pencernaan dan
sistem peredaran darah hewan invertebrata sederhana jika
dibandingkan dengan hewan jenis vertebrata.
Hewan-hewan yang termasuk kedalam kelompok hewan
invertebrata antara lain : filum protozoa, filum porifera, filum
coelenterata, filum platyhelmintes, filum echinodermata, , filum
mollusca, filum artropoda.
Sumber Referensi

https://
www.gramedia.com/literasi/hewan-invertebrat
a/
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai