Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMIK

PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA KELAS VIII SMP

SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Pada Program Studi Pendidikan Biologi

OLEH:
LEO CHRISTIE BAYU KUSUMA AJIE
NIM 161434033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam memajukan sebuah

bangsa. Dunia pendidikan akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan

zaman. Perkembangan zaman yang berjalan terus menerus menuntut pendidikan

untuk menyediakan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Pendidikan harus

didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kualitas dengan tingkat

intelektuas tinggi, kreatif, dan inovatif. Perkembangan zaman dan perkembangan

dunia pendidikan selaras dan saling mempengaruhi.

Tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa

“tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa serta

mengembangkan manusia Insonesia seutuhnya yaitu manusia-manusia yang bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri

serta tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan” (UU Sisdiknas, 2003).

Berdasarkan hal tersebut pendidikan di Indonesia diharapkan mampu membuat

peserta didik mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka.


Pendidikan bisa diselenggarakan dalam lingkungan sekitar di luar sekolah,

namun secara formal pendidikan diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah.

Hasil belajar yang baik diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar yang berkualitas.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar yang baik adalah

penggunaan media. Penggunaan media dalam proses pembelajaran berguna dalam

mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang diberikan oleh guru.

Penerapan media ini juga diharapkan mampu membuat proses pembelajaran menjadi

lebih efektif, efisien, dan bermakna bagi peserta didik (Musfiqon, 2012). Penggunaan

media dalam kegiatan belajar mengajar membuat proses terasa lebih menyenangkan,

maka dari itu pemilihan penggunaan media yang tepat mampu meningkatkan kualitas

dari proses pembelajaran.

Proses pembelajaran bukan hanya sekedar menekankan pada aspek kognitif

saja melainkan juga aspek psikomotorik dan afektif seperti yang tercantum dalam

tujuan pendidikan nasional pada UU Sisdiknas. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

merupakan ilmu yang sesuai dengan fakta dan berhubungan dengan kebendaan dan

berdasarkan pada pengamatan dan pembuktian (H.W. Fowler et.al, 1951). Ilmu

pengetahuan alam merupakan mata pelajaran yang cocok bagi peserta didik untuk

memahami dan mengetahui kondisi lingkungan dan sekitar mereka baik kondisi alam

sekitar maupun kondisi tubuh mereka sendiri. Pemahaman tidak bisa didapat hanya

melalui menghafal dari buku saja, melainkan perlu ditunjukkan dengan contoh nyata.
Ilmu Pengetahuan Alam memberikan bekal terhadap peserta didik untuk menghadapi

permasalahan di sekitar mereka.

Ilmu Pengetahuan Alam dibagi menjadi Biologi, Fisika, dan Kimia. Salah satu

kajian dalam Ilmu Pengetahuan Alam yakni Biologi yang menjelaskan mengenai hal-

hal tentang alam dan lingkungan sekitar. Pembelajaran biologi memiliki peran yang

strategis dalam memahami kondisi fisik manusia, flora dan fauna, serta alam sekitar

bagi peserta didik. Sebagaimana menjadi salah satu bagian dari alam, peserta didik

harus memahami alam sekitar dan mampu untuk menjaga alam. Peserta didik sebagai

generasi yang akan datang harus memahami bagaimana cara untuk menjaga alam dan

lingkungan agar tidak rusak di kemudian hari.

Mengingat pentingnya pembelajaran biologi di sekolah, seharusnya guru lebih

memberi perhatian terhadap pembelajaran biologi. Kualitas dari proses pembelajaran

perlu ditingkatkan supaya pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Materi yang diberikan perlu disampaikan dengan baik agar peserta didik mampu

memahami bukan hanya sekedar menghafal. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan

media dalam pembelajaran biologi sangat penting agar peserta didik lebih mudah

memahami materi yang diberikan.

Permasalahan yang sering ditemukan di kelas adalah kurangnya penggunaan

media pembelajaran untuk menyampaikan materi pada peserta didik. Guru masih

menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti ceramah sehingga peserta


didik lebih banyak mendengarkan penjelasan guru. Hal tersebut membuat kegiatan

pembelajaran hanya berjalan satu arah dimana guru menjelaskan dan peserta didik

mendengarkan. Hal ini membuat peserta didik dominan pasif selama kegiatan

pembelajaran. Peserta didik dituntut untuk menghafal bagian-bagian tubuh beserta

fungsinya, mekanisme sistem dalam tubuh, dan gangguan-gangguan dalam sebuah

sistem organ beserta cara menanggulanginya. Berdasarkan hal tersebut, peserta didik

hanya dominan menghafal bukan memahami sehingga hanya aspek kognitif saja yang

berkembang dalam diri peserta didik. Pembelajaran sejarah seringkali dianggap sulit

bagi peserta didik karena banyaknya hafalan serta istilah-istilah yang jarang didengar

oleh peserta didik. Hal ini membuat peserta didik kurang tertarik dan cepat merasa

bosan selama kegiatan pembelajaran. Sebagai akibatnya pemahaman peserta didik

terhadap materi yang disampaikan masih rendah dan hanya sekadar menghafal.

Tujuan pembelajaran belum tercapai secara optimal.

Penggunaan media pembelajaran oleh guru masih belum tepat untuk menarik

minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Media yang biasa

digunakan oleh guru hanya sebatas gambar yang ada pada buku cetak serta gambar

yang disediakan oleh guru melalui slide pada Powerpoint. Pengunaan gambar pada

buku teks dan slide Powerpoint masih belum mampu menarik dan meningkatkan

minat peserta didik. Penyajian gambar pada buku cetak dan slide Powerpoint masih

kurang menarik dan relatif monoton karena tiap gambar hanya berdiri sendiri dan
tidak berhubungan dengan gambar lainnya. Berdasarkan hal tersebut, peserta didik

sulit memahami materi yang ditunjukan melalui gambar tersebut.

Permasalahan-permasalahan tersebut diperoleh datanya berdasarkan

wawancara analisis kebutuhan di sekolah yang dituju. Data ini digunakan sebagai

acuan dalam menentukan materi penelitian terkait penggunaan media pembelajaran

yang akan dilakukan. Satu dari lima sekolah pernah menggunakan komik sebagai

media pembelajaran kontekstual pada materi sistem pencernaan manusia. Fakta ini

ditemukan peneliti ketika melakukan wawancara terkait analisis kebutuhan. Sekolah-

sekolah yang dimaksud yaitu Global Prestasi Junior Highschool, SMP Santo Aloysius

Turi Yogyakarta, SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang, SMP Strada Slamet Riyadi

Tangerang, dan SMP Strada Yos Sudarso Tangerang. Pada beberapa sekolah tersebut

media pembelajaran yang seringkali digunakan dalam proses pembelajaran di kelas

yaitu berupa Powerpoint serta menampilkan gambar dan video dalam penyampaian

materi. Selain penggunaan Powerpoint, sekolah-sekolah tersebut juga memanfaatkan

lingkungan sekitar sekolah sebagai media pembelajaran. Kondisi yang sama

ditemukan di Global Prestasi Junior Highschool dimana guru menggunakan

Powerpoint serta memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai media

penyampaian materi. Hal yang membedakan Global Prestasi Junior Highschool

dengan keempat sekolah lainnya yaitu guru sudah pernah menggunakan media

pembelajaran berbasis komik dalam penyampaian materi di kelas. Fakta lain yang

peneliti dapatkan pada sekolah-sekolah tersebut yakni penggunaan media


pembelajaran berbasis komik mampu memudahakn peserta didik dalam memahami

materi yang disampaikan.

Penggunaan media pembelajaran akan mempermudah guru dalam

menyampaikan materi pada peserta didik. Penggunaan media pembelajaran yang

tepat akan menjadikan proses pembelajaran berjalan lebih menyenangkan dan tidak

membosankan. Media pembelajaran yang menarik akan meningkatkan minat dan

motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Media pembelajaran

yang menarik mampu merangsang keinginan mereka dalam membaca dan memahami

materi biologi.

Pembelajaran biologi membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi karena

banyak istilah-istilah yang asing bagi peserta didik. Selain itu dalam pembelajaran

biologi juga terdapat mekanisme kerja suatu sistem tubuh sehingga peserta didik

perlu memahami materi yangdiberikan bukan hanya menghafal. Berdasarkan hal

tersebut, perlu digunakan media pembelajarana yang sesuai agar peserta didik lebih

mampu memahami materi. Peserta didik yang berada di tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP) pada umumnya masih menyukai ilustrasi gambar, salah satunya yaitu

komik. Sebagian besar anak tingkat SMP suka membaca komik sebagai sarana

hiburan seperti manga atau Webtoon. Peserta didik akan lebih mudah mengingat alur

cerita dan peristiwa pada komik yang mereka baca.


Berdasarkan hal tersebut, pengembangan media komik memiliki potensi

sebagai media pembelajaran yang inovatif. Penggunaan komik sebagai media

pembelajar diharapkan mampu meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam

mengikuti proses pembelajaran di kelas. Penggunaan komik juga diharpkan mampu

mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang diberikan. Penggunaan

komik dalam pembelajaran, materi biologi dapat disampaikan lebih menarik dalam

sebuah ilustrasi gambar kegiatan sehari-hari secara lebih jelas.

Media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu komik biologi

mengenai sistem pencernaan pada manusia. Penggunaan komik sebagai media

pembelajaran dipilih dengan mengacu pada beberapa alasan yakni peserta didik

umumnya masih menyukai membaca komik atau kartun, penyampaian materi lebih

mudah dipahami dengan adanya ilustrasi gambar dan dialog antar karakter, serta

belajar melalui komik lebih praktis karena bisa dibaca dimana saja dan kapan saja

daripada membaca melalui buku cetak.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengangkat judul “Pengembangan

Media Pembelajaran Berbasis Komik Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas

VIII SMP”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, rumusan masalah pada penelitian ini

yaitu
1. Bagaimana desain pengembangan media pembelajaran berbasis komik pada

materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP?

2. Bagaimana kelayakan media pembelajara berbasis komik pada materi sistem

pencernaan manusia kelas VIII SMP?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dipilih karena penggunaan media pembelajaran dalam

menyampaikan materi sangat penting diterapkan untuk mendukung proses

pembelajaran di kelas. Media komik dipilih karena masih jarang ditemui serta sesuai

dengan usia peserta didik. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode penelitian R&D Borg and

Gall yang dilakukan sampai dengan langkah ke-lima.

2. Kelayakan dari media pembelajaran berbasis komik yang dikembangkan

diketahui melalui hasil uji kelayakan oleh guru IPA SMP….. dan dosen

Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian media pembelajaran komik, adapun

tujuan dari penelitian ini yakni


1. Mengetahui desain pengembangan media pembelajaran berbasis komik pada

materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP

2. Mengetahui kelayakan desain media pembelajaran berbasis komik pada

materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP

E. Manfaat Penelitian

a. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat menambah variasi inovasi guru menggunakan

media pembelajaran dalam menyampaikan materi pada peserta didik di kelas

serta mempermudah guru dalam menyampaikan materi.

b. Bagi peserta didik

Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah dalam belajar biologi serta

menciptakan pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa sehingga tidak cepat

bosan dalam mengikuti pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai