Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran dalam meningkatkan potensi serta


kecakapan individu kepada diri peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu
dan membuatnya menjadi kritis dalam berpikir sebagaimana seorang manusia. Dalam
Kehidupan setiap manusia, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Perihal
tersebut sebab pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas maupun berdaya guna, berperan dan mandiri yang nantinya dapat memberikan
manfaat secara umum dalam kehidupan manusia. Jika kualitas pendidikan selalu
berkembang maka semakin meningkat pula mutu sumber daya manusia yang dapat
menghasilkan sebuah bangsa menuju era yang semakin maju.

Selain itu, dapat diketahui jika ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin maju
dan berkembang sehingga mampu melahirkan permasalahan sosial serta tuntunan baru
dalam masyarakat. Berdasarkan permasalahan serta tuntunan yang muncul, pendidikan
mempunyai tugas untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pada peserta didik yang
bertujuan untuk menyaingi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kopetensi manusia, yang


dimana manusia yang beriman serta bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, mandiri,
budi pekerti luhur, tangguh, maju, cerdas, tampil kreatif, beretos kerja, berdisiplin,
bertanggung jawab, profesional dan produktif, serta sehat jasmani dan rohani.

Tujuan pendidikan nasional telah tercantum dalam UUD 1945 (1993:1) adalah :
“Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan
kesejahtraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sejalan dengan tujuan nasional tersebut, sehingga pelaksanaan pendidikan bersifat


terpadu serta ditunjukan pada perkembangan kualitas dan pemerataan pendidikan dasar.
Dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat
memenuhi kebutuhan pembangunan nasional.
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang sangat penting bagi setiap individu.
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan belajar kedua yang diperoleh setelah
lingkungan keluarga. Di lingkungan sekolah, keterampilan anak akan ditingkatkan lebih
lanjut untuk menerima arahan dan bimbingan dari sekolah. Selain itu kepribadian anak
melaui lingkungan sekolah akan semakin meningkat lantaran sarana prasarana yang
mendukung. Jadi tidak mengherankan lagi maka banyak anak setelah memasuki
lingkungan sekolah dengan cepat meningkatkan pengetahuan mereka.

Selain lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, ada juga faktor lain yang
mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Salah satunya adalah sarana dan prasarana
yang ada di sekolah yang dapat mempermudah peserta didik untuk belajar. Di sekolah
pasti membutuhkan sarana prasarana untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Hal
tersebut merupakan salah satu faktor yang perlu di perhatikan karena dapat
mempengaruhi berlangsungnya proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya peserta
didik sangat perlu memanfaatkan sarana belajar dengan benar agar dapat tercapainya
minat dan kemandirian belajar peserta didik yang memuaskan.

Maka hal tersebut sekolah harus mempunyai standart fasilitas pembelajaran agar
peoses belajar mengajar mampu berjalan dengan baik. Prasarana pendidikan adalah
seluruh komponen yang secara tidak langsung mendukung jalannya suatu proses belajar
mengajar. Untuk menunjang proses belajar mengajar, sarana prasarana sangatlah
diperlukan.

Agar peserta didik lebih berminat dan dapat mempermudah penjelasan dari guru.
Kurangnya sarana dan prasarana yang disediakan dapat mempengaruhi minat peserta
didik untuk mengikuti proses belajar mengajar. Jika peserta didik mempunyai minat
untuk mengikuti proses belajar mengajar, maka dapat meningkatkan hasil belajar dan
prestasi belajar mereka.

Berdasarkan pengertian sarana dan prasarana diatas, bahwa dapat disimpulkan bahwa
sarana dan prasarana merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses
pembelajaran yang menunjang potesi setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
baik formal maupun informal. Sarana pendidikan itu sendiri diartikan sebagai semua
perlengkapan atau barang yang bergerak maupun tidak bergerak yang digunakan secara
langsung dalam proses pendidikan. Sarana dan prasarana diperlukan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan serta mencapai tujuan
pendidikan nasional.

Istilah IPS di Indonesia merupakan sebuah kesepakatan untuk menunjuk sebutan lain
dari social studies. Hal ini menunjukkan perpaduan dari ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi
atau integrated sciences. Oleh karena itu, jenis keterpaduan ini harus menjadi ciri utama
dari objek kajian yang diebut IPS. IPS adalah studi yang komprehensif tentang semua
dimensi kehidupan manusia dan semua aktivitasnya dalam ruang dan waktu. Dalam
rumusan lain, IPS adalah kajian yang berkaitan dengan kehidupan sosial suatu masyarakat
dan lingkungannya untuk memfasilitasi pendidikan dan pelatihan para pelaku sosial.

Terkait dengan tanggung jawab pendidikan ini, Ilmu Penegetahuan Sosial adalah mata
pelajaran sekolah yang dirancang berdasarkan masalah, fenomena, dan kenyataan sosial
dengan pendekatan interdisipliner dengan Melibatkan semua cabang ilmu-ilmu sosial dan
humaniora contoh lain kewarganegaraan, geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi,
antropologi, pendidikan. Oleh karena itu, IPS dapat diartikan sebagai studi mengenai
keterkaitan antara ilmu-ilmu dalam rumpun ilmu ilmu sosial.

Minat merupakan faktor kunci utama dalam keberhasilan karna tidak semua orang
yang mempunyai intelektual dan kadar kecerdasan yang tinggi mampu untuk meraih hasil
yang cemerlang tanpa adanya minat. Minat adalah usaha individu dalam hubungannya
dengan tindakan-tindakan yang mencerminkan keterkaitan yang sering dilakukan dan
mampu menimbulkan terjadinya motivasi yang juga mampu mengarahkan diri untuk
berpikir tentang keberhasilan dalam kehidupan di masa yang akan datang.

Keberadaan ruang lingkup mata pelajaran IPS mewajibkan para guru dan satuan
pendidikan agar dapat melaksanakan pembelajaran mata pelajaran IPS di sekolah dengan
cara yang efektif dan pastinya menarik untuk dipelajari oleh siswa. Menarik minat siswa
dalam pembelajaran mata pelajaran IPS keterampilan guru sangatlah penting, melihat
ruang lingkup IPS yang sangat luas, membuat siswa malas belajar dan pembelajaran IPS
dianggap membosankan. Hal ini dapat membuat siswa merasa terpaksa untuk belajar
dan melakukan kegiatan belajar dengan setengah hati.

Ditingkat sekolah menengah pertama, pelajaran IPS sering dipandang membosankan


serta kurang menarik bagi siswa. fenomena ini mungkin disebabkan karena sebagian
besar pembelajaran IPS merupakan materi hafalan. Selain itu, mata pelajaran IPS
cenderung disepelekan dan sering dimaknai kurang penting.

Pada dasarnya minat belajar adalah keinginan siswa untuk belajar tanpa adanya
paksaan dari manapun. Adanya minat yang besar dari siswa dapat menyebabkan siswa
dapat belajar dengan sepenuh hati tanpa adanya paksaan.

Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor dari dalam
diri siswa terdiri dari keadaan fisik, motivasi, dan keadaan Psikologis. faktor eksternal
mempengaruhi minat belajar yaitu faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat,
keluarga, dan sekolah. Kondisi guru yang merupakan salah satu faktor dari lingkungan
sekolah yang turut mempengaruhi minat belajar menjadi benar-benar penting ketika minat
siswa dapat tumbuh atas dasar keinginan.

Walaupun banyak aspek yang memastikan mutu pembelajaran ataupun hasil belajar,
salah satu yang berkaitan dengan peningkatan minat serta prestasi belajar ialah sarana dan
prasarana belajar. Dengan terdapatnya sarana dan prasarana sekolah yang cukup memadai
diharapkan mampu membawa manfaat positif bagi proses pembelajaran yang pastinya
dapat menciptakan minat belajar siswa di sekolah.

Belajar dalam pembelajaran mata pelajaran IPS tidak sekedar hanya bergantung pada
penyampaian materi dari guru, namun pula bagaimana siswa dapat memanfaatkan sarana
dan prasarana yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran dengan baik.

Proses belajar mengajar berjalan dengan lanjar apabila didukung oleh sarana
prasarana yang lengkap. Karena masalah fasilitas, juga masalah utama dalam
berlangsungnya proses belajar mengajar, maka dalam pembenahan pembelajaran kita juga
dituntut meluangkan waktu untuk malakukan perubahan mulai dari gedung, hingga pada
masalah yang paling diutamakan salah satunya adalah alat peraga (infocus).

Apabila sekolah kurang memperhatikan fasilitas yang ada pada sekolah tersebut,
dipastikan siswanya akan kurang antusias untuk serius belajar yang akan berdampak
pada prestasi belajar siswa menjadi menurun. Terbatasnya fasilitas di dalam sekolah,
menuntut guru mata pelajaran IPS seminimal mungkin untuk berkreasi mengajarkan
materi dengan terbatasnya fasilitas yang tersedia.
Berkaitan dengan sarana dan prasarana pembelajaran, salah satu sarana dan prasarana
yang mendukung minat belajar siswa adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan dapat
digunakan sebagai prasarana untuk memenuhi minat belajar serta sebagai sumber belajar
bagi siswa dengan menyediakan bahan-bahan bacaan atau koleksi bahan pustaka serta
informasi lainnya terutama yang berhubungan dengan materi pelajaran.

. Oleh sebab itu siswa tentu melakukan kegiatan terstruktur dan pembelajaran mandiri
dilakukan dengan mandiri (secara perorangan maupun kelompok) dan kegiatan ini tidak
membutuhkan keterlibatan oleh guru.

. Setiap sekolah ingin siswanya belajar untuk yang terbaik agar mendapatkan
pendidikan tinggi. Pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk belajar lebih mandiri,
mengatur waktu dan terlibat dalam kegiatan belajar yang lebih fokus dan disiplin
sehingga siswa dapat tampil lebih produktif dan inovatif.

Perlengkapan utama yang dibutuhkan siswa untuk beradaptasi dengan kebutuhan


tersebut mampu dan mengatur kegiatan pembelajaran. Melaksanakan kontrol
keterampilan perilaku dan pemahaman tentang tujuan, arah dan sumber daya untuk
mendukung pembelajaran. Belajar adalah memperbaiki perilaku individu siapa yang
mempelajarinya. Perubahan perilaku merupakan perolehan yang menjadi acuan pada hasil
belajar.

Pentingnya kemandirian belajar untuk siswa sekarang ini menimbulkan gejala-gejala


negatif yang tumbuh dalam masyarakat. Jadi para siswa dituntut pada situasi serta
dinamika kehidupan yang bertumbuh dan dinamis. Selain itu, didukung oleh laju
pertumbuhan teknologi serta arus kehidupan global yang serius. Dengan demikian nilai-
nilai luhur yang terlaksana dipengaruhi oleh pedoman baru yang belum pasti dikatakan
positif untuk kehidupan siswa. Hal tersebut menandakan jika manusia semakin didorong
menuju kepada kehidupan yang semakin kompetitif.

Situasi kehidupan ini berdampak besar bagi kehidupan para siswa. Juga mereka
sedang mencari identitas saat ini. Dengan demikian, efek dari kompleksitas kehidupan
para siswa saat ini seperti tawuran antar pelajar, kebiasaan praktis, penggunaan narkoba,
minuman keras, serta perbuatan yang menuju pada arah kriminalitas dan anarki. Hal
semacam ini dapat mempengaruhi proses dalam belajar seorang siswa. Mereka cenderung
kurang mandiri dalam belajar. Mereka cenderung menjadi kurang mandiri dalam belajar
mereka yang berujung pada psikologis seorang siswa. Kebiasaan belajar yang buruk,
yaitu menurunya konsentrasi saat belajar, persiapan ujian yang kurang matang,
membolos, menyontek, upaya mencari bocoran soal ujian. Oleh sebab itu, sangat penting
untuk mengupayakan pertumbuhan kemandirian pembelajaran bagi siswa menuju
kesempurnaan secara serius, terencara dan sistematis.

Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang dapat mempengaruhi


kemandirian belajar siswa. Sarana dan prasarana merupakan pendukung berlangsungnya
proses belajar mengajar. Hasil yang baik tentunya tidak terlepas dari unsur yang baik,
cara guru mengajar, motivasi yang diberikan kepada siswa, kondusifnya proses dalam
pembelajaran dan sarana prasarana yang mendukukung tentunya semua saling berkaitan.
Khususnya pekerjaan rumah. Dalam memberikan penugasan, faktor yang harus
diutamakan adalah sarana pembelajaran, yakni internet. Di era digital sekarang ini,
internet dapat dikatan sebagai kebutuhan primer guru dan siswa dalam pembelajaran
secara langsung maupun tidak langsung. Karena penggunaan internet dapat digunakan
untuk mencari informasi, dan sebagai perpustakaan digital yang statusnya sama dengan
perpustakaan biasa. Hal tersebut mempermudah siswa untuk mengerjakan tugas rumah
maupun tugas yang diberikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung seperti
mendownlaod e-book, artikel, vidio pembelajaran, diskusi dan lain sebagainya. Dengan
memberikan kemudahan dalam mengakses infomasi dari internet tersebut, bahwa sarana
dan prasarana memberikan pengaruh untuk membentuk kemandirian bagi siswa.

Dengan memperhatikan latar belakang masalah, maka penelitian dilakukan untuk


mengetahui “Pengaruh Sarana dan Prasarana Sekolah Terhadap Minat dan
Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP
Negeri 10 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2021/2022”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya minat dan kemandirian dalam belajar siswa pada mata pelajaran IPS
karena mata pelajaran IPS sebagian besar merupakan materi hafalan.
2. Saat pembelajaran berlangsung, guru cenderung hanya mengandalkan metode
ceramah dan buku paket tanpa adanya bahan praktek pada pembelajaran yang
sedang dijelaskan oleh guru tersebut
3. Kurangnya sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah seperti wifi,
perputakaan yang kurang nyaman, buku bacaan yang tersedia di perpustakaan
jumlahnya terbatas.
4. Rendahnya Interaksi antara siswa dengan prasarana sehingga menyebabkan
kemandirian siswa dalam belajar terbatas.
C. Batasan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan di bahas, maka penulis akan membatasi pada
masalah :

1. Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah sangat terbatas yang


mengakibatkan siswa enggan untuk belajar.
2. Guru di tuntunt untuk berkreatifitas dalam menyampaikan materi dikarenakan
guru kurang memanfaatkan ataupun kurangnya fasilitas yang tersedia di
sekolah

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan Masalah diatas dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana sekolah terhadap minat belajar
siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 10
Pematangsiantar tahun ajaran 2021/2022 ?
2. Seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana sekolah Terhadap kemandirian
belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 10
Pematangsiantar tahun ajaran 2021/2022 ?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka dapat dirumuskan tujuan
penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana sekolah
terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di
SMP Negeri 10 Pematangsiantar tahun ajaran 2021/2022.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana sekolah
terhadap kemandirian belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu
di SMP Negeri 10 Pematangsiantar tahun ajaran 2021/2022

E. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-
penelitian selanjutnya yang berhubungan dalam dunia pendidikan serta
menjadi bahan kajian lebih lanjut.
b. Secara Praktis
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
sekolah terkhusus bagi guru mata pelajaran IPS untuk lebih
mendukung sarana dan prasarana pada mata pelajaran IPS di Sekolah
agar tercipta suasana belajar yang nyaman dan tercapainya tujuan
pembelajaran.

2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan
kemandirian siswa agar siswa merasa nyaman saat mengikiti
pembelajaran. Dan sebagai tambahan ilmu bagi siswa.

3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan kepada
peneliti untuk dijadikan sebagai pedoman bagi perbaikan pengajaran
pendidikan di masa yang akan datang.

F. Luaran penelitian.
Hasil penelitian/skripsi ini akan dipubliskan peneliti ke jurnal yang berakreditasi.
PENGARUH SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH TERHADAP
MINAT DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP

NEGERI 10 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN

2021/2022

SKRIPSI

Oleh

Nama : Samuel Marlas Roha Sihombing

NPM : 1801060108
Program Studi : Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR

2022

Anda mungkin juga menyukai