PENDAHULUAN
Selain itu, dapat diketahui jika ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin maju
dan berkembang sehingga mampu melahirkan permasalahan sosial serta tuntunan baru
dalam masyarakat. Berdasarkan permasalahan serta tuntunan yang muncul, pendidikan
mempunyai tugas untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pada peserta didik yang
bertujuan untuk menyaingi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan pendidikan nasional telah tercantum dalam UUD 1945 (1993:1) adalah :
“Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan
kesejahtraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Selain lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, ada juga faktor lain yang
mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Salah satunya adalah sarana dan prasarana
yang ada di sekolah yang dapat mempermudah peserta didik untuk belajar. Di sekolah
pasti membutuhkan sarana prasarana untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Hal
tersebut merupakan salah satu faktor yang perlu di perhatikan karena dapat
mempengaruhi berlangsungnya proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya peserta
didik sangat perlu memanfaatkan sarana belajar dengan benar agar dapat tercapainya
minat dan kemandirian belajar peserta didik yang memuaskan.
Maka hal tersebut sekolah harus mempunyai standart fasilitas pembelajaran agar
peoses belajar mengajar mampu berjalan dengan baik. Prasarana pendidikan adalah
seluruh komponen yang secara tidak langsung mendukung jalannya suatu proses belajar
mengajar. Untuk menunjang proses belajar mengajar, sarana prasarana sangatlah
diperlukan.
Agar peserta didik lebih berminat dan dapat mempermudah penjelasan dari guru.
Kurangnya sarana dan prasarana yang disediakan dapat mempengaruhi minat peserta
didik untuk mengikuti proses belajar mengajar. Jika peserta didik mempunyai minat
untuk mengikuti proses belajar mengajar, maka dapat meningkatkan hasil belajar dan
prestasi belajar mereka.
Berdasarkan pengertian sarana dan prasarana diatas, bahwa dapat disimpulkan bahwa
sarana dan prasarana merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses
pembelajaran yang menunjang potesi setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
baik formal maupun informal. Sarana pendidikan itu sendiri diartikan sebagai semua
perlengkapan atau barang yang bergerak maupun tidak bergerak yang digunakan secara
langsung dalam proses pendidikan. Sarana dan prasarana diperlukan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan serta mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Istilah IPS di Indonesia merupakan sebuah kesepakatan untuk menunjuk sebutan lain
dari social studies. Hal ini menunjukkan perpaduan dari ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi
atau integrated sciences. Oleh karena itu, jenis keterpaduan ini harus menjadi ciri utama
dari objek kajian yang diebut IPS. IPS adalah studi yang komprehensif tentang semua
dimensi kehidupan manusia dan semua aktivitasnya dalam ruang dan waktu. Dalam
rumusan lain, IPS adalah kajian yang berkaitan dengan kehidupan sosial suatu masyarakat
dan lingkungannya untuk memfasilitasi pendidikan dan pelatihan para pelaku sosial.
Terkait dengan tanggung jawab pendidikan ini, Ilmu Penegetahuan Sosial adalah mata
pelajaran sekolah yang dirancang berdasarkan masalah, fenomena, dan kenyataan sosial
dengan pendekatan interdisipliner dengan Melibatkan semua cabang ilmu-ilmu sosial dan
humaniora contoh lain kewarganegaraan, geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi,
antropologi, pendidikan. Oleh karena itu, IPS dapat diartikan sebagai studi mengenai
keterkaitan antara ilmu-ilmu dalam rumpun ilmu ilmu sosial.
Minat merupakan faktor kunci utama dalam keberhasilan karna tidak semua orang
yang mempunyai intelektual dan kadar kecerdasan yang tinggi mampu untuk meraih hasil
yang cemerlang tanpa adanya minat. Minat adalah usaha individu dalam hubungannya
dengan tindakan-tindakan yang mencerminkan keterkaitan yang sering dilakukan dan
mampu menimbulkan terjadinya motivasi yang juga mampu mengarahkan diri untuk
berpikir tentang keberhasilan dalam kehidupan di masa yang akan datang.
Keberadaan ruang lingkup mata pelajaran IPS mewajibkan para guru dan satuan
pendidikan agar dapat melaksanakan pembelajaran mata pelajaran IPS di sekolah dengan
cara yang efektif dan pastinya menarik untuk dipelajari oleh siswa. Menarik minat siswa
dalam pembelajaran mata pelajaran IPS keterampilan guru sangatlah penting, melihat
ruang lingkup IPS yang sangat luas, membuat siswa malas belajar dan pembelajaran IPS
dianggap membosankan. Hal ini dapat membuat siswa merasa terpaksa untuk belajar
dan melakukan kegiatan belajar dengan setengah hati.
Pada dasarnya minat belajar adalah keinginan siswa untuk belajar tanpa adanya
paksaan dari manapun. Adanya minat yang besar dari siswa dapat menyebabkan siswa
dapat belajar dengan sepenuh hati tanpa adanya paksaan.
Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor dari dalam
diri siswa terdiri dari keadaan fisik, motivasi, dan keadaan Psikologis. faktor eksternal
mempengaruhi minat belajar yaitu faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat,
keluarga, dan sekolah. Kondisi guru yang merupakan salah satu faktor dari lingkungan
sekolah yang turut mempengaruhi minat belajar menjadi benar-benar penting ketika minat
siswa dapat tumbuh atas dasar keinginan.
Walaupun banyak aspek yang memastikan mutu pembelajaran ataupun hasil belajar,
salah satu yang berkaitan dengan peningkatan minat serta prestasi belajar ialah sarana dan
prasarana belajar. Dengan terdapatnya sarana dan prasarana sekolah yang cukup memadai
diharapkan mampu membawa manfaat positif bagi proses pembelajaran yang pastinya
dapat menciptakan minat belajar siswa di sekolah.
Belajar dalam pembelajaran mata pelajaran IPS tidak sekedar hanya bergantung pada
penyampaian materi dari guru, namun pula bagaimana siswa dapat memanfaatkan sarana
dan prasarana yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran dengan baik.
Proses belajar mengajar berjalan dengan lanjar apabila didukung oleh sarana
prasarana yang lengkap. Karena masalah fasilitas, juga masalah utama dalam
berlangsungnya proses belajar mengajar, maka dalam pembenahan pembelajaran kita juga
dituntut meluangkan waktu untuk malakukan perubahan mulai dari gedung, hingga pada
masalah yang paling diutamakan salah satunya adalah alat peraga (infocus).
Apabila sekolah kurang memperhatikan fasilitas yang ada pada sekolah tersebut,
dipastikan siswanya akan kurang antusias untuk serius belajar yang akan berdampak
pada prestasi belajar siswa menjadi menurun. Terbatasnya fasilitas di dalam sekolah,
menuntut guru mata pelajaran IPS seminimal mungkin untuk berkreasi mengajarkan
materi dengan terbatasnya fasilitas yang tersedia.
Berkaitan dengan sarana dan prasarana pembelajaran, salah satu sarana dan prasarana
yang mendukung minat belajar siswa adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan dapat
digunakan sebagai prasarana untuk memenuhi minat belajar serta sebagai sumber belajar
bagi siswa dengan menyediakan bahan-bahan bacaan atau koleksi bahan pustaka serta
informasi lainnya terutama yang berhubungan dengan materi pelajaran.
. Oleh sebab itu siswa tentu melakukan kegiatan terstruktur dan pembelajaran mandiri
dilakukan dengan mandiri (secara perorangan maupun kelompok) dan kegiatan ini tidak
membutuhkan keterlibatan oleh guru.
. Setiap sekolah ingin siswanya belajar untuk yang terbaik agar mendapatkan
pendidikan tinggi. Pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk belajar lebih mandiri,
mengatur waktu dan terlibat dalam kegiatan belajar yang lebih fokus dan disiplin
sehingga siswa dapat tampil lebih produktif dan inovatif.
Situasi kehidupan ini berdampak besar bagi kehidupan para siswa. Juga mereka
sedang mencari identitas saat ini. Dengan demikian, efek dari kompleksitas kehidupan
para siswa saat ini seperti tawuran antar pelajar, kebiasaan praktis, penggunaan narkoba,
minuman keras, serta perbuatan yang menuju pada arah kriminalitas dan anarki. Hal
semacam ini dapat mempengaruhi proses dalam belajar seorang siswa. Mereka cenderung
kurang mandiri dalam belajar. Mereka cenderung menjadi kurang mandiri dalam belajar
mereka yang berujung pada psikologis seorang siswa. Kebiasaan belajar yang buruk,
yaitu menurunya konsentrasi saat belajar, persiapan ujian yang kurang matang,
membolos, menyontek, upaya mencari bocoran soal ujian. Oleh sebab itu, sangat penting
untuk mengupayakan pertumbuhan kemandirian pembelajaran bagi siswa menuju
kesempurnaan secara serius, terencara dan sistematis.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya minat dan kemandirian dalam belajar siswa pada mata pelajaran IPS
karena mata pelajaran IPS sebagian besar merupakan materi hafalan.
2. Saat pembelajaran berlangsung, guru cenderung hanya mengandalkan metode
ceramah dan buku paket tanpa adanya bahan praktek pada pembelajaran yang
sedang dijelaskan oleh guru tersebut
3. Kurangnya sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah seperti wifi,
perputakaan yang kurang nyaman, buku bacaan yang tersedia di perpustakaan
jumlahnya terbatas.
4. Rendahnya Interaksi antara siswa dengan prasarana sehingga menyebabkan
kemandirian siswa dalam belajar terbatas.
C. Batasan Masalah
Untuk memperjelas masalah yang akan di bahas, maka penulis akan membatasi pada
masalah :
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan Masalah diatas dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana sekolah terhadap minat belajar
siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 10
Pematangsiantar tahun ajaran 2021/2022 ?
2. Seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana sekolah Terhadap kemandirian
belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 10
Pematangsiantar tahun ajaran 2021/2022 ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka dapat dirumuskan tujuan
penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana sekolah
terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di
SMP Negeri 10 Pematangsiantar tahun ajaran 2021/2022.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana sekolah
terhadap kemandirian belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu
di SMP Negeri 10 Pematangsiantar tahun ajaran 2021/2022
E. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-
penelitian selanjutnya yang berhubungan dalam dunia pendidikan serta
menjadi bahan kajian lebih lanjut.
b. Secara Praktis
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
sekolah terkhusus bagi guru mata pelajaran IPS untuk lebih
mendukung sarana dan prasarana pada mata pelajaran IPS di Sekolah
agar tercipta suasana belajar yang nyaman dan tercapainya tujuan
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan
kemandirian siswa agar siswa merasa nyaman saat mengikiti
pembelajaran. Dan sebagai tambahan ilmu bagi siswa.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan kepada
peneliti untuk dijadikan sebagai pedoman bagi perbaikan pengajaran
pendidikan di masa yang akan datang.
F. Luaran penelitian.
Hasil penelitian/skripsi ini akan dipubliskan peneliti ke jurnal yang berakreditasi.
PENGARUH SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH TERHADAP
MINAT DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP
2021/2022
SKRIPSI
Oleh
NPM : 1801060108
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
2022