SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Pada Program Studi Pendidikan Biologi
OLEH:
LEO CHRISTIE BAYU KUSUMA AJIE
NIM 161434033
2023
SKRIPSI
Oleh:
Leo Christie Bayu Kusuma Ajie
NIM 161434033
Pembimbing
Ketua
(merangkap
Anggota) ………………………
Sekretaris
(merangkap
Anggota) ………………………
Anggota
………………………
Yogyakarta, 2023
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi saya kehidupan dan berkah serta selalu menyertai langkah hidup saya. Saya
juga persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua saya yang tidak pernah lelah
dalam memberi dukungan. Tidak lupa juga kepada semua orang disekitar saya yang
telah memberi dukungan kepada saya. Terakhir, skripsi ini saya persembahkan untuk
diri saya sendiri karena telah dan masih berjuang serta bertahan hingga saat ini.
(Yesaya 26: 4)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau sebagian karya milik orang lain, dengan pengecualian yang telah
saya sebutkan dalam kutipan serta daftar pustaka yang digunakan, sebagaiman
layaknya sebuah karya ilmiah.
Yogyakarta, 2023
Penulis
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta :
NIM : 161434033
Pada tanggal:
Yang menyatakan,
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
hingga selesai. Adapun skripsi yang telah dikerjakan penulis memiliki judul yaitu,
Pencernaan Manusia Kelas VIII SMP”. Skripsi ini dibuat dan disusun untuk
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Program Studi Pendidikan Biologi
motivasi, serta masukan dari berbaai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
Ibu Dr. Luisa Diana Handoyo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ibu Retno Herrani Setyati Catarina M.Biotech., Ibu Yoanni Maria Lauda
Feroniasanti M.Si., Ibu Catharina Indah Isdiana, S.Pd., Ibu Krista Pakpahan,
S.Pd., dan Ibu Elisabeth Endah Kusuma Astuti, S.Si. selaku validator
penelitian.
Seluruh dosen Pendidikan Biologi Sanata Dharma.
skripsi ini, maka dari itu memerlukan perbaikan pada penelitian selanjutnya.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat
Yogyakarta, 2023
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk menyediakan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Pendidikan harus
didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kualitas dengan tingkat
Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
Hasil belajar yang baik diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar yang berkualitas.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar yang baik adalah
mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang diberikan oleh guru.
Penerapan media ini juga diharapkan mampu membuat proses pembelajaran menjadi
lebih efektif, efisien, dan bermakna bagi peserta didik (Musfiqon, 2012). Penggunaan
media dalam kegiatan belajar mengajar membuat proses terasa lebih menyenangkan,
maka dari itu pemilihan penggunaan media yang tepat mampu meningkatkan kualitas
saja melainkan juga aspek psikomotorik dan afektif seperti yang tercantum dalam
merupakan ilmu yang sesuai dengan fakta dan berhubungan dengan kebendaan dan
berdasarkan pada pengamatan dan pembuktian (H.W. Fowler et.al, 1951). Ilmu
pengetahuan alam merupakan mata pelajaran yang cocok bagi peserta didik untuk
memahami dan mengetahui kondisi lingkungan dan sekitar mereka baik kondisi alam
sekitar maupun kondisi tubuh mereka sendiri. Pemahaman tidak bisa didapat hanya
melalui menghafal dari buku saja, melainkan perlu ditunjukkan dengan contoh nyata.
Ilmu Pengetahuan Alam memberikan bekal terhadap peserta didik untuk menghadapi
Ilmu Pengetahuan Alam dibagi menjadi Biologi, Fisika, dan Kimia. Salah satu
kajian dalam Ilmu Pengetahuan Alam yakni Biologi yang menjelaskan mengenai hal-
hal tentang alam dan lingkungan sekitar. Pembelajaran biologi memiliki peran yang
strategis dalam memahami kondisi fisik manusia, flora dan fauna, serta alam sekitar
bagi peserta didik. Sebagaimana menjadi salah satu bagian dari alam, peserta didik
harus memahami alam sekitar dan mampu untuk menjaga alam. Peserta didik sebagai
generasi yang akan datang harus memahami bagaimana cara untuk menjaga alam dan
perlu ditingkatkan supaya pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Materi yang diberikan perlu disampaikan dengan baik agar peserta didik mampu
media dalam pembelajaran biologi sangat penting agar peserta didik lebih mudah
media pembelajaran untuk menyampaikan materi pada peserta didik. Guru masih
pembelajaran hanya berjalan satu arah dimana guru menjelaskan dan peserta didik
mendengarkan. Hal ini membuat peserta didik dominan pasif selama kegiatan
sistem organ beserta cara menanggulanginya. Berdasarkan hal tersebut, peserta didik
hanya dominan menghafal bukan memahami sehingga hanya aspek kognitif saja yang
berkembang dalam diri peserta didik. Pembelajaran sejarah seringkali dianggap sulit
bagi peserta didik karena banyaknya hafalan serta istilah-istilah yang jarang didengar
oleh peserta didik. Hal ini membuat peserta didik kurang tertarik dan cepat merasa
terhadap materi yang disampaikan masih rendah dan hanya sekadar menghafal.
Penggunaan media pembelajaran oleh guru masih belum tepat untuk menarik
minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Media yang biasa
digunakan oleh guru hanya sebatas gambar yang ada pada buku cetak serta gambar
yang disediakan oleh guru melalui slide pada Powerpoint. Pengunaan gambar pada
buku teks dan slide Powerpoint masih belum mampu menarik dan meningkatkan
minat peserta didik. Penyajian gambar pada buku cetak dan slide Powerpoint masih
kurang menarik dan relatif monoton karena tiap gambar hanya berdiri sendiri dan
tidak berhubungan dengan gambar lainnya. Berdasarkan hal tersebut, peserta didik
wawancara analisis kebutuhan di sekolah yang dituju. Data ini digunakan sebagai
yang akan dilakukan. Satu dari lima sekolah pernah menggunakan komik sebagai
media pembelajaran kontekstual pada materi sistem pencernaan manusia. Fakta ini
sekolah yang dimaksud yaitu Global Prestasi Junior Highschool, SMP Santo Aloysius
Turi Yogyakarta, SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang, SMP Strada Slamet Riyadi
Tangerang, dan SMP Strada Yos Sudarso Tangerang. Pada beberapa sekolah tersebut
yaitu berupa Powerpoint serta menampilkan gambar dan video dalam penyampaian
dengan keempat sekolah lainnya yaitu guru sudah pernah menggunakan media
pembelajaran berbasis komik dalam penyampaian materi di kelas. Fakta lain yang
tepat akan menjadikan proses pembelajaran berjalan lebih menyenangkan dan tidak
yang menarik mampu merangsang keinginan mereka dalam membaca dan memahami
materi biologi.
banyak istilah-istilah yang asing bagi peserta didik. Selain itu dalam pembelajaran
biologi juga terdapat mekanisme kerja suatu sistem tubuh sehingga peserta didik
tersebut, perlu digunakan media pembelajarana yang sesuai agar peserta didik lebih
mampu memahami materi. Peserta didik yang berada di tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP) pada umumnya masih menyukai ilustrasi gambar, salah satunya yaitu
komik. Sebagian besar anak tingkat SMP suka membaca komik sebagai sarana
hiburan seperti manga atau Webtoon. Peserta didik akan lebih mudah mengingat alur
pembelajar diharapkan mampu meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam
komik dalam pembelajaran, materi biologi dapat disampaikan lebih menarik dalam
Media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu komik biologi
pembelajaran dipilih dengan mengacu pada beberapa alasan yakni peserta didik
umumnya masih menyukai membaca komik atau kartun, penyampaian materi lebih
mudah dipahami dengan adanya ilustrasi gambar dan dialog antar karakter, serta
belajar melalui komik lebih praktis karena bisa dibaca dimana saja dan kapan saja
Media Pembelajaran Berbasis Komik Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas
VIII SMP”.
B. Rumusan Masalah
yaitu
1. Bagaimana desain pengembangan media pembelajaran berbasis komik pada
C. Batasan Masalah
pembelajaran di kelas. Media komik dipilih karena masih jarang ditemui serta sesuai
dengan usia peserta didik. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode penelitian R&D Borg and
diketahui melalui hasil uji kelayakan oleh guru IPA SMP….. dan dosen
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi guru
menciptakan pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa sehingga tidak cepat
TINJAUAN PUSTAKA
Pada sub bab ini akan membahas tentang 1) teori belajar konstruktivisme, 2)
pembelajaran. Salah satu dari teori belajar yang ada yaitu teori konstruktivistik yang
dari hasil kontruksi anak akan menjadi pengetahuan yang bermakna, namun
pengetahuan yang didapat hanya melalui proses verbal tidak akan menjadi
bagaimana proses belajar, yaitu dengan membuat pemahaman baru yang menuntuk
untuk kreatif dan produktif sehingga mendorong siswa untuk belajar kemudian
sendiri.
2. Media Pembelajaran
siswa untuk belajar. Media juga memiliki arti lain yakni segala alat yang merangsang
siswa untuk belajar serta menyimpan pesan atau makna dalam penyajiannya (Arief,
1998). Media pembelajran merupakan seluruh alat dan bahan yang dipakai untuk
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan
(Nana, 2010):
1. Pertama, media grafis atau sering pula disebut media dua dimensi seperti gambar,
2. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid
model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama
3. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP
1. Media Audio, adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya
mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Pesan yang diterima dari media
audio berupa pesan verbal, yakni bahasa lisan atau kata-kata dan pesan nonverbal
jenis media audio adalah program radio dan program media rekam.
2. Media Visual, adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Termasuk
dalam media ini adalah media cetak verbal, media cetak grafis, dan media visual
non cetak.
pendengaran sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang disalurkan dapat
berupa pesan verbal dan non-verbal yang terlihat (dalam bentuk visual) maupun
terdengar (dalam bentuk audio). Contoh media ini diantaranya film, film
Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman
secara langsung, bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melalui pengalaman
termasuk media visual. Media komik yang dikembangkan akan dicetak dalam bentuk
buku.
keinginan dan minat yang baru membangkitkan motivasi dan rangsangan kegitan
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan
memadatkan informasi.
sebagai berikut:
a. Mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu dari pendidikan yang menekankan
1) Fungi atensi
Fungsi atensi media visual merupakan fungsi inti, yakni menarik dan
berkaitan dengan maksud visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
2) Fungsi afektif
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar dan
3) Fungsi kognitif
pencapaian tujuan utuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
4) Fungsi kompensatoris
terhadap kualitas proses belajar mengajar. Kemp dan Dayton (Yamin dan Ansari,
seragam. Setiap siswa yang mendengar dan melihat melalui media yang sama akan
Media menyajikan informasi yang dapat dilihat (visual) dan didengar (audio)
sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep suatu proses atau
prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi jelas dan lengkap. Media
objek kajian, menyuguhkan objek kajian dalam bentuk konkret. Media dapat
Media dapat memicu interaksi dua arah secara aktif antara guru dan siswa.
Dengan penggunaan media guru dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya guru
yang aktif menyampaikan informasi satu rah, namun siswa yang lebih berperan
aktif. Guru lebih cenderung berbicara satu arah terhadap siswa apabila
materi. Penggunaan media dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan karena siswa
menyerap materi pelajaran secara lebih mendalam dan utuh. Pemahaman siswa
akan lebih baik karena dengan media, siswa melibatkan lebih banyak indera.
6) Proses belajar siswa dapat terjadi di mana saja dan kapan saja
7) Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu
akan meningkatkan apresiasi dan kecintaan siswa terhadap ilmu pegetahuan dan
8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
guru dapat memberi perhatian lebih banyak pada aspek-aspek lain dalam
pembelajaran. Ketiga, peran guru tidak lagi sekedar “pengajar”, tetapi juga
yang tepat dalam pembelajaran. Tidak semua media sesuai digunakan dalam kondisi
kelas tertentu. Guru harus selektif memilih media dengan dengan menelaah kondisi
1) Pertimbangan Produksi
b) Student relevance (sesuai dengan peserta didik); bahan yang relevan akan
kemampuan peserta didik dan keterlibatan peserta didik secara fisik dan
mental.
3) Pertimbangan Isi
a) Curiculair-relevance; penggunaan media harus sesuai dengan isi kurikulum,
4) Pertimbangan Guru
Jenis media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa komik yang
media visual, pemaknaannya menjadi lebih luas bukan hanya sekedar gambar saja.
Media grafis yang baik hendaknya dapat mengembangkan daya imajinasi atau citra
anak didik. Daya imajinasi ditimbulkan dengan menata dan meyusun unsur-
unsur visual dalam materi pelajaran. Dalam merancang media pembelajaran perlu
keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna (Ahmad Rohani, 1997).
1) Kesederhanaan, mengacu pada tata letak (lay out) media pengajaran. Penyajian
unsur pokok yang ingin disampaikan perlu ditonjolkan, perhatian siswa harus
dipusatkan pada gagasan pokok atau inti pelajaran. Pemakaian kata-kata degan
visual sehingga secara keseluruhan berfungsi padu. Hal ini dapat dicapai dengan
unsurnya saja yang justru memerlukan titik perhatian dan minat siswa. Penekanan
terbagi dua bagian yang sama sebangun. Sedangkan keseimbangan informal unsur-
unsur visualnya ditata sedemikian rupa seimbang tapi tidak sebangun. Untuk
unsur visual dalam urutan-urutan khusus. Garis sebagai unsur visual memiliki
konsep, gagasan, makan, atau isi pelajaran yang tersirat dalam media.
6) Bentuk, merancang media pembelajaran dnegan suatu bentuk yang tidak lazim,
dapan memberikan perhatian secara khusus pada media visual, maka media yang
media lebih efektif. Ruang terbuka yang mengelilingi unsur-unsur visual dan kata-
8) Tekstur, adalah unsur visual yang menimbulkan kesan kasar atau halusnya
9) Warna, merupakan hal penting bagi sebagian besar media visual, namun
pemakaiannya harus tepat agar memberi dampak terbaik. Pilihan warna harus
3. Media Komik
a. Definisi Komik
gambar yang ditata sesuai tujuan dan filosofi pembuatannya hingga pesan cerita
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar
dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Komik terdiri
yang disajikan secara visual dalam bentuk gambar berurutan dalam bingkai-
bingkai dengan dilengkapi teks narasi atau dialog dalam balon-balon kata.
Tujuan utama komik adalah untuk menghibur pembaca dengan bacaan ringan.
b. Bentuk Komik
comic strips dan comic books (Ranang AS, 2010). Comic strips (komik strip)
merupakan komik bersambung yang dimuat dalam surat kabar atau majalah.
Adapun comic books (buku komik) adalah kumpulan cerita bergambar yang
terdiri dari satu atau lebih judul dan tema cerita. Bentuk tampilan komik lebih
atraktif dan menjangkau pembaca yang lebih luas, berbagai tingkat usia. Selain
hadir sebagai bahasa rupa atau gambar, komik dilengkapi dengan teks. Dalam
gerak yang tidak mungkin dilukiskan, seperti pedang beradu, gerimis, binatang
beberapa majalah atau koran-koran masa lalu, komik strip pertama tercatat
Yellow Kid. Dalam perkembangannya komik tidak lagi dibuat secara comic
strip dan tema atau genrenya tidak cenderung ke hal-hal yang lucu lagi, tetapi
meluas ke tema lain mulai aksi, horor sampai fiksi ilmiah. Komik yang tadinya
mengalami modifikasi mulai dari format, mutan isi, teknis pembatan, hingga
film animasinya, seperti yang dilakuakan Walt Disney dengan Mickey Mouse,
2011) yaitu:
dominance dan focus, intinya memberikan suatu adegan, satu halaman, satu
panel atau cerita komik yang terfokus, sehingga perhatian kita langsung
tertuju pada adegan, panel, atau cerita yang kita tekankan tadi. Penekanan
f) Material Light and Strenght (Material ringan dan kuat): komik di print di
bahan yang tidak mudah rusak untuk special edition, bisa juga tahan lama
menyesuaikan diri yang luar biasa sehingga kadang digunakan untuk berbagai
tujuan (Lyus, 2006). Pemanfaatan komik bisa disesuaikan dalam berbagai
3. Dapat mengembangkan minat baca anak dan salah stu pelajaran yang lain
4. Seluruh jalan cerita komik menuju pada satu hal yakni kebaikan atau studi
yang lain.
d. Peranan Media Dalam Pembelajaran
Komik menjadi suatu bentuk bacaan dimana anak mau membacanya tanpa
bahkan sampai dewasa, maka komik memiliki potensi yang besar digunakan
Daya tarik komik terdapat pada ilustrasi gambar yang menarik dengan
teks yang relatif singkat. Pemakaian komik yang luas dengan ilustrasi berwarna,
alur cerita yang ringkas dengan perwatakan tokohnya yang realistis menarik
siswa dari berbagai usia utuk membacanya. Dengan bimbingan guru, komik
dapat mejadi media meningkatkan minat baca peserta didik. Pada mulanya
lucu (M.S Gumelar, 2011). Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis
untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap
dan dimengerti dengan cepat. Kalau makna kartun mengena, pesan yang besar
bisa disajikan secara ringkas dan kesannya akan tahan lama di ingatan.
Kemampuannya besar sekali untuk mempengaruhi sikap maupun tingkah laku
dan Ahmad Rivai, 2010) menunjukkan bahwa anak yang membaca sebuah
buku komik setiap bulan, hampir dua kali banyaknya kata-kata yang dapat
dibaca sama dengan yang terdapat pada buku-buku bacaan yang dibacanya
kata melengkapi secara praktis dalam membaca untuk para pembaca muda.
dengan metode mengajar yang tepat sehingga media komik akan dapat menjadi
alat pengajaran yang efektif. Guru perlu mengarahkan para siswa untuk
memilih komik sebagai bahan bacaan yang bukan hanya menyenangkan namun
juga mengandung nilai edukatif yang baik sesuai dengan taraf berfikir peserta
didik. Guru harus menolong peserta didik menuju cakrawala yang lebih luas
minat baca. Sebagai media pembelajarn, komik memiliki peran utama untuk
menarik anak-anak agar mau membaca materi tanpa harus diminta atau
diperintah
2.2. Kajian Penelitian yang Relevan
media pembelajaran komik sudah umum ditemui. Berikut ini adalah dua penelitian
Mojokerto” dilakukan oleh Ainiatul Maslichah pada tahun 2016. Tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
dalam memahami konsep materi gaya dan perubahannya, sehingga peserta didik lebih
mudah dalam memahami materi tentang gaya dan perubahannya. Penelitian ini
dan tahap revisi produk. Penilaian kelayakan media pembelajaran dilakukan melalui
proses validasi agar memperoleh media komik yang valid dan sesuai dengan materi
pembelajaran. Validasi dilakukan oleh empat ahli yaitu ahli desain, ahli materi, ahli
bahasa, serta guru mata pelajaran IPA. Berdasarkan penilaian tahap akhir yang
dilakukan oleh ahli didapatkan hasil persentase penilaian sebanyak 88% dengan
kualifikasi valid oleh ahli materi, 80% dengan kualifikasi valid oleh ahli desain, 80%
dengan kualifikasi valid oleh ahli bahasa, dan 80% dengan kualifikasi valid oleh guru
Sebagai Media Pembelajaran dalam Materi Sistem Gerak Pada Manusia untuk Siswa
Kelas VIII SMP/MTs” dilakukan oleh Rini Dwi Lestari pada tahun 2018. Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dan
potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain,
uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, serta produksi
oleh ahli media dan ahli materi. Berdasarkan penilaian akhir yang dilakukan,
didapatkan hasil persentase penilaian sebesar 80% dengan kategori baik oleh ahli
media, sedangkan penilaian oleh ahli materi sebesar 82% dengan kategori baik.
2013 pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII. Pendidikan berkembang
pembelajaran menjadi lebih baik dan ideal bagi guru dan peserta didik. Maka dari itu
perlu diadakan sebuah pengembangan dari media pembelajaran yang layak dan sesuai
pembelajaran berbasis komik yang mengacu pada kurikulum 2013 pada materi sistem
pencernaan manusia untuk kelas VIII SMP. Media pembelajaran berbasis komik ini
terdiri dari kumpulan gambar yang membentuk sebuah alur cerita yang relevan
yang dilakukan oleh peneliti belum sempurna dan masih perlu perbaikan dan
pengembangan kembali.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas VIII” termasuk dalam penelitian
pengembangan Borg & Gall hingga pada langkah kelima yaitu langkah revisi
pembelajaran komik pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP.
prosedur penelitian menurut Borg & Gall yang terdapat pada Sugiyono (2010).
coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, pembuatan
produk massal.
hingga pada langkah kelima yakni revisi desain, peneliti hanya perlu
kelas
4. Langkah keempat, validasi desain produk yang telah dibuat. Proses validasi
dilakukan oleh ahli materi dan ahli media yang sesuai dengan bidangnya.
5. Langkah kelima, peneliti melakukan revisi desain hasil validasi yang telah
dilaksanakan sesuai dengan kritik dan saran yang diberikan oleh validator.
Pada tahap ini peneliti melakukan revisi desain akhir untuk dijadikan
kelayakan diketahui melalui proses validasi yang dilakukan oleh ahli materi
pelajaran dan ahli media. Uji validasi menggunakan instrumen validasi yang
telah dibuat dalam bentuk kuisioner yang berisi hal-hal yang mencakup
produk pengembangan media komik. Hal ini agar produk yang dikembangkan
kelas dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap
yakni tahap pertama validasi oleh ahli media dan ahli materi. Tahap kedua
yaitu revisi desain sesuai dengan kritik dan saran dari validator untuk dijadikan
produk akhir.
guru, serta instrumen validasi ahli dalam proses pengumpulan data. Berikut
terstruktur.
pelajaran Biologi?
lakukan?
tidak?
Validasi akan dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Berikut daftar aspek
Keterangan
No. Aspek Penilaian Deskriptor
SB B C TB STB
dikuasai
Kelengkapan materi sesuai
dengan tingkat
didik
mutakhir
pembelajaran
Mendorong terjadinya
yang terpusat
interaksi peserta didik
pada peserta didik
Mendorong peserta didik
membangun pengetahuannya
sendiri
Keterangan
No. Aspek Penilaian Deskriptor
SB B C TB STB
sesuai dengan
materi Sistem
Pencernaan
Manusia
Desain media
menarik dilihat
Desain media
menyajikan contoh
riil Sistem
Pencernaan
Manusia
dalam media
Pemilihan media
yang unik
menarik dan
mudah dibwa
Diberi
judul/keterangan
media
Terdapat cara
penggunaan/
perawatan media
Penyajian media
mampu
mengembangkan
minat belajar
peserta didik
Dari tahap validasi akan diperoleh nilai kevalidan dari media pembelajaran
SB Sangat Baik 5
B Baik 4
C Cukup 3
TB Tidak Baik 2
berikut
Pada penelitian ini, data diambil dalam bentuk data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kuantitatif diambil dari angket penilaian penelitian oleh ahli
materi dan ahli desain. Selanjutnya, data kualitatif diambil dari masukan,
tanggapan, kritik dan saran berdasarkan penilaian validasi oleh ahli materi dan
ahli desain.
dan tanggapan dari validator mengenai isi produk yang kemudian untuk
dengan isi materi, kesesuaian gambar dengan materi, dan kesesuaian gambar
3. Kemenarikan: tata letak panel pada komik, pemilihan warna, serta gambar
yang disajikan
digunakan
2. Analisis Deskriptif
P=
∑ x X 100 %
∑ xi
Keterangan:
P : Persentase kelayakan
permasalahan yang dihadapi oleh para guru ketika mengajar terkait dengan
pemberian materi, metode dan media yang digunakan, serta suasana di kelas.
mata pelajaran biologi di SMP Strada Yos Sudarso Tangerang, SMP Strada
Slamet Riyadi Tangerang, SMP Strada Santa Maria 1 Tangerang, SMP Santo
Permasalahan dalam Ceramah : Beberspa siswa blm siap dalam Tingkat Teknis Laptop Langkah awal
penerapan model membosankan penguasaan materi dan prosedur kerja kemampuan tdk support saat anak-anak
pembelajaran dan garing sehingga pada waktu praktikum siswa siswa yang dgn LCD, PTT mencari
bercanda yang akhirnya mendapatkan berbeda harus dibuat masalah
8
hasil yg tdk memuaskan menyebabkan menarik dgn
pemahaman gambar2
materi yg
berbeda juga
SMP Strada Slamet Riyadi Global
SMP Strada Yos SMP Strada SMP Santo
Indikator Pertanyaan Prestasi
Sudarso Santa Maria 1 Aloysius 1
School
No Penggunaan media belum pernah belum pernah belum pernah belum pernah Pernah
pembelajaran komik
9 dalam menyampaikan
materi
Tanggapan penggunaan sangat menarik Bagus, siswa pasti tertarik dan dapat Menarik untuk Akan sangat Anak-anak
media pembelajaran meningkat minat pada pelajaran biologi digunakan membantu lebih tertarik
berbasis komik dalam . dalam dengan bacaan
menyampaikan materi pemahaman pada komik
(bergambar,
10
berwarna,
tidak banyak
tulisan,
interaktif dan
lucu)
Media komik dapat Dapat Dapat membantu Bisa Pasti akan Bisa
membantu membantu meningkatkan meningkatkan
meningkatkan pemahaman pemahaman
pemahaman peserta siswa apalagi jk
11
didik terhadap materi dalam komik
yang diberikan disertai
gambar2 yg
berwarna
Hasil dari wawancara menunjukan bahwa banyak guru merasakan adanya
peserta didik yang berbeda serta motivasi peserta didik dalam mengikuti proses
materi. Permasalahan yang sering ditemui oleh guru yakni perbedaan tingkat
pemahaman materi pada siswa, kurangnya motivasi belajar siswa sehingga siswa
dalam penyampaian materi. Menanggapi hal tersebut, tiap sekolah memiliki cara
yang berbeda dalam menghadapi perbedaan tingkat pemahaman peserta didik dan
video serta adanya alat peraga dalam penyampaian materi sehingga menarik
perhatian peserta didik untuk menyimak materi yang diberikan selama proses
video demonstrasi dan beberapa alat peraga sehingga dianggap cukup efektif
praktikum dengan media PPT, video, dan laboratorium. Namun penerapan model,
metode, dan media dalam proses pembelajaran ini terkadang belum cukup untuk
serta adanya peserta didik yang belum paham dengan materi yang diberikan.
dianggap sulit untuk dipahami oleh peserta didik. Pada sekolah SMP Strada Yos
Sudarso, terdapat materi klasifikasi mahluk hidup yang dianggap sulit untuk
dimengerti. Pada sekolah SMP Santo Aloysius 1, terdapat materi sistem ekskresi
yang dianggap sulit dimengerti. Sedangkan materi yang dianggap sulit untuk
dipahami peserta didik oleh hampi semua sekolah yakni materi sistem peredaran
manusia dan materi genetika. Untuk mengatasi hal tersebut, guru mengulang
kembali materi yang dianggap sulit dipahami agar peserta didik dapat lebih
paham serta memberikan latihan soal sehingga peserta didik dapat bereksplorasi.
pencernaan manusia kelas VIII dibuat dalam bentuk file PDF. Terdapat dua file
PDF berbeda yakni file PDF Original dan file PDF Resized yang terdapat pada
sebuah tautan Google Drive . Kedua file berisi media yang sama, namun file PDF
Resized dirancang agar lebih lancar diakses pada perangkat mobile gadget.
Ukuran file tersebut 137 mb untuk file Original dan 8 mb untuk file Resized
C. Hasil Validasi
validator yang berasal dari tiga validator guru mata pelajaran biologi kelas VIII,
satu dosen validator ahli materi, dan satu dosen validator ahli media.
1. Validasi Materi
sesuai saran validator. Data keseluruhan hasil validasi materi dapat dilihat
sebagai berikut:
Hasil Perolehan
Aspek No Pernyataan
Skor
Isi 1. Kesesuaian isi materi dengan
3
kompetensi inti dan kompetensi dasar.
2. Kesesuaian materi dengan kebutuhan
3
mengajar.
3. Kesesuaian materi pembelajaran
dengan indicator yang akan dicapai 3
siswa.
4. Manfaat materi untuk penambahan
2
wawasan pengetahuan siswa.
5. Kemudahan dalam memahami materi 3
pembelajaran.
6. Kebenaran substansi dalam materi
3
pembelajaran
Konstr 1. Kebermaknaan dalam materi
3
uksi pembelajaran.
2. Kesesuaian materi dengan tingkat
3
kemampuan siswa.
3. Kejelasan dalam tujuan pembelajaran. 2
4. Pemberian motivasi untuk siswa. 4
5. Urutan penyajian dalam materi
3
pembelajaran.
6. Sistematika materi pembelajaran. 3
7. Kelengkapan informasi dalam
2
penyajian materi.
Bahasa 1. Kejelasan dalam memberikan
3
informasi.
2. Keterbacaan. 3
3. Penggunaan Bahasa yang efektif dan
3
efisien.
4. Penggunaan dialog atau teks yang
menarik dan mengarah pada 2
pemahaman konsep.
5. Penggunaan Bahasa yang komunikatif. 4
Total Perolehan Nilai 52
Total Nilai Ideal Seluruh Item 72
Persentase Perolehan Nilai 72,2%
Kriteria Layak
Menurut kesimpulan validator ahli materi, media pembelajara berbasis
komik ini layak untuk diujicobakan. Namun ada beberapa aspek yang perlu
dari hasil validasi tersebut adalah media komik ini layak diuji coba dengan
revisi sesuai saran. Adapun komentar dan saran perbaikan dari validator ahli
No Komentar
Pengantar cerita terlalu panjang, lebih panjang dari materi.
1
Sebaiknya konten komik pembelajaran lebih focus pada materi
Usus dua belas jari merupakan bagian dari usus halus, bukan
2
merupakan bagian organ yang terpisah dari usus halus
3 Dapat menggunakan istilah-istilah ilmiah biologi
Bagian penutup chapter 1 seakan masih menggantung, seperti
4
belum selesai pembahasan. Belum ada kalimat/bagian penutup
Kuman bukan merupakan istilah biologis. Bisa diganti dengan
5
mikroorganisme
6 Pemisahan gambar jejunum dan ileum kurang jelas
7 Miskonsep: kelenjar empedu bukan untuk menyimpan cairan
empedu
Cek kembali bagian usus halus yang berperan dalam menyerap
8
makanan. Bukan jejunum
Usus besar tidak hanya untuk menyerap air dan garam. Ada vitamin
9
yang diserap di usus besar. Cek literatur.
10 Bagian penutup belum tampak. Bisa diperjelas.
2. Validasi Media
revisi sesuai saran validator. Data keseluruhan hasil validasi desain dapat
kesimpulan bahwa media pembelajaran berbasis komik ini sangat layak diuji
No Komentar
Halaman sampul sebaiknya ditambah dengan informasi materi ini
1 ditujukan untuk kelas berapa. Akan lebih baik lagi jika halaman
sampul diberi gambar yang relevan dengan materi pelajaran.
Sebaiknya konsisten menggunakan bahasa Indonesia : Chapter 1
2 diperbaiki menjadi Bagian 1. Demikian juga dengan Chapter 2
diperbaiki menjadi Bagian 2.
3 Halaman 18 bagian bawah, typo kata kuman
4 Kata ‘End” diperbaiki menjadi Selesai.
5 Cek KBBI mengedan tidak ada, adanya mengejan.
Jika media komik ini digunakan sebagai sumber belajar, materinya
6
masih perlu dilengkapi.
3. Validasi Guru
sangat layak. Data keseluruhan hasil validasi respon guru dapat dilihat
sebagai berikut
produk yang lebih baik. Adapun hasil revisi produk dapat dilihat pada table
berikut ini:
No Gambar Komentar Hasil Revisi
kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, serta isi alur cerita komik. Sebelum
Microsoft Word. Dalam storyboard terdapat keterangan terkait alur cerita serta
dialog yang diucapkan oleh karakter pada komik. Alur cerita yang dibuat
manusia.
sketsa kasar berdasarkan storyboard yang telah dibuat. Sketsa dibuat secara
dilakukan pada buku gambar ukuran A5. Sketsa dibuat sesuai dengan storyboard
dan alur cerita. Setelah proses pembuatan sketsa, hasil sketsa di scanning secara
manual lalu diolah ke dalam file PDF. Proses selanjutnya, file PDF yang telah
diolah diserahkan kepada illustrator sehingga sketsa yang telah dibuat dapat
pada bahan storyboard dan sketsa awal yang sebelumnya diketik pada aplikasi
Microsoft Word. Penggambaran sketsa dilakukan selama 1x24 jam akan dilihat
digital dengan Scanner HP DeskJet 2135. Satu persatu halaman kemudian di-
adjust & dilakukan dekompresi ukuran agar lebih ringan ukurannya. Pewarnaan
secara digital dilakukan secara pararel dengan color palette yang telah
ditentukan di departemen digital painting sambil proses editing teks & layout
menjadi file baru per halaman yang kemudian dijadikan satu dalam 1 file
tambahan agar file dapat didekompresi ke tampilan baca dengan ukuran lebih
(2003) yang telah dimodifikasi oleh Sugiyono dan hanya dibatasi sampai dengan
revisi produk.
1. Validasi Produk
saran validator mengenai beberapa aspek pada produk yakni pada bagian
pemilihan diksi pada dialog. Hal tersebut telah diperhatikan kembali oleh
terdapat saran pada dialog pada komik, yaitu typo pada teks dan
Terkait validasi maeri pada komik, hasil validasi ahli materi secara
ada pada media komik. Hal tersebut telah diperhatikan kembali oleh
peneliti dan disesuaikan dengan yang ada pada literatur. Lalu mengenai
kelengkapan isi materi yang ada pada produk media komik, peneliti
Hal tersebut diperkuat dengan adanya penilaian dari ahli materi bahwa
Hasil analisis validasi respon guru dilakukan oleh tiga guru dari
persentase rata rata 95% dengan kategori sangat layak. Berdasarkan hasil
F. Keterbatasan Pengembangan
sistem pencernaan manusia kelas VIII ini terdapat kendala yang dialami oleh
peneliti, yaitu
keseluruhan.
BAB V
A. Kesimpulan
pembelajaran berbasis komik pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII
memuat 3 bab, yang dapat diakses secara online melalui tautan Google
pencernaan manusia kelas VIII SMP ini mendapat kategori “sangat layak”
penilaian ahli serta 95% dari penilaian guru. Berdasarkan perolehan nilai
tersebut, maka madia komik ini layak untuk diujicobakan dengan adanya
komik pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP, berikut saran
lebih diperbaiki lagi dengan penambahan materi dari sumber bacaan yang
Fowler, H.W., & F.G, Fowler. (1951). The Concise Oxford Dictionary of Current
English. London: Oxford University Press.
H.M. Musfiqon. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Pelajaran. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Lyus Firdaus. (2006). Komik Sebagai Media Pembeljaran Bahasa Arab. Jurnal Al-
‘Arabiyah Vol 3 (No. 1 bulan Juli 2006). Diakses dari
digilib.uin-suka.ac.id/view/subjects/jur=5Farbyh.html
Mariyanah, Nur. (2005). Efektivitas Media Komik Dengan Media Gambar Dalam
Pembelajaran Geografi Pokok Bahasan Perhubungan dan Pengangkutan
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas II SMP N I Pegandon Kabupaten
Kendal). Skripsi. FIS UNNES Semarang.
Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta:
Referensi.
M.S. Gumelar. (2004). Comic Making. Jakarta: PT Indeks.
Ranang A.S., Basnendar H dan Asmoro N.P. (2010). Animasi Kartun Dari Analog
Sampai Digital. Jakarta ; PT Indeks
Rohani, Ahmad. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Sa’dun Akbar dan Hadi Sriwiyana. (2011). Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Cipta Media.
Sanjaya, Wina. (2006). StrategiPembelajaran Berorientasi Standat Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, Arief. S. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Subali, B., dkk. (2012). Pengembangan CD Pembelajaran Lagu Anak untuk
Menumbuhkan Pemahaman Sains Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
Fisika Vol.1. No.8.
Sudjana, Nana. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Riyanto, Yatim. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebegai Referensi bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan Berkualitas.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yamin, M dan Ansari, B. I. (2010). Teknik Mengembangkan Kemampuan Individual
Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.