penelitian ini kami susun untuk bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai
sebagai perbandingan bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah
dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada:
3. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.
Penulis
diantaranya penggunaan media untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang sudah dilakukan sejak
lama. Namun masih banyak ditemukan hasil belajar yang rendah pada siswa, terutama pada pelajaran
Akidah akhlak. Berdasarkan hasil observasi, penggunaan media masih kurang efisien dan masih ada
sebagian yang tidak menggunakan media, sehingga proses belajar mengajar terkesan monoton dan
membosankan, sehingga minat belajar siswa jadi rendah. Rendahnya pemahaman siswa disebabkan
beberapa faktor diantaranya faktor internal yakni yang berasal dari diri siswa itu sendiri diantaranya
: 1) siswa pasif dan kurang aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, 2) beberapa orang siswa
sering keluar masuk kelas, 3) siswa belum memahami materi yang diajarkan, 4) siswa selalu tidak
mengerjakan pekerjaan rumah ( PR ), 5) konsentrasi belajar siswa belum maksimal, hal ini terlihat
masih banyak siswa yang main-main ketika belajar. Selain itu faktor eksternal juga mempengaruhi
hasil belajar siswa diantaranya : 1) guru tidak dapat menguasai kelas sehingga siswa ribut, 2)
penggunaan strategi yang monoton sehingga membuat siswa jenuh dan berdampak pada hasil
belajar, 3) kurangnya penjelasan guru dalam menyampaikan materi, 4) hasil kerja siswa sering
tidak diperiksa, 5) guru kurang memotivasi siswa. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
sudah dilakukan sejak lama. Namun masih banyak ditemukan hasil belajar yang rendah pada siswa,
hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Upaya guru dalam mencapai keberhasilan belajar siswa
pada pokok bahasan penggunaan media adalah dengan menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab dan menggunakan media yang sesuai dengan materi pelajaran. Kedua metode tersebut
digunakan secara bersamaan sehingga ditemukannya siswa yang kurang bersemangat dan
siswa, maka dalam penelitian ini akan diupayakan peningkatan pemahaman siswa melalui
pembelajaran dengan menggunakan media yang menarik dan sesuai dengan materi pelajaran yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin atau suku yang berbeda
(heterogen). Pembelajaran merupakan suatu pendekatan pengajaran yang efektif dalam pencapaian
pembelajaran dengan menggunakan media dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata
pelajaran akidah akhlak Serta semangat kebersamaan dan saling membantu dalam menguasai
materi. Sehingga siswa dapat meningkatkan pemahaman yang optimal terhadap mata pelajaran
akidah akhlak.
Dari pemaparan latar belakang permasalahan diatas inilah, yang mendorong penelitimencoba menganngkat
permasalahan tersebut kedalam sebuah penelitian yang berbentuk penelitian tindakan kelas dengan judul
“ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK TEMA
TENTANG SIKAP TAAT KEPADA ORANG TUA DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO ANIMASI
Di Kelas III MIS Terpadu Mutiara Hikmah Hessa Perlompongan Asahan”
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah pada Penelitian Tindakan Kelas
ini dapat diidentifikasikan masalah menyangkut problematika pembelajaran akidah akhlak sebagai
berikut:
b. Terdapat beberapa siswa yang kesulitan memahami materi sehingga hasil belajarnya masih
dibawah KKM
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: Bagaimana
peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan
Media Video animasi dikelas III MIS Terpadu Mutiara Hikmah Hessa Perlompongan
Asahan semester I.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, cara pemecahan masalah yang penulis sajikan adalah:
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar Akidah
akhlak dengan menggunakan media video animasi dikelas III MIS Terpadu Mutiara Hikmah
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun
1. Manfaat teoritis
a. Menambah wawasan dan khasanah keilmuan bagi pendidik khususnya guru Akidah
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam peningkatan kualitas
pengajaran, serta menjadi bahan pertimbangan atau bahan rujukan untuk meningkatkan prestasi
b. Bagi guru, dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai pendekatan pembelajaran akidah
akhlak dalam membantu siswa memecahkan masalah akidah akhlak pada taat kepada orang tua.
c. Bagi peserta didik, melalui penerapan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan
d. Bagi peneliti, dapat menambah khasanah pengetahuan bagi diri sendiri, terutama mengenai
perkembangan serta kebutuhan siswa, sebelum memasuki proses belajar mengajar yang
sesungguhnya.
e. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan yang relevan bagi pembaca maupun peneliti
2. Akidah Akhlak
Menurut suryawati (2016) dalam Ihsan Basari dan Rengga Satria (2021:9) definisi akidah
menurut bahasa artinya kepercayaan atau keyakinan, menurut istilah ialah suatu yang diyakini
dan dipercayai oleh manusia sesuai petunjuk agama Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Akhlak
dalam Bahasa Arab diartikan budi pekerti, tingkah laku atau tabiat. Menurut Najafi (2006) dalam
septi Nurjannah, Nurilatul Rahma Yahdiyani dan Sri Wahyuni (2020: 368) Pendidikan akhlak
adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami,
menghayati dan mengimani Allah SWT. Dan merealisasikannya dalam prilaku akhlak mulia
dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, pengunaan
Menurut (Laily Rahmayanti 2016:431) mengemukakan bahwa Media vidio animasi adalah media
audio visual dengan menggabungkan gambar animasi yang dapat bergerak dengan diikuti audio
sesuai dengan karakter animasi. Media video animasi dapat dijadikan sebagai perangkat
A. Kajian Terdahulu
1. Skripsi PTK dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran Akidah Akhlak tema Tentang Sikap Taat Kepada Orang tua dengan
Menggunakan Video Animasi di Kelas III MIS Terpadu Mutiara Hikmah Hessa
Perlompongan Asahan.
PTK tersebut meneliti tentang peningkatan hasil belajar akidahakhlak dengan
menggunakan media video animasi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan
bahwa hasil belajar peserta didik mengalamipeningkatan pada setiap siklusnya,
pada pra siklus peserta yang tuntasKKM adalah sebanyak 3(16,67%) siswa
tidak tuntas sebanyak 15(83,33%)dengan nilai rata-rata 59,33%, siklus I siswa
yang tuntas KKM adalah sebanyak 10(55,56%) siswa tidak tuntas sebanyak
8(44,44%) dengan nilai rata-rata 72,22%dan mengalami peningkatan pada
siklus II dengan hasil belajarnya mencapai 16(88,89%) tidak tuntas 2(11,11%)
dengan nilai rata- rata 81,83%.
3. PTK dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
Akidah Akhlak tema Tentang Sikap Taat Kepada Orang tua dengan
Menggunakan Video Animasi di Kelas III MIS Terpadu Mutiara Hikmah Hessa
Perlompongan Asahan.
PTK tersebut meneliti tentang peningkatan hasil belajar akidah akhlak dengan
menggunakan media video animasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah melalui media
video animasi ada peningkatan hasil belajar peserta didik kelas III MIS Terpadu Mutira
Hikmah Hessa Perlompongan Asahan. Hal tersebut diperoleh dengan nilai rata-rata hasil
observasi terhadap aktivitas peserta didik pada tes awal 42 dengan persentase ketuntasan
belajar sebesar 13.3%, nilai rata-rata pada siklus I 63.3 dengan persentase ketuntasan
belajar sebesar 50% dan pada siklus II nilai rata-rata 85.3 dengan persentasi ketuntasan
belajar sebesar 85%. Penelitian ini menggunakan rancangan PTK bersiklus:1) perencanaan
sebanyak dua siklus(siklus I dan siklus II ). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III
B. Kajian teori
mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Video merupakan gambaran suatu objek
yang bergerak bersamadengan suara alamiah atau suara yang sesuai . video memilki kemampuan
dalam melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Pada umumnmya
video digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Video juga dapat
unsur gambar yang bergerak diiringi dengan suara yang melengkapi seperti sebuah video atau
film. Pada pengertian lain media video animasi adalah: media audio visual dengan
menggabungkan gambar animasi yang dapat bergerak dengan diikuti audio sesuai dengan
karakter animasi. Media video animasi merupakan bentuk dari pengembangan yang terdiri dari
beberapa gambar yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa dari potongan-potongan
gambar yang dijadikan satu dan dijadikan gambar bergerak yang diambil dari kehidupan sehari-
hari.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa media video animasi adalah media
pembelajaran berupa video yang dilengkapi dengan audio dan gambar yang bergerak. Media
video animasi sangat beragam, media video animasi dapat dibuat dengan menggunakan aplikasi
pendukung lainnya, media video animasi dapat dijadikan salah satu media pembelajaran untuk
membantu siswa menambah semangat belajar siswa, mempermudah materi ajar dan memotivasi
Dalam media pembelajaran peran alat atau media pembelajaran juga memberikan
pengaruh yang besar terhadap minat belajar siswa. Alat atau media pembelajaran yang
tepat akan membantu memperlancar penerimaan materi kepada siswa. Maka dapat
a. Media video animasi memiliki audio dan video yang tayang secara bersamaan.
b. Media Video animasi dapat ditayangkan pada gadget, bantuan proyektor dan laptop,
media video animasi dapat ditayangkan berulang kali
c. Isi dalam video sesuai dengan materi dan karakter siswa.
d. Media video harus menarik sehingga dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa.
C. Kelebihan dan kekurangan Media video Animasi
3). kelebihan media video animasi
video.
a. Video-video animasi memerlukan waktu yang lama untuk membuat suatu video.
Semua anak pasti mempunyai orang tua, Semua anak wajib berbuat baik kepada orang tua.
Berbuat baik kepada orang tua dinamakan birrul-wa lidain. Allah Swt. menyukai anak yang
hormat dan patuh pada orang tuanya. Anak yang hormat dan patuh akan disayang orang tua.
Menurut kamus besar bahasa indonesia arti hormat adalah menghargai dan arti taat adalah
senantiasa tunduk kepada Allah SWT. Jadi hormat dan taat kepada orangttua diartikan
menghargai dan mematuhi semua yang diperintahkan orangtua selama itu bukan maksiat.
Dalam Qs al isra 17:23 Allah Swt berfirman yang artinya “ dan tuhan mu telah memerintahkan
agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaknya berbuat baiklah kepadaibu dan bapak.
Jika salahsatunya atau dua duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan ah dan janganlah engkau membentak keduanyadan ucapkanlah
kepada keduanya kata-kata yang baik.
Pada surah ini memerintahkan larangan berbuat syirik dan berbakti kepada orangtua.
Akhlak anak terhadap orangtua dalam Q.s al isra 17:23 terdiri dari 5 macam yaitu
4. Bersikap tawadhu
5. Mendoakan orang tua baik masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia.
Ada 3 hal yang dapat dilakukan untuk menyatakan sikap hormat dan taat pada orangtua
1. Seorang anak berkewajiban menaati perintah orangtua kecuali dalam perkara maksiat
2. Seorang anak berkewajiban menjaga amanah yaitu diberikan orangtua baik itu harta yang
3. Membantu dan menolong orangtua apabila mereka dibutuhkan. Sehingga muslim yang baik
tentunya kita memiliki kewajiban untuk berbakti kepada keduaorangtua.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan jenis penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Yaitu pendekaan
penelitian secara primer dengan menggunakan paradigma postpositifisme yang
mengambangkan ilmu pengetahuan dan strategi penelitian denga
menggunakan data statistik.
2. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian adalah penelitian langsung yaitu penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari
responden dan mengamati secara langsung tugas yang berhubungan dengan
penelitian. Penelitian menggunakan metode eksperimen yaitu metode
sistematis guna membangun hubungan sebab akibat. PTK (Penelitian Tindakan
Kelas) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan
jalan merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
B. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
1. Lokasi
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di MIS Terpadu Mutiara
Hikmah Hessa perlompongan Asahan. Penulis melakukan penelitian ini
dengan pertimbangan bekerja di tempat tersebut agar memudahkan untuk
mencari data dan subyek penelitian yang sesuai dengan profesi penulis. MIS
Terpadu Mutiara Hikmah Hessa Perlompongan Asahan.
2. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukanmenggunakan
waktu penelitian selama mengajar di MIS Terpadu Mutiara Hikmah.
Adapun waktu yang diperlukan selama penelitian terdiri atas 2 siklus yang dilaksanakan
pada:
Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 25 oktober 2023
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III MIS Terpadu Mutiara
Hikmah tahun pelajaran 2023/2024 jumlah siswa 28 orang. Dengan jumlah
peserta didik laki-laki 15 orang dan peserta didik perempuan 13 orang. Dan
subjek pelaku tindakan yaitu guru peneliti.
C. Prosedur Penelitian
Siklus Pertama
Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
a. Guru dan peneliti menentukan kelas yang akan dijadikan tempat
penelitian.
b. Guru dan peneliti menentukan materi yang akan diajarkan kepadapeserta
didik dengan menggunakan media Video Animasi.
c. Membuat Modul Ajar agar kesiapan peneliti lebih maksimal.
d. Guru dan peneliti menyusun instrument penelitian yang meliputilembar
observasi keaktifan siswa.
2. Pelaksanaan (acting)
Pelaksanaan penelitian berlansung bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran seperti biasa. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti yang
akan mengajar dan guru sebagai observer. Adapun proses belajar mengajar
mengacu pada skenario pembelajaran yang telah disiapkan.
3. Pengamatan (observasi)
Pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yang ditujukan
untuk mengenali, merekam dan mendokumentasikan setiap aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu
pengamatan terhadap prestasi atau atau hasil belajar siswa yang meliputi
keantusiasan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, kemampuan siswa
dalam diskusi, keberanian siswa dalam bertanya, kemampuan siswa dalam
menjawab pertanyaan dan memberikan pendapat atau sanggahan
serta pengamatan terhadap hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan.
4. Refleksi
Dalam tahapan refleksi peneliti melakukan analisis data dengan melakukan
kategorisasi dan penyimpulan data yang telah terkumpul dalam tahap
pengamatan dalam tahap refleksi, peneliti juga melakukan evaluasi terhadap
kekurangan atau kelemahan dari implementasi tindakan sebagai bahan
pertimbangan untuk perbaikan di siklus berikutnya.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam bentuk buku, arsip, tulisan angka dan gambar yang berupa
laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dalam hal ini
peneliti akan mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait dengan
permasalahan pada penelitian ini.
F. Instrumen penelitian
1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran
Mempersiapkan Modul Ajar, Media, dan materi yang akan disampaikan
2. Instrumen Pengumpulan Data
Menggunakan observasi untuk mengamati nilai sikap selama pembelajaran
berlangsung, menggunakan tes berupa soal evaluasi untuk mengukur
peningkatan hasil belajar peserta didik, dokumentasi untuk
mendokumentasikan kegitan dan lembar wawancara.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta: Rineksa Cipta.
Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional.
Daroeso, Bambang. 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: Aneka
Ilmu.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Hasibuan K.K. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.