Anda di halaman 1dari 16

LEMBAR PENGESAHAN

1. a. Judul Karya : Pengembangan Berpikir Kreatif Siswa Dengan


Percona Medipemontif Pada Pelajaran Fisika di
SMA Negeri Unggul Binaan Bener Meriah
b. Jenis Karya : Best Practice
c. Kategori : Perorangan

2. Identitas Penemu/Pembuat Utama


a. Nama Lengkap dan Gelar : Mira Pitriyani, S.Pd
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Tempat/Tanggal Lahir : Aceh Tengah, 24 Juni 1984
d. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Tk I/ III.d /19840624 200904 2 010
e. Jabatan : Guru Mata Pelajaran Fisika
f. Unit Kerja : SMA Negeri Unggul Binaan
g. Alamat Unit Kerja : Jln. Bandara Rembele, Pante Raya.
Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah
h. Alamat Rumah : Jln. Bandara Rembele, Pante Raya.
Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.

3. Jumlah Penemu/Pembuat : 1 (satu) orang


4. Lokasi : Pante Raya
5. Lama Pembuatan : 3 (tiga) hari

Pante Raya, 21 September 2023


Kepala Sekolah

Hardi, S.Pd
NIP.19670805 200012 1001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia dan cahaya
petunjukNya yang tiada tara sehingga penulisan laporan Best Practise ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, thabiit dan thabiin dengan ghiroh perjuangan yang
tinggi dan keikhlasan yang mendalam dalam memberantas kebodohan dan menegakkan
kebenaraan di muka bumi ini.
Best Practise ini merupakan penggalaman terbaik penulis saat menggunakan
pembelajaran berdiferensiasi untuk meningkatkan kreativitas peserta didik pada mata
pelajaran fisika di SMA Negeri Unggul Binaan Bener Meriah.

Hasil pengalaman penulis yang dilaporkan pada best practice ini adalah dalam
rangka memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi guru SMA berprestasi tingkat Provinsi
tahun 2023. Penulis sangat sadar bahwa apa yang telah diraih bukanlah suatu hal yang
mutlak yang berdiri sendiri. Selain karuniaMu ya Allah, kepedulian, bimbingan,
dorongan serta bantuan dari berbagai pihak turut menentukan apa yang diraih ini.
Akhirnya dengan kesadaran yang tinggi sebagai penulis, apa yang penulis
tuangkan dalam laporan ini jauh dari idealitas dan kesempurnaan. Kritikan dan saran
demi perbaikan laporan best practice ini sangat penulis harapkan. Semoga apa yang
penulis tuangkan bermanfaat khususnya dalam bidang pendidikan.

Pante Raya, 19 September 2023


Penulis
Mira Pitriyani, S.Pd
NIP.19840624 200904 2010
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Pengesahan………………………………………………………… i
Kata Pengantar………...……………………………………………….…….. ii
Daftar Isi………...………………………………………………………………… iii
Daftar Lampiran ………………………………………………………………….. iv

BAB I Pendahuluan………………………………………………………….. 1
BAB II Tantangan……………………………………………………………… 2
BAB III Aksi……………………………………………………………………. 6
BAB IV Refleksi……………………………………………………………… 8
Daftar Pustaka ………………………………………………………………….. 10
Lampiran……………………………………………………………………….. 11

BAB I PENDAHULUAN

Kondisi yang menjadi latar belakang pentingnya melakukan praktik ini karena
rendahnya berpikir kreatif siswa karena Fisika mata pelajaran yang kurang diminati siswa
karena mereka menganggapnya sulit, abstrak, dan kurang menarik. Sebagian besar siswa
beranggapan bahwa Fisika itu sangat sulit dipahami dan membosankan. Fisika identik
dengan hafalan rumus dan hitungan. Sehingga Peserta didik kurang fokus dan tidak
semangat pada saat proses belajar mengajar. Selain itu pembelajaran masih berpusat pada
guru atau bersifat teacher centered, yang hanya berfokus pada ceramah dan latihan soal
sehingga peserta didik kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Dampaknya peserta
didik jenuh karena ruang gerak mereka dibatasi, mereka tidak percaya diri akan
pengetahuan yang mereka miliki. Tidak sedikit peserta didik yang akhirnya tidak percaya
diri menyampaikan pendapat mereka dalam forum-forum diskusi di kelas. Hal ini
menyebabkan kreativitas siswa masih kurang sehingga rata-rata hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran Fisika masih rendah.

Permasalahan berikutnya adalah guru belum maksimal menerapkan model


pembelajaran yang inovatif. Penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan
karakter peserta didik dan materi ajar membuat kegiatan pembelajaran tidak terarah
dengan baik sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran tidak tercapai. Selain itu
tidak sedikit juga guru yang hanya nyaman dengan metode tradisional yang hanya
mengandalkan ceramah dan tugas individual yang seringkali kurang efektif dalam
meningkatkan keaktifan dan minat siswa. Kurangnya kesadaran akan perkembangan
dunia digital semakin pesat dimana segala informasi dapat dengan mudahnya di akses
oleh semua orang termasuk peserta didik membuat guru tidak memanfaatkan teknologi
yang ada untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Begitu banyak media pembelajaran
yang bisa dikembangkan agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Sehingga
peserta didik pun lebih bersemangat karena selalu ada yang berbeda dalam setiap tampilan
pembelajaran yang diberikan oleh guru

Setiap peserta didik memiliki perbedaan dalam kemampuan, pengalaman, bakat,


minat, dan gaya belajar. Guru harus memperhatikan perbedaan karakter peserta didik dan
memberikan pelayanan yang memenuhi kebutuhan peserta didik, sehingga penting
adanya pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum merdeka.

Pembelajaran Fisika akan lebih menarik dan membekas dengan memberikan


pengalaman nyata atau kontekstual. Dengan memberikan pengalaman nyata bagi siswa
melalui percona (percobaan sederhana), dan medipemontif (media pembelajaran online
interaktif) seperti canva, quiziz, wordwall, dan liveworksheet dll. Sejalan dengan
pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum merdeka yang berpusat pada peserta didik,
percona medipemontif mengakomodir semua gaya belajar sehingga diharapkan mampu
meningkatkan kreativitas siswa.

Dengan adanya media pembelajaran interaktif online yang terintegrasi dengan


percobaan sederhana, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang
fisika, meningkatkan kreativitas mereka, dan merasa terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran, seiring dengan perubahan dinamika pendidikan yang lebih digital.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, anak dipandang sebagai pribadi atau


individu yang unik dan berbeda-beda, begitu pula dalam merdeka belajar. Keduanya
sama-sama menaruh perhatian besar kepada kebutuhan anak. Persiapan guru dalam
memutuskan strategi pembelajaran yang akan diterapkan semuanya berasal dari hasil
identifikasi terhadap profil dan kebutuhan murid yang berbeda- beda sehingga murid
dapat terlibat penuh selama pembelajaran berlangsung dengan perasaan merdeka dan
bahagia.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada tiga strategi yang dapat dilakukan, yaitu

1. Diferensisi konten, yaitu apa yang diajarkan pada peserta didik sebagai
tanggapan dari kesiapan belajar peserta didik, minat atau profil belajarnya
(Visual, Auditori, Kinestetik) atau bahkan bisa kombinasi dari ketiganya.
2. Diferensiasi proses, yaitu bagaimana peserta didik akan memaknai materi
yang dipelajari baik secara mandiri atau kelompok dengan menyediakan
kegiatan berjenjang. Bisa juga dilakukan dengan memberikan pertanyaan
pemandu atau tantangan.

3. Diferensiasi produk, yaitu berupa tagihan yang kita harapkan dari peserta
didik, dengan memberikan tantangan atau keragaman variasi serta memilih
produk apa yang diminatinya.

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena :


1. Sebagian besar guru mengalami permasalahan yang saya hadapi saat ini.

2. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri untuk mendesain


pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

3. Praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan inspirasi guru-guru lain
bagaimana cara mengatasi permasalahan pembelajaran ini.

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif,
inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode dan media
pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
efektif dan bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran Fisika dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dirancang sedimikian rupa
dimana beberapa media pendukung dimanfaatkan agar pembelajaran lebih menarik dan
peserta didik terlibat aktif secara langsung (student centered) dalam proses pembelajaran.
Adapun media yang di gunakan adalah alat percobaan sederhana sebagai alat simulasi
dan diferensiasi produk, quizizz sebagai aplikasi untuk kegiatan evaluasi. Selain itu guru
juga melakukan kegiatan Ice Breaking dengan media wordwall agar siswa tidak jenuh.
Pemanfaatan canva sebagai media presentasi guru atau siswa sehingga memfasilitasi
diferensiasi konten maupun produk dalam pembelajaran.

BAB II TANTANGAN

Tantangan yang menyebabkan rendahnya berpikir kreatif siswa antara lain:


dari segi guru, guru belum mampu menerapkan model pembelajaran yang inovatif
secara maksimal disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan guru tentang model-model
pembelajaran yang inovatif. Dari segi siswa, siswa belum terbiasa dengan
pemanfaatan digital dalam pembelajaran, sehingga sering menyalahgunakan dan
menggunakan gadget secara tidak bijak. Dari segi sarana dan prasarana,
ketersediaan alat praktikum fisika di sekolah yang masih belum lengkap sehingga guru
jarang melaksanakan kegiatan praktikum. Tantangan lainnya adalah pemanfaatan gadget
dalam lingkungan sekolah yang masih menjadi bahan perbincangan hangat karena
menimbulkan resiko dan dampak negatif jika tidak dibarengi denan kontrol yang bijak.
Berdasarkan penyebab dari permasalahan di atas, tantangan yang dihadapi guru yaitu:

1. Penggunaan media pembelajaran yang inovatif, sesuai dengan karakteristik


peserta didik dan karakteristik materi pelajaran, tujuan pembelajaran agar
mampu menarik minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.

2. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat sehingga mampu meningkatkan


kreatif dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran.

3. Guru harus mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik untuk mengatasi
kesulitan belajarnya melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan
menyenangkan. Berdasarkan tantangan tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa
tantangan yang dihadapi melibatkan peran guru dalam hal kompetensi yang
harus dimiliki guru yaitu Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional.
Sementara dari sisi peserta didik yaitu keaktifan, hasil belajar, dan kreatifitas
peserta didik dan pemanfaatan gadget yang bijak.

4. Ketersedian perangkat keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)


seperti: laboratorium komputer, handphone, jaringan internet, wifi dan Hotspot
serta program/aplikasi media pembelajaran yang banyak dan tersebar luas.
5. Guru dan siswa telah masing-masing memiliki perangkat elektronik berupa
laptop atau smartphone berbasis android.
6. Adanya kemampuan, keterampilan serta keahlian siswa dalam
mengaplikasikan program berbasis teknologi..
7. Amanat Kurikulum merdeka sangat relevan/sesuai dalam rangka melahirkan
siswa yang produktif, kreatif, inovatif, serta berdaya saing tinggi di
masyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
BAB III AKSI

Berdasarkan Pembelajaran Fisika tidak boleh hanya sekedar menyampaikan


sekumpulan fakta. Pembelajaran Fisika harus membantu siswa untuk memahami.
Pembelajaran Fisika harus menjadi pengalaman bermakna bagi siswa yang membantu
mereka membuat koneksi, mengalami langsung dan membuat kesimpulan. tantangan
yang dihadapi guru, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:

1. Pemilihan media pembelajaran yang inovatif, sesuai dengan karakteristik peserta


didik/gaya belajar dan karakteristik materi pelajaran diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan siswa.
2. Pemilihan model pembelajaran inovatif diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa
3. Meningkatkan keaktifan, hasil belajar dan kreatifitas peserta didik dengan
diferensiasi konten, proses dan produk

Adapun langkah-langkah penerapan dalam pembelajaran sebagai berikut :

a. Sebelum memasuki pembelajaran, guru memberikan asesmen diagnostik dapat


menggunakan wordwall atau quizizz
b. Kegiatan Pendahuluan, Guru memberikan apersepsi berupa video, mengajukan
pertanyaan pemantik dan menjelaskan manfaat mempelajari materi, serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Kegiatan inti, Siswa melakukan percobaan sederhana dan diminta untuk
mengerjakan hasilnya di Lember kerja peserta didik (LKPD) dalam bentuk
canva/liveworksheet dan mempresentasikan hasilnya boleh dalam bentuk
video, canva, tulis tangan atau lainnya sesuai kemampuan dan minat siswa.
Guru melakukan evaluasi dengan meminta siswa mengerjakan
d. Latihan soal/postest di quizizz. Setelah semua peserta join, maka guru memulai
pembelajaran dengan menampilkan quiz atau soal-soal, baik secara kelompok
maupun secara individu. Dalam menjawab soal, siswa dapat menggunakan
smartphone atau laptop. Setiap peserta yang menjawab benar akan
mendapatkan score yang berbeda-beda, tergantung kecepatan siswa dalam
menjawab soal.
e. Penutup, bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta
memberikan umpan balik/refleksi.
Guru meminta siswa melaksanakan projek pembuatan produk sesuai materi
dan tujuan pembelajaran. Produk yang dibuat berdasarkan minat siswa
sehingga hasilnya berdiferensiasi dalam produk serta menyepakati rentang
waktu pengumpulannya.

BAB IV REFLEKSI

Siswa yang berpartisipasi dalam aktivitas Percona medipemontif yang menarik


dan menyenangkan langsung akan lebih menikmati pembelajaran dan mereka akan
menyimpan lebih banyak informasi. Siswa menggunakan berbagai praktik sains dan
media pembelajaran online interaktif untuk membangun kreatifitas. Mereka
Mengembangkan kreatifitas dengan diferensiasi produk Membangun Penjelasan dengan
diferensiasi konten dan proses. Pembelajaran percona medipemontif yang membuat
menarik dan menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pembelajaran dan mereka
akan menyimpan lebih banyak informasi. Pemanfaatan media pembelajaran online
interaktif membangun kreatifitas siswa dengan mengembangkan diferensiasi produk.
Membangun pemahaman dan terfasilitasinya diferensiasi konten dan proses.

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang
dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kreativitas peserta didik
melalui percobaan sederhana dan Penggunaan media online interaktif seperti canva,
quizizz, wordwall, liveworksheet yang dapat memfasilitasi gaya belajar kinestetik, visual
dan auditori.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh kompetensi guru


dalam mengelola pembelajaran terutama dalam hal pemilihan media dan model
pembelajaran yang inovatif yang dikembangkan dalam RPP yang telah dibuat.
Berdasarkan proses dan aktifitas pembelajaran telah dilaksanakan guru pembelajaran
yang bisa diambil adalah guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih model dan media
pembelajaran agar pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran yang
nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajar dan kreatifitas siswa.

Berdasarkan pengalaman dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, agar hasil yang
dicapai lebih optimal dan kendala yang dihadapi dapat lebih diminimalisir, untuk ke
depannya dapat dilakukan pengembangan terhadap strategi yang telah diterapkan dengan
alternatif sebagai berikut.
a. Memperbanyak alternatif percobaan sederhana dan lebih kreatif dalam memilih
metode inovatif yang sesuai kebutuhan peserta didik.
b. Memaksimal fungsi pemakaian media pembelajaran interaktif.

Anda mungkin juga menyukai